PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, BUDAYA …repository.stieykpn.ac.id/89/1/RINGKASAN...
Transcript of PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, BUDAYA …repository.stieykpn.ac.id/89/1/RINGKASAN...
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, BUDAYA ORGANISASI,
GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(Studi pada PT Bank Tabungan Negara KC Yogyakarta)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Elok Khikmawati Rahmah
3116 29420
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern, budaya
organisasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap penerapan good
corporate governance pada PT Bank Tabungan Negara KC Yogyakarta. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh
dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT BTN KC
Yogyakarta, yang terdiri dari karyawan tetap dan karyawan kontrak. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling,
yang mengambil sampel dengan kriteria karyawan tetap yang telah bekerja selama
lebih dari satu tahun. Sampel yang diperoleh yaitu sebanyak 62 responden. Jenis data
yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data yang digunakan di
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan
bantuan software SPSS versi 21.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) sistem pengendalian intern berpengaruh
positif terhadap penerapan good corporate governance. 2) budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap penerapan good corporate governance . 3) gaya
kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap penerapan good corporate
governance . 4) komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan good
corporate governance .
Kata Kunci: Sistem Pengendalian Intern, Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan,
Komitmen Organisasi, Good Corporate Governance.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
iv
ABSTRACT
This research aims to test the influence of internal control system, organizational
culture, leadership style, and organizational commitment in the implementation of
good corporate governance in PT Bank Tabungan Negara Yogyakarta Branch Office.
This research is a quantitative research using primary data that obtained from
questionnaire. The population in this research is all employees of PT BTN
Yogyakarta branch office, consist of permanent employees and contract employees.
The sampling technique in this study was conducted by purposive sampling method,
that take samples with the criteria of permanent employees who have worked for
more than a year. The samples obtained were 62 respondents. The type of data that
used is primary data. Data collection method that used in this study is using a
questionnaire. The analytical method that used is multiple linear regression analysis
which is processed using SPSS version 21 software.
The result of this research shows that: 1) the internal control system has a positive
effect on the implementation of good corporate governance. 2) organizational culture
has a positive effect on the implementation of good corporate governance. 3)
leadership style has not a positive effect on the implementation of good corporate
governance. 4) organizational commitment has a positive effect on the
implementation of good corporate governance.
Key Words: Internal Control System, Organizational Culture, Leadership Style,
Organizational Commitment, Good Corporate Governance.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Krisis ekonomi tahun 1997 yang melanda Indonesia dan negara-negara di Asia
Tenggara telah memunculkan wacana yang berkaitam dengan permasalahan tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Good Corporate
Governance menjadi bahasan yang penting dalam rangka mendukung pemulihan
ekonomi dan pertumbuhan perekonomian yang lebih stabil di masa yang akan
datang. Keterpurukan luar biasa yang disebabkan peristiwa tersebut telah
membuka mata bangsa ini bahwa salah satu faktor paling fundamental yang
menyebabkan krisis itu terjadi tidak lain dikarenakan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) diabaikan.
Good corporate governance mendapatkan perhatian luas setelah terjadinya
berbagai krisis ekonomi tidak terkecuali Indonesia. Akibat buruknya tata kelola
pemerintahan dan perusahaan di Indonesia pada masa itu, menyebabkan
perekonomian Indonesia terpuruk dan industri perbankan ikut terganggu pada saat
itu, sehingga Bank Indonesia sebagai regulator berupaya untuk menyelamatkan
industri perbankan dengan cara pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
(BLBI) kepada bank-bank yang bermasalah.
Langkah kongkrit yang dilakukan Bank Indonesia sebagai regulator yaitu
mengeluarkan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum. Bank Indonesia menyadari bahwa semakin kompleks
permasalahan yang dihadapi oleh bank, maka semakin tinggi pula kualitas good
corporate governance yang perlu diimplementasikan oleh dunia perbankan.
Tujuan dari peraturan tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja bank,
melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku
umum pada perbankan. Peningkatan kualitas pelaksanaan good corporate
governance merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kondisi internal
perbankan nasional sesuai dengan visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
(Pamungkas, 2013)
Saat ini, industri perbankan dalam setiap kegiatan usahanya menerapkan
fungsi tata kelola perusahaan (good corporate governance). Good corporate
governance telah menjadi salah satu standar dalam menilai tingkat kesehatan
bank yang kini disebut dengan RGEC. RGEC merupakan singkatan dari Risk,
Good Corporate Governance, Earning dan Capital (Chandra, dkk, 2015).
Bank Tabungan Negara adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang
berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. PT
Bank Tabungan Negara merupakan BUMN yang sangat memperhatikan
penerapan good corporate governance. Direktur Utama Bank Tabungan Negara
(BTN), Maryono, yang dikutip dalam swa.co.id, mengatakan bahwa GCG adalah
kunci sukses untuk meraih keunggulan jangka panjang. GCG bukan penghalang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
atau kendala, tetapi merupakan tuntutan profesionalisme dan hati nurani, sehingga
nantinya bisa dijadikan sebagai suatu keunggulan. Beliau juga bertutur bahwa
latar belakangnya mengikuti pemilihan GCG bukan semata-mata untuk
mendapatkan award, tapi karena ingin menjadikannya dasar dalam pengelolaan
bisnis perusahaan. Apalagi posisi BTN sendiri sebagai bank pemerintah atau
BUMN, yang dalam hal ini tidak bisa terlepas dari regulasi. Dari niatan itulah,
Bank Tabungan Negara (BTN) kemudian menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG
yang mencakup Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability),
Responsibilitas (Responsibility), Independensi (Independency), dan Keadilan
(Fairness).
Penerapan GCG yang menjadi kunci sukses Bank Tabungan Negara tersebut
dibuktikan dengan ditetapkannya BTN sebagai bank terbaik dan satu-satunya
yang mewakili bank BUMN di Indonesia dalam penerapan good corporate
governance (GCG) di Asean. Predikat itu diperoleh BTN dalam ajang Asean
Corporate Governance and Award tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Forum
Pasar Modal Asean (Asean Capital Market Forum/ACMF) di Manila, Filipina.
Selanjutnya di tahun 2016, BTN kembali mendapatkan penghargaan dalam
Annual Report Award (ARA) untuk kategori BUMN Keuangan Listed.
Penghargaan tersebut disematkan kepada perseroan atas penilaian terhadap
penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Managing Director Strategy, Risk & Compliance Bank Tabungan Negara,
Mahelan Prabantariksa, seperti yang dikutip dalam tribunnews.com pada 20
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
September 2017, mengatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi apresiasi
bergengsi bagi BTN. Sebab dengan penghargaan ini menjadi bukti bahwa BTN
telah melakukan keterbukaan informasi dan penerapan GCG dengan baik.
Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Yogyakarta merupakan
cabang BTN tertua nomor lima, dimana saat ini BTN telah memiliki 73 kantor
cabang di seluruh Indonesia. BTN KC Yogyakarta ditunjuk sebagai bank
protokoler di lingkungan PT Bank Tabungan Negara, yang artinya BTN KC
Yogyakarta selalu siap kapanpun untuk menjadi tuan rumah di setiap acara
(event) yang diselenggarakan. Menurut informasi yang penulis peroleh melalui
hasil wawancara dengan pihak BTN KC Yogyakarta, jika dilihat dari sisi
corporate governance, BTN KC Yogyakarta merupakan kantor cabang yang telah
melakukan penerapan good corporate governance yang secara umum sangat baik
apabila dibandingkan dengan kantor cabang lainnya.
Keberhasilan penerapan good corporate governance diduga tidak dapat
tercapai tanpa dukungan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, komitmen
organisasi dan pengendalian intern yang jelas dalam organisasi tersebut. Dalam
kaitan peran budaya organisasi dan good governance dalam meningkatkan
kinerja, inti dari good governance terletak pada budaya itu sendiri. Dengan
demikian dalam implementasinya perlu dikaji mengenai kesiapan dan kondisi
budaya organisasi. Dalam upaya peningkatan daya saing perusahaan, terdapat hal-
hal yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan pada kondisi tersebut
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
budaya organisasi yang kondusif penting untuk terlaksananya good governance
(Wiranto dkk, 2012, dalam Topan, 2016).
Di dalam bisnis perbankan, sebagian besar permasalahan yang timbul adalah
pemberian kredit, yang merupakan usaha bank yang paling pokok, maka bank
perlu memberikan penilaian terhadap nasabah yang mengajukan kredit pinjaman
serta merasa yakin bahwa nasabahnya tersebut mampu untuk mengembalikan
kredit yang telah diterimanya. Dengan adanya unsur resiko dan ketidakpastian ini
menyebabkan diperlukan suatu pengamanan terhadap usaha bank tersebut, baik
pengamanan preventif maupun represif. Tujuan pengamanan ini adalah
menghilangkan resiko atau setidaknya memperkecil resiko yang mungkin timbul.
Oleh karena itu pihak bank perlu meningkatkan kualitas pengamanan untuk setiap
usaha agar memperkecil kemungkinan terjadinya permasalahan. Permasalahan ini
bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian intern yang memadai. Dengan
kata lain diperlukan suatu pengendalian intern yang dapat menunjang efektivitas
kegiatan usaha perbankan.
Gaya kepemimpinan (leadership style) adalah suatu cara pemimpin untuk
memengaruhi bawahannya. Secara relatif ada tiga macam gaya kepemimpinan
yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis atau partisipatif dan laissez-faire, yang
semuanya pasti memiliki kelemahan-kelemahan dan keuntungannya. Perbedaan
gaya kepemimpinan dalam organisasi akan mempunyai pengaruh yang berbeda
pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Sebagai contoh, partisipasi
dalam pengambilan keputusan pada gaya kepemimpinan demokratis akan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
mempunyai dampak pada peningkatan hubungan manajer dengan bawahan,
menaikkan moral dan kepuasan kerja, dan menurunkan ketergantungan terhadap
pemimpin (Reksohadiprodjo, dalam Topan, 2016).
Komitmen organisasi adalah keadaan psikologis yang mencirikan hubungan
karyawan (anggota) dengan organisasi yang dikarakteristikkan oleh penerimaan
anggota pada tujuan organisasi merefleksikan kekuatan individu dan keterlibatan
anggota yang menunjukkan kesesuaian tujuan dan nilai-nilai organisasi
ditunjukkan melalui aktivitas yang mendukung usaha-usaha organisasi, serta
keputusan untuk melanjutkan keanggotaannya dalam organisasi. Aktifitas tersebut
dilandasi oleh keyakinan moral dengan tidak mengutamakan keuntungan pribadi.
(Kusumaputri, dalam Topan, 2016)
Penelitian yang berkaitan dengan good governance memang telah banyak
diangkat. Namun penelitian mengenai penerapan good governance dan faktor-
faktor yang memengaruhinya pada Bank Tabungan Negara KC Yogyakarta belum
pernah dilakukan. Mengingat bahwa Bank Tabungan Negara merupakan bank
yang memperoleh predikat terbaik dalam penerapan GCG di Asean pada tahun
2015 dan 2016, serta diperolehnya predikat sangat baik dalam hal penerapan good
corporate governance pada BTN KC Yogyakarta, peneliti tertarik untuk meneliti
apakah variabel sistem pengendalian intern, budaya organisasi, gaya
kepemimpinan dan komitmen organisasi memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap penerapan GCG pada BTN, khususnya di Bank Tabungan Negara
Kantor Cabang Yogyakarta.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, BUDAYA
ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (STUDI PADA BANK TABUNGAN NEGARA KC
YOGYAKARTA)”
1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap penerapan good
corporate governance?
2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap penerapan good corporate
governance?
3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap penerapan good corporate
governance?
4. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap penerapan good corporate
governance?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penulisan dari
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh pengendalian intern terhadap penerapan
good corporate governance di PT Bank Tabungan Negara KC Yogyakarta.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap penerapan
good corporate governance di PT Bank Tabungan Negara KC Yogyakarta.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap penerapan
good corporate governance di PT Bank Tabungan Negara KC Yogyakarta.
4. Mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap
penerapan good corporate governance di PT Bank Tabungan Negara KC
Yogyakarta.
1.4.Kontribusi Penelitian
1.4.1. Kontribusi Teoritis
Penelitian terdahulu yang sejenis telah dilakukan oleh Topan (2016) dengan
judul yang sama dengan penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Topan (2016) selain terletak pada objek penelitiannya, juga terletak
pada indikator dalam variabel sistem pengendalian intern yang digunakan.
Dalam Topan (2016), variabel sistem pengendalian intern hanya
berfokus pada sistem pemberian kredit pada bank, sedangkan di dalam
penelitian ini tidak hanya berfokus pada pemberian kredit saja tetapi juga
meneliti sistem pengendalian intern yang berhubungan dengan pemantauan
kinerja pegawai, prosedur pengendalian dokumen, kepatuhan karyawan, dan
ketersediaan informasi di dalam perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
1.4.2. Kontribusi Praktis
Kontribusi praktis yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai masukan bagi Bank Tabungan Negara
(BTN) KC Yogyakarta dalam hal penerapan good corporate
governance dan meningkatkan kinerjanya.
Sebagai bahan evaluasi bagi para karyawan sehingga dapat
meningkatkan kualitas kinerjanya.
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis maupun civitas akademika
lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kontrak antara pihak
yang memberi wewenang yaitu pemilik (principal) dengan pihak yang
menerima wewenang (agent) yaitu manajer. Jensen dan Meckling (1976)
menjelaskan hubungan keagenan terjadi ketika satu atau lebih individu
(principal) mempekerjakan individu lain (agent) untuk memberikan suatu jasa
dan kemudian mendelegasikan kekuasaan kepada agen untuk membuat suatu
keputusan atas nama principal tersebut.
Dalam perekonomian modern, manajemen dan pengelolaan
perusahaan makin banyak dipisahkan dari kepemilikan perusahaan. Hal ini
sejalan dengan agency theory yang menekankan pentingnya pemilik
perusahaan (principal) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga
profesional atau yang disebut sebagai agent, yang lebih mengerti dalam
menjalankan bisnis sehari-hari.
Namun, hubungan antara principal dan agent tersebut dapat mengarah
pada kondisi ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) karena
agen akan berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak
tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Jensen dan Meckling
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
(1976) menambahkan bahwa jika kedua kelompok (agen dan prinsipal)
tersebut adalah orang-orang yang berupaya memaksimalkan utilitasnya, maka
terdapat alasan yang kuat untuk meyakini bahwa agen tidak akan selalu
bertindak yang terbaik untuk kepentingan prinsipal. Agen (manajer) sebagai
pihak yang diberi wewenang atas pengelolaan perusahaan cenderung
melakukan sesuatu yang memaksimalkan kepentingannya dan mengorbankan
kepentingan pemegang saham (principal) sehingga hal ini memicu terjadinya
masalah keagenan.
Permasalahan keagenan yang terjadi di dalam perusahaan dapat diatasi
dengan diterapkannya Good Corporate Governance (GCG). GCG dalam hal
ini berperan penting dimana pengelolaan perusahaan oleh agen harus diawasi
dan dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan perusahaan dilakukan
dengan kepatuhan atas berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Upaya
tersebut tentunya akan menimbulkan biaya keagenan (agency cost) yang harus
dikeluarkan perusahaan.
Di dalam penelitian ini dikaji tentang akuntansi keperilakuan
(behavioral accounting), khususnya tentang perilaku pengelola atau karyawan
Bank Tabungan Negara (BTN) KC Yogyakarta dalam mematuhi aturan
transparansi dan kehandalan informasi keuangan dalam menyajikan laporan.
Karyawan Bank Tabungan Negara (BTN) KC Yogyakarta dalam menjalankan
tugasnya berhadapan dengan dua kepentingan, yaitu kepentingan dirinya
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
sendiri dan kepentingan yang berhubungan dengan organisasi yang dikelola.
Kepentingan tersebut ada yang selaras dan ada yang tidak selaras sehingga
dapat menyalahi kontrak yang telah disepakati. Oleh karena itu teori agensi
dipandang relevan untuk menjelaskan perilaku anggota tersebut.
2.2 Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Penerapan Good Corporate
Governance
Dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 menjelaskan bahwa salah satu
tujuan yang ingin dicapai dengan penerapan sistem pengendalian internal
adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai terkait keandalan
penyajian laporan keuangan pemerintah. Sistem pengendalian intern tersebut
harus memuat prosedur rekonsiliasi antara data transaksi keuangan yang
diakuntansikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dengan
data transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh Bendahara Umum
Negara/Daerah.
Hasil penelitian Gusnardi (2011), dan Suyono dan Hariyanto (2012)
dalam Soleman (2013) juga menemukan bahwa pengendalian internal
berpengaruh terhadap good corporate governance. Dalam penelitian ini juga
ditemukan bahwa pengendalian internal dapat memberikan jaminan dalam
keandalan pelaporan keuangan, efisien dan operasi yang efektif, dan sesuai
dengan aturan dan peraturan. Oleh karena itu, jika pengendalian internal
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
dalam organisasi berjalan dengan baik, praktek good corporate governance
(GCG) yang baik dan diharapkan dapat ditingkatkan.
Berdasarkan rerangka teorotis di atas, maka penulis mengembangkan
hipotesis berikut ini:
H1 : Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap
penerapan Good Corporate Governance.
2.2.2 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Penerapan Good Corporate
Governance
Berbagai penelitian memaparkan adanya korelasi yang kuat antara budaya
perusahaan dengan good corporate governance, yang berarti semakin kuat
penerapan budaya perusahaan maka semakin tinggi penerapan good corporate
governance (Rindang dan Asteria, 2007). Budaya organisasi dikatan kuat
apabila budaya tersebut diterima secara luas di kalangan para karyawan atau
anggota di dalam organisasi dan memiliki pengaruh yang besar terhadap
perilaku para anggota tersebut.
Untuk mewujudkan pelaksanaan good corporate governance yang
sesuai dengan pedoman yang berlaku, diperlukan budaya organisasi yang
mendukung pelaksanaan good corporate governance di dalam sebuah
organisasi. Budaya organisasi yang mendukung adalah budaya organisasi
yang tertanam secara kuat di dalam organisasi. Karena semakin kuat budaya
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
organisasi tersebut ditanamkan maka akan semakin tinggi penerapan good
corporate governance.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H2 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan
Good Corporate Governance.
2.2.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Penerapan Good Corporate
Governance
Organisasi yang memperlihatkan kehebatannya dalam corporate governance
selalu mempunyai pemimpin yang mampu berinteraksi dengan baik kepada
seluruh jajaran karyawan di dalam perusahaan. Pemimpin juga berperan
sebagai jembatan yang mampu menghubungkan antara pihak shareholders
dan pihak stakeholders. Oleh karena itu, pemimpin sangat mempunyai andil
dalam menerapkan dan menjalankan prinsip-prinsip good corporate
governance dalam perusahaan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lestariningsih (2008)
mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
penerapan good corporate governance. Keberhasilan penerapan good
governance terletak pada kepemimpinan yang kuat, tangguh dan mempunyai
daya tahan untuk bekerja dalam organisasi perusahaan. Dengan demikian,
semakin tinggi kemampuan seorang pemimpin di dalam memberikan arahan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
kepada bawahannya dan semakin kuat pemimpin untuk dapat memengaruhi
tindakan bawahannya maka akan semakin mendorong keberhasilan penerapan
good corporate governance.
Dari uraian di atas maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H3 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
penerapan Good Corporate Governance.
2.2.4 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Penerapan Good Corporate
Governance
Menurut Mowday (1979) dalam Kusuma (2013), komitmen organisasi
merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran
(goal) yang ingin dicapai organisasi. Dalam hal ini sasaran yang ingin dicapai
adalah sasaran terhadap pelayanan publik yang sesuai dengan prinsip-prinsip
good governance. Berdasarkan penelitian Wiratno dkk (2013) komitmen
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan good
governance, ini menunjukan bahwa komitmen organisasi memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap penerapan good governance. Dengan
demikian, semakin tinggi komitmen organisasi maka diharapkan akan
semakin mendorong terwujudnya suatu tata kelola di dalam perusahaan yang
baik (good corporate governance).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H4 : Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap
penerapan Good Corporate Governance.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode
penelitian yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari
penyebaran kuesioner pada 70 karyawan tetap Bank Tabungan Negara KC
Yogyakarta.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah
anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006, dalam Nugroho, 2014).
Sampel penelitian ini adalah karyawan tetap Bank Tabungan Negara (BTN)
KC Yogyakarta yang dilakukan dengan teknik purposive sampling.
3.2. Variabel Penelitian
3.2.1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penerapan Good
Corporate Governance (GCG). Indikator dalam variabel ini mengacu
pada peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang
“Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum” yang
diadaptasi dari penelitian Topan (2016), yaitu:
1. Keterbukaan (Transparancy)
2. Akuntabilitas (Accountability)
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
4. Independensi (Independency)
5. Kewajaran (Fairness).
3.2.2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini ada empat, yaitu:
1. Sistem Pengendalian Intern
Indikator dalam variabel ini terdiri dari lima elemen utama pengendalian
intern bank yang dijelaskan di dalam Surat Edaran Bank Indonesia
No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003, yang diadaptasi dari Rose
(2015), yaitu:
1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian.
2. Identifikasi dan penilaian risiko.
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi.
4. Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi.
5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan.
2. Budaya Organisasi
Indikator budaya organisasi dalam penelitian ini merujuk kepada tujuh
dimensi budaya Stephen P. Robbins, yang diadaptasi dari Jaghargh
(2012), yaitu:
a. Inovasi dan keberanian mengambil risiko
b. Perhatian terhadap detail
c. Orientasi hasil
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
d. Orientasi manusia
e. Orientasi tim
f. Agresivitas
g. Stabilitas
3. Gaya Kepemimpinan
Di dalam penelitian ini menggunakan empat indikator gaya
kepemimpinan model Hersey dan Blanchard, yang diadaptasi dari
Hertanto (2008) yaitu:
a. Gaya kepemimpinan instruksi
b. Gaya kepemimpinan konsultasi
c. Gaya kepemimpinan partisipasi
d. Gaya kepemimpinan delegasi
4. Komitmen Organisasi
Indikator komitmen organisasi dalam penelitian ini merujuk kepada tiga
dimensi komitmen organisasi Meyer dan Allen, yang diadaptasi dari
Wong (2014), yaitu:
a. Komitmen Afektif
b. Komitmen Berkelanjutan
c. Komitmen Normatif
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
3.3. Metode Analisis Data
3.3.1. Pengujian Instrumen Penelitian
1) Uji Validitas
Uji validitas adalah uji ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang sedang ingin diukur. Dalam penelitian ini, uji
validitas dilakukan dengan Pearson Correlation dalam program SPSS
versi 21. Jika r hitung > r table dan nilai probabilitas < 0,05 maka item
pernyataan tersebut valid, sedangkan jika r hitung < r table dan tingkat
signifikan > 0,05 maka item tersebut tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung nilai cronbach’s
alpha dalam program SPSS versi 20, dimana suatu instrument penelitian
dikatan reliable jika menunjukkan nilai cronbach’s alpha > 0,60.
3.3.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Ghozali (2009) dalam Nugroho (2014) menjelaskan bahwa uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (k-s), dimana suatu data
dikatakan berdistrubusi normal apabila mempunyai nilai Asym. Sig. >
0,05.
2. Uji Multikolinearitas
Ghozali (2011) menjelaskan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari
(1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF).
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat multikolinieritas yang
masih dapat ditolerir.
3. Uji Heterokedastisitas
Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain untuk melihat
penyebaran data. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Glejser dengan bantuan program
SPSS versi 20. Apabila koefisien parameter beta > 0.05 maka tidak ada
masalah heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
3.3.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan metode pengujian analisis regresi linier
berganda karena variabel independen yang digunakan lebih dari satu
variabel. Uji regresi linier berganda diuji dengan tingkat signifikansi <
0,05, jika terdapat variabel memiliki tingkat signifikansi diatas 0,05 maka
variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel yang diuji,
sebaliknya jika variabel dengan tingkat signikansi dibawah 0,05, maka
variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel yang diuji. Model regresi
dalam penelitian ini yaitu:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
Dimana:
Y : good corporate governance
A : konstanta (intercept)
X1 : sistem pengendalian intern
X2 : budaya organisasi
X3 : gaya kepemimpinan
X4 : komitmen organisasi
b1-b4 : koefisien regresi
e : faktor kesalahan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
3.3.4. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
variabel dependen yang terdiri dari sistem pengendalian intern (X1),
budaya organisasi (X2), gaya kepemimpinan (X3), dan komitmen
organisasi (X4) terhadap variabel dependen yaitu penerapan good
corporate governance (Y) pada BTN KC Yogyakarta. Pengujian
hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji t (parsial).
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap
variabel independen, apakah sistem pengendalian intern (X1), budaya
organisasi (X2), gaya kepemimpinan (X3), dan komitmen organisasi (X4)
berpengaruh secara parsial (terpisah) terhadap variabel dependennya yaitu
good corporate governance (Y). Kriteria pengujian dengan tingkat
signifikansi α (0,05). Jika signifikansi lebih kecil dari α (0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara parsial
(terpisah) tehadap variabel dependen. Sedangkan apabila signifikansi
lebih besar dari α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner sebanyak 70
buah yang disebarkan pada karyawan tetap yang dijadikan sampel. Dari 70
eksemplar kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang dikembalikan adalah
sebanyak 62 eksemplar.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan
kemudian menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan mudah
memperoleh gambaran mengenai sifat (karakteristik) obyek dari data
tersebut. Statistik deskriptif meliputi karakteristik responden dan deskriptif
variabel penelitian. Karakteristik responden di dalam penelitian ini
dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan
lamanya bekerja.
Karakteristik responden berdasarakan jenis kelamin menunjukkan
responden laki-laki terdapat 33 orang (53,2%) dan perempuan terdapat 29
orang (46,8%). Kemudian karakteristik responden berdasarkan usia
menunjukkan tingkat usia 20 - 30 tahun terdapat 26 orang (41,9%), usia 31 -
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
40 tahun terdapat 19 orang (30,6%), dan usia diatas 40 tahun terdapat 17
orang (27,4%).
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan
sebanyak 5 orang (8,1%) berpendidikan Diploma, sebanyak 44 orang
(71,0%) berpendidikan S1, dan sebanyak 13 orang (21,0%) berpendidikan
S2. Sedangkan karakteristik responden berdasarkan lamanya bekerja
menunjukkan sebanyak 15 orang (24,2%) telah bekerja selama kurun waktu
1 – 2 tahun, masing-masing sebanyak 21 orang (33,9%) telah bekerja selama
kurun waktu 3 – 5 tahun dan 6 – 10 tahun, serta sebanyak 5 orang telah
bekerja selama kurun waktu lebih dari 10 tahun.
4.2.2 Uji Kualitas Data
4.2.2.1 Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corellation,
dengan pedoman suatu instrumen dinyatakan valid apabila mempunyai
koefisien korelasi rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5%. Pada penelitian
ini diketahui bahwa r tabel sebesar 0,2500. Pada tabel berikut
menunjukkan hasil uji validitas dari keempat variabel yang digunakan
dalam penelitian ini dengan sampel sebanyak 62 responden.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern
Kode r-hitung r-tabel Status
SPI 1 0,640 0,2500 Valid
SPI 2 0,579 0,2500 Valid
SPI 3 0,532 0,2500 Valid
SPI 4 0,677 0,2500 Valid
SPI 5 0,663 0,2500 Valid
SPI 6 0,553 0,2500 Valid
SPI 7 0,520 0,2500 Valid
SPI 8 0,425 0,2500 Valid
SPI 9 0,443 0,2500 Valid
SPI 10 0,520 0,2500 Valid
SPI 11 0,406 0,2500 Valid
SPI 12 0,630 0,2500 Valid
SPI 13 0,618 0,2500 Valid
SPI 14 0,600 0,2500 Valid
SPI 15 0,409 0,2500 Valid
SPI 16 0,452 0,2500 Valid
Sumber : Data diolah SPSS 21, 2018.
Dari hasil uji validitas sistem pengendalian intern yang terdapat pada
tabel 4.7, dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan
mempunyai nilai rhitung > rtabel (0,2500) untuk degree of freedom (df) = 60,
dan alpha (α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap
item dari penyataan pada variabel sistem pengendalian intern adalah
valid.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
27
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi
Budaya Organisasi
Kode r-hitung r-tabel Status
BO 1 0,595 0,2500 Valid
BO 2 0,411 0,2500 Valid
BO 3 0,600 0,2500 Valid
BO 4 0,499 0,2500 Valid
BO 5 0,369 0,2500 Valid
BO 6 0,544 0,2500 Valid
BO 7 0,470 0,2500 Valid
BO 8 0,554 0,2500 Valid
BO 9 0,606 0,2500 Valid
BO 10 0,677 0,2500 Valid
BO 11 0,644 0,2500 Valid
BO 12 0,678 0,2500 Valid
BO 13 0,728 0,2500 Valid
BO 14 0,770 0,2500 Valid
BO 15 0,704 0,2500 Valid
BO 16 0,537 0,2500 Valid
BO 17 0,524 0,2500 Valid
BO 18 0,565 0,2500 Valid
BO 19 0,526 0,2500 Valid
BO 20 0,765 0,2500 Valid
BO 21 0,428 0,2500 Valid
BO 22 0,537 0,2500 Valid
BO 23 0,609 0,2500 Valid
Sumber : Data diolah SPSS 21, 2018.
Dari hasil uji validitas budaya organisasi yang terdapat pada tabel
4.8, dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan mempunyai
nilai rhitung > rtabel (0,2500) untuk degree of freedom (df) = 60, dan alpha
(α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap item dari
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
28
penyataan pada variabel budaya organisasi adalah valid, sehingga seluruh
item penyataan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
Kode r-hitung r-tabel Status
GK 1 0,506 0,2500 Valid
GK 2 0,417 0,2500 Valid
GK 3 0,488 0,2500 Valid
GK 4 0,606 0,2500 Valid
GK 5 0,527 0,2500 Valid
GK 6 0,462 0,2500 Valid
GK 7 0,283 0,2500 Valid
GK 8 0,578 0,2500 Valid
GK 9 0,345 0,2500 Valid
GK 10 0,558 0,2500 Valid
Sumber : Data diolah SPSS 21, 2018.
Dari hasil uji validitas gaya kepemimpinan yang terdapat pada tabel
4.9, dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan mempunyai
nilai rhitung > rtabel (0,2500) untuk degree of freedom (df) = 60, dan alpha
(α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap item dari
penyataan pada variabel gaya kepemimpinan adalah valid, sehingga
seluruh item penyataan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
29
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi
Kode r-hitung r-tabel Status
KO 1 0,599 0,2500 Valid
KO 2 0,719 0,2500 Valid
KO 3 0,672 0,2500 Valid
KO 4 0,715 0,2500 Valid
KO 5 0,759 0,2500 Valid
KO 6 0,660 0,2500 Valid
Sumber : Data diolah SPSS 21, 2018.
Dari hasil uji validitas komitmen organisasi yang terdapat pada tabel
4.10, dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan mempunyai
nilai rhitung > rtabel (0,2500) untuk degree of freedom (df) = 60, dan alpha
(α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap item dari
penyataan pada variabel komitmen organisasi adalah valid, sehingga
seluruh item penyataan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Good Corporate Governance
Good Corporate Governance
Kode r-hitung r-tabel Status
GCG 1 0,538 0,2500 Valid
GCG 2 0,697 0,2500 Valid
GCG 3 0,559 0,2500 Valid
GCG 4 0,798 0,2500 Valid
GCG 5 0,626 0,2500 Valid
GCG 6 0,664 0,2500 Valid
GCG 7 0,734 0,2500 Valid
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
30
GCG 8 0,762 0,2500 Valid
GCG 9 0,730 0,2500 Valid
Sumber : Data diolah SPSS 21, 2018.
Dari hasil uji validitas good corporate governance yang terdapat
pada tabel 4.11, dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan
mempunyai nilai rhitung > rtabel (0,2500) untuk degree of freedom (df) = 60,
dan alpha (α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap
item dari penyataan pada variabel good corporate governance adalah
valid, sehingga seluruh item penyataan dapat digunakan dalam pengujian
selanjutnya.
4.2.2.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas
ditunjukkan pada tabel 4.12 di bawah ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Status
Sistem Pengendalian Intern 0,838 Reliabilitas Diterima
Budaya Organisasi 0,907 Reliabilitas Diterima
Gaya Kepemimpinan 0,621 Reliabilitas Diterima
Komitmen Organisasi 0,771 Reliabilitas Diterima
Good Corporate Governance 0,853 Reliabilitas Diterima
Sumber : Data diolah SPSS 21, 2018.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
31
Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach
Alpha dari setiap instrumen variabel pada penelitian memiliki nilai >
0,60. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa variabel sistem
pengendalian intern, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, komitmen
organisasi dan good corporate governance adalah reliabel.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik
Tabel 4.13
Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik Variabel Asymp.
Sig.
Toleran
ce VIF Sig. Ket.
Normalitas 0.152
Data berdistribusi
normal
Multikolinearitas SPI 0,721 1,387
Tidak terjadi
multikolinearitas
BO 0,591 1,691
Tidak terjadi
multikolinearitas
GK 0,847 1,181
Tidak terjadi
multikolinearitas
KO 0,698 1,432
Tidak terjadi
multikolinearitas
Heterokedastisitas SPI
0.229
Tidak terjadi
heterokedastisitas
BO
0.238
Tidak terjadi
heterokedastisitas
GK
0.243
Tidak terjadi
heterokedastisitas
KO
0.078
Tidak terjadi
heterokedastisitas
Sumber: Data diolah SPSS 21, 2018
Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa hasil uji normalitas menunjukkan
nilai Asymp. Sig. sebesar 0,152 lebih besar dari pada 0,05 yang berarti data
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
32
terdistribusi secara normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa
nilai tolerance setiap variabel kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satupun
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi pada penelitian ini.
Hasil uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel sistem
pengendalian intern, budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan komitmen
organisasi pada model regresi tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan nilai mutlak residualnya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai
signifikansi seluruh variabel independen lebih besar dari 0,05. Sehingga
model regresi ini tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
4.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian regresi linear berganda berguna untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (Sistem Pengendalian Intern, Budaya Organisasi, Gaya
Kepemimpinan, dan Komitmen Organisasi) terhadap variabel dependen Good
Corporate Governance. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
33
Tabel 4.16
Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda
Variabel Unstandar
dized
Coefficient
s (B)
Statistik
t
Sig. R
Square
Keterangan
(Constant) -0.847 -1.217 0.228
SPI 0.710 4.181 0.000 Terdukung
BO 0.427 3.767 0.000 Terdukung
GK -0.177 -1.190 0.239
Tidak
Terdukung
KO 0.229 2.788 0.007 Terdukung
Pengujian
F (simultan) 0.000
Koefisien
Determinasi
0.648
Sumber : Data diolah SPSS 21, 2018.
Berdasarkan hasil tabel 4.16 tersebut dapat diperoleh persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut:
Y = -0,847 + 0,710X1 + 0,427X2 - 0,177X3 + 0,229X4 + e
Hasil pengujian statistik t menunjukkan bahwa variabel sistem
pengenadalian intern, budaya organisasi, dan komitmen organisasi mempunyai
nilai signifikansi > 0,05, sedengkan variabel gaya kepemimpinan mempunya
nilai signifikansi > 0,05 (0,239 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hanya variabel sistem pengenadalian intern, budaya organisasi, dan komitmen
organisasi yang berpengaruh positif terhadap penerapan good corporate
governance.
Hasil pengujian statistik F (simultan) menunjukkan bahwa nilai
signifikansi < 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
34
terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk pengujian koefisien determinasi
menunjukkan bahwa nilai R Square adalah sebesar 0.648. Artinya, sebesar 64,8%
penerapan good corporate governance dipengaruhi oleh variabel sistem
pengendalian intern, budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan komitmen
organisasi, sedangkan sisanya sebesar 35,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
4.4 Pembahasan
a. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Penerapan Good Corporate
Governance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh
positif terhadap penerapan good corporate governance dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari (α) = 0,05. Hasil tersebut dapat
diartikan bahwa semakin baik sistem pengendalian intern yang ada maka
semakin meningkat penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Gusnardi (2011), dan
Suyono dan Hariyanto (2012) yang menemukan bahwa pengendalian internal
berpengaruh terhadap good corporate governance. Dalam penelitian ini juga
ditemukan bahwa pengendalian internal dapat memberikan jaminan dalam
keandalan pelaporan keuangan, efisien dan operasi yang efektif, dan sesuai
dengan aturan dan peraturan. Oleh karena itu, jika pengendalian internal
dalam organisasi berjalan dengan baik, praktek good corporate governance
(GCG) yang baik dan benar dapat secara otomatis ditingkatkan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
35
b. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Penerapan Good Corporate
Governance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif
terhadap penerapan good corporate governance dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari (α) = 0,05. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa
semakin kuat penerapan budaya organisasi maka semakin tinggi penerapan
good corporate governance. Hal ini dikarenakan ada kesamaan fungsi antara
budaya organisasi dan good corporate governance dimana budaya organisasi
dan good corporate governance sama-sama memiliki fungsi sebagai acuan
untuk pembuatan keputusan dari sebuah organisasi (Rindang dan Asteria,
2007).
Hasil dalam penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wiratno dkk (2011) dengan hasil bahwa budaya organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penerapan good governance, yang diartikan
bahwa budaya organisasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
penerapan good governance. Hal ini sejalan pula dengan penelitian Widuri
dan Asteria (2008) bahwa semakin baik budaya perusahaan semakin baik pula
penerapan good governance.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
36
c. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Penerapan Good Corporate
Governance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh
positif terhadap penerapan good corporate governance dengan nilai
signifikansi sebesar 0,239 lebih besar dari (α) = 0,05. Hal ini sejalan dengan
penelitian Topan (2016) dengan hasil yang mengindikasikan bahwa gaya
kepemimpinan sebagai faktor yang tidak berkontribusi dalam mendorong
terwujudnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Hasil di dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap penerapan good corporate
governance diduga disebabkan karena kueisoner penelitian yang digunakan
hanya berfokus pada bagaimana seorang pemimpin menjalin hubungan dan
komunikasi dengan bawahannya. Hubungan dan komunikasi yang baik antara
atasan dan bawahan tentu diperlukan agar tata kelola kelola perusahaan yang
baik dapat berfungsi secara optimal. Namun, good corporate governance
tidak dapat diwujudkan tanpa adanya kepatuhan dan kesesaian perilaku
anggota organisasi terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Oleh karena itu perlu dikaji pula mengenai bagaimana seorang pemimpin
memengaruhi perilaku bawahannya agar selalu patuh dan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Hal inilah yang kurang
diperhatikan di dalam penelitian ini sehingga penelitian ini menunjukkan hasil
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
37
bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap good corporate
governance.
d. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap terhadap Penerapan Good
Corporate Governance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
positif terhadap penerapan good corporate governance dengan nilai
signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari (α) = 0,05. Hasil tersebut dapat
diartikan bahwa semakin tinggi komitmen anggota organisasi di dalam suatu
organisasi maka akan semakin mendorong tercapainya penerapan tata kelola
perusahaan yang baik.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiratno dkk
(2011) yang mengatakan bahwa komitmen organisasi yang kuat dalam
individu akan menyebabkan individu berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan
dalam organisasi. Seperti halnya pada perbankan harus memiliki keyakinan
akan etika dan memiliki komitmen untuk loyal, memiliki keinginan untuk
mencapai prestasi dalam organisasi dan memiliki ikatan emosi. Hal inilah
yang akan mewujudkan good governance, tujuan organisasi yang tercapai
serta memiliki prestasi inilah yang dapat mewujudkan tercapainya penerapan
good governance.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
38
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian mengenai pengaruh sistem
pengendalian intern, budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan komitmen
organisasi terhadap penerapan good corporate governance (studi pada PT Bank
Tabungan Negara KC Yogyakarta, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap penerapan good
corporate governance. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem
pengendalian intern dapat menjadi salah satu faktor utama dalam
mendorong terlaksananya penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
2. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan good corporate
governance. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi budaya
perusahaan yang diterapkan maka semakin baik pelaksanaan good
corporate governance dalam perusahaan tersebut.
3. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap penerapan good
corporate governance. Hal tersebut dapat berarti bahwa suksesnya
kepemimpinan di dalam suatu perusahaan tidak menjamin dapat
mendorong terciptanya tata kelola perusahaan yang baik.
4. Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan good
corporate governance. Hal tersebut menunjukkan bahwa komitmen
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
39
organisasi yang kuat dalam individu akan menyebabkan individu selalu
berusaha untuk mencapai tujuan dalam organisasi, dimana apabila tujuan
organisasi telah tercapai maka akan dapat mewujudkan suatu tata kelola di
dalam perusahaan yang baik (good corporate governance).
5.2. Keterbatasan
Selama penelitian ini dilakukan terdapat beberapa keterbatasan yang perlu
diperhatikan oleh pembacanya. Keterbatasan tersebut antara lain:
1. Hasil di dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
tidak berpengaruh positif terhadap penerapan good corporate governance
pada BTN KC Yogyakarta. Hal tersebut diduga karena kuesioner penelitian
yang digunakan dirasa kurang tepat sehingga belum mampu menunjukkan
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan good corporate governance.
2. Variabel penerapan good corporate governance yang merupakan variabel
dependen di dalam penelitian ini terdiri dari lima komponen atau indikator
di dalamnya (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
fairness). Namun metode analisis regresi linear berganda yang digunakan
di dalam penelitian ini tidak mampu menjelaskan pengaruh variabel
independen terhadap masing-masing indikator di dalam variabel dependen,
tetapi hanya mampu menjelaskan pengaruh variabel independen (sistem
pengendalian intern, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, komitmen
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
40
organisasi) terhadap penerapan good corporate governance tanpa
memperhitungkan indikator-indikator di dalamnya.
5.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan pada penelitian yang sudah diuraikan diatas, maka
beberapa saran yang dapat dilakukan dalam penelitian selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Di dalam pembuatan kuesioner perlu diperhatikan apakah kusioner tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak diteliti sehingga dapat
menunjukkan hasil yang tepat dan sesuai harapan. Oleh karena itu
penelitian selanjutnya yang sejenis diharapkan untuk menggunakan item
pertanyaan variabel gaya kepemimpinan dari sumber yang lain yang dirasa
lebih tepat.
2. Penelitian selanjutnya yang sejenis sebaiknya tidak menggunakan metode
analisis regresi, namun menggunakan metode analisis yang lain yang dapat
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap masing-masing
indikator-indikator pembentuk variabel dependen. Misalnya pengaruh
sistem pengendalian intern terhadap masing-masing indikator good
corporate governance yaitu meliputi transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan fairness. Metode analisis yang dapat
digunakan misalnya dengan teknik analisis Structural Equation Modeling
(SEM).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
41
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2013. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.
Amelia, Ira., Desmiyawati., Azlina, Nur. 2014. Pengaruh Good Governance,
Pengendalian Intern, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah (Studi pada Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Pelalawan).
Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi, (Online), Vol. 1, No. 1,
(https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFEKON/article/view/3069, diakses 8
Maret 2018).
Andriyanto, Nova. 2013. Pengaruh Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip-
Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Manajerial (Studi
Empiris pada PT BRI (Persero) Tbk Cabang Jember). Repository Universitas
Jember, (Online),
(http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/2158/Nova%20Andr
iyanto%20-%20Andriyanto.pdf?sequence=1, diakses 12 Maret 2018).
Anggiriawan, Putu Budi., Wirakusuma, Made Gede. 2015. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dengan
Penerapan Good Governance sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, (Online), 10(2), 311-325,
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/9826/8461, diakses 8
Maret 2018).
Ardelia, Silva. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
PT Pertamina (PERSERO) UP II Sungai Pakning. Jurnal Online Mahasiswa
FISIP Universitas Riau, (Online), Vol. 2, No. 2,
(https://media.neliti.com/media/publications/32239-ID-pengaruh-gaya-
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
42
kepemimpinan-terhadap-kinerja-karyawan-pt-pertamina-persero-up-ii.pdf,
diakses 15 Maret 2018).
Arifin., Drs. M.Com. (Hons.), Akt. Ph.D. 2005. Peran Akuntan dalam Menegakkan
Prinsip Good Corporate Governance pada Perusahaan di Indonesia.
Diponegoro University Institutional Repository, (Online),
eprints.undip.ac.id/333/, diakses 26 Maret 2018).
Chandra, Megawati Rahayu., Rimenda, Tetty., Pandia, Frianto. 2015. Analisis
Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Memengaruhi Implementasi Good
Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Jurnal
Akuntansi, Keuangan, dan Perbankan, (Online), Vol.1, No. 3,
(www.library.gunadarma.ac.id/, diakses 22 Maret 2018).
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.
Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hendro, Tri, dkk. 2010. Modul Etika Bisnis. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Hertanto, Eko. 2008. Kuesioner Gaya Kepemimpinan (Model Hersey & Blanchard).
(Online),
(http://www.academia.edu/24290374/KUESIONER_GAYA_KEPEMIMPIN
AN_MODEL_HERSEY_and_BLANCHARD_, diakses 8 Juli 2018).
Jaghargh, Fateme Zamani. 2012. A Survey on Organizational Culture Based on
Stephan Robbins's Theory (Case Study). 2nd International Conference on
Management and Artificial Intelligence IPEDR, (Online), Vol.35, IACSIT
Press, Singapore.
Jensen and Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs
and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, (Online) Vol. 3,
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
43
No. 4, (https://www.sfu.ca/~wainwrig/Econ400/jensen-meckling.pdf., diakses
15 Agustus 2018).
Kusuma, Pande Aditya Jaya. 2013. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Iklim
Organisasi Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT Jayakarta
Balindo. E-Jurnal Manajemen Unud, (Online), Vol. 7, No. 2,
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/35409/22432,
diakses 20 Mei 2018).
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Kusmayadi, Dedi. 2012. Determinasi Audit Internal dalam Mewujudkan Good
Corporate Governance serta Implikasinya pada Kinerja Bank. Jurnal
Keuangan dan Perbankan, (Online), Vol. 16, No. 1,
(https://www.neliti.com/id/publications/115688/, diakses 12 Maret 2018).
Lestari, Morita Indah. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Intern
Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (Studi
Empiris Pada Rumah Sakit Umum di Kota Padang). Jurnal Akuntansi,
(Online), Vol. 1, No. 3,
(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/666, diakses 22
Maret 2018).
Pamungkas. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Good Corporate
Governance Rating (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam
Laporan Indeks CGPI Tahun 2009-2011. E-Print Universitas Diponegoro,
(Online), (eprints.undip.ac.id/39943/1/PAMUNGKAS.pdf, diakses 7 Juli 2018).
Nugroho, Widhi Saputro. 2014. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan,
Komitmen Organisasi dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
44
Auditor Pemerintah (Studi Empiris pada Kantor BPKP Perwakilan Jawa
Tengah). BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, (Online), Vol. 19, No. 1,
(http://journals.ums.ac.id/index.php/benefit/article/viewFile/1408/962, diakses
18 Maret 2018).
Oktapiyani, Desi. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap
Likuiditas Perbankan Nasional. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang. (Tidak Dipublikasikan).
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006. Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum. Indonesia.
Rindang., Asteria. 2007. Analisis Hubungan Peranan Budaya Perusahaan Terhadap
Penerapan Good Corporate Governance pada PT Aneka Tambang Tbk.
Journal The Winners, (Online), Vol. 8, No. 2,
(https://media.neliti.com/media/publications/27075-ID-analisis-hubungan-
peranan-budaya-perusahaan-terhadap-penerapan-good-corporate-go.pdf,
diakses 16 Maret 2018).
Rose, Venezia. 2015. Peran Internal Auditor Dalam Meningkatkan Efektivitas
Pengendalian Internal Industri Perbankan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, (Online),
( http://repository.unika.ac.id/, diakses 7 Juli 2018).
Siegel, Gary., and Helene Ramanauskas Marconi. 1989. Behavioral Accounting.
Ohio: South-Western Publishing Co.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
45
Soleman, Rusman. 2013. Pengaruh Pengendalian Internal dan Good Corporate
Governance Terhadap Pencegahan Fraud. Jurnal Akuntansi dan Auditing
Indonesia, (Online), Vol. 17, No.1,
(http://journal.uii.ac.id/JAAI/article/view/3771, diakses 5 Mei 2018)
Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003. Pedoman
Standar Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Direktorat Penelitian dan
Perbankan.
Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.
Topan. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Inter, Budaya Organisasi, Gaya
Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi terhadap Penerapan Good
Corporate Governance. Digital Library UIN Sunan Kalijaga, (Online),
(http://digilib.uin-suka.ac.id/21980/, diakses 8 Maret 2018).
Widjajanti, Kesi., Kusumaningtyas, Eviatiwi. 2015. Gaya Kepemimpinan dan Good
Governance Sebagai Upaya Peningkatan Excellent Service dan Kepercayaan
Masyarakat (Studi Kasus Dinperindag Jawa Tengah). Jurnal Dinamika Sosial
Budaya, (Online), Vol. 17, No. 2,
(http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb/article/view/491, diakses 22 Maret
2018).
Wiratno, Adi., Pratiwi, Umi., Nurkhikmah. 2011. Pengaruh Budaya Organisasi,
Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi dan Pengendalian Intern
Terhadap Penerapan Good Governance serta Implikasinya pada Kinerja
(Survey Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal). Journal dan
Proceeding FEB UNSOED, (Online), Vol. 1, No.1, (
http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/view/114, diakses 12 Maret
2018).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
46
Wiyarsi, Retno Budhi. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI) Tahun 2008-2010. E-print Repository Universitas
Muhammadiyah Surakarta, (Online), (http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/18221 ,
diakses 13 Mei).
Wolk, Harry I., James L. Dodd and John J. Rozycki. 2017. Accounting Theory
(Conceptual Issues In a Political and Economic Environment). Ninth Edition.
California: SAGE Publications, Inc.
Wong, Anthony. 2014. Evaluation of Organizational Commitment Models and their
components in Asian Cities. International Journal of Human Resource Studies
ISSN 2162-3058. (Online), Vol. 4, No. 2.
(http://dx.doi.org/10.5296/ijhrs.v4i2.5601, diakses 7 Juli 2018).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id