digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr....

162
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN DALAM PERMAINAN FUTSAL (Studi pada Pemain Futsal Putra Tingkat Intermediate di Kota Pontianak) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan Oleh Zusyah Porja Daryanto A121108043 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr....

Page 1: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI

SERANGAN DALAM PERMAINAN FUTSAL

(Studi pada Pemain Futsal Putra Tingkat Intermediate di Kota Pontianak)

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

Zusyah Porja Daryanto

A121108043

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI

SERANGAN DALAM PERMAINAN FUTSAL

(Studi pada Pemain Futsal Putra Tingkat Intermediate di Kota Pontianak)

LEMBAR PERSETUJUAN

TESIS

Oleh

Zusyah Porja Daryanto

A121108043

Komisi

Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Nama

Dr. Agus Kristiyanto, M. Pd

NIP. 196511281990031001

Prof. Dr Muchsin Doewes, dr, AIFO

NIP. 194805311976031001

Tanda tangan

....................

...................

Tanggal

......................

.......................

Telah dinyatakan memenuhi syarat

Pada tanggal ...........................2013

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragan

Program Pascasarjana UNS

Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

NIP. 196511281990031001

Page 3: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zusyah Porja Daryanto

NIM : A121108043

Program/Jurusan : Ilmu Keolahragaan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengembangan Model

Latihan Srtategi Serangan dalam Permainan Futsal” adalah betul-betul karya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Maret 2013

Yang membuat pernyataan

Zusyah Porja Daryanto

Page 5: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Berangkat degan penuh keyakinan, Bejalan dengan penuh keikhlasan, Istiqomah

dalam menghadapi cobaan.

(TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)

Page 6: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk semua yang berarti bagi saya, terima

kasih atas semua doa dan dukungan dari semua pihak. Dalam pencapaian ini

tentunya banyak dukungan yang saya dapatkan, ada pun hasil karya saya yang

jauh dari kesempurnaan ini saya sembahkan terutama kepada:

1. Allah SWT yang telah menemani di setiap nafas dan detik disetiap proses

dalam penyelesaian tesis ini.

2. Orang tua saya yang slalu memberikan dukungan setiap susah maupun

senang.

3. Istri dan anak saya tercinta yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi

akan terselesaikannya tesisi ini.

4. STKIP-PGRI Pontianak dimana tempat saya mengabdi dan memberikan

kesempatan untuk melanjutkan studi.

5. Kepada dosen-dosen UNS Prodi Ilmu keolahraga PPs UNS yang telah

membimbing dan memberikan masukan akan terselesaikannya tesis ini.

6. Kepada dosen-dosen STKIP-PGRI Pontianak yang telah membimbing dan

memberikan masukan akan terselesaikannya tesis ini.

7. Kepada teman-teman angkatan 2011 Prodi Ilmu Keolahragaan PPs UNS

yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi akan

terselesaikannya tesis ini.

Page 7: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Zusyah Porja Daryanto. 2013. A121108043. Pengembangan Model Latihan

Strategi Serangan dalam Permainan Futsal. TESIS. Pembimbing I: Dr. Agus

Kristiyanto, M.Pd, II: Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr, AIFO. Program Studi Ilmu

Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah belum adanya model-model latihan

strategi serangan secara khusus yang diberikan pada pemain futsal putra tingkat

intermediate di Kota Pontianak. Penelitian dititik beratkan pada pemain futsal

putra tingkat intermediate yang merupakan tingkatan dimana pembinaan latihan

difokuskan secara penuh. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menyusun model

latihan serangan yang baik, (2) pelaksanaan uji coba model latihan untuk

meningkatkan kemampuan serangan pemain futsal putra tingkat intermediate di

Kota Pontianak secara efektif dan efisien serta (3) mengetahui hasil uji keefektifan

model latihan peningkatan kemampuan serangan pemain futsal putra tingkat

intermediate.

Metode penelitian ini termasuk “metode penelitian pengembangan,

(Research and Development)”. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahap yaitu, (1)

tahap analisis kebutuhan (studi pendahuluan), (2) tahap pengembangan produk

yang dalam hal ini model latihan strategi serangan futsal, (3) tahap uji coba

produk untuk mengetahui keberterimaan dari produk yang dikembangkan, dan (4)

tahap melakukan uji efektifitas terhadap produk hasil pengembangan. Teknik

pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, angket, Tes, dan observasi.

Data hasil evaluasi para ahli yang telah dilakukan didapatkan skor rata-rata

akhir 71,31%. Data hasil uji coba terbatas yang dilakukan didapatkan skor rata-

rata akhir 68,32%. Data hasil uji coba luas yang dilakukan didapatkan skor rata-

rata akhir 82,04% dan diinterpretasikan bahwa rancangan produk pengembangan

model latihan serangan untuk futsal tingkat intermediate bisa diuji cobakan pada

tahap uji efektifitas. Data hasil uji efektifitas produk dengan membandingkan dua

kelompok, satu kelompok diberi perlakuan produk pengembangan dan kelompok

lain diberi perlakuan secara konfensional dengan penggunaan pre test dan post

test desain. Nilai rata-rata untuk masing-masing kelompok berdasarkan tes adalah:

efektifitas kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Rata-rata

efektifitas kelompok kontrol sebesar 68.7% dan kelompok eksperimen sebesar

84.4%. Rotasi pemain pada kelompok kontrol sebesar 62.5% dan kelompok

eksperimen sebesar 87.5%. Pergerakan tanpa bola pada kelompok kontrol sebesar

62.5% dan kelompok eksperimen sebesar 87.5%. Penguasaan bola pada kelompok

kontrol sebesar 75% dan kelompok eksperimen 87.5%. Kerjasama tim kelompok

kontrol sebesar 62.5% dan kelompok eksperimen 75%. Berdasarkan data tersebut

terlihat bahwa latihan dengan menggunakan model latihan strategi serangan dalam

permainan futsal dapat meningkatkan rotasi pemain dari 62.5% menjadi 87.5%,

pergerakan bola dari 62.5% menjadi 87.5%, penguasaan bola dari 75% menjadi

87.5% dan kerja sama tim dari 62.5% menjadi 75%.

Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata tes tersebut peningkatan hasil tes

untuk kelompok eksperimen lebih menunjukkan kenaikan yang signifikan

Page 8: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tes akhir ini didapatkan setelah

dilakukan penerapan program latihan pada masing-masing kelompok. Sebagai

simpulan akhir dinyatakan bahwa produk terbukti efektif meningkatkan

kemampuan strategi serangan pemain.

Kata kunci: Futsal, Pengembangan, Model, Latihan, Strategi Serangan

Page 9: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Zusyah Porja Daryanto. 2013. A121108043 Pengembangan Model Latihan

Strategi Serangan dalam Permainan Futsal. Thesis. Supervisor I: Dr. Agus

Kristiyanto, M.Pd, II: Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr, AIFO. Sport Sience Program

Study, Post Graduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

The background of this study is the absence of the models of training on

special attacking strategy given to intermediate level men’s futsal players in

Pontianak. The research emphasizes on men’s futsal players in intermediate level

on which coaching is fully focused. The purposes of this research are; (1) to

organize a training program of a good attack training, (2) the implementation of

try out practice model to improve the attack ability of male futsal player in

intermediate level in Pontianak effectively and efficiently, (3) to find out the result

of effectiveness test training model in improving the ability of attacking to male

futsal player in intermediate level.

The method of this research is Research and Development. The research

was conducted in 4 stages; (1) the need analysis stage (preliminary study). (2)

Product development stage, in this case the strategy of training model of futsal

attacking strategy, (3) Product try out stage to investigate the acceptance of

developed product, and (4) performing of effectiveness test stage to the product of

development result. The technique of data collecting was using interview,

questionnaires, test and observation.

The result finding of evaluation data from the experts is 71.31%. The result

finding of limited try out is 68.32%. The result finding of expansive try out is

82.04% and it was interpreted that the product design of attacking training model

development to intermediate level can be tested to the effectiveness test stage. The

result of effectiveness test product by comparing two groups; treatment group

which using development product, and control group which using pretest and

posttest design. Mean score of each group based on the test is the effectiveness of

experiment group is higher than the control group. The effectiveness score of

control group is 68.7% and experiment group is 84.4%. The player rotation in

control group is 62.5% and experiment group is 87.5%. The movement without

ball in control group is 62.5% and in experimental group is 87.5%. The ball

control in control group is 75% and experiment group is 87.5%. Team work in

control group is 62.5% and experiment group is 75%. Based on the data above it

can be seen that the training by using attacking strategy training model in playing

futsal can increase the player rotation from 62.5% into 87.5%, the ball control

from 75% into 87.5% and team work from 62.5% into 75%.

Based on the comparison of those test results, the improvement of test

result for the experiment group is increasing significantly than in the control

group. The last test was obtained after the training program was implemented to

each group. In conclusion, the product is profoundly effective in improving the

player ability in attacking strategy.

Key words: Futsal, Development, Model, Training, Attacking Strategy

Page 10: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkat dan rahmat Nya, sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan

baik. Tesis ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bimbingan dan bantuan serta

dukungan dari semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah

saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya

kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. sebagai Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sekaligus sebagai

pembimbing I yang telah memberikan arahan, waktu dan kesempatan kepada

penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu Keolahragaan

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 11: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr, AIFO. sebagai pembimbing II yang telah secara

seksama dan dengan penuh kesabaran dalam mencurahkan pikiran, waktu, serta

tenaga untuk memberikan bimbingan sampai tesis ini dapat selasai.

5. Ilham Surya fallo, M.Pd. sebagai ahli futsal yang telah memberikan masukan dan

arahan demi kesempurnaan produk hasil penelitian serta dukunganya hingga

terselesaikanya studi ini.

6. Iskandar, M.Pd. sebagai ahli futsal yang telah memberikan masukan dan arahan

demi kesempurnaan produk hasil penelitian serta dukunganya hingga

terselesaikanya studi ini..

7. Rahmad, S.Pd. sebagai ahli futsal dan pelatih tim yang telah memberikan

masukan, arahan dan dukungan demi kesempurnaan produk hasil penelitian ini.

8. Para pemain Tim Futsal STKIP-PGRI Pontianak dan Tim Futsal Penjaskes Untan

yang telah membantu terselenggaranya penelitian ini.

9. Rekan-rekan program studi IOR angkatan 2011 yang telah membantu dalam

proses penyelesaian penulisan tesis ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan baik moril

atau materil sehingga dapat terselesaikan penulisan tesis ini.

Page 12: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang diberikan

dengan tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna,

oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritik

yang bersifat membangun sebagai bekal demi kesempurnaan tesis ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Maret 2013

Penulis

Page 13: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL TESIS ......................................................................... . . i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ .. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... .. iii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... .. iv

MOTTO ......................................................................................................... .. v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... .. vi

ABSTRAK ..................................................................................................... .. vii

ABSTRACT .................................................................................................... .. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. .. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. .. xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... .. xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... .. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. .. xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8

Page 14: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori …………………………………………………….. 13

1. Permainan Futsal……………………………………………. 13

a. Peraturan Permainan Futsal……………………………... 15

b. Strategi Serangan………………………………………... 18

c. Komponen Strategi Serangan Futsal…………………….. 22

d. Prinsip Dasar Strategi Serangan……………………….... 31

e. Kondisi Fisik Futsal……………………………………... 33

2. Latihan……………………………………………………..... 36

a. Definisi Latihan………………………………………..... 36

b. Prinsip Latihan…………………………………………... 36

c. Model Latihan Strategi Serangan………………………... 42

3. Tinjauan Aspek Belajar Gerak dan Perkembangan Gerak …. 43

a. Konsep Kemampuan Gerak……………………………... 44

b. Komponen Gerak yang Efisien…………………………. 50

c. Proses Belajar Gerak……………………………………. 51

d. Perkembangan Gerak…………………………………… 52

B. Kerangka Berpikir ……………………………………………… 59

C. Penelitian yang Relevan ………………………………………... 62

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan dan Hipotesis Penelitian ….. 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 65

B. Jenis Penelitian ............................................................................. 67

C. Sumber Data .................................................................................. 77

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 79

E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 79

Page 15: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

F. Jenis Data ...................................................................................... 86

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Ringkasan Hasil Penelitian ……………………………….. 95

B. Studi Pendahuluan ........................................................................ 100

C. Pengembangan Produk .................................................................. 104

D. Uji Coba Produk ............................................................................ 106

E. Uji Efektivitas Produk Pengembangan ......................................... 113

F. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 125

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 136

B. Implikasi ....................................................................................... 140

C. Saran .............................................................................................. 141

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 143

Page 16: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan antara Sepak Bola dan Futsal ...................................... 17

Tabel 2.2 Perbedaan antara Strategi dan Taktik............................................. 33

Tabel 2.3 Berbagai Cabang Olahraga dan Sistem Energi Utama .................. 38

Tabel 2.4 Patokan untuk Memperkirakan Intensitas ...................................... 40

Tabel 2.5 Kegiatan Penelitian Pengembangan ............................................... 63

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 65

Tabel 3.2 Rancangan Uji Efektifitas Produk ................................................. 75

Tabel 3.3 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba ................................. 94

Tabel 4.1 Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian .................................... 95

Tabel 4.2 Data Kuantitatif dari Evaluasi Ahli Futsal .................................... 107

Tabel 4.3 Persentase Hasil Evaluasi .............................................................. 107

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil dan Besar .................................. 111

Tabel 4.5 Persentase Hasil Evaluasi .............................................................. 112

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen ............ 113

Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Hasil Pre Tes Kelompok Kontrol .................... 114

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Hasil Post Test Kelompok Eksperimen ........... 114

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Post Test Kelompok Kontrol ................. 115

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Pre Test ... 115

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Post Test .. 116

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi ................... 116

Tabel 4.13 Data Hasil Pre Test dan Post Test .................................................. 117

Page 17: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Tabel 4.14 Penilaian Efektivitas Kelompok Kontrol ....................................... 119

Tabel 4.15 Penilaian Efektifitas Kelompok Eksperimen ................................. 120

Tabel 4.16 Perbandingan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ..... 121

Page 18: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ukuran Lapangan Futsal ............................................................... 14

Gambar 2.2 Operan Give and Go .................................................................. 20

Gambar 2.3 Dukungan dalam Serangan ........................................................ 20

Gambar 2.4 Tembakan Spekulasi .................................................................. 21

Gambar 2.5 Umpan Trobosan ........................................................................ 21

Gambar 2.6 Cara Menerima dengan Kaki Bagian dalam .............................. 24

Gambar 2.7 Cara Menghentikan Bola dengan Punggung Kaki ..................... 24

Gambar 2.8 Cara Menghentikan Bola dengan Telapak Kaki ........................ 25

Gambar 2.9 Cara Menghentikan Bola dengan Paha ...................................... 26

Gambar 2.10 Cara Menghentikan Bola dengan Dada ...................................... 26

Gambar 2.11 Cara Menggiring Bola “Kura-Kura” .......................................... 27

Gambar 2.12 Cara Menendang dengan Kaki Bagian dalam ............................ 27

Gambar 2.13 Cara Menendang dengan Punggung Bagian dalam ................... 28

Gambar 2.14 Cara Menendang dengan Punggung Kaki .................................. 29

Gambar 2.15 Cara Menyundul Bola ................................................................ 30

Gambar 2.16 Formasi 2-2 ................................................................................ 30

Gambar 2.17 Formasi 3-1 ................................................................................ 31

Gambar 2.18 Formasi 4-0 ................................................................................ 31

Gambar 2.19 Komponen-Komponen dari Gerak yang Efisien ........................ 50

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan ................................................. 70

Gambar 3.2 Bagan Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 80

Page 19: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Gambar 3.3 Bagan Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................... 91

Gambar 4.1 Histogram Hasil Pre-Test dan Post Test Kelompok Eksperimen 118

Gambar 4.2 Histogram Hasil Pre-Test dan Post Test Kelompok Kontrol ...... 118

Gambar 4.3 Histogram Nilai Perbandingan antara Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol............................................................ 122

Page 20: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Wawancara ........................................................................ 147

Lampiran 2. Kisi-Kisi dan Kuesioner ............................................................. 150

Lampiran 3. Hasil Evaluasi dan Uji Coba ........................................................ 193

Lampiran 4. Produk Model Latihan Serangan dalam Permainan Futsal ........ 210

Lampiran 5. Catatan Lapangan ....................................................................... 301

Lampiran 6. Tabulasi Data Hasil Penelitian ................................................... 314

Lampiran 7. Uji Prasyarat Analisis ................................................................. 317

Lampiran 8. Uji Signifikansi ........................................................................... 337

Page 21: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan

populer di dunia. Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu

atau kelompok yaitu berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang

lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk

melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Permainan ini

sering disebut sebagai kesebelasan karena setiap kelompoknya beranggotakan

sebelas pemain.

Sejalan dengan perkembangan zaman, sepak bola tidak selalu dimainkan

dilapangan terbuka. Faktor utama adalah lapangan/lahan yang semakin sedikit,

terutama di kota-kota besar. Terbatasnya lapangan terbuka itulah mendorong

futsal sebagai alternatif untuk menyalurkan hobi berolahraga. Futsal merupakan

salah satu olahraga modifikasi dari permainan sepak bola yang berkembang

menjadi permainan indoor. Menurut Jaya. A (2008: 1) futsal diciptakan di

Montevideo, Uruguay pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani saat piala dunia

digelar di Uruguay.

Futsal adalah olahraga beregu. Yang masing-masing beranggotakan lima

orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan permainan

yang sangat cepat dan dinamis. Selain lima pemain utama, setiap regu juga

diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam

ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal

Page 22: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

adalah singkatan dari futbal (sepak bola) dan sala (ruangan) dari bahasa Spanyol

atau futebol (Portugal/Brasil) dan Salon (Prancis). Olahraga ini membentuk

seorang pemain agar selalu siap menerima dan mengumpan bola dengan cepat

dalam tekanan pemain lawan. Dengan lapangan yang sempit, permainan ini

menuntut teknik penguasaan bola tinggi, kerja sama antar pemain, dan

kekompakan tim. Tenang, J. D (2008: 15).

Pada masa sekarang cabang olahraga futsal sangat digemari di kalangan

pelajar ataupun mahasiswa. Berbagai daerah di Indonesia telah banyak diadakan

kegiatan pertandingan antar pelajar dan antar mahasiswa. Pertandingan antar

pelajar dan mahasiswa tersebut merupakan wadah atau tempat yang dimiliki oleh

pelajar, khususnya dalam cabang olahraga futsal.

Tujuan lain diadakan pertandingan futsal antar pelajar dan mahasiswa,

yaitu untuk memupuk rasa persaudaraan dan persatuan diantara sesama,

memperoleh pengalaman yang berharaga menjauhkan pelajar dan mahasiswa dari

tindakan yang tidak baik, sehingga diharapkan dengan adanya ajang pertandingan

tersebut, siswa dapat mengisi waktu luang yang ada untuk kegiatan yang

bermanfaat. Untuk pembinaan yang mengarah ke pengembangan prestasi

diarahkan kepada siswa yang berminat pada satu atau beberapa cabang olahraga

tertentu dan dapat dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler, UKM pada

mahasiswa maupun pada klub pembinaan olahraga futsal tingkat intermediate.

Prestasi pemain futsal khususnya pada tingkat intermediate tidak terlepas

dari peranan seorang pelatih. Pelatih harus jeli dalam menentukan strategi

permainan, seperti halnya pemain yang berada di lapangan. Salah satu syarat

Page 23: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

untuk dapat membaca jalannya suatu pertandingan adalah saat pelatih harus

mampu melihat “situasi futsal” dengan segala masalah yang ada pada situasi

tersebut.

Futsal identik dengan permainan total soccer. Jumlah pemain yang sedikit

dalam sebuah tim futsal menjadi sangat krusial bagi seluruh pemain dalam

bertahan dan menyerang menurut Tenang, J. D (2008: 20). Sesuai dengan tujuan

futsal yaitu mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, maka strategi

penyerangan yang efektif akan sangat diperlukan dalam menghasilkan sebuah gol.

Segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruangan untuk membuat

kesalahan, maka strategi penyerangan harus benar-benar dikuasai saat latihan,

sehingga ketika bertanding, sebuah tim sangat membutuhkan strategi penyerangan

yang baik dan bervariasi sehingga tim lawan tidak bisa membaca permainan dari

strategi yang telah diterapkan pelatih. Permainan futsal cenderung lebih dinamis

dengan gerakan yang cepat, karena dalam futsal dibatasi ruang gerak yang sempit,

dan bola akan bergulir dengan cepat dari kaki ke kaki pemain, maka pemain harus

benar-benar bisa menjalankan strategi yang telah dikuasai/dipelajari selama

latihan, baik dari aspek perencanaan pola formasi, gerakan rotasi pemain,

penempatan pemain/pergerakan tanpa bola, penguasaan bola maupun kerjasama

tim yang sesuai untuk menerapkan strategi tersebut.

Strategi yang kurang baik, akan berdampak buruk pada kondisi psikologis

pemain dimana pemain akan merasa frustasi dan tidak akan menghasilkan gol

apabila tidak memiliki perencanaan yang matang. Pertahanan yang baik adalah

menyerang, diamana dengan kondisi lapangan futsal yang sempit, maka

Page 24: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kemungkinan terjadi gol akan semakin besar, sehingga jika tim ingin memegang

kendali selama pertandingan, sebuah tim harus mempunyai perencanaan strategi

serangan futsal yang terkoordinasi saat latihan, sesuai dengan kondisi saat di

lapangan/saat bertanding dan tentunya sudah disiapkan jauh sebelum bertanding.

Berdasarkan hasil wawancara atau interviu bebas terpimpin dengan

pelatih-pelatih futsal di klub-klub futsal, yang membina atlet-atlet pada level

pemula hingga intermediate yang ada di Kota Pontianak, rata-rata menjelaskan

bahwa belum menerapkan model-model latihan strategi serangan dalam suatu

program latihan. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tim

futsal di Kota Pontianak terkait dengan kemampuan strategi serangan ditemukan

beberapa masalah membutuhkan pemahaman dari segi tingkat penguasaan variasi

serangan futsal tersebut. Peneliti dititik beratkan pada pemain futsal tingkat

intermediate yang merupakan tingkat dimana pembinaan latihan difokuskan

secara penuh. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan wawancara

bebas dengan para pelatih futsal pada tim futsal di Kota Pontianak yang membina

pemain futsal tingkat intermediate.

Pemain futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak mempunyai

kemampuan yang cukup dalam bermain futsal. Mereka mempunyai teknik dasar

seperti passing, dribbling, crossing dan shooting yang baik. Ini karena

kebanyakan dari mereka sudah pernah berlatih di club-club futsal di daerahnya

masing-masing. Namun ada sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki dari cara

bermain mereka yaitu kemampuan menyerang dalam bermain futsal. Mereka

Page 25: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kurang terlatih dalam pengorganisasian penyerangan dan kebanyakan dari mereka

belum paham dengan variasi serangan futsal.

Selama ini pelatih lebih menekankan pada latihan teknik, fisik dan mental

sedangkan latihan strategi jarang diajarkan terutama pada strategi serangan dalam

permainan futsal. Hal ini akan berakibat kurang pahamnya pemain terhadap

strategi serangan. Formasi yang sering digunakan adalah pola serangan 2-2 dan 4-

0 dengan tanpa memperhatikan situasi tertentu dari pola serangan tersebut.

Hasil temuan melalui kegiatan wawancara tersebut, ditemukan

permasalahan yaitu model Berdasarkan latihan strategi serangan futsal yang

diterima oleh pemain futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak masih

kurang relevan dengan permainan saat di lapangan atau masih kurang sesuai

dengan kondisi saat bertanding, sehingga peneliti ingin mengembangkan model

latihan strategi serangan futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak.

Dengan adanya model-model latihan strategi serangan futsal, harapannya pemain

bisa antusias menjalani latihan, tidak bosan dan mampu menerapkan strategi

serangan futsal yang terorganisir dengan baik/efektif, sehingga dapat

memperbesar peluang untuk menghasilkan gol dalam setiap strategi serangan.

Untuk itu peneliti akan mengangkat judul “Pengembangan Model Latihan

Strategi Serangan Dalam Permainan Futsal” (Studi pada Pemain Futsal

Putra Tingkat Intermediate di Kota Pontianak).

Page 26: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat

diidentifikasikan maasalah sebagai berikut:

1. Prestasi futsal di Kota Pontianak pada pemain putra tingkat

intermediate belum maksimal.

2. Prinsip menyerang belum betul yang sering dilakukan pemain futsal

putra tingkat intermediate di Kota Pontianak.

3. Belum adanya model latihan strategi serangan yang diterapkan pelatih

futsal tingkat intermediate di Kota Pontianak.

C. Pembatasan Masalah

Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai

pengembangan model-model latihan strategi serangan futsal. Kemampuan

serangan futsal merupakan hal yang sangat penting dalam setaip pertandingan

futsal dalam mencetak gol sehingga perlu penguasaan yang baik. Pengembangan

model latihan hanya difokuskan pada variasi strategi serangan futsal. Mekanisme

pelaksanaan penelitian akan ditinjau mengenai:

1. Pengumpulan informasi awal sebagai latar belakang permasalahan

2. Pembuatan produk yang dijadikan hasil dari pengembangan model latihan

yang dalam hal ini adalah strategi serangan futsal.

3. Uji coba terhadap produk yaitu model latihan strategi serangan futsal

kepada subyek uji coba.

Page 27: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4. Peninjauan kembali produk yang dihasilkan yang dalam hal ini adalah

pelaksanaan eksperimen tehadap subyek yang diperbandingkan.

5. Keterbatasan pengembangan ini terfokus pada pelatihan model-model

latihan strategi serangan futsal yang berada pada tingkat intermediate.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Produk model latihan strategi serangan futsal seperti apa yang baik untuk

meningkatkan serangan pada pemain futsal putra tingkat intermediate di

Kota Pontianak secara efektif dan efisien?

a. Produk model latihan strategi serangan seperti apa yang diduga dapat

meningkatkan kemampuan serangan pada pemain futsal putra tingkat

intermediate di Kota Pontianak?

b. Bagaimanakah hasil pelaksanaan uji coba terbatas dari penerapan

produk pengembangan model latihan strategi serangan pada pemain

futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak?

c. Bagaimanakah hasil pelaksanaan uji coba lebih luas dari penerapan

produk pengembangan model latihan strategi serangan pada pemain

futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak untuk

peningkatannya?

Page 28: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Seberapa besar efektifitas model latihan strategi serangan yang dihasilkan

dalam meningkatkan kemampuan strategi serangan pemain futsal putra

pada tingkat intermediate di Kota Pontianak?

a. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan strategi

serangan pada pemain futsal putra tingkat intermediate yang mengikuti

latihan peningkatan strategi serangan futsal dengan pemain futsal putra

yang melakukan latihan peningkatan strategi serangan secara

konvensional?

b. Bagaimanakah perbandingan strategi serangan pada pemain futsal

putra tingkat intermediate berdasarkan perbedaan skor posttest-pretest

kelompok dengan model latihan peningkatan strategi serangan dan

perbedaan skor posttest-pretest kelompok dengan latihan strategi

serangan secara konvensional?

E. Tujuan Pengembangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1. Menyusun model latihan strategi serangan futsal dan pelaksanaan uji coba

model latihan seperti apa yang baik untuk meningkatkan serangan pada

pemain futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak secara efektif dan

efisien?

a. Menyusun pembuatan produk model latihan strategi serangan seperti apa

yang diduga dapat meningkatkan serangan pada pemain futsal putra

tingkat intermediate di Kota Pontianak?

Page 29: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Menyusun pelaksanaan uji coba terbatas dari penerapan produk

pengembangan model latihan strategi serangan pada pemain futsal putra

tingkat intermediate di Kota Pontianak?

c. Menyusun pelaksanaan uji coba lebih luas dari penerapan produk

pengembangan model latihan strategi serangan pada pemain futsal putra

tingkat intermediate di Kota Pontianak untuk peningkatannya?

2. Mengetahui hasil uji keefektifitas model latihan strategi serangan yang

dihasilkan dalam meningkatkan strategi serangan pemain futsal putra pada

tingkat intermediate di Kota Pontianak?

a. Mengetahui signifikansi perbedaan strategi serangan pada pemain futsal

putra tingkat intermediate yang mengikuti latihan peningkatan serangan

futsal dengan pemain futsal putra yang melakukan latihan peningkatan

strategi serangan secara konvensional?

b. Memperoleh perbandingan strategi serangan pada pemain futsal putra

tingkat intermediate berdasarkan perbedaan skor posttest-pretest

kelompok dengan model latihan peningkatan strategi serangan dan

perbedaan skor posttest-pretest kelompok dengan latihan strategi

serangan secara konvensional?

F. Manfaat Penelitian

Model-model latihan variasi strategi serangan yang dalam hal ini

merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam olahraga futsal karena

merupakan usaha yang paling utama untuk melakukan serangan yang variatif

Page 30: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dalam mencetak gol ke gawang lawan. Adapun beberapa manfaat yang dapat

diperoleh dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian pengembangan model latihan strategi serangan ini dilakukan

untuk memberikan model latihan yang baru atau untuk menambah

perbendaharaan model-model latihan-latihan yang sudah ada sebelumnya.

Variasi-variasi model baru sangat diperlukan untuk peningkatan hasil penguasaan

keterampilan serangan futsal. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

menambah referensi baru tentang model-model latihan strategi serangan futsal,

agar dapat digunakan secara maksimal. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan

panduan untuk pemberian latihan-latihan berikutnya pada tim-tim futsal yang

membina atlet di Kalimantan Barat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Penerapan teori yang didapat selama menempuh kuliah, penelitian ini

juga dapat memberikan tambahan wawasan tentang olahraga futsal

sacara menyeluruh sehingga dapat melakukan penerapan ilmu yang

telah diperoleh dengan baik.

b. Bagi Klub atau Lembaga

Sebagai bahan pustaka dan tambahan model latihan yang bisa

diterapkan dan tambahan referensi belajar utuk peningkatan prestasi

futsal.

Page 31: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c. Bagi Pelatih Futsal

Sebagai bahan pustaka dan referensi tentang penerapan model-model

latihan strategi variasi serangan futsal selanjutnya.

d. Bagi Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret

Sebagai bahan pustaka dan tambahan referensi tentang model-model

latihan variasi startegi serangan futsal. Serta dapat digunakan sebagai

tambahan referensi metodologi penelitian agar lebih bervariatif dalam

pembuatan penelitian dimasa mendatang.

G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi penelitian adalah suatu pemikiran awal tentang penelitian yang

akan disusun dan merupakan acuan untuk melaksanakan penelitian. Menurut

Winarno (2007: 11) “Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang

suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan

penelitian.” Asumsi penelitian terdiri dari dua jenis yaitu:

1. Asumsi substantive

Asumsi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dari masalah

penelitian yang akan diungkap perlu diberikan suatu asumsi yang terkait

masalah tersebut yang merupakan simpulan awal dari hasil atau tujuan dari

penelitian yang dilakukan. Asumsi substantive ini juga akan terkait

pentingnya penelitian ini dilakukan di suatu tempat tersebut. Pentingnya

penelitian dilakukan tergantung pada studi pendahuluan yang dilakukan

sebelumnya.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Asumsi metodologis

Asumsi yang berhubungan dengan metodologi penelitian. Dari metodologi

yang digunakan dalam penelitian dapat diberikan suatu rancangan

metodologi awal guna membatasi atau menentukan rancangan dari hasil

penelitian yang akan dilakukan. Prosedur yang dilakukan dapat dijelaskan

terlebih dahulu untuk mempermudah dalam melakukan analisis data.

Penelitian pengembangan perlu adanya keterbatasan pengembangan, untuk

membatasi segala sesuatu hal yang nantinya berada diluar jalur penelitian atau

yang akan menimbulkan suatu bias dalam penelitian. Keterbatasan pengembangan

ini terfokus pada pelatihan model-model latihan strategi serangan futsal pada

pemain futsal putra di Kota Pontianak yang berada pada level intermediate karena

penelitian yang dilaksanakan adalah sebatas kemampuan variasi serangan futsal

yang dalam hal ini adalah startegi serangan futsal. Perlunya keterbatasan dalam

pengembangan ini juga pada nantinya akan terkait dengan efisiensi waktu yang

digunakan untuk proses penelitian sehingga penelitian yang dilakukan tidak

memerlukan waktu yang cukup lama untuk prosesnya serta efisiensi biaya yang

dikeluarkan untuk penelitian ini.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Permainan Futsal

Permianan futsal pada dasarnya merupakan permainan yang

menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi diwaktu jenuh setelah melakukan

aktivitas. Olah raga ini tidak hanya populer dikalangan pelajar atau mahasiswa,

bagi para eksekutif muda olah raga ini juga sudah menjadi ajang melepas beban

pikiran dan kejenuhan seusai kerja. Di Indonesia sendiri futsal sebenarnya sudah

ada sejak tahun 1998. Namun, kepopulerannya menanjak memasuki tahun 2005.

Menurut Halim S (2009: 6), mengungkapkan bahwa futsal adalah

permainan sejenis sepakbola yang dimainkan dalam lapangan yang berukuran

lebih kecil. Sebagai penguat pengertian tentang futsal, Tenang, J. D (2008: 17)

mengungkapkan juga bahwa futsal adalah suatu jenis olahraga yang memiliki

aturan tegas tentang kontak fisik.

Sedangkan menurut wikipedia tahun 2007 menjelaskan pengertian futsal

sebagai berikut.

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu,

yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya

adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan

memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama,

setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak

seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan

futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.

Menurut JC Barbero-Albarez (2012) menyatakan bahwa futsal adalah

sebuah olahraga yang dilakukan jangka waktu tertentu yang menuntut para

Page 34: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pemainnya agar memiliki kemampuan fisik, teknik, dan taktik yang tinggi.

Travassos et.al (2011) menyatakan bahwa futsal adalah permainan sepak bola

yang dilakukan di dalam ruangan lima lawan lima yang diatur oleh FIFA yang

dimainkam diatas lapangan yang memilki permukaan keras 40 X 20 m atau

daerah yang diberi garis yang memiliki ukuran tertentu atau yang biasa di sebut

pitch. Sama halnya dengan olahraga lainnya, pemain futsal bekerjasama dengan

anggota timnya dalam mencapai tujuan yang sama, yang terpenting adalah untuk

mencetak gol pada saat menendang bola, dan untuk mencegah terjadinya gol bagi

tim lawan pada saat tim lawan melakukan tendangan. Menjelang akhir

pertandingan, strategi permainan yang biasa untuk tim yang sedang bertanding

ketika sedang melakukan tendangan untuk menggantikan penjaga gawang pada

seorang pemian tambahan, tahap pemain yang akan dituju adalah lima lawan

empat ditambah penjaga gawang.

Gambar 2.1 Ukuran Lapangan Futsal

(Sumber:

http//www.ibsa.es/eng/deportes/football/IBSA_Futsal_Rulebook_2009-

2013.pdf; 2012)

Page 35: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dari pengertian yang telah dijabarkan maka yang dimaksud dengan fut-

sal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

beranggotakan lima orang, dimainkan di lapangan berbentuk persegi panjang

dengan ukuran 25-42 meter dan lebar 15-25 meter, memiliki aturan tegas tentang

kontak fisik dan mempunyai tujuan yaitu memasukkan bola ke gawang lawan

dengan memanipulasi bola dengan kaki.

a. Peraturan Permainan Futsal

Sama halnya dengan permainan sepak bola pada umumnya, permainan

futsal juga memiliki peraturan-peraturan baku mengenai luas lapangan, ukuran

bola, tentang pemain, atau permainan yang sudah di atur oleh asosiasi persepak

bolaan internasional atau yang disebut FIFA. Secara garis besar peraturan tersebut

dapat di jabar kan sebagai berikut:

1) Lapangan Futsal

a) Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m

b) Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi,

garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah

lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang

atau papan

c) Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos

d) Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang

e) Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang

f) Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis ten-

gah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan

Page 36: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

g) Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m

h) Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive

2) Bola

a) Ukuran: 4

b) Keliling: 62-64 cm

c) Berat: 390-430 gram

d) Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama

e) Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak ber-

bahaya)

3) Jumlah Pemain

a) Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5,

salah satunya penjaga gawang

b) Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2

c) Jumlah pemain cadangan maksimal: 7

d) Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas

e) Metode pergantian: “pergantian melayang” (semua pemain

kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan

lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya

dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan

persetujuan wasit)

4) Perlengkapan Pemian

Kaos bernomor, celana pendak, kaus kaki, pelindung lutut, dan

alas kaki bersolkan karet.

Page 37: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5) Lama Permianan

Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola

berhenti dimainkan. Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan

penalti.

a) Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tamba-

han

b) Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

(Sumber: http://www.thefa.com/Competitions. 2004)

Futsal merupakan cabang olahraga sepakbola. Teknik dasar yang

digunakan baik dalam sepakbola ataupun futsal ialah sama. Perbedaan antara

sepakbola dengan futsal kurang lebih dapat dijabarkan dalam tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Tabel Pengembangan Perbedaan Antara Sepakbola dan Futsal

Sumber: Jurnal Iptek Olahraga, menurut Agus (2009: 144-156).

Sepakbola Futsal

1. Bola:

Lingkaran bola 68-70 cm

2. Pemain:

11 pemain

3x pergantian pemain

3. Bola Mati:

Throw in (lemparan ke dalam)

Tendangan gawang

4. Wasit:

Wasit & 2 asisten (linesman)

5. Waktu:

Waktu berjalan (running clock)

2 x 45 menit

6. Time Out:

Tidak ada time out

Tidak ada batas waktu untuk

memulai kembali pertandingan

7. Peraturan umum:

Berlaku aturan offside

Kipper diberi waktu 6 detik

1. Bola:

Lingkaran bola 62-68 cm

2. Pemain:

5 pemain

Tidak dibatasi

3. Bola Mati:

Kick in (tendangan ke dalam)

Lemparan gawang

4. Wasit:

Wasit dan 2 asisten ditambah

pencatat waktu dan wasit 3.

5. Waktu:

Stoppedlock (dioperasikan

oleh pencatat waktu

2 x 20 menit

6. Time Out:

Sekali time out tiap babak

4 menit untuk memulai lagi

pertandingan

7. Peraturan umum:

Tidak berlaku offside

Kipper diberi waktu 4 detik

Page 38: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. Strategi Serangan

Strategi serangan memerlukan latihan-latihan khusus yang telah

terkoordinir secara matang saat menjalani latihan. Serangan yang baik tidak

selamanya pasti menghasilkan gol, tetapi serangan yang baik akan menekan

mental lawan dan mengakibatkan sistem pertahanan lawan akan semakin

melemah dan dengan sendirinya akan mudah ditembus oleh lawan. Dalam

permainan olahraga apapun, kerjasama atau teamwork sangatlah dibutuhkan untuk

memenangkan suatu pertandingan. Menurut Jaya. A (2008: 59) kontrol bola

merupakan kunci sukses dalam suatu penyerangan. Umpan-umpan bola serta

kerjasama antar pemain dalam setiap tim merupakan element yang sangat penting

dalam penyerangan. Pergerakan tanpa bola juga merupakan element penting

lainnya. Sedangkan, menurut Tenang, J. D (2008: 87) mengemukakan bahwa

dalam permainan olahraga apapun, kerja sama tim atau teamwork sangat penting

sehingga selalu diutamakan. Jadi, ketika sebuah tim ingin bermain dengan baik

atau ingin strategi serangannya berhasil diterapkan saat di lapangan/pertandingan,

maka selain teknik dasar yang harus dikuasai oleh semua pemain, teamwork atau

melakukan tendangan gawang.

Tak ada batasan untuk melakukan

back pass ke penjaga gawang

Sepak pojok di area corner

8. Pelanggaran:

Tidak ada batasan pelanggaran

Pemain yang diganjar kartu merah

tidak bisa diganti pemain lain

Kontak fisik diperbolehkan

untuk melakukan lemparan

gawang.

Sepak pojok di sudut corner

Hanya sekali melakukan

backpass ke penjaga gawang

8. Pelanggaran:

Ada batasan lima kali pelang-

garan

Pemain yang diganjar kartu

merah bisa diganti pemain lain

setelah 2 menit atau tim lawan

mencetak gol

Kontak fisik dilarang

Page 39: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kerjasama tim juga harus dilatih. Latihan kerjasama tim bisa dimaksimalkan saat

menjalani latihan dengan penerapan strategi serangan itu sendiri.

Menurut Jaya. A (2008: 72) dalam bukunya yang berjudul “futsal”

mengungkapkan perbedaan antara sepakbola dengan futsal dilihat dari segi pola

permainan dan pengaturan serangan sebagai berikut.

Perbedaaan yang mendasar antara sepakbola dengan futsal

yakni dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan. Pola

permainan sepakbola cenderung didominasi dribling dan

passing, sedangkan untuk pola permainan futsal banyak

didominasi permainan dari kaki ke kaki (lebih banyak passing),

maksudnya ialah, pengaturan dalam bertahan dan menyerang

lebih banyak dilakukan dengan umpan-umpan pendek. Dengan

pola seperti ini skill dan kekompakan tim terutama dalam

mengolah bola, mengumpan, dan menyerang ke daerah lawan

sangat diperlukan. Di dalam permainan futsal jarang sekali

diterapkan umpan-umpan panjang, mengingat lapangan yang

kecil dan ruang gerak yang sempit, disamping itu tidak akan

mencerminkan permainan yang baik. Tentunya suatu tim futsal

akan lebih memilih bermain dengan cara taktis, efisien dan

efektif daripada menerapkan pola permainan yang menyita

energi.

Selain itu Luxbacher (1998: 102), menyatakan bahwa dua strategi

serangan yang penting adalah operan give and go dan dukungan. Give and go

sering kita dengar dengan istilah lain yaitu ”wallpass” atau ”one-two”. Sedangkan

dukungan merupakan upaya rekan se-tim menempatkan diri mereka untuk

membentuk sudut yang lebar terhadap teman yang membawa bola diantara

penjagaan lawan, tujuannya adalah untuk memudahkan teman yang membawa

bola passing ke pemain dukungan atau menyulitkan upaya penjagaan lawan

terhadap serangan kita. Dukungan juga merupakan upaya membuka ruang untuk

melakukan tembakkan ke arah gawang.

Page 40: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1) Operan Give and Go (One-two/Wallpass)

X X’ X

Ket: = Lari Y

= Umpan

Gambar 2.2 Operan Give and Go.

(Sumber: Luxbacher, 1998: 104)

Situasi serangan yang menguntungkan terjadi saat dua penyerang

melawan satu pemain bertahan (2 Vs 1), maka strategi operan give and go

merupakan strategi utama yang efektif untuk digunakan.

2) Dukungan Dalam Serangan

Y

Ket: = Lari/menggiring

= Umpan

X

Z

Gambar 2.3 Dukungan dalam Serangan

(Sumber: Luxbacher, 1998: 104)

Merupakan hal yang penting bagi penyerang pertama untuk memiliki

beberapa pilihan, pertama mengoper kepada teman yang posisinya tidak terjaga,

kedua, mendapatkan ruang tembak untuk shooting ke arah gawang. Untuk

memberikan dukungan yang memadai kepada teman yang membawa bola atau

dalam hal ini penyerang, maka tergantung pada beberapa faktor: (a) jumlah

pemain pendukung; (b) sudut dukungan (c) jarak dukungan.

Page 41: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Selain itu terdapat lagi strategi untuk melakukan serangan yakni,

tembakan spekulasi, umpan terobosan dan pergerakan posisi pemain

3) Tembakan Spekulasi

x

X gawang

Ket: = menggiring x

= tembakan

Gambar 2.4 Tembakan spekulasi

(Sumber: Luxbacher, 1998: 104)

Dalam melakukan tembakan spekulasi, penyerang yang akan melakukan

tembakan harus mengetahui adanya celah/ruang tembakan. Karena lapangan

permainan futsal yang sempit, maka ada beberapa faktor yang memungkinkan

untuk membuka daerah pertahanan, antara lain yaitu: (a) pemain dukungan harus

membuka di sisi lebar lapangan; (b) pemain dukungan bergerak silang untuk

mengacaukan penjagaan dari pemain bertahan lawan.

4) Umpan Terobosan

X

X

X’

Gambar 2.5. Umpan Terobosan

(Sumber: Luxbacher, 1998: 105)

Futsal tidak mengenal istilah offside. Offside adalah suatu keadaan

ketika bola di umpan ke pemain yang melakukan serangan, tetapi dia berada di

belakang pemain bertahan lawan. Jadi, umpan terobosan dalam futsal merupakan

strategi yang efisien saat melakukan penyerangan.

Page 42: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5) Pergerakan Posisi Pemain

Semua pemain futsal harus bisa bertahan sekaligus menyerang, jadi

ketika permainan berlangsung tidak menuntut kemungkinan pemain bertahan

akan banyak mencetak gol sedangkan pemain depan sering berada di daerah

pertahanan. Hal ini merupakan bentuk strategi/strategi serangan dan hal ini bisa

disiasati dengan pergerakan posisi pemain.

Luxbacher (1998: 102) menyatakan bahwa permainan individual yang

luar biasa terkadang menghasilkan gol yang spektakuler, namun strategi serangan

yang sukses adalah hasil dari koordinasi usaha dari dua pemain atau lebih.

c. Komponen Strategi Serangan Futsal

Ada beberapa aspek dasar yang menjadi element atau komponen dari

pola penyerangan, menurut Jaya. A (2008: 72) diantaranya adalah Penguasaan

terhadap bola, komposisi pemain, dan pola formasi permainan futsal.

Penguasaan terhadap bola meliputi latihan dribbling dan kontrol.

Penguasaan bola/kontrol bisa dilatih dengan memfokuskan pada kekuatan dan

kelincahan dalam pergerakan kaki.

Komposisi pemain dalam permainan futsal harus diperhatikan oleh

seorang pelatih. Pelatih tersebut harus bisa mencermati skill tiap-tiap pemainnya

dalam hal pengusaan bola, pengaturan serangan dan menyerang. Jaya. A (2008:

72) mengungkapkan bahwa lebih efisien dan efektif jika menempatkan pemain

yang memiliki model pergerakan kaki yang rapat sebagai pemain bertahan dan

sebaliknya tipe pergerakan kaki yang panjang lebih bisa dimanfaatkan sebagai

penyerang. Komposisi pemain juga termasuk skill dan teknik yang harus dimiliki

Page 43: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

oleh seorang pemain. Ada beberapa macam skill dan teknik dasar yang harus

dimiliki seorang pemain futsal jika ingin bermain futsal dengan baik, menurut

Jaya. A (2008: 62-67), yaitu:

(1) Menendang (kicking), yang meliputi; (a) Menendang

dengan kaki bagian dalam; (b) Menendang dengan punggung

bagian dalam; (c) Menendang dengan punggung kaki. (2)

Menerima/menghentikan bola/control, yang meliputi; (a)

kontrol bola dengan kaki bagian dalam, (b) kontrol bola

dengan punggung kaki, (c) kontrol bola dengan telapak kaki,

(d) kontrol bola dengan paha, (e) kontrol bola dengan dada. (3)

Menggiring Bola (dribbling), meliputi (a) menggiring dengan

kaki bagian dalam, (b) menggiring dengan kaki bagian luar, (c)

menggiring dengan punggung kaki. (4) Menyundul Bola

(heading). (5) Tendangan ke Dalam (kick in. (6) Merampas

bola (tackling). (7) Penjagaan gawang (goal keeper).

Sedangkan menurut Tenang, J. D (2008: 69-85) juga memaparkan skill

dan teknik yang harus dimiliki oleh pemain futsal jika ingin bermain futsal dengan

baik, yaitu: (1) Mengontrol dan menggiring bola, (2) Menendang (kicking), (3)

Mengoper bola (passing), (4) shooting, dan (5) menyundul (heading). Secara

umum, semua skill dan teknik yang telah dijabarkan sebelumnya baik dari Jaya. A

maupun Tenang, J. D kurang lebih sama, hanya saja Jaya. A menambahkan teknik

penjagaan gawang. Semua skill dan tenik tersebut menjadi bahan latihan pemain

untuk dapat bermain futsal dengan lebih baik, akan tetapi tidak semuanya harus

dikuasai, karena akan membutuhkan latihan yang cukup lama. Dalam melakukan

strategi serangan futsal, maka pemain harus terlebih dahulu bisa menguasai

teknik-teknik dasar dalam permainan futsal. Teknik yang bagus dan benar akan

menunjang keberhasilan strategi yang diterapkan. Berikut akan dijabarkan tentang

komponen-komponen yang ada dalam strategi serangan futsal, bagian pertama

tentang penguasan terhadap bola (kontrol dan dribbling) dan diikuti oleh teknik

dasar lainnya seperti shooting dan heading (menyundul).

Page 44: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1) Menerima bola dengan kaki bagian dalam.

, Gambar 2.6 Cara menerima dengan kaki bagian dalam

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 95)

Menerima bola bertujuan untuk mengatur tempo permainan,

mengalihkan laju permainan dan mempermudah untuk passing. Analisis geraknya

sebagai berikut:

(a) Posisi badan segaris dengan datangnya bola, (b) Kaki

tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekuk, (c)

Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian

dalam kaki dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola,

(d) Bola menyentuh kaki persis di bagian dalam, (e) Kaki

penghenti bersama bola berhenti di bawah badan (terkuasai).

(Jaya. A, 2008: 65)

2) Menghentikan bola dengan punggung kaki.

Gambar 2.7 Cara menghentikan bola dengan punggung kaki

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 11)

Cara menghentikan bola dengan punggung kaki biasanya digunakan

untuk mempermudah membelokkan arah bola (open control). Berikut analisis

gerakannya:

Page 45: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

(a) Posisi badan menghadap datangnya bola, (b) Kaki tumpu

berada pada garis datangya bola dengan lutut sedikit ditekuk,

(c) Kaki penghenti diangkat sedikit dan dijulurkan sedikit ke

depan menjemput datangnya bola, (d) Bola menyentuh kaki

persis di punggung kaki (Jaya. A, 2008: 65).

3) Menghentikan bola dengan telapak kaki.

Gambar 2.8 Cara menghentikan bola dengan telapak kaki

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 10)

Menghentikan bola dengan telapak kaki dilakukan jika pemain ingin

menguasai bola secara utuh/sepenuhnya, karena hasil dari control dengan telapak

kaki ini bola akan diam. Berikut analisis gerakannya:

(a) Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola, (b) Kaki

tumpu berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit

ditekuk, (c) Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak

kaki dijulurkan menghadap ke sasaran, (d) Pada saat bola

masuk ke kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti di

depan badan (Jaya. A, 2008: 65).

Page 46: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

4) Menghentikan bola dengan paha.

Gambar 2.9 Cara menghentikan bola dengan paha

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 9)

Menghentikan bola dengan paha dilakukan apabila bola umpan berada di

udara, dan ketinggian bola kurang lebih di sekitar pinggul pemain. Berikut analisi

gerakannya:

(a) Posisi badan menghadap datangnya bola, (b) Kaki tumpu

berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk,

(c) Paha diangkat tegak lurus dengan badan ditekuk tegak lurus

dengan paha, (d) Bola mengenai paha tepat pad tengah-tengah

paha antara lutut dan pangkal paha (Jaya. A, 2008:65).

5) Menghentikan bola dengan dada.

Gambar 2.10 Cara menghentikan bola dengan dada

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 12)

Menghentikan bola dengan paha dilakukan apabila bola umpan berada di

udara, namun ketinggian bola mencapai di atas kepala pemain. Berikut analisi

gerakannya:

Page 47: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(a) Posisi badan menghadap datangnya bola, (b) Kedua kaki

dibuka selebar bahu dengan kedua lutut sedikit ditekuk, (c)

Dada sedikit dibusungkan ke depan menghadap arah datangnya

bola, (d) Perkenaan bola pada dada tepat di tengah-tengah dada

(Jaya. A, 2008: 65).

6) Menggiring Bola (dribbling)

Jaya. A (2008: 66) Menggiring bola adalah menendang bola terputus-

putus atau pelan-pelan. Menggiring bola bertujuan untuk mengatur alur bola, dan

melewati lawan. Sedangkan untuk mengatur alur serangan, menggiring yang

paling efektif adalah menggiring dengan kaki bagian luar atau punggung kaki atau

istilah lain dalam sepakbola adalah menggiring dengan cara ”kura-kura”.

Gambar 2.11 Cara menggiring bola ”kura-kura”

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 29)

7) Menendang dengan kaki bagian dalam/sisi dalam sepatu

Gambar 2.12 Cara menendang dengan kaki bagian dalam

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 92)

Page 48: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pada umumnya menendang dengan kaki bagian dalam digunakan untuk

mengoper jarak pendek (short passing). Analisis gerakannya adalah sebagai

berikut:

(a) Badan menghadap sasaran di belakang bola, kaki tumpu

berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk, (b) Kaki tendang

ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai

bola, (c) Perkenaan kaki pada bola tepat pada mata kaki dan

tepat di tengah-tengah bola, (d) Setelah menendang kaki tetap

mengayun ke depan mengikuti arah bola (Jaya. A, 2008: 62).

8) Menendang dengan punggung bagian dalam.

Gambar 2.13 Cara menendang dengan punggung bagian dalam

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 90)

Teknik menendang dengan punggung kaki bagian dalam digunakan

untuk mengoper jarak jauh (long pass). Analisis gerakkannya sebagai berikut:

(a) Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong. Kaki

tumpu diletakkan di samping bola, (b) Kaki tendang ditarik ke

belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.

Perkenaan kaki pada bola tepat di punggung kaki bagian dalam

dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai

bola, pergelangan kaki ditegangkan, (c) Setelah menendang

kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola (Jaya. A,

2008: 63).

Page 49: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

9) Menendang dengan punggung kaki.

Gambar 2.14 Cara menendang dengan punggung kaki

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 89)

Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk

menembak ke gawang (shooting at the goal). Bola berada saat di uadara. Analisis

gerakkannya adalah sebagai berikut.

(a) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki

tumpu diletakkan disampung bola dengan ujung kaki

menghadap ke sasaran, dan lutut sedikit ditekuk, (b) Kaki

tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki

menghadap ke sasaran, (c) Kaki tendang tarik ke belakang dan

ayunkan ke depan. Perkenaan kaki pada bola tepat pada

punggung kaki penuh dan tepat pada tengah tengah bola.

Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti

arah bola (Jaya. A, 2008:63).

10) Menyundul Bola (heading)

Tujuan menyundul bola dalam permainan sepakbola sama dengan tujuan

dalam futsal yaitu untuk mengoper, mencetak gol dan mematahkan serangan

lawan/membuang bola. Secara teknis, menyundul bola dapat dilakukan dengan

berdiri maupun meloncat.

Page 50: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 2.15 Cara menyundul bola

(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 42-43)

Selanjutnya akan dijabarkan mengenai komponen yang ketiga yakni

pola formasi permainan futsal versi Tenang, J. D (2008: 88) yang dapat

dijabarkan sebagai berikut.

Formasi (Sistem 2-2)

Sistem ini memiliki ciri dengan dua pemain di area pertahanan dan dua

pemain di area penyerangan. Sistem ini sangat sederhana dan pemain tidak perlu

lagi banyak bergerak. Dua pemain belakang bertugas mengamankan area

pertahanan, sementara dua pemain di depan bertugas menyerang.

Gambar 2. 16 Formasi 2-2

(Sumber gambar: Tenang, J. D, 2008: 87)

Formasi (Sistem 3-1)

Sistem 3-1 memudahkan melakukan serangan dengan lebih vaiatif. di

depan penjaga gawang ada tiga orang pemain bertahan, dua pemain kanan dan kiri

menempati posisi sayap sedangkan satu di tengah fokus di area pertahanan.

Page 51: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Sistem ini menuntut banyak pergerakan dari pemain dalam penguasaan

bola. Terutama saat melakukan variasi serangan.

Gambar 2. 17 Formasi 3-1

(Sumber gambar: Tenang, J. D, 2008: 87)

Formasi (Sistem 4-0)

Sistem ini memungkinkan permainan menjadi sangat rapat dan ketat

sehingga sulit bagi lawan untuk bergerak dengan leluasa saat menyerang atau

bertahan.

Gambar 2. 18 Formasi 4-0

(Sumber gambar: Tenang, J. D, 2008: 87)

d. Prinsip Dasar Strategi Serangan

Jaya. A, (2008: 62) dalam bukunya yang berjudul ”futsal” mengungkapkan

sebagai berikut. ”Untuk dapat bermain futsal dengan baik seorang pemain harus

dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang

bola tapi juga diperlukan keahlian dalam menguasai atau mengontrol bola”.

Kontrol bola merupakan kunci sukses dalam suatu penyerangan. Umpan-umpan

bola diikuti dengan kerjasama tim yang bagus merupakan hal yang terpenting

dalam strategi serangan. Pergerakan tanpa bola juga memegang peranan saat

strategi dijalankan di lapangan. Variasi umpan yang cenderung bervariasi akan

Page 52: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menunjang penerapan strategi serangan, karena akan tidak mudah membaca arah

serangan yang akan diterapkan. Mengutip saran dari Jaya. A, (2008: 59) yang ada

hubungannya dengan prinsip dasar strategi serangan yang menyatakan ”janganlah

bermain terlalu kaku, gunakan imajinasi, spontanitas, skill, dan kreativitas”.

Kutipan tersebut merupakan usaha tim dalam taktik serangan saat dalam situasi

permainan, bukan pada strategi serangannya. Strategi dan taktik sepintas terlihat

sama, namun strategi dan taktik itu berbeda. Menurut Harsono (2004: 72)

menyatakan bahwa strategi mengacu kepada konsep umum dalam mengorganisasi

latihan atau pertandingan bagi atlet atau tim dalam persiapan menghadapi suatu

pertandingan akbar, sedangkan taktik merupakan bagian intrinsik dari kerangka

umum suatu strategi (saat action). Pengertian strategi menurut Depdiknas (2005:

1092) menyatakan bahwa strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus, sedangkan taktik menurut Depdiknas (2005:

1125) adalah rencana atau tindakan yang bersistem untuk mencapai tujuan;

pelaksanaan strategi; siasat. Pengertian strategi menurut wikipedia (2009) yang

menyatakan bahwa strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan

dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam

kurun waktu tertentu. Jika diambil sebuah sintesis maka pengertian strategi adalah

rencana kegiatan dalam mengorganisasi latihan (perencanaan) untuk mencapai

sasaran khusus atau persiapan untuk menghadapi pertandingan akbar dalam kurun

waktu tertentu, sedangkan taktik adalah rencana bersistem untuk mencapai

pelaksanaan strategi atau siasat.

Page 53: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 2.2 Perbedaan Antara Strategi dan Taktik

Konsep Pembeda Strategi Taktik

1. Ruang lingkup Hal-hal yang luas (umum). Hal yang lebih sempit (khusus).

2. Waktu pelaksanaan Jauh sebelum bertanding (lama),

saat latihan.

Saat bertanding (singkat)

3. Bahasan Lebih dari satu topik dalam men-

gidentifikasi faktor pendukung.

Fokus pada satu topik yang

akan dirubah dari strategi.

4. Perencanaan Perencanaan ada di awal. Perencanaan lanjutan, setelah

melihat kondisi di lapangan.

Jadi, model latihan serangan yang dikembangkan oleh peneliti masuk

dalam kategori strategi, karena beberapa alasan pertimbangannya sebagai berikut:

(1) Model-model latihan serangan yang dikembangkan akan diaplikasikan melalui

kegiatan latihan yang tidak hanya sekali latihan kemudian tim bisa menerapkan di

lapangan (butuh waktu lama, tergantung intensitas dan kualitas latihan), (2)

bahasan model serangan yang dikembangkan meliputi perencanaan awal pola

formasi permainan tim (skema) dan pemilihan komposisi pemain (menurut skill

dan teknik), (3) Pola serangan yang dikembangkan merupakan perencanaan awal

tim dalam menyiasati suatu pertandingan.

e. Kondisi Fisik Futsal

Permainan futsal tidak hanya menguasai teknik dasar saja tetapi juga

diperlukan kondisi fisik yang baik dalam melakukannya. Olahraga futsal

merupakan olahraga yang mengerahkan kemampuan fisik yang tinggi

dikarenakan gerakan-gerakannya sangat kompleks, sehingga menuntut kerja dari

berbagai sistem yang terkait dengan fisik akan lebih berat. Ditinjau dari

karakteristik geraknya yang membutuhkan koordinasi antara berbagai komponen

fisik, maka tuntutan kondisi fisik yang baik akan sangat mendukung. Harsono

Page 54: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

(1988: 153) “Jadi, sebelum diterjunkan ke dalam gelanggang pertandingan,

seorang atlet harus sudah berada dalam suatu kondisi fisik dan tingkatan fitnes

yang baik untuk menghadapi intesitas kerja dan segala macam stress yang bakal

dihadapinya dalam petandingan.” Komponen kondisi fisik dalam futsal terdiri

dari daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelenturan, kelincahan, daya ledak,

ketepatan, koordinasi, keseimbangan dan reaksi (Lhaksana. J 2012: 17). Dari

sepuluh komponen fisik tersebut tidak seluruhnya harus dimiliki secara baik. Ada

komponen yang menjadi pelengkap dari komponen yang lain. Melihat dari

karakteristik cabang olahraga futsal dapat disimpulkan bahwa komponen yang

harus lebih dominan dimiliki pemain futsal adalah daya tahan, kekuatan,

kecepatan, dan tentunya tanpa minggalkan komponen fisik lain, yang akan

dijabarkan sebagai berikut:

1) Daya tahan (endurance)

Daya tahan ini diperlukan untuk memberikan kemampuan dalam

melakukan aktivitas yang relatif lama tanpa merasa lelah yang berlebihan

baik itu dalam kinerja otot (daya tahan lokal) maupun kinerja jantung (daya

tahan umum). Seperti yang diungkapkan Harsono (1988: 155) mengenai

pengertian daya tahan adalah kemampuan bekerja (atau berlatih) dalam waktu

yang lama.

2) Kekuatan (strength)

Kekuatan ini komponen fisik yang sangat diperlukan untuk kita

bekerja (beraktivitas) ataupun berolahraga baik itu dalam waktu yang lama

atau dalam waktu yang singkat, dan juga dengan kekutan otot ini kita dapat

melakukan serangkaian gerakan dalam menghadapi beban yang sedikit

Page 55: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

maupun yang berat, dengan kata lain kekuatan otot menurut Hidayat. I (1997:

62) adalah kemampuan otot untuk melawan beban (load) atau tahanan

(resistence).

3) Kecepatan (Speed)

Kecepatan adalah: “kemampuan untuk menempuh jarak tertentu

terutama jarak pendek, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya” (Sajoto,

1988: 54). Kecepatan dipengaruhi oleh waktu reaksi, yaitu waktu mulai

mendengarkan aba-aba sampai gerakan pertama dilakukan, maupun waktu

gerak, yaitu waktu dipakai untuk menempuh jarak. Waktu reaksi tergantung

pada rangsangan syaraf pendengaran dan syaraf perintah.

Dengan demikian seluruh aspek fisik dalam olahraga sangat dibutuhkan

dalam olahraga futsal. Namun pemanfaatan dari berbagai aspek fisik tersebutakan

berbeda dengan cabang olahraga yang lain. Pemakaian kondisi fisik baik

intensitas maupun frekuensinya akan bergantung pada karakteristik kecabangan

olahraga yang terkait. Sehingga pemberian latihan kondisi fisik berbagai cabang

olahraga dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya.

Landasan dasar pembinaan prestasi akan selalu mengarah pada

pembinaan kedua aspek tersebut, yaitu aspek teknik maupun aspek fisik. Kedua

aspek tersebut merupakan bagian fundamental dalam pembinaan prestasi.

Page 56: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Latihan

a. Definisi Latihan

Harsono (1988: 32), Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih

yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah

beban latihan serta intensitas latihannya.

Pate, dkk (1993: 317), menyatakan bahwa latihan dapat didefinisikan

sebagai peran serta yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas

fungsional fisik dan daya tahan latihan. Latihan menuntun timbulnya perubahan

dalam jaringan dan sistem, perubahan yang berkaitan dengan perkembangan

kemampuan dalam berolahraga.

Setelah beberapa pendapat yang diungkapkan, dapat ditarik sebuah

kesimpulan tentang arti dan pengertian dari latihan yaitu suatu proses kerja yang

dilakukan secara terus-menerus, berkesinambungan, dan dalam waktu yang cukup

panjang, dilakukan secara tepat dan berulang-ulang dengan tujuan meningkatkan

kesegaran dan kebugaran jasmani. Oleh karena itu, latihan bukanlah upaya untuk

menjadikan sempurna akan tetapi latihan adalah usaha untuk menjadikan

permanen.

b. Prinsip latihan

Prinsip-prinsip latihan yang diumgkapkan oleh Bompa (dalam

Budiwanto 2004: 13) adalah sebagai berikut: Prinsip beban bertambah (overload),

prinsip spesialisasi (specialization), prinsip perorangan (individualization), prinsip

variasi (variety), prinsip beban meningkat bertahap (progressive increase of load),

prinsip perkembangan multilateral (multilateral development), prinsip pulih asal

(recovery), prinsip reversibilitas (reversibility), menghindari beban latihan

Page 57: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

berlebih (overtraining), prinsip melampaui batas latihan (the abuse of training),

prinsip aktif partisipasi dalam latihan, prinsip proses latihan menggunakan model.

Latihan olahraga merupakan suatu latihan dalam upaya untuk

meningkatkan fungsi sistem organ tubuh agar mampu memenuhi kebutuhan tubuh

secara optimal ketika berolahraga. Agar latihan olahraga mencapai hasil yang

maksimal, harus memiliki prinsip latihan. Menurut Fox, Bowers & Foss 1993:

288 , prinsip dasar dalam program latihan adalah mengetahui sistem energi utama

yang dipakai untuk melakukan suatu aktivitas dan melalui prinsip beban berlebih

(overload) untuk menyusun satu program latihan yang akan mengembangkan sis-

tem energi yang bersifat khusus pada cabang olahraga.

Adapun prinsip-prinsip latihan yang secara umum diperhatikan adalah

sebagai berikut:

1) Prinsip Kekhususan (Specificty)

Untuk mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan latihan harus

bersifat khusus, yaitu khusus mengembangkan kemampuan tubuh sesuai dengan

tuntutan dalam cabang olahraga yang akan dikembangkan. Kekhususan dalam hal

ini adalah spesifik terhadap sistem energi utama, spesifik terhadap kelompok otot

yang dilatih, pola gerakan, sudut sendi dan jenis kontraksi otot.

Menurut Bompa (1994: 34) bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan

dalam prinsip kekhususan yaitu: (1) melakukan latihan-latihan khusus sesuai

dengan karakteristik cabang olahraga, (2) melakukan latihan untuk mengem-

bangkan kemampuan biomotorik khusus dalam olahraga. Program latihan yang

dilakukan harus bersifat khusus, disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai

Page 58: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dalam cabang olahraga. Berikut ini dapat dilihat tabel-2.3 berbagai cabang

olahraga, aktivitas dan sistem energi utama (predominant energy system).

Tabel 2.3 Berbagai Cabang Olahraga dan Sistem Energi Utama (Fox, Bower

& Foss, 1993: 290) Sports or

Sports Activity

% Emphasis by Energi System

ATP-PC and

Lactic Acid

Lactic Acid-

Oxygen

Oxygen

1. Baseball

2. Basketball

3. Fencing

4. Field hockey

5. Football

6. Golf

7. Gymnastics

8. Ice hockey

A. Forward, defense

B. Goalie

9. La Crosse

A. Goalie defense, attacker

B. Midfielders, man-down

10. Rowing

11. Skiing

A. Slalom, jumping

B. Downhill

C. Cross-country

D. Recreational

12. Soccer

A. Goalie, wings, strikers

B. Halfbacks or link men

13. Swimming and diving

A. Diving

B. 50 m

C. 100 m

D. 200 m

E. 400 m

F. 1500 m, 1650 yd

14. Tennis

15. Track and field

A. 100, 200 m

B. Field events

C. 400 m

D. 800 m

E. 1500 m (mile)

F. 3000 m (2 mile)

G. 5000 m (3 mile)

H. 10.000 m (6 mile)

I. Marathon

16. Volleyball

17. Wrestling

80

60

90

50

90

95

80

60

90

50

60

20

80

50

5

20

60

60

98

90

80

30

20

10

70

95-98

95-98

80

30

20-30

10

10

5

negligible

80

90

15

20

10

20

10

5

15

20

5

20

20

30

15

30

10

40

30

20

2

5

15

65

40

20

20

2-5

2-5

15

65

20-30

20

20

15

5

5

5

5

20

30

5

20

5

30

20

50

5

20

85

40

10

20

5

5

5

40

70

10

5

5

40-60

70

70

80

95

15

5

Page 59: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Prinsip Beban-Lebih (The Overload Priciples)

Prinsip beban lebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada pem-

bebanan latihan yang lebih berat daripada yang mampu dilakukan oleh atlet

(Hadisasmita & Syarifuddin, 1996: 131) Atlet harus selalu berusaha berlatih

dengan beban yang lebih berat daripada yang mampu dilakukan saat itu, artinya

berlatih dengan beban yang berada diatas ambang rangsang. Kalau beban latihan

terlalu ringan (dibawah ambang rangsang), walaupun latihan sampai lelah, beru-

lang-ulang dan dengan waktu yang lama, peningkatan prestasi tidak mungkin

tercapai.

Meskipun beban latihan harus berat, beban tersebut harus masih berada

dalam batas-batas kemampuan atlet untuk mengatasinya. Kalau bebannya terlalu

berat, maka perkembangan pun tidak akan mungkin karena tubuh tidak akan dapat

memberikan reaksi terhadap beban latihan yang terlalu berat tersebut. Hal ini juga

bisa mengakibatkan cedera.

Pemberian beban dimaksud agar tubuh beradaptasi dengan beban yang

diberikan tersebut, jika itu sudah terjadi maka beban harus terus ditambah sedikit

demi sedikit untuk meningkatkan kemungkinan perkembangan kemampuan

tubuh. Penggunaan beban secara overload akan merangsang penyesuaian

fisiologis dalam tubuh, sehingga peningkatan prestasi terus-menerus hanya dapat

dicapai dengan peningkatan beban latihan (Bompa,1994: 44). Untuk mendapatkan

efek latihan yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban dari aktivi-

tas sehari-hari. Beban yang diberikan mendekati maksimal hingga maksimal

(Brook & Fahey, 1984: 84).

Page 60: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Fox, Bower & Foss (1993: 296) menyatakan bahwa, patokan untuk faktor-

faktor yang terlibat dalam prinsip overload yang diterapkan dalam program

latihan anaerob (sprint) untuk nomor-nomor lari disajikan dalam table 2.4, sebagai

berikut:

Tabel 2.4 Patokan Untuk Memperkirakan Intensitas, Frekuensi, Tenggang

Waktu dan Jarak Bagi Program Latihan Lari Aerobic dan An-

aerobic (Fox, Bower & Foss, 1993: 296)

Training factor Aerobic training Anaerobic training

Intensity

Frequency

Sessions per day

Duration

Distance/workout

Heart rate = 80 to 90 % of

HRR

4-5 days per week

One

12-16 weeks

3-5 miles

Heart rate = 180 beats per

minute to greater

3 day per week

One

8-10 weeks

1 1/2 – 2 miles

3) Prinsip Beban Bertambah (The Prinsiples of Progresive)

Beban latihan adalah sejumlah intensitas, volume, durasi dan frekuensi

dari suatu aktivitas yang harus dijalani oleh atlet dalam jangka waktu tertentu

untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari sistem organ tubuhnya agar

mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan latihan

(Nala, 1998: 34).

Peningkatan pemberian beban hendaknya dilakukan secara progresif dan

bertahap. Progresif artinya beban latihan selalu meningkat, dari awal sampai akhir

latihan. Peningkatan berat beban dilakukan tidak sekaligus, tetapi bertahap. Di-

awali dengan beban rendah dan dilanjutkan ke beban yang semakin tinggi, bukan

sebaliknya pada awal latihan diberikan beban berat, kemudian makin lama beban

latihanya semakin ringan. Menurut Nala (1998: 34) bahwa yang dimaksudkan

dengan beban latihan tidaklah selalu pengertiannya kuantitatif, tetapi mencakup

kuantitatif dan kualitatif. Beban latihan yang bersifat kuantitatif ini, beban lati-

Page 61: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

hannya dapat berupa berat beban yang harus diangkat, banyaknya repetisi, set,

lama istirahat per set, kecepatan, frekuensi perminggu dan sebagainya. Bagi atlet

cabang olahraga yang lain tentu beban latihannya akan berbeda, sebab tujuan lati-

hannya berbeda.

4) Prinsip Individualitas (The Prinsiples of Individuality)

Pada prinsipnya masing-masing individu berbeda satu dengan yang lain.

Dalam latihan setiap individu juga berbeda kemampuannya, manfaat latihan akan

lebih berarti jika program latihan tersebut direncanakan dan dilaksanakan ber-

dasarkan karakteristik dan kondisi individu atlet. Oleh karena itu faktor-faktor

karakteristik individu atlet harus dipertimbangkan untuk menyusun program

latihan. Berkaitan dengan hal ini Harsono (1988: 112-113) mengemukakan bah-

wa: faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, bentuk tubuh, kedewasaan, latar

belakang pendidikan, lamanya berlatih, tingkat kesegaran jasmaninya, ciri-ciri

psikologisnya, semua itu harus ikut dipertimbangkan dalam menyusun program

latihan.

Latihan yang dilakukan harus direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan

karakteristik dan kondisi individu atlet. Program latihan yang disusun dan pem-

bebanan yang diberikan dalam latihan harus sesuai dengan kondisi tiap-tiap indi-

vidu.

5) Prinsip Reversibelitas (The Prinsiples of Reversibility)

Kemampuan fisik yang dimiliki seseorang tidak menetap, tetapi dapat

berubah sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Keaktifan seseorang melakukan

latihan atau kegiatan fisik dapat meningkatkan kemampuan fisik, sebaliknya

ketidakaktifan atau tanpa latihan akan menimbulkan kemunduran kemampuan

Page 62: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

fisik. Menurut Soekarman (1987: 60) bahwa, setiap hasil latihan kalau tidak di-

pelihara akan kembali keadaan semula. Berdasarkan prinsip ini, latihan fisik harus

secara teratur dan kontinyu.

Prinsip ini harus dipegang oleh pelatih maupun atlet. Latihan yang teratur

dan kontinyu akan membawa tubuh untuk dapat segera menyesuaikan diri pada

situasi latihan. Adaptasi tubuh terhadap situasi latihan ini, maka kemampuan

tubuh dapat meningkat sesuai dengan rangsangan yang diberikan.

c. Model Latihan Strategi Serangan

Sesuai dengan prinsip dasar strategi serangan futsal, maka untuk

membuat subuah model latihan strategi serangan futsal, diperlukan aspek-aspek

teknik dasar, yaitu antara lain menerima dan menghentikan bola (controling),

mengumpan (passing), membawa bola (dribbling), dan menendang (shooting),

wallpass, dukungan, umpan terobosan, dan pergerakan posisi pemain. Model

latihan harus dibuat semirip mugkin dengan kondisi saat di lapangan atau dibuat

semirip mungkin dengan kondisi permainan. Model latihan harus mempunyai

dasar sistem pola permainan (formasi), hal ini sesuai dengan pernyataan Tenang,

J. D (2008: 87) ”ada beberapa strategi yang digunakan untuk memenangi suatu

pertandingan, tetapi tetap mengacu pada tiga pola/sistem permainan, yakni sistem

(2-2), (4-0), atau (3-1).

Model latihan strategi serangan futsal harus disesuaikan dengan

kondisi/keadaan pemain dalam sebuah tim, dan harus benar-benar variatif dan

tidak monoton, karena makin banyak model latihan yang dikuasai oleh tim

tersebut maka akan semakin besar peluang tim untuk menghasilkan sebuah gol.

Page 63: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3. Tinjauan Aspek Belajar Gerak dan Perkembangan Gerak

Teori tentang belajar gerak akan sangat dibutuhkan dalam pembinaan

prestasi cabang olahraga. “Konsep belajar gerak adalah bagaimana individu

belajar tentang ketrampilan gerak dan factor-faktor yang mempengaruhi

penampilan fisik, yang dapat memberikan informasi penting terhadap guru

pendidikan jasmani, pelatih, dan perancang kurikulum, (Drowatzky 1981: 1).”

Seperti yang telah disebutkan bahwa diharapkan kepada para pelaku olahraga

hendaknya memahami tentang konsep belajar gerak. Dalam pelaksanaan latihan

seorang pelatih harus menyesuaikan dengan subyek yang dilatih, seorang guru

pendidikan jasmani juga harus menyesuaikan dengan yang diajar pada saat

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu sangat penting

menjadikan teori belajar gerak sebagai landasan utama dalam penerapan kegiatan

yang berhubungan dengan aktifitas fisik.

Pembinaan prestasi futsal akan juga dipengaruhi oleh teori belajar gerak.

Dalam olahraga futsal memerlukan aktifitas fisik yang cukup kompleks sehingga

teori penguasaan gerak membutuhkan perhatian yang cukup serius. Belajar gerak

merupakan langkah awal dalam pengusaan keterampilan yang berhubungan

dengan gerak tubuh. “Belajar gerak merupakan proses adaptasi dalam bentuk

gerak dan respon muscular yang dikembangkan, (Drowatzky 1981: 16).” Jadi

dapat disimpulkan bahwa adaptasi bentuk gerak dan respon muscular terhadap

karakteristik olahraga futsal akan sangat mendukung dalam pencapaian

penguasaan berbagai keterampilan dalam olahraga futsal.

Page 64: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

a. Konsep kemampuan gerak (motor ability)

Kajian tentang konsep kemampuan gerak yang relevan dengan aspek

gerak permainan futsal yaitu: respon gerak (motor response), pola gerak (motor

pattern), dan keterampilan gerak (motor skill). Implementasi dalam permainan

futsal adalah sebagai berikut:

1) Respon gerak (motor response)

Drowatzky (1981:16) menyimpulkan:

Tanggapan/respon gerak dapat ditempatkan ke dalam tiga

kategori: (a) pergerakan postural, untuk mengatur posisi badan

berkenaan dengan gravitasi; (b) lokomotor atau gerak

perpindahan memungkinkan seseorang untuk

memindah/menggerakkan tubuh/badan atau bagian-bagiannya

melalui ruang dan (c) manipulasi, memungkinkan seseorang

untuk belajar dan mengendalikan objek. Pola kontak

(manipulasi dari objek yang diam) telah dibedakan dari

penerimaan dan dorongan (manipulasi dari objek yang

bergerak).

Dalam permainan futsal tentu akan memanfaatkan 3 jenis respon gerak

yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri seperti tersebut di atas.

Keterampilan gerak dalam futsal tentu akan mengakomodasi dari tiga bentuk

respon gerak tersebut. Aktifitas fisik yang terdapat dalam futsal sudah menuntut

ke arah respon gerak yang lebih kompleks.

Dari kesimpulan respon gerak di atas terdiri-dari 3 respon gerakan yang

disimpulkan peneliti, yaitu:

(1). Gerakan postural adalah gerakan yang merupakan penyesuaian dari

tubuh menyeluruh untuk mengatur tubuh dalam merespon grafitasi

dan akselerasi, misalnya: posisi siap pemain saat akan menerima pass-

Page 65: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

ing dan posisi awal pemain saat akan melakukan shooting maupun

heading.

(2). Gerakan transport atau lokomotor gerakan yang dapat menjadikan

seseorang untuk menjelajah ruang, misalnya: gerakan pemain

melakukan dribbling.

(3). Gerakan manipulatif adalah respon gerak yang melibatkan benda ter-

tentu sebagai obyek yang dimanipulasi, misalnya: gerakan melakukan

shooting, dribling, passing dan heading.

2) Pola gerak (motor pattern)

Pola gerak adalah tanggapan umum dengan jenis dan penerapan pada

bidang aktivitas berbeda, yang digunakan untuk tujuan yang luas di dalam gerak

tubuh. ”Ketrampilan gerak adalah tanggapan gerak spesifik, yang terbatas dalam

variabilitas dan applicabilitas, yang mana dikembangkan untuk menghasilkan

pergerakan spesifik di dalam aktivitas tertentu, (Drowatzky 1981: 16).” Jadi dapat

disimpulkan bahwa pola gerak dari masing-masing individu akan sangat

mempengaruhi dalam penguasaan keterampilan bermain futsal karena penerapan

pola tersendiri harus dapat diterapkan pada aktifitas yang berbeda yang nantinya

akan menghasilkan keterampilan gerak yang dalam hal ini keterampilan bermain

futsal.

3) Keterampilan gerak (motor skill)

Keterampilan gerak dapat diklasifikasi dari berbagai sudut pandang yaitu

berdasarkan kecermatan gerakan, berdasarkan titik dan awal gerakan, berdasarkan

stabilitas lingkungan dan berdasarkan kompleksitas gerakan.

a) Klasifikasi gerak berdasarkan kecermatan gerakan

Page 66: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Ketrampilan gerak kasar (Gross Motor Skills)

”Gerak yang memerlukan interaksi dari banyak otot dengan aktivitas

badan/tubuh pada umumnya, seperti lari, menangkap, melemparkan dan

ketrampilan menggunakan raket, (Drowatzky 1981: 16).” Unsur-unsur

keterampilan gerak kasar yang juga terdapat dalam olahraga futsal yang

terdapat dalam teknik-teknik dasar maupun strategi permainan futsal

seperti passing, heading shooting, dribbling, dan the goalkeeper catching

and deflecting.

Keterampilan gerak halus (Fine Motor Skills)

”Ketrampilan gerak yang baik melibatkan otot yang kecil baik lengan

maupun kaki dan digunakan di dalam latihan terbatas, (Drowatzky

1981:16).” Keterampilan gerak halus ini lebih cenderung melibatkan

anggota ekstremitas gerak pada tubuh. Dalam olahraga futsal, peranan

ekstremitas anggota gerak tubuh sangat dominan sehingga membutuhkan

keterampilan gerak halus dalam penunjang keterampilan gerakanya.

b) Klasifikasi gerak berdasarkan titik dan awal gerakan

Drowatzky (1981: 16) menyimpulkan:

Gerak diskrit adalah peristiwa tunggal dengan suatu

permulaan dan akhir yang digambarkan secara jelas. Gerak

serial mempunyai suatu permulaan dan akhir yang terbatas

tetapi berkombinasi dengan beberapa gerakan individu yang

mengikuti satu sama lain dalam urutan yg cepat. Gerak

dengan peristiwa stimulus berlanjut (seperti menggiring bola)

dan perulangan, mendekati respon serupa yang berlanjut.

Dari sudut pandang bisa ditandai pada bagian mana merupakan awal

gerakan dan pada bagian mana merupakan akhir dari pada gerakan. Hal ini dapat

diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu:

Page 67: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(1). Keterampilan diskrit adalah keterampilan gerak yang dengan mudah

ditandai awal dan akhir dari gerakan, contohnya: gerakan passing bola,

haeding bola dan shooting bola.

(2). Keterampilan gerak serial adalah keterampilan gerak diskret yang

dilakukan berulang-ulang, contohnya: menggiring bola.

(3). Keterampilan kontinyu adalah keterampilan gerak yang merupakan

rangkaian gerakan yang dilakukan secara berlanjut, contoh pada

gerakan berenang. Pada cabang olahraga futsal, gerakannya termasuk

klasifikasi gerak diskrit dan serial sedangkan kontinyu tidak ada.

c) Klasifikasi gerak berdasarkan stabilitas lingkungan

Keterampilan gerak tertutup (close skill) adalah keterampilan gerak

yang dilakukan pada lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi,

dilakukan karena stimulus dari diri perilaku tanpa dipengaruhi stimulus

dari luar. Misalnya berjalan, berlari, melempar, melompat.

Keterampilan gerak terbuka (open skill) adalah keterampilan gerak

yang dilakukan dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah,

dilakukan selain karena dari dalam juga dipengaruhi oleh stimulus dari

luar.

Permainan futsal ditinjau dari klasifikasi gerak berdasarkan stabilitas

lingkungan termasuk keterampilan gerak terbuka (open skill) karena gerakan yang

ada pada futal ditimbulkan adanya stimulus dari dalam dan juga dipengaruhi

stimulus dari luar, misalnya pemain melakukan kick off maupun tendangan bebas

yang dipengaruhi stimulus dari luar yaitu peluit wasit dan posisi lawan.

Page 68: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

d) Klasifikasi gerak berdasarkan kompleksitas gerakan

Keterampilan gerak sederhana, adalah keterampilan gerak yang hanya

terdiri atas 1 atau 2 elemen gerak saja. Misanya menangkap bola,

melempar bola dan menendang bola.

Keterampilan gerak kompleks, adalah keterampilan gerak yang terdiri

atas elemen gerak yang dikoordinasikan menjadi satu rangkaian

gerakan. Misalnya menyemes bolavoli, menyundul bola, menembak ke

ring basket dan rangkaian gerak senam lantai

Permainan futsal ditinjau dari klasifikasi gerak berdasarkan kompleksitas

rangkaian gerakan termasuk keterampilan gerak kompleks karena gerakan dalam

futsal terdiri dari beberapa elemen gerakan. Misalnya pemain saat melakukan

heading, teknik dasar heading terdiri dari elemen gerak awalan, tolakan, sundulan,

dan pendaratan.

4) Respon fisik

”Suatu respon fisik mempunyai dua tahap, yaitu tahap persiapan/awalan dan

tahap penyelesaian, (Drowatzky 1981: 16).” Tahap-tahap dalam respon fisik

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Tahap persiapan/awalan

Seorang atlet akan mempersiapkan dirinya (posisi tubuhnya) apabila

akan melaksanakan suatu gerakan. Dalam hal ini adalah tahapan

awalan dari suatu pelaksanaan keterampilan. Dapat dicontohkan

secara nyata dalam futsal yaitu pada saat pemain futsal akan

melakukan heading dan shooting. Sikap ataupun gerakan awalan dari

gerakan tersebut merupakan tahapan persiapan dari respon fisik.

Page 69: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b) Tahap penyelesaian

Dapat dikategorikan masuk ke dalam tahap ini apabila seluruh

rangkaian gerakan dari suatu keterampilan olahraga telah dilakukan.

Dalam olahraga futsal dapat dicontohkan, yaitu pada saat pemain

setelah melakukan awalan loncatan melakukan sundulan terhadap bola

ke gawang lawan dan setelah itu melakukan gerakan pendaratan.

Sikap ataupun gerakan pelaksanaan dan akhir dari gerakan tersebut

merupakan tahap penyelesain dari respon fisik.

Berdasarkan beberapa teori dasar belajar gerak yang dikemukakan,

dapat disimpulkan bahwa pembinaan serta pemberian latihan untuk pengusaan

keterampilan bermain futsal harus berlandaskan pada teori tersebut. Hal ini

dikarenakan bahwa setiap individu akan melalui tahapan-tahapan belajar gerak

dalam jenjang kehidupannya. Tahapan ini akan dilewati untuk menuju pada

pembentukan gerakan yang akan semakin lebih baik pada masing-masing individu

disetiap urutan jenjang hidup. Oleh karena itu penerapannya sangat dibutuhkan

untuk pembelajaran maupun pembinaan khususnya pada usia dini.

Selanjutnya aplikasi dari teori untuk mengetahui penguasaan beberapa

komponen belajar gerak tersebut dalam pembinaan, baik pembinaan prestasi

maupun penguasaan keterampilan, pada tahap awal dapat dilakukan dengan

identifikasi keberbakatan (talent scouting). Hal ini sangat penting dilakukan

karena dapat digunakan untuk pengelompokan individu berdasarkan keberbakatan

yang dimiliki dalam dunia olahraga. Demikian pula manfaatnya terhadap

pembinaan prestasi olahraga futsal. Apabila seorang individu telah diketahui

Page 70: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

bahwa memiliki tingkat dominansi keberbakatan dalam futsal maka akan sangat

memudahkan dalam upaya pembinaan prestasi.

b. Komponen Gerak yang Efisien

Drowatzky (1981) mengemukakan suatu skema yang menggambarkan

komponen-komponen penting yang membentuk gerakan yang efisien yaitu terdiri

dari komponen fitness dan kemampuan gerak (fitness and motor abilities), ke-

mampuan mengindera (sensori abilities), dan proses-proses perceptual (perceptu-

al processes). Dalam permainan futsal komponen-komponen tersebut digam-

barkan dalam 3 lingkaran seperti dibawah ini.

KEBUGARAN DAN

KEMAMPUAN GERAK

Gambar 2. 19. Komponen-komponen dari gerakan yang efisien

Penglihatan

Kinestetis

Pendengaran

Sentuhan

Propriosepsi

Kesadaran tubuh

Persepsi Kedalaman

Konstansi

Rencana Gerak

Kesadaran spasial

Pemorosesan

informasi

Kesadaran temporal

Kekuatan

Ketahanan

Waktu Reaksi

Koordinasi

Keseimbangan

Kecepatan

Kelincahan

Fleksibilitas

Fleksibilitas

KEMAPUAN

SENSORI

PROSES

PERSEPTUAL GERAKAN

EFISIEN

Page 71: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c. Proses Belajar Gerak

Fase Belajar Gerak Menurut Fits dan Posner

1) Fase kognitif atau fase awal

Fase kognitif merupakan fase awal dalam belajar gerak keterampi-

lan. Pada fase kognitif pelajar berusaha memahami ide atau konsep gerakan

melalui mendengarkan penjelasan atau melihat contoh gerakan. Agar pelajar

benar-benar memahami tentang konsep gerakan yang diberikan guru atau

pelatih dalam memberikan contoh gerakan harus jelas dan intruksi verbal juga

harus jelas pula.

2) Fase asosiatif atau fase menengah

Dalam fase ini konsep gerak keterampilan yang difahami pada fase

kognitif kemudian dicoba untuk dilaksanakan dalam praktik. Konsep gerak

yang kemudian menjadi rencana gerak, yang ada di dalam fikiran dicoba

untuk dipraktikkan dalam wujud gerakan tubuh.

3) Fase otonom atau fase akhir

Fase ini merupakan puncak keterampilan gerak dimana pelajar

mampu melakukan gerakan keterampilan secara otonom dan otomatis. Fase

otonom ini dalam permainan futsal dicontohkan pada saat menggiring bola.

Berdasarkan beberapa teori dasar belajar gerak yang dikemukakan,

dapat disimpulkan bahwa pembinaan serta pemberian latihan untuk

pengusaan keterampilan bermain futsal harus berlandaskan pada teori terse-

but. Hal ini dikarenakan bahwa setiap individu akan melalui tahapan-tahapan

belajar motorik dalam jenjang kehidupannya. Tahapan ini akan dilewati untuk

menuju pada pembentukan gerakan yang akan semakin lebih baik pada mas-

Page 72: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

ing-masing individu disetiap urutan jenjang hidup. Oleh karena itu penera-

pannya sangat dibutuhkan untuk pembelajaran maupun pembinaan khususnya

pada usia dini.

d. Perkembangan Gerak

Perkembangan gerak manusia adalah komponen penting dalam

pemberian latihan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik

pertumbuhan serta perkembangan individu dapat di dasarkan pada pola-pola

gerak yang harus dilakukan oleh individu pada setiap rentang usia. Sehingga

di dapatkan suatu relevansi antara program yang dilaksanakan dengan tujuan

yang ingin di capai. pembinaan prestasi cabang olahraga futsal ditinjau dari

karakteristik pertumbuhan dan perkembangan individu merupakan hal yang

sangat fundamental sehingga wajib diperhatikan oleh para praktisi olahraga,

baik tenaga pengajar, penyusun program, maupun pelatih. Kemudian untuk

menyesuaikan pemberian latihan maka dikelompokkan berdasarkan rentang

usia yang didasarkan pada aktifitas-aktifitas fisik yang diperlukan.

Peningkatan kemampuan dan keterampilan bermain futsal

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Aspek-aspek yang terkait dalam pembinaan

prestasi olahraga diantarnyan meliputi:

1) Aspek fisik

2) Aspek teknik

3) Aspek taktik

4) Aspek mental. (Harsono, 1988).

Sedangkan Kushandoko (2002: 91-93) mengelompokkan latihan

menjadi tiga macam yaitu latihan fisik, latihan teknik, dan latihan taktik.

Page 73: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sneyers (1998: 21) mengatakan ” latihan yang diberikan haruslah berbobot,

bermutu, sistematis dan bertujuan”. Jadi latihan yang diberikan untuk pemain

haruslah teratur, terus-menerus, dan sistimatis.

1) Tingkatan Penguasaan Berdasarkan Usia Kronologis

a) Atlet Futsal Pemula

Usia 9-12 tahun merupakan awal mula program pembinaan prestasi

dapat diberikan karena fungsi-fungsi tubuh dari individu mulai berjalan

dengan baik. Ditinjau dari usia pemula 10-12 tahun menurut teori

perkembangan dan pertumbuhan adalah fase anak besar. Anak besar adalah

anak yang berusia antara 6 sampai 12 tahun. Perkembangan fisik pada anak

besar cenderung berbeda dengan masa sebelum dan sesudahnya.

Pertumbuhan tangan dan kaki lebih cepat dibandingkan pertumbuhan togok.

Pada anak besar mengalami perkembangan kemampuan gerak yaitu

berupa perkembangan koordinasi gerak, dan perkembangan penguasaan gerak

dasar. Perkembangan koordinasi gerak pada anak besar mulai tampak, terlihat

dari keterampilan pelaksanaan gerak tertentu, misalnya keterampilan

memegang, memukul, melempar, menangkap, memantul-mantulkan bola,

berjengket, dan berbagai gerakan mengubah posisi tubuh secara cepat. Di

dalam melakukan berbagai gerak keterampilan tersebut, pada umumnya anak-

anak mengalami peningkatan secara berangsur-angsur. Perkembangan

koordinasi gerak tubuh merupakan kunci perkembangan penguasaan berbagai

macam gerak keterampilan.

Page 74: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pemusatan latihan fisik tidak dilakukan pada masa pemula yang

notabennya adalah anak-anak karena faktor pertumbuhan yang masih rentan.

Russel (1992) menyatakan, ”pertimbangan tesebut berasal dari kenyataan

bahwa rangka si anak belum matang dan sedang mengalami pertumbuhan

yang pesat. Selama periode ini rangka tersebut rawan terhadap cidera yang

jika tidak didiagnosis dan tidak diperlakukan dengan tepat dapat

menyebabkan kerusakan yang tetap”. Pertimbangan ini hendaknya menjadi

acuan, agar lebih hati-hati dalam memberikan program latihan untuk para

usia pemula.

b) Atlet Futsal Tahap Spesialisasi

Ditinjau dari usia pemula 11-13 tahun, menurut teori perkembangan

dan pertumbuhan adalah fase adolesensi. Masa adolesensi merupakan masa

transisi atau peralihan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Menurut

Sugiyanto (1998: 9) “masa adolesensi untuk perempuan yaitu usia 10 sampai

18 tahun, laki-laki usia 12 samapi 20 tahun”. Usia latihan berdasarkan teori

perkembangan dan pertumbuhan tersebut, sama halnya yang disebutkan oleh

Harsono (1988: 111), “tahap spesialisasi dimulai pada umur 11-13 tahun dan

tahap prestasi top dimulai pada usia 18-24 tahun”.

Ukuran dan proporsi tubuh pada anak laki-laki adolesensi meningkat

ke arah berotot terutama pada anggota badan, peningkatan tersebut untuk

anak laki-laki berlangsung dengan cepat terutama menjelang dewasa. Pada

masa adolesensi sistem reproduksi mencapai taraf kematangan. Sugiyanto

(1998: 177), menyatakan “di daerah panas (khatulistiwa) cenderung lebih

cepat terjadinya kematangan reproduksi pertama dibanding dengan daerah

Page 75: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dingin (utara atau selatan)”. Espenchade and Heler (1980: 56), menyatakan

“Iklim merupakan salah satu faktor lingkuangan jangka panjang yang

menyumbang terjadinya perbedaan rasial. Usia rata-rata menarse (pubertas

awal) Afro-Amerika pada usia 12,5 tahun, Eropa pada usia 12,8 tahun. Asia

cenderung tempo pertumbuhan sama dengan Afrika terutama pada anak

besar. Tempo pertumbuhan lebih cepat untuk Afrika dibanding Eropa dalam

kematangan skeletal dan perkembangan gerak”.

c) Atlet Futsal Top Performance

Ditinjau dari usia top performance 18-24 tahun, menurut teori

perkembangan dan pertumbuhan adalah fase dewasa muda. Menurut Gunarsa

(1995), “usia 18-21 tahun merupakan tahap remaja lanjut”. Masa dewasa

merupakan periode dimana tidak terjadi lagi perubahan karena faktor

pertumbuhan setelah masa adolesensi yang mengalami pertumbuhan cepat.

Peningkatan kemampuan fisik masa dewasa bukan lagi merupakan

peningkatan yang dihasilkan proses oleh pertumbuhan yang menyertai

bertambahnya usia, tetapi merupakan hasil dari pengalaman dan latihan yang

dilakukan secara teratur mulai dari anak-anak hingga menginjak akhir

adolesensi. Sugiyanto (1998: 210), “pada masa muda merupakan puncak dari

kemampuan fisik, seperti kecepatan, kekuatan, tenaga, dan kegiatan yang

memerlukan kelenturan. Umur puncak kecepatan terjadi pada umur 20 tahun,

kekuatan pada umur 30 tahun, dan daya tahan berlangsung pada umur sekitar

40 tahun.

Normalnya pria di usia ini memiliki badan yang lebih panjang

dengan rongga dada lebih besar menjadikan kapasitas vital lebih besar pula.

Page 76: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Kapasitas vital yang lebih besar meningkatkan kemampuan fungsi pernafasan

yang berarti meningkatkan kemampuan fungsi pernafasan yang berarti

meningkatkan kemampuan fungsi kardiovaskuler. Mulai usia anak-anak

sampai umur 20 tahun daya tahan kardiovaskuler meningkat dan mencapai

maksimal sampai umur 30 tahun. Anggota badan bagian atas maupun bawah

pria biasanya juga lebih panjang sehingga menghasilkan daya ungkir yang

lebih besar.

Akan tetapi terjadi pembesaran badan karena perimbangan volume

jaringan otot dan lemak tubuh yang dapat meningkat karena faktor latihan

fisik dan gizi yang dikonsumsi. Sebelum usia 25 tahun terjadi kenaikan daya

tahan otot secara teratur. Daya ungkit yang besar dapat memberikan kekuatan

yang lebih besar dan dapat melakukan gerakan lebih cepat. Apalagi didukung

oleh pundak (bahu) yang lebih besar dengan otot-otot yang kokoh. Sugiyanto

(1998: 212) menyatakan, “kekuatan maksimal untuk pria maupun wanita

umumnya dicapai pada usia 25 tahun samapai 30 tahun, tetapi pada pria ada

yang sudah mencapai kekuatan maksimal pada usia 21 tahun”.

2) Tingkatan Penguasaan Berdasarkan Struktur Latihan

Selain pengelompokkan berdasarkan pada usia kronologis dan fase

pertumbuhan serta perkembangan, penguasaan keterampilan atau pembinaan

prestasi futsal dapat dilakukan dengan mengelompokkan berdasarkan struktur

latihannya. Dalam periode yang panjang ini akan dibagi menjadi:

Page 77: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

a) Atlet Tahap Latihan Dasar atau Pemula

Dalam tahap ini penentuan awal usia dan tipe latihan sangat penting.

Hal ini bertujuan untuk menentukan kelompok untuk anak-anak dapat

dimasukkan. Namun cenderung lebih rumit dalam penentuannya. Pada

fenomena yang terjadi di lapangan banyak sekali ditemukan anak yang dilatih

mulai usia 5 tahun dan sebelum memasuki awal mula usia untuk pembinaan

prestasi, anak tersebut sudah mulai menjadi juara anak-anak.

Namun yang paling penting dalam tahapan ini adalah dimana

pengembangan kapasitas fisik dari masing-masing individu. Seperti

disimpulkan Nossek (dalam Furqon 1995: 129) menyatakan bahwa, ”tahap ini

dapat mengembangkan kapasitas fisik yang lainnya seperti: keterampilan

dasar, pola, pengalaman gerak yang berbeda-beda.” Keterampilan gerak yang

diberikan masih dala bentuk kasar sehingga penting untuk melatih

konsentrasi, kemauan serta identifikasi afektif.

b) Atlet Tahap Pembinaan atau Intermediate

Tahap ini berlangsung dua tahun setelah latihan dasar. Penguasaan

keterampilan, pada tahap ini sudah setingkat lebih baik dari tahap pemula.

Nossek (dalam Furqon 1995: 129-130) menyimpulkan: (1) Melanjutkan

pengkondisian umum, tetapi lebih diarahkan pada pengkondisian khusus

untuk event tertentu, (2) perbaikan kemampuan koordinasi, contohnya

koordinasi halus dari gerakan-gerakan yang berkaitan dengan keterampilan

gerak yang lebih sulit dan perbedaan-perbedaannya, (3) Taktik dan juga

pengembangan komponen kognitif yang lebih penting yang harus ditransfer

ke dalam latihan dan kompetisi.

Page 78: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Penekanan utamanya diarakan pada pengembangan yang diarahkan

pada tujuan. Kegiatan-kegiatan latihannya mengarah pada pengkondisian

terhadap penguasaan keterampilan. Gerakan-gerakan yang diberikan sudah

lebih halus dibandingkan dengan tingkatan pemula. Penguatan tingkat

koordinasi lebih diutamakan terkait dengan gerakan-gerakan yang diberikan.

Pemberian materi latihan masih mengarah pada teknik dan fisik. Namun

taktik juga dapat diberikan tetapi hanya pada pengkondisian pengembangan

komponen kognitif.

c) Atlet Tahap Penampilan Puncak atau Lanjut

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mencapai penampilan prestasi

yang setinggi mungkin dan mempertahankan tingkatan kemampuannya

selama mungkin. Nossek (dalam Furqon 1995: 130) menyimpulkan: (1)

Kelanjutan penguasaan keterampilan gerak yang diperlukan, kestabilannya di

bawah kondisi pertandingan yang berbeda-beda dan pengembangan gaya

perorangan, (2) perbaikan kondisi tubuh yang paling tinggi, (3) pengalaman

berkompetisi yang beragam, (4) keluwesan taktik dan kemandirian dalam

mengatasi atau menghadapi situasi kompetisi yang beragam, (5) kebutuhan

standar tekad dan semangat yang etinggi mungkin agar dapat mencapai

penampilan puncak.

Pada tahap ini atlet akan dituntut berprestasi setinggi mungkin.

Pemberian materi latihan akan menjadi yang paling berat pada tahapan ini.

Penguasaan keterampilan sudah berada pada tingkatan yang sangat kompleks.

Kondisi tubuh sudah terjaga dengan baik dan pengalaman yang banyak serta

kapasitas psikologis yang sudah cukup terlatih dengan baik. Kompleksitas

Page 79: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

materi latihan menjadi sangat diutamakan karena tuntutan akan pencapaian

prestasi serta tingkatan kemampuan yang berada pada tingkatan paling tinggi.

Pada penelitian ini, peneliti akan membahas tentang pengembangan

model latihan strategi serangan pada pemain futsal tingkat intermediate.

Sehingga penyusunan program latihannya akan disesuaikan dengan

karakteristik pemain pada tahap intermediate. Penyusunan model latihannya

didasarkan pada kemampuan serangan dikarenakan pada cabang olahraga

futsal memerlukan kondisi fisik dan keterampilan penuh. Penyusunan model

latihan juga mempertimbangkan usia fase pertumbuhan dan perkembangan

dimana subyek penelitian berada pada fase adolesensi akhir.

Tinjauan mengenai perkembangan sangat penting dalam menunjang

pemberian latihan. Berbagai karakter individu yang bersifat homogen tentu

membutuhkan perhatian yang khusus. Tingkatan pertumbuhan dan

perkembangan juga sangat penting diperhatikan untuk tercapainya sasaran

yang sesuai dengan kebutuhan yang ada.

B. Kerangka Berpikir

1. Penelitian Pengembangan

Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu penelitian dasar,

terapan, evaluasi, pengembagan dan mendesak. Pembagian penelitian terutama

didasarkan pada seberapa jauh hasil perluasan bisa berlaku. Salah satu penelitian

yang sangat bagus adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan

bukan penelitian yang digunakan untuk menguji teori, tapi apa yang dihasilkan

diuji di lapangan kemudian direvisi sampai hasilnya memuaskan.

Page 80: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Pengembangan atau yang sering disebut sebagai penelitian pengembangan

dilakukan dengan maksud menjembatani jurang yang terbentang cukup lebar

antara penelitian dan praktek pendidikan. Degeng (2002: 1) menyimpulkan arti

dari penelitian pengembangan yaitu “penelitian ilmiah yang menelaah suatu teori,

model, konsep, atau prinsip, dan menggunakan hasil telaah untuk

mengembangkan suatu produk”. Penelitian dan pengembangan adalah suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan

(Sukmadinata, 2005: 164). Dapat disebutkan lagi bahwa teori-teori, model, serta

konsep ilmiah yang telah ditemukan atau dikemukakan sebelumnya dapat dikaji

kembali untuk kemudian dilakukan suatu pengembangan yang menghasilkan

sesuatu yang baru dari hal tersebut sehingga akan menjadi sempurna baik

substansi maupun tujuan yang dihadirkan.

Pengembangan adalah suatu kegiatan yang menghasilkan rancangan atau

produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual (UM,

2003: 2). Sedangkan menurut Ardhana (2002: 7), “Pengembangan adalah

pemakaian secara sistematik pengetahuan ilmiah yang diarahkan pada produksi

bahan, sistem, atau metode termasuk perancangan prototipe-prototipe”. Adapun

menurut Asim (2002: 1), “Penelitian pengembangan (research and Development)

dalam pembelajaran adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan

dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran”.

penelitian pengembangan akan mengacu pada pembuatan suatu produk baru yang

digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang

Page 81: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

berbeda dari sebelumnya. Penelitian pengembangan bisa dilakukan diberbagai

bidang yang tentunya tidak hanya pada bidang-bidang umum saja.

Dengan demikian, penelitian pengembangan merupakan penelitian yang

menelaah suatu teori, konsep atau model untuk membuat suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang sudah ada. Kegiatan penelitian ini dimulai dari

adanya suatu kebutuhan yang kemudian dipecahkan dengan pembuatan produk

akhir penelitian. Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak

diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan

pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena fundamental, serta

praktik-praktik pendidikan. Penelitian dan pengembangan dilakukan dengan

kaidah ilmiah, setiap tahap penelitian harus dilakukan secara cermat, dengan

demikian diharapkan dapat menghasilkan suatu produk yang baik dan benar-benar

dibutuhkan dalam bidang olahraga. Pada penelitian pengembangan ini, akan

mengembangkan sebuah produk berupa model latihan strategi serangan pada

pemain futsal tingkat intermediate di Kot Pontianak.

Dengan demikian penelitian pengembangan merupakan penelitian yang

menelaah suatu teori, konsep atau model untuk membuat suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang sudah ada yang dimulai dari adanya suatu

kebutuhan dari suatu masalah yang dapat dipecahkan dengan produk tersebut.

2. Model

Menurut Bompa (dalam Budiwanto 2004: 27) model adalah suatu tiruan,

suatu tiruan dari yang aslinya, mengatur bagian khusus suatu fenomena yang

diamati atau diselidiki. Tujuan suatu model adalah untuk memperoleh suatu yang

Page 82: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

ideal, dan meskipun keadaan abstrak ideal diatas adalah kenyataan yang kongkrit,

itu juga menggambarkan sesuatu yang diusahakan untuk dicapai, suatu peristiwa

yang akan dapat diperoleh.

Suatu model mempunyai kekhususan untuk setiap perorangan atau tim.

Suatu model latihan akan memperhatikan beberapa faktor lain, potensi dan

fisiologis atlet, fasilitas, dan lingkungan sosial.

Dalam penelitian ini akan membuat tentang model latihan startegi

serangan, dimana model latihan tersebut akan memuat tentng fenomena yang

akan diselidiki. Diharapkan dari model latihan startegi serangan tersebut akan

memperoleh bentuk latihan yang ideal untuk penguasaan strategi serangan, yang

nantinya dapat diterapkan ke dalam kondisi yang nyata yang dalam hal ini adalah

situasi pertandingan.

C. Penelitian yang Relevan

Secara umum penelitian yang dilakukan strategi dengan pembuatan

model latihan strategi serangan dalam permainan futsal memang belum dilakukan.

Penelitian dalam bidang olahraga belum mengarah pada kemampuan prinsip

starategi serangan dalam permainan futsal. Penelitian dalam futsal yang sering

dilakukan berkaitan dengan latihan teknik dan latihan fisik. Apalagi penelitian

model strategi permainan futsal yang dilakukan pada tingkat intermediate belum

ada yang melakukan khususnya strategi serangan dalam permainan futsal.

Page 83: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan dan Hipotesis Penelitian

Penelitian akan mengembangkan model latihan strategi serangan futsal

dengan memperhatikan tahapan pelaksanaan latihan, yang dilakukan dari yang

mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari jarak dekat ke

yang jauh, dan dari tingkat kesulitan yang rendah yang tinggi (Depdiknas, 2005:

9). Kemudian akan menjelaskan yaitu macam-macam serangan dalam permainan

futsal. Produk yang dihasilkan berisi tentang model-model latihan dalam

permainnan futsal.

Penyusunan model latihan strategi serangan ini subyek penelitian adalah

mahasiswa dari dua Perguruan Tinggi di Kota Pontianak yang memiliki mata

kuliah futsal sebagai mata kuliah pilihan yang berada pada tingkat intermediate,

dimana penekanan utamanya diarahkan pada pengembangan yang diarahkan pada

tujuan. Model latihan strategi serangan futsal dalam penelitian ini didasarkan pada

pola formasi permainan futsal, unsur-unsur strategi permainan futsal dan alat-alat

penunjang latihan strategi serangan futsal. Alat penunjang yang digunakan adalah

bola futsal, gawang kecil, pancang, peluit, cone, dan rompi.

Adapun yang dihasilkan dari kegiatan penelitian pengembangan ini yaitu

berupa model latihan strategi serangan dalam permainan futsal dan teknik

lanjutan sebagai berikut:

Tabel 2.5 Kegiatan Penelitian Pengembangan.

Kons

ep

Varia

bel

Sub

variabel Indikator Sub indicator

Ket

.

Futsal Strate

gi

Serangan

futsal

Latihan

pendahuluan yaitu

latihan fisik

sebagai pemanasan

dan pendukung

latihan srangan

Page 84: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Latihan inti yaitu

latihan strategi

serangan futsal

a) Latihan serangan 2-2

b) Latihan serangan 4-0

c) Latihan seranagn 3-1

d) Latihan situasi bola

mati tendangan bebas

e) Latihan serangan

situasi bola mati

tendangan ke dalam

f) Latihan serangan

situasi bola mati

tendangan sudut

g) Latihan serangan

pengaturan bermain

membangun serangan

h) Latihan serangan

pengaturan bermain

peralihan perubahan

i) Latihan serangan

pengaturan bermain

serangan cepat

j) Latihan serangan

pengaturan bermain

serangan peralihan

Latihan penutup Latihan fleksibelitas

dengan peregangan

statis pasif

Berdasarkan kajian teori, kerangka pemikiran, pelaksanaan uji coba

produk, dan eksperimen produk maka model latihan strategi serangan futsal yang

dihasilkan dapat meningkatkan penguasaan startegi serangan dari para pemain

futsal tingkat intermediate di Kota Pontianak.

Page 85: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan strategi serangan

futsal dimulai dari awal. Pengambilan data ini bertujuan untuk mengumpulkan

informasi awal terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan

dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang akan

dilakukan.

Tabel 3.1 Tempat dan Waktu penelitian

Kegiatan Penelitian Tempat Waktu

Wawancara dengan pelatih

Futsal di pontianak

Lapangan Safani

Pontianak

Januari 2012

Pembuatan Produk awal

pengembangan model latihan

Pontianak Juli-Agustus 2012

Evaluasi ahli Futsal :

a. Iskandar, M.Pd

b. Ilham Surya Fallo, M. Pd

c. Rahmad, S.Pd

Pontianak Juli-Agustus 2012

Uji Kelompok Kecil Lapangan Safani

Pontianak

Agustus 2012

Uji Kelompok Besar Lapangan Safani

Pontianak

September 2012

Eksperimen Produk Lapangan safani

pontianak

Oktober sampai

Desember 2012

Analisis dokumen penelitian Pontianak November-

Desember2012

Page 86: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Pemilihan tempat dan pelaksanaan penelitian akan dipertimbangkan

dengan beberapa aspek, baik dari segi akses maupun lokasi, yang mendukung

terlaksananya penelitian dengan baik. Dengan memperhatikan hal tersebut maka

penelitian ini akan dilaksanakan di Lapangan Futsal Safani Pontianak.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan berlangsung dalam tiga tahap. Tahap yang pertama adalah

analisis kebutuhan, dalam hal ini adalah melakukan wawancara dengan pelatih

futsal untuk mengetahui masalah memampuan strategi serangan pemain futsal

tingkat intermediate. Tahap kedua adalah membuat produk serta pelaksanaan uji

coba produk yang dilaksanakan mulai bulan Agustus-September 2012.

Pelaksanaan uji coba berlangsung selama dua bulan dikarenakan untuk penyedian

waktu uji coba dan revisi dari produk yang setelah di uji coba. Setelah

pelaksanaan uji coba dan revisi produk selesai maka akan dilanjutkan dengan

tahap ketiga yaitu eksperimen dari hasil produk yang telah dibuat.

Tahap ketiga dari pelaksanaan penelitian ini adalah ekperimen produk

yang telah dihasilkan. Pelaksanaan eksperimen ini akan berlangsung selama dua

bulan, mulai bulan Oktober 2012 sampai bulan Desember 2012. Pelaksanaan

perlakuan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu. Hal

ini didasarkan pada prinsip pemberian waktu latihan yang baik sehingga akan

mencapai tujuan yang diinginkan.

Latihan dilakukan pada sore hari mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan

pukul 17.30 WIB. Secara keseluruhan latihan dilakukan selama 8 minggu dengan

Page 87: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

24 kali pertemuan, ditambah pelaksanaan pre test dan post test sebanyak 2

pertemuan.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan metode penelitian pengembangan ini

menggunakan metode pengembangan research and development Borg & Gall

(1983: 775). Metode pengembangan hendaknya memuat; (1) model

pengembangan, (2) prosedur pengembangan, (3) variabel penelitian dan definisi

operasional.

1. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan peneliti adalah model

pengembangan prosedural. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan

prosedural Borg & Gall. Adapun langkah-langkah model pengembangan

prosedural yaitu:

a. Meneliti dan mengumpulkan informasi tentang materi penelitian termasuk

mengkaji semua literatur yang terkait, observasi kelas, dan menyiapkan

laporan yang terkait dengan kondisi objek penelitian.

b. Merencanakan penelitian serta langkah awal yang akan diambil serta

sasaran yang akan dicapai.

c. Mempersiapkan langkah-langkah awal dan mempersiapkan langkah-

langkah instruksional, buku acuan, dan pedoman evaluasi.

d. Mempersiapkan penelitian lapangan pada1-3 sekolah dengan 6-12 subjek,

dengan melakukan langkah wawancara, observasi dengan kuesioner untuk

mengumpulkan data yang akan dianalisis.

Page 88: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

e. Mengusulkan revisi awal atas produk yang dihasilkan berdasarkan

sejumlah hasil penelitian awal yang dilakukan di lapangan.

f. Mengumpulkan data yang berasal dari 5-15 sekolah dengan jumlah subjek

30-100, hasilnya dievaluasi untuk menghasikan data yang sesuai.

g. Mengusulkan revisi atas produk yang sudah ada berdasarkan hasil

percobaan atau pengamatan yang telah dilakukan.

h. Mengadakan uji coba produk, mengadakan wawancara atas hasil produk

dan membuat analisis terhadapnya berdasarkan daftar pertanyaan dan data

yang dihasilkan dari wawancara.

i. Mengusulkan revisi akhir atas produk yang dihasilkan berdasarkan

sejumlah hasil penelitian yang dilakukan di lapangan.

j. Implementasi dan penyajian laporan atas produk yang dihasilkan secara

ilmiah

Dari sepuluh langkah pengembangan yang dikemukakan oleh Borg &

Gall (1983), peneliti hanya memakai 8 langkah yang disesuaikan dengan

karakteristik yang akan diteliti dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, serta

biaya. Merujuk dari Ardhana (2002: 9) bahwa setiap pengembangan tentu saja

dapat memilih dan menentukan langkah-langkah yang paling tepat bagi dirinya

berdasarkan kondisi khusus yang dihadapi dalam proses pengembangan.

Pengembangan model latihan strategi serangan pada pemain futsal putra

tingkat intermediate di Kota Pontianak, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Kegiatan pengumpulan informasi yakni penyebaran kuesioner sampai

kajian teoritik.

Page 89: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2) Mengembangkan produk awal (peneliti mengembangkan model latihan

latihan startegi serangan futsal)

3) Kegiatan penilaian ahli (dua ahli futsal yang terdiri dari 1 ahli akademisi

futsaldan 2 ahli praktisi futsal).

4) Kegiatan uji coba tahap I (kelompok kecil) dilakukan dengan melibatkan

10 subyek.

5) Revisi produk awal, revisi berdasarkan evaluasi para ahli dan kegiatan uji

coba tahap 1 (kelompok kecil)

6) Kegiatan uji coba tahap II (kelompok besar) dengan melibatkan 20 subyek.

7) Revisi produk akhir berdasarkan uji coba tahap II (kelompok besar).

8) Uji eksperimen produk pada tim futsal putra pada tingkat intermediate di

Kota Pontianak yang dijadikan kelompok sampel dan kelompok

pembanding dengan melibatkan 8 subyek..

9) Hasil serta laporan produk akhir.

2. Prosedur Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dalam pelaksanaannya.

Tahapan-tahapan dalam penelitian merupakan aspek-aspek terpenting dalam

penelitian. Urutan tahapan penelitian ini terbagi menjadi beberapa prosedur

pelaksanaan yaitu dari mulai tahap awal, pembuatan, pelaksanaan, hingga tahap

akhir yang juga merupakan tahap penerapan dan penyelesaian.

Page 90: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 3.1Bagan prosedur pengembangan

TAHAP PENDAHULUAN

ANALISIS KEBUTUHAN

Observasi Lapangan

Oleh Peneliti

Wawancara dengan

pelatih Futsal

KAJIAN TEORITIK

PEMBUATAN PRODUK

Rancangan Program

latihan serangan futsal

Bentuk latihan

serangan futsal

Program latihan

harian Program latihan

mingguan Program

latihan bulanan

TAHAP UJI COBA PRODUK

UJI AHLI FUTSAL

Ahli praktisi Ahli akademik

UJI KELOMPOK

UJI EFEKTIFITAS PRODUK dengan EKSPERIMEN

Uji kelompok kecil Revisi I Uji kelompok besar Revisi II

Produk Pengembangan Model Latihan Strategi

Serangan Futsal

Page 91: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Evaluasi dari tiap tahapan penelitian diperlukan untuk mengetahui sejauh

mana mekanisme pada setiap tahapan tersebut dilakukan dan mengetahui

kesesuaian antara rancangan penelitian dengan instrumen yang digunakan dalam

pelaksanaan pengukuran. “Evaluasi dapat di definisikan sebagai proses yang

sistematis untuk menetukan luas dari tujuan sasaran hasil yang ingin dicapai,

Verducci (1980: 4).” Sedangkan definisi menurut Isaac dan Michael (1981: 6)

adalah “suatu proses yang menggambarkan, memperoleh serta menghasilkan

informasi yang sangat bermanfaat untuk alternatif penentuan keputusan.” Dapat

disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan dari sesuatu yang dapat diukur dengan

sistematis maka dapat dilakukan dengan cara evaluasi.

Adapun langkah-langkah yang dipakai oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Pertama (Studi pendahuluan)

1) Analisis kebutuhan (Studi pustaka)

Studi pendahuluan dalam penelitian ini merupakan analisis

kebutuhan dengan melakukan wawancara bebas terhadap pelatih futsal di

Kota Pontianak yang pemain tingkat intermediate. Analisis kebutuhan

merupakan suatu langkah awal dalam penelitian praktis yang bertujuan

untuk mengumpulkan data atau informasi awal tentang masalah yang akan

diangkat dalam penelitian. Informasi yang dikumpulkan merupakan

temuan-temuan kondisi nyata tentang permasalahan yang ada di lapangan

2) Analisis data hasil analisis kebutuhan

Analisis data hasil analisis kebutuhan merupakan tindak lanjut dari

kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelumnya. Analisis terhadap

Page 92: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

data hasil analisis kebutuhan ini merupakan simpulan dari hasil wawancara

yang dilakukan dimana dihasilkan suatu rasionalisasi pemikiran terhadap

masalah yang ditemukan dan diteliti.

b. Tahap Kedua (Pengembangan Produk)

1) Kajian teoritis

Kajian teori merupakan tahapan untuk mengkaji dan menelaah

secara ilmiah materi yang akan digunakan dengan berlandaskan pada teori-

teori empiris yang ada. Materi dalam penelitian ini adalah temuan masalah

di lapangan, dimana akan dikembangkan produk untuk memberikan solusi

terhadap masalah yang ditemukan sebelumnya pada studi pendahuluan.

2) Penyusunan Produk Awal

Berdasarkan kegiatan studi pendahuluan yang dilakukan

sebelumnya serta pengkajian terhadap teori-teori empiris yang dijadikan

landasan berfikir untuk menentukan materi yang akan dikembangkan,

maka dilanjutkan dengan pembuatan draft produk awal yang dalam hal ini

adalah menentukan dan merancang model-model latihan serta program

latihan yang akan diterapkan dalam penelitian. Model latihan yang akan

dikembangkan dalam penelitian ini adalah model latihan strategi serangan

dalam permainan futsal serta program latihan yang akan dirancang adalah

program latihan futsal.

c. Tahap ketiga (Pelaksanaan uji coba)

1) Uji coba dengan evaluasi ahli (experts judgement)

Tahap selanjutnya adalah uji coba dengan evaluasi ahli.Uji coba ini

dilakukan untuk memperoleh tanggapan dan masukan dari para ahli untuk

Page 93: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

kesempurnaan pembuatan produk yang dalam hal ini adalah model latihan

strategi serangan dalam futsal.Kriteria ahli yang digunakan adalah dari

tataran akademisi dan praktisi futsal yang sudah memperoleh pengakuan

dari kualifikasi keahlian pada bidang tersebut. Dari uji coba tersebut

diharapkan masukan serta persetujuan dari para ahli untuk kelayakan

produk yang akan diterapkan.

2) Uji Coba Terbatas

Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah uji coba terbatas

dengan melibatkan subyek penelitian.Tahapan ini sebagai tindak lanjut

dari persetujuan para ahli terhadap model latihan yang dikembangkan.

Subyek penelitian merupakan pemaian futsal tingkat intermediate yang

ada di Kota Pontianak. Jumlah subyek yang akan digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 10 pemain. Uji coba terbatasmerupakan tahapan

yang dimaksudkan untuk mencari saran dan tanggapan dari pemain futsal

putra tingkat intermediate di Kota Pontianak berkaitan dengan isi model

latihan yang dikembangkan yang selanjutnya akan dilakukan perbaikan

berdasarkan masukan dari subyek.

3) Revisi Produk I

Setelah pelaksanaan uji coba terbatas, maka dilakukan revisi dari

hasil uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji

cobakan berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek. Hal ini

bertujuan untuk perbaikan produk yang akan di uji cobakan kembali

dengan subyek dalam jumlah lebih banyak.

Page 94: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

4) Uji Coba Meluas

Uji coba meluas dimaksudkan untuk mencari saran dan penilaian

dari pemain futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak berkaitan

dengan isi model latihan.Dalam pelaksanaan uji coba ini subyek yang

dilibatkan dalam jumlah yang lebih besar yaitu dengan 20 pemain. Hal ini

bertujuan untuk mengukur keberterimaan dari produk yang dikembangkan

sehingga diperoleh tingkat obyektifitas dari produk yang lebih tinggi.

5) Revisi Produk II

Setelah pelaksanaan uji coba meluas, maka dilakukan revisi dari

hasil uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji

cobakan berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek. Hal ini

bertujuan untuk perbaikan yang selanjutnya akan di uji tingkat efektivitas

dari produk tersebut.

d. Tahap Keempat (Uji efektivitas produk dengan eksperimen)

1) Uji Efektivitas

Uji efektivitas produk ini dilakukan pada pemain Tim Futsal

STKIP-PGRI Pontianak dan Tim Futsal Penjaskes Universitas Tanjunpura

dengan tujuan mengetahui tingkat efektivitas produk pengembangan untuk

dirumuskan menjadi hasil produk akhir serta pemanfaatan lebih lanjut

untuk penerapan latihan di masa mendatang. Untuk rancangan desain

eksperimen menggunakan rancangan desain pre test dan post test dengan

pemilihan kelompok secara acak (Two Group Randomize Pretest and Post

Test)

Page 95: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 3.2 Rancangan uji efektivitas produk

Subjek Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Subjek Tes Kemampuan

serangan futsal

Model

Pengembangan

Tes Kemampuan

serangan futsal

Kelompok

Pembanding

Tes Kemampuan

serangan futsal

Konvensional Tes Kemampuan

serangan futsal

Ibnu. S. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang.

Mekanisme pelaksanaan eksperimen hasil produk ini dilakukan

dengan membandingkan dua kelompok untuk kemudian diambil hasilnya.

Metode pengambilan hasil dari uji eksperimen produk adalah dengan

menggunakan instrumen tes keterampilan, yang dalam hal ini adalah

kemampuan strategi serangan futsal. Rancangan eksperimenya

menggunakan rancangan pretest dan postest dengan pemilihan kelompok

yang di acak.

2) Laporan Hasil Produk Pengembangan

Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dari uji coba

kelompok kecil, uji kelompok besar, expert judgement, dan hasil

eksperimen produk berupa model Latihan serangan untuk meningkatkan

kemampuan strategi serangan pemain futsal.

3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

a. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel

independen dan variabel dependen. Rinciannnya sebagai berikut:

1) Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah model latihan strategi

serangan dalam permainan futsal.

Page 96: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

2) Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah strategi serangan pemain

futsal

b. Definisi Operasional Variabel

Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-

variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi variabel-

variabel penelitian yang ada sebagai berikut:

1) Model latihan adalah suatu bentuk perencanaan yang mengacu kepada

prosedur yang terorganisasi dengan baik (well organized) yang

metodis, dan ilmiah agar dengan demikian program tersebut bisa

membantu atlet untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

Model latihan juga merupakan bentuk sarana untuk membantu dalam

penguasaan keterampilan dan kemampuan dalam olahraga guna

menyempurnakan hasil yang dicapai.

2) Strategi serangan adalah suatu rencana dalam mengorganisasi

permainan yang bertujuan untuk menyerang pertahanan lawan dan

berusaha menghasilkan gol. Serangan dapat dilakukan dari segala

formasi dan situasi.

3) Tingkat intermediate adalah merupakan tingkatan dimana pembinaan

latihan yang difokuskan secara penuh dan masuk pada masa

adolesensi akhir fase pertumbuhan dan perkembangan atlet.

Page 97: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

C. Sumber Data

Sumber data penelitian ini meliputi: peneliti, pelatih futsal di Kota

Pontianak, ahli futsal dan pemaian futsal penjelsan sebagai berikut:

1. Peneliti

Peneliti dalam penelitian berperan sebagai pengamat dalam pengumpulan

informasi untuk mengetahui permasalahan penelitian yang akan diangkat

menjadi topik penelitian.

2. Pelatih Futsal di Kota Pontianak

Pelatih sebagai sumber data tentang kondisi awal dan proses latihan di Kota

pontianak

3. Ahli Futsal

a. Ahli Akademisi

Iskandar, M. Pd (Dosen Penjaskes STKIP-PGRI Pontinak)

b. Ahli Praktisis

Ilham Surya Fallo, M. Pd (Dosen Penjaskes STKIP-PGRI

Pontianak)

Rahmad, S. Pd ( Pelatih Futsal Armada)

4. Pemain Futsal

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pemain futsal putra tingkat

intermediatedi Kota Pontianak, terdiri dari 2 Perguruan Tinggi yang memiliki

jurusan penjaskes yang masing-masing memiliki 30 sampai 40 pemian. Untuk

pemain yang berada pada tingkat intermediate rata-rata memiliki 15-20

pemain.

Page 98: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

b. Sampel

Untuk penentuan sampel penelitian dilakukan dengan purposive

karena sudah diketahui ciri-cirinya. Menurut Maksum (2009: 44) “purposive

sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang ciri atau

karateristiknya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat

populasi.” Kemudian selanjutnya dengan cara random karena pengambilan

dilakukan secara acak. Maksum (2009: 41) menyatakan “random sampling

merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi

individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel.” Dalam penelitian ini pengambilan sampelnya adalah pemin futsal

putra tingkat intermediate dan kemudian diambil secara acak tanpa memilih

sesuai dengan tingkatan-tingkatan baik kemampuan maupun usia.

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini diambil 20 pemain

yang masuk pada kategori intermediate dari jumlah keseluruhan 40 pemain

dari 2 team futsal Perguruan Tinggi yang sama-sama memiliki jurusan

oloahraga. Adapun sampel dalam penelitian pengembangan ini adalah

sebagai beriku:

Uji kelompok kecil: 10 sampel

Uji kelompok besar: 20 sampel

Uji efektifitas produk: kelompok eksperimen menggunakan 4 sampel

dan kelompok kontrol menggunakan 4 sampel.

Page 99: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi datakondisi awal,

data penilaian ahli futsal, data uji coba kelompok, dan data hasil uji efektivitas

produk pengembangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Teknik wawancara dipergunakan untuk mengumpulkan data studi

pendahuluan tentang kemampuan strategi pemain dalam hal ini seranagan dari

pemain futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak.

2. Teknik questionair digunakan untuk mengumpulkan data penilaian kelayakan

produk dari para ahli, serta pendapat dari pemain (pengguna produk)

3. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan strategi

serangan futsal putra tingkat intermediate di Kota Pontianak.

4. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data catatan lapangan

tentang keterlaksanaan latihan dan penerapan penelitian (model latihan).

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan agar kegiatanya tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya, (Arikunto, 2009: 101). Dalam penelitian ini,

instrumen yang digunakan antara lain:

Page 100: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 3.2 Bagan instrumen pengumpul data

1. Intervieu guide

Metode pertama yang digunakan adalah metode wawancara atau interviu.

“Interviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (interviewer), Winarno

(2007: 64).” Metode wawancara dengan menggunakan teknik interviu bebas

digunakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari Pelatih Tim

Futsal. Interviu bebas adalah interviu yang dilakukan oleh pewawancara tanpa

menggunakan pedoman wawancara, tetapi mengingat apa saja yang

dipertanyakan.

2. Questionair campuran

Instrumen selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket atau kuesioner. “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan

diteliti, Winarno (2007: 62).” Metode angket digunakan untuk memperoleh

informasi analisis kebutuhan dari anggota Tim futsal, uji coba kelompok kecil dan

besar serta untuk memperoleh informasi dari para ahli.

Instrumen

engumpul Data

Wawancara

Kuesioner

Tes

Observasi

Pelatih futsal

ervie

g

de

Ahli dan pemain

Serangan futsal

Catatan lapangan

Page 101: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Berdasarkan cara menjawabnya kuesioner yang digunakan adalah

kuesioner tertutup karena jawaban dari pertanyaan sudah tersedia dan responden

hanya tinggal memilih. Kemudian berdasarkan jawaban yang diberikan maka

kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung yaitu responden menjawab

tentang dirinya dan kuesioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang

orang lain.

Untuk bentuk dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ada

beberapa bentuk. Bentuk yang pertama adalah kuesioner pilihan ganda dengan

disertai juga bentuk Skala likert. Hal ini dikarenakan butir-butir jawaban yang

tersedia merupakan pilihan ganda dan jawaban yang tersedia menunjukkan

tingkatan-tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau

sangat baik hinga kurang sekali.

Dalam penelitian ini ada dua jenis kuesioner, yaitu:

a. Kuesioner untuk ahli futsal

Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan strategi serangan untuk masing-

masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Aspek Kesesuaian

2) Aspek Kemanfaatan

3) Aspek Keamanan

4) Aspek Keterlaksanaan

b. Kuesioner untuk pemain futsal

Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan strategi serangan untuk masing-

masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Aspek Kemudahan

Page 102: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2) Aspek Kemenarikan

3) Aspek Kesesuaian

4) Aspek Kemanfaatan

5) Kepercayaan Diri

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan dalam penelitian ini merupakan hasil dari observasi yang

dilakukan sebagai pengamatan keterlaksanaan penelitian. Catatan lapangan

menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2007: 209) adalah catatan tertulis

tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka

pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian.

Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan pada saat uji coba

terbatas uji coba lebih luas serta uji efektivitas produk untuk memantau

obyektifitas dari pelaksanaan uji coba produk dan meantau keterlaksanaan latihan

pada saat eksperimen produk. Catatan lapangan ini berisi tentang gambaran

pelaksanaan uji coba dan hasil pengamatan pelaksanaan program latihan strategi

serang pada saat tahap perlakuan, sehingga seluruh kegiatan tersebut bisa terekam

dengan baik.

4. Tes kemampuan strategi serangan futsal

Dalam penelitian ini juga digunakan metode tes. Menurut Hasan. N

(2001: 213) “Suatu cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk suatu tugas

atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak sehingga menghasilkan

suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dibandingkan

dengan nilai yang di capai oleh anak lain dengan nilai standar yang ditetapkan”.

Page 103: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Kirkendal dalam Winarno (2007: 61) menyatakan bahwa, “tes adalah instrumen

yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang individu atau objek.”

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui

pencapain dari eksperimen produk pengembangan. Secara khusus tes yang

digunakan adalah tes prestasi. Winarno (2007: 61) menyatakan “tes prestasi

adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi seseorang setelah

mempelajari sesuatu.” Dalam penelitian ini tes prestasi yang dimaksudkan tes

kemampuan serangan futsal sehingga instrumen ini masuk kategori achievement

test. Sugiyono (2012: 173), menyatakan bahwa, “instrumen yang valid dan

reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid

dan reliabel”. Namun lebih jelas akan dijelaskan mengenai tes yang digunakan

sebagai berikut:

Tes Kemampuan Serangan Dengan Skala Penilaian (Rating Scales)

Selanjutnya dalam pelaksanaan eksperimen dari produk yang dihasilkan

yaitu berupa model latihan strategi serangan dalam futsal maka digunakan teknik

analisis data dengan metode skala rating (rating scales). Dalam penelitian ini

konsentrasi penelitian yang dilakukan adalah kemampuan serangan cabang

olahraga yang dalam hal ini adalah futsal. Dalam mengukur tingkat kemampuan

serangan belum ada cabang olahraga memiliki instrumen pengukuran secara pasti.

Oleh karena itu pengamatan terhadap kemampuan serangan akan didasarkan pada

proses pelaksanaannya dan tidak melihat hasil akhir dari strategi tersebut.

Untuk kesesuaian instrumen dengan penelitian yang dilakukan maka

pemilihan skala penilaian adalah yang paling mendekati dari segi hasil. Menurut

Verducci (1980: 185) “skala penilaian dapat digunakan sebagai alat ukur yang

Page 104: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

cukup valid untuk mengukur berbagai macam jenis bentuk tujuan dalam

pendidikan jasmani, khususnya pada saat sasaran hasil tersebut mengutamakan

terminologi dari proses dibandingkan produk.” Jadi dapat disimpulkan bahwa

suatu penelitian yang menitik beratkan pada proses pelaksanaannya dapat

menggunakan skala penilaian sebagai instrumen pengukurannya. Dalam

pendidikan jasmani dan olahraga, penelitian yang dilakukan dapat mengamati

proses dari pelaksaanaan aktifitas gerak. Karena subyek utama penelitian dalam

dunia olahraga adalah gerak dari manusia. Penelitian ini akan menelti tentang

kemampuan strategi serangan pada futsal yang dalam hal ini adalah strategi

serangan.

Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan

metode pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini

bentuk skala penilaian yang digunakan adalah absolute rating scales (skala

penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala

penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek

yang akan diperbandingkan. Menurut Verducci (1980: 188) “skala penilaian

absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat

diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah

memilki kemampuan dengan antisipasi standar yang sama.” Jadi untuk

membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian

absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal

yang sama.

Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist

(ceklis) yaitu penandaan terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian

Page 105: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian. Namun yang paling

sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk model latihan strategi seragan

adalah checklist. Hal ini didasarkan pada penilaian indicator keterampilan yang

dipilah-pilah menjadi beberapa sub indicator yang nantinya menjadi bahan

pengamatan. Checklist juga disebut dengan keputusan “ya” atau “tidak”. Menurut

Verducci (1980: 191) “checklist dapat digunakan untu mengukur prosedur dari

perilaku.” Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur proses pelaksanaan

akifitas motorik akan didapatkan relevansi yang cukup baik dan tepat.

Mekanisme evaluasi dengan menggunakan metode skala rating absolut

tipe checklist ini dilaksanakan dengan mengamati setiap indikator yang telah

ditetapkan dan dibagi menadi beberapa sub indicator. Apabila dari sub indicator

tersebut muncul maka diberikan tanda berupa check (√) yang merupakan

mekanisme pemberian checklist. Pengamatan dilaksanakan oleh pengamat yang

sudah ditunjuk sebelumnya. Setelah pelaksanaan pengamatan maka data yang

terkumpul dismpulkan untuk hasil dari perbandingan.

Adapun aspek pengamatan dalam tes strategi serangan dalam permainan

futsal adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan melakukan rotasi

2. Kemampuan melakukan pergerakan tanpa bola

3. Kemampuan penguasaan bola

4. Kerja sama tim

Beberapa aspek yang diberikan tes tersebut merupakan tinjauan terhadap

strategi serangan dalam permaian futsal. Pemilihan aspek yang diberikan tes

merupakan aspek yang dominan dalam pelaksanaan permaian futsal. Pemilihan

Page 106: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

butir tes tersebut merupakan pendukung dari kemampuan strategi serangan dalam

permainan futsal sehingga relevan dengan hasil yang diharapkan.

F. Jenis Data

Jenis data penelitian pengembangan model latihan strategi serangan dalam

permaian futsal adalah data kuantitatif dan kualitatif, penjabaranya sebagai

berikut:

1. Data kuantitatif

a. Data dari quisioner evaluasi.

b. Data dari quisioner pemain pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok

besar.

c. Data dari hasil penilaian pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok

besar.

d. Data dari hasil pree test dan post test.

2. Data kualitatif

a. Hasil observasi kondisi awal latihan tim futsal Kota Pontianak dan proses

uji tahap I (kelompok kecil) dan uji tahap II (kelompok besar).

b. Hasil wawancara dari pelatih futsal pada studi pendahuluan.

c. Penilaian dari ahli futsal.

d. Catatan lapangan pada saat eksperimen produk.

3. Mekanisme pengambilan data

Pengambilan data dilakukan beberapa tahap yang dimulai dari studi

pendahuluan hingga akhir pelaksanaan uji efektivitas dari produk yang dihasilkan.

Adapun mekanisme pengambilan datanya adalah sebagai berikut

Page 107: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

a. Pengumpulan data studi pendahuluan sebagai langkah awal dalam

penentuan masalah penelitian yang melibatakan pelatih, pemain, dan

peneliti sebagai sumber data.

b. Pengambilan data untuk proses pembuatan produk yang melibatkan para

ahli untuk pengambilan informasi berupa saran dan masukan untuk

kelayakan produk

c. Pengambilan data pelaksanaan uji coba terbatas yang melibatkan pemain

dan peneliti sebagai sumber data untuk menguji kelayakan produk

berdasarkan tanggapan pemain yang melaksanakan kegiatan dan

interpretasi dari peneliti sebagai pengamat pelaksanaan kegiatan untuk

kemudian di evaluasi.

d. Pengambilan data pelaksanaan uji coba luas yang melibatkan pemain dan

peneliti sebagai sumber data sebagai tindak lanjut dari hasil uji coba

terbatas untuk mengetahui kelayakan produk sebelum di uji efektivitas dari

produk akhir yang dihasilkan

e. Pengambilan data tahap akhir yaitu uji efektivitas dari produk akhir yang

melibatakan pemain dari kelompok uji coba dan kelompok pembanding

dan peneliti serta pelatih sebagai sumber data. Pelaksanaan eksperimen

adalah dengan membandingan kemampuan strategi serangan pemain

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 108: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini ada dua teknik pengumpulan data, hal ini dilihat dari

jenis data yang dikumpulkan, berikut masing-masing pendekatan pengolahan data

dalam penelitian ini:

1. Pendekatan kualitatif

a. Analisis data

Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen (dalam Moleong, 2005:

248) merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

sehingga pada akhirnya akan menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data

yang dianalisis secara kualitatif berasal dari data yang diperoleh dari berbagai

sumber yaitu wawancara dan catatan lapangan.

Menurut Moleong (2005: 247) proses analisis data dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,

dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.

Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana yang

dilakukan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan

kesimpulan. Data yang diperoleh melalui perangkat pengumpulan data akan

dianalisis dan selanjutnya direduksi secara sistematis berdasarkan kelompok data,

data tereduksi ini akan disajikan secara terorganisir untuk dilakukan penarikan

kesimpulan.

1) Tahap reduksi data

Adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan

Page 109: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data

yang diperoleh dari hasil observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan

dimungkinkan masih belum dapat memberikan informais yang jelas. Oleh

karena itu, perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara

pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi kasar

yang diperoleh dari wawancara, observasi, lembar penilaian, dan catatan

lapangan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dari data

tersebut, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

2) Tahap penyajian data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau paparan naratif.

(Sugiyono, 2005: 95). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan

dalam memahami apa yang terjadi atau penarikan kesimpulan sementara yang

berupa temuan penelitian yaitu berupa pencapaian indikator-indikator yang

berkaitan dengan apa yang telah diberikan.

3) Tahap penarikan kesimpulan

Adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir

dari hasil paparan data dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan

padat tetapi mengandung pengertian luas. Temuan lain penelitian dilakukan

pengecekan keabsahan temuan, sehingga diperoleh hasil penelitian.

Selanjutnya hasil penelitian direfleksi atau diberi makna untuk mendapatkan

kesimpulan akhir. Hasil refleksi ini digunakan untuk menyusun rencana

tindakan selanjutnya.

Page 110: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

b. Pemeriksaan keabsahan data

Untuk menjaga keabsahan dari data yang telah diambil di lapangan maka

dilakukan pemeriksaan keabsahan dari data yang diumpulkan. Dalam penelitian

ini pemerikasaan keabsahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

metode:

1) Pengecekan sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara memaparkan hasil sementara atau hasil

akhir dengan rekan-rekan sejawat. Menurut Moleong (2005: 333), diskusi ini

sebaiknya dilakukan dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan

pengalaman dalam bidang yang dipersolakan, terutama tentang isi dan

metodologinya.Teknik pereriksaan sejawat ini menurut Moleong (2005: 333)

mengandung beberapa maksud:

a) Untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan

kejujuran.

b) Memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan

menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.

Tenik pemeriksaan keabsahan data ini jika dilakukan maka hasilnya adalah:

a) Menyediakan pandangan kritis.

b) Mengetes temuan kerja.

c) Membantu mengembangkan langkah selanjutnya.

d) Melayani sebagai pembanding. (Moleong, 2005: 333)

2) Triangulasi

Moleong (2012: 332) menyimpulkan, triangulasi berarti cara terbaik untuk

menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam

Page 111: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan

hubungan berbagai pandangan. Dalam hal ini triangulasi dilakukan dengan

mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data

yang berbeda. Pada penelitian ini sumber data yang dimaksud adalah para ahli

yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap produk yang disusun oleh

peneliti.

Gambar 3.3 Bagan pemeriksaan keabsahan data

Pemeriksaan keabsahan melalui teknik triangulasi ini dilakukan dengan

melakukan diskusi antara peneliti, pelatih serta pemain. Hal ini diharapkan akan

mendapatkan adanya keabsahan data dari sumber yang berbeda. Kebenaran dari

data telah diuji dari berbagai sumber data yang berbeda. Mekanisme pemerikasaan

ini merupakan triangulasi metode dan teori karena menggunakan lebih dari satu

instrument pengumpul data.

Dalam penelitian ini pengambilan data tidak hanya menggunakan satu

instrument sebagai pengumpul data tetapi menggunakan dua instrumen yaitu

kuesioner dan wawancara tak terstruktur. Triangulasi metode dilakukan dengan

cara mencocokan hasil pengambilan data dengan menggunakan kuesioner baik

dari pemain maupun ahli dengan hasil wawancara. Triangulasi teori dilakukan

Pemeriksaan

Keabsahan data

Triangulasi teori

Triangulasi metode

Uji Ahli

Teori latihan strategi

serangan futsal

1. Wawancara

2. Catatan lapangan

3. Kuesioner

1. Ahli Akademisi

2. Ahli Praktisi

Page 112: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

dengan cara mencocokan kesesuaian produk dengan teori yang telah ada

sebelumnya yaitu teori mengenai latihan strategi serangan futsal untuk futsal.

3) Perpanjangan keikutsertaan

Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen itu sendiri, keikut sertaan

peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan

ini menurut moleong (2005: 327) akan membatasi:

a) Gangguan dari dampak peneliti pada konteks.

b) Membatasi kekeliruan (biases) peneliti.

c) Mengkonpensasi pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau

pengaruh sesaat.

2. Pendekatan kuantitatif

Pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini

melihat dari jenis data yang dikumpulkan pada saat penelitian, mulai dari

kuesioner ahli futsal, kuesioner pemain, dan data pre tes - post test pada saat uji

eksperimen produk.

a. Pengujian data

1) Uji Normalitas distribusi frekuensi

Menurut Budiyono (2009: 170) uji normalitas dengan

menggunakan metode liliefors difunakan apaila datanya tidak dalam

distribusi frekuensi data bergolong, pada metode liliefors setiap data

diubah menjadi bilangan baku dengan transformasi:

Statistik uji untuk metode ini ialah:

dengan

Page 113: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

proporsi cacah terhadap seluruh

Sebagai daerah kritis untuk uji ini ialah:

dengan adalah ukuran sampel.

Jika maka sampel populasi berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas variansi populasi

Menurut Walpole (dalam Budiyono, 2009: 174)Uji homogenitas variansi

populasi pada penelitian ini menggunakan uji Bartlett dengan rumus:

Jika maka, variansi populasi homogen

3) Uji signifikan variansi populasi

Untuk melakukan pengujian siginifikansi data digunakan rumus populasi

normal dan independen dengan rumus:

DK

Jika maka diterima, maka terjadi peningkatan yang

signifikan.

b. Analisis data

Analisis data questionair ahli futsal dan questionair pemaian futsal.

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan model

Latihan strategi serangan adalah teknik analisis deskriptif persentase. Analisa

data sesuai dengan pendekatan ini dimaksudkan bahwa, setiap analisa

dengan

Page 114: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan, hanya sampai mengetahui

persentase (%) (Sudjana, 1990: 45)

Rumus untuk mengolah data kuantitatif subyek uji coba.

%100xXi

XP

Keterangan:

P = Persentase hasil subyek uji coba

x = Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba

xi = Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

100%= Konstanta

Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan

kriteria seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba

Persentase Keterangan

80% - 100 % Valid/digunakan

60% - 79% Cukup valid/digunakan

50% - 59 % Kurang valid/diganti

<50% Tidak valid/diganti

(Sumber: Maksum, 2009:57)

Page 115: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil dari pengembangan serta

pembahasan dari model latihan strategi serangan futsal pada pemain tingkat

intermediate dimulai dari studi pendahuluan, proses pengembangan, uji coba

produk, dan hasil uji efektivitas dari produk pengembangan yang akan dijabarkan

sebagai berikut:

A. DATA RINGKASAN HASIL PENELITIAN

Pada tabel 4.1 berikut akan disajikan data ringkasan dari isi hasil

penelitian pengembangan model latihan strategi serangan pada pemain futsal putra

tingkat intermediate di Kota Pontianak.

Tabel 4.1 Gambaran umum pelaksanaan penelitian

No Komponen Temuan

1. Tahap Pertama (Studi

pendahuluan).

Studi pendahuluan terdiri dari

analisis kebutuhan dan

wawancara kepada para pelatih

futsal yang membina pemain

tingkat intermediate di Kota

Pontianak

1. Analisis Kebutuhan

a. Peneliti menentukan tempat

penelitian yaitu di Kota

Pontianak dengan subyek

pemain futsal tingkat

intermediate di Kota

Pontianak

b. Wawancara bebas dengan

pelatih futsal dilakukan untuk

memperoleh informasi

tambahan tentang penguasaan

kemampuan variasi strategi

serangan dari para pemain

futsal tingkat intermediate di

Kota Pontianak

2. Analisis data hasil analisis

kebutuhan

a. Hasil dari penentuan masalah

Page 116: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

No Komponen Temuan

yang akan diteliti adalah

kemampuan strategi serangan

bermain futsal.

b. Subyek penelitian yang sesuai

untuk diteliti adalah pemain

futsal pada tingkat

intermediate.

c. Tempat penelitian ditetapkan

dengan 2 tim futsal di Kota

Pontianak yang membina

pemain tingkat intermediate,

yaitu Tim STKIP-PGRI

Pontianak dan Tim Penjaskes

Universitas Tanjungpura.

d. Hasil wawancara bebas

dengan para pelatih

didapatkan informasi

mengenai kondisi penguasaan

kemampuan variasi strategi

serangan masih kurang, hanya

terpaku pada pola serangan 2-

2, 4-0 serta dipengaruhi oleh

pemberian latihan yang kurang

baik dan tidak memperhatikan

serangan dari situasi tertentu

dalam permainan futsal.

e. Masalah utama yang

ditemukan sebagai hasil

rasionalisasi adalah variasi

penguasaan kemampuan

strategi seranganbermain

futsal oleh pemain yang

menjadi poin terlemah

2 Tahap kedua (Tahap

pengembangan produk)

Tahap pengembangan produk

terdiri dari pengkajian terhadap

teori-teori pendukung tentang

futsal serta tahap penyusunan

draft awal produk

pengembangan.

1. Kajian teoritis

Kajian teori merupakan tahapan

untuk mengkaji dan menelaah

secara ilmiah materi yang akan

digunakan dengan berlandaskan

pada teori-teori empiris yang ada.

Teori-teori yang mendasari

adalah:

a) Futsal

b) Latihan

c) Latihan strategi serangan

futsal

Page 117: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

No Komponen Temuan

d) Tinjauan aspek belajar gerak

e) Tinjauan perkembangan gerak

f) Model

2. Pengembangan produk awal

Perancangan produk awal yang

dalam hal ini model latihan

strategi serangan futsal didasarkan

pada kajian teoritis sehingga

dirumuskan dalam susunan

sebagai berikut:

a) Latihan serangan 2-2

b) Latihan serangan 4-0

c) Latihan seranagn 3-1

d) Latihan serangan situasi bola

mati tendangan bebas

e) Latihan serangan situasi bola

mati tendangan ke dalam

f) Latihan serangan situasi bola

mati tendangan sudut

g) Latihan serangan pengaturan

bermain membangun serangan

h) Latihan serangan pengaturan

bermain peralihan perubahan

i) Latihan serangan pengaturan

bermain serangan cepat

j) Latihan serangan pengaturan

bermain serangan peralihan

k) Penyusunan program latihan

harian, mingguan, dan

bulanan.

3 Tahap Ketiga (Uji coba

produk)

Tahap uji coba produk terdiri dari

evaluasi ahli (experts

judgements) terhadap rancangan

produk variasi model latihan

strategi serangan dan uji coba

luas dengan subyek penelitian.

1. Uji coba dengan evaluasi ahli

(experts judgement)

a. Uji coba untuk memperoleh

tanggapan dan masukan dari

para ahli untuk kesempurnaan

pembuatan produk yang

dalam hal ini adalah model

latihan strategi serangan

futsal.

b. Instrumen yang digunakan

untuk uji coba dengan

evaluasi ahli adalah dengan

menggunakan kuisioner

campuran.

c. Dari hasil uji ahli didapatkan

Page 118: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

No Komponen Temuan

hasil bahwa produk layak

untuk diuji cobakan.

2. Uji Coba Terbatas

a. Tahapan ini sebagai tindak

lanjut dari persetujuan para

ahli terhadap model latihan

yang dikembangkan.

b. Tujuan dilakukan uji coba

terbatas adalah untuk

mengetahui keberterimaan

produk terhadap subyek

dengan jumlah terbatas

c. Subyek yang digunakan

dalam uji coba ini berjumlah

10 orang.

d. Instrument yang digunakan

adalah dengan menggunakan

kuisioner tertutup.

3. Revisi Produk Hasil Uji Coba

Terbatas

a. Hasil dari penerapan uji coba

terbatas didapatkan skor

68,32%

b. Kesimpulan cukup valid dan

bisa digunakan.

4. Uji Coba Meluas

a. Tahapan ini sebagai tindak

lanjut dari uji coba terbatas

b. Tujuan dilakukan uji coba

terbatas adalah untuk

mengetahui keberterimaan

produk terhadap subyek

dengan jumlah yang lebih

luas

c. Subyek yang digunakan

dalam uji coba ini berjumlah

20 orang.

d. Instrument yang digunakan

adalah dengan menggunakan

kuisioner tertutup.

5. Revisi Produk II

a. Hasil dari penerapan uji coba

meluas didapatkan skor

82,04%

b. Kesimpulan akhir terhadap

Page 119: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

No Komponen Temuan

produk adalah valid dan bisa

digunakan.

4 Tahap uji efektivitas

Tahap uji efektivitas merupakan

tahap lanjutan dengan tujuan

mengetahui tingkat efektivitas

produk pengembangan untuk

dirumuskan menjadi hasil produk

akhir serta pemanfaatan lebih

lanjut untuk penerapan latihan di

masa mendatang.

a. Uji efektivitas produk ini

dilakukan dengan

Menggunakan 2 Tim yaitu

Tim Futsal STKIP-PGRI

Pontianak sebagai kelompok

eksperimen dan Tim Futsal

Penjaskes Universitas

Tanjungpura sebagai

kelompok kntrol.

b. Kelompok eksperimen

merupakan kelompok yang

diberikan perlakuan dengan

produk yang dikembangkan

sedangkan kelompok kontrol

adalah kelompok dengan

perlakuan konvensional.

c. Dilakukan dengan desain

pretest dan post test dengan

pemilihan kelompok secara

acak (Two Group Randomize

Pret est and Post test).

d. Menggunakan teknik Tes

dengan Skala penilaian

sebagai instrument tes.

e. Hasil yang didapatkan dari uji

efektivitas bahwa produk

model latihan strategi

serangan dalam permainan

futsal yang dikembangkan

dapat meningkatkan variasi

strategi serangan futsal

pemain tingkat intermediate

di Kota Pontianak.

5 Hasil dan Laporan Produk Akhir Produk model latihan strategi

serangan dalam dalam

permainan futsal.

Page 120: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

B. STUDI PENDAHULUAN

Dalam penelitian pengembangan tahap pelaksanaannya dimulai studi

pendahuluan yang merupakan proses awal dari penelitian yang memiliki sifat

berbasis masalah. Menurut Arikunto (2009: 26) “Studi pendahuluan adalah

kegiatan yang dilakukan oleh calon peneliti untuk mengadakan pengumpulan data

sementara demi pastinya langkah yang akan dilalui.” Studi pendahuluan

merupakan identifikasi awal terhadap masalah yang ingin diungkap dan dibahas

dalam penelitian. Masalah penelitian yang akan diangkat dalam penelitian akan

dijabarkan dan dijadikan ruang lingkup untuk membatasi masalah dalam

penelitian. Dari ruang lingkup yang telah disusun tersebut akan dirumuskan

langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses penelitian yang berlandaskan

teori yang telah ada. Pada tahap ini akan dilakukan dua kegiatan yaitu studi

pustaka dan Analisis data hasil studi pendahuluan, yang akan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Analisis kebutuhan (Studi pustaka)

Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang masalah

penelitian yang yang akan diangkat serta pemahaman terhadap metodologi

penelitian yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan langkah-langkah

pelaksanaan penelitian serta menyusun pola pikir yang lebih terstruktur dan

efisien. Analisis kebutuhan merupakan cara untuk mengetahui tentang segala

materi yang dibutuhkan dalam penelitian. Studi pustaka juga dimaksudkan untuk

mempersiapkan pengumpulan data lapangan sebagai awal penentuan masalah

penelitian. Studi pustaka juga mempunyai tujuan untuk mempelajari teori-teori

Page 121: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

serta konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Penentuan

masalah penelitian oleh peneliti didahului dengan tahap analisis kebutuhan.

Dalam analisis kebutuhan ada beberapa tahap yang dilakukan sehingga

dapat menjelaskan dan menemukan suatu masalah yang pada akhirnya akan

diangkat ke dalam penelitian. Analisis kebutuhan dimulai dari peneliti mulai

menentukan masalah yang akan diteliti. Penentuan masalah ini dimulai dari

menentukan materi yang akan dijadikan bahan penelitian yang dalam hal ini

adalah olahraga futsal. Dalam olahraga futsal terdiri dari berbagai komponen yang

diantaranya terdiri dari komponen fisik, komponen teknik, komponen taktik dan

strategi. Dari empat komponen tersebut peneliti menentukan salah satu untuk

dijadikan fokus utama penelitian. Peneliti memilih materi strategi dan sebagai

fokus utama yang akan di angkat sebagai masalah penelitian adalah strategi

serangan dalam permainan futsal. Peneliti kemudian mengarah lebih lanjut kepada

penentuan subyek penelitian, berdasarkan masalah penelitian yang akan diangkat

maka peneliti memilih serta menyesuaikan karakteristik subyek yang akan diteliti.

Peneliti memilih pemain futsal tingkat intermediate sebagai subyek penelitian

dengan asumsi bahwa strategi serangan merupakan hal yang sangat penting

terutama pada pemain yang sudah benar-benar menguasi teknik futsal dasar dan

juga akan berpengaruh terhadap performa pemain di lapangan terutama pada

serangan futsal yang semestinya sudah dipahami oleh pemain yang berada pada

tingkat intermediate.

Dalam olahaga futsal banyak aspek yang mempengaruhi di dalamnya.

Ditinjau dari karakteristik olahraga futsal maka tidak akan terlepas dari aspek

Page 122: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

fisik, teknik, taktik, strategi, dan mental ketika pada saat situasi petandingan.

Aspek tersebut merupakan bagian terpenting dalam suatu olahraga termasuk

olahraga futsal. keseluruhan dari aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang

apabila salah satu dari aspek tersebut tidak terkuasai dengan baik maka tidak akan

terlaksana dengan baik pula. Keseluruhan aspek tersebut merupakan hal utuama

dalam suatu cabang olahraga pada umumnya dan olahraga futsal khususnya.

Salah satu yang menjadi aspek terpenting dalam olahraga adalah strategi

pertandingan. Pemahaman strategi olahahraga tidak akan pernah terlepaskan dari

suatu pertandingan secara langsung apalagi di setiap permainan dalam satu tim

pastilah membutuhkan kemenangan, dalam olahraga futsal salah satunya strategi

serangan yang digunakan cukup bervariatif. Oleh karena itu variasi serangan

dalam futsal perlu pemahaman yang sangat baik untuk tercapainya tujuan pada

saat pertandingan.

Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Tim Futsal di

Kota Pontianak terkait dengan kemampuan strategi serangan dalam permainan

futsal ditemukan beberapa masalah dimana pemain cenderung lebih suka bermain

individu dan strategi serangan tim tidak bervariatif. Penelitian dititik beratkan

pada pemain futsal tingkat intermediate yang merupakan tingkatan dimana

pembinaan kemampuan maupun strategi serangan difokuskan secara penuh. Studi

pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan wawancara bebas dengan para

pelatih di Tim Futsal Kota Pontianak yang membina pemain futsal tingkat

intermediate.

Page 123: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Menindak lanjuti dari hasil temuan masalah awal maka peneliti

menentukan tempat yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan

penelitian. Peneliti memilih Kota pontianak sebagai tempat pelaksanaan penelitian

dimana di Kota Pontianak ada 2 perguruan tinggi tim Futsal yang membina

pemain tingkat intermediate. Tim yang dipilih adalah tim yang pada masa

penelitian akan memasuki masa off season atau masa bukan mendekati

pertandingan. Tim futsal yang akan dijadikan subyek penelitian adalah Tim Futsal

STKIP-PGRI Pontianak dan Penjaskes Universitas Tanjungpura. Peneliti

melakukan wawancara bebas dengan para pelatih dari kedua tim untuk

memperoleh data yang diinginkan. Peneliti melakukan wawancara untuk mencari

informasi mengenai kebutuahan yang diharapkan oleh tim tersebut.

2. Analisis data hasil studi pendahuluan

Peneliti melakukan wawancara bebas dengan para pelatih dari kedua tim

sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. Dari hasil wawancara awal dengan

pelatih tim futsal di Kota Pontianak, belum adanya pemberian model-model

latihan strategi serangan futsal secara terstruktur dan dimasukkan dalam satu

pengaturan program latihan khususnya untuk tim futsal putra.

Peneliti mengambil subyek pemain futsal putra dikarenakan untuk

pembinaan pemain tingkat intermediate di Kota Pontianak lebih terstruktur dan

terprogram dengan baik dibandingkan dengan pemain futsal putri yang hanya

pada saat mendekati adanya kejuaraan baru dilakukan pembinaan. Hanya satu tim

futsal saja yang membina pemain futsal putri dengan terstruktur dan terprogram

dengan baik sehingga tidak cukup representatif untuk dilakukan penelitian

Page 124: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

pengembangan karena pada nantinya tidak ada kelompok pembanding sebagai

tolak ukur.

Beberapa pelatih ada yang belum memberikan model-model latihan

strategi serangan secara variatif pada pemain karena cenderung lebih

mengutamakan pemberian latihan pertahanan sebagai salah satu bentuk latihan

yang digunakan untuk mempertahan gawang dari serangan tim lawan. Para pelatih

futsal di Kota Pontianak yang membina pemain putra tingkat intermediate lebih

menitik beratkan pada latihan pola serangan 2-2 dan 4-0. Hal ini dikarenakan para

pelatih melihat bahwa serangan pola 2-2 dan 4-0 adalah pola serangan yang paling

efektif dalam suatu pertandingan. Pada kenyataannya pada saat situasi

pertandingan, terlihat kebutuhan terhadap variasi serangan sangatlah penting.

Dengan adanya serangan yang bervariatif maka tim lawan tidak akan mudah

untuk membaca strategi permainan yang digunakan oleh penyerang dari sebuah

tim.

C. PENGEMBANGAN PRODUK

1. Pengkajian Teori

Tahap pengembangan produk terdiri dari pengkajian terhadap teori-teori

pendukung tentang futsal serta tahap penyusunan draft awal produk

pengembangan. Pengkajian teori diperlukan untuk mendasari penyusunan produk

yang dalam hal ini adalah produk model latihan futsal. Teori-teori yang digunakan

adalah teori umum tentang olahraga, khususnya olahraga futsal serta teori-teori

umum yang menyangkut permasalahan latihan dan aspek-aspek pendukung dari

Page 125: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

teori latihan yang dapat melandasi penyusunan produk. Teori-teori pendukung

lain yang digunakan untuk mengembangkan produk ini adalah tinjaun aspek

belajar gerak dan perkembangan gerak yang digunakan untuk menyusun model-

model latihan strategi serangan futsal.

2. Perancangan Produk Awal

Perancangan produk awal yang dalam hal ini model latihan strategi

serangan didasarkan pada kajian teoritis sehingga dirumuskan dalam susunan

sebagai berikut:

a. Latihan serangan 2-2

b. Latihan serangan 4-0

c. Latihan serangan 3-1

d. Latihan serangan situasi bola mati tendangan bebas

e. Latihan serangan situasi bola mati tendangan ke dalam

f. Latihan serangan situasi bola mati tendangan sudut

g. Latihan serangan pengaturan bermain membangaun serangan

h. Latihan serangan pengaturan bermain peralihan perubahan

i. Latihan serangan pengaturan bermain serangan cepat

j. Latihan serangan pengaturan bermain serangan peralihan

k. Penyusunan program latihan harian, mingguan, dan bulanan.

Rancangan produk model latihan ini disusun sesuai urutan pelaksanaan

sistematika latihan yaitu dari tahap yang paling mudah hingga ke tahap yang

paling kompleks. Sehingga pemahaman terhadap materi latihan diharapkan bisa

Page 126: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

tersampaikan dengan baik. Dalam produk model latihan strategi serangan ini juga

dilampirkan mengenai program latihan futsal, dimana lebih memberikan porsi

latihan yang lebih besar untuk latihan strategi serangan dalam permaian futsal.

Latihan variasi serangan futsal ini dilaksanakan selama 8 minggu dengan

frekuensi latihan 3 kali dalam satu minggu. Rancangan produk model latihan

strategi serangan dalam permainan futsal ini selanjutnya akan dlakukan validasi

serta evaluasi oleh ahli untuk mengetahui tingkat kelayakan produk untuk di uji

cobakan.

D. UJI COBA PRODUK

Pada uji coba produk ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus

dilakukan. Tahapan dalam uji coba produk ini terdiri dari tahap evaluasi ahli

(experts judgements) terhadap rancangan produk model latihan strategi serangan,

dan tahap uji coba terbatas serta uji coba luas dengan subyek penelitian. Adapun

pelaksanaan tahapannya sebagai berikut:

1. Hasil pengolahan data ahli Akademisi dan Praktisi futsal untuk data

Kuantitatif

Pelaksanaan evaluasi ahli ini untuk memperoleh tanggapan dan masukan

dari para ahli untuk kesempurnaan pembuatan produk yang dalam hal ini adalah

model latihan strategi serangan dalam futsal. Dalam pelaksanaan evaluasi ahli ini

menggunakan instrument sebagai alat evaluasi terhadap produk pengembangan.

Instrument yang digunakan untuk uji coba dengan evaluasi ahli adalah dengan

menggunakan kuisioner campuran dimana terdiri dari pertanyaan dengan jawaban

Page 127: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

tertutup (ditentukan sebelumnya), dan jawaban terbuka (jawaban langsung dari

narasumber). Hasil pengolahan data dari evaluasi ahli terdiri dari data kuantitatif

untuk hasil evaluasi dengan skala likert dan data kualitatif untuk hasil evaluasi

dengan pertanyaan dengan jawaban masukan dari narasumber. Teknik analisis

data yang digunakan dalam pengembangan model latihan strategi serangan

adalah teknik analisis deskriptif persentase. Adapun hasil pengolahan data dari

ahli untuk data kuantitatif adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Kuantitatif Hasil Dari Evaluasi Ahli Futsal (n=3), Jumlah Instrimen

66 Butir Pertanyaan

No Ahli Skor

Minimal

Skor

Maksimal

Skor

Hasil

Persentase

1. Ahli Futsal 1 66 330 231 70,00%

2. Ahli Futsal 2 66 330 243 73,63%

3. Ahli Futsal 3 66 330 232 70,30%

X 71,31%

Dari table 4.2 diatas didapatkan hasil akhir persentase evaluasi ahli adalah

71,31% dan dapat diinterpretasikan bahwa rancangan produk pengembangan

model latihan strategi serangan pada futsal tingkat intermediate bisa diuji cobakan

pada tahap selanjutnya, mengacu pada klasifikasi dari Maksum (2009: 57)

Tabel 4.3 Persentase Hasil Evaluasi

Persentase Keterangan

80% - 100 % Valid/digunakan

60% - 79% Cukup valid/digunakan

50% - 59 % Kurang valid/diganti

<50% Tidak valid/diganti

Sumber : Maksum (2009: 57) Metodologi Penelitian.

Selain analisis data hasil evaluasi untuk aspek kuantitatif, untuk

mengetahui lebih lanjut tentang kelayakan produk, maka dilakukan analisis untuk

Page 128: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

aspek kualitatif. Analisis aspek kualitatif ini dimaksudkan untuk melakukan

simpulan mengenai masukan dan saran dari para ahli untuk penyusunan produk.

Simpulan akhir ini merupakan interpretasi dari ahli mengenai kelayakan produk.

Hasil masukan dan saran dari para ahli disimpulkan bahwa produk model

latihan strategi serangan futsal ini sudah cukup jelas dan cukup valid untuk

digunakan. Beberapa rekomendasi dari para ahli yang dihasilkan adalah sebagai

berikut:

a. Ahli Futsal I

1. Model latihanyang dibuat tidak perlu terlalu banyak, walaupun sedikit

taetapi tepat pada sasaran terutama keefektifan dalam serangan.

2. Jarak passing dan shooting lebih baik disesuaikan dulu dengan kondisi

besar kecilnya lapangan.

3. Gambarnya harus jelas

4. Arah gerak pemain yang melakukan serangan diperjelas untuk

menghindari benturan antara pemain

5. Latihan serangan tidak hanya terpaku pada formasi serangan 2-2, 4-0,

maupun 3-1 tapi harus dikondisikan juga dengan keadaan bola mati.

6. Prosedur pelaksanaannya jangan telalu rumit

7. Program latihannya dibuat sesuai dengan pola serangan, agar latihan

selama 2 bulan bisa maksimal.

8. Buatlah program latihan dengan menarik, terutama pada saat

pemanasan bisa dilakukan dengan beragam permainan baik itu

Page 129: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

pemanasan dengan menggunakan bola maupun tanpa bola, agar

pemain tidak merasa jenuh dengan pola yang ada.

b. Ahli Futsal II

1. Buat Model Latihan yang dinamis, bukan yang statis.

2. Latihan model serangan yang dibuat harus terarah dan mudah

dipahami.

3. Jarak finisning jangan terlalu jauh dengan jarak shooting ke gawang.

4. Pergerakan pemian antara satu dengan yang lainnya dibikin secara

sederhana, jangan terlalu rumit yang pentng efektif.

5. Perlu diperjelas pergerkan pemain antara yang membawa bola dan

pergerakan pemain tanpa bola.

6. Program waktu latihan disesuaikan dengan jadwal subjek yang di

teliti.

7. Pelaksanaan uji efektifitas produk harus dikondisikan layaknya

pertandingan agar bisa dilihat sejauh mana keberhasilan model yang

telah dibuat.

8. Lebih baik gunakan wasit agar pelaksanaan uji efektifitas produk saat

pelaksanaan pre test maupun post test bisa berjalan dengan lancar dan

adanya keseriusan dari setiap pemain futsal.

c. Ahli Futsal III

1. Model latihan harus mengacu pada pola formasi yang sesuai dengan

keadaan dan situasi tertentu.

2. Model latihan harus dikonsep dengan menarik.

Page 130: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

3. Perlu diperjelas prosedur pelaksanaannya.

4. Hal yang sangat utama dalam permainan futsal mulai dari aspek rotasi

pemain, pergerakan tanpa bola, penguasaan bola sampai lah kerja

sama tim dalam permainan futsal harus benar-benar di pahami oleh

setiap pemain.

5. Program latihannya harus jelas

Rekomendasi untuk perbaikan dari para ahli tersebut dapat dijadikan acuan

untuk penyempurnaan produk sebelum dihasilkan produk akhir yang akan di uji

tingkat efektivitas hasilnya.

2. Pengolahan Keseluruhan Data Kelompok Uji Coba Tahap I (Kelompok

Kecil) Dan Uji Coba Tahap II (Kelompok Besar)

Pada tabel 4.3 disajikan pengolahan keseluruhan data hasil evaluasi

kelompok uji coba tahap I (kelompok kecil) dan uji coba tahap II (kelompok

besar) terhadap rancangan produk pengembangan yang berupa model latihan

strategi serangan futsal di Kota Pontianak dengan jumlah instrumen untuk uji

coba tahap I (kelompok kecil) dan uji coba tahap II (kelompok besar) sebanyak

50 pertanyaan, dengan jumlah 10 pemain, 5 pemain dari tim Futsal STKIP-

PGRI Pontianak dan 5 Pemain dari tim futsal Penjaskes Universitas

Tanjungpura Pontianak pada uji coba tahap I (kelompok kecil) dan 20 pemain,

10 pemain dari tim Futsal STKIP-PGRI Pontianak dan 10 pemain dari tim

Penjaskes Universitas Tanjungpura Pontianak. Pelaksanaan uji kelompok besar

dan kecil dihadiri oleh kedua pelatih dari masing-masing tim.

Page 131: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Kegiatan uji coba kelompok kecil dilaksanakan pada tanggal 25

Agustus 2012, jam 15.00-17.30 WIB di Lapangan futsal safani Pontianak. Hal

ini sesuai dengan catatan lapangan nomor 04/CL /25082012, sedangkan uji

coba kelompok besar dilaksanakan pada tanggal 08 September 2012, jam

15.00-17.30 WIB di Lapangan futsal Safani Pontianak, Hal ini sesuai dengan

catatan lapangan nomor 05/CL /08092012.

Tabel 4.4 Data Hasil Keseluruhan Kelompok Uji Coba Tahap I (Kelompok Kecil)

dan Uji Coba Tahap II (Kelompok Besar)

No Aspek Skor min Skor max Skor hasil Persentase

1 Uji kelompok tahap I (n

=10) dengan jumlah

instrumen 50 butir

500 2500 1708 68,32%

2 Uji kelompok tahap II

(n=20) dengan jumlah

instrumen 50 butir

1000 5000 4102 82,04%

Setelah pelaksanaan uji coba terbatas, maka dilakukan revisi dari hasil

uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan

berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek. Hal ini bertujuan untuk

perbaikan produk yang akan di uji cobakan kembali dengan subyek dalam

jumlah lebih banyak. Hasil revisi yang dilakukan oleh peneliti tidak terlalu

signifikan karena model latihan yang dikenalkan sudah cukup dikuasai dengan

baik. Sehingga pada saat pelaksanaan uji coba yang lebih luas hanya cukup

memberikan penjelasan yang lebih lanjut mengenai model-model latihan yang

diuji cobakan serta panduan yang lebih terperinci mengenai pengisian

kuisioner.

Page 132: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Berdasarkan data hasil dari tabel 4.3 diketahui jumlah hasil evaluasi

uji tahap I (uji kelompok kecil) adalah 68,32 % dan uji tahap II (uji kelompok

besar) adalah 82,04%, sehingga rancangan produk pengembangan model

latihan strategi serangan pada permaianan futsal putra tingkat intermadiate bisa

diuji cobakan pada tahap uji efektivitas produk (uji eksperimen produk),

mengacu pada klasifikasi dari Maksum (2009: 57).

Tabel 4.5 Persentase Hasil Evaluasi

Persentase Keterangan

80% - 100 % Valid/digunakan

60% - 79% Cukup valid/digunakan

50% - 59 % Kurang valid/diganti

<50% Tidak valid/diganti

Sumber : Maksum (2009: 57) Metodologi Penelitian.

3. Hasil Pengembangan Model

Hasil pengembangan dari model latihan strategi serangan futsal dapat

disimpulkan bahwa produk layak untuk di uji tingkat efektivitasnya. Hal ini

terlihat dari keseluruhan tahapan evaluasi dan analisis yang dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yang melibatkan ahli untuk pengujian tingkat kelayakan dan

melibatkan pemain futsal tingkat intermediate untuk mengetahui tingkat

keberterimaan dari produk yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh disimpulkan bahwa produk cukup valid dan layak untuk di uji tingkat

efektivitasnya. Didukung dengan hasil analisis pada tiap tahapan dan interpretasi

akhir oleh para ahli, subyek, maupun peneliti. Produk model latihan strategi

serangan futsal pada pemain tingkat intermediate ini selanjutnya akan diuji tingkat

efektivitasnya.

Page 133: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

E. UJI EFEKTIVITAS PRODUK PENGEMBANGAN

Uji efektivitas produk dalam penelitian pengembangan model latihan

strategi serangan untuk meningkatkan varisi strategi serangan pemain futsal

tingkat intermediate ini bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh kemampuan

strategi serangan pemain futsal tingkat intermediate antara kelompok yang

diberikan program latihan strategi serangan dari hasil pengembangan yang

dikemas dalam setting latihan futsal dan kelompok yang diberikan latihan secara

konfensional. Uji efektivitas terhadap kelompok perlakuan dilakukan di Lapangan

Futsal Safani Kota Pontianak mulai tanggal 1 Oktober 2012 sampai 1 Desember

2012, pelaksanaan program latihan dilaksanakan pada sore hari pukul 15.00 WIB

dengan frekuensi latihan 3 kali dalam satu minggu.

Untuk mengetahui peningkatan penguasaan kemampuan strategi serangan

pemain futsal tingkat intermediate, dilakukan Pre-test dan Post-test kemampuan

strategi serangan futsal, berikut disajikan data kuantitatif hasil Pre-test dan Post-

test kemampuan strategi serangan pemain futsal tingkat intermediate di Kota

pontianak.

1. Deskripsi data pre-test

Pada tabel 4.6 berikut akan disajikan kesimpulan data dari pre-test

kemampuan serangan pemain kelompok eksperimen tingkat intermediate di

Kota Pontianak yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan untuk kelompok

eksperimen (n=4).

Tabel 4.6 Rekapitulasi data hasil pre-test kelompok eksperimen

No Nama Aspek Penilaian

Rotasi

Pemain

Pergerakan

Tanpa Bola

Penguasaan

Bola

Kerjasama

tim

Page 134: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

1 Hadiman 1 4 4 2

2 Fitra 2 1 3 2

3 Ferdi 3 2 3 3

4 Harry 4 3 2 3

Pada tabel 4.7 berikut akan disajikan kesimpulan data dari post-test

kemampuan serangan pemain kelompok kontrol tingkat intermediate di Kota

Pontianak yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan untuk kelompok

kontrol (n=4).

Tabel 4.7 Rekapitulasi data hasil pre-test kelompok kontrol

No Nama Aspek Penilaian

Rotasi

Pemain

Pergerakan

Tanpa Bola

Penguasaan

Bola

Kerjasama

tim

1 Heru 2 3 2 1

2 Daud 2 2 3 3

3 Eris 3 3 3 1

4 Yarga 3 2 2 3

2. Deskripsi data post-test

Pada tabel 4.8 berikut akan disajikan kesimpulan data dari post-test

kemampuan serangan pemain kelompok eksperimen tingkat intermediate di

Kota Pontianak yang dilakukan setelah diberikan perlakuan (n=4).

Tabel 4.8 Rekapitulasi data hasil post-test kelompok eksperimen

No Nama Aspek Penilaian

Rotasi

Pemain

Pergerakan

Tanpa Bola

Penguasaan

Bola

Kerjasama

tim

1 Hadiman 3 3 3 4

2 Fitra 3 4 3 2

3 Ferdi 4 3 4 4

4 Harry 4 4 4 2

Page 135: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Pada tabel 4.9 berikut akan disajikan kesimpulan data dari post-test

kemampuan serangan pemain kelompok kontrol tingkat intermediate di Kota

Pontianak yang dilakukan setelah diberikan perlakuan (n=4).

Tabel 4.9 Rekapitulasi data hasil post-test kelompok kontrol

3. Pengujian data kuantitatif

a. Pengujian Prasyarat Analisis

1) Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Populasi

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi

kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap

kelompok adalah sebagai berikut;

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Pre-test

Tes Perlakuan L hitung L tabel Keputusan Kesimpulan

1 Eksperimen 0,1517 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

2 Eksperimen 0,3078 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

3 Eksperimen 0,3078 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

4 Eksperimen 0,3078 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

No Nama Aspek Penilaian

Rotasi

Pemain

Pergerakan

Tanpa Bola

Penguasaan

Bola

Kerjasama

tim

1 Heru 3 2 4 2

2 Daud 2 3 2 3

3 Eris 3 3 4 3

4 Yarga 2 2 2 2

Page 136: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Post-test

Tes Perlakuan L hitung L tabel Keputusan Kesimpulan

1 Eksperimen 0,1517 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

2 Eksperimen 0,3078 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

3 Eksperimen 0,3078 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

4 Eksperimen 0,3078 0,381 diterima Normal

Kontrol 0,3078 0,381 diterima Normal

Jika maka data berdistribusi normal

2) Uji HomogenitasVariansi Populasi

Berdasarkan data pre-test Uji homogenitas menggunakan uji Bartlett:

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi

Tes Kelas

DK Keputusan Kesimpulan

1 Eksperimen

0,717 0,478 diterima Homogen Kontrol

2 Eksperimen

0,717 0,478 diterima Homogen Kontrol

3 Eksperimen

0,793 0,478 diterima Homogen Kontrol

4 Eksperimen

0,793 0,478 diterima Homogen Kontrol

Dengan maka variansi data populasi homogen

Page 137: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

3) Uji Signifikasi

Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t (uji

signifikasi) dengan menggunakan rumus;

DK

Jika maka diterima, maka terjadi peningkatan yang signifikan.

Dalam tabel 4.13 berikut akan disajikan data hasil pre-test dan akhir uji

efektifitas produk pengembangan:

Tabel 4.13 Data hasil pre-test dan post test

Perlakuan

Hasil tes Nilai

Beda

t

hitung t tabel Sum

Jenis

tes Awal Akhir

Kelompok

Eksperimen

1 10 14 4 1,414 ±2,776 signifikan

2 10 14 4 1,414 ±2,776 signifikan

3 12 14 2 1, 232 ±4,303 signifikan

4 10 12 2 0,776 ±2,776 signifikan

Kelompok

Kontrol

1 10 10 0 0 ±2,776 signifikan

2 10 10 0 0 ±2,776 signifikan

3 10 12 2 0,776 ±4,303 signifikan

4 8 10 2 0,776 ±2,776 signifikan

Jika maka diterima, maka terjadi peningkatan yang signifikan

Dari hasil rekapitulasi skor yang diraih pada tabel 4.13 disajikan

peningkatan hasil tes kelompok terikat dapat diketahui lebih jelas melalui gambar

histogram 4.1 berikut:

dengan

Page 138: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Gambar 4.1 histogram hasil pre-test dan post -test kelompok eksperimen

Berdasarkan tabel 4.13 dan gambar histogram 4.1 di atas, terdapat

peningkatan yang signifikan antara hasil pre-test dan post test kelompok

eksperimen. Dan dalam gambar histogram 4.2 berikut akan disajikan data

peningkatan hasil pre-test dan akhir kelompok kontrol.

Gambar 4.2 histogram hasil pre-test dan post-test kelompok kontrol

Page 139: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Dari kedua gambar histogram di atas, dapat diketahui perbedaan

tingkat peningkatan kemampuan serangan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Untuk menghitung rata-rata efektivitas serangan futsal kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen harus ditentukan skor kriterium/ideal untuk

aspek-aspek penilaian tersebut. Skor ideal = 4 x 4 x 4 = 64. ( 4 skor jawaban

tertinggi, 4 = empat butir instrumen; 4 jumlah sampel ). Selanjutnya skor ideal

untuk setiap butir aspek = 4 x 4 = 16 ( 4 skor tinggi ; 4 jumlah sampel ).

Tabel 4.14 Penilaian Efektivitas Kelompok Kontrol

Nama

pemain

Skor untuk butir pemain

Jumlah Rotasi

Pemain

Pergerakan

tanpa bola

Penguasaan

bola

Kerja sama

tim

Heru 3 2 4 2 11

Daud 2 3 2 3 10

Eris 3 3 4 3 13

Yarga 2 2 2 2 8

Jumlah 10 10 12 12 42

Berdasarkan Tabel 4. 14 diperoleh jumlah data = 42. Dengan demikian,

efektivitas kelompok kontrol secara keseluruhan = 42 : 64 = 0.656 atau 65.6%

dari kriteria yang diharapkan.

a. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek rotasi pemain adalah10 : 16 = 0.625

atau 62.5%.

b. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek pergerakan tanpa bola adalah 10 :

16 = 0.625 atau 62.5%.

Page 140: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

c. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek penguasaan bola adalah 12 : 16 =

0.75 atau 75%.

d. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek kerjasama tim adlaah 10 : 16 =

0.625 atau 62.5%.

Jadi, efektivitas kelompok kontrol terendah pada aspek penilaian strategi

serangan futsal adalah 62,5%.

Selanjutnya untuk menghitung efektivitas kelompok eksperimen cara

menghitung seperti menghitung efektivitas kelompok kontrol. Skor ideal untuk

seluruh aspek = 4 x 4 x 4 = 64. Skor ideal setiap butir aspek penilaian adalah 4 x 4

= 16.

Tabel 4. 15 Penialain Efektivitas Kelompok Eksperimen

Nama

pemain

Skor untuk butir pemain

Jumlah Rotasi

Pemain

Pergerakan

tanpa bola

Penguasaan

bola

Kerja sama

tim

Hadiman 3 3 3 4 13

Fitra 3 4 3 2 12

Ferdi 4 3 4 4 15

Harry 4 4 4 2 14

Jumlah 14 14 14 12 54

Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh data = 54. Dengan demikian, efektivitas

kelompok eksperimen keseluruhan aspek adalah 54 : 64 = 0.84 atau 84% dari

kriteria yang diharapkan.

a. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek rotasi pemain adalah 14 : 16 = 0.875

atau 87.5%.

Page 141: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

b. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek pergerakan tanpa bola adalah 14 :

16 = 0.875 atau 87.5%.

c. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek penguasaan bola adalah 14 : 16 =

0.875 atau 87.5%.

d. Efektivitas kelompok kontrol pada aspek kerjasama tim adalah 12 : 16 = 0.75

atau 75%.

Jadi, efektivitas kelompok eksperimen terendah pada aspek penilaian

strategi serangan futsal adalah 75%..

Perbandingan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditunjukkan

pada Tabel 4.16

Tabel 4.16 Perbandingan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol Aspek-aspek indikator

penilaian Kelompok Eksperimen

62.5% Rotasi pemain 87.5%

62.5% Pergerakan tanpa bola 87.5%

75% Penguasaan bola 87.5%

62.5% Kerjasama tim 75%

65.6% Rata-rata 84.4%

Berdasarkan Tabel 4. 16 efektifitas kelompok eksperimen lebih tinggi dari

kelompok kontrol. Rata-rata efektivitas kelompok kontrol adalah 65.6% dan

kelompok eksperimen adalah 84.4%. Pada aspek rotasi pemain pada kelompok

kontrol sebesar 62.5% dan kelompok eksperimen sebesar 87.5%. Pada aspek

pergerakan tanpa bola pada kelompok kontrol sebesar 62.5% dan kelompok

eksperimen sebesar 87.5%. Pada aspek penguasaan bola pada kelompok kontrol

sebesar 75% dan kelompok eksperimen sebesar 87.5%. Pada aspek kerjasama tim

Page 142: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

kelompok kontrol sebesar 62.5% dan kelompok eksperimen sebesar 75%.

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa, latihan dengan menggunakan model

latihan strategi serangan dalam permainan futsal dapat meningkatkan aspek rotasi

pemain dari 62.5% menjadi 87.5%, aspek pergerakan tanpa bola dari 62.5%

menjadi 87.5%, aspek penguasaan bola dari 75% menjadi 87.5%, dan aspek kerja

sama tim dari 62.5% menjadi 75%. Kesimpulannya adalah kelompok eksperimen

dengan menggunakan model latihan strategi serangan dalam permainan futsal

lebih efektif dari kelompok kontrol dengan menggunakan latihan konvensional.

Dalam gambar histogram 4.3 dibahawa akan digambarkan nilai perbandingan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Gambar 4.3 Histogram nilai perbandingan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

4) Pemeriksaan Keabsahan data

Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

beberapa tahap. Adapun tahapan pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 143: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

a. Pemeriksaan rekan sejawat

Pemeriksaan rekan sejawat merupakan salah satu langkah pemeriksaan

keabsahan data. Langkah ini untuk data yang berbasis paparan naratif. Langkah

pemeriksaan sejawat dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan

diskusi terhadap metode serta hasil dari penelitian yang dilakukan. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh keterbukaan dan kejujuran serta menghasilkan suatu

klarifikasi terhadap penafsiran dari hasil-hasil temuan dalam penelitian. Temuan-

temuan yang didapat dalam penelitian perlu adanya suatu klarifikasi untuk

didapatkan suatu simpulan dari temuan tersebut.

Dalam penelitian ini klarifikasi dilakukan terhadap materi yang diangkat

yaitu meningkatkan penguasaan kemampuan strategi serangan futsal pemain

putra tingkat intermediate dan kesesuaian metodologi penelitian yang digunakan

yaitu metode penelitian pengembangan. Dari diskusi yang dilakukan didapatkan

bahwa materi yang diangkat sangat penting untuk diteliti dan diberikan sesuatu

yang baru sehingga dapat digunakan di masa mendatang. Dari sisi metodologis

didapatkan simpulan bahwa metode penelitian pengembangan merupakan cara

yang tepat menghasilkan suatu hal baru yang dapat digunakan sebagai referensi

pemberian solusi. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang didapat dari penelitian

bahwa model latihan strategi serangan yang dikembangkan dapat meningkatkan

penguasaan kemampuan strategi serangan dari para pemain secara efektif dan

efisien.

Page 144: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

b. Perpanjangan keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan ini terkait dengan peneliti sebagai salah satu

instrument penelitian. Sumber data yang diperoleh berasal dari pengamatan

peneliti sendiri. Keikutsertaan peneliti ini dilakukan dalam jangka waktu yang

panjang karena peneliti terlibat dalam proses penelitian dengan menjadi salah

seorang pengamat. Peneliti secara keseluruhan mengamati segala bentuk-bentuk

kejadian yang terjadi dalam penelitian untuk memperoleh keakuratan informasi

dan meminimalisir terjadinya bias dalam penelitian. Dalam hal ini perpanjangan

keikutsertaan yang dilakukan oleh peneliti adalah pengamatan terhadap

keterlaksanaan penelitian yang kemudian dituliskan dalam bentuk catatan

lapangan.

c. Triangulasi

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti untuk pemeriksaan

keabsahan data adalah dengan triangulasi. Adapun langkah yang dilakukan oleh

peneliti untuk triangulasi ini adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi teori dimana peneliti membandingkan temuan penelitian

dengan hasil teori yang didapat dilapangan dan dilakukan pembahasan.

2. Triangulasi metode dimana melakukan pengecekan terhadap subyek

menggunakan pengamat yang lain. Dalam hal ini peneliti melibatkan

pelatih tim sebagai pengamat untuk memperoleh derajat kepercayaan

terhadap hasil temuan penelitian. Hasil-hasil temuan lapangan dirangkum

dan kemudian disajikan dalam satu hasil yang merupakan simpulan dari

dua pengamatan.

Page 145: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

3. Triangulasi sumber (experts judgements) dimana peneliti melakukan

wawancara serta untuk memperoleh temuan awal permasalahan penelitian

kepada salah satu ahli yang merupakan pelatih tim yang diteliti dan

membandingkan hasil temuan teori yang dirancang dalam produk awal

untuk diberikan masukan dari para ahli atau narasumber.

Dengan dilakukanya pemeriksaan terhadap keabsahan data yang didapat

dalam penelitian maka diharapkan hasil dari penelitian dapat

dipertanggungjawabkan dan diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan

peneilitian. Hasil data dapat diketahui sebagai hasil data yang nyata dari hasil

perolehan di lapangan

F. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan prosedur

penelitian pengembangan manghasilkan empat kelompok kesimpulan analisis dan

dibagi menjadi beberapa tahap yang diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Pertama (Studi Pendahuluan)

Pengembangan atau yang sering disebut sebagai penelitian pengembangan

dilakukan dengan maksud menjembatani jurang yang terbentang cukup lebar

antara penelitian dan praktek pendidikan. Degeng (2002: 1) menyimpulkan arti

dari penelitian pengembangan yaitu “penelitian ilmiah yang menelaah suatu teori,

model, konsep, atau prinsip, dan menggunakan hasil telaah untuk

mengembangkan suatu produk”.Dalam penelitian pengembangan tidak selalu

Page 146: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

mengembangkan produk baru, bisa dengan menyempurnakan produk yang telah

ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian dan pengembangan selalu

diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan

dengan menggunakan suatu produk tertentu.

Tahap pelaksanaannya dimulai studi pendahuluan yang merupakan proses

awal dari penelitian yang memiliki sifat berbasis masalah. Menurut Arikunto

(2009: 26) “Studi pendahuluan adalah kegiatan yang dilakukan oleh calon peneliti

untuk mengadakan pengumpulan data sementara demi pastinya langkah yang akan

dilalui.” Studi pendahuluan merupakan identifikasi awal terhadap masalah yang

ingin diungkap dan dibahas dalam penelitian. Masalah penelitian yang akan

diangkat dalam penelitian akan dijabarkan dan dijadikan ruang lingkup untuk

membatasi masalah dalam penelitian. Dari ruang lingkup yang telah disusun

tersebut akan dirumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses

penelitian yang berlandaskan teori yang telah ada. Pada tahap ini akan dilakukan

dua kegiatan yaitu studi pustaka dan Analisis data hasil studi pendahuluan, yang

akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan meruapakan suatu langkah awal dalam suatu penelitian

yang memiliki karakteristik berbasis masalah dan memunculkan solusi untuk

mengatasi suatu masalah tersebut. Borg dan Gall (1983: 753)

“menyimpulkanbahwa analisis kebutuhan merupakan pengumpulan informasi

awal terhadap perbedaan kondisi yang ada dilapangan dan kondisi yang

diinginkan, untuk kebutuhan pemcahan masalah yang ada.” Informasi awal yang

Page 147: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

dibutuhkan merupakan hal yang sangat penting sebagai awal penemuan terhadap

masalah yang akan dijadikan sebagai perhatian utama dalam penelitian. Analisis

kebutuhan sebagai suatu cara pengumpulan informasi awal dapat dilakukan

dengan berbagai cara.

Pengumpulan informasi awal ini tentunya akan memunculkan beberapa

implikasi terkait hasil perolehan informasi kondisi nyata yang ada di lapangan.

Informasi ini akan bisa memunculkan suatu keadaan dimana terungkap

keunggulan dari poin utama yang diamati, namun bisa juga muncul suatu

permasalahan yang membutuhkan suatu solusi pemecahan sehingga menjadi lebih

baik. Ketika muncul suatu keunggulan dari fokus utama yang menjadi bahan

pengamatan, maka secara tidak langsung sejalan dengan harapan yang dimiliki,

namun ketika muncul ketidaksesuaian dengan harapan yang dimilki maka akan

timbul suatu masalah yang menjadi pemisah antara harapan antara kenyataan yang

ada. Menurut Winarno (2007: 9) “masalah merupakan kesenjangan antara harapan

dengan kenyataan, kesenjangan antara teori dan praktik yang memerlukan

jawaban, penjelasan atau pemecahan.”

Kemunculan suatu masalah di lapangan jelas membutuhkan suau solusi

untuk pemcahan dari masalah tersebut, sehingga tidak ada suatu kesenjangan

antara harapan dan kenyataan yang ada di lapangan.Adapun cara pengumpulan

informasi awal untuk analisis kebutuhan adalah dengan menggunakan instrumen

penelitian. Beberpa instrumen yang dapat digunakan antara lain wawancara,

kuisioner, tes dan observasi.

Page 148: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada Futsal di Kota

Pontianak terkait dengan penguasaan kemampuan strategi serangan futsal

ditemukan beberapa masalah membutuhkan perbaikan dari segi tingkat

penguasaan dari kemampuan strategi tersebut. Penelitian dititik beratkan pada

pemain futsal tingkat intermediate yang merupakan tingkatan dimana pembinaan

keterampilan difokuskan secara penuh. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara

melakukan wawancara bebas dengan para pelatih futsal di Tim Futsal di Kota

Pontianak yang membina pemian futsal tingkat intermediate.

b. Analisis data hasil analisis kebutuhan

Peneliti melakukan pengumpulan informasi awal dengan melakukan

wawancara terhadap para pelatih timfutsal yang membina pemain tingkat

intermedieate. “Interviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (interviewer),

Winarno (2007: 64).”Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas dimana

tidak menggunakan pedoman pertanyaan secara khusus.Fokus utama penggalian

informasi adalah penguasaan strategi segrangan bermain futsal dari para pemain.

Dari hasil pengumpulan informasi awal didapatkan penguasaan

kemampuan strategi serangan futsal dari para pemain futsal tingkat intermediate

kurang baik yang dpengaruhi oleh beberapa faktor yang terungkap hasil

penelitian.Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti juga relevan dengan

kebutuhan dari penelitian sehingga dapat memunculkan data-data pendukung

mengenai masalah yang ditemukan dan akan ditemukan solusi dari masalah

tersebut.

Page 149: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

2. Pengembangan Produk

Tahap kedua dalam proses penelitian pengembangan ini adalah tahap

pengembangan produk. Di dalam tahap pengembangan produk ini terdiri dari dua

langkah yang dilakukan untuk menyusun draft produk pengmbangan awal. Pada

penelitian ini produk yang sudah dikembangkan oleh peneliti adalah model latihan

strategi seranganpada pemain futsal tingkat intermediate. Adapun langkah-

langkah pengembangan produk yang telah dikembangkan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Pengkajian teori (literature review)

Tahap pertama dalam pengembangan produk ini adalah melakukan kajian

terhadap teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Borg dan gall (1983:

777) menyimpulkan, “kajian teori adalah pengumpulan informasi pendukung

penelitian yang berhubungan dengan perencanaan pengembangan.” Kajian teori

merupakan tahapan untuk mengkaji dan menelaah secara ilmiah materi yang akan

digunakan dengan berlandaskan pada teori-teori empiris yang ada. Materi dalam

penelitian ini adalah temuan masalah di lapangan, dimana akan dikembangkan

produk untuk memberikan solusi terhadap masalah yang ditemukan sebelumnya

pada studi pendahuluan.

Teori-teori yang digunakan merupakan teori yang mendukung terhadap

penelitian yang dilakukan.Penelitian ini membahas tentang pengembangan model

latihan strategi serangan futsal untuk pemain tingkat intermediate.Peneliti

mengungkap teori-teori yang relevan dan mendukung terhadap produk penelitian

yang dikembangkan.Teori-teori yang mendasari adalah:

Page 150: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

1) Futsal

2) Latihan

3) Latihan strategi serangan

4) Tinjauan aspek belajar gerak

5) Tinjaun perkembangan gerak

6) Model

Pemilihan teori-teori tersebut dilakukan peneliti dengan didasarkan pada

logika berfikir empiris.Dalam penyusunan kajian teori dapat digunakan bentuk-

bentuk penalaran yang dapat menunjukkan alur pola berfikir yang logis.Salah satu

contoh untuk menjabarkan penyusunan dalam penulisan kajian teori

menggunakan penalaran deduktif. Winarno (2007: 2) “penalaran deduktif dimulai

dari hal-hal yang bersifat umum dan menuju ke hal-hal yang khusus.” Hal yang

cukup luas atau cukup besar cakupan bahasannya dikaji terlebih dahulu sehingga

nanti akan mengerucut pada hal yang lebih khusus. Peneliti menggunakan

penalaran deduktif dalam penyusunan kajian teori dengan mengungkap kajian

terhadap olahraga hingga tinjauan yang mendukung terhadap penelitian yang

disusun. Penyusunan ini relevan dengan prosedur serta teori yang menjadi

landasan dan dapat menunjukkan alur berpikir dari peneliti yang logis.

b. Penyusunan produk awal

Produk dalam penelitian pengembangan ini berupa model latihan

kemampuan strategi serangan pemain futsal.Berdasarkan kegiatan studi

pendahuluan yang dilakukan sebelumnya serta pengkajian terhadap teori-teori

empiris yang dijadikan landasan berfikir untuk menentukan materi yang akan

Page 151: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

dikembangkan, maka dilanjutkan dengan pembuatan draft produk awal yang

dalam hal ini adalah menentukan dan merancang model-model latihan serta

program latihan yang akan diterapkan dalam penelitian. Model latihan yang

akandikembangkan dalam penelitian ini adalah model latihan serangan dalam

futsal serta program latihan yang akan dirancang adalah program latihan

futsal.Model pengembangan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa item, yaitu:

1) Kajian teoritis sebagai dasar penyusunan bentuk-bentuk latihan dan

penyusunan program latihan strategi serangan futsal.

2) Bentuk-bentuk latihan srrategi serangan futsal yang sesuai dengan

karakteristik subyek untuk penguasaan strategi serangan futsal dalam

futsal.

3) Program latihan strategi serangan futsal, program bulanan, dan program

harian.

4) Evaluasi terhadap produk pengembangan, yaitu evaluasi kemampuan

serangan futsal.

3. Uji Coba Produk

Uji coba produk merupakan tahapan dimana untuk mengetahui kelayakan

dari produk pengembangan yang dirancang sebelumnya.Adapun tahapan-tahapan

dalam uji coba produk akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Evaluasi ahli (experts judgement)

Evaluasi ahli dalam penelitian pengembangan ini dimaksudkan untuk

memperoleh masukan dan saran terkait dengan pengembangan produk. Ahli futsal

Page 152: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

dalam penelitian pengembangan ini ada dua kriteria, yaitu ahli akademisi futsal

dan ahli praktisi futsal

.Hasil dari evaluasi futsal dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan

data kuantitatif, hal ini karena dalam evaluasi ahli digunakan angket campuran.

Hasil evaluasi ahli futsal untuk data kuantitatif berupa hasil persentase yaitu 71.31

%, dari hasil tersebut bisa diinterpretasikan bahwa produk pengembangan model

latihan strategi serangan futsal bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya dengan

memperhatikan saran dari ahli.

b. Uji coba kelompok kecil

Tahap uji coba kelompok kecil merupakan tahap untuk mengetahui

pendapat pemain futsal terkait dengan produk model latihan serangan yang

dikembangkan. Uji coba kelompok kecil dalam penelitian ini menggunakan 10

subjek uji coba yang berasal dari dua perguruan tinggi di Kota Pontianak. Uji

coba kelompok kecil dilaksanakan pada 25 Agustus 2012 di Lapangan Futsal

Safani Pontianak.

Informasi yang berupa pendapat atlet dalam uji kelompok kecil ini

diperoleh dengan menggunakan instrumen angket tertutup, sehingga data yang

dikumpulkan berupa data kuantitatif. Hasil persentase dari uji kelompok kecil

sebesar 68.32%, sehingga bisa diinterpretasikan bahwa produk pengembangan

model latihan serangan diterima oleh pemain futsal dan siap diuji coba pada

kelompok yang lebih luas.

Page 153: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

c. Uji coba kelompok besar

Tahap uji coba kelompok besar merupakan tahap untuk mengetahui

pendapat pemain futsal terkait dengan produk model latihan serangan yang

dikembangkan dengan subjek lebih banyak dari uji coba kelompok kecil. Uji coba

kelompok besar dalam penelitian ini menggunakan 20 subjek uji coba yang

berasal dari dua perguruan tinggi di Kota Pontianak.Uji coba kelompok besar

dilaksanakan pada 8 September 2012 di Lapangan Futsal Safani Pontianak.

Informasi yang berupa pendapat atlet dalam uji kelompok kecil ini

diperoleh dengan menggunakan instrumen angket tertutup, sehingga data yang

dikumpulkan berupa data kuantitatif. Hasil persentase dari uji kelompok besar

sebesar 82.04%, sehingga bisa diinterpretasikan bahwa produk pengembangan

model latihan serangan diterima oleh pemain futsal dan siap untuk dilakukan uji

efektifitas.

d. Revisi produk

Setelah pelaksanaan uji coba meluas, maka dilakukan revisi dari hasil uji

coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan

berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek.Revisi produk dilakukan

untuk memperoleh hasil pengembangan yang bisa diterima. Revisi produk

dilakukan secara terus menerus mulai dari setelah pengembangan produk awal

sampai sebelum pelaksanaan uji efektifitas produk. Hasil revisi menunjukkan

bahwa produk pengembangan model latihan serangan untuk pemain futsal putra

tingkat intermediate dapat diuji tingkat efektifitasnya.

Page 154: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

4. Uji Efektivitas Produk

Uji efektifitas produk ini dilakukan pada pemain futsal STKIP-PGRI

Pontianak dan pemain futsal Penjaskes Untan, dengan tujuan mengetahui tingkat

efektifitas produk pengembangan untuk dirumuskan menjadi hasil produk akhir

serta pemanfaatan lebih lanjut untuk penerapan latihan di masa mendatang. Untuk

rancangan desain eksperimen menggunakan rancangan desain tes awal dan

akhirdengan pemilihan kelompok secara acak (Two Group Randomize Pretest and

Post Test), atau dengan kata lain rancangan desain eksperimen ini menggunakan

rancangan eksperimen dengan satu macam perlakuan. Arikunto (2009)

menyimpulkan, “rancangan ekperimen dengan satu macam perlakuan (pretest-

posttest control group design) dilakukan dengan cara kedua kelompok diberi tes

awal untuk mengukur kondisi awal, kemudian pada kelompok eksperimen

diberikan perlakuan sedangkan pada kelompok pembanding tidak diberi.” Dapat

diartikan juga bahwa kelompok pembanding menggunakan tipe konvensional

yang telah diterapkan sebelumnya.

Berdasarkan perbandingan persentase tersebut peningkatan hasil tes untuk

kelompok eksperimen lebih menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan

dengan kelompok kontrol. Tes akhir ini didapatkan setelah dilakukan penerapan

program latihan pada masing-masing kelompok. Program latihan pada masing-

masing kelompok ini berbeda dari sisi materi latihan yang dilakukan. Untuk

kelompok eksperimen menggunakan program latihan yang di dalamnya berisi

produk model latihan yang dikembangkan oleh peneliti, sedangkan kelompok

kontrol menggunakan program latihan secara konvensional. Untuk hasil akhir

Page 155: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

dapat disimpulkan bahwa produk model latihan dapat meningkatkan hasil

kemampuan serangan pemain futsal tingkat intermediate di Kota Pontianak

Page 156: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Didasarkan pada hasil penelitian serta hasil analisis data yang telah dilakukan,

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan dengan wawancara terhadap pelatih futsal di

Kota Pontianak. Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa sebagian besar belum

memberikan model-model latihan strategi serangan secara terstruktur dan

dimasukkan dalam satu pengaturan program latihan khususnya untuk tim futsal putra.

Pemberian latihan penguasaan strategi seranga hanya diberikan pada saat latihan

permainanan (game). Beberapa pelatih ada yang belum memberikan model-model

latihan strategi serangan pada pemain karena cenderung lebih mengutamakan

pemberian latihan dengan pola serangan 2-2 dan 4-0 sebagai salah satu bentuk

latihan yang digunakan untuk serangan dalam permainan futsal. Para pelatih futsal di

Kota Pontianak yang membina pemain putra tingkat intermediate lebih

menitikberatkan pada latihan bertahan dan pola serangan 2-2 dan 4-0 dengan tanpa

memperhatikan serangan lain maupun serangan dari situasi tertentu dalam permainan

futsal.

Page 157: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

2. Pengembangan Produk

Penyusunan Draft Produk Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini menghasilkan produk secara teoritik-

konseptual, prosedural-metodologis, maupun praktik-empirik yang dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Produk dalam penelitian pengembangan ini

berupa model latihan kemampuan strategi serangan pemain futsal. Model

pengembangan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa item, yaitu:

1) Kajian teoritis sebagai dasar penyusunan bentuk-bentuk latihan dan

penyusunan program latihan strategi serangan futsal.

2) Bentuk-bentuk latihan strategi serangan futsal yang sesuai dengan

karakteristik subyek untuk penguasaan strategi serangan futsal.

3) Program latihan strategi serangan futsal, program bulanan, dan program

harian.

Perancangan produk awal yang dalam hal ini model latihan strategi serangan

futsal didasarkan pada kajian teoritis sehingga dirumuskan dalam susunan sebagai

berikut:

1) Latihan serangan 2-2

2) Latihan serangan 4-0

3) Latihan serangan 3-1

4) Latihan serangan situsasi bola mati tendangan bebas

5) Latihan serangan situasi bola mati tendangan ke dalam

6) Latihan serangan situasi bola mati tendangan sudut

Page 158: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

7) Latihan serangan pengaturan bermain membangun serangan

8) Latihan serangan pengaturan bermain peralihan perubahan

9) Latihan serangan pengaturan bermain serangan cepat

10) Latihan serangan pengaturan bermain serangan peralihan

11) Penyusunan program latihan harian, mingguan, dan bulanan.

3. Tahap Uji Coba Produk

a. Evaluasi Ahli Futsal

Hasil dari evaluasi futsal dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data

kuantitatif, hal ini karena dalam evaluasi ahli digunakan angket campuran. Hasil

evaluasi ahli futsal untuk data kuantitatif berupa didapatkan hasil akhir persentase

evaluasi ahli adalah 71,31%, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa rancangan

produk pengembangan model latihan strategi serangan pada futsal tingkat

intermediate bisa diuji cobakan pada tahap selanjutnya. Beberapa rekomendasi dari

para ahli yang dihasilkan adalah bahwa Diupayakan proses pelaksanaan lebih

ditekankan pada kebutuhan dan fungsi-fungsi dari bentuk latihan yang diberikan dan

proses pelaksanaan lebih ditekankan pada kebutuhan dan fungsi-fungsi dari bentuk

latihan yang diberikan.

b. Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas produk pengembangan model latihan strategi serangan untuk

peningkatan penguasaan keterampilan pemain futsal tingkat intermediate

dilaksanakan pada 25 Agustus 2012 dengan jumlah subjek uji coba 10 pemain, 5

Page 159: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

pemain dari Tim Futsal STKIP-PGRI Pontianak dan 5 pemain dari Tim Futsal

Universitas Tanjung Pura Pontianak. Uji coba terbatas dilakukan di Lapangan Futsal

Safanai Pontianak. Informasi yang berupa pendapat pemain dalam uji kelompok kecil

ini diperoleh dengan menggunakan instrumen angket tertutup, sehingga data yang

dikumpulkan berupa data kuantitatif. Hasil persentase dari uji coba terbatas

didapatkan hasil persentase 68,32% dan diinterpretasikan bahwa rancangan produk

pengembangan model latihan strategi serangan pada futsal tingkat intermediate bisa

diuji cobakan pada tahap uji coba luas.

c. Uji Coba Luas

Uji coba luas produk pengembangan model latihan strategi serangan untuk

peningkatan penguasaan kkemampuan pemain futsal tingkat intermediate

dilaksanakan pada 08 September 2012 dan dilaksanakan di lapangan Futsal Safani

Pontianak. Informasi yang berupa pendapat pemain dalam uji kelompok kecil ini

diperoleh dengan menggunakan instrument angket tertutup, sehingga data yang

dikumpulkan berupa data kuantitatif. Hasil persentase dari uji coba luas didapatkan

hasil persentase 82,04% dan diinterpretasikan bahwa rancangan produk

pengembangan model latihan strategi serangan pada futsal tingkat intermediate bisa

diuji cobakan pada tahap uji efektivitas produk (uji eksperimen produk),

4. Uji Efektivitas Produk

Dari hasil perlakuan program latihan terhadap subyek penelitian diperoleh

hasil skor peningkatan lebih baik dalam peningkatan kemampuan strategi serangan

Page 160: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

pemain tingkat intermediate dari kelompok eksperimen (Kelompok program latihan)

dibandingkan dengan kelompok kontrol (Kelompok Konvensional) yang ditinjau dari

beberapa aspek antara lain:

1) Rotasi pemain

2) Pergerakan tanpa bola

3) Penguasaan bola

4) Kerjasama tim

Dapat disimpulkan bahwa produk model latihan strategi serangan futsal yang

dikembangkan oleh peneliti dapat meningkatkan kemampuan strategi serangan dari

pemain putra tingkat intermediate di Kota Pontianak secara efektif dan efisien.

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas dan terperinci, jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan

setelah penelitian diselesaikan.

Pertama, model latihan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam

memilih metode latihan untuk meningkatkan penguasaan kemampuan strategi

serangan pemain futsal. Peningkatan prestasi futsal tidak akan terlepas dari strategi

permainan, karena hal itu adalah faktor utama dalam berprestasi. Pelatih dituntut

untuk memahami secara keseluruhan tentang teori umum latihan yang di dalamnya

terkandung nilai-nilai penting meliputi faktor, prinsip dan karakteristik terkandung.

Page 161: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Disamping itu juga pelatih harus mamahami karakter dan kebutuhan dari

masing-masing posisi dalam futsal, dalam hal ini penguasaan strategi bermain,

sehingga pelatih dituntut untuk memahami secara menyeluruh dan terspesialisasi

tentang latihan berdasarkan kajian disiplin ilmu melatih seperti Fisiologi-Anatomi,

Psikologi, Pedagogi, Biomekanika, Statistika, Nutrisi, serta pendekatan-pendekatan

dalam melatih utamanya melatih strategi.

Kedua, pemberian model latihan yang baru yang dalam hal ini adalah latihan

kemampuan strategi serangan futsal dapat digunakan sebagai pemberian variasi

latihan untuk menghadirkan model latihan yang berbeda serta menghindarkan efek

kejenuhan pemain terhadap model-model latihan yang lama yang pernah diterapkan

sebelumnya.

Ketiga, seting latihan yang dirancang dalam model latihan strategi serangan

dapat dijadikan salah satu pilihan untuk seting latihan pada kesempatan yang lain,

karena disusun dengan mempertimbangkan semua prosedur penyusunan program

latihan penguasaan strategi bermain futsal.

C. Saran

Berdasarkan kajian teori, pembahasan hipotesis, hasil penelitian dan

kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data di atas, maka peneliti memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Pemain futsal; program latihan strategi serangan ini merupakan program latihan

dengan variasi latihan yang baru. Diharapkan pemain memperhatikan secara

Page 162: digilib.uns.ac.id/Pengembangan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Pasca Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd commit to user ii PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN STRATEGI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

sekasama isi serta pemberian materi latihan, sehingga materi latihan yang dalam

hal ini adalah kemampuan strategi serangan sebagai fokus utama dapat dikuasai

dengan baik dan bisa diaplikasikan di setiap pertandingan.

2. Pelatih, pengaturan latihan hendaknya diperhatikan secara serius karena

mempertimbangkan kondisi pemain dan tingkat penerimaan pemain terhadap

materi latihan yang diberikan sehingga pemain dapat secara maksimal menguasai

materi latihan yang diberikan pada setiap pertemuan.

3. Untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan model latihan kemampuan

strategi serangan sebaiknya memperhatikan tentang pendekatan latihan agar

menarik serta kombinasi jenis-jenis latihan strategi serangan untuk menghindari

kebosanan pemain saat melakukan latihan. Serta dilakukan desiminasi produk

untuk pemanfaatan produk secara luas.