PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan...

19
SKRIPSI PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG I DEWA KADE WIARSA RAKA SANDI NIM. 1016051004 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Transcript of PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan...

Page 1: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

SKRIPSI

PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN

PEMILIHAN KEPALA DAERAH BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2015

TENTANG PENETAPAN PERATURAN

PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

NO. 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI

UNDANG-UNDANG

I DEWA KADE WIARSA RAKA SANDI

NIM. 1016051004

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

i

SKRIPSI

PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN

PEMILIHAN KEPALA DAERAH BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2015

TENTANG PENETAPAN PERATURAN

PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

NO. 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI

UNDANG-UNDANG

I DEWA KADE WIARSA RAKA SANDI

NIM. 1016051004

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

ii

PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN

KEPALA DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

NO. 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN

PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 1

TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI,

DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

I DEWA KADE WIARSA RAKA SANDI

NIM. 1016051004

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 4: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif
Page 5: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif
Page 6: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

v

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida sang Hyang Widhi Wasa karena

atas asung kertha waranungraha-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Pengaturan Sistem dan Tahapan Pemilihan Kepala Daerah

Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2014

Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-

Undang”. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Berhasilnya penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan moral,

bantuan, fasilitasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini

dengan segala kerendahan hati saya ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H. selaku Dekan

Fakultas Hukum Universitas Udayana.

2. Bapak I Ketut Sudiarta, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan

II Fakultas Hukum Universitas Udayana.

4. Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H., sekalu Pembantu Dekan III

Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Page 7: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

vi

5. Bapak Prof. Dr. Ibrahim R., S.H., M.H. sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi I yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan

penuh perhatian dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Nengah Suharta, S.H., M.H. sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan

penuh perhatian dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, S.H., M.H. sebagai Dosen Pembimbing

Akademik yang telah mendidik, mengarahkan, dan memberik

masukan-masukan selama masa perkuliahan.

8. Segenap Bapak/Ibu Dosen/Asisten Dosen yang telah mendidik dan

membekali ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

9. Segenap Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Udaya yang

telah membantu dalam mengurus segala keperluan administrasi baik

selama masa perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.

10. Kepada almarhum Kakek saya I Dewa Putu Raka, atas insprirasi, cita-

cita, dan pesan-pesannya, kepada kedua Orang Tua saya yaitu I Dewa

Ketut Gandra dan I Dewa Ayu Putu Tranggana atas segala dukungan,

perjuangan, dan pengorbanannya selama ini, kepada Kakak dan Adik-

Adik saya I Dewa Putu Gandita Rai Anom, S.T.P., I Dewa Ayu

Komang Budiasih, I Dewa Gede Adi Putra, S.H., kepada Bapak dan

Ibu Mertua saya Drs. Dewa Nyoman Djaya dan Anak Agung Sagung

Suparni, A.Md., serta kepada Istri dan anak saya Desak Agung Oka

Page 8: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

vii

Suardewi, S.E., dan I Dewa Gede Mayuresa Iswara. Terima kasih atas

segala doa, motivasi, serta dukungannya.

11. Untuk rekan-rekan kelaurga besar Persatuan Alumni GMNI Provinsi

Bali dan GMNI Cabang Denpasar, terima kasih atas motivasi dan

masukan-masukannya.

12. Untuk Pimpinan KPU RI, rekan-rekan anggota dan jajaran

kesekretariatan KPU Provinsi Bali, terima kasih atas dukungan moril,

diskusi, masukan, dan kerjasamanya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13. Untuk rekan-rekan mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Hukum

Universitas Udaya angkatan tahun 2010, terima kasih atas

kebersamaan dan kekompakannya selama mengikuti perkuliahan.

14. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas segala

motivasi dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan banyak

kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk tujuan perbaikan dan penelitian lebih lanjut pada masa yang

akan datang.

Akhir kata diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

Ilmu Hukum di Indonesia pada umumnya, khususnya Hukum Pemilu, sehingga ke

depan Indonesia akan memiliki sistem dan tahapan penyelenggaraan pemilihan

Page 9: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

viii

kepala daerah yang mampu menjawab tantangan jaman, lebih demokratis dan

berkualitas, serta dapat diterapkan secara efektif.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.

Denpasar, 5 Juli 2015

Penulis,

I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi

Page 10: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM i

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI ix

DAFAR TABEL xvi

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN xvii

ABSTRAK xviii

BAB I PENDAHULUN……………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………… 17

1.3 Ruang Lingkup Masalah…………………………………………….. 17

1.4 Orisinalitas Penelitian……………………………………………….. 18

1.5 Tujuan Penulisan…………………………………………………….. 23

1.5.1 Tujuan Umum…………………………………………………. 23

1.5.2 Tujuan Khusus…………………………………………………. 24

1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………… 24

1.6.1 Manfaat Teoritis……………………………………………….. 24

1.6.2 Manfaat Praktis………………………………………………... 25

Page 11: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

x

1.7. Landasan Teoritis……………………………………………………. 26

1.7.1 Negara Hukum………………………………………………… 26

1.7.2 Teori Demokrasi Perwakilan…………………………………... 32

1.7.3 Teori Pemilu yang Demokratis………………………………... 34

1.7.4 Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Penegakkan

Hukum……………………………………………………………

36

1.7.5 Desentralisasi, Otonomi Daerah, dan Pilkada…………………. 46

1.7.5.1 Desentralisasi………………………………………………... 46

1.7.5.2 Otonomi Daerah……………………………………………... 49

1.7.5.3 Hubungan Otonomi Daerah dengan Pilkada………………... 53

1.7.6 Kewenangan …………………………………………………... 54

1.8 Metode Penilitian……………………………………………………. 58

1.8.1 Jenis Penelitian………………………………………………… 58

1.8.2 Jenis Pendekatan………………………………………………. 60

1.8.3 Bahan Hukum………………………………………………….. 61

1.8.3.1 Bahan Hukum Primer………………………………………... 62

1.8.3.4 Bahan Hukum Sekunder……………………………………... 65

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum………………………….. 66

1.8.5 Teknis Analisis………………………………………………… 66

Page 12: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

xi

BAB II TINJAUAN UMUM PENGATURAN SISTEM DAN

TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH…………….. 69

2.1 Pengertian Pengaturan Sistem dan Tahapan Pemilihan Kepala

Daerah………………………………………………………………..

69

2.1.1 Pengaturan…………………………………………………….. 69

2.1.1.1 Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-Undangan…………. 71

2.1.1.2 Pembentukan Undang-Undang……………………………… 73

2.1.1.3 Pembentukan Perppu………………………………………… 76

2.1.2 Sistem………………………………………………………….. 78

2.1.3 Tahapan………………………………………………………... 82

2.1.4 Pemilihan Kepala Daerah……………………………………… 86

2.1.4.1 Dalam Undang-Undang tentang Penyelenggara Pemilu…….. 86

2.1.4.2 Dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah dan Undang -

Undang Pilkada……………………………………………...

87

2.2 Sejarah Perkembangan Sistem Pemerintahan dan Otonomi Daerah… 89

2.2.1 Masa Penjajahan (Belanda dan Jepang)……………………….. 90

2.2.2 Masa Setelah Kemerdekaan (1945-1959)……………………... 93

2.2.3 Masa Orde Lama (1959-1965)………………………………… 95

2.2.3 Masa Orde Baru (1965-1998)…………………………………. 96

2.2.4 Masa Reformasi (1999-sekarang)……………………………... 98

2.3 Perkembangan Pengaturan Sistem Pengisian Jabatan Kepala Daerah 101

2.3.1 Periode Undang-Undang Dasar 1945………………………….. 102

Page 13: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

xii

2.3.2 Periode UUD RIS 1949………………………………………... 105

2.3.3 Periode UUDS 1950…………………………………………… 105

2.3.4 Periode Kembali ke UUD 1945……………………………….. 107

2.3.5 Periode UUD NRI 1945 Pasca Amandemen….……………….. 109

2.3.5.1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004………………………... 109

2.3.5.2 Undang-Undang No. 22 Tahun 2014………………………... 113

2.3.5.3 Perppu No. 1 Tahun 2014………..………………………….. 115

BAB III PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN

PEMILIHAN KEPALA DAERAH…………………………..

116

3.1 Sistem dan Tahapan Pilkada………………………………………… 116

3.1.1 Dasar Pemikiran………………………………………………. 116

3.1.2 Sistem Pemilihan ……………………………………………… 119

3.1.3 Tahapan Pemilihan…………………………………………….. 123

3.2 Peserta Pilkada,Persyaratan Calon dan Pendaftaran Calon…………. 130

3.3 Penyelenggara Pilkada ……………………………………………… 138

3.3.1Tugas, Wewenang, dan Kewajiban KPU……………………… 142

3.3.2 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban KPU Provinsi……………. 143

3.3.3 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban KPU Kab/Kota…………... 146

3.4 Pengawasan Pilkada ………………………………………………… 149

3.4.1 Tugas, wewenang, dan Kewajiban Bawaslu…………………... 152

3.4.2 Tugas, wewenang, dan Kewajiban Bawaslu Provinsi…………. 153

3.4.2 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Panwaslu Kab/Kota……… 154

Page 14: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

xiii

3.5 Pemilih dalam Pilkada……………………………………………….. 156

3.6 Tahapan Pemilihan ………………………………………………….. 157

3.6.1 Tahap Persiapan……………………………………………….. 157

3.6.1.1 Perencanaan Program, Tahapan, dan Anggaran…………….. 157

3.6.1.2 Pembentukan Badan Penyelenggara Ad Hoc……………….. 161

3.6.1.3 Pemutakhiran Data Pemilih………………………………….. 164

3.6.2 Tahap Penyelenggaraan………………………………………... 168

3.6.2.1 Tahap Pencalonan…………………………………………… 168

3.6.2.2 Tahap Kampanye…………………………………………….. 173

3.6.2.3 Tahap Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara………………………………………….

177

3.6.2.4 Tahap Penetapan Calon Terpilih…………………………… 182

3.6.2.5 Tahap Penyelesaian Pelanggaran dan Sengketa Hasil……. 183

3.6.2.6 Tahap Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih 187

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PELAKSANAAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN

KEPALA DAERAH……………………………………………

191

4.1 Faktor Yuridis………………………………………………………. 196

4.1.1 Faktor Sistem Pemerintahan dan Otonomi Daerah……………. 200

4.1.2 Faktor Peraturan Perundang-Undangan……………………….. 206

4.1.2. 1 Faktor Undang-Undang…………………………………….. 207

4.1.2.2 Faktor Sistem dan Tahapan…………………………………. 212

Page 15: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

xiv

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 264

RINGKASAN SKRIPSI

4.1.2.3 Faktor Periodisasi Penyelenggaraan…………………………. 221

4.1.2.4 Faktor Sengketa dan Perselisihan Hasil……………………... 228

4.2 Faktor Non Yuridis…………………………………………………... 234

4.2.1 Faktor Peserta………………………………………………….. 234

4.2.2 Faktor Penyelenggara………………………………………….. 238

4.2.3 Faktor Masyarakat……………………………………………... 245

4.2.5 Faktor Sarana atau Fasilitas……………………………………. 249

4.2.5 Faktor Penegak Hukum………………………………………... 253

4.2.6 Faktor Kebudayaan……………………………………………. 256

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………........ 260

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 259

5.2 Saran…………………………………………………………………. 262

Page 16: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

xv

DAFTAR TABEL

Daftar 1. Judul Penelitian, Peneliti, Tahun, dan Rumusan Masalah 18

Daftar 2. Perbandingan Persyaratan Pencalonan 132

Page 17: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif
Page 18: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

xvii

ABSTRAK

Salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan Pilkada adalah sistem

dan tahapan Pilkada. Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada,

mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif dan

menimbulkan berbagai persoalan hukum dalam pelaksanaannya.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memahami pengaturan sistem

dan tahapan Pilkada berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2015 sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2015 dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksaan sistem dan tahapan Pilkada berdasarkan kedua undang-

undang tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan

pemikiran dalam penyempurnaan pengaturan sistem dan tahapan Pilkada ke

depan, sehingga menjadi lebih demokratis, transparan dan akuntabel, serta dapat

dilaksanakan secara efektif. Penelitian hukum ini berbentuk penelitian yuridis

normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute

approach), pendekatan sejarah (historical approach), dan pendekatan konseptual

hukum (conceptual approach).

Pengaturan sistem dan tahapan Pilkda berdasarkan Undang-Undang No. 1

Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2015

menghasilkan sistem Pilakda langsung dalam satu putaran. Sistem ini

mengembalikan hak rakyat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada.

Pelaksanaan sistem dan tahapan Pilkada dipengaruhi oleh faktor-faktor yuridis

maupun non yuridis. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan agar pelaksanaan

Pilkada ke depan lebih berkualitas dan bukan sekedar rutinitas demokrasi

prosedural.

Kata kunci: Sistem, Tahapan Pilkada, Faktor Yuridis, Faktor Non Yuridis.

Page 19: PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada, mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif

xviii

ABSTRACT

One of the important aspects in the local election run for a governor,

regent and mayor is its system management and its completion stages.

Imperfection in its system management and its execution stages contributes to

ineffective accomplishment of the election code and various lawsuits after its

completion.

The writing of this paper is meant to gain comprehensive understanding of

an election system management and its completion phases which is the

election code number 1 year 2015 which has been revised by the election code

number 8 year 2015 and the contributory factors which influence the

accomplishment of the two election codes. The research finding is aimed at

contributing constructive ideas towards the perfection of the local election and its

completion stages in the years to come in order that the local government-chief

election run will be more democratic, transparent, accountable and effective. The

study will be judicial and normative in its form adopting statute, historical and

conceptual approaches.

The election system and its completion stages with regard to the election

code number 1 year 2015 and its revision code number 8 year 2015 results in

direct election in one run that is an election without representation and without a

re-run. The system returns the right of the civilian to vote directly. The

accomplishments of election code and its execution stages are influenced by

judicial and non-judicial factors. Those factors must be taken into consideration

in order that the accomplishment of the local election in the future will be of high

quality and not of mere procedure and mere democratic routine.

Key Words: Election System, Election Stages, Judicial Factor, Non-Judicial

Factor.