PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA · PDF filePERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU...

download PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA · PDF filePERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA NO.15 DESEMBER 2005 eberapa tahun ... berbagai pembabaran dan contoh perumpamaan yang

If you can't read please download the document

Transcript of PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA · PDF filePERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU...

  • 1

    PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA

    NO.15DESEMBER 2005

    eberapa tahun belakangan ini, kehidupan bangsa dan negara ki ta mengalami

    ketidakpastian dan kekerasan y a n g t e r j a d i d i m a n a - m a n a . N e g a r a y a n g d u l u t e r k e n a l penuh kedamaian, ketenangan, ke ramahan dan s ikap sa l ing hormat menghormati satu sama lain. Keramahan yang merupakan warisan luhur nenek moyang yang tak ternilai, namun saat ini semua itu lenyap tidak berbekas. Konsumerisme yang menghantam s e m u a s i s i k e h i d u p a n d a n materialisme telah memunculkan masyaraka t yang t idak peka terhadap keadaan dan cenderung hanya memikirkan keuntungan d i r i s e n d i r i . M e s k i p u n k i t a t idak juga sepenuhnya dapat menyalahkan konsumerisme dan materialisme tersebut, jika setiap individu mempunyai "filter diri" yang baik. Korupsi merajalela, p e n y a l a h g u n a a n k e k u a s a a n , bahkan alam pun menjadi tidak ramah lagi . Ada apa dengan bangsa ini ? Tentu semua orang ber tanya, kenapa perubahan yang terjadi begitu drastis! Satu hal yang berubah adalah cara pandang atau filosofi

    KEDAMAIAN DALAM BUDDHISME

    Oleh: Shami Josho S.Ekaputra

    B

  • No.15 / Desember 2005

    2

    kehidupan yang t idak sesua i dengan nilai-nilai keagamaan dan kebenaran. Nilai keagamaan dan kebenaran bukan hanya sekedar da lam aya t -aya t suc i sebuah kitab suci atau sutra saja, namun ni la i in i harus mengakar dan menjadi Way of Life dari setiap pemeluknya. Kita sebagai seorang Buddhis, tentu saja dapat melihat semua ini dengan lebih jernih dan mendalam. Semua kejadian ad a s eb ab mak a ad a ak ib a t . Kehidupan negara yang demikian sulit juga karena sebab-sebab yang kita buat sendiri sadar atau tidak sadar. Kita melupakan rasa toleransi, welas asih, menghargai dan menghormati antara sesama manusia hanya untuk mengejar k e s e n a n g a n p r i b a d i . I n i l a h dinamakan kesesatan pandangan, ya ! negara kita sedang berada dalam "Kesesatan Pandangan." Pandangan yang menempatkan nilai-nilai konsumerisme dan materialisme sebagai tujuan, t e lah membelokkan s i s i - s i s i kemanus iaan dan men luka i sifat-sifat luhur dan agung. O r a n g - o r a n g l e b i h senang mengunakan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan. Penyelesaian dengan melandaskan kebencian, selalu akan memicu k e t i d a k a d i l a n , d a n a k a n memunculkan persoalan baru d ikemudian har i . Buddhisme menen tang sega la keke rasan d a n k e b e n c i a n , k a r e n a p a d a dasarnya kebencian hanya akan menghasilkan kebencian baru. Demikian seterusnya tidak akan selesai.

    NILAI KEHIDUPAN

    ekitar 700 tahun yang lalu di Jepang, seorang Maha Bodh i sa t t va , N ich i r en

    S h o n i n , s e o r a n g r e f o r m i s Buddhisme menuliskan sebuah sura t untuk mur id-muridnya , sebagai berikut:

    Kita harus menghargai semua keh idupan mula i dar i yang paling bijaksana sampai yang paling rendah, serta juga kepada binatang seperti nyamuk atau mahluk lainnya. Oleh karena itu, perbuatan apa pun yang tidak menghargai kehidupan adalah sebuah kejahatan terbesar. Ketika Sang Tathagata muncul didunia saha ini, Ia menunjukkan welas asih yang besar terhadap semua kehidupan dengan membabarkan ajaranNya. Untuk menunjukkan rasa welas asihnya, Ia t idak melakukan pembunuhan untuk makanan dan minumanNya dan ini merupakan wujud utama ajaranNya. ( Myomitsu Shonin Goshosoku, 1276)

    N i c h i r e n S h o n i n men jad ikan pemahaman dan n i la i -n i la i in i sebagai wujud p e n g h a r g a a n b a g i s e b u a h k e h i d u p a n y a n g m e n g a c u pada apa yang diajarkan oleh Buddha Sakyamuni. Nilai-nilai kemanusiaan dalam Buddhisme dicerminkan dalam Pancasila Buddhis yakni; Tidak Membunuh, Tidak Mencuri, Tidak Berzinah, Tidak Berbohong, Tidak Meminum Minuman Keras. Jika kita mampu

    menemp a tk an n i l a i - n i l a i i n i dalam hati, pikiran dan badan ki ta , maka segala kekerasan, kebenc i an dan pe r t engka ran akan terhindarkan. Saddharma Pundarika Sutra juga mengajarkan tentang Way Of Life melalui berbagai pembabaran dan contoh perumpamaan yang diajarkan, seperti :

    1 . S i k a p M e n g h o r m a t i d a n Menghargai, BAB.II, Upaya K a u s a l y a d a n B A B . X X , Bodhisa t tva Sadapar ibhuta

    2. Sikap Welas Asih, BAB.XXV, Bodhisattva Avalokitesvara;

    3. S i k a p T i d a k m e m b e n c i , Penghargaan dan Kesetaraan manusia dan semua mahluk, BAB.XII, Devadatta;

    4. S i k a p K e j u j u r a n d a n K e t u l u s a n , B A B . X X V I I I , Bodhisattva Samantabadra;

    5. S i k a p k e b i j a k s a n a a n , pengertian dan keterbukaan, BAB XXVII dan BAB.XXIII, Bodhisattva Baisajaraga.

    Oleh karena itu tidaklah m u s t a h i l b a g i m e r e k a y a n g percaya dan menjalankan dengan sungguh-sungguh ajaran Sang Buddha akan menjadi seorang y a n g m e n g h a r g a i s e b u a h kehidupan dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, menjadi manusia yang penuh keluhuran budi pekerti dan prilaku. Inilah yang d i ka takan Hukumnya Agung, Manusianya Luhur. S i k a p P e n g h a r g a a n terhadap nilai kehidupan diberikan pada semua hal, baik manusia, binatang, tumbuhan, mahluk lain yang kel ihatan maupun t idak kelihatan, dan lingkungan alam. D a l a m D h a m m a p a d a , B u d d h a S a k y a m u n i B u d d h a m e n y a r a n k a n k e p a d a p a r a pengikutnya untuk menempatkan

    Kita harus menghargai semua kehidupan mulai dari yang paling bijaksana sampai yang paling rendah, serta juga kepada binatang seperti nyamuk atau mahluk lainnya. Oleh karena itu, perbuatan apa pun yang tidak menghargai kehidupan adalah sebuah kejahatan terbesar.

    S

  • No.15 / Desember 2005

    3

    penghargaan terhadap kehidupan semua mahluk dan mengingatkan u n t u k m e n a h a n d i r i d a r i melakukan kekerasan terhadap mahluk apapun juga.

    S e m u a o r a n g t a k u t a k a n hukuman, semua orang takut akan kematian, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu j a n g a n l a h m e m b u n u h a t a u menyebabkan pembunuhan.

    " S e m u a o r a n g t a k u t a k a n hukuman, semua orang mencintai kehidupan, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan. (Dhammapada 129-130)

    Nichiren Shonin hidup dalam sebuah masyarakat yang sering terlibat dalam peperangan, pembunuhan dan segala bentuk kekejaman, pada masa militerisme yang d ikuasa i pa r a Shogun . Menghadapi keadaan demikian, I a m e n d a s a r k a n d i r i p a d a Saddharma Pundarika Sutra ,

    dan mengajarkan bahwa sudah sepantasnya semua mahluk hidup sa l ing hormat menghormat i . Ka renanya mesk ipun Be l i au mengalami beberapa kali tindakan kekerasan, Ia t idak membalas dengan kekerasan pula, bahkan Ia berusaha memberikan kesadaran bagi mereka yang melakukan kekerasan kepadaNya. Ini karena semua mahluk m e m p u n y a i p o t e n s i u n t u k mencapai KeBuddhaan atau Yang Tersadarkan . Orang Yang Tersadarkan ada l ah seseorang yang penuh dengan k e i n d a h a n , w e l a s a s i h , d a n kebijaksanaan yang menyinari seluruh alam semesta, mereka b a g a i k a n p e r m a t a h a r a p a n yang tak ternilai atau seperti indahnya bunga teratai. Maka itu jauhkanlah segala kekerasan disekeliling atau yang diarahkan kepadanya , Nich i ren Shon in

    m e n e g a s k a n t e n t a n g n i l a i kehidupan dengan menyatakan:

    ..dalam kehidupan ini, hidup itu adalah harta yang paling b e r n i l a i d a r i s e m u a h a r t a . B a h k a n s e m u a h a r t a y a n g ada dialam semesta ini t idak dapa t d ibandingkan dengan nilai kehidupan itu. (Jiri Kuyo Gosho, 1275) Dalam Buddhisme terdapat Empat Janji Agung Bodhisattva yang menjadi Jalan Pelaksanaan seorang Bodhisattva, yakni :

    1. Kesadaran Diri adalah tak t e r h i n g g a , k a m i b e r j a n j i untuk menyelamatkan seluruh mahluk hidup. Mahluk hidup m e n c a k u p i s e m u a a s p e k kehidupan; manusia , bukan manusia, tumbuh-tumbuhan, b i n a t a n g , a i r , u d a r a d a n alam sekitarnya. Kita harus mengha rga i s ega l a ben tuk k e h i d u p a n d e n g a n t u r u t m e l e s t a r i k a n n y a , m e n j a g a l i n g k u n g a n , m e n c i p t a k a n lingkungan yang lebih baik.

    2. Hawa Nafsu kami ada lah tidak terbatas, kami berjanji untuk mengalahkan mereka semua. Hawa nafsu yang tidak terkontrol akan menyebabkan pender i t aan ba ik bag i d i r i sendir i maupun orang la in , karena itu kita harus berusaha menjadi Tuan dar i hawa na f su bukan Budak dar i hawa nafsu kita.

    3. Ajaran Sang Buddha adalah t i d a k t e r j a n g k a u , k a m i berjanji untuk mempelajari semuanya. Sebagai murid Sang

    Semua orang takut akan hukuman, semua orang takut akan kematian, sama halnya seperti kamu. Oleh karena itu janganlah membunuh atau menyebabkan pembunuhan.

  • No.15 / Desember 2005

    4

    Buddha sudah seharusnya kita mempelajari semua ajaranNya dengan ba ik dan be rusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    4. Jalan KeBuddhaan adalah tidak ada bandingannya, kami berjanji untuk mencapai Jalan Kesadaran . Manus i a yang te lah mencapai Kesadaran , akan menjadi permata bagi l i n g k u n g a n s e k i t a r n y a , s eh ingga sega la keba ikan , kedamaian dan kebahagiaan akan tercapai, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

    MENGAKHIRI KEKERASAN

    a d a m a s a k e h i d u p a n N i c h i r e n S h o n i n , pemerintah militer Jepang

    (KeShogunan Kamakura) sibuk u n t u k m e m p e r s i a p k a n d i r i menghadapi perang te rhadap a g r e s i d a r i M o n g o l i a , y a n g ingin menyerang dan menduduki Jepang melalui Kor