DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

17
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI : 861 DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO TENTANG PEREMAJAAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI PERA NURFATHIYAH, dan IDRIS SARDI Dosen Tetap Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Tujuan Penelitian (1) Menghasilkan desain media penyuluhan berbasis video, (2) Menghasilkan media penyuluhan berbasis video sebagai media penyuluhan pertanian yang handal dalam membantu kerja penyuluh pertanian lapangan pada kegiatan penyuluhan khususnya materi peremajaan kelapa sawit, (3) Membantu pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya sosialisasi program peremajaan kelapa sawit dengan menggunakan media penyuluhan berbasis video. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sungai bahar Kabupaten Muaro Jambi.Pemilihan daerah penelitian diambil secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Sungai Bahar merupakan salah satu kecamatan yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data dianalisis dengan menggunakan desain media ini adalah teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan Desain media penyuluhan berbasis video tentang peremajaan kelapa sawit di kecamatan Sungai Bahar kabupaten Muaro Jambi menggunakan gabungan teks (huruf), gambar, suara, grafik, warna dan animasi yang merupakan kelebihan yang dimiliki video dibandingkan media lainnya. Keywords: media video, penyuluhan, peremajaan kelapa sawit, dan triangulasi.

Transcript of DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

Page 1: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

861

DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO

TENTANG PEREMAJAAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN

SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

PERA NURFATHIYAH, dan IDRIS SARDI

Dosen Tetap Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Jambi

Abstrak

Tujuan Penelitian (1) Menghasilkan desain media penyuluhan berbasis video, (2)

Menghasilkan media penyuluhan berbasis video sebagai media penyuluhan pertanian

yang handal dalam membantu kerja penyuluh pertanian lapangan pada kegiatan

penyuluhan khususnya materi peremajaan kelapa sawit, (3) Membantu pemerintah pusat

dan pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya sosialisasi program peremajaan kelapa sawit

dengan menggunakan media penyuluhan berbasis video. Penelitian ini dilaksanakan di

Kecamatan Sungai bahar Kabupaten Muaro Jambi.Pemilihan daerah penelitian diambil

secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Sungai Bahar

merupakan salah satu kecamatan yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian

sebagai petani kelapa sawit. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data skunder. Data dianalisis dengan menggunakan desain media ini adalah

teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan Desain media penyuluhan berbasis

video tentang peremajaan kelapa sawit di kecamatan Sungai Bahar kabupaten Muaro

Jambi menggunakan gabungan teks (huruf), gambar, suara, grafik, warna dan animasi

yang merupakan kelebihan yang dimiliki video dibandingkan media lainnya.

Keywords: media video, penyuluhan, peremajaan kelapa sawit, dan triangulasi.

Page 2: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

861

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara berkembang dimana sektor pertanian merupakan

sumber mata pencaharian bagi mayoritas penduduk Indonesia yang sebagian besar

bermata pencarian di sektor pertanian.Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor

strategis yang mampu menjadi sektor andalan yaitu peningkatan pendapatan di suatu

daerah. Sektor perkebunan harus tumbuh menjadi sektor yang maju, efisien dan tangguh

dalam era industrialisasi saat ini.

Kelapa sawit merupakan komoditi unggulan dari sektor perkebunan. Luas dan

produksi kelapa sawit di Indonesia meningkat setiap tahunnya.Pada Tahun 2015, luas

areal kelapa sawit di Indonesia mencapai11.444.808 ha dan produksi kelapa sawit

mencapai 30.948.931 ton per tahun yang terdiri dari perkebunan milik rakyat, perkebunan

negara dan perkebunan swasta (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015).

Tanaman kelapa sawit mempengaruhi perekonomian Provinsi Jambi, karena ada

sebanyak 886.305 KK di Provinsi Jambi yang berkaitan dengan mata pencaharian sebagai

petani kelapa sawit (Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2014). Kabupaten penghasil

kelapa sawit di Provinsi Jambi ada 9 kabupaten yaitu Kabupaten Batanghari, Kabupaten

Muaro Jambi, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten

Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan

Kabupaten kerinci.

Perkebunan kelapa sawit masih menjadi komoditi unggulan bagi masyarakat

Provinsi Jambi. Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Jambi yang mayoritas mata pencaharian petani adalah berusahatani tanaman kelapa sawit.

Data mengenai luas areal, produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit yang ada di

Provinsi Jambi menurut kabupaten Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi

Jambi Menurut Kabupaten di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2015

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2016

Keterangan :

TBM = Tanaman Belum Menghasilkan

TM = Tanaman Menghasilkan

TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan

Kabupaten Luas Areal/Area (Ha) Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Kg/Ha) TBM TM TTM Jumlah

Batanghari 8.068 31.947 1.765 41.780 115.953 3.630

Muaro Jambi 13.025 72.482 12.044 97.552 187.643 2.589

Bungo 21.470 31.594 109 53.173 102.113 3.232

Tebo 9.577 27.191 24 36.792 78.076 2.871

Merangin 13.340 44.723 1 58.064 172.609 3.860

Sarolangun 6.326 24.455 330 31.111 54.102 2.212

Tanjab Barat 14.757 69.329 1 84.087 221.451 3.194

Tanjab Timur 10.760 22.617 4 33.381 45.841 2.027

Kerinci 80 9 5 94 12 1.333

Total 97.404 324.347 14.283 436.034 977.799 3.015

Page 3: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

862

Tabel 2 menunjukkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi merupakankabupaten yang

memiliki komoditi kelapa sawit terluas di Provinsi Jambi.Produktivitas usahatani kelapa

sawit di Kabupaten Muaro Jambi lebih rendah dibandingkan Kabupaten Tanjung Jabung

Barat walaupun luas lahan di Kabupaten Muaro Jambi menduduki peringkat pertama. Hal

tersebut dikarenakan penggunaan input atau faktor produksi yang digunakan oleh petani

belum optimal seperti pada sistem pemeliharaan yang kurang baik, masih banyaknya

petani yang menggunakan bibit tidak unggul dan kurangnya informasi tentang

membudidayakan tanaman kelapa sawit.

Sebagai salah satu daerah produsen kelapa sawit di Provinsi Jambi, kelapa sawit

terus-menerus diusahakan oleh para petani kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi.

Lebih jelasnya luas lahan, produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit ini disetiap

kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Luas, Jumlah Produksi dan Produktivitas Perkebunan Kelapa SawitProvinsi

Jambi Menurut Kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2016

Tabel 3 menunjukkan bahwa ada 8 kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi sebagai

penghasil kelapa sawit. Salah satunya adalah Kecamatan Sungai Bahar yang merupakan

penghasil kelapa sawit dengan luas lahan terbesar diantara luas lahan kecamatan lain yang

ada di Kabupaten Muaro Jambi yaitu sebesar 436.034 Ha memiliki komposisi TBM

seluas 934 Ha, TM seluas 19.433 Ha dan TTM seluas 11.930 Ha. Dengan masih

banyaknya TTM dan TBM menyebabkan Kecamatan Sungai Bahar hanya mampu

menghasilkan produktivitas sebesar 2.389 kg/Ha/Tahun (Dinas Perkebunan Provinsi

Jambi, 2015).

Penyuluh pertanian di Kecamatan Sungai bahar berupaya melakukan penyuluhan untuk mensosialisasikan program peremajaan kelapa sawit, namun karena keterbatasan

waktu, tenaga dan biaya, penyuluhan peremajaan kelapa sawit belum seluruhnya

dilaksanakan oleh petani. Untuk itu diperlukan media penyuluhan yang mampu

membantu penyuluh pertanian agar dapat bekerja secara optimal.

Media penyuluhan berbasis media video dapat digunakan untuk menjembatani

informasi dan pengetahuan yang tersebar antara PPL dengan petani. Media video mampu

mengatasi permasalahan keterbatasan akses sinyal ketika media penyuluhan berbasis

website tidak dapat digunakan, keterbatasan jangkauan penyuluhan dan keterbatasan

Kecamatan Luas Areal/Area (Ha) Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Kg/Ha) TBM TM TTM Jumlah

Jambi Luar

Kota

538 4.330 - 4.868 16.350 3.776

Sekernan 3.763 13.780 49 17.592 37.123 2.694

Kumpe Ilir 451 11.891 22 12.364 24.519 2.062

Muaro Sebo 4.635 6.405 - 11.040 15.855 2.475

Mestong 297 3.109 - 3.406 6.584 2.118

Kumpe Ulu 1.986 12.433 - 14.898 39.063 3.025

Sungai Bahar 934 19.433 11.930 32.297 46.433 2.389

Sungai Gelam 422 622 43 1.087 1.716 2.759

Total 13.026 72.482 12.044 97.552 187.643 2.589

Page 4: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

863

waktu pelaksanaan penyuluhan. Selain itu media cetak dan media video dapat membantu

penyuluh pertanian dalam mendapatkan informasi dengan jangkauan yang sangat luas

sehingga akses data dan informasi tidak terbatas oleh waktu, tempat dan wilayah.

Kelebihan media elektronik yaitu video tergolong cepat dalam menyebarkan informasi,

memiliki audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita dan

menjangkau masyarakat yang luas. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan

tersebut diatas maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk membuat desain media

penyuluhan berbasis media video di kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi.

Saat ini belum ada desain media berbasis video yang dirancang khusus untuk

kegiatan penyuluh pertanian di kecamatan Sungai Bahar tentang peremajaan kelapa sawit

belum tersedia padahal media ini sangat membantu mempercepat program pemerintah

yaitu program peremajaan sawit. Program peremajaan kelapa sawit merupakan salah satu

alternatif untuk mengatasi rendahnya produktivitas sawit di Kecamatan sungai bahar.

Upaya mempercepat sosialisasi program ini adalah dengan menggunakan media

penyuluhan yang dapat menjangkau semua petani yaitu media penyuluhan berbasis video.

Media informasi berbasis video saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup

pesat. Hal ini disebabkan karena kemampuan media videodalam proses penyebaran

informasi yang cepat dengan jangkauan yang luas dan mudah dibawa sehingga penyuluh

pertanian siap menyampaikan informasi kepada petani kapan dan dimanapun berada.

Peran penyuluh pertanian sangat diperlukan dalam pembangunan pertanian saat

ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani

sehingga dengan adanya penyuluh masalah yang dihadapi oleh petani dan upaya

pemecahannya dapat diselesaikan.Selain itu penyuluh pertanian berfungsi sebagai

perantara dalam proses penyebaran informasi, proses penerangan, proses perubahan

perilaku dan proses pendidikan. Permasalahan yang ada dilapangan adalah jumlah

penyuluh pertanian tidak seimbang dengan luas wilayah binaannya sehingga penyuluh

mengalami kendala waktu untuk melakukan penyuluhan dengan luasnya wilayah binaan

yang harus dikunjunginya. Tujuan Penelitian (1) Menghasilkan desain media

penyuluhan berbasis video, (2) Menghasilkan media penyuluhan berbasis video sebagai

media penyuluhan pertanian yang handal dalam membantu kerja penyuluh pertanian

lapangan pada kegiatan penyuluhan khususnya materi peremajaan kelapa sawit, (3)

Membantu pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya sosialisasi

program peremajaan kelapa sawit dengan menggunakan media penyuluhan berbasis

video.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sungai bahar Kabupaten Muaro

Jambi.Pemilihan daerah penelitian diambil secara sengaja (purposive) dengan

pertimbangan bahwa di Kecamatan Sungai Bahar merupakan salah satu kecamatan yang

sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit.Penelitian

ini bertujuan untuk mengembangkan desain media penyuluhan bagi penyuluh pertanian

lapang (PPL) dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan penyuluhan tentang

informasi peremajaan sawit. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Identitas PPL dan petani kelapa sawityang meliputi : nama, umur, alamat,

pendidikan terakhir, status kepegawaian, jabatan dan lama bekerja

Page 5: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

864

2. Data mengenai program peremajaan sawit,

3. Data-data pendukung lainnya yang relevan dengan penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

skunder.Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan penyuluh

pertaniansebagai responden dipandu dengan daftarpertanyaan atau kuisioner yang telah

disiapkan terlebih dahulu.Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, laporan

penelitian, serta laporan dari Balai Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Kehutanan

(BP3K), Dinas Pertanian Kabupaten Muaro Jambi, Badan Pusat Statistik (BPS) serta data

dari kelurahan setempat atau instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.

Metode Penelitian ini menggunakan metode Research and Development

(penelitian dan pengembangan) dapat diartikan sebagai suatu proses atau langkah-

langkah untuk mengembangkan suatu produk baru. Penelitian dan pengembangan adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut. Penelitian pengembangan menghasilkan produk yang

memiliki keefektifan sesuai dengan kegunaan produk tersebut pada bidang tertentu, salah

satunya dibidang pertanian.

Penelitian ini menggunakan model prosedural, Setyosari (2010) menyatakan

bahwa model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau

langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu.

Selain itu penelitian ini juga dilakukan proses penilaian dan uji kelayakan terhadap

produk yang telah dihasilkan. Penelitian pengembangan model prosedural dibagi menjadi

3 tahap yaitu tahap awal (analisis dan perancangan), tahap pembuatan (pengembangan)

dan tahap evaluasi.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan terdiri dari :Mempersiapkan media penyuluhan berbasis media

video yang sesuai dengan hasil analisis audiens dan menentukan tim ahli untuk

menilai desain media yang telah dirancang sebelum digunakan oleh penyuluh dan

petani.

2) Tahap Pelaksanaan

Peneliti menunjukkan hasil rancangan media video yang telah selesai dibuat

kepadatim ahli media yaitu tim yang berkompeten dalam perancangan media.Tim ahli

memvalidasi media yang telah dibuat melalui angket berstruktur dengan menyertakan

saran dan masukan dalam perbaikan media.

3) Tahap Akhir

a. Membagikan angket tertutup kepada penyuluh pertanian yang berisi pernyataan-

pernyataan sesuai dengan aspek kriteria pendidikan, tampilan program, dan

kualitas teknis.

b. Menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dari hasil yang diperoleh sesuai

dengan teknik analisis data.

Page 6: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

865

Gambar 2. bagan alir (fishbone) penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyajian Hasil Uji Coba

Media penyuluhan berbasis video untuk penyuluh pertanian yang telah selesai

dirancang, kemudian divalidasi oleh validator. Prosesvalidasi media pembelajaran ini

terdiri dari 3 orang validator, sedangkan dalam penyajian hasil uji coba terhadap

validator digunakan teknik triangulasi sumber yaitu membandingkan 3 jawaban

validator terhadap media yang telah dibuat. Dari hasil validasi yang telah dilakukan

oleh validator dapat di lihat pada tahap-tahap berikut:

Validasi Tahap IpadaAspek media

Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek media pada

tahap I terlihat pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5. Hasil triangulasi aspek media pada validasi tahap I

No Pernyataan V. I V. II V.

III

Hasil Triangulasi

1. Jenis huruf yang digunakan pada media

penyuluhan berbasis video ini sudah baik

x x √ Revisi pada jenis

huruf yang

digunakan

Tahap III Pengembangan

Tahap awal (analisis dan perencanaan),

tahap pembuatan dan tahap evaluasi

Tahap IV Uji coba (metode face validity, metode in house dan

metode open house) Studi literatur, studi lapangan,

analisis kebutuhan

Tahap I Analisis Studi literatur, studi

lapangan, analisis kebutuhan

Tahap II pembuatan/desain

awal Tujuan, flowchart,

storyboard

Desain akhir Media

penyuluhan berbasis

video

Tahap V Final Revisi media

Tahapan yang sudah dilaksanakan

Tahapan yang akan dilaksanakan

Page 7: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

866

2. Ukuran huruf yang digunakan pada media

penyuluhan ini sudah sesuai dan mudah

dibaca

√ √ √ Tidak ada revisi

3. Kombinasi warna teks dengan background

yang digunakan media penyuluhan berbasis

video ini sudah baik.

√ × √ Revisi beberapa

warna teks

4. Teks pada media prnyuluhan berbasis video

ini terbaca dengan baik

√ √ √ Tidak ada revisi

5. Bahasa yang digunakan pada media

penyuluhan berbasis video ini sudah baik

dan benar.

√ √ √ Tidak ada revisi

6. Susunan kalimat yang digunakan pada

media penyuluhan berbasis video ini sudah

baik.

√ × √ Revisi beberapa

kalimat yang

masih belum

jelas.

7. Perpindahan antar slide untuk topik materi

yang berbeda terlihat jelas

√ × √ Tidak ada revisi

8. Gambar video yang ditampilkan pada media

penyuluhan berbasis video ini jelas dan

menarik

√ √ √ Tidak ada revisi

9. Ukuran dan kualitas gambar yang

digunakan sudah baik

× × √ Revisi ukuran

gambar

10. Keserasian teks dan gambar sudah baik. √ × √ Revisi terhadap

warna teks agar

serasi dengan

gambar.

11. Keserasian gambar dengan background

sudah baik dan benar.

√ √ √ Tidak ada revisi

12. Kombinasi gambar dengan animasi dan

simulasi sudah baik

√ × √ Diperbaiki lagi

13. Animasi dan simulasi yang digunakan

menarik.

√ √ √ Tidak ada revisi

14. Suara narator terdengar dengan jelas √ √ √ Tidak ada revisi

Berdasarkan hasil validasi tahap I pada aspek media penyuluhan diatas dapat

disimpulkan bahwa valiadatorIrevisi terhadap jenis huruf yang digunakan,ukuran dan

kualitas gambar.Pada validator ke II revisi terhadap kombinasi warna teks dengan

background, susunan kalimat, perpindahan antar slide, ukuran dan kualitas gambar,

keserasian teks dan gambar, kombinasi gambar dengan animasi dan simulasi. Revisi

pada validator III tidak ada revisi.

Validasi Tahap Ipadaaspek materi

Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada

tahap I terlihat pada tabel 6 berikut ini :

Page 8: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

867

Tabel 6.Hasil triangulasiaspek materi pada validasi tahap I

No Pernyataan V.I V.II V.III Hasil Triangulasi

1. Materi pada media penyuluhan

berbasis video ini sesuai dengan

permasalahan petani.

√ × √ Revisi deskripsi

mengenai program

peremajaan kelapa

sawit.

2. Materi yang digunakan dalam

penyuluhan dengan program

media penyuluhan relevan

dengan materi yang harus

dipelajari petani

√ √ √ Tidak ada revisi

3. Bahasa yang digunakan mudah

di mengerti oleh petani.

× × √ Revisi terhadapat

penggunaan bahasa

yang terlalu banyak

4. Susunan kalimat pada media

penyuluhan berbasis media

videoini mengandung nilai

belajar bagi petani

× × √ Revisi terhadap

susunan kaliamat yang

masih kurang jelas.

5. Media penyuluhan berbasis

videoini mempermudah dalam

memahami kegiatan peremajaan

kelapa sawit

√ √ √ Tidak ada revisi

6. Gambar yang ada pada media ini

sudah cocok dengan materi.

√ √ √ Tidak ada revisi

7. Simulasi pada media penyuluhan

berbasis video ini sesuai dengan

materi penyuluhan

√ × √ Tambahkan simulasi

8. Gambar dan animasi pada media

penyuluhan ini sesuai dengan

keadaan sebenarnya

√ √ √ Tidak ada revisi

9. Animasi yang terdapat dalam

media penyuluhan berbasis

video ini dapat menarik minat

petani dan penyuluh untuk

belajar.

√ × √ Belum diuji

10. Gambar dan animasi pada media

penyuluhan berbasis video ini

dapat menarik minat petani dan mendorong motivasi belajar

petani.

√ × √ Belum diuji

Berdasarkan hasil validasi tahap I pada aspek materi di atas dapat di simpulkan

bahwa validator I, revisi terhadap penggunaan bahasa dan susunan kaliamat.Pada

validator ke II revisi terhadap penggunaan materi penyuluhan, bahasa, susunan kalimat,

simuasi, animasi dan gambar. Validator III tidak ada revisi.

Page 9: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

868

Validasi Tahap II pada aspek media

Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada

tahap II terlihat pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Hasil triangulasi aspek media pada validasi tahap II

No Pernyataan V. I V. II Hasil Triangulasi

1. Jenis huruf yang digunakan pada media

penyuluhan berbasis video ini sudah baik

√ √ Tidak ada revisi

2. Ukuran huruf yang digunakan pada media

penyuluhan ini sudah sesuai dan mudah

dibaca

√ √ Tidak ada revisi

3. Kombinasi warna huruf dengan

background yang digunakan media

penyuluhan berbasis video ini sudah baik.

√ × Revisi beberapa

warna teks

4. Teks pada media prnyuluhan berbasis

video ini terbaca dengan baik

√ √ Tidak ada revisi

5. Bahasa yang digunakan pada media

penyuluhan berbasis video ini sudah baik

dan benar.

√ √ Tidak ada revisi

6. Susunan kalimat yang digunakan pada

media penyuluhan berbasis video ini

sudah baik.

√ × Revisi beberapa

kalimat yang masih

belum jelas.

7. Perpindahan antar slide untuk topik

materi yang berbeda terlihat jelas

√ × Tidak ada revisi

8. Gambar video yang ditampilkan pada

media penyuluhan berbasis video ini jelas

dan menarik

√ √ Tidak ada revisi

9. Ukuran dan kualitas gambar yang

digunakan sudah baik

× × Revisi ukuran

gambar

10. Keserasian teks dan gambar sudah baik. √ × Revisi terhadap

warna teks

11. Keserasian gambar dengan background

sudah baik dan benar.

√ √ Tidak ada revisi

12. Kombinasi gambar dengan animasi dan

simulasi

√ × Diperbaiki lagi

13. Animasi dan simulasi yang digunakan

menarik.

√ √ Tidak ada revisi

14. Suara narator terdengar dengan jelas √ √ Tidak ada revisi

Berdasarkan hasil validasi tahap II pada aspek media dapat disimpulkan bahwa

validator I yaitu revisi terhadap ukuran dan kualitas gambar yang digunakan., sedangkan

pada validator ke II revisi terhadap kombinasi warna huruf, susunan kalimat, perpindahan

antar slide, ukuran dan kualitas gambar, kombinasi gambar dengan animasi dan simulasi.

Pada validator III tidak terdapat revisi.

Page 10: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

869

Validasi Tahap IIpadaAspek materi

Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada

tahap II terlihat pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 8. Hasil triangulasi aspek materi pada validasi tahap II

No Pernyataan V.I V. II Hasil tringaluasi

1. Materi pada media penyuluhan berbasis

video ini sesuai dengan kebutuhan pesan

petani dan program pemerintah

√ √ Tidak ada revisi

2. Media penyuluhan berbasis video ini

mampu menampilkan gambar sesuai dengan

materi yang harus dipelajari petani.

√ √ Tidak ada revisi

3. Bahasa yang digunakan pada media

penyuluhan berbasis video ini mudah

dimengerti oleh petani.

√ √ Tidak ada revisi

4. Susunan kalimat pada media penyuluhan

berbasis video ini mudah dimengerti dan

dipahami oleh petani

√ × Gunakan susunan

kalimat yang

lebih baik

5. Susunan kalimat pada media penyuluhan

berbasis video ini menarik untuk ditonton

sehingga petani mau menerapkan

peremajaan kelapa sawit

√ √ Tidak ada revisi

6. Susunan kalimat pada media penyuluhan

berbasis video ini menarik untuk ditonton

sehingga petani termotivasi untuk

melakukan peremajaan kelapa sawit

√ × Tidak ada revisi

7. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh

narator dalam menjelaskan materi yang ada

pada media penyuluhan berbasis video ini

mudah untuk dimengerti dan dipahami oleh

petani

√ × Revisi pada

penggunaan

bahasa

8. Gambar dan animasi pada media

penyuluhan berbasis video ini sesuai dengan

keadaan sebenarnya

√ × Revisi gambar

agar terlihat jelas

9. Animasi yang digunakan dalam media

penyuluhan berbasis video ini dapat

memperjelas materi yang disampaikan oleh

narator

√ √ Tidak ada revisi

10. Suara narator yang menjelaskan materi pada

media penyuluhan berbasis video ini jelas

dan lugas

√ √ Tidak ada revisi

Berdasarkan hasil validasi tahap II pada aspek materi diatas dapat disimpulkan

bahwa validator I tidak terdapat revisi, sedangkan pada validator ke II revisi terhadap

susunan kalimat, penggunaan bahasa, gambar dan animasi. Hasil trianggulasi

penggunaan kalimat, gambar dan bahasa yang lebih jelas sehingga materi yang diberikan

dapat dimengerti dan dipahami oleh petani.

Page 11: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

870

Validasi Tahap III pada aspek media

Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek media pada

tahap III terlihat pada tabel 9 berikut ini :

Tabel.9 Hasil triangulasi aspek media pada validasi tahap III

No Pernyataan V.

I

V. II Hasil Triangulasi

1. Jenis huruf yang digunakan pada media

penyuluhan berbasis video ini sudah baik

√ √ Tidak ada revisi

2. Ukuran huruf yang digunakan pada media

penyuluhan ini sudah sesuai dan mudah

dibaca

√ √ Tidak ada revisi

3. Kombinasi warna huruf dengan background

yang digunakan media penyuluhan berbasis

video ini sudah baik.

√ × Tidak ada revisi

4. Teks pada media prnyuluhan berbasis video

ini terbaca dengan baik

√ √ Tidak ada revisi

5. Bahasa yang digunakan pada media

penyuluhan berbasis video ini sudah baik

dan benar.

√ √ Tidak ada revisi

6. Susunan kalimat yang digunakan pada

media penyuluhan berbasis video ini sudah

baik.

√ × Tidak ada revisi

7. Perpindahan antar slide untuk topik materi

yang berbeda terlihat jelas

√ × Tidak ada revisi

8. Gambar video yang ditampilkan pada media

penyuluhan berbasis video ini jelas dan

menarik

√ √ Tidak ada revisi

9. Ukuran dan kualitas gambar yang

digunakan sudah baik

× × Tidak ada revisi

10. Keserasian teks dan gambar √ × Tidak ada revisi

11. Keserasian gambar dengan background

sudah baik dan benar.

√ √ Tidak ada revisi

12. Kombinasi gambar dengan animasi dan

simulasi sudah baik

√ × Tidak ada revisi

13. Animasi dan simulasi yang digunakan

menarik.

√ √ Tidak ada revisi

14. Suara narator terdengar dengan jelas √ √ Tidak ada revisi

Berdasarkan hasil validasi tahap III pada aspek media penyuluhan diatas dapat

disimpulkan bahwa validator I revisi pada ukuran dan kualitas gambar. Validator II revisi

pada kombinasi warna huruf, susunan kalimat, ukuran dan kualitas gambar, keserasian

teks dan gambar dan kombinasi gambar.

Validasi Tahap IIIpadaaspek materi

Page 12: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

871

Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada

tahap III terlihat pada tabel 10 berikut ini

Tabel 10. Hasil triangulasi aspek materi pada validasi tahap III

No Pernyataan V. I V. II Hasil

tringaluasi

1. Materi pada media penyuluhan berbasis video ini

sesuai dengan kebutuhan pesan petani dan program

pemerintah

√ √ Tidak ada

revisi

2. Media penyuluhan berbasis video ini mampu

menampilkan gambar sesuai dengan materi yang

harus dipelajari petani.

√ √ Tidak ada

revisi

3. Bahasa yang digunakan pada media penyuluhan

berbasis video ini mudah dimengerti oleh petani.

√ √ Tidak ada

revisi

4. Susunan kalimat pada media penyuluhan berbasis

video ini mudah dimengerti dan dipahami oleh petani

√ × Tidak ada

revisi

5. Susunan kalimat pada media penyuluhan berbasis

video ini menarik untuk ditonton sehingga petani

mau menerapkan peremajaan kelapa sawit

√ √ Tidak ada

revisi

6. Susunan kalimat pada media penyuluhan berbasis

video ini menarik untuk ditonton sehingga petani

termotivasi untuk melakukan peremajaan kelapa

sawit

√ × Tidak ada

revisi

7. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh narator

dalam menjelaskan materi yang ada pada media

penyuluhan berbasis video ini mudah untuk

dimengerti dan dipahami oleh petani

√ × Tidak ada

revisi

8. Gambar dan animasi pada media penyuluhan

berbasis video ini sesuai dengan keadaan sebenarnya

√ × Tidak ada

revisi

9. Animasi yang digunakan dalam media penyuluhan

berbasis video ini dapat memperjelas materi yang

disampaikan oleh narator

√ √ Tidak ada

revisi

10. Suara narator yang menjelaskan materi pada media

penyuluhan berbasis video ini jelas dan lugas

√ √ Tidak ada

revisi

Berdasarkan hasil validasi tahap III pada aspek materi diatas dapat disimpulkan

bahwa validator I dan II tidak ada revisi, sehingga media penyuluhan berbasis video sudah

dapat dilakukan uji coba kepada petani. Tahapan selanjutnya adalah melakukan proses

uji coba kelayakan media. Proses uji coba kelayakan media dilakukan dengan cara

menyebarkan angket tertutup kepada respondenyaitu petani dan penyuluh pertanian

lapang. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang telah dilakukan

uji coba validitas dan reabilitas angket. Pada uji coba angket ini terdapat 10 item

pertanyaan.Dari uji coba angketdiperoleh ke – 10 item valid.Angket yang sudah

dinyatakan valid selanjutnya digunakan untuk uji kelayakan media.Angket uji kelayakan

Page 13: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

872

media ini disebarkan kepada PPL dan petani yang ada di Kecamatan Sungai Bahar

Kabupaten Muaro Jambi.

Analisis Data

Media yang sudah jadi kemudian divalidasi oleh 3validator menggunakan teknik

triangulasi sumber yaitu pengecekan terhadap media penyuluhan berbasis video dengan

beberapa sumber yang berbeda.Dari 3 validator ini ditemukan beberapa saran tentang

perbaikan media penyuluhan berbasis video yang dapat dilihat pada revisi produk. Saran

dari validator dikumpulkan beberapa kali sampai tim validator menyatakan media

penyuluhan ini telah layak untuk dilakukan ujicoba.

Media penyuluhan berbasis video yang telah divalidas kemudian diujicobakan

kepada penyuluh untuk mengetahui kelayakan media penyuluhan untuk digunakan dalam

kegiatan penyuluhan.Dari hasil angket yang di isi oleh penyuluh pertanian lapang sebagai

responden didapatkan hasil analisis skor sebagai berikut:

Tabel 11.Persentase angket persepsi PPL tentang efektivitas Media penyuluhan

berbasis video

No Pernyataan Item

soal

Skor Persentase Kategori

1. Materi yang disampaikan pada media

penyuluhan berbasis video sesuai

dengan tujuan penyuluhandan

kebutuhan pesan petani

1 112 72,25% Baik

2. Materi yang ada pada media penyuluhan

berbasis video telah relevan dengan

materi yang dipelajari

2 132 85,16% Sangat

Baik

3. Materi yang ada pada media penyuluhan

berbasis video mudah untuk dimengerti

dan dipahami

3 118 76,12% Baik

4. Materi yang ada pada media penyuluhan

berbasis video sesuai dengan materi

penyuluhan

4 129 83,22% Baik

5. Media penyuluhan berbasis video dapat

digunakan dengan mudah dan fleksibel

5 126 81,29% Baik

6. Media penyuluhan berbasis video

menyajikan tampilan (warna, huruf,

gambar, animasi) yang jelas dan

menarik.

6 119 76,77% Baik

7. Penggunaan media penyuluhan berbasis

video dapat membantu PPL dalam

memperoleh informasi materi

penyuluhan

7 125 80,64% Baik

8. Media penyuluhan berbasis video dapat

digunakan sebagai media penyuluhan

pertanian

8 123 79,35% Baik

Page 14: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

873

Berdasarkan 11diatas diperoleh hasil analisis data angket persepsi PPL tentang

efektivitas media penyuluhan berbasis video pada aspek materi yang ada pada media telah

relevan dengan materi yang dipelajari oleh petani memperoleh skor tertinggi

dibandingkan aspek lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa materi yang dirancang pada

media relevan dengan materi yang dipelajari pada waktu kegiatan penyuluhan. Hasil

angket menunjukkan setiap aspek pernyataan menunjukkan skor diatas 50 % yang artinya

media penyuluhan berbasis video efektivitas dalam menjelaskan materi pesan tentang

peremajaan kelapa sawit.Persentase persepsi PPL tentang motivasi untuk menggunakan

media penyuluhan berbasis video dalam kegiatan penyuluhan terlihat pada tabel 12

berikut ini.

Tabel 12. Persentase angket persepsi PPL tentang motivasi untukmeggunakan

media penyuluhan berbasis video dalam kegiatan penyuluhan

No Pernyataan Item

soal

Skor Persentase Kategori

1. Penggunaan media penyuluhan berbasis

video dapat membantu PPL dalam

mengatasi keterbatasan waktu, biaya dan

tenaga dalam melakukan kegiatan

penyuluhan

9 115 74,19% Baik

2. Media penyuluhan berbasis video dapat

membantu PPL dalam menjelaskan

materi yang bersifat abstrak menjadi

konkret sehingga membuat PPL lebih

tertarik untuk memberikan penyuluhan

10 115 74,19% Baik

3. Media penyuluhan berbasi video dapat

meningkatkan kreativitas PPL dalam

memvariasikan metode penyuluhan

11 122 78,70% Baik

4. Penggunaan media penyuluhan dapat

meningkatkan aktivitas penyuluh dalam

kegiatan penyuluhan

12 115 74,19% Baik

Rata –rata 75,31% Baik

Berdasarkan tabel 12 diatas diperolehhasil analisis data angket persepsi PPL

setelah menggunakan media penyuluhan berbasis video diperoleh kesimpulan bahwa

penggunaan media penyuluhanberbasis video ini dapat membantu PPL dalam mengatasi

keterbatasan waktu, biaya dan tenaga dalam melakukan kegiatan penyuluhan (74,19

%),dapat membantu PPL dalam menjelaskan materi yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga membuat PPL lebih tertarik untuk memberikan penyuluhan(74,19 %),

dapat meningkatkan kreativitas PPL dalam memvariasikan metode penyuluhan (78,70 %)

dan dapat meningkatkan aktivitas PPL dalam kegiatan penyuluhan (74,19 %). Dari data

di atas dapat disimpulkan bahwa media penyuluhan ini dapat meningkatkan motivasi PPL

dalam memberikan materi pada kegiatan penyuluhantentang peremajaan kelapa sawit

yang terlihat pada tabel 13berikut ini :

Page 15: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

874

Tabel 13. Persentase angket PPL dan petani tentang penggunaan media

penyuluhan berbasis video dalam kegiatan penyuluhan

No Pernyataan Item

soal

Skor Persentase Kategori

1. Mediapenyuluhan berbasis video dapat

memotivasi petani belajar secara mandiri

13 117 75,48% Baik

2. Media penyuluhan berbasis video dapat

meningkatkan partisipasi petani dalam

kegiatan penyuluhan

14 119 76,77% Baik

3. Media penyuluhan berbasis video dapat

membantu penyuluh menyelesaikan

persoalan yang dalam kegiatan

penyuluhan

15 120 77,41% Baik

Rata –rata 76,55% Baik

Berdasarkan tabel 13 diatas diperoleh hasil analisis data angket persepsi penyuluh

dan petani setelah menggunakan media penyuluhan berbasis video diperoleh kesimpulan

bahwa media penyuluhanberbasis video ini dapat memotivasi petani untuk belajar secara

mandiri 75,48 %, dapat meningkatkan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan

(76,77 %) dan membantu petani menyelesaikan persoalan yang dalam kegiatan

penyuluhan (77,41 %). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

penyuluhanberbasis video efektif dalam meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar

petani pada kegiatan penyuluhan tentang peremajaan kelapa sawit.

Revisi Produk

Revisi produk dilakukan beberapa kali sesuai saran dari validator.Validasi oleh

validator pertama dan validator kedua dilakukan sebanyak 3 kali dengan dua kali revisi.

Aspek yang direvisi antara lain ukuran huruf, warna teks, gambar, konsep, animasi,

variasi soal-soal latihan. Adapun revisi yang disarankan oleh validator adalah sebagai

berikut:

a. Aspek media

Aspek media yang direvisi adalah jenis huruf yang digunakan,warna teks, kalimat,

gambar, warna teks.Berikut ini beberapa halaman media yang direvisi:

Sebelum revisiSesudah revisi

Gambar 3. Revisi pada media

b. Aspek materi

Aspek materi yang direvisi adalah tambahan materi agar lebih mudah dipahami

dan penambahan konsep pada animasi. Berikut ini beberapa materi pada media

pembelajaran yang direvisi:

Page 16: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

875

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar 4 Revisi pada materi

KESIMPULAN

Cara yang digunakan untuk mengembangkan media penyuluhan berbasis video

sebagai media penyuluhan pertanian di kecamatan Sungai Bahar adalah dengan

menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Pada tahap awal penelitian ini

dilakukan pembuatan sketsa media, coding, test media, publishing. Tahap kedua

dilakukan uji coba dan revisi, studi literatur, studi lapangan, analisis kebutuhan. Tahap

ketiga dilakukan finalisasi media yaitu melakukan revisi terhadap media yang telah di

dilakukan penilaian oleh kelompok ahli dari bidang desain media, isi media dan tampilan

media yang berasal dari akademisi, pemerintah dan pengguna yaitu penyuluh.

Desain media penyuluhan berbasis video tentang peremajaan kelapa sawit di

kecamatan Sungai Bahar kabupaten Muaro Jambi menggunakan gabungan teks (huruf),

gambar, suara, grafik, warna dan animasi yang merupakan kelebihan yang dimiliki video

dibandingkan media lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Media Penyuluhan. Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Sragen

Arsyad. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

Belawati, Tian dkk.2007. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Beminur MN.2006. Efektivitas Video Instruksional dalam Diseminasi Informasi

Pertanian (Eksperimen Lapangan : Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao

(PBK) pada Petani Kakao di Kecamatan Amahi Kabupaten Maluku

Tengah).[tesis].[Internet].[7 Desember 2015].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Diunduh dari repository IPB.

Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.2014. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan

Provinsi Jambi Menurut Kabupaten.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Perkebunan Lahan Pada Areal Peremajaan

Kebun/Replanting Dengan Teknik Underplanting. Direktorat Jenderal Perkebunan.

Direktorat Jenderal Perkebunan.2015. Statistik Perkebunan Indonesia 2013-2015 Kelapa

Sawit (Pam Oil). Direktorat Jenderal Perkebuanan.

Herman, Maman dan Dipyo Parwono. 2011. Produktivitas Jagung Sebagai Tanaman Sela

Pada Peremajaan Sawit Rakyat di Bagan Sapta Tanaman Rempah dan Aneka

Tanaman Industri Jalan Raya Pakuwon Km.2 Parungkuda, Sukabumi 43152.

Diakses pada 6/28/16 di unduh

Page 17: DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …

PROSIDING

Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018

Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :

876

http://www.academia.edu/4108942/peremajaan_sawit_secara_tebang_bertahap_

replanting_palm_oil_using_gradually_cutting_medhod

Iskandar, 2005. Pengaruh desain pesan pupuk Agrodyke melalui video terhadap

peningkatan pengetahuan petani. Tesis IPB: Bogor.

Nurfathiyah. P, Mara. A, Siata.R, Farida.A, Aprollita. 2011. Pemanfaatan video sebagai

media penyebaran inovasi pertanian. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas

Jambi. Seri Sains

Nurfathiyah, Suratno, 2011. Pengaruh visualisasi gerak dan foto pada media video

terhadap peningkatan pengetahuan petani di Desa Tangkit Baru. Jurnal penelitian

Universitas Jambi. Seri Sains

Nurfathiyah, Suratno, 2012. Video/Film sebagai Media Diseminasi Inovasi Pertanian.

Makalah Pelatihan bagi penyuluh pertanian di Kabupaten Muara Jambi

Paramita E, Martini E, Roshetko JM. 2013. Media dan Metode Komunkasi Dalam

Penyuuhan Agroforestri : studi kasus di Sulawesi Selatan (Kabupaten Bantaeng

dan Bulukumba) dan Sulawesi Tenggara (Kabupaten Konawe dan Kolaka). Di

dalam Seminar Nasional Agroforestrin 2013 ; [Waktu dan Tempat pertemuan

tidak diketahui]. [internet].[12 oktober 2015].[penerbit tidak diketahui]. Hlm 488-

493dapatdiunduhdari

http://www.worldagroforestry.org/sea/Publicatons/files/paper/PP0341-14.pdf

Santoso. 2001. Buku Latihan SPSS. Statistik Parametrik. Jakarta : Alex Media

Komputindo. Kelompok Gramedia.

Soekartawi. 2004. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia

Sukmadinata, N.S. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Susanti,Eti, dkk. 2014. Analisis Perbandingan Aternatif Model Peremajaan Kelapa Sawit

Konvensional dengan Underplanting Pola Perkebunan Inri Rakyat (PIR) di Desa Sei

Lambu Makmur Kecamatan Tapung Kabupaten Kempar. Jurnal Faperta Vol 1 No 2,

Oktober 2014. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Van den Ban AW, Hawkins, HS. 2009. Penyuluhan pertanian. Herdianti AD, penerjemah.

Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Terjemahan dari Agricultural extension. Ed Ke-3.