PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN...

138
PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEPUASAN HIDUP MAHASISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Disusun Oleh : Karina Ayuni Masitha 11150700000033 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018/2019

Transcript of PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN...

Page 1: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA,

DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEPUASAN HIDUP

MAHASISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Disusun Oleh :

Karina Ayuni Masitha

11150700000033

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018/2019

Page 2: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang
Page 3: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang
Page 4: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang
Page 5: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

v

MOTTO

“ANYONE CAN BE ANYTHING,

BELIEF IN YOURSELF”

PERSEMBAHAN :

Karya ini dipersembahkan untuk cinta pertama dalam hidupku: ayah, ibu,

dan keluarga.

Page 6: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) September 2019

C) Karina Ayuni Masitha

D) Pengaruh Religiusitas, Pola Asuh Orang Tua, dan Dukungan Sosial terhadap

Kepuasan Hidup Mahasiswa

E) ix + 101 + Lampiran

F) Memiliki kepuasan hidup merupakan sesuatu yang sudah pasti diinginkan

oleh setiap individu. Keinginan ini sejalan dengan pemikiran teori psikologi

positif, dimana kepuasan hidup merupakan pusat dari psikologi positif itu

sendiri (Diener & Schwarz, Kahneman, 1999). Kurangnya kebahagiaan pada

mahasiswa dapat mengganggu ketercapaian tugas perkembangan, khususnya

pada aspek pribadi dan sosialnya. Furr (1998) menunjukkan bahwa individu

dengan kepuasan hidup yang rendah memiliki resiko lebih tinggi mengalami

masalah psikologis seperti depresi. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin

melihat kepuasan hidup pada mahasiswa di Jabodetabek. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh religiusitas, pola asuh

orang tua, dan dukungan sosial terhadap kepuasan hidup pada mahasiswa.

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang berusia 18-22

tahun di Jabodetabek, sampel dalam penelitian ini berjumlah 201 orang.

Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling. Alat

ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model skala Likert. Uji

validitas alat ukur yang digunakan adalah teknik CFA (Confirmatory Factor

Analysis). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Multiple

Regression Analysis melalui SPSS 2.0

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

pada variabel religiusitas, pola asuh orang tua, dan dukungan sosial terhadap

kepuasan hidup sebesar 32,4 % sedangkan sisanya 67,6 % dipengaruhi oleh

variabel di luar penelitian ini. Berdasarkah hasil uji hipotesis masing-masing

variabel yang telah dilakukan, terdapat empat variabel yang berpengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan hidup, yakni praktik privat, praktik

public, permissive, dan self-esteem support.

G) Bahan bacaan : 72 ; buku: 5 + jurnal: 65 + disertasi: 1 + 1 artikel

Page 7: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) September 2019

C) Karina Ayuni Masitha

D) The Effect of Religiosity, Parenting Style, and Social Support on Student Life

Satisfaction

E) ix + 101 + appendix

F) Having satisfaction is something that must be owned by every individual.

This success comes from the theory of positive psychology, while life

satisfaction is the center of positive psychology itself (Diener & Schwarz,

Kahneman, 1999). Lack of happiness in students can accept the achievement

of development tasks, specifically in personal and social aspects. Furr (1998)

shows that individuals with low life satisfaction have greater problems such

as psychological problems such as depression. Based on this the researcher

wants to see the satisfaction in students in Jabodetabek. This study aims to

determine whether there is an influence of religiosity, parenting style, and

social support on student life satisfaction.

The population in this study were active students aged 18-22 years in

Jabodetabek, the sample in this study amounted to 201 people. Sampling used

a non-probability sampling method. The measuring instrument used in this

study was a Likert scale. Test the validity of measuring instruments used the

CFA (Confirmatory Factor Analysis) technique. Testing the hypothesis in this

study used Multiple Regression Analysis through SPSS 2.0.

The results of this study indicate that there is a significant influence on the

variables of religiosity, parenting parents, and social support for life

satisfaction by 32.4% while the remaining 67.6% is influenced by variables

outside this study. Based on the results of the hypothesis testing of each

variable that has been done, four variables have a significant effect on life

satisfaction, namely private practice, public practice, permissive, and self-

esteem support.

G) References : 72 ; books: 5 + journal: 65 + dissertation: 1 + 1 articles

Page 8: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Religusitas, Pola Asuh Orang Tua, dan Dukungan Sosial terhadap

Kepuasan Hidup Mahasiswa”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang membawa manusia dai alam

kegelapan menuju alam yang terang benderang. Dalam penulisan skripsi ini

penulis banyak mengalami hambatan, namun berkat doa, bimbingan, serta

dukungan dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih

yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periode 2019-2024 , beserta jajarannya.

2. Bapak Bambang Suryadi, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi, terima

kasih atas waktu, tenaga, ilmu, nasihat, saran, serta bimbingan Bapak

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis

mendapatkan banyak masukan dan wawasan sehingga penulis selalu

termotivasi dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta atas ilmu, bimbingan, arahan, dan motivasi selama kurang lebih

empat tahun perkuliahan.

4. Bapak Ikhwan Lutfi, M.Psi, selaku Dosen Penasihat Akademik (PA) penulis

selama menempuh perkuliahan.

5. Kedua orang tua tercinta atas doa yang telah tercurahkan dan segenap kasih

sayang yang tak terbatas, serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan

kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai tingkat perguruan

tinggi. Ucapan terima kasih yang juga penulis ucapkan kepada kakak dan

adikku tersayang. Terima kasih atas dukungan, doa, motivasi dan kesabaran

menghadapi penulis, serta untuk seluruh keluarga besarku yang selalu

Page 9: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

ix

memberikan doa dan dukungan demi kelancaran penelitian ini. Kalian semua

adalah hal terindah dalam hidupku.

6. Seluruh mahasiswa yang telah menjadi responden dalam penelitian ini.

Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.

7. Sahabat-sahabatku tercinta (Vania, Farin, Khusnul, Lita, Tisal, dan Mita)

yang selalu bersama dalam suka dan duka selama proses perkuliahan dan

perskripsian. Terimakasih atas waktu, tenaga, bantuan, dan motivasi selama

ini. Empat tahun bersama kalian adalah kenangan yang tak akan terlupakan.

8. Sahabat-sahabat kecilku (Diana, Ratu, Farah, Sasa, Fitri, Ervina, dan Hanifah)

atas kebersamaannya selama 9 tahun. Terima kasih atas canda dan tawa yang

selalu kalian berikan pada setiap pertemuan yang membuat penulis merasa

bahagia memiliki kalian.

9. Sahabat-sahabatku di SMA (Difa, Nindia, Ucup, Rasyid) atas perhatian,

dukungan, doa, dan kenangan berharga yang tak akan terlupakan.

10. Erlando Fahmi Ananta atas kebaikan hati, kesabaran, perhatian, serta segala

dukungan yang tiada henti-hentinya diberikan kepada penulis selama ini.

Terima kasih telah menjadi lelaki yang terbaik dan selalu ada.

11. Teman-teman Fakultas Psikologi UIN angkatan 2015, terima kasih banyak

semuanya.

Terakhir, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat untuk

banyak orang. Karya ini masih memiliki banyak kekurangan serta keterbatasan.

Penulis menerima kritik dan saran yang membangun agar karya ini semakin baik.

Jakarta, 4 Juli 2019

Penulis

Page 10: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.2 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................................... 8

1.2.1 Batasan masalah....................................................................................... 8

1.2.2 Rumusan masalah .................................................................................. 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 12

1.3.1 Tujuan penelitian ................................................................................... 12

1.3.2 Manfaat penelitian ................................................................................. 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14 2.1 Kepuasan Hidup ........................................................................................... 14

2.1.1 Definisi kepuasan hidup ........................................................................ 14

2.1.2 Faktor-faktor kepuasan hidup ................................................................ 15

2.1.3 Aspek yang mempengaruhi kepuasan hidup ......................................... 17

2.1.4 Pengukuran kepuasan hidup .................................................................. 18

2.2 Religiusitas ................................................................................................... 19

2.2.1 Definisi religiusitas ................................................................................ 19

2.2.2 Dimensi religiusitas ............................................................................... 20

2.2.3 Pengukuran religiusitas .......................................................................... 21

2.3 Pola Asuh Orang Tua ................................................................................... 22

2.3.1 Definisi pola asuh orang tua .................................................................. 22

2.3.2 Dimensi pola asuh orang tua.................................................................. 23

2.3.3 Pengukuran pola asuh orang tua ............................................................ 25

2.4 Dukungan Sosial ........................................................................................... 25

2.4.1 Definisi dukungan sosial ....................................................................... 25

2.4.2 Aspek dukungan sosial .......................................................................... 26

2.4.3 Pengukuran dukungan sosial ................................................................. 28

2.5 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 28

2.6 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 36

BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................................ 37 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................................... 37

3.2 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian .............................................. 37

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 42

3.3.1 Teknik pengumpulan data...................................................................... 42

Page 11: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

xi

3.3.2 Alat ukur penelitian ............................................................................... 43

3.4 Uji Validitas Konstruk .................................................................................. 48

3.4.1 Uji validitas konstruk skala kepuasan hidup ......................................... 49

3.4.2 Uji validitas konstruk skala religiustas .................................................. 50

3.4.3 Uji validitas konstruk skala pola asuh orang tua ................................... 56

3.4.4 Uji validitas konstruk skala dukungan sosial ........................................ 60

3.5 Teknik Analisa Data ..................................................................................... 65

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................. 69 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ............................................................ 69

4.2 Hasil Analisis Deskriptif .............................................................................. 70

4.3 Uji Hipotesis ................................................................................................. 72

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian ........................................................ 72

4.3.2 Pengujian proporsi varian masing-masing independen variabel ........... 79

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN ...................................................... 83 5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 83

5.2 Diskusi .......................................................................................................... 83

5.3 Saran ............................................................................................................. 87

5.3.1 Saran teoritis .......................................................................................... 87

5.3.2 Saran praktis .......................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Scoring Pengukuran Skala ........................................................................ 47

Tabel 3.1 Blue Print Skala Kepuasan Hidup ............................................................ 48

Tabel 3.2 Blue Print Skala Religiusitas .................................................................... 49

Tabel 3.3 Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua .................................................... 50

Tabel 3.4 Blue Print Skala Dukungan Sosial ............................................................ 50

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Konstruk Kepuasan Hidup ....................................... 55

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Konstruk Ideologi .................................................... 56

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Konstruk Intelektual ................................................. 57

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Konstruk Praktik Privat ............................................ 58

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Konstruk Pengalaman Religius ................................ 59

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Konstruk Praktik Publik ........................................... 61

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Konstruk Authoritarian ............................................ 62

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Konstruk Authoritative ............................................. 63

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Konstruk Permissive ................................................ 65

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Konstruk Dukungan Nyata....................................... 66

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Konstruk Dukungan Informasi................................. 67

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Konstruk Dukungan Harga Diri ............................... 69

Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Konstruk Dukungan Belonging ................................ 70

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ......................................................... 74

Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian..................................................... 75

Tabel 4.3 Norma Kategori Skor Variabel ................................................................. 76

Tabel 4.4 Kategori Skor Variabel Penelitian ............................................................ 76

Tabel 4.5 R Square .................................................................................................... 78

Tabel 4.6 Anova Signifikansi Pengaruh Seluruh IV Terhadap DV .......................... 79

Tabel 4.7 Koefisien Regresi ...................................................................................... 80

Tabel 4.8 Model Summary Proporsi Varians Independent Variable ........................ 85

Page 13: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................................... 36

Page 14: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .............................................................................. 96

Lampiran 2 Syntax dan Path Diagram.................................................................... 103

Lampiran 3 Output Analisis Regresi ....................................................................... 116

Page 15: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memiliki kepuasan hidup merupakan sesuatu yang sudah pasti diinginkan oleh

setiap individu. Keinginan ini sejalan dengan pemikiran teori psikologi positif,

dimana kepuasan hidup merupakan pusat dari psikologi positif itu sendiri

(Kahneman, Diener, & Schwarz, 1999). Kepuasan hidup (life satisfaction) adalah

keadaan emosi yang meliputi kepuasan individu dengan kehidupan saat ini dan

memberikan kontribusi penting bagi kesejahteraan subjektif (Seligman dan

Csikzentmihalyi, 2000). Agar seseorang benar-benar mencapai kepuasan hidup

(life satisfaction), maka ia memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya.

(Schimack, Radhakrishnan, Oishi, Dzokoto, & Ahadi, 2002).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Diener (2006) menyebutkan

bahwa individu dengan tingkat kepuasan yang tinggi cenderung mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang lain,

cenderung disukai, memiliki daya tahan fisik yang baik, dapat mengatasi

tantangan dan stres dengan baik, serta memiliki perilaku yang terarah pada tujuan

tertentu. Berbeda dengan tingkat kepuasan hidup yang tinggi, individu yang

memiliki tingkat kepuasan hidup yang rendah mengalami banyak hambatan untuk

menunjukkan kemampuannya dalam melakukan sesuatu. Hal ini dapat berujung

pada rasa tidak puas pada diri sendiri dan rasa tidak bahagia, yang selanjutnya

dapat mengakibatkan masalah-masalah dalam penyesuaian diri dan sosial

Page 16: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

2

(Hurlock, 1997). Oleh karena itu, diharapkan bahwa setiap individu memiliki

kepuasan hidup yang tinggi agar hidupnya menjadi lebih bahagia dan sejahtera.

Furr & Funder (1998) menunjukkan bahwa individu dengan kepuasan

hidup yang rendah memiliki resiko lebih tinggi mengalami masalah psikologis

seperti depresi. Depresi merupakan salah satu penyebab seseorang berkeinginan

untuk bunuh diri (Dewi, 2013). Menurut World Health Organization (WHO),

diperkirakan di seluruh dunia tiap 40 detik ada satu individu yang meninggal

karena bunuh diri terutama di kalangan anak muda pada usia 15-29 tahun. Di

Indonesia, kasus bunuh diri telah mencapai 9.105 pada tahun 2012 dengan

perhitungan sekitar 3,6 per 100.000 penduduk (WHO, 2014). Oleh karenanya,

untuk menurunkan resiko terjadinya masalah psikologis pada seseorang, kepuasan

hidup menjadi salah satu faktor penting yang perlu dikaji.

Sebagaimana pemaparan di atas bahwa setiap orang menginginkan

kebahagiaan dalam hidupnya termasuk mahasiswa. Fase mahasiswa ini

merupakan fase yang sangat sulit, karena seorang individu diharuskan untuk

memntukan sikap dan pilihan atas kehidupannya, dan juga dimana seorang

individu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungannya (Kartono, 2006). Ketika mahasiswa merasa kurang bahagia,

mahasiswa tidak bisa memenuhi tugas perkembangannya dengan baik, dimana hal

itu dapat memunculkan emosi negatif dan mengganggunya di kehidupan

selanjutnya.

Page 17: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

3

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada remaja maupun

mahasiswa di beberapa negara barat menunjukkan bahwa tingkat kepuasan hidup

yang dirasakan oleh remaja dan mahasiswa masih tergolong cukup rendah (Rode,

2005; Cha, 2003). Hal yang serupa juga terjadi Indonesia. Beberapa penelitian

telah membuktikan bahwa tingkat kepuasan hidup mahasiswa di Indonesia juga

masih tergolong cukup rendah. Hasil penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh

Here dan Priyanto (2014) menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjadi subjek

pada penelitiannya memiliki kepuasan hidup yang tergolong rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa permasalahan mengenai kepuasan hidup mahasiswa masih

belum sesuai harapan dan perlu menjadi perhatian.

Menninger (dalam Park, 2004) menyebutkan bahwa Individu yang sehat

mental dapat didefinisikan sebagai individu yang dapat menyesuaikan diri

terhadap dunia dan orang lain dengan kepuasan dan efektivitas maksimal. Birren

dan Sloane (1980) menambahkan bahwa ada empat komponen individu yang

sehat mental, yaitu tidak mengalami gangguan mental, tidak mengalami

keterbatasan atau defisit dalam tingkah laku, mengalami kepuasan dalam

hidupnya, dan keadaan dirinya saat ini mendekati sosok yang ideal yang

diharapkan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan

hidup juga merupakan salah satu aspek yang menentukan kesehatan mental

individu. Kepuasan hidup memegang peranan penting dalam kehidupan yang

sehat mental karena dapat memotivasi individu untuk mengeksplorasi dan

membangun sumber daya sebagai usaha coping terhadap stressor dan peristiwa

tidak menyenangkan.

Page 18: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

4

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup baik yang

bersifat internal maupun eksternal. Faktor internal yang dapat mepengaruhi

kepuasan hidup yaitu seperti karakteristik individu dan faktor eksternalnya yaitu

lingkungan (Asih, Yuliadi, dan Karyanta, 2015). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan West (2006) membuktikan bahwa kepuasan hidup dapat dilihat dari

karakter yang dimiliki oleh individu tersebut. Selain itu Chung (2008) juga

menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakter individu

dengan kepuasan hidup.

Selain karakteristik individu, faktor internal lainnya yang juga

mempengaruhi kepuasan hidup adalah religiusitas. Hasil studi empiris yang

dilakukan terhadap remaja dan mahasiswa, menunjukkan bahwa individu yang

lebih religius (misalnya, menghadiri layanan keagamaan, sering berdoa,

merasakan hubungan spiritual dengan dewa) merasa lebih bahagia dari pada

mereka yang kurang religius. Francis, Jones, dan Wilcox (2000) menunjukkan

bahwa religiusitas berkorelasi positif dengan kebahagiaan mahasiswa Kristen di

Inggris. Demikian pula, penelitian Abdel-Khalek (2007) menunjukkan bahwa

religiusitas yang lebih tinggi dikaitkan dengan kebahagiaan yang lebih besar bagi

Muslim Kuwait.

Penelitian terdahulu juga menunjukkan beberapa faktor eksternal yang

mempengaruhi kepuasan hidup, yakni keluarga. Schimmack, Radhakrishnan,

Oishi, Dzokoto, & Ahadi (2002) menyatakan bahwa keluarga terutama orangtua

memegang peranan penting untuk meningkatkan kepuasan hidup mahasiswa.

Sebab orangtua merupakan role model bagi seorang anak dalam keluarga (Dariyo,

Page 19: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

5

2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Goetzmann, Scholz, Dux,

Roellin, Boehler, Muellhaupt, Noll, Wüthrich, and Klaghofer (2012)

menunjukkan bahwa kepuasan hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh kualitas

hubungan antar individu satu dengan lainnya. Seligman (2002) dalam Wijayanti

dan Nurwiyan (2010) membuktikan bahwa keluarga dapat memengaruhi kepuasan

hidup seseorang.

Keluarga terutama orang tua, termasuk ke dalam lingkungan yang

memiliki pengaruh paling besar dalam pembentukan karakter anak melalui

pengasuhan. Dalam mengasuh anak, setiap orang tua pasti memiliki gaya

pengasuhan yang berbeda sesuai dengan budaya dan riwayat gaya pengasuhan

yang dialami orang tua tersebut (Amelia, 2013). Studi yang meneliti hubungan

antara gaya pengasuhan dan hasil anak biasanya didasarkan pada klasifikasi

Baumrind (1966) di mana gaya pengasuhan disusun dalam tiga kelas: pola asuh

otoritatif, otoriter dan permisif. Pola asuh yang diterapkan orang tua pada anak-

anak bisa berdampak besar pada kehidupannya. Seorang anak tidak akan tumbuh

bahagia dan menjadi mandiri jika ia selalu mendapatkan pola asuh otoriter atau

terlalu dikontrol oleh orang tuanya. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan

terhadap ribuan orang di Inggris yang diikuti oleh remaja sampai dengan dewasa

usia 60-an menunjukkan bahwa anak yang sejak kecil selalu dikontrol ternyata

kehidupannya tidak bahagia dan bahkan memiliki kesehatan mental yang rendah.

Sedangkan mereka yang memiliki orang tua yang hangat dan responsive

merasakan kepuasan hidup yang lebih besar dan memiliki kesejahteraan mental

yang lebih baik.

Page 20: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

6

Selain itu, faktor eksternal lain yang juga mempengaruhi kepuasan hidup

adalah dukungan sosial. Menurut Ryff (1989), memiliki hubungan positif dengan

orang lain merupakan salah satu penyebab tinggi rendahnya kepuasan hidup

seseorang. Seligman dan Csikszentmihalyi (2000) juga menyebutkan bahwa

interaksi yang positif dengan orang lain dapat menentukan tingkat kepuasan hidup

individu. Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan

hidup mahasiswa dapat dipengaruhi oleh adanya hubungan yang baik dengan

orang lain, seperti keluarga, maupun teman (Sam, 2000 & Chow, 2005).

Dukungan sosial adalah prediktor adaptasi yang sangat kuat pada

mahasiswa (Malecki & Demaray 2006). Dukungan sosial dilaporkan menjadi

faktor penting yang mengurangi kesepian pada remaja, mahasiswa, orang dewasa

dan orang tua (Yarcheski, Scoloveno, Mahon, 1994). Dukungan sosial membawa

perspektif positif terhadap kehidupan individu. Sebagai contoh, Edwards dan

Lopez (2006) mengidentifikasi korelasi positif yang kuat antara dukungan sosial

yang diterima mahasiswa dan kepuasan hidup mereka.

Meskipun sudah banyak penelitian terdahulu yang meneliti tentang

kepuasan hidup, namun sebagian besar penelitian tersebut dilakukan di luar

negeri. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, penelitian yang meneliti tentang

kepuasan hidup mahasiswa masih terbatas. Penelitian mengenai kepuasan hidup di

Indonesia lebih banyak yang berfokus pada kepuasan hidup para pekerja

(Pratama, Prasamtiwi, & Sartika, 2015), penderita penyakit tertentu (Pratiwi,

2012; Harlianty & Ediati, 2016), maupun lansia (Ramdani, 2015; Fitriyadewi &

Suarya, 2016). Padahal jika dikaitkan dengan kesehatan mental, ternyata kepuasan

Page 21: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

7

hidup adalah salah satu faktor yang memiliki peran penting terhadap kesehatan

mental, terutama bagi remaja dan mahasiswa. Menurut Park (2004) kepuasan

hidup memiliki banyak peran positif bagi perkembangan remaja. Mahasiswa

dengan kepuasan hidup tinggi tidak akan memunculkan tingkah laku yang

bermasalah ketika ia dalam keadaan tertekan dibandingkan dengan mahasiswa

yang memiliki kepuasan hidup yang rendah (Suldo dan Huebner, 2004). Melihat

bagaimana pentingnya peran kepuasan hidup bagi mahasiswa, membuat peneliti

tertarik untuk meneliti kembali mengenai kepuasan hidup mahasiswa tepatnya di

Indonesia.

Berdasarkan fenomena dan beberapa penelitian terdahulu yang telah

diuraikan, menunjukkan bahwa perlu adanya penelitian kepuasan hidup karena

kepuasan dalam hidup merupakan salah satu hal yang memiliki peran penting bagi

kehidupan yang sehat mental dan dapat mempengaruhi kehidupan selanjutnya

agar lebih bahagia dan sejahtera. Penelitian ini penting dilakukan untuk

mengetahui apakah subjek yang akan diteliti memiliki kepuasan hidup yang

tinggi. Dengan demikian, penulis melakukan sebuah penelitian dengan judul

Pengaruh Religiusitas, Pola Asuh Orang Tua, dan Dukungan Sosial terhadap

Kepuasan Hidup Pada Mahasiswa.

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah

1.2.1 Batasan masalah

Mengingat sangat luasnya variabel yang diteliti terkait dengan variabel

kepuasan hidup, agar penelitian lebih terarah maka peneliti memberikan beberapa

pembatasan. Pembatasan dilakukan terkait dengan faktor, teori, dan responden.

Page 22: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

8

Kepuasan hidup dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang mempengaruhi kepuasan hidup yaitu variabel kepribadian

(resiliensi, empati, locus of control), karakteristik individu, dan religiusitas. Dalam

penelitian ini peneliti hanya membatasi pada variabel religiusitas. Sedangkan

faktor eksternal yang mempengaruhi kepuasan hidup yaitu faktor lingkungan,

maupun faktor demografi (budaya, gender, usia, hubungan sosial, pekerjaan, dan

pendidikan). Dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi pada faktor

lingkungan (pola asuh orang tua) dan faktor demografi (dukungan sosial).

Adapun konsep masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Definisi kepuasan hidup telah banyak dikemukakan oleh para tokoh, seperti

Diener (1984), Sumner (1966), Veenhoven (1993), Synder (2002), Seligman

(2000), dan lain-lain. Namun, dalam penelitian ini peneliti membatasi definisi

kepuasan hidup yang mengacu pada tokoh Diener (1984) yang

mendefinisikan kepuasan hidup sebagai penilaian keseluruhan perasaan dan

sikap tentang kehidupan seseorang pada titik waktu tertentu mulai dari negatif

hingga positif.

2. Selain itu telah banyak juga tokoh yang membahas mengenai definisi

religiusitas, seperti Glock & Stark (1996), Fetzer (1999), Saroglou (2014),

Huber (2012), dan lain-lain. Namun, dalam penelitian ini peneliti membatasi

definisi religiusitas yang mengacu pada tokoh Huber & Huber (2012) yang

mendefinisikan religiusitas sebagai wujud keyakinan atau keberagamaan

individu yang meliputi pengetahuan individu tentang agama yang dianut

Page 23: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

9

(intelectual). keyakinan mengenai ajaran yang dianut (ideology), praktik

keagamaan yang bersifat komunal (public practice), praktik keagamaan yang

bersifat pribadi (private practice), dan pengalaman kontak komunikasi dengan

Tuhan (religious experience).

3. Pola asuh orang tua juga telah banyak dikemukakan oleh para tokoh, seperti

Baumrind (1966), Livingstone & Bober (2004), Darling (1999), dan lain-lain.

Namun, dalam penelitian ini peneliti membatasi definisi pola asuh yang

mengacu pada tokoh Baumrind (1966) yang mendefinisikan pola asuh sebagai

cara orang tua membesarkan anak dengan memenuhi kebutuhan anak,

memberi perlindungan, mendidik anak, serta mempengaruhi tingkah laku anak

dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tokoh-tokoh seperti Cohen (1985), Johnson dan Jhonson (1991), Taylor

(1995), Sarafino (2011), dan lain-lain telah membahas mengenai definisi

dukungan sosial. Namun, dalam penelitian ini peneliti membatasi definisi

dukungan sosial yang mengacu pada tokoh Cohen (1985) yang

mendefinisikan dukungan sosial sebagai dukungan yang diterima individu dari

orang-orang tertentu yang berada dalam kehidupannya dan berada dalam

lingkungan sosial tertentu sehingga individu tersebut merasa diperhatikan,

dihargai, dan dicintai.

5. Responden dalam penelitian ini dibatasi pada mahasiswa/I aktif yang berada

pada rentang usia 18-22 tahun di Jabodetabek.

Page 24: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

10

1.2.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis

mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh dari religiusitas (ideologi, intelektual, praktik privat,

pengalaman spiritual, dan praktik publik), pola asuh orang tua (authoritarian,

otoritatif, permisssive), dan dukungan sosial (dukungan nyata, dukungan

penilaian, dukungan harga diri, dan dukungan belonging) terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

2. Apakah ada pengaruh dari dimensi ideologi terhadap kepuasan hidup

mahasiswa?

3. Apakah ada pengaruh dari dimensi intelektual terhadap kepuasan hidup

mahasiswa?

4. Apakah ada pengaruh dari dimensi praktik privat terhadap kepuasan hidup

mahasiswa?

5. Apakah ada pengaruh dari dimensi pengalaman religius terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

6. Apakah ada pengaruh dari dimensi praktik publik terhadap kepuasan hidup

mahasiswa?

7. Apakah ada pengaruh dari dimensi pola asuh authoritarian terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

8. Apakah ada pengaruh dari dimensi pola asuh otoritatif terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

Page 25: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

11

9. Apakah ada pengaruh dari dimensi pola asuh permissive terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

10. Apakah ada pengaruh dari dimensi dukungan nyata terhadap kepuasan hidup

mahasiswa?

11. Apakah ada pengaruh dari dimensi dukungan penilaian terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

12. Apakah ada pengaruh dari dimensi dukungan harga diri terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

13. Apakah ada pengaruh dari dimensi dukungan belonging terhadap kepuasan

hidup mahasiswa?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh independent variable

terhadap dependent variable.

1. Mengetahui pengaruh dari religiusitas (ideology, intelektual, praktik privat,

pengalaman spiritual, dan praktik publik), pola asuh orang tua (authoritarian,

otoritatif, dan permissive), dan dukungan sosial (dukungan nyata, sukungan

penilaian, dukungan harga diri, dan dukungan belonging) terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

2. Mengetahui pengaruh dari dimensi ideology terhadap kepuasan hidup

mahasiswa.

3. Mengetahui pengaruh dari dimensi intelektual terhadap kepuasan hidup

mahasiswa.

Page 26: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

12

4. Mengetahui pengaruh dari dimensi praktik privat terhadap kepuasan hidup

mahasiswa.

5. Mengetahui pengaruh dari dimensi pengalaman spiritual terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

6. Mengetahui pengaruh dari dimensi praktik publik terhadap kepuasan hidup

mahasiswa.

7. Mengetahui pengaruh dari dimensi pola asuh authoritarian terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

8. Mengetahui pengaruh dari dimensi pola asuh otoritatif terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

9. Mengetahui pengaruh dari dimensi pola asuh permissive terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

10. Mengetahui pengaruh dari dimensi dukungan nyata terhadap kepuasan hidup

mahasiswa.

11. Mengetahui pengaruh dari dimensi dukungan penilaian terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

12. Mengetahui pengaruh dari dimensi dukungan harga diri terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

13. Mengetahui pengaruh dari dimensi dukungan belonging terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

1.3.2 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 27: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

13

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan literatur yang

bermanfaat pada dunia psikologi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan kepuasan hidup khususnya pada mahasiswa.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu mendorong minat mahasiswa yang

berkecimpung di bidang psikologi khususnya perkembangan anak dan remaja

untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan kepuasan hidup mahasiswa.

Kemudian hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan acuan oleh orang tua

untuk dapat meningkatkan kepuasan hidup mahasiswa dengan memberikan pola

asuh yang tepat untuk anak-anaknya dan juga memperhatikan aspek-aspek lainnya

seperti religiusitas dan juga dukungan sosial.

Page 28: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan Hidup

2.1.1 Definisi kepuasan hidup

Kepuasan hidup merupakan pada proses penilaian kognitif. Menurut Diener

(1984) kepuasan hidup merupakan evaluasi kognitif yang dinilai secara global

dalam kehidupan seseorang. Kepuasan hidup mungkin mencerminkan

pengalaman batin yang menyenangkan dalam memotivasi orang untuk mencapai

tujuan. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Pavot dan Diener (dalam Yalcin,

2011) yang menyatakan bahwa penilaian kepuasan hidup yaitu didasarkan pada

kriteria tertentu yang dirasakan oleh seseorang. Sejalan dengan pemikiran

tersebut, kepuasan hidup juga didefinisikan oleh Shin dan Johnson (1978) yaitu

sebagai penilaian kualitas hidup seseorang yang dinilai secara menyeluruh

berdasarkan kriteria yang dipilihnya.

Selain itu, Sumner (1966) juga mengemukakan bahwa kepuasan hidup

merupakan evaluasi atau penilaian terhadap kondisi hidup seseorang, penilaian

yang mengukur standar atau harapan seseorang secara positif. Kepuasan hidup

adalah penilaian menyeluruh dari perasaan dan sikap tentang kehidupan seseorang

pada titik waktu tertentu mulai dari negatif hingga positif. Ini adalah salah satu

dari tiga indikator utama kesejahteraan: kepuasan hidup, efek positif, dan efek

negatif (Diener, 1984). Kepuasan hidup dicirikan, sesuai dengan teori kognitif,

sebagai penilaian kognitif individu tentang perbandingan berdasarkan

Page 29: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

15

kompatibilitas kondisi kehidupan mereka sendiri dengan standar (Diener,

Emmons, Larsen, & Griffen, 1985).

Ruut Veenhoven (1993) menyebutkan bahwa kepuasan hidup adalah

sejauh mana seseorang secara positif mengevaluasi kualitas hidupnya secara

menyeluruh. Diener, Suh, Lucas, & Smith (1999) membagi kepuasan hidup

menjadi 3 bagian, diantaranya yaitu kepuasan di masa lalu, kepuasan di masa

depan, dan bagaimana orang lain memandan kehidupan seseorang secara

signifikan. Kepuasan hidup adalah salah satu petunjuk yang jelas dari kualitas

hidup dengan indikator lain kesehatan mental dan fisik.

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepuasan hidup

merupakan penilaian atau evaluasi kognitif dimana individu mengevaluasi

kualitas hidup mereka berdasarkan kriteria tertentu dan dinilai secara global

dengan menikmati pencapaian-pencapaian yang telah didapat atau diraih.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup

Banyak penelitian yang menyebutkan tentang faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kepuasan hidup seseorang. Onyishi, dkk dalam salah satu penelitiannya

sangat mendukung bahwa dalam hidup ini kepuasan hiduplah yang dicari melalui

seluruh aspek yang terjadi dalam hidup. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

kepuasan hidup berasal dari banyak domain kehidupan seperti pekerjaan,

kesehatan, pernikahan, pendidikan, keluarga, pendapatan, dan lain-lain. Rata-rata

kepuasan hidup berasal dari gabungan domain-domain tersebut. Ini dapat

Page 30: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

16

diartikan bahwa semua faktor dalam hidup ini mempengaruhi kepuasan hidup

(Onyishi, Okongwu, dan Ugwu, 2013).

Lingkungan keluarga adalah faktor yang paling penting dalam membentuk

perilaku seseorang di masa depan. Nickerson dan Nagle (2004) menyatakan

bahwa kelekatan dengan orang tua menghasilkan kepuasan hidup yang lebih besar

sebagai dampak yang signifikan terhadap mahasiswa. Ryan, Stiller, dan Lynch

(1994) juga menemukan bahwa ketika seseorang merasakan hubungan yang baik

dengan orang tua mereka, mereka akan memiliki tingkat kepuasan hidup yang

lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki hubungan yang baik dengan

orang tua.

Kepuasan hidup sangat terkait dengan kejadian-kejadian penting dalam

hidup, seperti pindah ke lingkungan yang baru. Apabila seseorang dapat

menyesuaikan diri dengan baik dengan lingkungan yang baru, maka hal ini akan

menimbulkan rasa puas. Menurut Ryff (1989), hubungan positif dengan orang lain

merupakan salah satu hal penyebab tinggi rendahnya kepuasan hidup seseorang.

Seligman (2000) juga menyebutkan bahwa interaksi yang positif dengan orang

lain dapat menentukan tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan individu. Penelitian

lain juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan hidup seseorang dapat

dipengaruhi oleh adanya hubungan yang baik dengan orang lain, seperti keluarga,

maupun teman (Sam, 2000 & Chow, 2005).

Dukungan sosial dihipotesiskan secara tidak langsung dapat membantu

mengatasi stress di waktu-waktu sulit, dan secara langsung menyediakan bantuan

Page 31: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

17

untuk seseorang sebagai bentuk dukungan emosional dan rasa memiliki yang

dapat meringankan stress dan menambah kepuasan hidup (Laudet, Morgen, &

White 2006).

Studi tentang religiusitas dan keagamaan umumnya menunjukkan adanya

korelasi positif terhadap kepuasan hidup. Seseorang yang secara aktif terlibat

dalam kegiatan keagamaan akan merasa lebih bahagia daripada yang tidak aktif.

Spiritualitas dan religiusitas ditemukan juga berguna untuk meningkatkan kualitas

hidup seseorang dan berkontribusi positif pada besarnya kepuasan hidup (Young,

2012).

Kepuasan hidup juga dipengaruhi oleh status ekonomi sosial (pendidikan,

pendapatan, status pekerjaan, kekayaan) dan kesehatan (Barger, Donoho &

Wayment, 2009). Selanjutnya penelitian mengenai kepuasan hidup juga dilakukan

di negara Kroasia oleh Perovic (2010) yang menunjukkan bahwa kepuasan hidup

yang lebih tinggi dirasakan oleh orang-orang yang menikah, bekerja, dan

memiliki penghasilan yang tinggi. Selain itu terdapat pula sedikit korelasi antara

kepuasan hidup dan tingkat pendidikan.

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka pada penelitian kali ini peneliti akan menggunakan

tiga variabel, yaitu religiusitas, pola asuh orang tua, dan dukungan sosial.

2.1.3 Aspek kepuasan hidup

Aspek kepuasan hidup dalam teori ini dijelaskan oleh Diener (2008) yang terdiri

dari lima aspek, yaitu:

Page 32: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

18

1. Merasa senang dengan aktivitas yang dilakukan, yaitu memiliki penguasaan

dan mampu mengatur lingkungan, mengontrol dan menyusun kegiatan

eksternal, membuat efektif pada setiap kesempatan yang ada, mampu memilih

dan mengubah kondisi agar sesuai dengan kebutuhan.

2. Menganggap hidupnya penuh arti, yaitu memiliki kehangatan, ketenangan,

kepercayaan pada orang lain, memperhatikan kesejahteraan orang lain, dan

mampu melakukan empati.

3. Merasa telah berhasil mencapai cita-cita, yaitu memiliki tujuan dalam hidup

dan semangat untuk mencapainya, memiliki perasaan bahwa masa sekarang

dan masa lalu memiliki arti, memiliki keyakinan yang memberi tujuan hidup

serta sasaran untuk hidup.

4. Berpegang teguh pada gambaran diri yang positif, yaitu sikap yang positif

terhadap diri, mengakui dan menerima semua aspek dari dirinya termasuk

sifat baik maupun buruk dan memiliki pandangan yang positif terhadap masa

lalunya, serta mempunyai kemauan untuk selalu berkembang.

5. Memiliki sikap hidup yang optimis, yaitu memiliki semangat, terbuka dan

pengalaman baru, memiliki keinginan untuk merealisasikan potensi,

senantiasa melihat perubahan dalam dirinya dan tingkah lakunya.

2.1.4 Pengukuran kepuasan hidup

Salah satu skala yang memiliki nilai reliabilitas yang tinggi dan paling sering

digunakan adalah Satisfaction With Life Scale (Pavot & Diener, 2009). Dalam

skala ini terdapat 5 item dan menggunakan model skala likert dimana terdapat 7

alternative jawaban untuk setiap item, yaitu mulai dari sangat setuju sampai

Page 33: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

19

dengan sangat tidak setuju, skor total didapatkan dengan menjumlah skor per

item. Skala ini bertujuan untuk mengukur secara global kepuasan hidup pada

individu.

Selain itu, alat ukur lainnya yang juga mengukur kepuasan hidup, yaitu

SLSS (Student’s Life Satisfaction Scale), Huebner (1991). SLSS adalah ukuran

unidimensi kepuasan menyeluruh secara umum dengan kehidupan seseorang. Alat

ukur ini terdiri dari tujuh item yang direspon peserta dengan menggunakan format

tanggapan enam poin (1 = sangat tidak setuju; 6 = sangat setuju).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Satisfaction With Life Scale

dari Diener et.al (2009) karena alat ukur ini dinilai memiliki nilai reliabilitas yang

paling tinggi dan paling sering digunakan.

2.2 Religiusitas

2.2.1 Definisi Religiusitas

Huber & Huber (2012) mendefinisikan religiusitas sebagai wujud keyakinan atau

keberagamaan individu yang meliputi pengetahuan individu tentang agama yang

dianut (intelectual). keyakinan mengenai ajaran yang dianut (ideology), praktik

keagamaan yang bersifat komunal (public practice), praktik keagamaan yang

bersifat pribadi (private practice), dan pengalaman kontak komunikasi dengan

Tuhan (religious experience). Selain itu, Saroglou (2011) juga mendefinisikan

religiusitas sebagai ketertarikan individu dan keterlibatannya pada suatu agama.

Menurut Fetzer (1999) religiusitas merupakan sebuah doktrin yang

diberikan oleh setiap agama atau golongan, dimana doktrin ini wajib dimiliki oleh

Page 34: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

20

setiap penganutnya. Definisi lain juga dikemukakan oleh Glock & Stark (1968)

sebagai ahli psikologi agama yang mendefinisikan agama sebagai suatu nilai,

keyakinan, maupun perilaku berpusat pada persoalan-persoalan yang dianggap

paling maknawi (ultimate meaning). Agama bertujuan untuk membimbing dan

memelihara kehidupan spiritual manusia. Agama juga terlibat dalam

meningkatkan kesejahteraan subjektif seseorang karena organisasi keagamaan

dapat memberikan peluang kepada orang yang terlibat di dalamnya untuk

berinteraksi sosial antara orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama,

membina hubungan pertemanan dan ikatan sosial (Lim & Putnam, 2010).

Berdasarkan penjabaran diatas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa

religiusitas adalah sebuah proses pembelajaran dimana individu dapat memahami

dan menghayati agama yang ia yakini kedalam kehidupannya.

2.4.2 Dimensi Religiusitas

Huber (2012) yang mengkombinasikan religiusitas Glock dan Stark dengan

Allport dan Ross mengklasifikasikan religiusitas menjadi lima dimensi, yaitu :

a. Dimensi ideologi

Dimensi ini merujuk pada keyakinan tentang eksistensi dan esensi dari Tuhan

serta hubungan antara Tuhan dengan manusia. Dimensi ideology

merepresentasikan keyakinan yang tidak perlu dipertanyakan. Keyakinan

merupakan aspek mendasar dari setiap agama yang mengandung dogma

tentang esensi kehidupan.

b. Dimensi Intelektual

Page 35: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

21

Dimensi ini merujuk pada pengetahuan dan kemampuannya dalam

menjelaskan pandangannya tentang transendensi, agama, dan religiusitas.

Dimensi intelektual merepresentasikan ketertarikan, kemampuan penafsiran,

dan cara berfikir sebagai bagian dari pengetahuannya tentang agama.

c. Dimensi Praktik Privat

Dimensi ini merujuk pada keterlibatan seseorang secara pribadi dengan

Tuhannya. Dimensi praktik privat merepresentasikan pola dan cara personal

mengekspresikan hubungannya dengan Tuhan secara pribadi, seperti

meditasi, dzikir, dan solat malam.

d. Dimensi Pengalaman Religius

Dimensi ini merujuk pada pengalaman religius seperti keterhubungan

seseorang dengan realitas yang lebih besar atau Tuhan. Dimensi pengalaman

religius merepresentasikan pola persepsi religious sebagai bagian dari

perasaan dan pengalaman religius.

e. Dimensi Praktik Publik

Dimensi ini merujuk pada sejauh mana seseorang terlibat dalam komunitas

keagamaan dan berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan. Dimensi praktik

public merepresentasikan keterlibatan dan rasa kepemilikan terhadap agama,

komunitas, aktivitas sosial, serta ibadah berjamaahnya.

2.4.3 Pengukuran Religiusitas

Berdasarkan kajian literature yang peneliti lakukan, terdapat beberapa instrument

yang mengukur religiusitas, yaitu:

Page 36: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

22

1. Alat ukur yang dikembangkan Abu Raiya, Pargament, Mahoney & Stein

(2008) dinamakan Psychological Measure of Islamic Religiousness (PMIR).

PMIR terdiri dari 7 faktor yaitu: Islamic belief, Islamic ethical principles &

universality, Islamic ethical religious struggle, Islamic religious duty,

obligation & exclusivism, idlamic positive religious coping & identification

and punishing Allah reappraisal. Jumlah item dari PMIR adalah 70 item.

2. The Centrality of Religiousness Scale, dikembangkan oleh Huber (2012)

setelah mengkombinasikan dimensi religusitas Glock and Stark dengan

Allport dan Ross, Huber menyatakan bahwa dimensi religiusitas ada lima,

yaitu dimensi intelektual, ideology, praktik, public, praktik privasi, dan

pengalaman religious.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur yang dikembangkan

oleh Huber (2012), yaitu The Centrality of Religiousity Scale (CRS). Skala ini

memiliki tiga item untuk mengukur masing-masing dimensinya. Adapun dimensi

yang diukur melalui skala ini adalah intelektual, ideology, praktik privat,

pengalaman religius, dan praktik publik.

2.3 Pola Asuh Orang Tua

2.3.1 Definisi Pola Asuh

Dalam mengasuh dan mendidik anak, setiap orang tua pasti memiliki variasi pola

pengasuhan yang berbeda dengan lainnya. Pola asuh orang tua menurut Baumrind

(1966) merupakan cara orang tua membesarkan anak dengan memenuhi

kebutuhan anak, memberi perlindungan, mendidik anak, serta mempengaruhi

tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh orang tua ini digunakan

Page 37: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

23

oleh orang tua sebagai cara mengontrol kehidupan anak mereka baik individu

maupun sosial (Baumrind, 1966).

Livingstone & Bober (2004) juga menyebutkan bahwa pola asuh merupakan

materi dan simbol pertanggung jawaban orang tua untuk mempercepat

perkembangan anak yang belum dewasa. Selain itu, Darling (1999) menjelaskan

bahwa gaya pengasuhan merupakan suatu aktivitas atau perilaku yang dilakukan

orang tua y yang bertujuan untuk mempengaruhi tingkah laku anak.

Dari beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pola asuh

orang tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan anak, yang meliputi

kegiatan seperti memelihara, mendidik, membimbing serta mendisplinkan dalam

mencapai proses kedewasaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.3.2 Dimensi Pola Asuh

Baumrind (1966) mengklasifikasikan tipe pola asuh menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Authoritarian

Orang tua yang otoriter berupaya membentuk, mengendalikan, dan

mengevaluasi perilaku dan sikap anak sesuai dengan standar perilaku yang

ditetapkan. Orang tua dengan pola asuh otoriter ini juga meberikan hukuman

dan melakukan tindakan tegas jika aturan yang telah ia tetapkan tidak

dipatuhi oleh anak mereka. Selain itu orang tua ini juga tidak mau menerima

pendapat dan saran sang anak, melainkan ia selalu menganggap bahwa hanya

kata-katanya lah yang paling benar.

Page 38: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

24

b. Authoritative

Orang tua otoritatif ini cenderung mengarahkan kegiatan anak dengan cara

yang rasional dan berorientasi pada masalah. Orang tua mau menerima

pendapat anak, dan ia juga memberika alasan yang jelas terhadap aturang

yang ia tetapkan kepada anak. Selain itu orang tua juga akan memberikan

alasan jika ia tidak setuju dan keberatan atas apa yang diperbuat oleh anak.

Oleh karena itu, ia melakukan kontrol tegas pwaktu-waktu tertentu, tetapi

tidak membatasi anak dengan pembatasan. Orang tua yang otoritatif meu

menerima keinginan anak saat ini, tetapi juga menetapkan standar untuk

perilakunya di masa depan. Dia menggunakan akal, kekuasaan, dan

penguatan untuk mencapai tujuannya dan tidak mendasarkan keputusannya

pada keinginan individu anak.

c. Permissive

Orang tua yang permisif berusaha untuk berperilaku dengan cara yang tidak

berprasangka, menerima, dan afirmatif terhadap dorongan, keinginan, dan

tindakan anak. Orang tua mendiskusikan dahulu sebelum membuat keputusan

dan kebijakan untuk aturan keluarga dan lalu memberikan penjelasannya.

Orang tua juga tidak banyak membuat tuntutan dan tata tertib. Selain itu

orang tua juga berusaha menampilkan dirinya kepada anak sebagai orang

yang selalu menuruti keinginan anak. Ia juga mengizinkan anak mengatur

kegiatannya sendiri sebanyak mungkin, menghindari pelaksanaan kontrol,

dan tidak mendorongnya untuk mematuhi standar yang ditetapkan secara

Page 39: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

25

eksternal. Dia berusaha menggunakan akal dan manipulasi, tetapi bukan

kekuatan terbuka, untuk mencapai tujuannya.

2.3.3 Pengukuran Pola Asuh Orang Tua

Beberapa alat ukur telah dikembangkan untuk mengukur parenting style, salah

satunya yaitu alat ukur yang dikembangkan oleh Buri (1991) berdasarkan teori

tiga faktor parenting style Baumrind (1966), yaitu Parental Authority

Questionnaire (PAQ) yang terdiri dari Authoritarian, Authoritative, dan

Permissive. PAQ ini berisi 30 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pola

asuh kedua orang tua dalam hal otoritas dan penerapan disiplin yang dilakukan

orang tua berdasarkan sudut pandang anak.

Kemudian, skala parenting style lainnya adalah Schaefer Parenting Style

(dalam Moazedian, 2014). Skala ini terdiri dari 77 item dengan menggunakan

model skala Likert, dimana skala ini mengukur dua komponen yaitu control dan

kindness.

Dari dua alat ukur yang dipaparkan diatas, maka peneliti menggunakan

Parental Athority Questionnaire (PAQ) dikarenakan alat ukur ini menggunakan

grand theory Baumrind (1966) dimana paling sesuai untuk melihat jenis pola asuh

anak di dalam keluarga.

2.4 Dukungan Sosial

2.4.1 Definisi Dukungan Sosial

Dukungan sosial menurut Cohen (1985) merupakan dukungan yang diterima

individu dari orang-orang tertentu yang berada dalam kehidupannya dan berada

Page 40: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

26

dalam lingkungan sosial tertentu sehingga individu tersebut merasa diperhatikan,

dihargai, dan dicintai. Dukungan sosial dapat dilakukan melalui komunikasi,

menjalankan norma yang sesuai, mendapatkan penghargaan dan juga hukuman,

serta mendapatkan saran dalam menghadapi suatu masalah

Selain itu, menurut Johnson dan Jhonson (1991) dukungan sosial

didefinisikan sebagai adanya dukungan, bantuan, perhatian, serta semangat dari

orang lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup bagi seseorang. Menurut

Taylor (1995) dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat seperti

pasangan, orang tua, anak, maupun kerabat dekat lainnya akan dirasakan lebih

signifikan.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sarafino dan Smith (2011) yang

menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan bantuan yang diperoleh individu

dari orang lain berupa rasa nyaman, perhatian, dan penghargaan. Dimana orang

lain disini dapat diartikan sebagai individu atau kelompok.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa dukungan

sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima oleh individu dari orang-

orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tersebut

yang membuat penerima merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai.

2.4.2 Dimensi Dukungan Sosial

Cohen (1984) menyimpulkan terdapat empat bentuk dukungan sosial, yaitu:

1) Dukungan nyata (tangible support), atau bantuan-bantuan yang bersifat

pelayanan seperti membantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari maupun

Page 41: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

27

bantuan secara finansial (uang, barang, dan jasa). Menurut Cohen dan McKay

(1984), tangible support atau dukungan nyata paling efektif bila pemberian

bantuan dipandang oleh penerima sesuai dengan yang dibutuhkan.

2) Dukungan penilaian atau informasi (appraisal support), atau merupakan

suatu bentuk bantuan yang membentu individu dalam memahami kejadian

yang menekan dengan lebih baik serta memberikan pilihan stategi coping

yang harus dilakukan guna menghadapi kejadian tersebut seperti saran dan

masukan dari berbagai masalah pribadi.

3) Dukungan harga diri (self-esteem support), atau suatu bentuk bantuan dimana

individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya dan evaluasi

mengenai pencapaian pada individu tersebut. Cobb (dalam Cohen & McKay,

1984), berpendapat bahwa dukungan self-esteem dapat mendorong seseorang

untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

4) Dukungan belonging (belonging support), atau suatu bentuk dukungan

dimana individu tahu bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan ketika ia

ingin melakukan suatu kegiatan bersama, seperti berbagi pada kegiatan waktu

luang dan memiliki seseorang untuk menghabiskan waktu bersama.

2.4.3 Pengukuran Dukungan Sosial

Beberapa instrument yang mengukur dukungan sosial menurut beberapa tokoh,

yaitu :

1. Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang

dikembangkan oleh Zimet, et., al (1988). Item yang secara langsung

menangani dukungan sosial cenderung terbagi menjadi beberapa subskala

Page 42: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

28

faktor yang berkaitan dengan sumber dukungan yaitu, keluarga, teman, atau

rang Lain yang istimewa. MSPSS terdiri dari 12 item yang masing-masing

subskala ini terdiri dari 4 item.

2. Interpersonal Support Evaluation List (ISEL). Skala ini dikembangkan oleh

Cohen, Mermelstein, Kamark, dan Hoberman (1985). Skala ini dibuat untuk

mengukur penilaian seseorang akan tersedianya empat dukungan dari

dukungan sosial, yaitu tangible support, appraisal support, self-esteem

support, dan belonging support.

Dalam penelitian ini, peneliti memnggunakan alat ukur Interpersonal

Support Evaluation List (ISEL) yang dikembangkan oleh Cohen, Mermelstein,

Kamark, dan Hoberman (1985). Skala ini terdiri dari 40 item yang terdiri dari

empat aspek, dimana masing-masing aspek terdiri dari 10 item. Alat ukur ini

dikembangkan dalam bentuk skala ikert berskala 4, dengan menjumlahkan

distribusia respon sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Namun, untuk

kepentingan penelitian ini, peneliti menggunakan empat kategori (alternative)

jawaban mulai dari sangat tidak sesuai sampai dengan sangat sesuai.

2.5 Kerangka Berpikir

Kepuasan hidup menurut Diener merupakan evaluasi kognitif yang dinilai secara

global dalam kehidupan seorang individu. Memiliki kepuasan dalam hidup

merupakan tujuan penting yang ingin dicapai oleh setiap individu. Setiap individu

pasti berupaya keras untuk melakukan hal-hal yang penting dan dianggap perlu

demi mencapai kepuasan hidupnya. Kepuasan hidup bersifat subjektif artinya

Page 43: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

29

masing-masing individu memiliki penghayatan dan penilaian yang berbeda-beda

terhadap kepuasan dalam hidupnya.

Adapun kepuasan hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor

internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kepuasan

hidup diantaranya yaitu variabel kepribadian (resiliensi, empati, locus of control),

karakteristik individu, dan religiusitas. Sedangkan faktor eksternal yang

mempengaruhi kepuasan hidup yaitu faktor lingkungan, maupun faktor demografi

(budaya, gender, usia, hubungan sosial, pekerjaan, dan pendidikan). Dalam

penelitian ini, faktor internal yang akan diteliti yaitu religiusitas. Sedangkan faktor

eketernal yang ingin diteliti yaitu pola asuh orang tua dan dukungan sosial.

Independen variabel pertama yaitu religiusitas. Menurut Huber (2012)

religiusitas merupakan wujud keyakinan atau keberagamaan individu yang

meliputi pengetahuan individu tentang agama yang dianut (intelectual). keyakinan

mengenai ajaran yang dianut (ideology), praktik keagamaan yang bersifat

komunal (public practice), praktik keagamaan yang bersifat pribadi (private

practice), dan pengalaman kontak komunikasi dengan Tuhan (religious

experience). Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa religiusitas

berkorelasi secara positif terhadap kebahagiaan dan kepuasan hidup (Abdel-

Khalek, 2007). Seseorang yang taat beribadah, sering megikuti kegiatan

keagamaan, dan merasa dekat dengan Tuhannya, akan memiliki perasaan yang

lebih bahagia dalam menjalani hidupnya. Begitupun sebaliknya, seseorang yang

jarang mengikuti kegiatan keagamaan dan tidak dekat dengan Tuhannya, akan

selalu merasa tidak puas atas apa yang telah ia dapat selama hidupnya.

Page 44: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

30

Dimensi ideologi merujuk pada keyakinan tentang eksistensi dan esensi

dari Tuhan serta hubungan antara Tuhan dengan manusia. Dimensi ideologi

merepresentasikan keyakinan yang tidak perlu dipertanyakan. Keyakinan

merupakan aspek mendasar dari setiap agama yang mengandung dogma tentang

esensi kehidupan. Ketika seseorang yakin kepada Tuhannya dan seseorang

tersebut memiliki hubungan yang baik dengan tuhannya, itu akan membuat

seseorang merasa lebih bahagia dan puas dalam menjalani kehidupan.

Selanjutnya intelektual merujuk pada pengetahuan dan kemampuannya

dalam menjelaskan pandangannya tentang transendensi, agama, dan religiusitas.

Dimensi intelektual merepresentasikan ketertarikan, kemampuan penafsiran, dan

cara berfikir sebagai bagian dari pengetahuannya tentang agama. Memiliki

pengetahuan dan pemikiran yang baik terhadap agama dan Tuhannya dapat

membantu seseorang untuk merasa lebih puas atas apa yang telah ia dapatkan

dalam kehidupannya.

Dimensi praktik privat merujuk pada keterlibatan seseorang secara pribadi

dengan Tuhannya. Dimensi praktik privat merepresentasikan pola dan cara

personal mengekspresikan hubungannya dengan Tuhan secara pribadi, seperti

meditasi, dzikir, dan solat malam. Dalam kaitannya dengan kepuasan hidup,

melakukan hubungan personal dengan Tuhan dapat membuat perasaan seseorang

menjadi lebih tenang sehingga ia akan merasa lebih bahagia dan puas terhadap

kehidupannya

Page 45: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

31

Dimensi pengalaman religius merujuk pada pengalaman religius yang

dirasakan seseorang seperti keterhubungan seseorang dengan realitas yang lebih

besar (Tuhan). Dimensi pengalaman religius merepresentasikan pola persepsi

religius sebagai bagian dari perasaan dan pengalaman religius. Seseorang yang

merasa selalu tehubung dengan Tuhannya akan merasa lebih tenang dalam

menjalani kehidupannya, dimana hal tersebut dapat membantu seseorang untuk

meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidupnya.

Selanjutnya praktik publik merujuk pada sejauh mana seseorang terlibat

dalam komunitas keagamaan dan berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan.

Dimensi praktik publik merepresentasikan keterlibatan dan rasa kepemilikan

terhadap agama, komunitas, aktivitas sosial, serta ibadah berjamaahnya.

Independen variabel yang kedua yaitu pola asuh orang tua. Baumrind

(1966) mendefinisikan pola asuh sebagai cara orang tua membesarkan anak

dengan memenuhi kebutuhan anak, memberi perlindungan, mendidik anak, serta

mempengaruhi tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tua

pasti memiliki gaya pengasuhan yang berbeda-beda kepada anaknya. Pada pola

pengasuhan ini, gaya pola asuh orang tua dibagi menjadi tiga jenis, yaitu

authoritarian, authoritative, dan permissive.

Orang tua yang menggunakan pola asuh authoritarian sangat menekankan

konformitas dan ketaatan mutlak. Orang tua juga sering menggunakan hukuman

sebagai cara membentuk kepatuhan anak. Anak yang dibesarkan dari pola

pengasuhan seperti ini biasanya memiliki kecenderungan emosi tidak stabil

Page 46: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

32

(moody), murung, takut, sedih, dan tidak spontan. Anak laki-laki yang orang

tuanya berpola asuh authoritarian, akan menjadi anak mudah marah dan bersikap

menentang, sedangkan pada anak perempuan akan menjadi sangat tergantung dan

kurang dalam bereksplorasi, serta menghindari tugas-tugas menantang (Bee &

Boyd, 2004). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa anak yang mendapatkan

pola asuh authoritarian dari orang tuanya akan memiliki kepuasan hidup yang

rendah.

Sedangkan pola pengasuhan authoritative orang tua memiliki batasan dan

harapan yang jelas terhadap tingkah laku anak, mereka berusaha untuk

menyediakan panduan dengan menggunakan alasan dan aturan dengan reward

dan punishment yang berhubungan dengan tingkah laku anak secara jelas tetapi

juga menjalankan kedisiplinan yang tinggi dengan cara yang hangat, masuk akal,

fleksibel, dan terbuka. Seorang anak yang mendapatkan pola asuh authoritative

akan menjadi lebih bershabat, dapat mengontrol dirinya dengan baik, memiliki

harga diri yang tinggi, dan diharapkan memiliki kepuasan hidup yang tinggi pula.

Pada pola pengasuhan permisif orang tua hanya membuat sedikit perintah

dan jarang menggunakan kekerasan dan kuasa untuk mencapai tujuan pengasuhan

anak (Bee & Boyd, 2004). Orang tua berusaha berperilaku tidak menghukum,

menerima dan afirmatif terhadap impuls, keinginan dan tindakan anak. Anak

dengan pola pengasuhan ini sangat tidak dewasa. Ia mempunyai kesulitan dalam

mengontrol dorongan hati, tidak patuh jika diminta melakukan sesuatu yang

bertentangan dengan keinginan mereka. Dari pemaparan di atas menunjukkan

bahwa pola asuh orang tua mempengaruhi kepuasan hidup seseorang.

Page 47: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

33

Independen variabel yang ketiga yaitu dukungan sosial. Dukungan dari

oranag disekitar kita dapat berpengaruh besar terhadap kepuasan hidup seseorang.

Individu yang mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitarnya akan merasakan

kebahagiaan dan kepuasan yang lebih dibandingkan dengan individu yang tidak

mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitarnya.

Dimensi dukungan nyata (tangible support) merupakan bantuan-bantuan

yang bersifat pelayanan seperti membantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari

maupun bantuan secara finansial (uang, barang, dan jasa). Ketika seseorang

mendapatkan bantuan dari orang lain terhadap apa yang sedang ia butuhkan saat

itu, maka seseorang tersebut akan merasa dipedulikan oleh orang lain dan hal

tersebut dapat membantu meningkatkan kepuasan hidupnya.

Dukungan penilaian atau informasi (appraisal support) merupakan suatu

bentuk bantuan yang membentu individu dalam memahami kejadian yang

menekan dengan lebih baik serta memberikan pilihan stategi coping yang harus

dilakukan guna menghadapi kejadian tersebut seperti saran dan masukan dari

berbagai masalah pribadi. Memberikan dukungan dalam bentuk saran dan masuka

kepada orang yang membutuhkan dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri

seseorang dan mampu meningkatkan kepuasan hidup orang tersebut.

Dimensi dukungan harga diri (self-esteem support) merupakan bentuk

bantuan dimana individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya dan

evaluasi mengenai pencapaian pada individu tersebut. Cobb (dalam Cohen &

McKay, 1984), berpendapat bahwa dukungan self-esteem dapat mendorong

seseorang untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Ketika seseorang bisa

Page 48: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

34

mengatasi masalah yang sedang dihadapi dengan baik, maka ia akan merasa lebih

puas dalam hidupnya.

Dan yang terakhir dukungan belonging merupakan suatu bentuk dukungan

dimana individu tahu bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan ketika ia ingin

melakukan suatu kegiatan bersama, seperti berbagi pada kegiatan waktu luang dan

memiliki seseorang untuk menghabiskan waktu bersama. Menghabiskan waktu

dengan bersenang-senang bersama orang terdekat mampu meningkatkan rasa puas

dalam hidup seseorang. Dari pemaparan diatas menunjukkan bahwa dukungan

sosial mempengaruhi kepuasan hidup seseorang.

Di bawah ini akan ditampilkan bagan kerangka berpikir yang akan

menjelaskan tentang variabel independen (ideology, intelektual, praktik privat,

pengalaman religious, praktik publik, authoritarian, authoritative, permissive,

dukungan nyata, dukungan informasi, dukungan harga diri, dan dukungan

belonging) yang akan mempengaruhi dependent variabel (kepuasan hidup).

Page 49: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

35

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Page 50: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

36

2.6 Hipotesis Penelitian

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari religiusitas (ideology, intelektual,

praktik privat, pengalaman spiritual, dan praktik public), pola asuh orang tua

(authoritarian, otoritatif, permisssive), dan dukungan sosial (dukungan nyata,

dukungan penilaian, dukungan harga diri, dan dukungan belonging) terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H2 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi ideology terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

H3 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi intelektual terhadap kepuasan

hidup mahasiswa.

H4 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi praktik privat terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H5 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi pengalaman religious terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H6 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi praktik publik terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H7 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi pola asuh authoritarian

terhadap kepuasan hidup mahasiswa.

H8 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi pola asuh otoritatif terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

Page 51: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

37

H9 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi pola asuh permissive terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H10 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan nyata terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H11 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan penilaian terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H12 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan harga diri terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

H13 : Ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan belonging terhadap

kepuasan hidup mahasiswa.

Page 52: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

38

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i aktif semester 1-8 yang berusia

18-22 tahun di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability

sampling dimana peluang terpilihnya anggota populasi untuk menjadii sampel

tidak diketahui. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling

dimana instrumen atau kuesioner yang disebarkan, sesuai dengan karakteristik

yang ditetapkan oleh peneliti. Adapun karakteristik subjek penelitian ini adalah :

a. Subjek mahasiswa aktif semester 1-8 yang berusia 18-22 tahun

b. Berdomisili di Jabodetabek

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagian berupa kuesioner

yang disebarkan secara langsung kepada responden dan sebagian melalui

kuesioner online. Jumlah yang didapatkan dari kuesioner langsung yaitu 59

sampel dan jumlah yang didapatkan dari kuesioner online yaitu 142 sampel. Total

keseluruhan sampel adalah 201 sampel.

3.2 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

Variabel dependen dari penelitian ini adalah kepuasan hidup, sedangkan aspek-

aspek Religiusitas (ideologi, intelektual, praktik privat, pengalaman religiusitas,

dan praktik publik), pola asuh (authoritarian, authoritative, dan permissive) dan

aspek-aspek dukungan sosial (dukungan nyata, dukungan penilaian, dukungan

Page 53: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

39

harga diri, dan dukungan belonging) merupakan variabel independen. Berikut

adalah penjelasan dan definisi operasional mengenai masing-masing variabel :

1. Kepuasan Hidup

Kepuasan hidup adalah penilaian keseluruhan perasaan dan sikap tentang

kehidupan seseorang pada titik waktu tertentu mulai dari negatif hingga positif.

Ini adalah salah satu dari tiga indikator utama kesejahteraan: kepuasan hidup, efek

positif, dan efek negatif Diener (1984). Variabel ini diukur dengan menggunakan

skala Job Satisfaction Survey (JSS).

2. Religiusitas

Religiusitas merupakan wujud keyakinan atau keberagamaan individu yang

meliputi pengetahuan individu tentang agama yang dianut (intelectual). keyakinan

mengenai ajaran yang dianut (ideology), praktik keagamaan yang bersifat

komunal (public practice), praktik keagamaan yang bersifat pribadi (private

practice), dan pengalaman kontak komunikasi dengan Tuhan (religious

experience) (Huber, 2012). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala The

Centrality Of Religiousity Scale (CRS) yang terdiri dari lima dimensi, diantaranya

adalah:

Ideologi, merujuk pada keyakinan tentang eksistensi dan esensi dari

Tuhan serta hubungan antara Tuhan dengan manusia. Keyakinan

merupakan aspek mendasar dari setiap agama yang mengandung dogma

tentang esensi kehidupan.

Intelektual, merujuk pada pengetahuan dan kemampuannya dalam

menjelaskan pandangannya tentang transendensi, agama, dan religiusitas.

Page 54: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

40

Dimensi intelektual merepresentasikan ketertarikan, kemampuan

penafsiran, dan cara berfikir sebagai bagian dari pengetahuannya tentang

agama.

Praktik privat, merujuk pada keterlibatan seseorang secara pribadi dengan

Tuhannya. Dimensi praktik privat merepresentasikan pola dan cara

personal mengekspresikan hubungannya dengan Tuhan secara pribadi,

seperti meditasi, dzikir, dan solat malam.

Pengalaman religius, merujuk pada pengalaman religious seperti

keterhubungan seseorang dengan realitas yang lebih besar atau Tuhan.

Dimensi pengalaman religious merepresentasikan pola persepsi religious

sebagai bagian dari perasaan dan pengalam religious.

Praktik publik, merujuk pada sejauh mana seseorang terlibat dalam

komunitas keagamaan dan berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan.

Dimensi praktik public merepresentasikan keterlibatan dan rasa

kepemilikan terhadap agama, komunitas, aktivitas sosial, serta ibadah

berjamaahnya.

3. Pola Asuh

Pola asuh adalah cara orang tua membesarkan anak dengan memenuhi

kebutuhan anak, memberi perlindungan, mendidik anak, serta mempengaruhi

tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari (Baumrind, 1966). Variabel

ini diukur dengan menggunakan skala Parental Authority Questionnaire

(PAQ) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu:

Page 55: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

41

Authoritarian merupakan pola asuh orang tua yang cenderung untuk

membentuk, mengontrol, dan mengevaluasi perilaku dan tingkah laku

anak sesuai dengan standar yang berlaku. Disamping itu pula, orang tua

dengan pola asuh authoritarian tidak mampu menghargai timbal balik

antara orang tua dengan anak dan menyukai hukuman untuk mengontrol

perilaku mereka.

Authoritative merupakan pola asuh orang tua yang memiliki batasan dan

harapan yang jelas terhadap tingkah laku anak, mereka berusaha untuk

menyediakan panduan dengan menggunakan alasan dan aturan dengan

reward dan punishment yang berhubungan dengan tingkah laku anak

secara jelas tetapi juga menjalankan kedisiplinan yang tinggi dengan cara

yang hangat, masuk akal, fleksibel, dan terbuka.

Permissive merupakan pola asuh orang tua yang berperilaku tidak

menghukum, menerima dan afirmatif terhadap impuls, keinginan dan

tindakan anak. Orang tua membolehkan anak untuk mengatur sendiri

aktivitas yang diinginkan anak, menghindari kontrol dan tidak

mendorong anak untuk mengikuti standar atau aturan.

4. Dukungan Sosial

Dukungan sosial merupakan dukungan yang diterima individu dari orang-

orang tertentu yang berada dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan

sosial tertentu sehingga individu tersebut merasa diperhatikan, dihargai, dan

dicintai (Cohen, 1985). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

Page 56: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

42

Interpersonal Support Evaluation List (ISEL) yang terdiri dari empat

dimensi, antara lain:

Dukungan nyata (tangible support), atau bantuan-bantuan yang bersifat

pelayanan seperti membantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari

maupun bantuan secara finansial (uang, barang, dan jasa).

Dukungan penilaian atau informasi (appraisal support), atau merupakan

suatu bentuk bantuan yang membentu individu dalam memahami

kejadian yang menekan dengan lebih baik serta memberikan pilihan

stategi coping yang harus dilakukan guna menghadapi kejadian tersebut

seperti saran dan masukan dari berbagai masalah pribadi.

Dukungan harga diri (self-esteem support), atau suatu bentuk bantuan

dimana individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya dan

evaluasi mengenai pencapaian pada individu tersebut.

Dukungan belonging (belonging support), atau suatu bentuk dukungan

dimana individu tahu bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan ketika

ia ingin melakukan suatu kegiatan bersama, seperti berbagi pada kegiatan

waktu luang dan memiliki seseorang untuk menghabiskan waktu

bersama.

3.3 Intrumen Pengumpulan Data

3.3.1 Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner langsung dan

kuesioner online. Kuesioner yang digunakan berbentuk model skala Likert, yang

terdiri dari empat skala, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),

Page 57: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

43

sangat tidak setuju (STS). Subjek diminta untuk memilih salah satu dari pilihan

jawaban yang tertera pada kuesioner dengan masing-masing jawaban

menunjukkan kesesuaian pernyataan yang diberikan sesuai dengan keadaan yang

sedang dirasakan oleh subjek. Model skala Likert ini terdiri dari pernyataan positif

(favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Perhitungan skor dari setiap

pilihan jawaban yang dipilih adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skoring pengukuran skala

Pilihan Jawaban Skor

Favorable Unfavorable

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Tidak Setuju (TS) 2 3

Setuju (S) 3 2

Sangat Setuju (SS) 4 1

3.3.2 Alat ukur penelitian

3.3.2.1 Skala kepuasan hidup

Skala kepuasan hidup yang digunakan secara umum adalah Satisfaction With Life

Scale (Diener, 2009). Skala ini terdapat 5 item dan menggunakan skala likert

dimana terdapat tujuh alternative jawaban untuk setiap item, yaitu mulai dari

sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Skorr total didapatkan dengan

menjumlahkan skor per item. Skor total dipandang sebagai tingkat kepuasan

hidup.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Satisfaction With Life Scale.

peneliti memodifikasi skala tersebut dengan menerjemahkan dan menyesuaikan

item agar mudah dipahami oleh responden dalam penelitian dan hanya

menggunakan empat ketegori (alternative) jawaban. Peneliti menggunakan empat

Page 58: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

44

kategori (alternative) jawaban agar analisis dapat dilakukan dengan baik.

Sehingga hal tersebut dilakukan untuk menghindari responden yang memilih

jawaban “aman” dan secara netral, dan supaya responden memilih kecenderungan

ke salah satu jawaban bukan ditengah-tengah (kalau menggunakan lima atau tujuh

kategori).

Tabel 3.2

Blue Print Skala Kepuasan Hidup No. Komponen / Indikator Item Total

Aspek Fav Unfav

1. Kognitif a. Merasa puas dengan

kehidupan

b. Menilai kondisi hidup

individu menyenangkan

1, 3

2, 4

5 3

2

Jumlah 4 1 5

3.3.2.2 Skala Religiusitas

Skala religiusitas yang disusun oleh peneliti menggunakan pengukuran religiusitas

dari Huber (2012), yaitu The Centrality of Religiousity Scale (CRS). Skala ini

memiliki tiga item untuk mengukur masing-masing dimensinya. Adapun dimensi

yang diukur yaitu ideologi, intelektual, praktik privat, pengalaman religius, dan

praktik publik.

Page 59: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

45

Tabel 3.2

Blue Print Skala Religiusitas

3.3.2.3 Skala Pola Asuh Orang Tua

Skala Pola Asuh Orang Tua yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala

yang berasal dari teori tiga faktor dari Baumrind (1996) yang dikembangkan oleh

Buri (1991). Skala ini terdiri dari 30 item dan dalam penelitian ini peneliti

membuat pengukuran dengan empat pilihan jawaban yaitu Sangan Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun blue print

skala pola asuh orang tua adalah sebagai berikut:

No. Komponen / Indikator Item Total

Aspek Fav Unfav

1. Ideologi a. Menerima adanya kekuatan

yang lebih besar (Tuhan)

b. Menerima adanya kehidupan

setelah kematian c. Keyakinan terhadap ajaran

agama yang dianut

2,13

7

10

4

2. Intelektual a. Intensitas berfikir tentang

masalah keagamaan

b. Ketertarikan untuk

memperdalam ilmu agama

1,12

6

14

4

3. Praktik

Privat

a. Intensitas melakukan

hubungan personal dengan

Tuhan

b. Menganggap melakukan

hubungan personal dengan Tuhan adalah hal yang

penting

4,16

9

3

4. Pengalaman

Religius

a. Intensitas mengalami

pengalaman spiritual

5,11,17 3

5. Praktik

Publik

a. Intensitas ikut serta dalam

kegiatan keagamaan

b. Menganggap ikut serta dalam

kegiatan keagamaan adalah

hal yang penting

3

8,15

18

4

Jumlah 15 3 18

Page 60: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

46

Tabel 3.3

Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua No. Tipe Indikator Item Total

Fav Unfav

1. Authoritarian a. Memaksa mengikuti pendapat

orang tua

b. Memiliki keinginan agar anak

mematuhi aturannya tanpa

syarat

c. Tidak mengizinkan anak untuk

berbicara atau mengutarakan

perasaannya

d. Memberikan tekanan agar anak

berperilaku sebagaimana

mestinya

e. Menuntut agar anak menghargai penuh posisi dan

kekuasaannya sebagai orang

tua

f. Menghukum jika anak

melanggar aturan

2

3,26

7

9,25

12,29

16,18

1

2

1

2

2

2

2. Authoritative a. Memberikan arahan dengan

memberikan penjelasan secara

logis dan disiplin

b. Menetapkan harapan yang

besar pada anak

c. Menghargai pendapat dari sudut pandang anak saat

membuat suatu keputusan

d. Menerapkan aturan yang tegas

dan disertai penjelasan namun

tidak membatasi anak

4,5,8

20,23

30

15,27

11

22

5

1

2

2

3. Permissive a. Peran anak dan orang tua sama,

tidak dibatasi

b. Tidak memiliki aturan yang

tegas, jelas, dan konsisten

c. Memberikan kesempatan

kepada anak untuk membuat

aturan sendiri d. Lebih banyak mendengarkan

keinginan anak

e. Tidak merasa bertanggung

jawab dalam memberikan

arahan

1

10,17

6,19,28

14

13,21

24

1

2

4

1

2

Jumlah 24 6 30

3.3.2.4 Skala Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat diungkap dengan skala Interpersonal Support Evaluation

List (ISEL). Skala ini dikembangkan oleh Cohen, Mermelstein, Kamark, dan

Page 61: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

47

Hoberman (1985). Skala ini dibuat untuk mengukur penilaian seseorang akan

tersedianya empat dukungan dari dukungan sosial, yaitu tangible support,

appraisal support, self-esteem support, dan belonging support.

Tabel 3.4

Blue Print Skala Dukungan Sosial No. Komponen / Indikator Item Total

Aspek Fav Unfav

1. Tangible Support Dukungan yang diterima dalam

tindakan (jasa)

2,16,

18,33,

9,14,

29, 39

10

Dukungan yang diterima dalam

bentuk materi (barang dan uang)

23

35

2. Appraisal

Support Dukungan yang diterima dalam

memecahkan masalah/solusi

dari berbagai masalah pribadi

1,11,

26

6,17 10

Dukungan yang diterima

dengan memberikan saran dan

masukan dari berbagai masalah

pribadi

19,22,

38

30,36

3. Self-Esteem

Support Dukungan yang diterima

dimana individu merasakan

adanya perasaan positif akan dirinya

4,8,

20

24,20 10

Dukungan yang diterima

berupa evaluasi mengenai

pencapaian pada individu

tersebut

32,37 3,13,

28

4. Belonging

Support Dukungan yang diterima dalam

berbagi pada waktu luang

5,7,

31

10,25 10

Dukungan yang diterima dalam

melakukan suatu kegiatan

untuk menghabiskan waktu

bersama (hiburan/ rekreasi)

12,21

15,27,

34

Jumlah 21 19 40

Skala ini terdiri dari 40 item yang terdiri dari empat aspek, dimana

masing-masing aspek terdiri dari 10 item. Alat ukur ini dikembangkan dalam

bentuk model skala Likert berskala 4, dengan menjumlahkan distribusi respon

sangat tidak sesuai sampai sangan sesuai.

Namun, untuk kepentingan penelitian ini, peneliti menggunakan item-item

yang diadaptasi dari skala Interpersonal Support Evaluation List (ISEL) yang

Page 62: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

48

terdiri dari empat aspek, dimana masing-masing aspek terdiri dari 10 item dengan

menggunakan empat kategori (alternative) jawaban.

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas

konstruk ketiga instrument yang dipakai, yaitu 1) Kepuasan Hidup; 2)

Religiusitas; 3) Pola Asuh Orang Tua; 4) Dukungan Sosial. Untuk menguji

validitas konstruk alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan Confimatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software

Lisrel 8.70. Adapun logika dari CFA (Umar, 2015):

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikam

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran

terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-

itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap

subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan

matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. jika teori tersebut benar

(unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Σ –

matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan Σ – S = 0.

Page 63: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

49

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi

square. Jika hasil chi square tidak signifikan p>0.05, maka hipotesis nihil

tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat

diterima bahwa item ataupun sub tes instrument hanya mengukur satu faktor

saja.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau

tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan menggunakan t-value. Jika

hasil t-value tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam

mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop

atau sebaliknya.

6. Terakhir, apabila hasil dari CFA terdapat item koefisien muatan faktornya

negative, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan

sifat item, yang bersifat positif (favorable).

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Skala Kepuasan Hidup

Peneliti ingin menguji apakah 5 item yang digunakan untuk mengukur variabel

kepuasan hidup bersifat unidimensional, artinya item-item tersebut benar-benar

hanya menguji kepuasan hidup. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square = 21,92, df = 5, P-value =

0,00054, RMSEA = 0.130. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi

terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan satu sama

lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali, maka diperoleh model fit

dengan chi-square = 5,08, df = 4, P-value = 0.27920, RMSEA = 0.037. Artinya

Page 64: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

50

model satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya

mengukur satu faktor saja yaitu kepuasan hidup.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.5

Muatan faktor item variabel kepuasan hidup No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.05 0.08 6.68 √

2 0.68 0.07 9.57 √

3 0.85 0.07 12.11 √

4 0.56 0.07 7.65 √ 5 0.55 0.07 7.62 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.5 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorabel. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Skala Religiusitas

Pada uji skala religiusitas ini, pertama diteorikan bahwa ada 5 aspek yang terdapat

pada religiusitas yang masing-masing diukur oleh item yang telah ditetapkan.

Lima aspek tersebut adalah ideologi, intelektual, praktik privat, pengalaman

Page 65: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

51

religius, dan praktik publik. Adapun hasil dari uji validitas konstruk pada setiap

aspek dari religiusitas dijelaskan pada setiap subbab berikut :

3.4.2.1 Ideologi

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur ideologi. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan

Chi-Square=11.86, df=2, P-Value=0.00266, RMSEA=0.157. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

sebanyak 1 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.01, df=1, P-

Value=0.90257, RMSEA=0.000. Artinya model satu faktor (unidimensional)

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

Ideologi.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.6 :

Tabel 3.6

Muatan faktor item skala ideologi No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.34 0.08 4.26 √

2 0.67 0.07 9.28 √

3 0.78 0.07 10.07 √

4 0.78 0.07 10.64 √

Page 66: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

52

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.2.2 Intelektual

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur intelektual. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata fit dengan Chi-

Square=2.66, df=2, P-Value=0.26455 RMSEA=0.041. Artinya model satu faktor

(unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu Intelektual.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.7 :

Tabel 3.7

Muatan faktor item skala intelektual No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.54 0.11 4.89 √

2 0.42 0.10 4.15 √

3 0.44 0.10 4.25 √

4 0.41 0.10 4.06 √

Page 67: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

53

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.7 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.2.3 Praktik Privat

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur praktik privat. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata fit dengan Chi-

Square=0.00, df=0, P-Value=1.0000, RMSEA=0.000. Artinya model satu faktor

(unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu Praktik Privat.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.8 :

Tabel 3.8

Muatan faktor item skala praktik privat No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.86 0.06 13.66 √

2 0.80 0.06 12.59 √

3 0.76 0.06 11.70 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Page 68: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

54

Berdasarkan tabel 3.8 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.2.4 Pengalaman Religius

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur pengalaman religius. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata fit dengan

Chi-Square=0.00, df=0, P-Value=1.0000, RMSEA=0.000. Artinya model satu

faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu

faktor saja yaitu Pengalaman Religius.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.9 :

Tabel 3.9

Muatan faktor item skala pengalaman religius No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.64 0.08 8.35 √

2 0.57 0.08 7.49 √

3 0.89 0.08 10.80 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Page 69: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

55

Berdasarkan tabel 3.9 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.2.5 Praktik Publik

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur praktik publik. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan

Chi-Square=6.69, df=2, P-Value=0.3518, RMSEA=0.108. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

sebanyak 1 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.34, df=1, P-

Value=0.55949, RMSEA=0.000. Artinya model satu faktor (unidimensional)

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu Praktik

Publik.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifika n dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.10 :

Page 70: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

56

Tabel 3.10

Muatan faktor item skala praktik publik No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.79 0.09 9.32 √ 2 0.92 0.08 11.20 √

3 0.67 0.07 8.98 √

4 0.54 0.07 7.34 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.10 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Skala Pola Asuh Orang Tua

Pada uji skala pola asuh orang tua ini, pertama diteorikan bahwa ada 3 aspek

yang terdapat pada pola asuh yang masing-masing diukur oleh item yang telah

ditetapkan. Tiga aspek tersebut adalah authoritarian, authoritative, dan

permissive. Adapun hasil dari uji validitas konstruk pada setiap aspek dari pola

asuh orang tua dijelaskan pada setiap subbab berikut :

3.4.3.1 Authoritarian

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur authoritarian. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan

Chi-Square=143.02, df=35, P-Value=0.0000, RMSEA=0.124. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

sebanyak 8 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=34.65, df=27, P-

Value=0.14787, RMSEA=0.038. Artinya model satu faktor (unidimensional)

Page 71: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

57

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

Authoritarian.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.11 :

Tabel 3.11

Muatan faktor item skala authoritarian No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.76 0.06 11.94 √

2 -0.10 0.08 -1.26 X

3 0.69 0.07 10.50 √

4 0.76 0.06 12.04 √ 5 0.59 0.07 8.70 √

6 0.56 0.07 8.10 √

7 0.53 0.07 7.63 √

8 0.62 0.07 9.33 √

9 -0.06 0.07 -0.85 X

10 0.76 0.06 12.14 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.11 diketahui bahwa terdapat 8 item signifikan (t>1.96)

dan 2 item tidak signifikan (t<1.96), yaitu item nomor 2 dan 9. Dengan demikian

kedua item tersebut harus di-drop yang artinya tidak diikut sertakan dalam

pengolahan selanjutnya.

3.4.3.2 Authoritative

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur authoritative. Dari hasil

Page 72: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

58

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan

Chi-Square=172.67, df=35, P-Value=0.0000, RMSEA=0.140. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

sebanyak 9 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=36.03, df=26, P-

Value=0.09116, RMSEA=0.044. Artinya model satu faktor (unidimensional)

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

Authoritative.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.12 :

Tabel 3.12

Muatan faktor item skala authoritative No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.92 0.06 16.42 √

2 0.82 0.06 13.84 √

3 0.52 0.07 7.73 √

4 0.24 0.07 3.31 √ 5 -0.79 0.06 -13.15 X

6 0.55 0.07 8.37 √

7 0.26 0.08 3.33 √

8 0.76 0.06 12.08 √

9 -0.20 0.07 -2.80 X

10 0.53 0.07 8.01 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.12 diketahui bahwa terdapat 8 item signifikan (t>1.96)

dan 2 item tidak signifikan (t<1.96), yaitu item nomor 5 dan 9. Dengan demikian

Page 73: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

59

kedua item tersebut harus di-drop yang artinya tidak diikut sertakan dalam

pengolahan selanjutnya.

3.5.3.3 Permissive

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur permissive. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan

Chi-Square=267.54, df=35, P-Value=0.0000, RMSEA=0.182. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

sebanyak 18 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=22.91, df=17, P-

Value=0.15215, RMSEA=0.042. Artinya model satu faktor (unidimensional)

dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

Permissive.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.13 :

Page 74: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

60

Tabel 3.13

Muatan faktor item skala permissive No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.33 0.07 4.65 √ 2 0.80 0.06 13.08 √

3 -0.48 0.07 -6.49 X

4 0.15 0.07 2.07 √

5 0.69 0.06 10.68 √

6 0.44 0.07 6.36 √

7 0.91 0.06 15.48 √

8 0.03 0.08 0.44 X

9 0.49 0.07 7.23 √

10 0.62 0.07 9.34 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.13 diketahui bahwa terdapat 8 item signifikan (t>1.96)

dan 2 item tidak signifikan (t<1.96), yaitu item nomor 3 dan 8. Dengan demikian

kedua item tersebut harus di-drop yang artinya tidak diikut sertakan dalam

pengolahan selanjutnya.

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Skala Dukungan Sosial

Pada uji skala dukungan sosial ini, pertama diteorikan bahwa ada 4 aspek yang

terdapat pada dukungan sosial yang masing-masing diukur oleh item yang telah

ditetapkan. Empat aspek tersebut adalah tangible support, appraisal support, self-

esteem support, dan belonging support. Adapun hasil dari uji validitas konstruk

pada setiap aspek dari dukungan sosial dijelaskan pada setiap subbab berikut :

3.4.4.1 Tangible Support

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur tangible support. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit

dengan Chi-Square=216.05, df=35, P-Value=0.0000, RMSEA=0.161. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

Page 75: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

61

pengukuran sebanyak 12 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Square=33.64, df=23, P-Value=0.07054, RMSEA=0.048. Artinya model satu

faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu

faktor saja yaitu Tangible support.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.14 :

Tabel 3.14

Muatan faktor item skala tangible support No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.25 0.08 3.13 √

2 0.46 0.07 6.57 √

3 0.67 0.07 9.44 √

4 0.46 0.07 6.52 √ 5 0.30 0.08 3.68 √

6 0.42 0.07 5.99 √

7 0.58 0.08 7.73 √

8 0.50 0.09 5.62 √

9 0.44 0.07 6.14 √

10 0.67 0.07 9.35 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.14 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

Page 76: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

62

3.4.4.2 Appraisal Support

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur appraisal support. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit

dengan Chi-Square=138.65, df=35, P-Value=0.0000, RMSEA=0.122. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran sebanyak 8 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=35.05,

df=27, P-Value=0.13769, RMSEA=0.039. Artinya model satu faktor

(unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu Appraisal support.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.15 :

Tabel 3.15

Muatan faktor item skala appraisal support No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.70 0.07 10.71 √

2 0.40 0.07 5.88 √

3 0.72 0.06 11.07 √

4 0.44 0.07 6.55 √

5 0.71 0.06 11.39 √

6 0.89 0.06 15.11 √

7 0.67 0.06 10.69 √ 8 0.47 0.07 6.38 √

9 0.66 0.06 10.45 √

10 0.67 0.06 10.57 √

Page 77: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

63

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.15 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.4.3 Self-Esteem Support

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur self-esteem support. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit

dengan Chi-Square=126.59, df=35, P-Value=0.0000, RMSEA=0.114. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran sebanyak 6 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=43.67,

df=30, P-Value=0.05104, RMSEA=0.048. Artinya model satu faktor

(unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu Self-esteem support.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.16 :

Page 78: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

64

Tabel 3.16

Muatan faktor item skala self esteem support No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.35 0.08 4.34 √ 2 0.49 0.08 6.48 √

3 0.42 0.08 5.51 √

4 0.36 0.09 4.10 √

5 0.55 0.09 7.43 √

6 0.51 0.08 6.25 √

7 0.59 0.07 8.05 √

8 0.59 0.08 7.62 √

9 0.38 0.08 4.99 √

10 0.38 0.08 4.90 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.16 diketahui bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan

semua koefisien sudah bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor

dari item sesuai dengan sifat item yang semuanya bersifat favorable. Dengan

demikian item-item tersebut tidak ada yang di-drop.

3.4.4.4 Belonging Support

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional,

artinya item-tem tersebut benar-benar hanya mengukur belonging support. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit

dengan Chi-Square=241.59, df=35, P-Value=0.0000, RMSEA=0.172. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran sebanyak 17 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Square=23.94, df=18, P-Value=0.15716, RMSEA=0.041. Artinya model satu

faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu

faktor saja yaitu Belonging support.

Tahapan selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

Page 79: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

65

perlu di-drop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut

signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor dapat dilihat pada

tabel 3.17 :

Tabel 3.17

Muatan faktor item skala belonging support No. item Faktor Loading Standar Eror T-Value Ket.

1 0.16 0.08 1.92 X

2 0.26 0.08 3.36 √

3 0.65 0.07 8.98 √

4 0.25 0.09 2.83 √

5 0.53 0.08 6.97 √ 6 0.13 0.08 1.57 X

7 0.70 0.07 9.92 √

8 0.50 0.08 6.54 √

9 0.36 0.08 4.40 √

10 0.55 0.08 7.31 √

Keterangan : tanda =Signifikan (t>1.96); X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.17 diketahui bahwa terdapat 8 item signifikan (t>1.96)

dan 2 item tidak signifikan (t<1.96), yaitu item nomor 1 dan 6. Dengan demikian

kedua item tersebut harus di-drop yang artinya tidak diikut sertakan dalam

pengolahan selanjutnya.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh

religiusitas, pola asuh orang tua, dan dukungan sosial terhadap kepuasan hidup

pada mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam mengolah

data adalah Multiple Regression Analysis atau analisis regresi berganda. Analisis

regresi berganda merupakan analisis regresi dengan satu variabel dependen dan

lebih dari satu variabel independen.

Page 80: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

66

Rumus regresi berganda pada penelitian ini adalah:

Y = a + + + + + + + + +

+ + + + e

Keterangan :

Y = Nilai prediksi Y (Kepuasan Hidup)

a = Intercept (konstan)

b = Koefisien regresi

= ideologi dari religiusitas

= intelektual dari religiusitas

= praktik privat dari religiusitas

= pengalaman religius dari religiusitas

= praktik publik dari religiusitas

= authoritarian dari pola asuh orang tua

= authoritative dari pola asuh orang tua

= permissive dari pola asuh orang tua

= tangible support dari dukungan sosial

= appraisal support dari dukungan sosial

= self-esteem support dari dukungan sosial

= belonging support dari dukungan sosial

e = Residu

Penilaian terhadap model regresi yang dihasilkan ditinjau pada beberapa

pengujian berikut:

1. (Koefisien Determinasi)

Nilai menunjukkan besarnya proporsi pengaruh independent variable

terhadap dependent variable. Dalam melihat proporsi, dikalikan dengan 100%

Page 81: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

67

sehingga didapatkan nilai proporsi pengaruh dalam bentuk persen. Sisa dari

persentasi merupakan faktor lain yang mempengaruhi dependent variable yang

tidak diuji dalam penelitian ini. Tabel modal summary dalam SPSS juga

menunjukkan nilai Standart Error of Estimate dimana semakin kecil nilai SEE,

maka model regresi semakin tepat dalam memprediksi dependent variable. Nilai

diperoleh dari rumus berikut:

=

2. Uji F

Pada tabel ANOVA akan diperoleh nilai F dan nilai signifikasi (sig.). Nilai

Sig < 0.05 menunjukkan bahwa keseluruhan independent variable secara simultan

memiliki pengaruh terhadap dependent variable. Nilai Sig < 0.05 juga

menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi ( signifikan. Rumus dalam

perhitungan nilai F sebagai berikut:

F =

K merupakan jumlah IV dan N merupakan jumlah sampel.

3. Uji t

Interpretasi koefisen parameter independent variable dapat dilakukan

dengan menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized

coeffiecients. Nilai koefisien yang didapatkan dari masing-masing dimensi pada

variabel menunjukka arah hubungan serta besaran koefisien masing-masing

dimensi pada model regresi. Adapun terdapat nilai signifikansi untuk mengetahui

Page 82: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

68

apakah masing-masing dimensi berpengaruh secara signifikan terhadap dependent

variable. Uji t dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

t =

Nilai b pada rumus tersebut adalah koefisien regresi dan Sb adalah standard error

dari b.

Page 83: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

69

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan adalah mahasiswa sebanyak 201 orang yang berada pada

rentang usia 18-22 tahun di Jabodetabek. Gambaran subjek dapat dilihat pada

tabel 4.1.

Tabel 4.1

Jumlah dan presentase subjek penelitian

Sampel Penelitian F %

Perguruan Tinggi

Negeri Swasta

Usia

18-20

21-22

Jenis Kelamin

Laki-laki

139 62

42

159

52

69.2% 30.8%

20.9%

79.1%

25.8%

Perempuan 149 74.2%

Total 201 100%

Berdasarkan uraian tabel 4.1, maka dapat dilihat bahwa responden

mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi negeri lebih banyak dari responden

yang berasal dari perguruan tinggi swasta yaitu berjumlah 139 orang atau 69.2%,

sedangkan responden perguruan tinggi swasta berjumlah 62 orang atau 30.8%.

Lalu, responden dengan rentang usia 18-20 tahun berjumlah 42 orang atau 20.9%,

sedangkan responden dengan rentang usia 21-22 tahun berjumlah 159 atau 79.1%.

Kemudian, responden perempuan juga lebih banyak daripada responden laki-laki.

Dengan jumlah responden perempuan berjumlah 149 orang atau 74.2% sedangkan

responden laki-laki berjumlah 52 orang atau 25.8%.

Page 84: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

70

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini menggunakan t-score. Data mentah

penelitian yang didapatkan atau raw score diubah menjadi t-score bertujuan untuk

menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Pada z-score masih

terdapat bilangan yang bermuatan negatif, untuk menghilangkan bilangan negatif,

maka z-score diubah menjadi t-score yang semuanya menjadi bilangan positif,

menggunakan rumus :

T = 50 + (10 * z)

Data yang sudah dirubah menjadi t-score berada pada satuan yang sama dengan

mean = 50, sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan hasil deskriptif variabel

pada penelitian ini. Perhitungan analisis deskriptif akan dilakukan menggunakan

software SPSS 22.0, dengan hasil deskriptif penelitian pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Deskriptif statistik variabel penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

kepuasanhidup 201 27.33 76.80 50.0000 8.59593

ideologi 201 15.78 60.89 50.0000 8.36148

intelektual 201 31.10 62.18 50.0000 6.49737

praktikprivat 201 27.83 63.15 50.0000 8.99615

pengalaman 201 18.80 66.97 50.0000 8.56170

praktikpublik 201 18.80 66.97 50.0000 8.56170

authoritarian 201 31.38 72.03 50.0000 9.23434

authoritative 201 27.03 70.21 50.0000 9.26338

permissive 201 30.13 69.72 50.0000 9.26920

tangible 201 23.24 74.66 50.0000 8.40654 appraisal 201 15.61 71.15 50.0000 9.16511

selfesteem 201 28.54 71.25 50.0000 8.33453

belonging 201 27.32 71.08 50.0000 8.33524

Valid N (listwise) 201

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa subjek dengan skor kepuasan

hidup terendah 27.33 dan tertinggi 76.80. Ideologi dengan skor terendah 15.78

dan tertinggi 60.89. Intelektual dengan skor terendah 31.10 dan tertinggi 62.18.

Page 85: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

71

Praktik privat dengan skor terendah 27.83 dan tertinggi 63.15. Pengalaman

religius dengan skor terendah 18.80 dan tertinggi 66.97. Praktik publik dengan

skor terendah 18.80 dan tertinggi 66.97. Authoritarian dengan skor terendah 31.38

dan tertinggi 72.03. Authoritative dengan skor terendah 27.03 dan tertinggi 70.21.

Permissive dengan skor terendah 30.13 dan tertinggi 69.72. Tangible support

dengan skor terendah 23.24 dan tertinggi 74.66. Appraisal support dengan skor

terendah 15.61 dan tertinggi 71.15. Self-esteem support dengan skor terendah

28.54 dan tertinggi 71.25. Belonging support dengan skor terendah 27.32 dan

tertinggi 71.08.

Setelah diketahui deskripsi statistik variabel penelitian, maka dapat

dilakukan ketegorisasi skor variabel penelitian untuk seberapa banyak responden

yang terdapat pada kategori skor rendah, sedang, dan tinggi untuk setiap

variabelnya. Untuk kategorisasi ditetapkan sesuai norma yang terdapat pada tabel

4.3.

Table 4.3

Norma skor variabel

Kategori Rumus

Rendah X < (M – 1SD)

Sedang (M – 1SD) ≤ X ≤ (M + 1SD)

Tinggi X > (M + 1SD)

Berdasarkan norma kategorisasi skor yang telah ditentukan, maka dapat

dilakukan kategorisasi skor variabel penelitian. Kategorisasi skor variabel

penelitian terdapat pada tabel 4.4

Page 86: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

72

Tabel 4.4

Kategori skor variabel penelitian

Variabel Frekuensi

Rendah Sedang Tinggi

Kepuasan Hidup 23 (11.4%) 158 (78.6%) 20 (10%)

Ideologi 22 (10.9%) 150 (74.6%) 29 (14.4%)

Intelektual 11 (5.5%) 180 (89.6%) 10 (5%)

Praktik Privat 41 (20.4%) 124 (61.7%) 36 (17.9%)

Pengalaman Religius 20 (10%) 152 (75.6%) 29 (14.4%) Praktik Publik 20 (10%) 152 (75.6%) 29 (14.4%)

Authoritarian 27 (13.4%) 138 (68.7%) 36 (17.9%)

Authoritative 36 (17.9%) 137 (68.2%) 28 (13.9%)

Permissive 37 (18.4%) 140 (69.7%) 24 (11.9%)

Tangible 17 (8.5%) 161 (80.1%) 23 (11.4%)

Appraisal 21 (10.4%) 148 (73.6%) 32 (15.9%)

Self-esteem 20 (10%) 155 (77.1%) 26 (12.9%)

Belonging 28 (13.9%) 148 (73.6%) 25 (12.4%)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa, responden pada penelitian

ini cenderung berada dalam kategori sedang pada setiap variabelnya yaitu dengan

jumlah kepuasan hidup 158 orang atau 78.6%, ideologi berjumlah 150 orang atau

74.6%, intelektual 180 orang atau 89.6%, praktik privat berjumlah 124 orang atau

61.7%, pengalaman religius berjumlah 152 orang atau 75.6%, praktik publik

berjumlah 152 orang atau 75.6%, authoritarian berjumlah 138 orang atau 68.7%,

authoritative berjumlah 137 orang atau 68.2%, permissive berjumlah 140 orang atau

68.7%, tangible berjumlah 161 orang atau 80.1%, appraisal berjumlah 148 orang atau

73.6%, self-esteem berjumlah 155 orang atau 77.1%, dan belonging berjumlah 148

orang atau 73.6%.

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian

Pada tahapan uji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik analisis regresi

dengan software SPSS 2.0 seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3. Dalam

regresi ada tiga hal yang dilihat, pertama melihat R-Square untuk mengetahui

Page 87: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

73

presentase (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent

variable, kedua apakah keseluruhan independent variable berpengaruh secara

signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir melihat signifikan atau

tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variable. Langkah

pertama peneliti melihat besaran R-Square untuk mengetahui presentase (%)

varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable.

Selanjutnya untuk tabel R-Square, dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

R-Square

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .569a .324 .280 8.48234 .324 7.498 12 188 .000

a. Predictors: (Constant), ideology, intelektual, praktik privat, pengalaman religious, praktik

public, authoritarian, authoritative, permissive, tangible support, appraisal support, self-esteem

support, belonging support

Pada table 4.5 dapat dilihat bahwa R-Square sebesar 0,324 atau 32,4%.

Artinya, proporsi varian terhadap variabel kepuasan hidup yang dijelaskan oleh

variabel religiusitas (ideologi, intelektual, praktik privat, pengalaman religious,

dan praktik publik), variabel pola asuh orang tua (authoritarian, authoritative, dan

permissive), dan variabel dukungan sosial (tangible support, appraisal support,

self-esteem support, dan belonging support) sebagai independent variable dalam

penelitian ini sebesar 32,4% sedangkan 67,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel

lain di luar penelitian ini. Langkah kedua peneliti menguji apakah seluruh

independen variabel religiusitas, pola asuh orang tua, dan dukungan sosial

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dependen variabel yaitu kepuasan

hidup. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6

Page 88: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

74

Tabel 4.6

Anova Signifikansi Pengaruh Seluruh Independent Variable Terhadap

Dependent Variable

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6473.389 12 539.449 7.498 .000b

Residual 13526.611 188 71.950

Total 20000.000 200

a. Dependent Variable: kepuasan hidup

b. Predictors: (Constant), ideology, intelektual, praktik privat, pengalaman religious, praktik

public, authoritarian, authoritative, permissive, tangible support, appraisal support, self-esteem

support, belonging support

Berdasarkan uji F pada table 4.6, dapat dilihat bahwa p (Sig.) pada kolom

paling kanan adalah p= 0.000 dengan nilai p<0.05. Dengan demikian hipotesis

nihil yang berbunyi “tidak ada pengaruh religiusitas, pola asuh orang tua, dan

dukungan sosial terhadap kepuasan hidup” ditolak. Artinya, ada pengaruh yang

signifikan dari independen variabel yaitu religiusitas, pola asuh orang tua, dan

dukungan sosial terhadap dependen variabel yaitu kepuasan hidup.

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-

masing independen variabel. Jika Sig. <0,05 maka koefisien regresi tersebut

signifikan yang berarti variabel religiusitas (ideologi, intelektual, praktik privat,

pengalamana religious, dan praktik publik), variabel pola asuh orang tua

(authoritarian, authoritative, dan permissive), dan variabel dukungan sosial

(tangible support, appraisal support, self-esteem support, dan belonging support)

tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dependen variabel yaitu

kepuasan hidup. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing

independen varibel terhadap kepuasan hidup dapat dilihat pada tabel 4.7

Page 89: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

75

Tabel 4.7

Koefisien Regresi

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 18.424 10.243 1.799 .074

Ideology -.046 .062 -.046 -.747 .456

Intelektual -.043 .062 -.043 -.690 .491

Praktikprivat -.163 .062 -.163 -2.627 .009*

Pengalaman -.032 .067 -.032 -.482 .630

Praktikpublik .279 .067 .279 4.146 .000*

Authoritarian -.011 .084 -.011 -.129 .898 Authoritative .065 .089 .065 .725 .470

Permissive .274 .082 .274 3.323 .001*

Tangible -.086 .081 -.086 -1.058 .291

Appraisal .139 .078 .139 1.781 .077

Self-esteem .189 .088 .189 2.140 .034*

Belonging .068 .092 .068 .737 .462

a. Dependent Variable: kepuasan hidup

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7 dapat disimpulkan persamaan

regresi sebagai berikut: (*signifikan)

Kepuasan Hidup = 18.424 - 0.046 (ideologi) - 0.043 (intelektual) - 0.163

(praktik privat)* - 0.032 (pengalaman religious) + 0.279 (praktik publik)* -

0.011 (authoritarian) + 0.065 (authoritative) + 0.274 (permissive)* - 0.086

(tangible) + 0.139 (appraisal) + 0.189 (self-esteem)* + 0.068 (belonging) + e.

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat empat

variabel dalam penelitian ini yang memiliki nilai koefisien regresi yang signifikan,

yaitu : (1) praktik privat; (2) praktik publik; (3) permissive; dan (4) self-esteem.

Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing independen

variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel religiusitas dimensi ideologi memiliki nilai koefisien regresi sebesar -

0.046 dan nilai P sebesar 0.456 (p>0.05). Hal ini mengandung arti bahwa

Page 90: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

76

ideologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup. Dengan

arah positif yang artinya semakin tinggi ideology yang dimiliki mahasiswa

maka semakin tinggi kepuasan hidupnya.

2. Variabel religiusitas dimensi intelektual memiliki nilai koefisien regresi

sebesar -0.043 dan nilai P sebesar 0.491 (p>0.05). Hal ini mengandung arti

bahwa intelektual memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan

hidup. Dengan arah negatif yang artinya semakin tinggi intelektual yang

dimiliki mahasiswa maka semakin rendah kepuasan hidupnya.

3. Variabel religiusitas dimensi praktik privat memiliki nilai koefisien regresi

sebesar -0.163 dan nilai P sebesar 0.009 (p<0.05). Hal ini mengandung arti

bahwa praktik privat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

hidup. Dengan arah negatif yang artinya semakin tinggi praktik privat yang

dimiliki mahasiswa maka semakin rendah kepuasan hidupnya.

4. Variabel religiusitas dimensi pengalaman religius memiliki nilai koefisien

regresi sebesar -0.032 dan nilai P sebesar 0.630 (p>0.05). Hal ini

mengandung arti bahwa pengalaman religius memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap kepuasan hidup. Dengan arah negatif yang artinya

semakin tinggi pengalaman religius yang dimiliki mahasiswa maka semakin

rendah kepuasan hidupnya.

5. Variabel religiusitas dimensi praktik publik memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0.279 dan nilai P sebesar 0.000 (p<0.05). Hal ini mengandung arti

Page 91: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

77

bahwa praktik publik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

hidup. Dengan arah positif yang artinya semakin tinggi praktik publik yang

dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi kepuasan hidupnya.

6. Variabel pola asuh orang tua dimensi authoritarian memiliki nilai koefisien

regresi sebesar -0.011 dan nilai P sebesar 0.898 (p>0.05). Hal ini

mengandung arti bahwa authrotitarian memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap kepuasan hidup. Dengan arah negatif yang artinya

semakin tinggi pola asuh authoritarian yang dirasakan mahasiswa maka

semakin rendah kepuasan hidupnya.

7. Variabel pola asuh orang tua dimensi authoritative memiliki nilai koefisien

regresi sebesar 0.065 dan nilai P sebesar 0.470 (p>0.05). Hal ini mengandung

arti bahwa authoritative memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

kepuasan hidup. Dengan arah positif yang artinya semakin tinggi pola asuh

authoritative yang dirasakan mahasiswa maka semakin tinggi kepuasan

hidupnya.

8. Variabel pola asuh orang tua dimensi permissive memiliki nilai koefisien

regresi sebesar 0.274 dan nilai P sebesar 0.001 (p<0.05). Hal ini mengandung

arti bahwa permissive memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

hidup. Dengan arah positif yang artinya semakin tinggi pola asuh permissive

yang dirasakan mahasiswa maka semakin tinggi kepuasan hidupnya.

Page 92: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

78

9. Variabel dukungan sosial dimensi tangible support memiliki nilai koefisien

regresi sebesar -0.086 dan nilai P sebesar 0.291 (p>0.05). Hal ini

mengandung arti bahwa tangible support memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap kepuasan hidup. Dengan arah negatif yang artinya

semakin tinggi tangible support yang dirasakan mahasiswa maka semakin

rendah kepuasan hidupnya.

10. Variabel dukungan sosial dimensi appraisal support memiliki nilai koefisien

regresi sebesar 0.139 dan nilai P sebesar 0.077 (p>0.05). Hal ini mengandung

arti bahwa appraisal support memiliki pengaruh yang tidak signifikan

terhadap kepuasan hidup. Dengan arah positif yang artinya semakin tinggi

appraisal support yang dirasakan mahasiswa maka semakin tinggi kepuasan

hidupnya.

11. Variabel dukungan sosial dimensi self-esteem support memiliki nilai

koefisien regresi sebesar 0.189 dan nilai P sebesar 0.034 (p<0.05). Hal ini

mengandung arti bahwa self-esteem support memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan hidup. Dengan arah positif yang artinya

semakin tinggi self-esteem yang dirasakan mahasiswa maka semakin tinggi

kepuasan hidupnya.

12. Variabel dukungan sosial dimensi belonging support memiliki nilai koefisien

regresi sebesar 0.068 dan nilai P sebesar 0.462 (p>0.05). Hal ini mengandung

arti bahwa belonging support memiliki pengaruh yang tidak signifikan

terhadap kepuasan hidup. Dengan arah positif yang artinya semakin tinggi

Page 93: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

79

belonging support yang dirasakan mahasiswa maka semakin tinggi kepuasan

hidupnya.

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui koefisien regresi mana yang lebih kuat.

Dalam penelitian ini, variabel praktik publik memiliki pengaruh yang paling kuat

terhadap kepuasan hidup dengan nilai p=0.000.

4.3.2 Pengujian Proporsi Varian masing-masing Independen Variabel

Selanjutnya penulis ingin mengetahui sumbangan proporsi varians dari masing-

masing independen variabel (ideology, intelektual, praktik privat, pengalaman

religious, praktik public, authoritarian, authoritative, permissive, tangible

support, appraisal support, self-esteem support, dan belonging support) terhadap

dependen variabel yaitu kepuasan hidup. Maka dari itu, penulis melakukan

analisis regresi berganda dengan cara menambahkan satu independen variabel

setiap melakukan regresi. Kemudian, penulis dapat melihat penambahan R2 (R

Square Change) setiap melakukan analisis regresi dan dapat melihat signifikansi

dari penambahan R2 tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8

Page 94: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

80

Tabel 4.8

Tabel Proporsi Varians

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .004a .000 -.005 10.02500 .000 .004 1 199 .951

2 .005b .000 -.010 10.05026 .000 .001 1 198 .976

3 .164c .027 .012 9.93882 .027 5.465 1 197 .020

4 .228d .052 .033 9.83535 .025 5.167 1 196 .024

5 .360e .130 .108 9.44700 .078 17.446 1 195 .000

6 .434f .189 .163 9.14620 .059 14.037 1 194 .000

7 .474g .225 .197 8.96097 .037 9.103 1 193 .003

8 .501h .251 .220 8.83053 .026 6.744 1 192 .010 9

10

11

12

.512i

.541j

.567k

.569l

.262

.292

.322

.324

.228

.255

.282

.280

8.78868

8.63060

8.47208

8.48234

.011

.030

.029

.002

2.833

8.061

8.177

.543

1

1

1

1

191

190

189

188

.094

.005

.005

.462

a. Predictors: (Constant), ideology, intelektual, praktik privat, pengalaman religious, praktik

public, authoritarian, authoritative, permissive, tangible support, appraisal support, self-esteem

support, belonging support

Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 4.8, dapat diketahui bahwa:

1. Variabel ideologi memberikan sumbangan sebesar 0.0% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=0.004, df1=1, df2=199, dan sif F change=0.951

2. Variabel intelektual memberikan sumbangan sebesar 0.0% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=0.001, df1=1, df2=198, dan sig F change=0.976

3. Variabel praktik privat memberikan sumbangan sebesar 2.7% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=5.465, df1=1, df2=197, dan sig F change=0.020

4. Variabel pengalaman religius memberikan sumbangan sebesar 2.5% dalam

varian kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=5.167, df1=1, df2=196, dan sig F change=0.024

Page 95: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

81

5. Variabel praktik publik memberikan sumbangan sebesar 7.8% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=17.446, df1=1, df2=195, dan sig F change=0.000

6. Variabel authoritarian memberikan sumbangan sebesar 5.9% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=14.037, df1=1, df2=194, dan sig F change=0.000

7. Variabel authoritative memberikan sumbangan sebesar 3.7% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=9.103, df1=1, df2=193, dan sig F change=0.003

8. Variabel permissive memberikan sumbangan sebesar 2.6% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=6.744, df1=1, df2=192, dan sig F change=0.010

9. Variabel tangible support memberikan sumbangan sebesar 1.1% dalam varian

kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=2.833, df1=1, df2=191, dan sig F change=0.094

10. Variabel appraisal support memberikan sumbangan sebesar 3.0% dalam

varian kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=8.061, df1=1, df2=190, dan sig F change=0.005

11. Variabel self-esteem support memberikan sumbangan sebesar 2.9% dalam

varian kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=8.177, df1=1, df2=189, dan sig F change=0.005

Page 96: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

82

12. Variabel belonging support memberikan sumbangan sebesar 0.2% dalam

varian kepuasan hidup. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=0.543, df1=1, df2=188, dan sig F change=0.462

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa urutan independent variable

yang signifikan memberikan sumbangan dari yang terbesar hingga yang terkecil

adalah variabel praktik publik dengan R2 change sebesar 7.8%, variabel self-

esteem dengan R2 change sebesar 7.2%, variabel appraisal support dengan R

2

change sebesar 6.4%, variabel authoritarian dengan R2 change sebesar 5.9%,

variabel authoritative dengan R2 change sebesar 3.7%, variabel praktik privat

dengan R2 change sebesar 2.7%, variabel permissive dengan R

2 change 2.6%, dan

variabel pengalaman religus dengan R2 change sebesar 2.5%.

Page 97: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

83

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, kesimpulan pertama yang penulis dapatkan

dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari religiusitas, pola

asuh orang tua, dan dukungan sosial terhadap kepuasan hidup mahasiswa.

Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis minor dari signifikansi masing-

masing koefisien regresi independent variable terhadap dependent variable, terdapat

empat aspek yang signifikan, yaitu praktik privat dan praktik publik yang merupakan

dimensi dari religiusitas, permissive yang merupakan dimensi dari pola asuh orang

tua, dan self-esteem support yang merupakan dimensi dari dukungan sosial.

Sementara terdapat delapan aspek yang tidak signifikan, yaitu ideologi,

intelektual, dan pengalaman religius yang merupakan dimensi dari religiusitas,

authoritarian dan authoritative yang merupakan dimensi dari pola asuh orang tua,

dan tangible support, appraisal support, dan belonging support yang merupakan

dimensi dari dukungan sosial.

5.2 Diskusi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil pengujian hipotesis yang telah dibahas

pada bab 4, diperoleh hasil yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara

religiusitas (ideologi, intelektual, praktik privat, pengalaman religious, dan praktik

publik), pola asuh orang tua (authoritarian, authirtative, dan permissive), dan

dukungan sosial (tangible support, appraisal support, self-esteem support, dan

belonging support) terhadap kepuasan hidup dengan signifikansi sebesar 0.0000

Page 98: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

84

dan nilai kontribusi independent variable (IV) terhadap dependent variable (DV)

sebesar 0.324 atau 32.4%. Hasil yang telah didapatkan menunjukkan bahwa

proporsi varians dari kepuasan hidup yang dijelaskan oleh semua independent

variable dalam penelitian ini (ideologi, intelektual, praktik privat, pengalaman

religious, praktik publik, authoritarian, authirtative, dan permissive, tangible

support, appraisal support, self-esteem support, dan belonging support) adalah

sebesar 32.4% sedangkan 67.6% lainnya dipengaruhi oleh variable lain diluar

penelitian ini.

Hasil penelitian berdasarkan koefisien regresi pada masing-masing

independent variable (IV) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara praktik privat, praktik publik, permissive, dan self-esteem support terhadap

kepuasan hidup. Sedangkan variabel ideologi, intelektual, pengalaman religious,

authoritarian, authoritative, tangible support, appraisal support, dan belonging

support tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup.

Dalam penelitian ini, variabel religiusitas memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan hidup. Hal ini sesuai dengan penelitian Lim dan

Putnam (2010) yang menyatakan bahwa aspek religiusitas yang meningkatkan

modal sosial dan memperkuat ikatan sosial telah terbukti berkorelasi positif

dengan kepuasan hidup. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Wolf, et al (2014)

yang menyatakan bahwa orang yang beragama memiliki kesehatan mental yang

superior, kehidupan yang lebih bahagia dan memuaskan.

Temuan dalam penelitian ini pada variabel religiusitas yang signifikan

yaitu hanya dimensi praktik privat dengan signifikansi sebesar 0.009 dengan arah

Page 99: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

85

pengaruh negatif dan praktik publik dengan signifikansi sebesar 0.000 dengan

arah pengaruh positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang sering

melakukan hubungan personal dengan Tuhannya (dzikir, sholat malam, dll) dan

sering berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan (menghadiri tausiyah agama,

pengajian, dll) akan merasa lebih bahagia dan puas dalam hidupnya.

Sedangkan dimensi ideologi, intelektual, dan pengalaman religius

memiliki pengaruh yang tidak signifikan dengan kepuasan hidup. Peneliti

berasumsi jika hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa dari responden tidak

memiliki keyakinan yang besar terhadap Tuhannya, tidak memiliki pengetahuan

yang baik terhadap agamanya serta tidak memiliki rasa keterhubungan yang baik

dengan Tuhannya.

Variabel selanjutnya yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel pola

asuh orang tua. Dalam penelitian ini variabel pola asuh orang tua memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup. Hasil dalam penelitian ini

didapati hanya satu dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

hidup, yaitu dimensi permissive dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 dengan

arah pengaruh positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang tidak terlalu

dikekang dan diatur oleh orang tuanya akan merasa lebih dapat menjalani

hidupnya dengan baik sehingga ia akan merasa puas dalam kehidupannya.

Sedangkan dua dimensi lainnya, yaitu authoritarian dan authoritative

memiliki P value >0.05 yang artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan hidup. Peneliti berasumsi bahwa ini dikarenakan jika seseorang

tidak memiliki kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, hidupnya selalu

Page 100: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

86

dikekang oleh aturan dan selalu dihukum jika tidak mematuhi aturan tersebut,

maka seseorang tersebut akan merasa terhambat dalam menjalani kehidupannya

dan dapat berdampak pada ketidak puasan dalam hidup. Hal ini juga sesuai

dengan penelitian yang dilakukan di Inggris yang menunjukkan bahwa anak yang

sejak kecil selalu dikontrol kehidupannya ternyata tidak bahagia, tidak memiliki

kepuasan dalam hidup serta memiliki kesehatan mental yang rendah.

Variabel terakhir yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel dukungan

sosial. Dalam penelitian ini variabel dukungan sosial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan hidup. Namun, hasil dalam penelitian ini didapati

hanya satu dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan hidup, yaitu

dukungan harga diri (self-esteem support) dengan nilai signifikansi sebesar 0.034

dengan arah pengaruh yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang

mendapatkan dukungan dari orang lain dan merasa bahwa ia mendapatkan

penilaian yang positif dari orang lain akan merasa dirinya lebih berharga dimata

orang lain dan hal tersebut mampu meningkatkan rasa kepercayaan diri dan

kepuasan hidupnya akan meningkat.

Sedangakn tiga dimensi lainnya yaitu dukungan nyata (tangible support),

dukungan penilaian atau informasi (appraisal support), dan dukungan belonging

(belonging support) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

hidup. Artinya mendapatkan bantuan secara langsung, bantuan saran, maupun

memiliki orang yang selalu bersedia untuk mengabiskan waktu bersama bisa

menjadikan kepuasan hidup seseorang menjadi tinggi atau rendah. Hal ini

dikarenakan tidak semua orang menginginkan bantuan baik secara langsung,

Page 101: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

87

bantuan berupa saran dan masukan, serta memiliki orang lain yang selalu

memiliki waktu luang dihabiskan bersama. Tetapi terkadang seseorang hanya

membutuhkan penilaian yang baik dari orang lain terhadap dirinya, sehingga ia

merasa memiliki harga diri yang baik dan ia akan merasa puas.

Dari hasil diskusi yang telah penulis jelaskan, penulis menemukan adanya

perbedaan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu. Hal ini dapat terjadi

dikarenakan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian, antara lain perbedaan

jumlah responden yang cukup signifikan antara responden laki-laki dengan

perempuan, dan juga responden yang kurang teliti saat mengisi kuesioner atau

situasi dan kondisi yang kurang memadai saat responden mengisi kuesioner.

Selain itu juga karena sebagian menggunakan kuesioner online sehingga mungkin

reponden kurang serius dalam proses pengisian item yang tersedia. Adanya

keterbatasan penelitian ini diharapkan dapat menjadikan penelitian selanjutnya

lebih baik.

5.3 Saran

5.3.1 Saran teoritis

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan tema yang sama, penulis

menyarankan agar meneliti serta menganalisis pengaruh dari variabel lain

yang juga mempengaruhi kepuasan hidup, seperti karakteristik atau

kepribadian individu.

2. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pengukuran kepuasan hidup

Satisfaction With Life Scale (SWLS), (Diener, 2009) yang terdiri dari 5 item.

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan pengukuran

Page 102: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

88

selain tokoh Diener seperti Huebner (1991) agar mendapatkan hasil yang

lebih bervariasi.

3. Pada penelitian ini ditemukan empat variabel yang memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan hidup, yaitu praktik privat, praktik publik,

permissive, dan self-esteem support, sehingga penulis menyarankan agar

variabel tersebut dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya.

4. Berdasarkan penelitian ini terdapat beberapa item yang memiliki kalimat

ambigu dikarenakan dari skala baku berbahasa inggris. Untuk penelitian

selanjutnya, diharapkan untuk memerhatikan tiap-tiap item yang akan

digunakan dalam penelitian. Hal ini penting karena dapat memudahkan

responden dalam memahami isi pernyataan sehingga responden dapat lebih

efektif dalam melakukan pengisian.

5.3.2 Saran praktis

Berdasarkan hasil penelitian terdapat empat variabel yang memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kepuasan hidup pada mahasiswa, yaitu praktik privat,

praktik publik, pola asuh permissive, dan appraisal support.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel religiusitas dimensi praktik

privat dan praktik publik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan hidup mahasiswa. Artinya, mahasiswa sudah memiliki tingkat

religiusitas yang tinggi. Peneliti menyarankan mahasiswa masih perlu

meningkatkan intensitas hubungan dengan Tuhan dan lebih memperbanyak

intensitas mengikuti kegiatan kegamaan agar keimanan dalam diri mahasiswa

tetap terjaga tidak mudah pudar.

Page 103: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

89

2. Pada penelitian ini variabel pola asuh orang tua dimensi permissive memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup mahasiswa. Disarankan

agar mahasiswa bisa memahami bahwa apapun pola asuh yang diterapkan

oleh orang tua kita adalah yang terbaik bagi kita. Mahasiswa harus bisa

memahami bahwa tidak ada orang tua yang ingin membuat anaknya tidak

bahagia. Selain itu peneliti juga menyarankan kepada orang tua agar lebih

mengenali watak dan karakter anak, sehingga dapat menerapkan tipe pola

asuh yang terbaik untuk sang anak.

3. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa variabel dukungan sosial dimensi self-

esteem support memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup

mahasiswa. Artinya, bagi mahasiswa dukungan harga dri dari orang-orang

sekitar sangat membantu dalam memiliki kepuasan dalam hidup. Peneliti

menyarankan kepada mahasiswa agar adanya penilaian diri yang baik dari

orang lain tersebut dapat diterima dan dijaga dengan sebaik mungkin agar

tetap memiliki kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup sehingga tetap dapat

menjalani hidup dengan baik. Selain itu untuk orang tua dan para pengajar

juga diharapkan agar dapat memberikan penilaian positif kepada mahasiswa

secara objektif dan bukan secara subjektif karena hal tersebut dapat

meningkatkan kepuasan hidupnya.

Page 104: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Khalek, A. M. (2007). Religiosity, happiness, health, and psychopathology

in a probability sample of Muslim adolescents. Mental Health, Religion &

Culture, 10, 571–583.

Abu Raiya, H., Pargament, K. I., Mahoney, A., & Stein, C. (2008). A

psychological measure of Islamic religiousness: Development and

evidence for reliability and validity. The International Journal for the

Psychology of Religion, 18(4), 291-315.

Ading, C. E., Seok, C. B., Hashmi, S. I., & Maakip, I. (2012). Religion and gender

differences in stress, happiness and life satisfaction. Southeast Asia

Psychology Journal, 1.

Amelia, J. (2013). Asosiasi antara gaya pengasuhan dan status identitas diri

remaja etnis jawa. Calyptra, 2(1), 2-14

Asih, N. S., Yuliadi, I. & Karyanta, N. A. (2015). Hubungan antara konsep diri

dan religiusitas dengan kepuasan hidup pada lansia di Desa Rendeng,

Kabupaten Kudus. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. 4(1), 28-39.

Barger, S. D., Donoho, C. J., & Wayment, H. A. (2009). The relative

contributions of race/ethnicity, socioeconomic status, health, and social

relationships to life satisfaction in the United States. Quality of Life

Research, 18(2), 179-189.

Baumrind, D. (1966). Effects of authoritative parental control on child behavior.

Child Development, 37(4), 887–907.

Birren, J. E., Sloane, R., Cohen, G. D., Hooyman, N. R., Lebowitz, B. D., Wykle,

M. H., & Deutchman, D. E. (1992). Handbook of mental health and aging.

Buri, J. R. (1991). Parental Authority Questionnaire. Journal of Personality

Assessment, 57, 110–119.

Bonelli, R. M., & Koenig, H. G. (2013). Mental disorders, religion and spirituality

1990 to 2010: a systematic evidence-based review. Journal of religion and

health, 52(2), 657-673.

Cha, K. H. (2003). Subjective well-being among college students. Social

Indicators Research, 62(1-3), 455-477.

Chung, H. (2008). Resiliency and character strengths among college students.

The University of Arizona, Tucson, Amerika Serikat. (Dissertation).

Page 105: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

91

Chow, H. P. H. (2005). Life satisfaction among university students in a Canadian

Prairie City: A multivariate analysis. Social Indicators Research, 70, 139-

150.

Cohen, S., & Mc Kay, G. (1984). Social support, stress and the buffering

hypothesis: a theoretical analysis. Handbook of Psychology and Health.

Hillsdale: NJ.

Cohen, S., Mermelstein, R., Kamarck, T., & Hoberman, H. M. (1985). Measuring

the functional components of social support. In Social support: Theory,

research and applications (pp. 73-94). Springer, Dordrecht.

Dariyo, Agus. (2016). Peran Self-awareness dan Ego Support Terhadap Kepuasan

Hidup Remaja Tionghoa. Jurnal Psikodimensia, 15(2).

Darling, N. (1999). Parenting Style and Its Correlates. ERIC Digest.

Dewi, L. A. K. (2013). Hubungan antara Kesepian dengan Ide Bunuh Diri pada

Remaja dengan Orangtua yang Bercerai. Jurnal Psikologi Klinis dan

Kesehatan Mental, 2(03), 25.

Diener, E. (1984). Subjective well-being. Psychological bulletin, 95(3), 542.

Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction

with Life Scale. Journal of Personality Assessment, 49, 71–75.

Diener, Ed., Eunkook, M.S., Richard E.L., & Heidi L.S. (1999). Subjective well

being: Three decades of progress. Psychological Bulletin, 125 (2), 276-

302.

Diener. (2006). Guidelines for national indicators of subjective well-being and ill-

being. Journal of happiness studies, 7:397–404.

Edwards, L. M., & Lopez, S. J. (2006). Perceived Family Support, Acculturation,

and Life Satisfaction in Mexican American Youth: A Mixed-Methods

Exploration. Journal of Counseling Psychology, 53(3), 279-287.

Fetzer Institute/National Institute on Aging Working Group.

(1999). Multidimensional measurement of religiousness/spirituality for use

in health research. John E. Fetzer Institute.

Fitriyadewi, L. P. W., & Suarya, L. M. K. S. (2016). Peran Interaksi Sosial

Terhadap Kepuasan Hidup Lanjut Usia. Jurnal Psikologi Udayana, 3(2).

Francis, L. J., Jones, S. H., & Wilcox, C. (2000). Religiosity and happiness:

During adolescence, young adulthood, and later life. Journal of

Psychology and Christianity, 19, 245–257.

Page 106: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

92

Furr, R. M., & Funder, D. C. (1998). A multimodal analysis of personal

negativity. Journal of personality and social psychology, 74(6), 1580.

Glock, C. Y. & Stark, R. (1968). American piety: The nature of religious

commitment (Vol. 1). Univ of California Press.

Goetzmann, L., Scholz, U., Dux, R., Roellin, M., Boehler, A., Muellhaupt, B., ...

& Klaghofer, R. (2012). Life satisfaction and burnout among heart, lung,

liver, and kidney transplant patients and their spouses. Swiss Journal of

Psychology.

Gogolinski, T. (2012). Effects of differences in parenting styles on couple distress

and children's perceptions of family support. The University of Maryland.

(Doctoral dissertation).

Harlianty, R. A., & Ediati, A. (2017). Hubungan Antara Kesejahteraan Spiritual

Dengan Kepuasan Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Empati, 5(2), 261-266.

Here, S. V., Priyanto, P. H. (2014). Subjective well-being pada remaja ditinjau

dari kesadaran lingkungan. Jurnal Psikodimensia, 13(1).

Huber, S., & Huber, O. W. (2012). The centrality of religiosity scale

(CRS). Religions, 3(3), 710-724.

Huebner, E. S. (1991). Initial development of the student's life satisfaction

scale. School Psychology International, 12(3), 231-240.

Hurlock, E. (1997). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti & Soejarwo. Jakarta:

Erlangga.

Johnson, D. W., & Johnson, F. P. (1991). Joining together: Group theory and

group skills.

Kahneman, D., Diener, E., & Schwarz, N. (Eds.). (1999). Well-being:

Foundations of hedonic psychology. Russell Sage Foundation.

Kartono, Kartini. (1997) Patologi Sosial jilid 5. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Laudet, A. B., Morgen, K., & White, W. L. (2006). The role of social supports,

spirituality, religiousness, life meaning and affiliation with 12-step

fellowships in quality of life satisfaction among individuals in recovery

from alcohol and drug problems. Alcoholism treatment quarterly, 24(1-2),

33-73.

Page 107: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

93

Lim, Chaeyoon & Putnam, Robert D. (2010). Religion Social Network, and Life

Satisfaction. American Sociological Review, 75 (6), 914-933.

Livingstone, S., & Bober, M. (2004). UK children go online: Surveying the

experiences of young people and their parents.

Malecki, C. K., & Demaray, M. K. (2006). Social Support as a Buffer in the

Relationship between Socioeconomic Status and Academic

Performance. School Psychology Quarterly, 21(4), 375-395.

Malešević Perović, L. (2010). Life satisfaction in Croatia. Croatian Economic

Survey, (12), 45-81.

Moazedian, A., Taqavi, S. A., HosseiniAlmadani, S. A., Mohammadyfar, M. A.,

& Sabetimani, M. (2014). Parenting style and Internet addiction. Journal

of Life Science and Biomedicine, 4 (1), 9-14.

Nickerson, A. B., & Nagle, R. J. (2004). The influence of parent and peer

attachments on life satisfaction in middle childhood and early adolescence.

In Quality-of-life research on children and adolescents (pp. 35-60).

Springer, Dordrecht.

Onyishi, I E., Okongwu, O E., and Ugwu, F O. (2013). Personality and social

support as predictors of life satisfaction of Nigerian prisons officers.

European Scientific Journal, 8 (20), 110-125.

Park, Nansook. (2004). The Role of Subjective Well-Being in Positive Youth

Development. The Annals of The American Academy. 591, 25-39.

Pavot, W., & Diener, E. (2009). Review of the satisfaction with life scale.

In Assessing well-being (pp. 101-117). Springer, Dordrecht.

Pratama, A., Prasamtiwi, N. G., & Sartika, S. (2015). Kebersyukuran dan

Kepuasan Hidup pada Tukang Ojek. Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1).

Pratiwi, T. F. (2012). Kualitas hidup penderita kanker. Developmental and

Clinical Psychology, 1(1).

Pola Asuh Otoriter Sebabkan Anak Tak Bahagia. (2015).

https://lifestyle.kompas.com/read/2015/09/05/110900823/Pola.Asuh.Otorit

er.Sebabkan.Anak.Tak.Bahagia. Diakses pada tanggal 3 Januari 2019

Raboteg-Saric, Z., & Sakic, M. (2014). Relations of parenting styles and

friendship quality to self-esteem, life satisfaction and happiness in

adolescents. Applied Research in Quality of Life, 9(3), 749-765.

Rakhmat, J. (2013). Psikologi agama: sebuah pengantar. Mizan Pustaka.

Page 108: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

94

Ramdani, R. (2016). Kontribusi Kecerdasan Spiritual dan Dukungan Keluarga

Terhadap Kepuasan Hidup Lansia Serta Implikasinya Dalam Pelayanan

Bimbingan dan Konseling. KOPASTA: Jurnal Program Studi Bimbingan

Konseling, 2(2).

Rode, J. C., Arthaud-Day, M. L., Mooney, C. H., Near, J. P., Baldwin, T. T.,

Bommer, W. H., & Rubin, R. S. (2005). Life satisfaction and student

performance. Academy of Management Learning & Education, 4(4), 421-

433.

Ryan, R. M., Stiller, J. D., & Lynch, J. H. (1994). Representations of

relationships to teachers, parents, and friends as predictors of academic

motivation and self-esteem. The Journal of Early Adolescence, 14(2), 226-

249.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of

psychological well-being. Journal of Personality & Social Psychology, 57,

1069-1081.

Sam, D.L. (2000). Satisfaction with life among international students: An

exploratory study. Social Indicator Research, 53, 315-337.

Sarafino, E P & Smith, Timothy W. (2011). Health Psychology Biopsychosocial

Interactions. Amerika : United States of America.

Saroglou, V. (2011). Believing, bonding, behaving, and belonging: The big four

religious dimensions and cultural variation. Journal of Cross-Cultural

Psychology, 42(8), 1320-1340.

Schimack, U., Radhakrishnan, P., Oishi, S., Dzokoto, V & Ahadi, S. (2002).

Culture, personality, and subjective well-being: Integrating process models

of life satisfaction. Journal of Personality and Social Psychology, 82 (4),

582–593.

Seligman, M. E. P., & Csikszentmihalyi, M. (2000). Positive psychology: An

introduction. American Psychologist, 55, 5–14.

Shin, D. C., & Johnson, D. M. (1978). Avowed happiness as an overall

assessment of the quality of life. Social indicators research, 5(1-4), 475-

492.

Suldo, S. M., & Huebner, E. S. (2004). Does life satisfaction moderate the effects

of stressful life events on psychopathological behavior during

adolescence?. School Psychology Quarterly, 19(2), 93.

Synder, C. R. & Lopez, S. J. (2002). Handbook of positive psychology. New

York: Oxford University Press.

Page 109: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

95

Taylor, S. E. (1995). Adolesence. San Francisco: Mc Graw-Hill Inc.

Umar, J. (2015). Peran Pengukuran dan Analisis Statistika dalam Penelitian

Psikologi. Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, IV(1),

4-5.

Veenhoven, R. (1993). Happiness in nations. Subjective appreciation of life in, 56,

1946-1992.

Wijayanti, H., & Nurwian, F. (2010). Karakter dan kebahagiaan pada suku jawa.

Jurnal Psikologi, 3(2), 114-122.

William Pavot & Ed Diener (2008) The Satisfaction With Life Scale and the

emerging construct of life satisfaction, The Journal of Positive

Psychology: Dedicated to furthering research and promoting good

practice, 3:2, 137-152

West, N. M. (2006). The relationship among personality traits, character

strengths, and life satisfaction in college students. (Disertasi). The

University of Tennesse, Knoxville, Amerika Serikat.

Wolf, K. M., Zoucha, R., Mcfarland, M., Salman, K., Dagne, A., & Hashi, N.

(2015). Somali Immigrant Perceptions of Mental Health and Illness : An

Ethnonursing Study.

World Health Organization. (2014). Preventing suicide, a global imperative.

Geneve, Switzerland: WHO Press.

Yalcin, Ilhan. (2011). Social Support and Optimism as Predictors of Life

Satisfaction of College Students. International journal adversity

counseling. 33:79-87.

Young. (2012). Positive effects of spirituality on quality of life for people with

severe mental illness. The International Journal of Psychosocial

Rehabilitation, 16 (2), 62-77.

Yarcheski, A., Scoloveno, M. A., & Mahon, N. E. (1994). Social support and

well-being in adolescents: the mediating role of hopefulness. Nursing

research.

Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The

multidimensional scale of perceived social support. Journal of personality

assessment, 52(1), 30-41

Page 110: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

1

LAMPIRAN

Page 111: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Salam sejahtera saya ucapkan semoga Anda selalu mendapatkan berkah serta

perlindungan dari Allah SWT sehingga dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Perkenalkan saya Karina Ayuni Masitha mahasiswi Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang saat ini melakukan penelitian dalam

rangka menyelesaikan skripsi. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan Anda

untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner

sebagaimana terlampir.

Jawaban yang Anda berikan tidak ada yang salah, tidak berpengaruh terhadap

prestasi akademik dan hasilnya akan digunakan untuk kepentingan penelitian serta

dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Anda diminta untuk memberikan respon

atau jawaban secaara objektif. Atas kesediaan dan partisipasi Anda, peneliti

mengucapkan banya terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Karina Ayuni Masitha

I. Identitas Responden

Nama / Initial :

Jenis Kelamin : P / L

Usia :

Univ / Fak :

Bersedia mengisi kuesioner ini tanpa adanya paksaan

TTD

( )

Page 112: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Bacalah sejumlah pernyataan di bawah ini dengan teliti

2. Anda dimohon untuk memberikan respon terhadap pernyataan di bawah ini

3. Anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda

secara objektif dengan memberikan tanda ceklis (√) pada salah satu kriteria

untuk setiap pernyataan yang menurut anda paling tepat

4. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar atau salah

melainkan menunjukkan kesesuaian penilaian anda terhadap isi setiap

pernyataan

5. Pilihan jawaban yang tersedia :

SANGAT TIDAK SETUJU (STS)

TIDAK SETUJU (TS)

SETUJU (S)

SANGAT SETUJU (SS)

Skala 1

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Dalam banyak hal, hidup saya mendekati ideal.

2. Kondisi hidup saya sangat bagus.

3. Saya puas dengan hidup saya.

4. Sejauh ini saya sudah mendapatkan hal-hal

penting yang saya mau dalam hidup.

5. Jika saya bisa mengubah hidup saya, saya

hampir tidak mau mengubah sedikit pun.

Skala 2

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya sering memikirkan isu tentang agama yang

terjadi di sekitar saya

2. Saya sering mempercayai adanya keberadaan

Tuhan

3. Ketika ada kegiatan dalam komunitas keagamaan,

saya sering berpartisipasi di dalamnya

Page 113: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

4. Saya sering beribadah / berdoa

5. Saya sering mengalami situasi, di mana saya

merasa bahwa Tuhan memiliki peran dalam hidup

saya

6. Saya tertarik untuk mempelajari topik agama

secara lebih mendalam

7. Saya percaya adanya kehidupan setelah kematian

(keabadian jiwa, kebangkitan orang meninggal

atau reinkarnasi)

8. Menurut saya, berpartisipasi dalam pelayanan

(kegiatan) keagamaan merupakan hal yang penting

9. Berdoa merupakan hal yang penting bagi saya

10. Saya ragu bahwa ajaran agama saya adalah benar

11. Saya sering mengalami situasi, di mana saya

merasa bahwa Tuhan ingin berkomunikasi atau

mengungkapkan sesuatu kepada saya

12. Saya sering mendapat informasi (jawaban) tentang

pertanyaan agama melalui radio, televisi, internet,

koran, atau buku

13. Menurut saya, besar kemungkinan bahwa adanya

kekuatan yang lebih tinggi

14. Saya kurang tertarik membicarakan masalah

agama

15. Menurut saya, memiliki koneksi (terhubung)

dengan komunitas agama merupakan hal yang

penting

16. Saya sering berdoa secara spontan ketika

terinspirasi oleh situasi sehari-hari

17. Saya sering mengalami situasi di mana saya

merasa adanya kehadiran Tuhan

18. Saya merasa sia-sia untuk mengikuti acara

keagamaan di tempat ibadah seperti masjid, gereja,

pura, wihara

Page 114: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

Skala 3

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Di dalam keluarga, orang tua saya merasa bahwa

anak mempunyai peran yang sama seperti orang

tua

2. Jika saya tidak setuju dengan pendapat orang tua,

mereka memaksa untuk mengikuti pendapat

mereka

3. Ketika orang tua menyuruh saya melakukan

sesuatu, mereka mengharapkan saya untuk

langsung mengerjakannya tanpa bertanya terlebih

dahulu

4. Ketika aturan keluarga telah ditentukan, orang tua

saya mendiskusikan alasan dibalik aturan tersebut

5. Orang tua saya selalu mengajak berdiskusi ketika

saya merasa bahwa larangan dan aturan keluarga

tidak masuk akal

6. Orang tua saya merasa bahwa saya bebas

membuat keputusan sendiri bahkan jika hal

tersebut tidak sejalan dengan apa yang orang tua

inginkan

7. Orang tua saya tidak memperbolehkan saya untuk

menanyakan keputusan yang telah mereka buat

8. Orang tua saya mengarahkan aktivitas mauppun

pengambilan keputusan dengan memberikan

alasan serta peraturannya

9. Orang tua saya beranggapan bahwa dengan

memberikan lebih banyak paksaan, saya akan

berperilaku sebagaimana mestinya

10. Orang tua merasa bahwa saya perlu mematuhi

aturan yang berlaku

11. Ketika harapan saya tidak sama dengan harapan

orang tua, saya tidak punya pilihan kecuali untuk

menaatinya

Page 115: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

12. Orang tua saya merasa bahwa orang tua yang bijak

seharusnya mengajari anak mereka dengan

memberitahu siapa pemimpin di dalam keluarga

13. Orang tua saya jarang memberi saya ekspektasi

ataupun pengarahan mengenai perilaku saya

14. Orang tua saya memenuhi apa yang saya inginkan

ketika membuat keputusan dalam keluarga

15. Orang tua saya secara konsisten memberikan

arahan dan bimbingan dengan cara yang rasional

dan objektif

16. Orang tua saya akan sangat marah jika saya tidak

setuju dengan pendapat mereka

17. Orang tua saya merasa masalah dalam masyarakat

akan terpecahkan jika orang tua tidak membatasi

aktivitaas, keputusan, dan keinginan anak mereka

18. Orang tua saya memberi tahu apa yang mereka

harapkan dari saya dan jika saya tidak memenuhi

harapan tersebut maka saya akan dihukum

19. Orang tua saya memperbolehkan saya untuk

memutuskan banyak hal untuk diri saya tanpa

banyak arahan dari mereka

20. Orang tua saya menjadikan pendapat saya sebagai

bahan pertimbangan tetapi mereka tidak akan

memutuskan sesuatu hanya karena saya

menginginkannya

21. Orang tua saya tidak menganggap diri mereka

bertanggung jawab dalam mengatur dan

mengarahkan perilaku saya

22. Aturan yang dibuat orang tua saya jelas, namun

tidak sesuai dengan kebutuhan saya

23. Orang tua saya memberikan arahan mengenai

perilaku dan aktivitas saya, mereka mengharapkan

saya mengikuti arahan tersebut namun mereka

setuju untuk mendengarkan keluhan dan

mendiskusikan hal tersebut pada saya

Page 116: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

24. Orang tua saya tidak memperbolehkan saya

memiliki sudut pandang sendiri dan menentukan

apa yang akan saya lakukan

25. Orang tua saya merasa masalah dalam masyarakat

akan terpecahkan jika orang tua lebih ketat dan

memaksa anak untuk tidak melakukan apa yang

seharusnya mereka lakukan

26. Orang tua saya sering memberi tahu dengan jelas

apa yang harus saya lakukan dan bagaimana saya

melakukan hal tersebut

27. Orang tua saya tidak memberi arahan yang jelas

untuk perilaku dan aktivitas saya, tetapi mereka

juga mengerti ketika saya tidak setuju dengan

mereka

28. Orang tua saya tidak mengatur perilaku, aktivitas,

dan keinginan saya

29. Orang tua saya memaksa agar saya mematuhi

perintah mereka untuk menghargai kekuasaan

mereka

30. Ketika orang tua saya membuat keputusan yang

merugikan bagi saya, mereka bersedia untuk

mendiskusikannya kembali dan mengakui bahwa

mereka salah

Skala 4

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya mempercayai beberapa orang untuk

membantu dalam memecahkan masalah

2. Saya mudah menemukan orang untuk membantu

dalam memperbaiki alat atau memperbaiki

kendaraan

3. Sebagian besar teman-teman lebih menarik dari

saya

4. Ada seseorang yang bangga atas prestasi saya

Page 117: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

5. Ketika merasa kesepian, ada beberapa orang yang

dapat saya ajak berbicara

6. Saya jarang menemukan orang yang nyaman

untuk memecahkan masalah pribadi

7. Saya memiliki banyak waktu untuk bertemu untuk

berbicara dengan keluarga atau teman

8. Saya memiliki teman yang peduli dengan saya

9. Saya akan sulit menemukan orang yang akan

memberikan tumpangan ke kampus

10. Saya merasa diabaikan oleh teman-teman

11. Saya memiliki teman yang bisa memberikan

pandangan objektif terhadap permasalahan saya

12. Saya bisa menghabiskan waktu dengan orang-

orang yang berbeda

13. Teman-teman menganggap saya sulit untuk

memecahkan masalah mereka

14. Saya sulit menemukan seseorang untuk mengantar

ke dokter jika sakit

15. Saya sulit untuk menemukan orang untuk pergi

berlibur dengan saya

16. Ketika dalam keadaan darurat, saya bisa

menemukan orang yang akan menawarkan untuk

tinggal dirumahnya

17. Saya jarang menemukan orang yang dapat berbagi

dalam memecahkan masalah ketika saya khawatir

dan takut

18. Ada seseorang yang membantu dalam

mengerjakan tugas kuliah jika saya sakit

19. Ada seseorang yang dapat memberikan saran

mengenai masalah keluarga saya

20. Saya mampu melakukan hal-hal seperti

kebanyakan orang lain lakukan

21. Saya bisa menemukan orang yang bisa diajak

Page 118: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

untuk menonton ke bioskop di malam hari

22. Ada seseorang yang dapat memberikan saran

mengenai masalah pribadi saya

23. Jika saya perlu pinjaman sebesar Rp 500.000, ada

seseorang yang bisa meminjamkannya kepada

saya

24. Kebanyakan orang meragukan kemampuan diri

saya

25. Orang yang saya kenal kurang menikmati hal yang

saya lakukan

26. Ada seseorang yang bisa memberikan nasihat

dalam membuat rencana karir saya

27. Saya jarang mendapatkan undangan untuk

menghadiri sebuah acara

28. Kebanyakan teman-teman lain berhasil membuat

perubahan dalam hidupnya dibandingkan dengan

saya

29. Saya sulit menemukan seseorang untuk menjaga

rumah ketika saya pergi ke luar kota

30. Saya jarang menemukan seseorang yang bisa

memberikan nasihat keuangan dengan baik

31. Saya bisa dengan mudah menemukan seseorang

untuk makan siang bersama

32. Saya lebih puas dengan hidup saya dibandingkan

dengan kehidupan orang lain.

33. Saya mudah menemukan orang untuk membantu

ketika terjebak kemacetan

34. Saya jarang mendapatkan kejutan pesta ulang

tahun

35. Saya akan ssulit menemukan orang yang akan

meminjamkan kendaraan (motor atau mobil)

dalam waktu yang lama

36. Saya sulit menemukan seseorang untuk

memberikan nasihat tentang masalah keluarga

Page 119: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

37. Saya lebih dekat dengan sahabat saya dari pada

orang lain

38. Setidaknya ada orang yang saya percaya dalam

memberikan saran

39. Saya akan sulit menemukan seseorang untuk

membantu ketika pindah rumah

40. Saya jarang menghabiskan waktu dengan teman-

teman saya

Page 120: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

Lampiran 2

Syntax dan Path Diagram

UJI VALIDITAS KONSTRUK KEPUASAN HIDUP

DA NI=5 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5

PM SY FI=KEPUASAN.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

KEPUASAN

FR TD 2 1

PD

OU SS TV MI

Page 121: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK IDEOLOGI

DA NI=4 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4

PM SY FI=IDEOLOGI.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

IDEOLOGI

PD

OU SS TV MI

Page 122: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK INTELEKTUAL

DA NI=4 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4

PM SY FI=INTELEKTUAL.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

INTELEKTUAL

PD

OU SS TV MI

Page 123: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK PRAKTIK PRIVAT

DA NI=3 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3

PM SY FI=PRIVAT.COR

MO NX=3 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PRAKTIK PRIVAT

PD

OU SS TV MI

Page 124: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK PENGALAMAN RELIGIUS

DA NI=3 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3

PM SY FI=PENGALAMANRELIGIUS.COR

MO NX=3 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PENGALAMAN RELIGIUS

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1

PD

OU SS TV MI

Page 125: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK PRAKTIK PUBLIK

DA NI=4 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4

PM SY FI=PUBLIK.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PRAKTIK PUBLIK

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1

PD

OU SS TV MI

Page 126: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK AUTHORITARIAN

DA NI=10 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=AUTHORITARIAN.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

AUTHORITARIAN

FR TD 10 3 TD 2 1 TD 7 2 TD 9 7 TD 7 6 TD 6 2 TD 5 3 TD

4 2

PD

OU SS TV MI

Page 127: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK AUTHORITATIVE

DA NI=10 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=AUTHORITATIVE.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

AUTHORITATIVE

FR TD 7 4 TD 9 6 TD 9 5 TD 8 4 TD 7 5 TD 8 1 TD 4 3 TD

7 1 TD 7 2

PD

OU SS TV MI

Page 128: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK PERMISSIVE

DA NI=10 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=PERMISIVE.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PERMISIVE

FR TD 8 4 TD 9 6 TD 8 5 TD 9 1 TD 10 3 TD 8 7 TD 9 8 TD

10 4 TD 9 5 TD 6 1 TD 6 4 TD 7 3 TD 6 5 TD 10 6 TD 9 4

TD 4 1 TD 3 1 TD 10 2

PD

OU SS TV MI

Page 129: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK TANGIBLE

DA NI=10 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=TANGIBLE.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

TANGIBLE

FR TD 8 3 TD 8 1 TD 9 7 TD 5 4 TD 8 5 TD 6 2 TD 6 5 TD

10 8 TD 10 5 TD 4 1 TD 8 7 TD 6 4

PD

OU SS TV MI

Page 130: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK APPRAISAL

DA NI=10 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=APPRAISAL.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

APPRAISAL

FR TD 7 2 TD 6 3 TD 4 2 TD 9 8 TD 6 1 TD 9 4 TD 8 6 TD

8 7

PD

OU SS TV MI

Page 131: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF ESTEEM

DA NI=10 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=SELFESTEEM.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SELF ESTEEM

FR TD 6 4 TD 7 4 TD 8 6 TD 8 4 TD 6 1

PD

OU SS TV MI

Page 132: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

UJI VALIDITAS KONSTRUK BELONGING

DA NI=10 NO=201 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=BELONGING.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

BELONGING

FR TD 9 4 TD 6 1 TD 2 1 TD 6 5 TD 6 4 TD 9 2 TD 10 9 TD

10 4 TD 4 1 TD 9 1 TD 9 6 TD 8 5 TD 8 2 TD 9 8 TD 8 1

TD 5 4 TD 4 3

PD

OU SS TV MI

Page 133: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

Lampiran 3

Output Regresi

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .569a .324 .280 8.48234 .324 7.498 12 188 .000

a. Predictors: (Constant), ideology, intelektual, praktik privat, pengalaman religus, praktik public,

authoritarian, authoritative, permissive, tangible support, appraisal support, self-esteem support,

belonging support

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6473.389 12 539.449 7.498 .000b

Residual 13526.611 188 71.950

Total 20000.000 200

a. Dependent Variable: kepuasan hidup

b. Predictors: (Constant), ideology, intelektual, praktik privat, pengalaman religus, praktik public,

authoritarian, authoritative, permissive, tangible support, appraisal support, self-esteem support,

belonging support

Page 134: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 18.424 10.243 1.799 .074

TSID -.046 .062 -.046 -.747 .456

TSINT -.043 .062 -.043 -.690 .491

TSPP -.163 .062 -.163 -2.627 .009

TSPR -.032 .067 -.032 -.482 .630

TSPB .279 .067 .279 4.146 .000

TSRIAN -.011 .084 -.011 -.129 .898

TSTATIVE .065 .089 .065 .725 .470

TSSIVE .274 .082 .274 3.323 .001

TSBLE -.086 .081 -.086 -1.058 .291

TSSAL .139 .078 .139 1.781 .077

TSSELF .189 .088 .189 2.140 .034

TSBEL .068 .092 .068 .737 .462

a. Dependent Variable: kepuasan hidup

Page 135: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .004a .000 -.005 10.02500 .000 .004 1 199 .951

2 .005b .000 -.010 10.05026 .000 .001 1 198 .976

3 .164c .027 .012 9.93882 .027 5.465 1 197 .020

4 .228d .052 .033 9.83535 .025 5.167 1 196 .024

5 .360e .130 .108 9.44700 .078 17.446 1 195 .000

6 .434f .189 .163 9.14620 .059 14.037 1 194 .000

7 .474g .225 .197 8.96097 .037 9.103 1 193 .003

8 .501h .251 .220 8.83053 .026 6.744 1 192 .010

9

10

11

12

.512i

.252j

.368k

.371l

.262

.064

.136

.137

.228

.059

.127

.124

8.78868

9.70143

9.34412

9.35825

.011

.064

.072

.002

2.833

13.500

16.510

.403

1

1

1

1

191

199

198

197

.094

.000

.000

.526

a. Predictors: (Constant), ideology, intelektual, praktik privat, pengalaman religious, praktik public,

authoritarian, authoritative, permissive, tangible support, appraisal support, self-esteem support,

belonging support

kepuasanhidup_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 23 11.4 11.4 11.4

2.00 158 78.6 78.6 90.0

3.00 20 10.0 10.0 100.0

Total 201 100.0 100.0

ideologi_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 22 10.9 10.9 10.9

2.00 150 74.6 74.6 85.6

3.00 29 14.4 14.4 100.0

Total 201 100.0 100.0

Page 136: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

intelektual_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 11 5.5 5.5 5.5

2.00 180 89.6 89.6 95.0

3.00 10 5.0 5.0 100.0

Total 201 100.0 100.0

praktikprivat_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 41 20.4 20.4 20.4

2.00 124 61.7 61.7 82.1

3.00 36 17.9 17.9 100.0

Total 201 100.0 100.0

pengalaman_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 20 10.0 10.0 10.0

2.00 152 75.6 75.6 85.6

3.00 29 14.4 14.4 100.0

Total 201 100.0 100.0

praktikpublik_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 20 10.0 10.0 10.0

2.00 152 75.6 75.6 85.6

3.00 29 14.4 14.4 100.0

Total 201 100.0 100.0

Page 137: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

authoritarian_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 27 13.4 13.4 13.4

2.00 138 68.7 68.7 82.1

3.00 36 17.9 17.9 100.0

Total 201 100.0 100.0

authoritative_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 36 17.9 17.9 17.9

2.00 137 68.2 68.2 86.1

3.00 28 13.9 13.9 100.0

Total 201 100.0 100.0

permissive_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 37 18.4 18.4 18.4

2.00 140 69.7 69.7 88.1

3.00 24 11.9 11.9 100.0

Total 201 100.0 100.0

tangible_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 17 8.5 8.5 8.5

2.00 161 80.1 80.1 88.6

3.00 23 11.4 11.4 100.0

Total 201 100.0 100.0

Page 138: PENGARUH RELIGIUSITAS, POLA ASUH ORANG TUA, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · percaya diri yang tinggi, optimis, mendapatkan penilaian positif dari orang

appraisal_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 21 10.4 10.4 10.4

2.00 148 73.6 73.6 84.1

3.00 32 15.9 15.9 100.0

Total 201 100.0 100.0

selfesteem_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 20 10.0 10.0 10.0

2.00 155 77.1 77.1 87.1

3.00 26 12.9 12.9 100.0

Total 201 100.0 100.0

belonging_

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1.00 28 13.9 13.9 13.9

2.00 148 73.6 73.6 87.6

3.00 25 12.4 12.4 100.0

Total 201 100.0 100.0