kemasan polistirena foam

download kemasan polistirena foam

of 12

description

kemasan styrofoam

Transcript of kemasan polistirena foam

  • ISSN 1829-9334

    BADAN POM RI

    Halaman 1

    InfoPOMBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

    Vol. 9, No. 5, September 2008

    Edisi September 2008

    Editorial KEMASAN POLISTIRENA FOAM (STYROFOAM)

    Pangan yang beredar saat ini praktis tidak lepas dari penggunaankemasan dengan berbagai maksud, selain untuk melindungi kualitaspangan juga dimaksudkan untuk promosi. Kemasan plastik banyakdigunakan karena beberapa keunggulan dan keuntungannya.Kemasan plastik tersebut terbuat dari beberapa jenis polimer yaituPolietilen tereftalat (PET), Polivinil klorida (PVC), Polietilen (PE),Polipropilen (PP), Polistirena (PS), Polikarbonat (PC) dan melamin.Diantara kemasan plastik tersebut, salah satu jenis yang cukuppopuler di kalangan masyarakat produsen maupun konsumen adalahjenis polistirena terutama polistirena foam. Polistirena foam dikenalluas dengan istilah styrofoam yang seringkali digunakan secaratidak tepat oleh publik karena sebenarnya styrofoam merupakannama dagang yang telah dipatenkan oleh perusahaan Dow Chemical.Oleh pembuatnya Styrofoam dimaksudkan untuk digunakan sebagaiinsulator pada bahan konstruksi bangunan, bukan untuk kemasanpangan.1, 2

    Kemasan polistirena foam dipilih karena mampu mempertahankanpangan yang panas/dingin, tetap nyaman dipegang, mempertahankankesegaran dan keutuhan pangan yang dikemas, ringan, dan inertterhadap keasaman pangan. Karena kelebihannya tersebut, kemasanpolistirena foam digunakan untuk mengemas pangan siap saji, segar,maupun yang memerlukan proses lebih lanjut. Banyak restoran siapsaji menyuguhkan hidangannya dengan menggunakan kemasanini, begitu pula dengan produk-produk pangan seperti mi instan,bubur ayam, bakso, kopi, dan yoghurt.

    Bagaimana Pembuatan dan Sifat-sifat Polistirena ?Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95% polistirena dan5-10% gas seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu, blowing agentyang digunakan adalah CFC (Freon), karena golongan senyawa inidapat merusak lapisan ozon maka saat ini tidak digunakan lagi, kinidigunakan blowing agent yang lebih ramah lingkungan. 3 Polistirenadibuat dari monomer stirena melalui proses polimerisasi. Polistirenafoam dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi suspensipada tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan pemanasanuntuk melunakkan resin dan menguapkan sisa blowing agent. 4

    Polistirena bersifat kaku, transparan, rapuh, inert secara kimiawi,dan merupakan insulator yang baik. 5 Sedangkan polistirena foammerupakan bahan plastik yang memiliki sifat khusus dengan strukturyang tersusun dari butiran dengan kerapatan rendah, mempunyaibobot ringan, dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara

    Pembaca InfoPOM

    Pada Info POM edisi kali ini kami sajikanberita terkini yang sedang hangatdibicarakan masyarakat luas yaitu kemasanpangan styrofoam. Pangan yang beredarsaat ini praktis tidak lepas dari penggunaankemasan dengan berbagai maksud, selainuntuk melindungi kualitas pangan, jugadimaksudkan untuk promosi. Kemasanplastik banyak digunakan karena beberapakeunggulan dan keuntungannya. Informasilengkap mengenai penggunaan KemasanPolistirena Foam (Styrofoam) dapat dibacasebagai artikel pertama infoPOM edisi ini.

    Artikel selanjutnya yang juga tidak kalahmenar i k un tuk d i s imak ada lahPenggunaan Obat Pada Usia Lanjut, Terapipengobatan pada pasien usia lanjut (lansia)secara nyata berbeda dari pasien usiamuda karena pada lansia sejumlahperubahan akan ter jad i denganbertambahnya usia, terutama perubahanpada anatomi, fisiologi, psikologi dansosiologi. Oleh karena itu keputusan terapiuntuk pasien usia lanjut harus didasarkanpada hasil uji klinik yang secara khususdidesain untuk mereka.

    Terkait informasi obat di Website BadanPOM, pada subsite informasi obat telahtersedia berbagai informasi seputar obat,baik untuk pengguna masyarakat umummaupun profesional kesehatan. Beberapamenu yeng tersedia antara lain Obat Baru,Informasi yang perlu diketahui, situs terkaitdan IONI. Setelah membaca artikel inisilahkan anda jelajahi subsite informasiobat.

    Untuk melengkapi infopom edisi Septemberini kami juga menurunkan artikel mengenaiForum Kerjasama Pengawasan Obat danMakanan Negara Anggota BIMST (BrunaiDarussalam, Indonesia, Malaysia,Singapura, Thailand), dalam rangkakerjasama Kesehatan Masyarakat.

    Selamat Membaca

  • Halaman 2

    lemak rendah atau tinggi Produk susu dan turunannya :

    emulsi miyak dalam air,kandungan lemak rendah atautinggi

    Minuman non a lkoho l ,mengandung sampai 8%alkohol, dan lebih dari 8 %alkohol

    Produk roti : roti lembabdengan permukaan tanpamengandung minyak ataulemak bebas

    P a d a t k e r i n g d e n g a npermukaan tanpa mengandungminyak atau lemak bebas

    batas migrasi residu totalmonomer stirenanya sebesar10.000 ppm.Sementara i tu kemasanpolistirena yang digunakanuntuk kemasan yang kontaklangsung dengan panganberlemak seperti

    Produk mengandung air, asamatau tidak asam, mengandungminyak atau lemak bebas atauberlebih, dapat mengandunggaram termasuk mengandungemulsi air dalam minyakdengan kandungan lemakrendah atau tinggi,

    Produk susu dan turunannya :Emulsi air dalam minyak,kandungan lemak rendah atautinggi,

    L e m a k d a n m i n y a kmengandung sedikit air,

    Produk roti : Roti lembabd e n g a n p e r m u k a a nmengandung minyak ataulemak bebas,

    P a d a t k e r i n g d e n g a npermukaan mengandungminyak atau lemak bebas.

    Batas migrasi residu totalmonomer stirenanya adalah 5000ppm.

    A pa B a h a y a K e m a s a nPolistirena Foam?Polistirena merupakan plastikyang inert sehingga relatif tidak

    Minuman beralkohol atau bersifatasam juga dapat meningkatkanlaju migrasi.Monomer stirena ditemukandalam minuman yoghurt yangm e n g g u n a k a n k e m a s a npolistirena dengan kadar 0,0025 0,0346 ppm, semakin lamayoghurt disimpan dalam kemasanini maka kadar stirena akan terusbertambah. Kadar stirena sebesar 0,0592 ppm ditemukan dalamkrim mentega setelah 24 haridis impan dalam kemasanpolistirena, 0,0093 ppm dalamkeju setelah disimpan 27 hari dan0,0227 ppm dalam madu setelahdisimpan 120 hari. 7Hasil survey juga menunjukkanbahwa monomer stirena dapatbermigrasi ke dalam pangan darikemasan polist irena foammaupun polistirena kaku. Migrasiterbesar (0,235 ppm) ditemukandalam sampel krim asam yangdikemas dalam polistirena kaku.

    Bagaimana Pengaturan BatasMigrasi Monomer Stirena dariKemasan Polistirena Foam?Pada dasarnya polistirena adalahjenis plastik yang cukup inert,tetapi mengingat penggunaannyayang cukup luas dan monomerpenyusunnya yang berbahayasehingga pemakaiannya perludiatur. Dalam Peraturan KepalaB a d a n P O M N o m o rHK.00.05.55.6497 tanggal 20Agustus 2007 tentang BahanKemasan Pangan, kemasanpolistirena yang digunakan untukkemasan yang kontak langsungdengan pangan berlemak seperti Tidak bersifat asam (pH < 5,0),

    produk-produk mengandungair, dapat mengandung garam,gula atau keduanya

    Bersifat asam, produk-produkmengandung a i r, dapatmengandung garam atau gulaatau keduanya, termasukmengandung emulsi miyakdalam air dengan kandungan

    yang tidak dapat menghantarpanas seh ingga ha l i n imembuatnya menjadi insulatorpanas yang sangat baik. Padaumumnya, semakin rendahkerapatan foam, akan semakintinggi kapasitas insulasinya. 4, 5,

    Simbol untuk kode identifikasir e s i n p o l i s t i r e n a y a n gdikembangkan oleh AmericanSociety of the Plastics Industry(SPI) adalah (logo panahmemutar), simbol ini menyatakanjenis plastiknya (polistirena, PS)dan mempermudah proses daurulang. 3

    Faktor-faktor Apa Saja yangMempengaruhi Laju Migrasi

    Polistirena foam dapat digunakanuntuk mengemas pangan padarentang suhu yang bervariasi,tetapi jika digunakan untukmengemas pangan pada suhutinggi, memungkinkan monomerstirena dapat bermigrasi ke dalampangan dan selanjutnya masukke da lam tubuh. Migras idipengaruhi oleh suhu, lamakontak, dan tipe pangan. Semakintinggi suhu, lama kontak, dankadar lemak suatu pangan,semakin besar migrasinya.

    Badan POMINFOPOM

    Edisi September 2008

    Daftar Isi

    1. Kemasan PolistirenaFoam (Styrofoam)

    2. Penggunaan Obat PadaUsia Lanjut

    3. Informasi Obat diwebsite Badan POM

    4. K e r j a s a m apengawasan obat danm a k a n a n n e g a r aBIMST - Public HealthConference.

  • Halaman 3

    berbahaya bagi kesehatan, yangper lu d iwaspadai adalahkemungkinan terjadinya migrasidari monomer stirena ke dalampangan yang dapat menimbulkanrisiko bagi kesehatan. Bahayamonomer stirena terhadapkesehatan setelah terpapardalam jangka panjang, antaralain :- Menyebabkan gangguan pada

    sistem syaraf pusat, dengangejala seperti sakit kepala,letih, depresi, disfungsi sistemsyaraf pusat (waktu reaksi,m e m o r i , a k u r a s i d a nkecepatan visiomotor, fungsii n t e l e k t u a l ) , h i l a n gpendengaran, dan neurofatiperiperal.

    - B e b e r a p a p e n e l i t i a nepidemiologik mendugabahwa terdapat hubunganantara paparan stirena danmeningkatnya risiko leukemiadan limfoma. 3, 8

    - Berdasarkan data IARC,stirena termasuk bahan yangdiduga dapat menyebabkankanker pada manusia (grup2B) yaitu terdapat buktiterbatas pada manusia dankurang cukup bukti padabinatang. 7

    - Monomer stirena dapat masukke dalam janin jika kemasanpolistirena digunakan untukmewadahi pangan beralkohol,

    karena alkohol bersifat dapatmelintasi plasenta. Hal inimenjelaskan mengapa dalamjaringan tubuh anak-anakditemukan monomer stirenameskipun anak-anak tersebuttidak pernah terpapar secaralangsung. Monomer stirenajuga dapat mengkontaminasiASI, hal ini dibuktikan dalampenelitian di New Jersey yangmenyebutkan bahwa 75% dari12 sampe l AS I t e l ahterkontaminasi oleh stirena.

    Mengapa Kemasan PolistirenaFoam Menimbulkan Masalahpada Lingkungan?Kemasan plastik jenis polistirenasering menimbulkan masalahpada lingkungan karena bahanini sulit mengalami peruraianbiologik dan sulit didaur ulangsehingga tidak diminati olehpemulung. Sebagai gambaran,d i Amer ika set iap tahundiproduksi 3 juta ton bahan ini,tetapi hanya sedikit yang didaurulang, sehingga sisanya masukke lingkungan. Kini kebanyakanproduk polistirena tidak didaurulang karena kurangnya fasilitasdaur ulang yang sesuai. 3, 10

    Amerika serikat belum melarangpenggunaan kemasan polistirenasecara nasional, meski beberapakota di Amerika Serikat sudahmelarang penggunaannya.Pe la rangan penggunaanstyrofoam lebih dikarenakanpada masalah lingkungan karenaproduk tersebut sulit terurai.

    B e b e r a pa T i ps d a l a mMenggunakan KemasanPolistirena FoamTerjadinya migrasi monomerstirena dari kemasan polistirenafoam ke dalam pangan dapatmenimbulkan r is iko bagikesehatan, namun hal initergantung dari jenis dan suhupangan yang dikemas serta lama

    kontak pangan dengan kemasanpangan. Untuk mengurangibesarnya migrasi stirena darikemasan polistirena foam dapatdilakukan hal-hal sebagai berikut:- Gunakan kemasan polistirena foam hanya untuk sekali pakai.- Hindari penggunaan kemasan

    polistirena foam untuk panganyang panas

    - Hindari penggunaan kemasanpolistirena foam untuk panganyang mengandung alkohol,asam, dan lemak. Stirena yangmenjadi bahan dasarpolistirena larut lemak danalkohol, oleh karena itukemasan jenis ini tidak cocokuntuk produk susu atauyoghurt yang mengandunglemak tinggi, serta produkyang mengandung alkohol.

    - Jika pangan yang akandikemas bersuhu tinggi,mengandung alkohol, asam,atau lemak maka sebisamungkin gunakanlah kemasanpangan yang terbuat darikeramik atau kaca/gelas.

    - Jangan pernah memanaskanatau memasukkan makanandengan kemasan polistirenafoam ke dalam microwave.

    - Hindari kontak langsungdengan pangan, untuk itusebelum mengemas pangankemasan polistirena dapatdipasang alas jenis plastik lains e p e r t i p o l i e t i l e n a(PE)/pol ipropi lena (PP)

    - Hindari penggunaan kemasanini oleh wanita hamil dan anak-anak. (DitWas Produk &Bahan Berbahaya)

    Pustaka :1. W i k i p e d i a , T h e f r e e

    encyclopedia, Styrofoam.2. B e l l i s , M a r r y, 1 9 9 7 ,

    Polystyrene and Styrofoam,3. W i k i p e d i a , T h e f r e e

    encyclopedia, Polystyrene,http://en.wikipedia.org/wiki/polystrene

    Badan POMINFOPOM

    Edisi September 2008

    Kemasanpangan

    polistirenafoam

  • Badan POMINFOPOM

    Halaman 4Edisi September 2008

    meningkatnya jumlah usia lanjut( lansia) maka masalahpenggunaan obat pada lansiaakan menjadi masalah yangsangat perlu diperhatikan atauperlu mendapat perhatian khusus.Dari data yang diperoleh,peresepan obat pada lansiaberkisar sepertiga dari semuaperesepan dan separuh dari obatyang dibeli tanpa resep digunakanoleh lansia. Secara keseluruhan,80% dari lansia setiap harimenggunakan paling sedikit satujenis obat.LANSIAPada lansia sejumlah perubahana k a n t e r j a d i d e n g a nbertambahnya usia, termasukanatomi , fisiologi, psikologi dansosiologi. Karena itu terapipengobatan pada pasien usialanjut secara nyata berbeda daripasien pada usia muda. Dampakyang timbul dari penggunaanobat-obatan yang digunakansebelumnya juga mempengaruhiterapi pengobatan.Untuk mengatasi gejala sepertisakit kepala, sulit tidur dan pusinglebih tepat menggunakanpendekatan non farmakologikal (tidak menggunakan obat) , bilahal ini berhubungan dengantekanan sosial seperti menjanda,kesepian dan diusir/dikucilkankeluarga.Keputusan terapi untuk pasienusia lanjut harus didasarkan padahasil uji klinik yang secara khususdidesain untuk pasien usia lanjut.Dalam berbagai uj i kl inik,kombinasi obat untuk mengatasipenyakit kronis , seperti penyakitkardiovaskular , terbukti dapatmengurangi morbiditas danmortalitas . Oleh karena itu,pengobatan penyakit menahunpada lansia saat ini cenderung

    menggunakan lebih dari satumacam obat (polifarmasi).Pada beberapa kasus pemberianobat-obat profilaksis/pencegahanmungkin tidak tepat jika obat-obattersebut dapat menyebabkankomplikasi dengan pengobatanyang sedang dijalani ataumenyebabkan efek samping yangsebenarnya bisa dihindari,terutama pada pasien lansiadengan prognosis atau kondisik e s e h a ta n y a n g b u r u k .Bagaimanapun, pasien lansiaharus menggunakan obat-obatanyang dapat membantu merekaseperti antihipertensi , statin ,antikoagulan dan obat untukosteoporosis .POLIFARMASIPolifarmasi biasa didefinisikansebagai penggunaan lima ataulebih macam obat, termasuk obatyang diresepkan, obat yang dibelibebas, maupun obat tradisional(1,2,3). Penggunaan jenis obatdalam jumlah banyak in idipandang meningkatkan risikoterhadap tubuh, diantaranyad a p a t m e n i n g k a t k a nkemungkinan terjadinya kejadianreaksi yang tidak diinginkan,menurunkan kepatuhan pasienyang akhirnya bisa berujung padapeningkatan mortalitas (3).RisikoBagi pasien lansia, meningkatnyausia yang disertai dengankeharusan minum banyak obat,d a p a t m e n i m b u l k a npermasalahan tersendiri. Padadasarnya, semakin banyakseorang pasien mengkonsumsiobat, dapat menimbulkanberbagai risiko diantaranyapeningkatkan biaya obat,m e n i n g k a t n y a r i s i k omendapatkan efek samping obat.Seperti diketahui, tidak ada obat

    PENGGUNAAN OBAT PADA USIA LANJUT

    LATAR BELAKANG

    Masalah pengawasan obat danmakanan, utamanya dalam eraglobalisasi, memilki aspekpermasalahan yang berdimensiluas dan kompleks. Oleh karenaitu diperlukan sistem pengawasanyang komprehensip , semenjakawal proses suatu produksihingga produk tersebut beredardi masyarakat. Untuk menekansekecil mungkin risiko yang bisaterjadi , Badan POM melaksakanSISPOM 3 lapis yakni Sub-sistimpengawasan produsen , Sub-sistim pengawasan Konsumendan Sub-sistim pengawasanPemerintah / Badan POM.Terkait dengan sispom lapisketiga yaitu sistem pengawasanoleh masyarakat diharapkandapat meningkatkan creatingvalue untuk publik. Sistempengawasan oleh masyarakatkonsumen sendir i melaluipeningkatan kesadaran danpeningkatan pengetahuanmengenai kualitas produk yangdigunakannya dan cara-carapenggunaan produk yang benar,tepat dan rasional.Peresepan dan penggunaan obatmerupakan salah satu andalanutama pelayanan kesehatan disemua negara termasuk diIndonesia. Menurut World HealthOrganizat ion (1985) yangtermasuk dalam penggunaanobat yang rasional adalah jikapenderita mendapat obat-obatansesuai dengan d iagnosispenyakitnya, dosis dan lamapemakaian obat yang sesuaidengan kebutuhan pasien, sertabiaya yang serendah mungkinyang dikeluarkan pasien maupunmasyarakat untuk memperolehobat.Terkait dengan penggunaan obatsecara tepat, dengan semakin

  • Badan POMINFOPOM

    Halaman 5Edisi September 2008

    ManfaatTerdapat beberapa keadaandimana penggunaan kombinasilebih dari satu macam obatmemberi manfaat yang nyatabagi pengobatan pasien, dengancatatan jika polifarmasi inidilakukan dengan pertimbanganmedis yang tepat dan melaluipedoman yang berbasis buktiilmiah. Misalnya pada keadaanpencegahan primer penyakitmakrovaskuler pada diabetes.Pada keadaan ini diperlukan satuatau lebih obat anti diabetika oraldan/atau insulin, satu atau lebihobat antihipertensi, obat penurunlemak, dan asam asetil salisilat.Hal terpenting yang perludiperhatikan adalah ketepatanperesepan setiap jenis obat yangdiberikan, baik dipandang secaraindividu terhadap pasien tersebutmaupun dipandang secarakeseluruhan bersama dengansemua jenis obat yang diberikan,risiko interaksi obat, ko-morbiditas,fisiologi dan kualitas hidup.BENTUK SEDIAANPasien lansia yang lemah sulituntuk menelan tablet; j ikatert inggal di mulut, dapatmenyebabkan ulserasi . Karenaitu lansia harus selalu menelantablet atau kapsul denganmenggunakan banyak cairansambil berdiri untuk menghindarikemungkinan ulserasi esofageal Jika memungkinkan akan sangatmembantu bila dapat berdiskusid e n g a n p a s i e n u n t u kkemungkinan pemberian obatdalam bentuk cairan.KARAKTERISTIK PASIEN USIALANJUTPada pasien yang sangat tua,manifestasi dari ketuaan secaranormal dapat meyebabkankesalahan dalam mendefinisikanpenyakit dan dapat mengantarkanpada peresepan yang tidak tepat.Biasanya, usia berhubungan

    dengan melemahnya otot dankesu l i tan untuk menjagakeseimbangan tetapi hal inijangan selalu dikaitkan denganpenyakit saraf. Gangguan sepertipusing tidak berhubungan denganh i p o t e n s i p o s t u r a l a ta upostprandial sehingga tidakdisarankan untuk ditolong denganmenggunakan obat.P E N G O B ATA N S E N D I R ISeperti halnya pada pasiendengan usia lebih muda,pengobatan sendiri denganproduk obat bebas (OB) atau obatbebas terbatas (OBT) ataumengkonsumsi obat yangdiresepkan untuk penyakit-penyakit sebelumnya (ataubahkan mengkonsumsi obat dariorang lain) dapat menambahkomplikasi. Diskusi antara tenagakesehatan ( dokter, apoteker,perawat) dengan pasien dankeluarganya mungkin diperlukanuntuk menetapkan apa yangsebaiknya diberikan pada pasienlansia.SENSITIVITASAkibat penuaan pada sistem sarafmenyebabkan melemahnyakepekaan pada banyak obat yangbiasa d igunakan, seper t ianalgesik opoid dan obatantiparkinson, dimana semuaharus digunakan dengan hati-hati.Begitu juga, organ-organ yanglain akan makin peka terhadape f e k o b a t s e p e r t i o b a tantihipertensi dan AINS/ AntiInflamasi Non Steroid .FARMAKOKINETIKEfek yang paling penting dari usialanjut adalah berkurangnya klirensginjal. Banyak pasien usia lanjutakan mengalami perlambatanekskresi obat, dan makin rentanterhadap obat nefrotoksik.P e n y a k i t a k u t d a p a tmenyebabkan penurunan klirensginjal secara cepat, terutama biladisertai dehidrasi. Demikian juga

    yang tidak disertai dengan efeksamping. Dengan demikiansemakin banyak jenis obat yangdikonsumsi, maka kemungkinanterjadinya insiden efek sampingjuga akan semakin besar.Selain itu, semakin banyak dankompleksnya obat yang harusdiminum, dapat membuat pasiensemakin malas untuk mematuhiaturan pakai penggunaan obat.Karena itu, kepatuhan yangrendah ini dapat menyebabkanmeningkatkan risiko terjadinyakesalahan penggunaan obat(medication error) yang banyaktimbul pada kasus polifarmasi.PenyebabWalaupun kombinasi obat untukmengatasi penyakit kronis terbuktidapat mengurangi morbiditas danmortalitas, terkadang polifarmasidapat terjadi akibat peresepanyang tidak tepat. Ketidaktepatanperesepan ini misalnya peresepanyang disebut dengan prescribingcascade dimana suatu obatditambahkan untuk mengatasikeluhan efek samping akibat obatyang sebelumnya. Termasukketidaktepatan persepan jugaadalah peresepan lebih dari satumacam obat dari kelompok yangsama, atau kombinasi obat yangsa l i ng be r in te raks i a taukontraindikasi dengan obat lainyang juga diberikan.Polifarmasi juga dapat terjadiakibat t idak di lakukannyapenghentian obat oleh dokter.Biasanya seorang dokter merasaenggan untuk menghentikan obatyang diberikan olh dokter yanglain, jika dia tidak mempunyaiinformasi yang cukup mengenaipenyakit yang diderita pasien.Selain itu, perkembangan duniapengobatan yang berhasi lmenemukan obat untuk penyakit-p e n y a k i t y a n g t e r b a r umenyebabkan diberikannya obatuntuk kondisi yang pada masasebelumnya belum ada obatnya.

  • Badan POMINFOPOM

    Halaman 6Edisi September 2008

    metabolisme beberapa obat dapatmenurun pada lansia.Perubahan farmakokinetik dapatditandai dengan meningkatnyakonsentrasi obat dalam jaringanpada lansia, terutama pada pasienyang lemah. Obat-obatan denganindeks terapetik sempit harusdiberikan dengan pengurangandosis, contohnya adalah digoksindan am inog l i kos ida danpengurangan dosis sebanyak50% sebagai dos is awaldianjurkan pada banyak kasus.Penyesuaian dosis dapat tidakdiperlukan untuk obat denganindeks terapetik yang luas, contoh:penisilin. Bagaimanapun, farmasisharus waspada terhadap obat-obat yang potensial menimbulkanmasalah pada pasien dengangangguan fungsi ginjal.FARMAKODINAMIKSensitivitas jaringan terhadap obatjuga mengalami perubahansesuai pertambahan umurs e s e o r a n g . M e m p e l a j a r iperubahan farmakodinamik usialanjut lebih kompleks dibandingfarmakokinetiknya karena efekobat pada seseorang pasien sulitdikuantifikasi; disamping itu buktib a h w a p e r u b a h a nfarmakodinamik itu memang adaharus dalam keadaan bebaspengaruh efek perubahanfarmakokinetik. Perubahanfarmakodinamik dipengaruhi olehdegenerasi reseptor obat dijaringan yang mengakibatkankualitas reseptor berubah ataujumlah reseptornya berkurang.Berikut ini disampaikan beberapacontoh obat yang ser ingdigunakan pada usia lanjutdengan beberapa pertimbangansesuai respons yang bisaberbeda:W a r f a r i n : p e r u b a h a nfarmakokinetik tak ada, makaperubahan respon yang adaadalah ak ibat perubahan

    farmakodinamik. Sensitivitas yangmeningkat ada lah ak iba tberkurangnya sintesis faktor-faktorpembekuan pada usia lanjut.Nitrazepam: perubahan responsjuga terjadi tanpa perubahanfarmakokinetik yang berarti. Halini menunjukkan bahwa pada usialanjut sensitivitas terhadapnitrazepam memang meningkat.Lebih lanjut data menunjukkanbahwa pemberian diazepamintravena pada pasien usia lanjutmemerlukan dosis yang lebih kecildibandingkan pasien dewasamuda, selain itu efek sedasi yangdiperoleh memang lebih kuatdibandingkan pada usia dewasamuda.Triazolam: pemberian obat inipada warga usia lanjut dapatmengakibatkan postural sway-nyabertambah besar secara signifikandibandingkan dewasa muda.Sensitivitas obat yang berkurangpada usia lanjut juga terlihat padapemakaian obat propranolol.Penurunan frekuensi denyut nadisetelah pemberian propranololpada usia 50 65 tahun ternyatalebih rendah dibandingkan merekayang berusia 25 30 tahun. Efektersebut adalah pada reseptor 1;efek pada reseptor 2 yaknipeng lepasan insu l in danvasodilatasi akibat pemberian

    isoprenal in t idak ter l ihat .P e r u b a h a n s e n s i t i v i t a smenunjukkan bahwa terdapatperubahan pada pasca-reseptorintraselular.E F E K Y A N G T I D A KDIINGINKANPada lansia efek obat yang tidakdiinginkan sering tersamarkandan biasanya tidak spesifik.K e b i n g u n g a n s e r i n g k a l imerupakan gejala yang timbul(yang disebabkan oleh hampirsemua obat-obat yang biasadigunakan). Manifestasi lain yangbiasa terjadi adalah konstipasi(untuk obat antimuskarinik danbeberapa transkuiliser), hipotensipostural dan terjatuh (untukdiuretik dan beberapa psikotropik)HipnotikBanyak psikotik dengan waktup a r u h y a n g p a n j a n gmenyebabkan efek hangovers e p e r t i m e n g a n t u k ,sempoyongan, bahkan caciandan kebingungan. Hipnotikdengan waktu paruh pendekdapat digunakan, walaupun jugadapat meyebabkan masalah(bagian 4.1.1). Penjelasan singkatmengenai hipnotik kadang-kadang berguna untuk membantupasien dengan penyakit akut ataukegawatan yang lain, tetapi setiap

    Uji disolusi sebagai salah satu parameter penentuan kualitas obat

  • Badan POMINFOPOM

    Halaman 7Edisi September 2008

    - untuk mengurangi nyeri yangtidak dapat diatasi oleh obatl a i n , d a p a t d i b e r i k a nparasetamol dosis penuhditambah AINS dosis rendah

    - jika diperlukan, dosis AINSdapat ditingkatkan atau berikananalgesik opioid bersamaparasetamol

    - jangan berikan 2 macam obatgo longan A INS secarabersamaan

    Jika pengobatan dengan AINSp e r l u d i l a n j u t k a n , p e r l udiperhatikan kemungkinantejadinya ulkus peptikum padapenggunaan AINS sebagaiprofilaksis .Obat lainObat la in yang b iasanyamenyebabkan efek yang tidakd i i n g i n k a n a d a l a h o b a tantiparkinson, antihipertensi,psikotropik dan digoksin. Dosispemeliharaan digoksin padapasien sangat lansia adalah 125mikrogram sehari (62,5 mikrogrampada pasien dengan penyakitginjal); dosis yang lebih rendahseringkali tidak mencukupi tetapibiasanya terjadi toksisitas padapemberian 250 mikrogram sehari.Obat yang menyebabkangangguan pada darah lebih jauhlebih sering terjadi pada lansia.Begitu juga obat yang dapatmenyebabkan depresi sumsumtulang belakang (misalnyakotrimoksasol, mianserin) harusdihindarkan kecuali tidak adaalternatif lain yang tersedia.P a d a u m u m n y a l a n s i amemerlukan dosis pemeliharaanw a r f a r i n y a n g r e n d a hdibandingkan dengan dewasamuda; dengan kemungkinanpendarahan yang mungkin terjadicenderung lebih serius.HAK PASIENSecara umum, pasien berhakmendapat informasi mengenaiobat yang dikonsumsinya dariApoteker di apotek. Dalam hal

    polifarmasi, pasien berhakmendapatkan informasi secarakeseluruhan seperti manfaat danr i s i ko pengoba tan se r tadampaknya terhadap kualitashidup pasien. Hal ini sangatp e n t i n g m i s a l n y a u n t u kmenghindari risiko interaksi obatpada pemberian polifarmasi,khususnya jika pasien ditanganioleh lebih dari satu dokter dimanam a s i n g - m a s i n g d o k t e rmember ikan obat . Untukmenghidari berbagai hal yangtidak diinginkan, dan agar hasilpengobatan secara klinis dapatditingkatkan, sudah selayaknyapa r a t e n a g a k e s e h a ta nmenyampaikan berbagai halterkait pengobatan yang sedangdi ja lani pasien/konsumen.KESIMPULAN- Terapi pengobatan pada pasien

    usia lanjut secara nyataberbeda dari pasien pada usiamuda karena pada lansiasejumlah perubahan akanterjadi dengan bertambahnyausia, termasuk anatomi,fisiologi, psikologi dan sosiologi.

    - Pendekatan non farmakologikalkadang lebih tepat digunakanuntuk mengatasi gejala sepertisakit kepala, sulit tidur danpusing yang berhubungandengan tekanan sosial sepertimenjanda, kesepian dandiusir/dikucilkan keluarga.

    - Polifarmasi adalah penggunaanlima atau lebih macam obattermasuk obat yang diresepkan,obat yang dibeli bebas, maupunobat tradisional.

    - Walaupun kombinasi obat untukmengatasi penyakit kronisterbukti dapat mengurangimorbiditas dan mortalitas,terkadang polifarmasi dapatterjadi akibat peresepan yangtidak tepat.

    (Bersambung ke halaman 9)

    upaya harus dibuat untukmenghindari ketergantungan.Benzodiazepin mengurangikeseimbangan, yang dapatmengakibatkan terjatuh.DiuretikDiuretik diresepkan pada usialanjut dan tidak boleh digunakandalam jangka waktu lama untukmengatasi udema gravitasionalyang biasanya memberikanrespon terhadap meningkatkanpergerakan, mengangkat kaki danmenggunakan support stocking.Pember ian d iuret ik untukbeberapa hari dapat mempercepatpengecilan udem tetapi jarangmemerlukan terapi yang berlanjut.AINSPendarahan yang terkait denganaspirin dan obat golongan AINSlain lebih sering terjadi pada lansiayang dapat berakibat serius ataufatal. AINS juga menimbulkan efekyang membahayakan bagi pasienpenyakit jantung atau gagal ginjalsehingga menempatkan pasienlansia ini memiliki risiko khusus.Karena lansia makin pekaterhadap efek samping AINS,maka dibuat beberapa anjuransebagai berikut:- untuk osteoartritis, lesi pada

    jaringan lunak dan nyeri padapunggung, pertama cobalakukan langkah-langkahseperti pengurangan beratbadan ( j i ka menga lamiobesitas), hangatkan, olah ragadan gunakan tongkat untukberjalan

    - untuk osteoartritis, lesi jaringanlunak, nyeri pada punggungdan nyeri karena artrit isrematoid, pertama kali gunakanparasetamol yang biasanyacukup untuk mengurangi nyeri.

    - alternatif lain, gunakan AINSdosis rendah (misalnya dapatdiberikan ibuprofen sampai 1,2g sehari)

  • Halaman 8

    Badan POMINFOPOM

    Edisi September 2008

    label) dari obat baru yangtermasuk kategori zat aktif baru.Informasi obat jenis ini seringkalibelum banyak tersedia di pasaransehingga profesi kesehatanmengalami kesulitan saat harusm e n g g u n a k a n n y a d a l a mmelakukan pelayanan. Untukmemenuhi kebutuhan tersebut,dalam rangka menyediakaninformasi obat yang shahih,objektif, dan terkini, maka menuini dikembangkan oleh BidangInformasi Obat PIOM BadanPOM. Informasi inilah yang dapatdilihat pada menu Obat Barusubsite Informasi Obat. Informasiini bermanfaat bagi tenagakesehatan sebagai panduanmeresepkan produk maupununtuk memberikan informasi obatkepada pasien yang diresepkanproduk tersebut. Menu Obat Barumenyediakan informasi obat baruyang diberikan izin edar dariBadan POM mulai tahun 2002.

    Menu Informasi yang PerluDiketahuiInformasi seputar obat pentinguntuk diketahui baik olehmasyarakat umum maupunsecara khusus oleh profesikesehatan. Beberapa informasiyang perlu diketahui olehmasyarakat umum telah tersediapada menu ini, diantaranyadengan judul Penjaminan MutuS e d i a a n I n f u s , M e t o d eKontrasepsi dengan KeluargaBerencana, Tetap Sehat KalaBepergian ke Luar Negeri,Pelayanan Informasi Obat olehFarmasis. Sedangkan profesikesehatan dapat mengaksesmenu ini untuk memperolehinformasi mengenai pengobatandiabetes mellitus tipe 2 denganantidiabetika oral, pengobatan

    angina pektor is, panduanimunisasi, uji klinik, dan peranfarmasis dalam terapi paliatif.

    Menu Situs TerkaitUntuk mencari informasi obatlebih lanjut, masyarakat umumterutama profesi kesehatan dapatmengakses situs-situs resmi yangtersedia alamatnya pada menuini. Dengan mengakses situsresmi, informasi yang diperolehakan lebih terpercaya. Beberapaalamat web yang tersediad i a n t a r a n y a R o y a lPharmaceutical Society of GreatBritain, British Medical Journal,The Lancet, dan lain-lain.

    Menu IONI (Informatorium ObatNasional Indonesia)Informatorium Obat NasionalIndonesia merupakan buku yangberisi informasi obat yang akurat,tidak bias, serta ringkas danmudah untuk digunakan sebagaireferensi oleh tenaga kesehatan.IONI berisi monografi obat yangberedar di Indonesia danpenjelasan dari berbagai kelasterapi. Menu ini ditujukan khususuntuk tenaga kesehatan. Untukmengakses menu ini, diperlukanproses registrasi terlebih dahuluyang dapat dilakukan langsungsaat online.Subsite Informasi Obat selaludijaga keterkiniannya dengandilakukan proses updating secaraterus menerus. Dengan adanyasubsite Informasi Obat padawebsite Badan POM, diharapkaninformasi obat dapat lebih mudahdiakses oleh masyarakat umummaupun oleh tenaga kesehatansehingga pelayanan informasiobat dapat lebih baik dan tingkatkesehatan masyarakat dapatmeningkat. (PIO Nas BadanPOM)

    Informasi Obat di Website Badan POMKemajuan teknologi informasimenghas i l kan g loba l isas iinformasi karena mudahnyamengakses informasi melaluimedia elektronik. Internet telahmemberi kemudahan dalammencari informasi terkait berbagaihal. Informasi seputar obat puntelah tersedia begitu banyak.Dalam pencarian informasiseputar obat di dunia maya,pengguna internet perlu bijak danselektif dalam mengunjungi situs-situs yang menyediakan informasiobat. Badan Pengawas Obat danMakanan menyediakan websiteyang memberi informasi seputarpengawasan obat dan makanan.Salah satu subsite yang tersediaadalah subsite Informasi Obat.

    Subsite Informasi Obat BadanPOMSubsite informasi obat BadanPOM ditujukan untuk memenuhikebutuhan informasi obat yangshahih dan terpercaya serta dapatdiakses dengan mudah secaraluas. Subsite ini dapat diaksesoleh pengguna internet diwww.pom.go.id lalu masuk kesubsite Informasi Obat yangterletak di layar sebelah kiri.Subsite ini menyediakan berbagaiinformasi seputar obat, baik untukpengguna masyarakat umummaupun profesional kesehatan.Beberapa menu yang tersediaantara lain Obat Baru, Informasiyang Perlu Diketahui, Situs Terkaitdan IONI.

    Menu Obat BaruBadan POM memberi nomor izinedar kepada berbagai produk obatdan makanan. Produk yang telahmemiliki nomor izin edar, artinyadiizinkan untuk dipasarkan diIndonesia. Menu ini menyediakaninformasi terstandar (approved

  • Halaman 9

    Badan POMINFOPOM

    Edisi September 2008

    (Sambungan dari Halaman 7)

    - Pas ien yang mendapatp o l i f a r m a s i m e m i l i k ikemungkinan yang tinggi untukmendapat masalah terkait obat(drug related problem), termasukmenyebabkan ketidakpatuhanpasien, sehingga memerlukanintervensi dari apoteker, berupakonseling obat.

    - Berkonsultasi dengan Apotekeratau mendapatkan konselingobat dapat memperbaik ikepatuhan pasien terhadapterapi sehingga meningkatkanhasil pengobatan secara klinisdan akhirnya dapat mengurangimortalitas. (Dra. Reri Indriani,Apt ; Eriana, SSi, Apt; Dra. TriAsti Isnariani, MPharm..)

    PUSTAKA1. British National Formulary,

    March 20072. SN Hilmer, The Dilemma of

    Polypharmacy, (Editorial)Australian Prescriber vol 31Februrary 2008.

    3. Wu, Jennifer YF, et.al.,Effectiveness of telephone

    Kerjasama Pengawasan Obat dan MakananNegara Anggota BIMST Public Health Conference

    Dr. Indriyono Tantoro, MPH danwakil pimpinan sidang adalahDr. Che Abdullah Hasan PrincipalAssistant Director DiseaseControl Division Ministry ofHealth, Malaysia. Anggotadelegasi Singapura bernama Mr.Tai Ji Choong ditunjuk sebagairapporteur. Beliau menjabatsebagai Head (Operations)Environmental Health DepartmentNational Environment Agency,Singapore.Pada dasarnya forum inibertujuan untuk meningkatkankerjasama antara negara-negaraanggota BIMST didalam masalahkesehatan, terutama kerjasamadalam hal permasalahankesehatan yang menyangkutlintas batas antar negara. Forumini dirasakan sangat berguna bagit e r c a p a i n y a p e r s a m a a npandangan mengenai situasiregional untuk pencegahan

    penyakit dan pengawasan obatdan makanan.Pembahasan dalam PertemuanForum BIMST Public HealthConference sekarang ini memilikiagenda pertemuan sebagaiberikut :1. Introductory Session2. Election of Chairperson,

    Vice Cha i rperson andRapporteur

    3. Adoption of the Agenda4. R e v i e w R e p o r t a n d

    Recommendations of the 12thBIMST Pub l i c Hea l t hConference

    5. WHO Presentation6. Presentations of Country

    Reports : Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Singapore

    7. Round Table Discussions andPresentations :

    PendahuluanDalam rangka meningkatkankerjasama di bidang KesehatanMasyarakat antar negara ASEAN,telah terbentuk forum kerjasamaBrunei Darussalam Indonesia Malaysia Singapura Thailand(BIMST) yang disebut BIMSTPublic Health Conference.P e r t e m u a n k e 1 3 t e l a hdiselenggarakan tahun 2007 diYogyakarta, Indonesia dan dihadirioleh 26 anggota delegasi dariBrunei Darussalam, Indonesia,Malaysia dan Singapura. Temapertemuan tersebut adalahEnhancing Regional Cooperationfor Implementing InternationalHealth Regulation 2005Pertemuan ini dibuka secara resmioleh Dr. Indriyono Tantoro, MPH,Staf Ahli Menteri KesehatanRepublik Indonesia yang mewakiliMenteri Kesehatan RI. Bertindaksebagai pimpinan sidang adalah

    counselling by a pharmacistini reducing mortality in patientsr e c e i v i n gpolypharmacy:randomisedcontrolled trial, British MedicalJournal 333:522, 2006

    4. Jameson, JP, VanNoord, GR,Pharmacotherapy consultationon polypharmacy patients inambulatory care, (Abstract),T h e A n n a l s o fPharmacotherapy 35(7), 2001,page 835-840.

    5. Kennerfalk, A., et.al., Geriatric drug therapy and healthcare

    uti l ization in the UnitedKingdom, (Abstract), TheAnnals of Pharmacotherapy35 (5), 2002, page 797-803.

    6. R e i d , J a m e s e t a l . ,Polypharmacy: causes andeffects in older people.,www.escriber.com

  • Halaman 10

    Badan POMINFOPOM

    Edisi September 2008

    Communicable Diseases & IHR Environmental Health Food & Drug Control HRD

    8. D e v e l o p i n g t h eRecommendations

    9. A d o p t i o n o f t h eRecommendation

    Dari hasil pembahasan dalamforum tersebut, beberapa halp o k o k t e r k a i t m a s a l a hpengawasan Obat dan Makananyang disampaikan dalam CountryReport dari negara anggotaantara lain adalah :Pengawasan ObatIndonesia melaporkan tentangmasalah penanganan obat-obatpalsu (counterfeit drugs) hasiltemuan dari operasi gabunganantara Badan POM dan POLRIpada 2007 serta koordinasi padatingkat Nasional dan jejaringkerjasama di tingkat Regional.Disamping itu juga dilaporkantentang First ASEAN-CHINAConference on combatingCounterfeit Medical Productsyang diadakan di Jakarta, 13 -15Nopember 2007.B r u n e i D a r u s s a l a mmenyampaikan informasi tentanghasil pengawasan obat yangdilakukan oleh the PharmacyRegulatory Division of theDepartment of PharmaceuticalS e r v i c e s s e r t a t e l a hd i b e r l a k u k a n n y a s i s t e mpengawasan obat impor yangmerupakan hasil koordinasidengan aparat Bea dan Cukai dititik pelabuhan (the points ofentry). Selain itu, disampaikanpula hasil temuan obat tradisionalyang mengandung bahan kimiaobatMalaysia melaporkan tentangkinerja Pharmaceutical ServicesDivision, Ministry of Health dalammenangani masalah obat palsu,o b a t s u b s t a n d a r d d a npenyalahgunaan psikotropikaPenanganan dilakukan denganpendekatan pro aktif yaitukerjasama dengan kalangan

    industri dan Regional/GlobalNetworking. Disamping itu, jugadilaporkan tentang kolaborasidengan negara anggota BIMSTyang meliputi penyusunan sistempelaporan, database, memfasilitasipenyelidikan di lintas perbatasanserta kerjasama di daerahperbatasan.S ingapura menyampaikaninformasi terkini tentang perananHSA (The Health SciencesAuthority of Singapore) dalampengawasan obat . Dalamorganisasi HSA terdapat 3 group,dimana salah satu diantaranyaadalah Health Products RegulationGroup (HPRG). Group in imempunyai unit kerja yang disebutThe Centre for Drug Administration(CDA). Unit ini melakukanpengaturan /pengawasan obat,produk komplemen kesehatan,kosmet i k dan tembakau .Pengawasan obat di Singapuradilakukan dengan sistem : Pre-market approval, Post-marketsurvei l lance dan denganmembangun aliansi secarain te rnas iona l . Se la in i tu ,disampaikan pula informasimengenai hasil pengawasan obatdi Singapura diantaranya adalahU n d a n g - u n d a n g t e n t a n gProdukproduk Kesehatan,penerapan peraturan a la tkesehatan, implementasi theASEAN Cosmetic Directive, sertapenarikan produk contact lens(Bausch & Lomb contact lenssolution) dan pasta gigi yangmengandung diethylene glycol.Pengawasan Makanan:Indonesia melaporkan hasilsampling dan pengujian produkmakanan selama tahun 2007 danjuga menyampaikan informasiterkini mengenai keamananmakanan di Indonesia. Jugadisampaikan tentang upayapemerintah untuk mengatasip e r m a s a l a h a n k e a m a n a nmakanan, yaitu dengan SistemKeamanan Makanan Terpadu danmengembangkan Program StarAward System guna mendorong

    para produsen makananmenerapkan hieginitas dansanitasi makanan, GMP danHACCP (Hazard Analysis andCritical Control Point).Brunei Darussalam melaporkantentang kegiatan pengawasanmakanan yang mencakupketentuan pendaftaran makananimpor, pengawasan makanandalam negeri melalui kegiataninspeksi terhadap saranapengolahan makanan, rumahpotong hewan, lahan pertanian,industri perikanan serta samplingproduk makanan. Kegiatantersebut merupakan tanggungjawab bersama antara beberapaInstansi (Departemen Kesehatan,Departemen Dalam Negeri,Departemen Industri dan SumberPrimer dan Departemen Agama).Malaysia menginformasikantentang kegiatan pengawasanmakanan yang mengikut iprosedur internasional. Tantanganyang dihadapi antara lain adalahpenerapan standard serta situasilingkungan setempat.Singapura menyampaikanin formas i ten tang upayaperkuatan sistem pengawasanm a k a n a n i m p o r s e r t apengawasan produk makanandalam negeri yang dilakukan olehinstitusi yang disebut AVA (TheAgri-Food & Veterinary Authorityof Singapore).Rekomendasi PertemuanSebagai hasil pertemuan ke-13BIMST, telah direkomendasikanhal - hal sebagai berikut:1. INTERNATIONAL HEALTH

    R E G U L AT I O N S ( I H R )a .Negara anggota melanjutkan:

    (1) Memperluas cakupanassessment dari kapasitasi n t i d a n k e m a j u a nimplementasi IHR 2005

    (2) Melakukan edukasi dandiseminasi informasitentang IHR 2005 untukmemfasilitasi implementasioleh seluruh sektor terkaitdinegara masing-masing

    (3) Memperkuat sistem

  • Badan POMINFOPOM

    Halaman 11Edisi September 2008

    surveilance untuk PublicHealth Emergencies ofInternational Concern(PHEIC) pada sumbernya

    (4) Meningkatkan manajemensupply dan logistic untukmenjamin distribusi yangefisien dan efektif yangmendukung implementasiIHR 2005

    (5) Operasionalisasi NationalFocal Point pada setiaptingkat dan sesuai denganfungsi masing-masingmenurut ketentuan IHR2005

    ( 6 ) M e n g e m b a n g k a nmekanisme untuk salingtukar menukar informasidan notifikasi pada setiapt ingkat admin is t ras i

    (7) Memperkuat jejaring antarstakeholder IHR diantaranegara anggota BIMSTdengan badan-badaninternasional

    b. Negara anggota melanjutkankegiatan capacity buildingpada setiap tingkat dengantujuan untuk mencapaikesesuaian sepenuhnyadengan IHR 2005 dengantenggat wak tu seper t itercantum pada resolusi WHA59.2

    c. Negara anggota mempercepatpenyusunan standar keahlian(expertise) dan pelatihan untukmeningkatkan kerjasamalintas sektor diantara negaraanggota BIMST

    d. N e g a r a a n g g o t amemutakhirkan informasiperkembangan implementasiIHR 2005 di negaranyam a s i n g - m a s i n g p a d apertemuan BIMST berikutnya

    2. C O M M U N I C A B L EDISEASES

    a. Negara anggota melanjutkanprogram antisipasi kondisipandemi Influenza melaluip e r k u a t a n r e n c a n akewaspadaan menghadapipandemi nasional masing-mas ing nega ra , se r ta

    mendorong dilakukannyalatihan simulasi pada setiaptingkat administrasi dan dapatmengundang part is ipasinegara anggota BIMST.

    b. Negara anggota menjajagikerjasama di bidang risetepidemiologi dan entomologipa d a p e n a n g g u l a n g a npenyakit dengue dan salingbertukar pengalaman di dalamhal vector control. Negaraanggota didorong untukb e k e r j a s a m a d a l a mpengembangan teknologi barutermasuk vaksin dengue.

    c. Negara anggota melanjutkanmemperkuat mekanismesurveilance yang telah adaserta tukar menukar informasitentang penyakit menular

    d. Negara anggota memperkuatintegrasi antara surveillancepenyakit dan faktor resikodengan sektor sektorlingkungan, peternakan danlainnya untuk meningkatkanmana jemen keseha tanmasyarakat.

    3. ENVIRONMENTAL HEALTHa. N e g a r a a n g g o t a

    memasukkankan programm e n g e n a i p e n g a r u hperubahan iklim terhadapkesehatan sebagai bagianagenda program kesehatanlingkungan

    b. Negara anggota melakukanpertukaran informasi danp e n g a l a m a n m e n g e n a ikebijakan dan strategi tanggapdan kewaspadaan untukmeringankan pengaruhpe rubahan i k l im padakesehatan

    c. Negara anggota melanjutkanpertukaran pengalaman danpendekatan teknologi dalamm a n a j e m e n k e s e h a ta nlingkungan lain termasuk mutuu d a r a , m u t u a i r d a nmanajemen limbah

    4. FOOD CONTROLa. Negara anggota meningkatkan

    pertukaran informasi dalamlegislasi, code of practice,

    pedoman dan peringatan ten tang makanan yang

    berbahaya ( food alerts).b. Negara anggota melanjutkan

    memperkuat kapasitas padabagian entry points gunamenangani masalah importasiillegal makanan dan importasimakanan yang tidak aman danproduk makanan.

    c. N e g a r a a n g g o t amempergunakan saranakomunikasi yang bersifat cepatdan langsung seperti emailuntuk mengingatkan negaraanggota akan kejadian dalams k a l a b e s a r t e n t a n gkontaminasi pada makananyang mempunyai implikasilintas perbatasan.

    5.DRUG CONTROLa.Negara anggota meningkatkan

    kerjasama melalui pertukaraninformasi dalam bidangpemberantasan obat palsu danobat substandard.

    b.Negara anggota meningkatkanpertukaran informasi yangaman dan hati-hati melaluiSingle Point of Contacts(SPOC).

    c.Negara anggota mendorongkerjasama perbatasan yange r a t d i a n ta r a i n s ta n s ipenegakan hukum dari negara-negara yang bertetangga untukmemberantas arus obat palsudan substandard juga obattradisional palsu dan produkkomplementer palsu.

    d. Negara anggota melanjutkanuntuk meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap obatpalsu dan substandard untukmencegah dampak kesehatanmasyarakat dan keamanan.

    e. Negara anggota mendorongdiadakannya pelatihan tentangobat palsu dan substandard,yang dapat diikuti oleh semuanegara anggota BIMST

    (Drs. Rahardjo, Apt)Pustaka :Dokumen Country Report danRecommendations on the 13thBIMST

  • InfoPOM

    Penasehat : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ; Penanggung Jawab: SekretarisUtama Badan Pengawas Obat dan Makanan ; Pimpinan Redaksi : Kepala Pusat Informasi Obat danMakanan ; Sekretaris Redaksi : Dra. Reri Indriani; Tim Editor : Dra. Sri Hariyati, MSc, Dra.Elza Rosita, MM, Dra. Sylvia N Utama, Apt, MM, Dra. Dyah Nugraheni, Apt, Dra. HerminiTetrasari, MSi, Ellen Simanjuntak, SE, Yustina Muliani, S.Si, Apt, Dra. Murti Hadiyani, Dra.T. Asti Isnariani M.Pharm, Dewi Sofiah, S.Si, Apt, Arief Dwi Putranto, SSi, Dra. Yusra Egayanti,Apt ; Redaksi Pelaksana : Yulinar, SKM, Dra. Helmi Fauziah, Apt, Sandhyani E.D, S.Si, Apt, IndahWidiyaningrum, SSi, Eriana Kartika Asri, SSi, Denik Prasetiawati, SFarm; Sirkulasi : Surtiningsih, NettySiraitAlamat Redaksi : Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan,Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat, Telp. 021-4259945, Fax. 021-42889117, e-mail :[email protected] menerima naskah yang berisi informasi yang terkait dengan obat, makanan, kosmetika, obattradisonal, komplemen makanan, zat additif dan bahan berbahaya. Kirimkan melalui alamat redaksidengan format MS. Word 97 spasi ganda maksimal 2 halaman kuarto. Redaksi berhak mengubah sebagianisi naskah untuk diterbitkan.

    ISS

    N18

    29-9

    334

    77

    18

    29

    9

    33

    42

    89