Alat Tangkap Purse Seine

40
https://www.academia.edu/9479009/ alat_tangkap_purse_seine BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Luas laut Indonesia yaitu dua pertiga dari daratannya. Total luas laut Indonesia adalah 3,544 juta km 2 (Perikanan dan kelautan dalam angka, 2010). Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia setelah Kanada dengan panjang 104 ribu km (Bakokorsunal, 2006). Selain garis pantai yang panjang, Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak yaitu 17.504 pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke (kemendagri, 2008) dimana di dalamnya banyak mengandung sumber- sumber alam yang sangat melimpah. Sangat disayangkan apabila sumber alam tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu sumber alam tersebut adalah hasil perikanan. Dimana sumber alam ini merupakan kebutuhan pokok manusia. Hal ini menyebabkan banyak permintaan dari masyarakat berupa produk-produk perikanan. Untuk Mencapai semua itu maka diperlukan alat 1 | Alat dan Kapal Penangkap Perikanan

Transcript of Alat Tangkap Purse Seine

Page 1: Alat Tangkap Purse Seine

https://www.academia.edu/9479009/alat_tangkap_purse_seine

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar

biasa banyaknya. Luas laut Indonesia yaitu dua pertiga dari daratannya.

Total luas laut Indonesia adalah 3,544 juta km2 (Perikanan dan kelautan

dalam angka, 2010). Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang

kedua didunia setelah Kanada dengan panjang 104 ribu km

(Bakokorsunal, 2006). Selain garis pantai yang panjang, Indonesia

memiliki jumlah pulau terbanyak yaitu 17.504 pulau yang tersebar dari

sabang sampai merauke (kemendagri, 2008) dimana di dalamnya banyak

mengandung sumber-sumber alam yang sangat melimpah. Sangat

disayangkan apabila sumber alam tersebut tidak dimanfaatkan secara

maksimal. Salah satu sumber alam tersebut adalah hasil perikanan.

Dimana sumber alam ini merupakan kebutuhan pokok manusia. Hal ini

menyebabkan banyak permintaan dari masyarakat berupa produk-produk

perikanan. Untuk Mencapai semua itu maka diperlukan alat yang efisien

untuk mendapatkan hasil laut dengan jumlah yang maksimal dan aman.

Sumber daya perikanan pelagis kecil diduga merupakan salah satu

sumber daya perikanan yang paling melimpah di Indonesia (Widodo, 2000).

Sumberdaya ini adalah merupakan sumberdaya neritik, terutama

penyebarannnya adalah di perairan yang paling utama yaitu perairan dekat

pantai. Didaerah dimana terjadi proses penaikan massa air atau berubahnya

air dari satu tempat rendah ke tempat yang tinggi yang disebut (Upwelling).

Purse seine adalah alat (gear) yang efektif digunakan untuk

menangkap ikan pelagis yang membentuk gerombolan. Purse Seine disebut

juga “Pukat Cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk

mana “Tali cincin” atau “Tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin

dan tali kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian

1 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 2: Alat Tangkap Purse Seine

jaring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak

berkantong akan terbentuk pada tiap akhir penangkapan. Kapal purse seine

adalah kapal yang dioperasikan di perairan air tawar, payau atau laut untuk

menangkap ikan, dan hewan air lainya (selain paus) yang dikonstruksi

khusus serta dilengkapi dengan jaring kantong (purse seine) (Ardidja,

2007). Ukuran jaring, yaitu ukuran panjang dalam dan besar mata jaring

yang diambil sebagai ukuran keseluruhan satu unit jaring. Hubungan antara

panjang dan dalam berkisar antara 10:1 (Ardija, 2007). Kecepatan kapal,

terdiri dari kecepatan normal (service speed) dan kecepatan percobaan (trial

speed) (Ardidja, 2007). Prinsip menangkap ikan dengan purse seine ialah

melingkari gerombolan ikan dengan jaring sehingga jaring tersebut

membentuk dinding vertikal, dengan demikian gerakan ikan kearah

horizontal dapat dihalangi. Setelah itu, bagian bawah jaring dikerucutkan

untuk mencegah ikan lari ke bawah jaring.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun penulisan makalah ini memiliki tujuan, diantaranya yaitu:

1. Mengetahui deskripsi alat tangkap purse seine;

2. Mengetahui dimensi alat tangkap purse seine;

3. Mengetahui metoda penangkapan (setting dan howling) pada alat tangkap

purse seine;

4. Mengetahui hasil tangkapan dan ikan target dari penggunaan alat tangkap

purse seine;

5. Mengetahui alat bantu dan kelengkapan pada alat tangkap purse seine;

6. Sebagai bahan acuan untuk presentasi.

2 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 3: Alat Tangkap Purse Seine

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Tangkap Purse Seine

Purse seine adalah suatu alat penangkap ikan yang digolongkan

dalam kelompok jaring lingkar (surrounding net) yang dilengkapi tali kerut

dan cincin untuk menguncupkan jaring bagian bawah pada saat

dioperasikan. Cincin mempunyai fungsi ganda sebagai tempat lewat tali

cincin dan juga berfungsi sebagai pemberat. Purse seine sampai saat ini

masih merupakan alat penangkap ikan pelagis kecil yang paling produktif.

Peranan jaring terhadap ikan hasil tangkapan adalah sebagai sebagai

pengurung ikan agar tidak lari dari sergapan jaring ketika dilingkarkan.

Alat tangkap purse seine (Pukat cincin) merupakan alat tangkap

yang tergolong berukuran besar, sehingga membutuhkan ABK dan nelayan

dengan jumlah yang banyak. Kemampuan mendeteksi gerombolan ikan

secara tepat dan keterampilan untuk mengoperasikannya merupakan faktor

penting untuk terhindar dari resiko kegagalan dalam setiap operasi

penangkapan ikan dengan menggunakan purse seine. Pengoperasian purse

seine harus aktif mencari, mengejar, dan mengurung ikan pelagis yang

bergerombol dan bergerak cepat dalam jumlah besar; dengan melalui alat

pengumpul ikan (rumpon atau lampu).

3 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 4: Alat Tangkap Purse Seine

Gambar 1. Alat tangkap purse seine

Sumber : google.com

Menurut Andrew (1960) purse seine atau pukat cincin adalah jenis

alat tangkap yang “seine” yaitu alat tangkap yang aktif untuk menangkap

ikan-ikan pelagis yang hidup umumnya membentuk kawanan atau

bergerombol dalam suatu kelompok besar. Purse seine dapat digolongkan

dalam jaring lingkar karena dalam pengoperasiannya jaring akan

membentuk pagar dinding melingkar yang mengelilingi kawanan ikan yang

akan ditangkap. Setelah jaring mengurung (mengelilingi) kawanan ikan,

maka pada tahap akhir penyelesaian penangkapan bagian bawahnya tertutup

seolah membentuk suatu kantong besar.

Di Jepang purse seine dapat dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) One Boat Horse Sardine Purse Seine

2) Two Boat Sardine Purse Seine

3) One Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine

4) Two Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine

5) One Boat Skipjack and Tuna Purse Seine

6) Two Boat skipjack and Tuna Purse Seine

Dari keenam macam purse seine di atas no (2), (3), (5) merupakan

purse seine yang banyak digunakan.

4 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 5: Alat Tangkap Purse Seine

2.2Bagian Alat

Satu unit purse seine terdiri dari jaring, kapal, dan alat bantu (roller,

lampu, echosounder, dsb). Bagian-bagian purse seine:

• Kantong (bag, bunt)

• Badan jaring

• Tepi jaring

• Pelampung (float)

• Tali pelampung (float line)

• Sayap (wing)

• Pemberat (sinker, lead)

• Tali penarik (purse line)

• Tali cincin (purs ring)

• Selvage

Bagian-bagian dari purse seine(Rahardjo,1978)

1. Netting; 2. Upper selvage; 3. Lawer salvage; 4. Float line 5. Singker

line; 6.Breast rope; 7. Purse line; 8. Side purse line; 9. Lacing lines; 10.

Bridles; 11. Side bridles; 12. Purs rings; 13. Side pursring; 14.Float;

15.Singker

2.1.1 Bahan

Untuk mendesain pukat cincin (purse seine), harus diketahui bahan

dan ukuran pelampung, tali pelampung, tali ris atas, tali penggantung

badan jaring atas, srampad atas, mata jaring, srampad bawah, tali

penggantung (bila ada), tali ris bawah, tali pemberat, pemberat, tinggi

5 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 6: Alat Tangkap Purse Seine

jaring, cincin, tali kolor,dan lainnya. Penentuan tipe pukat cincin yang

didasari pada ikan yang menjadi tujuan penangkapan, daerah

penangkapan, metode penangkapan yang akan diterapkan dan kapal pukat

cincin yang akan dipergunakan, sangat penting untuk keperluan

mendesainnya.

Pukat cincin didesain supaya dapat dibuat menjadi alat tangkap

ikan sehingga mampu menangkap ikan dalam jumlah besar yang

membentuk kelompok/gerombolan (schooling). Untuk maksud ini maka

pukat cincin harus dapat:

1. Melingkari secara horisontal, sehingga panjang jaring dan kecepatan

melingkarnya harus dipertimbangkan secara baik,

2. Memagari secara vertikal dari permukaan laut hingga kedalaman

tertentu, dimana ikan sulit keluar dari lingkaran jaring, sehingga lebar

jaring dan kecepatan tenggelam tali pemberat harus cukup,

3. Mengurung dengan menutupi bagian bawah jaring melalui penarikan

tali kolor (purse line). Jadi bagian bawah jaring harus berada lebih

dalam dari pada kedalaman menyelam ikan.

Secara umum, material penyusun pukat cincin (purse seine) terdiri

dari :

A. Kantong (bund)

Bagian kantong yang terletak dibagian jaring dengan

material pembentuknya PACf 210 D/9. Yang dimaksudkan dengan

kantong adalah bagian jaring yang pada waktu penarikan tali kolor

dengan serentaknya membentuk suatu kantong, yang nantinya akan

berfungsi sebagai tempat untuk mengurung/mengumpulkan ikan.

Karena berfungsi sebagai penadah maka kantong memiliki ukuran

mata jaring yang lebih kecil dibandingkan dengan mata jaring yang

terletak pada kantong dan sayap sehingga diharapkan ikan-ikan

yang telah terkumpul pada bagian kantong tidak dfapat meloloskan

diri.

6 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 7: Alat Tangkap Purse Seine

Sayap Perut SayapKantong Perut

250 meter

B. Badan (body)

Badan jaring terletak pada bagian kiri dan kanan dari pada

kantong. Material pembentuknya adalah nylon PACf 210 D/6,

yang berfungsi sebagai pengiring ikan kebagian jaring. Dengan

demikian maka ikan-ikan akan dengan mudah terkumpul pada

bagian kantong.

C. Sayap (wing)

Sayap terletak pada bagian kiri dan kanan badan jaring,

dengan material pembentuknya nylon PACf 210 D/6. sayap jaring

berfungsi sebagai alat untuk mengiring ikan kedalam areal tangkap

dari alat ini. Konstruksi dari bagian-bagian jaring ini dapat dilihat

pada Gambar di bawah ini.

D. Pelampung (float)

Sesuai dengan namanya sudah barang tentu pelampung ini

berfungsi sebagai alat untuk mengapungkan sesuatu alat atau

bagian-bagian alat tertentu adari suatu jenis alat sesuai dengan

tujuannya. Ada beberapa fungsi dari pelampung pada pukat cincin

yaitu :

1. Sebagai pengapung untuk memberikan adanya daya apung

pada alat secara keseluruhan yang dioperasikan

dipermukaan air.

2. Sebagai material pengapung untuk mempertahankan jaring

pukat cincin agar selalu berada di permukaan air.

3. Sebagai tanda atau batas mengurung ikan pada saat operasi

penangkapan, sehingga ikan tidak lolos melewati

permukaan air.

7 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 8: Alat Tangkap Purse Seine

Pelampung yang digunakan pada bagian sayap dan

badan jaring adalah pelampung dengan tipe Y-30 dan tipe Y-8,

sedangkan pelampung yang digunakan pada bagian kantong

adalah pelampung dengan tipe Y-60 karena pada bagian

kantong memiliki beban yang sangat besar, yang diakibatkan

oleh adanya hasil tangkapan sehingga perlu adanya gaya apung

yang sangat besar pula.

E. Tali Temali

Beberapa tali temali pada alat tangkap pukat cincin sesuai

dengan fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Tali pelampung berfungsi sebagai tempat pelampung

dan digunakan untuk dapat menempatkan pelampung

dan merupakan penghubung antara pelampung yang

satu dengan pelampung yang lain.

b. Tali ris berfungsi sebagai tempat untuk

mengantungkan daging jaring, dan merupakan

penghubung antara tali pelampung juga berfungsi

sebagai tempat untuk mengikat pepetan sebelah atas.

c. Tali pemberat berfungsi untuk

menempatkan/memasang pemberat yang satu dengan

8 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 9: Alat Tangkap Purse Seine

yang lain, serta berfungsi sebagai penghubung

dengan jaring pada tepi bagian bawah.

d. Tali cincin (tali kolor) berfungsi untuk

mengantungkan cincin. yang dipasang diantara tali

pemberat dengan cincin sepanjang bahagian dasar

dari pada jaring. yang dimaksudkan untuk menutup

bagian sisi tepi jaring pada waktu ‘’pursing’’

e. Bridle line Tali tempat untuk mengantungkan tepi

jaring (selvage) sebelah samping yang berfungsi

untuk menarik tali pemberat serta tali kolor

kepermukaan.

f. Tali sama-sama Tali yang dipasangkan pada bagian

ujung sebelah kiri dan kanan jaring yang dapat

berfungsi untuk mempertemukan kedua ujung jaring

serta dapat berfungsi sebagai alat bantu (perahu

semang) sebagai tanda untuk dapat mengetahui

ujung jaring pada waktu penebaran (setting).

g. Tali bantu Tali yang dipasang untuk memisahkan

sero dengan tali jangkar. Tali ini juga khusus dipakai

untuk membantu dalam penangkapan dengan cara

melingkar sero.

h. Cincin Adalah merupakan tempat lewatnya tali

kolor, cincin yang terletak tepat ditengah jaring yang

telah diberi tanda khusus untuk dapat memudahkan

pada saat penyusunan alat kembali.

F. Pemberat (singker)

Pemberat pada jaring berfungsi untuk dapat menarik jaring

kebawah secara fertikal agar jaring dapat terentang dengan

sempurna. Material pembentuk pemberat yang digunakan adalah

timah hitam yang diletakan pada bagian sayap dari pada jaring.

G. Galah

9 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 10: Alat Tangkap Purse Seine

Terbuat dari kayu atau bambu yang pada bagian ujungnya

diberi cabang yang digunakan untuk mengeluarkan jaring dari sero

(rakit rumpon) pada saat melakukan operasi penangkapan, caranya

yaitu pelampung pada sisi kiri dan kanan dari sero (rakit rumpon)

ditekan kedalam air pada saat permukaan jaring akan meliwati sero,

sedangkan yang satu lagi berfungsi untuk mengangkat tali bantu

keatas perahu jaring pada saat kegiatan melingkari sero (rakit

rumpon).

2.1.2 Jenis Purse Seine

Berdasarkan bentuknya, purse seine diklasifikasikan

menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :

1. Berbentuk persegi panjang yang dioperasikan dengan satu

kapal;

2. Berbentuk satu lengkungan (trapesium terbalik) yang

dioperasikan dengan satu kapal;

3. Berbentuk dua lengkungan simetris yang dioperasikan dengan

dua kapal.

Di Indonesia berkembang tipe atau jenis nomor 2,

yang pada bagian bawahnya dimodifikasi sehingga berbentuk

trapesium terbalik sama kaki. Pengoperasian purse seine

melingkari ikan yang bergerombol disekitar rumpon dan atau

lampu (lure purse seine), atau secaralangsung tanpa

menggunakan alat bantu ini.

Berdasarkan dimensinya purse seine

diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Purse seine mini : panjang tidak lebih dari 300 meter, berkembang di

laut dangkal (Laut Jawa, Selat Malaka, perairan Timur Aceh) atau

disepanjang perairan pantai pada umumnya coastal fisheries. Sasaran

utamanya adalah ikan pelagis kecil, seperti : ikan layang, ikan

tembang, lemuru, dan kembung.

10 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 11: Alat Tangkap Purse Seine

2) Purse seine berukuran sedang : panjang lebih dari 300 meter hingga

600 meter yang dioperasikan di perairan yang lebih jauh atau di

perairan lepas pantai (off shore fisheries). Sasaran utamanya adalah

ikan tongkol dan kembung.

3) Purse seine berukuran besar : panjang lebih dari 600 meter hingga

1000 meter, yang dioperasikan diperairan di perairan laut dalam di

dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (Deep sea fisheries).

Sasaran utamanya : ikan cakalang dan ikan tuna.

4) Purse seine super : panjang hingga lebih dari 1000 meter, berkembang

di perairan laut bebas (High sea fisheries).

Prototipe purse seine diberbagai perairan telah berkembang sesuai

dengan fenomena laut dan tingkah laku renang gerombolan ikan sasaran di

masing-masing daerah penangkapan ikan dan penamaan purse seine sering

dikaitkan dengan ikan sasaran utama penangkapan sehingga berkembang

beberapa tipe purse seine, antara lain :

a) Purse seine Lemuru/Tembang (sardine purse seine/anchovy purse

seine),

b) Purse seine Kembung (purse seine),

c) Purse seine Tongkol (Jack mackerel purse seine),

d) Purse seine Cakalang (skipjack purse seine)

e) Purse seine Tuna (tuna purse seine),

f) Purse seine Cakalang dan Tuna skipjack and tuna purse seine).

Menurut klasifikasi atau penggolongan alat penangkapan ikan dunia

yang distandarisasi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO),

purse seine termasuk kelompok jaring lingkar (surrounding net). Jaring

lingkar menurut FAO terdiri dari jaring (lingkar) yang bertali kerut dan

jaring (lingkar) tanpa tali kerut. Purse seine yang disingkat PS dimasukkan

ke dalam kelompok jaring lingkar bertali kerut dengan kode 01.01.00,

11 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 12: Alat Tangkap Purse Seine

sedangkan Lampara yang disingkat LA dimasukkan ke dalam kelompok

jaring lingkar tanpa tali kerut dengan kode 01.2.0.

2.1.3 jenis Puire Seine

Pada dasarnya purse seine memiliki 2 tipe yaitu One Boat System

dan Two Boat System. Berikut perbandingan antara 2 tipe purse

seine, diantaranya :

1. Cara operasi lebih mudah. Pada operasi malam hari, lebih

mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada

one boat system, sedang untuk two boat system lebih cenderung

hanya untuk menangkap jenis-jenis ikan yang bergerak dengan

pergerakan yang cepat pada siang hari;

2. Memungkinkan pemakaian kapal yang lebih besar, dengan

demikian area operasi akan menjadi lebih luas;

3. Pengaruh cuaca relatif kecil (lebih dapat dikuasai, dengan

demikian jumlah operasi akan lebih banyak;

4. Menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dan

pekerjaan lain di dek memungkinkan dimekanisir, sehingga kerja

akan lebih efisien;

5. Dengan ukuran jaring yang sama, ukuran kapal akan lebih besar

dibanding two boat system.

12 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 13: Alat Tangkap Purse Seine

Gambar 2. One Boat System

Sumber : google.com

Gambar 3. Two Boat System

Sumber : google.com

2.1.3 Fungsi Alat Purse Seine

Purse seine sampai saat ini memiliki fungsi sebagai alat penangkap

ikan pelagis kecil yang paling produktif. Fungsi jaring terhadap ikan hasil

tangkapan adalah sebagai sebagai pengurung ikan agar tidak lari dari

sergapan jaring ketika dilingkarkan. Hasil tangkap yang diperoleh dalam

operasi penangkapan ikan dengan menggunakan purse seine bisa mencapai

puluhan hingga ratusan ton, karena sifat operasinya yang memburu,

mengumpulkan, kemudian mengurung kawanan ikan. Dibandingkan dengan

beberapa alat tangkap yang lain, purse seine merupakan salah satu alat

penangkap ikan yang paling efektif karena dapat memperoleh hasil tangkap

yang besar, sehingga kalau dikelola dengan baik akan memberikan

keuntungan yang besar pula.

2.1.4 Dimensi Alat

Dimensi purse seine ditentukan oleh ukuran panjangnya, yaitu dari

ujung sayap yang satu ke ujung sayap yang lain dan lebar purse seine, yaitu

jarak antara tali ris atas dan tali ris bawah (dalam satuan meter). Lebar atau

tinggi purse seine yang berbentuk trapesium terbalik, diukur pada bagian

tengah atau pada bagian pembentuk kantongnya.

2.2 Konstruksi Alat Tangkap

13 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 14: Alat Tangkap Purse Seine

Konstruksi purse seine menurut Subani dan Barus (1988), terdiri atas:

1. Bagian jaring, terdiri atas jaring utama, jaring sayap, dan jaring kantong.

2. Srampatan (selvedge), dipasang pada bagian pinggiran jaring yang berfungsi

memperkuat jaring sewaktu dioperasikan, terutama saat penarikan jaring.

3. Tali temali, terdiri atas tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali

pemberat,tali kolor, dan tali selambar.

4. Pelampung

5. Pemberat

6. Cincin

2.3 Alat Bantu atau Kelengkapan

Purse seine sebagai alat tangkap ikan yang pengoperasiannya

dilingkarkan terhadap ikan pelagis yang bergerombol (schooling) agar

gerakannya terhadang, sehingga berada di dalam lingkaran jaring.

Penghadangan gerakan schooling ikan ini akan menentukan kecepatan

tenggelamnya jaring. Selanjutnya tali ris bawah jaring yang dilengkapi

dengan tali kerut (purse seine) melalui cincin-cincin (rings) dikuncupkan

dengan cara menarik kedua ujung tali kerut dari atas kapal sehingga

membentuk setengah bola (seperti bakul). Untuk pengoperasian alat tangkap

purse seine ini alat bantu yang sering digunakan adalah rumpon dan lampu.

Rumpon digunakan pada saat pengoperasian siang hari, biasanya rumpon ini

sudah dipasang sebelumnya. Rumpon diletakkan pada tengah-tengah untuk

mengumpulkan ikan lalu alat tangkap utama yang mengelilinginya.

Sedangkan lampu digunakan pada saat pengoperasian malam hari,

fungsinya sama seperti rumpon yaitu sebagai pengumpul ikan. Biasanya

nelayan menggunakan sumber lampu ini dari oncor atau obor, petromaks,

dan lampu listrik (penggunaannya masih sangat terbatas hanya untuk usaha

penangkapan sebagian dari perikanan industri) (Subani dan Barus, 1989).

14 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 15: Alat Tangkap Purse Seine

2.3.1 Teknik Pengoperasian Menggunakan Alat Bantu Lampu

Fungsi lampu untuk penangkapan adalah untuk

mengumpulkan kawanan ikan kemudian dilakukan operasi

penangkapan dengan menggunakan berbagai alat tangkap, seperti

purse seine. Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam,

seperti oncor (obor), petromaks, lampu listrik (penggunaannya

masih sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian

dari perikanan industri).

Gambar 4. Lampu

Sumber : google.com

Ikan-ikan itu tertarik oleh cahaya lampu kiranya tidak terlalu

dipermasalahkan sebab adalah sudah menjadi anggapan bahwa hampir

semua organisme hidup termasuk ikan yang media hidupnya itu air dapat

terangsang (tertarik) oleh sinar / cahaya (phototaxis positif) dan karena itu

mereka selalu berusaha mendekati asal / sumber cahaya dan berkumpul

disekitarnya. Teknik operasinya adalah sebagai berikut :

1. Alat bantu lampu biasanya diletakkan pada kapal/perahu khusus. Jika

hari mulai gelap maka lampu yang berada pada perahu lampu dinyalakan

sambil melakukan labuh jangkar. Sekitar 4-5 jam lampu dinyalakan atau

sudah banyak ikan yang bergerombol maka awak kapal yang ada di

perahu lampu tersebut akan memberikan kode kepada perahu jaring

bahwa operasi pelingkaran siap dilakukkan. Bersamaan dengan itu,

penarikkan jangkar perahu lampu dimatikkan.

2. Mengetahui arah arus. Hal ini penting diketahui sehubungan dengan arah

hanyutnya jaring pada saat pelingkaran

3. Penurunan jaring. Pada saat penurunan jaring kecepatan kapal lebih

rendah jika dibandingkan dengan mengjar gerombolan ikan, karena

posisi gerombolan ikan , karena posisi gerombolan ikan tetap berada di

sekitar lampu.

4. Selanjutnya sama dengan operasi dengan mengejar gerombolan ikan.

15 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 16: Alat Tangkap Purse Seine

2.3.2 Teknik Pengoperasian Menggunakan Alat Bantu Rumpon

Rumpon merupakan suatu bangunan (benda) menyerupai

pepohonan yang dipasang (ditanam) di suatu tempat ditengah laut. Pada

prinsipnya rumpon terdiri dari empat komponen utama, yaitu :

pelampung (float), tali panjang (rope) dan atraktor (pemikat) dan

pemberat (sinkers/anchor). Rumpon umumnya dipasang (ditanam) pada

kedalaman 30-75 m. Setelah dipasang kedudukan rumpon ada yang

diangkat-angkat, tetapi ada juga yang bersifat tetap tergantung pemberat

yang digunakan.

Gambar 5. Rumpon

Sumber : google.com

Dalam praktek penggunaan rumpon yang mudah diangkat-angkat

itu diatur sedemikian rupa setelah purse seine dilingkarkan, maka pada

waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon secara keseluruhan diangkat

dari permukaan air dengan bantuan perahu penggerak (skoci, jukung,

canoes). Untuk rumpon tetap atau rumpon dengan ukuran besar, tidak perlu

diangkat sehingga untuk memudahkan penangkapan dibuat rumpon mini

yang disebut “pranggoan” (jatim) atau “leret” (Sumut, Sumtim). Pada waktu

penangkapan mulai diatur begitu rupa, diusahakan agar ikan-ikan

berkumpul disekitar rumpon dipindahkan atau distimulasikan ke rumpon

mini. Caranya ada beberapa macam misalnya dengan menggiring dengan

16 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 17: Alat Tangkap Purse Seine

menggerak-gerakkan rumpon induk dari atas perahu melalui pelampung-

pelampungnya. Cara lain yang ditempuh yaitu seakan-akan meniadakan

rumpon induk untuk sementara waktu dengan cara menenggelamkan

rumpon induk atau mengangkat separo dari rumpo yang diberi daun nyiur

ke atas permukaan air. Terjadilah sekarang ikan-ikan yang semula

berkumpul di sekitar rumpon pindah beralih ke rumpon mini dan disini

dilakukan penangkapan. Berikut teknik pengoperasian menggunakan

rumpon :

1. Melepaskan tali rumpon. Pada tali rumpon ini diberikkan pelampung.

Dengan demikian, rumpon akan hanyut sesuai dengan arah arus

permukaan air.

2. Melihat arah dan kecepatan arus untuk memprediksi kecepatan arus untuk

memprediksi kecepatan dan arahnya rumpon yang telah dilepaskan.

3. Melingkari gerombolan ikan yang ada dibawah rumpon.

4. Menarik tali kolor dari jaring.

Setelah jaring bagian bawah tertutup maka rumpon tadi

dikeluarkan dari jaring dan dikembalikan ke tali pelampung seperti

semula. Dengan demmikian, ada awak yang bertugas khusus untuk

menyelesaikan rumpon tersebut sehingga kembali ke posisi semula.

Kegiatan selanjutnya sama dengan operasi penangkapan dengan mengejar

gerombolan ikan.

2.3.3 Teknik Pengoperasian Menggunakan Alat Bantu Echosounder

Teknik operasi penangkapan yang menggunakan

echosounder tidaklah jauh berbeda dengan menggunakan alat

bantu lainnya. Perbedaanya hanya terletak pada pencarian

gerombolan ikan. Dengan echosounder setiap saat dapat dimonitor

ada tidaknya ikan pada suatu perairan serta pada kedalaman berapa

ikan tersebut berada. Bahkan densitas atau kepadatan gerombolan

ikan dapat diprediksi. Dengan demikian, para penangkap ikan

17 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 18: Alat Tangkap Purse Seine

dengan menggunakan echosounder tidak lagi tergantung pada

siang atau malam.

2.4 Metode Penangkapan

Pada umumnya jaring dipasang dari bagian belakang kapal

(buritan) sungguhpun ada juga yang menggunakan samping kapal. Urutan

operasi dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Pertama-tama haruslah diketemukan gerombolan ikan terlebih dahulu. Ini

dapat dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman, seperti adanya

perubahan warna permukaan air laut karena gerombolan ikan berenang

dekat dengan permukaan air, ikan-ikan yang melompat di permukaan

terlihat riak-riak kecil karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan.

Buih-buih di permukaan laut akibat udara-udara yang dikeluarkan ikan,

burung-burung yang menukik dan menyambar-nyambar permukaan laut

dan sebagainya. Hal-hal tersebut diatas biasanya terjadi pada dini hari

sebelum matahari keluar atau senja hari setelah matahari terbenam disaat-

saat mana gerombolan ikan-ikan teraktif untuk naik ke permukaan laut.

Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu (fish finder, dll)

waktu operasipun tidak lagi terbatas pada dini hari atau senja hari, siang

haripun jika gerombolan ikan diketemukan segera jaring dipasang.

b. Pada operasi malam hari, mengumpulkan / menaikkan ikan ke permukaan

laut dilakukan dengan menggunakan cahaya. Biasanya dengan fish finder

bisa diketahui depth dari gerombolan ikan, juga besar dan densitasnya.

Setelah posisi ini tertentu barulah lampu dinyalakan (ligth intesity) yang

digunakan berbeda-beda tergantung pada besarnya kapal, kapasitas sumber

cahaya. Juga pada sifat phototxisnya ikan yang menjadi tujuan

penangkapan.

c. Setelah fishing shoal diketemukan perlu diketahui pula swimming

direction, swimming speed, density ; hal-hal ini perlu dipertimbangkan lalu

diperhitungkan pula arah, kekuatan, kecepatan angin, dan arus, sesudah

hal-hal diatas diperhitungkan barulah jaring dipasang. Penentuan

18 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 19: Alat Tangkap Purse Seine

keputusan ini harus dengan cepat, mengingat bahwa ikan yang menjadi

tujuan terus dalam keadaan bergerak, baik oleh kehendaknya sendiri

maupun akibat dari bunyi-bunyi kapal, jaring yang dijatuhkan dan lain

sebagainya. Tidak boleh luput pula dari perhitungan ialah keadaan dasar

perairan, dengan dugaan bahwa ikan-ikan yang terkepung berusaha

melarikan diri mencari tempat aman (pada umumnya tempat dengan depth

yang lebih besar) yang dengan demikian arah perentangan jaring harus

pula menghadang ikan-ikan yang terkepung dalam keadaan kemungkinan

ikan-ikan tersebut melarikan diri ke depth lebih dalam. Dalam waktu

melingkari gerombolan ikan kapal dijalankan cepat dengan tujuan supaya

gerombolan ikan segera terkepung. Setelah selesai mulailah purse seine

ditarik yang dengan demikian bagian bawah jaring akan tertutup.

Melingkari gerombolan ikan dengan jaring adalah dengan tujuan supaya

ikan-ikan jangan dapat melarikan diri dalam arah horisontal. Sedang

dengan menarik purse line adalah untuk mencegah ikan-ikan supaya ikan-

ikan jangan dapat melarikan diri ke bawah. Antara dua tepi jaring sering

tidak dapat tertutup rapat, sehingga memungkinkan menjadi tempat ikan

untuk melarikan diri. Untuk mencegah hal ini, dipakailah galah, memukul-

mukul permukaan air dan lain sebagainya. Setelah purse line selesai

ditarik, barulah float line serta tubuh jaring (wing) dan ikan-ikan yang

terkumpul diserok/disedot ke atas kapal.

2.6. Ikan Target dan Hasil Tangkapan

Ayodya (1988) menyatakan bahwa ikan yang menjadi tujuan

penangkapan jaring purse seine adalah ikan pelagis yang bergerombol dan

dekat dengan permukaan air laut. Jika ikan-ikan belum terkumpul pada

suatu penangkapan (cachtable area) atau di luar kemampuan tangkap jaring,

maka harus diusahakan agar ikan datang berkumpul dengan cara

menggunakan bantuan cahaya, rumpon, floating faft, dan lain-lain

(Sismadi, 2006). Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse

seine adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-

19 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 20: Alat Tangkap Purse Seine

ikan tersebut haruslah membentuk shoal (gerombolan), berada dekat dengan

permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan pula agar densitas

shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah

sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume

hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan

sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar)

yang dipergunakan.

Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah

Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus spp), bentang, kembung

(Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp), slengseng, cumi-cumi dan lain-

lain. Namun ada juga ikan yang sering kali tertangkap jaring purse seine

sebagai berikut :

• Madidihang (Yellowfin tuna)

• Tuna mata besar (Bigeye tuna)

• Cakalang (Skipjack tuna)

• Ikan layaran/Jangilus (Indo-Pacific sailfish)

• Tongkol krai (Frigate tuna)

• Tongkol como (Kawa-kawa/Eastern little tuna)

• Tenggiri (Narrow-barred Spanish mackerel)

• Cucut botol (Longnose velvet dogfish)

• Cucut martil/capingan (Scalloped Hammerhead sharks, Wingehead)

• Cucut lanjam (Spinner shark)

• Layang/Benggol (Indian scad)

• Selar kuning (Yellowstripe scad)

• Sunglir (Rainbow runner)

• Kwee (Bigeye trevally)

• Tetengkek (Torpedo scad)

• Layang deles (Shortfin scad)

• Teri (Anchovies)

• Lemuru (Bali sardinella)

• Japuh (Rainbow sardine)

20 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 21: Alat Tangkap Purse Seine

• Tembang (Goldstripe sardinella)

• Siro (Spotted sardinella)

• Banyar/Kembung Lelaki (Indian mackerel)

• Slengseng (Spotted chub mackerel)

• Cendro/Saku/Kacangan/Kajang/Loncong (Needle fishes)

• Manyung (Giant catfish)

• Bawal hitam (Black pomfret)

• Bawal putih (Silver pomfret)

• Swanggi (Purple-spotted bigeye)

• Gulamah/Tigawaja (Croackers)

• Layur (Hairtails)

• Peperek (Slipmouths or Pony fishes)

• Beloso/Buntut kerbo (Greater lizardfish)

• Kuniran (Sulphur goatfish)

• Kurisi (Threadfin bream)

• Pari kembang/Pari macan (Stingrays)

• Ikan kakap merah/Bambangan (Red snappers)

• Kakap putih (Barramundi, Giant sea perch)

• Lencam (Emperors)

• Ekor kuning (Redbelly yellowtail fusilier)

• Kupas-kupas (Wire-netting leatherjacket)

• Udang Jerbung/Udang putih (Banana prawn/ White shrimp)

2.7. Kapal yang Digunakan

Armada perikanan purse seine di lokasi kajian umumnya

dioperasikan oleh usaha perorangan, menggunakan kasko berbahan dasar

kayu. Mesin yang digunakan cukup bervariasi, dengan kekuatan mesin

antara 20-360 HP, tergantung dari besarnya ukuran kapal dan wilayah

operasi penangkapan. Kapal purse seine yang dioperasikan di Indramayu

merupakan kapal-kapal purse seine berukuran kecil (10-30 GT), dengan

kekuatan mesin sebesar 20 HP. Operasi penangkapan dilakukan secara one

day fishing. Kapal purse seine yang dioperasikan di Tegal merupakan kapal-

21 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 22: Alat Tangkap Purse Seine

kapal purse seine berukuran sedang (30-50 GT), dengan kekuatan mesin

sebesar 120 HP. Operasi penangkapan dilakukan dengan jumlah hari trip

antara 7 – 20 hari per trip. Kapal purse seine yang dioperasikan di

Pekalongan merupakan kapal-kapal purse seine berukuran besar (30-50 GT

dan 100-130 GT), dengan kekuatan mesin sebesar 120 - 360 HP. Operasi

penangkapan dilakukan dengan jumlah hari, yaitu 10 – 40 hari per trip.

Sedang Kapal purse seine yang dioperasikan di Juwana Pati merupakan

kapal-kapal purse seine juga berukuran besar (30 – 50 GT dan 50 - 100 GT),

dengan kekuatan mesin sebesar 300 - 360 HP. Operasi penangkapan

dilakukan dengan jumlah hari 10 – 40 hari per trip.

2.8. Hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapan Menggunakan

Purse Seine

Saat melakukan kegiatan penangkapan menggunakan alat tangkap

purse seine, para ABK atau nelayan harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Kecerahan Perairan

Transparasi air penting diketahui untuk menentukan kekuatan atau

banyak sedikit lampu. Jika kecerahan kecil berarti banyak zat-zat atau

partikel-partikel yang menyebar di dalam air, maka sebagian besar

pembiasan cahaya akan habis tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut,

dan akhirnya tidak akan menarik perhatian atau memberi efek pada ikan

yang ada yang letaknya agak berjauhan.

2. Adanya gelombang

Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar jelas akan

mempengaruhi kedudukan lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut

yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus menjadi bengkok,

sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan akhirnya menimbulkan

sinar yang menakutkan ikan (flickering light). Makin besar gelombang

makin besar pula flickering lightnyadan makin besar hilangnya efisiensi

sebagai daya penarik perhatian ikan-ikan maupun biota lainnya menjadi

lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan

22 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 23: Alat Tangkap Purse Seine

penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa,

misalnya dengan memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau

dengan menempatkan under water lamp.

3. Sinar Bulan

Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan

menggunakan lampu (ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang

untuk penangkapan dengan lampu diperlukan keadaan gelap agar

cahaya ;ampu terbias sempurna ke dalam air.

4. Musim

Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapatmemberikan dampak positif

untuk penangkapan yang menggunakan lampu, misalnya terhadap

pengaruh gelombang besar, angin dan arus kuat. Penangkapan dengan

lampu dapat dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim

asalkan angin dan gelombang tidak begitu kuat.

5. Ikan dan Binatang Buas

Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahay lampu,

namun umumnya lebih didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan

besar (pemangsa) umumnya berada di lapisan yang lebih dalam sedang

binatang-binatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada di tempat-

tempat gelap mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut.

Binatang-binatang tersebut sebentar-sebentar menyerbu (menyerang)

ikan-ikan yang bekerumun di bawah lampu dan akhirnya mencerai

beraikan kawanan ikan yang akan ditangkap.

6. Panjang dan Kedalaman Jaring

Untuk purse seine yang beroperasi dengan satu kapal digunakan jaring

yang tidak terlalu panjang tetapi agak dalam karena gerombolan ikan di

bawah lampu tidak bergerak terlalu menyebar . jaring harus cukup

dalam untuk menangkap gerombolan ikan mulai permukaan sampai

area yang cukup dalam di bawah lampu.

7. Kecepatan kapal pada waktu melingkari gerombolan ikan

23 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 24: Alat Tangkap Purse Seine

Jika kapal dijalankan cepat maka gerombolan ikan dapat segera

terkepung.

8. Kecepatan Menarik Purse Line

Purse line harus ditarik cepat agar ikan jangan sampai melarikan diri ke

bawah.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini

dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di

lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut / tali kolor ini penting

terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut

tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir

penangkapan. Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan

melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian

bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan terkumpul di bagian

kantong. Mesin yang digunakan cukup bervariasi, dengan kekuatan mesin

antara 20-360 HP, tergantung dari besarnya ukuran kapal dan wilayah

operasi penangkapan.

Hasil tangkap yang diperoleh dalam operasi penangkapan ikan

dengan menggunakan purse seine bisa mencapai puluhan hingga ratusan

ton, karena sifat operasinya yang memburu, mengumpulkan, kemudian

mengurung kawanan ikan. Dibandingkan dengan beberapa alat tangkap

yang lain, purse seine merupakan salah satu alat penangkap ikan yang

24 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 25: Alat Tangkap Purse Seine

paling efektif karena dapat memperoleh hasil tangkap yang besar, sehingga

kalau dikelola dengan baik akan memberikan keuntungan yang besar pula.

3.2 Saran

Agar usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine bisa

berkelanjutan, maka perlu dilakukan penataan armada penangkapan ikan

yang digunakan untuk menangkap jenis ikan tertentu. Penataan armada

selain menyangkut ukuran dan jumlah armada penangkapan, yang lebih

penting lagi adalah mengatur input produksi penangkapan sehingga

penangkapan ikan menjadi lebih efisien. Bila usaha penangkapan ikan

efisien, maka akan didapatkan keuntungan dan armada penangkapan ikan

tidak melakukan penangkapan ikan yang melebihi kapasitas maksimumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ardidja, S 2000. Metoda Penangkapan Ikan. Sekolah Tinggi Perikanan. Jakarta.

Atmaja, S. B. Komposisi dan Aspek Reproduksi Beberapa Spesies Hasil

Tangkapan Pukat Cincin di Perairan Bagian Selatan Laut Cina

Selatan. JPPI Volume 6 No. 3 – 4 Tahun2000.

Au. Ayodya. Dosen Fakultas Perikanan. Cetakan Pertama. Penerbit : Yayasan

Dewi Sri. IPB. Bogor.

Ayodhya, A. V. 1981. Metoda Penangkapan Ikan. Yayasan Dwi Sri. Bogor.

Anonim. 2012. Alat Tangkap Purse Seine. http://aryansfirdaus.wordpress.com.

Diakses : 10 Oktober 2014

Anonim. 2012. Alat Tangkap Purse Seine. fiqrin.wordpress.com/artikel-tentang-

ikan/purse-seine/. Diakses : 10 Oktober 2014

25 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 26: Alat Tangkap Purse Seine

Anonim. 2012. Alat Tangkap Purse Seine. rizarahman.staff.

umm.ac.id/files/2010/03/M_7_Purse-Seine.pdf. Diakses : 10 Oktober

2014

Anonim. 2012. Konstruksi Purse Seine. http://nautika-perikanan-laut.

blogspot.com/2009/04/purse-seine-jaring-lingkar.html. Diakses : 10

Oktober 2014

Waluyo Subani dan H.R Barus.1989.Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di

Indonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.

Waluyo Subani dan H.R Barus.1989.ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN

UDANG LAUT DI INDONESIA. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.

Mukhtar Api.Msi “Dimensi Kapal perikanan” 26 junu 2013.

http://mukhtar-api.blogspot.com/2013/06/kapal-perikanan.html (Diakses pada 17-

Oktober-2014 pukul 12.30 WIB)

Au. Ayoda “DASEN FAKULTAS PERIKANAN ” cetakan pertama.penerbit:

yayasan Dewi Sri.IPB. Bogor

Waluyo Subani dan Barus.1989.“Alat Penangkapan Ikan Dan Udang Laut di

Indonesia”.Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.

http://fiqrin.wordpress.com/artikel-tentang-ikan/purse-seine/ (Diakses pada 17

Oktober 2014 pukul 13.15 WIB) (Diakses pada 17 Oktober 2014 pukul 13.25

WIB)

26 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n

Page 27: Alat Tangkap Purse Seine

27 | A l a t d a n K a p a l P e n a n g k a p P e r i k a n a n