PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata EKO PRASETYO C9407039 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI...

Page 1: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI

DI PACITAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada

Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

EKO PRASETYO

C9407039

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : PENGEMBANGAN PAKET WISATA

GEOLOGI DI PACITAN

Nama Mahasiswa : EKO PRASETYO

Nomor Induk Mahasiswa : C9407039

MENYETUJUI

Disetujui Tanggal : ................2011 Disetujui Tanggal : ...............2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wisnu Kretarto Drs. Sri Agus, M.Pd

Page 3: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Judul Laporan Tugas Akhir : PENGEMBANGAN PAKET WISATA

GEOLOGI DI PACITAN

Nama Mahasiswa : EKO PRASETYO

Nomor Induk Mahasiswa : C9407039

Tanggal Ujian : 12 Januari 2011

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA

Drs. Suharyana, M.Pd ( …………………….. )

Ketua

Tiwuk Kusuma Hastuti, SS, M.Hum ( …………………….. )

Sekretaris

Drs. Wisnu Kretarto ( …………………….. )

Penguji Utama

Drs. Sri Agus, M.Pd ( …………………….. )

Penguji Pembantu

Surakarta, Januari 2011

Dekan

Drs. Sudarno, MA.

NIP. 19530314198506100

Page 4: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Anda sudah hidup dalam kemungkinan-kemungkinan esuk, jadilah kamu

bagian dari kemungkinan tersebut (Mario Teguh).

Alat kontrol yang terkuat antara dua manusia adalah kepercayaan, maka

mulailah dari kepercayaan (Mario Teguh).

Page 5: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan

untuk :

1. Mamaku Musi Mardani dan

Papaku Gino

2. Adekku yang kusayangi Dewi

Santika

3. Kakek dan nenekku tercinta

Page 6: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

4. Almamterku dan teman-teman

UPW 07

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin atas kehadirat Allah SWT, berkat dan rahmat

serta karuniaNya yang telah melindungi dan membimbing sehingga dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program Diploma III Usaha

Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, Tugas

Akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Oleh karena

itu, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak

yang telah membantu, terutama kepada :

1. Bapak Drs. Sudarno, MA., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd., selaku Ketua Program Diploma III Usaha

Perjalanan Wisata yang telah memberikan petunjuk dan saran-saran serta

pengarahan sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.

3. Dra. Hj. Isnaini, Wijaya Wardhani, M.Pd, selaku sekretaris Program Diploma

III Usaha Perjalanan Wisata yang telah berkenan memberikan saran dan kritik

yang membangun.

Page 7: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Bapak Drs. Wisnu Kretarto, sebagai Dosen Pembimbing I yang dengan sabar

memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan sampai selesainya

tugas akhir ini.

5. Bapak Drs. Sri Agus, M.Pd, sebagai dosen pembimbing II yang selama proses

penyusunan tugas akhir ini telah berkenan memberikan saran dan kritiknya.

6. Segenap Dosen Pengajar Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ilmunya.

7. Mama, Papa serta adik dan kakakku yang kucintai yang telah memberikan

aku doa dan semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Seluruh mahasiswa-mahasiswi Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Angkatan 2007 yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

khususnya Rhesky, Dhany, Wahyu, Maajid, Geni, Septy, Nanda, Siska, Irma

dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

terima kasih atas pertemanannya selama ini.

9. Teman-teman kost Argo Lawu, Slundup, Beny, Dana, Didik, Lingga, Arek,

Heri, Dino, Bayu dan Liebequh tersayang terima kasih atas kebersamaannya

selama menjadi anak kos di kota Solo.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir masih

belum sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik, dan saran dari

pembaca akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan tulisan ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat.

Surakarta, 29 Desember 2010

Page 8: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ...................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

ABSTRAK .............................................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

E. Kajian Pustaka .................................................................................... 6

1. Pengertian Pariwisata ................................................................... 6

2. Wisatawan .................................................................................... 6

3. Pengertian Wisata Geologi .......................................................... 7

4. Tempat Tujuan Wisata ................................................................. 7

5. Bentuk - Bentuk Wisata dan Jenis Pariwisata ............................. 8

6. Paket Wisata ................................................................................ 13

7. Wisata One Day Tour .................................................................. 13

8. Komponen Paket Wisata .............................................................. 13

9. Pengembangan Objek .................................................................. 17

F. Metode Penelitian ............................................................................... 18

Page 9: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

1. Lokasi Penelitian ......................................................................... 18

2. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 19

3. Teknik Analisa Data .................................................................... 20

BAB II. GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA PACITAN ....... 21

A. Sejarah Singkat Kota Pacitan .............................................................. 21

B. Gambaran Umum Kota Pacitan .......................................................... 23

1. Kondisi Geografis Kota Pacitan .................................................. 23

2. Musim dan Mata Pencarian Penduduk ........................................ 25

3. Transportasi ................................................................................. 25

C. Potensi Objek Wisata Di Pacitan ........................................................ 26

D. Upacara – Upacara Tradisional ........................................................... 33

E. Kesenian Tradisional .......................................................................... 36

F. Geopark, Kawasan Wisata Kars Pacitan ............................................. 37

BAB III. PENYUSUNAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITAN ......... 39

A. Analisa Potensi Wisata Geologi Di Pacitan ..................................... 39

B. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Geologi Di Pacitan ............. 64

1. Faktor Alam ................................................................................. 64

2. Faktor Pengembang dan Pelaku Wisata ...................................... 68

C. Konsep Penyusunan Paket Wisata Geologi Pacitan ......................... 70

1. Komponen Paket Wisata Pacitan .................................................. 70

2. Perhitungan Paket Wisata Pacitan ................................................ 70

D. Cara Pemasaran Hasil Penyusunan Paket Wisata Pacitan ................ 80

BAB IV. PENUTUP ............................................................................................... 81

A. Kesimpulan ....................................................................................... 81

B. Saran ................................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Informan

Lampiran 2 2.1 Peta Provinsi Jawa Timur

2.2 Peta Wisata Kota Pacitan

2.3 Peta Central Java

Lampiran 3 3.1. Pintu Masuk Objek Wisata Goa Gong

3.2. Stalaktit Dan Stalagmit Goa Gong

Lampiran 4 4.1. Pintu Masuk Goa Tabuhan

4.2. Tempat Bertapa Di Goa Tabuhan

Lampiran 5 5.1. Panorama Pantai Teleng Ria

5.2. Hamparan Pasir Putih Pantai Teleng Ria

Lampiran 6 6.1. Kolam Utama Pemandian Air Panas

6.2. Kolam Untuk Anak Pemandian Air Panas

Page 11: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

ABSTRAK

Eko Prasetyo. 2011. C9407039. Pengembangan Paket Wisata Geologi di

Pacitan. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang penyusunan paket wisata one

day tour di Kabupaten Pacitan. Penyusunan ini bertujuan untuk menjawab

persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu mengetahui potensi

wisata geologi di Pacitan, mengetahui strategi untuk mengembangkan wisata

geologi, menentukan harga paket wisata.

Penulisan laporan ini disajikan secara deskriptif untuk memperoleh

gambaran berbagai informasi yang berhubungan dengan potensi objek wisata

sebagai daya tarik wisata. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi,

observasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis

secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa wisata geologi memiliki potensi

dalam pengembangan pariwisata di Pacitan. Pemerintah pacitan terus berupaya

melakukan pengenbangan disektor pariwisatanya, salah satunya dengan

menyediakan jasa pemandu, pembangunan toilet dan pelebaran jalan raya serta

area parkirnya. Melalui bantuan pemerintah berupa pendanaan dan pembinaan

untuk melestarikan objek-objek wisata geologi yang ada di pacitan menjadi salah

satu produk unggulan

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa salah satu cara untuk menonjolkan

dan mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Pacitan adalah dengan cara

mengadakan program paket wisata. Paket wisata yang diberikan berupa wisata ke

berbagai objek di Kabupaten Pacitan adalah Goa Gong, Goa Tabuhan, Pantai

Teleng Ria dan Pemandian Air Panas. Penyusunan paket wisata geologi didasari

dengan penggabungan wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata arsitektur.

Wisata geologi mempunyai petensi besar untuk dikembangkan maka perlu

penanganan dan pengelolaan lebih baik lagi dari sekarang serta dilakukan secara

profesional. Harga paket wisata adalah Rp. 114.000,- per orang dan paket wisata

di tujukan bagi kalangan pelajar.

Page 12: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berwisata merupakan hal yang penting bagi masyarakat sekarang ini.

Hal ini dapat menghilangkan kejenuhan dan kepenatan setelah disibukkan

oleh pekerjaan setiap hari. Selain menghilangkan stress, berwisata juga dapat

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam dunia

kerja. Pariwisata di Indonesia telah menampilkan peranannya dengan nyata

dalam memberikan kontribusinya terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan

budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang terampil di bidang ini,

makin bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun. Selain itu, pendapatan

negara dari sektor pajak dan devisa juga bertambah, dengan semakin

bertambahnya arus wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang terbagi dalam beberapa

provinsi, hal tersebut menunjang Negara Indonesia untuk dikenal di dunia,

karena memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dinikmati oleh

wisatawan domestik maupun mancanegara. Sehubungan dengan itu, objek

wisata alam dan objek wisata budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia

seperti pegunungan, candi-candi, goa-goa dan masih banyak lagi yang

tersebar di Indonesia perlu dilestarikan. Sejalan dengan perkembangan dunia

pariwisata di Indonesia maka perlu dilakukan usaha-usaha untuk

Page 13: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menampilkan hal-hal yang menarik yaitu mendatangkan wisatawan domestik

dan mancanegara (R.S Darmadjati, 1995:2)

Pacitan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi

Jawa Timur, dimana kota ini merupakan Kabupaten yang memiliki banyak

potensi produk unggulan seperti perikanan, pertanian dan pariwisata. Pacitan

sering disebut juga kota seribu satu goa. Kabupaten Pacitan terletak di pantai

selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten

Pacitan sebagian besar wilayahnya berbukit tandus dan berupa tanah kapur.

Letak geografis Pacitan berada antara 1100 55' - 1110 25' Bujur Timur dan 70

55' - 80 17' Lintang Selatan. Mempunyai luas wilayah 1.389,87 km2

dengan

kondisi alam sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi

kabupaten ini. Wilayah kota Pacitan yang merupakan inti atau pusat

pemerintahan berupa dataran rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang

memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan

(www.google.com, 26 mei 2010)

Pacitan memiliki potensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti

dengan adanya aset-aset wisata yang beragam dan ragam budaya yang tidak

kalah menarik dengan wilayah lainya. Beberapa objek dan daya tarik wisata

yang dapat dikunjungi para wisatawan antara lain :

1. Goa Gong

2. Goa Tabuhan

3. Pantai Klayar

4. Pantai Teleng Ria

Page 14: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

5. Pantai Srau

6. Pantai Mbuyutan

7. Pemandian Air Panas (Hot Spring Water)

8. Museum Purbakala Buwono Keling

9. Sentra Kerajinan Industri Batu Mulia

10. Monumen dan Rumah Gerilya Jendral Sudirman

Objek dan daya tarik wisata yang disebutkan dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pertimbangan pengembangan objek wisata yang kiranya tepat

untuk kota Pacitan, sesuai dengan selera pengunjung. Kegiatan bidang

pariwisata pada hakekatnya merupakan usaha ekonomi produktif, sehingga

produk yang akan dijajakan merupakan komoditas yang laku dan digemari

pembeli, agar wisatawan memilih berkunjung lebih lama di kota Pacitan.

Salah satu potensi wisata yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Kota

Pacitan. Kota ini memiliki panorama yang lain dari kota lainnya. Kota yang

mempunyai goa yang eksotis dan pemandangan yang masih alami.

Seiring dengan meningkatnya orang-orang yang melakukan perjalanan

wisata, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang

mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Maka dengan

berbekal pengalaman dan motivasi yang tinggi peneliti tertarik untuk membuat

paket wisata sekaligus melakukan penelitian mengenai Pengembangan Paket

Wisata Geologi di Kabupaten Pacitan.

Page 15: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam

melaksanakan penelitian sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan

dan arah dalam hubungannya dengan judul yang dipilih.

1. Bagaimana potensi wisata geologi di Pacitan ?

2. Bagaimana strategi pengembangan wisata geologi di Pacitan ?

3. Bagaimana membuat paket wisata one day tour berbasis objek wisata

geologi di Pacitan ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai dari hasil

penelitiannya. Serta untuk dapat memberikan kegunaan, baik bagi peneliti

maupun kepentingan ilmiah. Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui potensi wisata geologi di Pacitan.

2. Untuk mengetahui strategi apa saja untuk mengembangkan wisata geologi

di Pacitan.

3. Untuk mengetahui cara pembuatan paket wisata one day tour berbasis

objek wisata geologi di Pacitan.

Page 16: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

dunia pariwisata.

b. Dengan harapan dapat memberikan sedikit pengetahuan dalam bidang

Usaha Perjalanan Wisata dalam kajian mengembangkan dan

mempromosikan pariwisata di Kabupaten Pacitan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat dari penulisan ini semoga dapat memberikan gambaran bagi

permbaca mengenai wisata geologi

b. Untuk mengetahui data-data dalam penyusunan laporan Tugas Akhir

dalam rangka untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian

Program Diploma III di Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

3. Manfaat Akademi

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan, baik secara teoritis, praktis

maupun akademik dalam pengembangan diri.

b. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti serta menambah

informasi bagi pembaca.

Page 17: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata menurut Gamal Suwantoro adalah suatu proses

kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju suatu tempat lain

diluar tempat tinggalnya (Gamal Suwantoro, 1997 : 3).

2. Wisatawan

Kalau orang mendengar tentang wisatawan, yang dibayangkannya

adalah rombongan orang-orang dari daerah lain, yang datang berkunjung

untuk melihat-lihat di museum, berjemur di pantai, menikmati pertunjukan

kesenian dan makanan setempat, mungkin menginap di hotel. Akan tetapi

kemudian pergi lagi untuk mengunjungi tempat-tempat lain atau pulang

(R.G. Soekadijo, 2000 : 2).

Maka jelaslah bahwa yang disebut wisatawan itu adalah orang

yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap

ditempat yang didatanginya, atau hanya untuk sementara waktu tinggal di

tempat yang didatanginya (R.G. Soekadijo, 2000 : 3).

Pengunjung meliputi dua kategori : wisatawan dan ekskursionis.

Wisatawan ialah pengunjung yang di negara yang dikunjunginya setidak-

tidaknya tinggal selama 24 jam dan yang datang berdasarkan motivasi :

a. Mengisi waktu senggang (untuk bersenang-senang, berlibur, untuk

kesehatan, studi, keperluan agama, dan olah raga).

b. Bisnis, keluarga, perutusan, dan pertemuan-pertemuan.

Page 18: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Sedang yang disebut ekskursionis adalah pengunjung yang hanya

tinggal sehari di negara yang dikunjunginya, tanpa bermalam

(R.G. Soekadijo, 2000 : 16).

3. Pengertian Wisata Geologi

Geotourism atau wisata geologi adalah salah satu kegiatan

berwisata dengan mengunjungi obyek-objek alam yang mengarah pada

unsur geologi, yaitu tentang bumi dan sejarahnya

(www.google.com, 26 Mei 2010).

4. Tempat Tujuan Wisata

Daerah Tujuan Wisata adalah daerah objek wisata yang khas, di

tunjang oleh sarana dan prasarana pariwisata yang lengkap maupun oleh

keramahtamahan masyarakat yang memiliki daya tarik atau daya pikat

sehingga banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu.

Unsur pokok untuk mendapatkan perhatian guna menunjang

pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut

perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangan meliputi 5

unsur :

a. Objek dan daya tarik wisata

b. Prasarana wisata

c. Sarana wisata

d. Tata laksana atau infrastruktur

e. Masyarakat atau lingkungan (R.S Damrdjati, 1995 : 6-7).

Page 19: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

5. Bentuk-Bentuk Wisata dan Jenis Pariwisata

Dilihat dari lamanya mengadakan perjalanan, jarak yang ditempuh,

kendaraan yang digunakan, organisasi perjalanannya, dampak dibidang

ekonomi dan sebagainya, perjalanan wisata itu dapat diklasifikasikan

menjadi bentuk-bentuk wisata. Bentuk-bentuk wisata yang terpenting

ialah:

a. Wisata Mancanegara dan Wisata Domestik

Wisatawan Mancanegara adalah wisatawan yang dalam

perjalanannya memasuki daerah yang bukan negaranya sendiri.

Sedangkan Wisatawan Domestik ialah perjalanan wisata yang tidak

keluar dari batas-batas negaranya sendiri.

b. Wisata Pasif dan Wisata Aktif

Secara ekonomis wisata mancanegara akan menghasilkan

devisa untuk negara yang bersangkutan. Maka wisatawan

mancanegara itu dilihat secara ekonomis maupun dari sudut

kedatangan orang asing disebut Wisata Pasif. Sebaliknya,

perjalanan warga negara ke luar negeri disebut Wisata Aktif.

c. Wisata Kecil dan Wisata Besar

Wisata kecil dan wisata besar di sini ialah wisata yang

menurut lamanya waktu perjalanan. Wisata Kecil ialah wisata

jangka pendek (short term tourism), yang memakan waktu satu

sampai beberapa hari. Adapun yang disebut Wisata Besar ialah

Page 20: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

wisata yang memakan waktu beberapa minggu sampai beberapa

bulan.

d. Wisata Individual dan Wisata Terorganisasi

Perjalanan wisata dengan mengatur sendiri segala sesuatunya.

Mereka mengatur waktu perjalanan, tempat-tempat yang

dikunjungi, kendaraan yang digunakan, makan dan minumnya,

penginapannya, dan sebagainya. Acara dapat berubah di tengah

perjalanan. Wisata yang demikian itulah yang disebut Wisata

Individual. Sedangkan Wisata Terorganisasi adalah wisatawan

yang menyerahkan segala urusan perjalanan dan kunjungan itu

kepada suatu perusahaan perjalanan. Waktu perjalanan, biaya

perjalanan, tujuannya, kendaraan yang dipakai, tempat menginap

dan seterusnya diserahkan kepada perusahaan perjalanan.

Wisatawan hanya tinggal membayar ongkos tertentu dan segala-

galanya telah beres.

e. Klasifikasi Wisata menurut Kendaraan yang digunakan

Wisata juga diklasifikasikan menurut kendaraan yang

digunakan dalam perjalanan wisata. Dengan demikian ada wisata

kereta api, wisata jalan raya (yang menggunakan angkutan jalan

raya), wisata laut (menggunakan angkutan laut), wisata udara,

wisata bersepeda, dan sebagainya. Kalau tidak menggunakan alat

angkutan dapat disebut wisata kaki atau hiking (R.G.

Soekadijo,2000 : 18-21).

Page 21: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

f. Jenis-jenis Pariwisata

Adapun jenis-jenis pariwisata menurut Nyoman S. Pendit

dalam buku Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Perdana tahun

2002, jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut :

1) Wisata Budaya

Wisata Budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas

dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang

dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat

lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan

adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni

mereka.

2) Wisata Kesehatan

Perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar

keadaan lingkungan tempat tinggalnya, untuk dapat mengobati

kelelahan-kelelahan jasmani dan rohani dengan mengunjungi

tempat peristirahatan seperti mandi di sumber air panas

mengandung mineral untuk penyembuhan.

3) Wisata Olahraga

Hal ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan olahraga.

Page 22: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

4) Wisata Komersil

Jenis wisata ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi

pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil

seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5) Wisata Industri

Wisata Industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh

rombongan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang ke suatu

komplek atau daerah perindustrian, dengan maksud untuk

mengadakan peninjauan atau penelitian.

6) Wisata Politik

Perjalanan yang dilakukakan untuk mengambil bagian aktif

dalam pariwisata kegiatan politik. Seperti misalnya peringatan

ulang tahun suatu negara.

7) Wisata Konvensi

Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi

ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–

ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi,

musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang

bersifat nasional maupun internasional.

8) Wisata Maritim atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga di

air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti

memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan

Page 23: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung,

melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah

permukaan air serta berbagai rekreasi perairan.

9) Wisata Cagar Alam

Jenis wisata ini banyak diselenggarakan oleh biro perjalanan

yang mengkhususkan wisata ke tempat cagar alam atau hutan

lindung.

10) Wisata Petualangan

Jenis wisata yang melakukan kegiatan wisata seprti mendaki

tebing yang juram, arung jeram, masuk hutan belantara, naik

gunung, menyusuri gua.

11) Wisata Pertanian (Agrowisata)

Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang

pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan

dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan

studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya

tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai

jenis sayuran di sekitar perkebunan yang dikunjungi.

12) Wisata Ziarah

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat

istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam

masyarakat.

Page 24: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13) Wisata Sosial

Wisata ini merupakan suatu perjalanan murah serta mudah

untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat

ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan (Gamal

Suwantoro, 1997 : 15).

6. Paket Wisata

Suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu Perusahaan Biro

Perjalanan atau Perusahaan Transport yang bekerja sama dengannya di

mana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya pejalanan, hotel

ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembelinya

(Gamal Suwantoro, 1997 : 15).

7. Wisata One Day Tour

Wisata One Day Tour adalah sebuah kegiatan wisata yang dilakukan

dengan durasi waktu kurang dari 24 jam (M. Kesrul, 2003 :38).

8. Komponen Paket Wisata

a. Harga Paket

Dalam suatu paket wisata, harga dicantumkan secara langsung

kepada konsumen melalui leaflet, brosur atau dengan penawaran

langsung adapun perhitungan harga paket didasarkan pada :

1) Biaya Transportasi

Sukses dan tidaknya suatu perjalanan wisata yang

diselenggarakan tergantung juga pada ketepatan perencanaan

perjalanan dalam keadaan bus baik dan bagus, serta fasilitas

Page 25: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perencanaan dalam menentukan harga transportasi tersebut. Dalam

pelayanan perjalanan wisata penggunaan sarana transportasi

didasarkan atas pertimbangan jumlah peserta, transportasi dapat

dibagi menurut kelompoknya sebagai berikut :

a) Kelompok 1-3 peserta digunakan kendaraan sedan

b) Kelompok 4-12 peserta digunakan kendaraan mini bus

c) Kelompok 12-25 peserta digunakan kendaraan micro bus

d) Kelompok 25-50 peserta digunakan kendaraan bus besar

e) Kelompok 30 keatas peserta digunakan kendaraan bus besar

Adapun kelas pelayanan bus pariwisata antara lain seperti

kelas utama (Duluxe Class), kelas satu (first class), kelas ekonomi

(economy class).

2) Biaya Akomodasi

Dalam pelayanan perjalanan wisata memerlukan perencanaan

yang matang dalam hal sarana akomodasi. Hal tersebut

dikarenakan oleh banyaknya macam kelas dan suatu akomodasi

dengan harga yang bervariasi, yang harus diperhatikan dalam

sarana akomodasi adalah penentuan harga, lokasi akomodasi, serta

syarat-syarat pembayarannya. Adapun jenis akomodasi dapat

berupa : hotel, losmen, penginapan, bungalow, dan lain-lain.

3) Biaya Makanan

Dalam pelayanan paket wisata harga biasanya sudah termasuk

untuk fasilitas makan baik makan pagi, makan siang, makan

Page 26: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

malam dan juga makanan ringan tergantung pada permintaan

wisatawan. Penentuan harga paket didasari pada kelas makanan

yaitu macam yang diinginkan serta banyaknya menu makanan.

4) Biaya Parkir

Selama berlangsungnya perjalanan wisata, kendaraan yang

digunakan berhenti pada objek-objek wisata yang dituju dan daerah

tujuan wisata, yaitu objek tujuan wisata yang tertulis dalam

susunan acara perjalanan tour (Tour Itinerary) sehingga dapat

diketahui adanya biaya parkir. Besarnya biaya parkir berbeda untuk

tiap-tiap transportasi yang digunakan.

5) Pemandu Wisata

Untuk pemandu wisata berdasarkan tingkat kemampuan

pemandu dalam menguasai bahasa asing dan materi objek yang

dimaksud.

6) Biaya Tak Terduga

Dalam perjalanan wisata selalu akan ada pengeluaran tak

terduga yang tidak termasuk dalam komponen yang tercantum.

Biasanya perencanaan paket akan menambahkan pada harga paket

tour untuk menutup pengeluaran tak terduga tersebut.

7) Biaya ODTW ( Objek dan Daya Tarik Wisata )

Untuk mengunjungi objek wisata dikenakan pembayaran

perorangnya untuk biaya masuk, harga tergantung kebijaksanaan

masing-masing ODTW.

Page 27: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

8) Biaya Pph

Dalam setiap usaha selalu dibebani oleh pajak pemerintah,

lebihnya yang berorientasi dibidang bisnis, penetapan dalam harga

paket harus sudah termasuk pajak tersebut.

9) Keuntungan (profit)

Tujuan utama dalam suatu perusahaan atau usaha adalah

keuntungan, tetapi untuk menentukan seberapa besar keuntungan

yang diperoleh membutuhkan suatu pemikiran yang tidak mudah.

Besar dan kecilnya keuntungan yang ditetapkan harus didasarkan

pada penganalisaan yang tepat, akurat dan mempertimbangkan

suasana pasar dan pesaing.

Menurut Musanef dalam buku Management Usaha

Perjalanan di Indonesia tahun 1996 halaman 33 menjelaskan

berdasarkan komponen-komponen diatas dapat dihitung besarnya

harga paket untuk tiap-tiap orang. Masalah penentuan harga paket

wisata seperti penentuan kamar hotel, trasnsportasi, makan dan

lain-lain dipengaruhi oleh biaya investasi, profit wisatawan,

persaingan, elastisitas permintaan, keuntungan yang diharapkan

(Musanef, 1996 : 33).

b. Jadwal Perjalanan

Menurut Oka A. Yoeti dalam buku Tour and Travel Management

tahun 1982 halaman 131, penyusunan paket wisata selalu disertai

dengan itinerary, karena merupakan suatu jadwal dan daftar dengan

Page 28: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

keterangan lengkap tentang penyelenggaraan perjalanan. Tour

itinerary adalah memuat hal-hal penting antara lain hari, tanggal, jam,

ODTW yang dikunjungi, akomodasi, restoran, shopping center, free

program, waktu keberangkatan, lama berkunjung di ODTW dan waktu

tiba (Oka A. yoeti, 1982 :131).

9. Pengembangan Objek Wisata

Menurut Samsuridjal D. dan Kaelany H. D dalam buku Peluang di

Bidang Pariwisata tahun 1997 pengembangan objek dan daya tarik wisata

dapat menggunakan analisis 4 A dan SWOT. Analisis 4 A meliputi :

a. Atraksi Wisata

Suatu daerah wisata tersebut harus mempunyai iklim yang baik,

pemandangan yang indah atau tempat-tempat bersejarah dan juga

didukung oleh kejadian atau peristiwa yang dilaksanakan seperti

kongres, pameran atau peristiwa olahraga.

b. Aksesibilitas (mudah dicapai)

Tempat tersebut harus dekat jaraknya atau terjadinya transportasi

ketempat itu secara teratur, sering, murah, nyaman dan aman.

c. Amenitas

Amenitas adalah terjadinya berbagai fasilitas seperti tempat

penginapan, restoran, hiburan, transportasi lokal, yang memungkinkan

wisatawan bepergian di tempat tersebut serta alat komunikasi yang

lain.

Page 29: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

d. Aktifitas

Aktifitas merupakan kegiatan yang dilakukan di objek wisata

seperti memancing, berenang, jelajah hutan, trekking dan lainnya

(Samsuridjal D. dan Kaelany H. D, 1997 : 21).

Analisis SWOT menurut Janianto Damanik dan Helmut F. Webber

dalam buku Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi tahun 2006

halaman 65 meliputi strenght (kekuatan), weakness (kelemahan),

opportunity (kesempatan), threats (ancaman) (Janianto Damanik dan

Helmut F. Webber, 2006 : 65).

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan faktor penting didalam suatu penelitian.

Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga

untuk mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas

akhir. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci

sebagai berikut :

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Pacitan yaitu Kecamatan

Punung, Kecamatan Kebonagung dan Kecamatan Arjosari, dengan waktu

penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli dan Oktober.

Page 30: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Dalam melakukan penelitian ini, harus diadakan observasi secara

langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap unit

observasi yang perlu diteliti di objek wisata. Observasi sangat

membantu dalam pengumpulan data karena pengumpulan data

dilakukan dengan langsung mengamati dan meneliti tentang kondisi

objek wisata dan pengambilan gambar dilakukan dengan mengambil

langsung gambar-gambar mengenai objek wisata tersebut.

b. Wawancara

Dalam hal ini metode wawancara dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan secara langsung kepada narasumber atau

pihak-pihak terkait, yaitu petugas yang berada di objek wisata yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas

(Kusmayadi dan Endar Sugiyarto, 2000 : 16).

c. Studi Pustaka

Untuk membandingkan data-data dari lapangan maka perlu studi

ke perpustakaan berupa buku-buku referensi, media massa, jurnal, dan

karya tulis yang relevan dengan permasalahan. Peneliti membaca dan

memperoleh data di Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa,

Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret dan dari Dinas

Pariwisata Pacitan.

Page 31: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

d. Studi Dokumen

Dokumen yang diperoleh dalam penulisan ini adalah arsip dan

laporan yang ada di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan,

dalam buku Profil dan Potensi Kepariwisataan Kabupaten Pacitan.

3. Teknik Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan metode diskriptif yaitu

mendiskripsikan, menggambarkan atau menuliskan keadaan secara

sistematis. Dari diskripsi tersebut akhirnya dapat ditarik sebuah

kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan

dan menjadi sebuah penelitian.

Page 32: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB II

GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA PACITAN

A. Sejarah Singkat Kota Pacitan

Kabupaten Pacitan berasal dari kata Pacitan yang berarti camilan,

sedap-sedapan, tambul, yaitu makanan kecil yang tidak membuat kenyang.

Hal ini disebabkan daerah Pacitan merupakan daerah minus, sehingga untuk

memenuhi kebutuhan pangan warganya tidak sampai mengenyangkan, tidak

cukup (pada masa pemerintahan Sultan Agung 1613-1645).

Sejarah Pacitan berawal dari kedatangan Ki Bonokeling, salah satu

utusan Raja Brawijaya ke daerah di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah

ini, pada abad ke XII M. Keturunan Ki Bonokeling menjadi penguasa hingga

empat generasi. Ketika Islam mulai masuk, Ki Bonokeling ke-IV yang

menjadi penguasa daerah itu keberatan ketika Kyai Ageng Petung, salah satu

penyebar Islam di tanah Jawa, menyebarkan agamanya ke Pacitan. Keduanya

bersitegang dan beperang.

Konon, Ki Bonokeling ke-IV memiliki kesaktian yang membuatnya

tidak bisa dibunuh. Dalam perang itu, Kyai Ageng Petung berhasil

membunuhnya dengan memenggal tubuh Ki Bonokeling menjadi tiga bagian.

Masing-masing bagian tubuhnya dimakamkan di tiga tempat berbeda, yang

dipisahkan dengan aliran sungai. Akhirnya penyebaran agama Islam di Pacitan

mulai berkembang.

Page 33: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Nama Pacitan berasal dari kata Pace (buah Pace). Nama itu pertama

kali disebutkan oleh Raja Mangkubumi yang berhasil disembuhkan oleh air

buah pace saat lumpuh. Setroketipo, salah satu keturunan Bonokeling ke-V

yang beragama Islam, adalah orang yang memberikan air itu kepada

Mangkubumi. Sejarah berlanjut, hingga akhirnya Pacitan dipegang oleh

Joyoniman atau Kanjeng Jimat, keturunan ke-XII Bonokeling yang berkuasa

sejak 1840. Kata jimat atau barang keramat yang diberikan kepada Joyoniman

berawal dari tugas yang diberikan Pangeran Diponegoro kepada Joyoniman

untuk bisa menjaga gedung yang berisi barang keramat.

Kanjeng Jimat adalah sosok yang sederhana dan penganut Islam yang

taat. Pembangunan Pacitan beraroma keislaman adalah salah satu cita-citanya.

Karena itu pun ketika Kanjeng Jimat meninggal dunia, dia mewasiatkan untuk

dikubur di atas bukit yang berhadapan dengan kota Pacitan. Seperti di Giri

Sampoerna sekarang.

Dari lokasi makam Kanjeng Jimat, kota Pacitan, berikut hamparan

Pantai laut Selatan Teleng Ria terlihat jelas. Meski di sana bersemayam tokoh

besar Pacitan, namun makam seluas 8x10 meter itu tergolong sederhana.

Tidak ada ornamen khas Pacitan yang terukir di sana. Hanya bangunan rumah

yang berdampingan dengan mushola Kanjeng Jimat. Meski demikian, makam

Kanjeng Jimat menjadi magnet bagi warga Pacitan yang masih bercaya pada

kekeramatan sebuah makam.

Page 34: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Kabupaten Pacitan memang memiliki sejarah yang jauh dari

kegegapgempitaan. Daerah ini adalah daerah tujuan raja-raja Jawa bila ingin

melakukan tapa nyepi. Ketika Jendral Sudirman dikejar-kejar Belanda, Jendral

Besar itu memilih bersembunyi di Pacitan dan memimpin strategi

penyerangan di salah satu bukit di Pacitan (www.google.com, 01 Juni 2010).

B. Gambaran Umum Kota Pacitan

1. Kondisi Geografis Kota Pacitan

Letak Geografis Kabupaten Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau

Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pacitan

mempunyai luas wilayah 1.389,87 Km2

dengan luas tanah sawah sebesar

130,15 Km2

atau sekitar 9,36 persen dan luas tanah kering adalah 1.259,72

Km2

atau sekitar 90,64 persen yang kondisi alamnya sebagian besar terdiri

dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sebagian besar dari tanah

adalah sawah tadah hujan yang sebesar 51,53 persen serta sebagian tanah

kering adalah untuk tanaman kayu-kayuan yang sebesar 35,89 persen.

Wilayah kota Pacitan yang merupakan inti atau pusat pemerintahan berupa

dataran rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari

sebelah barat sampai timur di bagian selatan.

Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten

Pacitan, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Pacitan adalah denyut nadi

pemerintahan dan perekonomian Kabupaten Pacitan secara keseluruhan.

Landsekap kota Pacitan terletak di lembah, di tepi Teluk Pacitan dan

Page 35: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dialiri Sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan menuju

Pantai Teleng Ria.

Kabupaten Pacitan terletak di pantai selatan Pulau Jawa dan

berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Daerah Pacitan sebagian besar

adalah berbukit tandus dan berupa tanah kapur. Letak Geografis Pacitan

berada antara 1100 55' - 1110 25' Bujur Timur dan 70 55' - 80 17' Lintang

Selatan. Batas-batas Kabupaten Pacitan :

a. Sebelah Barat : Kabupaten Wonogiri

b. Sebelah Utara : Kabupaten Ponorogo

c. Sebelah Timur : Kabupaten Trenggalek

d. Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Kabupaten Pacitan terbagi menjadi 12 kecamatan, yaitu :

a. Kecamatan Pacitan

b. Kecamatan Kebonagung

c. Kecamatan Arjosari

d. Kecamatan Tulakan

e. Kecamatan Ngadirojo

f. Kecamatan Punung

g. Kecamatan Pringkuku

h. Kecamatan Donorojo

i. Kecamatan Nawangan

j. Kecamatan Tegalombo

k. Kecamatan Sudimoro

Page 36: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

l. Kecamatan Bandar (www.google.com, 20 April 2010).

2. Musim dan Mata Pencarian Penduduk

Di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim

penghujan. Selama tahun 2009, musim penghujan di Kabupaten Pacitan

terjadi pada bulan Januari-April dan bulan Oktober-Desember. Diantara

bulan tersebut, hari hujan terbanyak terjadi pada bulan November yaitu

327 hari hujan disusul dengan bulan Februari sebanyak 324 hari hujan.

Musim kemarau di Kabupaten Pacitan terjadi pada bulan Mei-September.

Bahkan di bulan Juli tidak terdapat hujan sama sekali. Bulan November

dengan hari hujan terbanyak mempunyai rata-rata curah hujan sebesar 469

mm3, sedangkan bulan dengan rata-rata curah hujan terkecil yaitu bulan

Juli dengan 2 mm3. Air hujan ini mengalir melalui tiga sungai besar yang

terdapat di Kabupaten Pacitan yaitu Sungai Grindulu-Gunungsari, Sungai

Lorok-Wonodadi dan Sungai Kedungpring-Nawangan.Oleh sebab itu

matapencarian penduduk adalah sebagian besar petani dan nelayan

(www.google.com, 20 April 2010).

3. Transportasi

Ibukota Kabupaten Pacitan terletak 101 km sebelah selatan Kota

Madiun. Terminal utama adalah Terminal Arjowinangun. Akses jalan

timur (dari Ponorogo & Madiun) yang cukup banyak tikungan tajam masih

menjadi kendala utama transportasi, sementara akses jalan barat ke arah

Jawa tengah ada 2 pilihan, yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih

panjang namun jalan relatif lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak

Page 37: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

tempuh lebih pendek namun harus melewati tanjakan sedeng barata (Desa

Sedeng) yang cukup tajam, sehingga bus besar tidak memungkinkan lewat

jalur ini.

Rute terjauh dari akses jalur timur adalah ke Surabaya yang

dilayani bus besar patas AC, namun dalam 1 hari hanya ada 2 kali

pemberangkatan dari dan ke Pacitan. Rute selanjutnya adalah Ponorogo -

Pacitan dilayani mikro bus, armada tipe ini cukup banyak sehingga dalam

1 hari lebih dari 5 pemberangkatan bus dari terminal Arjowinangun. Rute

barat (ke Surakarta) dilayani bus AKAP dengan jumlah yang cukup

banyak, namun hanya beroperasi dari jam 05.00 hingga 17.00, sementara

dari Surakarta dilayani 24 jam. Untuk rute barat yang lewat Sedeng hanya

dilayani kendaraan umum tipe kecil seperti colt dan carry dengan

pemberhentian terakhir di Kecamatan Punung (www.google.com, 20 April

2010).

C. Potensi Objek Wisata Di Pacitan

Pacitan berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti banyak

memiliki aset-aset wisata beragam dan ragam budaya yang tidak kalah

menarik dengan wilayah-wilayah lain. Beberapa potensi objek dan daya tarik

wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan antara lain :

1. Wisata Alam

a. Pantai Teleng Ria

Pantai Teleng Ria merupakan pantai yang terdekat dengan ibu kota

Page 38: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Kabupaten Pacitan yaitu sekitar 3 km, dengan keindahan yang sangat

menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Berbagai

fasilitas umum sudah tersedia antara lain infrastruktur jalan, hotel,

tempat parkir, kolam renang, panggung seni terbuka, bumi

perkemahan, gardu pandang, mushola, toilet dan rumah makan serta

kios souvenir.

b. Pantai Klayar

Pantai Klayar berada di Kecamatan Donorojo, yang berjarak

kurang lebih 35 km arah barat kota Pacitan. Pantai berpasir putih ini

memiliki keistimewaan yang tidak terdapat pada pantai lainnya, yaitu

adanya seruling laut yang sesekali bersiul diantara celah batu karang.

c. Pantai Srau

Pantai ini terletak 25 km arah barat kota Pacitan, tepatnya di

Kecamatan Pringkuku. Sepanjang jalan menuju Pantai Srau,

wisatawan disuguhi panorama khas alam desa. Sesuatu yang manarik

dari pantai ini adalah wisatawan dpat menyalurkan hobi dan bakat

memancing diantara celah batu karang dengan jenis ikan yang khas

yakni jenis ikan cucut.

d. Goa Gong

Goa Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo Kecamatan Punung

yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Goa ini

merupakan goa yang terindah dan terdalam diantara gugusan goa-goa

yang terletak di disekitarnya. Karena masih ada beberapa gua lain yang

Page 39: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

letaknya tidak terlalu jauh dari Goa Gong, seperti Goa Tabuhan dan

Goa Putri. Objek ini dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan.

Hal yang menarik dalam objek ini adalah ornament stalaktit dan

stalagmitnya yang indah dan mampu memukau banyak wisatawan, goa

ini dinilai sebagai goa terindah di kawasan Asia Tenggara.

e. Goa Tabuhan

Goa yang berada di desa Wareng Kecamatan Donorojo ini diberi

nama Goa Tabuhan karena stalaktit dan stalagmitnya apabila dipukul

berirama dan menjadi sebuah iringan musik alam yang indah. Hal

inilah yang seringkali mengundang seniman untuk mengadakan gelar

seni. Selain itu banyak peninggalan sejarah dan prasejarah yang

ditemukan disini.

f. Gunung Limo

Gunung Limo adalah gunung yang mengayomi kota Pacitan,

konon sejarah Gunung Limo adalah tempat bertapanya Mbah Tunggul

Ulung. Beliau di kenal sebagai sang maha tapa, tapi sayang kini

tinggal cerita. Beliau sudah pindah ikut eyangnya yang ada di

seputaran pegunungan yang ada di Jogja Jawa Tengah. Gunung Limo

berada di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan,

Jawa Tengah. Gunung ini merupakan salah satu tempat wisata yang

memiliki pemandangan yang indah dan diselimuti udara yang sejuk,

serta kita juga dapat mengamati seluruh isi kota Pacitan.Yang lebih

asik lagi di sana bisa diperlihatkan penggunaan bahasa jawanya yang

Page 40: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

khas, disamping itu kita juga dapat menemukan kebun buah yang

masih segar. Akses untuk menuju puncak harus melewati akar-akar

besar dan belahan batu saat akan memasuki puncak gunung, salah satu

pantangan yang yang masih dipegang teguh oleh warga setempat jika

sudah memasuki celah gunung tidak boleh berbicara kotor atau jorok

karena menurut mitos siapapun yang berkata demikian bisa dapat

petaka (www.google.com, 20 Mei 2010).

2. Wisata Buatan

a. Pemandian Air Panas (Hot Spring Water)

Pemandian Air Panas Tirto Husodo menyimpan berbagai khasiat

dan manfaat utamanya untuk kebugaran dan kesehatan tubuh.

Beberapa fasilitas tersedia untuk menunjang wisatawan antara lain

kolam renang untuk dewasa dan anak-anak, villa, tempat bilas, rumah

makan dan lain-lain. Tempat rekreasi ini ditempuh dalam waktu lebih

10 menit perjalanan dari pusat kota.

b. Gelanggang Pemuda Gasibu

Gelanggang Gasibu di bangun untuk menapung berbgai kegiatan

yang dilakukan oleh organisasi - organisasi pemuda yang ada di kota

Pacitan sekaligus sebagai sekretariat masing - masing oraganisasi.

Gelanggang ini memiliki fasilitas lapangan bulu tangkis, volly dan

futsal. Terletak di depan kantor pemerintahan Kabupaten Pacitan,

selain itu tempat ini juga dilengkapi dengan gedung pertemuan dan

penginapan remaja (www.google.com, 21 Mei 2010).

Page 41: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Wisata Minat Khusus

a. Industri Batu Mulia

Batu akik Pacitan dibuat dari bahan baku seperti Jasper, Fosil

Kayu, Kalsedon, dan Pasir Kwarsa, yang banyak dijumpai di sekitar

sentra industri kecil batu akik di beberapa desa.

Proses pembuatan batu akik seperti layaknya sebuah produk, yaitu

melalui satu proses bahan material mentah berubah menjadi satu

produk yang disebut dengan Batu Akik. Proses pembuatannya adalah

sama, hanya kadang ada sedikit metode pemolesan yang berbeda

tergantung teknologi yang digunakan. Dari bongkahan material batu

yang telah dipilih, umumnya dilakukan pemotongan terlebih dahulu

sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah dilakukan pemotongan

baru dilakukan pemolesan yang bisa dilakukan secara tradisional

maupun dengan teknologi mesin, terakhir dilakukan finishing dengan

menggunakan amplas dan bubuk intan. Konon katanya untuk

pembuatan akik yang memiliki kekuatan mistis tertentu, setelah

dilakukan pemotongan, proses pemolesan atau penghalusan

menggunakan potongan bambu, dan dilakukan dengan berpuasa

(biasanya puasa mutih). Tapi untuk jaman sekarang proses lelaku

tersebut sudah jarang dilakukan, karena sudah banyak jasa supranatural

yang mempermudah konsumen tak perlu melakukan proses yang

cukup sulit dilakukan.

Page 42: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Wisata Sejarah

a. Monumen dan Rumah Gerilya Jendral Sudirman

Monumen dan Rumah Gerilya ini terletak di Kecamatan Nawangan

yang kurang lebih 45 km kearah utara dari kota Pacitan. Salah satu

yang menarik adalah sebuah rumah yang dijadikan Markas Gerilya

oleh Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Rumah milik

Karsosoemito, seorang bayan di Dusun Sobo ini, selama 3 bulan 28

hari (107 hari), sejak tanggal 1 April 1949 sampai 7 Juli 1949. Sebagai

rumah bersejarah, wisatawan bisa melihat situasi dan kondisi rumah

yang dijadikan Markas Perang Gerilya ini. Rumah yang menghadap ke

arah utara ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang

disambungkan dengan bagian belakang. Rumah bagian depan

berbentuk empat persegi panjang, berukuran 11,5 x 7,25 m2,

sedangkan rumah bagian belakang berukuran 10,2 x 7,3 m2. Rumah ini

berlantaikan tanah liat. Rumah bagian depan dindingnya terbuat dari

papan kayu (gebyok). Sementara rumah bagian belakang dindingnya

terbuat dari anyaman bambu (gedhek). Pada ruangan depan terdapat 2

buah pintu, dan terdapat tiang-tiang kayu yang menyangga konstruksi

atap. Di ruangan ini juga terdapat 4 buah kamar tidur, yang salah

satunya merupakan kamar tidur Panglima Besar Soedirman. Kamar

tidur lainnya pernah ditempati ajudan beliau, yaitu Soepardjo Rustam

dan Tjokro Pranolo.

Page 43: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Museum Buwono Keling Pacitan

Museum ini terletak di Dusun Krajan Kulon, Desa Mantren,

Punung Pacitan, Jawa Timur. Diselenggarakan oleh Pemerintahan

Kabupaten. Menurut jenis koleksinya museum ini digolongkan ke

dalam museum Arkeologi. Museum ini dibangun pada tahun 1996 dan

difungsikan pada tahun yang sama. Bangunan ini dibuat satu lantai

dengan luas bangunan 20 m x 50 m. Status kepemilikan tanah adalah

hak milik negara. Sedangkan koleksi sendiri cukup banyak yaitu

sekitar 3.896 koleksi. Museum ini menyelenggarakan pameran khusus

satu kali dalam setahun, museum keliling tiga kali setahun dan

workshop dua kali dalam setahun.

5. Wisata Kuliner

a. Nasi Tiwul dan Gatot

Tiwul sering diasumsikan dengan makanan kampung, ndeso, katrok

gak ningrat dan makanan rakyat susah karena dulunya beras mahal

hanya orang kaya dan petani yang bisa makan nasi. Tiwul adalah hasil

olahan dari tepung ubi kayu (cassava) melalui proses tradisional, yaitu

tepung cassava ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-

butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan

dikukus selama 20-30 menit.

Dulu tiwul atau nasi tiwul dulu dikonsumsi sebagai makanan pokok

seperti nasi beras padi atau dicampur dengan parutan kelapa sebagai

jajanan. sekarang jarang bisa ditemui penjual tiwul ini hanya tempat-

Page 44: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

tempat tertentu atau daerah tertentu saja. Selain itu, tiwul dapat pula

dikeringkan menjadi tiwul instan tradisional yang tahan disimpan lebih

dari satu tahun hanya masalahnya orang sekarang jarang orang kota

mengenal tiwul apalagi anak-anak tak akan mengenal tiwul walaupun

tiwul instan karena lebih mengenal bubur instan yang banyak

mengandung MSG.

Sedangkan Gatot adalah gaplek berkualitas rendah yang tidak

ditepung maksudnya cassava yang berkualitas rendah diiris-iris

kemudian dijemur sampai kering kemudian disimpan sampai timbul

noda hitam pada gaplek umumnya karena jamur E coli setelah itu dicuci

lalu dikukus seperti menanak nasi, biasanya dijadikan jajanan yang

disebut gatot yang dicampur dengan parutan kelapa, untuk mencari

jajanan ini juga tidak gampang seperti halnya tiwul (www.google.com,

21 Mei 2010).

D. Upacara-Upacara Tradisional

Pacitan memiliki ragam budaya yang menarik untuk para wisatawan.

Salah satu ragam budaya tersebut adalah upacara-upacara tradisional.

Beberapa upacara tradisional yang terdapat di Pacitan antara lain :

1. Upacara Ceprotan

Upacara Ceprotan sangat terkenal di Kabupaten Pacitan dan tidak ada

di daerah yang lain. Ceprotan juga menjadikan ciri khas upacara

tradisional di Kabupaten Pacitan, berikut adalah definisinya :

Page 45: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Ceprotan merupakan upacara tradisional, atau lebih dikenal dengan

bersih desa yang dilakukan masyarakat Kabupaten Pacitan adalah warisan

dari seorang primus interpares bernama Ki Godeg. Dahulu kala

dilakukannya upacara ceprotan adalah ketika Ki Godeg membuka hutan

untuk didirikan padepokan, beliau merenung di bawah pohon kelapa.

Selang beberapa waktu, sebuah kelapa muda (cengkir) jatuh tepat di atas

kepalanya, sehingga keluar cipratan dari kelapa yang tepat mengenai

kepala Ki Godeg. Kata Ceprotan sendiri berasal dari Cipratan. Upacara ini

dilakukan setiap tahun di bulan Dulkaidah, hari Senin Kliwon atau

Minggu Kliwon. Sebenarnya Ceprotan merupakan interpretasi Dewi

Sekartaji bagian lain dari cerita babad dalam wayang Beber ("Wayang sing

kudu di Beber" atau wayang yang harus dibeberkan kebenarannya) serta

Reog Ponorogo. Dalam Ceprotan menceritakan tentang Dewi Sekartaji dan

Ki Godeg yang merupakan pendiri desa Sekar. Rangkaian seremoni sakral

Ceprotan ini dimulai dari pengumpulan ayam dari beberapa warga.

Upacara dipimpin oleh kepala desa dan melibatkan kepala dusun. Puncak

acara Ceprotan berlangsung pada sore hari, pada saat matahari mulai

terbenam, diawali dengan tarian surup "Terbenamnya Matahari" kemudian

juru kunci membacakan doa, serta lurah desa merepresentasikan diri

sebagai perwujudan Ki Godeg, sedangkan istrinya sebagai Dewi Sekartaji.

Kemudian dua orang warga berusaha membawa lari, secara bergantian

"panggang" atau "ingkung" atau ayam yang sudah dimasak dari dalam

wilayah yang sudah diberikan sesajen sebelumya dan setelah keluar dari

Page 46: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

wilayah tersebut dilempari kelapa muda yang sudah dikupas kulitnya oleh

pemuda setempat. Pelemparan dilakukan dari sisi kanan dan kiri. Sebelum

upacara Ceprotan juga ditampilkan seni Reog Ponorogo dan Tari Jatilan.

Ceprotan sendiri masih memiliki nilai kesakralan yang tinggi, dan

disinyalir sebagai upacara untuk mendekatkan diri kepada yang kuasa

dengan pengharapan didatangkannya hujan serta hasil pertanian yang

melimpah.

2. Ruwatan

Pada masa modern ini ternyata tradisi Ruwatan masih diyakini

masyarakat untuk membuang kesialan yang biasa menghambat langkah

dalam hidup orang-orang yang tergolong dalam Sukerta (orang yang

digolongkan rentan terkena sial). Orang-orang Sukerta ini menurut cerita

adalah orang-orang yang akan dimangsa oleh Betara Kala (Dewa Raksasa

yang menakutkan). Untuk keluar dari Sukerta, seseorang harus diruwat.

Dalam upacara ini para Sukerta disirami oleh sang dalang dan dilakukan

pengguntingan rambut, yang kemudian dilarung ke laut. Dalang yang

kemudian menggantikan kisah wayang kulit mengenai kisah asal mula

dijadikannya bocah Sukerta sebagai mangsa Betara Kala ini, bukan

sembarang dalang dan harus menjalani tirakat sebelum memimpin upacara

ini. Upacara Ruwatan ini dilakukan tiap satu sura dan secara masal

(Sumber : Dinas Pariwisata Pacitan).

Page 47: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

E. Kesenian Tradisional

Salah satu ragam budaya yang terdapat di Pacitan adalah kesenian

tradisionalnya. Berikut adalah beberapa kesenian tradisional yang terdapat di

Pacitan antara lain :

1. Tari Kethek Ogleng

Cerita ini berakar dari kerajaan Jenggala dan Kediri yang disajikan

dalam bentuk tarian serta diperankan oleh masyarakat Desa Tokawi

Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan pada saat hajatan. Tari ini

menceritakan Dewi Sekartaji yang berasal dari Jenggala sedang menjalin

asmara dengan Raden Panji Asmoro Bangun dari Kediri. Kera atau kethek

yang ditampilkan pada cerita tersebut adalah jelmaan dari Panji

Asmorobangun. Dia berubah wujud menjadi seekor kera putih yang

sedang mencari calon pendamping hidup. Saat berkelana di hutan kera

putih berjumpa dengan Endang Roro Setompe yang merupakan nama lain

dari Dewi Sekartaji. Melihat sosok Dewi Sekartaji yang cantik jelita, Panji

pun tergoda. Namun Sekartaji tidak mau memiliki suami seeekor kera.

Akhirnya Sekartaji meninggalkan kera sendirian di tengah hutan.

Cerita itulah yang kemudian ditampilkan dalam bentuk satu tarian

dengan nama Kethek Ogleng. Sebenarnya untuk bisa menampilkan

kesenian itu hanya dibutuhkan iringan musik gamelan dan dua orang

penari yang berperan sebagai Kera Putih dan Dewi Kilisuci.

2. Tari Rung Sarung

Tari Rung Sarung merupakan karya seni daerah Pacitan yang

Page 48: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

mengisahkan ibu-ibu petani sedang memanfaatkan sarung sebagai

penghangat tubuh, alat menggendong tas atau keranjang untuk ke kebun

dan ke pasar serta untuk sarana ibadah.

3. Wayang Kulit

Wayang kulit adalah wayang yang menggunakan bahan dari kulit dan

dimainkan oleh seorang dalang dengan cerita yang sudah paten

sebagaimana dimainkan oleh wayang orang. Wayang Kulit dimainkan

setiap malam Jumat Kliwon di Taman Budaya Tribun

(www.wikipedia.com, 29 Mei 2010).

F. Geopark, Kawasan Wisata Kars Pacitan

Wisatawan, khususnya dari manca negara menginginkan suguhan

khas dan orisinil. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

mumpuni di bidang pariwisata. Sehingga, tingkat kunjungan wisata ke

Indonesia setiap tahun mengalami kenaikan. "Pembangunan SDM pelaku

industri wisata cukup penting untuk mendongkrak tingkat kunjungan

wisatawan ke Indonesia," kata Winarno Sudjar, Sekretaris Dirjen

Pengembangan Destinasi Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Data dari Disbudpar Pacitan menunjukkan, tingkat kunjungan wisata

ke Indonesia selama periode Januari-April 2009 mencapai 1,8 juta wisatawan.

Jumlah ini naik 1,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada

tahun 2008 tingkat kunjungan wisata total mencapai 6 juta orang. Namun

demikian angka ini masih di bawah tingkat kunjungan wisatawan ke negara-

Page 49: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

negara lain seperti Malaysia, Singapura maupun Cina.

Peningkatan SDM para pelaku industri wisata, lanjut Winarno sangat

penting. Pasalnya, pelancong menginginkan pelayanan yang lebih dari daerah

tujuan. Tidak hanya kenyamanan, rasa aman juga dibutuhkan para pelancong

selama berkunjung. Bahkan, faktor lain seperti makanan dan buah tangan juga

harus diperhatikan.

Sementara itu, Wakil Bupati Pacitan, HG Sudibyo mengakui bahwa

selama ini SDM yang berperan di dunia pariwisata belum memadai. Oleh

sebab itu, Pemkab Pacitan ke depan akan mengupayakan peningkatan SDM

bidang pariwisata melalui rekruitmen pegawai negeri sipil.

Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Pariwisata akan digelar

selama dua hari, 15-16 Juli. Agenda kegiatannya meliputi pembekalan

pengenalan potensi kepariwisataan bagi wisata remaja, workshop pembinaan

usaha pariwisata dan bimbingan teknis usaha pariwisata. Di hari terakhir nanti,

kegiatan akan diisi dengan bakti sosial di areal wisata Goa Gong di kecamatan

Punung (www.google.com, 01 Juni 2010).

Page 50: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

PENYUSUNAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITAN

A. Analisa Potensi Wisata Geologi Di Pacitan

Analisis potensi wisata yang digunakan adalah analisis SWOT

(Strenght, Weakness, Oppurtinity, Threats) dan 4 A (Amenitas, Aksesbilitas,

Atraksi, Aktifitas) untuk mengetahui gambaran umum potensi objek wisata di

Pacitan yang akan dibuat dalam sebuah paket wisata “one day tour”. Objek

wisata yang akan dikunjungi dalam paket wisata geologi adalah sebagai

berikut :

1. Goa Gong

a) Riwayat Penemuan Goa Gong

Riwayat penemuan Goa Gong di Dusun Pule, Desa Bomo,

Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dilanda kemarau panjang

sehingga sulit untuk mencari air minum dan untuk keperluan sehari-

hari. Dengan keadaan seperti itu, Mbah Noyo Sumito dan Mbah Joyo

dengan keberaniannya mencoba memasuki goa yang dianggapnya tidak

terlalu jauh dari rumah penduduk kira-kira 400 meter untuk mencari air.

Dengan menggunakan alat penerangan tradisional berupa obor (daun

kelapa kering yang diikat) hingga menghabiskan 7 ikat, akhirnya kedua

kakek tersebut berhasil masuk dan menelusuri lorong-lorong goa hingga

menemukan beberapa sendang dan mandi di dalamnya. Walaupun

pengalaman itu telah diceritakan kepada masyarakat disekitarnya,

Page 51: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

namun tidak seorangpun berani mengikuti jejaknya. Karena menurut

kepercayaan masyarakat goa tersebut masih dianggap goa yang masih

wingit.

Setelah mendengar cerita, Suramin dan rombongan berniat

untuk membuktikan kebenarannya. Kenyataan itu didukung oleh teman-

teman Suramin yang yang berjumlah 8 orang. Namun diantara mereka

ada yang pro dan kontra mengenai rencana tersebut, bahkan ada yang

ingin menunda untuk mencari hari baik.

b) Pencarian Lokasi dan Perjalanan di Dalam Goa

Tepatnya pada hari Minggu Pon tanggal 5 Maret 1995,

rombongan yang berjumlah 8 orang, yaitu :

1. Suramin usia 54 tahun, selaku sesepuh.

2. Wakino usia 30 tahun, selaku ketua rombongan.

3. Paino usia 42 tahun, selaku ketua RT.

4. Suparni usia 38 tahun, kepala dusun.

5. Suyadi usia 39 tahun, warga desa.

6. Paino usia 30 tahun, guru SD.

7. Misno usia 29 tahun, warga desa.

8. Suyatno usia 15 tahun, warga desa bersepakat berangkat mencari

lokasi goa.

Pada saat itu rombongan berangkat untuk mencarinya karena

didalam benak masih ingat bahwa mulut goa itu dahulunya dekat

dengan pohon kluwih, tetapi disaat itu pohon kluwihnya sudah tidak

Page 52: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

ada. Ternyata betul dugaan rombongan, bahwa mulut goa itu tidak lama

kemudian dapat ditemukan. Sambil menunggu teman yang mencari

peralatan, rombongan dibantu oleh beberapa teman yang lain

membersihkan mulut goa yang sudah tertutup dengan batu, tanah dan

tumbuhan liar lainya. Setelah semua sudah berkumpul, dengan

membawa 7 buah senter dan 2 buah lampu petromak serta sebuah

kodak rombongan sepakat untuk menelusuri lorong-lorong goa tersebut.

c) Perjalanan di Dalam Goa

Dengan peralatan yang cukup sederhana, perasaan was-was,

takut, ngeri dan rasa khawatir akan adanya binatang buas bercampur

menjadi satu dalam penelusuran lorong-lorong goa. Liku-liku

perjalanan pada waktu itu memang penuh dengan perjuangan yang

sangat luar biasa. Sambil memanjatkan doa yang tiada henti-hentinya

rombongan tetap melangkahkan kaki mencari arah mana yang harus

diikuti. Memang pada saat itulah sebagai pencari jalan pembuka dan

ketua rombongan selalu memberikan motivasi untuk tetap melangkah

“ayo-ayo maju terus, sluman slumun slamet”. Tiba-tiba rombongan

terkejut oleh gambaran yang menakutkan seolah-olah ada sesosok

manusia yang berdiri tegak yang menghadang kedatangannya. Tapi

ternyata setelah cahaya diarahkan kepadanya hanyalah batu besar yang

seolah-olah sebagai penyangga goa.

Setelah lorong-lorong goa dapat ditelusuri, ternyata sampai lagi

di 3 ruang yang telah dilewatinya tadi (anggapan sementara waktu itu

Page 53: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pada saat rombongan sempat tersesat). Inilah saat yang paling

menegangkan. Rasa panik dan was-was terjadi saat peralatan tinggal 2

buah senter dan 1 lampu petromok yang mulai redup. Akhirnya

rombongan itu mencoba berbelok ke kanan untuk mencoba menemukan

jalan lain. Akhirnya rombongan yakin bahwa jalan tersebut benar maka

perjalanan dilanjutkan kembali. Berkat petunjuk Illahi rombongan

berhasil keluar dari goa tersebut.

d) Pemberian Nama Goa

Penamaan Goa Gong berhubungan erat dengan salah satu nama

dari perangkat gamelan Jawa. Konon pada saat-saat tertentu, di gunung

yang ada goanya tersebut sering terdengar bunyi-bunyian seperti

gamelan Jawa, pertunjukkan Reog. Karena itu masyarakat di sekitar

memberi nama dengan sebutan Gunung Gong-Gongan. Maka

rombongan memberikan nama goa tersebut dengan nama Goa Gong.

e) Letak Goa Gong

Goa Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan

Punung yang berjarak 37 km dan dapat ditempuh dalam waktu kurang

lebih satu jam dari pusat kota Pacitan. Goa gong dikelilingi oleh

sederetan gunung antara lain :

1. Sebelah Utara adalah Gunung Manyar

2. Sebelah Timur adalah Gunung Gede

3. Sebelah Selatan adalah Gunung Karang Pulut

4. Sebelah Barat adalah Gunung Grugah

Page 54: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Sederetan gunung yang mengelilingi Goa Gong tersebut

sebagian besar ditanami pohon jati, pisang, kelapa, tapi dimusim

penghujan ditanami pohon ketela, cabe, padi, mentimun, dan

sebagainya. Sehingga dari kejauhan terlihat nampak kehijauan yang

dapat menambah keasrian suasana Goa Gong pada pagi hari dan

menjelang senja tiba.

f) Gambaran Umum Goa Gong

Goa Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan

Punung yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dari

pusat kota Pacitan. Goa ini merupakan goa yang terindah dan terdalam

diantara gugusan goa-goa yang terletak disekitarnya. Karena masih ada

beberapa goa lain yang letaknya tidak terlalu jauh dari Goa Gong,

seperti Goa Tabuhan dan Goa Putri.

Jalan menuju goa sudah sangat bagus sehingga bisa dituju

menggunakan kendaraan bermotor jenis apa saja. Meski begitu, tetap

patut diwaspadai jalan menuju goa yang berkelok-kelok tajam dan

berjurang. Pemandangan yang menakjubkan dapat dilihat setelah

memasuki goa. Panorama dalam goa begitu indah, batuan kapur

stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami menghiasi seluruh

dinding dan langit goa. Pemandangan bertambah eksotis ketika batu

disiram oleh cahaya lampu aneka warna yang sekaligus sebagai

penerang jalan. (Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2005 : 26-31).

Page 55: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

g) Analisis SWOT Goa Gong

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan Goa Gong terletak pada keindahan selaktit dan

setalakmitnya. Dengan tambahan penataan cahaya penerangan yang

tepat dapat memberi sentuhan keindahan disetiap sudut. Di dalam

goa juga terdapat batu cristal dan batu yang menyerupai bentuk

telapak tangan manusia, serta terdapat batu yang menimbulkan suara

bila dipukul (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

2. Weakness ( Kelemahan)

Kelemahan dari Goa Gong adalah akses menuju goa tersebut

terdapat jalan yang berlubang dan kurangnya pembatas disetiap sisi

jalan. Disamping itu pemandu yang masih perlu membutuhkan

bimbingan dan pembelajaran dalam memandu yang baik serta

kesadaran pengunjung juga menjadi salah satu faktor kelemahan, hal

tersebut merupakan dari tindakan pengunjung yang tidak baik dan

merugikan objek wisata tersebut misalnya, pengunjung terkadang

mengukir sesuatu atau corat-coret pada batuan goa dan membuang

sampah tidak pada tempatnya sehingga memberi kesan negatif pada

objek tersebut (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

3. Opportunity (Kesempatan)

Goa Gong sedang dilakukan pemugaran dipintu masuk dan

sarana untuk memasuki goa yakni dengan pembangunan jalan

undak-undakan dengan pagar pengaman dikiri kanan, adanya

Page 56: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

sambungan listrik PLN sebagai penerang dan pemasangan blower

(kipas angin berukuran besar) serta sarana akomodasi, kuliner.

Pengembangan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menarik

minat wiastawan yang berkunjung ke objek wisata Goa Gong, para

peneliti atau hanya untuk menikmati dan melihat-lihat (wawancara

dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

4. Threat (Ancaman)

Objek wisata Goa Gong terkadang disalahgunakan fungsinya

oleh pengunjung, selain sebagai tujuan wisata dan melakukan

penelitian, pengunjung sering menyalahgunakan tempat tersebut

sebagai tempat memadu kasih sehingga hal tersebut ditakutkan dapat

membuat citra Goa Gong menjadi tidak baik dari pandangan

wisatawan. Untuk menanggulangi hal tersebut pengelola objek

berinisiatif mencantumkan larangan bagi pengujung di papan

informasi (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

h) Analisis 4 A Goa Gong

1. Atraksi (Daya tarik objek wisata)

Goa Gong memiliki setalaktit dan stalakmit yang khas dan

beda dengan goa lainnya. Dengan memiliki ciri khas tersebut serta

dilengkapi dengan penataan cahaya penerangan disetiap sudut

menjadikan nuansa goa tersebut menjadi indah dan mempesona.

Bentuk-bentuk batuan didalamnya memiliki daya tarik tersendiri

bagi wisatawan yang berkunjung, sehingga pengunjung dapat

Page 57: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

menikmati keindahan goa (wawancara dengan Sutarti, 09 Juli 2010).

2. Aksesbilitas (Sarana kemudahan untuk menuju objek wisata)

Goa Gong yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung

yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam dari pusat

kota Pacitan, dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan. Bagi

wisatawan dari Solo dengan menggunakan transportasi umum yaitu

dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Pacitan

kemudian turun dipertigaan Punung, kemudian perjalanan

dilanjutkan dengan angkutan umum jurusan Bomo. Bagi wisatawan

dalam group atau rombongan yang menggunakan transportasi bus

pariwisata dapat langsung sampai menuju objek, karena jalan

menuju objek wisata sudah lumayan baik. Papan putunjuk arah

menuju objek juga sudah terpasang cukup baik, sehingga wisatawan

mudah untuk menemukan objek wisata tersebut (wawancara dengan

Sutarti, 09 Juli 2010).

3. Amenitas (Sarana penunjang di objek wisata)

Berikut ini adalah beberapa sarana wisata yang terdapat

disekitar kawasan Goa Gong diantaranya penginapan dan rumah

makan.

Daftar penginapan di sekitar objek wisata Goa Gong

No NAMA ALAMAT NO TELP

1 Losmen Tentrem Desa Piton

Kecamatan Punung

-

Page 58: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Penginapan Losmen Tentrem adalah salah satu penginapan

kelas melati yang letaknya paling dekat dengan objek Wisata Goa

Gong dan mudah dijangkau, kurang lebih jaraknya 2-3 km.Untuk

menempuh perjalanan tersebut membutuhkan waktu sekitar 10-15

menit, tergantung kepadatan arus lalu lintas jalan yang dilalui.

Daftar rumah makan di sekitar Objek Wisata Goa Gong

NO NAMA RESTORAN ALAMAT NO TELP

1 Depot Bu Jabar Di Area parkir Objek

Wisata

-

2 Bakso dan Mie Ayam Di Area parkir Objek

Wisata

-

Lokasi Rumah Makan berada persis disekitar area parkir.

Rumah makan tersebut menyediakan menu masakan Indonesia dan

masakan Tradisional.

4. Aktifitas (Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di objek wisata)

Aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan adalah menikmati

keindahan ornamen stalaktit dan stalagmit. Disamping itu juga dapat

menambah ilmu pengetahuan.

Alasan pemilihan objek wisata Goa Gong sebagai kunjungan

wisata dalam paket wisata geologi di Pacitan adalah untuk mengetahui

sejarah diketemukannya Goa Gong, sebagai goa terindah di Kabupaten

Pacitan (Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan).

Page 59: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Goa Tabuhan

a) Riwayat penemuan Goa Tabuhan

Nama Goa Tabuhan baru dikenalkan pada tahun 1936 oleh

Kertodiprojo. Awal mula goa ini ditemukan Goa masih tertutup oleh

semak-semak belukar sehingga belum tampak keindahanya. Dimusim

kemarau yang panjang Kyai Sontiko menggembalakan sapinya, karena

cuaca yang cukup menyengat hewan gembalaanpun kehausan, yang

akhirnya sapi berjalan tanpa arah dan akhirnya sapi tersebut masuk ke

dalam goa. Tidak disangka di dalam goa tersebut terdapat banyak air

yang menetes dari akar batu yang berada di langit-langit goa, karena di

dalam goa banyak terdapat air sempat sapinya tidak mau keluar dari goa

tersebut. Goa Tabuhan ini ditemukan pertama kali oleh Kyai Sontiko.

Semenjak ditemukan semak-semak belukar yang menutupi goa

kemudian dibersihkan, sehingga mulai kelihatan keindahan dari batu-

batu stalaktit dan stalakmitnya yang unik dan mempesona.

Keistimewaan yang jarang ditemukan dari goa-goa lain yang

sejenis, Goa Tabuhan di Desa Wareng Kecamatan Punung ini juga

dapat menimbulkan nada irama gamelan jawa. Dibalik itu Goa Tabuhan

juga menyimpan suatu misteri, yang apabila diungkap akan menyibak

nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia meskipun sangat kecil.

Data sejarah untuk mengungkap peranan Goa Tabuhan bagi

perjuangan bangsa Indonesia, yang berupa prasasti ataupun data otentik

memang tidak terdapat disekitar Goa Tabuhan. Babad wareng atau

Page 60: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

cerita rakyat yang mengisahkan tentang “Legenda Banteng Wareng”

cikal bakal Desa Wareng yang secara jelas dikuasai oleh tokoh-tokoh

tua yang tersisa dijadikan landasan sebagai pengungkap misteri Goa

Tabuhan dalam masa kini.

Dari legenda Banteng Wareng yang tumbuh sekitar tahun

1780an yakni beberapa tahun setelah berdirinya Kadipaten Pacitan,.

Goa Tabuhan mulai menampakan perananya dalam perjuangan bangsa

khususnya dalam hubungannya dengan Raden Mas Sahid Samber

Nyowo dan perang Diponegoro sampai perang kemerdekaan RI.

b) Cerita Legenda Banteng Wareng

Tersebut dalam babad Kyai Ageng Jenggorong pada suatu

ketika sedang mengadakan babad alas di suatu wilayah yang sekarang

dikenal sebagai Desa Widoro masuk wilayah Kecamatan Donorojo,

kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Alkisah pada saat itu di tengah hutan

yang dibabadnya ditemukan seorang anak laki-laki yang bernama “Si

Banteng Wareng”, kemudian anak kecil itu dipelihara dengan baik dan

setelah dewasa terkuak tabir rahasianya bahwa sebenarnya anak

tersebut adalah keturunan dari “Sunan Surakarta” yang saat itu dibawah

pengaruh kompeni.

Hal ini dapat diterima akal, sebab dari Babad Giyanti dapat

diperoleh catatan bahwa peristiwa pecahnya Surakarta-Yogyakarta pada

tahun 1775, didahului dengan peperangan di wilayah Wonogiri sebelah

selatan sampai ke timur termasuk pula Pegunungan Kendeng Selatan

Page 61: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

atau Pantai Pacitan yang merupakan basis pertahanan bala tentara

Hamengku Buwono I dan Raden Mas Sahid Samber Nyowo yang

menentang Susuhunan Pakubuwono II di Surakarta Hadiningrat.

Kembali ke Si Benteng Wareng, setelah dewasa dia mampu

meyakinkan ayahandanya di Yogyakarta sebagai keturunan daerah

Yogyakarta sebagai keturunan darah biru. Si Benteng Wareng diberikan

kekuasaan untuk membuka daerah sebelah barat Sungai Sundeng di

Pacitan.Untuk diketahui bahwa daerah Pacitan sebelah timur Sungai

Sundeng sudah diberikan kepada “Setriketipo” yang kemudian dikenal

sebagai Bupati atau Penguasa pertama.

Pada saat itu ketika Raden Mas Sahid Samber Nyowo masih

meneruskan perjuangan terhadap kompeni yang masih menguasai

kekuasaan Susuhunan paku buwono II di Surakarta. Yakni untuk

memperoleh kekuasaan wilayah Mangkunegaran yang meliputi wilayah

Wonogiri Selatan perbatasan dengan wewengkon Raden Benteng

Wareng yang tinggal di Wareng atau dikenal dengan Benteng Wareng.

Karena perjuangan Raden Mas Sahid Samber Nyowo dengan

Sultan Yogyakarta menentang domisili Belanda di Kartosuro, maka

Raden Mas Benteng Wareng memberikan dukungannya yang besar

ketika wilayah Wareng dijadikan basis pertahanan dan daerah evaluasi

untuk konsolidasi kekuatan bala tentara. Disinilah Goa Tabuhan mulai

nampak, kesatria-kesatria Mangkunegaran memulihkan kekuatan dan

mempertebal kemampuan ilmunya dengan bertapa di dalam goa

Page 62: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tersebut dibawah bimbingan Raden Benteng Wareng yang digdaya sakti

mandraguna. Akhirnya perjuangan Raden Mas Sahid Samber Nyowo

berhasil melumpuhkan pihak Belanda dan memperoleh peradilan dari

Mangkunegaran yang sedikit banyak karena jasa dari Benteng Wareng

dan Goa Tabuhan.

Waktu berputar sejarah beredar, maka pada tahun 1825 pecahlah

perang Diponegoro, kembalilah peran Raden Benteng Wareng

menunjukan jiwa kepahlawananya menentang Belanda bersama prajurit

Diponegoro. Anak buah Diponegoro yang terdesak lari menyingkir ke

arah selatan ke sarangnya Raden Benteng Wareng di Goa Tabuhan.

Pertempuran besar tercatat sebagai Perang Glesung yakni antara

front Baturetno di sebelah barat, dalam perang inilah pihak Belanda

terkecoh oleh bala tentara dari Pacitan. Gusti Kanjeng Jimat yang

dikirim ke Glesung yang mestinya membantu kompeni melawan

prajurit Diponegoro, namun karena bala tentaraPacitan melihat bahwa

anak buah Raden Benteng Wareng dipihak Diponegoro maka secara

diam-diam tentara Pacitan membalik ke pihak Diponegoro. Akibatnya

Kanjeng Jimat dipecat dan dipindahkan ke Keraton Surakarta sebagai

penjaga Gedung Pusaka.

Dalam cerita disebutkan terjadi adu kesaktian antara Raden

Benteng Wareng dengan Cepuk Nampol seorang demangnya Kanjeng

Jimat. Dengan hasil pertandingan bahwa Demang cepuk Nampol kalah,

dengan demikian makin besarlah pengaruh Raden Benteng wareng di

Page 63: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pacitan sehingga mampu mempengaruhi bala tentara Pacitan untuk

memihak Pangeran Diponegoro.

Goa Tabuhan melahirkan pemimpin yang patriotik, yang cinta

perjuangan dan tanah air serta anti penjajahan dalam bentuk apapun.

Goa Tabuhan adalah tempat penggemblengan mental dan mempertebal

kesaktian para pemuda bangsa sejak dahulu. Goa Tabuhan semula

dikenal sebagai Goa Tapan yang artinya goa untuk bertapa para

bangsawan sejati bukan antek-antek penjajah yang hanya memburu

kedudukan dan kenikmatan belaka dengan mengorbankan rakyat

(www.google.com, 01 Juni 2010).

c) Gambaran Umum Goa Tabuhan

Goa ini berada di Desa Wareng Kecamatan Donorojo yang

disebut dengan nama Goa Tabuhan, karena stalaktit dan stalagmitnya

apabila dipukul berirama dan menjadi sebuah iringan musik alam yang

indah. Di goa ini terdapat keunikan yang tidak ada di goa lain, yakni

terdapat stalaktit yang mengeluarkan suara merdu saat dipukul.

Keindahan stalaktit itu dimanfaatkan penduduk sebagai atraksi untuk

pengunjung. Group musik tersebut terdiri dari delapan yogo (penabuh)

dan tiga penyanyi, group tersebut diberinama Selo Argho. Jika

pengunjung ingin mendengar alunan gamelan dari stalaktit, pengunjung

cukup membayar dengan uang sebesar Rp 70.000,- untuk tujuh lagu.

Page 64: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d) Analisis SWOT Goa Tabuhan

1. Strength (Kekuatan)

Goa Tabuhan mempunyai kekuatan tersendiri dibandingkan

dengan goa lainnya, yaitu terletak pada keunikan stalaktit dan

stalagmitnya yang apabila dipukul berirama dan menjadi sebuah

iringan musik alam yang indah. Hal tersebut menjadi daya tarik goa

tabuhan ini, selain itu banyak peninggalan berupa fosil purbakala

(wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

2. Weakness ( Kelemahan)

Kurangnya sumber daya manusia sebagai pemandu goa dan

kurangnya pembatas di setiap sisi jalan merupakan kelemahan dari

Goa Tabuhan. Disamping itu kesadaran pengunjung juga menjadi

faktor kelemahan, hal tersebut merupakan tindakan pengunjung yang

tidak baik dan merugikan objek wisata tersebut misalnya,

pengunjung terkadang mengukir sesuatu atau corat coret pada batuan

goa dan membuang sampah tidak pada tempatnya (wawancara

dengan Susilo, 09 Juli 2010).

3. Opportunity (Kesempatan)

Pemugaran sarana untuk memasuki Goa Tabuhan yaitu

dengan membangun jalan undak-undakan, blower (kipas angin

berukuran besar), kamar mandi, akomodasi, dan kuliner.

Pengembangan dilaksanakan dengan tujuan untuk menarik minat

wisatawan (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

Page 65: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4. Threat (Ancaman)

Kebersihan merupakan ancaman yang berpengaruh terhadap

objek wisata Goa Tabuhan, sehingga hal tersebut dikhawatirkan akan

membuat citra Goa Gong menjadi tidak baik oleh pandangan

wisatawan (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

e) Analisis 4 A Goa Tabuhan

1. Atraksi (Daya tarik objek wisata)

Goa Tabuhan memiliki stalaktit dan stalagmit yang khas dan

berbeda dengan goa lainnya. Perbedaan terletak pada stalaktit dan

stalagmitnya yang bisa mengeluarkan irama saat dipukul atau

ditabuh, hal inilah yang dijadikan masyarakat setempat sebagai nilai

tambah pada Goa Tabuhan (wawancara dengan Susilo, 09 Juli 2010).

2. Aksesbilitas (Sarana kemudahan untuk menuju objek wisata)

Wisatawan dari Solo dapat menggunakan transportasi umum

jurusan Pacitan kemudian turun dipertigaan Kecamatan Donorojo

dan dilanjutkan dengan angkutan umum dari Kecamatan Donorojo

menuju desa Wareng. Bagi wisatawan dalam rombongan besar yang

menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung menuju

objek wisata. Papan petunjuk arah menuju objek juga sudah

terpasang cukup baik dan jelas sehingga memudahkan wisatawan

untuk menemukan objek wisata tersebut (wawancara dengan Susilo,

09 Juli 2010).

Page 66: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Amenitas (Sarana penunjang di objek wisata)

Berikut ini adalah beberapa sarana wisata yang terdapat

disekitar kawasan Goa Tabuhan yaitu penginapan dan rumah makan.

Daftar penginapan di sekitar Objek Wisata Goa Tabuhan

No NAMA ALAMAT NO TELP

1 Losmen Adem Ayem Desa Wareng

Kec. Donorojo

_

Losmen Adem Ayem adalah salah satu penginapan kelas

melati yang letaknya paling dekat dengan objek Wisata Goa

Tabuhan yang mudah dijangkau dan kurang lebih berjarak 500 m.

Daftar rumah makan di sekitar Objek Wisata Goa Tabuhan

NO NAMA RESTORAN ALAMAT NO TELP

1 Soto Bu Ning Di Area parkir

Objek Wisata

_

2 Nasi Pecel Mbok Jeprik Di Area parkir

Objek Wisata

_

Lokasi Rumah Makan tersebut berada persis disekitar area

parkir objek, sedang menu yang disediakan adalah makanan

Indonesia dan makanan tradisional.

4. Aktifitas (Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di objek wisata)

Aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan adalah menambah

ilmu pengetahuan, pengalaman dan menikmati pergelaran seni musik

Page 67: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

yang dimainkan oleh masyarakat sekitar (wawancara dengan Susilo,

09 Juli 2010).

Alasan pemilihan objek wisata Goa Gong sebagai kunjungan

wisata dalam paket wisata geologi di Pacitan adalah untuk

mengetahui dan mempelajari tentang sejarah diketemukannya Goa

Tabuhan dan keunikan dari stalaktit dan stalagmit yang dapat

mengeluarkan irama saat atau ditabuh atau dipukul, sehingga

menimbulkan alunan bunyi atau irama seperti gamelan Jawa.

3. Pantai Teleng Ria

a) Gambaran Umum Pantai Teleng Ria

Pantai Teleng Ria merupakan pantai yang terletak di Desa Sidoarjo,

kurang lebih 4 km ke selatan dari Kota Pacitan dengan waktu tempuh

kurang lebih 10-15 menit. Pantai Teleng Ria tidak memiliki ombak

yang begitu besar sehingga cocok untuk berenang dan berselancar serta

jalan-jalan di sepanjang pantai sambil melihat beberapa jenis biota laut

yang menepi, disamping itu keindahan pantai pasir putih yang sangat

menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berbagai

fasilitas umum sudah tersedia antara lain infrastruktur jalan, hotel,

tempat parkir, kolam renang, panggung seni terbuka, bumi perkemahan,

gardu pandang, mushola, toilet dan rumah makan serta kios-kios

souvenir (Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2005 : 71).

Page 68: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b) Analisis SWOT Pantai Teleng Ria

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan yang menjadi daya tarik Pantai Telang Ria terletak

pada keindahan pasir putih dan keindahan alam yang begitu

mempesona, selain itu ditambah dengan adanya sarana dan prasarana

yang lengkap memberikan nilai tambah pada objek tersebut.

Disamping itu ombak pantai yang besar di sore hari sering

digunakan para warga sekitar dan wisatawan untuk berselancar

(wawancara dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

2. Weakness ( Kelemahan)

Kelemahan dari Pantai Teleng Ria adalah cuaca yang cukup

panas yang disebabkan kurangnya penghijauan di sekitar pantai,

disamping itu kesadaran pengunjung juga menjadi salah satu faktor

kelemahan, yaitu tindakan pengunjung yang tidak baik dan

merugikan objek wisata tersebut misalnya, pengunjung sering

membuang sampah sembarangan (wawancara dengan Eka

Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

3. Opportunity (Kesempatan)

Kesempatan yang tercipta yakni dengan dibangunnya tempat

penyewaan papan selancar, plaza seni, arena anak untuk bermain dan

area kuliner, akan mampu memberikan konstribusi positif bagi

pendapatan daerah terutama dari sektor pariwisata (wawancara

dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

Page 69: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4. Threat (Ancaman)

Objek wisata Pantai Teleng ini terkadang disalahgunakan

oleh pengunjung sebagai tempat mabuk-mabukan ketika ada acara

panggung hiburan sehingga hal tersebut ditakutkan dapat membuat

citra Pantai Teleng menjadi tidak baik oleh pandangan wisatawan

(wawancara dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

c) Analisis 4 A Pantai Teleng Ria

1. Atraksi (Daya tarik objek wisata)

Pantai Teleng Ria memiliki pasir putih, pemandangan yang

indah serta ombak yang cukup besar sebagai faktor utama dalam

berselancar, hal ini merupakan nilai tambah yang dimiliki oleh objek

wisata ini. Ciri khas tersebut memberikan dampak positif yakni

bertambahnya jumlah pengunjung disetiap bulannya. Disamping itu

panggung hiburan juga memiliki daya tarik tersendiri bagi

wisatawan (wawancara dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

2. Aksesbilitas (Sarana kemudahan untuk menuju objek wisata)

Pantai Teleng Ria yang terletak dekat dengan ibu kota

Kabupaten Pacitan, yang ditempuh hanya kurang lebih 15 menit dan

dapat dicapai dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan. Bagi

wisatawan dari Solo dapat dengan menggunakan transportasi umum,

akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Solo-

Pacitan seperti PO. Bus Aneka Jaya atau PO. Bus Muncul, dan turun

di depan pintu masuk Pantai Teleng Ria. Papan putunjuk arah

Page 70: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

menuju objek juga sudah terpasang cukup baik, sehingga wisatawan

mudah untuk menemukan objek wisata Pantai Teleng Ria.

3. Amenitas (Sarana penunjang di objek wisata)

Berikut ini adalah beberapa sarana wisata yang terdapat di

sekitar kawasan Pantai Teleng Ria diantaranya penginapan dan

rumah makan serta biro perjalanan.

Daftar hotel di sekitar kawasan Pantai Teleng Ria

No NAMA ALAMAT NO TELP

1 Happy Bay

Beach

Bungalow

Teleng Sidoharjo Pacitan 0357-881474

Penginapan tersebut adalah salah satu penginapan yang letaknya

berdekatan dengan objek wisata Pantai Teleng Ria dan mudah

dijangkau, karang lebih jaraknya 1-2 km dan untuk menuju

perjalanan tersebut membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit.

Daftar rumah makan di sekitar Objek Wisata Pantai Teleng Ria

NO NAMA RESTORAN ALAMAT NO TELP

1 Bahari Pantai Teleng Ria 0357-883148

2 Bu Lies Pantai Teleng Ria 0357-883920

Lokasi Rumah Makan tersebut berada persis disekitar area parkir.

Rumah makan tersebut juga menyediakan menu masakan Indonesia

dan masakan Tradisional.

Page 71: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Daftar biro perjalanan di sekitar Pantai Teleng Ria

NO NAMA TOUR AND

TRAVEL

ALAMAT NO TELP

1 Dita Tour Jl. Letjend

Suprapto no 41

0357-883314

4. Aktifitas (Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di objek wisata)

Aktifitas yang dilakukan wisatawan adalah menikmati pasir

putih, berselancar dan menikmati keindahan alam yang mempesona

(wawancara dengan Eka Wardiyatmo, 10 Oktober 2010).

Alasan pemilihan Objek Wisata Pantai Teleng Ria sebagai

kunjungan wisata dalam paket wisata geologi di Pacitan adalah untuk

menikmati keindahan alam, dan berselancar merupakan olah raga air

yang banyak digemari oleh kalangan anak muda baik domestik maupun

mancanegara.

4. Pemandian Air Panas

a) Gambaran Umum Pemandian Air Panas

Pemandian Air Panas Pacitan terletak kurang lebih 15 km dari kota

Pacitan yakni di Kecamatan Arjosari yang lebih dikenal dengan nama

pemandian Tirto Husodo. Pemandian air panas menyimpan berbagai

khasiat yang bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Objek

wisata ini dibangun terdiri dari dua kamar mandi, tiga kolam renang dan

pondok (Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, 2005 : 80).

Page 72: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b) Analisis SWOT Pemandian Air Panas

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan objek ini terletak pada sumber air panas yang

memiliki khasiat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Dengan

dibangunnya dua kolam renang, dua kamar mandi serta pondok

untuk beristirahat memberikan nilai tambah pada objek tersebut.

Setiap hari air kolam selalu diganti dengan air yang baru sehingga

terjaga kualitas dan manfaatnya (wawancara dengan Wakidi, 10

Oktober 2010).

2. Weakness ( Kelemahan)

Kelemahan dari Pemandian Air Panas adalah bangunan

kolam yang dirasa kurang besar karena disaat pengunjung

membludak kurang bisa menampung pengunjung. Area parkir juga

merupakan kelemahan dari objek ini, hal ini dikarenakan area parkir

yang sempit dan masih berupa tanah belum dibangun dengan semen

ataupun aspal sehingga saat hujan tiba menjadi becek dan terkadang

membuat selip roda kendaraan (wawancara dengan Wakidi, 10

Oktober 2010).

3. Opportunity (Kesempatan)

Kesempatan yang tercipta yakni dengan dibangunnya pondok

peristirahatan, kamar mandi dan rumah makan di sekitar objek

wisata (wawancara dengan Wakidi, 10 Oktober 2010).

Page 73: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4. Threat (Ancaman)

Kebiasaan membuang sampah disembarang tempat dapat

membuat citra Pemandian Air Panas Tirto Husodo menjadi tidak

baik dan kumuh (wawancara dengan Wakidi, 10 Oktober 2010).

c) Analisis 4 A Pemandian Air Panas

1. Atraksi (Daya tarik objek wisata)

Pemandian Air Panas memiliki kolam yang berisikan air

hangat yang bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

Dengan ciri khas yang berdampak positif yakni bertambahnya

pengunjung yang ingin melepas lelah dan menikmati khasiat dari

pemandian air panas ini (wawancara dengan Wakidi, 10 Oktober

2010).

2. Aksesbilitas (Sarana kemudahan untuk menuju objek wisata)

Pemandian Air Panas terletak di Kecamatan Arjosari. Objek

ini dapat dicapai dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan dari

kota Pacitan. Bagi wisatawan dari Solo dapat dengan menggunakan

transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus

umum jurusan Solo-Pacitan kemudian turun di terminal Pacitan dan

melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum

jurusan Arjosari. Bagi wisatawan dalam group atau rombongan yang

menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung menuju

objek. Kondisi jalan menuju objek wisata sudah baik hanya saja area

parkir yang becek ketika terjadi hujan, namun memungkinkan untuk

Page 74: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dilalui berbagai macam alat transportasi termasuk bus pariwisata

yang berukuran besar. Papan petunjuk arah menuju objek juga sudah

terpasang cukup baik, sehingga wisatawan mudah untuk menemukan

objek wisata Pemandian Air Panas Arjosari (wawancara dengan

Wakidi, 10 Oktober 2010).

3. Amenitas (Sarana penunjang objek wisata)

Berikut ini adalah sarana wisata berupa rumah makan yang

terdapat disekitar objek wisata.

Daftar rumah makan di sekitar Objek Wisata Pemandian Air Panas

NO NAMA RESTORAN ALAMAT NO TELP

1 Nasi Pecel Bu Ratna Pemandian Air

Anget

_

2 Rumah Makan Pak Min Pemandian Air

Anget

_

Lokasi rumah makan tersebut berada persis di kanan atas kolam

renang. Rumah makan diatas meyediakan menu masakan Indonesia.

4. Aktifitas (Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di objek wisata)

Aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan adalah berenang

dan berendam dalam kolam air anget untuk menjaga kesehatan dan

kebugaran tubuh.

Alasan pemilihan Objek Wisata Pemandian Air Panas sebagai

kunjungan wisata dalam paket wisata geologi di Pacitan adalah

Page 75: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menikmati udara yang sejuk dan berendam sambil beristirahat

melepaskan kepenatan seusai sibuk kerja sekaligus menjaga tubuh agar

tetap selalu sehat dan bugar.

B. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Geologi Di Pacitan

1) Faktor Alam

a) Faktor Lokasi

Lokasi dapat diartikan sebagai letak suatu tempat atau obyek,

dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata faktor lokasi sangat

penting peranannya, karena dengan lokasi dapat memberikan penjelasan

berbagai hal tentang gejala yang akan dipelajari. Lokasi juga sangat

menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan dan pengembangan

pariwisata, terkait dengan aspek jarak, biaya, kondisi jalan serta

bagaimana mencapai lokasi tersebut.

Lokasi suatu tempat sangatlah penting kaitannya dengan relasi

keruangan seperti posisi dan jarak. Lokasi dalam hal ini juga dapat

diartikan sebagai lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat di pandang dari

tempat atau daerah lain. Di sini jelas bahwa faktor lokasi sangat

berperan dalam menunjang pembangunan, khususnya pembangunan

dan pengembangan pada sektor pariwisata sebagai bahan masukan bagi

pemerintah setempat dalam mengambil kebijakan di bidang pariwisata.

Goa-goa yang berada di Kabupaten Pacitan, dilihat dari

lokasinya berada pada posisi yang strategis dan dapat diandalkan

Page 76: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

sebagai kawasan wisata alam yang potensial. Jarak obyek wisata goa

dari kota Pacitan kurang lebih 30 km dengan waktu tempuh sekitar 60

menit dengan kendaraan bermotor. Misalnya obyek wisata Goa Gong,

selain menawarkan pesona sebuah goa yang terbentuk dari tetesan-

tetesan air yang membentuk stalaktit dan stalagmit, juga di dukung oleh

suasana lingkungan yang menyenangkan sebagai tempat berekreasi,

dengan pemandangan alam yang indah. Yakni dikelilingi oleh sederetan

gunung diantaranya Gunung Manyar, Gunung Gede, Gunung Karang

Pulut dan Gunung Grugah.

Selain lokasi yang mudah di capai, lokasi obyek wisata Goa

Gong juga berdekatan dengan goa-goa lainya seperti Goa Tabuhan, Goa

Putri, Goa Kerdil yang menarik dan menantang untuk ditelusuri. Oleh

karena itu Kecamatan Punung sangat mendukung dalam pengembangan

pariwisata yaitu dalam rangka peningkatan jumlah pengunjung obyek

wisata.

b) Faktor Relief/ Morfologi

Relief adalah perbedaan tinggi rendah suatu dan kemiringan

permukaan tanah, dengan demikian komponen relief adalah ketinggian

tempat, kemiringan lereng, panjang lereng, hadap lereng dan bentuk

lembah. Tulisan ini akan membahas tentang ketinggian tempat dan

kemiringan lereng serta bentuk lahan di Kabupaten Pacitan, khususnya

di kawasan obyek wisata Goa Gong dan Goa Tabuhan serta goa-goa

disekitarnya, kaitannya dengan pembangunan dan pengembangan

Page 77: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

pariwisata Geologi. Kemiringan lereng akan berpengaruh terhadap

kondisi tanah, lereng yang curam biasanya tanahnya rawan longsor.

Dengan ketinggian tempat mencapai 256 m di atas permukaan

air laut dan pada kemiringan 700 m dengan tinggi 80 m, obyek wisata

Goa Gong dapat memberikan pemandangan yang menarik yaitu berupa

perbukitan-perbukitan dengan lembah-lembah di bawahnya yang dapat

dimanfaatkan sebagai kawasan perkemahan di dalam obyek wisata Goa

Gong tersebut. Kondisi lereng yang cukup terjal harus di pertimbangkan

dalam pembangunan sarana dan prasarana yang bersifat fisik seperti

pembangunan gedung atau hotel di daerah obyek wisata Goa Gong

tersebut.

c) Faktor iklim

Iklim adalah keadaan udara rata-rata di suatu tempat yang luas

dan dalam waktu atau periode yang relatif lama, iklim merupakan salah

satu bagian dari ekosistem alam yang sangat berpengaruh terhadap

kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Faktor iklim sangat di

pengaruhi oleh keadaan suhu dan curah hujan. Iklim suatu daerah atau

wilayah tertentu sangat berpengaruh terhadap aktivitas manusia dan

juga pola-pola pembangunan di wilayah yang bersangkutan.

Keberadaan iklim dalam pembangunan pariwisata perlu di ketahui

karena keadaan iklim suatu daerah dapat menimbulkan variasi bentang

alam dan bentang budaya yang lebih banyak, sehingga akan menarik

wisatawan untuk berkunjung.

Page 78: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

d) Faktor Air

Air merupakan kebutuhan kebutuhan yang sangat penting bagi

manusia serta mahkluk hidup yang lain, kondisi air menentukan ada

tidaknya suatu wilayah dapat di huni dengan baik. Air dapat berbentuk

air permukaan, air yang mengalir, air tanah, air danau,air laut yang

merupakan salah satu potensi sumber daya yang dapat mempengaruhi

proses pertumbuhan mahkluk hidup dan proses pembangunan. Kondisi

air di pengaruhi juga oleh keadaan iklim, dan kondisi tanah.

Air dalam pembangunan pariwisata berperan untuk menciptakan

ketertarikan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata yang

bersangkutan, baik digunakan untuk keperluaan fasilitas wisata maupun

sebagai sarana prasarana pendukung obyek wisata.

e) Faktor Flora/ Fauna

Tumbuh-tumbuhan dan hewan merupakan bagian dari ekosistem

(organisme hidup). Komponen utama dari sebuah ekosistem terdiri dari

empat unsur yaitu : unsur biotik (organisme hidup), hidrologi, litosfer

dan atmosfer. Ke empat unsur tersebut akan saling mempengaruhi satu

sama lain.

Dari uraian di atas di ketahui bahwa flora fauna dalam sebuah

ekosistem merupakan komponen dari organisme hidup, yang

berpengaruh terhadap kompenen-komponen lain seperti litosfer,

hidrosfer dan atmosfer. Begitu juga dalam kawasan obyek wisata,

tumbuhan merupakan bagian yang penting yang dapat mempengaruhi

Page 79: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

kondisi lingkungan di sekitar obyek wisata dan dapat menjadi daya tarik

tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung. Obyek wisata Goa

Gong yang dijadikan sebagai sentra bagi pertumbuhan obyek wisata

alam yang ada di Kabupaten Pacitan memiliki berbagai macam jenis

tumbuhan yang didomonasi oleh pohon jati. Sementara itu koleksi

fauna sangat terbatas bahkan dapat di katakan obyek wisata ini tidak

memiliki koleksi berbagai jenis hewan yang dapat di nikmati oleh

pengunjung.

2) Faktor Pengembang dan Pelaku Wisata

a) Pemerintah

Pemerintah adalah faktor utama dalam pembangunan terlebih-

dalam bidang kepariwisataan. Hal ini disebabkan pemerintah

memegang penting peranan guna pengembangan dan pembangunan

kawasan wisata di Pacitan. Kemampuan pendanaan yang dimiliki oleh

pemerintah sangat dibutuhkan. Pengembangan dan pembangunan yang

perlu dilakukan pemerintah adalah pelebaran jalan, membangun sarana

akomodasi, kamar mandi dan pusat belanja sovenir serta fasilitas

telekomunikasi.

b) Masyarakat

Penduduk merupakan komponen yang penting dalam

pembangunan, begitu juga dengan pembangunan dalam bidang

kepariwisataan. Kondisi penduduk baik di lihat dari tingkat pendidikan

maupun dari kondisi sosial ekonominya sangat berperan dalam

Page 80: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pengembangan obyek wisata. Tingkat pendidikan yang rendah akan

akan berpengaruh terhadap cara pandang masyarakat dalam

menanggapi suatu fenomena atau permasalahan yang ada, mereka

cenderung tertutup dan acuh terhadap berbagai fenomena dan

permasalahan yang muncul dalam lingkungan mereka, termasuk

terhadap keberadaan obyek wisata dan para wisatawan yang datang ke

obyek wisata.

Untuk kawasan wisata alam, sektor pertanian sangat mendukung

dalam pengembangan obyek wisata alam, karena dengan sektor

pertanian maka aktivitas yang di lakukan penduduk sebagian besar

tidak merubah fungsi lahan sebagai lahan pertanian yang ada di wilayah

tersebut. Kondisi penduduk yang sedemikian rupa akan berpengaruh

terhadap peran serta mereka dalam pembangunan dan pengembangan

obyek wisata Goa Gong dan goa-goa disekitarnya.

Masyarakat harus mempunyai kesadaran dan niat untuk belajar

menjadi pemandu yang baik terhadap para wisatawan yang berkunjung

ke objek wisata, walaupun proses belajarnya dilakukan di luar kota.

Butuh pengertian masyarakat merelakan tanah yang akan diambil dan

digunakan pemerintah untuk memngembangkan potensi wisata yang di

miliki Kabupaten Pacitan.

Page 81: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

C. Konsep Penyusunan Paket Wisata Geologi Pacitan

1. Komponen Paket Wisata

Paket wisata Pacitan disusun atas dasar penggabungan antara

wisata geologi, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata alam, dan wisata

minat khusus akan ditujukan untuk kalangan mahasiswa atau pelajar

Dalam membuat sebuah paket wisata komponen-komponen yang

diperlukan adalah harga paket.

Rincian komponen perhitungan harga paket didasarkan pada :

1. Biaya Transportasi

2. Biaya Akomodasi

3. Biaya Makanan

4. Pemandu Wisata

5. Biaya Parkir

6. Biaya ODTW (Objek Daerah Tujuan Wisata)

7. Biaya Tak Terduga / Biaya lain-lain (Miscelleousness)

8. Keuntungan (profit)

9. Biaya Pajak

2. Penghitungan Paket Wisata Pacitan

Berikut adalah konsep penyusunan dan perhitungan Paket Wisata

One Day Tour Pacitan.

a) Harga Tetap

Quotation : Untuk 50 orang

1. Transportasi /hari Rp 1.800.000,-

Page 82: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

2. Biaya Akomodasi

3. Tour guide /objek

Goa Gong Rp 25.000,-

Goa Tabuhan Rp 20.000,-

Pantai Teleng Ria -

Pemandian Air Panas -

Total Rp 45.000,-

4. Parkir /objek

Goa Gong Rp 5.000,-

Goa Tabuhan Rp 5.000,-

Pantai Teleng Ria Rp 10.000,-

Pemandian Air Panas Rp 5.000,-

RM Pak Glinding Rp 5.000,-

Total Rp 30.000,-

5. Biaya ODTW (Objek dan Daya Tarik Wisata)

Goa Gong Rp 4.000,- x 50 org

Goa Tabuhan Rp 4.000,- x 50 org

Pantai Teleng Ria Rp 5.000,- x 50 org

Pemandian Air Panas Rp 3.000,- x 50 org

Total Rp 800.000,-

6. Biaya lain-lain Rp 100.000,-

7. Biaya Makanan

Snack /pax Rp 5.000,- x 50 org

Page 83: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Lunch /pax Rp 15.000,- x 50 org

Dinner /pax Rp 15.000,- x 50 org

Total Rp 1.750.000,-

Sub Total Rp 4.525.000,-

8. Profit 15%

Rp 4.525.000,- x 15% Rp 678.750,-

Sub Total Rp 5.203.750,-

9. Biaya Pajak 10%

Rp 5.203.750,- x 10% Rp 520.375,-

Sub Total Rp 5.724.125,-

Selling Price Rp 5.724.125,-

Dibulatkan Rp 5.725.000,-

Jadi harga per pax Rp 5.725.000, : 50 org = Rp 114.500,-

b) Harga Variabel

No Jumlah peserta Harga Paket Tour

Sehari Bermalam

1 2 orang Rp. 1.573.000 Rp. 4.474.000

2 3-6 orang Rp. 2.000.000 Rp. 5.693.000

3 7-12 orang Rp. 3.010.000 Rp. 7.769.000

4 13-25 orang Rp. 3.970.000 Rp. 12.599.000

5 26-50 orang Rp. 5.725.000 Rp. 20.323.000

6 >50 orang >Rp. 5.725.000 >Rp. 20.550.000

Page 84: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

c) Itinerary One Day Tour Di Pacitan

Tempat Waktu Itinerary

Solo

Pantai Teleng

Ria

Pemandian

Air Panas

Goa Gong

Goa Tabuhan

06.30

07.00

10.00

11.30

12.00

13.30

14.15

15.00

15.15

16.00

17.30

18.15

19.00

Pelajar berkumpul di Sekolah

Meninggalkan sekolah menuju Pantai Teleng Ria

Tiba di Pantai Teleng Ria, lama kunjungan 1,5 jam

Meninggalkan Pantai Teleng Ria menuju Pemandian

Air Panas

Tiba di Pemandian Air Panas, lama kunjungan dan

makan siang 1,5 jam

Meninggalkan Pemandian Air Panas dan

melanjutkan perjalanan menuju Goa Gong

Tiba di Goa Gong, lama kunjungan 45 menit

Meninggalkan Goa Gong menuju Goa Tabuhan

Tiba di Goa Tabuhan, lama kunjungan 45 menit

Meninggalkan Goa Tabuhan menuju Solo

Makan malam di Pak Glinding Wonogiri

Melanjutkan perjalanan ke Solo

Tiba di Solo

Page 85: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

d) Fasilitas Pendukung Paket Wisata One Day Tour Di Pacitan

Berikut adalah fasilitas pendukung Paket Wisata One Day Tour di

Pacitan :

Fasilitas Rumah Makan

NO NAMA RESTORAN ALAMAT NO TELP

1 Pondok Bambu Jl. WR Supratman 0357-881252

Fasilitas Transportasi

NO

NAMA

TRANSPORTASI

ALAMAT NO TELP

1 Aneka Jaya

Arjawinangun,

Pacitan

0357-883657

e) Wisata Alternatif Di Pacitan

Pacitan berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal ini terbukti

banyak sekali memiliki aset-aset wisata beragam dan ragam budaya

yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain. Objek dan daya

tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Pacitan-Yogyakarta dapat

dijual dan dikunjungi oleh semua kalangan. Mulai dari kalangan anak-

anak hingga kalangan orang tua, kalangan pelajar atau mahasiswa

hingga kalangan sebuah lembaga perusahaan. Wisata alternatif yang

berada di Pacitan adalah Wisata Alternatif Pacitan-Yogyakarta.

Page 86: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Objek wisata kota Pacitan yang sesuai untuk semua kalangan yang

dapat dikunjungi antara lain :

a) Goa Gong

b) Goa Tabuhan

c) Pantai Teleng Ria

d) Pemandian Air Panas

e) Malioboro

f) Keraton Yogyakarta

g) Kaliurang

h) Candi Prambanan

Penghitungan Paket Wisata Alternatif Pacitan-Yogyakarta

Berikut adalah konsep penyusunan dan perhitungan Paket Wisata

Alternatif (bermalam di Yogyakarta)

Harga Tetap

Quotation : Untuk 50 orang

1. Transportasi /hari

Rp 1.900.000,- x 3 hari = Rp 5.400.000,-

2. Biaya Akomodasi

Rp 180.000,- x 50 orang : 2 = Rp 4.6800.000,-

3. Tour guide /objek

Goa Gong Rp 25.000,-

Goa Tabuhan Rp 20.000,-

Keraton Yogyakarta Rp 50.000,-

Page 87: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Candi Prambanan Rp 50.000,-

Total Rp 145.000,-

4. Parkir /objek

Goa Gong Rp 5.000,-

Goa Tabuhan Rp 5.000,-

Pantai Teleng Ria Rp 10.000,-

Pemandian Air Panas Rp 5.000,-

RM Pak Glinding Rp 5.000,-

Keraton Yogyakarta Rp 10.000,-

Malioboro Rp 10.000,-

Pusat Oleh-oleh Pia-Pia Rp 5.000,-

RM Ambojo Herb Resto Rp 5.000,-

Candi Prambanan Rp 10.000,-

Total Rp 70.000,-

5. Biaya ODTW (Objek dan Daya Tarik Wisata)

Goa Gong Rp 4.000,- x 50 org = Rp 200.000,-

Goa Tabuhan Rp 4.000,- x 50 org = Rp 200.000,-

Pantai Teleng Ria Rp 5.000,- x 50 org = Rp 250.000,-

Pemandian Air Panas Rp 3.000,- x 50 org = Rp 150.000,-

Kaliurang Rp 2.000,- x 50 org = Rp 100.000,-

Keraton Yogyakarta Rp 10.000,- x 50 org = Rp 500.000,-

Candi Prambanan Rp 15.000,- x 50 org = Rp 750.000,-

Total Rp 2.150.000,-

Page 88: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

6. Biaya lain-lain Rp 150.000,-

7. Biaya Makanan

Snack /pax Rp 5.000,- x 50 org

Lunch /pax Rp 15.000,- x 50 org

Dinner /pax Rp 15.000,- x 50 org

Total Rp 1.750.000,- x 2 kali = Rp 3.500.000,-

Sub Total Rp 16.065.000,-

8. Profit 15%

Rp 16.065.000,- x 15% Rp 2.409.750,-

Sub Total Rp 18.681.750,-

9. Biaya Pajak 10%

Selling Price Rp 20.549.925,-

Dibulatkan Rp 20.550.000,-

Jadi harga per pax Rp 20.323.000, : 50 org = Rp 411.000,-

Itinerary Wisata Alternatif Pacitan

Tempat Waktu Itinerary

Hari ke-1

Solo

Pantai Teleng

Ria

06.30

07.00

10.00

11.30

Pelajar berkumpul di Sekolah

Meninggalkan sekolah menuju Pantai Teleng Ria

Tiba di Pantai Teleng Ria, lama kunjungan 1,5 jam

Meninggalkan Pantai Teleng Ria menuju Pemandian

Air Panas

Page 89: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Pemandian

Air Panas

Goa Gong

Goa Tabuhan

Yogyakarta

Hari ke-2

Hotel

Malioboro

Keraton

Yogyakarta

12.00

13.30

14.15

15.00

15.15

16.00

19.00

08.00

09.00

09.15

11.15

11.30

13.00

Tiba di Pemandian Air Panas, lama kunjungan dan

makan siang 1,5 jam

Meninggalkan Pemandian Air Panas dan

melanjutkan perjalanan menuju Goa Gong

Tiba di Goa Gong, lama kunjungan 45 menit

Meninggalkan Goa Gong menuju Goa Tabuhan

Tiba di Goa Tabuhan, lama kunjungan 45 menit

Meninggalkan Goa Tabuhan menuju Yogyakarta

Makan malam dan Chek in di Hotel Bhinneka

Yogyakarta, acara bebas

Makan pagi dan chek out dari Hotel Bhinneka

Yogyakarta

Meninggalkan Hotel Bhinneka dilanjutkan ke

Malioboro

Tiba di Malioboro, lama kunjungan 2 jam

Meninggalkan Malioboro menuju Keraton

Yogyakarta

Tiba di Keraton Yogyakarta dan makan siang di

sekitar Keraton Yogyakarta, lama kunjungan 1,5

jam

Meninggalkan Keraton Yogyakarta menuju pusat

oleh-oleh Pia-Pia

Page 90: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Pia-pia

Kaliurang

Candi

prambanan

Solo

13.30

14.00

14.15

15.15

16.15

17.00

19.00

Tiba di pusat oleh-oleh Pia-pia

Meninggalkan pusat oleh-oleh Pia-pia menuju

kaliurang

Tiba di Kaliurang, lama kunjungan 1 jam

Meninggalkan Kaliurang menuju Candi Prambanan

Tiba di Candi Prambanan

Meninggalkan Candi Prambanan

Tiba di Solo

Fasilitas Pendukung Paket Wisata Alternatif Di Pacitan

Fasilitas yang menjadi pendukung Paket Wisata Alternatif di Pacitan :

Fasilitas Akomodasi

NO NAMA HOTEL ALAMAT NO TELP

1 Hotel Bhinneka

Jl. P. Mangkubumi 3

B Yogyakarta

0274 513353

Pusat Oleh-oleh Makanan Khas Yogyakarta

NO NAMA TOKO ALAMAT NO TELP

1 Pia-pia

Jl. Kaliurang km.5

Pogung Baru E 38A

Yogyakarta

0274 508761

Page 91: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

D. Cara Pemasaran Hasil Penyusunan Paket Wisata Pacitan

Hasil penyusunan paket wisata geologi di Pacitan yang telah disusun

akan dipasarkan dengan cara pembuatan brosur, promosi melalui jaringan

internet, bekerja sama dengan sebuah biro perjalanan wisata, mendatangi

langsung ke sekolah-sekolah.

Page 92: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pacitan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Jawa

Timur, dikenal dengan sebuta “Kota Seribu Satu Goa” yang menyimpan

potensi ekonomi yang tinggi. Kabupaten ini merupakan daerah penghasil

produk unggulan di beberapa sektor seperti, perikanan, peranian, dan salah

satunya sektor pariwisata. Pacitan berpotensi sebagai kota tujuan wisata, hal

ini terbukti banyak sekali memiliki aset-aset wisata beragam dan ragam

budaya yang tidak kalah menarik dengan wilayah-wilayah lain. Tetapi

perkembangan pariwisata di kota Pacitan dinilai masih jauh dari harapan.

Salah satu kendala tersebut adalah sektor pariwisata di Pacitan sekarang

terhalang oleh sektor ekonomi dan perdagangan.

Melihat keadaan tersebut salah satu cara untuk menonjolkan dan

mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Pacitan adalah dengan cara

mengadakan program paket wisata. Paket wisata yang diberikan berupa

wisata ke berbagai objek di kota Pacitan. Peneliti menyusun paket wisata one

day tour dengan dasar penggabungan antara wisata geologi, wisata sejarah,

wisata budaya, wisata arsitektur, dan wisata kuliner. Objek yang dikunjungi

antara lain adalah Goa Gong, Goa Tabuhan, Pantai Teleng Ria, dan

Pemandian Air Panas.

Page 93: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Strategi pengembangan wisata geologi di Pacitan adalah faktor alam,

faktor pengembang dan pelaku wisata. Faktor alam meliputi faktor lokasi,

faktor morfologi, faktor iklim, faktor air, serta faktor flora/fauna sedangkan

faktor pengembang dan pelaku wisata meliputi pemerintah, penduduk, modal,

organisasi, daya tarik, fasilitas pelayanan dan infrastruktur.

Paket wisata akan ditujukan bagi kalangan pelajar dengan jumlah 50

orang. Harga paket wisata adalah Rp 114.000,- per orang. Fasilitas yang

didapatkan wisatawan antara lain snack, transport bus pariwisata AC, rumah

makan Swadaya, dan rumah makan Pondok Bambu. Penyusunan paket wisata

geologi yang telah disusun akan dipasarkan dengan cara pembuatan brosur,

promosi, bekerja sama dengan sebuah biro perjalanan wisata, dan mendatangi

langsung ke sekolah-sekolah.

B. SARAN

1. Untuk pemerintah kota Pacitan dan pemerintah pusat, provinsi, serta

swasta : Diharapkan memberikan fasilitas yang baik untuk objek wisata di

kota Pacitan dan diharapkan memberikan bantuan pendanaan guna

pengembangan dan pembangunan kawasan wisata di kota Pacitan.

Kemampuan pendanaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah sangat

terbatas sehingga perlu dukungan pendanaan.

2. Untuk objek wisata Goa Gong dan Goa Tabuhan : Keamanan perlu

ditingkatkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan yang dapat

merusak keindahan dan image Goa gong dan Goa Tabuhan. Disamping itu,

Page 94: PENGEMBANGAN PAKET WISATA GEOLOGI DI PACITANeprints.uns.ac.id/10288/1/190100212201109331.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id SURAKARTA commit to user PENGEMBANGAN PAKET WISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Pemberian bimbingan kepada pemandu wisata yang terdapat di Goa Gong

dan Goa Tabuhan perlu ditingkatkan.

3. Untuk Pemandian Air Panas : Pemandian Air Panas perlu direhabilitasi di

sektor sarana dan prasarana seperti tempat parkir yang luas, kamar bilas

dan pelebaran kolam agar dapat menampung jumlah wisatawan secara

maksimal.

4. Untuk Pantai Teleng Ria : Pantai Teleng Ria perlu direhabilitasi kembali

sesuai aslinya dan dijaga kebersihanya, hal tersebut dapat dijadikan Pantai

Teleng Ria sebagai nilai tambah Kabupaten Pacitan.