PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI...

17
1 PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, INVENTORY INTENSITY, LEVERAGE DAN RISK MANAGEMENT COMITTEE TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2016 Dewi Yanti 1 , Fatahurrazak 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji TanjungPinang Gmail : [email protected] ABSTRACT Tax avoidance is the company's arrangements to minimize or eliminate the tax burden of the tax due consideration thereof . This study aims to test and provide empirical evidence of the influence of profitability , capital intensity, inventory intensity, leverage and Risk Management Committee (RMC) to Tax Avoidance. The population in this study is the Registered Manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange in 2013 until 2016 . Election samples by purposive sampling method . The data used in this research is a secondary data obtained from www.idx.co.id. Data collection techniques with engineering documentation . Data were analyzed using multiple regression analysis with SPSS IBM 20 The results show that : 1) profitability (X1) has a significant negative effect on Tax avoidance (Y), 2) Capital intensity (X2) has a significant positive effect on Tax avoidance (Y), 3) Inventory Intensity has no significant positive effect on Tax avoidance (Y), 3) Leverage (X4) has no significant positive effect on Tax avoidance (Y), 5) Risk Management Committee (RMC) (X5) has no significant negative effect on Tax avoidance (Y). Keywords: Tax Avoidance, Profitability,Capital Intensity, Inventory Intensity, Leverage And Risk Management Committee (RMC) PENDAHULUAN Perpajakan selalu dianggap sebagai penghambat dalam pertumbuhan sebuah perusahaan. Saat ini dalam persaingan usaha baik secara nasional dan internasional posisi perpajakan berada pada posisi yang penting bagi manajemen dalam hal pengambilan keputusan keputusan strategis, khususnya dalam penentuan lokasi dan besarnya investasi yang dikeluarkan , selain itu pajak juga menjadi faktor penting untuk mengurangi persaingan dalam dunia usaha. Lokasi dan investasi juga menjadi faktor penting untuk mengurangi kompetisi dalam lingkungan yang kompetitif. Pada saat ini pajak telah menjadi perhatian utama setiap perusahaan. Tren baru ini mendorong perusahaan untuk beradaptasi lebih aktif dan dinamis dalam menyikapi manajemen perjakannya, dan melalui ini praktek penghindaran pajak yang berkonstitusi bagi perusahaan untuk kesuksessan perusahaan dan kinerja keuangannya (Anouar and Houria, 2017).

Transcript of PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI...

Page 1: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

1

PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, INVENTORY

INTENSITY, LEVERAGE DAN RISK MANAGEMENT COMITTEE

TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2016

Dewi Yanti1, Fatahurrazak

2

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

TanjungPinang

Gmail : [email protected]

ABSTRACT

Tax avoidance is the company's arrangements to minimize or eliminate the

tax burden of the tax due consideration thereof . This study aims to test and

provide empirical evidence of the influence of profitability , capital intensity,

inventory intensity, leverage and Risk Management Committee (RMC) to Tax

Avoidance.

The population in this study is the Registered Manufacturing companies in

Indonesia Stock Exchange in 2013 until 2016 . Election samples by purposive

sampling method . The data used in this research is a secondary data obtained

from www.idx.co.id. Data collection techniques with engineering documentation .

Data were analyzed using multiple regression analysis with SPSS IBM 20

The results show that : 1) profitability (X1) has a significant negative

effect on Tax avoidance (Y), 2) Capital intensity (X2) has a significant positive

effect on Tax avoidance (Y), 3) Inventory Intensity has no significant positive

effect on Tax avoidance (Y), 3) Leverage (X4) has no significant positive effect on

Tax avoidance (Y), 5) Risk Management Committee (RMC) (X5) has no

significant negative effect on Tax avoidance (Y).

Keywords: Tax Avoidance, Profitability,Capital Intensity, Inventory Intensity,

Leverage And Risk Management Committee (RMC)

PENDAHULUAN

Perpajakan selalu dianggap sebagai penghambat dalam pertumbuhan

sebuah perusahaan. Saat ini dalam persaingan usaha baik secara nasional dan

internasional posisi perpajakan berada pada posisi yang penting bagi manajemen

dalam hal pengambilan keputusan – keputusan strategis, khususnya dalam

penentuan lokasi dan besarnya investasi yang dikeluarkan , selain itu pajak juga

menjadi faktor penting untuk mengurangi persaingan dalam dunia usaha. Lokasi

dan investasi juga menjadi faktor penting untuk mengurangi kompetisi dalam

lingkungan yang kompetitif. Pada saat ini pajak telah menjadi perhatian utama

setiap perusahaan. Tren baru ini mendorong perusahaan untuk beradaptasi lebih

aktif dan dinamis dalam menyikapi manajemen perjakannya, dan melalui ini

praktek penghindaran pajak yang berkonstitusi bagi perusahaan untuk

kesuksessan perusahaan dan kinerja keuangannya (Anouar and Houria, 2017).

Page 2: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

2

Pajak merupakan unsur penting bahkan paling penting dalam rangka untuk

menopang anggaran penerimaan negara. Oleh karena itu pemerintah negara-

negara di dunia ini begitu besar menaruh perhatian terhadap sektor pajak. Pajak

merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar. Setiap wajib

pajak diwajibkan untuk ikut berpartisipasi agar laju pertumbuhan dan pelaksanaan

pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik demi kesejahteraan negara.

Namun bagi masyarakat, pajak adalah beban karena mengurangi penghasilan

mereka, terlebih lagi tidak mendapatkan imbalan langsung ketika membayar

pajak. Hal inilah yang menyebabkan banyak dari masyarakat bahkan perusahaan

juga melakukan penghindaran pajak (tax avoidance).

Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah salah satu cara untuk

menghindari pajak secara legal yang tidak melanggar peraturan perpajakan.

Penghindaran pajak merupakan persoalan yang rumit dan unik di satu sisi

penghindaran pajak diperbolehkan, namun di sisi yang lain penghindaran pajak

tidak diinginkan. Dalam kontek pemerintah Indonesia, telah dibuat berbagai

aturan guna mencegah adanya penghindaran pajak. Salah satu aturan tersebut

misalnya terkait transfer pricing, yakni tentang penerapan prinsip kewajaran dan

kelaziman usaha dalam transaksi antara wajib pajak dengan pihak yang

mempunyai hubungan istimewa Khoirunnisa (2015).

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kesehatan terafiliasi

perusahaan di Singapura, yakni Pt RNI kini tengah mengalami proses

pemeriksaaan oleh kantor wilayah Direktorat Jendral Pajak (DJP) Jakarta khusus.

Dalam laporan keuangan PT RNI 2014 tercatat utang sebesar Rp. 20,4 miliar.

Sementara omzet perusahaanya hanya Rp. 2,178 miliar. Belum lagi ada kerugian

ditahan dalam laporan tahunan yang sama senilai Rp. 26,12 miliar. Modus yang

dilakukan PT RNI yaitu memanfaatkan Peraturan Pemerintah 46/2013 tentang

Pajak Penghasilan khusus UMKM, dengan tarif PPh final 1 persen. Terakhir dua

pemegang saham PT RNI berkewarganegaraan Indonesia tidak melaporkan SPT

pajak secara benar sejak 2007-2015 dan dua pemegang saham yang merupaka

orang Singapura tidak membayarkan pajak penghasilan padahal memiliki usaha di

Indonesia.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro memastikan perusahaan-

perusahaan nakal dan tidak tertib kewajiban pajak, seperti PT RNI ini akan

dikenakan sanksi hukum “ 2016 ini adalah tahun penegakan hukum, artinya kita

tidak akan segan-segan melakukan law enforcment terhadap wajib pajak yang

dianggap belum patuh atau melakukan kesalahan,” kata Bambang dalam

konferensi pers, Jakarta (06/4/2016) (Kompas.Com).

Peraturan-peraturan pajak yang dibuat adalah upaya pemerintah untuk

membuat atau memperbaiki sistem perpajakan agar lebih baik. Penghindaran

pajak ini merupakan kendala dan sekaligus menjadi tantangan pemerintah dalam

melaksanakan programnya untuk meningkatkan pendapatan negara dari pajak.

Pajak yang dibayar oleh wajib pajak badan dihitung berdasarkan perolehan laba

perusahaan itu sendiri yang secara langsung mengurangi laba bersih perusahaan.

Hal ini tidak sejalan dengan pemerintah yang bertujuan memaksimalkan

pendapatan pajak (Dwilopa, 2014).

Profitabilitas merupakan pengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari

seberapa besar perusahaan menggunakan aset. Semakin tinggi nilai Profitabilitas,

semakin tinggi keuntungan perusahaan sehingga semakin baik pengelolaan aset

Page 3: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

3

suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai Profitabilitas, maka semakin besar juga

laba yang diperoleh perusahaan. Hasil penelitian Dewinta dan Setiawan (2016),

Agusti (2014) serta penelitian menurut Novriyanti (2016), menunjukkan bahwa

Profitabiltas berpengaruh terhadap tax avoidance. Sedangkan hasil penelitian

yang dilakukan Siregar dan Widyawanti (2016) menunjukkan Profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance.

Capital Intensity adalah tingkat dimana besaran investasi aset perusahaan

pada aset tetapnya. Aset tetap sebagai salah satu kekayaan perusahaan memiliki

dampak yang dapat mengurangi penghasilan perusahaan yang dimana hampir

semua aset tetap dapat mengalami penyusutan atau depresiasi yang dimana akan

menjadi biaya bagi perusahaan itu sendiri. Maka semakin besar biaya yang

dikeluarkan akibat depresiasi dari aset tetap maka akan semakin kecil tingkat

pajak yang harus dibayarkan atau dikeluarkan oleh perusahaan. Hasil penelitian

yang dilakukan Dwilopa (2014) serta Muzakki (2015) menunjukkan bahwa

capital intensity berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax avoidance).

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Siregar dan Widyawanti (2016)

menunjukkan Capital intensity berpengruh Negatif terhadap tax avoidance.

Untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayar, perusahaan melakukan

manajemen pajak didalam perusahaan.

Sehubungan dengan kebijakan investasi perusahaan yang mempengaruhi

pajak efektif, hal tersebut dimungkinkan karena ada kebijkan pajak yang

memperbolehkan perusahaan menyusutkan nilai asetnya dengan umur yang lebih

pendek dari pada umur ekonomis yang sebenarnya. Semakin besar tarif pajak

efektif perusahaan, maka kemungkinan adanya penghindaran pajak yang

dilakukan oleh perusahaan pun akan semakin kecil. Hasil penelitian Surbakti

(2012) menunjukkan bahwa inventory intensity berpengaruh terhadap

penghindaran pajak (tax avoidance)..Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan

Lestari (2015) Siregar dan Widyawati (2016) Inventory intensity tidak

berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax avoidance).

Menurut Fahmi (2012), mengenai debt to equity ratio sebagai ukuran

yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan

besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. (DAR) merupakan salah satu rasio

yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan dimana rasio ini

digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aset perusahaan dibiayai

dengan total utang. DAR digunakan karena dapat mengukur seberapa besar

jumlah aset perusahaan dibiayai dengan total utang Dewinta dan Setiawan

(2016).

Hasil penelitian yang dilakukan Siregar dan widyawati (2016)

menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap tax avoidance.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Agusti (2014), Surbakti (2012),

Dewinta dan Setiawan (2016) serta Novriyanti (2016) menunjukkan bahwa

Leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Dewan Komisaris melalui RMC yang dibentuknya bersama-bersama

melakukan fungsi pengawasan dan menentukan strategi kebijakan jangka panjang

dan jangka pendek yang menguntungkan bagi perusahaa, tapi tidak melanggar

hukum termasuk penentuan strategi terkait perpajakan. Pengawasan yang

dilakukan oleh RMC dilakukan agar tidak terjadi asimetri informasi antara

manajemen dengan para stakeholder. Dengan adanya RMC baik terpisah atau

Page 4: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

4

berada di dalam Komite Audit, maka dalam setiap perumusan strategi perusahaan

yang dilakukan oleh Dewan Komisaris beserta manajemen dan para stakeholder

akan menjamin hasil yang efektif dan efisien termasuk pada kebijakan manajemen

pajak yang tidak agresif. Hasil penelitian penelitian yang dilakukan Kurniasari

(2015) menunjukkan risk management comitte (RMC) berpengaruh terhadap

agresivitas pajak. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Noviani, et al

(2018) tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Penelitian-penelitian sebelumnya sudah banyak yang mengangkat tema ini,

namun terdapat ketidak konsistenan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya,

Penelitian ini juga memiliki objek penelitian dan perusahaan yang berbeda.

Maka pada penelitian ini ingin meneliti kembali dan mengkaji lebih lanjut

tentang faktor-faktor yag mempengaruhi tax avoidance, khususnya pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang

digunakan pada penelitian ini yaitu tahun 2013-2016.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penulis

mengambil judul Pengaruh Profitabilitas, Capital Intensity, Inventory Intensity,

Leverage dan Risk Management Comittee Terhadap Tax Avoidance Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-

2016.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISI

Tax Avoidance

Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah upaya tindakan perusahaan

untuk mengurangi atau meminimalisir beban pajak perusahaan. Pajak merupakan

salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat melalui

pemerintah. Dana hasil pembayaran pajak akan digunakan oleh pemerintah untuk

melaksanakan tugas Negara di berbagai sektor kehidupan untuk mencapai

kesejahteraan umum (Yoehana, 2013).

Profitabilitas

Menurut Kasmir (2015:196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan

oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah

penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan.

Capital Intensity

Capital intensity ratio dapat di definisikan sebagai perusahaan

menginvestasikan asetnya pada aset tetap dan persediaan. Dalam penelitian ini

capital intensity diproksikan menggunakan rasio intensitas aset tetap. Intensitas

aset tetap adalah seberapa besar proporsi aset tetap perusahaan dalam total aset

yang dimiliki perusahaan. Aset tetap sebagai salah satu kekayaan perusahaan yang

memiliki dampak pada perusahaan dimana dapat mengurangi penghasilan, karena

aset tetap akan mengalami penyusutan yang akan menjadi biaya atau beban bagi

perusahaan tersebut (Dwilopa, 2014).

Page 5: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

5

Inventory Intensity

Struktur aset merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

keputusan pendanaan dan investasi pada perusahaan. Inventory intensity

didefenisikan sebagai rasio inventori terhadap total aset (dalam nilai buku).

Pemilihan investasi dalam bentuk aset ataupun modal terkait perpajakan adalah

dalam hal depresiasi. Perusahaan yang memutuskan untuk berinvestasi aset tetap

diperbolehkan menghitung depresiasi yang dapat dijadikan pengurang

penghasilan kena pajak. Sedangkan perusahaan yang berinvestasi dalam bentuk

inventori tidak dapat melakukan hal serupa yaitu depresiasi yang dapat dijadikan

pengurang penghasilan kena pajak. (Surbakti, 2012)

Leverage

Leverage merupakan tingkat hutang yang digunakan perusahaan dalam

melakukan pembiayaan. Leverage menggambarkan tingkat resiko dari perusahaan

yang diukur dengan membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total aset

yang dimiliki perusahaan. Maka dari itu, semakin besar tingkat hutang yang

dimiliki perusahaan maka semakin besar resiko yang ditanggung (Surbakti,

2012).

Risk Management Comite (RMC)

Komisaris membentuk suatu Komite Manajemen Risiko sebagai

pelaksanana sistem manajemen risiko dan pengendalian internal, baik terpisah

ataupun bekerjasama di dalam Komite Audit. Dengan adanya Komite Manajemen

Risiko ataupun Komite Pengawas Risiko maka diharapkan perusahaan tidak akan

melakukan aktivitas pajak agresif karena hal tersebut dinilai akan secara potensial

merugikan perusahaan (Kurniasari, (2015).

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

H5

H

Capital intensity (X2)

Tax avoidance

( Y )

Profitabilitas (X1)

Inventory intensity (X3)

Leverage (X4)

Risk management

comitee(RMC) (X5)

Page 6: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

6

Pengembangan Hipotesis

H1 : Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tax Avoidance

Profitabilitas adalah salah satu faktor paling dasar untuk beban pajak

karena perusahaan dengan pendapatan lebih tinggi memiliki keuntungan lebih

besar dan membayar pajak setiap tahunnya. Perusahaan dengan keuntungan yang

lebih rendah jarang membayar pajak profitabilitas berpengaruh terhadap tax

avoidance apabila kemampuan perusahaan menghasilkan laba meningkat maka

laba operasional perusahaan juga akan meningkat dan nilai pajak juga meningkat

oleh karena inilah profitabilitas berpengaruh terhadap tax avoidance , tapi apabila

laba meningkat penghindaran pajak menurun hal ini disebabkan oleh perusahaan

tidak melakukan tindakan efisiensi dalam pembayaran pajaknya. Perusahaan yang

mampu mengelola asetnya dengan baik akan memperoleh keuntungan dari

insentif pajak dan kelonggaran pajak lainnya sehingga perusahaan tersebut akan

terlihat untuk melakukan tax avoidance.

H2 : Pengaruh Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance

Capital Intensity adalah seberapa besar perusahaan menginvestasikan

asetnya dalam bentuk aset tetap dan persediaan. Capital intensity berpengaruh

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Hal ini dimungkinkan karena

perlakuan perpajakan yang memperbolehkan perusahaan untuk menyusutkan aset

tetapnya dengan periode yang lebih pendek dari umur ekonomisnya dengan begitu

tarif pajak efektif perusahaan akan turun, dan tujuan perusahaan melakukan

penghindaran pajak dengan memperhatikan posisi aset tetap tercapai.

menunjukkan hasil yang signifikan terhadap tax avoidance

H3 : Pengaruh Inventory Intensity Terhadap Tax Avoidance

Semakin besar total ending inventory, cost off gold sold (harga pokok

persediaan), maka penghasilan kena pajak perusahaan akan semakin besar karena

cost off gold sold merupakan salah satu komponen pengurang dalam penghitung

PKP. Hal tersebut menggambarkan inventory intensity berpengaruh terhadap

tingkat penghindaran pajak perusahaan.

H4 : Pengaruh Leverage Terhadap Tax Avoidance

Perusahaan yang memiliki beban pajak tinggi dapat melakukan

penghematan pajak dengan cara menambah hutang perusahaan. Dengan

menambah hutang guna memperoleh insentif pajak yang besar maka dapat

dikatakan bahwa perusahaan tersebut melakukan penghindaran terhadap pajak

bahwa leverage berpengaruh terhadap tax avoidance.

H5 : Pengaruh Risk Management Comittte (RMC) Terhadap Tax Avoidance

Komisaris berfungsi mengawasi jalannya perusahaan jalannya cukup berat,

maka komisaris dapat dibantu oleh beberapa komite yaitu komite audit, komite

remuneras, komite nominasi, komite manajemen risiko dan lain-lain. Pengawasan

Page 7: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

7

yang dilakukan oleh RMC dilakukan agar tidak terjadi asimetri informasi antara

manajemen dengan para stakeholder. Dengan adanya RMC baik terpisah atau

berada di dalam Komite Audit, maka dalam setiap perumusan strategi perusahaan

yang dilakukan oleh Dewan Komisaris beserta manajemen dan para stakeholder

akan menjamin hasil yang efektif dan efisien termasuk pada kebijakan manajemen

pajak yang tidak agresif. RMC berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.

METODOLOGI PENELITIAN

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dependen

Tax Avoidance Penghindaran pajak adalah upaya tindakan perusahaan untuk mengurangi

atau meminimalisir beban pajak perusahaan. Penghindaran pajak dalam penelitian

ini dproksikan menggunakan rasio effective tax rate (ETR).

ETR menjelaskan persentase atau rasio antara beban pajak penghasilan

perusahaan yang harus dibayarkan kepada pemerintah dari total pendapatan

perusahaan sebelum pajak.

Profitabilitas

Dalam penelitian ini variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan

ROA (Return on Aset) membandingkan laba bersih dengan total aset (Hery,

2016).

ROA=

Capital Intensity

Proporsi plant, property and equipment terhadap total aset (capital

intensity) adalah sebuah rasio yang dikukur dengan membandingkan nilai buku

total aset perusahaan . Variabel ini merupakan salah satu proksi untuk mengukur

bauran aset perusahaan yang menjelaskan keputusan investasi perusahaan

(Surbakti, 2012).

Inventory Intensity

Proporsi inventori terhadap total aset (inventory intensity) diukur dengan

membandingkan jumlah inventori dengan total aset perusahaan keduanya dalam

nilai buku Surbakti (2012).

Leverage

Leverage dapat diukur menggunakan debt to total aset ratio dengan

membandingkan (DAR) karena dapat mengukur seberapa besar jumlah aset

perusahaan dibiayai dengan total utang Dewinta dan Setiawan (2016).

Page 8: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

8

Risk Management Comite (RMC)

Risk management comittee diproksikan dengan dummy. Nilai 1 jika

perusahaan memiliki dan mengungkapkan bagaimana pembentukan komite

manajemen risiko baik berdiri sendiri terpisah dari Komite Audit atau termasuk di

dalam Komite Audit, jika tidak nilai 0 Kurniasari (2015).

Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2016. Populasi dalam

penelitian ini berjumlah 132.

Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Ghozali (2008:73). Metode penentuan sampel dalam penelitian

ini adalah purposive sampling. Purpose sampling adalah pemilihan sampel secara

tidak acak yang informasinya diperoleh menggunakan pertimbangan tertentu

umumnya disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2013 sampai dengan 2016

2. Menerbitkan Laporan keuangan dan tahunan dari tahun 2013 sampai

dengan 2016

3. Laporan keuangan perusahaan diterbitkan menggunakan mata uang rupiah

4. Perusahaan menghasilkan laba setiap tahunnya

Berdasarkan kriteria diatas, maka didapat jumlah sampel sebanyuak 49

perusahaan selama periode 2013-2016 yang telah memenuhi kriteria yang

ditetapkan penulis.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Statistik Deskriptif

2. Uji Asumsi Klasik yaitu uji normalitas data, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Park dan uji autokorelasi dengan

menggunakan uji durbin-watson. Untuk mengetahui pengaruh setiap variabel

yaitu profitabilitas, capital intensity, inventory intensity, leverage dan risk

management comittee terhadap tax avoidance dapat digunakan metode analisis

regresi berganda dengan persamaan regresi sebagai berikut : +

+ + + +e

Dimana:

Y = Tax Avoidance

α = Kostanta

= Profitabilitas

= Capital intensity

= Inventory intensity

= Leverage

= Risk Management Comittee

e = eror

Page 9: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

9

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan metode

purposive sampling maka didapat sampel sebanyak 49 perusahaan. Jumlah

observasi adalah sebanyak 196 yang diperoleh dari 49x4 (perkalian antara jumlah

perusahaan dengan periode pengamatan).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang smemberikan gambaran atau

deskripsi yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), satandart deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewnes dari variabel-variabel

independen dan variabel dependen yang menggunakan SPSS versi 20.0.

Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SQRTY TA 148 .26 .77 .5144 .08390 SQRTX1 ROA 148 .08 .61 .2893 .12519 SQRTX2 CAPINT 148 .28 .81 .5571 .12927 SQRTX3 INVINT 148 .24 .77 .4445 .10427 SQRTX4 DAR 148 .30 .90 .6167 .13488 SQRTX5 RMC 148 .00 1.00 .0135 .11585

Valid N (listwise) 148

Uji Asumsi Klasi

Uji Normalitas

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 148

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation .07667244

Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .090 Negative -.107

Kolmogorov-Smirnov Z 1.298 Asymp. Sig. (2-tailed) .069

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil analisis metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov

terlihat pada tabel diatas Hasil uji normlitas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) 0,069 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 10: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

10

Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .443 .069

6.444 .000

SQRTX1 ROA -.192 .061 -.286 -3.157 .002 .715 1.398

SQRTX2 CAPINT .121 .059 .186 2.049 .042 .711 1.406

SQRTX3 INVINT .123 .067 .153 1.846 .067 .861 1.162

SQRTX4 DAR .009 .054 .014 .161 .872 .786 1.272

SQRTX5 RMC -.033 .056 -.045 -.582 .561 .976 1.025 a. Dependent Variable: SQRTY

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai tolerence variabel

profitabilitas, capital intensity, inventory intensity, leverage dan risk management

comitee lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF dari semua variabel independen lebih

kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas atau tidak

terjdi hubungan antar variabel bebas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -6.827 2.460 -2.776 .006

SQRTX1 ROA -3.925 2.174 -.176 -1.805 .073

SQRTX2 CAPINT 1.078 2.112 .050 .511 .610

SQRTX3 INVINT 1.439 2.380 .054 .605 .546

SQRTX4 DAR -.491 1.925 -.024 -.255 .799

SQRTX5 RMC -1.136 2.011 -.047 -.565 .573

Dependent Variabel :LNU2T

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari

kelima variabel bebas tidak ada gejala heteroskedastisitas atau bersifat

homoskedastisitaskarena nilai dignifikansi lebih besar dari 0,05 ( 0,073, 0,610,

0,546, 0,799 dan 0,573 > 0,05.

Page 11: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

11

Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .406a .165 .136 .07801 2.163

a. Predictors: (Constant), SQRTX5, SQRTX4, SQRTX3, SQRTX1, SQRTX2

b. Dependent Variable: SQRTY

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Duebin Watson 2,163, dimana

nilai Durbin Watson terletak antara nilai Du sebesar 1,8016. Nilai 4-DU = 2,1984.

Maka DU < DW < 4-DU atau 1,8016 < 2,1984, sehingga persamaan regresi ini

memenuhi syarat bebas dari autokorelasi. Dapat disimpulkan dari penjelasan

diatas bahwa persamaan regresi terbebas dari autokorelasi.

Pengujian Hipotesis

Analisis Regresi Linier Berganda

Model regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen (profitabilitas, capital intensity, inventory intensity, leverage dan risk

management comittee terhadap variabel dependen (tax avoidance).

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .443 .069 6.444 .000

SQRTX1 ROA -.192 .061 -.286 -3.157 .002

SQRTX2 CAPINT .121 .059 .186 2.049 .042

SQRTX3 INVINT .123 .067 .153 1.846 .067

SQRTX4 DAR .009 .054 .014 .161 .872

SQRTX5 RMC -.033 .056 -.045 -.582 .561

a.Dependent Variabel : SQRTY

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien regrsesi semua variabel

memiliki koefisien dengan arah positif dan negatif. Hasil ini mendukung arah

hubungan yang dihipotesiskan.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui kontribusi dari variabel indepenen terhadap

variabel dependen dapat dilihat dari Adjusted R Square. Uji determinasi

pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi varoiabel dependen.

Page 12: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

12

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .406a .165 .136 .07801 2.163

a. Predictors: (Constant), SQRTX5, SQRTX4, SQRTX3, SQRTX1, SQRTX2 b. Dependent Variable: SQRTY

Berdasarkan hasil pengujian dari tab el diatas menghasilkan nilai Adjusted

R Square 0,136. Adjusted R Square ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi

variabel independen terhadap dependen adalah 13,6% sedangkan sisanya sebesar

86,4% sipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamaan

terhadap variabel dependen/terikat.

Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVA

a

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .171 5 .034 5.610 .000b

Residual .864 142 .006

Total 1.035 147 a. Dependent Variable: SQRTY b. Predictors: (Constant), SQRTX5, SQRTX4, SQRTX3, SQRTX1, SQRTX2

Dari tabel diatas hasil uji f tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan fhitung 5,610 > 2,28, maka Ha diterima

han H0 ditolak. Dengan ini dapat dikatakan bahwa kelima variabel

indepanden yaitu profitabilitas, capital intensity, inventory inteensity,

leverage dan risk management committee secara simultan mempengaruhi

variabel dependen yaitu tax avoidance.

Uji Parsial (Uji T)

Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .443 .069

6.444 .000

SQRTX1 ROA -.192 .061 -.286 -3.157 .002

SQRTX2 CAPINT .121 .059 .186 2.049 .042

SQRTX3 INVINT .123 .067 .153 1.846 .067

SQRTX4 DAR .009 .054 .014 .161 .872

SQRTX5 RMC -.033 .056 -.045 -.582 .561

a.Dependent Variabel : SQRTY

a) Profitabilitas (SQRTX1) menunjukkan thitung sebesar -3157 < ttabel-1.97612

dan signifikan (p value = 0,002 < α = 0,05), maka H0 ditolak dan H1

Page 13: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

13

diterima.yang berarti variabel profitabilitas secara parsial berpengaruh

terhadap tax avoidance.

b) Capital Intensity ((SQRTX2) menunjukkan thitung sebesar 2,049 > ttabel

1.97612 dan signifikan (p value = 0,042 < α = 0,05), maka H0 ditolak dan

H1 diterima. yang berarti variabel capital intensity secara parsial

berpengaruh terhadap tax avoidance.

c) Inventory Intensity ((SQRT X3) menunjukkan thitung sebesar1,846 < ttabel

1.97612 dan signifikan (p value = 0,067 > α = 0,05), maka H0 diterima

dan H1 ditolak. Yang berarti variabel inventory intensity secara parsial

tidak berpengaruh terrhadap tax avoidance.

d) Leveerage ((SQRT X4) menunjukkan thitung sebesar 0,161< ttabel 1.97612

dan signifikan (p value = 0,872 > α = 0,05), maka H0 diterima dan H1

ditolak. Yang berarti variabel leverage secara parsial tidak berpengaruh

terrhadap tax avoidance.

e) Risk management committee (SQRT X5) menunjukkan thitung sebesar -

0,582 < ttabel -1.97612 dan signifikan (p value = 0,561> α = 0,05), maka

H0 diterima dan H1 ditolak. Yang berarti variabel risk management comitee

secara parsial tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Pembahasan

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tax Avoidance

Profitabilitas mempunyai pengaruh negatif namun signifikan terhadap Tax

Avoidance. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaakukan oleh

Dewinta dan Setiawan (2016), Agusti (2014), Novriyanti (2016). Semakin tinggi

Profitabilitas maka penghindaran pajak perusahaan akan semakin rendah. Hal ini

menunjukkan apabila kemampuan perusahaan menghasilkan laba menigkat maka

laba operasional perusahaan juga akan meningkat dan nilai pajak juga meningkat

oleh karena inilah profitabilitas berpengaruh terhadap Tax Avoidance, maka

perusahaan akan mencoba beban pajaknya agar tidak terlalu mengurangi laba

bersih perusahaan. Dan bisa diketahui bahwa perusahaan yang mempunyai

tingkat profitabilitas yang tinggi akan selalu menaati pembayaran pajak. Sedangkan untuk perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah akan tidak taat pada pembayaran pajak guna mempertahankan aset perusahaan dari pada harus membayar pajak.

Pengaruh Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance

Capital intensity mempunyai pengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance.

Semakin tinggi capital intensity perusahaan maka semakin tinggi penghindaran

pajak perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Surbakti ( 2012)

Hal tersebut dimungkinkan karena perusahaan yang lebih menekankan Capital

Intensity atau cenderung memilih lebih banyak berinvenstasi modal akan memiliki

tarif pajak dan hal tersebut juga mengindikasikan naiknya tingkat penghindaran

pajak. Hal ini dikarenakan beban depresiasi dari aset tersebut lebih besar sehingga

beban perusahaan juga akan besar. Dengan kata lain laba yang diperoleh semakin

kecil, begitu juga dengan pendapatan kena pajak perusahaan tersebut.

Page 14: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

14

Pengaruh Inventory Intensity Terhadap Tax Avoidance Inventory intensity tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hasil

penelitian ini sejalan dengan Lestari (2015), Banyak sedikitnya intensitas

persediaan yang dimiliki perusahaan bukan merupakan faktor untuk menentukan

besar kecilnya jumlah pajak yang dibayar perusahaan.intensitas persediaan tidak

dapat memberikan dampak yang baik untuk perencanaan pajak yang dilakukan

perusahaan hal tersebut di dukung adanya political cost theory yang mengartikan

bahwa ketika perusahaan mampu mencapai laba yang tinggi yang berarti nilai

perusahaan baik maka menjadi sorotan dari pemerintah untuk mengambil

keputusan seperti halnya mengenakan pajak atas perusahaan tersebut. Intensitas

persediaan menyebabkan bertambahnya pajak yang dibayar, yang berarti

intensitas persediaan tidak dapat dikaitkan untuk melakukan manajemen pajak

karena perusahaan akan lebih memilih berinvestasi pada aset tetap yang mana ada

beban penyusutan yang dapat dikurangkan.

Pengaruh Leverge Terhadap Tax Avoidance

Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hasil penelitian ini

sejalan dengan Novriyanti (2016), Surbakti (2012), Agusti (2014), Dewinta dan

Setiawan (2016), Semakin tinggi leverage tidak akan mempengaruhi aktivitas Tax

Avoidance di perusahaan yang disebabkan karena semakin tinggi tingkat utang

suatu perusahaan, maka pihak manajemen akan lebih konservatif dalam

melakukan pelaporan keuangan atas operasional perusahaan karena suatu

perusahaan yang memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan Tax

planning. Dengan adanya tax planning biasanya membuat perusahaan dapat

melakukan aktivitas penghindaran pajak (Tax Avoidance), dan dapat disimpulkan

perusahaan tersebut terindikasi melakukan penghindaran pajak (Tax Avoidance).

Leverage tidak mempengaruhi penghindaran pajak yang dilakukan

perusahaan, hal ini dikarenakan kebanyakan perusahaan yang menjadi sampel

memiliki nilai hutang jangka panjang yang kecil, hal ini sesuai dengan hasil

peneliti yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak.

Pengaruh Risk Management Committee Terhadap Tax Avoidance

Risk Management Comittee tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Noviani, et al (2018) keberadaan

komite audit dalam mekanisme tata kelola perusahaan kurang berperan aktif

dalam penetapan kebijakan terkait besaran tarif pajak efektif perusahaan dan lebih

cenderung untuk menjalankan tugasnya secara netral dan tepat berdasarkan

regulasi yang ditetapkan, komite audit yang beranggotakan sedikit cenderung

dapat bertindak efektif, namun juga memiliki kelemahan yakni minimnya

pengalaman anggota.

Pengaruh Profitabilitas, Capiital Intensity, Inventory Intensity, Leverage dan

Risk Management Committee Terhadap Tax Avoidance

adalah Profitabilitas, Capital Intensity, Inventory Intensity, Leverage dan

Risk Management Committee terhadap Tax Avoidance, berdasarkan uji f diperoleh

nilai fhitung sebesar 5,610 dan ftabel 2,28 dengan signifikn sebesar 0,000. Dengan

demikian dapat diketahi fhitung > ftabel (5,610 > 2,28) dengan signifikansi 0,000 <

Page 15: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

15

0,05 yang menunjukkan secara serentak varaibel Profitabilitas, Capital Intensity,

Inventory Intensity, Leverage dan Risk Management Committee terhadap Tax

Avoidance pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016.

PENUTUP DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun hasil kessimpulan penelitian ini sebagai berikiut:

1. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Tax Avoidance pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016

2. Capital Intensity berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016

3. Inventory Intensity tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016

4. Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016

5. Risk Management Committee tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance

pada pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2016

6. Profitabilitas, Capital Intensity, Inventory Intensity, Leverage dan Risk

Management Committee berpengaruh terhadap Tax Avoidance.

Saran

Adapun saran yang dapat peneliti ajukan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya dibidang perpajakan, terutama untuk melihat tingkat penghindaran

pajak disuatu perusahaan adalah :

1. Bagi Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode

penelitian untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel penelitian lainnya

dengan pengukuran yang lebih baik agar hasil yang diperoleh akan

menjadi lebih baik.

3. Populasi penelitian selanjutnya tidak hanya perusahaan manufaktur

4. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan Effective

Tax Rates (ETR) sebagai pengukuran dalam mencari penghindaran pajak,

perlu ditambahkan dengan pengukuran lain.

DAFTAR PUSTAKA

Agusti, Wirna Yola. 2014. Pengaruh Profitabilitas,Leverage dan Corporate

Governance terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Skripsi:

Universitas Negeri Padang.

Ana. Ribeiro., Antonio Cerqueria and Elisio Brandao. 2015. The Determinants Of

Effective Tax Rate: Firms Characteristics and Corporate Governance.

Page 16: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

16

University of Porto, School of Economics and Management. ISSN: 0870-

8541

Anour, DayDay., and Zamm Houria. 2017. The Detereminants Of Tax Avoidance

Within Corporate Groups: Evidence From Moroccan Groups.

International Journal Of Economics, Finance and Management. Sciences.

Vol. 5 No. 1.

Dewinta, Ida Ayu Rosa., dan Putu Ery Setiawan. 2016. Pngaruh Ukuran

Perusahaan,Umur Perusahaan,Profitabilitas,Leverage dan Pertumbuhan

Penjualan terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur

yabg terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Skripsi:

Universitas Udayana.

Dwilopa, Dio Erlangga. 2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility,Capital

Intensity dan Perencanaan Pajak terhadap Penghindaran Pajak pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2012-2014. Skripsi: Universitas Muhammadiyah.

Fahmi, Irham.2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung. Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multavariate dengan Program IBM SPSS

21. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Pt. Grasindo.

Jogiyanto. 2008. Metode Penelitian: Sistem Informasi. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Pt. RajaGrafindo Persada.

Khoirunnisa. 2015. Pengaruh Corpoorate Governance terhadap Tas Avoidance

pada Perusahaan Manfaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2013. Skripsi: Universitas Lampung.

Kurniasari, Wahyu Indah. 2015. Pengaruh Luas Pengungkapan Corporate Social

Responsibility dan Keberadaan Risk Management Comittee (RMC)

terhadap Agresivitas Pajak pada Perusahaan Pertambangan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode. Skripsi: Universitas

Diponegoro.

Lestari, Diana. 2015. Pengaruh Corporate Governance Dan Intensitas

Persediaan Terhadap Manajemen Pajak (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2011-2013). Jom FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015. Universitas Riau.

Muzakki, Muadz Rizki. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan

Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan

Page 17: PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, …repository.umrah.ac.id/2027/1/DEWI YANTI-130462201165-FE-2018.pdf · TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

17

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013.

Skripsi: Universitas Diponegoro.

Mourikis, Ioannis. 2016. Faktor Penentu Variabilitas Tarif Pajak Efektif

Perusahaan. School of Business Administration Department of Economics.

University off Patras.

Noviana,Lita, et.al. 2018. Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Komite Audit,

Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Jurnal Riset

Akuntansi Vol 7, No .1.

Novriyanti. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas,

Komisaris Independen dan Komte Auditterhadap Penghindaran Pajak

(Tax Avoidance) pada Perusahaan Sektor Industri Barang dan Konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Skripsi:

Universitas Marititm Raja Ali Haji.

Oktofian, Muhammad. 2015. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax

Avoidance pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2013. Skripsi: Universitas Islam Negeri

Sharif Hidayatullah.

Putri, Lucy Tania Yolanda. 2014. Pengaruh Likuiditas,Manajemen Laba dan

Corporate Governance terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2008-2012. Skripsi: Universitas Padang Panjang.

Siregar, Rifka.,dan Dini Widyawati. 2016. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sekolah Tingg Ekonomi Indonesia,

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol 5, No. 2.

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Surbakti, Theresa Adelina Victoria. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

dan Reformasi Perpajakan terhadap Penghindaran Pajak pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2008-2010. Skripsi: Universitas Indonesia.

Terkuak Modus Penghindaran Pajak Perusahaan Jasa Kesehatan Asal

Singapura. (Jakarta, 06/4/2016.Kompas.Com)

Yoehana, Maretta. 2013. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility

terhadap Agresivitas Pajak pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011. Skripsi: Universitas

Diponegoro.

www.idx.co.id