PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan...

54
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS LEGENDA BAHASA JAWA KELAS VIII SMP DI KABUPATEN DEMAK SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Fina Roikhatul Jannah NIM : 2601412059 Program studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan...

Page 1: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS LEGENDA BAHASA JAWA

KELAS VIII SMP DI KABUPATEN DEMAK

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Fina Roikhatul Jannah

NIM : 2601412059

Program studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

ii

Page 3: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

iii

Page 4: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi dengan judul

Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Teks Legenda Bahasa Jawa Kelas VIII

SMP di Kabupaten Demak ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan

dari karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Semarang, 5 Juli 2017

Fina Roikhatul Jannah

NIM 2601412059

Page 5: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Memangun resep tyasing sesama

2. Heneng, hening, henung

3. Mulya guna panca waktu

Persembahan:

Bapak Muh Toyib, Ibu Asiyah, Mas

Ali Amri dan putri kecilku Meesya

yang selalu mencintai, memberi

inspirasi, mendoakan, mendukung

dan memberi semangat saya.

Page 6: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

vi

PRAKATA

Alhamdulillahirobbil alamin. segala puji bagi Allah Swt., yang telah

memberikan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Teks Legenda Bahasa

Jawa Kelas VIII SMP di Kabupaten Demak.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini tidak akan selesai

tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah tulus, ikhlas

dan penuh kesabaran memberikan arahan serta bimbingan pada penulis. Ucapan

terima kasih dan rasa hormat juga penulis sampaikan kepada:

1. Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd. selaku pembimbing I dan Joko Sukoyo, S.Pd.,

M.Pd. selaku pembimbing II yang telah membimbing, memotivasi, dan

mendorong peneliti menjelajahi berbagai pengetahuan sebagai proses dalam

menyusun skripsi ini;

2. Drs. Hardyanto selaku dosen wali yang telah memberikan pengarahan dalam

proses penyusunan skripsi ini;

3. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan fasilitas administratif, motifasi, serta pengarahan dalam penulisan

skripsi ini;

4. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan izin penulis melaksanakan penelitian ini;

Page 7: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

vii

5. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyusun skripsi;

6. Segenap Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

yang telah melimpahkan ilmu kepada peneliti selama perkuliahan;

7. Kepala SMP N 1 Demak, Kepala SMP N 1 Kebonagung, dan Kepala SMP N

1 Karangawen, yang telah memberikan izin dalam penelitian ini;

8. Seluruh teman-teman senasib seperjuangan, angkatan 2012 Jurusan Bahasa

dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang;

9. Khusus untuk suami dan putri kecilku yang memberikan semangat;

10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu penulis dalam proses penelitian maupun penulisan skripsi ini.

Atas semua doa, bimbingan, motivasi, dan dorongan dari pihak-pihak di atas

semoga menjadi sebuah darma yang akan terus berbuah manfaatnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih kurang sempurna.

Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Semarang, Juli 2017

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

viii

ABSTRAK

Jannah, Fina Roikhatul. 2017. Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Teks Legenda Bahasa Jawa Kelas VIII SMP di Kabupaten Demak. Skripsi.

Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing 1: Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd.,

Pembimbing II: Joko Sukoyo, S. Pd., M. Pd.

Kata Kunci: Alat evaluasi, Teks legenda, Bahasa Jawa.

Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diukur dengan melakukan evaluasi.

Pelaksanaan evaluasi berkaitan dengan proses penilaian hasil belajar didahului

dengan pengukuran melalui tes. Alat evaluasi pembelajaran teks legenda kelas VIII

yang disusun di sekolah Kabupaten Demak belum ada yang menggunakan bahasa

Jawa ragam krama dan teks cerita legenda yang digunakan tidak kontekstual.

Evaluasi yang dilakukan hanya sekadar untuk mendapatkan nilai dari siswa dan

tidak mencakup kompetensi yang akan diukur.

Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap

pengembangan alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII

SMP di Kabupaten Demak, (2) bagaimanakah prototipe alat evaluasi pembelajaran

teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak, (3) bagaimanakah

hasil uji validasi ahli terhadap alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa

kelas VIII SMP di Kabupaten Demak, dan (4) bagaimanakah hasil uji coba alat

evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten

Demak.

Penelitian ini dirancang menggunkan metode penelitian Research and Development (R&D). Subjek penelitian dalam desain penelitian ini adalah guru

untuk memperoleh data kebutuhan guru dan sebagai validasi pengguna, siswa untuk

memperoleh data uji coba, serta ahli untuk mendapatkan data uji ahli evaluasi dan

ahli materi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik wawancara, angket, dan tes. Instrumen yang digunakan adalah pedoman

wawancara, angket, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil analisis guru membutuhkan pengembangan alat evaluasi

pembelajaran teks legenda kelas VIII berbahasa Jawa krama yang mengangkat

kearifan lokal di Kabupaten Demak. Hasil uji ahli evaluasi, materi, dan pengguna

sebanyak 94%, 89%, dan 85% menunjukkan bahwa pengembangan alat evaluasi

pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak layak

untuk digunakan dalam evaluasi pembelajaran teks legenda. Hasil analisis uji coba

menunjukkan adanya peningkatan rata-rata dari 89,1 menjadi 91,8. Selain itu hasil

analisis uji reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

menunjukkan bahwa instrumen uji coba reliabel dan valid karena rhitung > rtabel.

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan adalah (1)

hendaknya guru menggunakan alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa

kelas VIII SMP di Kabupeten Demak sebagai salah satu alternatif penunjang dalam

Page 9: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

ix

pelaksanaan proses penilaian dan (2) perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai

pengembangan alat evaluasi pembelajaran bahasa Jawa, sehingga proses

pembelajaran dapat dilakukan secara efektif.

Page 10: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

x

SARI

Jannah, Fina Roikhatul. 2017. Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Teks Legenda Bahasa Jawa Kelas VIII SMP di Kabupaten Demak. Skripsi.

Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing 1: Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd.,

Pembimbing II: Joko Sukoyo, S. Pd., M. Pd.

Tembung Pangrunut: pirantos evaluasi, waosan legendha, basa Jawi.

Evaluasi dipunlampahi kangge ngukur ancasipun pasinaon. Evaluasi gegayutan kaliyan proses penilaian asil pasinaon ingkang dipunwiwiti tes. Pirantos evaluasi pasinaon waosan legendha kelas VIII ing sekolah Kabupaten Demak dereng wonten ingkang mawi basa Jawi ragam krama lan waosan legendhanipun boten kontekstual. Evaluasi dipunlampahi namung kangge pikantuk biji saking siswa lan boten nyakup kompetensi ingkang badhe dipunukur.

Panaliten menika badhe mbabar (1) menapa kabetahan guru dhateng rekayasa pirantos evaluasi pasinaon waosan legendha basa Jawi kelas VIII SMP ing Kabupaten Demak, (2) kadospundi wujud prototipe pirantos evaluasi pasinaon waosan legendha basa Jawi kelas VIII SMP ing Kabupaten Demak, (3) kadospundi asil uji validasi ahli dhateng pirantos evaluasi pasinaon waosan legendha basa Jawi kelas VIII SMP ing Kabupaten Demak, lan (4) kadospundi asil uji coba pirantos evaluasi pasinaon waosan legendha basa Jawi kelas VIII SMP ing Kabupaten Demak.

Panaliten menika ngginakaken metode panaliten Research and

Development (R&D). Subjek panalitenipun guru, siswa, lan ahli. Teknik kangge mendhet data ngginakaken teknik wawancara, angket, lan tes. Instrumen panaliten awujud pedoman wawancara, angket, lan tes. Kangge nganalisis data mawi cara deskriptif kualitatif lan kuantitatif.

Miturut asil analisis, guru mbetahaken pirantos evaluasi pasinaon waosan legendha ingkang mawi basa Jawi ragam krama lan ngemot kabudayan Kabupaten Demak. Asil uji validasi saking ahli evaluasi, ahli materi, lan guru inggih menika 94%, 89%, lan 85% nedahaken bilih pirantos evaluasi menika efektif dipunginakaken ing evaluasi pasinaon waosan legendha. Asil analisis uji coba mindhak saking 89,1 dados 91,8. Kejawi saking menika, asil analisis uji reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, lan daya pembeda nedahaken bilih instrumen uji coba reliabel lan valid amargi rhitung > rtabel.

Adhedhasar asil panaliten, prayoganipun (1) guru saged ngginakaken rekayasa pirantos evaluasi menika ing pasinaon waosan legendha basa Jawi kelas VIII SMP lan (2) wonten panaliten lanjutan neliti bab evaluasi waosan sanesipun ing pasinaon basa Jawi.

Page 11: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN KELULUSAN .......................... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN .................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

PRAKATA ............................................................................................................ vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

SARI ....................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 9

2.2 Landasan Teoretis ........................................................................................ 16

2.2.1 Evaluasi Pembelajaran ................................................................................. 16

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran .................................................. 21

2.2.3 Legenda........................................................................................................ 22

2.2.4 Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 ............................ 26

2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian .................................................................................................. 34

3.2 Subjek Penelitian ......................................................................................... 37

3.3 Instrumen Penelitian .................................................................................... 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 45

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................... 46

Page 12: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Guru terhadap Alat Evaluasi di Kabupaten Demak .................... 51

4.2 Prototipe Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Teks Legenda ........ 53

4.3 Hasil Validasi Prototipe Pengembangan Alat Evaluasi ............................... 59

4.3.1 Hasil Validasi Prototipe oleh Ahli Evaluasi Pembelajaran ......................... 59

4.3.2 Hasil Validasi Prototipe oleh Ahli Materi ................................................... 61

4.3.3 Hasil Validasi Prototipe oleh Pengguna ...................................................... 62

4.4 Hasil Uji Coba Alat Evaluasi di Kabupaten Demak .................................... 63

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...................................................................................................... 70

5.2 Saran ............................................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72 LAMPIRAN

Page 13: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian...................................... 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kebutuhan..................................................... 41

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Uji................................................................. 43

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Validasi Pengguna......................................... 44

Tabel 3.5 Skor Penilaian Uji Coba Prototipe............................................ 48

Page 14: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

xiv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Desain Penyelenggaraan Pembelajaran............................. 18

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir............................................................. 33

Bagan 3.1 Rancangan Penelitian........................................................ 37

Page 15: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Contoh Soal Pilihan Ganda................................................. 66

Gambar 4.2 Contoh Soal B-S.................................................................. 67

Gambar 4.3 Contoh Soal Membuat Pertanyaan...................................... 67

Gambar 4.4 Contoh Soal Uraian............................................................. 69

Page 16: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Kebutuhan Guru 76

Lampiran 2 Angket Uji Ahli 79

Lampiran 3 Angket Validasi Pengguna 82

Lampiran 4 Hasil Pengisian Angket Kebutuhan Guru 84

Lampiran 5 Hasil Analisis Kebutuhan Guru 90

Lampiran 6 Hasil Uji Ahli 92

Lampiran 7 Hasil Validasi Pengguna 94

Lampiran 8 Pedoman Wawancara 95

Lampiran 9 Hasil Wawancara 97

Lampiran 10 Kisi-kisi Pengembangan Alat Evaluasi 100

Lampiran 11 Prototipe Pengembangan Alat Evaluasi 102

Lampiran 12 Soal Uji Coba Terbatas 113

Lampiran 13 Soal UH Teks Legenda SMP N 1 Demak 126

Lampiran 15 Hasil Akhir Pengembangan Alat Evaluasi 129

Lampiran 16 Rekap Nilai Hasil UH SMP N 1 Demak 135

Lampiran 17 Rekap Nilai Hasil Uji Coba Terbatas 137

Lampiran 18 Hasil Analisis Uji Coba Terbatas 139

Lampiran 19 Surat Keputusan Pembimbing 144

Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian 145

Lampiran 22 Surat Keterangan Selesai Penelitian 148

Lampiran 23 Lembar Telaah 151

Page 17: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembelajaran merupakan prioritas utama yang ingin dicapai dalam

kegiatan pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diukur dengan

melakukan evaluasi. Sistem evaluasi dirancang dengan sebaik mungkin sebagai

sarana tolok ukur kemampuan peserta didik terhadap kompetensi yang ditetapkan.

Tujuan utama evaluasi adalah memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan dan

penguasaan bahan oleh peserta didik (Mulyasa 2015:74). Pelaksanaan evaluasi

dalam pembelajaran berkaitan dengan proses penilaian hasil belajar. Guru

melakukan evaluasi pembelajaran melalui proses penilaian pencapaian kompetensi

yang hasilnya digunakan untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah

mencapai tujuan pembelajaran.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang ditetapkan oleh

pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Karakteristik yang

menjadi ciri khas pembeda dengan kurikulum-kurikulum yang telah ada ialah

Kurikulum 2013 berbasis karakter dan kompetensi, pendekatan pembelajaran

menggunakan pendekatan scientific dan tematik-integratif, serta proses penilaian

pembelajaran yang menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic

assesment) (Fadlillah 2014:175). Penilaian otentik merupakan penilaian secara

utuh, meliputi kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar. Penilaian otentik

mencakup tiga ranah kompetensi yaitu ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Page 18: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

2

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang guru mata pelajaran bahasa

Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak yang telah menerapkan Kurikulum

2013, alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa yang digunakan pada

saat ini belum ada yang berbahasa Jawa ragam krama. Teks legenda yang

digunakan dalam alat evaluasi tidak kontekstual. Butir soal yang dikembangkan

tidak sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, dan penyusunan soal tanpa

disertai dengan kisi-kisi. Sesuai ketentuan Kurikulum 2013, evaluasi pembelajaran

yang dilakukan seharusnya mencakup tiga kompetensi, yaitu kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terumuskan dalam (KI)-1 sampai (KI)-4

dengan acuan indikator dari satu atau beberapa kompetensi dasar. Indikator

pencapaian kompetensi yang dikembangkan seharusnya menggunakan kata kerja

operasional yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan butir soal.

Sekolah masih mengalami kendala dalam penerapan penilaian otentik,

karena perangkat penilaian yang begitu rumit dan guru masih belum paham tentang

pola penilaian otentik. Sosialisasi dan pelatihan Kurikulum 2013 yang ada selama

ini belum dapat menangani hal tersebut karena membutuhkan biaya dan waktu yang

panjang. Pedoman penilaian pencapaian kompetensi peserta didik SMP belum

sepenuhnya dijadikan sebagai panduan prosedur penilaian di sekolah. Guru hanya

mengandalkan pengalaman penerapan penilaian pada kurikulum sebelumnya.

Penilaian kompetensi sikap yang seharusnya dilakukan dalam setiap kompetensi

dasar, pada nyatanya guru hanya menggunakan beberapa penilaian sikap dalam KD

tertentu.

Page 19: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

3

Perlunya dilakukan penelitian pengembangan alat evaluasi dengan

penerapan penilaian otentik sesuai ketentuan Kurikulum 2013 merupakan upaya

untuk meningkatkan kualitas alat evaluasi hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran bahasa Jawa di Kabupaten Demak. Gambaran alat evaluasi dengan

penerapan penilaian otentik Kurikulum 2013 yang akan dikembangkan yaitu

berbentuk instrumen penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

pada kompetensi dasar tertentu. Instrumen penilaian dapat dijadikan sebagai bukti

nyata yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran

dan memudahkan guru dalam melakukan penilaian. Penilaian yang mampu

mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat kemampuan

sesungguhnya yang dimiliki oleh peserta didik, penilaian yang mengintegrasikan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat diterapkan oleh peserta didik

dalam memecahkan permasalahan. Misalnya KD 3.1 memahami isi teks cerita

legenda, indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dengan kata kerja

operasional yang dapat digunakan adalah (1) menyimpulkan isi cerita legenda

secara tulis (2) merangkum isi cerita legenda secara tertulis dengan struktur kalimat,

diksi, dan ejaan yang benar, dan (3) mengemukakan kembali isi cerita legenda

secara runtut dengan struktur kalimat dan diksi yang benar. Menyimpulkan,

merangkum, dan mengemukakan kembali isi cerita legenda merupakan indikator

yang mengukur kemampuan memahami dalam kompetensi pengetahuan. Teknik

yang digunakan adalah tes tertulis dengan bentuk instrumen pilihan ganda, uraian,

membuat pertanyaan, menuliskan kembali, menyebutkan pokok-pokok isi, dan

menuliskan ringkasan. Kesesuaian isi cerita legenda dan penggunaan bahasa Jawa

Page 20: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

4

sesuai unggah-ungguh dapat dikembangkan sebagai kriteria dalam penilaian tes

lisan. Penugasan yang diberikan berupa tuntutan tugas mencari cerita legenda

daerah masing-masing dan merangkum dari isi cerita. Kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik juga dapat diukur melalui tes tertulis

berbentuk uraian yang bersifat komprehensif.

Pada KD 4.1 menceritakan kembali cerita legenda dengan dialek setempat,

indikator yang dikembangkan yaitu mampu menceritakan kembali cerita legenda

secara runtut dengan dialek setempat sesuai dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

yang tepat. Keterampilan dalam ranah abstrak dan konkrit yang diukur yaitu

keterampilan merangkai, membuat, mengarang, menulis, dan berbicara.

Kompetensi keterampilan yang diukur melalui tes praktik yaitu menceritakan

kembali cerita legenda dengan teknik bercerita berantai. Penilaian portofolio dapat

dilakukan melalui pengumpulan dan penyimpanan tugas oleh guru dengan disertai

catatan tanggal pengumpulan.

Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui

penyelesaian tugas peserta didik yang telah memainkan peran aktif dan kreatif.

Sikap religius dan sosial peserta didik dapat diamati guru melalui observasi,

penilian diri, penilaian teman, dan jurnal. Sikap yang dikembangkan yaitu

penggunaan bahasa Jawa dalam pembelajaran, rasa ingin tahu, jujur, dan tanggung

jawab yang dapat ditampakkan oleh peserta didik ketika proses pembelajaran

berlangsung. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar

dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang tercermin dalam kehidupan peserta didik

yang dapat diukur.

Page 21: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

5

1.2 Identifikasi Masalah

Secara umum, dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam alat

evaluasi yang dapat menjadi pilihan sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam

penilaian masih timbul permasalahan yang diidentifikasi antara lain sebagai

berikut.

1) Penilaian yang dilakukan untuk mengukur kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan peserta didik belum mencakup kompetensi secara keseluruhan.

2) Alat evaluasi pembelajaran teks legenda yang digunakan di SMP Kabupaten

Demak yang sebagian besar sudah menerapkan Kurikulum 2013 belum ada

yang berbahasa Jawa ragam krama.

3) Guru menyusun alat evaluasi pembelajaran teks legenda tanpa disertai dengan

kisi-kisi soal.

4) Penilaian yang dilakukan tidak berdasarkan pendekatan penilaian otentik

Kurikulum 2013.

5) Pedoman penilaian pencapaian kompetensi peserta didik SMP belum

sepenuhnya dijadikan sebagai panduan prosedur penilaian di sekolah.

6) Teks legnda yang digunakan untuk evaluasi tidak mengangkat kearifan lokal

di Kabupaten Demak.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan di lapangan, maka perlu

adanya pembatasan masalah dalam penelitian agar tidak terlalu meluas dan untuk

Page 22: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

6

mempermudah penganalisisan. Maka pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1) Alat evaluasi pembelajaran teks legenda yang digunakan pada SMP di wilayah

Kabupaten Demak yang sebagian besar sudah menerapkan Kurikulum 2013

belum ada yang berbahasa Jawa ragam krama.

2) Teks legenda yang digunakan untuk evaluasi tidak mengangkat kearifan lokal

di Kabupaten Demak.

3) Penyusunan alat evaluasi pembelajaran teks legenda tidak disertai dengan kisi-

kisi soal.

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, penelitian ini bermaksud

mengembangkan alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII

SMP di Kabupaten Demak.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan alat

evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten

Demak. Adapun rumusan masalah dalam penelitian pendidikan ini adalah sebagai

berikut.

1) Apa kebutuhan guru terhadap alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa

Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak?

2) Bagaimana prototipe alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa

kelas VIII SMP di Kabupaten Demak?

Page 23: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

7

3) Bagaimanakah hasil uji validasi ahli terhadap alat evaluasi pembelajaran teks

legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak?

4) Bagaimanakah hasil uji coba alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa

Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan kebutuhan guru terhadap alat evaluasi pembelajaran teks

legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak.

2) Menghasilkan prototipe alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa

kelas VIII SMP di Kabupaten Demak.

3) Mendeskripsikan hasil uji validasi ahli terhadap alat evaluasi pembelajaran teks

legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak.

4) Mendeskripsikan hasil uji coba alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa

Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis

maupun praktis.

1) Manfaat Teoretis.

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

mengembangkan teori pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kualitas

pendidikan dan pembelajaran dalam menyusun alat evaluasi berdasarkan

Page 24: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

8

Kurikulum 2013. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

menambah khasanah ilmu pengetahuan bahasa Jawa terutama penerapan

penilaian otentik dalam evaluasi pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi kepada peserta

didik untuk meningkatkan minat dan pola belajar serta menumbuhkan

semangat berkompetisi dalam bidang akademik.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru

dalam menyampaikan materi, melakukan penilaian otentik sesuai dengan

acuan penilaian Kurikulum 2013, dan menyusun alat evaluasi disertai dengan

kisi-kisi soal dalam muatan lokal mata pelajaran bahasa Jawa.

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain

sebagai acuan dan referensi untuk meneliti masalah yang ada kaitannya dengan

pengembangan alat evaluasi bahasa Jawa lainnya.

Page 25: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Suatu penelitian selalu berawal dari penelitian yang sudah ada, karena suatu

penelitian mengacu pada penelitian lain yang menjadi dasar dalam penelitian

selanjutnya. Dengan demikian, peninjauan terhadap sebuah penelitian sebelumnya

sangat penting untuk dilakukan, sebab hal tersebut dapat digunakan untuk

mengetahui relevansi antara penelitian sebelumnya dengan penelitian selanjutnya.

Penelitian sebelumnya juga dapat digunakan untuk membandingkan keaslian

penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tentang evaluasi sebelumnya yang

pernah dilakukan diantaranya oleh Mueller (2005), Krauss dan Mohamed (2005),

Widoyoko (2008), Warsiti (2009), Utami dan Endang (2010), Khasanah (2010),

Widjaya (2011), Windahayani (2013), Wahyuni (2013), dan Saputra, dkk. (2014),

Mueller (2005) dalam jurnal penelitian yang berjudul Authentic Assessment

Toolbox: Enhancing Student learning through Online Faculty Development,

mengembangkan toolbox online yang dapat digunakan sebagai panduan merancang

penilaian otentik. Hasil penelitian tersebut adalah toolbox online penilaian otentik

diakui dapat memberikan gambaran rancangan penilaian otentik dan memberikan

bimbingan secara rinci tentang cara membuat penilaian otentik. Mueller juga

mengemukakan manfaat dan langkah dalam pengembangan penilaian otentik.

Manfaatnya yaitu memungkinkan dilakukannya pengukuran secara langsung dan

memberikan kesempatan peserta didik untuk mengkonstruksikan hasil belajarnya.

Page 26: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

10

Penelitian Mueller dengan penelitian yang akan dilakukan memiliki kesamaan yaitu

penelitian yang mengkaji penilaian otentik dalam pembelajaran. Penelitian tersebut

dengan penelitian ini memiliki perbedaan dari segi hasil pengembangan. Penelitian

Mueller menghasilkan sebuah toolbox penilaian otentik dalam meningkatkan

belajar siswa sedangkan penelitian ini akan menghasilkan alat evaluasi bahasa Jawa

dengan penerapan penilaian otentik.

Krauss dan Mohamed (2005) dalam penelitian yang berjudul A Studi of the

Design and Evaluation of a Learning Object and Implications for Content

Development mengkaji proses perencanaan dan evaluasi belajar dengan

menggunakan perangkat lunak multimedia interaktif untuk membantu peserta didik

memahami prinsip-prinsip obat terapi. Hasil penelitian yang dilakukan Krauss dan

Mohamed adalah teori belajar yang menyimpulkan bahwa evaluasi belajar sangat

penting dilakukan untuk mengetahui hasil dan dampak dari pembelajaran yang

menggunakan sumber digital. Strategi pembelajaran harus menyelaraskan tujuan

dan motivasi belajar peserta didik. Teori kognisi dapat memepengaruhi desain

pembelajaran objek, serta evaluasi yang dilakukan dapat digunakan untuk menilai

kualitas objek belajar dan memberikan informasi mengenai objek. Kesamaan antara

penelitian yang dilakukan Krauss dan Mohamed dengan penelitian ini ialah

mengkaji tentang evaluasi dalam pembelajaran. Perbedaanya yaitu, penelitian

Krauss dan Mohamed mengkaji evaluasi untuk pengembangan sedangkan

penelitian ini akan mengembangkan alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa

Jawa.

Page 27: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

11

Widoyoko (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan Model

Evaluasi Program Pembelajaran IPS di SMP menghasilkan output pembelajaran

bukan hanya kecakapan akademik, tetapi juga kecakapan personal dan kecakapan

sosial. Hasil penelitian tersebut adalah berbagai model evaluasi program untuk

mengadakan evaluasi, dan cakupan evaluasi yang komprehensif akan mampu

menghasilkan informasi yang lebih lengkap tentang keberhasilan suatu program

pembelajaran. Penelitian yang dilakukan Widoyoko dengan penelitian ini memiliki

kesamaan yaitu mengkaji pengembangan evaluasi dalam pembelajaran, sedangkan

perbedaannya penelitian tersebut mengembangkan model evaluasi dalam

pembelajaran IPS dan penelitian ini mengembangkan alat evaluasi pembelajaran

teks legenda bahasa Jawa.

Pada tahun 2009, Warsiti melakukan penelitian dengan judul Analisis Soal

Ulangan Bahasa Jawa pada Tes Akhir Semester Ganjil Kelas XI SMA se-

Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009 (Berdasarkan Tes

Komunikatif). Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa soal-soal

tes bahasa Jawa dalam ulangan akhir semester ganjil tahun 2008/2009 belum

mencakup empat keterampilan berbahasa. Butir soal yang terdapat dalam tes akhir

tersebut hanya mencakup dua keterampilan berbahasa saja yaitu keterampilan

membaca dan menulis. Butir soal membaca meliputi 5 soal tes membaca berita, 10

soal membaca huruf Jawa berbentuk pilihan ganda, dan 1 soal berbentuk uraian

serta 1 soal membaca geguritan. Soal menulis hanya terdiri atas satu butir soal yaitu

menulis huruf Jawa dengan bentuk uraian. Selain itu juga ditemukan bahwa dari 50

butir soal yang digunakan dalam ulangan akahir semster ganjil tersebut, hanya ada

Page 28: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

12

18 soal yang komunikatif, 31 soal tidak komunikatif karena masih bersifat teoretis,

dan 1 soal yang salah karena tidak berkaitan dengan bahasa. Ada 27 soal sudah

sesuai dengan kurikulum dan 23 soal yang belum sesuai dengan kerikulum.

Penelitian yang dilakukan Warsiti dengan penelitian yang ini memiliki kesamaan

yaitu mengkaji tentang pembelajaran bahasa Jawa dalam pelaksanaan evaluasi.

Perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh warsiti mengkaji analisis soal

ulangan akhir semester bahasa Jawa sedangkan penelitian ini akan mengkaji

tentang pengembangan alat evaluasi bahasa Jawa dalam pembelajaran teks legenda.

Utami dan Endang (2010) yang dimuat dalam artikel penelitian berjudul

Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Jawa SMA Berbasis

Pendekatan Integratif-Komunikatif menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran

bahasa Jawa tidak integratif, disimpulkan dari butir soal tes yang masih bersifat

diskret dan jumlah butir soal evaluasi yang berbasis komunikatif kurang dari 25%.

Ditemukan butir soal yang menyimpang, butir soal menulis dan membaca huruf

Jawa hanya terbatas pada alih huruf saja, dan butir soal kemampuan bersastra masih

bersifat hafalan. Kesamaan antara penelitian tersebut dengan peneitian yang akan

dilakukan adalah meneliti pengembangan evaluasi dalam pembelajaran bahasa

Jawa. Perbedaannya yaitu, Utami dan Endang menganalisis model evaluasi yang

berbasis pendekatan integratif-komunikatif dan penelitian ini akan

mengembangkan alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa.

Khasanah (2010) dalam penelitian yang berjudul Kesalahan Isi Butir Soal

Bahasa Jawa pada Ujian Akhir Sekolah Dasar di Kecamatan Kunduran Kabupaten

Blora Tahun Pelajaran 2008/2009 menyimpulkan bahwa soal-soal tes bahasa Jawa

Page 29: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

13

yang digunakan dalam ujian akhir pada sekolah dasar tahun pelajaran 2008/2009

belum komunikatif. Terdapat soal yang isinya belum sesuai dengan kurikulum.

Kesamaan penelitian yang dilakukan oleh tersebut dengan penelitian ini ialah

membahas evaluasi dalam pembelajaran bahasa Jawa. Perbedaannya, penelitian

Khasanah mengkaji tentang kesalahan isi butir soal dan penelitian ini akan meneliti

tentang pengembangan alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa

berdasarkan Kurikulum 2013.

Pada tahun 2011, Widjaya melakukan penelitian berjudul Pengembangan

Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Pelajaran Bahasa Jawa SMP Kelas VII di

Kabupaten Grobogan Berbasis Kemampuan Berbahasa dan Bersastra.

Berdasarkan penelitiannya disimpulkan bahwa soal-soal ujian akhir semester gasal

mata pelajaran bahasa Jawa di Kabupaten Grobogan disusun tanpa kisi-kisi. Butir

soal bersifat teoretis, soal tes kemampuan membaca tidak sesuai dengan bacaan,

tidak ditemukan soal kemampuan menulis, pokok soal tidak komunikatif, dan tidak

sinkron antara soal dengan opsi jawaban. Selain itu soal juga bersifat pengetahuan

umum, soal membaca huruf Jawa tidak sesuai kaidah, dan tema wacana penyerta

soal membaca kurang kontekstual. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

Widjaya ialah meneliti evaluasi pembelajaran bahasa Jawa. Perbedaannya,

penelitian Widjaya mengembangkan butir soal melalui penyusunan kisi-kisi dengan

penyesuaian SKKD dalam soal Ujian Akhir Semester gasal dan penelitian ini akan

mengembangkan alat evaluasi pembelajaran teks legenda dalam Kurikulum 2013.

Windahayani (2013) dalam penelitian yang berjudul Model Evaluasi

Berbicara Pembelajaran Bahasa Jawa SMA Berbasis Integratif-Komunikatif

Page 30: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

14

menghasilkan model evaluasi yang berbasis integratif-komunikatif. Model evaluasi

berbicara yang integratif dan komunikatif ialah (1) model evaluasi bermain peran,

(2) menceritakan/ menyampaikan berdasarkan rangsang visual, (3) menceritakan/

menyampaikan berdasarkan rangsang audio, (4) menceritakan/ menyampaikan

berdasarkan rangsang audio visual, (5) menanggapi. Persamaan penelitian tersebut

dengan penelitian ini adalah mengembangkan model evaluasi dalam pembelajaran

bahasa Jawa, sedangkan perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Windahayani mengembangkan model evaluasi berbicara berbasis integratif

komunikatif dan penelitian ini mengembangkan alat evaluasi berdasarkan

Kurikulum 2013.

Pada tahun 2013, Wahyuni meneliti Pengembangan Model Evaluasi

Mendengarkan Wacana Non-Sastra Pembelajaran Bahasa Jawa SMA Berbasis

Integratif Komunikatif. Melalui penelitian, wahyuni menghasilkan 15 model

evaluasi mendengarkan wacana non-sastra pembelajaran bahasa Jawa yaitu, (1) tes

benar salah, (2) tes pilihan ganda, (3) tes cloze pilihan ganda, (4) tes melengkapi

kalimat rumpang, (5) tes melengkapi wacana rumpang, (6) tes pertanyaan

menggunakan kata Tanya, (7) tes esai, (8) tes membuat pertanyaan, (9) tes membuat

pertanyaan berdasarkan jawaban, (10) tes menulis kembali, (11) tes menceritakan

kembali, (12) tes membuat pokok-pokok, (13) tes membuat simpulan, (14) tes

membuat ringkasan, (15) tes menanggapi isi bacaan. Kesamaan antara penelitian

tersebut dengan penelitian ini adalah mengkaji tentang pengembangan alat evaluasi

dalam pembelajaran bahasa Jawa sedangkan perbedaannya, penelitian tersebut

mengembangkan model evaluasi mendengarkan berbasis integratif komunikatif

Page 31: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

15

dan penelitian ini akan mengembangkan alat evaluasi pembelajaran teks legenda

Kurikulum 2013.

Penelitian yang dilakukan oleh Saputra, dkk. (2014) dalam jurnal nasional

dengan judul Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran Project Based

Learning Berbasis Logika Fuzzy menghasilkan model evaluasi dari serangkaian

dimensi penilaian portofolio, proyek, presentasi proyek dan tes tulis dalam

pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada kegiatan praktikum teknik analog

melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Penelitian tersebut

menghasilkan sebuah logika fuzzy yang merupakan suatu alat alternatif pengambil

keputusan yang dapat diaplikasikan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran.

Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini ialah meneliti tentang

pengembangan model evaluasi dalam pembelajaran, perbedaan penelitian tersebut

yaitu mengembangkan model evaluasi Project Based Learning Berbasis Logika

Fuzzy dan penelitian ini mengembangkan alat evaluasi pembelajaran teks legenda

Kurikulum 2013.

Penelitian yang akan dilakukan ini hampir sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Windahayani dan Wahyuni, hanya objek kajiannya berbeda.

Penelitian yang akan dilakukan mengembangkan alat evaluasi bahasa Jawa

berdasarkan Kurikulum 2013 dengan menerapkan penilaian otentik, sedangkan

Windahayani dan Wahyuni mengkaji model evaluasi berbicara dan mendengarkan

wacana non-sastra dalam pembelajaran bahasa Jawa.

Page 32: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

16

2.2 Landasan Teoretis

Teori-teori yang mendasari penelitian pengembangan alat evaluasi

pembelajaran teks legenda bahasa Jawa meliputi evaluasi pembelajaran, teks

legenda, Kurikulum 2013, dan penilaian otentik. Uraian hal tersebut sebagai

berikut.

2.2.1 Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi memiliki banyak arti dan penjelasan. Definisi evaluasi akan selalu

berkembang dari waktu ke waktu menurut pandangan beberapa para ahli. Menurut

Arikunto (2013:2) menyebutkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur

dan menilai sesuatu, sedangkan menurut Djiwandono (2011:1) evaluasi merupakan

upaya untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang telah

diselenggarakan dalam kurun waktu tertentu yang telah direncanakan. Ada tiga

istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan penilaian.

Djiwandono (2011:13) menyatakan bahwa evaluasi digunakan untuk

mengacu pada upaya memberikan penilaian tahap akhir suatu tahapan pembelajaran

tertentu. Pengukuran merupakan upaya untuk mendeskripsikan sesuatu secara

kuantitatif sesuai dengan hakikat dan sifat yang diukur, sedangkan tes adalah salah

satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang

bersifat abstrak, tidak kasat mata, atau tidak kongkrit.

Qomari (2008) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penilaian untuk

mengetahui pencapaian hasil dan efektivitas pembelajaran. Penilaian adalah

pengukuran terhadap berbagai aspek tingkah laku dengan tujuan untuk melihat

Page 33: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

17

perbedaan-perbedaan individu atau kelompok yang hasilnya diperlukan dalam

rangka seleksi, bimbingan, dan perencanaan pendidikan bagi para peserta didik di

sekolah. Tes adalah alat yang digunakan dalam melakukan penilaian. Disimpulkan

bahwa evaluasi didahului dengan penilaian, sedangkan penilaian didahului dengan

pengukuran yang dilakukan melalui tes.

Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

pengertian evaluasi, menurut Tyler (dalam Hasan 2008:35) menyatakan bahwa

evaluasi merupakan upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada

hasil belajar (behavior). Hasil belajar tersebut umumnya diukur melalui tes dengan

aplikasi pengukuran. Oleh karena itu, kata evaluasi dan tes sering diartikan sama.

Menurut Brinkerhoff (dalam Widoyoko 2011:6) mengemukakan bahwa

evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat

dicapai. Dalam pelaksanaan evaluasi ada tujuh elemen yang harus dilakukan, yaitu

1) penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing the evaluation), 2) penyusunan

desain evaluasi (designing the evaluation), 3) pengumpulan informasi (collecting

information), 4) analisis dan interpretasi informasi (analyzing and interpreting), 5)

pembuatan laporan (reporting information), 6) pengelolaan evaluasi (managing

evaluation), dan 7) Evaluasi untuk evaluasi (evaluating evaluation).

Menurut Djiwandono (20011:9) evaluasi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari proses pembelajaran secara keseluruhan dalam pembelajaran

bahasa. Tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai melalui proses pembelajaran

dengan memanfaatkan bahan ajar yang sesuai. Upaya untuk mengetahui tingkat

ketercapaian tujuan pembelajaran adalah melalui evaluasi pembelajaran. Itulah

Page 34: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

18

hakikatnya kedudukan evaluasi pembelajaran dalam desain penyelenggaraan

pembelajaran sebagai akhir dari rangkaian tiga komponen pokok penyelenggaraan

pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran. Ketiga komponen tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya.

Seperti yang digambarkan dalam gambar berikut.

Bagan 2.1 Desain Penyelenggaraan Pembelajaran

Hamalik (2008:210) memaparkan pengertian evaluasi sebagai berikut.

Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan

dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan

yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Rumusan

tersebut terbagi menjadi tiga implikasi, yaitu pertama, evaluasi adalah

suatu proses yang terus menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran,

tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan

berakhirnya pengajaran. Kedua, proses evaluasi senantiasa diarahkan ke

tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang

bagaimana memperbaiki pengajaran. Ketiga, evaluasi menuntut

penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.

Hamalik menjelaskan evaluasi merupakan suatu proses dalam sistem

pembelajaran dengan mengumpulkan informasi untuk dinilai secara berkelanjutan.

Hamalik membagi rumusan evaluasi menjadi tiga (1) evaluasi sebagai proses

penilaian secara terus menerus dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran,

(2) evaluasi yang diarahkan pada tujuan tertentu untuk mendapatkan cara

meningkatkan pembelajaran, (3) evaluasi menuntut menggunakan alat ukur yang

Tujuan

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Evaluasi

Pembelajaran

Page 35: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

19

akurat dan bermakna agar informasi yang dikumpulkan dapat berguna dalam

membuat keputusan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut penelitian ini lebih menekankan

kepada pendapat Arikunto dan Djiwandono, karena pendapat mereka lebih

berkaitan dengan evaluasi pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian

evaluasi pembelajaran adalah sistem pengukuran atau penilaian yang sistematis dan

berkelanjutan terhadap suatu objek dengan tujuan pengambilan keputusan untuk

ditindak lanjuti. Pemberian nilai tersebut menunjukkan kualitas dari objek yang bisa

dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memperoleh informasi yang akurat

dan objektif dalam proses pembelajaran.

Hasil belajar tidak akan terlepas dari proses pembelajaran. Sejalan dengan

hal tersebut, evaluasi pembelajaran yang terdapat di sekolah terbagi menjadi dua

macam yaitu (1) evaluasi proses pembelajaran dan (2) evaluasi hasil belajar

(Jutmini dalam Cahyaningrum 2014:15). Berikut penjelasan mengenai kedua

macam evaluasi tersebut.

1) Evaluasi Proses Pembelajaran

Evaluasi dalam penyelanggaraan pembelajaran merupakan upaya

pengumpulan informasi tentang penyelenggaraan pembelajaran sebagai dasar

untuk pembuatan berbagai keputusan (Djiwandono 2011:10).

Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evaluasi pelaksanaan dan

pengelolaan pembelajaran untuk memperoleh pemahaman tentang strategi

pembelajaran yang dilaksanakan tenaga pendidik, cara mengajar, dan media

pembelajaran, serta minat, sikap, dan cara/kebiasaan belajar peserta didik. Hal

Page 36: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

20

tersebut dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsug.

Namun karena dalam evaluasi proses tersebut merupakan bagian dalam

pembelajaran dan tidak dapat dinilai dalam bentuk soal, sehingga evaluasi proses

tersebut tidak akan dibahas secara terperinci. Evaluasi yang dilkasanakan terfokus

pada kinerja peserta didik dalam proses pembelajaran. Bagaimana kesiapan dan

proses peserta didik berperan dalam proses pembelajaran dapat diketahui melalui

proses penilaian hasil belajar.

2) Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran

(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan

untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa

setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan (Hamalik 2009:159). Namun dalam perkembangannya

evaluasi dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik

maupun kepada pembelajar sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan serta

jaminan terhadap pengguna lulusan sebagai tanggung jawab institusi.

Pada evaluasi hasil belajar ini lebih menekankan kepada evaluasi yang

berbentuk kinerja peserta didik yang mengaplikasikan penilaian otentik dalam

pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak.

Penilaian otentik dimaksudkan ketercapaian kompetensi peserta didik dalam

pembelajaran dapat diukur dengan instrumen penilaian berdasarka Kurikulum

2013.

Page 37: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

21

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Mulyasa (2015:74) menyatakan tujuan utama evaluasi adalah memperoleh

informasi tentang pencapaian tujuan dan penguasaan bahan oleh peserta didik.

Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk (a) melihat produktivitas dan efektivitas

dalam pembelajaran, (b) memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan pendidik, (c)

memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program pembelajaran, (d)

mengetahui kesulitan apa yang dihadapi oleh peserta didik selama pembelajaran

dan mencarikan jalan keluarnya, dan (e) menempatkan peserta didik dalam situasi

belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya (Depdiknas 2003:6).

Menurut Arifin (2010:3) tujuan evaluasi pembelajaran secara khusus yaitu:

1) Mengetahui seberapa besar penguasaan siswa terhadap kompetensi yang

ditetapkan,

2) Mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam proses belajar, sehingga dapat

dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remidial teaching,

3) Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi dan pembelajaran yang digunakan

oleh guru, mengenai metode, media, dan sumber belajar.

Selain tujuan tersebut, evaluasi pembelajaran di sekolah mempunyai

beberapa fungsi, seperti yang dijelaskan Arifin (2010:4) sebagai berikut.

1) Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya agar

siswa merasa puas dan senang terhadap hasil belajar yang mereka peroleh.

2) Secara sosiologis, peserta didik mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan

semua lapisan masyarakat

Page 38: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

22

3) Menurut didaktis-melodis, evaluasi berfungsi membantu guru menempatkan

peserta didiknya sesuai kemampuan dan kecakapan masing-masing.

4) Mengetahui posisi prestasi peserta didik di kelasnya.

5) Mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program

pendidikannya.

6) Membantu guru dalam memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk

dapat menentukan jenis pendidikan, jurusan, dan kenaikan kelas.

7) Secara administratif, evaluasi berfungsi untu memberikan laporan kemajuan

peserta didik terhadap pimpinan dan pemerintah.

2.2.3 Legenda

Legenda merupakan bagian dari cerita prosa rakyat. Legenda dapat

dikatakan sebagai tuturan yang mendidik manusia di lingkungan masyarakat.

Legenda memiliki pengertian, jenis, ciri, dan fungsi yang akan dijelaskan sebagai

berikut.

2.2.3.1 Pengertian Legenda

Legenda merupakan salah satu cerita lisan yang hadir di tengah-tengah

masyarakat. Legenda sering diartikan sebagai cerita yang ada hubungannya dengan

kejadian suatu tempat. Pernyataan tersebut sejalan dengan definisi legenda yang

diungkapkan oleh Endraswara (2005: 164) bahwa legenda merupakan cerita asal-

usul tempat.

Page 39: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

23

Pengertian legenda erat kaitannya dengan peristiwa atau kejadian. Menurut

Danandjaja (2002: 66) legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap oleh

yang empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi.

Oleh karena anggapan tersebut, maka cerita legenda mudah tersebar di masyarakat.

Nurgiyantoro (2010: 25-26) menjelaskan bahwa legenda mempunyai

kemiripan dengan mitologi, yaitu sama-sama merupakan cerita tradisional.

Legenda sering dikaitkan dengan aspek kesejarahan. Hal tersebut dikarenakan

cerita legenda memiliki pijakan latar yang pasti, sehingga seolah-olah mengesankan

bahwa ceritanya memiliki kebenaran sejarah.

Dari pendapat ketiga ahli di atas, peneliti lebih mengacu pada pendapat

Danandjaja (2002) yang menyebutkan bahwa legenda merupakan cerita prosa

rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-

sungguh pernah terjadi.

2.2.3.2 Jenis-jenis Legenda

Brunvand dalam Danandjaja (2002: 67) menggolongkan legenda menjadi

empat kelompok, yaitu legenda keagamaan (religious legends), legenda alam gaib

(supernatural legends), legenda perseorangan (personal legends), dan legenda

setempat (local legends). Keempat jenis legenda tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut.

1) Legenda keagamaan merupakan legenda yang meliputi legenda orang suci,

sebagai contoh legenda orang suci (saints) Nasrani dan legenda para wali yang

menyebarkan agama Islam di Jawa. Bentuk lain dari legenda keagamaan adalah

Page 40: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

24

yang biasa disebut dengan “kitab suci rakyat”. Legenda keagamaan masih

dapat ditelusuri asal mula kejadiannya karena masih terdapat jejak yang berupa

makam.

2) Legenda alam gaib merupakan legenda berbentuk kisah yang dianggap benar-

benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Legenda alam gaib biasanya

berhubungan dengan hal-hal mistis. Legenda ini berfungsi untuk meneguhkan

kebenaran “takhyul” atau kepercayaan rakyat. Contoh dari legenda alam gaib

adalah seseorang yang pernah pergi ke hutan melihat sesosok makhluk gaib

berbentuk raksasa yang biasa disebut genderuwo atau seseorang yang sedang

bepergian tengah malam tiba-tiba di jalan bertemu dengan sesosok wanita

berambut panjang. Cerita tersebut dianggap benar dan secara turun temurun

dicertakan.

3) Legenda perseorangan adalah legenda mengenai tokoh-tokoh tertentu yang

dianggap oleh empunya cerita benar-benar pernah terjadi. Contoh dari legenda

perseorangan yaitu cerita Panji yang ada di Jawa dan cerita Jayaprana yang ada

di Bali. Suatu jenis legenda perseorangan adalah mengenai perampok-

perampok semacam Robin Hood, yang merampok penguasa korup atau orang

kaya untuk didermakan kepada rakyat miskin. Legenda semacam itu di Jakarta

pada masa “tempo dulu” adalah kisah petualangan “Si Pitung”.

4) Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama

tempat, dan bentuk tipografi (bentuk permukaan suatu daerah), apakah

berbukit-bukit, berjurang, dan sebagainya. Cerita tersebut dipercaya oleh

masyrakat yang mendiami daerah tertentu benar-benar telah terjadi.

Page 41: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

25

2.2.3.3 Ciri-ciri Legenda

Legenda merupakan bagian dari salah satu bentuk foklor lisan. Oleh karena

hal itu maka Danandjaya (2002: 3-4) menyebutkan ciri-ciri foklor yang juga

termasuk ciri-ciri legenda sebagi berikut.

1. Penyebaran dan pewarisanyya biasanya dilakukan secara lisan

2. Foklor bersifat tradisional

3. Foklor ada dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda

4. Foklor bersifat anonim

5. Foklor biasanya mempunyai bentuk berumus dan berpola

6. Foklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif

7. Foklor bersifat pralogis

8. Foklor menjadi milik bersama dari kolektif tertentu

9. Foklor pada umumnya bersifat polos dan lugu

2.2.3.4 Fungsi Legenda

Legenda yang merupakan warisan dari nenek moyang terdahulu berfungsi

untuk memperkenalkan sejarah dan asal-usul sebuah peradaban suatu daerah, serta

menunjukkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya untuk diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jurnal internasional (Novak, 2010) dijelaskan

mengenai fungsi legenda berdasarkan analisis dan interpretasi dari 155 legenda

yang ditulis oleh ahli etnografi di Slovenia sejak tahun 1850. Fungsi tersebut

mencakup empat point, diantaranya: (1) Educational/pedagogical function, (2)

Page 42: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

26

Function of maintaining subordination to accapted patterns of behaviour, (3)

function of legalising, dan (4) function of escape to fantasy.

Fungsi legenda yang pertama berkaitan dengan pendidikan. Cerita legenda

dianggap sesuai untuk para pelajar karena memuat pelajaran moral yang dapat

membentuk karakter siswa. Fungsi yang kedua adalah legenda dapat

mempertahankan pola perilaku yang diterima,. Fungsi tersebut erat hubungannya

dengan fungsi pendidikan. Apabila legenda mengatakan bahwa sesuatu itu benar,

maka kebenaran itu harus diikuti.

Fungsi legenda yang selanjutnya adalah sebagai pembenaran budaya.

Legenda memberitahu kenyataan yang dibuktikan melalui pengalaman hidup

selama berabad-abad. Perilaku sosial yang terdapat dalam suatu budaya dibenarkan

oleh masyarakat melalui cerita legenda. Fungsi yang terakhir adalah legenda dapat

menciptakan imajinasi. Setiap peristiwa yang ada di dalam cerita legenda membuat

seseorang berimajinasi.

2.2.4 Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013

Pada Kurikulum 2013, proses penilaian pembelajaran menggunakan

pendekatan penilaian otentik (authentik assesment). Penilaian otentik ialah

penilaian secara utuh, meliputi kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar

(Fadlillah 2014:179). Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran akan

tampak dengan sendirinya ketika proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan

hasil belajar akan diukur melalui tes atau nontes yang dilakukan guru. Keterpaduan

penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan

Page 43: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

27

perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak

instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari

pembelajaran. Dengan kata lain, penilaian otentik ini dapat lebih mudah membantu

para pendidik dalam mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang

meliputi, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sebab, untuk ketiga kompetensi

tersebut ada instrumen penilaian masing-masing.

Hakikat penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang

bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Penilaian otentik tidak

hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih mengukur apa

yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Dalam hal ini, pendidik dapat memberikan

contoh-contoh pengalaman kehidupan yang mungkin dapat dipecahkan oleh peserta

didik. Apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik, itulah yang menjadi pijakan

dalam penilaian otentik. Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian otentik

mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam

domain kognitif, afektif, dan psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil akhir

dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan perkembangan

aktifitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas maupun

di luar kelas. Artinya, berdasarkan informasi yang diperoleh dapat dipergunakan

sebagai umpan balik penilaian terhadap kegiatan yang dilakukan (Nurgiyantoro

2011:4).

Prosedur penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dilakukan melalui

langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi

melalui bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan,

Page 44: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

28

dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik

(Kemendikbud 2014:1).

2.2.4.1 Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap

Panduan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik menjelaskan

pengertian penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian

kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari

proses pembelajaran. Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan

kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Kompetensi sikap yang

dimaksud dalam buku panduan adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan

hidup yang dimiliki oleh seseorang dalam wujud perilaku. Kegunaan utama

penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan)

kemajuan sikap peserta didik secara individual.

Penilaian kompetensi sikap dalam Kurikulum 2013 jenjang SMP mengacu

pada rumusan Komptensi Inti (KI)-1 sikap spiritual yang terkait dengan

pembentukan pembentukan peserta didik yang beriman, bertakwa, dan bersyukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan (KI)-2 sikap sosial yang terkait dengan

pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan

bertanggung jawab. Sikap yang dinilai berlaku untuk seluruh kompetensi dasar

(KI)-3 dan (KI)-4, sehingga proses pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk

dapat menumbuhkan dan membiasakan sikap-sikap tersebut pada peserta didik.

Indikator pencapaian penilaian sikap adalah tanda-tanda yang dimunculkan

oleh peserta didik yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru, teman, dan

Page 45: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

29

disadari oleh peserta didik sebagai representasi dari sikap yang dinilai

(Kemendikbud 2014:7). Teknik penilaian sikap dapat dilakukan dengan observasi,

penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan jurnal dengan instrumen skala

penilaian yang disertai rubrik.

Pada pembelajaran teks legenda kelas VIII SMP semester gasal kompetensi

sikap yang dikembangkan sesuai jenis teks yaitu penggunaan bahasa Jawa oleh

peserta didik dalam pembelajaran, rasa ingin tahu, jujur, dan tanggung jawab. Sikap

tersebut dapat ditampakkan oleh peserta didik ketika proses pembelajaran

berlangsung. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar

yang mengintegrasikan nilai-nilai yang tercermin dalam kehidupan peserta didik

yang dapat diukur.

2.2.4.2 Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan peserta didik merupakan penilaian

potensi intelektual yang terdiri dari tingkatan mengetahui (C1), memahami (C2),

menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6) yang

terumuskan dari (KI)-3. Penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilakukan melalui

teknik tes tulis dengan bentuk instrumen pilihan ganda, isian, jawaban singkat, dan

uraian. Teknik tes lisan menggunakan instrumen daftar pertanyaan, dan teknik

penugasan secara individu atau kelompok. Indikator pencapaian kompetensi

pengetahuan dijabarkan dari kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Indikator

pencapaian kompetensi menggunakan kata kerja operasional yang digunakan

sebagai acuan dalam penentuan butir soal (Kemendikbud 2014:22). Penilaian

Page 46: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

30

kompetensi pengetahuan dapat dilaksanakan sebagai penilaian proses, penilaian

tengah semester, dan penilaian akhir semester. Penilaian proses dilakukan melalui

ulangan harian yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung dengan

cakupan seluruh indikator dari satu atau beberapa KD.

Pada KD 3.1 memahami isi teks cerita legenda, indikator pencapaian

kompetensi pengetahuan dengan kata kerja operasional yang dapat digunakan

adalah (1) menyimpulkan isi cerita legenda secara tulis (2) merangkum isi cerita

legenda secara tertulis, (3) mengemukakan kembali isi cerita legenda secara tertulis.

Menyimpulkan, merangkum, dan mengemukakan kembali isi cerita legenda

merupakan indikator yang mengukur kemampuan memahami (C2) dalam

kompetensi pengetahuan. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis dengan bentuk

instrumen pilihan ganda, uraian, membuat pertanyaan, menuliskan kembali,

membuat pokok-pokok, dan membuat ringkasan.

Kesesuaian isi cerita dan penggunaan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh

dapat dikembangkan sebagai kriteria dalam penilaian tes lisan. Penugasan yang

diberikan berupa tuntutan tugas mencari cerita legenda daerah masing-masing dan

merangkum isi cerita. Kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta

didik juga dapat diukur melalui tes tertulis berbentuk uraian yang bersifat

komprehensif.

2.2.4.3 Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang

dilakukan terhadap peserta didik untuk menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI,

Page 47: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

31

dan KD khusus dalam dimensi keterampilan. Pencapaian (KI)-4 dan KD

keterampilan mencakup keterampilan pikir dan tindak dalam ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, menganalisis, dan mengarang) dan

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat).

Keterampilan ini meliputi keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar.

Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan menggunakan kata

kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain mengidentifikasi,

menghitung, menbedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktikkan,

mendemonstrasikan, mendeskripsikan, dan sebagainya (Kemendikbud 2014:61).

Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian

Pendidikan menjelaskan bahwa pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui

penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan

suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian

portofolio. Instrumen penilaian keterampilan dapat berbentuk skala penilaian yang

dilengkapi dengan rubrik (rubric). Dapat dipahami bahwa rubrik merupakan sebuah

skala penyekoran (scoring scale) yang dipergunakan untuk menilai kinerja subjek

didik untuk tiap kriteria terhadap tugas-tugas tertentu (Mueller 2005).

Pada KD 4.1 menceritakan kembali cerita legenda, indikator yang

dikembangkan yaitu mampu menceritakan kembali secara runtut dan mampu

bercerita berantai cerita legenda dengan dialeg setempat sesuai lafal, intonasi, dan

ekspresi yang tepat. Keterampilan dalam ranah abstrak dan konkrit yang diukur

yaitu keterampilan merangkai, membuat, mengarang, dan menulis. Kompetensi

keterampilan yang diukur melalui tes praktek dan projek yaitu mencari cerita

Page 48: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

32

legenda dan bercerita berantai. Sedangkan portofolio dapat dilakukan melalui

pengumpulan dan penyimpanan tugas oleh guru dengan disertai catatan tanggal

pengumpulan.

2.3 Kerangka Berpikir

Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga dimensi

yang penting dalam pendidikan. Penyelenggaraan pelajaran bahasa Jawa dalam

pembelajaran meliputi tujuan, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga

komponen tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Tujuan suatu

pembelajaran direalisasikan atau diupayakan pencapaiannya melalui serangkaian

kegiatan yang dirancang secara matang dan sungguh-sungguh agar tujuan tercapai

secara maksimal.

Kegiatan pembelajaran juga tidak terlepas dari evaluasi pembelajaran,

karena hasil evaluasi merupakan tolok ukur pencapaian keberhasilan suatu tujuan

pembelajaran. Sistem evaluasi dalam pembelajaran bahasa Jawa di sekolah terbagi

menjadi dua macam yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

Evaluasi proses pembelajaran biasanya berlangsung saat kegiatan belajar mengajar,

sedangkan evaluasi hasil belajar dilaksanakan pada waktu tersendiri.

Implementasi Kurikulum 2013 dalam penerapan penilaian otentik muatan

lokal bahasa Jawa sistem evaluasi tidak hanya pada hasil belajar saja, tetapi pada

kesiapan peserta didik dan proses selama mengikuti pembelajaran. Penilaian otentik

akan diterapkan dan dikembangkan pada pembelajaran teks legenda kelas VIII

Page 49: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

33

SMP semester gasal. Hasil dari penelitian ini berupa instrumen penilaian

pencapaian kompetensi peserta didik berdasarkan Kurikulum 2013.

Berdasarkan hal tersebut dan melihat kenyataan yang ada, selama ini belum

ada penelitian yang mengembangkan model evaluasi pembelajaran teks legenda

bahasa Jawa kelas VIII SMP berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Demak.

Bagan 2.2: Kerangka Berpikir

Observasi

Penilaian diri

Pembelajaran

bahasa Jawa

Tujuan

pembelajaran

Kegiatan

pembelajaran

Evaluasi

pembelajaran

Evaluasi

proses

Evaluasi hasil

belajar

Penilaian pencapaian

kompetensi peserta didik

(penilaian otentik)

Sikap

Pengetahuan

Keterampila

Praktek

Projek

Portofolio

Pen. Teman

Jurnal

Tes tulis

Tes lisan

Penugasan

Page 50: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

70

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil simpulan

beberapa hal sebagai berikut.

Pertama, guru membutuhkan pengembangan alat evaluasi pembelajaran

teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak. Alat evaluasi yang

dibutuhkan berbahasa Jawa ragam krama dengan teks legenda yang mengangkat

kearifan lokal Kabupaten Demak. Guru menginginkan pengembangan alat evaluasi

yang akan disusun dapat mengukur kompetensi siswa sesuai dengan penilaian

Kurikulum 2013.

Kedua, prototipe pengembangan alat evaluasi disusun dengan

mengintegrasikan teks legenda berjudul Masjid Agung Demak dan Sunan Kalijaga

yang diangkat dari cerita rakyat dalam bentuk lisan dengan tema keagamaan. Cerita

legenda bersumber dari juru kunci Masjid Agung Demak yang disederhanakan

dengan menyisipkan unggah-ungguh dalam percakapan antar tokoh para Walisanga

yang menggunakan bahasa Jawa krama. Pengembangan alat evaluasi pembelajaran

teks legenda bahasa Jawa yang disusun berdasarkan kisi-kisi soal menghasilkan

bentuk model soal pilihan ganda, Benar-Salah (B-S), menyebutkan pokok-pokok

isi, membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang ada, dan menulis ringkasan

cerita legenda. Butir soal yang dijadikan sebagai evaluasi penilaian telah

disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi peserta didik.

Page 51: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

71

Ketiga, hasil validasi prototipe oleh ahli evaluasi pembelajaran, ahli materi,

dan pengguna menunjukkan bahwa hasil uji validasi ahli adalah sangat sesuai.

Meskipun demikian harus ada perbaikan berdasarkan saran dan masukan sebelum

dilakukan uji coba terbatas.

Keempat, hasil uji coba yang telah dilakukan oleh guru dan siswa kelas

VIIIB SMP Negeri 1 Demak, menunjukkan bahwa prototipe pengembangan alat

evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten

Demak efektif untuk digunakan. Hal tersebut berdasarkan rata-rata hasil dari uji

coba terbatas, uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang

dihitung secara kuantitatif. Rata-rata yang diperoleh dari uji coba tahap pertama

89,13 dan 91,83 pada uji coba tahap kedua. Uji reliabilitas dan validitas

menunjukkan rtabel = 0,361 dari n = 30 taraf signifikansi 5% dengan kriteria reliabel

karena rhitung > rtabel, berdasarkan perhitungan statistik maka dapat disimpulkan

bahwa alat evaluasi teks legenda bahasa Jawa kelas VIII SMP di Kabupaten Demak

berkategori valid.

5.2 Saran

Saran yang disampaikan adalah hendaknya guru dapat memanfaatkan

pengembangan alat evaluasi pembelajaran teks legenda bahasa Jawa kelas VIII

SMP di Kabupaten Demak sebagai penunjang evaluasi dalam pembelajaran teks

legenda bahasa Jawa kelas VIII dan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai

pengembangan alat evaluasi pembelajaran bahasa Jawa dari materi teks lainnya

agar proses penilaian pembelajaran dapat dilakukan secara efektif.

Page 52: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

72

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2009. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Cahyaningrum, Novia. 2014. Pengembangan Soal Evaluasi Pembelajaran Berbasis Web dengan Media Wondershare Quiz pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa di Kabupaten Temanggung. Skripsi. Semarang: FBS

Universitas Negeri Semarang.

Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.

Djiwandono, M. Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta: PT Indeks.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA/M. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, Hamid. 2008. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Rosda Karya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 2014. Panduan Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendikbud.

Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang SD/SDLB/MI dan

SMP/SMPLB/MTs. Provinsi Jawa Tengah

Khasanah, Uswatun. 2010. Kesalahan Isi Butir Soal Bahasa Jawa pada Ujian Akhir Sekolah Dasar di Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang: FBS Universitas Negeri Semarang.

Krauss, Ferdinand dan Mohamed Ally. 2005. A Studi of the Design and Evaluation

of a Learning Object and Implications for Content Development. I

Page 53: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

73

nterdisciplinary Journal of Knowledge and Learning Objects. Tahun 2005.

Volume 1. Canada: University of Toronto, Canada. Diunduh dari

http://ijklo.org/Volume1/v1p001-022Krauss.pdf (20 Januari 2016).

Mueller, Jon. 2005. Authentic Assessment Tool Box: Enhancing Student Learning through Online Faculty Development. Juli 2005. Volume 1. Nomor 1. North

central College. Diunduh dari

http://jolt.merlot.org/documents/vol1_no1_mueller_001.pdf (1 Februari

2016 pukul 05.30).

Mulyasa. 2015. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, Burhan dan Pujiati Suyata. 2011. Pengembangan Model Authentic Assessment dalam Pembelejaran Bahasa.Yogyakarta: FBS UNY. Diunduh

di alamat website

http://unpak.ac.id/plpg/Bahan_Penilaian_Autentik_plpg_2015.pdf (4

Februari 2016 pukul 08.30)

Novak, Petra. 2010. Function of Folklore in Legends (Tales with Christian Content): Central and Eastern European Online Library. Page 181-213.

Diunduh dari http://www.eldoxea.com/. (4 Juli 2016 pukul 09.30).

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no. 66 tahun

2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Qomari, Rohmad. 2008. Model-model Evaluasi pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan. Insania. Vol. 13. No. 2: 173-188. Purwokerto: P3M

STAIN.

Saputra, Dede Irawan, Ade Gafar Abdullah, dan Dadang Lukman Hakim. 2014.

Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran Project Based Learning Berbasis Logika Fuzzy. Jurnal. Invotec. Februari 2014. Volume X. Nomor

1: 13-34. http://jurnal.upi.edu/file/02._Dede_Irawan_Saputra_hal_13-

34_.pdf (20 Januari 2016).

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surat Kepala Dinas Pendidikan Privinsi Jawa Tengah nomor 424/13242 tanggal 23

Juli 2013 tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa Jawa di Jawa Tengah.

Utami, Esti Sudi dan Endang K. 2010. Pengembangan Model Evaluasi

Pembelajaran Bahasa Jawa Berbasis Pendekatan Integrated Komunikatif. Artikel Penelitian Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Page 54: PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31021/1/2601412059.pdf · Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) apa kebutuhan guru terhadap pengembangan alat evaluasi

74

Wahyuni, Mita. 2013. Pengembangan Model Evaluasi Mendengarkan Wacana Non-Sastra Pembelajaran Bahasa Jawa SMA Berbasis Integratif Komunikatif. Skripsi. Semarang: FBS Universitas Negeri Semarang.

Warsiti, Dwi. 2009. Analisis Soal Ulangan Bahasa Jawa pada Tes Akhir Semester Ganjil Kelas XI SMA se-Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009 (Berdasarkan Tes Bahasa Komunikatif). Skripsi. FBS

Universitas Negeri Semarang.

Widjaya, Sidiq Ranu. 2011. Pengembangan Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Pelajaran Bahasa Jawa SMP Kelas VII di Kabupaten Grobogan Berbasis Kompetensi. Skripsi. FBS Universitas Negeri Semarang.

Widoyoko, Eko Putro, 2008. Pengembangan Model Evaluasi Program

Pembelajaran IPS di SMP. Penelitian Hibah Bersaing Ditjen Dikti tahun 2007-2008. Diunduh dari: http://www.umpwr.ac.id/download/publikasi-

ilmiah/Pengembangan%20Model%20Evaluasi%20Program%20Pembelaja

ran%20IPS%20di%20SMP.pdf (20 Januari 2016)

Widoyoko, Eko Putro, 2011. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis

Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Windahayani, Riya. 2013. Model Evaluasi Berbicara Pembelajaran Bahasa Jawa SMA Berbasis Integratif-Komunikatif. Skripsi. FBS Universitas Negeri

Semarang.