PKM-KC Kelompok 1
-
Upload
yudhistira-aldi -
Category
Documents
-
view
183 -
download
6
Transcript of PKM-KC Kelompok 1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAPEMANFAATAN WAJAN SEBAGAI ANTENA VSAT UNTUK APLIKASI DVB-S DALAM MENINGKATKAN DIVERSIFIKASI INDUSTRI RUMAH
TANGGA DI KABUPATEN BANYUMAS
BIDANG KEGIATAN :PKM-KC
Diusulkan oleh :Agung Lulut Tirto Prabowo D309003 2009Rasyid Prasetiyo D310052 2010Sri Maya Sari Nainggolan D310067 2010Aldi Ferdian Yudhistira D311031 2011
AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRAPURWOKERTO
2011
A. PEMANFAATAN WAJAN SEBAGAI ANTENA VSAT UNTUK APLIKASI DVB-S DALAM MENINGKATKAN DIVERSIFIKASI INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANYUMAS
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini perkembangan teknologi tentang media komunikasi, antena parabola dengan segala perlengkapannya menjadi salah satu perangkat hardware yang bisa diklasifikasikan ke dalam barang mewah karena harganya yang cukup mahal, kemunculan antena parabola di dorong dengan kurang puasnya penonton akan siaran yang diterima di dalam negeri baik dari segi mutu siaran maupun kualitas gambar. Hal tersebut yang membuat antena parabola mulai banyak digunakan, selain itu harganya yang cukup mahal membuat antena parabola menjadi lambang kemakmuran tersendiri bagi yang memilikinya. Salah satu aplikasi untuk siaran digital yang saat ini sedang berkembang adalah DVBS (Digital Video Broadcasting-Satellite), DVB-S merupakan perangkat tambahan untuk menampilkan siaran TV digital, aplikasi ini merupakan alat media penerima siaran satelit atau Digital Satellite Receiver yang merupakan media inputan siaran TV digital dari satelit yang berupa sinyal downlink yang diterima oleh antena parabola dan kemudian ditampilkannya berupa siaran digital. AntenaParabola sebagai media penerima siaran TVdigital dari satelit dan Kabel Coaxial sebagaipenghubung antara DVB Card USB denganAntena Parabola.Namun dalam implementasinya terdapatpermasalahan, yaitu salah satunya adalahdiperlukannya antena parabola yang cukupbesar sebagai media penerima siaran TVdigital dari satelit, dan karena mahalnya biayaantena parabola yang harus dibeli maka masihbanyak kalangan masayarakat belum bisamenikmati fasilitas tersebut. Dengan alasan tersebut penulis mencobamerancang antena yang terbuat dari bahandasar wajan untuk aplikasi DVB-S. Antena inisudah banyak dikenal dengan sebutan “AntenaWajanbolic”, dikarenakan wajan mempunyaikarakteristik bentuk dan sifat yang samadengan parabola, rancangan ini diharapkansebagai pemecah solusi terhadap mahalnyabiaya antena parabola, dan karena harga wajanyang lebih terjangkau dari pada antenaparabola diharapkan banyak masyarakat dapatuntuk menikmati layanan dari DVB-S.
A. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian di atas terdapat masalah yang perlu dikaji lebih lanjut
yaitu :1. Bagaimana merancang wajan bolic VSAT untuk menangkap sinyal DVB-
S?2. Komponen apa saja yang berperan dalam pembuatan Antena wajan bolic pada
aplikasi DVB-S? 3. Bagaimana cara implementasi antena wajan bolic pada aplikasiDVB-S?
B. TUJUAN Adapun tujuan dalam pembuatan dan penerapan wajanbolic ini, yaitu :
1. Sebagai solusi terhadap mahalnya antena parabola saat ini, karenadiharap kan mampu memberikan alternative kepada masyarakat untuk bisa
menggunakan antena wajanbolic sebagai parabola dalam harga yang jauh lebih murah dan efisien.
2. Memotivasi rekan-rekan mahasiswa yang lain untuk membuat suatualat yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak.
3. Pembaca, khususnya mahasiswa mampu merancang dan mengimplementasikan antena wajan bolic sebagai pendukung aplikasi DVB-S.
C. LUARAN YANG DIHARAPKANSetelah pelaksanaan program ini, Antena Wajan bolic pada aplikasi DVB-S
diharapkan bisa menggantikan fungsi dari antena parabola yang harganya cukup mahal dikalangan masyarakat, sehingga dapat dijadikan solusi dan alternative bagi masyarakat yang ingin menggunakan Antena parabola agar dapat menghemat dalam pemasangan antena parabola baik dari segi harga yang jauh lebih murah maupun fungsinyayanglebih efisien.
D. KEGUNAAN 1. Sebagai solusi terhadap mahalnya antena parabola saat ini, sehingga
diwujudkanlah alternatif pengganti parabola dengan wajan bolic yang digunakan pada aplikasi DVB-S.
2. Mampu memberikan kontribusi positif kepada industri rumah tangga bagi para pengrajin atu pembuat wajan, khususnya didaerah pasir kidul kecamatan banyumas.
E. TINJAUAN PUSTAKAAntena adalah perangkat yang berfungsi untuk mengubah gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari media udara ke kabel. Karena antenna merupakan perantara dari media kabel ke udara atau sebaliknya maka antena harus mempunyai sifat yang tepat (match) dari media pencatunya, untuk antena parabola yang pengarahan sinyalnya difokuskan pada titik focus (feedhorn) dengan ketinggian tertentu dan mempunyai penguatan antenna yang tergantung dari diameter dan frekuensi. Pada prinsipnya penguatan pada antenna parabola antara 18 sampai 28 dBi yang bekerja untuk jarak menengah atau jarak jauh. Adapun prinsip kerja antena wajan bolic seperti antena parabola lainnya, yaitu menempatkan bagian sensitif antena pada titik focus parabola (wajan) sehingga semua gelombang elektromagnetik yang engenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif tersebut. Antena wajan bolic untuk aplikasi DVB-S terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Reflector berbentuk parabola yang menggunakan wajan, tabung sensitif antena (LNB C-Band), kabel coaxcial. Adapun gambar rancangan antenna
Gambar 1.1 Konfigurasi antena wajan bolic untuk aplikasi DVB-S.
Keterangan Gambar 5 adalah sebagai berikut:
Dw : Diameter wajan.
dw : Kedalaman wajan.
Fw : Focus wajan.
Antena wajan bolic ini dikembangkan untuk pendukung aplikasi DVB-S yang bekerja di frekuensi 4-6 Ghz sehingga akan memeberikan kualitas gambar yang jernih dan berkulitas seperti antenna parabola .
F. METODE PELAKSANAAN
i. PROSES PERANCANGANa. Siapkan Wajan
Pertama-tama siapkan wajan yang sudah di cat warna dan dilapisi alumunium foil.
Gambar 1.1 Wajan yang telah dilapis Alumunium foil dan dicat warna
b. Melubangi wajanLubangi bagian dalam wajan menurut banyaknya mur yang akan
terpasang dengan dudukan wajan (mounting) dan bagian tengah wajan untuk memasang penyangga LNB seperti pada gambar 1.3. Rancangan mounting dibuat sedemikian rupa agar bagian yang satu dengan yang lain tidak mati atau bisa disetel, hal ini bermaksud agar antena bisa digerakkan ke segala arah setelah wajan terpasang dengan mounting dan apabila telah tepat mengarah ke salah satu satelit posisi wajan tidak berubah-ubah setelah setelan dikencangkan seperti tampak pada gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2 Dudukan reflector (mounting)
Gambar 1.3 Wajan yang sudah dilubangi sesuai kebutuhan
c. Memasang wajan dengan mountingPasang dudukan mounting seperti pada gambar 1.5, pastikan
terpasang dalam keadaan yang kuat dan kemudian pasang alat penyanggga LNB seperti pada gambar 1.4. Pada rancangan penyangga LNB memakai besi yang berlubang dengan memasang pengerat menggunakan baud yang berfungsi untuk memasukkan kabel coaxial. Disamping itu pemilihan besi yang berlubang supaya penyangga dapat digerakkan naik turun untuk mendapatkan titik focus dan setelah berada pada posisi yang tepat penyangga bisa dikencangkan baudnya agar posisi LNB tidak berubah seperti tampak dibawah ini :
Gambar 1.4 Rancangan penyangga LNB dengan menggunakanbesi yang berlubang
Gambar 1.5 Wajan terpasang dengan penyangga LNB
Saat memasang penyangga LNB baud tidak langsung dikencangkan dengan erat, dimaksudkan agar pada waktu pointing ketinggian focus masih bisa diatur agar mendapatkan hasil siaran yang maksimal.
Gambar 1.6 Wajan terpasang dengan mounting
d. Memasang LNB pada penyanggaPasang LNB dengan kuat pada penyangga. Saat memasang LNB yang
terlebih dahulu diperhatikan yaitu memastikan arah horizontal atau angka yang menunjukkan 0 mengarah ke arah barat atau timur menggunakan kompas sebagai titik acuan, seperti tampak pada gambar 1.7.
Gambar 1.7 Angka nol pada LNB
Gambar 1.8 LNB terpasang dengan penyanggae. Memasang kabel coaxial pada LNB
Pasang kabel coaxial pada port yang tersedia pada LNB, pastikan terpasang dengan tepat dan kencang agar tidak mengalami interferensi pada pointing antena.
Gambar 1.9 LNB terhubung dengan kabel coaxial
f. Menancapkan tiang penyanggaTiang penyangga/tabung besi berdiameter 2,5 inci ditancapkan
ditanah pada kedalaman ± 30 cm, dengan ketinggian ± 1,5 m diatas permukaan tanah, kemudian ditutup dengan menggunakan semen agar penyangga terpasang dengan kuat.
Gambar 1.10 Tiang penyangga yang menancap kuat dengan tanah.
g. Memasang rancangan antena pada tiang penyanggaPasang antena ketiang penyangga, kemudian pastikan semua baud
dan mur terpasang dengan kencang agar antena terpasang dengan kuat.
Gambar 1.11 Rancangan antena yang terpasang dengan tiang penyangga.
h. Perancangan antena wajanbolic untuk aplikasi DVB-S selesai.
Gambar 1.12 Antenawajanbolicuntukaplikasi DVB-S.
G. JADWAL KEGIATAN
No KegiatanBulan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1Menentukan Anggota Kelompok
2Pengumpulan data referensi
3Pembuatan dan penyusunan proposal PKM-KC
4Pengiriman proposal dan masa tunggu realisasi
5 Persiapan Alat dan bahan
6Mulai merancang rancangan design pada wajan bolic
7Memasang peralatan pendukung
8Memperhitungkan posisi tiang penyangga
9Memasang wajan dengan tiang penyangga
10 Pointing Antena 11 Pengujian Hardware
12Evaluasi kekurangan dan kesalahan
13Perbaikan kesalahan/ketidak tepatan rancangan dan hasil
14 Pengujian Akhir
H. RANCANGAN BIAYAAdapun anggaran yang disediakan dalam perancangan antena
wajanbolicuntukaplikasi DVB-S seperti tampak pada tabel dibawah ini :Nama Bahan Harga
1. Wajan diameter 1,2 m Rp. 325.000,-2. LNB C-Band (Technosat) Rp. 60.000,-3. TabungBesi 2,5 “, 4 Kg, 150 cm Rp. 10.000,-/Kg4. Coaxial 75 ohm, ± 10 m Rp. 3000,-/m5. Aluminium Foil Rp. 19.500,-/gulung6. Las dudukan reflector (mounting) Rp. 125.000,-7. Cat Bei Rp. 7.500,-/seperempat8. Semen 8 Kg Rp. 10.000,-
TOTAL Rp. 624.500,-
I. DAFTAR PUSTAKA
J. LAMPIRAN