PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG...

153
i PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG PENGOLAHAN ECENG GONDOK UNTUK MELESTARIKAN EMBUNG BAGI SISWA KELAS IV SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Martina Listiani NIM: 161134013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG...

Page 1: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PENGOLAHAN ECENG GONDOK UNTUK

MELESTARIKAN EMBUNG BAGI SISWA KELAS IV SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Martina Listiani

NIM: 161134013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan kepada:

1. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

v

MOTTO

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(Q.S Al-Mujadilah: 11)

“Barang siapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka

Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”

(HR Ibnu Majah & Abu Dawud)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PENGOLAHAN ECENG GONDOK UNTUK

MELESTARIKAN EMBUNG BAGI SISWA KELAS IV SD

Martina Listiani

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan

embung yang disebabkan oleh tumbuhan eceng gondok. Materi pelestarian

lingkungan di kelas IV Sekolah Dasar dimuat dalam Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup”, Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”, Pembelajaran 1. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa guru mengalami keterbatasan media pembelajaran

yang digunakan untuk menyampaikan materi pelestarian lingkungan. Penelitian ini

bertujuan untuk : (1) mengetahui prosedur pengembangan prototipe buku cerita

bergambar, dan (2) mengetahui kualitas prototipe buku cerita bergambar.

Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan (R&D) model ADDIE

dengan 4 langkah, : (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, dan (4) evaluasi.

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 28

siswa. Objek penelitian adalah prototipe buku cerita bergambar tentang pelestarian

lingkungan yang berjudul “Pengolahan Eceng Gondok untuk Melestarikan

Embung”, yang berisi tentang manfaat embung, bahaya eceng gondok, dan

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung. Teknik pengumpulan data

diperoleh dengan wawancara dan angket. Analisis data penelitian menggunakan

analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil validasi produk memperoleh rerata skor 3,7 yang termasuk dalam

kategori “Sangat Baik”. Keempat aspek yang dinilai termasuk dalam kategori

“Sangat Baik” dengan rerata skor masing-masing : (1) halaman sampul 3,7; (2)

bahasa 3,8; (3) desain produk 3,5; dan (4) isi buku cerita bergambar 3,6.

Kata kunci : penelitian dan pengembangan, pelestarian lingkungan, buku cerita

bergambar, embung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF PICTURE BOOK PROTOTYPE REGARDING

WATER HYACINTH PROCESSING TO CONSERVE RESERVOIR FOR

FOURTH GRADERS OF ELEMENTARY SCHOOL

Martina Listiani

Sanata Dharma University

2020

This research is motivated by a state of urgency concerning the destruction

of reservoir caused by water hyacinth plants. Environmental conservation material

in fourth grade Elementary School is contained in Tema 3 "Peduli Terhadap

Makhluk Hidup", Subtema 3 "Ayo Cintai Lingkungan”, Pembelajaran I. The

interview showed that teachers experienced limited learning media used to convey

environmental conservation material. The research aims to: (1) find out the

prototype development procedures for the illustrated storybook, and (2) know the

quality of the picture book prototype.

This type of research is research and development (R&D) ADDIE model

with 4 steps,: (1) analysis, (2) design, (3) development, and (4) evaluation. The

research subject is fourth grade students at SD Kanisius Sengkan, totalling 28

students. The research object is a prototype pictorial storybook about

environmental preservation entitled "Pengolahan Eceng Gondok untuk

Melestarikan Embung", consisted of the advantages of reservoir, the harmful effects

of water hyacinths, and the processing of water hyacinths to conserve reservoir.

Data collection techniques were conducted including interviews and polls. The

analyses of research data used are qualitative and quantitative analysis.

Product validation results have an average score of 3.7 which belongs to

the "excellent" category. The four aspects assessed belong to the "excellent"

category with their respective scores: (1) cover pages 3.7; (2) languages 3.8; (3)

product design 3.5; and (4) the content of the illustrated storybook 3.6.

Keywords: research and development, environmental conservation, pictorial

storybook, reservoir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1

B. Rumusan Penelitian .................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

E. Definisi Operasional ................................................................................. 7

F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan .......................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 9

A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 9

1. Pelestarian Lingkungan ............................................................................. 9

2. Embung .................................................................................................. 14

3. Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) ..................................................... 15

4. Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Pendekatan STEAM (Science,

Technology, Engineering, Art and Mathematic) ...................................... 17

5. Media Pembelajaran ................................................................................ 19

6. Buku Cerita Bergambar........................................................................... 21

7. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ............................................................. 28

8. Tugas-tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar .................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

xiii

9. Inteligensi Ganda .................................................................................... 32

10. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Menurut Piaget ................ 35

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 36

C. Desain Bagan Penelitian ............................................................................ 39

D. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 39

E. Pertanyaan Peneliti ..................................................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 42

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 42

B. Setting Penelitian ....................................................................................... 42

1. Subjek Penelitian .................................................................................... 43

2. Objek Penelitian...................................................................................... 43

3. Tempat Penelitian ................................................................................... 43

4. Waktu Penelitian ..................................................................................... 43

C. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 44

a. Analyze (analisis) .................................................................................... 44

b. Design (perancangan) ............................................................................. 45

c. Develop (pengembangan) ........................................................................ 45

d. Implement (Implementasi) ....................................................................... 46

e. Evaluate (evaluasi) .................................................................................. 46

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 47

1. Wawancara ............................................................................................. 47

2. Kuesioner/angket .................................................................................... 48

E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 49

1. Pedoman Wawancara .............................................................................. 49

2. Pedoman Angket Siswa........................................................................... 50

3. Pedoman Validasi Produk ....................................................................... 51

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 53

1. Data Kualitatif ........................................................................................ 53

2. Data Kuantitatif ...................................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 55

A. Hasil Penelitian.......................................................................................... 55

1. Prosedur Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar .................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

xiv

2. Kualitas Produk Prototipe Buku Cerita Bergambar .................................. 71

B. Pembahasan ............................................................................................... 76

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 81

A. Kesimpulan ............................................................................................... 81

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 82

C. Saran ......................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

LAMPIRAN ..................................................................................................... 88

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru ................................................................ 49

Tabel 3.2 Pedoman Angket Siswa ...................................................................... 50

Tabel 3.3 Lembar Angket Siswa ........................................................................ 51

Tabel 3.4 Lembar Validasi ................................................................................. 51

Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .............................................. 54

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru Kelas IV Sekolah Dasar ................................ 56

Tabel 4.2 Hasil Rekap Angket Siswa ................................................................. 58

Tabel 4.3 Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar ........................................................ 60

Tabel 4.4 Rekap Hasil Validasi Produk .............................................................. 68

Tabel 4.5 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ............................ 69

Tabel 4.6 Perbaikan Produk Bagian 1 ................................................................ 70

Tabel 4.7 Perbaikan Produk Bagian 2 ................................................................ 71

Tabel 4.8 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Halaman Sampul ........................... 72

Tabel 4.9 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Bahasa ........................................... 72

Tabel 4.10 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Desain Produk ............................. 73

Tabel 4.11 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Isi Buku Cerita Bergambar .......... 74

Tabel 4.12 Tabel Kualitas Produk Setiap Aspek ................................................. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Desain Penelitian ............................................................................ 39

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan ...................................................... 44

Gambar 4.1 Cover Produk Awal ........................................................................ 64

Gambar 4.2 Teknologi Pemotong Eceng Gondok ............................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian........................................................................ 89

Lampiran 2. Lembar Wawancara ....................................................................... 91

Lampiran 3. Hasil Wawancara ........................................................................... 92

Lampiran 4. Lembar Angket ............................................................................ 101

Lampiran 5. Hasil Angket ................................................................................ 103

Lampiran 6. Hasil Rekap Angket Siswa ........................................................... 106

Lampiran 7. Lembar Validasi ........................................................................... 111

Lampiran 8. Lembar Hasil Validasi Dosen ....................................................... 119

Lampiran 9. Lembar Hasil Validasi Guru ......................................................... 124

Lampiran 10. Kisi-kisi Prototipe Buku Cerita Bergambar ................................ 129

Lampiran 11. Foto-foto Prototipe Buku Cerita Bergambar ............................... 140

Lampiran 12. Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi

produk yang dihasilkan.

A. Latar Belakang Penelitian

Lingkungan merupakan komponen yang paling penting dalam kehidupan

manusia, karena lingkungan merupakan tempat manusia untuk berinteraksi dan

belajar tentang semua hal (Sukmarani, dkk, 2017). Pengaruh lingkungan sangat

besar terhadap aktivitas dan kehidupan manusia, sehingga harus dijaga

kelestariannya. Manusia akan merasakan kesulitan untuk bertahan dan

melangsungkan hidup jika lingkungan tempat tinggalnya tidak terawat dan rusak.

Lingkungan hidup merupakan sumber pemenuhan kebutuhan manusia untuk

mendukung kehidupannya dan sebagai tempat berkembang biak semua makhluk

hidup terutama manusia (Hamzah, 2013: 5). Lingkungan hidup dapat dipengaruhi

oleh perbuatan dan tingkah laku manusia sehingga dapat menimbulkan dampak

bagi makhluk hidup lain. Lingkungan yang terjaga kelestariannya akan

memberikan manfaat yang besar terhadap kehidupan masyarakat, sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan bagi warga negara.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

menargetkan pembangunan 1.088 embung dan bangunan penampung air lainnya

dalam kurun waktu 2015-2020, hal ini dilakukan pemerintah mengingat manfaat

embung sangat besar, terutama bagi sektor pertanian karena Indonesia merupakan

negara agraris (Warta Ekonomi, 2018). Embung adalah bangunan konservasi air

berbentuk kolah untuk menampung air hujan dan air limpasan serta sumber air

lainnya untuk mendukung usaha pertanian, perkebunan dan peternakan (Permana,

2018: 5). Embung bermanfaat sebagai pemenuhan air irigasi pertanian, perkebunan,

penyedia air dimusim kemarau, berkurangnya ancaman banjir bagi penduduk

sekitar, menyuburkan tanaman yang tumbuh di sekitar embung dan lain sebagainya

(Hartanto, dkk., 2018). Embung yang tidak terawat dapat menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

2

pendangkalan pada embung, sehingga dapat mengakibatkan banjir di musim

penghujan. Kerusakan embung dalam jangka panjang juga dapat mengancam gagal

panen bagi petani karena kekeringan. Penduduk sekitar embung juga akan

merasakan kekurangan air, bahkan dapat menyebabkan penurunan volume air pada

sumur. Melihat kondisi embung di Indonesia saat ini, Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan pembangunan embung

sebagai tampungan air, karena potensi air yang banyak tidak sesuai dengan

tampungan air yang tersedia (Liputan6.com, 2019).

Permasalahan lingkungan hidup semakin meluas, salah satunya yaitu

tentang kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan embung terjadi di Embung

Kleben VII terletak di Dusun Kleben VII, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean,

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Embung dengan luas ±

1,75 hektar ini dimanfaatkan penduduk sekitar untuk irigasi pertanian dan

perkebunan, serta sumber air bagi penduduk sekitar. Beberapa tahun terakhir

embung Kleben VII tidak dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar secara

maksimal, karena kondisi embung yang tidak sehat. Hal ini disebabkan oleh

tanaman eceng gondok yang tumbuh dipermukaan air embung dengan jumlah yang

banyak, sehingga sangat mengganggu kelestarian embung. Eceng gondok

(eichornia crassipes) merupakan tumbuhan air yang mengapung karena memiliki

daun yang tebal dan gelembung yang dapat berkembang biak sangat cepat sehingga

dianggap sebagai tanaman yang dapat merusak lingkungan perairan (Rorong &

Suryanto, 2010). Akibat yang ditimbulkan dari banyaknya eceng gondok yang

tumbuh di permukaan air embung menyebabkan embung menjadi dangkal dan

keruh, air embung menjadi berkurang dan mengganggu ekosistem air tawar yang

hidup di embung Kleben VII tersebut. Pendangkalan embung dapat menyebabkan

banjir pada saat musim penghujan. Eceng gondok menutupi hampir 80%

permukaan embung, sehingga penduduk sekitar kesulitan untuk membersihkannya.

Penduduk sekitar melakukan upaya pelestarian embung dengan

mengadakan kerja bakti. Kegiatan kerja bakti melibatkan penduduk sekitar untuk

membersihkan eceng gondok tersebut dengan sebuah teknologi sederhana, yaitu

alat pemotong eceng gondok. Batang dan daun eceng gondok digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

3

alternatif pakan hewan ternak pada musim penghujan, dan pada musim kemarau

eceng gondok akan dikeringkan dan dijual menjadi bahan baku kerajinan. Akar dari

eceng gondok akan dikeringkan dan dibakar agar tidak tumbuh lagi. Pengolahan

eceng gondok tersebut dilakukan untuk menjaga kelestarian embung agar dapat

berfungsi secara maksimal. Melihat kondisi embung yang ada di Dusun Kleben VII

ini menjadi kondisi yang mendesak terhadap kerusakan lingkungan, terutama di

lingkungan embung. Perlu adanya upaya menanamkan kesadaran dan peduli

terhadap lingkungan agar kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberikan bekal pengetahuan,

keterampilan dan sikap peduli terhadap lingkungan baik pencegahan kerusakan,

permasalahan maupun penanganan masalah lingkungan dengan adanya pendidikan

lingkungan hidup (Purnami, dkk, 2017: 175). Pendidikan lingkungan dilakukan

sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian dalam mencegah

timbulnya masalah lingkungan. Pemahaman tentang pengelolaan dan pelestarian

lingkungan diberikan melalui pendidikan lingkungan hidup pada jenjang Sekolah

Dasar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap

lingkungan, terutama pada lingkungan yang ada di sekitar mereka.

Pendidikan lingkungan hidup dalam lingkup Sekolah Dasar yaitu

pendidikan yang menanamkan kesadaran, nilai-nilai, sikap, keterampilan dan

tanggungjawab terhadap masalah lingkungan hidup sebagai keperihatinan bersama,

dalam pembelajaran keseharian baik secara spesifik maupun integratif (Baharudin,

2009: 11). Pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Dasar (SD) terintegrasi dalam

beberapa muatan pelajaran dan program-program khusus di sekolah. Salah satunya,

pendidikan lingkungan hidup dimuat dalam pembelajaran tematik yang

menggabungkan beberapa muatan pembelajaran. Pembelajaran tematik adalah

pembelajaran terpadu yang menggabungkan beberapa muatan pelajaran dalam

kesatuan yang diikat oleh tema (Fogarty dalam Ain dan Kurniati, 2012). Salah satu

tema yang diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar yaitu Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup”, peneliti berfokus pada Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”,

Pembelajaran 1. Pada buku tematik subtema 3 ini menggabungkan tiga muatan

pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

4

Bahasa Indonesia. Pada tema dan subtema tersebut, materi pembelajaran berfokus

pada pelestarian lingkungan.

Dalam pembelajaran tematik, penggunaan media merupakan salah satu

upaya untuk menyampaikan materi pembelajaran. Pada penyampaian materi

tentang pelestarian lingkungan, guru juga dapat menggunakan media pembelajaran

seperti video, gambar, buku cerita bergambar dan lain-lain. Salah satu media

pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi secara konkret

dan nyata yaitu buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar adalah suatu bentuk

media atau seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak, yang disusun

sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita yang saling berkaitan (Putra,

2008). Buku cerita bergambar menjadi salah satu media pembelajaran yang

kontekstual. Melalui buku cerita bergambar, siswa dapat melihat gambaran atau

ilustrasi tentang materi yang sedang dipelajari. Dengan adanya gambar, siswa

dibantu dalam mengembangkan imajinasi tentang cerita tersebut, dengan harapan

siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan atau yang sedang dipelajari

dengan lebih mendalam.

Buku cerita bergambar berfungsi untuk melatih daya konsentrasi anak,

melatih anak-anak berasosiasi, mengasah kreativitas anak, media bersosialisasi,

menumbuhkan kepercayaan dalam diri anak, melatih anak berpikir kritis dan

sistematis, kegiatan pembelajaran yang mampu menyenangkan bagi anak dan

melatih kemampuan berbahasa anak (Aprianti dalam Krissandi, 2013: 82). Melihat

dari beberapa manfaat buku cerita bergambar tersebut, siswa Sekolah Dasar (SD)

memiliki karakteristik tersendiri terkait dengan buku cerita bergambar yang sesuai

dengan usia perkembangan mereka. Bentuk buku cerita bergambar sebaiknya

persegi panjang, buku dijilid tebal agar tidak mudah rusak, pemberian warna yang

variatif agar menarik, ukuran dan jenis tulisan tidak terlalu besar dan tidak terlalu

kecil, tema bacaan disesuaikan dengan minat siswa SD misalnya tentang binatang,

pahlawan, petualangan, keluarga, pertemanan, dan lain sebagainya (Resimini dalam

Krissandi, 2017: 22). Jenis-jenis buku cerita bergambar yaitu fiksi, historis,

informasi, biografi, cerita rakyat, dan kisah nyata (Mc Elmeel dalam Krissandi,

2017: 24-25). Peneliti mengembangan buku cerita bergambar dengan jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

5

informasi. Peneliti tertarik untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang

pelestarian lingkungan. Penelitian ini diperkuat dengan data analisis masalah yaitu

dengan penyebaran angket dan wawancara.

Angket dibagikan kepada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan pada

tanggal 14 Maret 2020. Dari hasil angket tersebut, peneliti memperoleh data

sebanyak 60,7% siswa belajar tentang materi pelestarian lingkungan di kelas IV,

dan diperoleh data sebanyak 64,3% siswa menyatakan bahwa guru belum

menggunakan buku cerita bergambar sebagai media belajar di kelas. Melihat

pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan materi tentang

pelestarian lingkungan, peneliti tertarik untuk mengembangkan media prototipe

buku cerita bergambar yang berisi informasi tentang pengolahan eceng gondok

untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD).

Peneliti melakukan wawancara kepada empat guru kelas IV Sekolah Dasar

(SD) dengan dua sekolah yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti

memperoleh informasi terkait kendala guru dalam penyampaian materi

pembelajaran. Kendala tersebut yaitu berupa keterbatasan media pembelajaran

yang digunakan dalam menyampaikan materi pelestarian lingkugan. Media

pembelajaran yang digunakan berupa buku guru, buku siswa dan video. Menurut

keempat guru tersebut, buku cerita bergambar merupakan salah satu media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam penyampain materi pelestarian

lingkungan yang berfokus pada pengolahan eceng gondok untuk melestarikan

embung.

Dalam pengembangan buku cerita bergambar tersebut, peneliti terinspirasi

oleh penelitian terdahulu tentang buku cerita bergambar. Pada penelitian terdahulu

tentang buku cerita bergambar yang dilakukan oleh Tarigan (2018). Penelitian ini

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas buku cerita bergambar

untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca siswa kelas IV Sekolah Dasar di

Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan

pengembangan (R&D). Makalah ini menggunakan eksperimen semu. Teknik

analisis data untuk mengetahui efektivitas buku cerita bergambar menggunakan uji-

t berpasangan dengan peningkatan signifikan 0,05. Hasil dari makalah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

6

menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan buku cerita bergambar efektif

meningkatkan minat siswa dalam membaca dengan skor -26,317 dengan

probabilitas (sig) 0,000. Makalah ini menunjukkan bahwa minat membaca dapat

meningkat dengan buku cerita bergambar. Unsur-unsur buku cerita bergambar

dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca.

Prototipe buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti, selain

menjadi media pembelajaran juga dapat digunakan sebagai informasi yang dapat

menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Oleh karena itu peneliti

mengembangkan prototipe buku cerita bergambar yang berjudul “Pengolahan

Eceng Gondok untuk Melestarikan Embung” dalam skripsi yang berjudul

“Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar Tentang Pengolahan Eceng

Gondok untuk Melestarikan Embung bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Penelitian

1) Bagaimana prosedur pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV SD

?

2) Bagimana kualitas prototipe buku cerita bergambar tentang pengolahan eceng

gondok untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV SD ?

C. Tujuan Penelitian

1) Mengetahui prosedur pengembangan buku cerita bergambar tentang

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV SD.

2) Mengetahui kualitas produk prototipe buku cerita bergambar tentang

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV SD.

D. Manfaat Penelitian

1) Bagi Sekolah

Buku cerita bergambar sebagai pendukung gerakan literasi sekolah.

2) Bagi Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

7

Guru dapat menggunakan media buku cerita bergambar “Pengolahan Eceng

Gondok untuk Melestarikan Embung” sebagai salah satu media pembelajaran

dalam mengajarkan materi tentang pelestarian lingkungan.

3) Bagi Siswa

Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya upaya pelestarian lingkungan

serta menjadikan kegiatan tersebut sebagai kebiasaan. Peserta didik dapat

mengetahui berbagai hal terkait manfaat embung, bahaya eceng gondok,

pengolahan eceng gondok dan upaya pelestarian lingkungan embung.

4) Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam membuat dan mengembangkan

produk prototipe buku cerita bergambar tentang pengolahan eceng gondok

untuk melestarikan embung.

E. Definisi Operasional

1) Prototipe buku cerita bergambar adalah buku yang berisi model awal/baku dari

cerita dan gambar yang keduanya saling berkaitan, sehingga menciptakan

sebuah jalinan cerita.

2) Pengolahan eceng gondok adalah proses pembuatan eceng gondok menjadi

sesuatu seperti tas dan alternatif pakan hewan ternak.

3) Melestarikan embung adalah mempertahankan embung agar tetap dalam

kondisi baik dan sehat sehingga dapat berfungsi secara maksimal.

4) Siswa kelas IV Sekolah Dasar adalah siswa yang berusia ± 9-11 tahun yang

menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD).

F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan

1) Buku cerita bergambar dengan judul “Pengolahan Eceng Gondok untuk

Melestarikan Embung” mengacu pada materi kelas IV Sekolah Dasar tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup” subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”.

2) Buku cerita bergambar memuat cover, kata pengantar, isi, pertanyaan

pendalaman, daftar pustaka serta biodata penulis dan ilustrator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

8

3) Mengandung kegiatan siswa yang variatif, meliputi membaca, menyimak dan

memahami.

4) Sesuai dengan perkembangan bahasa anak.

5) Bahasa yang digunakan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

6) Bersifat kontekstual (berkaitan dengan lingkungan sekitar anak).

7) Buku cergam dicetak menggunakan kertas Art Paper dan Ivory dengan ukuran

A4 (21.0cm x 29.7cm).

8) Terdapat pertanyaan pendalaman untuk mengetahui tingkat pemahaman

9) Jenis font yang peneliti gunakan pada judul yaitu Adobe Gothic Std B dengan

ukuran 35pt. Jenis font pada sub bab yaitu Adobe Gothic Std B dengan ukuran

18pt. Jenis font pada kata pengantar yaitu Arial dengan ukuran 12pt. Jenis font

pada isi cerita yaitu Adobe Gothic Std B dengan ukuran 9pt.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam

penelitian ini. Pembahasan teori terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian teori, hasil

penelitian yang relevan, desain penelitian, kerangka berpikir dan pertanyaan

peneliti.

A. Kajian Pustaka

1. Pelestarian Lingkungan

a. Pendidikan Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan

Lingkungan yang sehat merupakan salah satu cermin dari baiknya

keseimbangan antara manusia dan lingkungan tersebut. Keduanya saling

mendukung dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dengan bijaksana

sehingga sangat meminimalisir kemungkinan masalah yang akan timbul di

lingkungan tersebut. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup (Prasetyo, Hariyanto, 2017). Dalam lingkungan hidup

terdapat hubungan yang erat antara manusia, hewan dan lingkungan maka perlu

adanya upaya untuk melestarikan lingkungan agar hubungan tersebut tetap terjaga

dengan baik dan dapat berfungsi sesuai dengan kegunaannya. Upaya pelestarian

lingkungan dapat ditanamkan melalui pendidikan, yaitu pendidikan lingkungan

hidup.

Pendidikan lingkungan hidup merupakan pengetahuan, kajian, bahan materi

yang berupaya untuk mendidik murid memahami dan mempraktikkan langsung

cara penanganan masalah-masalah lingkungan yang selama ini menjadi

permasalahan dunia (Pramuti, Bobby, dan Djarkasi : 2014). Pendidikan lingkungan

hidup ini penting diajarkan untuk memperoleh pegetahuan, kesadaran dan

menumbuhkan sikap serta perilaku peduli lingkungan. Melihat dari pentingnya

manfaat pendidikan lingkungan hidup, maka harus se-dini mungkin pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

10

lingkungan hidup dikenalkan dan ditanamkan pada anak, yaitu ditanamkan melalui

pendidikan di sekolah dasar.

Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu program pendidikan untuk

membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan

perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik

antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan

manusia (Pratomo dalam Afandi, 2013). Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu

proses untuk mengenali nilai-nilai dan menjelaskan konsep dalam rangka

mengembangkan keterampilan, sikap yang diperlukan untuk memahami serta

menghargai hubungan timbal balik antara manusia, budaya, dan lingkungan

biofisiknya (UCN/UNESCO 1970 dalam Hamzah, 2013: 39).

Melihat dari beberapa kesamaan pendapat di atas peneliti menyimpulkan

bahwa pendidikan lingkungan hidup adalah pengetahuan tentang cara atau upaya

untuk menjaga dan melestarikan lingkungan yang dimuat dalam pembelajaran

dengan tujuan agar siswa dapat secara langsung mempraktikkan upaya atau cara

melestarikan lingkungan tersebut minimal pada lingkungan sekitar tempat tinggal

mereka. Pendidikan lingkungan hidup harus diajarkan sedini mungkin karena

memiliki tujuan yang sangat penting.

b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup

Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yaitu sebagai berikut (Yusuf

dalam Hamzah, 2013: 49) :

1) Membantu anak didik memahami lingkungan hidup dengan tujuan akhir

agar mereka memiliki kepedulian dalam menjaga dan melestarikan

lingkungan hidup serta sikap yang bertanggungjawab.

2) Memupuk keinginan serta memiliki keterampilan untuk melestarikan

lingkungan hidup agar dapat tercipta suatu sistem kehidupan bersama,

dimana manusia dapat melestarikan lingkungan hidup dalam sistem

kehidupan bersama dengan bekerja secara rukun dan aman.

Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yaitu sebagai berikut

(Kesepakatan Konferensi Tbilisi 1977 dalam Hamzah, 2013: 48-49) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

11

1) Pengetahuan, untuk membentuk peserta didik memperoleh pemahaman

dasar tentang lingkungan hidup secara keseluruhan dan masalah-

masalah yang berhubungan dengannya;

2) Sikap, untuk membantu peserta didik memperoleh seperangkat nilai-

nilai dan sikap peduli terhadap lingkungan hidup serta motivasi untuk

berpartisipasi secara aktif dalam memperbaiki dan melindungi

lingkungan hidup;

3) Kepedulian, untuk membantu peserta didik mengembangkan

kepedulian dan sensitivitas terhadap lingkungan hidup secara

keseluruhan dan masalah-masalah di dalamnya;

4) Keterampilan, untuk membantu peserta didik memperoleh

keterampilan dalam mengidentifikasi, menyelidiki, dan memecahkan

masalah-masalah lingkungan hidu; dan

5) Partisipasi, untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik secara

aktif memasuki semua jenjang pekerjaan pada masa datang yang

berkenaan dengan masalah-masalah lingkungan hidup.

Berdasarkan tujuan pendidikan lingkungan hidup di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan lingkungan hidup yaitu membantu siswa

untuk memahami lingkungan agar memiliki sikap dan kepedulian untuk menjaga

serta melestarikan lingkungan. Tujuan pendidikan lingkungan hidup di Sekolah

Dasar terintegrasi pada kurikulum 2013 dari kelas I hingga kelas VI yang dimuat

dalam setiap tema.

c. Pendidikan Lingkungan Hidup di Kurikulum 2013

Di kelas I, salah satu materi pendidikan lingkungan hidup dimuat dalam

Tema 7, “Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku”, pada tema ini siswa belajar

untuk mengenali hewan dan tumbuhan sebagai sesama makluk hidup yang harus

dijaga dan dipelihara kelestariannya. Siswa belajar membedakan benda hidup dan

tak hidup berdasarkan ciri-cirinya. Siswa belajar bagaimana cara menjaga

kesehatan tubuh dan cara merawat hewan.

Di kelas II, salah satu materi pendidikan lingkungan hidup dimuat dalam

Tema 6, “Merawat Hewan dan Tumbuhan” pengenalan kepada siswa tentang jenis-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

12

jenis hewan peliharaan, cara merawatnya serta serta mengetahui langkah-langkah

menanam atau memberi pupuk pada tanaman.

Di kelas III, salah satu materi pendidikan lingkungan hidup dimuat dalam

Tema 2, “Menyayangi Tumbuhan dan Hewan” siswa belajar tentang manfaat

tumbuhan dan hewan, ciri-ciri tumbuhan dan hewan, cara merawat tumbuhan dan

hewan, serta apa yang dihasilkan oleh tumbuhan dan hewan.

Di kelas IV, salah satu materi pendidikan lingkungan hidup dimuat dalam

Tema 3, “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” siswa belajar tentang pelestarian

lingkungan, cara merawat lingkungan dan manfaat lingkungan. Siswa mempelajari

manfaat bagian-bagian dalam tumbuhan. Siswa juga belajar tentang hewan dan

karakteristiknya.

Di kelas V, salah satu materi pendidikan lingkungan hidup dimuat dalam

Tema 5, “Ekosistem” yang mengajak siswa untuk mempelajari tentang ekosistem

alami dan buatan. Ekosistem buatan seperti suaka margasatwa, kebun raya, dll yang

dibuat oleh manusia untuk menjaga ekosistem alami seperti hewan dan tumbuhan

agar tidak punah. Siswa juga belajar tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis

makanannya, daur hidup hewan, rantai makanan, serta pengaruh kegiatan manusia

terhadap keseimbangan ekosistem.

Di kelas VI pada Tema 8, “Selamatkan Makhluk Hidup”, siswa diajak untuk

mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan oleh manusia untuk mencegah

kepunahan hewan dan tumbuhan. Beberapa diantaranya yaitu siswa menganalisis

kasus perburuan liar, pembukaan lahan baru dengan membakar hutan, membuang

sampah sembarangan di laut, menangkap ikan dengan bahan kimia yang berbahaya,

dll.

Berdasarkan materi pelestarian lingkungan di pelajaran tematik Kurikulum

2013 tersebut, buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti sesuai

dengan materi pelestarian lingkungan di kelas IV Tema 3, “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup”, Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan” Pembelajaran 1. Muatan

pembelajaran yang terintegrasi, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan

Sosial dan Bahasa Indonesia. Dalam setiap muatan pembelajaran terdapat

Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

13

d. Pendidikan Lingkungan Hidup di Kelas IV Sekolah Dasar (SD) Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”

Pembelajaran tematik dalam Kurikulum 2013 sudah diterapkan dijenjang

pendidikan Sekolah Dasar dari kelas I hingga kelas VI. Pada pembelajaran tematik

kelas IV SD, terdapat tema-tema yang memuat tentang pendidikan lingkungan

hidup. Salah satu tema tersebut yaitu tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”,

subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”. Pembelajaran 1 dalam subtema 3 terdapat tiga

muatan pembelajaran yang saling berkaitan, yaitu muatan pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa Indonesia.

Pada muatan pelajaran IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.8 Menjelaskan

pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungan

dan 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-

orang di lingkungannya. Berdasarkan KD pada muatan pembelajaran IPA tersebut,

siswa mempelajari tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan

lingkungan. Berdasarkan materi tersebut, peneliti tertarik untuk membuat prototipe

buku cerita bergambar tentang pelestarian lingkungan dengan upaya pelestarian

embung dan pengolahan tumbuhan eceng gondok.

Pada muatan pelajaran IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi

karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan

masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi dan KD 4.1

Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya

alam, dan hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan materi tersebut, peneliti tertarik membuat prototipe buku cerita

bergambar dengan mengkolaborasikan materi pelestarian lingkungan dan

pemanfaatan sumber daya alam dengan pengolahan tanaman eceng gondok penjadi

alternatif pakan hewan tenak.

Pada muatan pembelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.3

Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar

pertanyaan dan KD 4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosa kata baku

dan kalimat efektif dalam bentuk teks tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

14

Berdasarkan kompetensi dasar dan materi bahasan dalam setiap muatan

pelajaran di atas mengintegrasikan ketiga muatan pelajaran dalam sebuah subtema

yang membahas manfaat lingkungan dan pelestarian lingkungan, termasuk cara

untuk melestarikan lingkungan. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk

mengembangkan prototipe buku cerita bergambar tentang pengolahan eceng

gondok untuk melestarikan embung. Peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu

tentang embung.

2. Embung

a. Pengertian Embung

Ketersediaan akan air bersih terus diperhatikan agar tidak terjadi

kekurangan di musim kemarau dan kelebihan di musim penghujan. Air dapat

ditampung di embung, sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk di sekitarnya.

Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolah untuk menampung air

hujan dan air limpasan serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian,

perkebunan dan peternakan (Permana, 2019: 5).

Embung adalah bangunan yang berfungsi untuk menampung air atau

meninggikan muka air yang sumber airnya berasal dari mata air, curah hujan, sungai

dan sumber air lainnya untuk suplesi air irigasi (Permana, 2019: 3). Air yang

ditampung harus digunakan dengan bijak agar tidak terjadi kelangkaan air. Embung

merupakan waduk berukuran kecil di lahan pertanian yang memiliki banyak fungsi

serta dibangun dengan tujuan sebagai pengendali kelebihan air ketika musim

penghujan dan menjadi sumber irigasi pada musim kemarau (Karepowan, 2015).

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa embung

adalah bangunan konservasi air yang berfungi untuk menampung air, sehingga

dapat mendukung usaha pertanian, perkebunan dan peternakan. Pembangunan

embung sangat diperhatikan oleh pemerintah, karena embung memiliki banyak

manfaat, serta dapat meminimalisir terjadinya bencana.

b. Manfaat Embung

Secara operasional, embung berfungsi untuk mendistribusikan dan

menjamin kelanjutan ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun

ternak di musim kemarau dan penghujan, (Asdak dalam Karepowan, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

15

Embung yang dibangun di tengah desa dengan mayoritas penduduknya yang

memiliki usaha pertanian akan sangat membantu keberhasilan usaha secara

maksimal. Tidak hanya untuk sektor pertanian, embung juga memiliki manfaat

yang lain, yaitu (Utama dalam Dewi dan Wahidin, 2020: 5) :

1) Menyediakan air untuk tanaman di musim kemarau.

2) Meningkatkan produktifitas lahan, masa pola tanam dan pendapatan

petani di lahan tadah hujan.

3) Mengaktifkan tenaga kerja petani pada musim kemarau sehingga

mengurangi urbanisasi dari desa ke kota.

4) Mencegah atau mengurangi luapan air di musim hujan dan menekan

resiko banjir.

5) Memperbesar peresapan air ke dalam tanah.

6) Menyimpan air di musim penghujan untuk dimanfaatkan selama musim

kemarau dengan urutan prioritas kebutuhan penduduk, ternak, kebun,

dan sawah.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa embung berfungsi

untuk menapung air saat musim kemarau dan disimpan untuk persediaan air di

musim kemarau serta irigasi petanian. Embung juga dapat memenuhi kebutuhan air

bagi penduduk setempat, serta mengurangi penyebab bencana banjir. Mengingat

pentingya embung, maka perlu upaya untuk melestarikannya, salah satunya dengan

menekan pertumbuhan eceng gondok agar tidak tumbuh di permukaan embung dan

merusak embung.

3. Eceng Gondok (Eichornia Crassipes)

a. Pengertian Eceng Gondok

Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air yang mudah untuk

tumbuh dan berkembang biak. Eceng gondok (eichornia crassipes) adalah

tumbuhan air yang mengapung karena memiliki daun yang tebal dan gelembung

yang dapat berkembang biak sangat cepat sehingga dianggap sebagai tanaman yang

dapat merusak lingkungan perairan (Rorong & Suryanto, 2010). Eceng gondok

merupakan tanaman air berukuran 0,4-0,8 meter yang perkembangannya sangat

cepat dan mempunyai daya penyesuaian terhadap lingkungan yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

16

(Fushkhah dalam Riswandi, 2014). Eceng gondok merupakan tanaman yang hidup

di daerah tropis maupun subtropis yang digolongkan sebagai gulma perairan karena

mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan berkembang biak

secara cepat yang dapat menjadi pengganggu air (Gerbano, 2005).

Dari pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa eceng gondok adalah

tumbuhan air yang mengapung, berkembang biak secara vegetatif dan generatif,

serta memiliki kemampuan yang baik untuk menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan. Tumbuhan eceng gondok memiliki manfaat, namun juga menimbulkan

bahaya bagi lingkungan sekitarnya. Berikut adalah manfaat dan bahaya dari

tumbuhan eceng gondok :

b. Manfaat Eceng Gondok

Tumbuhan eceng gondok yang tumbuh di air memiliki beberapa manfaat,

yaitu (Ningsih, dkk, 2019: 86):

1) Sebagai pakan ternak, dapat digunakan sebagai campuran pakan ternak

2) Sebagai bahan pembuatan pupuk organik.

3) Sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan tangan; tikar, tas, dan

kerajinan yang lainnya.

4) Sebagai biomonitoring pencemaran logam berat dan plumbum dengan

tingkat akumulasi terbanyak pada organ batang.

5) Sebagai fitroremediasi, yaitu proses dekontaminasi tanah dengan

menggunakan tanaman untuk menyerap logam berat atau polutan lain.

c. Bahaya Eceng Gondok

Tumbuhan eceng gondok selain memiliki dampak positif, juga memiliki

dampak negatif yang berbahaya sehingga dapat merusak lingkungan. Berikut

adalah dampak negatif tumbuhan eceng gondok (Deswandari & Fadhillah, 2018:

16) :

1) Merusak keindahan perairan

2) Meningkatnya habitat baru yang dapat menimbulkan penyakit

3) Mengurangi jumlah oksigen

4) Mengurangi jumlah air akibat evapotranspirasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

17

5) Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan sehingga

menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan dalam air

6) Tumbuhan eceng gondok yang mati akan turun ke dasar perairan dan

mempercepat terjadinya pendangkalan

7) Mengganggu lalulintas (transportasi) air

8) Mengurangi dan mengganggu keanekaragaman spesies yang tumbuh

dan hidup di perairan

Tumbuhan eceng gondok dapat mempengaruhi dan mengganggu aktivitas

sosial, ekonomi serta lingkungan (Ningsih, dkk, 2019: 87) :

1) Pendangkalan yang menyebabkan banjir

2) Tertutupnya permukaan air dengan eceng gondok yang mengganggu

jalannya transportasi air

3) Semak eceng gondok dapat menjadi sarang tikus yang dapat merusak

hasil pertanian

4) Daun eceng gondok yang membusuk dapat menghambat bahkan

menutup saluran irigasi

5) Eceng gondok yang membusuk menimbulkan bau busuk/bau tidak

sedap

6) Limbah eceng gondok menyebabkan pencemaran air

Melihat betapa bahayanya eceng gondok bagi lingkungan air, peneliti akan

mengajak siswa untuk menjaga kelestarian lingkungan air terutama di embung dari

bahaya eceng gondok. Upaya pelestarian lingkungan embung tersebut akan dimuat

dalam pendidikan lingkungan hidup melalui pendekatan STEAM.

4. Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Pendekatan STEAM (Science,

Technology, Engineering, Art and Mathematic)

Perkembangan sains dan teknologi dalam pendidikan berkembang sangat

cepat, sehingga siswa dipersiapkan untuk mampu menguasai perkembangan

tersebut melalui pendekatan STEAM dalam pembelajaran. Pendekatan STEAM

(Science, Technology, Engineering, Art and Mathematic) adalah pembelajaran

kontekstual dimana siswa akan diajak untuk memahami fenomena-fenomena yang

terjadi dan dekat dengan siswa (Hadinugrahaningsih, dkk, 2017: 5). Pendidikan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

18

Indonesia berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menguasai

teknologi melalui pembaharuan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah, salah

satunya melalui pendekatan STEAM dalam pembelajaran. Pendekatan STEAM

adalah pendekatan pembelajaran sebagai sarana bagi siswa untuk menciptakan

ide/gagasan berbasis sains dan teknologi melalui kegiatan berpikir dan

bereksplorasi untuk memecahkan masalah yang berdasar pada lima disiplin ilmu

yang teritegrasi yaitu sains, teknologi, teknik, seni dan matematika (Nurhikmayati,

2019: 42).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa STEAM adalah

pendekatan yang mengintegrasikan disiplin ilmu sains, teknologi, teknik, seni dan

matematika menjadi sebuah pendekatan terpadu yang dapat diimplementasikan

dalam pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan pengertian STEAM di atas, peneliti tertarik untuk

menggunakan pendekatan STEAM dalam pembelajaran. Materi pendidikan

lingkungan hidup terkait dengan pelestarian lingkungan dapat diintegrasikan

melalui pendekatan STEAM. Pada prototipe buku cerita bergambar, penerapan

konsep science dengan mengenal manfaat embung, cara melestarikan embung dan

bahaya eceng gondok. Penerapan konsep technology terletak pada alat yang

digunanakan untuk memotong eceng gondok dan engineering pada tahap

pengolahan eceng gondok menjadi alternatif pakan hewan ternak di musim

penghujan. Penerapan konsep art yaitu terletak pada keindahan bentuk-bentuk dan

warna pada gambar yang ada pada prototipe buku cerita bergambar. Keindahan

gambar-gambar yang mendukung ilustrasi cerita sangat menambah keindahan dari

prototipe buku cerita bergambar, dan memberikan kesan yang menarik bagi

pembaca. Penerapan konsep mathematic terletak pada perbandingan banyaknya

cairan yang digunakan dalam pengolahan fermentasi eceng gondok, serta

menghitung ukuran panjang pada pemotongan eceng gondok. Melalui pendekatan

STEAM yang mengintegrasikan materi pelestarian lingkungan, peneliti tertarik

untuk mengembangkan prototipe buku cerita bergambar tentang pengolahan eceng

gondok untuk melestarikan embung sebagai media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

19

5. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran, guru sering menggunakan alat bantu atau

media untuk mempermudah membantu proses belajar siswa. Media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan

minat siswa dalam belajar (Januszwswki dan Molenda dalam Arsyad, 2014: 10).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan atau menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga proses

belajar terjadi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif (Sukiman,

2012: 29).

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal (Kustadi dan

Sutjipto, 2011: 8). Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam

pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajarserta sarana pembawa

pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (Suryani dan Agung, 2012).

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan

beberapa program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal (Musifon,

2012).

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dari pengirim kepada penerima yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa,

merangsang pikiran dan memberikan ilmu pengetahuan secara maksimal. Media

pembelajaran banyak digunakan oleh pengajar atau guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki banyak manfaat.

b. Jenis-jenis Media

Dalam penggunaan media pembelajaran, setiap jenis media memiliki fungsi

dan karakteristik tersendiri. Setiap media akan menyajikan materi dengan cara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

20

berbeda, sesuai dengan jenisnya. Media pembelajaran dibagi menjadi tiga jenis,

yaitu (Angraini, 2017: 19-20)

1) Media Grafis

Media jenis grafis ini berisi media visual, dimana penyampaian pesan

disajikan ke dalam simbol-simbol visual dan melibatkan indera

penglihatan. Salah karakteristik media grafis ini yaitu bersifat konkret.

Contoh media grafis yaitu grafik, diagram, bagan, poster, gambar, dan

lain sebagainya.

2) Media Audio

Media jenis audio ini dalam penyampaian pesan disajikan ke dalam

lambang auditif baik verbal maupun non verbal, yang melibatkan indera

pendengaran. Contoh media audio yaitu radio, tape recorder, dan lain

sebagainya.

3) Media Proyeksi Diam

Media jenis proyeksi diam adalah media yang menyampaikan pesan

menggunakan alat bantu (misal : proyektor). Media ini juga dapat

menyajikan materi dengan menampilkan visual saja atau disertai dengan

audio.

Berdasarkan ketiga jenis media di atas, buku cerita bergambar yang

dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam jenis media grafis. Buku cerita

bergambar yang dikembangkan oleh peneliti bersifat konkret yang berupa gambar.

Siswa dapat memahami materi pelestarian lingkungan dibantu dengan gambar-

gambar yang ada pada buku cerita bergambar tersebut. Media tidak hanya berfungsi

untuk membantu memahami materi, media juga memiliki manfaat yang lain.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi untuk mengrangsang pembelajaran dengan

(Sanaky, 2013: 7) :

1) Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah

2) Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya

3) Membuat konsep abstrak ke konsep konkret

4) Memberi kesamaan persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

21

5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak

6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan

7) Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai

dan menarik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran yaitu (Hamalik dalam Arsyad, 2014: 28-29) :

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga

mengurangi verbalisme

2) Memperbesar perhatian siswa

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,

sehingga membuat belajar lebih mantap

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri dikalangan siswa

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan, terutama

melalui gambar hidup

6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan bahasa

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,

dan membantu efisinsi serta keragaman yang lebih banyak dalam

belajar

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran bermanfaat untuk menarik minat belajar siswa dan membantu belajar

siswa memahami dari hal yang abstrak menjadi hal yang konkret atau nyata. Materi

pelestarian lingkungan yang akan dikembangkan oleh peneliti akan dijelaskan

dalam bentuk gambar melalui media buku cerita bergambar.

6. Buku Cerita Bergambar

a. Pengertian Buku Cerita Bergambar

Cerita bergambar atau cergam merupakan media yang pada umumnya

berbentuk buku sangat banyak digunakan dalam pembelajaran anak usia dini,

karena dengan adanya gambar anak akan lebih senang dan tertarik untuk belajar.

Buku cergam adalah buku yang menampilkan gambar dan teks yang keduanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

22

saling berhubungan baik gambar maupun teksnya sehingga keduanya saling

mengisi dan melengkapi untuk membentuk suatu cerita (Dwiantari, 2012).

Buku cerita bergambar adalah buku yang meyampaikan cerita bergambar dan

teks yang keduanya saling terjalin atau memiliki keterkaitan (Mitchell dalam

Nurgiyantoro, 2005: 153). Ilustrasi gambar dan tulisan merupakan dua hal yang

berbeda, tetapi dalam cerita bergambar keduanya secara bersama-sama membentuk

perpaduan yang saling berkaitan. Gambar-gambar tersebut akan menampilkan dan

mengkonkretkan tulisan sebagai penjelasannya agar lebih mudah dipahami

sekaligus memperkaya makna dan isi dari teks tersebut (Lukens, 2003: 38).

Buku cerita bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang ditulis

berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut pandang

anak sehingga dapat menarik minat baca anak yang tersusun atas teks dan gambar

yang keduanya saling melengkapi (Krissandi, 2017). Dari gambar dan teks tersebut

saling berkaitan erat sehingga keduanya harus berdiri bersama agar cerita lebih

mengesankan. Pemahaman kata-kata benda dalam cergam dapat berupa satu

gambar, dua gambar, tiga gambar atau empat gambar dengan ukuran tertentu.

Selain itu dapat juga berupa gambar lepas atau gambar seri yang terdiri 2-4 gambar

yang menggambarkan dan meluruskan cerita.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti melihat beberapa kesamaan

yang dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang berisi

perpaduan antara teks narasi dan gambar yang saling berkaitan sebagai penjelas

agar dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca. Buku cerita bergambar memiliki

karakteristik tersendiri sesuai dengan perkembangan anak.

b. Karakteristik Buku Cerita Bergambar

Untuk menarik minat anak pada buku cerita, ada beberapa karakteristik

buku cerita bergambar yang sesuai bagi anak. Karakteristik buku bagi anak adalah

(Aprianti dalam Krissandi, 2013: 89)

1) Bacaannya disukai

2) Topik menarik perhatian anak

3) Disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Untuk usia prasekolah

buku sebaiknya mempunyai banyak irama dan pengulangan; sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

23

untuk usia prasekolah lanjut cerita mempunyai kepastian alur cerita, dialog

dan pesan tokoh.

4) Menguhubungkan pengalaman dan ketertarikan anak

5) Penulisan cerita sangat bersahabat dan menjadi kesukaan anak

6) Ilustrasi cerita sangat relevan pada latar belakang keluarga dan budaya anak,

yaitu ilustrasi cerita memperkenalkan pada anak tentang latar belakang

kebudayaan dan keluarga serta pengalaman baru.

7) Isi cerita merupakan kesukaan anak yang selalu ingin didengar.

8) Bahasa dan gambar mampu memberikan informasi serta ide baru bagi anak.

Menurut (Resmini dalam Krissandi, 2017: 18) bentuk buku yang

diperuntukkan bagi anak-anak sebaiknya dipilihkan bentuk persegi panjang yang

horizontal dengan ukuran disesuaikan. Penjilidan juga turut menentukan minat

anak, sebaiknya buku dijilid tebal sehingga tidak mudah rusak, dan divariasikan

dengan warna yang variatif yang memberikan efek visual yang menarik. Ukuran

dan bentuk huruf hendaknya tidak terlalu kecil, tetapi juga tidak terlalu besar,

sehingga tidak menyulitkan anak saat membacanya serta, tema bacaan cerita anak

disesuaikan dengan minat mereka misalnya tentang keluarga, berteman, cerita

misteri, petualangan, fantasi, cerita yang lucu-lucu, tentang binatang, cerita

kepahlawanan, dan sebagainya (Resmini dalam Krissandi, 2017:21).

Ada beberapa karakteristik buku cerita bergambar. Menurut (Sutherland

dalam Faizah, 2009: 252) karakteristik buku cerita bergambar adalah sebagai

berikut :

1) Buku cerita bersifat ringkas dan langsung

2) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri

3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak

4) Gaya penulisannya sederhana

5) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa buku cerita

bergambar yang diminati anak-anak yaitu buku cerita bergambar yang isinya

memuat kesukaan anak-anak, gaya penulisannya sederhana, serta gambar dan

ilustrasinya relevan dengan anak-anak. Karakteristik dan isi setiap buku cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

24

bergambar tidak sama, karena menyesuaikan dengan jenis dari setiap buku cerita

bergambar.

c. Jenis-jenis Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Buku cerita

bergambar dibedakan mejadi lima macam yaitu (Aprianti dalam Krissandi, 2013:

22-24) :

1) Buku Abjad (alphabet book)

Dalam buku alphabet, setiap huruf alphabet dikaitkan dengan ilustrasi

objek yang diawali dengan huruf. Ilustrasi harus jelas berkaitan dengan

huruf-huruf kunci dan gambar objek serta mudah teridentidikasi.

Beberapa buku alphabet diorganisasi pada sekitar tema khusus, seperti

peternakan, dan transportasi. Buku alphabet berfungsi untuk membantu

anak, menstimulasi, dan membantu pengembangan kosakata.

2) Buku Mainan (toys book)

Buku mainan menggunakan cara penyajian isi yang tidak biasa. Buku

mainan terdiri dari buku kartu papan, buku pakaian, dan buku pipet

tangan. Buku mainan ini mengarahkan anak-anak untuk lebih

memahami teks, dapat mengeksplorasi konsep nomor, kata bersajak,

dan alur cerita. Buku mainan membantu anak-anak mengembangkan

keterampilan kognitif, meningkatkan kemampuan bahasa dan

sosialnya, serta mencintai buku.

3) Buku Konsep (concept book)

Buku konsep adalah buku yang menyajikan konsep dengan

menggunakan satu atau lebih contoh untuk membantu pemahaman

konsep yang sedang dikembangkan. Konsep ditekankan pengajarannya

melalui alur cerita atau dijelaskan secara repetisi dan perbandingan.

4) Buku Bergambar Tanpa Kata (wordless picture books)

Buku bergambar tanpa kata adalah buku untuk menampilkan cerita

melalui ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa kata menjadi berkembang

dan populer pada masyarakat generasi muda, yakni terdapat di televisi,

komik dan bentuk visual komunikasi lainnya. Alur cerita disajikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

25

dengan gambar yang diurutkan dan tindakan juga digambarkan dengan

jelas. Buku bergambar tanpa kata terdiri dari berbagai bentuk, seperti

buku berupa buku humor, buku serius, buku informasi, atau buku fiksi.

Buku ini mempunyai beberapa keunggulan, misalnya untuk

mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif yang mengikuti

gambar. Keterampilan pemahaman juga dapat dikembangkan pada saat

anak membaca cerita melalui ilustrasi. Anak-anak menganalisis

maksud pengarang dengan mengidentifikasi ide pokok dan memahami

ceritanya.

5) Buku Berita Bergambar

Buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan teks tertulis.

Buku cerita bergambar yang baik memuat elemen intrinsik sastra,

seperti alur, struktur yang baik, karakter yang baik, perubahan gaya,

latar dan tema yang menarik. Buku ini dapat menimbulkan imajinasi

orisional dan mempersiapkan stimulus berpikir kreatif. Buku cerita

bergambar dapat memberikan apresiasi bahasa dan mengembangkan

komunikasi lisan, mengembangkan proses berpikir kognitif, ungkapan

perasaan, dan meningkatkan kepekaan seni pada anak.

Selain jenis buku di atas, buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis

dan karakteristik. Enam jenis buku cerita bergambar menurut (Mc Elmeel dalam

Krissandi, 2017) yaitu sebagai berikut :

1) Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang menceritakan cerita khayal, rekaan, atau

sesuatu yang tidak terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang termasuk

dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang

dibuat sesuai imajinasi penulis.

2) Historis

Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau

kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat,

atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

26

3) Informasi

Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi faktual.

Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang

berguna untuk menambah keterampilan, wawasan, dan juga bekal

teoritis dalam batas tertentu bagi anak.

4) Biografi

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang

mulai kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.

5) Cerita rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya bersumber

dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di

masa lampau.

6) Kisah nyata

Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah

situasi atau peristiwa.

Berdasarkan pendapat di atas, peneiti mengembangkan media buku cerita

bergambar jenis informasi. Buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh

peneliti berisi informasi tentang manfaat embung dan pengolahan eceng gondok

untuk melestarikan embung. Selain itu, buku cerita bergambar juga memiliki

fungsi, berikut adalah penjelasan tentang fungsi buku cerita bergambar.

d. Fungsi Buku Cerita Bergambar

Cerita mampu melatih daya konsentrasi anak, melatih anak-anak

berasosiasi, mengasah kreativitas anak, media bersosialisasi, menumbuhkan

kepercayaan dalam diri anak, melatih anak berpikir kritis dan sistematis, kegiatan

pembelajaran yang mampu menyenangkan bagi anak dan melatih kemampuan

berbahasa anak (Aprianti dalam Krissandi, 2017: 26).

Beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak

menurut (Nurgiyantoro dalam Krissandi, 2017: 26-27) adalah sebagai berikut :

1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak-anak terhadap

pengembangan dan perkembangan emosi. Anak akan merasa

terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

27

dan orang lain, serta untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti

rasa takut dan senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari

kehidupan.

2) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang

dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan dunia di tengah

masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar

tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu

maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografi dan kehidupan

alam, flora dan fauna.

3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,

hubungan yang terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku cerita

bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga,

kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan

relasi kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak untuk

bersikap dan bertingkah laku verbal dan non verbal, yang benar sesuai

dengan tuntutan kehidupan sosial-budaya masyarakat.

4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak-anak untuk memperoleh

kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian

buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan

kenikmatam batiniah.

5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi

keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi

yang mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan.

6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi

imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk

mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak.

Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa buku cerita

bergambar berfungsi memfasilitasi dan membantu anak untuk memperoleh

kesenangan, menstimulasi imajinasi dan mendorong tumbuh kembangnya imajinasi

anak. Buku cerita bergambar juga dapat dijadikan sebagai pendukung sarana

Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

28

7. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

a. Pengertian Literasi

Literasi merupakan salah satu kegitan yang dapat menumbuhkan minat

baca, dan meningkatkan keterampilan membaca bagi siswa agar dapat menguasai

pengetahuan secara maksimal. Literasi adalah kemampuan seseorang dalam

menggunakan informasi untuk mengembangkan pengetahuan sehingga

mendatangkan manfaat bagi masyarakat (Kirsch dan Jungeblut dalam Irianto dan

Febrianti, 2017: 641).

Literasi sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah

kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas

melalui berbagai aktivitas, seperti membaca, melihat, menyimak, menulis dan

berbicara yang melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan

yang mengembangkan GLS (Faizah, 2016: 2).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Gerakan

Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan siswa dalam memahami bacaan melalui

kegiatan membaca, menulis, dan berbicara. Melalui prototipe buku cerita

bergambar yang peneliti kembangkan, diharapkan dapat mendukung gerakan

literasi sekolah.

b. Dimensi Literasi

Literasi tergolong dalam 6 dimensi, yaitu (Atmazaki, dkk 2017: 6-7) :

1) Literasi Baca dan Tulis

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami

informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks

tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan

potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

2) Literasi Numerasi

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk; a) dapat

memperoleh, mengintepretasikan, menggunakan, dan

mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika

untuk memecahkan masalah di berbagai konteks kehidupan sehari-hari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

29

b) dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk

(grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) untuk mengambil keputusan.

3) Literasi Sains

Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah yang mampu

mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,

menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan

fakta, memahami karakteristik sains, membangun kedasaran bagaimana

sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan

budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam

tentang sains.

4) Literasi Digital

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan

media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan,

mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan

memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh

hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Literasi Finansial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

mengaplikasikan; a) pemahaman tentang konsep dan resiko, b)

keterampilan, c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat

keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan

kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat

berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

6) Literasi Budaya dan Kewarganegaraan

Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami

dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

Literasi kewarganegaraan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam

memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.

Berdasarkan enam jenis-jenis literasi di atas, buku cerita bergambar yang

dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam jenis literasi baca dan tulis, dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

30

siswa mendapatkan pengetahuan serta kecakapan dalam membaca buku cerita

bergambar dan menuliskan kembali manfaat dari embung. Selain itu, buku cerita

bergambar tersebut juga termasuk dalam jenis literasi sains, dimana pengetahuan

dan kecakapan ilmiah siswa untuk memperoleh pengetahuan baru tentang manfaat

embung, pengolahan eceng gondok, dan bahaya eceng gondok bagi embung.

Literasi dapat mendukung beberapa tugas-tugas perkembangan anak sekolah dasar.

8. Tugas-tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar

Tugas-tugas perkembangan pada masa sekolah (6-0 tahun – 12,0 tahun) yaitu

(Havighurst dalam Yusuf, 2017) :

1) Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.

Melalui pertumbuhan fisik dan otak, kemampuan anak dalam belajar dan

berlari menjadi semakin stabil, mantap dan cepat. Pada masa sekolah,

perkembangan anak sudah sampai pada taraf penguasaan otot, sehingga

sudah mampu untuk bebaris, melakukan senam pagi dan permainan

ringan seperti sepak bola, loncat tali, berenang dan sebagainya.

2) Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai

makhluk biologis. Dalam tugas ini, dua tugas utama siswa yaitu (a)

mengembangkan kebiasaan untuk merawat dan memelihara badan,

meliputi kebersihan, keselamatan diri dan kesehatan; (b)

mengembangkan sikap positif terhadap jenis kelaminnya (pria atau

wanita) dan menerima dirinya (rupa wajahnya dan postur tubuhnya)

dengan sikap positif.

3) Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya. Anak menyesuaikan diri

dengan lingkungan, situasi yang baru dan teman-teman sebayanya.

Dalam pergaulan anak di sekolah atau dengan teman sebayanya mungkin

diwarnai dengan perasaan senang atau sedih, sehingga anak harus

menyesuaikannya.

4) Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Di sekolah

perbedaan jenis kelamin akan semakin tampak, sebagai contoh yaitu

dalam permainan sepak bola atau layang-layang yang khas dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

31

permainan anak laki-laki, anak perempuan tidak boleh mengikuti

permainan tersebut.

5) Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Pada usia sekolah dasar anak sudah cukup matang untuk menerima

pengajaran. Anak harus tamat Sekolah Dasar (SD) terlebih dahulu agar

memperoleh keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung

sehingga siap untuk hidup dalam masyarakat yang berbudaya.

6) Belajar mengembangkan konsep sehari-hari. Apabila anak telah melihat

sesuatu, mendengar, mengecap, mencium dan mengalami sesuatu, akan

meninggalkan ingatan pada anak bahkan dapat membentuk atau

meninggalkan sebuah konsep. Semakin bertambahnya pengetahuan pada

anak, maka semakin bertambah pula konsep yang diperoleh anak.

7) Mengembangkan kata hati. Tugas ini mengembangkan sikap dan

perasaan anak yang berhubungan dengan norma agama. Tugas

perkembangan ini berhubungan dengan peraturan agama (moral),

masalah benar-salah, boleh-tidak boleh, jujur itu baik, berbohong itu

buruk, dan sebagainya.

8) Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Maksud dari tugas

ini, anak bisa mandiri dan berdiri sendiri. Anak dapat membuat rencana,

melakukan tindakan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang

bebas dari pengaruh orang tua dan orang lain.

9) Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan

lembaga-lembaga. Maksud dari tugas ini yaitu mengembangkan sikap

sosial yang demokraris dan menghargai hak orang lain. Seperti halnya

megembangkan sikap tolong menolong, sikap toleransi, kerja sama,

menghargai pendapat dan hak orang lain.

Berdasarkan tugas-tugas perkembangan anak di atas, siswa dapat belajar

keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung melalui prototipe buku

cerita bergambar. Siswa belajar membaca melalui teks narasi atau cerita yang ada

pada buku cerita bergambar. Siswa belajar menulis melalui kegiatan menjawab

pertanyaan pendalaman, siswa diminta untuk menuliskan kembali proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

32

fermentasi eceng gondok secara singkat menggunakan bahasanya sendiri. Siswa

belajar menghitung dengan mengukur potongan eceng gondok yang akan

difermentasi serta menentukan banyaknya perbandingan bahan yang digunakan.

Melalui tugas perkembangan anak tersebut, siswa juga dapat mengembangkan

keterampilan-keterampilan atau bakat yang dimiliki. Keterampilan dan bakat

tersebut dapat dikembangkan melalui inteligensi ganda yang ada pada diri siswa.

9. Inteligensi Ganda

Inteligensi ganda atau kecerdasan jamak adalah berbagai keterampilan dan

bakat yang dimiliki siswa untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam

pembelajaran (Fleetham dalam Yaumi dan Ibrahim, 2013: 11). Inteligensi gandan

dikelompokkan menjadi 9 kecerdasan jamak, yaitu (Gardner dalam Suparno, 2004:

25-45) :

1) Inteligensi Verbal-Linguistik (Verbal-Linguistic Intelligence)

Inteligensi verbal-linguistik adalah kemampuan menggunakan dan

mengolah bahasa, termasuk bahasa ibu dan bahasa asing secara efektif.

Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan dan pengembangan bahasa

secara umum. Kemampuan tersebut juga digunakan untuk

mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiran anak dan digunakan untuk

memahami orang lain.

2) Inteligensi Logis-Matematik (Logical-Mathematical Intelligence)

Inteligensi logis-matematik adalah kemampuan yang lebih berkaitan

dengan penggunan bilangan dan logika secara efektif, seperti yang dimiliki

oleh matematikus, logikus, dan lain sebagainya. Kemampuan ini termasuk

dalam kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.

3) Inteligensi Ruang (Spatial Intelligence)

Inteligensi ruang adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-

visual dengan tepat, seperti yang dimiliki oleh pemburu, arsitek, navigator

dan dekorator. Kecerdasan ruang ini juga termasuk kemampuan untuk

mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu

benda dalam pikirannya dan mengenali perubahan tersebut,

menggambarkan hal/benda dalam pikiran dan mengubah dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

33

nyata, serta mengungkapkan data dalam grafik. Kecerdasan ini juga

membuat anak peka terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis bentuk,

dan ruang.

4) Inteligensi Kinestetik-Badani (Bodily-kinestetic Intelligence)

Inteligensi kinestetik-badani merupakan kemampuan untuk

menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan sesuatu atau

perasaan. Kemampuan ini ada atau dimiliki seperti aktor, atlet, penari,

pemahat, dan ahli bedah.

5) Inteligensi Musikal (Musical Intelligence)

Inteligensi musikal adalah kemampuan untuk mengembangkan,

mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik serta suara.

Kemampuan ini termasuk kepekaan akan ritme, melodi dan intonasi,

kemampuan memainkan alat musik, kemampuan menyanyi, kemampuan

untuk mencipta lagu, kemampuan untuk menikmati lagu, musik dan

nyanyian.

6) Inteligensi Interpersonal (Interpersonal Intelligence)

Inteligensi interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk

menjalin hubungan dan komunikasi dengan banyak orang. Kemampuan

tersebut dapat mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan,

keinginan/tujuan, motivasi, watak, dan tempramen orang. Kemampuan

ini juga membuat anak peka akan ekspresi wajah, suara, isyarat dari

orang lain.

7) Inteligensi Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)

Inteligensi intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan

pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara

adaptif sesuai dengan pengenalan diri tersebut. Kecerdasan ini juga

termasuk dalam kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri. Orang

mampu mengatur perasaan dan emosinya.

8) Inteligensi Lingkungan/Naturalis (Naturalist Intelligence)

Inteligensi lingkungan adalah kemampuan seseorang untuk dapat

mengerti hewan dan tumbuhan dengan baik, kemampuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

34

memahami dan menikmati alam, serta menggunakan kemampuan itu

secara produktif untuk berburu, bertani, dan mengembangkan

pengetahuan tentang alam. Seseorang juga mampu untuk mengenal

tanaman, binatang, dan bagian-bagian lain dari lingkungan seperti awan

dan batu-batuan.

9) Inteligensi Eksistensial (Existential Intelligence)

Inteligensi eksistensial merupakan kemampuan seseorang untuk

menjawab persoalan-persoalan tentang keberadaan manusia. Seseorang

akan befikir untuk menjawab pertanyaan, seperti : mengapa aku ada,

mengapa aku mati, apa makna dari hidup ini, bagaimana kita sampai ke

tujuan hidup. Dalam kemampuan ini, seseorang akan mempersoalkan

keberadaanya di dunia

Berdasarkan sembilan inteligensi tersebut, setiap siswa memiliki tingkat

inteligensi atau kecerdasan yang berbeda. Inteligensi siswa dapat dikembangkan

dan ditingkatkan melalui proses pembelajaran yang mendukung. Siswa yang

memiliki inteligensi verbal-linguistik memiliki kemampuan salah satunya untuk

memahami bahasa yang dalam prototipe buku cerita bergambar dengan baik. Siswa

dapat menuliskan hal yang didapatkan dari membaca prototipe buku cerita

bergambar menggunakan bahasanya sendiri, hal ini juga bertujuan untuk melatih

kemampuan bahasa yang dimiliki oleh siswa.

Siswa yang memiliki inteligensi logis-matematik dapat mengembangkan

kecerdasannya, salah satunya dengan mengukur perbandingan dan mengukur

panjang. Dalam prototipe buku cerita bergambar, siswa dapat menghitung

perbandingan cairan yang digunakan sebagai campuran dalam fermentasi eceng

gondok dan siswa dapat mengukur seberapa panjang eceng gondok harus dipotong.

Siswa yang memiliki inteligensi ruang dapat mengembangkan

kecerdasannya melalui prototipe buku cerita bergambar, salah satunya pada bentuk

dan warna yang ada pada prototipe buku cerita bergambar. Siswa dapat

menuangkan apa yang ada dipikiran mereka ke dalam gambar, setelah membaca

prototipe buku cerita bergambar. Siswa juga dapat memberikan warna yang sesuai

dengan karakteristik yang mereka gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

35

Siswa yang memiliki inteligensi interpersonal dapat mengembangkan

kecerdasannya melalui prototipe buku cerita bergambar, salah satunya dengan

menumbuhkan sikap untuk membiasakan diri merawat embung. Siswa yang

memiliki inteligensi lingkungan/naturalis dapat mengembangkan kecerdasannya

melalui prototipe buku cerita bergambar, salah satunya dengan mengenal embung,

mengetahui manfaat embung dan cara melestarikan embung. Siswa dapat

memanfaatkan embung secara bijak dan cara menjaga kelestarian embung agar

tidak rusak.

Keterampilan atau bakat yang dimiliki oleh setiap siswa akan berkembang

sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan kognitifnya. Keterampilan atau bakat

yang dimiliki oleh setiap siswa itu berbeda. Setiap tahap perkembangan pada anak

memiliki ciri-ciri dan karaktersitik tersendiri.

10. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Menurut Piaget

Karakteristik siswa Sekolah Dasar (SD) pada umumnya berusia sekitar 6-

12 tahun, dimana anak masih mengenal lingkungan dan belajar menggunakan

benda-benda yang konkret. Perkembangan setiap anak berbeda, sesuai dengan usia

dan kemampuan setiap anak. Berikut adalah tahap-tahap perkembangan kognitif

anak (Piaget dalam Santrock, 2014: 45-50) :

1) Tahap Sensorimotor

Tahap sensorimotor merupakan tahap pertama yang berlangsung pada

usia sekitar 0-2 tahun. Pada tahap ini, anak mengembangkan

pemahamannya tentang dunia melalui koordinasi antara pengalaman

sensori dengan gerakan motorik-fisik. Anak juga belajar menggunakan

kemampuan sensorinya yaitu melalui penglihatan dan pendengaran.

2) Tahap Pra-operasional

Tahap pra-operasional merupakan tahap kedua yang berlangsung pada

usia sekitar 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak berpikir secara lebih

simbolis namun tidak melibatkan pemikiran operasional. Anak mulai

menerangkan tentang dunia melalui kata-kata dan gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

36

3) Tahap Operasional Konkret

Tahap operasional konkret merupakan tahap ketiga yang berlangsung

pada usia sekitar 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai mampu berpikir

logis menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi

konkret sehingga membutuhkan contoh-contoh yang konkret.

4) Tahap Operasional Formal

Tahap operasional formal merupakan tahap keempat atau tahap terakhir

yang berlangsung pada usia sekitar 11-15 tahun. Pada tahap ini anak

mulai mampu untuk bergerak melampaui penalaran tentang

pengalaman konkret dan masuk berpikir dengan cara yang lebih

abstrak, idealis serta logis.

Berdasarkan keempat tahap perkembangan kognitif di atas, peneliti dapat

melihat persamaan bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar termasuk dalam tahap

operasional konkret. Usia siswa kelas IV Sekolah Dasar pada umunya berusia 10-

11 tahun. Pada tahap operasional konkret tersebut, siswa sudah mampu untuk

berpikir secara logis dengan adanya contoh atau benda yang konkret.

Pengembangan prototipe buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan ini

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kognitif siswa, dimana siswa

membutuhkan benda yang konkret atau nyata untuk dapat berpikir secara logis

terhadap materi pelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

Pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang manfaat embung

bagi lingkungan yang peneliti buat berdasarkan pada beberapa penelitian

sebelumnya. Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan dengan prototipe

buku cergam tentang manfaat embung bagi lingkungan :

Pertama, pada penelitian terdahulu tentang buku cerita bergambar yang

dilakukan oleh Tarigan (2018). Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengetahui efektivitas buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat siswa

dalam membaca siswa kelas IV Sekolah Dasar di Yogyakarta. Metode penelitian

yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Makalah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

37

menggunakan eksperimen semu. Teknik analisis data untuk mengetahui efektivitas

buku cerita bergambar menggunakan uji-t berpasangan dengan peningkatan

signifikan 0,05. Hasil dari makalah ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran

dengan buku cerita bergambar efektif meningkatkan minat siswa dalam membaca

dengan skor -26,317 dengan probabilitas (sig) 0,000. Makalah ini menunjukkan

bahwa minat membaca dapat meningkat dengan buku cerita bergambar. Unsur-

unsur buku cerita bergambar dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca.

Keterkaitan penelitian yang relevan di atas dengan penelitian yang dikembangkan

oleh peneliti yaitu, bahwa buku cerita bergambar dapat meningkatkan minat baca

siswa, sehingga peneliti memilih buku cerita bergambar sebagai media

pembelajaran.

Kedua, penelitian terdahulu tentang pendidikan lingkungan hidup Sya’ban,

Ali (2018). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan rasa peduli, tanggung

jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup pada siswa Sekolah

Menengah Pertama (SMP) melalui pendidikan lingkungan hidup dalam pelajaran

IPS. Metode yang digunakan yaitu random sampling. Subjek penelitian yaitu siswa

SMP dari 4 sekolah negeri dan swasta di Jakarta. Teknik analisis data menggunakan

studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan

hidup yang diitegrasikan melalui pelajaran IPS menghasilkan luaran bahwa siswa

dapat memiliki perilaku akan peduli lingkungan dari aspek-aspek pengetahuan,

sikap dan keterampilan untuk menyikapi serta merawat lingkungan. Keterkaitan

penelitian yang relevan ini dengan penelitian yang dikembangkan oleh peneliti

yaitu pendidikan lingkungan hidup dapat membantu siswa memiliki perilaku peduli

lingkungan dan merawat lingkungan.

Ketiga, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dangnga, dkk (2019).

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dampak pembangunan

embung bagi masyarakat. Penelitian dilakukan di embung yang terletak di Desa

Sanjai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Penelitian ini bersifat deskriptif

kualitatif menggunakan informan. Teknik penelitian ini yaitu snowball sampling.

Subjek penelitian ini sebanyak 15 orang yang terdiri dari kepala desa, kepala

pengelola embung dan 13 orang petani yang mendapatkan pasokan air dari embung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

38

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan embung dan pemanfaatan

embung di Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai memberikan

dampak positif bagi usaha tani padi sawah tadah hujan. Hal ini dilihat dari aspek

fisik lingkungan, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaaan. Dampak positif

tersebut berbanding lurus dengan kesejahteraan petani dan tingkat pendapatan

petani. Keterkaitan penelitian yang relevan ini dengan penelitian yang

dikembangkan oleh peneliti yaitu embung yang sehat dapat berfungsi secara

maksimal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan makhluk hidup di

sekitarnya.

Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan tersebut, terdapat perbedaan

pada setiap penelitian. Penelitian pertama meneliti tentang buku cerita bergambar,

penelitian kedua meneliti tentang lingkungan hidup dan penelitian ketiga meneliti

tentang embung. Peneliti belum menemukan persamaan penelitian yang berkaitan

dengan pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung sehingga peneliti

tertarik untuk mengembangkan prototipe buku cerita bergambar tentang

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV Sekolah

Dasar. Berikut adalah desain bagan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

39

C. Desain Bagan Penelitian

Gambar 2.1 Desain Penelitian

D. Kerangka Berpikir

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggabungkan

beberapa muatan pelajaran dalam kesatuan yang diikat oleh tema (Fogarty dalam

Ain dan Kurniati, 2012). Salah satu tema yang diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar

adalah Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Dalam buku tematik tersebut,

peneliti berfikus pada Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan” pada pembelajaran 1.

Buku Cerita

Bergambar

Pendidikan

Lingkungan

Hidup

Embung

Tarigan (2018)

“Pengembangan

Buku Cerita

Bergambar

Untuk

Meningkatkan

Minat Baca

Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar”

Dangnga, dkk

(2019)

“Dampak

Pembangunan

Embung bagi

Usaha Tani Padi

Sawah Tadah

Hujan”

Sya’ban, Ali

(2018)

“Tinjauan Mata

Pelajaran IPS

SMP pada

Penerapan

Pendidikan

Lingkungan

Hidup untuk

Peduli akan

Tanggung Jawab

Lingkungan”

Listiani (2020)

“Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar tentang

Pengolahan Eceng Gondok untuk Melestarikan Embung bagi

Siswa Kelas IV SD”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

40

Dalam subtema tersebut memadukan tiga muatan pelajaran, yaitu IPA, IPS dan

Bahasa Indonesia.

Penelitian ini dilatarbelakangi atas keadaan yang mendesak pada kerusakan

embung akibat tumbuhan eceng gondok dan media pembelajaran yang digunakan

oleh guru untuk menjelaskan materi pelestarian lingkungan. Pada pembelajaran

tematik Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”, Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan” pada pembelajaran 1, guru menjelaskan materi pelestarian lingkungan

dengan media buku guru, buku siswa dan video pembelajaran. Untuk memperkuat

data, maka peneliti melakukan wawancara kepada empat guru kelas IV Sekolah

Dasar dan penyebaran angket bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hasil angket

siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menyatakan bahwa 60,7% siswa belajar

tentang materi pelestarian lingkungan di kelas IV dan diperoleh data sebanyak

64,3% siswa tidak setuju bahwa guru menggunakan buku cerita bergambar sebagai

media belajar di kelas. Hasil wawancara bersama empat guru kelas IV Sekolah

Dasar, peneliti memperoleh informasi terkait kendala guru dalam penyampaian

materi pembelajaran. Kendala tersebut yaitu keterbatasan media pembelajaran yang

digunakan dalam menyampaikan materi pelestarian lingkugan. Media

pembelajaran yang digunakan berupa buku guru, buku siswa dan video

pembelajaran. Guru mengatakan bahwa buku cerita bergambar dapat dijadikan

salah satu media pembelajaran yang sesuai bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar,

karena melalui gambar yang nyata siswa akan lebih mudah memahami materi

pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk

mengembangkan prototipe buku cerita bergambar tentang pengolahan eceng

gondok untuk melestarikan embung. Salah satu media yang dikembangkan yaitu

buku cerita bergambar. Media pembelajaran buku cerita bergambar dapat

mengkonkretkan atau mengilustrasikan narasi tentang pengolahan eceng gondok

untuk melestarikan embung melalui gambar-gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

41

E. Pertanyaan Peneliti

a. Bagaimana pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV

Sekolah Dasar?

b. Bagaimana kualitas produk prototipe buku cerita bergambar tentang

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung bagi siswa kelas IV

Sekolah Dasar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian,

prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

analisis data dan jadwal peneliaian.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk Penelitian dan

Pengembangan Research and Development (R&D). Dalam penelitian dan

pengembangan ini peneliti menggunakan penelitian dan pengembangan model

ADDIE yang merupakan singkatan dari Analyze, Design, Develop, Implement, dan

Evaluation (Tung, 2017: 59). Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk

mengetahui prosedur pengembangan dan kualitas produk pototipe buku cerita

bergambar. Metode penelitian dan pengembangan atau R&D adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2017: 772). Research and Development

(R&D) merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat

dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2009: 164).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti menemukan kesamaan

bahwa Research and Development (R&D) merupakan metode penelitian dan

pengembangan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis untuk

menyempurnakan produk yang telah ada maupun mengembangkan produk baru

melalui pengujian, sehingga produk tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk prototipe

buku cerita bergambar tentang pengolahan eceng gondok untuk melestarikan

embung serta untuk mengetahui prosedur pegembangannya dan kualitas

produknya.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini akan membahas subyek penelitian, obyek penelitian,

tempat penelitian, dan waktu penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

43

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian dan pengembangan prototipe buku cerita bergambar ini

terdiri dari dua subjek. Subjek yang pertama yaitu siswa kelas IV B SD Kanisius

Sengkan yang berjumlah 28 siswa. Subjek yang kedua yaitu dosen PGSD dan guru

kelas IV Sekolah Dasar sebagai validator produk porototipe buku cerita bergambar.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu prototipe buku cerita bergambar tentang

pelestarian lingkungan yang berjudul “Pengolahan Eceng Gondok untuk

Melestarikan Embung”. Prototipe buku cerita bergambar ini berisi pengolahan

eceng gondok yang dilakukan untuk melestarikan embung. Buku cerita bergambar

ini juga berisi ajakan kepada siswa untuk menjaga kelestarian lingkungan.

3. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan SD Kanisius Sengkan yang terletak di Jl. Kaliurang

km7, Joho, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283 dan SD Negeri

Kentungan yang terletak di Jl. Kaliurang km 6,5 Kentungan, Condongcatur, Depok,

Sleman, Yogyakarta 55281. Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru

kelas IV Sekolah Dasar di SD Kanisius Sengkan dan SD Negeri Kentungan.

Pembagian angket dilakukan kepada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan.

4. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dimulai dengan menentukan topik pada

bulan Desember 2018. Pada bulan Febuari-September 2019, peneliti melakukan

penyusunan BAB I-III dan konsultasi kepada dosen pembimbing terkait teori-teori

yang digunakan. Pada bulan Oktober-Desember 2019, peneliti memperbaiki hal-

hal yang masih kurang dalam penyusunan skripsi. Pada bulan Januari 2020, peneliti

menyusun instrumen analisi masalah, yang selanjutnya instrumen di validasi pada

bulan Febuari 2020. Pada bulan Maret dan April 2019, peneliti melakukan kegiatan

analisi kebutuhan, perancangan produk prototipe buku cerita bergambar dan

konsultasi dengan dosen pembimbing. Bulan April dan Mei 2020, peneliti masih

melanjutkan perancangan produk dan validasi produk kepada kedua validator. Pada

bulan Mei-Juli 2020, peneliti melakukan kegiatan pengolahan data hasil validasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

44

C. Prosedur Pengembangan

Dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti menggunakan model

ADDIE. Prosedur pengembangan dengan hasil akhir design produk berupa

prototipe buku cerita bergambar yang digunakan sebagai media pembelajaran dan

pendukung gerakan literasi sekolah. Berikut adalah 5 tahapan utama dalam model

ADDIE (Tung, 2017: 57-68) :

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan

a. Analyze (analisis)

Tahap analisis merupakan proses mendefinisikan apa yang dipelajari oleh

peserta didik dengan melakukan analisis kebutuhan, mengidentifikasi masalah, dan

melakukan analisis tugas, dengan cara menganalisis karakteristik peserta didik dan

mengidentifikasi sumber-sumber pembelajaran yang dibutuhkan. Analisis

merupakan tahap pertama yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan

masalah yang ada sebagai dasar pembuatan produk, yaitu prototipe buku cerita

bergambar tentang pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung. Pada

tahap pertama ini, hal yang dilakukan oleh peneliti yaitu analisis kebutuhan,

mengidentifikasi masalah, dan mengidentifikasi karakteristik produk yang sesuai

dengan perkembangan siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan informasi tentang masalah embung.

Masalah yang ada yaitu tentang kerusakan lingkungan embung di sekitar tempat

tinggal peneliti. Keprihatinan peneliti terhadap kerusakan embung akibat tumbuhan

Analisis

Implementasi

Pengembangan

Evaluasi Desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

45

eceng gondok menjadi keadaan mendesak yang harus di atasi. Analisis masalah

pelestarian lingkungan dilakukan dengan wawancara kepada empat guru kelas IV

Sekolah Dasar dari dua sekolah yang berbeda. Peneliti membagikan angket kepada

siswa kelas IV Sekolah Dasar untuk mendukung analisis masalah. Setelah

melakukan analisis, peneliti menemukan permasalahan mengenai keterbatasan

media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi

pendidikan lingkungan hidup tentang pelestarian lingkungan. Berdasarkan hasil

analisis masalah tersebut, peneliti menentukan buku cerita bergambar sebagai

media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelestarian

lingkungan.

b. Design (perancangan)

Tahap desain merupakan tahap merumuskan tujuan pembelajaran dan

membuat rancangan pembelajaran. Analisis materi pembelajaran, perencanaan

pembelajaran dan pemilihan media dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran

tersebut. Desain merupakan tahap kedua yang dilakukan dengan mendesain dan

merancang produk yang sesuai dengan hasil analisis kebutuhan. Pada tahap ini

peneliti melakukan kegiatan merancang kisi-kisi prototipe buku cerita bergambar

yang akan dikembangkan. Dalam merancang kisi-kisi produk, peneliti

menyesuaikan dengan karakteristik buku cerita bergambar yang sesuai dengan

perkembangan siswa kelas IV Sekolah Dasar. Buku cerita bergambar tersebut

dirancang bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar yang memuat materi pembelajaran

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”, Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”

yang berisi tentang materi pelestarian lingkungan. Isi dan gambar dari buku cerita

bergambar tersebut disesuaikan dengan materi pelestarian lingkungan yang ada di

kelas IV Sekolah Dasar. buku cerita bergambar tersebut berisi tentang manfaat

embung, kerusakan embung yang disebabkan oleh tumbuhan eceng gondok dan

pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung.

c. Develop (pengembangan)

Tahap pengembangan merupakan tahap produksi untuk mewujudkan

rencana pengembangan yang telah dibuat dalam tahapan desain menjadi bentuk

yang nyata. Langkah-langkah dalam tahap ketiga ini yaitu pembuatan objek belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

46

berupa gambar animasi dan teks pendukung lainnya. Pada penyusunan produk

prototipe buku cerita bergambar, peneliti meminta bantuan kepada ilustrator untuk

membuat ilustrasi gambar, memberikan warna pada gambar berdasarkan kisi-kisi

yang dibuat oleh peneliti. Pemilihan jenis dan ukuran huruf ditentukan oleh peneliti

agar memudahkan siswa dalam membaca buku cerita bergambar. Setelah proses

penyusunan produk selesai, peneliti mencetak produk prototipe buku cerita yang

telah disusun berdasarkan kisi-kisi produk. Dalam tahap pengembangan ini,

dilakukan tahap validasi produk prototipe buku cerita bergambar untuk mengetahui

hasil kelayakan produk. Validasi dilakukan oleh dua validator, yaitu dosen PGSD

dan guru kelas IV Sekolah Dasar.

d. Implement (Implementasi)

Impementasi merupakan langkah nyata untuk menerapkan sistem

pembelajaran yang telah dibuat. Pada tahap ini, semua yang telah dikembangkan

akan dipasang dan dikendalikan sedemikian rupa sesuai dengan peran dan fungsi

dari produk agar dapat diimpelemtasikan. Tahap impelementasi dilakukan untuk

mengembangkan produk dalam pembelajaran. Implementasi sebagai langkah nyata

penerapan media prototipe buku cerita bergambar bagi guru dan siswa pada proses

pembelajaran.

Pada tahap implementasi, peneliti tidak dapat melakukan tahap

implementasi atau uji coba produk karena keterbatasan kondisi pada saat wabah

pandemi Virus Covid-19. Pemerintah mewajibkan kepada seluruh jenjang sekolah

di Indonesia untuk melakukan kegiatan belajar dari rumah atau secara online, salah

satunya adalah jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Siswa Sekolah Dasar harus

melakukan kegiatan belajar di rumah dan tidak ada kegiatan belajar secara tatap

muka di sekolah, sehingga kegiatan uji coba produk tidak dapat dilakukan.

e. Evaluate (evaluasi)

Evaluasi merupakan tahap kelima atau tahap terakhir pada model ADDIE.

Evaluasi merupakan tahapan untuk mengukur kualitas hasil pembelajaran yaitu

proses sebelum dan sesudah pembelajaran, serta hasil penilaian keberhasilan

produk yang sudah dibuat. Evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi

sumatif. Tahap evaluasi dapat dilakukan pada setiap sempat tahapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

47

pengembangan, yang disebut dengan evaluasi formatif. Evaluasi sumatif dilakukan

pada produk yang sudah jadi. Evaluasi formatif dilakukan oleh peneliti pada tahap

pengembangan. Peneliti menggunakan tahap evaluasi formatif untuk memperbaiki

dan menyempurnakan produk. Melalui evaluasi formatif, peneliti dapat

memperbaiki produk berdasarkan saran dan komentar dari hasil validasi. Saran dan

komentar dari kedapa kedua validator digunakan oleh peneliti sebagai acuan

perbaikan produk untuk meningkatkan kualitas produk, sehingga produk layak

untuk diujicobakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri dari tes dan non tes (Sugiyono, 2010: 308).

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu non tes, yang terdiri

dari wawancara dan kuesioner/angket. Wawancara dan penyebaran angket

dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan penelitian.

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana pewawancara

(peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam

mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai

(Sugiyono, 2015: 210). Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data

oleh peneliti untuk mengetahui dan menentukan permasalahan (Sugiyono, 2016:

194). Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab

sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian

(Lerbin, 1992). Tanya jawab sepihak berarti peneliti yang aktif bertanya,

sermentara pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Dari

definisi itu, dapat diketahui bahwa tanya jawab dilakukan secara sistematis, telah

terencana, dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan. Wawancara

digunakan oleh peneliti ingin mengetahui hal-hal atau informasi lebih mendalam

dari responden. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara berdasarkan

pedoman wawancara yang telah disusun. Wawancara dilakukan kepada 4 guru

kelas IV Sekolah Dasar dengan dua sekolah yang berbeda. Hasil dari wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

48

ini akan diolah, sehingga peneliti dapat menganalisis dan mengetahui masalah yang

ada.

2. Kuesioner/angket

Kuesioner atau angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data non

tes. Teknik ini biasanya digunakan oleh peneliti untuk menjawab suatu pernyataan

atau pertanyaan. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden dan responden

diminta untuk menjawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Kuesioner adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon

sesuai dengan permintaan peneliti (Riduwan, 2013: 25). Angket dapat dibedakan

menjadi menjadi 2 jenis, yaitu pernyataan terbuka dan angket pernyataan tertutup.

Pernyataan terbuka adalah pernyataan-pernyataan yang jawabannya tidak

disediakan melainkan diserahkan kepada responden, dan pernyataan tertutup adalah

pernyataan yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih

(Mahmud, 2011: 177-178).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis angket dengan pernyataan

tertutup yang diberikan kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar selaku responden

untuk mengetahui kebutuhan awal atau analisis masalah dalam penelitian. Pada

angket terdapat rentan skor 1-4 dengan pilihan sangat setuju, setuju, tidak setuju,

dan sangat tidak setuju..

Peneliti memberikan instrumen validasi kepada dosen PGSD dan guru

kelas IV Sekolah Dasar selaku validator dengan jenis angket pernyataan terbuka

dan pernyataan tertutup. Angket pernyataan terbuka terdapat pada kolom komentar

sebagai saran atau masukan dari kedua validator kepada peneliti. Angket

pernyataan tertutup terdapat pada kolom pernyataan dengan rentang skor 1-4 pada

tabel yang tersedia. Hasil dari validasi ini kemudian diolah oleh peneliti dengan

teknik analisis data untuk mengetahui kelayakan produk yang akan diujicobakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

49

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian (Sanjaya, 2011: 84). Intrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti

yaitu menggunakan teknik non tes. Peneliti menggunakan pedoman wawancara dan

pedoman kuesioner untuk melakukan penelitian.

1. Pedoman Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD Kanisius Sengkan

dan SD Negeri Kentungan. Berikut adalah pedoman wawancara yang berupa

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan:

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru

Variabel Indikator Pertanyaan

Pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH)

Pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH) dalam

pembelajaran tematik

1. Bagaimana Bapak/Ibu

mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan” ?

2. Apa saja kegiatan yang

dilakukan ketika Bapak/Ibu

mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”?

3. Apakah Bapak/Ibu pernah

menjelaskan tentang

pelestarian embung?

Buku Cerita Bergambar

(Cergam)

Ketersediaan buku cerita

bergambar

4. Dalam pembelajaran, sumber

belajar apa saja yang telah

digunakan?

5. Apakah ada buku cerita

bergambar untuk siswa kelas

IV?

Penggunaan buku cerita

bergambar sebagai media

pembelajaran IPA

6. Berdasarkan pengalaman

Bapak/Ibu mengajar, media

apa yang digunakan dalam

mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”?

7. Apakah dalam pembelajaran

Bapak/Ibu menggunakan buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

50

cerita bergambar sebagai

media pembelajaran?

Pembelajaran tematik

Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 3 “Ayo

Cintai Lingkungan”?

Pemahaman materi Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 3 “Ayo

Cintai Lingkungan”?

8. Lingkungan apa saja yang telah

Bapak/Ibu jelaskan pada Tema

3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”?

2. Pedoman Angket Siswa

Peneliti menggunakan angket prapenelitan untuk memperoleh data awal

yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui masalah dalam penelitian. Angket

prapenelitian ini dibagikan kepada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan yang

berjumlah 28 siswa. Berikut adalah tabel pedoman angket siswa.

Tabel 3.2 Pedoman Angket Siswa

Variabel Indikator Pernyataan

Buku cerita

bergambar

Pengalaman siswa

membaca buku cerita

bergambar

1. Saya sudah pernah membaca buku

cerita bergambar

2. Cerita bergambar membuat saya

lebih suka membaca

3. Sebelum memulai pelajaran, saya

membaca buku cerita bergambar

sebagai kegiatan literasi

4. Di sekolah terdapat buku cerita

bergambar bagi siswa kelas IV

5. Di sekolah terdapat buku cerita

bergambar tentang pelestarian

lingkungan

6. Buku cerita bergambar membuat

saya lebih mudah memahami

materi pembelajaran

Buku cerita bergambar

sebagai media

pembelajaran

7. Guru menggunakan buku cerita

bergambar sebagai media belajar

di kelas

Pembelajaran IPA

materi pelestarian

lingkungan

Pengalaman siswa belajar

materi pelestarian

lingkungan

8. Saya belajar materi pelestarian

lingkungan di kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

51

Tabel 3.3 Lembar Angket Siswa

No Pernyataan Skala

SS S TS STS

1 Saya sudah pernah membaca buku cerita bergambar

2 Cerita bergambar membuat saya lebih suka membaca

3 Sebelum memulai pelajaran, saya membaca buku

cerita bergambar sebagai kegiatan literasi

4 Di sekolah terdapat buku cerita bergambar bagi siswa

kelas IV

5 Guru menggunakan buku cerita bergambar sebagai

media belajar di kelas

6 Saya belajar materi pelestarian lingkungan di kelas IV

7 Di sekolah terdapat buku cerita bergambar tentang

pelestarian lingkungan

8 Buku cerita bergambar membuat saya lebih mudah

memahami materi pembelajaran

3. Pedoman Validasi Produk

Validasi produk dalam penelitian ini berdasarkan pada pengembangan

produk. Lembar validasi diisi oleh dosen pembimbing dan guru kelas IV sekolah

dasar selaku validator dari produk prototipe buku cerita bergambar yang disusun

oleh peneliti. Lembar validasi diisi setelah kedua validator melihat dan menilai

produk yang dibuat oleh peneliti. Berikut adalah lembar validasi yang disusun oleh

peneliti.

Tabel 3.4 Lembar Validasi

No Aspek yang dinilai Skor Komentar

1 2 3 4

Halaman Sampul

1 Memuat judul yang

mendeskripsikan isi cerita

2 Memuat nama penulis dan ilustrator

3 Warna dan gambar menarik

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

52

4 Bahasa yang digunakan sesuai

dengan perkembangan siswa kelas

IV SD

5 Penulisan cergam menggunakan

bahasa yang baku dan sesuai dengan

EBI

Desain Produk

6 Komponen dalam buku cerita

bergambar lengkap (sampul, kata

pengantar, isi cergam, kepustakaan,

biodata penulis)

7 Tampilan fisik (warna, huruf, dan

gambar) dalam cergam menarik

8 Tampilan fisik (warna, huruf, dan

gambar) sesuai dengan

perkembangan siswa kelas IV SD

Isi Cergam

9 Narasi dan gambar dalam cergam

saling berkaitan

10 Cergam berisi cerita yang

mendukung judul utama tentang

“Manfaat Embung Bagi

Lingkungan”

11 Cergam berisi informasi tentang

manfaat embung

12 Cergam berisi informasi tentang

upaya pelestarian embung

13 Cergam berisi informasi tentang

bahaya embung yang tidak sehat

14 Cergam memuat informasi tentang

bahaya eceng gondok

15 Cergam memuat informasi tentang

pengolahan eceng gondok

Jumlah Skor

Total Skor

Rata-rata Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

53

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui kualitas produk dan

melakukan perbaikan produk. Data yang sudah diperoleh melalui validasi produk

akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif.

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi

wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2015: 7). Peneliti memperoleh data

kualitatif melalui kegiatan wawancara dan validasi uji produk. Data kualitatif

berupa hasil wawancara dan komentar serta saran yang diberikan oleh kedua

validator yaitu dosen PGSD dan guru kelas IV SD kepada peneliti. Data tersebut

dianalisis dan dibandingkan sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui

kelayakan produk yang dihasilkan oleh peneliti.

2. Data Kuantitatif

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif

yang diambil dari skor yang diberikan validator dan hasil angket siswa. Data

kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan/scoring (Sugiyono, 2015: 7). Peneliti akan menghitung rerata dari hasil

angket siswa dan validasi produk, dengan rumus rata-rata sebagai berikut (Azwar,

2014: 33) :

Rata-rata / mean = ∑𝑓𝑥

𝑁

∑fx : Jumlah frekuensi skor

N : Banyak data

Langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu menghitung rata-rata hasil

angket siswa untuk mengetahui presentasenya dengan rumus sebagai berikut :

Hasil perhitungan = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑉 𝑥 100% =

Peneliti menghitung rata-rata skor validasi dari kedua validator dengan

rumus sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

54

Hasil perhitungan = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟 1+𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑣𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟 2

2 =

Setelah memperoleh rata-rata skor dari kedua validator, peneliti

mengkonversikan data kuantitatif tersebut ke dalam data kualitatif pada tabel 4.5 di

bawah ini (Widayoko, 2014: 144) :

Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif=’

Skor akhir Kategori

3, 26 – 4,00 Sangat Baik

2,51 – 3,25 Baik

1,76 – 2,50 Tidak Baik

1,00 – 1,75 Sangat Tidak Baik

Pengkategorian berdasarkan rata-rata skor validasi produk yang diperoleh

dari kedua validator mengacu pada tabel konversi tersebut. Dari hasil penilaian

validator tersebut, peneliti akan menguraikan setiap skor yang diberikan pada setiap

aspek yang dinilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang berisi prosedur

pengembangan dan kualitas produk, dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan prosedur pengembangan protoipe buku

cerita bergambar dan penjelasan terkait hasil penelitian mengenai kualitas prototipe

buku cerita bergambar yang diperoleh dari hasil validasi.

1. Prosedur Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE. ADDIE

merupakan singkatan dari Analyze (analisis), Design (desain/perancagan), Develop

(pengembangan), Impement (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Berikut

adalah penjelasan dari setiap tahap pengembangan :

a. Analysis (analisis)

Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu tahap analisis sebagai

langkah awal penelitian dan pengembangan. Penelitian ini dilatarbelakangi karena

keadaan yang mendesak tetang kerusakan lingkungan. Peneliti mengumpulkan

informasi tentang kerusakan lingkungan terutama di embung. Kerusakan embung

akibat eceng gondok terjadi di Embung Kleben VII yang terletak di Dusun Kleben

VII, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Permukaan embung yang dipenuhi dengan tumbuhan eceng

gondok menyebabkan embung rusak dan tidak dapat berfungsi secara maksimal.

Melalui media massa koran (Warta Ekonomi, 2018) pemerintah juga menargetkan

pembangunan 1.088 embung dan penampungan air dalam kurun waktu 2015-2020,

hal tersebut dilakukan pemerintah mengingat manfaat embung sangat besar,

terutama bagi sektor pertanian karena indonesia merupakan negara agraris. Embung

tersebut perlu dijaga kelestariannya agar dapat berfungsi secara maksimal.

Pentingnya melestarikan lingkungan juga dimuat dalam pembelajaran

tematik kelas IV Sekolah Dasar Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”,

Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan” Pembelajaran 1 dengan muatan pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

56

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa

Indonesia. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV Sekolah Dasar

untuk memperoleh informasi terkait kendala yang dilakukan dalam menyampaikan

materi pembelajaran tentang pelestarian lingkungan. Guru menjelaskan bahwa

kurangnya media pembelajaran yang mendukung dalam penyampaian materi

pelestarian lingkungan. Media yang digunakan guru untuk menyampaikan materi

pelestarian lingkungan berupa buku guru, buku siswa, dan video pembelajaran.

Guru menyampaikan bahwa buku cerita bergambar menjadi salah satu media

pembelajaran yang dapat digunakan untuk Menyampaikan materi pelestarian

lingkungan. Dari analisis kebutuhan ini, peneliti tertarik untuk mengembangkan

media pembelajaran tentang pelestarian lingkungan. Pengembangan buku cerita

bergambar juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang

pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Berikut adalah hasil wawancara

bersama empat guru kelas IV Sekolah Dasar :

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru Kelas IV Sekolah Dasar

No Pertanyaan dan Jawaban Responden Kesimpulan

1 Bagaimana Bapak/Ibu mengajarkan

materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3

“Ayo Cintai Lingkungan”?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa setiap hari kamis terdapat

kegiatan Green Day sehingga guru

menyesuaikan materi dengan kebiasaan di

sekolah. Dalam mengajarkan materi, terdapat

guru yang mengajak para siswa untuk belajar

di luar lingkungan sekolah, seperti mengajak

ke sawah. Guru juga mengajak anak untuk

melihat video pembelajaran.

2 Apa saja kegiatan yang dilakukan ketika

Bapak/Ibu mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan

ketika mengajarkan materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan yaitu

diskusi, tanya jawab, menonton video, dan

membuat mind map. Selain itu, guru bekerja

sama dengan orang tua di rumah terkait

dengan hewan/tumbuhan peliharaan di rumah

dan cara merawatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

57

3 Apakah Bapak/Ibu pernah menjelaskan

tentang pelestarian embung?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa keempat guru tersebut

belum pernah mengajarkan pelestarian

embung. Materi pelestarian lingkungan yang

diajarkan yaitu lingkungan sekolah,

lingkungan rumah, dan mengikuti materi

pembelajaran yang ada di buku dinas.

4 Berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu

mengajar, media apa yang digunakan

dalam mengajarkan materi tematik kelas

IV Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa media yang digunakan

dalam mengajarkan materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan yaitu

video pembelajaran, gambar-gambar cinta

lingkungan, dan artikel tentang lingkungan.

5 Dalam pembelajaran, sumber belajar apa

saja yang telah digunakan?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa sumber belajar yang telah

digunakan dalam pembelajaran yaitu buku

dinas, buku guru, buku siswa, bupena, koran,

dan internet.

6 Apakah ada buku cerita bergambar untuk

siswa kelas IV?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa terdapat buku cerita

bergambar namun tidak sesuai tema dan

berisi pengetahuan umum atau kurang

spesifik.

7 Apakah dalam pembelajaran Bapak/Ibu

menggunakan buku cerita bergambar

sebagai media pembelajaran?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa dalam pembelajaran

kedua guru belum pernah menggunakan buku

cerita bergambar sebagai media

pembelajaran.

8 Lingkungan apa saja yang telah

Bapak/Ibu jelaskan pada Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3

“Ayo Cintai Lingkungan”?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa lingkungan yang pernah

dijelaskan pada Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan yaitu lingkungan biotik dan

abiotik, misalnya fungsi hutan bakau. Selain

itu, guru menjelaskan tentang lingkungan

sekolah dan rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

58

9 Menurut Bapak/Ibu guru, bagaimana

karakteristik cergam yang dapat membuat

anak tertarik untuk membacanya?

Berdasarkan hasil wawancara dapat

disimpulkan bahwa karakteristik cergam

yang dapat membuat anak tertarik untuk

membacanya yaitu cergam mempunyai full

color, gambar animasi, cerita mempunyai

alur, bahasa tidak terlalu menggunakan kata-

kata teori, dan menumbuhkan imajinasi

sehingga mudah untuk diingat, serta menarik

perhatian siswa.

Berdasarkan hasil rekap wawancara keempat guru kelas IV Sekolah Dasar

pada tabel di atas, peneliti memperoleh informasi bahwa masih kurangnya media

pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan materi

pelestarian ligkungan. Materi tentang pelestarian lingkungan ini dimuat dalam buku

tematik kelas IV Sekolah Dasar Tema 3 ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”,

subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”. Menurut guru kelas IV, materi tersebut perlu

diajarkan karena dapat membantu dan membiasakan siswa untuk merawat serta

menjaga kelestarian lingkungan. Guru kelas IV Sekolah Dasar menyampaikan

bahwa masih kurangnya media pembelajaran pada materi pelestarian lingkungan,

sehingga masih kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran tersebut.

Menurut keempat guru kelas tersebut, buku cerita bergambar dapat dimanfaatkan

sebagai salah satu media pembelajaran untuk menyampaikan materi tentang

pelestarian lingkungan. Adapun ciri-ciri buku cerita bergambar yang sesuai untuk

siswa kelas IV Sekolah dasar berdasarkan hasil wawancara di atas yaitu buku cerita

bergambarnya menggunakan warna yang bermacam-macam dan menarik,

menggunakan gambar animasi, ceritanya mempunyai alur, bahasa tidak terlalu

menggunakan kata-kata teori, dan menumbuhkan imajinasi sehingga mudah untuk

diingat, serta menarik perhatian siswa.

Setelah melakukan wawancara, tahap analisis kebutuhan juga diperkuat

dengan membagikan kuesioner atau angket kepada siswa kelas IV B SD Kanisius

Sengkan. Berikut adalah hasil rekap angket siswa :

Tabel 4.2 Hasil Rekap Angket Siswa

No Pernyataan Skala

SS S TS STS

1 Saya sudah pernah membaca buku cerita bergambar 85,7% 14,3% 0% 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

59

2 Cerita bergambar membuat saya lebih suka

membaca

28,6% 64,3% 7,1% 0%

3 Sebelum memulai pelajaran, saya membaca buku

cerita bergambar sebagai kegiatan literasi

32,1% 46,5% 14,3% 7,1%

4 Di sekolah terdapat buku cerita bergambar bagi

siswa kelas IV

67,9% 32,1% 0% 0%

5 Guru menggunakan buku cerita bergambar sebagai

media belajar di kelas

7,1% 14,3% 64,3% 14,3%

6 Saya belajar materi pelestarian lingkungan di kelas

IV

60,7% 35,7% 3,6% 0%

7 Di sekolah terdapat buku cerita bergambar tentang

pelestarian lingkungan

57,1% 35,7% 3,6% 3,6%

8 Buku cerita bergambar membuat saya lebih mudah

memahami materi pembelajaran

60,7% 25% 10,7% 3,6%

Berdasarkan hasil rekap angket siswa di atas, peneliti memperoleh data

sebanyak 60,7% siswa belajar tentang materi pelestarian lingkungan di kelas IV,

dan diperoleh data sebanyak 64,3% siswa tidak setuju bahwa guru menggunakan

buku cerita bergambar sebagai media belajar di kelas. Dari data tersebut, langkah

yang dilakukan oleh peneliti selanjutnya yaitu merancang produk berdasarkan

masalah yang ada.

b. Design (perancangan)

Pada tahap kedua ini, setelah melakukan wawancara kepada guru kelas IV

Sekolah Dasar dan penyebaran angket kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar,

langkah selanjutnya yang peneliti lakukan yaitu merancang prototipe buku cerita

bergambar dengan membuat kisi-kisi cergam. Kisi-kisi buku cerita bergambar

dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap

sebelumnya.

1) Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar

Sebelum membuat buku cerita bergambar, peneliti terlebih dahulu membuat

kisi-kisi buku cerita bergambar. Kisi-kisi ini kemudian digunakan oleh peneliti

sebagai panduan dalam mengembangkan buku cerita bergambar. Kisi-kisi yang

dibuat oleh peneliti memuat desain rencana cover, kata pengantar, pengenalan

tokoh, pengantar isi cerita, manfaat embung, embung yang tidak sehat, bahaya

eceng gondok, upaya pelestarian embung, pengolahan eceng gondok, teknologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

60

sederhana, pertanyaan pendalaman, biodata penulis dan ilustrator serta daftar

pustaka. Dalam kisi-kisi terdapat pula percakapan atau dialog yang dilakukan oleh

tokoh. Berikut adalah penjelasan dari kisi-kisi buku cerita bergambar yang disusun

oleh peneliti :

Tabel 4.3 Kisi-kisi Buku Cerita Bergambar

No Deskripsi Rencana Ilustrasi Gambar Inti Percakapan

1 Cover Cover memuat judul, nama

penulis dan ilustrator

2 Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan terima kasih

kepada pihak yang terlibat

dalam pembuatan

prototipe buku cerita

bergambar

3 Pengenalan Tokoh Penjelasan mengenai

tokoh-tokoh yang berperan

dalam cerita

4 Pengantar isi cerita Gambar percakapan Dino

dan Ayah di rumah

Keinginan Ayah untuk berjalan-

jalan ke embung dan menikmati

udara segar.

Manfaat Embung

5 Manfaat embung bagi

manusia dan

ekosistem air

- Gambar embung

yang sehat dan

menjelaskan dari

setiap manfaat

embung

- Ilustrasi ambar

ekosistem air tawar

- Ilustrasi gambar

sumber mata air

- Ilustrasi gambar

irigasi

- Ilustrasi gambar

penampungan air

Dua manfaat utama embung yaitu,

pertama bagi ekosistem air tawar,

yang kedua bagi penduduk sekitar

dan lingkungan sekitarnya.

Embung akan sangat bermanfaat

jika kondisinya baik dan terawat.

Manfaat embung bagi ekosistem

air tawar yaitu embung sebagai

tempat hidup ikan, udang, kepiting

dan hewan-hewan kecil lainya

yang ada di embung. Hewan

tersebut memerlukan air yang

bersih dan sehat agar bisa bertahan

hidup dan berkembang biak.

Embung bermanfaat sebagai

sumber mata air, sebagai

penampung air hujan, sebagai

irigasi pertanian, pengairan bagi

sawah di sekitarnya, dll.

Manfaat embung sangat banyak,

maka harus dirawat dan dijaga

kelestariannya karena lingkungan

yang sehat akan menghasilkan air

embung yang baik.

Embung yang tidak sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

61

6 Embung yang rusak

akibat jumlah eceng

gondok yang

berlebihan

- Gambar embung

yang permukaan

airnya tertutup oleh

eceng gongok

Permukaan embung Kleben VII

tidak kelihatan, sepertinya air

embung Kleben VII ini tertutup

dengan tumbuhan eceng gondok.

Eceng gondok disini terlalu

banyak, sehingga dapat merusak

embung.

Bahaya eceng gondok bagi embung

7 Masalah yang

ditimbulkan akibat

eceng gondok

- Penjelasan gambar

ilustrasi tentang

kerusakan embung

akibat eceng gondok

yang berlebihan

Akibat jika eceng gondok terlalu

berlebihan yaitu embung bisa

menjadi rusak. Eceng gondok

yang berlebihan menyebabkan air

menjadi keruh, air di embung

menjadi berkurang, embung akan

menjadi dangkal, menyumbat

saluran irigasi, dan mengganggu

kehidupan ekosistem air. Air

embung yang berkurang

mengakibatkan kekeringan di

musim kemarau, dan

pendangkalan embung

menyebabkan banjir di musim

penghujan.

Upaya pelestarian embung

8 Upaya pelestarian

embung yang sudah

dilakukan oleh

penduduk sekitar

embung

- Kegiatan

masyarakat untuk

melestarikan

embung

Masyarakat melakukan kegiatan

kerja bakti rutin setiap 2 minggu

1x untuk membersihkan

lingkungan embung,

membersihkan eceng gondok yang

menutupi permukaan embung, dan

memantau saluran air di embung.

Pengolahan eceng gondok

9 Macam-macam

pengolahan eceng

gondok

- Gambar ilustrasi

pakan hewan

ternak dan

kerajinan

Masyarakat memanfaatkan eceng

gondok sebagai alternatif pakan

hewan ternak, bukan pakan utama.

Selain itu, masyarakat juga

mengeringkan eceng gondok

untuk dijual menjadi bahan

kerajinan. Pemerintah Desa

setempat bekerja sama dengan

masyarakat untuk mengadakan

kerja bakti rutin tersebut, agar

embung dapat bermanfaat secara

maksimal.

Pengolahan fermentasi eceng gondok menjadi alternatif pakan hewan ternak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

62

10 Fermentasi eceng

gondok

- Bahan-bahan

yang diperlukan

untuk pengolahan

eceng gondok

- Proses fermentasi

eceng gondok

menjadi alternatif

pakan hewan

ternak

Masyarakat mengolah eceng

gondok dengan cara difermentasi.

Fermentasi dan pengeringan eceng

gondok dilakukan setelah kerja

bakti. Cara fermentasi eceng

gondok : eceng gondok diambil

dari embung menggunakan alat

pemotong eceng gondok.

Kemudian eceng gondok akan

dipotong kecil-kecil ±5cm,

kemudian eceng gondok dijemur,

setelah itu kita membutuhkan bak

untuk mencampurkan cairan EM-4

(effective microorganisme 4)

dengan air dan gula merah dengan

perbandingan 1ml : 1000ml : 1ml.

Setelah itu eceng gondok

dicampur dengan cairan tersebut

dan dimasukkan kedalam bak. Bak

ditutup rapat selama 7-10 hari,

sehingga terjadi proses fermentasi.

Setelah tutup bak dibuka, eceng

gondok dapat dikeringkan kembali

menggunakan kipas blower, lalu

eceng gondok dapat dicampur

dengan bekatul atau dedak

sehingga siap untuk diberikan ke

hewan ternak.

Teknologi

11 Teknologi sederhana - Alat pemotong

rumput sebagai

teknologi

sederhana yang

digunakan untuk

membersihkan

eceng gondok

Masyarakat menggunakan alat

sederhana yaitu pemotong eceng

gondok yang membantu

mempermudah mengambil eceng

gondok. Selanjutnya eceng

gondok dijemur hingga kering,

dan siap dijual untuk dibuat

kerajinan.

Kegiatan rutin yang dilakukan

masyarakat sangat baik. Pengaruh

jangka panjangnya tumbuhan

eceng gondok akan semakin

berkurang, kualitas embung

semakin baik dan meningkat.

Pengolahan eceng gondok menjadi

alternatif pakan hewan ternak

diutamakan pada saat musim

penghujan, untuk mempermudah

masyarakat mendapatkan pakan

hewan ternak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

63

12 Pertanyaan

Pendalaman

Pada bagian ini berisi

pertanyan yang digunakan

untuk mengetahui

pemaham siswa

13 Biodata Memuat biodata penulis

dan ilustrator

14 Daftar Pustaka Berisi sumber-sumber

materi yang digunakan

dalam menyusun cerita

c. Develop (pengembangan)

Pada tahap ketiga ini, peneliti menyusun produk prototipe buku cerita

bergambar sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Dalam membuat produk

prototipe buku cerita bergambar ini, ilustrator menggunakan software CorelDRAW

X8 Version 18.0.0.488, karena mudah dalam pembuatan grafik vektor dalam

penggunaannya. Mode warna yang digunakan yaitu Cyan, Magenta, Yellow and

Black (CMYK). Penggunaan mode warna CMYK dengan tujuan agar warna tidak

berubah dari soft file ketika di cetak. Pembuatan objek menggunakan tools yang ada

pada CorelDRAW, sehingga pemilihan gambar dan desain gambar dapat

disesuaikan dengan perkembangan siswa kelas IV sekolah dasar agar mudah

dipahami. Jenis font yang peneliti gunakan pada judul yaitu Adobe Gothic Std B

dengan ukuran 35pt. Jenis font pada sub bab yaitu Adobe Gothic Std B dengan

ukuran 18pt. Jenis font pada kata pengantar yaitu Arial dengan ukuran 12pt. Jenis

font pada isi cerita yaitu Adobe Gothic Std B dengan ukuran 9pt.

Dalam prototipe buku cerita bergambar ini memuat cover, kata pengantar,

pengenalan tokoh, isi cerita, pertanyaan pendalaman, biodata penulis dan ilustrator,

serta daftar pustaka. Dalam cover memuat judul, nama ilustrator dan gambaran dari

embung yang sehat. Kata pengantar berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang

mendukung pembuatan produk. Pengenalan tokoh berisi nama-nama tokoh dan

karakteristik tokoh. Isi dari cerita buku bergambar memuat manfaat embung,

bahaya eceng gondok, pengolahan eceng gondok, dan upaya yang dilakukan untuk

melestarikan embung. Terdapat lima pertanyaan pendalaman yang dibuat peneliti

untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Biodata penulis dan ilustrator berisi

foto, nama dan riwayat singkat penulis dan ilustrator. Daftar pustaka berisi sumber-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

64

sumber informasi yang digunakan peneliti dalam menyusun buku cerita bergambar.

Peneliti membuat produk awal buku cerita bergambar dan perbaikan desain produk

sebagai berikut :

1) Produk Awal Buku Cerita Bergambar

Gambar 4.1 Cover Produk Awal

Berdasarkan kisi-kisi buku cerita bergambar yang sudah dibuat oleh peneliti

kemudian dikembangkan untuk menghasilkan produk prototipe buku cerita

bergambar. Adapun produk yang peneliti buat meliputi cover, kata pengantar, isi

cergam, pertanyaan pendalaman, daftar pustaka, dan profil penulis serta ilustrator.

Gambar cover berisi gambar tentang ilustrasi embung yang sehat, cover juga berisi

judul “Manfaat Embung Bagi Lingkungan”, di bawah judul terdapat nama penulis,

dan di pojok bawah berisi nama ilustrator. Pada bagian kata pengantar berisi tentang

tujuan buku cerita bergambar, gambaran umum buku cerita bergambar dan ucapan

terima kasih dari penulis kepada seluruh pihak yang terlibat. Halaman selanjutnya

berisi tentang pengenalan empat tokoh yang ada dalam cerita yaitu Dino, Ayah, Pak

Kadus dan Pak Jono.

Isi buku cerita bergambar pada halaman 1, berisi gambar kondisi ruang tamu

rumah Ayah dan Dino di pagi hari. Halaman 2 berisi gambar embung yang sehat,

pemandangan yang sehat, berisi 2 gambar yang menjelaskan tentang manfaat

embung. Halaman 3 berisi gambar pemandangan dalam perjalanan menuju

embung. Halaman 4 berisi ekosistem air tawar yang sehat. Halaman 5 berisi

manfaat dari embung yaitu gambar irigasi dan embung sebagai penampungan air.

Halaman 6 berisi gambar pemandangan dan jalan menuju embung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

65

Halaman 7 berisi gambar embung yang terlihat dari jauh. Halaman 8 berisi

gambar permukaan embung yang dipenuhi dengan tumbuhan eceng gondok.

Halaman 9 berisi gambar air yang keruh, embung yang dangkal dan ekosistem air

tawar yang tidak sehat. Halaman 10 berisi gambar tentang permukaan embung yang

dipenuhi dengan tumbuhan eceng gondok. Halaman 11 berisi gambar Pak Jono dan

Pak Kadus yang terlihat dari kejauhan. Halaman 12 berisi gambar percakapan

keempat tokoh di pinggir embung. Halaman 13 berisi gambar percakapan keempat

tokoh di pinggir embung.

Halaman 14 berisi gambar kegiatan pemotongan eceng gondok

menggunakan teknologi sederhana dan gambar tentang saluran air di embung.

Halaman 15 berisi gambar eceng gondok, gambar sapi dan angsa, eceng gondok

sebagai pakan ternak dan gambar kerajinan tangan berupa tas. Halaman 16 berisi

kondisi jalan di pinggir embung. Halaman 17 berisi kondisi jalan di pinggir

embung. Halaman 18 berisi gambar embung yang dilihat dari sisi samping.

Halaman 19 berisi gambar embung yang dilihat dari sisi samping. Halaman 20

berisi gambar kegiatan memotong eceng gondok dengan teknologi sederhana dan

gambar eceng gondok yang sudah dipetik.

Halaman 20 berisi gambar pemotongan eceng gondok dan eceng gondok

yang sedang dijemur di bawah sinar matahari. Halaman 21 berisi gambar cairan

produk EM4, air bersih dalam gayung, gula merah, beserta takarannya dan gambar

bak yang berisi campuran ketiga bahan tersebut. Halaman 22 berisi gambar 2 bak

kecil dan 2 bak biru besar. Halaman 23 berisi gambar bak biru besar, 2 bak kecil

dan kipas blower. Halaman 24 berisi gambar keempat tokoh dan pemandangan di

pinggir embung.

Halaman selanjutnya berisi 5 butir pertanyaan pendalaman berdasarkan

inteligensi ganda. Halaman selanjutnya berisi foto, biodata penulis dan ilutrator

buku cerita bergambar. Halaman selanjutnya berisi daftar pustaka, di mana memuat

sumber belajar dan sumber informasi yang digunakan peneliti untuk menyusun

buku cerita bergambar. Halaman terakhir sebagai halaman cover belakang berisi

gambar embung yang sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

66

Berdasarkan uraian mengenai pengembangan buku cerita bergambar di atas,

terdapat keunikan yaitu pada pilihan-pilihan gambar yang digunakan oleh peneliti.

Keunikan tersebut terletak pada gambar embung, gambar eceng gondok, gambar

teknologi dan gambar-gambar lain yang mendukung cerita. Peneliti mencoba

mengilustrasikan kondisi nyata pada embung ke dalam gambar. Gambar tidak sama

persis dengan kenyataan, namun gambar sudah memuat ciri-ciri dari embung yang

nyata, sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi. Siswa yang belum

pernah melihat embung atau eceng gondok juga dapat melihat ilustrasi dengan

bantuan gambar tersebut. Peneliti juga mengilustrasikan gambar alat pemotong

eceng gondok sebagai teknologi. Perpaduan warna yang bervariasi juga menambah

daya tarik bagi pembaca. Tokoh yang berperan dalam cerita melibatkan siswa,

orang tua, masyarakat dan perangkat desa. Alur cerita pada buku cerita bergambar

dapat memberikan wawasan tambahan terkait materi pelestarian lingkungan,

terutama di lingkungan embung. Buku cerita bergambar ini dicetak seperti buku

dalam ukuran kertas a4 dan menggunakan kawat spiral agar memudahkan pembaca

saat implementasi produk. Berikut adalah salah satu contoh keunikan gambar pada

prototipe buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti :

Gambar 4.2 Teknologi Pemotong Eceng Gondok

Kegiatan akhir yang dilakukan pada tahap pengembangan ini yaitu

mencetak produk prototipe buku cerita bergambar, sehingga dapat dilakukan

validasi produk. Hasil validasi produk dari kedua validator digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

67

evaluasi formatif, yaitu melakukan perbaikan produk berdasarkan komentar dan

saran dari kedua validator. Evaluasi formatif pada tahap pengembangan dilakukan

untuk melihat dan memperoleh hasil kelayakan produk prototipe buku cerita

bergambar yang dibuat oleh peneliti. Setelah mendapatkan hasil validasi produk,

peneliti dapat melakukan perbaikan produk berdasarkan saran dan komentar pada

lembar validasi produk dari kedua validator.

d. Implement (Implementasi)

Pada tahap implementasi, peneliti tidak dapat melakukan uji coba produk

karena keterbatasan kondisi pada saat wabah pandemi Virus Covid-19. Pemerintah

mewajibkan kepada seluruh jenjang sekolah di Indonesia untuk melakukan

kegiatan belajar dari rumah atau secara online, salah satunya adalah jenjang

pendidikan Sekolah Dasar (SD). Siswa Sekolah Dasar (SD) harus melakukan

kegiatan belajar di rumah dan tidak ada kegiatan belajar secara tatap muka di

sekolah, sehingga kegiatan uji coba produk tidak dapat dilakukan. Hal ini menjadi

salah satu keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh

peneliti.

e. Evaluation (Evaluasi)

Tahap kelima dari model ADDIE adalah tahap evaluation atau tahap

evaluasi. Pada tahap ini peneliti tidak melakukan evaluasi dari tahap implementasi

karena tahap impelemtasi tidak dapat dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan

evaluasi formatif berdasarkan hasil validasi, serta komentar dan saran dari

validator. Validasi ini dilakukan untuk mengetahui kualitasi produk prototipe buku

cerita bergambar. Dari hasil validasi, peneliti dapat mengetahui kekurangan dan

kelebihan produk yang prototipe buku cerita bergambar yang dikembangkan.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh dosen PGSD dan guru kelas IV

diperoleh beberapa komentar sebagai saran perbaikan produk. Berikut ini peneliti

akan menguraikan hasil perbaikan desain produk.

1) Hasil validasi

Peneliti melakukan validasi produk kepada dosen PGSD dan guru kelas IV

Sekolah Dasar. Validasi dilakukan dengan cara validator memberikan skor pada

setiap item dengan rentan skor 1-4. Produk di validasi oleh dosen yang dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

68

pada tanggal 15 April 2020 dan guru kelas IV yang dilakukan pada tanggal 14 April

2020. Pada lembar validasi terdapat kolom komentar dan saran yang dapat diisi oleh

kedua validator. Kedua validator dapat memberikan komentar dan saran pada

kolom yang sudah tersedia sebagai masukan agar produk prototipe buku cerita

bergambar dapat dikembangkan menjadi lebih baik.

Tabel 4.4 Rekap Hasil Validasi Produk

No Aspek yang dinilai Validator dosen Validator guru

Skor Komentar/Saran Skor Komentar/Saran

Halaman Sampul

1 Memuat judul yang

mendeskripsikan isi

cerita

3 4

2 Memuat nama

penulis dan ilustrator

4 4

3 Warna dan gambar

menarik

3 Gambar perlu

dikurangi garis-

garisnya

4

Bahasa

4 Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan

perkembangan siswa

kelas IV SD

4 4

5 Penulisan cergam

menggunakan bahasa

yang baku dan sesuai

dengan EBI

3 4

Desain Produk

6 Komponen dalam

buku cerita

bergambar lengkap

(sampul, kata

pengantar, isi

cergam,

kepustakaan, biodata

penulis)

4 4

7 Tampilan fisik

(warna, huruf, dan

gambar) dalam

cergam menarik

3 4

8 Tampilan fisik

(warna, huruf, dan

gambar) sesuai

dengan

3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

69

perkembangan siswa

kelas IV SD

Isi Cergam

9 Narasi dan gambar

dalam cergam saling

berkaitan

3 3 Gambar eceng

gondok lebih

diperjelas pada

permukaan embung

10 Cergam berisi cerita

yang mendukung

judul utama tentang

“Manfaat Embung

Bagi Lingkungan”

4 4

11 Cergam berisi

informasi tentang

manfaat embung

4 4

12 Cergam berisi

informasi tentang

upaya pelestarian

embung

4 4

13 Cergam berisi

informasi tentang

bahaya embung yang

tidak sehat

3 4

14 Cergam memuat

informasi tentang

bahaya eceng gondok

3 4

15 Cergam memuat

informasi tentang

pengolahan eceng

gondok

4 4

Jumlah Skor 52 58

Total Skor 3,46 3,86

Rata-rata Skor 3,66

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rerata skor yang diperoleh

dari skor kedua validator yaitu 3,66. Rentan skor dan kategori dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

Skor akhir Kategori

>3,25 – 4,00 Sangat Baik

>2,50 – 3,25 Baik

>1,75 – 2,50 Tidak Baik

1,00 – 1,74 Sangat Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

70

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diperoleh skor dari kedua validator yang

menunjukkan bahwa prototipe buku cerita bergambar yang berjudul “Pengolahan

Eceng Gondok untuk Melestarikan Embung” termasuk dalam kategori “Sangat

Baik”.

2) Perbaikan Desain

Setelah produk prototipe buku cerita bergambar dinilai oleh Dosen PGSD

dan guru kelas IV Sekolah Dasar selanjutnya peneliti melakukan perbaikan

prototipe buku cerita bergambar berdasarkan saran dan komentar dari dosen serta

guru tersebut. Berikut akan peneliti jelaskan produk prototipe buku cerita

bergambar sebelum perbaikan desain dan sesudah perbaikan desain yang sudah

dilakukan oleh peneliti pada tabel 4.6 dan 4.7.

Tabel 4.6 Perbaikan Produk Bagian 1

Sebelum perbaikan Sesudah perbaikan

Perbaikan :

Berdasarkan komentar dari dosen PGSD bahwa gambar perlu dikurangi garis-

garisnya, peneliti memperbaiki gambar tersebut dengan mengurangi garis-garis

yang tidak perlu. Garis-garis yang dikurangi yaitu garis-garis yang ada pada gambar

tembok embung dan jalan agar lebih rapi dan tidak mengganggu pembaca. Peneliti

juga mengganti letak tokoh dan gambar yang menjelaskan isi cerita. Kedua tokoh

yang semula berhadapan diganti menjadi satu arah dengan posisi depan belakang.

Letak percakapan atau dialog yang dilakukan oleh kedua tokoh diganti posisinya

mengikuti dengan perpindahan posisi tokoh. Gambar air keruh dan berkurang,

embung dangkal dan mengganggu ekosistem air diganti letaknya menjadi lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

71

menjorok ke bagian pinggir kiri. Setelah dilakukan perbaikan desain berdasarkan

komentar dan saran, gambar tersebut terlihat lebih menarik dan rapi sehingga dapat

menarik minat pembaca serta tidak membosankan.

Tabel 4.7 Perbaikan Produk Bagian 2 Sebelum perbaikan Sesudah perbaikan

Perbaikan :

Berdasarkan komentar dari guru kelas IV Sekolah Dasar bahwa gambar

eceng gondok lebih diperjelas pada permukaan embung. Peneliti memperbaiki

gambar dengan memperjelas ilustrasi gambar eceng gondok yang berada di

permukaan air embung agar gambar lebih jelas. Gambar ilustrasi eceng gondok

sebelum perbaikan tidak menyerupai eceng gondok yang nyata. Peneliti juga

memperluas gambar air keruh yang berwarna coklat agar ilustrasi gambar lebih

jelas.

2. Kualitas Produk Prototipe Buku Cerita Bergambar

Setelah melakukan validasi produk, peneliti akan mengetahui kualitas

produk dari buku cerita bergambar. Kualitas produk dapat diketahui melalui hasil

rekap lembar validasi dari kedua validator. Pertama, peneliti akan menghitung

jumlah skor dari seluruh pernyataan pada setiap aspek. Kedua, peneliti akan

menghitung rerata skor dari setiap validator. Ketiga, peneliti akan menjumlahkan

rerata skor dari dosen PGSD dan guru kelas IV kemudian dibagi dua. Setelah dibagi

dua, peneliti akan memperoleh jumlah rerata skor dari kedua validator. Jumlah

rerata skor digunakan untuk mengetahui kategori dari setiap aspek penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

72

berdasarkan tabel konversi data kuantitatif ke data kualitatif. Berikut adalah rekap

skor hasil validasi pada setiap aspek penilaian.

Tabel 4.8 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Halaman Sampul

No Aspek yang dinilai Validator dosen Validator guru

Skor Kategori Skor Kategori

Halaman Sampul

1 Memuat judul yang

mendeskripsikan isi

cerita

3 Baik 4 Sangat Baik

2 Memuat nama

penulis dan ilustrator

4 Sangat Baik 4 Sangat Baik

3 Warna dan gambar

menarik

3 Baik 4 Sangat Baik

Jumlah Skor 10 12

Rata-rata Skor 3,3 4

Jumlah rata-rata skor 3,65

Berdasarkan tabel skor validasi aspek penilaian halaman sampul di atas,

peneliti memperoleh rerata skor 3,7 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

Pada tabel di atas terdapat nilai 3 dan 4. Nilai 3 sebagai kekurangan dan nilai 4

sebagai kelebihan dari aspek halaman sampul. Kekurangannya berupa judul belum

sepenuhnya mendeskripsikan isi cerita, di mana isi cerita terdapat pengolahan eceng

gondok yang belum dimuat dalam judul. Kekurangan selanjutnya yaitu warna dan

gambar cukup menarik, tetapi masih ada beberapa gambar yang sama dan warnanya

kurang bervariasi sehingga perlu dimaksimalkan lagi. Kelebihan pada halaman

sampul ini menunjukkan bawa sampul pada prototipe buku cerita bergambar sudah

memuat nama penulis dan ilustrator. Beberapa hal yang menjadi kekurangan pada

aspek halaman sampul akan dijadikan sebagai masukan dan saran dalam

pengembangan prototipe buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti.

4.9 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Bahasa

No Aspek yang dinilai Validator dosen Validator guru

Skor Kategori Skor Kategori

Bahasa

4 Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan

perkembangan siswa

kelas IV SD

4 Sangat Baik 4 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

73

5 Penulisan cergam

menggunakan bahasa

yang baku dan sesuai

dengan EBI

3 Baik 4 Sangat Baik

Jumlah Skor 7 8

Rata-rata Skor 3,5 4

Jumlah rata-rata skor 3,75

Berdasarkan tabel skor validasi aspek penilaian bahasa di atas, peneliti

memperoleh rerata skor 3,8 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Pada

tabel di atas terdapat nilai 3 dan 4. Nilai 3 sebagai kekurangan dan nilai 4 sebagai

kelebihan dari aspek penilaian bahasa. Kekurangannya terletak pada penggunaan

dan penulisan bahasa yang baku belum sepenuhnya sesuai dengan EBI dan masih

ada kesalahan dalam pemilihan kata dan penulisan. Beberapa kata dalam buku

cerita bergambar masih menggunakan istilah biologis yang kurang umum di

lingkungan anak seperti istilah (Effective Microorganism 4) EM4. Kelebihannya

terletak pada bahasa yang digunakan dalam buku cerita bergambar mayoritas sesuai

dengan perkembangan siswa kelas IV Sekolah Dasar, di mana peneliti

menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh siswa. Beberapa

hal yang menjadi kekurangan pada aspek penilaian bahasa akan dijadikan sebagai

masukan dan saran dalam pengembangan prototipe buku cerita bergambar ini.

Tabel 4.10 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Desain Produk

No Aspek yang dinilai Validator dosen Validator guru

Skor Kategori Skor Kategori

Desain Produk

6 Komponen dalam

buku cerita

bergambar lengkap

(sampul, kata

pengantar, isi

cergam, kepustakaan,

biodata penulis)

4 Sangat Baik 4 Sangat Baik

7 Tampilan fisik

(warna, huruf, dan

gambar) dalam

cergam menarik

3 Baik 4 Sangat Baik

8 Tampilan fisik

(warna, huruf, dan

gambar) sesuai

dengan

3 Baik 3 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

74

perkembangan siswa

kelas IV SD

Jumlah Skor 10 11

Rata-rata Skor 3,3 3,7

Jumlah rata-rata skor 3,5

Berdasarkan tabel skor validasi aspek penilaian desain produk di atas,

peneliti memperoleh rerata skor 3,5 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

Pada tabel di atas terdapat nilai 3 dan 4. Nilai 3 sebagai kekurangan dan nilai 4

sebagai kelebihan dari aspek desain produk. Kekurangannya terletak pada tampilan

fisik buku cerita bergambar yang meliputi warna, huruf, dan gambar dalam cergam

menarik tetapi masih perlu dimaksimalkan. Beberapa background dan gambar pada

isi cerita ada yang sama, sehingga perlu divariasi agar lebih menarik pembaca dan

tidak membosankan. Kekurangan yang lain yaitu warna, huruf dan gambar dalam

buku cerita bergambar belum sesuai dengan perkembangan siswa kelas IV Sekolah

Dasar. Pada gambar eceng gondok yang menutupi permukaan embung kurang

menunjukkan bahwa gambar tersebut adalah gambar eceng gondok sehingga perlu

diperjelas. Beberapa hal yang menjadi kekurangan pada aspek penilaian desain

produk akan dijadikan sebagai masukan dan saran dalam pengembangan prototipe

buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti.

Tabel 4.11 Rekap Skor Hasil Validasi Aspek Isi Buku Cerita Bergambar

No Aspek yang dinilai Validator dosen Validator guru

Skor Kategori Skor Kategori

Isi Buku Cerita Bergambar

9 Narasi dan gambar

dalam cergam saling

berkaitan

3 Baik 3 Baik

10 Cergam berisi cerita

yang mendukung

judul utama tentang

“Manfaat Embung

Bagi Lingkungan”

4 Sangat Baik 4 Sangat Baik

11 Cergam berisi

informasi tentang

manfaat embung

4 Sangat Baik 4 Sangat Baik

12 Cergam berisi

informasi tentang

upaya pelestarian

embung

4 Sangat Baik 4 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

75

13 Cergam berisi

informasi tentang

bahaya embung yang

tidak sehat

3 Baik 4 Sangat Baik

14 Cergam memuat

informasi tentang

bahaya eceng gondok

3 Baik 4 Sangat Baik

15 Cergam memuat

informasi tentang

pengolahan eceng

gondok

4 Sangat Baik 4 Sangat Baik

Jumlah Skor 25 27

Rata-rata Skor 3,6 3,8

Jumlah rata-rata skor 3,7

Berdasarkan tabel validasi aspek isi buku cerita bergambar di atas, peneliti

memperoleh rerata skor 3,7 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Pada

tabel di atas terdapat nilai 3 dan 4. Nilai 3 sebagai kekurangan dan nilai 4 sebagai

kelebihan dari aspek isi buku cerita bergambar. Kekurangannya terletak pada narasi

dan gambar yang ada pada buku cerita bergambar kurang berkaitan. Gambar-

gambar yang ada pada cerita bergambar kurang memvisualkan cerita dengan jelas,

masih terdapat garis-garis yang tidak penting sehingga perlu untuk dikurangi

supaya tidak mengganggu. Dalam buku cerita bergambar juga kurang menuliskan

secara detail akibat yang ditimbulkan jika embung rusak, namun peneliti hanya

menuliskan secara umum saja. Kekurangan selanjutnya dapat dilihat bahwa bahaya

eceng gondok belum dituliskan secara jelas dan contoh yang diakibatkan dari

bahaya eceng gondok.

Kelebihannya menunjukkan bahwa buku cerita bergambar memuat materi

yang mendukung judul. Materi tersebut berupa manfaat embung, upaya untuk

melesarikan embung, dan pengolahan eceng gondok untuk melestarikan embung.

Dalam buku cerita bergambar juga sudah memuat tentang upaya pelestarian

embung, yaitu dengan kerja bakti rutin, membersihkan eceng gondok dan

memantau saluran air. Dalam buku cerita bergambar sudah memuat penjelasan

tentang pengolahan eceng gondok. Eceng gondok difermentasi menjadi alternatif

pakan hewan ternak dan dikeringkan sebagai bahan dasar kerajinan tangan.

Beberapa hal yang menjadi kekurangan pada aspek isi buku cerita bergambar akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

76

dijadikan sebagai masukan dan saran dalam pengembangan prototipe buku cerita

bergambar yang dikembangkan oleh peneliti.

Uraian di atas dapat digunakan untuk mengetahui kualitas produk prototipe

buku cerita bergambar melalui rerata skor setiap aspek penilaian. Berikut

merupakan rangkuman kualitas dari setiap aspek :

Tabel 4.12 Tabel Kualitas Produk Setiap Aspek

Aspek Skor Kategori

Halaman sampul 3,7 Sangat Baik

Bahasa 3,8 Sangat Baik

Desain Produk 3,5 Sangat Baik

Isi buku cerita bergambar 3,7 Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat rerata skor pada setiap aspek

penilaian. Pada aspek halaman sampul diperoleh rerata skor 3,7 yang termasuk

dalam kategori “Sangat Baik”. Pada aspek bahasa diperoleh rerata skor 3,8 yang

termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Pada aspek desain produk buku cerita

bergambar diperoleh rerata skor 3,5 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

Pada aspek isi buku cerita bergambar diperoleh rerata skor 3,7 yang termasuk dalam

kategori “Sangat Baik. Selain mengetahui kualitas prototipe buku cerita bergambar

melalui hasil validasi produk, peneliti juga akan menguraikan pembahasan

berdasarkan pengembangan yang lainnya. Berikut adalah uraian pembahasan yang

dilakukan oleh peneliti.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari jumlah skor dua validator adalah 3,7 dan termasuk

dalam kategori “Sangat Baik”, sehingga dapat diuji cobakan setelah melalui

perbaikan produk. Berdasarkan hasil validasi tersebut, buku cerita bergambar

termasuk dalam kategori sangat baik, di mana buku cerita bergambar sudah sesuai

dengan Pendidikan Lingkungan Hidup, Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”, dalam buku tematik, teori buku cerita

bergambar, manfaat embung, dan sesuai dengan pendekatan STEAM. Peneliti

melakukan perbaikan produk berdasarkan komentar dan saran dari validator.

Peneliti tidak melakukan uji coba produk karena keterbatasan keadaan wabah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

77

pandemi virus Covid-19. Dalam keadaan ini, pemerintah mewajibkan seluruh

jenjang pendidikan di Indonesia untuk belajar di rumah atau online.

1. Prototipe buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan Pendidikan

Lingkungan Hidup

Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu program pendidikan untuk

membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan

perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik

antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan

manusia (Pratomo dalam Afandi, 2013). Melalui buku cerita bergambar, peneliti

menyampaikan pentingnya embung bagi kehidupan, lingkungan dan cara

menjaganya agar dapat berfungsi secara maksimal.

Pada halaman 2-4 membahas tentang berbagai macam manfaat embung baik

bagi ekosistem air tawar maupun bagi penduduk sekitar, sehingga siswa dapat

melihat betapa pentingnya embung bagi lingkungan dan masyarakat. Pada halaman

10-11 menjelaskan tentang upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga

dan merawat embung agar tetap terjaga kelestariannya. Materi tentang pelestarian

lingkungan tersebut dimuat dalam pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar.

2. Prototipe buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”, Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”,

Pembelajaran 1

Dalam pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar tema 3, subtema 3,

pembelajaran 1 memuat 3 muatan pembelajaran yaitu IPA, IPS dan Bahasa

Indonesia. Pada kompetensi dasar muatan pembelajaran IPA, fokus materi yang

dibahas yaitu tentang pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya

alam di lingkungannya. Pada muatan pelajaran IPS yaitu menidentifikasi

karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan

masyarakat. Pada muatan pembelajaran Bahasa Indonesia, materi yang dibahas

yaitu mengenai membuat daftar pertanyaan dan melakukan wawancara dengan

tokoh.

Prototipe buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti sesuai

dengan buku tematik kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”, Subtema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

78

3 “Ayo Cintai Lingkungan”, Pembelajaran 1 yang menintegrasikan tiga muatan

pembelajaran. Prototipe buku cerita bergambar dapat digunakan menjadi salah satu

media pembelajaran dalam materi pelestarian lingkungan. Dalam buku cerita

bergambar tersebut membahas tentang manfaat embung, cara melestarikan embung

dan pengolahan eceng gondok menjadi alternatif pakan ternak sebagai salah satu

upaya pelestarian di lingkungan embung. Materi IPA tentang pelestarian

lingkungan yang dimuat dalam buku ini salah satunya yaitu pelestarian embung

pada halaman 10-11 yang membahas tentang upaya yang dilakukan untuk

melestarikan embung. Materi IPS tentang pemanfaatan sumber daya alam terdapat

pada halaman 2-5 yang menjelaskan tentang manfaat embung. Dalam muatan

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang wawancara, tokoh Dino melakukan tanya

jawab kepada kepala dusun dan tokoh masyarakat terkait upaya yang dilakukan

untuk melestarikan embung.

Berdasarkan uraian keterkaitan dari setiap muatan pembelajaran tersebut,

dirangkum dalam sebuah subtema yang membahas tentang sumber daya alam, salah

satunya adalah embung. Materi tersebut disampaikan melalui media pembelajaran

yang kontekstual, yaitu buku cerita bergambar. Penyusunan prototipe buku cerita

bergambar yang dikembangkan oleh peneliti didasarkan pada kaidah penulisan

cerita bergambar. Perbaikan produk prototipe buku cerita bergambar didasarkan

pada komentar dan masukan dari kedua validator dalam lembar validasi.

3. Prototipe buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan teori cerita

bergambar

Buku cerita bergambar adalah buku yang menyampaikan cerita bergambar

dan teks yang keduanya saling terjalin atau memiliki keterkaitan (Mitchell dalam

Nurgiyantoro, 2005: 153). Narasi yang terdapat dalam buku cerita bergambar

digunakan untuk menjelaskan gambar tesebut, sehingga keduanya saling berkaitan

dan membentuk sebuah jalinan cerita. Setiap buku cerita bergambar memiliki

fungsi yang berbeda. Dalam buku cerita bergambar, terdapat beberapa jenis yang

disesuaikan dengan fungsi dari buku cerita bergambar. Jenis-jenis buku cerita

bergambar antara lain : fiksi, historis, informasi, biografi, cerita rakyat dan kisah

nyata (McElmeel dalam Krissandi, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

79

Dalam penelitian ini, prototipe buku cerita bergambar yang dikembangkan

oleh peneliti termasuk jenis buku cerita bergambar informasi. Dalam buku cerita

bergambar tersebut berisi informasi tentang manfaat embung, cara melestarikan

embung dan pengolahan eceng gondok sebagai alternatif pakan ternak. Buku cerita

bergambar tersebut memuat gambar-gambar ilustrasi yang mendukung teks narasi

dalam cerita. Melalui gambar-gambar tersebut siswa diharapkan dapat melihat

obyek-obyek secara konkret, sehingga dapat membantu untuk memahami informasi

yang akan disampaikan melalui buku cerita bergambar. Prototipe buku cerita

bergambar memuat informasi tentang pentingnya pelestarian lingkungan, sehingga

dapat mengajak siswa untuk peduli dan melestarikan lingkungan.

Berdasarkan hasil penilaian dari kedua validator, terdapat beberapa hal yang

perlu dikembangkan, yaitu :

a. Pentingnya penyusunan kalimat yang mudah dipahami siswa

Penggunaan bahasa dan pemilihan kata merupakan salah satu unsur yang

penting dalam penyusunan buku cerita bergambar. Hal ini bertujuan agar pembaca

dapat menerima informasi dengan jelas apa yang disampaikan oleh penulis. Dalam

penilaian aspek bahasa, peneliti memperoleh skor 3 dari validator, hal ini menjadi

kekurangan pada prototipe buku cerita bergambar, sehingga peneliti perlu

memberbaikinya berdasarkan Ejaan Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami

oleh pembaca.

Unsur gambar merupakan hal yang tidak kalah penting dalam mendukung

narasi cerita sehingga perlu diperhatikan. Melalui gambar, siswa dapat memperoleh

gambaran atau ilustrasi dari materi yang sedang dipelajari. Gambar harus sesuai dan

berkaitan dengan narasi cerita, sehingga memudahkan siswa dan pembaca

memhamai materi tersebut. Buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh

peneliti sudah sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV SD, di mana siswa

tersebut membutuhkan contoh atau gambaran dari sesuatu yang abstrak. Gambar-

gambar tersebut mengilustrasikan tentang cerita yang abstrak menjadi konkret

sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi dan pesan yang sedang

disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

80

4. Prototipe buku cerita bergambar dikembangkan sesuai dengan pendekatan

STEAM

Pendekatan STEAM adalah pendekatan pembelajaran sebagai sarana bagi

siswa untuk menciptakan ide/gagasan berbasis sains dan teknologi melalui kegiatan

berpikir dan bereksplorasi untuk memecahkan masalah yang berdasar pada lima

disiplin ilmu yang teritegrasi yaitu sains, teknologi, teknik, seni dan matematika

(Nurhikmayati, 2019: 42). Dari kelima disiplin ilmu tersebut, terdapat keterkaitan

sehingga menjadi satu kesatuan yang lengkap.

Materi pendidikan lingkungan hidup terkait dengan pelestarian lingkungan

dapat diintegrasikan melalui pendekatan STEAM. Pada prototipe buku cerita

bergambar yang dikembangkan oleh peneliti, penerapan konsep science dengan

mengenal berbagai macammanfaat embung, upaya atau cara untuk melestarikan

embung dan bahaya eceng gondok bagi embung. Penerapan konsep technology

terletak pada alat yang digunanakan untuk memotong eceng gondok dan

engineering pada tahap pengolahan eceng gondok menjadi alternatif pakan hewan

ternak di musim penghujan. Penerapan konsep art yaitu terletak pada keindahan

bentuk-bentuk dan warna gambar yang ada pada prototipe buku cerita bergambar.

Keindahan gambar-gambar yang mendukung ilustrasi cerita sangat menambah

keindahan dari prototipe buku cerita bergambar, dan memberikan kesan yang

menarik bagi pembaca. Penerapan konsep mathematic terletak pada perbandingan

banyaknya cairan yang digunakan dalam pengolahan fermentasi eceng gondok,

yaitu cairan EM4 : gula merah : air, serta menghitung ukuran panjang pada

pemotongan eceng gondok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

81

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang telah

disusun oleh peneliti. Adapun yang akan dijelaskan meliputi kesimpulan,

keterbatasan penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Produk prototipe buku cerita bergambar “Pengolahan Eceng Gondok untuk

Melestarikan Embung” dikembangkan melalui tahap ADDIE, yaitu : (1)

analisis, analisis kebutuhan yang peneliti lakukan yaitu dengan melakukan

wawancara kepada empat guru kelas IV dengan dua sekolah yang berbeda,

dan membagikan angket kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar, (2) desain,

peneliti menyusun desain produk buku cerita bergambar yang sesuai dengan

kebutuhan anak, yaitu dengan membuat kisi-kisi buku cerita bergambar, (3)

pengembangan, berdasarkan hasil validasi diperoleh skor 3,7 yang termasuk

dalam kategori “sangat baik” dan perlu perbaikan berdasarkan komentar dari

kedua validator, (4) implementasi, tidak melakukan tahap uji coba, (5)

evaluasi, pada tahap evaluasi dilakukan perbaikan produk sesuai dengan

komentar dan saran dari kedua validator.

2. Kualitas prototipe buku cerita bergambar yang berjudul “Pengolahan Eceng

Gondok untuk Melestarikan Embung” dari hasil validasi dosen dan guru kelas

IV Sekolah Dasar diperoleh dengan rerata skor 3,7 dan termasuk dalam

kategori “Sangat Baik”, serta perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan

komentar dan saran dari kedua validator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

82

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Tidak dapat melakukan uji coba produk, karena keterbatasan kondisi pada

saat wabah pandemi Virus Covid-19

2. Sesuai kompetensi dasar muatan pelajaran Bahasa Indonesia, prototipe buku

cerita bergambar ini belum dapat menjadi sumber utama siswa belajar

secara tematik.

3. Terdapat beberapa pelulisan huruf dan tanda baca yang kurang tepat.

C. Saran

Saran peneliti bagi penelitian selanjutnya :

1. Peneliti perlu lebih memperhatikan penggunaan gambar ilustrasi yang tepat

dengan teks narasi.

2. Peneliti perlu memperhatikan pemilihan dan penggunaan bahasa yang

sederhana agar memudahkan pembaca memahami isi buku cerita

bergambar.

3. Perlu adanya glosarium untuk membantu pembaca memahami kata-kata

yang kurang dipahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

83

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Rifki. 2013. Integrasi PLH Melalui Pembelajaran IPS di SD Sebagai

Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Jurnal Pedagogia. Vol 2 (1): 98-108.

Ain dan Kurniati. 2012. Implementasi Kurikulum KTSP: Pembelajaran Tematik di

Sekolah Dasar. Jurnal Inspirasi Pendidikan. 316.

Angraini, Rita. 2018. Karakteristik Media yang Tepat dalam Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Nilai. Jurnal of Moraland

Civic Education. Vol 1 (1): 14-24.

Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Atmazaki, dkk. 2017. Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Azwar, Saifuddin. 2014. Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baharudin, 2009. Geologi Tata Lingkungan. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Dangnga, dkk. (2019). Dampak Pembangunan Embung bagi Usaha Tani Padi

Sawah Tadah Hujan. Jurnal Galung Tropika. Vol 8 (3): 224-234).

Dewi dan Wahidin. 2020. Embung Sebagai Alternatif Cadangan Air Pada Sawah

Tadah Hujan. Jurnal Teknologi dan Sains. Vol 4 (1).

Direktorat Pengelolaan Air Irigasi. 2011. Pedoman Teknis Konservasi Air Melalui

Pembangunan Embung/Dam Parit. Direktorat Jendral Sarana dan Prasarana

Pertanian. Kementrerian Pertanian: Jakarta.

Dwiantari, Ani. 2012. Upaya Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Usia Dini

Menggunakan Metode Bercerita. Jurnal Ilmiah.

Faizah, dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kemendikbud.

Faqih, Nasyiin. 2014. Analisis Kehilangan Air Waduk Akibat Gulma Eceng

Gondok (Eichhornia Crassipes). Jurnal PPKM III.

Gerbono, A. Dan Siregar, A. 2005. Kerajinan Eceng Gondok. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

84

Hadinugrahaningsih, dkk, 2017. Keterampilan Abad 21 dan STEAM (Science,

Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) Project Dalam

Pembelajaran Kimia. Jakarta Timur: LPPM Universitas Negeri Jakarta.

Hamzah. 2013. Pendidikan Lingkungan Sekelumit Wawasan Pengantar. Bandung:

PT Refika Aditama.

Hartanto, dkk., 2018. Studi Tinjauan Kelayakan Embung Grojogan Desa Plandaan

Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmiah Teknik Pengairan.

Immaniar, dkk. 2019. Pembelajaran Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal dengan

Model Experiential Learning. Jurnal Pendidikan. Vol 4 (5): 648-653.

Irianto & Febrianti. 2017. Pentingnya Penguasaan Literasi Bagi Generasi Muda

Dalam Menghadapi MEA. 640-647.

Jalinus, dkk. 2016. Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Karepowan, dkk. 2015. Perencanaan Hidrolis Embung Desa Touliang Kecamatan

Kakas Barat Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Jurnal Sipil Statistik. Vol

3 (6): 383-390.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Edisi Revisi 2018:

Peduli Terhadap Makhluk Hidup. Tema 3, Kelas IV. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Edisi Revisi 2018:

Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku. Tema 7, Kelas I. Jakarta:

Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Edisi Revisi 2018:

Menyayangi Tumbuhan dan Hewan. Tema 2, Kelas III. Jakarta:

Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Edisi Revisi 2018:

Merawat Hewan dan Tumbuhan. Tema 6, Kelas II. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Edisi Revisi 2018:

Peduli Terhadap Makhluk Hidup. Tema 3, Kelas IV. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Edisi Revisi 2018:

Selamatkan Makhluk Hidup. Tema 8, Kelas VI. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Edisi Revisi 2018:

Udara Bagi Kesehatan. Tema 2, Kelas V. Jakarta: Kemendikbud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

85

Kencana, Maulandy R.B. 2019. Indonesia Masih Minim Tampungan Air.

https://m.liputan6.com/bisnis/read/3953749/indonesia-masih-minim-

tampungan-air Diakses pada 10 Januari 2020.

Krissandi, Apri Damai Sagita. 2017. Merancang Buku Cerita Bergambar Sebagai

Media Membaca Anak Yang Berkarakter. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT

Prestasi Pustakaraya.

Ningsih, dkk. 2019. Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Eceng Gondok Rawa

Pening di Desa Banyubiru Kabupaten Semarang. Jurnal Geografi, Edukasi,

dan Lingkungan (JGEL). Vol 3 (2): 83-91.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurhikmayati, Iik. 2019. Implementasi STEAM dalam Pembelajaran Matematika.

Jurnal Didactical Mathematics. Vol 1 (2): 41-50.

Samsudin, dkk. 2017. IbM Pemanfaatan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia

crassipes) untuk Kerajinan Tas. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol

3 (1): 34-39.

Pamuti, Bobby, P., Djarkasi, A. (2014). Kajian Perencanaan Pengajaran Mata

Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Pada Tingkat Sekolah Dasar

di Kota Manado. Jurnal Sabua.

Permana. 2019. Pedoman Teknik Pengembangan Embung Pertanian Direktorat

Irigasi Pertanian. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Prasetyo, Ketut., Hariyanto. 2017. Pendidikan Lingkungan Indonesia Dasar

Pedagogi dan Metodologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Putra. 2008. Perancangan Buku Cerita Bergambar. Jurnal Ilmu Komputer. 9-10.

Riswandi. 2014. Kualitas Silase Eceng Gondok

Rorong, Suryanto. 2010. Analisis Fitrokimia Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)

dan Efeknya Sebagai Agen Photoreduksi Fe3+ Chemistry Progress. Vol 3 (1).

Sanaky, H. 2013. Media Pembelajaran Interaktif Inovatif, Buku Bacaan Wajib

Guru, Dosen, dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

86

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Santrock, W. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and

Development/R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustakan

Intan Madani.

Sukmadinanta, Nana Sayodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sukmarani, dkk. 2017. Integrasi Pendidikan Berbasis Lingkungan Melalui Mata

Pelajaran IPA Sebagai Upaya Menanamkan Kesadaran Lingkungan Siswa

Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan. Vol 9 (1): 1-80.

Suparno, Paul. 2004. Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Suryani, dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutjipto, dkk. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Sya’ban, Ali M.B. 2018. Tinjauan Mata Pelajaran IPS SMP Pada Penerapan

Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Peduli Akan Tanggung Jawab

Lingkungan. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL). Vol 2 (1):

32-44.

Tarigan. 2018. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat

Baca Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Curere. Vol 02 (02).

Tung, K. (2017). Desain Instruksional- Perbandingan Model & Implementasinya.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

87

Widoyoko, E. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Yaumi., Ibrahim. 2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple

Intelligences). Jakarta: Kencana.

Yusuf, Syamsu. 2017. Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Zubaidah, Siti. 2019. STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and

Mathematics) Pembelajaran untuk Memberdayakan Keterampilan Abad ke-

21. Prosiding dari Seminar Nasional Matematika dan Sains. Indramayu: 19

September 2019. Hal. 1 – 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

88

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

89

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

91

Lampiran 2. Lembar Wawancara

LEMBAR WAWANCARA

Nama Guru :

SD :

Pertanyaan :

1. Bagaimana Bapak/Ibu mengajarkan materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan” ?

2. Apa saja kegiatan yang dilakukan ketika Bapak/Ibu mengajarkan materi

tematik kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3

“Ayo Cintai Lingkungan”?

3. Apakah Bapak/Ibu pernah menjelaskan tentang pelestarian embung?

4. Berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu mengajar, media apa yang digunakan

dalam mengajarkan materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”?

5. Dalam pembelajaran, sumber belajar apa saja yang telah digunakan?

6. Apakah ada buku cerita bergambar untuk siswa kelas IV?

7. Apakah dalam pembelajaran Bapak/Ibu menggunakan buku cerita

bergambar sebagai media pembelajaran?

8. Lingkungan apa saja yang telah Bapak/Ibu jelaskan pada Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”?

9. Menurut Bapak/Ibu guru, bagaimana karakteristik cergam yang dapat

membuat anak tertarik untuk membacanya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

92

Lampiran 3. Hasil Wawancara

Hasil Wawancara Guru kelas IV Sekolah Dasar

No Pertanyaan dan Jawaban Responden Kesimpulan

1 Bagaimana Bapak/Ibu mengajarkan materi

tematik kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

setiap hari kamis terdapat

Green Day sehingga

guru menyesuaikan

materi dengan kebiasaan

di sekolah. Dalam

mengajarkan materi,

terdapat guru yang

mengajak para siswa

untuk belajar di luar

lingkungan sekolah,

seperti mengajak ke

sawah. Guru juga

mengajak anak untuk

melihat video

pembelajaran.

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Kalau di sini ada Green Day setiap kamis jadi

materi sesuai dengan kebiasaan yang ada di sini

jadi lebih mudah mengajarinya

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Kalau di sini ada Green Day setiap kamis jadi

materi sesuai dengan kebiasaan yang ada di sini

jadi lebih mudah mengajarinya. Saya pernah

mengajak siswa ke sawah lalu belajar dan

bermain di luar. Saya menyesuaikan materi

dengan Green Day sehingga saling berkaitan.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Dengan membuat RPP berdasarkan buku siswa,

untuk melatih empati anak terhadap cinta

lingkungan, guru memutarkan video tentang

tumbuhan yang rusak dan hewan-hewan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

93

tidak terurus, guru menjelaskan bahwa masih

ada manusia yang tidak peduli terhadap

makhluk hidup lain (hewan dan tumbuhan).

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Menggunakan fasilitas yang tersedia yaitu

lingkungan setempat atau lingkungan sekitar,

anak-anak diajak ke lingkungan Yonif 403

untuk mengenal beberapa tumbuhan dan

makhluk hidup yang ada di tema 3. Dengan

begitu anak dapat mengetahui yang dipelajari

secara langsung.

2 Apa saja kegiatan yang dilakukan ketika

Bapak/Ibu mengajarkan materi tematik kelas

IV Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

kegiatan yang dilakukan

ketika mengajarkan

materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 3 “Ayo

Cintai Lingkungan yaitu

diskusi, tanya jawab,

menonton video, dan

membuat mind map.

Selain itu, guru bekerja

sama dengan orang tua di

rumah terkait dengan

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Diskusi, tanya jawab, menonton video, dan

membuat mind map.

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Diskusi, tanya jawab, menonton video, dan

membuat mind map.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

94

Jawaban:

Mengamati hewan peliharaan di rumah atau di

lingkungan tempat tinggal siswa tentang

bagaimana mereka merawat hewan tersebut,

wawancara kepada bapak ibu guru tentang

hewan atau tanaman yang dipelihara serta cara

merawatnya.

hewan/tumbuhan

peliharaan di rumah dan

cara merawatnya.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Melakukan kerjasama dengan orangtua tentang

merawat hewan yang dipelihara di rumah

sehingga anak mendapatkan pengalaman secara

langsung.

3 Apakah Bapak/Ibu pernah menjelaskan tentang

pelestarian embung?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

keempat guru tersebut

belum pernah

mengajarkan pelestarian

embung. Materi

pelestarian lingkungan

yang diajarkan yaitu

lingkungan sekolah,

lingkungan rumah, dan

mengikuti materi

pembelajaran yang ada di

buku dinas.

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban : Belum pernah, sejauh ini yang

dipelajari hanya lingkungan sekitar sekolah dan

rumah.

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban : Belum pernah, sejauh ini saya hanya

mengajarkan materi yang ada di buku dinas

saja, sehingga yang dipelajari hanya

lingkungan sekitar sekolah dan rumah.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

95

Belum pernah. Kami mempelajari lingkungan

sekitar sekolah, lingkungan rumah, dan

kegiatan field trip.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban :

Belum pernah. Kami mempelajari lingkungan

sekitar sekolah, lingkungan rumah, dan

kegiatan field trip di Kampung Flory, Sleman.

4 Berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu mengajar,

media apa yang digunakan dalam mengajarkan

materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo

Cintai Lingkungan”?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

media yang digunakan

dalam mengajarkan

materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 3 “Ayo

Cintai Lingkungan yaitu

video pembelajaran,

gambar-gambar cinta

lingkungan, dan artikel

tentang lingkungan.

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Video pembelajaran, gambar-gambar cinta

lingkungan, dan artikel tentang lingkungan.

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Video pembelajaran, gambar-gambar cinta

lingkungan, dan artikel tentang lingkungan.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

96

Buku guru, buku siswa, lingkungan sekolah

atau lingkungan rumah, dan video

pembelajaran.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Buku guru, buku siswa, lingkungan sekolah,

dan pengalaman pribadi yang sesuai dengan

tema.

5 Dalam pembelajaran, sumber belajar apa saja

yang telah digunakan?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

sumber belajar yang

telah digunakan dalam

pembelajaran yaitu buku

dinas, bupena, koran, dan

internet.

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Buku dinas, bupena, koran, dan internet.

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Buku dinas, bupena, koran, dan internet.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Buku guru, buku siswa, dan buku yang ada di

perpustakaan.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Buku guru, buku siswa, dan buku yang ada di

perpustakaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

97

6 Apakah ada buku cerita bergambar untuk siswa

kelas IV?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

terdapat buku cerita

bergambar namun tidak

sesuai tema dan berisi

pengetahuan umum.

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Ada buku cerita bergambar tapi tidak sesuai

tema.

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Ada buku cerita bergambar namun berisi

pengetahuan umum.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Ada namun cergam sangat terbatas dan materi

dalam cergam bersifat umum.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Ada namun tidak spesifik ke dalam sebuah

tema.

7 Apakah dalam pembelajaran Bapak/Ibu

menggunakan buku cerita bergambar sebagai

media pembelajaran?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

dalam pembelajaran

kedua guru belum pernah

menggunakan buku

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

98

Saya belum pernah menggunakan cergam

sesuai tema.

cerita bergambar sebagai

media pembelajaran.

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Saya belum pernah menggunakan cergam

sesuai tema. Cerita bergambar terdapat di kelas

V.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Belum pernah menggunakan cergam sebagai

media pembelajaran namun hanya

menggunakan gambar yang mendukung.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Belum pernah menggunakan cergam sebagai

media pembelajaran namun hanya

menggunakan gambar yang mendukung.

8 Lingkungan apa saja yang telah Bapak/Ibu

jelaskan pada Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

lingkungan yang pernah

dijelaskan pada Tema 3

“Peduli Terhadap

Makhluk Hidup”

Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan yaitu

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Lingkungan biotik dan abiotik, seperti hutan

bakau dengan teori dan menonton video.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

99

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Lingkungan biotik dan abiotik, perbedaan

biotik dan abiotik, fungsi hutan bakau.

lingkungan biotik dan

abiotik, misalnya fungsi

hutan bakau. Selain itu,

guru menjelaskan

tentang lingkungan

sekolah dan rumah. Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Lingkungan sekolah, rumah, keluarga, dan

study wisata ke Kampung Flory.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Lingkungan sekolah, rumah, keluarga, dan

study wisata ke Kampung Flory.

9 Menurut Bapak/Ibu guru, bagaimana

karakteristik cergam yang dapat membuat anak

tertarik untuk membacanya?

Berdasarkan hasil

wawancara dapat

disimpulkan bahwa

karakteristik cergam

yang dapat membuat

anak tertarik untuk

membacanya yaitu

cergam mempunyai full

color, gambar animasi,

cerita mempunyai alur,

bahasa tidak terlalu

menggunakan kata-kata

teori, dan menumbuhkan

imajinasi sehingga

mudah untuk diingat, dan

Ibu “V” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Full color, gambar animasi, cerita mempunyai

alur, bahasa tidak terlalu menggunakan kata-

kata teori, dan menumbuhkan imajinasi

sehingga mudah untuk diingat

Ibu “M” (SD Kanisius Sengkan)

Jawaban:

Full color, gambar animasi, cerita mempunyai

alur, bahasa tidak terlalu menggunakan kata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

100

kata teori, menumbuhkan imajinasi, dan

menarik perhatian siswa.

dan menarik perhatian

siswa.

Ibu “S” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Gambar menarik, memotivasi anak untuk

bertanya, dan tokoh menggunakan animasi.

Bapak “B” (SD Negeri Kentungan)

Jawaban:

Gambar menarik, memotivasi anak untuk

bertanya, dan tokoh menggunakan animasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

101

Lampiran 4. Lembar Angket

Angket Siswa Kelas IV

Nama :

Kelas :

Berilah tanda (√) pada kolom skala sesuai dengan kriteria penilaian

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Skala

SS S TS STS

1 Saya sudah pernah membaca

buku cerita bergambar

2 Cerita bergambar membuat saya

lebih suka membaca

3 Sebelum memulai pelajaran,

saya membaca buku cerita

bergambar sebagai kegiatan

literasi

4 Di sekolah terdapat buku cerita

bergambar bagi siswa kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

102

5 Guru menggunakan buku cerita

bergambar sebagai media belajar

di kelas

6 Saya belajar materi pelestarian

lingkungan di kelas IV

7 Di sekolah terdapat buku cerita

bergambar tentang pelestarian

lingkungan

8 Buku cerita bergambar membuat

saya lebih mudah memahami

materi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

103

Lampiran 5. Hasil Angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

106

Lampiran 6. Hasil Rekap Angket Siswa

HASIL REKAP ANGKET SISWA

KELAS IVB SD KANISIUS SENGKAN

Rumus perhitungan dalam bentuk persen :

Hasil perhitungan = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑉 𝑥 100% =

No Pernyataan dan Hasil Angket

1 Pernyataan : Saya sudah pernah membaca buku cerita bergambar.

Hasil perhitungan angket :

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 24 siswa

Hasil perhitungan = 24

28 𝑥 100% = 85,7%

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 4 siswa

Hasil perhitungan = 4

28 𝑥 100% = 14,3%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 0 siswa

Hasil perhitungan = 0

28 𝑥 100% = 0%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 0

siswa

Hasil perhitungan = 0

28 𝑥 100% = 0%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 85,7% siswa sangat setuju bahwa sudah pernah membaca

buku cerita bergambar.

2 Pernyataan : Cerita bergambar membuat saya lebih suka membaca.

Hasil perhitungan angket :

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 8 siswa

Hasil perhitungan = 8

28 𝑥 100% = 28,6%

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 18 siswa

Hasil perhitungan = 18

28 𝑥 100% = 64,3%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 2 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

107

Hasil perhitungan = 2

28 𝑥 100% = 7,1%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 0

siswa

Hasil perhitungan = 0

28 𝑥 100% = 0%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 64% siswa setuju bahwa cerita bergambar membuat saya

lebih suka membaca.

3 Pernyataan : Sebelum memulai pelajaran, saya membaca buku cerita

bergambar sebagai kegiatan literasi.

Hasil perhitungan angket :

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 9 siswa

Hasil perhitungan = 9

28 𝑥 100% = 32,1%

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 13 siswa

Hasil perhitungan = 13

28 𝑥 100% = 46,5%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 4 siswa

Hasil perhitungan = 4

28 𝑥 100% = 14,3%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 2

siswa

Hasil perhitungan = 2

28 𝑥 100% = 7,1%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 46% siswa setuju bahwa sebelum memulai pelajaran saya

membaca buku cerita bergambar sebagai kegiatan literasi.

4 Pernyataan : Di sekolah terdapat buku cerita bergambar bagi siswa kelas

IV.

Hasil perhitungan angket :

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 19 siswa

Hasil perhitungan = 19

28 𝑥 100% = 67,9%

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 9 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

108

Hasil perhitungan = 9

28 𝑥 100% = 32,1%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 0 siswa

Hasil perhitungan = 0

28 𝑥 100% = 0%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 0

siswa

Hasil perhitungan = 0

28 𝑥 100% = 0%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 67,9% siswa setuju bahwa di sekolah terdapat buku cerita

bergambar bagi siswa kelas IV.

5 Pernyataan : Guru menggunakan buku cerita bergambar sebagai media

belajar di kelas.

Hasil perhitungan angket :

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 2 siswa

Hasil perhitungan = 2

28 𝑥 100% = 7,1%

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 4 siswa

Hasil perhitungan = 4

28 𝑥 100% = 14,3%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 18 siswa

Hasil perhitungan = 18

28 𝑥 100% = 64,3%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 4

siswa

Hasil perhitungan = 4

28 𝑥 100% = 14,3%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 64,3% siswa tidak setuju bahwa guru menggunakan buku

cerita bergambar sebagai media belajar di kelas.

6 Pernyataan : Saya belajar materi pelestarian lingkungan di kelas IV.

Hasil perhitungan angket :

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 24 siswa

Hasil perhitungan = 17

28 𝑥 100% = 60,7 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

109

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 10 siswa

Hasil perhitungan = 10

28 𝑥 100% = 35,7%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 siswa

Hasil perhitungan = 1

28 𝑥 100% = 3,6%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 0

siswa

Hasil perhitungan = 0

28 𝑥 100% = 0%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 60,7% siswa sangat setuju bahwa saya belajar materi

pelestarian lingkungan di kelas IV.

7 Pernyataan : Di sekolah terdapat buku cerita bergambar tentang

pelestarian lingkungan.

Hasil perhitungan angket :

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 16 siswa

Hasil perhitungan = 16

28 𝑥 100% = 57,1%

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 10 siswa

Hasil perhitungan = 10

28 𝑥 100% = 35,7%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 siswa

Hasil perhitungan = 1

28 𝑥 100% = 3,6%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1

siswa

Hasil perhitungan = 1

28 𝑥 100% = 3,6%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 57,1% siswa sangat setuju bahwa di sekolah terdapat buku

cerita bergambar tentang pelestarian lingkungan.

8 Pernyataan : Buku cerita bergambar membuat saya lebih mudah

memahami materi pembelajaran

Hasil perhitungan angket :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

110

a. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 17 siswa

Hasil perhitungan = 17

28 100% = 60,7%

b. Jumlah siswa yang menjawab Setuju sebanyak 7 siswa

Hasil perhitungan = 7

28 𝑥 100% = 25%

c. Jumlah siswa yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 6 siswa

Hasil perhitungan = 3

28 𝑥 100% = 10,7%

d. Jumlah siswa yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1

siswa

Hasil perhitungan = 1

28 𝑥 100% = 3,6%

Kesimpulan : Dari 28 siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan diperoleh

data sebanyak 60,7% siswa sangat setuju bahwa buku cerita bergambar

membuat saya lebih mudah memahami materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

111

Lampiran 7. Lembar Validasi

Hal : Permohonan Validasi Produk

Lampiran : 1 Bendel

Kepada

........................................

Di tempat

Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi (TAS),

dengan ini saya :

Nama : Martina Listiani

NIM : 161134013

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Judul Skripsi : Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar Tentang

Pengolahan Eceng Gondok untuk Melestarikan Embung bagi

Siswa Kelas IV SD

Dengan hormat mohon Ibu berkenan memberikan validasi terhadap produk

prototipe buku cerita bergambar yang telah saya susun dengan judul “Pengolahan

Eceng Gondok untuk Melestarikan Embung”. Sebagai bahan pertimbangan,

bersama ini saya lampirkan lembar validasi.

Demikian surat permohonan saya, atas ketersediaan dan bantuan Ibu saya

ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 14 April 2020

Pemohon

Martina Listiani

NIM 161134013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

112

TOR

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR KELAS

IV SEKOLAH DASAR

Embung merupakan salah satu bangunan penampung air. Embung adalah

bangunan konservasi air berbentuk kolah untuk menampung air hujan dan air

limpasan serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian, perkebunan

dan peternakan (Permana, 2018: 5). Embung merupakan waduk berukuran kecil di

lahan pertanian yang memiliki banyak fungsi serta dibangun dengan tujuan sebagai

pengendali kelebihan air ketika musim penghujan dan menjadi sumber irigasi pada

musim kemarau (Karepowan, 2015). Air yang disimpan di embung akan

dimanfaatkan oleh penduduk desa setempat, terutama pada saat musim kemarau

untuk memenuhi kebutuhan bersama dengan urutan prioritas penduduk, ternak, dan

kebun atau sawah. Embung dapat dimanfaatkan secara maksimal jika embung sehat

dan terawat. Pelestarian lingkungan dimuat dalam Kurikulum 2013 tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup”, subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”.

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas IV B SD

Kanisius Sengkan diperoleh data sebanyak 60,7% siswa belajar tentang materi

pelestarian lingkungan di kelas IV, dan diperoleh data sebanyak 64,3% siswa tidak

setuju bahwa guru menggunakan buku cerita bergambar sebagai media belajar di

kelas. Peneliti juga melakukan wawancara kepada empat guru kelas IV Sekolah

Dasar (SD) dengan dua sekolah yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara,

peneliti memperoleh informasi terkait kendala guru dalam penyampaian materi

pembelajaran. Kendala tersebut yaitu keterbatasan media pembelajaran yang

digunakan dalam menyampaikan materi pelestarian lingkugan. Media

pembelajaran yang digunakan berupa buku guru, buku siswa dan video. Menurut

keempat guru tersebut, buku cerita bergambar merupakan salah satu media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam penyampain materi pelestarian

lingkungan yang berfokus pada pengolahan eceng gondok untuk melestarikan

embung. Cerita bergambar adalah buku yang dilengkapi dengan cerita dan gambar

yang keduanya saling berkaitan dan melengkapi (Krissandi, 2017). Ciri-ciri cergam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

113

menurut keempat guru kelas IV tersebut yaitu warnanya menarik, menggunakan

tokoh kartun, gambar menggunakan animasi yang sesuai dengan cerita atau tema,

dan bahasanya menarik serta mudah dipahami anak,.

Peneliti mengembangkan prototipe buku cerita bergambar yang berjudul

“Pengolahan Eceng Gondok untuk Melestarikan Embung” yang bertujuan buku

cerita bergambar sebagai media pembelajaran dan sarana pendukung gerakan

literasi sekolah. Melalui buku cerita bergambar tersebut, peneliti mengajak siswa

untuk meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

114

Daftar Referensi

Karepowan, dkk. 2015. Perencanaan Hidrolis Embung Desa Touliang Kecamatan

Kakas Barat Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Jurnal Sipil Statistik. Vol

3 (6): 383-390

Krissandi, Apri Damai Sagita. 2017. Merancang Buku Cerita bergambar.

Yogyakarta : Sanata Dharma University Press.

Permana. 2018. Pedoman Teknik Pengembangan Embung Pertanian Direktorat

Irigasi Pertanian. Jakarta: Kementerian Pertanian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

115

INSTRUMEN VALIDASI DESAIN BUKU CERITA BERGAMBAR KELAS

IV SEKOLAH DASAR

Kepada

....................................

Di tempat

Dengan hormat,

Bersama dengan surat ini peneliti memohon ketersediaan bapak/ibu untuk

memvalidasi prototipe cergam yang berjudul “Pengolahan Eceng Gondok untuk

Melestarikan Embung” yang berisi tentang manfaat embung dan pelestarian

embung. Cergam tersebut berkaitan dengan materi pembelajaran kelas IV Sekolah

Dasar pada Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”, Subtema 3 “Ayo Cintai

Lingkungan”, Pembelajaran 1. Melalui buku cerita bergambar ini siswa diharapkan

dapat memahami manfaat embung dan pengolahan eceng gondok untuk

melestarikan embung.

Mohon bapak/ibu berkenan untuk menilai kualitas desain dan isi buku cerita

bergambar untuk siswa kelas IV SD dengan cara memberi tanda centang (√) pada

kolom yang berada di bawah skor dengan skala 1, 2, 3, dan 4 serta memberikan

komentar yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu pada kolom komentar yang

tersedia.

Skala penilaian validasi produk sebagai berikut :

Skor 1, jika kriteria cergam sangat tidak baik

Skor 2, jika kriteria cergam tidak baik

Skor 3, jika kriteria cergam baik

Skor 4, jika kriteria cergam sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

116

No Aspek yang dinilai Skor Komentar

1 2 3 4

Halaman Sampul

1 Memuat judul yang

mendeskripsikan isi

cerita

2 Memuat nama penulis

dan ilustrator

3 Warna dan gambar

menarik

Bahasa

4 Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan

perkembangan siswa

kelas IV SD

5 Penulisan cergam

menggunakan bahasa

yang baku dan sesuai

dengan EBI

Desain Produk

6 Komponen dalam

buku cerita bergambar

lengkap (sampul, kata

pengantar, isi cergam,

kepustakaan, biodata

penulis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

117

7 Tampilan fisik

(warna, huruf, dan

gambar) dalam

cergam menarik

8 Tampilan fisik

(warna, huruf, dan

gambar) sesuai

dengan

perkembangan siswa

kelas IV SD

Isi Cergam

9 Narasi dan gambar

dalam cergam saling

berkaitan

10 Cergam berisi cerita

yang mendukung

judul utama tentang

“Manfaat Embung

Bagi Lingkungan”

11 Cergam berisi

informasi tentang

manfaat embung

12 Cergam berisi

informasi tentang

upaya pelestarian

embung

13 Cergam berisi

informasi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

118

bahaya embung yang

tidak sehat

14 Cergam memuat

informasi tentang

bahaya eceng gondok

15 Cergam memuat

informasi tentang

pengolahan eceng

gondok

Jumlah Skor

Total Skor

Rata-rata Skor

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prototipe

buku cerita bergambar “Manfaat Embung Bagi Lingkungan” :

a. Layak diujicobakan tanpa revisi

b. Layak diujicobakan setelah revisi

c. Tidak layak diujicobakan

Yogyakarta, 04 April 2020

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

119

Lampiran 8. Lembar Hasil Validasi Dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

124

Lampiran 9. Lembar Hasil Validasi Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

129

Lampiran 10. Kisi-kisi Prototipe Buku Cerita Bergambar

No Deskripsi Rencana Ilustrasi

Gambar

Percakapan

1 Cover Cover memuat judul,

nama penulis dan

ilustrator

2 Kata Pengantar Kata pengantar berisi

ucapan terima kasih

kepada pihak yang

terlibat dalam

pembuatan prototipe

buku cerita bergambar

3 Pengenalan Tokoh Penjelasan mengenai

tokoh-tokoh yang

berperan dalam cerita

4 Pengantar isi

cerita

Gambar percakapan

Dino dan Ayah di

rumah

Ayah : Dino, udara di hari

Minggu pagi ini cerah sekali.

Ayah ingin berkeliling desa

dan menikmati udara segar

di embung Kleben VII.

Apakah Dino mau ikut?

Dino : Iya ayah, Dino ikut

dengan ayah.

Ayah : Ayo Dino, kita

berangkat sekarang.

Manfaat Embung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

130

5 Manfaat embung

bagi manusia dan

ekosistem air

- Gambar embung

yang sehat dan

menjelaskan dari

setiap manfaat

embung

- Ilustrasi ambar

ekosistem air

tawar

- Ilustrasi gambar

sumber mata air

- Ilustrasi gambar

irigasi

- Ilustrasi gambar

penampungan air

Dino : Ayah, akhir-akhir ini

banyak daerah yang

mengupayakan pembuatan

embung. Apa saja manfaat

embung bagi kita?

Ayah : Manfaat embung

banyak sekali Din. Ada 2

manfaat utama embung,

yang pertama bagi

ekosistem air tawar, yang

kedua bagi penduduk sekitar

dan lingkungan sekitarnya.

Embung akan sangat

bermanfaat jika kondisinya

baik dan terawat

Ayah : Manfaat embung

bagi ekosistem air tawar

yaitu embung sebagai

tempat hidup ikan, udang,

kepiting dan hewan-hewan

kecil lainya yang ada di

embung. Hewan tersebut

memerlukan air yang bersih

dan sehat agar bisa bertahan

hidup dan berkembang biak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

131

Dino : Lalu apa saja manfaat

embung bagi penduduk dan

lingkungan sekitarnya, yah?

Ayah : Embung bermanfaat

sebagai sumber mata air,

sebagai penampung air

hujan, sebagai irigasi

pertanian, pengairan bagi

sawah di sekitarnya, dll.

Dino : Ternyata embung

banyak sekali manfaatnya,

sebaiknya harus dirawat dan

dijaga kelestariannya.

Ayah : Benar sekali Dino.

Lingkungan yang sehat akan

menghasilkan air embung

yang baik.

Embung yang tidak sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

132

6 Embung yang

rusak akibat

jumlah eceng

gondok yang

berlebihan

- Gambar embung

yang permukaan

airnya tertutup

oleh eceng

gongok

Dino : Lihat ayah itu

embung Kleben VII, kita

sudah sampai.

Ayah : Udaranya sejuk

sekali, Din.

Dino : Ayah, permukaan

embungnya tidak kelihatan.

Apakah embungnya tidak

ada airnya?

Ayah : Ada Din, sepertinya

air embung Kleben VII ini

tertutup dengan tumbuhan

eceng gondok. Eceng

gondok disini terlalu

banyak, sehingga dapat

merusak embung.

Bahaya eceng gondok bagi embung

7 Masalah yang

ditimbulkan akibat

eceng gondok

- Penjelasan

gambar ilustrasi

tentang

kerusakan

embung akibat

Dino : Apa saja akibat jika

eceng gondok ini tidak

dihilangkan, yah?

Ayah : Embung bisa menjadi

rusak, Din. Eceng gondok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

133

eceng gondok

yang berlebihan

yang berlebihan

menyebabkan air menjadi

keruh, air di embung

menjadi berkurang, embung

akan menjadi dangkal,

menyumbat saluran irigasi,

dan mengganggu kehidupan

ekosistem air. Air embung

yang berkurang

mengakibatkan kekeringan

di musim kemarau, dan

pendangkalan embung

menyebabkan banjir di

musim penghujan.

Dino : Bagaimana cara

mengatasi masalah ini agar

embung tetap sehat, yah?

Ayah : Banyak cara yang

bisa dilakukan. Coba kita

berjalan mengelilingi

embung sambil bertanya

kepada masyarakat sekitar

tentang kegiatan yang sudah

mereka lakukan untuk

merawat embung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

134

Upaya pelestarian embung

8 Upaya pelestarian

embung yang

sudah dilakukan

oleh penduduk

sekitar embung

- Kegiatan

masyarakat

untuk

melestarikan

embung

Pak Kadus : Kebetulan

sekali, kami sedang

membicarakan kegiatan

kerja bakti rutin untuk

menjaga kelestarian di

lingkungan embung Kleben

VII ini, pak.

Ayah : Selamat pagi, pak.

Hari ini saya dan Dino

sedang menikmati udara

segar di Embung Kleben VII

ini pak. Banyak eceng

gondok yang menutupi

permukaan embung ya, pak.

Dino : Pak Kadus, kegiatan

apa saja yang dilakukan

warga untuk menjaga

kelestarian di lingkungan

embung Kleben VII ini?

Pak Kadus : Masyarakat

melakukan kegiatan kerja

bakti rutin setiap 2 minggu

1x untuk membersihkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

135

lingkungan embung,

membersihkan eceng

gondok yang menutupi

permukaan embung, dan

memantau saluran air di

embung.

Pengolahan eceng gondok

9 Macam-macam

pengolahan eceng

gondok

- Gambar

ilustrasi pakan

hewan ternak

dan kerajinan

Pak Jono : Masyarakat

memanfaatkan eceng

gondok sebagai alternatif

pakan hewan ternak, bukan

pakan utama. Selain itu,

masyarakat juga

mengeringkan eceng gondok

untuk dijual menjadi bahan

kerajinan.

Ayah : Banyak sekali

kegiatan yang sudah

dilakukan oleh masyarakat

untuk menjaga kelestarian

embung Kleben VII ini.

Kerja bakti dan pengolahan

eceng gondok yang rutin

akan menciptakan embung

yang sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

136

Pak Kadus : Pemerintah

Desa setempat bekerja sama

dengan masyarakat untuk

mengadakan kerja bakti

rutin tersebut, agar embung

dapat bermanfaat secara

maksimal.

Pengolahan fermentasi eceng gondok menjadi alternatif pakan hewan ternak

10 Fermentasi eceng

gondok

- Bahan-bahan

yang

diperlukan

untuk

pengolahan

eceng gondok

- Proses

fermentasi

eceng gondok

menjadi

alternatif

pakan hewan

ternak

Dino : Bagaimana cara

pengolahan eceng gondok

sebagai alternatif pakan

hewan ternak, pak?

Pak Jono : Masyarakat

mengolah eceng gondok

dengan cara difermentasi.

Fermentasi dan pengeringan

eceng gondok dilakukan

setelah kerja bakti.

Dino : Bagaimana cara

fermentasi eceng gondok

tersebut, pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

137

Pak Jono : Eceng gondok

diambil dari embung

menggunakan alat pemotong

rumput. Kemudian eceng

gondok akan dipotong kecil-

kecil ±5cm, kemudian eceng

gondok dijemur, setelah itu

kita membutuhkan bak

untuk mencampurkan cairan

EM-4 (effective

microorganisme) dengan air

dan gula merah dengan

perbandingan 1ml : 1000ml :

1ml. Setelah itu eceng

gondok dicampur dengan

cairan tersebut dan

dimasukkan kedalam bak.

Bak ditutup rapat selama 7-

10 hari, sehingga terjadi

proses fermentasi. Setelah

tutup bak dibuka, eceng

gondok dapat dikeringkan

kembali menggunakan kipas

blower, lalu eceng gondok

dapat dicampur dengan

bekatul atau dedak sehingga

siap untuk diberikan ke

hewan ternak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

138

Dino : Caranya mudah dan

sederhana ya, pak.

Bagaimana dengan

pengeringan eceng gondok

yang dijual?

Teknologi

11 Teknologi

sederhana

- Alat pemotong

rumput

sebagai

teknologi

sederhana

yang

digunakan

untuk

membersihkan

eceng gondok

Pak Jono : Masyarakat

menggunakan alat sederhana

yaitu pemotong rumput yang

membantu mempermudah

mengambil eceng gondok.

Selanjutnya eceng gondok

dijemur hingga kering, dan

siap dijual untuk dibuat

kerajinan.

Dino : Kegiatan rutin yang

dilakukan masyarakat sangat

baik ya, pak. Pengaruh

jangka panjangnya

tumbuhan eceng gondok

akan semakin berkurang,

kualitas embung semakin

baik dan meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

139

Pak Jono : Pengolahan eceng

gondok menjadi alternatif

pakan hewan ternak

diutamakan pada saat musim

penghujan, untuk

mempermudah masyarakat

mendapatkan pakan hewan

ternak.

12 Pertanyaan

Pendalaman

Pada bagian ini berisi

pertanyan yang

digunakan untuk

mengetahui pemaham

siswa

13 Biodata Memuat biodata

penulis dan ilustrator

14 Daftar Pustaka Berisi sumber-sumber

materi yang digunakan

dalam menyusun

cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

140

Lampiran 11. Foto-foto Prototipe Buku Cerita Bergambar

Cover depan prototipe buku cerita bergambar

Halaman pengenalan tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

141

Halaman penjelasan kerusakan embung yang diakibatkan oleh tumbuhan eceng

gondok

Halaman penjelasan tentang pengolahan eceng gondok

Halaman pertanyaan pendalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …repository.usd.ac.id/37484/2/161134013_full.pdf · Penelitian dilatarbelakangi oleh keadaan mendesak tentang kerusakan embung

142

Lampiran 12. Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Martina Listiani lahir di Sleman, 19 Maret 1998 dari pasangan

Bapak Sujadi dan Ibu Sumarsilah. Jenjang pendidikan yang

ditempuh yaitu TK Indriyasana Jering tahun 2003-2004, SD

Kanisius Jering 2004-2010, SMP Negeri 1 Minggir tahun 2010-

2013, SMA Negeri 1 Mlati tahun 2013-2016 dan saat ini sedang

menempuh pendidikan S1 PGSD di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta angkatan 2016. Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti

kegiatan kepanitiaan : 1) Parade Gamelan Anak Ke-X Se-Yogyakarta dan Jawa

Tengah “Budayaku Harga Diri Bangsaku” pada tahun 2017 sebagai anggota divisi

konsumsi, 2) Insipro PGSD “Lakukan Aksi Sesuai Jati Diri dengan Semangat

Menginspirasi” pada tahun 2018 sebagai anggota divisi humas pada tahun , 3)

Konferensi Sekolah Katolik Indonesia “Sekolah Katolik Unggul untuk Bangsa

Bermartabat” pada tahun 2020 sebagai anggota divisi perlengkapan. Dalam

memenuhi tugas akhir, maka peneliti menulis skripsi dengan judul “Pengembangan

Prototipe Buku Cerita Bergambar Tentang Pengolahan Eceng Gondok untuk

Melestarikan Embung bagi Siswa Kelas IV SD” pada tahun 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI