PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

17
1 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA SCHOOLOGY PADA MATA KULIAH AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN BAGI MAHASISWA PROGRAM S1 DI SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Rini Elvri Universitas Muhammadiyah Pontianak |[email protected] Abstrak Penelitian ini betujuan untuk menghasilkan pembelajaran shalat dan mengujicobakan pembelajaran shalat berbasis media schoology pada mata kuliah al-Islam Kemuhammadiyahan yang valid, dan bermanfaat sebagai pembelajaran shalat berbasis media schoology dalam mata kuliah al-Islam Kemuhammadiyahan, bagi mahasiswa keperawatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan ADDIE. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut: analisys, desain, development, implementation, dan evaluation. Tapi pada penelitian ini peneliti melakukan langkah pengembangan sampai pada tahap pengembangan saja. Validasi produk pengembangan mencakup: uji ahli materi, uji ahli bahasa, uji ahli media, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar. pembelajaran shalat berbasis media schoology ini telah di uji cobakan pada mahasiswa semester II program studi s1 STIK Muhammadiyah Pontianak tahun 2015/2016 yang berjumlah 28 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, qusioner, wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pembelajaran shalat berbasis schoology valid. Valid berdasarkan ahli validasi dan (2) teruji hasil keterpakaiannya sebagai pembelajaran shalat berbasis media schoology layak keterpakaiannya berdasarkan uji coba kelompok kecil dan kelompok besar mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak. Kata kunci: Bahan ajar shalat, Schoology, Al-Islam Kemuhammadiyahan

Transcript of PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

Page 1: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

1

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS

MEDIA SCHOOLOGY PADA MATA KULIAH AL-ISLAM

KEMUHAMMADIYAHAN BAGI MAHASISWA PROGRAM S1

DI SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH

PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Rini Elvri

Universitas Muhammadiyah Pontianak |[email protected]

Abstrak

Penelitian ini betujuan untuk menghasilkan pembelajaran shalat dan

mengujicobakan pembelajaran shalat berbasis media schoology pada mata kuliah

al-Islam Kemuhammadiyahan yang valid, dan bermanfaat sebagai pembelajaran

shalat berbasis media schoology dalam mata kuliah al-Islam

Kemuhammadiyahan, bagi mahasiswa keperawatan. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode pengembangan ADDIE. Langkah-langkah

pengembangannya adalah sebagai berikut: analisys, desain, development,

implementation, dan evaluation. Tapi pada penelitian ini peneliti melakukan

langkah pengembangan sampai pada tahap pengembangan saja. Validasi produk

pengembangan mencakup: uji ahli materi, uji ahli bahasa, uji ahli media, uji coba

kelompok kecil, uji coba kelompok besar. pembelajaran shalat berbasis media

schoology ini telah di uji cobakan pada mahasiswa semester II program studi s1

STIK Muhammadiyah Pontianak tahun 2015/2016 yang berjumlah 28 orang.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, qusioner,

wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)

pembelajaran shalat berbasis schoology valid. Valid berdasarkan ahli validasi dan

(2) teruji hasil keterpakaiannya sebagai pembelajaran shalat berbasis media

schoology layak keterpakaiannya berdasarkan uji coba kelompok kecil dan

kelompok besar mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak.

Kata kunci: Bahan ajar shalat, Schoology, Al-Islam Kemuhammadiyahan

Page 2: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

2

A. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat

ini tidak dapat dihindarkan lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan

global menuntut dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan

perkembangan teknologi terhadap usaha peningkatan mutu pendidikan, terutama

penyesuaian penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi dunia

pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Kecenderungan perubahan dan

inovasi dalam dunia pendidikan akan terus terjadi dan berkembang dalam

memasuki abad ke-21 sekarang ini.

Terlaksananya strategi pembelajaran yang baik, meliputi pengajaran, diskusi,

membaca, menulis, berbicara, Tanya jawab, penugasan, presentasi dan evaluasi

tergantung satu atau lebih tiga mode dasar dialog sebagai berikut (Boettcher,1999).

Dialog antara dosen dengan mahasiswa, dialog antara mahasiswa dengan sumber

belajar, dialog diantara mahasiswa.

Pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan optimal apabila ketiga aspek

tersebut diselenggarakan dengan komposisi yang serasi.

Adapun tujuan pembelajaran al-islam kemuhammadiyahan khusus materi ajar

shalat Membentuk sarjana muslim yang taat dan benar dalam beribadah, unggul

dalam bermuamalah, dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Demikian

juga Allah SWT telah berfirman dalam al-Qur’an tentang pentingnya menuntut ilmu

dan berilmu, al-Qur’an surah Muhammad ayat 19, yaitu:

Page 3: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

3

Artinya: “Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut di sembah)

selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas dosa orang-orang

mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat

tinggalmu”

KAJIAN TEORI

1. Konsep Pembelajaran

Gagne (dalam Pribadi, 2011:6) mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai

“a set of events which affect leaners in such a way that learning is facilitated”.

Pembelajaran adalah suatu rangkaian peristiwa yang mempengaruhi pebelajar

sedemikian rupa sehingga perubahan perilaku yang di sebut hasil belajar

terfasilitasi. Menurut Suparman (2012:10) bahwa pembelajaran mengandung

makna bahwa serangkaian kegiatan belajar itu di rancang lebih dahulu agar terarah

pada tercapainya perubahan perilaku yang diharapkan.

2. E-Learning, Learning Management System dan Schoology

Menurut Munir (2012: 170), “e-learning adalah program aplikasi berbasis

internet yang memuat semua informasi tentang seputar pendidikan yang jelas,

dinamis, dan akurat serta up to date memberikan kemudahan bagi para

pembelajar untuk melakukan pembelajaran secara online”. Proses belajar

mengajar yang biasanya dilakukan di kelas, dapat dilakukan melalui internet

secara jauh tanpa harus tatap muka.

Page 4: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

4

Learning management system adalah program perangkat lunak berbasis

server yang menghubungkan database yang memuat informasi mengenai

pengguna, bagian dari materi pelajaran, dan substansi materi (pina ,2010 :1)

dalam Pina, Anthoby A.2010.An Overview of learning Management Systems.

Dalam Kats, Yevin (Ed), Learning Management System Technologies and

software Solutions for Online Teaching: Tools and Applications (hlm. 1-19).

New York: IGI Global. Dengan media pendukung ini diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. kegiatan belajar mengajar online

(terhubung ke internet).

Salah satu LMS yang dirasa cocok digunakan untuk mendukung kegiatan

pembelajaran adalah schoology.

Pengertian schoology menurut Aminoto dan Pathoni (2014: 21) adalah

website yang memadukan e-learning dan jejaring sosial. Konsepnya sama seperti

edmodo, namun e-learning dengan schoology mempunyai banyak kelebihan.

Fiturnya tidak selengkap moodle, namun untuk pembelajaran elearning di

sekolah sudah sangat memadai. Fitur-fitur yang dimiliki schoology adalah

Courses, Group, Discussion, Resources, Quiz, Attendance, dan Analytics.

Schoology merupakan sistem pembelajaran (LMS) yang dirancang dengan baik

berbasis web (web-based tool).

B. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pengembangan (Development Research). Akker (1999) mendiskripsikan

penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yakni, 1) Pengembangan

prototipe produk, 2) perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan

evaluasi prototype produk tersebut.

Page 5: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

5

2. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan

mengadopsi penelitian pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, and Evaluation) yang dikemukakan oleh Walter Dick, Lou Carey,

dan James O. Carey. Model ini muncul pada tahun 1990 yang dikembangkan oleh

Reiser dan Mollenda.

Gambar 1. Penelitian Pengembangan ADDIE

3. Prosedur Penelitian Pengembangan

a. Analisis (Analysis)

b. Desain (Design)

c. Pengembangan (Development)

d. Implementasi.

e. Evaluasi (Evaluation)

• analisis kurikulum , analisis sumber belajar (ketersediaan, kesesuaian, kemudahan)

Analysis

• Merancang bahan ajar, memilih atau menentukan bahan ajar

Design

• Merancang kerangka konseptual

• Mendesain produk

• Validasi

• Revisi

Development

• Penerapan di kelas / ujicoba

Implementation

• Evaluasi formatif

• Evaluasi summatif

Evaluation

Page 6: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

6

1. Uji Coba Produk

Tahapan uji coba tersebut di mulai dari adanya produk awal, kemudian produk

awal tersebut di uji coba dengan langkah-langkah sebagai berikut:

A. Uji ahli atau validasi,

1. Analisis Konseptual

2. Revisi I

3. Uji coba kelompok kecil, atau uji coba dilakukan terhadap kelompok kecil

sebagai pengguna produk.

4. Revisi II

5. Uji coba lapangan (field testing)/kelompok besar

6. Revisi III

7. Produk akhir

B. Subyek Uji Coba

Subyek Uji coba atau sampel untuk uji coba dilihat dari jumlah dan cara

memilih sampel perlu dipaparkan secara jelas. beberpa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam memilih sampel.

a. Penentuan sampel yang digunakan sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup

dan tahapan penelitian pengembangan

b. Sampel hendaknya representative, terkait dengan jenis produk yang akan

dikembangkan, terdiri dari tenaga ahli dalam bidang studi, ahli

perancangan produk, dan sasaran pemakai produk.

c. Jumlah sampel uji coba tergantung tahapan uji coba tahap awal

(preliminary field test).

Page 7: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

7

2. Jenis Data

Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan,

efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang akan

dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang

produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

3. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

Untuk memepermudah peneliti di dalam pengumpulan data digunakan

berbagai teknik pengumpulan data aatu pengukuran yang disesuaikan dengan

karakteristik data yang akan dikumpulkan dan responden penelitian.

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

observasi, wawancara dan dokumentasi.

4. Teknik Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Gambar 2. Pengolahan data interaktif menurut Miles dan Huberman

Data Collection

Data

Reduction

Data Display

Conclutions:

Drawing/verifyi

ng

Page 8: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

8

Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase dari masing-

masing subjek adalah sebagai berikut:

Persentase = ( Jawaban × bobot tiap pilihan)

n × bobot tertinggix 100% (Tegeh dan Kirna,

2010:101)

Keterangan:

∑= Jumlah

n= Jumlah seluruh item angket.

Selanjutnya, untuk menghitung prosentase keseluruhan subjek digunakan

rumus:

Persentase= F

Nx 100% (Tegeh dan Kirna, 2010:101)

5. Pengecekkan Keabsahan Data

Ketekunan, triangulasi, pemeriksaan melalui diskusi, pengecekan melalui

diskusi,

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mendesain pembelajaran shalat berbasis schoology.

2. Mengembangkan flow chart

Page 9: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

9

Gambar 3. Flow chart pembelajaran shalat berbasis schoology

Uji Coba

1). Uji Ahli

Uji ahli mencakup validasi ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan

dosen pengampu mata kuliah.

a. Uji ahli pengampu mata kuliah

Berdasarkan hasil penilaian dosen pengampu mata kuliah al-Islam

Kemuhammadiyahan terhadap pembelajaran shalat berbasis media Schoology

Media

Schoology

Petunjuk

penggunaan

SK-KD

Indikator

ketercapaian

hasil belajar

Materi

Pokok

Pengalaman

belajar

Evaluasi

Page 10: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

10

sebagaimana yang dicantumkan pada tabel diatas, maka dapat dihitung

persentase tingkat pencapaian pembelajaran shalat berbasis media Schoology

sebagai berikut:

Persentase = ( Jawaban × bobot tiap pilihan)

n × bobot tertinggix 100%

Persentase = 136 𝑥 1

29 𝑥 5x 100%

Persentase = 136

145x 100%

Persentase = 0,937 x 100 %

Persentase = 93,7 %

Karena bobot setiap pilihan adalah 1, maka persentasenya adalah 93,7 %.

Setelah dikonversi skala 5, persentase tingkat pencapaian 93,7 % berada pada

kualifikasi sangat baik sehingga pembelajaran shalat berbasis media Schoology

beserta bacaannya tidak perlu revisi.

b. Uji ahli materi

Berdasarkan hasil penilaian ahli materi terhadap pembelajaran shalat

berbasis medis Schoology sebagaimana yang dicantumkan pada tabel diatas,

maka dapat dihitung persentase tingkat pencapaian bahan ajar berbasis media

Schoology sebagai berikut:

Persentase = ( Jawaban × bobot tiap pilihan)

n × bobot tertinggix 100%

Persentase = 133 𝑥 1

29 𝑥 5x 100%

Persentase = 133

145x 100%

Persentase = 91,7%

Karena bobot setiap pilihan adalah 1, maka persentasenya adalah 91,7

%. Setelah dikonversi skala 5, persentase tingkat pencapaian 91,7 % berada

pada kualifikasi sangat baik sehingga bahan ajar berbasis media Schoology

beserta bacaannya tidak perlu revisi.

Page 11: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

11

c. Uji ahli Media

Berdasarkan hasil penilaian ahli media terhadap bahan ajar berbasis media

Schoology sebagaimana yang dicantumkan pada tabel diatas, maka dapat

dihitung persentase tingkat pencapaian bahan ajar berbasis media Schoology

sebagai berikut:

Persentase = ( Jawaban × bobot tiap pilihan)

n × bobot tertinggix 100%

Persentase = 96 𝑥 1

23 𝑥 5x 100%

Persentase = 96

115x 100%

Persentase = 0,834 x 100 %

Persentase = 83,4%

Karena bobot setiap pilihan adalah 1, maka persentasenya adalah 83,4 %.

Setelah dikonversi skala 5, persentase tingkat pencapaian 83,47 % berada

pada kualifikasi baik sehingga pembelajaran shalat berbasis media Schoology

beserta bacaannya tidak perlu revisi.

d. Uji Ahli bahasa

Berdasarkan hasil penilaian ahli bahasa terhadap pembelajaran shalat berbasis

media Schoology sebagaimana yang dicantumkan pada tabel diatas, maka dapat

dihitung persentase tingkat pencapaian pembelajaran berbasis media Schoology

sebagai berikut:

Persentase = ( Jawaban × bobot tiap pilihan)

n × bobot tertinggix 100%

Persentase = 19 𝑥 1

5 𝑥 5x 100%

Page 12: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

12

Persentase = 19

25x 100%

Persentase = 0,76 x 100 %

Persentase = 76 %

Karena bobot setiap pilihan adalah 1, maka persentasenya adalah 76 %. Setelah

dikonversi skala 5, persentase tingkat pencapaian 76 % berada pada kualifikasi

baik sehingga bahan ajar berbasis media Schoology beserta bacaannya tidak

perlu revisi.

Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sehingga pengguna

produk. Kelompok kecil ini berjumlah 3 orang. Uji coba ini dilakukan dengan

meminta mahasiswa-mahasiswa tersebut membuka aplikasi schoology dan

mempelajari materi yang ada didalam schoology yang sudah divalidasi oleh ahli

materi, media, dosen pengampu dan uji coba perorangan, serta diperbaiki lagi

(prototype 1).

Revisi II

Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

masih ada pada schoology tersebut. Berikut perubahan sebelum dan sesudah

revisi yang berdasarkan hasil saran-saran dari small group.

Hasil revisi Prototype berikut ini dianggaap baaik karena sudah memenuhi

kriteria valid dan praktis yang siap diujicobakan.

Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir

Setelah diperoleh pembelajaran shalat berbasis schoology yang valid, praktis,

kemudian dilakukan uji lapangan (field test) pada subjek penelitian yang telah

ditentukan, yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Keperawatan Muhammadiyah

semester 2

Page 13: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

13

Revisi III

Berdasarkan hasil penilaian uji coba kelompok besar, maka pada dasarnya

pembelajaran shalat erbasis Schoology tidak perlu direvisi atau perbaikan-

perbaikan. Pada uji coba kelompok besar tidak ada saran atau masukan yang

diberikan.

Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi evaluation) yang meliputi tes

formatif. Berikut hasil-hasil rekapitulasi angket tentang aktivitas belajar

menggunakan bahan ajar berbasis media schoology. Dengan menggunakan

rumus Presentase ketuntasan (p).

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil paparan data dan pembahasan sebelumnya, secara umum dapat

disimpulkan bahwa:

1. Prosedur pengembangan pembelajaran shalat berbasis schoology pada mata

kuliah al-Islam Kemuhammadiyahan mengacu pada model ADDIE yang

dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda dengan langkah-langkah sebagai

berikut : (1) Analysis (Analisis), pada tahap ini yang dilakukan ada dua hal

pertama analisis kinerja, mengidentifikasi masalah dengan mencari kekurangan

pada metode pembelajaran di sekolah Tinggi Ilmu Keperwatan Muhammadiyah

Pontianak kedua, analisis kebutuhan pembelajaran shalat (2) Design (rancangan)

tahap desain merumuskan tujuan pembelajaran dan menyusun tes, kemudian

menentukan dan memilih pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, (3)

Development (pengembangan) pada tahap ini peneliti melakukan peta program,

mengumpulkan materi yang relevan dengan tujuan pembeljaran, menyusun

petunjuk penggunaan untuk mahasiswa dan dosen, selanjutnya menyusun

Page 14: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

14

instrumenpengumpulan data yang akan dikembangkan bertujuan untuk

mengumpulkan data disaat tahap uji validasidan uji coba lapangan , mengecek

kelayakan produk berupa bahan ajar shalat berbasis media schoology validasi

produk mencakup: uji ahli materi, media bahasa dan dosen pengampu mata

kuliah dan ujicoba kelompok kecil dan besar yang terakhir adlah hasil produk ,

penelitian yang mengacu pada model ADDIE ini cukup sampai pada tahap

pengembangan, sementara tahap implementasi dan evaluasi belum peneliti

lakukan.

2. Berdasarkan analisis keterpakaian produk pembelajaran shalat berbasis

media schoology dalam mata kuliah al-Islam Kemuhammadiyahan di Sekolah

Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak. Maka hasil yang diperoleh

adalah 91,7% yang tergolong sangat baik, dari sudut pandang ahli materi. Media

pembelajaran yang dikembangkan sudah sesuai dengan kurikulum dan tujuan

pembelajaran dan tidak perlu revisi. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh

ahli media dengan menggunakan instrument angket, dengan kriteria penilaian

empat aspek yaitu: tampilan, tipografi, pemograman dan kelengkapan media,

hasil yang diperoleh adalah 83,47% yang tergolong baik. Sesuai dengan syarat

keterpakaian media dari sudut pandang ahli media, media schoology memenuhi

kriteria keterpakaian yaitu media yang memiliki tampilan baik pada layar dan

system navigasi yang jelas dan lengkap. Berdasarkan analisis dari ahli bahasa

dengan menggunakan instrument angket dengan kriteria yaitu: kesesuaian

bahasa, kelugasan bahasa, kemampuan membangkitkan keingin tahuan

mahasiswa. Hasil yang dieproleh 76% tergolong baik. Berdasarkan validasi

dosen pengampu mata kuliah al-Islam Kemuhammadiyahan dengan

menggunakan instrument angket, dengan 4 kriteria penilaian, dengan hasil yang

diperoleh 93,7%, yang tergolong sangat baik. Hasil uji coba kelompok kecil

menyatakan bahwa pembelajaran berbasis schoology sudah cukup baik dan

Page 15: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

15

praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran dilihat dari hasil angket

mahasiswa skor rata-rata yang diperoleh 5,14 menunjukkan mahasiswa tergolong

sangat aktif. Hasil dari uji coba kelompok besar hampir semua mahasiswa tidak

mangalami masalah, mereka malah semakin senang mengunjungi schoology

terlihat dari kehadirannya. Hasil angket yang diberikan kepada mahasiswa,

mereka merasakan bahwa bahan ajar berbasis scchoology sangat bermanfaat

untuk pembelajaran. Hasil evaluasi dengan skor 3,57 menunjukkan

kebermanfaatan dan keterpakaian pembelajaran shalat berbasis media schoology

secara menyeluruh tergolong baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aminoto, Tugiyo dan Pathoni, Hairul. 2014. Penerapan Media E-Learning Berbasis

Schoology untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil BelajarMateri Usaha

dan Energi di Kelas XI SMA N 10 Kota Jambi. Jurnal Pendidikan Fisika.

Jambi: Universitas Jambi.

Arifin M. 1994. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta; Bumi Aksara. hlm. 14

Asep Herry Hernawan, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Sumber:

www.academia.edu/diunduh pada tanggal 2/11/2016

Association for Educational Communications and Technology. 1986. Definisi

Teknologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.

Fakultas Sains dan Teknologi, Modul Pelatihan Pemanfaatan e-learning schoology.

Universitas Darussalam Gontor.

Hendrastomo, Grendi. 2007. Pengembangan E-Learning sebagai Alternatif Model

Pembelajaran. (Online). (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/

Page 16: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

16

Grendi%20Hendrastomo,%20MM,%20MA./artikel%20e-learning%

20for%20journal%20ok.pdf), diunduh pada tanggal 25 agustus 2016

Hefni Harjani. 2008. The 7 Islamic Daily Habits. Jakarta: Pustaka IKADI.

I Made Tegeh, I Made Kirna. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian

Pendidikan Dengan ADDIE Model”: e-journal.undiksha.ac.id. Vol.11(1)

Kade Ferry Apriyana dan Nyoman Wirya 2015.Pengembangan Portal E-Learning

Berbasis Schoology Pada Mata Pelajaran Ips Kelas VIII Di SMP Negeri 1

Desak Putu Parmiti, Banjarangkan. Tesis.

Kemdiknas. 2008. Sosialisasi KTSP: Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Kemdiknas

RI.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata.

Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah. 2013. Pedoman pendidikan Tinggi AIK,

al-Islam Kemuhammadiyahan, Yogyakarta: Majelis Pendiddikan Tinggi PP

Muhamamadiyah.

Maryani, Sri. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Mata

Kuliah Komputerisasi Akuntansi (Studi Kasus: Myob Accounting 17 Pada

Modul Banking). (Online), (http://www.gunadarma.ac.id/

library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_21205188.pdf), diunduh

pada tanggal 10 september 2016

Mujib Abdul dan Mudzakkir Jusuf. 2006. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana

Prenada Media,

Mulyatiningsih, 2015. Pengembangan Model Pembelajaran. Sumber: staff.uny.ac.id

/diunduh pada tanggal 23/11/206

Page 17: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SHALAT BERBASIS MEDIA …

17

Mukhlishin Hamdil. 2013: Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Untuk

Menghasilkan Perolehan Belajar Konsep Kimia. Tesis.

Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medik

Nelly Safitri, Rahmat Murbojono, Syamurizal. (Tekno-Pedagogi Vol. 5 No. 1 Maret

2015: 64-81 ISSN 2088-205X)

Nana. 2009 Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensindo