PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

17
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 JURNAL Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Puput Diaz Kartika 202010075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Transcript of PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

Page 1: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Puput Diaz Kartika

202010075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …
Page 3: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …
Page 4: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …
Page 5: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …
Page 6: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …
Page 7: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

SMK BHAKTI NUSANTARASALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017

Puput Diaz Kartika1 , Kriswandani

2

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, email: [email protected]

2Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW, email: [email protected]

ABSTRAK Jenis penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui 1) ada atau tidaknya

pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe ICM terhadap minat belajar bagiSiswa Kelas X

SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga dan 2) ada atau tidaknya pengaruh strategi

pembelajaran aktif tipe ICM terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas X SMK

BHAKTI NUSANTARA Salatiga.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga semester 2 tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari

4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling kemudian

diperoleh Kelas X Farmasi sebagai kelas kontrol (15 siswa) dan Kelas X Keperawatan (32

siswa) sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data menggunakan metode angket minat

belajar dan metode tes. Desain dalam penelitian ini menggunakanthe randomized control

grouppretest-posttest. Pengujian dari data yang sudah diperoleh menggunakan uji beda rerata

dan Uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,017< 0,050yang berarti penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ICM bepengaruh

terhadap minat belajar matematika siswa kelasX SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga.

Berdasarikan hasil uji beda rerata diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,050 yang

artinya penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ICM berpengaruh terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas X SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga.

Kata Kunci:Minat BelajarHasil Belajar Matematika, Strategi pembelajaran aktif tipe ICM

(Index Card Match).

PENDAHULUAN

Matematika merupakan obyek studi yang membutuhkan pemikiran, artinya dalam

mempelajari matematika diperlukan kemampuan berpikir matematik yaitu kemampuan untuk

melaksanakan kegiatan dan proses matematik. Pembelajaran matematika bersifat abstrak

maka diperlukan suatu cara untuk mengelola proses belajar mengajar sehingga matematika

mudah dipahami oleh siswa dengan baik dan lebih berarti serta bermanfaat dalam kehidupan

mereka. Pembelajaran matematika pada umumnya masih merupakan hal yang ditakuti oleh

banyak siswa. Hal ini dapat terlihat langsung dari pencapaian matematika siswa yang relatif

buruk dibandingkan dengan mata pelajaran lain (Tambunan, 2006).

Page 8: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

Pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang diselengarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika,

yang bertujuan membentuk kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui

kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin dalam

memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam

kehidupan sehari-hari (Wawan, 2010).

Pentingnya pelajaran matematika bagi siswa, diharapkan dapat memacu guruuntuk

membimbing siswa secara optimal guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa juga

diharapkan berperan aktif dalam proses pembelajaran matematika demi tercapainya suatu

keseimbangan dalam proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas dan kewajiban, tidak

hanya mengajar, mendidik dan membimbing siswa tetapi juga patut sebagai model dalam

pembelajaran sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan

(Kompas tanggal 8 Februari 2014).Namun pada kenyataannya proses pembelajaran

matematika yang digunakan masih didominasi oleh guruyang mengakibatkan siswa merasa

bosan dan tidak antusias setiap mengikuti pelajaran matematika. Siswa cenderung berkata

bahwa dirinya memahami materi yang dijelaskan guru, namun ketika diadakan ulangan nilai

mereka tidak sesuai dengan yang diharapkan guru. Tidak adanya kesinambungan antara guru

dan perilaku siswa yang tidak ingin berubah, dapat berakibat pada minat siswa yaitu tidak

bersemangat untuk belajar matematika dan hasil belajar siswa yang tidak maksimal.

ICM diharapkan mampu menumbuhkan minat belajar matematika pada

siswa.Baharudin dan Wahyuni (2007: 24) mengemukakan, minat berarti kecenderungan dan

gairah yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sama halnya dengan

kecerdasan dan motivasi karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Jika seseorang

tidak memiliki minat untuk belajar, ia tidak akan bersemangat bahkan tidak mau belajar.

Slameto (2010: 54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

siswa yaitu: 1) Faktor Intern: faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh;

faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan. 2) Faktor

Ekstern: faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan; faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian

diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah.

Menurut Nasution (2006:36), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru, tes tersebut

Page 9: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

dapat berupa ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama

pembelajaran berlangsung, tes akhir semester, dan sebagainya. Faktor yang mempengaruhi

hasil belajar oleh Rusman (2012:124) diklasifikasikan menjadi 2, yaitu faktor internal (faktor

yang berasal dari diri siswa) dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa).

Salah satu faktor eksternal adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Berdasarkan hasil observai yang dilaksanakan di SMK BHAKTI NUSANTARA

Salatiga, terlihat bahwa minat dan hasil belajar siswa SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga

masih belum maksimal. kecenderungan siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran

di kelas masih kurang, banyak siswa yang kurang fokus ketika guru sedang menjelaskan dan

asyik dengan kegitannya sendiri.Pembelajaran yang berpusat pada guru mengakibatkan siswa

belum memahami materi yang disampaikan oleh guru dan siswa tidak berusaha bertanya atau

mempelajari sendiri materi yang belum dimengerti. Pembelajaran seperti ini sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Hasil belajar matematika siswa rendah dikarenakan

siswa mengalami kesulitan saat belajar matematika diantaranya kesulitan untuk

mengaplikasikan rumus-rumus matematika dalam kehidupan sehari-hari dan tekanan yang

berlebihan pada hafalan rumus serta kecepatan berhitung. Hal ini didukung oleh nilai rerata

matematika yang dicapai oleh siswa masih dibawah nilai KKM.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan suatu strategi pembelajaran

untuk menciptakan suasana belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif baik fisik

maupun mental agar tercipta suasana belajar yang kondusif. Strategi pembelajaran aktif

merupakan suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk berperan aktif dalam suatu proses

pembelajaran. Siswa diharapkan dapat membangun pemahamannya sendiri tentang materi

pelajaran (Zaini, dkk, 2007).

Salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan oleh seorang guru adalah

strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Suprijono (2013: 120) menjelaskan index

card match (mencari pasangan kartu) adalah suatu strategi yang cukup menyenangkan

digunakan untuk memantapkan pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Index

card match merupakan salah satu strategi yang menyenangkan yang akan mengajak siswa

untuk aktif dalam proses pembelajaran. Index card match adalah salah satu teknik

instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi

pengulangan). Tipe index card match ini berhubungan dengan cara-cara belajar agar siswa

lebih lama mengingat materi pelajaran yang dipelajari dengan teknik mencari pasangan kartu

yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam

suasana menyenangkan (Silberman, 2006: 250).Strategi ini memberikan kesempatan kepada

Page 10: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis kepada teman sekelas. Hamruni (2011:

162) menyatakan bahwa index card match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk

meninjau ulang materi pelajaran.

Menurut Suprijono (2013: 120), metode “mencari pasangan kartu” atau index card

match cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah

diberikan sebelumnya. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:1)buatlah

potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas dan bagilah kertas-kertas

tersebut menjadi dua bagian yang sama; 2)pada separuh bagian kertas, tulis pertanyaan

tentang materi yang akan di belajarkan;3)pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat kemudian kocoklah semua kertas sehingga akan

tercampur antara soal dan jawaban;4)setiap siswa diberi satu kertas dan siswa bekerja secara

berpasangan dimanaseparuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan

mendapatkan jawaban; 5)mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika

ada yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka untuk duduk berdekatan.

Jelaskan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman

yang lain; 6)setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah

kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan

keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh

pasangannya. 7) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirancang suatu penelitian yang mempunyai 2 tujuan

yakni untuk mengetahui 1) ada atau tidaknya pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe ICM

terhadap minat belajar bagiSiswa Kelas X SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga dan 2) ada

atau tidaknya pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe ICM terhadap hasil belajar

matematika pada siswa kelas X SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen,

jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Penelitian ini

dilakukan di SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga semester 2 Tahun Ajaran

2016/2017 yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas Xpertanian, Xkeperawatan, Xfarmasi,

dan Xteknik sepeda motor. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas. Teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling karena pengambilan anggota

sampel dari polulasi dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam

Page 11: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

populasi itu. Sampel yang digunakan yaitu kelas X-keperawatan SMK BHAKTI

NUSANTARA Salatiga sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 32 siswa dan kelas X-

farmasi SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 15

siswa. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan bentuk design Pretest- Posttest

Control Group Design (Sugiyono, 2011).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: 1) Observasi digunakan

untuk mendapatkan data tentang pencapaian guru dalam memberikan perlakuan didalam

kelas, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi proses

yang diharapkan; 2) Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang digunakan

untuk mengukur pencapaian siswa sebelum diberi perlakuan dengan pretest dan juga setelah

diberi perlakuan dengan posttest; dan 3) Dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data

yang resmi dan terjamin keakuratannya (Budiyono, 2013:54). Instrumen pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket minat belajar siswa dan tes (Posttest). Uji

instrumen dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas,taraf kesukaraan butir soal,

dan daya pembeda. Instumen tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 20

butir soal. Instrumen angket minat belajar siswa terdiri dari 27 butir item.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskritif dan analisis

inferensial. Pengujian deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai rata-rata, nilai

maksimum, nilai minimum, standart deviasi, serta untuk mendeskripsikan selama proses

pembelajaran. Sedangkan pengujian inferensial dalam penelitian ini dengan menggunakan uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji Independent Sample T-Testdan uji Mann-Whitney

dengan bantuan SPSS 22.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal (sebelum diberikan perlakuan)

Data dalam penelitian ini meliputi data hasil belajar dan data hasil pengisian angket

minat belajar. Data hasil belajar pada kondisi awal meliputi data nilaipretest siswa yang

diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) matematika Semester 2 Tahun Pelajaran

2016/2017. Dataminat belajar awaldigunakan untuk melihat minat belajar siswa sebelum

dilakukan penelitian dan diberikan perlakuan. Nilai minat belajar awal diambil dari

pemberian angket awal sebelum perlakuan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua

kelompok data awal tersebut digunakan untuk mengetahui keseimbangan kedua kelas yang

akan diberikan perlakuan yang berbeda.

Page 12: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

Keseimbangan kedua kelas dapat dilihat dari hasil uji normalitas data dan uji

homogenitas data hasil belajar pada kondisi awal. Adapun hasil analisis statistik deskriptif

data nilai pretest dapat dilihat dalam Tabel 1, hasil uji normalitas data nilai pretest dapat

dilihat dalam Tabel 2, serta hasil uji homogenitas dan uji beda rerata nilai pretest dapat dilihat

Tabel 3.

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Data Nilai Pretest

Kelompok N

Maksi

mum

Mini

mum Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

nilai Kelas eksperimen 32 100 30 56,16 21,776 3,850

Kelas Kontrol 15 96 30 64,47 23,491 6,065

Hasil Tabel 1 menunjukkan data nilaipretest siswa SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga

menunjukan bahwa rata-rata nilai pretest dari kelas eksperimen adalah 56,16 dengan nilai

minimal 30 dan nilai maksimal 100. Rata-rata kelas kontrol adalah 64,47 dengan nilai

minimal 30 dan nilai maksimal 96.Rata-rata kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas

eksperimen tetapi perbedaanya tidak terlalu besar.

Tabel 2. Uji Normalitas Data Pretest

Berdasarkan Tabel 2 diatas diperoleh perhitungan uji normalitas data nilai pretest

menunjukkan nilai signifikansi data nilai pretest untuk kelas eksperimen sama dengan nilai

signifikansi kelas control yakni 0,200> 0,05yang berarti data nilai pretestkedua kelas berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Lebih lanjut, hasil perhitungan uji homogenitas dan

uji beda rerata nilai pretest dapat dilihat dalam Tabel 3.

Berdasarkan hasil analisis uji beda rerata data pretest diperoleh nilai signifikansi uji

homogenitas sebesar 0,637 > 0,05 yang berarti data pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol mempunyai variansi yang sama atau bersifat homogen. Oleh karena telah memenuhi

eksperimen kontrol

N 32 15

Normal Parametersa,b

Mean 56,16 64,47

Std.

Deviation 21,776 23,491

Most Extreme

Differences

Absolute ,123 ,118

Positive ,123 ,110

Negative -,115 -,118

Test Statistic ,123 ,118

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

,200c,d

Page 13: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

persyaratan uji normalitas data dan uji homogenitas data maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelas tersebut dalam kondisi seimbang. Hal ini juga dapat didukung oleh hasil uji beda

rerata data pretest dimana nilai signifikansinya sebesar 0,240 > 0,05 yang berarti tidak ada

perbedaan nilai rerata data pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Tabel 3. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Data Pretest

Analisis statistika deskriptif minat belajar pada kondisi awal dapat dilihat dalam Tabel

4. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diperoleh kelas kontrol sebanyak 2 siswa

memiliki minat belajar yang tinggi, 8 siswa memiliki minat belajar sedang dan 5 siswa

memiliki minat belajar rendah. Kategori kelas eksperimen sebanyak 4 siswa memiliki minat

belajar yang tinggi, 18 siswa memiliki minat belajar sedang dan 10 anak memiliki minat

belajar rendah.

Tabel 4. Statistik Deskriptif Minat Belajar pada Kondisi Awal

Interval Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

96 – 107 Tinggi 4 12,5% 2 13,33%

84 - 95 Sedang 18 56,25% 8 53,33%

72 – 83 Rendah 10 31,25% 5 33,33%

Hasil pengujian perbedaan minat belajar antara kedua kelompok dapat dilihat dari hasil uji

Mann-Whitney seperti pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5 tersebut tampaklah nilai

signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,784 > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan minat

belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nilai Equal

variances

assumed

,226 ,637 -1,190 45 ,240 -8,310 6,986 -22,380 5,759

Equal

variances

not

assumed

-1,157 25,669 ,258 -8,310 7,184 -23,086 6,466

Page 14: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

Tabel 5. Uji Mann-Whitney Minat Belajar Pada Kondisi Awal

Berdasarkan hasil uji normalitas data pretest, uji homogenitas data pretest, uji beda rerata

data pretest, dan uji Mann-Whitney data awal minat belajar maka dapat disimpulkan bahwa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kondisi seimbang sehingga dapat diberi

perlakuan yang berbeda.

B. Kondisi Akhir (setelah diberi perlakuan)

Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, diakhir pertemuan diberikan tes akhir dan

pemberian angket minat belajar. Adapun hasil analisis statistik deskriptif untuk data minat

belajar akhir dapat dilihat dalam Tabel 6 berikut ini

Tabel 6. Statistik Deskriptif Minat Belajar pada Kondisi Akhir

Interval Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

96 - 107 Tinggi 19 59,38% 4 26,67%

84 - 95 Sedang 10 31,25% 6 40%

72 – 83 Rendah 3 9,38% 5 33,33%

Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat diihat bahwa pada kelas kontrol sebanyak 4 siswa memiliki

minat belajar yang tinggi, 6 siswa memiliki minat belajar sedang dan 5 siswa memiliki minat

belajar rendah. Untuk kelas eksperimen sebanyak 19 siswa memiliki minat belajar yang

tinggi, 10 siswa memiliki minat belajar sedang dan 3 anak memiliki minat belajar rendah. Hal

ini menunjukkan bahwa minat belajar matematika dikelas X Keperawatan sebagai kelas

eksperimen lebih baik dibandingkan dengan Kelas X Farmasi sebagai kelas kontrol.

Berdasarkan Tabel 7 diperoleh nilai signifikansi sebesar0,017< 0,05 yang berarti terdapat

pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe ICM terhadap minat belajar bagiSiswa Kelas X

SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga.

Nilai

Mann-Whitney U 228,000

Wilcoxon W 756,000

Z -,274

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,784

a. Grouping Variable: kelompok

Page 15: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

Tabel 7. Uji Mann-Whitney Minat Belajar pada Kondisi Akhir

Strategi pembelajaran aktif tipe ICM berpengaruh terhadap minat belajar matematika

siswa, juga berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil analisis descriptive

statistic menggunakan bantuan SPSS 22 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini

Tabel 8. Analisis Statistik Deskriptif Data Posttest

Kelompok N Maksimum Minimum Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Nilai Kelas eksperimen 32 100 35 79,06 20,018 3,539

Kelas Kontrol 15 90 25 60,67 19,074 4,925

BerdasarkanTabel 8 dapat dilihat bahwa untuk kelas kontrol, siswa SMK BHAKTI

NUSANTARA Salatiga kelas X Farmasi diperolehnilai terendah 25, nilai tertinggi 90

dannilai rata-rata sebesar 60,67. Sedangkan Hasil belajar posttest siswa SMK BHAKTI

NUSANTARA Salatiga kelas X Keperawatan yang digunakan sebagai kelas eksperimen

diperoleh bahwa dari 32 subjek penelitian, nilai terendah 35, nilai tertinggi 100 dan nilai rata-

rata siswa 79,06.

Hasil uji normalitas data posttestdapat dilihat dalam Tabel9 berikut ini

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data Posttest

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 135,500

Wilcoxon W 255,500

Z -2,391

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,017

a. Grouping Variable: kelompok

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen kontrol

N 32 15

Normal Parametersa,b

Mean 79,06 60,67

Std.

Deviation 20,018 19,074

Most Extreme

Differences

Absolute ,148 ,174

Positive ,148 ,127

Negative -,148 -,174

Test Statistic ,148 ,174

Asymp. Sig. (2-tailed) ,073c ,200

c,d

Page 16: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

Berdasarkan Tabel 9 diperoleh nilai signifikansi pada uji kolmogorov-smirnov untuk kelas

eksperimen 0,073 dan kelas kontrol 0,20, keduanya signifikan lebih besar dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian beda rata-rata hasil belajar dilakukan dengan analisis uji independent ttest

yang bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa yang mendapat

perlakuan strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match dengan siswa yang melakukan

pembelajaran secara konvensional. Pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Hasil Uji Beda Rerata Nilai Posttest

Pada Tabel 10diperoleh nilai signifikan yang diperoleh di kolom levene’s test for equality of

variances adalah sebesar 0,779 > 0,05 yang berarti kedua kelompok data mempunyai variansi

yang sama atau bersifat homogen. Pada t-tes equality of means yang digunakan adalah equal

variances assumed karena data homogen. Uji independent sample t-test dilihat dari nilai

signifikan equal variances assumed pada Tabel 10 adalah 0,005 < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada proses pembelajaran

matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match (ICM)

dapat disimpulkan bahwa 1) untuk nilai signifikansi sebesar 0,017< 0,050 yang berarti

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe ICM bepengaruh terhadap minat belajar

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differ

ence

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nilai Equal

variances

assumed

,080 ,779 2,980 45 ,005 18,396 6,173 5,962 30,830

Equal

variances

not

assumed

3,033 28,729 ,005 18,396 6,064 5,988 30,804

Page 17: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD …

matematika siswa kelas X SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga serta 2) berdasarkan hasil

uji beda rerata diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,050 yang artinya penerapan

strategi pembelajaran aktif tipe ICM berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas X SMK BHAKTI NUSANTARA Salatiga.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press

Budiyono. 2011. Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: UNS Press

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Nur, dkk. 2013. Pengaruh penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match

Terhadap Pemahan Konsep Matematis Siswa Kelas XI.IS SMAN N Sijunjung. Jurnal

Pelangi, STKIP PGRI SUMBAR Vol.3 No.3. September 2013.

Silberman, M. 2009. Active Learning. Bandung: Nusamedia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Supranto, J. 2008. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Suyatmi, Aan. 2008. Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index

Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa.

Widoyoko, Eko. 2013. Tenik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Zaini, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.