Pengawasan Dan Supervisi

22
PENGAWASAN DAN SUPERVISI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN KELOMPOK 6 : Ayu Marfitasari ( 220111864 ) Inti Lestari ( 220111872 ) Nur Atmi Astuti ( 220111880 ) Septian Dwi Utari ( 220111889 ) Wulansari Meindaryami ( 220111897 ) Feri Manggih W ( 220111905 ) KELAS : II A

Transcript of Pengawasan Dan Supervisi

Page 1: Pengawasan Dan Supervisi

PENGAWASAN DAN SUPERVISI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

KELOMPOK 6 :Ayu Marfitasari ( 220111864 )Inti Lestari ( 220111872 )Nur Atmi Astuti ( 220111880 )Septian Dwi Utari ( 220111889 )Wulansari Meindaryami ( 220111897 )Feri Manggih W ( 220111905 )

KELAS : II A

Page 2: Pengawasan Dan Supervisi

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk ‘menjamin’ bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara membuat kegiatan, sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan hubungan erat anatara perencanaan dan pengawasan.

DASAR-DASAR PROSES PENGAWASAN

Page 3: Pengawasan Dan Supervisi

Pengawasan Pendahuluan (feedforward control

Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control)

Pengawasan umpan balik (feedback control)

TIPE-TIPE PENGAWASAN

Page 4: Pengawasan Dan Supervisi

a. Penetapan Standarb. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan

Kegiatan c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan. Ada

berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu: pengamatan, laporan-laporan, baik lisan dan tertulis metode-metode otomatis, dan inspeksi, penguji, atau dengan pengambilan sampel.

d. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan

e. Pengambilan data koreksi bila diperlukan.

TAHAP-TAHAP DALAM PROSES PENGAWASAN

Page 5: Pengawasan Dan Supervisi

Perubahan lingkungan organisasi.

Fungsi pengawasan manajer

mendeteksi perubahan-perubahan

yang berpengaruh pada barang dan

jasa organisasi, sehingga mampu

menghadapi tantangan atau

memanfaatkan kesempatan yang

diciptakan perubahan-perubahan yang

terjadi.

Peningkatan kompleksitas

organisasi. Semakin besar organisasi

semakin memerlukan pengawasan

yang lebih formal dan hati-hati.

Kesalahan-kesalahan. Bila para

bawahan tidak pernah melakukan

kesalahan,manajer dapat secara

sederhana melakukan fungsi

pengawasan.

Kebutuhan Manajer untuk

mendelegasikan Wewenang. Cara

manajer dapat menentukan apakah

bawahan telah melakukan tugas-tugas

yang telah dilimpahkan kepadanya

adalah dengan mengimplementasikan

sistem pengawasan.

PENTINGNYA PENGAWASAN

Page 6: Pengawasan Dan Supervisi

Merumuskan hasil yang diiinginkan. Menetapkan penunjuk. Menetapkan standar penunjuk dan hasil. Menetapkan jaringan informasi dan umpan

balik. Menilai informasi dan mengambil tindakan

koreksi.

PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN

Page 7: Pengawasan Dan Supervisi

Agar menejer dapat merancang sistem pengawasan efektif, maka perlu diidentifikasikan bidang-bidang strategik satuan kerja. Bidang-bidang strategik kunci biasanya menyangkut kegiatan utama organisasi seperti transaksi transaksi keuangan, hubungan manajer bawahan, atau operasi operasi produksi..

BIDANG BIDANG PENGAWASAN STRATEGIK

Page 8: Pengawasan Dan Supervisi

• Ada banyak tekhnik yang dapat membantu manajer agar pelaksanaan pengawasan menjadi lebih efektif. :a. Management by exception

(MBE) • MBE atau prinsip pengecualian

memungkinkan manajer untuk mengarahkan perhatianya pada bidang bidang pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan para karyawan atau tingkatan manajemen rendah untuk menangani variasi variasi rutin. b. Management information

systems (MIS)

• MIS dapat didefinisikan sebagai suatu metoda formal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang di perlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan yang memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan, dan operasional organisasi dilaksanakan secara efektif.

ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL

Page 9: Pengawasan Dan Supervisi

Akurat, Tepat waktu, Obyektif dan menyeluruh, Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik. Realistik secara ekonomis, Realistik secara organisasional, Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi. Fleksibel, Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, Di terima para anggota organisasi.

Karakteristik karakteristik pengawasan yang efektif

Page 10: Pengawasan Dan Supervisi

1. Metode Bukan Kuantitatif (non quantitative)Metode Pengawasan non-kuantitatif adalah metode-metode pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.Teknik-teknik yang sering digunakan :•Pengamatan•Inspeksi teratur dan langsung•Pelaporan lisan dan tertulis•Evaluasi pelaksanaan•Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan

METODE PENGAWASAN

Page 11: Pengawasan Dan Supervisi

Metode KuantitatifSebagian besar teknik pengawasan kuantitatif cenderung menggunakan data khusus dan metoda-metoda kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas dan kualitas keluaran (output). Metode Kuantitatif terdiri dari : Anggaran (budget) seperti : Audit, seperti internal audit, external

audit, management audit Analisa break-even Analisa Rasio Bagan dan teknik yang berhubungan

dengan waktu pelaksanaan kegiatan

Page 12: Pengawasan Dan Supervisi

Pengerian supervisi secara umum adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh “atasan” terhadap pekerjaan yang dilakukan “bawahan” untuk kemudian bila ditemukan masalah masalah, segera diberikan bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.

SUPERVISI

Page 13: Pengawasan Dan Supervisi

a. Supervisi dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja.Peningkatan efektifitas kerja ini erah hubungannya dengan peningkatan dan keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.

b. Supervisi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja.Peningkatan efisiensi kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya ( tenaga, harta, dan sarana ) yang sia-sia akan dapat dicegah

MANFAAT SUPERVISI

Page 14: Pengawasan Dan Supervisi

• PelaksanaYang bertanggung jawab melaksanakan supervisi adalah atasan ( supervisor ) yang memiliki “kelebihan” dalam berorganisasi, karena fungsi supervisi memang banyak terdapat pada tugas ataasan. Namun, untuk keberhasilan supervisi, yang lebih diutamakan adalah kelebihan dalam hal pengetahuan dan ketrampilan.

• Sasaran Sasaran atau objek dari supervisi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, serta bawahan yang melakukan pekerjaan. Jika supervisi mempunyau sasaran berupa pekerjaan yang dilakukan, maka disebut supervisi langsung, sedangkan jika sasaran berupa bawahan yang melakukan pekerjaan disebut supervisi tidak langsung.

UNSUR-UNSUR DALAM SUPERVISI

Page 15: Pengawasan Dan Supervisi

• Frekuensi supervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berkala. Supervisi yang dilakukan hanya sekali, bisa dikatakan bukan supervisi yang baik, karena organisasi/lingkungan selalu berkembang. Oleh sebab itu, agar organisasi selalu dapat mengikuti berbagai perkembangan dan perubahan, perlu dilakukan berbagai penyesuaian.

• TujuanTujuan dari supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung sehingga dengan bantuan tersebut dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik.

• TeknikTeknik pokok supervisi pada dasarnya mencakup empat hal, yaitu: - Menetapkan masalah dan prioritasnya- Menetapkan penyebab masalah, prioritas, dan jalan keluarnya- Melaksanakan jalan keluar- Menilai hasil yang dicapai untuk tindak lanjut

Page 16: Pengawasan Dan Supervisi

• Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatkan kinerja bawahan, bukan untuk mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pekerjaan bawahan, untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera berikan petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya.

• Sejalan dengan tujuan utamanya yang ingin dicapai, sifat supervisi harus edukatif dan suportif, bukan otoriter.

• Supervisi harus dilakukan secara teratur dan berkala.

PRINSIP POKOK DALAM SUPERVISI

Page 17: Pengawasan Dan Supervisi

• Supervisi harus dapat dilaksanakan sedemikian rupa sehingga terjalin kerjasama yang baik antara atasan dan bawah, teruatama pada saat proses penyelesaian masalah, dan lebih mengutamakan kepentingan bawahan.

• Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing bawahan secara individu. Penerapan strategi dan tata cara yang sama untuk semua kategori bawahan, bukan merupakan supervisi yang baik.

• Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan dengan perkembangan.

Page 18: Pengawasan Dan Supervisi

Yang bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi adalah atasan yang memiliki ”kelebihan” dalam organisasi. Idealnya kelebihan tersebut tidak hanya dari aspek status dan kedudukan, tetapi juga pengetahuan dan ketrampilan

PELAKSANA SUPERVISI

Page 19: Pengawasan Dan Supervisi

a. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang telah disepakati.

b. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan.

c. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

d. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support (supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing)

FUNGSI SUPERVISI DALAM

KEPERAWATAN

Page 20: Pengawasan Dan Supervisi

TEKNIK SUPERVISI

1.

Sasara

n

pen

gam

ata

n

Pengamtan langsung yang tidak jelas sasarannya dapat menimbulkan kebingungan, karena pelaksana supervisi dapat terperangkap pada sesuatu yang bersifat detai. Untuk mencegah keadaan yang seperti ini, maka pada pengamatan langsung perlu ditetapkan sasaran pengamatan, yakni hanya ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan strategis saja (selective supervision).

2.

Ob

jekti

vit

as

pen

gam

ata

n

Pengamatan langsung yang tidak terstandardisasi dapat mengganggu objektivitas. Untuk mencegah keadaan yang seperti ini, maka pengamatan langsung perlu dibantu dengan suatu daftar isi (check list) yang telah dipersiapkan. Daftar isi tersebut ditujukan untuk setiap sasaran pengamatan secara lengkap dan apa adanya.

3.

Pen

dekata

n

pen

gam

ata

n

Pengamatan langsung sering menimbulkan berbagai dampak dan kesan negative, misalnya rasa takut, tidak senang, atau kesan mengganggu kelancaran pekerjaan. Untuk mencegah keadaan ini, pengamatan langsung tersebut harus harus dilakukan sedemikian rupa sehingga berbagai dampak atau kesan negative tersebut tidak sampai muncul. Sangat dianjurkan pengamatan tersebut dapat dilakukan secara edukatif dan suportif, bukan menunjukkan kekuasaan atau otoritas.

a. Pengamatan LangsungPengamatan langsung harus

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan.

Page 21: Pengawasan Dan Supervisi

Yang termasuk supervisor keperawatan adalah: Kepala ruangan Pengawas Keperawatan Kepala seksi Kepala Bidang keperawatan

b. Kerja Sama

Agar komunikasi yang baik dan rasa

memiliki ini dapat muncul, pelaksana

supervisi dan yang disupervisi perlu kerja

sama dalam penyelesaian masalah, sehingga

prinsip-prinsip kerja sama kelompok (team

work) dapat diterapkan.

Page 22: Pengawasan Dan Supervisi

TERIMAKASIH..