Pengaruh Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Terhadap Diet Hipertensi
-
Upload
putri-rahmina -
Category
Documents
-
view
384 -
download
0
Transcript of Pengaruh Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Terhadap Diet Hipertensi
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA HIPERTENSI
TERHADAP DIET HIPERTENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit hipertensi sebagian besar diderita oleh lansia dan digolongkan
sebagai penyakit degeneratif, tetapi dapat pula dialami oleh orang yang belum
lansia (remaja maupun dewasa). Tekanan darah tinggi atau Hipertensi adalah
tekanan darah sistolik 140mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg
(Mansjoer, 1999). Penderita hipertensi dari tahun ke tahun cenderung
meningkat, karena banyak faktor yang menyebabkan penyakit hipertensi misal
gaya hidup tidak sehat, lingkungan pendidikan, pengalaman bisa juga
masyarakat kurang informasi tentang diet pada penyakit hipertensi. Maka dari
itu tingkat pengetahuan pasien hipertensi tentang diet penyakit hipertensi
sangat diperlukan karena dapat menpengaruhi status kesehatannya. Namun
kadang-kadang seseorang tidak mengetahui dirinya menderita tekanan darah
tinggi sehingga gaya hidup dari pola makannya sembarangan.
Sementara itu sampai saat ini belum terdapat penyelidikan yang
bersifat nasional, penderita hipertensi di indonesia yang dapat
menggambarkan prevalensi hipertensi secara tepat. Pada umumnya prevalensi
berkisar antara 1,8 – 28,6% penduduk yang berusia diatas 20tahun sebagai
perbandingan di Amerika 15% golongan kulit putih dewasa dan 25 – 30%
kulit hitam adalah hipertensi (Tjokronegoro, 2011).
Hipertensi merupakan penyakit yang membahayakan karena dapat
merusak sistem saraf pusat dengan pecahnya pembuluh darah di otak (stroke).
Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan dan mungkin menunjukkan
gejala selama bertehun – tahun. Tingginya tekanan darah yang lama tentu saja
akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh yang paling mudah terlihat di
pembuluh darah mata, jantung dan ginjal. Maka dampak yang biasa pada
hipertensi yang lama dan tidak terkontrol adalah gangguan penglihatan, oklusi
koroner, gagal ginjal dan stroke. Selain itu jantung akan membesar akibat
kompensasi dari meningkatnya beban kerja saat pemompaan melawan
tingginya tekanan darah (Stuart dan Sundeen, 2001). Para pakar sendiri sering
mengingatkan, penyakit jantung antara lain diporeleh akibat konsumsi lemak
jenuh yang berlebihan dan kolesterol dari makanan hewani. Sedangkan serat
dari makanan nabati justru menurunkan kolesterol dalam darah,
mengendalikan kadar gula darah dan sekaligus menurunkan berat badan.
Kurangnya pengetahuan tentang diet dan keseimbangan zat-zat yang perlu
diserap oleh tubuh, bisa rusak.
Salah satu upaya yng mempunyai peran utama adalah pengendalian
lipid dan tekanan darah melalui edukasi tentang gaya hidup sehat, konsumsi
gizi seimbang serta memelihara berat badan ideal, hidup aktif berolahraga
serta tidak merokok. Upaya kuratif yang mahal seperti perawatan intensif,
tidak besar peranannya terhadap penurunan moralitas dalam populasi, hindari
hidup stress dan tidur yang cukup.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas makan permasalahan yang akan dianalisa
adalah tingkat pengetahuan terhadap diet hipertensi pada pasien hipertensi.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan tingkat pengetahuan penderita hipertensi terhadap
diet hipertensi
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi karakteristik hipertensi bedasarkan
usia
1.3.2.2 Mengidentifikasi karakteristik hipertensi
berdasarkan jenis kelamin
1.3.2.3 Mengidentifikasi karakteristik hipertensi
berdasarkan tingkat pendidikan
1.4 Manfaat Penelitian