PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas...

209
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SISTEM OPERASI ANDROID MATERI PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO UNTUK MAHASISWA PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Ashareo Zhasindy Anas Satya Bangsa NIM 12105241051 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2017

Transcript of PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas...

Page 1: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SISTEM OPERASI ANDROID MATERI PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN

AUDIO UNTUK MAHASISWA PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Ashareo Zhasindy Anas Satya Bangsa

NIM 12105241051

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JANUARI 2017

Page 2: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

ii

Page 3: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

iv

Page 5: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

v

MOTTO

“Sesungguhnya para malaikat itu merendahkan sayapnya kepada penuntut ilmu karena senangnya atas apa yang dilakukan para penuntut ilmu”

(Terjemahan Al-Hadist)

“Teknologi hanyalah sebuah alat. Untuk membangun generasi yang cerdas,

bukan teknologi yang terpenting, yang terpenting adalah guru yang teladan”

(Ashareo Zhasindy Anas Satya Bangsa)

“You don’t always need a plan. Sometimes you just need to breathe, trust, let go

and see what happens. Why so serious?”

(Joker)

Page 6: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

vi

PERSEMBAHAN

Sebuah karya dengan ijin Allah SWT dapat saya selesaikan dan sebagai

ucapan rasa syukur serta terimakasih karya ini dengan sepenuh hati dan

keikhlasan kupersembahkan kepada:

1. Orang tua tercinta yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang,

nasehat, bimbingan, serta semangat.

2. Almamater Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNY.

3. Bangsa Indonesia.

Page 7: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

vii

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SISTEM OPERASI ANDROID MATERI PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN

AUDIO UNTUK MAHASISWA PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh Ashareo Zhasindy Anas Satya Bangsa

NIM 12105241051

ABSTRAK

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio yang layak dan dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Teknologi Pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan (research and development) Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi 9 tahap. Subjek uji coba sebanyak 35 mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Diuji coba sebanyak 3 tahap, tahap uji coba lapangan awal 5 mahasiswa, uji coba lapangan 10 mahasiswa, dan uji coba pelaksanaan lapangan 20 mahasiswa. Teknik dan pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, serta pre test dan post test. Data dianalisis menggunakan metode dekriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia interaktif untuk sistem operasi android tersebut layak untuk digunakan, hal ini dibuktikan dari hasil penilaian produk yang telah dilakukan ahli materi menunjukkan bahwa multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio dinyatakan sangat baik (4,82), hasil penilaian produk ahli media menunjukkan bahwa multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio dinyatakan sangat baik (4,32), hasil uji coba lapangan awal menyatakan baik (3,86), hasil uji coba lapangan menyatakan baik (4,04) dan hasil uji coba pelaksanaan lapangan menyatakan sangat baik (4,35). Adanya peningkatan nilai pre test dan post test sebesar 42,86% menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mahasiswa Teknologi Pendidikan pada materi produksi media pembelajaran audio.

Kata kunci: Multimedia Interaktif, Android, Produksi media audio, Teknologi Pendidikan.

Page 8: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

viii

Page 9: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

ix

Page 10: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 6

D. Perumusan Masalah ................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................ 8

G. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .............................................. 10

I. Definisi Operasional ............................................................................... 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Karakteristik Mahasiswa Prodi Teknologi Pendidikan .......................... 13

B. Materi Produksi Media Pembelajaran Audio ......................................... 16

1. Pengertian Produksi Media Pembelajaran Audio ............................. 16

2. Alat-Alat dalam Produksi Media Pembelajaran Audio .................... 17

Page 11: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

xi

3. Tim Produksi Media Audio Pembelajaran .......................................... 19

4. Prosedur Produksi Media Pembelajaran Audio .................................. 24

5. Manfaat Produksi Media Pembelajaran Audio bagi Pembelajaran ..................................................................................... 35

6. Hubungan Produksi Media Pembelajaran Audio dengan Mahasiswa Teknologi Pendidikan .................................................... 38

C. Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio ............................ 39

1. Pengertian Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio .......................................................................... 39

2. Landasan Teoritik Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio .......................................................................... 41

3. Karakteristik dan Format Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio ............................................................................ 43

4. Komponen dalam Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio ............................................................... 46

5. Prosedur Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio........ .................................................................... 52

6. Manfaat Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio bagi Mahasiswa Teknologi Pendidikan ........................................... 55

D. Peneltian yang Relevan .......................................................................... 56

E. Kerangka Berpikir .................................................................................. 58

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 60

B. Prosedur Pengembangan ........................................................................ 61

C. Subjek Penelitian .................................................................................... 65

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 66

E. Validasi Instrumen ................................................................................. 72

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 75

Page 12: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 79

1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi Awal .......................... 79

2. Hasil Perencanaan Produk ................................................................. 80

3. Hasil Pengembangan Produk Awal ................................................... 82

4. Hasil Validasi Ahli dan Revisi Produk.............................................. 83

5. Hasil Uji Coba Awal dan Revisi Produk ........................................... 99

6. Hasil Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk ................................... 103

7. Hasil Pelaksanaan Uji Lapangan dan Revisi Produk ........................ 107

B. Hasil Pre Test dan Post test .................................................................... 110

C. Kajian Produk Akhir ................................................................................ 113

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................... 116

B. Saran ........................................................................................................ 117

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 118

LAMPIRAN................................................................................................... 121

Page 13: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

xiii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Tiga asumsi teori kognitif multimedia pembelajaran ........................ 41

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Mahasiswa ...................................... 68

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi.............................................. 69

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media .............................................. 70

Tabel 5. Angket Uji Coba Produk untuk Mahasiswa...................................... 71

Tabel 6. Angket ahli materi hasil validasi dengan pembimbing ..................... 73

Tabel 7. Angket ahli media hasil validasi dengan pembimbing...................... 74

Tabel 8. Angket untuk mahasiswa hasil validasi dengan pembimbing ........... 75

Tabel 9. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif .................................... 76

Tabel 10. Penilaian Ahli Media Tahap I Terhadap Produk Multimedia ........... 84

Tabel 11. Penilaian Ahli Media Tahap II Terhadap Produk Multimedia .......... 88

Tabel 12. Penilaian Ahli Materi Tahap I Terhadap Produk Multimedia........... 91

Tabel 13. Penilaian Ahli Materi Tahap II Terhadap Produk Multimedia ......... 94

Tabel 14. Penilaian Ahli Materi Tahap III Terhadap Produk Multimedia ........ 97

Tabel 15. Hasil Uji Coba Tahap Awal Multimedia ........................................... 100

Tabel 16. Hasil Uji Coba Lapangan terhadap Multimedia ................................ 104

Tabel 17. Hasil Uji Lapangan Terhadap Multimedia ........................................ 107

Tabel 18. Distribusi Nilai Pretest..................................................................... 110

Tabel 19. Distribusi Nilai Posttest ................................................................... 111

Tabel 20. Perbandingan nilai mean pretest dan mean posttest ........................ 112

Page 14: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

xiv

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Kawasan Teknologi Pendidikan ...................................................... 14

Gambar 2. Kerangka Model ............................................................................. 59

Gambar 3. Skema Pengembangan Produk ....................................................... 65

Page 15: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

xv

DAFTAR DIAGRAM

hal

Diagram 1. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap I .................................. 86

Diagram 2. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap II ................................. 90

Diagram 3. Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap I .................................. 93

Diagram 4. Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap II................................. 96

Diagram 5. Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap III ............................... 99

Diagram 6. Grafik perolehan nilai rata-rata pretest dan postest ...................... 113

Page 16: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Lembar Validasi Ahli Media Tahap I ........................................ 122

Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli Media Tahap II I .................................... 127

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Validasi Ahli Media ....................................... 132

Lampiran 4. Lembar Validasi Ahli Materi Tahap I........................................ 138

Lampiran 5. Lembar Validasi Ahli Materi Tahap II ...................................... 142

Lampiran 6. Lembar Validasi Ahli Materi Tahap III ..................................... 146

Lampiran 7. Rubrik Penilaian Validasi Ahli Materi ....................................... 150

Lampiran 8. Lembar Penilaian Uji Tahap Awal ............................................. 155

Lampiran 9. Lembar Penilaian Uji Coba Lapangan........................................ 159

Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Pelaksanaan Lapangan ............................ 163

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Awal ............................. 167

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan....................... 168

Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Lapangan ................................ 169

Lampiran 14. ScreenShot hasil Pretest ............................................................. 170

Lampiran 15. ScreenShot hasil Prosttest .......................................................... 170

Lampiran 16. Hasil Pre Test dan Post Test...................................................... 171

Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 173

Lampiran 18. Rancangan Multimedia ............................................................... 174

Lampiran 19. Surat Izin Penelitian Fakultas ..................................................... 190

Lampiran 20. Surat Izin Penelitian UNY ......................................................... 191

Lampiran 21. Surat Permohonan Ahli Materi................................................... 192

Lampiran 22. Surat Permohonan Ahli Media ................................................... 193

Page 17: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecanggihan teknologi komputer sekarang memungkinkan berbagai

akses untuk mendapatkan cara-cara visual dalam menyajikan materi dalam

bentuk gambar-gambar statik dan gambar-gambar dinamik serta bentuk

animasi dan video. “Teknologi berarti penerapan sistematis dari ilmu atau

pengetahuan lain yang terorganisir ke tugas-tugas praktis.” (Galbraith, 1967:

24). Menurut Habibie (1991) bahwa teknologi agar dapat menghasilkan nilai

tambah harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: (1) mempunyai landasan teori

untuk pengembangannya, (2) mengandung cara khusus, (3) dapat digunakan

untuk mengatasi problem konkret. Kita dihadapkan dalam tahapan teknologi

yang tinggi, sehingga berkaitan dengan penggunaan paket-paket yang

kompleks seperti belajar jarak jauh dengan menggunakan radio, telivisi, modul

digital, multimedia, komputer dan internet.

Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut

berupa gambar, model, objek atau perangkat yang menyajikan pengalaman

konkret atau nyata yang dapat dilihat oleh siswa, dengan tujuan: (1) mengenal,

membangun, memperkaya atau mengklarifikasi konsep abstrak, (2)

mengembangkan sikap yang diinginkan, dan (3) menyimulasikan aktivitas.

Dale (1946) bahwa siswa dibawa pada hal-hal yang konkret untuk memahami

hal yang abstrak. Hoban & Dale (1949) menyatakan bahwa bahan dan

perangkat harus bisa memberikan pengalaman “lihat dan dengar”. Jadi, yang

dimaksud teknologi logis modern berarti memperoleh kekayaan melalui

Page 18: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

2

pengalaman nyata. Dari pernyataan tersebut, maka pemilihan media

pembelajaran berupa multimedia yang dapat menampilkan gambar visual dan

suara akan lebih efektif untuk membantu mahasiswa dalam memahami hal-hal

yang sulit untuk mereka pahami.

Pembelajaran telah dibahas dalam salah satu bidang ilmu yaitu

instructional technology (Teknologi Pendidikan). Definisi teknologi

pembelajaran yang dirumuskan oleh Association for Educational

Communication And Technology (AECT) (2004: 3) “Educational technology is

the study and ethical practice of facilitating learning and improving

perfomance by creating using and managing appopriate technological

processes and resource” Definisi tersebut mengandung makna bahwa

teknologi pembelajaran mempunyai peran untuk memfasilitasi pembelajaran

dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan atau

menmanfaatkan dan mengelola proses dan sumber belajar. Pengelolaan media

pembelajaran tersebut sudah termasuk tugas dari para teknologi pendidikan.

Teknologi dapat mempermudah segala pekerjaan manusia. Dapat

disimpulkan bahwa, teknologi dapat memudahkan peserta didik dalam proses

pembelajarannya. Salah satu bentuk teknologi saat ini yaitu adalah multimedia.

Multimedia merujuk pada presentasi materi dengan menggunakan audio dan

visual. Pesan-pesan multimedia dapat digambarkan dalam bentuk media

pengirimannya (misalnya: layar komputer dan pengeras suara), mode

penyajiannya (misalnya: gambar dan kata-kata), atau modalitas-modalitas

indrawi untuk menangkapnya (misalnya: auditori dan visual). Multimedia

Page 19: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

3

dapat mengakomodasi kemampuan peserta didik yang cepat hingga lamban

dalam menerima materi. Perkembangannya hingga saat ini media audiovisual

yang dikemas dalam bentuk sistem spesifikasi komputer yang selalu

melakukan updating keterbacaan secara audio dan visual telah diiringi dengan

ragam model yang dikembangakan. Model tersebut mulai dari model latihan,

tutorial, simulasi dan permainan.

Dengan hadirnya era smartphone, maka kebanyakan manusia sudah

memiliki smartphone. Pekerjaan manusia pun sekarang sudah bergantung

terhadap smartphone dan internet. Saat bekerja maupun saat waktu senggang,

manusia tidak dapat terlepas dari teknologi komunikasi smartphone. Menurut

data dari Kominfo (2015) bahwa tercatat ada lebih dari 88 juta pengguna

internet di Indonesia dengan 93% pengguna internet tersebut mengakses

melalui smartphone. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti saaat observasi

dengan para mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

angkatan 2015 menyatakan dari 86 mahasiswa hanya 3 mahasiswa yang belum

memiliki smartphone.

Dari 83 pengguna smartphone di prodi Teknologi Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 76 smartphone mahasiswa bersistem

operasi android, 5 smartphone bersistem operasi IOS ,dan 2 smartphone

bersistem operasi lainnya. Dari hasil wawancaara dengan mahasiswa

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta menghasilkan bahwa

kebanyakan smartphone digunakan untuk media sosial, hiburan, komunikasi

dan internet. Masih sedikit mahasiswa yang mengoptimalkan smartphone

Page 20: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

4

sebagai alat bantu belajar. Menurut Kompas.com (2016) data survey

menunjukkan 63,1 juta orang mengakses internet melalui smartphone. Dalam

survey yang dilakukan Kominfo terdapat 73% remaja sering mengakses situs

negatif.

Kemudahan mendapatkan sumber belajar adalah suatu hal yang dapat

meningkatkan motivasi belajar bagi mahasiswa, sehingga pengembangan

multimedia interaktif berbasis smartphone akan mampu mewujudkannya.

Mahasiswa dengan mudah mampu mendapat media pembelajaran yang

interaktif hanya lewat smartphone mereka. Sistem operasi smartphone yang

banyak digunakan yaitu sitem operasi Android. Berdasarkan informasi dari

situs resmi (www.android.com), setiap hari terdapat lebih dari satu juta

perangkat Android diaktifkan dan diperkirakan akan terus meningkat.

Penggunaan komputer dan smartphone dalam komunikasi pembelajaran

memiliki kemampuan menerima informasi, menyimpan, dan mengolah serta

memproduksinya dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang lama,

serta setiap saatdapat digunakan dan dapat menggandakan informasi dalam

skala yang tak terbatas.

Pemilihan bentuk media berupa aplikasi android dikarenakan banyak

kelebihan sistem operasi android yang mampu menjadi media pembelajaran

yang efektif. Kelebihan sistem operasi android antara lain yaitu:

1. Mudah untuk di operasikan dimanapun dan kapanpun,

2. Mudah tersambung dengan internet,

3. Tampilan yang menarik,

Page 21: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

5

4. Mudah untuk di modifikasi,

5. Mudahnya dalam mengembangkan aplikasi berplatform android,

6. Banyak menyajikan aplikasi-aplikasi yang menarik dan gratis,

7. Hampir semua produk smartphone bersistem operasi android.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka penggunaan multimedia interaktif

berbasis smartphone lebih memudahkan mahasiswa dalam melakukan

pembelajaran dimanapun dan kapanpun.

Pemilihan sasaran penelitian terhadap mahasiswa program studi

Teknologi Pendidikan karena kurangnya penerapan media pembelajaran

berbasis multimedia interaktif. Kebanyakan dosen mengajar dengan media

buku teks sehingga media tersebut kurang interaktif dan menarik bagi

mahasiswa. Pemilihan media yang di kembangkan berdasarkan, bahwa

dibandingkan dengan buku atau modul pembelajaran yang tidak mampu

menarik minat siswa dalam belajar, maka media pembelajaran berbasis

smartphone mampu menarik minat siswa dalam belajar berdasarkan segi

multimedia yang interaktif dan mampu memuat gambar, audio dan video.

Menurut observasi yang dilakukan di laboratorium Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, menurut mahasiswa prodi

Teknologi Pendidikan bahwa dalam hal produksi media pembelajaran audio

sering mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut diantaranya dalam pembuatan

naskah audio, tahap rekaman, editing dan mixing. Mahasiswa juga kesulitan

dalam mencari sumber belajar dan referensi untuk memproduksi media

pembelajaran audio. Produksi media pembelajaran audio adalah salah satu

Page 22: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

6

pembelajaran praktikum dalam mata kuliah pengembangan media audio di

program studi Teknologi Pendidikan. Pengembangan media audio sama halnya

dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi

kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi.

Dari latar belakang masalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

perlunya suatu penelitian pengembangan multimedia interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa

prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Terbatasnya media pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah

pengembangan media audio untuk mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Kurangnya penggunaan smartphone dalam pembelajaran bagi mahasiswa

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka

peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti agar dapat dikaji dan

dibahas lebih mendalam. Penelitian ini dibatasi pada terbatasnya media

pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah pengembangan media audio

untuk mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,

sehingga perlunya suatu penelitian pengembangan media yang efektif dengan

Page 23: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

7

materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa prodi Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk multimedia interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa prodi

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

dikembangkan?

2. Bagaimana tingkat kelayakan multimedia interaktif untuk sistem operasi

android materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa prodi

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

dikembangkan?

3. Bagaimana keefektifan multimedia interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa prodi

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan tujuan

pengembangan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan multimedia interaktif untuk sistem operasi android yang

berisi materi produksi media pembelajaran audio yang mampu membantu

Page 24: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

8

mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan dalam praktek produksi media

pembelajaran audio.

2. Mengetahui kelayakan multimedia interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio sebagai media pembelajaran

mandiri bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan berdasarkan ahli materi,

ahli media dan uji lapangan.

3. Mengetahui keefektifan multimedia interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio sebagai media pembelajaran

mandiri bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan berdasarkan hasil pretest

dan postest.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang diharapkan adalah multimedia interaktif untuk

sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio untuk

mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan. Adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Media dikemas dalam bentuk software aplikasi untuk sistem operasi

Android.

2. Media hanya dapat dijalankan dengan smartphone bersistem operasi

android.

3. Media berisi tentang materi produksi media pembelajaran audio, soal

latihan, dan profil.

G. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian pengembangan multimedia interaktif untuk sistem

operasi android ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

Page 25: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

9

1. Manfaat secara Teoritis

Penelitian ini bermanfaat secara teoritis yaitu memberikan sumbangan

terhadap pengembangan ilmu bidang Teknologi Pendidikan, khususnya

dalam pengembangan multimedia interaktif serta meningkatkan mutu

dalam proses belajar dan pembelajaran.

2. Manfaat secara Praktis

Penelitian ini bermanfaat secara praktis terhadap dosen, mahasiswa,

jurusan dan ilmu pengetahuan. Berikut adalah rincian manfaat penelitian

secara praktis:

a. Bagi Dosen

Penelitian ini bermanfaat secara praktis bagi dosen yaitu memberikan

pertimbangan dan alternatif media pembelajaran baru bagi dosen

ataupun pengajar dalam menyampaikan materi pada mata kuliah

Pengembangan Media Audio, sehingga diharapkan mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini bermanfaat secara praktis bagi mahasiswa untuk

termotivasi dalam belajar, memudahkan dalam memahami materi

secara prosedural melalui multimedia pembelajaran dan sebagai

referensi sumber belajar baru.

c. Bagi Jurusan

Penelitian ini bermanfaat secara praktis bagi jurusan yaitu menambah

kepustakaan penelitian pendidikan untuk pengembangan jurusan

Page 26: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

10

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan khususnya referensi yang

berhubungan dengan media pembelajaran.

d. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini bermanfaat secara praktis bagi ilmu pengetahuan yaitu

sebagai bahan literatur para peneliti yang akan dtang sebagai dokumen

pengembangan ilmu pengetahuan, serta bahan masukan dalam

mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Penelitian pengembangan Multimedia interaktif untuk sistem operasi

android ini memiliki asumsi dan keterbatasan sebagai berikut :

1. Asumsi pengembangan mutimedia interaktif untuk sistem operasi Android

ini berpijak pada asumsi:

a. Multimedia yang dihasilkan dapat membantu mahasiswa memahami

prosedur produksi pembelajaran audio.

b. Multimedia yang dihasilkan dapat menambah variasi sumber belajar

yang digunakan untuk memfasilitasi belajar mahasiswa.

c. Multimedia yang dihasilkan dapat mengemas materi pembelajaran

produksi media audio menjadi lebih konkret sehingga bisa diterima

oleh mahasiswa.

d. Tersedianya multimedia interaktif pada mata kuliah pengembangan

media audio.

Page 27: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

11

2. Keterbatasan pengembangan

Asumsi-asumsi sebagaimana disebutkan di atas menuntun pengembang

untuk sampai pada kesadaran bahwa penelitian dan pengembangan ini

mempunyai keterbatasan antara lain:

a. Pengembangan itu hanya terbatas pada suatu mata kuliah

Pengembangan Media Audio untuk mahasiswa prodi Teknologi

Pendidikan.

b. Uji coba produk hanya dilakukan di lingkup 1 (satu) jurusan yakni

Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, sehingga hasil

pengembangan hanya didasarkan data hasil uji coba perguruan tinggi

tersebut.

I. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan meluasnya penafsiran terhadap

permasalahan yang akan dibahas ini, maka perlu disampaikan definisi

operasioanal yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini :

1. Pengembangan software multimedia interaktif untuk sistem operasi

Android merupakan proses pembuatan sampai validasi produk program

multimedia pembelajaran yang meliputi: desain, produksi, dan evaluasi

guna mencari kelayakan media sebagai sumber belajar.

2. Multimedia pembelajaran untuk sistem operasi android adalah kombinasi

teks, grafis, suara, animasi, dan video dalam bentuk aplikasi android dalam

smartphone.

Page 28: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

12

3. Pengembangan aplikasi Multimedia Interaktif untuk sistem operasi

Android materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa

prodi Teknologi Pendidikan adalah suatu upaya untuk mengembangkan

multimedia secara seksama dalam merencanakan, memproduksi serta

mengevaluasi melalui kegiatan validasi dan uji coba, sesuai dengan

prosedur pengembangan, tujuannya adalah agar dihasilkan media

pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa prodi Teknologi

Pendidikan untuk memudahkan belajar.

Page 29: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Karakteristik Mahasiswa Prodi Teknologi Pendidikan

Definisi teknologi pembelajaran yang dirumuskan oleh Association for

Educational Communication And Technology (AECT) (1994) “Teori dan

praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan

penilaian proses dan sumber untuk belajar”. Definisi AECT (1994)

menafsirkan sarana sebagai proses dan sumber, sedang sistematik berupa

desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Definsi ini

mencerminkan evolusi dalam Teknologi Pendidikan mulai dari awal sebagai

suatu gerakan ke suatu bidang kajian dan profesi dan bahwa kontribusi

bidang kajian berupa teori dan praktik. Berdasarkan definisi di atas

mengandung pengertian adanya empat komponen dalam teknologi

pendidikan itu, yaitu:

1. Teori dan praktik.

2. Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan

penelitian.

3. Proses, sumber, dan sistem.

4. Untuk Belajar.

Definisi tahun 1994, teknologi pembelajaran dirumuskan dengan

berlandaskan pada lima bidang garapan bagi teknologi pembelajaran, yaitu:

Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian. Ke lima

hal ini merupakan kawasan dari bidang teknologi pendidikan. Tujuan dari

uraian bab ini penulis pembaca mampu menganalisis setiap pergeseran

Page 30: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

14

paradigma definisi setiap kawasan teknologi pembelajaran, menganalisis

subkategori kawasan berdasarkan sudut pandang teknologi terapan dalam

pembelajaran, mengklasifikasi konsep yang terkait, menganalisis

kecenderungan permasalahan pembelajaran berdasarkan analisa teknologi

pembelajaran, dan sumber pengaruh utama teknologi pembelajaran dalam

optimalisasi pembelajaran.

Gambar 1. Kawasan Teknologi Pendidikan

Mahasiswa Teknologi Pendidikan merupakan mahasiswa yang wajib

menempuh sebanyak 144 sistem kredit semester (SKS) untuk bisa lulus.

Salah satu dari 144 SKS tersebut adalah mata kuliah Pengembangan Media

Audio.

Dalam tahap pengembangan yang dikemukakan oleh Luther salah satu

tahapnya adalah konsep, dimana terdapat identifikassi karakteristik pengguna

yaitu mahasiswa. Karakteristik mahasiswa merupakan aspek-aspek atau

Page 31: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

15

kualitas perseorangan mahasiswa. Aspek-aspek atau kualitas peseorangan

sangat beragam karena menyangkut banyak hal seperti kognitif, motivasi,

berprestasi, minat, bakat, jenis kelamin, cara belajar, dan lain sebagainya.

Aspek-aspek tersebut harus diketahui dan dijadikan salah satu dasar

pertimbangan dalam menyusun dan mengembangkan multimedia interaktif

untuk sistem operasi android.

Degeng (I Made Tegeh, 2006: 34) menyatakan bahwa asumsi-asumsi

yang perlu dipatok sebagai landasan pengembangan konsep pemberdayaan

belajar mahasiswa, yang pada gilirannya juga menjadi landasan praktek

pendidikan di perguruan tinggi adalah :

1. Mahasiswa adalah makhluk yang bebas membentuk dirinya sendiri,

2. Mahasiswa adalah makhluk yang bermartabat,

3. Mahasiswa mampu mengontrol dirinya sendiri,

4. Mahasiswa adalah si belajar dengan karakteristiknya yang khas.

Lebih lanjut Suprijanto (2007:11) menyatakan bahwa ditinjau dari segi

umur seseorang yang berumur antara 16-18 tahun dapat dikatakan sebagai

orang dewasa. Maka dari itu mahasiswa Teknologi Pendidikan S1 yang

berumur 18-22 tahun termasuk orang dewasa. Menurut Knowles dalam

Syamsu Mappa (1994: 113) dari pertumbuhan tubuh ilmu pengetahuan (body

of knowledge) mengenai proses belajar orang dewasa, terdapat kondisi

belajar tertentu yang lebih kondusif terhadap pertumbuhan dan perkembangan

kondisi lainnya. Kondisi yang superior tersebut nampaknya dihasiilkan oleh

praktik ddalam transaksi belajar-membelajarkan yang melekat pada prinsip-

Page 32: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

16

prinsip sebagai berikut :

1. Peserta belajar merasakan kebutuhan belajar,

2. Lingkungan belajar dicirikan oleh kenyamanan fisik, saling percaya dan

menghargai, saling membantu, kebebasan menyatakan pendapat dan

penerimaan kenyataan akan adanya perbedaan,

3. Peserta belajar mengahayati tujuan pengalaman belajar untuk menjadi

tujuan mereka,

4. Peserta belajar merasa bertanggung jawab merencanakan dan

mengoperasikan pengalaman belajar,

5. Peserta belajar berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar,

6. Peserta belajar memiliki hasrat maju ke arah tujuan.

Beberapa prinsip orang dewasa tersebut dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam pengembangan multimedia interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa

Teknologi Pendidikan.

B. Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

1. Pengertian Produksi Media Audio Pembelajaran

Menurut Sungkono (2008) media audio (media dengar) adalah media

yang isi pesannya hanya dapat diterima melalui indera pendengaran.

Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Rivai (2003:129) media audio

adalah media yang isi pesannya hanya dapat diterima melalui

pendengaran saja, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses belajar mengajar.

Page 33: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

17

Media audio pembelajaran menurut Cepi Riyana (2012:133)

diartikan sebagai bahan pembelajaran yang dapat disajikan dalam bentuk

auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemampuan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.

Rudi Susilana & Cepi Riyana (2009) produksi media audio

pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/ menghasilkan

media pembelajaran berbentuk auditif sebagai alat untuk proses

pembelajaran.

2. Alat-alat dalam Produksi Media Audio Pembelajaran

a. Standart Studio Rekaman

Menurut Arief S. Sadiman (1986:167), program audio pada

umumnya direkam di dalam suatu studio produksi atau sering juga

disebut studio rekaman. Studio ini terdiri dari dua ruangan, yaitu

ruang kontrol dan ruang studio, yang keduanya dibatasi dinding

berjendela kaca sehingga yang ada di dalam kedua ruangan tersebut

dapat saling melihat.

Peralatan yang umum ada dalam studio rekaman pada masa

sekarang ialah sebagai berikut:

1) Mikrofon

Mikrofon adalah suatu alat atau komponen elektronik yang

dapat mengubah gelombang suara ke energi listrik. Berdasarkan

arah penerimaan, mikrofon dibedakan menjadi dua, yaitu omni

directional dan uni directional.

Page 34: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

18

a) Mikrofon Omnidirectional

Mikrofon omnidirectional adalah mikrofon yang dapat

menerima suara dari semua arah. Mikrofon jenis omni

mempunyai kelebihan menangkap suara pada sudut sampai 360

derajat terhadap sumber suara dan mempunyai sensitifitas yang

baik pada frekuensi rendah.

Mikrofon omnidirectional lebih cocok digunakan untuk

rekaman program audio dengan format wawancara, diskusi, dan

dialog.

b) Mikrofon Unidirectional

Mikrofon unidirectional adalah mikrofon yang menerima

suara hanya dari satu arah. Mikrofon ini mempunyai arah

penangkapan yang sensitif dari depan saja dengan jangkauan

hanya sampai 180 derajat.

Mikrofon ini cocok digunakan untuk rekaman program

audio dengan format uraian yang hanya dibacakan oleh satu

orang penyiar.

2) Audio Mixer

Audio mixer adalah suatu alat untuk mencampur berbagai

macam suara untuk diproses sedemikian rupa sehingga akan

menghasilkan keluaran berupa rekaman audio utuh yang

merupakan gabungan dari beberapa sumber suara tersebut.

Page 35: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

19

3) Speaker

Speaker dalam sebuah studio rekaman berfungsi untuk output

suara dari mikrofon dan memang dirancang khusus untuk

kebutuhan rekaman audio.

4) Perangkat komputer

Perangkat ini pada dasarnya adalah sebuah komputer yang

dapat melakukan fungsi perekaman, monitoring, editing dan

mastering. Perangkat komputer tersebut harus di lengkapi dengan

perangkat lunak yang digunakan untuk perekaman (recording).

Selain itu, perangkat lunak ini juga mempunyai fasilitas untuk

editing dan mixing suara.

5) Audio Interface

Audio Interface adalah beberapa alat yang digunakan untuk

menghubungkan mikrofon, audio mixer dan speaker dengan

komputer.

b. Rekaman Sederhana

Memproduksi media audio pembelajaran juga dapat dilakukan

dengan alat-alat yang sederhana. Alat-alat yang dipakai untuk

rekaman audio sederhana yaitu mikrofon, audio mixer dan laptop.

Laptop adalah alat untuk pengganti perangkat komputer.

3. Tim Produksi Media Audio Pembelajaran

Produksi media audio ini merupakan kerjasama tim. kerja dari

sekelompok orang yang memiliki keahlian atau keterampilan berbeda,

Page 36: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

20

sehingga diperlukan koordinasi antar anggota tim untuk menghasilkan

media yang baik, menarik dan komunikatif.

Berikut adalah anggota tim produksi dan tugas-tugasnya menurut

Arief S. Sadiman (1986:167-170) dan Rayandra Asyhar (2010:145-146),

yaitu:

a. Produser

Produser terlibat aktif dalam semua tahapan proses produksi,

mulai dari pemunculan ide dan pengembangan hingga terciptanya

produk akhir.

Tugas dari produser adalah sebagai berikut:

1) Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.

2) Memimpin seluruh tim produksi.

3) Mengatur alur kerja tim produksi.

4) Menyediakan semua keperluan tim produksi.

5) Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.

b. Sutradara

Sutradara bekerja bersama para tim produksi. Di antaranya editor,

teknisi, operator, dan penyiar/pemain. Selain itu sutradara juga turut

terlibat dalam proses produksi mulai dari pra produksi, produksi,

hingga paska produksi.

Tugas dari sutradara adalah sebagai berikut:

1) Penanggung jawab baik buruknya hasil produksi.

2) Mempelajari naskah sebelum produksi dimulai.

Page 37: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

21

3) Interpretasi yang baik terhadap setiap adegan.

4) Mengarahkan proses rekaman sesuai dengan naskah.

5) Memilih pemain yang membacakan naskah.

c. Penulis Naskah

Penulis naskah harus paham terhadap prosedur penulisan naskah

audio, seperti istilah-istilah dalam naskah audio, musik, dan hal-hal

lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan naskah audio.

Tugas dari penulis naskah adalah sebagai berikut:

1) Membuat naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.

2) Bertanggung jawab terhadap hasil naskah audio.

3) Merefisi naskah jika ada bagian naskah yang tidak sesuai.

d. Operator

Operator adalah orang yang bekerja saat tahap produksi

berlangsung. Operator harus selalu ada dalam ruangan kontrol saat

rekaman sedang berlangsung.

Tugas dari operator adalah sebagai berikut:

1) Mengawasi tata equalizing dan mixing saat rekaman berlangsung.

2) Mengganti saluran channel mikrofon sesuai keperluan.

3) Menyetel volume dan sound effect yang akan dipakai sesuai

naskah.

4) Mengatur jalannya suara yang masuk dalam penyimpanan

komputer.

Page 38: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

22

e. Teknisi

Teknisi adalah orang yang bekerja dalam pengadaan alat-alat

untuk produksi. Pengadaan alat-alat produksi harus sesuai dengan

arahan produser.

Tugas dari teknisi adalah sebagai berikut:

1) Mengadakan alat-alat dan bahan untuk produksi tepat waktu.

2) Menyiapkan studio untuk rekaman.

3) Memastikan sambungan mikrofon, komputer, mixer, ekualiser,

speaker, dll.

4) Memastikan semua alat rekaman berjalan dengan baik.

f. Editor

Editor melakukan koreksi terhadap hasil rekaman sesuai dengan

naskah.

Tugas dari editor adalah sebagai berikut:

1) Memilah hasil rekaman sesuai dengan naskah.

2) Menambahkan musik atau sound effect sesuai dengan naskah.

3) Menyusun hasil rekaman sesuai dengan naskah.

4) Mengurangi hasil rekaman yang tidak perlu dalam hasil rekaman.

5) Mencetak hasil rekaman dalam format akhir audio.

g. Announcer

Announcer adalah penyiar yang memberi informasi suatu acara

akan disampaikan pada awal program.

Tugas dari announcer adalah sebagai berikut:

Page 39: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

23

1) Penyiar yang bertugas memberitahu bahwa suatu program akan

disampaikan.

2) Sebagai suara pembuka dalam suatu program audio.

h. Narrator

Narrator fungsinya hampir sama seperti announcer tetapi narrator

menginformasikan sajian materi. Namun apa yang disampaikan

narrator sudah masuk dalam isi program audio.

Tugas dari narrator adalah sebagai berikut:

1) Menginformasikan tentang pokok bahasan serta tujuan dalam

program yang disajikan.

2) Penyiar yang menghubungkan adegan satu dengan adegan lainnya.

3) Membacakan narasi pembuka dan penutup dalam program audio.

4) Membacakan naskah jika dalam format program uraian.

i. Pemain/pelaku

Pemain/pelaku adalah orang yang dipilih oleh sutradara untuk

memainkan suatu peran dalam program audio.

Tugas dari pemain/pelaku adalah sebagai berikut:

1) Memainkan peran masing-masing jika dalam format program

dialog atau drama/sandirwara.

2) Memainkan peran sesuai dengan naskah dan arahan sutradara.

3) Melakukan latihan untuk mengurangi kesalahan dalam proses

rekaman.

Page 40: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

24

4. Prosedur Produksi Media Audio Pembelajaran

Prosedur produksi media audio pembelajaran menurut Rayandra

Asyhar (2010:137-142) yaitu ada 3 tahap, yaitu pra produksi, produksi,

dan pasca produksi.

a. Tahap Pra Produksi

1) Telaah Kurikulum

Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli

materi dan ahli media. peranan Guru adalah menentukan materi

dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan

yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang pendidikan.

Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus

benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang.

Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan

materi yang akan diangkat.

2) Penulisan Naskah Audio Pembelajaran

a) Istilah dalam Naskah Audio

Rudi Susilana & Cepi Riyana (2009:50-51) istilah-istilah

yang biasa digunakan dalam penulisan naskah audio adalah

sebagai berikut:

(1) ANNAOUNCER (ANN)

Istilah ANNOUNCER (ANN) yaitu bagian dialog yang

memberitahu bahwa sesuatu acara atau sesuatu pogram

akan disampaikan.

Page 41: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

25

(2) NARRATOR (NAR)

Istilah NARRATOR (NAR) ini berarti bahwa program

sudah memasuki materi program. Dialog akan

menginformasikan tentang pokok bahasan serta tujuan yang

akan dicapai dalam program yang akan disajikan.

NARRATOR (NAR) juga digunakan untuk menghubungkan

adegan satu dengan adegan lainnya dalam suatu program.

(3) SOUND EFFECT (FX)

Suara-suara yang akan dimasuk kan kedalam program

untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu.

FX juga digunakan untuk menunjukkan setting. Misalnya,

bunyi kambing dan ayam berkokok, menunjukkan bahwa

adegan itu terjadi di pedesaan di dekat kandang kambing

dan ayam.

(4) FADING ON

Pemain/pelaku harus menciptakan situasi seolah-olah

ada orang datang mendekat. Caranya pelaku harus

membaca teks dengan menggerakkan mulutnya, mula-mula

jaur dari mike makin lama makin mendekati mike.

(5) FADING OFF

Kebalikan dari fading on. Harus diciptakan situasi

seolah-olah ada orang yang pergi menjauh. Caranya pelaku

Page 42: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

26

harus membaca teks sambil menggerakkan mulutnya

menjauhi mike.

(6) ON MIKE

Situasi orang berbicara seolah-olah dari jarak yang

dekat. Caranya pelaku harus membaca teksnya dengan

mendekatkan mulutnya pada mikrofon.

(7) OFF MIKE

Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang

berbicara dari jauh. Caranya pelaku harus membaca teksnya

dengan menjauhkan mulutnya dari mikrofon.

(8) CROSS FADE

Dua bunyi yang berpapasan. Yang berpapasan dapat

musik dengan musik, dapat juga musik dengan FX. Pada

saat bunyi pertama diperlemah bunyi kedua masuk dengan

lemah. Bunyi pertama malin melemah, bunyi kedua makin

menguat, sehingga pada saat bunyi pertama hilang yang

terdengar tinggal bunyi kedua saja.

(9) FADE IN (Fi)

Musik dimasukkan dengan lemah kemudian suara

diperkuat.

(10) FADE OUT (Fo)

Musik dimasukkan dengan kuat kemudian suara di

perlemah dan kemudian menghilang.

Page 43: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

27

(11) FADE UP (Fu)

Musik latar belakang yang semula lemah kemudian di

perkuat.

(12) FADE DOWN (Fd)

Kebalikan dari fade up yaitu yang semula musik

tersebut keras kemudian di perlemah dan dijadikan musik

latar belakang.

b) Format Program Audio

Beberapa format program audio menurut Darmanto (1998)

dan Yudhi Munadi (2013:68) yaitu:

(1) Uraian

Uraian merupakan dasar dari setiap program audio

yang di dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan

yang memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan

sehingga pesan dapat dipahami.

(2) Wawancara

Wawancara merupakan program audio yang

menampilkan dua orang yang melakukan pembicaraan guna

memperoleh informasi melalui tanya jawab dengan

narasumber.

Page 44: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

28

(3) Diskusi

Diskusi merupakan format audio yang menampilkan

pendapat dari beberapa orang yang berbeda-beda ketika

memecahkan suatu masalah.

(4) Dialog

Percakapan antara dua orang atau lebih untuk

membahas suatu masalah. Dialog akan berjalan dengan baik

atau tidak tergantung pada pengalaman, pengetahuan,

keahlian/pendidikan dan status sosial yang terlibat dalam

dialog.

(5) Drama/Sandiwara

Dalam format ini diperlukannya adanya penokohan,

alur cerita atau plot yang jelas, ada konflik dan penyelesaian

konflik. Format drama memiliki kelebihan lebih menarik

dan tidak membosankan.

c) Musik dalam Program Audio

Menurut Rudi Susilana & Cepi Riyana (2009:50) berikut

ini berbagai jenis musik yang digunakan dalam program audio,

yaitu:

(1) Musik Pembuka/Intro

Musik Pembuka adalah musik untuk mengawali sebuah

program akan disiarkan.

Page 45: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

29

(2) Musik Tema

Musik tema adalah musik pengenal untuk membangun

karakter pada suatu program audio. Musik tema digunakan

agar pendengar menjadi lebih mengenal dan familiar

terhadap suatu program audio tersebut.

(3) Musik Transisi

Musik ini adalah musik penghubung dua adegan.

Musik ini tidak perlu panjang, 15 s/d 20 detik sudah cukup.

Musik transisi ini harus sesuai dengan suasana rata-rata dari

program tersebut.

(4) Musik latar belakang

Musik ini adalah musik pengiring dalam pembacaan

teks atau percakapan program audio. untuk mengiringi

pembacaan teks atau percakapan.

(5) Musik Smash

Musik smash adalah musik yang digunakan untuk

membuat kejutan atau tekanan. Musik ini digunakan dengan

singkat tetapi pada saat yang tepat. Tidak baik apabila kita

menggunakan musi smash terlalu sering.

(6) Musik Penutup/Extro

Musik penutup adalah musik yang digunakan untuk

mengakhiri suatu program audio.

Page 46: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

30

d) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat naskah audio

pembelajaran

(1) Keterbatasan daya konsentrasi

Berdasarkan penelitian yang pernah diadakan, daya

konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar

antara 25 s/d 45 menit, sedangkan pada anak-anak hanya 15

s/d 25 menit. Karena itu, tidaklah bijaksana untuk membuat

program media audio terlalu panjang.

(2) Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam media audio adalah

bahasa percapakan, bukan bahasa tulis. Kalimat-kalimat

yang digunakan sedapat mungkin kalimat tunggal. Gunakan

kalimat-kalimat yang pendek. Kalimat-kalimat yang

panjang sulit ditangkap oleh telinga. Sedapat mungkin kita

harus menghindari istilah-istilah yang sulit. Bila kita

terpaksa menggunakan istilah yang sulit, istilah itu perlu

diberi penjelasan.

e) Garis Besar Isi Program Media (GBIPM)

Di dalam menyusun GBIPM ini dilakukan oleh guru dan

dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi mengkaji

kebenaran dan kecukupan materi, sedangkan ahli media

mengkaji kemenarikan materi tersebut untuk diaudiokan. GBIM

Page 47: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

31

merupakan acuan tahapan selanjutnya yaitu penyusunan jabaran

materi.

f) Jabaran Materi

Setelah GBIM telah selesai disusun, maka langkah

selanjutnya yaitu penyusunan Jabaran materi. Jabaran materi

disusun oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Di

dalam jabaran materi harus diuraikan secara lengkap materi

yang akan diangkat dalam media audio serta aplikasinya dalam

kehidupan sehari-hari bagi siswa. Pemilihan aplikasi ini harus

disesuaikan dengan lingkungan siswa.

g) Sinopsis

Merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita dari naskah

yang akan ditulis. Tujuannya untuk memberikan gambaran

singkat tentang isi program audio yang akan dikembangkan.

h) Treatment

Merupakan gambaran/kerangka urut-urutan tentang

jalannya cerita (sequence) yang akan diperdengarkan. Dalam

treatment telah tergambar materi apa saja yang akan ditampilkan

pada setiap adegan dari awal hingga berakhirnya program.

Page 48: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

32

i) Fullscript/Naskah utuh

Dalam pembuatan program audio, skrip atau naskah program

media audio merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan

dipaparkan dan dilakukan saat rekaman.

3) Rembuk Naskah

Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian

dilakukan rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan

ahli media. Rembuk naskah diperlukan untuk menyamakan

persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga apabila diproduksi

tidak terjadi kesalahan yang fatal.

4) Pemilihan Penyiar/Pemain (Casting)

Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu

pemilihan pemain. Pemain disini adalah orang yang akan

memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain yang baik,

sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah akan

membuat media audio bagus dan menarik.

5) Latihan Kering

Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan

untuk mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar

mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan peran

masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari

banyak kesalahan pada saat rekaman.

Page 49: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

33

6) Latihan Basah

Latihan yang dilakukan di studio rekaman sesaat sebelum

rekaman akan dimulai. Latihan basah dapat diartikan juga sebagai

gladhi bersih dalam produksi media audio. Latihan ini digunakan

untuk pemanasan terhadap team produksi.

b. Tahap Produksi

1) Rekaman

Tahap perekaman adalah tahap di mana keseluruhan

pengambilan suara masing-masing pemain atau instrument dalam

musik sesuai naskah yang direncanakan. Rekaman ini adalah

kegiatan inti dari produksi media audio. Proses produksi dilakukan

apabila semua perlengakapan dan naskah telah siap. Setelah itu, tim

produksi harus melakukan latihan supaya dapat memberikan

performa yang baik, kemudian proses perekaman dilakukan.

2) Monitoring

Monitoring dilakukan oleh sutradara, operator dan teknisi guna

memantau alat-alat berjalan dengan baik saat proses rekaman

berlangsung. Sutradara memantau jalannya setiap adegan agar

berjalan sesuai dengan naskah. Operator memantau setelan suara

dan jalannya perekaman suara yang masuk dalam penyimpanan.

Teknisi memantau alat-alat agar tidak terjadi kesalahan, seperti

dalam pemasangan kabel dan mikrofon.

Page 50: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

34

c. Tahap Pasca Produksi

1) Editing

Editing adalah membuang atau memotong kata-kata yang

dianggap tidak perlu dan menyambungkan setiap adegan sesuai

dengan naskah.

2) Mixing

Mixing maksudnya mencampur atau menambah berbagai

suara, musik dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan

menarik dan lebih terdengar nyata.

3) Preview

Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi.

Preview ini dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi,

pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab

produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi

materi dan media. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak,

maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan tim

preview.

4) Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)

Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio

pembelajaran ini dalam CD atau media penyimpanan lainnya.

Master media audio pembelajaran ini yang kemudian akan

dijadikan master jika diperlukan penggandaan.

Page 51: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

35

Berikut adalah bentuk-bentuk media penyimpanan hasil

produksi media audio, yaitu:

a) Compact Disc (CD)

CD adalah sebuah media penyimpanan file audio yang yang

berbentuk cakram padat dibuat untuk merampingkan sistem

penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki

kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan

dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih

bagus.

b) MP3

MP3 merupakan salah satu bentuk penyimpanan file audio

digital yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran

filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara

yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk

memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa

diputar dengan iPod.

5. Manfaat dan Fungsi Produksi Media Pembelajaran Audio bagi

Pembelajaran

a. Fungsi Media Pembelajaran Audio

Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip

pendapat Sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala

kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan

Page 52: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

36

dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai

dengan media audio ialah berupa :

1) Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

2) Mengikuti pengarahan.

3) Melatih daya analisis.

4) Menentukan arti dan konteks.

5) Memilah informasi dan gagasan.

6) Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para

pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam

pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain,

sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar

yang akan membantu keberhasilan. Selain itu juga, Sudjana (2005 :

129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam

pengajaran terutama digunakan dalam: :

1) Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan

dokumentasi.

2) Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio

Visual.

3) Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.

4) Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan

siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang

studi.

Page 53: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

37

b. Manfaat Media Pembelajaran Audio

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang fungsi dari

media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan

media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu

yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun

demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang

kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-

ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik

dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka

pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan

beberapa hal sebagai berikut :

1) Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya

mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk

mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur

menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak

bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.

2) Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara

pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai

kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran

yang dikemas dalam Media Audio.

Page 54: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

38

6. Hubungan Produksi Media Pembelajaran Audio dengan Mahasiswa

Teknologi Pendidikan

Dalam Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta terdapat mata kuliah Media Audio yang mengajarkan salah

satunya yaitu praktek produksi media pembelajaran audio. Mata kuliah ini

dimaksudkan untuk membekali kemampuan maha siswa secara teoritik

maupun praktik dalam bidang audio pembelajaran. Pada aspek teoritik

akan dibahas tentang karakteristik, manfaat, teknik penggunaan media

audio untuk pembelajaran dan strategi pengembangannya. Pada aspek

praktik akan dilakukan produksi suatu program pembelajaran sesuai

standar operasional procedure (SOP). Dalam mata kuliah ini mahasiswa

akan di ajarkan cara menyusun naskah audio hingga produksinya. Mata

kuliah yang berbobot 4 SKS dan diberikan kepada mahasiswa Teknologi

Pendidikan semester 5 ini harus mampu dikuasai oleh para mahasiswa

teknologi pendidikan untuk memenuhi syarat kelulusan dari Universitas

Negeri Yogyakarta.

Seperti halnya dalam Kawasan Teknologi Pendidikan menyangkut

tentang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian media

pembelajaran. Maka dari itu, media pembelajaran audio adalah salah satu

bidang garapan teknologi pendidikan yang perlu didesain, dikembangkan,

dimanfaatkan, dikelola, dan dievaluasi oleh para teknolog pendidikan.

Teknologi pendidikan juga harus mampu membuat media audio sebagai

salah satu sumber untuk belajar dengan melibatkan orang, prosedur, ide,

Page 55: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

39

peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan

pemecehan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola masalah yang

menyangkut aspek pembelajaran audio.

C. Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk Sistem Operasi Android

Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

1. Pengertian Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk Sistem

Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

Menurut Richard E. Mayer (2009:3) bahwa multimedia sebagai

presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-

gambar. Yang dimaksud dengan “kata” disini adalah materi pembelajaran

disajikan dalam bentuk verbal, misalnya teks kaya-kaya yang tercetak atau

yang terucapkan. Yang dimaksud dengan “gambar” adalah materi

pembelajaran disajikan dalam bentuk gambar atau visual. Hal ini bisa

dalam bentuk grafis statis (termasuk ilustrasi, grafik, foto dan peta) atau

menggunakan grafik dinamis (termasuk animasi dan video). Menurut

Vaughan (2004) dalam Iwan Binanto (2010:2) multimedia merupakan

kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan

dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan

dan/atau dikontrol secara interaktif. Secara umum multimedia adalah

media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari

teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.

Menurut Richard E. Mayer (2009:1) multimedia pembelajaran

adalah sebagai akuisisi informasi (pesan-pesan multimedia adalah

Page 56: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

40

kendaraan pengirim informasi), atau sebagai konstruksi pengetahuan

(pesan-pesan multimedia adalah alat bantu untuk menciptakan penalaran).

Secara umum multimedia pembelajaran adalah multimedia yang

digunakan untuk mengirim pesan-pesan pembelajaran dan sebagai alat

bantu dalam menciptakan penalaran dan pemahaman siswa dalam proses

pembelajarannya.

Menurut Daryanto (2010: 51) multimedia pembelajaran interaktif

adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang

dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa

yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif

adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.

Android merupakan sebuah sistem operasi berbasis Linux yang

didesain khusus untuk perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet.

Sistem operasi Android bersifat open source sehingga banyak sekali

programmer yang berbondong-bondong membuat aplikasi maupun

memodifikasi sistem operasi ini.

Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk Sistem Operasi Android

Materi Produksi Media Pembelajaran Audio adalah sebuah multimedia

pembelajaran interaktif berbentuk aplikasi android yang dioperasikan

melalui smartphone bersistem operasi android dan berisi materi-materi

tentang produksi media pembelajaran audio.

Page 57: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

41

2. Landasan Teoritik Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk Sistem

Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

Pesan-pesan multimedia yang dirancang seiring dengan tata cara

manusia bekerja akan lebih mungkin mengarah ke pembelajaran yang

penuh arti, dibandingkan dengan pesan multimedia yang dirancang tidak

seiring dengan kerja otak manusia. Menurut Mayer (2009) teori kognitif

tentang multimedia pembelajaran berasumsi Bahwa sistem pemrosesan

informasi dalam diri manusia meliputi saluran-ganda untuk pemrosesan

visual/pictorial dan pemrosesan auditori/verbal, bahwa masing-masing

saluran memiliki kapasitas terbatas untuk pemrosesan, dan bahwa

pembelajaran aktif meliputi dilakukannya serangkaian proses kognitif

yang terkoordinasikan dalam pembelajaran.

Tabel 1. Tiga asumsi teori kognitif multimedia pembelajaran

Asumsi Deskripsi Kutipan Terkait

Saluran-ganda Manusia memiliki saluran terpisah untuk memproses informasi visual dan informasi auditori

Paivio, 1986; Baddeley, 1992

Kapasitas-terbatas

Manusia punya keterbatasan dalam jumlah informasi yangbisa mereka proses dalam masing-masing saluran pada waktu yang sama

Baddeley, 1992; Chandler & Sweller, 1991

Pemrosesan-aktif

Manusia melakukan pembelajaran aktif dengan memilih informasi masuk yang relevan, mengorganisasikan informasi-informasi itu ke dalam representasi mental yang koheren, dan memadukan representasi mental itu dengan pengetahuan yang lain.

Mayer, 1992; Wittrock, 1989

Sumber: Multimedia Learning (Richard E. Mayer, 2009)

Page 58: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

42

Fase-fase belajar yang akan dituangkan kedalaman Multimedia

Pembelajaran Interaktif untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi

Media Pembelajaran Audio. Menurut Gagne, ada 4 buah fase dalam proses

belajar, yaitu:

a. Fase penerimaan (apprehending phase)

Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini

ada beberapa langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian

penerimaan, dan terakhir adalah pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang

apa yang sudah diterimanya).

b. Fase penguasaan (Acquisition phase)

Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar

atau belum. Orang yang telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan

memperlihatkan adanya perubahan pada kemampuan atau sikapnya.

c. Fase pengendapan (Storage phase)

Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang

sehingga dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan

ingatan dan kenangan.

d. Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase)

Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dsalam ingatan)

dengan maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila

diperlukan. Jika kita akan menggunakan apa yang disimpan, maka kita

harus mengeluarkannya dari tempat penyimpanan tersebut, dan inilah

yang disebut dengan pengungkapan kembali. Fase ini meliputi

Page 59: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

43

penyadaran akan apa yang telah dipelajari dan dimiliki, serta

mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang telah dimiliki

tidak berubah-ubah.

3. Karakteristik dan Format Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk

Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

Karakteristik multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio adalah sebagai

berikut:

a. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya

menggabungkan unsur audio dan visual.

b. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk

mengakomodasi respon pengguna.

c. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan

kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan

tanpa bimbingan orang lain.

d. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju

kecepatan belajarnya sendiri.

Format sajian multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio yaitu berbentuk

tutorial. Multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio merupakan multimedia

pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara

tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau

Page 60: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

44

instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks,

gambar, baik diam atau bergerak dan grafik.

Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah

membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan

serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna

benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau

respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami

konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu

saja (remidial). Kemudian pada bagian akhir biasanya akan diberikan

serangkaian pertanyaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat

pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.

Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga

harus memenuhi syarat-syarat visible, intresting, simple, useful, accurate,

legitimate, structure (VISUALS). Penjelasan dari syarat tersebut adalah:

a. Visible atau mudah dilihat, artinya media yang digunakan harus dapat

memperikan keterbacaan bagi orang lain yang melihatnya.

b. Interesting atau menarik, yaitu media yang digunakan harus memiliki

nilai kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan tergerak dan

terdorong untukmemperhatikan pesan yang disampaikan melalui media

tersebut.

c. Simple atau sederhana, yaitu media yang digunakan juga harus

memiliki nilai kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga tidak berakibat

pada in-efesiensi dalam pembelajaran.

Page 61: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

45

d. Useful atau bermanfaat, yaitu media yang digunakan dapat bermanfaat

dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

e. Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai

dengan karakteristik materi atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata

lain media tersebut benar-benar valid dalam pembuatan dan

penggunaannya dalam pembelajaran.

f. Legitimate atau Sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang

dan digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau

lembaga yang berwenang (seperti guru).

g. Structure atau tersetruktur artinya media pembelajaran, baik dalam

pembuatan atau penggunaannya merupakan bagian tak terpisahkan dari

materi yang akan disampaikan melalui media tersebut.

Multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio dibuat dengan menggunakan

Corel Draw X7, Adobe Flash CS6 dan lain-lain. Format file akan

berbentuk format Android (apk) dengan bahasa pemrograman Action

Script yang akan mampu operasikan dengan smartphone bersistem operasi

sebagai berikut:

a. Android version 1.5 (Cupcake),

b. Android version 1.6 (Donut),

c. Android version 2.0/2.1 (Eclair),

d. Android version 2.2 (Frozen Yogurt/Froyo),

e. Android version 2.3 (Gingerbread),

Page 62: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

46

f. Android version 3.0/3.1/3.2 (Honeycomb),

g. Android version 4.0 (Ice Cream Sandwich),

h. Android version 4.1/4.2 (Jelly Bean),

i. Android version 4.4 (Kitkat),

j. Android version 5.0 (Lollipop).

4. Komponen dalam Pengembangan Multimedia Pembelajaran

Interaktif untuk Sistem Operasi Android Materi Produksi Media

Pembelajaran Audio

Dalam proses pembelajaran, seringkali peserta didik merasa bosan

dan enggan untuk belajar, pendidik merasa hal ini sebagai kesalahan

pesertadidik semata. Padahal hal semacam ini perlu dikaji lebih mendalam,

apakah pesan yang disampaikan cukup menarik perhatian peserta belajar,

atau memang pesan yang disampaikan terkesan membosankan. Oleh

karena itu, dalam Multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi

android materi produksi media pembelajaran audio menyampaikan pesan

sesuai dengan prinsip-prinsip desain pesan dalam proses pembelajaran.

Asri Budiningsih (2003: 199-128) mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip

dalam desain pesan pembelajaran meliputi:

a. Prinsip penggunaan alat pemusat perhatian

Inti dari prinsip ini adalah jika dalam proses pembelajaran

perhatian peserta didik terpusat pada pesan yang disampaikan, maka

akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Semakin baik perhatian

peserta belajar, maka semakin baik pula hasil belajar yang dicapai.

Page 63: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

47

Begitu pula sebaliknya, jika siswa kurang perhatian, maka hasil belajar

siswa akan menurun. Namun perhatian peserta didik dalam belajar

sangatlah terbatas, perhatian tidak bertahan pada waktu yang lama.

Untuk itu diperlukan strategi khusus agar perhatian peserta didik dalam

belajar dapat bertahan dalam waktu lama.

Asri Budiningsih (2003: 123) mengemukakan beberapa cara yang

dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian peseta didik dan dalam

multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio mengandung cara tersebut yaitu:

1) Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman atau

kehidupan siswa.

2) Menggunakan alat-alat pemusat perhatian seperti peta konsep,

gambar, bagan, dan media-media pembelajaran visual lainnya.

3) Penyajian pesan pembelajaran dengan urutan dari umum ke khusus.

4) Menghubungkan pesan pembelajaran yang sedang dipelajari

dengan topik-topik yang sudah dipelajari.

5) Menggunakan musik penyeling, atau musik latar belakang.

6) Bahasa yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai

dengan tingkat kemampuan dan karakteristik peserta belajar.

7) Menciptakan suasana riang dengan melakukan akting yang

dramatis, mengejutkan, mendebarkan, dan sebagainya.

Page 64: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

48

8) Perubahan suara, irama, intonasi (misalnya dalam mengembangkan

media pembelajaran suara paleku putra bergantian dengan suara

pelaku putri).

9) Penggunaan suara latang belakang (yang releva dan benar-benar

diperlukan).

10) Teknik penyajian bervariasi (naratif diselingi dialog, diskusi, debat,

dramatisasi, kunjungan ke lapangan dan sebagainya).

11) Jika dalam program pembelajaran mancakup beberapa tujuan atau

materi bahasan, perlu jelas tujuan dan materinya.

12) Mengurangi bahan/materi yang tidak relevan.

b. Prinsip keaktifan siswa

Prinsip ini meliputi aktifitas, kegiatan, atau proses mental,

emosional maupun fisik. Untuk mengaktifkan peserta belajar bukan

hanya dengan memberikan kesempatan kepada peserta belajar untuk

menjelaskan atau mengemukakan gagasannya, partisipasi aktif

termasuk dengan memberikan kesempatan kepada peseta belajar untuk

melakukan gerakan. Jika dalam pembelajaran siswa dapat berpartisipasi

aktif, maka proses dan hasil belajar akan lebih baik. Partisipasi aktif

dalam multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio dapat diwujudkan dalam

aktifitas fisik, mental, emosional dalam merespon materi pelajaran,

sehingga respon yang diberikan si belajar bisa nampak (melakukan

Page 65: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

49

sesuatu secara fisik), bisa pula respon yang tidak nampak (memiliki

sesuatu, menganalisis, atau mencari jawaban).

c. Prinsip umpan balik

Umpan balik adalah informasi yang diberikan pada peserta belajar

mengenai hasil belajar yang telah dilakukannya. Umpan balik ini

penting untuk dilakukan agar peserta belajar dapat melihat sejauh mana

dia telah memahami pembelajaran dan bagian mana yang masih

memiliki persepsi yang salah terhadap pembelajaran yang diberikan.

Upaya yang dapat dilakukan multimedia pembelajaran interaktif

untuk sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio

dalam memberikan umpan balik ini antara lain dengan memberikan

pertanyaan dan soal yang harus dijawab oleh peserta belajar, kemudian

jawaban peserta belajar ini diberikan respon agar mengetahui sudah

sejauh mana pemahamannya terhadap materi yang diberikan. Jika

dalam proses pembelajaran diberikan umpan balik, maka pembelajaran

akan memperoleh hasil yang lebih baik.

d. Prinsip pengulangan

Maksud dari prinsip ini adalah dengan mengulang-ulang penyajian

informasi atau pesan yang disampaikan. Adanya pengulangan dalam

multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio ini dimaksudkan agar pesan yang

ditampilkan dapat bertahan lama dalam ingatan peserta belajar, jika

Page 66: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

50

tidak dilakukan pengulangan, maka dikhawatirkan pesan yang

disampaikan tidak bertahan lama dengan ingatan peserta belajar.

Proses pengulangan materi pembelajaran ini dapat dilakukan salah

satunya dengan pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran

interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media

pembelajaran audio, peserta belajar dapat melakukan pengulangan

dengan memutarnya berkali-kali. Setiap media yang digunakan

memiliki cara yang berbeda dalam melakukan pengulangan proses

pembelajaran.

Komponen dalam multimedia menurut Suyanto (2004) adalah

sebagai berikut:

1) Teks

Tampilan dalam bentuk teks atau yang lebih dikenal dengan

istilah tipografi merupakan elemen yang cukup penting dalam

pembuatan multimedia. Sebagian besar multimedia menggunakan

teks karena sangat efektif untuk menyampaikan ide dan panduan

kepada pengguna. Teks merupakan bentuk data multimedia yang

paling mudah disimpan dan dikenali, serta file teks mempunyai

struktur yang sederhana. Teks biasanya mengacu pada kata, kalimat,

alinea, segala sesuatu yang tertulis atau ditayangkan.Beberapa hal

yang perlu diperhatikan mengenai penggunaan teks dalam suatu

aplikasi multimedia adalah :

Page 67: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

51

a) Gunakanlah huruf (font) yang sesuai dengan tema aplikasi

multimedia yang akan dibuat.

b) Pastikan huruf (font) yang dipakai tersedia di sistem komputer

lain.

c) Pemilihan bentuk dan warna yang sesuai dengan tema aplikasi

multimedia.

d) Pastikan teks tersebut terbaca.

e) Usahakan ringkas tetapi padat.

2) Grafik (Gambar)

Grafik atau gambar merupakan sarana pembentukan informasi

yang lebih mudah untuk dipahami. Gambar juga merupakan salah

satu komponen penting dalam multimedia karena dapat meringkas

dan menyajikan data kompleks serta mampu menyampaikan banyak

kata. Gambar dalam publikasi multimedia lebih menarik perhatian

dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks, sebab

manusia selalu berorientasi terhadap visual.

3) Audio

Teknologi audio juga berperan penting dalam penyampaian

informasi, tanpa adanya audio dalam sebuah multimedia maka

hasilnya tidak lengkap. Suara atau audio di dalam multimedia

biasanya berupa suara musik, suara dari voice record dan efek–efek

suara lain.

Page 68: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

52

4) Video

Video adalah gambar–gambar yang saling berurutan sehingga

menimbulkan efek gerak. Pembuatan video dalam tampilan

multimedia bertujuan untuk membuat tampilan yang dihasilkan lebih

menarik.

5) Animasi

Animasi merupakan kumpulan gambar yang ditampilkan

secara bergantian dan berurutan sehingga terlihat bergerak dan

hidup. Pergerakan animasi akan lebih mudah dimengerti daripada

objek atau gambar diam. Selain itu, animasi lebih menarik dan

mudah dimengerti daripada hanya sekedar gambar karena lebih

komunikatif dalam menyampaikan suatu tujuan.

5. Prosedur Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk

Sistem Operasi Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

Prosedur pengembangan Multimedia pembelajaran interaktif untuk

sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio ini

dilakukan melalui tiga tahapan pengembangan. Tiga tahap pengembangan

multimedia menurut Rayandra Asyhar (2010: 117) meliputi desain,

produksi dan evaluasi

a. Desain

Desain dalam pengembangan Multimedia pembelajaran interaktif

untuk sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio

merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Menarik

Page 69: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

53

tidaknya suatu produk yang dihasilkan dapat dilihat dari desain produk

yang dibuat. Heinich, dkk (1996: 73-74) menyatakan bahwa beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam merancang desain visual, yaitu:

1) Kejelasan tampilan visual.

2) Energi yang diperlukan untuk menginterpretasikan pesan.

3) Keterbatasan keaktifan siswa alam belajar.

4) Fokus perhatian pada bagian penting dari pesan.

Desain multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi

android materi produksi media pembelajaran audio menggunakan

desain multimedia menurut Smaldino, dkk (2011: 148) yaitu sebagai

berikut:

1) Desain data (Data Design), bertujuan untuk mendapatkan struktur

data yang baik, sehingga diperoleh program yang baik.

2) Desain Arsitektur (Architectural Design), bertujuan untuk

mengembangkan suatu struktur program pembelajaran dan

memperjelas kontrol proses dalam tiap paket pembelajaran.

3) Desain antar muka (interface design), bertujuan untuk membuat

paket pembelajaran yang memiliki ketahanan lebih terhadap

kesalahan.

4) Desain Prosedural (Procedural design), dilakukan sebagai langkah

terakhir yang berupaya mendefinisikan dan memberikan detail

produk multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi

android materi produksi media pembelajaran audio.

Page 70: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

54

b. Produksi

Tahap produksi merupakan tahap di mana seluruh objek yang

telah didesain disusun (assembly) agar dapat menjadi paket

pembelajaran yang utuh, yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran mata kuliah media audio ataupun pembelajaran mandiri.

Pada tahap produksi ini, perencanaan dalam desain dibuat ke dalam

bentuk yang lebih nyata.

Pada tahap ini, Multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio mulai dibuat

pendukung-pendukung yang dapat menarik perhatian dalam proses

pembelajaran, misalnya pembuatan gambar, clip art, animasi, video,

audio, dan lain-lain. Pembuatan ini berdasarkan flowchart view, struktur

navigasi, atau diagram objek yang telah direncanakan dalam tahap

desain. Kegiatan assembly ini dibantu dengan authoring tool yang

banyak beredar di pasaran.

c. Evaluasi

Evaluasi atau penilaian adalah pengambilan keputusan terhadap

sesuatu diawali dengan pengukuran. Suharsimi (1997: 3)

mengungkapkan bahwa penilaian dilakukan dengan maksud untuk

melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pembelajaran sudah

mencapai tujuan. Menurut Nana Sudjana (2002: 3) inti penilaian adalah

proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dengan berpedoman pada

Page 71: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

55

pengertian penilaian, maka multimedia pembelajaran interaktif untuk

sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio yang

dikembangkan, selayaknya dilakukan penilaian untuk melihat apakah

media tersebut tepat sasaran dan layak untuk digunakan, atau harus

direvisi kembali sebelum digunakan, sehingga dpat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

6. Manfaat Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk Sistem Operasi

Android Materi Produksi Media Pembelajaran Audio bagi

Mahasiswa Teknologi Pendidikan

a. Menurut Reiber, bagian penting lainnya dari multimedia adalah

animasi. Animasi dapat digunakan untuk menarik perhatian anak didik

jika digunakan secara tepat. Animasi dapat membantu proses belajar

mahasiswa teknologi pendidikan, jika mahasiswa hanya akan dapat

melakukan proses kognitif dengan bantuan animasi, sedangkan tanpa

animasi proses kognitif tidak dapat dilakukan. Berdasarkan penelitian,

peserta didik yang memiliki kekurangan dalam mengikuti pengajaran

dengan cara konvensional atau dengan media pengajaran lainnya, akan

mampu belajar lebih baik jika menggunakan animasi.

b. Menurut teori quantum learning, anak didik memiliki modalitas belajar

yang dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditif, dan kinestetik.

Keberagaman modalitas belajar ini dapat diatasi dengan menggunakan

multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio. Sebab, masing-masing mahasiswa

Page 72: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

56

teknologi pendidikan yang berbeda tipe belajarnya tersebut dapat

diwakili oleh multimedia. Karena itu, multimedia sangatlah universal

mengadaptasi gaya belajar mahasiswa yang berbeda-beda.

c. Memudahkan mahasiswa teknologi pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta dalam mempelajari produksi media pembelajaran audio.

d. Menjadikan sumber belajar mandiri interaktif dan fleksible bagi

mahasiswa teknologi pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

e. Memberikan konstribusi mahasiswa untuk termotivasi dalam belajar ,

memudahkan dalam memahami materi secara prosedural melalui

multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio dan sebagai referensi sumber

belajar baru.

D. Penelitian yang Relevan

Sebelum penelitian pengembangan ini dilakukan, diketahui telah

terdapat penelitian lain yang mengungkapkan model pembelajaran dengan

multimedia. Penelitian yang relevan digunakan untuk referensi penelitian.

Untuk melihat relevansi penelitiannya dengan penelitian ini, maka berikut

beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sisca Rahmadonna (2008) dengan judul

“Pengembangan Multimedia Pembelajaran untuk Melatih Kecerdasan

Majemuk pada Anak Usia Dini”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

produk pengembangan multimedia pembelajaran berbantuan komputer

Page 73: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

57

menarik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk melatih

kecerdasan majemuk anak usia dini.

2. Studi yang dilakukan oleh Mohamad & Woollard (2012) menetapkan

bahwa pengembangan dan implementasi mobile learning berbasis mobile

phone pada sekolah menengah atas di Malaysia memiliki 7 tanda yang

menjanjikan yaitu 1) mobile phone berperan sebagai media penunjang

pembelajaran yang membuat siswa bersemangat dan aktif dalam

pembelajaran bahasa Inggris, (2) mobile phone merupakan media yang

sangat menguntungkan, (3) mobile phone merupakan perangkat yang

sangat umum di kalangan siswa, (4) mobile phone merupakan alat yang

paling banyak digunakan dalam pembelajaran di masa depan, (5) mobile

phone merupakan alat yang membuat siswa terlibat dan termandirikan, (6)

mobile phone merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendukung

berbagai macam aktivitas pembelajaran, (7) mobile phone merupakan alat

yang dapat digunakan untuk menyiapkan siswa menghadapi masa depan.

Studi ini memberikan sumbangan pada pengetahuan mengenai

pembelajaran mobile learning di Malaysia yang merupakan negara

berkembang. Hasil ini memungkinkan untuk 35 diterapkan di Indonesia

yang juga merupakan negara berkembang seperti Malaysia.

3. Ariwandini (2012) mengembangkan multimedia pembelajaran kimia pada

materi asam basa untuk siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

multimedia yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemandirian

dan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan pembelajaran tanpa

Page 74: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

58

menggunakan multimedia. Multimedia yang dikembangkan tersebut

dinilai layak digunakan sebagai sumber belajar ditinjau dari aspek materi,

desain, dan tampilan media.

4. Sykes (2014: 26-37) melaporkan bahwa pengembangan aplikasi

smartphone sebagai alat bantu dalam pembelajaran telah meningkatkan

performa akademik siswa menjadi sangat baik. Berdasarkan analisis yang

dilakukan, 80% siswa menyatakan sangat menikmati pembelajaran

menggunakan smartphone dan mendapatkan banyak keuntungan.

E. Kerangka Model

Penelitian bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam menguasai

materi pembelajaran sangat penting untuk diperhatikan, bagaimanapun nasib

suatu bangsa di masa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh kualitas

sumber daya manusianya di masa sekarang. Namun perhatian pada

pendidikan dan pembelajaran untuk mahasiswa masih sangat rendah.

Pada mahasiswa, pembelajaran yang melibatkan motivasi dan

kemudahan mencari bahan pembelajaran sangatlah penting, karena motivasi

atau ketertarikan dan kemudahan dalam mencari bahan pembelajaran dapat

mempengaruhi hasil belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam

memproduksi media pembelajaran audio. Pembelajaran produksi media

pembelajran audia pada dasarnya adalah praktek. Maka untuk menimbulkan

kemudahan dalam memproduksi media pembelajaran audio pada mahasiswa

Teknologi Pendidikan yang paling tepat adalah bila diberikan media

pembelajaran yang mampu dibawa kemanapun dan mudah untuk dipelajari.

Page 75: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

59

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengembangan media

pembelajaran untuk sistem operasi android pada smartphone yang dapat

dengan mudah dibawa oleh mahasiswa dimanapun dan kapanpun saat praktik

produksi media audio. Diharapkan penggunaan multimedia ini dapat

memudahkan dan memotivasi mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam

pembelajaran praktek produksi media pembelajaran audio.

Pengembangan media pembelajaran ini diharapkan menghasilkan

produk berupa multimedia pembelajaran untuk sistem operasi android pada

smartphone. Dalam pengembangan ini tentu akan sangat berusaha untuk

memperhatikan perkembangan mahasiswa Teknologi Pendidikan, serta

karakter mahasiswa Teknologi Pendidikan. Prinsipnya adalah bagaimana

membuat multimedia pembelajaran yang mengandung pesan pembelajaran

dalam format android pada smartphone yang interaktif dan menarik. Secara

urut konsep pengembangan yang dibangun melalui tahapan-tahapan berikut:

Gambar 2. Kerangka Model

Page 76: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

60

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and

Development, atau yang biasa dikenal dengan (R&D). Metode penelitian ini

tidak bertujuan untuk menemukan/membuat teori, melainkan penelitian ini

bertujuan untuk membuat suatu produk tertentu. Menurut Sugiyono (2010:

297) Research And Development adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut.

Menurut Nusa Putra (2013: 27-28) R&D telah memberikan sebuah

inovasi besar dalam dunia pendidikan. R&D telah memperkenalkan

pendidikan berbasis teknologi, salah satunya adalah e-learning dan virtual

learning. Inovasi tersebut mampu mengubah paradigma dan proses belajar.

Kegiatan belajar tidak lagi dilakukan pada kelas-kelas yang terbatas dengan

ruang dan waktu. Revolusi ini memicu lahirnya sebuah inovasi, produk-

produk yang membantu terwujudnya kemudahan belajar.

Dalam hal ini, peneliti akan mengembangkan sebuah produk

pembelajaran berupa multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio unutk

mahasiswa teknologi pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 77: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

61

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadaptasi dan

memodifikasi model pengembangan Borg dan Gall yang dikutip Sugiyono

(2009: 407-426). Terdapat 10 langkah pengembangan, yaitu sebagai berikut:

1. Research and information collection (melakukan penelitian awal dan

pengumpulan informasi awal)

2. Planning (melakukan perencanaan)

3. Develop Preliminary form of Product (mengembangkan bentuk awal

produk)

4. Preliminary Field Testing (uji coba lapangan awal)

5. Main Product Revision (revisi hasil uji coba)

6. Main Field Testing (uji coba lapangan)

7. Operational Product Revision (revisi produk hasil uji lapangan)

8. Operational Field Testing (uji pelaksanaan lapangan)

9. Final Product Revision (revisi produk akhir)

10. Dissemination and Implementation (penyebaran dan implementasi).

Dari 10 langkah pengembangan menurut Borg dan Gall, hanya 9

langkah pengembangan yang ditempuh dalam penelitian ini, yakni hanya

sampai pada revisi produk akhir. Berikut jabarannya:

1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi Awal (Research and

information collection)

Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian awal untuk

memperoleh informasi awal guna menentukan permasalahan dalam

Page 78: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

62

memulai penelitian. Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara,

wawancara kepada mahasiswa teknlogi pendidikan terkait masalah

sulitnya memproduksi sebuah media pembelajaran audio yang terdapat

dalam mata kuliah media audio.

2. Perencanaan Desain Pengembangan ( Planning)

Setelah melakukan observasi awal sesuai informasi/data-data yang

terkumpul, peneliti menemukan beberapa permasalahan diantaranya

adalah mahasiswa Teknologi Pendidikan kesulitan memahami Mata

Kuliah Pengembangan Media Audio khusunya pada materi produksi

media pembelajaran audio, oleh karena itu peneliti melakukan

perencanaan dengan analisis pembelajaran mengenai produk

multimedia interaktif untuk sistem operasi android yang akan

dikembangkan untuk memecahkan masalah tersebut sesuai dengan data

yang telah terkumpul. Tahap perencanaan tersebut diantaranya:

a. Memilih cakupan topik yang akan dimasukan dalam multimedia.

b. Merencanakan isi pengembangan mutlimedia berdasarkan silabus

dan RPP mata kuliah Pengembangan Media Audio.

c. Pengumpulan materi sebagai bahan referensi (pencarian melalui

internet dan buku) terkait produksi media pembelajaran audio yang

akan dimuat dalam pengembangan produk multimedia interaktif

untuk sistem operasi android.

d. Identifikasi sarana dan prasarana yang tersedia. Pada tahap ini

peneliti mengidentifikasi sarana dan prasarana yang tersedia pada

Page 79: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

63

Program studi Teknologi Pendidikan dengan cara observasi dan

wawancara.

e. Penyediaan alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan

pengembangan multimedia interaktif untuk sistem operasi android

ini adalah Aplikasi Adobe Flash CS6 dan Corel DrawX7.

f. Pembuatan rancangan multimedia, flowchart, dan storybard

3. Mengembangkan Bentuk Awal Produk (Develop Preliminary form of

Product)

Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan sebagi berikut:

a. Media berbentuk aplikasi android yang dijalankan dengan

smartphone.

b. Media yang dikembangkan berjudul PROMEDIO yang berisikan

materi produksi media audio.

c. Multimedia tersebut juga berisi audio, gambar, teks, dan video.

4. Uji Coba Awal (Main Field Testing)

Pada tahap uji coba lapangan awal, peneliti melakukan uji coba

terbatas mengenai bentuk awal produk. Tahap ini dilakukan guna

memperoleh penilaian dan kritik/saran yang membangun mengenai

multimedia pembelajaran interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio yang dikembangkan. Uji coba

lapangan awal dilakukan terbatas pada 5 mahasiswa Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang atau sudah

menempuh matakuliah pengembangan media audio. Penilaian dan

Page 80: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

64

kritik/saran menggunakan kuesioner dan dilanjutkan dengan analisis

data.

5. Revisi Hasil Uji Coba Awal (main product revision)

Pada tahap revisi hasil uji coba, peneliti melakukan perbaikan

berdasarkan hasil uji coba awal, yang kemudian akan diuji kembali

dengan cakupan yang lebih besar dari pada uji coba sebelumnya.

6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)

Pada tahap uji coba lapangan, uji coba dilakukan dengan jumlah

subjek lebih banyak dari uji coba lapangan sebelumnya. Uji coba

lapangan melibatkan 10 mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas

Negeri Yogyakarta yang sedang atau sudah menempuh matakuliah

pengembangan media audio.

7. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan (Operational Product Revision)

Tahap revisi produk hasil uji lapangan merupakan tahap untuk

melakukan revisi atau perbaikan produk berdasarkan hasil uji coba

lapangan.

8. Uji Lapangan (Operational Field Testing)

Uji lapangan melibatkan 20 mahasiswa Teknologi Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang atau sudah menempuh

matakuliah pengembangan media audio selaku subjek uji coba dalam

penelitian pengembangan ini.

Page 81: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

65

9. Revisi Produk Akhir (Final Product Revision)

Tahap revisi produk akhir merupakan tahap akhir pada penelitian

pengembangan ini. Tahap ini dilakukan revisi atau perbaikan produk

berdasarkan uji pelaksanaan lapangan.

Berikut skema pengembangan multimedia interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio :

Gambar 3. Skema Pengembangan Produk (Adaptasi Model Borg dan Gall)

C. Subjek Penelitian

Jumlah subjek yang peneliti gunakan berjumlah 37 orang, yang

terdiri 1 ahli media, 1 ahli materi dan subjek uji coba 35 mahasiswa

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang atau

sudah menempuh matakuliah pengembangan media audio. Adapun rincian

subjek uji coba sebagai berikut:

Page 82: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

66

1. Ahli materi satu orang

2. Ahli media satu orang

3. Uji coba awal (uji coba satu-satu) sebanyak 5 mahasiswa.

4. Uji coba lapangan (kelompok sedang) sebanyak 10 mahasiswa.

5. Uji lapangan (kelompok besar) sebanyak 20 mahasiswa.

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode antara lain

wawancara dan kuesioner (angket).

1. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan metode penelitian awal untuk

mencari permasalahan dalam penelitian. Moleong dalam Haris

Herdiansyah, (2015: 29) mengatakan bahwa wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilaksanakan untuk

mendpatkan secara langsung dari mahasiswa tekait sulitnya

memproduksi media pembelajaran audio.

b. Metode Kuesioner (Angket)

Menurut Soeratno dan Arsyad, (2008: 91) angket/kuesioner atau

daftar pertanyaan merupakan cara pengumpulan data dengan

memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Tujuan

Page 83: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

67

pembuatan angket (kuesioner) adalah untuk memperoleh informasi

yang relevan dengan kesahihan penelitian yang cukup tinggi. Dalam

menyusun angket, peneliti harus menetapkan variable-variabel yang

jelas. Variabel yang jelas akan menimbulkan pertanyaan yang jelas

dan relevan. Peneliti menggunakan metode angket (kuesioner) untuk

memperoleh penilaian media dari ahli materi, ahli media, dan

mahasiswa mengenai kelayakan produk.

c. Pretest dan Posttest

Menurut Arikunto (2008:53) “tes merupakan alat atau prosedur

yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam

suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah tentukan.” Data

tes yang dihasilkan berupa rata-rata gain skor pretes postes

kemampuan hasil belajar. Tes yang dibuat berupa soal pilihan ganda

yang dilaksanakan sebelum dan sesudah treatment diberikan. Tes

bentuk pilihan ganda adalah sejenis tes kemajuan belajar yang

memerlukan jawaban yang bersifat pilihan jawaban dari beberapa

jawaban yang ada. Soal yang digunakan pada tes awal sama dengan

soal yang digunakan pada tes akhir. Hal ini dimaksudkan supaya tidak

ada pengaruh perbedaan instrumen terhadap perubahan hasil belajar

produksi media pembelajaran audio yang terjadi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 100) instrumen pengumpulan

data adalah alat bantu yang dipilih peneliti dalam kegiatannya

Page 84: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

68

mengumpulkan data agar kegiatannya tersebut menjadi sistematis dan

mudah. Berikut instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan:

a. Pedoman Wawancara Mahasiswa

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Dalam

penelitian ini wawancara digunakan mencari tahu masalah yang dialami

mahasiswa dalam memproduksi media pembelajaran audio.

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Mahasiswa

Mahasiswa Teknologi

Pendididkan

Kendala pembuatan naskah audio

Pemahaman prosedur produksi media

audio

Kemampuan Editing dan Mixing dalam

produksi media audio

Pemahaman pembagian tugas dalam

tim produksi media audio

Fasilitas yang diperlukan dalam

memproduksi media pembelajaran

audio

b. Pedoman Angket

Angket (kuesioner) digunakan untuk penelitian awal

memperoleh kondisi dan kebutuhan belajar siswa. Selain itu, metode

angket juga digunakan untuk memperoleh penilain dari ahli materi,

ahli media, dan mahasiswa mengenai kelayakan produk.

Page 85: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

69

1) Angket Penilaian Produk untuk Ahli Materi

Kisi-kisi instrumen ahli materi diadaptasi dan dimodifikasi dari

Sungkono, (2009: 10-11) yaitu disesuaikan dengan kondisi wilayah

dan karakteristik mahasiswa. Terdiri dari 3 aspek dengan jumlah 17

butir penilaian.

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi No Aspek Indikator

1 Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan SK dan KD

Keakuratan Materi

Pendukung materi pembelajaran

Kemutakhiran Materi

2 Kelayakan

Penyajian

Teknik Penyajian

Pendukung Penyajian

Penyajian Pembelajaran

Kelengkapan Penyajian

3 Penilaian

Bahasa

Lugas

Komunikatif

Dialogis dan Interaktif

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan

peserta didik

Keruntutan dan keterpaduan alur piker

Penggunaan Istilah, simbol atau ikon

2) Angket Penilaian Produk untuk Ahli Media

Kisi-kisi instrumen ahli media diadaptasi dan dimodifikasi

dari Sungkono, (2009: 11-13) yaitu disesuaikan dengan kondisi

wilayah dan karakteristik mahasiswa. Terdiri dari 4 aspek dengan

jumlah 32 butir penilaian.

Page 86: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

70

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media No Aspek Indikator

1 Visible

(Tampilan)

Kesesuaian intro program multimedia

Kesesuaian desain menu

Kesesuaian animasi dan gambar

Kesesuaian pemilihan warna

Pemilihan kata dan kalimat

2 Interesting

(Kemenarikan)

Kemenarikan animasi dan gambar dengan

karakteristik siswa

Kemenarikan audio dengan karakteristik siswa

Kemenarikan desain antarmuka

3 Simple

(Sederhana)

Kepraktisan penggunaan multimedia

Kesederhanaan kalimat yang digunakan

Kesederhanaan gambar dan animasi

Kesederhanaan audio

Kesederhanaan istilah, simbol dan ikon

4 Useful

(Bermanfaat)

Kesesuaian manfaat media dengan kebutuhan

siswa

Kesesuaian manfaat media dalam pembelajaran

5 Accurate

(Kebenaran)

Kesesuaian media dengan karakteristik siswa

Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran

6 Legitimate

(Keabsahan)

Kesesuain pengembangan media dengan teori

yang dipakai

Kesesuaian pengguna media dalam pembelajaran

7 Structure

(Terstruktur)

Kesesuaian tata letak tombol, gambar, tulisan,

animasi dan icon

Kesesuaian urutan tampilan media

Page 87: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

71

3) Angket Uji Coba Produk untuk Mahasiswa

Kisi-kisi instrumen uji coba produk untuk mahasiswa

diadapatasi dan dimodifikasi dari Sungkono, (2009: 11-13) yaitu

disesuaikan dengan kondisi wilayah dan karakteristik mahasiswa.

Terdiri dari 4 aspek dengan jumlah 23 butir penilaian.

Tabel 5. Angket Uji Coba Produk untuk Mahasiswa

No Aspek Butir Penilaian

1 Tampilan

Kemenarikan desain antarmuka media

Kemenarikan warna

Keterbacaan teks dalam media

Kemenarikan pemilihan gambar dan animasi

Kemenarikan pemilihan musik dan suara

Kejelasan penggunaan simbol dan icon

2 Penyajian

Kejelasan tujuan media

Kemudahan navigasi dalam media

Kejelasan petunjuk penggunaan

3 Proses Belajar

Kelengkapan isi materi atau informasi dalam

media

Kemudahan memahami materi

Ketertarikan dengan isi materi

Kejelasan kalimat

Kejelasan istilah dan simbol

4

Manfaat

Kemudahan dalam belajar

Ketertarikan dengan materi pembelajaran

Ketertarikan dengan bahan ajar berbentuk aplikasi

android

Peningkatan motivasi belajar

Page 88: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

72

4) Soal Pretest dan Posttest untuk Mahasiswa

Soal Pretest dan Posttest untuk Mahasiswa menggunakan

instrumen berbentuk pilihan ganda. Tes ini diberikan pada saat

pretest dan posttest dengan soal pilihan ganda, jumlah soal yang

diberikan yaitu 20 butir soal dengan 5 pilihan jawaban A, B, C, D,

dan E.

E. Validasi Instrumen

Menurut Djemari Mardapi (2008:16) validitas merupakan dukungan

bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan

penggunaan tes. Oleh karena itu validitas merupakan fundamen paling dasar

dalam mengembangkan dan mengevaluasi suatu tes. Dalam penelitian ini,

instrumen berupa angket dikonsultasikan dengan dosen pembimbing yaitu

Dr. Christina Ismaniati, M.Pd terlebih dahulu untuk mencari validitas

angket yang akan digunakan, kemudian setelah angket dinyatakan valid

kemudian diberikan kepada ahli materi, media, dan mahasiswa untuk

memberikan validasi. Angket tersebut digunakan untuk mencari kelayakan

multimedia yang dikembangkan. Apabila instrumen yang peneliti ajukan

dinyatakan valid, kemudian dapat digunakan untuk penelitian.

1. Hasil Validasi Angket Ahli Materi

Berikut adalah angket ahli materi hasil validasi oleh dosen

pembimbing Dr. Christina Ismaniati :

Page 89: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

73

Tabel 6. Angket ahli materi hasil validasi dengan pembimbing

2. Hasil Validasi Angket Ahli Media

Berikut adalah angket ahli media hasil validasi oleh dosen

pembimbing Dr. Christina Ismaniati :

No Aspek Indikator No Butir

1 Kelayakan Isi

Materi

Kesesuaian materi dengan SK dan KD. 1, 2, 3

Keakuratan materi produksi media

pembelajaran audio. 4, 5, 6,

Kemutakhiran materi produksi media

pembelajaran audio. 7, 8

2

Kelayakan

Penyajian

Materi

Kelayakan teknik penyajian materi

produksi media audio dalam

multimedia.

1,

Kelayakan pendukung penyajian materi

produksi media audio dalam

multimedia.

2, 3, 4

3

Penilaian

Bahasa

Kelugasan bahasa yang digunakan

dalam materi produksi media

pembelajaran audio.

1, 2,

Nilai komunikatif bahasa yang

digunakan dalam materi produksi

media pembelajaran audio.

3, 4

Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan peserta didik. 5

Jumlah Butir 17

Page 90: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

74

Tabel 7. Angket ahli media hasil validasi dengan pembimbing

No Aspek Indikator No Butir

1 Tampilan

(Visible)

Kesesuaian desain antarmuka 1, 2, 3

Kesesuaian animasi dan gambar 4, 5, 6, 7

Kesesuaian pemilihan warna 8, 9, 10

Pemilihan huruf (font) 11, 12, 13

2 Kemenarikan

(Interesting)

Kemenarikan audio dengan

karakteristik siswa 1, 2, 3

3

Praktis

(Simple)

Kepraktisan penggunaan multimedia 1, 2, 3

Kesederhanaan kalimat yang digunakan 4, 5

Kesederhanaan gambar dan animasi 6, 7

Kesederhanaan istilah, simbol dan ikon 8

4 Bermanfaat

(Useful)

Kesesuaian manfaat media dalam

pembelajaran 1, 2, 3

5 Kebenaran

(Accurate)

Kesesuaian media dengan karakteristik

pengguna 1

6 Keabsahan

(Legitimate)

Kesesuain pengembangan media

dengan teori yang dipakai 1, 2, 3

Jumlah Butir 32

3. Hasil Validasi Angket untuk Mahasiswa

Berikut adalah angket untuk mahasiswa hasil validasi oleh dosen

pembimbing Dr. Christina Ismaniati :

Tabel 8. Angket untuk mahasiswa hasil validasi dengan pembimbing

No Aspek Butir Penilaian No Butir

1 Tampilan Kemenarikan desain antarmuka media 1

Kemenarikan warna 2

Keterbacaan teks dalam media 3, 4

Page 91: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

75

Kemenarikan pemilihan gambar dan

animasi

5

Kemenarikan pemilihan musik dan suara 6

Kejelasan penggunaan simbol dan icon 7

2 Penyajian Kejelasan tujuan media 8, 9

Kemudahan navigasi dalam media 10

Kejelasan petunjuk penggunaan 11

3 Proses

Belajar

Kelengkapan isi materi atau informasi

dalam media

12, 13, 14, 15

Kemudahan memahami materi 16

Ketertarikan dengan isi materi 17

Kejelasan kalimat 18

Kejelasan istilah dan simbol 19

4 Manfaat

Kemudahan dalam belajar 20, 21

Ketertarikan dengan bahan ajar berbentuk

aplikasi android

22

Peningkatan motivasi belajar 23

Jumlah Butir 23

F. Teknis Analisis Data

1. Analisis Data Angket

Setelah data diperoleh dari para responden, selanjutnya menganalisis

data. Data yang diperoleh dari hasil uji coba adalah data kualitatif dan

data kuantitatif. Data yang diperoleh, seperti masukan/saran/kritikan

yang membangun akan dianalisis secara deskriptif kualitatif yang

kemudian akan disimpulkan guna memperbaiki produk yang

dikembangkan. Sedangkan data angka/skor yang menunjukkan

kelayakan produk akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Page 92: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

76

Data kualitas produk diperoleh dari hasil isian angket oleh siswa,

yaitu data kualitatif berupa nilai kategori:

SB (Sangat Baik) = Skor 5

B (Baik) = Skor 4

C (Cukup) = Skor 3

K (Kurang) = Skor 2

SK (Sangat Kurang) = Skor 1

Penilaian produk untuk ahli materi, ahli media, dan mahasiswa

menggunakan konversi data kuantitatif ke data kualitatif. Konversi data

menggunakan skala penilaian 1-5. Konversi data kuantitatif ke data

kualitatif mengacu pada rumus Sukardjo (2008: 52-53) sebagai berikut:

Tabel 9. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

Skor Kriteria

Rumus Rentang

X > Xi + 1,8 Sbi X > 4,2 Sangat Baik

Xi + 0,6 Sbi < X ≤ Xi + 1,8 Sbi 3,4 < X ≤ 4,2 Baik

Xi - 0,6 Sbi < X ≤ Xi + 0,6 Sbi 2,6 < X ≤ 3,4 Cukup

Xi - 1,8 Sbi < X ≤ Xi - 0,6 Sbi 1,8 < X ≤ 2,6 Kurang

X ≤ Xi - 1,8 Sbi X ≤ 1,8 Sangat Kurang

Keterangan :

i

___

X = Rarata skor ideal = 21 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

iSB = Simpangan baku ideal = 61 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

= Skor aktual Berikut perhitungan data pada masing-masing skala:

Skor Mak = 5

Page 93: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

77

Skor Min = 1 Xi = ½ (5+1)

= 3 Sbi = 1/6 (5-1) = 0,67 Skala 5= X > 3 + (1,8 x 0,67) = X > 3 + 1,2 = X > 4,2 Skala 4= 3 + (0,6 x 0,67) < X ≤ 3 + (1,8 x 0,67) = 3 + 0,4 < X ≤ 4,2

= 3,4 < X ≤ 4,2 Skala 3= 3 – (0,6 x 0,67) < X ≤ 3 + (0,6 x 0,67) = 3 – 0,4 < X ≤ 3 + 0,4

= 2,6 < X ≤ 3,4 Skala 2= 3 – (1,8 x 0,67) < X ≤ 3 – (0,6 x 0,67)

= 3 – 1,2 < X ≤ 3 – 0,4 = 1,8 < X ≤ 2,6

Skala 1= X ≤ 3 – (1,8 x 0,67) = X ≤ 3 – 1,2 = X ≤ 1,8

Untuk mendapatkan data rata-rata hasil penilaian guna menarik

kesimpulan digunakan rumus berikut:

∑ ∑

Berdasarkan rumus di atas, penelitian pengembangan ini ditetapkan

nilai kelayakannya mencapai kategori baik.

2. Analisis Data Pretest dan Posttest

Sugiyono (2013: 208) mengemukakan penyajian data dalam statistik

deskriptif melalui tabel, grafik, diagram, pictogram, perhitungan mean,

median, modus, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data

melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan

persentase. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan penyajian

data dalam bentuk diagram batang dan perhitungan mean.

Page 94: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

78

Pengujian keefektifan penggunaan multimedia interaktif untuk

sistem operasi android terhadap materi produksi media pembelajaran

audio dilakukan dengan cara membandingkan ratarata (mean) nilai tes

yang diperoleh pada hasil mean pretest dan mean posttest. Rumus

statistik yang digunakan untuk menghitung rata-rata atau mean adaah

sebagai berikut.

Keterangan:

Mean = rata-rata

Gscore = Gain ternormalisasi

Xpre = Score pretest

Xpost = Score postest

Mean = Gscore

Xpre - Xpost

Page 95: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengembangan produk multimedia interaktif untuk sistem operasi android

materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa Teknologi

Pendidikan telah menyelesaikan serangkaian tahapan yang disesuaikan dari

model pengembangan Borg & Gall yang dikutip Sugiono (2009: 407-426).

Dalam hasil penelitian ini akan diuraikan tentang hasil dari penerapan 9

tahapan pengembangan mulai dari penelitian dan pengumpulan data awal

sampai dengan revisi produk akhir.

1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi Awal

Pengembangan produk multimedia interaktif untuk sistem operasi

android materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa

Teknologi Pendidikan FIP UNY dikembangkan berdasarkan data yang

diperoleh melalui observasi awal yaitu wawancara kepada mahasiswa

Teknologi Pendidikan 2012 dan 2013. Wawancara yang dilakukan

merupakan wawancara tidak terstruktur yang telah disesuaikan dengan

kebutuhan peneliti untuk mendapatkan hasil berupa permasalahan

pembelajaran dan situasi yang berada di Program studi Teknologi

Pendidikan UNY. Berdasarkan hasil wawancara kepada mahasiswa

Teknologi Pendidikan didapatkan data tentang permasalahan dalam

pembelajaran. Berikut ini penjelasan tentang hasil pengumpulan data awal :

a. Mahasiswa kesulitan memahami prosedur produksi media pembelajaran

audio.

Page 96: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

80

b. Belum adanya media pembelajaran yang efektif tentang materi produksi

media pembelajaran audio.

Berdasarkan dari temuan data analisis kebutuhan yang sudah

dilaksanakan di Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY dapat

ditarik kesimpulan bahwa Pengembangan produk multimedia interaktif

untuk sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio

untuk mahasiswa Teknologi Pendidikan tepat untuk dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan di lapangan.

Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka diantaranya pencarian buku

dan kajian tentang mata kuliah Pengembangan Media Audio pada pokok

bahasan produksi media audio pembelajaran kajian pengembangan

multimedia interaktif untuk sistem operasi android, landasan teoritik

pengembangan multimedia interaktif untuk sistem operasi android,

karakteristik mahasiswa Teknologi Pendidikan, analisis kompetensi terkait

tujuan yang akan dicapai dalam pokok bahasan.

2. Perencanaan Produk

Tahapan perencanaan dalam mengembangan Pengembangan produk

multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media

pembelajaran audio dimulai dengan memilih cakupan topik yang akan

dimasukan ke dalam Multimedia yang dikembangkan, setelah mendapatkan

hasil dan wawancara dan observasi dapat ditetapkan untuk memilih cakupan

materi produksi media pembelajaran audio, dikarenakan materi tersebut

membutuhkan penyampaian pembelajaran yang ekstra sehingga mahasiswa

Page 97: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

81

sebagai pengguna dapat memahami dan langsung mempraktekkan materi

yang sudah disampaikan.

Tahap selanjutnya adalah merencanakan isi pengembangan multimedia

interaktif berdasarkan silabus dan RPP mata kuliah Pengembangan Media

Audio. Pada tahap ini, peneliti membuat beberapa indikator materi yang

akan disajikan dalam mutimedia, sebagai berikut :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian produksi media audio

pembelajaran.

b. Mahasiswa mampu menjelaskan alat-alat dalam produksi media audio

pembelajaran beserta fungsinya.

c. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas-tugas dari tim produksi media

audio pembelajaran.

d. Mahasiswa mampu mempraktikkan prosedur dalam memproduksi media

audio pembelajaran.

Setelah perencanaan isi selesai tahap selanjutnya adalah

pengumpulan materi sebagai bahan referensi (pencarian melalui internet dan

buku) terkait materi produksi media pembelajaran audio yang akan dimuat

dalam pengembangan produk multimedia interaktif untuk sistem operasi

android.

Tahapan selanjutnya adalah identifikasi sarana dan prasarana

pendukung supaya program multimedia interaktif untuk sistem operasi

android yang diterapkan dapat lebih efektif digunakan. Dari hasil

wawancara dan tinjauan langsung, mahasiswa Teknologi Pendidikan rata-

Page 98: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

82

rata sudah memiliki smartphone. Hal ini sangat mendukung dalam

melaksanakan program pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat mengakses

pembelajaran tanpa batasan ruang dan waktu.

Tahapan berikutnya adalah menentukan aplikasi yang digunakan untuk

mengembangan multimedia interaktif untuk sistem operasi android. Dalam

pengembangan multimedia ini, peneliti menggunakan aplikasi Adobe Flash

CS6 dan Corel Draw X7.

Setelah tahapan-tahapan di atas terpenuhi, dimulailah pembuatan

rancangan multimedia.

3. Pengembangan Produk Awal

Pengembangan produk awal multimedia interaktif untuk sistem operasi

android, dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

d. Media berbentuk aplikasi android yang dijalankan dengan smartphone.

e. Media yang dikembangkan berjudul PROMEDIO yang berisikan materi

produksi media audio.

f. Di halaman pembuka terdapat logo PROMEDIO dengan tombol START

untuk menuju menu utama.

g. Di halaman menu utama terdapat 7 tombol yaitu Petunjuk yang menuju

ke halaman petunjuk penggunaan media, tombol kompetensi yang

menuju ke halaman kompetensi dasar, tombol materi yang menuju

kumpulan materi produksi media audio, tombol evaluasi yang menuju ke

soal latihan, tombol rangkuman yang menuju ke halaman rangkuman

Page 99: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

83

materi, tombol profil yang menuju ke halaman profil pengembang, dan

tombol keluar untuk keluar dari aplikasi.

h. Di halaman petunjuk terdapat petunjuk-petunjuk cara menggunakan

multimedia tersebut.

i. Di halaman kompetensi berisi 3 kompetensi yang harus dikuasai dalam

produksi media pembelajaran audio.

j. Halaman materi berisi 6 materi pokok yaitu pengertian media

pembelajaran audio, komponen dan alat dalam produksi media audio,

penulisan naskah audio, prosedur produksi media pembelajaran audio,

format produksi media audio, dan evaluasi media audio.

k. Di halaman evaluasi terdapat 20 soal latihan yang dapat dikerjakan oleh

mahasiswa dengan maksimal skor 100 dan KKM 75.

l. Di halaman profil terdapat rincian profil pengembang media dan profil

pembimbing skripsi.

4. Validasi Ahli dan Revisi Produk

a. Validasi Ahli Media

Sebelum diuji cobakan ke lapangan, produk yang peneliti

kembangkan terlebih dahulu meminta penilaian dari ahli media sebagai

acuan dalam merevisi multimedia interaktif untuk sistem operasi android

yang dikembangkan. Ahli yang menjadi validator dalam pengembangan

produk ini adalah Ariyawan Agung Nugroho, S.T, M.Pd sebagai

pengampu mata kuliah Pengembangan Multimedia di Prodi Teknologi

Pendidikan. Dalam penilaiannya terhadap produk yang peneliti

Page 100: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

84

kembangkan, ahli media langsung mencoba produk multimedia interaktif

untuk sistem operasi android dan diberikan angket penilaian. Adapun

pelaksanaannya dalam penilaian produk tersebut, peneliti mendampingi,

sehingga apabila ada pertanyaan terhadap produk tersebut bisa langsung

dijawab oleh peneliti. Saran yang diberikan dari ahli media akan menjadi

acuan bagi peneliti untuk melakukan perbaikan produk multimedia

interaktif untuk sistem operasi android yang dikembangkan. Dalam

melakukan konsultasi kepada ahli media, terjadi sebanyak 2 kali

konsultasi dan diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Penilaian Tahap I Ahli Media Terhadap Kualitas Multimedia

Penilaian pada aspek media guna mengetahui bagaimana

penilaian dari ahli media yang sudah mencoba produk multimedia

interaktif untuk sistem operasi android. Data yang sudah diperoleh

dari ahli media pada konsultasi pertama didapat data sebagai berikut :

Tabel 10. Penilaian Ahli Media Tahap I Terhadap Produk Multimedia

Butir Penilaian Skor Kategori

1. Kerapian desain antarmuka 5 Sangat Baik 2. Kemenarikan desain antarmuka 5 Sangat Baik 3. Kesesuaian desain dengan karakteristik

mahasiswa 4 Baik

4. Kesesuaian animasi dan gambar terhadap karakteristik mahasiswa

4 Baik

5. Kerapian tata letak animasi dan gambar 5 Sangat Baik 6. Kesesuaian gambar dan animasi dengan

materi 4 Baik

7. Kejelasan maksud gambar dan animasi 5 Sangat Baik 8. Kesesuaian konsep warna media terhadap

karakteristik sasaran 4 Baik

9. Kesesuaian konsep warna media terhadap materi

4 Baik

10. Ketepatan kontras warna 5 Sangat Baik

Page 101: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

85

Butir Penilaian Skor Kategori

11. Kesesuaian jenis font dengan karakteristik sasaran

5 Sangat Baik

12. Kesesuaian ukuran huruf 3 Cukup 13. Keterbacaan huruf (font) 5 Sangat Baik 14. Kesesuaian pemilihan audio terhadap

karakteristik pengguna 3 Cukup

15. Kesesuaian pemilihan audio terhadap materi

3 Cukup

16. Ketepatan besar kecilnya audio 4 Baik

17. Kemudahan dalam navigasi multimedia 4 Baik 18. Kemudahan dalam memahami prosedur

penggunaan media 5 Sangat Baik

19. Kepraktisan bentuk media yang dikembangkan

5 Sangat Baik

20. Kesederhanaan kalimat yang digunakan dalam media

4 Baik

21. Kemudahan memahami kalimat 5 Sangat Baik

22. Kesesuaian porsi gambar dan animasi dalam media

4 Baik

23. Ketepatan porsi animasi transisi dalam multimedia

2 Kurang

24. Kesesuaian pemilihan simbol dan icon dalam tombol dalam petunjuk penggunaan

3 Cukup

25. Kesesuaian manfaat media dalam belajar mandiri

4 Baik

26. Kesesuaian manfaat media dalam sebagai bahan ajar

4 Baik

27. Manfaat media terhadap perkembangan teknologi

4 Baik

28. Kesesuaian multimedia pembelajaran berbentuk aplikasi android terhadap karakteristik pengguna

4 Baik

29. Kesesuaian karakteristik media terhadap teori pengembangannya

4 Baik

30. Kesesuaian sifat media terhadap teori belajar behavioristik

2 Kurang

31. Kesesuaian produk terhadap karakteristik multimedia interaktif

4 Baik

Jumlah 127 Rata-rata 4,06 Baik

Penilaian di atas merupakan hasil dari penilaian ahli media tahap I

yang terdiri dari aspek tampilan, kemenarikan, praktis, manfaat,

Page 102: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

86

kebenaran, dan keabsahan. Pada aspek tampilan, kemenarikan, dan

kepraktisan terdapat skor yang memiliki nilai 3 yang berarti cukup.

Pada aspek kepraktisan dan keabsahan terdapat skor yang bernilai 2

yang berarti kurang. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukannya

revisi. Pada tahap ini jumlah dari skor secara keseluruhan 126 dan

rerata skor 4,06. Jika dikonversi ke dalam skala 5 dapat ditarik

kesimpulan bahwa produk multimedia interaktif untuk sistem operasi

android yang dikembangkan mendapatkan predikat “Baik” yang

ditinjau dari aspek media.

Diagram 1. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap I

2) Komentar dan Saran dari Ahli Media Tahap I

Berikut ini merupakan masukan dari ahli media pada tahap pertama

mengenai produk multimedia interaktif untuk sistem operasi android

yang peneliti kembangkan :

a) Musik background disesuaikan dengan sasaran pengguna

multimedia.

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

SangatBaik

Baik Cukup Category4

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 103: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

87

b) Diberikan opsi mengatur volume suara.

c) Tombol dan tulisan diseragamkan ukuran dan warnanya.

d) Kalimat dicermati dengan baik.

e) Penggunaan feedback yang baik untuk skor dalam soal evaluasi.

f) Petunjuk diusahakan lebih diperjelas dan diperlengkap.

3) Revisi Media Tahap I

Berdasarkan komentar dan saran dari ahli media, maka

dilakukannya revisi terhadap produk multimedia interaktif untuk

sistem operasi android. Berikut ini merupakan beberapa tampilan yang

diperbaiki sesuai dengan saran dari ahli media :

a) Musik background yang semula tidak sesuai kemudian disesuaikan

dengan pilihan musik yang disarankan oleh ahli media.

b) Multimedia yang semula tidak ada opsi pengaturan volume

kemudian diberi opsi pengaturan volume.

c) Tombol dan font di ubah ukuran nya menjadi sama sesuai dengan

saran dari ahli media.

d) Kalimat-kalimat yang masih salah dalam pengejaan dan tidak baku

disesuaikan dengan kalimat-kalimat yang sesuai dan baku.

e) Penggunaan feedback dalam soal evaluasi diberikan untuk

membuat pengguna media termotivasi. Feedback akan muncul

dengan kalimat “Semangat! Jangan menyerah untuk belajar lagi”

jika nilai belum mencapai KKN dan feedbak akan muncul dengan

Page 104: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

88

kalimat “Selamat! Kamu berhasil mencapai nilai KKM” jika nilai

sudah mencapai nilai KKM.

f) Petunjuk yang semula hanya menerangkan icon dari menu utama

ditambah lagi dengan penjelasan dari menu-menu lainnya.

4) Penilaian Tahap II Ahli Media Terhadap Kualitas Multimedia

Penilaian pada aspek media guna mengetahui bagaimana

penilaian dari ahli media yang sudah mencoba produk multimedia

interaktif untuk sistem operasi android. Data yang sudah diperoleh

dari ahli media pada konsultasi kedua didapat data sebagai berikut:

Tabel 11. Penilaian Ahli Media Tahap II Terhadap Produk Multimedia

Butir Penilaian Skor Kategori

1. Kerapian desain antarmuka 5 Sangat Baik 2. Kemenarikan desain antarmuka 5 Sangat Baik 3. Kesesuaian desain dengan karakteristik

mahasiswa 4 Baik

4. Kesesuaian animasi dan gambar terhadap karakteristik mahasiswa

4 Baik

5. Kerapian tata letak animasi dan gambar 5 Sangat Baik 6. Kesesuaian gambar dan animasi dengan

materi 4 Baik

7. Kejelasan maksud gambar dan animasi 5 Sangat Baik 8. Kesesuaian konsep warna media terhadap

karakteristik sasaran 4 Baik

9. Kesesuaian konsep warna media terhadap materi

4 Baik

10. Ketepatan kontras warna 5 Sangat Baik

11. Kesesuaian jenis font dengan karakteristik sasaran

5 Sangat Baik

12. Kesesuaian ukuran huruf 4 Baik 13. Keterbacaan huruf (font) 5 Sangat Baik 14. Kesesuaian pemilihan audio terhadap

karakteristik pengguna 4 Baik

15. Kesesuaian pemilihan audio terhadap materi

3 Cukup

16. Ketepatan besar kecilnya audio 4 Baik

17. Kemudahan dalam navigasi multimedia 4 Baik

Page 105: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

89

Butir Penilaian Skor Kategori

18. Kemudahan dalam memahami prosedur penggunaan media

5 Sangat Baik

19. Kepraktisan bentuk media yang dikembangkan

5 Sangat Baik

20. Kesederhanaan kalimat yang digunakan dalam media

4 Baik

21. Kemudahan memahami kalimat 5 Sangat Baik

22. Kesesuaian porsi gambar dan animasi dalam media

4 Baik

23. Ketepatan porsi animasi transisi dalam multimedia

4 Baik

24. Kesesuaian pemilihan simbol dan icon dalam tombol dalam petunjuk penggunaan

4 Baik

25. Kesesuaian manfaat media dalam belajar mandiri

4 Baik

26. Kesesuaian manfaat media dalam sebagai bahan ajar

4 Baik

27. Manfaat media terhadap perkembangan teknologi

4 Baik

28. Kesesuaian multimedia pembelajaran berbentuk aplikasi android terhadap karakteristik pengguna

4 Baik

29. Kesesuaian karakteristik media terhadap teori pengembangannya

4 Baik

30. Kesesuaian sifat media terhadap teori belajar behavioristik

5 Sangat Baik

31. Kesesuaian produk terhadap karakteristik multimedia interaktif

4 Baik

Jumlah 134 Rata-rata 4,32 Sangat Baik

Penilaian di atas merupakan hasil dari penilaian ahli media tahap

II yang terdiri dari aspek tampilan, kemenarikan, praktis, manfaat,

kebenaran, dan keabsahan. Semua aspek memiliki nilai minimum 3

yang berarti cukup dan hanya ada 1 dalam aspek kemenarikan. Hal ini

berarti tidak perlu adanya revisi. Pada tahap ini jumlah dari skor

secara keseluruhan 134 dan rerata skor 4,32. Jika dikonversi ke dalam

skala 5 dapat ditarik kesimpulan bahwa produk multimedia interaktif

Page 106: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

90

untuk sistem operasi android yang dikembangkan mendapatkan

predikat “Sangat Baik” yang ditinjau dari aspek media.

Gambar 2. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap II

5) Komentar dan Saran dari Ahli Media Tahap II

Dalam konsultasi dengan ahli media tahap II tidak ada komentar

maupun saran yang diberikan oleh ahli media sehingga tidak perlu ada

revisi lagi.

6) Revisi Media Tahap II

Dari penilaian ahli media tahap kedua mengatakan bahwa tidak

perlu ada revisi lagi dan multimedia interaktif untuk sistem operasi

android tersebut sudah layak untuk digunakan sebagai media

pembelajaran materi produksi media audio pembelajaran.

a. Validasi Ahli Materi

Penilaian ahli materi guna menjadi pedoman dalam merevisi bagian

materi dari produk yang dikembangkan sebelum diuji cobakan ke

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

Sangat Baik Baik Cukup

Sangat Baik

Baik

Cukup

Page 107: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

91

lapangan. Adapun ahli materi yang menjadi validator untuk materi di

produk multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio ini adalah Sungkono, M.Pd selaku

dosen mata kuliah pengembangan media audio di Prodi Teknologi

Pendidikan. Banyaknya konsultasi kepada ahli materi ini sebanyak 3 kali

konsultasi. Perolehan data validasi dari ahli materi diperoleh melalui

angket yang diberikan kepada ahli materi. Kemudian ahli materi

melakukan uji coba produk multimedia interaktif untuk sistem operasi

android yang selanjutnya memberikan penilaian dari aspek materi

produksi media pembelajaran audio yang tersedia di dalam produk

multimedia interaktif untuk sistem operasi android.

1) Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I Terhadap Kualitas Materi

Penilaian pada aspek materi guna mengetahui bagaimana

penilaian dari ahli materi yang sudah mencoba produk multimedia

interaktif. Data yang sudah diperoleh dari ahli materi pada konsultasi

pertama didapat data sebagai berikut:

Tabel 12. Penilaian Ahli Materi Tahap I Terhadap Produk Multimedia

Butir Penilaian Skor Kategori

1. Kelengkapan materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

3 Cukup

2. Keluasan materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

3 Cukup

3. Kedalaman materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

2 Kurang

4. Keakuratan fakta dan data materi produksi media audio pembelajaran.

3 Cukup

5. Keakuratan soal materi produksi media audio pembelajaran

4 Baik

6. Keakuratan gambar dan ilustrasi terkait materi produksi media audio pembelajaran

3 Cukup

Page 108: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

92

Butir Penilaian Skor Kategori

7. Kesesuaian materi produksi media audio pembelajaran dengan perkembangan ilmu.

4 Baik

8. Kemutakhiran gambar, diagram dan ilustrasi aktual dalam materi produksi media audio pembelajaran.

2 Kurang

9. Keruntutan penyajian materi produksi media audio dalam multimedia.

3 Cukup

10. Kelayakan soal evaluasi dalam multimedia 3 Cukup

11. Kejelasan konsep umpan balik dalam soal latihan.

4 Baik

12. Kelayakan isi rangkuman materi produksi media audio.

4 Baik

13. Keefektifan kalimat yang digunakan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

3 Cukup

14. Kebakuan istilah yang digunakan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

4 Baik

15. Keterbacaan pesan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

3 Cukup

16. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa dalam materi produksi media audio pembelajaran.

4 Baik

17. Kesesuaian materi produksi media audio pembelajaran terkait perkembangan karakterisitik peserta didik.

4 Baik

Jumlah 56 Rata-rata 3,29 Cukup

Penilaian di atas merupakan hasil dari penilaian ahli materi

tahap I yang terdiri dari aspek kelayakan isi materi, kelayakan

penyajian materi , dan penilaian bahasa. Pada ketiga aspek tersebut

terdapat terdapat 7 skor yang bernilai 3 yang berarti cukup dan 2 skor

yang bernilai 2 yang berarti kurang. Hal ini menunjukkan perlu

adanya revisi pada materi. Pada tahap ini jumlah dari skor secara

keseluruhan 56 dan rerata skor 3,29. Jika dikonversi ke dalam skala 5

dapat ditarik kesimpulan bahwa produk multimedia interaktif untuk

Page 109: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

93

sistem operasi android yang dikembangkan mendapatkan predikat

“Cukup” yang ditinjau dari aspek materi.

Gambar 3.Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap I

2) Komentar dan Saran dari Ahli Materi Tahap I

Berikut ini merupakan masukan dari ahli materi pada tahap

pertama mengenai produk multimedia interaktif untuk sistem operasi

android yang peneliti kembangkan :

a) Buat peta konsep dalam rincian materi untuk multimedia tersebut.

b) Tujuan pembelajaran dalam materi masih kurang

c) Materi terlalu luas sehingga perlu dilebih spesifikkan.

d) Banyak teori dalam materi yang belum ada sumber kutipan.

3) Revisi Materi Tahap I

Berdasarkan komentar dan saran dari ahli materi, maka

dilakukannya revisi terhadap materi produksi media pembelajaran

audio pada multimedia tersebut. Berikut ini merupakan beberapa

tampilan yang diperbaiki sesuai dengan saran dari ahli media :

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

50,00%

Baik Cukup Kurang

Baik

Cukup

Kurang

Page 110: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

94

a) Peta konsep dibuat dalam rincian materi untuk menjadi pedoman

dalam penyusunan materi produksi media pembelajaran audio. Peta

konsep tersebut adalah sebagai berikut:

b) Tujuan pembelajaran yang sebelumnya hanya ada 3 butir kemudian

ditambah menjadi 4 butir tujuan pembelajaran.

c) Pokok bahasan yang sebelumnya berjumlah 6 kemudian dikurangi

menjadi 4 pokok bahasan. Hal ini ditujukan agar materi tidak

terlalu luas dan lebih fokus ke materi pokok yaitu produksi media

pembelajaran audio.

d) Teori-teori dalam materi produksi media pembelajaran audio yang

belum tercantum sumber kutipan direvisi kembali dengan

menambahkan kutipan dari buku-buku yang menjadi referensi

peneliti.

4) Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II Terhadap Kualitas Materi

Data yang sudah diperoleh dari ahli materi pada konsultasi kedua

didapat data sebagai berikut:

Tabel 13. Penilaian Ahli Materi Tahap II Terhadap Produk Multimedia

Butir Penilaian Skor Kategori

1. Kelengkapan materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

5 Cukup

2. Keluasan materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

4 Cukup

3. Kedalaman materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

5 Kurang

4. Keakuratan fakta dan data materi produksi media audio pembelajaran.

4 Cukup

5. Keakuratan soal materi produksi media audio pembelajaran

5 Baik

6. Keakuratan gambar dan ilustrasi terkait materi produksi media audio pembelajaran

5 Cukup

Page 111: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

95

Butir Penilaian Skor Kategori

7. Kesesuaian materi produksi media audio pembelajaran dengan perkembangan ilmu.

4 Baik

8. Kemutakhiran gambar, diagram dan ilustrasi aktual dalam materi produksi media audio pembelajaran.

5 Kurang

9. Keruntutan penyajian materi produksi media audio dalam multimedia.

5 Cukup

10. Kelayakan soal evaluasi dalam multimedia 4 Cukup

11. Kejelasan konsep umpan balik dalam soal latihan.

4 Baik

12. Kelayakan isi rangkuman materi produksi media audio.

5 Baik

13. Keefektifan kalimat yang digunakan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

5 Cukup

14. Kebakuan istilah yang digunakan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

4 Baik

15. Keterbacaan pesan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

4 Cukup

16. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa dalam materi produksi media audio pembelajaran.

5 Baik

17. Kesesuaian materi produksi media audio pembelajaran terkait perkembangan karakterisitik peserta didik.

5 Baik

Jumlah 78 Rata-rata 4,58 Sangat Baik

Penilaian di atas merupakan hasil dari penilaian ahli materi

tahap II yang terdiri dari aspek kelayakan isi materi, kelayakan

penyajian materi , dan penilaian bahasa. Pada ketiga aspek tersebut

terdapat terdapat 10 skor yang bernilai 5 yang berarti sangat baik dan

7 skor yang bernilai 4 yang berarti baik. Hal ini menunjukkan bahwa

materi sudah layak digunakan sebagai sumber belajar, namun menurut

ahli materi masih perlu ada sedikit perbaikan. Pada tahap ini jumlah

dari skor secara keseluruhan 78 dan rerata skor 4,58. Jika dikonversi

Page 112: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

96

ke dalam skala 5 dapat ditarik kesimpulan bahwa produk multimedia

interkatif untuk sistem operasi android yang dikembangkan

mendapatkan predikat “Sangat Baik” yang ditinjau dari aspek materi.

Gambar 4. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap II

5) Komentar dan Saran dari Ahli Materi Tahap II

Berikut ini merupakan masukan dari ahli materi pada tahap kedua

mengenai produk multimedia interaktif untuk sistem operasi android

yang peneliti kembangkan :

a) Peta konsep perlu diperbaiki.

b) Sistematika penyajian materi perlu disempurnakan

c) Soal evaluasi diperbaiki penyusunan kalimatnya agar lebih efektif.

6) Revisi Materi Tahap II

Berdasarkan komentar dan saran dari ahli materi, maka

dilakukannya revisi terhadap materi produksi media pembelajaran

audio pada multimedia tersebut. Berikut ini merupakan beberapa

tampilan yang diperbaiki sesuai dengan saran dari ahli media :

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

Sangat Baik Baik

Sangat Baik

Baik

Page 113: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

97

a) Peta konsep diperbaiki dengan memindahkan pokok bahasan

format program media audio pembelajaran ke dalam materi

penulisan naskah audio pembelajaran dan juga penambahan konsep

materi yang lain.

b) Sistematika penyajian materi disempurnakan dengan video dan

animasi agar lebih menarik dan lebih mudah dipahami.

c) Kalimat pertanyaan dalam soal evaluasi diganti dengan kalimat

yang lebih efektif sehingga pertanyaan tidak begitu panjang dan

mudah dipahami.

7) Hasil Validasi Ahli Materi Tahap III Terhadap Kualitas Materi

Penilaian pada aspek materi guna mengetahui bagaimana

penilaian dari ahli materi yang sudah mencoba produk multimedia

interaktif yang ketiga kalinya. Data yang sudah diperoleh dari ahli

materi pada konsultasi ketiga didapat data sebagai berikut:

Tabel 14. Penilaian Ahli Materi Tahap III Terhadap Produk Multimedia

Butir Penilaian Skor Kategori

1. Kelengkapan materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

5 Cukup

2. Keluasan materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

5 Cukup

3. Kedalaman materi produksi media audio pembelajaran terkait SK dan KD.

5 Kurang

4. Keakuratan fakta dan data materi produksi media audio pembelajaran.

4 Cukup

5. Keakuratan soal materi produksi media audio pembelajaran

5 Baik

6. Keakuratan gambar dan ilustrasi terkait materi produksi media audio pembelajaran

5 Cukup

7. Kesesuaian materi produksi media audio pembelajaran dengan perkembangan ilmu.

5 Baik

Page 114: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

98

Butir Penilaian Skor Kategori

8. Kemutakhiran gambar, diagram dan ilustrasi aktual dalam materi produksi media audio pembelajaran.

5 Kurang

9. Keruntutan penyajian materi produksi media audio dalam multimedia.

5 Cukup

10. Kelayakan soal evaluasi dalam multimedia 5 Cukup

11. Kejelasan konsep umpan balik dalam soal latihan.

4 Baik

12. Kelayakan isi rangkuman materi produksi media audio.

5 Baik

13. Keefektifan kalimat yang digunakan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

5 Cukup

14. Kebakuan istilah yang digunakan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

5 Baik

15. Keterbacaan pesan dalam materi produksi media audio pembelajaran.

4 Cukup

16. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa dalam materi produksi media audio pembelajaran.

5 Baik

17. Kesesuaian materi produksi media audio pembelajaran terkait perkembangan karakterisitik peserta didik.

5 Baik

Jumlah 82 Rata-rata 4,82 Sangat Baik

Penilaian di atas merupakan hasil dari penilaian ahli materi

tahap III yang terdiri dari aspek kelayakan isi materi, kelayakan

penyajian materi , dan penilaian bahasa. Pada ketiga aspek tersebut

terdapat terdapat 14 skor yang bernilai 5 yang berarti sangat baik dan

3 skor yang bernilai 4 yang berarti baik. Hal ini menunjukkan bahwa

materi sudah layak digunakan sebagai sumber belajar. Pada tahap ini

jumlah dari skor secara keseluruhan 82 dan rerata skor 4,82. Jika

dikonversi ke dalam skala 5 dapat ditarik kesimpulan bahwa produk

multimedia interaktif untuk sistem operasi android yang

Page 115: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

99

dikembangkan mendapatkan predikat “Sangat Baik” yang ditinjau dari

aspek materi.

Gambar 5. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap III

8) Komentar dan Saran dari Ahli Materi Tahap III

Dalam konsultasi dengan ahli materi tahap III tidak ada komentar

maupun saran yang diberikan oleh ahli materi sehingga tidak perlu ada

revisi lagi.

9) Revisi Materi Tahap III

Dari penilaian ahli materi tahap ketiga mengatakan bahwa tidak

perlu ada revisi lagi dan materi produksi media pembelajaran audio

dalam multimedia interaktif untuk sistem operasi android tersebut

sudah layak untuk digunakan sebagai sumber belajar.

5. Hasil Uji Coba Tahap Awal dan Revisi Produk

a. Hasil Uji Coba Tahap Awal

Uji coba tahap awal terhadap multimedia interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio melibatkan

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Sangat Baik Baik

Sangat Baik

Baik

Page 116: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

100

sebanyak 5 mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan angkatan

2012 sampai 2013. Dalam pemilihan subjek uji coba tahap awal

dilakukan dengan menunjuk secara acak 5 mahasiswa, berikut

merupakan tabel hasil uji coba tahap awal :

Tabel 15. Hasil Uji Coba Tahap Awal Multimedia

No Aspek yang diamati

Jumlah skor tiap

aspek

Rata-rata

Kriteria

1. Desain antarmuka dalam multimedia ini menarik.

19 3,8 Baik

2. Warna-warna dalam multimedia ini memotivasi untuk belajar.

21 4,2 Baik

3. Teks atau tulisan dalam multimedia ini mudah dibaca dan dipahami.

16 3,2 Cukup

4. Jenis tulisan dalam multimedia ini menarik. 21 4,2 Baik

5. Gambar dan animasi dalam multimedia ini memotivasi untuk belajar.

16 3,2 Cukup

6. Musik dan suara dalam multimedia ini cocok dan menarik.

17 3,4 Cukup

7. Icon atau simbol pada tombol dalam multimedia ini mudah dipahami maksudnya.

20 4 Baik

8. Tujuan multimedia ini dapat dipahami. 20 4 Baik

9. SK, KD, dan Indikator dalam multimedia ini sudah jelas.

19 3,8 Baik

10. Desain navigasi multimedia ini mudah dipahami.

21 4,2 Baik

11. Prosedur penggunaan multimedia disajikan dengan jelas.

20 4 Baik

12. Materi dalam multimedia ini lengkap dan mampu membelajarkan materi produksi media pembelajaran audio.

17 3,4 Cukup

13.

Multimedia ini menggunakan contoh-contoh soal yang mampu meningkatkan pengetahuan produksi media pembelajarn audio dan motivasi.

20 4 Baik

14. Penyajian materi dalam multimedia ini mampu untuk membuat saya belajar mandiri.

19 3,8 Baik

Page 117: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

101

No Aspek yang diamati

Jumlah skor tiap

aspek

Rata-rata

Kriteria

15. Penyajian materi dalam multmedia ini mampu menuntun saya dalam praktik memproduksi media pembelajaran audio.

18 3,6 Baik

16. Materi yang disajikan dalam mutimedia ini mudah untuk dipahami.

21 4,2 Baik

17. Materi yang disajikan dalam multimedia ini menarik.

21 4,2 Baik

18. Kalimat yang digunakan dalam materi mudah untuk dipahami.

19 3,8 Baik

19. Istilah dan simbol dalam materi mudah untuk dimengerti.

19 3,8 Baik

20. Belajar dengan menggunakan multimedia ini menjadi lebih mudah untuk dipahami.

20 4 Baik

21. Bentuk fisik multimedia ringkas dan praktis. 22 4,4 Sangat Baik

22. Bentuk dan format multimedia yang berupa aplikasi android memotivasi saya untuk menggunakannya sebagai sumber belajar.

20 4 Baik

23. Multimedia ini mampu memotivasi saya dalam belajar produksi media pembelajaran audio.

18 3,6 Baik

Jumlah 88,8 Rata-rata 3,86 Baik

Keterangan:

1) Jumlah subjek uji coba tahap awal sebanyak 5 orang mahasiswa

2) Jumlah butir soal sebanyak 23 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor

terendah 2

3) Kolom jumlah dalam tabel menunjukkan akumulasi dari rata-rata skor

pada tiap aspek.

4) Rata-rata menujukkan hasil dari pembagian jumlah rata-rata tiap aspek

dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteraia

kelayakan dari multimedia interaktif untuk sistem operasi android

Page 118: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

102

yang dikembangkan berdasarkan rata-rata skor secara keseluruhan.

Pada uji coba tahap awal memiliki nilai minimum 3,2 yang berarti

cukup. Hal ini menunjukkan bahwa perlu banyak revisi yang dilakukan

pada indikator yang bernilai 3,2. Setelah dilakukannya penghitungan

pada kuesioner yang dibagikan kepada 5 orang mahasiswa teknologi

Pendidikan angkatan 2012 sampai 2013 sebagai subjek penelitian,

diperoleh data uji coba tahap awal dengan hasil rerata skor 3,86 dengan

kriteria “Baik”

b. Komentar dan saran dalam Uji Coba Tahap Awal

Dalam pelaksanaan uji coba tahap awal, mahasiswa memberi

beberapa komentar dan saran. Rincian komentar dan saran sebagai

berikut:

1) Ukuran huruf pada multimedia masih terlalu kecil sehingga sulit

dibaca.

2) Ukuran tombol juga masih terlalu kecil sehingga menyulitkan

pengguna.

3) Materi masih kurang jelas dalam penyajiannya.

4) Desain interface masih kurang menarik bagi mahasiswa.

c. Revisi Uji Coba Tahap Awal

Dari rincian komentar dan saran diatas, maka produk multimedia

perlu direvisi. Berikut adalah detail multimedia yang telah direvisi:

1) Huruf pada penjelasan materi dalam multimedia yang semula

berukuran font 17 diperbesar menjadi ukuran font 20. Jenis font yang

Page 119: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

103

semula menggunakan Time New Roman diubah menjadi Arial

Rounded agar lebih jelas tulisan dalam materi.

2) Ukuran tombol yang dikeluhkan oleh pengguna terdapat pada materi

prosedur produksi media pembelajaran audio. Tombol dikeluhkan

karena terlalu kecil, sehingga pada revisi tombol diperbesar agar lebih

memudahkan pengguna dalam mengoperasikan.

3) Materi dalam multimedia dirasa kurang jelas penyajiannya karena

terlalu sedikit penjelasan materi. Materi direvisi dengan

menambahkan referensi materi dari buku-buku lain dan internet untuk

memperjelas penyajian materi dalam produk multimedia tersebut.

4) Desain interface kurang menarik menurut responden dikarenakan

desian tersebut terlalu kaku dan kurang memotivasi. Desain direvisi

dengan mengganti background dan aset dalam media dengan desain

gambar yang lebih menarik bagi mahasiswa.

6. Hasil Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk

a. Hasil Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan terhadap multimedia interaktif untuk sistem

operasi android materi produksi media pembelajaran audio melibatkan

sebanyak 10 mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan angkatan

2012 sampai 2013. Dalam pemilihan subjek uji coba lapangan dilakukan

dengan menunjuk secara acak 10 mahasiswa, berikut merupakan tabel

hasil uji coba lapangan :

Page 120: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

104

Tabel 16. Hasil Uji Coba Lapangan terhadap Multimedia

No Aspek yang diamati

Jumlah skor tiap

aspek

Rata-rata Kriteria

1. Desain antarmuka dalam multimedia ini menarik.

41 4,1 Baik

2. Warna-warna dalam multimedia ini memotivasi untuk belajar.

41 4,1 Baik

3. Teks atau tulisan dalam multimedia ini mudah dibaca dan dipahami.

43 4,3 Baik

4. Jenis tulisan dalam multimedia ini menarik. 42 4,2 Baik

5. Gambar dan animasi dalam multimedia ini memotivasi untuk belajar.

41 4,1 Baik

6. Musik dan suara dalam multimedia ini cocok dan menarik.

38 3,8 Baik

7. Icon atau simbol pada tombol dalam multimedia ini mudah dipahami maksudnya.

39 3,9 Baik

8. Tujuan multimedia ini dapat dipahami. 42 4,2 Baik

9. SK, KD, dan Indikator dalam multimedia ini sudah jelas.

40 4 Baik

10. Desain navigasi multimedia ini mudah dipahami.

44 4,4 Sangat Baik

11. Prosedur penggunaan multimedia disajikan dengan jelas.

41 4,1 Baik

12. Materi dalam multimedia ini lengkap dan mampu membelajarkan materi produksi media pembelajaran audio.

37 3,7 Baik

13.

Multimedia ini menggunakan contoh-contoh soal yang mampu meningkatkan pengetahuan produksi media pembelajarn audio dan motivasi.

37 3,7 Baik

14. Penyajian materi dalam multimedia ini mampu untuk membuat saya belajar mandiri.

39 3,9 Baik

15. Penyajian materi dalam multmedia ini mampu menuntun saya dalam praktik memproduksi media pembelajaran audio.

41 4,1 Baik

16. Materi yang disajikan dalam mutimedia ini mudah untuk dipahami.

44 4,4 Sangat Baik

17. Materi yang disajikan dalam multimedia ini menarik.

41 4,1 Baik

18. Kalimat yang digunakan dalam materi mudah untuk dipahami.

39 3,9 Baik

Page 121: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

105

No Aspek yang diamati

Jumlah skor tiap

aspek

Rata-rata

Kriteria

19. Istilah dan simbol dalam materi mudah untuk dimengerti.

39 3,9 Baik

20. Belajar dengan menggunakan multimedia ini menjadi lebih mudah untuk dipahami.

40 4 Baik

21. Bentuk fisik multimedia ringkas dan praktis. 41 4,1 Baik

22. Bentuk dan format multimedia yang berupa aplikasi android memotivasi saya untuk menggunakannya sebagai sumber belajar.

41 4,1 Baik

23. Multimedia ini mampu memotivasi saya dalam belajar produksi media pembelajaran audio.

39 3,9 Baik

Jumlah 93 Rata-rata 4,04 Baik

Keterangan:

1) Jumlah subjek uji coba lapangan sebanyak 10 orang mahasiswa

2) Jumlah butir soal sebanyak 23 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor

terendah 3

3) Kolom jumlah dalam tabel menunjukkan akumulasi dari rata-rata skor

pada tiap aspek.

4) Rata-rata menujukkan hasil dari pembagian jumlah rata-rata tiap aspek

dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteraia

kelayakan dari multimedia interaktif untuk sistem operasi android

yang dikembangkan berdasarkan rata-rata skor secara keseluruhan.

Pada uji coba lapangan memiliki nilai minimum 3,7 yang berarti

baik dan meningkat dari uji coba awal yang hanya memiliki nilai

minimum 3,2. Setelah dilakukannya penghitungan pada kuesioner yang

dibagikan kepada 10 orang mahasiswa teknologi Pendidikan angkatan

Page 122: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

106

2012 sampai 2013 sebagai subjek penelitian, diperoleh data uji coba

lapangan dengan hasil rerata skor 4,04 dengan kriteria “Baik”

b. Komentar dan Saran dalam Uji Coba Lapangan

Dalam pelaksanaan uji coba lapangan, mahasiswa memberi beberapa

komentar dan saran. Rincian komentar dan saran sebagai berikut:

1) Akan lebih jelas pemahaman materi alat-alat produksi media audio,

jika foto yang digunakan diganti dengan video.

2) Dalam soal evaluasi lebih baik diberi penjelasan dahulu berapa skor

KKM yang harus diraih oleh pengguna sebelum mulai mengerjakan

soal.

c. Revisi Uji Coba Lapangan

Dari rincian komentar dan saran diatas, maka produk multimedia

perlu direvisi. Berikut adalah detail multimedia yang telah direvisi:

1) Gambar-gambar pada materi alat-alat produksi media pembelajaran

audio diganti dengan video-video singkat guna menambah

pemahaman pengguna.

2) Dalam scene soal evaluasi direvisi pada pengisian nama. Dalam scene

pengisian nama diberikan penjelasan skor tiap soal. Jumlah soal yang

harus dikerjakan berjumlah 20 soal, tiap soal masing-masing bernilai 5

jika benar dan 0 jika salah, sehingga bobot skor maksimal adalah 100

dan skor minimal adalah 0.

Page 123: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

107

7. Hasil Uji Lapangan dan Revisi Produk

a. Hasil Uji Lapangan

Uji lapangan terhadap multimedia interaktif untuk sistem operasi

android materi produksi media pembelajaran audio melibatkan sebanyak

20 mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan angkatan 2012

sampai 2013. Dalam pemilihan subjek uji lapangan dilakukan dengan

menunjuk secara acak 20 mahasiswa, berikut merupakan tabel hasil uji

lapangan :

Tabel 17. Hasil Uji Lapangan Terhadap Multimedia

No Aspek yang diamati

Jumlah skor tiap

aspek

Rata-rata

Kriteria

1. Desain antarmuka dalam multimedia ini menarik.

92 4,6 Sangat Baik

2. Warna-warna dalam multimedia ini memotivasi untuk belajar.

89 4,45 Sangat Baik

3. Teks atau tulisan dalam multimedia ini mudah dibaca dan dipahami.

85 4,25 Sangat Baik

4. Jenis tulisan dalam multimedia ini menarik. 87 4,35 Sangat Baik

5. Gambar dan animasi dalam multimedia ini memotivasi untuk belajar.

90 4,5 Sangat Baik

6. Musik dan suara dalam multimedia ini cocok dan menarik.

78 3,9 Baik

7. Icon atau simbol pada tombol dalam multimedia ini mudah dipahami maksudnya.

84 4,2 Baik

8. Tujuan multimedia ini dapat dipahami. 94 4,7 Sangat Baik

9. SK, KD, dan Indikator dalam multimedia ini sudah jelas.

88 4,4 Sangat Baik

10. Desain navigasi multimedia ini mudah dipahami.

93 4,65 Sangat Baik

11. Prosedur penggunaan multimedia disajikan dengan jelas.

80 4 Baik

12. Materi dalam multimedia ini lengkap dan mampu membelajarkan materi produksi media pembelajaran audio.

92 4,6 Sangat Baik

Page 124: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

108

No Aspek yang diamati

Jumlah skor tiap

aspek

Rata-rata Kriteria

13.

Multimedia ini menggunakan contoh-contoh soal yang mampu meningkatkan pengetahuan produksi media pembelajarn audio dan motivasi.

91 4,55 Sangat Baik

14. Penyajian materi dalam multimedia ini mampu untuk membuat saya belajar mandiri.

83 4,15 Baik

15. Penyajian materi dalam multmedia ini mampu menuntun saya dalam praktik memproduksi media pembelajaran audio.

88 4,4 Sangat Baik

16. Materi yang disajikan dalam mutimedia ini mudah untuk dipahami.

95 4,75 Sangat Baik

17. Materi yang disajikan dalam multimedia ini menarik.

89 4,45 Sangat Baik

18. Kalimat yang digunakan dalam materi mudah untuk dipahami.

79 3,95 Baik

19. Istilah dan simbol dalam materi mudah untuk dimengerti.

80 4 Baik

20. Belajar dengan menggunakan multimedia ini menjadi lebih mudah untuk dipahami.

91 4,55 Sangat Baik

21. Bentuk fisik multimedia ringkas dan praktis. 87 4,05 Baik

22. Bentuk dan format multimedia yang berupa aplikasi android memotivasi saya untuk menggunakannya sebagai sumber belajar.

92 4,6 Sangat Baik

23. Multimedia ini mampu memotivasi saya dalam belajar produksi media pembelajaran audio.

84 4,2 Baik

Jumlah 100,25

Rata-rata 4,35 Sangat

Baik

Keterangan:

1) Jumlah subjek uji lapangan sebanyak 20 orang mahasiswa

2) Jumlah butir soal sebanyak 23 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor

terendah 3

3) Kolom jumlah dalam tabel menunjukkan akumulasi dari rata-rata skor

Page 125: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

109

pada tiap aspek.

4) Rata-rata menujukkan hasil dari pembagian jumlah rata-rata tiap aspek

dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteraia

kelayakan dari multimedia interaktif untuk sistem operasi android

yang dikembangkan berdasarkan rata-rata skor secara keseluruhan.

Pada uji lapangan memiliki nilai minimum 3,9 yang berarti baik dan

meningkat dari uji coba lapangan yang hanya memiliki nilai minimum

3,7. Setelah dilakukannya penghitungan pada kuesioner yang dibagikan

kepada 20 orang mahasiswa teknologi Pendidikan angkatan 2012 sampai

2013 sebagai subjek penelitian, diperoleh data uji lapangan dengan hasil

rerata skor 4,35 dengan kriteria “Sangat Baik”.

b. Komentar dan Saran dalam Uji Lapangan

Dalam pelaksanaan uji lapangan, mahasiswa memberi beberapa

komentar dan saran. Rata-rata mahasiswa memberikan komentar dan

saran yang baik dan menunjukkan bahwa para mahasiswa tersebut

termotivasi untuk belajar dengan multimedia interaktif untuk sistem

operasi android yang peneliti kembangkan.

c. Revisi Uji Lapangan

Dari komentar dan sara diatas maka multimedia interaktif berfomat

android yang peneliti kembangkan tidak perlu ada revisi lagi dan layak

sebagai sumber belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam belajar

materi produksi media pembelajaran audio.

Page 126: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

110

B. Hasil Pretest dan Posttest

1. Hasil Pretest Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

Penelitian diawali dengan memberikan soal pretest. Soal pretest ini

diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa

pada materi produksi media pembelajaran audio. Pretest dilaksanakan

pada tanggal 18 November 2016. Soal pretest yang diberikan berjumlah

20 soal pilihan ganda yang diikuti oleh 28 siswa. Data hasil nilai pretest

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 18. Distribusi Nilai Pretest.

Skor Frekuensi Kriteria 91 – 100 0 Baik Sekali 81 – 90 3 Baik 71 – 80 7 Cukup 61 – 70 10 Kurang 51 – 60 5 Kurang Sekali 0 – 50 3 Sangat Kurang Jumlah 28

Rata-Rata Skor 69,28 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel nilai pretest di atas dapat diketahui 3 mahasiswa

memperoleh nilai antara 81 – 90; 7 mahasiswa memperoleh nilai antara 71

– 80, 10 mahasiswa mempeoleh nilai antara 61 – 70 ; 5 mahasiswa

memperoleh nilai antara 51 – 60 dan 3 mahasiswa memperoleh nilai antara

0 - 50. Hasil nilai pretest Pendidikan Kewarganegaraan di atas dapat

dihitung nilai rata-rata atau mean. Dari data di atas dapat diketahui bahwa

nilai mean pretest mahasiswa Teknologi Pendidikan UNY adalah 69,28.

Hasil nilai mean pretest mahasiswa Teknologi Pendidikan UNY di

atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata masih di bawah Kriteria

Page 127: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

111

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,00. Jumlah mahasiswa yang

memenuhi KKM pada ujian pretest adalah 10 mahasiswa dan 18

mahasiswa lainnya masih belum memenuhi KKM.

2. Hasil Posttest Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

Posttest dilakukan guna mengetahui tingkat keefektifan multimedia

interaktif untuk sistem operasi android yang peneliti kembangkan dalam

proses pembelaran sehingga layak menjadi sumber belajar bagi mahasiswa

Teknologi Pendidikan. Posttest dilaksanakan pada tanggal 18 November

2016. Soal posttest yang diberikan berjumlah 20 soal pilihan ganda yang

diikuti oleh 28 mahasiswa. Data hasil nilai posttest dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 19. Distribusi Nilai Posttest.

Skor Frekuensi Kriteria 91 – 100 4 Baik Sekali 81 – 90 6 Baik 71 – 80 12 Cukup 61 – 70 4 Kurang 51 – 60 2 Kurang Sekali 0 – 50 0 Sangat Kurang Jumlah 28

Rata-Rata Skor 80,00 Tuntas

Berdasarkan tabel nilai posttest di atas dapat diketahui 4 mahasiswa

memperoleh nilai antara 91 – 100; 6 mahasiswa memperoleh nilai antara

81 – 90; 12 mahasiswa memperoleh nilai antara 71 – 80; 4 mahasiswa

memperoleh nilai antara 61 – 70; 2 mahasiswa memperoleh nilai antara 51

- 60. Hasil nilai posttest di atas dapat dihitung dengan menggunakan nilai

Page 128: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

112

rata-rata atau mean. Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai mean

posttest mahasiswa Teknologi Pendidikan UNY adalah 80.

Hasil nilai mean posttest mahasiswa Teknologi Pendidikan UNY di

atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata sudah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,00. Jumlah mahasiswa yang

memenuhi KKM pada ujian posttest adalah 22 mahasiswa dan 6

mahasiswa lainnya masih belum memenuhi KKM. Dilihat dari hasil

posttest yang sudah dilakukan, sebagian besar nilai mahasiswa meningkat

dibandingkan dengan hasil nilai pretest.

3. Analisis Data Pretest dan Posttest

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan

rata-rata atau mean antara pretest dan posttest yang ditunjukkan pada tabel

berikut ini.

Tabel 20. Perbandingan nilai mean pretest dan mean posttest

Deskripsi Mean pretest Mean posttest Rata-rata 69,28 80,00

Skor Maksimum 85,00 100,00 Skor Minimum 45,00 55,00 Nilai kelayakan Layak

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat nilai mean pretest adalah

69,28 dan nilai mean posttest dengan menggunakan multimedia interaktif

untuk sistem operasi android adalah 80,00.

Page 129: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

113

Gambar 6. Grafik perolehan nilai rata-rata pretest dan postest

Berdasarkan diagram di atas dapat diperoleh nilai rata-rata atau mean

pretest berbeda dengan nilai rata-rata atau mean posttest. Dari diagram di

atas dapat diketahui nilai pretest dan posttest memiliki selisih nilai sebesar

42,86%. Dari nilai pretest dan posttest diatas maka dapat diketahui nilai

kelayakan multimedia interaktif untuk sistem operasi android sebesar. Hal

ini membuktikan bahwa multimedia interaktif untuk sistem operasi

android efektif dan layak sebagai sumber belajar mahasiswa Teknologi

Pendidikan UNY materi produksi media pembelajaran audio.

C. Kajian Produk Akhir

Pengembangan multimedia interaktif untuk sistem operasi android ini

menggunakan program Adobe Flash CS6 dengan materi produksi media

pembelajaran audio untuk mahasiswa Teknologi Pendidikan UNY.

Pengembangan multimedia interaktif telah melalui tahapan pengembangan dari

Borg dan Gall. Dari sepuluh langkah, peneliti membatasi pada sembilan

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Pretest Posttest

Belum Tuntas

Tuntas78,57%

35,71%

64,29%

21,43%

Page 130: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

114

langkah penelitian pengembangan yaitu: 1) Peneliti awal dan pengumpulan

informasi, 2) perencanaan pengembangan, 3) pengembangan produk awal, 4)

uji coba lapangan awal, 5) revisi hasil uji coba, 6) uji coba lapangan, 7) revisi

hasil uji coba lapangan, 8) uji pelaksanaan lapangan, dan 9) revisi produk

akhir.

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengetahui kelayakan

produk multimedia interaktif untuk sistem operasi android dan efektifitas untuk

meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Media

Audio pokok bahasan produksi media pembelajaran audio sebagai salah satu

pilihan sumber belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran di program studi

Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Berdasarkan hasil analisis data pada uji coba menunjukkan hal-hal

berikut.

1. Hasil penilaian akhir dari ahli media mendapatkan rerata skor keseluruhan

sebesar 4,32 (dari skor maksimal 5) yang berkategori sangat baik, sehingga

multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media

pembelajaran audio ini layak digunakan sebagai sumber pembelajaran.

2. Hasil penilaian akhir dari ahli materi menghasilkan rata-rata skor sebesar

4,82 (dari skor maksimal 5) yang memiliki kategori sangat baik. Hal ini

berarti dari aspek materi dalam multimedia interaktif untuk sistem operasi

android layak digunakan sebagai sumber pembelajaran.

3. Hasil uji lapangan terhadap mahasiswa mendapatkan skor rata-rata sebesar

Page 131: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

115

4,35 (dari skor maksimal 5) yang berkategori sangat baik sehingga

multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media

pembelajaran audio ini layak digunakan sebagai sumber pembelajaran.

4. Hasil uji pretest dan posttest terhadap multimedia interaktif secara

keseluruhan dapat diketahui nilai pretest dan posttest memiliki selisih nilai

sebesar 42,86%. Hal ini membuktikan bahwa multimedia interaktif untuk

sistem operasi android efektif dan layak sebagai sumber belajar mahasiswa

Teknologi Pendidikan UNY materi produksi media pembelajaran audio.

Setelah dilakukannya validasi oleh ahli media dan ahli materi serta telah

dilaksanakannya serangkaian uji coba selama tiga kali yang masing-masing

uji coba mendapatkan kategori layak, kemudian dilihat dari hasil pre test dan

post test dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia interaktif untuk sistem

operasi android yang dikembangkan layak dan efektif untuk meninngkatkan

pemahaman mahasiswa Teknologi Pendidikan materi produksi media

pembelajara audio.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, yaitu :

1. Multimedia interaktif untuk sistem operasi android yang peneliti

kembangkan dapat dijalankan hanya pada smartphone bersistem operasi

android.

2. Multimedia interaktif untuk sistem operasi android yang peneliti

kembangkan hanya dapat dijalankan dengan dukungan aplikasi adobe AIR

pada smartphone.

Page 132: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi

media pembelajaran audio dikembangkan dengan mengadaptasi dan

memodifikasi langkah pelaksanaan pengembangan dari Borg dan Gall. Dari

sepuluh langkah, peneliti membatasi pada sembilan langkah penelitian

pengembangan yaitu: 1) Peneliti awal dan pengumpulan informasi. 2)

perencanaan pengembangan, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba

lapangan awal, 5) revisi hasil uji coba, 6) uji coba lapangan, 7) revisi hasil uji

coba lapangan, 8) uji pelaksanaan lapangan, dan 9) revisi produk akhir.

Multimedia interaktif untuk sistem operasi android ini dikembangkan

berdasarkan kriteria multimedia yang baik. Unsur yang terdapat dalam

multimedia yaitu teks, suara, animasi, gambar, dan video. Media ini berisikan

pengertian produksi media pembelajaran audio, alat-alat produksi media audio,

tim produksi media audio, dan prosedur produksi media audio pembelajaran.

Dilihat dari hasil penilaian ahli media, ahli materi, mahasiswa dan hasil pre test

serta post test maka Multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio dinyatakan layak sebagai sumber belajar

untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas

Negeri Yogyakarta pada mata kuliah Pengembangan Media Audio.

Page 133: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

117

B. Saran

Bagi universitas, mahasiswa, dan dosen disarankan untuk dapat

memanfaatkan Multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi

produksi media pembelajaran audio dengan baik agar dapat mengikuti

perkembangan teknologi yang dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran.

Page 134: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

118

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak & Darmawan, Deni. (2013). Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

AECT. (1997). The Definition of Educational Technology: AECT Task Force on Definition and Technology. Washington, DC: Association for Educational Communications and Technology (AECT).

Akbarul Huda, Arif. (2013). Live Coding!, 9 Aplikasi Android Buatan Sendiri. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Arief S. Sadiman, dkk. (2006). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Asri Budiningsih. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Asyhar, Rayandra. (2011) Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada press.

Azhar Arsyad. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dakir. (1993). Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmawan, Deni. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depdikbud. (1988/1989). Pedoman Penilaian Media Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Sarana Pendidikan.

Djauhar Siddiq. (2005). “Pembelajaran Visual Model Video Critique”. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 1, 57-72.

Dina Indriana. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: DIVA Press.

Fletcher, J.D, dkk. (2007). Learning Anytime, Anywhere: Advanced Distributed Learning and the Changing Face of Educational Researcher. An Official Journal of the American Educational Research Association, 36, 96-102.

Heinich, Molenda, Russel , Smaldino. (1996). Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Printice-Hall, Inc. A simon & Schuster Company.

Page 135: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

119

Ismaniati. (2001). Pengembangan Program Pembelajaran Berbantuan Komputer. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

M. Suyanto. (2005). Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset.

Nana Sudjana, 8. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Onong, Uchjana Effendy. 15. (2001). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Phillips, Rob. (1997). The Developer’s Handbook to Interactive Multimedia (A Practical Guide gor Educational Application). London: Kogan Page.

Richard E. Mayer. (2009). Multimedia Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Romi Satriawahono. (Juni 2006). Media Pembelajaran dalam Aspek Perangkat Lunak. Diakses dari www.romisatriawahono: Pada tanggal 14 November 2007.

Sardiman A. M., 9. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Seels, B. Barbara, Rita C. Richey. (1994). Instructional Technology: The Definition and Domains of the Field. Washington: AECT.

Sharon E. Smaldino, dkk. (2011). Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Prenada Media Group.

Sisca Rahmadonna. (2007). Pengembangan Multimedia Pembelajaran untuk Melatih Kecerdasan Majemuk pada Anak Usia Dini. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suharsimi Arikunto, 13. (1887). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sungkono. (1999). Pengembangan Media Audio. Yogyakarta: FIP INY.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wahana Prima.

Sutopo, Aristo H. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 136: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

120

Tom Schrand. 2008. Tapping Into Active Learning and Multiple Intelligences with Interactive Multimedia: A Low-Threshold Classroom Approach. Electronical Journal. Vol. 56, Iss. 2; pg. 78, 7 pgs. Diakses dari www.proquest.uni.com/pqdweb: Pada tanggal 20 Juni 2008.

Yaumi, Muhammad. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Jakarta: KENCANA.

Page 137: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

121

LAMPIRAN

Page 138: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

122

Lampiran I. Lembar Validasi Ahli Media Tahap I

Page 139: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

123

Page 140: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

124

Page 141: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

125

Page 142: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

126

Page 143: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

127

Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli Media Tahap II

Page 144: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

128

Page 145: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

129

Page 146: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

130

Page 147: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

131

Page 148: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

132

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Validasi Ahli Media

A. ASPEK TAMPILAN

Butir Penilaian Deskripsi

Kesesuaian desain antarmuka

1. Kerapian desain antarmuka Tata letak desain antarmuka harus rapi, tata letak tombol yang sesuai dengan kaidah dan

mudah dijangkau, tata letak frame yang baik dan benar.

2. Kemenarikan desain antarmuka Konsep desain antarmuka yang sesuai dengan perkembangan jaman dan dapat

menumbuhkan motivasi bagi pengguna dalam menggunakan media lebih jauh lagi.

3. Kesesuaian desain dengan

karakteristik mahasiswa

Konsep desain antarmuka yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa teknologi

pendidikan yang menyangkut umur, gender, dan perkembangan kognisinya.

Kesesuaian animasi dan gambar

4. Kesesuaian animasi dan

gambar terhadap karakteristik

mahasiswa

Ketepatan pemilihan animasi dan gambar terhadap perkembangan kognitif mahasiswa

teknologi pendidikan.

5. Kerapian tata letak animasi dan

gambar

Ketepatan tata letak dan porsi gambar dan animasi dalam multimedia. Besar kecilnya

gambar atau animasi yang di pasang dalam media.

6. Kesesuaian gambar dan

animasi dengan materi

Keselarasan animasi dan gambar yang digunakan terhadap materi produksi media

pembelajaran audio.

Page 149: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

133

7. Kejelasan maksud gambar dan

animasi

Gambar dan animasi yang dipilih harus mempunyai maksud dan tujuan. Sehingga

pengguna dapat mengerti pesan yang disampaikan dari gambar maupun animasi yang di

gunakan.

Kesesuaian pemilihan warna

8. Kesesuaian konsep warna

media terhadap karakteristik

sasaran

Warna-warna yang digunakan dalam media harus sesuai dengan karakteristik dan

psikologi perkembangan kongitif mahasiswa teknologi pendidikan. Media harus

menggunakan konsep dan teori pemiliha warna terhadap psikologi.

9. Kesesuaian konsep warna

media terhadap materi

Pemilihan warna harus sesuai dengan konsep materi yang akan dipelajari untuk

menimbulkan kesan identitas dalam materi.

10. Ketepatan kontras warna Kesesuaian kecerahan warna yang dipilih. Warna yang digunakan harus tidak begitu

mencolok agar sesuai dengan konsep ergonomis belajar.

Pemilihan huruf (font)

11. Kesesuaian jenis font dengan

karakteristik sasaran

Jenis font yang digunakan harus kesuai dengan konsep dan teori perkembangan kognitif

mahasiswa teknologi pendidikan.

12. Kesesuaian ukuran huruf Huruf yang digunakan tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. Sehingga mudah

dipahami oleh pengguna media.

13. Keterbacaan huruf (font) Font yang digunakan harus lah font yang mampu di baca oleh berbagai karakteristik

pengguna. Tidak boleh menggunakan font yang terlalu banyak detail, harus menggunakan

Page 150: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

134

jenis huruf yang umum digunakan.

B. ASPEK KEMENARIKAN

Butir Penilaian Deskripsi

Kemenarikan audio dengan karakteristik siswa

1. Kesesuaian pemilihan audio

terhadap karakteristik pengguna

Audio termasuk musik dan efek suara yang digunakan harus sesuai dengan pekembangan

kognisi dan psikologi mahasiswa teknologi pendidikan.

2. Kesesuaian pemilihan audio

terhadap materi

Audio termasuk musik dan efek suara yang digunakan harus mampu mewakili karakter

identitas materi dan medianya.

3. Ketepatan besar kecilnya audio Besar kecilnya suara harus sesuai dengan aspek kenyamanan pengguna.

C. ASPEK KEPRAKTISAN

Butir Penilaian Deskripsi

Kepraktisan penggunaan multimedia

1. Kemudahan dalam navigasi

multimedia

Pengguna harus mampu denga mudah menggunakan media tersebut. Fungsi tombol harus

mudah digunakan. Desain instruksional media harus mampu dimengerti pengguna tanpa

melihat cara penggunaan. Pengguna harus tau apa yang harus ia lakukan saat

menggunakan media tersebut dengan hanya melihat simbol-simbol atau bentuk-bentuk dan

Page 151: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

135

urutan tombol.

2. Kemudahan dalam memahami

prosedur penggunaan media

Prosedur penggunaan media harus ada dalam media untuk mempermudah memahami

navigasi dalam menggunakan media tersebut.

3. Kepraktisan bentuk media yang

dikembangkan

Media harus berbentuk ringkas agar praktis dalam penggunaannya. Karena sumber belajar

yang baik adalah sumber belajar yang dapat digunakan dimanapun dan kapanpun.

Kesederhanaan kalimat yang digunakan

4. Kesederhanaan kalimat yang

digunakan dalam media

Dalam penjelasan fungsi tombol harus menyertakan kata atau kalimat yang sederhana dan

sesuai dengan kaidah kebahasaan.

5. Kemudahan memahami kalimat Kata dan kalimat dalam navigasi harus mudah dipahami maksud dan tujuannya bagi

pengguna.

Kesederhanaan gambar dan animasi

6. Kesesuaian porsi gambar dan

animasi dalam media

Porsi gambar dan animasi dalam media tidak boleh terlalu ramai karena akan mengganggu

konsenstrasi pengguna dalam mempelajari materi.

7. Ketepatan porsi animasi transisi

dalam multimedia

Efek memunculkan dan menghilangkan materi atau gambar dalam media harus sesuai

dengan porsinya tidak terlalu banyak dan lama atau terlalu sederhana.

Kesederhanaan istilah, simbol dan ikon

8. Kesesuaian pemilihan simbol

dan icon dalam tombol

Pemilihan icon dan simbol yang digunakan dalam tombol ataupun yang lainya harus sesuai

dengan maksud dan tujuan dari tombol tersebut. Tombol dan icon juga harus mudah

Page 152: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

136

dipahami oleh pengguna.

D. ASPEK KEMANFAATAN

Butir Penilaian Deskripsi

Kesesuaian manfaat media dalam pembelajaran

1. Kesesuaian manfaat media

dalam belajar mandiri

Media yang dikembangkan harus mampu menunjang pembelajaran mandiri bagi siswa

tanpa adanya arahan dari pengajar/dosen.

2. Kesesuaian manfaat media

dalam sebagai bahan ajar

Media yang dikembangkan harus mampu mengoptimalkan manfaatnya saat digunakan

dalam pembelajaran skala besar.

3. Manfaat media terhadap

perkembangan teknologi

Media yang dikembangkan harus mengacu pada perkembangan teknologi sehingga tidak

akan tergerus oleh media-media baru yang bermunculan dan mampu bertahan lama dalam

penggunaannya.

E. ASPEK KEBENARAN

Butir Penilaian Deskripsi

Kesesuaian media dengan karakteristik pengguna

1. Kesesuaian multimedia

pembelajaran berbentuk

Media yang kembangkan harus sesuai dengan perkembangan jaman. Bentuk media

aplikasi android harus menarik bagi pengguna, mudah digunakan, mudah dibawa, dan

Page 153: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

137

apliakasi android terhadap

karakteristik pengguna

sesuai dengan perkembangan kognisi pengguna.

F. ASPEK KEABSAHAN

Butir Penilaian Deskripsi

Kesesuain pengembangan media dengan teori yang dipakai

1. Kesesuaian karakteristik media

terhadap teori pengembangannya

Karakteristik atau sifat media yang dikembangkan harus sesuai dengan teori

pengembangannya. Karena dalam penelitian ini menggunakan teori Borg & Gahl

2. Kesesuaian sifat media terhadap

teori belajar yang dipakai

Sifat media harus sesuai dengan teori belajar behavioristik.

3. Kesesuaian produk terhadap

karakteristik multimedia

interaktif

Produk yang dikembangkan termasuk sebagai multimedia interaktif sehingga harus

memenuhi syarat dan karakteristik multimedia interaktif yang baik.

Page 154: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

138

Lampiran 4. Lembar Validasi Ahli Materi Tahap I

Page 155: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

139

Page 156: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

140

Page 157: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

141

Page 158: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

142

Lampiran 5. Lembar Validasi Ahli Materi Tahap II

Page 159: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

143

Page 160: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

144

Page 161: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

145

Page 162: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

146

Lampiran 6. Lembar Validasi Ahli Materi Tahap III

Page 163: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

147

Page 164: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

148

Page 165: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

149

Page 166: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

150

Lampiran 7. Rubrik Penilaian Validasi Ahli Materi

G. ASPEK KELAYAKAN ISI MATERI

Butir Penilaian Deskripsi

Kesesuaian materi dengan SK dan KD

1. Kelengkapan materi produksi

media pembelajaran audio

terkait SK dan KD.

Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

2. Keluasan materi produksi

media pembelajaran audio

terkait SK dan KD.

Konsep, definisi, prinsip, dan prosedur sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang

mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat

dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal

latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, atau prosedur.

3. Kedalaman materi produksi

media pembelajaran audio

terkait SK dan KD.

Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, dan prosedur agar peserta didik

mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau

gagasan, dapat mendefinisikan, menyusun aturan, atau mengkonstruksi pengetahuan baru

sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Keakuratan materi produksi media pembelajaran audio

Page 167: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

151

4. Keakuratan fakta dan data

materi produksi media

pembelajaran audio.

Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan

pemahaman peserta didik.

5. Keakuratan soal materi

produksi media pembelajaran

audio.

Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, atau prosedur harus dibangun oleh soal-soal

yang disajikan secara akurat.

6. Keakuratan gambar dan

ilustrasi terkait materi produksi

media pembelajaran audio.

Gambar, diagram, dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik.

Kemutakhiran materi produksi media pembelajaran audio

7. Kesesuaian materi produksi

media pembelajaran audio

dengan perkembangan ilmu.

Materi yang disajikan actual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan teknologi

pendidikan.

8. Kemutakhiran gambar,

diagram dan ilustrasi aktual

dalam materi produksi media

pembelajaran audio.

Gambar, diagram dan ilustrasi diutamakan yang actual, namun juga dilengkapi dengan

penjelasan.

Page 168: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

152

H. ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

Butir Penilaian Deskripsi

Kelayakan teknik penyajian materi produksi media audio dalam multimedia

1. Keruntutan penyajian materi

produksi media audio dalam

multimedia.

Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk membuat dugaan-

dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran suatu

proposisi. Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke kompleks,

atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik terlibat aktif. Materi

prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan dengan materi prasyarat yang

bersangkutan.

Kelayakan pendukung penyajian materi produksi media audio dalam multimedia

2. Kelayakan soal dalam

multimedia.

Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep yang

ada dalam materi.

3. Kejelasan konsep umpan balik

dalam soal latihan.

Terdapat kriteria penguasaan materi produksi media pembelajaran audio.

4. Kelayakan isi rangkuman materi

produksi media audio.

Rangkuman merupakan konsep kunci kegiatan belajar yang bersangkutan yang dinyatakan

dengan kalimat ringkas dan jelas, memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi

kegiatan belajar.

Page 169: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

153

I. ASPEK PENILAIAN BAHASA

Butir Penilaian Deskripsi

Kelugasan bahasa yang digunakan dalam materi produksi media pembelajaran audio.

1. Keefektifan kalimat yang

digunakan dalam materi

produksi media pembelajaran

audio.

Kalimat yang dipakai sederhana dan langsung ke sasaran.

2. Kebakuan istilah yang

digunakan dalam materi

produksi media pembelajaran

audio.

Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan / atau adalah

istilah teknis yang telah baku digunakan dalam pengembangan media audio. Padanan

istilah teknis yang masih cukup asing diberikan penjelasannya.

Nilai komunikatif bahasa yang digunakan dalam materi produksi media pembelajaran audio.

3. Keterbacaan pesan dalam materi

produksi media pembelajaran

audio.

Pesan disajikan dengan bahasa menarik, jelas, tepat sasaran, tidak menimbulkan makna

ganda (menggunakan kalimat efektif) dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia

sehingga mendorong peserta didikuntuk mempelajari buku tersebut secara tuntas.

Page 170: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

154

4. Ketepatan penggunaan kaidah

bahasa dalam materi produksi

media pembelajaran audio.

Kata dan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu pada kaidah

bahasa Indonesia, ejaan yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang

Disempurnakan (EYD). Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, prinsip,

asas, atau sejenisnya harus tepat makna dan konsisten.

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik.

5. Kesesuaian materi produksi

media pembelajaran audio

terkait perkembangan

karakteristik peserta didik.

Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan konsep atau aplikasi konsep atau ilustrasi

sampai dengan contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat intelektual dan karakteristik

peserta didik (yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik).

Page 171: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

155

Lampiran 8. Lembar Penilaian Uji Tahap Awal

Page 172: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

156

Page 173: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

157

Page 174: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

158

Page 175: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

159

Lampiran 9. Lembar Penilaian Uji Coba Lapangan

Page 176: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

160

Page 177: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

161

Page 178: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

162

Page 179: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

163

Lampiran 10. Lembar Penilaian Uji Pelaksanaan Lapangan

Page 180: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

164

Page 181: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

165

Page 182: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

166

Page 183: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

167

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Awal

No. Mahasis

wa

Aspek yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jumlah

nilai Rata-rata

1. 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 91 3.95 2. 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 2 5 4 4 3 4 4 4 4 89 3.86 3. 4 4 2 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 5 3 88 3.82 4. 3 5 3 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 88 3.82 5. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 89 3.86

Jumlah 19 21 16 21 16 17 20 20 19 21 20 17 20 19 18 21 21 19 19 20 22 20 18 Rata-rata

3,8 4,2 3,4 4,2 3,2 3,4 4 4 3,8 4,2 4 3,4 4 3,8 3,6 4,2 4,2 3,8 3,8 4 4,4 4 3,6 3.86

Kriteria Baik

Page 184: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

168

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan

No. Mahasis

wa

Aspek yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jumlah

nilai Rata-rata

1. 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 95 4,13 2. 4 4 5 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 5 3 91 3.95 3. 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 91 3.95 4. 3 5 4 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 88 3.82 5. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 90 3.91 6. 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 93 4,04 7. 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 5 5 4 91 3,95 8. 4 4 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 96 4,17 9. 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 93 4,04 10. 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 94 4,08

Jumlah 41 41 43 42 41 38 39 42 40 44 41 37 37 39 41 44 41 39 39 40 41 41 39 Rata-rata

4,1 4,1 4,3 4,2 4,1 3,8 3,9 4,2 4 4,4 4,1 3,7 3,7 3,9 4,1 4,4 4,1 3,9 3,9 4 4,1 4,1 3,9 4,04

Kriteria Baik

Page 185: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

169

Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Lapangan

No. Mahasis

wa

Aspek yang dinilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jumlah

nilai Rata-rata

1. 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 104 4,52 2. 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 97 4,21 3. 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 105 4,56 4. 4 4 5 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 5 3 91 3.95 5. 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 107 4,65 6. 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 104 4,52 7. 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 91 3.95 8. 4 5 4 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 90 3,91 9. 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 108 4,69 10. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 103 4,47 11. 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 97 4,21 12. 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 106 4,60 13. 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 5 5 4 96 4,17 14. 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 103 4,47 15. 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 96 4,17 16. 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 95 4,13 17. 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 107 4,65 18. 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 106 4,60 19. 5 5 5 44 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 94 4,08 20. 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 107 4,56

Jumlah 92 89 85 87 90 78 84 94 88 93 80 92 91 83 88 95 89 79 80 91 87 92 84 Rata-rata

4,6 4,45 4,5 4,2 4,1 3,8 3,9 4,2 4 4,4 4,1 3,7 3,7 3,9 4,1 4,4 4,1 3,9 3,9 4 4,1 4,1 3,9 4,35

Kriteria Baik

Page 186: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

170

Lampiran 14. ScreenShot hasil Pretest

Lampiran 15. ScreenShot hasil Prosttest

Page 187: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

171

Lampiran 16. Hasil Pre Test dan Post Test

Pre test

No. Nama Nilai

1 X1 70 2 X2 80

3 X3 75

4 X4 80 5 X5 70

6 X6 80 7 X7 70

8 X8 80 9 X9 70

10 X10 90

11 X11 60 12 X12 80

13 X13 70 14 X14 50

15 X15 70 16 X16 60

17 X17 70

18 X18 90 19 X19 75

20 X20 65 21 X21 50

22 X22 85 23 X23 50

24 X24 70

25 X25 60 26 X26 60

27 X27 70 28 X28 60

RATA-RATA 69,28

Page 188: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

172

Pre test

No. Nama Nilai 1 X1 80

2 X2 95 3 X3 80

4 X4 95

5 X5 70 6 X6 95

7 X7 80 8 X8 100

9 X9 80 10 X10 90

11 X11 80

12 X12 90 13 X13 80

14 X14 70 15 X15 80

16 X16 80 17 X17 75

18 X18 90

19 X19 85 20 X20 70

21 X21 50 22 X22 90

23 X23 70 24 X24 85

25 X25 50 26 X26 75

27 X27 80

28 X28 75 RATA-RATA 80,00

Page 189: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

173

Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian

Uji Coba Awal

Uji Coba Lapangan

Uji Lapangan

Page 190: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

174

Lampiran 18. Rancangan Multimedia

RANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SISTEM OPERASI

ANDROID MATERI PRODUKSI MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN UNTUK

MAHASISWA PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

A. Tema : Media Audio Pembelajaran

B. Subtema : Produksi Media Audio Pembelajaran

C. Judul : Produksi Media Audio (PROMEDIO)

D. Pengguna : Mahasiswa Teknologi Pendidikan

E. Tujuan :

e. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian produksi media audio

pembelajaran.

f. Mahasiswa mampu menjelaskan alat-alat dalam produksi media audio

pembelajaran beserta fungsinya.

g. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas-tugas dari tim produksi media

audio pembelajaran.

h. Mahasiswa mampu mempraktikkan prosedur dalam memproduksi media

audio pembelajaran.

F. Pokok Bahasan :

1. Pengertian produksi media audio pembelajaran

2. Alat-alat dalam produksi media audio pembelajaran

3. Tim produksi media audio pembelajaran

4. Prosedur memproduksi media audio pembelajaran

G. Spesifikasi Produk:

1. Multimedia ini dikemas dalam bentuk software aplikasi untuk sistem

operasi Android (.apk) yang dijalankan dengan smartphone bersistem

operasi Android.

2. Software pengembangan menggunakan Adobe Flash CS6 dan Coreldraw

X7.

3. Multimedia ini mengandung unsur teks, audio, visual dan audiovisual.

Page 191: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

175

H. Peta Konsep Materi Produksi Media Audio Pembelajaran

Page 192: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

176

I. Soal Evaluasi

1. Apa pengertian produksi media audio pembelajaran?

a. Suatu kegiatan untuk menciptakan/ menghasilkan media

pembelajaran berbentuk visual sebagai alat untuk proses belajar

mengajar.

b. Suatu kegiatan untuk menciptakan/ menghasilkan media

pembelajaran berbentuk auditif sebagai alat untuk proses

pembelajaran.

c. Suatu kegiatan untuk menggunakan media pembelajaran berbentuk

auditif sebagai alat untuk proses belajar mengajar.

d. Suatu kegiatan untuk menciptakan/ menghasilkan pedoman

berbentuk auditif sebagai alat untuk proses belajar mengajar.

e. Suatu kegiatan untuk menciptakan/ menghasilkan media

pembelajaran berbentuk auditif sebagai alat untuk khalayak umum.

2. Studio rekaman terdiri dari dua ruangan, yaitu ...

a. Ruang kontrol dan ruang studio

b. Ruang kontrol dan ruang setting

c. Ruang studio dan ruang setting

d. Ruang studio dan ruang alat

e. Ruang alat dan ruang setting

3. Peralatan yang umum ada dalam standart studio rekaman adalah ...

a. Mikrofon, Radio, Speaker, Audio Mixer, Perangkat komputer ,

Tape recorder, Digital Portable Recorder.

b. Mikrofon, Audio Mixer, Komputer, Open reel, Video recorder,

Digital Portable Recorder.

c. Mikrofon, Audio Mixer, Speaker, Perangkat komputer, Audio

Interface.

d. Mikrofon, Audio Mixer, Speaker Power supply, Digital audio work

station, Tape recorder, Earphone.

e. Mikrofon, Local area network, Speaker monitor, Open reel,

Perangkat komputer, Tape recorder.

Page 193: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

177

4. Fungsi perangkat komputer dalam produksi media audio pembelajaran

adalah ...

a. Alat produksi media audio yang berfungsi untuk menangkap suara.

b. Alat produksi media audio yang berfungsi untuk mengatur channel

suara.

c. Alat produksi media audio yang berfungsi untuk output suara.

d. Alat produksi media audio yang berguna untuk mengatur tata suara.

e. Alat produksi media audio yang dapat melakukan fungsi

perekaman, monitoring, editing dan mastering.

5. Susunan tim produksi dalam produksi media audio pembelajaran yaitu

...

a. Sutradara, Kerabat kerja, Teknisi, Operator, Narrator,

Pemain/Pelaku, Annaouncer.

b. Produser, Sutradara, Penulis naskah, Operator, Teknisi,

Editor, Annaouncer, Narrator, Pemain/pelaku.

c. Produser, Kerabat kerja, Pemain/Pelaku, Teknisi, Operator,

Annaouncer, Narrator.

d. Pemain/Pelaku, Produser, Sutradara, Teknisi, Annaouncer,

Narrator, Editor, Kameramen.

e. Sutradara, Pemain/Pelaku, Produser, Annaouncer, Narrator, Editor,

Operator, Penata Busana.

6. Salah satu tugas sutradara adalah ...

a. Bertanggung jawab membuat saluran yang menghubungkan

mikropon dengan mesin perekam.

b. Bertugas menyiapkan musik dan sound effect yang akan digunakan

dalam rekaman.

c. Orang-orang yang ditunjuk untuk membacakan naskah.

d. Penanggung jawab baik buruknya hasil produksi.

e. Menghayati benar peran yang akan dibawakannya.

Page 194: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

178

7. Bahasa yang digunakan dalam media audio pembelajaran adalah ...

a. Bahasa tulis

b. Bahasa isyarat

c. Bahasa pemrograman

d. Bahasa non verbal

e. Bahasa percakapan

8. Apa yang dimaksud dengan Musik Transisi?

a. Musik penghubung dua adegan.

b. Musik untuk mengawali sebuah program akan disiarkan.

c. Musik pengenal untuk membangun karakter pada suatu program

audio.

d. Musik pengiring dalam pembacaan teks atau percakapan program

audio.

e. Musik yang digunakan untuk membuat kejutan atau tekanan.

9. Berdasarkan penelitian yang pernah diadakan, daya konsentrasi orang

dewasa untuk mendengarkan berkisar antara ...

a. 5 s/d 10 menit

b. 10 s/d 15 menit

c. 15 s/d 25 menit

d. 25 s/d 45 menit

e. 30 s/d 60 menit

10. Maksud dari istilah ANNAOUNCER (ANN) adalah ...

a. Petunjuk bahwa sutradara dan pemain/pelaku bahwa harus

diciptakan situasi seolah-olah ada orang datang mendekat.

b. Menunjukkan kepada sutradara bahwa di baris itu harus diselipkan

musik.

c. Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang yang pergi menjauh.

d. Penyiar yang bertugas memberitahu bahwa sesuatu acara atau

sesuatu pogram akan disampaikan.

e. Suara-suara yang akan dimasuk kan kedalam program untuk men

dukung terciptanya suasana atau situasi tertentu.

Page 195: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

179

11. Maksud dari istilah FADE IN adalah ...

a. Setelah musik diperlemah ditahan terus untuk melatar-belakangi

adegan.

b. Musik dimasukkan dengan lemah kemudian suara diperkuat.

c. Musik dimasukkan dengan keras kemudian suara diperlemah.

d. Setelah musik diperkuat ditahan terus untuk melatar-belakangi

adegan.

e. Musik dimasukkan dengan keras, suara diperlemah dan akhirnya

hilang dengan halus.

12. Prosedur produksi media audio dalam tahap pasca produksi media

pembelajaran audio adalah ...

a. Penulisan Naskah Audio - Telaah Kurikulum - Pemilihan Pemain

(Casting) - Latihan Kering - Rekaman (Recording)

b. Rekaman (Recording) - Editing dan Mixing – Preview - Pembuatan

Master Audio Pembelajaran (Mastering) – Rembuk Naskah.

c. Telaah Kurikulum - Rekaman (Recording) - Editing dan Mixing -

Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering) – Preview

d. Pemilihan Pemain (Casting) - Penulisan Naskah Audio - Latihan

Kering - Rekaman (Recording) - Editing dan Mixing – Preview

e. Editing – Mixing – Preview - Pembuatan Master Audio

Pembelajaran (Mastering)

13. Apakah yang dimaksud dengan sinopsis?

a. Merupakan gambaran/kerangka urut-urutan tentang jalannya cerita

(sequence) yang akan diperdengarkan.

b. Merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan dan

dilakukan saat rekaman.

c. Merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita dari naskah

yang akan ditulis.

d. Uraian materi secara lengkap yang akan diangkat dalam media

audio serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa.

Page 196: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

180

e. Merupakan acuan tahapan selanjutnya untuk penyusunan jabaran

materi.

14. Apa yang di maksud editing dalam produksi media pembelajaran audio?

a. Membuang atau memotong kata-kata yang dianggap tidak

perlu dan menyambungkan setiap adegan sesuai dengan

naskah.

b. Maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan

soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.

c. Proses pengambilan suara dari masing-masing pemain.

d. Para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan

berlatih sebelum rekaman.

e. Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio

pembelajaran ini dalam kaset, CD, atau media penyimpanan

lainnya.

15. Yang maksud preview dalam produksi media pembelajaran audio adalah

...

a. Evaluasi terhadap hasil produksi ditinjau dari segi materi dan

media.

b. Maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan

soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.

c. Dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media untuk

mengkaji kedalaman materi dan media.

d. Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio

pembelajaran ini dalam kaset, CD, atau media penyimpanan

lainnya.

e. Para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan

berlatih sebelum rekaman.

16. Apa yang dimaksud dengan istilah CROSS FADE dalam penulisan

naskah audio?

a. Musik yang masuk sebagai latar belakang

b. Musik yang masuk secara perlahan

Page 197: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

181

c. Dua bunyi yang menghilang

d. Dua bunyi yang berpapasan.

e. Musik latar yang diperlemah dan menghilang

17. Sebuah media penyimpanan file audio berbentuk cakram padat yang

dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya adalah ...

a. Piringan Hitam

b. Kaset

c. Compact Disc (CD)

d. MP3

e. Audio Digital

18. Apa yang dimaksud dengan monitoring saat proses produksi media

audio pembelajaran sedang berlangsung?

a. Tahap di mana keseluruhan pengambilan suara masing-masing

pemain atau instrument dalam musik sesuai naskah yang

direncanakan.

b. Dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji

media, dan sutradara sebagai penanggung jawab produksinya.

c. Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio

pembelajaran ini dalam kaset, CD, atau media penyimpanan

lainnya.

d. Memantau jalannya rekaman agar sesuai dengan naskah dan

tidak terjadi kesalahan yang fatal.

e. Para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan

berlatih sebelum rekaman.

19. Apa yang dimaksud dengan format program audio berupa dialog?

a. Program audio yang di dalamnya menggambarkan adanya

pembicaraan yang memberikan informasi dan penjelasan.

b. Format audio yang menampilkan pendapat dari beberapa orang

yang berbeda-beda ketika memecahkan suatu masalah.

c. Acara yang disusun dengan cara merekonstruksikan suatu fakta

peristiwa yang dramatis.

Page 198: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

182

d. Dalam format ini diperlukannya adanya penokohan, alur cerita atau

plot yang jelas, ada konflik dan penyelesaian konflik.

e. Percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas

suatu masalah.

20. Berikut ini salah satu tugas Narrator yang benar adalah ... a. Penyiar yang bertugas memberitahu bahwa suatu program akan

disampaikan. b. Penyiar yang menghubungkan adegan satu dengan adegan

lainnya. c. Memainkan peran masing-masing jika dalam program terdapat

dialog.

d. Membuat naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.

e. Mengadakan alat-alat dan bahan untuk produksi tepat waktu.

Page 199: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

183

J. Fowchart

Page 200: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

184

K. Storyboard

1. Start/Mulai

2. Menu Utama

Keterangan Tampilan: Background fullcolor dengan bentuk

segitiga abstrak. Muncul logo PROMEDIO Muncul tombol start/mulai

Keterangan Audio: Background musik Tombol start jika diklik maka akan muncul

suara.

Keterangan Tombol: Tombol start jika diklik maka akan menuju

ke scene menu utama.

Keterangan Tampilan: Background fullcolor dengan bentuk titik-

titik lingakaran gradasi warna-warni Muncul 6 tombol yaitu Petunjuk,

Kompetensi, Materi, Evaluasi, Profil, dan Exit.

Logo PROMEDIO terletak di bawah Keterangan Audio: Background musik bertempo pelan Keenam tombol jika diklik maka akan

muncul suara. Keterangan Tombol: Tombol Petunjuk jika diklik maka akan

menuju ke scene Petunjuk. Tombol Kompetensi jika diklik maka akan

menuju ke scene Kompetensi. Tombol Materi jika diklik maka akan

menuju ke scene Materi. Tombol Evaluasi jika diklik maka akan

menuju ke scene Soal Evaluasi. Tombol Profil jika diklik maka akan

menuju ke scene Profil Pengembang. Tombol Keluar/Exit jika diklik maka akan

menuju ke scene Keluar.

Page 201: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

185

3. Petunjuk

4. Kompetensi

Keterangan Tampilan: Background fullcolor dengan bentuk

persegi. Muncul 5 penjelasan petunjuk ikon Muncul tombol Back di bawah

Keterangan Audio: Background musik bertempo pelan Jika tombol Back diklik maka akan muncul

suara.

Keterangan Tombol: Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke scene Menu utama

Keterangan Tampilan: Background fullcolor dengan bentuk

polygonal. Muncul 4 penjelasan kompetensi dasar. Muncul tombol Back di bawah

Keterangan Audio: Background musik bertempo pelan Jika tombol Back diklik maka akan muncul

suara.

Keterangan Tombol: Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke scene Menu utama

Page 202: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

186

5. Materi

6. Materi 1

Keterangan Tampilan: Background fullcolor dengan bentuk titik-

titik lingakaran gradasi warna-warni Muncul 5 tombol yaitu Materi 1, Materi 2,

Materi 3, Materi 4, dan Kembali/Back Logo PROMEDIO terletak di bawah

Keterangan Audio: Background musik bertempo pelan Jika ke 5 tombol diklik maka akan muncul

suara.

Keterangan Tombol: Jika tombol Materi 1 diklik maka akan

kembali ke scene Materi 1 Jika tombol Materi 2 diklik maka akan

kembali ke scene Materi 2 Jika tombol Materi 3 diklik maka akan

kembali ke scene Materi 3 Jika tombol Materi 4 diklik maka akan

kembali ke scene Materi 4 Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke scene Menu utama

Keterangan Tampilan: Background berwarna putih dan hijau tua Muncul penjelasan materi 1 tentang

pengertian media pembelajaran audio Muncul tombol Back, Next, dan Materi di

bawah Logo PROMEDIO di bawah Keterangan Audio: Tanpa background musik Jika ketiga tombol tersebut diklik maka

akan muncul suara. Keterangan Tombol: Jika tombol Materi diklik maka akan

kembali ke scene Materi Jika tombol Next diklik maka akan kembali

ke materi halaman selanjutnya Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke materi halaman sebelumnya

Page 203: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

187

7. Materi 2

8. Materi 3

Keterangan Tampilan: Background berwarna hitam. Muncul penjelasan materi tentang alat

dalam produksi media pembelajaran audio. Muncul tombol Back, Next, dan Materi di

bawah.

Keterangan Audio: Tanpa background musik Jika ketiga tombol tersebut diklik maka

akan muncul suara. Keterangan Tombol: Jika tombol Materi diklik maka akan

kembali ke scene Materi Jika tombol Next diklik maka akan kembali

ke materi halaman selanjutnya Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke materi halaman sebelumnya Keterangan Tampilan: Background berwarna hijau dan merah. Muncul penjelasan materi tentang Tim

produksi media pembelajaran audio. Muncul tombol Back, Next, dan Materi di

bawah. Logo PROMEDIO di bawah Keterangan Audio: Tanpa background musik Jika ketiga tombol tersebut diklik maka

akan muncul suara. Keterangan Tombol: Jika tombol Materi diklik maka akan

kembali ke scene Materi Jika tombol Next diklik maka akan kembali

ke materi halaman selanjutnya Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke materi halaman sebelumnya

Page 204: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

188

9. Materi 4

10. Evaluasi

Keterangan Tampilan: Background berwarna putih dan ungu. Muncul penjelasan materi tentang Prosedur

dalam produksi media pembelajaran audio. Muncul tombol Back, Next, dan Materi di

bawah. Logo PROMEDIO di bawah Keterangan Audio: Tanpa background musik Jika ketiga tombol tersebut diklik maka

akan muncul suara. Keterangan Tombol: Jika tombol Materi diklik maka akan

kembali ke scene Materi Jika tombol Next diklik maka akan kembali

ke materi halaman selanjutnya Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke materi halaman sebelumnya

Keterangan Tampilan: Background berwarna putih dan abu-abu

berbentuk polygonal. Muncul soal-soal evaluasi yg harus

dijawab. Muncul 5 pilihan jawaban A, B, C, D, dan

E. Logo PROMEDIO di bawah

Keterangan Audio: Bakcground musik bertempo pelan Jika kelima tombol pilihan jawaban tersebut

diklik maka akan muncul suara. Keterangan Tombol: Jika tombol pilihan jawaban A, B, C, D,

dan E diklik maka akan menuju ke soal selanjutnya.

Page 205: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

189

11. Profil

12. Exit/Keluar

Keterangan Tampilan: Background berwarna putih, biru dan

hitam. Muncul penjelasan profil pengembang,

profil pembimbing. Muncul tombol Back, Next, dan Home di

bawah.

Keterangan Audio: Bakcground musik bertempo pelan Jika ketiga tombol tersebut diklik maka

akan muncul suara. Keterangan Tombol: Jika tombol Home diklik maka akan

kembali ke scene Menu utama. Jika tombol Next diklik maka akan kembali

ke halaman profil selanjutnya Jika tombol Back diklik maka akan kembali

ke halaman profil sebelumnya

Keterangan Tampilan: Background fullcolor dengan bentuk titik-

titik lingakaran gradasi warna-warni Pertanyaan untuk keluar dari program

multimedia. Muncul tombol Ya dan Tidak

Keterangan Audio: Tanpa background musik Jika kedua tombol tersebut diklik maka

akan muncul suara.

Keterangan Tombol: Jika tombol “Ya” diklik maka akan keluar

dari media dan selesai. Jika tombol “Tidak” diklik maka akan

kembali ke scene menu utama.

Page 206: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

190

Lampiran 19. Surat Izin Penelitian Fakultas

Page 207: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

191

Lampiran 20. Surat Izin Penelitian UNY

Page 208: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

192

Lampiran 21. Surat Permohonan Ahli Materi

Page 209: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …eprints.uny.ac.id/47099/1/Ashareo Zhasindy Anas Satya...Menurut Abdulhak & Darmawan (2013) bahwa alat bantu visual tersebut berupa gambar, model,

193

Lampiran 22. Surat Permohonan Ahli Media