digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN...

133
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH FDI, INFLASI DAN EKSPOR TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE (1981 - 2010) DENGAN PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL – ENGLE GRANGER Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: DWIKI KHRISNAWARDHANI NIM. F0108060 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN...

Page 1: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH FDI, INFLASI DAN EKSPOR

TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE (1981 - 2010)

DENGAN PENDEKATAN

ERROR CORRECTION MODEL – ENGLE GRANGER

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

DWIKI KHRISNAWARDHANI

NIM. F0108060

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN MOTTO

The harder the conflict, the more glorious the triumph.

(Thomas Paine)

If you can dream it, then you can do it.

(Walt Disney)

Be miserable. Or motivate yourself. Whatever has to be done, it’s always

your choice.

(Wayne Dyer)

One good about music, when it hits you, you feel no pain.

(Bob Marley)

Fashion should be a form of escapism and not a form of imprisonment.

(Alexander McQueen)

Page 5: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan jalan-Nya sehingga skripsi ini

berhasil diselesaikan

Orang tua dan Kakak yang sangat saya cintai, yang tidak ada hentinya

mendoakan dan memberi dukungan kepada saya

Dosen Pembimbing serta Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret yang senantiasa memberikan ilmu serta motivasi

kepada saya

Sahabat sekaligus keluarga yang selalu mendukung, berbagi suka duka dan

bersama – sama meraih mimpi

Teman sekaligus senior dan adik tingkat yang telah memberikan

pengalaman dan kesan tidak terlupakan selama masa perkuliahan.

Page 6: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH FDI, INFLASI DAN

EKSPOR TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE (1981 –

2010) DENGAN PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL-ENGLE

GRANGER” guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang

telah memberikan bantuan baik moral maupun material. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang

tulus kepada:

1. Ibu Dr. Siti Aisyah Tri Rahayu, S.E., M.Si. selaku pembimbing skripsi

yang telah dengan sabar, meluangkan waktunya untuk membimbing dan

mengajarkan penulis mengenai banyak hal terkait dengan penulisan skripsi

ini.

2. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

3. Drs. Supriyono, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan.

4. Ibu Izza Marfuhah, S.E., M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan yang telah banyak membantu penulis selama masa studi.

Page 7: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Bapak Kresno Sarosa Pribadi dan Ibu Dwi Prasetyani selaku dosen dan

motivator yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan,

baik dalam hal akademis, organisasi dan hal – hal lain diluar kegiatan

kampus.

6. Bapak Lukman Hakim dan Bapak Sutanto selaku tim penguji skripsi.

7. Ibu Nurul Istiqomah selaku dosen pembimbing akademik.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (Bapak

BRM. Bambang Irawan, Bapak Hery, Ibu Evy, Bapak AM. Susilo, Bapak

Sutomo, dll) yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, dan

motivasi kepada penulis.

9. Bapak, Ibu, dan Kakak atas kasih sayang, doa, kesabaran, motivasi dan

kepercayaan yang selalu diberikan kepada penulis.

10. Ibu Retno, Bapak Hari dan Rias atas kasih sayang, doa dan dukungannya

baik moral maupun materil kepada penulis selama ini.

11. Sahabat sekaligus keluarga selama di Solo (Olol, Juma, Ajeng, Aya,

Priska, Mamong, Noval, Aryo, Abi, Deary, Kotek) dan di Jakarta

(Ratihkus, Ratih, Icha, Dita, Yayang, Fikri, Agung, Ryan, Wishnu, Alvin,

Andreas, Dika, Uki) atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

12. Senior dan adik tingkat sekaligus keluarga besar di Himpunan Mahasiswa

Jurusan Ekonomi Pembangunan (HMJEP) yang telah memberikan banyak

pengalaman berharga dan kesan yang mendalam bagi penulis.

13. Teman – teman seperjuangan Ekonomi Pembangunan 2008.

14. Almamater kebanggaan penulis, Universitas Sebelas Maret.

Page 8: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan

di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memeberikan manfaat bagi

berbagai pihak.

Surakarta, 3 Oktober 2012

Penulis

Dwiki Khrisnawardhani

Page 9: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………….. i

Halaman Persetujuan …………………………………………… ii

Halaman Pengesahan …………………………………………… iii

Halaman Motto …………………………………………………. iv

Halaman Persembahan …………………………………………. v

Kata Pengantar ………………………………………………….. vi

Daftar Isi ………………………………………………………... ix

Daftar Tabel …………………………………………………….. xii

Daftar Gambar ………………………………………………….. xiii

Daftar Lampiran ………………………………………………… xiv

Abstrak ………………………………………………………….. xv

Abstract …………………………………………………………. xvi

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang …………………………………………. 1

I.2 Rumusan Masalah ……………………………………… 6

I.3 Tujuan Penelitian ………………………………………. 7

I.4 Manfaat Penelitian ……………………………………... 7

Bab II Landasan Teori

II.1 Ekonomi Makro ………………………………………. 9

II.1.1 Permasalahan Makro Ekonomi …………………. 13

II.1.2 Kebijakan Makro Ekonomi ……………………... 17

II.2 Pertumbuhan Ekonomi ………………………………… 19

Page 10: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

II.3 Perekonomian Internasional …………………………… 30

II.3.1 Globalisasi ………………………………………. 31

II.3.2 Investasi Asing ………………………………….. 32

II.3.3 Perdagangan Internasional ……………………… 37

II.4 Inflasi …………………………………………………… 41

II.5 Studi Empirik Sebelumnya …………………………….. 44

II.6 Hubungan antar Variabel ………………………………. 51

II.6.1 FDI terhadap Perekonomian …………………….. 52

II.6.2 Inflasi terhadap Perekonomian ………………….. 53

II.6.3 Ekspor terhadap Perekonomian …………………. 54

II.7 Kerangka Pemikiran ……………………………………. 55

II.8 Hipotesis ………………………...................................... 56

Bab III Metode Penelitian

III.1 Ruang Lingkup Penelitian ……………………………… 57

III.2 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data ………… 57

III.3 Definisi Operasional Variabel …………………………. 58

III.3.1 Perekonomian Indonesia ………………………… 58

III.3.2 Inflasi …………………………………………….. 59

III.3.3 Investasi Asing Langsung (FDI) ………………… 59

III.3.4 Ekspor ……………………………………………. 60

III.4 Metode Analisis Data …………………………………… 60

III.4.1 Uji Pemilihan Fungsi Model Empiris ……………. 60

III.4.2 Uji Stasioneritas ………………………………….. 62

III.4.2.1 Uji Akar Unit (Unit Root Test) ……………….. 63

III.4.2.2 Uji Derajat Integrasi (Integration Test) ………. 65

III.4.3 Uji Kointegrasi (Cointegration Test) …………….. 65

Page 11: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

III.4.4 Error Correction Model-Engle Granger (ECM-EG) .. 67

Bab IV Analisis dan Pembahasan

IV.1 Deskripsi Perkembangan Variabel ……………………….. 71

IV.1.1 Perkembangan Variabel PDB ……………………… 71

IV.1.2 Perkembangan Variabel FDI ………………………. 73

IV.1.3 Perkembangan Variabel Inflasi ……………………. 74

IV.1.4 Perkembangan Variabel Ekspor …………………… 76

IV.2 Hasil dan Analisis Data …………………………………… 77

IV.2.1 Uji Pemilihan Fungsi Model Empiris ……………….. 77

IV.2.2 Uji Stasioneritas ……………………………………. 78

IV.4.2.1 Uji Akar Unit (Unit Root Test) …………………. 79

IV.2.2.2 Uji Derajat Integrasi (Integration Test) ………… 80

IV.2.3 Uji Kointegrasi (Cointegration Test) ………………. 82

IV.2.4 Error Correction Model-Engle Granger (ECM-EG) .. 84

IV.2.5 Interpretasi Ekonomi ………………………………. 86

IV.2.5.1 Pengaruh FDI terhadap Perekonomian ………… 86

IV.2.5.2 Pengaruh Inflasi terhadap Perekonomian ………. 88

IV.2.5.3 Pengaruh Ekspor terhadap Perekonomian ……… 90

Bab V Kesimpulan dan Saran

V.1 Kesimpulan ……………………………………………… 92

V.2 Saran …………………………………………………….. 94

Daftar Pustaka …………………………………………………….. 96

Page 12: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data dan Sumbernya ………………………………… 57

Tabel 4.1 Hasil Uji MWD Model Linier ……………………….. 78

Tabel 4.2 Hasil Uji MWD Model Log-linier …………………… 78

Tabel 4.3 Hasil Uji Akar Unit Ordo 0 ………………………….. 79

Tabel 4.4.Hasil Uji Derajat Integrasi ……………………………. 80

Tabel 4.5 Hasil Uji Kointegrasi …………………………………. 82

Tabel 4.6 Hasil Uji Residual Regresi Kointegrasi ………………. 83

Page 13: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan PDB ……………………… 71

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan FDI ………………………. 73

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Inflasi …………………….. 75

Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Ekspor …………………….. 76

Gambar 4.5 Pola Data Ordo 0 dan Ordo 1 …………………….. 81

Page 14: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data ……………………………………………….. 101

Lampiran 2 Uji Fungsi Model Empiris ………………………… 102

Lampiran 3 Uji Akar Unit DF dan ADF ………………………. 104

Lampiran 4 Uji Derajat Integrasi DF dan ADF ……………….. 108

Lampiran 5 Uji Kointegrasi dan Residual ……………………... 112

Lampiran 6 Hasil Regresi ECM – EG …………………………. 113

Lampiran 7 Surat Pernyataan ………………………………….. 114

Page 15: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

PENGARUH FDI, INFLASI DAN EKSPOR TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE (1981 - 2010) DENGAN

PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL – ENGLE GRANGER

ABSTRAK

Dwiki Khrisnawardhani

F0108060

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh yang dihasilkan oleh

investasi asing langsung (FDI), inflasi dan ekspor terhadap perekonomian

Indonesia dengan menggunakan data time series periode 1981 – 2010. Analisis ini

dilakukan dengan menggunakan pendekatan Error Correction Model – Engle

Granger. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi asing langsung (FDI)

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Hal

ini terkait dengan kondisi pasar domestik yang kecil menyebabkan rate of return

dari modal rendah. Selain itu fasilitas pendukung penyelenggaraan investasi juga

masih kurang memadai. Sedangkan untuk variabel inflasi dan ekspor memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Inflasi sesuai dengan

teori memiliki pengaruh negatif sedangkan ekspor memiliki pengaruh positif

khususnya dalam jangka panjang.

Kata kunci: Perekonomian Indonesia, FDI, Inflasi, Ekspor, ECM-EG

Page 16: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

THE EFFECTS OF FDI, INFLATION AND EXPORTS TO INDONESIA’S ECONOMY: TIMES SERIES DATA 1981 – 2010 BY USING ERROR

CORRETION MODEL – ENGLE GRANGER APPROACH

ABSTRACT

Dwiki Khrisnawardhani

F0108060

This study analyzed the effects of foreign direct investment (FDI),

inflation and exports to Indonesia’s economy by using time series data of the

period 1981 to 2010. The Error Correction Model – Engle Granger (ECM-EG) is

used in this study as a model. These results indicate that foreign direct investment

(FDI) has no significant effect on the Indonesia’s economy. It is associated with a

small domestic market conditions cause the rate of return on capital is low.

Moreover, supporting facilities for the implementation of the investment are still

inadequate. As for the inflation and export variables have a significant effect on

the Indonesia’s economy. According to the theory, inflation has a negative effect,

while exports have a positive effect especially in the long run.

Key word: Indonesia’s economy, FDI, inflation, exports, ECM-EG

Page 17: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH FDI, INFLASI DAN EKSPOR TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE (1981 - 2010) DENGAN

PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL – ENGLE GRANGER

ABSTRAK

Dwiki Khrisnawardhani

F0108060

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh yang dihasilkan oleh

investasi asing langsung (FDI), inflasi dan ekspor terhadap perekonomian

Indonesia dengan menggunakan data time series periode 1981 – 2010. Analisis ini

dilakukan dengan menggunakan pendekatan Error Correction Model – Engle

Granger. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi asing langsung (FDI)

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Hal

ini terkait dengan kondisi pasar domestik yang kecil menyebabkan rate of return

dari modal rendah. Selain itu fasilitas pendukung penyelenggaraan investasi juga

masih kurang memadai. Sedangkan untuk variabel inflasi dan ekspor memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Inflasi sesuai dengan

teori memiliki pengaruh negatif sedangkan ekspor memiliki pengaruh positif

khususnya dalam jangka panjang.

Kata kunci: Perekonomian Indonesia, FDI, Inflasi, Ekspor, ECM-EG

Page 18: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

THE EFFECTS OF FDI, INFLATION AND EXPORTS TO INDONESIA’S ECONOMY: TIMES SERIES DATA 1981 – 2010 BY USING ERROR

CORRETION MODEL – ENGLE GRANGER APPROACH

ABSTRACT

Dwiki Khrisnawardhani

F0108060

This study analyzed the effects of foreign direct investment (FDI),

inflation and exports to Indonesia’s economy by using time series data of the

period 1981 to 2010. The Error Correction Model – Engle Granger (ECM-EG) is

used in this study as a model. These results indicate that foreign direct investment

(FDI) has no significant effect on the Indonesia’s economy. It is associated with a

small domestic market conditions cause the rate of return on capital is low.

Moreover, supporting facilities for the implementation of the investment are still

inadequate. As for the inflation and export variables have a significant effect on

the Indonesia’s economy. According to the theory, inflation has a negative effect,

while exports have a positive effect especially in the long run.

Key word: Indonesia’s economy, FDI, inflation, exports, ECM-EG

Page 19: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Pengaruh investasi asing langsung (FDI) dan ekspor terhadap

perekonomian sebuah negara menurut beberapa ekonom berdasarkan penelitian

yang telah mereka lakukan ada yang bersifat negatif maupun positif. Beberapa

ekonom yang menyatakan bahwa investasi asing langsung (FDI) dan ekspor

memiliki pengaruh terhadap perekonomian sebuah negara diantaranya yaitu

Jayachandran dan Seilan (2010), Wijeweera (2010), Khaliq dan Noy (2007),

Miankhel dkk (2009), Centikaya dan Endorgan (2010), Kogid dkk (2010) dan Lee

(2010). Hal lain dikemukakan oleh Nasir (2009), Magnus dan Fosu (2008), dan

Kustituanto (1999) yang menyatakan bahwa investasi asing langsung (FDI) dan

ekspor tidak memiliki pengaruh terhadap perekonomian sebuah negara.

Inflasi sebagai salah satu fenomena ekonomi juga mengalami perdebatan

mengenai pengaruhnya terhadap perekonomian sebuah negara secara keseluruhan.

Perdebatan terjadi diantara sebagian besar ekonom yang mengatakan bahwa

inflasi memberikan pengaruh yang negatif, namun sebagian lainnya mengatakan

bahwa inflasi memberikan pengaruh yang positif terhadap perekonomian sebuah

negara. Ekonom yang menyatakan bahwa inflasi memiliki pengaruh positif

terhadap perekonomian sebuah negara ialah Iqbal dan Nawaz (2010). Sedangkan

yang berpendapat bahwa inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap

perekonomian sebuah negara diantaranya Gylfason (1998) serta Gokal dan Hanif

(2004).

Page 20: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Investasi asing langsung (FDI) merupakan salah satu alternatif sumber

dana pembangunan yang relatif lebih aman dibandingkan pinjaman luar negeri

(Krugman, 2009:163). Investasi asing langsung (FDI) memiliki keunggulan yakni

transfer langsung teknologi, peningkatan penggunaan tenaga kerja serta perolehan

pelajaran dari perusahaan FDI melalui efek demonstrasi. Investasi asing langsung

(FDI) merupakan salah satu upaya dalam pembentukan organisasi internasional,

dimana tidak hanya terjadi perpidahan dana dan perluasan kontrol dari perusahaan

di home countries ke perusahaan di host countries, namun juga terjadi

pembentukan organisasi yang sesuai dengan perusahaan di home countries.

Khaliq dan Noy (2007) melakukan analisis mengenai investasi asing

langsung (FDI) dan pertumbuhan ekonomi sebagai bukti empiris dari data sektoral

di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh investasi asing

langsung (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode tahun 1997 –

2006. Berdasakan hasil yang diperoleh melalui pengujian sektoral, diketahui

bahwa pada level agregat sebagian besar sektor menunjukan pengaruh yang

positif dari investasi asing langsung (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi.

Namun hal lain terjadi pada sektor ekstraktif, dimana ditemukan bahwa investasi

asing langsung (FDI) memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Hal ini disebabkan karena investasi asing langsung (FDI) yang

dilakukan pada sektor ekstraktif biasanya tidak perduli terhadap lingkungan dan

cenderung mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Lain halnya dengan Nasir (2009) yang juga menganalisis pengaruh

investasi asing langsung (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dimana

hasil yang diperoleh bertolak belakang dengan hasil yang ditemukan oleh Khaliq

Page 21: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dan Noy (2007). Pada penelitian ini, Nasir (2009) menggunakan data time series

periode tahun 1971 – 2005 dengan pendekatan error correction model (ECM).

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang dihasilkan oleh

investasi aisng langsung (FDI) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini

menurut Nasir (2009) disebabkan oleh ketidakpastian trend aliran masuk investasi

asing langsung di Indonesia.

Hasil yang sama juga diperoleh Kustituanto (1999) yang melakukan

analisis mengenai peranan penanaman modal asing langsung (PMA) terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan yang sama

yakni error correction model (ECM), Kustituanto (1999) membuktikan bahwa

penanaman modal asing langsung (PMA) tidak memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berbeda dengan Nasir (2009), Kustituanto

(1999) menyatakan bahwa yang menjadi alasan tidak adanya pengaruh yang

dihasilkan oleh penanaman modal asing langsung (PMA) ialah karena kecilnya

pasar domestik sehingga rate of return dari modal rendah serta kurang lengkapnya

fasilitas yang disediakan guna mendukung pelaksanaan penanaman modalasing

langsung (PMA).

Selain investasi, ekspor juga merupakan salah satu variabel pembentuk

PDB yang keberadaannya dianggap dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi di

sebuah negara. Khususnya bagi negara berkembang yang mengantungkan

perekonomiannya pada perdagangan internasional, pemerintah biasanya

melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan kemampuan ekspornya sehingga

dapat dengan mudah diterima pasar internasional yang semakin lama semakin

kompetitif. Pada kenyataannya, perdagangan internasional dapat memberikan

Page 22: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

manfaat bagi negara – negara yang terlibat sekaligus dapat menjadi bencana bagi

negara – negara tersebut apabila kemampuan eksportir dan pemerintahnya tidak

mampu berkompetisi dengan negara - negara lain yang terlibat dalam siklus bisnis

perdagangan internasional.

Jayachandran dan Seilan (2010) melakukan analisis mengenai pengaruh

investasi asing langsung (FDI) dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di

India. Analisis ini menggunakan pendekatan kausal Granger dalam melihat

hubungan timbal balik yang dihasilkan oleh investasi asing langsung (FDI),

ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini diketahui bahwa investasi

asing langsung (FDI) dan ekspor memberikan pengaruh yang positif terhadap

pertumbuhan ekonomi, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak memberikan

pengaruh terhadap investasi asing langsung (FDI) dan ekspor. Menurut Wijeweera

(2010) investasi asing langsung (FDI) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

melalui peningkatan penggunaan tenaga kerja, sedangkan ekspor dapat

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan efisiensi.

Keberadaan inflasi sebagai salah satu fenomena yang tidak dapat

dipisahkan dari perekonomian di setiap negara merupakan satu hal yang terus

menjadi perhatian bagi pemegang kendali otoritas moneter. Pentingnya

pengendalian inflasi didasari oleh pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan

tidak stabil akan memberikan dampak buruk bagi perekonomian (Bank Indonesia,

2009).

Gylfason (1998) melakukan analisis mengenai ekspor, inflasi dan

pertumbuhan ekonomi pada 160 negara pada periode tahun 1985 – 1994 dan

Page 23: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

menemukan bahwa tingkat inflasi yang tinggi dan melimpahnya sumber daya

alam (SDA) menyebabkan ekspor dan pertumbuhan yang rendah. Hal ini terjadi

karena negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) harus mampu mengatur

kekayaan mereka dan melakukan penyesuaian dengan pertumbuhan yang

berkelanjutan dari sektor modern sehingga sumber daya alam (SDA) tidak habis

begitu saja.

Iqbal dan Nawaz (2009) juga melakukan analisis mengenai dampak inflasi

terhadap pertumbuhan ekonomi dan hubungan non linier antara inflasi dan

investasi di Pakistan. Penelitian ini menggunakan dua batas inflasi yakni 6% dan

11%. Inflasi dengan batas pertama (6%) memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan inflasi diantara kedua batas yaitu 6%

- 11% dan inflasi di atas batas kedua (11%) memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat inflasi

maka akan semakin memperburuk kondisi perekonomian sebuah negara.

Hubungan non linier antara inflasi dengan investasi juga menunjukan bahwa

semakin tinggi tingkat inflais maka akan mengurangi jumlah investasi di sebuah

negara.

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa ekonom yang telah dijelaskan

sebelumnya, diketahui masih terjadi perdebatan mengenai pengaruh yang

dihasilkan oleh investasi asing langsung (FDI), inflasi dan ekspor terhadap

perekonomian sebuah negara. Guna melengkapi penelitian – penelitian

sebelumnya, penulis memilih untuk melakukan penelitian terkait ketiga variabel

tersebut untuk dilihat pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia.

Page 24: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Pendekatan Error Correction Model (ECM) yang memiliki beberapa

keunggulan diantaranya dapat melihat pengaruh baik jangka pendek maupun

jangka panjang secara bersamaan, menjaga konsistensi data pada first difference

sehingga terhindar dari spurious regression, mengkaji konsisten atau tidaknya

model empiris dengan teori ekonomi, dan mampu menggunakan lebih banyak

variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi dipilih untuk digunakan dalam

penelitian kali ini. Pendekatan Error Correction Model – Engle Granger (ECM-

EG) secara spesifik digunakan dalam penelitian ini karena dianggap memiliki

model yang tepat dan banyak digunakan dalam melihat permasalahan seperti

masalah yang diangkat dalam penelitian kali ini.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat penelitian dengan

judul: “Pengaruh investasi asing langsung (FDI), inflasi dan ekspor terhadap

perekonomian Indonesia periode (1981 – 2010) dengan pendekatan Error

Correction Model – Engle Granger (ECM-EG)” guna melengkapi dan

memperkuat penelitian sebelumnya.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas yang menunjukannya adanya

keterkaitan antara investasi asing langsung (FDI), inflasi dan ekspor terhadap

perekonomian Indonesia, maka permasalahan yang akan di analisis dalam

penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh investasi asing langsung (FDI) terhadap

perekonomian Indonesia pada periode tahun 1981 - 2010?

Page 25: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap perekonomian Indonesia pada

periode tahun 1981 - 2010?

3. Bagaimana pengaruh ekspor terhadap perekonomian Indonesia pada

periode tahun 1981 - 2010?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat diperoleh dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk melihat pengaruh investasi asing langsung (FDI) terhadap

perekonomian Indonesia pada periode tahun 1981 - 2010.

2. Untuk melihat pengaruh inflasi terhadap perekonomian Indonesia pada

periode tahun 1981 - 2010.

3. Untuk melihat pengaruh ekspor terhadap perekonomian Indonesia pada

periode tahun 1981 - 2010.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

Bagi penulis

1. Dapat menjadi bahan aplikasi dalam penggunaan dan penerapan teori –

teori yang telah diterima selama masa perkuliahan khususnya ilmu - ilmu

yang terkait dengan penelitian ini.

2. Dapat menjadi media dalam mengasah wawasan penulis terkait dengan

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini .

3. Diharapkan dapat memperkaya penelitian sebelumnya, sekaligus dapat

dijadikan pembelajaran bagi penelitian selanjutnya.

Page 26: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Bagi Pemerintah dan Bank Sentral

1. Diharapkan dapat menjadi salah satu pengetahuan tambahan bagi pihak

pemerintah dalam melihat kondisi perekonomian Indonesia pada periode

tahun 1981 – 2010, sehingga dapat dijadikan pelajaran untuk tahun –

tahun yang akan datang.

2. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam

mengambil kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

investasi asing langsung (FDI) dan ekspor di Indonesia.

3. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Bank Sentral dalam

melaksanakan otoritas moneter khususnya dalam menjaga stabilitas

tingkat inflasi pasca krisis moneter yaitu dengan mengoptimalkan fungsi

Inflation Targeting Framework (ITF).

Page 27: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Ekonomi Makro

Ekonomi makro bukan merupakan ilmu yang fokus pada faktor – faktor

produksi dan perilaku industri individual, melainkan fokus terhadap determinan

(penentu) output nasional total (Case dan Fair, 2007: 1). Ekonom mikro dan

makro memiliki perspektif yang berbeda dalam melihat perekonomian. Apabila

ekonom mikro mengatakan bahwa harga bersifat fleksibel dan dapat

menyesuaikan diri dalam mempertahankan keseimbangan, maka para ekonom

makro menyebutkan bahwa harga lebih sering bersifat lengket dimana harga

dianggap sulit untuk menyesuaikan diri dalam mempertahankan keseimbangan

antara kuantitas yang diminta dengan kuantitas yang ditawarkan.

Perkembangan ekonomi makro merupakan perkembangan yang terjadi

pada abad 20 mengenai pemahaman dalam menghadapi krisis ekonomi dan

merangsang pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Depresi besar yang terjadi di

Amerika Serikat pada tahun 1930-an, mendorong para ekonom dalam mengamati

dan membahas kondisi ekonomi makro. Bahasan ini kemudian menjadi

pengembangan dari teori ekonomi makro model klasik oleh John Maynard

Keynes.

Sebelum depresi besar terjadi, model klasik atau yang sering disebut

equilibrium pasar banyak diterapkan oleh para ekonom dalam melihat persoalan

ekonomi secara luas. Ekonom klasik tidak banyak membahas mengenai masalah

pengangguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Para

ekonom pada masa ini percaya akan sistem pasar bebas yang dapat mewujudkan

Page 28: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Selain itu mereka

menyakini bahwa permasalahan ekonomi mungkin saja terjadi dan dapat

mengganggu pertumbuhan ekonomi, namun resesi yang terjadi akan dapat

menyesuaikan dirinya untuk kembali ke titik keseimbangan.

Berdasarkan pandangan para ekonom pada mahzab klasik dalam suatu

perekonomian seringkali terjadi dimana jumlah keseluruhan penawaran barang

(penawaran agregat) pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu diimbangi

oleh permintaan atas barang- barang tersebut (permintaan agregat) yang sama

besarnya. Pendapat ini berlaku apabila perekonomian hanya terdiri dari 2 sektor,

dimana tidak ada masyarakat yang menabung dan para pengusaha yang

melakukan investasi. Namun kenyataannya, pada perekonomian modern

masyarakat akan menyisihkan uangnya untuk ditabung dan tabungan inilah yang

dipinjamkan kepada para pengusaha untuk kemudian diberdayakan menjadi

sebuah bentuk investasi. Investasi ini yang nantinya menambah jumlah barang

modal yang tersedia dan meningkatkan kemampuan perekonomian dalam

menghasilkan barang – barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Analisis

yang dilakukan oleh ahli ekonomi mahzab klasik lebih bertumpu pada masalah

penawaran agregatnya, sedangkan pada kenyataannya penawaran agregat yang

tidak diimbangi oleh permintaan agregat akan menjadi sumber dari kemunduran

perekonomian. Penyesuaian yang dikatakan oleh para ekonom mahzab klasik

terhadap kemunduran perekonomian tidak terbukti pada depresi besar yang terjadi

pada tahun 1930-an. Masalah pengangguran yang semakin tinggi dan bertahan

lama hingga bertahun – tahun menyababkan John Maynard Keynes berinisiatif

untuk mengembangkan teori yang telah diperkenalkan sebelumnya.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Karya besar yang dihasilkan oleh Keynes pada saat itu ialah The General

Theory of Employment, Interest and Money. Teori ini mengatakan bahwa bukan

harga dan upah yang menentukan tingkat pengangguran melainkan tingkat

permintaan agregat atas barang dan jasa. Menurut Keynes, penggunaan tenaga

kerja penuh merupakan hal yang jarang terjadi dan hal tersebut disebabkan oleh

kurangnya permintaan agregat dalam perekonomian. Dalam meningkatkan

permintaan agregat, Keynes mengatakan bahwa pemerintah dapat melakukan

intervensi terhadap perekonomian dengan mendorong permintaan agregat.

Peranan permintaan agregat dan penentu pembelanjaan agregat itu sendiri

menurut Keynes (dalam Sukirno, 2004: 84) ialah sebagai berikut:

1. Peranan permintaan agregat

Analisis mengenai peranan permintaan agregat dilakukan pada berbagai

golongan masyarakat dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan

dicapai oleh sebuah perekonomian. Hasil analisis tersebut mengatakan bahwa

tingkat ekonomi suatu negara ditentukan oleh kemampuan untuk membayar

barang dan jasa yang diminta tersebut. Semakin besar permintaan akan barang dan

jasa, maka akan semakin besar pula tingkat produksi yang dicapai oleh sektor

perusahaan. Peningkatan ini secara otomatis akan meningkatkan kegiatan

perekonomian, jumlah tenaga kerja dan penggunaan faktor – faktor produksi

dalam sebuha negara.

2. Penentu pembelanjaan agregat

Dalam analisisnya, Keynes membagi pengeluaran agregat menjadi 2 jenis

pengeluaran yakni pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman

modal atau investasi oleh pihak pengusaha. Namun kenyataan yang terjadi pada

Page 30: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kondisi makro ekonomi pada saat ini, pengeluaran agregat juga meliputi

pengeluaran pemerintah dan ekspor. Faktor – faktor yang menjadi penentu

pembelanjaan agregat ialah sebagai berikut:

a. Konsumsi rumah tangga

Besarnya pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh sektor rumah

tangga tergantung pada besarnya pendapatan rumah tangga tersebut. Apabila

terjadi kanaikan pada jumlah pendapatannya, maka jumlah konsumsi yang

dilakukan pun akan semakin meningkat. Namun jumlah pengeluaran konsumsi

yang dilakukan tidak sepenuhnya sejumlah dengan pendapatan yang diperoleh,

melainkan hanya sebagian kecil atau sebagian besa dari total pendapatannya

sesuai dengan kecendrungan rumah tangga tersebut dalam menggunakan

pendapatannya.

b. Investasi

Penanaan modal yang dilakukan oleh pihak pengusaha ditentukan oleh 2

faktor yaitu efisiensi marjinal modal dan suku bung (Sukirno, 2004: 86). Efisiensi

marjinal modal menggambarkan tingkat pengembalian modal yang akan diperoleh

dari kegiatan investasi yang dilakukan. Seorang pengusaha akan menanamkan

modalnya apabila tingkat efisiensi marjinal modalnya lebih tinggi dari tingkat

suku bunga. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa besarnya jumlah investasi

yang dilakukan oleh pengusaha tergantung pada nilai modal dan tingkat

pengembalian modalnya lebih besar dari tingkat suku bunga.

c. Pengeluaran pemerintah

Pemerintah tidak hanya bertindak sebagai pengatur kegiatan

perekonomian tapi juga dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran agregat dalam

Page 31: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

perekonomian. Dalam kegiatannya melakukan pemungutan pajak, pemerintah

dapat mengurangi jumlah pengeluaran agregat. Namun pendapatan yang berasal

dari pajak tersebut dibelanjakan kembali oleh pemerintah dalam berbagai hal

kaitannya dengan pembangunan yang terjadi sehingga pengeluaran agregat

kembali meningkat. Bahkan seringkali pemerintah melakukan pembelanjaan yang

melebihi jumlah pendapatan dari pajak tersebut.

d. Ekspor

Perkembangan yang terjadi secara terus menerus menyebabkan banyak

negara mengalami saling ketergantungan,. Hal ini terkait dengan kebutuhan

masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh sektor industri di dalam negaranya

sendiri. Sebuah negara akan melakukan kegiatan perdagangan lintas negara dalam

rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di negara lain. Kegiatan perdagangan

lintas negara seperti ini disebut dengan ekspor. Kemajuan yang sangat pesat dari

sektor industri di berbagai belahan dunia khususnya dalam melakukan ekspor

dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara pengekspor.

II.1.1 Permasalahan Makro Ekonomi

Perekonomian merupakan sektor yang memiliki peranan paling penting

dalam menjalankan sebuah pemerintahan pada sebuah negara. hal ini dibuktikan

dengan dampak yang dirasakan oleh sektor lain manakala perekonomian sebuah

negara mengalami gangguan yang disebabkan oleh masalah – masalah internal

maupun eksternal negara. Terlebih lagi, ketidakstabilan perekonomian sebuah

negara juga akan menyebabkan kurangnya tingkat kepercayaan pihak asing

terhadap negara tersebut.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Semua perekonomian tentu tidak akan terlepas dari permasalahan tukar

tambah (trade off) dalam mencapai tujuan makro ekonomi. Tujuan utama dari

makro ekonomi ialah peningkatan output yang tinggi, pertumbuhan yang cepat,

tingkat pengangguran yang rendah dan harga – harga yang stabil. Permasalahan

inti yang sering dihadapi dalam suatu perekonomian ialah sebagai berikut:

1. Inflasi

Inflasi ialah suatu proses kenaikan harga yang berlaku dalam suatu

perekonomian (Sukirno, 2004:14). Suatu ekonomi pasar menggunakan harga

sebagai ukuran dalam melihat nilai – nilai ekonomi. Kenaikan inflasi dalam suatu

periode menyebabkan kekhawatiran masyarakat akan pendapatan mereka yang

terus tergerus. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan inefisiensi ekonomi.

2. Pengangguran

Pengangguran menuru Sukirno (2004: 13) ialah suatu keadaan dimana

seorang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan perkerjaan tetapi

belum dapat memperolehnya. Sedangkan menurut Case dan Fair (2007: 6)

pengangguran merupakan tanaga kerja yang menganggur dan menjadi indikator

utama kesehatan perekonomian. Faktor utama penyebab munculnya

pengangguran ialah kurangnya pengeluaran agregat. Oleh karena itu terdapat

hubungan antara tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan penggunaan

tenaga kerja. Semakin tinggi pendapatan nasional sebuah negara maka akan

semakin banyak penggunaan tenaga kerjanya. Penggunaan tenaga kerja yang

dimaksut kaitanya dengan semakin tinggi pengeluaran agregat menunjukan

semakin tinginya permintaan agregat sehingga kegiatan produksi juga semakin

banyak dilakukan.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam

masyarakat bertambah (Sukirno, 2004: 9). Perekonomian seringkali cenderung

mengalami fluktuasi jangka pendek. Ukuran dalam melihat perekonomian ialah

dengan melihat output agregatnya. Permasalahan terjadi ketika barang dan jasa

yang diproduksi lebih sedikit, yang beredar lebih sedikit dan standar hidup rata –

rata masyarakatnya menurun. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang

memotong jumlah produksinya sampai memberhentikan pekerjanya. Perlu

diperhatikan jika pertumbuhan output lebih besar dari tingkat pertumbuhan

populasinya, maka ada peningkatan jumlah barang dan jasa yang diproduksi per

orang. Oleh karena itu, pengambil kebijakan tidak hanya bertugas untuk

memperbaiki fluktuasi output selama siklus bisnis, namun juga bertugas untuk

membuat kebijakan dalam rangka peningkatan pertumbuhan jangka panjang.

4. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi

Perekonomian di suatu negara tidak selalu berkembang secara teratur dari

suatu periode ke periode lainnya. Ada kalanya perekonomian mengalami

perkembangan pesat, namun juga tidak jarang perekonomian tidak berkembang

dengan baik bahkan cenderung mengalami kemunduran. Perkembangan yang

sangat pesat dapat menimbulkan kemunduran yang serius dalam kegiatan

perekonomian. Dalam jangka panjang ketidakstabilan perekonomian dapat

menimbulkan ketidakpastian dan hal ini akan berdampak buruk terhadap

perekonomian secara keseluruhan. Ahli ekonomi berpendapat bahwa dalam suatu

Page 34: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

perekonomian yang mengandalkan mekanisme pasar, maka kondisi

perekonomiannya akan cenderung bersifat tidak stabil.

5. Ketidakeimbangan neraca pembayaran

Perekonomian terbuka menunjukan bahwa perekonomian di suatu negara

memiliki hubungan ekonomi dengan negara lain khususnya dalam hal ekspor

impor. Penerapan sistem perekonomian terbuka ini memiliki keuntungan

sekaligus kerugian bagi negara yang menjalankannya. Keuntungan yang diperoleh

dari menganut sistem perekonomian terbuka ini ialah bahwa perdagangan

internasional memberikan sumbangan yang cukup penting bagi pertumbuhan

ekonomi. Seperti misalnya kegiatan ekspor yang memberikan peluang bagi

perusahaan – perusahaan dalam negeri untuk mengembangkan pasarnya ke pasar

internasional. Selain itu kegiatan impor juga memberikan sumbangan terhadap

perekonomian, karena melalui impor perusahaan dapat memperoleh faktor - faktor

produksi yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Namun di samping itu,

penerapan sistem perekonomian terbuka juga memberikan dampak negatif bagi

perekonomian. Seperti misalnya, kelebihan dalam penggunaan barang impor akan

menyebabkan masyarakat menjadi konsumtif dan mengurangi tingkat produksi

dalam negeri. Hal ini akan memacu munculnya pengangguran yang semakin

besar. Mengenai laporan keuangan akan arus kas yang berasal dari luar negeri dan

keluar negeri dijelaskan dalam sebuah neraca pembayaran yang memiliki dua

neraca penting yakni neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca

pembayaran suatu negara dikatakan baik apabila bernilai surplus. Artinya

pemasukan dari luar negeri lebih besar dari pada pengeluaran ke luar negeri.

Kondisi neraca pembayaran yang defisit akibat impor yang berlebihan akan

Page 35: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

memberikan dampak buruk bagi kestabilan perekonomian. Seperti yang sudah

dijelaskan di atas bahwa kegiatan impor yang berlebihan dapat menghambat

produksi dalam negeri. Hal ini juga akan mengakibatkan nilai valuta asing

melonjak sehingga barang impor menjadi mahal. Kegiatan ekonomi yang buruk

akan menimbulkan turunnya keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.

II.1.2 Kebijakan Makro Ekonomi

Pemerintah dan Bank Sentral merupakan pihak – pihak yang memiliki

otoritas dalam membuat kebijakan kaitannya dengan penyelesaian berbagai

masalah ekonomi di Indonesia. Terdapat 3 jenis kebijakan menurut Case dan Fair

(2007: 7) yang telah digunakan oleh pemerintah dan Bank Sentral dalam

mempengaruhi ekonomi makro yaitu:

1. Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kebijakan ini dilakukan melalui keputusan mengenai perpajakan dan pengeluaran.

Pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah dan berasal dari masyarakat, diolah

kembali menjadi pengeluaran pemerintah dalam bentuk penyediaan fasilitas bagi

masyarakat. Peran pajak dan pengeluaran pemerintah ini memiliki pengaruh yang

besar terhadap perekonomian. Kebijakan fiskal terdiri dari 2 jenis yaitu kebijakan

fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif ialah

pemotongan pajak dan peningkatan belanja oleh pemerintah dengan tujuan

mengeluarkan perekonomian dari stagnansi. Sedangkan yang disebut dengan

kebijakan fiskal kontraktif ialah peningkatan pajak dan pemotongan pengeluaran

oleh pemerintah dengan tujuan membawa perekonomian keluar dari inflasi.

2. Kebijakan moneter

Page 36: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Kuantitas uang yang beredar dalam prekonomian juga merupakan salah

satu hal penting yang harus diperhatikan selain pajak dan pengeluaran pemerintah.

Kuantitas uang dapat mempengaruhi tingkat output, tingkat bunga, tingkat

penganguran dan tingkat harga secara keseluruhan. Itulah yang menjadi alasan

mengapa kuantitas uang yang beredar dalam suatu perekonomian penting untuk

dikontrol jumlahnya sehingga tidak memberikan dampak buruk terhadap

perekonomian secara keseluruhan. Dalam hal ini kebijakan moneter merupakan

sebuah alat bagi Bank Sentral dalam mengatur atau mengontrol jumlah uang yang

beredar dalam suatu perekonomian.

3. Kebijakan pertumbuhan atau sisi penawaran

Kebijakan pemerintah dalam meingkatkan pertumbuhan juga terlihat dari

kebijakan pertumbuhan atau sisi penawaran. Kebijakan ini berfokus pada

peningkatan penawaran agregat dengan cara mendorong pertumbuhan potensial

output dan pendapatan agregat.

Menurut Samuelson (2004: 77) bahwa tujuan dari kebijakan makro

ekonomi ialah dalam hal penggunaan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

untuk mengurangi kecendrungan penurunan siklus bisnis dan pengangguran. Ilmu

makro ekonomi mengamati sumber – sumber penyebab pengangguran yang

berlangsung secara terus – menerus. Selanjutnya mencari alternatif pemulihannya

seperti meningkatkan permintaan atau membentuk kembali lembaga pasar tenaga

kerja. Dalam hal mengendalikan inflasi, kebijakan makro ekonomi memberikan

alternatif pemulihan melalui kebijakan moneter atau fiskal, sistem nilai tukar dan

peran bank sentral sebagai lembaga independent.

Page 37: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Sedangkan menurut Sukirno (2004: 22), tujuan dari diadakannya

kebijakan makro ekonomi ialah sebagai berikut:

1. Menstabilkan keiatan ekonomi

2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi

3. Menghindari masalah inflasi

4. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat

5. Mengkuatkan neraca pambayaran dan kurs valuta asing

II.2 Pertumbuhan Ekonomi

Ukuran paling penting dalam melihat perekonomian sebuah negara yaitu

melalui jumlah produk domestik brutonya (PDB). PDB ialah jumlah barang dan

jasa yang diproduksi oleh sebuah negara selama satu tahun dan merupakan bagian

dari pendapatan nasional. PDB merupakan pengukuran paling luas dari total

output barang dan jasa. Indikator dalam menghitung PDB terdiri dari jumlah nilai

konsumsi (C), investasi bruto (I), pembelanjaan pemerintah atas barang dan jasa

(G) dan ekspor netto (X) yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode satu

tahun.

PDB = C +I +G +X

Perlu dikatahui bahwa barang dan jasa yang dihitung dalam PDB

merupakan barang dan jasa akhir, bukan merupakan barang perantara. Barang

perantara yang dimaksut ialah barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan

untuk kemudian digunakan lagi dalam proses berikutnya. Dalam menghindari

perhitungan ganda selain dengan mengelompokan barang dan jasa menjadi barang

dan jasa akhir atau perantara, dapat pula dilkukan perhitungan pada nilai tambah

dari suatu produk yang diproduksi oleh perusahaan. Nilia tambah (value added)

Page 38: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

ialah selisih antara nilai barang ketika meninggalkan suatu tahap produksi dengan

biaya barnag itu ketika memasuki tahap tersebut.

Dalam menghitung nilai PDB menurut Case and Fair (2007: 24), terdapat

dua jenis pendekatan yang sering digunakan yaitu pendekatan pengeluaran dan

pendekatan pendapatan. Kedua jenis pendekatan tersebut memiliki penjelasan

sebagai berikut:

1. Pendekatan pengeluaran

Pendekatan pengeluaran adalah metode dalam menghitung PDB dengan

cara menjumlahkan seluruh pengeluaran atau jumlah total yang dibelanjakan pada

semua barang akhir selama periode tertentu. Kategori utama pengeluaran yang

digunakan dalam pendekatan ini terdiri dari:

a. Pengeluaran konsumsi pribadi (C)

Pengeluaran konsumsi pribadi (C) yang merupakan belanja rumah tangga

atas barang dan jasa. Terdapat 3 kategori dalam pengeluaran konsumen,

diantaranya barang tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa.

b. Investasi swasta bruto dalam negeri (I)

Investasi swasta bruto dalam negeri (I) yang merupakan belanja

perusahaan dan rumah tangga atas modal baru. Investasi ini terdiri dari investasi

non perumahan, investasi perumahan dan perubahan persediaan bisnis. Investasi

non perumahan merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam

bentuk mesin, alat, pabrik dll. Sedangkan investasi perumahan merupakan

pengeluaran oleh perusahaan dan rumah tangga atas bangunan apartemen atau

rumah baru. Terakhir yang dimaksut dengan perubahan persediaan bisnis ialah

jumlah perubahan persediaan perusahaan selama satu periode. Persediaan adalah

Page 39: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

barang yang diproduksi oleh perusahaan saat ini, namun disimpan untuk dijual

pada waktu yang akan datang.

c. Pengeluaran pemerintah (G)

Pengeluaran pemerintah (G) yang merupakan pengeluaran dalam bentuk

belanja dan investasi bruto pemerintah.pengeluaran yang dilakukan pemerintah

beberapa dihitung sebagai konsumsi dan beberapa lainnya dihitung sebagai

investasi bruto pemerintah.

d. Ekspor netto (X)

Ekspor netto (X) yang merupakan hasil pengurangan dari total ekspor

yang diperoleh dengan jumlah impor yang dikeluarkan oleh suatu negara.

2. Pendekatan pendapatan

Pendekatan ini didasari oleh konsep pendapatan nasional dimana terdiri

dari 8 butir pendapatan. Pendapatan tersebut terdiri dari:

a. Kompensasi karyawan

Pendapatan ini merupakan pendapatan terbesar dari 7 butir lainnya. Upah

dan gaji yang dibayarkan pada rumah tangga oleh perusahaan dan pemerintah

termasuk tambahannya seperti kontrbusi perusahaan atas dana pensiun dan

asuransi sosial.

b. Pendapatan perusahaan perseorangan

Pendapatan ini merupakan pendapatan bisnis yang bukan berasal dari

perseroan.

c. Pendapatan sewa

Pendapatan ini termasuk dalam pendapatan minor. Pendapatan ini

merupakan pendapatan yang diterima oleh pemilik properti dalam bentuk sewa.

Page 40: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d. Laba perseroan terbatas

Pendapatan ini merupakan pendapatan terbesar kedua setelah kompensasi

karyawan. Pendapatan ini merupakan pendapatan yang berasal dari bisnis

korporasi.

e. Bunga netto

Bunga netto merupakan bunga yang dibayarkan oleh bisnis. Bunga yang

dibayarkan oleh pemerintah dan rumah tangga tidak dihitung dalam PDB karena

dianggap tidak berasal dari produksi barang dan jasa.

f. Pajak tak langsung dikurangi subsidi

Pajak ini merupakan pajak penjualan, beacukai, dan biaya lisensi

dikurangi subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah dimana pemerintah tidak

menerima barang dan jasa sebagai imbalannya.

g. Pembayaran transfer bisnis netto

Pembayaran transfer netto oleh bisnis pada pihak lain sehingga menjadi

pendapatan bagi pihak tersebut.

h. Surplus perusahaan pemerintah

Pendapatan ini merupakan pendapatan perusahaan – perusahaan

pemerintah.

Pendapatan nasional adalah pendapatan total negara. Pendapatan nasional

merupakan pendapatan total warga suatu negara, bukan pendapatan penduduk

negara itu, sehingga dalam perhitungannya kita berawal dari PDB sebelum beralih

ke pendapatan nasional bruto (PNB). Dalam menghitung pendapatan nasional

maka susunan yang perlu diperhatikan ialah sebagai berikut:

Page 41: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

PDB

§ Plus: penerimaan pendapatan faktor dari negara lain di dunia

§ Minus: pembayaran pendapatan faktor pada negara lain di dunia

Sama dengan PNB

§ Minus: depresiasi

Sama dengan produk nasional netto (PNN)

§ Minus: perbedaan statistik

Sama dengan Pendapatan Nasional

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam

jangka panjang. terdapat 3 aspek yang perlu diperhatikan di dalamnya yakni

proses, output per kapita dan jangka panjang. pertumbuhan ekonomi merupakan

suatu proses yang menunjukan bagaimana perekonomian berkembang dari tahun

ke tahunnya. Pertumbuhan di setiap negara tentu berbeda, namun meskipun

berbeda secara individual, negara – negara yang berkembang secara pesat

memiliki karakteristik umum mengenai factor pertumbuhannya. Karakteristik

yang dimaksut ialah sebagai berikut:

1. Sumber daya manusia

Banyak ekonom yang menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan

faktor paling penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Negara

mungkin dapat membeli teknologi canggih, namun tanpa adanya tenaga kerja atau

sumber daya manusia yang dapat menggunakan alat tersebut secara terampil dan

terlatih tentu alat tersebut tidak akan berguna secara optimal. Oleh karena itu perlu

adanya perbaikan dalam berbagai hal kaitannya dengan peningkatan kualitas

tenaga kerja.

Page 42: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Sumber daya alam

Bagi beberapa negara modern, kemajuan yang mereka dapatkan bukan

berasal dari melimpahnya sumber daya alam di negara mereka. Melainkan berasal

dari sektor – sektor yang lebih bergantung pada kualitas tenaga kerja dan modal.

Namun bagi beberapa negara lainnya, sumber daya alam merupakan faktor pokok

pertumbuhan ekonomi. Seperti misalnya negara kecil yang kaya akan sumber

daya alam seperti Hong Kong memiliki volume perdagangan internasional besar

yang dapat menopang pertumbuhan ekonominya.

3. Pembentukan modal

Modal yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi juga meliputi

struktur – struktur seperti jalan raya, pembangkit tenaga listrik, peralatan dan

persediaan barang. Pemerintah melakukan investasi yang disebut social overhead

capital, yang terdiri dari proyek skala besar seperti jalan, air, kesehatan

masyarakat dll. Investasi yang dilakukan pemerintah inilah yang menjadi modal

untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi.

4. Teknologi dan investasi

Penemuan dan kemajuan teknologi yang terus menerus menjadi salah

satu faktor terjadinya peningkatan produktifitas sebuah negara.

Berikut ini dijelaskan teori – teori mengenai pertumbuhan ekonomi yang

dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan dibedakan menjadi 2 yakni teori mahzab

klasik dan modern :

1. Teori mahzab Klasik

a. Adam Smith

Page 43: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Adam Smith (1723 – 1790) terkenal dengan teori nilainya yaitu teori

yang menyelidiki faktor – faktor yang menentukan nilai atau harga suatu barang.

Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of the

Nations (1776) sering disebutkan Wealth of Nations yang memiliki makna

bagaimana perekonomian (kapitalis) tumbuh. Menurut Adam Smith terdapat 2

aspek utama dalam pertumbuhan ekonomi, yakni:

1) Pertumbuhan Output (PDB) total

2) Pertumbuhan Penduduk

Dalam menganalisis pertumbuhan output, Adam smith melihat sistem

produksi suatu negara terdiri dari 3 unsur pokok, yakni:

1) Sumber – sumber alam yang tersedia (SDA)

2) Sumber daya manusia (SDM)

3) Stok barang capital yang ada

Menurut Adam smith, sumber daya alam ialah hal yang paling mendasar

dari kegiatan produksi. Jumlah sumber daya alam yang tersedia adalah batas

maksimum pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain dari sumber daya alam,

sumber daya manusia dianggap memiliki peranan yang penting juga terhadap

pertumbuhan ekonomi. Namun dalam proses pertumbuhan output, sumber daya

manusia memiliki peranan yang pasif dimana jumlah penduduk akan

menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja. Artinya berapapun

jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi maka akan tersedia

jumlah tenaga kerja yang mengalami peningkatan atau penurunan seiring dengan

berkembangnya populasi penduduk. Selain dari 2 hal tersebut, terdapat stok

Page 44: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kapital yang secara aktif menentukan tingkat output. Menurut Adam smith, apa

yang terjadi pada tingkat output tergantung pada apa yang terjadi pada stok kapital

dan laju pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok kapital

(Boediono, 1985: 9).

b. David Ricardo

David Ricardo (1772 – 1823) mengembangkan teori pertumbuhan klasik

secara lebih lanjut. Penjabaran yang dilakukan oleh David Ricardo dianggap lebih

tajam dan baik dalam konsepnya dibandingkan dengan Adam smith. Namun

secara keseluruhan kedua ahli ekonomi ini memiliki kesimpulan yang tidak terlalu

berbeda.

Secara umum, penjabaran mengenai pertumbuhan ekonomi yang

dijelaskan oleh David Ricardo masih sama dimana jumlah faktor produksi tidak

dapat bertambah hingga pada akhirnya bertindak sebagai faktor pembatas dalam

proses pertumbuhan suatu masyarakat (Boediono, 1985: 17). Sedangkan

perbedaannya terletak pada penggunaan alat analisa mengenai distribusi

pendapatan.

Perekonomian menurut David Ricardo ditandai oleh ciri - ciri sebagai

berikut:

1) Tanah terbatas jumlahnya

2) Tenaga kerja meningkat atau menurun sesuai dengan tingkat upah di

atas atau di bawah tingkat upah minimum

Page 45: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3) Akumulasi kapital terjadi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh

pemilik kapital berada di atas tingkat keuntungan minimal yang

diberlakukan bagi semua yang melakukan investasi

4) Berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu

5) Sektor pertanian yang dominan

Dengan keterbatasan tanah maka pertumbuhan penduduk akan

menghasilkan produk marginal yang semakin menurun. Hal ini yang dinamakan

hukum produk marginal yang semakin menurun atau The Law of Diminishing

Return. Dimana selama penduduk yang bekerja pada tanah tersebut memilki

jumlah upah di atas tingkat upah minimal, maka penduduk akan terus bertambah

dan hal ini dapat menurunkan produk marginal tenaga kerja hingga selanjutnya

menekan ke bawah tingkat upah kerja. Sebaliknya apabila tingkat upah ternyata

mengalami penurunan hingga di bawah tingkat upah minimum maka jumlah

penduduk akan menurun dan tingkat upah kembali mengalami kenaikan hingga

batas minimum.

The Law of Diminishing Return berbunyi: “apabila salah satu input tetap,

sedangkan input – input lain ditambah penggunaannya maka tambahan output

yang dihasilkan dari setiap unit tambahan input variabel tersebut mula – mula

menaik akan tetapi kemudian mengalami penurunan, apabila input tersebut terus

ditambah” (Boediono, 1985: 18).

2. Teori Modern

a. Harrord – Domar

Page 46: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Teori Harrord – Domar merupakan perkembangan langsung dari teori

makro Keynes jangka pendek yang menjadi satu dengan jangka panjang. Inti yang

dikemukakan dari teori ini ialah aspek yang menyangkut peranan investasi dalam

jangka panjang. Dalam teori Keynes dijelaskan bahwa investasi mempengaruhi

permintaan agregat tetapi tidak mempengaruhi penawaran agregat. Sedangkan

Harrord – Domar melihat kondisi ini dalam perspektif jangka panjang. Menurut

Harrord – Domar, investasi akan mempengaruhi permintaan sekaligus penawaran

agregat melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi.

Laju pertumbuhan natural menurut pandangan Harrord – Domar secara

sederhana ialah presentase pertumbuhan satuan tenaga kerja efisien per tahun,

sebagai isyarat pertumbuhan seimbang maka output dan kapital harus juga

tumbuh dengan laju pertumbuhan yang sama.

b. Solow – Swan

Robert Solow dan Trevor Swan memiliki model pertumbuhan ekonomi

yang sering disebut model pertumbuhan Neo Klasik. Model Solow dan Swan

memusatkan analisisnya pada pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital,

kemajuan teknologi dan output yang saling berinteraksi dalam proses

pertumbuhan ekonomi (Boediono, 1985: 81).

Solow dan Swan menggunakan bentuk fungsi yang lebih mudah

dimanipulasikan secara aljabar. Beberapa anggapan mengenai model Neo Klasik

yaitu:

1) Tenaga kerja mengalami pertumbuhan dengan tingkat laju pertumbuhan

tertentu

Page 47: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Adanya fungsi produksi yang berlaku bagi setiap periode

3) Adanya kecenderungan untuk menabung oleh masyarakat yang

dinyatakan sebagai proporsi tertentu dari output

4) Seluruh tabungan masyarakat diinvestasikan

Dalam melihat keseimbangan jangka panjang, Solow mengatakan bahwa

kondisi keseimbangan jangka panjang akan tercapai apabila kapital per kapita

mencapai suatu tingkat yang stabil. Selain itu posisi keseimbangan jangka panjang

laju pertumbuhan output juga bisa dilihat dari ciri bahwa output per kapita adalah

konstan dan penduduk tumbuh sesuai dengan yang diasumsikan. Sedangkan

mengenai stabilitas keseimbangan tersebut, Solow dan Swan meyakini bahwa

apabila perekonomian dalam keadaan yang tidak stabil maka akan ada kekuatan –

kekuatan yang cenderung membawa kembali perekonomian tersebut pada posisi

keseimbangan jangka panjang. Solow dan Swan juga melihat tingkat tabungan per

kapita pada posisi keseimbangan adalah konstan. Apabila masyarakat tidak

menabung, maka uangnya akan dikonsumsikan. Itulah sebabnya konsumsi per

kapita juga dianggap konstan pada posisi keseimbangan jangka panjang. Terakhir

berkaitan dengan imbalan yang diterima oleh masing – masing faktor produksi

dimana output total akan habis terbagi antara pemilik kapital dengan pemilik

faktor produksi (Boediono, 1985: 93)

Solow (dalam Khaliq dan Noy, 2007) menyebutkan bahwa dalam

neoklasik kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat diuraikan dari tingkat

pertumbuhan input seperti teknologi, modal, tenaga kerja, aliran masuk FDI atau

dengan memasukan variabel – variabel tambahan ke dalam persamaan seperti

impor, ekspor dll. Findlay (dalam Khaliq dan Noy, 2007) mengembangkan model

Page 48: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Solow dan berasumsi bahwa tingkat pertumbuhan difusi teknologi adalah fungsi

peningkat FDI. Penambahan modal asing dapat meningkatkan modal dalam

negeri.

Mankiw, Romer and Weil (dalam Khaliq dan Noy, 2007) ikut

memodifikasi model Solow dan berargumen bahwa dengan menghilangkan

akumulasi modal manusia pada model Solow dapat menjadi penyebab biasnya

estimasi dari koefisien simpanan dan pertumbuhan populasi. Mereka meyakini

bahwa variasi pendapatan per kapita dalam setiap negara merupakan fungsi

variasi dari tingkat simpanan, tingkat pertumbuhan populasi dan tingkat

produktifitas tenaga kerja.

II.3 Perekonomian Internasional

Perekonomian dunia saat ini tidak dapat berjalan sendiri, masing –

masing negara memiliki sikap saling ketergantungan satu sama lain.

Perekonomian terbuka merupakan suatu sistem perekonomian yang melakukan

kegiatan ekspor dan impor dengan negara - negara lain di dunia ini. Melakukan

kegiatan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan

oleh berbagai negara. Namun kepentingan dalam melakukan kegiatan ekspor

impor ini berbeda di setiap negara. Selain melakukan kerja sama dalam hal

perdagangan, berbagai negara juga melakukan kerjasama dalam hal penanaman

investasi atau yang disebut dengan penanaman investasi asing langsung (PMA)

atau dalam bahasa asing disebut Foreign Direct Investment (FDI). Banyak negara

yang menanamkan investasinya ke negara lain untuk memperoleh keuntungan

lebih. Namun hal ini didasari oleh kondisi negara tujuan penerima investasi,

Page 49: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

karena tentu saja ini akan menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi para

investor.

II.3.1 Globalisasi

Globalisasi telah terjadi sejak beberapa abad lalu semenjak negara –

negara Eropa menjelajah ke berbagai belahan dunia dan melakukan penjajahan.

Perkembangan ini telah meningkatkan perpindahan penduduk Eropa ke negara –

negara terjajah, dan melakukan penanaman investasi asing di negara terjajah

bahkan melakukan perdagangan luar negeri atas barang – barang yang berasal dari

negara terjajah.

Globalisasi dapat dikatakan sebagai ketergantungan antar negara dan

warga negaranya. Globalisasi meliputi dimensi politik, sosial, budaya dan

ekonomi. Dalam sektor ekonomi, globalisasi terfokus pada perdagangan

internasional barang dan jasa, meningkatnya pergerakan lintas batas tenaga kerja,

hingga meluasnya aliran keuangan internasional.

Perkembangan yang terjadi hingga saat ini disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya:

1. Perkembangan politik dunia

2. Peningkatan praktek perdagangan bebas

3. Perkembangan perusahaan multinasional

4. Perkembangan investasi portofolio

5. Kemajuan teknologi

Umumnya para ahli ekonomi mendukung pentingnya peranan globalisasi

dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Oleh sebab itu, usaha

Page 50: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pengurangan pajak impor dan pendorong pengaliran investasi sangat ditekankan.

Namun dalam pelaksanaannya, terdapat kebaikan dan keburukan atas

perkembangan globalisasi yang sangat pesat. Di bawah ini dijelaskan mengenai

kebaikan dan keburukan tersebut menurut Sukirno (2004: 381).

Kebaikan globalisasi diantaranya:

1. Dapat meningkatkan produksi dunia.

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.

3. Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri.

4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.

5. Menyediakan dana tambahan untuk pelaksanaan pembangunan ekonomi.

Sedangkan keburukan dari globalisasi diantaranya:

1. Menghambat pertumbuhan sektor industri manufaktur.

2. Memperburuk kondisi neraca pembayaran.

3. Kondisi sektor keuangan yang semakin tidak stabil.

4. Memperburuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

II.3.2 Investasi Asing

Investasi ialah pengeluaran atau pembelanjaan atas penanaman modal

atau pengeluaran perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan

perlengkapan – perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan dalam

memproduksi barang dan jasa di masa mendatang (Sukirno, 2004: 121). Investasi

merupakan komponen utama kedua pebentuk pengeluaran agregat. Total investasi

Page 51: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

sosial melibatkan investasi asing, investasi pemerintah dan investasi tidak

berwujud yang merupakan modal manusia dan peningkatan pengetahuan.

Investasi merupakan salah satu unsur PDB yang paling sering mengalami

perubahan ketika pengeluaran atas barang dan jasa turun selama masa resesi,

Sebagian besar penurunan itu berasal dari pengeluaran investasi. Apabila seorang

pengusaha mengeluarkan uangnya untuk membeli barang – barang modal, maka

pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dalam sebuah negara yang menganut

sistem perekonomian terbuka, terdapat tiga sumber utama modal asing yaitu

pinjaman luar negeri (debt), penanaman modal asing langsung (Foreign Direct

Investment), dan investasi portofolio.

Penanaman modal asing langsung (FDI) merupakan investasi yang

dilakukan oleh pihak swasta asing ke suatu negara (Setyowati dkk, 2008).

Sedangkan menurut Krugman (1996: ) foreign direct investment (FDI) ialah arus

modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau

memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi

perpindahan sumber daya, tapi juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap

perusahaan di luar negeri. Investasi ini bisa dalam bentuk cabang perusahaan

multinasional, anak perusahaan multinasional, lisensi, joint venture atua lainnya.

Dalam ilmu makro ekonomi, investasi memainkan dua peran penting

yakni:

1. Investasi merupakan komponen pembelanjaan yang besar dan memberikan

pengaruh pada perubahan permintaan dan siklus bisnis.

Page 52: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Investasi mengarah pada akumulasi modal. Tambahan akan saham

bangunan dan peralatan memberikan pengaruh terhadap peningkatan

output potensial negara dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dalam membangun sebuah perekonomian harus dimiliki Social

Overhead Capital yaitu proyek – proyek raksasa yang diperlukan untuk

memperlancar bisnis dan perdagangan seperti jalan raya, rel kereta api, serta

sarana umum lainnya. Dalam hal ini pihak pemerintah dan swasta mengeluarkan

jumlah investasi yang sangat besar.

Teori pertumbuhan endogenous yang ditemukan oleh Romer (dalam

Khaliq dan Noy, 2007) menyebutkan bahwa teori teknologi berubah menjadi teori

proses produksi. Teori pertumbuhan endogenous dibagi menjadi 2 hal penting

yang menunjukan pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertama,

melalui mempengaruhi range produk yang tersedia. Kedua, melalui pengaruh

pada modal pengetahuan yang dapat diperoleh dari penelitian dan pembangunan.

Keynes meyakini bahwa jumlah investasi yang dilakukan oleh pengusaha

salah satunya ditentukan oleh suku bunga. Suku bunga menjadi pertimbangan

bagi para pengusaha untuk melakukan investasi. Tapi disamping itu Keynes

mengakui bahwa terdapat faktor - faktor lain yang menentukan perilaku

pengusaha dalam berinvestasi, yakni keadaan ekonomi saat ini dan masa

mendatang, juga perkembangan teknologi yang kian meluas. Menurut Keynes,

pada umumnya investasi yang dilakukan oleh para pengusaha lebih kecil dari

jumlah tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga pada waktu dicapai tingkat

penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karena itu perbelanjaan agregat dalam

Page 53: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

perekonomian jumlahnya lebih rendah dari produksi barang dan jasa pada tingkat

penggunaan tenaga kerja penuh.

Menurut Samuelson (2004: 138), faktor – faktor yang menentukan

tingkat investasi di suatu perekonomian ialah sebagai berikut:

1. Pendapatan (revenue)

Investasi bergantung pada tingkat pendapatan (revenue) yang dihasilkan

oleh sebuah aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Beberapa peneliti menemukan

bahwa investasi sangat sensitif terhadap siklus bisnis, oleh karena itu apabila

kondisi bisnis sedang mengalami ketidakstabilan maka investasi akan langsung

terkena dampaknya sehingga bukan tidak mungkin tingkat investasi akan

mengalami penurunan.

2. Biaya

Penentu selanjutnya yaitu biaya. Dalam menghitung biaya investasi atas

barang – barang yang bertahan lama (bertahun – tahun) akan lebih rumit

dibandingkan dengan menghitung biaya komoditas. Hal ini disebabkan oleh suku

bunga yang harus dibayarkan peminjam untuk mendanai modal dan pajak yang

harus dibayarkan perusahaan atas pendapatan yang mereka terima.

3. Ekspektasi

Selain 2 hal di atas, investasi juga ditentukan oleh ekspektasi laba dan

kepercayaan bisnis. Investasi merupakan spekulasi terhadap pendapatan (revenue)

di masa mendatang dari suatu investasi yang telah ditanamkan. Keputusan yang

diambil dalam proses investasi merupakan keputusan yang berdasarkan ramalan –

ramalan. Ramalan mengenai masa depan memiliki resiko yang besar, oleh karena

Page 54: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

itu perlu berhati – hati dalam melakukan ramalan khususnya yang berkaitan

dengan bisnis.

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, dibutuhkan dana yang sangat

besar dalam melaksanakan program pembangunan. Sumber pembiayaan dapat

berasal dari dalam maupun luar negeri. FDI merupakan salah satu alternatif

pembiayaan luar negeri yang dianggap potensial. FDI lebih penting dalam

menjamin kelangsungan pembangunan dibandingkan dengan sumber yang lain

(Panayotou, dalam Sarwedi, 2002).

Perkembangan zaman yang membawa perkembangan pada

perekonomian global sebagai dampak dari liberalisasi, privatisasi, inovasi dan

teknologi, mendorong terjadinya pertumbuhan yang positif pada FDI di dunia.

Feldstein (2000) meyakini bahwa sebagai salah satu jenis aliran modal bebas, FDI

memiliki beberapa keunggulan. Pertama, aliran modal tersebut mengurangi resiko

dari kepemilikan modal dengan melakukan diversifikasi melalui investasi. Kedua,

integritas global pasar modal dapat memberikan spread yang baik dalam

pembentukan corporate governance, accounting rules dan legalitas. Ketiga,

mobilitas modal secara global membatasi pemerintah dalam menciptakan

kebijakan yang salah.

Dalam usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada

perekonomian terbuka, maka diperlukan kondisi bisnis yang menarik bagi

investor asing dan dalam negeri. Kebijakan diterapkan dengan tujuan mencapai

tingkat tabungan dan investasi yang tinggi dalam sektor yang produktif dan untuk

memastikan bahwa bisnis dilakukan dengan teknik yang tepat guna. Dalam

Page 55: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

mencapai tujuan ini, maka dibutuhkan iklim makro ekonomi yang stabil, jaminan

hak milik baik bagi investasi berwujud maupun hak intelektual, memberikan nilai

tukar yang memungkinkan pihak investor memperoleh keuntungan, dan

memelihara kestabilan politik serta perekonmian negara. Iklim makro ekonomi

yang stabil memiliki arti bahwa pajak ada pada tingkat yang masuk akal dan dapat

diprediksi, inflasi rendah sehingga para pemberi pinjaman tidak perlu khawatir

inflasi akan menghabiskan investasi mereka.

Menurut Nasir (2009), terdapat beberapa hal yang dapat ditransfer

melalui kegitan penanaman modal asing langsung (FDI) dan menguntungkan bagi

negara tujuan. Pertama, FDI dapat menguntungkan negara tujuan melalui transfer

langsung teknologi. Kedua, perusahaan domestik di negara tujuan dapat

mengambil pelajaran dari perusahaan FDI melalui efek demonstrasi. Ketiga,

terdapat efek kompetisi dimana perusahaan domestik dapat meningkatkan

efisiensi perusahaan mereka dalam berkompetisi dengan perusahaan FDI.

Terakhir, efek lain dari FDI dapat terjadi melalui perpindahan tenaga kerja

diantara perusahaan. Hal ini dapat terjadi pada pasar kompetisi sempurna dimana

terdapat mobilitas sempurna tenaga kerja.

II.3.3 Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan salah satu jalan bagi sebuah

negara dalam melakukan pembangunan ekonomi. Beberapa jenis barang yang

dibutuhkan dalam pembangunan berasal dari luar negeri dan ini salah satu alasan

mengapa sebuah negara harus melakukan impor. Dalam memenuhi faktor

Page 56: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

produksi yang dibutuhkan dalam pembangunan, pemerintah hanya memiliki 3

kemungkinan yakni:

1. Melakukan lebih banyak ekspor untuk meningkatkan impor

2. Membuat barang produksi dalam negeri untuk menggantikan barang –

barang impor

3. Memberlakukan transfer internasional dari satu negara ke negara lainnya

untuk keperluan membayar barang impor

Dengan adanya saling ketergantungan dan semakin terbukanya

perekonomian dunia, maka kegiatan perdagangan internasional menjadi semakin

penting peranannya terhadap perekonomian sebuah negara. Perdagangan

internasional sebagai suatu bentuk kegiatan dalam perekonomian memiliki

peranan yang penting dalam usaha peningkatan pendapatan per kapita. Selain itu

perdagangan internasional juga disebut sebagai suatu mekanisme dalam

mewujudkan ketidakseragaman internasional. Melalui berbagai interaksi yang

pada akhirnya meghasilkan kekuatan yang berbeda di tiap negaranya, baik dalam

hal pembangunan maupun pendapatannya.

Berikut ialah beberapa teori yang menjadi dasar dari pelaksanaan

perdagangan internasional :

1. Teori Keunggulan Komparatif

David Ricardo menyebutkan, meskipun suatu negara mengalami

kerugian absolut atau tidak mempunyai keunggulan absolut dalam memproduksi

barang bila dibandingkan dengan negara lain, maka perdagangan internasional

akan saling menguntungkan kedua belah pihak, asalkan negara tersebut masih

Page 57: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki harga relatif lebih

rendah dari negara lain. Negara yang dapat menghasilkan barang yang memiliki

harga relatif lebih murah dari negara lain disebut memiliki keunggulan

komparatif.

Keunggulan komparatif menurut David Ricardo ialah keunggulan yang

dimiliki sebuah negara dari melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu barang

yang memiliki harga relatif lebih rendah dibandingkan negara lain. Asumsi

mengenai teori Comparative Advantages menurut David Ricardo ialah sebagai

berikut:

a. Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasional

b. Hanya ada 2 barang yang diperdagangkan

c. Masing – masing negara hanya memiliki 2 unit faktor produksi

d. Skala produksi bersifat “constant return to scale”, dimana harga relatif

barang – barang tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi

e. Berlaku teori nilai tenaga kerja, dimana nilai atau harga dari suatu barang

adalah sama dengan atau dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja)

tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut

Syarat perdagangan agar menguntungkan kedua belah pihak ialah dengan

menentukan kurs tukar perdagangan yang terletak diantara harga relatif masing –

masing negara yang bersangkutan sebelum dilakukannya perdagangan.

2. Teori Keunggulan Kompetitif

Inti dari teori ini ialah keunggulan suatu negara di dalam persaingan

global selain ditentukan oleh keunggulan komparatif yang dimiliki dan adanya

Page 58: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

proteksi atau bantuan fasilitas dari pemerintah, juga sangat ditentukan oleh

keunggulan kompetitifnya. Keunggulan kompetitif ini tidak hanya dimiliki oleh

suatu negara, tapi juga dimiliki oleh perusahaan – perusahaan negara tersebut

secara individu atau kelompok. Perbedaan lain antara keunggulan komparatif

dengan keunggulan kompetitif ialah bahwa keunggulan kompetitif bersifat lebih

dinamis dengan perubahan - perubahan misalnya teknologi dan sumber daya

manusia (Tambunan, 2001).

Terdapat dua unsur penting dalam perdagangan internasional, pertama

komponen pengeluaran akan ditambah dengan ekspor bersih yang dapat

menambah permintaan agregat dan kedua perekonomian terbuka memiliki

multiplier yang berbeda karena sebagian besar pengeluaran akan mengalir ke

seluruh dunia.

Perdagangan internasional memerikan pengaruh terhadap PDB dengan

cara yang sama dengan investasi atau pengeluaran pemerintah. Apabila ekspor

bersih mengalami peningkatan, maka akan ada kenaikan permintaan agregat untuk

output domestik. Oleh karena itu ekspor bersih memiliki efek multiplier terhadap

output, namun mulitiplier output perekonomian terbuka cenderung lebih kecil

dibandingkan multiplier output pada perekonomian tertutup karena adanya

kebocoran pengeluaran untuk impor.

Perhitungan multiplier pada perekonomian terbuka ialah seperti di bawah

ini:

Page 59: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dimana, MPS merupakan marginal propensity to save (kecendrungan

marjinal untuk menabung) dan MPm merupakan marginal propensity to import

(kecendrungan marjinal untuk impor). Dalam perekonomian tertutup,

kecendrungan untuk impor dianggap = 0.

Sistem perdagangan terbuka dapat mendorong persaingan dan

penggunaan teknologi yang lebih tepat. Kebijakan perdagangan dibutuhkan untuk

menjaga agar tarif dan hambatan dalam perdagangan rendah, sehingga negara

dapat memastikan bahwa perusahaan – perusahaan dalam negeri akan terdorong

untuk melakukan kompetisi karena perusahaan asing diijinkan untuk memasuki

pasar dalam negeri ketika para produsen domestik menjual barangnya pada harga

yang tinggi atau memonopoli suatu sektor tertentu.

II.4 Inflasi

Dalam sebuah perekonomian, harga akan terus berubah seiring dengan

perubahan yang terjadi di pasar. Ketika harga mengalami peningkatan, maka

peningkatan tersebut dapat menyebabkan inflasi yang lebih besar atau mungkin

saja tidak. Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secara keseluruhan.

Sedangkan deflasi ialah penurunan tingkat harga secara keseluruhan.

Dalam menghitung tingkat harga keseluruhan,dapat digunakan beberapa

jenis angka indeks diantaranya GDP deflator, indeks harga konsumen (IHK) dan

indeks harga produsen (IHP). Indeks harga juga dapat digunakan untuk

menghitung inflasi. Diantara ketiga angka indeks tersebut, yang paling sering

digunakan ialah IHK dan IHP. IHK dihitung tiap bulannya oleh biro statistik

dengan menggunakan kelompok yang mewakili “keranjang pasar” yang dibeli tiap

Page 60: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

bulannya oleh konsumen. Sedangkan IHP ialah ukuran harga yang diterima

produsen untuk produk pada semua tahap proses produksi.

Faktor - faktor yang menjadi penyebab inflasi diantaranya ialah tingkat

pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan dalam memproduksi

barang dan jasa, serta tuntutan akan kenaikan upah para pekerja. Selain dari faktor

tersebut, inflasi juga dapat disebabkan oleh kenaikan harga barang impor, jumlah

uang beredar yang melebihi jumlah produksi dan penawaran barang serta

kekacauan situasi politik dan ekonomi sebagai akibat dari pemerintahan yang

kurang bertanggungjawab. Inflasi memiliki dampak yang buruk terhadap

perekonomian seperti halnya pengangguran karena inflasi dapat menurunkan

tingkat kemakmuran masyarakat. Inflasi yang cenderung lebih tinggi dari

perkiraan akan menguntungkan pihak debitur, sedangkan inflasi yang cenderung

lebih rendah dari perkiraan akan menguntungkan pihak kreditur.

Inflasi terdiri dari inflasi demand-pull yang artinya inflasi yang diawali

oleh peningkatan permintaan agregat dan inflasi cost-push yang artinya inflasi

yang disebabkan oleh peningkatan biaya. Peningkatan biaya produksi dapat

menyebabkan terjadinya stagflasi dalam sebuah perekonomian dimana jumlah

output turun pada saat bersamaan dengan kenaikan harga. Salah satu cara yang

dapat digunakan untuk menghindari hilangnya output yang disebabkan oleh

goncangan biaya ialah dengan cara menaikkan tingkat harga lebih tinggi dari apa

yang terjadi tanpa tindakan kebijakan.

Sama seperti halnya penyakit, inflasi merupakan penyakit dalam

perekonomian yang memiliki tingkat keparahan. Urutan dari tingkatan tersebut

yaitu:

Page 61: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Inflasi rendah

Inflasi rendah merupakan kenaikan harga secara perlahan dan dapat

diramalkan. Inflasi pada tingkat ini hanya memiliki satu digit angka. Umunya

pada perekonomian yang mengalami inflasi rendah, masyarakat masih percaya

bahwa harga – harga pada barnag dan jasa tidak akan terlalu jauh keluar garis

batas normal.

2. Inflasi melambung

Inflasi melambung memiliki dua digit angka. Ketika inflasi melambung

secara terus – menerus, maka dapat terjadi distorsi ekonomi. Dalam kondisi

seperti ini maka nilai uang terus tergerus sehingga masyarakat hanya memiliki

sejumlah uang untuk kebutuhan sehari – hari. Selain itu kegiatan di pasar modal

juga memburuk akibat modal yang banyak terbang keluar negeri.

3. Hiperinflasi

Hiperinflasi memiliki tiga digit angka. Inflasi jenis ini akan sangat

merusak tatanan perekonomian, harga – hraga terus meningkat hingga jutaan

bahkan milyaran rupiah.

Inflasi mungkin saja terjadi karena sistem. Hal ini terjadi apabila harga

meningkat dan menyebabkan biaya produksi semakin meningkat sehingga terjadi

kenaikan harga atas barang – barang yang diproduksi. Namun masyarakat

membentuk ekspektasi mereka atas dasar perilaku penetapan harga sebelumnya.

Hal ini tentu akan membuat perusahaan terus meningkatkan harga barang –

barang yang diproduksinya, sehingga permintaan kemudian menurun.

Ketika ahli ekonomi tidak sependapat dengan target inflasi yang

sesungguhnya, maka sebagian dari ahli ekonomi tersebut mengatakan bahwa

Page 62: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

inflasi atau kenaikan harga merupakan angin segar bagi perekonomian. Inflasi

rendah yang dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,

bertolak belakang dengan inflasi melambung atau hiperinflasi yang dapat

menimbulkan permasalahan serius pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu,

meskipun biaya inflasi terlihat sederhana, Bank Sentral tidak akan mentolenransi

tingkat inflasi yang tinggi. Hal inilah yang menjadi latar belakang dibuatnya target

atau standar tingakt inflasi yang berguna untuk mengekang inflasi dan

memperlambat pertumbuhan output dan menaikan pengangguran (Samuelson,

2004: 390).

II.5 Studi Empirik Sebelumnya

Jayachandran dan Seilan (2010) melakukan studi mengenai hubungan

antara perdagangan, investasi asing langsung (FDI) dan pertumbuhan ekonomi di

India dalam periode 1970 – 2007. Dalam literatur dijelaskan mengenai hubungan

positif antara perdagangan, investasi asing langsung dan pertumbuhan ekonomi.

Dalam teori pertumbuhan ekonomi dapat menstimulasi aliran masuk investasi

asing langsung. Begitu juga sebaliknya, perdagangan dan investasi asing langsung

juga dapat menstimulasi majunya pertumbuhan ekonomi. Studi ini menggunakan

uji kointegrasi dalam melihat hubungan jangka panjangnya dan kausal Granger

dalam melihat hubungan yang terjadi di antara ketiga variabel tersebut. Hasil

kontegrasi menunjukan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang.

Sedangkan hasil dari analisis kausalitas Granger menunjukan bahwa arah

hubungan kausal terjadi dari ekspor ke tingkat pertumbuhan dan tidak ada

hubungan kausal dari investasi asing langsung ke ekspor. Arah hubungan kausal

terjadi dari ekspor ke tingkat pertumbuhan dan tidak hubungan kausal dari tingkat

Page 63: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pertumbuhan ke ekspor, dan arah hubungan kausal dari investasi asing langsung

ke tingkat pertumbuhan dan tidak ada hubungan kausal dari tingkat pertumbuhan

ke penanaman modal asing. Dengan kata lain, investasi asing langsung dan ekspor

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Tapi

bagaimanapun tinggi atau rendahnya pertumbuhan ekonomi tidak memiliki efek

terhadap investasi asing langsung dan ekspor di India. Pertumbuhan ekonomi,

perdagangan dan investasi asing langsung memiliki hubungan yang saling

menguatkan dibawah kebijakan pintu terbuka.

Nasir (2009) menganalisis peran investasi asing langsung terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan data time series tahun

1971 – 2005. Kerangka ekonometrik yang digunakan dalam analisis ini ialah

kointegrasi dan error correction model (ECM). Hasil regresi menunjukan bahwa

investasi asing langsung memiliki kointegrasi terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia pada periode waktu penelitian. Meskipun demikian, hubungan jangka

panjang diketahui tidak signifikan menurut hasil variasi dari aliran investasi asing

ke Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tidak pastinya trend aliran masuk investasi

asing langusng di Indonesia. Terkait dengan aliran masuk investasi asing langsung

di Indonesia, pemerintah dapat mempengaruhi investasi asing langsung melalui

kebijakan moneter dan perdaangan. Di sisi lain, beberapa variabel kontrol

menunjukan hubungan jangka panjang yang signifikan dengan pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Aliran investasi asing yang berfluktuasi akan memberikan

dampak pada kinerja perekonomian, kondisi politik dan regulasi investasi di

sebuah negara.

Page 64: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Kustituanto (1999) melakukan penelitian mengenai peranan penanaman

modal asing langsung (PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

dengan mengunakan pendekatan error correction model (ECM). Dalam penelitian

ini ditemukan bahwa investasi asing langsung (FDI) baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya pasar domestik sehingga rate of

return dari modal rendah dan kurang tersedianya fasilitas pendukung seperti

transportasi, tenaga kerja terampil dan teknologi.

Wijeweera (2010) melakukan analisis stochastic frontier mengenai

pertumbuhan ekonomi dan aliran masuk FDI. Penelitian ini meliputi 45 negara

dengan periode 1997 – 2004. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa aliran masuk

FDI memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi hanya karena

peningkatan ketrampilan tenaga kerja, bukan berdasarkan peningkatan efisiensi.

Sedangkan perdagangan terbuka atau internasional dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dalam hal peningkatan efisiensi. Negara miskin dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan mengambil langkah – langkah

seperti melakukan pemabatasan pada tingkat korupsinya, meningkatkan

pendidikannya, dan mendorong perkembangan FDI.

Magnus dan Fosu (2008) melakukan analisis kausalitas bivariat antara

aliran masuk FDI dan pertumbuhan ekonomi di Ghana. Hubungan kausalitas

antara FDI dan PDB yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan periode

sebelum dan sesudah Structure Adjusment Programme (SAP) yaitu reformasi

kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Ghana. Penelitian ini juga menjelaskan

arah hubungan antara dua variabel berdasarkan uji non-kausalitas Granger. Data

Page 65: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

yang digunakan merupakan data time series dari 1970 – 2002. Penelitian ini

menemukan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat diantara FDI dan

pertumbuhan ekonomi pada total periode sampel sebelum dan sesudah periode

SAP. Namun pada periode setelah SAP, berdasarkan analisis granger terbukti

bahwa FDI berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Khaliq dan Noy (2007) menganalisis investasi asing langsung dan

pertumbuhan ekonomi sebagai bukti empiris dari data sektoral di Indonesia.

Penelitian ini menginvestigasi dampak investasi asing langsung terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia menggunakan data sektoral pada periode 1997

– 2006. Pada level agregat investasi asing langsung memiliki dampak yang positif

terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketika menguji perbadaan dampak antar sektor,

hasil estimasi menunjukan bahwa komposisi masalah pada investasi asing

langsung memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada level

agregat, investasi asing langsung memiliki hubungan positif signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Namun pada sektor utama, investasi asing langsung

memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil

ini mendukung pernyataan bahwa investasi asing ekstraktif tidak mendorong

pertumbuhan ekonomi. Banyak penelitian yang mungkin menyarankan

pemerintah untuk lebih memperhatikan formula kebijakan yang akan

memaksimalkan keuntungan aliran masuk investasi asing langsung.

Miankhel dkk (2009) melakukan analisis VAR multivariat mengenai

FDI, ekspor dan pertumbuhan ekonomi di Asia Selatan dan negara berkembang

terpilih. Penelitian ini mengadopsi kerangka time series dari Vector Error

Correction Models (VECM) untuk melihat hubungan dinamis antara ekspor, FDI

Page 66: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dan PDB untuk 6 negara berkembang (Chile, India, Mexico, Malaysia, Pakistan

dan Thailand). Masing – masing negara memiliki level pertumbuhan yang

berbeda sehingga kita dapat mengidentifikasi dampak dari ekspor dan FDI

terhadap pertumbuhan ekonomi di setiap level yang berbeda. Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa di Asia Selatan terdapat bukti bahwa sesuai dengan hipotesis

ekspor menentukan pertumbuhan. Dalam jangka panjang, diidentifikasikan bahwa

pertumbuhan PDB sebagai faktor umum yang menentukan peningkatan variabel

lainnya seperti ekspor dalam kasus Pakistan dan FDI dalam kasus India. Pada

negara – negara Amerika Latin seperti Mexico dan Chile diketahui bahwa terdapat

perbedaan hubungan jangka pendek tetapi dalam jangka panjang ekspo

rmempengaruhi pertumbuhan FDI dan output. Sedangkan untuk negara – negara

Asian Timur diketahui terdapat hubungan kausal langsung dan tidak langsung

diantara pertumbuhan ekonomi dan FDI di Thailand, dimana untuk Malaysia tidak

ditemukan hubungan diantara kedua variabel tersebut.

Cetinkaya dan Erdogan (2010) melakukan penelitian mengenai hubungan

antara PDB, Impor, dan Ekspor dalam kasus Turki dengan menggunakan metode

analisis VAR. Analisis ini menggunakan data PDB, ekspor dan impor Turki

periode Januari 2002 – Maret 2010. Ketika ketiga data tersebut telah dklasifikasi,

terlihat penurunan pada bulan Oktober 2008 yang merupakan dampak dari

terjadinya krisis keuangan global. Selama krisis, nilai proporsional impor

menurun lebih cepat dibandingkan dengan nilai ekspornya. Langkah analisisnya

terdiri dari pengujian akar unit, kausalitas granger dan analisis VAR. Dalam

pengujian kausalitas granger, ditentukan bahwa impor adalah alasan dari PDB dan

PDB adalah alasan dari ekspor. Disini juga ditentukan bahwa terdapat hubungan

Page 67: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

kausalitas mutual diantara ekspor dan impor. Hasil dari analisis ini menunjukan

bahwa impor penting bagi pertumbuhan dan peningkatan volume ekspor akan

meningkatkan pertumbuhan sebuah negara. Berdasarkan penelitian ini, terlihat

bahwa perubahan yang terjadi pada PDB, ekspor dan impor selalu terjadi pada

periode yang sama meskipun proporsi perubahannya berbeda.

Lee (2010) menganalisis interaksi dinamis jangka pendek dan jangka

panjang antara ekspor, impor dan pendapatan di Pakistan menggunakan Granger

Causality. Melalui analisis ini dapat ditemukan bukti pendukung hipotesis yang

menjelaskan hubungan timbal balik antara ekspor dengan pertumbuhan ekonomi

dan juga impor dengan pertumbuhan ekonomi. Namun sebaliknya tidak

ditemukan bukti pendukung hipotesis yang menjelaskan hubungan jangka panjang

antara ekspor maupun impor dengan pertunbuhan ekonomi. Secara statistik ekspor

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap impor dalam jangka panjang.

Namun koefisien jangka panjang PDB tidak signifikan secara statistik, hal ini

menunjukan bahwa PDB tidak mempengaruhi impor dalam jangka panjang. Studi

ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan langsung jangka pendek diantara PDB

dan ekspor. Awalnya ekspor memberikan pengaruh terhadap impor dan impor

mempengaruhi pendapatan. Secara umum studi ini meyakinkan bahwa ekspor dan

impor memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, melihat

ekspor dan impor memiliki hubungan langsung dan tidak langsung terhadap

pendapatan Pakistan.

Gylfason (1998) melakukan analisis mengenai ekspor, inflasi dan

pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data cross section yang

meliputi 160 negara pada periode tahun 1985 – 1994. Hasil dari analisis ini

Page 68: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

menyatakan bahwa pada periode 1985 – 1994 tingkat inflasi yang tinggi dan

melimpahnya sumber daya alam mengakibatkan ekspor dan pertumbuhan yang

rendah. Menurut teori ekonomi dan pendapat ahli, seperti yang telah diketahui

bahwa ekspor, investasi dan pendidikan adalah sumber potensial yang penting

dalam pertumbuhan ekonomi (World Bank, dalam Gylfason, 1994). Meskipun

demikian, negara - negara kecil umumnya mengekspor lebih output mereka

dibandingkan dengan negara – negara besar tanpa perlu tumbuh dengan cepat,

cateris paribus.

Gokal dan Hanif (2004) melakukan analisis mengenai hubungan antara

inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan teori ekonomi

klasik mengenai teori sisi penawaran. Dimana menekankan pentingnya dorongan

untuk menabung dan berinvestasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi

nasional. Teori Keynessian memiliki kerangka AD-AS, model yang lebih luas

menjelaskan hubungan antara inflasi dan pertumbuhan. Dalam kasus di Fiji,

dilakukan pendekatan regresi analog untuk mengidentifikasi variabel

makroekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan. Penelitian ini menjelaskan

bahwa terjadi hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan

teori dan literatur empiris. Selain menjelaskan mengenai hubungan antara inflasi

dan pertumbuhan ekonomi, penelitian ini juga menjelaskan untungnya menjaga

stabilitas harga. Dalam menanggulangi masalah inflasi, dibutuhkan konsistensi

dalam menjaga kebijakan moneter dengan tingkat inflasi rendah dan ekspektasi

inflasi.

Iqbal dan Nawaz (2009) melakukan penelitian mengenai dampak inflasi

terhadap pertumbuhan ekonomi dan hubungan non linier antara inflasi dan

Page 69: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

investasi di Pakistan. Penelitian ini menggunakan data time series periode 1961 –

2008. Inflasi dibagi menjadi 2 batas yakni 6% dan 11%. Inflasi dengan batas

pertama (6%) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Inflasi dengan batas 6% - 11% atau diantara kedua batas yang telah ditentukan

berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Terkahir inflasi

dengan batas kedua (11%) berpengarh negatif signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Dalam melihat hubungan non linier antara inflasi dan investasi,

digunakan batas inflasi 7%. Hasil analisis menunjukan tingkat inflasi di bawah

7% memiliki pengaruh positif tapi tidak signifikan, sementara dengan tingkat

inflasi di atas 7% diketahui bahwa inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap

investasi. Penemuan tersebut menyediakan beberapa saran mengenai kebijakan

yang harus diambil, salah satunya yaitu dengan menjaga nilai inflasi untuk tetap di

bawah 6% dan Bank Sentral diharuskan fokus pada kebijakan tersebut sehingga

tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kogid dkk (2010) melakukan analisis mengenai faktor determinan dari

pertumbuhan ekonomi di Malaysia dengan menggunakan kointegrasi multivariat

dan analisis kausalitas. Penelitian ini menganalisis faktor – faktor yang

menstimulasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Faktor determinan yang

dimaksut yaitu pengeluaran konsumsi, pengeluaran pemerintah, ekspor, nilai

tukar, dan penanaman modal asing langsung di Malaysia tahun 1970 sampai

dengan 2007. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penelitian ini menggunakan

analisis kointegrasi dan pendekatan kausalitas oleh Johansen dan ECM untuk

menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan faktor determinan

yang telah disebutkan di atas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat

Page 70: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

kointegrasi jangka panjang dan hubungan sebab akibat jangka pendek antara

pertumbuhan ekonomi dengan faktor determinan. Berdasarkan tes individual

hanya pengeluaran konsumsi dan ekspor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi, sedangkan faktor determinan lainnya tidak memiliki pengaruh yang

besar. Studi ini menekankan bahwa pengeluaran konsumsi dan ekspor berperan

penting sebagai faktor determinan bagi pertumbuhan ekonomi di Malaysia.

II.6 Hubungan antar Variabel

II.6.1 FDI terhadap Perekonomian

Investasi riil dapat dibedakan menjadi 2 yaitu investasi bruto dan

investasi netto, investasi pemerintah dan investasi swasta serta investasi domestik

dan investasi asing. Pengaruh investasi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi

merupakan aspek penting bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia.

Foreign Direct Investment (FDI) dinilai merupakan cara yang lebih efektif untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Melalui FDI modal asing dapat

memberikan peranannya terhadap pembangunan nasional. Oleh sebab itu, negara

berkembang seperti Indonesia berusaha memberikan insentif kepada para investor

asing yang masuk dalam bentuk FDI. Di sisi lain, negara investor juga

memberikan insentif kepada sektor swasta berupa insentif pajak, jaminan dan

asuransi atas investasi untuk mendorong FDI ke negara – negara berkembang.

Melalui kegiatan investasi, masyarakat dimungkinkan untuk dapat terus

meningkatkan kegiatan ekonominya melalui penyerapan tenaga kerja, sehingga

dapat meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Aspek penting pengadaan investasi ialah sebagai berikut:

Page 71: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1. Meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional yang diikuti

dengan penambahan kesempatan kerja

2. Pertambahan barang modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses

produksi di masa mendatang

3. Investasi selalu diikuti dengan perkembangan teknologi

Hal – hal tersebutlah yang kemudian dapat meningkatkan kegiatan

ekonomi melalui peningkatan produksi sehingga pendapatan per kapita pun akan

mengalami peningkatan (Sukirno, 2004: 121). Hubungan FDI dan pertumbuhan

jelas diidentifikasi pada model pertumbuhan neoklasik. Model pertumbuhan

neoklasik menganggap bahwa kemajuan teknologi dan tenaga kerja adalah

eksogen dan berargumen bahwa FDI meningkatkan tingkat pendapatan hanya

pada jangka pendek. Pertumbuhan jangka panjang hanya dapat ditingkatkan

melalui teknologi dan pertumbuhan populasi (Solow, dalam Miankhel dkk, 2009).

II.6.2 Inflasi terhadap Perekonomian

Seperti yang terjadi pada negara - negara berkembang lainnya, inflasi di

Indonesia merupakan salah satu dari berbagai penyakit ekonomi makro yang

sangat meresahkan. Pada umunya pemerintah Indonesia lebih sering

menggunakan instrumen moneter sebagai alat untuk meredam inflasi. Namun

perlu diingat bahwa instrumen moneter lebih banyak dipakai untuk jangka

pendek. Jadi apabila instrumen ini terus digunakan di negara berkembang, maka

dapat diperkirakan bahwa pendekatan ini tidak akan mampu mengatasi masalah

inflasi yang notabennya bersifat jangka panjang.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Inflasi juga merupakan hambatan struktural dalam perekonomian di

Indonesia yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Apabila mau menghilangkan

hambatan struktural tersebut, maka mau tidak mau pemerintah harus memberikan

perhatiannya terhadap pembangunan ekonomi khususnya di sektor riil. Dengan

melakukan pembenahan di sektor riil secara tepat, maka kekuatan fundamental

perekonomian Indonesia dapat diperkokoh.

Inflasi yang tinggi merupakan gejala dari permasalahan pengaturan

ekonomi, ketidaksempurnaan institusi, dan faktor lainnya yang bersama – sama

memperburuk keadaan ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tinggi bisa

memperlambat ekspor dan pertumbuhan melalui satu atau banyak hal (Gylfason,

1998).

II.6.3 Ekspor terhadap perekonomian

Perdagangan internasional memungkinkan negara – negara bergerak

melebihi keterbatasan sumber daya dan kendala atas produksi yang sebelumnya

terjadi. Ketika negara – negara melakukan spesialisasi dan memproduksi barang

yang memiliki keunggulan komparatif, maka negara tersebut dapat

memaksimalkan kombinasi output mereka dan mengalokasikan sumber daya

mereka secara lebih efisien.

Fungsi penting dari kegiatan ekspor ialah untuk memperoleh keuntungan

dan meningkatkan pendapatan nasional yang pada akhirnya menaikkan jumlah

output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat output yang lebih tinggi,

maka tingkat kemiskinan dapat diatasi secara perlahan dan pembangunan ekonomi

dapat terus ditingkatkan (Jhingan, 1996: ). Ekspor yang lebih besar dari impor

Page 73: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

akan meningkatkan pendapatan negara, sebaliknya apabila ekspor lebih kecil dari

impor maka pendapatan negara akan berkurang. Itulah gambaran dari hubungan

positif negatif ekspor terhadap perekonomian secara umum.

Ekspor akan mendorong pertumbuhan suatu negara dengan memperbesar

kapasitas konsumsi suatu negara dan meningkatkan output dunia, serta

menyajikan akses ke sumber daya yang langka dan pasar internasional yang

potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa adanya produk – produk

tersebut, maka negara – negara miskin tidak akan mampu mengembangkan

kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya.

Peningkatan ekspor menyebabkan peningkatan pada jumlah faktor

produksi karena terjadi increasing return to scale dimana kenaikan output lebih

besar daripada kenaikan input yang menyebabkan tingkat return to scale

meningkat, hal ini disebabkan karena peningkatan ekspor menunjukan bahwa

perusahaan melayani pasar asing yang lebih besar (Makki dan Somwaru, dalam

Miankhel, 2004).

II.7 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini dijelaskan mengenai perekonomian Indonesia secara

umum beserta permasalahannya baik yang berasal dari sektor internal maupun

sektor eksternal. Dimana permasalahan tersebut akan memberikan dampak

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Indikator ekonomi

yang difokuskan untuk dianalisis dalam penelitian ini ialah mengenai pengaruh

inflasi, ekspor dan penanaman modal asing langsung terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia.

Page 74: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

II.8 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran serta uraian dan tujuan yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian yang akan

dibuktikan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Diduga investasi asing langsung (FDI) berpengaruh positif terhadap

perekonomian Indonesia periode tahun 1981 - 2010.

2. Diduga inflasi berpengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia

periode tahun 1981 – 2010.

3. Diduga ekspor berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia

periode tahun 1981 – 2010.

Inflasi Investasi Asing Langsung Ekspor

GDP

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Page 75: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini ialah ekonomi makro terbuka, dimana yang

menjadi pembahasan merupakan permasalahan ekonomi yang tidak hanya berasal

dari dalam negeri namun juga dari pihak asing atau luar negeri. Penelitian ini

menganalisis seberapa besar pengaruh investasi asing langsung (FDI), inflasi dan

ekspor terhadap perekonomian di Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif

dengan menggunakan data sekunder runtut waktu (time series) tahunan periode

tahun 1981 – 2010.

III.2 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

yang bersifat runtut waktu (time series). Objek yang dibahas dalam penelitian ini

ialah Indonesia dimana indikator ekonomi yang diangkat menjadi variabel yaitu

investasi asing langsung (FDI), inflasi, ekspor dan perekonomian Indonesia yang

ditunjukan dengan PDB. Data tahunan dari periode 1981 - 2010 tersebut didapat

dari berbagai sumber. Adapun sumber dari data – data tersebut tersaji di bawah

ini:

Tabel 3.1 Data dan Sumbernya

No Data Sumber

1 Perekonomian Indonesia (PDB) World Bank

2 Investasi Asing Langsung (FDI) World Bank

3 Inflasi (INF) IMF

4 Ekspor (X) World Bank

Page 76: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

III.3 Definisi Operasional Variabel

III.3.1 Perekonomian Indonesia

Perekonomian sebuah negara dapat dilihat dari jumlah produk domestik

bruto (PDB) atau dalam bahasa asing disebut gross domestic product (GDP). PDB

yang digunakan merupakan PDB menurut harga konstan dengan tahun dasar

2000. Pengertian dari PDB menurut harga konstan itu sendiri ialah nilai barang

dan jasa yang diproduksi oleh sebuah negara dan dihitung berdasarkan tahun dasar

tertentu. Data disajikan dalam satuan US$. Hal ini menunjukan bahwa data telah

dikonversikan dari mata uang dalam negeri menggunakan exchange rates pada

tahun yang sama dengan berlakunya nilai PDB tersebut. Rumus yang digunakan

untuk menghitung PDB dengan menggunakan pendekatan pengeluaran ialah

sebagai berikut:

PDB = C + I + G+ (X – M) (3.1)

Dimana :

PDB = nilai semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara

C = pengeluaran rumah tangga

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X = ekspor

I = impor

Page 77: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

III.3.2 Inflasi

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus

menerus. Dalam penelitian ini data yang digunakan sebagai variabel inflasi yaitu

indeks harga konsumen (IHK) dengan tahun dasar 2000 sebagai acuannya.

Indikator yang sering digunakan untuk menghitung inflasi yaitu indeks harga

konsumen (IHK). Dimana perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari waktu

ke waktu mengambarkan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat. Rumus menghitung inflasi menggunakan IHK ialah sebagai berikut:

(3.2)

Dimana:

IHKt = Indeks Harga Konsumen pada tahun t

IHKt-1 = Indeks Harga Konsumen pada tahun t-1

III.3.3 Investasi Asing Langsung (FDI)

Investasi asing langsung (FDI) merupakan salah satu alternatif

pembiayaan yang berasal dari luar negeri. Menurut sebagian pengamat, FDI ini

merupakan sumber pembiayaan luar negeri yang paling potensial. FDI adalah

aliran masuk bersih investasi asing di sebuah perusahaan yang beroperasi dalam

perekonomian sebuah negara. Data FDI yang digunakan pada penelitian ini

merupakan data tahunan dengan satuan US$.

Page 78: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

III.3.4 Ekspor

Ekspor dapat diartikan menjual barang produksi dalam negeri di pasar

internasional. Kegiatan ini dapat menghasilkan pendapatan bagi negara

pengekspor. Pendapatan tersebut merupakan salah satu indikator ekonomi yang

dapat meningkatkan PDB negara pengekspor tersebut. Ekspor bisa bersifat positif

maupun negatif. Apabila nilai ekspor lebih besar daripada impor maka ekspor

bersifat positif. Sebaliknya apabila nilai ekspor lebih kecil daripada impor maka

ekspor bersifat negatif. Nilai ekspor inilah yang mempengaruhi kondisi neraca

perdagangan. Data ekspor yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

tahunan dengan satuan US$.

III.4 Metode Analsis Data

III.4.1 Uji Pemilihan Fungsi Model Empiris

Pemilihan fungsi model empiris dibutuhkan dalam sebuah penelitian

karena teori ekonomi tidak sepenuhnya menjelaskan bagaimana sebaiknya fungsi

model empiris yang digunakan. Bentuk fungsi model empiris terdiri dari bentuk

linier, log linier atau bentuk lainnya. Meskipun bentuk log linier dianggap lebih

dapat mengurangi tingkat variasi data yang akan digunakan, namun uji pemilihan

fungsi model empiris tetap harus dilakukan agar model yang dipilih sesuai dengan

jenis penelitian yang sedang dikerjakan.

Terdapat beberapa jenis metode yang dapat digunakan dalam pengujian

model, diantaranya Box Cox, metode yang dikembangkan oleh MacKinnon,

White dan Davidson atau yang lebih dikenal dengan MWD test, metode Bara dan

McAleer atau yang biasa disebut dengan B-M test dan metode yang

Page 79: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dikembangkan oleh Zarembka pada tahun 1968 (Rahayu, 2007: 80). Pada

penelitian ini akan digunakan MacKinnon, White dan Davidson atau MWD test

untuk memilih fungsi model empiris yang paling tepat.

Dalam penggunaan MWD test, langkah awal yang harus dikerjakan yaitu

dengan membuat dua model regresi seperti berikut:

1. ECM linier berganda

DPDBt = β0 + β1 DFDIt + β2 DINFt + β3 DXt +β4 et (3.3)

Dimana:

DPDB = PDBt – PDBt-1

DFDI = FDIt – FDIt-1

DINF = INFt – INFt-1

DX = Xt – Xt-1

et = error term

2. ECM log linier

DLPDBt = β0 + β1 DLFDIt + β2 DINFt + β3 DLXt +β4 et (3.4)

Dimana:

DLPDB = LPDBt – LPDBt-1

DLFDI = LFDIt – LFDIt-1

DINF = INFt – INFt-1

DLX = LXt – LXt-1

et = error term

Dari persamaan (3.3) dan (3.4) tersebut kemudian mulai dilakukan

pengujian model melalui langkah sebagai berikut:

Page 80: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1. Meregresi persamaan (3.3) kemudian didapat nilai fitted dari PDB yang

diberinama PDBF.

2. Meregresi persamaan (3.4) kemudian didapat nilai fitted dari LPDB yang

diberinama LPDBF.

3. Kemudian mencari nili Z1 dengan mengurangkan nilai log dari PDBF

dengan LPDBF.

4. Kemudian mencari nilai Z2 dengan mengurangkan nilai antilog LPDBF

dengan PDBF.

5. Meregresi persamaan (3.3) yang telah ditambahkan variabel Z1 sebagai

variabel penjelas.

DPDBt = β0 + β1 DFDIt + β2 DINFt + β3 DXt +β4 et +Z1 (3.5)

Apabila Z1 signifikan secara statistik, maka H0 (model linier) ditolak.

Sedangkan apabila Z2 tidak signifikan secara statistik, maka H0 (model

linier) diterima.

6. Meregresi persamaan (3.4) yang telah ditambahkan variabel Z2 sebagai

variabel penjelas.

DLPDBt = β0 + β1 DLFDIt + β2 DINFt + β3 DLXt +β4 et + Z2 (3.6)

Apabila Z2 signifikan secara statistik, maka Ha (model log-linier) ditolak.

Sedangkan apabila Z2 tidak signifikan secara statistik, maka Ha (model

log-linier) diterima.

III.4.2 Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas merupakan uji awal terhadap variabel – variabel yang

digunakan dalam penelitian. Uji ini dilakukan untuk melihat stasioner atau

tidaknya variabel – variabel yang digunakan di dalam model. Sebuah variabel

Page 81: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dikatakan stasioner apabila nilai hitung mutlaknya lebih besar dari nilai kritis

mutlaknya. Uji stasioneritas meliputi 2 bagian pengujian, yang pertama ialah uji

akar unit (unit root test). Uji ini dilakukan pada setiap variabel secara individual

pada ordo 0 atau tingkat level. Pengujian yang kedua yaitu uji derajat integrasi

(integration test). Uji ini dilakukan pada setiap variabel secara individual dimulai

pada ordo 1 atau tingkat 1st difference. Apabila variabel telah stasioner pada ordo

1 atau tingkat 1st difference, maka dapat diketahui derajat integrasinya berada

pada ordo 1 atau tingkat 1st difference. Namun apabila variabel belum stasioner

pada ordo 1 atau tingkat 1st difference, maka pengujian terus dilakukan pada

tingkat selanjutnya sampai variabel tersebut stasioner.

III.4.2.1 Uji Akar Unit (Unit Root Test)

Salah satu yang menjadi karakteristik dari data time series untuk variabel

– variabel ekonomi umumnya memiliki tren atau bersifat tidak stasioner karena

nilai rata – ratanya yang cenderung berubah. Regresi yang menggunakan data

tidak stasioner pada umumnya akan menghasilkan regresi yang lancung (spurious

regression) ditandai dengan nilai t-statistik dan koefisien determinasi (R-squares)

yang tinggi tetapi nilai dw-nya rendah (di bawah 0,5). Dengan menggunakan data

yang tidak stasioner maka hasil yang didapatkan bukan lagi distribusi yang kita

kenal (t dan F). Dengan demikian tidak dapat dilakukan metode klasik seperti

biasa. Oleh karena itu sangat dibutuhkan data yang stasioner demi menunjang

keabsahan secara statistik variabel – variabel yang akan dianalisis.

Pengujian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan stasioner (non-stochastic) atau tidak stasioner (memiliki stochastic

Page 82: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

trend). Jika diketahui stasioner maka tidak ada akar – akar unit, sebaliknya jika

diketahui tidak stasioner maka ada akar – akar unit.

Secara statistik, sebuah data time series dikatakan stasioner apabila

memiliki rata – rata, varian dan kovarian dari seluruh variabel tersebut tidak

dipengaruhi oleh waktu. Dalam menguji akar – akar unit dapat dilakukan dengan

menggunakan metode uji akar unit Dickey-Fuller (DF). Dalam uji akar unit yang

menggunakan pendekatan Dickey-Fuller (DF) maka disarankan untuk melakukan

regresi berikut ini:

(3.7)

(3.8)

(3.9)

Dengan menambahkan variabel sebagai variabel

penjelas (independen) pada persamaan (3.7), (3.8) dan (3.9) maka diperoleh

pengujian di atas dengan menggunakan pendekatan Augmented Dickey-Fuller

(ADF) sehingga menjadi:

(3.10)

(3.11)

(3.12)

Dimana:

= variabel yang diamati

Page 83: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

= tren

= jumlah lag optimal yang bisa menggunkan kriteria SIC (Schwarz

Information Criteria)

= error term.

Nilai t-statistik dari koefisien dikenal sebagai (tau test) dari

ADF-test. Nilai ini yang kemudian di bandingkan dengan nilai absolut ADF-tabel.

Jika lebih besar maka signifikan atau dapat diartikan bahwa tidak terdapat akar –

akar unit (stasioner), sebaliknya jika lebih lebih kecil maka tidak signifikan atau

dapat diartikan bahwa terdapat akar –akar unit (tidak stasioner).

III.4.2.2 Uji Derajat Integrasi (Integration Test)

Uji derajat integrasi (integration test) dilakukan untuk melihat pada

derajat ke berapa variabel yang digunakan dalam penelitian akan stasioner.

Pengujian ini merupakan kelanjutan dari pengujian sebelumnya yaitu uji akar unit

(unit root test). Apabila diketahui bahwa variabel yang diamati belum stasioner

pada pengujian sebelumnya, maka dilakukan pengujian ini hingga ditemukan pada

derajat ke berapa variabel tersebut stasioner.

III.4.3 Uji Kointegrasi

Beberapa macam metode dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada

tidaknya hubungan kointegrasi di antara variabel. Termasuk diantaranya yaitu Uji

Engel-Granger atau uji Augmented Engle-Granger dan Johansen Cointegration

Test. Uji Engel-Granger digunakan untuk model yang memiliki dari satu

Page 84: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

persamaan saja. Sedangkan Johansen Cointegration Test lebih cocok digunakan

pada pengujian yang memiliki lebih dari satu persamaan.

Hubungan kointegrasi terjadi apabila dua atau lebih variabel diketahui

memiliki hubungan atau keseimbangan jangka panjang. Kointegrasi dapat

dilakukan jika variabel terikat stasioner pada derajat yang sama dengan satu

variabel bebas. Terkadang dapat dijumpai dua variabel yang masing – masing

tidak stasioner, tetapi kombinasi liniear di antara dua variabel tersebut merupakan

time series yang stasioner. Kombinasi liniear dari dua atau lebih variabel bisa

stasioner, meskipun secara individual variabel – variabel tersebut tidak stasioner.

Persamaan kointegrasi dari variabel dalam penelitian ini ialah:

(3.13)

Dimana:

LPDBt = pendapatan nasional konstan pada tahun t

LFDIt = investasi asing langsung pada tahun t

INFt = tingkat inflasi pada tahun t

LXt = ekspor pada tahun t

β0 = konstanta

= residual

= periode waktu (tahun t)

Metode kointegrasi Engle-Granger menggunakan dua tahap Augmented

Dickey-Fuller (ADF). Pertama, variabel dalam level diuji secara individual

Page 85: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

menggunakan metode ADF dan pada umumnya variabel – variabel tersebut tidak

stasioner. Kedua, variabel dependen diregresi dengan variabel penjelasnya dan

kemudian dilakukan pengujian terhadap residual regresi tersebut. Berikut model

Augmented Engle-Granger (AEG):

(3.14)

Dimana:

= residual dari persamaan (3.13)

= lag optimal dari variabel dependent

= error term

Kemudian hasil t-ADF dibandingkan dengan nilai – nilai kritis

MacKinnon untuk menguji apakah model tersebut terkointegrasi atau tidak

terkointegrasi.

III.4.4 Error Correction Model-Engle Granger (ECM-EG)

Dalam penelitian yang menggunakan jenis data time series, pembuatan

model dinamis sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan

pembuatan model dari suatu sistem ekonomi dan hubungannya dengan perubahan

waktu. Analisis dinamis meliputi deskripsi variabel endogen sebagai fungsi dari

himpunan variabel eksogen periode tahun berlaku, masa lalu dan masa mendatang

(Insukindro: 1992). Penurunan dan isu statistik merupakan dua hal penting

kaitannya dengan model dinamis. Penurunan model dinamis dapat dilakukan

dengan beberapa cara, salah satunya yaitu dengan pendekatan fungsi biaya

Page 86: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

kuadrat (quadratic cost function). Pendekatan fungsi biaya kuadrat (quadratic cost

function) dapat menghasilkan beberapa model dinamis, salah satunya model

koreksi kesalahan (Error Correction Model) ynag akan digunakan dalam

penelitian kali ini. Sedangkan isu stastistik dalam model dinamis, khususnya yang

menggunakan pendekatan kountegrasi juga penting untuk diperhatikan agar

terhindar dari regresi yang lancung.

Dalam menggunakan Error Correction Model (ECM) maka dibutuhkan

variabel – variabel yang stasioner dan terkointegrasi. Oleh karena itu pengujian

sebelumnya, yaitu uji akar unit (unit root test), uji derajat integrasi (integration

test) dan uji kointegrasi (cointegration test) diperlukan. Model time series yang

telah tekointegrasi akan mengalami keseimbangan jangka panjang. Namun untuk

jangka pendek, terjadinya ketidakseimbangan masih mungkin terjadi yang

disebabkan oleh adanya error term. ECM merupakan metode yang dapat

digunakan untuk mengkoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju

keseimbangan jangka panjang tersebut. ECM merupakan bentuk dari VAR yang

terestriksi. Restriksi ini tidak hanya terjadi karena adanya error term namun juga

karena variabel – variabel yang digunakan tidak stasioner secara individual.

Keunggulan dari penggunaan ECM selain dapat melihat pengaruh dari

jangka pendek dan jangka panjang sekaligus, yaitu bahwa hasil persamaannya

berada pada tingkat first difference, oleh karena itu model yang digunakan

terhindar dari masalah spurious regression. Tidak seperti persamaan first

difference sederhana, ECM dapat memberikan banyak informasi jangka oanjang

dari data yang tersedia.

Page 87: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ECM dianggap relatif lebih unggul jika dibandingkan dengan Partial

Adjusmnet Model (PAM) karena kemampuan ECM yang meliputi lebih banyak

variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi baik jangka pendek maupun

jangka panjang serta ECM dapat mengkaji konsisten atau tidaknya model empirik

dengan teori ekonomi (Insukindro, 1999). Terlebih lagi, ECM dilengkapi dengan

upaya dalam menyelesaikan permasalahan terhadap persoalan yang dihadapi oleh

data runtut waktu (time series).

Kelebihan lain dari formula ECM ialah model telah ditentukan dengan

benar, dimana ketidakseimbangan error stasioner. Kita dapat menghitung R2

dengan aman tanpa takut terjadi masalah spurious correlation. Tidak ada alasan

akan terjadinya masalah autokorelasi pada persamaan. Di dalam ECM juga sudah

terdapat parameter untuk jangka panjang dan jangka pendek seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya. Pemisahan yang jelas antara parameter jangka panjang

dan jangka pendek dalam ECM menjadikan ini alat yang tepat untuk menilai

validitas dari implikasi teori jangka panjang. Selain itu, variabel dalam ECM

dengan representasi setara normalnya kurang berkorelasi tinggi. Faktanya variabel

tersebut cenderung orthogonal, itulah mengapa korelasi diantara variabel tersebut

sering mendekati nol.

ECM yang digunakan pada penelitian kali ini ialah ECM-Engle Granger.

Pada prinsipnya teori ini mengatakan bahwa variabel – variabel yang diamati

membentuk suatu himpunan variabel yang terkointegrasi. Sebuah model dikatakan

sahih apabila variabel – variabelnya terkointegrasi dan menghasilkan residual

yang stasioner. Setelah melalui pengujian kointegrasi, kemudian persamaan (3.13)

Page 88: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

diregresi kembali dengan menambahkan variabel ECT1 menjadi persamaan di

bawah ini:

DLPDB = β0 + β1 DLFDI + β2 DINF + β3 DLX + ECT1 (3.15)

Dimana:

DLPDB = Pertumbuhan ekonomi yang ditunjukan oleh PDB

DLFDI = Jumlah investasi asing langsung di Indonesia

DINF = Tingkat inflasi tahunan

DLX = Jumlah ekspor yang dilakukan Indonesia

β0 = Konstanta

β1 = Koefisien jangka pendek penanaman modal asing langsung

β2 = Koefisien jangka pendek tingkat inflasi

β3 = Koefisien jangka pendek ekspor

ECT1 = LFDIt-1 + INFt-1 + LXt-1 – LPDBt-1

Page 89: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Deskripsi Perkembangan Variabel

IV.1.1 Perkembangan Variabel PDB

PDB merupakan nilai keseluruhan pembelanjaan barang dan jasa dalam

perekonomian di suatu negara dalam setahun. Komponen dalam PDB meliputi

konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor netto

(ekspor – impor). Ukuran perekonomian sebuah negara dapat dilihat dari nilai

PDB yang mewakili pembelanjan negara tersebut selama satu tahun. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini PDB dijadikan indikator dalam melihat perekonomian

Indonesia. Variabel PDB yang digunakan dalam penelitian ini memiliki satuan

US$, kemudian di log (L) sehingga memiliki satuan yang sama dengan variabel –

variabel lainnya. Perkembangan PDB dari tahun 1981 – 2010 dijelaskan dalam

grafik berikut:

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan PDB

Page 90: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

11.0

11.2

11.4

11.6

11.8

12.0

12.2

12.4

12.6

1985 1990 1995 2000 2005 2010

LPDB

Berdasarkan grafik perkembangan PDB di atas, dapat diketahui bahwa

jumlah PDB Indonesia relatif mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun

pada tahun 1997, tahun dimana Indonesia mengalami krisis keuangan Asia atau

yang lebih dikenal dengan krisis moneter dapat dilihat mengalami penurunan

kondisi ekonomi yang ditandai dengan menurunnya jumlah PDB. Pada tahun

1997, Indonesia merupakan negara yang mengalami penurunan pertumbuhan

paling drastis hingga mencapai 15% dibandingkan negara – negara Asia lainnya.

Krisis ini membawa dampak yang sangat besar, khususnya yang berkaitan dengan

nilai tukar. Tidak hanya itu, krisis ini juga berdampak pada tingginya tingkat

inflasi sehingga menurunkan daya beli masyarakat, yang berakhir pada penurunan

jumlah PDB pada tahun tersebut akibat turunnya tingkat konsumsi rumah tangga.

Pada tahun 2008, krisis kembali melanda Indonesia yang disebabkan oleh

runtuhnya bisnis properti di AS. Krisis ini menyebabkan nilai tukar rupiah sempat

tertekan, tingkat inflasi sempat mengalami kenaikan hingga 12.56%, dan kondisi

pasar uang yang melemah menyebabkan semakin sempitnya pintu masuk bagi

Indonesia ke pasar uang dunia. Namun, perlu diketahui bahwa dampak yang

diterima Indonesia tidak sebesar negara – negara lain yang banyak menyimpan

Page 91: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dananya di lembaga keuangan di AS. Meskipun konsumsi rumah tangga

mengalami penurunan, namun pengeluaran pemerintah terus ditingkatkan agar

pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Pengeluaran pemerintah ini ditandai dengan

tergerusnya cadangan devisa Indonesia pada tahun tersebut. Hal ini menyebabkan

kondisi PDB Indonesia tetap mengalami kenaikan meskipun mengalami sedikit

keterlambatan

IV.1.2 Perkembangan Variabel FDI

Investasi asing langsung (FDI) merupakan salah satu alternatif

pembiayaan yang berasal dari luar negeri. Menurut beberapa ekonom, FDI

dianggap sebagai sumber pembiayaan dari luar negeri yang potensial dan relatif

lebih aman dibandingkan pembiayaan yang berasal dari utang luar negeri.

Kaitannya dengan investasi yang perlu diperhatikan ialah tingkat suku bunga,

ketersediaan modal dan ketersediaan kesempatan. Selain itu, kondisi ekonomi dan

politik sebuah negara juga menjadi bahan pertimbangan para investor dalam

melakukan investasi di sebuah negara. Indonesia merupakan negara berkembang

yang kondisi ekonominya sempat mengalami guncangan pada tahun 1997 dan

2008. Untuk melihat apakah terdapat pengaruh dari krisis yang sempat terjadi

terhadap FDI, maka dijelaskan dalam perkembangan FDI di Indonesia pada grafik

di bawah ini, dimana variabel FDI menggunakan satuan US$, kemudian di log (L)

sehingga memiliki satuan yang sama dengan variabel – variabel lainnya

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan FDI

Page 92: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

0

2

4

6

8

10

1985 1990 1995 2000 2005 2010

LFDI

Indonesia mulai membuka jalan masuknya investasi asing (FDI) sejak

tahun 1967. Perkembangan FDI terus mengalami kenaikan hingga pada tahun

1997, krisis moneter melanda Indonesia yang menyebabkan penurunan tajam

jumlah FDI di Indonesia hingga mencapai angka US$ 9.563.140.525. Penurunan

ini masih terus terjadi hingga tahun 2000, dimana jumlah FDI pada saat itu

bernilai minus US$ 4.550.355.286. Setelah tahun 2000, jumlah FDI Indonesia

terus mengalami perbaikan yang ditunjukan dengan peningkatan hingga tahun

2008. Hingga pada saat dampak dari krisis global melanda Indonesia, jumlah FDI

kembali mengalami penurunan. Namun penrurunan yang terjadi tidak separah

ketika krisis moneter tahun 1997. Indonesia yang semula tidak dilirik investor

karena dianggap rentan terhadap guncangan krisis, saat ini menjadi salah satu

alternatif investasi yang menjanjikan. Hal ini karena Indonesia berhasil

meningkatkan perekonomiannya di tengah badai krisis keuangan global. Namun

banyaknya investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia, juga menjadi

ancaman instabilitas pasar ketika investor asing ini menarik modalnya secara tiba

– tiba.

IV.1.3 Perkembangan Variabel Inflasi

Page 93: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Inflasi merupakan salah satu masalah dalam perekonomian yang tidak

dapat dihindari oleh setiap negara. Satu – satunya yang memungkinkan ialah

menjaga tingkat inflasi agar teteap stabil dan tidak menggerus kesejahteraan

masyarakat di sebuah negara. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk

menghitung inflasi yaitu indeks harga konsuen (IHK). Penelitian ini menggunakan

IHK dengan tahun dasar 2000 sebagai acuan dalam menghitung inflasi.

Perkembangan inflasi pada periode tahun 1981 – 2010 dapat dilihat pada grafik di

bawah ini:

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Inflasi

0

10

20

30

40

50

60

1985 1990 1995 2000 2005 2010

INF

Pada masa orde baru tahun 1990-an, Indonesia berhasil menahan tingkat

inflasi dengan rata – rata di bawah 10%. Namun ketika krisis moneter yang

sempat melanda Indonesia pada tahun 1997 terjadi, pergerakan inflasi sangat

cepat hingga menyentuh angka 77.63% pada tahun 1998. Namun hal lain terjadi

pada tahun 1999, dimana pemerintah berhasil menahan tingkat inflasi dengan

kebijakan yang sangat ketat hingga mencapai angka 2.01% yang merupakan

Page 94: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

angka paling rendah yang pernah dicapai Indonesia. Kondisi inflasi belum dapat

dikatakan stabil, karena pada tahun 2000 – 2006 kembali mengalami kenaikan

yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak di pasar internasional yang

menyebabkan pemerintah berusaha menghapus subsidi BBM. Bank Indonesia

selaku Bank Sentral kemudian merumuskan kebijakan yang disebut dengan

inflation targeting framework (ITF) yang isinya menjaga stabilitas tingkat inflasi

untuk tetap berada di bawah 6%.

IV.1.4 Perkembangan Variabel Ekspor

Bagi negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, maka ekspor

merupakan kegiatan yang biasa dilakukan dalam usaha meningkatkan pendapatan

negara. Banyak negara yang menerapkan proteksionisme untuk melindungi pasar

domestik dari banyaknya barang – barang impor yang masuk ke dalam negeri.

Sedangkan dalam hal ekspor, setiap negara melakukan spesialisasi terhadap

produknya agar dapat bersaing dengan produk – produk negara lain di pasar

internasional. Hal ini terkait dengan ekspor yang tinggi dapat meningkatkan PDB,

sedangkan impor yang tinggi dapat mengurangi PDB. Nilai ekspor yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan nilai ekspor bruto (belum dikurangi

impor) dengan satuan US$ yang telah di log (L). Perkembangan ekspor pada

tahun 1981 – 2010 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Ekspor

Page 95: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

10.0

10.4

10.8

11.2

11.6

12.0

1985 1990 1995 2000 2005 2010

LX

Pengembangan kesepakatan perdagangan regional seperti AFTA dan

APEC, peraturan mengenai perdagangan global (WTO) dan peraturan non

ekonomi kaitannya dengan perdagangan seperti ISO, ILO dan lain – lain

menyebabkan berkurangnya fleksibilitas pengembangan ekspor dalam negeri.

Kepedulian masyarakat asing akan kesehatan dan lingkungan menyebabkan

sulitnya produk Indonesia menembus pasar internasional. Indonesia sendiri

merupakan negara pengekspor bagi negara – negara maju di dunia terutama

Amerika Serikat, Australia, dan Jerman. Jumlah ekspor yang dihasilkan oleh

Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hanya saja penurunan

tajam terjadi pada tahun 2008, dimana jumlah penurunan hampir menyentuh

angka Rp. 11.9 Milyar. Namun kemunduran yang terjadi pada ekspor saat itu masi

terlindungi oleh kondisi konsumsi domestik dimana impor barang khususnya yang

berasal dari China belum semarak saat ini.

IV.2 Hasil dan Analisis Data

IV.2.1 Uji Pemilihan Fungsi Model Empiris

Page 96: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui model mana yang paling

tepat untuk digunakan dalam penelitian kali ini. Jenis model yang diujikan pada

penelitian kali ini ialah model linier dan model log linier. Sedangkan metode

pengujian yang digunakan yaitu MacKinnon, White dan Davidson atau yang lebih

dikenal MWD test. Hipotesis dalam pengujian untuk model linier pada penelitian

kali ini adalah apabila Z1 signifikan secara stastitik maka H0 ditolak, sedangkan

apabila Z1 tudak signifikan secara statistik maka H0 diterima. Begitu juga yang

berlaku pada model log linier dimana apabila Z2 signifikan secara statistik maka

Ha ditolak, sedangkan apabila Z2 tidak signifikan secara statistik maka Ha

diterima. Hasil dari uji MWD yang telah dilakukan oalah sebagai berikut:

1. Model Linier

Tabel 4.1 Hasil Uji MWD pada Model Linier

Variabel Koefisien t-statistik Prob.

Z1 -230545.8 -6.312957 0.0000

Hasil uji MWD pada model linier menunjukan bahwa Z1 signifikan

secara statistik pada tingkat signifikansi 5% dilihat dari nilai probabilitasnya yaitu

0.0000. Hal ini artinya H0 ditolak atau model linier tidak dapat digunakan pada

penelitian kali ini.

2. Model Log Linier

Tabel 4.2 Hasil Uji MWD pada Model Log Linier

Variabel Koefisien t-statistik Prob.

Page 97: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Z2 1.39x10-5 1.890812 0,0703

Hasil uji MWD pada model log linier menunjukan bahwa Z2 tidak

signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5% dilihat dari nilai

probabilitasnya yaitu 0.0703. Hal ini artinya Ha diterima atau model log linier

dapat digunakan pada penelitian kali ini.

IV.2.2 Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas merupakan salah satu tahapan yang diperlukan dalam

menganalisis jenis data time series. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan terjadinya regresi lancung pada pengolahan data mengunakan

metode OLS (Ordinary Least Square). Uji ini merupakan salah satu prasyarat

dalam melakukan analisis dengan menggunakan model dinamis ECM (Error

Correcton Model). Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan uji stasioneritas

yang meliputi uji akar unit (unit root test), uji derajat integrasi (integration test)

dan uji kointegrasi (contegration test).

IV.2.2.1 Uji Akar Unit (Unit Root Test)

Uji akar unit (unit root test) yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan dua metode yaitu Dickey-Fuller (DF) dan Augmented Dickey-

Fuller (ADF). Uji ini digunakan untuk melihat tingkat stasioneritas dari masing –

masing variabel. Apabila nilai hitung mutlak DF dan ADF lebih besar dari nilai

kritis mutlak DF dan ADF maka variabel tersebut stasioner, sebaliknya apabila

nilai hitung mutlak DF dan ADF lebih kecil dari nilai kritis mutlak DF dan ADF

maka variabel tersebut tidak stasioner.

Page 98: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 4.3 Hasil Uji Akar Unit pada Ordo 0

Variabel

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak

DF ADF DF ADF

LPDB -0.926299 -2.078440 -3.679322 -4.323979

LFDI -2.257309 -2.201037 -3.679322 -4.309824

INF -4.567247* -4.488006* -3.679322 -4.309824

LX -0.170175 -3.079349 -3.679322 -4.309824

Keterangan: signifikan pada 1% ditandai *

signifikan pada 5% ditandai **

signifikan pada 10% ditandai ***

Berdasarkan tabel di atas, dengan tingkat signifikansi 5% diketahui

bahwa hanya terdapat satu variabel yang stasioner yaitu variabel inflasi.

Sedangkan ketiga variabel lainnya yaitu perekonomian (PDB), investasi asing

langsung (FDI) dan ekspor (X) belum stasioner pada ordo 0. Hal ini berlaku pada

kedua pendekatan, baik Dickey-Fuller (DF) dan Augmented Dickey-Fuller

(ADF).

IV.2.2.2 Uji Derajat Integrasi (Integration Test)

Uji derajat integrasi dibutuhkan untuk melihat pada derajat berapa data

yang diamati dalam penelitian ini stasioner. Pengujian ini dimulai dengan uji

stasioneritas pada derajat satu. Apabila data tersebut masih belum stasioner pada

derajat satu, maka perlu dilakukan uji pada derajat berikutnya sampai data yang

diamati bersifat stasioner.

Uji derajat integrasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

dua metode seperti uji akar unit (unit root test) sebelumnya yaitu Dickey-Fuller

Page 99: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

(DF) dan Augmented Dickey-Fuller (ADF). Apabila nilai hitung mutlak DF dan

ADF lebih besar dari nilai kritis mutlak DF dan ADF, maka variabel tersebut

bersifat stasioner. Sebaliknya apabila nilai hitung mutlak DF dan ADF lebih kecil

dari nilai kritis mutlak DF dan ADF, maka variabel tersebut tidak stasioner.

Tabel 4.4 Hasil Uji Derajat Integrasi pada Ordo 1

Variabel

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak

DF ADF DF ADF

DLPDB -3.861268* -3.916864** -3.689.194 -3.580.623

DLFDI -6.545330* -6.450013* -3.689.194 -4.323.979

DINF -6.504901* -6.373371* -3.699.871 -4.339.330

DX -7.144293* -7.006284* -3.689.194 -4.323.979

Keterangan: signifikan pada 1% ditandai *

signifikan pada 5% ditandai **

signifikan pada 10% ditandai ***

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa semua nilai hitung mutlak baik

menggunakan metode Dickey-Fuller (DF) ataupun Augmented Dickey-Fuller

(ADF) diketahui lebih besar dari nilai kritis mutlak. Pada metode Dickey-Fuller

(DF) semua variabel telah stasioner pada tingkat signifikansi 1%. Sedangkan pada

metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) hanya satu variabel yaitu perekonomian

(PDB) yang stasioner pada tingkat signifikansi 5%, sedangkan ketiga variabel

lainnya yaitu investasi asing langsung (FDI), inflasi (IND) dan ekspor (X) telah

stationer pada tingkat signifikansi 1%. Secara keseluruhan, hal ini menunjukan

bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian kali ini telah stasioner

pada tingkat satu atau ordo 1.

Gambar 4.5 Pola Data pada Ordo 0 dan Ordo 1

Page 100: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

IV.2.3 Uji Kointegrasi (Cointegration Test)

Uji kointegrasi dilakukan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan

kointegrasi di antara variabel. Hubungan kointegrasi terjadi apabila dua atau lebih

variabel diketahui memiliki hubungan atau keseimbangan jangka panjang.

Kointegrasi hanya dapat dilakukan apabila variabel dependen stasioner pada

derajat yang sama dengan variabel independennya.

Engle and Granger (1987) menyebutkan bahwa kombinasi linier dari dua

atau lebih variabel bisa saja stasioner pada I(0), meskipun secara individual

variabel – variabel tersebut tidak stasioner I(1). Persamaan kointegrasi dari

variabel – variabel dalam penelitian ini ialah:

Page 101: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Hasil kointegrasi dari persamaan di atas ialah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Kointegrasi

Koefisien t-statistik Prob.

LFDI -0.007249 -1.528946 0.1384

INF -0.004620 -2.977684 0.0062

LX 0.822758 32.93028 0.0000

Hasil tersebut menggambarkan hubungan jangka panjang yang terjadi

antara variabel – variabel independen yaitu investasi asing langsung (FDI), inflasi

(INF) dan ekspor (X) terhadap variabel dependennya yaitu perekonomian (PDB).

§ Investasi asing langsung (FDI) memiliki koefisien negatif dan tidak

signifikan pada tingkat signifikansi 5% terhadap perekonomian Indonesia

dalam jangka panjang. Artinya, dalam jangka panjang aliran masuk FDI

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian

Indonesia.

§ Inflasi (INF) memiliki pengaruh negatif signifikan pada tingkat

signifikansi 5% terhadap perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.

Artinya, dalam jangka panjang naiknya tingkat inflasi sebesar satu persen

akan menurunkan perekonomian sebesar 0.46 persen dan inflasi dalam

jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap perekonomian.

§ Ekspor (X) memiliki pengaruh positif signifikan pada tingkat signifikansi

5% terhadap perekonomian Indonesia dalam jangka panjang. Artinya,

dalam jangka panjang peningkatan ekspor sebesar satu persen akan

Page 102: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

meningkatkan perekonomian sebesar 82.27 persen dan ekspor dalam

jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap pererkonomian.

Kemudian dari hasil kointegrasi tersebut dapat ditemukan nilai residual

regresi kointegrasi yang selanjutnya diuji menggunakan metode Augmented

Dickey-Fuller (ADF) untuk melihat stasioner atau tidaknya nilai residual tersebut.

Tabel 4.6 Hasil Uji Residual Regresi Kointegrasi

ADF hitung -4.416022* Prob. 0.0078

Nilai kritis 5% -4.309.824

Keterangan: signifikan pada 1% ditandai *

signifikan pada 5% ditandai **

signifikan pada 10% ditandai ***

Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai hitung mutlak residual lebih besar

dari nilai kritis residual, yakni -4.416022 > -4.309824. Hasil kointegrasi tersebut

memiliki dua arti penting dalam penelitian ini, pertama bahwa residual tersebut

telah stasioner pada ordo 0 dengan tingkat signifikansi 1%. Kedua hasil ini

sekaligus menunjukan bahwa variabel – variabel yang diamati pada penelitian ini

telah terkointegrasi dalam jangka panjang.

IV.2.4 Error Correction Model (ECM)

Error Correction Model (ECM) yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan model Error Correction Model-Engle Granger (ECM-EG). Model

ini digunakan untuk menjelaskan hubungan jangka pendek variabel – variabel

independen yaitu investasi asing langsung (FDI), inflasi (INF) dan ekspor (X)

terhadap variabel dependennya yakni perekonomian Indonesia yang ditandai

Page 103: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

dengan produk domestik bruto (PDB). Sedangkan dalam melihat hubungan jangka

panjangnya dapat dilihat dari hasil regresi kointegrasi seperti yang telah dijelaskan

di atas. Hasil pengolahan data menggunakan software E-Views 6 dapat dilihat di

bawah ini:

DLPDB = 0.082907 + 0.001264 DLFDI – 0.002961 DINF + 0.094380

(4.160669) (0.448362) (-4.303054)

DLX - 0.002368 ECT1

(1.569419) (-2.211590)

R2 = 0.662691

F = 11.78786 (0.000019)

Dimana:

DLPDB = Pertumbuhan ekonomi Indonesia

DLFDI = Jumlah investasi asing langsung di Indonesia

DINF = Tingkat inflasi di Indonesia

DLX = Jumlah ekspor yang dilakukan Indonesia

ECT1 = Error Correction Term (LFDIt-1 + INFt-1 + LXt-1 – LPDBt-1)

β0 = Intersep

β1, β2, β3 = Koefisien regresi ECM dalam jangka pendek

β4 = Koefisien regresi error correction term (ECT)

Persamaan di atas menggambarkan hubungan yang terjadi pada variabel

– variabel independen terhadap variabel dependen dalam jangka pendek.

Page 104: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

§ Investasi asing langsung (FDI) memiliki koefisien positif namun tidak

signifikan pada tingkat signifikansi 5% terhadap perekonomian Indonesia

dalam jangka pendek. Artinya, dalam jangka pendek aliran masuk FDI

tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian

Indonesia.

§ Inflasi (INF) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat

signifikansi 5% terhadap perekonomian Indonesia dalam jangka pendek.

Artinya, dalam jangka pendek kenaikan inflasi sebesar satu persen akan

menurunkan perekonomian sebesar 0.29 persen dan inflasi dalam jangka

pendek berpengaruh signifikan terhadap perekonomian.

§ Ekspor (X) memiliki koefisien positif namun tidak signifikan terhadap

tingkat signifikansi 5% terhadap perekonomian Indonesia dalam jangka

pendek. Artinya, dalam jangka pendek ekspor tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Berdasarkan persamaan di atas, dapat diketahui bahwa nilai Error

Correction Term (ECT1) menunjukan angka - 0.002368 dengan probabilitas

sebesar 0.0368. Hal ini menunjukan bahwa ECT1 signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Sekaligus menjelaskan bahwa spesifikasi model ECM-EG yang

digunakan dalam penelitian ini tepat dan mampu menjelaskan variasi dinamis.

ECM-EG pada penelitian ini juga lolos dari semua uji asumsi klasik. Dengan

demikian dapat disimpulkan model yang digunakan dalam penelitian ini sudah

sahih dan selaras dengan hasil yang diperoleh melalui regresi kointegrasi. Nilai

koefisien determinasi (R2) yang menunjukan angka 0.662691 menunjukan bahwa

66.27% dari variasi variabel perekonomian Indonesia dapat dijelaskan oleh variasi

Page 105: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

variabel penanaman modal asing langsung, inflasi dan ekspor. Sedangkan sisanya

33.73% dijelaskan oleh variabel – variabel lain di luar model.

IV.2.5 Interpretasi Ekonomi

IV.2.5.1 Pengaruh FDI terhadap Perekonomian Indonesia

Berdasarkan hasil estimasi menggunakan metode Error Correction

Model-Engle Granger (ECM-EG) untuk jangka pendek, nilai koefisien investasi

asing langsung sebesar 0.001264 dengan probabilitas 0.6579 mengindikasi bahwa

investasi asing langsung (FDI) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perekonomian Indonesia. Begitu juga pada jangka panjangnya, investasi asing

langsung (FDI) dengan nilai koefisien sebesar -0.007249 dengan probabilitas

sebesar 0.1384 menunjukan bahwa investasi asing langsung (FDI) tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dengan demikian

dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi asing langsung (FDI) secara umum tidak

memiliki pengaruh terhadap perekonomian Indonesia baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

Hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan

bahwa investasi asing langsung (FDI) berpengaruh positif terhadap perekonomian

Indonesia. Dalam jangka pendek peningkatan investasi asing langsung (FDI) akan

mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan manfaat

investasi asing langsung (FDI) menurut Nasir (2009), dimana melalui investasi

asing langsung (FDI) negara tujuan investasi dapat memperoleh bantuan modal,

transfer langsung teknologi, pengembangan manajemen perusahaan domestik

yang diperoleh dari perusahaan asing melalui demonstrasi, dan peningkatan

Page 106: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kualitas tanaga kerja. Faktor – faktor inilah yang menjadi beberapa indikator

dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Namun, hasil estimasi dalam penelitian ini tidak menunjukan pengaruh

yang dihasilkan oleh investasi asing langsung (FDI) terhadap perekonomian di

Indonesia. Tidak terlihatnya pengaruh yang dihasilkan oleh investasi asing

langsung (FDI) terhadap perekonomian di Indonesia disebabkan oleh faktor risk

country yaitu pasar domestik yang kecil memnyebabkan rate of return dari modal

rendah dan kurang tersedia fasilitas pendukung seperti transportasi, tenaga kerja

terampil, dan teknologi (Kustituanto, 1999)

Carkoviv dan Levine (dalam Khaliq, 2005) melakukan observasi terkait

hubungan antara FDI dengan pertumbuhan ekonomi dan menemukan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang dihasilkan oleh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi,

maupun dampaknya terhadap modal manusianya. Alvaro (2003) mengatakan

bahwa FDI pada sektor primer cenderung memiliki pengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi, sedangkan untuk sektor manufaktur FDI memberikan

pengaruh yang positif. Dalam beberapa studi kausalitas mengatakan bahwa

hubungan antara FDI dengan pertumbuhan ekonomi ialah searah. Artinya

pertumbuhan ekonomi justru yang mempengaruhi besarnya FDI yang masuk,

sedangkan FDI tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini

terkait dengan kondisi perekonomian yang stabil dan iklim bisnis yang menarik

bagi investor sehingga mereka mau menanamkan modalnya di negara tersebut.

Hanson (dalam Wijeweera, 2010) berpendapat bahwa perusahaan

multinasional dapat membatasi perusahaan dalam negeri dalam mengurangi usaha

yang dapat meningkatkan keuntungan bahkan hal ini dapat mendorong naiknya

Page 107: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kerugian produksi bagi perusahaan dalam negeri. Jika kerugian tersebut lebih

besar dari pertumbuhan produktifitas yang dihasilkan oleh investasi multinasional,

maka pengaruh negatif akan terjadi pada pertumbuhan ekonomi. FDI yang

memenuhi investasi dalam negeri juga dapat berbahaya bagi pertumbuhan

ekonomi negara tujuan investasi. Pengamat ekonomi menyatakan bahwa

meskipun beberapa negara memilih FDI daripada investasi domestik,

kelongggaran pajak dan insentif lainnya, hal ini hanya akan mempertegas

terjadinya kegagalan pasar.

IV.2.5.2 Pengaruh Inflasi terhadap Perekonomian Indonesia

Berdasarkan hasil estimasi menggunakan metode Error Correction

Model-Engle Granger (ECM-EG) diketahui bahwa inflasi berpengaruh negatif

terhadap perekonomian Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Kedua pengaruh yang dihasilkan oleh inflasi terhadap perekonomian

Indonesia tersebut bersifat signifikan. Dengan nilai koefisien sebesar -0.002961

untuk jangka pendek dan sebesar -0.004620 untuk jangka panjang membuktikan

bahwa inflasi memberikan pengaruh negatif sesuai dengan teori yang berlaku.

Secara umum, maka dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi menunjukan inflasi

berpengaruh negatif signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa

inflasi berpengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia. Inflasi merupakan

sebuah fenomena ekonomi yang tidak dapat dihindari oleh setiap perekonomian di

dunia. Inflasi yang tinggi dapat menggerus kesejahteraan masyarakat, dimana

kenaikan harga yang tidak diiringi oleh kenaikan pendapatan akan menyebabkan

sulitnya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dalam sebuah

Page 108: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

perekonomian yang sedang mengalami inflasi, biasanya pemerintah mengambil

kebijakan untuk menaikkan tingkat suku bunga agar masyarakat kembali

meningkatkan tabungannya. Namun tingkat suku bunga yang tinggi akan

menyebabkan investor mengurungkan niatnya dalam berinvestasi. Turunnya

investasi menyebabkan berkurangnya pengeluaran agregat dan hal ini dapat

memperlambat pertumbuhan ekonomi di sebuah negara. Terlebih lagi, inflasi

merupakan gejala manajemen ekonomi yang buruk, ketidaksempurnaan institusi

dan faktor lainnya yang bersama – sama dapat memperburuk performa ekspor dan

pertumbuhan ekonomi. Fenomena inilah yang menyebabkan inflasi mungkin saja

terjadi karena sistem. Inflasi rendah dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap

perekonomian, namun inflasi melambung atau hiperinflasi dapat menimbulkan

permasalahan serius pada perekonomian. Oleh sebab itu Bank Sentral tidak akan

mentolenransi tingkat inflasi yang tinggi.

Hasil ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Gokal dan Hanif pada tahun 2004 dengan judul “Relationship between Inflation

and Economic Growth” yang menjelaskan hubungan inflasi dan pertumbuhan

ekonomi dengan menggunakan kerangka AD-AS sesuai dengan teori Keynessian.

Dalam kasusnya di Fiji, terbukti bahwa inflasi memiliki hubungan langsung

terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan

pentingnya menjaga kestabilan harga. Termasuk peran Bank Sentral dalam

menjaga konsistensi tingkat inflasi yang rendah.

IV.2.5.3 Pengaruh Ekspor terhadap Perekonomian Indonesia

Berdasarkan hasil estimasi menggunakan metode Error Correction

Model-Engle Granger (ECM-EG) diketahui bahwa untuk jangka pendek, ekspor

Page 109: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

memiliki koefisien positif namun tidak signifikan terhadap perekonomian yang

ditunjukan dengan nilai koefisien sebesar 0.094380. Sedangkan untuk jangka

panjang, ekspor berpengaruh positif signifikan ditunjukan dengan nilai koefisien

sebesar 0.822758. Kondisi ini secara umum menunjukan bahwa dalam jangka

pendek ekspor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian

Indonesia, sedangkan untuk jangka panjang ekspor memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa

ekspor berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini terkait

dengan perbedaan peran ekspor pada negara besar, kecil dan sangat kecil. Negara

besar cenderung tidak bergantung pada ekspor mereka dibandingkan dengan

negara kecil seperti Indonesia. Itu sebabnya, Indonesia berusaha meningkatakan

ekspor mereka sebagai salah satu indikator usaha dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonominya.

Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, untuk melihat

pertumbuhan dibutuhkan barang – barang modal yang dapat mendukung

peningkatan output, namun kenyataannya barang – barang modal di Indonesia

masih bergantung pada impor. Untuk memperoleh barang modal, maka

dibutuhkan peningkatan pendapatan dan ekspor merupakan salah satu jalan dalam

usaha meningkatkan pendapatan. Hal ini menunjukan, perdagangan internasional

memiliki peran penting bagi Indonesia sebagai negara sedang berkembang dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi.

Hasil ini diperkuat dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Redlin

dengan judul “Trade Openness and Economic Growth: A Panel Causality

Page 110: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Analysis” yang menjelaskan bahwa perdagangan terbuka akan memberikan

dampak positif signifikan pada jangka panjang sedangkan untuk jangka pendek

memberikan dampak positif namun tidak signifikan karena adanya penyesuaian

dengan peningkatan pendapatan. Hal ini menunjukan adanya perbedaan pengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi bagi negara berendapatan rendah dan negara

berpendapatan tinggi.

Page 111: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, variabel – variabel seperti investasi asing langsung

(FDI), inflasi dan ekspor periode tahun (1981 – 2010) digunakan untuk dianalisis

pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia. Variabel – variabel tersebut

diketahui secara langsung maupun tidak langsung memiliki pengaruh terhadap

perekonomian Indonesia. Investasi dalam hal ini yaitu investasi asing langsung

dan ekspor yang merupakan faktor pembentuk PDB dianalisis bersama dengan

inflasi yang merupakan salah satu kendala dalam setiap perekonomian.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Investasi asing langsung (FDI) di Indonesia merupakan sebuah alternatif

pembiayaan yang dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan utang luar

negeri. Keberadaan investasi asing langsung (FDI) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh risk

country yaitu pasar domestik yang kecil menyebabkan rate of return dari modal

rendah dan kurang tersedianya fasilitas pendukung seperti transportasi, teknologi

dan tenaga kerja yang termpil. Selain itu rumitnya proses pengurusan izin

birokrasi di Indonesia juga menjadi penghambat kurangnya investasi asing

langsung di Indonesia. Dampak langsung dari investasi aisng langsung (FDI) yang

terasa di Indonesia baru berasal dari meningkatnya kesempatan kerja, sedangkan

kemampuan produksi perusahaan – perusahaan domestik yang belum mengalami

Page 112: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

peningkatan serius menyebabkan keberadaan perusahaan multinasional malah

dapat menjadi ancaman bagi perusahaan domestik yang tidak mampu bersaing.

2. Inflasi di Indonesia merupakan satu permasalahan ekonomi yang

seringkali terjadi. Inflasi merupakan suatu fenomena yang dapat memperburuk

kondisi perekonomian. Hal ini terbukti dengan hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini dimana naiknya inflasi akan menyebabkan penurunan kinerja

perekonomian. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, inflasi

memiliki pengaruh secara langsung yang signifikan terhadap kondisi

perekonomian Indonesia. Hal ini berarti bahwa penentuan target tingkat inflasi

yang dilakukan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral melalui Inflation Target

Framework (ITF) memiliki peranan penting dalam menjaga kestabilan tingkat

inflasi di Indonesia.

3. Globalisasi merupakan salah satu penyebab terjadinya ketergantungan

sebuah negara dengan negara lain khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan

yang berasal dari perdagangan internasional. Banyaknya negara yang terlibat

dalam perdagangan internasional menyebabkan setiap negara melakukan

spesialisai dan proteksi terhadap barang – barang produksinya. Sesuai dengan

hasil estimasi dalam penelitian ini, keberadaan ekspor di Indonesia memiliki

dampak yang positif bagi perekonomian di jangka panjang. Sedangkan untuk

jangka pendek, ekspor di Indonesia tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap perekonomian. Hal ini disebabkan dalam jangka pendek, ekspor di

Indonesia harus melakukan penyesuaian terhadap kondisi negara pengimpor,

fluktuasi nilai tukar dan faktor – faktor lain yang mendukung banyaknya jumlah

permintaan atas barang ekspor di Indonesia. Selain di wilayah Asia, Indonesia

Page 113: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

merupakan sebuah negara yang menjadi salah satu pengekspor utama bagi negara

– negara di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan

perdagangan internasional khususnya ekspor memiliki peran penting bagi negara

berkembang seperti Indonesia.

V.2 Saran

Saran untuk pihak – pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan

investasi asing langsung (FDI) dan ekspor, juga pihak yang terkait dengan

penyelesaian masalah inflasi sebagai upaya dalam meningkatakan pertumbuhan

ekonomi ialah sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan jumlah investasi asing langsung (FDI) ke

Indonesia, pemerintah diharapkan dapat mempermudah proses pengurusan izin –

izin terkait penyelenggaraan investasi asing langsung (FDI). Keberadaaan

investasi asing langsung (FDI) yang memiliki potensi dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, hendaknya menjadi perhatian bagi pemerintah dan

perusahaan domestik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga

kerja dalam mendukung transfer teknologi yang berasal dari investasi asing

langsung (FDI). Selain itu, kondisi ekonomi yang merupakan magnet nagi

investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, hendaknya dapat dijaga

kestabilannya.

2. Dalam menghadapi masalah inflasi, keberadaan Bank Sentral selaku

pembuat kebijakan moneter sangat dibutuhkan. Pembentukan Inflation Targetting

Framework (ITF) sebagai strategi dalam mengantisipasi tekanan inflasi

merupakan langkah yang tepat yang diambil oleh Bank Indonesia. Dalam

Page 114: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

menjalankan strategi ini, Bank Indonesia perlu secara tegas menentukan

instrument kebijakan yang digunakan apakah base money atau suku bunga. Selain

itu, kebijakan moneter yang dibuat oleh Bank Indonesia hendaknya lebih

disosialisasikan agar pelaku ekonomi dapat dengan jelas melihat pergerakan

variabel – variabel makro ekonomi.

3. Ekspor di Indonesia memiliki peranan yang cukup penting dalam upaya

peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah diharapkan lebih fokus dalam

melakukan proteksi terhadap barang – barang yang diproduksi dari dalam negeri.

Hal ini terkait dengan semakin banyaknya produk – produk asing yang masuk ke

Indonesia sehingga memberikan tekanan terhadap produsen domestik. Dengan

proteksi dan produksi yang ditingkatkan, maka akan diperoleh jumlah ekspor

netto yang besar sehingga pertumbuhan ekonomi akan turut mengalami

peningkatan. Usaha ini harus terus dilakukan untuk menjaga pengaruh positif dari

ekspor dimana jumlah ekspor harus lebih besar dibandingkan jumlah impornya.

Selain itu, pemerintah hendaknya terus memberikan informasi mengenai kondisi

negara tujuan ekspor agar para produsen atau eksportir dapat melakukan

pencegahan atas hal – hal yang dapat menghambat kegiatan ekspornya.

Page 115: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2009. Laporan Perekonomian Indonesia 2009. Jakarta: Bank

Indonesia.

Boediono. 1985. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Case, Karl E. dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip - prinsip Ekonomi: Edisi ke 8.

Jakarta: Erlangga.

Cetinkaya, Murat and Savas Erdogan. 2010. VAR Analysis of the Relation

between GDP, Import and Export: Turkey Case. International Research

Journal of Finance and Economics, Issue 55, pp. 135 – 145.

Feldstein, Martin. 2000. Aspects of Global Economic Integration: Outlook for

The Future. National Bureau of Economic Research (NBER) Working

Paper No. 7899.

Gokal, Vikesh and Subrina Hanif. 2004. Relationship between Inflation ad

Economic Growth. Working Paper of Economic Departement Reserve

Bank of Fiji.

Gylfason, Thorvaldur. 1999. Exports, Inflation, and Growth. World Development

Elsevier, Vol. 27(6), pp. 1031 – 1057.

Jayachandran, G. and A. Seilan. 2010. A Causal Relationship between Trade,

Foreign Direct Investment and Economic Growth for India. International

Research Journal of Finance and Economics, Issues 42, pp. 74 – 88.

Page 116: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Jhingan, M. L. 1996. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Khaliq, Abdul and Ilan Noy. 2007. Foreign Direct Investment and Economic

Growth: Empirical Evidence from Sectoral Data in Indonesia. Working

Papers 200726, University of Hawaii at Manoa, Department of

Economics.

Kogid, Mori dkk. 2010. Determinant Factors of Economic Growth in Malaysia:

Multivariate Cointegration and Causality Analysis. European Journal of

Economics, Finance and Administrative Sciences, Issue 24, pp. 123 - 137.

Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld. 2009.International Economics: Theory

& Policy 8th Edition. USA: Pearson Education, Inc.

Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld. 1996. Ekonomi Internasional: Teori dan

Kebijakan Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kustituanto, Bambang. 1999. Peranan Penanaman Modal Aaing (PMA) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, Vol. 14, No. 2, Hal. 1 – 13.

Lee, Chew Ging. 2010. Exports, Imports and Economic Growth: Evidence from

Pakistan. European Journal of Scientific Research, Vol. 45, No.3, pp. 422

- 429.

Magnus, Frimpong Joseph and Oteng Abayi Eric Fosu. 2008. Bivariate Causality

Analysis between FDI Inflows and Economic Growthin Ghana.

Page 117: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

International Research Journal of Finance and Economics, Issue 15, pp.

103 - 112.

Miankhel, Adil K., Shandre Mugan T., and Kaliappa Kalirajan. 2009. Foreign

Direct Investment, Exports and Economic Growth in South Asia and

Selected Emerging Countries: A Multivariate VAR Analysis. Center for

Contemporary Asian Studies Working Paper No. 23.

Nasir, Iqbal and Saima Nawaz. 2009. Investment, Inflation and Economic Growth

Nexus. The Pakistan Development Review: Pakistan Institute of

Development Economics, Vol. 48, Page 863 – 874.

Nasir, Muhammad. 2009. The Role of Foreign Direct Investment on Indonesian

Economic Growth. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8, No. 2, Hal. 92 -

105.

Nuryati, Yati, Hermanto Siregar dan Anny Ratnawati. 2006. Dampak Kebijakan

Inflation Targeting terhadap Beberapa Variabel Makroekonomi di

Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan – Juni, Hal. 113 -

134.

Rahayu, Siti A T. 2007. Modul Laboratorium Ekonometrika. Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Samuelson, Paul A. and William D. Nordhaus. 2004. Ilmu Makro Ekonomi.

Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Page 118: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Sarwedi. 2002. Investasi Asing Langsung di Indonesia dan Faktor yang

Mempengaruhinya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 1, Hal.

17 - 35.

Setyowati, Eni dkk. 2008. Kausalitas Investasi Asing terhadap Pertumbuhan

Ekonomi: Error Correction Model. Jurnal Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Vol. 9, No. 1, Hal 69 - 88.

Spiegel, Shari. 2007. Macroeconomic and Growth Policies. New York: United

Nation, Department for Economic and Social Affairs.

Suhel. Analisis Model Vector Autoregression (VAR) terhadap Hubungan antara

Pertumbuhan Ekonomi dengan Penanaman Modal Asing (PMA) di

Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Hal 96-113.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Thomas, R. L.1993. Introductory Econometrics Second Edition. New York:

Longman Publishing.

Wijeweera, Albert. 2010. Economic Growth and FDI Inflows: A Stochastic

Frontier Analysis. The Journal of Developing Areas Vol. 43 No. 2 pp. 143

– 158.

Page 119: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Page 120: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Lampiran 1

Data

Tahun PDB FDI INFLASI EKSPOR LPDB LFDI INF LX

Millions

US$ Millions

US$ 2000 - % Millions

US$ 1981 63614.14 930.07 12.6 26785.64 10.804 8.968 12.6 10.428 1982 64316.49 1433.12 9.8 24373.05 10.808 9.156 9.8 10.387 1983 69751.17 1688.57 11.5 24774.87 10.844 9.222 11.5 10.394 1984 74753.83 1150.26 10.3 26396.51 10.874 9.061 10.3 10.422 1985 77353.43 1534.65 4.7 24336.75 10.888 9.186 4.7 10.386 1986 81967.19 1205.61 5.9 28039.34 10.914 9.081 5.9 10.448 1987 86311.45 1645.30 9.3 32138.99 10.936 9.216 9.3 10.507 1988 91797.13 2276.68 8.1 32477.25 10.963 9.357 8.1 10.512 1989 100136.63 2535.32 6.3 34665.71 11.001 9.404 6.3 10.540 1990 109150.51 3768.96 7.8 35829.01 11.038 9.576 7.8 10.554 1991 118895.24 4675.08 9.3 42556.87 10.075 9.670 9.3 10.629 1992 127480.07 5211.14 7.6 48391.87 11.105 9.717 7.6 10.685 1993 136727.57 5358.29 9.7 51347.52 11.136 9.729 9.7 10.711 1994 147036.92 5194.58 8.5 56452.26 11.167 9.715 8.5 10.752 1995 159382.67 9788.29 9.3 60811.04 11.202 9.991 9.3 10.784 1996 171563.95 13040 6.9 65408.37 11.234 10.115 6.9 10.816 1997 179627.23 9261.39 6.3 70510.20 11.254 9.966 6.3 10.848 1998 156048.06 - 301.75 58.0 78395.48 11.193 0 58.0 10.894 1999 157282.61 - 1935.29 20.8 53461.82 11.197 0 20.8 10.728 2000 165021.01 - 4550.35 3.7 67621.17 11.218 0 3.7 10.830 2001 171033.50 - 2325.02 11.5 68057.31 11.233 0 11.5 10.833 2002 178729.11 116.44 11.7 67229.10 11.252 8.066 11.7 10.828 2003 187273.02 - 448.48 6.8 71186.46 11.272 0 6.8 10.852 2004 196694.49 1342.83 6.1 80816.80 11.294 9.128 6.1 10.908 2005 207891.46 5347.18 10.4 94233.45 11.318 9.728 10.4 10.974 2006 219327.47 2785.83 13.1 103096.61 11.314 9.445 13.1 11.013 2007 233243.85 3705.07 6.0 111904.13 11.368 9.569 6.0 10.049 2008 247270.44 4538.94 9.8 122572.46 11.393 9.657 9.8 11.088 2009 258584.63 2239.38 6.1 110695.02 11.413 9.350 6.1 11.044 2010 274370.87 5793.15 5.9 127216.08 11.438 9.763 5.9 11.105

Page 121: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Lampiran 2

Uji Fungsi Model Empiris

MWD Test

(Linier)

Dependent Variable: PDB Method: Least Squares Date: 09/17/12 Time: 22:26 Sample: 1981 2010 Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 51812.91 4279.672 12.10675 0.0000

FDI 1.059311 0.433890 2.441429 0.0220 INF -374.4877 154.2571 -2.427686 0.0227 X 1.666512 0.061899 26.92298 0.0000 Z1 -230545.8 36519.46 -6.312957 0.0000

R-squared 0.986513 Mean dependent var 150421.2

Adjusted R-squared 0.984355 S.D. dependent var 61154.45 S.E. of regression 7649.127 Akaike info criterion 20.87358 Sum squared resid 1.46E+09 Schwarz criterion 21.10712 Log likelihood -308.1037 Hannan-Quinn criter. 20.94829 F-statistic 457.1655 Durbin-Watson stat 1.976524 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 122: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

(Log Linier)

Dependent Variable: LPDB Method: Least Squares Date: 09/17/12 Time: 22:26 Sample: 1981 2010 Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.875178 0.548444 7.065773 0.0000

LFDI 0.014795 0.012504 1.183137 0.2479 INF -0.000229 0.002754 -0.083103 0.9344 LX 0.721532 0.058601 12.31261 0.0000 Z2 1.39E-05 7.34E-06 1.890812 0.0703

R-squared 0.979696 Mean dependent var 11.83327

Adjusted R-squared 0.976447 S.D. dependent var 0.439655 S.E. of regression 0.067474 Akaike info criterion -2.403134 Sum squared resid 0.113819 Schwarz criterion -2.169602 Log likelihood 41.04702 Hannan-Quinn criter. -2.328425 F-statistic 301.5640 Durbin-Watson stat 1.316337 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 123: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Lampiran 3

Unit Akar Unit

DF Test

Null Hypothesis: LPDB has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.926299 0.7651

Test critical values: 1% level -3.679322 5% level -2.967767 10% level -2.622989 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: LFDI has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.257309 0.1918

Test critical values: 1% level -3.679322 5% level -2.967767 10% level -2.622989 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: INF has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.567247 0.0011

Test critical values: 1% level -3.679322 5% level -2.967767 10% level -2.622989

Page 124: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Null Hypothesis: LX has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.170175 0.9318

Test critical values: 1% level -3.679322 5% level -2.967767 10% level -2.622989 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 125: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

ADF Test

Null Hypothesis: LPDB has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.078440 0.5349

Test critical values: 1% level -4.323979 5% level -3.580623 10% level -3.225334 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: LFDI has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.201037 0.4714

Test critical values: 1% level -4.309824 5% level -3.574244 10% level -3.221728 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: INF has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.488006 0.0066

Test critical values: 1% level -4.309824 5% level -3.574244 10% level -3.221728 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 126: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Null Hypothesis: LX has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.079349 0.1298

Test critical values: 1% level -4.309824 5% level -3.574244 10% level -3.221728 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 127: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Lampiran 4

Uji Derajat Integrasi

DF Test

Null Hypothesis: D(LPDB) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.861268 0.0066

Test critical values: 1% level -3.689194 5% level -2.971853 10% level -2.625121 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LFDI) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.545330 0.0000

Test critical values: 1% level -3.689194 5% level -2.971853 10% level -2.625121 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(INF) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.504901 0.0000

Test critical values: 1% level -3.699871 5% level -2.976263 10% level -2.627420

Page 128: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Null Hypothesis: D(LX) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.144293 0.0000

Test critical values: 1% level -3.689194 5% level -2.971853 10% level -2.625121 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 129: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

ADF Test

Null Hypothesis: D(LPDB) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.916864 0.0247

Test critical values: 1% level -4.323979 5% level -3.580623 10% level -3.225334 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LFDI) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.450013 0.0001

Test critical values: 1% level -4.323979 5% level -3.580623 10% level -3.225334 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(INF) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.373371 0.0001

Test critical values: 1% level -4.339330 5% level -3.587527 10% level -3.229230 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 130: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Null Hypothesis: D(LX) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.006284 0.0000

Test critical values: 1% level -4.323979 5% level -3.580623 10% level -3.225334 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 131: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Lampiran 5

Uji Kointegrasi

Dependent Variable: LPDB Method: Least Squares Date: 09/17/12 Time: 22:23 Sample: 1981 2010 Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.965534 0.276070 10.74198 0.0000

LFDI -0.007249 0.004741 -1.528946 0.1384 INF -0.004620 0.001551 -2.977684 0.0062 LX 0.822758 0.024985 32.93028 0.0000

R-squared 0.976792 Mean dependent var 11.83327

Adjusted R-squared 0.974114 S.D. dependent var 0.439655 S.E. of regression 0.070737 Akaike info criterion -2.336139 Sum squared resid 0.130096 Schwarz criterion -2.149312 Log likelihood 39.04208 Hannan-Quinn criter. -2.276371 F-statistic 364.7654 Durbin-Watson stat 1.123606 Prob(F-statistic) 0.000000

Uji Akar Unit pada Residual

Null Hypothesis: RESID02 has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.416022 0.0078

Test critical values: 1% level -4.309824 5% level -3.574244 10% level -3.221728 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 132: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Lampiran 6

Hasil Regresi Error Corrrection Model – Engle Granger

Dependent Variable: DLPDB Method: Least Squares Date: 09/18/12 Time: 08:21 Sample (adjusted): 1982 2010 Included observations: 29 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.082907 0.019926 4.160669 0.0004

DLFDI 0.001264 0.002820 0.448362 0.6579 DINF -0.002961 0.000688 -4.303054 0.0002 DLX 0.094380 0.060137 1.569419 0.1296 ECT1 -0.002368 0.001071 -2.211590 0.0368

R-squared 0.662691 Mean dependent var 0.050402

Adjusted R-squared 0.606473 S.D. dependent var 0.041757 S.E. of regression 0.026195 Akaike info criterion -4.290898 Sum squared resid 0.016468 Schwarz criterion -4.055157 Log likelihood 67.21802 Hannan-Quinn criter. -4.217067 F-statistic 11.78786 Durbin-Watson stat 1.066108 Prob(F-statistic) 0.000019

Page 133: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv HALAMAN MOTTO The harder the conflict, the more glorious the triumph. (Thomas Paine) If

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115