PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI...

120
PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN KOPERASI PADA UNIT PERTOKOAN KPRI DI KOTA SEMARANG SKRIPSI Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Istiana NIM. 3364981655 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Transcript of PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI...

Page 1: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN KOPERASI PADA UNIT

PERTOKOAN KPRI DI KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Istiana

NIM. 3364981655

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

Page 2: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si. Drs. Asrori, M.S. NIP. 130515747 NIP. 131570078

Mengetahui : Ketua Jurusan Akuntansi

Drs. Sukirman, M.Si.

NIP. 131967646

Page 3: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Muhammad Khafid, S.Pd. M.Si. NIP. 132243641

Anggota I Anggota II Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si. Drs. Asrori, M.S. NIP. 130515747 NIP. 131570078

Mengetahui : Dekan FE,

Drs. Agus Wahyudin, M.Si NIP. 131658236

Page 4: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Januari 2007

Istiana

NIM 3364981655

Page 5: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Life’s battles don’t always go to the stronger or faster man. But

sooner or later, the person who wins. Is the one who thinks and say :

Yes I can !.”

“Janganlah kamu bersikap lemah, janganlah (pula) kamu bersedih hati,

padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajat)nya, jika

kamu orang-orang yang beriman.”

(QS. Ali Imran : 139)

Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Ayah dan ibu Rifai, serta ibu angkatku

Mak Is, dan Eyangku tersayang yang selalu bersabar menyayangiku serta senantiasa mendoakanku.

Kakak, adik, dan 2 keponakanku di rumah. Semua sohib yang selalu mendukungku

Neni, Lina, Mas Iphonk, Gaharu dan teman seperjuangan “Ekonomi B ‘98” yang selama ini bersamaku.

Almamaterku

Page 6: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

vi

SARI Istiana. 2007. “Pengaruh Persepsi Pengurus mengenai SHU terhadap Keputusan Penentuan Harga dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi pada unit Pertokoan di Kota Semarang”. Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 107h. Kata Kunci : Persepsi, SHU, Strategi Penentuan Harga, Tujuan Koperasi Laba dalam koperasi disebut dengan SHU. Diharapkan setiap koperasi dapat meraih Sisa Hasil Usaha (SHU), disamping harus bersaing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan usaha-badan usaha ekonomi lainnya. Hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab dari manajemen terhadap keberhasilan pengelolaan usaha koperasi. Permasalahan yang dihadapi oleh KPRI adalah masalah strategi penentuan harga yang paling optimal pada unit pertokoan KPRI untuk meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi, dimana penentuan harga tersebut membutuhkan pertimbangan dan penafsiran terhadap laba yang hendak dicapai. Permasalahan yang peneliti ajukan adalah (1) Bagaimanakah persepsi pengurus dan manajer (pengelola) mengenai SHU sebagai laba koperasi (2) Bagaimanakah penentuan harga oleh pengurus dan manajer (pengelola) di koperasi (3) Adakah pengaruh persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI di kota Semarang. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui persepsi pengurus dan manajer (pengelola) mengenai SHU sebagai laba koperasi. (2) Untuk mengetahui strategi penentuan harga pada unit usaha pertokoan oleh pengurus dan manajer (pengelola) KPRI dalam rangka mencapai tujuan koperasi. (3) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI di kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pengurus KPRI di kota Semarang yang berada pada KPRI yang memiliki unit pertokoan dan termasuk dalam golongan A dan B (data Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang). Adapun ukuran polulasinya sebesar 52 orang di 26 KPRI. Pengambilan sampel yang berjumlah 34 pengurus dan pengelola (manajer) dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah Variabel persepsi pengurus mengenai SHU koperasi sebagai variabel bebas (X) dan Variabel strategi penentuan harga pada unit pertokoan KPRI sebagai variabel terikat (Y). Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan deskriptif persentase dan metode analisa regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi termasuk dalam kategori cukup tahu dengan deskriptif persentase 58,89% dan keputusan strategi penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan koperasi termasuk dalam kategori baik dengan deskriptif persentase 68,63%.

Page 7: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

vii

Setelah data dianalisis dan dilakukan pengujian hipotesis dengan SPSS for windows release 1.0, hasil analisa regresi satu prediktor diperoleh Fhit 19,022 lebih besar dari Ftab 4,15 pada taraf signifikansi 0,000 yang berarti dibawah 5% sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara variabel persepsi mengenai SHU dengan variabel keputusan strategi penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan koperasi. Sehingga semakin tinggi kualitas persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi, maka akan semakin meningkat kualitas strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi. Besarnya pengaruh persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penetuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi sebesar 37,33%.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengurus dan manajer (pengelola) KPRI dalam mempertimbangkan laba yang hendak dicapai untuk merumuskan kebijaksanaan strategi penentuan harga pada unit usaha pertokoan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Maka disarankan untuk pengurus dan manajer koperasi agar lebih meningkatkan pengetahuannya tentang makna laba dalam koperasi, sehingga benar-benar memahami arti laba bagi koperasi. Sebaiknya keputusan strategi penentuan harga dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya, sehingga tujuan koperasi dapat tercapai.

Page 8: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

viii

PRAKATA

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul : “PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP

KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN

KOPERASI PADA UNIT PERTOKOAN KPRI DI KOTA SEMARANG ” dengan

baik dan lancar.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih

kepada yang terhormat :

1. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Sukirman, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang.

3. Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si, Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran

memberikan bimbingan, bantuan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

4. Drs. Asrori, M.Si, Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran

memberikan bimbingan, bantuan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ayah, Ibu dan Mamakku yang selalu mendoakan setiap saat serta memberikan

dukungan moril dan materiil.

Page 9: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

ix

6. Kakak dan Adikku yang selalu menemani dan membantu disetiap langkah

penulis.

7. Teman-temanku dan semua pihak yamg telah membantu dan memberi dukungan.

Mudah–mudahan apa yang penulis tuangkan dalam skripsi ini dapat

menambah informasi dan bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Januari 2007

Penulis

Page 10: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

x

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v

SARI ...................................................................................................... vi

PRAKATA ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI.......................................................................................... x

DAFTAR TABEL.................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 . Alasan Pemilihan Judul .................................................... 1

1.2 . Permasalahan .................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 7

1.5 Sistematika Skripsi. ........................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................ 9

2.1. Koperasi ............................................................................. 9

2.1.1. Pengertian Koperasi.................................................. 9

2.1.2. Tujuan Koperasi ....................................................... 12

Page 11: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

xi

2.1.3. Prinsip Koperasi ......................................................... 13

2.1.4. Asas Koperasi ............................................................. 20

2.1.5. Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Kegiatannya.......... 20

2.1.6. Koperasi Pegawai Republik Indonesian (KPRI) ........ 21

2.2. Strategi Penentuan Harga Koperasi .................................... 22

2.2.1. Pengertian Strategi Penentuan Harga.......................... 22

2.2.2. Strategi Penentuan Harga Koperasi ............................ 25

2.3. Tinjauan Tentang Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi ........ 29

2.3.1. Pengertian SHU ........................................................ 29

2.3.2. Perolehan SHU.......................................................... 30

2.3.3. Penggunaan SHU ...................................................... 31

2.4. Persepsi .............................................................................. 33

2.4.1. Pengertian Persepsi.................................................... 33

2.4.2. Persepsi Mengenai SHU Koperasi ............................ 34

2.4.3. Tautan antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan

Individual .................................................................. 37

2.5. Kerangka Pemikiran ........................................................... 39

2.6. Hipotesis ............................................................................ 41

BAB III. METODELOGI PENELITIAN ......................................... 42

3.1. Populasi dan Sampel .......................................................... 42

3.1.1. Populasi Penelitian .................................................... 42

3.1.2. Sampel Penelitian ...................................................... 42

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..................... 43

Page 12: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

xii

3.3. Jenis dan Sumber Data ...................................................... 45

3.4. Metode Pengumpulan Data ............................................... 46

3.5. Validitas dan Reliabilitas ................................................... 47

3.5.1. Validitas..................................................................... 47

3.5.2. Reliabilitas................................................................. 50

3.6. Metode Analisis Data ......................................................... 51

3.6.1. Analisis Deskriptif..................................................... 51

3.6.2. Uji Normalitas Data................................................... 52

3.6.3. Metode Analisis Regresi ........................................... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 56

4.1. Hasil Penelitian .................................................................. 56

4.1.1 Gambaran Umum KPRI di Kota Semarang .............. 56

4.1.2. Deskriptif Variabel Penelitian .................................. 62

4.1.2.1. Persepsi pengurus terhadap SHU sebagai

laba koperasi.............................................. 62

4.1.2.2. Keputusan strategi penentuan harga ........... 68

4.1.3. Analisis Regresi Sederhana .................................... 78

4.2. Pembahasan ....................................................................... 79

4.2.1. Analisis Hasil Penelitian Variabel Persepsi

Mengenai SHU sebagai Laba Koperasi. .............. 79

4.2.2. Analisis Hasil Penelitian Variabel Persepsi Mengenai

SHU sebagai Laba Koperasi ................................ 81

Page 13: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

xiii

4.2.3. Pengaruh Persepsi Mengenai SHU sebagai Laba

Koperasi terhadap Keputusan Strategi Penentuan

Harga pada Unit Pertokoan dalam Rangka

Mencapai Tujuan Koperasi .................................. 82

BAB V. PENUTUP .............................................................................. 84

5.1. Kesimpulan ........................................................................ 84

5.2. Saran ................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 86

Page 14: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Contoh Harga Eceran Barang Kebutuhan Pokok................ . 5

Tabel 3.1 Validitas Instrumen ............................................................... 49

Tabel 3.2 Skor jawaban angket ............................................................. 52

Tabel 3.3 Tabel Regresi dengan satu prediktor ( skor deviasi ) ............ 55

Tabel 4.1 Kegiatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ..... 57

Tabel 4.2 Daftar Sampel KPRI Kota Semarang ................................... 60

Tabel 4.3 Daftar Nama Responden Pengurus dan Manajer

(Pengelola) KPRI Kota Semarang ........................................ 61

Tabel 4.4 Tabulasi Deskriptif Persentase Persepsi mengenai SHU

sebagai Laba Koperasi ........................................................... 63

Tabel 4.5 Kriteria Skor Persepsi Mengenai SHU .................................. 63

Tabel 4.6 Kriteria Skor Sikap Pengurus terhadap SHU ........................ 65

Tabel 4.7 Kriteria Skor Minat Pengurus terhadap SHU ....................... 66

Tabel 4.8 Kriteria Skor Tempat dimana Persepsi terhadap SHU

dilakukan ............................................................................... 68

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Persepsi Mengenai SHU…................... 68

Tabel 4.10 Tabulasi Deskriptif Persentase Keputusan Strategi

Penentuan Harga dalam Rangka Mencapai Tujuan

Koperasi ................................................................................ 70

Tabel 4.11 Kriteria Skor Strategi Penentuan Harga pada unit

Pertokoan dalam Rangka mencapai Tujuan Koperasi .......... 69

Page 15: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

xv

Tabel 4.12. Kriteria skor strategi penentuan harga untuk peningkatan

laba ...................................................................................... 71

Tabel 4.13. Kriteria skor strategi penentuan harga untuk peningkatan

volume penjualan ................................................................ 75

Tabel 4.14. Kriteria skor strategi penentuan harga untuk

mengembalian modal usaha ................................................ 77

Rabel 4.15. Distribusi Frekuensi Keputusan Strategi Penentuan Harga

dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi ......................... 78

Page 16: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kebijakan Penentuan Harga dalam Koperasi .................. 34

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ............................................ 41

Gambar 4.1. Gambar Deskripsi Frekuensi persepsi mengenai SHU

sebagai laba koperasi........................................................ 70

Gambar 4.2. Gambar Distribuai Frekuensi Keputusan

penentuan harga ............................................................... 78

Page 17: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

Lampiran 2 Tabel Perhitungan Validitas Butir Pada Angket Penelitian

Lampiran 3 Contoh Perhitungan Validitas Butir Pada Analisis Target

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Pada Analisis Target

Lampiran 5 Tabulasi Skor Persiapan Deskriptif Persentase Persepsi Mengenai

SHU (Variabel X)

Lampiran 6 Tabulasi Skor Persiapan Deskriptif Persentase Keputusan Strategi

Penentuan Harga Dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi

(Variabel Y)

Lampiran 7 Data Persepsi Mengenai SHU Sebagai Laba Koperasi (Variabel X)

Lampiran 8 Data Keputusan Strategi Penentuan Harga Dalam Rangka

Pencapaian Tujuan Koperasi

Lampiran 9 Tabel Persiapan Analisis Regresi

Lampiran 10 Analisa Regresi

Lampiran 11 Histogram, Normalitas Data

Page 18: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Judul

Secara umum Badan Usaha (BU) diartikan sebagai suatu organisasi

yang bergerak dibidang ekonomi, bertujuan untuk mencari keuntungan

dengan jalan memanfaatkan dan mengelola sumber-sumber produksi yang

tersedia. Pengertian BU ini juga relevan dengan BU koperasi dalam Undang-

undang (UU) koperasi No. 25 tahun 1992, yang menyatakan bahwa koperasi

merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas

kekeluargaan. Sebagai konsekuensi logis dari perannya sebagai BU, maka

usaha koperasi harus dikelola dan ditangani secara profesional dengan

menerapkan prinsip-prinsip sebagaimana pengelolaan BU pada umumnya.

Dengan demikian diharapkan setiap koperasi dapat meraih Sisa Hasil Usaha

(SHU), disamping harus bersaing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan

dengan badan usaha-badan usaha ekonomi lainnya. Hal ini menjadi tugas dan

tanggung jawab dari manajemen terhadap keberhasilan pengelolaan usaha

koperasi.

Sasaran menyeluruh suatu organisasi bisnis adalah keberhasilan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Keberhasilan suatu koperasi dalam

mencapai tujuannya bukan hanya ditentukan dari besarnya laba yang

Page 19: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

2

diperoleh, melainkan juga diukur dari banyaknya anggota dan masyarakat

memperoleh pelayanan dari koperasi. Karena tujuan koperasi pada dasarnya

adalah untuk memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan

ekonomi anggotanya.

Kesejahteraan bermakna sangat luas dan juga bersifat relatif, karena

ukuran sejahtera bagi seseorang dapat berbeda satu sama lain. Hal ini

dikarenakan penafsiran orang pada satu objek yang sama sering ada

ketidaksepakatan antar individu, bahkan dapat cukup berbeda dari kenyataan

yang objektif. Proses pengorganisasian dan penafsiran terhadap suatu objek

merupakan proses persepsi. Perilaku orang seringkali didasarkan pada

persepsi mereka. Menurut Robbins (1996) persepsi dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan dan kualitas pilihan terakhir individu dalam

organisasi.

SHU merupakan salah satu alat untuk meningkatkan kesejahteraan

anggota, selain kemampuan pelayanan, keterampilan administrasi dan

penerapan prinsip-prinsip manajemen. Dimana besarnya SHU yang diraih

koperasi dapat memperlancar pemupukan modal, yang pada gilirannya

koperasi mampu memberikan layanan ekonomi yang bermakna baik kepada

anggotanya maupun masyarakat umum. Menghasilkan SHU adalah suatu

keharusan tetapi lebih jauh lagi harus menyadari kewajibannya terhadap para

anggota, lingkungan, karyawan, dan dirinya sendiri. Oleh karena itu penting

untuk mengetahui makna laba bagi koperasi, agar koperasi tidak mengejar

laba sebagai tujuan badan usahanya.

Page 20: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

3

Tujuan koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 3 (tiga) adalah

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam

rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan

Pancasila dan UUD 1945. Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek

program oleh manajemen koperasi pada setiap Rapat Anggota Tahunan

(RAT)

Tujuan koperasi yang tersebut diatas masih bersifat umum jadi secara

khusus akan ditentukan oleh perusahaan ekonomi yang dihadapi oleh para

anggotanya dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi koperasi sebagai

badan usaha. Beraneka ragam tujuan yang berbeda-beda dikejar oleh

organisasi perusahaan, seperti kesinambungan keuntungan, efisiensi, mutu

produk, menjadi pemimpin pasar (market leader), dan lain-lain. Karena

anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) pada hakikatnya

adalah para “konsumen”, maka potensi tersebut digunakan untuk

menumbuhkan koperasi konsumen, yaitu koperasi yang kegiatan utamanya

mengelola warung serba ada atau supermarket (PSAK No. 27 butir 19),

bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok para anggotanya agar mereka

dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan harga yang terjangkau.

Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan.

Uraian diatas memperlihatkan pentingnya perumusan strategi bisnis

guna pencapaian tujuan. Semua organisasi baik yang berusaha dengan tujuan

laba maupun yang tidak, akan selalu menghadapi masalah-masalah yang

Page 21: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

4

berhubungan dengan penetapan harga atas barang atau jasa yang mereka

tawarkan.

Setiap aturan maupun tujuan-tujuan yang relevan bagi manajemen

mungkin sesuai dengan beberapa kelompok kepentingan dalam koperasi dan

bertentangan bagi yang lainnya. Menurut Ropke (2000:86), dimana koperasi

menjual produk kepada anggotanya pada harga yang serendah mungkin tanpa

menderita kerugian, disebut strategi penentuan harga yang “optimal” bagi

suatu koperasi yang mengecerkan barang/jasa kepada anggotanya. Karena

dengan harga yang rendah, koperasi dapat memberikan harga pelayanan

kepada anggotanya, dengan maksud agar kesejahteraan anggota yang

merupakan tujuan badan usaha koperasi dapat tercapai.

Dalam survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada

beberapa KPRI di Kota Semarang, diperoleh informasi bahwa kebanyakan

produk yang dijual di KPRI memiliki harga jual yang relatif sama dengan

harga yang ada dipasaran, bahkan ada yang diatas harga pasar (contoh pada

tabel 1.1.). Dengan melihat kondisi semacam ini maka menjadi sebuah

pertanyaan besar, bagaimana strategi penentuan harga yang dilakukan oleh

manajemen dalam rangka mencapai tujuan koperasi yaitu mensejahterakan

anggota dengan pelayanan yang optimal. Penetapan harga ini mengarah pada

harga yang dapat mencapai tujuan laba yang maksimum, bukan pada tujuan

yang hendak dicapai oleh badan usaha koperasi, yaitu penetapan harga yang

dapat memberikan pelayanan kepada anggota dengan sebaik-baiknya agar

dapat memperoleh barang dengan mudah dan murah.

Page 22: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

5

Tabel 1.1. Contoh Harga Eceran Barang Kebutuhan Pokok Barang Harga Koperasi Harga Pasar

Sabun Cuci Bukrim 1 Kg Gula (Tanpa Merk) 1 Kg Susu Anlene Gold 300 gr Telor 1 Kg Nestle Air mineral 330 ml Penyedap Rasa 250 gr Minyak Bimoli 250 ml Sabun Mandi Lifebuoy Mie Instan Beras Mentik Wangi 1 Kg Pasta Gigi Pepsodent jumbo

Rp 5.000,00 Rp 5.700,00 Rp 21.000,00 Rp 7.750,00 Rp 1.000,00 Rp 5.575,00 Rp 2.600,00 Rp 1.500,00 Rp 800,00 Rp 4.500,00 Rp 5.250,00

Rp 4.750,00 Rp 5.700,00 Rp 19.700,00 Rp 7.500,00 Rp 950,00 Rp 5.300,00 Rp 2.600,00 Rp 1.350,00 Rp 800,00 Rp 4.500,00 Rp 5.200,00

(Sumber:Data Primer yang diolah, 2005) Menetapkan harga bukanlah hal yang mudah. Bermaksud mencapai

tingkat laba yang memuaskan, bukan tingkat laba yang maksimum. Penetapan

ini sebagai tujuan untuk suatu target yang memungkinkan pemenuhan segala

kewajiban baik sosial maupun ekonomi.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

data tentang persepsi yang dimiliki oleh para pengurus KPRI khususnya di

kota Semarang terhadap SHU koperasi dan sumbangan pemikiran bagi

manajemen koperasi untuk merumuskan strategi penentuan harga dalam

rangka mencapai tujuan koperasi.

Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi

Pengurus Mengenai SHU Terhadap Keputusan Strategi Penentuan

Harga Dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi Pada Unit Pertokoan

KPRI Di Kota Semarang.”

Page 23: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

6

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah persepsi pengurus dan manajer (pengelola) mengenai SHU

sebagai laba koperasi?

2. Bagaimanakah strategi penentuan harga oleh pengurus dan manajer

(pengelola) di koperasi?

3. Adakah pengaruh persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap

keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan

koperasi pada unit pertokoan KPRI di kota Semarang ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui persepsi pengurus dan manajer (pengelola) mengenai

SHU sebagai laba koperasi.

2. Untuk mengetahui strategi penentuan harga pada unit usaha pertokoan

oleh pengurus dan manajer (pengelola) KPRI dalam rangka mencapai

tujuan koperasi.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi mengenai SHU

sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam

rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI di kota

Semarang.

Page 24: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

7

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari :

1. Memberikan masukan informasi bagi manajemen koperasi sebagai bahan

pertimbangan untuk merumuskan kebijaksanaan strategi penentuan harga

pada unit usaha pertokoan dalam rangka mencapai tujuan koperasi.

2. Sebagai bahan referensi dan pemikiran untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Sistematika Skripsi

Sistematika dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian Pendahuluan

Bagian ini meliputi : Judul Skripsi, Sari, Pengesahan, Motto dan

Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar

Tabel, dan Daftar Lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Alasan Pemilihan Judul, Permasalahan, Tujuan Penelitian,

Kegunaan Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan Teori, Kerangka Pemikiran, Hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Metode

Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas, Uji Normalitas

Data, Metode Analisis Data.

Page 25: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

8

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian.

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan, Saran.

Page 26: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Koperasi

2.1.1. Pengertian Koperasi

Secara etimologi, koperasi berasal dari kata co dan operation. Co

berarti bersama, operation yang berarti bekerja. Jadi koperasi adalah suatu

perkumpulan yang beranggotakan orang seorang atau badan-badan, yang

bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk

mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggotanya (Sitio dan Tamba

2001:15). Berikut ini disajikan beberapa definisi koperasi:

a. Definisi ILO

Definisi koperasi yang lebih detil dan berdampak internasional

diberikan oleh ILO (Internasional Labour Organization). Dalam

definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi

sebagai berikut.

1) Koperasi adalah perkumpulan orang-orang.

2) Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan.

3) Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.

4) Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan

usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis.

5) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.

6) Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.

Page 27: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

10

b. Definisi UU No. 25/1992

Definisi Koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang

Perkoperasian pada pasal 1 ayat 1 adalah sebagai berikut.

Koperasi adalah BU yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan

atas asas kekeluargaan.

Berdasarkan batasan koperasi ini, Koperasi Indonesia mengandung

5 unsur sebagai berikut.

1) Koperasi adalah Badan Usaha

Sebagai Badan Usaha, maka koperasi harus memperoleh laba.

Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha bisnis, di

mana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh laba.

2) Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan

hukum koperasi

Ini berarti bahwa, Koperasi Indonesia bukan kumpulan modal.

Dalam hal ini, UU Nomor 25 Tahun 1992 memberikan jumlah

minimal orang-orang (anggota) yang ingin membentuk organisasi

koperasi (minimal 20 orang), untuk koperasi primer dan 3 Badan

hukum Koperasi untuk koperasi sekunder. Syarat lain yang harus

dipenuhi ialah bahwa angota-anggota tersebut mempunyai

kepentingan ekonomi yang sama.

Page 28: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

11

3) Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan

“prinsip-prinsip koperasi”

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992, ada 5 prinsip Koperasi

Indonesia dan ini akan diuraikan pada penjelasan berikutnya.

Secara singkat, prinsip koperasi ini pada dasarnya merupakan jati

diri koperasi.

4) Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”

Ini berarti bahwa, Koperasi Indonesia merupakan bagian dari

sistem perekonomian nasional. Dengan demikian, kegiatan usaha

koperasi tidak semata-mata hanya ditujukan kepada anggota, tetapi

juga kepada masyarakat umum.

5) Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”

Dengan azas ini, keputusan yang berkaitan dengan usaha dan

organisasi dilandasi dengan jiwa kekeluargaan. Segala keputusan

yang diambil seyogyanya berdasarkan musyawarah dan mufakat.

Inti dari azas kekeluargaan yang dimaksud adalah adanya rasa

keadilan dan cinta kasih dalam setiap aktivitas yang berkaitan

dengan kehidupan berkoperasi.

Jadi Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan

dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar

prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan

taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumya. Bagi

suatu koperasi ini berarti harus bekerja menurut prinsip koperasi dengan

Page 29: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

12

melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur

sosial di dalamnya.

2.1.2. Tujuan Koperasi

Dalam UU koperasi No.25 tahun 1992 pasal 3 tujuan koperasi

adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional,

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa, koperasi memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Pernyataan ini mengandung arti bahwa, meningkatkan kesejahteraan

anggota menjadi program utama koperasi melalui pelayanan usaha. Jadi,

pelayanan anggota merupakan prioritas utama dibandingkan dengan

masyarakat umum.

Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan

ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.

Menurut PSAK No 27 butir 3d memajukan kesejahteraan anggota adalah

peningkatan pelayanan koperasi kepada anggotanya dalam bentuk manfaat

ekonomi yang diperoleh sebagai anggota koperasi, misalnya dengan

memperoleh barang-barang konsumsi dengan harga yang lebih murah jika

dibandingkan dengan harga yang ada di pasar umum (toko-toko lain),

sehingga para anggota yang bersangkutan dapat menghemat

pengeluarannya (Hendrojogi 2002:161).

Page 30: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

13

Jadi tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya, dalam

memperjuangkannya koperasi berpegang pada asas dan prinsip-prinsip

koperasi.

2.1.3. Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi adalah ketentuan-ketentuan pokok yang

berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi,

serta merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya

sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Pada dasarnya, prinsip-

prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi

tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai

badan usaha berbeda dengan badan usaha lain (Sitio dan Tamba 2001:20).

Berikut ini disajkan beberapa pendapat mengenai prinsip-prinsip

koperasi:

a. Prinsip Rochdale

Prinsip Rochdale ini menjadi acuan atau tujuan dasar bagi berbagai

koperasi di seluruh dunia. Penyesuaian dilakukan oleh berbagai

negara sesuai dengan keadaan koperasi, sosial-budaya, dan

perekonomian masyarakat setempat. Adapun unsur-unsur prinsip

Rochdale ini menurut bentuk aslinya adalah sebagai berikut.

1) Pengawasan secara demokratis

2) Keanggotaan yang terbuka

3) Bunga atas modal dibatasi

Page 31: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

14

4) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota sebanding

dengan jasa masing-masing anggota

5) Penjualan sepenuhnya dengan tunai

6) Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan

7) Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-

prinsip koperasi

8) Netral terhadap politik dan agama

b. Prinsip ICA

ICA (International Cooperative Alliance) merumuskan prinsip-

prinsip koperasi dirinci sebagai berikut.

1) Keanggotan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan

yang dibuat-buat

2) Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara

3) Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada

4) SHU dibagi 3:

a) Sebagian untuk cadangan

b) Sebagian untuk masyarakat

c) Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai

dengan jasa masing-masing anggota.

5) Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus-

menerus

6) Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik

di tingkat regional, nasional, maupun internasional

Page 32: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

15

c. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia

Sama halnya seperti di negara lain, koperasi Indonesia juga

mengadopsi sebagian prinsip Rochdale dan atau prinsip ICA.

1) UU No. 12 tahun 1967

Di Indonesia, prinsip-prinsip koperasi juga disebut sendi-sendi

dasar koperasi. Dalam UU No. 12 tahun 1967, istilah yang

digunakan adalah “sendi-sendi dasar” koperasi. Di Indonesia,

prinsip-prinsip koperasi ini mengalami perubahan sesuai dengan

perkembangan kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.

Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar Koperasi menurut UU No.

12 tahun 1967, adalah sebagai berikut.

a) Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga

negara Indonesia

b) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai

pencerminan demokasi dalam koperasi

c) Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota

d) Adanya pembatasan bunga atas modal

e) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan

masyarakat pada umumnya

f) Usaha dan ketatalaksanaanya bersifat terbuka

g) Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan

prinsip dasar percaya pada diri sendiri

Page 33: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

16

2) UU No. 25 tahun 1992

Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 yaitu

pasal 5 ayat (1) dan (2) dan yang berlaku saat ini di Indonesia

adalah sebagai berikut.

a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

(1) Keanggotaan koperasi tidak boleh dipaksakan oleh

siapapun, dan

(2) Seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasi-

nya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam

AD/ART koperasi.

b) Pengelolaan dilakukan secara demokatis

(1) Pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan

keputusan para anggota, dan

(2) Anggota adalah pemegang dan pelaksana kekuasaan

tertinggi dalam koperasi

c) Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota

(1) koperasi bukanlah badan usaha yang berwatak kapitalis

sehingga SHU yang dibagi kepada anggota (di badan

usaha swasta disebut dividen) tidak berdasarkan modal

yang dimiliki anggota dalam koperasinya, tetapi

berdasarkan kontribusi jasa usaha yang diberikan anggota

kepada koperasinya. Dengan kaa lain, semakin banyak

Page 34: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

17

seorang anggota melakukan transaksi bisnis (jual beli)

dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang

diterima. Prinsip ini tentunya berlaku apabila koperasinya

tidak mengalami kerugian.

(2) Koperasi Indonesia tetap konsisten untuk mewujudkan

nilai-nilai keadilan dalam kehidupan masyarakat.

d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

(1) fungsi modal dalam koperasi bukan sekedar untuk

mencari keuntungan (profit motive), akan tetapi

dipergunakan untuk “kemanfaatan” anggota (benefit

motive), dan

(2) jasa yang terbatas berarti bahwa suku bunga atas modal

dalam koperasi tidak melebihi suku bunga atas modal

yang berlaku di pasar.

e) Kemandirian

Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi harus

mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha

dan organisasi. Mandiri berarti dapat berdiri sendiri tanpa

tergantung pada pihak lain. Prinsip ini pada hakekatnya

merupakan faktor pendorong (motivator) bagi koperasi untuk

meningkatkan keyakinan akan kekuatan sendiri dalam

mencapai tujuan.

Page 35: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

18

Dalam UU no. 12 tahun 1967, prinsip ini dikemas dalam

“Swadaya, Swakerta, dan Swasembada” dan menggambarkan

adanya percaya pada diri sendiri. Swadaya berarti kekuatan

atau usaha sendiri, swakerta mengandung arti mengerjakan atau

membuat sendiri, dan swasembada bermakna mencukupi

dengan kemampuan sendiri.

f) Pendidikan perkoperasian

Agar anggota koperasi berkualitas baik, berkemampuan tinggi,

dan berwawasan luas, maka pendidikan adalah mutlak.

Pendidikan perkoperasian merupakan bagian yang tidak

terpisahkan (menjadi sangat penting) dalam mewujudkan

kehidupan berkoperasi, agar sesuai dengan jati dirinya. Melalui

pendidikan, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk menjadi

anggota yang memahami serta menghayati nilai-nilai dan

prinsip-prinsip serta praktik-praktik koperasi.

Inti dari prinsip ini ialah bahwa peningkatan kualitas sumber

daya koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan

koperasinya. Disadari, dengan hanya kualitas SDMK yang

baiklah maka cita-cita atau tujuan koperasi dapat diwujudkan.

Nampaknya UU No. 25 tahun 1992 mengantisipasi dampak

dari globalisasi ekonomi di mana SDMK menjadi penentu

utama berhasil tidaknya koperasi melaksanakan fungsi dan

tugasnya.

Page 36: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

19

g) Kerja sama antarkoperasi

Koperasi-koperasi ada yang mempunyai bidang usaha yang

sama, dan ada pula usaha yang berbeda serta tingkatan yang

berbeda. Pada masing-masing usaha tersebut disadari bahwa

kemampuan koperasi masih bervariasi, namun disadari bahwa

koperasi-koperasi tersebut pada dasarnya mengemban misi

yang sama, yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumya.

Kerjasama antar koperasi dapat dilakukan ditingkat lokal,

nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih

bersifat “strategi” dalam bisnis.

Dari kedua prinsip koperasi Indonesia tersebut dapat dilihat bahwa

essensi dasar kerja koperasi sebagai badan usaha tidaklah secara nyata.

Hanya saja dalam UU No.25 tahun 1992 ada penambahan mengenai

prinsip kerja sama antara koperasi. Ini dapat dipahami bahwa, untuk

mengantisipasi tren globalisasi ekonomi, koperasi perlu meningkatkan

kekuatan tawar-menawarnya dengan menjalin kerjasama antarkoperasi.

Jadi prinsip-prinsip koperasi adalah ketentuan-ketentuan pokok

yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja

koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan

ekonomi rakyat.

Page 37: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

20

2.1.4. Asas Koperasi

Asas koperasi tercantum dalam UU koperasi No.25 tahun 1992

pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas koperasi. Dengan

semangat kekeluargaan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada

masing-masing orang yang terlibat dalam organisasi koperasi, untuk

senantiasa bekerjasama dengan anggota-anggota koperasi lainnya, dengan

rasa setiakawan yang tinggi. Kunci penting dalam asas kekeluargaan itu

ialah kebersamaan dan gotong royong dalam menjalankan kegiatan

koperasi agar para anggota dan pengurus dapat menciptakan kesejahteraan

bersama sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

2.1.5. Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Kegiatannya

a. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dibidang kegiatan

ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang, baik yang

dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang

anggota koperasi.

b. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang mengusahakan kebutuhan

sehari-hari. Tujuan koperasi konsumsi adalah agar anggotanya dapat

membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan

harga yang layak.

Page 38: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

21

c. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang didirikan untuk

memberikan kemampuan kepada anggota-anggotanya memperoleh

pinjaman dengan mudah, ongkos (bunga) yang ringan.

Ketiga jenis koperasi tersebut, kesemuanya memiliki tujuan yang

sama yaitu untuk mensejahterakan anggotanya dengan berdasarkan pada

prinsip kekeluargaan, begitu juga dengan KPRI di kota Semarang

bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya di lingkup kerjanya.

2.1.6. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

KPRI adalah koperasi yang merupakan suatu wadah yang berusaha

di bidang konsumsi yang anggotanya di lingkungan tertentu untuk

memenuhi kebutuhan anggotanya (Widiyanti 1989:110). Menurut Arifinal

Chaniago (1992:30), KPRI adalah suatu jenis kegiatan fungsional yang

merupakan wadah untuk menampung kegiatan-kegiatan karyawan dalam

usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi fungsional

mempunyai sifat tertutup dalam arti hanya berkisar pada dirinya sendiri

dan anggotanya, disusun berdasarkan lingkungan tertentu, seperti kantor

dan kesatuan. Anggota-anggotanya para pegawai negeri dan warga

angkatan bersenjata yang lebih bersifat “pegawai” daripada “pengusaha”.

Jadi sekalipun berkembang maju, tetapi sifatnya tertutup. Situasi seperti

ini menyebabkan peranan koperasi fungsional dalam kehidupan akan tidak

terasa.

Page 39: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

22

Anggota-anggota koperasi fungsional pada hakikatnya adalah

“konsumen” maka potensi tersebut harus digunakan untuk menumbuhkan

koperasi konsumen (Widiyanti 1996:13). Menurut PSAK No. 27 butir 19,

koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir

atau pemakai barang atau jasa. Contoh koperasi konsumen adalah koperasi

yang kegiatan utamanya mengelola warung serba ada atau supermarket.

KPRI dalam penelitian ini adalah koperasi yang anggotanya

adalah para pegawai RI di lingkup kantor di kota Semarang yang memiliki

tujuan yang sama untuk bersama-sama mensejahterakan anggotanya

melalui unit kegiatan yang dimilikinya, dan turut serta berusaha untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar melalui unit usaha pertokoan.

2.2.Strategi Penentuan Harga Koperasi

2.2.1.Pengertian Strategi Penentuan Harga

Strategi dapat diartikan dengan rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus atau tertentu. Basuswastha dan

Irawan (1994) mendefinisikan harga sebagai jumlah uang (ditambah

barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Dalam strategi penentuan

harga, tujuan penetapannya ditentukan terlebih dahulu. Tujuan ini berasal

dari perusahaan itu sendiri. Banyak perusahaan yang mengadakan

pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak

dicapainya.

Page 40: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

23

Berikut ini akan dibahas secara ringkas strategi penentuan harga

yang akan dipakai oleh suatu koperasi berdasarkan tujuan usaha yang

hendak dicapainya (Ropke 2000:84):

a. Maksimimasi profit

Perusahaan dalam ekuilibrium, ketika memaksimimasi profitnya yang

didefinisikan sebagai perbedaan antara Total Cost (TC) dan Total

Revenue (TR). Dengan aturan persamaan Marginal Revenue=Marginal

Cost (MR=MC). Dalam gambar profit dimaksimisasi dengan tingkat

output di Q1 dan harga di P1.

b. Kompetitif Ekuilibrium

Koperasi berperilaku seperti halnya berada didalam struktur pasar yang

kompetitif. Kondisi efisiensi terpenting yaitu harga sama dengan

Marginal Cost (P=MC), pembeli dikenakan harga yang sama persis

dengan biaya yang dikeluarkan untuk sumber daya dalam produksi pada

unit produksi tambahan tersebut. Dalam gambar, situasi yang ekuivalen

akan tercapai pada Q4 dan P4.

c. Maksimimasi output

Dalam kondisi bahwa tidak akan ada kerugian yang diderita oleh

koperasi. Kondisi akan terwujud jika Average Cost (AC)=Average

Revenue (AR). Harganya menjadi P=AC=AR. Dalam gambar harga

yang diberikan terbentuk melalui harga di P5 dan Output di Q5.

d. Meminimasi Average Cost

Page 41: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

24

Merupakan tujuan koperasi untuk memberikan pelayanan kepada

anggota dengan tingkat harga yang serendah-rendahnya. Koperasi

memproduksi output (Q2) pada Average Cost yang minimum. Harga

yang sesuai adalah P2.

Perbedaan:

demand

P3

P2 MC

P1 AC

H P4

A P5

R P=AR

G

A PM4

PM3

PM2

Q3 Q2 Q1 Q4 Q5

B A R A N G MR

Gambar 2.1. Kebijakan Penentuan Harga dalam Koperasi

(Jochen Ropke 2000)

anggotadibagidapatyangKeuntunganPPM =− 22

Page 42: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

25

e. Maksimimasi SHU/Demand (patronage refund)

Jika koperasi bertujuan memaksimumkan SHU yang dapat

didistribusikan kepada anggotanya, koperasi tersebut harus

memproduksi output yang merupakan hasil terbesar dari perbedaan

antara harga yang akan dibebankan, dengan rata-rata biaya produksinya

(AC), yaitu pada P3 Q3.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk merumuskan strategi

penentuan harga salah satunya dengan pendekatan tujuan yang hendak

dicapai koperasi.

2.2.2.Strategi Penentuan Harga pada Unit Pertokoan dalam Rangka

Mencapai Tujuan Koperasi

Masalah utama penetapan harga adalah masalah penentuan tingkat

harga yang paling optimal. Yaitu tingkat harga yang memperhitungkan

seluruh ongkos produksi, kondisi persaingan dan daya saing produk, serta

sumbangannya terhadap SHU koperasi dalam jangka panjang. untuk

mendapatkan tingkat harga yang optimal ini, maka penetapan harga harus

dilakukan secara terencana dengan memperhatikan berbagai faktor

(Baswir 2000:194).

Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-

tujuan yang hendak dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai

tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak

dicapai tersebut antara lain: laba maksimum, volume penjualan tertentu,

Page 43: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

26

penguasaan pasar, kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu

tertentu (Swastha dan Irawan 1994).

Dilihat dari tujuan utama pendirian suatu koperasi , tujuan koperasi

secara khusus akan ditentukan oleh permasalahan ekonomi yang dihadapi

oleh para anggotanya dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi

koperasi sebagai badan usaha. Orang mendirikan koperasi agar secara

bersama-bersama dapat memenuhi kepentingan bersama atau atas dasar

kesamaan kepentingan pada koperasi yaitu secara bersama-sama dapat

memenuhi kebutuhan secara bersama, dimana mereka memerlukan

pembelian kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang lebih murah.

Tujuan koperasi secara khusus disini adalah tujuan koperasi konsumsi

yaitu koperasi yang mempunyai tujuan agar anggota-anggotanya dapat

memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan kualitas barang yang baik dan

harga yang murah. Konsumsi adalah membeli kebutuhan pokok sehari-hari

dengan mudah, kualitas baik dan harga yang lebih ringan. Kebutuhan

pokok sehari-hari dapat berupa barang-barang pangan dan sandang. Untuk

mempermudah anggota-anggotanya dan masyarakat mendapatkan barang-

barang tersebut, maka koperasi mendirikan toko koperasi.

Hadirnya unit usaha pertokoan pada dasarnya tidak terlepas dari

kebutuhan para anggotanya yang ingin kebutuhan sehari-harinya

(konsumsi) dapat terpenuhi dengan baik, sehingga membuka unit usaha

pertokoan. Menurut Chaniago (1992:51) koperasi konsumsi adalah

koperasi yang anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai

Page 44: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

27

kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi. Koperasi konsumsi

biasanya didirikan oleh anggota-anggota yang terdiri dari para konsumen

yang mengadakan pembelian bersama barang-barang keperluan atau

kebutuhan sehari-hari mereka seperti beras, bahan pakaian, kopi, gula,

minyak, garam, dan sebagainya untuk kemudian dijual kepada anggotanya

dengan harga yang seekonomis mungkin (Anoraga 1999:21).

Harga dapat mempengaruhi pelanggan atau anggota dalam

mengambil keputusan untuk membeli. Segi harga sangat mempengaruhi

tindakan-tindakan anggota koperasi. Ini dipengaruhi oleh penghasilan dan

selain itu oleh sikap, yang pertama menentukan kemampuan untuk

membeli dan yang kedua menentukan kemauan (rasional) untuk membeli.

Koperasi harus berusaha menyediakan produk dengan harga yang pantas,

dan jika perlu denagn harga yang semurah-murahnya, sehingga dapat

terjangkau oleh anggota. Akan tetapi harga yang ditetapkan itu harus dapat

menutup harga pokoknya atau harga belinya, dimana telah diperhitungkan

keuntungan walaupun hanya sedikit. Disini koperasi harus mempunyai

senjata yang ampuh berupa potongan harga dari kuantita (Ign

Sukamdiyo,1996:110). Pada toko harga barang-barang yang ada

hendaknya disesuaikan dengan harga pasar, bahkan kalau mungkin lebih

murah dengan kualitas yang sama. Dengan demikian, para anggota

koperasi yang bersangkutan dapat menghemat pengeluarannya.

Dari sudut pandang ekonomi, penetapan harga yang optimal dari

suatu koperasi tidak dapat ditarik kesimpulannya, hal ini dikarenakan

Page 45: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

28

setiap aturan maupun tujuan-tujuan penetapan harga yang relevan,

mungkin sesuai bagi beberapa kelompok kepentingan dalam koperasi (atau

bagi sebagian individu dalam beberapa kelompok) dan bertentangan bagi

yang lainnya. Namun dalam aturan harga, dimana koperasi menjual jasa

atau produknya kepada anggota pada harga yang serendah mungkin tanpa

menderita kerugian disebut strategi penetapan harga yang “optimal“ bagi

suatu koperasi yang mengecerkan barang atau jasa kepada anggotanya

(Ropke 2000:86).

Dengan harga serendah mungkin tanpa menderita kerugian,

koperasi bertujuan memaksimumkan jumlah anggota untuk memasuki

koperasi, disamping menjual sebanyak-banyaknya output. Hal ini sesuai

dengan tujuan utama pendirian suatu koperasi, agar secara bersama-sama

dapat memenuhi kebutuhan secara bersama, disamping dapat dipandang

sebagai indikator dari keberhasilan koperasi juga sebagai implikasi dari

keberhasilan para pengurus itu sendiri.

Koperasi harus memilih apakah akan bersaing dengan menonjolkan

aspek keunikan produk, harga murah, atau fokus pada sasaran pasar

tertentu.

Seperti telah diuraikan sebelumnya tujuan yang hendak dicapai

koperasi, maka pengelolaan usaha koperasi ditujukan untuk peningkatan

kesejahteraan ekonomi para anggota. Hal ini berbeda dengan perusahaan

non koperasi yang bertujuan untuk mencari laba, sehingga mereka

memiliki profit oriented yang maksimum. Menurut Widiyanti (1996:194),

Page 46: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

29

dalam usaha koperasi, dorongan untuk memperoleh laba setinggi-

tingginya tidak berlaku pada koperasi, karena laba tidak diraih koperasi

sebagai tujuan badan usahanya.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi penentuan

harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi adalah penentuan harga

pada unit pertokoan yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota

sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi.

2.3.Tinjauan Tentang Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi

2.3.1. Pengertian SHU

Laba dalam koperasi disebut sebagai sisa hasil usaha (SHU) (Sitio

dan Tamba 2001:77). Berdasarkan konsep laba akuntansi (accounting

income), laba adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang

timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya

yang dikeluarkan pada periode tersebut (Belkaoui 1997:233). Konsep laba

ekonomik menurut Smith, mengungkapkan bahwa laba sebagai suatu

kenaikan dalam kekayaan, dan dikaitkan dengan praktik bisnis. Konsep

laba akuntansi lebih ditekankan pada proses menghasilkan laba, dikaitkan

dengan penandingan (matching) antara pendapatan dan beban. Sedangkan

konsep laba ekonomik lebih menekankan laba berdasarkan kenaikan

kapital (Triyuwono 2001:9).

Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial, SHU koperasi adalah

selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR])

Page 47: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

30

dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost [TC]) dalam satu tahun

buku. Sedangkan dari aspek legalistik, pengertian SHU menurut UU No.

25 tahun 1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah pendapatan

koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,

penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 27

butir 33, SHU merupakan gabungan dari hasil partisipasi neto dengan

anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota, ditambah atau

dikurangi dengan pendapatan dan beban lain-lain serta beban

perkoperasian dan pajak penghasilan badan koperasi

2.3.2. Perolehan SHU

SHU diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota

dan bukan anggota.

Pendapatan koperasi timbul dari transaksi dengan anggota yang

diakui sebesar partisipasi bruto yaitu penjualan barang atau jasa kepada

anggota. Selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok adalah

partisipasi neto.

Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan non

anggota diakui sebagai pendapatan (penjualan). Selisih antara pendapatan

dan harga pokok transaksi dengan non anggota diakui sebagai laba atau

rugi kotor (PSAK No. 27 butir 77).

Page 48: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

31

2.3.3. Penggunaan SHU

Penggunaan SHU yang dibagikan diantaranya adalah untuk

anggota, dana pendidikan, dan untuk koperasi sendiri. Jumlah yang

merupakan hak koperasi diakui sebagai cadangan (PSAK No.27 butir 59).

Dalam PSAK No. 27 butir 55, pembentukan cadangan dapat ditujukan

antara lain untuk pemupukan modal, pengembangan usaha koperasi,

menutup resiko kerugian, dan pembagian kepada anggota yang keluar dari

keanggotaan koperasi.

SHU merupakan salah satu alat untuk melihat perkembangan

koperasi sebagai Badan Usaha. Menurut Sitio dan Tamba (2001:137).

Variabel kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau

pertumbuhan koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah

koperasi perpropinsi, jumlah koperasi perjenis/kelompok koperasi, jumlah

koperasi aktif dan nonaktif), keanggotaan, volume usaha, permodalan, aset

dan SHU.

Koperasi dikatakan baik atau berkembang bukan hanya dilihat dari

jumlah SHU, tetapi juga dilihat dari pelaksanaan program kerja yang telah

ditentukan oleh Rapat anggota Tahunan (RAT). Lebih penting lagi

menyangkut palayanan kepada anggota. Koperasi yang dapat melayani

anggota dengan sebaik-baiknya berarti koperasi tersebut dapat dikatakan

berhasil. Namun sebagai suatu badan usaha, koperasi juga dituntut untuk

dapat mencapai laba (SHU) yang memadai. Untuk itu, pengurus harus

Page 49: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

32

bekerja keras dan memiliki manajemen yang baik sehingga menghasilkan

pelayanan yang memuaskan dan SHU yang wajar.

Besarnya laba seringkali dipakai sebagai ukuran untuk menilai

berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan (Mulyadi 1997:223).

Namun ukuran bagi keberhasilan suatu koperasi bukan ditentukan

berdasarkan besarnya SHU atau laba yang besar, melainkan diukur dari

banyaknya anggota dan masyarakat memperoleh pelayanan dari koperasi

(Widiyanti 1996:18).

Menurut Hans H. Munker, koperasi dengan tegas menolak motif

mengejar laba (profit motive) dalam kegiatan usahanya, kemudian

mengganti dengan memberi pelayanan (service motive). Hal ini tidak

berarti laba tidak penting. Laba (profit) bukan menjadi tujuan, tetapi

merupakan akibat kerjasama (Sudarsono dan Edilius 2002:114). Laba

(profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen koperasi,

melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented) (Sitio dan tamba

2001:78). Dalam badan usaha koperasi, orientasi usahanya lebih

menekankan pada pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat dan

kepuasan bersama para anggotanya.

Meskipun laba penting dihasilkan untuk mencapai tujuan

koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, namun bukan

berarti laba menjadi tujuan utama badan usaha koperasi. Kesejahteraan

semata-mata tidak hanya dari laba, melainkan juga dari kemampuan

koperasi memberikan pelayanan kepada anggotanya. Pelayanan ini berupa

Page 50: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

33

manfaat ekonomi yang diperoleh sebagai anggota koperasi, misalnya yang

berupa terpenuhinya kebutuhan bersama, yaitu mendapatkan bahan

mentah lebih murah, memperoleh kepastian pasaran dengan harga yang

pantas, memperoleh barang konsumsi lebih baik dan murah, memperoleh

akses lebih mudah dan murah dalam kegiatan simpan pinjam. Sehingga

laba tidak menjadi dasar pertimbangan utama dari kegiatan usaha koperasi.

Jadi bagi suatu koperasi, laba tidak menjadi tujuan utama dalam

pengelolaan usahanya. Hal ini dikarenakan manajemen koperasi yang harus

bekerja menurut prinsip ekonomi dengan melandaskan pada asas-asas

koperasi yang mengandung unsur sosial. Sehingga dalam menjalankan

kegiatan organisasinya, pandangan terhadap laba sebagai pertimbangan

utama dalam penentuan tujuan dari koperasi, tentunya tidak bisa dibenarkan.

Bagi pengurus dan pengelola koperasi yang bertanggung jawab atas

terlaksananya prinsip-prinsip koperasi dalam menjalankan kegiatan

organisasi, akan memberikan persepsi tertentu dalam pertimbangan-

pertimbangan pengelolaan usaha koperasi.

2.4.Persepsi

2.4.1. Pengertian Persepsi

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang

pengalaman terhadap sesuatu benda ataupun sesuatu kejadian yang

dialami. Persepsi adalah suatu proses dengan mana individu-individu

mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi

Page 51: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

34

makna kepada lingkungan mereka (Robbins 1996:124). Persepsi

merupakan proses mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu,

sehingga dapat mengenal suatu objek dengan jalan asosiasi pada sesuatu

ingatan tertentu baik secara indera penglihatan, indera perabaan, dan

sebagainya yang mana pada akhirnya bayangan itu dapat disadarinya.

Persepsi dapat berupa tanggapan (penerimaan) langsung dari seseorang,

proses seseorang mengetahui beberapa hal melalu pancaindera. Persepsi

dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang

semata-mata menggunakan pengamatan penginderaan.

Menurut Sondang P. Siagian (1989:103) sasaran persepsi dapat

berupa orang, benda atau peristiwa orang yang melihatnya.

Persepsi disini adalah tanggapan para pengurus dan manajer

(pengelola) KPRI kota Semarang.

2.4.2. Persepsi Mengenai SHU Koperasi

Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk dan kadang

memutarbalikkan persepsi. Faktor-faktor ini dapat berada pada pihak

pelaku persepsi (perceiver), dalam objeknya atau target yang

dipersepsikan, atau dalam konteks dari situasi dalam mana persepsi itu

dilakukan (Robbins 1996:126). Menurut Abdul Rahman Shaleh (2004:94)

bahwa kebutuhan, minat dan nilai telah terbukti merupakan pengaruh yang

penting dalam persepsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi disini

Page 52: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

35

adalah sikap, minat, dan tempat. Berikut ini dibahas faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi secara ringkas :

1. Sikap

Seorang individu yang memandang pada suatu target dan mencoba

menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sarat dipengaruhi oleh

karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individual itu,

diantaranya adalah sikap. Sikap adalah keadaan pikiran yang

dipengaruhi oleh kecenderungan, perasaan, gagasan dan tindakan

(William B. Martin,1991:14). Menurut Bimo Walgito (1980:51) sikap

sebagai suatu tingkatan afek (penilaian) yang bersifat positif maupun

negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologik. Perasaan

yang positif yaitu perasaan ditandai adanya sikap menerima atau setuju,

sebaliknya perasaan yang positif yaitu adanya sikap menolak atau tidak

senang. Syaifuddin Azwar (1988:3) menyatakan bahwa aspek perilaku

yang biasanya dinyatakan dalam bentuk respon positif ataupun respon

negatif. Louse Thurstone dan Charles Osgorel mengatakan bahwa sikap

adalah suatu bentuk evaluasi (penilaian) atau reaksi perasaan. Menurut

Soehardi Sigit (2003:86) sikap adalah tanggapan (response) seseorang

terhadap sesuatu stimulus yang menimbulkan tangkapan kognitif

(pikiran), afektif (penilaian), dan konaktif (kecenderungan perilaku).

Sikap merupakan keyakinan atau pandangan yang dapat menyebabkan

orang berperilaku secara tetap terhadap suatu objek atau gagasan yang

Page 53: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

36

sama. Sikap disini adalah pandangan atau penilaian terhadap SHU

koperasi.

2. Minat

Karakteristik pribadi selain sikap yang mempengaruhi persepsi adalah

minat. Akan selalu terjadi komunikasi atau hubungan dengan orang

lain, benda, situasi dan aktivitas-aktivitas yang terdapat di lingkungan

sekitar. Dalam hubungan tersebut mungkin mereka menerima,

membiarkan atau menolaknya. Apabila seseorang menaruh minat, itu

berarti dirinya menyambut atau bersikap positif dalam berhubungan

dengan objek atau lingkungan tersebut dengan demikian maka akan

cenderung untuk memberi perhatian dan melakukan tindakan lebih

lanjut. Minat adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu. Menurut Abdul (2004:262) minat dapat diartikan

sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian atau

bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari

minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut

terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan

perhatian subjek, ada usaha (untuk : mendekati / mengetahui / memiliki

/ menguasai / berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan

perasaan senang, ada daya penarik dari objek. Minat disini adalah

keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap SHU koperasi.

3. Tempat

Page 54: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

37

Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi-persepsi

seseorang. Keadaan tempat kerja, dan keadaan sosial dapat

mempengaruhi perhatian. Tempat disini adalah dimana persepsi

terhadap SHU koperasi dilakukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi disini adalah sikap,

minat, tempat dari pengurus dan manajer (pengelola) KPRI terhadap SHU.

Jadi persepsi mengenai SHU koperasi disini adalah tanggapan yang

berupa pandangan atau penilaian, keinginan atau ketertarikan pengurus

dan manajer (pengelola) KPRI kota Semarang terhadap laba dalam

koperasi.

2.4.3. Tautan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual

Menurut Robbins (1996) bahwa persepsi individu dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan dan kualitas pilihan terakhir

seseorang. Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap

suatu masalah (problem). Terdapat suatu penyimpangan antara sesuatu

keadaan dewasa ini dan sesuatu keadaan yang diinginkan.

Individu-individu berpikir dan menalar sebelum mereka bertindak.

Karena inilah suatu pemahaman bagaimana orang-orang mengambil

keputusan dapat membantu menjelaskan dan meramalkan perilaku mereka.

Berpikir dilakukan orang dengan tujuan untuk memahami realita dalam

rangka mengambil keputusan (making decision) memecahkan persoalan

(problem solving), dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity).

Page 55: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

38

Menurut Abdul (2004:238), keputusan yang diambil beraneka ragam,

tetapi ada tanda-tanda umumnya:

1) Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual

2) Keputusan selalu melibatkan pilihan dan berbagai alternatif

3) Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun dalam

pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan.

Disamping tanda-tanda umum mengambil keputusan, dalam

mengambil keputusan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor personal yang

sangat mempengaruhi dalam mengambil keputusan adalah:

1) Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki

2) Motif, alasan seseorang melakukan sesuatu

3) Sikap, perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian

(pendapat/keyakinan).

Seperti diketahui bahwa semua keputusan menuntut penafsiran dan

evaluasi terhadap informasi. Data yang diterima dari bebagai sumber perlu

diproses dan ditafsirkan, data manakah yang relevan dengan keputusan

dan mana yang tidak. Persepsi-persepsi dari pengambil keputusan akan

menjawab pertanyaan ini. Akan dikembangkan alternatif-alternatif serta

kekuatan dan kelemahan dari tiap alternatif perlu dievaluasi. Karena

alternatif-alternatif tidak muncul dengan mengidentifikasi mereka sebagai

alternatif, atau dengan kekuatan dan kelemahanya ditandai dengan jelas,

proses perseptual dari pengambil keputusan individual akan mempunyai

hubungan yang besar pada hasil akhirnya.

Page 56: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

39

Pengurus dan manajer (pengelola) dalam hal ini subjek yang

memiliki tugas untuk mengelola usaha koperasi, oleh karena itu mereka

tentunya memiliki persepsi atau tanggapan mengenai SHU, yang pada

akhirnya mempengaruhi perilaku mereka dalam merumuskan keputusan

atau kebijakan menentukan rencana atau strategi terhadap besarnya SHU

yang hendak dicapai oleh koperasi.

2.5.Kerangka Pemikiran

Kesejahteraan bermakna sangat luas dan juga bersifat relatif, karena

ukuran sejahtera bagi seseorang dapat berbeda satu sama lain. Hal ini

dikarenakan penafsiran orang pada satu objek yang sama sering ada

ketidaksepakatan antar individu bahkan dapat cukup berbeda dari kenyataan

yang objektif. SHU merupakan salah satu alat untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota, selain kemampuan pelayanan, keterampilan

administrasi dan penerapan prinsip-prinsip manajemen. Menghasilkan SHU

adalah suatu keharusan tetapi lebih jauh lagi harus menyadari kewajibannya

terhadap para anggota, lingkungan, karyawan, dan dirinya sendiri. Hal ini

untuk memenuhi kewajiban baik sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu

koperasi tidak mengejar laba sebagai tujuan badan usaha.

Pengelolaan usaha koperasi ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan

ekonomi para anggota maka hal ini berbeda dengan perusahaan non koperasi

yang bertujuan untuk mencari laba, sehingga mereka memiliki profit oriented

yang maksimum. Penentuan harga dalam koperasi ditujukan untuk

Page 57: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

40

peningkatan kesejahteraan anggota yang menjadi tujuan dari badan usahanya.

Strategi penentuan harga yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota

adalah harga yang tidak mengarah pada harga yang mencapai tujuan laba yang

maksimum. Karena dengan profit oriented yang maksimum, tujuan koperasi

adalah untuk mencari laba semata bukannya untuk peningkatan kesejahteraan

anggotanya. Menurut Ropke (2000:86), dimana koperasi menjual produk

kepada anggotanya pada harga yang serendah mungkin tanpa menderita

kerugian, disebut strategi penentuan harga yang “optimal” bagi suatu koperasi

yang mengecerkan barang/jasa kepada anggotanya. Jadi penentuan harga

pelayanan yang dapat mensejahterakan anggota adalah dengan harga yang

serendah mungkin (menutup harga beli dan memperhitungkan laba) atau

murah sehingga para anggota koperasi yang bersangkutan dapat menghemat

pengeluarannya.

Strategi penentuan harga membutuhkan pertimbangan atau penafsiran

dan evaluasi terhadap besarnya laba yang hendak dicapai. Kebijakan

manajemen koperasi terhadap laba yang hendak dicapai didasarkan pada

penafsiran mereka mengenai laba dalam koperasi. Menurut Robbins (1996),

persepsi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan kualitas pilihan

terakhir individu dalam organisasi.

Dengan menggunakan kerangka pemikiran tersebut menunjukkan arah

dari penyusunan penelitian, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang

persoalan yang dihadapi. Dengan demikian kerangka pemikiran yang akan

penulis kemukakan adalah :

Page 58: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

41

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

Sumber : Stephen P. Robbins. 1996. Perilaku Organisasi. Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jakarta.

Gambar : Pengaruh Persepsi Mengenai SHU terhadap Keputusan Strategi Penentuan Harga Dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi Pada Unit Pertokoan KPRI di Kota Semarang.

2.6.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus diuji

kebenarannya. Berdasarkan teori diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

“Ada pengaruh persepsi pengurus mengenai SHU sebagai laba koperasi

terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai

tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI di Kota Semarang.”

Persepsi mengenai SHU sebagai laba

koperasi

(X)

Keputusan Strategi Penentuan Harga Dalam

Rangka Mencapai Tujuan Koperasi

(Y)

Page 59: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi

Arikunto,1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan

pengurus dalam KPRI yang memiliki unit pertokoan dan termasuk KPRI

dalam golongan A dan B (berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM

Kota Semarang) di kota Semarang. Aspek yang akan diteliti adalah

pengurus. Adapun ukuran polulasinya sebesar 26 KPRI.

3.1.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto,1998:117). Sampel harus mencerminkan populasi sehingga

generalisasi terhadap sampel akan digunakan dalam penelitian, dengan

kata lain sampel harus representatif. Teknik yang digunakan dalam

pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu pengambilan sample

yang berdasarkan pertimbangan subyektif penelitian yang disesuaikan

dengan tujuan penelitian. Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah

34 orang pengurus dari 17 KPRI (memiliki unit pertokoan dan termasuk

dalam golongan A dan B berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Kota

Page 60: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

43

Semarang) se-Kota Semarang. Adapun kriteria sampel yang termasuk

dalam kategori penelitian ini adalah :

1. Kebijakan dari PKPRI serta Dinas Koperasi dan UKM Kota

Semarang,

2. KPRI tersebut memiliki unit usaha pertokoan,

3. KPRI tersebut termasuk dalam kategori golongan A dan B

berdasarkan data Dinas Usaha Kecil dan Menengah Kota

Semarang.

Alasan peneliti mengambil sampel sebesar 34 pengurus dan

(pengelola) KPRI karena keterbatasan waktu, dana, biaya dan risiko yang

ditanggung oleh peneliti. Menurut Gay (1976) sampel ukuran minimal

dalam penelitian regresi adalah 30 subjek.

3.2.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang mejadi titik

perhatian dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,1998:99). Variabel-

variabel penelitian yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

a. Variabel persepsi pengurus mengenai SHU koperasi sebagai variabel

bebas (X)

b. Variabel strategi penentuan harga pada unit pertokoan KPRI sebagai

variabel terikat (Y)

Page 61: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

44

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah proses melekatkan arti pada suatu

konstruk atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan

yang perlu untuk mengukur konstruk atau variable tersebut (Kerlinger,

1986). Operasionalisasi variabel penelitian digunakan untuk instrumen

pada penelitian.

a. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi mengenai

SHU yaitu mengungkap tanggapan pengurus dan manajer (pengelola)

mengenai SHU sebagai laba dalam koperasi.

Dengan indikator:

1) Sikap yaitu pandangan atau penilaian terhadap SHU sebagai laba

koperasi, dengan skala pengukuran interval.

a) Sikap pengurus dan manajer (pengelola) terhadap SHU

untuk kesejahteraan anggota.

b) Sikap pengurus dan manajer (pengelola) terhadap SHU

untuk meningkatkan dana cadangan.

c) Sikap pengurus dan manajer terhadap SHU untuk balas

jasa atas modal koperasi.

2) Minat yaitu keinginan atau ketertarikan terhadap SHU sebagai laba

koperasi, dengan skala pengukuran interval.

a) Minat pengurus dan manajer (pengelola) terhadap SHU

untuk kepentingan anggota.

Page 62: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

45

b) Minat pengurus dan manajer (pengelola) terhadap SHU

untuk kepentingan usaha koperasi.

c) Minat pengurus dan manajer (pengelola) terhadap SHU

untuk kepentingan kinerja manajemen.

3) Tempat yaitu dimana persepsi terhadap SHU dilakukan, dengan

skala pengukuran interval.

a) SHU dalam situasi koperasi fungsional.

b) SHU dalam situasi koperasi konsumen.

c) SHU dalam situasi koperasi pegawai.

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan strategi

penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan

koperasi yaitu rencana penetapan harga yang paling optimal untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota, dengan skala pengukuran

interval.

Dengan indikator :

1) Strategi penentuan harga untuk peningkatan laba.

2) Strategi penentuan harga untuk peningkatan volume penjualan.

3) Strategi penentuan harga untuk pengembalian modal usaha.

3.3.Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang

langsung diperoleh dari sumber data oleh penyidik untuk tujuan penelitian.

Page 63: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

46

Data primer dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner yang

dikembalikan oleh 34 pengurus di 17 KPRI (memiliki unit pertokoan dan

termasuk KPRI dalam golongan A dan B berdasarkan data Dinas Koperasi

dan UKM Kota Semarang) Kota Semarang.

3.4.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi yang digunakan bagi metode pengumpul

data dengan jalan melihat dan mempelajari dokumen-dokumen, buku-

buku, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan lain sebagainya (Suharsimi Arikunto,1998:234).

Metode ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data

melalui informasi tertulis yang berhubungan dengan masalah-masalah

penelitian.

2. Metode Kuesioner (Angket)

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto,1998:139).

Page 64: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

47

Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup artinya kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga

responden hanya memilih jawaban yang sesuai. Pertanyaan dalam angket

ini tersusun dalam bentuk pilihan ganda.

Data tersebut yang diperoleh dari instrumen ini digunakan untuk

Prosedur pengumpulan data dengan kuesioner, yang disampaikan kepada

KPRI yang menjadi sampel secara contact persons. Pengumpulan data

melalui contact person dengan menjadikan individu sebagai jaringan

untuk menyebarkan kuesioner pada responden lain. Cara tersebut

dilakukan untuk mengharapkan tingkat kembalian (respon rate) kuesioner

yang tinggi (Sekaran, 2000)

Kuesioner didesain terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, berisi

deskripsi responden, merupakan uraian responden secara demografis.

Bagian kedua, terdiri instrumen pertanyaan yang mengkonstruksikan

variabel penelitian. Bagian kedua ini berisi pertanyaan dengan jawaban

menggunakan skala interval. (Sugiyono,2002:107)

Alasan digunakan metode kuesioner ini adalah :

a. Untuk menjawab mengenai persepsi pengurus mengenai SHU

sebagai laba koperasi dan keputusan strategi penentuan harga

dalam rangka mecapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI

di kota Semarang.

Page 65: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

48

b. Responden adalah orang yang paling mengetahui sendiri sehingga

data informasi yang tidak dapat diperoleh dengan metode

dokumentasi dapat diperoleh dengan metode ini,

c. Responden memiliki kemampuan untuk menyatakan keinginan

dalam metode kuesioner ini. (Suharsimi Arikunto, 1998:128)

3.5.Validitas dan Reliabilitas

3.5.1. Validitas

Adalah suatu alat ukur yang menunjukkan alat kevalidan dan

mempunyai kesahihan suatu alat instrumen (Suharsimi Arikunto

1996:158). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dalam mengungkapkan data dari instrumen yang

dimaksud.

Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas

internal yaitu validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara

bagian-bagian instrumen secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan

teknik validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis ini digunakan

karena sebelum menyusun instrumen peneliti terlebih dahulu menanyakan

pada pengurus tentang persepsi pengurus terhadap SHU koperasi dan

strateginya dalam menentukan harga dalam rangka mencapai tujuan

koperasi pada unit usaha pertokoan koperasi. Sedangkan validitas empiris

mengukur tingkat validitas dengan analisis.

Page 66: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

49

Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti

mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah

ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba instrumen. Apabila data yang

didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka

berarti bahwa instrumen yang digunakan sudah valid. Dalam penelitian ini,

pengujian validitas internal digunakan analisa butir. Dengan cara skor

yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total dan analisis yang

digunakan adalah Korelasi Product Moment:

{ }{ }xy 2 2 2 2

NΣΧY (ΣΧ)(ΣY)rNΣΧ (ΣΧ) NΣY (ΣY)

-=- -

Keterangan :

xyr = koefisien korelasi

N = jumlah subyek atau responden

X = skor butir

Y = skor total

2ΣΧ = jumlah kuadrat nilai X

2ΣY = jumlah kuadrat nilai Y

(Suharsimi Arikunto 1998:160)

Page 67: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

50

Tabel 3.1. Validitas Instrumen

No. soal xyr tabelr Kriteria

1 0,866 0,339 Valid 2 0,706 0,339 Valid 3 0,752 0,339 Valid 4 0,805 0,339 Valid 5 0,752 0,339 Valid 6 0,793 0,339 Valid 7 0,719 0,339 Valid 8 0,730 0,339 Valid 9 0,810 0,339 Valid

10 0,731 0,339 Valid 11 0,813 0,339 Valid 12 0,701 0,339 Valid

(Sumber:Data Primer yang diolah, 2005)

Berdasarkan atas hasil validitas instrumen persepsi mengenai

SHU sebagai laba koperasi dan keputusan strategi penentuan harga dalam

rangka mencapai tujuan koperasi. Dan hasil tersebut dikonsultasikan

dengan tabel harga regresi moment dengan taraf signifikansi 5% atau

interval kepercayaan 95% diperoleh angka sebesar 0,339. Dengan

demikian hitung tabelr r> , maka instrumen tersebut valid (lampiran 2).

3.5.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah dapat dipercaya atau diandalkan (Suharsimi

Arikunto 1998:170). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas

instrumen menggunakan rumus Alpha, karena instrumen dalam

penelitian ini berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan

antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total seperti yang

dikemukakan Suharsimi Arikunto (1996:190) bahwa untuk mencari

Page 68: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

51

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau

suatu bentuk uraian maka menggunakan rumus Alpha :

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

σ

σ−⎥

⎤⎢⎣

⎡−

= ∑2t

2b

11 11k

kr

keterangan :

11r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal

∑σ2b = jumlah varian butir

∑σ2t = varian total (Suharsimi Arikunto 1998:193).

hasil perhitugan reliabilitas diperoleh 0,935 dikonsultasikan

dengan tabelr pada taraf signifikansi 5% atau interval kepercayaan 95%

yaitu 0,339. Sehingga dapat disimpulkan reliabilitas perhitungan lebih

besar dari regresi tabel, maka instrumen dikatakan reliabel (lampiran 4).

3.6.Metode Analisa Data

3.6.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase

Metode ini digunakan untuk mengetahui dan menganalisis data

mengenai persepsi mengenai SHU sebagai laba dan keputusan strategi

penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi pada unit

pertokoan KPRI untuk mengetahui tingkat persentase skor jawaban

digunakan perhitungan:

Page 69: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

52

Keterangan:

% = deskriptif persentase

n = nilai yang diperoleh

N = nilai yang diharapkan

Tabel 3.3.

Skor jawaban angket No. Jawaban Skor Variabel X Skor Variabel Y 1. 2. 3. 4. 5.

A B C D E

1 2 3 4 5

5 4 3 2 1

(Sumber:Umar Husein, 2000:45)

Perhitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan skor tertinggi dan skor terendah.

2. Menetapkan ring yang dicari yaitu selisih antara skor tertinggi

dengan terendah.

3. Menetapkan interval yaitu hasil range yang dibagi menjadi 5 kriteria.

4. Untuk mengetahui kriteria hasil perhitungan dan dibuat tabel.

3.6.2. Uji Normalitas Data

Untuk menguji normalitas digunakan rumus :

n% = x100%N

Page 70: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

53

( )∑=

−=

k

1i i

2ii2

EEOX

Keterangan :

2X = chi kuadrat

iO = frekuensi yang diobservasi

iE = frekuensi yang diharap

K = banyak kelas interval

(Sudjana 1992:273)

Sampel yang digunakan berdistribusi normal jika 2X < dari

harga kritik dalam tabel yang signifikan 95% dengan derajat kebebasan

dk(k-3).

Dari hasil perhitungan untuk variabel X diperoleh 2X = 0,2867

< 2X tabel = 5,99, maka data tersebut berdistribusi normal (lampiran 5).

3.6.3. Metode Analisis Regresi Sederhana

Yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi mengenai

SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penentuan harga

dalam rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI.

a. Mencari Persamaan Regresi

Untuk mencari regresi linier satu prediktor persamaannya

adalah:

Y = aX + K (Sutrisno Hadi 1990:1).

Dimana:

Page 71: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

54

Y = Keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai

tujuan koperasi

X = Persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi

a = Bilangan koefisien persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi

k = Bilangan konstanta

Dengan menggunakan skor deviasi maka persamaan diatas

dapat berubah menjadi:

y = ax

dimana: y = Y-Y

x = X-X

(Sutrisno hadi 1990:7)

b. Analisis varians garis regresi

Yaitu untuk menguji signifikansi garis regresi bilangan F

dengan rumus :

Yang mana : Freg = Harga bilangan F untuk garis regresi

RKreg = Rerata kuadrat garis regresi

RKres = Rerata kuadrat garis residu

(Sutrisno Hadi, 1994 : 14)

Kriteria :

Ftabel < Freg maka signifikan, yaitu adanya regresi antara Y dengan X

Ftabel > Freg maka signifikan, yaitu tidak adanya regresi antara Y dengan X

Tabel 3.4. Tabel Regresi dengan satu prediktor ( skor deviasi )

2

Σ x ya =Σ x

regreg

res

RKF

RK=

Page 72: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

55 Sumber variasi db JK RK F reg

Regresi 1 2

2

(Σxy)Σx

reg

reg

JKdb

reg

res

RKRK

Residu N-2 2

22

(Σxy)ΣyΣx

= res

res

JKdb

Total N-1 ∑y2

Perhitungan ini digunakan untuk menguji signifikansi

persamaan garis regresi sehingga nantinya menentukan hipotesis dapat

diterima atau ditolak.

( Sutrisno Hadi 1994:44 )

Untuk penghitungan ini selanjutnya akan digunakan SPSS for windows

realise 1.0

Page 73: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum KPRI di Kota Semarang

KPRI adalah termasuk jenis / golongan koperasi fungsional, dan

anggotanya mempunyai kesamaan profesi dan kepentingan yang sama

yaitu sebagai pegawai KPRI di kota Semarang. Terbentuk dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan pegawai di lingkungan kantor KPRI di kota

Semarang, tapi bukan berarti masalah keuntungan dikesampingkan.

Sebagaimana layaknya badan usaha yang lain, keuntungan merupakan

tujuan utama berdirinya badan usaha. Akan tetapi untuk badan usaha

koperasi keuntungan bukan merupakan tujuan utama, melainkan salah

satu tujuan dari beberapa tujuan di bidang materi. Keuntungan (SHU)

koperasi merupakan salah satu alat untuk meningkatkan kesejahteraan

anggota. Sehingga dengan adanya KPRI di kota Semarang merupakan

wadah untuk mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan.

KPRI se-kota Semarang didirikan karena adanya dorongan

kebutuhan para pegawai. Dengan berdirinya KPRI diharapkan dapat

membantu dan meringankan para pegawai dalam memenuhi kebutuhan

serta mampu meningkatkan kesejahteraan para pegawai.

Ruang lingkup kegiatan koperasi diantaranya meliputi usaha yang

bersifat organisasi dan usaha-usaha yang bertujuan pada pelayanan

Page 74: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

57

anggota dan bersifat mencari keuntungan untuk anggota atau bisa disebut

kegiatan ekonomi anggota. (Tabel 4.1.)

Tabel 4.1 Kegiatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan

1. Kegiatan Organisasi

a.Kegiatan intern : - Rapat Anggota Tahunan (RAT) - Pertemuan Pengurus - Pemeriksaan oleh Pengawas - Pembinaan dan Pemeriksaan

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) b.Kegiatan ekstern : - Kerjasama dengan Pusat

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) - Kerjasama dengan instansi

terkait - Kerjasama dengan organisasi

koperasi lainnya

2. Kegiatan Usaha

a.Kegiatan unit usaha Simpan Pinjam : Pelayanan kebutuhan pinjaman uang kepada anggota

b.Kegiatan unit usaha Pertokoan : Pelayanan kebutuhan makanan, sandang, minuman c.Kegiatan unit usaha Pengadaan Barang dan Jasa : Pelayanan Photo Copy, penyewaan tempat dan wartel

(Sumber: data Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang)

Dalam unit usaha pertokoan, tujuannya memberikan pelayanan

dengan harga rendah pada anggota atau dengan kata lain dengan harga di

bawah harga pasar. Hal ini merupakan salah satu usaha koperasi untuk

memberikan pelayanan yang sebaik mungkin terhadap apa yang

diperlukan oleh anggotanya

Page 75: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

58

Pengelolaan usaha KPRI di kota Semarang ini dilaksanakan oleh

pengurus dibantu oleh manajer serta karyawan. Dalam UU No. 25 tahun

1992 disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha. Jadi pelaksanaan

pengelolaan usaha KPRI diharapkan dapat meraih SHU, disamping harus

bersaing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan usaha-

badan usaha ekonomi lainnya.

Ketua koperasi dibantu oleh wakil dan staf-staf yang mengelola

administrasi dan keuangan koperasi. Untuk mewujudkan tujuan koperasi

pengelolaan koperasi dilakukan berdasarkan prinsip dan asas koperasi

yaitu secara demokratis dengan berdasar atas keinginan, kebutuhan dan

kepentingan anggotanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya rapat-rapat

anggota untuk mengambil kebijakan mengenai pengembangan usaha

koperasi, selain itu dalam setiap tahunnya diselenggarakannya Rapat

Anggota Tahunan (RAT) sebagai wadah untuk mengevaluasi terhadap

pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus koperasi.

Dalam penelitian ini yang diteliti adalah KPRI yang telah terdaftar

pada Dinas Usaha Kecil dan Menengah Kota Semarang khususnya pada

KPRI yang memiliki unit usaha pertokoan dan KPRI tersebut termasuk

dalam golongan A dan B berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Kota

Semarang. Aspek yang diambil adalah pengurus dan pengelola (manajer)

adalah berjumlah 52 orang dari 26 KPRI. Teknik yang digunakan dalam

pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dengan

mengambil sampel berjumlah 34 orang yang terdiri dari pengurus dan

Page 76: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

59

pengelola (manajer) dari 17 KPRI di kota Semarang. Adapun kriteria

sampel yang termasuk dalam kategori penelitian ini adalah :

1. Kebijakan dari PKPRI serta Dinas Koperasi dan UKM Kota

Semarang,

2. KPRI tersebut memiliki unit usaha pertokoan,

3. KPRI tersebut termasuk dalam kategori golongan A dan B

berdasarkan data Dinas Usaha Kecil dan Menengah Kota

Semarang.

Berikut ini adalah tabel 4.2. yang menggambarkan KPRI yang

digunakan sebagai sampel dan tabel 4.3. Responden pengurus dan manajer

(pengelola) dalam penelitian ini :

Page 77: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

60

Tabel 4.2. Daftar Sampel KPRI Kota Semarang

No. KPRI 1. “HANDAYANI” Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jl. Kelud Raya 2

Semarang. 2. “UNDIP” Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) Jl. Prof. H. Sudarto,

SH Tembalang. 3. “POLINES” Politeknik Negeri Semarang (POLINES) Jl. Prof. H. Sudarto,

SH Tembalang. 4. “ANRIWIL” Badan Arsip Daerah Propinsi Jawa Tengah Jl. Setiabudi

Komplek APDN Srondol. 5. “WIDYA PRAJA” Badan Diklat Propinsi Jawa Tengah Jl. Setiabudi

Komplek APDN Srondol. 6. “MANFAAT” Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Tengah Jl. Kyai

Mojo Srondol. 7. “AMAL BHAKTI” Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah Jl.

Sisingamangaraja no. 5 Semarang 8. “BINA CITRA HUSADA” RS. Dr. Kariadi Semarang d/a RS. Dr. Karyadi

Semarang. 9. “WARGA” Balai Metrologi Kota Semarang Jl. Imam Bonjol no 100

Semarang. 10. “BAHTERA” Badan Koordinasi KB Nasional Jl. Pemuda no 79 Semarang 11. “GEMI” Dinas P&K Propinsi Jawa Tengah Jl. Pemuda Semarang. 12. “PUSTAKA” Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah Jl. Sriwijaya no.

29A Semarang. 13. “DEWADARU SEJAHTERA” Balai Taman Nasional Karimunjawa Jl.

Menteri Supeno I/2 Semarang. 14. “KOPEL” Depot. Logistik Jawa Tengah Jl. Menteri Supeno I/1 Semarang. 15. “KOPEN” Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Semarang Jl. Kimangun

Sarkoro 21 Semarang. 16. “USAHA BERSAMA” Balai Riset & Standardisasi Industri &

Perdagangan Semarang Jl. Kimangun Sarkoro 6 Semarang. 17. “KPPDK KEHAKIMAN” KPPDK Kantor Wilayah Kehakiman Jawa

Tengah Jl. Dr. Cipto no. 64 Semarang (Sumber: data Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang)

Page 78: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

61

Tabel 4.3. Daftar Nama Responden Pengurus dan Manajer (Pengelola)

KPRI Kota Semarang No. Nama Jabatan KPRI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.

Priyono, S.pd. Drs. Lilik Sunaryo H. Kashadi, SH. Dra. Hj. Sumarsih, Msi. Tarsono W. Vonny M. Bakhrun Efendi Suharno Supriyanto Nur Hidayah Hertanti Erna Kesuma Sri Widarti, Mpd. Hj. Dewi Nur Nawangwulan Siti Fauziah Rusminah Sri Hardiyanti Hartanti S. Suhardjono, SE. Indriani Trikoyo, S.pd. Siti Fatarini Uswatun Hasanul Heryanto Djoko Santoso Bambang Hermawan Sumarni Sulistrianto, S.Si. Ilmi Budi Mariani, S.Si Lilik Setyabudi Yudie Fitrianto Agustin Endang Wiworo Sarwoko, Ah.T Adi Setiawan Nunung Wahyu Triono, SH. Mutia Farida SH, MH

Manajer Sekretaris

Ketua Sekretaris Manajer

Sekretaris Ketua

Bagian Penjualan Ketua

Sekretaris Sekretaris Manajer

Bendahara Bagian Penjualan

Sekretaris Bagian Penjualan

Ketua Bagian Penjualan

Ketua Bagian Penjualan Bagian Penjualan

Sekretaris Manajer

Sekretaris Ketua

Manajer Manajer

Bendahara Sekretaris Bendahara

Ketua Bagian Penjualan

Ketua Sekretaris

Handayani Handayani

Undip Undip Polines Polines Anriwil Anriwil

Widya Praja Widya Praja

Manfaat Manfaat

Amal Bhakti Amal Bhakti

Bina Citra Husada Bina Citra Husada

Warga Warga Bahtera Bahtera Gemi Gemi

Pustaka Pustaka

Dewadaru Sejahtera Dewadaru Sejahtera

Kopel Kopel Kopen Kopen

Usaha Bersama Usaha Bersama

KPPDK KPPDK

Page 79: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

62

4.1.2. Deskriptif Variabel Penelitian

Digunakan analisa deskriptif persentase untuk menganalisa data

dalam penenlitian di bawah ini, yaitu:

4.1.2.1. Bagaimana persepsi pengurus terhadap SHU sebagai laba

koperasi.

Untuk mengetahui gambaran secara jelas mengenai tingkat

persepsi pengurus dari KPRI terhadap SHU sebagai laba dalam

koperasi digunakan analisa deskriptif persentase diperoleh skor

sebesar 58,89%. Skor tersebut dikonsultasikan pada tabel 4.5.,

termasuk dalam kriteria cukup tahu. Sehingga dapat dikatakan bahwa

para pengurus dan manajer (pengelola) dari KPRI (terdapat unit

pertokoan dan termasuk dalam KPRI golongan A dan B berdasarkan

data Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang) Kota Semarang relatif

cukup tahu tentang laba dalam koperasi.

Tabel 4.4.

Tabulasi Deskriptif Persentase Persepsi mengenai SHU sebagai Laba Koperasi

No Indikator Skor total DP Kategori 1. Sikap terhadap SHU sebagai 296 58,04% Cukup setuju laba koperasi 2. Minat terhadap SHU sebagai 296 58,04% Cukup ingin laba koperasi 3. Tempat dimana persepsi 309 60,58% Cukup setuju terhadap SHU sebagai laba koperasi dilakukan Jumlah 901 58,89% (Sumber:Data Primer yang diolah, 2005)

Page 80: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

63

Hasil perhitungan % untuk menentukan kriteria variabel

persepsi mengenai SHU adalah:

Skor total : 901

Skor maksimal : 9 x 5 x 34 = 1530

100%Skor totalDP xSkor maksimal

=

901 100%1530

x=

58,89%=

Tabel 4.5. Kriteria Skor Persepsi Mengenai SHU

No. Interval Persentase Kriteria 1 1286-1530 84%- 100% Sangat Tahu2 1041-1285 67,5%-83,5% Tahu 3 796-1040 51%-67% Cukup Tahu4 551-795 34,5%-50,5% Kurang Tahu5 306-550 18%-34% Tidak Tahu

Jika dipisahkan menurut indikator masing-masing sebagai

berikut: Sikap pengurus terhadap SHU sebagai laba dalam koperasi

diperoleh hasil sebesar 58,04% yang bila dikonsultasikan dengan tabel

4.6. maka termasuk kategori cukup setuju. Minat pengurus terhadap

SHU sebagai laba koperasi diperoleh hasil sebesar 58,04% yang bila

dikonsultasikan dengan tabel 4.7. maka termasuk kategori cukup

ingin. Tempat dimana pengurus dan manajer (pengelola) KPRI

Page 81: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

64

memberikan tanggapan tentang SHU sebagai laba dalam koperasi

diperoleh hasil sebesar 60,58% bila dikonsultasikan dengan tabel 4.8.

maka termsuk kategori cukup setuju.

1) Sikap terhadap SHU sabagai Laba Koperasi

Sikap terhadap SHU sebagai laba koperasi adalah pandangan

dan penilaian pengurus KPRI terhadap laba dalam koperasi.

Dalam sikap terhadap SHU sebagai laba koperasi terdapat 3

(tiga) item soal yang terdapat pada butir soal 1, butir soal 2, dan soal

3. Hasil penelitian menyebutkan, bahwa soal pertama tentang SHU

untuk kesejahteraan anggota sebagian besar memberikan pandangan

bahwa SHU menjadi dasar pertimbangan utama usaha koperasi untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota yaitu sebesar 41,18% atau

sebanyak 14 sampel terjawab setuju. Untuk soal kedua tentang SHU

untuk meningkatkan dana cadangan sebagian besar memberikan

pandangan bahwa untuk peningkatan dana cadangan, usaha koperasi

hanya berorientasi pada SHU yaitu sebesar 32,35% dari sampel atau

sebanyak 11 sampel terjawab setuju. Sedangkan untuk soal ketiga

tentang SHU untuk balas jasa atas modal sebanyak 29,41% dari

sampel terjawab kurang setuju terhadap faktor terpenting untuk

menentukan besarnya pembagian SHU adalah modal yang disetor.

Hasil perhitungan untuk menentukan kategori indikator ini adalah:

Skor total : 91 + 101 + 104 = 296 (Lampiran 6)

Skor maksimal : 3 x 5 x 34 = 510

Page 82: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

65

100%SkortotalDP xSkormaksimal

=

296 58,04%510

= =

Tabel 4.6. Kriteria Skor Sikap Pengurus terhadap SHU No. Interval Persentase Kriteria 1 429-510 84%- 100% Sangat Setuju2 347-428 67,5%-83,5% Setuju 3 265-346 51%-67% Cukup Setuju4 183-264 34,5%-50,5% Kurang Setuju5 101-182 18%-34% Tidak Setuju

Dan hasil deskriptif persentase tercapai nilai 58,04% sehingga

bila dikonsultasikan dengan tabel 4.6., maka sikap pengurus terhadap

SHU mencapai hasil yang cukup setuju terhadap laba dalam koperasi.

2) Minat terhadap SHU sebagai Laba Koperasi

Minat terhadap SHU sebagai laba koperasi adalah keinginan

atau kecenderungan pengurus KPRI terhadap laba dalam koperasi.

Dalam minat terhadap SHU sebagai laba koperasi terdapat 3

(tiga) item soal yang terdapat pada butir soal nomor 4, butir soal

nomor 5 dan soal 6. Hasil penelitian menyebutkan bahwa soal

keempat tentang minat pengurus terhadap SHU untuk kepentingan

anggota sebagian besar berkeinginan atau berkecenderungan terhadap

peningkatan SHU untuk kepentingan anggota melalui peningkatan

Page 83: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

66

bisnis semata, yaitu sebesar 35,28% atau sebanyak 12 sampel terjawab

berminat. Untuk soal kelima tentang minat pengurus terhadap SHU

untuk kepentingan usaha sebagian besar berkeinginan atau

berkecenderungan terhadap SHU adalah tujuan utama untuk

kepentingan peningkatan usaha koperasi yaitu sebesar 41,18% atau

sebanyak 14 sampel terjawab berminat. Sedangkan untuk soal keenam

tentang minat pengurus terhadap SHU untuk kepentingan kinerja

manajemen sebagian besar berkeinginan atau berkecenderungan

terhadap ukuran keberhasilan bagi manajemen koperasi hanya

ditentukan berdasarkan besarnya SHU yang diperoleh yaitu sebesar

35,29% sebanyak 12 sampel terjawab cukup berminat.

Hasil perhitungan untuk menentukan kategori indikator ini adalah:

Skor total : 96 + 99 + 101 = 296 (lampiran 6)

Skor maksimal : 3 x 5 x 34 = 510

100%SkortotalDP xSkormaksimal

=

296 58,04%510

= =

Tabel 4.7. Kriteria Skor Minat Pengurus terhadap SHU No. Interval Persentase Kriteria 1 429-510 84%- 100% Sangat Ingin2 347-428 67,5%-83,5% Ingin 3 265-346 51%-67% Cukup Ingin4 183-264 34,5%-50,5% Kurang Ingin5 101-182 18%-34% Tidak Ingin

Page 84: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

67

Dan hasil analisis deskriptif persentase tercapai nilai 58,04%

sehingga bila dikonsultasikan dengan tabel 4.7., maka minat pengurus

mencapai hasil yang cukup ingin terhadap SHU sebagai laba dalam

koperasi.

3) Tempat dimana persepsi SHU sebagai laba koperasi dilakukan

Tempat dimana persepsi terhadap SHU sebagai laba koperasi

adalah persepsi pengurus terhadap laba berdasarkan keadaan tempat

kerja KPRI.

Dalam tempat dimana persepsi terhadap SHU sebagai laba

koperasi dilakukan terdapat 3 (tiga) item soal yang terdapat pada butir

soal nomor 7, butir soal nomor 8 dan soal nomor 9. Hasil penelitian

diperoleh hasil bahwa soal ketujuh tentang SHU dalam koperasi

fungsional sebagian besar memberikan pendapat bahwa SHU menjadi

tujuan utama usaha dalam koperasi yang berlingkungan kantor yaitu

sebesar 32,35% dari sampel atau sebanyak 11 sampel terjawab setuju.

Untuk soal kedelapan tentang SHU dalam koperasi konsumen

sebagian besar pengurus memberikan pendapat kurang setuju bahwa

SHU menjadi dasar pertimbangan utama dalam kegiatan penyediaan

kebutuhan sehari-hari anggotanya yaitu sebesar 41,18% dari sampel

atau sebanyak 14 sampel terjawab kurang setuju. Sedangkan soal

kesembilan tentang SHU dalam koperasi pegawai sebagian besar

memberikan pendapat kurang setuju terhadap ukuran keberhasilan

Page 85: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

68

koperasi hanya pada SHU yaitu sebesar 38,24% dari sampel atau

sebanyak 13 sampel terjawab kurang setuju.

Hasil perhitungan untuk menentukan kategori indikator ini adalah:

Skor total : 92 + 109 + 108 = 309 (lampiran 6)

Skor maksimal : 3 x 5 x 34 = 510

100%SkortotalDP xSkormaksimal

=

309 60,59%510

= =

Tabel 4.8.

Kriteria Skor Tempat dimana Persepsi terhadap SHU dilakukan No. Interval Persentase Kriteria 1 429-510 84%- 100% Sangat Setuju 2 347-428 67,5%-83,5% Setuju 3 265-346 51%-67% Cukup Setuju 4 183-264 34,5%-50,5% Kurang Setuju 5 101-182 18%-34% Tidak Setuju

Dan hasil deskriptif persentase tercapai nilai 60,59% sehingga

bila dikonsultasikan dengan tabel 4.8., maka mencapai hasil cukup

setuju terhadap SHU sebagai laba dalam koperasi.

Berdasarkan hasil analisis deskripsi persepsi mengenai SHU

sebagai laba koperasi (lampiran 6) diketahui dari 34 pengurus dan manajer

(pengelola), terdapat 3 orang atau 9% sangat tahu terhadap SHU sebagai

laba koperasi, 6 orang atau 18% tahu terhadap SHU sebagai laba koperasi,

11 orang atau 32% cukup tahu, dan 11 orang atau 32% kurang tahu.

Page 86: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

69

Sedangkan yang tidak tahu terhadap SHU sebagai laba koperasi ada 3

orang atau 9% (lihat tabel 4.9).

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Persepsi Mengenai SHU

Sebagai Laba Koperasi

Kategori Frequency Percent Cumulative Percent

Sangat tahu 3 9% 9%

Tahu 6 18% 27%

Cukup tahu 11 32% 59%

Kurang tahu 11 32% 91%

Tidak tahu 3 9% 100%

Total 34 100% (Sumber : Data primer yang diolah 2005)

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Persepsi Mengenai SHU

Sebagai Laba Koperasi

Berdasarkan hasil analisis deskripsi tersebut menunjukkan

bahwa sebagian besar pengurus dan manajer (pengelola) mempuyai

pengetahuan atau pengenalan yang cukup tentang laba dalam

koperasi.

9%

18%

32%

32%

9%

Sangat TahuTahuCukup TahuKurang TahuTidak Tahu

Page 87: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

70

4.1.2.2. Bagaimana Keputusan Strategi Penentuan Harga pada Unit

Pertokoan dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi

Untuk mengetahui gambaran secara jelas mengenai tingkat

keputusan pengurus KPRI di Kota Semarang tentang strategi

penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan

koperasi digunakan analisa deskripsi persentase. Dari hasil analisa

deskripsi persentase diperoleh skor 68,63%. Skor tersebut

dikonsultasikan pada tabel 4.11., termasuk dalam kriteria baik.

Sehingga dapat dikatakan bahwa strategi penentuan harga para

pengurus dan manajer (pengelola) KPRI Kota Semarang relatif baik

dalam rencana penentuan harga yang dapat meningkatkan

kesejahteraan anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh

koperasi.

Tabel 4.10.

Tabulasi Deskriptif Persentase Keputusan Strategi Penentuan Harga

dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi No Indikator Skor total DP Kategori 1. Strategi penentuan harga 113 66,47% Cukup setuju untuk peningkatan laba 2. Strategi penentuan harga 120 70,59% Setuju untuk peningkatan volume penjualan 3. Strategi penentuan harga 117 68,82% Setuju

untuk pengembalian modal usaha

Jumlah 350 68,63% (Sumber:Data Primer yang diolah, 2005)

Page 88: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

71

Hasil perhitungan % menentukan kategori indikator adalah:

Skor total : 350

Skor maksimal : 3 x 5 x 34 = 510

100%Skor totalDP xSkor maksimal

=

350 100%510

x=

68,63%=

Tabel 4.11. Kriteria Skor Strategi Penentuan Harga

pada unit Pertokoan dalam Rangka mencapai Tujuan Koperasi No. Interval Persentase Kriteria 1 429-510 84%- 100% Sangat Setuju2 347-428 67,5%-83,5% Setuju 3 265-346 51%-67% Cukup Setuju4 183-264 34,5%-50,5% Kurang Setuju5 101-182 18%-34% Tidak Setuju

Jika dipisahkan menurut indikator masing-masing sebagai

berikut: keputusan strategi penentuan harga untuk peningkatan laba

diperoleh hasil sebesar 66,47% yang bila dikonsultasikan dengan tabel

4.12. maka termasuk kategori cukup setuju dalam penentuan harga

yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai tujuan yang

hendak dicapai oleh koperasi. Keputusan strategi penentuan harga

untuk peningkatan volume penjualan diperoleh hasil sebesar 70,59%

yang bila dikonsultasikan dengan tabel 4.13. maka termasuk kategori

setuju. Keputusan strategi penentuan harga untuk pengembalian

Page 89: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

72

modal usaha diperoleh hasil sebesar 68,82% bila dikonsultasikan

dengan tabel 4.14 maka termasuk kategori setuju dalam penentuan

harga yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai tujuan

yang hendak dicapai oleh koperasi.

1) Strategi Penentuan Harga untuk Peningkatan Laba

Strategi penentuan harga untuk peningkatan laba adalah usaha

koperasi untuk meningkatkan SHU melalui rencana penentuan harga

yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai tujuan yang

hendak dicapai oleh koperasi.

Dalam keputusan strategi penentuan harga koperasi untuk

peningkatan laba diajukan satu item soal yang terdapat pada butir soal

nomor 10 bahwa 47,06% atau sebanyak 16 sampel terjawab setuju

terhadap usaha peningkatan laba unit pertokoan KPRI melalui harga

yang dapat menghemat pengeluaran anggota meskipun laba yang

dihasilkan hanya sedikit.

Hasil perhitungan untuk menentukan kriteria indikator ini adalah:

Skor total : 113 (lampiran 9)

Skor maksimal : 1 x 5 x 34 = 170

100%SkortotalDP xSkormaksimal

=

113 100%170

x=

66,47%=

Page 90: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

73

Tabel 4.12. Kriteria Skor Strategi Penentuan Harga

untuk Peningkatan Laba Koperasi No. Interval Persentase Kriteria 1 145-172 84%- 100% Sangat Setuju2 117-144 67,5%-83,5% Setuju 3 89-116 51%-67% Cukup Setuju4 61-88 34,5%-50,5% Kurang Setuju5 33-60 18%-34% Tidak Setuju

Dan hasil deskriptif persentase tercapai nilai 66,47% sehingga

bila dikonsultasikan dengan tabel 4.12., maka mencapai hasil cukup

baik dalam penentuan harga yang dapat meningkatkan kesejahteraan

anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi.

2) Keputusan Strategi Penentuan Harga untuk Peningkatan Volume

Penjualan

Strategi penentuan harga untuk peningkatan volume penjualan

adalah usaha koperasi untuk meningkatkan volume penjualannya

melalui rencana penentuan harga yang dapat meningkatkan

kesejahteraan anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh

koperasi.

Dalam keputusan strategi penentuan harga untuk peningkatan

volume penjualan diajukan satu item soal yang terdapat pada butir soal

nomor 11 diketahui bahwa 38,24% atau sebanyak 13 sampel terjawab

setuju terhadap usaha peningkatan volume penjualan pertokoan KPRI

melalui penentuan harga yang semurah mungkin (menutup harga beli

Page 91: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

74

dan memperhitungkangkan laba) yang mempermudah anggota

memenuhi kebutuhan pokoknya.

Hasil perhitungan untuk menentukan kriteria indikator ini adalah:

Skor total : 120 (lampiran 9)

Skor maksimal : 1 x 5 x 34 = 170

100%SkortotalDP xSkormaksimal

=

120 100%170

x=

70,59%=

Tabel 4.13. Kriteria Skor Strategi Penentuan Harga untuk Peningkatan Volume Penjualan

No. Interval Persentase Kriteria 1 145-172 84%- 100% Sangat Setuju2 117-144 67,5%-83,5% Setuju 3 89-116 51%-67% Cukup Setuju4 61-88 34,5%-50,5% Kurang Setuju5 33-60 18%-34% Tidak Setuju

Dan hasil deskriptif persentase tercapai nilai 70,59% sehingga

bila dikonsultasikan dengan tabel 4.13., maka mencapai hasil baik

dalam penentuan harga yang dapat meningkatkan kesejahteraan

anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi.

Page 92: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

75

3) Keputusan Penentuan Harga untuk Pengembalian Modal Usaha

Strategi penentuan harga untuk pengembalian modal usaha

adalah usaha koperasi untuk mengembalikan modal usahanya melalui

rencana penentuan harga yang dapat meningkatkan kesejahteraan

anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi.

Dalam keputusan strategi penentuan harga koperasi untuk

pengembalian modal koperasi diajukan satu item soal yang terdapat

pada butir soal nomor 12 diketahui bahwa 38,24% atau sebanyak 13

sampel terjawab setuju terhadap usaha pengembalian modal yang

tertanam dalam jangka waktu tertentu agar dapat kembali sesuai

dengan yang diharapkan maka unit pertokoan KPRI menetapkan harga

pada perbedaan terkecil antara biaya yang dikeluarkan dan harga yang

akan dibebankan.

Hasil perhitungan untuk menentukan kriteria indikator ini adalah:

Skor total : 117 (lampiran 9)

Skor maksimal : 1 x 5 x 34 = 170

100%SkortotalDP xSkormaksimal

=

117 100%170

x=

68,82%=

Page 93: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

76

Tabel 4.14. Kriteria Skor Strategi Penentuan Harga

untuk Peningkatan Modal Usaha No. Interval Persentase Kriteria 1 145-172 84%- 100% Sangat Setuju2 117-144 67,5%-83,5% Setuju 3 89-116 51%-67% Cukup Setuju4 61-88 34,5%-50,5% Kurang Setuju5 33-60 18%-34% Tidak Setuju

Dan hasil deskriptif persentase tercapai nilai 68,82% sehingga

bila dikonsultasikan dengan tabel 4.14., maka mencapai hasil yang

baik dalam penentuan harga yang dapat meningkatkan kesejahteraan

anggota sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi.

Berdasarkan hasil analisis deskripsi keputusan strategi penentuan

harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi (lampiran 9) diketahui dari

34 pengurus dan manajer (pengelola), terdapat 7 orang atau 20% sangat

baik dalam strategi penentuan harga koperasi, dan 12 orang atau 25% baik

dalam strategi penentuan harga koperasi. 6 orang atau 18% cukup baik,

dan 4 orang atau 12% kurang baik. Sedangkan yang tidak baik dalam

strategi penentuan harga koperasi 5 orang atau 15% (lihat tabel 4.15).

Page 94: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

77

Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Keputusan Strategi Penentuan Harga dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi

Kategori Frequency Percent Cumulative Percent

Sangat setuju 7 20% 20%

Setuju 12 35% 55%

Cukup setuju 6 18% 73%

Kurang setuju 4 12% 85%

Tidak setuju 5 15% 100%

Total 34 100% (Sumber : Data primer yang diolah 2005)

Gambar 4. Distribusi Frekuensi Keputusan Strategi Penentuan Harga dalam Rangka Mencapai Tujuan Koperasi

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut menunjukkan

bahwa sebagian besar pengurus dan manajer memiliki strategi

penentuan harga yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota

sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh koperasi.

20%

35%

18%

12%

15%

Sangat SetujuSetujuCukup SetujuKurang SetujuTidak Setuju

Page 95: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

78

4.1.3. Hasil Analisis Regresi Sederhana

a. Bentuk regresi

Berdasarkan perhitungan yang dilaksanakan diperoleh a = 0,251

dan k = 3,649 sehingga diperoleh persaman sebagai berikut: (lampiran

13).

Y = ax + k

Y = 0,251x + 3,649

b. Analisis Varian Garis Regresi (Uji F)

Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan yaitu persepsi

mengenai SHU sebagai laba koperasi berpengaruh terhadap keputusan

strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi.

Dengan kaidah keputusan yaitu:

Terima Ho - jika tabelhitung FF ≤ , atau signifikansi > 5%

Tolak Ho - jika tabelhitung FF ≥ , atau signifikansi < 5%

Keputusan yang didapatkan berdasarkan hasil analisis

diperoleh hitungF 19,022 pada taraf signifikansi 0,000 berarti < 5%,

sehingga dapat disimpulkan bahwa hitungF 19,022 ≥ tabelF 4,15 pada

taraf signifikansi < 5%. Hal tersebut berarti Ho ditolak artinya secara

signifikan persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi

mempengaruhi keputusan penentuan harga dalam rangka mencapai

tujuan koperasi.

Page 96: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

79

Persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi berpengaruh

terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai

tujuan koperasi. Besarnya pengaruh tersebut adalah 0,611 x 0,611 =

0,3733 atau 37,33%, ini berarti setiap terjadi kenaikan kualitas

persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi satu satuan akan diikuti

kenaikan kualitas keputusan penentuan harga dalam rangka mencapai

tujuan koperasi sebesar 0,611.

4.2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dari analisa data hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa persepsi

mengenai SHU sebagai laba koperasi berpengaruh terhadap keputusan

penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan

KPRI di kota Semarang.

4.2.1. Analisis Hasil Penelitian Variabel Persepsi Mengenai SHU sebagai

Laba Koperasi

Laba dalam koperasi disebut dengan SHU. Dari hasil analisis

deskriptif persentase menunjukkan bahwa secara global persepsi pengurus

KPRI di kota Semarang termasuk dalam kategori cukup tahu mengenai

laba dalam koperasi, yaitu sebesar 58,89%. Hal ini ditunjukkan oleh

indikator persepsi pengurus yaitu: Sikap pengurus KPRI terhadap SHU

sebagai laba dalam koperasi sebesar 58,04%, Minat pengurus KPRI

terhadap SHU sebagai laba koperasi sebesar 58,04%. Berdasarkan tempat

Page 97: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

80

dimana SHU berada, pengurus memberikan tanggapan terhadap SHU

sebagai laba koperasi sebesar 60,58% .

Sehingga dari hasil analisis ketiga indikator diatas dapat

mengungkapkan bagaimana persepsi pengurus terhadap SHU sebagai laba

koperasi, yaitu pengurus mempunyai pengetahuan atau pemahaman

tentang laba dalam koperasi. Hal ini membuktikan bahwa koperasi

dikelola sebagai badan usaha, ditunjukkan dari Sisa Hasil Usaha KPRI di

Kota Semarang rata-rata dalam keadaan dinamis dimana Sisa Hasil Usaha

yang diperoleh meningkat.

Berdasarkan sikap pengurus terhadap SHU, pengurus memiliki

penilaian yang bersifat positif yaitu perasaan yang ditandai sikap

menerima atau setuju terhadap SHU sebagai laba koperasi. Dan Minat

pengurus terhadap SHU, pengurus cenderung menerima atau menaruh

perhatian terhadap SHU sebagai laba koperasi. Sedangkan penafsiran

pengurus terhadap laba koperasi berdasarkan tempat, pengurus memiliki

penilaian yang cenderung bersifat positif yaitu perasaan yang ditandai

sikap menerima atau setuju terhadap SHU sebagai laba koperasi.

Menurut Robbins (1996) Penafsiran orang dapat cukup berbeda

dari kenyataan yang objektif, dan perilaku orang seringkali didasarkan

pada persepsi mereka. Jadi kualitas pengetahuan pengurus mengenai

pengelolaan koperasi sebagai badan usaha perlu ditingkatkan, agar dapat

meningkatkan Sisa Hasil Usahanya.

Page 98: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

81

4.2.2. Analisis Hasil Penelitian Variabel Keputusan Strategi Penentuan

Harga pada Unit Pertokoan dalam Rangka Mencapai Tujuan

Koperasi

Dari hasil analisis deskriptif presentase untuk penentuan harga

pada unit usaha pertokoan KPRI di kota Semarang termasuk dalam

kategori setuju terhadap strategi penentuan harga dengan maksimisasi

output, yaitu sebesar 68,63%. Hal ini ditunjukkan oleh indikator strategi

penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan

koperasi: indikator strategi penentuan harga untuk peningkatan laba

sebesar 66,47%, strategi penentuan harga untuk peningkatan volume

penjualan sebesar 70,59%, dan strategi penentuan harga untuk

pengembalian modal usaha diperoleh hasil sebesar 68,82%.

Dari hasil analisis ketiga indikator dapat mengungkapkan

bagaimana strategi penentuan harga pada unit pertokoan, yaitu pengurus

menerapkan maksimisasi output terhadap harga koperasi. Hal ini

membuktikan pengambilan keputusan atau kebijakan oleh pengurus KPRI

di Kota Semarang diarahkan untuk pencapaian tujuan koperasi,

ditunjukkan dari pelayanan harga yang diberikan kepada anggota dengan

harga yang relatif murah.

Pengurus cenderung bersifat positif yaitu menerima atau setuju

terhadap penentuan harga yang relatif lebih murah, harga yang

menghemat pengeluaran anggota. Hal ini berkaitan dengan laba yang yang

diinginkan oleh pengurus. Strategi penentuan harga harus

Page 99: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

82

mempertimbangkan laba agar koperasi dapat mengembalikan modal

usahanya dan meningkatkan pendapatannya. Koperasi bersaing dengan

badan usaha lainnya dalam bentuk manfaat yang sebesar-besarnya yang

dapat diberikan kepada anggota dibandingkan dengan badan usaha

lainnya. Menurut Ropke (2000:86), dimana koperasi menjual produk

kepada anggotanya pada harga yang serendah mungkin tanpa menderita

kerugian, disebut strategi penentuan harga yang “optimal” bagi suatu

koperasi yang mengecerkan barang/jasa kepada anggotanya. Jadi

keputusan dan kebijakan pengelolaan usaha koperasi diarahkan untuk

mencapai tujuan koperasi, agar dapat memberikan pelayanan harga yang

optimal kepada anggotanya.

4.2.3. Pengaruh Persepsi Mengenai SHU sebagai Laba Koperasi terhadap

Keputusan Strategi Penentuan Harga pada Unit Pertokoan dalam

Rangka Mencapai Tujuan Koperasi

Dari hasil analisis deskriptif persentase untuk keputusan strategi

penentuan harga pada unit pertokoan pada KPRI di kota Semarang dalam

rangka mencapai tujuan koperasi termasuk dalam kategori baik. Hasil

tersebut membuktikan bahwa pengambilan keputusan penentuan harga

dipengaruhi oleh penilaian dan keinginan pengurus terhadap laba, karena

penentuan harga membutuhkan pertimbangan dan penafsiran terhadap

besarnya laba yang hendak dicapai. Sehingga diperoleh hasil bahwa

persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi mempunyai pengaruh yang

berarti terhadap keputusan penentuan harga pada unit pertokoan. Hal ini

Page 100: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

83

dapat dilihat dari hasil uji F yang diperoleh F hitung sebesar 19,022, pada

taraf kesalahan 5% diperoleh F tabel sebesar 4,15, tampak bahwa F hitung

lebih besar daripada F tabel, yang berarti Ho ditolak artinya ada pengaruh

antara persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap strategi

penentuan harga pada unit pertokoan dalam rangka mencapai tujuan

koperasi. Bentuk pengaruh yang diberikan merupakan pengaruh yang

linier dengan persamaan Y = 0,251x + 3,649. Persamaan tersebut secara

umum memberikan gambaran bahwa kualitas persepsi mengenai SHU

sebagai laba koperasi makin ditingkatkan, maka kualitas strategi

penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi akan semakin

meningkat. Sebaliknya jika terjadi kualitas persepsi mengenai SHU

sebagai laba koperasi turun maka diikuti pula penurunan strategi

penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan juga bahwa besarnya pengaruh

persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi

penetuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi sebesar 0,611 x

0,611 = 0,3733 atau 37,33%. Ini berarti setiap terjadi kenaikan kualitas

persepsi mengenai SHU sebagai laba koperasi satu satuan akan diikuti

kenaikan kualitas keputusan penentuan harga dalam rangka mencapai

tujuan koperasi sebesar 0,611. Maka semakin meningkat pengetahuan

pengurus tentang laba koperasi akan semakin meningkat pula kualitas

keputusan penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi.

Page 101: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

84

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil beberapa simpulan

antara lain:

1. Pengurus termasuk dalam kategori cukup tahu mengenai laba koperasi.

Sebesar 58,59%. Hal ini ditunjukkan dari SHU yang diperoleh koperasi

cenderung meningkat. Pengurus bersifat positif yaitu menerima atau

tertarik terhadap SHU sebagai laba koperasi.

2. Strategi pengurus dalam menentukan harga koperasi termasuk dalam

kategori setuju terhadap strategi penentuan harga dengan maksimisasi

output, yaitu sebesar 68,63%. Hal ini ditunjukkan dari pelayanan harga

yang diberikan kepada anggota dengan harga yang relatif murah.

3. Ada pengaruh positif yang signifikan antara persepsi mengenai SHU

sebagai laba koperasi terhadap keputusan strategi penentuan harga dalam

rangka mencapai tujuan koperasi pada unit pertokoan KPRI di kota

Semarang sebesar 37,33%.

Page 102: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

85 5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Agar para pengurus koperasi lebih meningkatkan pengetahuannya

mengenai pengelolaan koperasi sebagai badan usaha, sehingga

pengelolaan usaha koperasi dapat meningkatkan Sisa Hasil Usahanya.

2. Diharapkan para pengurus dapat membuat keputusan dan kebijakan harga

yang diarahkan untuk mencapai tujuan koperasi, sehingga dapat

memberikan pelayanan harga yang optimal bagi anggota.

3. Untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti persepsi mengenai SHU koperasi

dan strategi penentuan harga dalam rangka mencapai tujuan koperasi

untuk semua unit usaha koperasi secara keseluruhan.

Page 103: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rachman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta : Prenada Media Group.

Arifin Sitio, Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta :

Erlangga. Basuswatha dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:

Liberty, edisi ke-2. Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Hendrojogi. 2002. “Koperasi” Azas-Azas Teori Dan Praktek Edisi Revisi. Jakarta

: Raja Grafindo Persada. IAI. 1999. Standart Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Jochen Ropke. 2000. Ekonomi Koperasi. Jakarta : Salemba Empat Ninik Widiyanti, Y.W. Sunindhia. 1988. Koperasi dan Perekonomian Indonesia.

Jakarta : Rineka Cipta. Philip Kotler. 1996. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Siagian, Sondang P. 1986. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi.

Jakarta : Gunung Agung. Singgih Santoso. 2002. SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media

Komputindo. Sri Edi Swasono. 1983. Koperasi di Dalam Orde Ekonomi Indonesia. Jakarta : UI

Press. Stephen P. Robbin. 1996. Perilaku Organisasi. Konsep, Kontroversi, Aplikasi.

Jakarta : PT Prenhallindo Sudarsono, Edilius. 2002. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Pindea

Cipta. Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Page 104: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

87 Sutrisno Hadi. 1987. Analisa Regresi. Yogyakarta. Andi Offset. Umar Husein. 1998. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada.

Page 105: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 2

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR PADA ANGKET PENELITIAN

Nomor angket No Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Y2

1 R- 01 1 2 1 2 2 2 3 1 2 4 4 4 28 784 2 R- 02 2 1 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 27 729 3 R- 03 1 2 3 2 2 2 2 4 2 4 4 4 32 1024 4 R- 04 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 4 31 961 5 R- 05 4 5 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 42 1764 6 R- 06 4 1 1 4 2 3 1 1 2 4 4 4 31 961 7 R- 07 2 2 1 1 3 3 2 3 2 2 1 2 24 576 8 R- 08 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 14 196 9 R- 09 4 2 5 4 3 3 3 4 4 4 5 5 46 2116

10 R- 10 3 1 5 3 4 3 2 4 4 5 5 5 44 1936 11 R- 11 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 40 1600 12 R- 12 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 19 361 13 R- 13 5 5 3 2 2 4 3 5 4 4 5 5 47 2209 14 R- 14 2 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 1 29 841 15 R- 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 3600 16 R- 16 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 4 2 30 900 17 R- 17 2 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 40 1600 18 R- 18 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 50 2500 19 R- 19 2 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 34 1156 20 R- 20 2 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 34 1156 21 R- 21 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 41 1681 22 R- 22 1 2 2 1 1 1 1 4 5 1 2 4 25 625 23 R- 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 2304 24 R- 24 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 39 1521 25 R- 25 2 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 31 961 26 R- 26 2 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 31 961 27 R- 27 1 4 1 4 4 2 4 3 2 1 2 1 29 841 28 R- 28 3 3 4 2 3 2 3 3 3 5 5 5 41 1681 29 R- 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 3600 30 R- 30 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 56 3136 31 R- 31 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 47 2209 32 R- 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 2304 33 R- 33 2 2 4 1 1 3 1 1 2 1 2 2 22 484 34 R- 34 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 31 961

ΣX 91 101 104 96 99 101 92 109 108 113 120 117

ΣX2 301 355 378 318 333 337 292 403 390 431 474 455

ΣXY 3774 4056 4204 3890 3969 4029 3691 4357 4334 4511 4790 4634 k 12

r rx 0,8660 0,7060 0,7520 0,8050 0,7520 0,7930 0,7190 0,7300 0,8100 0,7300 0,8130 0,7010 σb2 123,8110

R tabel 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 0,339 Σ σ2b 17,74

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid r 11 0,935

σb2 1,6894 1,6168 1,7612 1,3806 1,3157 1,0874 1,2664 1,5753 1,3806 1,6306 1,4844 1,5407 Reliabel

Page 106: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 3

CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR PADA ANALISIS ANGKET

No X Y X2 Y2 XY 1 1 28 1 784 28 2 2 27 4 729 54 3 1 32 1 1024 32 4 2 31 4 961 62 5 4 42 16 1764 168 6 4 31 16 961 124 7 2 24 4 576 48 8 1 14 1 196 14 9 4 46 16 2116 184

10 3 44 9 1936 132 11 2 40 4 1600 80 12 1 19 1 361 19 13 5 47 25 2209 235 14 2 29 4 841 58 15 5 60 25 3600 300 16 2 30 4 900 60 17 2 40 4 1600 80 18 4 50 16 2500 200 19 2 34 4 1156 68 20 2 34 4 1156 68 21 3 41 9 1681 123 22 1 25 1 625 25 23 4 48 16 2304 192 24 2 39 4 1521 78 25 2 31 4 961 62 26 2 31 4 961 62 27 1 29 1 841 29 28 3 41 9 1681 123 29 5 60 25 3600 300 30 5 56 25 3136 280 31 4 47 16 2209 188 32 4 48 16 2304 192 33 2 22 4 484 44 34 2 31 4 961 62 Σ 91 1251 301 50239 3774

r xy = ( )( )( )} ( ) }{{ 2222 ΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ

ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ

= ( )( )( )} ( )}{{ 1251)50239(3491)301(34

125191)3774(342 −−

r xy = 0,866 untuk α = 5, dengan N = 34 diperoleh r tabel = 0,339

Karena r xy > r tabel maka valid

Page 107: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 4

PERHITUNGAN RELIABILITAS PADA ANALISIS ANGKET Untuk menghitung reliabilitas instrumen digunakan rumus:

r 11 = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡σσ∑

−⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

− 2t

2b1

1kk

sebelumnya maka perlu dicari varian tiap butir angket dengan rumus:

σ2 b

= Ν

ΝΧ∑

−Χ∑2

2 )(

Contoh Butir angket no 1

σ2 1 = 9 6.1

4 34 3)1 9(1 3

2

=−σ

butir angket no 2

σ 2 2

= 2 6.14 3

4 3)1 0 1(5 5 3

2

=−

Untuk butir angket yang lain dicari dengan cara yang sama, sehingga diperoleh seperti label analisis reliabilitas instrumen. Harga varian tiap butir tersebut selanjutnya dijumlahkan Σ σ

2 b = σ2 1 + σ2 4 + σ2 3 + …….. + σ2 12

= 1 . 6 9 + 1 . 6 2 + 1 . 7 6 +……… + 1 . 5 4 = 1 7 . 7 4 Varians total dicari dengan rumus:

Σ σ2 t = Ν

ΝΥ∑

−Υ∑2

2 )(

= 4 3

4 3)1 5 2 1(9 3 2 0 5

2

= 1 2 3.8 1 1 Jadi reliabilitasnya adalah:

r 1 1 = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡σσ∑

−⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

− 2t

2b1

1kk

r 1 1 = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡

− 1 1 8 , 3 2 14 7 ,7 11

12 12 1

r 1 1 = 0 . 9 3 5 Untuk σ = 5 %, dengan N = 34 diperoleh r tabel = 0,339 Karena r11 > r tabel maka reliabel

Page 108: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 5

UJI NORMALITAS DATA

Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan :

X2 = ∑=

−k

i

ii

EEO

1 1

2)(

Kriteria yang digunakan Ho diterima jika x2 < 2

tabelx

Pengujian Hipotesis Nilai maksimum = 60 Panjang kelas = 10 Nilai minimal = 14 Rata-rata ( X ) = 36.79 Rentang = 46 S = 11.13 Banyak kelas = 5 N = 34

Frekuensi

Interval Batas Kelas

Z untuk Batas Kelas

Peluang untuk Z

Luas Kelas

Ei Oi (Oi-Ei)2

Ei 11-20 10.5 -2.36 0.4909 0.063 2.142 2 0.0094 21-30 20.5 -1.46 0.4279 0.2122 7.215 8 0.0854 31-40 30.5 -0.57 0.2157 0.345 11.73 11 0.0454 41-50 40.5 0.33 0.1293 0.2614 8.89 10 0.1392 51-60 50.5 1.23 0.3907 0.0927 3.152 3 0.0073

60.5 2.13 0.4834 X2= 0.2867

α = 5% dk = 2

X2 Tabel = 5.99 Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal.

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho

X2 Tabel

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho

5.99 0.2867

Page 109: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 6

DATA PERSEPSI MENGENAI SHU SEBAGAI LABA KOPERASI (VARIABEL X)

Sikap Minat Tempat No Kode

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Σ %

1 R1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 16 36% 2 R2 2 1 2 2 2 3 3 1 2 18 40% 3 R3 1 2 3 2 2 2 2 4 2 20 44% 4 R4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 19 42% 5 R5 4 5 2 4 2 3 2 4 4 30 67% 6 R6 4 1 1 4 2 3 1 1 2 19 42% 7 R7 2 2 1 1 3 3 2 3 2 19 42% 8 R8 1 1 1 1 2 1 1 2 1 11 24% 9 R9 4 2 5 4 3 3 3 4 4 32 71%

10 R10 3 1 5 3 4 3 2 4 4 29 64% 11 R11 2 3 2 3 3 4 3 4 4 28 62% 12 R12 1 2 1 2 2 2 1 1 1 13 29% 13 R13 5 5 3 2 2 4 3 5 4 33 73% 14 R14 2 2 2 3 2 3 3 4 3 24 53% 15 R15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100% 16 R16 2 2 3 3 2 2 4 2 2 22 49% 17 R17 2 4 4 3 3 4 4 2 4 30 67% 18 R18 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 78% 19 R19 2 4 4 2 4 2 2 4 4 28 62% 20 R20 2 4 4 2 4 2 2 4 4 28 62% 21 R21 3 3 3 3 3 4 3 3 4 29 64% 22 R22 1 2 2 1 1 1 1 4 5 18 40% 23 R23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 80% 24 R24 2 2 4 3 3 3 3 4 3 27 60% 25 R25 2 3 3 2 2 3 2 2 2 21 47% 26 R26 2 3 3 2 2 3 2 2 2 21 47% 27 R27 1 4 1 4 4 2 4 3 2 25 56% 28 R28 3 3 4 2 3 2 3 3 3 26 58% 29 R29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100% 30 R30 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 98% 31 R31 4 4 4 4 5 4 2 4 4 35 78% 32 R32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 80% 33 R33 2 2 4 1 1 3 1 1 2 17 38% 34 R34 2 3 3 2 2 2 2 3 3 22 49%

Jumlah 296 296 309 901 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

Interval Kategori Jumlah Responden 84%- 100% Sangat Tahu 3 67,5%-83,5% Tahu 6

51%-67% Cukup Tahu 11 34,5%-50,5% Kurang Tahu 11

18%-34% Tidak Tahu 3

Page 110: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 7

TABULASI SKOR PERSIAPAN DESKRIPTIF PERSENTASE PERSEPSI MENGENAI SHU (VARIABEL X)

a. Sikap terhadap SHU sebagai Laba Koperasi Soal 1

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 6 17,65 6 2 14 41,18 28 3 3 8,82 9 4 7 20,59 28 5 4 11,76 20

Jumlah 34 100 91 Soal 2

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 4 11,76 4 2 11 32,35 22 3 6 17,65 18 4 8 23,53 32 5 5 14,71 25

Jumlah 34 100 101 Soal 3

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 6 17,65 6 2 6 17,65 12 3 7 20,59 21 4 10 29,41 40 5 5 14,71 25

Jumlah 34 100 104

b. Minat terhadap SHU sebagai laba koperasi Soal 4

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 4 11,76 4 2 12 35,29 24 3 7 20,59 21 4 8 23,53 32 5 3 8,82 15

Jumlah 34 100 96

Page 111: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Soal 5 Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total

1 2 5,88 2 2 14 41,18 28 3 7 20,59 21 4 7 20,59 28 5 4 11,76 20

Jumlah 34 100 99 Soal 6

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 2 5,88 2 2 10 29,41 20 3 12 35,29 36 4 7 20,59 28 5 3 8,82 15

Jumlah 34 100 101 c. Situasi dimana Persepsi terhadap SHU sebagai Laba Koperasi dilakukan Soal 7

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 5 14,71 5 2 11 32,3 22 3 9 26,47 27 4 7 20,595 28 5 2 5,88 10

Jumlah 34 100 92 Soal 8

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 5 14,71 5 2 5 14,71 10 3 6 17,65 18 4 14 41,18 56 5 4 11,76 20

Jumlah 34 100 109 Soal 9

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 1 2 5,88 2 2 11 32,35 22 3 4 11,76 12 4 13 38,24 52 5 4 11,76 20

Jumlah 34 100 108

Page 112: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 8

ANALISIS DESKRIPTIP PERSENTASE PERSEPSI MENGENAI SHU Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 9 x 5 x 34 = 1530 Data Minimal = 9 x 1 x 34 = 306 Range = 1530 – 306 = 1224

Panjang Kelas Interval = BanyakRange

= 1224 : 5 = 245

Interval Persentase Kriteria 1286 – 1530 84 % - 100 % Sangat Tahu 1041 – 1285 67,5% - 83,5 % Tahu 796 – 1040 51% - 67% Cukup Tahu 551 – 795 34,5% - 50,5 % Kurang Tahu 306 – 550 18% - 34% Tidak Tahu

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 901 Skor Maksimal = 1530

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x1530901

= 58,89% Kriteria = Cukup tahu A. SIKAP TERHADAP SHU SEBAGAI LABA KOPERASI Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 3 x 34 x 5 = 510 Data Minimal = 3 x 34 x 1 = 102 Range = 510 – 102 = 408

Panjang Kelas Interval =BanyakRange

= 408 : 5 = 82

Interval Persentase Kriteria 429 - 510 84 % - 100 % Sangat Setuju 347 – 428 67,5% - 83,5 % Setuju 265 – 346 51% - 67% Cukup Setuju 183 – 264 34,5% - 50,5 % Kurang Setuju 101 - 182 18% - 34% Tidak Setuju

Page 113: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 296 Skor Maksimal = 510

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x510296

= 58,04% Kriteria = Cukup Setuju B. MINAT TERHADAP SHU SEBAGAI LABA KOPERASI Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 3 x 34 x 5 = 510 Data Minimal = 3 x 34 x 1 = 102 Range = 510 - 102 = 408

Panjang Kelas Interval =BanyakRange

= 408 : 5 = 82

Interval Persentase Kriteria 429 – 510 84 % - 100 % Sangat Ingin 347 – 428 67,5% - 83,5 % Ingin 265 – 346 51% - 67% Cukup Ingin 183 – 264 34,5% - 50,5 % Kurang Ingin 101 - 182 18% - 34% Tidak Ingin

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 296 Skor Maksimal = 510

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x510296

= 58,04% Kriteria = Cukup Ingin C. TEMPAT DIMANA PERSEPSI TERHADAP SHU SEBAGAI LABA KOPERASI

DILAKUKAN Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 3 x 34 x 5 = 510 Data Minimal = 3 x 34 x 1 = 102 Range = 510 – 102 = 408

Panjang Kelas Interval =BanyakRange

Page 114: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

= 408 : 5 = 82

Interval Persentase Kriteria 429 - 510 84 % - 100 % Sangat Setuju 347 – 428 67,5% - 83,5 % Setuju 265 – 346 51% - 67% Cukup Setuju 183 – 264 34,5% - 50,5 % Kurang Setuju 101 - 182 18% - 34% Tidak Setuju

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 309 Skor Maksimal = 510

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x510309

= 60,59% Kriteria = Cukup Setuju

Page 115: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 9

DATA KEPUTUSAN STRATEGI PENENTUAN HARGA DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN KOPERASI (VARIABEL Y)

Nomor Angket No Kode Responden

10 11 12 Σ %

1 R1 4 4 4 12 80% 2 R2 3 3 3 9 60% 3 R3 4 4 4 12 80% 4 R4 4 4 4 12 80% 5 R5 4 4 4 12 80% 6 R6 4 4 4 12 80% 7 R7 2 1 2 5 33% 8 R8 1 1 1 3 20% 9 R9 4 5 5 14 93%

10 R10 5 5 5 15 100% 11 R11 4 4 4 12 80% 12 R12 2 2 2 6 40% 13 R13 4 5 5 14 93% 14 R14 2 2 1 5 33% 15 R15 5 5 5 15 100% 16 R16 2 4 2 8 53% 17 R17 2 4 4 10 67% 18 R18 5 5 5 15 100% 19 R19 2 2 2 6 40% 20 R20 2 2 2 6 40% 21 R21 4 4 4 12 80% 22 R22 1 2 4 7 47% 23 R23 4 4 4 12 80% 24 R24 4 4 4 12 80% 25 R25 4 3 3 10 67% 26 R26 4 3 3 10 67% 27 R27 1 2 1 4 27% 28 R28 5 5 5 15 100% 29 R29 5 5 5 15 100% 30 R30 4 5 3 12 80% 31 R31 4 4 4 12 80% 32 R32 4 4 4 12 80% 33 R33 1 2 2 5 33% 34 R34 3 3 3 9 60%

Jumlah 113 120 117 350 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

Interval Kategori Jumlah Responden 84%- 100% Sangat Setuju 7 67,5%-83,5% Setuju 12

51%-67% Cukup Setuju 6 34,5%-50,5% Kurang Setuju 4

18%-34% Tidak Setuju 5

Page 116: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 10

TABULASI SKOR PERSIAPAN DESKRIPTIF PERSENTASE

KEPUTUSAN STRATEGI PENENTUAN HARGA DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN KOPERASI (VARIABEL Y)

a. Keputusan Strategi Penentuan Harga untuk Penentuan Laba Soal 10

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 5 5 14,71 25 4 16 47,06 64 3 2 5,88 6 2 7 20,59 14 1 4 11,76 4

Jumlah 34 100 113 b. Keputusan Strategi Penentuan Harga untuk Peningkatan Volume Penjualan Soal 11

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 5 8 23,53 40 4 13 38,24 52 3 4 11,76 12 2 7 20,59 14 1 2 5,88 2

Jumlah 34 100 120 c. Keputusan Strategi Penentuan Harga untuk Pengembalian Modal Usaha Soal 12

Skor Jumlah Jawaban Persentase Skor Total 5 7 20,59 35 4 13 38,24 52 3 5 14,71 15 2 6 17,65 12 1 3 8,82 3

Jumlah 34 100 117

Page 117: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 11

ANALISIS DISKRIPTIF PERSENTASE KEPUTUSAN STRATEGI PENENTUAN HARGA DALAM RANGKA MENCAPAI

TUJUAN KOPERASI Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 3 x 34 x 5 = 510 Data Minimal = 3 x 34 x 1 = 102 Range = 510 - 102 = 408

Panjang Kelas Interval =BanyakRange

= 408 : 5 = 82

Interval Persentase Kriteria 429 - 510 84 % - 100 % Sangat Setuju 347 – 428 67,5% - 83,5 % Setuju 265 – 346 51% - 67% Cukup Setuju 183 – 264 34,5% - 50,5 % Kurang Setuju 101 - 182 18% - 34% Tidak Setuju

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 350 Skor Maksimal = 510

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x510350

= 68,63% Kriteria = Setuju A. KEPUTUSAN STRATEGI PENENTUAN HARGA UNTUK PENINGKATAN

LABA Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 1 x 34 x 5 = 170 Data Minimal = 1 x 34 x 1 = 34 Range = 170 - 34 = 136

Panjang Kelas Interval =BanyakRange

= 130 : 5 = 28

Page 118: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Interval Persentase Kriteria 145 – 172 84 % - 100 % Sangat Setuju 117 – 144 67,5% - 83,5 % Setuju 89 – 116 51% - 67% Cukup Setuju 61 – 88 34,5% - 50,5 % Kurang Setuju 33 - 60 18% - 34% Tidak Setuju

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 113 Skor Maksimal = 170

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x170113

= 66,97% Kriteria = Cukup Setuju B. KEPUTUSAN STRATEGI PENGGUNAAN HARGA UNTUK PENINGKATAN

PENJUALAN Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 1 x 34 x 5 = 170 Data Minimal = 1 x 34 x 1 = 34 Range = 170 - 34 = 136

Panjang Kelas Interval =BanyakRange

= 130 : 5 = 28

Interval Persentase Kriteria 145 – 172 84 % - 100 % Sangat Setuju 117 – 144 67,5% - 83,5 % Setuju 89 – 116 51% - 67% Cukup Setuju 61 – 88 34,5% - 50,5 % Kurang Setuju 33 - 60 18% - 34% Tidak Setuju

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 120 Skor Maksimal = 170

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x170120

= 70,59% Kriteria = Setuju

Page 119: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

C. KEPUTUSAN STRATEGI PENENTUAN HARGA UNTUK PENGEMBALIAN MODAL USAHA

Range = Data Maksimal – Data Minimal Data Maksimal = 1 x 34 x 5 = 170 Data Minimal = 1 x 34 x 1 = 34 Range = 170 - 34 = 136

Panjang Kelas Interval =BanyakRange

= 130 : 5 = 28

Interval Persentase Kriteria 145 – 172 84 % - 100 % Sangat Setuju 117 – 144 67,5% - 83,5 % Setuju 89 – 116 51% - 67% Cukup Setuju 61 – 88 34,5% - 50,5 % Kurang Setuju 33 - 60 18% - 34% Tidak Setuju

Dari hasil penelitian diperoleh Skor Total = 117 Skor Maksimal = 170

DP = %100 xMaksimal Skor

Total Skor

= %100x170117

= 68,82% Kriteria = Setuju

Page 120: PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU …lib.unnes.ac.id/1131/1/2013.pdf · PENGARUH PERSEPSI PENGURUS MENGENAI SHU TERHADAP KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA DALAM ... Lampiran 3 Contoh

Lampiran 12

TABEL PERSIAPAN ANALISIS REGRESI

No Kode Responden X (Persepsi) Y (Keputusan)

1 R1 16 12 2 R2 18 9 3 R3 20 12 4 R4 19 12 5 R5 30 12 6 R6 19 12 7 R7 19 5 8 R8 11 3 9 R9 32 14

10 R10 29 15 11 R11 28 12 12 R12 13 6 13 R13 33 14 14 R14 24 5 15 R15 45 15 16 R16 22 8 17 R17 30 10 18 R18 35 15 19 R19 28 6 20 R20 28 6 21 R21 29 12 22 R22 18 7 23 R23 36 12 24 R24 27 12 25 R25 21 10 26 R26 21 10 27 R27 25 4 28 R28 26 15 29 R29 45 15 30 R30 44 12 31 R31 35 12 32 R32 36 12 33 R33 17 5 34 R34 22 9

Jumlah 901 350 Rata- rata 26,5 10,29