HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

242
HUBUNGAN RELI DIN Diajukan P PROGRA SEKOLAH T ( IGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN P NI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI n untuk Menyusun Skripsi Derajat Sarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : WIKE ARMANELLA NPM: 12060210 AM STUDI BIMBINGAN DAN KONSEL TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDI (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016 PERNIKAHAN S-1 LING IDIKAN

Transcript of HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

Page 1: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHANDINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Menyusun Skripsi Derajat Sarjana S-1Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARATPADANG

2016

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHANDINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Menyusun Skripsi Derajat Sarjana S-1Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARATPADANG

2016

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHANDINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Menyusun Skripsi Derajat Sarjana S-1Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARATPADANG

2016

Page 2: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 3: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 4: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 5: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

i

ABSTRAK

Wike Armanella, 12060210, Hubungan Religiusitas dengan PenyesuaianPernikahan Dini di Kabupaten Pesisir Selatan.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi di lapanganyaitu adanya masyarakat yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadappernikahannya sehingga menimbulkan konflik dalam keluarga dan pada akhirnyaterjadi perceraian. Tujuan penelitian ini yaitu studi teoritik hubungan religiusitasdengan penyesuaian pernikahan dini di Kabupaten Pesisir Selatan.

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif kuantitatif denganpendekatan analisis korelasional. Populasi penelitian ini seluruh masyarakat yangtelah menikah 2 bulan hingga maksimal 2 tahun pernikahan berjumlah 110 orang.Sampel sebanyak 86 orang. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakanteknik proportional random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalahangket.

Hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa ada hubungan antarareligiusitas dengan penyesuaian pernikahan, dengan koefisien 0.521 korelasikuat. Secara khusus dapat dibagi atas (1) Dimensi subjektif (aqidah) dankebahagian suami istri dengan keeratan kuat, (2) Dimensi subjektif (aqidah) danperbedaan pendapat dengan keeratan lemah, (3) Dimensi subjektif (aqidah) dankebersamaan dengan keeratan kuat, (4) Dimensi subjektif (aqidah) dan masalahkeuangan dengan keeratan sangat lemah, (5) Dimensi subjektif (aqidah) danpenyesuaian pihak keluarga dengan keeratan lemah, (6) Dimensi objektif (akhlak)dan kebahagian suami istri dengan keeratan kuat, (7) Dimensi objektif (akhlak)dan perbedaan pendapat dengan keeratan lemah, (8) Dimensi objektif (akhlak) dankebersamaan dengan keeratan kuat, (9) Dimensi objektif (akhlak) dan masalahkeuangan dengan keeratan sangat lemah, (10) Dimensi objektif (akhlak) danpenyesuaian pihak keluarga dengan keeratan kuat, (11) Dimensi simbolik(syariat) dan kebahagian suami istri dengan keeratan lemah, (12) Dimensisimbolik (syariat) dan perbedaan pendapat dengan keeratan sangat lemah, (13)Dimensi simbolik (syariat) dan kebersamaan dengan keeratan lemah, (14)Dimensi simbolik (syariat) dan masalah keuangan dengan keeratan kuat, (15)Dimensi simbolik (syariat) dan penyesuaian pihak keluarga dengan keeratanlemah.

Page 6: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT,

atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini ditulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

dengan judul “Hubungan Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan Dini di

Kabupaten Pesisir Selatan”.

Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada keluarga tercinta peneliti,

yang selalu mencurahkan cinta kasihnya yang tulus, dan yang selalu menfasilitasi

kebutuhan fisik maupun psikologis peneliti hingga detik ini. Kepada Saudara

kembar peneliti yang selalu menjadi kebanggaan bahkan sosok laki-laki yang

tidak pernah menyerah untuk menjaga dan melindungi, kita berjuang bersama dan

merasakan manis pahitnya kehidupan. Begitu banyak cerita yang perlu kita

ceritakan lagi semoga wike bisa menjadi seperti kamu lelaki yang begitu tangguh,

tegas dan penyayang (Wiko Arman Fajra), sepupu peneliti cerewet, ceroboh,

cengeng tapi pinter (Kak Tesy Alriesta Pratami “cici”), tidak pernah senyum,

seriusan, tapi manja sekali (Nindy Narazakhi Armenia “indin”) dan yang terakhir

ini orangnya aneh tapi nyata, kalau bicara sering tidak jelas bahkan tidak

nyambung, dan tidak ada titik koma (Runa Prisken Ananty “unyun”). Semoga

keluarga selalu diberikan kesehatan, dan umur yang panjang, yang mana

semuanya telah menghadirkan tawa hingga saya menjadi lebih bersemangat dalam

Page 7: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

iii

menyelesaikan skripsi ini. Kebahagiaan yang sesungguhnya bagi peneliti adalah

dapat selalu berbagi suka dan duka dengan semuanya.

Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini, peneliti banyak

mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat, Ibu Dr. Zusmelia, M.Si, wakil ketua I

bidang akademik Sri Imelwati, Ph.D, wakil ketua III bidang kemahasiswaan

Jarudin, M.A., Ph.D yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

dapat menuntut ilmu di STKIP PGRI Sumatera Barat.

2. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling di STKIP PGRI Sumatera

Barat Ibu Dr. Helma, M.Pd

3. Sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera

Barat Ibu Dra Hj. Fitria Kasih, M.Pd, Kons.

4. Pembimbing I Dr. Yuzarion Zubir, S.Ag, S.Psi., M.Si yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini sehingga

dapat diselesaikan dengan baik.

5. Pembimbing II Bapak Joni Adison, S.Pd.I, M.Pd yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing peneliti dan memberikan motivasi, kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen judge angket Bapak Alfaiz, S.Psi.I., M.Pd, Ibu Rila Rahma Mulyani,

M.Psi, Psikolog. yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam revisi

angket dan memberikan banyak masukan untuk dalam melaksanakan

penelitian yang telah peneliti lakukan.

Page 8: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

iv

7. Penguji (1) Ibu Dr. Helma. M.Pd., Penguji (2) Bapak Alfaiz, S.Psi.I., M.Pd,

Penguji (3) Bapak Mori Dianto, M.Pd, yang telah bersedia meluangkan waktu

menguji skripsi peneliti.

8. Admin Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera

Barat Kak Meta Purnama Sari, S.E yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi.

9. Laboran Program Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

Kak Zuhelmi Narti, S.Pd., Kons yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi.

10. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di STKIP

PGRI Padang Sumatera Barat yang telah memberikan arahan kepada peneliti

sehingga terselesaikannya skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat tersayang bahkan sudah seperti keluarga sendiri tanpa kalian

mungkin wike tidak akan mengenal betapa bahagianya dunia ini, yang sama-

sama memiliki tekad harus memakai toga pada wisuda ke-53 ini (diah, kiki,

anabell, jia, geni, alfian) yang selama dalam menyelesaikan skripsi telah

menghadirkan banyak cerita, canda, tawa, serta telah memberikan bantuan,

semangat dan motivasi yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

12. Teman-teman jurusan BK 2012, khususnya “Sesi F” yang terus memberikan

dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, yang masing-masing

dari kita telah banyak yang mencari jalan kehidupannya saat ini, namun kalian

akan tetap menjadi bagian dari kenangan yang akan terus peneliti ingat

nantinya.

Page 9: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

v

13. Rekan-rekan sesama menyusun skripsi semangat buat teman-teman BK 2012

mulai dari sesi a, b, c, d, e, f, g, h, semoga suka duka yang sama-sama kita

lalui akan selalu tersimpan dalam sebuah kenangan yang akan senantiasa

membuat kita terus mengingat indahnya arti kebersaman.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti berusaha semaksimal mungkin

untuk memberikan hasil yang terbaik, namun sebagai manusia biasa peneliti

tidak lepas dari kekhilafan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kepada

pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga bantuan yang diberikan dalam penulisan

skripsi ini dapat dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda,

Aamiin ya rabbal alamin.

Padang, 23 Juli 2016

Wike Armanella12060210

Page 10: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1

B. Identifikasi Masalah.................................................................................10

C. Batasan Masalah ......................................................................................11

D. Rumusan Masalah ....................................................................................13

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................14

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Religiusitas................................................................................................17

1. Pengertian Religiusitas........................................................................17

2. Fungsi-fungsi Religiusitas...................................................................18

3. Dimensi-dimensi Religiusitas .............................................................20

B. Penyesuaian Pernikahan............................................................................24

1. Pengertian Pernikahan.........................................................................24

2. Pernikahan dalam Islam ......................................................................25

Page 11: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

vii

3. Pengertian Penyesuaian Pernikahan....................................................27

4. Tahapan Penyesuaian Pernikahan .......................................................30

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Pernikahan .............31

6. Kriteria Keberhasilan Penyesuaian Pernikahan ..................................32

C. Hubungan Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan..........................35

D. Kerangka Pikir ..........................................................................................43

E. Hipotesis Penelitian...................................................................................44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................48

B. Desain Penelitian.......................................................................................48

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian..................................................49

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................50

1. Populasi ...............................................................................................50

2. Sampel.................................................................................................51

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ..........................................54

1. Instrumen ............................................................................................54

2. Teknik Pengumpulan Data..................................................................55

3. Uji Instrumen Penelitian .....................................................................58

4. Teknik Analisis Data...........................................................................61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian .........................................................................65

1. Uji Prasyarat Analisis..........................................................................65

2. Uji Hipotesis .......................................................................................67

Page 12: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

viii

B. Rekapitulasi Hasil Korelasi.......................................................................83

C. Pembahasan...............................................................................................85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................98

B. Saran…………………………………………………………………….101

KEPUSTAKAAN ................................................................................................103

LAMPIRAN.........................................................................................................104

Page 13: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Populasi Penelitian .................................................................................51

2. Sampel Penelitian....................................................................................50

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian (setelah uji coba) ....................................56

4. Alternatif Jawaban ..................................................................................57

5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Religiusitas (X)......................................61

6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penyesuaian pernikahan (Y) ..................61

7. Hasil Uji Normalitas Data.......................................................................65

8. Hasil Uji Linieritas Data .........................................................................66

9. Korelasi antara Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan ...............67

10. Hasil Korelasi Indikator X1.1 dengan Y1.1-1.5...........................................69

11. Hasil Korelasi Indikator X1.2 dengan Y1.1-1.5...........................................74

12. Hasil Korelasi Indikator X1.3 dengan Y1.1-1.5...........................................79

13. Rekapitulasi Hasil Korelasi.....................................................................83

Page 14: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pikir, Hubungan Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan

Dini di Kabupaten Pesisir Selatan...........................................................43

Page 15: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman1. Kisi-kisi Instrumen sebelum dijudge .................................................... 106

2. Item Angket sebelum di Judge............................................................... 107

3. Kisi-kisi Instrumen sesudah dijudge ..................................................... 117

4. Item Angket sesudah di Judge ............................................................... 118

5. Kisi-kisi Instrumen Sesudah Uji Coba................................................... 129

6. Item Angket sesudah Uji Coba .............................................................. 130

7. Uji Ahli 1 ............................................................................................... 134

8. Uji Ahli 2 ............................................................................................... 144

9. Rekapitulasi Judge Angket .................................................................... 154

10. Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Religiusitas ...................... 156

11. Hasil Uji Validitas Religiusitas .............................................................. 159

12. Hasil Uji Reliabilitas Religiusitas .......................................................... 155

13. Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Penyesuaian Pernikahan .. 116

14. Hasil Uji Validitas Penyesuaian Pernikahan.......................................... 163

15. Hasil Uji Reliabilitas Penyesuian Pernikahan........................................ 165

16. Tabulasi Data Umum Religiusitas ......................................................... 167

17. Tabulasi Data Indikator Religiusitas...................................................... 170

18. Tabulasi Data Umum Penyesuaian Pernikahan ..................................... 178

19. Tabulasi Data Indikator Penyesuaian Pernikahan.................................. 182

20. Uji Normalitas........................................................................................ 197

21. Uji Linearitas.......................................................................................... 197

22. Uji Korelasi ............................................................................................ 197

Page 16: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

xii

23. Uji Korelasi Perindikator ....................................................................... 198

24. Rekapitulasi Variabel Religiusitas dengan Penyesuaian pernikahan…..205

25. Surat Izin Penelitian ............................................................................... 206

Page 17: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan dengan berpasang-pasangan pria dan wanita yang

secara kodrati mempunyai peran sebagai makhluk pribadi dan juga makhluk

sosial. Dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial manusia yang satu tidak bisa

terlepas dari manusia yang lain dalam arti manusia selalu membutuhkan manusia

yang lain atau lazim disebut dengan sosialisasi. Kebutuhan manusia sebagai

makhluk sosial melahirkan rasa keterkaitan dan dorongan-dorongan untuk saling

berhubungan satu sama lain, dicinta dan mencintai, kemudian untuk bersama-

sama memenuhi kebutuhan hidupnya dan untuk menikmati kepuasannya,

keterikatan ini terjalin dalam suatu bentuk keluarga yang diikat dengan tali

pernikahan. Pernikahan merupakan salah satu kejadian penting yang akan

dihadapi oleh setiap manusia dalam perjalanan hidup. Selanjutnya pernikahan

adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami

istri dengan tujuan membentuk keluarga (Walgito, 2002:11).

Menurut Undang-undang Pernikahan No 1 Tahun 1974 Pasal 1

menyatakan bahwa pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria

dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Ramulyo, 1996:2). Namun

dalam membina keluarga terkadang pasangan suami istri belum mempunyai

pondasi yang kuat, sehingga terjadi ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

1

Page 18: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

2

Salah satu penyebabnya adalah pernikahan di usia yang muda atau pernikahan

dini. Tugas perkembangan yang harus dilakukan oleh individu yang berada pada

masa remaja atau usia dini adalah berkenaan dengan kehidupan berkeluarga (Ali,

2012:169). Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh sepasang

laki-laki dan perempuan remaja. Menurut UU Pernikahan No.1 Tahun 1974 Pasal

7 “Pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan

pihak perempuan sudah mencapai 16 tahun”. Namun pemerintah mempunyai

kebijakan tentang perilaku reproduksi manusia yang ditegaskan dalam UU No. 10

Tahun 1992 yang menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan kebijakan upaya

penyelenggaraan keluarga berencana. Resiko kehamilan yang terjadi jika usia

pernikahan di bawah umur 19 tahun. Dengan hal itu bahwa dapat disimpulkan

pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan bila pria kurang 21 tahun

dan perempuan kurang dari 19 tahun (Kumalasari, 2012:199).

Usia yang begitu muda tentu merupakan hal yang tidak mudah untuk

membangun sebuah rumah tangga terutama menyesuaikan diri dalam

menjalankan peran masing-masing. Banyak masalah baru yang harus dihadapi

oleh suami istri. Salah satu dari sekian banyak masalah yaitu berhubungan dengan

penyesuaian diri dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam menyesuaikan

diri dalam kehidupan pernikahan. Menurut Schneider, 1964 (Muchlisah,

2012:105) penyesuaian pernikahan adalah suatu seni dalam hidup yang terbingkai

dalam kerangka tanggung jawab, hubungan, dan harapan hal-hal yang mendasar

dalam pernikahan. Penyesuaian pernikahan merupakan aspek adaptasi antara

Page 19: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

3

suami istri yang merupakan salah satu jalan untuk menghindari masalah dalam

sebuah pernikahan.

Pernikahan merupakan sebuah proses yang perlu mendapat pertimbangan

yang panjang dan matang bagi setiap individu. Satoto, 2008 (Muchlisah,

2012:106) menjelaskan bahwa secara psikologis, seseorang yang usianya

tergolong dewasa akan lebih siap secara emosional untuk menikah dibanding

seseorang yang usia lebih muda. Karena remaja memiliki mental yang masih

labil. Remaja cenderung masih mudah terpengaruh dengan kondisi di

sekelilingnya, belum mampu menyesuaikan diri dalam waktu singkat, bahkan

memecahkan masalah yang akan dihadapi. Tingkat penyesuaian pernikahan yang

menikah usia remaja, lebih rendah dibanding dengan penyesuaian pernikahan

dewasa. Hal ini dikarenakan pula bahwa remaja tidak banyak dipersiapkan khusus

untuk hidup dalam pernikahan, kecuali persiapan yang dilakukan dalam waktu

singkat. Mappiare, 1982 (Muchlisah, 2012:107).

Pasangan yang merasa tidak dapat mengatasi masalah yang terjadi dalam

pernikahannya akan memilih jalan keluar, yang salah satunya adalah bercerai

(Hurlock, 2012: 246-289). Namun dibalik itu semua, kasus perceraian tampaknya

terus meningkat. Maraknya tayangan di televisi yang menyiarkan parade artis dan

public figure yang mengakhiri pernikahan mereka melalui meja pengadilan,

seakan mengesahkan bahwa perceraian merupakan hal yang biasa. Fenomena

perceraian marak terjadi bukan hanya dikalangan artis atau public figure saja.

Keluarga sederhana, bahkan di dalam lingkungan pendidik, lingkungan yang

Page 20: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

4

tampak religius, perceraian juga banyak terjadi (Derita Anak Korban Perceraian:

2006).

Munas BP4 (Badan Penasihat, Pembina dan Pelestarian Pernikahan) ke 12

mengungkapkan bahwa pada tahun 2001, angka perselisihan pernikahan di

Indonesia mencapai hampir 14% dan angka perceraian mencapai hampir 15% dari

jumlah pernikahan yang terjadi di Indonesia. Masalah-masalah atau konflik

pernikahan yang tidak selesai biasanya berakhir dengan perceraian di Jawa Timur

pun cukup tinggi. Harian Kompas (“Perceraian di Jember”, 2001) memberitakan

di Kabupaten Jember pada tahun 2000 kasus perceraian yang terjadi mencapai

2897 angka. Propinsi Jawa Barat dengan angka kasus perceraian tertinggi di

Indramayu meningkat sejak tahun 1999, dari 581 kasus menjadi 786 kasus pada

tahun 2000, dan 781 pada tahun 2002.

Banyak keluarga yang berantakan ketika terjadi kegagalan dalam relasi

suami istri. Kunci bagi kelanggengan pernikahan adalah keberhasilan melakukan

penyesuaian di antara pasangan. Suatu pernikahan sejak semula dihadapkan

kepada tantangan dan tekanan, dan kedua pasangan harus saling menyesuaikan

diri kepada keadaan tersebut. Dalam dunia yang senantiasa berubah orang dapat

menantikan tekanan apa yang harus ditanggung oleh suatu pernikahan, dan

sungguh berbahagialah mereka yang dapat mengatasi hubungan mereka dengan

komitmen yang cukup.

Penyesuaian diri dalam pernikahan itu memiliki beberapa bentuk. Sekian

banyak masalah penyesuaian, empat pokok yang paling umum dan paling penting

Page 21: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

5

bagi kebahagiaan pernikahan, yaitu penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian

seksual, penyesuaian keuangan, dan penyesuaian dengan keluarga dari pihak

masing-masing pasangan. Sedangkan pentingnya penyesuaian dan tanggung

jawab sebagai suami istri dalam sebuah pernikahan akan berdampak pada

keberhasilan hidup dalam berumah tangga. Keberhasilan dalam hal ini

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap adanya kepuasan hidup pernikahan,

mencegah kekecewaan dan perasaan-perasaan bingung, sehingga memudahkan

seseorang untuk menyesuaikan diri dalam kedudukannya sebagai suami atau istri

dan kehidupan lain di luar rumah tangga. Penyesuaian pernikahan merupakan

perubahan sikap dan tingkah laku pada masing-masing pasangan suami istri yang

menguntungkan untuk memenuhi harapan atau tujuan pernikahan. Hurlock, 2002

(Suryanto, 2006:199).

Lestari (2012:10) mengatakan kunci kelangengan pernikahan adalah

keberhasilan melakukan penyesuaian pernikahan antara suami dan istri. Sulitnya

penyesuaian dalam pernikahan dikarenakan kedua individu yang menikah

memiliki latar belakang yang berbeda seperti nilai, sifat, karakter atau

kepribadian, agama, suku bangsa serta kelebihan dan kelemahan. Semua aspek

tersebut akan mempengaruhi dalam berpikir, bersikap atau bertindak (Hurlock,

2012:292).

Berdasarkan yang dikemukakan oleh Hurlock, karakteristik yang

mendukung penyesuaian dalam pernikahan yaitu meliputi diantaranya agama.

Page 22: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

6

Pasangan manusia yang menikah dengan memenuhi syarat-syarat sesuai perintah

agama dan hukum Negara akan berdampak baik bagi semua pihak.

Dalam hal ini, penyesuaian pernikahan bukan hal yang gampang untuk

dilakukan memang memerlukan acuan yang berpedoman dalam kehidupan salah

satunya yaitu dengan pendekatan keberagamaan atau religiusitas. Agama

berfungsi sebagai pembimbing dalam hidup, memberikan bimbingan dari yang

sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya, mulai dari kehidupan

pribadi, keluarga, masyarakat dan hubungan dengan Allah. Kehidupan keagamaan

memberikan kekuatan jiwa bagi seseorang untuk menghadapi tantangan dan

cobaan hidup, adu domba, tiada kecurigaan dan kebencian dalam hidup.

(Daradjat, 2002:26).

Mangunwijaya (1982:14) mengatakan bahwa agama memiliki tiga istilah

religi atau agama berdasarkan hal tersebut munculah dengan istilah religiusitas.

Menurut Nashori (2002:49) religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan,

seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa

dalam penghayatan atas agama yang dianut. Religiusitas memiliki peranan dalam

penyesuaian diri. Penelitian oleh Bergins, menurut Masters dan Richards (Astuti,

1999:8) yang hasilnya bahwa individu yang religius (dalam arti benar-benar

menginternalisasikan kepercayaan kepercayaan agama mereka dan hidup dengan

aturan agama itu secara tulus dan ikhlas), dapat menyesuaikan diri dengan baik

dan jarang mengalami kecemasan.

Page 23: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

7

Keyakinan religiusitas merupakan dimensi yang paling kuat bagi

pengalaman manusia. Sururin (2004:180) mengungkapkan religiusitas memiliki

tiga dimensi, pertama dimensi subjektif (aqidah), Kedua dimensi objektif

(akhlak), ketiga dimensi simbolik (syariat). Religiusitas sering menjadi sandaran

ketika seseorang mengalami kesulitan dan kepahitan hidup. Begitu juga dengan

penyesuaian pernikahan religiusitas dapat menjadi pondasi terpenting bagi

kebahagian pasangan. Hal ini dapat terjadi bila pasangan menyadari bahwa

keimanan memberikan makna dalam hidup. (Lestari, 2012:15).

Pernikahan mempunyai tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Ramulyo, 1996:2). Dalam

kenyataannya pasangan suami istri kadang-kadang lupa menerapkan petunjuk-

petunjuk Allah Subhanahuwata’ala dan tergelincir ke lembah pertengkaran yang

hebat di antara mereka dan terjadilah apa yang tidak dikehendaki serta paling

benci oleh Allah, yaitu putusnya hubungan pernikahan. (Ramulyo, 1996:26).

Mewujudkan kebahagian dalam keluarga tentunya harus dilandasi oleh

keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT sehingga pasangan yang ingin

membangun sebuah keluarga yang bahagia apabila dilandasi nilai-nilai

ketauhidan akan mencapai kebahagian yang diharapkan sebaliknya jika ingin

membangun sebuah keluarga tetapi tidak dilandasi nilai-nilai ketauhidan, sedikit

yang mampu mempertahankan keutuhan keluarganya. (Helmawati, 2014:282).

Dengan demikian orang yang religiusitas akan menjalankan kehidupan

pernikahannya berdasarkan nilai-nilai dan aturan agamanya, sehingga akan lebih

Page 24: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

8

mudah dalam menjalani kehidupan pernikahan karena telah memiliki aturan

(pedoman) yang mengatur kehidupan pernikahannya. Hal ini akan mengakibatkan

kebahagiaan dalam rumah tangga yang merupakan kriteria keberhasilan

penyesuaian pernikahan. Islam merupakan salah satu bentuk agama yang diakui

di Indonesia dan mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Dalam ajaran

agama Islam juga menjelaskan mengenai pernikahan (nasihat pernikahan).

Islam telah menjadikan ikatan pernikahan yang sah berdasarkan Al-Qur'an

dan As-Sunnah. Penghargaan Islam terhadap ikatan pernikahan besar sekali,

sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Anas bin

Malik Radliyallahu 'anhu berkata :

"Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : "Artinya :Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya.Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yangseparuhnya lagi". (Hadist Riwayat Thabrani dan Hakim).

Dan tanda-tanda kebesaran-Nya ialah diciptakan-Nya untukmu pasanganhidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapatkan ketenangan hati dandijadikan-Nya kasih sayang diantara kamu. Sesungguh-Nya yang demikianmenjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang berfikir(QS.Ar-Ruum:21)

Berdasarkan hadis di atas, jelaslah bahwa pernikahan itu menjadi pokok

pembahasan yang besar di dalam Islam. Islam sangat menganjurkan pemeluknya

untuk melakukan pernikahan. Oleh karena itu, di dalam Al-Qur’an dan hadis,

pernikahan itu sangat ditekankan. Pernikahan bagi seorang laki-laki menuntutnya

untuk bersedia menyandang peran baru selaku seorang suami sekaligus kepala

rumah tangga dengan segala konsekuensi yang harus diembannya. Shalih

Page 25: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

9

(2005:83) mengatakan bahwa pernikahan yang sukses adalah yang dibangun di

atas aspek-aspek spiritual, moral, dan religius. Pernikahan yang dibangun atas

pondasi agama akan kukuh, kuat, dan aman dari ancaman kehancuran. Pernikahan

yang didasari pertimbangan agama akan langgeng sebab, agama adalah petunjuk

bagi akal dan hati. Jadikan agama sebagai prioritas utama dalam membangun

rumah tangga. Bahwa kebahagian kita terletak pada upaya menerapkan ajaran

tuhan, tidak tersisa lagi harapan bagi kita kecuali dengan mewujudkan keluarga

yang islami.

Agama akan menuntun ke hal-hal yang baik, ke hal-hal yang tidak tercela,

sehingga dengan demikian dapat dikemukakan bahwa makin kuat seseorang

menganut agamanya, maka orang tersebut akan mempunyai sikap yang mengarah

ke hal-hal yang baik. Apabila dikaitkan pula dengan pernikahan, maka agama

yang dianut oleh masing-masing anggota pasangan akan memberikan tuntunan

atau bimbingan bagaimana bertindak secara baik. Banyak tindakan yang dapat

dicegah pelaksanaannya karena di latar belakangi oleh kuatnya agama yang

dianutnya (Walgito, 2002:54).

Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara dengan warga yang telah

peneliti lakukan di Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 12 Januari 2016

banyak pada pernikahan dini tidak mampu menyesuaikan diri terhadap

pernikahannya sehingga menimbulkan konflik dalam keluarga seperti pasangan

yang melalaikan shalatnya, pasangan yang tidak pasif dalam bacaan Al-Qur’an,

pasangan yang tidak peduli terhadap kegiatan sosial, pasangan yang merasa tidak

Page 26: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

10

dihargai, tidak nyaman untuk berbicara, tidak mampu menjalankan peran masing-

masing, tidakmampu mengatur ekonomi (keuangan), tidak ada perhatian terhadap

pasangan, tidak adannya kepercayaan terhadap pasangan, anggota keluarga yang

selalu campur tangan, ketidak mampuan menahan diri (marah), sulit untuk minta

maaf, ingin menang sendiri, selingkuh, kekerasan dalam keluarga, dan terjadinya

perceraian.

Permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu dipahami dan

dikaji lebih mendalam mengenai religiusitas dan penyesuaian pernikahan usia

dini. Oleh sebab itu penelitian ini diangkat dengan judul “Hubungan

Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan Dini di Kabupaten Pesisir

Selatan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

1. Adanya pasangan yang melalaikan shalatnya

2. Adanya pasangan yang tidak pasif dalam bacaan Al-Qur’an

3. Adanya pasangan yang tidak peduli terhadap kegiatan sosial

4. Adanya pasangan yang merasa tidak dihargai

5. Adanya pasangan yang tidak nyaman untuk berbicara

6. Adanya pasangan yang tidak bisa menjalankan peran sebagai

suami istri

7. Adanya pasangan yang tidak mampu mengatur masalah ekonomi

Page 27: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

11

8. Adanya pasangan yang merasa tidak diperhatikan oleh suami maupun istri

9. Adanya rasa tidak kepercayaan terhadap pasangan

10. Adannya anggota keluarga yang selalu ikut campur tangan

11. Adanya pasangan yang tidak mampu menahan diri (marah)

12. Adanya pasangan yang sulit untuk meminta maaf

13. Adanya pasangan yang selalu ingin menang sendiri

14. Adanya perselingkuhan terhadap pasangan

15. Adanya kekerasan terhadap pasangan

16. Adanya perceraian pada pasangan

C. Batasan masalah

Adapun batasan masalah penelitian ini adalah:

1. Batasan masalah umum

Batasan masalah umum penelitian ini adalah hubungan religiusitas dengan

penyesuaian pernikahan dini di Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Batasan masalah khusus

Batasan masalah khusus penelitian ini adalah:

a. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kebahagian suami istri

b. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan untuk

memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat

c. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan

d. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian yang baik

dalam masalah keuangan

Page 28: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

12

e. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian yang baik dari

pihak keluarga pasangan

f. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami istri

g. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kemampuan untuk

memperoleh kepuasaan pendapat

h. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan

i. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian yang baik dalam

masalah keuangan

j. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian yang baik dari

pihak keluarga pasangan

k. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian suami istri

l. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kemampuan untuk

memperoleh kepuasaan pendapat

m. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan

n. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian yang baik

dalam masalah keuangan

o. Hubungan dimensi simbolik (syariat) penyesuaian yang baik dari pihak

keluarga pasangan

Page 29: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

13

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.

1. Rumusan Masalah Umum

Rumusan masalah umum penelitian ini adalah bagaimana hubungan

religiusitas dengan penyesuaian pernikahan dini di Kabupaten Pesisir Selatan?

2. Rumusan Masalah Khusus

Rumusan masalah khusus penelitian ini adalah:

a. Bagaimana hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kebahagian

suami istri

b. Bagaimana hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan

untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat

c. Bagaimana hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan

d. Bagaimana hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian

yang baik dalam masalah keuangan

e. Bagaimana hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian

yang baik dari pihak keluarga pasangan

f. Bagaimana hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami

istri

g. Bagaimana hubungan dimensi subjektif (akhlak) dengan kemampuan

untuk memperoleh kepuasaan pendapat

h. Bagaimana hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan

Page 30: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

14

i. Bagaimana hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian yang

baik dalam masalah keuangan

j. Bagaimana hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian yang

baik dari pihak keluarga pasangan

k. Bagaimana hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian

suami istri

l. Bagaimana hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kemampuan

untuk memperoleh kepuasaan pendapat

m. Bagaimana hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan

n. Bagaimana hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian

yang baik dalam masalah keuangan

o. Bagaimana hubungan dimensi simbolik (syariat) penyesuaian yang baik

dari pihak keluarga pasangan

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari peneliti ini adalah :

1. Tujuan Umum Penelitian

Adapun tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan religiusitas dengan penyesuaian pernikahan dini di

Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Tujuan Khusus Penelitian

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kebahagian suami istri

Page 31: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

15

b. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan untuk

memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat

c. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan

d. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian yang baik

dalam masalah keuangan

e. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian yang baik dari

pihak keluarga pasangan

f. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami istri

g. Hubungan dimensi subjektif (akhlak) dengan kemampuan untuk

memperoleh kepuasaan pendapat

h. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan

i. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian yang baik dalam

masalah keuangan

j. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian yang baik dari

pihak keluarga pasangan

k. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian suami istri

l. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kemampuan untuk

memperoleh kepuasaan pendapat

m. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan

n. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian yang baik

dalam masalah keuangan

Page 32: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

16

o. Hubungan dimensi simbolik (syariat) penyesuaian yang baik dari pihak

keluarga pasangan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu untuk memperkaya

pengembangan ilmu pengetahuan pada bimbingan dan konseling khususnya

pada bidang bimbingan dan konseling keluarga, untuk mengetahui hubungan

antara religiusitas dan penyesuaian pernikahan dini.

2. Manfaat praktis

a. Dapat menambah wawasan dari pembacanya khususnya pasangan yang

telah menikah tentang bagaimana penyesuaian dalam kehidupan

pernikahan bila dikaitkan dengan religiusitas dari pasangan hidup baik itu

suami atau istri.

b. Dapat menjadi referensi bagi pasangan-pasangan yang akan menikah

dalam melakukan penyesuaian pernikahan.

c. Dapat dijadikan referensi bagi praktisi bimbingan dan konseling

khususnya bagi konseling keluarga.

Page 33: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

17

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Religiusitas

1. Pengertian Religiusitas

Agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan kata “Din,

millah syari’ah dalam bahasa arab dan semit, atau “Religion” (Inggris),

“la religion” (Perancis), “De religie” (Belanda), “Die religion” (Jerman).

Secara basaha istilah “Agama” berasal dari bahasa Sanskerta berasal dari

bahasa Sanskerta yang berarti “Tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun

temurun (Anwar, 2005:16). Akhir (2000:29) mengatakan bahwa agama

dalam bahasa Al-Qur’an “Din” diartikan sebagai agama. Kata din berasal

dari akar bahasa arab dyn mempunyai banyak arti pokok, yaitu: (1)

keberhutangan, (2) kepatuhan, (3) kekuasaan bijaksana, dan (4)

kecendrungan alami atau tendesi.

Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh

keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam

penghayatan atas agama yang dianut. Arifin (2008:50) mengatakan bahwa

religiusitas meneliti dan menelaah kehidupan beragama seseorang dan

mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan agama dalam sikap dan

tingkah laku, serta keadaan hidup pada umumnya. Agama juga

mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang.

17

Page 34: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

18

Hal ini sesuai dengan pendapat Mangunwijaya (1982:14) bahwa

istilah religi atau agama berbeda dengan istilah religius. Agama merujuk

pada aspek forma yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-

kewajiban sedangkan religiusitas mengacu pada aspek religi yang dihayati

oleh individu di dalam hati.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

religiusitas merupakan suatu kepercayaan dan penghayatan yang dijadikan

sebagai pedoman dalam kehidupan agar terarahnya perilaku seseorang

sesuai ajaran yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Agama

Menurut Daradjat (2002:23) agama memiliki beberapa fungsi

dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai berikut :

a. Sebagai pembimbing dalam hidup

Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang

mencakup segala unsur-unsur pengalaman pendidikan dan keyakinan

yang didapat sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang

terbentuk suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur

pokok terdiri dari pengalaman-pengalaman yang menentramkan batin

maka dalam menghadapi dorongan-dorongan, baik yang bersifat

biologis, maupun yang bersifat rohani dan sosial ia akan selalu wajar,

tenang dan tidak menyusahkan atau melanggar hukum peraturan

masyarakat di mana ia hidup.

Page 35: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

19

Agama memberikan bimbingan hidup dari yang sekecil-kecilnya

sampai kepada yang sebesar-besarnya, mulai dari hidup pribadi,

keluarga, masyarakat dan hubungan dengan Allah, bahkan dengan

alam semesta dan makhluk hidup yang lain.

b. Sebagai penolong dalam kesukaran

Kesukaran yang paling sering dihadapi oleh orang adalah

kekecewaan yang terlalu sering dihadapi dalam hidup yang, akan

membawa orang kepada perasaan rendah diri, pesimis dan apatis

dalam hidup, kekecewaan yang dialami akan sangat mengganggu

ketenangan batin. Setiap kekecewaan yang menimpa tidak akan

memikul batin, tidak akan mudah putus asa, akan tetapi dia akan

menghadapinya dengan tenang. Hal itu dia akan mudah ingat kepada

tuhannya dan menerima kekecewaan itu dengan sabar dan tenang.

Bagi orang yang beragama, kesukaran atau bahaya sebesar apapun

yang dihadapinya, namun ia akan waras dan sabar, karena dia merasa

bahwa kesukaran dalam hidup merupakan bagian dari cobaan Allah

kepada hambanya yang beriman.

c. Sebagai penenteram batin

Bagi jiwa yang gelisah agama akan memberi jalan dan siraman

penenang hati. Banyak orang yang mengalami kebingungan dalam

hidup selama masih belum beragama, ketika telah mengenal dan

menjalankan agama, ketenangan jiwa akan datang.

Page 36: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

20

d. Sebagai pengendali moral

Moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian bagi orang

terutama dalam masyarakat. Moral adalah sangat penting di mana

kejujuran, kebenaran, keadilan, dan pengabdian. Semakin jauh

masyarakat dari agama, semakin susah memelihara moral orang dalam

masyarakat, dan semakin kacaulah suasana karena semakin banyak

pelanggaran-pelanggaran atas hak, hukum dan nilai moral.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

fungsi agama bagi kehidupan manusia yaitu sebagai pembimbing

dalam hidup, sebagai penolong dalam kesukaran, sebagai penentraman

batin, sebagai pengendali moral. Betapa besar perbedaan antara orang

beriman yang hidup menjalankan agama sesuai dengan aturan. Apabila

seseorang yang hidup beragama akan terlihat pada dirinya ketentraman

jiwa dan melaksanakan kehidupan penuh dengan kebahagian dunia

akhirat.

3. Dimensi-dimensi Religiusitas

Menurut Glock dan Stark, 1965 (Anwar, 2005:59), ada 5 dimensi

religiusitas (keagamaan) yaitu :

a. Ritual

Berkenaan dengan upacara-upacara keagamaan ritus-ritus

religius, seperti, shalat, misa atau kebaktian.

Page 37: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

21

b. Mistikal

Pengalaman keagamaan yang meliputi paling sedikit tiga aspek

concern, cognition, trust, dan fear (keinginan untuk mencari makna

hidup, kesadaran akan kehadiran Yang Maha Kuasa, tawakal, dan

takwa)

c. Ideologikal

Mengacu kepada serangkaian kepercayaan yang menjelaskan

eksistensi manusia Tuhan dan Mahluk Tuhan yang lain. Pada dimensi

inilah, orang Islam memandang manusia sebagai khalifatullah filardhi.

d. Intelektual

Menunjukkan tingkat pemahaman orang terhadap agamanya,

tentang ajaran-ajaran agama yang diperlukan.

e. Sosial

Manisfestasi ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat.

Berkaitan dengan pengalaman agama (atau masyarakat) yang melihat

komunikasi dalam masyarakat.

Perspektif Islam tentang religiusitas dijelaskan pada surat Al-Baqarah :

(208), yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islamsecara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkahsyeitan. Sesungguhnya syeitan itu musuh nyata bagimu” (Al-Baqarah: 208).

Page 38: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

22

Pemahaman Islam sebagai sebuah agama, terdapat tiga paradigma

yang bisa dikembangkan :

1. Agama dalam dimensi subjektif, yaitu kesadaran keimanan umat (aqidah).

2. Agama dalam dimensi objektif, yaitu berupa ilmiah atau perilaku pemeluk

agama (akhlak).

3. Agama dalam dimensi simbolik, yaitu ajaran keagamaan atau disebut

dengan (syariat).

Ketiga dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang integral. Apabila

perilaku umat Islam tidak mampu mencerminkan ketiga dimensi tersebut, ia

tidak akan mampu menghayati dan menjadikan agama Islam sebagai alternatif

terapi dalam berbagai persoalan hidup yang dihadapinya (Sururin, 2004:180-

181).

Selanjutnya Anwar (2006:89) Islam pada hakikatnya aturan Allah

yang terdapat dalam kitab Allah meliputi perintah-perintah dan larangan-

larangan serta petunjuk-petunjuk supaya menjadi pedoman hidup. Secara

umum aturan itu meliputi beberapa hal pokok, yaitu aqidah, syariah, dan

akhlak sebagai berikut :

a) Aqidah

Aqidah Islam berisikan ajaran tentang apa saja yang mesti

dipercayai, diyakini dan diimani oleh setiap orang Islam. Agama Islam

bersumber kepada kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan, percaya

tentang keberadaan dan hakikat Allah SWT, malaikat, Nabi dan Rasul,

Page 39: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

23

surga dan neraka, qadha dan qadar. Aqidah merupakan sistem

kepercayaan yang mengikat manusia Islam. Seorang manusia disebut

muslim manakala dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat

dengan sistem kepercayaan Islam. Aqidah merupakan landasan segala

bentuk aktivitas, sikap, pandangan dan pegangan hidup. Setiap apa yang

dilakukan oleh seorang muslim harus didasari dengan niat membuktikan

bahwa Allah itu memang ada.

b) Syariah

Ilmu syariah adalah ilmu yang mengkaji tentang hukum-hukum

yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan penciptanya dan

antara sesama manusia. Seberapa tingkat kepatuhan umat muslim untuk

mengejarkan apa yang diperintahkan oleh Allah. Ibadah ini yang

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah digariskan

Allah SWT, seperti thaharah, shalat, puasa, zakat dan haji, membaca al-

Qur’an, doa, dan zikir, ibadah qurban dan sebagainya.

c) Akhlak

Akhlak merupakan sikap yang muncul dari jiwa yang berhubungan

dengan pemeliharaan dan kebaikan diri untuk berelasi dengan dunia

terutama dalam berhubungan dengan orang lain. Beberapa akhlak terhadap

diri sendiri yaitu sabar, syukur, tawadhu, benar, dan amanah. Sedangkan

akhlak terhadap orang lain di antaranya yaitu menghormati dan

Page 40: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

24

menghargai, kerjasama, mematuhi aturan yang ada, berjuang untuk hidup

yang sukses.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap

agama memiliki dimensi-dimensi agama yang patut untuk dipatuhi apa

yang telah diperintahkan yaitu dimensi ritual, mistikal, ideologikal,

intelektual, sosial.

Jadi, religiusitas merupakan satu kesatuan yang mengacu pada

aspek religi dihayati oleh individu di dalam hati. Religiusitas memiliki

dimensi yang akan menuntun individu dalam menghadapi persoalan

hidupnya, yaitu dimensi subjektif (aqidah), dimensi objektif (akhlak), dan

dimensi simbolik (syariat).

B. Penyesuaian Pernikahan Dini

1. Pengertian Pernikahan

Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Kuasa (Walgito, 2002:22).

Menurut Azis, 1996 (Riyadi, 2013:329) dalam Ensiklopedia

Hukum Islam, perkawinan (menghimpun atau mengumpulkan). Salah satu

upaya untuk menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah

tangga sekaligus sarana untuk menghasilkan keturunan yang menjamin

kelangsungan eksistensi manusia di atas bumi. Riyadi (2013:306)

Page 41: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

25

mengatakan pernikahan adalah sebuah aqad (perikatan) yang dikukuhkan

dengan penerimaan mahar kepada pengantin perempuan terhadap

perkawinan tersebut.

Menurut Walgito, 2004 (Riyadi, 2013:12) dalam pernikahan

adanya ikatan lahir batin, yang berarti bahwa dalam pernikahan itu perlu

adanya ikatan tersebut kedua-duannya. Ikatan lahir adalah ikatan yang

menampak, ikatan formal sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada.

Oleh karena itu pernikahan pada umumnya diinformasikan kepada

masyarakat dapat mengetahuinya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pernikahan adalah akad yang disepakati oleh kedua belah pihak yaitu

antara seorang pria dan seorang wanita untuk sama-sama mengikat diri,

bersama dan saling kasih mengasihi dalam membentuk keluarga yang

bahagia.

2. Pernikahan dalam Islam

Islam merupakan agama yang universal. Islam sangat

menganjurkan sekali untuk melakukan pernikahan karena dengan adanya

pernikahan akan membersihkan dari dosa dan kesalahan. Dengan

melaksanakan pernikahan maka salah satu segi yang digariskan agama

dapat di penuhi. Sebagai makhluk yang dititahkan di dunia secara

berpasang-pasangan, maka atas dasar kenyataan tersebut, sudah

Page 42: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

26

dikodratkan bahwa antara pria dan wanita itu perlu melakukan pernikahan

(Walgito, 2002:22).

Perspektif Islam tentang pernikahan sebenarnya jauh lebih integral

dan komprehensif daripada itu, karena Allah telah menjadi pernikahan

sebagai penenang dan penentram. Saking pentingnya pernikahan,

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganggapnya sebagai separuh

dari agama (Shalih, 2005:31)

Menurut Shihab, 2000 (Riyadi, 2013:60) pernikahan mempunyai

landasan hukum yang kuat baik di dalam Al-Qur’an dan sunah Begitu

besar hikmah yang terkandung dalam pernikahan. Dengan melakukan

perkawinan, manusia akan mendapatkan kepuasan jasmaniah dan

rohaniah, yaitu kasih sayang, ketenangan, ketentraman, dan kebahagian

hidup

Menurut Ramulyo (Komplikasi Hukum Islam) perkawinan

merupakan akad yang sangat kuat untuk menaati perintah Allah dan

melaksanakannya merupakan ibadah. Perkawinan bertujuan untuk

mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah dalam hidupnya

sampai akhir hayatnya yakni ketenangan dan kebahagian yang kekal,

keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah atau keluarga yang tentram,

penuh cinta kasih, dan mendapatkan rahmat Allah adalah wujud keluarga

yang memang diamanatkan oleh Allah tentunya menjadi dambaan setiap

muslim. Sebagaimana sabda Rasullah SAW. Bahwa dengan menikah lebih

Page 43: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

27

dapat menutup pandangan mata yang buruk (zina mata) dan lebih menjaga

kemaluan. Memelihara diri dari perbuatan yang dilarang Allah termasuk

perbuatan taqwa dan ibadah. (Riyadi, 2003:78).

Selanjutnya menurut Abdullah (2005:22) pernikahan dalam Islam

tidak semata-mata hanya memuaskan hasrat biologis masing-masing atau

juga hanya untuk mendapatkan keturunan semata-mata. Islam

mengiginkan agar pemeluknya melakukan pernikahan hingga

mendapatkan keturunan yang sah serta sehat jasmani, rohani dan sosial

sehingga hal itu akan mempererat serta membangun hari depan individu,

keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

Islam sangat menganjurkan setiap umatnya untuk melakukan pernikahan

sehingga terwujudnya keluarga yang bahagia. Allah juga telah menjadikan

pernikahan sebagai penenang dan penenteram dalam kehidupan. Dengan

adanya pernikahan, akan terbentuk keluarga yang melindungi dan

mencurahkan kasih sayang.

3. Pengertian Penyesuaian Pernikahan

Menurut Schneider (Muchlisah, 2012:105) penyesuaian

pernikahan adalah suatu seni dalam hidup yang terbingkai dalam kerangka

tanggung jawab, hubungan, dan harapan hal-hal yang mendasar dalam

pernikahan. Penyesuaian pernikahan merupakan proses modifikasi,

adaptasi, mengubah individu dan pola pasangan dalam berprilaku dan

Page 44: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

28

berinteraksi untuk mencapai kepuasan maksimal dalam hubungan

perkawinan menurut De Genova & Rice, (Muchlisah, 2012:105).

Satoto, 2008 (Muchlisah, 2012:106) menjelaskan bahwa secara

psikologis, seseorang yang usianya tergolong dewasa akan lebih siap

secara emosional untuk menikah dibanding seseorang yang usia lebih

muda. Karena remaja memiliki mental yang masih labil, remaja cenderung

masih mudah terpengaruh dengan kondisi di sekelilingnya, belum mampu

menyesuaiakan diri dalam waktu singkat, bahkan memecahkan masalah

yang akan dihadapi. Tingkat penyesuaian pernikahan yang menikah usia

remaja, lebih rendah dibanding dengan penyesuaian pernikahan dewasa.

Hal ini dikarenakan pula bahwa remaja tidak banyak dipersiapkan khusus

untuk hidup dalam pernikahan, kecuali persiapan yang dilakukan dalam

waktu singkat. Mappiare, 1982 (Muchlisah, 2012:108).

Pasangan suami istri usia dini harus banyak belajar tentang

pasangan masing-masing dan diri sendiri yang mulai dihadapkan dengan

berbagai masalah. Dua kepribadian (suami maupun istri) untuk dapat

sesuai satu sama lainnya, dapat memberi dan menerima.

Selanjutnya Hurlock, 2002 (Suryanto, 2006:199) pentingnya

penyesuaian dan tanggung jawab sebagai suami istri dalam sebuah

pernikahan akan berdampak pada keberhasilan hidup dalam berumah

tangga. Keberhasilan dalam hal ini mempunyai pengaruh yang kuat

terhadap adanya kepuasan dalam hidup pernikahan, mencegah

Page 45: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

29

kekecewaan dan perasaan-perasaan bingung, sehingga memudahkan

seseorang untuk menyesuaikan diri dalam kedudukannya sebagai suami

atau istri dan kehidupan lain di luar rumah tangga. penyesuaian

pernikahan merupakan perubahan sikap dan tingkah laku pada masing-

masing pasangan suami istri yang menguntungkan untuk memenuhi

harapan atau tujuan pernikahan.

Menurut Calhoun & Acocella, 1995 (Lestari, 2012:10). Banyak

keluarga yang berantakan ketika terjadi kegagalan dalam relasi suami istri.

Kunci bagi kelanggengan pernikahan adalah keberhasilan melakukan

penyesuaian di antara pasangan. Penyesuaian ini bersifat dinamis dan

memerlukan sikap dan cara berfikir yang luwes.

Selanjutnya Sanford (1994:166) mengatakan dalam sebagian besar

perkawinan, penyesuaian penting dilakukan dan akan timbul suatu pola

khusus baru terhadap pasangan. Pasangan akan mulai mengerti bahwa

asumsi-asumsi yang diporeh itu berasal dari orangtua untuk menyesuaikan

diri terhadap pasangan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penyesuaian pernikahan merupakan proses membiasakan diri atau proses

beradapsi diantara dua individu (suami maupun istri) untuk memenuhi

harapan atau tujuan pernikahan dan memecahkan masalah yang muncul

dalam pernikahan.

Page 46: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

30

4. Tahapan Penyesuaian Pernikahan

Menurut Hurlock (2012:290) selama tahun pertama dan kedua

pekawinan pasangan suami istri biasanya harus melalui beberapa

penyesuaian antara lain :

a. Penyesuaian dengan pasangan

Hubungan interpersonal memainkan peran yang penting dalam

pernikahan. Dalam penyesuaian pernikahan yang baik adalah

kesanggupan dan kemampuan sang suami dan istri untuk berhubungan

mesra dan saling memberi dan menerima cinta.

b. Penyesuaian seksual

Masalah ini merupakan salah satu penyebab yang

mengakibatkan pertengkaran dan ketidakbahagian pernikahan apabila

kesepakatan ini tidak dapat dicapai dengan memuaskan. Penyesuaian

seksual bagi wanita cenderung lebih sulit untuk mengakhirinya secara

memuaskan dikarenakan wanita sejak masa bayi disosialisasikan

untuk menutupi dan menekan gejolak seksualnya dan tidak dapat

segera berubah untuk tidak malu-malu menunjukan rasa nikmat seperti

perubahan sikap yang disarankan oleh budaya suami.

c. Penyesuaian keuangan

Uang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penyesuaian

diri dengan pernikahan. Suami dan istri harus mampu menyesuaikan

pemasukan dan pengeluaran dengan kebiasaan-kebiasaan karena

Page 47: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

31

sering kali permasalah keuangan menjadi awal percecokan antara

suami dan istri.

d. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan

Penyesuaian diri dengan keluarga dan anggota keluarga

pasangan dengan usia yang berbeda, mulai dari bayi, hingga

nenek/kakek, yang kerapkali mempunyai minat dan nilai yang

berbeda, bahkan berbeda dari segi pendidikan, budaya latar belakang

sosialnya. Suami istri harus mempelajari dan mempelajari dan

menyesuaikan diri bila tidak menginginkan hubungan yang tegang

dengan sanak saudara

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

tahap dalam penyesuaian dalam perkawinan itu adalah penyesuaian

dengan pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, dan

penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Pernikahan

Menurut Papalia (2009:198-199) konflik yang mendasari

pernikahan adalah perbedaan dalam apa yang diharapkan perempuan dan

laki-laki dari pernikahan perempuan yang cenderung lebih mementingkan

keekspresifan emosional dalam pernikahan. Bahwa faktor yang

mempengaruhi penyesuaian pernikahan adalah tingkat pendidikan,

bagaimana mereka saling mengenal atau berkencan sebelum menikah,

ekonomi keluarga, rasa cinta, hormat, percaya, komunikasi, kecocokan,

Page 48: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

32

komitmen, dan kepercayaan agama, persatuan dua pribadi yang berbeda,

yang di dalamnya akan banyak terdapat perbedaan yang muncul, latar

belakang masing-masing pasangan, terutama menyangkut hal yang

mendasari pasangan suami istri untuk menikah. Faktor penting yang kelak

mempengaruhi kualitas pernikahan seseorang, pola interaksi dan

komunikasi suami istri, orangtua, dan anak mempengaruhi persepsi dan

sikap terhadap perannya Rini, 2002 (Suryanto, 2006:205).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian pernikahan yaitu tingkat

pendidikan, bagaimana mereka saling mengenal atau berkencan sebelum

menikah, ekonomi keluarga, rasa cinta, hormat, percaya, komunikasi,

kecocokan, komitmen, dan kepercayaan agama, persatuan dua pribadi

yang berbeda, yang di dalamnya akan banyak terdapat perbedaan yang

muncul, latar belakang masing-masing pasangan, terutama menyangkut

hal yang mendasari pasangan suami sitri untuk menikah.

6. Kriteria Keberhasilan Penyesuaian Pernikahan

Menurut Hurlock (2012:299) keberhasilan dalam penyesuaian

pernikahan yaitu :

a. Kebahagian suami-istri

Suami dan istri yang bahagia akan memperoleh kebahagian

bersama akan membuahkan kepuasan yang diperoleh dari peran yang

dimainkan. Mereka juga mempunyai cinta yang matang dan mantap.

Page 49: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

33

Mereka juga dapat melakukan penyesuaian seksual dengan baik serta

dapat menerima peran sebagai orangtua.

b. Hubungan yang baik antara anak dan orangtua

Apabila anak baik antara anak dengan orangtua itu

mencerminkan keberhasilan penyesuaian pernikahan terhadap masalah

tersebut. Apabila hubungan antara anak dengan orangtuanya buruk,

maka suasana rumah tangga akan diwarnai perselisihan yang

menyebabkan penyesuaian pernikahan menjadi sulit.

c. Penyesuaian yang baik dari anak-anak

Ketika anak dapat menyesuaikan dirinya dengan baik dengan

teman-temannya maka ia akan sangat disenangi oleh teman sebayanya,

ia akan berhasil dalam belajar dan merasa bahagia disekolah. Itu

merupakan bukti nyata keberhasilan proses penyesuaian kedua

orangtuanya terhadap pernikahan dan perannya sebagai orangtua.

d. Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat

Perbedaan pendapat di antara anggota keluarga yang tidak

dapat dielakkan, biasanya berakhir dengan salah satu dari tiga

kemungkinan yaitu: adanya ketegangan tanpa pemecahan, salah satu

mengalah demi perdamaian masing-masing anggota keluarga mencoba

untuk saling mengerti pandangan dan pendapat orang lain.

Page 50: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

34

e. Kebersamaan

Jika penyesuaian pernikahan dapat berhasil, maka keluarga

dapat menikmati waktu yang digunakan untuk berkumpul bersama.

Apabila hubungan keluarga telah dibentuk dengan baik pada awal-

awal tahun pernikahan, maka akan mengikat tali persahabatan yang

erat dalam sebuah rumah tangga.

f. Penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan

Dalam keluarga pada umumnya salah satu sumber perselisihan

dan kejengkelan adalah sekitar masalah keuangan. Bagaimanapun

besarnya pendapatan, keluarga perlu mempelajari cara membelanjakan

pendapatannya sehingga mereka dapat menghindari utang yang selalu

melilit agar di samping itu mereka dapat menikmati kepuasan atas

usahanya dengan cara yang sebaik-baiknya, daripada menjadi seorang

istri yang selalu mengeluh karena pendapatan suami tidak memadai.

Bisa juga dia bekerja untuk membantu pendapatan suaminya demi

pemenuhan kebutuhan keluarga.

g. Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan

Apabila suami istri mempunyai hubungan yang baik dengan

pihak keluarga pasangan, khususnya mertua, ipar laki-laki dan ipar

perempuan, kecil kemungkinannya untuk terjadi percekcokan dan

ketegangan hubungan dengan mereka.

Page 51: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

35

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kriteria penyesuaian pernikahan adalah kebahagian suami istri,

hubungan yang baik antara anak dan orangtua, penyesuaian yang baik

dari anak-anak, kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari

perbedaan pendapat, kebersamaan, penyesuaian yang baik dalam

masalah keuangan, penyesuaian yang baik dari pihak keluarga

pasangan.

Jadi penyesuaian pernikahan adalah proses interaksi antara dua

individu (suami maupun istri) untuk memenuhi tujuan dan harapan

dengan hal tersebut keberhasilan penyesuaian pernikahan karena

adanya kebahagian suami dan istri, kemampuan untuk memperoleh

kepuasan dari perbedaan pendapat, kebersamaan, penyesuaian dalam

masalah keuangan dan penyesuaian yang baik dari pihak keluarga

pasangan.

C. Hubungan Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan Dini

Masa remaja memiliki tugas perkembangan yang dilakukan sesuai

dengan tahapan perkembangan. Salah satu tugas perkembangan yang harus

dilakukan oleh individu yang berada pada masa remaja adalah berkenaan

dengan kehidupan berkeluarga (Ali, 2012:169). Remaja dapat memilih

pasangan hidup dan belajar untuk hidup dalam pernikahan (Fitriah, 2014:

100). Dengan usia yang begitu muda tentu merupakan hal yang tidak mudah

Page 52: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

36

untuk membangun sebuah rumah tangga terutama menyesuaikan diri dalam

menjalankan peran masing-masing.

Banyak masalah baru yang harus dihadapi oleh suami istri. Salah satu

dari sekian banyak masalah yaitu berhubungan dengan penyesuaian diri dalam

berbagai aspek kehidupan terutama dalam menyesuaikan diri dalam

kehidupan pernikahan.

Satoto, 2008 (Muchlisah, 2012:106) menjelaskan bahwa secara

psikologis, seseorang yang usianya tergolong dewasa akan lebih siap secara

emosional untuk menikah dibanding seseorang yang usia lebih muda. Karena

remaja memiliki mental yang masih labil. Remaja cenderung masih mudah

terpengaruh dengan kondisi di sekelilingnya, belum mampu menyesuaikan

diri dalam waktu singkat, bahkan memecahkan masalah yang akan dihadapi.

Menurut Mappiare, 1982 (Muchlisah, 2012:107) tingkat penyesuaian

perkawinan yang menikah usia remaja, lebih rendah dibanding dengan

penyesuaian perkawinan dewasa. Hal ini dikarenakan bahwa remaja tidak

banyak dipersiapkan khusus untuk hidup dalam perkawinan, kecuali persiapan

yang dilakukan dalam waktu singkat. Ini cukup beralasan karena selama tahun

pertama dan kedua perkawinan, pasangan muda harus melakukan penyesuaian

diri satu sama lain terhadap anggota keluarga masing-masing. Sementara

ketegangan emosional masih sering timbul pada mereka.

Lestari (2012:10) mengatakan kunci bagi kelanggengan pernikahan

adalah keberhasilan melakukan penyesuaian pernikahan antara suami dan

Page 53: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

37

istri. Keduannya sama-sama menunjuk pada suatu perasaan positif yang

dimiliki pasangan dalam perkawinan yang maknanya lebih luas dari pada

kenikmatan, kesenangan dan kesukaan. Penyesuaian pernikahan bukan

merupakan hal yang mudah. Memiliki latar belakang yang berbeda seperti

nilai, sifat, karakter atau kepribadian, agama, suku bangsa serta kelebihan dan

kelemahan. Semua aspek tersebut akan mempengaruhi dalam berpikir,

bersikap atau bertindak (Hurlock, 2012:292). Berdasarkan yang dikemukakan

oleh Hurlock karakteristik yang mendukung penyesuaian dalam perkawinan

yaitu meliputi diantaranya agama. Pasangan manusia yang menikah dengan

memenuhi syarat-syarat sesuai perintah agama dan hukum negara akan

berdampak baik bagi semua pihak.

Selanjutnya Sarwono (2012:109) pada masa remaja atau usia dini

mereka sudah mempunyai suatu pandangan hidup, yang didasarkan pada

agama, yang beranggapan bahwa agama sebagai pedoman dalam hidup.

Apabila orang yang sudah berkeluarga, umumnya ia kembali kepada agama

dan menaruh perhatian yang cukup terhadap agamanya (Hurlock, 2012:257).

Dalam hal ini, penyesuaian pernikahan bukan hal yang gampang untuk

dilakukan memang memerlukan acuan yang berpedoman dalam kehidupan

salah satunya yaitu dengan pendekatan keberagamaan atau religiusitas. Salah

satunya adalah agama Islam merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah

SWT kepada Rasul-Nya untuk umat manusia yang merupakan suatu sistem

yang mengatur segala aspek hidup manusia dengan alam semesta untuk

Page 54: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

38

mewujudkan kebahagian dunia akhirat dalam rangka mencapai keridhaan

Allah SWT (Anwar, 2005:21).

Pernikahan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agama,

sehingga perkawinan mempunyai unsur lahir/jasmani, tetapi unsur

batin/rohani juga mempunyai peran penting terhadap agama. Perkawinan juga

bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang Sakinah,

Mawaddah dan Rahmah (Ramulyo, 1996:3).

Islam memotivasi dan menganjurkan untuk melakukan pernikahan

pada hakekatnya, pernikahan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan

agar terbentuknya bahtera rumah tangga yang sejahtera dan tentaram (Shalih,

2005:31). Banyak firman Allah yang membicarakan mengenai pernikahan,

begitu juga dengan hadis yang merupakan sabda Rasulullah SWA.

“Dan salah satu jenis kekuasaan-Nya adalah dia menciptakan pasanganuntukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenang padannya.Dia juga menyediakan rasa kasih sayang di antara kamu. Sungguh,dalam hal itu terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berfikir.” (Ar-Rum:21).

“Nikahilah orang yang sendirian di antara kamu dan hamba sahayamu,baik itu laki-laki maupun perempuan, yang saleh dan telah pantasmenikah. Jika mereka miskin, Allah akan membuat mereka kaya dengankarunia-Nya. Allah maha luas pemberian-Nya dan maha mengetahui.”(An-Nur: 32).

“Wahai para pemuda, jika kamu sudah memiliki kemampuan untukmenikah, menikahlah. Untuk menjaga pandangan mata dankehormatanmu. Jika dia belum mampu hendak lah kamu berpuasa.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Page 55: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

39

“Jika seseorang telah menikah, dia telah melengkapi agamanya.Hendaklah bertaqwa kepada Allah dalam separuhnya lagi.” (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

“Orang yang menikah dengan dilandasi keyakinan dan pengharapankepada Allah, pasti akan ditolong dan diberkahi-Nya.” (HR. Ath-Thabarani).

Kewajiban suami kepada istri adalah menghormati, berperilaku dan

bergaul dengan baik, menyenangkan istri, menanggung dan bersabar atas

keburukan yang ada pada istri, bergurau dan bercanda, mengangkat level istri,

memberi nafkah kepada istri. Begitu juga dengan istri wajib taat kepada

suami selama tidak disuruh untuk melakukan maksiat, menjaga kehormatan

diri, dan menjaga hartanya, tidak melakukan hal yang tidak disukai, seperti

bermuka masam dan berpenampilan buruk di depannya, tidak boleh keluar

rumah kecuali seizin suami, tidak menolak jika melakukan bersetubuh,

memanggil suami dengan panggilan yang disukai, dan tidak menerima tamu

yang tidak disukai suami (Shalih, 2005:243).

Beberapa dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pernikahan

merupakan pokok yang paling penting dalam pandangan agama Islam. Allah

sangat menganjurkan agar umatnya melakukan pernikahan dengan adanya

pernikahan maka hak dan kewajiban pasangan akan terpenuhi. Agama juga

telah mengatur peran suami dan istri. Ketika suami istri mampu menjalankan

peran dengan baik maka akan tercipta keluarga yang bahagia. Oleh karena itu

dalam Al-Qur’an, hadis, pernikahan itu sangat ditekankan oleh agama.

Page 56: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

40

Mewujudkan kebahagian dalam keluarga harus dilandasi dengan

keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT sehingga pasangan yang ingin

membangun keluarga bahagia apabila dilandasi nilai-nilai ketauhidan akan

mencapai kebahagian yang di harapkan. Selanjutnya Lestari (2012:15)

mengatakan bahwa spiritualitas dan keimanan merupakan dimensi yang

paling kuat bagi pengalaman manusia. Keyakinan spiritual memberi landasan

bagi nilai-nilai yang dipegang dan perilaku sebagai individu dan pasangan.

Keyakinan spiritual dapat menjadi pondasi terpenting bagi kebahagian

pasangan. Hal ini dapat terjadi apabila pasangan menyadari bahwa keimanan

memberikan makna dalam hidup. Keimanan juga dapat menjadi tempat

berlindung manakala berada dalam situasi tidak berdaya, terpuruk, menderita

setelah mengalami tragedi.

Keluarga akan bahagia ketika melaksanakan seluluh aktivitas

berdasarkan perintah Allah dan petunjuk Sang pencipta Alam. Dalam sebuah

perkawinan, anggota keluarga tentunya memiliki hak dan kewajiban sesuai

dengan peran masing-masing. Peran masing-masing hendaknya dilaksanakan

sesuai dengan fungsi dan kemampuannya. ketika individu mulai memasuki

rumah tangga baru maka suami dan istri memasuki peran baru. Setiap anggota

keluarga melaksanakan perannya dalam rangka saling mengisi dan

melengkapi kebutuhannya (Helmawati, 2014:286).

Pernikahan yang sukses adalah yang dibangun di atas aspek-aspek

spiritual, moral, dan religius. Pernikahan yang dibangun atas pondasi agama

Page 57: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

41

akan kukuh, kuat, dan aman dari ancaman kehancuran. Pernikahan yang

didasari pertimbangan agama akan langgeng sebab, agama adalah petunjuk

bagi akal dan hati. Jadikan lah agama sebagai prioritas utama dalam

membangun rumah tangga. Bahwa kebahagian kita terletak pada upaya

menerapkan ajaran tuhan, tidak tersisa lagi harapan bagi kita kecuali dengan

mewujudkan keluarga yang islami (Shalih, 2005:83).

Adanya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tercemin

dalam agama yang dianut, akan memberikan tuntunan ataupun bimbingan

kepada orang yang memeluknya. Agama akan menutun ataupun bimbingan

kepada orang yang memeluknya. Agama akan menuntun ke hal-hal yang baik,

ke hal-hal yang tidak tercela, sehingga dengan demikian dapat dikemukakan

bahwa makin kuat agama seseorang menganut agamanya, maka orang

tersebut akan mempunyai sikap yang mengarah ke hal-hal yang baik. Dengan

demikian pula kalau hal ini dikaitkan pula dengan perkawinan, maka agama

yang dianut oleh masing-masing anggota pasangan akan memberikan

tuntunan atau bimbingan bagaimana bertindak secara baik. Banyak tindakan

yang dapat dicegah pelaksanaannya karena dilatar belakangi oleh kuatnya

agama yang dianutnya (Walgito, 2002:54).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pernikahan

harus dilandasi dengan pondasi agama. Terutama kepada keluarga yang baru

menikah, untuk melakukan penyesuaian pernikahan antara suami dan istri

Page 58: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

42

diwajibkan mampu menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan peran

masing-masing maka terciptalah kehidupan rumah tangga yang bahagia.

Jadi, dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli yang

menyatakan bahwa religiusitas merupakan salah satu sumber yang

mempengaruhi penyesuaian dalam perkawinan telah dibuktikan dengan

adanya penelitian yang dilakukan Debby Faura Donna dengan judul

“Penyesuaian Perkawinan pada Pasangan yang Menikah Tanpa Proses

Pacaran (ta’aruf)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan

perkawinan mereka berjalan dengan baik hal ini berdasarkan pada pasangan

yang selalu mengedepankan ajaran agama dalam kehidupan perkawinan.

Mereka juga mampu menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami istri

dalam perkawinan. Serta penelitian yang dilakukan oleh Cinde Anjani

Suryanto tentang “Pola Penyesuaian Perkawinan pada Periode Awal”

pasangan mengalami hidup penuh bahagia, karena didasari dengan proses

adaptasi yang baik sehingga mencapai pada tahap kebahagiaan yang

sesungguhnya. Dari berbagai penelitian di atas menunjukkan bahwa adanya

hubungan religiusitas dengan penyesuaian pernikahan.

Dengan hal itu, teori religiusitas diambil dari dua teori yaitu menurut

sururin (2004:180) dan Anwar (2006:89). Selanjutnya penyesuaian

pernikahan diambil dari teori Hurlock (2012:299).

Page 59: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

43

D. Kerangka Pikir

Penelitian ini mengungkapkan hubungan religiusitas dengan

penyesuaian pernikahan dini. Kerangka pikir di bawah menggambarkan

bahwa religiusitas dapat mempengaruhi penyesuaian pernikahan.

Gambar 1. Hubungan Religiusitas dengan Penyesuaian PernikahanDini Di Kabupaten Pesisir Selatan.

Religiusitas(X I)

Penyesuaian PernikahanDini(Y I)

Profil Masyarakat

Dimensi subjektif(aqidah) (XI. 1)

Dimensi objektif(akhlak) (XI. 2)

Dimensi simbolik(syariat) (XI. 3)

Kebahagian suami istri (YI. 1)

Kemampuan untukmemperoleh kepuasan dariperbedaan pendapat (YI. 2)

Kebersamaan (YI. 3)

Penyesuaian yang baik daripihak keluarga pasangan (YI. 5)

Penyesuaian yang baik dalammasalah keuangan (YI. 4)

Page 60: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

44

Keterangan :

Kerangka pikir dirancang secara mandiri, berdasarkan teori/rujukan

Sururin (2004:180), Hurlock (2012:299). Kerangka pikir di atas, dapat dilihat

bahwa penelitian ini mengungkapkan religiusitas (variabel X) dengan

penyesuaian pernikahan (variabel Y) dini di Kabupaten Pesisir Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan apakah terdapat hubungan

religiusitas dengan penyesuaian pernikahan dini.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Penelitian Umum

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan

penyesuaian pernikahan dini di Kabupaten Pesisir Selatan dengan korelasi

0.521 keeratan kuat.

2. Hipotesis Penelitian Khusus

a. Hubungan dari setiap per indikator korelasi indikator dimensi subjektif

(aqidah) dengan kebahagian suami istri dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi sebesar 0,419 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara dimensi subjektif (aqidah) dengan kebahagian suami istri

dengan kategori keeratan korelasi kuat.

b. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan

memperoleh perbedaan pendapat, dapat digambarkan bahwa diperoleh

yaitu sebesar 0,293 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

Page 61: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

45

antara dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan memperoleh

perbedaan pendapat, dengan kategori keeratan korelasi kuat.

c. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan,

diperoleh sebesar 0,429 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan, dengan

kategori keeratan korelasi kuat.

d. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian

masalah keuangan, diperoleh sebesar 0,157, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi subjektif (aqidah) dengan

penyesuaian masalah keuangan, dengan kategori keeratan korelasi

sangat lemah.

e. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian dari

pihak keluarga, diperoleh sebesar 0,378 dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi subjektif (aqidah) dengan

penyesuaian dari pihak keluarga dengan kategori keeratan korelasi

lemah.

f. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami

istri, diperoleh sebesar 0,598, dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami

istri dengan kategori keeratan korelasi kuat.

g. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan kemampuan

memperoleh perbedaan pendapat, diperoleh sebesar 0,393, dapat

Page 62: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

46

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi objektif

(akhlak) dengan kebahagian suami istri dengan kategori keeratan

korelasi lemah.

h. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan,

diperoleh sebesar 0,488, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan dengan kategori

keeratan korelasi lemah.

i. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian

masalah keuangan, diperoleh sebesar 0,271 dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi objektif (akhlak) dengan

penyesuaian masalah keuangan dengan kategori keeratan korelasi

sangat lemah.

j. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian dari

pihak keluarga, diperoleh sebesar 0,477, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi objektif (akhlak) dengan

penyesuaian dari pihak keluarga dengan kategori keeratan korelasi

kuat.

k. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian

suami istri, diperoleh sebesar 0,338, dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian suami

istri dengan kategori keeratan korelasi lemah.

Page 63: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

47

l. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan kemampuan

memperoleh perbedaan pendapat, diperoleh sebesar 0,231, dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi simbolik

(syariat) dengan kemampuan memperoleh perbedaan pendapat dengan

kategori keeratan korelasi sangat lemah.

m. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan,

diperoleh sebesar 0,276, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan dengan

kategori keeratan korelasi sangat lemah.

n. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian

masalah keuangan, diperoleh sebesar 0,447, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi simbolik (syariat) dengan

penyesuaian masalah keuangan dengan kategori keeratan korelasi

kuat.

o. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian dari

pihak keluarga, diperoleh sebesar 0,223, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi simbolik (syariat) dengan

penyesuaian dari pihak keluarga dengan kategori keeratan korelasi

sangat lemah.

.

Page 64: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

48

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Alhamdulillah penelitian ini telah dilaksanankan pada bulan Juni

tahun 2016. Adapun tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian ini

adalah di Nagari Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.

Alasan peneliti memilih tempat ini karena ditemukan masalah yang terkait

dengan penyesuaian pernikahan dini sehingga terjadinya konflik seperti,

adanya pasangan yang melalaikan shalatnya, pasangan yang tidak pasif dalam

bacaan Al-Qur’an, pasangan yang tidak peduli terhadap kegiatan sosial,

pasangan yang merasa tidak dihargai, tidak nyaman untuk berbicara, tidak

mampu menjalankan peran masing-masing, tidak mampu mengatur ekonomi

(keuangan), tidak ada perhatian terhadap pasangan, tidak adannya

kepercayaan terhadap pasangan, anggota keluarga yang selalu campur tangan,

ketidak mampuan menahan diri (marah), sulit untuk minta maaf, ingin

menang sendiri, selingkuh, kekerasan dalam keluarga, maka peneliti tertarik

untuk meneliti hubungan religiusitas dengan penyesuaian pernikahan dini di

Kabupaten Pesisir Selatan.

B. Desain Penelitian

Sesuai dengan batasan masalah, rumusan masalah serta tujuan

penelitian, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif korelasional.

Penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu

48

Page 65: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

49

sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat, dan ditentukan oleh

hubungan antar variabel yang akan diteliti. Arikunto (2006:64)

mengemukakan bahwa penelitian deskriptif korelasional adalah metode yang

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya kemudian

dicari hubungannya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

berusaha menjelaskan fenomena kejadian secara mendetail sistematis dan apa

adanya sesuai dengan fakta yang ada sebenarnya di lapangan dan dicari

hubungannya antara variabel religiusitas (X) dan variabel penyesuaian

pernikahan dini (Y). Penelitian akan mendeskripsikan tentang hubungan

religiusitas dengan penyesuaian pernikahan dini Kabupaten Pesisir Selatan.

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional variabel penelitian ini dimaksudkan untuk

menghindari terjadinnya salah pengertian dan penafsiran. Untuk memperoleh

pengertian yang jelas mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini

dirumuskan defenisi operasional variabel sebagai berikut.

1. Religiusitas

Religiusitas suatu kepercayaan yang dianut sebagai pedoman

dalam kehidupan dan terarahnya perilaku seseorang sesuai ajaran yang

telah ditetapkan. Religiusitas diukur dengan skala yang peneliti rancang

Page 66: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

50

sesuai dengan dimensi-dimensi religiusitas yaitu dimensi subjektif

(aqidah), dimensi objektif (akhlak), dimensi simbolik (syariat).

2. Penyesuaian pernikahan

Penyesuaian pernikahan diukur dari skala yang dirancang oleh

peneliti berdasarkan lima kriteria keberhasilan penyesuaian perkawinan

yaitu: kebahagian suami istri, kemampuan untuk memperoleh kepuasan

dari perbedaan pendapat, kebersamaan, penyesuaian yang baik dalam

masalah keuangan, penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek penelitian (Iskandar, 2008:68). Yusuf

(2005:179) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan atribut yang

berupa manusia, objek atau kejadian yang menjadi fokus penelitian”.

Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

populasi keseluruh objek dan subjek yang menjadi fokus penelitian.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang

telah menikah 2 bulan hingga maksimal 2 tahun pernikahan di Nagari

Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Data lengkapnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 67: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

51

Tabel 1. Populasi PenelitianNo Jenis Kelamin Jumlah1 Perempuan 70 orang2 Laki-laki 40 orang

Total 110 orangSumber: Nagari Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan

2016

2. Sampel

Menurut Yusuf (2007:186) sampel adalah sebagian dari populasi

yang dipilih dan mewakili populasi tersebut. Selanjutnya menurut

Arikunto (2006:117) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri

atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono (Riduwan, 2010:11) memberikan pengertian

bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi”. Menurut Yusuf (2007: 187) sebagian dari

populasi yang terpilih dan mewakili populasi yang akan diteliti. Sampel

dalam penelitian ini diambil secara acak dengan alasan agar setiap

individu dalam populasi memperoleh kesempatan yang sama untuk

menjadi sampel. Sampel penelitian akan dipilih menggunakan teknik

proportional random sampling. Teknik pengambilan sampel dengan

teknik proportional random sampling merupakan pengembangan dari

stratified random sampling, dimana jumlah sampel pada masing-masing

Page 68: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

52

strata sebanding dengan jumlah anggota populasi pada masing-masing

stratum populasi (Yusuf, 2007: 201).

Berdasarkan populasi yang ada, maka untuk menentukan jumlah

sampel dari penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin (Umar,

2008: 78) yaitu:

n =

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

= Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan, pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (Presisi yang

ditetapkan 5% = 0.05).

Dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 110 dan tingkat presisi

yang ditetapkan sebesar 5%, maka :

n = N1+ (Ne)²

= 1101+ (110) (0.05)²

= 1101+ 110 (0.0025)

= 1101.275

Page 69: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

53

= 86.2745 dibulatkan menjadi 86 orang responden

Jadi jumlah sampel sebesar 86.2745 digenapkan menjadi 86 responden.

Setelah sampel diketahui, maka sampel dalam penelitian ini akan

diambil secara acak dengan alasan agar masyarakat dalam populasi

memperoleh kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Sampel

penelitian akan dipilih dengan menggunakan teknik proportional random

sampling.

Menurut Riduwan (2010: 58) pengambilan sampel secara proportional

random sampling dapat dilakukan dengan menggunakan rumusan alokasi

proposional dari Sugiyono (Riduwan, 2010:66) yaitu:

= ( : ).= Jumlah sampel menurut stratum= Jumlah sampel seluruhnya= Jumlah populasi menurut stratum

N = Jumlah populasi seluruhnya

Perempuan = 70 : 110 x 86 = 54.72 ≈ 55

Laki = 40 : 110 x 86 = 31.63 ≈ 31

Jumlah Total 86

Tabel 2: Sampel Penelitian berdasarkan proportional random sampling

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Perempuan 55 Orang

2 Laki-laki 31 Orang

Total 86

Page 70: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

54

Setelah sampel ditarik secara proportional random sampling, yaitu

dengan mengambil sampel secara random (acak) yang bertujuan agar

semua masyarakat yang melakukan pernikahan dini mempunyai

kesempatan untuk menjadi sampel, walaupun hanya sebagian popoulasi.

Berdasarkan proporsional yang telah dilakukan maka diperoleh

masyarakat yang melakukan pernikahan dini yang akan dijadikan sampel

yaitu, masing-masingnya berkisar antara 31-55.

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

a. Jenis Data

Mahmud (2011:148) menjelaskan data interval adalah data

yang berasal dari objek atau kategori yang diurutkan berdasarkan

atribut tertentu dan jarak tiap objek atau kategori adalah sama, pada

titik ini tidak terdapat angka nol mutlak. Menurut Yusuf (2007:133)

bahwa variabel interval yaitu antar ketagori dalam variabel ini dapat

diketahui selisih atau jumlahnya.

Selanjutnya menurut Riduwan (2012:85) skala interval adalah

skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan yang lain dan

mempunyai bobot yang sama. Menjadi sampel penelitian ini yaitu

pernikahan dini di Nagari Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten

Pesisir Selatan.

Page 71: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

55

b. Sumber Data

Sumber data adalah orang atau subjek yang dimanfaatkan

untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan masalah

yang diungkap oleh peneliti. Menurut Mahmud (2011:146) data

dibedakan atas dua macam sebagai berikut:

1) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan dari sumber asli oleh peneliti, data primer

disebut juga dengan data asli karena diperoleh langsung dari

masyarakat di Nagari Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten

Pesisir Selatan.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang ada, data

sekunder ini disebut juga dengan data tersedia, diperoleh dari

pihak Kantor Wali Nagari Lumpo dengan cara meminta data-data

pernikahan pada usia dini.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa instrument, instrument penelitian ini adalah angket. Menurut

Riduwan (2004:109) “Teknik pengumpulan data adalah cara atau teknik

yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Menurut

Page 72: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

56

Yusuf (2005:252) angket adalah “Suatu rangkaian pernyataan yang

berhubungan dengan topik tertentu, yang diberikan kepada sekelompok

individu dengan maksud untuk memperoleh data”. Angket yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya

responden hanya diberikan kesempatan memilih jawaban yang sesuai.

Skala likert dikembangkan oleh Rensis Likert yang berupa butiran soal

atau series item (Yusuf, 2005:179). Skala Likert terdiri dari item-item

favourable dan unfavourable yang bertujuan untuk menghindari stereotip

jawaban. Item favourable merupakan item atau pernyataan yang

mendukung objek sikap, sedangkan unfavourable merupakan

item/peryataan yang tidak mendukung objek sikap.

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian (setelah Uji Coba)Variabel

PenelitianIndikator Item Jumlah Sumber

Positif Negatif

Religiusitas(X)

1. DimensiSubjektif(aqidah)

1,5,10,24,29

7,13,17,22,27,35

11 Dikembangkan sendiri berdasarkanteori(Sururin,2004: 180).

2. DimensiObjektif(akhlak)

2,6,11,16,20,21,25,30,33

4,8,14,18,28,32

15

3. DimensiSimbolik(syariat)

3,12,2631,34

9,15,19,23

9

Total 19 16 351. Kebahagian

suami istri1,10,20,31,39

6,15,28,36

9 Dikembangkan sendiri ber

Page 73: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

57

Penyesuaianpernikahan

(Y)

2. Kemampuanmemperolehkepuasanpendapat

2,11,32 16,24,2937,42

8 dasarkanteori(Hurlock,1980: 299).

3. Kebersamaan 3,12,2133

7,17,25,30

8

4. Penyesuaianyang baikmasalahkeuangan

4,13,22,34,40

8,18,26, 8

5. penyesuaianyang baikdari pihakkeluargapasangan

5,14,23,35,41

9,19,27,38,43

10

Total 22 21 43

Item-item yang terdapat pada setiap instrumen diikuti oleh lima

alternatif jawaban favorable dan unfavorable. Alternatif jawaban yang

akan dipilih responden tersebut dapat dilihat seperti tabel berikut:

Tabel 4. Skor Jawaban Item Skala

Terdapat dua macam skala pada penelitian ini yaitu skala religiusitas

dan skala penyesuaian pernikahan.

No Altenatif Jawaban Favourable Unfavourable

1 Sangat Sesuai (SS) 4 02 Sesuai (S) 3 13 Cukup Sesuai (CS) 2 24 Kurang Sesuai (KS) 1 35 Sangat Tidak Sesuai (STS) 0 4

Page 74: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

58

3. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji ahli

Instrumen penelitian dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing terlebih dahulu, setelah itu diuji ahli oleh 2 orang dosen

Bimbingan dan Konseling yaitu Bapak Alfaiz S.Psi.I., M.Pd dan Ibuk

Rila Rahma Mulyani, M.Psi., Psikolog.

Menurut Azwar (2012:95) dalam menentukan item pernyataan

yang gugur atau ditolak maka ditentukan berdasarkan koefisien

validitas isi dengan kriteria sebagai berikut: Koefisien Validitas Isi ≥

0,03 Diterima dan ≤ 0,03 Ditolak. Maka berdasarkan hasil uji ahli

dengan 2 orang dosen, angket yang awalnya berjumlah 48 item

pernyataan untuk variabel X diterima sebanyak 44 item dan ditolak

sebanyak 4 item. Begitu juga dengan jumlah item pernyataan untuk

variabel Y sebanyak 60 item dan ditolak sebanyak 5 item menjadi 55

item yang diterima.

b. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Pernyataan dikatakan valid apabila > 0,30 (Sugiyono,

2009:178).

Page 75: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

59

Menurut Arikunto (Riduwan, 2010:97) validitas adalah “Suatu

ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat

ukur”. Sejalan dengan itu menurut Sugiono (Riduwan, 2010:97) jika

instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa seharusnya

diukur.

Untuk menentukan validitas item instrumen penelitian ini

ditetapkan berdasarkan nilai Corrected Item-Total Correlation dengan

kriteria r ≥ 0,361 = Valid dengan ketentuan 30 orang untuk uji coba

(Sugiyono, 2009: 613). Uji validitas item menggunakan analisis item

dengan Alpha Cronbach dengan bantuan software IBM Statistical

Package for the Social Sciences version 20,0 for windows (IBM SPSS

Versi 20.0).

Adapun hasil uji validitas yang didapatkan dapat disimpulkan

bahwa angket religiusitas dari 44 item pernyataan. Adapun butir item

yang drop setelah dilakukan uji validitas adalah pada item nomor 4, 6,

9, 19, 26, 28, 35, 39 dan 44. Kriteria yang berlaku yaitu nilainnya r ≥

0,361 = Valid. Maka dapat disimpulkan 9 item pernyataan dinyatakan

tidak valid artinya nilai r ≤ 0,361 atau gugur sedangkan 35 item

pernyataan dinyatakan valid.

Page 76: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

60

Begitu juga untuk angket penyesuaian pernikahan, adapun butir

item yang drop setelah dilakukan uji validitas adalah pada item nomor

7, 22, 26, 31, 35, 36, 44, 47, 48, 51, 53 dan 54. Kriteria yang berlaku

pada angket ini yaitu nilainya r ≥ 0,361 = Valid. Maka dapat

disimpulkan 12 item pernyataan dinyatakan tidak valid atau gugur,

artinya nilai r ≤ 0,361 sedangkan 43 item pernyataan dinyatakan valid.

c. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006:178) reliabilitas adalah suatu

instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah valid.Instrumen

dikatakan reliabel jika instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu

mengungkapkan data yang bisa dipercaya. Uji reabilitas ini

menggunakan rumus :

∑Keterangan:

Y kk = Reabilitas Instrumen

k = Banyak pernyataan∑ = Jumlah varians item

St² = Varians total

Page 77: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

61

Dalam penentuan tingkat reliabilitas suatu instrumen penelitian

dapat diterima bila memiliki koefisien alpha lebih besar. Uji validitas

item menggunakan analisis item dengan Alpha Cronbach dengan

bantuan software IBM Statistical Package for the Social Sciences

version 20 for windows (IBM SPSS Versi 20.0), berikut hasil dari uji

reliabilitas:

1) Religiusitas

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Religiusitas (X)Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items927 35

2) Penyesuaian Pernikahan

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel PenyesuaianPernikahan (Y)

Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items

948 43

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil pengolahan data

bahwa nilai Cronbach Alpha untuk religiusitas sebesar 0,927 sedangkan

untuk penyesuaian pernikahan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,948. Ini

menunjukan bahwa semua variabel nilai Cronbach Alpha nya > 0,361.

Maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan dikatakan valid handal,

Page 78: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

62

sehingga tahapan pengolahan data selanjutnya dapat dilakukan (terlampir

pada halaman 159)

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis.

a. Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data

memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik

parametrik. Data yang berdistribusi normal adalah data yang memusat

pada nilai rata-rata atau median. Menurut Priyatno (2012:37) uji

normalitas menggunakan kolmogorov Smirnov. Untuk metode

kolmogorov Smirnov, cukup membaca nilai sig (signifikansi). Jika

signifikansi kurang dari 0,05, maka kesimpulanya data tidak

berdistribusi normal. Tetapi jika signifikasi lebih dari 0,05, maka data

berdistribusi normal.

Uji normalitas data penelitian diolah dengan menggunakan

program uji statistik deskriptif data penelitian diolah dengan

menggunakan program software IBM Statistical Package for the

Social Sciences version 20 for windows (IBM SPSS Versi 20.0)

b. Linieritas

Apabila antara variabel x dan y dikatakan sudah memiliki

hubungan linier, berarti bisa dikatakan variabel x berpengaruh

Page 79: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

63

terhadap variabel y. Dalam hal ini tidak diperlukan secara khusus

tersendiri uji pengaruh. Langkah uji linieritas dapat diuraikan sebagai

berikut :

H0 : β = 0 (persamaan adalah tidak linier atau tak ada relasi antara x

dan y)

H1: β ≠ 0 (persamaan adalah linier atau ada relasi x dan y).

Pengujian uji liniersitas menggunakan tingkat signifikasi 0,05.

Untuk mengambil keputusan dapat dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi. Jika signifikansi ˂ 0,05, maka ada pengaruh antara

variabel x dengan variabel y. Tetapi jika signifikansi ˃ 0,05, maka

tidak ada pengaruh antara variabel x dan variabel y.

Uji Linearitas data penelitian diolah dengan menggunakan

program software IBM Statistical Package for the Social Sciences

version 20 for windows (IBM SPSS Versi 20.0)

2. Uji Korelasi

Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya

hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisa korelasi yang digunakan

adalah metode korelasi Pearson Product Moment (Riduwan, 2010: 138).

Teknik analisis korelasi ini termasuk teknik statistik parametrik yang

menggunakan data interval. Untuk melihat hubungan atau korelasi yang

signifikan masing-masing variabel X dan Y dengan ketentuan nilai r tidak

Page 80: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

64

dari harga (-1 ≤ r ≤ 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatife

sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya

sangat kuat. Pada uji korelasi bahwa nilai N menunjukan jumlah data

sebanyak 86 responden maka r tabel yang digunakan untuk mengetahui

keeratan hubungan antara variabel x dan y yaitu 0,212.

Analisis taraf signifikansi hubungan atau uji korelasi

menggunakan nilai korelasi yang dibuat oleh (Sujianto, 2009:40) sebagai

berikut:

a. 0.00 – 0.20 korelasi keeratan sangat lemah

b. 0.21 – 0.40 korelasi keeratan lemah

c. 0.41 – 0.70 korelasi keeratan kuat

d. 0.71 – 0.90 korelasi keeratan sangat kuat

e. 0.91 – 0.99 korelasi keeratan sangat kuat sekali

f. 1 berarti korelasi keeratan sempurna

Uji korelasi data penelitian diolah dengan menggunakan program

software IBM Statistical Package for the Social Sciences version 20 for

windows (IBM SPSS Versi 20.0).

3. Uji Hipotesis

Pengujian penelitian ini menggunakan Uji Signifikansi (Uji-t).

Pengujian ini berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan

Page 81: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

65

variabel X dan Y, rumus uji hipotesis penelitian dengan menggunakan

Product Moment Correlation Karl Pearson Riduwan (2010: 98):

Rumus Product Moment:

= ∑XY − (∑X). (∑ Y){ ∑X − (∑X) }{ ∑Y − (∑Y) }Keterangan :

:Koefisien kolerasi∑ X : Jumlah skor item∑Y : Jumlah skor total (seluruh item): Jumlah responden: Variabel bebas

Y : Variabel terikat∑XY : Jumlah skor antara X dan Y

Untuk menentukan diterima atau ditolak variabel penelitian ini

ditetapkan berdasarkan nilai Corrected Item-Total Correlation dengan

kriteria ≥ 0,212 = diterima dengan ketentuan 86 orang untuk

penelitian (Sugiyono, 2013:613).

Page 82: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

65

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini disajikan sesuai dengan variabel penelitian yang ada,

dalam deskripsi data hasil penelitian ini dideskripsikan data tentang religiusitas

sebagai variabel (X) dan penyesuaian pernikahan dini sebagai variabel (Y) di

Kabupaten Pesisir Selatan.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data

memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik

parametrik. Untuk menguji normalitas dilakukan dengan pengolahan data

menggunakan program software IBM Statistical Package for the Social

Sciences version 20 for windows (IBM SPSS Versi 20.0). Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada tabel berikut

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Religiusitas .082 86 .200*

Penyesuaianpernikahan

.073 86 .200*

65

Page 83: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

66

Data di atas menjelaskan bahwa hasil perhitungan dengan Software

SPSS versi 20 for Windows, diperoleh nilai r untuk variabel religiusitas (X)

sebesar 0,200, dan variabel penyesuaian pernikahan (Y) sebesar 0,200

sedangkan signifikan alpha yang dipakai 0,05. Jadi kesimpulannya data

religiusitas berdistribusi normal (lebih dari 0,05), sedangkan data

penyesuaian pernikahan juga berdistribusi normal karena (lebih dari 0,05).

Dapat dinyatakan bahwa data dari kedua variabel dalam penelitian ini

sebenarnya membentuk distribusi normal sehingga hal ini memungkinkan

untuk proses analisis selanjutnya.

b. Uji Linieritas

Pedoman yang digunakan jika Sig < α maka H ditolak yang artinya

ada hubungan linier religiusitas dengan penyesuaian pernikahan dini

Tabel 8. Uji LinieritasANOVA Table

Sum ofSquares

Df MeanSquare

F Sig.

Religiusitas*

PenyesuaianPernikahan

Between

Groups

(Combined)

9497.576 44 215,854 1,666 ,051

Linearity 4026.937 1 4026,937 31,089 ,000

DeviationfromLinearity

5470.639 43 127,224 982 ,524

Page 84: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

67

Within Groups 5310.750 41 129,530

Total 14808.326 85

Berdasarkan hasil dari tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa

terdapat hubungan yang linier antara religiusitas dengan penyesuaian

karena apabila signifikansi ˂ 0,05, maka ada pengaruh antara variabel x

dengan variabel y. tetapi jika signifikansi ˃ 0,05, maka tidak ada pengaruh

antara variabel x dan variabel y. pada tabel diketahui nilai signifikansi

sebesar 0,000, jadi kesimpulannya ada pengaruh antara religiusitas dengan

penyesuaian pernikahan.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Mayor

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab II, bahwa ada

hipotesis yang diuji dengan teknik product moment correlation dan

perhitungannya menggunakan program SPSS versi 20 for windows,

hasilnya sebagai berikut:

Tabel 9. Koefisien Korelasi antara Religiusitas (X) dengan PenyesuaianPernikahan (Y)

Variabel N r hitung r tabel Signifikansi KeteranganReligiusitas

86 0,521 0,212 0,000

Terdapat hubunganyang signifikan antarareligiusitas denganpenyesuaianpernikahan.

PenyesuaianPernikahan

Page 85: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

68

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi

antara variabel religiusitas (X) dengan variabel penyesuaian pernikahan (Y)

adalah 0,521.

Besarnya hubungan antara variabel X dengan variabel Y yang dihitung

dengan bantuan program computer SPSS versi 20 maka didapatkan rhitung =

0.521 dan rtabel sebesar 0,212. Jika rhitung > rtabel, maka Ha diterima dan Ho

ditolak, maka dapat dilihat bahwa 0,521 > 0,212, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis kerja (Ha) dapat diterima. Ini menunjukkan arah hubungan

yang positif. Artinya, semakin tinggi religiusitas seseorang maka semakin

tinggi pula penyesuaian pernikahan seseorang, sebaliknya semakin rendah

religiusitas seseorang maka semakin rendah pula penyesuaian pernikahannya.

b. Uji Hipotesis Minor

Variabel tentang religiusitas dibagi menjadi tiga indikator yaitu:

dimensi subjektif (aqidah) (XI. 1), Dimensi ojektif (akhlak) (XI. 2), dimensi

simbolik (syariat) (X1. 3). Selanjutnya variabel penyesuaian pernikahan

dibagi menjadi lima indikator yaitu: kebahagian suami istri (YI. 1),

kemampuan memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat (YI. 2),

kebersamaan (YI. 3), penyesuaian dalam masalah keuangan (YI. 4),

penyesuaian dari pihak keluarga (YI. 5). Korelasi masing-masing antara

variabel X dan Y sebagai berikut:

Page 86: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

69

1) Korelasi Indikator X1.1-3 dengan Y1.1- 5

a) Korelasi dimensi subjektif (aqidah) (XI. 1) dengan kebahagiansuami istri (YI. 1)

Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) (XI. 1) dengan

kebahagian suami istri (YI. 1), menggunakan rumus Pearson Product

Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program SPSS versi

20. Hasil korelasi XI.1 dengan YI.1 dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 10. Korelasi X1.1 dan Y1.1

XI YI

XI PearsonCorrelation

1 .419**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

YI PearsonCorrelation

.419** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.1 dan Y1.1 diperoleh r hitung sebesar 0,419 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi subjektif

(aqidah) (X1.1) dengan kebahagian suami istri (Y1.1), dengan kategori

keeratan korelasi kuat.

Page 87: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

70

b) Korelasi religiusitas (X1.1) dengan kemampuan memperolehperbedaan pendapat (Y1.2)

Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) (X1.1) dengan

kemampuan memperoleh pendapat (Y1.2), menggunakan rumus

Pearson Product Moment Corelation yang dianalisis menggunakan

program SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.1 dengan Y1.2 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 11. Korelasi X1.1 dan Y1.2

XI Y2

XI PearsonCorrelation

1 .293**

Sig. (2-tailed) .006

N 86 86

Y2 PearsonCorrelation

.293** 1

Sig. (2-tailed) .006

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.1 dan Y1.2 diperoleh r hitung sebesar 0,293 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi subjektif

(aqidah) (X1.1) dengan kemampuan memperoleh perbedaan pendapat

(Y1.2), dengan kategori keeratan lemah.

Page 88: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

71

c) Korelasi religiusitas (X1.1) dengan kebersamaan (Y1.3)

Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) (X1.1) dengan

kebersamaan (Y1.3), menggunakan rumus Pearson Product Moment

Corelation yang dianalisis menggunakan program SPSS versi 20.

Hasil korelasi X1.1 dengan Y1.3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 12. Korelasi X1.1 dan Y1.3

XI Y3

XI PearsonCorrelation

1 .429**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y3 PearsonCorrelation

.429** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1 dan Y3 diperoleh r hitung sebesar 0,429 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi subjektif

(aqidah) (X1.1) dan kebersamaan (Y1.3), dengan kategori korelasi

keeratan kuat.

d) Korelasi religiusitas (X1.1) dengan penyesuaian masalah keuangan(Y1.4)

Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) (X1.1) dengan

penyesuaian masalah keuangan (Y1.4), menggunakan rumus Pearson

Page 89: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

72

Product Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program

SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.1 dengan Y1.4 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

Tabel 13. Korelasi X1.1 dan Y1.4

XI Y4

XI PearsonCorrelation

1 .15vgi57

Sig. (2-tailed) .148

N 86 86

Y4 PearsonCorrelation

.157 1

Sig. (2-tailed) .148

N 86 86

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.1 dan Y1.4 diperoleh r hitung sebesar 0,157 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi subjektif

(aqidah) (X1.1) dengan penyesuaian masalah keuangan (Y1.4), dengan

korelasi keeratan sangat lemah.

e) Korelasi religiusitas (X1.1) dengan penyesuaian dari pihakkeluarga (Y1.5)

Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) (X1.1) dengan

penyesuaian dari pihak keluarga (Y1.5), menggunakan rumus Pearson

Product Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program

SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.1 dengan Y1.5 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

Page 90: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

73

Tabel 14. Korelasi X1.1 dan Y1.5

XI Y5

XI PearsonCorrelation

1 .378**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y5 PearsonCorrelation

.378** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.1 dan Y1.5 diperoleh r hitung sebesar 0,378 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi subjektif

(aqidah) (X1.1) dengan penyesuaian dari pihak keluarga (Y1.5), dengan

korelasi keeratan lemah.

2) Korelasi Indikator X1.2 dengan Y1.1-.5

a) Korelasi dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengan kebahagian suamiistri (Y1.1)

Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengan

kebahagian suami istri (Y1.1), menggunakan rumus Pearson Product

Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program SPSS versi

20. Hasil korelasi X1.2 dengan Y1.1 dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Page 91: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

74

Tabel 15. Korelasi X1.2 dan Y1.1

X2 Y1

X2 PearsonCorrelation

1 .598**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y1 PearsonCorrelation

.598** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.2 dan Y1.1 diperoleh r hitung sebesar 0,598 dan r tabel 0,212

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi objektif

(akhlak) (X1.2) dengan kebahagian suami istri (Y1.1) dengan kategori

korelasi keeratan kuat.

b) Korelasi dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengan kemampuanmemperoleh perbedaan pendapat (Y1.2)

Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengan

kemampuan memperoleh perbedaan pendapat (Y1.2) menggunakan

rumus Pearson Product Moment Corelation yang dianalisis

menggunakan program SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.2 dengan Y1.2

dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Page 92: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

75

Tabel 16. Korelasi X1.2 dan Y1.2

X2 Y2

X2 PearsonCorrelation

1 .393**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y2 PearsonCorrelation

.393** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.2 dan Y1.2 diperoleh r hitung sebesar 0,393 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi objektif

(akhlak) (X1.2) dengan kemampuan memperoleh perbedaan pendapat

(Y1.2) dengan kategori korelasi keeratan lemah .

c) Korelasi antara dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengankebersamaan (Y1.3)

Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengan

kebersamaan (Y1.3), menggunakan rumus Pearson Product Moment

Corelation yang dianalisis menggunakan program SPSS versi 20.

Hasil korelasi X1.2 dengan Y1.3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 93: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

76

Tabel 17. Korelasi X1.2 dan Y1.3

X2 Y3

X2 Pearson Correlation 1 .488**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y3 Pearson Correlation .488** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.2 dan Y1.3 diperoleh r hitung sebesar 0,488 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi objektif

(akhlak) (X1.2) dengan kebersamaan (Y1.3) dengan kategori korelasi

keeratan kuat.

d) Korelasi antara dimensi objektif (akhlak) (X1.2) denganpenyesuaian masalah keuangan (Y1.4)

Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengan

penyesuaian masalah keuangan (Y1.4), menggunakan rumus Pearson

Product Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program

SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.2 dengan Y1.4 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 94: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

77

Tabel 18. Korelasi X1.2 dan Y1.4

X2 Y4

X2 PearsonCorrelation

1 .271**

Sig. (2-tailed) .012

N 86 86

Y4 PearsonCorrelation

.271** 1

Sig. (2-tailed) .012

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X2 dan Y4 diperoleh r hitung sebesar 0,271 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi objektif

(akhlak) (X1.2) dengan penyesuaian masalah keuangan (Y1.4) dengan

kategori korelasi keeratan sangat lemah.

e) Korelasi antara dimensi objektif (akhlak) (X1.2) denganpenyesuaian dengan pihak keluarga (Y1.5)

Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) (X1.2) dengan

penyesuaian dengan pihak keluarga (Y1.5), menggunakan rumus

Pearson Product Moment Corelation yang dianalisis menggunakan

program SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.2 dengan Y1.5 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Page 95: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

78

Tabel 19. Korelasi X1.2 dan Y1.5

X2 Y5

X2 PearsonCorrelation

1 .447**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y5 PearsonCorrelation

.447** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X2 dan Y5 diperoleh r hitung sebesar 0,447 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi objektif

(akhlak) (X1.2) dan penyesuaian pihak keluarga (Y1.5) dengan kategori

korelasi keeratan kuat.

3) Korelasi Indikator X1.3 dengan Y1.1-1.5

a) Korelasi antara dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengankebahagian suami istri (Y1.1)

Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

kebahagian suami istri (Y.1.1), menggunakan rumus Pearson Product

Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program SPSS versi

20. Hasil korelasi X1.3 dengan Y1.1 dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Page 96: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

79

Tabel 20. Korelasi X1.3 dan Y1.1

X3 Y1

X3 PearsonCorrelation

1 .338**

Sig. (2-tailed) .001

N 86 86

Y1 PearsonCorrelation

.338** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.3 dan Y1.1 diperoleh r hitung sebesar 0,338 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi simbolik

(syariat) (X1.3) dengan kebahagian suami istri (Y1.1) dengan korelasi

keeratan lemah.

b) Korelasi antara dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

kemampuan memperoleh perbedaan pendapat (Y1.2)

Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

kemampuan memperoleh perbedaan pendapat (Y1.2) menggunakan

rumus Pearson Product Moment Corelation yang dianalisis

menggunakan program SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.3 dengan Y1.2

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 97: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

80

Tabel 21. Korelasi X1.3 dan Y1.2

X3 Y2

X3 PearsonCorrelation

1 .231**

Sig. (2-tailed) .354

N 86 86

Y2 PearsonCorrelation

.231** 1

Sig. (2-tailed) .354

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.3 dan Y1.2 diperoleh r hitung sebesar 0,231 dan r tabel 0,212

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi simbolik

(syariat) (X1.3) dengan kemampuan memperoleh perbedaan pendapat

(Y1.2) dengan korelasi keeratan sangat lemah.

c) Korelasi antara dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

kebersamaan (Y1.3)

Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

kebersamaan (Y1.3) menggunakan rumus Pearson Product Moment

Corelation yang dianalisis menggunakan program SPSS versi 20.

Hasil korelasi X1.3 dengan Y1.3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 98: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

81

Tabel 22. Korelasi X1.3 dan Y1.3

X3 Y3

X3 PearsonCorrelation

1 .276*

Sig. (2-tailed) .010

N 86 86

Y3 PearsonCorrelation

.276* 1

Sig. (2-tailed) .010

N 86 86

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.3 dan Y1.3 diperoleh r hitung sebesar 0,276 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi simbolik

(syariat) (X1.3) dengan kebersamaan (Y1.3) dengan korelasi keeratan

lemah.

d) Korelasi antara dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

penyesuaian masalah keuangan (Y1.4)

Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

penyesuaian masalah keuangan (Y1.4) menggunakan rumus Pearson

Product Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program

SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.3 dengan Y1.4 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 99: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

82

Tabel 23. Korelasi X1.3 dan Y1.4

X3 Y4

X3 PearsonCorrelation

1 .447*

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y4 PearsonCorrelation

.447* 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.3 dan Y1.4 diperoleh r hitung sebesar 0,447 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi simbolik

(syariat) (X1.3) dan penyesuaian masalah keuangan (Y1.4) dengan

kolerasi keeratan kuat .

e) Korelasi antara dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

penyesuaian pihak keluarga (Y1.5)

Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) (X1.3) dengan

penyesuaian masalah keuangan (Y1.5) menggunakan rumus Pearson

Product Moment Corelation yang dianalisis menggunakan program

SPSS versi 20. Hasil korelasi X1.3 dengan Y1.5 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 100: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

83

Tabel 24. Korelasi X1.3 dan Y1.4

X3 Y5

X3 PearsonCorrelation

1 .223*

Sig. (2-tailed) .029

N 86 86

Y5 PearsonCorrelation

.223* 1

Sig. (2-tailed) .029

N 86 86

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi X1.3 dan Y1.5 diperoleh r hitung sebesar 0,223 dan r tabel 0,212.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi simbolik

(syariat) (X1.3) dan penyesuaian pihak keluarga (Y1.5) dengan kolerasi

keeratan lemah.

B. Rekapitulasi Hasil Korelasi

Rekapitulasi analisis korelasi indikator konsep diri dengan interaksi sosial

peserta didik diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 27. Korelasi Religiusitas (X) dengan Penyesuaian Pernikahan (Y)Variabel N Nilai

Korelasir tabel Signifikansi Keterangan

ReligiusitasdenganPenyesuaianPernikahan

86 0,521 0,212 0,000 Korelasi Kuat

Page 101: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

84

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi

antara variabel religiusitas (X) dengan variabel penyesuaian pernikahan (Y)

adalah 0,521.

Besarnya hubungan antara variabel X dengan variabel Y yang dihitung

dengan bantuan program computer SPSS versi 20 maka didapatkan rhitung =

0.521 dan rtabel sebesar 0,212. Jika rhitung > rtabel, maka Ha diterima dan Ho

ditolak, maka dapat dilihat bahwa 0,521 > 0,212, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis kerja (Ha) dapat diterima. Ini menunjukkan arah hubungan

yang positif. Artinya, semakin tinggi religiusitas seseorang maka semakin

tinggi pula penyesuaian pernikahan seseorang, sebaliknya semakin rendah

religiusitas seseorang maka semakin rendah pula penyesuaian pernikahannya.

Tabel 28. Rekapitulasi Hasil Variabel Religiusitas dengan PenyesuaianPernikahan Dini dan PerindikatorNo Variabel Keeratan

1 Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan 0,521 Kuat2 Dimensi subjektif dan kebahagian suami istri 0,419 Kuat3 Dimensi subjektif dan kepuasan memperoleh

perbedaan pendapat0,293 Lemah

4 Dimensi subjektif dan kebersamaan 0,429 Kuat5 Dimensi subjektif dan penyesuaian masalah

keuangan0,157 Lemah

6 Dimensi subjektif dan penyesuaian denganpihak keluarga

0,378 Lemah

7 Dimensi objektif dan kebahagian suami istri 0,598 Kuat8 Dimensi objektif dan dan kepuasan

memperoleh perbedaan pendapat0,393 Lemah

9 Dimensi objektif dan dan kebersamaan 0,488 Kuat10 Dimensi objektif dan penyesuaian masalah 0,271 Lemah

Page 102: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

85

keuangan11 Dimensi objektif dan penyesuaian dengan

pihak keluarga0,447 Kuat

12 Dimensi simbolik dan kebahagian suami istri 0,338 Lemah13 Dimensi simbolik dan dan kepuasan

memperoleh perbedaan pendapat0,231 Lemah

14 Dimensi simbolik dan dan kebersamaan 0,276 Lemah15 Dimensi simbolik dan penyesuaian masalah

keuangan0,447 Kuat

16 Dimensi simbolik dan penyesuaian denganpihak keluarga

0,223 Lemah

C. Pembahasan

1. Hubungan Religiusitas dengan Penyesuaian Pernikahan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai religiusitas dan

penyesuaian pernikahan dini di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan religiusitas dengan penyesuaian

pernikahan korelasi sebesar 0,521. Dengan hal tersebut bahwa apabila

religiusitas seseorang baik maka penyesuaian pernikahan akan baik, begitu

juga sebaliknya apabila religiusitas seseorang tidak baik maka penyesuaian

pernikahannya juga tidak baik. Berdasarkan yang dikemukakan oleh

Hurlock karakteristik yang mendukung penyesuaian dalam perkawinan

yaitu meliputi diantaranya agama. Pasangan manusia yang menikah dengan

memenuhi syarat-syarat sesuai perintah agama dan hukum negara akan

berdampak baik bagi semua pihak. Menurut Nashori (2002:49) religiusitas

adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa

Page 103: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

86

pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama

yang dianut.

Religiusitas sering menjadi sandaran ketika seseorang mengalami

kesulitan dan kepahitan hidup. Begitu juga dengan penyesuaian pernikahan

religiusitas dapat menjadi pondasi terpenting bagi kebahagian pasangan. Hal

ini dapat terjadi bila pasangan menyadari bahwa keimanan memberikan

makna dalam hidup. (Lestari, 2012:15).

Pernikahan mempunyai tujuan untuk membentuk keluarga yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Ramulyo,

1996:2). Dalam kenyataannya pasangan suami istri kadang-kadang lupa

menerapkan petunjuk-petunjuk Allah Subhanahuwata’ala dan tergelincir ke

lembah pertengkaran yang hebat di antara mereka dan terjadilah apa yang

tidak dikehendaki serta paling benci oleh Allah, yaitu putusnya hubungan

pernikahan. (Ramulyo, 1996:26).

Menurut Walgito (2002:54) Agama akan menuntun ke hal-hal yang

baik, ke hal-hal yang tidak tercela, sehingga dengan demikian dapat

dikemukan bahwa makin kuat agama seseorang menganut agamanya, maka

seseorang tersebut akan mempunyai sikap mengarah ke hal-hal yang baik.

Begitu pula dengan demikian apabila dikaitkan dengan perkawinan, maka

agama yang dianut oleh masing-masing anggota pasangan akan memberikan

tuntunan atau bimbingan bagaimana bertindak secara baik. Banyak tindakan

Page 104: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

87

yang dapat dicegah pelaksanaannya karena dilatar belakangi oleh kuatnya

agama yang dianut.

2. Hubungan antara Indikator Penelitian

a. Hubungan dimensi sujektif (aqidah) dengan kebahagian suami istri

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi sujektif (aqidah) dengan kebahagian suami istri koefisien

korelasi sebesar 0,419. Dimensi subjektif (aqidah) mempengaruhi

kebehagian suami istri dengan korelasi keeratan kuat.

Menurut Anwar (2006:89) aqidah Islam berisikan ajaran tentang

apa saja yang mesti dipercayai, diyakini dan diimani oleh setiap orang

Islam. Agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan keimanan

kepada Tuhan, percaya tentang keberadaan dan hakikat Allah SWT,

malaikat, Nabi dan Rasul, surga dan neraka, qadha dan qadar.

Religiusitas merupakan sandaran ketika seseorang mengalami

kesulitan dan kepahitan hidup. Dengan hal itu dimensi subjektif (aqidah)

merupakan keyakinan oleh seseorang untuk selalu berserah diri kepada

sang pencipta. Mewujudkan kebahagian dalam keluarga tentunya harus

dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT sehingga

pasangan yang ingin membangun sebuah keluarga yang bahagia apabila

dilandasi nilai-nilai ketauhidan akan mencapai kebahagian yang

diharapkan sebaliknya jika ingin membangun sebuah keluarga tetapi

Page 105: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

88

tidak dilandasi nilai-nilai ketauhidan, sedikit yang mampu

mempertahankan keutuhan keluarganya (Helmawati, 2014:282).

b. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuanmemperoleh perbedaan pendapat

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan memperoleh pebedaan

pendapat koefisien korelasi sebesar 0,293. Dimensi subjektif (aqidah)

mempengaruhi kemampuan memperoleh perbedaan pendapat dengan

korelasi keeratan lemah.

Menurut Hurlock (2012:299) perbedaan pendapat di antara

anggota keluarga yang tidak dapat dielakkan, biasanya berakhir dengan

salah satu dari tiga kemungkinan yaitu: adanya ketegangan tanpa

pemecahan, salah satu mengalah demi perdamaian masing-masing

anggota keluarga mencoba untuk saling mengerti pandangan dan

pendapat orang lain.

c. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa Dimensi subjektif

(aqidah) dengan kebersamaan koefisien korelasi sebesar 0,429. Dimensi

subjektif (aqidah) mempengaruhi kebersamaan dengan korelasi keeratan

kuat.

Menurut Hurlock (2012:299) apabila penyesuaian pernikahan

dapat berhasil, maka keluarga dapat menikmati waktu yang digunakan

Page 106: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

89

untuk berkumpul bersama. Apabila hubungan keluarga telah dibentuk

dengan baik pada awal-awal tahun pernikahan, maka akan mengikat tali

persahabatan yang erat dalam sebuah rumah tangga. Dalam membangun

sebuah rumah tangga harus bisa saling memberikan kasih sayang.

Pernikahan bagi seseorang laki-laki menuntutnya untuk bersedia

menyandang perannya sebagai suami begitu juga dengan istri untuk

bersedia menyandang perannya sebagai istri.

d. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian masalahkeuangan .

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa tidak terdapat

hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian masalah

keuangan dengan koefisien korelasi sebesar 0,157. Karena masalah

keuangan yang terjadi pada subjek tidak berpengaruh signifikan dengan

religiusitas hal ini didukung oleh penelitian Septy Srisusanti mengenai

“Studi deskriptif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

perkawinan pada istri”. Bahwa religiusitas tidak memberikan pengaruh

signifikan, pada penelitian ini tuntutan biaya hidup dari istri (keluarga)

menjadi faktor utama yang mempengaruhi seseorang mengalami masalah

keuangan.

Menurut Allport 1993 (Indrawati, 2006:11) konsep dan prinsip

yang terbentuk dalam diri individu akan menjadi bagian penting dan

bersifat menetap dalam kehidupan. Setiap individu memiliki kematangan

Page 107: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

90

dalam dirinya, salah satunya kematangan beragama, apabila individu

sudah memiliki kematagan beragama maka kematangan beragama itulah

yang dapat mengarahkan individu untuk bersifat dan bersikap terbuka

pada semua fakta, nilai-nilai, dan memberi arah dalam menuju kerangka

hidup, baik secara teoritis maupun praktis. Dalam sebuah keluarga dalam

melakukan kewajiban agama dapat menghindari hal-hal yang dapat

mendekati dosa, konsisten pada sopan santun dan keutamaan,

memberikan perhatian dan kasih sayang (mahfuzh, 2013:13).

e. Hubungan dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian dari pihakkeluarga

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian dari pihak keluarga

dengan koefisien korelasi sebesar 0,378. Dimensi subjektif (aqidah)

mempengaruhi penyesuaian masalah keuangan dengan korelasi keeratan

sangat lemah.

Apabila suami istri mempunyai hubungan yang baik dengan pihak

keluarga pasangan, khususnya mertua, ipar laki-laki dan ipar perempuan,

kecil kemungkinannya untuk terjadi percekcokan dan ketegangan

hubungan dengan mereka (Hurlock, 2012:299).

f. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami istri

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami istri dengan koefisien

Page 108: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

91

korelasi sebesar 0,598. Dimensi objektif (akhlak) mempengaruhi

penyesuaian masalah keuangan dengan korelasi keeratan kuat.

Menurut Anwar (2006:89) akhlak merupakan sikap yang muncul

dari jiwa yang berhubungan dengan pemeliharaan dan kebaikan diri

untuk berelasi dengan dunia terutama dalam berhubungan dengan orang

lain. Selanjutnya menurut Abdullah (2005:22) pernikahan dalam Islam

tidak semata-mata hanya memuaskan hasrat biologis masing-masing atau

juga hanya untuk mendapatkan keturunan semata-mata. Islam

mengiginkan agar pemeluknya melakukan pernikahan untuk

mendapatkan keturunan yang sah serta sehat jasmani, rohani dan sosial

sehingga hal itu akan mempererat serta membangun hari depan individu,

keluarga dan kebahagian masyarakat yang lebih baik.

g. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kemampuanmemperoleh perbedaan pendapat

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi objektif (akhlak) dengan kemampuan memperoleh perbedaan

pendapat dengan koefisien korelasi sebesar 0,393. Dimensi objektif

(akhlak) mempengaruhi kemampuan memperoleh perbedaan pendapat

dengan korelasi keeratan lemah.

Menurut Hurlock (2012:299) perbedaan pendapat di antara

anggota keluarga yang tidak dapat dielakkan, biasanya berakhir dengan

salah satu dari tiga kemungkinan yaitu: adanya ketegangan tanpa

Page 109: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

92

pemecahan, salah satu mengalah demi perdamaian masing-masing

anggota keluarga mencoba untuk saling mengerti pandangan dan

pendapat orang lain.

h. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan dengan koefisien korelasi

sebesar 0,488. Dimensi objektif (akhlak) mempengaruhi kebersamaan

dengan korelasi keeratan kuat.

Menurut Hurlock (2012:299) apabila penyesuaian pernikahan

dapat berhasil, maka keluarga dapat menikmati waktu yang digunakan

untuk berkumpul bersama. Apabila hubungan keluarga telah dibentuk

dengan baik pada awal-awal tahun pernikahan, maka akan mengikat tali

persahabatan yang erat dalam sebuah rumah tangga. Dalam membangun

sebuah xzz rumah tangga harus bisa saling memberikan kasih sayang.

Pernikahan bagi seseorang laki-laki menuntutnya untuk bersedia

menyandang perannya sebagai suami begitu juga dengan istri untuk

bersedia menyandang perannya sebagai istri.

i. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian masalahkeuangan.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat dimensi

objektif (akhlak) dengan penyesuaian masalah keuangan dengan

Page 110: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

93

koefisien korelasi sebesar 0,271. Dimensi subjektif (aqidah)

mempengaruhi penyesuaian masalah keuangan dengan korelasi keeratan

sangat lemah.

Dalam keluarga pada umumnya salah satu sumber perselisihan dan

kejengkelan adalah sekitar masalah keuangan. Bagaimanapun besarnya

pendapatan, keluarga perlu mempelajari cara membelanjakan

pendapatannya sehingga mereka dapat menghindari utang yang selalu

melilit agar di samping itu mereka dapat menikmati kepuasan atas

usahanya deng an cara yang sebaik-baiknya, daripada menjadi seorang

istri yang selalu mengeluh karena pendapatan suami tidak memadai. Bisa

juga dia bekerja untuk membantu pendapatan suaminya demi pemenuhan

kebutuhan keluarga (Hurlock, 2012:299).

j. Hubungan dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian dari pihakkeluarga.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian dari pihak keluarga dengan

koefisien korelasi sebesar 0,447 Dimensi objektif (akhlak)

mempengaruhi penyesuaian dari pihak keluarga dengan korelasi keeratan

kuat.

Apabila suami istri mempunyai hubungan yang baik dengan pihak

keluarga pasangan, khususnya mertua, ipar laki-laki dan ipar perempuan,

Page 111: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

94

kecil kemungkinannya untuk terjadi percekcokan dan ketegangan

hubungan dengan mereka (Hurlock, 2012:299).

k. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian suami istri.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian suami istri dengan

koefisien korelasi sebesar 0,388. Dimensi simbolik (syariat)

mempengaruhi kebahagian suami istri dengan korelasi keeratan lemah.

Menurut Anwar (2006:89) akhlak merupakan sikap yang muncul

dari jiwa yang berhubungan dengan pemeliharaan dan kebaikan diri untuk

berelasi dengan dunia terutama dalam berhubungan. Pasangan suami istri

harus banyak belajar tentang pasangan masing-masing dan diri sendiri

yang mulai dihadapkan dengan berbagai masalah. Dua kepribadian (suami

maupun istri) untuk dapat sesuai satu sama lainnya, dapat memberi dan

menerima. Selanjutnya Hurlock, 2002 (Suryanto, 2006:199) pentingnya

penyesuaian dan tanggung jawab sebagai suami istri dalam sebuah

pernikahan akan berdampak pada keberhasilan hidup dalam berumah

tangga. Dalam penyesuaian pernikahan yang baik adalah kesanggupan dan

kemampuan sang suami dan istri untuk berhubungan mesra dan saling

memberi dan menerima cinta.

Page 112: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

95

l. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kemampuanmemperoleh perbedaan pendapat.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa terdapat hubungan

dimensi simbolik (syariat) dengan kemampuan memperoleh perbedaan

pendapat dengan koefisien korelasi sebesar 0,231. Dimensi simbolik

(syariat) mempengaruhi kemampuan memperoleh perbedaan pendapat

dengan korelasi keeratan lemah.

Menurut Hurlock (2012:299) perbedaan pendapat di antara

anggota keluarga yang tidak dapat dielakkan, biasanya berakhir dengan

salah satu dari tiga kemungkinan yaitu: adanya ketegangan tanpa

pemecahan, salah satu mengalah demi perdamaian masing-masing

anggota keluarga mencoba untuk saling mengerti pandangan dan

pendapat orang lain.

m. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan. Koefisien korelasi

sebesar 0,276 . Dimensi simbolik (syariat) mempengaruhi kebersamaan

dengan korelasi keeratan kuat.

Menurut Hurlock (2012:299) apabila penyesuaian pernikahan

dapat berhasil, maka keluarga dapat menikmati waktu yang digunakan

untuk berkumpul bersama. Apabila hubungan keluarga telah dibentuk

dengan baik pada awal-awal tahun pernikahan, maka akan mengikat tali

Page 113: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

96

persahabatan yang erat dalam sebuah rumah tangga. Dalam membangun

sebuah rumah tangga harus bisa saling memberikan kasih sayang.

Pernikahan bagi seseorang laki-laki menuntutnya untuk bersedia

menyandang perannya sebagai suami begitu juga dengan istri untuk

bersedia menyandang perannya sebagai istri.

n. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian masalahkeuangan.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian masalah keuangan

dengan koefisien korelasi sebesar 0,447. Dimensi simbolik (syariat)

mempengaruhi penyesuaian masalah keuangan dengan korelasi keeratan

kuat.

Menurut Hurlock (2012:299) uang mempunyai pengaruh yang

kuat terhadap penyesuaian diri dengan pernikahan. Suami dan istri harus

mampu menyesuaikan pemasukan dan pengeluaran dengan kebiasaan-

kebiasaan karena sering kali permasalah keuangan menjadi awal

percecokan antara suami dan istri.

o. Hubungan dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian dari pihakkeluarga

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa terdapat hubungan

dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian dari pihak keluarga

dengan koefisien korelasi sebesar 0,223. Dimensi simbolik (syariat)

Page 114: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

97

mempengaruhi penyesuaian masalah keuangan dengan korelasi keeratan

sangat lemah.

Menurut Hurlock (2012:299) penyesuaian diri dengan keluarga

dan anggota keluarga pasangan dengan usia yang berbeda, mulai dari

bayi, hingga nenek/kakek, yang kerapkali mempunyai minat dan nilai

yang berbeda, bahkan berbeda dari segi pendidikan, budaya latar

belakang sosialnya. Suami istri harus mempelajari dan mempelajari dan

menyesuaikan diri bila tidak menginginkan hubungan yang tegang

dengan sanak saudara.

Page 115: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

98

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan religiusitas dengan

penyesuaian pernikahan dini di Kabupaten Pesisir Selatan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hubungan religiusitas dengan penyesuaian pernikahan dini di Kabupaten

Pesisir Selatan yaitu terdapat bahwa korelasi 0.521. Menunjukkan ada

hubungan yang kuat antara religiusitas dengan penyesuaian pernikahan.

2. Hubungan antara Indikator Penelitian

a. Hubungan dari setiap per indikator korelasi indikator dimensi subjektif

(aqidah) dengan kebahagian suami istri dapat dilihat hasil perhitungan

korelasi sebesar 0,419 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara dimensi subjektif (aqidah) dengan kebahagian suami istri dengan

kategori keeratan korelasi kuat.

b. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan

memperoleh perbedaan pendapat, dapat digambarkan bahwa diperoleh

yaitu sebesar 0,293 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara

dimensi subjektif (aqidah) dengan kemampuan memperoleh perbedaan

pendapat, dengan kategori keeratan korelasi kuat.

c. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan,

diperoleh sebesar 0,429 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

98

Page 116: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

99

antara dimensi subjektif (aqidah) dengan kebersamaan, dengan kategori

keeratan korelasi kuat.

d. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian

masalah keuangan, diperoleh sebesar 0,157, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi subjektif (aqidah) dengan

penyesuaian masalah keuangan, dengan kategori keeratan korelasi

sangat lemah.

e. Korelasi indikator dimensi subjektif (aqidah) dengan penyesuaian dari

pihak keluarga, diperoleh sebesar 0,378 dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi subjektif (aqidah) dengan

penyesuaian dari pihak keluarga dengan kategori keeratan korelasi

lemah.

f. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami

istri, diperoleh sebesar 0,598, dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara dimensi objektif (akhlak) dengan kebahagian suami

istri dengan kategori keeratan korelasi kuat.

g. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan kemampuan

memperoleh perbedaan pendapat, diperoleh sebesar 0,393, dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi objektif (akhlak)

dengan kebahagian suami istri dengan kategori keeratan korelasi lemah.

h. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan,

diperoleh sebesar 0,488, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

Page 117: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

100

antara dimensi objektif (akhlak) dengan kebersamaan dengan kategori

keeratan korelasi lemah.

i. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian

masalah keuangan, diperoleh sebesar 0,271 dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian

masalah keuangan dengan kategori keeratan korelasi sangat lemah.

j. Korelasi indikator dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian dari

pihak keluarga, diperoleh sebesar 0,477, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi objektif (akhlak) dengan penyesuaian

dari pihak keluarga dengan kategori keeratan korelasi kuat.

k. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian suami

istri, diperoleh sebesar 0,338, dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara dimensi simbolik (syariat) dengan kebahagian suami

istri dengan kategori keeratan korelasi lemah.

l. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan kemampuan

memperoleh perbedaan pendapat, diperoleh sebesar 0,231, dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi simbolik

(syariat) dengan kemampuan memperoleh perbedaan pendapat dengan

kategori keeratan korelasi sangat lemah.

m.Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan,

diperoleh sebesar 0,276, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara dimensi simbolik (syariat) dengan kebersamaan dengan kategori

keeratan korelasi sangat lemah.

Page 118: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

101

n. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian

masalah keuangan, diperoleh sebesar 0,447, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi simbolik (syariat) dengan

penyesuaian masalah keuangan dengan kategori keeratan korelasi kuat.

o. Korelasi indikator dimensi simbolik (syariat) dengan penyesuaian dari

pihak keluarga, diperoleh sebesar 0,223, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara dimensi simbolik (syariat) dengan

penyesuaian dari pihak keluarga dengan kategori keeratan korelasi

sangat lemah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dalam penelitian ini, maka peneliti

ingin mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pasangan yang sudah menikah

Perlunya pengetahuan yang luas, baik dari pendidikan ataupun dari

segi pendidikan agama untuk menjalin sebuah rumah tangga, agar tidak

terjadi kesenjangan dalam mengayomi biduk rumah tangga. Selalu

berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar senantiasa

diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan pernikahan dan

mengatasi konflik yang muncul dalam kehidupan pernikahan. Kemudian

perlunya keadaan yang stabil dan kepala dingin untuk menyelesaikan

masalah yang sedang dihadapi. Selain itu juga pasangan suami-istri juga

bisa meminta bantuan kepada orang terdekat atau minta bantuan kepada

ahlinya (konselor).

Page 119: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

102

2. Bagi pasangan yang akan menikah

Bagi pasangan yang akan menikah diharapkan untuk dapat

menerima kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pasangannya,

sehingga nantinya lebih mudah dalam melakukan penyesuaian sesudah

menikah.

3. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling

Agar dapat mempersiapkan mahasiswanya dengan ilmu

pengetahuan dalam mata kuliah psikologi konseling keluarga.

4. Peneliti Selanjutnya

Agar hasil penelitian ini dapat menjadi landasan atau pedoman,

diharapkan penelti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang

pengaruh penyesuaian diri terhadap pasangan yang menikah muda.

Page 120: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

103

KEPUSTAKAAN

Abdullah, Yatimin. (2006). Studi Kontemporer. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Astuti, Y. D. (1999). Hubungan antara Religiusitas dengan Gaya Penjelasanpada Mahasiswa Muslim. Jurnal Psikologika. (Nomor 8). Yogyakarta:Universitas Islam Indonesia.

Anwar, Ali., & TP. Tono. (2005). Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat.Bandung: Pustaka Setia.

Anwar, Fuady., et al. (2006). Pendidikan Agama Islam. Padang: Angkasa Raya.

Akhir, Jumadil. (2000). Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum.Jakarta: Bulan Bintang.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Ali, Mohammad & Ashori Mohammad. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: BumiAksara.

Arifin, Bambang S. (2008). Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia

Azwar, Syaifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar.

DeritaAnakKorbanPerceraian.(2006).(http://:www.kompas.com/kesehatan/news/0503/18/110246.htm+korban+perceraian&hl=id&ct=clnk&cd=1&g1id).

Darajat, Zakiah.et al. (2002). Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta: Bulan Bintang.

Fitriah, Lailatul & Jauhar, Mohammad. (2014). Pengantar Psikologi Umum.Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Hurlock, B. Elizabeth. (2012). Psikologi Perkembangan Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Helmawati. (2014). Keluarga Sehat dan Bahagia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif danKuantitatif). Jakarta: Persada Press.

103

Page 121: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

104

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif danKuantitatif). Jakarta: Persada Press.

Kumalasari, Intan & Andhyantoro Iwan. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta:Salamba Medika.

Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana.

Mangunwijaya. (1982). Agama dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PenerbitRainbow.

Mahmud, H. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Nasihat perkawinan. (2006). (http : assunah.or.id/artikel/masalah/nasihat.php).

Mucshlish. (2012). Perbedaan Usia Wanita Ketika Menikah (Remaja danDewasa) dalam Hubungan dengan Penyesuaian Pernikahan di KotaMakasar. Jurnal Psikologi. (Nomor 2 Vol 8). Hlm. 106-109.

Nashori, Fuad & Diana Rachmy. (2002). Mengembangkan Kreativitas dalamPerspektif Psikologi Islam. Yogyakarta: Menara Kudus.

“Perceraian di Jember Terbanyak Ketiga Jawa Timur” (2001, 11 April).Kompas. (online). Diakses 28 Febuari 2006 Http://www.kompas.com.

Prayitno Duwi. (2012). Belajar Cepat Olah Data Stastitik dengan SPSS.Yogyakarta: ANDI OFFSET

Papalia, D. E. et. (2009). Human Development. (B. Marwensdy. Terjemahan).USA. McGraw Hill Companies. Buku Asli diterbitkan tahun 1998.

Ramulyo, Idris Mohd (1996). Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Riyadi, Agus. (2013). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta:Ombak.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan PenelitiPemula. Bandung: Alfabeta.

Sarwono, Sarlito W. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Page 122: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

105

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

Sujianto, Eko Agus. (2009). Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: PustakaKarya.

Shalih, S Fuad. (2005). Untukmu yang akan Menikah dan Telah Menikah.Jakarta: Pustaka Alkautsar.

Suryanto, Anjani C. (2006). Pola Penyesuaian Perkawinan pada Perkawinanpada Periode Awal. Jurnal Psikologi ( Nomor 3 Vol 8). Hlm. 199.

Sururin. (2004). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanford, Christine, & Beardsley Wyn. (1994). Membina Hubungan yangHarmonis. Jakarta: Arcan.

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Keguruan danIlmu Pendidikan. Padang: STKIP PGRI Sumbar Press.

Walgito, Bimo. (2002). Bimbingan dan Konseling Pekawinan. Yogyakarta:Fakultas Psikologi UGM.

Yusuf, Muri A. (2005). Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah.Padang: UNP Press.

Yusuf, Muri A. (2007). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Page 123: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

106

ANGKET SEBELUM DIJUDGE

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHANDINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANIM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 124: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

104

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

104

104

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

104

104

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

104

Page 125: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

105

B. Petunjuk Pengisian Angket

Pada angket ini Saudara/i akan menemukan pernyataan-pernyataan mengenai

Religiusitas. Untuk menjawab setiap pernyataan tersebut disediakan lima alternatif

jawaban. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda Checklist (√) pada

salah satu alternatif jawaban yang tersedia, alternatif jawaban tersebut adalah :

1. SS jika sangat sesuai dengan keadaan Saudara/i.

2. S jika sesuai dengan keadaan Saudara/i.

3. CS jika cukup sesuai dengan keadaan Saudara/i.

4. KS kurang sesuai dengan keadaan Saudara/i.

5. STS jika sangat tidak sesuai dengan keadaan Saudara/i.

Contoh:

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S CS KS STS

1. Saya merasa nyaman setelah membacaAl-Qur’an √

Contoh di atas menunjukan Sesuai dengan keadaan Saudara.

Diharapkan Saudara menjawab semua item pernyataan angket ini tanpa

mengabaikan satu pernyataanpun.

Page 126: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

106

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

RELIGIUSITAS

VariabelPenelitian

Indikator Item Jumlah Item

SumberPositif Negatif

Religiusitas(X)

1. Dimensisubjektif(aqidah)

1,7,13,19,25,31,37,43

4,10,16,22,28,34,40,46

16 Diramu dandikembangkansendiri berdasarkan teori(Sururin,2004: 180).

2. Dimensiobjektif(akhlak)

2,8,14,20,26,32,38,44

5,11,17,23,29,35,41,47

16

3. Dimensisimbolik(syariat)

3,9,15,21,27,33,39,45

6,12,18,24,30,36,42,48

16

Total 24 24 48

Page 127: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

107

C. Identitas Responden

1. Nama : Tidak Perlu Ditulis

2. Jenis kelamin : ..............................................

3. Tanggal pengisian : ...............................................

D. Item-item Pernyataan AngketNo. Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S CS KS STSA. Dimensi Subjektif (aqidah)1. Saya menyakini bahwa hari kiamat itu memang ada

(+)2. Saya merasa bahwa Allah SWT menolong, disaat

saya kesusahaan (+)3. Saya meyakini bahwa bumi ini Allah SWT yang

mengatur seluruh isinya (+)4. Saya menyakini bahwa Allah SWT maha adil (+)

5. Saya mensyukuri nikmat yang diberikan oleh AllahSWT (+)

6. Saya berserah diri ketika sedang bermasalah (+)

7. Saya meyakini bahwa sifat Allah SWT itu ada (+)

8. Saya meyakini hari pembalasan Allah SWT ituterjadi (+)

9. Saya meragukan adanya kehidupan yang kekal diakhirat (-)

10. Saya kurang yakin bahwa Nabi Muhammadmerupakan nabi terakhir (-)

11. Saya meragukan bahwa malaikat mengawasiapa yang saya lakukan (-)

12. Saya meragukan bahwa Allah SWT itu ada (-)

13. Saya melaksanakan perintah Allah SWT denganniatyang kurang ikhlas (-)

14. Saya kurang yakin Nabi Muhammad Nabi utusanAllah SWT (-)

15. Saya meragukan hari pembalasan Allah SWT akanTerjadi (-)

16 Saya kurang memahami sifat-sifat Allah SWT (-)

B. Dimensi Objektif (akhlak)17. Ketika ada tetangga yang sakit maka saya akan

menjenguknya (+)

Page 128: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

108

18. Saya mengikuti kegiatan yang adadilingkungan sekitar (+)

19. Bagi saya amanah merupakan sesuatu yang wajibDijaga (+)

20. Saya merasa senang ketika ada orang lain memintabantuan (+)

21. Saya tersenyum ketika orang lain menghina saya (+)22. Saya ikut gotong royong membersihkan lingkungan

tempat tinggal saya (+)23. Saya menghormati orang yang lebih tua dari saya

(+)24. Saya menyayangi sesama umat Allah SWT (+)

25. Saya enggan menolong orang yang pernah menyakitihati saya (-)

26. Saya kurang memiliki waktu untuk melakukangotongroyong di mesjid (-)

27. Setiap masalah yang menghampiri saya mengeluh (-)

28. Saya kurang mensyukuri rezki yang diberikan olehAllah SWT (-)

29. Saya merasa apabila saya mengikuti kegiatandimesid, kurang bermanfaat bagi saya (-)

30. Saya pasrah apabila Allah SWT memberikancobaankepada saya (-)

31. Saya kurang bisa menghormati orang yang lebihtua

dari saya (-)32. Saya belum bisa menyayangi sesama umat Allah

SWT (-)C. Dimensi Simbolik (syariat)

33. Saya melaksanakan shalat fardhu lima waktu (+)

34. Ketika saya menghadapi masalah, membaca AlQur’an lah yang mampu menenangkan hati saya (+)

35. Saya melaksanakan puasa sunah senin kamis (+)

36. Saya berdzikir ketika selesai shalat (+)

37. Saya bangun malam untuk melaksanakan shalattahajud (+)

38. Hati saya merasa tentram ketika berdzikir (+)

39. Saya melaksankan shalat fardhu diawal waktu (+)

40. Saya memahami bacaan Al-Qur’an (+)

41. Saya merasa kesulitan untuk melaksanakan shalatdengan khusu (-)

Page 129: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

109

42. Saya kurang pasif membaca Al-Qur’an (-)

43. Ketika saya berpuasa, saya merasa hanyamendapatkan lapar dan dahaga saja (-)

44. Hati saya merasa gelisah ketika belum membacaAl-Qur’an (-)

45. Saya melalaikan shalat ketika waktunya sudahmasuk(-)

46. Saya belum mampu untuk pergi ketanah suci (-)

47. Saya melalaikan shalat fardhu ketika waktunya telahmasuk (-)

48. Saya merasa doa-doa saya belum dikabulkan olehAllah SWT (-)

Page 130: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

110

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i selalu dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya dan selalu berada dalam

lindungan Allah SWT.

Bersama dengan ini Saya meminta bantuan kepada Saudara/i agar bersedia

mengisi angket tentang “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN

PERNIKAHAN DINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i

dapat memberi jawaban yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan.

Atas bantuan Saudara/i terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

110

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i selalu dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya dan selalu berada dalam

lindungan Allah SWT.

Bersama dengan ini Saya meminta bantuan kepada Saudara/i agar bersedia

mengisi angket tentang “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN

PERNIKAHAN DINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i

dapat memberi jawaban yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan.

Atas bantuan Saudara/i terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

110

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i selalu dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya dan selalu berada dalam

lindungan Allah SWT.

Bersama dengan ini Saya meminta bantuan kepada Saudara/i agar bersedia

mengisi angket tentang “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN

PERNIKAHAN DINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i

dapat memberi jawaban yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan.

Atas bantuan Saudara/i terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

Page 131: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

111

B. Petunjuk Pengisian Angket

Pada angket ini Saudara/i akan menemukan pernyataan-pernyataan mengenai

penyesuaian pernikahan. Untuk menjawab setiap pernyataan tersebut disediakan lima

alternatif jawaban. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda Checklist

(√) pada salah satu alternatif jawaban tersedia, alternatif jawaban tersebut adalah :

1. SS jika sangat sesuai dengan keadaan Saudara/i.

2. S jika sesuai dengan keadaan Saudara/i.

3. CS jika cukup sesuai dengan keadaan Saudara/i.

4. KS kurang sesuai dengan keadaan Saudara/i.

5. STS jika sangat tidak sesuai dengan keadaan Saudara/i.

Contoh:

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S CS KS STS

1.

saya merasa senang ketika pasangansaya tiba dirumah √

Contoh di atas menunjukan Sesuai dengan keadaan Saudara.

Diharapkan Saudara menjawab semua item pernyataan angket ini tanpa

mengabaikan satu pernyataanpun.

Page 132: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

112

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENYESUAIAN PERNIKAHAN

VariabelPenelitian

Indikator Item JumlahItem

SumberPositif Negatif

PenyesuaianPernikahan

(Y)

1. Kebahagian suamiIstri

1,11,21,31,4151

6,16,26,36,4656

12 Diramu dandikembangkan sendiriberdasarkanteori(Hurlock,2012: 299).

2. Kemampuanmemperolehkepuasanperbedaanpendapat

2,12,22,32,4252,

7,17,27,37,4757

12

3. Kebersamaan 3,13,23,33,4353,

8,18,28,38,4858

12

4. Penyesuaian yangbaik masalahkeuangan

4,14,24,34,44 54,

9,19,29,39,4959

12

5. Penyesuaian yangbaik dari pihakkeluarga

5,15,25,35,45 55,

10,20,30,40,5060

12

Total 30 30 60

Page 133: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

113

C. Identitas Responden

1. Nama : Tidak Perlu Ditulis

2. Jenis kelamin : ..............................................

3. Tanggal pengisian : ...............................................

D. Item-item Pernyataan AngketNo. Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S CS KS STSA. Kebahagian Suami Istri1. Saya menerima kelebihan pasangan saya (+)

2. Saya tersenyum ketika pasangan saya tiba di rumah(+)

3. Saya mengungkapkan kata-kata romantickepada pasangan saya (+)

4. Saya bahagia karena telah menjadi suami/istri daripasangan saya (+)

5. Saya melayani pasangan saya dengan baik (+)

6. Saya menerima pasangan saya apa adannya (+)

7. Saya merasa bahwa kami bukan pasangan yangcocok(-)

8. Saya kurang bahagia hidup bersama pasangan saya(-)

9. Saya merasa menyesal karena telah menjadisuami/istri dari pasangan saya (-)

10. Saya merasa bahwa pasangan saya bukanlah orangyang tepat bagi saya (-)

11. Pasangan saya membuat saya kecewa (-)

12. Saya merasa bahwa pasangan saya kurang pedulikepada saya (-)

B. Kemampuan Memperoleh Kepuasan Perbedaan Pendapat

13. Kami menyelesaikan masalah dengan kepala dingin(+)

14. Perbedaan pendapat bukan hal yang bisa memicukami bertengkar (+)

15. Dalam menyelesaikan masalah kami selalumendiskusikannya secara bersama

16. Kami jarang memperdebatkan masalah yang kurangpenting (+)

17. Kami menanggapi suatu permasalahan denganlapangdada (+)

Page 134: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

114

18. Ketika ada masalah kami membicarakannya dengantenang (+)

19. Pasangan saya suka membesar-besarkan masalah (-)

20. Saya memperdebatkan masalah yang kurangpenting(-)

21. Hanya pendapat dari pasangan saya saja yang harusdidengarkan (-)

22. Kami berdebat karena pasangan suka mengungkitmasa lalu (-)

23. Saya mengalah ketika sedang bertengkar (-)

24. Kami menyelesaikan masalah dengan bertengkar (-)

C. Kebersamaan25. Saya lebih suka menghabiskan waktu liburan,

bersama pasangan saya (+)26. Pasangan saya ada waktu untuk saya (+)

27. Sesibuk apapun kami menghabiskan waktu liburanbersama (+)

28. Pasangan saya memusyawarahkan kepada sayadalam mengambil keputusan (+)

29. Kami menghadiri acara pesta bersama-sama (+)

30. Pada saya berulang tahun, biasanya kamimerayakannya bersama (+)

31. Kami menghabiskan waktu liburan tanpa pasangan(-)

32. Pasangan saya sibuk dengan urusannya sendiri (-)

33. Pasangan saya mengambil keputusan sendiri tanpadimusyawarahkan terlebih dahulu (-)

34. Saya merayakan hari ulang tahun saya sendirian (-)

35. Pasangan saya mementingkan waktu bersamateman-temannya dibandingkan dengan saya

36. Saya merasa khawatir apabila pasangan saya belummenghubungi ketika berpergian (-)

D. Penyesuaian yang Baik Masalah Keuangan

37. Saya menyisihkan uang untuk ditabungkan (+)

38. Kebutuhan sehari-hari kami sesuai denganpenghasilan yang diperoleh (+)

39. Pendapatan kami menutupi semua pengeluaran(+)

40. Saya bisa mengatur keuangan dengan baik (-)

41. Kami memanfaatkan penghasilan untuk hal yangpenting saja (+)

Page 135: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

115

42. Kami memiliki penghasilan tambahan untukmencukupi biaya hidup (+)

43. Masalah keuangan membuat kami bertengkar (-)

44. Saya mengalami kesulitan dalam mengaturkeuangan (-)

45. Saya suka membelanjakan uang sesuka hati (-)

46. Kami kesusahan menyelesaikan masalah yangberkaitan dengan uang (-)

47. Saya merasa uang yang diberikan kurangmencukupikebutuhan sehari-hari (-)

48. Saya merasa belum siap untuk mencari penghasilansendiri (-)

E. Penyesuaian yang Baik dari Pihak Keluarga

49. Saya menjaga hubungan silahturahmi dengankeluarga pasangan (+)

50. Keluarga saya menyukai pasangan saya (+)

51. Saya akrab dengan ipar-ipar saya (+)

52. Keluarga pasangan saya dapat menerima sayadenganbaik (+)

53. Saya menerima arahan dari keluargapasangan saya (+)

54. Keluarga pasangan membantu bila kami mengalamikesulitan (+)

55. Saya terlibat konflik dengan keluarga pasangansaya (-)

56. Keluarga pasangan saya kurang menyukai saya (-)

57. Saya kurang berkeinginan menjalin hubungan yangbaik di lingkungan keluarga saya (-)

58. Mertua saya berselisih paham kepada saya (-)

59. Pasangan saya kurang suka menghadiri acara-acarakeluarga (-)

60.Saya belum bisa menyesuaikan diri dengan keluargapasangan (-)

Page 136: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

114

ANGKET SESUDAH DIJUDGE

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 137: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

115

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

115

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

115

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

Page 138: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

116

B. Petunjuk Pengisian Angket

Pada angket ini Saudara/i akan menemukan pernyataan-pernyataan mengenai

Religiusitas. Untuk menjawab setiap pernyataan tersebut disediakan lima alternatif

jawaban. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda Checklist (√) pada

salah satu alternatif jawaban yang tersedia, alternatif jawaban tersebut adalah :

1. SS jika sangat sesuai dengan keadaan Saudara/i.

2. S jika sesuai dengan keadaan Saudara/i.

3. CS jika cukup sesuai dengan keadaan Saudara/i.

4. KS kurang sesuai dengan keadaan Saudara/i.

5. STS jika sangat tidak sesuai dengan keadaan Saudara/i.

Contoh:

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S CS KS STS

1. Saya merasa nyaman setelah membacaAl-Qur’an √

Contoh di atas menunjukan Sesuai dengan keadaan Saudara.

Diharapkan Saudara menjawab semua item pernyataan angket ini tanpa

mengabaikan satu pernyataanpun.

Page 139: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

117

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

RELIGIUSITAS

VariabelPenelitian

Indikator Item Jumlah Item

SumberPositif Negatif

Religiusitas(X)

4. Dimensisubjektif(aqidah)

1,7,13,19,21,30,36

4,10,16,27,33,39, 43

14 Diramu dandikembangkansendiri berdasarkan teori(Sururin,2004: 180).

5. Dimensiobjektif(akhlak)

2,8,14,20,24,25,31,37,41

5,11,17,22,28,34,40 16

6. Dimensisimbolik(syariat)

3,9,15,26,32,38,42

6,12,18,23,29,35,44 14

Total 23 21 44

Page 140: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

118

C. Identitas Responden

1. Nama : Tidak Perlu Ditulis

2. Jenis kelamin : ..............................................

3. Tanggal pengisian : ...............................................

D. Item-item Pernyataan Angket

No.Pernyataan Jawaban

SS S CS KS STS1. Saya menyakini bahwa hari kiamat itu memang ada

(+)2. Ketika ada tetangga yang sakit maka saya akan

menjenguknya (+)

3. Saya melaksanakan shalat fardhu lima waktu seharisemalam (+)

4. Saya meragukan adanya kehidupan yang kekal diakhirat (-)

5. Saya enggan menolong orang yang pernah menyakitihati saya (-)

6. Saya merasa kesulitan untuk melaksanakan shalatdengan khusu (-)

7. Saya merasa bahwa Allah SWT menolong, disaatsaya kesusahaan (+)

8. Saya mengikuti kegiatan yang ada dilingkungansekitar (+)

9. Ketika saya membaca Al-Qur’an mampu membuathati saya tentram (+)

10. Saya kurang yakin bahwa Nabi Muhammadmerupakan nabi terakhir (-)

11. Saya kurang memiliki waktu untuk melakukan gotongroyong di mesjid (-)

12. Saya kurang lancar membaca Al-Qur’an (-)

13. Saya meyakini bahwa bumi ini Allah SWT yangmengatur seluruh isinya (+)

14. Bagi saya amanah merupakan sesuatu yang wajibdijaga (+)

15. Saya melaksanakan puasa sunah Senin Kamis (+)

16. Saya meragukan bahwa malaikat mengawasiapa yang saya lakukan (-)

17. Setiap masalah yang menghampiri saya mengeluh (-)

18. Ketika saya berpuasa, saya merasa hanyamendapatkan lapar dan dahaga saja (-)

Page 141: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

119

19. Saya menyakini bahwa Allah SWT maha adil (+)

20. Saya merasa senang ketika ada orang lain memintabantuan (+)

21. Saya meragukan bahwa Allah SWT itu ada (-)

22. Saya kurang mensyukuri rezki yang diberikan olehAllah SWT (-)

23. Hati saya merasa gelisah ketika belum membacaAl-Qur’an (-)

24. Saya mensyukuri nikmat yang diberikan oleh AllahSWT (+)

25. Saya tersenyum ketika orang lain menghina saya (+)

26. Saya bangun malam untuk melaksanakan shalattahajud (+)

27. Saya melaksanakan perintah Allah SWT dengan niatyang kurang ikhlas (-)

28. Saya merasa apabila saya mengikuti kegiatandi mesjid, kurang bermanfaat bagi saya (-)

29. Saya melalaikan shalat ketika waktunya sudah masuk(-)

30. Saya berserah diri kepada Allah SWT ketika sedangbermasalah (+)

31. Saya ikut gotong royong membersihkan lingkungantempat tinggal saya (+)

32. Hati saya merasa tentram ketika berdzikir (+)

33. Saya kurang yakin Nabi Muhammad Nabi utusanAllah SWT (-)

34. Saya pasrah apabila Allah SWT memberikan cobaankepada saya (-)

35. Saya belum mampu untuk pergi ketanah suci (-)

36. Saya meyakini bahwa sifat Allah SWT itu ada (+)

37. Saya menghormati orang yang lebih tua dari saya (+)

38. Saya melaksanakan shalat fardhu diawal waktu (+)

39. Saya meragukan hari pembalasan Allah SWT akanTerjadi (-)

40. Saya kurang bisa menghormati orang yang lebih tuadari saya (-)

41. Saya menyayangi sesama hamba Allah SWT (+)

42. Saya memahami bacaan Al-Qur’an (+)

43. Saya kurang memahami sifat-sifat Allah SWT (-)

Page 142: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

120

44. Saya merasa doa-doa saya belum dikabulkan olehAllah SWT (-)

Page 143: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

121

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i selalu dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya dan selalu berada dalam

lindungan Allah SWT.

Bersama dengan ini Saya meminta bantuan kepada Saudara/i agar bersedia

mengisi angket tentang “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN

PERNIKAHAN DINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i

dapat memberi jawaban yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan.

Atas bantuan Saudara/i terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

121

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i selalu dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya dan selalu berada dalam

lindungan Allah SWT.

Bersama dengan ini Saya meminta bantuan kepada Saudara/i agar bersedia

mengisi angket tentang “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN

PERNIKAHAN DINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i

dapat memberi jawaban yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan.

Atas bantuan Saudara/i terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

121

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i selalu dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya dan selalu berada dalam

lindungan Allah SWT.

Bersama dengan ini Saya meminta bantuan kepada Saudara/i agar bersedia

mengisi angket tentang “HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN

PERNIKAHAN DINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i

dapat memberi jawaban yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan.

Atas bantuan Saudara/i terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

Page 144: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

122

B. Petunjuk Pengisian Angket

Pada angket ini Saudara/i akan menemukan pernyataan-pernyataan mengenai

penyesuaian pernikahan. Untuk menjawab setiap pernyataan tersebut disediakan lima

alternatif jawaban. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda Checklist

(√) pada salah satu alternatif jawaban tersedia, alternatif jawaban tersebut adalah :

1. SS jika sangat sesuai dengan keadaan Saudara/i.

2. S jika sesuai dengan keadaan Saudara/i.

3. CS jika cukup sesuai dengan keadaan Saudara/i.

4. KS kurang sesuai dengan keadaan Saudara/i.

5. STS jika sangat tidak sesuai dengan keadaan Saudara/i.

Contoh:

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S CS KS STS

1. saya merasa senang ketika pasangansaya tiba dirumah √

Contoh di atas menunjukan Sesuai dengan keadaan Saudara.

Diharapkan Saudara menjawab semua item pernyataan angket ini tanpa

mengabaikan satu pernyataanpun.

Page 145: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

123

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENYESUAIAN PERNIKAHAN

VariabelPenelitian

Indikator Item Jumlah Item

SumberPositif Negatif

PenyesuaianPernikahan

(Y)

6. Kebahagian suamiIstri

1,11,21,31,3746

6,16,26,32,4251,53

13 Diramu dandikembangkan sendiriberdasarkanteori(Hurlock,2012: 299).

7. Kemampuanmemperolehkepuasanperbedaanpendapat

2,12,22,38,47

7,17,27,33,4352 11

8. Kebersamaan 3,13,23,39,48

8,18,28,38,44 10

9. Penyesuaian yangbaik masalahkeuangan

4,14,24,40,49

9,19,29,35,54 10

10. Penyesuaian yangbaik dari pihakkeluarga

5,15,25,41,50

10,20,30,36,4555

11

Total 26 29 55

Page 146: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

124

C. Identitas Responden

1. Nama : Tidak Perlu Ditulis

2. Jenis kelamin : ..............................................

3. Tanggal pengisian : ...............................................

D. Item-item Pernyataan Angket

No. Pernyataan JawabanSS S CS KS STS

1. Saya menerima kelebihan pasangan saya (+)

2. Saya menyelesaikan masalah dengan kepala dingin(+)

3. Saya lebih suka menghabiskan waktu liburan,bersama pasangan saya (+)

4. Saya menyisihkan uang untuk ditabungkan (+)

5. Saya menjaga hubungan silahturahmi dengankeluarga pasangan (+)

6. Saya merasa bahwa kami bukan pasangan yang cocok(-)

7. Pasangan saya suka membesar-besarkan masalah (-)

8. Saya menghabiskan waktu liburan tanpa pasangan(-)

9. Masalah keuangan membuat Saya bertengkar (-)

10. Saya terlibat konflik dengan keluarga pasangansaya (-)

11. Saya tersenyum ketika pasangan saya tiba di rumah(+)

12. Perbedaan pendapat bukan hal yang bisa memicuSaya bertengkar (+)

13. Pasangan saya ada waktu untuk saya (+)

14. Kebutuhan sehari-hari sesuai denganpenghasilan yang diperoleh (+)

15. Keluarga saya menyukai pasangan saya (+)

16. Saya kurang bahagia hidup bersama pasangan saya(-)

17. Saya memperdebatkan masalah yang kurang penting(-)

18. Pasangan saya sibuk dengan urusannya sendiri (-)

19. Saya mengalami kesulitan dalam mengaturkeuangan (-)

Page 147: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

125

20. Keluarga pasangan saya kurang menyukai saya (-)21. Saya mengungkapkan kata-kata romantis

kepada pasangan saya (+)22. Dalam menyelesaikan masalah saya selalu

mendiskusikannya secara bersama (+)23. Sesibuk apapun saya menghabiskan waktu liburan

bersama (+)24. Pendapatan menutupi semua pengeluaran

(+)25. Saya akrab dengan ipar-ipar saya (+)

26. Saya merasa menyesal karena telah menjadisuami/istri dari pasangan saya (-)

27. Hanya pendapat dari pasangan saya saja yang harusdidengarkan (-)

28. Pasangan saya mengambil keputusan sendiri tanpadimusyawarahkan terlebih dahulu (-)

29. Saya suka membelanjakan uang sesuka hati (-)

30. Saya kurang berkeinginan menjalin hubungan yangbaik di lingkungan keluarga saya (-)

31. Saya bahagia karena telah menjadi suami/istri daripasangan saya (+)

32. Saya merasa bahwa pasangan saya bukanlah orangyang tepat bagi saya (-)

33. Saya berdebat karena pasangan suka mengungkitmasa lalu (-)

34. Saya merayakan hari ulang tahun saya sendirian (-)

35. Saya kesusahan menyelesaikan masalah yangberkaitan dengan uang (-)

36. Mertua saya berselisih paham kepada saya (-)

37. Saya melayani pasangan saya dengan baik (+)38. Saya menanggapi suatu permasalahan dengan lapang

dada (+)39. Saya menghadiri acara pesta bersama-sama (+)40. Saya memanfaatkan penghasilan untuk hal yang

penting saja (+)41. Saya menerima arahan dari keluarga

pasangan saya (+)42. Pasangan saya membuat saya kecewa (-)43. Saya mengalah ketika sedang bertengkar (-)44. Pasangan saya mementingkan waktu bersama

teman-temannya dibandingkan dengan saya (-)45. Pasangan saya kurang suka menghadiri acara-acara

keluarga (-)46. Saya menerima pasangan saya apa adanya (+)

Page 148: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

126

47. Ketika ada masalah saya membicarakannya dengantenang (+)

48. Pada saya berulang tahun, biasanya sayamerayakannya bersama (+)

49. saya memiliki penghasilan tambahan untukmencukupi biaya hidup (+)

50. Keluarga pasangan membantu apabila sayamengalami kesulitan (+)

51. Saya merasa bahwa pasangan saya kurang pedulikepada saya (-)

52. Saya menyelesaikan masalah dengan bertengkar (-)53. Saya merasa khawatir apabila pasangan saya belum

menghubungi ketika berpergian (-)54. Saya merasa belum siap untuk mencari penghasilan

sendiri (-)55. Saya belum bisa menyesuaikan diri dengan keluarga

pasangan (-)

Page 149: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

127

ANGKET PENELITIAN

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 150: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

127

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

127

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

127

ANGKET PENELITIAN

A. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Terlebih dahulu Saya mendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat

wal’afiat sehingga bisa beraktivitas untuk menjalankan tugasnya.

Bersama dengan ini Saya mohon Saudara/i mengisi angket tentang “HUBUNGAN

RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DI

KABUPATEN PESISIR SELATAN”, untuk itu Saudara/i dapat memberi jawaban

yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang Saudara/i rasakan. Atas bantuan Saudara/i

terlebih dahulu Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, Mei 2016

Wike ArmanellaNPM: 12060210

Page 151: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

128

B. Petunjuk Pengisian Angket

Pada angket ini Saudara/i akan menemukan pernyataan-pernyataan mengenai

Religiusitas. Untuk menjawab setiap pernyataan tersebut disediakan lima alternatif

jawaban. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda Checklist (√) pada

salah satu alternatif jawaban yang tersedia, alternatif jawaban tersebut adalah :

1. SS jika sangat sesuai dengan keadaan Saudara/i.

2. S jika sesuai dengan keadaan Saudara/i.

3. CS jika cukup sesuai dengan keadaan Saudara/i.

4. KS kurang sesuai dengan keadaan Saudara/i.

5. STS jika sangat tidak sesuai dengan keadaan Saudara/i.

Contoh:

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S CS KS STS

2. Saya merasa nyaman setelah membacaAl-Qur’an √

Contoh di atas menunjukan Sesuai dengan keadaan Saudara.

Diharapkan Saudara menjawab semua item pernyataan angket ini tanpa

mengabaikan satu pernyataanpun.

Page 152: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

129

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN RELIGIUSITAS DANPENYESUAIAN PERNIKAHAN

VariabelPenelitian

Indikator Item Jumlah SumberPositif Negatif

Religiusitas(X)

1. DimensiSubjektif(aqidah)

1,5,10,24,29

7,13,17,22,27,35

11 Diramu dandikembangkan sendiri berdasarkanteori(Sururin,2004: 180).

2. DimensiObjektif(akhlak)

2,6,11,16,20,21,25,30,33

4,8,14,18,28,32

15

3. DimensiSimbolik(syariat)

3,12,2631,34

9,15,19,23

9

Total 19 16 35

Penyesuaianpernikahan

(Y)

1. Kebahagiansuami istri

1,10,20,31,39

6,15,28,36

9 Diramu dandikembangkan sendiri berdasarkanteori(Hurlock,1980: 299).

2. Kemampuanmemperolehkepuasanpendapat

2,11,32 16,24,2937,42

8

3. Kebersamaan 3,12,2133

7,17,25,30

8

4. Penyesuaianyang baikmasalahkeuangan

4,13,22,34,40

8,18,26, 8

5. penyesuaianyang baikdari pihakkeluargapasangan

5,14,23,35,41

9,19,27,38,43

10

Total 22 21 43

Page 153: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

130

A. Identitas Responden

1. Nama : Tidak Perlu Ditulis

2. Jenis kelamin : ..............................................

3. Tanggal pengisian : ...............................................

No. Pernyataan JawabanSS S CS KS STS

1. Saya menyakini bahwa hari kiamat itu memang ada

2. Ketika ada tetangga yang sakit maka saya akanmenjenguknya

3. Saya melaksanakan shalat fardhu lima waktu seharisemalam

4. Saya enggan menolong orang yang pernah menyakitihati saya

5. Saya merasa bahwa Allah SWT menolong, disaatsaya kesusahaan

6. Saya mengikuti kegiatan yang ada dilingkungansekitar

7. Saya kurang yakin bahwa Nabi Muhammadmerupakan nabi terakhir

8. Saya kurang memiliki waktu untuk melakukan gotongroyong di mesjid

9. Saya kurang lancar membaca Al-Qur’an

10. Saya meyakini bahwa bumi ini Allah SWT yangmengatur seluruh isinya

11. Bagi saya amanah merupakan sesuatu yang wajibdijaga

12. Saya melaksanakan puasa sunah Senin Kamis

13. Saya meragukan bahwa malaikat mengawasiapa yang saya lakukan

14. Setiap masalah yang menghampiri saya mengeluh

15. Ketika saya berpuasa, saya merasa hanyamendapatkan lapar dan dahaga saja

16. Saya merasa senang ketika ada orang lain memintabantuan

17. Saya meragukan bahwa Allah SWT itu ada

Page 154: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

131

18. Saya kurang mensyukuri rezki yang diberikan olehAllah SWT

19. Hati saya merasa gelisah ketika belum membacaAl-Qur’an

20. Saya mensyukuri nikmat yang diberikan oleh AllahSWT

21. Saya tersenyum ketika orang lain menghina saya

22. Saya melaksanakan perintah Allah SWT dengan niatyang kurang ikhlas

23. Saya melalaikan shalat ketika waktunya sudah masuk

24. Saya berserah diri kepada Allah SWT ketika sedangbermasalah

25. Saya ikut gotong royong membersihkan lingkungantempat tinggal saya

26. Hati saya merasa tentram ketika berdzikir

27. Saya kurang yakin Nabi Muhammad Nabi utusanAllah SWT

28. Saya pasrah apabila Allah SWT memberikan cobaankepada saya

29. Saya meyakini bahwa sifat Allah SWT itu ada

30. Saya menghormati orang yang lebih tua dari saya

31. Saya melaksanakan shalat fardhu diawal waktu

32. Saya kurang bisa menghormati orang yang lebih tuadari saya

33. Saya menyayangi sesama hamba Allah SWT

34. Saya memahami bacaan Al-Qur’an

35. Saya kurang memahami sifat-sifat Allah SWT

Page 155: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

132

B. Item-item Pernyataan Angket

No. Pernyataan JawabanSS S CS KS STS

1. Saya menerima kelebihan pasangan saya

2. Saya menyelesaikan masalah dengan kepala dingin

3. Saya lebih suka menghabiskan waktu liburan,bersama pasangan saya

4. Saya menyisihkan uang untuk ditabungkan

5. Saya menjaga hubungan silahturahmi dengankeluarga pasangan

6. Saya kurang cocok dengan pasangan saya7. Saya menghabiskan waktu liburan tanpa pasangan

8. Masalah keuangan saya dapat memicu pertengkaran

9. Saya terlibat konflik dengan keluarga pasangansaya

10. Saya tersenyum ketika pasangan saya tiba di rumah

11. Perbedaan pendapat bukan hal yang bisa memicusaya bertengkar

12. Pasangan saya ada waktu untuk saya

13. Kebutuhan sehari-hari saya sesuai denganpenghasilan yang diperoleh

14. Keluarga saya menyukai pasangan saya

15. Saya kurang bahagia hidup bersama pasangan saya

16. Saya memperdebatkan masalah yang kurang penting

17. Pasangan saya sibuk dengan urusannya sendiri

18. Saya mengalami kesulitan dalam mengaturkeuangan

19. Keluarga pasangan saya kurang menyukai saya20. Saya mengungkapkan kata-kata romantic

kepada pasangan saya21. Sesibuk apapun saya menghabiskan waktu liburan

bersama pasangan saya22. Pendapatan pasangan saya menutupi semua

pengeluaran23. Saya akrab dengan ipar-ipar saya

Page 156: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

133

24. Hanya pendapat dari pasangan saya saja yang harusDidengarkan

25. Pasangan saya mengambil keputusan sendiri tanpadimusyawarahkan terlebih dahulu

26. Saya suka membelanjakan uang sesuka hati

27. Saya kurang berkeinginan menjalin hubungan yangbaik di lingkungan keluarga pasangan saya

28. Saya merasa bahwa pasangan saya bukanlah orangyang tepat bagi saya

29. Saya berdebat karena pasangan suka mengungkitmasa lalu

30. Saya merayakan hari ulang tahun saya sendirian

31. Saya melayani pasangan saya dengan baik32. Saya menanggapi suatu permasalahan dengan lapang

dada33. Saya menghadiri acara pesta bersama-sama34. Saya memanfaatkan penghasilan untuk hal yang

penting saja35. Saya menerima arahan dari keluarga

pasangan saya36. Pasangan saya membuat saya kecewa37. Saya mengalah ketika sedang bertengkar38. Pasangan saya kurang suka menghadiri acara-acara

keluarga39. Saya menerima pasangan saya apa adanya40. Saya memiliki penghasilan tambahan untuk

mencukupi biaya hidup41. Keluarga pasangan membantu bila kami mengalami

kesulitan42. Saya menyelesaikan masalah dengan bertengkar43. Saya belum bisa menyesuaikan diri dengan keluarga

pasangan

Page 157: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

134

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN

UJI AHLI (JUDGE)

ANGKET

WIKE ARMANELLANPM : 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 158: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

134

Kepada Yth:Bapak/IbuDosen BK STKIP PGRI Sumbardi-tempatPadang.

Dengan hormat, perkenankan saya meminta waktu Bapak/Ibu untukmenilai angket penelitian yang telah saya siapkan. Kesediaan Bapak/Ibu untukmenilai angket ini amat penting artinya bagi keberhasilan penelitian yang sayalakukan guna menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu persyaratanmenyelesaikan studi S-1.

Penilaian meliputi kesesuaian definisi operasional dengan variabelpenelitian, indikator dengan definisi operasional, dan kesesuaian item denganindikator masing-masing.

Untuk dapat menilai kesesuaian angket penelitian ini telah disertakanvariabel, definisi operasional, dan angket mengenai religiusitas dan pernikahandini.

Penilaian dilakukan dengan melingkari salah satu skor dari 4 (empat)alternatif skor 1, 2, 3, dan 4. Masing-masing skor menunjukkan tingkatrelevansi antara indikator dengan definisi operasional, dan item denganindikatornya. Tingkat relevansi item pernyataan yang dimaksud sebagai berikut:

Skor 1 Tidak RelevanSkor 2 Cukup RelevanSkor 3 RelevanSkor 4 Sangat Relevan

Jika ada saran perbaikan mohon dapat dituliskan pada bagian yang telahdisediakan.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas kesediaan Bapak/Ibumenilai angket ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Padang, April 2016Hormat saya,

Wike Armanella

Page 159: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

135

ANGKET PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Religiusitas

2. Penyesuaian Pernikahan

B. Definisi Operasional

Defenisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:

1. Religiusitas adalah suatu kepercayaan yang dianut sebagai pedoman dalam

kehidupan dan terarahnya perilaku seseorang sesuai ajaran yang telah

ditetapkan. Religiusitas terdiri dari 3 dimensi, yaitu (1) Dimensi subjektif

(aqidah), (2) Dimensi objektif (akhlak), dan (3) Dimensi Simbolik

(syariat).

2. Penyesuaian pernikahan merupakan proses membiasakan diri atau proses

beradaptasi diantara dua individu (suami maupun istri) untuk memenuhi

harapan atau tujuan pernikahan dan memecahkan masalah yang muncul

dalam pernikahan. Keberhasilan penyesuaian pernikahan terdiri dari 5

kriteria, yaitu (1) Kebahagian suami istri, (2) Kemampuan untuk

memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat, (3) Kebersamaan, (4)

Penyesuaian yang baik masalah keuangan, dan (5) Penyesuaian yang baik

dari pihak keluarga pasangan.

Page 160: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

136

C. Kisi-kisi Angket Penelitian

Tabel 1. Kisi-kisi Angket ReligiusitasVariabel

PenelitianIndikator Item Jumlah

ItemSumber

Positif Negatif

Religiusitas(X)

11. DimensiSubjektif(aqidah)

1,7,13,19,25,31,37,43

4,10,16,22,28,34,40,46

18Diramu dandikembangkan sendiriberdasarkanteori(Sururin,2004: 180).

12. Dimensi

objektif(akhlak)

2,8,14,20,26,32,38,44

5,11,17,23,29,35,41,47

18

13. Dimensi

Simbolik(syariat)

3,9,15,27,33,39,45

6,12,18,24,30,36,42,48

18

Total 24 24 48

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Penyesuaian PernikahanVariabel

PenelitianIndikator Item Jumlah

ItemSumber

Positif Negatif

PenyesuaianPernikahan

(Y)

1. Kebahagiansuami istri

1,11,21,31,41,51

6,16,26,36,46,56

12 Diramu dandikembangkan sendiriberdasarkanteori(Hurlock,2012: 299).

2. Kemampuanmemperolehkepuasanpendapat

2,12,22,32,42,52,

7,17,27,37,47,57

12

3. Kebersamaan 3,13,23,33,43,53,

8,18,28,38,48,58

12

4. Penyesuaianyang baikmasalahkeuangan

4,14,24,34,44,54,

9,19,29,39,49,59

12

5. penyesuaianyang baikdari pihakkeluargapasangan

5,15,25,35,45,55,

10,20,30,40,50,60

12

Total 30 30 60

Page 161: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

137

Page 162: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

138

Page 163: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

139

Page 164: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

140

Page 165: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

141

Page 166: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

142

Saran Perbaikan:....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Identitas Penilai (Ahli):

Nama dan gelar : …………………………………………………….

Jabatan : …………………………………………………….

Bidang keahlian : …………………………………………………….

Instansi tempat bertugas : …………………………………………………….

Tanda tangan : …………………………………………………….

Page 167: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

143

Rujukan / Sumber :Sururin. (2004). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Hurlock, B. Elizabeth. (2012). Psikologi Perkembangan Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Page 168: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

134

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHANDINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

UJI AHLI (JUDGE)

ANGKET

WIKE ARMANELLANPM : 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 169: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

144

Kepada Yth:Bapak/IbuDosen BK STKIP PGRI Sumbardi-tempatPadang.

Dengan hormat, perkenankan saya meminta waktu Bapak/Ibu untukmenilai angket penelitian yang telah saya siapkan. Kesediaan Bapak/Ibu untukmenilai angket ini amat penting artinya bagi keberhasilan penelitian yang sayalakukan guna menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu persyaratanmenyelesaikan studi S-1.

Penilaian meliputi kesesuaian definisi operasional dengan variabelpenelitian, indikator dengan definisi operasional, dan kesesuaian item denganindikator masing-masing.

Untuk dapat menilai kesesuaian angket penelitian ini telah disertakanvariabel, definisi operasional, dan angket mengenai religiusitas dan pernikahandini.

Penilaian dilakukan dengan melingkari salah satu skor dari 4 (empat)alternatif skor 1, 2, 3, dan 4. Masing-masing skor menunjukkan tingkatrelevansi antara indikator dengan definisi operasional, dan item denganindikatornya. Tingkat relevansi item pernyataan yang dimaksud sebagai berikut:

Skor 1 Tidak RelevanSkor 2 Cukup RelevanSkor 3 RelevanSkor 4 Sangat Relevan

Jika ada saran perbaikan mohon dapat dituliskan pada bagian yang telahdisediakan.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas kesediaan Bapak/Ibumenilai angket ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Padang, April 2016Hormat saya,

Wike Armanella

Page 170: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

145

ANGKET PENELITIAN

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

3. Religiusitas

4. Penyesuaian Pernikahan

E. Definisi Operasional

Defenisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:

3. Religiusitas adalah suatu kepercayaan yang dianut sebagai pedoman dalam

kehidupan dan terarahnya perilaku seseorang sesuai ajaran yang telah

ditetapkan. Religiusitas terdiri dari 3 dimensi, yaitu (1) Dimensi subjektif

(aqidah), (2) Dimensi objektif (akhlak), dan (3) Dimensi Simbolik

(syariat).

4. Penyesuaian pernikahan merupakan proses membiasakan diri atau proses

beradaptasi diantara dua individu (suami maupun istri) untuk memenuhi

harapan atau tujuan pernikahan dan memecahkan masalah yang muncul

dalam pernikahan. Keberhasilan penyesuaian pernikahan terdiri dari 5

kriteria, yaitu (1) Kebahagian suami istri, (2) Kemampuan untuk

memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat, (3) Kebersamaan, (4)

Penyesuaian yang baik masalah keuangan, dan (5) Penyesuaian yang baik

dari pihak keluarga pasangan.

Page 171: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

146

F. Kisi-kisi Angket Penelitian

Tabel 1. Kisi-kisi Angket ReligiusitasVariabel

PenelitianIndikator Item Jumlah

ItemSumber

Positif Negatif

Religiusitas(X)

14. DimensiSubjektif(aqidah)

1,7,13,19,25,31,37,43

4,10,16,22,28,34,40,46

18Diramu dandikembangkan sendiriberdasarkanteori(Sururin,2004: 180).

15. Dimensi

objektif(akhlak)

2,8,14,20,26,32,38,44

5,11,17,23,29,35,41,47

18

16. Dimensi

Simbolik(syariat)

3,9,15,27,33,39,45

6,12,18,24,30,36,42,48

18

Total 24 24 48

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Penyesuaian PernikahanVariabel

PenelitianIndikator Item Jumlah

ItemSumber

Positif Negatif

PenyesuaianPernikahan

(Y)

3. Kebahagiansuami istri

1,11,21,31,41,51

6,16,26,36,46,56

12 Diramu dandikembangkan sendiriberdasarkanteori(Hurlock,2012: 299).

4. Kemampuanmemperolehkepuasanpendapat

2,12,22,32,42,52,

7,17,27,37,47,57

12

3. Kebersamaan 3,13,23,33,43,53,

8,18,28,38,48,58

12

4. Penyesuaianyang baikmasalahkeuangan

4,14,24,34,44,54,

9,19,29,39,49,59

12

5. penyesuaianyang baikdari pihakkeluargapasangan

5,15,25,35,45,55,

10,20,30,40,50,60

12

Total 30 30 60

Page 172: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

147

Page 173: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

148

Page 174: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

149

Page 175: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

150

Page 176: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

151

Page 177: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

152

Page 178: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

153

Rujukan / Sumber :Sururin. (2004). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Hurlock, B. Elizabeth. (2012). Psikologi Perkembangan Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Page 179: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

153

REKAPITULASI ANGKET SETELAH DI JUDGE

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHANDINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 180: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

154

REKAPITULASI JUDGE ANGKET

1. Angket religiusitas

NoAhli

1Ahli

2Validitas Isi Hasil Uji

KET1 3 3 0.67 Valid Diterima2 4 3 0.83 Valid Diterima3 4 4 1.00 Valid Diterima4 4 3 0.83 Valid Diterima5 4 2 0.67 Valid Diterima6 1 3 0.33 Valid Diterima7 3 3 0.67 Valid Diterima8 4 1 0.50 Valid Diterima9 4 3 0.83 Valid Diterima10 3 3 0.67 Valid Diterima11 3 1 0.33 Valid Diterima12 2 3 0.50 Valid Diterima13 3 4 0.83 Valid Diterima14 3 2 0.50 Valid Diterima15 3 4 0.83 Valid Diterima16 4 3 0.83 Valid Diterima17 4 3 0.83 Valid Diterima18 3 4 0.83 Valid Diterima19 3 4 0.83 Valid Diterima20 3 2 0.50 Valid Diterima21 0 3 0.17 Tidak Valid Ditolak22 1 4 0.50 Valid Diterima23 3 3 0.67 Valid Diterima24 3 4 0.83 Valid Diterima25 3 4 0.83 Valid Diterima26 3 2 0.50 Valid Diterima27 3 4 0.83 Valid Diterima28 3 3 0.67 Valid Diterima29 3 3 0.67 Valid Diterima30 4 4 1.00 Valid Diterima31 3 3 0.67 Valid Diterima32 4 1 0.50 Valid Diterima33 4 3 0.83 Valid Diterima

Page 181: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

155

34 4 4 1.00 Valid Diterima35 3 4 0.83 Valid Diterima36 3 1 0.33 Valid Diterima37 3 3 0.67 Valid Diterima38 4 1 0.50 Valid Diterima39 3 4 0.83 Valid Diterima40 3 3 0.67 Valid Diterima41 3 1 0.33 Valid Diterima42 1 1 0.00 Tidak Valid Ditolak43 1 1 0.00 Tidak Valid Ditolak44 2 2 0.33 Valid Diterima45 2 3 0.50 Valid Diterima46 2 3 0.50 Valid Diterima47 1 1 0.00 Tidak Valid Ditolak48 2 3 0.50 Valid DiterimaValiditasKonstruk

0.55 Valid Diterima

Koofesien > 0,30 DiterimaKoofesien < 0,30 Ditolak

Ahli 1: Alfaiz, S.Psi.I., M.PdAhli 2: Rila Rahma Mulyani. M.Psi., Psikologi

Padang, Mei 2016Mahasiswa,

(Wike Armanella)

Disetujui:Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Dr. Yuzarion Zubir. S.Ag., S.Psi., M.Si) (Joni Adison S.Pd.I., M.Pd)

Page 182: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHANDINI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 183: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 184: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

157

1. Uji Validitas

Scale : Religiusitas

Cronbach's

Alpha

N of Items

.920 44

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VR0001 124.47 573.016 .420 .919

VR0002 124.90 557.403 .605 .917

VR0003 124.77 568.116 .573 .918

VR0004 125.17 570.351 .325 .920

VR0005 124.80 570.028 .421 .919

VR0006 125.20 571.407 .337 .920

VR0007 124.80 570.234 .391 .919

VR0008 124.83 569.937 .522 .918

VR0009 125.67 584.506 .106 .922

VR0010 124.73 570.616 .366 .919

VR0011 125.07 570.685 .383 .919

VR0012 124.53 567.223 .495 .918

VR0013 124.80 571.062 .400 .919

VR0014 124.80 568.028 .558 .918

VR0015 125.47 559.499 .489 .918

VR0016 125.17 557.730 .518 .918

VR0017 124.93 562.685 .515 .918

VR0018 124.87 560.740 .458 .918

VR0019 125.70 576.562 .226 .921

VR0020 125.30 547.597 .646 .916

VR0021 124.47 562.878 .603 .917

VR0022 124.87 569.982 .393 .919

Page 185: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

158

VR0023 125.07 562.478 .612 .917

VR0024 124.80 569.338 .408 .919

VR0025 125.53 560.120 .513 .918

VR0026 125.13 595.154 -.067 .923

VR0027 125.13 559.292 .458 .918

VR0028 125.17 578.075 .307 .920

VR0029 125.40 558.593 .538 .917

VR0030 124.80 571.062 .400 .919

VR0031 124.77 568.116 .573 .918

VR0032 125.33 562.920 .489 .918

VR0033 125.23 556.323 .505 .918

VR0034 125.07 568.202 .367 .919

VR0035 125.40 575.490 .349 .919

VR0036 124.93 565.857 .444 .918

VR0037 124.83 565.454 .630 .917

VR0038 124.93 564.133 .396 .919

VR0039 125.50 575.224 .259 .920

VR0040 125.00 541.034 .857 .914

VR0041 125.20 558.372 .580 .917

VR0042 124.93 567.030 .461 .918

VR0043 124.70 574.424 .451 .919

VR0044 124.97 578.378 .290 .920

Page 186: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

159

2. Uji Reliabilitas

Scale : Religiusitas

Cronbach's

Alpha

N of Items

.927 35

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VR0001 100.97 451.551 .432 .924

VR0002 101.40 437.834 .611 .922

VR0003 101.27 447.168 .587 .923

VR0005 101.30 447.803 .455 .924

VR0007 101.30 450.631 .367 .925

VR0008 101.33 449.471 .517 .923

VR0010 101.23 450.668 .349 .925

VR0011 101.57 450.392 .372 .925

VR0012 101.03 448.792 .450 .924

VR0013 101.30 448.907 .430 .924

VR0014 101.30 447.390 .563 .923

VR0015 101.97 440.447 .480 .924

VR0016 101.67 437.747 .529 .923

VR0017 101.43 445.289 .463 .924

VR0018 101.37 445.413 .381 .925

VR0020 101.80 427.545 .679 .921

VR0021 100.97 442.447 .617 .922

VR0022 101.37 447.551 .430 .924

VR0023 101.57 441.426 .642 .922

Page 187: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

160

VR0024 101.30 450.838 .363 .925

VR0025 102.03 438.240 .557 .923

VR0027 101.63 440.999 .436 .924

VR0029 101.90 440.300 .516 .923

VR0030 101.30 448.907 .430 .924

VR0031 101.27 447.168 .587 .923

VR0032 101.83 440.902 .531 .923

VR0033 101.73 436.892 .509 .923

VR0034 101.57 445.909 .399 .925

VR0036 101.43 445.426 .448 .924

VR0037 101.33 444.782 .645 .922

VR0038 101.43 442.875 .416 .925

VR0040 101.50 425.293 .824 .919

VR0041 101.70 440.493 .549 .923

VR0042 101.43 445.495 .487 .924

VR0043 101.20 452.303 .479 .924

Page 188: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

161

Page 189: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

162

Page 190: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

163

3. Uji Validitas

Scale : Penyesuaian Pernikahan

Cronbach's

Alpha

N of Items

.937 55

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VR0001 141.30 730.148 .631 .935

VR0002 140.90 735.197 .519 .936

VR0003 141.17 733.109 .653 .935

VR0004 141.03 726.792 .563 .935

VR0005 141.07 729.720 .574 .935

VR0006 140.53 742.189 .469 .936

VR0007 142.30 768.976 -.127 .939

VR0008 141.53 728.602 .537 .935

VR0009 141.60 716.386 .605 .935

VR0010 141.33 740.299 .429 .936

VR0011 141.13 732.326 .408 .937

VR0012 141.03 732.309 .502 .936

VR0013 141.57 741.840 .369 .937

VR0014 141.23 733.633 .549 .935

VR0015 141.27 740.409 .416 .936

VR0016 140.77 725.909 .686 .935

VR0017 141.73 730.340 .524 .936

VR0018 140.93 738.202 .512 .936

VR0019 141.27 733.513 .527 .936

VR0020 141.43 727.289 .704 .935

VR0021 141.57 733.771 .554 .935

VR0022 140.97 745.206 .304 .937

VR0023 141.30 735.528 .378 .937

VR0024 141.37 737.757 .476 .936

VR0025 141.50 736.810 .535 .936

VR0026 141.23 747.771 .269 .937

VR0027 141.10 737.955 .536 .936

Page 191: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

164

VR0028 141.43 736.461 .464 .936

VR0029 141.13 726.464 .617 .935

VR0030 141.33 735.402 .442 .936

VR0031 141.90 770.921 -.188 .939

VR0032 141.97 732.792 .411 .936

VR0033 141.23 736.461 .495 .936

VR0034 141.40 733.007 .479 .936

VR0035 142.13 756.051 .098 .939

VR0036 142.17 747.523 .354 .937

VR0037 141.40 736.593 .518 .936

VR0038 141.27 736.823 .467 .936

VR0039 141.23 743.426 .362 .937

VR0040 141.43 707.357 .823 .933

VR0041 141.57 733.771 .554 .935

VR0042 140.93 722.685 .605 .935

VR0043 141.03 740.378 .479 .936

VR0044 141.37 744.309 .325 .937

VR0045 141.50 732.052 .481 .936

VR0046 141.53 735.016 .411 .936

VR0047 141.00 743.448 .341 .937

VR0048 142.27 774.685 -.191 .940

VR0049 141.00 720.759 .688 .934

VR0050 141.57 730.047 .626 .935

VR0051 140.80 742.993 .321 .937

VR0052 140.93 728.754 .588 .935

VR0053 140.93 752.754 .233 .937

VR0054 141.50 751.707 .185 .938

VR0055 142.07 725.513 .549 .935

Page 192: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

165

4. Uji Realibilitas

Scale : Penyesuaian Pernikahan

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VR0001 112.27 621.651 .657 .945

VR0002 111.87 627.982 .510 .946

VR0003 112.13 627.085 .618 .945

VR0004 112.00 619.724 .564 .946

VR0005 112.03 623.413 .555 .946

VR0006 111.50 634.741 .451 .946

VR0008 112.50 619.983 .563 .946

VR0009 112.57 609.289 .618 .945

VR0010 112.30 630.148 .473 .946

VR0011 112.10 624.162 .418 .947

VR0012 112.00 623.448 .528 .946

VR0013 112.53 633.085 .380 .947

VR0014 112.20 624.028 .592 .945

VR0015 112.23 632.530 .412 .947

VR0016 111.73 618.271 .701 .945

VR0017 112.70 623.252 .520 .946

VR0018 111.90 632.507 .462 .946

VR0019 112.23 625.978 .527 .946

VR0020 112.40 620.386 .701 .945

VR0021 112.53 623.706 .607 .945

VR0023 112.27 628.823 .362 .947

VR0024 112.33 631.402 .445 .946

VR0025 112.47 627.154 .578 .946

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.948 43

Page 193: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

166

VR0027 112.07 628.685 .569 .946

VR0028 112.40 628.110 .475 .946

VR0029 112.10 616.852 .667 .945

VR0030 112.30 628.010 .437 .946

VR0032 112.93 625.720 .404 .947

VR0033 112.20 629.821 .472 .946

VR0034 112.37 624.723 .493 .946

VR0037 112.37 626.309 .573 .946

VR0038 112.23 631.426 .419 .947

VR0039 112.20 637.476 .314 .947

VR0040 112.40 604.938 .771 .944

VR0041 112.53 623.706 .607 .945

VR0042 111.90 616.645 .593 .945

VR0043 112.00 631.655 .495 .946

VR0045 112.47 624.464 .483 .946

VR0046 112.50 627.224 .413 .947

VR0049 111.97 612.930 .712 .945

VR0050 112.53 622.189 .639 .945

VR0052 111.90 621.679 .586 .945

VR0055 113.03 617.551 .566 .946

Page 194: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

DATA MENTAH UMUM VARIABEL RELIGIUSITAS

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 195: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 196: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 197: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 198: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 199: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

DATA MENTAH INDIKATOR RELIGIUSITAS

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 200: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

170

Page 201: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

171

Page 202: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

172

Page 203: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

173

Page 204: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

174

Page 205: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

175

Page 206: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

176

Page 207: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

177

Page 208: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

177

DATA MENTAH UMUM VARIABEL PENYESUAIAN PERNIKAHAN

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 209: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

178

Page 210: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

179

Page 211: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

180

Page 212: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

181

Page 213: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

182

DATA MENTAH INDIKATOR PENYESUAIAN PERNIKAHAN

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN DINI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN

WIKE ARMANELLANPM: 12060210

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT2016

Page 214: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

182

Page 215: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

183

Page 216: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

184

Page 217: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

185

Page 218: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

186

Page 219: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

187

Page 220: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

188

Page 221: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

189

Page 222: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

190

Page 223: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

191

Page 224: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

192

Page 225: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

193

Page 226: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

194

Page 227: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

195

Page 228: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

196

Page 229: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

197

a. Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

religiusitas .082 86 .200* .975 86 .095

penyesuaian pernikahan .073 86 .200* .981 86 .226

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

b. Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum ofSquares

Df MeanSquare

F Sig.

Religiusitas*

PenyesuaianPernikahan

Between

Groups

(Combined)

9497.576 44 215,854 1,666 ,051

Linearity 4026.937 1 4026,937 31,089 ,000

DeviationfromLinearity

5470.639 43 127,224 982 ,524

Within Groups 5310.750 41 129,530

Total 14808.326 85

c. Rekapitulasi Hasil Korelasi

Variabel N NilaiKorelasi

r tabel Signifikansi Keterangan

ReligiusitasdenganPenyesuaianPernikahan

86 0,521 0,212 0,000 Korelasi Kuat

Page 230: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

198

A. Uji Korelasi Perindikator

1. Korelasi dimensi subjektif (aqidah) XI.1 dengan kebahagian suami istri (YI.1)Correlations

XI YI

XI PearsonCorrelation

1 .419**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

YI PearsonCorrelation

.419** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

2. Korelasi dimensi subjektif (aqidah) XI.1 dengan kemampuan memperolehperbedaan pendapat (YI.2)

Correlations

XI YI

XI PearsonCorrelation

1 .293**

Sig. (2-tailed) .006

N 86 86

YI PearsonCorrelation

.293** 1

Sig. (2-tailed) .006

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

Page 231: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

199

3. Korelasi dimensi subjektif (aqidah) XI.1 dengan kebersamaan (YI.3)

XI Y3

XI PearsonCorrelation

1 .429**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y3 PearsonCorrelation

.429** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

4. Korelasi dimensi subjektif (aqidah) XI.1 dengan masalah keuangan (YI.4)

Tabel 13. Korelasi X1.1 dan Y1.4

XI Y4

XI PearsonCorrelation

1 .157

Sig. (2-tailed) .148

N 86 86

Y4 PearsonCorrelation

.157 1

Sig. (2-tailed) .148

N 86 86

5. Korelasi dimensi subjektif (aqidah) XI.1 dengan penyesuaian dari pihakkeluarga (YI.5)

Correlations

XI Y5

XI Pearson Correlation 1 .378**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Page 232: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

200

Y5 Pearson Correlation .378** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

6. Korelasi dimensi objektif (akhlak) XI.2 dengan kebahagian suami istri (YI.1)

Correlations

X2 Y1

X2 Pearson Correlation 1 .598**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y1 Pearson Correlation .598** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

7. Korelasi dimensi objektif (akhlak) XI.2 dengan perbedaan pendapat (YI.2)

Correlations

X2 Y2

X2 Pearson Correlation 1 .393**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y2 Pearson Correlation .393** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 233: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

201

8. Korelasi dimensi objektif (akhlak) XI.2 dengan kebersamaan (YI.3)

Correlations

X2 Y3

X2 Pearson Correlation 1 .488**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y3 Pearson Correlation .488** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

9. Korelasi dimensi objektif (akhlak) XI.2 dengan masalah keuangan (YI.4)

Correlations

X2 Y4

X2 Pearson Correlation 1 .271*

Sig. (2-tailed) .012

N 86 86

Y4 Pearson Correlation .271* 1

Sig. (2-tailed) .012

N 86 86

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

10. Korelasi dimensi objektif (akhlak) XI.2 dengan penyesuaian dengan pihakkeluarga (YI.5)

Correlations

X2 Y5

X2 Pearson Correlation 1 .447**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y5 Pearson Correlation .447** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Page 234: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

202

Correlations

X2 Y5

X2 Pearson Correlation 1 .447**

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y5 Pearson Correlation .447** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

11. Korelasi dimensi simbolik (syariat) XI.3 dengan kebahagian suami istri (YI.1)

Correlations

X3 Y1

X3 Pearson Correlation 1 .338**

Sig. (2-tailed) .001

N 86 86

Y1 Pearson Correlation .338** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 86 86

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

12. Korelasi dimensi simbolik (syariat) XI.3 dengan perbedaan pendapat (YI.2)

Correlations

X3 Y2

X3 Pearson Correlation 1 .231

Sig. (2-tailed) .105

N 86 86

Y2 Pearson Correlation .231 1

Sig. (2-tailed) .105

N 86 86

Page 235: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

203

13. Korelasi dimensi simbolik (syariat) XI.3 dengan kebersamaan (YI.3)

Correlations

X3 Y3

X3 Pearson Correlation 1 .276*

Sig. (2-tailed) .010

N 86 86

Y3 Pearson Correlation .276* 1

Sig. (2-tailed) .010

N 86 86

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

14. Korelasi dimensi simbolik (syariat) XI.3 dengan masalah keuangan (YI.4)

Correlations

X3 Y4

X3 Pearson Correlation 1 .447

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

Y4 Pearson Correlation .447 1

Sig. (2-tailed) .000

N 86 86

15. Korelasi dimensi simbolik (syariat) XI.3 dengan penyesuaian dari pihak keluarga

(YI.5)

Page 236: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

204

Page 237: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …

205

Page 238: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 239: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 240: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 241: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …
Page 242: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN …