Pengertian

13
  .   Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim. II. Jenis ± jenis operasi sectio caesarea  1. Abdomen (sectio caesarea abdominalis) a. Sectio caesarea transperitonealis SC klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri)  Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cm. Kelebihan : Mengeluarkan janin dengan cepat ¾ Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik ¾ Sayatan bias diperpanjang proksimal atau distal ¾ Kekurangan Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak ada reperitonealis yang baik ¾ Untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan¾ SC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen bawah rahim)  Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm Kelebihan : Penjahitan luka lebih mudah ¾ Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik ¾ Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga  peritoneum¾ Perdarahan tidak begitu banyak ¾ Kemungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih kecil ¾ Kekurangan : ¾ Luka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah sehingga dapat menyebabkan uteri uterine pecah sehingga mengakibatkan perdarahan banyak Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi ¾  b. SC ektra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdominal 2. Vagina (section caesarea vaginalis) Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Sayatan memanjang ( longitudinal ) 2. Sayatan melintang ( Transversal ) 3. Sayatan huruf T ( T insicion ) III. Indikasi Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko  pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan SC proses  persalinan normal lama/ kegagalan proses persalinan normal ( Dystasia ) Fetal distress His lemah / melemah 

Transcript of Pengertian

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 1/13

 

  .   Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan

dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim.

II. Jenis ± jenis operasi sectio caesarea 

1. Abdomen (sectio caesarea abdominalis)a. Sectio caesarea transperitonealis

SC klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri) 

Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cm.Kelebihan :

Mengeluarkan janin dengan cepat¾ 

Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik ¾ 

Sayatan bias diperpanjang proksimal atau distal¾ Kekurangan

Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak ada reperitonealis yang baik ¾ 

Untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan¾ 

SC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen bawah rahim) Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servicaltransversal) kira-kira 10 cm

Kelebihan :

Penjahitan luka lebih mudah¾ 

Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik ¾ 

Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga

 peritoneum¾ 

Perdarahan tidak begitu banyak ¾ 

Kemungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih kecil¾ Kekurangan :

¾ Luka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah sehingga dapat menyebabkan uteri uterine pecah

sehingga mengakibatkan perdarahan banyak 

Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi¾ 

  b. SC ektra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdominal

2. Vagina (section caesarea vaginalis)Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Sayatan memanjang ( longitudinal )2. Sayatan melintang ( Transversal )

3. Sayatan huruf T ( T insicion )

III. Indikasi Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko

  pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan SC proses  persalinan normal lama/ kegagalan proses persalinan normal ( Dystasia )

Fetal distress 

His lemah / melemah 

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 2/13

 

Janin dalam posisi sungsang atau melintang 

4,2 kg )u Bayi besar ( BBL  

Plasenta previa 

Kalainan letak  

Disproporsi cevalo-pelvik ( ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul ) 

Rupture uteri mengancam Hydrocephalus 

Primi muda atau tua 

Partus dengan komplikasi 

Panggul sempit 

Problema plasenta 

IV. Komplikasi 

Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain :1. Infeksi puerperal ( Nifas )

- Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari- Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung

- Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik 2. Perdarahan

- Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka- Perdarahan pada plasenta bed

3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalutinggi

4. Kemungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnya

V. POST PARTUM A. DEFINISI PUERPERIUM / NIFAS 

Adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-

alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum 6 minggu.shamil, masa nifas berlangsungselama

(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang

lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi, 1983)

B. PERIODE Masa nifas dibagi dalam 3 periode:

1. Early post partumDalam 24 jam pertama.

2. Immediate post partumMinggu pertama post partum.

3. Late post partumMinggu kedua sampai dengan minggu keenam.

C. TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN 

1. Menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 3/13

 

terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga

  berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

D. TANDA DAN GEJALA 1. Perubahan Fisik a. Sistem Reproduksi

Uterus Involusi : Kembalinya uterus ke kondisi normal setelah hamil.

  No Waktu TFU Konsistensi After pain Kontraksi

1.

2.

3.

4.

Segera setelah

lahir 

1 jam setelah

lahir 

12 jam setelah

lahir 

setelah 2 hari

Pertengahan simpisis

dan umbilikus

Umbilikus

1 cm di atas pusat

Turun 1 cm/hari

Lembut Terjadi

Berkurang

Proses ini dipercepat oleh rangsangan pada puting susu.

- Lochea Komposisi

Jaringan endometrial, darah dan limfe. Tahap

a. Rubra (merah) : 1-3 hari.  b. Serosa (pink

c. Alba (kuning-putih) : 10-14 hariLochea terus keluar sampai 3 minggu.

Bau normal seperti menstruasi, jumlah meningkat saat berdiri.

Jumlah keluaran rata-rata 240-270 ml.- Siklus MenstruasiIbu menyusui paling awal 12 minggu rata-rata 18 minggu, untuk itu tidak menyusui akan

kembali ke siklus normal.- Ovulasi

Ada tidaknya tergantung tingkat proluktin. Ibu menyusui mulai ovulasi pada bulan ke-3 ataulebih.

Ibu tidak menyusui mulai pada minggu ke-6 s/d minggu ke-8. Ovulasi mungkin tidak terlambat,

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 4/13

 

dibutuhkan salah satu jenis kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.- Serviks

Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari, struktur internal kembalidalam 2 minggu, struktur eksternal melebar dan tampak bercelah.

- Vagina

 Nampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran seperti tidak hamil, dalam6 sampai 8 minggu, bentuk ramping lebar, produksi mukus normal dengan ovulasi.- Perineum

EpisiotomiPenyembuhan dalam 2 minggu.

LaserasiTK I : Kulit dan strukturnya dari permukaan s/d otot

TK II : Meluas sampai dengan otot perinealTK III : Meluas sampai dengan otot spinkter 

TK IV : melibatkan dinding anterior rektal  b.

Payudara membesar karena vaskularisasi dan engorgement (bengkak karena peningkatan prolaktin pada hari I-III). Pada payudara yang tidak disusui, engorgement akan berkurang dalam

2-3 hari, puting mudah erektil bila dirangsang. Pada ibu yang tidak menyusui akan mengecil  pada 1-2

c. Sistem Endokrin- Hormon Plasenta

HCG (-) pada minggu ke-3 post partum, progesteron plasma tidak terdeteksi dalam 72 jam post  partum normal setelah siklus m

- Hormon pituitariProlaktin serum meningkat terjadi pada 2 minggu pertama, menurun sampai tidak ada pada ibu

tidak menyusui FSH, LH, tidak ditemukan pada minggu I post partum.

d. Sistem Kardiovaskuler - Tanda-tanda vitalTekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena dehidrasi pada awal post partum

terjadi bradikardi.- Volume darah

Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3-4 mingguPersalinan normal : 200 ± 500 cc, sesaria : 600 ± 800 cc.

- Perubahan hematologik Ht meningkat, leukosit meningkat, neutrophil meningkat.

- JantungKembali ke posisi normal, COP meningkat dan normal 2-3 minggu.

e. Sistem RespirasiFungsi paru kembali normal, RR : 16-24 x/menit, keseimbangan asam-basa kembali setelah 3

minggu post partum.f. Sistem Gastrointestinal

- Mobilitas lambung menurun sehingga timbul konstipasi.- Nafsu makan kembali normal.

- Kehilangan rata-rata berat badan 5,5 kg.g. Sistem Urinaria

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 5/13

 

- Edema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius terjadi karena trauma.- Pada fungsi ginjal: proteinuria, diuresis mulai 12 jam.

- Fungsi kembali normal dalam 4 minggu.h. Sistem Muskuloskeletal

Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil. Diastasis rekti 2-4 cm,

kembali normal 6-8 minggu post partum.i. Sistem IntegumenHiperpigmentasi perlahan berkurang.

  j. Sistem Rhesus incompability, diberikan anti RHO imunoglobin.

VI. PANGGUL SEMPIT 

Dalam Obstetri yang terpenting bukan panggul sempit secara anatomis melainkan panggulsempit secara fungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul

Kesempitan panggul dibagi sebagai berikut :1. Kesempitan pintu atas panggul

2. kesempitan bidang bawah panggul3. kesempitan pintu bawah panggul

4. kombinasi kesempitan pintu atas pangul, bidang tengah dan pintu bawah panggul.

Kesempitan pintu atas panggul 

Pintu atas panggul dianggap sempit kalau conjugata vera kurang dari 10 cm atau kalau diameter transversa kurang dari 12 cm

Conjugata vera dilalui oleh diameter biparietalis yang 9½ cm dan kadang-kadang mencapai 10cm, maka sudah jelas bahwa conjugata vera yang kurang dari 10cm dapat menimbulkan

kesulitan. Kesukaran bertambah lagi kalau kedua ukuran ialah diameter antara posterior maupundiameter transversa sempit.

Sebab-sebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul dapat dibagi sebagai berikut :

1. Kelainan karena gangguan pertumbuhana. Panggul sempit seluruh : semua ukuran kecil  b. Panggul picak : ukuran muka belakang sempit, ukuran melintang biasa

c. Panggul sempit picak : semua ukuran kecil tapi terlebiha ukuran muka belakangd. Panggul corong :pintu atas panggul biasa,pintu bawah panggul sempit

e. Panggul belah : symphyse terbuka

2. kelainan karena penyakit tulang panggul atau sendi-sendinya

a. Panggul rachitis : panggul picak, panggul sempit, seluruha panggul sempit picak dan lain-lain  b. Panggul osteomalacci : panggul sempit melint

c. Radang articulatio sacroilliaca : panggul sempit miring

3. kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakanga. kyphose didaerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong

  b. sciliose didaerah tulang panggung menyebabkan panggul sempit miring

4. kelainan panggul disebabkan kelainan aggota bawahcoxitis, luxatio, atrofia. Salah satu anggota menyebabkan panggul sempit miring.

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 6/13

 

Disamping itu mungkin pula ada exostase atau fraktura dari tulang panggul yang menjadi  penyebab kelainan

Pengaruh panggul sempit pada kehamilan dan persalinan 

Panggul sempit mempunyai pengaruh yang besar pada kehamilan maupun persalinan.

1. Pengaruh pada kehamilan- Dapat menimbulkan retrafexio uteri gravida incarcerata- Karena kepala tidak dapat turun maka terutama pada primi gravida fundus atau gangguan

  peredaran Kadang-kadang fundus menonjol ke depan hingga perut menggantung

Perut yang menggantung pada seorang primi gravida merupakan tanda panggul sempit- Kepala tidak turun kedalam panggul pada bulan terakhir 

- Dapat menimbulkan letak muka, letak sungsang dan letak lintang.- Biasanya anak seorang ibu dengan panggul sempit lebih kecil dari pada ukuran bayi pukul rata.

2. Pengaruh pada persalinan

- Persalinan lebih lama dari biasa.a. Karena gangguan pembukaan

  b. Karena banyak waktu dipergunakan untuk moulage kepala anak Kelainan pembukaan disebabkan karena ketuban pecah sebelum waktunya, karena bagian depan

kurang menutup pintu atas panggul selanjutnya setelah ketuban pecah kepala tidak dapatmenekan cervix karena tertahan pada pintu atas panggul

- Pada panggul sempit sering terjadi kelainan presentasi atau posisi misalnya :a. Pada panggul picak sering terjadi letak defleksi supaya diameter bitemporalis yang lebih kecil

dari diameter biparietalis dapat melalui conjugata vera yang sempit itu.Asynclitismus sering juga terjadi, yang diterapkan dengan ³knopfloch mechanismus´

(mekanisme lobang kancing)

 b. Pada oang sempit kepala anak mengadakan hyperflexi supaya ukuran-ukuran kepala belakangyang melalui jalan lahir sekecil-kecilnyac. Pada panggul sempit melintang sutura sagitalis dalam jurusan muka belang (positio occypitalis

directa) pada pintu atas panggul.- Dapat terjadi ruptura uteri kalau his menjadi terlalu kuat dalam usaha mengatasi rintangan yang

ditimbulkan oleh panggul sempit- Sebaiknya jika otot rahim menjadi lelah karena rintangan oleh panggul sempit dapat terjadi

infeksi intra partum. Infeksi ini tidak saja membahayakan ibu tapi juga dapat menyebabkankematian anak didalam rahim.

Kadang-kadang karena infeksi dapat terjadi tympania uteri atau physometra.- Terjadi fistel : tekanan yang lama pada jaringan dapat menimbulkan ischaemia yang

menyebabkan nekrosa. Nekrosa menimbulkan fistula vesicovaginalis atau fistula recto vaginalis. Fistula vesicovaginalis

lebih sering terjadi karena kandung kencing tertekan antara kepala anak dan symphysesedangkan rectum jarang tertekan dengan hebat keran adanya rongga sacrum.

- Ruptur symphyse dapat terjadi , malahan kadang ± kadang ruptur dari articulatio scroilliaca.Kalau terjadi symphysiolysis maka pasien mengeluh tentang nyeri didaerah symphyse dan tidak 

dapat mengangkat tungkainya.- Parase kaki dapat menjelma karena tekanan dari kepala pada urat-urat saraf didalam rongga

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 7/13

 

  panggul , yang paling sering adalah kelumpuhan N. Peroneus.

3. Pengaruh pada anak - Patus lama misalnya: yang lebih dari 20 jam atau kala II yang lebih dari 3 jam sangat

menambah kematian perinatal apalagi kalau ketuban pecah sebelum waktunya.

- Prolapsus foeniculli dapat menimbulkan kematian pada anak - Moulage yang kuat dapat menimbulkan perdarahan otak. Terutama kalau diameter biparietalis  berkurang lebih dari ½ cm. selain itu mungkin pada tengkorak terdapat tanda-tanda tekanan.

Terutama pada bagian yang melalui promontorium (os parietal) malahan dapat terjadi fraktur impresi.

Persangkaan Panggul sempit Seorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit kalau :

1. Aprimipara kepala anak belum turun setelah minggu ke 362. Pada primipara ada perut menggantung

3. pada multipara persalinan yang dulu ± dulu sulit4. kelainan letak pada hamil tua

5. kelainan bentuk badan (Cebol, scoliose,pincang dan lain-lain)6. osborn positip

Prognosa Prognosa persalinan dengan panggul sempit tergantung pada berbagai faktor - Bentuk panggul

- Ukuran panggul, jadi derajat kesempitan- Kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul

- Besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala- Presentasi dan posisi kepala

- HisDiantara faktor faktor tersebut diatas yang dapat diukur secara pasti dan sebelum persalinan

 berlangsung hanya ukuran-ukuran panggul : karena itu ukuran ± ukuran tersebut sering menjadidasar untuk meramalkan jalannya persalinan.

Menurut pengalaman tidak ada anak yang cukup bulan yang dapat lahir dengan selamat per vaginam kalau CV kurang dari 8 ½ cm.

Sebaliknya kalau CV 8 ½ cm atau lebih persalinan pervaginam dapat diharapkan berlangsungselamat.

Karena itu kalau CV < 8 ½ cm dilakukan SC primer ( panggul demikuan disebut panggul sempitabsolut )

Sebaliknya pada CV antara 8,5-10 cm hasil persalinan tergantung pada banyak faktor :1. Riwayat persalinan yang lampau

2. besarnya presentasi dan posisi anak 

3. pecahnya ketuban sebelum waktunya memburuknya prognosa4. his5. lancarnya pembukaan

6. infeksi intra partum7. bentuk panggul dan derajat kesempitan

karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil persalinan pada panggul dengan CV antara 8 ½ -10cm (sering disebut panggul sempit relatip) maka pada panggul sedemikian dilakukan

  persalinan

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 8/13

 

 

Persalinan percobaan 

Yang disebut persalinan percobaan adalah untuk persalinan per vaginam pada wanita wanitadengan panggul yang relatip sempit. Persalinan percobaan dilakukan hanya pada letak belakang

kepala, jadi tidak dilakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka atau kelainan letak 

lainnya.Persalinan percobaan dimulai pada permulaan persalinan dan berakhir setelah kita mendapatkankeyakinan bahwa persalinan tidak dapat berlangsung per vaginam atau setelah anak lahir per 

vaginam.Persalinan percobaan dikatakan berhasil kalau anak lahir pervaginam secara spontan atau dibantu

dengan ekstraksi (forcepe atau vacum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik.Kita menghentikan presalianan percobaan kalau:

1. ± pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuaannya- Keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik 

- Kalau ada lingkaran retraksi yang patologis2. ± setelah pembukaan lengkap dan pecahnya ketuban,kepala dalam 2 jam tidak mau masuk ke

dalam rongga panggul walaupun his cukup kuat- Forcepe gagal

Dalam keadaan-keadaan tersebut diatas dilakukan SC. Kalau SC dilakukan atas indikasi tersebutdalam golongan 2 (dua) maka pada persalinan berikutnya tidak ada gunanya dilakukan

  persalinan percobaan Dalam istilah inggris ada 2 macam persalinan percobaan :

1. Trial of labor : serupa dengan persalinan percobaan yang diterngkan diatas2. test of labor : sebetulnya merupakan fase terakhir dari trial of labor karena test of labor mulai

  pada pembukaan lengkap dan berakhir 2 jam sesudahnyaKalau dalam 2 jam setelah pembukaan lengkap kepala janin tidak turun sampai H III maka test

of labor dikatakan berhasil.

Sekarang test of labor jarang dilakukan lagi karena:1. Seringkali pembukaan tidak menjadi lengkap pada persalinan dengan panggul sempit2. kematian anak terlalu tinggo dengan percobaan tersebut

kesempitan bidang tengah panggul  bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah symphysis dan spinae ossis ischii dan

memotong sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke 4 dan ke 5

Ukuran yang terpenting dari bidang ini adalah :1. Diameter transversa ( diameter antar spina ) 10 ½ cm

2. diameter anteroposterior dari pinggir bawah symphyse ke pertemuan ruas sacral ke 4 dan ke 5

11 ½ cm3. diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antar spina ke pertemuan sacral 4 dan 5 5cm

dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit :1. Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5 atau kurang ( normal 10,5 cm

+ 5 cm = 15,5 cm)2. diameter antara spina < 9 cm

ukuran ± ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh secara klinis, harus diukur secara

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 9/13

 

rontgenelogis, tetapi kita dapat menduga kesempitan bidang tengah panggul kalau :- Spinae ischiadicae sangat menonjol

- Kalau diameter antar tuber ischii 8 ½ cm atau kurang

Prognosa 

Kesempitan bidang tengah panggul dapat menimbulkan gangguan putaran paksi.kalau diameter antar spinae 9 cm atau kurang kadang-kadang diperlukan SC.

Terapi Kalau persalinan terhenti karena kesempitan bidang tengah panggul maka baiknya dipergunakan

ekstraktor vacum, karena ekstraksi dengan forceps memperkecil ruangan jalan lahir.

Kesempitan pintu bawah panggul: 

Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segi tiga dengan jarak antar tuberum sebagai dasar bersamaanUkuran ± ukuran yang penting ialah :

1. Diameter transversa (diameter antar tuberum ) 11 cm2. diameter antara posterior dari pinggir bawah symphyse ke ujung os sacrum 11 ½ cm

3. diameter sagitalis posterior dari pertengahan diameter antar tuberum ke ujung os sacrum 7 ½

cm  pintu bawah panggul dikatakan sempit kalau jarak antara tubera ossis ischii 8 atau kurangkalau jarak ini berkurang dengan sendirinya arcus pubis meruncing maka besarnya arcus pubis

dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul.Menurut thomas dustacia dapat terjadi kalau jumlah ukuran antar tuberum dan diameter sagitalis

  posterior < 15 cm ( normal 11 cm + 7,5 cm = 18,5 cm )Kalau pintu bawah panggul sempit biasanya bidang tengah panggul juga sempit. Kesempitan

  pintu bawah panggul dapat menyebabkan gangguan putaran paksi. Kesempitan pintu bawah  panggul jarang memaksa kita melakukan SC bisanya dapat diselesaikan dengan forcepe dan

dengan episiotomy yang cukup luas.

VII. Pengkajian 1. Sirkulasi

Perhatikan riwayat masalah jantung, udema pulmonal, penyakit vaskuler perifer atau stasisvaskuler ( peningkatan resiko pembentukan thrombus )

2. integritas ego perasaan cemas, takut, marah, apatis, serta adanya factor-faktor stress multiple seperti financial,

hubungan, gaya hidup. Dengan tanda-tanda tidak dapat beristirahat, peningkatan ketegangan,stimulasi simpatis

3. Makanan / cairanMalnutrisi, membrane mukosa yang kering pembatasan puasa pra operasi insufisiensi Pancreas/

DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ ketoasidosis

4. PernafasanAdanya infeksi, kondisi yang kronik/ batuk, merokok 5. Keamanan

Adanya alergi atau sensitive terhadap obat, makanan, plester dan larutan 

Adanya defisiensi imun 

Munculnya kanker/ adanya terapi kanker  

Riwayat keluarga, tentang hipertermia malignan/ reaksi anestesi 

Riwayat penyakit hepatic 

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 10/13

 

Riwayat tranfusi darah 

Tanda munculnya proses infeksi 

IX. Proritas Keperawatan 

Mengurangi ansietas dan trauma emosional Menyediakan keamanan fisik  

Mencegah komplikasi 

Meredakan rasa sakit 

Memberikan fasilitas untuk proses kesembuhan 

Menyediakan informasi mengenai proses penyakit 

X. Diagnosa Keperawatan 

Ansietas b.d pengalaman pembedahan dan hasil tidak dapat diperkirakan 

Resti infeksi b.d destruksi pertahanan terhadap bakteri 

  Nyeri akut b.d insisi, flatus dan mobili 

Resti perubahan nutrisi b.d peningkatan kebutuhan untuk penyembuhan luka, penurunan

masukan ( sekunder akibat nyeri, mual, muntah )

XI. INTERVENSI 

DP  Tujuan  Intervensi  Rasional 

Ansietas b.d

 pengalaman

 pembedahan

dan hasil tidak 

dapat

diperkirakan

Resti infeksi

  b.d destruksi

 pertahanan

terhadap

Ansietas berkurang

setelah diberikan

  perawatan dengan

kriteria hasil :

-  Tidak menunjukkan

traumatik pada saat

membicarakan

 pembedahan

- Tidak tampak gelisah

-  Tidak merasa takut

-  Lakukan

  pendekatan diri

  pada pasien

supaya pasien

merasa nyaman

-  Yakinkan bahwa

 pembedahan

merupakan jalan

terbaik yang harus

ditempuh untuk 

menyelamatkan

-  Rasa nyaman

akan

menumbuhka

n rasa tenang,

tidak cemas

serta

kepercayaan

 pada perawat.

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 11/13

 

 bakteri

  Nyeri akut b.d

insisi, flatus

dan mobilitas

Resti

 perubahan

nutrisi b.d

 peningkatan

kebutuhan

tubuh untuk 

 penyembuhan

luka,penurunan

masukan

(sekunder 

akibat nyeri,

mual, muntah

untuk dilakukan

  pembedahan yang

sama

- Pasien merasa tenang

Infeksi tidak terjadi

setelah perawatan

selama 24 jam pertama

dengan kriteria hasil :

-  Menunjukkan kondisi

luka yang jauh dari

kategori infeksi

-  Albumin dalam

keadaan normal

-  Suhu tubuh pasien

dalam keadaan

normal, tidak demam

  Nyeri dapat berkurang

 bayi dan ibu

-  Berikan nutrisi

yang adekuat

-  Berikan penkes

untuk menjaga

daya tahan tubuh,

kebersihan luka,

serta tanda-tanda

infeksi dini pada

luka

-  lakukan

 pengkajian nyeri

-  lakukan

managemen nyeri

-  monitoring

keadaan insisi

-    Nutrisi yang

adekuat akan

menghasilkan

daua tubuh

yang optimal

-  Dengan adanya

 partisipasi

dari pasien,

maka

kesembuhan

luka dapat

lebih mudah

terwujud

-  Setiap skala

nyeri

memiliki

managemen

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 12/13

 

setelah perawatan 1x 24

 jam dengan kriteria :

-  Pasien tidak mengeluh

nyeri / mengatakan

  bahwa nyeri sudah

 berkurang

Mendemontrasikan

  berat badan stabil atau

  penambahan berat

  badan progresif kearah

tujuan dengan

normalisasi nilai

laboratorium dan bebas

dari tanda malnutrisi

luka post operasi

-  ajarkan mobilitas

yang

memungkinkan

tiap jam sekali

-  kaji status nutrisi

secara continue

selama perawatan

tiap hari,

  perhatikan tingkat

energi, kondisi,

kulit, kuku,

rambut, rongga

mulut

-  tekankan

 pentingnya

trasnsisi pada

  pemberian makan

  per oral dengan

tepat

-    beri waktu

yang berbeda

-  Antisipasi nyeri

akibat luka

 post operasi

-  Antisipasi nyeri

akibat luka

 post operasi

-  Mobilitas dapat

merangsang

 peristaltik 

usus sehingga

mempercepat

flatus

-  Memberi

kesempatan

untuk 

mengobservas

i

 penyimpanga

n dari norma/

dasar pasien

5/13/2018 Pengertian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-55a750082f5ad 13/13

 

mengunyah,

menelan, beri

sosialisasi dan

  bantuan makan

sesuai dengan

indikasi

dan

mempengaruh

i pilihan

intervensi

-  Trasnsisi

 pemberian

makan oral

lebih disukai

-  Pasien perlu

  bantuan untuk 

menghadapi

masalah

anoreksia,

kelelahan,

kelemahan

otot

DAFTAR PUSTAKA 

Carpenito L. J, 2001, Diagnosa keperawatan, Jakarta : EGCDoengoes, M E, 2000, Rencana Askep pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian  perawatan pasien, Jakarta :

Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGCWinkjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo