PENGAWAS OBAT HEWAN

32
I PENGAWAS OBAT HEWAN 2018 Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian JL. Harsono RM 3, Ragunan, Gedung C Lantai 9 Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Transcript of PENGAWAS OBAT HEWAN

Page 1: PENGAWAS OBAT HEWAN

I

PENGAWAS OBAT HEWAN

2018

Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan

Kementerian Pertanian JL. Harsono RM 3, Ragunan, Gedung C Lantai 9 Ragunan, Ps. Minggu,

Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Page 2: PENGAWAS OBAT HEWAN

II

KATA PENGANTAR

Pengawas Obat Hewan (POH) sebagai ujung

tombak untuk terlaksananya pembinaan dan penegakan

hukum di bidang usaha obat hewan perlu dibekali dengan

pedoman praktis dalam melaksanakan tugasnya dengan

Buku Saku Pengawas Obat Hewan.

Buku Saku Pengawas Obat Hewan adalah salah satu

petunjuk operasional pengawas obat hewan bagi petugas

pelaksana pengawas obat hewan di lapangan yang berisi

uraian tentang tujuan dan standar operasional prosedur

pengawas obat hewan.

Dengan materi yang ada dalam buku saku tersebut,

diharapkan dapat menjadi pedoman bagi aparat Pengawas

Obat Hewan untuk melaksanakan tugas pengawasan

terhadap kegiatan pembuatan, penyediaan, peredaran dan

penggunaan obat hewan, sehingga dapat tercapai tertib

hukum dan tertib administrasi di bidang usaha obat hewan.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya dalam

Page 3: PENGAWAS OBAT HEWAN

III

penyusunan Buku Saku Pengawas Obat Hewan. Semoga

Buku Saku ini bermanfaat bagi yang memerlukannya, atas

adanya saran perbaikan yang positif terhadap materi Buku

Saku ini sangat kami hargai.

Jakarta, Juni 2018

A.n Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Direktur Kesehatan Hewan

Drh. Fadjar Sumping T.R., Ph.D

NIP 196111031987031003

Page 4: PENGAWAS OBAT HEWAN

IV

Kata Pengantar ............................................. ii Daftar Isi ....................................................... iv 1. Pendahuluan ............................................ 1 2. Tujuan Pengawasan ................................. 2 3. Dasar Hukum Sebagai Pengawas ............. 3 4. Ruang Lingkup Pengawasan Obat Hewan 4 5. Persyaratan Pengawas Obat Hewan......... 5 6. Tugas dan Wewenang Pengawas Obat

Hewan ...................................................... 6 7. Standar Operasional Prosedur ................. 8 8. Apa Kategori Obat Hewan Ilegal? ............ 9 9. Apa Kategori Pelanggaran? ...................... 10

10. Syarat Pengawas Obat Hewan ................. 11 11. Bagaimana Mekanisme Pengangkatan

Pengawas Obat Hewan ............................ 14 12. Kapan Pengawas Obat Hewan diberhentikan? ......................................... 15

13. Apa Identitas Pengawas Obat Hewan? .. 16 14. Pelaporan ................................................ 20 15. Apa Obyek dan Materi Pemeriksaan? ....... 21

Perusahaan Obat Hewan .......................... 21 a. Produsen ............................................ 21 b. Importir .............................................. 21 c. Distributor .......................................... 21 d. Pengecer (Depo dan Toko) ................. 21

Perusahaan dan Perorangan ..................... 22 a. Perusahaan yang mencampur obat..... 22 b. Perusahaan peternakan...................... 22 c. Kenel atau usaha lain yang sejenis..... 22 d. Perorangan ......................................... 22

16. Obat Hewan ............................................. 23 17. Apa Pertimbangan Pengambilan Sampel? 24 18. Persyaratan yang diperlukan sebagai

calon peserta diklat ppns adalah sebagai berikut ..................................................... 26

DAFTAR ISI

Page 5: PENGAWAS OBAT HEWAN

1

PENDAHULUAN

Sampai saat ini masih dijumpai adanya pembuatan, penyediaan, peredaran dan penggunaan obat hewan yang dikategorikan sebagai usaha obat hewan yang ilegal karena kegiatan usahanya tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka penegakan hukum selain dengan menerapkan sanki administratif dan pencabutan izin usaha juga dilakukan dengan meneruskan kasus tindak pelanggaran tersebut melalui mekanisme pelaporan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) yang selanjutnya dilanjutkan ke aparat Kepolisian di wilayah kasus tersebut terjadi.

Dalam rangka untuk menyamakan persepsi tugas yang harus dilaksanakan oleh para Pengawas Obat Hewan (POH) Tingkat Pusat, Provinsi maupun Pengawas Obat Hewan Tingkat Kabupaten/Kota maka diperlukan BUKU SAKU POH.

Page 6: PENGAWAS OBAT HEWAN

2

TUJUAN PENGAWASAN

1. Pelaksanaan dalam rangka pembinaan,

bimbingan, evaluasi dan monitoring usaha

obat hewan;

2. Agar obat hewan yang beredar dalam

masyarakat layak pakai, tepat sasaran,

tepat waktu dan tepat pemakaiannya

3. Untuk mencegah terjadinya berbagai

bentuk penyimpangan mutu/kualitas

maupun peredaran obat hewan;

4. Mencegah terjadinya penyalahgunaan baik

dalam hal pengadaan, penyimpanan,

peredaran maupun dalam pemakaian obat

hewan;

5. Untuk menertibkan usaha yang bergerak di

bidang obat hewan baik sebagai produsen,

importir, distributor ataupun pengecer;

6. Untuk memberikan sanksi hukum terhadap

pelaku yang mengedarkan obat hewan

hewan ilegal

Page 7: PENGAWAS OBAT HEWAN

3

Dasar Hukum

Sebagai Pengawas

Undang-undang Nomor 18 Tahun

2009 tentang Peternakan dan

Kesehatan

Hewan.

Peraturan Pemerintah

Nomor 78 Tahun 1992 tentang Obat

Hewan.

Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah

Daerah.

Surat Keputusan Menteri Pertanian

Nomor 808/Kpts/TN.260/12/1994 tentang Syarat Pengawas dan Tata Cara Pengawasan

Obat Hewan.

Page 8: PENGAWAS OBAT HEWAN

4

RUANG LINGKUP PENGAWASAN OBAT

HEWAN

Di tempat-

tempat

pembuatan

Di tempat-

tempat

penyediaan

Di tempat lain

yang berkaitan

dengan

pemakaian obat

hewan

Di tempat-

tempat

peredaran

Di perusahaan-

perusahaan

peternakan

Page 9: PENGAWAS OBAT HEWAN

5

PERSYARATAN

PENGAWAS OBAT HEWAN

PNS minimal 1 tahun bertugas

dilingkungan instansi pertanian yang

membidangi fungsi kesehatan hewan

Berijazah dokter hewan

Telah mengikuti pelatihan POH yang

dibuktikan dengan sertifikat pelatihan

POH

Tidak berafiliasi atau konflik

kepentingan dengan usaha di bidang

obat hewan

Page 10: PENGAWAS OBAT HEWAN

6

TUGAS : Melakukan pemeriksaan terhadap

dipenuhinya ketentuan perijinan

usaha pembuatan, penyediaan dan

peredaran obat hewan.

Melakukan pemeriksaan terhadap obat hewan yang baik.

Melakukan pemeriksaan obat

hewan, sarana dan tempat

penyimpanannya dalam

penyediaan dan peredaran

termasuk alat serta

pengangkutannya.

. Melakukan pemeriksaan

terhadap pemakaian

obat hewan.

Mengambil contoh bahan baku obat hewan guna pengujian khasiat dan keamanannya.

2

3

4

5

1

TUGAS DAN WEWENANG

Page 11: PENGAWAS OBAT HEWAN

7

WEWENANG

Menghentikan obat

hewan yang tidak sesuai

dengan ketentuan

Menarik obat hewan dari

peredaran

Melarang peredaran

obat hewan

Menghentikan

sementara kegiatan

pembuatan obat hewan

Page 12: PENGAWAS OBAT HEWAN

8

Surat tugas diterbitkan oleh pimpinan pengawas

obat hewan yang bersangkutan

Melaporkan hasil

pemeriksaan pada pimpinan Lakukan tahap

pemeriksaan sesuai

dengan obyek materi

pemeriksaan Apabila menemukan obat hewan

ilegal, ambil barang bukti dan selanjutnya membuat Berita Acara (BA) sesuai dengan prosedur untuk

dilaporkan ke instansi yang berwenang, dilanjutkan melapor ke

Polri untuk menegakkan hukum lebih lanjut

Apabila menemukan

penyimpangan, maka

tentukan identitas

pelanggaran

Pemusnahan obat hewan

ilegal dilakukan oleh tim

sesuai peraturan

perundangan

SOP Standar Operasional Prosedur

Page 13: PENGAWAS OBAT HEWAN

9

KATEGORI OBAT HEWAN ILEGAL

Obat hewan yang tidak mempunyai nomor pendaftaran yang

diterbitkan oleh Direktoral Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia 1 2 Obat hewan yang tidak diproduksi oleh perusahaan pemiliki

nomor pendaftaran, kecuali obat hewan yang diproduksi

secara toll manufacturing

3 Obat hewan yang diimpor oleh perusahaan bukan pemilik

nomor pendaftaran kecuali obat hewan dimaksud diimpor

atas persetujuan perusahaan pemilik nomor pendaftaran

4 Obat hewan yang tidak diberi label dan tanda

5 Obat hewan yang tidak memenuhi standar mutu obat hewan

6 Obat hewan khususnya sediaan biologik yang penyakitnya

tidak ada di Indonesia

Page 14: PENGAWAS OBAT HEWAN

10

Apa Kategori

Pelanggaran ?

1. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

izin usaha sebagai produsen di bidang obat hewan,

tetapi tidak memiliki tenaga penanggung jawab

teknis yang berprofesi sebagai dokter hewan dan atau

apoteker sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja memproduksi obat hewan yang tidak

mempunyai nomor pendaftaran;

3. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja mengedarkan obat hewan yang tidak

Page 15: PENGAWAS OBAT HEWAN

11

mempunyai nomor pendaftaran;

4. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja menjual produk obat hewan yang

tidak mempunyai nomor pendaftaran;

5. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja menggunakan produk obat hewan

yang tidak mempunyai nomor pendaftaran;

6. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja memalsukan merk/nama dagang dari

produk obat hewan hewan lain yang telah mempunyai

nomor pendaftaran;

7. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja memproduksi obat hewan yang telah

dipalsukan merk/nama dagangnya dari produk obat

hewan lain yang telah mempunyai nomor

pendaftaran;

8. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

Page 16: PENGAWAS OBAT HEWAN

12

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja menggunakan produk obat hewan yang

telah dipalsukan merk/nama dagangnya dari produk

obat hewan lain yang telah mempunyai nomor

pendaftaran;

9. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja mengedarkan produk obat hewan

yang telah dipalsukan merk/nama yang telah

mempunyai nomor pendaftaran;

10. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja menjual produk obat hewan yang

telah dipalsukan merk/nama dagangnya dari produk

obat hewan lain yang telah mempunyai nomor

pendaftaran;

11. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja memproduksi dan menjual produk

obat hewan tanpa seizin dari pemilik nomor

pendaftaran;

Page 17: PENGAWAS OBAT HEWAN

13

12. Perorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja memproduksi dan menjual produk

obat hewan dimana kandungan zat berkhasiatnya

sub standar;

13. Peorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja mengedarkan produk obat hewan

dimana kandungan zat berkhasiatnya sub standar;

14. Peorangan dan atau badan hukum yang mempunyai

atau tidak mempunyai izin usaha di bidang obat hewan

dengan sengaja memakai produk obat hewan dimana

kandungan zat berkhasiatnya sub standar;

Page 18: PENGAWAS OBAT HEWAN

14

Pengawas obat hewan

pusat ditunjuk oleh

Menteri Pertanian

berdasarkan usul dari

Direktorat Jenderal

Peternakan dan

Kesehatan Hewan

Pengawas obat hewan

provinsi ditunjuk oleh

gubernur berdasarkan

usul pimpinan Instansi

Pertanian yang

membidangi fungsi

kesehatan hewan.

Pengawas obat hewan kabupaten atau kota ditunjuk

oleh bupati atau

walikota berdasarkan

pimpinan Instansi

Pertanian yang

membidangi fungsi

kesehatan hewan.

Penunjukan pengawas

obat hewan berlaku 5

(lima) tahun dan dapat ditunjuk kembali.

Page 19: PENGAWAS OBAT HEWAN

15

1. Jangka waktu sebagai Pengawas

Obat Hewan sudah habis

2. Mutasi/alih tugas

3. Pensiun

4. Meninggal dunia

5. Melakukan perbuatan yang

melanggar hukum

6. Mengundurkan diri

7. Berafiliasi atau konflik kepentingan

dengan bidang tugasnya

Kapan Pengawas Obat Hewan

diberhentikan?

Page 20: PENGAWAS OBAT HEWAN

16

• Pengawas Obat Hewan diberi tanda pengenal dalam bentuk kartu pengawas yang ditandatangani oleh pimpinan instansi.

• Ketentuan kartu pengawas obat hewan: • Bentuk : Segi empat • Ukuran : 7 x 9 cm • Warna dasar logo dari simbol :

Disesuaikan • Warna dasar dari kartu Pusat : Merah muda

Provinsi : Kuning muda Kabupaten/kota : Biru muda • Logo

• Kementerian/pemerintah provinsi/kabupaten • Ukuran keterangan halaman muka

Apa Identitas Pengawas Obat Hewan?

Page 21: PENGAWAS OBAT HEWAN

17

KARTU PENGAWAS OBAT HEWAN PUSAT

B. Keterangan Halaman Belakang

A. Keterangan Halaman Muka

Page 22: PENGAWAS OBAT HEWAN

18

KARTU PENGAWAS OBAT HEWAN PROVINSI

A. Keterangan Halaman Muka

B. Keterangan Halaman Belakang

Page 23: PENGAWAS OBAT HEWAN

19

KARTU PENGAWAS OBAT HEWAN KABUPATEN/KOTA

A. Keterangan Halaman Muka

B. Keterangan Halaman Belakang

Page 24: PENGAWAS OBAT HEWAN

20

1. Pengawas obat hewan diberi surat tugas oleh pimpinan instansi (pejabat yang berwenang) pada waktu mengadakan pengawasan di lapangan.

2. Pengawas obat hewan wajib menyusun rencana kerja tahunan yang dirinci dalam kegiatan bulanan.

3. Pengawas obat hewan menemukan penyimpanan, maka pengawasan obat hewan memberikan teguran lisan.

4. Apabila teguran tidak diindahkan maka pengawas obat hewan melaporkan kepada pimpinan yang berwenang.

5. Pengawas obat hewan membuat laporan tentang penyimpangan yang ditemukan dan ditindaklanjuti.

6. Pengawas obat hewan wajib membuat laporan kegiatan sekurang-kurangnya satu tahun sekali.

Pelaporan

Page 25: PENGAWAS OBAT HEWAN

21

1. Perusahaan Obat Hewan

APA OBYEK MATERI DAN

PEMERIKSAAN?

Page 26: PENGAWAS OBAT HEWAN

22

2. Perusahaan Dan Perorangan

Page 27: PENGAWAS OBAT HEWAN

23

Pengawasan terhadap semua obat hewan yang diproduksi, diimpor, disimpan, diedarkan dan dipergunakan di wilayah Indonesia mencakup antara lain:

1. Mutu obat hewan 2. Nomor pendaftaran 3. Masa kadaluarsa 4. Obat hewan yang penggunaannya

dilarang 5. Obat gelap/selundupan 6. Obat yang meragukan 7. Penandaan obat hewan 8. Penyimpanan dan penanganannya 9. Lain-lain

Obat Hewan

Page 28: PENGAWAS OBAT HEWAN

24

Obat terdaftar dengan adanya tanda-tanda

penurunan mutu (produk substandar)

Perubahan bentuk

Perubahan warna

Pembentukan endapan

Pembentukan gas

Berjamur

Batas kadaluwarsa dilampaui

Kemasan/penandaan

mencurigakan/cacat

1. Obat hewan ilegal

Obat hewan yang tidak mempunyai

nomor pendaftaran

Obat hewan yang tidak diproduksi oleh

perusahaan pemilik nomor pendaftaran,

Apa Pertimbangan Pengambilan Sampel?

Page 29: PENGAWAS OBAT HEWAN

25

kecuali obat hewan yang diproduksi

secara toll manufacturing

Obat hewan yang diimpor oleh

perusahaan bukan pemilik nomor

pendaftaran kecuali obat hewan

dimaksud diimpor atas persetujuan

perusahaan pemilik nomor pendaftaran

Page 30: PENGAWAS OBAT HEWAN

26

(1). Persyaratan Peserta :

a. Pegawai Negeri Sipil dengan masa

kerja minimal 4 (empat) tahun;

b. Pendidikan Dokter Hewan atau

Apoteker;

c. Telah mengikuti Pelatihan

Pengawasan Obat Hewan dengan

bukti fotokopi sertifikat Pelatihan

Pengawasan Obat Hewan;

d. Peserta yang jenis kelamin wanita

tidak sedang hamil;

e. Diusulkan secara resmi oleh

pimpinan masing-masing instansi.

PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN SEBAGAI CALON PESERTA DIKLAT PPNS ADALAH

SEBAGAI BERIKUT

Page 31: PENGAWAS OBAT HEWAN

27

(2). Persyaratan administratif yang harus

dipenuhi yaitu:

a. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir;

b. Fotokopi SK pengangkatan pegawai

terakhir;

c. Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2

lembar dan 2 x 3 cm sebanyak 2

lembar (latar belakang merah);

d. Surat Keterangan Berkelakuan Baik

dari POLRI setempat;

e. Diusulkan secara resmi oleh

pimpinan masing-masing instansi.

Page 32: PENGAWAS OBAT HEWAN

28

TERIMA KASIH