PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA...

9
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 142- 150 Volume 2, No. 1, November 2012 - 142 PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING STUDI PADA AUDITOR INTERN DI PEMERINTAH PROVINSI ACEH Zainuddinn Abdullah 1 , Darwanis 2 , Basri Zein 2 1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: This study aims to look at factors that affect the performance of auditors. The factors that affect are work stress variabel and work motivation variabel as an intervening variable in the Governing of Aceh province. The study was conducted using census techniques in data collection. Data was obtained from 42 respondents in the Government of Aceh, And data processing using multiple linear regression analysis using SPSS 11. From the results of data processing to simultaneously work stress and work motivation budget significantly influence auditor performance in the Provincial Government of Aceh Keywords: Work Stress, Work Motivation and Auditor Performance Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kinerja auditor. Faktor yang mempengaruhi yakni variabel stres kerja dan motivasi kerja sebagai variabel intervening di Pemerintahan Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sensus dalam pengambilan data. Data di peroleh dari 42 responden di Pemerintah Aceh. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 11. Dari hasil pengolahan data secara simultan stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor yang ada di Pemerintah Aceh. Kata Kunci: Stres kerja, Motivasi kerja dan Kinerja Auditor PENDAHULUAN Di era globalisasi, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh seorang auditor tidak dapat dielakkan lagi, justru menjadi suatu kebutuhan utama sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor internal pemerintahan menjadi profesi yang diharapkan banyak orang untuk meletakkan kepercayaan pada pemeriksaan dan pengawasan internal yang diberikan. Kinerja yang dihasilkan oleh auditor inspektorat daerah menjadi syarat utama bagi ukuran keberhasilan suatu organisasi pemerintah. Kinerja auditor merupakan perwujudan kerja yang dilakukan dalam mencapai hasil kerja yang lebih baik atau lebih menonjol ke arah tercapainya tujuan organisasi. Pencapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai dengan standar dan kurun waktu tertentu (Goldwasser, 1993), yaitu: Pertama, kualitas kerja yaitu mutu menyelesaikan pekerjaan dengan bekerja berdasar pada seluruh kemampuan dan keterampilan serta

Transcript of PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA...

Page 1: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 142- 150

Volume 2, No. 1, November 2012 - 142

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA

AUDITOR MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING STUDI PADA AUDITOR INTERN

DI PEMERINTAH PROVINSI ACEH

Zainuddinn Abdullah1, Darwanis

2, Basri Zein

2

1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: This study aims to look at factors that affect the performance of auditors. The factors that affect are work stress variabel and work motivation variabel as an intervening variable in the Governing of Aceh province. The study was conducted using census techniques in data collection. Data was obtained from 42 respondents in the Government of Aceh, And data processing using multiple linear regression analysis using SPSS 11. From the results of data processing to simultaneously work stress and work motivation budget significantly influence auditor performance in the Provincial Government of Aceh

Keywords: Work Stress, Work Motivation and Auditor Performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kinerja auditor. Faktor yang

mempengaruhi yakni variabel stres kerja dan motivasi kerja sebagai variabel intervening di

Pemerintahan Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sensus dalam pengambilan

data. Data di peroleh dari 42 responden di Pemerintah Aceh. Pengolahan data menggunakan analisis

regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 11. Dari hasil pengolahan data

secara simultan stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor yang ada

di Pemerintah Aceh.

Kata Kunci: Stres kerja, Motivasi kerja dan Kinerja Auditor

PENDAHULUAN

Di era globalisasi, kebutuhan akan

adanya pemeriksaan laporan keuangan

oleh seorang auditor tidak dapat dielakkan

lagi, justru menjadi suatu kebutuhan utama

sebelum para pengambil kebijakan

mengambil keputusan. Auditor internal

pemerintahan menjadi profesi yang

diharapkan banyak orang untuk

meletakkan kepercayaan pada pemeriksaan

dan pengawasan internal yang diberikan.

Kinerja yang dihasilkan oleh auditor

inspektorat daerah menjadi syarat utama

bagi ukuran keberhasilan suatu organisasi

pemerintah.

Kinerja auditor merupakan

perwujudan kerja yang dilakukan dalam

mencapai hasil kerja yang lebih baik atau

lebih menonjol ke arah tercapainya tujuan

organisasi. Pencapaian kinerja auditor

yang lebih baik harus sesuai dengan

standar dan kurun waktu tertentu

(Goldwasser, 1993), yaitu: Pertama,

kualitas kerja yaitu mutu menyelesaikan

pekerjaan dengan bekerja berdasar pada

seluruh kemampuan dan keterampilan serta

Page 2: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

143 - Volume 2, No. 1, November 2012

pengetahuan yang dimiliki oleh auditor.

Kedua, kuantitas kerja yaitu jumlah hasil

kerja yang dapat diselesaikan dengan

target yang menjadi tanggung jawab

pekerjaan auditor serta kemampuan untuk

memanfaatkan sarana dan prasarana

penunjang pekerjaan. Ketiga, ketepatan

waktu yaitu ketepatan waktu yang tersedia

untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sebagai lembaga internal audit

pemerintah yang menghasilkan berbagai

produk pengawasan seperti General Audit,

Operational Audit dan Special Audit serta

mempunyai sumber daya manusia yang

berstatus sebagai tenaga fungsional audit.

Inspektorat seringkali menghadapi

berbagai masalah diantaranya adalah

tuntutan untuk selalu mengedepankan

sikap profesionalisme bagi auditornya

yang dalam hal ini banyak dipengaruhi

oleh stress kerja dan motivasi kerja yang

dimiliki dalam menjalankan tugas-

tugasnya (BPKP, 2008).

Tingkat dan kualitas kinerja auditor

ditentukan oleh beberapa faktor baik

perseorangan maupun lingkungan.

Menurut Gibson (Muchsin, 2003) terdapat

tiga faktor yang mempengaruhi kinerja

yaitu faktor individu yang berasal dari

dalam diri seseorang, faktor organisasi,

dan faktor psikologis. Faktor individu

dapat berupa motivasi, kemampuan

pengetahuan dan ketrampilan, pengalaman

dan sikap. Faktor organisasi dapat berupa

sturktur organisasi, pemimpin, rekan

sejawat, beban pekerjaan, rancangan kerja,

kondisi kerja. Faktor ini tidak dapat berdiri

sendiri namun merupakan suatu kesatuan

yang saling terkait satu dengan yang lain,

sehingga dapat dikatakan kinerja seorang

auditor tidak hanya dipengaruhi oleh satu

faktor saja. Dalam penelitian ini akan

memaparkan mengenai stres kerja dan

motivasi kerja yang mempengaruhi akan

kinerja auditor terutama di kinerja auditor

di Inspektorat Aceh.

Sebagai kumpulan individu, setiap

unit bisnis akan selalu berhadapan dengan

permasalahan di bidang sumber daya

manusia. Diantara permasalahan pada

bidang ini adalah tentang stres kerja,

motivasi kerja, dan kinerja karyawan.

Stres kerja secara umum merupakan

suatu fenomena yang dialami oleh

seseorang pada saat apa yang diharapkan

tidak menjadi suatu kenyataan dan kondisi

ini membuat suatu tekanan dalam

hidupnya (Newstrom dan Davis, 1997).

Kondisi stres ini selalu memiliki pengaruh

negatip, terutama pada kinerja individu

yang menjalaninya. Pada sisi lain, stres

yang berkelanjutan atau stres yang tidak

ditangani secara serius cenderung

melahirkan suatu bentuk traumatik yang

relatif sukar untuk dikembalikan (Cordes

dan Daugherty, 1993).

Kondisi stres kerja yang dapat

mengurangi pencapaian kinerja karyawan

dapat diantisipasi melalui variabel

intervening (Suprihanto J. et. al., 2003).

Hal ini bermakna bahwa pengaruh stres

kerja terhadap kinerja karyawan dapat

Page 3: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 144

tidak terjadi secara langsung tetapi melalui

motivasi kerja. Dengan demikian, apakah

hadirnya motivasi kerja dapat sebagai

penengah (intervening) antara stres kerja

dan kinerja auditor, masih menjadi

fenomena yang serius dari suatu unit

bisnis.

Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mendapatkan bukti empiris

mengenai stres kerja mempengaruhi

kinerja auditor yang dimediasi motivasi

kerja sebagai variabel intervening pada

auditor Pemerintah Aceh.

Pembahasan hasil penelitian ini akan

dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab

berikut akan membahas mengenai kajian

pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis,

sub bab ketiga mengenai metodologi

penelitian yang digunakan untuk menguji

hipotesis. Sub bab keempat membahas

mengenai hasil analisis dan pembahasan

dan sub bab terakhir mengenai kesimpulan,

keterbatasan dan saran.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Stres Kerja

Stres adalah keseimbangan antara

bagaimana seseorang memandang

tuntutan-tuntutan dan bagaimana seseorang

berpikir bahwa seseorang itu dapat

mengatasi semua tuntutan yang

menentukan apakah seseorang tidak

merasakan stres, merasakan eustres

(tanggapan positip) atau distress

(tanggapan negatip) (Looker dan Olga,

2005:44).

Tuntutan-tuntutan atau faktor-faktor

lingkungan yang menimbulkan stres

disebut stressor. Dengan kata lain, stressor

adalah suatu prasyarat untuk mengalami

respons stres. Respons stres adalah satu

langkah yang penting dan perlu dalam

upaya untuk mengatasi stres secara efektif.

Istilah respons stres menggambarkan

serangkaian respons yang berbeda dan

komplek yang dibuat oleh tubuh manusia

terhadap tuntutan atau tekanan yang

dihadapinya. Respon stres selalu aktif

sampai pada suatu tingkatan, yang bekerja

di dalam zona normal keseimbangan stres

agar mampu mengatasi perubahan-

perubahan harian dalam lingkungan.

Ketika tekanan-tekanan tidaklah biasa,

baru atau berlebihan, tantangan atau

ancaman yang muncul, maka respons

memastikan bahwa tubuh selalu berada

dalam keadaan siaga untuk mengatasi

stres. Oleh karena tekanan-tekanan dapat

mengancam hidup, fisik, emosional, maka

respons tubuh harus sesuai untuk

mengatasi tipe situasi yang dihadapinya

(Looker dan Olga, 2005:44).

Mengenali gejala-gejala dalam

respons stres dan mengidentifikasi stres

sangat penting dalam usaha untuk

mengurangi distress, menghindari stres

yang parah, serta membuat stres yang

berguna (eustress). Sebagian besar gejala-

gejala stres dijelaskan dengan melihat

tanda-tanda fisiologis respons stres dalam

tubuh.

Berdasarkan beberapa uraian diatas,

Page 4: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

145 - Volume 2, No. 1, November 2012

penulis menyimpulkan bahwa stres

merupakan suatu kondisi ketegangan yang

mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan

kondisi seseorang dimana ia terpaksa

memberikan tanggapan melebihi

kcmampuan penyesuaian dirinya terhadap

suatu tuntutan eksternal (lingkungan).

Stres yang terlalu besar dapat mengancam

kemampuan seseorang untuk menghadapi

lingkungannya. Sebagai hasilnya, pada diri

para karyawan berkembang berbagai

macam gejala stres yang dapat

mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

Menurut Nimran (1999) stres kerja

dapat diukur dengan beberapa komponen

indikator, yaitu : a. Konflik peran, b.

Kelebihan beban kerja, c. Waktu kerja, d.

Ketidakjelasan peran, dan e. Pengaruh

pimpinan.

Motivasi Kerja

Motivasi kerja (Robbins, 2006: 214)

adalah proses yang berperan pada

intensitas, arah, dan lamanya berlangsung

upaya individu ke arah pencapaian sasaran.

Tiga unsur kunci dalam motivasi adalah

intensitas, arah, dan berlangsung lama.

Intensitas terkait dengan seberapa keras

seseorang berusaha. Akan tetapi, intensitas

yang tinggi, kemungkinan tidak akan

menghasilkan kinerja yang diinginkan jika

upaya itu tidak disalurkan ke arah yang

menguntungkan perusahaan. Pada

akhirnya, motivasi memiliki dimensi

berlangsung lama. Ini adalah ukuran

tentang berapa lama seseorang dapat

mempertahankan usahanya.

Dalam hubungannya dengan

lingkungan kerja, Mangkunegara

(2002:94) mengemukakan bahwa motivasi

kerja didefinisikan sebagai kondisi yang

berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan, dan memelihara perilaku

yang berhubungan dengan lingkungan

kerja.

Kinerja Auditor

Kinerja pada dasarnya adalah apa

yang dilakukan atau tidak dilakukan

karyawan. Kinerja adalah yang

mempengaruhi seberapa banyak mereka

memberi kontribusi kepada organisasi.

Perbaikan kinerja baik untuk individu

maupun kelompok menjadi pusat perhatian

dalam upaya meningkatkan kinerja

organisasi. Indikator kinerja auditor

Menurut (Robinson,2006), dapat diukur

dengan beberapa komponen indikator,

yaitu kompetensi, kepuasan kerja, iklim

organisasi, dan disiplin kerja.

Hipotesis Penelitian

Bertitik tolak dari permasalahan

yang diajukan dan tujuan penelitian

mengenai stres kerja, maka hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut:

1) Stres kerja mempengaruhi kinerja

auditor Pemerintah Aceh.

2) Stres kerja mempengaruhi motivasi

kerja auditor Pemerintah Aceh.

3) Motivasi kerja mempengaruhi kinerja

Page 5: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 146

auditor Pemerintah Aceh.

4) Stres kerja mempengaruhi kinerja

auditor Pemerintah Aceh melalui

motivasi kerja sebagai variabel

intervening.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode penelitian sensus

dimana populasi dalam penelitian ini

adalah semua auditor yang ada di

Inspektorat Pemerintah Aceh sebesar 42

orang auditor

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Independen

1. Stres Kerja (X)

Stres merupakan suatu keadaan

dimana seseorang mengalami ketegangan

karena adanya kondisi-kondisi yang

mempengaruhi dirinya. Indikator stres

kerja yang menjadi variabel penelitian

yakni konflik peran, kelebihan beban kerja,

waktu kerja, ketidakjelasan peran, dan

pengaruh kepemimpinan.

2. Motivasi Kerja(Z)

Motivasi menerangkan kekuatan-

kekuatan yang terdapat pada diri seseorang

individu, yang menjadi penyebab

timbulnya tingkat, arah dan persistensi

upaya yang dilaksanakan dalam hal

bekerja. Indikator motivasi kerja yang

digunakan dalam penelitian ini yakni

prestasi kerja, kompensasi, pelatihan,

komunikasi dan religiositas.

3. Kinerja Auditor (Y)

Kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.

Rancangan Pengujian Hipotesis

Teknik Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi linier yaitu untuk mengetahui

dimensi stres kerja dan motivasi kerja

terhadap kinerja auditor. Pengolahan data

sesuai dengan pendekatan penelitian. Pada

bagian ini data diolah dengan

menggunakan rumus-rumus atau aturan

yang ada, sesuai dengan pendekatan

penelitian atau rancangan yang digunakan.

Dalam analisis ini dapat digunakan

pendekatan statisktik parametrik untuk

mengetahui pengaruh stres kerja terhadap

motivasi kerja dan kinerja auditor.

Pengujian hipotesis pertama dimaksudkan

untuk mengetahui besarnya pengaruh stres

kerja terhadap kinerja auditor (variabel

dependen), hipotesis kedua dimaksudkan

untuk mengetahui apakah stres kerja

mempengaruhi motivasi kerja, hipotesis

ketiga dimaksudkan untuk mengetahui

apakah motivasi kerja mempengaruhi

kinerja auditor, hipotesis keempat untuk

mengetahui apakah motivasi kerja

(variabel intervening) dipengaruhi stres

kerja (variabel independen) dan

mempengaruhi kinerja auditor (variabel

Page 6: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

147 - Volume 2, No. 1, November 2012

dependen). Analisis statistik yang

digunakan untuk menguji hipotesis ketiga

(H3) menggunakan analisis regresi

sederhana (simple regression analysis),

sedangkan hipotesis pertama (H1),

hipotesis kedua (H2), hipotesis keempat

(H4) menggunakan analisis regresi

berganda (multiple regression analysis),

dengan model penelitian sebagai berikut:

H4 : Y = α + β 1 X + β 2 Z + β 3 X.Z + e (4)

dimana:

Y = kinerja auditor

Z = motivasi kerja

X1 = stres kerja

XZ = interaksi (intervening)

Α = Konstanta

β i = koefisien regresi.

E = Error

Pengaruh antar variabel diuji dengan

tingkat kepercayaan (confidence interval)

95% atau α = 0.05. Kriteria pengujian

hipotesis adalah:

H0: β 1 = β 2 = β 3 = 0;

Variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Ha: Minimal satu β i ≠ 0;

Variabel independen berpengaruh terhadap

i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 variabel dependen.

Untuk menguji apakah hipotesis

yang diajukan diterima atau ditolak,

dengan menggunakan tingkat nilai β . Jika

dalam pengujian p < 0,05, berarti H0

ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika p

> 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Pengujian-pengujian diatas dilakukan

dengan menggunakan software pengolahan

data Statistical Package for Social

Sciences (SPSS) dengan versi 11.

HASIL PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis

Tabel 1. Stress Kerja Berpengaruh terhadap

Kinerja Auditor

Nama Variabel B Standar

Error thitung Sig

Konstanta 0.578 1.501 0.385 .702

Stres kerja 0.767 0.040 19.212 .000

Koefisien Korelasi (R) = 0,950a

Koefisien Determinasi

(R2) = 0,902

Adjusted R square

= 0,900

Fhitung

= 369,089

Sig.F = 0,000 ª

Keterkaitan stres kerja sebagai fungsi dari

kinerja auditor dapat dituliskan dalam

persamaan Y = 0,578 + 0, 767X.

Tabel 2. Stres Kerja Berpengaruh Terhadap

Motivasi Kerja

Nama Variabel B Standar Error

thitung Sig

Konstanta 5.218 1.369 3.812 .000

Stres kerja 0.652 0.036 17.900 .000

Koefisien Korelasi

(R) = 0,943a

Koefisien

Determinasi

(R2) = 0,889

Adjusted R square

= 0,886

Fhitung

= 320,427

Sig.F = 0,000 ª

Page 7: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 148

Keterkaitan stres kerja, sebagai fungsi dari

motivasi kerja dapat dituliskan dalam

persamaan Z = 5,218 + 0, 652X.

Tabel 3. Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Auditor

Nama Variabel B Standar

Error thitung Sig

Konstanta -3.400 1.809 -1.880 .067

Stres kerja 1.103 0.061 18.095 .000

Koefisien Korelasi

(R) = 0,944a

Koefisien

Determinasi (R2) = 0,891

Adjusted R square = 0,888

Fhitung = 327,428

Sig.F = 0,000 ª

Keterkaitan Motivasi Kerja sebagai fungsi

dari kinerja auditor dapat dituliskan dalam

persamaan.Y = -3,400 + 1, 103Z.

Stress kerja dan motivasi kerja berpengaruh

terhadap Kinerja Auditor. Sebaliknya Stres

kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Tabel 4. Stress kerja dan motivasi kerja

berpengaruh terhadap Kinerja

Auditor

Nama Variabel B Standar

Error thitung Sig

Konstanta 6.139 3.584 1.713 .095

Stres kerja 0.221 0.132 1.679 .101

Motivasi Kerja 0.105 0.217 0.483 .632

X.Z 0.010 0.004 2.516 .016

Koefisien Korelasi

(R) = 0,967a

Koefisien

Determinasi (R2) = 0,934

Adjusted R square = 0,929

Fhitung

= 180,063

Sig.F = 0,000 ª

Keterkaitan stres kerja dan motivasi kerja

sebagai fungsi dari kinerja auditor dapat

dituliskan dalam persamaan dibawah ini.

Y = 6,139 + 0, 221X + 0,105Z + 0,010X.Z

Pembahasan Hasil Penelitian

Stres Kerja Mempengaruhi Kinerja

Auditor Pemerintah Aceh

Nilai P value yang diperoleh

berdasarkan hasil pengolahan data

diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau

lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan

demikian hipotesis 1 Terdapat Pengaruh

stres kerja mempengaruhi kinerja auditor

Pemerintah Aceh diterima. Hal ini sesuai

dengan teori yang menyatakan terdapat

pengaruh Stres kerja terhadap kinerja

auditor, hal ini bisa terjadi diakibatkan

hasil stres kerja yang sedikit merupakan

bagian dari kemampuan dan sikap pribadi

auditor yang dapat mempengaruhi kinerja

auditor. Dengan stres kerja yang sedikit

akan meningkatkan kerja dari auditor

dalam menjalankan tugasnya yang hal ini

dapat meningkatkan kinerja auditor dalam

pelaksanaan kerjanya.

Stres Kerja Mempengaruhi Motivasi

Kerja Pemerintah Aceh

Nilai P value yang diperoleh

berdasarkan hasil pengolahan data

diperoleh nilai P value sebesar 0.000 atau

lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan

demikian hipotesis 2 Terdapat Pengaruh

Page 8: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

149 - Volume 2, No. 1, November 2012

stres kerja mempengaruhi motivasi kerja

Pemerintah Aceh diterima. Hal ini sesuai

dengan teori yang menyatakan terdapat

hubungan stres kerja terhadap motivasi

kerja, hal ini bisa terjadi diakibatkan

terciptanya stres disebabkan iklim

organisasi, keterbukaan, komunikasi dan

partisipasi setiap individu dalam

pelaksanaan pengawasan dan pengendalian

dalam menjalankan tugas auditor. Dengan

stres kerja yang sedikit memberikan

semangat dan motivasi yang tinggi bagi

auditor dalam menjalankan tugasnya dan

bila stres kerja yang tinggi akan

menurunkan motivasi kerja auditor dalam

menjalankan tugasnya karena adanya rasa

lelah dan jemu terhadap pekerjaan yang

dilaksanakannya.

Motivasi Kerja Mempengaruhi Kinerja

Auditor Pemerintah Aceh

Nilai P value yang diperoleh

berdasarkan hasil pengolahan data

diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau

lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan

demikian hipotesis 3 Terdapat Pengaruh

variabel motivasi kerja mempengaruhi

kinerja auditor Pemerintah Provinsi

Naggroe Aceh Darussalam diterima. Hal

sesuai dengan teori yang menyatakan

terdapat hubungan motivasi kerja terhadap

kinerja auditor, hal ini bisa terjadi

diakibatkan motivasi yang dimiliki oleh

setiap pribadi sangat menentukan hasil

yang dijalankan dalam proses audit.

Dimana motivasi yang besar sangat

mempengaruhi hasil audit yang merupakan

kinerja auditor tersebut. Dengan motivasi

yang tinggi menyebabkan auditor dalam

menjalankan tugasnya merasa nyaman dan

bersemangat dalam menjalankan tugas

yang memberikan pengaruh terhadap

kinerja keseluruhan.

Stres Kerja Mempengaruhi Kinerja

Auditor Pemerintah Aceh Melalui

Motivasi Kerja Sebagai Variabel

Intervening

Nilai P value yang diperoleh

berdasarkan hasil pengolahan data

diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau

lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan

demikian hipotesis 4 Terdapat Pengaruh

stres kerja mempengaruhi kinerja auditor

Pemerintah Aceh melalui motivasi kerja

sebagai variabel intervening diterima. Hal

ini sesuai dengan teori yang telah

dipaparkan pada bab sebelumnya yang

menyatakan kedua variabel Stres kerja

motivasi kerja mempunyai pengaruh

terhadap kinerja auditor. Penelitian ini

berbeda dengan penelitian sebelumnya

karena peneliti menambahkan variabel

Motivasi Kerja sebagai variabel

intervening dalam penelitian maka

penelitian ini tidak dapat dibandingkan

dengan penelitian sebelumnya

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Stres kerja mempengaruhi kinerja

auditor Pemerintah Aceh.

Page 9: PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/13... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... kerja terhadap kinerja karyawan

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 150

2. Stres kerja mempengaruhi motivasi

kerja auditor Pemerintah Aceh.

3. Motivasi kerja mempengaruhi

kinerja auditor Pemerintah Aceh.

4. Stres kerja mempengaruhi kinerja

auditor Pemerintah Aceh melalui

motivasi kerja sebagai variabel

intervening.

Saran

Adapun saran yang diberikan

penulis bagi penelitian selanjutnya adalah:

1. Sesuai dengan hasil penelitian ini,

disarankan untuk penelitian yang

akan dilakukan berikutnya perlu

menambah variabel lain yaitu

Prestasi Kerja, Kepuasan Kerja,

Perilaku, Sikap dan Budaya

Organisasi untuk menilai kinerja

auditor sehingga hasil yang dicapai

dapat lebih baik.

2. Sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, 2008. Kode Etik dan

Standar Audit. Diklat pembentukan

auditor ahli.

Cordes A. dan Dougherty M., 1993. Human

Resource Management, Concept and

Practices. Canada: John Willy and Sons,

Inc.

Goldwasser, 1993. The Plaintiffs’ Bar

Discusses Auditor Performance. Journal

of CPA.

Looker T., dan Olga G., 2005. Managing

Stress. Terjemahan: Haris Setiawati.

Yogyakarta : Baca.

Mangkunegara A.P., 2002. Manajemen Sumber

Daya Manusia Perusahaan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Muchsin, 2003. Pengaruh Karakteristik

Individu dan Organiasi terhadap Kinerja.

Jurnal Program Ekonomi. Fakultas

Ekonomi Universitas Surabaya.

Newstrom dan Davis S., 1997. The Essence of

Personnel Management and Industrial

Relations. Yogyakarta: Andi.

Nimran, U., 1999. Perilaku Organisasi.

Surabaya : Citra Media.

Robinson, J.P., 2006. What Are Employability

Skills?. Community Workforce

Development Specialist. Alabama

Cooperative Extension System.

Robbins, S.P., 2006. Perilaku Organisasi.

Terjemahan: Benyamin Molan. Jakarta:

Prenhallindo.

Suprihanto, J. et al., 2003. Perilaku

Organisasional. Yogyakarta: BP STIE

YKPN.