PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan...
Transcript of PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA … Awa… · Ketidakpastian pengaturan sistem dan...
SKRIPSI
PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN
PEMILIHAN KEPALA DAERAH BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2015
TENTANG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
NO. 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN
GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI
UNDANG-UNDANG
I DEWA KADE WIARSA RAKA SANDI
NIM. 1016051004
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
SKRIPSI
PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN
PEMILIHAN KEPALA DAERAH BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2015
TENTANG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
NO. 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN
GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI
UNDANG-UNDANG
I DEWA KADE WIARSA RAKA SANDI
NIM. 1016051004
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN
KEPALA DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NO. 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 1
TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI,
DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Udayana
I DEWA KADE WIARSA RAKA SANDI
NIM. 1016051004
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
v
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida sang Hyang Widhi Wasa karena
atas asung kertha waranungraha-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Pengaturan Sistem dan Tahapan Pemilihan Kepala Daerah
Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-
Undang”. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Berhasilnya penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan moral,
bantuan, fasilitasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati saya ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H. selaku Dekan
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
2. Bapak I Ketut Sudiarta, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan
II Fakultas Hukum Universitas Udayana.
4. Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H., sekalu Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
vi
5. Bapak Prof. Dr. Ibrahim R., S.H., M.H. sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi I yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan
penuh perhatian dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Nengah Suharta, S.H., M.H. sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan
penuh perhatian dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, S.H., M.H. sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang telah mendidik, mengarahkan, dan memberik
masukan-masukan selama masa perkuliahan.
8. Segenap Bapak/Ibu Dosen/Asisten Dosen yang telah mendidik dan
membekali ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.
9. Segenap Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Udaya yang
telah membantu dalam mengurus segala keperluan administrasi baik
selama masa perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.
10. Kepada almarhum Kakek saya I Dewa Putu Raka, atas insprirasi, cita-
cita, dan pesan-pesannya, kepada kedua Orang Tua saya yaitu I Dewa
Ketut Gandra dan I Dewa Ayu Putu Tranggana atas segala dukungan,
perjuangan, dan pengorbanannya selama ini, kepada Kakak dan Adik-
Adik saya I Dewa Putu Gandita Rai Anom, S.T.P., I Dewa Ayu
Komang Budiasih, I Dewa Gede Adi Putra, S.H., kepada Bapak dan
Ibu Mertua saya Drs. Dewa Nyoman Djaya dan Anak Agung Sagung
Suparni, A.Md., serta kepada Istri dan anak saya Desak Agung Oka
vii
Suardewi, S.E., dan I Dewa Gede Mayuresa Iswara. Terima kasih atas
segala doa, motivasi, serta dukungannya.
11. Untuk rekan-rekan kelaurga besar Persatuan Alumni GMNI Provinsi
Bali dan GMNI Cabang Denpasar, terima kasih atas motivasi dan
masukan-masukannya.
12. Untuk Pimpinan KPU RI, rekan-rekan anggota dan jajaran
kesekretariatan KPU Provinsi Bali, terima kasih atas dukungan moril,
diskusi, masukan, dan kerjasamanya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
13. Untuk rekan-rekan mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Hukum
Universitas Udaya angkatan tahun 2010, terima kasih atas
kebersamaan dan kekompakannya selama mengikuti perkuliahan.
14. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas segala
motivasi dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk tujuan perbaikan dan penelitian lebih lanjut pada masa yang
akan datang.
Akhir kata diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
Ilmu Hukum di Indonesia pada umumnya, khususnya Hukum Pemilu, sehingga ke
depan Indonesia akan memiliki sistem dan tahapan penyelenggaraan pemilihan
viii
kepala daerah yang mampu menjawab tantangan jaman, lebih demokratis dan
berkualitas, serta dapat diterapkan secara efektif.
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.
Denpasar, 5 Juli 2015
Penulis,
I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM i
HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI ix
DAFAR TABEL xvi
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN xvii
ABSTRAK xviii
BAB I PENDAHULUN……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………… 17
1.3 Ruang Lingkup Masalah…………………………………………….. 17
1.4 Orisinalitas Penelitian……………………………………………….. 18
1.5 Tujuan Penulisan…………………………………………………….. 23
1.5.1 Tujuan Umum…………………………………………………. 23
1.5.2 Tujuan Khusus…………………………………………………. 24
1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………… 24
1.6.1 Manfaat Teoritis……………………………………………….. 24
1.6.2 Manfaat Praktis………………………………………………... 25
x
1.7. Landasan Teoritis……………………………………………………. 26
1.7.1 Negara Hukum………………………………………………… 26
1.7.2 Teori Demokrasi Perwakilan…………………………………... 32
1.7.3 Teori Pemilu yang Demokratis………………………………... 34
1.7.4 Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Penegakkan
Hukum……………………………………………………………
36
1.7.5 Desentralisasi, Otonomi Daerah, dan Pilkada…………………. 46
1.7.5.1 Desentralisasi………………………………………………... 46
1.7.5.2 Otonomi Daerah……………………………………………... 49
1.7.5.3 Hubungan Otonomi Daerah dengan Pilkada………………... 53
1.7.6 Kewenangan …………………………………………………... 54
1.8 Metode Penilitian……………………………………………………. 58
1.8.1 Jenis Penelitian………………………………………………… 58
1.8.2 Jenis Pendekatan………………………………………………. 60
1.8.3 Bahan Hukum………………………………………………….. 61
1.8.3.1 Bahan Hukum Primer………………………………………... 62
1.8.3.4 Bahan Hukum Sekunder……………………………………... 65
1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum………………………….. 66
1.8.5 Teknis Analisis………………………………………………… 66
xi
BAB II TINJAUAN UMUM PENGATURAN SISTEM DAN
TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH…………….. 69
2.1 Pengertian Pengaturan Sistem dan Tahapan Pemilihan Kepala
Daerah………………………………………………………………..
69
2.1.1 Pengaturan…………………………………………………….. 69
2.1.1.1 Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-Undangan…………. 71
2.1.1.2 Pembentukan Undang-Undang……………………………… 73
2.1.1.3 Pembentukan Perppu………………………………………… 76
2.1.2 Sistem………………………………………………………….. 78
2.1.3 Tahapan………………………………………………………... 82
2.1.4 Pemilihan Kepala Daerah……………………………………… 86
2.1.4.1 Dalam Undang-Undang tentang Penyelenggara Pemilu…….. 86
2.1.4.2 Dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah dan Undang -
Undang Pilkada……………………………………………...
87
2.2 Sejarah Perkembangan Sistem Pemerintahan dan Otonomi Daerah… 89
2.2.1 Masa Penjajahan (Belanda dan Jepang)……………………….. 90
2.2.2 Masa Setelah Kemerdekaan (1945-1959)……………………... 93
2.2.3 Masa Orde Lama (1959-1965)………………………………… 95
2.2.3 Masa Orde Baru (1965-1998)…………………………………. 96
2.2.4 Masa Reformasi (1999-sekarang)……………………………... 98
2.3 Perkembangan Pengaturan Sistem Pengisian Jabatan Kepala Daerah 101
2.3.1 Periode Undang-Undang Dasar 1945………………………….. 102
xii
2.3.2 Periode UUD RIS 1949………………………………………... 105
2.3.3 Periode UUDS 1950…………………………………………… 105
2.3.4 Periode Kembali ke UUD 1945……………………………….. 107
2.3.5 Periode UUD NRI 1945 Pasca Amandemen….……………….. 109
2.3.5.1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004………………………... 109
2.3.5.2 Undang-Undang No. 22 Tahun 2014………………………... 113
2.3.5.3 Perppu No. 1 Tahun 2014………..………………………….. 115
BAB III PENGATURAN SISTEM DAN TAHAPAN
PEMILIHAN KEPALA DAERAH…………………………..
116
3.1 Sistem dan Tahapan Pilkada………………………………………… 116
3.1.1 Dasar Pemikiran………………………………………………. 116
3.1.2 Sistem Pemilihan ……………………………………………… 119
3.1.3 Tahapan Pemilihan…………………………………………….. 123
3.2 Peserta Pilkada,Persyaratan Calon dan Pendaftaran Calon…………. 130
3.3 Penyelenggara Pilkada ……………………………………………… 138
3.3.1Tugas, Wewenang, dan Kewajiban KPU……………………… 142
3.3.2 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban KPU Provinsi……………. 143
3.3.3 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban KPU Kab/Kota…………... 146
3.4 Pengawasan Pilkada ………………………………………………… 149
3.4.1 Tugas, wewenang, dan Kewajiban Bawaslu…………………... 152
3.4.2 Tugas, wewenang, dan Kewajiban Bawaslu Provinsi…………. 153
3.4.2 Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Panwaslu Kab/Kota……… 154
xiii
3.5 Pemilih dalam Pilkada……………………………………………….. 156
3.6 Tahapan Pemilihan ………………………………………………….. 157
3.6.1 Tahap Persiapan……………………………………………….. 157
3.6.1.1 Perencanaan Program, Tahapan, dan Anggaran…………….. 157
3.6.1.2 Pembentukan Badan Penyelenggara Ad Hoc……………….. 161
3.6.1.3 Pemutakhiran Data Pemilih………………………………….. 164
3.6.2 Tahap Penyelenggaraan………………………………………... 168
3.6.2.1 Tahap Pencalonan…………………………………………… 168
3.6.2.2 Tahap Kampanye…………………………………………….. 173
3.6.2.3 Tahap Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara………………………………………….
177
3.6.2.4 Tahap Penetapan Calon Terpilih…………………………… 182
3.6.2.5 Tahap Penyelesaian Pelanggaran dan Sengketa Hasil……. 183
3.6.2.6 Tahap Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih 187
BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELAKSANAAN SISTEM DAN TAHAPAN PEMILIHAN
KEPALA DAERAH……………………………………………
191
4.1 Faktor Yuridis………………………………………………………. 196
4.1.1 Faktor Sistem Pemerintahan dan Otonomi Daerah……………. 200
4.1.2 Faktor Peraturan Perundang-Undangan……………………….. 206
4.1.2. 1 Faktor Undang-Undang…………………………………….. 207
4.1.2.2 Faktor Sistem dan Tahapan…………………………………. 212
xiv
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 264
RINGKASAN SKRIPSI
4.1.2.3 Faktor Periodisasi Penyelenggaraan…………………………. 221
4.1.2.4 Faktor Sengketa dan Perselisihan Hasil……………………... 228
4.2 Faktor Non Yuridis…………………………………………………... 234
4.2.1 Faktor Peserta………………………………………………….. 234
4.2.2 Faktor Penyelenggara………………………………………….. 238
4.2.3 Faktor Masyarakat……………………………………………... 245
4.2.5 Faktor Sarana atau Fasilitas……………………………………. 249
4.2.5 Faktor Penegak Hukum………………………………………... 253
4.2.6 Faktor Kebudayaan……………………………………………. 256
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………........ 260
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 259
5.2 Saran…………………………………………………………………. 262
xv
DAFTAR TABEL
Daftar 1. Judul Penelitian, Peneliti, Tahun, dan Rumusan Masalah 18
Daftar 2. Perbandingan Persyaratan Pencalonan 132
xvii
ABSTRAK
Salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan Pilkada adalah sistem
dan tahapan Pilkada. Ketidakpastian pengaturan sistem dan tahapan Pilkada,
mengakibatkan peraturan perundang-undangan Pilkada tidak efektif dan
menimbulkan berbagai persoalan hukum dalam pelaksanaannya.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memahami pengaturan sistem
dan tahapan Pilkada berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2015 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2015 dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksaan sistem dan tahapan Pilkada berdasarkan kedua undang-
undang tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan
pemikiran dalam penyempurnaan pengaturan sistem dan tahapan Pilkada ke
depan, sehingga menjadi lebih demokratis, transparan dan akuntabel, serta dapat
dilaksanakan secara efektif. Penelitian hukum ini berbentuk penelitian yuridis
normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute
approach), pendekatan sejarah (historical approach), dan pendekatan konseptual
hukum (conceptual approach).
Pengaturan sistem dan tahapan Pilkda berdasarkan Undang-Undang No. 1
Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2015
menghasilkan sistem Pilakda langsung dalam satu putaran. Sistem ini
mengembalikan hak rakyat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada.
Pelaksanaan sistem dan tahapan Pilkada dipengaruhi oleh faktor-faktor yuridis
maupun non yuridis. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan agar pelaksanaan
Pilkada ke depan lebih berkualitas dan bukan sekedar rutinitas demokrasi
prosedural.
Kata kunci: Sistem, Tahapan Pilkada, Faktor Yuridis, Faktor Non Yuridis.
xviii
ABSTRACT
One of the important aspects in the local election run for a governor,
regent and mayor is its system management and its completion stages.
Imperfection in its system management and its execution stages contributes to
ineffective accomplishment of the election code and various lawsuits after its
completion.
The writing of this paper is meant to gain comprehensive understanding of
an election system management and its completion phases which is the
election code number 1 year 2015 which has been revised by the election code
number 8 year 2015 and the contributory factors which influence the
accomplishment of the two election codes. The research finding is aimed at
contributing constructive ideas towards the perfection of the local election and its
completion stages in the years to come in order that the local government-chief
election run will be more democratic, transparent, accountable and effective. The
study will be judicial and normative in its form adopting statute, historical and
conceptual approaches.
The election system and its completion stages with regard to the election
code number 1 year 2015 and its revision code number 8 year 2015 results in
direct election in one run that is an election without representation and without a
re-run. The system returns the right of the civilian to vote directly. The
accomplishments of election code and its execution stages are influenced by
judicial and non-judicial factors. Those factors must be taken into consideration
in order that the accomplishment of the local election in the future will be of high
quality and not of mere procedure and mere democratic routine.
Key Words: Election System, Election Stages, Judicial Factor, Non-Judicial
Factor.