PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

102
PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MURID KELAS V SD NEGERI NO. 1 CENTRE PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: RISMA DEWI 10540 8819 13 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKUL TAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPTMAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL PADA MURID KELAS V SD NEGERI NO. 1 CENTREPATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

RISMA DEWI

10540 8819 13

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKUL TAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2017

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …
Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …
Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : RISMA DEWI

NIM : 10540 8819 13

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi :Pengaruh Penggunaan Strategi Peta Konsep (Concept

Mapping) terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial pada Murid Kelas V SD Negeri No.1 Centre

Pattallassang Kabupaten Takalar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil karya ciptaan orang lain

atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 02 Juli 2017

Yang membuat pernyataan

Risma Dewi

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : RISMA DEWI

NIM : 10540 8819 13

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, sayaakan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi denganpembimbing yang telah ditetapkan oleh fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi.4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikin perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 02 Juli 2017

Yang membuat Perjanjian

Risma Dewi

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Kekurangan bukanlah batasan untuk melakukan yang terbaik.

Kekurangan adalah anugerah yang diberikan Allah SWT agar kita

mengupayakannya menjadi kelebihan.

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Semoga Allah SWT Senantiasa Memberikan Rahmat dan Karunia-Nya

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

vii

ABSTRAK

Risma Dewi,2017.Pengaruh penggunaan strategi peta konsep (concept mapping)terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Negeri No.1Centre Pattallassang Kabupaten Takalar. Skripsi. jurusan pendidikan gurusekolah dasar,Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh pembimbing ke I H. Nurdin dan Pembimbing ke IIHj. Maryati Z.

Penelitian ini adalah penelitian ini digolongkan ke dalam penelitianeksperimen dengan penggunaan strategi peta konsep (concept mapping) terhadaphasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Negeri No.1 CentrePattallassang Kabupaten Takalar. Subjek penelitian ini adalah murid kelas V SDNegeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar yang berjumlah 123 orangyang terdiri dari 64 laki-laki 59 perempuan pada semester ganjil pada tahunpelajaran 2016-2017. Selama empat kali pertemuan. Pengambilan data hasilbelajar murid dilakukan pada setiap proses pembelajaran berlangsung dan teshasil belajar murid telah dilakukan.

Dari hasil pengelolahan data di atas, diperoleh nilai di kelas kontroldengan mengguanakan model konvensonal adalah nilai rata-rata 80,71 sedangkannilai yang diperoleh kelas ekperimen yang mengguanakan model pembelajaranpeta konsep adalah nilai rata-rata 90,36. Dapat disimpulkan bahwa denganmenggunakan model pembelajaran peta konsep lebih berpengaruh tingkatketuntasan belajar siswa dibanding menggunakan model pembelajarankonvesional.

Katakunci: Strategi Peta Konsep, Hasil Belajar.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang maha Pengasih lagi maha pemura yang

telah melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya sehingga dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh penggunaan strategi peta konsep

(concept mapping) terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V

SD Negeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar” walaupun dalam

bentuk yang sangat sederhana.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

akademik untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Namun, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini.

Tidak seorangpun yang hidup didunia ini yang memiliki kesempurnaan,

karena kesempurnaan hanya milik yang maha pencipta dan maha sempurna

Tuhan semesta alam. Untuk itu kritikan dansaran yang sifatnya membangun dari

semua pihak insya Allah penulis terima dengan senang hati.

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

ix

Oleh karena itu, selain ucapan puji syukur kepada Allah swt, penulis

juga mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Kedua orang tua

penulis Ayahanda Muh. Darwis dan Ibunda Rugati yang dengan penuh

pengorbanan dan penuh kasih sayang dalam mendukung dan memberi semangat

kepada penulis, semoga Allah swt berkenan memberikan ampunan dan

belaskasih-Nya,serta tetap sehat walafiat dalam limpahan rahmat dan hidayah-

Nya.

Pada kesempatan ini penulisan juga mengucapkan terima kasih dan

memberikan penghargaan kepada Dr. H. A. Rahman Rahim, SE., MM. Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sulfasyah, S. Pd., M.A., Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Drs. H. Nurdin, M.Pd. dan Dra. Hj. Maryati Z, M.Si. masing- masing

pembimbing I dan II yang telah rela meluangkan waktunya dengan penuh

keikhlasan dalam memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini. Sahabat-sahabatku yaitu: Nurwahidah, Mudrika,

Lilis Lestari, Nur Eva Fadliah, Sartika Mulia, Fira Yuniar, Rati Purnamasari SR,

Andini Permatasari dan teman-teman kelas K 2013 serta yang lainnya,

khususnya angkatan S1 PGSD Reguler 2013 yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang selalu memberikan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

x

Semoga Allah swt memberikan imbalan amal yang berlimpah ganda

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Akhirnya dengan rahmat dan hidayah Allah swt semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan merupakan sumbangan ide pemikiran dalam bidang pendidikan

dan pengajaran, insya Allah, Amin.

Makassar, 02 Juli 2017

Peneliti,

Risma Dewi

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ----------------------------------------------------------------- i

LEMBAR PENGESAHAN--------------------------------------------------------- ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING------------------------------------------------- iii

SURAT PERNYATAAN --------------------------------------------------- iv

SURAT PERJANJIAN-------------------------------------------------------------v

MOTO DAN PERSEMBAHAN--------------------------------------------------- vi

ABSTRAK ----------------------------------------------------------------------------- vii

KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------- viii

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang--------------------------------------------------------------------- 1

B. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------- 5

C. Tujuan Penelitian ----------------------------------------------------------------- 5

D. Manfaat Penelitian ---------------------------------------------------------------- 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka -------------------------------------------------------------------- 7

1. Hasil Penelitian yang Relevan ---------------------------------------------- 7

2. Konsep yang akan Diajarkan pada Pembelajara Konsep IPS ---------- 8

3. Strategi Pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping)---------------- 10

4. Manfaat Pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping) --------------- 12

5. Pembuatan Peta Konsep (Concept Mapping)----------------------------- 14

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

xii

6. Kelebihan dan Kelemahan Peta Konsep (Concept Mapping) ---------- 14

7. Kegunaan Peta Konsep ------------------------------------------------------ 15

8. Cara Menyusun dan Menilai Peta Konsep yang dibuat oleh Murid --- 20

9. Hakikat Belajar --------------------------------------------------------------- 21

10. Hakekat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ----------------------------- 24

B. Kerangka Pikir --------------------------------------------------------------------- 26

C. Hipotesis --------------------------------------------------------------------------- 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian -------------------------------------------------------------------- 30

B. Desain Penelitian ------------------------------------------------------------------ 30

C. Populasi dan Sampel -------------------------------------------------------------- 31

D. Definisi Oprasional---------------------------------------------------------------- 32

E. Variabel ---------------------------------------------------------------------------- 33

F. Instrumen Penelitian -------------------------------------------------------------- 34

G. Teknik Pengumpulan Data ------------------------------------------------------- 34

H. Teknik Analisis Data-------------------------------------------------------------- 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian -------------------------------------------------------------------- 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ---------------------------------------------------- 44

C. Verfikasi Hipotesa----------------------------------------------------------------- 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------- 48

B. Saran -------------------------------------------------------------------------------- 48

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

xiii

DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------- 50

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pemberian skor terhadap peta konsep ----------------------------------- 21

Tabel 3.1 Desain Penelitian ----------------------------------------------------------- 30

Tabel 3.2 Keadaan Populasi ---------------------------------------------------------- 31

Tabel 3.3 Keadaan Sampel ----------------------------------------------------------- 32

Tabel 4.1 Hasil Observasi KegiatanMurid pada Kelas Kontrol------------------ 38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Aktivitas Belajar Selama

Penelitian Berlangsung pada Kelas Eksperimen----------------------- 38

Tabel 4.3 Perbandingan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Dengan Kelas

Eksperimen --------------------------------------------------------------- 39

Tabel 4.4 Distribusi Nilai Statistik Hasil Belajar IPS Kelas Kontrol------------ 40

Tabel 4.5 Distribusi Nilai Statistik Hasil Belajar IPS Kelas Eksperimen------- 40

Tabel 4.6 Distribusi dan Frekuensi Kategori Hasil Belajar Postes Kelas

Kontrol ---------------------------------------------------------------------- 41

Tabel 4.7 Distribusi dan Frekuensi Kategori Hasil Belajar Postes Kelas

Eksperimen ------------------------------------------------------------------ 41

Tabel 4.8 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar ---------------------------------------- 42

Tabel 4.9 Hasil Belajar Kelas Kontrol ----------------------------------------------- 43

Tabel 4.10 Hasil Belajar Kelas Eksperimen---------------------------------------- 43

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

xv

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir -------------------------------------------------- 28

Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Dengan Eksperimen 40

Grafik 4.2 Perbandingan Hasil Analisis Statistik --------------------------------- 41

Grafik 4.3 Perbandingan Kategori Hasil Belajar Kelas Kontrol Dengan

Kelas Eksperimen ------------------------------------------------------- 42

Grafik 4.5 Perbandingan Hasil Ketuntasan Belajar IPS-------------------------- 42

Gambar 4.1 Analisis Koefisien ------------------------------------------------------ 44

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan SDM. Oleh karena itu, banyak

perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengelola komponen-

komponen pendidikan dengan baik.

Ada tiga komponen penentu dalam kegiatan belajar mengajar

diantaranya: komponen pertama adalah input yang terdiri dari murid, guru sebagai

pendidik; komponen kedua adalah proses yang dipengaruhi oleh lingkungan dan

instrumen pengajaran; komponen ketiga hasil yaitu dampak dari interaksi antara

pendidik dengan murid dan didukung oleh proses.

Ketiga komponen tersebut antara yang satu dengan lainnya saling

bergantung dan memengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan. Nasution

(2001) mengatakan bahwa kualitas pendidikan banyak bergantung pada kualitas

guru dalam membimbing proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru

merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan dalam mengajar, sehingga

guru harus menguasai strategi mengajarnya. Guru sebagai komponen penting

dalam transformasi pendidikan mempersiapkan bahan pelajaran kemudian

melaksanakan dan mengembangkannya.

1

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

2

Tugas tersebut dimulai dari merumuskan tujuan, mengembangkan dan

memilih materi, menemukan strategi pembelajaran, mempersiapkan media, dan

evaluasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa salah satu keberhasilan pendidikan dapat

dilihat dari keterampilan guru dalam memilih strategi pembelajaran dalam proses

belajar mengajar.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas sering

dijumpai masalah, antara lain cara mengajar guru yang menganggap murid hanya

sebuah benda yang hanya dapat menerima pelajaran dari gurunya saja. Selain

sangat banyaknya bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh murid, guru juga

kurang terbiasa menggunakan model pembelajaran yang inovatif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk

diajarkan di sekolah dasar. Oleh karna itu, seharusnya seorang guru dapat

menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada

murid untuk berperan aktif dalam pembelajaran agar mereka dapat mengetahui,

mengenai konsep-konsep Ilmu pengetahuan sosial melalui fakta-fakta yang

mereka temukan sendiri. Namun pada kenyataanya guru kurang dapat

memanfaatkan suasana ini, guru cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran

dengan metode ceramah yang monoton, guru selalu menggunakan metode

ceramah karena pengetahuannya kurang, tidak terlalu serius dalam melaksanakan

proses belajar-mengajar. Akibatnya murid menjadi bosan dan hasil belajarnyapun

rendah.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

3

Seorang guru merupakan aktor utama yang menentukan keberhasilan

proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran guru harus memberikan kesempatan

yang seluas-luasnya kepada murid untuk membangun sendiri pengetahuannya.

Data awal hasil diskusi peneliti dengan guru IPS di SDN No.1 Centre

Pattallassang Kabupaten Takalar diperoleh hasil adalah sebagai berikut:

1. Murid cukup sulit memahami materi IPS karena banyak dari konsep yang

bersifat abstrak.

2. Murid cenderung hanya menghafal tanpa memahami materi IPS itu sendiri.

3. Murid tidak dapat menghubungkan antara konsep satu ke konsep lain dalam

satu materi IPS

4. Interaksi di dalam kelas hanya terjadi antara guru dan murid saja sedangkan

interaksi antara murid jarang terjadi, baik dalam diskusi maupun diskusi

kelompok.

Berdasarkan fakta di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran IPS banyak

dilakukan dengan memberi materi IPS tanpa melalui pengolahan potensi yang ada

pada diri murid. Dengan kata lain murid belajar menghafal konsep bukan

menguasai konsep sehingga murid tidak dapat memahami keterkaitan antara

konsep yang dipelajarinya dan pembelajaran fisikapun menjadi kurang bermakna

dengan tidak terbentuk kontruksi konsep IPS yang benar. Hal ini senada dengan

yang dikemukakan oleh Ratna Wilis Dahar (1988) bahwa salah satu keluhan

dalam dunia pendidikan adalah murid hanya menghafal tanpa memahami benar isi

pelajaran. Salah satu cara yang dapat mendorong murid untuk belajar secara

bermakna adalah melalui peta konsep.

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

4

Peta konsep adalah suatu strategi yang dapat membantu para murid

melihat dan memahami keterkaitan antar konsep yang telah dikuasainya. Strategi

peta konsep sangat efektif untuk membantu murid belajar bermakna, yaitu

memahami hubungan logika antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.

Peta konsep yang baik adalah yang dibuat sendiri oleh murid.

Peta konsep bersifat fleksibel, artinya dapat sederhana dan dapat pula

kompleks, dapat linier atau bercabang dan dapat pula hierarkis. Pembelajaran

dengan membuat peta konsep dapat meningkatkan pemahaman suatu konsep

dengan baik, karena siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan guru

berperan aktif sebagai fasilitator atau moderator.

Strategi peta konsep dalam pembelajaran IPS sangat membantu murid

dalam proses belajarnya. Pemahaman murid jadi memadai dalam menentukan

hubungan antara keterkaitan antara satu konsep dengan konsep lain. Struktur

kognitif murid dibangun secara hieararkis dengan konsep-konsep dari yang

bersifat umum ke khusus. Namun strategi peta konsep akan lebih bermakna jika

murid menyadari adanya kaitan konsep diantara kumpulan konsep-konsep yang

saling berhubungan. Dengan menggunakan peta konsep murid diharapkan dapat

mengungkapkan seluruh pengetahuannya mengenai konsep IPS, Hal inilah yang

mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi

Peta Konsep (Concept Mapping) Terhadap Hasil Belajar Murid”. Penelitian ini

ingin mencari jawaban tentang pengaruh pembelajaran dengan menggunakan

strategi peta konsep terhadap hasil belajar IPS.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah dan batasan masalah di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh

penggunaan strategi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar IPS

pada murid kelas V SDN No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi peta konsep (concept

mapping) terhadap hasil belajar IPS pada murid kelas V SDN No.1 Centre

Pattallassang Kabupaten Takalar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa

pihak yang terlibat langsung terhadap penelitian ini, baik secara teoretis maupun

praktis. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan referensi dalam upaya mengembangkan penggunaan strategi

peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar IPS pada murid kelas V

SDN No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar.

b. Sebagai bahan untuk memperluas pengetahuan peneliti dalam mempersiapkan

diri sebagai calon tenaga pendidik yang profesional.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi murid, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan

hasil belajar IPS dan dapat mengurangi kebosanan selama pembelajaran

berlangsung.

b. Bagi guru mata pelajaran IPS, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan alternatif pilihan dalam menyajikan materi pelajaran IPS agar

mudah diserap dan dimengerti oleh murid yang memiliki kemampuan dan

minat yang berbeda satu dengan lainnya.

c. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam

bidang penelitian pendidikan dan model-model pembelajaran yang akan

menjadi bekal untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata setelah

menyelesaikan studi.

d. Bagi peneliti lain, sebagai bahan studi lebih lanjut mengenai pemanfaatan

strategi peta konsep (concept mapping).

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian yang Relevan

a. St. Fatimah (2012) dalam penelitiannya “Peningkatan Hasil Menulis Karangan

pada Murid Kelas IV melalui Model Concept Mapping SD Inpres Padongko

Kabupaten Barru”. Menunjukkan bahwa aktivitas belajar murid diperoleh nilai

rerata 79,6 % kemudian meningkat menjadi 84,84 %. Demikian juga pada hasil

belajar murid kelas IV diperoleh nilai rerata 72,15 kategori baik (B) dengan

ketuntasan secara klasikal 70% meningkat menjadi 80,6 kategori sangat baik

(A) dengan ketuntasan secara klasikal 90%.

b. Yusniar (2014) dalam penelitiannya “Penerapan Strategi Belajar Peta Konsep

(Concept Mapping) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial Murid Kelas IV SDN NO.53 Sauleya Kecamatan Polongbangkeng Utara

Kabupaten Takalar”. Menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

murid setelah penerapan strategi belajar Peta Konsep (Concept Mapping) pada

murid kelas V SDN NO.53 Sauleya Kecamatan Polongbangkeng Utara

Kabupaten Takalar, hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata yang diperoleh yaitu

60,34 meningkat menjadi 74,82.

c. Dewi Aksari Anwar (2014) dalam penelitiannya “Peningkatan Kemampuan

Menulis Karangan Deskripsi melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Concept Mapping pada murid Kelas V SD Inpres Katangka I Kecamatan

7

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

8

Somba Opu Kabupaten Gowa”. Menunjukkan bahwa aktivitas belajar murid

dapat meningkat dari rata-rata hasil belajar murid yaitu 63,1 berada pada

kategori rendah jika dilihat dari presentase kelulusannya hanya 6 orang atau

25% dari jumlah murid secra keseluruhan, kemudian rata-ratanya meningkat

menjadi 73,3 berada pada kategori tinggi jika dilihat dari presentase

kelulusannya yaitu 21 orang atau 87,5% dari 24 murid dan telah mencapai

standar ketuntasan yang telah ditentukan yaitu 65 sehingga dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran Concept Mapping sangat baik diterapkan dalam

proses pembelajaran.

2. Konsep yang akan diajarkan pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam menggunakan peta

konsep dalam pembelajaran konsep IPS.

a. Sebelum pembelajaran

Peta konsep dapat digunakan suatu unit pelajaran dimulai.

1) Dibuat oleh guru sendiri.

Peta konsep yang dibuat oleh guru tersebut berfungsi sebagai gambaran

awal pada peserta didik mengenai materi yang akan diajarkan. Dengan adanya

contoh awal tersebut, peserta didik akan memiliki gambaran penugasan dan dapat

mengetahui bahwa materi yang akan diberikan saling berkaitan dari topik yang

satu dengan topik yang lainnya. Di sini guru dapat mengarahkan peserta didik ke

arah materi yang akan diajarkan.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

9

2) Memberi penugasan murid menyusun peta konsep.

Peta konsep yang disusun oleh peserta didik berfungsi untuk

mengetahui “tempat awal konseptual”, dengan kata lain guru harus mengetahui

konsep-konsep apa yang telah dimiliki peserta didik ketika pelajaran akan

dimulai. Dengan melihat hasil peta konsep yang telah dibuat peserta didik

tersebut, guru dapat memperkirakan sejauh mana konsep atau materi yang telah

diketahui murid mengenai pokok bahasan yang akan diajarkan. Dengan kata lain

hasil peta konsep sebagai acuan atau titik tolak pengembangan selanjutnya.

b. Selama Proses Pembelajaran

Selama proses pembelajaran berlangsung peta konsep diperoleh dari :

1) Peta konsep yang dibuat guru

Peta konsep tersebut digunakan sebagai media pembelajaran untuk

peserta didik. Sehingga peserta didik dapat memahami materi yang diajarkan.

2) Peta konsep yang dibuat siswa

Peta konsep ini berfungsi untuk mengetahui pemahaman peserta didik

selama proses pelajaran berlangsung. Murid diberi kesempatan untuk

memperbaiki peta konsep yang belum lengkap atau belum menghadirkan konsep

tertentu. Satu sama lain akan saling tukar pikiran dan membandingkan sehingga

tercipta peta konsep yang lebih baik.

c. Setelah pembelajaran

Peta konsep yang dipergunakan pada akhir pelajaran dibuat oleh peserta

didik dan berfungsi sebagai alat evaluasi atau penilaian.

Keuntungan menggunakan peta konsep bagi peserta didik yaitu akan

membantu peserta didik mempelajari konsep-konsep serta mengaitkan

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

10

pengetahuan yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari, sehingga terjadi proses

belajar bermakna. Peserta didik dapat mengembangkan kreativitas dan

memperoleh pemahaman yang utuh tentang materi. Selain itu peserta didik dapat

berdiskusi dan membandingkan peta konsep antar teman.

Keuntungan penggunaan peta konsep bagi guru yaitu dapat

mengungkapkan struktur kognitif peserta didik dan sebagai pijakan bagi

pengembangan materi pembelajaran selanjutnya. Peta konsep juga dapat berfungsi

sebagai alat evaluasi sehingga dapat dikatakan sebagai alat yang efektif untuk

menunjukkan konsep peserta didik yang salah.

3. Strategi Pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping)

Masalah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipecahkan,

sehingga murid dalam proses pemecahan masalah tentu memerlukan suatu strategi

yang tepat. Best (dalam Magno, 2011) menyatakan strategi merupakan sebuah

metode yang memungkinkan penyediaan beberapa solusi dari suatu masalah dan

memberikan beberapa informasi. Lebih lanjut, Wulandari (2011) menyatakan

strategi merupakan pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan

kegiatan belajar mengajar untuk mencapat tujuan yang telah digariskan.

Kurniawati, 2010:28 mengatakan bahwa :

“Strategi pembelajaran concept mapping merupakan strategipembelajaran yang dapat menguatkan siswa untuk menghadapipersoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis, yaitu:memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana,dan memeriksa kembali, sehingga persoalan yang dihadapi dapatdiatasi”.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

11

Kesuma et al (dalam Slamet, 2010) menyatakan bahwa banyak murid

mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang

diterimanya namun pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Belajar

menghafal menciptakan ketidakmampuan untuk mengkoneksikan pengetahuan

sebelumnya dengan pengetahuan baru murid (Karakuyu, 2010). Murid harus

memiliki dasar yang cukup dan berpikir kritis tentang hubungan antara konsep

yang berbeda. Belajar bermakna terjadi apabila informasi baru dikaitkan dengan

konsep-konsep relevan yang ada pada struktur kognitif murid (Dahar, 1989).

Pengetahuan baru dikaitkan dengan konsep-konsep relevan yang telah ada di

dalam struktur kognitif anak agar terjadi pembelajaran bermakna.

Stoica et al (2011) menyatakan faktor tunggal yang paling penting yang

mempengaruhi belajar adalah apa yang pelajar sudah tahu. Peta konsep

merupakan kumpulan konsep-konsep yang saling berhubungan dengan hubungan

tertentu antara pasangan konsep diidentifikasi pada link yang menghubungkan

mereka (Awofala, 2011). Peta konsep merupakan suatu media grafis dua dimensi

yang berfungsi mengorganisasikan dan merepresentasikan suatu pengetahuan,

biasanya berupa beberapa gambar kotak atau lingkaran berisikan tulisan terkait

mengenai konsep yang dipelajari (Slamet, 2010). Peta konsep adalah gabungan

beberapa konsep yang menghubungkan pengetahuan individu dengan topik

pembelajaran. Peta konsep dihasilkan dengan mengidentifikasi konsep-konsep

yang relevan. Strategi metakognitif seperti peta konsep memungkinkan murid

untuk belajar aktif (Passmore et al, 2011).

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

12

Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna

antara konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit

semantik. Suatu peta konsep dalam bentuknya yang paling sederhana, hanya

terdiri atas dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata penghubung untuk

membentuk suatu proporsi. Peta konsep adalah teknik yang digunakan untuk

mewakili hubungan antara konsep-konsep dalam grafik dua dimensi (Awofala,

2011). Karakuyu (2010) menyatakan peta konsep dapat dijadikan sebagai alat

bantu yang sangat berguna untuk meningkatkan kebermaknaan belajar dan

meningkatkan pemahaman siswa khususnya dalam pelajaran fisika dan sains. Peta

konsep merupakan suatu strategi belajar mengajar yang mampu menjembatani

antara bagaimana seseorang mempelajari sebuah pengetahuan dan bagaimana

orang belajar secara rasional (Karakuyu, 2010).

4. Manfaat Pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping)

Pembelajaran dengan menggunakan peta konsep mempunyai banyak

manfaat. Ausubel menyatakan dengan jaringan konsep yang digambarkan dalam

peta konsep, belajar menjadi bermakna karena pengetahuan atau informasi baru

dengan pengetahuan terstruktur yang telah dimiliki siswa tersambung sehingga

menjadi lebih mudah terserap murid (Wahidi, 2010).

Adapun manfaat pembelajaran dengan menggunakan peta konsep yang

dinyatakan (Novak & Gowin, 1985).

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

13

a. Bagi Guru

1) Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal

ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek

verbal bagi murid dengan mudah melihat, membaca, dan mengerti makna yang

diberikan.

2) Pemetaan konsep menolong guru memilih aturan pengajaran berdasarkan

kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pelajaran yang

disajikan dalam urutan yang acak.

3) Membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajarannya.

b. Bagi Murid

1) Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar

bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman murid dan daya ingatnya.

2) Meningkatkan keaktifan dan kreativitas berfikir siswa, hal ini menimbulkan

sikap kemandirian belajar yang lebih pada murid.

3) Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik yang akan

memudahkan dalam belajar.

4) Membantu murid melihat makna materi pelajaran secara lebih komprehensif

dalam setiap komponen-komponen konsep dan mengenali hubungan.

Dahar (1989) mengungkapkan tujuan penting penggunaan peta konsep

yaitu sebagai berikut :

“Tujuan penting penggunaan peta konsep dalam menunjangberlangsungnya proses belajar bermakna yaitu: (1) menyelidiki apayang telah diketahui oleh siswa; (2) mempelajari cara belajar siswa;(3) mengungkapkan miskonsepsi yang muncul pada siswa; dan (4)sebagai alat evaluasi. Selain itu, peta konsep bermanfaat untukmemperoleh skema kognitif dan menargetkan pemahaman konsepyang mendalam”.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

14

5. Pembuatan Peta Konsep (Concept Mapping)

Dahar (1989) mengungkapkan bahwa peta konsep memegang peranan

penting dalam belajar bermakna. Langkah-langkah berikut ini dapat diikuti oleh

murid untuk menciptakan suatu peta konsep.

a. Mengidentifikasi ide pokok yang melingkupi sejumlah konsep.

b. Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide

utama.

c. Menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut.

d. Mengelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual

menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan langkah-langkah

menyusun peta konsep sebagai berikut.

a. Memilih suatu bahan bacaan

b. Menentukan konsep-konsep yang relevan

c. Mengelompokkan (mengurutkan) konsep-konsep dari yang paling inklusif ke

yang paling tidak inklusif

d. Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep-konsep yang

paling inklusif diletakkan di bagian atas atau di pusat bagan tersebut.

6. Kelebihan dan Kelemahan Peta Konsep (Concept Mapping)

a. Kelebihan Model Pembelajaran Peta Konsep

Adapun kelebihan model pembelajaran Concept Mapping yaitu

kemampuan berpikir dengan menggunakan dua belahan otak sekaligus akan

sangat membantu murid dalam mempelajari sesuatu hal/materi dengan waktu

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

15

yang lebih singkat dan daya ingat yang lebih lama. Dan dapat membantu murid

dalam meningkatkan kemampuan belajar dengan menggunakan fikirannya dengan

lebih efektif. Dengan penyajian peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi

murid untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Peta Konsep

Di samping memiliki kelebihan, model pembelajaran Concept Mapping

juga mempunyai kelemahan. Kelemahan peta konsep tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Bila seseorang terlalu banyak menggunakan kata kunci, gambar, kode yang

hanya dimengerti oleh si pembuat, maka orang lain akan kesulitan untuk

memahaminya.

2) Kelemahan karena kurang fokus pada satu masalah

3) Memerlukan 2-3 kali penggambaran ulang agar peta konsep bisa terlihat lebih

rapi.

7. Kegunaan Peta Konsep (Concept Mapping)

Dalam pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai tujuan,

antara lain:

a. Menyelidiki apa yang telah diketahui murid

Dalam mencapai proses belajar bermakna membutuhkan usaha yang

sungguh-sungguh dari pihak murid untuk menghubungkan pengetahuan baru

dengan konsep-konsep relevan yang telah mereka miliki. Untuk memperlancar

proses ini, baik guru maupun siswa perlu mengetahui tempat awal konseptual.

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

16

Guru harus mengetahui konsep-konsep apa yang telah dimiliki siswa

waktu pelajaran baru akan dimulai, sedangkan para siswa diharapkan dapat

menunjukan dimana mereka berada, atau konsep-konsep apa yang telah mereka

miliki dalam menghadapi pelajaran baru itu. Dengan menggunakan peta konsep

guru dapat melaksanakan apa yang telah dikemukakan diatas, dan dengan

demikian para siswa diharapkan akan mengalami belajar bermakna.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan guru untuk maksud ini

ialah dengan memilih satu konsep utama (key concept) dari pokok bahasan baru

yang akan dibahas. Para siswa diminta untuk menyusun peta konsep yang

memperlihatkan semua konsep yang dapat mereka kaitkan pada konsep utama itu,

serta memperlihatkan pula hubungan-hubungan antara konsep-konsep yang

mereka gambar itu. Dengan melihat hasil peta konsep yang telah disusun para

siswa itu, guru dapat mengetahui sampai berapa jauh pengetahuan para siswa

mengenai pokok bahasan yang akan diajarkan itu, dan inilah yang dijadikan titik

tolak pengembangan selanjutnya.

Pendekatan lain yang dapat digunakan guru ialah memilih beberapa

konsep penting dari pokok bahasan yang akan diajarkan. Para murid kemudian

disuruh menyusun peta konsep dengan menghubungkan konsep-konsep itu. Lalu

para murid diminta untuk menambahkan konsep-konsep dan mengaitkan konsep-

konsep itu hingga membentuk proposisi yang bermakna. Dari peta-peta konsep

yang dihasilkan oleh para murid, guru dapat mengetahui sejauh mana

pengetahuan para siswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

17

b. Mempelajari cara belajar

Bila seorang murid dihadapkan pada suatu bab dari buku pelajaran, ia

tidak akan begitu saja memahami apa yang dibacanya. Dengan diminta untuk

menyusun peta konsep dari isi bab itu, ia akan berusaha untuk mengeluarkan

konsep-konsep dari apa yang dibacanya, menempatkan konsep yang paling

inklusif pada puncak peta konsep yang dibuatnya, kemudian mengurutkan

konsep-konsep yang lain yang kurang inklusif pada konsep yang paling inklusif,

demikian seterusnya. Lalu ia mencari kata atau kata-kata penghubung untuk

mengaitkan konsep-konsep itu menjadi proposisi-proposisi yang bermakna. Lebih

dari itu ia akan berusaha mengingat konsep-konsep lain dari pelajaran yang

lampau, atau menerapkan konsep-konsep yang sedang dihadapinya ke dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan cara demikian ia telah berusaha benar untuk

memahami isi pelajaran itu. Belajar bermakna telah berlangsung pada siswa itu.

Perlu disadari bahwa belajar bermakna baru terjadi bila pembuatan peta

konsep itu bukan untuk memenuhi keinginan guru, jadi seakan-akan mau

menyenangkan guru, melainkan harus timbul dari keinginan murid untuk mau

memahami isi pelajaran bagi dirinya sendiri. murid benar-benar harus mempunyai

kesiapan dan minat untuk belajar bermakna, seperti dikatakan oleh Ausubel. Sikap

ini harus dimiliki para murid agar belajar bermakna dapat terjadi. Jadi, peta

konsep berfungsi untuk menolong siswa mempelajari cara belajar.

Peta konsep itu mengungkapkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi

yang dimiliki seseorang, maka guru dan murid, demikian pula murid dan murid

dapat mengadakan diskusi untuk saling mengemukakan mengapa suatu hubungan

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

18

proposional itu baik atau sahih. Dengan cara ini dapat diketahui kekurangan-

kekurangan dalam mengaitkan konsep-konsep, dan guru dapat menyarankan agar

siswa bersangkutan lebih baik belajar.

c. Mengungkapkan konsepsi salah

Selain kegunaan-kegunaan yang telah disebutkan di atas, peta konsep

dapat pula mengungkapkan konsepsi salah (misconception) yang terjadi pada

siswa. Konsepsi salah biasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-

konsep yang mengakibatkan proposisi yang salah. Konsepsi salah yang biasa

dijumpai pada siswa ialah bahwa mereka melihat kenampakan alam alami yaitu

kenampakan alam yang terbentuk dengan sendirinya, misalnya gunung,

pegunungan, danau, pantai, sungai, dan perkebunan.

Setelah mereka menyadari bahwa kenampakan alam itu dibedakan

menjadi dua yaitu kenampakan alam alami dan kenampakan alam buatan.

Kenampakan alam alami yaitu kenampakan alam yang terbentuk dengan

sendirinya, misalnya gunung, pegunungan, danau, pantai, dan sungai. Sedangkan

kenampakan alam buatan yaitu kenampakan alam yang sengaja dibentuk oleh

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya perkebunan, kawasan

industri, dan bendungan. Disinilah siswa mengetahui bahwa perkebunan itu

termasuk kedalam kenampakan alam buatan bukan kenampakan alam alami.

d. Alat Evaluasi

Penerapan peta konsep dalam pendidikan salah satunya adalah sebagai

alat evaluasi. Selama ini alat-alat evaluasi yang dikenal oleh guru dan siswa

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

19

terutama berbentuk tes objektif atau tes essai. Walaupun cara evaluasi ini akan

terus memegang peranan dalam dunia pendidikan.

Menurut Dahar, peta konsep sebagai alat evaluasi didasarkan atas tiga

prinsip dalam teori kognitif Ausubel, yaitu :

1) Struktur kognitif diatur secara hierarkis dengan konsep-konsep dan proposisi-

proposisi yang lebih inklusif, lebih umum superordinat terhadap konsep-

konsep dan proposisi-proposisi yang kurang inklusif dan lebih khusus.

2) Konsep-konsep dalam struktur kognitif mengalami diferensiasi progresif.

Prinsip Ausubel ini menyatakan bahwa belajar bermakna merupakan proses

yang kontinyu, dimana konsep-konsep baru memperoleh lebih banyak arti

dengan dibentuknya lebih banyak kaitan-kaitan proporsional. Jadi konsep-

konsep tidak pernah tuntas dipelajari, tetapi selalu dipelajari, dimodifikasi dan

dibuat lebih inklusif.

3) Prinsip penyesuaian integratif menyatakan bahwa belajar bermakna akan

meningkat apabila siswa menyadari akan perlunya kaitan-kaitan baru antara

segmen-segmen konsep atau proposisi. Dalam peta konsep penyesuaian

integratif ini diperlihatkan dengan kaitan-kaitan silang antara segmen-segmen

konsep. Karena peta konsep bertujuan untuk memperjelas pemahaman suatu

bacaan, sehingga dapat dipakai sebagai alat evaluasi dengan cara meminta

siswa untuk membaca peta konsep dan menjelaskan hubungan antara konsep

satu dengan konsep yang lain dalam satu peta konsep.

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

20

8. Cara Menyusun dan Menilai Peta Konsep yang dibuat Murid

Menyusun peta konsep tidaklah sulit. Guru dan murid dapat belajar

menyusunnya dalam waktu yang relatif singkat. Menurut Arnaudin, et.al (1984)

dalam Rusmansyah, lama waktu 3 x 20 menit diselingi dengan pekerjaan rumah

sudah cukup bagi murid untuk bisa membuat peta konsep.

Beberapa langkah yang harus diikuti untuk membuat peta konsep

dengan benar adalah sebagai berikut:

a. Memilih dan menentukan suatu bahan bacaan. Bahan bacaan dapat dipilih

dari buku bacaan, seperti buku catatan dan LKS.

b. Menentukan konsep-konsep yang relevan. Mengurutkan konsep-konsep itu

dari yang paling umum ke yang paling khusus atau contoh-contoh.

c. Menyusun/menuliskan konsep-konsep itu di atas kertas. Memetakan konsep-

konsep itu berdasarkan kriteria antara lain: konsep yang paling umum di

puncak, konsep-konsep yang berada pada tingkatan abstraksi yang sama

diletakkan sejajar satu sama lain, konsep yang lebih khusus diletakkan di

bawah konsep yang lebih umum.

d. Menghubungkan konsep-konsep dengan kata penghubung tertentu untuk

membentuk proposisi atau garis penghubung.

e. Jika peta sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan

perbaiki atau susun kembali agar menjadi lebih baik dan berarti.

Memberi skor peta konsep secara sederhana dan ideal, pertama adalah

konstruksi/susunan konsep yang dibuat murid pada saat dievaluasi. Secara

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

21

sederhana pemberian skor terhadap peta konsep yang dibuat oleh murid dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1. Pemberian skor terhadap peta konsep

Menyatakan Skor

Hubungan 11

Hirarki 3

Cabang 7

Dari umum ke khusus 3

Hubungan silang 2

Skor Total 26

Sumber: Arnaudin, et.al (1984)

9. Hakikat belajar

a. Pengertian belajar

Pada esensinya, belajar dilakukan oleh semua makhluk hidup. Untuk

manusia, belajar adalah proses untuk mencapai berbagai kemampuan, ketrampilan

serta sikap. Mulai dari bayi hingga remaja, seseorang akan terus belajar. Ketika

dewasa, diharapkan individu akan mahir dengan tugas-tugas kerja tertentu serta

ketrampilan fungsional yang lain.

Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar

dan terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna

memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

22

yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah

laku dan daya penerimaan.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk mendapatkan

suatu perubahan yang baru sebagai akibat pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungan. Hubungan belajar dengan perubahan tingkah laku terhadap

suatu situasi tertentu yang berulang-ulang dalam suatu situasi. Dari pengertian

tersebut maka dapat diartikan bahwa hakekat belajar adalah perubahan dan

meningkatnya kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang yang terjadi akibat

melakukan interaksi terus menerus.

Ngalim Purwanto (1992) mengemukakan bahwa belajar adalah

setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi

hasil dari suatu latihan atau pengalaman.

Whiterington, 1952 : 139 menyatakan bahwa :

“Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadiansebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaanpola-pola respontingkah laku yang baru nyata dalam perubahanketerampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap”.

Surya, 1997 : 139 juga menyatakan bahwa :

“Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukanoleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secarakeseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiridalam berinteraksi dengan lingkungannya”.

Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena

pengalaman (Gage & Berliner, 2011 : 139).

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

23

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman individu itu

sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Belajar dengan mencoba coba adalah jenis belajar yang didapatkan

dengan mencoba-coba. Belajar dengan cara ini biasanya terjadi karena belum ada

teori yang mendahului apa yang akan dipelajari. Belajar pada fakta dan

pengetahuan yang biasanya dipelajari dengan cara hafalan. Contoh dari jenis

belajar informasi adalah belajar kata, definisi, istilah, persamaan, peraturan dan

lain sebagainya.

b. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan

pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar

yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang

kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah

perolehan suatu hasil belajar murid. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam

himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi murid, hasil

belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2009: 3).

Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam

Depdiknas, 2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

24

dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri

orang yang belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk.

(2010: 18) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam

belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-

perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya,

keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek.

Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam

taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain

kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain

psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne (dalam Sudjana,

2010: 22) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara

lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem

lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir

seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan

masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional

dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku

terhadap orang dan kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti

informasi dan fakta; dan (5) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi

untuk lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.

10. Hakekat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Pembelajaran diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengkondisikan

seseorang belajar. Dengan demikian pembelajaran lebih menfokuskan diri agar

murid dapat belajar secara optimal melalui berbagai kegiatan eduktif yang

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

25

dilakukan guru. Pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur manusia, material, fasilitas.Perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan bersama. Secara rinci unsur-unsur yang terlibat

dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan sebagai berikut :

a. Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran anatra lain: guru, peserta

didik, tenaga kependidikan lainnya seperti petugas laboratorium, perpustakaan.

b. Material lebih merupakan bahwa yang secara langsung membantu proses

pembelajaran seperti: buku, alat peraga, media pembelajaran, dan

sebagainya.

c. Fasilitas dan perlengkapan adalah segala hal yang dikategorikan sarana yang

menunjang langsung proses pendidikan seperti ruang kelas, perpustakaan,

fasilitas laboratorium dan sebagainya.

Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang resmi mulai digunakan di

Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia unuk pengertian sosial

studies yang dipelajari Ilmu pengetahuan sosial berkenaan dengan gejala dan

masalah kehidupan masyarakat bukan dari teori keilmuan melainkan pada

kenyataan kehidupan kemasyarakatan.

Pada dasarnya memberikan batasan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial

adalah merupakan suatu pendekatan interdisipliner (interdisciliner Appoach)

dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi

dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya,

psikologi sosial, psikologi sosial, sejarah, geografi bahwa Ilmu Pengetahuan

Sosial merupakan hasil kombinasi atau hasil pendifusian atau perpaduan dari

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

26

sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi,

antropologi, politik.

Secara gradual, dibawah ini akan diungkapkan beberapa tema Ilmu

Pengetahuan Sosial SD yang perlu mendapat perhatian kita bersama antara

lain:

a. Ilmu Pengetahuan Sosial SD sebagai nilai, yakni: mendidikkan nilai-nilai

yang baik yang merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat;

memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki murid; nilai-nilia

inti/utama seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos,

kerja, dan martabat manusia (The dignity of man and work) sebagai upaya

membangun kelas yang demogratis.

b. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai pendidikan multicultural, yakni mendidik

murid bahwa perbedaan itu wajar; menghormati perbedaan, etnik, budaya,

agama yang menjadikan kekayaan budaya bangsa; persamaan dan keadilan

dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas

c. Ilmu Pengetahuan Sosial SD sebagai pendidikan global, yakni: mendidik

murid akan kebinekaan bangsa, budaya dan peradaban di dunia;

mengurangi kemiskinan, kebodohan.

B. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini berasal dari rendahnya hasil belajar

IPS pada murid di kelas V SD Negeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten

Takalar. Dengan kata lain pembelajaran melalui strategi peta konsep diduga akan

mempengaruhi hasil belajar murid. Dalam proses belajar mengajar konsep IPS,

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

27

murid cukup sulit memahami konsep-konsep IPS karena banyak dari konsep yang

bersifat abstrak, murid cenderung hanya menghafal tanpa memahami konsep IPS

itu sendiri, murid tidak dapat menghubungkan antara satu konsep satu ke konsep

lain dalam satu materi kenampakan alam alami dan buatan, interaksi di dalam

kelas hanya terjadi antara guru dan murid saja sedangkan interaksi antara murid

jarang terjadi, baik dalam diskusi maupun diskusi kelompok.

Konsep kenampakan alam alami dan buatan melalui peta konsep

menekankan pada hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain

sehingga menjadi konsep-konsep yang tersusun. Membawa murid pada

penguasaan belajar yang lebih sederhana. Ini berarti bahwa hasil belajar konsep

IPS pada murid yang diajar menggunakan strategi peta konsep diduga akan lebih

baik daripada yang tidak menggunakan peta konsep.

Pada desain penelitian terdapat dua kelas yaitu kelas V a diajarkan

konsep kenampakan alam alami dan buatan dengan menerapkan strategi peta

konsep sebanyak 1 (satu) kali pertemuan dan kelas V b diajarkan konsep

kenampakan alam alami dan buatan dengan metode konvensional sebanyak 1

(satu) kali pertemuan. Dalam hasil belajar adalah merupakan bagian terpenting

dalam pembelajaran, karena penelitian eksperimen harus dilakukan analisis hasil

belajar sehingga dari analisis itu, peneliti dapat membandingkan hasil belajar

kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Komponen temuan adalah hasil gagasan baru atau cara baru, dari

analisis hasil belajar perbandingan kelas eksperimen dengan kelas kontrol maka

telah ditemukan bahwa pembelajaran konsep kenampakan alam alami dan buatan

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

28

Temuan

dengan menerapkan peta konsep sangat lebih baik daripada tidak menggunakan

peta konsep. Oleh karena itu strategi peta konsep sangat baik digunakan dalam

pembelajaran konsep kenampakan alam alami dan buatan.

Adapun gambaran kerangka pikir dapat dilihat pada gambar berikut ini:

`

Gambar 2.1 kerangka pikir

C. Hipotesis penelitian

Ada pengaruh peta konsep terhadap hasil belajar IPS pada murid kelas

V SDN No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar.

Hipotesis penelitinnya adalah :

H1 : µ1 = µ2 melawan H1 = µ1 > µ2

PBM

Konsep IPS

Strategi peta konsep

Kelas VA

EksperimenKelas V B

Kontrol

Hasil Belajar

Analisis

Rekomendasi

Metode Konvensional

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

29

Keterangan :

µ1 = Parameter hasil belajar murid pada kelas eksperimen

µ2 = Parameter hasil belajar murid pada kelas kontrol

H0 = Tidak terdapat pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil

belajar IPS

H1 = Terdapat pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil belajar

konsep IPS.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian Eksperimen dengan

penggunaan strategi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar IPS

murid kelas V SD Negeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar.

B. Desain penelitian

Desain pretest-posttest control group design. Desain ini menggunakan

pemilihan subjek secara acak dan melibatkan dua kelompok subjek (kelompok

eksperimen dan kontrol) tanpa pretes.

Desainnya adalah:

Tabel 3.1 desain penelitian

Kelompok Perlakuan Postes

(R) Eksperimen

Diajarkan materi tentang

kenampakan alam alami dan

buatan di Indonesia dengan

menggunakan strategi peta

konsep sebanyak 1x pertemuan

O2

(R) Kontrol

Diajarkan materi tentang

kenampakan alam alami dan

buatan di Indonesia dengan

menggunakan metode

konvensional sebanyak 1x

pertemuan

O2

30

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

31

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah individu yang mempunyai sifat atau

kepentingan yang sama ( Sutrisno Hadi 1983: 220 ). Populasi dalam penelitian ini

seluruh kelas murid di SDN No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar dengan

jumlah 781 murid.

Tabel 3.2 Keadaan Populasi

No KelasJenis kelamin

JumlahPerempuan Laki – Laki

1

I A 20 24

131I B 20 23

I C 20 23

2

II A 19 23

123II B 19 22

II C 18 23

3

III A 20 24

133III B 20 24

III C 20 24

4

IV A 22 26

143IV B 21 26

IV C 21 26

5

V A 23 19

125V B 22 20

V C 19 20

6

VI A 20 24

126VI B 20 24

VI C 20 24

TOTAL 353 428 781Sumber data: KTU SDN No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

32

2. Sampel

Sampel adalah sejumlah penduduk yang kurang dari jumlah populasi

(Sutrisno Hadi 1983 : 220 ). Dalam penelitian diperlukan adanya yang dinamakan

sampel penelitian atau miniatur dari populasi yang dijadikan sebagai contoh.

Dalam menarik sampel dari populasi, supaya diperoleh sampel yang

refresentatif, harus diupayakan agar setiap subjek dalam populasi memiliki

peluang yang sama menjadi unsure sampel. Adapun teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu sampel yang dipilih dengan

mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti.

Tabel 3.3 Keadaan Sampel

No ObjekKelompok

Ekperimen

Kelompok

KontrolSampel

1 Kelas VA 42 - 42

2 Kelas VB - 42 42

TOTAL 84

Sumber data: KTU SDN No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar.

D. Defenisi operasional

Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya adalah pembelajaran

strategi peta konsep. Sedangkan Variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS

murid.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

33

E. Variabel

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

satu penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara teoretis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,

atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang lain atau

satu objek dengan objek yang lain. Dinamakan variabel karena ada variasinya.

Kidder menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti

mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat, atau nilai orang, objek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi

dua variabel yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran strategi peta konsep yang diberi simbol (X).

2. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang menjadi akibat atau

dalam suatu penelitian eksperimen disebut variabel respons. Yang menajadi

variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa yang diberi

simbol (Y).

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

34

F. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen penelitian.

Instrumen penelitian ini, yaitu alat yang digunakan dalam mengumpulkan data

seperti lembar tes dan dokumentasi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan maka perlu adanya teknik

pengumpulan data yang dapat digunakan secara tepat sesuai dengan masalah yang

diselidiki dan tujuan penelitian, maka penulis menggunakan beberapa metode

yang dapat mempermudah penelitian ini, antara lain:

1. Tes

Tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang

dimiliki murid. Tes dilakukan pada awal dan akhir kegiatan penelitian

untuk mengidentifikasi kelemahan siswa dalam pembelajaran konsep IPS siswa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi berupa dokumen dan foto-foto selama kegiatan

berlangsung. Dokumentasi tersebut terdiri dari foto kegiatan uji coba

instrumen, pretest, posttest, dan selama proses pembelajaran berlangsung.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai

untuk menganalisis data nilai statistik, kategori nilai perbandingan tuntas dan

tidak tuntas sesuai dengan standar ketuntasan minimal atau KKM yang telah

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

35

ditentukan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial adalah 65, oleh karena itu

dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan

seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang

termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti

penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram,

grafik, mean, modus dll. Itulah penjelasan mengenai teknik analisis data

deskriptif.

2. Analisis Statistik inferensial

Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel

dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jadi statistik

inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh

dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi.

Teknik analisis data menggunakan rumus Uji-t adalah jenis pengujian

statistika untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan

dengan nilai hasil perhitungan statistika. Uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan

variasi variabel terikat. Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari dua

kelompok berbeda secara statistik satu sama lain.

Analisis ini digunakan apabila kita ingin membandingkan mean dan

keragaman dari dua kelompok data, dan cocok sebagai analisis dua kelompok

rancangan percobaan acak.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei sampai 12 Juli 2017 di SD

Negeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar pada murid kelas Va dan Vb

yang berjumlah 84 murid. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data

yang diperoleh nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial konsep kenampakan

alam.

Hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti dideskripsikan secara rinci

untuk masing-masing variabel. Pembahasan variabel dilakukan dengan

menggunakan data kuantitatif, maksudnya adalah data yang diolah berbentuk angka

atau skor yang kemudian ditafsirkan secara deskriptif.

Data variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini, yaitu (1) data

variabel bebas (variabel X) yaitu penggunaan Strategi Peta Konsep (Concept

Mapping) (2) data variabel terikat (variabel Y) yaitu nilai hasil belajar mata

pelajaran IPS.

1. Aktivitas Hasil Belajar

Hasil observasi aktivitas murid pada kelas kontrol dicatat dalam lembar

observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil

observasi aktivitas murid pada kelas kontrol dinyatakan dalam tabel 4.1. Sedangkan

hasil observasi aktivitas murid pada kelas eksperimen dinyatakan dalam table 4.2.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

38

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kegiatan Murid pada Kelas Kontrol

No. Komponen yang diamati Frekuensi Persentase %

A. Kehadiran Siswa 39 93 %

B. Aktivitas Siswa

1. Menyimak penjelasan guru 35 83 %

2. Mengajukan pertanyaan 3 7 %

3. Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru (memberijawaban atas pertanyaanyang didapat)

10 29 %

4. Mengerjakan Lembar KerjaSiswa (LKS) yang dibagikanoleh guru

39 93 %

5. Meminta bimbingan guru(bila siswa tidak mengertidalam menjawab LKS)

5 12 %

6. Menyimpulkan materipembelajaran di depan teman-temannya dengan penuhpercaya diri

2 5 %

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan Presentase Aktivitas Belajar Selama

Penelitian Berlangsung pada Kelas Eksperimen

No. Komponen yang diamati Frekuensi Persentase %

A. Kehadiran Siswa 42 100 %

B. Aktivitas Siswa

1. Menyimak penjelasan guru 36 86 %

2. Mengajukan pertanyaan 10 24 %

3. Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru (memberi

jawaban atas pertanyaan

yang didapat)

30 71 %

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

39

4. Mengerjakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang dibagikan

oleh guru

42 100 %

5. Meminta bimbingan guru(bila siswa tidak mengertidalam menjawab LKS)

15 36 %

6. Menyimpulkan materipembelajaran di depan teman-temannya dengan penuhpercaya diri

4 10 %

Dari hasil aktivitas siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen dapat

dilihat pada tabel perbandingan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Perbandingan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Dengan KelasEksperimen

No. Komponen yang diamatiPresentase kelas

control %Persentase kelaseksperimen %

A. Kehadiran Siswa 93 % 100 %

B. Aktivitas Siswa

1. Menyimak penjelasan guru 83 % 86 %

2. Mengajukan pertanyaan 7 % 24 %

3. Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru (memberi

jawaban atas pertanyaan yang

didapat)

29 % 71 %

4. Mengerjakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang dibagikan oleh guru

93 % 100 %

5. Meminta bimbingan guru (bila

siswa tidak mengerti dalam

menjawab LKS)

12 % 36 %

6. Menyimpulkan materi

pembelajaran di depan teman-

temannya dengan penuh percaya

diri

5 % 10 %

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

40

Grafik 4.1 Perbandingan hasil aktivitas siswa kelas kontrol dengan eksperimen

2. Hasil Belajar dengan Analisis Statistik

a. Nilai Statististik Hasil Belajar

Tabel 4.4 Distribusi nilai statistik hasil belajar IPS kelas kontrol

No Kategori nilai statistik Nilai Modus

1 Nilai tertinggi 100

802 Nilai terendah 50

3 Nilai rata-rata 80,71

4 Standar deviasi 10,215

Sumber data primer 2017 SD Negeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar

Tabel 4.5 Distribusi nilai statistik hasil belajar IPS kelas eksperimen

No Kategori nilai statistik Nilai Modus

1 Nilai tertinggi 100

1002 Nilai terendah 60

3 Nilai rata-rata 90,36

4 Standar deviasi 11,337

Sumber data primer 2017 SD Negeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar

29%

71%

00.10.20.30.40.50.60.70.8

kelas kontrol kelas ekperimen

kelas kontrol kelas eksperimen

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

41

Grafik 4.2 Perbandingan hasil analisis statistik

b. Kategori hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen

Tabel 4.6 Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar postes kelas kontrol

Tabel 4.7 Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar postes kelas

eksperimen

0

20

40

60

80

100

nilai tertinggi nilai terendah nilai rata-rata standar devisi

100

50

80.71

10.215

100

60

89.64

12.067

kelas kontrol kelas eksperimen

NoInterval

nilaiKategori Frekuensi

Persen(%)

1 50-60 Sangat rendah 3 7%

2 61-70 Rendah 5 12%

3 71-80 Sedang 26 62%

4 81-90 Tinggi 2 5%

5 91-100 Sangat tinggi 6 14%

NoInterval

nilaiKategori Frekuensi

Persen(%)

1 50-60 Sangat rendah 3 7%

2 61-70 Rendah 0 0%

3 71-80 Sedang 7 17%

4 81-90 Tinggi 11 26%

5 91-100 Sangat tinggi 21 50%

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

42

Grafik 4.3 Perbandingan kategori hasil belajar kelas kontrol dengan kelaseksperimen

c. Tingkat ketuntasan hasil belajar

Tabel 4.8 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar

No Kategori KetuntasanTuntas Tidak Tuntas

F % F %

1 Kelas kontrol 34 81 % 8 19%

2 Kelas eksperimen 39 93 % 3 7%

Grafik 4.4 Perbandingan hasil ketuntasan belajar IPS

0%

20%

40%

60%

80%

sangatrendah

rendah sedang tinggi sangat tinggi

7% 12%

62%

5%14%7% 0%

17%26%

50%

kelas kontrol kelas eksperimen

0%

20%

40%

60%

80%

100%

kelas kontrol kelaseksperimen

81%93%

19%

7%

tuntas tidak tuntas

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

43

3. Hasil Belajar dengan Analisis Statistik Inferensial

Tabel 4.9 Hasil Belajar Kelas Kontrol

Kelas Kontrol

N valid

Missing

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

Minimum

Maximum

42

42

80,71

80

80

10,215

50

100

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 22 pada data sebelum

perlakuan kelas kontrol didapat jumlah sampel yang valid 42, skor rerata = 80,71,

nilai tengah = 80, simpangan baku = 10,215, nilai minimum = 50 dan nilai

maksimum = 100

Tabel 4.10 Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Kelas Eksperimen

N valid

Missing

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

Minimum

Maximum

42

42

89,64

92.50

100

12,067

60

100

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

44

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 22 pada data sebelum

perlakuan kelas eksperimen didapat jumlah sampel yang valid 42, skor rerata =

89,64 nilai tengah = 92,50, simpangan baku = 12,067, nilai minimum = 60 dan nilai

maksimum = 100

4. Hasil analisis statistik inferensial

Coefficients

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 102.327 11.604 8.818 .000

hasilbelajarIPS_eksperimen

.241 .128 .285 1.879 .068

a. Dependent Variable: hasilbelajarIPS_kontrol

Gambar 4.1 Analisis Koefisien

Mencari nilai t hitung dengan menggunakan SPSS 22. Jika dilihat pada

gambar diatas, nilai uji |t hitung|= 8,818. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang

digunakan dapat diterima atau ditolak, maka berikut ini akan dilakukan pengujian

sebagai berikut :

df= N – 1

= 42 – 1

= 41

Dengan demikian tabel nilai t tabel dapat diketahui bahwa df = sebesar 41

pada taraf signifikan 5% = 2,020.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

45

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Aktivitas belajar

Dari hasil aktivitas siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen

menunjukkan bahwa pada umumnya persentase murid yang aktif selama proses

pembelajaran berlangsung berdasarkan aspek yang diamati telah mengalami

peningkatan sebesar 71% jika dibandingkan dengan aktivitas murid kelas kontrol

hanya 29%. Dapat disimpulkan bahwa hasil aktifitas siswa telah mengalami

peningkatan dari 29% menjadi 71% karena telah dipengaruhi oleh penggunaan

model pembelajaran dimana kelas kontrol menggunakan model konvensional

sedangkan kelas eksperimen menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept

Mapping) sehingga lebih berpengaruh dibandingkan dengan model konvensional.

Hal ini diperkuat oleh seorang ahli yang bernama (Passmore et al, 2011).

Menyatakan bahwa Peta konsep adalah gabungan beberapa konsep yang

menghubungkan pengetahuan individu dengan topik pembelajaran. Peta konsep

dihasilkan dengan mengidentifikasi konsep-konsep yang relevan. Strategi

metakognitif seperti peta konsep memungkinkan siswa untuk belajar lebih aktif.

2. Hasil belajar siswa

a. Perbandingan hasil statistik deskriftif

1) Perbandingan nilai statistik

Disimpulkan bahwa nilai statistik kelas eksperimen jauh lebih tinggi

daripada kelas kontrol, Stoica et al (2011) menyatakan faktor tunggal yang paling

penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang pelajar sudah tahu. Peta

konsep merupakan kumpulan konsep-konsep yang saling berhubungan dengan

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

46

hubungan tertentu antara pasangan konsep diidentifikasi pada link yang

menghubungkan mereka.

2) Perbandingan kategori kelas kontrol dan eksperimen

Disimpulkan bahwa hasil kategori nilai perbandingan menunjukkan bahwa

kelas kontrol yang menggunakan model pelajaran konvensional memiliki hasil yang

masih banyak nilai di kategori rendah, sedangkan kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran peta konsep sudah tidak terdapat nilai kategori

rendah, hal ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh menggunakan model peta

konsep dibanding menggunakan model konvensional.

3) Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar

Tingkat ketuntasan hasil belajar IPS kelas kontrol dan kelas eksperimen

yaitu dengan hasil yang signifikan, oleh karena itu dapat dilihat peningkatan hasil

ketuntasan hasil belajar melalui grafik di bawah ini:

Jelas terlihat bahwa yang mempunyai ketuntasan lebih banyak adalah kelas

eksprimen dengan model peta konsep dan kelas kontrol lebih banyak tidak tuntas

sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil.

3. Hasil analisis statistik inferensial

Mencari nilai t hitung dengan menggunakan SPSS 22. Jika dilihat pada

gambar diatas, nilai uji |t hitung|= 8,818. Untuk mengetahui nilai pengujian

hipotesis penilitian maka, nilai |t hitung| dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf

5%. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Apabila nilai |t hitung| lebih besar daripada t tabel (|t hitung| ≥ t tabel) maka

hipotesis diterima (H0 ditolak dan H1 diterima).

b. Apabila nilai |t hitung| lebih kecil daripada t tabel (|t hitung| ≤ t tabel) maka

hipotesis ditolak (H0 diterima dan H1 ditolak).

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

47

Oleh karena itu, |t hitung| sebesar 8,818 ternyata ≥ (lebih besar) dari t tabel

sebesar 2,020 pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan model peta konsep baik digunakan dalam tingkat ketuntasan belajar

siswa dibanding menggunakan model pembelajaran konvesional.

Hasil penelitian telah diketahui, sekarang menghubungkan hipotesis yang

diajukan Ho ditolak, sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas kontrol dan kelas

eksperimen dengan menggunakan strategi peta konsep pada murid kelas V SD

Negeri No.1 Centre Pattallassang.

C. Verifikasi Hipothesa

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data mengenai data perbandingan

nilai statistik, perbandingan nilai kategori hasil, nilai ketuntasan hasil belajar serta

hasil analisis inferensial telah membuktikan terjadinya peningkatan hasil belajar dari

kelas kontrol ke kelas eksperimen sehingga H1 diterima, ada pengaruh signifikan

model peta konsep.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

di kemukakan simpulan sebagai berikut:

1. Diketahui t tabel = 2,020 sedangkan |t hitung| = 8,818, Sehingga |t hitung| ≥ t

tabel. Jadi, Ho ditolak , sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas kontrol dan kelas

eksperimen dengan menggunakan strategi peta konsep.

2. Dari hasil pengelolahan data di atas, diperoleh nilai di kelas kontrol dengan

menggunakan model konvensional adalah nilai rata-rata 80,71 sedangkan nilai

yang diperoleh kelas ekperimen yang menggunakan strategi peta konsep adalah

nilai rata-rata 89,64.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan materi pelajaran, yang pertama-tama harus diperhatikan

oleh seorang guru adalah bagaimana memilih suatu model pengajaran yang

sesuai dengan materi yang akan diajarkan karena dengan pemilihan model yang

tepat dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar IPS.

48

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

49

2. Dari hasil penelitian yang diperoleh, model strategi peta konsep sebaiknya

dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran pada murid kelas V di SD

Negeri No.1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar karena dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

3. Diharapkan pada pihak sekolah agar memaksimalkan sarana dan prasarana

misalnya buku cetak dan alat tulis serta alat peraga IPS yang akan membantu

dalam proses pembelajaran.

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran

(rpp)

2. Lembar kerja murid (postest)

3. Lembar jawaban murid

4. DAFTAR HADIR MURID KELAS V.a

5. Daftar hadir murid kelas v.b

6. Lembar observasi

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

1. Daftar nilai hasil belajar kelas v.a

2. Daftar nilai hasil belajar kelas v.b

3. Lembar hasil penelitian

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

1. Tabel Hasil Observasi Kegiatan Murid pada Kelas Kontrol

2. Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase Aktivitas Belajar

Selama Penelitian Berlangsung pada Kelas Eksperimen

3. Tabel Distribusi nilai statistik hasil belajar IPS kelas kontrol

4. Tabel Distribusi nilai statistik hasil belajar IPS kelas

eksperimen

5. Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar postes

kelas control

6. Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar

postes kelas eksperimen

7. Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar

postes kelas kontrol

8. Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar

postes kelas eksperimen

9. Tabel Hasil perbandingan nilai statistik kelas kontrol

dengan eksperimen

10. Tabel Perbandingan hasil ketuntasan belajar IPS kelas

kontrol dan eksperimen

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

1. Data statistic hasil penelitian

menggunakan SPSS v.22

2. Table nilai uji-t

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

DOKUMENTASI

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Daftar Nilai Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Murid Kelas Vb SD

Negeri 1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar

No Nama SiswaJenis

KelaminNilai Kategori

1 AKAT L 80 Sedang

2 KWI L 70 Rendah

3 MJHY L 80 Sedang

4 MFM L 70 Rendah

5 MH L 60SangatRendah

6 MSY L 80 Sedang

7 MZI L 80 Sedang

8 MEP L 70 Rendah

9 MFD L 80 Sedang

10 MI L 80 Sedang

11 RPA L 80 Sedang

12 ANI L 80 Sedang

13 AI L 70 Rendah

14 FAH L 80 Sedang

15 FI L 80 Sedang

16 HIS L 100 Sangat Tinggi

17 HKI P 80 Sedang

18 IANA P 100 Sangat Tinggi

19 NAS P 100 Sangat Tinggi

20 NFS P 80 Sedang

21 NII P 80 Sedang

22 SNFL P 60SangatRendah

23 SAR P 80 Sedang

24 VAJ P 80 Sedang

25 FS P 100 Sangat Tinggi

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

26 AB P 80 Sedang

27 EEW P 90 Tinggi

28 NWR P 90 Tinggi

29 MNR P 80 Sedang

30 MIM L 80 Sedang

31 MIRH L 70 Rendah

32 MRRAL L 80 Sedang

33 MRAH L 80 Sedang

34 NA P 80 Sedang

35 NNA P 100 Sangat Tinggi

36 NSC P 100 Sangat Tinggi

37 NA P 80 Sedang

38 NA P 80 Sedang

39 M P 80 Sedang

40 AD L 60SangatRendah

41 MA L 80 Sedang

42 AHIA L 80 Sedang

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

LEMBAR OBSERVASI

PERBANDINGAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL DENGAN

KELAS EKSPERIMEN

No. Komponen yang diamatiPresentase kelas

control %Persentase kelaseksperimen %

A. Kehadiran Siswa 93 % 100 %

B. Aktivitas Siswa

1. Menyimak penjelasan guru 83 % 86 %

2. Mengajukan pertanyaan 7 % 24 %

3. Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru (memberi

jawaban atas pertanyaan yang

didapat)

29 % 71 %

4. Mengerjakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang dibagikan oleh guru

93 % 100 %

5. Meminta bimbingan guru (bila

siswa tidak mengerti dalam

menjawab LKS)

12 % 36 %

6. Menyimpulkan materi

pembelajaran di depan teman-

temannya dengan penuh percaya

diri

5 % 10 %

Observer

Risma Dewi10540 8819 13

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Lembar Kerja Murid

(Post Test)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Kenampakan alam dikelompokkan menjadi? Sebutkan!

2. Sebutkan empat contoh wilayah daratan!

3. Gunung tertinggi di Indonesia adalah?

4. Sebutkan tiga nama gunung yang kamu ketahui!

5. Apa yang dimaksud dengan wilayah perairan?

6. Sebutkan empat contoh wilayah perairan!

7. Apa yang dimaksud dengan danau?

8. Sebutkan beberapa teluk yang ada di Indonesia!

9. Kenampakan alam apa sajakah yang ada di provinsimu?

10. Gambarkan simbol pada peta kenampakan alam yang meliputi simbol

gunung, sungai dan danau!

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Kunci Jawaban

1. Dikelompokkan menjadi 2, yaitu wilayah daratan dan perairan

2. Pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai

3. Gunung Puncak Jaya

4. Gunung kelud, gunung bromo, gunung arjuno dll.

5. Wilayah perairan adalah

6. Danau, laut, sungai, dan teluk

7. Danau adalah genangan air yang sangat luas yang dikelilingi oleh daratan

8. Teluk lampung, Teluk balikpapan, Teluk bone, Teluk Cendrawasih, dan

Teluk tomini

9. Pegunungan, Dataran tinggi, Dataran Rendah, Pantai, Laut, Teluk

10. Gunung ( ), danau ( ), sungai ( )

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Tabel Hasil Observasi Kegiatan Murid pada Kelas Kontrol

No. Komponen yang diamati Frekuensi Persentase %

A. Kehadiran Siswa 39 93 %

B. Aktivitas Siswa

1. Menyimak penjelasan guru 35 83 %

2. Mengajukan pertanyaan 3 7 %

3. Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru (memberi

jawaban atas pertanyaan

yang didapat)

10 29 %

4. Mengerjakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang dibagikan

oleh guru

39 93 %

5. Meminta bimbingan guru

(bila siswa tidak mengerti

dalam menjawab LKS)

5 12 %

6. Menyimpulkan materi

pembelajaran di depan teman-

temannya dengan penuh

percaya diri

2 5 %

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase Aktivitas Belajar Selama

Penelitian Berlangsung pada Kelas Eksperimen

No. Komponen yang diamati Frekuensi Persentase %

A. Kehadiran Siswa 42 100 %

B. Aktivitas Siswa

1. Menyimak penjelasan guru 36 86 %

2. Mengajukan pertanyaan 10 24 %

3. Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru (memberi

jawaban atas pertanyaan

yang didapat)

30 71 %

4. Mengerjakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang dibagikan

oleh guru

42 100 %

5. Meminta bimbingan guru

(bila siswa tidak mengerti

dalam menjawab LKS)

15 36 %

6. Menyimpulkan materi

pembelajaran di depan teman-

temannya dengan penuh

percaya diri

4 10 %

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Tabel Distribusi nilai statistik hasil belajar IPS kelas kontrol

No Kategori nilai statistik Nilai Modus

1 Nilai tertinggi 100

802 Nilai terendah 50

3 Nilai rata-rata 80,71

4 Standar deviasi 10,215

Tabel Distribusi nilai statistik hasil belajar IPS kelas eksperimen

No Kategori nilai statistik Nilai Modus

1 Nilai tertinggi 100

1002 Nilai terendah 60

3 Nilai rata-rata 90,36

4 Standar deviasi 11,337

Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar postes kelas kontrol

NoInterval

nilaiKategori Frekuensi

Persen(%)

1 50-60 Sangat rendah 3 7%

2 61-70 Rendah 5 12%

3 71-80 Sedang 26 62%

4 81-90 Tinggi 2 5%

5 91-100 Sangat tinggi 6 14%

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar postes kelas eksperimen

Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar postes kelas kontrol

Tabel Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar postes kelas eksperimen

NoInterval

nilaiKategori Frekuensi

Persen(%)

1 50-60 Sangat rendah 3 7%

2 61-70 Rendah 0 0%

3 71-80 Sedang 7 17%

4 81-90 Tinggi 11 26%

5 91-100 Sangat tinggi 21 50%

NoInterval

nilaiKategori Frekuensi

Persen(%)

1 50-60 Sangat rendah 3 7%

2 61-70 Rendah 5 12%

3 71-80 Sedang 26 62%

4 81-90 Tinggi 2 5%

5 91-100 Sangat tinggi 6 14%

NoInterval

nilaiKategori Frekuensi

Persen(%)

1 50-60 Sangat rendah 3 7%

2 61-70 Rendah 0 0%

3 71-80 Sedang 7 17%

4 81-90 Tinggi 11 26%

5 91-100 Sangat tinggi 21 50%

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Tabel Hasil perbandingan nilai statistik kelas kontrol dengan eksperimen

No Kategori nilai statistikNilai kelas

kontrol

Nilai kelas

eksperimen

1 Nilai tertinggi 100 100

2 Nilai terendah 50 60

3 Nilai rata-rata 80,71 89,64

4 Standar deviasi 10,215 12,067

Tabel Perbandingan hasil ketuntasan belajar IPS kelas kontrol dan

eksperimen

No Kategori KetuntasanTuntas Tidak Tuntas

F % F %

1 Kelas kontrol 34 81 % 8 19%

2 Kelas eksperimen 39 93 % 3 7%

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Statistics

hasilbelajarIPS_

kontrol

hasilbelajarIPS_

eksperimen

N Valid 42 42

Missing 0 0

hasilbelajarIPS_kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 3 7.1 7.1 7.1

70 5 11.9 11.9 19.0

80 26 61.9 61.9 81.0

90 2 4.8 4.8 85.7

100 6 14.3 14.3 100.0

Total 42 100.0 100.0

hasilbelajarIPS_eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 50 1 2.4 2.4 2.4

60 2 4.8 4.8 7.1

80 7 16.7 16.7 23.8

85 6 14.3 14.3 38.1

90 5 11.9 11.9 50.0

95 5 11.9 11.9 61.9

100 16 38.1 38.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

hasilbelajarIPS_kontrol 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%

hasilbelajarIPS_eksperimen 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Statistics

hasilbelajarIPS_kontrol hasilbelajarIPS_eksperimen

N Valid 42 42

Missing 0 0

Mean 80.71 89.64

Median 80.00 92.50

Mode 80 100

Std. Deviation 10.215 12.067

Minimum 60 50

Maximum 100 100

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 102.327 11.604 8.818 .000

hasilbelajarIPS_eksperimen .241 .128 .285 1.879 .068

a. Dependent Variable: hasilbelajarIPS_kontrol

Correlations

hasilbelajarIPS

_eksperimen

hasilbelajarIPS

_kontrol

hasilbelajarIPS_eksperimen Pearson Correlation 1 .527

Sig. (2-tailed) .000

N 42 42

Bootstrapa Bias 0 .000

Std. Error 0 .000

hasilbelajarIPS_kontrol Pearson Correlation .527 1

Sig. (2-tailed) .000

N 42 42

Bootstrapa Bias .000 0

Std. Error .000 0

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 stratified bootstrap samples

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Correlations

hasilbelajarIPS_e

ksperimen

hasilbelajarI

PS_kontrol skor_total

hasilbelajarIPS_eksperimen Pearson Correlation 1 .281* .663**

Sig. (1-tailed) .036 .000

N 42 42 42

hasilbelajarIPS_kontrol Pearson Correlation .281* 1 .515**

Sig. (1-tailed) .036 .000

N 42 42 42

skor_total Pearson Correlation .663** .515** 1

Sig. (1-tailed) .000 .000

N 42 42 42

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

HASIL PENELITIAN

No.

Nilai Statistika

NamaKelas

KontrolNama

Kelas

Eksperimen

1 Abdul Kuddus Amin Talli 80 A.Muh. Rafif Jamal 100

2 Kemal Wahyana Irfan 70 Ade Muhammad Nurdin 100

3 M. Jasir Husaini Yusuf 80 Anshari Thabrani Tahir 95

4 Muh. Fathul Mubarak 70 Dwi Prasetya Putra Utama 90

5 Muh. Haidir 60 M. Kamal Fauzan 100

6 Muh. Syukur Yusuf 80 Muh. Aryah Mauliding 60

7 Muh. Zulkifli Ibrahim 80 Muh. Fais Dhaulhaq 95

8 Muhammad Edi Prayugi 70 Muh. Farel Ijazullutfli 95

9 Muhammad Fakhrul Darozy 80 Muh. Mursyid Lazuardi 100

10 Muhammad Ikhsan 80 Muhammad Maulana Arief 100

11 Reza Putra Ardiansyah 80 Muhammad Naufal Hasnur 60

12 Atikah Nurul Izzah 80 Muhammad Taufiq Hidayat 100

13 Ayuwandira Irajira 70 Putra Praja Hanindya 100

14 Fatimah Az Zahrah Husain 80 Sultan Ahmad 100

15 Fauziyyah Inayah 80 Alya Malhika Tahir 100

16 Hulwah Izza Sabrina 100 Andini Dwi Rahmadani 85

17 Husnul Khatimah Ilham 80 Andi Firza Aulia Syawali 80

18 Ince A. Nazwah Azizah 100 Andi Puji Widyastuti 100

19 Nayla Azzahra Subair 100 Annisa Putri Afdy Salsabila 90

20 Nisa Fatika Sari 80 Kartini 100

21 Nurial Indah Islamiah 80 Maulida Sri Pujianti 100

22 Siti Nur Fadhillah Lewa 60 Naila Annissa Zakri 100

23 Suci Aulia Rasuli 80 Nur Alya Isyana Barlian 100

24 Valencia Angelika Joseph 80 Nur Mutmainnah Syabila 100

25 Fadel Sahabuddin 100 Nursaqinah 50

26 Fauzi Al Buqhori 80 Nurul Maulina Syafar 90

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

27 Erna Erawati Wawan 90 Putri Aulia Israwati 95

28 Nia Wulan Ramadhani 90 Salsabila M. 90

29 Muhammad Nabil Ridha 80 Siti Hardianti Handayani 100

30 Muh. Idil Mubarak 80 Sri Rosita 85

31 Muh. Iqra Ramadhan H 70 Tri Suci Nurhikmah Putri 95

32 Muh. Radzy Azzi Laja 80 Vina Zakiyah Amalia 90

33 Muh. Rezki Aditya Hanapi 80 Renaldi Satya Perkasa 85

34 Nurafiah A 80 A.Maulana Yusuf 85

35 Nur Namira Annisa 100 Fajar Arnandi 80

36 Nurfadilah Syasa Cahyani 100 Muh. Mukhlas. K 85

37 Nur Azizah 80 M. Palinrungi 85

38 Nur Annisa 80 Tenri Ole 80

39 Mutmainnah 80 Iin Herlina 80

40 Ahmad Dani 60 Musdalifah Muis 80

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

d.f.

dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%

satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%

1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619

2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599

3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924

4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610

5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869

6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959

7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408

8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041

9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781

10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587

11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437

12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318

13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221

14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140

15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073

16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015

17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965

18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922

19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883

20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850

21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819

22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792

23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768

24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745

25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725

26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707

27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690

28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674

29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659

30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646

31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633

32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622

33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611

34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601

35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591

36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582

37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574

38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566

39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558

40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551

41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544

42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538

43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532

TINGKAT SIGNIFIKANSI

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526

45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520

46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515

47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510

48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505

49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500

50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496

51 1,298 1,675 2,008 2,402 2,676 3,258 3,492

52 1,298 1,675 2,007 2,400 2,674 3,255 3,488

53 1,298 1,674 2,006 2,399 2,672 3,251 3,484

54 1,297 1,674 2,005 2,397 2,670 3,248 3,480

55 1,297 1,673 2,004 2,396 2,668 3,245 3,476

56 1,297 1,673 2,003 2,395 2,667 3,242 3,473

57 1,297 1,672 2,002 2,394 2,665 3,239 3,470

58 1,296 1,672 2,002 2,392 2,663 3,237 3,466

59 1,296 1,671 2,001 2,391 2,662 3,234 3,463

60 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460

61 1,296 1,670 2,000 2,389 2,659 3,229 3,457

62 1,295 1,670 1,999 2,388 2,657 3,227 3,454

63 1,295 1,669 1,998 2,387 2,656 3,225 3,452

64 1,295 1,669 1,998 2,386 2,655 3,223 3,449

65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 3,220 3,447

66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 3,218 3,444

67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 3,216 3,442

68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 3,214 3,439

69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 3,213 3,437

70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435

71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 3,209 3,433

72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 3,207 3,431

73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 3,206 3,429

74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 3,204 3,427

75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 3,202 3,425

76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 3,201 3,423

77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 3,199 3,421

78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 3,198 3,420

79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 3,197 3,418

80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416

81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 3,194 3,415

82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 3,193 3,413

83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,191 3,412

84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,190 3,410

85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 3,189 3,409

86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,188 3,407

87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,187 3,406

88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 3,185 3,405

89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 3,184 3,403

90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401

92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399

93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398

94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397

95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 3,178 3,396

96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395

97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394

98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393

99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392

100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Daftar Nilai Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Murid Kelas Va

SD Negeri No. 1 Centre Pattallassang Kabupaten Takalar

No Nama Siswa L/P Nilai Kategori1 AMRJ L 100 Sangat Tinggi2 AMN L 100 Sangat Tinggi3 ATT L 95 Sangat Tinggi4 DPPU L 90 Tinggi5 MKF L 100 Sangat Tinggi6 MAMM L 60 Sangat Rendah7 MFDD L 95 Sangat Tinggi8 MFI L 95 Sangat Tinggi9 MMLI L 100 Sangat Tinggi10 MMA L 100 Sangat Tinggi11 MNH L 60 Sangat Rendah12 MTH L 100 Sangat Tinggi13 PPH L 100 Sangat Tinggi14 SA L 100 Sangat Tinggi15 AMT P 100 Sangat Tinggi16 ADR P 85 Tinggi17 AFUS P 80 Sedang18 APW P 100 Sangat Tinggi19 APAS P 90 Tinggi20 K P 100 Sangat Tinggi21 MSP P 100 Sangat Tinggi22 NAZ P 100 Sangat Tinggi23 NAIB P 100 Sangat Tinggi24 NMSS P 100 Sangat Tinggi25 N P 50 Sangat Rendah26 NMS P 90 Tinggi27 PAI P 95 Sangat Tinggi28 SM P 90 Tinggi29 SHH P 100 Sangat Tinggi30 SR P 85 Tinggi31 TSNP P 95 Sangat Tinggi32 VZA P 90 Tinggi33 RSP L 85 Tinggi34 AMY L 85 Tinggi

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

35 FA L 80 Sedang36 MMK L 85 Tinggi37 MP P 85 Tinggi38 TO P 80 Sedang39 IH P 80 Sedang40 MM P 80 Sedang41 NAM P 80 Sedang42 N P 80 Sedang

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Daftar Hadir Murid Kelas Vb SD Negeri No. 1 Centre

Pattallassang Kabupaten Takalar

NoNama Siswa L/P

Pertemuan

1 2 3 4

1 AKAT L

2 KWI L

3 MJHY L

4 MFM L

5 MH L

6 MSY L

7 MZI L

8 MEP L

9 MFD L

10 MI L

11 RPA L

12 ANI L

13 AI L

14 FAH L

15 FI L

16 HIS L

17 HKI P

18 IANA P

19 NAS P

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

20 NFS P

21 NII P

22 SNFL P

23 SAR P

24 VAJ P

25 FS P

26 AB P

27 EEW P

28 NWR P

29 MNR P

30 MIM L

31 MIRH L

32 MRRAL L

33 MRAH L

34 NA P

35 NNA P

36 NSC P

37 NA P

38 NA P

39 M P

40 AD L

41 MA L

42 AHIA L

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Daftar Hadir Murid Kelas Va SD Negeri No. 1 Centre Pattallassang

Kabupaten Takalar

NoNama Siswa L/P

Pertemuan

1 2 3 4

1 AMRJ L

2 AMN L

3 ATT L

4 DPPU L

5 MKF L

6 MAMM L

7 MFDD L

8 MFI L

9 MMLI L

10 MMA L

11 MNH L

12 MTH L

13 PPH L

14 SA L

15 AMT P

16 ADR P

17 AFUS P

18 APW P

19 APAS P

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

20 K P

21 MSP P

22 NAZ P

23 NAIB P

24 NMSS P

25 N P

26 NMS P

27 PAI P

28 SM P

29 SHH P

30 SR P

31 TSNP P

32 VZA P

33 RSP L

34 AMY L

35 FA L

36 MMK L

37 MP P

38 TO P

39 IH P

40 MM P

41 NAM P

42 N P

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Gambar 1. Tampak Depan Sekolah

Gambar 2. Ketua Kelas Menyiapkan Sebelum Belajar

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Gambar 3. Murid Membaca Doa Belajar dipimpin oleh Ketua Kelas

Gambar 4. Melakukan Apresiasi Sebelum Masuk ke Materi Pembelajaran

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Gambar 5. Menulis di Papan Tulis Materi yang akan diajarkan

Gambar 6. Menjelaskan Materi Kenampakan Alam

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Gambar 7. Menjelaskan Materi Kenampakan Alam Menggunakan Metode PetaKonsep yang ditulis pada Papan Tulis

Gambar 8. Bertanya Jawab dengan Murid

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Gambar 9. Bertanya Jawab dengan Murid

Gambar 10. Membagikan Lembar Post Test kepada Murid

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

Gambar 11. Murid Mngerjakan Lembar Post Test dengan Tenang

Gambar 12. Murid Bertanya Tentang Soal yang Kurang dimengertinya

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

50

DAFTAR PUSTAKA

Amien, Moh. 1998. Pemetaan Konsep Suatu Teknik untuk Meningkatkan BelajarYang Bermakna. Bandung: Jurnal Mimbar Pendidikan, Juli,IX, 55-69.

Aryulina, Diah.2003.Perbaikan Bimbingan PPL dengan Menerapkan Teknik PetaKonsep. Jurnal Forum Kependidikan FKIP Univeritas SriwijayaPalembang.

Asan, A. 2007. Concept Mapping in Science Class: A Case Study of fifth gradestudents.

Awofala. A. O. A. 2011. Effect of Concept Mapping Strategi on StudentsAchievement in Junior Secondary School Mathematics.New York:International Journal of The Physical Sciences.

Dahar, Ratna Wilis. 2003. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar.Jakarta:Depdiknas

. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA,SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RinekaCipta.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Kadir. Efektivitas Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran Ilmu PengetahuanSosial. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 051, Tahun ke-10November 2004.

Karakuyu, Y. 2010. The Effect on Concept Mapping on Attitude and Achievementin a Physics Course.New York :International Journal of The PhysicalSciences.

Karli, H dan Sriyuliaratnaningsih. 2004. Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi. Bandung: Rosdakarya.

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

51

Kidder. 2006. Variabel. Jakarta: Alfabeta

Kurniawati . 2010. Strategi Pembelajaran Peta Konsep. Bandung :Mizan Pustaka

Novak J. D. and Gowin. 1999. Learning How To Learn. New York:CambridgeUniversity Press.

Nur, M. 2000. Strategi Strategi Belajar. Surabaya: Pustaka Setia

Poedjiati.2005.Pengembangan Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Rineka.

Purwanto, Ngalim. 1998. PsikologiPendidikan. Bandung :RemajaRosdakarya.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Sukmadinata, N.S. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Surya, Moh. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :PBB.IKIP Bandung.

Sutrisno. 2006. Populasi dan Sampel. Yogyakarta : UGM

Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong. 2008.Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: NurulJannah.

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi KegiatanBelajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahidi, A. 2010. Peta Konsep untuk Melatih Keterampilan Berpikir. Bandung :Mizan Pustaka

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

52

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran:Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

Yusuf dkk. 2008. Konsep Dasar dan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar.Bandung: Andira

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT …

RIWAYAT HIDUP

Risma Dewi Darwis dilahirkan di Tala, Kabupaten

Takalar pada tanggal 28 April 1995, anak tunggal dari

buah kasih pasangan Bapak Muh. Darwis dan Ibu

Rugati. Peneliti dan keluarga berasal dari suku

Makassar. Peneliti pertama kali menempuh pendidikan

di bangku Sekolah Dasar pada tahun 2001 tepatnya di

SDN No. 7 Tala Kabupaten Takalar dan tamat pada

tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007 peneliti melanjutkan pendidikan ke

jenjang Menengah Pertama tepatnya di MTs. Muhammadiyah Ballo Kabupaten

Takalar dan tamat pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2010 peneliti

melanjutkan pendidikan ke jenjang Menengah Akhir tepatnya di SMK Negeri 2

Takalar dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama peneliti terdaftar

sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar.