Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

9
8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 1/9 PENGELOLAAN LIMBAH CAIR NITROGEN DAN FOSFOR DI PERAIRAN TERGENANG Oleh: Dwi Agustiyani Dalam: Rosichon Ubaidillah dan Ibnu Maryanto ( Editor). Managemen ioregional !abodetabe": #ro$il dan %trategi #engelolaan %itu& Rawa dan Danau. #U%'I IO'OI 'EMAA I'MU #E*E'IIA* I*DO*E%IA ogor& %e+tember ,-- %umber: htt+://docs.google.com/"atalog.+dii.li+i.go.id/ #endahuluan Di perairan tergenang diantaranya danau, situ, empang dan rawa, senyawa nitrogen dan fosfor sangat mudah terakumulasi karena rendahnya kecepatan pergantian air. Akumulasi senyawa tersebut  menyebabkan eutrofikasi dan berkembangnya alga secara pesat (Tchobanoglous dan Burton 1991. !utrofikasi meningkatkan "algal bloom#, "red tides# dan "blue tides# yang kesemuanya menyebabkan air  men$adi anoksik, sangat berbahaya bagi ikan dan organisme akuatik lainnya serta sistem air minum. %enyawa nitrogen dalam bentuk nitrat maupun nitrit yang berlebihan dalam air baku minum dapat  menyebabkan gangguan kesehatan manusia yang mengkonsumsi yang disebut methanoglobimenia,  yaitu ge$ala dimana nitrit menyerap oksigen dalam darah sehingga manusia kekukarangan oksigen (Anonim &''1. olutan nitrogen dan fosfor pada umumnya berasal dari limbah domestik, industri dan sebagian berasal dari pupuk maupun senyawa kimia lainnya yang tersebar di tanah. %enyawa nitrogen dalam limbah cair pada umumnya dalam bentuk ammonia atau nitrogen organik. )itrogen organik yang terlarut terutama  dalam bentuk urea dan asam amino. %edangkan kandungan nitrit pada umumnya sangat rendah, tidak melebihi lmg*1 di dalam limbah cair atau ',1 mg*l di air permukaan atau air dalam tanah. +alaupun terdapat dalam konsentrasi sangat rendah, keberadaan nitrit di dalam limbah cair ataupun air yang tercemar harus men$adi perhatian karena sangat toksik terhadap kehidupan ikan dan organisme akuatik lainnya. )itratnitrogen merupakan bentuk nitrogen teroksidasi yang terdapat di dalam limbah cair. -onsentrasi nitrat pada limbah cair yang keluar dari buangan (efluen pada umumnya berariasi dari ' &' mg*l ). /osfor dalam limbah cair biasanya dalam bentuk ortofosfat (02 polifosfat (&'3 dan fosfor organik. -onsentrasi polutan nitrogen dan fosfor di perairan meningkat, terutama pada daerah yang berpenduduk padat dan banyak aktiitas industri. 4engingat konsentrasi nitrogen dan fosfor tinggi berbahaya bagi lingkungan akuatik, maka pengontrolan kedua senyawa tersebut di dalam perairan men$adi sangat penting dalam mana$emen air dan desain pengolahan limbah cair. 0onser1asi ling"ungan +erairan

Transcript of Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

Page 1: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 1/9

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR NITROGEN

DAN FOSFOR DI PERAIRAN TERGENANG

Oleh: Dwi Agustiyani

Dalam: Rosichon Ubaidillah dan Ibnu Maryanto ( Editor). Managemen ioregional

!abodetabe": #ro$il dan %trategi #engelolaan %itu& Rawa dan Danau. #U%'I IO'OI

'EMAA I'MU #E*E'IIA* I*DO*E%IA ogor& %e+tember ,--

%umber: htt+://docs.google.com/"atalog.+dii.li+i.go.id/

#endahuluan

Di perairan tergenang diantaranya danau, situ, empang dan rawa, senyawa nitrogen dan fosfor sangat

mudah terakumulasi karena rendahnya kecepatan pergantian air. Akumulasi senyawa tersebut

 menyebabkan eutrofikasi dan berkembangnya alga secara pesat (Tchobanoglous dan Burton 1991.

!utrofikasi meningkatkan "algal bloom#, "red tides# dan "blue tides# yang kesemuanya menyebabkan air

 men$adi anoksik, sangat berbahaya bagi ikan dan organisme akuatik lainnya serta sistem air minum.

%enyawa nitrogen dalam bentuk nitrat maupun nitrit yang berlebihan dalam air baku minum dapat

 menyebabkan gangguan kesehatan manusia yang mengkonsumsi yang disebut methanoglobimenia,

 yaitu ge$ala dimana nitrit menyerap oksigen dalam darah sehingga manusia kekukarangan oksigen

(Anonim &''1.

olutan nitrogen dan fosfor pada umumnya berasal dari limbah domestik, industri dan sebagian berasaldari pupuk maupun senyawa kimia lainnya yang tersebar di tanah. %enyawa nitrogen dalam limbah cair

pada umumnya dalam bentuk ammonia atau nitrogen organik. )itrogen organik yang terlarut terutama

 dalam bentuk urea dan asam amino. %edangkan kandungan nitrit pada umumnya sangat rendah, tidak 

melebihi lmg*1 di dalam limbah cair atau ',1 mg*l di air permukaan atau air dalam tanah. +alaupun

terdapat dalam konsentrasi sangat rendah, keberadaan nitrit di dalam limbah cair ataupun air yang

tercemar harus men$adi perhatian karena sangat toksik terhadap kehidupan ikan dan organisme akuatik 

lainnya. )itratnitrogen merupakan bentuk nitrogen teroksidasi yang terdapat di dalam limbah cair.

-onsentrasi nitrat pada limbah cair yang keluar dari buangan (efluen pada umumnya berariasi dari '

&' mg*l ). /osfor dalam limbah cair biasanya dalam bentuk ortofosfat (02 polifosfat (&'3 dan fosfor

organik.

-onsentrasi polutan nitrogen dan fosfor di perairan meningkat, terutama pada daerah yang berpenduduk 

padat dan banyak aktiitas industri. 4engingat konsentrasi nitrogen dan fosfor tinggi berbahaya bagi

lingkungan akuatik, maka pengontrolan kedua senyawa tersebut di dalam perairan men$adi sangat

penting dalam mana$emen air dan desain pengolahan limbah cair.

0onser1asi ling"ungan +erairan

Page 2: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 2/9

5ntuk mencegah berkurangnya potensi, dan kualitas perairan umum, upaya konserasi lingkungan

sangat penting untuk dilaksanakan. Beberapa langkah konserasi yang perlu diperhatikan antara lain

adalah6

2. #eneta+an standar "ualitas ling"ungan

%tandar kualitas lingkungan untuk senyawa pencemar air merupakan target dalam peningkatan kualitas

air yang harus dicapai dan dipertahankan di perairan umum. %tandar tersebut harus tersedia sebagai

 baku mutu dan dipenuhi untuk mencapai dua sasaran, yaitu proteksi terhadap kesehatan manusia dan

konserasi lingkungan hidup. 5ntuk hal pertama, standar nasional baku mutu secara seragam yang

 dapat digunakan untuk semua perairan umum harus ditetapkan. 5ntuk tu$uan kedua, perairan

termasuk sungai, danau atau reseroir lainya dan perairan pantai diklasifikasikan berdasarkan

penggunaan* peruntukan airnya, selan$utnya nilai dari standar kualitas lingkungan ditetapkan untuk 

masingmasing kelas. )ilai ini kemudian di aplikasikan untuk masingmasing perairan umum. %tandar

kualitas lingkungan untuk kesehatan manusia sangat spesifik, meliputi kandungan senyawa kimia yang

toksik dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat. 5ntuk kepentingan lingkungan hidup, standar kualitas

 lingkungan yang harus diperhatikan adalah B0D, 70D, D0 dan parameter lainnya. 5ntuk mencegah

eutrophikasi, standar kualitas lingkungan untuk nitrogen dan fosfor harus ditetapkan terutama bagi

danau dan rawa.

,. E1aluasi sumber +encemaran dan u+aya +enanggulangan

%eperti telah dikemukakan di pendahuluan bahwa sumber pencemaran air di perairan umum terutama

 berasal dari limbah domestik dan limbah industri. 0leh karena itu, penekanan pada pengaturan luaran

 limbah dari industri merupakan cara yang efektif dalam meningkatkan kualitas air. %istem pengolahan

air buangan industri harus ditingkatkan sehingga luarannya memenuhi standar yang telah ditetapkan

pemerintah.

4asalah yang sulit adalah penanganan limbah domestik, upaya kuat harus dilakukan mengingat

infrastruktur sistem pengolahan limbah domestik masih sangat memprihatinkan bahkan sama sekali

 belum diatur. Ditambah lagi dengan permasalahan karakteristik fisik perairan tertutup, dengan

kecepatan pertukaran air yang rendah, padatnya penduduk dan industri disekitarnya. 8nfrastuktur yang

tidak memadai untuk mengantisipasi perkembangan penduduk dan industri sangat memperburuk 

kualitas perairan umum. -onserasi kualitas air salah satunya memerlukan sistem pembuangan

domestik yang baik dan diikuti dengan pengaturan luaran limbah yang efisien dan tepat. engolahan

 limbah domestik meliputi instalasi dan pemeliharaan tangki pengolahan merupakan kunci untuk 

meningkatkan kualitas air di perairan umum. %ampai saat ini masih belum ada sistem pengolahan

limbah domestik yang masuk perairan umum (public yang memenuhi kriteria diatas. emerintah lokal

harus mulai memikirkan pembuatan sistem pembuangan limbah domestik yang masuk perairan umum.

-arena perairan tertutup hanya mempunyai kapasitas absorpsi terbatas, upaya harus dilakukan untuk 

mereduksi muatan nutrisi* polutan dari sumber lain misalnya peternakan hewan dan perikanan.

 Dengan kata lain, konsentrasi nutrisi*polutan dari peternakan hewan dan perikanan harus dieliminasi

terlebih dahulu sebelum memasuki perairan umum. 5paya ini dapat dilakukan dengan cara menampung

Page 3: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 3/9

 limbah dalam suatu tempat tertentu, berupa kolam permanen (terbuat dari semen sehingga

perembesan cairan limbah kedalam air tanah dapat dieliminasi. imbah selan$utnya dapat diproses

men$adi pupuk organik atau biogas.

. #artisi+asi masyara"at dan +emerintah

artisipasi masyarakat dalam melakukan konserasi lingkungan perairan umum sangat diharapkan

terutama dalam menanggulangi masalah limbah rumah tangga. 4asyarakat dalam hal ini dapat

 berpartisipasi dengan cara meningkatkan fasilitas drainasi rumah tangganya. Dis:mping itu masyarakat

harus memulai membuang limbah makanan, minyak untuk memasak, dan limbahlimbah domestik 

lainnya tidak di periaran umum. 4enggunakan detergent dengan tepat, atau tidak berlebihan

merupakan saran yang harus dipertimbangkan. emisahan sampah rumah tangga, terutama sampah

organik dengan sampah lainnya seperti plastik, kertas, kaleng*botol sudah harus diterapkan untuk 

mempermudah penanganan selan$utnya. 4asyarakat $uga harus beker$asama dalam membantu dan

memelihara drainase rumahtangga yang telah disedikan oleh negara atau pemerintah lokal.

eran pemerintah lokal sangat diharapkan dengan cara memantau dan mengukur beban pencemaran

 yang berasal dari limbah rumah tangga dan tingkat pencemaran di perairan umum. %edangkan

 pemerintah pusat bertanggung $awab dalam konserasi lingkungan dengan cara menyebarluaskan

pengetahuan tentang lingkungan pada umumnya, utamanya caracara penanggulangan pencemaran.

 Disamping itu, pemerintah pusat harus memberi bantuan baik teknis maupun finansial untuk 

pengelolaan perairan umum.

#engolahan air limbah secara biologi

engolahan limbah secara biologi merupakan proses yang melibatkan mikroorganisme (metabolisme

untuk melakukan transformasi biokomiawi di dalam air limbah. Tu$uan utama dari pengolahan airlimbah secara biologi adalah untuk menyisihkan, atau menurunkan konsentrasi senyawasenyawa

organik maupun anorganik dengan memanfaatkan mikroorganisme, terutama bakteri (4etcalf dan !ddy 

1991. Ada dua kondisi lingkungan biokimia yang sangat mempengaruhi berlangsungnya proses

transformasi yaitu aerobik dan anaerobik (;rady dan im 193<. ingkungan aerobik adalah lingkungan

 yang tersedia oksigen dalam $umlah yang cukup sehingga oksigen tidak merupakan faktor pembatas

dalam proses reaksi. ada lingkungan ini, oksigen berperan sebagai akseptor elektron akhir dalam

metabolisme mikroorganisme. ertumbuhan mikroorganisme pada kondisi ini sangat baik dan efisien.

%edangkan lingkungan anaerobik adalah lingkungan yang tidak tersedia oksigen atau ada dalam $umlah

terbatas. Akseptor elektron pada kondisi ini adalah senyawa lain selain oksigen, antara lain 7'& dan 7=<

Berdasarkan konfigurasi reaktor, ada dua sistem pengolahan limbah secara biologi yaitu 6

1. >eaktor pertumbuhan tersuspensi (%uspended ;rowth >eactor, mikroorganisme tumbuh dan

 berkembang dalam keadaan tersuspensi.

&. >eaktor pertumbuhan terlekat (Attached ;rowth >eactor, mikroorganisme tumbuh dan

 berkembang di dalam media*matriks pendukung sehingga membentuk lapisan lendir (biofilm

Page 4: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 4/9

pada permukaan media tersebut. 4edia tempat perlekatan mikroorganisme dapat berupa media

sintetis (plastik, batu kerikil, keramik, arang karbon dan lain sebagainya.

#enggunaan lum+ur a"ti$ 

engolahan limbah cair secara biologi dengan lumpur aktif (Actiated %ludge merupakan cara yangumum diaplikasikan pada unit pengolahan limbah industri maupun domestik. Disebut lumpur aktif 

 karena proses tersebut melibatkan se$umlah mikroorganisme yang merupakan biomasa aktif yang

mampu mereduksi substrat dan memiliki permukaan yang dapat menyerap (4etcalf dan !ddy 1991.

4ikroorganisme yang terlibat dalam proses umpur aktif dikelompokkan men$adi empat yaitu orgnisme

pembentuk flok, saprofit predator dan organisme pengganggu (;rady dan im 193<. 5ntuk merancang

dan mengoperasikan sistem lumpur aktif secara efisien, terlebih dahulu harus diketahui mikroba apa

 yang akan berperan dalam reaksi transformasi senyawa pencemar yang akan diperlakukan. Di dalam

proses lumpur aktif ini, bakteri merupakan mikroba terpenting karena mempunyai peran dalam

mendekomposisi material organik dan anorganik di dalam limbah cair yang masuk (influen. 5ntuk 

mendapatkan lumpur (kumpulan mikroorganisme yang baik untuk digunakan dalam pengolahan

limbah cair, langkah pembenihan lumpur perlu dilakukan. Tu$uan pembenihan adalah membiakkan dan

memperbanyak $umlah mikroorganisme. umpur (sludge yang dapat diperoleh dari tempat yang

tercemar atau dari unit pengolahan limbah (5 industri, dituangkan ke dalam bak pembenihan.

-edalam bak pembenihan perlu ditambahkan larutan nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme.

-omposisi kimiawi larutan nutrisi adalah sebagai berikut6

1. ;lukosa (sumber 7,

&. )=<7l (sumber ),

2. ospat (sumber ,

<. -=&'<,

?. 4g%'<3=&',

@. 7a7l& &=&',

3. /e7l&.

emberian nutrisi dilakukan setiap hari dengan aerasi selama pembenihan hingga biomasa lumpur

mencapai di atas 2''' mg* 5ntuk menumbuhkan bakteribakteri yang berperan dalam transformasi

 senyawa kimiawi dalam limbah cair, maka nutrisiharus diganti dengan limbah yang akan diperlakukan.

%etelah memperoleh lumpur yang siap pakai, maka lumpur tersebut dapat dimasukkan kedalam reaktor

atau kolamkolam pengolahan limbah dan dioperasikan pada kondisi yang sesuai dengan karakter

mikroorganismenya.

Page 5: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 5/9

#engurangan "adar nitrogen dan $os$or secara biologi

-adar senyawa nitrogen dan fosfor dapat diturunkan melalui proses pengolahan kimia, fisika maupun

 biologi. Dibandingkan dengan sistem kimia atau fisika, sistem biologi mempunyai keunggulan karena

 efisiensinya cukup tinggi, prosesnya stabil, kontrol proses realatif mudah, dibutuhkan area yang tidak 

terlalu luas, dan cukup ekonomis (4etcalf dan !ddy 1991. roses perombakan nitrogen (ammoniasecara biologi melibatkan dua tahapan reaksi, yaitu nitrifikasi dan denitrifikasi.

roses nitrifikasi adalah konersi ammonium ()=< men$adi nitrat ()'2 melalui reaksi nitrifikasi

sebagai berikut6

roses nitrifikasi pada umumnya dilakukan oleh dua $enis bakteri autotrof, yaitu )itrosomonas dan

)itrobacter. Bakteri nitrifikasi tumbuh sangat lambat dan sangat sensitif terhadap berbagai faktor

 lingkungan, seperti p=, oksigen terlarut (D0, temperatur dan berbagai senyawa toksik. -onsentrasi D0

diatas 1 mg*l merupakan salah satu prasarat untuk ter$adinya proses nitrifikasi.

Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat dan nitrit men$adi nitrogen gas. roses denitrifikasi

 berlangsung dalam kondisi anoksik, dimana bakteri yang bersifat heterotrof memanfaatkan senyawa

nitrogen teroksidasi nitrat, nitrit dan sulfat sebagai aseptor elektron dalam proses metabolisme dan

sintesa sel.

roses reaksi denitrifikasi6

ada sistem lumpur aktif, la$u reaksi denitrifikasi sangat tergantung pada konsentrasi lumpur (mikroba

dan beban limbah. Denitrifikasi dapat ter$adi $ika tersedia cukup organik karbon sebagai sumber energi

untuk konersi nitrat men$adi nitrogen gas. -ebutuhan karbon dapat dipenuhi dari dua sumber, yaitu 1

sumber internal, berasal dari air limbah yang akan diolah dan material sel (respirasi endogenus, &

sumber eksternal, berasal dari penambahan air limbah atau sumber karbon yang lain (methanol.

opulasi bakteri denitrifikasi terdiri dan berbagai $enis yang mempunyai kemampuan reaksi berbeda.%ebagian bakteri mampu mereduksi nitrat men$adi nitrit sa$a, sebagian mampu mereduksi nitrit

men$adi gas nitrogen dan sebagian lainnya mampu mereduksi nitrat men$adi gas nitrogen secara

sempurna (+inkler 19'. Bakteri fakultatif anaerobik yang berperan dalam proses denitrifikasi antara

lain adalah6 Achromobacter, Alcaligenes, Bacillus, Breibactenum, /laobacterium, actibacillus,

 Aerobacter, 4icrococcus, roteus, seudomonas dan %pirillum.

Page 6: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 6/9

roses pengurangan kandungan fosfor dari larutan limbah dapat berlangsung pada kondisi aerobik dan

anaerobik. ada kondisi aerobik, mikroba akan menggunakan fosfor untuk sintesis sel dan transportasi

 energi ada proses.ini sekitar 1'2'C fosfor dalam influen dapat dikurangi. ada kondisi aerobik yang

tepat, lebih banyak fosfor dapat digunakan oleh mikroba sehingga pengurangan muatan fosfor dalam

 larutan meningkat. /osfor dikeluarkan dari dalam sel pada kondisi anaerobik. engurangan fosfor secara

 biologi dapat ter$adi dengan cara mengatur dan membuat kondisi lingkungan yang sesuai di dalamreaktor.

Desain +engolahan air limbah yang mengandung nitrogen dan $os$or

roses pengolahan limbah nitrogen pada umumnya menggunakan dua reaktor yang dioperasikan pada

kondisi aerobik (nitrifikasi dan anaerobik (denitrifikasi. ada proses denitrifikasi diperlukan organik 

karbon sebagai donor elektron dan energi untuk mereduksi nitrat. -arena mahalnya sumber karbon dari

luar, maka proses oksidasi karbon, nitrifikasi dan denitrifikasi dalam satu proses menggunakan sumber

karbon yang ada dalam limbah cair perlu dikembangkan. ada sistem semacam ini, salah satu hal yang

perlu dipertimbangkan adalah pertumbuhan bakteri nitrifikasi yang sangat lambat dibandingkan dengan

 bakteri pengoksidasi organik dan bakteri denitrifikasi. 5ntuk itu desain dan operasional pengolahan

limbah nitrogen harus memungkinkan bakteri nitrifikasi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik 

sehingga tidak terkompetisi oleh bakteri lain. 5ntuk menanggulangi permasalahan ini, berbagai upaya

dapat dilakukan antara lain dengan memperpan$ang waktu tinggal (retention time lumpur di dalam

tangki atau kolam kecil nitrifikasi, atau menambah filter*penyaring pada sistem, sehingga bakteri

nitrifikasi yang tumbuh dalam tangki aerasi dapat terakumulasi didalam sistem tersebut dan tidak 

terbuang saat pengeluaran limbah. %istem semacam ini dikenal sebagai # crossflow filtration#. 5ntuk 

efisiensi ruang dan dana, proses oksidasi karbon organik, nitrifikasi dan denitrifikasi dapat $uga

 dilakukan dalam satu tangki atau kolam dengan sistem %B> (%euenching Batch >eactor, yang

dioperasikan pada kondisi anoksik*anaerobik dan oksik*aerobik secara bergantian (;ambar 19.

;ambar 19. Tangki pengelolaan limbah cair yang mengandung fosfor dan nitrogen dengan proses nitrifikasi dan denitrifikasi

dengan sistem %B> 

Page 7: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 7/9

engolahan limbah cair yang mengandung karbon organik, nitrogen dan fosfor dapat $uga dilakukan

dengan menggunakan dua Eone reaksi yang terpisah, Eona pertama (aerobik digunakan untuk oksidasi

karbon dan nitrifikasi dan yang kedua denitrifikasi secara anoksik*anaerobik. imbah cair pertamatama

masuk kedalam Eona anoksik denitrifikasi. -arbon yang ada dalam limbah cair digunakan sebagai energi

untuk mendenitrifikasi nitrat. Fika konsentrasi organik cukup tinggi maka denitrifikasi dapat

 berlangsung cepat. Ammonia dalam limbah cair tidak berubah pada kolam anoksik, amonia akan dioksidasi men$adi nitrit dan nitrat (nitrifikasi pada kolam aerasi (aerobik. 7ampuran cairan nitrifikasi

dari kolam aerasi melewati Eone noksikkedua, pada Eona ini denitrifikasi ter$adi kembali menggunakan

 endogenus karbon. Gona aerobik kedua realatif kecil dan terutama digunakan untuk mengosongkan gas

sebelum masuk ke bak pengendap . %istem ini dikenal dengan nama proses Bardenpho (;ambar &'.

%istem ini dapat drgunakan untuk mengolah limbah nitrogen dan fosfor, untuk keperluan ini biasanya

 ditambah satu kolam anaerobik (;ambar &1..

5ntuk keperluan khusus seperti kolam ikan atau auarium dapat pula menggunakan air yang berasal dari

danau atau situ dengan terebih dahulu air danau diperlakukan menggunakan sistem yang lebih

sederhana. Dua kolam digunakan, kolam pertama dioperasikan dalam kondisi anoksik (tanpa oksigendan kolam kedua dioperasikan dalam kondisi aerobik. ada kolam pertama proses perombakan nitrat

men$adi gas (denitrifikasi ter$adi, 70D dalam limbah dapat digunakan sebagai donor elektron pada

proses denitrifikasi sehingga pengurangan 70D $uga ter$adi pada kolam pertama. ada kolam kedua

ammonia dan nitrit dioksidasi men$adi nitrat (nitrifikasi dan sisa 70D $uga dapat teroksidasi di kolam

kedua ini. uaran dari kolam kedua di daur ulang ke dalam kolam pertama untuk menghilangkan nitrat

kemudian masuk kembali ke kelom kedua, kemudian keluar masuk dalam kolam ikan atau akuarium

(;ambar &&. 5ntuk memperluas olume reaksi nitrifikasi, di kolam*tangki aerobik dapat dimodifikasi

menggunakan sistem pertumbuhan terlekat dengan media arang (karbon aktif atau media lainnya yang

cukup murah (;ambar &2.

;ambar &1. engelolaan limbah cair yang mengandung nitrogen dan fosfor dengan proses Bardenpho menggunakan kolom

tambahan anaerobik.

Page 8: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 8/9

;ambar &&. engelolaan limbah cair yang mengandung nitrogen dan fosfor dengan menggunakan dua kolom yaitu anoksik 

(tanpa oksigen dan kolom aerobik.

;ambar &2. engelolaan limbah cair yang mengandung nitrogen dan fosfor dengan menggunakan dua kolom anoksik dan

aerobik.

DA3AR #U%A0A 

 Anonim., &''1. +ater !nironment 4anagement in Fapan. +ater !nironment Department

!nironmental 4anagement Bureau, 4inistry of the !nironment.

;rady, Fr., 7... and im, =.7., 19'. Biological +astewater Treatment, theory and application. 4arcel

Dekker, 8nc. )ew Hork and Basel.

4etcalf and !ddy., 1991. +astewater !ngineering6 Treatment, Disposal and >euse, 2rd !ddition.

%ingapore6 4c;raw=ill Book 7o.

Tchobanoglous, ;., Burton, /..,1991. Adanced +astewater Treatment. +astewater !ngineering,

Treatment, Disposal, and >euse. 4c;raw=ill. 8nc, %ingapore, pp. 3113&@

 +inkler, 4.A.,191. Biological Treatment of +astewater. Department of 7hemical !ngineering

5niersity of %urey. !ngland 6 7hichester =alsted ress, Fohn +illey I %ons.

Page 9: Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

8/17/2019 Pengelolaan Limbah Cair Nitrogen Dan Fosfor Di Perairan Tergenang

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-limbah-cair-nitrogen-dan-fosfor-di-perairan-tergenang 9/9