PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN...

13
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMAN 9 BALIKPAPAN TAHUN 2012 HEALTH EFFECT USING VIDEO EXTENSION OF BREAST SELF EXAMINATION (BSE) KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF CHANGES IN GIRLS SMAN 9 BALIKPAPAN YEAR 2012 Sulastri 1 , Ridwan M. Thaha 2 , Syamsiar S. Russeng 3 1 SADARI Foundation 2 Jurusan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin 3 Jurusan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Sulastri SADARI Foundation M. Yamin No. 5 Email : [email protected] HP : 08134769323

Transcript of PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN...

Page 1: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP

PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMAN 9 BALIKPAPAN

TAHUN 2012

HEALTH EFFECT USING VIDEO EXTENSION OF BREAST SELF EXAMINATION (BSE) KNOWLEDGE AND ATTITUDES

OF CHANGES IN GIRLS SMAN 9 BALIKPAPAN YEAR 2012

Sulastri1, Ridwan M. Thaha2, Syamsiar S. Russeng 3

1SADARI Foundation 2Jurusan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin

3Jurusan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi: Sulastri SADARI Foundation M. Yamin No. 5 Email : [email protected] HP : 08134769323

Page 2: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

Abstrak SADARI merupakan langkah awal yang penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Rekomendasi dari The American Cancer Sosiety, Menginformasikan bahwa banyak keuntungan untuk melakukan SADARI saat mencapai usia 20 tahun karena hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan mengunakan video dalam pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri di SMAN 9 Balikpapan Tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan pre – post test control group design. Subjek penelitian adalah remaja puteri kelas X – SMAN 9 Balikpapan yang dipilih dengan simple random sampling dengan perolehan sampel sebesar 50 siswi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji paired t-test dengan taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan perubahan pengetahuan pada kelompok eksperimen dengan rerata (49.22) lebih besar daripada kelompok kontrol I (17.36), (p = 0.000) dan untuk perubahan sikap pada kelompok eksperimen (33.46) lebih besar daripada pada kelompok kontrol (25.94), (p = 0.000) sehingga ada perbedaan yang signifikasi penyuluhan kesehatan mengunakan video dalam SADARI terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap pada remaja putri Memotivasi pengetahuan dan sikap remaja terhadap SADARI dengan membentuk organisasi PIK KRR untuk memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, selain itu adanya monitoring, strategi promkes yang lebih kreatif, dukungan dari pihak sekolah, YKI, orang tua remaja putri sehingga terjadinya kesinambungan program. Kata Kunci : remaja putri, SADARI, kanker payudara, media video Abstract BSE is an important first step to determine the presence of early tumors or lumps in the breast so as to reduce the rate of death from the cancer. Recommendations from the American Cancer Sosiety, informing that a lot of advantages to doing BSE when they reach the age of 20 years because nearly 85% disruption or lumps are found by patients themselves through the examination properly. This study aimed to determine the effect of health education using video in breast self-examination (BSE) to increase knowledge and attitudes girls in SMAN 9 Balikpapan 2012. This research is a quasi experimental design with pre - posttest control group design. Subjects were girls of class X - SMAN 9 Balikpapan selected by simple random sampling with the acquisition of a sample of 50 students. The analysis is used univariate and bivariate analyzes to test paired t-test with significance level 0.05. The results showed there were differences in changes in knowledge in the experimental group with a mean (49.22) is greater than the control group I (17:36), (p = 0.000) and for the change in attitude in the experimental group (33.46) is greater than in the control group (25.94), (p = 0.000) so that there is a significance difference in health education using video in BSE to increase knowledge and attitudes in adolescent girls. Motivating adolescent knowledge and attitudes toward breast self-organization by forming PIK KRR to provide information on adolescent reproductive health, in addition to the monitoring, promkes a more creative strategy, support from the school, ICF, parents teenage girls that the sustainability of the program. Keywords: young women, self-exam, breast cancer, video media

Page 3: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

PENDAHULUAN

Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang

kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan prevelensinya tidak dapat dihindari.

Ditambah lagi kematian karena kanker payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara

sedang berkembang, karena keterlambatan diagnosis, yang berarti juga keterlambatan

pengobatan (Bustan, 2007). Kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker leher

rahim diantara kanker yang menyerang wanita Indonesia. Prevalensi kanker payudara di

Indonesia adalah 109 per 100.000 penduduk (WHO, 2008). Menurut Sistem Informasi Rumah

Sakit (SIRS) jenis kanker tertinggi di Rumah Sakit di Indonesia pasien rawat inap tahun 2008

adalah jenis kanker payudara yaitu sebanyak 18,4% yang kemudian disusul oleh kanker leher

rahim (10,3%). Kanker payudara lebih sering menyerang wanita yang sudah berusia diatas 30

tahun, dan sekarang banyak wanita usia remaja menderita kanker payudara. Hal ini didukung

berdasarkan laporan WHO pada tahun 2005 jumlah wanita khususnya remaja penderita kanker

payudara mencapai 1.150.000 orang, 700.000 diantaranya tinggal di Negara berkembang

temasuk Indonesia.

Kanker payudara menimbulkan rasa takut yang luar biasa bagi kaum perempuan

karena selain menimbulkan kematian juga berpengaruh pada estetika. Deteksi yang terlambat

dan kurangnya pengetahuan menyebabkan sebagian besar penderita kanker terlambat diobati.

Masalah kanker payudara di Indonesia menjadi lebih besar karena lebih dari 70 % penderita

kanker payudara datang ke dokter pada stadium yang sudah lanjut. Hal ini berbeda dengan di

Jepang dimana pada masalah kanker payudara lanjut hanya ditemukan sebanyak 13 %

(Sutjipto, 2008).

Berdasarkan data IARC (International Agency for Research on Cancer), pada tahun

2002 kanker payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan

(insidens rate 38 per 100.000 perempuan) dengan kasus baru sebesar 22,7% dan jumlah

kematian 14% per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia. Berdasarkan data rekam

medik Rumah Sakit A. Wahab Syahranie Samarinda menunjukkan bahwa jumlah penderita

tumor dan kanker payudara yang ada di Kalimantan Timur lebih dari 2000 orang. Berdasarkan

data pasien rawat inap tahun 2011 dengan diagnosis kanker payudara di Kalimantan Timur

paling tinggi terdapat di daerah Balikpapan sebesar 616 pasien, daerah bontang sebesar 185

pasien dan untuk wilayah samarinda sebesar 174 pasien.

Provinsi Kalimantan Timur data tumor/kanker payudara masih terfokus pada tiga kota

besar yaitu Kota Samarinda, Kota Balikpapan dan Kota Bontang. Menurut laporan yayasan

Page 4: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

kanker Indonesia (YKI) tahun 2011 data penderita tumor/kanker payudara di tiga kota besar ini

lebih 2000 orang. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum A. Wahab Sjahranie rumah sakit

Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011 yang berdasarkan rujukan dengan diagnosis kanker

payudara di Kalimantan Timur paling tinggi terdapat di daerah Balikpapan sebesar 616 pasien,

daerah bontang sebesar 185 pasien dan untuk wilayah samarinda sebesar 174 pasien (Lusa,

2009). Melihat tingginya angka penderita kanker/tumor payudara, maka perlu upaya

pendeteksian dini tumor/kanker payudara dalam hal ini pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) efektif untuk dilakukan pada tahap remaja, karena pada batasan usia tersebut

merupakan saat yang tepat untuk memulai melakukan usaha preventif deteksi dini terjadinya

penyakit Fibroadenoma Mammae (FAM) dan Cancer Mammae. Hasil penelitian para ahli yang

dikutip oleh (Dalimartha, 2006) menyebutkan sekitar 75-82% keganasan payudara ditemukan

dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Pemeriksaan payudara sendiri adalah upaya deteksi dini kanker payudara. Cara ini

perlu dikuasai dan dilakukan oleh remaja putri agar dapat melakukan deteksi dini kanker

payudara. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SADARI remaja

adalah melalui pelatihan SADARI. Promosi Kesehatan di Sekolah ditambah dengan metode

promosi yang tepat dalam pelaksanaan dan penyerapannya merupakan langkah yang strategis

dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat hal ini didasari pemikiran bahwa

sekolah merupakan lembaga yang sengaja didirikan untuk membina dan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia baik fisik mental maupun spiritual.

Berdasarkan uraian di atas dan informasi kasus kanker dengan insiden tertinggi pada

perempuan dengan kanker payudara, maka perlu adanya upaya pendeteksian dini kanker/tumor

payudara pada tingkat sekolah menengah atas, karena pada tingkatan ini siswa merupakan

remaja putri yang beresiko terkena kanker payudara serta diberikan wadah untuk mendapatkan

informasi dan konseling tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) melalui organisasi PIK-

KRR. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan

video pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap perubahan pengetahuan dan sikap

dalam upaya deteksi dini kanker payudara di SMAN 9 Balikpapan Tahun 2012.

BAHAN DAN METODE

Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment dengan

rancangan pretest-postest control group design. Pada desain ini terdapat dua kelompok

Page 5: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

perlakuan (treatment group) atau kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pada kedua

kelompok terdapat perlakuan yang berbeda, kelompok eksperimen diberi perlakuan penyuluhan

kesehatan menggunakan video tentang SADARI. Pada kelompok kontrol berupa penyuluhan

kesehatan tanpa menggunakan video SADARI.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Umum Negeri 9 Balikpapan, dijalan

Soekarno Hatta Km 16 Karang Joang Kota Balikpapan.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi putri SMAN 9 Balikpapan tahun

2012. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara simple random

sampling dan memilih kelas XI (sebelas) sebagai sampel penelitian yang telah memenuhi

kriteria syarat yang ditetapkan dalam penelitian yaitu siswi kelas X (sebelas) SMA Negeri

Balikpapan, siswi yang belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang payudara dan tumor

payudara serta keterampilan tentang SADARI, berusia 15 – 17 tahun dan siswi yang bersedia

diteliti. Penelitian ini terdapat tiga kelompok yaitu kelompok eksperimen (penyuluhan

mengunakan video), kelompok kontrol I (penyuluhan tanpa menggunakan video) dan

kelompok kontrol II (tanpa diberikan penyuluhan kesehatan).

Metode Pengumpulan Data

Data Primer diperoleh dengan melakukan pembagian angket pretest pada responden

kemudian diberikan perlakuan dengan penyuluhan kesehatan mengunakan video tentang

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) selama 3 kali penyuluhan dalam waktu satu bulan.

Setelah 1 bulan diberikan angket posttest kepada responden. Data sekunder diperoleh dari data

instansi terkait dengan tujuan penelitian serta dari hasil sumber informasi yang mendukung

penelitian. Alat pengumpulan data dengan angket terdiri dari item karakteristik responden,

pengetahuan (p1-p48) dan sikap (s1-s23), serta dilakukan uji validitas dalam penelitian dengan

mengunakan uji product moment dari pearson dengan ketentuan pengujiannya adalah apabila

nilai r hasil > r tabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode koefisien Alfa

Cronbach, dinyatakan reliable jika nilai r hitung > r tabel, nilai r tabel untuk n = 15 dengan

taraf signifikasi 5% yaitu 0.514 (Arikunto, 2006).

Analisis Data

Data diolah dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dan

Dilakukan analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh perubahan pengetahuan

Page 6: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

dan sikap terhadap penyuluhan kesehatan mengunakan video dalam pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI).]

HASIL PENELITIAN

Karakteristik responden terdiri dari umur, agama dan suku. Umur atau usia yang

merupakan satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau mahluk, baik

yang hidup maupun mati. Berdasarkan kelompok umur responden sebagai sampel terdapat

rentang umur antara 15 – 17 tahun. Berdasarkan distribusi kelompok umur responden

eksperimen, dimana terlihat dominan umur responden adalah kelompok umur 16 tahun

sebanyak 25 responden sebanyak 50%, sementara jumlah persentase tidak jauh berbeda adalah

kelompok umur 15 dan 17 tahun dengan masing – masing kelompok umur 15 tahun sebesar

26% dan untuk kelompok umur 17 tahun sebesar 25%. Distribusi responden menurut agama

menunjukkan hasil sebanyak 47 responden (94%) kelompok eksperimen memeluk agama Islam

sedangkan responden yang memeluk agama Katolik dan Protestan tidak berbeda jauh hanya 2

responden (4%) pada agama Katolik serta protestas hanya 1 responden (2%) dan pada

kelompok kontrol I dan kontrol II adalah mayoritas pemeluk agama Islam yang masing-masing

berjumlah 50 responden pada setiap kelompok

Komposisi penduduk Kota Balikpapan sangat heterogen meliputi hampir seluruh suku

yang ada di Indonesia, baik dari Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Jawa, Sumatera dan

Kalimantan sendiri dan pada tabel menyajikan distribusi responden menurut suku di tiga

kelompok dengan mayoritas suku adalah Jawa sebanyak 31 responden (62%), suku lainnya

adalah Banjar. Hasil penelitian pada pengaruh penggunaan media video dalam penyuluhan

kesehatan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap perubahan pengetahuan remaja

putri pada kelompok eksperimen adalah pengetahuan tentang SADARI pada responden dinilai

dari 48 pertanyaan yang meliputi pengertian dari kanker payudara, penyebab dan gejala-gejala

kanker payudara, pencegahan kanker payudara dengan SADARI, langkah-langkah melakukan

SADARI, waktu dalam melakukan SADARI dan posisi melakukan SADARI.

Pengetahuan tentang SADARI pada remaja sebelum dan sesudah dilakukan intervensi berupa

penyuluhan kesehatan dengan menggunakan video pada kelompok eksperimen menunjukkan

distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden pada kelompok eksperimen pada saat

sebelum penyuluhan ada sebanyak 3 responden (6%) yang mempunyai pengetahuan baik,

sebanyak 22 responden (44%) mempunyai pengetahuan sedang, dan sebesar 50% mempunyai

pengetahuan yang rendah tentang SADARI.

Page 7: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

Hasil Sikap responden terhadap SADARI dalam deteksi dini kanker payudara dapat

dinilai dari 23 pernyataan yang meliputi pemeriksaan payudara sendiri secara berkala setiap

bulan, SADARI yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, SADARI merupakan hal yang

paling murah untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara serta pergi ke pelayanan

kesehatan apabila mendeteksi kelainan pada payudara, butir 23 pertanyaan sikap tersebut

terbagi dalam 12 pernyataan positif dan 11 pernyataan negatif. Kelompok eksperimen

menunjukkan hasil perbandingan perubahan sikap sebelum dan sesudah dengan diberikan

penyuluhan tentang kesehatan SADARI mengunakan video terdapat 14 orang dengan hasil

perubahan sikap sesudah penyuluhan lebih rendah daripada sebelum penyuluhan dan 36 orang

mempunyai perubahan yang lebih baik dari sebelum penyuluhan.

Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan responden

sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan video SADARI adalah 18.44

dengan standar deviasi 7.448 dan setelah kegiatan intervensi berupa penyuluhan kesehatan

dengan menggunakan video SADARI rata-rata pengetahuan responden adalah sebsar 39.14

dengan standar deviasi 3.758. Hasil uji statistik didapatkan nilai p sebesar 0.000, maka dapat

disimpulkan pada α dengan nilai 5% terlihat adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan

responden sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan kesehatan dengan mengunakan video

SADARI. Hasil penelitian tabel 2 didapatkan bahwa nilai rata-rata pengetahuan responden

sebelum diberikan kegiatan intervensi penyuluhan kesehatan tanpa menggunakan video adalah

18.98 dengan standar deviasi 9.470 dan setelah responden mengikuti kegiatan intervensi berupa

penyuluhan kesehatan tanpa menggunakan video SADARI maka rata-rata nilai pengetahuan

responden adalah 36.34 dengan standar deviasi sebesar 5.483. Berdasarkan hal tersebut maka

yang ingin diketahui lebih lanjut perbedaan yang menunjukkan nilai rerata yang

memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh yang dominan dalam perubahan pengetahuan

SADARI pada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan rerata pengetahuan

responden sebelum dan sesudah kegiatan intervensi penyuluhan kesehatan tentang SADARI

dapat dilihat pada tabel 3.

Hasil pada tabel 3 menunjukkan ada perbedaan rerata pengetahuan responden sebelum

dan sesudah diberikan kegiatan intervensi penyuluhan kesehatan tanpa mengunakan video

SADARI hanya penyuluhan biasa tentang pemeriksaan payudara sendiri dalam upaya deteksi

kanker payudara adalah sebesar 17.36 berdasarkan hal itu kemudian dibandingkan dengan

penyuluhan menggunakan video yang lebih besar nilainya 49.22 dengan nilai p value sebesar

0.000 artinya secara statistik ada perbedaan yang signifikansi antara kegiatan intervensi

Page 8: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

penyuluhan kesehatan menggunakan video dan tidak menggunakan video dalam pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) dalam upaya deteksi dini kanker payudara pada remaja.

Berdasarkan hasil analisis rata-rata tabel 4 sikap responden pada kelompok eksperimen

sebelum dan sesudah tentang SADARI dapat ditarik suatu kesimpulan rata-rata siswi sebelum

intervensi adalah 34.20 dengan standar deviasi 15.752, sedangkan rata-rata sikap sesudah

diberikan kegiatan intervensi berupa penyuluhan kesehatan mengunakan video adalah sebesar

67.66 dengan standar deviasi sebesar 9.917. Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p value

sebesar 0.000 (α = 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan

dengan mengunakan video SADARI terhadap peningkatan sikap siswi di SMA Negeri 9

Balikpapan tahun 2012.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata sikap responden sebelum

adanya kegiatan intervensi berupa penyuluhan kesehatan tanpa menggunakan video SADARI

adalah sebesar 36.66 dan rata-rata nilai sikap responden setelah diberi kegiatan penyuluhan

maka nilainya menjadi 62.60, pada taraf kepercayaan 95% didapatkan nilai p sebesar 0.000,

maka dapat disimpulkan pada α (0.05) terlihat ada perbedaan yang signifikan nilai sikap pada

siswi SMA Negeri 5 Balikpapan sebelum dan sesudah kegiatan intervensi, dengan demikian

kegiatan intervensi penyuluhan kesehatan tanpa menggunakan video berpengaruh terhadap

peningkatan sikap pada siswi SMA Negeri 5 Balikpapan tahun 2012, dengan diperoleh nilai p

value 0.000 < α 0.05.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 bahwa rata-rata sikap responden sebelumnya

adalah sebesar 40.26 dengan standar deviasi sebesar 13.167 dan hasil sesudah memperlihatkan

nilai rata-ratanya adalah sebesar 41.64 dengan standar deviasi sebesar 12.893. Pada taraf

kepercayaan 95% hasil uji statistik didapatkan nilai 0.425, maka dapat disimpulkan pada α =

5% terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan nilai sikap pada siswi SMA Negeri 6

Balikpapan sebelum dan sesudah tanpa diberi kegiatan penyuluhan kesehatan tentang SADARI

dalam upaya deteksi dini kanker payudara, dengan demikian tidak ada pengaruh terhadap

peningkatan sikap siswi SMA Negeri 6 Balikpapan tahun 2012 sebelum dan sesudah tanpa

diberi kegiatan intervensi dengan perolehan nilai p value 0.425 < α 0.05 Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perbedaan rerata sikap siswi pada 2 SMA Negeri di Balikpapan yang

diberikan kegiatan intervensi berupa penyuluhan kesehatan menggunakan video SADARI dan

tanpa menggunakan video SADARI memperlihatkan ada perbedaan nilai sikap sebelum dan

sesudah diberi kegiatan intervensi. Pada SMA Negeri 6 Balikpapan dimana tidak diberikan

Page 9: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

kegiatan interensi berupa penyuluhan kesehatan SADARI dalam upaya deteksi dini kanker

payudara memperlihatkan tidak ada perbedaan nilai sikap responden sebelum dan sesudahnya.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswi yang dapat dilakukan

dengan faktor-faktor pemungkin (enabling factors) sehingga dapat memungkinkan atau

memfasilitasi perubahan perilaku dan tindakan dimana setelah dilakukan kegiatan intervensi

menjadi 48 responden (96%) yang berpengetahuan baik.

Media promosi kesehatan merupakan salah satu sarana atau upaya yang dapat

digunakan untuk menampilkan pesan atau informasi kesehatan yang ingin disampaikan kepada

remaja sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat

merubah perilakunya kearah positif atau mendukung terhadap kesehatan. Menurut (Mubarak.,

dkk, 2007) mengungkapkan perubahan pengetahuan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

tertentu beberapa diantaranya adalah pendidikan, media massa, sosial budaya, dan ekonomi,

lingkungan, pengalaman dan usia.

Hal lain yang dapat dilihat adalah aspek positif terhadap pengaruh penggunaan media

video dalam penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan responden yang terlihat pada

hasil pretest dan posttest. Sebelum dilakukan intervensi pada kelompok eksperimen responden

yang berpengetahuan baik tentang SADARI hanya 3 responden (6%), pengetahuan sedang

sebanyak 22 responden (44%) dan yang berpengetahuan rendah adalah sebanyak 25 responden

(50%), tetapi setelah dilakukan intervensi penyuluhan kesehatan mengunakan video terjadi

peningkatan yang cukup signifikan yaitu berpengetahuan baik menjadi 48 responden (96%),

selain itu pada saat prettest terdapat pula responden yang berpengetahuan sedang yaitu

sebanyak 2 responden (4%), hal ini menunjukkan bahwa responden telah menyimak informasi

dan menganalisa isi materi yang disampaikan pada penyuluhan menggunakan video SADARI.

Hasil pengukuran selisih nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudah pada

kelompok eksperimen dengan penyuluhan kesehatan mengunakan video diperoleh nilai 20.700

sedangkan pada kelompok kontrol I yang diberikan penyuluhan kesehatan tanpa mengunakan

video diperoleh nilai 17.340 hal ini menunjukkan bahwa rerata nilai pengetahuan responden

setelah 3 kali penyuluhan dalam waktu 3 minggu terjadi peningkatan rerata pengetahuan pada

kelompok responden kelompok eksperimen sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan

kesehatan mengunakan video nilai selisih lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

penyuluhan kesehatan tanpa mengunakan video.

Page 10: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan

dengan menggunakan video lebih meningkatkan pengetahuan responden tentang SADARI

dalam upaya deteksi dini kanker payudara dibandingkan dengan kelompok yang hanya

mendapatkan penyuluhan kesehatan biasa tanpa menggunakan video. Penggunaan media video

mempunyai suatu dampak yang lebih pada penyuluhan kesehatan yaitu menarik pada orang-

orang (sasaran) sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, mempengaruhi pendapat umum,

memperkenalkan jalan hidup baru dalam bidang kesehatan serta mencakup wilayah perkotaan

dan masyarakat pedesaan.

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang

sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang),

(setuju,tidak setuju, baik, tidak baik). Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum

merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, tetapi merupakan presdiposisi perilaku

(tindakan) atau reaksi tertutup (Notoatmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan intervensi (posttest) dengan melakukan

kegiatan penyuluhan tentang pemeriksaan payudara sediri (SADARI) dalam upaya deteksi dini

kanker payudara pada remaja mengalami peningkatan. Pada saat sebelum intervensi kelompok

eksperimen hasil pretest menunjukkan terdapat 36 responden (72%) yang memiliki sikap tidak

mendukung tentang SADARI, sedangkan yang responden dengan sikap sangat mendukung

hanya sebanyak 3 responden (6%). Setelah dilakukan intervensi responden yang memiliki sikap

tidak mendukung menurun menjadi 6 orang (12%), sikap sangat mendukung terhadap SADARI

meningkat menjadi sebanyak 22 responden (44%) dan 16 responden (32%) yang memiliki

sikap cukup mendukung terhadap SADARI dalam upaya deteksi dini kanker payudara.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Ahmadi, 2004) yang mengungkapkan, bahwa sikap

seseorang tidak selamanya tetap, karena sikap dapat berkembang manakala mendapat pengaruh

baik dari dalam maupun luar yang bersifat positif dan mengesankan. Antara perbuatan dan

sikap ada hubungan timbal balik, tetapi sikap tidak selalu menjelma dalam bentuk perbuatan

atau tingkah laku. Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji paired t-tes

pada kegiatan intervensi penyuluhan kesehatan yang mengunakan video pada kelompok

eksperimen memperoleh nilai p adalah 0.000 yang berarti pada α (0.05) terlihat ada perbedaan

yang signifikan sikap pada responden setelah adanya kegiatan penyuluhan mengunakan video

dan tanpa mengunakan video SADARI.

Page 11: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

KESIMPULAN DAN SARAN

Upaya perubahan pengetahuan pada remaja pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

dalam upaya deteksi dini kanker payudara, adalah sebagai Pihak sekolah dapat melakukan

bentuk penyuluhan sebagai media promosi kesehatan yang tidak membosankan dan kreatif

serta mudah dipahami oleh remaja contohnya penyuluhan kesehatan menggunakan video, pihak

sekolah dapat mencantumkan materi pemeriksaan payudara sendiri pada mata pelajaran

pengampu maupun melalui pendidikan tambahan dari petugas kesehatan secara berkala dalam

upaya deteksi dini kanker payudara, pihak sekolah dapat mengadakan kegiatan seperti event

remaja yang positif dan mencantumkan aspek deteksi dini kanker payudara dengan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) seperti kompetisi cerdas cermat tentang kanker

payudara, pertandingan majalah dinding (Mading) dengan tema kanker payudara antar kelas

serta pada grup kegiatan teater dapat mengambarkan drama pencegahan kanker payudara.

Upaya peningkatan perubahan sikap siswa SMA Negeri 9 Balikpapan tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) dalam upaya deteksi dini kanker payudara adalah penyuluhan

kesehatan mengunakan video dapat dibuat dengan versi yang beragam dan memasukkan pesan

dengan mengunakan daya penarik emosi remaja seperti cinta, kebencian, ketakutan dan

kebutuhan dalam aktualisasi diri dilingkungan sekolah, Kerjasama antar guru bidang studi dan

wali kelas dalam memberikan himbauan kepada siswa dan siswinya dalam meningkatkan

prestasi belajar dan menghindari kegiatan – kegiatan yang negatif serta menutup diri dari

informasi kesehatan dikalangan remaja saat ini, meminimalisir persepsi hambatan remaja butuh

adanya program lanjutan dari pelatihan SADARI dengan materi yang menarik dan gaul,

sehingga remaja tidak menganggap SADARI sebagai tindakan yang menakutkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, (2004). Psikologi Sosial. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta Bustan, (2007). Epideniologi Penyakit Tidak Menular. PT Rineka Cipta. Jakarta Dalimartha, (2004). Kanker Payudara. Dalam : Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker.

Penebar Swadaya, Jakarta. Lusa, (2009). Tentang Anatomi dan Fisiologi Payudara. (Online),

(http://www.lusa.web.id/anatomi-dan-fisiologi-payudara, diakses 15 Mei 2012) Mubarak , dkk. (2007). Promosi Kesehatan. Graha Ilmu. Jogjakarta Notoatmodjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. PT Rineka Cipta, Jakarta Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta Sutjipto. (2008). Permasalah Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Payudara. (online).

(http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang=en&id=17 diakses tanggal 23 maret 2011)

Page 12: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

WHO. (2008). Breast Cancer : Prevention and Control. (Online). (http://www.who.int/cancer/detection/breastcancer/en/index1.html diakses 12 maret 2010).

WHO (World Health Organization). (2005). Data Penderita Kanker Payudara di Dunia. (Online). (http://www.who.int/cancer/detection/braestcancer/en/index1.html diakses 12 februari 2012

IARC. (2003). Breast Cancer Incidence and Mortality Worldwide in 2002 Summary. (Online). (http://globocan.iarc.fr/factsheets/cancers/breast.asp diakses 12 februari 2010)

Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kaltim. (2011). Data Penderita Kanker Payudara di Kaltim. YKI. Samarinda

LAMPIRAN Tabel. 1 Distribusi Rata-Rata Pengetahuan Responden Kelompok Eksperimen

Tentang SADARI Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan Kesehatan mengunakan Video di SMAN 9 Balikpapan Tahun 2012

Pengetahuan Eksperimen

P value N Pre Post

Mean 18.44 39.14

0.000 50 SD 7.448 3.758

SE 1.053 0.531

Tabel .2 Distribusi Rata-Rata Pengetahuan Responden Kelompok Kontrol I Tentang

SADARI Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan Kesehatan tanpa mengunakan Video di SMAN 5 Balikpapan Tahun 2012

Pengetahuan Kontrol I

P value N Pre Post

Mean 18.98 36.34

0.000 50 SD 9.479 5.483

SE 1.339 0.775

Tabel 3. Distribusi perbandingan pengetahuan responden tentang Pemeriksaan

Payudara Sendiri (SADARI) sebelum dan sesudah pada remaja di Balikpapan

Pengetahuan Kelompok Eksperimen Rerata Perbedaan

rerata P value n

Sebelum Sesudah

18.44 67.66

49.22 0.000 50

Page 13: PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/97d470addf806c90c1ec6e04d850297f.pdf · PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI ... adolescent reproductive health,

Pengetahuan Kelompok Kontrol I Rerata Perbedaan

rerata P value n

Sebelum Sesudah

18.98 36.34

17.36 0.000 50

Pengetahuan Kelompok Kontrol II Rerata Perbedaan

rerata P value n

Sebelum Sesudah

18.60 17.96

0.64 0.367 50

Tabel 4. Distribusi Rata-Rata Sikap Responden Kelompok Eksperimen Tentang

SADARI Sebelum dan Sesudah di SMAN 9 Balikpapan Tahun 2012

Sikap Eksperimen

P value n Pre Post

Mean 34.20 67.66

0.000 50 SD 15.752 9.917

SE 2.228 1.403

Tabel 5. Distribusi Rata-Rata Sikap Responden Kelompok Kontrol II Tentang

SADARI Sebelum dan Sesudah di SMAN 5 Balikpapan Tahun 2012

Sikap Kontrol II

P value n Pre Post

Mean 40.26 41.64

0.425 50 SD 13.167 12.893

SE 1.862 1.823