PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE … · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU...
Transcript of PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE … · PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU...
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
NETWORKED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
MENGACU KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Maria Nasarani
NIM: 141134074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ARTIKEL
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
NETWORKED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
MENGACU KURIKULUM 2013
Oleh:
Maria Nasarani
NIM: 141134074
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. Puji Purnomo, M. Si.
Tanggal 22 Januari 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
NETWORKED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
MENGACU KURIKULUM 2013
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Maria Nasarani
NIM:141134074
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 15 Februari 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S. Si., M. Pd. ………………
Sekretaris : Kintan Limiansih, S. Pd., M. Pd. ………………
Anggota : Drs. Puji Purnomo, M. Si. ………………
Anggota : Eny Winarti, M. Hum., Ph. D. ………………
Anggota : Laurensia Aptik Evanjeli, M. A. ………………
Yogyakarta, 15 Februari 2018
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Kedua orang tua tercinta
Bapak Paino dan Ibu Maria Magdalena Sulami
Kupersembahkan karya ini untuk almamater peneliti
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan
memperoleh harta yang berharga.
(Amsal 12:27)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarya, 15 Februari 2018
Peneliti,
Maria Nasarani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Nasarani
Nomor Mahasiswa : 141134074
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Networked Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,
mendisdribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari peneliti maupun
memberikan royalti kepada peneliti selama tetap mencantumkan nama peneliti
sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarya
Pada tanggal: 15 Februari 2018
Yang menyatakan
Maria Nasarani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
NETWORKED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
MENGACU KURIKULUM 2013
Maria Nasarani
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran ini dilakukan
bedasarkan analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa guru memerlukan
contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe networked mengacu kurikulum 2013.
Tujuan utama penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk perangkat
pembelajaran terpadu tipe networked berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) mengacu kurikulum 2013.Penelitian dan pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu tipe networked mengacu kurikulum 2013 yang dilakukan
oleh peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari
Borg dan Gall yang dikombinasikan dengan desain intruksional yang
dikembangkan oleh Dick dan Carey.
Ada 10 (sepuluh) langkah pengembangan penelitian menurut Bord dan
Gall. Akan tetapi, peneliti hanya membatasi sampai 7 (tujuh) langkah
pengembangan perangkat pembelajaran yaitu: 1) potensi dan masalah
(wawancara), 2) pengumpulan data (Identify Instructional Goal(s), Conduct
Instructional Analysis dan Analyze Learners and Context.) , 3) desain produk, 4)
validasi desain 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, hingga
menghasilkan produk akhir berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe
networked mengacu kurikulum 2013 dalam bentuk RPP. Hasil validasi ahli
pembelajaran terpadu adalah 7,42 dengan rata-rata 3, 71 dan mendapat kategori
baik. Selanjutnya, hasil validasi guru melalui uji coba terbatas, mendapat skor
9,56 dan rata-rata 4,78, dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, jumlah
skor dari produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah 16, 98 dengan rata-rata
4,245 dan memiliki kategori sangat baik.
Kata Kunci: Pembelajaran terpadu tipe networked, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING TOOLS
NETWORKED TYPE FOR IV GRADE ELEMENTARY SCHOOL
STUDENTS REFERRNG TO CURRICULUM 2013
Maria Nasarani
University of Sanata Dharma
2018
The research and development of learning tool is based on requirement
needs analysis that teachers need an example of integrated learning tools type
networked referring to the curriculum 2013. The main purpose of this research is
to produce an integrated learning tools type networked in the form of learning
implementation plan referring to the 2013 curriculum.
The research and development of integrated networked learning devices
tools refers to the 2013 curriculum conducted by researchers using research and
development steps from Borg and Gall that combination with intructional
designed by Dick and Carey. There are 10 (ten) research development steps
according to Bord and Gall. However, the researcher only limits to 7 (seven)
steps of learning device development: 1) potential and problems (interview), 2)
data collection (Identify Instructional Goal (s), Conduct Instructional Analysis
and Analyze Learners and Context. ) product design, 4) design validation 5)
design revision, 6) product testing, 7) product revision, until produce an
integrated learning tools networked type refers to the 2013 curriculum in the form
of learning implementation plan. The result of validation of integrated learning
expert was 7.42 with an average of 3, 71 and got good category. Furthermore,
based on the results of validation of teachers through a limited product testing,
the researchers got a score of 9.56 and an average of 4.78 with very good
category. The number of scores obtained by the product developed by the
researcher is 16, 98 with an average of 4.245 and very good category.
Keywords: Integrated learning networked type, learning implementation plan,
curriculum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Terpadu Tipe Networked untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Mengacu Kurikulum 2013 dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
dukungan, baantuan dan peran serta berbagai pihak. Maka dari itu, pada
kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. S selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S. Si., M. Pd selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S. Pd., M. Pd selaku Wakil Ketua Program Studi
PGSD.
4. Drs. Puji Purnomo, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti menyelesaikan
skripsi ini serta validator Ahli Pembelajaran Terpadu yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi
produk penelitian.
5. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku validator ahli pembelajaran terpadu
yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan
validasi produk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu Rosiana Wardani, S. Pd dan Bapak Andi Gunawan, S. Pd selaku guru
kelas IV Sekolah Dasar Negeri Nogopuro yang telah membantu peneliti
dalam melakukan uji coba produk dan memberi nilai uji coba produk.
7. Ibu Maria Magdalena Sulami dan Bapak Paino selaku orang tua peneliti
yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa.
8. Teman-teman mahasiswa Payung Pembelajaran Terpadu yang selalu
memberi bantuan, dukungan dan motivasi.
9. Serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih
memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan, maka peneliti membutuhkan
kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga
apa yang peneliti tuangkan dalam skripsi ini bermanfaat.
Yogyakarta, 15 Februari 2018
Peneliti
Maria Nasarani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4 E. Batasan Istilah .......................................................................................... 5 F. Sepesifikasi Produk .................................................................................. 5
BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................. 8 A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 8
1. Karakteristik Kurikulum SD 2013 ........................................................... 8 2. Perangkat Pembelajaran ......................................................................... 14 3. Pembelajaran Terpadu ............................................................................ 20 4. Pembelajaran Terpadu Tipe Networked ................................................. 28
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 32 C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 36
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 39 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 40 B. Prosedur Pengembangan ........................................................................ 45 C. Setting Penelitian .................................................................................... 50
1. Subjek Penelitian .................................................................................... 50 2. Tempat penelitian ................................................................................... 50 3. Waktu penelitian ..................................................................................... 50
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 50
1. Pedoman Wawancara ............................................................................. 50 2. Kuisioner ................................................................................................ 51
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 51
1. Wawancara ............................................................................................. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Kuisioner ................................................................................................ 52 F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 52
1. Data Kualitatif ........................................................................................ 52 2. Data Kuatitatif ........................................................................................ 53
G. Jadwal Penelitian. ................................................................................... 57 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 58
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 58
1. Analisis Kebutuhan ................................................................................ 58 2. Deskripsi Produk Awal .......................................................................... 60 3. Validasi Ahli ........................................................................................... 61
4. Revisi Produk ......................................................................................... 63 5. Validasi Guru Melalui Uji Coba Terbatas .............................................. 64 6. Revisi Produk Akhir ............................................................................... 65 7. Kajian Produk Akhir .............................................................................. 66
B. Pembahasan ............................................................................................ 73 BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 78
A. Kesimpulan ............................................................................................. 78 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 78
C. Saran ....................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80
LAMPIRAN …………………………………………………..………………...83
BIOGRAFI PENELITI ………………………………...…………………… 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap-tahap perkembangan kognitif ……………………………..
22
Tabel 3.1 Pedoman Pertanyaan Wawancara ………………………………… 51
Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima ……………………………………….. 53
Tabel 3.3. Konverensi kriteria penilaian validasi produk …………………… 56
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ………………………………………………….
57
Tabel 4.1 Rekapitulasi skor dan kategori validasi oleh para ahli………….. 62
Tabel 4.2 Komentar ahli pembelajaran terpadu beserta revisi .................... 63
Tabel 4.3 Rekapitulasi validasi perangkat pembelajaran oleh guru ………. 65
Tabel 4.4 Komentar guru kelas IV A dan IV B SD ………………………... 66
Tabel 4.5 Rekaputulasi validasi produk oleh ahli dan guru ........................ 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta konsep tipe networked dalam Fogarty (2009:113)……….. 30
Gambar 2.2 Peta Konsep Pembelajaran Terpadu Tipe Networked Kelas IV
SD mengacu Kurikulum 2013………………………………...
31
Gambar 2.3 Penelitian yang relevan………………………………………... 36
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir …………………………………………….. 38
Gambar 3.1 Desain Instruksional Dick and Carey ………………………… 41
Gambar 3.2 Langkah-langkah pengembangan Borg dan Gall …………… 43
Gambar 3.3 Langkah pengembangan perangkat pembelajaran …………… 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian …………………………………………… 84
Lampiran 2: Surat pernyataan Kepala Sekolah ……………………………... 85
Lampiran 3 : Rangkuman Hasil Wawancara ……………………………….. 86
Lampiran 4: Indikator Pernyataan validasi produk perangkat pembelajaran
(RPP) dan Indikator Pernyataan uji coba produk perangkat
pembelajaran (RPP) …………………………………………..
91
Lampiran 5: Hasil Validasi Produk Ahli 1 ………………………………….. 97
Lampiran 6: Hasil Validasi Produk Ahli 2 ………………………………….. 103
Lampiran 7: Hasil Validasi Guru SD A …………………………………...... 109
Lampiran 8: Hasil Validasi Guru SD B ……………………………………... 116
Lampiran 9: Lampiran Foto Uji Coba ..……………………………………... 123
Lampiran 10: Biodata Peneliti ………………………………………………. 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 ayat 36 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan,mengemukakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi siswa dengan pendidik dan/atau sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Dalam pendidikan formal, kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan oleh setiap pendidik bermula dan bermuara pada komponen
dalam kurikulum sebagai pedoman utama (dalam Dimyati dan Mudjiyono,
2015:263). Semenjak tahun ajaran 2013/2014, Indonesia sudah menerapkan
kurikulum 2013. Mulyasa (2013:7) mengemukakan bahwa kurikulum 2013
merupakan kurikulum yang diharapkan mampu melahirkan generasi penerus
bangsa yang produktif, kreatif, inovatif dan berkarakter.
Untuk itu, dalam Permendikbud nomor 57 tahun 2014 pasal 11 ayat 2
menegaskan bahwa pembelajaran tematik terpadumerupakan muatan
pembelajaran dalam pembelajaran sekolah dasar. Pembelajaran terpadu
merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa disiplin ilmu ke dalam
satu pokok bahasan yang sama melalui keterkaitan di antara tujuan, isi,
keterampilan, dan sikap (dalam Frazee dan Rudnitski dalam Majid, 2014:52).
Fogarty mengemukakan sepuluh tipe pembelajaran terpadu, yaitu:
fragmented, connected, nested, webbed, integrated, sequenced, threaded,
shared, immersed dan networked, di mana dalam setiap tipenya memiliki ciri
dan karakter tersendiri yang membedakan satu dengan yang lainnya. Fogarty
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dalam Kurniawan (64:2014) menyebutkan bahwa kesepuluh tipe tersebut
dapat digunakan guru sebagai alternatif tentang bagaimana cara
mengintegrasikan materi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dari tiga sekolah dasar di kecamatan Depok,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan April 2017, peneliti
mendapatkan informasi bahwa selama kurikulum 2013 diterapkan, para guru
telah mengetahui bahwa kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu.
Hal tersebut diperkuat dengan kegiatan pelatihan tentang kurikulum 2013
yang slenggarakan oleh pemerintah dan diikuti oleh para guru. Para guru
mengungkapkan berbagai macam tantangan yang mereka hadapi dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu, diantaranya tantangan dalam
menumbuhkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, mengaitkan
antara tema, sub tema dan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan
kondisi lingkungan tempat tinggal siswa serta tantangan dalam mengemas
atau menyampaikan pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa. Oleh
karena itu, guru-guru sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran
terpadu yang mengacu pada kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran terpadu di kelas.
Peneliti berpadangan bahwa dari kesepuluh tipe pembelajaran terpadu
menurut Fogarty, pembelajaran terpadu tipe networked dapat digunakan oleh
guru sebagai salah satu inovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran di
kelas. Fogarty (2009:112) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu tipe
networked mampu melatih sikap disiplin siswa serta sikap kerjasama siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan seseorang ahli atau sumber belajar. Kurniawan (2014:76)
mengungkapkan bahwa cara kerja pembelajaran terpadu tipe networked serupa
dengan aktivitas penelitian yang mencari sejumlah informasi yang dibutuhkan
melalui pertanyaan yang diajukan pada narasumber, selanjutnya akan dipilih
informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Melalui ahli atau sumber belajar
inilah, siswa akan menggali informasi atau pengetahuan secara mandiri sesuai
dengan materi yang sedang mereka pelajari. Tipe networked selaras dengan
salah satu ciri-ciri dari proses pembelajaran dalam kurikulum 2013, yaitu
students centered learning. Hosnan (2014: 193) menekankan bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa merupakan pembelajaran yang berpusat
pada minat siswa, kebutuhan dan kemampuan individu, serta mampu
menggali motivasi intrinsik untuk menjadi siswa yang mandiri, percaya diri
dan meningkatkan kemampuan komunikasi dalam kerja sama tim. Untuk itu,
aktivitas pencarian informasi dari berbagai macam sumber dalam
pembelajaran terpadu tipe networked inilah yang akan menunjukkan siswa
belajar secara mandiri.
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 mengemukakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis siswa. Maka dari itu, peneliti terdorong mengembangkan perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran menggunakan salah satu tipe pembelajaran terpadu tipe
networked di sekolah dasar dengan mengacu pada kurikulum 2013.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe networked untuk
siswa kelas IV SD?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe networked
untuk siswa kelas IV SD.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi
peneliti dalam mengembangkan produk perangkat pembelajaran terpadu
tipe networked bagi sekolah dasar mengacu kurikulum 2013.
2. Bagi guru
Produk yang dikembangkan oleh peneliti dapat menjadi referensi bagi
guru dalam menyusun inovasi perangkat pembelajaran terpadu
menggunakan tipe networked yang mengacu kurikulum 2013.
3. Bagi siswa
Penelitian ini dapat memeberikan pengalaman bagi siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran terpadu tipe networked yang menggunakan
berbagai macam sumber dalam memperoleh informasi dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Batasan Istilah
1. Karakteristik esensial kurikulum 2013 meliputi: materi pembelajaran
dalam bentuk pembelajaran terpadu, saitifik, pendidikan karakter,
menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi, menggunakan penilaian
autentik, dan pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Prangkat pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), merupakan pedoman yang berisi tentang prosedur pembelajaran
guna mencapai tujuan pembelajaran.
3. Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang memadukan
disiplin- disiplin ilmu atau materi-materi pelajaran kedalam satu pokok
bahasan yang sama.
4. Pembelajaran terpadu tipe networked merupakan pembelajaran terpadu
yang memadukan disiplin-disiplin ilmu dalam sebuah misi belajar, dan
membentuk sebuah jaringan antara siswa dan berbagai macam sumber
belajar (ahli).
F. Sepesifikasi Produk
1. Cover depan yang mengambarkan isi buku dan cover belakang yang berisi
sinopsis buku
2. Kata pengantar.
3. Daftar isi.
4. Uraian singkat tentang pembelajaran terpadu tipe networked.
Uraian singkat ini terdiri dari pengertian pembelajaran terpadu tipe
networked, contoh bagan pemetaan kompetensi dasar (KD) dan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kurikulum 2013 dalam pembelajaran terpadu tipe networked dan kekuatan
serta kelamahan pembelajaran terpadu tipe networked.
5. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan
Permendikbud nomor 22 tahun 2016.
Komponen RPP terdiri dari: 1) identitas satuan pendidikan; 2)identitas mata
pelajaran atau tema/subtema; 3) kelas/semester; 4) materi pokok; 5) alokasi
waktu; 6) tujuan pembelajaran; 7) kompetensi inti; 8) materi pembelajaran;
9) metode pembelajaran; 10) media pembelajaran 10) sumber belajar; 11)
langkah-langkah pembelajaran; 12) penilaian hasil belajar. Selain itu, juga
dilengkapi dengan lampiran materi, LKS dan lembar refleksi.
6. Mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013
Karakteristik kurikulum 2013 yang dimaksudkan adalah mengandung
penilaian otentik, menggunakan pendekatan saintifik, mengembangkan
pendidikan karakter, menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi dan
menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
7. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe networked (jaringan).
Pembelajaran terpadu tipe networked memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya suatu bentuk jaringan antara siswa dengan ahli yang akan
mendukung siswa menemukan informasi yang mereka butuhkan.
b. Membentuk rasa ingin tahu dalam diri siswa.
c. Siswa akan membuka dan terbuka untuk ide-ide baru serta gagasan orang
lain melalui minat siswa.
d. Pembelajaran disesuaikan dengan minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
8. Daftar Referensi.
9. Biodata penulis.
10. Perangkat pembelajaran praktis (mudah dilaksanakan) dan fungsional
(banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran).
11. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBI (Ejaan
Bahasa Indonesia).
12. Produk produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti
dicetak menggunakan kertas berukuran A4 100 gr pada bagian isi dan A3
100 gr pada halaman pemetaan indikator. Pada bagian sampul depan dan
belakang menggunakan kertas ivory.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Karakteristik Kurikulum SD 2013
Fadlilah (2014:16) menuturkan bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya
dengan adanya peningkatan dalam bidang soft skills dan hard skill yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Majid dan
Chaerul (2014:1) mengemukakan bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum berbasis kompetensi yang memperkuat proses pembelajaran dan
penilaian otentik guna mencapai kompetensi sikap, pengetahuan serta
keterampilan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang diarahkan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
pengetahuan serta keterampilan.
Kurikulum 2013 SD yang digunakan di Indonesia memiliki
karakteristik esensial sebagai berikut:
a. Materi pembelajaran dalam bentuk pembelajaran terpadu.
Permendikbud nomor 57 tahun 2014 pasal 11 ayat 2 menegaskan
bahwa pembelajaran tematik-terpadu merupakan muatan pembelajaran
dalam pembelajaran sekolah dasar. Pembelajaran terpadu merupakan
pembelajaran yang memadukan beberapa disiplin ilmu kedalam satu
pokok bahasan yang sama melaui keterkaitan di antara tujuan, isi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
keterampilan, dan sikap (Frazee dan Rudnitski dalam Majid,
2014:52). Yani (2014:118) juga menuturkan bahwa tipe pembelajaran
terpadu yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah model jaring
laba-laba (weebed), dimana dalam pengintregrasiannya terlebih dahulu
dengan mengembangkan tema, kemudian diikuti dengan subtema yang
dikaitkan dengan setiap mata pelajaran. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran dalam
bentuk pembelajaran terpadu yang memadukan berbagai mata pelajaran
dalam tujuan, isi, keterampilan, dan sikap dengan model
pengintegrasian jaring laba-laba (weebed).
b. Pendekatan pembelajaran berbasis keilmuan (saintifik).
Permendikbud nomor 103 tahun 2014 mengemukakan bahwa
proses pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 adalah saintifik
atau pendekatan berbasis proses keilmuan, yang terdiri dari mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar atau
mengasosiasi dan mengomunikasikan. Pendapat tersebut sejalan dengan
pendapat. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 juga menyebutkan
bahwa aktifitas pembelajaran yang ada dalam kurikulum 2013 meliputi
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Fadlillah (2014:176) yang mengungkapkan bahwa pendekatan saintifik
merupakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses
mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan.
Mulyasa (2013:99) juga mengemukakan bahwa pendekatan saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menekankan pada peran serta peserta didik dalam kegiatan-kegiatan
yang memungkinkan siswa secara aktif mengamati, menanya, mencoba,
menalar, mengomunikasikan dan membangun jejaring. Yani (2014:
122- 126) menuturkan bahwa pendekatan saintifik diartikan sebagai
pembelajaran keterampilan proses sains yang dapat mengembangkan
sikap ilmiah pada siswa yang terdiri atas mengamati, menanya,
mengeksperimen, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan berbasis keilmuan
(saintifik) yang digunakan dalam kurikulum 2013 diwujudkan dalam
kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif
mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengomunikasikan
informasi yang mereka dapatkan.
c. Pendidikan karakter
Megawangi dalam Kesuma, Triatna dan Johar (2011:5)
mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk
mendidik siswa agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
mampu mempertimbangkannya dalam kehidupan sehari-hari demi
memberikan sebuah konstribusi positif pada lingkungannya. Gaffar
dalam Larasati (2014:5) juga mengungkapkan bahwa pendidikan
karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk
ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi
satu dalam perilaku kehidupannya. Elkid dan Freddy dalam Zubaedi
(2011:15) menuturkan bahwapendidikan karakter merupakan usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sengaja untuk membantu manusia memahami, peduli terhadap dan
menjalankan nilai-nilai etika yang paling mendasar. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah proses
tranformasi nilai untuk mendidik dan membentuk manusia agar mampu
memahami, peduli terhadap dan menjalankan nilai-nilai etika yang
paling mendasar.
Larasati (2014:6) mengungkapkan bahwa tujuan dari pendidikan
karakter ialah meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang
mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi
lulusan yang di setiap satuan pendidikan. Permendikbud nomor 103
tahun 2014 mengungkapkan bahwa pengembangan nilai dan sikap
dalam kurikulum 2013 terwujud dalam kompetensi inti 1 (KI-1) dan
kompetensi inti 2 (KI-2). Majid (2014:210) juga mengungkapkan
bahwa dalam kurikulum 2013 kompetensi sikap keagamaan berada
pada kompetensi inti 1 dan kompetensi sikap sosial berada dalam
kompetensi inti 2. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 juga
menegaskan bahwa gradasi sikap yang dikembangkan dalam kurikulum
2013 SD adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter dalam kurikulum 2013 SD diwujudkan dalam kompetensi inti
1 (KI-1) dan kompetensi inti 2 (KI-2) yang bertujuan untuk
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mengembangkan sikap menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati dan mengamalkan.
d. Kemampuan berfikir tingkat tinggi.
Kusmawan (2011:24) menyebutkan bahwa kemampuan berfikir
dalam situasi belajar dan mengajar merujuk pada pendekatan melalui
strategi khusus dan prosedur yang dilaksanakan, serta dapat digunakan
oleh peserta didik untuk membuat mereka belajar lebih efektif.
Permendikbud nomor 21 tahun 2014 mengungkapkan bahwa kurikulum
2013 mengembangkan mengembangkan tiga domain pencapaian
pembelajaran menurut taksonomi bloom, yaitu dimensi pengetahuan
yang terkait dengan penguasaan pengetahuan, dimensi sikap yang
terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi
ketrampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi
pengetahuan diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural,
serta metakognitif.
e. Penilaian otentik
Majid (2014:71) mengungkapkan bahwa penilaian otentik berfokus
pada tugas-tugas kompleks atau konseptual bagi peserta didik yang
memungkinkan mereka secara nyata menunjukan kompetensi atau
keterampilan yang dimilikinya. Kunandar (2014:37) juga
mengungkapkan bahwa penilaian otentik memperlihatkan
keseimbangan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan jenjangnya. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Fadlillah
(2014: 178-179) yang menyebutkan bahwa pendekatan penilaian
otentik meliputi kesiapan peserta didik, proses dan hasil belajar.
Dengan demikian penilaian otentik adalah penilaian terhadap kesiapan,
proses dan hasil belajar peserta didik yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Permendikbud nomer 22 tahun 2016
mengemukakan bahwa penilaian otentik (authentic assesment) yang
menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian, BAB
III pasal 4 ayat 1 mengemukakan bahwa lingkup penilaian pendidikan
dasar meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik dalam kurikulum
2013 diwujudkan dalam penilaian terhadap kesiapan, proses dan hasil
belajar yang mencakup aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan
secara utuh.
f. Student centered learning (pembelajaran berpusat pada siswa)
Majid (2014:11) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik
terpadu merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered), dimana siswa lebih banyak menjadi subjek belajar sedangkan
guru hanya menjadi fasilitator. Kurniawan (2014: 97) juga
mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu menempatkan siswa
sebagai pusat dalam seluruh kegiatan pembelajaran. Kedua pendapat
tersebut juga selaras dengan pendapat dari Hosnan (2014: 193) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menekankan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa merupakan
pembelajaran yang berpusat pada minat siswa, kebutuhan dan
kemampuan individu, serta mampu menggali motivasi intrinsik untuk
menjadi siswa yang mandiri, percaya diri dan meningkatkan
kemampuan komunikasi dalam kejasama tim. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dengan pembelajaran terpadu yang diterapkan
dalam kurikulum 2013, akan menciptakan proses pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
2. Perangkat Pembelajaran
Akbar (2013: 2) mengemukakan bahwa perangkat pembelajaran
terdiri dari silabus, buku ajar, sumber belajar, media pembelajaran,
model pembelajaran, instrument penilaian dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Prastowo (2015: 92) mengungkapkan bahwa
silabus merupakan garis-garis besar, iringkasan, ikhtisar atau pokok-
pokok isi atau materi pembelajaran. Trianto (2010: 70) juga
mengungkapkan bahwa silabus merupakan rencana pembelajaran pada
suatu/atau kelompok mata peljaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembeljaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan
sumber/bahan/alat belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
silabus merupakan garis-garis besar ringkasan pembelajaran yang
mencakup pokok-pokok dan garis besar materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Permendikbud nomor 22 tahun 2016, menegaskan bahwa silabus paling
sedikit haruslah memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran;
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f. materi pokok, memuatfakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Namun, dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini, peneliti
hanya membatasi pada RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dalam Trianto (2010: 108) merupakan rencana yang menggambarkan
prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai suatu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan
dalam silabus. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 mengungkapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
merupakan sebuah pedoman yang digunakan dalam melaksanakan
proses pembelajaran demi tercapainya kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Kurniawan (2014: 122) mengungkapkan bahwa RPP
merupakan detail rencana aktivitas pembelajaran untuk mencapai satu
KD tertentu. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pedoman yang berisi
tentang prosedur pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. Komponen
RPP terdiri atas:
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir - butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 juga menjelaskan prinsip
penyusunanRPP adalah sebagai berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,
tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Beberapa hal yang perlu ditekankan dalam penyusunan RPP yang
mengacu pada kurikulum 2013 adalah perumusan kompetensi dasar (KD),
indikator, dan tujuan pembelajaran. Sanjaya (2009:134) mengungkapkan
bahwa KD merupakan kemampuan minimal yang harus dicapai siswa dalam
penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang
pendidikan tertentu. Muthe (2009: 31) juga mengungkapkan bahwa kompetensi
dasar merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dicapai siswa. Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan bahwa
kompetensi dasar yang termuat dalam RPP berisi tentang kemampuan minimal
yang harus dicapai siswa dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dalam kurikulum 2013 kompetensi dasar SD termuat dalam Permendikbud
nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi. Namun, pada penelitian ini peneliti
menggunakan kompetensi dasar yang termuat dalam Buku Guru kelas IV edisi
revisi 2017.
Kompetensi dasar nantinya akan dijabarkan kembali dalam
indikator-indikator pembelajaran. Permendikbud nomor 103 tahun 2014
mengemukakan bahwa indikator pencapaian kompetensi dalam kurikulum
2013 terdiri dari perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4 dan perilaku
yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI-1
dan KI-2. Kusaeri (2014:30) mengemukakan bahwa indikator merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
suatu ukuran, karakteristik, ciri-ciri, atau proses yang memiliki konstribusi
demi tercapanya kompetensi dalam pembelajaran. Trianto (2010:144)
mengemukakan bahwa indikator yang baik dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur atau dapat diamati.
Indikator yang nantinya telah disusun dengan baik akan diturunkan
menjadi sebuah tujuan pembelajaran. Permendikbud nomor 22 tahun 2016
menyebutkan bahwa perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan KD , dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Depdiknas dalam Kusaeri (2014:31)
mengemukakan bahwa komponen tujuan pembelajaran terdiri dari ABCD.
ABCD yang dimaksudkan adalah audience sebagai siswa, behavior sebagai
perilaku yang harus ditampilkan, condition (kondisi yang diberikan), dan
degree (tingkatan yang diberikan).
3. Pembelajaran Terpadu
a. Hakikat Pembelajaran Terpadu
Joni (dalam Trianto 2007:6) pembelajaran terpadu merupakan sebuah
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif mencari, menggali
dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna,
dan otentik baik dalam kelompok maupun individu. Kurniawan (2014:59)
juga mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran
yang dapat mengaitkan atau meliputi berbagai macam mata pelajaran
ataupun bidang studi dalam satu fokus tertentu secara terpadu. Tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pengembang PGSD (2001:6-7) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan suatu konsep yang digunakan sebagai pendekatan belajar
mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan
pengalam-pengalaman yang bermakna pada anak. Frazee dan Rudnitski
dalam Sundayana (2014:8) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan sejumlah mata pejaran
melalui keterkaitan tujuan, isi, keterampilan dan sikap. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran
yang memadukan disiplin-disiplin ilmu kedalam satu pokok bahasan yang
sama untuk menfasilitasi siswa belajar secara aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan
otentik baik dalam kelompok maupun individu.
b. Landasan Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki landasan teoritik dan empiris.
Depdikbud dalam Trianto (2007:21-29) mengungkapkan bahwa
pembelajaran terpadu dikembangkan menggunakan beberapa paham, yaitu:
Progresivisme yang menyatakan bahwa pembelajaran harus berlangsung
alami tanpa keadaan yang artifisial. Kontruktivisme menekankan
pembentukan pengalaman yang bermakna melalui individu itu sendiri.
Developmentally Approriate Practice (DAP) Daryanto (2014:85) DAP
memiliki prinsip bahwa pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan
usia, kognisi, emosi, minat dan bakat siswa. Jean Piaget dalam Daryanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(2014: 49-53), mengungkapkan terdapat empat tahap perkembangan
kognitif anak. Berikut adalah tabel tahap perkembangan kognitif anak:
Tabel 2.1 Tahap perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget.
Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-Kemampuan
Utama
Sensorimotor lahir hingga 2
tahun
Kemampuan sensorik yang
sangat peka.
Praoperasional 2 hingga 7 tahun
Kemampuan menggunakan
symbol-simbol untuk
menyatakan obyek-obyek
dunia, egosentris dan
sentrasi.
Operasional
Kongkrit 7 hingga 11 tahun
Kemampuan berfikir logis,
penggunaan operasi-operasi
yang dapat dibalik,
desentrasi, dan berkurangnya
egosentris.
Operasi
Formal
11 hingga sampai
dewasa
Kemampuan berfikir abstrak
dan memahami simbol dan
kemampuan memecahkan
masalah dengan
eksperimentasi sistematis.
c. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki tiga karakteristik, Depdikbud dalam
Trianto (2007:13) ada tiga ciri-ciri pembelajaran terpadu, yaitu holistik,
otentik, bermakna dan aktif.
1) Holistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Holistik merupakan suatu gejala yang menjadi perhatian penting dalam
pembelajaran terpadu yang diamati dan dikaji secara bersama-sama tanpa
mengotak-ngotakan.
2) Autentik
Pembelajaran terpadu mampu membuat siswa memahami konsep dan
prinsip yang ingin mereka pelajari secara langsung. Dalam hal ini, guru
lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan katalisator. Siswa dalam hal
ini dituntut untuk aktif mencari informasi dan pengetahuan yang mereka
butuhkan.
3) Bermakna
Pembelajaran terpadu memungkinkan terjadinya pengkajian hubungan
antar konsep-konsep lain yang akan menambah kebermaknaan konsep
yang dipelajari.
4) Aktif
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa menjadi aktif secara fisik,
mental intelektual dan emosional demi tercapainya hasil belajar yang
maksimal.
Tim pengembang PGSD (2001:8) karakteristik pembelajaran terpadu
adalah sebagai berikut:
1) Berpusat pada anak.
2) Memberikan pengalaman langsung pada anak.
3) Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses
pembelajaran.
5) Bersifat luwes.
6) Hasil pembelajaran dapat dikembangan sesuai minat dan kebutuhan
siswa.
Penuturan tersebut juga sejalan dengan pendapat Kurniawan (2014: 92)
yang mengungkapkan karakteristik-karakteristik pembelajaran terpadu
sebagai berikut:
1) Berpusat pada siswa.
2) Memberikan pengalaman belajar langsung pada siswa.
3) Ketidak jelasan dalam pemisahan materi ajar.
4) Berbagaimacam materi pelajaran yang disajikan dalam satu proses
pembelajaran.
5) Fleksibel dalam pemilihan tema, materi, ide dan sumber belajar serta
media.
6) Pembelajaran sesuai minat dan kebutuhan siswa.
Bedasarkan pemaparan ahli di atas, karakteristik pembelajaran terpadu
adalah 1) pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa belajar
secara utuh tanpa pengkotak-kotakan, 2) membuat siswa aktif dalam
pembelajaran, 3) pembelajaran berpusat pada siswa.
d. Keunggulan Pembelajaran Terpadu
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Trianto (2010:61)
mengemukakan enam (6) keunggulan dari pembelajaran terpadu, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1) Kegiatan pembelajaran dan pengalaman yang relevan dengan tingkat
perkembangan siswa;
2) kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan minat siswa;
3) kegiatan pembelajaran yang bermakna sehingga hasilnya dapat bertahan
lama;
4) mengemngangkan keterampilan berfikir siswa;
5) kegiatan belajar sesuai lingkungan siswa dan bersifat pragmatis;
6) kengembangkan keterampilan sosial.
e. Tipe-Tipe Pembelajaran Terpadu
Fogarty (2009:110) ada 10 tipe pembelajaran terpadu, ke 10 tipe pembelajaran
terpadu itu iyalah:
1) Terpisah (Fragmented)
Terpisah (Fragmented) merupakan tipe pembelajaran terpadu yang
memisahkan berbagai disiplin ilmu. Keterpaduanya adalah pada
keterampilan yang dikembangkan dalam setiap disiplin ilmu. Kelebihan
tipe fragmented menunjukan kejelasan dan pemahaman dalam setiap
disiplin ilmu secara mendalam. Sedangkan kelemahannya adalah
keterpaduan antara mata pelajaran yang tidak jelas.
2) Keterkaitan/Keterhubungan ( Connected)
Keterkaitan/keterhubungan (Connected) merupakan pembelajaran
terpadu yang menghubungkan topik–topik dalam satu displin ilmu.
Kelebihan tipe ini adalah adanya keterhubungan yang kuat antara konsep
serta rekonseptualisasi, dan asimilasi ide-ide dalam suatu displin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kaitan antar disiplin ilmu,
sementara keterkaitan antar kosep hanya ada dalam satu disiplin ilmu.
3) Berbentuk Sarang/Kumpulan ( Nested)
Berbentuk sarang/kumpulan (Nested) merupakan pembelajaran
terpadu yang mampu membuat keterampilan–keterampilan sosial, berpikir
dan konten (Contents skill) dicapai disalah satu mata pelajaran (subject
area). Kelebihan tipe nested adalah memberikan perhatian pada mata
pelajaran yang berbeda dalam waktu yang kebersamaan, serta mampu
memperkaya dan memperluas proses pembelajaran. Kelemahan dari tipe
ini adalah memungkinkan terjadinya miskonsepsi mengenai arah dan
tujuan utama pembelajaran.
4) Dalam Satu Rangkaian (Sequence)
Dalam satu rangkaian (sequence) merupakan pembelajaran terpadu
yang mencari persamaan–persamaan yang ada dalam materi
pembelajaran meskipun berbeda mata pelajaran. Kelebihan tipe sequence
adalah memberikan fasilitas bagi transfer lintas pembelajaran. Sedangkan
kelemahannya adalah guru memiliki lebih sedikit otonomi, sehingga
dibutuhkan kolaborasi yang berkesinambungan serta fleksibel.
5) Terbagi (Shared)
Terbagi (Shared) merupakan tipe pembelajaran terpadu yang
melibatkan dua atau lebih disiplin ilmu yang memiliki persamaan konsep,
keterampilan, dan sikap-sikap (attitudes). Kelebihan tipe shared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menciptakan kemudahan dalam berkolaborasi. Kelemahan dari tipe ini
adalah membutuhkan waktu, kelenturan, komitmen, dan komproni.
6) Berbentuk Jaring Laba-Laba (Webbed)
Berbentuk jari laba-laba (Webbed) merupakan pengajaran terpadu
yang bersifat tematis, dalam tipe ini, berbagai macam disiplin ilmu akan
diintegrasikan kedalam satu tema yang sama. Kelebihan tipe ini adalah
mampu meningkatkan motivasi serta membuat siswa mampu menemukan
ide-ide pokok dalam berbagai disiplin ilmu. Kelemahan dalam
pembelajaran ini adalah perlunya proses yang panjang dalam menentukan
tema yang relevan.
7) Untaian (Threaded)
Untaian (Threaded) merupakan tipe pembelajaran terpadu yang
merangkai berbagai macam keterampilan, baik keterampilan sosial,
keterampilan berpikir, bahkan kemampuan metakognisi dan multiple
intelegensi dalam satu jalur berbagai macam disiplin ilmu. Kelebihan
tipethreaded adalah mampu membekali siswa dengan berbagai macam
keterampilan hidup yang bermanfaat dimasa yang akan datang.
Kelemahan dari tipe ini adalah masih adanya keterpisahan antar disiplin
ilmu yang dipadukan.
8) Terpadu ( Intergrated)
Terpadu (Intergrated) merupakan pembelajaran terpadu yang
mempu membuat berbagai macam disiplin ilmu saling tumpang tindih
untuk menemukan keterampilan, konsep, dan sikap-sikap yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kelebihan dari model ini adalah membuat siswa mampu menemukan
keterhubungan antar berbagai disiplin ilmu. Sementara kelemahan dari tipe
ini adalah sulitnya melakukan pembagian waktu dalam pembelajaran antar
disiplin ilmu yang saling terpadu.
9) Pencelupan (Immersed)
Immersed merupakan pelajaran terpadu yang memadukan berbagai
macam disiplin ilmu melalui tema atau hal yang disukai siswa. Kelebihan
tipe ini membuat siswa semakin bersemangat dalam belajar. Namun,
kelemahan tipe ini adalah adanya berbagai macam minat siswa yang
berbeda-beda
10) Membentuk Jejaring (Networked)
Membentuk jejaring (Networked) merupakan pelajaran terpadu
yang melakukan proses pemaduan topik yang dipelajari melalui pemilihan
jejaring ahli dan sumber daya. Kelebihan tipe ini adalah bersifat pro-aktif,
pelajaran terstimulus oleh informasi keterampilan, atau konsep–konsep
baru. Sedangkan kelemahan adalah dapat memecah perhatian pelajar,
upaya-upaya menjadi tidak efektif.
4. Pembelajaran Terpadu Tipe Networked
a. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Networked
Fogarty (2009:110) mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu tipe
networked merupakan hubungan internal (ke dalam) antara siswa dengan
ahli yang akan membantu siswa menciptakan jaringan kerja sama yang
sesuai dengan bidangnya. Pembelajaran terpadu tipe networked
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
memungkinkan siswa mencari tahu berbagai informasi melalui berbagai
sumber. Sumber yang digunakan dapat berupa buku, internet, radio, TV,
teman, kakak, orang tua, ataupun guru yang dianggap ahli oleh siswa
(pelajar).
Networked adalah kegiatan siswa untuk membentuk jejaring pada
kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis. Pembelajaran ini mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar (dalam Hosnan, 2014:77). Karakteristik
pembelajaran terpadu tipe networked adalah:
1) Potensial terciptanya sumber belajar antara banyak pihak yang
membentuk sebuah jaringan,
2) menimbulkan minat siswa dalam mencari informasi,
3) potensial menjadikan siswa aktif dalam mencari informasi, dan
4) menuntun siswa untuk mampu menyimpulkan informasi yang diperoleh.
b. Langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Networked
Fogarty (2009:116) mengungkapkan langkah awal yang dikembangkan
guru adalah memikirkan apa yang menjadi minat siswa. Kemudian guru
merencanakan dan menyusun pembelajaran terpadu tipe networked serta
berbagai kemungkinan siswa dapat bekerjasama dengan orang lain. Siswa
juga dapat menemukan sumber media cetak atau elektronik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Contoh Bagan Peta Konsep Tipe Networked
Gambar2.2Peta konsep tpe networked dalam Fogarty (2009: 113)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar2.3 Peta Konsep Pembelajaran Terpadu Tipe Networked Kelas IV SD mengacu
Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Networked
Kelebihan pembelajaran terpadu tipe networked ini memungkinkan
siswa untuk meningkatkan keterampilan dalam menemukan informasi yang
relevan dari berbagai macam sumber belajar dan pro-aktif dalam proses
pembelajaran. Kekuatan dari tipe networked sangat beragam. Pendekatan
pembelajaran terintegrasi ini sangat pro-aktif dan alami, dengan tipe ini siswa
memulai pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan
kemampuannya sendiri. Siswa dirangsang dengan informasi yang relevan,
keterampilan, atau konsep yang diberikan disepanjang proses pembelajaran.
Sementara itu, pembelajaran terpadu tipe networked ini
memungkinkan sulitnya untuk menciptakan efisiensi dalam pembelajaran
karna minat siswa yang beraneka ragam dan terpecah-pecah. Selain itu,
motivasi anak akan berubah sehingga kedalaman materi pelajaran menjadi
dangkal secara sengaja karena mendapat hambatan dalam mencari sumber (
dalam Fogarty, 2009:111).
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
diantaranya:
1. John, Y. J. pada tahun 2015 melakukan penelitian dengan judul A“New”
Thematic, Integrated Curriculum For Primary School Of Trinidad And
Tobago: A Paradigm Shift yang diterbitkan oleh International Journal of
Hingher Education, dan termuat dalam volume 4, nomor 3 halaman 172-
187. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah kejelasan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
keteraturan mengajar menggunakan kurikulum tematik terpadu akan
meningkatkan kemampuan calon guru yang memenuhi kebutuhan siswa
dalam lingkungan yang inklusif. Dalam penelitian ini, guru-guru dibagi
kedalam dua kelompok sampel (A) yang menerima pengembangan
professional menggunakan kurikulum baru, yaitu kelas eksperimen. Kedua
grup B yang menjadi kelompok kontrol dan tidak menerima pengembangan
professional. Hasil penelitian menunjukan bahwa para guru dalam penelitian
ini merasa bahwa tematik, pembelajaran terpadu menawarkan mereka
fleksibilitas untuk menutupi lebih banyak konten. Dengan pendekatan
terpadu mereka lebih mampu memenuhi kebutuhan siswa selama praktik
mengajar bidang mereka dalam berbagai macam bidang studi.
2. Tryanasari, Dewi, dkk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Terpadu Berbasis Kearifan Lokal Untuk Kelas III
Sekolah Dasar di Kabupaten Madiun. Jurnal ini termuat dalam
http://id.portalgaruda.org/ halaman 132-172. Penelitian ini bertujuan untuk
(1) mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran terpadu berbasis
kearifan lokal; (2) mendeskripsikan kualitas media kearifan lokal pada
pembelajaran terpadu; (3) mendeskripsikan implementasi kearifan lokal
sebagai media pembelajaran terpadu; dan (4) mendeskripsikan faktor
penghambat dan pendukung pembelajaran terpadu menggunakan media
kearifan lokal. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) proses pengembangan
sesuai dengan model Dick and Carey dan menghasilkan perangkat
pembelajaran yang ditinjau dari isi, format, dan bahasa dinyatakan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
terlihat dari nilai rata-rata validitas isi dan konstruk masing-masing
perangkat diantaranya RPP mencapai 4,22; media 4,5; BPG 4,14; BAS 4,26;
LKS 3,96; (2) kualitas kearifan lokal sebagai media dalam pembelajaran
terpadu baik; (3) implementasi penggunaan perangkat ditinjau dari
keterlaksanaan RPP baik dengan rata-rata persentase sebesar 89,75% pada
pertemuan 1 dan 91,01% pada pertemuan 2, respons siswa positif dengan
rata-rata persentase 40,6% (setuju) dan 41,2% (sangat setuju), aktivitas guru
sangat baik dimana aktivitas relevan semuanya muncul, aktivitas siswa
sangat baik dengan persentase mencapai 99,41% relevan, dan hasil belajar
siswa mengalami kenaikan yang signifikan; dan (4) faktor penghambat bisa
diatasi dengan improvisasi, sedangkan faktor pendukung yang ditemukan
adalah pengalaman siswa bermain dengan alat permainan tanpa berinteraksi
dengan teman menjadikan pembelajaran sangat menarik.
3. Henuk, Kristofel pada tahun 2015 melakukan penelitian dengan judul
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada
Subtema Keindahan Alam Negeriku Untuk Siswa Kelas IV SD. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat
pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013 dan menggunakan
pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter
berbasis budaya lokal serta penilaian secara otentik pada kegiatan
belajarnya. Peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall
yang terdiri dari 5 langkah pengembangan yaitu: 1) potensi dan masalah; 2)
pengumpulan data; 3) desain produk; 4) validasi ahli; 5) revisi desain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti
mendapatkan rekapitulasi 4,09 dan masuk kedalam kategori “baik”.
Relevansi penelitian pertama dengan apa yang diteliti oleh peneliti adalah
menguatkan peneliti bahwa dalam melakukan pembelajaran terpadu haruslah
jelas dan teratur, sehingga sangat diperlukan kemampuan guru dalam menyusun
perangkat pembelajaran. Relevansi penelitian kedua dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti adalah pengembangan perangkat pembelajaran terpadu
menggunakan langkah pengembangan Dick dan Carey. Relevansi penelitian
ketiga dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pengembangan
perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Keterbaruan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan ketiga penelitian
tersebut diatas adalah penliti mengembangan Perangkat pembelajaran terpadu
tipe networked kelas IV SD mengacu kurikulum 2013 dengan menggunakan
metode pengembanngan Borg dan Gall yang dikombinasikan dengan metode
pengembangan Dick dan Carey. Relevansi ketiga penelitian tersebut dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat diwujudkan dengan bagan sebangai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 2.4 Penelitian yang relevan
C. Kerangka Pikir
Tahun 2013/2014 Indonesia sudah menerapkan kurikulum SD 2013.
Kurikulum SD 2013 menggunakan pembelajaran tematik terpadu dalam proses
pembelajarannya. Pemerintah juga melakukan pelatihan tentang Kurikulum 2013
kepada guru-guru baik sebelum maupun selama penerapan kurikulum 2013 untuk
memaksimalkan penerapan proses pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 di
sekolah dasar.
Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe networked
kelas IV SD mengacu kurikulum 2013
Nasarani (2017)
John, Y. J. (2015). A “new” thematic,
integrated curriculum for
primary school of trinidad and
tobago: a paradigm shift. International
Journal of Hingher Education
Tryanasari, Dewi, dkk (-).
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Terpadu Berbasis Kearifan Lokal Untuk Kelas III
Sekolah Dasar di Kabupaten Madiun
Henuk, Kristofel (2015)
Pengembangan perangkat
pembelajaran mengacu kurikulum
sd 2013 pada subtema keindahan
alam negeriku untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kesuksesan dalam sebuah pembelajaran bisa dikaitkan dengan bagaimana
perencanaan yang dilakukan oleh guru. Khususnya pada Kurikulum SD 2013
guru dituntut memberlakukan pembelajaran terpadu sesuai dengan ketentuan yang
ada. Namun, hal itu juga tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk
mengembangkan inovasi dalam pembelajaran. Fogarty mengungkapkan 10
macam pembelajaran terpadu yang dapat digunakan oleh guru dalam
pembelajaran. Kesepuluh macam pembelajaran terpadu itu memiliki
karakteristiknya masing-masing.
Pembelajaran terpadu tipe networked merupakan salah satu tipe yang dapat
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Tipe networked sangatlah
relevan digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan kurikulum 2013
dikarenakan tipe ini mencerminkan salah satu ciri dalam pembelajaran dengan
kurikulum 2013, yaitu students centered learning. Dalam pembelajaran terpadu
tipe networked siswa dituntut lebih aktif untuk mencari informasi dari berbagai
macam sumber.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti sangat tertarik untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran terpadu tipe networked untuk kelas IV SD mengacu
kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
Terdapat 10 tipe pembelajaran
terpadu menurut Fogarty
Pengebangan perangkat
pembelajaran terpadu tipe
networked kelas IV SD
mengacu Kurikulum 2013
Guru dapat mengembangkan
inovasi pembelajaran tematik
terpadu di kelas
Kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran tematik terpadu.
Kurikulum 2013 SD mulai di
terapkan di Indonesia tahun
2013/2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
a. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe networked untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar ahli atau dosen pembelajaran terpadu?
b. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe networked untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar guru SD kelas IV melalui uji coba terbatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian research and development (R&D). Borg
dan Gall (dalam Setyosari 2013:222) mengemukakan bahwa penelitian
pengembangan merupakan sebuah proses yang dipakai untuk mengembangkan
serta memvalidasi produk pendidikan. Sugiyono (2013:407) mengungkapkan
bahwa R&D merupakan metode penelitian yang dipergunakan untuk
menciptakan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Sanjaya
(2013:129) mengungkapkan bahwa penelitian dan pengembangan (R&D)
merupakan proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penelitian research and development (R&D) merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji
keefektifan produk pendidikan.
Penelitian ini mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran
terpadu tipe networked untuk kelas IV SD dengan mengacu pada kurikulum
2013 di sekolah dasar. Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe
networked untuk kelas IV sekolah dasar yang mengacu pada kurikulum 2013
peneliti mengkombinasikan prosedur pengembangan Dick dan Carey pada tahap
identify intructional goal (s), conduct instructional analysis, dan analyze
learners and context dengan prosedur pengembangan Borg dan Gall pada tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pengumpulan data. Dick and Carey (2009:1) mengungkapkan bahwa terdapat
10 tahap pengembangan yang dilakukan.
Gambar 3.1 Desain Instruksional Dick and Carey (dalam Thug, 2017: 13)
Tung (2017: 11-31) menjelaskan rincian dari tiap-tiap tahap pengembangan
Dick and Carey sebagai berikut:
1) Identify Instructional Goal(s)
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis kebutuhan dan mengidentifikasi
tujuan instruksional umum.
2) Conduct Instructional Analysis.
Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah yang relevan untuk aktivitas
pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai.
3) Analyze Learners and Contexts.
Menganalisi faktor-faktor yang merangsang proses pembelajaran peserta didik
4) Write Performance Objectives.
Menuliskan tujuan khusus penelitian setelah melewati langkah sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5) Develop Assessment Instruments.
Mengembangkan instrument penilaian untuk mengukur ketercapaian hasil
belajar siswa.
6) Develop Instructional Strategy.
Mengembangkan strategi pembelajaran dalam bentuk skenario pembelajaran
sistematis serta mengembangkan materi pembelajaran yang memperhatiakan
tujuan pembelajaran, media, metode, alokasi waktu serta cara penyampaian
guru.
7) Develop and Select Instructional Materials.
Mengembangkan materi ajar yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang harus dicapai siswa.
8) Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction.
Melakukan evaluasi untuk menguji kualitas produk melalui uji coba lapangan.
9) Revise Instruction
Melakukan revisi produk berdasarkan evaluasi formatif.
10) Design and Conduct Summative Evaluation.
Evaluasi sumatif dilakukan untuk memberikan penilaian dan pengujian
keefektifan produk yang dikembangkan dengan membandingkan desain
pembelajaran yang telah digunakan sejak lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Borg dan Gall (dalam Sugiyono 2009: 298-311) dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1) Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini harus empirik,
dan dapat dicari dengan metode survei atau kualitatif. Potensi dalam hal ini
merupakan segala macam hal yang bisa didayagunakan dan memiliki nilai
tambah. Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi.
2) Pengumpulan Data
Pengumpulan data digunakan dengan tujuan untuk menemukan informasi
terbaru dan faktual yang dapat bermanfaat dalam perencanaan produk yang
dapat mengatasi masalah.
Gambar 3.2 Langkah-langkah pengembangan Borg dan Gall
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3) Desain Produk
Desain produk merupakan sebuah rancangan dari produk yang akan
dikembangkan oleh peneliti guna mengatasi masalah yang ada. Dalam desain
produk, harus digambarkan secara jelas mengenai spesifikasi produk yang
akan diciptakan.
4) Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses penilaian dari produk yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Validasi desain tersebut dapat melibatkan ahli
dalam bidang yang sesuai dengan masalah penelitian. Kegiatan validasi dapat
dilakukan dalam forum diskusi.
5) Perbaikan Desain
Perbaikan desain dilakukan oleh peneliti setelah desain produk yang mereka
ciptakan divalidasi guna mengurangi kelemahan yang ada dalam produk
tersebut.
6) Uji Coba Produk
Uji coba produk merupakan kegiatan-kegiatan untuk menguji produk yang
dihasilkan. Dari hasil uji coba ini dapat diketahui perbandingan setelah dan
sebelum menggunakan produk melalui eksperimen.
7) Revisi Produk
Revisi produk merupakan kegiatan memperbaiki produk setelah dilakukan uji
coba. Hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan
produk yang dikembangkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
8) Uji Coba Pemaikaian
Uji coba pemakaian merupakan proses untuk menerapkan produk yang
dikembangkan peneliti pada keadaan atau situasi yang nyata di lapangan.
9) Revisi Produk
Revisi produk merupakan kegiatan memperbaiki produk yang dikembangkan
peneliti apabila dalam uji coba pemakaian masih terdapat kekurangan dan
kelemahan dalam produk tersebut.
10) Pembuatan Masal
Pembuatan masal dilakukan apabila produk yang sudah dikembangkan oleh
peneliti dinyatakan layak untuk di produksi secara masal.
B. Prosedur Pengembangan
Peneliti mengombinasikan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan Dick dan Caery dengan Borg dan Gall. Pengombinasian ini
dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan model Dick dan Carey merupakan model yang
paling banyak dipergunakan dalam praktik mengajar dikelas dikarenakan
model ini bersifat sistematis dan menyeluruh (dalam Tung, 2017:11)
2. Penelitian dan pengembangan model Borg dan Gall dipergunakan untuk
mengembangkan produk yang dikembangkan oleh peneliti (dalam Tegeh,
Jampel dan Pudhawan, 2014: 31)
Peneliti memodifikasi dan menyederhanakan model pengembangan milik
Borg dan Gall. Modifikasi dan penyederhanaan model tersebut akan menjadi
tujuh (7) langkah sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti dalam mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perangkat pembelajaran terpadu tipe networked kelas IV semester gasal yang
mengacu pada kurikulum 2013 tanpa mengurangi kualitas produk, karena sudah
melalui tahap validasi desain dan uji coba. Alasan peneliti menggunakan tujuh
langkah dalam pengembangan produknya dikarenakan produk yang
dikembangkan peneliti tidak dipublikasikan secara masal yang akan
membutuhkan waktu dan biaya lebih banyak. Langkah tersebut adalah; 1)
Potensi dan Masalah; 2)Pengumpulan data; 3) Desain Produk; 4) Validasi
Desain; 5) Revisi Desain; 6) Uji Coba Produk; 7) Revisi Produk. Berikut
merupakan langkah penelitan pengembangan dari Dick dan Caery dengan Borg
dan Gall yang telah dikombinasikan oleh peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 3.3 Langkah pengembangan perangkat pembelajaran
Potensi dan Masalah
Analisis kebutuhan
dengan wawancara
Desain Produk
Desain produk terdiri dari
Pemetaan Indikator, RPP,
LKS, Evaluasi dan refleksi
Validasi Desain
Validasi dilakukan oleh
pakar.
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan
pada siswa kelas IV SD N
Nogopuro
Revisi Produk
Pengumpulan Data
1. Identify Instructional
Goal(s).
2. Conduct Instructional
Analysis
3. Analyze Learners and
Contexts.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tujuh langkah hasil modifikasi yang dimaksudkan oleh peneliti, dijabarkan
sebagai berikut:
1) Potensi dan Masalah
Melalui wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru-guru SD yang
menerapkan kurikulum 2013. Peneliti akan mendapatkan informasi mengenai
model yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan
kurikulum 2013 untuk kelas IV. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan
analisis kebutuhan perangkat pemelajaran terpadu tipe networked.
2) Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga langkah pokok,
yaitu:
(a) Identify Instructional Goal(s)
Langkah ini dilakukan setelah menemukan adanya potensi masalah, maka
peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe
networked.
(b) Instructional Analysis
Pada langkah ini, peneliti akan memulai dengan memahami lebih lanjut
tentang pembelajaran terpadu tipe networked.
(c) Analyze Learners and Contexts
Langkah terakir, peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran
terpadu tipe networked yang mengacu pada kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3) Desain Produk
Setelah melakukan analisis kebutuhan, dan memastikan bahwa guru-guru
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe networked, maka
peneliti akan membuat desain produk berupa perangkat pembelajaran terpadu
tipe networked yang terdiri dari bagan pemetaan indikator, RPP, penilaian,
LKS, rangkuman materi, media, dan lembar refleksi.
4) Validasi Desain
Setelah desain produk perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang
terdiri dari bagan pemetaan indikator dan RPP, penilaian, LKS, rangkuman
materi, media dan lembar refleksi, akan dilakukan validasi desain oleh ahli.
5) Revisi Desain
Revisi desain digunakan untuk memperbaiki kelemahan dari produk
perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang dilakukan oleh peneliti
setelah melalui validasi produk.
6) Uji Coba Produk
Uji coba produk perangkat pembelajaran terpadu tipe networked akan di
lakukan di kelas IV SDN Nogopuro yang telah menerapkan kurikulum 2013.
Uji coba produk ini dimaksudkan untuk menetahui keefektifan produk ini saat
digunakan.
7) Revisi Produk
Setelah melalui uji coba dengan di terapkan pada situasi pembelajaran yang
nyata di SDN Nogopuro. Dapat diketahui kelemahan yang perlu diperbaiki
peneliti dalam produk yang mereka hasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
C. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Siswa kelas IV A dan B SDN Nogopuro pada tahun ajaran 2017/2018.
2. Tempat penelitian
SDN Nogopuro yang beralamat di jalan Nogopuro nomor 3, Caturtunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kode Pos: 55281.
3. Waktu penelitian
Penelitian uji coba terbatas dilakukan di kelas IV B SDN Nogopuro pada
hari Kamis, 5 Oktober 2017 dan IVA SDN Nogopuro pada Hari Selasa, 10
Oktober 2017
D. Instrumen Penelitian
Sumanto (2014: 111) mengemukakan instrumen adalah alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini,
instrument yang digunakan melipui :
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengali informasi terkait apa yang
ingin diketahui peneliti. Pedoman wawancara ini ditujukan bagi guru kelas
IV SD yang menggunakan kurikulum 2013. Pedoman wawancara ini terdiri
dari daftar pertanyaan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Pertanyaan
1. Sejak kapan menerapkan Kurikulum 2013?
2. Apakah bapak/ibu sudah tahu bahwa Kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran terpadu?
3. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum
2013?
4. Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah bapak/ibu
mengenal dan menguasai 10 model itu?
5. Apakah ada kesulitan dalam merencanakan pembelajaran
terpadu?
6. Apakah bapak/ibu membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran terpadu?
7.
Salah satu jenis tipe pembelajaran terpadu adalah tipe
networked yang menggunakan jaringan pembelajaran
antara siswa dengan orang yang dianggap ahli dalam
suatu bidang, apakah bapak/ibu memahami pembelajaran
terpadu tipe networked?
2. Kuisioner
Kuisioner berupa instrumen validasi digunakan untuk melakukan validasi
desain produk yang dilakukan oleh para ahli dan guru kelas IV melalui uji
coba terbatas. Instrumen validasi terdiri dari RPP, penilaian, LKS,
Rangkuman materi, media, lembar refleksi dengan adanya ciri-ciri dari tipe
networked.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan
observasi.
1. Wawancara
Riduwan (2010: 28) mengungkapkan wawancara merupakan suatu
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh sumber informasi
langsung dari sumbernya. Esterbreg dalam Sugiyono (2009:231)
Tabel 3.1 Pedoman Pertanyaan Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
menyebutkan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar ide melalui tanya jawab, sehingga dapat ditemukan makna dari suatu
topik tertentu. Dapat disimpulkan bahwa, wawancara merupakan suatu
kegiatan tanya jawab untuk mendapatkan informasi dari nara sumber.
2. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan secara tertulis untuk
dijawab responden (dalam Sugiyono 2015:199). Kuisioner dalam penelitian
ini digunakan dalam melakukan validasi produk yang dikembangan peneliti
oleh ahli pembelajaran terpadu dan guru melalui uji coba terbatas.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan
kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari kegiatan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap tiga orang guru kelas IV di tiga sekolah dasar di
kecamatan Depok Sleman Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013.
Pada tahap ini, peneliti akan menganalisi hasil wawancara untuk
mengetahui kebutuhan guru akan perangkatpembelajaran terpadu tipe
networked. Selanjutnya adalah komentar dari ahli pembelajaran terpadu
dalam lembar validasi desain dan komentar dari guru dalam lembar
validasi produk melalui uji coba terbatas yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
memperbaiki produk perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang
dikembangkan oleh peneliti.
2. Data Kuatitatif
Data kuantitatif diperoleh dari penilaian validasi yang dilakukan oleh para
ahli terhadap perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti. Rentang
skor yang diberikan peneliti dalam validasi data menggunakan skala likert
antara 1-5. Skala penilaian ini sesuai dengan pendapat dari Sukardjo
(2008:101) yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2),
sangat baik (1).
Rata-rata skor dihitung dengan ketentuan sebagai berikut::
Rata-rata (x) : Jumlah Skor yang diperoleh
Jumlah item skor
Skor yang diperoleh dikonversikan kedalam data kualitatif skala lima
menurut Sukardjo (2008: 101) sebagai acuan konversi nilai skala lima
untuk menilai kualitas produk.
Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > +1,80 Sbi Sangat Baik
X i + 0,60 Sbi < X ≤ X i +1,80Sbi Baik
X i - 0,60 Sbi < X ≤ X i + 1,80Sbi Cukup Baik
X i,80 Sbi < X ≤ X i -0,60Sbi Kurang Baik
X< X i -1,80Sbi Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Keterangan
( X i) (Rerata ideal) =
(skor maksimal ideal + skor
minimal
ideal )
SBi (Simpangan baku ideal) =
(skor maksimal ideal + skor
minimal
ideal)
X = Skor aktua
Selanjutnya dilakukan perhitungan konversi dengan rumus
sebagai berikut:
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( X i) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5+1) = 0,67
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik dan
sangat kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > X i + 1,80Sbi
= X> 3 + (1,80 . 0,67)
= X> 3 + (1,21)
= X> 4,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Kategori baik = X i+0,60Sbi < X ≤ X i+1,80Sbi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = X i - 0,60Sbi < X ≤ X i+0,60Sbi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X ≤ Xi + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = X i – 1,80Sbi < X ≤ X i - 0,60Sbi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = X ≤ X i – 1,80Sbi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – (1,21)
= X ≤ 1,7
Hasil validasi dari para ahli dianalisi dan dikonversikan kedalam
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Skor yang diperoleh dari validasi produk oleh ahli dan guru
dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan kelayakan Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Untuk itu, peneliti
menyediakan 3 pilihan kesimpulan (1) layak di gunakan/ uji coba
tanpa n revusu (2) layak digunakan / uji coba dengan revisi (3) tidak
layak digunakan/ uji coba.
Interval Skor Kriteria
4,22-5,00 Sangat Baik
3,41-4,21 Baik
2,61-3,40 Cukup
1,78-2,60 Kurang
1,00-1,79 Sangat Kurang
Tabel 3.3. Konverensi kriteria penilaian validasi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
G. Jadwal Penelitian.
Berikut adalah tabel jadwal penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti:
No Kegiatan
Waktu ( Bulan )
Apri
l 2017
Mei
2017
Juni
2017
Juli
2017
Agust
us
2017
Sep
tem
ber
2017
Okto
ber
2017
Novem
ber
2017
Des
ember
2017
Januar
i 2018
Feb
ruar
i 2018
1. Menyusun Proposal
2. Pengembangan bentuk
awal produk
3. Validasi produk
4. Revisi produk
5. Uji coba produk
6. Revisi Produk
7. Ujian Skripsi
8. Revisi Akhir
Tabel 3.4. Jadwal kegiatan peneitian
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Kebutuhan
Penelitian ini diawali dengan melakukan analisis kebutuhan tentang
perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang dilakukan dengan
wawancara kepada tiga sekolah dasar yang menggunakan kurikulum 2013 di
kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketiga sekolah
dasar ini dikhususkan untuk kelas IV. Peneliti melakukan wawancara di SDN
Terbansari, SDN Nogopuro dan SDN Dayuharjo. Wawancara berkaitan
dengan pemahaman guru tentang pembelajaran terpadu sebagi pembelajaran
yang digunakan dalam kurikulum 2013, kesulitan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pembelajaran serta kebutuhan guru terhadap contoh pengkat
pembelajaran terpadu tipe networked khususnya RPP.
a. Hasil Wawancara
Hasil wawancara untuk butir pertanyaan pertama yaitu tentang
sejak kapan mulai menerapkan kurikulum 2013, SDN Dayuharjo dan
SDN Terbansari mulai menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran
2016/2017 sedangkan SDN Nogopuro telah menerapkan kurikulum
2013 sejak dimulai berlakunya kurikulum 2013 pada tahun ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2013/2014. Pada butir pertanyaan kedua dan ketiga, guru-guru di
ketiga SD tersebut sudah mengetahui bahwa kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran terpadu. Tentu saja pemahaman itu
diperkuat dari pelatihan tentang kurikulum 2013 yang sering diikuti
oleh para guru.
Pada butir pertanyaan selanjutnya dua dari empat guru
mengemukakan bahwa mereka hanya mengetahui paling banyak dua
dari 10 tipe pembelajaran terpadu, dikhususkan webbed dan connected
yang sering mereka gunakan. Sementara dua diantaranya belum
mengetahui, bahwa terdapat 10 tipe pembelajaran terpadu. Pada proses
pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran terpadu, guru-
guru juga mengalami kesulitan, kesulitan sering ditemukan pada
proses penilaian dan penyampaian materi yang sering dianggap sangat
dangkal karna hanya terpaku pada buku tematik. Pada butir pertanyaan
terakhir guru-guru merasa sangat membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran terpadu khususnya RPP yang nantinya dapat mereka
gunakan sebagai pedoman dalam menyusun proses pembelajaran.
b. Pembahasan Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti menunjukkan dari
awal diterapkannya kurikulum 2013 di sekolah dasar, para guru sudah
mendapatkan bekal pelatihan dari pemerintah. Para guru juga sudah
mengetahui bahwa dalam kurikulum 2013 juga menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pembelajaran terpadu. Akan tetapi, para guru mengaku bahwa mereka
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang dapat digunakan
sebagai referensi. Untuk itu, peneliti berasumsi bahwa contoh
perangkat pembelajaran terpadu kususnya RPP terpadu tipe networked
juga dapat menjadi salah satu referensi dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam sumber atau ahli
dalam mencari informasi, yang merupakan ciri khusus dari
pembelajaran terpadu tipe networked.
2. Deskripsi Produk Awal
Pengembangan perangkat pembelajran terpadu tipe networked
khususnya RPP dikembangkan dengan menggunakan prosedur Borg dan Gall
serta Dick dan Caery. Proses desain produk dalam pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu tipe networked diawali dengan melakukan analisis
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator dari mata pelajaran yang ada di
semester gasal. Dari KD yang telah yang termuat dalam Buku Guru kelas IV
SD tema 3 sub tema 1 edisi revisi 2017. Peneliti menyusun indikator
menggunakan kata kerja operasional sesuai taksonomi Bloom.
Selanjutnya peneliti membuat pemetaan indikator sesuai dengan
pembelajaran terpadu tipe networked yang memungkinkan peserta didik untuk
mengali informasi dari berbagai macam sumber. Dari sinilah didapatkan
sebuah jaringan KD dan indikator dari beberapa mata pelajaran yang nantinya
dapat disusun menjadi sebuah perangkat pembelajaran terpadu tipe networked.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang dikembangkan
oleh peneliti berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dilengkapi
dengan lembar penilaian, lembar kerja siswa (LKS), lampiran materi,
rangkuman materi dan lembar refleksi. Rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) memuat langkah-langkah kegiatan sesuai dengan pendekatan saintifik
serta menununjukan secara jelas bagaimana pembelajaran terpadu tipe
networked. Komponen RPP yang dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan
Permendikbud nomor 22 tahun 2016. Secara rinci komponen RPP terdiri dari:
1) identitas satuan pendidikan; 2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) kelas/semester; 4) materi pokok; 5) alokasi waktu; 6) tujuan pembelajaran;
7) kompetensi inti; 8) materi pembelajaran; 9) metode pembelajaran; 10)
media pembelajaran 10) sumber belajar; 11) langkah-langkah pembelajaran;
12) penilaian hasil belajar. Lampiran materi memuat materi yang yang akan
disampaikan serta materi yang diharapkan untuk dikuasai siswa secara rinci.
Lembar refleksi disusun untuk memberikan siswa kesempatan memahai apa
manfaat yang mereka dapatkan dari pembelajaran yang telah mereka lalui dan
perasaan mereka selama mengikuti pembelajaran.
3. Validasi Ahli
Validasi produk dilakukan oleh dua orang ahli dalam bidang
pembelajaran terpadu. Kegiatan validasi ini digunakan untuk menilai apakah
perangkat pembelajaran yang dikembangankan oleh peneliti layak untuk diuji
cobakan atau tidak. Validasi akan dilakukan oleh para ahli dengan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dahulu melihat jaringan indikator pembelajaran terpadu tipe networked yang
dirancang oleh peneliti. Selanjutnya validator akan menilai secara keseluruhan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti dalam bentuk RPP,
lampiran penilaian, lampiran materi, LKS dan lembar refleksi.
Setelah validator melakukan penilaian dengan mengisi kuisioner yang
disediakan peneliti, berikut adalah hasil rekapitulasi validasi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi skor dan kategori validasi oleh para ahli.
No Penilai Skor Kategori
1. Ahli 1 4,18 Baik
2. Ahli 2 3,24 Cukup
Jumlah 7,42
Rata-rata 3,71 Baik
Dari hasil rekapitulasi validasi yang dilakukan oleh dua orang ahli dengan
inisial Ahli 1 dan Ahli 2, peneliti mendapatkan informasi bahwa, Ahli 1
sebagai ahli pembelajaran terpadu memberikan skor 4,18 dan memasuki
kategori baik serta layak untuk dilakukan uji coba dengan revisi. Berdasarkan
hasil validasi dari Ahli 1, peneliti dapat melakukan revisi kembali sebelum
dilakukan uji coba. Ahli 2 sebagai pakar dalam pembelajaran terpadu
memberikan skor 3,24 pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan
peneliti dengan kategori cukup serta layak untuk dilakukan uji coba dengan
revisi.
Berdasarkan hasil perhitungan akhir, peneliti mendapatkan sebuah
kesimpulan bahwa dari kedua validator yang terdiri dari dua orang ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pembelajaran terpadu jumlah skor yang didapatkan oleh produk yang
dikembangkan oleh peneliti adalah 7,42 dengan rata-rata 3,7, dan dapat
dinyatakan bahwa produk perangkat pembelajaran terpadu tipe networked
yang dikembangkan peneliti memiliki kategori baik.
4. Revisi Produk
Revisi desain dilakukan dengan mengacu pada komentar yang
disampaikan para ahli dalam lembar validasi serta beberapa catatan perbaikan
pada perangkat pembelajaran yang dirangkum dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Komentar ahli pembelajaran terpadu beserta revisi
No
Bahan Ajar
Sebelum
Revisi
Komentar
Validator Ahli Bahan Ajar Setelah Revisi
1 Pemilihan
Materi ajar
Materi ajar
kurang lengkap
Bahan ajar lebih diperluas dan
diperlengkap sesuai dengan
kebutuhan dalam pembelajaran
2 Sumber
Belajar
Penulisan
Referensi sumber
belajar yang
menggunakan
aturan tidak baku.
Penulisan referensi sumber belajar
yang sesuai dengan APA dan lebih
memperhatikan kondisi lingkungan.
3 Media
Pembelajaran
Media
pembelajaran
dengan
perkembangan
teknologi
Lebih menyesuaikan media
pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi.
4 Skenario
Pembelajaran
Pengaturan waktu
dalam scenario
pembelajaran
Memperbaiki skenario
pembelajaran agar sesuai dengan
alokasi waktu, yaitu satu jam
pelajaran untuk kelas IV SD adalah
36 menit sesuai dengan
5 Penilaian
Penilaian yang
tidak tepat antara
teknik,
Memperjelas dan membuat
penilaian yang tepat antara teknik,
instrument, bentuk dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
instrument,
bentuk dengan
indikator yang
dinilai
indikator yang dinilai sesuai
Panduan Penilaian untuk Sekolah
Dasar/ MI yang dikeluarkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar, Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2016.
Ketidaksesuaian
rubik penilaian
dangan soal
evaluasi.
Memperjelas dan memperbaiki soal
evaluasi dan memberikan rubik
penilaian yang sesuai.
6 Lembar
Kerja Siswa
Ketidaksesuaian
antara kegiatan
inti dengan LKS
Memperjelas LKS agar lebih sesuai
dengan kegiatan inti sehingga
dalam LKS benar-benar termuat
kegiatan pembelajaran yang
mencerminkan 5M (mengamati,
menanya, mencoba, menalar dan
mengomunikasikan) Serta
menunjukan secara nyata
pembelajaran terpadu tipe
networked.
7 Bahasa
Penggunaan EBI
yang masih perlu
diperhatikan
Memperbaiki perangkat
pembelajaran yang disusun agar
sesuai dengan EBI.
5. Validasi Guru Melalui Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan antara guru dan peneliti dengan kolaborasi
praktik mengajar di kelas IV A dan IV B SDN Nogopuro. Uji coba terbatas
pertama kali dilakukan di kelas IV B SDN Nogopuro pada hari Kamis, 5
Oktober 2017 dan IVA SDN Nogopuro pada Hari Selasa, 10 Oktober 2017.
Dua orang guru dengan inisial Guru A dan Guru B bersama peneliti
melakukan kolaborasi dalam uji coba terbatas perangkat pembelajaran terpadu
tipe networked dengan hasil penilaian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.3 Rekapitulasi validasi perangkat pembelajaran oleh guru
No Penilai Skor Kategori
1. Guru A 4,93 Sangat Baik
2. Guru B 4,63 Sangat Baik
Jumlah 9,56
Rata-rata 4,78 Sangat Baik
Dari rekapitulasi uji coba terbatas perangkat pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dan peneliti, Guru A memberikan skor 4,93 dan kategori sangat baik
pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan peneliti dinyatakan layak untuk digunakan
dengan revisi sesuai saran. Guru B memberikan skor 4,63 dan kategori sangat
baik pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan peneliti juga dinyatakan layak untuk
digunakan dengan revisi sesuai saran.
Berdasarkan hasil rekapitulasi akhir dari validasi guru melalui uji coba
terbatas, peneliti mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa jumlah skor yang
didapatkan oleh produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah 9,56 dengan
rata-rata 4,78. Maka, produk perangkat pembelajaran terpadu tipe networked
yang dikembangkan peneliti memiliki kategori sangat baik.
6. Revisi Produk Akhir
Berdasarkan hasil uji coba terbatas yang dilakukan oleh peneliti di
kelas IV A dan IV B SDN Nogopuro, pembelajaran terpadu tipe networked
yang dikembangkan peneliti dalam bentuk RPP, LKS, lampiran penilaian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
lampiran materi dan lembar refleksi. Peneliti melakukan revisi berdasarkan
komentar pada lembar validasi yang dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Komentar guru kelas IV A dan IV B SD
NO Bahan Ajar
Sebelum Revisi
Komentar
Validator Guru SD
Bahan Ajar Setelah
Revisi
1 Pemilihan
Materi ajar
Perlu memperdalam
dan memperluas
materi pelajaran.
Materi ajar diperluas dan
diperdalam agar tidak
lagi mengalami
kedangkalan, hal itu juga
diperkuat dengan
menyertakan berbagai
macam sumber belajar.
2 Sumber
Belajar
Lebih
memperhatikan
kesesuaian materi
ajar dengan
lingkungan.
Memperhatikan lebih
lanjut tentang penataan
setting siswa dalam
mendapatkan informasi
dari sumber belajar
berupa ahli
3 Skenario
Pembelajaran
Perlu memperhatikan
alokasi waktu
Memperjelas alokasi
waktu agar menjadi lebih
tepat selama 8x35 menit.
4 Bahasa Penggunaan EBI
yang perlu
diperhatikan
Melakukan penulisan
atau penyusunan
Perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan EBI
7. Kajian Produk Akhir
Perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang dikembangkan oleh
peneliti berupa lengkap dengan LKS, lampiran penilaian, lampiran materi dan
lembar refleksi. Produk akhir berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe
networked yang dikembangkan peneliti diperoleh dari hasil validasi yang
diberikan oleh dua orang ahli dalam pembelajaran terpadu dan dua orang guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
kelas IV SD yang mengacu kurikulum 2013. Berdasarkan validasi, peneliti
akan melakukan revisi yang bertujuan memperbaiki dan menyempurakan
produk yang dikembangkan oleh peneliti. Perangkat pembelajaran terpadu
tipe networked yang dikembangkan peneliti pada akhirnya akan disajikan
dalam bentuk buku.
Buku ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi bagi guru dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terpadu tipe networked
lengkap dengan lampiran penilaian, lampiran materi, LKS dan lembar refleksi
beserta jaringan indikator atau peta konsep dari tipe networked. Produk akhir
yang dikembangkan peneliti yaitu sebuah perangkat pembelajaran terpadu tipe
networked untuk sekolah dasar kelas IV mengacu pada kurikulum 2013
periodik yang dikembangkan oleh peneliti tersusun atas:
a. Cover depan yang menunjukan ilustarasi terkait pembelajaran terpadu tipe
networked.
b. Cover belakang yang berisi sinopsis produk yang dikembangkan oleh
peneliti.
c. Kata pengantar yang dapat ditinjau dalam produk yang dikembangkan oleh
peneliti pada halaman 2.
d. Daftar isi, yang dapat ditinjau dalam yang dikembangkan peneliti pada
halaman 3.
e. Bagian 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dalam produk yang dikembangkan oleh peneliti, Bagian 1 memuat
tentang uraian singkat terkait pembelajaran terpadu tipe networked. Uraian
ini terdiri dari empat (4) sub judul, yaitu: 1) Penertian dan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe networked; 2) Langkah pengembangan
pembelajaran terpadu tipe networked; 3) Contoh bagan peta konsep tipe
networked; 4) Kekuatan dan kelemahan pembelajaran terpadu tipe
networked. Bagian 1 dalam produk yang dikembangkan oleh peneliti dapat
ditinjau pada halaman 4 sampai dengan 7.
f. Bagian 2
Bagian 2 dalam produk perangkat pembelajaran terpadu tipe
networked yang dikembangkan oleh peneliti memuat tentang bagan
pemetaan KD dan indikator muatan pelajaran yang ada dalam kelas IV SD
mengacu pada kurikulum 2013 berdasarkan pembelajaran terpadu tipe
networked. Bagian 2 dapat dirujuk pada produk halaman 8 sampai dengan
11.
g. Bagian 3
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan
Permendikbud nomor 22 tahun 2016. Komponen RPP terdiri dari: 1)
identitas satuan pendidikan; 2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) kelas/semester; 4) materi pokok; 5) alokasi waktu; 6) tujuan
pembelajaran; 7) kompetensi inti; 8) materi pembelajaran; 9) metode
pembelajaran; 10) media pembelajaran; 10) sumber belajar; 11) langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
langkah pembelajaran; 12) penilaian hasil belajar. Selain itu, juga
dilengkapi dengan lampiran materi, LKS dan lembar refleksi.
Komponen perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti,
khususnya RPP dalam Bagian 3 ini diuraikan sebagai berikut:
Pertama, identitas satuan pendidikan dalam RPP yang dikembangkan
oleh peneliti menggunakan nama sekolah dasar yang digunakan oleh
peneliti dalam melakukan uji coba produk, yaitu SDN Nogopuro. Identitas
mata pelajaran terdiri dari tiga mata pelajaran, Bahasa Indonesia, IPA dan
IPS. Tema dan sub tema yang digunakan selaras dengan Buku Guru dan
Buku siswa edisi revisi 2017. RPP ditujukan untuk kelas IV SD semester
gasal. Alokasi waktu yang digunakan adalah tujuh (7) jam pelajaran atau 7
x 35 menit. Bagian tersebut dapat dirujuk pada produk halaman 15.
Kedua, perumusan indikator dalam pengembangan produk ini
dilakukan dengan lebih dahulu melakukan analisi terhadap KD dan
indikator muatan pelajaran kelas IV SD semester gasal yang mengacu pada
kurikulum 2013. Peneliti mengambil KD dari mata pelajaran Bahasa
Indonesia 3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan dan 4.3 Melaporkan hasil wawancara
menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
Kemudian peneliti juga mengabil KD dari mata pelajaran IPA. 3.8
Memahami pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya
alam di lingkungannya dan 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sumber daya alam bersama orang-orang di lingkungannya. Terakir peneliti
mengambil mata pelajaran IPS dengan KD 3.1 Mengidentifikasi
karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi dan 4.1
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi. Indikator dikembangkan dan diperbaiki dengan
mengacu pada taksonomi Bloom revisi, sehingga dapat menghasilkan
indikator yang memiliki kata kerja operasional yang dapat diukur dan
diamati. Selanjutnya peneliti menyusun sebuah jaringan indikator sesuai
dengan tipe networked yang menunjukan adanya jaringan antara siswa
dengan sumber belajar berupa buku-buku yang memuat tentang materi
yang sedang dipelajari dan guru lingkungan sebagai sumber belajar kedua
dalam memperoleh informasi. Bagian ini dapat dirujuk pada produk
halaman 10
Ketiga, perumusan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari
indikator-indikator, mengunakan kata kerja operasional yang memiliki
komponen ABCD. ABCD yang dimaksudkan adalah audience sebagai
siswa, behavior sebagai perilaku yang harus ditampilkan, condition
(kondisi yang diberikan), dan degree (tingkatan yang diberikan). Keempat,
pemilihan materi ajar disesuaikan dengan materi yang dipelajari siswa.
Kelima, sumber belajar sangat beraneka ragam, dalam perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pembelajaran ini sumber belajar terdiri dari narasumber seorang guru
lingkung yang ada di sekolah dasar atau ahli dalam bidang materi yang
dipelajari siswa dan berbagai macam buku yang dapat dimanfaatkan siswa
untuk mencari informasi. Keenam, media pembelajaran dikususkan pada
gambar yang berhubungan dengan materi ajar. Ketujuh, metode
pembelajaran tentu saja adalah saintifik yang memuat 5M. 5M ini terdiri
dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan. Pada
bagian ini dapat dirujuk pada produk halaman 16 sampai dengan 18.
Kedelapan¸ scenario pembalajaran dirancang sesuai dengan alokasi
waktu dan menunjukan adanya 5M. Selain itu, pembelajaran diarahkan
agar siswa mencari informasi dari berbagai macam sumber dan membentuk
jaringan dengan ahli dari apa yang mereka pelajari. Dalam proses
pembelajaran siswa dibimbing untuk melakukan kegiatan pembelajran
sesuai dengan pembelajaran terpadu tipe networked. Secara garis besar,
kegiatan pembelajaran akan dibentuk kedalam sebuah kelompok, kemudian
siswa akan mencari informasi terkait dengan materi pembelajaran dari
berbagai macam buku. Kegiatan tersebut menunjukan adanya jaringan
antara siswa dengan sumber belajar berupa buku-buku dalam memperoleh
informasi. Selanjutnya siswa akan melakukan kegiatan wawancara dengan
guru lingkungan sebagai sebuah langkah untuk menemukan informasi
terkait dengan materi pembelajaran. Kegiatan ini menunjukan adanya
jaringan antara siswa dengan ahli yaitu guru lingkungan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
memperoleh informasi. Selanjutnya siswa akan membentuk sebuah
kesimpulan tetang apa yang mereka pelajari dan mempresentasikannya
didepan kelas. Bagian ini dapat dirujuk pada produk halaman 19 sampai
dengan 22.
Kesembilan, penilaian yang selaras antara instrument, bentuk serta
rubik penilaian dengan indikator yang dinilai baik penilaian sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Bagian kesembilan dapat
dirujuk pada produk halaman 22 hingga 35. Kesepuluh, LKS yang disusun
oleh peneliti menunjukan secara jelas kegiatan 5M yang dilakukan siswa
serta selaras dengan scenario kegiatan dalam RPP. LKS dapat dirujuk pada
produk halaman 42 sampai dengan 48. Kesebelas, lembar refleksi yang
berisikan beberapa pertanyaan guna menunjukan mengetahui perasaan
siswa selama mengikuti pembelajaran serta lembar evaluasi yang berisikan
sejumlah pertanyaan untuk mengetahui seberapa mengerti siswa dengan
materi yang baru saja diajarkan. Lembar refleksi dapat dirujuk dapam
produk halaman 53. Penyususnan perangkat pembelajaran juga harus
memperhatikan penggunaan EBI yang baik dan benar.
h. Daftar Referensi dapat dirujuk pada produk halaman 54.
i. Biodata penulis dapat dirujuk pada produk halaman 55.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Pembahasan
Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli dalam pembelajaran
terpadu dan uji coba terbatas di kelas IV A dan IVB SDN Nogopuro, berikut ini
diperoleh hasil rekapitulasi secara menyeluruh tentang perangkat pembelajaran
terpadu tipe networked yang dikembangkan peneliti:
Tabel 4.5 Rekapitulasi validasi produk oleh ahli dan guru
No Validator Skor Kategori
1 Ahli 1 4, 18 Baik
2 Ahli 2 3, 24 Cukup
3 Guru A 4,93 Sangat Baik
4 Guru B 4,63 Sangat Baik
Jumlah 16, 98
Rata-rata 4, 245
Kategori Sangat Baik
Rekapitulasi dari hasil validasi yang dilakukan oleh dua ahli pembelajaran
terpadu dan dua guru kelas IV SD dijabarkan sebagai berikut:.
Validasi yang dilakukan oleh dua pakar pembelajaran terpadu meliputi 12
aspek yang terdiri dari: a) identitas RPP, b) perumusan indikator, c) perumusan
tujuan pembelajaran, d) pemilihan materi ajar, e) sumber belajar, f) media
pembelajaran, g) metode pembelajaran, h) skenario pembelajaran, i) karakteristik
pembelajaran terpadu tipe networked, j) penilaian, k) Lembar Kerja Siswa
(LKS), dan l) penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EBI. Pada
validasi perangkat pembelajaran terpadu, ahli pembelajaran terpadu (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
memberikan skor 4,18 dengan kategori “Sangat Baik” dan ahli pembelajaran
terpadu (2) memberikan skor 4,02 dengan kategori “cukup”.
Selanjutnya validasi yang dilakukan oleh Guru Kelas IV SD yang
menerapkan kurikulum 2013 melalui uji coba terbatas . Hasil validasi tersebut
meliputi 12 aspek yang terdiri dari: a) identitas RPP, b) perumusan indikator, c)
perumusan tujuan pembelajaran, d) pemilihan materi ajar, e) sumber belajar, f)
media pembelajaran, g) metode pembelajaran, h) skenario pembelajaran, i)
implementasi pembelajaran terpadu tipe networked, j) penilaian, k) Lembar
Kerja Siswa (LKS), dan l) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai EBI. Guru kelas IV A memberikan skor 4,93 dengan kategori “Sangat
Baik” dan guru kelas IV SD B memberikan skor 4,63 dengan kategori “Sangat
Baik”.
Berdasarkan hasil rekapitulasi akhir, peneliti mendapatkan sebuah
kesimpulan bahwa dari keempat validator yang terdiri dari dua orang ahli
pembelajaran terpadu dan dua orang guru kelas IV SD, jumlah skor yang
didapatkan oleh produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah 16, 98 dengan
rata-rata 4,245. Maka, produk perangkat pembelajaran terpadu tipe networked
yang dikembangkan peneliti memiliki kategori “Sangat Baik”. Perangkat
pembelajaran terpadu tipe networked yang dikembangkan oleh peneliti memiliki
kategori “Sangat Baik” karena telah melalui tahap validasi oleh ahli pembelajaran
terpadu dan guru kelas IV SD yang menerapkan kurikulum 2013. Selain itu,
pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe networked ini memuat unsur-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
unsur sebagai berikut: Pertama, identitas RPP dengan jelas memuat satua
pendidikan, kelas/ semester, tema, subtema, muatan pelajaran terkait,
pembelajaran dan alokasi waktu. Kedua, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) sesuai dengan yang termuat dalam Buku Guru dan Buku Siswa kelas
IV edisi revisi 2017, serta indikator pembelajaran yang disusun menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur dan diamati. Kata kerja operasional yang
digunakan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi
sesuai dengan taksonomi Bloom yang telah direvisi. Selanjutnya tujuan
pembelajaran yang memuat unsur ABCD. ABCD yang dimaksud dalam unsur
tujuan pembelajaran adalah audience sebagai siswa, behavior sebagai perilaku
yang harus ditampilkan, condition (kondisi yang diberikan), dan degree (tingkatan
yang diberikan).
Ketiga, materi ajar yang memuat secara singkat tentang materi yang
akan diajarkan dari setiap muatan mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPA dan
IPS. Keempat, keterangan tentang pendekatan yang digunakan dalam RPP terpadu
tipe networked yang dikembangkan oleh peneliti adalah saintifik, dengan model
pembelajaran terpadu tipe networked dan metode yang digunakan berupa tanya
jawab, diskusi, penugasan dan presentasi. Kelima, penggunaan media
pembelajaran yang sesuaid engan perkembangan teknologi serta sumber belajar
yang beragam serta mencerminkan pembelajaran terpadu tipe networked. Sumber
belajar yang digunakan berupa buku referensi dan seorang guru lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Keenam, skenario pembelajaran yang terdiri dari tiga penggalan. Dalam
stiap penggalan memuat kegiatan awal, inti dan akhir. Skenario pembelajaran ini
memuat langkah pembelajaran yang mencerminkan pendekatan saintifik yaitu,
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Ketujuh,
penilaian, instrument penilaian dan bentuk penilaian yang sesuai dengan indikator.
Kedelapan, lampiran penilaian yang terdiri dari penilaian aspek pengetahuan dan
keterampilan pada setiap mata pelajaran. Penilaian yang digunakan bersifat
otentik, hal tersebut dikarenakan Kunandar (2014:37) mengungkapkan bahwa
penilaian otentik memperlihatkan keseimbangan antara penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik sesuai dengan jenjangnya. Kesembilan, lampiran materi yang
menyajikan materi ajar secara singkat sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai siswa. Kesepuluh, lampiran lembar kerja siswa
(LKS) yang menunjukan dengan jelas langkah saintifik (5M) dan dikemas dalam
tampilan yang menarik bagi siswa serta penuh warna. Kesebela,lampiran evaluasi
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terkait materi yang disampaikan
oleh guru. Keduabelas, lembar refleksi yang digunakan untuk membuat siswa
merefleksikan proses pembelajaran yang telah mereka lalui.
Penyusunan prangkat pembelajaran terpadu tipe networked ini sudah
menggunakan penulisan yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Selain
itu, produk ini sudah memiliki karakteristik pembelajaran terpadu tipe networked
yang menjadi ciri khas pembelajaran terpadu tipe networked yaitu potensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
terciptanya berbagai macam sumber belajar. Dari berbagai macam sumber belajar
inilah akan menunjukan keterpaduan antara siswa dengan berbagai macam sumber
belajar dalam menemukan informasi. Selain itu, kegiatan mencari informasi dari
berbagai macam sumber belajar ini, membuat kegiatan pembelajaran berpusat
pada siswa (student centered learning). Maka dari itu, produk yang dikembangkan
oleh peneliti berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang mengacu
pada kurikulum 2013 ini memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran
terpadu tipe networked yang mengacu pada kurikulum 2013, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Peneliti mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa dari keempat validator
yang terdiri dari dua orang ahli pembelajaran terpadu jumlah skor yang
didapatkan oleh produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah 7,42
dengan rata-rata 3,71. Maka, produk perangkat pembelajaran terpadu tipe
networked yang dikembangkan peneliti memiliki kategori baik.
2. Validasi guru melalui uji coba terbatas, peneliti mendapatkan sebuah
kesimpulan bahwa jumlah skor yang didapatkan oleh produk yang
dikembangkan oleh peneliti adalah 9,56 dengan rata-rata 4,78. Maka,
produk perangkat pembelajaran terpadu tipe networked yang dikembangkan
peneliti memiliki kategori sangat baik
B. Keterbatasan Penelitian
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti memiliki keterbatasan
penelitian, diantaranya,
1. Validasi instrument hanya dilakukan oleh dosen pembimbing saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Dihilangkanya tahap menganalisis minat siswa yang menjadi misi belajar
dalam salah satu karakteristik pembelajaran terpadu tipe networked.
Sehingga peneliti menggunakan tema dan sub tema yang telah disediakan
dalam Buku Guru dan Buku Siswa.
C. Saran
Peneliti memberikan saran bagi penelitian pengembangan selanjutnya,
terutama pengemabangan perangkat pembeljaran terpadu tipe networked.
1. Sebaiknya validasi instrument dilakukan dengan melibatkan berbagai
macam pihak agar lebih akurat.
2. Sebaiknya pengembangan produk dimulai dengan melakukan analisis
terhadap minat siswa yang menjadi misi belajar dalam salah satu
karakteristik pembelajaran terpadu tipe networked agar peroduk yang
dikembangkan bisa lebih inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, dkk (2013). Siap menyongsong kurikulum 2013. Yogyakara: Gava
Media
Daryanto, D (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Yogyakarta: Gava
Media
Dick, W, Care, L. dan Carey, J. O (2009). The systematic Design of Intruction.
New Jersey: Pearson
Dimiyati dan Mudjiono (2009). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Fadlillah, M. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-ruzz media.
Fogarty, R. (2009). How to integrate curricula. California: Thousand Oaks.
Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
John. Yvonne J (2015). A “new” thematic, integrated curriculum for primary
school of trinidad and tob ago: a paradigm shift. International Journal of
Hingher Education. Volume (4). 172-187.
Kunandar. (2014). Penilaian autentik: penilaian hasil belajar peserta didik
berdasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo
Kesuma, Dharman, Triatna dan Johar Permana (2011). Pendidikan karakter
kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Kusaeri (2014). Acuan dna Teknik penilaian proses dan hasil belajar dalam
kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Kusumaningrum, S (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran PBL untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains dan Kreativitas Siswa Kelas X. Tesis. Pascasarja
UNY
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran tematik: teori, praktik dan penilaian.
Bandung: Alfabeta.
Kuswana, W. S (2011). Taksonomi berfikir. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Larasati, T.A. dkk (2014). Kajian awal implementasi pendidikan karakter
berbasis budaya pada tingkat sekolah dasar di daerah istimewa Yogyakarta.
Yoggyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPN) Yogyakarta
Majid, A (2008). Perencanaan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Majid, A dan Caerul Rochman (2014) Pendekatan Ilmiah dalam. Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Majid, A (2014). Pembelajaran tematik terpadu, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Majid, R ( 2014). Pendekatan ilmiah dalam implementasi kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Mulyasa, H (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013, Bandung :
PT Remaja Rosdakarya
Muthe, B (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pelajaran
pada Kurikulum 2013
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2013 tentang Penilaian Hasil Belajar
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Prastowo(2015). Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) tematik
terpadu implementasi kurikulum 2013 untuk sd/ mi. Jakarta: Prenadamedia
Group
Riduwan (2010). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung:
Alfabeta
Sanjaya, W (2009). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Setyosari, P (2013). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Grup.
Sugiyono (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r & d. Bandung:
CV Alfabeta
Sugiyono (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2015). Metode penelitian pendidikan(pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sukardjo (2008). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Sumanto (2014). Teori dan aplikasi metode penelitian. Yogyakarta: CPAS
(Center of Academic Publishing Service)
Sundayana, R (2014). Media dan alat peraga dalam pembelajaran
matematika.Bandung: Alfabeta
Tegeh, I.M., Jampel, I.N., dan Pudjawan, K. (2014). Model penelitian
pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim Pengembang PGSD (2001). Pembelajaran terpadu d-ii pgsd dan s-2
pendidikan dasar. Bandung: CV Maulana
Trianto (2007). Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
Trianto (2010). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi
Pustakakarya.
Triyanto (2011). Desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini
tk/ra dan anak usia kelas awal sd/ mi, Jakarta : Kencana
Tryanasari, D, dkk (-). Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu berbasis
kearifan lokal untuk kelas 3 sekolah dasar di kabupaten madiun,
http://id.portalgaruda.org/, 132-172
Tung, K.Y. (2017). Desain intruksional perbandingan model dan
implementasinya. Yogyakarta: Andi Offset
Zubaedi (2011). Desain pendidikan karakter: konsepsi dan aplikasinya dalam
lembaga pendidikan edisi pertama. Jakarta: Kencana
Yani, A. (2014). Mindset kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 1
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 2
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
1. Hasil wawancara kelas IV SDN Terbansari
No Pertanyaan Jawaban
1. Sejak kapan menerapkan
Kurikulum 2013? Sejak tahun ajaran 2016/2017
2.
Apakah bapak/ibu sudah tahu
bahwa Kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran
terpadu?
Ya tahu, kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran tematik
3.
Apakah bapak/ibu pernah
mengikuti pelatihan Kurikulum
2013?
Pernah pada tahun 2016
4.
Ada 10 jenis pembelajaran
terpadu, apakah bapak/ibu
mengenal dan menguasai 10
model itu?
Sudah mengenal 10 model itu, dulu
pernah mempelajarinya tetapi belum
bisa menguasai dan menerapkannya.
5.
Apakah ada kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran
terpadu?
Tidak mengalami kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran tematik.
6.
Apakah ada kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran
terpadu?
Dalam pelaksanaan guru masih
mengalami kesulitan untuk
menumbuhkan keaktifan siswa, terlebih
pada proses menemukan konsep.
7.
Apakah bapak/ibu
membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran
terpadu?
Membutuhkan, untuk wawasan dari
generasi yang lebih baru sehingga
menumbuhkan kreatifitas baru untuk
guru.
LAMPIRAN 3
Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2. Hasil wawancara SDN Nogopuro
No. Daftar Pertanyaan
Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1 Sejak kapan menerapkan
Kurikulum 2013?
SDN Nogopuro menerapkan kurikulum
2013 sejak pertama kali diberlakukan. Tapi
untuk kelas IV kurikulum ii baru diterapkan
tahun 2014
2
Apakah bapak/ibu sudah tahu
bahwa Kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran
terpadu?
Sudah tahu, karna sudah diberi pelatihan.
3
Apakah bapak/ibu pernah
mengikuti pelatihan
Kurikulum 2013?
Tentu saja sudah pernah, bahkan salah satu
guru di SD ini juga menjadi narasumber
dalam pelatihan bagi beberapa SD yang
akan menerapkan kurikulum 2013
4
Ada 10 jenis pembelajaran
terpadu, apakah bapak/ibu
mengenal dan menguasai 10
model itu?
Sangat tau, seperti model terhubung, jaring
laba-laba, integrasi, nested, fragmen,
terbagi, pasang bareng, terurut, immersed
dan networked.
5
Apakah ada kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran
terpadu?
Tentu saja ada, kesulitan itu pada bagian
memadukan tema dengan kondisi
lingkungan siswa yang ada saat itu,
merumuskan keterpaduan antar maple, dan
menjabarkan KI, KD serta mencantumkan
kata kerja operasional yang tepat.
Masih ada lagi beberapa kesulitan seperti
diantaranya, dalam penilaian yang harus
menyesaikan dengan KD KD nya,
memadukan materi sesuai tema karna bahan
ajar yang disediakan dibuku masih bersifat
nasionaldan tidka sesuai dengan apa yang
ada di lingkungan siswa. Selain itu
keterbatasan kemampuan dalam
mengajarkan materi juga.
6
Apakah bapak/ibu
membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran
Kalau soal contoh, tentu saja itu juga
diperlukan. Karna akan menjadi referensi
dalam menyusun RPP yang lebih inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
terpadu?
7
Salah satu jenis tipe
pembelajaran terpadu adalah
tipe networked yang
menggunakan jaringan
pembelajaran antara siswa
dengan orang yang dianggap
ahli dalam suatu bidang,
apakah bapak/ibu memahami
pembelajaran terpadu tipe
networked?
Pernah mendengar, tapi belum memahami
betul. Hanya mendengar sekilas saja.selain
itu belum pernah diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Hasil wawancara SDN Dayuharjo
No Pertanyaan Hasil wawancara
1 Sejak kapan menerapkan
kurikulum 2013? Sejak tahun 2016-2017 pada semester 1
2
Apakah ibu sudah tahu
bahwa kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran
terpadu?
Guru sudah tahu. Dalam guru menyampaikan
suatu pembelajaran guru tidak lagi memulai
dengan “hari ini kita akan belajar
matematika” tetapi langsung
mengintegrasikan suatu pembelajaran
bedasarkan tema dan subtema.
3
Apakah ibu pernah
mengikuti pelatihan
kurikulum 2013?
Pernah, KKG dalam sebulan sudah 4 sampai
5 kali mengikutinya dan yang dari dinas
hanya sekali
4
Ada 10 jenis pembelajaran
terpadu, apakah ibu
mengenal dan menguasai 10
jenis itu?
Guru belum tau dan hanya mengetahui
sekedar mengintegrasikan pembelajaran.
5
Apakah ada kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran
terpadu? Jika ada apa
kesulitannya? Jika tidak ada
mengapa?
Kalo merencanakan pembelajaran terpadu
guru tersebut tidak kesulitan karena ada buku
guru yang jadi patokan dan panutan dalam
setiap merencanakan pembelajaran.
6
Apakah ada kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran
terpadu?
Ada, pada saat semisal mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan matematika itu guru merasa
kesulitan, dan semisal masih ada siswa yang
belum mengerti dan paham dalam salah satu
materi dari mata pelajaran matematika, maka
guru tersebut kembali menggunakan
kurikulum KTSP.
7 Apakah ibu membutuhkan Ya butuh, karena guru sebagai guru hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
contoh perangkat
pembelajaran terpadu?
melihat dari panduan buku pegangan guru
dan guru masih belum mengerti betul dengan
pembelajaran terpadu. Sehingga guru
memerlukan banyak contoh-contoh yang
mudah guru pahami dan bisa guru terapkan
dengan mudah dan lebih kreatif lagi sehingga
tidak lagi terpatok pada buku pegangan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No Komponen
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu).
2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD.
3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi
yang diukur.
4 Kesesuaian dengan aspek (pengetahuan, dan keterampilan).
5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan
indikator.
7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran.
8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.
9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku.
10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran.
11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik.
12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu.
13 Sumber belajar sesuai dan mutakhir.
14 Sumber belajar yang digunakan beragam.
15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku.
16 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan
pembelajaran.
17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan
LAMPIRAN 4
Indikator Instrumen Validasi Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
pendekatan scientific.
18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik.
19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan
pembelajaran.
20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific.
21 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi, motivasi,
orientasi).
22
Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan).
23 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan, posttest,
refleksi, tindak lanjut).
24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis.
25
Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran.
26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik
sehingga perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai.
27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan
siswa.
28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu
proporsional.
30 Kesesuaian jaringan indikator dengan pembelajaran terpadu tipe
networked
31 Potensial terciptanya sumber belajar antara banyak pohak yang
membentuk sebuah jaringan.
32 Potensial menimbulkan minat siswa dalam mencari informasi
33 Potensial menjadikan siswa aktif dalam mencari informasi
34 Potensial menuntun siswa untuk mampu menyimpulkan informasi
yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
35 Potensial terciptanya sumber belajar antara banyak pohak yang
membentuk sebuah jaringan.
36
Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam
teknik penilaian) meliputi (untuk PPKn sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan sedangkan mata pelajaran lain
meliputi pengetahuan dan keterampilan).
37 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator
yang akan dicapai.
38 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
39 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian.
40 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian.
41 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar,
dan refleksi).
42 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami
siswa.
43 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan
mudah dipahami siswa.
44 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut.
45 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya
indikator /tujuan pembelajaran.
46 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe Networked.
47 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan
scientific.
48 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
49 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi.
50 Tampilan LKS indah dan menarik.
51 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Komponen
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu).
2 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD.
3 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi
yang diukur.
4 Kesesuaian dengan aspek (pengetahuan, dan keterampilan).
5 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
6 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator.
7 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran.
8 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.
9 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku.
10 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran.
11 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik
peserta didik.
12 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu.
13 Sumber belajar sesuai dan mutakhir.
14 Sumber belajar yang digunakan beragam.
15 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku.
16 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
17 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan
scientific.
Indikator Instrumen Uji coba Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
18 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik.
19 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
20 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific.
21 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi, motivasi,
orientasi).
22 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan).
23 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan, posttest,
refleksi, tindak lanjut).
24 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis.
25 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran.
26 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga
perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai.
27 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa.
28 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
29 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional.
30 Karakteristik kesesuaian jaringan indikator dengan pembelajaran terpadu
tipe networked nampak jelas dalam proses pembelajaran
31 Karakteristik terciptanya sumber belajar antar banyak pihak yang
membentuk sebuah jaringan pembelajaran terpadu tipe networked
nampak jelas dalam proses pembelajaran
32 Karakteristik menimbulkan minat siswa dalam mencari informasi
pembelajaran terpadu tipe networked nampak jelas dalam proses
pembelajaran
33 Karakteristik menjadikan siswa aktif dalam mencari informasi
pembelajaran terpadu tipe networked nampak jelas dalam proses
pembelajaran
34 Karakteristik menjadikan siswa mampu menyimpulkan informasi yang
mereka peroleh pembelajaran terpadu tipe networked nampak jelas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
proses pembelajaran
35 RPP pembelajaran terpadu tipe networked memiliki sifat praktis dan
fungsional
36 RPP pembelajaran terpadu tipe networked mampu memberdayakan siswa
37 RPP pembelajaran terpadu tipe networked menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan)
38 RPP Pembelajaran terpadu mampu mengembangkan keutuhan
perkembangan pribadi siswa
39 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (untuk PPKn sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan sedangkan mata pelajaran lain meliputi
pengetahuan dan keterampilan).
40 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator
yang akan dicapai.
41 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
42 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian.
43 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian.
44 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan
refleksi).
45 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa.
46 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan
mudah dipahami siswa.
47 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut.
48 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator
/tujuan pembelajaran.
49 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe Networked.
50 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific.
51 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa.
52 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi.
53 Tampilan LKS indah dan menarik.
54 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 5
Hasil Validasi Produk Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN 6
Hasil Validasi Produk Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN 7
Hasil Validasi Produk Guru 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 8
Hasil Validasi Produk Oleh Guru 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
s
LAMPIRAN 9
Foto Ujicoba Produk Perangkat Pembelajaran
Uji coba Produk Kelas IV A
SDN Nogoopuro
Ujicoba Produk Kelas IV B SDN
Nogoopuro
Ujicoba Produk Kelas IV B SDN
Nogoopuro
Ujicoba Produk Kelas IV B SDN
Nogoopuro
Uji coba Produk Kelas IV B SDN
Nogoopuro
Wawancara kepada guru SD
Kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
BIOGRAFI SINGKAT PENELITI
Maria Nasarani. Lahir di Kulonprogo, 5 Juli 1994.
Pendidikan Dasar peneliti tempuh di SDK Bonoharjo tamat
pada tahun 2007. Pendidikan Menengah Pertama peneliti
tempuh di SMPN 2 Pengasih, tamat 2010. Pendidikan
terakhir peneliti tempuh di SMAN 2 Pengasih, dengan tamat
pada tahun 2013. Hingga pada saat ini peneliti sedang
menyelesaikan studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pendidikan di Perguruan Tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang
berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Networked
untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013.
Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan kebutuhan guru
dalam menghadapi kurikulum 2013 sebagai contoh dan pedoman bagi para
guru dalam menerapkan maupun mengembangkan suatu pembelajaran pada
tipe networked.
Lampiran 10
Biografi Singkat Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI