PENGARUH SPECIFIC GOAL SETTING PADA … · x KATA PENGANTAR Saya ucapkan syukur yang...
Transcript of PENGARUH SPECIFIC GOAL SETTING PADA … · x KATA PENGANTAR Saya ucapkan syukur yang...
i
PENGARUH SPECIFIC GOAL SETTING PADA PERFORMANCE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Suci Setyowati
NIM: 129114090
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Hasil tidak pernah mengkhianati Proses
Bersyukur dan Selalu Yakin
Berkaryalah untuk Kemuliaan Tuhan
Lakukan apa yang kamu cintai dan cintai apa yang kamu lakukan
Colossians (3.23)
“In all the work you are given, do the best you can. Work as though
you are working for the Lord, not any earthly master”
Stop Thinking so hard about everything,
Stop Over analyzing. Just Go! Just Do!
If it feels right, just go with the flow
If it feels wrong, don’t think about it anymore
and walk away!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
teruntuk
“Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat, Bunda Maria, dan Santo Yosef ”
“Malaikat Tanpa Sayapku Sakti Tigawati dan Sarjito”
“Christina Sohirah dan Antonius Sumaryono”
“Untukmu Ayah di manapun berada”
“Keluarga Tercinta”
“Untuk sahabat dan teman-temanku tersayang”
Terakhir, untuk Suci Setyowati, Terima kasih untuk segala perjuanganmu sampai
saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan yang sesungguhnya bahwa karya yang saya muat ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juni 2016
Penulis
Suci Setyowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENGARUH SPECIFIC GOAL SETTING PADA PERFORMANCE
Suci Setyowati
ABSTRAK
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh specific goal setting pada performance individu. Subjek penelitian adalah 44 mahasiswa Non-Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti
mengajukan hipotesis bahwa goal setting yang spesifik mempengaruhi performance. Alat eksperimen merupakan adaptasi dan replikasi dari k=khos
block design SAMUEL. Alat eksperimen adalah balok-balok dengan warna merah, putih, dan merah-putih, stopwatch, jam analog, dan kartu dengan 7 pola berbeda. Desain penelitian adalah independent between subject design. Analisis data
menggunakan teknik uji beda t sampel bebas dengan selisih rerata waktu kedua kelompok eksperimen. Hasil t-test menunjukkan perbedaan secara signifikan
antara mean waktu kelompok eksperimen 1 (M : 184,32 ) dan kelompok eksperimen 2 (M : 241,18) ; (F : 2,678, sig : 0,109 ≥ 0,05 dan ttest : 0,002 ≤ 0,05). Hasil menunjukkan bahwa specific goal setting mempengaruhi performance.
Kata kunci : goal setting, specific goal setting, performansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE EFFECT OF SPECIFIC GOAL SETTING ON PERFORMANCE
Suci Setyowati
ABSTRACT
This study aim to find out the influence of the specific goal setting on the individual performance. The subjects of the research were 44 students of non-Psychology Faculty of Sanata Dharma University. The researcher hypothesized
that the specific goal setting influence the performance. The experimental tool is an adaptation and replication of khos SAMUEL block design. The experimental
tools used in this research were red blocks, white blocks, the colour combination of red and white blocks, stopwatch, analog clock, and 7 different patterns of cards. Then, the researcher adopted independent between subject design as the
research design of this research. Besides, the researcher used independent sample t-test to compare the difference in means of two different groups in analyzing the
data. The results of the t-test showed there was significant difference between mean time of experiment group 1 (M :184,32) and experiment group 2 (M : 241,18) ; (F : 2,678, SIG : 0,0109 ≥ 0,05 and t-test : 0,002 ≤ 0,05). The results
showed that the specific goal setting influenced the performance.
Keywords : goal setting, specific goal setting, performance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Suci Setyowati
Nomor Mahasiswa : 129114090
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH SPECIFIC GOAL SETTING PADA PERORMANCE
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam Bentuk media lain, mengelolanya di internet
dari saya maupun memberikan royaliti Kepada saya selama tetap mencantumkan
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :
Yang menyatakan,
(Suci Setyowati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan syukur yang sebesar-besarnya untuk Tuhan Yesus Kristus,
Bunda Maria serta Santo Yosef yang selalu memberikanku kekuatan, petunjuk,
peristiwa, dan segalanya sehingga membantu saya berproses menuju keberhasilan
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Pada kesempatan ini, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si Dekan Fakultas Psikologi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. P. Eddy Suhartanto, M.Si Kaprodi Fakultas Psikologi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan untuk seluruh Civitas Akademik di Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang selalu mendorong kami agar cepat
menyelesaikan skripsi.
3. Ibu Ratri Sunar Astuti M.Si, Dosen pembimbing akademik untuk
pendampingan dan kasih sayangnya.
4. Dr. A. Priyono Marwan, S. J. Dosen pembimbing skripsi yang luar biasa.
Terima kasih banyak Romo, selama kurang lebih 5 bulan dengan sabar
membimbing saya.
5. Ibu, Bapak, Mbah Putri dan Mbah kakung yang selalu memberikan doa yang
tulus, semangat, dan dukungan yang tidak pernah putus.
6. Untuk seluruh karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,
Mas Gandung, Mas Muji, Pak Gie, Bu Nanik, Staf Laboratorium dan Staf
Sekretariat yang telah menjadi teman para mahasiswa selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Teruntuk Kelurga Besar Mbah Kakung dan adik-adikku tersayang Intan
Sahara, Cendar Rona Imania, Sakti Sekar Ratri, Sakti Puspa Ratri. Terima
kasih banyak untuk dukungan dan semangat selama proses mengerjkan skripsi.
8. Teruntuk Agnes Listi, Cyrillus Yana, Johan Ivan, terima kasih selalu support
dan doanya selama sekian tahun ini
9. Sahabat-sahabat gilaku tercinta, “The comment” Emanuela Prima dan Pamela
Agustine. Terima kasih selalu menjadi rumah ternyaman I love you to the
moon and back
10. Teruntuk yang selalu membuat senyum dan tawa “9114” -- Bayu Mahendra,
Chrisna Yuda, David Putra, Septian Panji, Albertus Hari Gunam, Vianey Yona,
Benny Wicaksana, Ivander, Kenang Satyadarma, Vico Pradipta, Alexander
Widi, David, Adhi Nugraha, Adolfus Aditya, Randy Leo Kemi, Mas Kunto,
McGregor, Made. Suwun yo cah!!
11. Teruntuk semua yang membuat kenangan dan akan selalu terkenang Mas
Ateng, Ignatius Wijayatmo, Bernadeta Aponarry, Albertin Widyaninta,
Elisabeth Yulia, Kornelia Krista, Imadanyara, Efam Diaz, Galih Gudakesa,
Gita Pepantri, Regina Giovanny, Helena Lindi, Agnes Bella, Leonardo
Simanjuntak, Aurelia Judith, Bhagas Adi Sakti, Devita Prasetyowati, Melani
Roswita, Ratna Indraswari, Agatha Asih, Monica Santi, Vita Prana, dan
semuanya. Will be miss you guys.
12. Terima kasih dinamikanya untuk teman-teman psikologi, khususnya angkatan
2012 dan Kelas C Semester Satu dan Kelas A Semester 2 sampai 6, BEMF
2015-2016, kepanitiaan AKSI, EKM, Live-In, dan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. UntukRed Pavlov tersayang, Ayah Topig, Om Yusak, Om Iwil, dan Om Asoy.
Terima kasih dukungannya selama proses penulisan skripsi.
14. Untuk kawan seperjuangan di learning corner-nya Romo, yaitu Indri, Flo,
Aprek, Chopie, Bimo, Olive, Jeje, Anggie, Rizky, Mba Winda, Risca, Romo
Julius, Sonia, BM, Komang, Indun, Asoy. “SEMANGAT! Gbu
15. Terakhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada subjek dan pihak-pihak
yang turut membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Yogyakarta, 21 Juni 2016
Penulis
Suci Setyowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
PERNYATAAN PUBLIKASI ..................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
1. Manfaat Teoritis..................................................................... 7
2. Manfaat Praktis .................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. Goal Setting .............................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Sejarah Goal-Setting............................................................. 8
2. Pengertian Goal .................................................................... 10
3. Goal Setting .......................................................................... 11
4. Atribut Goal Setting ............................................................. 12
5. Penemuan Penting Goal Setting ........................................... 12
6. Prinsip Goal Setting.............................................................. 14
7. Aspek Goal Setting............................................................... 16
B. Performansi (Performance) atau Kinerja ................................. 17
C. Mekanisme Goal Setting pada Performansi/Kinerja ................ 18
D. Skema Penelitian ........................................................................ 20
E. Hipotesis Penelitian .................................................................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 21
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 21
B. Variabel Penelitian ..................................................................... 21
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................... 22
D. Subjek Penelitian ........................................................................ 23
E. Metode Pengambilan Data......................................................... 23
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................ 24
G. Alat Penelitian Eksperimen ........................................................ 25
H. Tugas Subjek ............................................................................. 29
I. Try Out dan Pilot Study ............................................................. 29
J. Metode Analisis Data ................................................................ 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 31
A. Persiapan Penelitian.................................................................... 31
1. Deskripsi konteks penelitian .................................................. 31
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 32
C. Analisis Data Eksperimen .......................................................... 32
D. Pembahasan ................................................................................ 36
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 39
A. Kesimpulan ................................................................................. 39
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 39
C. Saran-saran................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1. Distribusi Subjek Peneltian berdasarkan jenis kelamin............ 31
TABEL 4.2. Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan usia ......................... 31
TABEL 4.3. Uji Normalitas .......................................................................... 33
TABEL 4.4. Uji Homogenitas Levene test for equality of varinces ............ 34
TABEL 4.5. Hasil Independent Sample t-test.............................................. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A. HASIL TRY OUT BASED LINE ...................................... 46
LAMPIRAN B. SKOR KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN
EKSPERIMEN 2 ......................................................................................... 47
1. Nilai Performansi Kelompok Eksperimen 1 ...................................... 47
2. Nilai Performansi Kelompok Eksperimen 2 ...................................... 48
LAMPIRAN C. (UJI ASUMSI) ................................................................... 50
1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2.............. 50
2. Normal Q-Q Plot................................................................................. 51
a) Kelompok Eksperimen 1 ............................................................. 51
b) Kelompok Eksperimen 2 ............................................................. 52
LAMPIRAN D. (Uji Homogenitas) .............................................................. 53
LAMPIRAN E. (Uji Hipotesis) ..................................................................... 54
1. Uji Independent Sample t-test ............................................................ 54
LAMPIRAN F Instruksi Tugas Eksperimen ................................................. 55
LAMPIRAN G Informed Consent ............................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian World Talent Report 2015 dari Institute of Management
Develpoment (IMD) melaporkan bahwa Indonesia mengalami penurunan
peringkat tenaga berbakat dan terampil dibidang ekonomi dari peringkat 25 di
tahun 2014 menjadi peringkat 41 di tahun 2015. Peringkat tersebut dihitung
melalui penilaian tiga faktor, yaitu faktor pengembangan dan investasi, faktor
daya tarik suatu negara, dan faktor kesiapan sumber daya manusia. Faktor
kesiapan sumber daya manusia merupakan fakor yang paling penting dalam
peringkat tersebut (Ngasuko, 2015). Hal ini dikarenakan SDM merupakan aset
yang berharga yang akan menjadi faktor utama yang menentukan suatu
keberhasilan sebuah negata (Human Development Report, 2010).
Penurunan peringkat tersebut terasa lebih memprihatinkan karena
Indonesia sedang memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi peluang besar bagi
pertumbuhan ekonomi, sehingga membutuhkan kesiapan sumber daya
manusia yang bermutu, berdaya saing, produktif dan berprestasi. Sumber
Daya Manusia (SDM) yang bermutu, berdaya saing, produktif, dan berprestasi
adalah SDM yang memiliki performansi yang tinggi (Cahyono,2014)
Performansi secara etimologi adalah prestasi kerja atau bisa disebut kinerja
(Widodo, 2015). Foster dan Seeker (2001, dalam Widodo 2015) menjelaskan
bahwa performansi merupakan hasil yang dicapai individu menurut ukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang berlaku untuk suatu tugas atau pekerjaan. Widodo (2015) menegaskan
bahwa performansi sangat penting dan diperlukan setiap individu dalam
berbagai lingkup seperti, dunia pendidikan, industri, dan olahraga.
Performansi akademik merupakan topik yang penting dalam setting
pendidikan (Guney, 2009 dalam Wijaya, 2012 serta Kaighobadi dan Allan,
2008). Dalam setting industri atau dunia kerja, performansi penting untuk
kesuksesan organisasi ataupun kepentingan karyawan sendiri (Ali, Karamat,
Noreen, Khurram, Chudary, Nadeem, Jamshaid, Farman, 2011 serta Zyphur,
Chaturvedi, dan Arvey, 2008). Dalam bidang olahraga, performansi sangat
dibutuhkan seorang atlet untuk mencapai prestasi dalam pertandingan
(Gunarsa, Setiadarma, dan Soekasah, 1996 serta Setiadarma, 2000).
Performansi manusia membutuhkan sebuah motivasi. Sesuai dengan
pernyataan Feldman (2012, dalam Kurose 2013) menegaskan bahwa perilaku
atau tingkah laku manusia tersebut diarahkan oleh motivasi. Motivasi
merupakan unsur penggerak dan pengarah perilaku untuk mencapai tujuan
(King, dalam Kurose 2013). Motivasi terbukti memberikan pengaruh positif
bagi kehidupan karena memiliki daya tarik, daya dorong, dan daya arah yang
menjadi alasan individu berperilaku. Motivasi dengan pendekatan kognitif
menekankan pemrosesan dan interpretasi secara aktif dari informasi yang
diterima (Bandura, dalam Hobbs dan Gordon, 2009).
Tjahjono (2011) menegaskan bahwa terdapat beberapa teori motivasi
melalui pendekatan kognitif yang menjelaskan proses bagaimana perilaku
individu digerakkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Teori motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tersebut adalah equity theory, goal setting theory, dan expectancy theory.
Kurose (2013) serta Locke dan Latham (2013) mengungkapkan bahwa
individu memperlihatkan motivasinya dalam bentuk perilaku yang diamati
melalui proses penetapan tujuan (goal setting) dan pencapaian tujuan. Salah
satu teori motivasi kognitif yang terkenal dan banyak diterapkan di dunia
akademik, dunia kerja dan olahraga adalah goal setting atau penetapan
tujuan(Luneburg, 2011)
Goal setting (penetapan tujuan) pertama kali dikemukakan oleh Locke
pada tahun 1968. Locke merupakan Profesor Motivasi dan Kepemimpinan di
Robert H. Smith School of Bussiness University of Maryland, Amerika.
Locke menyadari pentingnya penetapan tujuan dan proses pencapaian tujuan.
Sejak tahun 1968, Locke dan Latham (2002) mengembangkan teori goal
setting. Sebanyak 400 penelitian memperlihatkan bahwa goal setting
mempengaruhi performansi dalam mengerjakan tugas. Hasil penelitian Locke
dan Latham, (2006) menunjukkan bahwa individu dengan goal setting
mencapai hasil yang lebih maksimal daripada individu yang tidak memiliki
goal setting.
Shilts, Horowitz, dan Townsend (2004, dalam Basoeki, 2012)
mengungkapkan bahwa goal setting memiliki potensi penting sebagai
perantara pada perubahan perilaku. Kurose (2013) menjelaskan bahwa goal
setting theory mendeskripsikan sebab – akibat yang mengarahkan motivasi
pada perilaku serta peningkatan kinerja. Kurose (2013)menegaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
goal setting memainkan peranan penting yang sangat dibutuhkan dalam proses
motivasi dengan perantara hubungan antara motivasi dan perilaku.
Locke dan Latham (2013), Borman, Ilgen, dan Klimoski (2003)
menyatakan bahwa dasar teori goal setting adalah sebagian besar perilaku
manusia merupakan hasil dari tujuan yang dipilih secara sadar dan
mengandung niat (intentions). Hal ini sejalan dengan Locke, Shaw, Saari, dan
Latham (1981), Locke dan Latham (1990, dalam Weinberg, 2007) yang
menjelaskan bahwa asumsi dasar penelitian goal setting adalah goal
merupakan pengatur langsung dari tindakan manusia.
Berbagai temuan studi eksperimental memperlihatkan bahwa goal setting
sangat mempengaruhi perilaku manusia dan menyebabkan perubahan dalam
performansi atau kinerja (Asmus, Karl, Mohnen, Reinhart, 2015). Penelitian
(Locke dan Latham, 2006) menunjukkan bahwa individu yang memiliki goal
setting mencapai hasil lebih maksimal daripada individu yang tidak memiliki
goal setting.
Luneburg (2011), Mooney dan Mutrie (2000) mengungkapkan bahwa goal
setting digunakan sebagai teknik motivasional untuk meningkatkan
produktivitas dan kinerja dalam lingkup yang berorientasi pada prestasi seperti
dalam pendidikan, kerja, dan olahraga. Bandura (1997), Locke dan Latham,
(1990), Wehmeyer, Agran, dan Hughes (1998, dalam Copeland dan Hughes,
2002) menegaskan bahwa penelitian goal setting dalam berbagai bidang
(industri, atlet, dan pendidikan) memiliki dampak positif yang kuat pada
perilaku manusia, termasuk meningkatkan kinerja, motivasi, dan self-efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Latham (2007, dalam Kurose 2013) serta Locke dan Latham (2002)
menunjukkan mekanisme goal setting sebagai alat untuk meningkatkan
performansi. Mekanisme goal setting menuntun individu untuk memusatkan
perhatian, mengerahkan usaha, bertahan dalam menghadapi tantangan, dan
terlibat dalam pengembangan strategi. Mekanisme goal setting menggunakan
motivasi untuk mencipta dan mengarahkan perilaku, sehingga tanpa
mekanisme goal setting, motivasi menjadi tidak realistis (Kurose, 2013).
Penemuan terpenting dari goal setting theory adalah difficult goal dan
specific goal yang menyebabkan kinerja individu lebih tinggi daripada tujuan
yang samar-samar seperti “do your best”, tidak memiliki tujuan, dan tujuan
yang mudah (Gomez-Minambres, Corgnet, dan Hernan-Gonzalez, 2012 ;
Locke dan Latham, 2002). Kavoo-Linge, Van Rensburg, Sikalieh, (2011)
menjelaskan bahwa specific goal setting adalah sebuah tujuan yang memiliki
penjelasan secara detail mengenai bagaimana cara mencapai tujuan dan
memiliki batasan waktu yang jelas.
Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Irmawati (2004) menunjukkan
bahwa goal setting memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan. Penelitian dalam ranah olahraga juga dilakukan oleh Firdaus,
Maulana dan Erawan (2013) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara goal setting dan performa atlet bola voli di Klub ALKO
Bandung. Beberapa penelitian yang dilakukan mengenai goal setting terhadap
performansi mendukung teori goal setting, sedangkan penelitian lainnya
menyatakan bahwa goal setting tidak memiliki hubungan dan pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
terhadap performansi. Penelitian Arsanti (2009) dengan menggunakan
anagram sebagai alat eksperimen menunjukkan hasil bahwa hubungan antara
penetapan tujuan dan kinerja tidak signifikan dengan nilai korelasi (r =
0,128). Selain itu, penelitian Hartono (2014) dengan menggunakan skema
sistem intensif berbasis quota sebagai moderasi menunjukkan hasil bahwa
pemberian insentif quota kinerja individu tertinggi ada pada subjek dengan
kondisi penetapan target yang mudah dan tidak spesifik. Hasil tersebut
berlawanan dengan prinsip goal setting yang menyatakan bahwa motivasi
kinerja tertinggi ada pada kondisi penetapan target sulit dan spesifik.
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut maka peneliti akan menguji
kembali pengaruh specific goal setting pada performance individu dengan
menggunakan alat eksperimen berupa balok dan pola – pola tertentu yang
merupakan adaptasi dan replikasi dari khos blog design SAMUEL.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki rumusan
masalah sebagai berikut :
“Apakah specific goal setting mempengaruhi performance ?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh goal setting pada
performansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
specific goal setting dan non-specific goal setting pada performansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumbangan sederhana
dalam peneguhan teori motivasi kognitif, khususnya mengenai pengaruh
specific goal setting pada performance.
2. Manfaat praktis
Diharapkan manfaat praktis penelitian ini adalah prestasi yang lebih
baik dengan bukti tercapainya tujuan yang spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
DASAR TEORI
A. Goal Setting
1. Sejarah Goal-Setting
Teori goal setting adalah teori motivasi yang menjelaskan penyebab
individu bertindak dengan menetapkan tujuan (Locke dan Latham, 2013).
Teori goal setting dikemukakan oleh Edwin A. Locke pada tahun 1968.
Profesor Motivasi dan Kepemimpinan di Robert H. Smith School of
Bussiness University of Maryland, Amerika tersebut menyadari
pentingnya penetapan dan proses pencapaian tujuan.
Locke dan Latham (2002) sejak tahun 1968 mengembangkan teori
goal setting. Sebanyak 400 penelitian memperlihatkan bahwa goal setting
mempengaruhi performansi dalam mengerjakan tugas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa individu dengan goal setting mencapai hasil yang
lebih maksimal daripada individu yang tidak memiliki goal setting (Locke
dan Latham, 2006). Teori mengenai konsep dan manfaat goal setting
ditemukan ketika individu belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan
untuk menyelesaikan tugas secara efektif (Locke dan Latham, 2013)
Menurut Luneburg (2011) goal setting menjadi teori yang terkenal dan
banyak diaplikasikan di dunia akademik, dunia kerja, dan olahraga.
Mooney dan Mutrie (2000) menjelaskan pula bahwa goal setting
digunakan sebagai teknik motivasional untuk meningkatkan produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dan performansi. Teknik tersebut menjadi lebih dikenal dalam bidang yang
berorientasi prestasi seperti bisnis dalam dunia kerja, pendidikan, dan
olahraga. Melalui berbagai penelitian, goal setting terbukti membantu
meningkatkan performansi. Penelitian Morisano, Peterson, Pihl, dan Shore
(2010) memperlihatkan pengaruh goal setting pada bidang akademik.
Mahasiswa dengan goal setting pada awal semester memperoleh IPK
(Indeks Prestasi Akademik) yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang
tidak menetapkannya. Penelitian Clarke dkk (2009) menemukan bahwa
pelatihan goal setting meningkatkan usaha pencapaian tugas.
Pada setting dunia kerja, goal setting berpengaruh positif pada manajer
perusahaan. Goal setting membuat para manajer lebih mudah memotivasi
dan mengarahkan perilaku karyawan agar mampu mencapai target
(Bandura & Locke, 2003). Lokce dan Latham (1984, dalam Locke dan
Latham, 2002) menyatakan bahwa sejumlah penelitian menunjukkan goal
setting yang sulit dan spesifik secara signifikan meningkatkan
produktivitas karyawan. Locke dan Latham (2002, dalam Lunenburg,
2011) menegaskan bahwa tujuan spesifik meningkatkan tujuan organisasi,
seperti mengurangi ketidakhadiran, keterlambatan, dan turnover.
Dalam bidang olahraga goal setting meningkatkan performansi para
atlet agar mendapat hasil yang maksimal dalam berlatih dan bertanding.
Kornspan (2016) menegaskan pula bahwa goal setting merupakan
kemampuan yang sangat penting untuk altet olahraga dalam meraih
performansi yang optimal. Penelitian deskriptif dari Weinberg, et al (1993)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memperoleh hasil bahwa hampir semua atlet berlatih beberapa jenis goal
setting untuk meningkatkan performansi dan menemukan tujuan mereka
supaya efektif. Penelitian meta-analysis dari 36 studi yang dilakukan
Hedges dan Olkin (1985, dalam Kyllo dan Landers, 1995) menjelaskan
bahwa secara keseluruhan goal setting meningkatkan performansi dalam
olahraga.
2. Pengertian Goal
Locke, et al (1981) menegaskan bahwa goal adalah objek atau tujuan
dari suatu tindakan yang diraih individu. Locke dan Latham (2002)
menambahkan bahwa goal adalah objek atau tujuan sebuah tindakan untuk
mencapai standar tinggi yang biasanya dibatasi dengan waktu. Locke dan
Latham (2006) mendefinisikan goal sebagai tujuan dari suatu tindakan
atau tugas yang merupakan keinginan sadar individu untuk mencapai dan
memperolehnya. Goal juga didefinisikan sebagai alasan motivasional dan
tujuan individu (Aarts, Gollwitzer, dan Hassin, 2004).
Tujuan merupakan usaha yang individu lakukan secara sadar
(Weinberg, 2007). Pintrich dan Schunk (2008) menyatakan bahwa goal
merupakan sesuatu yang berada di luar diri individu dan secara sadar
diusahakan individu sampai berhasil. Locke dan Latham (2013)
menjelaskan bahwa goal merupakan objek atau tujuan dari suatu tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Peneliti ini menyimpulkan bahwa goal adalah suatu objek atau tujuan
dari perilaku yang memiliki sebuah standar dan diusahakan secara sadar
dengan batas waktu tertentu.
3. Goal Setting
Asumsi dasar penelitian goal setting adalah bahwa goal merupakan
pengatur langsung dari tindakan manusia (Locke dan Latham, 1990 dalam
Weinberg, 1993 ; Locke, et al, 1981). Lunenburg (2011) mengungkapkan
bahwa goal setting adalah penjelasan yang mendasar untuk semua teori-
teori besar motivasi kerja yang meliputi teori ekspektasi dari Vroom
(1994) ; teori motivasi dari Maslow (1970) atau Herzberg (2009) ; teori
kognitif sosial dari Bandura (1986) dan teori behaviorsm dari Skinner
(1979).
Darvis (1981, dalam Irmawati 2004) mengemukakan bahwa goal
setting digunakan untuk keberhasilan mencapai performansi
(performance). Penerapan goal setting yang efektif membutuhkan tiga
tahapan, yaitu menjelaskan arti dan maksud penetapan target, menetapkan
target yang jelas, dan memberikan umpan balik (feedback) terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan. Goal setting didasarkan pada
pengarahan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Casio (1987, dalam
Irmawati) memberikan penjelasan atau informasi kepada individu
mengenai cara mengerjakan tugas dalam suatu tujuan dan mengarahkan
bahwa tujuan penting untuk diselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Peneliti menyimpulkan bahwa goal setting merupakan penetapan
tujuan yang didasarkan pada pengarahan perilaku untuk keberhasilan
mencapai performansi (performance).
4. Atribut Goal-Setting
Locke dan Latham (2013) menyatakan bahwa goal setting memiliki
dua atribut utama, yaitu nilai (content) dan niat (intensity). Nilai atau
content tujuan mengacu pada objek atau hasil yang dicari (misalnya,
meningkatkan nilai yang dicapai individu dalam mengerjakan tugas,
meningkatkan profit sebesar 20%, dan meningkatkan kemampuan berlari
pada para atlet). Atribut nilai (content) berfokus pada pengaruh dari
tingkat tujuan spesifik dan tingkat kesulitan pada nilai tugas yang berbeda
dalam berbagai setting.
Niat (intensity) tujuan mengacu pada usaha yang diperlukan untuk
menetapkan tujuan, posisi tujuan dalam tingkatan tujuan individu, dan
sejauh mana individu berkomitmen untuk pencapaian tujuan tersebut.
Nilai diri individu menciptakan keinginan untuk melakukan sesuatu secara
konsisten.
5. Penemuan Penting Goal-setting
Penemuan inti pada literatur goal setting adalah tujuan yang sulit
namun realistis dan tujuan spesifik (Locke dan Latham, 2013).
Performansi lebih tinggi pada individu yang memiliki tujuan sulit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
spesifik daripada tujuan yang samar-samar, tidak memiliki tujuan, dan
memiliki tujuan yang mudah (Gomez-Mminambres, Corgnet, dan Hernan-
Gonzalez, 2012 ; Locke dan Latham, 2002). Locke (dalam Mooney dan
Mutrie, 2000) menemukan bahwa tujuan yang sulit dan dapat diterima
mengakibatkan performansi lebih tinggi daripada tujuan yang mudah. Jika
secara kognitif tujuan dianggap terlalu sulit dan tidak mungkin dicapai,
maka membuat individu menjadi frustrasi dan tidak termotivasi (Zander
dan Newcomb (1967, dalam Gibson, et al, 1985)
Locke dan Latham (2002) menambahkan bahwa tingkat tertinggi dari
usaha terjadi ketika tugas cukup sulit dan tingkat terendah dari usaha
terjadi ketika tugas sangat mudah atau sangat sulit. Tujuan yang sulit
dimulai dari usaha keras untuk memulai suatu tujuan dengan mengarahkan
perhatian, memobilisasi usaha dan ketekunan serta mendorong
pengembangan dan penggunaan strategi dalam menyelesaikan tugas
(Kliengeld, Merlo dan Arends, 2011). Asmus, et al (2015) memberikan
informasi bahwa beberapa penelitian menunjukkan kesulitan tujuan yang
semakin tinggi dapat meningkatkan performansi individu dalam
melaksanakan tugas.
Tujuan yang sulit dan spesifik mengarah pada tingkat performansi
yang lebih tinggi daripada tujuan yang umum seperti “do your best” Locke
(dalam Mooney dan Mutrie, 2000). Locke, Chah, Harrison, & Lustgarten
(1989, dalam Kliengeld, Merlo dan Arends, 2011) menyatakan bahwa
tujuan spesifik mencerminkan sejauh mana tujuan menunjukkan standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
performansi tertentu. Krietner dan Kinicki (2004, dalam Kavoo-Linge,
Van Rensburg, dan Sikalieh, 2011) menegaskan bahwa goal specific
berkaitan dengan sejauh mana tujuan terukur. Sebuah tujuan dikatakan
spesifik ketika individu mengetahui secara rinci apa yang harus dicapai,
cara mencapai tujuan, dan batas waktu yang pasti (Kavoo-Linge, Van
Rensburg, Sikalieh, 2011). Asmus, et al (2015) memberikan kesimpulan
bahwa tujuan spesifik lebih mengarah pada prestasiyang tinggi
dibandingkan tujuan yang tidak spesifik atau tujuan umum.
6. Prinsip Goal-Setting
Locke dan Latham (1990, dalam Bakar, Yun, Keow, dan Li, 2014)
menunjukkan lima prinsip utama goal-setting sebagai berikut:
a. Clarity
Clarity didefinisikan sebagai goal yang produktif, jelas, dan
terukur. Goal harus didefinisikan dengan baik, memiliki batas waktu
yang jelas dan mengurangi informasi yang tidak mengarah pada
harapan dan pencapaian.
b. Challenging
Goal yang menantang adalah goal dengan tingkat kesulitan yang
memotivasi individu untuk memberikan usaha lebih dalam mencapai
tujuan. Ketika individu merasa tertantang, muncul ketertarikan dan
keharusan untuk mencapai goal tersebut. Goal yang menantang
menimbulkan rasa percaya diri dalam proses pencapaian. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diimbangi dengan optimisme, keyakinan menyelesaiakan tantangan
yang harus dilakukan untuk mencapai goal.
c. Commitment
Komitmen merupakan usaha untuk mengerahkan seluruh
kemampuan, waktu dan tenaga dalam mengejar, memperoleh, serta
menjaga tujuannya. Komitmen berhubungan dengan tingkat kesulitan
tugas, yaitu menerima goal dengan tingkat kesulitan tinggi sehingga
terdorong dan terinspirasi untuk mencapai goal. Komitmen muncul
karena individu merasa menjadi bagian dari pencapaian tujuan.
Komitmen tampak dalam keterlibatan membuat perencanaan,
menetapkan tujuan, dan proses pengambilan keputusan.
d. Feedback
Feedback merupakan umpan balik yang diberikan ketika individu
melakukan sesuatu untuk mengejar goal. Dalam membuat tujuan perlu
monitoring dan feedback berupa evaluasi untuk mengetahui kendala
yang dialami, sejauh mana proses pencapaian goal dilakukan,
memberikan solusi dan kebutuhan sumber daya tambahan. Monitoring
dan evaluasi lebih memberikan pengaruh jika dilakukan oleh diri
sendiri daripada orang lain atau lingkungan.
e. Complexity Task
Suatu goal terdiri dari beberapa hal yang saling berhubungan dan
kompleks untuk diselesaikan. Goal yang kompleks memastikan
individu merasa tidak mudah untuk mencapainya, sehingga harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memiliki waktu yang cukup, memperoleh pelatihan dan bimbingan
untuk mencapainya.
7. Aspek Goal Setting
Locke dan Latham (dalam Free Management E-book, 2013)
mengungkapkan lima aspek dasar dalam goal setting sebagai berikut:
a. Specific
Goal yang ingin dicapai harus rinci, fokus dan beralasan. Goal
yang spesifik juga disertai cara atau strategi pencapaian tujuan dan
tenggat waktunya. Goal yang spesifik merupakan goal yang menjawab
pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
b. Measurable
Goal yang ingin dicapai sesuai dengan batas kemampuan dan
memiliki kriteria yang konkret untuk mengukur pencapaian goal.
Misalnya memiliki waktu dalam pencapaian goal.
c. Attainable / Achievable
Goal yang diinginkan harus realistis untuk dicapai, maksudnya
tidak terlalu sulit maupun terlalu mudah. Goal yang attainable /
achievable membantu individu menemukan kesempatan atau strategi
untuk membuat mereka lebih dekat dengan pencapaian tujuannya.
Strategi mengandung langkah konkret untuk mencapai suatu goal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Relevant
Goal harus realistis, sesuai dengan keadaan serta kemampuan
individu. Goal juga harus selaras dengan organisasi, kelompok, atau
orang lain.
e. Time Bond
Proses pencapaian goal harus memiliki batasan waktu yang jelas.
Dengan memiliki batasan waktu yang jelas dalam mencapai goal,
maka menunjukkan sense urgency untuk segera mencapai goal.
B. Performansi (Performance) atau Kinerja
Performansi (performance) secara etimologi berarti prestasi kerja atau
biasa disebut dengan kinerja (Widodo, 2015). Nawawi (2007, dalam Widodo
2015) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil dari suatu pekerjaan, baik
bersifat fisik/material maupun non-fisik/non-material. Simanjuntak (2005,
dalam Widodo 2015) yang mengungkapkan bahwa kinerja adalah tingkatan
pencapaian hasil atau pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja individu merupakan
tingkat pencapaian (hasil kerja) dari sebuah sasaran (tugas) yang harus dicapai
atau dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Foster dan Seeker (2001,
dalam Widodo 2015) menambahkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai
individu menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahwa performansi atau kinerja
adalah hasil dari sasaran pekerjaan atau tugas yang dicapai individu dengan
kurun waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
C. Mekanisme Goal Setting Pada Performansi / Kinerja
Locke dan Latham (2002) menjelaskan bahwa tujuan mempengaruhi
performansi melalui empat mekanisme sebagai berikut :
a. Memberikan fungsi mengarahkan (directive function) yang berarti bahwa
goal mengarahkan individu untuk memberikan perhatian dan usaha pada
tujuan yang ingin dicapai.
b. Memiliki fungsi energizing, artinya individu yang memiliki goal tinggi, juga
memiliki usaha yang tinggi dalam mencapainya.
c. Mempengaruhi ketekunan, dengan kata lain individu yang berjuang
mencapai goal, memiliki ketekunan dibandingkan individu yang tidak
memiliki goal.
d. Mempengaruhi tindakan secara langsung yang mengarahkan pada sebuah
kemunculan, penemuan, dan penggunaan pengetahuan serta strategi yang
berhubungan dengan tugas yang harus dilakukan untuk mencapai goal.
Kliengeld, Merlo, dan Arends (2011) menjelaskan bahwa melalui
mekanisme tersebut, goal setting meningkatkan performansi. Berbagai temuan
studi eksperimen memperlihatkan pengaruh goal setting terhadap perilaku
manusia dan menyebabkan perubahan pada performansi (Asmus, et al, 2015).
Locke dan Latham (2013) menjelaskan pula bahwa kehususan (spesifikasi)
dan kesulitan merupakan bagian dari temuan pentinggoal setting. Semakin
sulit dan spesifik tujuan yang ditetapkan, semakin tinggi pula tingkat
performansi yang akan dihasilkan. Latham dan Yulk (1986, dalam Arsanti
2009) memperlihatkan hasil dari penelitian meta-analyses bahwa sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
besar penelitian memberikan dukungan terhadap pengaruh signifikan goal
setting yang sulit dan spesifik terhadap peningkatan performansi
(performance). Pendapat tersebut didukung oleh penelitan Early,et al (1990)
yang menunjukkan bahwa performansi meningkat jika individu memiliki goal
setting yang spesifik (dalam Arsanti, 2009).
Lockedan Latham (2013) menegaskan bahwa terdapat hubungan yang
linear antara tingkat tujuan yang spesifik dan sulit pada kinerja. Locke (1968)
menunjukkan hasil penelitian terpisah bahwa semua kasus tujuan yang
spesifik dan sulit pada performansi individu akan sukses jika individu mampu
menyadari batas kemampuan yang dimiliki (dalam Locke dan Latham, 2013).
Tujuan yang spesifik dan sulit meningkatkan performansi lebih maksimal
(Locke dan Latham, 2013). Sebanyak 51 dari 53 penelitian, atau sekitar 96%,
memperlihatkan manfaat dari penetapan tujuan yang spesifik dan sulit pada
performansi (Locke, et al, dalam Locke dan Latham, 2013)
Goal setting yang sulit dan spesifik mengarah pada pencapaian
performansi (performance) dan kepuasan yang lebih tinggi (Kliengeld, Mierlo
dan Arends, 2011 ; Locke dan Latham, 2006 ; Locke, et al, 1992; Locke, et al,
1981 ; Lunenburg, 2011) sehingga specific goal setting lebih baik daripada
goal yang tidak spesifik atau tidak memiliki tujuan sama sekali. Locke dan
Latham (2006) menunjukkan bahwa goal setting yang spesifik menyebabkan
tingkat performansi tugas (task performance) yang lebih baik daripada
melakukan goal yang mudah atau tidak jelas seperti “do one’s best”. Pendapat
tersebut didukung oleh Locke dan Latham (2011) yang menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
goal setting merupakan penetapan tujuan spesifik dan sulit namun dapat
dicapai. Dengan demikian specific goal setting mempengaruhi performansi
individu daripada goal setting yang tidak memiliki tujuan yang jelas, tujuan
yang umum dan samar-samar seperti “lakukanlah yang terbaik”
D. Skema Penelitian
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah specific goal setting berpengaruh pada
performance.
Ho : Tidak terdapat pengaruh specific goal setting pada performance.
Hi : Terdapat pengaruh specific goal setting pada performance.
Goal setting
ditetapkan
Mengerjakan tugas
dengan waktu sebaik
mungkin
(non-specific)
Mengerjakan tugas
dengan tempo waktu
tertentu
(specific)
Perfomansi
Rendah
Performansi
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini memiliki pendekatan kuantitatif dengan desain true
experiment. True experiment menggunakan variabel bebas (independent
variable) yang dimanipulasi untuk mengetahui dan mempelajari hubungan
sebab-akibatnya dengan variabel terikat (dependent variable) (Elmes,
Kontowitz, dan Reodiger III, 2003; Myers & Hansen, 2002; Shaugnessy,
Zechmeister, & Zechmeister, 2006; Shaugnessy, Zechmeister, & Zechmeister,
2012). Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori secara objektif
dengan cara mengukur hubungan antarvariabel secara numerik dan
menganalisanya secara statistik (Creswell dalam Supraktinya, 2015).
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan
variabel terikat (dependent variable) sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang variasi
nilainya mempengaruhi nilai variabel yang lain (Mustafa, 2009). Sugiyono
(2013) mengungkapkan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi penyebab atau munculnya perubahan
variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
adalah specific goal setting.
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang variasi
nilainya dipengaruhi oleh variasi dari variabel lainnya (Mustafa, 2009).
Sugiyono (2013) mengungkapkan bahwa variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena variabel
bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah performansi.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel independen : Specific Goal Setting
Specific Goal setting adalah Penetapan tujuan melalui pemberian tugas
yang dikerjakan dan diselesaikan subjek dalam tempo tertentu atau dengan
waktu sebaik mungkin yang kemudian dimanupulasi dalam dua kelompok
penelitian. Kelompok eksperimen 1 dengan specific goal setting dan
kelompok eksperimen 2 dengan non-specific goal setting.
2. Variabel dependen : Performansi
Performansi adalah hasil dari pelaksanaan tugas individu dalam kurun
waktu tertentu atau sebaik mungkin. Dalam eksperimen, performansi
diukur dengan jangka waktu serta tugas yang diselesaikan dengan benar.
Tugas yang diberikan berupa penyusunan balok sesuai dengan pola yang
akan diberikan dengan waktu tertentu atau sebaik mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah 44 mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Subjek dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Jumlah anggota sampel pada
masing-masing kelompok adalah 22 orang. Sugiyono (2013) menegaskan
bahwa jumlah subjek yang ideal untuk masing-masing kelompok dalam
penelitian eksperimen sebanyak 20 orang.
Pemilihan subjek menggunakan metode purposive sampling dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008 dan 2013). Dalam penelitian ini subjek
dipilih berdasarkan pertimbangan :
1. Mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma yang berusia 16 tahun ke atas.
2. Bukan mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta dengan asumsi bahwa mahasiswa psikologi mengenal konsep
dan administrasi alat eksperimen.
Selain itu subjek juga dipilih berdasarkan opportunity sampling, yaitu sejauh
mana subjek memungkinkan atau kesempatan yang tersedia pada subjek.
E. Metode Pengambilan Data
Desain penelitian adalah independent between subject. Myers (2002)
menyatakan bahwa independent between subject design merupakan desain
eksperimen dengan dua kelompok yang tidak saling berhubungan satu dengan
yang lain. Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dengan jumlah subjek masing-
masing kelompok 22 orang. Kelompok eksperimen 1 sebagai kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
specific goal setting dan kelompok eksperimen 2 sebagai kelompok non-
specific goal setting. Penelitian berlangsung selama tiga hari dengan jumlah
subjek per hari 10 sampai dengan 20. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pengaruh waktu sebagai ubahan asing, sehingga dilakukan counterbalancing
dengan urutan kelompok A – B - B – A.
Keterangan :
A. Kelompok pemberian waktu (KE 1)
B. Kelompok tanpa pemberian waktu (KE 2)
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Peneliti memberikan informasi kepada subjek, bahwa penelitian
menggunakan permainan balok. Pengambilan data dilakukan di ruang
Observasi II, Laboratorium Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta untuk meminimalkan stimulus eksternal. Dengan melakukan
kontrol terhadap variabel lain, maka terlihat jelas pengaruh variabel bebas
(Mustafa, 2013).
Prosedur eksperimen mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Masing-masing subjek dipersilahkan masuk ke dalam ruangan eksperimen.
2. Subjek dipersilahkan duduk di tempat yang telah disediakan.
3. Subjek mengisi daftar hadir.
4. Subjek membaca instruksi eksperimen yang sudah diberikan.
5. Subjek mengisi informed consent.
6. Subjek memastikan alat eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
7. Subjek mencoba memahami tugas dengan keterangan dari eksperimenter
dan melakukan trial and error melalui pola kartu percobaan.
8. Setelah melakukan percobaan, maka eksperimen dimulai.
9. Subjek melakukan eksperimen dan eksperimenter mengobservasi subjek.
10. Performansi (waktu) subjek dicatat oleh eksperimenter.
11. Setelah selesai, eksperimenter melakukan debrief mengenai tujuan tugas
eksperimen sebagai penelitian tugas akhir.
12. Subjek diminta untuk meninggalkan ruangan eksperimen.
G. Alat Penelitian Eksperimen
Alat eksperimen di adaptasi dari alat tes komputerisasi SAMUEL yang
berasal dari tugas Kohs Block Designyang dibangun dalam kerangka
pemecahan masalah umum psikologi kognitif (Rozencwajg & Fenouillet,
2012). Rozencwajg dan Fenouillet (2012) mengungkapkan bahwa alat
komputerisasi SAMUEL digunakan untuk mempelajari pengaruh goal setting
pada strategi dalam pengerjaan tugas Kohs Block Design.
Alat komputerisasi SAMUEL (Rozencwajg dan Fenouillet, 2012)
menggunakan sistem komputerisasi dengan bagian utama layar yang terbagi
menjadi tiga. Pertama, layar bagian kiri atas terlihat desain yang muncul setiap
kali diklik oleh subjek ; kedua, bagian bawah layar tersedia pilihan balok
dengan warna merah, putih dan merah-putih yang masing-masing memiliki
orientasi yang berbeda dan dapat digeser untuk membentuk suatu desain di
bagian kiri atas; dan ketiga di layar bagian bawah tempat pengerjaan desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tersedia perangkat rekam yang mengobservasi setiap gerakan subjek dalam
menyusun tugas, kemudian dianalisis.
Peneliti melakukan adaptasi dari tugas untuk memeriksa pengaruh goal
setting pada performance. Alat eksperimen digunakan secara manual tanpa
sistem komputer. Instruksi dan strandarisasi alat eksperimen SAMUEL
direplikasi dan disesuaikan dengan konsep specific goal settingdan non-
specific goal setting. Instruksi dituliskan secara detail dan dibuat sederhana
agar mudah dipahami, sistem tersebut dilakukan supaya subjek mendapatkan
perlakuan yang sama. Peneliti melakukan adaptasi dan replikasi pada pola dan
susunan balok sebelum subjek mengerjakan tugas. Susunan balok
distandarisasi dengan posisi sejajar dan sisi balok yang berwarna merah
tampak di atas. Alat eksperimen dijelaskan sebagai berikut :
a. Balok-balok alat eksperimen
Penelitian ini menggunakan enam balok dengan enam sisi yang setiap
dua sisinya memiliki warna berbeda. Dua sisi berwarna merah, dua sisi
berwarna putih, dan dua sisi lagi berwarna merah-putih. Susunan balok
distandarisasi dengan posisi sejajar dan setiap subjek mengalami perlakuan
yang sama. Dua warna merah pada balok tampak dari atas dan bawah,
warna merah-putih dihadapan subjek dan peneliti, warna putih disamping
kiri dan kanan.
b. Kartu dengan pola yang berbeda
Pola-pola dalam kartu digunakan sebagai tugas atau goal setting untuk
masing-masing subjek. Terdapat 10 pola awal yang disusun oleh peneliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
namun dengan pertimbangan kemampuan mendiskriminasi, maka peneliti
mengambil tujuh kartu. Tujuh kartu tersebut digunakan sebagai alat
percobaan dan alat pengambilan data. Satu pola digunakan untuk
percobaan dan menjadi indikasi bahwa subjek memahami tugas,
sedangkan enam pola pada kartu lain digunakan sebagai alat pengambilan
data. Enam kartu tersebut sudah diuji coba dan layak digunakan sebagai
alat pengambilan data.
Uji coba kartu dilakukan kepada tujuh subjek tryout (3 laki-laki; 4
perempuan), kemudian total waktu yang berhasil dicapai subjek pada
setiap pola dijumlahkan dan dibagi dengan total subjek tryout.
Hasiltersebut kemudian digunakan sebagai based line masing-masing pola
yang dapat diamati dibawah ini :
1. Kartu Percobaan
2. Kartu 1 dengan waktu 21 detik
3. Kartu 2 dengan waktu 30 detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4. Kartu 3 dengan waktu 112 detik
5. Kartu 4 dengan waktu 46 detik
6. Kartu 5 dengan waktu 52 detik
7. Kartu 6 dengan waktu 46 detik
c. Jam analog
Jam analog diletakkan diatas meja selama proses eksperimen, sehingga
subjek dari kedua kelompok dapat melihat waktu dengan jelas. Perlakuan
ini dilakukan sebagai bentuk standarisasi pengukuran pada dua kelompok,
yaitu kelompok eksperimen 1 (specific goal setting) maupun kelompok
eksperimen 2 (non-specific goal setting).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
H. Tugas Subjek
Subjek diminta untuk menyusun balok sesuai dengan pola pada kartu yang
diberikan dengan prosedur sesuai dengan kelompok. Kelompok eksperimen 1
diberikan tugas menggunakan waktu dan kelompok eksperimen 2 diberikan
tugas tanpa menggunakan waktu. Sebelum melakukan ekperimen dengan
enam pola, subjek diberikan pola percobaan terlebih dahulu. Pola percobaan
diberikan agar eksperimenter dapat melihat pemahaman subjek mengenai
prosedur. Setelah subjek mencoba, peneliti memberikan enam pola secara
bertahap dan mencatat waktu serta skor subjek sebagai bentuk performansi
yang berhasil diraih subjek.
I. Try Out dan Pilot Study
Pada awal penelitian, peneliti mengonsultasikan kepada profesional
judgement kesepuluh pola alat eksperimen. Dari sepuluh pola rancangan
peneliti, terpilih tujuh desain dengan pertimbangan kemampuan
mendiskriminasi, artinya adalah pola yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit tidak digunakan dalam eksperimen. Kemudian satu pola
digunakan sebagai alat percobaan dan enam pola sebagai alat eksperimen.
Selanjutnya untuk melihat based line waktu pada setiap pola, peneliti
melakukan try out kepada tujuh subjek (3 laki-laki, dan 4 perempuan). Waktu
rata-rata penyelesaian masing-masing pola dari ketujuh subjek digunakan
untuk menentukan waktu spesifik pada setiap pola pada saat eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kualitas alat eksperimen dan instruksi kemudian diuji melalui pilot study.
Peneliti melakukan pilot study terhadap 16 mahasiswa Non-Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Pilot study dilaksanakan pada hari
Sabtu, 21 Mei 2016 di ruang Observasi II, Fakultas Psikologi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyiapkan dua jenis instruksi untuk
pilot study. Instruksi pertama untuk kelompok eksperimen 1 (instruksi dengan
waktu) dan Instruksi kedua untuk kelompok eksperimen 2 (instruksi tanpa
waktu). Pilot study dilakukan untuk mengetahui keefektifan instruksi dan
kejelasan prosedur dalam penelitian. Setelah pilot study dilaksanakan, peneliti
melakukan beberapa perubahan pada instuksi berdasarkan evaluasi dari
subjek agar eksperimen berjalan dengan baik.
J. Metode Analisis Data
Peneliti menggunakan uji asumsi sebagai syarat melakukan uji hipotesis.
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda yaitu independent
sample t-test dengan melihat perbedaan waktu yang berhasil diperoleh
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Sebelum melakukan t-
test, disyaratkan untuk melakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji
normalitas menggunakan Shapiro-Wilk karena subjek kurang dari 50
sedangkan uji homogenitas menggunakan Levene Statistic. Uji t-test
digunakan untuk melihat perbedaan antara dua kelompok dalam penelitian
(Azwar, 2007). Perhitungan dilakukan menggunakan Program SPSS for
Windows versi 23.0 untuk melihat pengaruh goal setting pada performance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Deskripsi subjek penelitian
Subjek adalah Mahasiswa Non-Fakultas Psikologi di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti tidak mengikutsertakan mahasiswa
Fakultas Psikologi karena konsep pada alat eksperimen pernah dipelajari.
Jumlah keseluruhan subjek adalah 44 orang, 22 orang laki-laki dan 22
orang perempuan yang secara merata dibagi ke dalam kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dengan rentang usia 18 sampai
dengan 22 tahun yang dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Kelompok Total
Perempuan Eksperimen 1 11
Eksperimen 2 11 Laki-laki Eksperimen1 11
Eksperimen 2 11
Jumlah 44
Tabel 4.2 Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia
Usia Total
18 5
19 15 20 17 21 6
22 1 Jumlah 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan dalam waktu tiga hari, yakni pada tanggal
25, sampai dengan 27 Mei 2016 di Ruang Observasi II, Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta mulai pukul 10.00 sampai dengan
pukul 15.30. Proses eksperimen bersifat individual, maka jadwal disesuaikan
dengan kegiatan masing-masing subjek. Terdapat sedikit gangguan yang
muncul saat proses penelitian pada hari kedua, yaitu suara gaduh dari ruangan
sebelahtempat eksperimen menggunakan musik keras. Walaupun subjek tidak
terganggu, namun peneliti segera mengkomunikasikan kepada
penanggungjawab eksperimen di ruang sebelah untuk meminimalisir distorsi.
3. Analisis Data Eksperimen
Subjek yang terdaftar dan digunakan sebanyak 44 subjek. Jumlah subjek
kelompok eksperimen 1 adalah 22 orang, begitu pula dengan subjek
kelompok eksperimen 2 adalah 22 orang.
1. Uji Asumsi
Ada beberapa asumsi yang mendasari uji beda, yakni uji normalitas
dan homogenitas (Azwar, 2007). Kedua asumsi tersebut perlu diuji
sebelum uji beda atau t-test dilakukan.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data
berada dalam satu garis distribusi normal atau tidak. Uji normalitas
data yang digunakan adalah Shapiro-Wilk karena subjek kurang dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
50. Berdasarkan penghitungan dari SPSS 23.0, diperoleh nilai
Shapiro-Wilk sebagai berikut
Tabel 4.3 Uji Normalitas
Kelompok Shapiro-Wilk
Statistik df Sig.
Eksperimen 1 .933 22 .144
Eksperimen 2 .947 22 .277
Pedoman pengambilan keputusan :
- Nilai signfikansi (probabilitas) < 0,05; distribusi data tidak normal.
- Nilai signifikansi (probabilitas) > 0,05; distribusi data normal.
Nilai probabilitas (p) untuk kelompok eksperimen 1 sebesar 0,144 dan
nilai probabilitas (p) untuk kelompok eksperimen 2 sebesar 0,277
(keduanya memiliki nilai p > 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa
kedua data terdistribusi normal.
Scater Plot (lihat lampiran) menunjukkan bahwa sebaran data
terdistribusi normal baik pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok
eksperimen 2. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk
menggunakan perhitungan statistik parametrik. Perhitungan hasil
penelitian dilakukan dengan uji t independent sample.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan Levene test for Equality of
Variences untuk melihat besarnya varian dari sampel dalam kedua
kelompok penelitian. Homogenitas varians memiliki arti bahwa
varians dalam setiap kelompok relatif homogen. Hasil olah data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menggunakan Levene test for Equality of Variencesditunjukkan
melalui tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Levene test for Equality of Variences
Pedoman pengambilan keputusan :
- Nilai signifikansi (probabilitas) < 0,05; varians tidak homogen.
- Nilai signifikansi (probabilitas) > 0,05; varians data homogen.
Hasil data memperlihatkan nilai sig (signifikansi) sebesar 0,109 untuk
p > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian
performansi pada masing-masing kelompok bersifat homogen.
2. Uji Hipotesis
Peneliti menggunakan independent sample t-test untuk melihat
signifikansi perbedaan rata-rata skor antara kelompok eksperimen 1 dan
kelompok eksperimen 2. Perbedaan yang signifikan merupakan bukti
bahwa terdapat pengaruh dari specific goal setting pada performansi
dalam kelompok eksperimen 1.
Uji beda yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent
sample t-test. Data performansi (total waktu mengerjakan keenam pola)
Levene's Test for Equality of
Variances
F Sig.
2.678 .109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dari setiap kelompok diuji menggunakan independent sampe t-test.
Berikut adalah hasil dari independent sampe t-test :
Tabel 4.5 Hasil Independent Sample T-test
Uji Hipotesis Kelompok
Eksperimen Kontrol
N 22 22
Rerata waktu 184,32 241,18
Perbedaan Rerata 56,86 Derajat Kebebasan (df)
42
Nilai t -3,234
Signifikansi 0,002
Keterangan p < 0,05
(signifikan)
Pedoman pengambilan keputusan :
Jika p > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh rata-rata yang signifikan.
Ho diterima dan Hi ditolak.
Jika p < 0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan.
Ho ditolak dan Hi diterima.
Tabel 5 menunjukkan data statistik deskriptif skor rata-rata
performansi kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Tabel
tersebut juga menunjukkan hasil uji beda t-test selisih nilai performansi
antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Nilai mean
menunjukkan bahwa nilai performansi yang diperoleh kelompok
eksperimen 1 memiliki rata-rata lebih cepat daripada nilai performansi
yang diperoleh oleh kelompok eksperimen 2. Nilai mean yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kelompok eksperimen 1 sebesar 184,32, sedangkan nilai mean yang
diperoleh kelompok eksperimen 2 sebesar 241,18. Hal ini menunjukkan
bahwa kelompok eksperimen 1 memiliki rata-rata waktu yang lebih cepat
daripada rata-rata waktu yang dimiliki kelompok eksperimen 2.
Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test menggunakan
program SPSS 23.0 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002. Taraf
signifikansi kurang dari 0,05 (0,002 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata yang signifikan diantara dua kelompok dalam
penelitian ini. Demikian hipotesis penelitian diterima.
4. Pembahasan
Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh goal setting pada
performansi individu. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
nilai t-test yang signifikan (0,002, p < 0,05) diantara kelompok eksperimen 1
(specific goal setting) dan kelompok eksperimen 2 (non-specific goal setting).
Kelompok eksperimen 1 menyelesaikan tugas lebih cepat daripada kelompok
eksperimen 2 (mean : 184,32 < 241,18). Dengan demikian kelompok
eksperimen 1 memiliki performansi lebih tinggi daripada kelompok
eksperimen 2.
Hasil analisis data penelitian menunjukkan kelompok yang mendapatkan
instruksi dengan specific goal setting memiliki performansi yang lebih tinggi
daripada kelompok yang dengan non-specific goal setting. Hasil penelitian
terlihat dari signifikansi nilai t-test yang diperoleh ketika menguji perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
antara performansi kelompok yang diberi instruksi specific goal setting dan
kelompok yang diberi instruksi non-specific goal setting (sebaik-baiknya).
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini memperkaya
teori mengenai pengaruh goal setting pada performance individu khususnya
specific goal setting.
Hasil penelitian ini meneguhkan penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa tujuan yang sulit dan spesifik mengarah pada
performansi yang lebih tinggi daripada tujuan umum atau tidak spesifik
seperti, “lakukan yang sebaik-baiknya” (Locke, dalam Mooney dan Mutrie,
2000). Penelitian ini juga meneguhkan penelitian Kliengeld, Mierlo dan
Arends (2011), Locke dan Latham (2006), Locke, et al (1981), Locke, et al
(1992),dan Lunenburg (2011) yang menegaskan bahwa goal setting yang sulit
dan spesifik mengarah pada pencapaian performansi dan kepuasan yang lebih
tinggi.
Penelitian Locke dan Latham (2013) mengungkapkan bahwa goal setting
yang sulit dan spesifik memiliki hubungan yang positif dengan performansi.
Penelitian ini juga mendukung penelitian-penelitian lain dengan bukti specific
goal setting pada kelompok eksperimen 1 yang mengerjakan tugas lebih
cepat daripada kelompok eksperimen 2 dengan non-specific goal setting.
Penelitian Gomez-Minambres, Corgent, dan Hernan-Gonzalez (2012) serta
Locke dan Latham (2002)menegaskan bahwa specific goal setting termasuk
dalam penemuan penting dalam teori goal setting, karena memberikan
dampak pada performansi individu lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berdasarkan beberapa pernyataan, peneliti mendapatkan penjelasan bahwa
specific goal setting atau goal setting spesifik memiliki pengaruh yang besar
pada performansi individu. Specific goal setting menjadi salah satu teknik
yang efektif, sehingga meningkatkan performansi individu ketika menjalani
berbagai aktivitas (Mooney dan Mutrie, 2000). Hasil penelitian dilihat dari 44
subjek yang menunjukkan bahwa kelompok yang mendapatkan perlakuan
dengan instruksi specific goal setting memiliki performansi lebih tinggi
secara signifikan daripada kelompok dengan instruksi non-specific goal
setting. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa specific goal setting
dapat digunakan untuk meningkatkan performansi individu dalam
menghadapi berbagai aktivitas dan tantangan kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa specific goal setting
meningkatkan performansi individu. Uji t dengan menggunakan independent
sampel t-test menghasilkan nilai t sebesar 3,243 dengan nilai signifikansi (p)
sebesar 0,002 (p<0,05). Hasil perbandingan mean pada kelompok eksperimen
1lebih kecil dibandingkan dengan kelompok eksperimen 2 (184,32 < 241,18).
Artinya, terdapat perbedaan performansi pada kelompok eksperimen 1yang
menggunakan specific goal setting dan kelompok eksperimen 2 yang
menggunakan non-specific goal setting.
B. Keterbatasan Penelitian
Kelemahan penelitian ini terletak pada pengontrolan subjek. Peneliti tidak
mengendalikan variabel lain yang mungkin dapat menganggu eksperimen,
seperti kecerdasan, pengetahuan dan budaya yang dimiliki oleh subjek.
Pengendalian ini dilakukan supaya dalam hasil penelitian selanjutnya
memiliki hasil yang lebih maksimal dengan adanya pengontrolan pada
variabel-variabel tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Saran-Saran
1. Bagi Subjek
Subjek dapat menggunakan goal setting, khususnya specific goal setting
supaya memiliki performansi yang lebih baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Metode dan alat eksperimen ini ditawarkan untuk penelitian goal
setting dalam meningkatkan performance berbagai kalangan atau
kelompok tertentu.
b. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan kontrol terhadap
variabel lain, seperti kecerdasan, pengetahuan, dan budaya yang
dimiliki subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
DAFTAR PUSTAKA
Aarts, H., Gollwitzer, P. M., & Hassin, R. R. (2004). Goal Contagion: Perceiving
Is for Pursuing. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 87, 23-37.
Ali, F., Karamat, M., Noreen, H., Khurram, M., Chuadary, A., Nadeem, M.,
Jamshaid, H., Farman, S. (2011). The Effect of Job Stress and Job
Performance on Employees Commitment. European Journal of Scientific Research. Vol. 60, No. 2, p. 285 – 294. EuroJournals Publishing, Inc.
Arsanti, T.A., (2009). Hubungan antara Penetapan Tujuan, Self-Efficacy dan
Kinerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol 16, No. 2,97-109.
Asmus, S., Karl, F., Mohnen, A., Reinhart, G.(2015). The impact of goal-setting
on worker performance - empirical evidence from a real-effort production experiment. Peer-review under responsibility of Assembly Technology and Factory Management/Technische Universität Berlin. Procedia CIRP 26,
127-132.
Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bakar, Z., Yun L.M., Keow, N.S., Li, T.H. (2014). Goal-Setting Learning
Principles. Journal of Education and Learning, Vol.8 (1) pp. 41-50.
Bandura, A., & Locke, E. (2003). Negative self-efficacy and goal effects revisited. Journal of Applied Psychology, Vol. 88, 87-99.
Basoeki, M. (2012). Pengaruh pemberian Goal setting terhadap tingkat kedisiplinn siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal. Thesis.
(binus.ac.id/Doc/RingkasanInd/2012101330PS%20Ringkasan001.pdf). Diunduh pada tanggal : 8 Juni 2016.
Borman, W. C., Ilgen, D. R., Klimoski, R. J. (2003). Handbook of Psychology Industrial Organizational Psychology. Vol. 12. New Jersey : John Wiley
& Sons, Inc. Cahyono, E. (2014). Peningkatan Daya Saing Ekonomi dan Peran Birokrasi.
Tersedia (http://setkab.go.id/peningkatan-daya-saing-ekonomi-dan-peran birokrasi/). Diakses pada tanggal : 15 Juni 2016.
Clarke, S.P., Crowe, T.P., Oades, L.G., & Deane, F.P. (2009). Do Goal-setting
intervention improve the quality of goal in mental health service.
Psychiatric Rehabilitation Journal, 32 (4), 292-299.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Copeland, S. R., Hughes, C. (2012). Effects of Goal Setting on Task Performance
of Persons with Mental Retardation. Education and Training in Mental Retardation and Developmental Disabilities. Vol. 37, No. 1, pp. 40-54.
Elmes, D.G., Kantowitz, B. H., Roediger III, H.L. (2003). Research Methods in Psychology. 7th ed. Belmont, CA : Wadsworth.
FME, Team. (2013). Effective Goal Setting : Productivity Skills. www.free-
management-ebooks.com. Diunduh tanggal 25 Mei 2016.
Gomez-Minambres, J., Corgnet, B., & Hernan-Gonzalez, R. (2012). Goal Setting
dan Monetary Incentives : When large Stakes Are Not Enough. Paper dari Chapmen University, Economic Science Institute. One University Drive, Orange, California 92866.
Gunarsa, S.D., Setiadarma, M.P., & Soekasah, M.H.R. (1996). Psikologi
Olahraga : Teori dan Praktik . Jakarta : BPK Gunung Mulia. Hartono, Y. (2014). Pengaruh goal difficulty dan goal specificity terhadap kinerja
individu dengan penerapan skema sistem insentif berbasis quota sebagai variabel moderasi. Skripsi Strata 1. Prodi Akuntansi Unika Soegijapranata.
http://repository.unika.ac.id/478. Diakses tanggal 3 Agustus 2016. Hobbs, J.R., & Gordon, A. (2009). Goals in a Formal Theory of Commonsense
Psychology. Journal of Experimental Social Psychology, 42, 668-675.
Irmawati. (2004). Peranan Goal Setting dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal USU, Vol 10, 56-74.
Kaighobadi, Mahdi dan Marcus T. Allen. (2008).”Investigating Academic Success Factors for Undergraduate Accounting Modules”, Accounting
Education: an International Journal. Vol. 18, No. 1, pp. 51-73. Kavoo-Linge, T., Van Rensburg W. J., Sikalieh, D. (2011). The Relationship
between Goal Setting and Career Advancement: A Case of Women Employees in Kenya. International Journal of Business and Social
Science. Vol, 2. No.17. Kleingeld, Ad., Mierlo, H. V., Arends, L. (2011). The Effect of Goal Setting on
Group Performance : A Meta-Analysis. Journal of Applied Psychology. Vol 96. No, 6, 1289-1304.
Kurose, C. (2013). Motivation, Behavior, and Performance in the workplace
insight for student success in Higher Education. Paper presented at The
George Washington University.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kyllo, L. B., & Landers, D. M. (1995). Goal Setting in Sports an Exercise : A
Research Symthesis Revolse the Controversy. Journal of Sport & Exercise Psychology. 17, 117-137.
Locke, E.A., & Latham, G.P. (2002). Building a Practically Useful Theory of Goal Setting and Task. American Psychologist Association, Vol. 57,
No.9, pp. 705-717. Locke, E.A., & Latham, G.P.(2006). New Directions in Goal Setting Theory.
Association of Psychological Science, Vol. 15, No.5, 265-268.
Locke, E.A., & Latham, G.P. (2013). New Developments in Goal Setting and Task Performance. New York, NY : Routledge.
Locke, Shaw, Saari, dan Latham. (1981). Goal Setting and Task Performance : 1969 – 1980.Psychological Bulletin. Vol 90. No. 1. 125-152.
Locke, E.A., et al. (1992). Goal Setting and Task Performance : 1969 – 1980. This
Week’s Citation Classic. No. 32.
Luneburg, F.C. (2011). Goal Setting Theory of Motivation. International Journal
of Management, Business, and Administration, Vol 15. No. 1, 1-6. Mooney, R. P., Mutrie, N. (2000). The Effects of Goal Specificity and Goal
Difficulty on the Performance of Badminton Skills in Children. Pediatric Exercise Science. 12, 270-283.
Morisano, D., Hirsh, J.B., Peterson, J. B., Pihl, R.O., & Bruce M. Shore. (2010).
Setting, Elaborating, and Reflecting on Personal Goals Improves
Academic Performance. Journal of Applied Psychology, 95, 255-264.
Mulyani, Siti. (2010). Kemampuan Intelektual, Kebutuhan Berprestasi dan Performansi Kerja di Perusahaan Alat Berat. Jurnal Humanitas. Vol. 7, No. 1, p. 76 – 88.
Mustafa, Z. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta :
Graha Ilmu. Myers, A., Hansen, C. (2002). Experimental Psychology. 5th ed. Pacific Grove,
CA : Wadsworth.
Ngasuko, T.A. (2015). Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tersedia : http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/daya-saing-sumber-daya-manusia
indonesia-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean. Diakses tanggal 15 Juni 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pintrich, P.R., Schunk, D.H., Meece, J.L. (2008). Motivation in
Education:Theory, Research, and Application (3nd Ed).Colombus, OH:
Merril-Prentice Hall.
Rozencwajg, P., Fenouillet, F. (2012). Effect of Goal Setting on the Strategies used to solve a block design task. Learning and individual differeences. 22, 530-536.
Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta : Gramedia.
Santoso, S. (2016). Panduan Lengkap SPSS Versi 23. Jakarta : Gramedia.
Setiadarma, M.P. (2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2006).
MetodologiPenelitian Psikologi (Ed.7). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2012).
MetodePenelitian Psikolog (Research Methods in Psychology). Ed.9. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E. B., Zechmeister, J.S. (2006). Research Methods in Psychology 7th ed. New York : McGrawHill.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam
Psikologi. Yogyakarta : Penerbit USD. Tjahjono, H. K. (2011). Perbandingan Equity Theory, Goal Setting Theory, dan
Expectancy Theory : Tinjauan Psikologi Kognitif. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diunduh pada tanggal : 24 Mei 2016.
https://scholar.google.co.id/scholar?oi=bibs&hl=en&cluster=8730252980179445332.
Wang, Jin. (2010). Olympic Coaching Psychology. Winning Strategies for All Athletes. Soccer Journal Kennesaw State University, pp 48-50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Weinberg, R, G. (2007). Goal Setting In Sport And Exercise: Results, Methodological Issues And Future Directions For Research. Goal setting In Sport And Exercise: Results.
Weinberg, R., Yukelson, D., Burton, D., & Weigand, D. (1993). Goal Setting in
Competitive Sport : An Exploratory Investigation of Practices of Collegiate Athletes. The Sport Psychologist. 7, 275-289.
Widodo, S. Eko. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wijaya, A.L. (2012). Pengaruh Tingkat Partisipasi Kelas Terhadap Kinerja
Akademik Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume. 9, No. 1,
hal. 24-132.
Zyphur, Michael J., Sankalp Chaturvedi, and Richard D. Arvey. (2008). Job Performance Over Time Is a Function of Latent Trajectories and Previous Performance. Journal of Applied Psychology. Vol. 93, No. 1, p. 217-224.
American Psychology Association.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
LAMPIRAN A
HASIL TRY OUT BASED LINE
No Subjek
Jenis
Kelamin
Usia
Waktu (*)
1 2 3 4 5 6
1 A Perempuan 19 tahun 22 22 59 26 23 20
2 B Perempuan 19 tahun 14 17 105 40 123 57
3 C Laki-laki 21 tahun 17 47 417 44 71 42
4 D Laki-laki 21 tahun 21 33 56 31 45 49
5 E Laki-laki 20 tahun 26 38 43 106 23 61
6 F Perempuan 18 tahun 23 25 19 26 40 42
7 G Perempuan 17 tahun 21 31 88 50 42 51
Total waktu setiap pola 144 213 787 323 367 322
Total waktu dibagi subjek 21 30 112 46 52 46
*dalam satuan detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
LAMPIRAN B
SKOR PERFORMANSI KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN
EKSPERIMEN 2
1. Nilai Performansi Kelompok Ekperimen 1
No
Partisipan Kelompok Eksperimen 1
(Specific goal setting)
Nama JenisKelamin Total Waktu
1 LGNBP Laki-laki 192 detik
2 EP. Laki-laki 252 detik
3 MT Laki-laki 135 detik
4 DA Laki-laki 183 detik
5 YYP Laki-laki 247 detik
6 VH.J Perempuan 194 detik
7 LK Laki-laki 119 detik
8 KP Laki-laki 139 detik
9 TY Laki-laki 151 detik
10 SN Perempuan 146 detik
11 NDH Perempuan 209 detik
12 M K.D.R Perempuan 232 detik
13 MI Perempuan 125 detik
14 L Perempuan 163 detik
15 SA Perempuan 239 detik
16 VI Perempuan 127 detik
17 FC Laki-laki 217 detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
18 CH Laki-laki 166 detik
19 AP Laki-laki 266 detik
20 FAR Perempuan 182 detik
21 APP Perempuan 235 detik
22 HC Perempuan 136 detik
Mean 184.32 detik
2. Nilai Performansi Kelompok Eksperimen 2
No
Partisipan Kelompok Eksperimen 2
(Non-specific goal setting)
Nama JenisKelamin Total Waktu
1 CP.U Perempuan 246 detik
2 SH Laki-laki 198 detik
3 HP Perempuan 357 detik
4 CDT Perempuan 230 detik
5 AV Laki-laki 290 detik
6 DP Laki-laki 173 detik
7 BS Laki-laki 140 detik
8 JS Laki-laki 225 detik
9 ID Laki-laki 223 detik
10 YTN Laki-laki 266 detik
11 AG Perempuan 410 detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
12 SNK Perempuan 189 detik
13 DB Laki-laki 292 detik
14 YHP Laki-laki 188 detik
15 IAP Perempuan 164 detik
16 FY Perempuan 294 detik
17 BR Perempuan 206 detik
18 SDF Laki-laki 159 detik
19 FYD Laki-laki 191 detik
20 AG Perempuan 276 detik
21 MS Perempuan 299 detik
22 ARS Perempuan 290 detik
Mean 241.18 detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
LAMPIRAN C
UJI ASUMSI
1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic
Std.
Error Statistic Statistic
Eksperimen 1 22 119 266 184.32 9.990 46.859 2195.751
Eksperimen 2 22 140 410 241.18 14.470 67.870 4606.346
Valid N
(listwise)
22
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Eksperimen 1 22 100.0% 0 0.0% 22 100.0%
Eksperimen 2 22 100.0% 0 0.0% 22 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen 1 .125 22 .200* .933 22 .144
Eksperimen 2 .111 22 .200* .947 22 .277
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
2. Normal Q-Q Plots
a) Kelompok Eksperimen 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b) Kelompok Eksperimen 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
LAMPIRAN D
UJI HOMOGENITAS
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Performansi Based on Mean 2.678 1 42 .109
Based on Median 2.029 1 42 .162
Based on Median and
with adjusted df
2.029 1 32.920 .164
Based on trimmed
mean
2.515 1 42 .120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
LAMPIRAN E
UJI HIPOTESIS
Group Statistics
Goal setting N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
performansi Eksperimen 1 22 184.32 46.859 9.990
Eksperimen 2 22 241.18 67.870 14.470
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
performansi Equal
variances
assumed
2.678 .109 -3.234 42 .002 -56.864 17.584 -92.349 -21.378
Equal
variances
not assumed
-3.234 37.314 .003 -56.864 17.584 -92.481 -21.246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN F
INSTRUKSI TUGAS EKSPERIMEN
Instruksi Kelompok Eksperimen 1 :
Selamat datang teman-teman, terima kasih atas waktu yang telah teman-
teman luangkan untuk mengikuti eksperimen ini. Tugas yang perlu teman-
teman kerjakan adalah menyusun balok-balok ini sesuai dengan pola yang
tersedia dalam kartu. Terdapat enam kartu dengan pola yang berbeda. Balok
yang digunakan berjumlah enam yang setiap sisinya memiliki dua warna
merah, dua warna putih dan dua warna merah-putih. Setiap tugas penyusunan
balok akan diberikan batasan waktu penyusunan yang akan saya beritahukan
secara lisan.
Instruksi Kelompok Eksperimen 2
Selamat datang teman-teman, terima kasih atas waktu yang telah teman-
teman luangkan untuk mengikuti eksperimen ini. Tugas yang perlu teman-
teman kerjakan adalah menyusun balok sesuai dengan pola yang tersedia
dalam kartu. Terdapat enam kartu dengan pola yang berbeda. Balok yang
digunakan berjumlah enam yang setiap sisinya memiliki dua warna merah,
dua warna putih dan dua warna merah-putih. Kerjakanlah setiap tugas
penyusunan balok sebaik-baiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
LAMPIRAN G
Formulir Informed Consent
Saya setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian sesuai penjelasan yang
telah diberikan kepada saya. Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai penelitian ini. Saya mengerti bahwa keterlibatan saya dalam eksperimen
ini dijaga kerahasiannya. Saya juga mengerti bahwa keterlibatan saya dalam
penelitian ini tanpa paksaan.
Yogyakarta, ….Mei 2016
(eksperimenter) (partisipan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI