pe Web viewStirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui...
Transcript of pe Web viewStirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA/MA Yogyakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Semester : 2
Jumlah pertemuan : 3
Standar Kompetensi :
4. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya,
serta terdapatnya di alam
Kompetensi Dasar
4.2 Mendeskripsikan sruktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan
benzena dan turunannya.
Indikator
1. Menuliskan struktur benzena dan menjelaskan stabilitas cincinnya
2. Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena
3. Menjelaskan reaksi substitusi atom H pada cincin benzena
4. Menjelaskan pengarah orto, meta, dan para pada disubstitusi benzena
5. Menuliskan nama sesuai tatanama senyawa benzena dan turunannya
6. Mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya
dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan:
1. Peserta didik dapat menuliskan struktur benzena
2. Peserta didik dapat menjelaskan stabilitas cincin benzena
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan sifat fisik benzena
4. Peserta didik dapat mendeskripsikan sifat kimia benzena
5. Peserta didik dapat menjelaskan reaksi substitusi atom H pada cincin
benzena
6. Peserta didik dapat menjelaskan pengarah orto, meta, dan para pada
disubstitusi benzena.
7. Peserta didik dapat menuliskan nama sesuai tatanama senyawa benzena
dan turunannya.
8. Peserta didik dapat mendeskripsikan kegunaan senyawa benzena dan
turunannya dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran
1. Struktur dan Sifat-sifat Benzena
atau
Struktur Kekule Benzena
Struktur benzena pertama kali diperkenalkan oleh Kekule pada
tahun 1865. Menurutnya, keenam atom karbon pada benzena tersusun
secara melingkar membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan
masing-masing 120 o. Ikatan antara karbon adalah ikatan rangkap dua dan
ikatan tunggal yang berselang seling.
Benzena termasuk senyawa aromatik dan memiliki rumus molekul
C6H6. Rumus molekul benzena memperlihatkan sifat
ketidakjenuhan dengan adanya ikatan rangkap. Namun, ketika dilakukan
uji bromin benzena tidak memperlihatkan sifat ketidakjenuhan karena
benzena tidak melunturkan warna dari air bromin.
Berdasarkan hasil analisis, ikatan rangkap dua karbon-karbon pada
benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat
berpindah-pindah. Gejala ini disebut resonansi. Adanya resonansi pada
benzena ini menyebabkan ikatan pada benzena menjadi stabil, sehingga
ikatan rangkapnya tidak dapat diadisi oleh air bromin.
Struktur Resonansi Benzena:
Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatan
rangkap ke ikatan tunggal. Delokalisasi elektron yang terjadi pada benzena
pada struktur resonansi adalah sebagai berikut:
Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi
bukan struktur nyata dari suatu senyawa, tetapi merupakan struktur
khayalan. Sedangkan struktur nyatanya merupakan gabungan dari semua
struktur resonansinya. Hal ini pun berlaku dalam struktur resonansi
benzena, sehingga benzena lebih sering digambarkan sebagai berikut:
Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar
diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena
terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap
serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu. Oleh karena itulah reaksi
yang umum pada benzena adalah reaksi substitusi terhadap atom H tanpa
mengganggu cincin karbonnya.
Gambar 1.1 Struktur 3 Dimensi
Benzena
Gambar 1.2 Molimod Struktur
Benzena
2. Sifat-sifat pada benzena dapat dilihat sebagai berikut:
Sifat Fisik:
Zat cair tidak berwarna
Memiliki bau yang khas
Mudah menguap
Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut yang
kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
Titik leleh : 5,5 oC
Titik didih : 80,1 oC
Massa jenis : 0,88
Sifat Kimia:
Bersifat kasinogenik (racun)
Merupakan senyawa nonpolar
Mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
3. Reaksi-Reaksi pada Benzena
Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga jenis
pereaksi yang akan menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka
elektron. Pereaksi seperti ini disebut elektrofil. Contohnya adalah golongan
halogen dan H2SO4. Reaksi pada benzena antara lain:
a. Halogenasi
Halogenasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh
golongan halogen seperti F, Cl, Br, I. Pada reaksi ini atom H digantikan
oleh atom dari golongan halogen dengan bantuan katalis besi (III) halida.
Jika halogennya Cl2, maka katalis yang digunakan adalah FeCl3. Contoh:
b. Nitrasi
Nitrasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh
gugus nitro. Reaksi ini terjadi dengan mereaksikan benzena dengan asam
nitrat (HNO3) pekat dengan bantuan H2SO4 sebagai katalis. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
c. Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh
gugus sulfonat. Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam
sulfat pekat sebagai pereaksi.
d. Alkilasi–Friedel Craft
Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil
halida dengan katalis alumunium klorida (AlCl3)
4. Senyawa Turunan Benzena
Kemudahan benzena mengalami reaksi substitusi elektrofilik
menyebabkan benzena memiliki banyak senyawa turunan. Semua senyawa
karbon yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan
benzena. Berikut ini beberapa turunan benzena yang umum:
Tabel 1. Senyawa Turunan Benzena
Struktur Nama Struktur Nama
Toluena Fenol
p-xilena Benzaldehida
Stirena Asam Benzoat
Anilina Benzil alkohol
Selain senyawa-senyawa di atas, masih banyak lagi senyawa
turunan benzena yang terdapat di sekitar kita baik itu dengan satu
substituen yang terikat pada cincin benzena, ataupun dua substituen atau
lebih.
5. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena
Dalam sistem penamaan IUPAC, cincin benzena dianggap sebagai
induk, sama seperti rantai terpanjang dalam alkana. Gugus-gugus fungsi
lain yang terikat pada benzena dianggap sebagai cabang.
a. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan satu substituen
yang terikat pada cincin Benzena
Perhatikan beberapa contoh berikut:
Etil benzene Bromobenzena nitrobenzena
Dari ketiga contoh di atas, dapat terlihat bahwa gugus alkil seperti
etil, golongan halogen seperti bromo, dan gugus nitro dituliskan sebagai
awalan pada benzena.
Benzena yang kehilangan satu atom H disebut fenil (C6H5-)
dengan struktur sebagai berikut:
Fenil
Sehingga klorobenzena dapat juga disebut fenilklorida dan bromobenzena
dapai disebut fenilbromina
klorobenzena = fenilklorida
Sedangkan toluena yang kehilangan satu atom Hnya
disebut benzil dengan struktur sebagai berikut:
Benzil
Sehingga, senyawa turunan benzena yang tersusun dari toluena yang
kehilangan satu atom H diberi nama dengan awalan benzil, seperti contoh
dibawah ini:
Benzilamina
b. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan dua substituen yang
terikat pada cincin Benzena
Jika terdapat dua jenis substituen, maka posisi substituen dapat
dinyatakan dengan awalan o (orto), m (meta), p (para) atau dengan
menggunakan angka.
Orto meta para
Perhatikan contoh-contoh berikut:
o-dibromobenzena m-kloroanilina p-nitrofenol
Urutan prioritas penomoran untuk beberapa substituen yang umum:
Arah tanda panah menunjukkan substituen yang semakin prioritas,
maka penomorannya dengan nomor yang semakin kecil
c. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan lebih dari dua substituen
yang terikat pada cincin benzena
Sedangkan jika terdapat tiga substituen atau lebih pada cincin benzena,
maka sistem o, m, p tidak dapat diterapkan lagi dan hanya dapat dinyatakan
dengan angka. Perhatikan contoh berikut:
1,2,4-trinitro benzena 2,4,6-trinitotoluena
Urutan prioritas penomoran sama denganprioritas penomoran pada tata
nama benzena yang tersubtitusi oleh dua substituen.
Catatan Penting:
Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana yang
bergugus fungsi atau rantai alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau lebih,
maka cincin benzena dianggap sebagai substituen bukan lagi sebagai induk.
Perhatikan contoh berikut:
2-fenil-1-etanol
2-feniloktana
6. Kegunaan Benzena Dan Turunannya
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai
bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan
senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena
tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut
ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:
a. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan
dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan
sebagai bahan peledak (dinamit).
b. Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik
polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan
untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan
cangkir.
Struktur Polistirena
c. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna
diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan
asam nitrit dan asam klorida.
Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat
warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur
sebagai berikut:
Struktur Zat Pewarna Red No.2
Red No.2 dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata
bersifat sebagai mutagen. Oleh karena itu, sekarang Red No.2 digunakan
sebagai pewarna wol dan sutera.
d. Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku
pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat
berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan
sinamaldehida (minyak kayu manis).
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol
yang berfungsi sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat dan Turunannya
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita
sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah:
• Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau
asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit
(analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga
digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit
jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi
lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag,
gangguan ginjal, alergi, dan asma.
Asam asetil salisilat
• Natrium benzoat yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan
dalam kaleng.
Natrium Benzoat
• Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
Metil Salisilat
• Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik poliester.
Asam Tereftalat
• Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin
tetapi lebih aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar
dipasaran menggunakan zat aktif parasetamol. Penggunaan parasetamol
yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.
Parasetamol
Diagram Kegunaan Benzena dan Turunannya:
Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi Kelas, Pemberian
Tugas, Permainan Kartu
Aktivitas Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
Tahapan Aktivitas Alokas Nilai budaya dan
i
WaktuKarakter
Pra-
Pembukaa
n
a. Guru memasuki kelas dan
memberi salam.
b. Guru memimpin peserta didik
untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
c. Guru dan peserta didik berdoa
dengan khidmat.
d. Guru mengecek kehadiran dan
kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran.
5 Kereligiusan
Komunikatif
Pembukaa
n
1. Guru memberikan pengantar
mengenai senyawa benzena
dan turunannya dengan
menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan materi,
yaitu:
Pernahkah kamu
mengalami salah urat atau
keseleo, apa yang kamu
lakukan? Ya… kamu akan
mengoleskan obat gosok,
misalnya balsam gosok
pada bagian tubuh yang
terasa nyeri tersebut.
Balsam gosok mengandung
metil salisilat yang
merupakan salah satu
senyawa turunan benzena.
Apa yang dimaksud dengan
benzena?
10
menit
K
eingintahuan
Keberanian
2. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan
Inti
Eksplorasi:
a. Guru memfasilitasi peserta
didik dalam mengkaji
sumber-sumber pustaka untuk
mencari informasi tentang
struktur benzena dan stabilitas
cincinnya.
b. Guru menyajikan data-data
tentang struktur benzena dan
stabilitas cincinnya.
c. Guru menyajikan macam-
macam nama senyawa
benzena.
d. Guru dan peserta didik
mendiskusikan cara
pemberian nama senyawa
benzena dan turunannya.
Elaborasi:
e. Guru menyajikan permainan
kartu mengenai struktur
benzena, kestabilan cincin
benzena, dan tata nama
senyawa benzena dan
turunannya.
f. Guru menunjukkan
perangkat/alat-alat yang
digunakan dalam permainan.
g. Guru membagi peserta didik-
peserta didik dalam
70
menit
Menghargai
pendapat
orang lain.
Bersahabat
Komunikatf
Percaya diri
Kerja keras
Bertanggung
jawab.
kelompok.
h. Guru membagikan
perangkat/alat-alat kepada
setiap kelompok.
i. Guru menjelaskan prosedur
dalam melakukan permainan
kartu.
j. Peserta didik aktif menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada
permainan kartu.
k. Peserta didik dalam kelompok
saling membantu menjawab
pertanyaan (tutor sebaya).
l. Guru memberi kesempatan
peserta didik untuk berfikir,
menganalisis, menyelesaikan
pertanyaan-pertanyaan, dan
bertindak tanpa rasa takut.
m. Guru memfasilitasi peserta
didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif.
Konfirmasi:
n. Guru mengarahkan
perwakilan peserta didik dari
tiap kelompok untuk
menjelaskan jawaban
kelompoknya.
o. Guru dan peserta didik
mengkonfirmasi kebenaran
jawaban dari tiap kelompok.
p. Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang mendapatkan
skor tertinggi.
q. Guru memberikan umpan
balik positif dan menjawab
pertanyaan peserta didik yang
mengalami kesulitan dan
memotivasi peserta didik
yang belum berpartisipasi
aktif.
Penutup a. Peserta didik aktif bersama
guru membuat kesimpulan
tentang struktur benzena,
kestabilan cincin benzena, dan
tata nama senyawa benzena
dan turunannya.
b. Guru memberikan umpan balik
terhadap hasil belajar peserta
didik.
c. Guru menugaskan peserta
didik untuk membaca materi
reaksi substitusi atom H pada
cincin benzena dan pengertian
ortho, meta, dan para.
d. Guru mengakhiri pelajaran.
e. Guru memberi salam, dan
meninggalkan kelas.
5 menit Komunikatif
.
Percaya diri
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)
Tahapan AktivitasAlokasi
Waktu
Nilai Budaya dan
Karakter
Pra-
Pembuka
an
a. Guru memasuki kelas dan
memberi salam.
b. Guru memimpin peserta didik
untuk berdoa sebelum memulai
pelajaran.
c. Guru dan peserta didik berdoa
dengan khidmat.
d. Guru mengecek kehadiran dan
kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran.
5 menit Nilai religius
Komunikatif
Pembuka
an
a. Guru mengingatkan kembali
tentang struktur benzena,
stabilitas cincinnya, serta tata
nama senyawa benzena dan
turunannya.
b. Guru memancing rasa ingin tahu
peserta didik dengan
menanyakan reaksi-reaksi yang
dapat terjadi pada senyawa
benzena dan turunannya.
c. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
10
menit
Mengemban
gkan rasa
ingin tahu
peserta didik.
Mengemban
gkan
kemampuan
membaca
dan menggali
informasi
dari berbagai
sumber.
Kegiatan
Inti
Eksplorasi:
1. Guru memfasilitasi peserta didik
dalam mengkaji sumber-sumber
pustaka untuk mencari
informasi tentang reaksi
substitusi atom H pada cincin
benzena dan pengertian ortho,
meta, dan para.
2. Guru menyajikan data-data
tentang reaksi substitusi atom H
65
menit
1. Mengemban
gkan
kemampuan
menghargai
pendapat
orang lain.
2. Terampil
dalam
menyimpulk
an suatu
pada cincin benzena.
3. Guru dan peserta didik
mendiskusikan reaksi substitusi
atom H pada cincin benzena.
4. Guru menampilkan beberapa
contoh isomer senyawa benzena
dalam posisi orto, meta, dan
para.
5. Guru dan peserta didik
mendiskusikan pengertian ortho,
meta, dan para.
Elaborasi:
6. Guru memberikan tugas kepada
peserta didik tentang reaksi
substitusi atom H pada cincin
benzena dan pengertian ortho,
meta, dan para.
7. Peserta didik mengerjakan soal-
soal tentang reaksi substitusi
atom H pada cincin benzena dan
pengertian ortho, meta, dan
para. dengan cermat.
8. Peserta didik saling membantu
dalam menjawab soal-soal (tutor
sebaya).
9. Guru memberi kesempatan
peserta didik untuk berfikir,
menganalisis, menyelesaikan
soal-soal, dan bertindak tanpa
rasa takut.
10. Guru memfasilitasi peserta didik
masalah.
3. Bersahabat /
Komunikatf
(Membantu
teman)
4. Memupuk
rasa percaya
diri peserta
didik.
5. Kerja keras
(peserta
didik
sungguh-
sungguh
dalam
mengatasi
berbagai
hambatan
belajar,
tugas, dan
m
enyelesaikan
tugas dengan
sebaik-
baiknya).
6. Bertanggung
jawab.
dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif.
Konfirmasi:
11. Guru mengarahkan dan
mempertegas tentang reaksi
substitusi atom H pada cincin
benzena dan pengertian ortho,
meta, dan para..
12. Guru mengarahkan beberapa
peserta didik untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis.
13. Guru dan peserta didik
mengkonfirmasi kebenaran
jawaban peserta didik lain di
papan tulis.
14. Guru memberikan umpan balik
positif dan menjawab
pertanyaan peserta didik yang
mengalami kesulitan dan
memotivasi peserta didik yang
belum berpartisipasi aktif.
Penutup 1. Peserta didik aktif bersama guru
membuat kesimpulan tentang
reaksi substitusi atom H pada
cincin benzena dan pengertian
ortho, meta, dan para..
2. Guru memberikan umpan balik
terhadap hasil belajar peserta
didik.
3. Guru menugaskan peserta didik
untuk membaca materi sifat
10
menit
1. Komunikatif.
2. Memupuk
rasa percaya
diri dalam
menyampaik
an pendapat.
fisik dan sifat kimia benzena
dan turunannya, serta kegunaan
dan bahaya senyawa benzena
dan turunannya dalam
kehidupan sehari-hari
4. Guru mengakhiri pelajaran.
5. Guru memberi salam, dan
meninggalkan kelas.
Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)
Tahapa
nAktivitas
Alokas
i
Waktu
Karakter
Pra-
Pembuk
aan
1. Guru memasuki kelas dan
memberi salam.
2. Guru memimpin peserta didik
untuk berdoa sebelum memulai
pelajaran.
3. Guru dan peserta didik berdoa
dengan khidmat.
4. Guru mengecek kehadiran dan
kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran.
5 menit 1. Nilai
religius
2. Komunikatif
Pembuk
aan
1. Guru mengingatkan kembali
tentang senyawa benzena dan
turunannya disertai contoh.
2. Guru memancing rasa ingin
tahu peserta didik dengan
menanyakan manfaat dan
bahaya dari senyawa benzena
dan turunannya.
3. Guru menjelaskan tujuan
10
menit
1. Mengemban
gkan rasa
ingin tahu
peserta
didik.
2. Mengemban
gkan
kemampuan
membaca
pembelajaran. dan
menggali
informasi
dari
berbagai
sumber.
Kegiata
n Inti
Eksplorasi:
1. Guru memfasilitasi peserta
didik dalam mengkaji sumber-
sumber pustaka untuk mencari
informasi tentang sifat fisik
dan sifat kimia benzena dan
turunannya, serta kegunaan
dan bahaya senyawa benzena
dan turunannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Guru menyajikan data-data
tentang sifat fisik dan sifat
kimia benzena dan turunannya,
serta kegunaan dan bahaya
senyawa benzena dan
turunannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Guru dan peserta didik
mendiskusikan sifat fisik dan
sifat kimia benzena dan
turunannya.
4. Guru menampilkan beberapa
contoh (berupa gambar)
kegunaan dan bahaya senyawa
benzena dan turunannya dalam
kehidupan sehari-hari.
65
menit
1. Mengemban
gkan
kemampuan
menghargai
pendapat
orang lain.
2. Terampil
dalam
menyimpulk
an suatu
masalah.
3. Bersahabat /
Komunikatf
(Membantu
teman)
4. Memupuk
rasa percaya
diri peserta
didik.
5. Kerja keras
(peserta
didik
sungguh-
sungguh
dalam
mengatasi
5. Guru dan peserta didik
mendiskusikan kegunaan dan
bahaya senyawa benzena dan
turunannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Elaborasi:
6. Guru memberikan tugas
kepada peserta didik tentang
sifat fisik dan sifat kimia
benzena dan turunannya, serta
kegunaan dan bahaya senyawa
benzena dan turunannya dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Peserta didik mengerjakan
soal-soal tentang sifat fisik dan
sifat kimia benzena dan
turunannya, serta kegunaan
dan bahaya senyawa benzena
dan turunannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan
cermat.
8. Peserta didik saling membantu
dalam menjawab soal-soal
(tutor sebaya).
9. Guru memberi kesempatan
peserta didik untuk berfikir,
menganalisis, menyelesaikan
soal-soal, dan bertindak tanpa
rasa takut.
10. Guru memfasilitasi peserta
didik dalam pembelajaran
berbagai
hambatan
belajar,
tugas, dan
m
enyelesaikan
tugas
dengan
sebaik-
baiknya).
6. Bertanggung
jawab.
kooperatif dan kolaboratif.
Konfirmasi:
11. Guru mengarahkan dan
mempertegas tentang sifat fisik
dan sifat kimia benzena dan
turunannya, serta kegunaan
dan bahaya senyawa benzena
dan turunannya dalam
kehidupan sehari-hari.
12. Guru mengarahkan beberapa
peserta didik untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis.
13. Guru dan peserta didik
mengkonfirmasi kebenaran
jawaban peserta didik lain di
papan tulis.
14. Guru memberikan umpan balik
positif dan menjawab
pertanyaan peserta didik yang
mengalami kesulitan dan
memotivasi peserta didik yang
belum berpartisipasi aktif.
Penutup 1. Peserta didik aktif bersama
guru membuat kesimpulan
tentang sifat fisik dan sifat
kimia benzena dan turunannya,
serta kegunaan dan bahaya
senyawa benzena dan
turunannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Guru memberikan umpan balik
10
menit
1. Komunikatif
.
2. Memupuk
rasa percaya
diri dalam
menyampaik
an pendapat.
terhadap hasil belajar peserta
didik.
3. Guru mengakhiri pelajaran.
4. Guru memberi salam, dan
meninggalkan kelas.
Sumber Pembelajaran
Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 2007. Sains Kimia Kelas XII SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara
Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Wening Sukmanawati. 2009. Kimia 3: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional)
Alat
LCD, laptop, papan tulis, LKS, buku kimia XII.
Penilaian
1. Aspek Afektif
a. Teknik penilaian: observasi
b. Bentuk intrumen: skala lajuan
c. Instrumen penilaian:
Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik
No Nama
Keh
adira
n
Kem
ampu
an
berp
enda
pat
Kem
ampu
an
berta
nya
Ket
epat
an
men
jaw
ab
Rat
a-ra
ta
Keterangan:
Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai
dengan 5 sesuai kriteria berikut:
1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D)
2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E)
3. Cukup (C)
2. Aspek kognitif:
a. Teknik Penilaian : Ulangan harian
b. Bentuk Penilaian : Soal objektif, benar salah, dan uraian.
c. Instrumen penilaian: terlampir
d. Tindak Lanjut : Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM
diberikan pengayaan sedangkan bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM diberikan remedial.
Mengetahui, Yogyakarta, Desember 2012
Dosen Mata Kuliah Workshop
Pendidikan Kimia Mahasiswa
Drs. H. Sutiman Reskunanda Adhi W
NIP. 19480604 197303 1 001 NIM. 09303241039