Pengelolaan Kepegawaian Pendidikan (2)

download Pengelolaan Kepegawaian Pendidikan (2)

of 18

description

Makalah

Transcript of Pengelolaan Kepegawaian Pendidikan (2)

Pengelolaan/Manajemen Kepegawaian PendidikanA. Pengertian Manajemen KepegawaianKata Manajemen merupakan perkembangan dari kata administrasi yang berasal dari bahasa latin, yang berarti administrare. Yang berarti sebagai pemberian jasa atau bantuan. Kata administrasi mengandung arti melayani (to service) pemimpin, (administrator) atau memimpin (to manage) yang akhirnya berarti manajemen. Sementara, manajemen itu sendiri merupakan inti dari administrasi, sehingga pembicaraan masalah manajemen sekaligus juga membicarakan masalah administrasi. Administrasi pada dasarnya berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi dan merumuskan kebijakan umum, sedangkan manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan. Menurut Frederick W.TaylorIlmu manajemen itu dapat diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri yang sebenarnya akan anda kerjakan, selanjutnya mengkaji apakah sesuatu itu dikerjakan dengan cara terbaik serta termudah. Menurut Oliver SheldonManajemen adalah sebagai fungsi kajian industri dalam pelaksanaan kebijakan, dipandang dalam batas batas kumpulan penyelenggaraan, dalam pekerjaan organisasi untuk tujuan khusus yang akan datang. Menurut George TerryManajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menetukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya Menurut John D. MilletManajemen adalah proses kepemimpinan dan pemberian arah terhadap pekerjaan yang terorganisasi dalam kelompok Formal untuk mencapai tujuan yang dikehendakiDalam hukum positif, istilah yang digunakan untuk menyebutkan administrasi kepegawaian adalah manajemen kepegawaian. Oleh karena itu kedua istilah tersebut digunakan secara bersamaan dengan pengertian yang sama. Menurut Miftah Thoha, seorang ahli ilmu administrasi negara mengatakan administrasi kepegawaian sering juga disebut manajemen kepegawaian, yang tidak asing lagi bagi kegiatan administrasi instasi pemerintah.

B. Ruang Lingkup Manjemen Kepegawaian Berbagai ahli mendifinisikan manajemen kepegawaian sesuai dengan aliran filsafat yang dianutnya, antara lain sebagai berikut : Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro berpendapat bahwa manajemen kepegawaian meliputi kegiatan pengangkatan dan seleksi, pengembangan yang meliputi latihan jabatan (in service trainning), promosi, dan pemberhentian. Kemudian Flippo memberikan batasan tentang menajemen kepegawaian (personal management) sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pengadaan, pembinaan, kompensasi (pemberian gaji/upah), integrasi, pemeliharaan dan pemberhentian / pensiun.

Dalam batasan ini terdapat 2 fungsi pokok, yaitu :1. Fungsi manajemen, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan2. Fungsi operatif kepegawaian (pelaksanaan), meliputi pengadaan, pembinaan/pengembangan, kompensasi, perawatan/ pemeliharaan.Dengan kata lain, manajemen kepegawaian meliputi, perencanaan, pengaturan, pengarahan, pengendalian, dari kegiatan pengadaan, pengembangan, penggajian, dan integrasi tenaga kerja pegawai dalam suatu organisasi tertentu. Paparan diatas, menunjukkan bahwa manajemen kepegawaian meliputi kegiatan-kegiatan :1. Pengadaan dan seleksi tenaga kerja/ pegawai, yang diketahui dari rangkaian kegiatan tentang pengadaan, seleksi, dan pengangkatan melalui ujian calon pelamar menjadi pegawai.2. Penempatan dan penunjukkan, diketahui melalui rangkaian ditempatkannya calon pegawai pada jabatan atau fungsi tertentu yang telah ditetapkan.3. Pengembangan, yang diketahui dari segenap proses latihan (training) baik sebelum/sesudah menduduki jabatan dikaitkan promosi pegawai4. Pemberhentian, yang diketahui melalui proses diberhentikannya tenaga kerja/pegawai, baik sebelum masanya maupun sudah saatnya (pensiun)Manajemen kepegawaian adalah perpaduan kata manajemen dan kepegawaian, oleh karenanya untuk mendifinisikan perlu diartikan masing - masing. Menurut Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain. Adapun pada umumnya yang di maksud kepegawaian adalah segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai.

Fungsi-fungsi manajemen merupakan kerangka dasar dari peran kegiatan manajerial secara universal. Fungsi manajemen dikategorikan sebagai berikut :1. Perencanaan (planning)2. Pengorganisasian (organizing)3. Pemberian motivasi (motivation) yang terbagi dalam pengisian staff (staffing) dan pengarahan (directing)4. Pengawasan (controling)5. Penilaian (evaluating)

C. Manajemen PNS menurut UU No. 43 Tahun 1999Menurut UU No. 43 Tahun 1999, manajemen PNS tidak lagi menggunakan sistem sentralisasi seperti dalam pelaksanaan UU No. 8 Tahun 1974. Sejak era otonomi daerah dan diperlakukannya UU No.22 Tahun 1999 dan diganti UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pelaksanaan manajemen PNS di daerah menjadi wewenang daerah masing - masing seperti yang diatur dalam pasal 76 UU tersebut. Menurut UU No.43 tahun 1999 manajemen PNS adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan , promosi, penggajian, kesejateraan dan pemberhentian.

1. Perencanaan

Planning dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang mengenai hal hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, pengertian diatas menunjukkan bahwa perencanaan merupakan fungsi organik pertama, alasannya adalah tanpa adanya rencana, tidak ada dasar untuk melaksanakan kegiatan kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Dalam mencari perencanaan yang baik, diperlukan penelitian sebagai proses awal dalam menganalisis situasi yang ada berupa data dan fakta relevan guna menunjang pelaksanaan administrasi, khususnya dalam pelaksanaan fungsi manajemen kepegawaian. Suatu rencana ditujukan untuk masa yang akan datang, karena itu ada beberapa hal penting dalam hubungannya dengan proses perencanaan. Hal ini disebut sebagai teori administrasi dan manajemen sebagai planning premises, meliputi :1. Bahwa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, sumber yang tersedia selalu terbatas sedangkan tujuan yang hendak dicapai tidak pernah terbatas. Akibat premises ini, adalah rencana yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-sumber dan logis pula apabila dikatakan bahwa sebelum membuat rencana, sumber-sumber apa yang telah, sedang, dan akan tersedia perlu diketahui dengan tepat, tidak hanya didasarkan pada dugaan.2. Bahwa suatu organisasi harus selalu memperhatikan kondisi-kondisi serta situasi dalam masyarakat, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif, sehingga organisasi dapat beroperasi dengan baik berdasarkan faktor yang berkesinambungan.3. Bahwa organisasi, tidak dapat melepaskan diri dari beberapa jenis pertanggungjawaban. Pimpinan organisasi akan bertanggung jawab pada dirinya, bawahannya, dan masyarakat. Implikasi dari premise ini adalah dalam membuat rencana dan dalam melaksanakannya segala sesuatunya harus didasarkan pada tanggung jawab.4. Bahwa manusia dihadapkan kepada keserbaterbatasan baik dari fisik, mental dan biologis karena harus diusahakan terciptanya iklim kerjasama yang baik, dengan demikian manusia sebagai faktor palaksana rencana dapat turut berbuat lebih banyak.

Keempat premise dapat terencana dengan baik dengan menggunakan konsep Rudyard Kipling yang meliputi :1) What Apa kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya?2) Where Dimana kegiatan itu hendak dijalankan?Pertanyaan ini mancakup letak, tata ruang, tempat pelayanan, sumber tenaga kerja, tempat bahan, perhimpunan alat serta perlengkapan lainnya.3) When Kapan kegiatan tertentu hendak dijalankan ?Mancakup penjadwalan waktu, target phase-phase serta hal lain yang berhubungan dengan sektor waktu4) How Bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut untuk mencapai tujuan?Hal ini menyangkut soal sistem dan tata kerja, standar yang harus dipenuhi, cara pembuatan dan penyampaian laporan, cara menyimpan laporan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan.5) Who siapa menyangkut gambaran pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab. Hubungan Hierarki antara orang-orang serta syarat-syarat yang harus dipenuhi baik dari oleh golongan pimpinan yang beberapa tingkat, maupun syarat-syarat bagi para pelaksana. Kebijakan yang akan ditempuh dalam pengadaan tenaga, penempatannya, pembinaannya, pengupahan, pemberhentian, pemecatan dan pensiun. 6) WhySecara filosofis, pertanyaan mengapa ditujukan kepada kelima pertanyaan tersebut.

Perencanaan adalah unsur yang mengawali seluruh kegiatan administrasi kepegawaian. Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang mengenai hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, pada pihak perencana dituntut kepekaannya terhadap perkembangan situasi yang akan berdampak pada organisasi berupa berapa jumlah dan jenis tenaga yang diperlukan bagi pelaksanaan pembangunan dianalisis secara mendalam. Demikian pula jumlah pegawai yang diperkirakan akan naik pangkat dan promosi jabatan perlu disusun rencananya. Dalam konteks ini, kegiatan perencanaan meliputi pula kebutuhan dana yang dibutuhkan sehingga pada akhirnya diperoleh gambaran menyeluruh tentang kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang. Perencanaan menjadi unsur yang penting dalam mengawali pelaksanaan manajemen PNS, karenanya dalam manajemen kepegawaian diperlukan suatu perencanaan yang didasarkan pada evaluasi terhadap permasalahan yang terjadi sebelum diberlakukannya UU No. 43 Tahun 1999 berupa :a. Kelembagaan birokrasi pemerintah yang besar dan tidak didukung dengan sumber daya aparatur yang profesional.b. Mekanisme kerja yang sentralistik masih mewarnai kinerja birokrasi pemerintah.c. Kontrol terhadap birokrasi pemerintah masih dilakukan oleh pemerintah, untuk pemerintah, dan dari pemerintah.d. Patron-klien (KKN) dalam birokrasi pemerintah merupakan halangan terhadap upaya mewujudkan meritokrasi dan birokrasie. Tidak jelas dan cenderung tidak ada sense of accountability baik secara kelembagaan maupun secara individuf. Jabatan birokrasi yang hanya menampung jabatan struktural dan pengisianya sering kali tidak berdasarkan kompetensi yang dibutuhkang. Penataan sumber daya aparatur tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan penataan kelembagaan birokrasi.

Selain permasalah diatas masih banyak lagi persoalan yang timbul antara lain: tidak adanya daya saing PNS dalam menghadapi globalisasi Kurangnya fungsi pelayanan terhadap masyarakat Tidak jelasnya visi, misi dan tujuan yang dimiliki oleh masing masing organisasi, baik ditingkat departemen pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengenai kebijakan manajemennya.Dengan lahirnya UU No.43 Tahun 1999, dilakukan upaya penataan manajemen kepegawaian yang seragam dengan penetapan norma, standar, dan prosedur yang jelas dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian. Dengan adanya keseragaman tersebut diharapakan dapat diciptakan kualitas PNS yang seragam di seluruh indonesia.

Sehubungan dengan aturan hukum tentang perencanaan administrasi kepegawaian UU No.43 Tahun 1999 mengatur tiga hal pokok yaitu :a. Formasi pegawai negerib. Pengadaan pegawai negeric. Penempatan pegawai negeri

2. Pengadaan

Setelah jenjang kepangkatan dan formasi ditentukan dalam tahap perencanaan, diadakanlah penerimaan pegawai yang diperlukan untuk mengisi posisi lowong yang ada. Pengadaan dilaksanakan oleh Pejabat Pembina kepegawaian dan dilakukan dengan cara rekrutmen.Berdasarkan PP No. 98 Tahun 2000 pengadaan pegawai dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengakatan calon PNS sampai dengan pengakatan menjadi PNS.Proses Pengadaan pada dasarnya meliputi kegiatan kegiatan :a. Pengidentifikasi kebutuhan untuk melakukan pengadaanb. Mengidentikasi persyaratan kerjac. Menetapkan sumber sumber kandidatd. Menyeleksi kandidate. Memberitahu hasil kepada para kandidatf. Menunjukan kandidat yang lolos

Pada umumnya materi ujian penyaringan terdiri atas:a. Pemeriksaan /tes administrasi untuk mencocokan data pelamar dengan formasi yang adab. Tes kompetensi/akademik, lingkup materi kompetensi disesuaikan dengan tingkat kepentingannya dan kemampuan finansial organisasic. Tes psikologi dilaksnakan oleh tim psikologid. Tes kesehatan dilaksanakan oleh tim kesehatan yng ditunjuke. Wawancara

Instansi yang menetapkan jumlah pegawai yang akan direkrut adalah Badan Kepegawaian Negara dan Menpan dengan memperhatikan pertimbangan dari menteri keuangan, terkait dengan anggaran yang masih menanggung semua gaji PNS. Salah satu permasalahan yang muncul pada rekrutmen biasanya terkait dengan kecilnya anggaran yang tersedia untuk dapat merekrut pegawai secara optimal.Akibatnya adalah seringkali dalam proses ini tidak dapat mengumumkan kebutuhan atau lowongan secara luas misalnya lewat media masa. Dengan disebarkannya pengumuman yang luas akan berakibat jumlah pendaftar yang sangat besar dan dikhawatirkan instansi yang bersangkutan tidak mampu menyeleksi jumlah pelamar dengan anggaran yang terbatas shg cara yang ditempuh biasanya hanya melalui pengumuman secara terbatas diinstasi dan disnaker.

3. Pengembangan Kualitas

Upaya pengembangan kualitas merupakan suatu keharusan dalam suatu organisasi untuk mencapai hasil maksimal dalam pelaksanaan pekerjaannya. Permasalahan yang terjadi dalam struktur birokrasi indonesia adalah rendahnya kualitas pegawai dan kurang memiliki daya saing dalam menghadapi era globalisasi. Untuk mengatasi permasalahan kualitas pegawai UU No. 43 Tahun 1999 psl 31 menentukan bahwa untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan PNS yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian, mutu keahlian, kemampuan dan ketrampilan. Untuk melaksanakan pasal tersebut dikeluarkanlah PP No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan pelatihan jabatan PNS yang selanjutnya disebut Diklat.Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan PNS.

Menurut A.W. Widjaja yang perlu diperhatikan dalam usaha pendidikan dan pelatihan pegawai itu harus mempunyai 2 macam orientasi (pengaruh) yaitu :a. Harus diarahkan untuk kepentingan organisasib. Harus diarahkan untuk kepentingan pegawai

Tujuan Diklat antara lain :a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansib. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsac. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik.Jenis Pendidikan dan Latihan dapat dibedakan dari segi waktu penyelenggaraan yang terdiri atas :a. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan, yang merupakan syarat pengangkatan calon PNS menjadi PNS penuh. Diklat Prajabatan selambat lambatnya dua tahun setelah pengangkatannya sebagai CPNS dan CPNS wajib mengikuti dan lulus diklat prajabatan untuk diangkat menjadi PNS. b. Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan. Diklat dalam jabatan menurut jenisnya masih dibedakan lagi menjadi : Diklat kepemimpinan, dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang, diklatpim IV untuk jabatan struktural eslon IV, diklatpim III untuk jabatan struktural eslon III, diklatpim II untuk jabatan strukturl eslon II dan diklatpim I untuk jabatan struktural eslon I. Diklat fungsional, dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional untuk masing masing jabatan fungsional serta diklat teknis. Diklat Teknis, dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas PNS, dan dapat dilaksanakan secara berjenjang. Adapun jenis dan jenjang Diklat Teknis ditetapkan oleh instansi yang bersangkutan.

Dasar pertimbangan instansi dalam melaksanakan diklat untuk para pegawainya adalah pembinaan dan pengembangan karier pegawai yang bersangkutan, kepentingan promosi, tersedianya anggaran, dan syarat-syarat yang dipenuhi oleh pegawai untuk mengikuti diklat. Untuk pemilihan pegawai yang diikutsertakan dalam diklat berdasarkan pada kebutuhan organisasi, alasan peningkatan kerja, kemampuan dan keterampilan pegawai, kepangkatan dan sebagainya. Para pegawai yang mengikuti diklat akan mengalami perubahan dalam kegiatan kerjanya karena pada umumnya wawasan dan pengetahuan mereka bertambah dan sudah memiliki kerangka kerja di masa mendatang walaupun harus diakui tidak semua hasil keikutsertaan dalam diklat itu dapat secara efektif mempengaruhi kinerja pegawai.

4. Penempatan Penempatan pegawai merupakan suatu proses yang tidak terpisahkan dengan pengadaan pagawai. Setelah proses pengadaan pegawai, pegawai yang baru diangkat harus ditempatkan pada suatu unit organisasi tertentu yang membutuhkan tenaga baru dan mengacu pada formasi yang ada. Pada dasarnya, setiap pegawai mempunyai jabatan karena mereka direkrut berdasarkan kebutuhan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang ada dalam organisasi. Apabila hal itu diikuti, tidak akan ada seorang pun pegawai yang tidak mempunyai jabatan, apa pun jenis jabatannya. Prinsip penempatan menurut A.W. Widjaja adalah penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat. Untuk dapat melaksanakan prinsip dengan baik, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :1) Adanya Analisis Tugas Jabatan yang baik, suatu analisis yang menggambarkan tentang ruang lingkup dan sifat-sifat tugas yang dilaksanakan sesuatu unit organisasi dan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh pejabat yang akan menduduki jabatan dalam unit organisasi itu. 2) Adanya Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dari masing-masing pegawai yang terpelihara dengan baik dan terus menerus. Dengan adanya penilaian pekerjaan ini dapat diketahui tentang sifat, kecakapan, disiplin, orestasi kerja, dan lain-lain dari masing-masing pegawai.

Berdasarkan pendapat di atas, pada prinsipnya penempatan PNS harus mengacu pada kebutuhan dan kemampuan organisasi, dan yang paling penting bahwa pegawai yang bersangkutan harus memiliki kecakapan dalam bidang kerjanya yang ditunjukkan dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan adalah daftar yang memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang PNS dalam jangka waktu satu tahun yang dibuat oleh pejabat penilai. Unsur-unsur yang dinilai antara lain : kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakara dan kepemimpinan.

Dalam pemberian nilai dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan harus berpedoman kepada Lampiran Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1979.Salah satu cara efektif yang sering digunakan dalam penempatan pegawai baru adalah dengan cara orientasi. Program orientasi dimaksudkan untuk mensosialisasikan kepada pegawai baru mengenai hal-hal yang terkait dengan organisasi , misalnya kultur aatau budaya organisasi, nilai-nilai organisasi yang dianut, norma-norma yang berlaku,dll. Program orientasi biasanya berlaku untuk jangka waktu satu sampai tiga bulan dengan cara berpindah-pindah unit kerja, sehingga pada saat penempatan nanti pegawai baru sudah memahami cara bertindak dan berlaku yang dapat diterima oleh pegawai lama. Setelah melalui masa orientasi, kemudian pegawai ditempatkan sesuai dengan kebutuhan unit kerja dan kompetensi pegawai pada saat direkrut. Sebelum diangkat sebagai pegawai tetap pegawai baru berstatus sebegai Calon PNS (CPNS) dan diharuskan mengikuti Diklat Prajabatan. Secara nasional pembinaan Diklat Prajabatan dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh daerah masing-masing. Untuk dapat diangkat menjadi PNS apabila setiap unsur penilaian prestasi kerja minimal bernilai baik, telah memenuhi syarat kesehatan dan telah lulus pendidikan dan pelatihan Prajabatan. Sebaliknya, jika Calon PNS tersebut tidak memenuhi syarat diatas, dan/atau syarat lain, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan dengan hormat ataupun tidak dengan hormat.

Penempatan pegawai tidak selalu berarti penempatan pegawai baru, tetapi bisa pula berarti sebagai pengangkatan dalm jabatan, promosi, dan mutasi (perpindahan). Pengangkatan pegawai negeri dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan. Dalam hal pengangkatan pada jabatan struktural diatur oleh kebijakan melalui PP No. 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural. Peraturan Pemerintah ini merupakan pelaksanaan dari Pasal 17 dan 20 UU No. 43 Tahun 1999 yang mengatur tentang pengangkatan PNS dalan jabatan struktural.Berdasarkan Pasal 13 PP No. 100 tahun 2000, sebagai bentuk lain dari pemberian kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam memimpin satuan organisasi pemerintahan adalah pengangkatan dalam jabatan struktural. Sebagai sebuah sistem pengangkatan dalam jabatan struktural merupakan bagian dari sistem pembinaan karier PNS. Pengangkatan dalam jabatan struktural erat kaitannya dengan jenjang kepangkatan yang ditetapkan untuk jabatan itu, sehingga pegawai yang lebih rendah pangkatnya tidak dapat membawahi langsung pegawai yang pangkatnya lebih tinggi guna menjamin kualitas dan objektivitas dalam pengangkatan dalam jabatan struktural.

Disamping jabatan struktural juga dikenal jabatan fungsional. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan /atau ketrampilan untuk mencapai tujuan organisasi. Belum ada peraturan yang melaksanakan PP No. 43 Tahun 1999 terhadap jabatan fungsional. Dengan menunjuk aturan hukum yang berlaku, PP No 16 Tahun 1994 telah ditetapkan sebagai aturan dalam mengatur pelaksanaan pengangkatan PNS yang menduduki jabatan fungsional. Bagi pegawai yang menduduki jabatan fungsional diprogramkan untuk mengikuti pendidikan fungsional atau pendidikan lain yang berlaku bagi PNS pada umumnya. Pembinaan PNS yang menduduki jabatan fungsional dilakukan oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai tingkatannya, dan penetapan kenaikan pangkatnya dilakukan melalui penetapan angka kredit.

Mutasi adalah perpindahan atau alih tugas dari suatu unit organisasi ke unit organisasi lain. Dasar yang digunakan untuk menentukan mutasi pegawai diantaranya adalah : lamanya masa kerja di suatu bidang pekerjaan, kebutuhan organisasi, penyegaran organisasi, pengetahuan dan keterampilan serta alasan khusus (misalnya ikut suami).

5. Promosi / Kenaikan pangkat

Promosi merupakan suatu penghargaan (reward) yang diberikan kepada pegawai yang berprestasi untuk memangku jabatan yang lebih besar, berupa kenaikan pangkat atau jabatan. Maksud kenaikan pangkat adalah sebagai pendorong atau motivasi bagi PNS untuk lebih meningkatkan pengabdiannya di dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Menurut Pasal 3 PP No. 99 Tahun 2000 kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan 2 sistim yaitu :a) Kenaikan pangkat Reguler yaitu penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah memenuhu syarat yang ditetapkan tanpa terikat pada jabatan. Kenaikan pangkat reguler diberikan pada PNS yang : Tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk dan tidak menduduki jabatan fungsional tertentu.b) Kenaikan Pangkat Pilihan yaitu kepercayaan atau penghargaan yang diberikan pada PNS atas prestasi kerjanya yang tinggi. Kenaikan pangkat ini diberikan pada PNS yang : Menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya. Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara. Diangkat menjadi pejabat negara. Menperoleh tanda tamat belajar/ijasah Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau fungsionalc) Kenaikan Pangkat Anumerta yang diberikan pada PNS yang tewas dan diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggid) Kenaikan Pangkat Pengabdian yang diberikan pada PNS yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun dan diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi

Pada umumnya pegawai yang akan dipromosikan harus memenuhi persyaratan pendidikan dan prestasi kerja yang baik. Sehingga setelah dipromosikan terjadi peningkatan kerja. Promosi harus memenuhi persyaratan yang diperlukan oleh PP antara lain : Pangakat/golongan yang telah memenuhi syarat. Disiplin ilmu/latar belakang pendidikan formal. Mempunyai kinerja/prestasi kerja yang lebih baik. Telah mengikuti diklat struktural atau fungsional. Memperhatikan DUK (Daftar Urut Kepangkatan) DP3 paling tidak bernilai baik. Usia Usulan unit kerja ke Baperjakat Atas persetujuan pimpinan institusi.

6. Penggajian

Gaji adalah sebagai balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja pegawai negeri yang bersangkutan. Sebagai imbal jasa dari pemerintah pada pegawai yang telah mengabdikan dirinya untuk melaksanakan sebagian tugas pemerintahan dan pembangunan perlu diberikan gaji yang layak. Dengan adanya gaji yang layak secara relatif akan menjamin kelangsungan pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan. Burhanudin A. Tayibnapis mengatakan bahwa gaji yang menyandang fungsi sebagai :a) Daya tarik yang cakap dan produktif b) Sarana motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan.c) Alat untuk memelihara agar karyawan tetap betah bekerja dalam organisasi.

PP No 66 Tahun 2005 mengatur tentang pemberian gaji pokok yang meliputi :a) Kepada PNS yang diangkat dalam suatu pangkat menurut PP ini diberikan gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu.b) Kepada seorang yang diangkat menjadi CPNS diberikan gaji pokok sebesar 80% dari gaji pokok. c) Kepada CPNS apabila telah mempunyai pengalaman kerja yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok diberikan gaji pokok yang segaris dengan pengalaman kerjanya yang telah ditetapkan sebagai masa kerja golongan.d) Pemberian gaji pokok setinggi-tingginya ditetapkan berdasarkan gaji pokok maksimum dalam golongan ruang yang bersangkutan setelah dikurangi 2x kenaikan gaji berkala yang terakhir dalam golongan ruang tersebut.e) Kepada seorang langsung yang diangkat menjadi PNS apabila telah mempunyai pengalaman kerja yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok, diberikan gaji pokok yang segaris dengan pengalaman kerja yang ditetapkan sebaggai masa kerja golongan. f) Kepada PNS yang diangkat dalam suatu pangkat yang lebih tinggi dari pangkat lama, diberikan gaji pokok batu berdasarkan pangkat baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat lama.g) Kepada PNS yang diturunkan pangkatnya kedalam suatu pangkat yang lebih rendah dari pangkat semula diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat lama.h) Kepada pensiunan pegawai negeri yang diangkat menjadi pegawai bulanan disamping pensiun diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat dan masa kerja golongan yang dimilikinya pada saat ia pensiun.

Selain pemberian gaji pokok pegawai negeri juga diberikan kenaikan gaji berkala dan kenaikan gaji istimewa. Kenaikan gaji berkala diberikan apabila dipenuhi syarat-syarat : Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya cukup

Kenaikan gaji istimewa hanya dapat diberikan pada PNS yang telah nyata-nyata menjadi teladan bagi lingkunagn kerjanya agar mendorong PNS untuk bekerja lebih baik. Kenaikan gaji ini hanya berlaku dalam pangkat yang dijabat oleh PNS yang bersangkutan pada saat pemberian gaji istimewa itu.

Metode penetapan gaji yang diatur PP ini masih mengacu pada 3 sistem yaitu : Sistem skala tunggal adalah sistem penggajian yang memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak/kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dengan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu. Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji yang tidak saja didasarkan pada pangkat tetapi juda didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalah melaksanakan pekerjaan itu. Sistem skala gabungan adalah sistem perpaduan skala tunggal dan skala ganda. Dalam sistem skala gabungan gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negeri yang berpangkat sama, disamping itu, diberi tunjangan kepada pegawai negeri yang memikul tanggung jawab yang lebih berat

7. Kesejahteraan

Usaha kesejahteraan adalah kompensasi yang pemberianya tidak tergantung dari jabatan/pekerjaan PNS dalam rangka meningkatkan kesejahteraan PNS. Usaha kesejateraan tersebut meliputi program pensiun dan tabungan hari tua, ansuransi kesehatan, tabungan perumahan dan ansurasi pendidikan bagi putra putri PNS.Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya PNS tidak luput dari kemungkinan menghadapi resiko yang mengakibatkan sakit, cacat, atau tewas. Olrh karena itu PNS berhak mendapatkan kompensasi atau resiko yang dihadapinya, Jenis kesejahteraan yang diperoleh antara lain : Cuti, Perawatan, Tunjangan, dan Uang duka.a. CutiUU No. 43 Tahun 1999 pasal 8 menyebutkan bahwa setiap pegawai negeri berhak atas CUTI. Yang dimaksud dengan cuiti adalah tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini diberikan dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan pegawai negeri. Dalam PP ini cuti PNS terdiri atas : Cuti tahunan, yaitu hak cuti yang diberikan bagi mereka yang telah bekerja terus menerus selama minimal satu tahun. Lamanya cuti tahunan adalah 12 hari kerja. Cuti besar, yaitu cuti yang diberikan bagi mereka yang telah bekerja terus menerus selama enam tahun. Lamanya cuti besar adalah tiga bulan. Cuti sakit, yaitu cuti yang diberikan karena pegawai yang menderita sakit. Cuti bersalin, yaitu cuti yang diberikan kepada PNS wanita yang melahirkan khusus anak pertama, kedua, dan ketiga dengan tetap memperoleh penghasilan penuh dan lamanya cuti masing- masing tiga bulan, yaitu satu bulan sebelum melahirkan dan duan bulan sesudah melahirkan. Cuti karena alasan penting, yaitu cuti yang diberikan kepada PNS karena alasan : Ibu,bapak, suami/istri,anak, adik, kakek, mertua atau menantu sakit keras atau meninggal dunia. Salah seorang anggota keluarga tersebut meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku PNS yang bersangkutan harus mengurus hak hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia tersebut. Melangsungkan perkawinan pertama. Cuti diluar tanggung jawab negara, yaitu cuti yang diberikan karena alasan pribadi yang penting dan mendesak dengan ketentuan bahwa PNS tersebut dibebaskan (bukan diberhentikan) dari jabatannya dan tidak menerima penghasilan dari negara.

b. PerawatanDalam menjalankan tugas kewajiban selalu ada kemungkinan bahwa PNS menghadapi resiko. Apabila seorang PNS mengalami kecelakaan dalam dan kerena tugas kewajibannya ia berhak memperoleh perawatan dan segala biaya perawatan ditanggung negara kecuali pengobatan atau perawatan diluar negeri.

c. TunjanganUU No. 43 tahun 1999 pasal 9 ayat 2 menyebutkan bahwa setiap PNS yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga berhak memperoleh tunjangan. Tunjangan diberikan setelah adanya keterangan dari majelis penguji kesehatan pegawai negeri. Besarnya tunjangan cacat yang diberikan dihitung berdasarkan tingkat kecacatan yang diderita, dengan ketentuan bahwa tunjangan itu seluruhnya tidak boleh lebih dari 100% dari penghasilan tiap bulan yang diatur dalam PP No. 52 tahun 1952. Adapun PNS yang cacat karena dinas tetapi masih bisa bekerja tidak berhak atas tunjangan cacat, yang bersangkutan hanya berhak atas pengobatan, perawatan dan rehabilitasi.

d. Uang dukaPasal 9 ayat 3 UU no 43 Tahun 1999 disebutkan bahwa setiap pegawai negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka. Berdasarkan UU tersebut tewas yang dimaksud adalah : Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinasnya, sehingga kematian itu disamakan dengan meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya. Kepada istri/suami dan/atau anak PNS yang tewas diberikan uang duka yang diterima sekaligus. Pemberian uang duka tersebut tidak mengurangi hak pensiun dan hak- hak lainnya.

8. Pemberhentian

Bagian terakhir dari proses manajemen pegawai adalah pemberhentian dimana seluruh kegiatan berakhir disini. Hubungan antara dinas dan mantan pegawai atau penerima pensiun terbatas pada hubungan keluarga, terkecuali apabila berkaitan dengan hak hak penerima pensiun yang diatur dalam peraturan perundang- undangan.Pemberhentian PNS dapat dibedakan dalam :a. PNS dapat diberhentikan dengan hormat karena: Atas permintaan sendiri Mencapai batas usia pensiun Perampingan organisasi pemerintah Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai PNS.b. PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena : Melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah /janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintahan Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 tahun

c. PNS dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat karena : Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya 4 tahun atau lebih Melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat beratd. PNS diberhentikan tidak hormat karena : Melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan karena tidak setia pada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah Melakukan penyelewengan terhadap ideologi Negara, Pancasila, UUD 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menentang Negara dan Pemerintah Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan

Dasar pensiun yang dipakai untuk menentukan besarnya pensiun adalah gaji pokok terakhir sebulan yang berhak diterima oleh pegawai yang berkepentingan berdasarkan peraturan gaji yang berlaku. Menjelang memasuki masa pensiun biasanya ada diklat purna tugas yang dapat bermanfaat untuk mengisi masa pensiunnya, seperti mengajar dan menjadi konsultan dan sebagainya. Atau ada beberapa pejabat setelah pensiun kemudian menjadi pengajar widyaiswara yang justru adalah para pensiunan pejabat.