DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …
Transcript of DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO …
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
861
DESAIN MEDIA PENYULUHAN BERBASIS MEDIA VIDEO
TENTANG PEREMAJAAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN
SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI
PERA NURFATHIYAH, dan IDRIS SARDI
Dosen Tetap Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Jambi
Abstrak
Tujuan Penelitian (1) Menghasilkan desain media penyuluhan berbasis video, (2)
Menghasilkan media penyuluhan berbasis video sebagai media penyuluhan pertanian
yang handal dalam membantu kerja penyuluh pertanian lapangan pada kegiatan
penyuluhan khususnya materi peremajaan kelapa sawit, (3) Membantu pemerintah pusat
dan pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya sosialisasi program peremajaan kelapa sawit
dengan menggunakan media penyuluhan berbasis video. Penelitian ini dilaksanakan di
Kecamatan Sungai bahar Kabupaten Muaro Jambi.Pemilihan daerah penelitian diambil
secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Sungai Bahar
merupakan salah satu kecamatan yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani kelapa sawit. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data skunder. Data dianalisis dengan menggunakan desain media ini adalah
teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan Desain media penyuluhan berbasis
video tentang peremajaan kelapa sawit di kecamatan Sungai Bahar kabupaten Muaro
Jambi menggunakan gabungan teks (huruf), gambar, suara, grafik, warna dan animasi
yang merupakan kelebihan yang dimiliki video dibandingkan media lainnya.
Keywords: media video, penyuluhan, peremajaan kelapa sawit, dan triangulasi.
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
861
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara berkembang dimana sektor pertanian merupakan
sumber mata pencaharian bagi mayoritas penduduk Indonesia yang sebagian besar
bermata pencarian di sektor pertanian.Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor
strategis yang mampu menjadi sektor andalan yaitu peningkatan pendapatan di suatu
daerah. Sektor perkebunan harus tumbuh menjadi sektor yang maju, efisien dan tangguh
dalam era industrialisasi saat ini.
Kelapa sawit merupakan komoditi unggulan dari sektor perkebunan. Luas dan
produksi kelapa sawit di Indonesia meningkat setiap tahunnya.Pada Tahun 2015, luas
areal kelapa sawit di Indonesia mencapai11.444.808 ha dan produksi kelapa sawit
mencapai 30.948.931 ton per tahun yang terdiri dari perkebunan milik rakyat, perkebunan
negara dan perkebunan swasta (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015).
Tanaman kelapa sawit mempengaruhi perekonomian Provinsi Jambi, karena ada
sebanyak 886.305 KK di Provinsi Jambi yang berkaitan dengan mata pencaharian sebagai
petani kelapa sawit (Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2014). Kabupaten penghasil
kelapa sawit di Provinsi Jambi ada 9 kabupaten yaitu Kabupaten Batanghari, Kabupaten
Muaro Jambi, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten
Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan
Kabupaten kerinci.
Perkebunan kelapa sawit masih menjadi komoditi unggulan bagi masyarakat
Provinsi Jambi. Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi yang mayoritas mata pencaharian petani adalah berusahatani tanaman kelapa sawit.
Data mengenai luas areal, produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit yang ada di
Provinsi Jambi menurut kabupaten Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi
Jambi Menurut Kabupaten di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2015
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2016
Keterangan :
TBM = Tanaman Belum Menghasilkan
TM = Tanaman Menghasilkan
TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan
Kabupaten Luas Areal/Area (Ha) Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Kg/Ha) TBM TM TTM Jumlah
Batanghari 8.068 31.947 1.765 41.780 115.953 3.630
Muaro Jambi 13.025 72.482 12.044 97.552 187.643 2.589
Bungo 21.470 31.594 109 53.173 102.113 3.232
Tebo 9.577 27.191 24 36.792 78.076 2.871
Merangin 13.340 44.723 1 58.064 172.609 3.860
Sarolangun 6.326 24.455 330 31.111 54.102 2.212
Tanjab Barat 14.757 69.329 1 84.087 221.451 3.194
Tanjab Timur 10.760 22.617 4 33.381 45.841 2.027
Kerinci 80 9 5 94 12 1.333
Total 97.404 324.347 14.283 436.034 977.799 3.015
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
862
Tabel 2 menunjukkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi merupakankabupaten yang
memiliki komoditi kelapa sawit terluas di Provinsi Jambi.Produktivitas usahatani kelapa
sawit di Kabupaten Muaro Jambi lebih rendah dibandingkan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat walaupun luas lahan di Kabupaten Muaro Jambi menduduki peringkat pertama. Hal
tersebut dikarenakan penggunaan input atau faktor produksi yang digunakan oleh petani
belum optimal seperti pada sistem pemeliharaan yang kurang baik, masih banyaknya
petani yang menggunakan bibit tidak unggul dan kurangnya informasi tentang
membudidayakan tanaman kelapa sawit.
Sebagai salah satu daerah produsen kelapa sawit di Provinsi Jambi, kelapa sawit
terus-menerus diusahakan oleh para petani kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi.
Lebih jelasnya luas lahan, produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit ini disetiap
kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Luas, Jumlah Produksi dan Produktivitas Perkebunan Kelapa SawitProvinsi
Jambi Menurut Kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2016
Tabel 3 menunjukkan bahwa ada 8 kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi sebagai
penghasil kelapa sawit. Salah satunya adalah Kecamatan Sungai Bahar yang merupakan
penghasil kelapa sawit dengan luas lahan terbesar diantara luas lahan kecamatan lain yang
ada di Kabupaten Muaro Jambi yaitu sebesar 436.034 Ha memiliki komposisi TBM
seluas 934 Ha, TM seluas 19.433 Ha dan TTM seluas 11.930 Ha. Dengan masih
banyaknya TTM dan TBM menyebabkan Kecamatan Sungai Bahar hanya mampu
menghasilkan produktivitas sebesar 2.389 kg/Ha/Tahun (Dinas Perkebunan Provinsi
Jambi, 2015).
Penyuluh pertanian di Kecamatan Sungai bahar berupaya melakukan penyuluhan untuk mensosialisasikan program peremajaan kelapa sawit, namun karena keterbatasan
waktu, tenaga dan biaya, penyuluhan peremajaan kelapa sawit belum seluruhnya
dilaksanakan oleh petani. Untuk itu diperlukan media penyuluhan yang mampu
membantu penyuluh pertanian agar dapat bekerja secara optimal.
Media penyuluhan berbasis media video dapat digunakan untuk menjembatani
informasi dan pengetahuan yang tersebar antara PPL dengan petani. Media video mampu
mengatasi permasalahan keterbatasan akses sinyal ketika media penyuluhan berbasis
website tidak dapat digunakan, keterbatasan jangkauan penyuluhan dan keterbatasan
Kecamatan Luas Areal/Area (Ha) Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Kg/Ha) TBM TM TTM Jumlah
Jambi Luar
Kota
538 4.330 - 4.868 16.350 3.776
Sekernan 3.763 13.780 49 17.592 37.123 2.694
Kumpe Ilir 451 11.891 22 12.364 24.519 2.062
Muaro Sebo 4.635 6.405 - 11.040 15.855 2.475
Mestong 297 3.109 - 3.406 6.584 2.118
Kumpe Ulu 1.986 12.433 - 14.898 39.063 3.025
Sungai Bahar 934 19.433 11.930 32.297 46.433 2.389
Sungai Gelam 422 622 43 1.087 1.716 2.759
Total 13.026 72.482 12.044 97.552 187.643 2.589
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
863
waktu pelaksanaan penyuluhan. Selain itu media cetak dan media video dapat membantu
penyuluh pertanian dalam mendapatkan informasi dengan jangkauan yang sangat luas
sehingga akses data dan informasi tidak terbatas oleh waktu, tempat dan wilayah.
Kelebihan media elektronik yaitu video tergolong cepat dalam menyebarkan informasi,
memiliki audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita dan
menjangkau masyarakat yang luas. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan
tersebut diatas maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk membuat desain media
penyuluhan berbasis media video di kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi.
Saat ini belum ada desain media berbasis video yang dirancang khusus untuk
kegiatan penyuluh pertanian di kecamatan Sungai Bahar tentang peremajaan kelapa sawit
belum tersedia padahal media ini sangat membantu mempercepat program pemerintah
yaitu program peremajaan sawit. Program peremajaan kelapa sawit merupakan salah satu
alternatif untuk mengatasi rendahnya produktivitas sawit di Kecamatan sungai bahar.
Upaya mempercepat sosialisasi program ini adalah dengan menggunakan media
penyuluhan yang dapat menjangkau semua petani yaitu media penyuluhan berbasis video.
Media informasi berbasis video saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Hal ini disebabkan karena kemampuan media videodalam proses penyebaran
informasi yang cepat dengan jangkauan yang luas dan mudah dibawa sehingga penyuluh
pertanian siap menyampaikan informasi kepada petani kapan dan dimanapun berada.
Peran penyuluh pertanian sangat diperlukan dalam pembangunan pertanian saat
ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani
sehingga dengan adanya penyuluh masalah yang dihadapi oleh petani dan upaya
pemecahannya dapat diselesaikan.Selain itu penyuluh pertanian berfungsi sebagai
perantara dalam proses penyebaran informasi, proses penerangan, proses perubahan
perilaku dan proses pendidikan. Permasalahan yang ada dilapangan adalah jumlah
penyuluh pertanian tidak seimbang dengan luas wilayah binaannya sehingga penyuluh
mengalami kendala waktu untuk melakukan penyuluhan dengan luasnya wilayah binaan
yang harus dikunjunginya. Tujuan Penelitian (1) Menghasilkan desain media
penyuluhan berbasis video, (2) Menghasilkan media penyuluhan berbasis video sebagai
media penyuluhan pertanian yang handal dalam membantu kerja penyuluh pertanian
lapangan pada kegiatan penyuluhan khususnya materi peremajaan kelapa sawit, (3)
Membantu pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya sosialisasi
program peremajaan kelapa sawit dengan menggunakan media penyuluhan berbasis
video.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sungai bahar Kabupaten Muaro
Jambi.Pemilihan daerah penelitian diambil secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa di Kecamatan Sungai Bahar merupakan salah satu kecamatan yang
sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit.Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan desain media penyuluhan bagi penyuluh pertanian
lapang (PPL) dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan penyuluhan tentang
informasi peremajaan sawit. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Identitas PPL dan petani kelapa sawityang meliputi : nama, umur, alamat,
pendidikan terakhir, status kepegawaian, jabatan dan lama bekerja
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
864
2. Data mengenai program peremajaan sawit,
3. Data-data pendukung lainnya yang relevan dengan penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
skunder.Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan penyuluh
pertaniansebagai responden dipandu dengan daftarpertanyaan atau kuisioner yang telah
disiapkan terlebih dahulu.Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, laporan
penelitian, serta laporan dari Balai Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Kehutanan
(BP3K), Dinas Pertanian Kabupaten Muaro Jambi, Badan Pusat Statistik (BPS) serta data
dari kelurahan setempat atau instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini.
Metode Penelitian ini menggunakan metode Research and Development
(penelitian dan pengembangan) dapat diartikan sebagai suatu proses atau langkah-
langkah untuk mengembangkan suatu produk baru. Penelitian dan pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut. Penelitian pengembangan menghasilkan produk yang
memiliki keefektifan sesuai dengan kegunaan produk tersebut pada bidang tertentu, salah
satunya dibidang pertanian.
Penelitian ini menggunakan model prosedural, Setyosari (2010) menyatakan
bahwa model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau
langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu.
Selain itu penelitian ini juga dilakukan proses penilaian dan uji kelayakan terhadap
produk yang telah dihasilkan. Penelitian pengembangan model prosedural dibagi menjadi
3 tahap yaitu tahap awal (analisis dan perancangan), tahap pembuatan (pengembangan)
dan tahap evaluasi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan terdiri dari :Mempersiapkan media penyuluhan berbasis media
video yang sesuai dengan hasil analisis audiens dan menentukan tim ahli untuk
menilai desain media yang telah dirancang sebelum digunakan oleh penyuluh dan
petani.
2) Tahap Pelaksanaan
Peneliti menunjukkan hasil rancangan media video yang telah selesai dibuat
kepadatim ahli media yaitu tim yang berkompeten dalam perancangan media.Tim ahli
memvalidasi media yang telah dibuat melalui angket berstruktur dengan menyertakan
saran dan masukan dalam perbaikan media.
3) Tahap Akhir
a. Membagikan angket tertutup kepada penyuluh pertanian yang berisi pernyataan-
pernyataan sesuai dengan aspek kriteria pendidikan, tampilan program, dan
kualitas teknis.
b. Menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dari hasil yang diperoleh sesuai
dengan teknik analisis data.
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
865
Gambar 2. bagan alir (fishbone) penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penyajian Hasil Uji Coba
Media penyuluhan berbasis video untuk penyuluh pertanian yang telah selesai
dirancang, kemudian divalidasi oleh validator. Prosesvalidasi media pembelajaran ini
terdiri dari 3 orang validator, sedangkan dalam penyajian hasil uji coba terhadap
validator digunakan teknik triangulasi sumber yaitu membandingkan 3 jawaban
validator terhadap media yang telah dibuat. Dari hasil validasi yang telah dilakukan
oleh validator dapat di lihat pada tahap-tahap berikut:
Validasi Tahap IpadaAspek media
Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek media pada
tahap I terlihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5. Hasil triangulasi aspek media pada validasi tahap I
No Pernyataan V. I V. II V.
III
Hasil Triangulasi
1. Jenis huruf yang digunakan pada media
penyuluhan berbasis video ini sudah baik
x x √ Revisi pada jenis
huruf yang
digunakan
Tahap III Pengembangan
Tahap awal (analisis dan perencanaan),
tahap pembuatan dan tahap evaluasi
Tahap IV Uji coba (metode face validity, metode in house dan
metode open house) Studi literatur, studi lapangan,
analisis kebutuhan
Tahap I Analisis Studi literatur, studi
lapangan, analisis kebutuhan
Tahap II pembuatan/desain
awal Tujuan, flowchart,
storyboard
Desain akhir Media
penyuluhan berbasis
video
Tahap V Final Revisi media
Tahapan yang sudah dilaksanakan
Tahapan yang akan dilaksanakan
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
866
2. Ukuran huruf yang digunakan pada media
penyuluhan ini sudah sesuai dan mudah
dibaca
√ √ √ Tidak ada revisi
3. Kombinasi warna teks dengan background
yang digunakan media penyuluhan berbasis
video ini sudah baik.
√ × √ Revisi beberapa
warna teks
4. Teks pada media prnyuluhan berbasis video
ini terbaca dengan baik
√ √ √ Tidak ada revisi
5. Bahasa yang digunakan pada media
penyuluhan berbasis video ini sudah baik
dan benar.
√ √ √ Tidak ada revisi
6. Susunan kalimat yang digunakan pada
media penyuluhan berbasis video ini sudah
baik.
√ × √ Revisi beberapa
kalimat yang
masih belum
jelas.
7. Perpindahan antar slide untuk topik materi
yang berbeda terlihat jelas
√ × √ Tidak ada revisi
8. Gambar video yang ditampilkan pada media
penyuluhan berbasis video ini jelas dan
menarik
√ √ √ Tidak ada revisi
9. Ukuran dan kualitas gambar yang
digunakan sudah baik
× × √ Revisi ukuran
gambar
10. Keserasian teks dan gambar sudah baik. √ × √ Revisi terhadap
warna teks agar
serasi dengan
gambar.
11. Keserasian gambar dengan background
sudah baik dan benar.
√ √ √ Tidak ada revisi
12. Kombinasi gambar dengan animasi dan
simulasi sudah baik
√ × √ Diperbaiki lagi
13. Animasi dan simulasi yang digunakan
menarik.
√ √ √ Tidak ada revisi
14. Suara narator terdengar dengan jelas √ √ √ Tidak ada revisi
Berdasarkan hasil validasi tahap I pada aspek media penyuluhan diatas dapat
disimpulkan bahwa valiadatorIrevisi terhadap jenis huruf yang digunakan,ukuran dan
kualitas gambar.Pada validator ke II revisi terhadap kombinasi warna teks dengan
background, susunan kalimat, perpindahan antar slide, ukuran dan kualitas gambar,
keserasian teks dan gambar, kombinasi gambar dengan animasi dan simulasi. Revisi
pada validator III tidak ada revisi.
Validasi Tahap Ipadaaspek materi
Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada
tahap I terlihat pada tabel 6 berikut ini :
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
867
Tabel 6.Hasil triangulasiaspek materi pada validasi tahap I
No Pernyataan V.I V.II V.III Hasil Triangulasi
1. Materi pada media penyuluhan
berbasis video ini sesuai dengan
permasalahan petani.
√ × √ Revisi deskripsi
mengenai program
peremajaan kelapa
sawit.
2. Materi yang digunakan dalam
penyuluhan dengan program
media penyuluhan relevan
dengan materi yang harus
dipelajari petani
√ √ √ Tidak ada revisi
3. Bahasa yang digunakan mudah
di mengerti oleh petani.
× × √ Revisi terhadapat
penggunaan bahasa
yang terlalu banyak
4. Susunan kalimat pada media
penyuluhan berbasis media
videoini mengandung nilai
belajar bagi petani
× × √ Revisi terhadap
susunan kaliamat yang
masih kurang jelas.
5. Media penyuluhan berbasis
videoini mempermudah dalam
memahami kegiatan peremajaan
kelapa sawit
√ √ √ Tidak ada revisi
6. Gambar yang ada pada media ini
sudah cocok dengan materi.
√ √ √ Tidak ada revisi
7. Simulasi pada media penyuluhan
berbasis video ini sesuai dengan
materi penyuluhan
√ × √ Tambahkan simulasi
8. Gambar dan animasi pada media
penyuluhan ini sesuai dengan
keadaan sebenarnya
√ √ √ Tidak ada revisi
9. Animasi yang terdapat dalam
media penyuluhan berbasis
video ini dapat menarik minat
petani dan penyuluh untuk
belajar.
√ × √ Belum diuji
10. Gambar dan animasi pada media
penyuluhan berbasis video ini
dapat menarik minat petani dan mendorong motivasi belajar
petani.
√ × √ Belum diuji
Berdasarkan hasil validasi tahap I pada aspek materi di atas dapat di simpulkan
bahwa validator I, revisi terhadap penggunaan bahasa dan susunan kaliamat.Pada
validator ke II revisi terhadap penggunaan materi penyuluhan, bahasa, susunan kalimat,
simuasi, animasi dan gambar. Validator III tidak ada revisi.
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
868
Validasi Tahap II pada aspek media
Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada
tahap II terlihat pada tabel 7 berikut ini :
Tabel 7. Hasil triangulasi aspek media pada validasi tahap II
No Pernyataan V. I V. II Hasil Triangulasi
1. Jenis huruf yang digunakan pada media
penyuluhan berbasis video ini sudah baik
√ √ Tidak ada revisi
2. Ukuran huruf yang digunakan pada media
penyuluhan ini sudah sesuai dan mudah
dibaca
√ √ Tidak ada revisi
3. Kombinasi warna huruf dengan
background yang digunakan media
penyuluhan berbasis video ini sudah baik.
√ × Revisi beberapa
warna teks
4. Teks pada media prnyuluhan berbasis
video ini terbaca dengan baik
√ √ Tidak ada revisi
5. Bahasa yang digunakan pada media
penyuluhan berbasis video ini sudah baik
dan benar.
√ √ Tidak ada revisi
6. Susunan kalimat yang digunakan pada
media penyuluhan berbasis video ini
sudah baik.
√ × Revisi beberapa
kalimat yang masih
belum jelas.
7. Perpindahan antar slide untuk topik
materi yang berbeda terlihat jelas
√ × Tidak ada revisi
8. Gambar video yang ditampilkan pada
media penyuluhan berbasis video ini jelas
dan menarik
√ √ Tidak ada revisi
9. Ukuran dan kualitas gambar yang
digunakan sudah baik
× × Revisi ukuran
gambar
10. Keserasian teks dan gambar sudah baik. √ × Revisi terhadap
warna teks
11. Keserasian gambar dengan background
sudah baik dan benar.
√ √ Tidak ada revisi
12. Kombinasi gambar dengan animasi dan
simulasi
√ × Diperbaiki lagi
13. Animasi dan simulasi yang digunakan
menarik.
√ √ Tidak ada revisi
14. Suara narator terdengar dengan jelas √ √ Tidak ada revisi
Berdasarkan hasil validasi tahap II pada aspek media dapat disimpulkan bahwa
validator I yaitu revisi terhadap ukuran dan kualitas gambar yang digunakan., sedangkan
pada validator ke II revisi terhadap kombinasi warna huruf, susunan kalimat, perpindahan
antar slide, ukuran dan kualitas gambar, kombinasi gambar dengan animasi dan simulasi.
Pada validator III tidak terdapat revisi.
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
869
Validasi Tahap IIpadaAspek materi
Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada
tahap II terlihat pada tabel 8 berikut ini :
Tabel 8. Hasil triangulasi aspek materi pada validasi tahap II
No Pernyataan V.I V. II Hasil tringaluasi
1. Materi pada media penyuluhan berbasis
video ini sesuai dengan kebutuhan pesan
petani dan program pemerintah
√ √ Tidak ada revisi
2. Media penyuluhan berbasis video ini
mampu menampilkan gambar sesuai dengan
materi yang harus dipelajari petani.
√ √ Tidak ada revisi
3. Bahasa yang digunakan pada media
penyuluhan berbasis video ini mudah
dimengerti oleh petani.
√ √ Tidak ada revisi
4. Susunan kalimat pada media penyuluhan
berbasis video ini mudah dimengerti dan
dipahami oleh petani
√ × Gunakan susunan
kalimat yang
lebih baik
5. Susunan kalimat pada media penyuluhan
berbasis video ini menarik untuk ditonton
sehingga petani mau menerapkan
peremajaan kelapa sawit
√ √ Tidak ada revisi
6. Susunan kalimat pada media penyuluhan
berbasis video ini menarik untuk ditonton
sehingga petani termotivasi untuk
melakukan peremajaan kelapa sawit
√ × Tidak ada revisi
7. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh
narator dalam menjelaskan materi yang ada
pada media penyuluhan berbasis video ini
mudah untuk dimengerti dan dipahami oleh
petani
√ × Revisi pada
penggunaan
bahasa
8. Gambar dan animasi pada media
penyuluhan berbasis video ini sesuai dengan
keadaan sebenarnya
√ × Revisi gambar
agar terlihat jelas
9. Animasi yang digunakan dalam media
penyuluhan berbasis video ini dapat
memperjelas materi yang disampaikan oleh
narator
√ √ Tidak ada revisi
10. Suara narator yang menjelaskan materi pada
media penyuluhan berbasis video ini jelas
dan lugas
√ √ Tidak ada revisi
Berdasarkan hasil validasi tahap II pada aspek materi diatas dapat disimpulkan
bahwa validator I tidak terdapat revisi, sedangkan pada validator ke II revisi terhadap
susunan kalimat, penggunaan bahasa, gambar dan animasi. Hasil trianggulasi
penggunaan kalimat, gambar dan bahasa yang lebih jelas sehingga materi yang diberikan
dapat dimengerti dan dipahami oleh petani.
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
870
Validasi Tahap III pada aspek media
Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek media pada
tahap III terlihat pada tabel 9 berikut ini :
Tabel.9 Hasil triangulasi aspek media pada validasi tahap III
No Pernyataan V.
I
V. II Hasil Triangulasi
1. Jenis huruf yang digunakan pada media
penyuluhan berbasis video ini sudah baik
√ √ Tidak ada revisi
2. Ukuran huruf yang digunakan pada media
penyuluhan ini sudah sesuai dan mudah
dibaca
√ √ Tidak ada revisi
3. Kombinasi warna huruf dengan background
yang digunakan media penyuluhan berbasis
video ini sudah baik.
√ × Tidak ada revisi
4. Teks pada media prnyuluhan berbasis video
ini terbaca dengan baik
√ √ Tidak ada revisi
5. Bahasa yang digunakan pada media
penyuluhan berbasis video ini sudah baik
dan benar.
√ √ Tidak ada revisi
6. Susunan kalimat yang digunakan pada
media penyuluhan berbasis video ini sudah
baik.
√ × Tidak ada revisi
7. Perpindahan antar slide untuk topik materi
yang berbeda terlihat jelas
√ × Tidak ada revisi
8. Gambar video yang ditampilkan pada media
penyuluhan berbasis video ini jelas dan
menarik
√ √ Tidak ada revisi
9. Ukuran dan kualitas gambar yang
digunakan sudah baik
× × Tidak ada revisi
10. Keserasian teks dan gambar √ × Tidak ada revisi
11. Keserasian gambar dengan background
sudah baik dan benar.
√ √ Tidak ada revisi
12. Kombinasi gambar dengan animasi dan
simulasi sudah baik
√ × Tidak ada revisi
13. Animasi dan simulasi yang digunakan
menarik.
√ √ Tidak ada revisi
14. Suara narator terdengar dengan jelas √ √ Tidak ada revisi
Berdasarkan hasil validasi tahap III pada aspek media penyuluhan diatas dapat
disimpulkan bahwa validator I revisi pada ukuran dan kualitas gambar. Validator II revisi
pada kombinasi warna huruf, susunan kalimat, ukuran dan kualitas gambar, keserasian
teks dan gambar dan kombinasi gambar.
Validasi Tahap IIIpadaaspek materi
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
871
Penilaian dari tim ahli media penyuluhan berbasis video pada aspek materi pada
tahap III terlihat pada tabel 10 berikut ini
Tabel 10. Hasil triangulasi aspek materi pada validasi tahap III
No Pernyataan V. I V. II Hasil
tringaluasi
1. Materi pada media penyuluhan berbasis video ini
sesuai dengan kebutuhan pesan petani dan program
pemerintah
√ √ Tidak ada
revisi
2. Media penyuluhan berbasis video ini mampu
menampilkan gambar sesuai dengan materi yang
harus dipelajari petani.
√ √ Tidak ada
revisi
3. Bahasa yang digunakan pada media penyuluhan
berbasis video ini mudah dimengerti oleh petani.
√ √ Tidak ada
revisi
4. Susunan kalimat pada media penyuluhan berbasis
video ini mudah dimengerti dan dipahami oleh petani
√ × Tidak ada
revisi
5. Susunan kalimat pada media penyuluhan berbasis
video ini menarik untuk ditonton sehingga petani
mau menerapkan peremajaan kelapa sawit
√ √ Tidak ada
revisi
6. Susunan kalimat pada media penyuluhan berbasis
video ini menarik untuk ditonton sehingga petani
termotivasi untuk melakukan peremajaan kelapa
sawit
√ × Tidak ada
revisi
7. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh narator
dalam menjelaskan materi yang ada pada media
penyuluhan berbasis video ini mudah untuk
dimengerti dan dipahami oleh petani
√ × Tidak ada
revisi
8. Gambar dan animasi pada media penyuluhan
berbasis video ini sesuai dengan keadaan sebenarnya
√ × Tidak ada
revisi
9. Animasi yang digunakan dalam media penyuluhan
berbasis video ini dapat memperjelas materi yang
disampaikan oleh narator
√ √ Tidak ada
revisi
10. Suara narator yang menjelaskan materi pada media
penyuluhan berbasis video ini jelas dan lugas
√ √ Tidak ada
revisi
Berdasarkan hasil validasi tahap III pada aspek materi diatas dapat disimpulkan
bahwa validator I dan II tidak ada revisi, sehingga media penyuluhan berbasis video sudah
dapat dilakukan uji coba kepada petani. Tahapan selanjutnya adalah melakukan proses
uji coba kelayakan media. Proses uji coba kelayakan media dilakukan dengan cara
menyebarkan angket tertutup kepada respondenyaitu petani dan penyuluh pertanian
lapang. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang telah dilakukan
uji coba validitas dan reabilitas angket. Pada uji coba angket ini terdapat 10 item
pertanyaan.Dari uji coba angketdiperoleh ke – 10 item valid.Angket yang sudah
dinyatakan valid selanjutnya digunakan untuk uji kelayakan media.Angket uji kelayakan
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
872
media ini disebarkan kepada PPL dan petani yang ada di Kecamatan Sungai Bahar
Kabupaten Muaro Jambi.
Analisis Data
Media yang sudah jadi kemudian divalidasi oleh 3validator menggunakan teknik
triangulasi sumber yaitu pengecekan terhadap media penyuluhan berbasis video dengan
beberapa sumber yang berbeda.Dari 3 validator ini ditemukan beberapa saran tentang
perbaikan media penyuluhan berbasis video yang dapat dilihat pada revisi produk. Saran
dari validator dikumpulkan beberapa kali sampai tim validator menyatakan media
penyuluhan ini telah layak untuk dilakukan ujicoba.
Media penyuluhan berbasis video yang telah divalidas kemudian diujicobakan
kepada penyuluh untuk mengetahui kelayakan media penyuluhan untuk digunakan dalam
kegiatan penyuluhan.Dari hasil angket yang di isi oleh penyuluh pertanian lapang sebagai
responden didapatkan hasil analisis skor sebagai berikut:
Tabel 11.Persentase angket persepsi PPL tentang efektivitas Media penyuluhan
berbasis video
No Pernyataan Item
soal
Skor Persentase Kategori
1. Materi yang disampaikan pada media
penyuluhan berbasis video sesuai
dengan tujuan penyuluhandan
kebutuhan pesan petani
1 112 72,25% Baik
2. Materi yang ada pada media penyuluhan
berbasis video telah relevan dengan
materi yang dipelajari
2 132 85,16% Sangat
Baik
3. Materi yang ada pada media penyuluhan
berbasis video mudah untuk dimengerti
dan dipahami
3 118 76,12% Baik
4. Materi yang ada pada media penyuluhan
berbasis video sesuai dengan materi
penyuluhan
4 129 83,22% Baik
5. Media penyuluhan berbasis video dapat
digunakan dengan mudah dan fleksibel
5 126 81,29% Baik
6. Media penyuluhan berbasis video
menyajikan tampilan (warna, huruf,
gambar, animasi) yang jelas dan
menarik.
6 119 76,77% Baik
7. Penggunaan media penyuluhan berbasis
video dapat membantu PPL dalam
memperoleh informasi materi
penyuluhan
7 125 80,64% Baik
8. Media penyuluhan berbasis video dapat
digunakan sebagai media penyuluhan
pertanian
8 123 79,35% Baik
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
873
Berdasarkan 11diatas diperoleh hasil analisis data angket persepsi PPL tentang
efektivitas media penyuluhan berbasis video pada aspek materi yang ada pada media telah
relevan dengan materi yang dipelajari oleh petani memperoleh skor tertinggi
dibandingkan aspek lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa materi yang dirancang pada
media relevan dengan materi yang dipelajari pada waktu kegiatan penyuluhan. Hasil
angket menunjukkan setiap aspek pernyataan menunjukkan skor diatas 50 % yang artinya
media penyuluhan berbasis video efektivitas dalam menjelaskan materi pesan tentang
peremajaan kelapa sawit.Persentase persepsi PPL tentang motivasi untuk menggunakan
media penyuluhan berbasis video dalam kegiatan penyuluhan terlihat pada tabel 12
berikut ini.
Tabel 12. Persentase angket persepsi PPL tentang motivasi untukmeggunakan
media penyuluhan berbasis video dalam kegiatan penyuluhan
No Pernyataan Item
soal
Skor Persentase Kategori
1. Penggunaan media penyuluhan berbasis
video dapat membantu PPL dalam
mengatasi keterbatasan waktu, biaya dan
tenaga dalam melakukan kegiatan
penyuluhan
9 115 74,19% Baik
2. Media penyuluhan berbasis video dapat
membantu PPL dalam menjelaskan
materi yang bersifat abstrak menjadi
konkret sehingga membuat PPL lebih
tertarik untuk memberikan penyuluhan
10 115 74,19% Baik
3. Media penyuluhan berbasi video dapat
meningkatkan kreativitas PPL dalam
memvariasikan metode penyuluhan
11 122 78,70% Baik
4. Penggunaan media penyuluhan dapat
meningkatkan aktivitas penyuluh dalam
kegiatan penyuluhan
12 115 74,19% Baik
Rata –rata 75,31% Baik
Berdasarkan tabel 12 diatas diperolehhasil analisis data angket persepsi PPL
setelah menggunakan media penyuluhan berbasis video diperoleh kesimpulan bahwa
penggunaan media penyuluhanberbasis video ini dapat membantu PPL dalam mengatasi
keterbatasan waktu, biaya dan tenaga dalam melakukan kegiatan penyuluhan (74,19
%),dapat membantu PPL dalam menjelaskan materi yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga membuat PPL lebih tertarik untuk memberikan penyuluhan(74,19 %),
dapat meningkatkan kreativitas PPL dalam memvariasikan metode penyuluhan (78,70 %)
dan dapat meningkatkan aktivitas PPL dalam kegiatan penyuluhan (74,19 %). Dari data
di atas dapat disimpulkan bahwa media penyuluhan ini dapat meningkatkan motivasi PPL
dalam memberikan materi pada kegiatan penyuluhantentang peremajaan kelapa sawit
yang terlihat pada tabel 13berikut ini :
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
874
Tabel 13. Persentase angket PPL dan petani tentang penggunaan media
penyuluhan berbasis video dalam kegiatan penyuluhan
No Pernyataan Item
soal
Skor Persentase Kategori
1. Mediapenyuluhan berbasis video dapat
memotivasi petani belajar secara mandiri
13 117 75,48% Baik
2. Media penyuluhan berbasis video dapat
meningkatkan partisipasi petani dalam
kegiatan penyuluhan
14 119 76,77% Baik
3. Media penyuluhan berbasis video dapat
membantu penyuluh menyelesaikan
persoalan yang dalam kegiatan
penyuluhan
15 120 77,41% Baik
Rata –rata 76,55% Baik
Berdasarkan tabel 13 diatas diperoleh hasil analisis data angket persepsi penyuluh
dan petani setelah menggunakan media penyuluhan berbasis video diperoleh kesimpulan
bahwa media penyuluhanberbasis video ini dapat memotivasi petani untuk belajar secara
mandiri 75,48 %, dapat meningkatkan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan
(76,77 %) dan membantu petani menyelesaikan persoalan yang dalam kegiatan
penyuluhan (77,41 %). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
penyuluhanberbasis video efektif dalam meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar
petani pada kegiatan penyuluhan tentang peremajaan kelapa sawit.
Revisi Produk
Revisi produk dilakukan beberapa kali sesuai saran dari validator.Validasi oleh
validator pertama dan validator kedua dilakukan sebanyak 3 kali dengan dua kali revisi.
Aspek yang direvisi antara lain ukuran huruf, warna teks, gambar, konsep, animasi,
variasi soal-soal latihan. Adapun revisi yang disarankan oleh validator adalah sebagai
berikut:
a. Aspek media
Aspek media yang direvisi adalah jenis huruf yang digunakan,warna teks, kalimat,
gambar, warna teks.Berikut ini beberapa halaman media yang direvisi:
Sebelum revisiSesudah revisi
Gambar 3. Revisi pada media
b. Aspek materi
Aspek materi yang direvisi adalah tambahan materi agar lebih mudah dipahami
dan penambahan konsep pada animasi. Berikut ini beberapa materi pada media
pembelajaran yang direvisi:
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
875
Sebelum revisi Sesudah revisi
Gambar 4 Revisi pada materi
KESIMPULAN
Cara yang digunakan untuk mengembangkan media penyuluhan berbasis video
sebagai media penyuluhan pertanian di kecamatan Sungai Bahar adalah dengan
menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Pada tahap awal penelitian ini
dilakukan pembuatan sketsa media, coding, test media, publishing. Tahap kedua
dilakukan uji coba dan revisi, studi literatur, studi lapangan, analisis kebutuhan. Tahap
ketiga dilakukan finalisasi media yaitu melakukan revisi terhadap media yang telah di
dilakukan penilaian oleh kelompok ahli dari bidang desain media, isi media dan tampilan
media yang berasal dari akademisi, pemerintah dan pengguna yaitu penyuluh.
Desain media penyuluhan berbasis video tentang peremajaan kelapa sawit di
kecamatan Sungai Bahar kabupaten Muaro Jambi menggunakan gabungan teks (huruf),
gambar, suara, grafik, warna dan animasi yang merupakan kelebihan yang dimiliki video
dibandingkan media lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Media Penyuluhan. Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Sragen
Arsyad. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.
Belawati, Tian dkk.2007. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Terbuka.
Beminur MN.2006. Efektivitas Video Instruksional dalam Diseminasi Informasi
Pertanian (Eksperimen Lapangan : Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao
(PBK) pada Petani Kakao di Kecamatan Amahi Kabupaten Maluku
Tengah).[tesis].[Internet].[7 Desember 2015].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Diunduh dari repository IPB.
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.2014. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan
Provinsi Jambi Menurut Kabupaten.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Perkebunan Lahan Pada Areal Peremajaan
Kebun/Replanting Dengan Teknik Underplanting. Direktorat Jenderal Perkebunan.
Direktorat Jenderal Perkebunan.2015. Statistik Perkebunan Indonesia 2013-2015 Kelapa
Sawit (Pam Oil). Direktorat Jenderal Perkebuanan.
Herman, Maman dan Dipyo Parwono. 2011. Produktivitas Jagung Sebagai Tanaman Sela
Pada Peremajaan Sawit Rakyat di Bagan Sapta Tanaman Rempah dan Aneka
Tanaman Industri Jalan Raya Pakuwon Km.2 Parungkuda, Sukabumi 43152.
Diakses pada 6/28/16 di unduh
PROSIDING
Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018
Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal
ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN : DOI :
876
http://www.academia.edu/4108942/peremajaan_sawit_secara_tebang_bertahap_
replanting_palm_oil_using_gradually_cutting_medhod
Iskandar, 2005. Pengaruh desain pesan pupuk Agrodyke melalui video terhadap
peningkatan pengetahuan petani. Tesis IPB: Bogor.
Nurfathiyah. P, Mara. A, Siata.R, Farida.A, Aprollita. 2011. Pemanfaatan video sebagai
media penyebaran inovasi pertanian. Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas
Jambi. Seri Sains
Nurfathiyah, Suratno, 2011. Pengaruh visualisasi gerak dan foto pada media video
terhadap peningkatan pengetahuan petani di Desa Tangkit Baru. Jurnal penelitian
Universitas Jambi. Seri Sains
Nurfathiyah, Suratno, 2012. Video/Film sebagai Media Diseminasi Inovasi Pertanian.
Makalah Pelatihan bagi penyuluh pertanian di Kabupaten Muara Jambi
Paramita E, Martini E, Roshetko JM. 2013. Media dan Metode Komunkasi Dalam
Penyuuhan Agroforestri : studi kasus di Sulawesi Selatan (Kabupaten Bantaeng
dan Bulukumba) dan Sulawesi Tenggara (Kabupaten Konawe dan Kolaka). Di
dalam Seminar Nasional Agroforestrin 2013 ; [Waktu dan Tempat pertemuan
tidak diketahui]. [internet].[12 oktober 2015].[penerbit tidak diketahui]. Hlm 488-
493dapatdiunduhdari
http://www.worldagroforestry.org/sea/Publicatons/files/paper/PP0341-14.pdf
Santoso. 2001. Buku Latihan SPSS. Statistik Parametrik. Jakarta : Alex Media
Komputindo. Kelompok Gramedia.
Soekartawi. 2004. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia
Sukmadinata, N.S. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Susanti,Eti, dkk. 2014. Analisis Perbandingan Aternatif Model Peremajaan Kelapa Sawit
Konvensional dengan Underplanting Pola Perkebunan Inri Rakyat (PIR) di Desa Sei
Lambu Makmur Kecamatan Tapung Kabupaten Kempar. Jurnal Faperta Vol 1 No 2,
Oktober 2014. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Van den Ban AW, Hawkins, HS. 2009. Penyuluhan pertanian. Herdianti AD, penerjemah.
Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Terjemahan dari Agricultural extension. Ed Ke-3.