PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf ·...

102
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI KOMUNIKASI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XI BAHASA MAN 1 SURAKARTA Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Siska Ayu Prisdiana 2301410022 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf ·...

Page 1: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI

KOMUNIKASI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA

PRANCIS PADA SISWA KELAS XI BAHASA MAN 1 SURAKARTA

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis

oleh

Siska Ayu Prisdiana

2301410022

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

ii

Page 3: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

iii

Page 4: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto :

1. Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah. ( Lessing )

2. Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. (Evelyn

Underhill)

3. Jika tidak ada usaha pasti tidak akan ada kemajuan. (Saefur Rohman)

4. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan)

yang lain dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al-

Insyiroh:6-8)

Persembahan :

1. Ibu, Bapak dan Keluarga

2. Para sahabat terkasih

3. Almamater

Page 5: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

v

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena

dengan petunjuk dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Komunikasi Guru

terhadap Motivasi Belajar Bahasa Prancis Pada Siswa Kelas XI Bahasa MAN 1

Surakartasebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang

telah memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.

2. Dr. Zaim Elmubarok, M.Ag., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang

telah memberikan kemudahan dalam menyusun skripsi.

3. Dra. Dwi Astuti, M.Pd., selaku dosen penguji III dan dosen pembimbing yang

telah meluangkan banyak waktunya dengan penuh kesabaran dalam

membimbing dan mengoreksi serta memberi masukan dan arahan dalam

penulisan skripsi ini.

4. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA., dosen penguji I yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran sehingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Tri Eko Agustiningrum, S.Pd.,M.Pd., dosen penguji II yang telah

memberikan masukan, kritik dan saran sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Dr. B. Wahyudi Joko Santoso. M.Hum., sekretaris ujian yang telah memandu

jalannya sidang dan memberikan masukan, kritik dan saran sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

Page 6: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

vi

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, yang telah membagi ilmu

yang bermanfaat.

8. Kepala sekolah dan guru bahasa Prancis MAN 1 Surakarta yang telah

memberikan izin penelitian dan telah bersedia membantu dan meluangkan

waktunya.

9. Siswa kelas XI Bahasa MAN 1 Surakarta yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

10. Ayah dan Ibu tercinta yang tiada henti mendoakanku, serta memberi

dorongan, semangat dan kasih sayang.

11. Teman-teman yang menemani dan memberikan semangat serta bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini: Mbak Ratih, Ria, Mimah, Suci, Woro, Binti, Ema, Hira,

Hanum, Diah, teman-teman PBP‟10, dan anak-anak kos violet, serta mbak-mbak

seperjuangan skripsi : Mbak Nunik, Mbak Rina, Mbak Sari, Mbak Diah, Mbak Nita

dan Mbak Halimah.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

melengkapi penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Januari 2015

Penulis

Page 7: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

vii

SARI

Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

Berkomunikasi Guru terhadap Motivasi Belajar Bahasa Prancis Pada

Siswa Kelas XI Bahasa MAN 1 Surakarta. Skripsi. Jurusan Bahasa dan

Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing. Dra. Dwi Astuti, M.Pd.

Kata Kunci: kompetensi komunikasi, motivasi

Motivasi belajar mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar.

Guru adalah orang tua kedua bagi siswa yang berperan mendorong siswa agar

pada dirinya tumbuh suatu motivasi. Untuk dapat menumbuhkan motivasi dalam

diri siswa, guru harus memiliki kompetensi berkomunikasi agar pesan yang

disampaikan dapat diterima baik oleh siswa. Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah adakah pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi

guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran bahasa Prancis pada siswa kelas XI

Bahasa MAN 1 Surakarta.

Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Variabel dalam penelitian ini

adalah persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru sebagai variabel

bebas dan motivasi belajar bahasa Prancis siswa sebagai variabel terikat.

Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Bahasa MAN 1 Surakarta.

Untuk mengumpulkan data digunakan angket dan dokumentasi. Angket pada

penelitian ini menggunakan validitas konstruk dan untuk mengukur reliabilitas

instrumen digunakan rumus Alpha. Untuk menganalisis hubungan kompetensi

berkomunikasi guru dan motivasi belajar siswa digunakan rumus korelasi Product

Moment.

Dari hasil uji hipotesis menggunakan rumus korelasi Product Moment

diperoleh sebesar 0,664 > sebesar 0,514, yang artinya hipotesis kerja

diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada pengaruh persepsi siswa

mengenai kompetensi berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar bahasa

Prancis siswa. Sementara itu besarnya kontribusi persepsi siswa mengenai

kompetensi berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar bahasa Prancis siswa

adalah 44,1%.

Kata Kunci: kompetensi komunikasi, motivasi.

Page 8: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

viii

ARTICLE

L’INFLUENCE DE LA PERCEPTION DES LYCÉENS CONCERNANT

LA COMPÉTENCE DE LA COMMUNICATION DU PROFESSEUR À LA

MOTIVATION DE L’APPRENTISSAGE DES LYCÉENS DE LA

DEUXIÈME ANNÉE DU PROGRAMME DE LA LANGUE À MAN 1

SURAKARTA

Siska Ayu Prisdiana, Dra. Dwi Astuti, M.Pd.

Section Français Langue Étrangère (FLE), Département des Langues et des

Littératures Étrangères, Faculté des Langues et des Arts, Université d’État

Semarang

ABSTRACT

Learning motivation is able to increase the students‟ passion to learn. Teachers

have to motivate their students and communication is a tool used to act. The aims

of this research is to describe the influence of students' perceptions regarding the

teachers communication competence of the learning motivation of French

language. This research is a correlational research. The variables in this research

are students' perceptions regarding the communication competence of teachers as

the independent variable and motivation of students learning French as the

dependent variable. The population in this research is the eleventh grader student

of language major MAN 1 Surakarta. To collect the data the writer used

questionnaire and documentation. The construct validity is used for the

questionare in this research and alpha formula is used to measure reliability of the

instrument. To analyse the correlation between the independent variable and the

dependent variableuse product moment correlation formula. Based on the

calculation Product Moment correlation results obtained is 0,664

> is 0,514: the hypothesis is accepted. It means that there student‟s

perceptions regarding the teacher‟s communication competence influence the

learning motivation of French. The contribution of student perceptions regarding

the communication competence of teachers to motivate students to learn French is

44.1%.

Keyword: communication competence, motivation

Page 9: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

ix

ABSTRACT

La motivation encourage des lycéens pour faire l‟apprentissage. Le professeur

contribue à encourager les lycéens pour que les lycéens aient une motivation.

Pour motiver les lycéens, le professeur doit avoir la compétence de la

communication. La problématique de cette recherche est de savoir l‟influence de

la perception des lycéens concernant la compétence de la communication du

professeur à la motivation de l‟apprentissage des lycéens. C‟est la recherche

corrélationnelle. Les variables dans cette recherche sont la perception des lycéens

concernant la compétence de la communication du professeur comme le variable

indépendant et la motivation de l‟apprentissage des lycéens comme le variable

dépendant. Les répondants de cette recherche sont les lycéens de la deuxième

année du programme de la langue à MAN 1 Surakarta. J‟ai utilisé le questionnaire

pour collecter les données de la perception des lycéens concernant la compétence

de la communication du professeur et la motivation de l‟apprentissage des lycéens,

et la documentation est pour obtenir les données sur le nom et le nombre des

lycéens. Ce questionnaire a utilisé la validité deconstructet pour savoir la fiabilité

de l‟instrument j‟ai adopté la formule d‟Alpha. Pour analyser la corrélation entre

le variable indépendant et le variable dépendant, je me suis servi de la formule de

corrélation de Product Moment. Le résultat de l‟analyse dans cette recherche

utilisant la formule de corrélation de Product Moment, est obtenu = 0,664

> = 0,514. Donc, l‟hypothèse alternative de cette recherche est acceptée.

Cela montre qu‟il y a l‟influence de la perception du lycéen concernant la

compétence de la communication du professeur à la motivation de l‟apprentissage

des lycéens. La contribution de la compétence de la communication du professeur

à la motivation de l‟apprentissage des lycéens est de 44,1%.

Mots-clés: la compétence de la communication, la motivation

Page 10: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

x

I. L’introduction

Le processus de l'enseignement est une activité essentielle dans la classe.

Dans le processus de l'enseignement, les lycéens subissent un changement

d'attitude qui est influencé par l‟impulsion ou le désir de l'intérieur. Cette

impulsion ou ce désir de l'intérieur est la motivation de l‟apprentissage. La

motivation est importante pour l'apprentissage, avec la motivation, les lycéens

veulent bien apprendre les matières, à part cela, la motivation facilite aussi

l'apprentissage et les résultats de l‟apprentissage des lycéens (Rifai et Catharina

2009:161). Donc, la motivation est l'un des facteurs qui va déterminer le succès

des lycéens dans l‟apprentissage.

La motivation est divisée en deux types, ce sont la motivation intrinsèque

et la motivation extrinsèque. La motivation intrinsèque est la motivation qui vient

de l'intérieur du lycéen, et la motivation extrinsèque est l'encouragement qui vient

de l'extérieur du lycéen, mais peut stimuler quel qu‟un de faire quelque chose.

Si le lycéen n'a pas de motivation intrinsèque, le professeur doit

développer la motivation extrinsèque du lycéen dans le processus de

l'enseignement. Le professeur doit pouvoir bien communiquer avec les lycéens

afin qu‟il puisse les motiver. Selon Suharto (2008:11) la communication du

professeur est un processus d'interaction entre le professeur et les lycéens dans les

activités de l'apprentissage.

La communication entre le professeur et les lycéens dans le processus de

l'enseignement n‟est pas seulement de transmettre une matière, mais aussi pour

Page 11: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xi

établir une relation d‟amitié entre le professeur et les lycéens. Si le professeur et

les lycéens ont la bonne relation, les lycéens aimeront son professeur, aimeront

aussi des matières qui sont données, de sorte que les lycéens essaieront de bien

apprendre les matières. Au contraire, si les lycéens détestent son professeur, ils

n‟apprendront pas les matières de son professeur, en conséquence les lycéens ne

peuvent pas continuer la matière (Slameto 2010: 66).

La communication effective peut créer la bonne relation entre le

professeur et les lycéens, parce que le message qui est reçu par les lycéens

approprié au message qui est envoyé par le professeur, puis les lycéens donnent

une réaction positive. La communication effective peut créer la bonne perception

du lycéen sur le professeur, de sorte que le lycéen veut apprendre les matières du

professeur. La différence de la perception des lycéens aura un effet sur la

différence de la motivation de l‟apprentissage à chaque lycéen.

La perception est un processus psychologique comme le résultat de la

sensation qui peut influencer le comportement de l‟individu de l'objet qui est

perçu. Selon Robert A. Baron et Paul B. Paul qui est cité par Mulyana (2005:

167), la perception est un processus interne qui permet aux individus de choisir,

d'organiser et d'interpréter des stimulus de l‟environnement de l'individu, et ce

processus influence le comportement de l‟individu. La perception des lycéens va

influencer le processus de l'apprentissage (l'intérêt) et encourager les lycéens à

faire quelque chose (la motivation).

Page 12: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xii

La perception du lycéen concernant la compétence de la communication

du professeur est fondamentale pour atteindre les objectifs souhaités dans

l'enseignement. Avec la compétence de la communication, quelqu'un pourra bien

communiquer. Dans la classe, il y a des interactions entre les lycéens, et les

lycéens avec le professeur. Cette interaction va créer la perception du lycéen

concernant le professeur qui peut créer une communication active dans

l'enseignement.

Dans l'enseignement, le professeur doit avoir la compétence de la

communication. Pour savoir la compétence de la communication du professeur

dans l'enseignement, il faut faire une évaluation de la part des lycéens, parce que

les lycéens sont décisifs sur la capacité du professeur à transmettre sa

connaissance. En d'autres termes, le professeur peut communiquer effectivement

ou non. Le professeur doit avoir la compétence de la communication pour qu‟il

puisse communiquer effectivement.

La compétence de la communication est la capacité d'un communicateur

pour bien envoyer des messages en utilisant des mots qui sont exactement et

effectivement dans une situation donnée (Morreale et al 2004: 28, cité par Novita

2013). La compétence de la communication se réfère à la capacité d'une personne

à communiquer effectivement. Il y a trois composantes dans cette compétence, ce

sont la motivation de la communication, la connaissance de la communication et

la compétence de la communication. Le professeur doit avoir la motivation de la

communication pour qu‟il puisse bien accomplir sa fonction et responsabilité.

Page 13: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xiii

Avec la motivation de la communication, le professeur va s‟intéresser à

communiquer avec les lycéens, de sorte que cela aille créer la communication

entre le professeur et les lycéens dans l'enseignement. La connaissance de la

communication est la connaissance du professeur sur les matièresenseignées et

des méthodes utilisées. Par exemple, l'utilisation de la méthode de l'enseignement

qui rend le confort aux lycéens peut éveiller une envie d‟apprendre. La dernière

compétence est la compétence de la communication. Le professeur doit avoir la

compétence de la communication pour pouvoir communiquer effectivement avec

les lycéens. Cette façon établi une bonne relation entre le professeur et les lycéens.

Cela crée la communication mutuelledans l'enseignement.

L‟objectif majeur de cette recherche est de savoir l‟influence de la

perception des lycéens concernant la compétence de la communication du

professeur à la motivation de l‟apprentissage du français aux lycéens de la

deuxième année du programme de la langue à MAN 1 Surakarta.

II. La méthode de la recherche

L‟approche de cette recherche est la recherche corrélationnelle. Les

variables de cette recherche sont la perception du lycéen concernant la

compétence de la communication du professeur et la motivation de

l‟apprentissage des lycéens. La population de cette recherche est les lycéens de la

deuxième année du programme de la langue à MAN 1 Surakarta. Pour tester la

fiabilité de l‟instrument, j‟ai choisi 4 lycéens pour remplir le questionnaire.

Page 14: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xiv

La méthode de collecte des données que j‟ai utilisée dans cette recherche

est le questionnaire et la documentation. Le questionnaire est utilisé pour collecter

les données sur la perception du lycéen concernant la compétence de la

communication du professeur et la motivation de l‟apprentissage des lycéens, et la

documentation est pour obtenir les données sur le nom et le nombre du lycéen.

La validité de ce questionnaire est la validité de construct, et la formule

utilisée pour savoir la fiabilité de l‟instrument est la formule d‟Alpha. Pour

examiner la relation entre la compétence de la communication du professeur et la

motivation de l‟apprentissage des lycéens, j‟ai utilisé la formule de corrélation de

Product Moment.

III. Les résultats

La population est 20 lycéens de total. J‟ai choisi 4 d‟eux pour tester la

fiabilité de l‟instrument. Donc, Il ne reste que 16 lycéens, mais il y a eu une

lycéenne qui était absente, alors il n‟y a que 15 lycéens en tant que répondants.

J‟ai distribué le questionnaire le 25 novembre 2014. Les lycéens ont rempli le

questionnaire de 13 questions pour mesurer la compétence de la communication

du professeur, et les 20 questions pour mesurer la motivation de l‟apprentissage

des lycéens. Le tableau suivant montre la donnée collectée sur la compétence de la

communication du professeur.

Page 15: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xv

Le Tableau 1. Le résultat de la Compétence de la Communication du

Professeur

NO.

NOM

La Compétence de la

Communication du

Professeur

1 AS 41

2 AF 39

3 HS 40

4 MJK 39

5 SAES 43

6 EW 37

7 H 41

8 IR 35

9 MDR 30

10 MTA 38

11 NR 40

12 NES 30

13 RPSK 39

14 SF 38

15 UM 35

Nombre 565

Selon le tableau 1, on peut savoir le score et le critère de la perception du

lycéen concernant la compétence de la communication du professeur qui peut être

regardé dans le tableau 2.

Le Tableau 2. Le Score et le Critère de la Perception du Lycéen concernant

La Compétence de la Communication du Professeur

No Critère Intervalle du

Score

Fréquence %

1. Supérieur 633,75 – 780 0 0

2. Élevé 487,49 – 633,74 15 100 %

3. Modéré 341,23 – 487,48 0 0

4. Faible 194,97 – 341,22 0 0

Page 16: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xvi

Basé sur le tableau 2, le score total de la variable de la compétence de la

communication est dans l‟intervalle du score 487,49 – 633,74 qui a le critère élevé.

La variable de la compétence de la communication utilise 3 indicateurs qui

sont fait en 13 questions. Pour savoir le score des indicateurs et des sous-

indicateurs de la compétence de la communication du professeur qui contribuent à

la motivation de l‟apprentissage des lycéens, je présente le tableau 3 :

Le Tableau 3. Le Score de chaque Indicateur au Variable de la Perception

du Lycéen concernant La Compétence de la Communication du Professeur

Indicateur Sous-Indicateur No.

question

Score Nombre

L‟existence de l‟intérêt du 1 34

La motivation professeur pour communiquer 2 28

de la avec des lycéens 3 42 162

Communication L‟existence de l‟impulsion du

professeur pour commencer de

communiquer avec des lycéens

4 58

L‟existence de la connaissance du 5 47

La contenu qui est eu par le 6 43

Connaissance Professeur 7 39

de la L‟existence de la connaissance 8 39 248

Communication procédurale qui est eu par le 9 41

Professeur 10 39

L‟existence d‟empathie du

professeur aux lycéens

11 43

La compétence

de la

L‟existence de la familiarité du

professeur aux lycéens

12 56 155

Communication L‟existence des efforts qui est fait

par le professeur pour réduire le

doute du lycéen

13 56

Pour savoir la contribution de chaque indicateur et sous-indicateur, on

utilise la formule : le nombre du sous-indicateur divisée par le nombre maximal

de cet indicateur (le score maximal x le nombre de questionnaire à chaque

Page 17: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xvii

indicateur x le nombre du répondant) fois 100%. En utilisant cette formule, on

peut regarder le résultat de la donnée à le tableau 4.

Le Tableau 4. La Contribution des Indicateurs de la Compétence

de la Communication du Professeur

Variable Indicateur Sous-Indicateur Score Nombre %

La compétence

de la

communication

a. La motivation

de la

communication

L‟existence de l‟intérêt

du professeur pour

communiquer avec des

lycéens

L‟existence de

l‟impulsion du

professeur pour

commencer de

communiquer avec des

lycéens

104

58

162

67.5%

b. La

connaissance

de la

communication

L‟existence de la

connaissance du

contenu qui est eu par

le professeur

L‟existence de la

connaissance

procédurale qui est eu

par le professeur

129

119

248

68.9%

c. La

compétence de la

communication

L‟existence d‟empathie

du professeur aux

lycéens

L‟existence de la

familiarité du

professeur aux lycéens

L‟existence des efforts

qui est fait par le

professeur pour réduire

le doute du lycéen

43

56

56

155

86.1%

D‟après le tableau 4, l‟indicateur de la motivation de la communication

contribue 67.5% dans la compétence de la communication, la connaissance de la

communication contribue 68.9% et la compétence de la communication contribue

86.1%. Parmi les indicateurs, l‟indicateur de la compétence de la communication

a la contribution la plus dominante des autres indicateurs.

Page 18: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xviii

Le tableau suivant montre la donnée collectée sur la motivation de

l‟apprentissage des lycéens.

Le Tableau 5. Le résultat de la Motivation de l’Apprentissage des Lycéens

NO.

NOM

La Motivation de

l’Apprentissage des

Lycéens

1 AS 68

2 AF 62

3 HS 66

4 MJK 59

5 SAES 67

6 EW 58

7 H 67

8 IR 60

9 MDR 44

10 MTA 48

11 NR 59

12 NES 59

13 RPSK 62

14 SF 55

15 UM 46

Nombre 880

Selon le tableau 5, on peut savoir le score et le critère de la motivation de

l‟apprentissage des lycéens qui peut être regardé dans le tableau 6.

Le Tableau 6. Le Score et le Critère de la Motivation de l’Apprentissage des

Lycéens

No Critère Intervalle Score Fréquence %

1. Supérieur 975 – 1200 0 0

2. Élevé 749 – 974 15 100 %

3. Modéré 523 – 748 0 0

4. Faible 297 – 522 0 0

Page 19: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xix

Basé sur le tableau 6, le score total de la variable de la motivation de

l‟apprentissage des lycéens est dans l‟intervalle score 749 – 974 qui a le critère

élevé.

La variable de la motivation de l‟apprentissage utilise 8 indicateurs qui

sont fait en 20 questions. Pour savoir le score des indicateurs et des sous-

indicateurs de la motivation de l‟apprentissage des lycéens, je présente le tableau

7 :

Le Tableau 7 Le Score de chaque Indicateur au Variable de la

Motivation de l’Apprentissage des Lycéens

Indicateur Sous-Indicateur No.

question

Score Nombre

Il y a la diligence du

lycéen pour faire des

tâches

Le lycéen fait le travail

continuel des tâches jusqu‟à la

fin

14 40 40

Il y a la ténacité du

lycéen pour affronter

des difficultés

Le lycéen ne désespère pas

facilement quand il trouve des

difficultés dans l‟apprentissage

15 45 45

Le lycéen a des efforts

continuels dans l‟apprentissage

16 44

Il y a la passion et le

désir du succès du

Le lycéen a l‟esprit continuel

dans l‟apprentissage

17 48 137

Lycéen Le lycéen a la confiance pour

répondre les questions du

professeur

18 45

Le lycéen veut exceller 19 50

Le lycéen a la curiosité 20 38

Il y a l‟impulsion et le

besoin du lycéen dans

l‟apprentissage

Le lycéen veut l‟existence dans

la classe calculé par le

professeur

21 48 136

Le lycéen étudie diligemment

pour atteindre le rêve

22 47

Il y a l‟espoir et le rêve

de l‟avenir du lycéen

Le lycéen pratique

diligemment pour atteindre le

rêve

23 43 144

Le lycéen pense toujours

positif pour atteindre le rêve

24 54

Page 20: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xx

Indicateur

Sous-Indicateur

No.

quetion

Score

Nombre

Le lycéen reçoit la félicitation

du professeur

25 39

74

Il y a l‟appréciation dans

l‟apprentissage pour des

lycéens

Le lycéen reçoit le

commentaire et le conseil du

professeur aux copies

d‟examen des lycéens

26 35

Le professeur montre l‟attitude

de l‟encouragement aux

lycéens

27 47

Le professeur utilise la

méthode de l‟enseignement qui

peut faire les lycéens actives

28 45

Il y a les activités de

l‟apprentissage qui est

l‟intérêt pour des

lycéens

Le professeur choisi et

organise les matières de

l'enseignement qui facilite les

lycéens pour les comprendre

29 41 215

Le professeur utilise le média

de l'enseignement en

conformité la capacité du

lycéen

30 36

Le professeur implique les

lycéens dans l‟évaluation de

l‟enseignement

31 44

Il y a l‟environnement

de l‟apprentissage qui

supporte des

Le lycéen a l‟environnement

de la classe qui est à l‟aise

pour faire l‟apprentissage

32 45

Lycéens Le lycéen a une bonne relation

avec le professeur

33 46 91

Pour savoir la contribution de chaque indicateur et de sous-indicateur, on

utilise la formule : le nombre du sous-indicateur divisée par le nombre maximal

de cet indicateur (le score maximal x le nombre de questionnaire à chaque

indicateur x le nombre du répondant) fois 100%. En utilisant cette formule, on

peut regarder le résultat de la donnée à le tableau 8.

Lanjutan...

Page 21: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxi

Le Tableau 8. La Contribution des Indicateurs de la Motivation de

l’Apprentissage des Lycéens

Variable Indicateur Sous-Indicateur Score Nombre %

a. Il y a la

diligence du

lycéen pour faire

des tâches

Le lycéen fait le

travail continuel des

tâches jusqu‟à la fin

40

40

66,7%

b. Il y a la

ténacité du

lycéen pour

affronter des

difficultés

Le lycéen ne

désespère pas

facilement quand il

trouve des

difficultés dans

l‟apprentissage

45

45

75%

c. Il y a la

passion et le

désir du succès

du lycéen

Le lycéen a des

efforts continuels

dans l‟apprentissage

Le lycéen a l‟esprit

continuel dans

l‟apprentissage

Le lycéen a la

confiance pour

répondre les

questions du

professeur

44

48

45

137

76.1%

La motivation

de

l‟apprentissage d. Il y a

l‟impulsion et le

besoin du lycéen

dans

l‟apprentissage

Le lycéen veut

exceller

Le lycéen a la

curiosité

Le lycéen veut

l‟existence dans la

classe calculé par le

professeur

50

38

48

136

75.6%

e. Il y a l‟espoir

et le rêve de

l‟avenir du

lycéen

Le lycéen étudie

diligemment pour

atteindre le rêve

Le lycéen pratique

diligemment pour

atteindre le rêve

Le lycéen pense

toujours positif pour

atteindre le rêve

47

43

54

144

80%

Page 22: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxii

Lanjutan…

Variable Indicateur Sous-Indicateur Score Nombre %

f. Il y a

l‟appréciation

dans

l‟apprentissage

pour des lycéens

Le lycéen reçoit la

félicitation du

professeur

Le lycéen reçoit le

commentaire et le

conseil du

professeur aux

copies d‟examen des

lycéens

39

35

74

61.7%

g. Il y a les

activités de

l‟apprentissage

qui est l‟intérêt

pour des lycéens

Le professeur

montre l‟attitude de

l‟encouragement

aux lycéens

Le professeur utilise

la méthode de

l‟enseignement qui

peut faire les

lycéens actives

Le professeur choisi

et organise les

matières de

l'enseignement qui

facilite les lycéens

pour les comprendre

Le professeur utilise

le média de

l'enseignement en

conformité la

capacité du lycéen

Le professeur

implique les lycéens

dans l‟évaluation de

l‟enseignement

47

45

41

36

44

215

71.7%

h. Il y a

l‟environnement

de

l‟apprentissage

qui supporte des

lycéens

Le lycéen a

l‟environnement de

la classe qui est à

l‟aise pour faire

l‟apprentissage

Le lycéen a une

bonne relation avec

le professeur

45

46

91

75.8%

Page 23: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxiii

D‟après le tableau 8, l‟indicateur de la diligence du lycéen pour faire des

tâches contribue 66.7% dans la motivation de l‟apprentissage, la ténacité du

lycéen pour affronter des difficultés contribue 75%, la passion et le désir du

succès du lycéen contribue 76.1%, l‟impulsion et le besoin du lycéen dans

l‟apprentissage contribue 75.6%, l‟espoir et le rêve de l‟avenir du lycéen contribue

80%, l‟appréciation dans l‟apprentissage pour des lycéen contribue 61.7%, les

activités de l‟apprentissage qui est l‟intérêt pour des lycéen contribue 71.7%, et

l‟environnement de l‟apprentissage qui supporte des lycéen contribue 75.8%.

Parmi les indicateurs, l‟indicateur de l‟espoir et le rêve de l‟avenir du lycéen a la

contribution la plus dominante des autres indicateurs.

Le tableau suivant montre les données collectées sur la compétence de la

communication du professeur et la motivation de l‟apprentissage des lycéens.

Le Tableau 9. Le résultat de la Compétence de la Communication du

Professeur et la Motivation de l’Apprentissage des Lycéens

NO.

NOM

La Compétence

de la

Communication

du Professeur

La Motivation

de

l’Apprentissage

des Lycéens

1 AS 41 68

2 AF 39 62

3 HS 40 66

4 MJK 39 59

5 SAES 43 67

6 EW 37 58

7 H 41 67

8 IR 35 60

9 MDR 30 44

10 MTA 38 48

11 NR 40 59

12 NES 30 59

Page 24: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxiv

Lanjutan…

NO.

NOM

La Compétence

de la

Communication

du Professeur

La Motivation

de

l’Apprentissage

des Lycéens

13 RPSK 39 62

14 SF 38 55

15 UM 35 46

Nombre 565 880

Ces données sont analysées dans la formule de corrélation de Product

Moment ci-dessus :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Le résultat de l‟analyse montre qu‟‟il y a l‟influence de la perception du

lycéen concernant la compétence de la communication du professeur à la

motivation de l‟apprentissage des lycéens. En utilisant la formule de corrélation

de Product Moment, le résultat de recherche = 0,664 > = 0,514.

IV. La conclusion

Le résultat de l‟analyse dans cette recherche utilisant la formule de

corrélation de Product Moment, est obtenu = 0,664 > = 0,514. Donc,

l‟hypothèse alternative de cette recherche est acceptée. Cela montre qu‟il y a

l‟influence de la perception du lycéen concernant la compétence de la

communication du professeur à la motivation de l‟apprentissage des lycéens. La

contribution de la compétence de la communication du professeur à la motivation

de l‟apprentissage des lycéens est de 44,1%. Cela explique que 44,1% de la

compétence de la communication du professeur contribue la motivation de

Page 25: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxv

l‟apprentissage des lycéens, et le reste (55,9%) est déterminé par d‟autres

variables par exemple le rêve du lycéen, la capacité du lycéen, la condition du

lycéen, la condition de l‟environnement du lycéen, et les éléments dynamiques

dans l‟apprentissage et l‟enseignement.

V. Les remerciements

Premièrement, je remercie Allah, le tout miséricordieux. Je remercie

spécialement pour mes parents qui prient toujours pour moi et me donnent l‟esprit.

Ensuite, je remercie Mme. Dwi Astuti en tant que le conseilleur de cette recherche,

pour le support et le conseil, surtout pendant la recherche de ce mémoire. Puis, je

remercie mon professeur du lycée qui m‟a aidé quand j‟ai fait la recherche au

lycée. Enfin, je remercie les lycéens de la deuxième année du programme de la

langue à MAN 1 Surakarta qui ont devenu le répondant dans cette recherche.

VI. Les bibliographies

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: suatu Pengantar. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Rifa‟i, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan.

Semarang:UNNES PRESS.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soeharto, Karti dkk. 2008. Komunikasi Pembelajaran. Surabaya:SK.

Wulandari, Novita. 2013. “Kompetensi Komunikasi Guru dalam Kegiatan Belajar

Mengajar Berbasis Student Center Learning di SMA N 9 Semarang.”

Universitas Diponegoro Semarang.http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/.

diunduh pada tanggal 22/02/2014.

Page 26: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PENGESAHAN .............................................................................................. ii

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

PRAKATA ..................................................................................................... v

SARI ............................................................................................................... vii

ARTICLE ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xxvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Mengenai Persepsi ......................................................... 9

2.1.1 Pengertian Persepsi ........................................................................... 9

2.1.2 Objek Persepsi .................................................................................. 10

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi ................................ 11

2.2 Tinjauan Umum Mengenai Kompetensi Komunikasi .............................. 12

2.2.1 Kompetensi Komunikasi .................................................................. 12

2.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi ................................................................ 15

2.2.3 Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran ........................................... 20

2.3Tinjauan Umum Mengenai Motivasi .......................................................... 24

2.3.1 Pengertian Motivasi .......................................................................... 24

2.3.2 Jenis-Jenis Motivasi .......................................................................... 25

2.3.3 Fungsi Motivasi ................................................................................. 26

2.3.4Ciri-Ciri Orang Yang Memiliki Motivasi ................................................ 27

Page 27: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxvii

2.3.5 Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ....................... 33

2.4 Kerangka Pikir .......................................................................................... 36

2.5 Hipotesis .................................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................... 39

3.2 Variabel Penelitian .................................................................................... 39

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 40

3.4.1 Dokumentasi .................................................................................... 40

3.4.2 Angket atau Kuesioner ..................................................................... 40

3.5 Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 42

3.6 Teknik Penentuan Skor ............................................................................. 43

3.7 Uji Coba Instrumen ................................................................................... 44

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................. 44

3.8.1 Analisis Deskriptif ............................................................................ 44

3.8.2 Analisis Kuantitatif ........................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengumpulan Data ........................................................................... 55

4.1.1 Hasil Pengumpulan Data Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

Berkomunikasi Guru ........................................................................ 55

4.1.2 Hasil Pengumpulan Data Motivasi Belajar Bahasa Prancis Siswa .. 62

4.1.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 74

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 76

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................................. 81

5.2 Saran ......................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83

LAMPIRAN

Page 28: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Angket ............................................................. 41

Tabel 3.2 Kriteria Variabel Persepsi Siswa Mengenai

Kompetensi Berkomunikasi Guru .................................................. 46

Tabel 3.3 Kriteria Indikator Motivasi Komunikasi ......................................... 46

Tabel 3.4 Kriteria Indikator Pengetahuan Komunikasi ................................... 47

Tabel 3.5 Kriteria Indikator Keterampilan Komunikasi ................................. 47

Tabel 3.6 Kriteria Variabel Motivasi Belajar Bahasa Prancis Siswa .............. 48

Tabel 3.7 Kriteria Indikator Adanya Ketekunan Dalam Menghadapi Tugas . 49

Tabel 3.8Kriteria Indikator Adanya Keuletan Dalam Menghadapi Kesulitan.49

Tabel 3.9 Kriteria Indikator Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil ............. 50

Tabel 3.10 Kriteria Indikator Adanya Dorongan dan

Kebutuhan dalam Belajar .............................................................. 50

Tabel 3.11Kriteria Indikator Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan ..... 51

Tabel 3.12 Kriteria Indikator Adanya Penghargaan dalam Belajar ................ 51

Tabel 3.13Kriteria Indikator Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar 52

Tabel 3.14 Kriteria Indikator Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif .... 52

Tabel 4.1 Hasil skor Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

Berkomunikasi Guru ....................................................................... 55

Tabel 4.2 Skor dan Kriteria Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

Berkomunikasi Guru ....................................................................... 56

Tabel 4.3 Skor masing-masing Indikator pada Variabel Persepsi Siswa

Mengenai Kompetensi Berkomunikasi Guru ................................. 57

Tabel 4.4 Kontribusi Indikator Variabel Persepsi Siswa Mengenai

Kompetensi Berkomunikasi Guru .................................................. 57

Tabel 4.5 Hasil skor Indikator Motivasi Komunikasi ..................................... 59

Tabel 4.6 Hasil Skor Indikator Pengetahuan Komunikasi .............................. 60

Tabel 4.7 Hasil Skor Indikator Keterampilan Komunikasi ............................. 61

Tabel 4.8 Hasil Skor Motivasi Belajar Bahasa Prancis Siswa ........................ 62

Tabel 4.9 Skor dan Kriteria Motivasi Belajar Bahasa Prancis Siswa ............. 62

Tabel 4.10 Skor masing-masing Indikator pada Variabel Motivasi

Page 29: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxix

Belajar Bahasa Prancis Siswa ...................................................... 63

Tabel 4.11 Kontribusi Indikator Variabel Motivasi Belajar

Bahasa Prancis ............................................................................. 64

Tabel 4.12 Hasil Skor Indikator Adanya Ketekunan Dalam

Menghadapi Tugas ...................................................................... 67

Tabel 4.13 Hasil Skor Indikator Adanya Keuletan Dalam

Menghadapi Kesulitan ................................................................. 68

Tabel 4.14 Hasil Skor Indikator Adanya Hasrat dan

Keinginan Berhasil ...................................................................... 68

Tabel 4.15 Hasil Skor Indikator Adanya Dorongan dan

Kebutuhan dalam Belajar ............................................................ 69

Tabel 4.16 Hasil Skor Indikator Adanya Harapan dan

Cita-cita Masa Depan .................................................................. 70

Tabel 4.17 Hasil Skor Indikator Adanya Penghargaan

dalam Belajar ............................................................................... 71

Tabel 4.18 Hasil Skor Indikator Adanya Kegiatan yang

Menarik dalam Belajar ................................................................ 72

Tabel 4.19 Hasil Skor Indikator Adanya Lingkungan Belajar

Yang Kondusif ............................................................................. 73

Tabel 4.20 Data Skor Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Berkomunikasi

Guru dan Motivasi Belajar Bahasa Prancis Siswa ........................ 74

Page 30: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

xxx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing .................. 84

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................. 85

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................ 87

Lampiran 4 Daftar Nama Responden .............................................................. 88

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket ................................. 89

Lampiran 6 Instrumen Penelitian .................................................................... 91

Lampiran 7 Rekap perhitungan skor angket penelitian .................................. 95

Lampiran 8 Perhitungan Korelasi Pada Variabel Penelitian

Menggunakan Rumus Korelasi Product Moment ............................................ 97

Page 31: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan kegiatan inti di dalam kelas. Dalam proses

pembelajaran, biasanya siswa mengalami perubahan sikap yang dipengaruhi oleh

dorongan atau keinginan dari dalam dirinya sendiri. Dorongan atau keinginan

itulah yang seringkali disebut motivasi belajar. Motivasi bukan saja penting

karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan

hasil belajar (Rifa‟i dan Catharina 2009:161).

Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan

anak di dalam belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sikap belajar

yang dialami oleh siswa sangat bergantung pada motivasi belajarnya. Artinya

seseorang akan berhasil dalam belajar manakala dalam dirinya ada keinginan

untuk belajar. Dengan demikian, motivasi belajar ialah segala sesuatu yang dapat

memotivasi siswa atau individu untuk belajar.

Motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa.

Sebaliknya motivasi ekstrinsik ialah dorongan yang datangnya dari luar diri

individu namun mampu merangsang untuk melakukan sesuatu. Bagi siswa yang

mempunyai motivasi intrinsik lebih kuat dibanding motivasi ekstrinsik, maka

kemauan dalam belajarnya lebih kuat karena siswa tidak bergantung pada faktor

luar. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik lebih kuat, maka

Page 32: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

2

kemauan dalam belajarnya pun bergantung pada faktor dari luar yang

menyebabkan seseorang memiliki motivasi untuk belajar.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Siswa yang memiliki

motivasi kuat, akan merasa senang dan bersemangat untuk melakukan kegiatan

belajar sehingga pencapaian hasil belajar akan menjadi optimal. Semakin besar

motivasi yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran, semakin besar pula

kemungkinan keberhasilan dalam proses pembelajaran itu tercapai.

Seorang siswa yang memiliki intelegensi cukup tinggi boleh jadi gagal

karena kekurangan motivasi. Jika siswa tidak mempunyai motivasi intrinsik, maka

guru harus mengembangkan motivasi ekstrinsik siswa. Dengan demikian,

kegagalan belajar siswa bukan semata-mata adalah kesalahan dari pihak siswa.

Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah guru tidak berhasil dalam

memberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Jadi

tugas guru adalah menumbuhkan motivasi siswa melalui motivasi ekstrinsik

dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru harus mengarahkan dan mengubah

agar siswa belajar bukan karena adanya faktor dari luar, tetapi karena kebutuhan

akan belajar, sehingga hal itu mampu menjadi motivasi yang bersifat intrinsik.

Kemampuan guru dalam memotivasi siswa tidak terlepas dari kemampuan

guru dalam berkomunikasi dengan siswa. Soeharto (2008:11) mengartikan

komunikasi guru sebagai proses interaksi antara guru dengan siswanya di dalam

kegiatan belajar mengajar. Di dalam proses pembelajaranakan terjadi proses

Page 33: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

3

komunikasi yang merupakan interaksi. Komunikasi dilakukan manusia bukan

hanya untuk menyampaikan atau saling bertukar pesan/informasi, melainkan ada

tujuan untuk membangun dan memelihara relasi. Dalam praktik pembelajaran

pun, komunikasi yang dilakukan oleh guru dan siswa bukan hanya proses

pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi relasi

guru dan siswa. Baiknya relasi guru dan siswa menjadi prasyarat utama

terciptanya proses pembelajaran yang efektif. Selain itu relasi yang baik dapat

membantu guru memahami para siswa dengan baik pula.

Bila hubungan guru dengan siswa baik, siswa akan menyukai gurunya, juga

akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha

mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut terjadi sebaliknya, jika siswa membenci

gurunya. Ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya siswa

tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya (Slameto 2010:66). Relasi yang baik

dapat terjadi apabila di antara guru dan siswa terjalin komunikasi yang efektif,

yakni pesan yang diterima oleh komunikan (siswa) sesuai dengan pesan yang

dikirim oleh komunikator (guru), kemudian komunikan memberi respon yang

positif sesuai dengan yang diharapkan.

Keefektifan komunikatif seorang guru dalam pembelajaran bergantung

pada keefektifan komunikasi yang dilakukannya dengan siswa di dalam atau di

luar kelas, sehingga dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran

bukan semata-mata proses transfer pengetahuan, melainkan juga proses

komunikasi dua arah antara guru dan siswa, agar tercipta komunikasi yang efektif.

Dalam komunikasi pembelajaran, guru harus menguasai isi pembelajaran yang

Page 34: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

4

akan disampaikan dan metode penyampaiannya. Guru juga harus memiliki

kemampuan dalam mendesain komunikasi yang efektif dengan siswa.

Kemampuan ini sangat penting karena berdampak langsung pada kualitas

pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.

Dalam proses pembelajaran, siswa akan memiliki pengalaman belajar dan

pengalaman tersebut membentuk persepsinya terhadap guru dan mata pelajaran.

Dengan adanya komunikasi yang efektif dapat menimbulkan persepsi baik oleh

siswa terhadap guru yang berdampak pada penerimaan materi yang

disampaikannya. Adanya perbedaan persepsi siswa akan berpengaruh pada

perbedaan motivasi belajar di masing-masing siswa, sehingga dapat disimpulkan

bahwa timbulnya motivasi belajar dipengaruhi oleh adanya persepsi siswa

terhadap kompetensi berkomunikasi guru. Dengan demikian kompetensi

berkomunikasi guru sangat dibutuhkan agar mampu menciptakan komunikasi

yang efektif, serta untuk membangun relasi yang baik antara guru dan siswa.

Persepsi merupakan proses psikologis sebagai hasil penginderaan yang

dapat mempengaruhi perilaku individu terhadap objek yang dipersepsi. Menurut

Robert A. Baron dan Paul B. Paulus sebagaimana dikutip Mulyana (2005:167)

persepsi adalah proses internal yang memungkinkan individu memilih,

mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan individu, dan

proses tersebut mempengaruhi perilaku individu.

Persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru merupakan hal

yang sangat mendasar guna mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu

pembelajaran. Dengan kompetensi berkomunikasi, seseorang akan dapat

Page 35: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

5

berinteraksi dengan baik. Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari

interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Adanya interaksi

antarkomponen yang ada di dalam kelas akan menimbulkan persepsi yang dapat

menumbuhkan komunikasi aktif.

Dalam mengajar guru harus memiliki kompetensi komunikasi. Kompetensi

komunikasi guru dalam mengajar tidak dapat diamati hanya dari latar belakang

pendidikannya saja, tetapi juga penilaian langsung dari siswa. Siswa sebagai

teman pelaku komunikasi guru menjadi penentu mengenai pesan-pesan yang

disampaikan guru dalam pembelajaran dapat diterima atau tidak. Selain itu, siswa

juga menjadi penentu kemampuan guru dalam menyampaikan ilmunya kepada

siswa sudah tercapai atau belum. Dengan kata lain, guru sudah mampu

berkomunikasi secara efektif atau belum.

Menurut Smith sebagaimana dikutip Djamaluddin dan Iriantara (1994:166),

mengajar merupakan suatu sistem tindakan yang diharapkan menjadi penyebab

terjadinya belajar. Sesuai dengan pengertian tersebut, belajar merupakan hal yang

diharapkan dalam mengajar, maka yang perlu diutamakan adalah mengajar yang

tepat. Ketepatan mengajar akan menghasilkan proses belajar yang baik. Mengajar

yang tepat tak pernah lepas dari kemampuan menyampaikan pesan. Sebagaimana

disampaikan Naim (2011:112) bahwa pada dasarnya seorang guru adalah seorang

komunikator. Proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas merupakan

proses komunikasi. Dalam komunikasi pembelajaran, guru harus memenuhi

segala prasyarat komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pelajaran. Jika

tidak, proses pembelajaran akan sulit mencapai hasil maksimal. Untuk

Page 36: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

6

mendapatkan hasil yang maksimal dalam mengajar, guru dituntut memiliki

kompetensi komunikasi.

Kompetensi komunikasi merupakan kemampuan seorang komunikator

untuk mengirimkan pesan-pesan dengan baik menggunakan pesan-pesan yang

dianggap tepat dan efektif dalam suatu situasi tertentu (Morreale et al 2004:28

sebagaimana dikutip Novita 2013). Kompetensi komunikasi mengacu pada

kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif. Kompetensi ini

meliputi tiga komponen, yaitu motivasi komunikasi, pengetahuan komunikasi dan

keterampilan komunikasi. Motivasi komunikasi harus dimiliki seorang guru dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan pengetahuan komunikasi

guru berupa penguasaan materi yang dimilikinya serta pemilihan cara yang

dilakukan dalam penyampaian materi. Misalnya penggunaan metode belajar

dalam kelas yang membuat siswa nyaman sehingga materi yang disampaikan

dapat diterima siswa dengan baik. Kompetensi komunikasi yang terakhir adalah

keterampilan komunikasi guru yang berupa kemampuan dalam berkomunikasi

secara efektif dengan siswa. Hal itu dilakukan untuk membina hubungan baik agar

terjadi komunikasi timbal balik dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran di atas, hal yang akan dikaji dalam penelitian ini

adalah “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Berkomunikasi Guru

terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Prancis Pada Siswa Kelas XI

Bahasa MAN 1 Surakarta”

Page 37: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh persepsi siswa mengenai

kompetensi berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran bahasa

Prancis pada siswa kelas XI Bahasa MAN 1 Surakarta ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi

berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar mata pelajaran bahasa Prancis pada

siswa kelas XI Bahasa MAN 1 Surakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai permasalahan yang diangkat, penelitian ini memiliki beberapa

manfaat baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangsih di

bidang pendidikan tentang pengaruh kompetensi berkomunikasi guru terhadap

motivasi belajar siswa dan sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis.

Page 38: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

8

1.4.2 Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang mampu meningkatkan motivasi

belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran bahasa Prancis.

Page 39: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Mengenai Persepsi

2.1.1 Pengertian Persepsi

Secara etimologis, persepsi atau perception berasal dari bahasa Latin

perceptio; dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil (Sobur

2003:45). Menurut Leavitt sebagaimana dikutip Sobur (2003:45), persepsi

(perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana seseorang melihat

sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu

bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Slameto (2010:102) menyatakan bahwa persepsi adalah proses yang

menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui

persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar,

peraba, perasa, dan pencium.

Menurut Mulyana (2005:167) persepsi adalah proses ketika individu

menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra. Persepsi

adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi,

yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Hal

ini jelas tampak pada definisi John R. Wenburg dan William W. Wilmot

sebagaimana dikutip Mulyana (2005:167), “persepsi dapat didefinisikan sebagai

cara organisme memberi makna.” Sedangkan Rudolph F. Verderber sebagaimana

Page 40: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

10

dikutip Mulyana (2005:167), menyatakan bahwa persepsi adalah proses

menafsirkan informasi indrawi.

Dalam proses persepsi, individu dituntut untuk memberikan penilaian

terhadap suatu objek yang dapat bersifat positif atau negatif, baik atau buruk,

senang atau tidak senang, dan sebagainya. Persepsi manusia, baik berupa persepsi

positif maupun negatif akan mempengaruhi tindakan yang tampak. Tindakan

positif biasanya muncul apabila individu mempersepsi seseorang secara positif

dan sebaliknya.

Berdasarkan paparan tersebut, dalam penelitian ini persepsi yang

merupakan inti komunikasi digunakan untuk menilai atau mengukur kompetensi

berkomunikasi guru menurut pandangan siswa berupa reaksi atau penilaian positif

atau negatif serta baik atau buruknya rangsangan yang diberikan oleh guru.

Dengan demikian, persepsi siswa terhadap kompetensi berkomunikasi guru adalah

suatu pandangan, pendapat, dan penilaian terhadap pesan ataupun informasi yang

disampaikan oleh guru dengan tujuan memberikan pengaruh bagi perkembangan

motivasi siswa. Persepsi menentukan individu memilih suatu pesan dan

mengabaikan pesan yang lain. Persepsi positif siswa akan mampu mendorong

siswa untuk melaksanakan sesuatu, dalam hal ini siswa akan memiliki motivasi

belajar.

2.1.2 Objek Persepsi

Menurut Walgito (2010:108-109) objek persepsi dapat dibedakan atas

objek yang non manusia dan manusia. Objek persepsi yang berwujud manusia ini

disebut person perception atau juga ada yang menyebutkan sebagai social

Page 41: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

11

perception. Pada objek persepsi manusia, manusia yang dipersepsi mempunyai

kemampuan, perasaan, ataupun aspek-aspek lain seperti halnya pada orang yang

mempersepsi. Orang yang dipersepsi akan dapat mempengaruhi orang yang

mempersepsi.

Dari pendapat tersebut bisa dikatakan bahwa orang yang dipersepsi dalam

penelitian ini adalah guru, sedangkan orang yang mempersepsi dalam penelitian

ini adalah siswa, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa orang yang dipersepsi

(guru) dapat mempengaruhi orang yang mempersepsi (siswa). Siswa mempersepsi

suatu komunikasi yang dilakukan guru dengan siswa saat proses pembelajaran.

Jika persepsi siswa positif akan berpengaruh terhadap tingginya motivasi belajar

siswa dan sebaliknya.

2.1.3 Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi

Menurut Walgito (2010:101) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi

yaitu:

1. Objek yang Dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat

datang dari dalam diri individuyang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf

penerima yang bekerja sebagai reseptor.

2. Alat Indra, Syaraf, dan Pusat Susunan Syaraf

Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di

samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus

yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

Page 42: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

12

3. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam

rangka mengadakan persepsi.

Dari pendapat di atas, dapat diambil simpulan bahwa ketika siswa

menerima objek yang dipersepsi (komunikasi yang dilakukan guru) dan alat

indranya dapat merasakan, maka siswa akan melakukan sebuah perhatian.

Perhatian siswa dapat menjadikan tinggi rendahnya suatu persepsi yang

mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar. Apabila komunikasi yang

dilakukan guru berlangsung menyenangkan, maka persepsi positif siswa akan

mendorong siswa untuk memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan guru,

dan sebaliknya. Dengan demikian, persepsi siswa mengenai komunikasi guru ini

dapat mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar siswa.

2.2 Tinjauan Umum Mengenai Kompetensi Komunikasi

2.2.1 Kompetensi Komunikasi

Kompetensi komunikasi merupakan kemampuan seorang komunikator

untuk mengirimkan pesan-pesan dengan baik menggunakan pesan-pesan yang

dianggap tepat dan efektif dalam suatu situasi tertentu (Morreale et al 2004:28

sebagaimana dikutip Novita 2013). Kompetensi komunikasi ini dapat diukur

dengan indikator motivasi komunikasi, pengetahuan komunikasi, dan

keterampilan komunikasi (Morreale et al 2004:37 sebagaimana dikutip Novita

2013).

Page 43: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

13

Motivasi komunikasi merupakan daya tarik dari komunikator yang

mendorong seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada dasarnya,

aktifitas manusia selalu berhubungan dengan adanya dorongan, alasan ataupun

kemauan. Motivasi komunikasi ini merupakan hasil dari usaha dan keinginan

yang mengarahkan perbuatan individu menuju hal yang positif seperti ketertarikan

untuk berkomunikasi dan dorongan untuk memulai komunikasi.

Pengetahuan komunikasi dibagi menjadi dua jenis yaitu pengetahuan

konten dan pengetahuan prosedural (Morreale et al 2004:38 sebagaimana dikutip

Novita 2013). Pengetahuan konten meliputi pengetahuan tentang topik apa, kata-

kata yang digunakan, pemahaman situasi dan seterusnya yang dibutuhkan dalam

suatu situasi. Pengetahuan prosedural merujuk pada pengetahuan bagaimana cara

menyusun, merencanakan, dan mentransfer pengetahuan yang dimiliki dalam

situasi tertentu.

Keterampilan komunikasi merupakan kemampuan yang dapat membimbing

seseorang untuk menghadirkan sebuah perilaku tertentu yang cukup dan mampu

mendukung proses komunikasi secara tepat dan efektif. Untuk mengurangi

keraguan, seorang komunikator sedapat mungkin harus memiliki tiga

keterampilan yaitu empati, berperilaku seluwes mungkin, dan kemampuan

mengurangi keraguan itu sendiri (Morreale et al 2004:39 sebagaimana dikutip

Novita 2013).

Berdasarkan teori di atas, dalam penelitian ini indikator yang digunakan

untuk kompetensi komunikasi guru, digunakan teori kompetensi komunikasi oleh

Morreale. Berdasarkan teori tersebut terdapat 3 indikator untuk kompetensi

Page 44: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

14

komunikasi, yaitu motivasi komunikasi, pengetahuan komunikasi, dan

keterampilan komunikasi. Ketiga indikator tersebut sesuai digunakan untuk

mengetahui kompetensi komunikasi guru. Dengan memiliki motivasi komunikasi,

seorang guru akan tertarik dan terdoronguntuk berkomunikasi dengan siswanya

saat proses pembelajaran. Kemudian pengetahuan komunikasi yang dimiliki guru

dapat membuat pembelajaran menjadi efektif karena pengetahuan komunikasi

merupakan pengetahuan apa yang akan diinformasikan dan bagaimana cara

menyampaikannya agar dapat diterima baik oleh siswa. Selain itu, pengetahuan

komunikasi juga mencakup bagaimana seseorang memahami situasi yang terjadi

di dalam kelas selama proses pembelajaran. Hal ini bertujuan agar guru dapat

menjaga situasi di kelas berlangsung kondusif selama proses pembelajaran.

Misalnya dengan penggunaan metode belajar yang bervariasi dan diselingi dengan

permainan akan dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar serta dapat

meminimalisir kejenuhan dalam diri siswa. Dengan memiliki pengetahuan

komunikasi ini guru dapat memilih dan menerapkan metode yang cocok untuk

menarik perhatian siswa dalam situasi pembelajaran yang berbeda-beda, dengan

harapan materi yang disampaikan dapat diterima baik oleh siswa. Kompetensi

komunikasi yang terakhir yang harus dimiliki guru adalah keterampilan

komunikasi yang berupa kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif. Dalam

hal ini guru harus bersikap empati terhadap siswa agar dapat mengetahui keadaan

siswa. Dengan bersikap empati guru dapat memberikan perhatian lebih pada siswa

yang mempunyai masalah belajar maupun masalah pribadi sehingga akan tercipta

keakraban diantara guru dan siswa. Hubungan yang akrab ini akan berdampak

pada proses pembelajaran menjadi lebih efektif, karena antara guru dan siswa

sudah saling mengenal lebih dekat. Hal ini membuat siswa senang berinteraksi

dengan guru, mereka tidak takut atau cemas untuk bertanya maupun menjawab

Page 45: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

15

pertanyaan guru selama proses pembelajaran. Dengan demikian, seorang guru

seharusnya memiliki kompetensi berkomunikasi agar proses pembelajaran

berjalan efektif dan hubungan guru-siswa menjadi akrab, sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi

Dalam model komunikasi Berlo (1960) sebagaimana dikutip Cangara

(2003:22), komunikasi terdiri dari 4 proses utama yaitu SMRC (Source, Message,

Channel, dan Receiver). Shannon, dkk sebagaimana dikutip Cangara (2003:23),

menambahkan unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam

membangun komunikasi yang sempurna. Kemudian, Joseph, dkk sebagaimana

dikutip Cangara (2003:23), menambahkan faktor lingkungan sebagai unsur yang

tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.

Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.2 Gambar unsur-unsur komunikasi

Lingkungan

Sumber Pesan Media Penerima Efek

Umpan

Balik

Page 46: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

16

1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau

pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu

orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau

lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa

Inggrisnya disebut source, sender atau encoder.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara

tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,

hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya

diterjemahkan dengan kata message, content, atau Information.

3. Media

Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Saluran komunikasi terdiri

atas 3 bagian,lisan, tertulis (cetak), dan elektronik. Misalnya dalam komunikasi

antarpribadi, maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau

bisa memakai media telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media

komunikasi antarpribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi

massa), dapat menggunakan media cetak (koran, surat kabar, majalah, dll) , dan

media elektornik (TV, Radio).

Page 47: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

17

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh

sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk

kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen yang penting dalam

menjalankan sebuah proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari

komunikasi. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti

khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau

receiver.

Megenali khalayak adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena

mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti suatu

peluang untuk mencapai suatu keberhasilan komunikasi.

5. Efek

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan

dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini

bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu,

pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada

pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Umpan Balik

Umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pada pengaruh yang

berasal dari penerima.

Page 48: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

18

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi

jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni

lingkungan fisik, sosial budaya, psikologis, dan dimensi waktu.

Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa

terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi

seringkali sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, di mana tidak

tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya.

Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik

yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa,

kepercayaan, adat istiadat dan status sosial.

Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam

berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang

lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Dimensi psikologis ini

biasa disebut dengan dimensi internal.

Adapun dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan

kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan

waktu, misalnya musim.

Guru (sumber) dan siswa (penerima) merupakan unsur yang penting dalam

proses pembelajaran karena mereka merupakan pelaku utama terjadinya proses

pembelajaran. Tanpa guru dan siswa, tidak akan terjadi proses pembelajaran,

sehingga jika salah satu dari mereka ada yang bermasalah, misalnya guru sedang

sakit dan ketika mengajar suaranya kurang jelas, akibatnya materi yang

Page 49: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

19

disampaikan guru tidak dapat diterima baik oleh siswa. Selanjutnya jika siswa

yang mengalami gangguan, kasus yang sering terjadi ketika proses pembelajaran

berlangsung adalah kondisi siswa yang mulai letih dan merasa lapar, hal ini akan

menyebabkan konsentrasi siswa dalam pelajaran berkurang, sehingga tidak dapat

menyerap materi dengan baik. Dalam kasus tersebut, apabila kedua unsur (sumber

dan penerima) bermasalah, dapat dipastikan komunikasi tidak berjalan efektif,

sehingga umpan balik dan efek (dari segi pengetahuan) yang diharapkan tidak

terjadi pada diri siswa. Selain itu, unsur media dan lingkungan juga berpengaruh

dalam terciptanya komunikasi efektif. Jika guru ingin mengajar tentang

mendengarkan dan ternyata speakernya rusak, atau pada saat yang bersamaan

cuaca mendung dan hujan deras yang dapat mengganggu pendengaran siswa,

maka proses pembelajaran menjadi terganggu. Gangguan tersebut berasal dari

media yang tidak dapat diputar karena adanya kerusakan pada speaker dan

gangguan pada lingkungan, yaitu pada dimensi waktu (saat berlangsungnya proses

pembelajaran bertepatan dengan hujan deras).

Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap unsur

komunikasi memberi peranan yang sangat penting dalam membangun proses

komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling mempengaruhi satu sama lain.

Artinya apabila salah satu unsurada yang terganggu atau mengalami hambatan,

maka proses komunikasi akan terganggu. Akibatnya komunikasi tidak akan

efektif dan tidak akan menghasilkan dampak sebagaimana yang diharapkan.

Page 50: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

20

2.2.3 Komunikasi Guru dalam Pembelajaran

Komunikasi mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk di

antaranya komunikasi dalam bidang pendidikan. Hampir sebagian besar aktivitas

pembelajaran yang dilakukan guru di ruang kelas adalah kegiatan komunikasi,

baik verbal maupun nonverbal.Oleh karenanya, hasil buruk penerimaan materi

oleh para siswa dapat dikarenakan guru tidak memiliki kompetensi

berkomunikasi, sehingga dapat menyebabkan komunikasi guru kurang baik di

depan para siswa. Sebagai contoh, salah satu komponen dari kompetensi

berkomunikasi adalah pengetahuan komunikasi yang meliputi penguasaan materi

dan metode penyampaiannya. Apabila guru menguasai materi, namun kurang

menguasai metode, dapat dipastikan komunikasi yang terjalin pada saat proses

pembelajaran menjadi tidak efektif.

Menurut Iriantara dan Syaripudin (2013:72), komunikasi pendidikan bukan

sekadar komunikasi yang berlangsung dengan latar pembelajaran atau pendidikan,

melainkan juga proses komunikasi yang di dalamnya terkandung nilai-nilai

pendidikan.

Efektivitas pembelajaran bergantung pada efektivitas komunikasi. Oleh

karena itu, efektivitas seorang guru dalam pembelajaran bergantung pada seberapa

efektif komunikasinya dengan siswa di dalam atau di luar kelas (Iriantara dan

Syaripudin 2013:73). Komunikasi di dalam kelas adalah komunikasi yang

berlangsung secara formal, di mana lebih kuat dimensi pertukaran atau

penyampaian pesannya dibanding dimensi relasinya. Sedangkan komunikasi di

luar kelas berlangsung secara informal, di mana lebih kuat dimensi relasinya

Page 51: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

21

dibanding dimensi pertukaran atau penyampaian pesannya. Dalam proses

pembelajaran di sekolah, baik komunikasi formal maupun informal sama

pentingnya untuk mendorong peningkatan mutu pembelajaran.

Guru yang baik adalah guru yang memahami bahwa komunikasi dan

pembelajaran adalah dua hal yang saling bergantung yang lebih mementingkan

apa yang sudah siswa pelajari dari pada apa yang sudah diajarkannya, dan yang

terus menerus memilih dan menentukan apa yang harus dikomunikasikan dan

bagaimana mengkomunikasikannnya (Richmond et.al, 2009) sebagaimana

dikutip Iriantara dan Syaripudin (2013:74). Intinya adalah guru yang baik adalah

komunikator yang baik, atau guru yang efektif adalah komunikator yang efektif.

Menurut Richmond et.al (2009) sebagaimana dikutip Iriantara dan

Syaripudin (2013:74), komunikasi pembelajaran merupakan proses di mana guru

membangun relasi komunikasi yang efektif dan afektif dengan siswa sehingga

siswa berkesempatan meraih keberhasilan yang maksimal dalam proses

pembelajaran. Tujuan membangun komunikasi efektif dan afektif adalah untuk

mewujudkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa mencapai

tujuan pembelajaran. Komunikasi yang efektif artinya guru dan siswa sama-sama

memahami apa yang dikomunikasikan dan bagaimana mengkomunikasikannya.

Sedangkan komunikasi afektif bertujuan membangun keadaan saling memahami

perasaan antara guru dan siswa terhadap proses komunikasi dan apa yang sedang

dibelajarkan.

Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap siswanya akan membuat

siswa tak segan untuk mengajaknya berdiskusi tentang berbagai hal. Ada

Page 52: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

22

banyakpenelitian yang menunjukkan bagaimana relasi guru dan siswa ini

berdampak terhadap proses pembelajaran. Menurut hasil penelitian yang

dilakukan Dais et.al (2003) sebagaimana dikutip Iriantara dan Syaripudin

(2013:72), relasi yang baik antara guru dan siswa berpengaruh terhadap prestasi

dan motivasi belajar siswa. Selain itu relasi positif guru-siswa merupakan senjata

yang ampuh untuk menciptakan iklim pembelajaran yang membuat siswa lebih

menghormati orang dewasa disekitarnya dan menghormati sesamanya, serta

menjadi lebih memiliki perhatian karena merasa diperhatikan (Thompson 1998)

dan (Canter & Canter 1997) sebagaimana dikutip Iriantara dan Syaripudin

(2013:73). Sedangkan Marzano (2003:18) sebagaimana dikutip Iriantara dan

Syaripudin (2013:73) menunjukan relasi guru dan siswa juga membuat siswa

lebih mudah menjadi orang yang disiplin dan taat aturan. Selain itu, relasi siswa

dan guru ini membuat siswa lebih menyimak apa yang disampaikan gurunya

karena merasa keberadaannya dinilai dan dihargai (Zem & Kottler 1993)

sebagaimana dikutip Iriantara dan Syaripudin (2013:73).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya

membangun relasi yang baik antara guru dan siswa karena berdampak pada

komunikasi pembelajaran dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Selain

itu juga menunjukkan pentingnya komunikasi bukan hanya dalam artian

pertukaran atau penyampaian pesan, melainkan juga dalam menjaga relasi. Relasi

yang baik ini dapat terjalin apabila guru mempedulikan dan memperhatikan setiap

siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan demikian ketika siswa

mengalami kesulitan dalam belajar atau mempunyai masalah pribadi yang

Page 53: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

23

mengganggu aktivitas belajarnya, siswa dengan senang hati akan bercerita pada

guru, kemudian mendengarkan nasihat dari guru.

Dalam pembelajaran bahasa Prancis, relasi baik guru bahasa Prancis

dengan siswanya sangat berpengaruh pada keefektifan komunikasi guru dalam

menyampaikan materi. Mengingat bahasa Prancis adalah bahasa baru bagi siswa,

maka relasi yang baik ini sangat diperlukan untuk menumbuhkan motivasi siswa.

Untuk pembelajar pemula biasanya akan menemui banyak kesulitan baik dalam

pengucapan maupun penulisan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam

pengucapan dan penulisan bahasa Prancis. Selain itu, terdapat sistem

pengkonjugasian kata kerja serta bahasa Prancis juga mengenal adanya dua jenis

kata benda ( masculin dan feminim ) yang berpengaruh pada penggunaan article.

Kesulitan dalam mempelajari bahasa Prancis dapat membuat siswa tidak

tertarik dan tidak menyukai bahasa Prancis. Dengan demikian, guru bahasa

Prancis sebaiknya menjalin relasi baik dengan siswanya. Relasi yang baik akan

mendorong siswa untuk memperhatikan guru ketika menyampaikan materi, hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Zen dan Kottler (1993) sebagaimana

dikutip Iriantara dan Syaripudin (2013:73). Meskipun pada mulanya perhatian

siswa disebabkan karena rasa hormatnya terhadap guru, lama kelamaan siswa

dengan sendirinya akan menyukai bahasa Prancis karena dalam setiap proses

pembelajaran siswa mau memperhatikan, sehingga dapat menyelesaikan setiap

tugas yang diberikan, dan siswa akan berani bertanya pada guru apabila menemui

kesulitan dalam mempelajari bahasa Prancis.

Page 54: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

24

2.3 Tinjauan Umum Mengenai Motivasi

2.3.1 Pengertian Motivasi

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar yaitu

motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan dan

menjamin kelangsungan belajar demi mencapai tujuan. Siswa yang memiliki

motivasi belajar akan menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu

mau dan ingin melakukan kegiatan belajar, dan bila ia tidak suka, maka akan

berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu, sehingga

siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar.

Untuk menjelaskan pengertian motivasi, Sardiman (2007:73) menjelaskan

bahwa motivasi itu sendiri terbentuk dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya

upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau dapat juga

dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktifitas-

aktifitas tertentu demi mencapai tujuan.

Menurut Mc. Donald sebagaimana dikutip Hamalik (2003:158), motivation

is an energy change within theperson characterized by affective arousal and

anticipatory goal reaction. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan.

Page 55: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

25

Slavin (1994) sebagaimana dikutip Rifa‟i dan Catharina (2009:159)

menyatakan bahwa motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan,

memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus.

Menurut Thomas L. Good dan Jere B. Brophy (1986) sebagaimana dikutip

Prayitno (1989:8), motivasi sebagai suatu energi penggerak, pengarah, dan

memperkuat tingkah laku.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

merupakan suatu dorongan dari dalam diri siswa yang memunculkan keinginan

untuk beraktivitas atau melakukan sesuatu, serta menggerakkan dan mengarahkan

aktivitas siswa dalam mencapai tujuan maupun kebutuhannya akan belajar. Jadi

motivasi siswa dalam belajar bahasa Prancis adalah dorongan dalam diri siswa

untuk mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan bahasa Prancis, serta

menggerakkan dan mengarahkan siswa untuk memperhatikan bahasa Prancis

ketika proses pembelajaran berlangsung.

2.3.2 Jenis-jenis Motivasi

Hamzah (2010:23) mengungkapkan bahwa, “motivasi belajar dapat timbul

karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan

kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah

adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang

menarik.”

Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik (2003:162-163), bahwa motivasi

dibagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Page 56: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

26

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan

memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering juga disebut

motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa. Jadi,

motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik

adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar.

Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah

tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dibagi menjadi dua

jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah

motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yang keberadaannya tidak dipengaruhi

oleh rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang

keberadaannya disebabkan karena pengaruh rangsangan dari luar. Dalam proses

pembelajaran, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama

pentingnya. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa tertarik pada semua mata

pelajaran, sehingga guru dapat menumbuhkan motivasi ekstrinsik siswa agar tetap

mau belajar.

2.3.3 Fungsi Motivasi

Sardiman (2007:85) yang menyatakan fungsi motivasi dalam belajar adalah

sebagai berikut:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

Page 57: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

27

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang

akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan

kegitan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu

atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai

pendorong, penggerak, pengarah maupun penyeleksi seseorang dalam melakukan

perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Siswa yang memiliki

motivasi belajar, mereka akan terdorong untuk melakukan kegiatan belajar demi

mencapai tujuannya, sehingga meningggalkan kegiatan yang mengganggu

aktivitas belajarnya.

2.3.4 Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi

Menurut Sardiman (2007:83) siswa yang memiliki motivasi belajar akan

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Tekun menghadapi tugas (seseorang dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

Page 58: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

28

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan

dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak dapat puas dengan prestasi

yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa

(misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,

pemberantasan korupsi, pantangan terhadap setiap tindak kriminal moral dan

sebagainya).

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

g. Tidak mudah melepaskan hal yang di yakini.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Sedangkan Hamzah (2010:31) menyatakan bahwa ciri-ciri siswa dapat

dikatakan mempunyai motivasi belajar bila memenuhi indikator-indikator di

bawah ini :

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Menurut Jauhary (2008:3) usaha dan semangat yang bertubi-tubi serta rasa

percaya diri dalam diri seseorang merupakan penentu dalam meraih

kesuksesan/keberhasilan dan pencapaian tujuan yang maksimal.

Page 59: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

29

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Menurut teori kebutuhan, manusia termotivasi untuk bertindak kalau ia

ingin memenuhi kebutuhannya (Prayitno 1989:34). Robert C. Beck (1978)

sebagaimana dikutip Prayitno (1989:8) mengemukakan bahwa pengertian

motivasi yang dibahas oleh para ahli meliputi pembahasan tentang need for

achievement, need for affiliation dan perasaan ingin tahu yang berasal dari dalam

diri siswa. Need for achievement yang disingkat dengan n.ach adalah kebutuhan

untuk berprestasi, yaitu suatu keinginan untuk selalu unggul atau menjadi terbaik.

Sedangkan need for affiliation yang disingkat dengan n.aff adalah kebutuhan

untuk berhubungan sosial yang meliputi kebutuhan untuk diakrabi, bekerja sama

dan diakui secara sosial.

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

Dengan rajin menimba ilmu, tekun berlatih, dan selalu berpikiran positif,

individu akan dapat mencapai tahapan-tahapan cita-cita yang diinginkan (Jauhary

2008:13).

4. Adanya penghargaan dalam belajar.

Penghargaan sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan

tugas-tugas baik yang harus diselesaikan dengan segera maupun tugas-tugas yang

berlangsung secara terus-menerus (Dumbo 1981) sebagaimana dikutip Prayitno

(1989:84). Penghargaan ini dapat berupa ungkapan verbal, misalnya bagus, baik,

atau betul dan penghargaan yang berupa nilai pada kertas tugas ataupun kertas

Page 60: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

30

ujian siswa dengan dilengkapi komentar dan saran-saran agar siswa dapat bekerja

lebih baik lagi.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang dapat mengembangkan

motivasi siswa dalam belajar semaksimal mungkin (Prayitno 1989:94). Untuk itu

guru sebagai penanggung jawab keberhasilan pengajaran perlu mengusahakan

agar setiap komponen yang terlibat dalam pengajaran dapat mendukung

peningkatan motivasi siswa dalam belajar.

Menurut Prayitno (1989:128-130) komponen-komponen yang terlibat

dalam pengajaran meliputi sikap guru, metode mengajar, materi pengajaran,

media pengajaran, dan penilaian hasil pengajaran sangat mempengaruhi minat dan

kegairahan siswa dalam belajar.

Sikap/tingkah laku guru dijadikan model oleh siswa-siswanya. Guru yang

memberi semangat kepada siswa dengan menekankan bahwa semua siswa dapat

berhasil dalam belajar, asal berusaha keras, rajin, tekun dan tidak mengenal putus

asa, akan menimbulkan semangat siswa untuk belajar. Mereka tidak takut untuk

salah dalam belajar, karena mereka yakin jika salah mereka boleh berusaha lagi

untuk memperoleh yang benar.

Metode mengajar yang dapat meraih minat siswa untuk belajar adalah

yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam belajar.

Materi pengajaran tidak kalah pentingnya dalam pengajaran. Guru harus

mampu memilih dan mengorganisasikan materi pengajaran agar menarik dan

memudahkan siswa dalam memahami materi.

Page 61: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

31

Media pengajaran dapat berfungsi untuk mendorong siswa belajar dengan

minat dan kegairahannya apabila media pengajaran itu dipilih dengan

mempertimbangkan karakteristik siswa, tujuan pengajaran itu sendiri dan bentuk

evaluasi pengajaran yang akan dilaksanakan.

Komponen yang terakhir adalah evaluasi pengajaran. Menurut Prayitno

(1989:127) suatu cara penilaian yang dapat dilakukan oleh guru adalah melibatkan

siswa dalam melakukan penilaian. Mereka dilibatkan untuk menilai pekerjaan

mereka sendiri dan kawan-kawannya. Cara seperti ini dilakukan untuk

memperlihatkan bahwa siswa-siswa sangat termotivasi dalam belajar dan merasa

puas dengan penilaian yang mereka terima (Morton dan Machbeth 1977)

sebagaimana dikutip Prayitno (1989:128). Hal ini disebabkan karena mereka

menyadari dengan sungguh-sungguh kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan

dan cara-cara yang seharusnya mereka perbuat.

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang

siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Prayitno (1989:133) lingkungan yang besar dan penting

pengaruhnya terhadap minat dan keseriusan siswa dalam belajar adalah

lingkungan sekolah dan keluarga (orang tua). Lingkungan sekolah mencakup

lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang terdapat di dalam kelas atau sekolah

pada umumnya. Lingkungan fisik sekolah mengacu pada kebutuhan rasa aman,

nyaman dan ketersediaan fasilitas belajar yang menunjang minat siswa untuk

belajar. Sedangkan lingkungan sosial di sekolah lebih mengacu pada hubungan

Page 62: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

32

guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Dembo (1988) sebagaimana

dikutip Prayitno (1989:147) mengemukakan bahwa siswa butuh pengakuan dari

guru dan teman-temannya sebagai sumber motivasi dalam belajar. Banyak siswa

yang bergairah dan menampakkan aktivitas yang tinggi dalam belajar bukan

karena memiliki motivasi berprestasi, tetapi karena sokongan sosial. Mereka

menampakkan kegairahan dalam belajar jika mereka mempunyai hubungan sosial

yang akrab dengan guru maupun dengan teman sekelas.

Berdasarkan teori di atas, dalam penelitian ini indikator yang digunakan

untuk motivasi belajar peneliti menggunakan teori ciri-ciri motivasi belajar oleh

Sardiman dan Hamzah. Berdasarkan teori dari Sardiman peneliti mengambil ciri

motivasi tekun menghadapi tugas dan ulet menghadapi kesulitan. Menurut peneliti

kedua ciri tersebut sesuai digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa.

Dalam pembelajaran bahasa Prancis, siswa yang memiliki motivasi belajar akan

tekun menghadapi tugas dan ulet menghadapi kesulitan. Selain itu peneliti juga

menggunakan teori dari Hamzah yang menyatakan bahwa ada 6 ciri-ciri siswa

dikatakan memiliki motivasi belajar. Dari keenam ciri tersebut, tiga diantaranya

adalah motivasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa yaitu adanya hasrat dan

keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya

harapan dan cita-cita masa depan, dan tiga diantaranya adalah motivasi belajar

yang berasal dari luar diri siswa yaitu adanya penghargaan dalam belajar, adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar, serta adanya lingkungan belajar yang

Page 63: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

33

kondusif. Menurut peneliti ciri-ciri motivasi belajar tersebut sesuai digunakan

dalam penelitian ini karena selain ketekunan dan keuletan, siswa yang memiliki

motivasi belajar dalam dirinya ada keinginan untuk berhasil dalam meraih cita-

citanya, sehingga siswa akan tertarik dan terdorong untuk belajar serta memenuhi

kebutuhan belajarnya dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

2.3.5 Unsur- Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjio (1994:89-92) unsur –unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar adalah (1) cita-cita atau aspirasi siswa, (2)

kemampuan siswa, (3) kondisi siswa, (4) kondisi lingkungan siswa, (5) unsur-

unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan (6) upaya guru dalam

membelajarkan siswa.

1. Cita-cita atau Aspirasi Siswa

Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang

hayat. Cita-cita siswa untuk ”menjadi seseorang” akan memperkuat semangat

belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Cita-cita akan memperkuat motivasi

belajar intrinsik maupun ektrinsik, sebab tercapainya suatu cita-cita akan

mewujudkan aktualisasi diri.

2. Kemampuan Siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Siswa yang mempunyai kemampuan

Page 64: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

34

belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu

lebih sering memperoleh sukses, dan kesuksesan tersebut memperkuat

motivasinya.

3. Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi

motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan

mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang

dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.

4. Kondisi Lingkungan Siswa

Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri

siswa. Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,

pergaulan sebaya, dan kehidupan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, maka

siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal

yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa akan

mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya lingkungan sekolah yang indah,

pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi belajar.

5. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang

keberadaannyatidak stabil, sehingga dapat mempengaruhi proses belajar. Siswa

memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami

perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya

Page 65: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

35

berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa

lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami

perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio,

televisi dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut

mendinamiskan motivasi belajar. Berdasarkan hal tersebut, guru profesional

diharapkan mampu memanfaatkan surat kabar, majalah, siaran radio, televisi, dan

sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar siswa.

6. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa

Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri

dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara

menyampaikannya, dan menarik perhatian siswa. Upaya pembelajaran tersebut

meliputi (i) pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat

guna, dan (ii) mendidik cinta belajar. Dengan memberi penguatan pada siswa akan

menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, dan cara guru

dalam mendidik cinta belajar dapat dilakukan dengan menyampaikan materi

menggunakan metode yang bervariasi dan menyenangkan. Dengan demikian,

dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat enam unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar siswa, yaitu cita-cita atau aspirasi siswa,

kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis

dalam belajar dan pembelajaran, serta upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Siswa yang memiliki cita-cita dalam dirinya akan timbul suatu keinginan untuk

Page 66: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

36

mencapainya. Keinginan siswa untuk mencapai cita-cita tidak terlepas dari

kemampuan siswa. Antara siswa yang satu dengan siswa yang lain memiliki

kemampuan yang berbeda-beda, ada siswa yang pandai dalam bidang A namun

kurang pandai dalam bidang B, dan sebaliknya. Dengan perbedaan ini akan

menyebabkan perbedaan cita-cita yang dimiliki siswa, sehingga motivasi belajar

siswa akan berbeda pula sesuai dengan cita-cita yang ingin dicapainya. Kondisi

lingkungan siswa seperti lingkungan tempat tinggal, pergaulan siswa, dan

lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi motivasinya, lingkungan siswa

yang mendukung untuk belajar akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain

itu, upaya guru dalam membelajarkan siswa dapat dilakukan dengan memberikan

penguatan yang berupa hadiah, kritik, maupun hukuman untuk menumbuhkan

motivasi belajar siswa.

2.4 Kerangka Pikir

Dalam proses pembelajaran di kelas tidak terlepas dari kegiatan belajar

yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan belajar tersebut bergantung dari motivasi

yang ada dalam diri siswa. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan dan menjamin kelangsungan belajar

demi mencapai tujuan. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan tekun dalam

belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkannya.

Motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang ada dalam diri siswa, sehingga

keberadaanya tidak membutuhkan rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi

ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang ada di luar

Page 67: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

37

diri siswa, yang keberadaannya membutuhkan rangsangan dari luar. Apabila siswa

tidak mempunyai motivasi intrinsik, guru sebagai sumber utama belajar harus

mampu menciptakan motivasi belajar siswa. Motivasi yang timbul akibat

rangsangan dari guru inilah yang disebut dengan motivasi ekstrinsik.

Seorang guru akan dapat memotivasi siswanya dengan baik jika guru

mampu berkomunikasi dengan baik pula dengan siswa. Komunikasi yang baik

antara guru dan siswa akan menimbulkan relasi yang baik bagi keduanya,

sehingga hubungan guru dan siswa menjadi akrab. Dengan menjalin hubungan

yang akrab, guru akan dengan mudah memotivasi siswa karena siswa merasa

nyaman dan keberadaannya dihargai dan dianggap oleh guru, sehingga akan

membuat siswa mau melaksanakan perintah guru.

Komunikasi yang baik ini akan menimbulkan persepsi positif siswa

terhadap guru, sehingga proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan yang

diharapkan. Siswa akan dengan senang hati memperhatikan materi yang diajarkan

guru, dan mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Namun agar

dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, seorang guru seharusnya memiliki

kompetensi berkomunikasi. Dengan memiliki kompetensi berkomunikasi, guru

akan memiliki keinginan untuk selalu berkomunikasi dengan siswanya baik di

dalam maupun di luar kelas. Selain itu, guru juga akan mampu melihat kondisi

siswa baik dari segi fisik maupun psikis, dan situasi kelas ketika proses

pembelajaran, sehingga guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang

sesuai dengan kondisi dan situasi tersebut, serta guru dapat memberikan treatmen

kepada siswa yang memiliki kesulitan belajar dan masalah pribadi.

Page 68: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

38

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto 2010:110). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Ada

pengaruhpersepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi

guruterhadapmotivasi belajar bahasa Prancis siswa kelas XI Bahasa MAN 1

Surakarta.”

Page 69: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan korelasional digunakan untuk mengetahui

pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru terhadap

motivasi belajar bahasa Prancis siswa.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto 2010:161). Penelitianini memiliki dua variabel, yang

pertama adalah variabel bebas (X) yaitu persepsi siswa mengenai kompetensi

berkomunikasi guru, dan yang kedua adalah variabel terikat (Y) yaitu motivasi

belajar bahasa Prancis siswa.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswakelas XI Bahasa MAN 1

Surakarta yang berjumlah 20 siswa. Sampel dalam penelitian ini sama dengan

populasi. Menurut Arikunto (2010:112) bahwa jika populasi kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.

Page 70: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

40

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan data, yaitu metode

dokumentasi dan metode angket atau kuesioner. Berikut ini penjabaran kedua

metode tersebut :

3.4.1 Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai nama

dan jumlah siswa kelas XI Bahasa MAN 1 Surakarta yang menjadi responden

dalam penelitian.

3.4.2 Angket atau kuesioner

Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar butir-butir pertanyaan yang

dibagikan kepada responden dan dipergunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan variabel kompetensi berkomunikasi guru dan motivasi belajar

bahasa Prancis.

Untuk memperoleh data mengenai kompetensi berkomunikasi guru,

peneliti mengkonstruk instrumen berdasarkan teori kompetensi komunikasioleh

Morreale et al sebagaimana dikutip Novita (2013) dan untuk variabel motivasi

belajar bahasa Prancis, peniliti mengkonstruk instrumen berdasarkan teori ciri-

ciri motivasi oleh Sardiman (2008:83) dan Hamzah (2008:31). Angket yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah

disediakan pilihan jawabannya. Bentuk angketnya adalah angket berjenjang

dengan 4 pilihan jawaban. Skala penilaian yang digunakan adalah 4, 3, 2, 1.

Page 71: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

41

Alternatif jawaban berupa SL (Selalu), SR (Sering), KK (Kadang-kadang), TP

(Tidak Pernah).

Kisi – kisi instrumen angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Angket

Variabel Indikator Sub indikator No.butir

soal

Kompetensi

Komunikasi

Motivasi

Komunikasi

Adanya ketertarikan guru untuk

berkomunikasi dengan siswa

1, 2, 3

Adanya dorongan guru untuk

memulai komunikasi dengan

siswa

4

Pengetahuan

Komunikasi

Adanya pengetahuan konten

yang dimiliki oleh guru

5, 6, 7

Adanya pengetahuan prosedural

yang dimiliki oleh guru

8, 9, 10

Keterampilan

komunikasi

Adanya sikap empati guru

terhadap siswa

11

Adanya perilaku yang akrab atau

tidak kaku guru dengan siswa

12

Adanya upaya yang dilakukan

oleh guru dalam mengurangi

keraguan siswa

13

Motivasi

Belajar

Adanya

ketekunan

dalam

menghadapi

tugas

Mengerjakan tugas terus

menerus sampai selesai

14

Adanya

keuletan dalam

menghadapi

kesulitan

Tidak lekas putus asa saat

menemui kesulitan dalam belajar

15

Adanya hasrat

dan keinginan

Usaha yang terus menerus dalam

belajar

16

Berhasil Semangat yang terus menerus

dalam belajar

17

Rasa percaya diri dalam

menjawab pertanyaan dari guru

18

Page 72: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

42

Variabel

Indikator

Sub-Indikator

No.Butir

Soal

Ingin berprestasi 19

dorongan dan Mempunyai perasaan ingin tahu 20

kebutuhan

dalam belajar

Ingin keberadaannya dalam

kelas diperhitungkan oleh guru

21

Adanya

harapan dan

Rajin menimba ilmu dalam

meraih cita-cita

22

cita-cita masa

depan

Tekun berlatih dalam meraih

cita-cita

23

Selalu berfikiran positif dalam

meraih cita-cita

24

Adanya Pujian dari guru 25

penghargaan

dalam belajar

Pemberian komentar dan saran

dari guru pada kertas ujian siswa

26

Adanya

kegiatan yang

Sikap guru dalam menyemangati

siswa

27

menarik dalam

belajar

Penggunaan metode mengajar

yang dapat membuat siswa aktif

28

Pemilihan dan pengorganisasian

materi pengajaran yang

memudahkan siswa memahami

29

Penggunaan media pengajaran

yang sesuai dengan kemampuan

siswa

30

Evaluasi pengajaran yang

melibatkan siswa

31

Adanya

lingkungan

Lingkungan kelas yang nyaman

dalam belajar

32

belajar yang

kondusif

Mempunyai hubungan yang

akrab dengan guru

33

Lanjutan…

Page 73: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

43

3.5 Validitas dan Reliabilitas

a. ValiditasInstrumen

Penelitian ini menggunakan validitas konstruk karena instrumen penelitian

ini disusun berdasarkan teori tentang kompetensi berkomunikasi guru dan

motivasi belajar bahasa Prancis.

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik (Arikunto 2010:221).

Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas instrumen yang berupa

angket, digunakan rumus Alpha.Rumus Alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 (Arikunto 2010:239). Adapun

rumusnya sebagai berikut :

(

)

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

Page 74: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

44

3.6 Teknik Penentuan Skor

Data yang didapat dari angket berupa data kualitatif. Agar data tersebut

dapat dianalisis maka haruslah diubah menjadi data kuantitatif. Oleh karena itu,

masing-masing jawaban diberi tingkat-tingkat skor sebagai berikut :

1. Untuk pilihan jawaban SL diberi skor 4

2. Untuk pilihan jawaban SR diberi skor 3

3. Untuk pilihan jawaban KK diberi skor 2

4. Untuk pilihan jawaban TP diberi skor 1

3.7 Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian yang berupa angket telah diuji cobakan kepada 4

orang siswakelas XI Bahasa MAN 1 Surakarta pada tanggal 17November

2014untuk mengetahui reliabilitas instrumen.

Setelah uji coba instrumen, data ditabulasikan ke dalam tabel skor uji dan

tabel perhitungan, berikut rincian perhitungannya :

[

] [

]

(

) (

)

= [

] [ ]

=

= 0,958

Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus Alpha diperoleh nilai =

0,958, sedangkan r tabel product moment untuk taraf N 4 taraf signifikansi 95 %

Page 75: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

45

= 0,950. Oleh karena r hitung > r tabel, yaitu 0,958 > 0,950, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini melalui dua tahap analisis yaitu deskriptif dan

analisis data kuantitatif.

3.8.1 Analisis deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran dari variabel

bebas yaitu persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru dan variabel

terikat yaitu motivasi belajar bahasa Prancis siswa. Pengukuran pada kedua

variabel tersebut dilakukan dengan memberikan skor dari jawaban angket yang

diisi oleh responden.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Membuat tabulasi data dari angket yang telah diisi responden dengan cara

menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang ditetapkan.

2. Menentukan perhitungan tabel kriteria variabel bebas dan terikat serta

masing-masing indikatornya dengan cara sebagai berikut :

Menentukan perhitungan kriteria total skor data yang diperoleh dengan cara

sebagai berikut :

1. Skor minimal = skor terendah x jumlah soal x jumlah responden

2. Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah soal x jumlah responden

3. Rentang soal = skor tertinggi – skor terendah

4. Interval skor = skor tertinggi – skor terendah : 4

Page 76: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

46

Pada variabel persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru

digunakan 13 butir pernyataan, masing-masing pernyataan skornya 1-4, berikut

perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 13 x 15 = 195

Skor maksimal : 4 x 13 x 15 = 780

Rentang skor : 780 – 195 = 585

Interval kelas : 780 – 195 : 4 = 146,25

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria variabel

persepsi siswa mengenai kompetensi komunikasi guru di bawah ini :

Tabel 3.2 Kriteria Variabel Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

Komunikasi Guru

Interval Skor Kriteria

633,75 – 780 Sangat Tinggi

487,49 – 633,74 Tinggi

341,23 – 487,48 Sedang

194,97 – 341,22 Rendah

Pada indikator motivasi komunikasi digunakan 4 butir pernyataan, di mana

nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 4 x 15 = 60

Skor maksimal : 4 x 4 x 15 = 240

Rentang skor : 240 – 60 = 180

Interval kelas : 240 – 60 : 4 = 45

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator

motivasi komunikasi di bawah ini :

Page 77: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

47

Tabel 3.3 Kriteria Indikator Motivasi Komunikasi

Interval Skor Kriteria

195 – 240 Sangat Tinggi

149 – 194 Tinggi

103 – 148 Sedang

57 – 102 Rendah

Pada indikator pengetahuan komunikasi digunakan 6 butir pernyataan, di

mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 6 x 15 = 90

Skor maksimal : 4 x 6 x 15 = 360

Rentang skor : 360 – 90 = 270

Interval kelas : 360 – 90 : 4 = 67,5

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator

pengetahuan komunikasi di bawah ini :

Tabel 3.4 Kriteria Indikator Pengetahuan Komunikasi

Interval Skor Kriteria

292,5 – 360 Sangat Tinggi

224,9 – 292,4 Tinggi

157,3 – 224,8 Sedang

89,7 – 157,2 Rendah

Pada indikator keterampilan komunikasi digunakan 3 butir pernyataan, di

mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45

Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180

Rentang skor : 180 – 45 = 135

Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75

Page 78: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

48

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator

keterampilan komunikasi di bawah ini :

Tabel 3.5 Kriteria Indikator Keterampilan Komunikasi

Interval Skor Kriteria

146,25 – 180 Sangat Tinggi

112,49 – 146,24 Tinggi

78,73 – 112,48 Sedang

44,97 – 78,72 Rendah

Pengukuran kriteria variabel terikat berupa motivasi belajar bahasa Prancis

siswa sebagai berikut :

Menentukan perhitungan kriteria total skor data yang diperoleh dengan cara

sebagai berikut :

1. Skor minimal = skor terendah x jumlah soal x jumlah responden

2. Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah soal x jumlah responden

3. Rentang soal = skor tertinggi – skor terendah

4. Interval skor = skor tertinggi – skor terendah : 4

Pada variabel motivasi belajar bahasa Prancis siswa digunakan 20 butir

pernyataan, masing-masing pernyataan skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 20 x 15 = 300

Skor maksimal : 4 x 20 x 15 = 1200

Rentang skor : 1200 – 300 = 900

Interval kelas : 1200 – 300 : 4 = 225

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria variabel

motivasi belajarbahasa Prancis siswa di bawah ini :

Page 79: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

49

Tabel 3.6 Kriteria Variabel Motivasi BelajarBahasa Prancis Siswa

Interval Skor Kriteria

975 – 1200 Sangat Tinggi

749 – 974 Tinggi

523 – 748 Sedang

297 – 522 Rendah

Pada indikator adanya ketekunan dalam menghadapi tugas digunakan 1

butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 1 x 15 = 15

Skor maksimal : 4 x 1 x 15 = 60

Rentang skor : 60 – 15 = 45

Interval kelas : 60 – 15 : 4 = 11,25

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

ketekunan dalam menghadapi tugasdi bawah ini :

Tabel 3.7 Kriteria Indikator Adanya Ketekunan dalam Menghadapi Tugas

Interval Skor Kriteria

48,75 – 60 Sangat Tinggi

37,49 – 48,74 Tinggi

26,23 – 37,48 Sedang

14,97 – 26,22 Rendah

Pada indikator adanya keuletan dalam menghadapi kesulitan digunakan 1

butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 1 x 15 = 15

Skor maksimal : 4 x 1 x 15 = 60

Rentang skor : 60 – 15 = 45

Interval kelas : 60 – 15 : 4 = 11,25

Page 80: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

50

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

keuletan dalam menghadapi kesulitan di bawah ini :

Tabel 3.8 Kriteria Indikator Adanya Keuletan dalam Menghadapi Kesulitan

Interval Skor Kriteria

48,75 – 60 Sangat Tinggi

37,49 – 48,74 Tinggi

26,23 – 37,48 Sedang

14,97 – 26,22 Rendah

Pada indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil digunakan 3 butir

pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45

Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180

Rentang skor : 180 – 45 = 135

Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

hasrat dan keinginan berhasil di bawah ini :

Tabel 3.9 Kriteria Indikator Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil

Interval Skor Kriteria

146,25 – 180 Sangat Tinggi

112,49 – 146,24 Tinggi

78,73 – 112,48 Sedang

44,97 – 78,72 Rendah

Pada indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar digunakan 3

butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45

Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180

Page 81: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

51

Rentang skor : 180 – 45 = 135

Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar di bawah ini :

Tabel 3.10 Kriteria Indikator Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam

Belajar

Interval Skor Kriteria

146,25 – 180 Sangat Tinggi

112,49 – 146,24 Tinggi

78,73 – 112,48 Sedang

44,97 – 78,72 Rendah

Pada indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan digunakan 3 butir

pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45

Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180

Rentang skor : 180 – 45 = 135

Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

harapan dan cita-cita masa depan di bawah ini :

Tabel 3.11 Kriteria Indikator Adanya Harapan dan Cita-Cita Masa Depan

Interval Skor Kriteria

146,25 – 180 Sangat Tinggi

112,49 – 146,24 Tinggi

78,73 – 112,48 Sedang

44,97 – 78,72 Rendah

Pada indikator adanya penghargaan dalam belajar digunakan 2 butir

pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Page 82: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

52

Skor minimal : 1 x 2 x 15 = 30

Skor maksimal : 4 x 2 x 15 = 120

Rentang skor : 120 – 30 = 90

Interval kelas : 120 – 30 : 4 = 22,5

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

penghargaan dalam belajar di bawah ini :

Tabel 3.12 Kriteria Indikator Adanya Penghargaan Dalam Belajar

Interval Skor Kriteria

97,5 – 120 Sangat Tinggi

74,9 – 97,4 Tinggi

52,3 – 74,8 Sedang

29,7 – 52,2 Rendah

Pada indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar digunakan 5

butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Skor minimal : 1 x 5 x 15 = 75

Skor maksimal : 4 x 5 x 15 = 300

Rentang skor : 300 – 75 = 225

Interval kelas : 300 – 75 : 4 = 56,25

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar di bawah ini :

Tabel 3.13 Kriteria Indikator Adanya Kegiatan Yang Menarik Dalam

Belajar

Interval Skor Kriteria

243,75 – 300 Sangat Tinggi

187,49 – 243,74 Tinggi

131,55 – 187,8 Sedang

75,29 – 131,54 Rendah

Pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif digunakan 2 butir

pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :

Page 83: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

53

Skor minimal : 1 x 2 x 15 = 30

Skor maksimal : 4 x 2 x 15 = 120

Rentang skor : 120 – 30 = 90

Interval kelas : 120 – 30 : 4 = 22,5

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya

lingkungan belajar yang kondusif di bawah ini :

Tabel 3.14 Kriteria Indikator Adanya Lingkungan Belajar Yang Kondusif

Interval Skor Kriteria

97,5 – 120 Sangat Tinggi

74,9 – 97,4 Tinggi

52,3 – 74,8 Sedang

29,7 – 52,2 Rendah

3.8.2 Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk menguji pengaruh variabel

persepsi siswa mengenai kompetensi komunikasi guru (X) dengan

variabelmotivasi belajar bahasa Prancis siswa (Y). Adapun metode statistik yang

digunakan adalah ;

1. Koefisien Korelasi Product Moment

∑ ∑ ∑

√{ ∑ (∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy : angka indeks korelasi r product moment

N : jumlah sampel

Σx : jumlah skor x

Σy : jumlah skor y

Page 84: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

54

Σxy: jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua

variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan tabel korelasi yang

mencantumkan batas-batas r yang signifikan yaitu sebesar 5%. Bila nilai r tersebut

signifikan, berarti hipotesis kerja/hipotesis alternatif dapat diterima.

2. Koefisien Determinasi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen (%) besarnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dengan

mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (rxy)2dan dikalikan

dengan 100%.

Cara perhitungannya digunakan rumus sebagai berikut :

KD = (rxy)2

x 100%

Keterangan :

KD : koefisien determinasi

rxy : koefisien korelasi product moment antara x dan y.

Page 85: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

82

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, dapat diambil simpulan

sebagai berikut. Pertama, dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus

korelasi Product Moment, diperoleh sebesar 0,664 > sebesar 0,514,

yang artinya hipotesis kerja diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

ada pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru terhadap

motivasi belajar bahasa Prancis siswa.

Kedua, dari hasil analisis diperoleh Koefisien Determinasi sebesar 44,1%.

Artinya, persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru berkontribusi

pada motivasi belajar bahasa Prancis siswa sebesar 44,1%, dan sisanya 55,9%

ditentukan oleh variabel lain misalnya cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan

siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, dan unsur-unsur dinamis dalam

belajar dan pembelajaran.

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini adalah dalam

pembelajaran di kelas, guru hendaknya tetap memiliki kompetensi berkomunikasi,

agar persepsi siswa terhadap guru bersifat positif, dan persepsi tersebut dapat

meningkatkan motivasi belajar bahasa Prancis. Dengan memiliki motivasi belajar,

siswa akan mempelajari materi yang diajarkan oleh guru dengan baik, dan siswa

akan memperhatikan saat proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

Page 86: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cangara, Hafied. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djamaluddin, Dedy dan Iriantara, Yosal. 1994. Komunikasi Persuasif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dimyati dan Mudjio.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Iriantara, Yosal dan Syaripudin, Usep. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Jauhary, Haziq. 2008. Membangun Motivasi. Semarang: CV. Ghyyas Putra.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Naim, Ngainun. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan.Jogjakarta: Ar-Ruzzmedia.

Prayitno, Elida. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rifa‟i, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:UNNES PRESS.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Soeharto, Karti dkk. 2008. Komunikasi Pembelajaran. Surabaya:SK.

Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

Wulandari, Novita. 2013.“Kompetensi Komunikasi Guru dalam Kegiatan Belajar

Mengajar Berbasis Student Center Learning di SMA N 9

Semarang.”Universitas Diponegoro Semarang. http://www.ejournal-

s1.undip.ac.id/. diunduh pada tanggal 22/02/2014.

Page 87: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

84

Lampiran

Page 88: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

40

84

Lampiran 1

Page 89: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

85

Lampiran 2

Page 90: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

86

Page 91: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

87

Lampiran 3

Page 92: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

88

Lampiran 4

Daftar Nama Responden

No No. Induk Nama

1 12301 Abdullah Santoso

2 12231 Ahmad Fatoni

3 12416 Hery Saputro

4 12234 Mohammad Jefri Kurnianta

5 12241 Syaiful Adnan Eka Saputra

6 12290 Endang Wariyanti

7 12293 Hidayah

8 12313 Isna Rahmawati

9 12317 Monet Dian Ratri

10 12250 Mutmainah Tri Astuti

11 12318 Nikmatul Rosidah

12 12322 Nur Evita Sari

13 12259 Rizky Puteri Setyawati Kartini

14 12260 Siti Fatimah

15 12263 Umi Mukaromah

Page 93: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

89

Lampiran 5

Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket

Nomor Butir Responden ΣX Σ(X2)

1 2 3 4

1 2 2 2 2 8 16

2 2 2 2 4 10 28

3 3 2 3 2 10 26

4 3 3 4 4 14 50

5 2 2 3 3 10 26

6 2 2 3 2 9 21

7 2 2 3 2 9 21

8 2 2 3 3 10 26

9 2 1 3 2 8 18

10 2 2 3 2 9 21

11 2 2 3 4 11 33

12 3 2 4 4 13 45

13 2 3 4 4 13 45

14 2 2 3 2 9 21

15 2 2 2 2 8 16

16 2 2 2 2 8 16

17 2 3 3 4 12 38

18 2 2 3 2 9 21

19 3 2 3 2 10 26

20 1 1 2 2 6 10

21 2 2 3 3 10 26

22 2 2 2 2 8 16

23 2 1 2 3 8 18

24 2 3 4 3 12 38

25 2 1 1 3 7 15

26 1 2 3 2 8 18

27 2 2 3 3 10 26

28 2 3 3 3 11 31

29 2 2 3 3 10 26

30 2 1 3 2 8 18

31 2 2 3 2 9 21

32 1 1 2 2 6 10

33 2 2 3 2 9 21

ΣY 67 65 93 87 312

ΣY2 4489 4225 8649 7569 24932

Page 94: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

90

RUMUS ALPHA

[

] [

]

(

) (

)

[

] [ ]

0,958

Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus Alpha diperoleh nilai =

0,958, sedangkan r tabel product moment untuk taraf N 4 taraf signifikansi 95 %

= 0,950. Oleh karena r hitung > r tabel, yaitu 0,958 > 0,950, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini reliabel.

Page 95: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

91

Lampiran 6

ANGKET

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI

BERKOMUNIKASI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA

PRANCIS PADA SISWA KELAS XI BAHASA MAN 1 SURAKARTA

Angketinidibuatuntuktujuanpenelitian.Pengisianangketinisamasekalitidakmempe

ngaruhinilai Anda. Pengisianangketinitidakdinilai „benar‟ atau „salah‟, oleh

karenaitudiharapkanAndamemberikanjawaban yang sebenar-benarnyasesuai

dengan pandangan dan keadaan Anda.

AtaskesediaanAndamengisiangket, sayaucapkanterimakasih.

Penulis,

Siska Ayu Prisdiana

Page 96: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

92

Nama :

No absen :

Petunjuk pengisian:

Dibawah ini disajikan beberapa pernyataan, Anda diminta untuk memilih satu dari

empat jawaban dengan memberi tanda cek ( √ ) pada jawaban yang tersedia sesuai

dengan pandangan dan pendapat Anda. Singkatan setiap jawaban adalah sebagai

berikut :

SL : selalu

SR : sering

KK : kadang-kadang

TP : tidak pernah

Angket Kompetensi Komunikasi Guru

No Pernyataan SL SR KK TP

1. Guru bahasa Prancis menilai positif kemampuan

berbahasa Prancis yang Anda miliki.

2. Dalam proses pembelajaran, guru bahasa Prancis lebih

suka mendekati siswa dibanding duduk atau berdiri di

depan kelas.

3. Guru bahasa Prancis berperilaku positif dan tidak

membeda-bedakan pada semua siswa.

4. Guru bahasa Prancis menanyakan kabar siswa sebelum

pembelajaran.

5. Guru bahasa Prancis mampu menyampaikan materi

dengan baik sesuai pokok bahasan yang sedang

diajarkan.

6. Dalam menyampaikan materi, guru bahasa Prancis

menggunakan kata-kata yang mudah dipahami siswa.

7. Ketika situasi pembelajaran sudah membuat siswa bosan,

guru bahasa Prancis menyelingi dengan bercanda/

permainan.

8. Guru bahasa Prancis mampu menyusun dengan baik

materi yang akan disampaikan pada siswa.

9. Guru bahasa Prancis mampu merencanakan kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa

memperhatikan pelajaran dari awal sampai akhir.

Page 97: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

93

10. Guru bahasa Prancis mampu mentransfer materi yang

dimilikinya dengan baik.

11. Guru bahasa Prancis ikut merasakan kesedihan siswa

yang mengalami kegagalan dalam belajar.

12. Guru bahasa Prancis menjalin komunikasi yang akrab

dengan siswa.

13. Guru bahasa Prancis banyak berinteraksi dengan siswa

selama proses pembelajaran, sehingga siswa dapat

mengenal karakter guru bahasa Prancis dengan baik.

Angket Motivasi Belajar

No Pernyataan SL SR KK TP

14. Saya baru akan berhenti mengerjakan tugas bahasa

Prancis setelah tugas saya selesai.

15. Saya tidak lekas putus asa saat menemui kesulitan belajar

bahasa Prancis.

16. Saya terus berusaha untuk mempelajari bahasa Prancis

walaupun tidak ada ulangan.

17. Saya bersemangat untuk belajar bahasa Prancis agar saya

berhasil menguasai bahasa Prancis dengan baik.

18. Saya percaya diri untuk menjawab pertanyaan dari guru

bahasa Prancis saat pembelajaran berlangsung.

19. Saya bekerja keras dalam belajar bahasa Prancis agar

berprestasi.

20. Saya ingin tahu lebih banyak tentang bahasa Prancis

sehingga saya mencari informasi tentang bahasa Prancis

yang tidak diajarkan di kelas.

21. Saya berperan aktif dalam proses pembelajaran bahasa

Prancis agar keberadaan saya dalam kelas

diperhitungkan.

22. Saya rajin belajar bahasa Prancis agar cita-cita saya

tercapai.

23. Saya tekun berlatih bahasa Prancis agar cita-cita saya

tercapai.

24. Saya selalu berfikiran positif jika saya belajar dan

berlatih dengan tekun saya dapat meraih cita-cita saya.

25. Saya berusaha menjawab pertanyaan dengan benar agar

guru bahasa Prancis memuji saya.

26. Saya senang mempelajari kembali kertas ulangan saya

karena guru bahasa Prancis memberi komentar dan saran

Page 98: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

94

pada kertas nilai ulangan siswa.

27. Saya terus belajar walaupun pernah mengalami kegagalan

karena sikap guru bahasa Prancis yang memberikan

semangat pada siswa.

28. Saya aktif mengikuti pembelajaran bahasa Prancis karena

guru bahasa Prancis menggunakan metode yang

bervariasi dalam setiap pembelajaran.

29. Saya mudah memahami materi bahasa Prancis karena

guru bahasa Prancis menyampaikan materi dari yang

mudah ke yang sulit.

30. Saya mudah memahami materi bahasa Prancis karena

guru bahasa Prancis menggunakan media pengajaran

yang sesuai dengan kemampuan siswa.

31. Saya dapat mengetahui dan memperbaiki kesalahan saya

karena guru bahasa Prancis melibatkan siswa dalam

mengoreksi ulangan.

32. Saya senang belajar di kelas karena kelas saya nyaman.

33. Saya mempunyai hubungan yang akrab dengan guru

bahasa Prancis sehingga saya memperhatikan

penjelasannya dengan baik.

Page 99: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

95

Lampiran 7

Rekap Perhitungan Skor Angket Penelitian

Rekap Skor Instrumen Penelitian pada Variabel Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Berkomunikasi Guru

Responden N O. S O A L Σ X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 41

2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 39

3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 40

4 2 2 4 4 3 3 2 2 3 2 4 4 4 39

5 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 43

6 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 37

7 2 1 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 41

8 2 2 3 4 3 2 2 3 2 4 2 4 2 35

9 2 1 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 30

10 2 2 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4 4 38

11 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 40

12 2 1 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 30

13 2 2 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 39

14 2 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 38

15 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 4 3 4 35

Jumlah 34 28 42 58 47 43 39 39 41 39 43 56 56 565

Page 100: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

96

Rekap Skor Instrumen Penelitian pada Variabel Motivasi Belajar Bahasa Prancis Siswa

Responden N O. S O A L Σ Y

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

1 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 68

2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 62

3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 66

4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 59

5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 67

6 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 58

7 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 2 4 4 3 2 4 4 4 67

8 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 60

9 1 2 2 1 2 3 1 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 44

10 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 1 2 2 2 1 3 2 2 48

11 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 59

12 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 4 3 59

13 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 4 4 62

14 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 55

15 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 2 2 3 1 2 46

Jumlah 40 45 44 48 45 50 38 48 47 43 54 39 35 47 45 41 36 44 45 46 880

Page 101: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

97

Lampiran 8

Perhitungan Korelasi Pada Variabel Penelitian Menggunakan Rumus

Korelasi Product Moment

No Responden X Y X2

Y2

XY

1 AS 41 68 1681 4624 2788

2 AF 39 62 1521 3844 2418

3 HS 40 66 1600 4356 2640

4 MJK 39 59 1521 3481 2301

5 SAES 43 67 1849 4489 2881

6 EW 37 58 1369 3364 2146

7 H 41 67 1681 4489 2747

8 IR 35 60 1225 3600 2100

9 MDR 30 44 900 1936 1320

10 MTA 38 48 1444 2304 1824

11 NR 40 59 1600 3481 2360

12 NES 30 59 900 3481 1770

13 RPSK 39 62 1521 3844 2418

14 SF 38 55 1444 3025 2090

15 UM 35 46 1225 2116 1610

Jumlah 565 880 21481 52434 33413

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

√{ }{ }

√{ }{ }

√{ }{ }

Page 102: PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/21441/1/2301410022-s.pdf · 2015-11-12 · vii SARI Prisdiana, Siska Ayu. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi

98

Dari hasil perhitungan menggunakan rumus korelasi Product Moment,

diperoleh sebesar 0,664. Untuk taraf kepercayaan 95% dengan N=15

diperoleh sebesar 0,514. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa ada

pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru terhadap

motivasi belajar bahasa Prancis siswa.