PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf ·...

123
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SE KOTA SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Isma Octavia Ade Fufani NIM 7350407085 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf ·...

Page 1: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA

(SHU) PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SE

KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Isma Octavia Ade Fufani

NIM 7350407085

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Murwatingsih, MM Moh. Khoirudin, Se, M. Si

NIP. 195201231980032001 NIP.197001062008121001

Mengetahui :

a/n Ketua Jurusan Manajemen

Sekretaris Jurusan Manajemen

Dra. Palupiningdyah, M. Si

NIP. 195208041980032001

Page 3: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Penguji

Dr. Ketut Sudarma, MM

NIP. 195211151978031002

Anggota I Anggota II

Dra. Murwatiningsih, MM Moh. Khoiruddin, SE, M. Si

NIP. 195201231980032001 NIP.197001062008121001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M. Si

NIP. 196603081989011001

Page 4: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Agustus 2013

Isma Octavia Ade Fufani

NIM. 7350407085

Page 5: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Jangan mencari tuhan karena kamu butuh

jawaban. Carilah tuhan karena kamu tahu

bahwa dia-lah jawaban atas

pertanyaanmu itu. Banyak kegagalan

dalam hidup ini di karenakan orang-

orang tidak menyadari betapa dekatnya

mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah.

- Thomas A. Edison

Persembahan :

Orangtuaku tercinta terimakasih atas doanya.

Almamaterku, Universita Negeri Semarang.

Page 6: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul : Pengaruh struktur modal terhadap sisa hasil usaha (SHU)

pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) se Kota Semarang Penulis

menyadari bahwa skripsi ini tak dapat disusun tanpa adanya peran dari berbagai

pihak yang turut mendukung, membimbing, dan membantu, hingga penelitian ini

selesai. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan belajar di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan kesempatan belajar di Universitas

Negeri Semarang.

3. Dra. Palupiningdyah, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen UNNES, yang

telah memberikan kesempatan belajar di Universitas Negeri Semarang.

4. Dra. Murwatiningsih, MM Pembimbing I yang membimbing,

mengarahkan, dan memotivasi dalam pembuatan skripsi ini.

5. Moh. Khoiruddin, SE, M.Si Pembimbing II yang dengan sabar

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Page 7: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

vii

6. Dr. Ketut Sudarma, MM Penguji Skripsi yang mengarahkan, dan

memotivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan

diluar perkuliahan.

8. Orangtua dan keluarga terima kasih untuk kasih sayang, semangat, dan

dukungannya.

9. Teman-teman Manajemen angkatan 2007 dan teman-teman yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan

skripsi ini.

10. Semua pihak yang turut membantu, mendukung dan memotivasi sebelum,

saat, dan sesudah penulisan skripsi ini.

Semoga segala kebaikan yang telah dicurahkan mendapat balasan dari

Tuhan Yang Maha Esa, amin. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

Semarang, Agustus 2013

Penyusun

Page 8: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

viii

SARI

Isma Octavia Ade Fufani, 2013. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU) Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Se Kota

Semarang”. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I : Dra. Murwatiningsih, MM. Pembimbing II : Moh

Khoiruddin, SE, M.Si.

Kata Kunci: Modal Sendiri, Modal Pinjaman, Sisa Hasil Usaha (SHU).

Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, meskipun tidak berorientasi

mencari keuntungan semata akan tetapi usaha-usaha yang dikelola harus tetap

memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan hidup dan

meningkatkan kemampuan usaha. Demikian halnya pada KPRI di Kota Semarang

setiap usaha yang dijalankan bertujuan untuk memperoleh Sisa Hasil Usaha

(SHU) yang wajar. Mengingat fungsi Sisa Hasil Usaha (SHU) yang sangat

penting bagi kelangsungan hidup KPRI, maka usaha-usaha yang dijalankan harus

senantiasa dapat meningkatkan perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU). Salah satu

upaya untuk meningkatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) tersebut adalah dengan

menggunakan modal yang dimiliki KPRI, baik Modal Sendiri maupun Modal

Pinjaman secara efisien serta memiliki struktur finansial dan struktur modal yang

baik. Dengan Modal Sendiri dan Modal Pinjaman yang digunakan untuk

mengelola usaha-usaha KPRI, diharapkan dapat meningkatkan Sisa Hasil Usaha

(SHU). Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Adakah pengaruh rasio

modal sendiri Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada

KPRI se Kota Semarang? (2) Adakah pengaruh rasio pinjaman Debt to Total

Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI se Kota

Semarang? (3) Seberapa besar pengaruh rasio modal sendiri Debt to Equity Ratio

(DER) dan rasio modal pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa

Hasil Usaha (SHU) pada KPRI se Kota Semarang? Penelitian ini bertujuan untuk:

(1) Untuk mengetahui pengaruh antara modal sendiri Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) (2) Untuk mengetahui pengaruh antara modal

pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) (3)

Untuk mengetahui pengaruh modal sendiri Debt to Equity Ratio (DER) dan modal

pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

Populasi dalam penelitian ini adalah KPRI yang menjadi anggota PKPRI dan

mengumpulkan laporan pertanggung jawaban tahun 2010-2011 sebanyak 60

KPRI. Variabel penelitian ada dua yaitu variabel independen dan variabel

dependen. Sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah Debt to Equity

Ratio (DER) (X1) dan Debt To Total Asset Ratio (DAR) (X2), sedangkan untuk

variabel dependen (Y) adalah Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU). Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Hasil penelitian

dianalisis dengan menggunakan data statistik yaitu analisis regresi linier berganda.

Hasil yang diperoleh setelah penelitian yaitu data sampel KPRI Kota Semarang

berdistribusi normal, dilihat dari pola titik-titik yang diperoleh dari uji kenormalan

data yang tersebar pada daerah garis diagonal. Hasil pengujian menunjukkan tidak

Page 9: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

ix

terjadi multikolinearitas dalam model empiris yang diuji. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai tolerance dari semua variabel independen yang lebih dari 0,10. Hasil

pertimbangan nilai VIF (Variance Inflation Factor) menunjukkan tidak ada

satupun variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Nilai D-W 1,951

lebih besar dari batas atas (du) 1,67 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

autokorelasi. Pola yang jelas dengan titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y pada uji scatterplot menunjukkan tidak mengandung

heterokedastisitas.

Pengaruh struktur modal terhadap sisa hasil usaha, struktur modal dan sisa hasil

usaha berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap sisa hasil usaha

yang ditunjukan oleh F hitung sebesar 4,921 dengan sig 0,000. F hitung dengan

tingkat signifikansi 0.000 jauh lebih kecil dari level significance 5% (0,05)

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen. Struktur modal mempunyai pengaruh negatif dan

signifikan terhadap sisa hasil usaha, yang ditunjukkan oleh nilai t hitung untuk

struktur modal -0,024 dengan sig 0,014. Struktur modal sendiri mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha, yang ditunjukkan oleh

nilai t hitung untuk variabel modal sendiri sebesar 0,294 dengan sig 0,009.

Struktur modal pinjaman mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap sisa hasil usaha, yang ditunjukkan oleh hasil t hitung untuk variabel

struktur modal sebesar -0,157 dengan sig -0.003.

Hasil penelitian membuktikan bahwa struktur modal dan sisa hasil usaha

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan secara simultan.

Hasil penelitian membuktikan bahwa struktur modal pinjaman berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian membuktikan

bahwa struktur modal berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian

membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

sisa hasil usaha. Peneliti menyarankan untuk para peneliti selanjutnya hendaknya

dapat melakukan penelitian serupa dengan menambahkan variabel struktur modal

optimum. Saran untuk pengurus koperasi harus lebih memanfaatkan modalnya

dengan pengembangan usaha, untuk meningkatkan perolehan sisa hasil usaha

Page 10: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN .......................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

PRAKATA .................................................................................................................. vi

SARI ......................................................................................................................... viii

ABSTRAK .................................................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

Page 11: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xi

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Koperasi .................................................................................................. 10

2.1.1 Pengertian Koperasi .......................................................................... 10

2.1.2 Jenis Jenis Koperasi ......................................................................... 13

2.1.3 Modal Koperasi ............................................................................... 14

2.2 Sisa Hasil Usaha (SHU) ......................................................................... 18

2.2.1 Pembagian Sisa Hasil Usaha ......................................................... 19

2.2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi SHU ...................................... 21

2.2.3 Prinsip Prinsip Pembagian SHU ................................................... 22

2.6 Hubingan Modal Sendiri dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) .................... 24

2.7 Hubingan Modal Pinjaman dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) ................ 26

2.8 Stuktur Modal ......................................................................................... 26

2.8.1 Definisi Struktur Modal ............................................................... 26

2.8.2 Faktor Faktor yng Mempengaruhi Struktur Modal ...................... 39

2.9 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 42

2.10 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 45

Page 12: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xii

2.11 Hipotesis ....................................................................................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian .................................................................................. 48

3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 48

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 50

3.3.1 Variabel Independen ........................................................................ 50

3.3.2 Variabel Dependen ........................................................................... 51

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 52

3.5 Metode Pengolahan Dan Analisis Data ................................................. 52

3.6 Analisis Inferensial ................................................................................ 53

3.6.1 Uji Normalitas Data ........................................................................ 53

3.6.2 Analisis Regresi Berganda .............................................................. 53

3.6.3 Koefisien Determinasi R² ............................................................... 54

3.7 Uji Hipotesis ......................................................................................... 54

3.7.1 Uji Hipotesis t-test ......................................................................... 54

3.7.2 Uji Hipotesis F-test ....................................................................... 55

3.8 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 56

3.8.1 Normalitas ...................................................................................... 56

Page 13: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xiii

3.8.2 Multikolinearitas ........................................................................... 56

3.8.3 Heteroskedastisitas ........................................................................ 57

3.8.4 Autokorelasi .................................................................................. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 59

4.1.1 Obyek Penelitian ............................................................................... 59

4.1.2 Jenis Usaha KPRI ............................................................................. 59

4.2 Struktur Modal ........................................................................................ 64

4.3 Variabel Struktur Modal .......................................................................... 60

4.3.1 Variabel Struktur Modal Sendiri (DER) ....................................... 64

4.3.2 Variabel Struktur Modal Pinjaman (DAR) .................................. 65

4.3.3 Sisa Hasil Usaha ........................................................................... 65

4.4 Uji Analisis Data .................................................................................... 66

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 66

4.4.2 Uji Normalitas ............................................................................ 66

4.4.3 Uji Multikolinieritas ................................................................... 67

4.4.4 Uji Heterokesdastisitas ............................................................... 65

Page 14: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xiv

4.4.5 Uji Autokorelasi ......................................................................... 70

4.5 Analisis Regresi ...................................................................................... 71

4.6 Uji Hipotesis ........................................................................................... 72

4.6.1 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ....................................... 72

4.6.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ............................................ 73

4.7 Koefisien Determinasi ............................................................................ 74

4.8 Pembahasan ............................................................................................ 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Pembahasan ............................................................................................ 77

5.2 Saran ....................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 79

LAMPIRAN ............................................................................................................... 82

Page 15: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Daftar Sampel KPRI di Kota Semarang ........................................... 49

Tabel 4.1 Struktur Modal KPRI Kota Semarang tahun 2010 .......................... 61

Tabel 4.2 Struktur Modal KPRI Kota Semarang tahun 2011 .......................... 62

Tabel 4.1 Sisa Hasil Usaha KPRI Kota Semarang tahun 2010-2011 .............. 63

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Rangkuman Nilai tolerance dan VIF ............. 68

Tabel 4.8 Uji glejser ........................................................................................... 69

Tabel 4.7 Hasil Analisis Autokorelasi .............................................................. 70

Tabel 4.7 Durbin-Watson Test ......................................................................... 70

Tabel 4.9 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................... 71

Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan (Uji F) ............................................................... 72

Page 16: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ...................................................................... 46

Gambar 4.1 Uji Normalitas Data dengan P-Plot................................................67

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot...........................................................................69

Page 17: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Keuangan 2010 ..................................................................... 82

Lampiran 2 Data Keuangan 2011 ..................................................................... 84

Lampiran 3 Data Keuangan Regresi 2010 ........................................................ 86

Lampiran 4 Data Keuangan Regresi 2011 ........................................................ 88

Lampiran 5 Data Modal Sendiri, Pinjaman dan DER 2010 ............................. 90

Lampiran 6 Data Modal Sendiri, Pinjaman dan DER 2011 .............................. 91

Lampiran 7 Data Modal Sendiri, Pinjaman dan DAR 2010 ............................. 92

Lampiran 8 Data Modal Sendiri, Pinjaman dan DAR 2011 ............................. 93

Lampiran 9 Data Struktur Modal 2010 ............................................................. 94

Lampiran 10 Data Struktur Modal 2011 ........................................................... 95

Lampiran 11 Data Struktur Modal (Log) 2010 ................................................ 96

Lampiran 12 Data Struktur Modal (Log) 2011 ................................................. 97

Lampiran 13 Data Debt to Equity Ratio (DER) 2010-2011 .............................. 98

Lampiran 14 Data Debt to Total Asset Ratio (DAR) 2010-2011 ...................... 99

Lampiran 15 Data Sisa Hasil Usaha................................................................ 100

Lampiran 16 Data Peningkatan Debt to Equity Ratio (DER) 2010 ................ 101

Page 18: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

xviii

Lampiran 17 Data Peningkatan Debt to Equity Ratio (DER) 2011 ................ 102

Lampiran 18 Data Peningkatan Debt to Total Asset Ratio (DAR) 2010 ........ 103

Lampiran 19 Data Peningkatan Debt to Total Asset Ratio (DAR) 2011 ....... 104

Lampiran 20 Data Peningkatan Sisa Hasil Usaha ........................................... 105

Lampiran 21 Populasi ..................................................................................... 106

Lampiran 22 Sampel ....................................................................................... 110

Page 19: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Koperasi lahir sebagai reaksi terhadap sistem liberalisme ekonomi pada

permulaan abad ke19, yang pada waktu itu sekelompok kecil pemilik-pemilik

modal menguasai kehidupan masyarakat. Mereka hidup berlebih sedangkan

sekelompok besar dari masyarakat yang lemah kedudukan sosial ekonominya

makin terdesak. Pada saat itulah tumbuh gerakan Koperasi, yang menentang aliran

individualisme dengan asas kerja sama dan bertujuan untuk kesejahteraan

masyarakat. Bentuk kerja sama ini melahirkan perkumpulan Koperasi.

Dalam tata perekonomian nasional kita, sangat diharapkan agar Koperasi

Indonesia dapat menempati posisi dan kedudukan yang penting. Bahkan Koperasi

Indonesia diharapkan menjadi soko guru perekonomian nasional Indonesia.

Koperasi Indonesia mempunyai dasar konstitusional yang kuat, yakni UUD 1945

pasal 33 ayat 1 berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan dari pasal tersebut

dikatakan bahwa produksi dikerjakan oleh semua untuk semua, di bawah

pimpinan atau kepemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran

masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Oleh karena

itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan .

Page 20: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

2

Menurut UU No. 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi, dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat, yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah Koperasi yang

anggota-anggotanya terdiri dari para Pegawai Negeri Republik Indonesia dalam

suatu daerah kerja. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) merupakan

salah satu jenis Koperasi yang membutuhkan modal yang cukup untuk

menggerakkan dan meningkatkan seluruh bidang usahanya. Sebagian besar KPRI

dalam mengelola usahanya lebih mengutamakan menggunakan Modal Sendiri

daripada Modal Pinjaman.

Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, meskipun tidak

berorientasi mencari keuntungan semata akan tetapi usaha-usaha yang dikelola

harus tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan

hidup dan meningkatkan kemampuan usaha. Keuntungan di dalam Koperasi biasa

disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha (SHU). Berdasarkan UU No.25 Tahun

1992 Pasal 45 Ayat 1 Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan Koperasi yang

diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan

kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Page 21: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

3

Jumlah Sisa Hasil Usaha yang diperoleh secara teratur serta

kecenderungan meningkat merupakan faktor yang sangat penting yang perlu

mendapat perhatian dalam menilai keuntungan suatu Koperasi. Stabilitas usaha

menunjukkan kemampuan Koperasi menggunakan modalnya secara efisien

sehingga memperoleh keuntungan yang besar. Adapun faktor yang mempengaruhi

SHU terdiri dari faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam seperti partisipasi

anggota, jumlah Modal Sendiri, kinerja pengurus, jumlah unit usaha yang

dimiliki, kinerja manajer, dan kinerja karyawan. Sedangkan faktor dari luar seperti

modal pinjaman dari luar, para konsumen dari luar selain anggota Koperasi dan

pemerintah (Tri Ruli Yanti, 2005).

Semakin besar SHU yang diperoleh Koperasi akan meningkatkan

kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya. Untuk

meningkatkan perolehan SHU sangat tergantung dari besarnya modal yang

berhasil dihimpun oleh Koperasi untuk menjalankan usahanya. Modal Koperasi

terdiri dari Modal Sendiri dan Modal Pinjaman. Modal Sendiri dapat berasal dari:

Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan Modal

Pinjaman dapat berasal dari: anggota, Koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank

dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta

sumber lainnya yang sah.

Hubungan modal Koperasi dengan perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) juga

tergantung pada peran aktif anggotanya untuk tetap mempertahankan untuk

menjadi anggota, artinya setiap anggota tidak akan meninggalkan Koperasinya.

Oleh karena itu fungsi pendidikan bagi anggota harus terus-menerus dilaksanakan

Page 22: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

4

untuk mempertahankan mereka mempercayai Koperasinya, bahwa pengelolaan

Koperasi benar-benar sehat, baik sehat organisasi maupun sehat usaha.

Dalam setiap tahunnya SHU yang diperoleh Koperasi disisihkan dan

dibagi untuk keperluan: cadangan koperasi, jasa anggota, dana pengurus, dana

pegawai, dana pendidikan, dana sosial dan dana pembangunan daerah kerja.

Adapun cara dan besarnya penyisihan SHU ditetapkan dalam Rapat Anggota

Tahunan (RAT) masing-masing Koperasi.

Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisihan SHU yang begitu banyak,

maka perolehan SHU bagi Koperasi pada setiap tahun menjadi sangat penting.

Melalui SHU, Koperasi dapat memupuk Modal Sendiri yaitu dengan dana

cadangan yang disisihkan setiap akhir periode tutup buku, sehingga akan

memperkuat struktur modalnya. Selain itu dana-dana yang disisihkan dari SHU,

apabila belum dicairkan atau digunakan maka akan diperlakukan sebagai

tambahan modal yaitu sebagai modal pinjaman tanpa dikenakan biaya modal.

Oleh sebab itu apabila Koperasi dapat meningkatkan perolehan SHU dalam setiap

tahunnya dengan sendirinya akan memperkuat struktur finansialnya.

Pada KPRI Kota Semarang, setiap usaha yang dijalankan bertujuan untuk

memperoleh Sisa Hasil Usaha. Mengingat fungsi SHU yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup KPRI, maka usaha-usaha yang dijalankan harus senantiasa

dapat meningkatkan perolehan SHU. Dengan pengelolaan Modal Sendiri yang

baik diharapkan akan memberikan manfaat yang dapat mendatangkan keuntungan

Sisa Hasil Usaha (SHU) bagi Koperasi. Jika Modal Sendiri naik maka Sisa Hasil

Usaha yang diperoleh akan naik juga.

Page 23: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

5

KPRI Kota Semarang adalah Koperasi yang usahanya bertumpu pada

usaha pertokoan, simpan pinjam dan aneka jasa, berbagai jenis usaha ini dikelola

oleh KPRI se Kota Semarang. Simpanan Wajib dan Simpanan Pokok merupakan

Modal Sendiri yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelangsungan hidup

dan usaha pada KPRI Kota Semarang. Modal Sendiri yang diperoleh dari

simpanan anggota digunakan Koperasi untuk usaha simpan pinjam dengan

didukung oleh kemampuan permodalan yang cukup besar diharapkan akan

diperoleh SHU yang cukup besar pula.

Dalam setiap tahunnya KPRI Kota Semarang membuat Laporan Tahunan

Pengurus dan Pengawas yang berisi tentang laporan pertanggungjawaban

pengurus kepada Rapat Anggota atas kegiatan Koperasi dan usahanya yang

dilakukan selama satu tahun. Adapun tujuan dibuatnya laporan tersebut untuk

mengevaluasi sampai sejauh mana perkembangan yang telah dicapai oleh KPRI

Kota Semarang.

Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisihan SHU yang begitu banyak,

maka perolehan SHU bagi Koperasi pada setiap tahun menjadi sangat penting.

Melalui SHU, Koperasi dapat memupuk Modal Sendiri yaitu dengan dana

cadangan yang disisihkan setiap akhir periode tutup buku, sehingga akan

memperkuat struktur modalnya. Selain itu dana-dana yang disisihkan dari SHU,

apabila belum dicairkan atau digunakan maka akan diperlakukan sebagai

tambahan modal yaitu sebagai modal pinjaman tanpa dikenakan biaya modal.

Oleh sebab itu apabila Koperasi dapat meningkatkan perolehan SHU dalam setiap

tahunnya dengan sendirinya akan memperkuat struktur finansialnya.

Page 24: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

6

Pada KPRI Kota Semarang, setiap usaha yang dijalankan bertujuan untuk

memperoleh Sisa Hasil Usaha. Mengingat fungsi SHU yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup KPRI, maka usaha-usaha yang dijalankan harus senantiasa

dapat meningkatkan perolehan SHU. Dengan pengelolaan Modal Sendiri yang

baik diharapkan akan memberikan manfaat yang dapat mendatangkan keuntungan

Sisa Hasil Usaha (SHU) bagi Koperasi. Jika Modal Sendiri naik maka Sisa Hasil

Usaha yang diperoleh akan naik juga.

KPRI Kota Semarang adalah Koperasi yang usahanya banyak bertumpu

pada pertokoan, simpan pinjam dan aneka jasa. Simpanan Wajib dan Simpanan

Pokok merupakan Modal Sendiri yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kelangsungan hidup dan usaha pada KPRI Kota Semarang. Modal Sendiri yang

diperoleh dari simpanan anggota digunakan Koperasi untuk usaha simpan pinjam

dengan didukung oleh kemampuan permodalan yang cukup besar diharapkan akan

diperoleh SHU yang cukup besar pula.

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisis lebih lanjut temuan-

temuan empiris mengenai struktur modal. Khususnya yang menyangkut

kegunaannya dalam pengaruh terhadap sisa hasil usaha. Dalam penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu (1) variabel independen; Debt to Equity Ratio

(DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR), (2) Variabel Dependen ; Sisa Hasil

Usaha. Diadopsi dari variabel yang digunakan pada penelitian sebelumnya dan

berbagai sumber dari literatur lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel Struktur Modal dapat

membantu memberikan informasi dan mengevaluasi keadaan finansial masa lalu,

Page 25: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

7

sekarang serta untuk memproyeksi hasil atau laba yang akan datang, serta

berdasarkan penelitian terdahulu membuktikan ada hubungan variabel struktur modal

terhadap sisa hasil usaha, sehingga penelitian ini akan membahas mengenai

“Pengaruh Struktur Modal Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi

Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Se Kota Semarang”

1.2 Perumusan Masalah

Perolehan besarnya SHU bagi koperasi menjadi sangat penting, karena

dengan meningkatnya SHU, maka akan meningkat pula kesejahteraan para

anggotanya dan masyarakat pada umumnya.

Diperlukan perhatian yang khusus dalam upaya meningkatkan SHU.

Masalah yang utama dalam koperasi untuk meningkatkan SHU selama ini adalah

dalam hal permodalan, tanpa adanya modal yang cukup koperasi tidak mungkin

dapat meningkatkan perolehan SHU. Dalam hal ini modal yang dimiliki koperasi

baik modal sendiri maupun modal pinjaman yang digunakan untuk menjalankan

usaha akan sangat menentukan perolehan SHU. Dalam hal ini KPRI harus benar-

benar memperhatikan struktur modal yang efektif dalam upaya meningkatkan

perolehan SHU.

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh rasio modal sendiri Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI se Kota Semarang?

2. Adakah pengaruh rasio pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR)

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI se Kota Semarang?

Page 26: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

8

3. Adakah pengaruh rasio modal sendiri Debt to Equity Ratio (DER) dan

rasio modal pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa

Hasil Usaha (SHU) pada KPRI se Kota Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan diadakannya

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh antara modal sendiri Debt to Equity Ratio

(DER) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

2. Untuk mengetahui pengaruh antara modal pinjaman Debt to Total

Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

3. Untuk mengetahui pengaruh antara modal sendiri Debt to Equity Ratio

(DER) dan modal pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR) secara

bersama-sama terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan

sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Secara akademis penelitian ini bermanfaat sebagai bahan kajian

dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan dibidang manajemen

keuangan terutama mengenai penerapan variabel struktur modal dalam

perkoperasian. Dapat mengetahui sejauh mana pengaruh Debt to Equity

Ratio (DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU) koperasi serta memberikan rangsangan dalam melakukan

Page 27: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

9

penelitian lanjutan dengan topik dan pembahasan yang berkaitan dengan

penelitian.

b. Kegunaan Praktis

1. Bagi KPRI

Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kinerja

keuangan KPRI pada khususnya, dan bagi koperasi lain pada

umumnya.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu menciptakan kemampuan dalam

menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan para civitas akademika khususnya dalam hal yang

berkaitan dengan variabel struktur modal.

Page 28: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Koperasi

2.1.1 Pengertian Koperasi

Dilihat asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris

cooperation yang berarti usaha bersama. Dengan arti lain adalah segala bentuk

pekerjaan yang dilakukan secara bersamasama sebenarnya dapat dikatakan

sebagai Koperasi. Tetapi yang dimaksud Koperasi dalam hal ini bukanlah segala

bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dalam arti yang sangat

umum tersebut .

Secara umum yang dimaksud dengan Koperasi adalah suatu badan usaha

bersama yang bergerak di bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang

umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar

persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya (G. Kartasapoetra, dkk,

2007:1).

Menurut bapak Koperasi Indonesia Moh. Hatta, mendefinisikan Koperasi

adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi

berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh

keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan „seorang buat semua dan

semua buat seorang‟.

Page 29: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

11

Menurut UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1 mengatakan bahwa Koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

1) Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip Koperasi,

yaitu:

1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil

sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota

(andil anggota tersebut dalam Koperasi).

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian.

2) Dalam pengembangan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula

prinsip Koperasi sebagai berikut:

a. Pendidikan perkoperasian.

b. Kerjasama antar Koperasi.

Prinsip Koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja Koperasi

sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri Koperasi yang

membedakannya dari badan usaha lainnya.

Page 30: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

12

1) Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna

bahwa menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan siapapun.

Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota

dapat mengundurkan diri dari Koperasinya sesuai dengan syarat yang

ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi. Sedangkan sifat terbuka

memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan

atau diskriminasi dalam bentuk apapun.

2) Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan Koperasi

dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota

itulah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam.

3) Pembagian Sisa Hasil Usaha kepada anggota dilakukan tidak

sematamata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam

Koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota

terhadap Koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan

perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

4) Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk

kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan.

Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para

anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya

modal yang diberikan, yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar

dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.

5) Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa

tergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada

Page 31: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

13

pertimbangan, keputusan, kemampuan dan usaha sendiri. Dalam

kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung

jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung-jawabkan

perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.

Untuk pengembangan dirinya Koperasi juga melaksanakan dua

prinsip Koperasi yang lain yaitu pendidikan perkoperasian dan kerjasama

antar Koperasi, hal tersebut merupakan prinsip Koperasi yang penting

dalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan

memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan Koperasi. Kerja sama

dapat dilakukan antar Koperasi ditingkat lokal, regional, nasional dan

internasional.

1.5 Jenis Jenis Koperasi

Dasar jenis Koperasi Indonesia adalah kebutuhan suatu golongan dalam

masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas dan ekonominya. Berbagai

jenis Koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki

kehidupan. Secara garis besar jenis Koperasi yang ada dapat kita bagi menjadi 5

golongan, yaitu: (Anoraga dan Widiyanti, 2007:1927).

1. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi ialah Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari

tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan

konsumsi.

2. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Page 32: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

14

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang

bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-

tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk

kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah,

murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

3. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang

kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang, baik yang

dilakukan oleh Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang

anggota Koperasi .

4. Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah Koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa

tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.

5. Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang berusaha dalam beberapa

macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan para

anggota.

2.1.3 Modal Koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan

usahanya Koperasi memerlukan modal. Adapun modal Koperasi terdiri atas

Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.

Menurut Riyanto (2001:227-240) ada 2 (dua) macam modal yaitu Modal

Sendiri dan modal asing. Yang dimaksud Modal Sendiri adalah modal yang

Page 33: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

15

berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan laba) atau berasal dari pengambil

bagian, peserta atau pemilik (modal saham, modal peserta). Dan yang dimaksud

dengan modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya

sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan merupakan utang

yang harus dibayar kembali.

Yang dimaksud dengan Modal Sendiri menurut Undang-Undang No. 25

tahun 1992 adalah modal yang menangung risiko atau disebut modal ekuiti.

Apabila dalam suatu tahun buku, Koperasi menderita kerugian maka yang harus

menanggung kerugian tersebut adalah komponen Modal Sendiri. Modal Sendiri

menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 41, sebagai berikut :

1. Simpanan Pokok

Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang

wajib dibayarkan oleh anggota kepada Koperasi pada saat masuk

menjadi anggota. Simpanan Pokok tidak dapat diambil kembali selama

yang bersangkutan masih menjadi anggota.

2. Simpanan Wajib

Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus

sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada Koperasi dalam waktu

dan kesempatan tertentu. Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali

selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

3. Dana Cadangan

Page 34: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

16

Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan

Sisa Hasil Usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk Modal Sendiri

dan untuk menutup kegiatan Koperasi bila diperlukan.

4. Hibah

Hibah adalah pemberian yang diterima Koperasi dari pihak lain berupa

uang atau barang secara cuma-cuma.

Bagi Koperasi, Modal Sendiri merupakan sumber permodalan yang utama,

hal tersebut karena alasan: (Anoraga dan Widiyanti, 2007:84)

1 . Modal yang berasal dari anggota merupakan salah satu wujud

kepemilikan anggota terhadap Koperasi beserta usahanya. Anggota

yang memodali usahanya sendiri akan merasa lebih bertanggung jawab

terhadap keberhasilan usaha tersebut .

2. Alasan Ekonomi

Modal yang berasal dari anggota akan dapat dikembangkan secara lebih

efisien dan murah karena tidak diperkenankan persyaratan bunga.

3. Alasan Resiko

Modal Sendiri/anggota juga mengandung resiko yang lebih kecil

dibandingkan dengan modal dari luar, khususnya pada saat usaha tidak

berjalan dengan lancar.

Yang dimaksud dengan modal pinjaman menurut Purwanto (1986:30)

pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan dan bukan dari

perusahaan itu sendiri. Dalam UU No.7 Tahun 1992 pinjaman adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu didasasrkan persetujuan atau

Page 35: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

17

kesepakatan pinjaman antar bank dan pihak lain yang mewajibkan peminjam

untuk melunasi hutang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga/

imbalan/ penghasilan hasil keuntungan. Modal pinjaman/ modal asing adalah

modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam

perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan

“utang” yang pada saatnya harus dibayar kembali (Riyanto 2001:227).

Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 modal pinjaman koperasi

dapat berasal dari:

a. Anggota

Modal pinjaman dari anggota adalah pinjaman yang diperoleh dari

anggota koperasi yang bersangkutan, termasuk calon anggota yang

memenuhi syarat.

b. Koperasi lain dan atau anggotanya

Modal pinjaman dari koperasi lain dan atau anggotanya adalah

pinjaman yang diperoleh dari koperasi lain atau anggotanya yang

didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.

c. Bank dan Lembaga Keuangan lainya

Modal pinjaman ini diperoleh dari bank atau lembaga keuangan

lainya, dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

d. Penerbitan Obligasi dan surat utang lainya

Modal pinjaman ini diperoleh dari penerbitan obligasi atau surat utang

lainya, dilakukan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Page 36: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

18

e. Sumber lain yang syah

Modal pinjaman ini diperoleh dari bukan anggota yang dilakukan

tidak melalui penawaran secara umum.

2.2 Sisa Hasil Usaha (SHU)

Secara kompleks arti dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi adalah selisih

dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (Total Revenue) dengan biaya-biaya

atau biaya total (Total Cost) dalam satu tahun waktu (Arifin Sitio dan Halomoan

Tambah, 2001 : 87). Sisa Hasil Usaha Koperasi bila ditinjau menurut UU No.25

Tahun 1992, tentang Perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut:

1. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang

diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan

kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada

anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing

anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan

perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai dengan keputusan

Rapat Anggota.

3. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

2.3 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa Hasil Usaha pada dasarnya adalah jumlah dari kelebihan atau

kekurangan yang harus dikembalikan kepada anggota-anggota yang mengadakan

transaksi dengan Koperasi (Kartasapoetra, dkk, 2007:171).

Page 37: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

19

Pembagian SHU dibicarakan atau diputuskan dalam Rapat Anggota

kemudian ditetapkan dalam Anggaran Dasar Koperasi sebelum dibagikan kepada

anggota sesuai dengan hak anggota tersebut, SHU bersumber dari :

1. Dari usaha atau bisnis yang diselenggarakan dengan anggota.

2. Dari usaha atau bisnis yang diselenggarakan dengan bukan anggota.

Dari kedua sumber tersebut, maka SHU yang dibagikan kepada anggota

hanyalah SHU yang memang berasal dari usaha atau bisnis dengan anggota

Koperasi. Sedangkan SHU yang bersumber dari usaha yang bukan berasal dari

anggota dimasukkan ke dalam cadangan untuk modal Koperasi atau untuk

keperluan lainnya.

SHU Koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:

1. SHU atas jasa modal

Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik

ataupun investor, karena jasa atas modalnya.

2. SHU atas jasa usaha

Jasa ini menegaskan bahwa anggota Koperasi selain pemilik juga sebagai

pemakai atau pelanggan.

Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi diatur sebagai berikut:

(Anoraga dan Widiyanti, 2007: 8788)

1. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota,

dibagikan untuk:

a. Cadangan Koperasi

Page 38: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

20

b. Para anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan

masingmasing

c. Dana Pengurus

d. Dana Pegawai/ karyawan

e. Dana Pendidikan Koperasi

f. Dana Sosial

g. Dana Pembangunan Daerah

2. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan

untuk bukan anggota, dibagikan untuk:

a. Cadangan Koperasi

b. Dana Pengurus

c. Dana Pegawai/ karyawan

d. Dana Pendidikan Koperasi

e. Dana Sosial

f. Dana Pembangunan Daerah

Cara penggunaan Sisa Hasil Usaha tersebut, kecuali cadangan, diatur

dalam Anggaran Dasar dengan mengutamakan kepentingan Koperasi yang

bersangkutan. Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal Koperasi bila

diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota

walaupun di waktu pembubaran.

Penggunaan Dana Sosial diatur oleh Rapat Anggota dan dapat diberikan

antara lain pada fakir miskin, yatim piatu, atau usahausaha sosial lainnya.

Page 39: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

21

Penggunaan Dana Pembangunan Daerah seyogyanya dilakukan setelah

mengadakan konsultasi dengan pihak pemerintah daerah setempat.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SHU

Menurut Tri Ruli Yanti (2005) faktor yang mempengaruhi SHU adalah:

Faktor dari dalam yaitu :

1. Partisipasi Anggota

Anggota Koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan Koperasi

karena tanpa adanya peran anggota maka Koperasi tidak akan

berjalan lancar.

2. Jumlah Modal Sendiri

SHU anggota yang diperoleh sebagian dari Modal Sendiri yaitu

dari Simpanan Wajib, Simpanan Pokok, dana cadangan dan hibah.

3. Kinerja Pengurus

Kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua kegiatan yang

dilakukan oleh Koperasi, dengan adanya kinerja yang baik dan

sesuai persyaratan dalam Anggaran Dasar serta Undang-Undang

perkoperasian maka hasil yang dicapaipun juga akan baik.

4. Jumlah unit usaha yang dimiliki

Setiap Koperasi pasti memiliki unit usaha hal ini juga menentukan

seberapa besar volume usaha yang dijalankan dalam kegiatan

usaha.

5. Kinerja Manajer

Page 40: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

22

Kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang

dilakukan Koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal yang

bersifat intern.

6. Kinerja Karyawan

Merupakan kemampuan seorang karyawan dalam mengelola

Koperasi.

Faktor dari luar yaitu :

1. Modal pinjaman dari luar

Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara

bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan merupakan utang

yang pada saatnya harus dibayar kembali agar tidak menderita

kerugian.

2. Para konsumen dari luar selain anggota Koperasi

3. Pemerintah

Kekayaan Koperasi yang merupakan pemberian bantuan kepada

pihak Koperasi secara sukarela baik berwujud uang maupun barang

biasanya berasal dari pemerintah dan merupakan hibah.

2.5 Prinsip Prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, tranparasi, dan sesuai

dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip

pembagian SHU sebagai berikut :

a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

Page 41: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

23

Pada hakikatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang

bersumber dari anggota sendiri, sedangkan SHU yang bukan berasal dari

anggota dijadikan sebagai cadangan koperasi. Oleh sebab itu.Langkah

pertama dalam pembagian SHU adalah memilahkan antara SHU yang

bersumber dari hasil transaksi anggota dan SHU yang bersumber dari

non anggota.

b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan

anggota sendiri.

SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan

insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang

dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi

SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada

anggota.

c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang

dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga

setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif

berapa partisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya

juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi

dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu

badan usaha, pendidikan dalam proses demokrasi.

d. SHU anggota dibayar secara tunai

Page 42: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

24

SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan

demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang

sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.

2.6 Hubungan Antara Modal Sendiri Dengan Sisa Hasi Usaha (SHU)

Setiap kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan laba pasti

memerlukan modal. Modal tersebut merupakan sumber pembiayaan untuk

kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh badan usaha. Oleh karena itu, modal

merupakan satu masalah yang paling penting di dalam menjalankan suatu usaha

demikian halnya bagi Koperasi.

Berbagai penelitian tentang pengaruh Modal Sendiri terhadap Sisa Hasil

Usaha telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian Lubuk Novi

Suryaningrum (2007) mendapatkan hasil bahwa adanya pengaruh positif dan

signifikan antara Modal Sendiri terhadap perolehan SHU. Hal ini berarti semakin

besar Modal Sendiri yang dimiliki maka akan semakin besar pula SHU yang

diperoleh Koperasi. Tersedianya modal yang cukup,

akan sangat menentukan kelancaran kegiatan usaha Koperasi dan besarnya

volume usaha, demikian sebaliknya kurangnya modal bisa menghambat

kelancaran kegiatan usaha. Dengan menjaga kelancaran kegiatan usaha, maka

diharapkan kegiatan usaha tersebut akan terus mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang menguntungkan yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan perolehan Sisa Hasil Usaha.

Keberhasilan Koperasi dalam melaksanakan perannya sebagai badan usaha

sangat tergantung pada kemampuan Koperasi menghimpun modal. Modal

Page 43: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

25

Koperasi diutamakan berasal dari anggota. Modal anggota tersebut bersumber dari

Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib.

Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib akan semakin besar jumlahnya

apabila terjadi penambahan anggota, ini berarti modal Koperasi menjadi semakin

banyak pula. Namun apabila ada anggota yang keluar karena merasa tidak sesuai

lagi dengan tujuan Koperasi, maka simpanan anggota yang akan keluar tersebut

dapat diambil kembali yang mengakibatkan modal Koperasi berkurang.

Sehubungan dengan hal tersebut, pengurus dituntut untuk bekerja keras agar tidak

ada anggota yang keluar, sehingga modal yang berasal dari Simpanan Pokok dan

Simpanan Wajib tidak mengalami penurunan. Karena hal tersebut akan

mempengaruhi perolehan SHU, untuk meningkatkan perolehan SHU sangat

tergantung dari besarnya modal yang berhasil dihimpun oleh Koperasi.

Jumlah Sisa Hasil Usaha yang diperoleh secara teratur serta

kecenderungan meningkat merupakan faktor yang sangat penting yang perlu

mendapat perhatian dalam menilai kinerja suatu Koperasi. Stabilitas usaha

menunjukkan kemampuan Koperasi menggunakan modalnya secara efisien

sehingga memperoleh keuntungan yang besar.

SHU yang diterima anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal

yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan

Koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan

jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian adalah

sebagai berikut:

Page 44: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

26

Ha = Ada hubungan positif antara modal sendiri dengan perolehan Sisa Hasil

Usaha.

2.7 Hubungan Antara Modal pinjaman Dengan Sisa Hasi Usaha (SHU)

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh modal pinjaman

terhadap Sisa Hasil Usaha dapat disimpulkan Ha diterima Hal ini menunjukkan

bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan modal pinjaman terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU). Dengan meningkatnya modal pinjaman maka akan diikuti pula

dengan meningkatnya Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota Semarang.

Ha = Ada hubungan negatif antara modal pinjaman dengan perolehan Sisa Hasil

Usaha.

2.8 Struktur Modal

2.8.1 Definisi Struktur Modal

Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara hutang

jangka panjang dengan modal sendiri (Bambang Riyanto, 2001). Wasis

(1981) menyatakan bahwa struktur modal harus dapat dibedakan dengan

struktur keuangan. Struktur keuangan menyatakan dengan cara bagaimana

harta perusahaan dibiayai. Oleh karena itu struktur keuangan adalah

keseluruhan yang terdapat di dalam neraca sebelah kredit. Pada neraca

sebelah kredit terdapat hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan

modal sendiri baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur

keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun

jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan

jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek.

Page 45: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

27

Struktur modal juga dapat didefinisikan sebagai pembiayaan

permanen yang terdiri utang jangka panjang, saham preferen dan modal

pemegang saham (Weston dan Capeland, 1997). Berdasarkan pengertian di

muka, struktur modal dapat diartikan sebagai perbandingan antara hutang

jangka panjang dengan modal sendiri. Hutang jangka panjang terdiri dari

berbagai jenis obligasi dan hutang hipotik, sedangkan modal sendiri terdiri

dari berbagai jenis saham dan laba ditahan.

Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa

komponen (Bambang Riyanto, 2001) yaitu:

1. Modal asing atau hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk

membiayai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari

perusahaan karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut mencakup

jumlah yang besar.

Komponen hutang jangka panjang ini terdiri dari:

a. Hutang hipotik

Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang

dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan).

b. Obligasi

Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan pengakuan

bahwa perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk

membayarnya kembali dalam jangka waktu tertentu.Pelunasan atau

pembayaran kembali obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva

Page 46: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

28

tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari

keuntungan.

Hutang jangka panjang merupakan sumber dana bagi

perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu.

Hutang tersebut harus dibayar pada waktu yang sudah ditetapkan

tanpa memperhatikan kondisi keuangan perusahaan pada saat itu dan

harus sudah disertai dengan bunga yang sudah diperhitungkan

sebelumnya. Dengan demikian seandainya perusahaan tidak mampu

membayar kembali hutang dan bunga, maka kreditor dapat memaksa

perusahaan dengan menjual aset yang dijadikan jaminannya. Oleh

karena itu, kegagalan membayar hutang atau bunganya akan

mengakibatkan perusahaan kehilangan kontrol terhadap

perusahaannya. Begitu pula sebaliknya para kreditor dapat

kehilangan kontrol sebagian atau keseluruhan dana pinjaman dan

bunganya, karena segala macam bentuk yang ditanamkan dalam

perusahaan selalu dihadapkan pada risiko kerugian.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar

proporsi modal asing atau hutang jangka panjang dalam struktur

modal perusahaan akan semakin besar pula risiko kemungkinan

terjadinya ketidakmampuan untuk membayar kembali hutang jangka

panjang beserta bunga pada saat jatuh tempo. Bagi kreditor hal ini

berarti bahwa kemungkinan turut serta dana yang mereka

Page 47: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

29

investasikan dalam perusahaan untuk dipertaruhkan pada kerugian

juga semakin besar.

2. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan

dan yang tertanam dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu lamanya.

Modal sendiri bersal dari sumber intern maupun ekstern. Sumber intern

didapat dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan, sedangkan

sumber ekstern berasal dari modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

Komponen Modal sendiri terdiri dari :

1. Modal Saham

Saham adalah tanda bukti kepemilikan suatu Perusahaan

Terbatas (PT), dimana modal saham terdiri dari:

a. Saham Biasa

Saham biasa adalah bentuk komponen modal jangka

panjang yang ditanamkan oleh investor, dengan memiliki saham ini

berarti harus siap menanggung segala risiko sebesar dana yang

ditanamkan.

b. Saham Preferen

Saham preferen adalah bentuk komponen modal jangka

panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan

hutang jangka panjang.

2. Laba Ditahan

Page 48: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

30

Laba ditahan adalah sisa laba dari keuntungan yang tidak

dibayarkan sebagai deviden. Komponen modal sendiri ini merupakan

modal perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko

usaha maupun risiko kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak

memerlukan jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali

dalam setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian tentang jangka

waktu pembayaran kembali modal sendiri. Oleh karena itu, setiap

perusahaan harus mempunyai jumlah minimum modal yang

diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Modal sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang paling

tepat untuk diinvestasikan pada aktiva tetap yang bersifat permanen

dan investasi-investasi yang berisiko kerugian relatif kecil. Hal ini

karena suatu kerugian atau kegagalan dari investasi tersebut dengan

alasan apapun merupakan tindakan membahayakan bagi

keberlangsungan hidup perusahaan.

Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan

keputusan bidang keuangan yang penting bagi perusahaan. Apabila

dana yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi, maka perusahaan

harus mencari tambahan dana untuk memulai operasinya. Struktur

keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya

dan dapat dilihat pada seluruh sisi kanan neraca yang terdiridari

hutang jangka pendek, hutang jangka panjang serta modal.

Page 49: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

31

Struktur modal dapat dilihat dengan adanya suatu

perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri,

yang mampu memaksimalkan keuntungan perusahaan pada tingkat

arus kas operasinya. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk

membiayai operasi perusahaan, yang bisa dipenuhi dari pemilik modal

sendiri atau dari pihak lain berupa hutang. Arti penting struktur modal

terutama disebabkan oleh perbedaan karakteristik diantara jenis

modal, perbedaan karakteristik diantara jenis modal tersebut secara

umum mempunyai pengaruh pada dua aspek penting dalam kehidupan

perusahaan yaitu:

1. Terhadap kemampuan untuk menghasilkan laba

2. Terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar kembali

hutang jangka panjang.

Menurut Bambang Riyanto (2001), arti penting struktur modal

pada umumnya diperlukan dalam perusahaan yaitu:

1. Pada waktu mendirikan perusahaan

2. Pada waktu membutuhkan tambahan modal baru untuk ekspansi

3. Pada waktu diadakan konsolidasi

4. Pada waktu dijalankan penyusunan kembali struktur modal

Baik buruknya struktur modal akan mempunyai pengaruh

langsung terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu perusahaan yang

mempunyai struktur modal yang kurang baik, dimana mempunyai

hutang yang sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada

Page 50: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

32

perusahaan. Struktur modal merupakan cermin dari kebijaksanaan

perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan.

Berikut ini adalah beberapa teori struktur modal menurut

Weston and Capeland (1997):

1. Teori Mogdiliani-Miller (MM) tanpa pajak

Teori struktur modal modern yang pertama adalah teori

Mogdiliani dan Miller (teori MM). Mereka berpendapat bahwa

struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai

perusahaan. Asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah teori pasar sempurna atau pasar modal sempurna. Pasar modal

sempurna adalah pasar modal yang memiliki kondisi antara lain:

1. Tidak ada pajak

2. Tidak ada biaya kebangkrutan.

3. Tidak ada biaya keagenan

4. Tidak ada biaya informasi

5. Individu dapat meminjam dan meminjamkan pada tingkat bunga

bebas risiko

6. Tidak ada pertumbuhan

Dengan asumsi-asumsi tersebut, MM mengajukan dua

preposisi yang dikenal sebagai preposisi MM tanpa pajak yaitu:

Preposisi I: Nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan nilai

dari perusahaan yang tidak berhutang. Implikasi dari

preposisi I ini adalah struktur modal dari suatu

Page 51: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

33

perusahaan tidak relevan, perubahan struktur modal

tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Preposisi II: Biaya modal saham akan meningkat apabila perusahaan

melakukan atau mencari pinjaman dari pihak luar.

2. Teori Mogdiliani-Miller (MM) dengan pajak

Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian

MM memasukkan faktor pajak ke dalam teorinya. Pajak dibayarkan

kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Hutang

bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai

sebagai pengurang pajak.

Dalam teori MM dengan pajak ini terdapat dua preposisi yaitu:

Preposisi I: Nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan nilai

dari perusahaan yang tidak berhutang ditambah dengan

penghematan pajak karena bunga hutang.

Preposisi II: Biaya modal saham akan meningkat dengan semakin

meningkatnya hutang, tetapi penghematan pajak akan

lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai

karena kenaikan biaya modal saham.

Teori MM tersebut sangat kontroversial. Implikasi teori

tersebut adalah perusahaan sebaiknya menggunakan hutang sebanyak-

banyaknya. Dalam praktiknya, tidak ada perusahaan yang mempunyai

hutang sebesar itu, karena semakin tinggi tingkat hutang suatu

perusahaan, akan semakin tinggi juga kemungkinan kebangkrutannya.

Page 52: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

34

Inilah yang melatarbelakangi teori MM mengatakan agar perusahaan

menggunakan hutang sebanyak-banyaknya, karena MM mengabaikan

biaya kebangkrutan.

3. Trade-off Theory

Menurut trade-off teory yang diungkapkan oleh Myers (2001),

perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu,

dimana penghematan pajak dari tambahan hutang sama dengan biaya

kesulitan keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan

(financial distress) adalah biaya kebangkrutan dan biaya keagenan

yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan.

Trade-off theory ini memandang bahwa struktur modal optimal

dapat ditentukan.Trade-off theory dalam menentukan struktur modal

yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya

keagenan dan biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap

mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information

sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Tingkat hutang

yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah

yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan.

Trade-off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan

berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya

kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal. Perusahaan-

perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu akan

berusaha mengurangi

Page 53: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

35

pajaknya dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga

tambahan hutang tersebut akan mengurangi pajak. Dalam

kenyataannya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian.

4. Pecking Order Theory

Menurut Myers (2001), pecking order theory menyatakan

bahwa perusahaan akan memilih untuk menerbitkan hutang terlebih

dahulu daripada menerbitkan saham pada saat membutuhkan

pendanaan ekstern. Secara spesifik perusahaan mempunyai urut-

urutan (hierarki) dalam penggunaan dana. Pendanaan menurut

pecking order theory, dilakukan berdasarkan pendanaan yang

memiliki risiko lebih kecil yaitu pertama laba ditahan, diikuti dengan

hutang, dan yang terakhir ekuitas baru.

Dalam kenyataannya, terdapat perusahaan-perusahaan yang

dalam menggunakan dana untuk kebutuhan investasinya tidak sesuai

seperti skenario urutan (hierarki) yang disebutkan dalam pecking

order theory. Dalam peckingorder theory ini tidak terdapat struktur

modal yang optimal.

5. Balance theory

Teori lain mengenai struktur modal adalah balance theory.

Teori ini memprediksi suatu hubungan variabilitas pendapatan dengan

penggunaan hutang.Teori tersebut menyatakan bahwa perusahaan

dengan risiko bisnis rendah menggunakan hutang lebih banyak, dan

menggunakan sedikit hutang pada risiko bisnis yang tinggi. Jadi pada

Page 54: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

36

kondisi yang rendah ketidakpastiannya, dampak keputusan pendanaan

pada pertumbuhan akan positif, dan pada kondisi yang tidak pasti

dampak keputusan pendanaan pada pertumbuhan negatif.

6. Teori Signaling

Struktur modal dengan tingkat leverage yang tinggi digunakan

sebagai sinyal untuk membedakan perusahaan yang baik dan yang

buruk. Hanya perusahaan yang sehat dan kuat yang dapat berhutang

dengan menanggung risikonya. Sehingga untuk meminimalkan biaya

informasi dari pelepasan saham, maka suatu perusahaan lebih

menyukai menggunakan hutang daripada ekuitas jika perusahaan

tampak undervalued, dan menggunakan ekuitas dari pada hutang jika

perusahaan tampak overvalued.

Myers dan Majluf (1984) memiliki pandangan bahwa

adainformasi asimetrik yang terjadi antara manajer perusahaan dan

investor. Biaya akibat informasi asimetrik meningkat ketika manajer

dalam perusahaan memiliki pengetahuan yang superior mengenai

distribusi risiko dan tingkat pengembalian proyek-proyek investasi,

dibandingkan dengan investor di luar yang baru.Selanjutnya manajer

perusahaan memaksimalkan nilai yang sesungguhnya dari klaim

pemegang saham saat ini.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa diperlukan keseimbangan optimal antara hutang jangka

panjang dengan modalsendiri. Dengan prinsip hati-hati, aturan

Page 55: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

37

struktur finansial konservatif dalam mencari struktur modal akan

optimal. Trade off theory memandang bahwa struktur modal optimal

dapat ditentukan.Trade-off theory dalam menentukan struktur modal

yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya

keagenan dan biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap

mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information

sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Tingkat hutang

yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah

yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan.

Menurut Atmaja (2002) terdapat beberapa faktor yang

dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan tentang struktur modal

yaitu:

1. Kelangsungan hidup jangka panjang

Manajer perusahaan memiliki tanggungjawab untuk

menyediakan produk dan jasa yang berkesinambungan.Oleh karena

itu, perusahaan harus menghindari tingkat penggunaan hutang yang

dapat membahayakan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan.

2. Konservatisme manajemen

Manajer yang besifat konservatif cenderung menggunakan

tingkat hutang yang sedikit.

3. Pengawasan

Page 56: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

38

Pengawasan hutang yang besar dapat berakibat semakin ketat

pengawasan dari pihak kreditor. Pengawasan ini dapat mengurangi

keleluasaan manajemen dalam membuat keputusan perusahaan

4. Struktur aktiva

Perusahaan yang memiliki aktiva yang dapat digunakan

sebagai jaminan hutang cenderung menggunakan hutang yang relatif

lebih besar.

5. Risiko bisnis

Perusahaan yang memiliki risiko bisnis tinggi cenderung kurang

dapat menggunakan hutang yang besar karena kreditor akan meminta

biaya hutang yang tinggi.

6. Tingkat pertumbuhan

Faktor lain dianggap tetap, perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang tinggi pada umumnya lebih tergantung pada modal

dari luar perusahaan.

7. Pajak

Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran

pajak sehingga memperbesar daya tarik penggunaan hutang.

8. Profitabilitas

Pada umumnya, perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan

tinggi menggunakan hutang yang relatif kecil.

Page 57: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

39

2.8.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan pada umumnya mempertimbangkan faktor-faktor berikut

yang mungkin mempunyai pengaruh penting terhadap struktur modal. Menurut J.

Fred. Weston dan Eugene F. Brigham (2004:198), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi struktur modal diantaranya adalah:

1. Profitabilitas

Menurut Sartono (2001:120) profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva

maupun modal sendiri. Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai

kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio profitabilitas akan memberikan

gambaran dan jawaban akhir tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan.

Laba maksimum adalah tujuan umum setiap perusahaan yang bersifat jangka

pendek dan merupakan elemen terpenting agar kelanjutan dari perusahaan itu

dapat terjamin. Selain itu tujuan yang bersifat jangka panjang yaitu kemampuan

untuk bersaing, kemampuan untuk bertumbuh dan kemampuan untuk

berkembang.

2. Stabilitas Penjualan

Stabilitas penjualan dan rasio-rasio utang berhubungan satu sama lain

secara langsung. Dengan stabilitas yang lebih besar dalam penjualan dan laba,

suatu perusahaan dapat mengambil beban tetap utang dengan risiko yang

lebih sedikit daripada bila penjualan dan labanya mengalami penurunan

secara periodik dalam hal yang disebut terakhir perusahaan akan menghadapi

kesulitan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya.

Page 58: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

40

3. Struktur Saingan

Kemampuan pelayanan utang tergantung pada kemampuan untuk

memperoleh laba dan juga volume penjualan. Oleh karena itu stabilitas

margin laba adalah sama pentingnya dengan stabilitas penjualan.

Gampangnya, perusahaan baru memasuki industri dan kemampuan

perusahaan yang bersaing untuk memperluas kapasitas mempengaruhi margin

laba. Suatu industri yang sudah berkembang menjanjikan margin laba yang

lebih tinggi, tetapi margin ini tampaknya akan semakin sempit jika industri

merupakan salah satu dari sejumlah perusahaan yang dapat dengan mudah

ditingkatkan melalui pemasukan tambahan.

4. Struktur Aktiva

Struktur aktiva mempengaruhi sumber-sumber pembelanjaan dalam

beberapa cara. Perusahaan-perusahaan dengan aktiva-aktiva tetap yang

berumur panjang, terutama bila permintaan untuk keluaran/outputnya secara

relatif dijamin (misalnya perusahaan X untuk kebutuhan umum = utilities),

mempergunakan utang hipotek jangka panjang yang cukup besar (ekstensif).

Perusahan-perusahaan yang sebagian terbesar aktivanya berupa piutang dan

persediaan barang yang nilainya tergantung pada kemampuan memperoleh

laba yang kontinu secara individual (misalnya pedagang besar dan eceran)

lebih sedikit mengandalkan pembelanjaan dengan utang jangka panjang dan

banyak memakai sumber pembelanjaan jangka pendek.

5. Sikap Manajemen

Page 59: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

41

Sikap manajemen yang paling banyak mempengaruhi secara langsung

pilihan pembelanjaan adalah hal-hal yang menyangkut pengendalian (control)

perusahaan dan risiko. Perusahaan perseroan yang besar yang saham-

sahamnya secara luas dimiliki, dapat memilih menjual saham biasa sebagai

tambahan karena penjualan seperti ini akan mempunyai pengaruh yang kecil

pada pengendalian perusahaan. Sebaliknya para pemilik perusahaan-

perusahaan kecil lebih menyukai untuk menghindarkan pengedaran saham

biasa agar dapat menjamin pengendalian yang kontinyu.

6. Sikap Pemberi Pinjaman

Lepas dari analisis-analisis para manajemen jasa faktor-faktor

leverage yang tepat bagi perusahaan-perusahaan mereka, tidak terdapat

permasalahan kecuali bahwa sikap para pemberi pinjaman (lender) sering

dianggap sebagai determinan penting kadang-kadang sangat penting (faktor

yang menentukan) dari struktur-struktur modal. Dalam mayoritas kasus-

kasus, perusahaan perseroan membahas struktur modalnya dengan para

pemberi pinjaman dan memberikan perhatian yang besar terhadap nasihat-

nasihat mereka. Tetapi bila manajemen merasa begitu yakin atas masa

depannya, sehingga perlu mencari untuk mempergunakan leverage di luar

ukuran-ukuran bagi industri, maka para pemberi pinjaman mungkin akan

tidak mau menerima kenaikan-kenaikan utang tersebut. Mereka menekankan

bahwa utang yang berkelebihan mengurangi kedudukan kredit (credit

standing) peminjam dan tingkat nilai (credit rating) efek (surat berharga)

yang telah dikeluarkan sebelumnya.

Page 60: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

42

Struktur modal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

2.9 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian yang sebelumnya telah

dilakukan. Meski ruang lingkup yang hampir sama tetapi terdapat perbedaan yaitu

dalam objek dan periode waktu yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal

yang tidak sama, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling

melengkapi.

Berikut ini adalah ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu:

No Peneliti Judul Penelitian

Metode

Penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

1. Lubuk Novi

Suryaningrum

(2007)

Pengaruh Modal

Sendiri Terhadap

Perolehan Sisa

Hasil Usaha

(SHU)

Pada KPRI Di

Kota Semarang.

Populasi

penelitian,

variabel

penelitian,

metode

pengumpul

an

Data :

Dokument

asi

Variable

Independen :

Modal Sendiri,

Variable

Dependen :

Sisa Hasil

Usaha

Berdasarkan

hasil

penelitian

dapat

diketahui

bahwa modal

sendiri (X)

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap Sisa

Hasil Usaha

(SHU) dan

dengan

hubungan

positif. Hal

ini berarti

semakin

besar modal

sendiri yang

Page 61: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

43

dimiliki

maka akan

semakin

besar pula

Sisa Hasil

Usaha (SHU)

yang

diperoleh

koperasi.

2.

Mailiya

Choiriyah

(2005)

Pengaruh Modal

Sendiri Dan

Modal Pinjaman

Terhadap Sisa

Hasil Usaha

(SHU) Pada

Koperasi

Pegawai

Republik

Indonesia

(KPRI)

Se Kabupaten

Demak

Objek

Penelitian,

variable

penelitian,

metode

pengumpul

an data :

Wawancar

a dan

dokumenta

si.

Variabel

Independen:

Modal Sendiri,

Modal

Pinjaman,

Variabel

Dependen:

Sisa Hasil

Usaha

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

struktur

finansial dan

struktur

modal KPRI

di Kabupaten

Demak

dalam

keadaan

baik, hal ini

ditunjukkan

dengan

prosentase

rasio modal

sendiri lebih

besar

dibandingkan

modal

pinjaman

(hutang

jangka

pendek dan

hutang

jangka

panjang)

sehingga

menjamin

likuiditas dan

solvabilitas

KPRI,sedang

kan hasil

perhitungan

menunjukkan

adanya

pengaruh

yang

signifikan

antara Modal

Page 62: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

44

3. Ong Tze San &

The Boon Heng

(2011)

Capital Structur

And Corporate

Performance Of

Malaysian

Contruction

Sector

The study

focus on

the 49

listed

contrucsio

n

companies

in main

board of

bursa

Malaysia .

Independent

variabels:

LDC,DC,DA,

DEMV,DCE,

LDCE.

Dependent

variabels:

ROC,ROE,

ROA,EPS,OM

,

NM

basically,

DEMV, LDC

and DC have

direct impact

on corporate

performance

of large

companies

and other

independent

variables.

Where else

for medium

construcsion

companies,

only OM has

significant

relationship

with capital

structur.

Basically,

LDCE have

direct impact

on corporate

performance

of medium

companies.

However,

other

independent

variables do

not affect the

dependent

variables.

Besides that,

only EPS for

small

contrucsion

companies

have

signifikan

relationship

with capital

structure.

Basically,

DC has

direct impact

on corporate

performance

of small

Page 63: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

45

companies

and yet other

independent

variables do

not affect the

dependent

variables.

2.10 Kerangka Pemikiran

Modal merupakan satu masalah yang paling penting di dalam menjalankan

suatu usaha demikian halnya bagi koperasi. Tersedianya modal yang cukup akan

sangat menentukan kelancaran kegiatan usaha koperasi dan besarnya volume

usaha, demikian sebaliknya kurangnya modal bisa menghambat kelancaran

kegiatan usaha. Dengan menjaga kelancaran kegiatan usaha, maka diharapkan

kegiatan usaha tersebut akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang menguntungkan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan perolehan

SHU.

Pada dasarnya pemenuhan modal koperasi berasal dari modal sendiri dan

modal pinjaman yang digunakan untuk menjalankan usaha koperasi dalam upaya

memperoleh SHU pada setiap akhir periode. Dimana modal sendiri merupakan

modal yang berasal dari koperasi itu sendiri tanpa dibebani biaya bunga,

sedangkan modal pinjaman merupakan modal dari kreditur yang dibebani biaya

bunga. Oleh karena itu rata-rata pengembalian modal pinjaman harus lebih besar

dari biaya bunga sehingga akan berpengaruh positif terhadap perolehan SHU,

demikian sebaliknya.

Untuk memudahkan alur pembahasan dari penelitian ini disusun paradigma

penelitian

Page 64: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

46

seperti tampak dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.11 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Rasio Modal Sendiri Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif secara

parsial terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

2. Rasio Modal Pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR) berpengaruh negatif

secara parsial terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

3. Rasio Modal Sendiri Debt to Equity Ratio (DER) dan Rasio Modal Pinjaman

Debt to Total Asset Ratio (DAR) berpengaruh secara simultan terhadap Sisa

Hasil Usaha (SHU).

DER (Debt to Equity Ratio)

(X1) (+)

Sisa Hasil Usaha

(Y)

DAR (Debt to Total Asset Ratio)

(X2) (-)

Page 65: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

47

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi

dalam penelitian ini adalah KPRI di Kota Semarang periode 2010-2011. Dalam

kurun waktu tersebut terdapat 60 KPRI yang menjadi populasi dalam penelitian.

Jumlah 60 KPRI tersebut merupakan KPRI yang memenuhi syarat sudah

melakukan RAT tiap tahun dan mengumpulkan laporan keuangan ke

DESPERINDAGKOP Kota Semarang.

3.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan himpunan objek pengamatan yang dipilih dari populasi

(Sumodiningrat 1999:3). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Cooper dan Emory (Susilawati

2000:116) pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, yaitu

pemilihan anggota sampel yang mendasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdaftar di DISPERINDAGKOP Kota Semarang.

2. Sudah melakukan RAT selama periode 2010 - 2011

3. Mengumpulkan laporan keuangan ke DISPERINDAGKOP Kota

Semarang.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 30 KPRI yang menjadi sampel

dalam penelitian ini.

Page 66: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

48

Tabel 3.2

Daftar Sampel KPRI di Kota Semarang Tahun 2010-2011

NO. NAMA KPRI ALAMAT

1. ARNAWIL Jl. Setiabudi Kompl.APDN Srondol

2. ASADENTA HUSADA Jl. Tirto Agung Tembalang

3. BINA SEJAHTERA APRO Jl. Tirto Agung Tembalang

4. UNDIP Jl. Prof. H Sudarto SH Tembalang

5. FISCA BHAKTI Jl. Setiabudi No. 3 Banyumanik

6. MANFAAT LPMP Jl. Kyai Mojo Srondol Banyumanik

7. SEMBADA KARSA Jl. Empu Sendok II Banyumanik

8. WIDYA PRAJA Jl. Setiabudi 201 A Banyumanik

9. TANGGA KENCANA Jl. Prof Sudarto 116 Banyumanik

10. AMAL BHAKTI Jl. Sisingamangaraja Candisari

11. MIGUNANI Jatingaleh Candisari

12. PUSTAKA Jl. Sriwijaya No. 29 Candisari

13. TUT WURI HANDAYANI Jl. Dr. Wahidin 118 Candisari

14. SWA ARTA MANDIRI Jl. Lamongan Raya No.1 Gajah Mungkur

15. MESRA Jl. Tambak Dalam Gayamsari

16. MEKAR - GENUK Jl. Dong Biru Genuk

17. SERBA GUNA Jl. Gebangsari Genuk

18. HANDAYANI (UNNES) Jl. Sekaran Kampus Unnes Gunungpati

19. TUMBUH Jl. Raya Gunungpati No. 33 Gunungpati

20. ULAR ULAR MARDI SANTOSA SD Plalangan 3 P & K Gunungpati

21. DWIJA USAHA SD Induk Mijen I Mijen

22. B P K P Jl. Tambak Aji Ngaliyan

23. BANGUN SEJAHTERA Jl. Pelem Kueni Tugurejo Ngaliyan

24. DWIJA RAHARJA SD Wonosari Mangkang Ngaliyan

25. KPPDK LP KLAS I Jl. Raya Mijen Kedungpane Ngaliyan

26. BHAKTI PRAJA Jl. Menteri Supeno No. 2 Semarang Selatan

27. NUSANTARA Jl. Walisonggo No. 3 – 5 Ngaliyan

28. RS. TUGUREJO Jl. Raya Tugurejo Tambak Aji Ngaliyan

29. SERBA USAHA Jl. Untung Suropati Ngaliyan

30. TULUS KARYA Jl. Untung Suropati Ngaliyan

Page 67: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

49

Sumber: Data PKPRI Kota Semarang Tahun 2010 – 2011

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2006). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah variabel dependen dan variabel independen.

3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terikat secara positif ataupun negatif (Uma Sekaran, 2006). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah struktur modal. struktur modal dalam

penelitian ini dilakuakan untuk periode tahun 2010-2011, struktur modal

diproksikan dengan rasio modal (DER) dan rasio pinjaman (DAR), variabel

bebasnya adalah:

1. Debt to Equity Ratio (DER) (X1)

Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal

pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan

rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari

hutang.Rasio ini disebut juga rasio leverage.

Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus

struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan

pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham

preferen dan modal pemegang saham (Wahyono, 2002:12).

Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan

pengimbangan antar hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal

Page 68: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

50

sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan,

laba) atau berasal dari mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal

saham, modal peserta dan lain-lain) (Riyanto, 2008:22).

Jadi dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio adalah

kemampuan dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk

seluruh utang.

Debt to Equity Ratio =

x 100 %

Menurut Syafri (2008:303) semakin kecil rasio hutang

modal maka semakin baik dan untuk keamanan pihak luar rasio terbaik

jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama.

2. Debt to Total Asset Ratio (DAR) (X2)

Debt to Total Asset Ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva

perusahaan dengan satu pihak dengan jumlah utang baik jangka pendek

maupun jangka panjang dipihak lain. Dari pihak pemegang saham, rasio

yang tinggi akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi pada

akhirnya akan mengurangi pembayaran dividen.

Debt to Total Asset Ratio =

x 100%

3.3.2 Variabel Dependen (Y)

Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebagai variabel terikat (Y) dari

data Laporan Keuangan pada Laporan Rapat Anggota Tahunan KPRI Kota

Semarang tahun 2010-2011.

SHU = Pendapatan - Beban

Page 69: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

51

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah:

Dokumentasi.

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen

dokumen penting terutama mengenai catatan laporan keuangan yang berupa :

a. 30 KPRI Kota Semarang.

b. Neraca dan laporan perhitungan hasil usaha pada KPRI yang

dipilih sebagai sampel penelitian Tahun 2010 -2011.

3.5 Metode Pengolahan Data Dan Analisis Data

3.5.1 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu

komputer program SPSS 15.0 for windows untuk mempermudah peneliti dalam

menganalisis data serta hasil yang di peroleh agar lebih akurat dan efisien.

3.5.2 Analisis Data

Penelitian ini akan menganalisis pengaruh struktur modal terhadap sisa

hasil usaha, sehingga alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda

(Multiple Regression).

Adapun model persamaan regresi dengan dua prediktor yang di

gunakan adalah sebagai berikut:

Y= bo + b1 x1+ b2 x2

Page 70: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

52

Keterangan :

Y : SHU

bo : Bilangan konstanta

b1 : koefisien regresi struktur modal 1

b2 : koefisien regresi struktur modal 2

X1 :DER (Debt To Equity Ratio)

X2 :DAR (Debt To Total Assets Ratio)

(Gujarati 1995:16)

3.6 Analisis Statistik Inferensial

3.6.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel

dependen dan independen keduanya mempunyai nilai distribusi yang

normal.(Ghozali, 2001:74)

Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat histrogram dari

residualnya dan melihat persebaran data pada sumbu diagonal atau grafik

normal. Bila distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

3.6.2 Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan

regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel idependen

(Algifari, 2000: 64). Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui bentuk

hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Data yang

digunakan untuk melakukan regresi liner berganda yaitu data efisiensi

Page 71: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

53

masing-masing indikator dari variabel bebas yaitu current ratio, quick ratio,

receivable turn over, dan cash turn over serta untuk variabel terikat yaitu laba

usaha. Rumus linier berganda ditunjukkan oleh persamaan:

Υ= α+β1Χ1+β2Χ2+β3Χ3+β4Χ4+β5Χ5+β6Χ6+ε

(Subiyanto, 2000:205)

Di mana:

Y = Sisa Hasil Usaha (SHU)

α = intercept

β1β2β3β4β5β6 = koefisien regresi

X1 X2Χ3 Χ4 Χ5 Χ6 = prediktor

ε = error item

3.6.3 Koefisien Determinasi (R²)

Nilai koefisien determinasi (R²) menunjukkan prosentase pengaruh semua

variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus Koefisien determinasi

menurut Sudjana(1989:369) dapat ditunjukkan sebagai berikut:

D = r²x 100%

D = Koefisien Determinasi

r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat

3.7 Uji Hipotesis

3.7.1 Uji Hipotesis t-test

Dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel

independennya. Nilai thitung menurut Sudjana (1989:370) dapat dicari dengan

rumus:

Page 72: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

54

Untuk menentukan nilai ttabel ditentukan taraf signifikasi 5% dengan

derajat kebebasan df = (n-k) dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah

jumlah variabel termasuk intersep dengan:

~ Perumusan hipotesis statistik:

Ho :β1 = 0 artinya X1 tidak berpengaruh secara parsial terhadap Y

Ha :β1 ≠ 0 artinya X1 berpengaruh secara parsial terhadap Y

~ Dasar keputusan uji

Terima Ho jika thitung < t tabel

Tolak Ha jika thitung > t table

3.7.2 Uji Hipotesis F-test

Digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

mempunyai pengaruh yang secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan

antara Ftabel dengan F hitung yang terdapat dalam tabel Analysis of Variance.

Menurut Algifari (2000:73), Nilai Fhitung dapat dicari dengan rumus:

di mana:

R2 = koefisien determinasi

k = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya sampel

Page 73: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

55

Untuk menentukan nilai F tabel , tingkat signifikasi yang digunakan

sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df= (nk) dan (k-1)

dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel termasuk intercept.

Dasar Keputusan Uji :

Terima Ho jika F hitung < Ftabel

Tolak Ha jika F hitung > Ftabel

3.8 Uji Asumsi Klasik

regresi dengan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary least Square)

merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang

terbaik (Best Linear Unbias Estimator) jika terpenuhi asumsi-asumsi klasik.

Untuk menghindari penyimpangan asumsi-asumsi klasik perlu dilakukan uji

asumsi klasik. Model uji asumsi klasik tersebut adalah :

3.8.1 Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel dependen dan

independen keduanya mempunyai distribusi normal. (Ghozali, 2001:74)

Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat persebaran data pada

sumbu diagonal atau grafik normal. Bila distribusi normal maka model regresi

memenuhi asumi normalitas.

3.8.2 Multikolinearitas

Multikolineritas maknanya antar variabel independen yang terdapat

mendekati sempurna (koefisien relasi tinggi) (Algifari, 2000:84). Diagnosis secara

sederhana terhadap adanya multikolinearitas di dalam model regresi salah satunya

adalah melalui nilai thitung , dan f hitung , jika tinggi nilai fhitung tinggi

Page 74: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

56

sedangkan nilai thitung sangat rendah, maka kemungkinan terdapat

multikolinearitas dalam model tersebut. Beberapa prosedur koreksi jika

multikolinearitas ditemukan adalah dengan memperbesar ukuran sampel atau

menghilangkan salah satu atau beberapa variabel yang mempunyai korelasi tinggi

dari model regresi atau dengan mentranformasi variabel nilai variabel yang

digunakan mundur satu tahun.

3.8.3 Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah adanya variansi variabel dalam model regresi

tidak sama (konstan). Salah satu cara untuk mendiagnosis adanya

heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah dengan uji Glesjer. Uji ini

dilakukan dengan membuat model regresi yang melibatkan nilai absolut residual

(│e│), sebagai variabel dependen terhadap semua variabel independen. Jika

semua variabel independen signifikan secara statistik, maka terdapat

heteroskedastisitas. Untuk menghilangkan heteroskedastisitas dilakukan dengan

mentransformasi variabel menjadi log, kemudian di antilog kan sehingga

diperoleh model regresi yang baru (Algifari, 2000: 88).

3.8.4 Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota–anggota serangkaian

observasi yang tersusun dalam rangkaian waktu atau yang tersusun dalam

rangkaian ruang ( Sumodiningrat, 1999: 231).

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier

antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (data time

Page 75: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

57

series). Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang dianalisis merupakan

data time series (Gujarati, 1993).

dimana:

d = nilai Durbin Watson

Σei = jumlah kuadrat sisa

Nilai Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai d-tabel. Hasil

perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut:

1. Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif

2. Jika d > (4 – dl), berarti terdapat autokorelasi negatif

3. Jika du < d < (4 – dl), berarti tidak terdapat autokorelasi

4. Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat disimpulkan

Page 76: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini obyek penelitian yang digunakan adalah laporan

keuangan 30 KPRI di Kota Semarang selama periode tahun 2010 sampai dengan

tahun 2011. Dalam kurun waktu tersebut terdapat 115 KPRI yang menjadi

populasi dalam penelitian. Jumlah 115 KPRI tersebut merupakan KPRI yang

terdaftar di DISPERINDAGKOP Kota Semarang.Dari 115 KPRI tersebut

kemudian didapatkan sampel sebanyak 30 KPRI yang dijadikan obyek

penelitian.

4.1.2 Jenis Usaha KPRI

KPRI di Kota Semarang yang menjadi anggota dari KPRI berjumlah 115

dan bergerak dibidang usaha pertokoan, simpan pinjam, wartel, foto copy, dan

lain-lain.Dari 115 KPRI tersebut 30 diantaranya dijadikan sampel dalam

penelitian ini. Jenis usaha yang dijalankan oleh 30 KPRI yang dijadikan sampel

antara lain sebagai berikut:

1. Pertokoan

Usaha pertokoan yang ada menyediakan berbagai barang kebutuhan

sehari-hari anggota dan masyarakat pada umumnya, antara lain kebutuhan

sembilan bahan pokok(sembako), barang elektronik dan lain-lain. Barang-barang

kebutuhan tersebut dijual secara tunai dan kredit.

Page 77: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

59

2. Simpan Pinjam

a) Piutang Jangka Pendek

Piutang jangka pendek merupakan piutang uang dengan jangka

waktu angsuran 12 kali dan diken akan bunga pinjaman sebesar 2% setiap

bulan dari besarnya pinjaman pokok.

b) Piutang Jangka Panjang

Piutang jangka panjang merupakan pinjaman uang kepada anggota

dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu. Piutang diangsur dengan

jangka waktu angsuran 12-36 kali dengan bunga pinjaman sebesar 1,5%

setiap bulan dari besarnya pinjaman pokok.

c) Piutang Sebrakan

Piutang sebrakan merupakan piutang yang diberikan kepada

anggota sewaktu-waktu dengan mengajukan permohonan saat itu juga,

dengan jangka waktu angsuran maksimal 5 kali dan dikenakan bunga

pinjaman 2% dari besarnya pinjaman pokok.

3. Aneka jasa

Berbagai usaha jasa yang kelola oleh KPRI antara lain adalah usaha

wartel, foto copy, bengkel dan lain-lain.

4.2 Struktur Modal

Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan

pengimbangan antar hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal sendiri

adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau

berasal dari mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal saham, modal peserta

Page 78: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

60

dan lain-lain) (Riyanto, 2008:22). Modal pinjaman pada KPRI Kota Semarang

bersumber dari simpanan sukarela/simpanan anggota, dana-dana koperasi,

pinjaman dari pihak bank sebagai tambahan modal dengan jumlah bervariasi.

Hasil analisis deskriptif pada data rasio modal sendiri dan rasio pinjaman

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Struktur Modal KPRI Kota Semarang tahun 2010

No. Nama Koperasi Modal 2010

Sendiri Pinjaman

1 ARNAWIL 21,074,000 14,514,000

2 ASADENTA HUSADA 17,121,000 4,341,000

3 BINA SEJAHTERA APRO 12,277,000 10,148,000

4 UNDIP 146,325,000 34,406,390

5 FISCA BHAKTI 4,210,000 8,854,000

6 MANFAAT LPMP 25,038,000 19,654,000

7 SEMBADA KARSA 336,600,000 6,016,414

8 WIDYA PRAJA 187,508,000 24,987,000

9 TANGGA KENCANA 133,520,000 7,127,000

10 AMAL BHAKTI 318,298,000 1,544,483

11 MIGUNANI 172,080,000 1,051,333

12 PUSTAKA 301,822,000 17,289,000

13 TUT WURI HANDAYANI 265,620,000 204,939,000

14 SWA ARTA MANDIRI 4,796,000 9,164,000

15 MESRA 21,752,040 30,702,000

16 MEKAR - GENUK 40,103,000 1,386,000

17 SERBA GUNA 148,000,000 42,106,000

18 HANDAYANI (UNNES) 8,031,000 4,727,500

19 TUMBUH 10,270,000 6,026,840

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 94,834,000 4,717,000

21 DWIJA USAHA 238,048,000 16,233,000

22 B P K P 49,481,000 34,249,000

23 BANGUN SEJAHTERA 622,680,000 87,769,000

24 DWIJA RAHARJA 3,556,368 1,036,488

25 KPPDK LP KLAS I 74,120,000 43,333,000

26 BHAKTI PRAJA 17,067,221 12,993,517

27 NUSANTARA 19,387,000 50,470,000

28 RS. TUGUREJO 60,421,000 33,998,000

29 SERBA USAHA 29,512,000 32,463,000

30 TULUS KARYA 1,543,375 1,825,000

Jumlah 3,385,095,004 768,070,965

Rata-rata 112,836,500 25,602,366

Sumber : Data KPRI Kota Semarang tahun 2010-2011

Page 79: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

61

Rata-rata modal sendiri KPRI Kota Semarang pada tahun 2010 sebesar Rp.

112.836.500 dan modal pinjaman sebesar Rp. 25.602.366 hal ini menunjukkan bahwa

struktur modal tahun 2010 menggambarkan keadaan yang baik menyangkut

likuiditas koperasi, hal ini ditunjukkan dari posisi rasio modal sendiri yang rata-

rata relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata modal pinjaman. Ini berarti

bahwa sebagian besar aktiva KPRI di Kota Semarang dibelanjai dengan

menggunakan modal sendiri.

Tabel 4.2

Struktur Modal KPRI Kota Semarang tahun 2011

No. Nama Koperasi Modal 2011

Sendiri Pinjaman

1 ARNAWIL 17,923,000 2,577,000

2 ASADENTA HUSADA 1,410,000 2,250,230

3 BINA SEJAHTERA APRO 22,049,000 22,569,000

4 UNDIP 4,821,000 11,023,129

5 FISCA BHAKTI 22,067,000 25,459,000

6 MANFAAT LPMP 343,890,000 895,626,000

7 SEMBADA KARSA 125,884,000 17,738,000

8 WIDYA PRAJA 307,524,000 819,855,000

9 TANGGA KENCANA 376,423,000 104,833,000

10 AMAL BHAKTI 927,814,000 891,174,000

11 MIGUNANI 658,748,000 179,200,000

12 PUSTAKA 165,468,000 89,534,000

13 TUT WURI HANDAYANI 929,588,000 114,613,000

14 SWA ARTA MANDIRI 62,887,000 13,261,000

15 MESRA 155,944,000 142,106,000

16 MEKAR - GENUK 575,806,000 68,342,000

17 SERBA GUNA 56,289,000 43,868,000

18 HANDAYANI (UNNES) 1,839,795 10,439,054

19 TUMBUH 767,114,000 184,071,000

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 11,000,691 11,199,000

21 DWIJA USAHA 893,220,000 1,229,738

22 B P K P 379,662,000 159,600,000

23 BANGUN SEJAHTERA 130,752,000 58,638,000

24 DWIJA RAHARJA 56,263,483 2,254,000

25 KPPDK LP KLAS I 377,501,000 117,552,000

26 BHAKTI PRAJA 6,215,196 23,484,509

27 NUSANTARA 1,216,899 8,555,000

28 RS. TUGUREJO 328,366,000 213,507,000

29 SERBA USAHA 167,657,000 149,635,000

Page 80: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

62

30 TULUS KARYA 15,955,704 1,469,000

Jumlah 7,891,298,768 4,385,661,660

Rata-rata 263,043,292 146,188,722

Sumber : Data KPRI Kota Semarang tahun 2010-2011

Rata-rata modal sendiri KPRI Kota Semarang pada tahun 2010 sebesar

Rp. 263.043.292 dan modal pinjaman sebesar Rp. 146.188.722 hal ini

menunjukkan bahwa struktur modal tahun 2011 menggambarkan keadaan yang

baik menyangkut likuiditas koperasi, hal ini ditunjukkan dari posisi rasio modal

sendiri yang rata-rata relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata modal

pinjaman. Ini berarti bahwa sebagian besar aktiva KPRI di Kota Semarang

dibelanjai dengan menggunakan modal sendiri.

Tabel 4.3

Sisa Hasil Usaha KPRI Kota Semarang tahun 2010-2011

No Nama Koperasi Sisa Hasil Usaha (SHU)

2010 2011

1 ARNAWIL 4,801,000 202,869,000

2 ASADENTA HUSADA 125,000,000 1,633,590

3 BINA SEJAHTERA APRO 3,464,000 2,026,250

4 UNDIP 254,400,000 837,426,000

5 FISCA BHAKTI 6,294,000 5,947,520

6 MANFAAT LPMP 98,209,000 53,979,000

7 SEMBADA KARSA 4,862,000 2,080,310

8 WIDYA PRAJA 78,616,000 12,261,803

9 TANGGA KENCANA 13,057,000 1,960,520

10 AMAL BHAKTI 47,918,000 3,020,110

11 MIGUNANI 57,698,000 9,891,520

12 PUSTAKA 42,740,000 1,419,526

13 TUT WURI HANDAYANI 61,842,000 4,666,210

14 SWA ARTA MANDIRI 6,892,000 509,170,000

15 MESRA 63,979,000 331,020,110

16 MEKAR - GENUK 40,543,000 128,131,194

17 SERBA GUNA 20,858,000 180,000,000

18 HANDAYANI (UNNES) 349,565,000 186,920,000

19 TUMBUH 154,067,000 962,023,000

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 67,040,000 1,239,250

21 DWIJA USAHA 160,000,000 2,058,310

22 B P K P 88,460,000 1,850,102

23 BANGUN SEJAHTERA 22,960,000 9,947,001

24 DWIJA RAHARJA 130,789,000 14,419,270

Page 81: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

63

25 KPPDK LP KLAS I 41,897,000 45,337,300

26 BHAKTI PRAJA 1,163,107 938,264,000

27 NUSANTARA 87,853,000 2,623,800

28 RS. TUGUREJO 44,623,000 2,990,660

29 SERBA USAHA 15,978,000 7,526,520

30 TULUS KARYA 108,125,000 3,207,831

Jumlah 2,203,693,107 4,465,909,707

Rata-rata 73,456,437 148,863,657

Sumber : Data KPRI Kota Semarang tahun 2010-2011

Pada tabel 4.3 diatas diketahui bahwa selama periode tahun 2010-2011

tingkat sisa laba usaha tertinggi pada tahun 2011 dengan rata-rata sebesar

148.863.657. bahwa sisa hasil usaha tahun 2011 menggambarkan keadaan

meningkat dari tahun sebelumnya, hal ini ditunjukkan dari posisi rasio sisa hasil

usaha yang rata-rata makin meningkat. Ini berarti bahwa sisa hasil usaha KPRI di

Kota Semarang semakin meningkat dari tahun sebelumnya.

4.3 Variabel Struktur Modal

Variabel struktur modal dalam penelitian ini diukur menggunakan Debt to

Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR).

4.3.1 Variabel Struktur Modal Sendiri Debt to Equity Ratio (DER)

Variabel struktur modal Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan rasio

untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan di dalam memenuhi seluruh

kewajiban perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) memperbandingkan total

hutang tehadap total equity yang dimiliki koperasi. Struktur modal menunjukkan

prosentase dari hutang dan modal sendiri (dapat dilihat pada lampiran 16).

Page 82: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

64

4.3.2 Variabel Struktur Modal Pinjaman Debt to Total Asset Ratio (DAR)

Variabel struktur modal Debt to Total Asset Ratio (DAR) yang merupakan

rasio total kewajiban terhadap asset. Ratio ini menekankan pentingnya pendanaan

hutang dengan jalan menunjukkan presentase aktiva kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban perusahaan (dapat dilihat pada

lampiran 18).

4.3.3 Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh pemasukan atau

penerimaan total (total revenue) dengan biaya-biaya atau modal (total cost) dalam

satu tahun buku (Arifin Sitio dan Tamba : 2001).

Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota Semarang tahun 2010-

2011 pada lampiran 20 diketahui bahwa selama periode tahun 2010-2011 tingkat

sisa hasil usaha tertinggi pada KPRI Mekar Genuk dengan rata-rata sebesar

84.33% per tahun. Ini berarti bahwa rata-rata setiap Rp. 1.000.000,00 aktiva yang

digunakan pada koperasi akan menghasilkan sisa hasil usaha dengan rata-rata

sebesar Rp. 84.337.00. Diketahui bahwa selama periode tahun 2010-2011 tingkat

sisa hasil usaha terendah pada KPRI Serba Guna dengan rata-rata sebesar 10.05%

per tahun. Ini berarti bahwa rata-rata setiap Rp. 1.000.000,00 aktiva yang

digunakan koperasi akan menghasilkan sisa hasil usaha rata-rata sebesar Rp.

100,429,00. Rata-rata tingkat sisa hasil usaha KPRI Kota Semarang selama

periode tahun 2010-2011 adalah 11,12% per tahun. Ini berarti bahwa rata-rata

setiap Rp. 1.000.000,00 aktiva yang digunakan koperasi akan menghasilkan sisa

hasil usaha rata-rata sebesar Rp. 11.120.000.

Page 83: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

65

4.4 Uji Analisis Data

4.4.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi ganda. Untuk

memenuhi prasyarat sebagai hasil regresi yang baik maka terlebih dahulu akan

dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi klasik. Dalam uji

asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heterokesdastisitas dan uji autokorelasi.

4.4.2 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu uji

statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah dengan

menggunakan analisis grafik yaitu dengan melihat bentuk grafik secara visual.

Hasil uji normalitas dalam kajian penelitian ini menggunakan P-P Plot. Apabila

grafik yang diperoleh dari output SPSS ternyata titik-titik mendekati garis

diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi terdistribusi normal. Lebih

jelasnya hasil uji normalitas data dapat dilihat pada grafik berikut.

Page 84: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

66

Gambar 4.1. P-Plot

Pengujian normalitas model regresi

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, pola titik-titik yang diperoleh dari uji

kenormalan data tersebar pada daerah garis diagonal maka dapat disimpulkan

bahwa data terdistribusi normal.

Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan

kolmogorov-smirnov test, caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu

hipotesis pengujian, yaitu:

a. Jika probability value > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika probability value < 0,05 maka H0 ditolak.

Hasil uji normalitas data melalui kolmogorov-smirnov test dapat dilihat

melalui tabel 4.4.

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized

Residual

Dependent Variable: Ln_SHU

Page 85: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

67

Tabel 4.4

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.5 untuk semua variabel memiliki probabilitas 0,115

jauh diatas α = 0,05. Hal ini berarti Hipotesis Nol (H0) diterima, yang artinya

seluruh variabel sudah terdistribusi secara normal.

4.4.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah antara variabel

bebas memiliki hubungan yang sempurna atau tidak. Uji ini bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Lebih jelasnya hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Uji Multikolinearitas

Rangkuman Nilai tolerance dan VIF

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

60

.0000000

1.59866922

.154

.086

-.154

1.194

.115

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Coefficientsa

.249 4.016

.249 4.016

DER

DAR

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Ln_SHUa.

Page 86: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

68

Dari tabel 4.5 Diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance semua

variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset

Ratio (DAR) > 0,10 sedang VIF < 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

4.4.4 Uji Heterokesdastisitas

Uji heterokesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Model regresi yang baik adalah jika tidak terdapat heterokesdastisitas.

Uji heterokesdastisitas dapat dilihat dari diagram scatter plot yang terlihat

dari output SPSS. Apabila titik-titik tersebar tidak teratur dan berada diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu vertikal menunjukkan bahwa model

regresi tidak mengandung heterokesdastisitas.

Gambar 4.2 Diagram Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Regression Standardized Predicted Value

43210-1-2

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

R

esid

ual

6

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: SHU

Page 87: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

69

Dari grafik scatterplot yang diperoleh setelah data diolah melalui SPSS,

dapat diketahui bahwa titik data menyebar secara acak serta tersebar di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi tersebut

4.4.5 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1.

Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi antara

anggota-anggota dari serangkaian pengamatn yang tersusun dalam rangkaian

waktu (date time series). Uji Autokorelasi pada penelitian ini dapat dilihat dari

nilai Durbin Watson, seperti terlihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil Analisis Autokorelasi

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya

autokorelasi adalah menggunakan uji Statsitik Durbin-Watson (Algifari, 2000:89).

Model Summaryb

.384a .147 .117 1.62647 .917

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), DAR, DERa.

Dependent Variable: Ln_SHUb.

Page 88: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

70

Tabel 4.7 Durbin-Watson Test

Hasil Perhitungan Klasifikasi

<1,08 Ada Autokorelasi

1,08-1,66 Tanpa Kesimpulan

1,66-2,34 Tidak Ada Autokorelasi

2,34-2,92 Tanpa Kesimpulan

>2,92 Ada Autokorelasi

Dari hasil analisis dan perhitungan SPSS diperoleh bahwa nilai DW

sebesar 1,951. Berdasartkan tabel autokorelasi Durbin-Watson Test, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam penelitian ini.

4.5 Analisis Statistik Inferensial

4.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam rangka menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis

regresi berganda. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan

menggunakan program komputasi SPSS 15 diperoleh hasil seperti pada tabel 4.9.

Tabel 4.8 Analisis Regresi Linier

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Coefficientsa

9.917 .262 37.851 .000

.294 .109 .663 2.704 .009

-.157 .050 -.769 -3.137 .003

(Constant)

DER

DAR

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Ln_SHUa.

Page 89: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

71

Berdasarkan ringkasan hasil analisis regresi seperti tertera pada tabel 4.8 di

atas diperoleh persamaan model regresi yaitu:

Sisa Hasil Usaha (Y) = 9,917 + 0,294 DER + -0,157 DAR

Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Setiap terjadi kenaikan Debt to Equity Ratio (DER) satu satuan akan

diikuti tingkat kenaikan perubahan sisa hasil usaha sebesar 0,294.

2. Setiap terjadi kenaikan Debt to Total Asset Ratio (DAR) satu satuan

akan diikuti tingkat kenaikan perubahan sisa hasil usaha sebesar -

0,157.

4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F statistik digunakan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakaan

ada pengaruh antara variabel independen (DER,DAR) terhadap variabel dependen

(SHU).

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara simultan Debt

to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU) dapat dilihat dari hasil Uji F pada tabel 4.9 Kriteria pengujiannya

apabila nilai p value < 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak.

Tabel 4.9

Hasil Uji Simultan (Uji F)

Page 90: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

72

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Hasil uji F pada Tabel 4.9 diperoleh bahwa F hitung = 4,921 dengan nilai

p value = 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang

berarti tidak ada pengaruh secara simultan Debt to Equity Ratio (DER), Debt to

Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) signifikan.

4.6.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

4.6.2.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap SHU

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh Debt to Equity Ratio

(DER) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dengan menggunakan program SPSS

diperoleh thitung sebesar 2,704 dengan nilai p value 0,000. Karena nilai p value

0,000 < 0,05 dapat disimpulkan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU). Dengan meningkatnya Debt to Equity Ratio (DER) maka akan

diikuti pula dengan meningkatnya Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota

Semarang.

4.6.2.2 Pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DAR) Terhadap SHU

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh Debt to Total Asset

Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dengan menggunakan program

ANOVAb

26.036 2 13.018 4.921 .011a

150.789 57 2.645

176.825 59

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DAR, DERa.

Dependent Variable: Ln_SHUb.

Page 91: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

73

SPSS diperoleh thitung sebesar -3,137 dengan nilai p value 0,000. Karena nilai p

value 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan Ha diterima Hal ini menunjukkan bahwa

ada pengaruh negatif dan signifikan Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap

Sisa Hasil Usaha (SHU). Dengan meningkatnya Debt to Total Asset Ratio (DAR)

maka akan diikuti pula dengan meningkatnya Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI

Kota Semarang.

4.7 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk menunjukkan berapa besar

prosentase variabel independen (DER, DAR) secara bersama-sama menerangkan

variasi variabel dependen (SHU).

Hasil pengujian koefisien regresi menunjukkan bahwa Koefisien

Determinasi (R²) sebesar 0,384 atau 38,4 %. Jadi dapat dikatakan bahwa 38,4 %

Sisa Hasil Usaha (SHU) dipengaruhi oleh Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to

Total Asset Ratio (DAR).

4.8 Pembahasan

Penjelasan mengenai jawaban dari hipotesis pertama (H1) tentang

pengaruh simultan DER dan DAR terhadap sisa hasil usaha adalah sebagai

berikut:

Terima Ho jika F hitung < F tabel : Tidak ada pengaruh secara simultan DER dan

DAR terhadap sisa hasil usaha.

Tolak Ha jika F hitung > F tabel : Ada pengaruh secara simultan DER, dan DAR

terhadap sisa hasil usaha.

Page 92: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

74

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dari dua variabel independen

yaitu DER dan DAR dari hasil uji F diperoleh F hitung = 4,921 dengan nilai p

value = 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yang

berarti ada pengaruh secara simultan DER dan DAR terhadap sisa hasil usaha

yang signifikan dan berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh R square sebesar

0,384 yang berarti bahwa kontribusi DER dan DAR secara simultan berpengaruh

terhadap perubahan Sisa Hasil Usaha sebesar 38,4%. Jadi Hipotesis pertama (H1)

menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada pengaruh

secara simultan DER dan DAR terhadap sisa hasil usaha.

Penjelasan mengenai jawaban dari hipotesis kedua (H2) tentang pengaruh

parsial antara DER terhadap sisa hasil usaha adalah sebagai berikut:

Terima Ho jika t hitung < t tabel : Tidak ada pengaruh secara parsial antara DER

terhadap sisa hasil usaha.

Tolak Ha jika t hitung > t tabel : Ada pengaruh secara parsial antara DER

terhadap sisa hasil usaha.

Secara parsial, dari hasil analisis regresi uji t diperoleh p value untuk

variabel DER sebesar 0,000, nilai p value tersebut masih di bawah level

signifikansi 0,05 dengan nilai t = 2,704. Hasil Uji t pada hipotesis kedua (H2)

menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh secara

parsial DER terhadap sisa hasil usaha.

Debt to Equity Ratio (DER) pada penelitian ini berpengaruh positif

terhadap sisa hasil usaha karena semakin besar rasio ini, akan semakin baik karena

koperasi akan semakin mampu merespon kebutuhan sehari-hari koperasi,

Page 93: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

75

sehingga tujuan koperasi untuk mendapatkan sisa hasil usaha yang optimal dapat

tercapai. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perubahan

Sisa Hasil Usaha (SHU) yang tinggi (Kuswadi 2005:79). Hal ini didukung

penelitian sebelumnya oleh Machfoedz (1994:133) yang menyimpulkan bahwa

Debt to Equity Ratio (DER) mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU).

Penjelasan mengenai jawaban dari hipotesis ketiga (H3) tentang pengaruh

secara parsial antara DAR terhadap sisa hasil laba usaha adalah sebagai berikut :

Terima Ho jika t hitung < t tabel : Tidak ada pengaruh secara parsial antara DAR

terhadap sisa hasil usaha.

Tolak Ha jika t hitung > t tabel : Ada pengaruh secara parsial antara DAR

terhadap sisa hasil usaha.

Secara parsial, dari hasil analisis regresi uji t diperoleh p value untuk

variabel Debt to Total Asset Ratio (DAR) sebesar 0,009, nilai p value tersebut

masih di bawah level signifikansi 0,05 dengan nilai t = -3,137. Hasil Uji t pada

hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang

berarti ada pengaruh secara parsial antara Debt to Total Asset Ratio (DAR)

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

Page 94: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

76

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan

hasil analisis data penelitian :

1. Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Debt to

Equity Ratio (DER) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota

Semarang, dengan nilai signifikansi uji Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar 0,000 < 5%.

2. Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Debt to

Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI

Kota Semarang, dengan nilai signifikansi uji Debt to Total Asset Ratio

(DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar 0,009 < 5%.

3. Secara simultan kedua rasio struktur modal yaitu Debt to Equity Ratio

(DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada KPRI Kota Semarang, dengan kontribusi sebesar 38,4%.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran

yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasai (R-square)

menunjukkan nilai R-square sebesar 38,4%. Artinya bahwa terdapat

Page 95: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

77

tingkat hubungan sebesar 38,4% Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to

Total Asset Ratio (DAR) terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).

2. Hendaknya pengurus KPRI Kota Semarang lebih dapat memanfaatkan

modalnya dengan pengembangan usaha, untuk meningkatkan perolehan

Sisa Hasil Usaha (SHU).

3. Penelitian ini masih terdapat keterbatasan, oleh karena itu untuk penelitian

selanjutnya diharapkan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi perolehan Sisa Hasil Usaha selain Modal Sendiri dan

Modal Pinjaman .

Page 96: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

78

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2007 : 73. Analisis regresi: Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta :BPFE

Anoraga, Pandji & Djoko Sudantoko. 2002 : 1927. Koperasi, Kewirausahaan dan

Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Arifin Sitio dan Halomoan Tamba., 2001. Koperasi Teori dan Praktik, Erlangga:

Jakarta

Bambang Riyanto., 2001. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE

Yogyakarta: Jakarta

Baswir, Revrisound. 1997. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE

Cooper, R.Donald & Emory, C.William. 1949. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta:

Erlangga.

Depkop & PPKM. 1992. UU no 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

G. Kartasapoetra, dkk. 1985. Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila

dan UUD 1945. Jakarta: Rineka Cipta. Semarang: UNDIP

Gujarati, D.1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Kartasapoetra, G, dkk. 2007. Koperasi Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 97: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

79

Mahfoeds, Mas‟ud. 1994. Financial Ratio Anlysis and The Prediction of earning

Changes in Indonesia. Jurnal Kelola No. 7/ 11.

Ong Tze San, The Boon Heng, 2011.Capital Structur and Corporate Performance

of Malaysia Construction Sector. International Journal Of Humanies

and Social Science.Vol. I No, 2.Februari 2011.

Ninik, Widiyanti. 1998. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Bina

Aksara

Novi S, Lubuk 2007. Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Perolehan Sisa Hasil

Usaha (SHU). Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,

Semarang. 69 hal. (Tidak dipublikasikan).

Riyanto, Bambang. 1997. Dasar- dasar Pembelanjaan Negara. Yogyakarta :

BPFE

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sitio dan Tamba. 2002. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sumodiningrat, Gunawan.1999. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian. Semarang: Diperbanyak oleh Aneka Ilmu.

Wasis. 1998. Pembelanjaan Perusahaan. Salatiga: Universitas Kristen Satya

Wacana.

Page 98: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

80

Weston, J. Fred and Thomas Copeland. 1992. Manajemen Keuangan Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Widiyanti & Sunindhia. 1992. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 99: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 100: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

81

Lampiran 1

DATA KEUANGAN KPRI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

NO NAMA KOPERASI MODAL

JUMLAH VOLUME USAHA

ASSET SHU SENDIRI PINJAMAN

1 ARNAWIL 21,074 14,514 35,588 1,057 14,535 4,801

2 ASADENTA HUSADA 17,121 4,341 21,462 10,299 21,462 125,000

3 BINA SEJAHTERA APRO 12,277 10,148 22,425 39,567 22,425 3,464

4 UNDIP 146,325 34,406 180,731 359,526 34,552 54,400

5 FISCA BHAKTI 4,210 8,854 13,064 149,517 13,064 6,294

6 MANFAAT LPMP 25,038 19,654 44,692 11,793 44,692 98,209

7 SEMBADA KARSA 336,600 6,016 342,616 10,703 36,353 4,862

8 WIDYA PRAJA 187,508 24,987 212,495 1,676 212,495 78,616

9 TANGGA KENCANA 133,520 7,127 140,647 57,147 140,647 13,057

10 AMAL BHAKTI 318,298 1,544 319,842 37,514, 21,862 47,918

11 MIGUNANI 172,080 1,051 173,131 126,724 21,223 57,698

12 PUSTAKA 301,822 17,289 319,111 1,124 319,111 42,740

13 TUT WURI HANDAYANI 265,620 204,939 470,559 77,606 470,559 61,842

14 SWA ARTA MANDIRI 4,796 9,164 13,960 5,234 4,805 6,892

15 MESRA 21,752 30,702 52,454 6,046 12,082 63,979

16 MEKAR - GENUK 40,103 1,386 41,489 2,134 21,426 40,543

17 SERBA GUNA 148,000 42,106 190,106 4,000 250,106 20,858

18 HANDAYANI (UNNES) 8,031 4,727 12,758 3,809 12,758 89,565

19 TUMBUH 10,270 6,026 16,296 37,646 16,296 54,067

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 94,834 4,717 99,551 6,070 4,811 67,040

21 DWIJA USAHA 238,048 16,233 254,281 22,226 254,281 16,000

22 B P K P 49,481 34,249 83,730 64,729 83,730 88,460

23 BANGUN SEJAHTERA 622,680 87,769 710,449 61,137 710,449 22,960

24 DWIJA RAHARJA 35,563 1,036 36,599 237,364 4,592 130,789

25 KPPDK LP KLAS I 74,120 43,333 117,453 1,036 117,453 41,897

26 BHAKTI PRAJA 17,067 12,993 30,060 12,657 30,060 21,163

27 NUSANTARA 19,387 50,470 69,857 55,889 69,857 87,853

28 RS. TUGUREJO 60,421 33,998 94,419 409,083 94,419 44,623

29 SERBA USAHA 29,512 32,463 61,975 182,949 61,975 15,978

30 TULUS KARYA 1,543 1,825 3,368 80,675 2,070 108,125 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 101: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

82

Lampiran 2

DATA KEUANGAN KPRI KOTA SEMARANG TAHUN 2011

NO NAMA KOPERASI

MODAL JUMLAH

VOLUME USAHA

ASSET SHU SENDIRI PINJAMAN

1 ARNAWIL 17,923 2,577 20,500 33,153 20,500 22,869

2 ASADENTA HUSADA 1,410 2,250 3,660 1,800 2,251 1,633

3 BINA SEJAHTERA APRO 22,049 22,569 44,618 9,341 44,618 2,026

4 UNDIP 4,821 11,023 15,844 23,071 15,844 87,426

5 FISCA BHAKTI 22,067 25,459 47,526 37,651 47,526 5,947

6 MANFAAT LPMP 343,890 895,626 1,239,516 1,305 91,239 53,979

7 SEMBADA KARSA 125,884 17,738 143,622 186,758 143,622 2,080

8 WIDYA PRAJA 307,524 819,855 1,127,379 1,026 311,127 12,261

9 TANGGA KENCANA 376,423 104,833 481,256 398,125 481,256 1,960

10 AMAL BHAKTI 927,814 891,174 1,818,988 2,931 961,818 3,020

11 MIGUNANI 658,748 179,200 837,948 987,000 837,948 9,891

12 PUSTAKA 165,468 89,534 255,002 359,548 255,002 1,419

13 TUT WURI HANDAYANI 929,588 114,613 1,044,201 2,297 211,044 4,666

14 SWA ARTA MANDIRI 62,887 13,261 76,148 88,245 76,148 59,170

15 MESRA 155,944 142,106 298,050 270,610 298,050 33,020

16 MEKAR - GENUK 575,806 68,342 644,148 1,613 644,148 128,131

17 SERBA GUNA 56,289 43,868 100,157 181,500 100,157 80,000

18 HANDAYANI (UNNES) 1,839 10,439 12,278 10,992 12,278 86,920

19 TUMBUH 767,114 184,071 951,185 1,230 951,185 62,023

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 11,000 11,199 22,199 926,500 51,901 71,239

21 DWIJA USAHA 893,220 1,229 894,449 2,755 12,122 12,058

22 B P K P 379,662 159,600 539,262 759,964 539,265 1,850

23 BANGUN SEJAHTERA 130,752 58,638 189,390 197,587 189,390 9,947

24 DWIJA RAHARJA 56,263 2,254 58,517 2,022 73,115 14,419

25 KPPDK LP KLAS I 377,501 117,552 495,053 600,290 495,053 45,337

26 BHAKTI PRAJA 6,215 23,484 29,699 43,040 29,699 38,264

27 NUSANTARA 1,216 8,555 9,771 2,087 31,475 2,623

28 RS. TUGUREJO 328,366 213,507 541,873 600,966 541,873 2,990

29 SERBA USAHA 167,657 149,635 317,292 375,609 317,292 7,526

30 TULUS KARYA 15,955 1,469 17,424 10,773 62,472 3,207

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 102: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

83

Lampiran 3

DATA KEUANGAN TAHUN 2010 UNTUK REGRESI

NO NAMA KOPERASI MODAL

JUMLAH VOLUME USAHA

ASSET SHU DER DAR SENDIRI PINJAMAN

1 ARNAWIL 21,074 14,514 35,588 1,057 14,535 4,801 0.689 0.999

2 ASADENTA HUSADA 17,121 4,341 21,462 10,299 21,462 125,000 0.254 0.202

3 BINA SEJAHTERA APRO 12,277 10,148 22,425 39,567 22,425 3,464 0.827 0.453

4 UNDIP 146,325 34,406 180,731 359,526 34,552 54,400 0.235 0.996

5 FISCA BHAKTI 4,210 8,854 13,064 149,517 13,064 6,294 2.103 0.678

6 MANFAAT LPMP 25,038 19,654 44,692 11,793 44,692 98,209 0.785 0.44

7 SEMBADA KARSA 336,600 6,016 342,616 10,703 36,353 4,862 0.018 0.947

8 WIDYA PRAJA 187,508 24,987 212,495 1,676 212,495 78,616 0.133 0.118

9 TANGGA KENCANA 133,520 7,127 140,647 57,147 140,647 13,057 0.053 0.051

10 AMAL BHAKTI 318,298 1,544 319,842 37,514, 21,862 47,918 0.005 0.829

11 MIGUNANI 172,080 1,051 173,131 126,724 21,223 57,698 0.006 0.859

12 PUSTAKA 301,822 17,289 319,111 1,124 319,111 42,740 0.057 0.054

13 TUT WURI HANDAYANI 265,620 204,939 470,559 77,606 470,559 61,842 0.772 0.436

14 SWA ARTA MANDIRI 4,796 9,164 13,960 5,234 4,805 6,892 1.911 1.907

15 MESRA 21,752 30,702 52,454 6,046 12,082 63,979 1.411 2.541

16 MEKAR - GENUK 40,103 1,386 41,489 2,134 21,426 40,543 0.035 0.972

17 SERBA GUNA 148,000 42,106 190,106 4,000 250,106 20,858 0.285 0.168

18 HANDAYANI (UNNES) 8,031 4,727 12,758 3,809 12,758 89,565 0.589 0.371

19 TUMBUH 10,270 6,026 16,296 37,646 16,296 54,067 0.587 0.37

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 94,834 4,717 99,551 6,070 4,811 67,040 0.05 0.98

21 DWIJA USAHA 238,048 16,233 254,281 22,226 254,281 16,000 0.068 0.064

22 B P K P 49,481 34,249 83,730 64,729 83,730 88,460 0.692 0.409

23 BANGUN SEJAHTERA 622,680 87,769 710,449 61,137 710,449 22,960 0.141 0.124

24 DWIJA RAHARJA 35,563 1,036 36,599 237,364 4,592 130,789 0.291 0.226

25 KPPDK LP KLAS I 74,120 43,333 117,453 1,036 117,453 41,897 0.585 0.369

26 BHAKTI PRAJA 17,067 12,993 30,060 12,657 30,060 21,163 0.761 0.432

27 NUSANTARA 19,387 50,470 69,857 55,889 69,857 87,853 2.603 0.722

28 RS. TUGUREJO 60,421 33,998 94,419 409,083 94,419 44,623 0.563 0.36

29 SERBA USAHA 29,512 32,463 61,975 182,949 61,975 15,978 1.1 0.524

30 TULUS KARYA 1,543 1,825 3,368 80,675 2,070 108,125 1.182 0.882 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 103: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

84

Lampiran 4

DATA KEUANGAN TAHUN 2011 UNTUK REGRESI

NO NAMA KOPERASI MODAL

JUMLAH VOLUME USAHA

ASSET SHU DER DAR SENDIRI PINJAMAN

1 ARNAWIL 17,923 2,577 20,500 33,153 20,500 22,869 0.144 0.126

2 ASADENTA HUSADA 1,410 2,250 3,660 1,800 2,251 1,633 1.596 0.999

3 BINA SEJAHTERA APRO 22,049 22,569 44,618 9,341 44,618 2,026 1.024 0.506

4 UNDIP 4,821 11,023 15,844 23,071 15,844 87,426 2.286 0.696

5 FISCA BHAKTI 22,067 25,459 47,526 37,651 47,526 5,947 1.154 0.536

6 MANFAAT LPMP 343,890 895,626 1,239,516 1,305 91,239 53,979 2.604 8.847

7 SEMBADA KARSA 125,884 17,738 143,622 186,758 143,622 2,080 0.141 0.124

8 WIDYA PRAJA 307,524 819,855 1,127,379 1,026 311,127 12,261 2.666 5.425

9 TANGGA KENCANA 376,423 104,833 481,256 398,125 481,256 1,960 0.278 0.218

10 AMAL BHAKTI 927,814 891,174 1,818,988 2,931 961,818 3,020 0.961 4.901

11 MIGUNANI 658,748 179,200 837,948 987,000 837,948 9,891 0.272 0.214

12 PUSTAKA 165,468 89,534 255,002 359,548 255,002 1,419 0.541 0.351

13 TUT WURI HANDAYANI 929,588 114,613 1,044,201 2,297 211,044 4,666 0.123 5.446

14 SWA ARTA MANDIRI 62,887 13,261 76,148 88,245 76,148 59,170 0.211 0.174

15 MESRA 155,944 142,106 298,050 270,610 298,050 33,020 0.911 0.477

16 MEKAR - GENUK 575,806 68,342 644,148 1,613 644,148 128,131 0.119 0.106

17 SERBA GUNA 56,289 43,868 100,157 181,500 100,157 80,000 0.779 0.438

18 HANDAYANI (UNNES) 1,839 10,439 12,278 10,992 12,278 86,920 5.674 0.85

19 TUMBUH 767,114 184,071 951,185 1,230 951,185 62,023 0.24 0.194

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 11,000 11,199 22,199 926,500 51,901 71,239 1.018 5.888

21 DWIJA USAHA 893,220 1,229 894,449 2,755 12,122 12,058 0.001 0.579

22 B P K P 379,662 159,600 539,262 759,964 539,265 1,850 0.42 0.296

23 BANGUN SEJAHTERA 130,752 58,638 189,390 197,587 189,390 9,947 0.448 0.31

24 DWIJA RAHARJA 56,263 2,254 58,517 2,022 73,115 14,419 0.04 0.723

25 KPPDK LP KLAS I 377,501 117,552 495,053 600,290 495,053 45,337 0.311 0.237

26 BHAKTI PRAJA 6,215 23,484 29,699 43,040 29,699 38,264 3.779 0.791

27 NUSANTARA 1,216 8,555 9,771 2,087 31,475 2,623 7.03 5.798

28 RS. TUGUREJO 328,366 213,507 541,873 600,966 541,873 2,990 0.65 0.394

29 SERBA USAHA 167,657 149,635 317,292 375,609 317,292 7,526 0.893 0.472

30 TULUS KARYA 15,955 1,469 17,424 10,773 62,472 3,207 0.092 0.594 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 104: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

85

Lampiran 5

DATA MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN DAN DER TAHUN 2010

NO NAMA KOPERASI MODAL

DER SENDIRI PINJAMAN

1 ARNAWIL 21,074 14,514 0.689

2 ASADENTA HUSADA 17,121 4,341 0.254

3 BINA SEJAHTERA APRO 12,277 10,148 0.827

4 UNDIP 146,325 34,406 0.235

5 FISCA BHAKTI 4,210 8,854 2.103

6 MANFAAT LPMP 25,038 19,654 0.785

7 SEMBADA KARSA 336,600 6,016 0.018

8 WIDYA PRAJA 187,508 24,987 0.133

9 TANGGA KENCANA 133,520 7,127 0.053

10 AMAL BHAKTI 318,298 1,544 0.005

11 MIGUNANI 172,080 1,051 0.006

12 PUSTAKA 301,822 17,289 0.057

13 TUT WURI HANDAYANI 265,620 204,939 0.772

14 SWA ARTA MANDIRI 4,796 9,164 1.911

15 MESRA 21,752 30,702 1.411

16 MEKAR – GENUK 40,103 1,386 0.035

17 SERBA GUNA 148,000 42,106 0.285

18 HANDAYANI (UNNES) 8,031 4,727 0.589

19 TUMBUH 10,270 6,026 0.587

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 94,834 4,717 0.05

21 DWIJA USAHA 238,048 16,233 0.068

22 B P K P 49,481 34,249 0.692

23 BANGUN SEJAHTERA 622,680 87,769 0.141

24 DWIJA RAHARJA 35,563 1,036 0.291

25 KPPDK LP KLAS I 74,120 43,333 0.585

26 BHAKTI PRAJA 17,067 12,993 0.761

27 NUSANTARA 19,387 50,470 2.603

28 RS. TUGUREJO 60,421 33,998 0.563

29 SERBA USAHA 29,512 32,463 1.1

30 TULUS KARYA 1,543 1,825 1.182 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 105: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

86

Lampiran 6

DATA MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN DAN DER TAHUN 2011

NO NAMA KOPERASI MODAL

DER SENDIRI PINJAMAN

1 ARNAWIL 21,074 14,514 0.144

2 ASADENTA HUSADA 17,121 4,341 1.596

3 BINA SEJAHTERA APRO 12,277 10,148 1.024

4 UNDIP 146,325 34,406 2.286

5 FISCA BHAKTI 4,210 8,854 1.154

6 MANFAAT LPMP 25,038 19,654 2.604

7 SEMBADA KARSA 336,600 6,016 0.141

8 WIDYA PRAJA 187,508 24,987 2.666

9 TANGGA KENCANA 133,520 7,127 0.278

10 AMAL BHAKTI 318,298 1,544 0.961

11 MIGUNANI 172,080 1,051 0.272

12 PUSTAKA 301,822 17,289 0.541

13 TUT WURI HANDAYANI 265,620 204,939 0.123

14 SWA ARTA MANDIRI 4,796 9,164 0.211

15 MESRA 21,752 30,702 0.911

16 MEKAR - GENUK 40,103 1,386 0.119

17 SERBA GUNA 148,000 42,106 0.779

18 HANDAYANI (UNNES) 8,031 4,727 5.674

19 TUMBUH 10,270 6,026 0.24

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 94,834 4,717 1.018

21 DWIJA USAHA 238,048 16,233 0.001

22 B P K P 49,481 34,249 0.42

23 BANGUN SEJAHTERA 622,680 87,769 0.448

24 DWIJA RAHARJA 35,563 1,036 0.04

25 KPPDK LP KLAS I 74,120 43,333 0.311

26 BHAKTI PRAJA 17,067 12,993 3.779

27 NUSANTARA 19,387 50,470 7.03

28 RS. TUGUREJO 60,421 33,998 0.65

29 SERBA USAHA 29,512 32,463 0.893

30 TULUS KARYA 1,543 1,825 0.092 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 106: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

87

Lampiran 7

DATA MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN DAN DAR TAHUN 2010

NO NAMA KOPERASI MODAL PINJAMAN ASSET DAR

1 ARNAWIL 14,514 14,535 0.999

2 ASADENTA HUSADA 4,341 21,462 0.202

3 BINA SEJAHTERA APRO 10,148 22,425 0.453

4 UNDIP 34,406 34,552 0.996

5 FISCA BHAKTI 8,854 13,064 0.678

6 MANFAAT LPMP 19,654 44,692 0.44

7 SEMBADA KARSA 6,016 36,353 0.947

8 WIDYA PRAJA 24,987 212,495 0.118

9 TANGGA KENCANA 7,127 140,647 0.051

10 AMAL BHAKTI 1,544 21,862 0.829

11 MIGUNANI 1,051 21,223 0.859

12 PUSTAKA 17,289 319,111 0.054

13 TUT WURI HANDAYANI 204,939 470,559 0.436

14 SWA ARTA MANDIRI 9,164 4,805 1.907

15 MESRA 30,702 12,082 2.541

16 MEKAR - GENUK 1,386 21,426 0.972

17 SERBA GUNA 42,106 250,106 0.168

18 HANDAYANI (UNNES) 4,727 12,758 0.371

19 TUMBUH 6,026 16,296 0.37

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 4,717 4,811 0.98

21 DWIJA USAHA 16,233 254,281 0.064

22 B P K P 34,249 83,730 0.409

23 BANGUN SEJAHTERA 87,769 710,449 0.124

24 DWIJA RAHARJA 1,036 4,592 0.226

25 KPPDK LP KLAS I 43,333 117,453 0.369

26 BHAKTI PRAJA 12,993 30,060 0.432

27 NUSANTARA 50,470 69,857 0.722

28 RS. TUGUREJO 33,998 94,419 0.36

29 SERBA USAHA 32,463 61,975 0.524

30 TULUS KARYA 1,825 2,070 0.882 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 107: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

88

Lampiran 8

DATA MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN DAN DAR TAHUN 2011

NO NAMA KOPERASI MODAL

PINJAMAN ASSET DAR

1 ARNAWIL 2,577 20,500 0.126

2 ASADENTA HUSADA 2,250 2,251 0.999

3 BINA SEJAHTERA APRO 22,569 44,618 0.506

4 UNDIP 11,023 15,844 0.696

5 FISCA BHAKTI 25,459 47,526 0.536

6 MANFAAT LPMP 895,626 91,239 8.847

7 SEMBADA KARSA 17,738 143,622 0.124

8 WIDYA PRAJA 819,855 311,127 5.425

9 TANGGA KENCANA 104,833 481,256 0.218

10 AMAL BHAKTI 891,174 961,818 4.901

11 MIGUNANI 179,200 837,948 0.214

12 PUSTAKA 89,534 255,002 0.351

13 TUT WURI HANDAYANI 114,613 211,044 5.446

14 SWA ARTA MANDIRI 13,261 76,148 0.174

15 MESRA 142,106 298,050 0.477

16 MEKAR - GENUK 68,342 644,148 0.106

17 SERBA GUNA 43,868 100,157 0.438

18 HANDAYANI (UNNES) 10,439 12,278 0.85

19 TUMBUH 184,071 951,185 0.194

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 11,199 51,901 5.888

21 DWIJA USAHA 1,229 12,122 0.579

22 B P K P 159,600 539,265 0.296

23 BANGUN SEJAHTERA 58,638 189,390 0.31

24 DWIJA RAHARJA 2,254 73,115 0.723

25 KPPDK LP KLAS I 117,552 495,053 0.237

26 BHAKTI PRAJA 23,484 29,699 0.791

27 NUSANTARA 8,555 31,475 5.798

28 RS. TUGUREJO 213,507 541,873 0.394

29 SERBA USAHA 149,635 317,292 0.472

30 TULUS KARYA 1,469 62,472 0.594 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 108: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

89

Lampiran 9

STRUKTUR MODAL 2010

NO NAMA KOPERASI DER DAR SHU

1 ARNAWIL 0.689 0.999 4,801

2 ASADENTA HUSADA 0.254 0.202 125,000

3 BINA SEJAHTERA APRO 0.827 0.453 3,464

4 UNDIP 0.235 0.996 54,400

5 FISCA BHAKTI 2.103 0.678 6,294

6 MANFAAT LPMP 0.785 0.44 98,209

7 SEMBADA KARSA 0.018 0.947 4,862

8 WIDYA PRAJA 0.133 0.118 78,616

9 TANGGA KENCANA 0.053 0.051 13,057

10 AMAL BHAKTI 0.005 0.829 47,918

11 MIGUNANI 0.006 0.859 57,698

12 PUSTAKA 0.057 0.054 42,740

13 TUT WURI HANDAYANI 0.772 0.436 61,842

14 SWA ARTA MANDIRI 1.911 1.907 6,892

15 MESRA 1.411 2.541 63,979

16 MEKAR – GENUK 0.035 0.972 40,543

17 SERBA GUNA 0.285 0.168 20,858

18 HANDAYANI (UNNES) 0.589 0.371 89,565

19 TUMBUH 0.587 0.37 54,067

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 0.05 0.98 67,040

21 DWIJA USAHA 0.068 0.064 16,000

22 B P K P 0.692 0.409 88,460

23 BANGUN SEJAHTERA 0.141 0.124 22,960

24 DWIJA RAHARJA 0.291 0.226 130,789

25 KPPDK LP KLAS I 0.585 0.369 41,897

26 BHAKTI PRAJA 0.761 0.432 21,163

27 NUSANTARA 2.603 0.722 87,853

28 RS. TUGUREJO 0.563 0.36 44,623

29 SERBA USAHA 1.1 0.524 15,978

30 TULUS KARYA 1.182 0.882 108,125 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 109: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

90

Lampiran 10

STRUKTUR MODAL 2011

NO NAMA KOPERASI DER DAR SHU

1 ARNAWIL 0.144 0.126 22,869

2 ASADENTA HUSADA 1.596 0.999 1,633

3 BINA SEJAHTERA APRO 1.024 0.506 2,026

4 UNDIP 2.286 0.696 87,426

5 FISCA BHAKTI 1.154 0.536 5,947

6 MANFAAT LPMP 2.604 8.847 53,979

7 SEMBADA KARSA 0.141 0.124 2,080

8 WIDYA PRAJA 2.666 5.425 12,261

9 TANGGA KENCANA 0.278 0.218 1,960

10 AMAL BHAKTI 0.961 4.901 3,020

11 MIGUNANI 0.272 0.214 9,891

12 PUSTAKA 0.541 0.351 1,419

13 TUT WURI HANDAYANI 0.123 5.446 4,666

14 SWA ARTA MANDIRI 0.211 0.174 59,170

15 MESRA 0.911 0.477 33,020

16 MEKAR - GENUK 0.119 0.106 128,131

17 SERBA GUNA 0.779 0.438 80,000

18 HANDAYANI (UNNES) 5.674 0.85 86,920

19 TUMBUH 0.24 0.194 62,023

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 1.018 5.888 71,239

21 DWIJA USAHA 0.001 0.579 12,058

22 B P K P 0.42 0.296 1,850

23 BANGUN SEJAHTERA 0.448 0.31 9,947

24 DWIJA RAHARJA 0.04 0.723 14,419

25 KPPDK LP KLAS I 0.311 0.237 45,337

26 BHAKTI PRAJA 3.779 0.791 38,264

27 NUSANTARA 7.03 5.798 2,623

28 RS. TUGUREJO 0.65 0.394 2,990

29 SERBA USAHA 0.893 0.472 7,526

30 TULUS KARYA 0.092 0.594 3,207 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 110: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

91

Lampiran 11

STRUKTUR MODAL (Log) 2010

NO NAMA KOPERASI DER DAR SHU

1 ARNAWIL 0.69 1.00 8.3

2 ASADENTA HUSADA 0.78 0.63 6.97

3 BINA SEJAHTERA APRO 1.64 0.48 8.02

4 UNDIP 7.11 0.72 12.29

5 FISCA BHAKTI 1.33 0.44 6.2

6 MANFAAT LPMP 2.52 0.79 11.34

7 SEMBADA KARSA 17.87 44.47 8.26

8 WIDYA PRAJA 4.4 0.9 8.74

9 TANGGA KENCANA 0.35 0.24 9.3

10 AMAL BHAKTI 0.92 0.44 10.6

11 MIGUNANI 0.16 0.15 10.82

12 PUSTAKA 0.06 0.08 10.48

13 TUT WURI HANDAYANI 0.12 0.1 10.83

14 SWA ARTA MANDIRI 2.49 1.75 8.54

15 MESRA 0.97 0.47 10.88

16 MEKAR – GENUK 0.35 0.22 8.1

17 SERBA GUNA 0.87 4.65 9.8

18 HANDAYANI (UNNES) 9.44 0.86 12.57

19 TUMBUH 5.87 6.98 11.77

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 0.43 0.26 10.97

21 DWIJA USAHA 6.82 0.8 11.79

22 B P K P 0.48 0.3 8.88

23 BANGUN SEJAHTERA 0.47 0.32 9.9

24 DWIJA RAHARJA 0.04 0 11.65

25 KPPDK LP KLAS I 0.82 0.34 10.47

26 BHAKTI PRAJA 4.03 0.48 13.85

27 NUSANTARA 0.16 0.12 11.19

28 RS. TUGUREJO 0.52 0.27 10.88

29 SERBA USAHA 1.1 0.54 9.53

30 TULUS KARYA 0.33 0.26 11.44

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 111: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

92

Lampiran 12

STRUKTUR MODAL (Log) 2011

NO NAMA KOPERASI DER DAR SHU

1 ARNAWIL 1.26 1.1 8.48

2 ASADENTA HUSADA 1.6 1 7.13

3 BINA SEJAHTERA APRO 1.87 0.51 8.15

4 UNDIP 3.91 0.7 12.45

5 FISCA BHAKTI 2.11 0.54 6.06

6 MANFAAT LPMP 2.95 0.72 11.49

7 SEMBADA KARSA 22.02 49.97 8.49

8 WIDYA PRAJA 3.6 0.73 8.97

9 TANGGA KENCANA 0.32 0.22 9.48

10 AMAL BHAKTI 1 0.49 10.78

11 MIGUNANI 0.29 0.21 10.77

12 PUSTAKA 1.15 0.74 10.66

13 TUT WURI HANDAYANI 0.13 0.11 11.03

14 SWA ARTA MANDIRI 2.11 1.74 8.84

15 MESRA 0.91 0.44 11.07

16 MEKAR - GENUK 0.13 0.11 8.31

17 SERBA GUNA 0.78 4.38 9.95

18 HANDAYANI (UNNES) 6.37 0.85 12.76

19 TUMBUH 0.24 1.94 11.95

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 0.6 0.32 11.11

21 DWIJA USAHA 1.55 0.58 11.98

22 B P K P 0.47 0.33 9.09

23 BANGUN SEJAHTERA 0.37 0.26 10.04

24 DWIJA RAHARJA 0.38 0.03 11.78

25 KPPDK LP KLAS I 0.42 0.24 10.64

26 BHAKTI PRAJA 3.78 0.47 13.97

27 NUSANTARA 0.16 0.14 11.38

28 RS. TUGUREJO 0.59 0.36 10.71

29 SERBA USAHA 0.95 0.47 9.68

30 TULUS KARYA 0.29 0.21 11.59

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 112: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

93

Lampiran 13

DATA Debt to Equity Ratio (DER) TAHUN 2010-2011

NO NAMA KOPERASI DER (X1)

2010 2011

1 ARNAWIL 0.689 0.144

2 ASADENTA HUSADA 0.254 1.596

3 BINA SEJAHTERA APRO 0.827 1.024

4 UNDIP 0.235 2.286

5 FISCA BHAKTI 2.103 1.154

6 MANFAAT LPMP 0.785 2.604

7 SEMBADA KARSA 0.018 0.141

8 WIDYA PRAJA 0.133 2.666

9 TANGGA KENCANA 0.053 0.278

10 AMAL BHAKTI 0.005 0.961

11 MIGUNANI 0.006 0.272

12 PUSTAKA 0.057 0.541

13 TUT WURI HANDAYANI 0.772 0.123

14 SWA ARTA MANDIRI 1.911 0.211

15 MESRA 1.411 0.911

16 MEKAR - GENUK 0.035 0.119

17 SERBA GUNA 0.285 0.779

18 HANDAYANI (UNNES) 0.589 5.674

19 TUMBUH 0.587 0.24

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 0.05 1.018

21 DWIJA USAHA 0.068 0.001

22 B P K P 0.692 0.42

23 BANGUN SEJAHTERA 0.141 0.448

24 DWIJA RAHARJA 0.291 0.04

25 KPPDK LP KLAS I 0.585 0.311

26 BHAKTI PRAJA 0.761 3.779

27 NUSANTARA 2.603 7.03

28 RS. TUGUREJO 0.563 0.65

29 SERBA USAHA 1.1 0.893

30 TULUS KARYA 1.182 0.092

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 113: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

94

Lampiran 14

DATA Debt to Total Asset Ratio (DAR) TAHUN 2010-2011

NO NAMA KOPERASI DAR (X2)

2010 2011

1 ARNAWIL 0.999 0.126

2 ASADENTA HUSADA 0.202 0.999

3 BINA SEJAHTERA APRO 0.453 0.506

4 UNDIP 0.996 0.696

5 FISCA BHAKTI 0.678 0.536

6 MANFAAT LPMP 0.44 8.847

7 SEMBADA KARSA 0.947 0.124

8 WIDYA PRAJA 0.118 5.425

9 TANGGA KENCANA 0.051 0.218

10 AMAL BHAKTI 0.829 4.901

11 MIGUNANI 0.859 0.214

12 PUSTAKA 0.054 0.351

13 TUT WURI HANDAYANI 0.436 5.446

14 SWA ARTA MANDIRI 1.907 0.174

15 MESRA 2.541 0.477

16 MEKAR - GENUK 0.972 0.106

17 SERBA GUNA 0.168 0.438

18 HANDAYANI (UNNES) 0.371 0.85

19 TUMBUH 0.37 0.194

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 0.98 5.888

21 DWIJA USAHA 0.064 0.579

22 B P K P 0.409 0.296

23 BANGUN SEJAHTERA 0.124 0.31

24 DWIJA RAHARJA 0.226 0.723

25 KPPDK LP KLAS I 0.369 0.237

26 BHAKTI PRAJA 0.432 0.791

27 NUSANTARA 0.722 5.798

28 RS. TUGUREJO 0.36 0.394

29 SERBA USAHA 0.524 0.472

30 TULUS KARYA 0.882 0.594 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 114: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

95

Lampiran 15

DATA SISA HASIL USAHA (SHU)

NO NAMA KOPERASI SISA HASIL USAHA (Y)

2010 2011

1 ARNAWIL 4,801 22,869

2 ASADENTA HUSADA 125,000 1,633

3 BINA SEJAHTERA APRO 3,464 2,026

4 UNDIP 54,400 87,426

5 FISCA BHAKTI 6,294 5,947

6 MANFAAT LPMP 98,209 53,979

7 SEMBADA KARSA 4,862 2,080

8 WIDYA PRAJA 78,616 12,261

9 TANGGA KENCANA 13,057 1,960

10 AMAL BHAKTI 47,918 3,020

11 MIGUNANI 57,698 9,891

12 PUSTAKA 42,740 1,419

13 TUT WURI HANDAYANI 61,842 4,666

14 SWA ARTA MANDIRI 6,892 59,170

15 MESRA 63,979 33,020

16 MEKAR – GENUK 40,543 128,131

17 SERBA GUNA 20,858 80,000

18 HANDAYANI (UNNES) 89,565 86,920

19 TUMBUH 54,067 62,023

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 67,040 71,239

21 DWIJA USAHA 16,000 12,058

22 B P K P 88,460 1,850

23 BANGUN SEJAHTERA 22,960 9,947

24 DWIJA RAHARJA 130,789 14,419

25 KPPDK LP KLAS I 41,897 45,337

26 BHAKTI PRAJA 21,163 38,264

27 NUSANTARA 87,853 2,623

28 RS. TUGUREJO 44,623 2,990

29 SERBA USAHA 15,978 7,526

30 TULUS KARYA 108,125 3,207 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 115: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

96

Lampiran 16

DATA PENINGKATAN Debt to Equity Ratio (DER) 2010

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

NO NAMA KOPERASI MODAL

JUMLAH DER SENDIRI PINJAMAN

1. ARNAWIL 21,074,000 14,514,000 35,588,000 68.87%

2. ASADENTA HUSADA 17,121,000 4,341,000 21,462,000 25.35%

3. BINA SEJAHTERA APRO 12,277,000 10,148,000 22,425,000 82.66%

4. UNDIP 146,325,000 34,406,390 180,731,390 23.51%

5. FISCA BHAKTI 14,210,000 8,854,000 23,064,000 62.31%

6. MANFAAT LPMP 25,038,000 19,654,000 44,692,000 78.50%

7. SEMBADA KARSA 336,600,000 26,016,414 362,616,414 7.73%

8. WIDYA PRAJA 187,508,000 24,987,000 212,495,000 13.33%

9. TANGGA KENCANA 133,520,000 7,127,000 140,647,000 5.34%

10. AMAL BHAKTI 318,298,000 12,544,483 330,842,483 3.94%

11. MIGUNANI 172,080,000 10,051,333 182,131,333 5.84%

12. PUSTAKA 301,822,000 17,289,000 319,111,000 5.73%

13. TUT WURI HANDAYANI 265,620,000 204,939,000 470,559,000 77.15%

14. SWA ARTA MANDIRI 4,796,000 1,164,000 5,960,000 24.27%

15. MESRA 11,752,040 3,702,000 15,454,040 31.50%

16. MEKAR - GENUK 40,103,000 11,386,000 51,489,000 28.39%

17. SERBA GUNA 108,000,000 42,106,000 150,106,000 38.99%

18. HANDAYANI (UNNES) 8,031,000 4,727,500 12,758,500 58.87%

19. TUMBUH 10,270,000 6,026,840 16,296,840 58.68%

20. ULAR ULAR MARDI SANTOSA 94,834,000 3,717,000 98,551,000 3.92%

21. DWIJA USAHA 238,048,000 16,233,000 254,281,000 6.82%

22. B P K P 49,481,000 34,249,000 83,730,000 69.22%

23. BANGUN SEJAHTERA 622,680,000 87,769,000 710,449,000 14.10%

24. DWIJA RAHARJA 3,556,368 1,036,488 4,592,856 29.14%

25. KPPDK LP KLAS I 74,120,000 43,333,000 117,453,000 58.46%

26. BHAKTI PRAJA 17,067,221 12,993,517 30,060,738 76.13%

27. NUSANTARA 19,387,000 10,470,000 29,857,000 54.01%

28. RS. TUGUREJO 60,421,000 33,998,000 94,419,000 56.27%

29. SERBA USAHA 29,512,000 12,463,000 41,975,000 42.23%

30. TULUS KARYA 32,543,375 1,825,000 34,368,375 5.61%

Page 116: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

97

Lampiran 17

DATA PENINGKATAN Debt to Equity Ratio (DER) 2011

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

NO NAMA KOPERASI MODAL

JUMLAH DER SENDIRI PINJAMAN

1. ARNAWIL 17,923,000 2,577,000 20,500,000 14.38%

2. ASADENTA HUSADA 2,410,000 1,250,230 3,660,230 51.88%

3. BINA SEJAHTERA APRO 22,049,000 10,569,000 32,618,000 47.93%

4. UNDIP 14,821,000 11,023,129 25,844,129 74.38%

5. FISCA BHAKTI 22,067,000 15,459,000 37,526,000 70.05%

6. MANFAAT LPMP 343,890,000 85,626,000 429,516,000 24.90%

7. SEMBADA KARSA 125,884,000 9,738,000 135,622,000 7.74%

8. WIDYA PRAJA 307,524,000 219,855,000 527,379,000 71.49%

9. TANGGA KENCANA 376,423,000 104,833,000 481,256,000 27.85%

10. AMAL BHAKTI 927,814,000 891,174,000 1,818,988,000 96.05%

11. MIGUNANI 658,748,000 179,200,000 837,948,000 27.20%

12. PUSTAKA 165,468,000 89,534,000 255,002,000 54.11%

13. TUT WURI HANDAYANI 929,588,000 114,613,000 1,044,201,000 12.33%

14. SWA ARTA MANDIRI 62,887,000 13,261,000 76,148,000 21.09%

15. MESRA 155,944,000 142,106,000 298,050,000 91.13%

16. MEKAR - GENUK 575,806,000 68,342,000 644,148,000 11.87%

17. SERBA GUNA 56,289,000 43,868,000 100,157,000 77.93%

18. HANDAYANI (UNNES) 10,839,795 9,439,054 20,278,849 87.08%

19. TUMBUH 767,114,000 184,071,000 951,185,000 24.00%

20. ULAR ULAR MARDI SANTOSA 19,000,691 13,199,000 32,199,691 69.47%

21. DWIJA USAHA 893,220,000 11,229,738 904,449,738 1.26%

22. B P K P 379,662,000 159,600,000 539,262,000 42.04%

23. BANGUN SEJAHTERA 130,752,000 58,638,000 189,390,000 44.85%

24. DWIJA RAHARJA 82,263,483 52,254,000 134,517,483 63.52%

25. KPPDK LP KLAS I 377,501,000 117,552,000 495,053,000 31.14%

26. BHAKTI PRAJA 36,215,196 23,484,509 59,699,705 64.85%

27. NUSANTARA 51,216,899 25,555,000 76,771,899 49.90%

28. RS. TUGUREJO 328,366,000 213,507,000 541,873,000 65.02%

29. SERBA USAHA 167,657,000 149,635,000 317,292,000 89.25%

30. TULUS KARYA 41,955,704 16,469,000 58,424,704 39.25%

Page 117: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

98

Lampiran 18

DATA PENINGKATAN Debt to Total Asset Ratio (DAR) 2010

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

NO NAMA KOPERASI PINJAMAN ASSET JUMLAH DAR

1. ARNAWIL 14,514,000 14,535,000 29,049,000 99.86%

2. ASADENTA HUSADA 4,341,000 21,462,000 25,803,000 20.23%

3. BINA SEJAHTERA APRO 10,148,000 22,425,000 32,573,000 45.25%

4. UNDIP 34,406,390 34,552,715 68,959,105 99.58%

5. FISCA BHAKTI 8,854,000 13,064,000 21,918,000 67.77%

6. MANFAAT LPMP 19,654,000 44,692,000 64,346,000 43.98%

7. SEMBADA KARSA 26,016,414 36,353,014 62,369,428 71.57%

8. WIDYA PRAJA 24,987,000 212,495,000 237,482,000 11.76%

9. TANGGA KENCANA 7,127,000 140,647,000 147,774,000 5.07%

10. AMAL BHAKTI 12,544,483 21,862,781 34,407,264 57.38%

11. MIGUNANI 10,051,333 21,223,413 31,274,746 47.36%

12. PUSTAKA 17,289,000 319,111,000 336,400,000 5.42%

13. TUT WURI HANDAYANI 204,939,000 470,559,000 675,498,000 43.55%

14. SWA ARTA MANDIRI 1,164,000 4,805,164 5,969,164 24.22%

15. MESRA 3,702,000 12,082,742 15,784,742 30.64%

16. MEKAR - GENUK 11,386,000 21,426,103 32,812,103 53.14%

17. SERBA GUNA 42,106,000 250,106,000 292,212,000 16.84%

18. HANDAYANI (UNNES) 4,727,500 12,758,500 17,486,000 37.05%

19. TUMBUH 6,026,840 16,296,840 22,323,680 36.98%

20. ULAR ULAR MARDI SANTOSA 3,717,000 4,811,834 8,528,834 77.25%

21. DWIJA USAHA 16,233,000 254,281,000 270,514,000 6.38%

22. B P K P 34,249,000 83,730,000 117,979,000 40.90%

23. BANGUN SEJAHTERA 87,769,000 710,449,000 798,218,000 12.35%

24. DWIJA RAHARJA 1,036,488 4,592,856 5,629,344 22.57%

25. KPPDK LP KLAS I 43,333,000 117,453,000 160,786,000 36.89%

26. BHAKTI PRAJA 12,993,517 30,060,738 43,054,255 43.22%

27. NUSANTARA 10,470,000 69,857,000 80,327,000 14.99%

28. RS. TUGUREJO 33,998,000 94,419,000 128,417,000 36.01%

29. SERBA USAHA 12,463,000 61,975,000 74,438,000 20.11%

30. TULUS KARYA 1,825,000 2,070,200 3,895,200 88.16%

Page 118: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

99

Lampiran 19

DATA PENINGKATAN Debt to Total Asset Ratio (DAR) 2011

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

NO NAMA KOPERASI PINJAMAN ASSET JUMLAH DAR

1. ARNAWIL 2,577,000 20,500,000 23,077,000 12.57%

2. ASADENTA HUSADA 1,250,230 2,251,640 3,501,870 55.53%

3. BINA SEJAHTERA APRO 10,569,000 44,618,000 55,187,000 23.69%

4. UNDIP 11,023,129 15,844,129 26,867,258 69.57%

5. FISCA BHAKTI 15,459,000 47,526,000 62,985,000 32.53%

6. MANFAAT LPMP 85,626,000 91,239,516 176,865,516 93.85%

7. SEMBADA KARSA 9,738,000 143,622,000 153,360,000 6.78%

8. WIDYA PRAJA 219,855,000 311,127,379 530,982,379 70.66%

9. TANGGA KENCANA 104,833,000 481,256,000 586,089,000 21.78%

10. AMAL BHAKTI 891,174,000 961,818,988 1,852,992,988 92.66%

11. MIGUNANI 179,200,000 837,948,000 1,017,148,000 21.39%

12. PUSTAKA 89,534,000 255,002,000 344,536,000 35.11%

13. TUT WURI HANDAYANI 114,613,000 211,044,201 325,657,201 54.31%

14. SWA ARTA MANDIRI 13,261,000 76,148,000 89,409,000 17.41%

15. MESRA 142,106,000 298,050,000 440,156,000 47.68%

16. MEKAR - GENUK 68,342,000 644,148,000 712,490,000 10.61%

17. SERBA GUNA 43,868,000 100,157,000 144,025,000 43.80%

18. HANDAYANI (UNNES) 9,439,054 12,278,849 21,717,903 76.87%

19. TUMBUH 184,071,000 951,185,000 1,135,256,000 19.35%

20. ULAR ULAR MARDI SANTOSA 13,199,000 51,901,890 65,100,890 25.43%

21. DWIJA USAHA 11,229,738 12,122,958 23,352,696 92.63%

22. B P K P 159,600,000 539,265,000 698,865,000 29.60%

23. BANGUN SEJAHTERA 58,638,000 189,390,000 248,028,000 30.96%

24. DWIJA RAHARJA 52,254,000 73,115,737 125,369,737 71.47%

25. KPPDK LP KLAS I 117,552,000 495,053,000 612,605,000 23.75%

26. BHAKTI PRAJA 23,484,509 29,699,705 53,184,214 79.07%

27. NUSANTARA 25,555,000 31,475,454 57,030,454 81.19%

28. RS. TUGUREJO 213,507,000 541,873,000 755,380,000 39.40%

29. SERBA USAHA 149,635,000 317,292,000 466,927,000 47.16%

30. TULUS KARYA 16,469,000 62,472,173 78,941,173 26.36%

Page 119: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

100

Lampiran 20

DATA PENINGKATAN SHU

No Nama Koperasi Sisa Hasil Usaha (SHU)

Rasio 2010 2011

1 ARNAWIL 4,801 202,869 10.39%

2 ASADENTA HUSADA 125,000 1,633 63.32%

3 BINA SEJAHTERA APRO 3,464 2,026 27.46%

4 UNDIP 254,400 837,426 54.60%

5 FISCA BHAKTI 6,294 5,947 61.21%

6 MANFAAT LPMP 98,209 53,979 76.10%

7 SEMBADA KARSA 4,862 2,080 34.72%

8 WIDYA PRAJA 78,616 12,261 45.44%

9 TANGGA KENCANA 13,057 1,960 75.09%

10 AMAL BHAKTI 47,918 3,020 25.47%

11 MIGUNANI 57,698 9,891 33.80%

12 PUSTAKA 42,740 1,419 22.08%

13 TUT WURI HANDAYANI 61,842 4,666 33.81%

14 SWA ARTA MANDIRI 6,892 509,170 25.81%

15 MESRA 63,979 331,020 19.75%

16 MEKAR - GENUK 40,543 128,131 84.34%

17 SERBA GUNA 20,858 180,000 10,42%

18 HANDAYANI (UNNES) 349,565 186,920 26.83%

19 TUMBUH 154,067 962,023 55.81%

20 ULAR ULAR MARDI SANTOSA 67,040 1,239 34.14%

21 DWIJA USAHA 160,000 2,058 81.03%

22 B P K P 88,460 1,850 45.16%

23 BANGUN SEJAHTERA 22,960 9,947 16.46%

24 DWIJA RAHARJA 130,789 14,419 72.61%

25 KPPDK LP KLAS I 41,897 45,337 43.62%

26 BHAKTI PRAJA 1,163 938,264 46.97%

27 NUSANTARA 87,853 2,623 45.23%

28 RS. TUGUREJO 44,623 2,990 23.81%

29 SERBA USAHA 15,978 7,526 17.75%

30 TULUS KARYA 108,125 3,207 55.67%

Jumlah 2,203,693 4,465,901 33.35%

Rata-rata 73,456.433 148,863.367 11.12% Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 120: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

101

Lampiran 21

Populasi

NO JENIS KOPERASI NAMA KOPERASI

1 KPRI ARNAWIL

2 KPRI ASADENTA HUSADA

3 KPRI BINA SEJAHTERA APRO

4 KPRI DWIJA SEJAHTERA

5 KPRI FISCA BHAKTI

6 KPRI MANFAAT LPMP

7 KPRI SEMBADA KARSA

8 KPRI WIDYA PRAJA

9 KPRI TANGGA KENCANA

10 KPRI AMAL BHAKTI

11 KPRI MIGUNANI

12 KPRI PUSTAKA

13 KPRI TUT WURI HANDAYANI

14 KPRI SWA ARTA MANDIRI

15 KPRI MESRA

16 KPRI MEKAR - GENUK

17 KPRI SERBA GUNA

18 KPRI HANDAYANI (UNNES)

19 KPRI TUMBUH

20 KPRI ULAR ULAR MARDI SANTOSA

21 KPRI DWIJA USAHA

22 KPRI B P K P

23 KPRI BANGUN SEJAHTERA

24 KPRI DWIJA RAHARJA

25 KPRI KPPDK LP KLAS I

26 KPRI MEKAR DINSO

27 KPRI NUSANTARA

28 KPRI RS. TUGUREJO

29 KPRI SERBA USAHA

30 KPRI TULUS KARYA

31 KPRI AL IKHLAS

32 KPRI BINA GIZI

33 KPRI DINAMIKA USAHA

34 KPRI NAWA SEJAHTERA

35 KPRI SEJAHTERA BLKI

36 KPRI SEJAHTERA RSJ

37 KPRI BALAI BISPA

Page 121: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

102

38 KPRI KPPDK BALAI HARTA PENINGGALAN

39 KPRI BALAI POM

40 KPRI BINA SEJAHTERA

41 KPRI BINA SEJAHTERA (SMP 19)

42 KPRI CIPTA KARYA SAKTI

43 KPRI GANA ARTHA

44 KPRI IMIGRASI

45 KPRI KANWIL DEPHUB "MASTRAN"

46 KPRI KELAKAR

47 KPRI KOKAPTAS

48 KPRI SADEWO

49 KPRI SUBUR

50 KPRI TIRTA SAKTI

51 KPRI TIRTA USAHA

52 KPRI WARGA JAYA

53 KPRI YUSTISIA BAKTI

54 KPRI ADHYAKSA

55 KPRI BAHTERA

56 KPRI BHAKTI PRAJA

57 KPRI BINA CITRA HUSADA

58 KPRI BINA SILVA SEJAHTERA

59 KPRI CAKRA SEJAHTERA

60 KPRI DANA HUSADA

61 KPRI DARMA BAKTI SAMUDERA

62 KPRI MAKARTI RUKUN SEJAHTERA

63 KPRI NIAGA EKA JAYA

64 KPRI SAMITRA

65 KPRI STM 3

66 KPRI TERATAI

67 KPRI USAHA SEJAHTERA

68 KPRI WIDYA LESTARI

69 KPRI YASA SEJATI

70 KPRI KPPDK KANWIL KEHAKIMAN

71 KPRI ANGKASA

72 KPRI BAHTERA BKKBN

73 KPRI BALITBANG PROP JATENG

74 KPRI BINA SEHAT

75 KPRI BUMI ADHIGUNA

76 KPRI BUMI BHAKTI SEJAHTERA

77 KPRI DIPENDA DATI I

78 KPRI DJASA

Page 122: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

103

79 KPRI KANWIL PERINDUSTRIAN

80 KPRI KARPER

81 KPRI KISMO RAHAYU

82 KPRI KOPEKAS

83 KPRI KOPEN

84 KPRI LP WANITA (KPPDK KL 2)

85 KPRI MITRA PRAJA WIYATA

86 KPRI PARU HUSADA

87 KPRI PEMKOT SEMARANG

88 KPRI PERKASSDA

89 KPRI SEJAHTERA BAPPEDA I

90 KPRI TUNAS DUA

91 KPRI USAHA BERSAMA (Perindustrian)

92 KPRI WAHANA BHAKTI

93 KPRI WARGA (Metrologi Propinsi)

94 KPRI WIJAYA KUSUMA (SMP 3)

95 KPRI WISATA BHAKTI

96 KPRI AMRIH MAKMUR

97 KPRI PUTERA SEJAHTERA

98 KPRI SEDYATAMA

99 KPRI BAHTERA JAYA

100 KPRI RUKUN

101 KPRI ADPEL

102 KPRI BPPI

103 KPRI BAITA BHAKTI

104 KPRI BALAI ARTA

105 KPRI BHAKTI CITRA

106 KPRI DISNAV KLAS III

107 KPRI KARSA

108 KPRI MEDICA KARANTINA

109 KPRI SEJAHTERA BERSAMA

110 KPRI TANJUNG REJEKI

111 KPRI KARYA BAKTI

112 KPRI PAMBUDI WANA MUKTI

113 KPRI POLINES

114 KPRI SARANA USAHA PSBK

115 KPRI UNDIP

TOTAL XXII 115

Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011

Page 123: PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU ...lib.unnes.ac.id/19569/1/7350407085.pdf · Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang selalu membimbing didalam dan diluar perkuliahan.

104

Lampiran 22

Sampel

No. JENIS KOPERASI NAMA KOPERASI

1 KPRI ARNAWIL

2 KPRI ASADENTA HUSADA

3 KPRI BINA SEJAHTERA APRO

4 KPRI UNDIP

5 KPRI FISCA BHAKTI

6 KPRI MANFAAT LPMP

7 KPRI SEMBADA KARSA

8 KPRI WIDYA PRAJA

9 KPRI TANGGA KENCANA

10 KPRI AMAL BHAKTI

11 KPRI MIGUNANI

12 KPRI PUSTAKA

13 KPRI TUT WURI HANDAYANI

14 KPRI SWA ARTA MANDIRI

15 KPRI MESRA

16 KPRI MEKAR - GENUK

17 KPRI SERBA GUNA

18 KPRI HANDAYANI (UNNES)

19 KPRI TUMBUH

20 KPRI ULAR ULAR MARDI SANTOSA

21 KPRI DWIJA USAHA

22 KPRI B P K P

23 KPRI BANGUN SEJAHTERA

24 KPRI DWIJA RAHARJA

25 KPRI KPPDK LP KLAS I

26 KPRI BHAKTI PRAJA

27 KPRI NUSANTARA

28 KPRI RS. TUGUREJO

29 KPRI SERBA USAHA

30 KPRI TULUS KARYA

TOTAL 30 Sumber : Data KPRI Kota Semarang Tahun 2010-2011