PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN...
Transcript of PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN...
PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN
KENDARAAN BERMOTOR DAN RETRIBUSI TRAYEK TERHADAP
PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA TANJUNGPINANG
RISKA UTAMA
080420103250
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2015
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh retribusi parkir
umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek
terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang baik secara parsial maupun simultan.Jenis penelitian adalah
penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data
dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis yang
digunakan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian
hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan Retribusi parkir umum dan khusus
berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian menunjukkan thitung sebesar
2.214 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,034. Karena nilai sig 0,034 < 0,05.
Retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pendapatan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil
penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.538 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,016.
Karena nilai sig 0,016 < 0,05 Retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil
penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.186 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,036.
Karena nilai sig 0,036 < 0,05. Retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang
karena hasil penelitian menunjukkan probabiliti signifikan lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,018 dan nilai Fhitung 3.865 > Ftabel 2,90.
Kata kunci: Retribusi parkir umum dan khusus, uji kelayakan kendaraan
bermotor, trayek, pendapatan
1. Pendahuluan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang merupakan
salah satu dinas yang memungut retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau Badan. Retribusi parkir, retribusi uji kelayakan
kendaraan bermotor dan retribusi trayek merupakan kontribusi utama penerimaan
retribusi daerah yang berasal dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang. Atas dasar pemungutan retribusi ini, retribusi daerah
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang melalui
Retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek
mengalami peningkatan karena penggunaan parkir dan penggunaan kendaraan
bermotor untuk saat ini sangat berkembang pesat sehingga secara langsung
membawa pengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang
Dengan demikian atas dasar latar belakang tersebut penulis tertarik mengkaji
lebih mendalam tentang retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek guna mengetahui sejauh mana pengaruhnya
terhadap pendapatan daerah dengan judul penelitian “Pengaruh Retribusi
Parkir, Retribusi Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor dan Retribusi Trayek
Terhadap Pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Tanjungpinang”.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis uraikan di atas maka
perumusan masalahnya adalah apakah retribusi parkir berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang,
Apakah retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang,
Apakah retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang, Apakah retribusi parkir, retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh retribusi
parkir terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang. Untuk mengetahui pengaruh retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang. Untuk mengetahui pengaruh retribusi trayek terhadap pendapatan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang. Untuk
mengetahui pengaruh retribusi parkir, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor
dan retribusi trayek terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang.
2. Landasan Teori
a. Pengelolaan Penerimaan Daerah
Pendapatan daerah adalah semua hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih. Jadi pendapatan daerah secara lebih luas dapat
diidentifikasikan sebagai semua penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas
dana dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
daerah, yang tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. (Anis Sri
Rahayu, 2010:294)
b. Retribusi
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2012
Retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
Badan. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan
perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,
termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. Besarnya retribusi yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perizinan
tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif retribusi dengan penggunaan
jasa (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
c. Retribusi Jasa Umum
Menurut Siahaan, P, Marihot (2005:437) yang menjadi Subjek Retribusi Jasa
Umum adalah orang atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa
umum yang bersangkutan. Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam pasal 109 menyatakan Objek
Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
d. Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Jasa Usaha adalah Rerribusi atas jasa yang disediakan oleh
pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya
dapat disediakan oeh swasta. Dengan prinsip komersial meliputi pelayanan
dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan
secara optimal oleh pemerintah daerah dan belum memadai disediakan oleh pihak
swasta. Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah dalam pasal 126 menyatakan bahwa objek Retribusi Jasa Usaha
adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut
prinsip komersial yang meliputi pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan
kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal; dan/atau pelayanan
oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak
swasta.
e. Retribusi Perizinan Tertentu
Retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian
izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan,
pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu
guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah dalam pasal 140 menyatakan bahwa Objek Retribusi Perizinan
Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada
orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan
atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan
menjaga kelestarian lingkungan
f. Pendapatan Asli Daerah
Menurut Abdul Halim (2004:94), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri
yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sektor pendapatan daerah memegang peranan yang
sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah
dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah.
3. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya. Sumber data yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Adapun data sekunder
yang digunakana didalam penelitian ini adalah berupa laporan retribusi parkir
umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor,
retribusi trayek dan pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang selama 36 Bulan yaitu Periode Januari 2011-
Desember 2013. Prosedur pengumpulan data adalah dengan cara wawancara,
observasi dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan alat bantu software statistik spss versi
20. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi dengan terlebih dahulu
melakukan pengujian statistik deskriptif.
4. Hasil Penelitian
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
a) Grafik P-Plot
Gambar 4.4.
Pengujian Normalitas (Normal Probabilty Plot)
Berdasarkan gambar pengujian normalitas (Normal Probabilty Plot) diatas
menunjukkan titik-titik plot berada dan mengikuti garis diagonal, sehingga dapat
disimpulkan variabel dalam penelitian ini yaitu retribusi parkir umum dan khusus,
retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berdistribusi
normal dan layak untuk dilanjutkan ke uji regresi selanjutnya.
b) Grafik Histogram
Gambar 4.5.
Pengujian Normalitas (Grafik Histogram)
Sumber: Data penelitian diolah
Berdasarkan gambar histogram diatas menunjukkan bahwa data penelitian
yaitu retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek terdistribusi normal yang mana ditunjukkan dengan
grafik histogram tidak mengalami kemencengan baik kekiri maupun kekanan,
atau dengan kata lain grafik dalam keadaan seimbang, sehingga dapat disimpulkan
variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan ke uji
regresi selanjutnya.
c) Kolmogorov Smirnov
Tabel 4.4.
Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 36 Normal Parameters
a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 11375,94904972 Most Extreme Differences Absolute ,083
Positive ,083 Negative -,077
Test Statistic ,083 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
c
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Asymp Sig (2-tailed) untuk
variable retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek 0,200 > 0,05 dan hal ini menunjukkan data
berdistribusi normal. Dan dapat disimpulkan variabel dalam penelitian ini yaitu
retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan
retribusi trayek berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan ke uji regresi
selanjutnya.
2) Uji Multikolonieritas
Tabel 4.5.
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 ,808 1,238
X2 ,393 2,543
X3 ,395 2,533
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data penelitian diolah
Dari table diatas diketahui bahwa nilai tolerance semua variable independen
yaitu retribusi parkir umum dan khusus 0,808, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor 0,393 dan retribusi trayek 0,395 > 0,10 sedangkan nilai VIF variable
independen yaitu retribusi parkir umum dan khusus 1,238, retribusi uji kelayakan
kendaraan bermotor 2,543 dan retribusi trayek 2,533 < 10. Dari hasil nilai
tolerance dan VIF tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
multikolonieritas.
3) Uji Autokorelasi
Tabel 4.6.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,716a ,513 ,197 11897,252 1,832
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data penelitian diolah
Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan tidak adanya autokorelasi dengan
nilai hitung Durbin Watson sebesar 1.832 atau mendekati dan berada diangka 2.
4) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.6.
Hasil uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)
Sumber: Data penelitian diolah
Hasil uji heteroskedastisitas pada gambar diatas menunjukkan penyebaran titik-
titik data menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti
tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi dan layak digunakan dalam
penelitian.
b. Persamaan Regresi
Peramaan regresi linier yang diperoleh dari table diatas adalah sebagai berikut:
Y = 23.273,420 + 8.117X1 + 19.731X2 + 33.665X3+ e
Dimana:
Y = Pendapatan
X1 = Retribusi Parkir
X2 = Retribusi Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor
X3 = Retribusi Trayek
e = Faktor lain diluar model
Dari model regresi Unstandardized Coefficients tersebut diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai B Constant = 23.273,420
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variable bebas
yaitu retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor dan retribusi trayek maka pendapatan akan tetap yang dilihat dari
nilai Y sebesar 23.273,420.
2) Nilai X1=8,117 = Retribusi Parkir
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan retribusi parkir
sebesar 1 satuan, maka pendapatan akan meningkat sebesar 8,117 satuan
dengan asumsi variable lain dianggap tetap.
3) Nilai X2=19,731 = Retribusi Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor sebesar 1 satuan, maka pendapatan akan
meningkat sebesar 19,731 satuan dengan asumsi variable lain dianggap tetap.
4) Nilai X3=33,665 = Retribusi Trayek
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap perubahan retribusi trayek
sebesar 1 satuan, maka pendapatan akan meningkat sebesar 33,665 satuan
dengan asumsi variable lain dianggap tetap.
c. Uji Hipotesis
1) Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.8.
Hasil Uji t
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23273,420 15637,608 1,488 ,146
X1 8,117 3,666 ,373 2,214 ,034
X2 19,731 7,773 ,613 2,538 ,016
X3 33,665 15,403 ,527 2,186 ,036
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data penelitian diolah
a) Pengaruh retribusi parkir (X1) terhadap pendapatan (Y)
Berdasarkan tabel diatas hasil pengujian secara parsial (uji t) antara retribusi
parkir umum dan khusus (X1) terhadap pendapatan (Y) dengan menggunakan
program statistik spss versi 20 hasil penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.214 >
ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,034. Karena nilai sig 0,034 < 0,05 dapat
disimpulkan H1 diterima. Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara retribusi parkir umum dan khusus
(X1) terhadap pendapatan (Y) pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang yang dibuktikan dengan nilai sig 0,034 < 0,05 dan
thitung sebesar 2.214 > ttabel 2.0301.
Dari hasil pengujian secara parsial diatas menunjukkan adanya pengaruh yang
kuat antara retribusi parkir umum dan khusus terhadap pendapatan. Dan melalui
table uji t diatas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,139. Atau
menunjukkan sekitar 13,9% variable pendapatan dapat dijelaskan oleh variable
retribusi parkir umum dan khusus. Atau dapat disimpulkan bahwa kontribusi
retribusi parkir umum dan khusus terhadap pendapatan pada Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang adalah sebesar 13,9% sisanya
dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti.
b) Pengaruh retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor (X2) terhadap pendapatan
(Y)
Berdasarkan tabel diatas hasil pengujian secara parsial (uji t) antara retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor (X2) terhadap pendapatan (Y) dengan
menggunakan program statistik spss versi 20 hasil penelitian menunjukkan thitung
sebesar 2.538 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,016. Karena nilai sig 0,016 < 0,05
dapat disimpulkan H1 diterima. Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara retribusi uji kelayakan kendaraan
bermotor (X2) terhadap pendapatan (Y) pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang yang dibuktikan dengan nilai sig 0,016 < 0,05 dan
thitung sebesar 2.538 > ttabel 2.0301.
Dari hasil pengujian secara parsial diatas menunjukkan adanya pengaruh yang
kuat antara retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor terhadap pendapatan. Dan
melalui table uji t diatas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (rx1y) sebesar
0,375. Atau menunjukkan sekitar 37,5% variable pendapatan dapat dijelaskan
oleh variable retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor. Atau dapat disimpulkan
bahwa kontribusi retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor terhadap pendapatan
pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang adalah
sebesar 37,5% sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti.
c) Pengaruh retribusi trayek (X3) terhadap pendapatan (Y)
Berdasarkan tabel diatas hasil pengujian secara parsial (uji t) antara retribusi
trayek (X2) terhadap pendapatan (Y) dengan menggunakan program statistik spss
versi 20 hasil penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.186 > ttabel 2.0301 dengan
nilai sig 0,036. Karena nilai sig 0,036 < 0,05 dapat disimpulkan H1 diterima.
Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara retribusi trayek (X3) terhadap pendapatan (Y) pada Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang yang dibuktikan
dengan nilai sig 0,036 < 0,05 dan thitung sebesar 2.186 > ttabel 2.0301.
Dari hasil pengujian secara parsial diatas menunjukkan adanya pengaruh yang
kuat antara retribusi trayek terhadap pendapatan. Dan melalui table uji t diatas
terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,278. Atau menunjukkan
sekitar 27,8% variable pendapatan dapat dijelaskan oleh variable retribusi trayek.
Atau dapat disimpulkan bahwa kontribusi retribusi trayek terhadap pendapatan
pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang adalah
sebesar 27,8% sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti.
2) Uji Regresi secara Simultan (Uji F)
Tabel 4.9.
Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1641321763,605 3 547107254,535 3,865 ,018b
Residual 4529427587,367 32 141544612,105 Total 6170749350,972 35
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Dari table diatas menunjukkan bahwa retribusi parkir umum dan khusus,
retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan, karena probabiliti signifikan lebih
kecil dari 0,05 yaitu 0,018 dan nilai Fhitung 3.865 > Ftabel 2,90 maka Ho ditolak dan
H1 diterima yang dapat disimpulkan bahwa retribusi parkir umum dan khusus,
retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pada Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang
3) Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.10.
Hasil R Square
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,716a ,513 ,197 11897,252 1,832
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data penelitian diolah
Berdasarkan table diatas menunjukkan nilai R Square sebesar 0,197 atau
menunjukkan sekitar 19,7% Variabel pendapatqn dapat dijelaskan oleh variable
retribusi parkir umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan
retribusi trayek, atau dapat dikatakan bahwa kontribusi retribusi parkir umum dan
khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek terhadap
pendapatan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang
adalah sebesar 19.7%. Sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
d. Pembahasan
1) Pengaruh retribusi parkir terhadap pendapatan
Hasil H1 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Retribusi parkir umum dan
khusus berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang. Oleh karena itu H1 dalam penelitian ini dapat
diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ega
Marselina B (2013) menemukan bahwa Kontribusi pajak parkir terhadap
pendapatan asli daerah kota padang pada tahun 2005-2010 masuk dalam kategori
rendah sekali dan jauh dari efektif, maka dapat dikatakan pemerintah belum
maximal atau belum efektif dalam pengelolaan pemungutan pajak parkir, selain
itu dapat juga diartikan bahwa tidak ada peningkatan secara signifikan dalam hal
partisipasi masyarakat Kota Padang dalam hal pembayaran pajak parkir
2) Pengaruh retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor terhadap
pendapatan
Hasil H2 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Retribusi uji kelayakan
kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang. Oleh karena itu H2 dalam penelitian
ini dapat diterima.
3) Pengaruh retribusi trayek terhadap pendapatan
Hasil H3 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Retribusi trayek
berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Tanjungpinang. Oleh karena itu H3 dalam penelitian ini dapat
diterima.
5. Hasil Penelitian
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Retribusi parker umum dan khusus berpengaruh terhadap pendapatan Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil
penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.214 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig
0,034. Karena nilai sig 0,034 < 0,05.
2. Retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pendapatan
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil
penelitian menunjukkan thitung sebesar 2.538 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig
0,016. Karena nilai sig 0,016 < 0,05
3. Retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian
menunjukkan thitung sebesar 2.186 > ttabel 2.0301 dengan nilai sig 0,036. Karena
nilai sig 0,036 < 0,05
4. Retribusi parker umum dan khusus, retribusi uji kelayakan kendaraan bermotor
dan retribusi trayek berpengaruh terhadap pendapatan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang karena hasil penelitian
menunjukkan probabiliti signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,018 dan nilai
Fhitung 3.865 > Ftabel 2,90
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang
ingin penulis berikan bagi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang adalah dengan adanya pengaruh antara parkir, retribusi uji
kelayakan kendaraan bermotor dan retribusi trayek berpengaruh terhadap
pendapatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang
menunjukkan sebaiknya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tanjungpinang lebih meningkatkan fasilitas parkir bagi pengguna kendaraan baik
roda dua maupun roda empat. Disamping itu juga Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang lebih meningkatkan fasilitas
pengujian kendaraan bermotor bagi pengguna kendaraan bermotor karena dengan
begitu akan meningkatkan pendapatan retribusi pada Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Tanjungpinang.
6. Daftar Pustaka
Adrian Sutedi. 2008. Good Corporate Governance. Jakarta. Sinar Grafika
Astrid Anandita Dyah Pratiwi. 2009. Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar
Dan Kontribusinya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di
Kabupaten Magetan (Studi Di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Magetan). Universitas Brawijaya.
Ega Marselina B. 2013. Analisis Kontribusi Pajak Parkir dan Retribusi Pasar
terhadap Pendapatan Hasil Daerah pada Pemerintah Kota Padang.
Universitas Negeri Padang.
Indra Bastian. 2004. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta. Erlangga.
Panca Kurniawan. 2006. Penagihan Pajak di Indonesia. Malang. Banyumedia.
Priyanto, duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta.
Mediakom.
Rahardjo Adisasmita. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Rahmayanti. 2013. Strategi Peningkatan Retribusi (Jasa) Pasar Niaga Daya Di
Kota Makassar. Universitas Hasanuddin.
Rumengan, Jemmy. 2010. Analisis Data Kuantitatif Dengan Aplikasi Pengolahan
Data SPSS. Bandung. Cipta Pustaka Media Perintis.
Siahaan, P, Marihot. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta. Raja
Grafindo Persada.
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Cetakan Pertama.
Yogyakarta. CAPS.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Yeni Priatnasari. Pengaruh Retribusi Daerah Pada Dinas Perhubungan,
Komunikasi Dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tegal Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tegal.
Peraturan:
Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Retribusi Daerah.
Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
7. Lampiran
a. Data Penelitian
DATA PENELITIAN
N
Retribusi
Parkir
Retribusi Uji
Kelayakan
Kendaraan
Bermotor
Retribusi
Trayek Pendapatan
X1 X2 X3 Y
Jan-11 25,860,000 28,281,200 8,485,000 101,461,744
Feb-11 27,250,000 22,823,700 6,690,000 125,108,743
Mar-11 26,600,000 32,193,400 7,910,000 80,595,770
Apr-11 27,300,000 25,630,100 9,340,000 594,715,517
May-11 27,300,000 36,002,000 10,405,000 197,288,782
Jun-11 27,400,000 28,575,300 8,180,000 211,307,519
Jul-11 27,350,000 28,488,800 11,000,000 215,252,188
Aug-11 27,400,000 25,185,800 10,105,000 406,845,652
Sep-11 26,400,000 25,072,700 7,725,000 202,079,425
Oct-11 26,300,000 33,023,600 10,300,000 212,566,456
Nov-11 27,000,000 25,972,500 7,935,000 176,814,580
Dec-11 26,300,000 39,050,000 15,315,000 206,454,847
Jan-12 26,300,000 26,724,300 8,415,000 263,029,679
Feb-12 26,450,000 24,324,200 7,400,000 72,440,200
Mar-12 27,000,000 25,544,100 7,755,000 95,684,300
Apr-12 28,750,000 28,242,000 8,600,000 439,736,409
May-12 36,700,000 29,400,100 9,465,000 207,014,826
Jun-12 19,200,000 29,797,000 8,960,000 74,788,240
Jul-12 36,050,000 29,990,300 9,650,000 96,387,630
Aug-12 25,300,000 22,525,900 6,920,000 323,723,500
Sep-12 24,500,000 26,765,800 7,635,000 340,931,777
Oct-12 32,710,000 30,363,600 9,310,000 188,625,244
Nov-12 32,200,000 37,347,000 13,995,000 205,415,349
Dec-12 27,800,000 29,282,900 14,125,000 212,008,664
Jan-13 31,000,000 32,034,400 11,040,000 275,188,937
Feb-13 24,500,000 27,207,100 8,145,000 168,352,954
Mar-13 30,500,000 32,957,600 9,130,000 191,765,266
Apr-13 31,500,000 31,246,400 9,955,000 74,034,290
May-13 34,000,000 34,699,100 10,705,000 209,569,665
Jun-13 27,500,000 29,916,100 8,825,000 72,119,110
Jul-13 42,000,000 32,666,100 10,315,000 223,918,770
Aug-13 26,000,000 24,485,400 7,200,000 65,608,150
Sep-13 34,375,000 33,277,200 10,625,000 91,338,770
Oct-13 33,760,000 34,632,100 11,250,000 95,303,500
Nov-13 48,050,000 31,077,800 10,665,000 478,077,630
Dec-13 47,440,000 34,777,200 13,415,000 493,496,140
HASIL SPSS
Descriptive statistics
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 36 1920 4805 2989,03 610,368
X2 36 2253 3905 2971,08 412,565
X3 36 669 1532 963,86 207,785
Y 36 6561 59472 21358,53 13278,069
Valid N (listwise) 36
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 36
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 11375,9490497
2
Most Extreme Differences Absolute ,083
Positive ,083
Negative -,077
Test Statistic ,083
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 ,808 1,238
X2 ,393 2,543
X3 ,395 2,533
a. Dependent Variable: Y
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,716a ,513 ,197 11897,252 1,832
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Uji Heteroskedatisitas
Persamaan Regresi Unstandardized Coeffcients
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23273,420 15637,608 1,488 ,146
X1 8,117 3,666 ,373 2,214 ,034
X2 19,731 7,773 ,613 2,538 ,016
X3 33,665 15,403 ,527 2,186 ,036
a. Dependent Variable: Y
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23273,420 15637,608 1,488 ,146
X1 8,117 3,666 ,373 2,214 ,034
X2 19,731 7,773 ,613 2,538 ,016
X3 33,665 15,403 ,527 2,186 ,036
a. Dependent Variable: Y
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1641321763,605 3 547107254,535 3,865 ,018b
Residual 4529427587,367 32 141544612,105
Total 6170749350,972 35
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,716a ,513 ,197 11897,252 1,832
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y