Pengecoran Logam
-
Upload
cleverys-qisthi-phienna -
Category
Documents
-
view
294 -
download
72
description
Transcript of Pengecoran Logam
Cleverys Qisthi Phienna
160110130127
Dahulu lilin digunakan sebagai pola
Prosedur:lilin dibakar menguap rongga cetak logam cair
beku bahan pendam dibuang benda logam
Permulaan abad 20:kedokteran gigi lost wax technic
PENDAHULUAN
TAHAP-TAHAP PENGECORAN LOGAM
1.PEMBUATAN POLA LILIN
Pola lilin adalah suatu model dari restorasi yang dibuat dari lilin yang kemudian direproduksi menjadi
logam atau bahan lain seperti akrilik.Tujuan pembuatan pola lilin adalah:
Untuk mendapatkan restorasi yang tepat
Dapat beradaptasi dengan preparasi(gigi)
Mempunyai hubungan yang tepat dengan gigi lawan dan gigi tetangga serta mengembalikan bentuk
anatomi seperti gigi asli.
Reproduksi menjadi logam atau akrilik
Cara pembuatan:
1. Direct technic langsung di mulut pasien (inlay tipe I)
2. Indirect technic dilakukan di laboratorium pada model & die (inlay tipe II)
3. KombinasiPembuatan pola lilin adalah dengan cara menekankan lilin lunak pada preparasi gigi setelah sebelumnya kita
olesi dengan bahan pemisah (separating medium).
Menekankan lilin lunak (dapat digunakan untuk berbagai macam die;contoh: gips)
Mencelupkan die ( hanya untuk die logam)
Membentuk lapis demi lapis.
PEMBUATAN POLA LILIN PADA DIE
Prosedur pembuatan pola lilin:
1. Olesi preparasi gigi dengan bahan pemisah atau dapat digunakan air
2. Lunakan lilin inlay diatas lampu spirtus, kemudian tekan-tekan lilin sambil dipanaskan supaya pemanasan merata dan lilin homogen
lunaknya.
3. Jika lilin sudah lunak, tekan kedalam preparasi gigi dan biarkan sampai lilin mengeras.
4. Keluarkan lilin, dan periksa adaptasinya dengan preparasi. Bila sudah baik, kembalikan lagi pada preparasi, buka dan pasangkan lagi terus sampai
pola lilin mudah untuk dibuka.
5. Potong kelebihan lilin, lalu (diukir sesuai bentuk anatominya) kembalikan bentuk anatomisnya.
2.PEMASANGAN SPRUE PIN
Saluran yang terbentuk untuk mengeluarkan wax atau memasukkan logam cair ke dalam mold disebut saluran
sprue.
Sprue adalah saluran yang mana akan dilalui logam cair yang mengalir ke cetakan (mould) yang ada pada bumbung tuang (cincin cor / casting ring) setelah model malamnya
dibuang.
DEFINISI SPRUE
Jenis dan ukuran model malam.
Jenis mesin tuang yang digunakan.
Ukuran dari bumbung tuang.
DIAMETER DAN PANJANG SPRUE TERGANTUNG PADA :
Membuat sendiri dari malam model.
Sudah jadi dari malam model dengan berbagai ukuran panjang atau diameter.
Ada yang terbuat dari plastik atau logam.
PERSEDIAAN SPRUE :
Tidak tegak lurus sudut tumpul (±45º)Jauh dari akhiran preparasi karena tipis
Ditempatkan pada bagian tertebalTidak di fossa, fissure, ataupun
permukaan anatomis
PENEMPATAN SPRUE PIN
KEGUNAAN SPRUE CHANNEL
MACAM-MACAM SPRUE
DARI LOGAM
UKURAN SPRUE
Pembentuk kawah/cruncible former/sprue base
Dari karet, plastik, kayu, lilin
dasar sprue
Slinger: 1200, mesin cor: 800 – 900 harus tegak
Tabung cor/selubung cor/ casting ring
Syarat: logam titik cair logam cor, tidak berkarat, tebal 1 mm
Diameter bermacam-macam pola lilin
Bentuk lain: asbes, split ring dari karet
PERAKITAN POLA LILIN, SPRUE, SPRUE BASE DALAM CASTING RING
1200
Sprue base
Lilin
Casting ring
6 – 8 mm Sprue
6 mm Bahan pendam
Bila oven bersuhu 500ºC, ½ jam pertama posisi dibalik (sprue base ke bawah) agar lilin mengalir
Setengah jam berikutnya posisi sprue base menghadap ke atas
POSISI CASTING RING
3.PEMENDAMAN
Pola wax harus ditanam segera untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perubahan bentuk/ukuran akibat
perbedaan suhu atau pelepasan stressSebelum pemendaman pola wax harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan brush yang halus dan air sabun.Untuk menjamin perlekatan bahan pendam pada pola wax
secara keseluruhan maka seluruh permukaan pola dicelupkan ke suatu bahan pembasah kemudian dicuci dengan air
kemudian dikeringkan dengan kapas.
PERSYARATAN
TAHAP-TAHAP YANG DILALUI :
1
2
3
4
METODE PEMENDAMAN
4. BURN OUT / WAX ELIMINATION
Setelah dilakukan pemendaman selama 30 menit-1 jam Burn out
Tujuan :
Mengeringkan bahan pemendaman
Mencairkan lilin supaya keluar
Menghilangkan sisa-sisa CO2 yang telah terbakar
Sebagai thermal expansion
BURN OUT
Metode
Biasa : dipanaskan diatas sumber api Lubang sprue merah tua Suhu optimum pengecoran
Alat khusus : Burn out furnace
Terdiri dari pyrometer, rak ≈ oven pemanasan lebih merata
BURN OUT
5.PENGECORAN
Dayalogam cairRongga cetak (mold)
1.Gravitasi
2.Sentrifugal
a. Tangan (di kawah)
b. Mesin (cruncible)
3.Tekanan udara (uap)
4.Tekanan atmosfir
Kelebihan
Mudah dan murah
Kekurangan
Membutuhkan keterampilan operator
Sprue tidak boleh terlalu besar
Kawat tidak boleh curam
Terjadi pengotoran belerang
SENTRIFUGAL A.TANGAN
Kelebihan
Tidak butuh keterampilan
Sprue bisa dibuat pemanasan
Kawah bisa dibuat lebih curam
Tanpa pengotoran belerang
SENTRIFUGAL B.MESIN
Kekurangan : mahal
TEKANAN UDARA (UAP)
Pengecoran : daya (menuang) logam cair rongga cetakAlat-alat :
Sungkup
Tang solbrig
Alat dengan tekanan gas
Udara disedot dari bawah tabung cor
Prinsip : tekanan cukup saat logam cair masuk dan ± 4 detik setelahnya
PENGECORAN
6. PENYELESAIAN
Tabung cor diambil bara hilang air buka sikat
Pickling HCl atau H2SO4 35-50% oksida hilang
PENYELESAIAN
Dilakukan agar permukaan licin, halus, mengkilap sehingga tidak ada retensi terhadap plak
Tahap
Memotong : disc fissure
Meratakan : batu-batu
Menghaluskan : roda karet merah
Mengkilapkan : roda karet hijau
PEMOLESAN
Sikat lunak+pumice dan air
Kapur poles
Roda dari kain/bulu domba+ rouge
FE2O3 bersihkan dari bahan poles
Prosesnya harus berurutan, jika tidak maka setelah 1-2 minggu di mulut pasien akan berubah warna
KEGAGALAN HASIL PENGECORAN
Masalah Penyebab Cara menghindari kesalahan
Tuangan terlalu besar
Ekspansi cetakan besar
Pergunakan suhu yang benar ; Pergunakan tipe bahan pendam yang benar
Tuangan terlalu kecil
Ekspansi cetakan terlalu kecil
Panskan bumbung tuang dengan cukup
Tuangan berubah bentuk
Pola malam berubah bentuk
Penanganan malam yang benar
DISTORSI
PERMUKAAN KASAR
POROSITAS
Masalah Penyebab Cara menghindari kesalahan
Bintik-bintik tidak teratur
Kontraksi sewaktu pendinginan alloy
Diameter tungkai yang sesuai ; Letakkan tangkai pada bagian pola yang paling tebal
Partikel bahan tanam turut serta
Panaskan bumbung tuang pada tungku dengan posisi terbalik sehingga partikel bahan pendam jatuh keluar
Bintik yang spheris
Turut sertanya gas dalam alloy cair
Cegah pemanasan berlebih dan terlalu lama
Tepi tuangan membundar, bintik besar teratur
Tekanan balik ; Udara tidak dapat keluar dari cetakan
Pergunakan gaya tekan yang cukup sewaktu menuang
Porositas Terjadi arus turbulent pada alloy cair sewaktu masuk ke dalam cetakan
Letakkan tangkai sprue pada posisi yang benar
HASIL CORAN TIDAK LENGKAP
Pekerjaan menyambung logam dengan mempergunakan alloy perantara yang mempunyai titik cair lebih rendah
PENYOLDERAN
ISTILAH LAIN YANG BERHUBUNGAN
SIFAT-SIFAT BAHAN SOLDER YANG DIBUTUHKAN
PERSYARATAN PENYOLDERAN
MACAM-MACAM SOLDER
SOLDER PERAK
TAHAP-TAHAP PROSEDUR PENYOLDERAN
KEGAGALAN PENYOLDERAN
Anusavice, J.K. 2003 : Phillips’s Science of Dental Materials, 12th Ed, Philadelphia, WB Saunders.
Craig, R.G. 2012. Restorative Dental Materials. 13th ed. St. Louis : Mosby Company
REFERENSI