Pengaruh Temperatur Terhadap Vibrasi Generator

4
Pengaruh Temperatur terhadap Vibrasi Generator 1. Latar belakang Getaran merupakan fenomena yang banyak terjadi didalam dimensi kehidupan manusia . Getaran atau vibrasi suatu objek dapat mengidentifikasi suatu kejadian mengenai keadaan uang sedang terjadi pada objek tersebut. Getaran dan generator tidak dapat dipisahkan kerana generator yang mempunyai dimensi kecepatan yang berporos. Fenomena getaran di generator terjadi oleh beberapa hal diantaranya yaitu, putaran yang tidak sesuai, ketidaksempurnaan poros, bearing rusak, vibrasi turbin jelek dll. Dalam kinerjanya generator sering kali mengalami kenaikan temperatur yang disebabkan oleh gesekan, gangguan sistem ventilasi, gangguan dari sistem pendingin, single phasing, atau operasi arus yang tidak seimbang pada stator sehingga dapat menyababkan vibrasi yang jika melampaui alarm poin dapat menimbulkan kerusakan pondasi atau kerusakan mesin itu sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan pengujian pengaruh temperatur terhadap vibrasi generator dengan tujuan dapat mengetahui penyebabnya serta cara untuk meminimalisasi vibrasi tersebut sebagai fokus tugas akhir yang penulis kerjakan. 2. Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk: 1. Menganalisa pengaruh temperature terhadap vibrasi generator

description

tugas akhir

Transcript of Pengaruh Temperatur Terhadap Vibrasi Generator

Page 1: Pengaruh Temperatur Terhadap Vibrasi Generator

Pengaruh Temperatur terhadap Vibrasi Generator

1. Latar belakang

Getaran merupakan fenomena yang banyak terjadi didalam dimensi kehidupan manusia .

Getaran atau vibrasi suatu objek dapat mengidentifikasi suatu kejadian mengenai keadaan uang

sedang terjadi pada objek tersebut.

Getaran dan generator tidak dapat dipisahkan kerana generator yang mempunyai dimensi

kecepatan yang berporos. Fenomena getaran di generator terjadi oleh beberapa hal diantaranya

yaitu, putaran yang tidak sesuai, ketidaksempurnaan poros, bearing rusak, vibrasi turbin jelek dll.

Dalam kinerjanya generator sering kali mengalami kenaikan temperatur yang disebabkan

oleh gesekan, gangguan sistem ventilasi, gangguan dari sistem pendingin, single phasing, atau

operasi arus yang tidak seimbang pada stator sehingga dapat menyababkan vibrasi yang jika

melampaui alarm poin dapat menimbulkan kerusakan pondasi atau kerusakan mesin itu sendiri.

Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan pengujian

pengaruh temperatur terhadap vibrasi generator dengan tujuan dapat mengetahui penyebabnya

serta cara untuk meminimalisasi vibrasi tersebut sebagai fokus tugas akhir yang penulis kerjakan.

2. Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk:

1. Menganalisa pengaruh temperature terhadap vibrasi generator

2. Memperoleh acuan klasifikasi getaran yang sesuai dengan standart IEC 34-14 dan DIN

EN 60034-14

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis menyimpulkan beberapa

rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh panas berlebih terhadap kinerja vibrasi generator pada berbagai

variasi beban?

2. Bagaimana pengaruh panas terhadap kecepatan generator?

3. Berapa besar panas dan getaran yang diizinkan untuk generator?

4. Bagaimana cara trouble shooting jika terjadi vibrasi yang malampaui alarm poin?

Page 2: Pengaruh Temperatur Terhadap Vibrasi Generator

4. Generator

Generator adalah suatu alat/ system yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi

tenaga listrik dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga listrik searah tergantung

pada tipe generator. Generator arus bolak balik sering disebut juga generator sinkron . Prinsip

kerja generator berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu

konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik.

Konstruksi generator sinkron terdiri dari  Stator dan Rotor. Stator adalah bagian yang diam

sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak.

Gangguan pada generator antara lain dapat disebabkan oleh:

a. Hubung singkat (short-circuit) pada lilitan stator.

b. Beban lebih (overload).

c. Panas lebih (overheating) pada lilitan dan bearing.

d. Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan lebih.

e. Kehilangan medan penguat (loss of field).

f. Daya balik (motoring).

g. Arus tidak seimbang (unbalance current) pada stator.

h. Out of step.

5. Panas Lebih

Panas lebih pada rotor dapat terjadi karena adanya arus lebih pada rotor yang disebabkan

oleh gangguan pada sistem ventilasi, single phasing atau operasi arus yang tidak seimbang pada

stator. Selain dari itu panas pada rotor dapat disebabkan oleh arus medan lebih sebagai akibat

dari gangguan pada rheostat dan gangguan pada pengaturan tegangan. Sehubungan dengan hal

tersebut ada pendapat yang mengatakan bahwa rangkaian medan penguat agar dilengkapi dengan

pengaman arus lebih. Meskipun kenaikan temperatur yang cukup kecil dapat diditeksi pada

keluaran udara dari media pendingin tetapi ini tidak menjamin sumber panas berasal dari

gangguan pada rotor mungkin saja dari bagian yang lain.

Terlepasnya salah satu fasa atau arus stator yang tidak seimbang dapat menimbulkan

panas setempat yaitu pada permukaan kutub rotor selain itu juga akan timbul vibrasi yang dapat

merusak pondasi mesin atau mesin itu sendiri. Pengaman keadaan tidak seimbang biasanya tidak

dipasang di rotor tetapi pada feeder generator.