PENGARUH PENGGUNAAN METODE PETA KONSEP TERHADAP...
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN METODE PETA KONSEP TERHADAP...
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PETA KONSEP TERHADAP
PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI KELAS VIII DI SMPN 2
SEKOTONG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
Nurdiana
NIM. 15.1.13.5.109
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2017
i
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PETA KONSEP TERHADAP
PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI KELAS VIII DI SMPN 2
SEKOTONG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nurdiana
NIM. 15.1.13.5.109
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Nurdiana, NIM : 151.135.109 dengan judul, ‘’Pengaruh Penggunaan
Metode Peta Konsep Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VIII
SMPN 2 Sekotong Tahun Pelajaran 2017/2018’’ telah memenuhu syarat dan
setujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal : 18 Desember 2017
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Bahtiar, M.Pd Si NIP.197807192005011006
Ati Sukmawati M.Pd NIP. 197302102172006042016
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 18 Desember 2017
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi
maka kami berpendapa bahwa skripsi saudara
Nama Mahasiswa : Nurdiana
NIM : 151.135.109
Jurusan/ prodi : P.IPA Biologi
Judul : Pengaruh penggunaan metode peta konsep
terhadap peningkatan hasil belajar IPA Biologi kelas VIII
SMPN 2 Sekotong tahun pelajaran 2017/2018
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar
skripsi ini dapat segera munaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
DR. Bahtiar M. Pd NIP.197807192005011006
Ati sukmawati M.Pd NIP.197302172006042016
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : NURDIANA
NIM : 15.1.13.5.109
Jurusan : IPA BIOLOGI
Fakulta : Tarbiyah dan keguruan
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul ; Pengaruh Penggunaan Metode Peta
Konsep Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VIII SMPN 2
Sekotong Tahun Pelajaran 2017/2018 ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yng dirunjuk sumbernya. Jika
saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi
yang telah ditentukan oleh lembaga.
Mataram, 18 Desember 2017
Saya yang menyatakan,
Nurdiana
v
PENGESAHAN
Skripsi oleh: NURDIANA, NIM: 15.1.13.5.109 dengan judul: Pengaruh
Penggunaan Metode Peta Konsep Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPA
Biologi Kelas VIII SMPN 2 Sekotong Tahun Pelajaran 2017/2018, telah
dipertahankan didepan dewan penguji jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal 4 Januari 2018.
Dewan Penguji
Dr. Bahtiar, M.Pd, Si. (ketua sidang/pembimbing I)
_________________________________
Ati Sukmawati M.Pd. (Sekretaris sidang/pembimbing II)
_________________________________
Dr. H. Adi Fadli, M. Ag. (Penguji I)
_________________________________
Alwan Mahsul, M.Pd. (Penguji II)
_________________________________
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Lubna, M.Pd.
NIP. 196812311993032008
Motto
٧ۣفإذا فرْغت ف۵نص۶ْ ۤ
٦ۣإَن مع اْلعْسر يْسًرا ۤ
Sesungguhnyasesudahkesulitanituadakemudahan.
Makaapabilakamutelahselesai( darisuatuurusan)
Kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan yanglain).
(Q.S. Al-Insyirah: 6-7)
vii
PERSEMBAHAN
Dipersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang tersayang:
• Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta
do’a yang tiada henti untuk kesuksesan ananda, karena tiada kata seindah
lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap dari
orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas
kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan bakti dan cinta ananda
untuk bapak ibu. Semoga Allah swt selalu dan tetap melindungi dan
memberikan yang terbaik kepada bapak dan ibu aamiin.
• Saudara (Kakak), yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum
dan do’anya untuk keberhasilan ini, cinta kalian adalah memberikan kobaran
semangat yang menggebu, terimakasih dan sayang ku untuk kalian.
• Sahabat dan Teman Tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian
semua tak kan mungkin penulis sampai disini, terimakasih untuk canda tawa,
tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih untuk
kenangan manis yang telah mengukir selama ini.
• Almamaterku Tercinta Universitas Islam Negeri Mataram.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatNya dan ridhaNyalah
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam memberikan bimbingan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Bahtiar, M.Pd. Selaku pembimbing I dan Ibu Ati Sukmawati M.Pd
Selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi,
dan koreksi mendetail, terus-menerus, dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Yusuf, M.Pd, selaku dosen wali sekaligus dosen pembimbing akademik
yang selalu memberikan arahan selama studi.
3. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPA Biologi UIN Mataram yang
telah memberikan bimbingan selama melaksanakan studi di UIN Mataram.
4. Bapak Dr. Ir. Edi M Jayadi MP. Selaku ketua jurusan pendidikan IPA Biologi
dan Bapak Alwan Mahsul, M.Pd. Selaku sekretaris jurusan pendidikan IPA
Biologi.
5. Ibu Dra. Hj. Lubna, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram.
6. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Ag. Selaku Rektor UIN Mataram.
ix
7. Kepala sekolah, guru-guru ditempat penelitian yang membantu dalam
pemberian informasi dan data.
8. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan semangat, motivasi dan
informasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsil ini, banyak
mengalami kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam skripsi ini
masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan,
Demikian skripsi ini telah selesai penulis kerjakan, penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Mataram, 18 Desember 2017
Penulis,
Nurdiana
x
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. v PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ..................................................... vi HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................ ix DAFTAR ISI ........................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii ABSTRAK .............................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 4 C. Batasan Masalah.................................................................... 4 D. Tujuan .................................................................................. 4 E. Manfaat ................................................................................ 4 F. Definisi Operasional ............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........... 8
A. Kajian pustaka ...................................................................... 8 1. Hasil belajar .................................................................... 8
a. Mengukur hasil belajar ............................................. 8 b. Aspek-aspek hasil belajar .......................................... 9 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ....... 10
2. Metode peta konsep......................................................... 11 a. Pengertian peta konsep .............................................. 11 b. Ciri-ciri belajar peta konsep ...................................... 11 c. Cara membuat peta konsep ....................................... 12 d. Macam-macam peta konsep ...................................... 13 e. Tujuan peta konsep ................................................... 14
B. Kerangka berpikir.................................................................. 15 C. Hipotesis penelitian .............................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 18
A. Jenis dan pendekatan penelitian ........................................... 18 B. Populasi dan Sampel ............................................................ 18 C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 19 D. Variabel Penelitian ................................................................ 19
xi
E. Desain Penelitian ................................................................... 21 F. Instrumen Penelitian.............................................................. 22 G. Tekhnik Pengumpulan Data .................................................. 22 H. Tekhnik Analisis Data ........................................................... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 26
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 26 B. Pembahasan ........................................................................... 33
BAB V PENUTUP .................................................................................. 38
A. Kesimpulan ........................................................................... 38 B. Saran ...................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1 Desain penelitian ........................................................................ 21 Tabel 2 Distribusi nilai pree-test kontrol ................................................ 27 Tabel 3 Distribusi nilai pree-test eksperimen.......................................... 27 Tabel 4 Distribusi nilai post-test kontrol ................................................. 28 Tabel 5 Distribusi nilai post-test eksperimen .......................................... 28 Tabel 6 uji t data pree-test ....................................................................... 29 Tabel 7 hasil pengujian normalitas data pree-test ................................... 30 Tabel 8 hasil perhitungan uji homogenitas varians ................................. 31 Tabel 9 rangkuman hasil uji t data post-test............................................ 33
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 bagan kerangka berpikir ......................................................... 17
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus .............................................................................. 41 Lampiran 2 RPP Kelas eksperimen...................................................... 43 Lampiran 3 RPP Kelas kontrol ............................................................ 49 Lampiran 4 Lembar validitas soal ........................................................ 54 Lampiran 5 Kisi-kisi soal .................................................................... 57 Lampiran 6 latihan soal ........................................................................ 58 Lampiran 7 kunci jawaban ................................................................... 60 Lampiran 8 Peta konsep sistem pernafasan ......................................... 61 Lampiran 9 Daftar hasil nilai siswa ..................................................... 62 Lampiran 10 Uji normalitas .................................................................. 64 Lampiran 11 Uji homogenitas ................................................................ 73 Lampiran 12 Uji hipotesis ..................................................................... 75 Lampiran 13 Lampiran dokumentasi ..................................................... 78
xv
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PETA KONSEP TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI IPA BIOLOGI KELAS
VIII DI SMPN 2 SEKOTONG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh :
Nurdiana
NIM: 151.135.109
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dari siswa kelas VIII SMPN 2 Sekotong yang masih kesulitan dalam memperoleh nilai UTS diatas KKM. Hal ini disebabkan oleh kurangnya metode pembelajaran yang dapat membantu siswa menentukan hal-hal penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh penggunaan metode peta konsep terhadap hasil belajar ipa biologi siswa di SMPN 2 Sekotong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple random sampling. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII 2 dan kelas VIII 3. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Hasil uji hipotesis adalah ��� >�� � yaitu 3,73 > 2,002 maka Ho diterima, yang berarti ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode peta konsep dengan metode konvensional. Kata kunci: Peta konsep, hasil belajar.
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang utama dalam
proses pendidikan di sekolah. Salah satu keberhasilan pencapaian
pendidikan di antaranya tergantung pada kualitas pelaksanaan proses
belajar mengajar. Setiap orang yang berkepentingan dengan dunia
pendidikan tentu berharap agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar
yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Namun
dalam kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai
dengan yang diharapkan.1Untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar
mengajar, guru dituntut untuk memilih dan menentukan strategi belajar
mengajar agar siswa dapat mengembangkan segala kemampuan
belajarnya. Proses belajar mengajar dapat bermakna dan berdaya guna
apabila guru dapat menciptakan suasana belajar yang merangsang aktivitas
belajar, meningkatkan hasil-hasil yang dicapai oleh siswa dan memberikan
penghargaan yang telah dicapai.2 Mengajar secara efektif sangat
bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang serasi
dengan tujuan mengajar. Cara belajar mengajar yang lebih baik ialah
mempergunakan kegiatan murid-murid sendiri secara efektif dalam kelas,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sedemikian rupa serta
1Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
lgensindo,2004), hlm. 56. 2Roijakers AD, Mengajar Dengan Sukses, (Jakarta: PT. Grafindo, 2001), hlm. 18.
1
2
kontinue dan juga melalui kerja kelompok.3 Agar dapat mewujudkan
yang baik, maka salah satu yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan
memberikan peluang belajar yang lebih besar kepada siswa yang berposisi
sebagai subjek dalam belajar. Peranan guru tidak lagi hanya sebagai
penyampai informasi, tetapi juga sebagai pengarah dan pemberi fasilitas
agar proses belajar mengajar dapat berlangsung. Supaya siswa dapat
memahami materi hendaknya guru memberikan kesempatan yang
sebanyak-banyaknya kepada siswa sehingga siswa dapat mengungkapkan
ide-idenya, berinterkasi dengan temannya, dan kegiatan praktis lainnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh siswa dapat mendukung untuk
meningkatkan aktifitas belajar siswa, misalnya: berpikir, berdikusi,
bertanya, menjawab pertanyaan, berpendapat dan sebagainya.4
Keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai raport atau
prestasi siswa. Nilai raport belajar dapat dipakai sebagai barometer untuk
menilai keberhasilan proses kegiatan pembelajaran di sekolah dan juga
mengukur kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh
karena itu, peranan guru sangat penting dalam mencapai keberhasilan
siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan. Prestasi belajar siswa dapat
dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi
sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah
bahan belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan
berprestasi dan cita-cita siswa. Sedangkan faktor ekstern meliputi guru
3 W. James Popham, Eva L. Baher, Teknik Mengajar Secara Sistematis,(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 141.
4Ibid, hlm. 142.
3
sebagai pembina, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan serta kurikulum.
Guru yang profesional dan mempunyai semangat dalam bekerja harus
mampu mengaplikasikan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik
pada siswa secara tepat.5
Berdasarkan observasi di SMPN 2 Sekotong diketahui bahwa yang
dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar bersifat monoton,
diperoleh pemahaman bahwa dalam mengikuti pelajaran peserta didik
selalu dituntut mendengarkan informasi dari guru sehingga banyak di
antara peserta didik yang merasa bosan. Akhirnya melakukan aktivitas di
luar pelajaran seperti mencoret-coret buku, mengganggu temannya,
menggambar dan lain sebagainya.6Peneliti mempunyai pandangan untuk
menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif dan menyenangkan
guna meningkatkan penguasaan materi pelajaran pada siswa. Didalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode peta konsep untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh penggunaan metode peta konsep dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
5 Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 2003), hlm.9.
6 Observasi di SMPN 2 Sekotong pada tanggal 20 februari 2017
4
B. Rumusan masalah
Apakah ada Pengaruh Penggunaan Metode Peta Konsep Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Sekotong Tahun Pelajaran 2017/2018?
C. Batasan masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini meliputi :
1. Metode yang digunakan yaitu peta konsep
2. Bahan ajar dalam penelitian ini yaitu tentang sistem pernafasan pada
manusia.
D. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah penggunaan metode peta konsep dapat
meningkatkan hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Sekotong Tahun Pelajaran 2017/2018.
E. Manfaat
1. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membuat siswa lebih berani mengeluarkan
pendapat dalam berdiskusi serta mampu melatih dan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
5
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi guru
mengenai model pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perbaikan pada proses
pembelajaran dalam pemilihan model pembelajaran yang baik untuk
diterapkan dan dikembangkan di sekolah.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan
dan pengalaman pribadi dalam dunia pendidikan dalam kaitannya
dengan metode peta konsep
F. Definisi operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan
gambaran yang jelas dan terarah tentang maksud dari judul, sehingga tidak
terjadi kesalahpahaman terhadap masalah yang diteliti, definisinya yaitu:
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa diambil melalui test. Terdapat dua macam
test yang akan dilaksanakan yaitu pre-testdan post-test. Pre-test
merupakan pengetesan awal pada kedua kelas sebelum dilakukan
perlakuan. Tujuan dari pemberian pre-test adalah untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan ada tidaknya perbedaan hasil belajar pada
pembelajaran sistem pernafasan pada manusia. Post-test merupakan
6
pemberian tes akhir setelah dilakukannya proses pembelajaran.Tujuan
dari diberikannya post-test adalah untuk mengetahui hasil akhir setelah
kedua kelas diberi perlakuan. untuk memperoleh hasil belajar siswa
digunakan tes jenis soal multiple choice dengan 4 pilihan jawaban.
Soal yang diberikan untuk post-test sama dengan soal yang diberikan
pada pre-test. Dari hasil post-test dapat dilihat ada atau tidaknya
perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas control dan
selanjutnya digunakan untuk menjawab pertanyan penelitian.
2. Metode peta konsep
Peta konsepadalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita
untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan
berfikir dan belajar. Metode peta konsep yang berupa hasil visualisasi
dari simbol atau gambar yang dapat digunakan sebagai suatu catatan
tertulis dan hasilnya akan mudah diingat dalam pikiran. Metode peta
konsep diterapkan pada kelas eksperimen. Target dari metode ini
diharapkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Dalam membuat
peta konsep, siswa diberikan kebebasan untuk menjelajahi ruang
seluas-luasnya, namun siswa dibatasi pada materi pengapian
konvensional. Hal pertama yang dilakukan siswa membuat gambar
utama. Kemudian siswa menghubungkan cabang-cabang utama ke
gambar pusat dan menghubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga
ke tingkat satu dan dua. Siswa juga dianjurkan dalam membuat peta
konsep dengan garis yang melengkung. Hal ini dikarenakan garis lurus
7
dapat membuat bosan otak. Diharapkan dalam setiap kelompok
mampu membuat peta konsep dengan beberapa cabang.7
7 Sarmidi, ‘’Efektifitas strategi peta konsep (mind map) Dalam pembelajaran listrik otomotif di kelas xi Smk muhammadiyah prambanan, (Skripii, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012), hlm .44.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian teori
1. Hasil belajar
Pelaksanakan kegiatan tertentu akan diperoleh suatu hasil,
begitu pula dengan hasil belajar. Hasil kegiatan belajar biasa dikenal
sebagai hasil belajar. Hasil belajar mempunyai ukuran keberhasilan
peserta didik melaksanakan belajar. Hasil belajar ini diperoleh melalui
seperangkat tes dan hasil tesnya akan memberikan informasi apa yang
telah dikuasai peserta didik. Hasil belajar bisa diartikan sebagai tingkat
keberhasilan dengan mempelajari mata pelajaran disekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah mata pelajaran tertentu. Penilaian hasil belajar dimaksudkan
untuk mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada diri siswa
dengan kaitannya dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
a. Mengukur hasil belajar
Mengukur hasil belajar Mengukur hasil belajar yang
selama ini digunakan adalah dengan tes-tes, yang biasa disebut
dengan ulangan. Tes dibagi menjadi dua yaitu: tes formatif dan tes
sumatif. Tes formatif adalah tes yang diadakan sebelum atau
selama pelajaran berlangsung, sedangkan tes sumatif adalah tes
yang diselenggarakan pada saat keseluruhan kegiatan belajar
mengajar, tes sumatif merupakan ujian akhir semester. Menurut
8
9
Daryanto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan, menyebutkan “
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa maka
dibedakan atas adanya 3 macam tes, yaitu tes diagnostik, tes
formatif, tes sumatif”8
b. Aspek-Aspek Hasil Belajar
Hasil belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari
pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif,
afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran
yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen
yang relevan. Jadi hasil belajar adalah hasil pengukuran dari
penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai
oleh setiap anak pada periode tertentu. Untuk mengetahui hasil
belajar ada beberapa aspek-aspek yang perlu diperhatikan. Menurut
Taksonomi Bloom dalam Daryanto, diklasifikasikan dalam tiga
domain yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.
Menurut Daniel Goelman dalam Sugihartonodijelaskan bahwa
keberhasilan seseorang ternyata 80 persen dipengaruhi oleh
kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan
otak (IQ) Kecerdasan emosi siswa berpengaruh positif terhadap
keberhasilan akademik. Siswa yang mempunyai masalah dalam
kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul
8Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.56.
10
dan tidak dapat mengontrol emosinya. Pendidikan karakter perlu
diterapkan salah satunya untuk meningkatkan motivasi siswa
dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Selain itu, dalam
karakter-karakter tersebut kecerdasan intelektual siswa dapat diraih
dengan baik seiring ketercapaian perilaku-perilaku baik.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Slameto menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal
meliputi jasmaniah, psikologis dan kelelahan serta faktor eksternal
meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. 9
1) Faktor-faktor dari dalam individu meliputi:
a) Faktor jasmani, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan, meliputi kelelahan jasmani dan rohani.
2) Faktor-faktor dari luar individu meliputi:
a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik anak,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan.
b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
9 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hlm.54.
11
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.
2. Metode peta konsep
a. Pengertian Peta konsep
Menurut martin (1994) dalam buku trianto peta konsep
adalahilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana suatu
konseptunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang
sama.10
b. Ciri-ciri belajar peta konsep
Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka
menurut Dahar yang dikutip oleh Erman, mengemukakan ciri ciripeta
konsep sebagai berikut:
1) Peta konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-
konsep atau proposisi-proposisi bidang studi. Dengan
menggunakan peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu
lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
2) Suatu peta konsep merupakan gambar 2 dimensi dari suatu bidang
studi, atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang dapat
10 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik, (Surabaya:
Prestasi pustaka, 2007), hlm. 159.
12
memperlihatkan hubungan-hubungan proporsional antara
konsepkonsep.
3) Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti ada
konsep yang lebih insklusif dari konsep-konsep yang lain.
4) Bila dua atau lebih konsep digambarkan dibawah suatu konsep
yang lebih insklusif , terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep
tersebut
c. Cara membuat peta konsep
Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu
sajianvisual atau suatu diagram bagaimana ide-ide penting atau suatu
topiktertentu dihubungkan satu sama lain.Menurut Arends,
memberikan langkah-langkah dalam membuat peta konsep antara lain
sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah
konsep. Contoh: Sistem pernafasan
2) Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang
menunjang ide utama.
3) Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut.
4) Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara
visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama11
11 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif konsep landasan danimplementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ( Jakarta: kencana, 2010), hlm. 161.
13
d. Macam-macam peta konsep
1) Pohon jaringan (network tree)
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa
kata yang lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Pohon
jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal
berikut: menunjukkan sebab akibat, suatu hirarki, prosedur yang
bercabang dan istilah-istilah berkaitan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan-hubungan
2) Rantai kejadian (events chain)
Menurut Nur, bahwa peta konsep rantai kejadian dapat
digunakan untuk memerikan suatu urutan kejadian, lamgkah-
langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu
proses. Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan
hal-hal berikut: memerikan tahap-tahap dari suatu proses, langkah-
langkah dalam suatu prosedur yang linear dan suatu urutan
kejadian.12
3) Peta konsep siklus (cycle concept map)
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak
menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rantai itu
menghubungkan kembali ke kejadian awal. Karena tidak ada hasil
dan kejadian terakhir itu menghubungkan kembali ke kejadian
awal, siklus itu berulang dengan sendirinya. Peta konsep siklus itu
12Ibid., hlm.160.
14
cocokdigunakan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu
rangkaiankejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu
kelompok hasil yangberulang-ulang.
4) Peta konsep laba-laba (spider concept map)
Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat.
Peta konsep laba-laba cocok untuk memvisualisasikan hal-hal
berikut: tidak menurut hirarki, kategori yang tidak pararel dan hasil
curah pendapat13
e. Tujuan peta konsep
Dalam pendidikan peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai
tujuan, diantaranya :
1) Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, untuk memperlancar
proses belajar, baik guru maupun siswa perlu mengetahui “tempat
awal konseptual”. Dengan kata lain guru harus mengetahui konsep-
konsep apa yang telah dimiliki siswa untuk pelajaran baru akan
dimulai.
2) Belajar bagai mana belajar, dengan meminta siswa menyusun peta
konsep dari isi bab tersebut. Dengan cara demikian ia telah
berusaha benar untuk memahami isi pelajaran itu. Sehingga peta
konsep berfungsi untuk menolong siswa belajar bagaimana belajar.
13Ibid, hlm 163.
15
3) Mengungkapkan konsepsi salah, konsepsi salah biasanya timbul
karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang mengakibatkan
proporsi yang salah.
4) Alat evaluasi, Selama ini alat evaluasi yang dikenal oleh guru dan
siswa terutama bentuk tes objektif atau tes essai. Walaupun cara
evaluasi ini akan terus memegang peranan dalam bidang
pendidikan, teknik-teknik evaluasi baru perlu dipikirkan untuk
memecahkan masalah-masalah evaluasi yang dihadapi dewasa ini.
Salah satu bentuk evaluasi yang disarankan adalah peta konsep14
B. Kerangka berpikir
Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teoritik bahwa
proses pembelajaran belum dilakukan secara optimal yaitu pembelajaran
belum dilakukan dengan cara yang menarik dan memotivasi siswa.
Metode pengajaran masih bersifat konvensional dan menghafal,
pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center), serta lebih
berorientasi pada konsep yang ada pada buku pelajaran (text book
centered). Pada umumnya siswa belum sepenuhnya memahami tentang
pembelajaran serta bagaimana cara belajar yang dapat meningkatkan hasil
belajar. Faktor penyebabnya adalah metode pembelajaran konvensional
(ceramah), kurangnya partisipasi siswa dalam mengembangkan konsep
pelajaran, kurangnya kemampuan berpikir sistematis, kurangnya inovasi
guru tentang metode pembelajaran yang melibatkan siswa. Dalam rangka
14Dahar, Teori-Teori Belajar, (Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan, 1988), hlm. 34.
16
implementasi penyempurnaan kurikulum, maka komponen pendidikan
seperti kepala sekolah, guru, dan siswa seharusnya diberikan ruang dan
peluang untuk melakukan inovasi dan improvisasi. Bentuk inovasi dan
improvisasi tersebut berasal dari setiap aktivitas, kreativitas, dan
profesionalisme yang dimiliki. Maka untuk menerapkan kerangka tersebut,
guru dituntut untuk mendesain dan berusahamengoptimalkan
pembelajaran. Langkah meningkatkan hasil belajar salah satunya dengan
memperbaharui sistem mengajar. Salah satunya melalui metode
pembelajaran peta konsep. Metode pembelajaran dengan menggunakan
peta konsep dapat diterapkan dalam pembelajaran pada tingkat SMP
dengan tujuanmemudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan
dan sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa. Penerapan
metode peta konsep diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa pada pembelajaran dan sekaligus dapat membantu guru dalam
meningkatkan kreativitas dalam menyampaikan materi, memberikan ruang
kepada siswa untuk melakukan improvisasi guna melahirkan gagasan
kreatif sekaligus memberikan sikap optimis bagi siswa dalam
pembelajaran. Disamping itu siswa akan lebih tertarik dan akan timbul
perhatian terhadap pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka secara
garis besar dapat diuraikan kerangka berpikir dalam gambar berikut:15
15Kristaliya dian, ”efektivitas penggunaan mind mind mapping dan concept map untuk pendalaman materi ipa biologi siswa kelas IX SMP Negeri 2 banyudono tahun ajaran 2012/2013”, (Skripsi.karangasem: FKIP UMS 2010),hlm. 45.
17
Gambar 1 kerangka berpikir melalui peta konsep C. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
Hipotesis yang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hipotesis
alternatif (Ha).
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
“Terdapat Pengaruh Penggunaan Metode Peta Konsep Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VIII di SMP 2 Sekotong
Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Materi sistem pernafasan
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Metode peta konsep Metode konvensional
Hasil belajar Hasil belajar
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasy
experimental)dengan pendekatan kuantitatif karena tidak semua variabel
luar yang dapat mempengaruhi penelitian bisa dikendalikan oleh peneliti
sebab subjek penelitian secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok
utuh, seperti kelompok siswa dalam satu kelas.16
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.17
Bedasarkan pendapat diatas, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di SMP 2 Sekotong
Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut18Pengambilan sampel dalam penelitian
ini ditentukan dengan caraCluster random samplingAdapun sampel
dari penelitian ini yaitu kelas VIII 3 dan VIII 2.
16Sugiyono, statika untuk penelitian, (bandung : alfabeta, 2005), hlm. 138. 17 Sugiyono, metode penelitian pendidikan, (bandung:alfabeta,2016) hlm.117. 18Ibid, hlm.118.
18
19
C. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Sekotong. Peneliti memilih
tempat penelitian di SMPN 2 Sekotong karena di SMP ini belum ada
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar dengan metode
peta konsep pada pembelajaran IPA Biologi materi sistem pernafasan pada
manusia.
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.Pada penelitian ini terdapat tiga macam variable penelitian
yaitu: variabel bebas (independent variable), variabel terikat (dependent
variable) dan variabel kontrol. Definisi dari ketiga variabel tersebut adalah
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penggunaan metode peta konsep pada proses pembelajaran pada kelas
eksperimen.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
20
dalam penelitian ini adalah hasil belajar atau hasil tes sesudah proses
pembelajaran.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.19 Dalam hal ini
variabel yang dikendalikan adalah materi pelajaran yaitu bahan ajar
mengenai sistem pernafasan pada manusia kompetensi dasar
pengapian konvensional. Bahan ajar nanti dapat mengontrol setiap
variabel. Pembelajaran natinya juga diupayakan untuk dapat
mengontrol setiap variabel. Pembelajaran akan dilakukan
menggunakan metode peta konsep dan konvensional. Dalam
pembelajaran materi sistem pernafasan pada manusia disampaikan
oleh guru yang sama, untuk media pembelajaran juga sama
dikarenakan ruang kelas pembelajaran sama. Kelas eksperimen
menggunakan metode peta konsep. Metode peta konsep dipakai saat
penyampaian materi. Materi disampaikan menggunakan peta-peta
konsep memakai papan tulis. Siswa disini mencermati danmencatat.
Setelah penyampaian materi siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya, hal mana yang belum dipahami. Dalam pembelajaranpeta
konsep siswa juga diberi tugas untuk membuat peta konsep sendiri.
19Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2004),
hlm. 13.
21
Dalam membuat peta konsep kelas dibagi menjadi 5 kelompok,
kemudian siswa mempresentasikan hasilnya. Dalam akhir
pembelajaran siswa mengerjakan soal post-test. Kelas kontrol
pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Dalam
memberikan materi menggunakan papan tulis dengan ceramah. Siswa
diberi kesempatan dalam bertanya tentang materi yang belum
dipahami. Dalam akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal post-test.
E. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control
Group Design yaitu kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara random. Desain penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
1 dibawah ini.
Tabel 1 Desain Penelitian
Kelompok Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan: X1 : pembelajaran dengan metode peta konsep X2 : pembelajaran konvensional O1 : pre-test pada kelas eksperimen O2 : post-test pada kelas eksperimen O3 : pre-test pada kelas kontrol O4 : post-test pada kelas kontrol20
Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan metode
peta konsep, sedangkan kelompok control secara konvensional. Dalam
penelitian ini pengambilan data menggunakan tes jenis soal Multiple
choice dengan menggunakan tes awal/pre-test dan test akhir/post-test
20 Sugiyono, metode penelitian pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2016), hlm.116.
22
F. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian berupa soal test hasil belajar kognitif. Jenis
soal pre-tes dan post-test yang digunakanadalah soal dalam bentuk pilihan
ganda yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dalam RPP pada pokok bahasan sistem pernafasan pada
manusia. Tes hasil belajar ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana
tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan.
G. Tekhnik pengumpulan data
Ada beberapa metode untuk mengumpulkan data dalam suatu
penelitian ilmiah, yang mana metode ini dipilih dengan kebutuhan dari
peneliti itu sendiri. adapun metode atau tekhnik pengumpulan data yang
digunakan peneliti dalam skripsi ini adalahh sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang bersifat
dokumentar atau catatan yang telah ada. Tekhnik ini digunakan untuk
mengetahui data sekolah dan identitas siswa antara lain: nama, siswa,
dan kemampuan siswa yaitu nilai tes siswa
2. Metode tes tulis
Tes adalah serentetaan pertanyaan atau latihan atau alat
yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan,intelegasi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok).21
21Anas sudijono, Pengantar evaluasi pendidikan.jakarta, (Jakarta; PT raja grafindon
persada, 2007), hlm. 12.
23
Metode tes ini penulis gunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
(asfek kognitif) dan sejauh mana penguasaan siswa terhadap konsep.
H. TEKHNIK ANALISA DATA
Dalam melakukan analisis ini, langkah pertama yaitu mendeskripsikan
data, kemudian uji persyaratan analisis yang terdiri dari uji normalitas dan
uji homogenitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan t-test.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
data hasil penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan dengan rumus Chi-Kuadrat (χ2) dengan rumusan sebagai
berikut:
Keterangan:
�ℎ = Chi Kuadrat � = frekuensi yang diobservasi �ℎ= frekuensi yang diharapkan
Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan Chi
Kuadrat tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih
besar dinyatakan tidak normal pada taraf signifikan 5%.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitasdata dimaksudkan untuk menegaskan bahwa
kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian adalah homogen.
Homogenitas data dicari dengan menggunakan rumus uji-F yakni
�2= − ℎℎ
24
Varians masing-masing kelas diperoleh dengan rumus :
Keterangan : F = indeks homogenitas yang dicari S = varians X = nilai peserta didik X̅ = nilai rata-rata peserta didik n = jumlah sampel Bila Fhitung< Ftabel maka data dikatakan homogen
Homogenitas varians data sampel dapat ditentukan dengan
membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel pada taraf kesalahan 5%.
Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan tindak lanjut uji beda
(uji t) yang akan digunakan.
3. Uji Hipotesis (uji t)
Berdasarkan hipotesis yang diajukan, uji hipotesis yang
digunakan adalah uji t dua pihak. Rumus yang digunakan di dalam
pengujian yaitu rumus polled varians.
Rumus Polled Varians :
F = varians terbesarvarians terkecil
S2 = ∑ X – X ̅̅ ̅ 2
n - 1
t = X̅1- X̅2√ n1-1 S1
2+(n2-1)S22
n1+n2-21n1
+ 1n2
25
Keterangan :
X̅1 = rata-rata sampel 1 X̅2 = rata-rata sampel2 S1
2 = varians sampel 1 S2
2 = varians sampel 2 n1 = jumlah sampel 1 n2 = jumlah sampel 2
Kriteria pengujiannya, jika thitung< ttabel dengan taraf signifikan 5%,
maka Ho diterima. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak. Nilai ttabel diperoleh
dari tabel distribusi 22
22Sugiyono, statika untuk penelitian, (bandung : alfabeta , 2005), hlm.138.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi data
Deskripsi data berfumgsi untuk menggambarkan data yang
telah dikumpulkan dari sumber data dilapangan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peta
konsep. Pengaruh ini dilihat dari hasil belajar siswa pada materi sistem
pernafasan pada manusia di SMPN 2 Sekotong Lombok Barat tahun
pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian ini adalah 60 siswa dari dua
kelas VIII, yaitu kelas VIII 2 dan VIII 3. Kelas VIII 3 dijadikan
sebagai kelas kontrol dan kelas VIII 2 sebagai kelas eksperimen. Kelas
eksperimen merupakan kelas yang mendapat perlakuan pembelajaran
dengan menggunakan metode peta konsep, sedangkan untuk kelas
kontrol dikenai perlakuan dengan cara diberi pembelajaran
menggunakan metode konvensional. Data yang dikumpulkan pada
penelitian ini berupa skorpree-testdan post-test.Berikut uraian dari
hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian.
a. Hasil post -test
1) Kelas kontrol
Data nilai pree-test pada kelas kontrol ini diperoleh nilai
tertinggi sebesar 70 dan nilai terendah sebesar 10 deengan nilai
rata-rata sebesar 65,5. Modus sebesar 50. Distribusi frekuensi
26
27
perolehan hasil nilai pree- test untuk kelas kontrol VIII 3 dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Distribusi nilai pre-test kelas kontrol
NO Nilai Frekuensi 1 10 2 2 20 3 3 30 5 4 40 4 5 50 7 6 60 5 7 70 4
Jumlah 30 2) Kelas eksperimen
Data nilai pretest pada kelas eksperimen ini di peroleh nilai
tertinggi sebesar 70 dan nilai terendah sebesar 20 dengan nilai
rata-rata sebesar 44,5 Modus sebesar 40. dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3 Distribusi frekuensi nilai pre-test eksperimen No Nilai Frekuensi 1 20 4 2 30 6 3 40 8 4 50 3 5 60 6 6 70 3
Jumlah 30 b. Hasil post-test
1) Kelas kontrol
Data nilai post-test pada kelas kontrol ini di peroleh nilai
tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 40 dengan nilai
28
rata-rata sebesar 65,5 Modus sebesar 50. dapat dilihat pada
tabel 4.
Tabel 4 Distribusi frekuensi nilai posttest kontrol
No Nilai Frekuensi 1 40 2 2 50 5 3 60 6 4 70 11 5 80 3 6 90 3
Jumlah 30 2) Kelas eksperimen
Data nilai post-test pada kelas eksperimen ini diperoleh
nilai tertinggi sebesar 70 dan nilai terendah sebesar 30 deengan
nilai rata-rata sebesar 51,3. Modus sebesar 50. Distribusi
frekuensi perolehan hasil nilai pre- test untuk kelas kontrol
VIII 3 dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Distribusi nilai post-test kelas eksperimen
NO Nilai Frekuensi 1 50 4 2 60 6 3 70 8 4 80 3 5 90 6 6 100 3
Jumlah 30
c. Perbedaan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan,
dilakukan dengan uji-t data pree-test. Kriteria penerimaan H0 dan
29
Ha adalah jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, dan
jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil
penghitungan uji –t nilai pree-test dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Uji t data pre- test
Data Mean Varian t hitung t tabel Keputusan Kontrol 44,5 321,3 0,92 2,002 H0: diterima Eksperimen 48,5 253,7 Ha : ditolak
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui besarnya skor t
hitung adalah 0,92. Kemudian skor t hitung tersebut dikonsultasikan
dengan skor t tabel pada taraf signifikan 5 % dan dk 58. Skor t tabel
pada taraf signifikan 5% dan dk 58 adalah 2,002. Hal itu
menunjukkan bahwa skor t hitung lebih kecil dari skor t tabel (t=
0,92< t=2,002). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. dengan
demikian antara kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk hasil
belajar nilai awal setara sehingga dapat dilakukan untuk penelitian
selanjutnya.
B. PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
melakukan pengujian persyaratan analisis yaitu pengujian normalitas data
dan pengujian homogenitas varian. Pengujian persyaratan analisis ini
bertujuan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan untuk
analisis data.
30
1. Pengujian normalitas data
Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui data
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Sebuah syarat data
berdistribusi normal apabila skor chi kuadrat yang diperoleh dari hasil
perhitungan lebih kecil dari skor chi kuadrat yang diperoleh dari tabel
pada taraf signifikan 5%. Apabila data tersebut berdistribusi normal
maka analisis data statistik parametris. Apabila data diperoleh
berdistribusi tidak normal maka analisis datanya menggunakan
statistik non perametris.
a. Pengujian normalitas pre-test
Hasil pengujian normalitas hasil pree-test kelas kontrol dan
kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7 Hasil pengujian normalitas data pree-test
Data pretest X2hitung X2
tabel Keputusan
Kelas kontrol 6,23 7,815 Normal Kelas eksperimen 6,547 7,815 Normal Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan X2
hitung
dengan X2tabel dengan taraf kesalahan 5% dan dk=58. Bedasarkan
tabel diatas, harga X2hitung data post-test kelas kotrol 6,23 dan
harga X2hitung daa post test kelas eksperimen sebesar 6,547
sedangkan harga X2tabel sebesar 7,815. Berdsarkan data hasil
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa, baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai X2hitung > X2
tabel. Jadi
dapat disimpulkan bahwa data posttest antara kelas kontrol dan
31
kelas eksperimen berdistribusi normal. Jadi untuk menganalisis
datanya menggunakan statistik parametris.
2. Uji homogenitas varian pre-test dan post-test
Setelah dilakukan uji normalitas data, kemudian dilakukan uji
homogenitas varian. Uji homogenitas dimkasudkan untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari sample yang
homogen atau tidak. Uji ini digunakan untuk untuk menentukan
rumus uji t yang akan diguanakan untuk analisis data. Tekhnik uji
homogenitas varians menggunakan uji F. Harga F hasil
perhitungan dikonsultasikan dengan harga F tabel pada taraf
signifikansi 5% . jika harga F hitung ≤ harga F tabel, maka varians
homogen.
Hasil pengujian homogenitas varians pree-test dan post-test
kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8 Hasil perhitungan uji homogenitas varians
Data Fhitung Ftabel Keterangan Pre-test 1,26 1,85 Fhitung < Ftabel =homogeny Post-test 1,4 1,85 Fhitung < Ftabel =homogeny
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa pada data pre-
test didapat harga Fhitung sebesar 1,26 dan harga Ftabel sebesar 1,85
(dk pembilang = 29 dan dk penyebut =29). Pada data post-test
didapat harga Fhitung Sebesar 1,4 dan harga Ftabel sebesar 1,85 (dk
pembilang =29 dan dk penyebut=29). Karena harga Fhitung < Ftabel
dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari sampel yang homogen.
32
Dari hasil perhitungan uji homogenitas varian nilai pree-testdan
nilai post-test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
menunjukkan data yang dikumpulkan mempunyai varians yang
homogen, jadi untuk analisis datanya menggunkan rumus t- test
polled varians.
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis, langkah selanjutnya
adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik
patametris karena data kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi
normal. Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dimana
kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan metode peta konsep dan
kelas kontrol tidak menggunakan metode peta konsep. Hipotesis H0
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang
diajar menggunkan metode peta konsep dengan siswa yang diajar tanpa
menggunakan metode peta konsep. Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan
bahwa ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
metode peta konsep dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan metode
peta konsep.
Kriteria penerimaan H0 dan Ha adalah jika t hitung > t tabel maka H0
ditolak dan Ha diterima, dan jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Hasil perhitungan uji-t nilai post-test dapat dilihat pada tabel 9.
33
Tabel 9 Rangkuman hasil uji t data post-test
Data T hitung t tabel Dk= n1 +n2-2 Keterangan Posttest kontrol dan eksperimen
3,73 2,002 Dk= 30+30-2= 58
H0 : ditolak Ha : diterima
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui harga t hitung nilai post-
test siswa sebesar 3,73 dan harga t tabel pada taraf signifian 5% dengan dk
=58 adalah 2,002. Dengan demikian t hitung data post-test lebih besar dari t
tabel (3,73> 2,002), ini berarti bahwa Ha yang menyatakan ada perbedaan
hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan antara kelas yang diajar tanpa
menggunakan metode peta konsep diterima. Dengan kata lain terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperiemen yang diajar
menggunakan metode peta konsep dan kelas kontrol yang diajar tanpa
menggunakan metode peta konsep.
D. PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMPN 2 Sekotong
Lombok Barat dengan jumlah siswa 149 dan terdiri dari 5 kelas.
Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII 2 yang terdiri dari
30 siswa dan VIII 3 yang terdiri dari 30 siswa. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hasil belajar dari penerapan metode peta konsep
dalam pembelajaran sistem pernafasan pada manusia di kelas VIII SMPN
2 Sekotong tahun pelajaran 2017/2018 .
Penggunaan metode peta konsep dalam pembelajaran hanya
diberikan pada kelas eksperimen (VIII 2). Pada kelas kontrol (VIII 3)
tanpa menggunakan metode peta konsep, namun materi yang diajarkan
34
sama dengan materi pada kelas eksperimen yaitu mengenai sistem
pernafasan, adapun metode peta konsep yang digunakan dalam mengajar
adalah jenis peta konsep pohon jaringan, alasan menggunakan jenis pohon
jaringan dikarenakan jenis metode ini yang paling cocok dengan materi
sistem pernafasan.
Analisis hasil belajar biologi siswa menunjukkan bahwa siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan metode peta konsep memiliki nilai
rata-rata 78,8 dari rata-rata awal hasil belajar siswa 44,5 sedangkan siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah memiliki nilai rata-
rata 65,5 dari rata-rata awal hasil belajar siswa 48,5. Berdasarkan hasil
nilai rata-rata tersebut, diketahui bahwa peningkatan hasil belajar
menggunakan metode pembelajaran tersebut cukup maksimal. Dilihat dari
hasil Pre-test, kemampuan awal kedua kelas sampel tidaklah jauh berbeda
diketahui besarnya skor t hitung adalah 0,92. Kemudian skor t hitung tersebut
dikonsultasikan dengan skor t tabel pada taraf signifikan 5 % dan dk 58.
adalah 2,002. Hal itu menunjukkan bahwa skor t hitung lebih kecil dari skor
t tabel (t= 0,92< t=2,002). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar awal siswa
antara kelas eksperimen dan kelas control, Sedangkan untuk hasil post-
test harga t hitung nilai post-test siswa sebesar 3,73 dan harga t tabel pada
taraf signifian 5% dengan dk =58 adalah 2,002. Dengan demikian t hitung
data post-test lebih besar dari t tabel (3,73> 2,002), ini berarti bahwa Ha
yang menyatakan ada perbedaan hasil belajar siswa setelah diberi
35
perlakuan antara kelas yang diajar tanpa menggunakan metode peta
konsep diterima. Adanya perbedaan hasil belajar dari hasil analisis uji-t
maka dapat diasumsikan bahwa metode peta konsep berpengaruh terhadap
hasil belajar biologi siswa.Pada penelitian lain tentang pengaruh
penggunaan metode peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa Smp
negeri 9 banjarmasin oleh muhammad isra (2017)23, menunjukan bahwa
peta konsep memberi pengaruhpositif terhadap hasil belajar yaitu
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian
yang diperoleh peneliti tentang manfaat penggunaan peta konsep untuk
meningkatkan hasil belajar dan menciptakan proses belajar yang efektif
dan mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini diperkuat oleh penelitian
yang sudah dilakukan oleh Luki Yunita, Ahmad Sofyan, Salamah Agung
(2014)24, dari penelitiannya yang menggunakan peta konsep yang
menunjukkan, bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang
diajar dengan menggunakan peta konsep dari pada siswa yang diajar tanpa
menggunakan peta konsep.Selain itu, penelitian yang dilakukan Efi
Kurniasari (2014)25 tentangPenerapan Peta Konsep pada pembelajaran
kooperatif NHT mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada
matapelajaran Biologi.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
23 Muhammad isra, “pengaruh penggunaan strategi peta konsep Terhadap hasil belajar
fisika siswa Smp negeri 9 banjarmasin” jurnal ilmiah pendidikan fisika Vol. 1, Nomor. 1, februari 2017, hlm 12.
24 Luki yunita, “Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk meningkatkanmahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon ”edusains Vol. VI, Nomor. 01, februari 2014, hlm. 7-8.
25 Efi kurniasari, ‘Pengaruh peta konsep pada pembelajaran kooperatif numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas xi sma negeri 1 lawang.”(Skripsi,, FMIPA, Universitas Negeri Malang, malang, 2013), hlm. 55.
36
metode peta konsep memiliki pengaruh positif yang sangat kuat terhadap
hasil belajar siswa. Ini berarti peta konsep jika diaplikasikan ke dalam
pembelajaran akan membantu guru dalam membantu siswa memahami
pembelajaran dan memperoleh hasil belajar yang baik karena peta konsep
merupakan cara belajar yang kreatif dan tersusun. hal ini sesuai dengan
pendapat Buzan yang menjelaskan bahwa peta konsep adalah cara
mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah yang akan "memetakan"
pikiran.26 didukung juga dengan pendapat Porter dan Hernacki,
menjelaskan bahwa peta konsep merupakan metode mencatat secara
menyeluruh dalam satu halaman. peta konsep menggunakan pengingat-
pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang
berkaitan. Peta konsep pada dasarnya menggunakan citravisual dan
prasarana grafis lainnya yang membentuk kesan pada otak.27 peta konsep
juga merupakan proses belajar yang bermakna artinya tidak hanya
menghapal melainkan pembelajaran betul-betul dipahami hal ini sesuai
dengan pendapatNovak dan Gowin dalm Suparno, Peta konsep adalah
suatu bagan skematis untuk menggambarkan suatu rangkaian pernyataan.
Oleh karena belajar akan bermakna lebih mudah berlangsung bila konsep-
konsep baru berkaitan pada konsep yang lebih inklusif, maka peta konsep
harus disusun secara hierarki.28 hal ini juga dikatakan oleh Ausubel dalam
26 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010),
hlm 4. 27 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010),
hlm 15. 28 Paul Suparno, Peningkatan Kualitas Pembelajaran,(Jakarta: Depdiknas, 2004),
hlm. 56.
37
Dahar, menyatakan bahwa peta konsep digunakan untuk menyatakan
hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-
proposisi. Proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang
dihubungkan oleh kata-kata dalam satu unit semantik. 29
29Ratna Wilis Dahar, Teori-teori belajar (Jakarta Erlangga: Jakarta, 1996), hlm. 150.
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode peta konsep terhasil
hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis diperoleh
harga thitung sebesar 3,73 dan harga ttabel dengan dk=58 dalah 2,002. Yang
berarti thitung.>ttabel. Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagiguru, dapat mempertimbangkan metode peta konsepsebagai salah
satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajarsiswa dalam proses
pembelajaran.
2. Bagi peneliti selanjutnya, metodepeta konsep dapat dicoba untuk
diterapkan pada jenjang pendidikan yang lain dan pada pokok bahasan
yang lain.
3. Bagi siswa diharapkan lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran
dalam kelas.
4. Bagi sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung
dalam kegiatan pembelajaran agar mutu sekolah dapat meningkat.
38
39
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Kurniasari, Efi, “Pengaruh peta konsep pada pembelajaran kooperatif numbered heads
together (NHT) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas xi sma negeri 1 lawang.” ,Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, malang, 2013.
Luki yunita. “Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk
meningkatkanmahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon ”edusains Vol. VI, No. 01, februari 2014. Hlm. 7-8
Muhammad isra, “pengaruh penggunaan strategi peta konsep Terhadap hasil
belajar fisika siswa Smp negeri 9 banjarmasin” jurnal ilmiah pendidikan fisika Vol. 1, No. 1, februari 2017. Hlm 12
Musyrifah.”pengaruh penerapan peta konsep berbasis it terhadap Hasil belajar
kognitif biologi siswa kelas xi ipa Sma negeri 1 pamboang pada materi sel’’. Bionature. Vol. 15, nomor 1, april 2014. hlm.6-15
Ratna Wilis Dahar. 1996. teori-teori belajar. Erlangga: Jakarta. Riduan. 2012. Dasar-dasar statistika. Bandung: alfabeta. Roijakers AD. 2001. Mengajar dengan sukses. jakarta: PT Grafindo. Slameto. 2003.Belajar dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suparno, paul. 2004. Peningkatan kualitas pembelajaran. Jakarta: depdiknas. Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensido. Sugiyono. 2015. Statistika untuk penelitian. Bandung: alfabeta. Sugiyono. 2016. Metode penelitian pendidikan. Bandung: alfabeta. Trianto. 2010. Mendesain model pembelajaran inovatif progresif konsep landasan
dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. jakarta: kencana.
40
Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik,
Surabaya:Prestasi pustaka
Tony, Buzan. 2010. Buku pintar mind map. Jakarta: gramedia.
41
Lampiran
41
Lampiran 1. Silabus pembelajaran
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMPN 2 SEKOTONG
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Semester : I
Standar Kompetensi : 2. Memahami Berbagai Sistem Dalam Kehidupan Manusia
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
1.5Mendeskripsikansistempernapasan pada manusia dan hubungannyadengankesehatan.
Sistem Pernapasan pada manusia
• Mengidentifikasi macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia • Melihat gambar dan/ atau video tentang proses ekspirasi dan inspirasi pada proses pernapasan • Studi pustaka dan/ atau melihat tayangan video tentang kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem pernapasan
• Membandingkanmacam organ penyusunsistempernapasanpadamanusia • Membandingkan proses inspirasidanekspirasipada proses pernapasan
• Mendata contoh kelainan
dan penyakit pada sistem pernapasan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
Tes tulis
Tes tulis
Penugasan
Tes PG
Organ sistem respirasi yang berfungsi untuk melindungi agar makanan yang kita makan tidak masuk kesaluran pernafasan adalah.. a. esofagus b. efiglotis c. laring d. faring
2 x 45
Buku siswa,
42
❖ Karaktersiswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect)
Tekun ( diligence )
Tanggungjawab ( responsibility)
Ketelitian ( carefulness)
Pelangan, September 2017
Guru BidangStudiBiologi
Suryani S.Pd
Mengetahui,
Peneliti
Nurdiana NIM: 151.135.109
43
Lampiran 2. RPP pelaksanaan pembelajaran eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )EKSPERIMEN
Sekolah Madrasah : SMPN 2 Sekotong Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : 4 X 45 menit
A. Standar Kompetensi: 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar: 1.5. Mendiskripsikansistem pernapasan pada manusia dan hubungannyadengankesehatan.
C. Indikator 1. Menjelaskan organ penyusun sistem pernapasan pada manusia 2. Menjelaskan pengertian inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada
dan perut. 3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pernafasan (respirasi) 2. Peserta didik dapat menjelaskan organ penyusun sistem pernapasan
pada manusia 3. Peserta didik mampu menjelaskan proses pernafasan dan alat-alat
pernafasan pada manusia. 4. Peserta didik mampu menjelaskan karakteristik dan fungsi alat-alat
pernafasan pada manusia. 5. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme pernafasan dada dan
pernafasan perut 6. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian volume paru-paru,
volume total, volume tidal dan volume residu dari volume udra pernafasan.
7. Peserta didik dapat mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan.
E. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline) Rasa hormat dan perhatian(respect)
Tekun(diligence ) Tanggungjawab(responsibility) Ketelitian(carefulness)
F. Materi Pembelajaran Sistem pernapasan pada manusia dan hubungannyadengankesehatan.
G. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual 2. metode : Peta konsep
44
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Guru Waktu
1. nn
1. Guru membukapelajarandengan salam dan
do’a bersama.
2. Guru mengabsen siswa dan mengecek
kebersihan kelas.
3. Guru memotivasi pesertadidik.
4. Menulis topik pembelajaranhariini.
5. Guru menyampaikantujuanpembelajaran.
6. Guru mengadakan appersepsi
(menghubungkan pengetahuan siswa dengan
materi yang akan dipelajari).
7. Guru menjelaskan tahapan- tahapan yang akan
dilalui siswa.
2. Inti 8. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa
gambar peta konsep
9. Guru memberikan menjelaskan materi kepada
siswa melalui gambar sistem pernafasan
10. Siswa mengamati dan memperhatikan materi
yang dijelaskan
11. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa
mengenai materi yang baru saja dijelaskan.
12. Guru membagi siwa menjadi 5 (lima)
45
kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa
13. Guru menjelaskan langkah-langkah penerapan
metode peta konsep yang akan diterapkan.
14. Siswa mengidentifikasi konsep pokok tentang
sistem pernafasan pada manusia
15. Siswa mengidentifikasi konsep sekunder yang
menunjang ide utama pada sistem pernafasan
16. Siswa menepatkan ide-ide utama sistem
pernafasan pada manusia ditengah atau
dipunjak peta konsep tersebut.
17. Guru meminta masing-masing kelompok
membuat peta konsep
18. Guru meminta perwakilan masing-masing
kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
kelompok
19. Guru memberi waktu kepada kelompok lain
untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok
penyaji
20. Guru menyampaikan persepsi siswa tentang
konsep yang benar.
21. Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya.
22. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
46
didik untuk mencatat hal-hal yang di anggap
penting.
Penutup 23. Guru memberikan feedback kepada siswa
24. Guru dan siswa bersama- sama membuat
kesimpulan terhadap materi yang di pelajari.
25. Guru memotivasi peserta didik agar giat
belajar di rumah.
26. Guru menutup pelajaran dengan do’a dan
salam
I. Media Pembelajaran
1. Alat dan bahan : - Buku - Polpen - Buku IPA Terpadu . - Tes pilihan ganda
J. SumberPembelajaran 1. Buku IPA Terpadu .
2. Buku IPA yang relevan. 4. Siswa dan guru. K. Penilaian.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
• Membandingkan
macam organ
penyusun sistem
pernapasan pada
Tes tulis
Tes PG
Yang termasuk alat
pernapasan pada
manusia adalah...
a.
47
manusia
a) Hidung, pangkal
tenggorokan,
batang
tenggorokan, dan
paru-paru
b) Paru-paru, pangkal
tenggorokan,
telinga
c) Telinga, hidung,
pangkal
tenggorokan
d) Batang
tenggorokan,
telinga, pangkal
tenggorokan
• Jenis Penilaian : Tes • Tekhnik : Tes tertulis • Bentuk Instrumen : PG • Pedoman Pensekoran Satu soal jawaban benar = 10 Satu soal jawaban salah = 0
hJumlahSala
rJumlahBenax 100
48
Pelangan, 02 September 2017
Guru Bidang Studi Biologi
Suryani S.Pd
Mengetahui,
Peneliti
Nurdiana NIM : 151.135.109
49
Lampiran 3. RPP kelas kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) KONTROL
Sekolah Madrasah : SMPN 2 Sekotong Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : 4 X 45 menit
A. Standar Kompetensi: 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar: 1.5. Mendiskripsikansistem pernapasan pada manusia dan hubungannyadengankesehatan.
C. Indikator
Menjelaskan organ penyusun sistem pernapasan pada manusia 1. Menjelaskan pengertian inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada
dan perut. 2. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pernafasan (respirasi) 2. Peserta didik dapat menjelaskan organ penyusun sistem pernapasan
pada manusia 3. Peserta didik mampu menjelaskan proses pernafasan dan alat-alat
pernafasan pada manusia. 4. Peserta didik mampu menjelaskan karakteristik dan fungsi alat-alat
pernafasan pada manusia. 5. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme pernafasan dada dan
pernafasan perut 6. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian volume paru-paru,
volume total, volume tidal dan volume residu dari volume udra pernafasan.
7. Peserta didik dapat mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernafasanPeserta didik dapat menjelaskan organ penyusun sistem pernapasan pada manusia
E. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian( respect)
Tekun( diligence ) Tanggungjawab( responsibility) Ketelitian( carefulness)
50
F. Materi Pembelajaran Sistem pernapasan pada manusia dan hubungannyadengankesehatan.
G. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual 2. Metode : Diskusi, informasi I. Langkah-langkah Pembelajaran
N
o
Tahapan Kegiatan Guru Waktu
1. Pendahuluan
1) Guru membukapelajarandengan salam dan do’a
bersama.
2) Guru mengabsen siswa dan mengecek kebersihan
kelas.
3) Guru memotivasi pesertadidik.
4) Guru menulistopikpembelajaranhariini.
5) Guru
menyampaikantujuanpembelajaranpadapertemuanini.
6) Guru mengadakan appersepsi (menghubungkan
pengetahuan siswa dengan materi yang akan
dipelajari).
7) Guru menjelaskan tahapan- tahapan yang akan dilalui
siswa.
15 Menit
51
2. Inti 8) Guru memberikan penjelasan materi sistem
pernafasan pada manusia kepada siswa dengan
metode ceramah
9) Siswa mengamati dan memperhatikan
10) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai
materi yang baru saja dijelaskan
11) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya.
12) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mencatat hal-hal yang di anggap penting.
60 Menit
3. Penutup 13) Guru memberikan feedback kepada siswa
14) Guru dan siswa bersama- sama membuat kesimpulan
terhadap materi yang di pelajari.
15) Guru memotivasi peserta didik agar giat belajar di
rumah.
16) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
15 Menit
I. Media Pembelajaran
1. Alat dan bahan : - Buku - Spidol - Buku IPA Terpadu . - Tes pilihan ganda
J. SumberPembelajaran 1. Buku IPA Terpadu . 2. Buku IPA yang relevan. 4. Siswa dan guru.
52
K. Penilaian.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
• Membandingkan
macam organ
penyusun sistem
pernapasan pada
manusia
Tes tulis
Tes PG
Yang termasuk alat pernapasan pada
manusia adalah...
a) Hidung, pangkal tenggorokan,
batang tenggorokan, dan paru-
paru
b) Paru-paru, pangkal tenggorokan,
telinga
c) Telinga, hidung, pangkal
tenggorokan
d) Batang tenggorokan, telinga,
pangkal tenggorokan
• Jenis Penilaian : Tes • Tekhnik : Tes tertulis • Bentuk Instrumen : PG • Pedoman Pensekoran Satu soal jawaban benar = 10 Satu soal jawaban salah = 0
hJumlahSala
rJumlahBenax 100
53
Pelangan, 02 September 2017 Guru Bidang Studi Biologi
Suryani S.Pd
Mengetahui, Peneliti
Nurdiana NIM : 151.135.109
54
Lampiran 4. Lembar validitasi instrumen
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN Petunjuk: 1. Validasi Isi
a. Soal sudah sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai b. Soal dirumuskan dengan singkat dan jelas c. Petunjuk pengerjaan soal dirumuskan secara jelas Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah penilaian terhadap instrumen penelitian dengan memberikan tanda (√) pada salah satu kategori berikut: V (Valid), CV (Cukup Valid), KV (Kurang Valid), dan TV (Tidak Valid) yang telah disediakan.
2. Bahasa dan Penulisan a. Soal menggunakan bahasa indonesia yang baku sesuai kaedah yang
berlaku b. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami dan tidak
menimbulkan penafsiran yang ganda Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah penilaian dengan memberikan tanda (√) pada salah satu kategori berikut: SDP (Sangat Dapat Dipahami), KDP (Kurang Dapat Dipahami) dan TDP (Tidak Dapat Dipahami) yang telah disediakan.
3. Isilah kolom berikut dibawah ini:
Butir
Soal
Validasi Isi Bahasa dan Penulisan
V CV KV TV SDP KDP TDP
1. √ √
2. √ √
3. √ √
4. √ √
5. √ √
6. √ √
7. √ √
8. √ √
9. √ √
55
Butir
Soal
Validasi Isi Bahasa dan Penulisan
V CV KV TV SDP KDP TDP
10. √ √
11. √ √
12. √ √
13. √ √
14. √
15. √ √
16. √ √
17. √ √
18. √ √
19. √ √
20. √ √
21. √ √
22. √ √
23. √ √
24. √ √
25. √ √
26. √ √
27. √ √
28. √ √
29. √ √
30. √ √
56
Butir
Soal
Validasi Isi Bahasa dan Penulisan
V CV KV TV SDP KDP TDP
31. √ √
32. √ √
33. √ √
34. √ √
35. √ √
Keterangan:
Valid
Tidak Valid
4. Penilaian secara umum dan berilah tanda (√) pada kesimpulan di bawah ini. Secara keselurahan, soal tersebut: a. Dapat dipakai b. Tidak dapat dipakai Saran dan Komentar: ………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
Mataram, ………………………... 2017
Validator,
(Erpin Evendi S.pd M.pd) NIP.198203242014111004
57
Lampiran 5. Kisi-kisi soal
Kisi-kisi Soal
No. KD Indikator No Soal
(PG)
1 1.5 Mendiskripsikan
sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
1) Menjelaskan pengertian sistem
pernapasan pada manusia
1, 2, 3
2) Menjelaskan organ penyusun sistem
pernapasan pada manusia.
4, 5
3) Menyebutkan alat-alat pernafasan
pada manusia
6,7,8
4) Menjelaskan pengertian inspirasi dan
ekspirasi pada pernapasan dada dan
perut.
9
5) Mendata contoh kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan
10
58
Lampiran 6. Soal sistem resoirasi pada manusia
Soal sistem respirasi pada manusia Mata pelajaran : SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA Kelas/semester : VIII /ganjil Waktu : 30 menit Petunjuk umum :
• Siswa menuliskan nama, kelas dan nomor soal ujian yang dikerjakan pada lembar jawaban.
• Berikan tanda silang ( X ) pada jawaban yang anda anggap paling tepat. • Siswa dilarang corat-coret di lembar soal, karena soal harus dikembalikan.
• Sifat ujian buku tertutup dan siswa kerja mandiri.
1. Alat pernafaan manusia terdiri atas .... A. Hidung, faring, laring, trakea, dan paru-paru B. Hidung, faring, trakea, dan paru-paru C. Hidung, laring, esofagus, trakea, dan paru-paru D. Hidung, , faring, laring, dan paru-paru
2. Insfirasi pada pernafasan manusia terjadi karena diafragma .... A. Mendatar, tulang rusuk dan dada terangkat B. Mendatar, tulang rusuk dan dada menurun C. Mendatar, tulang rusuk naik dan dada turun D. Melengkung, tulang rusuk dan dada turun
3. Organ sistem resfirasi yang berfungsi untuk melindungi agar makanan yang kita makan tidak masuk kesaluran pernafasan adalah .... A. Esofagus B. Epiglotis C. Laring D. Faring
4. diberikan beberapa faktor 1. umur 2. jenis kelamin 3. suhu tubuh 4. tinggi badaan faktor yang mempengaruhi frekuensi pernafasan manusia adalah .... A. 1 dan 2
59
B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 1, 2 dan 3
5. Bagian hidung yang berfungsi untuk membersihkan dan menghangatkan udara yang masuk adalah .... A. Rongga hidung B. Rambut-rambut hidung C. Sel reseptor D. Pangkal hidung
6. Silia yang terdapat pada trakea berfungsi untuk .... A. Menghangatkan udara B. Menangkap kotoran yang masuk C. Mengeluarkan lendirngalirkan lendir ke laring D. Memperkuat dinding trakea
7. Pada manusia terdapat dua proses pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pada pernapasan dada, otot yang berkontraksi adalah…. A. Pengangkat tulang rusuk dan otot diafragma B. Diafragma dan otot antar tulang rusuk C. Otot antar tulang rusuk dan pengangkat tulang rusuk D. Diafragma, tulang pengangkat rusuk, dan otot antar tulang rusuk
8. Yang dimaksud dengan pernapasan eksternal adalah …. a. pertukaran oksigen di udara bebas dengan udara dalam rongga hidung b. pertukaran udara bebas dengan udara dalam darah c. pertukaran O2 dari udara bebas dengan CO2 dalam rongga paru-paru d. Pertukaran oksigen dalam darah dengan CO2 dalam jaringan
9. Saat seseorang meninggal dunia, udara yang masih ada dan disimpan dalam paru-paru disebut …. A. Komplementer B. Cadangan inspirasi C. Cadangan respirasi D. Residu
10. Penyakit atau gangguan pernafasan yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis adalah .... A. Empisema B. Dispnea C. Faringitis D. Tuberkulosis
60
Lampiran 7. kunci jawaban sistem pernafasan pada manusia
KUNCI JAWABAN
1. A 2. A 3. B 4. D 5. B 6. B 7. B 8. C 9. D 10. D
61
Lampiran 8. Peta konsep sistem pernafasan pada manusia
PETA KONSEP SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
Bronkiolus
Saluran pernafasan Mekanisme pernafasan Penyakit/kelainan
Sistem pernafasan pada manusia
Organ-organ sistem pernafasan
Pernafasan dada
Asma
Polip
influenza
TBC
Afiksi
Sinustis
Pernafasan perut
Bronkis
Hidung
Faring
Laring
Trakea
Paru-paru
Ekspirasi Inspirasi
Pernafasan eksternal, antara paru-paru dan
pembuluh kapiler
Pernafasan internal, antara pembuluh kapiler
dengan sel-sel tubuh
Transformasi O2 dan CO2 melalui
pembuluh darah
pleuritis
Bronkus
Alveolus
62
Lampiran 9. Data hasil ujian
Data Hasil Pree-test dan Post-test Hasil Belajar Nama siswa
kls VIII 2
Kelas eksperimen Nama siswa
kls VIII 3
Kelas kontrol
Nilai
preetest
Nilai
Posttest
Nilai
Preetest
Nilai
Posttest
Dea ananta 30 50 Agus prananda 40 60
Adriano 40 70
Ni wayan dewi
ningsih 60 70
Ni kadek rahayu
lestari 60 70
Susiyanti 30 50
I gede gamboka
jaya 50 80
Sofiawati 70 70
Ni kadek puspita
dewi yanti 40 80
Imlan junaidi 20 40
Pendi pradana 20 50 Yeni zulfia 60 90
Elza syahrani aulia 50 90 Dian marlina 50 70
Ibnu hajar 40 90
Ni komang ayu
lestari 50 70
Kadek bayu
prawinata 20 50
Hilna wahyuni 10 40
I gede juliarta 30 60 Sukmawati 70 80
Khairul anam 30 80
I gede nanda
setiawan 40 60
Lalu agus sofian 30 60 Dodi wijaya 40 70
63
Mulianah 70 100 Salwa 40 50
Eima yunana 60 80 Riko merdi 50 70
Isro’iyah 40 70 Wulan azhari 70 90
Nurhayati 60 90 Muh. Efendi 10 50
Irwan nulhakim 40 70 Nia ramadani 50 70
Indra kurniawan 60 90 Alfa toni 50 70
Intan safitri 60 70 Rusandi 20 50
Mariatun 30 80
Niwayan dewi
ningsih 30 50
Wildan 20 70
Ni putu ekaning
DC 20 70
Ahmad jayadi 30 80
Ni komang ayu
L. 60 70
Kadek anjani 40 80 M. alfiyan beni 30 60
Mardiyah 60 100
I nengah dana
merta 60 80
Suherjan 40 90 Ayu lestari 70 90
Intan safitri 40 90
Ni komang
yulianti 50 60
Habiburrahman
sesar 20 70
Heny ahyana 30 60
Gede sambokajaya 70 100 Ni ketut riskiam 50 70
Alek sandar 50 80 I gede wadana 30 60
Khusnul hotimah 70 100 Asriadi 60 80
64
Lampiran 10. Uji normalitas pre-test dan post-test 1. PREE-TEST EKSPRIMEN
NO NILAI FREKUENSI
1 20 4
2 30 6
3 40 8
4 50 3
5 60 6
6 70 3
a. Rentang = Data terbesar – data terkecil = 70 – 20 = 50
b. Banyak Kelas (K) K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3 . 1,47 = 1 + 4,85 = 5,85 = 6
c. Panjang Kelas P= � �⁄ = ⁄
= 8,3 = 8
TABEL PENOLONG No Interval X Frekuensi
(f)
fi.xi Xi2 fi. Xi2
1 20 – 27 23,5 4 94 552,25 2209
2 28 – 35 31,5 6 189 992,25 5953,5
3 36 – 43 39,5 8 316 1560,25 12482
4 44 – 51 47,5 3 142,5 2256,25 6768,75
5 52 – 59 55,5 - - - -
6 60 – 67 63,5 6 381 4032,25 24193,5
7 68 – 75 71,5 3 214,5 5112,25 15336,75
Jumlah 30 1337 66945,5
d. Menghitung rata – rata (�̅),
65
X̅ = ∑ � ��∑ � = = = 44,5
e. Standar deviasi
SD = √∑ � . ��� − ∑ � ��� 2
= √ , − 2
=√ , − , 2
=√ , − ,
= √ , = 15,8
f. Menentukan batas kelas
No Interval Batas Kelas
1 20-27 19,5-27,5
2 28-35 27,5-35,5
3 36-43 35,5-43,5
4 44-51 43,5-51,5
5 52-59 51,5-59,5
6 60-67 59,5-67,5
7 68-75 67,5-75,5
g. Mencari nilai Z score
Z = B K −XSD
1. , − ,, = -1,63
2. , − ,, = -1,07
3. , − ,, = -0,58
4. , − ,, = -0,06
5. , − ,, = 0,44
6. , − ,, = -0,94
7. , − ,, = -1,45
8. , − ,, = -1,96
66
TABEL PENOLONG
No Interval X Frekuensi
(f)
fi.xi Xi2 fi. Xi2
1 20 – 27 23,5 4 94 552,25 2209
2 28 – 35 31,5 6 189 992,25 5953,5
3 36 – 43 39,5 8 316 1560,25 12482
4 44 – 51 47,5 3 142,5 2256,25 6768,75
5 52 – 59 55,5 - - - -
6 60 – 67 63,5 6 381 4032,25 24193,5
7 68 – 75 71,5 3 214,5 5112,25 15336,75
Jumlah 30 1337 66945,5
Keterangan: X2 (chi kuadrat) tabel = 7,815
2. POSTEST EKSPRIMEN
NO NILAI FREKUENSI
1 50 3
2 60 2
3 70 6
4 80 8
5 90 7
6 100 4
a. Rentang = Data terbesar – data terkecil
= 100 – 50 = 50
b. Banyak Kelas (K) = 6 c. Panjang Kelas � �⁄ = ⁄
= 8,3 = 8
67
TABEL PENOLONG
No Interval X Frekwensi
(f)
fi.xi Xi2 fi. Xi2
1 50 – 57 53,5 3 160,5 2862,25 8585,75
2 58 – 65 61,5 2 123 3782,25 7564,5
3 66 – 73 69,5 6 417 4830,25 28981,5
4 74 – 81 77,5 8 620 6006,25 48050
5 82 – 89 85,5 - - - -
6 90 – 97 93,5 7 654,5 8742,25 61195,75
7 98 – 105 97,5 4 390 9506,25 38025
Jumlah 30 2365 192403,5
d. X̅ = ∑ ���∑ � = = = 78,8
e. SD = √∑ � . ��� − ∑ ���� 2
= √ , − 2
=√ , − , 2
=√ , − , = √ , = 14,2
f. Menentukan batas kelas
No Interval Batas Kelas
1 50 – 57 49,5 – 57,5
2 58 – 65 57,5 – 65,5
3 66 – 73 65,5 – 73,5
4 74 – 81 73,5 – 81,5
5 82 – 89 81,5 – 89,5
6 90 – 97 89,5 – 97,5
7 98 – 105 97,5 – 105,5
68
g. Mencari nilai Z score
Z = B K −XSD
Z 1= −x̅ = , − ,, = -2,06
Z 1= −x̅ = , − ,, = -1,50
Z 1= −x̅ = , − ,, = -0,93
Z 1= −x̅ = , − ,, = -0,37
Z 1= −x̅ = , − ,, = 0,19
Z 1= −x̅ = , − ,, = 0,75
Z 1= −x̅ = , − ,, = 1,3
Z 1= −x̅ = , − ,, = 1,88
.No Interval f
(oi)
Batas kelas Nilai Z Luas o – z Luas tiap
kelas
(Ei) σ�−����2
1 50 – 57 3 49,5 – 57,5 -2,06 & -1,50 0,4803 – 0,4332 0,0471 1,413 1,78
2 58 – 65 2 57,5 – 65,5 -1,50 & -0,93 0,4332 – 0,3238 0,1084 3,252 0,48
3 66 – 73 6 65,5 – 73,5 -0,93 & -0,37 0,3238 – 0,1443 0,1795 5,385 0,07
4 74 – 81 8 73,5 – 81,5 -0,37 & 0,19 0,1443 – 0,0753 0,2186 6,558 0,31
5 82 – 89 - 81,5 – 89,5 0,19 & 0,75 0,0753 – 0,2734 0,1981 5,943 -
6 90 – 97 7 89,5 – 97,5 0,75 & 1,30 0,2734 – 0,4032 0,1298 4,894 2,47
7 98–105 4 97,5 – 105,5 1,30 & 1,88 0,4032 - 4699 0,0667 2,001 1,99
Jumlah 30 7,1
Keterangan: X2 (chi kuadrat) tabel = 7,815 3. PRETES KONTROL
NO NILAI FREKUENSI
1 10 2
2 20 3
3 30 5
4 40 4
5 50 7
69
6 60 5
7 70 4
a. Rentang = Data terbesar – Data terkecil = 70 – 10 = 60
b. Banyak kelas (K) = 6
c. Panjang kelas �� = = 10
TABEL PENOLONG
No Interval Titik tengah
(X)
Frekwensi
(f)
fi . xi Xi2 fi . Xi2
1 10 – 19 14,5 2 29 210,25 420,5
2 20 – 29 24,5 3 73,5 600,25 1800,75
3 30 – 39 34,5 5 172,5 1190,25 5951,25
4 40 – 49 44,5 4 178 1980,25 7921
5 50 – 59 54,5 7 381,5 2970,25 20791,75
6 60 – 69 64,5 5 322,5 4160,25 20801,25
7 70 – 79 74,5 4 298 5550.25 22201
Jumlah 30 1455 79887,5
d. �̅ = ∑ x
= = 48,5
e. SD = √∑ � . ��� − ∑ ���� 2
= √ − 2
=√ , − , 2
=√ , − ,
= √ , = 17,6
f. Menentukan batas kelas
No Interval Batas Kelas
1 10 – 19 9,5 – 19,5
2 20 – 29 19,5 – 29,5
3 30 -39 29,5 – 39,5
4 40 – 49 39,5 – 49,5
70
5 50 – 59 49,5 – 59,5
6 60 – 69 59,5 – 69,5
7 70 – 79 69,9 – 79,5
g. Menentukan nilai Z
Z = B −�̅SD
1. Untuk batas kelas 9,5 , − ,, = -2,21
2. Untuk batas kelas 19,5 19,5−48,5
17,6 = -1,64
3. Untuk batas kelas 29,5 29,5 − 48,5
17,6 = -1,07
4. Untuk batas kelas 39,5 39,5−48,5
17,6 = -0,51
5. Untuk batas kelas 49,5 49,5−48,5
17,6 = 0,05
6. Untuk batas kelas 59,5 59,5−48,5
17,6 = 0,61
7. Untuk batas kelas 69,5 69,5−48,5
17,6 = 1,19
8. Untuk batas kelas 79,5 79,5−48,5
17,6 = 1,76
TABEL PENOLONG
N
o
Interval f
(oi)
Batas kelas Nilai Z Luas o –z Luas tiap
kelas
Ei σ�−���� 2
1 10 – 19 2 9,5 – 19,5 -2,21 & -1,64 0,4864 – 0,2389 0,247 7,41 3,94
2 20 – 29 3 19,5 – 29,5 -1,64 & -1,07 0,2389 – 0,3577 0,1188 3,564 0,08
3 30 – 39 5 29,5 – 39,5 -1,07 & -0,51 0,3577 – 0,1950 0,1627 4,881 0,00
4 40 – 49 4 39,5 – 495 -0,51 & 0,05 0,1950 – 0,0199 0,2149 6,447 0,92
5 50 – 59 7 49,5 – 59,5 0,05 & 0,62 0,0199 – 0,2324 0,2125 6,375 0,06
6 60 – 69 5 59,5 – 69,5 0,62 & 1,19 0,2324 – 0,3830 0,1506 4,518 0,05
7 70 – 79 4 69,5 – 79,5 1,19 & 1,76 0,3830 – 0,4608 0,0778 2,334 1,18
Jumlah 6,23
Keterangan: X2 (chi kuadrat) tabel = 7,815
71
4. POST-TEST KONTROL
NO NILAI FREKUENSI
1 40 2
2 50 5
3 60 6
4 70 11
5 80 3
6 90 3
a. Rentang = Data terbesar – data terkecil
= 90 – 40 = 50
b. Banyak Kelas = 6 c. Panjang kelas = 50/6
= 8,3 = 8
TABEL PENOLONG
No Interval X f fi . xi Xi2 fi. Xi2
1 40 – 47 43,5 2 87 1892,25 3784,5
2 48 – 55 51,5 5 257,5 2652,25 13261,25
3 56 – 63 59,5 6 357 3540,25 21241,5
4 64 – 71 67,5 11 742,5 4556,25 50118,75
5 72 – 79 75,5 - - - -
6 80 – 87 83,5 3 250,5 6972,25 20916,75
7 88 – 95 91,5 3 274,5 8372,25 25116,75
Jumlah 30 1969 134439,5
d. �̅ = ∑ ���∑ � =
196930
= 65,6
e. SD = √∑ . x − ∑ x 2
= √ , − 2
= √ , − , 2
= √ , − , = √ = 13,3
f. Menentukan batas kelas
72
No Interval Batas Kelas
1 40 – 47 39,5 – 47,5
2 48 – 55 47,5 – 55,5
3 56 – 63 55,5 – 63,5
4 64 – 71 63,5 – 71,5
5 72 – 79 71,5 – 79,5
6 80 – 87 79,5 – 87,5
7 88 – 95 87,5 – 95,5
g. Mencari nilai Z
Z = Batas Kelas−X
SD
1. 39,5−65,613,3 = -1,96
2. 47,5−65,613,3 = -1,36
3. 55,5−65,613,3 = -0,75
4. 63,5−65,613,3 = -0,15
5. 71,5−65,613,3 = 0,14
6. 79,5−65,613,3 = 1,04
7. 87,5−65,613,3 = 1,54
8. 95,5−65,613,3 = 2,24
TABEL PENOLONG
No Interval f
(oi)
Batas kelas Nilai Z Luas o – z Luas tiap
kelas
(Ei) σ�−���� 2
1 40 – 47 2 39,5 – 47,5 -1,96 & -1,36 0,4750 – 0,4131 0, 0619 1,857 0,01
2 48 – 55 5 47,5 – 55,5 -1,36 & -0,75 0,4131 – 0,2734 0,1397 4,191 0,156
3 56 – 63 6 55,5 – 63,5 -0,75 & -0,15 0,2734 – 0,0595 0,2138 6,414 0,026
4 64 – 71 11 63,5 – 71,5 -0,15 & 0,44 0,0595 – 0,1700 0,2296 6,888 2,45
5 72 – 79 - 71,5 – 79,5 0,44 & 1,04 0,1700 – 0,3508 0,1808 - -
6 80 – 87 3 79,5 – 87,5 1,04 & 1,64 0,3508 – 0,4495 0,0987 2,961 0,00
7 88 – 95 3 87,5 – 95,5 1,64 &2,24 0,4495 – 0,4875 0,038 1,14 3,03
Jumlah 30 5,672
73
Lampiran 11. Uji homogenitas pree-test dan post-test Uji Homogenitas Pre-Test Hasil Belajar
1. Uji Homogenitas KELAS EKSPERIMEN dengan KELAS KONTROL
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
SUBJEK Pre Test
Post test SUBJEK Pre Test
Post test
1 30 50 1 40 60
2 40 70 2 60 70
3 60 70 3 30 50
4 50 80 4 70 70
5 40 80 5 20 40
6 20 50 6 60 90
7 50 90 7 50 70
8 40 90 8 50 70
9 20 50 9 10 40
10 30 60 10 70 80
11 30 80 11 40 60
12 30 60 12 40 70
13 70 100 13 40 50
14 60 80 14 50 70
15 40 70 15 70 90
16 60 90 16 10 50
17 40 70 17 50 70
18 60 90 18 50 70
19 60 70 19 20 50
20 30 80 20 30 50
21 20 70 21 20 70
22 30 80 22 60 70
23 40 80 23 30 60
24 60 100 24 60 80
25 40 90 25 70 90
26 40 90 26 50 60
27 20 70 27 30 60
28 70 100 28 50 70
29 50 80 29 30 60
30 70 100 30 60 80
Rata-rata 44,5 78,8 Rata-rata 48,5 65,5
Varians (S2) 253,7 205,6 Varians (S2) 321,3 179,5
SD 15,8 14,2 SD 17,6 13,3
74
A. Uji Homogenitas Pre-Test
Mencari Fhitung : F = varians terbesarvarians terkecil
F = ,, F n = , Harga Fhitung selanjutnya dikonsultasikan dengan harga Ftabel.
Diketahui: dk pembilang = n – 1 = 30 – 1 = 29 dk penyebut = n – 1 = 30 – 1 = 29
Harga Ftabel pada dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29 didapatkan pada tabel nilai-nilai untuk distribusi F yaitu harga Ftabel yaitu 1,85. Berdasarkan tabel nilai-nilai untuk distrribusi F diperoleh harga Ftabel = 1,85. Jadi, harga Fhitung< Ftabel (1,26< 1,85), sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua sampel homogen.
B. Uji Homogenitas Post-Test
Mencari Fhitung : F = varians terbesarvarians terkecil F = ,, F n = , Harga Fhitung selanjutnya dikonsultasikan dengan harga Ftabel.
Diketahui: dk pembilang = n – 1 = 30 – 1 = 29 dk penyebut = n – 1 = 30 – 1 = 29
Harga Ftabel pada dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29 didapatkan pada tabel nilai-nilai untuk distribusi F yaitu harga Ftabel yaitu 1,85. Berdasarkan tabel nilai-nilai untuk distrribusi F diperoleh harga Ftabel = 1,85. Jadi, harga Fhitung< Ftabel (1,14< 1,85), sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua sampel homogen.
75
Lampiran 12. Uji t
Uji t (Uji beda) Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol 1. Uji-t pre-test
Berdasarkan analisis homogenitas diketahui varians kedua sampel homogen dan n1 = n2, sehingga rumus uji-t yang digunakan adalah t-test polled variance. Adapun rumusnya sebagai berikut:
t = X̅1 − X̅2√ n1−1 s12+ n2−1 s2
2
n1+n2−21n1
+ 1n2
Keterangan:
= nilai rata-rata kelas eksperimen
= nilai rata-rata kelas kontrol S1
2 = varians kelas eksperimen S2
2 = varians kelas kontrol n1 =jumlah siswa dalam kelas eksperimen n2 = jumlah siswa dalam kelas kontrol Diketahui :
= 48,5
= 44,5 S1
2 = 321,3 S2
2 = 253,7 n1 = 30 n2 = 30
Perhitungan Uji-t:
1X
2X
1X
2X
76
t = X̅1 − X̅2√ n1−1 s12+ n2−1 s2
2
n1+n2−21n1
+ 1n2
t = 4 , − 4 ,√ −1 , + −1 ,+ −21 + 1
t = 4√1891,68+10245
0,03 + 0,03
thitung = 4√ , 0,0 = 4√ , = 4, = ,
Mencari harga ttabel : dk = n1 + n2 – 2
= 30+30–2 = 58
Karena harga ttabel untuk dk = 58 dengan taraf signifikan 5% yaitu2,002Kesimpulan:Nilai thitung (0,92)>ttabel (2,002) yang berarti bahwa: tidak terdapat perbedaan nilai awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen secara signifikan 2. Uji-t post-test
Berdasarkan analisis homogenitas diketahui varians kedua sampel homogen dan n1 = n2, sehingga rumus uji-t yang digunakan adalah t-test polled variance. Adapun rumusnya sebagai berikut:
t = X̅1 − X̅2√ n1−1 s12+ n2−1 s2
2
n1+n2−21n1
+ 1n2
Keterangan:
= nilai rata-rata kelas eksperimen
= nilai rata-rata kelas kontrol S1
2 = varians kelas eksperimen S2
2 = varians kelas kontrol n1 =jumlah siswa dalam kelas eksperimen n2 = jumlah siswa dalam kelas kontrol Diketahui :
= 78,8
1X
2X
1X
77
= 65,5 S1
2 = 205,6 S2
2 = 179,5 n1 = 30 n2 = 30
Perhitungan Uji-t: t = X̅ − X̅√ n − + n −n +n − n + n
t = , − ,√ − , + − ,+ − +
t = ,√ , + , , + ,
t n = ,√ . , , = ,√ , = ,, = ,
Mencari harga ttabel : dk = n1 + n2 – 2
= 30+30–2 = 58
Karena harga ttabel untuk dk = 58 dengan taraf signifikan 5% yaitu2,002. Kesimpulan: Nilai thitung (0,92)>ttabel (2,002) yang berarti bahwa:terdapat perbedaan nilai hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan.
2X
78
Lampiran 13. Dokumentasi
1. Kelas eksperimen (VIII 2)
Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan test
Kegiatan diskusi dan persentasi
79
2. Kelas kontrol (VIII 3)
Kegiatan test
Kegiatan belajar mengajar
80
81
82
83