PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN...

128
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS (RESITASI) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH PADA MATERI TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA DI SMA ISLAM CIKAL HARAPAN BSD Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh : Yati Musnayati NIM: 107015002009 JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS(RESITASI) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH PADA

MATERI TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKATINDONESIA MASA PRA AKSARA DI SMA ISLAM CIKAL

HARAPAN BSD

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S. Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

Yati MusnayatiNIM: 107015002009

JURUSAN PENDIDIKAN IPSFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1432 H/2011 M

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGASTERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH PADA MATERI TRADISI

SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARADI SMA ISLAM CIKAL HARAPAN BSD

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan IPS(S.Pd)

Oleh:

Yati Musnayati107015002009

Pembimbing

Drs, H. Nurochim, MM1959 0715 1984 03 1003

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1432 H/2011 M

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Pemberian Tugas

(Resitasi) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Pada Materi Tradisi Sejarah

Masyarakat Indonesia Masa Pra Aksara Di SMA Islam Cikal Harapan

BSD”, disusun oleh Yati Musnayati, NIM: 17015002009, diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada hari Senin, 15 Agustus

2011 di hadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar

Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendidikan

IPS/Pendidikan Ekonomi).

Jakarta, 15 Agustus 2011

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Drs. H. Nurochim, MMNIP: 1959 0715 1984 03 1003

Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan)

Dr. Iwan Purwanto, M.PdNIP: 19730424 200801 1 012

Penguji I

Dr. Iwan Purwanto, M.PdNIP: 19730424 200801 1 012

Penguji II

Drs. A. Banadjid, MM .................. ..................NIP:19541224 198103 1004

Mengetahui:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MANIP: 19571005 198703 1 003

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

iv

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Yati Musnayati

NIM : 107015002009

Jurusan : Pendidikan IPS

Angkatan tahun : 2007

Alamat : Kp. Tuis Rt/Rw 008/004 Desa Mekar Kondang Kec.

Sukadiri Kab. Tangerang Banten 15530

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Pemberian Tugas(Resitasi) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Pada Materi Tradisi Sejarah DalamMasyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD” adalahbenar hasil karya sendiri di bawah bimbingan:

Nama : Drs. H. Nurochim, MM

NIP : 1959 0715 1984 03 1003

Dosen Jurusan : Pendidikan IPS

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 06 Juni 2011

Yang menyatakan

Yati Musnayati

NIM. 107015002009

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

v

ABSTRAK

YATI MUSNAYATI (107015002009). “Pengaruh Penggunaan MetodePemberian Tugas (Resitasi) Terhadap Hasil Belajar Sejarah pada Materi TradisiSejarah Dalam Masyarakat Indonesia Masa Pra Aksara di SMA Islam CikalHarapan BSD”. Skripsi Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2011.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan siswa kelas X,mengenai penggunaan metode di SMA Islam Cikal Harapan BSD diketahuikurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran sejarah. Untuk mengatasinya,peneliti menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi). penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui begaimana penggunaan metode pemberian tugas (Resitasi)terhadap hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakatIndonesia masa praaksara. Siswa kelas X.I sebagai kelompok eksperimen(menggunakan metode pemberian tugas) dan kelas X.2 sebagai kelas kontrol(tanpa menggunakan metode pemberian tugas) di SMA Islam Cikal HarapanBSD.

Perbedaan perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrolmenyebabkan perbedaan hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalammasyarakat Indonesia masa praaksara, untuk kelompok eksperimen meningkatlebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Adapun indikator keberhasilannyaadalah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) Sejarah siswa kelas Xindikator keberhasilannya adalah 70% sebesar 70.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitianeksperimen. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa pretes danpostes, serta nontes berupa hasil wawancara, dan observasi.

Berdasarkan Gain, nilai rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimensebesar 0,63 dan lebih tinggi dibanding kelompok kontrol sebesar 0,52. Selain ituberdasarkan hasil uji “t” postes pada kedua kelompok menunjukkan adanyaperbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontroldengan nilai thitung postes = 2,14 > ttabel = 2, 06 (taraf signifikan 5%). Sedangkanindikator keberhasilan nilai sejarah kedua kelompok telah mencapai KKM yangtelah ditentukan sebesar 70, nilai rata-rata untuk kelompok eksperimen sebesar81,07 lebih tinggi dari kelompok kontrol sebesar 70,36. Hal ini menunjukkanbahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pemberian tugas terhadap hasilbelajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masapraaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD. Ini berarti Hipotesis (Ha) diterimakarena terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok.

Setelah pembelajaran sejarah diketahui bahwa metode pemberian tugas(Resitasi) bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar sejarah pada materi tradisisejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara. Siswa senang terhadappembelajaran menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi).

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

vi

ABSTRACT

YATI MUSNAYATI (107015002009). “Influence of using of TaskGiving Method (recitation) to result of Study in History on the lesson HistoricTradition in Indonesia Society in the time of Pre Literacy (Pra Aksara) in SMAIslam Cikal Harapan BSD”. Thesis of the Department of IPS Edication, Faculty ofTarbiyah and Teaching Science, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, June 2011.

Based on interviews and observations of class X, about the using of themethod in SMA Islam Cikal Harapan BSD, that the student of that class in thelesson of history was absolutely inactive. To solve the problem, the observer usethe Task Giving Method (recitation), this observation aim to know how the usingof Task Giving Method (recitation) and its effect to the result of the history studyin the material of Historic Tradition in Indonesia Society in the time of PreLiteracy (Pra Aksara). This class distributed in two classes, the first (X1) will bepositioned as the experiment class (that using Task Giving Method, and the other(X2) as the control class (without using Task Giving Method) in SMA Islam Cikalharapan BSD.

Different treatment of these two class cause different result of the historystudy on the lesson Historic Tradition in Indonesia Society in the time of PreLiteracy (Pra Aksara). The first class (experiment class) grow highest than controlclass. The indicator of this successful in the value of KKM(exhaustiveness Minimum Criteria) of the history student is 70%=70.

The method used in this research is experimental research method. Usingtest instrument, include pre-test and post-test, this observation emphasis to theresult of interviews and observations.

Based on gain, the average value of the experiment class about 0.63 andthis is higher than control class which is 0.52. Besides that, the result of “t” post-test to these two class indicate significant differences between experiment classand control class with the value of “tcount ” post-test = 2.14> ttable =2, 06(significant level at 5%). While, history study success indicator of these two reachKKM that determined in 70, the average value of the experiment class is 81.07, itshigher than control class which is 70.36. This result indicate that there areinfluence of the using of Task Giving Method of Study in History on the lessonHistoric Tradition in Indonesia Society in the time of Pre Literacy in SMA IslamCikal Harapan BSD. This means that Hypothesis (Ha) being accepted becausethere are significant differences between these two.

After teaching history, the researcher know that Task Giving Method(recitation) is useful for the improvement of learning history on the materialHistoric Tradition in Indonesia Society in the time of Pre Literacy (PraAksara). Students love to use the method of Task Giving Method (recitation).

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

vii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan

karunianya kepada penulis, maka selesailah skripsi ini yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Terhadap Hasil Belajar Sejarah

pada Materi Tradisi Sejarah dalam Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA

Islam Cikal Harapan BSD”, dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga

selalu dicurahkan kepada junjungan umat manusia, pemilik akhlak mulia,

pembawa kebenaran dan kedamaian bagi seluruh alam, Nabi Muhammad SAW,

berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis telah dapat menyeleseikan skripsi

ini sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Adapun keberhasilan penulis dalam menyeleseikan skripsi ini telah

melibatkan banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

penulis patut mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua Ayahanda (H. Munir) dan Ibunda tercinta (HJ. Juju

Jumiyati) yang telah mendidik, mengajar dan memberikan kepercayaan

kepada penulis untuk melangkah lebih jauh, menyeleseikan skripsi tepat

pada waktunya, yang selalu berdoa dalam setiap hela napas dan sujudnya,

yang selalu membanggakan dan mendukung penulis mempunyai

kepercayaan diri yang sangat tinggi serta optimis dalam menjalani hidup.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus

Dosen pembimbing skripsi, yang selalu meberikan bimbingan, arahan

nasihat, saran, ilmu, waktu, sabar serta motivasinya kepada penulis

sehingga dapat menyeleseikan skripsi ini dengan baik.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

viii

4. Bapak Iwan Purwanto, M. Pd, Sekertaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Dosen, staff, dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang banyak memberikan pengetahuan

selama penulis menjalankan perkuliahan

6. Seluruh staff Perpustakaan UIN dan Perpustakaan FITK yang telah

mempermudah penulis dalam mencari referensi.

7. Seluruh staff SMA Islam Cikal Harapan BSD khususnya ibu Kepala

Sekolah Diana Ismail, S.Pd, dan seluruh siswa-siswi, yang telah banyak

membantu penulis dalam memperoleh data tentang skripsi ini.

8. Adik-adikku tersayang (HJ. Umun Muhimah, Ahmad Fahru Roji Hasania,

Aef Bahrul Husni Mubarok) yang selalu memberikan keceriaan kepada

penulis.

9. Sahabat-sahabat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan

sahabat kotsan, yang telah banyak memberikan pengalaman kepada

penulis tentang indahnya arti sebuah kebersamaan.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-

jasanya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya kepada

Allah jualah penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis sendiri dan para pembaca pada umunya.

Jakarta, 06 Juni 2011

Penulis

Yati Musnayati

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

ix

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah..................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah.................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian........................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka............................................................................. 7

1. Hasil Belajar.......................................................................... 7

a. Pengertian Belajar .......................................................... 7

b. Tipe – tipe Belajar........................................................... 8

c. Pengertian Hasil Belajar.................................................. 9

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 12

e. Macam-macam Pengukuran Hasil Belajar...................... 14

2. Pengertian Metode Belajar.................................................... 16

3. Metode Pemberian Tugas...................................................... 18

a. Pengertian Metode Pemberian Tugas.............................. 18

b. Langkah-langkah Pemberian Tugas................................ 21

c. Fase-fase Pemberian Tugas............................................. 22

d. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas .. 23

e. Manfaat Metode Pemberian Tugas ................................. 25

f. Saran-saran dalam menggunakan Metode Pemberian

Tugas ............................................................................... 25

4. Sejarah................................................................................... 27

a. Pengertian Sejarah.......................................................... 27

b. Kegunaan Sejarah............................................................ 28

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

x

c. Fungsi Sejarah................................................................. 30

d. Karakteristik dan kedudukan ilmu sejarah...................... 30

B. Kerangka Berfikir........................................................................ 32

C. Perumusan hipotesis.................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 34

1. Tempat Penelitian ................................................................. 34

2. Waktu Pelaksanaan ............................................................... 34

B. Metode dan Desain Intervensi Penelitian.................................... 34

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 36

1. Populasi ................................................................................. 36

2. Sampel................................................................................... 36

D. Operasional Variabel................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 36

F. Instrumen Penelitian.................................................................... 37

G. Validitas isi ................................................................................. 39

H. Analisa Data ................................................................................ 40

1. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................. 40

a. Uji Normalitas................................................................. 41

b. Uji Homogenitas ............................................................. 41

2. Analisis Data Aspek Kognitif ............................................... 42

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................. 42

I. Hipotesis Statistik ....................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA ISLAM CIKAL HARAPAN BSD....... 45

1. Profil Sekolah........................................................................ 45

2. Latar Belakang Sekolah ........................................................ 46

3. Visi dan Misi SMA ISLAM CIKAL HARAPAN BSD ....... 48

4. Tujuan Sekolah...................................................................... 48

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

xi

5. Dana Sekolah ........................................................................ 49

6. Keadaan Guru dan Siswa ...................................................... 49

7. Sarana dan Prasarana Sekolah .............................................. 51

B. Deskripsi Data............................................................................. 52

1. Deskripsi data kelompok eksperimen ................................... 52

a. Data pretes....................................................................... 52

b. Data postes ...................................................................... 54

2. Deskripsi data kelompok kontrol .......................................... 57

a. Data pretes....................................................................... 57

b. Data postes ...................................................................... 58

C. Hasil Belajar Sejarah................................................................... 60

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data .......................................... 62

1. Uji Normalitas....................................................................... 62

2. Uji Homogenitas ................................................................... 63

E. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan......................................... 64

F. Analisis dan Interpretasi Data ..................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 67

B. Saran ........................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 35

Tabel 2 Kisi-Kisi Instrument Tes Hasil Belajar ........................................... 38

Tabel 3 Daftar Nama Guru SMA Islam Cikal Harapan I BSD..................... 49

Tabel 4 Perincian Jumlah Siswa SMA Islam Cika Harapan BSD 3

(tiga) Tahun terakhir: ....................................................................... 50

Tabel 5 Ruang Penunjang Belajar Siswa SMA Islam Cikal Harapan

BSD.................................................................................................. 51

Tabel 6.1 Deskripsi Data Pretes Kelompok Eksperimen ................................. 53

Tabel 6.2 Konversi Skor .................................................................................. 53

Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Pretes kelompok eksperimen .......................... 54

Tabel 6.4 Deskripsi Data Postes Kelompok Eksperimen................................. 55

Tabel 6.5 Distribusi Frekuensi Postes kelompok eksperimen.......................... 56

Tabel 6.6 Deskripsi Data Pretes Kelompok Kontrol........................................ 57

Tabel 6.7 Distribusi Frekuensi Pretes kelompok Kontrol ................................ 57

Tabel 6.8 Deskripsi Data Postes Kelompok Kontrol ....................................... 59

Tabel 6.9 Distribusi Frekuensi Postes kelompok Kontrol................................ 59

Tabel 6.10 Hasil Belajar Sejarah Pada Materi Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol...................... 60

Tabel 6.11 Hasil perhitungan Rata-rata Pretest, Postest, dan Selisih, yang

menggunakan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) dan Tidak

Menggunakan Metode Pemberian Tugas (Resitasi). ....................... 61

Tabel 6.12 Hasil Perhitungan Uji Normalitas tes Kemampuan kelas

Eksperimen....................................................................................... 62

Tabel 6.13 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tes Kemampuan Kelas

Kontrol ............................................................................................. 63

Tabel 6.14 Perhitungan uji homogenitas............................................................ 63

Tabel 6.15 Pengujian Hipotesis dengan “t” : test............................................... 64

Tabel 6.16 Pengujian Hipotesis dengan “t” : test............................................... 65

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1 Histogram Frekuensi Hasil Pretes Kelompok Eksperimen........... 54

Gambar 6.2 Histogram Frekuensi Hasil Postes Kelompok Eksperimen .......... 56

Gambar 6.3 Histogram Frekuensi Hasil Pretes Kelompok Kontrol.................. 58

Gambar 6.4 Histogram Frekuensi Hasil Postes Kelompok kontrol .................. 60

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Eksperimen

Lampiran 2 RPP Kontrol

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Lampiran 4 Soal

Lampiran 5 Kunci Jawaban Uji coba Soal

Lampiran 6 Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Lampiran 7 Uji Normalitas dan Homogenitas

Lampiran 8 Data Hasil Belajar Siswa

Lampiran 9 Pedoman Wawancara Siswa

Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa

Lampiran 11 Lembar Obsevasi Siswa Terbuka

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk dinamis, bukan makhluk yang statis. Sebagai

makhluk yang dinamis, manusia terus-menerus berada di dalam proses

menjadi to be, manusia memerlukan kebebasan. Hanya dengan kebebasan,

manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk menjadi

dewasa. Tujuan pendidikan kita mengantarkan anak didik menjadi manusia

dewasa, yakni manusia yang mampu berpikir dan melakukan tindakan atas

pilihannya sendiri.

Pendidikan merupakan suatu usaha secara sengaja dan terencana yang

dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik baik dalam bentuk arahan,

bimbingan maupun motivasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Selain itu pendidikan juga merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan merupakan kegiatan mengajar yang berlangsung secara

terus menerus. Kegiatan pengajaran tersebut diselenggarakan pada semua

jenjang pendidikan yang meliputi wajib belajar pendidikan dasar sembilan

tahun, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Pengertian pendidikan yang terdapat dalam Undang-undang nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, Ayat 1, yang

menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

2

mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sertaketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1

Pendidikan dapat dilakukan dimana saja tidak mengenal ruang, tempat

dan waktu, serta dapat dilakukan oleh siapa saja, karena pada dasarnya pendidikan

merupakan pemberian pengetahuan dan bimbingan dari orang yang lebih dewasa

kepada orang yang lebih muda. Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah

sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pembelajaran. Karena itu, inti

proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam

mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pembelajaran tentu saja akan dapat

tercapai jika anak didik berusaha secara atkif untuk mencapainya. Keaktifan

anak didik di sini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi

keilmuan. “Bila hanya fisik anak yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya

kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai”.2

Seiring dengan kemajuan zaman, pengetahuan semakin berkembang.

Suatu negara bisa lebih maju jika negara tersebut memiliki sumber daya

manusia yang mengetahui berbagai ilmu pengetahuan disamping itu juga studi

sosial lebih menekankan pengetahuan sejarah menjadi sangat penting dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada masyarakat di dunia ini yang

tidak mengenal sejarah, walaupun tidak semuanya mengetahui bagaimana

kehidupan bangsa atau masyarakatnya terdahulu. Hal ini disebabkan

kurangnya peninggalan-peninggalan tertulis yang ditinggalkan oleh

masyarakat terdahulu yang sampai kepada generasi berikutnya.

Sejarah telah menjadi suatu pengetahuan yang penting dalam

kehidupan suatu bangsa atau suatu Negara. Dengan mempelajari sejarah, kita

akan mendapat gambaran tentang kehidupan masyarakat di masa lampau atau

mengetahui peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi di masa

lampau. Peristiwa maupun kejadian yang terjadi di masa lampau itu dapat di

1 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SIKDISNAS BAB I Pasal I, (Bandung: Citra Umbara,2006), h. 72

2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2006). h. 38

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

3

jadikan sebagai suatu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan

berbangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan penguasaan

terhadap ilmu pengetahuan sejarah ini. Sedangkan perkembangan ilmu sejarah

akan terjadi bila disertai dengan peningkatan mutu pendidikan Ilmu sejarah.

Mutu pendidikan ilmu sejarah dipengaruhi oleh kualitas proses belajar-

mengajar yang mana ditentukan oleh peran guru dan partisipasi siswa dalam

proses pembelajaran tersebut. Agar kualitas belajar siswa baik, salah satu

peran guru adalah menciptakan kondisi yang mengarahkan siswa agar mau

belajar dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu

membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar.

Metode mengajar merupakan bagian dari strategi mengajar, dimana

metode mengajar berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan,

memberi contoh dan mmeberikan latihan kepada siswa unutk mencapai tujuan

tertentu, tetapi tidak setiap metode mengajar sesuai digunakan untuk mencapai

tujuan intruksional tertentu. Banyak metode intruksional yang dapat

digunakan dalam menyajikan pelajaran kepada siswa, sperti metode ceramah,

metode diskusi, metode karya wisata, metode demonstrasi, metode simulasi,

metode prakitkum, metode seminar, dan metode pemberian tugas atau resitasi

dan lain-lain. “Masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan

kekurangan”.3

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa

pada pokok bahasan sejarah diharapkan setelah mempelajari pokok bahasan

ini, siswa mampu menjelaskan perkembangan sejarah dan manfaatnya bagi

kehidupan sehari-hari dalam memenuhui kebutuhan serta penerapannya.

Untuk mempelajari sejarah ini diperlukan keterlibatan siswa secara aktif

selama kegiatan belajar mengajar dengan cara tanya jawab baik antar siswa

dan guru atau dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, sejarah

sulit dipahami jika hanya diberi penjelasan saja tanpa diberikan tugas. Oleh

karena itu agar siswa dapat memahami sejarah dan tercapainya tujuan

3 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung PersadaPress, 2003), h. 58

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

4

pembelajaran yang dilaksanakan dalam situasi kehidupan nyata. maka tidak

cukup hanya dengan metode ceramah atau teacher centered (berpusat pada

guru), tetapi harus juga dikembangkan metode pembelajaran yang membantu

siswa untuk lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang

sulit salah satunya yaitu, penyajian pelajaran sejarah dengan metode

pemberian tugas (resitasi). Tugas yang diberikan kepada siswa dapat

dikerjakan di sekolah dan di rumah, serta bisa juga dikerjakan pada waktu

luang. Dengan menggunakan metode pemberian tugas tersebut siswa

diharapkan dapat turut aktif dalam proses belajar mengajar dan dapat

memanfaatkan waktu yang tersedia secara efektif dan efisien. Bila

memanfaatkan waktu yang tersedia di sekolah saja, maka tidak akan

mencukupi tuntutan luasnya pelajaran yang harus diseleseikan seperti

tercantum dalam kurikulum. Hal ini disebabkan oleh padatnya kegiatan

pendidikan dalam usaha menigkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran.

Dengan metode pelajaran tersebut siswa dapat lebih giat belajar dan

memperdalam penguasaan materi pembelajaran serta terbiasa mengisi waktu

luang di luar jam pelajaran.

Dengan melihat latar belakang di atas, maka peneliti melihat masalah

tersebut untuk perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah untuk menemukan

sebuah alternatif pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran yang efektif guna meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan satu metode pembelajaran

yang membuat peserta didik lebih mudah memahami materi. Oleh karena itu

penulis tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan “Pengaruh

Penggunaan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Terhadap Hasil Belajar

Sejarah Pada Materi Tradisi Sejarah Dalam Masyarakat Indonesia Masa

Praaksara di SMA ISLAM CIKAL HARAPAN BSD”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka akan dapat beberapa

masalah, di antaranya yaitu:

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

5

1. Belum diketahui tingkat hasil belajar sejarah di SMA Islam Cikal Harapan

BSD (Bumi Serpong Damai).

2. Belum diketahui Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

sejarah di SMA Islam Cikal Harapan BSD.

3. Metode pembelajaran di SMA Islam Cikal Harapan BSD kurang

membangkitkan keaktifan siswa dalam pelajaran Sejarah.

4. Belum diketahui metode pemberian tugas (resitasi) dapat meningkatkan

hasil belajar Sejarah di SMA Islam Cikal Harpan BSD.

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan

metode Pemberian Tugas (resitasi) terhadap hasil belajar Sejarah. Batasan-

batasan masalahanya adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan metode Pemberian Tugas (resitasi) dalam meningkatkan hasil

belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia

masa praakasara di SMA Islam Cikal Harapan BSD.

2. Pengaruh penggunaan metode pemberian tugas (Resitasi) dapat

meningkatkan Hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam

masyarakat Indonesia masa prakasara di SMA Islam Cikal Harapan BSD.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penggunaan metode pemberian tugas (resitasi) dalam

meningkatkan hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam

masyarakat Indonesia masa praakasara di SMA Islam Cikal Harapan

BSD?

2. Adakah pengaruh penggunaan metode pemberian tugas (resitasi) terhadap

hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat

Indonesia masa praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD?

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

6

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penggunaan metode pemberian tugas (resitasi) dalam

meningkatkan hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam

masyarakat Indonesia masa praaksara di SMA Islma Cikal Harapan BSD.

2. Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh penggunaan metode

pemberian tugas (Resitasi) terhadap hasil belajar sejarah pada materi

tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara di SMA Islam

Cikal Harapan BSD.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan

bagi pihak-pihak yang terkait yaitu:

1. Sebagai informasi bagi pihak sekolah dalam memilih metode pembeljaran

yang tepat sesuia dengan kemampuan anak didiknya dan situasi serta pada

lingkungannya.

2. FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai

lembaga pendidikan bagi calon guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi masukan dalam upaya meningkatkan kualitas para lulusannya.

3. Bagi guru yang terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dan

bahan pertimbangan dalam perencanaan pengajaran khususnya dalam

menentukan dan mengkombinasikan metode mengajar yang tepat untuk

pengajaran mata pelajaran sejarah.

4. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan menjadi motivasi dalam

kegiatan belajar mengajar disekolah dan meningkatkan hasil belajar,

khususnya dalam pelajaran sejarah.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena

sebagai makhluk sosial dan berbudaya memerlukan perkembangan

yang baik antara dirinya dan lingkungannya. Sehingga dengan belajar

manusia dapat mengembangkan dirinya. Menurut Abu Ahmadi dan

Widodo “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungan”4. Sedangkan menurut Zikri Neni Iska

menyebutkan “Belajar merupakan perubahan yang secara umum

berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-

pengalaman”.5

4 Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991),cet. I, h. 121

5 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: KIziBrother’s, 2006), cet.I, h. 76

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

8

Menurut pengertian di atas, Belajar adalah suatu proses, suatu

kegiatan yang meliputi jiwa dan raga seseorang dan bukan suatu hasil.

Oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan

menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

Belajar bukan sekedar menghafal atau mengembangkan kemampuan

intetlektual, akan tetapi mengembangkan setiap aspek, baik

kemampuan kognitif, sikap, emosi, kebiasaan.

Hasil belajar bukan suatu penguasaan terhadap hasil latihan

atau suatu tes melainkan perubahan dalam perilaku. perubahan tingkah

laku seseorang sebagai akibat dari pengalaman yang ia dapat melalui

penglihatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Pengalaman

haruslah fleksibel dan tidak kaku, serta perlu menekankan pada

kreativitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan pengarahan kea rah

kedewasaan

b. Tipe – tipe Belajar

Dalam buku The Condition of Learning Gagne mengemukakan

delapan tipe belajar, yang membentuk suatu hierarki dari yang paling

sederhana sampai dengan yang paling kompleks, yaitu:

1) Belajar tanda-tanda atau signal learning. Individu belajar mengenaldan memberi respon kepada tanda-tanda.

2) Belajar perangsang-jawaban atau stimulus-respons learning.Belajar ini merupakan upaya untuk membentuk hubungan antaraperangsang dengan jawaban.

3) Rantai perbuatan atau chaining. Individu belajar melakukanrentetan kegiatan yang membentuk satu kesatuan.

4) Hubungan verbal atau verbal association. Hubungan verbalberbentuk hubungan bahasa.

5) Belajar membedakan atau discrimination learning. Individu belajarmelihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yanglainnya.

6) Belajar konsep atau concept learning. Tipe belajar ini menyangkutpemahaman dan penguasaan konsep. Dengan menguasai konsepsiswa dapat membedakan hal-hal baru yang diperoleh dalambelajar.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

9

7) Belajar aturan-aturan atau rule learning. Individu belajar aturan-aturan yang ada di masyarakat, di sekolah, di rumah ataupun aturanperdagangan, pemerintahan bahkan ilmu pengetahuan.

8) Belajar pemecahan masalah atau problem solving learning. Dalamkegiatan belajar ini individu dihadapkan kepada masalah-masalahyang harus dipecahkan.6

Dari beberapa tipe-tipe belajar di atas, pada hakikatnya

sama bahwa belajar adalah memberikan pandangan tentang bagaimana

usaha mengaktifkan berfikir kepada tanda-tanda atau signa learning,

bereaksi, dan berbuat terhadap suatu objek yang dipelajari sehingga

timbul suatu pengalaman baru dalam diri seseorang.

c. Pengertian Hasil Belajar

Aktifitas yang dirancang dan dilakukan seseorang merupakan

proses belajar, maka sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan

tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan,

dan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Alisuf

Sabri, “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat

pengalaman atau latihan. Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan

oleh belajar dapat berupa perilaku yang baik (positif) atau perilaku

yang buruk (negatif)”.7

Sudjana mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah

“kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”.8 Dengan demikian hasil belajar mempunyai

pengaruh besar dalam perkembangan mental setiap siswa.

Menurut Dimyati: “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru, tindak

mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,

6 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993), h.68-71.

7 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2007), cet. 3, h.55

8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, ( Bandung: Rosda Karya, 2000). h.22

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

10

“hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses

belajar”.9

Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie”

dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.

Dalam literature, prestasi selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu,

seperti dikemukakan oleh Robert M. Gagne dalam setiap proses akan

selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai

hasil belajar (achievement) seseorang.

Hasil belajar menurut Bloom ada tiga ranah, yaitu ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Karakteristik manusia

meliputi cara yang tipikal dari berpikir, berbuat dan perasaan. Tipikal

berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan

dengan ranah psikomotor dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah

afektif.

Menurut Damriani, “hasil belajar bukti dari usaha yang telah

dilakukan dalam kegiatan balajar mengajar diperoleh siswa dari proses

belajarnya”.10 Dengan demikian perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang diperoleh yang

kemudian dapat diketahui malalui tes dan pada akhirnya memunculkan

hasil belajar dalam bentuk riil.

Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan,

evaluasi atau penilaian hasil belajar merupakan usaha guru untuk

mendapatkan informasi tentang siswa, baik kemampuan penguasaan,

sikap maupun keterampilan. Hal ini dapat digunakan sebagai balikan

yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi belajar siswa.

Adapun pengertian dari bahan evaluasi adalah suatu bahan yang

9 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009),h. 3

10 Damriani, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Balajajar Siswa melalui PendidikanContestual teaching and Learning, vol.7 01, Januari, 2006. h. 18

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

11

terdapat di dalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh anak didik

guna kepentingan ulangan.11

“Hasil belajar merupakan realisasi dari kecakapan potensial

atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.12 Penguasaan hasil belajar

oleh seseorang dengan melakukan organisasi dalam struktur

kognitifnya sehingga orang dapat memahami dan mencapai

pemahaman dan pengetahuan konsep pembelajaran. Hasil ini sesuai

dan ditegaskan oleh Sudjana yang mengatakan bahwa kemampuan-

kemampuan yang diperoleh siswa setelah ia mengalami pengalaman

belajar ada hasil belajar.

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran

yang optimal cenderung mewujudkan hasil yang berciri sebagai

berikut:

1. Kepuasan dan kebanggan yang dapat menumbuhkan motivasibelajar intrinsik pada diri siswa

2. Menambah keyakinan akan kemampuan siswa3. Hasil belajar yang dicapai bermakna dengan dirinya4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh

(komprehensif)5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan

mengandalkan dirinya, terutama dalam minat hasil yangdicapainya maupun menilai dan mengandalkan proses danusaha belajarnya.13

Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Proses

belajar yang baik memungkinkan hasil belajar yang baik pula. “hasil

belajar bukanlah suatu hasil latihan, melainkan suatu perubahan

tingkah laku yang mencakup aspek kogitif, afektif dan

psikomotorik”.14

11 Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar ,….. h, 13112 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologis Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2003). h. 12013 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001). h. 56-5714 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : Rosda karya, 2000), h. 3

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

12

Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian

kompetensi secara operasional dari kompetensi yang harus dinilai

untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut yakni

penilaian terhadap penguasaan materi akademik (kognitif), hasil

belajar (afektif) dan aplikasi (psikomotor).

Ali Imron juga menjelaskan tentang hasil belajar, bahwa hasil

belajar relatif menetap dan tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah

laku yang sifatnya tidak relatif menetap, bukanlah karena belajar.

Hanya perubahan-perubahan tertentu saja yang memenuhi syarat untuk

disebut hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan hasil belajar adalah suatu perubahan ke arah yang lebih baik

sebagai akibat dari suatu proses perubahan dalam diri, dimana

perubahan itu terjadi pada perubahan intelektual, perubahan pribadi

siswa maupun perubahan dalam pengetahuan terutama penguasaan

materi. Kalau seseorang telah melakukan perbuatan belajar, maka

terjadi perubahan pada salah satu atau beberapa aspeknya.

Jadi kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah

laku itu merupakan proses belajar. Sedangkan perubahan tingkah laku

merupakan hasil belajar. Dengan demikian belajar menyangkut proses

belajar dan hasil belajar.

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang

dalam mencapai hasil belajar. Menurut Zikri Neni Iska dalam bukunya

dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pengantar Pemahaman Diri

dan Lingkungan secara umum menggolongkan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar, yaitu:

1. Faktor internal (dalam), yakni aspek fisiologi dan aspek psikologi.

2. Faktor eksternal (luar) terdiri atas dua macam yaitu:

a. lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

13

b. “Instrumental yang terdiri dari kurikulum, tenaga pendidik,

sarana prasarana sekolah, dan peralatan belajar”.15

Yang dimaksud dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal

dari dalam diri seseorang melalui aspek fisiologi dan aspek psikologi.

Yang termasuk ke dalam aspek fisiologi yaitu kesehatan jasmani,

keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan

seseorang untuk dapat belajar secara aktif. Seorang murid yang sering

sakit biasanya mengalami kesulitan tertentu dalam belajar; misalnya

cepat lelah, tidak bisa berkonsentrasi, merasa malas dan sebgaianya.

Dengan demikian sehat dan tidaknya jasmani seorang murid dapat

mempengaruhi prestasi belajaranya.

Faktor internal yang kedua adalah faktor psikologi. Setiap

manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis

yang berbeda-beda, terutama dalam hal jenis, tentunya perbedaan-

perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya

masing-masing. Beberapa faktor yang menyangkut psikologi dapat di

uraikan sebagai berikut:

1) Kecerdasan, merupakan salah satu aspek penting, dan asangat

menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid

mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka

secara potensial ia dapat mencapai prestasi yang tinggi

2) Bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberi kesempatan

untuk dikembangkan melalui belajar, akan menjadi kecakapan yang

nyata. Setiap murid mempunyai bakat yang berbeda anatar yang

satu denagn yang lain.

3) Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan erat

sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu,

biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut.

Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinu baik

15 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan,………., h. 85

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

14

secara sadar maupun tidak pada obyek tertentu, biasanya dapat

membangkitkan miant pada obyek tersebut.

4) Motif merupakan dorongan yang mendaari dan mempengaruhi

setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang

di inginkan. Dalam belajar hendaknya murid mempunyai motif

belajar yang kuat. Hal ini akan memperbesar kegiatan dan usahanya

untuk mencapai prestasi yang tinggi. Bila motif tersebut makin

berkurang, maka berkurang pulalah usaha dan kegiatan serta

kemungkinan untuk mencapai prestasi yang tinggi.

Selain faktor-faktor ynag mempengaruhi hasil belajar di

atas Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono menambahkan “bahwa

yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor stimuli belajar,

metode belajar, dan faktor individual”.16

Jadi menurut uraian di atas faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor eksternal yaitu adanya

stimuli belajar, metode belajar, dan faktor internal yaitu faktor

yang berada dalam diri individu seseorang yang meliputi

psikologis dan fisiologis.

e. Macam-macam Pengukuran Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diketahui melalui proses penilaian,

penilaian merupakan proses memberikan atau menentukan nilai kepada

objek tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Penilaian tidak hanya pada

penguasaan materi tetapi seorang pendidik harus mampu memberikan

penilaian terhadap ranah afektif, dan psikomotorik siswa, berikut

uraian macam-macam mengukur hasil belajar:

1) Penilaian kognitif atau penguasaan materi bertujuan untuk

mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan

berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci utama. Ranah

16 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar,………., h. 131

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

15

kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan mental

atau otak.

2) Penilaian afektif berkaitan dengan sikap dan nilai, beorientasi pada

penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode.

3) Penilain psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan atau

kemampuan bertindak seseorang menerima pengalaman belajar

tertentu

Berdasarkan uraian di atas macam-macam penilaian terhadap

hasil belajar ada tiga yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Untuk mengukur ketiga domain tersebut dapat dilakukan dengan

beberapa cara, diantaranya melalaui pengukuran secara tertulis,

pengukuran secara lisan, pengukuran secara observasi.

Setiap pengukuran, baik melalui prosedur tertulis, lisan,

maupun observasi memerlukan alat ukur tertentu yang tetap. Alat ukur

dapat dikelompokan ke dalam dua golongan besar yakni test dan bukan

test. Yang termasuk kedalam alat ukur tes adalah lisan, tulisan,

tindakan, sedangkan yang termasuk ke dalam bukan tes adalah

observasi, wawancara, studi kasus, skala (sikap, minat)

Tes adalah kumpulan pertanyaan atau soal yang harus dijawab

oleh siswa dengan menggunakan alternative jawaban dan pengetahuan-

pengetahuan serta kemampuan penalarannya.

Alat ukur yang bukan tes mencakup angket, skala sikap dan

sebagainya. Tes dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yakni tes

uraian dan tes obyektif. Perbedaannya ialah tes uraian meminta

jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan atau

membutuhkan satu atau beberapa kata atau simbol untuk melengkapi

pernyataan yang belum sempurna. Disamping itu tes memiliki

beberapa sifat, yaitu: sifatnya mengutamakan kecepatan tes yang

berbentuk tes objektif (menjodohkan, pilihan berganda), dan tes

mengutamakan kekuatan yang berbentuk esai (esai bebas, esai terbatas,

dan berstruktur)

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

16

Selain alat ukur yang digunakan dalam pengukuran hasil

belajar ada juga jenis dan sistem penilaian, yaitu sebagi berikut:

a. Penilain formatif adalah penialian yang dilakukan pada akhirproses belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasiln prosesbelajar mengajar itu sendiri, dengan harapan seorang pendidikdapat memperbaiki sistem pengajarannya.

b. Penilain sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada akhir unitpembelajaran, seperti pada ujian tengah semester, ujian akhirsemester, dan ujiana akhir sekolah.

c. Penilaian diagnosis adalah penilaian dengan tujuan untuk dapatmelihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.

d. Penilaian penempatan adalah penilaian dengan tujuan untukmengetahui kesiapan siswa dalam menghadapi program baru dankecocokan program belajar dengan kemampuan siswa.17

Beradasarkan uraian di atas ada beberapa jenis dan sistem

penilaian yang digunakan dalam mengukur hasil belajar dengan tujuan

agar guru dapat mengetahui tingkat kemampuan dan keberhasilan

siswa dalam proses pembelajaran.

2. Pengertian Metode Belajar

Metode mengajar adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan

proses belajar mengajar karena penggunaan metode yang tepat akan turut

menetukan efektivitas dan efisiensi pembelajara. Metode mengajar

menurut Muhibbin Syah “yaitu metode secara harfiah berarti cara”18.

“Metode mengajar adalah cara mengajar yang dilakuakn oleh guru

atau instruktur ketika menyampaikan bahan ajar atau materi pelajaran”.19

Metode pembelajaran yang dimaksudkan sebagai cara atau strategi yang

digunakan guru unutk melakukan proses pembelajaran di kelas, terutama

dalam konteks transfer of knowledge dan transfer of values. “Metode

tersebut, membantu guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran

17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1991), cet. III. h. 5

18Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendeketan Baru, (Bandung: PT.Rosdakarya, 2003), cet. VIII, h. 201

19 Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009)cet ke-1, h. 96

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

17

sehingga kompetensi yang direncanakan dapat tercapai dengan

maksimal”.20 Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu

peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian di atas metode mengajar adalah suatau

pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang

pengajar atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang

dikuasai pengajar untuk mengajar atau mneyajikan bahan pelajaran kepada

siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok atau

klasikal, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh

siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula

pencapaian tujuan.

Dalam setiap inetraksi belajar mengajar, metode mengajar

dipandang sebagai salah satu komponen yang ada di dalamnya yang mana

komponen yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Metode

mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang hendak

dicapai, sehingga semakin baik penggunaan metode mengajar semakin

berhasilah pencapian tujuan. Kiranya dapatlah dikatakan bahwa metode

yang tepat untuk salah salah satu tujuan pengajaran atau bahan pengajaran

belum tentu tepat untuk tujuan dan bahan pengajaran yang berbeda.

Sehingga pemilihan metode mengajar merupakan spesifik pada interaksi

belajar mengajar tertentu.

Setiap guru harus memiliki keterampilan dalam memilih metode

mengajar yang tepat digunakan ketika menyampaikan bahan ajar. Perlu

diingat Metode dan teknik dapat dibedakan berdasarkan kemungkinan

luasnya penggunaan cara penyajian bahan atau pengorganisasian kegiatan

belajar mengajar. Kalau cara tersebut hanya cocok untuk bidang studi atau

bagian tertentu yang spesifik, disebut teknik, sedangkan kalau dapat

dipergunakan dalam berbagai konteks bidang studi, disebut metode.

20 Zurinal Z, dan Wahyudi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar Dan Dasar-DasarPelaksanaan Pendidikan,(Jakarta:UIn Sayrif Hidayatullah), h. 122

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

18

Adapun untuk memilih metode yang sesuai dengan pembelajarn

siswa harus memperhatikan beberapa kriteria pemilihan metode, yaitu

sebagai berikut:

1) Tujuan pengajaran.

2) Materi pengajaran, yaitu bahan ajar yang akan disajikan dalam

pengajaran.

3) Jumlah siswa yang ada pada suatu kelas.

4) Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa untuk menangkap dan

memperkembangkan materi pelajaran yang telah diajarkan.

5) Kemampuan pendidik.

6) Fasilitas yang tersedia.

7) Waktu yang tersedia.21

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik. Semakin baik pemilihan metode

mengajar yang sesuai denagn tujuan yang ingin dicapai semakin baik pula

hasil belajar yang akan dicapai. Hal ini menunjukan guru atau pendidik

dapat memilih metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai maka tujuan itu akan lebih mudah dicapai.

3. Metode Pemberian Tugas

a. Pengertian Metode Pemberian Tugas

“Metode pemberian tugas adalah penyajian bahan di mana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar”.22

Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di

dalam kelas, halaman sekolah, laboraturium, perpustakaan, rumah

siswa, atau dimana saja asal itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan

karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu

sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang

21 Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar,….. h. 76-8122 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,…. h. 85

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

19

seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang

ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk

mengatasinya.

Metode pemberian tugas menurut Slameto “adalah cara

penyajian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa

untuk dikerjakan di luar jadwal sekolah dalam rentangan waktu

tertentu dan hasilnya harus dipertanggung jawabkan (dilaporkan)

kepada guru atau instruktur”.23

Berdasarkan teori di atas metode pemberian tugas atau resitasi

adalah metode mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas

terstruktur pada siswa untuk dikerjakan di luar jam pelajaran sekolah.

Dalam prakteknya, siswa dapat mengerjakan tugas tersebut di

perpustakaan, laboratorium, dan tempat-tempat belajar lainnya sesuai

dengan tugas yang diberikan.

Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi

jauh lebih luas dari itu. Tugas dilakukan di rumah, sekolah,

perpustakaan, dan di tempat lainnya. Metode tugas merangsang anak

aktif belajar baik secara individual, atau dapat pula secara kelompok.

Perbedaan metode resitasi dengan pekerjaan rumah biasa adalah

terletak pada perencanaan dan sistem penilaiannya, adalah sebagai

berikut:

1) Tugas pada metode resitasi sudah direncanakan sebelumnya,

sehingga terstruktur dan cara penilaiannya pun sudah di tentukan.

2) Tugas pada pekerjaan rumah biasa, seringkali bersifat spontan dan

tidak selalu ada penilaian karena hanya bersifat spontan dan tidak

selalu ada penilaian karena hanya bersifat latihan di rumah untuk

siswa.24

23 Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), cet 1, h. 115

24 Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains, ….h. 105

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

20

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan

metode pemberian tugas adalah metode yang dipergunakan oleh guru

dalam mengajar dengan tujuan agar siswa lebih giat dalam belajar

karena tugas yang diberikan melalui metode pemberian tugas dapat

dilaksanakan tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah, seperti:

perpustakaan, laboraturium, rumah dan tempat lain yang dapat

mempermudah siswa dalam melaksanakan tugas tersebut.

Metode tugas belajar atau resitasi dapat dipergunakan apabila:

1) Suatu pokok bahasan tertentu yang membutuhkan latihan ataupemecahan yang lebih banyak di luar jam pelajaran yangmelibatkan beberapa sumber belajar.

2) Ruang lingkup bahan pengajaran terlalu luas, sedangkan waktuterbatas.

3) Suatu pekerjaan yang menyita waktu banyak, sehingga tidakmungkin dapat diselesaikan hanya melalui jam pelajaran disekolah.

4) Apabila guru berhalangan untuk melaksanakan pengajaran,sedangkan tugas yang harus disampaikan murid sangat banyak.Untuk itulah maka pemberian tugas patut diberikan kepada siswadengan bimbingan guru lain yang mneguasai bahan pengajaranyang dipegang oleh guru yang berhalangan tadi.25

5) “Ingin memupuk minat dan rasa tanggung jawab siswa”.26

Jadi, metode pemberian tugas dapat digunakan jika materi

pembelajaran terlalu luas dan membutuhkan pemecahan yang lebih

banyak yang memakan waktu di luar jam sekolah, dan metode

pmeberian tugas juga dapat digunakan apabila guru berhalangan

datang ke sekolah untuk melaksanakan pengajaran dengan

memberikan tugas kepada siswa melalui guru yang lain yang

menguasai materi tersebut, setelah tugas di kumpulkan pada pertemuan

beirikutnya guru harus mengevaluasi tugas tersebut dengan tujuan

untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugasnya.

25 Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasionla,1993), cet. I, h. 161

26 Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), cet 1, h. 115

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

21

b. Langkah-langkah Pemberian Tugas

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalm pelaksanaan

metode Resitasi adalah sebagi berikut:

1) Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.Tugas harus direncanakn jelas dan sistematis, terutama tujuanpenugasan dan cara penegrjaannya. Sebaiknya tujuan penugasandikomunikasikan kepada peserta didik agar tahu arah tugas yangdikerjakan.

2) Pertimbangkan betul-betul apakah pemilihan metode Resitasi itutelah tepat dapat mencapai tujuan yang telah anda rumuskan.

3) Tugas yang diberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapanmengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lamatugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok.Hal tersebut sangat menentukan efektivitas penggunaan metodepenugasan dalam pembelajaran.

4) Perlu menetapkan bentuk penugasan yang akan dilaksanakan,sehingga siswa pasti mengerjakannya, karena bentuknya telahpasti.

5) Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yangdikerjakan oleh peserta didik.

6) Menyiapkan alat evaluasi, sehingga setelah Resitasi seleseidilaporkan di depan kelas, atau didiskusikan atau untuk Tanyajawab, maka guru segera mengevaluasi hasil kerja siswa itu.27

Menurut Lily Budiardjo ada tiga hal yang diperhatikan dalam

pemberian tugas. Hal ini berguna bagi guru dalam menentukan tugas

yang diberikan kepada siswa, yaitu:

1) Sistematika TugasDalam pemberian tugas, penting sekali dilakukan analisis tugassehingga tiap tugas yang diberikan telah memiliki dasarketerampilan awal yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikantugas. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah siswa dari kegagalanatau frustasi.

2) Relevansi TugasTugas disebut relevansi bila bermanfaat bagi siswa dan sesuaidengan pengetahuan, pengalaman, dan daya imajinasi siswa.

3) Waktu untuk menyelesaikan TugasDalam menentukan jumlah waktu untuk menyelesaikan tugas, guruperlu mempertimbangkan kesukaran dan kemudahan tugas sertafasilitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.28

27 Roestiyah, dan Yumiati Suharto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara,1985) cet I, h. 136

28 Lily Budiardjo, Metode Pemberian Tugas, (Jakarta: PAU-UT, 2001), Cet I , h. 9-11

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

22

Berdasarkan pendapat di atas, sebelum guru memberikan tugas

kepada siswa, seharusnya guru perlu memberikan bimbingan dan

arahan kepada siswa agar tugas tersebut dapat dikerjakan dengan baik

dan selesai tepat waktu

c. Fase-fase Pemberian Tugas

Metode resitasi mempunyai tiga fase:

1) Guru memberi tugas

2) Fase belajar, dalam fase belajar siswa melaksanakan tugas sesuai

dengan tujuan dan petunjuk-petunjuk guru.

3) “Siswa mempertangnggung jawabkan kepada guru apa yang telah

mereka pelajari”29.

Adapun langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan

metode tugas, yaitu:

1) Fase pemberian tugas:

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya

mempertimbangkan:

a) Tujuan yang akan dicapai.Tujuan harus dirumuskan secara spesifik agar hasil belajarsiswa memuaskan yang hendaknya dicapai oleh murid-murid.

b) Tugas-tugas yang diberikan harus jelas arahnya.Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apayang ditugaskan tersebut.

c) Sesuai dengan kemampuan siswa.Sebelum memberikan tugas guru harus mengetahuikemampuan siswa, apakah siswa mampu atau tidak dalammenyeleseikan tugas yang diberikan oleh guru.

d) Guru memberikan petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan tugas.Adanya petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaansiswa dan sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugastersebut.30

Tugas yang harus dilakukan oleh siswa perlu jelas. Ini

berarti bahwa guru, dalam memberikan tugas harus

29 Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung: C.V. Jemmars,1961) , cet I, h. 90

30 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Stategi Belajar Mengajar, ….., h. 86

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

23

menjelaskan aspek-aspek yang perlu dipelajari oleh para siswa,

agar para siswa tidak merasa bingung apa yang harus mereka

pelajari dan segi-segi mana yang harus diperlukan. “Jika aspek-

aspek yang diperhatikan sudah jelas, maka perhatian siswa

waktu belajar akan lebih dipusatkan pada aspek-aspek yang

diperlukan itu”.31 apabila siwa sudah merasa cukup jelas

terhadap tugas yang telah diberikan oleh guru tahap selanjutnya

adalah siswa fokus terhadap menyeleseikan tugasnya.

2) Fase pertanggung jawaban tugas.

a) Laporan siswa baik lisan maupun tertulis dari apa yang telahdikerjakannya.

b) Ada tanya jawab atau diskusi yang dilakukan siswa di dalamkelas.

c) Evaluasi dengan memberikan Penilaian hasil pekerjaan siswabaik berupa tes maupun nontes atau cara lainnya.32

Fase mempertanggung jawabkan tugas inilah yang disebut

resitasi.

d. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas

Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan

kekurangan, antara lain:

1) Kelebihan metode pemberian tugas adalah:

a) Dapat membangkitkan siswa untuk lebih giat belajar apalagitugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak.

b) Siswa menjadi aktif dan memiliki rasa tanggung jawab.c) Dapat mengembangkan pola berfikir, keterampilan, maupun

afektif anak yang berhubungan tugas yang diberikankepadanya33.

d) Menanamkan disiplin waktu pada siswa

e) Membiasakan siswa belajar dengan giat, bukan hanya di

sekolah tetapi juga di rumah.34

31 Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung: C. V. Jemmars,1961) , cet I, h. 91

32 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Stategi Belajar Mengajar,…….., h. 8633 Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, h. 16134 Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains, h. 105

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

24

f) “Pengetahuan yang pelajar peroleh dari hasil belajar, hasil

eksperimen atau penyelidikan banyak berhubungan dengan

minat mereka dan yang lebih mereka rasakan berguna untuk

hidup mereka, akan lebih lama diingat”.35

2) Kelemahan metode pemberian tugas

a) “Dapat menimbulkan keraguan, karena adanya kemungkinan

tugas yang diberikan kepada siswa tidak dikerjakan olehnya,

justru dikerjakan oleh orang lain.”36

b) Menyebabkan guru sering mengalami kesukaran dalampemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikisiswa karena siswa memiliki perbedaan kemampuan individu,integensi, dan kematangan mental.

c) Sering memberikan tugas yang tidak bervariasi dapatmenimbulkan kebosanan pada siswa.37

d) Terkadang siswa mengerjakan tugas secara asal atau cukup

mencontek hasil pekerjaan temannya.

e) Jika guru tidak bisa mengukur berat ringannya tugas yang

diberikan, akan membuat siswa merasa terbebani yang memicu

tekanan secara psikis.38

Berdasarkan uraian di atas bahwa metode pemberian tuags

(Resitasi) terdapat kelebihan dan kelemahannya. Adapun kelebihannya

dapat mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan dengan yang

berguna dan konstruktif dan metode pemberian tugas ini dapat

membangkitkan keaktifan siswa karena setelah menyeleseikan tugas

siswa harus dapat mempertanggung jawab tugasnya. Sedangkan

kelemahannya siswa terkadang siswa tidak mengerjakan tugas karena

kurang mengerti terhadap tugas yang diberikan guru dan menimbulkan

kebosanan karena kurang kreatif dalam memberikan tugas.

35 Winarno Surachmad M, Metodologi Pengajaran Nasional, h. 9136 Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, h. 16237 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 8738 Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains, h. 106

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

25

e. Manfaat Metode Pemberian Tugas

Manfaat yang dapat diambil dalam menggunakan metode

pemberian tugas adalah sebagai berikut:

1) Tugas dapat membuat proses belajar mengajar menjadimenyenangkan, efektif, dan efesien.

2) Tugas dapat memberikan kesempatan kepada siswa untukmenerima informasi baru, mengaplikasikan, menganalisis bahkanmengevaluasi informasi tersebut.

3) Tugas dapat melatih siswa berfikir kreatif4) Menciptakan proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa.39

5) “Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat meningkatkan

hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan

latihan-latihan selama melakukan tugas sehingga pengalaman siwa

dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi”.40

6) Pemberian tugas yang diberikna secara teratur, berkala, dan ajeg

akan menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positif yang

pada gilirannya dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri.

f. Saran-saran dalam menggunakan Metode Pemberian Tugas

1) Tugas yang diberikan harus jelas, sehingga anak mengerti bentuk

apa yang harus dikerjakan.

2) Adakah control yang sistematis sehingga mendorong anak-anak

bekerja dengan sungguh-sungguh.

3) Tugas yang diberikan anak-anak bersifat:

a) Menarik perhatian anak-anak

b) Mendorong anak untuk mencari, mengalami, dan

menyampaikan

c) Anak-anak mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan

d) Bersifat praktis dan ilmiah.

Dari berbagai uraian tentang metode pemberian tugas, maka

dapat disintesiskan bahwa yang dimaksud dengan metode pemberian

39 Lily Budiardjo, Metode Pemberian Tugas, (Jakarta: PAU-UT, 2001), Cet. 1, h. 140 Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), cet. 1, h. 162

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

26

tugas dalam penelitian ini adalah cara penyampaian materi pelajaran

kepada peserta didik agar peserta didik memiliki kompetensi tertentu

melalui pemberian tugas yang dapat dikerjakan di dalam kelas, di

halaman sekolah, di laboraturium, di perpustakaan, atau dimana saja

asalkan tugas tersebut dapat dikerjakan. Dalam menggunakan metode

pemberian tugas guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut: tugas yang diberikan harus jelas, sehingga anak mengerti

bentuk apa yang harus dikerjakan, adakah kontrol yang sistematis

sehingga mendorong anak-anak bekerja dengan sungguh-sungguh,

tugas yang diberikan anak-anak bersifat: menarik perhatian anak-anak,

mendorong anak untuk mencari, memgalami, dan menyampaikan,

anak-anak mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan, dan bersifat

praktis dan ilmiah.

Ada pun tugas yang diberikan ada berbagai macam,

diantaranya Jenis-jenis tugas yang dapat diberikan:

1) Tugas meneliti.

2) Tugas menyusun laporan secara lisan dan tulisan.

3) Tugas di laboratorium.

4) Membuat rangkuman materi pelajaran yang telah diberikan oleh

guru di dalam kelas

5) Membuat makalah yang sesuai dengan materi yang telah diberikan

oleh guru di dalam kelas.

6) Mengadakan latihan-latihan tertulis atau lisan

Cara-cara pelaksanaan metode penugasan:

1) Melakukan persiapan dengan cara:

a) Merumuskan masalah dengan jelas.

b) Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas

c) Menentukan jenis tugas.

d) Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pengarahan

tugas

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

27

e) Menentukan batas waktu pelaksanaan.

2) Pelaksanaan tugas dengan cara:

a) Guru mengadakan bimbingan dalam pelaksanaan tugas kepada

siswa

b) Memberikan motivasi atau dorongan

c) Memberikan pelayanan apa yang dibutuhkan siswa

d) Pertangung jawab dari penilaian tugas:

e) Pelaporan secara lisan, tulisan, dan tindakan.

f) “Melakukan penilaian terhadap tugas berdasarkan laporan yang

telah disampaikan”.41

Jadi, tahapan pelaksanaan tugas yang terakhir adalah

memberikan penilaian terhadap hasil tugas siswa agar para siswa

merasa dihargai dalam menyeleseikan tugasnya.

4. Sejarah

a. Pengertian Sejarah

Pada penelitian ini penulis akan membahas pelajaran sejarah,

untuk mengatahui lebih jelas tentang pengertian sejarah penulis telah

mengumpulkan pendapat beberapa ahli sejarah, yang akan dipaparkan

dibawah ini.

1) Bernheim

“Dalam bukunya yang berjudul Die Geschichte Screibrs

mendefinisikan sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang perubahan manusia dalam perkembangannya sebagai

makhluk social”.42

2) Herodotus

“Ahli sejarah pertama didunia berkebangsaan yunani,

dijuluki sebagai The Father Of History atau bapak sejarah.

Menurut dia sejarah tidak berkembang kearah depan serta dengan

41 Nana Supriatna, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2008), hal. 131-13242 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah

Filsafat, Dan Iptek. ( Jakarta:Rineka Cipta 1999 ) h.10

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

28

tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang

tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia”.43

3) Moh. Hatta

“Sejarah wujudnya mengenai pengertian dari dimasa yang

lampau, ia menggambarkan dimuka kita suatu tipe bentuk rupa

dimasa itu, bukan gambaran yang sebenarnya, tapi gambaran yang

dimudahkan”.44

4) Moh. Yamin

“Sejarah ialah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang

berhubungan cerita bertarikh, tentang kejadian dalam masyarakat

manusia pada masa lampau, sebagai susunan hasil penyelidikan

bahan tulisan atau tanda-tanda yang lain”.45

Dari berbagai pendapat di atas menurut para ahli sejarah dapat

disimpulkan pengertian sejarah, yaitu suatu studi yang berusaha untuk

mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami

(termasuk yang diucapkan, dipikirkan dan dilaksanakan) oleh manusia

di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri/ditemukan

masa sekarang.

b. Kegunaan Sejarah

1) Kegunaan Edukatif

Kegunaan Sejarah yang pertama adalah edukatif atau

pelajaran. Banyak manusia yang belajar dari sejarah, belajar dari

pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman hanya terbatas

pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi

sebelumnya.

43 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, SejarahFilsafat, Dan Iptek. h. 11

44 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, SejarahFilsafat, Dan Iptek. h. 15

45 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, SejarahFilsafat, Dan Iptek. h. 13-15

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

29

Nenek moyang bangsa Indonesia, telah mendapat pengaruh

Hindhu-Budha, hidup dalam masyarakat yang berbentuk kerajaan.

Batas antara kerajan yang satu dan yang lain tidak permanen.

Apabila kerajaan itu kuat cenderung memperluas kerajaan tersebut.

Sifat majemuk bangsa Indonesia yang terdiri berbagai-bagai suku,

agama,ras, dan golongan dimanfaatkan oleh para pihak ketiga

untuk di adu dhomba.

2) Kegunaan Inspiratif

Kegunaan Sejarah yang kedua adalah sebagai Inspiratif.

Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca

dan pendengarnya. Belajar dari kebangkitan nasional yang

dipelopori berdirinya organisasi perjuangan yang modern diawal

abad 20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha menggambarkan

kebangkitan nasional ke-2. Pada kebangkitan nasional yang

pertama, bangsa Indonesia berusaha meebut kemerdekaan yang

sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.

3) Kegunaan Rekreatif

Kegunaan Sejarah yang ketiga adalah kegunaan Rekreatif.

Kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang

segar. Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dan

dapat menghibur. Gaya penulisan yang hidup dan komunikatif dari

beberapa sejawan terasa mampu menghipnotis pembaca. Pembaca

merasa nyaman membaca buku tulisannya.

Melalui proses rekreasi terhadap berbagai peristiwa sejarah

dimasa lampau dapat memungkinkan orang untuk bercermin diri.

Orang yang pesimis dapat diajak menjadi optimis dengan

ditunjukan masa depan umat manusia yang masih terbuka.

“Peristiwa masa lampau memang sudah berlalu, tetapi yang lampau

itu masih berpengaruh terhadap masa sekarang sehingga seorang

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

30

dapat mengambil suatu kebijakan untuk kepentingan sekarang dan

masa depan”.46

Jadi manfaat sejarah masih dapat di rasakan dan dapat di

ambil pelajarannya hingga masa sekarang.

c. Fungsi Sejarah

Selain kegunaan sejarah yang dapat dipetik setelah mempelajari

sejarah ada juga fungsi sejarah, melalui pengajaran sejarah tersebut

sejarah dapat berfungsi dalam mengembangkan kepribadian peserta

didik, terutama dalam hal berikut ini:

1) Membangkitkan perhatian serta minat kepada sejarahmasyarakatnya sebagai satu kesatuan komunitas.

2) Mendapat inspirasi dari cerita sejarah.3) Memupuk kebiasaan berpikir secara kontekstual.4) Tidak mudah terjebak pda opini, karena dalam berpikir lebih

mengutamakan sikap kritis dan rasional dengan dukungan faktayang benar.

5) Menghormati dam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.47

Dengan melihat kelima aspek di atas diharapkan dapat

merangsang perkembangan kepribadian siswa untuk dapat

membangkitkan rasa semangat patriotisme, nasionalisme secara bijak

yang di dalam sejarah terlibat adanya manusia.

d. Karakteristik dan kedudukan ilmu sejarah

Ilmu sejarah memiliki karakteristik dan kedudukan yang sama

dalam ilmu-ilmu social lainnya, yang akan dipaparkan dibawah ini.

Dalam pengertian yang luas sejarah mengandung makna segala

peristiwa yang sifatnya sudah terjadi (Historia artinya Description,

Narration Complexus Faktorum), termasuk berita yang faktual yang

46 Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995)cet ke-1, h. 192-196

47 Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995)cet ke-1, h. 191

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

31

sudah tejadi. Dengan demikian kita bisa membedakan suatu Sejarah

bumi, atau tumbuh-tumbuhan, sejarah manusia yaitu berita atau

peristiwa, bagaimana terjadinya dan akibat apa yang timbul akan

peristiwa tersebut.

Jadi ilmu sejarah memperoleh kedudukan sebagai ilmu setelah

berbagai peristiwa sejarah itu disoroti sebagai suatu permasalahan

dengan cara menganalisis hubungan sebab akan akibatnya sedemikian

rupa, sehingga dapat ditemukan hukum-hukum sejarah tertentu yang

menjadi patokan bagi terjdinya peristiwa-peristiwa dimaksud. Sejarah

juga memiliki kriteria yang harus dipenuhi atau ciri-ciri ilmu yaitu :

1) Sejarah memiliki tujuan atau objek sasaran tertentu.2) Memiliki metode atau cara3) Sejarah bersifat sistematis4) Sejarah bersifat empiris yaitu berupa pengalaman5) Bersifat rasional dan objektif6) Dapat diberikan kritik terhadap sumber sejarah yang terkumpul,

maka sejarah adalah pengetahuan yang bersifat ilmiah.48

Oleh karena itu, hasil penelitian ilmu sejarah berupa

“histografi” atau penulisan ilmu sejarah pada akhirnya harus dapat

dipakai sebagai aturan untuk pedoman bagi keadaan masa sekarang

dan memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin dapat terjadi pada

waktu yang akan datang.

Selain karakteristik sejarahjuga memiliki kegunaan sejarah bagi

ilmu-ilmu sosial lainnya, sebagai berikut:

1) Sejarah sebagai kritik terhadap generalisasi ilmu-ilmu sosial.2) Permaslahan sejarah dapat menjadi permasalahan ilmu-ilmu sosial3) Pendekatan sejarah yang bersifat diakronis menambah dimensi

baru pada ilmu-ilmu sosial yang sinkronis.49

Berdasarkan uraian di atas, sejarah sebagai ilmu mempunyai

keunikan tersendiri dari pada ilmu-ilmu lainnya. Konsep dalam ilmu

48 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, SejarahFilsafat, h. 16-21

49 Saefur Rochmat, Ilmu Sejarah dalam Perspektif Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2009), cet. I, h. 31-32

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

32

sejarahmeliputi waktu, ruang, perubahan, akitivitas manusia, dan

kesinambungan. Meskipun berbeda dengan disiplim ilmu sosial

lainnya, perkembangan ilmu sejarah tidak dapat dilepaskan dari peran-

peran ilmu sosial. Dalam penulisan sejarah, para sejarawan banyak

meminjam teori atau konsep ilmu sosial lainnya.

B. Kerangka Berfikir

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan

begitu pesatnya, dan itu dapat dicapai oleh manusia karena belajar terus

menerus untuk menemukan sesuatu yang baru. Belajar haruslah bermakna.

Belajar yang bermakna itu dapat berlangsung bila anak didik berperan secara

aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga anak mempunyai pengalaman

sendiri dalam menerima pelajaran. Dengan demikian kegiatan belajar

mengajar tidak lagi bersifat teacher centered (berpusat pada guru).

Materi Sejarah mempunyai cakupan yang luas terdiri dari pengertian

sejarah, kegunaan sejarah, karakteristik dan kedudukan sejarah. Dalam rangka

kualitas pengajaran Sejarah yang diberikan kepada siswa salah satu caranya

yaitu dengan meningkatkan proses interaksi belajar melalui kegiatan yang

diperlukan dalam menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran konsep

Sejarah selama ini banyak memakai berbagai macam metode, salah satunya

adalah metode pemberian tugas (resitasi). Metode pemberian tugas ini

bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa dalam proses

belajar mengajar. Tugas belajar dapat diberikan guru disekolah maupun di luar

jam pelajaran sekolah misalnya disela-sela waktu luang jam pelajaran

mengerjakan tugas di laboratorium, di perpustakaan, dan bisa juga

mengerjakan di rumah setelah selesai jam pelajaran disekolah. Pemberian

tugas dilakukan setelah siswa menerima penjelasan dari guru tentang suatu

pokok bahasan tertentu. Melalui metode pemberian tugas ini diharapkan siswa

dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dengan efefktif dan efisien.

Sehingga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Berdasarakn beberapa

teori, metode in juga mempunyai keunggulan lain seperti: dapat membiasakan

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

33

anak untuk giat belajar karena adanya tugas-tugas yang harus diselesaikan dan

dapat memupuk rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Metode

pemberian tugas ini juga mempunyai kelemahan dimana guru sulit unutk

mengetahui bahwa tugas-tugas yang diberikan benar-benar dikerjakan sendiri

oleh siswa.

Dengan adanya keunggulan dan kelemahan metode pemberian tugas

(resitasi) yang digunakan dalam penyampaian mata pelajaran sejarah, maka di

duga akan adanya pengaruh hasil belajar sejarah dengan bentuk metode

mengajar tersebut.

C. Perumusan Hipotesis

Dari kajian teori dan penyusunan kerangka pikir, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut: terdapat hasil belajar sejarah siswa yang

di ajar dengan metode pemberian tugas (resitasi) dengan hasil belajar sejarah

yang tidak menggunakan metode pemberian tugas (resitasi)

Ho : Tidak terdapat pengaruh hasil belajar sejarah dengan menggunakan

metode pemberian tugas (resitasi).

Ha : Terdapat pengaruh hasil belajar sejarah yang signifikan yang diajar

dengan metode pemberian tugas (resitasi).

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Cikal Harapan BSD

(Bumi Serpong Damai). Yang beralamat di Kencana Loka Blok B.09 No.

I Sektor XII BSD City Tangerang Selatan – Banten.

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas X (sepuluh)

semester 1 tahun ajaran 2010-2011 pada tanggal 25 Oktober – 30

November 2010 di SMA Islam Cikal Harapan BSD Tangerang Selatan

Banten.

B. Metode dan Desain Intervensi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

Quasi Eksperimen, yaitu jenis penelitian yang mendekati percobaan

sungguhan di mana tidak memungkinkan penelitian mengadakan kontrol

semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel-variabel tersebut.

Penelitian ini dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen

atau eksperimen semu.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

35

Adapun rancangan penelitian yang digunakan yaitu “Nonramdomized

Kontrol Group Pretest-Posttest Design”50, dimana rancangan ini dilibatkan

dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Tabel 1Rancangan Penelitian

Group Pretest Treatment Posttest

E

K

Keterangan :

E : kelas Eksperimen

K : kelas kontrol

: hasil Pretest

: perlakukan kelas dengan menggunakan metode pemberian tugas

(Resitasi)

: perlakukan kelas tanpa metode pemberian tugas (Resitasi)

: hasil Posttest

Setelah selesai mempelajari pokok bahasan, kedua kelompok diberi tes

yang sama. Hasil tes kemudian diolah sehingga dapat diketahui apakah

terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas eksperimen

yakni kelompok yang menggunakan metode pemberian tugas lebih tinggi dari

pada hasil belajar sejarah siswa kelas kontrol (kelompok yang tidak

menggunakan metode pemberian tugas).

50 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: BumiAksara, 2005), h. 186

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

36

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-

sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Islam Cikal Harapan

BSD.

b. Sampel

Adapun sampel pada penelitian kali ini diambil dua kelas, yaitu

dari kelas X.1 yang berjumlah 14 siswa sebagai kelas eksperimen dan

kelas X.2 yang berjumlah 14 siswa sebagai kelas kontrol.

D. Operasional Variabel

Data yang diperoleh dari hasil tes kedua kelompok sampel dengan

pemberian tes hasil belajar yang sama, yang dilakukan pada akhir pokok

bahasa materi yang telah dipelajari dan disusun berdasarkan silabus.

Kemudian untuk variabel penelitian atau objek yang menjadi perhatian

dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Pemberian Tugas sebagai variabel bebas. Variabel ini disimbolkan

dengan huruf (X) atau variabel X.

2. Hasil Belajar Sejarah siswa (dilihat dari nilai pretes dan postes) sebagai

variabel terikat. Variabel ini disimbolkan dengan huruf (Y) atau variabel

Y.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pemgumpulan data adalah cara memperoleh data disebut juga

dengan metode pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Tes (pretest dan posttest)

pretest yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan

untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan

pengajaran yang akan diajarkan.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

37

Sedangkan postest adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui

seberapa jauh kompetensi dasar atau indikator yang disampaikan dalam

program pembelajaran yang telah dikuasai peserta didik. Soal-soal pretest

sama dengan soal-soal posttest.

Tes tersebut dalam bentuk tes obyektif jenis pilihan ganda

sebanyak 20 soal. Tes ini diberikan kepada siswa kelas X.1 sebagai kelas

eksperimen dengan menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi) dan

kelas X.2 sebagai kelas kontrol yang tidak menggunkan metode pemberian

tugas (Resitasi).

b. Daftar wawancara

Merupakan lembar untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode

pemberian tugas terhadap hasil belajar siswa. Adapun pihak yang menjadi

responden adalah siswa.

c. Observasi

“Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”.51

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur mendapatkan informasi kuantitatif

tentang variasi karakteristik secara objektif. Untuk mengetahui bahwa pada

awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan hasil belajar, maka dilakukan

observasi dengan pretes, sedangkan untuk mengetahui terdapat perbedaan

hasil belajar setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen. Maka

kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) diuji dengan

postes.

Instrument yang digunakan untuk menguji hasil belajar pada penelitian

ini berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima (5) alternatif

jawaban (a, b, c, d, dan e) yang terdiri atas 20 soal pada mata pelajaran

sejarah. Instrumen yang digunakan ini juga mengukur aspek kognitif yang

meliputi pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.

51Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), cet. IV, h. 33

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

38

Sebelum instrumen tes dibuat, penelitian terlebih dahulu membuat

kisi-kisi instrumen tes. Kisi-kisi disusun bertujuan untuk menjamin bahwa

soal yang dikembangkan sesuai dengan tujuan yang hendak diukur. Adapun

kisi-kisi inetrumen tes adalah sebagai berikut:

Tabel 2Kisi-Kisi Instrument Tes Hasil Belajar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator BentukSoal

NomorSoal Jml

1. Memahami PrinsipDasar Ilmu Sejarah

1.2.MendeskripsikanTradisi SejarahdalamMasyarakatIndonesia MasaPraaksara danMasa Aksara

• Menjelaskanpengertianzamanprasejarah

• Mendeskripsikan caramasyarakatmasa prasejarahmewariskanmasa lalunya

• Mengidentifikasi kehidupantradisimasyarakatmasa prasejarah

• Mendeskripsikan peninggalansejarah

• Mngidentifikasijejak-jejaksejarah

• Menjelaskanjejak sejarah didalam foklore

• Mengidentifikasi jejak sejarahdi dalammitologi

• Mengidentifikasi jejak sejarahdi dalamlegenda

• Mengidentifikasi jejak sejarah

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

1,6

2,4,9

5,7,8

3,10

14

12

11

15,16

13

17,19,20

2

3

3

2

1

1

1

2

1

3

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

39

di dalamdongeng

• Mengidentifikasi jejak sejarahdi dalamupacara

• Mengidentifikasi jejak sejarahdi dalamnyanyianrakyat

Pg 18 1

Jumlah 20 oal

G. Validitas Isi

Sukardi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan validitas isi adalah

“derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan subtansi yang ingin di ukur.

Kadang-kadang validitas isi juga disebut face validity atau validitas wajah.

Walaupun hal tersebut masih meragukan, karena validitas wajah hanya

menggambarkan derajat dimana sebuah tes tampak mengukur, tetapi tidak di

ukur”.52 Proses ini sering digunakan sebagi awal menyaring dalam tes pilihan.

Validitas isi juga mempunyai peran yang sangat penting untuk tes

pencapaian atau achievement test. Validitas isi pada umumnya ditentukan

melalui pertimabnagan para ahli. Tidak ada formula matematis untuk

menghitung dan tidak ada cara untuk menunjukkan secara pasti. Tetapi untuk

memberikan gambaran bagaimana suatu test divalidasi dengan menggunakan

validitas isi, pertimbangan hal tersebut dilakukan dengan cara seperti berikut.

Para ahli, pertama diminta untuk mengamat secara cermat semua item dalam

test yang hendak divalidasi. Kemudian mereka diminta untuk mengoreksi

semua item yang telah dibuat, dan pada akhir perbaikan, mereka juga diminta

untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut

menggambarkan cakupan isi yang hendak di ukur.

52Sukardi, Metodologi Penilitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 123

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

40

Materi yang akan dilaksankan pada penelitian ini dengan

menggunakan pembelajaran metode pemberian tugas (Resitasi) di antaranya

adalah sebagai berikut:

a. Pada pertemuan pertama tentang menjelaskan pengertian zaman

prasejarah, mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan

masa lalunya, mengidentifikasi kehidupan tradisi masyarakat masa

prasejarah, mendeskripsikan peninggalan sejarah.

b. Pada pertemuan kedua tentang mengidentifikasi jejak-jejak sejarah,

menjelaskan jejak sejarah di dalam foklore, mengidentifikasi jejak sejarah

di dalam mitologi.

c. Pertemuan ketiga tentang mengidentifikasi jejak sejarah di dalam dongeng,

mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara, mengidentifikasi jejak

sejarah di dalam nyanyian rakyat.

d. Pada pertemuan keempat melaksanakan tes akhir (Posttest).

Sebelum pretest dan postest diberikan kepada siswa terlebih dahulu

soal tersebut diamati oleh ahlinya. Pada pertemuan akhir siswa diberikan post-

test sebanyak 20 soal. Untuk dilihat apakah soal tersebut sudah bisa dianggap

valid dan tidak keluar dari materi yang akan diberikan, maka peneliti meminta

para ahli untuk mengamati butir-butir soal tersebut yang sudah dibuat dengan

indikator dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, soal sudah

dianggap valid. Dan dapat digunakan untuk tes yang akan diberikan kepada

siswa kelas X SMA Islam Cikal Harapan BSD. Menggunkan validitas isi tidak

ada formula untuk menghitung dan tidak ada cara untuk menunjukkan secara

pasti.

H. Analisa Data

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis terlebih dahulu

data dilakukan uji normalitas. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors

serta uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher dan uji-t yang

menghasilakn suatu hipotesis dalam bentuk statistik. Teknik analisis data

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

41

a. Uji Normalitas

Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik

parametris. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data

setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh

karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih

dahulu akan dilakukan uji normalitas data. Terdapat beberapa teknik

yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain

dengan Liliefors.

Uji Liliefors dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau berdasarkan data sampel yang diperoleh pada

taraf signifikan α = 0, 05. Rumus yang digunakan unutk uji Liliefors

ini adalah: 53

)()( 10 iZSZFL −=

Keterangan:

Lo = Lobservasi atau harga mutlak terbesar

F (Zi) = peluang angka baku

S (Zi) = proporsi angka baku

Menguji normalitas data dengan membandingkan Lh dengan

Ltab sesuai dengan kriteria penguji pada taraf signifikan α = 0,05.

Apabila Lh > Ltab maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti data tidak

berdistribusi normal, sebaliknya bila Lh < Ltab, maka hipotesis

diterima. Sehingga data berasal dari populasi yang berdistribusikan

normal.

b. Uji Homogenitas

Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data

pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap

kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam

53 Nana Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2001), cet. VI, h. 466

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

42

tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang

sama. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher.54

terkecilVariansi

terbesarVariansiF =

Dengan kriteria untuk uji homogenitas ini adalah sebagai berikut:

Fhitung < Ftabel = maka data memiliki varians homogen

Fhitung > Ftabel = maka tidak data memiliki varians homogen

2. Analisis Data Aspek Kognitif

Dalam analisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau

penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptip dari hasil pretest dan

posttest dengan menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai

posttest dan pretest, konsep gain menunjukkan peningkatan pemahaman

atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru.

Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus

Normalized Gain.55

PretestSkorMaksimalSkor

PretestSkorPostestSkorgainN

−−=−

Dengan kategorisasi perolehan:

g-tinggi : nilai (<g>)>0,70

g-sedang : nilai 0,70-0,30

g-rendah : nilai (<g>)<0,30.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah selesai dilaksanakan eksperimen maka hasil kedua

kelompok diolah dan dilakukan pengujian hipotesis. Untuk menguji

hipotesis, rumus yang digunakan adalah uji-t sebagai berikut:

54 Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),cet. III, h. 320

55 Hilda Rizqiani, penerapan metode pembelajaran Peta konsep Untuk meningkatkanHasil Belajar Siswa, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009). h. 41

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

43

a. Pengujian hipotesis data Pretest kedua kelompok, dengan rumus:56

21

21

MMo SE

MMt

−=

Dimana:

22

2121 MMMM SESESE +=−

Keterangan:

21 MMSE − : Standar eror gabungan

M1 : Nilai rata-rata sampel pertama

M2 : Nilai rata-rata sampel kedua

b. Pengujian Hipotesis data Posttest kedua kelompok, dengan rumus:

21

21

MMo SE

MMt

−=

Dimana :

22

2121 MMMM SESESE +=−

Keterangan:

21 MMSE − : Standar eror gabungan

M1 : Nilai rata-rata sampel pertama

M2 : Nilai rata-rata sampel kedua

I. Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar sejarah

pada pokok bahasan tradisi sejarah masyarakat Indonesia masa praaksara

56 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 282-283

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

44

melalui metode pemberian tugas (Resitasi) dan tanpa metode pemberian tugas,

maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2

Ha : µ1 > µ2

Keterangan:

H0 : Hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat

Indonesia masa praaksara yang menggunakan metode pemberian tugas

sama dengan siswa yang tidak menggunakan metode pemberian tugas

(Resitasi).

Ha : Hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat

Indonesia masa praaksara yang menggunakan metode pemberian tugas

lebih tinggi dari pada siswa yang tidak menggunakan metode pemberian

tugas (Resitasi).

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA ISLAM CIKAL HARAPAN BSD

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan 1

Status : Swasta

Nomor NPSN : 20613625

Nomor NSS : 30 2 30 04 08 010

Izin Operasional : SK Dinas P dan K kab. Tangerang no. 421.3/560/Dis

P&K/2007

Tanggal Pendirian : 01 Mei 2006

Akreditasi : A

Waktu belajar : Pagi

Alamat : Kencana Loka Blok B.09/01 Sektor XII. 1 BSD City

Tangerang Selatan - Banten

Telepon : 021 75874647 - 0217565042

E-mail : [email protected]

Website : www.cikalharapanbsd.com

Jumlah SDM : a. Kepala Sekolah : 1 (satu) orang

b. Wakasek Kurikulum : 1 (satu) orang

c. Wakasek Kesiswaan : 1 (satu) orang

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

46

d. Wakasek Sarpras : 1 (satu) orang

e. Guru Tetap : 6 (enam) orang

f. Guru Honor : 7 (tujuh) orang

g. Administrasi : 2 (dua) 0rang

h. Pramubakti : 2 (dua) orang

i. Satpam : 1 (satu) orang

2. Latar Belakang Sekolah

SMA Islam Cikal Harapan didirikan oleh Yayasan Permata Sari

yang sekarang dipimpin oleh ibu Etty Mar’ie Muhammad, yang

berkeinginan untuk turut berperan serta meningkatkan kualitas sumber

daya manusia dalam upaya pembangunan nasional.

“SMA Islam Cikal Harapan berdiri tanggal 01 Mei 2006

merupakan SMA berciri khas Islam dengan kurikulum Diknas yang

dipadu dengan program-program ke-Islaman”.57

a. Pembelajaran

SMA Islam Cikal Harapan menerapkan kurikulum Terpadu,

yaitu kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pengembangan

pendidikan agama Islam dan pengembangan kepribadian, antara lain:

1. Kurikulum KTSP

2. Pembiasaan dalam ibadah sehari-hari

3. Menggunakan konsep kelas kecil 20 -25 siswa dalam satu kelas.

4. Menggunakan pendekatan intelektual, kegiatan kemandirian

keteladanan dan laboratorium.

5. Program pengajaran remedial guna mencapai ketuntasan belajar.

6. Program pengayaan (Enrichment program) diadakan melalui

kegiatan bimbingan intensif dan pelaksanaan Try out.

7. Pendidikan bahasa Arab untuk semua jurusan, bahasa Jepang untuk

jurusan IPA dan jurusan IPS.

8. Pendalaman akuntansi untuk jurusan IPS

57 Sumber. Brosur Penerimaan Siswa SMA Islam Cikal Harapan, 2009.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

47

9. Membina siswa mampu di terima di perguruan tinggi negeri: UI,

ITB, UNPAD, ITS, dan lain-lain.

Sistem pembelajaran yang diterapkan selain yang disebutkan di

atas, sekolah SMA Islam Cikal Harapan BSD menggunakan sistem

pembelajaran moving class (berpindah kelas) dimana setiap siswa

belajar sesuai dengan ruangan yang di tetapkan misalnya, pada jam

7.30 kelas X belajar bahasa Indonesia berarti siswa harus belajar di

ruang bahasa Indonesia, dan ketika pergantian jam mata pelajaran

berikutnya siswa harus pindah ke ruang kelas yang sesuai mata

pelajarannya dan sesuai ruangan yang di jadwalkan.

b. Ekstrakurikuler

SMA Islam Cikal Harapan memiliki kegiatan tambahan di luar

jam pelajaran yang disebut dengan ekstrakurikuler, kegiatan ini ada

dua macam, yaitu ekstrakurikuler wajib adalah siswa harus mengikuti

kegiatan yang di wajibkan oleh sekolah, dan ekstrakurikuler pilihan

dimana siswa harus memilih dan mengikuti salah satu kegiatan

sekolah di luar kegiatan ekstrakurikuler wajib.

1. Ekstrakurikuler wajib

a. Mudzakarah (pengkajian al-Quran) kegiatan ini wajib

dilaksanakan oleh siswa setiap hari rabu di luar jam sekolah

yang dipimpin oleh wali kelas masing-masing.

b. Penelitian ilmiah

2. Ekstrakurikuler pilihan

Ekstrakurikuler pilihan dimana siswa harus memilih dan

mengikuti dari salah satu kegiatan sekolah, yaitu:

a. Organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

b. Kelompok ilmiah remaja (KIR)

c. Futsal

d. Kyudo

e. Paskibra.

f. Basket

g. Paduan suara

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

48

h. Tari saman

3. Visi dan Misi SMA ISLAM CIKAL HARAPAN BSD

a. Visi

“Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha

Esa serta berguna bagi keluarga, nusa, bangsa dan agama Islam”.58

b. Misi

Untuk mewujudkan cita-cita sekolah yang terdapat dalam visi tersebut

maka misi kami adalah sebagai berikut:

1. Membina insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,berakhlak mulia dan berwawasan ke-Islam-an.

2. Membentuk dan mengembangkan sikap positif peserta didik yangjujur dan kompetitif.

3. Mengembangkan pembelajaran yang optimal, efektif, efisien,kontekstual sesuai dengan kebutuhan hidup.

4. Memberikan pelayanan yang efektif dan professional dalam prosespembelajaran peserta didik untuk mencapai sekolah berstandarnasional dan internasional.

5. Menciptakan lingkungan yang kondusif unutk tumbuh danberkembang secara optimal.

6. Menjalin hubungan yang baik dan mendorong pasitipatif dengansemua pihak yang berkepentingan (stakeholder) untukperkembangan sekolah dengan merujuk manajemen berbasissekolah.59

4. Tujuan Sekolah

“Membina insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, serta berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Meningkatkan

peran serta wanita dalam setiap kegiatan untuk membentuk keluarga

sejahtera dan masyarakat yang berbudi luhur serta berbudaya tinggi”.60

58 Sumber. Brosur penerimaan siswa SMA Islam Cikal Harapan BSD, 200959 Sumber. Brosur penerimaan siswa SMA Islam Cikal Harapan BSD, 200960 Sumber. Buku Agenda Sekolahku, SMA Islam Cikal Harapan BSD, 2010

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

49

5. Dana Sekolah

“Dana Yayasan dihimpun dari kontribusi pendukung Yayasan, dari

sumbangan donatur serta para sponsor dalam setiap kegiatan Yayasan,

yang sifatnya tidak mengikat”.61

6. Keadaan Guru dan Siswa

a. Guru

Tentunya dalam sebuah instansi pendidikan harus ada tenaga

pengajar sebagai sebuah syarat utamanya atau yang lebih dikenal

dengan guru, yang mana beliau-beliau ini merupakan orang yang

paling berjasa di dalam sebuah jalannya proses pembelajaran di

sekolah, yang penuh kesabaran, kasih sayangserta tanggung jawab

dalam mengemban tugas mulia berbagai ilmu serta mengajarkan nilai-

nilai hidup guna mencerdaskan generasi bangsa yang berkeilmuan dan

berkarakter diri.

Keadaan guru di SMA Islam Cikal Harapan BSD, apabila dilihat

pada standar kompetensinya pendidikan tenaga pengajar pada

umumnya sesuai dengan bidangnya atau dengan kata lain sesuai

dengan disipilin keilmuan.

Di bawah ini merupakan keterangan guru dan tugas mengajarnya:

Tabel 3Daftar Nama Guru SMA Islam Cikal Harapan I BSD

No Nama L/P Pendidikan Terakhir Mata Pelajaran1 Diana Ismail, S.Pd (Kepala

Sekolah)P S.1 Ekonomi

2 Hadi Prana Abadi, S.Pdi(Wakasek kesiswaan)

L S.1.Pandidikan AgamaIslam

Pendidikan AgamaIslam

3 Nursyamsu, S.Kom L S.1.Komputer Komputer4 Nurwidiana sari, S. Si P S.1. Sains Biologi5 Gatot Kusjono, Drs P S.1. Fisika Fisika5 Masduki, S.Pd L S.1.Olahraga Olahraga6 Yulianti Leovina, S. Sos P S.1. Sosial Sosiologi7 Asri Dwi Hartati, S.Pd P S.1. Kimia Kimia8 Fitriah Nurhidayah, SE p S.1. Ekonomi Ekonomi dan

61 Sumber.buku Agenda Sekolahku, SMA Islam Cikal Harapan BSD, 2010

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

50

Akuntansi9 Windriyani, M, Pd P S.2.Bahasa Inggris Bahasa Inggris10 Johan Tri Efendi, S.S L S.1.Sastra Bahasa Indonesia11 Angga Rovita, S.Pd P S.1. Matematika Matematika12 Yati Musnayati P SMA, Kuliah di UIN

Syarif HidayatullahJakarta JurusanPendidikan IPS dansedang menyusunSkripsi

Sejarah

13 Ahmad Maulana, S.Pd L S.1.Geografi Geografi14 Cahyono Al Mansyur, S.Pd L S.I Seni dan Budaya Seni dan Budaya15 Dra. Dina Aida P S.1. Psikologi Bimbingan dan

Konseling

b. Siswa

Siswa meupakan setiap individu yang berada disebuah instansi

pendidikan dalam hal ini sekolah yang berhak mendapatkan

pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pelatihan.

Keadaan siswa SMA Islam Cikal Harapan BSD tahun 2007-2011

yang setiap tahunnya jumlah siswa meningkat hingga pada tahun

2010/2011 mencapai angka keseluruhan 97 siswa dengan jumlah

rombongan belajar (RB) sebanyak 7.

Di bawah ini merupakan perincian jumlah siswa SMA Islam Cikal

Harapan BSD 3 tahun terakhir:

Tabel 4Perincian Jumlah Siswa SMA Islam Cika Harapan BSD 3 (tiga)

Tahun terakhir:

Kelas

X XI IPS XI IPA XII IPS XII IPA JmlhTahun

PelajaranRB Siswa RB Siswa RB Siswa RB Siswa RB Siswa

2007/2008 1 18 1 10 1 10 38

2008/2009 2 24 1 9 1 10 1 9 1 10 62

2009/2010 2 21 1 14 1 13 1 9 1 9 66

2010/2011 3 42 1 12 1 16 1 14 1 13 97

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

51

7. Sarana dan Prasarana Sekolah

Pada sebuah instansi pendidikan dalam menjalankan proses

transfer knowledge tentunya tidak terlepas dari hal-hal penunjang, sebagai

mitra dalam mencerdaskan siswa dianataranya sarana dan prasarana yang

memang ini dinilai penting dalam membantu proses pembelajaran di

sekolah. Di bawah ini akan dipaparkan sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh SMA Islam Cikal Harapan BSD dalam membantu aktivitas guru dan

siswa.

Tabel 5Ruang Penunjang Belajar Siswa SMA Islam Cikal Harapan BSD

Jenis Ruang Jumlah Kondisi

Laboratoirum IPA 1 Baik

Laboratorium Komputer 1 Baik

Lapangan Olahraga 1 Baik

Ruang Bimbingan dan Konseling 1 Baik

Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

Ruang Guru 1 Baik

Ruang TU 1 Baik

Ruang Teori atau kelas 8 Baik

Ruang Ibadah 1 Baik

Ruang Bahasa 2 Baik

Ruang Toilet 3 Baik

Ruang Perpustakaan 1 Baik

Lapangan Parkir 2 Baik

Selain sarana dan prasarana yang disebutkan di atas ada juga alat

media pembelajaran seperti komputer tersedia di setiap kelas, infokus,

meja dan kursi, white board, peralatan belajar siswa dan perlatan mengajar

guru di fasilitasi oleh tata usaha (TU).

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

52

B. Deskripsi Data

Proses penelitian ini dilakukan selama 4 kali pertemuan atau kurang

lebih selama 4 minggu, di bulan Oktober – November. Kemudian materi yang

di ajarkan pada penelitian adalah materi Sejarah yang menekankan pada

materi Prinsip Dasar Ilmu Sejarah dengan proses pembelajaran kedua

kelompok perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen dalam pembelajaran

menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi), sedangkan pembelajaran

pada kelas kontrol tidak menggunakan metode pemberian tugas. Oleh karena

itu adanya perubahan yang terjadi selama proses perlakuan guna menentukan

pengaruhnya terhadap hasil belajar sejarah yang lebih baik dari kelas

keduanya sangatlah dinantikan oleh peneliti karena secara garis besar hasil

itulah yang akan dituangkan sebagai hasil penelitian dalam penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan penulis selama beberapa minggu dengan

metode yang telah disebutkan telah sampai pada sebuah analisa yang diambil

dari data yang tersedia melalui wawancara yang dilakukan penulis dengan

salah satu responden. Dari penelitian dan percobaan tersebut, yang menitik

beratkan pada pemberian tugas dan penugasan sebagai elemen dasar yang

membedakan dari metode lainya responden menyatakan bahwa mereka lebih

menyukai metode penugasan ini, selain karena siswa diikut sertakan langsung

dalam proses belajar mengajar juga karena siswa mempunyai kegiatan lebih

untuk mengisi waktu dengan mengerjakan tugas. Juga adanya evaluasi atas

tugas murid tersebut yang dirasa cukup membantu.

Aktifitas yang terkontrol juga menjadi bukti bahwa terjadi

kesinambungan antara pendidik dengan murid. Terdengar sepele memang hal-

hal seperti mengumpulkan tugas tepat waktu, menghindari contekan, hadir

dikelas kelas tepat waktu, namun yang seperti itulah yang menjadikan murid

merasa bahwa hasil belajarnya akan lebih baik dikemudian hari.

Berikut ini disajikan data dari dua kelompok subyek penelitian yang

diambil dari pretes dan postes.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

53

1. Deskripsi data kelompok eksperimen

a. Data pretes

Berdasarkan hasil tes awal (pretest) kelompok eksperimenyang mengggunakan metode pemberian tugas (Resitasi) pada materitradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara diperolehdata sebagai berikut:

Tabel 6.1Deskripsi Data Pretes Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel 6.1di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata

hasil tes awal (pretest) kelas eksperimen adalah 48,21 rata-rata pretest

pada kelompok eksperimen termasuk kategori kurang. Kategori nilai

rata-rata tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.2Konversi Skor

Angka 100 Angka 10 Huruf Keterangan

80 – 100 8,0 – 10,0 A Baik Sekali

66 – 79 6,6 -7,9 B Baik

56 – 65 5,6 – 6,5 C Cukup

40 – 55 4,0 – 5,5 D Kurang

30 – 39 3,0 - 3,9 E Gagal

Valid 14N

Missing 0

Mean 48.21

Std. Error of Mean 3.501

Median 47.50

Mode 50

Std. Deviation 13.098

Variance 171.566

Minimum 30

Maximum 70

Sum 675

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

54

Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi tes awal

(pretes) kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

Tabel 6.3Distribusi Frekuensi Pretes kelompok eksperimen

D

a

r

i

Dari tabel 6.3 distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat

dibuat histogram sebagai berikut:

Gambar 6.1

Histogram Frekuensi Hasil Pretes Kelompok Eksperimen

Dari gambar histogram 6.1 di atas dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar dari 14 siswa kelas eksperimen memperoleh

nilai 50 sebanyak 3 siswa atau sebesar 21.4% dan nilai tertinggi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

30 2 14.3 14.3 14.3

35 1 7.1 7.1 21.4

40 2 14.3 14.3 35.7

45 2 14.3 14.3 50.0

50 3 21.4 21.4 71.4

60 2 14.3 14.3 85.7

70 2 14.3 14.3 100

Valid

Total 14 100 100

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

55

terletak 70 sebanyak 2 siswa atau sebesar 14.3%, sedangkan nilai

terendah terletak 30 sebanyak 2 siswa atau sebesar 14.3%.

b. Data postes

Berdasarkan nilai postest kelompok eksperimen yang

mengggunakan metode pemberian tugas (Resitasi) pada materi tradisi

sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel 6.4Deskripsi Data Postes Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel 6.4 di atas, dapat diketahui bahwa rata-

rata hasil postest kelas eksperimen adalah 81.07 rata-rata postest

pada kelompok eksperimen termasuk kategori baik sekali.

Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi postes

kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

Valid 14N

Missing 0

Mean 81.07

Std. Error of Mean 3.363

Median 77.50

Mode 75

Std. Deviation 12.585

Variance 158.379

Minimum 60

Maximum 100

Sum 1135

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

56

Tabel 6.5

Distribusi Frekuensi Postes kelompok eksperimen

D

a

r

i

t

a

b

e

Dari tabel 6.5 distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat buta

histogram sebagai berikut:

Gambar 6.2Histogram Frekuensi Hasil Postes Kelompok Eksperimen

Dari gambar histogram 6.2 di atas dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar dari 14 siswa kelas eksperimen memperoleh

nilai 75 sebanyak 4 siswa atau sebesar 28.6% nilai tertinggi

terletak 100 sebanyak 2 siswa atau sebesar 14,3%, sedangkan nilai

terendah terletak 60 sebanyak 1 siswa atau sebesar 7.1%.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

60 1 7.1 7.1 7.1

65 1 7.1 7.1 14.3

70 1 7.1 7.1 21.4

75 4 28.6 28.6 50.0

80 1 7.1 7.1 57.1

85 1 7.1 7.1 64.3

90 2 14.3 14.3 78.6

95 1 7.1 7.1 85.7

100 2 14.3 14.3 100

Valid

Total 14 100 100

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

57

2. Deskripsi data kelompok kontrol

a. Data pretes

Berdasarkan hasil tes awal (pretes) kelompok kontrol yang

tidak mengggunakan metode pemberian tugas (Resitasi) pada materi

tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 6.6Deskripsi Data Pretes Kelompok Kontrol

Valid 14NMissing 0

Mean 45.71

Std. Error of Mean 2.716

Median 47.50

Mode 40

Std. Deviation 10.163

Variance 103.297

Minimum 30

Maximum 60

Sum 640

Berdasarkan tabel 6.6 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata

hasil tes awal (pretes) kelas kontrol adalah 45,71 rata-rata pretest pada

kelompok eksperimen termasuk kategori kurang.

Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi tes awal

(pretes) kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 6.7Distribusi Frekuensi Pretes kelompok Kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

30 2 14.3 14.3 14.3

35 1 7.1 7.1 21.4

40 3 21.4 21.4 42.9

45 1 7.1 7.1 50.0

50 3 21.4 21.4 71.4

55 2 14.3 14.3 85.7

Valid

60 2 14.3 14.3 100

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

58

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

30 2 14.3 14.3 14.3

35 1 7.1 7.1 21.4

40 3 21.4 21.4 42.9

45 1 7.1 7.1 50.0

50 3 21.4 21.4 71.4

55 2 14.3 14.3 85.7

60 2 14.3 14.3 100

Total 14 100 100

Dari tabel 6.7 distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat buat

histogram sebagai berikut:

Gambar 6.3

Histogram Frekuensi Hasil Pretes Kelompok Kontrol

Dari gambar histogram 6.3 di atas dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar dari 14 siswa kelas kontrol memperoleh nilai 40

sebanyak 3 dan 50 sebanyak 3 siswa atau sebesar 21,4%% dan nilai

tertinggi terletak 60 sebanyak 2 siswa atau sebesar 14,3%, sedangkan

nilai terendah terletak 30 sebanyak 2 siswa atau sebesar 14,3%.

b. Data postes

Berdasarkan nilai postes kelompok kontrol yang tidak

mengggunakan metode pemberian tugas (Resitasi) pada materi tradisi

sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara diperoleh data

sebagai berikut:

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

59

Tabel 6.8Deskripsi Data Postes Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel 6.8 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata

hasil postest kelas kontrol adalah 70,36 rata-rata postest pada

kelompok eksperimen termasuk kategori baik.

Tabel 6.9Distribusi Frekuensi Postes kelompok Kontrol

Valid 14N

Missing 0

Mean 70.36

Std. Error of Mean 3.723

Median 70.00

Mode 60

Std. Deviation 13.932

Variance 194.093

Minimum 50

Maximum 95

Sum 985

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

50 2 14.3 14.3 14.3

60 3 21.4 21.4 35.7

65 1 7.1 7.1 42.9

70 2 14.3 14.3 57.1

75 2 14.3 14.3 71.4

80 1 7.1 7.1 78.6

Valid

85 1 7.1 7.1 85.7

90 1 7.1 7.1 92.9

95 1 7.1 7.1 100

Total 14 100 100

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

60

Dari tabel 6.9 distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat buat

histogram sebagai berikut:

Gambar 6.4Histogram Frekuensi Hasil Postes Kelompok kontrol

Dari gambar histogram 6.4 di atas dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar dari 14 siswa kelas eksperimen memperoleh

nilai 60 sebanyak 3 siswa atau sebesar 21,4% nilai tertinggi terletak 95

sebanyak 1 siswa atau sebesar 7,1%, sedangkan nilai terendah terletak

50 sebanyak 2 siswa atau sebesar 14,3%.

C. Hasil Belajar Sejarah

Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, data hasil belajar sejarah

siswa yang dikumpulkan penulis dalam penelitian dengan pemberian soal tes

kemampuan awal (Pretest) dan tes kemampuan akhir (Postest) siswa dari dua

kelompok dapat dilihat dengan menggunkan N-Gain, data yang diperoleh

sebagi berikut:

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

61

Tabel 6.10 Hasil Belajar Sejarah Pada Materi Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok KontrolNo Siswapretest postest N-Gain pretest postest N-Gain

1. A1 30 60 0,4 Sedang 40 80 0,6 Sedang2 A2 45 70 0,4 Sedang 60 85 0,6 Sedang3. B1 60 90 0,7 Tinggi 55 75 0,4 Sedang4 B2 45 75 0,5 Sedang 50 70 0,4 Sedang5. C1 35 75 0,6 Sedang 45 60 0,3 Rendah6. C2 70 100 1 Tinggi 30 50 0,3 Rendah7. D1 60 90 0,7 Tinggi 35 50 0,2 Rendah8. D2 50 80 0,6 Sedang 40 60 0,3 Rendah9. E1 40 75 0,5 Sedang 50 90 0,8 Tinggi10. E2 50 95 0,9 Tinggi 55 60 0,1 Rendah11. F1 30 65 0,4 Sedang 60 95 0,9 Tinggi12. F2 50 85 0,7 Tinggi 50 75 0,5 Sedang13. H1 70 100 1 Tinggi 40 70 0,5 Sedang14. H2 40 75 0,5 Sedang 30 65 0,5 Sedang

675 1135 8,9 640 985 7,348,21 81,07 0,63 45,7 70,3 0,52

Tabel 6.11 Hasil perhitungan Rata-rata Pretest, Postest, dan Selisih, yangmenggunakan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) dan Tidak

Menggunakan Metode Pemberian Tugas (Resitasi).

Kelompok Eksperimen Kelompok KontrolNilai

N ≤ _X

Nilai

N ≤ _X

Pretest 14 675 48,21 Pretest 14 640 45,71

Postest 14 1135 81,07 Postest 14 985 70,36

Selisih 14 460 32,86 Selisih 14 345 24,65

N-Gain 14 8,9 0,63 N-Gain 14 7,3 0,52

Berdasarkan tabel 6.11 di atas, dapat dilihat peningkatan tes hasil

(postest) dari hasil tes awal (pretest) baik pada kelompok eksperimen maupun

pada kelompok kontrol, yaitu dengan rata-rata tes awal (pretest) pada

kelompok eksperimen sebesar 48,21 sedangkan pada kelompok kontrol

sebesar 45,71. Nilai rata-rata tes akhir (Postest) pada kelompok eksperimen

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

62

81,07, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 70,36. Dari data di atas

terdapat rata-rata selisih hasil belajar mengalami peningkatan yang signifikan

antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pemberian tugas

(Resitasi) sebesar 32,86 dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan

metode pemberian tugas (Resitasi) sebesar 24,65. Data tersebut menunjukkan

bahwa kelompok eksperimen yang menggunakan metode pemberian tugas

(Resitasi) mengalami perubahan yang signifikan, antara nilai pretest dan

posttest.

Nilai rata-rata N-Gain pada kelompok eksperimen sebesar 0,63

sedangkan nilai rata-rata N-Gain pada kelompok kontrol sebesar 0,52. Jadi

selisih rata-rata antara yang menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi)

dengan yang tidak menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi) sebesar

0,11.

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengatahui apakah sampel

berdistribusi normal atau tidak. Uiji normalitas skor hasil belajar dilakukan

dengan menggunakan statistik Kolmogorov Smirnov (KS). Perhitungan

data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS

16.00 For Windows.

Hasil pengujian normalitas data dengan rumus lilifors untuk nilai

pretest dan posttest kelompok eksperimen terlihat pada tabel berikut:

Tabel 6.12Hasil Perhitungan Uji Normalitas tes Kemampuan kelas Eksperimen

Nilai Asymp.Sig Taraf signifikan 5% Keputusan

Pretest 0,796 0,05% Normal

Postest 0,892 0,05% Normal

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

63

Pada tabel 6.12 di atas, dapat diketahui nilai probabilitas sig untuk

pretest kelas eksperimen sebesar 0,796 dan nilai posttest sebesar 0,892

dengan demikian nilai probabilitas sig dari kedua variabel di atas (metode

pemberian tugas terhadap hasil belajar) lebih besar dari nilai probabilitas

0,05

Sedangkan hasil pengujian normalitas data dengan rumus lilifors

untu nilai pretest dan posttest kelompok kontrol terlihat pada tabel berikut:

Tabel 6.13Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tes Kemampuan Kelas Kontrol

Nilai Asymp.sig Taraf signifika 5% Keputusan

Pretest 0,618 0,05% Normal

Posttest 0,935 0,05% Normal

Pada tabel 6.13 di atas, dapat diketahui nilai probabilitas sig untuk

pretest kelas eksperimen sebesar 0,618 dan nilai posttest sebesar 0,935

dengan demikian nilai probabilitas sig dari kedua variabel di atas (metode

pemberian tugas terhadap hasil belajar) lebih besar dari nilai probabilitas

0,05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan

uji Fisher. Uji Homogenitas skor hasil belajar dilakuakn dengan

menggunakan statistic Anova. Perhitungan data tersebut dilakukan dengan

menggunakan bantuan Software SPSS 16.00 Windows.

Hasil pengujian homogenitas data dengan rumus fisher untuk nilai

pretest dan posttest pada kedua kelompok terlihat pada tabel berikut:

Tabel 6.14Perhitungan uji homogenitas

Nilai Asymp.sig Taraf signifikan 5% Keputusan

Pretest 0,221 0,05 Homogen

Postest 0,359 0,05 Homogen

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

64

Pada tabel 6.14 di atas, dapat diketahui nilai probabilitas sig untuk

nilai pretest pada kedua kelas sebesar 0,221 dan nilai dan posttest sebesar

0,359 dengan demikian nilai probabilitas sig dari kedua variabel di atas

(Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Terhadap Hasil Belajar Sejarah) lebih

besar dari nilai taraf signifikan 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa kedau

kelas tersebut bersifat homogen.

E. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Setelah melakukan pengujian prasyarat analisis, diperoleh bahwa

populasi kedua kelompok berdistribusi normal dan dan varians homogen,

selanjutnya melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji “t” tes.

“t” tes dilakukan bertujuan untuk mengatahui pengaruh penggunaan metode

pemberian tugas (Resitasi) terhadap hasil belajar sejarah pada materi prinsip

dasar ilmu sejarah dengan membandingkan hasil pretest dan Posttest pada

kedua kelompok. Pengujian hipotesis dilakukan melalui perumusan hipotesis

sebagai berikut:

Ho : µ1 = µ2 → Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah yang

menggunakan metode pemberian tugas (resitasi) sama

dengan siswa yang tidak menggunakan metode pemberian

tugas (Resitasi).

Ha : µ1 > µ2 → Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah yang

menggunakan metode pemberian tugas (resitasi) lebih tinggi

dari pada siswa yang tidak menggunakan metode pemberian

tugas (Resitasi).

Adapun hasil pengujian hipotesis disajikan pada tabel berikut :

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

65

Tabel 6.15Pengujian Hipotesis dengan “t” : test

Kelompok Jumlah Dk-X

thitung ttabel keputusan

Eksperimen 14 48,21

Kontrol 14

26

45.71

0,565 2,06 Hoditerima

Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk membandingkan nilai

pretest kedua kelompok sebesar 0,565 dengan dk (derajat kebebasan) sebesar

26 (14 + 14 – 2) maka diperoleh ttabel pada taraf signifikan sebesar 2,06.

Berdasarkan perhitungan di atas nilai pretest kedua kelompok sehingga

Ha ditolak dan Ho diterima jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh penggunaan metode pemberian tugas (Resitasi) terhadap hasil

belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa

praaksara.

Tabel 6.16Pengujian Hipotesis dengan “t” : test

Kelompok Jumlah Dk-

Xthitung ttabel keputusan

Eksperimen 14 81,07

Kontrol 14

26

70,36

2,14 2,06 Ha diterima

Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk membandingkan nilai

posttest kedua kelompok sebesar 2,14 dengan dk (derajat kebebasan) sebesar

26 (14 + 14 – 2) maka diperoleh ttabel pada taraf signifikan sebesar 2,06.

Berdasarkan perhitungan di atas nilai posttest kedua kelompok sehingga Ha

diterima dan Ho ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan metode pemberian tugas (Resitasi) terhadap hasil belajar sejarah

pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara.

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

66

F. Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil perhitungan uji hipotesis antara nilai pretest dan nilai

posttest dengan taraf signifikan α = 0,05 maka diperoleh nilai pretest thitung =

0,565 dan ttabel = 2,06 karena thitung = ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

yang berarti tidak terdapat pengaruh hasil belajar sejarah pada materi tradisi

sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara yang menggunakan

metode pemberian tugas (Resitasi). Dan pengujian hipotesis terhadap nilai

posttest maka diperoleh nilai posttest thitung = 2,14 dan ttabel = 2,06 karena thitung

> ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti hasil belajar siswa dalam

pembelajaran sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia

masa praaksara yang menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi) lebih

tinggi dari pada siswa yang tidak menggunakan metode pemberian tugas

(Resitasi).

Dari hasil perhitungan juga diperoleh nilai rata hasil belajar siswa

kelas eksperimen atau kelas yang menggunakan metode pemberian tugas lebih

tinggi dengan nilai pretest 48,21 dan nilai posttest 81,07 dibanding siswa kelas

kontrol yaitu yang tidak menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi)

dengan nilai rata-rata pretest 45,71 dan nilai rata-rata posttest 70,36.

Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh

positif atau yang signifikan atas penggunaan metode pemberian tugas

(Resitasi) terhadap hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam

masyarakat Indonesia masa praaksara. Serta dapat dikatakan bahwa perbedaan

hasil belajar dari kedua kelas tersebut merupakan pengaruh dari perlakuan

pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan metode

pemberian tugas (Resitasi) terhadap hasil belajar sejarah pada materi tradisi

sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praksara di SMA Islam Cikal Harapan

BSD, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Setelah dilakukan penelitian dengan melibatkan siswa-siswi SMA Islam

Cikal Harapan BSD dengan metode yang bisa diketahui falid hasilnya

didapat sebuah data yang menunjukkan bahwa penggunaan metode

pemberian tugas (Resitasi) pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat

Indonesia masa praaksara menghasilkan nilai rata-rata posttest sebesar

81,07. Sebaliknya hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam

masyarakat Indonesia masa praaksara yang tidak menggunakan metode

pemberian tugas (Resitasi) dengan nilai rata-rata posttest sebesar 70,36.

Selisih yang cukup signifikan ternominalkan dalam 10,7. Perbedaan angka

yang signifikan tersebut dirasa cukup wajar mengingat RPP untuk siswa-

siswi experiment mempunyai poin yang lebih menunjang untuk

meningkatkan kemampuan siswa. Seperti yang cukup jelas yaitu

menambahkan poin pemberian tugas dan penugasan dalam kegiatan

pendidikan siswa. Setelah dilakukan penelitian yang menghasilkan gap

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

68

yang signifikan diatas, respon positif juga juga didapatkan penulis ketika

mengefaluasi hasil berdasarkan data lapangan. Respon siswa menunjukan

bahwa metode ini memberikan hasil yang maksimal bagi pengembangan

kreatifitas murid. Dalam suatu wawancara responden memberikan

pengakuanya bahwa metode ini lebih efektif dari metode yang kurang

memberikan tugas. Dan mengaku bahwa hasil belajar lebih meningkat.

2. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan kesimpulan bahwa

ada pengaruh penggunaan metode pemberian tugas (resitasi) terhadap

hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat

Indonesia masa praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD. Kesimpulan

ini diperkuat dengan hasil pengitungan pengujian hipotesis dengan hasil

akhir uji t, menunjukkan ditolaknya hipotesis nol (Ho), dan diterimanya

hipotesis alternatif (Ha). Karena (2,14) > (2,06), yang berarti

nilai rata-rata siswa yang menggunakan metode pemberian tugas (Resitasi)

lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa yang tidak menggunakan metode

pemberian tugas (Resitasi). maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa

praaksara lebih baik dengan menggunakan metode pemberian tugas

(Resitasi) dari pada yang tidak menggunakan metode pemberian tugas

(Resitasi).

B. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi

peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, penulis memberikan masukan

dan saran sebagai berikut:

1. Penggunaan metode pemberian tugas (Resitasi) tidak hanya dapat

digunakan pada mata pelajaran sejarah khususnya pada materi tradisi

sejarah sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara tapi dapat

digunakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga yang

mempunyai kesamaan rumpun denganya.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

69

2. Pada awal pembelajaran guru hendaknya lebih banyak memberikan

motivasi belajar bagi siswa, hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan

semangat yang dimiliki oleh siswa.

3. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan agar diperoleh informasi yang lebih

akurat mengenai metode pemberian tugas (Resitasi).

4. Dalam proses pembelajaran berlangsung dan selesai pembelajaran, siswa

seharusnya diberi tugas yang berkaitan dengan materi sejarah. Sehingga

dapat membantu siswa untuk dapat membangun pengetahuan yang lebih

baik lagi.

5. Guru harus benar-benar bisa memanfaatkan waktu belajar dengan efisien

dan mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan optimal.

6. Untuk dapat menerapkan pembelajaran ini, guru harus benar-benar

menguasai materi pelajaran dan mampu membimbing serta mengarahkan

siswa untuk belajar.

7. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap siswa tugas termasuk

tugas untuk dikerjakan di rumah, sebaiknya seorang guru melaksanakan

kegiatan pembahasan dan penjelasan pada tugas yang telah diberikan.

Dengan demikian para siswa akan merasa dihargai dan mengerti terhadap

tugas yang telah mereka kerjakan. Sehingga para siswa tidak lagi menilai

tugas sebagai ajang memperoleh nilai semata. Dan akhirnya akan

mendorong siswa semakin aktif dalam melaksanakan tugas yang

diberikan.

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

70

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana,1993.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. RinekaCipta, 1991, cet. I.

Arikunto, Suharsimi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2005, cet. III.

Budiardjo, Lily, Metode Pemberian Tugas, Jakarta: PAU-UT, 2001, Cet I.

Damriani, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Balajajar Siswa melalui PendidikanContestual teaching and Learning, vol.7 o 1, Januari, 2006.

Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007, cet. IV.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2009.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Stategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 1996, Cet I.

E. Tamburaka, Rustam, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, SejarahFilsafat, Dan Iptek,. Jakarta:Rineka Cipta 1999.

Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya,1995, cet ke-1.

Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, cet. 1.

Iska, Zikri Neni, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta:KIzi Brother’s, 2006, cet.I.

Rochmat, Saefur, Ilmu Sejarah Dalam Perspektif Ilmu Sosial, Yogyakarta: GrahaIlmu, 2009, cet ke-1.

Roestiyah, dan Yumiati Suharto, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara,1985, cet I.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2007, cet.3.

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

71

Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta:Bumi Aksara, 1991, cet 1.

Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasionla,1993, cet. I.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2008.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya, 2000.

Sudjana, Nana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2001, cet. VI.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan KOmpetensi dan Praktiknya, Jakarta:Bumi Aksara, 2005.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2003.

Supriatna, Nana, Pendidikan IPS di SD, Bandung: UPI PRESS, 2008.

Surachm, Winarno, Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung: C.V. Jemmars,1961, cet I.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendeketan Baru, Bandung: PT.Rosdakarya, 2003, cet. VIII.

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SIKDISNAS BAB I Pasal I, Bandung: CitraUmbara, 2006.

Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: GaungPersada Press, 2003.

Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan, SPSS Complete, Jakarta: Salemba Infotek,2009.

Z., Zurinal, dan Wahyudi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar Dan Dasar-DasarPelaksanaan Pendidikan, Jakarta:UIN Sayrif Hidayatullah.

Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,2009) cet ke-1.

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

72

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X.I (eksperimen)/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat

Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

Indikator : a. Menjelaskan pengertian zaman prasejarah

b. Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah

mewariskan masa lalunya

c. Mengidentifikasi kehidupan tradisi masyarakat

masa prasejarah

d. Mendeskripsikan peninggalan sejarah

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

1. Menjelaskan pengertian zaman prasejarah

2. Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa

lalunya

3. Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem

kepercayaan, mata pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan

pengetahuan.

4. Mendeskripsikan peninggalan sejarah.

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian zaman prasejarah

2. Cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya

3. Tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata

pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

73

C. Metode Pembelajaran

a. Ceramah bervariasi

b. Talking stik

c. Pemberian tugas

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik mengenai pengertian

masa prasejarah.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai

cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya.

b. Guru menerangkan dengan singkat mengenai unsur-unsur tradisi dan

sistem kebudayaan manusia.

c. Peserta didik diberi tugas untuk membuat soal lalu dikumpulkan

kepada guru, lalu guru melempar tongkat, dan bagi siswa yang kena

lemparan tongkat dari guru harus menjawab pertanyaan yang di ajukan

oleh guru, dan seterusnya.

d. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan

tugas membuat makalah atau kliping secara kelompok mengenai

tradisi masyarakat masa prasejarah dan dikumpulkan pada pertemuan

berikutnya.

3. Kegiatan Penutup

a. Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

b. Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar dan Media Belajar

Kurikulum KTSP dan perangkatnya, buku sumber Sejarah SMA Erlangga,

peta konsep, komputer, infokus, buku-buku penunjang yang relevan, internet.

F. Penilaian

a. Jenis Penilaian : Tes tertulis dan Penugasan

b. Bentuk Instrumen : Tes Uraian

c. Instrumen Penilaian : Terlampir

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

74

Soal esay:

1. Jelaskan pengertian zaman prasejarah?

2. Jelaskan bentuk-bentuk peninggalan sejarah?

3. Bagaimanakah cara masyarakat zaman prasejarah mewariskan masa

lalunya?

4. Bagaimana ciri-ciri kehidupan tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang

ekonomi?

5. Bagaimana ciri-ciri kehidupan tradisi masyarakat prasejarah dalam sistem

kepercayaan?

Jawaban:

1. Zaman prasejarah adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan

yang disebut dengan Nir-Leka artinya belum ada tulisan.

2. Bentuk-bentuk peninggalan sejarah

a. Material yaitu peninggalan sejarah yang dapat dilihat, diraba, dan

dirasakan contohnya: artefak, monument.

b. Immaterial yaitu peninggalan sejarah yang tidak dapat dilihat, diraba,

dan dirasakan, contohnya: kepercayaan seseorang terhadap sesuatu,

kepercayaan terhadpa roh nenek moyang, animism, dinamisme.

3. Melalui lisan yang berupa cerita zaman dahulu dari mulut ke mulut dari

satu generasi kegenerasi berikutnya.

4. Tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang mata pencaharian, awalnya

adalah tatanan perekonomian masyarakat prasejarah lebih tergantung pada

aktivitas berburu dan mengumpulkan makanan. Kemudian, gaya hidup ini

lambat laun berubah menjadi aktivitas bercocok tanam dengan sitem

pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan umur.

5. Kehidupan zaman prasejarah bidang kepercayaan mereka percaya kepada

roh nenek moyang.

Mengetahui BSD, 02 November 2010Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

75

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X.I (eksperimen)/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Kompetensi Dasar : 1.2.Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat

Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

Indikator : a. Mengidentifikasi jejak-jejak sejarah

b. Menjelaskan jejak sejarah di dalam foklore

c. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi

d. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

1. Mengidentifikasi jejak-jejak sejarah

2. Menjelaskan jejak sejarah di dalam foklore

3. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi

4. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda

B. Materi Pembelajaran

1. Jejak sejarah

2. Jejak sejarah dalam folklore

3. Jejak sejarah dalam mitologi

4. Jejak sejarah dalam legenda

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi, Pemberian Tugas (Resitasi).

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

76

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik mengenai pengertian

zaman sejarah.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai

jejak sejarah, dan folklore dari berbagai daerah di Indonesia.

b. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari

empat orang siswa untuk mendiskusikan mengenai jejak sejarah,

folklore, mitologi, dan legenda yang ada di daerah asalnya dan fakta

sejarah apa yang terkandung di dalamnya.

3. Kegiatan Penutup

a. Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

b. Menarik kesimpulan materi

E. Sumber Belajar dan Media Belajar

Kurikulum KTSP dan perangkatnya, buku sumber Sejarah SMA – ESIS,

buku sumber sejarah Erlangga, LKS, peta konsep, OHP, buku-buku

penunjang yang relevan, Internet.

F. Penilaian

B. Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai jejak sejarah, folklore,

mitologi, dan legenda yang ada di daerah asal peserta didik dan fakta

sejarah apa yang terkandung di dalamnya!

C. Siswa harus mengerjakan tugas sejarah dalam bentuk keliping dan

makalah mengenai legenda dari asal daerah masing-masing!

Mengetahui BSD, 09 November 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X.I (eksperimen)/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat

Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

Indikator : 1. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam dongeng

2. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara

3. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian

rakyat

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

a. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam dongeng

b. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara

c. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat

B. Materi Pembelajaran

Tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di Indonesia

berupa tulisan-tulisan dalam prasasti

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, Number Head Together, Pemberian tugas (Resitasi).

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ketiga

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai perbedaan zaman

prasejarah dan zaman sejarah.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

78

b. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari

berbagai daerah di Indonesia berupa dongeng, upacara, dan nyanyian

rakyat.

b. Bersama-sama menganalisa periodisasi perkembangan tulisan pada

masyarakat awal Indonesia.

c. Tanya jawab mengenai tradisi dongeng, upacara adat, dan nyanyian

rakyat.

d. Peserta didik secara berkelompok membuat portofolio berupa tulisan

mengenai dongeng, upacara adat, dan nyayian rakyat yang ada di

Indonesia, Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

2. Kegiatan Penutup

a. Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

b. Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar dan Media Belajar

a. Kurikulum KTSP dan perangkatnya

b. Buku sumber sejarah SMA – ESIS

c. Buku sumber sejarah Erlangga

d. LKS

e. Spidol dan white board

f. Peta konsep

g. OHP

h. Buku-buku penunjang yang relevan

i. Internet

F. Penilaian

a. Portofolio dalam bentuk karangan analisis mengenai dongeng, upacara

adat, dan nyanyian rakyat!

b. Tes tertulis: bentuk Esay

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

79

Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dongeng?

2. jelaskan tujuan di adakan upacara adat bagi masyarakat Indonesia?

3. Jelaskan fungsi nyanyian rakyat?

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan upacara adat?

Jawab:

1. Dongeng adalah cerita yang tidaka benar-benar terjadi.

2. Agar mendapat dukungan dari nenek moyang.

3. Sebagi pelipur lara, menggambarkan kehidupan masa lampau,

ungkapan perasaan panduduk setempat, sebagi protes social.

4. Rangkaian tindakan yang terikat pada aturan-aturan tertentu, baik

aturan adat istiadat, agama maupun kepercayaan.

Mengetahui BSD, 16 November 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

80

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X.2 (kontrol)/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat

Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

Indikator : 1. Menjelaskan pengertian zaman prasejarah

2. Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah

mewariskan masa lalunya

3. Mengidentifikasi kehidupan tradisi masyarakat

masa prasejarah

4. Mendeskripsikan peninggalan sejarah

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

G. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

5. Menjelaskan pengertian zaman prasejarah

6. Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa

lalunya

7. Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem

kepercayaan, mata pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan

pengetahuan.

8. Mendeskripsikan peninggalan sejarah.

H. Materi Pembelajaran

a. Pengertian zaman prasejarah

b. Cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya

c. Tradisi masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata

pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

81

I. Metode Pembelajaran

e. Ceramah bervariasi

f. Talking stik

J. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan kedua

4. Kegiatan Pendahuluan

1) Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik mengenai pengertian

masa prasejarah.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai

cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya.

2) Guru menerangkan dengan singkat mengenai unsur-unsur tradisi dan

sistem kebudayaan manusia.

3) Peserta didik diberi tugas untuk membuat soal lalu dikumpulkan

kepada guru, lalu guru melempar tongkat, dan bagi siswa yang kena

lemparan tongkat dari guru harus menjawab pertanyaan yang di ajukan

oleh guru, dan seterusnya.

4) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan

tugas membuat makalah atau kliping secara kelompok mengenai

tradisi masyarakat masa prasejarah dan dikumpulkan pada pertemuan

berikutnya.

6. Kegiatan Penutup

1) Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

2) Menarik kesimpulan materi.

K. Sumber Belajar dan Media Belajar

Kurikulum KTSP dan perangkatnya, buku sumber Sejarah SMA Erlangga,

peta konsep, komputer, infokus, buku-buku penunjang yang relevan, internet.

L. Penilaian

d. Jenis Penilaian : Tes tertulis

e. Bentuk Instrumen : Tes Uraian

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

82

f. Instrumen Penilaian : Terlampir

Soal esay:

1. Jelaskan pengertian zaman prasejarah?

2. Jelaskan bentuk-bentuk peninggalan sejarah?

3. Bagaimanakah cara masyarakat zaman prasejarah mewariskan masa

lalunya?

4. Bagaimana ciri-ciri kehidupan tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang

ekonomi?

5. Bagaimana ciri-ciri kehidupan tradisi masyarakat prasejarah dalam sistem

kepercayaan?

Jawaban:

1. Zaman prasejarah adalah zaman dimana manusia belum mengenal tulisan

yang disebut dengan Nir-Leka artinya belum ada tulisan.

2. Bentuk-bentuk peninggalan sejarah

c. Material yaitu peninggalan sejarah yang dapat dilihat, diraba, dan

dirasakan contohnya: artefak, monument.

d. Immaterial yaitu peninggalan sejarah yang tidak dapat dilihat, diraba,

dan dirasakan, contohnya: kepercayaan seseorang terhadap sesuatu,

kepercayaan terhadpa roh nenek moyang, animism, dinamisme.

3. Melalui lisan yang berupa cerita zaman dahulu dari mulut ke mulut dari

satu generasi kegenerasi berikutnya.

4. Tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang mata pencaharian, awalnya

adalah tatanan perekonomian masyarakat prasejarah lebih tergantung pada

aktivitas berburu dan mengumpulkan makanan. Kemudian, gaya hidup ini

lambat laun berubah menjadi aktivitas bercocok tanam dengan sitem

pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan umur.

5. Kehidupan zaman prasejarah bidang kepercayaan mereka percaya kepada

roh nenek moyang.

Mengetahui BSD, 02 November 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati musnayati

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X.2(Kontrol)/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat

Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

Indikator : a. Mengidentifikasi jejak-jejak sejarah

b. Menjelaskan jejak sejarah di dalam foklore

c. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi

d. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

1. Mengidentifikasi jejak-jejak sejarah

2. Menjelaskan jejak sejarah di dalam foklore

3. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi

4. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam legenda

B. Materi Pembelajaran

1. Jejak sejarah

2. Jejak sejarah dalam folklore

3. Jejak sejarah dalam mitologi

4. Jejak sejarah dalam legenda

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ketiga

1. Kegiatan Pendahuluan

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

84

1) Apersepsi guru menanyakan pada peserta didik mengenai pengertian

zaman sejarah.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan materi dengan transparansi peta konsep mengenai

jejak sejarah, dan folklore dari berbagai daerah di Indonesia.

2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari

empat orang siswa untuk mendiskusikan mengenai jejak sejarah,

folklore, mitologi, dan legenda yang ada di daerah asalnya dan fakta

sejarah apa yang terkandung di dalamnya.

3. Kegiatan Penutup

c. Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

d. Menarik kesimpulan materi

E. Sumber Belajar dan Media Belajar

Kurikulum KTSP dan perangkatnya, buku sumber Sejarah SMA – ESIS,

buku sumber sejarah Erlangga, LKS, peta konsep, OHP, buku-buku

penunjang yang relevan, Internet.

F. Penilaian

Unjuk kerja dalam bentuk diskusi mengenai jejak sejarah, folklore, mitologi,

dan legenda yang ada di daerah asal peserta didik dan fakta sejarah apa yang

terkandung di dalamnya!

Mengetahui BSD, 09 November 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X.2 (Kontrol)/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat

Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

Indikator : a. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam dongen

b. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara

c. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian

rakyat

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu untuk:

1. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam dongeng

2. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara

3. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat

B. Materi Pembelajaran

Tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari berbagai daerah di Indonesia

berupa tulisan-tulisan dalam prasasti

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, Number Head Together.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ketiga

1. Kegiatan Pendahuluan

1) Apersepsi guru menanyakan peserta didik mengenai perbedaan zaman

prasejarah dan zaman sejarah.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

86

2. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan materi tradisi sejarah masyarakat masa sejarah dari

berbagai daerah di Indonesia berupa dongeng, upacara, dan nyanyian

rakyat.

2) Bersama-sama menganalisa periodisasi perkembangan tulisan pada

masyarakat awal Indonesia.

3) Tanya jawab mengenai tradisi dongeng, upacara adat, dan nyanyian

rakyat.

4) Peserta didik secara berkelompok membuat portofolio berupa tulisan

mengenai dongeng, upacara adat, dan nyayian rakyat yang ada di

Indonesia, Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

3. Kegiatan Penutup

1) Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.

2) Menarik kesimpulan materi.

E. Sumber Belajar dan Media Belajar

1. Kurikulum KTSP dan perangkatnya.

2. Buku sumber sejarah SMA – ESIS

3. Buku sumber sejarah Erlangga

4. Spidol dan white board

5. Peta konsep

6. Buku-buku penunjang yang relevan

F. Penilaian

1. Jenis Penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk Instrumen : Tes Esay

3. Instrumen Penilaian : Terlampir

Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dongeng?

2. jelaskan tujuan di adakan upacara adat bagi masyarakat Indonesia?

3. Jelaskan fungsi nyanyian rakyat?

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan upacara adat?

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

87

Jawab:

1. Dongeng adalah cerita yang tidka benar-benar terjadi.

2. Agar mendapat dukungan dari nenek moyang.

3. Sebagi pelipur lara, menggambarkan kehidupan masa

lampau,ungkapan perasaan panduduk setempat, sebagi protes sosial.

4. Rangkaian tindakan yang terikat pada aturan-aturan tertentu, baik

aturan adat istiadat, agama maupun kepercayaan.

Mengetahui BSD, 16 November 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

88

Lampiran 3

Kisi-Kisi Instrument Tes Hasil Belajar

StandarKompetensi

Kompetensi Dasar Indikator BentukSoal

NomorSoal

Jml

2. MemahamiPrinsip DasarIlmu Sejarah

2.2. Mendeskripsi-kan TradisiSejarah dalamMasyarakatIndonesia MasaPraaksara danMasa Aksara

• Menjelaskan pengertianzaman prasejarah

• Mendeskripsikan caramasyarakat masaprasejarah mewariskanmasa lalunya

• Mengidentifikasikehidupan tradisimasyarakat masaprasejarah

• Mendeskripsikanpeninggalan sejarah

• Mngidentifikasi jejak-jejaksejarah

• Menjelaskan jejak sejarahdi dalam foklore

• Mengidentifikasi jejaksejarah di dalam mitologi

• Mengidentifikasi jejaksejarah di dalam legenda

• Mengidentifikasi jejaksejarah di dalam dongeng

• Mengidentifikasi jejaksejarah di dalam upacara

• Mengidentifikasi jejaksejarah di dalam nyanyianrakyat

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

Pg

1,6

2,4,9

5,7,8

3,10

14

12

11

15,16

13

17,19,2018

23

3

2

1

1

1

2

1

3

1

Jumlah 20 Soal

Mengetahui BSD, 28 Oktober 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

89

Lampiran 4

YAYASAN PERMATA SARI

SMA ISLAM CIKAL HARAPAN I

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL

Bidang Studi :

Sejarah

Kelas : X

Hari/Tanggal :

Nama :

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada huurf a, b, c, d atau e pada

jawabn yang paling tepat!

1. Zaman prasejarah juga disebut….

a. Sejarah d. Nir

b. Nirleka e. Sudah mengenal tulisan

c. Leka

2. Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, proses pewarisan kebudayaan

dalam sejarah dilakukan melalui…

a. Tradisi non lisan d. Legenda

b. Tradisi lisan e. Dongeng

c. Kepercayaan

3. Peninggalan sejarah yang berupa benda-benda yang dapat dilihat termasuk

aspek …

a. Nonmaterial d. Immaterila

b. Material e. Sprituil

c. Material dan non material

Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

90

4. Proses pewarisan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan

secara umum melalui …

a. Saudara d. Nenek moyang

b. Keluarga dan masyarakat e. Sosialisai

c. Kakek moyang

5. Sistem ekonomi pada masyarakat prasejarah adalah …

a. Non agraris d. Barter

b. Agraris e. Barter dan pertanian

c. Kapitalis

6. Apa yang dimaksud dengan zaman prasejarah …

a. Zaman ketika manusia belum mengenal adanya tulisan

b. Zaman ketika manusia sudah mengenal system ekonomi

c. Zaman ketika manusia sudah mengenal adanya tulisan

d. Zaman ketika manusia masa transisi

e. Zaman di mulai setelah zaman prasejarah

7. Kepercayan masyarakat pada zaman prasejarah adalah …

a. Animism dan dinamisme d. Hindu dan budha

b. Hindu e. Islam

c. Budha

8. Ciri-ciri zaman praaksara adalah sebagai berikut:

A B C

1. sudah dibukukan 1.belum dibukukan 1. secara tulisan

2. secara lisan 2. . proses pewarisan

budaya dengan

pewayangan

2. sistem kepercayaan

animisme dan

dinamisme

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

91

Jawaban yang benar adalah …

a. A1. B1, dan C1 d. A2, B1, dan C2

b. A2, B2, dan C2 e. A2, B2, dan C1

c. A1, B2, dan C1

9. Pewarisan sejarah melalui masyarakat pada masa prasejarah melalui …

a. Kesenian, kepercayaan, kitab

b. Adat istiadat, kesenian, kepercayaan masyarakat

c. Dokumen, adat istiadat

d. Kesenian masyarakat, prasasti

e. Adat istiadat, dokumen, kitab

10. Pada masyarakat prasejarah sudah ditemukan ilmu pengetahuan yang dikenal

dengan ilmu astronomi yang berfungsi …

a. Kepercayaan masyarakat

b. dalam bidang pelayaran dan pertanian

c. Ilmu perbintangan

d. Sarana transportasi

e. Sarana perdagangan

11. Cerita rakyat yang dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar

terjadi dan di anggap suci adalah …

a. Dongeng d. Mitologi

b. Legenda e. Lagu daerah

c. Tahayul

12. Berikut ini yang termasuk jenis folklore lisan, kecuali …

a. Bahasa d. Pakaian

b. Teka-teki e. Cerita rakyat

c. Puisi

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

92

13. Suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau yang hanya sebagai pelipur lara

dan tidak benar-benar terjadi disebut …

a. Legenda d. folklore lisan

b. Mitologi e. folklore sebagian lisan

c. Dongeng

14. Para sejarawan untuk dapat mengetahui peristiwa masa lalu secara umum

dilakukan melalui …

a. Jejak-jejak sejarah d. Kerajinan tangan

b. Peristiwa masa lampau e. Cerita trdisional

c. Sebuah kisah

15. Cerita rakyat masa lampau yang berhubungan dengan peristiwa sejarah

adalah…

a. Puisi d. Legenda

b. Kitab e. Lagu daerah

c. Kesenian

16. Cerita rakyat tentang terbentuknya danau toba termasuk jenis…

a. Upacara d. Cerita rakyat

b. Folklore lisan e. Legenda

c. Folklore nonlisan

17. Rangkaian tindakan yang berisi aturan-aturan adat atau agama adalah …

a. Upacara adat d. Mitologi

b. Lagu daerah e. Teka-teki

c. Dongeng

18. Lagu daerah berfungsi sebagai,kecuali …

a. Protes social

b. Menggambarkan kehidupan masa lampau

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

93

c. Pelibur lara

d. Ungkapan perasaan penduduk daerah setempat

e. Terdiri dari kata-kata dan irama

19. Yang termasuk Upacara adat, kecuali …

a. Upacara Bendera d. Upacara peperangan

b. Upacara perkawinan e. Upacara keagamaan

c. Upacara penguburan

20. Sebelum terjadi peperangan pada zaman dahulu mereka melakukan pemujaan

terhadap roh nenek moyang dengan tujuan …

a. Mendapatkan kekuatan

b. Mendapatkan keberkahan

c. Mendapatkan rezeki

d. Agar mendapatkan dukungan dari nenek moyang

e. mendapatkan keberkahan dari nenek moyang

Mengetahui BSD, 28 Oktober 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

94

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN UJI COBA SOAL

1. B 6. B 11. D 16. E2. B 7. A 12. D 17. A3. B 8. D 13. C 18. E4. B 9. B 14. A 19. A5. E 10. B 15. D 20. D

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

95

Lampiran 6PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2010 - 2011SMA ISLAM CIKAL HARAPAN 1

Mata Pelajaran : SejarahAspek :Kelas / semester : X/ GanjilStandar Kompetensi : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

kompleksitas Daya Dukung IntakeNo Kompetensi Dasar Indikator

Tgg(1)

Sdg(2)

Rdh(3)

Tgg(3)

Sdg(2)

Rdh(1)

Tgg(3)

Sdg(2)

Rdh(1)

Jumlah

1. Mengidentifikasikan cara masyarakat pra-sejarah mewariskan masa lalunya.

2 2 2 70

2. Menjelaskan pengertian zaman prasejarah 1 3 2 67

3. Mengidentifikasi kehidupan tradisi masyarakatmasa prasejarah

2 3 2 78

4. Mendeskripsikan peninggalan sejarah 2 2 2 70

5. Mngidentifikasi jejak-jejak sejarah 2 2 2 67

6. Menjelaskan jejak sejarah di dalam folklore. 2 2 2 67

7. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalammitologi.

2 2 2 70

2 Mendeskripsikantradisi sejarah dalammasyarakat Indonesiamasa pra-aksara dan

masa aksara

8. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam2 2 2 67

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

96

legenda9. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalam

dongeng2 2 2 67

10. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalamupacara

2 2 2 70

11. Mengidentifikasi jejak sejarah di dalamnyanyian rakyat

2 3 3 70

Jumlah KKM per KD 70

Mengetahui BSD, 28 Oktober 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

97

Lampiran 7

UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITASA. Uji Normalitas

1. Uji Normalitas eksperimena. Pretes

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai eksperimen_pretes

N 14

Mean 48.21

Std. Deviation 13.098

Absolute .173

Positive .138

NormalParametersa

Most ExtremeDifferences

Negative -.173

Kolmogorov-Smirnov Z .648

Asymp. Sig. (2-tailed) .796

a. Test distribution is Normal

Dari tabel diatas diketahui Asymp. Sig uji normalitas pretest

kelompok eksperimen adalah 0,796 > 0,05 artinya data tersebut normal.

Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

98

b. Posttes

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai eksperiemn_postes

N 14

Mean 81.07NormalParametersa

Std. Deviation 12.585

Absolute .155

Positive .155

Most ExtremeDifferences

Negative -.105

Kolmogorov-Smirnov Z .578

Asymp. Sig. (2-tailed) .892

a. Test distribution is Normal

Dari tabel diatas diketahui Asymp. Sig uji normalitas pretest

kelompok eksperimen adalah 0,892 > 0,05 artinya data tersebut normal.

Grafik Uji Normalitas Posttes Kelompok Eksperimen

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

99

2. Uji Normalitas Kontrola. Pretes

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai kontrol_pretes

N 14

Mean 45.71NormalParametersa

Std.Deviation

10.163

Absolute .202

Positive .124

Most ExtremeDifferences

Negative -.202

Kolmogorov-Smirnov Z .756

Asymp. Sig. (2-tailed) .618a. Test distribution is Normal.

Dari tabel diatas diketahui Asymp. Sig uji normalitas pretest

kelompok eksperimen adalah 0,618 > 0,05 artinya data tersebut normal.

Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

100

b. Posttes

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai kontrol_postes

N 14

Mean 70.36NormalParametersa

Std. Deviation 13.932

Absolute .144

Positive .144

Most ExtremeDifferences

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .537

Asymp. Sig. (2-tailed) .935a. Test distribution is Normal.

Dari tabel diatas diketahui Asymp. Sig uji normalitas pretest

kelompok eksperimen adalah 0,935 > 0,05 artinya data tersebut normal.

Grafik Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

101

B. Uji Homogenitas

1. Homogenitas Pretes

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Pretes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.964 3 6 .221

ANOVA

Pretes

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups3091.667 7 441.667 4.855 . 306

Within Groups 545.833 6 90.972

Total 3637.500 13

2. Homogenitas Posttes

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Postes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.294 3 6 .359

ANOVA

Postes

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups1139.881 7 162.840 1.543 .307

Within Groups 633.333 6 105.556

Total 1773.214 13

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

102

Lampiran 8

DATA HASIL BELAJAR SISWA

Kelompok Eksperimen Kelompok KontrolNo Siswa

pretest postest N-Gain pretest postest N-Gain

1. A1 30 60 0,4 Sedang 40 80 0,6 Sedang

2 A2 45 70 0,4 Sedang 60 85 0,6 Sedang

3. B1 60 90 0,7 Tinggi 55 75 0,4 Sedang

4 B2 45 75 0,5 Sedang 50 70 0,4 Sedang

5. C1 35 75 0,6 Sedang 45 60 0,3 Rendah

6. C2 70 100 1 Tinggi 30 50 0,3 Rendah

7. D1 60 90 0,7 Tinggi 35 50 0,2 Rendah

8. D2 50 80 0,6 Sedang 40 60 0,3 Rendah

9. E1 40 75 0,5 Sedang 50 90 0,8 Tinggi

10. E2 50 95 0,9 Tinggi 55 60 0,1 Rendah

11. F1 30 65 0,4 Sedang 60 95 0,9 Tinggi

12. F2 50 85 0,7 Tinggi 50 75 0,5 Sedang

13. H1 70 100 1 Tinggi 40 70 0,5 Sedang

14. H2 40 75 0,5 Sedang 30 65 0,5 Sedang

675 1135 8,9 640 985 7,3Jumlah

48,21 81,07 0,63 45,7 70,3 0,52

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

103

Dengan kategorisasi perolehan:

g-tinggi : nilai (<g>)>0,70

g-sedang : nilai 0,70-0,30

g-rendah : nilai (<g>)<0,30.

Kelompok Eksperimen Kelompok KontrolNilai

N ≤ _

X

Nilai

N ≤ _

X

Pretest 14 675 48,21 Pretest 14 640 45,71

Postest 14 1135 81,07 Postest 14 985 70,36

Selisih 14 460 32,86 Selisih 14 345 24,65

N-Gain 14 8,9 0,63 N-Gain 14 7,3 0,52

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

104

Lampiran 9

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

1. Bagaimana tanggapan anda tentang metode pemberian tugas yang

diterapkan dalam pembelajaran sejarah?

2. Apakah anda pernah diajarkan sebelumnya dengan guru bidang studi

sejarah dengan menggunakan metode pemberian tugas?

3. Apakah anda pernah diajarkan sebelumnya dengan guru bidang studi

sejarah dengan menggunakan metode pemberian tugas?

4. Kendala apa yang anda hadapi ketika guru sejarah menerapkan metode

pemberian tugas?

5. apakah belajar dengan metode ini kamu lebih suka?

6. Bagaimana hasil belajar yang anda peroleh ketika guru sejarah

menggunakan metode pemberian tugas?

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

105

BERITA WAWANCARA (SISWA)

Wawancara dilaksanakan pada:Hari / Tanggal : Selasa, 30 November 2010Responden : Siswa kelas XNama Sekolah : SMA Islam Cikal Harapan BSDTujuan wawancara : Untuk mengetahui tanggapan siswa tentang metode

pemberian tugas (resitasi) dan pengaruhnya terhadap hasilbelajar sejarah.

Peneliti : Bagaimana tanggapan anda tentang metode pemberian tugas yangditerapkan dalam pembelajaran sejarah?

Siswa : Dengan metode pemberian tugas yang digunakan guru sejarah,saya merasa lebih memahami belajar sejarah

Peneliti : Apakah anda pernah diajarkan sebelumnya dengan guru bidangstudi sejarah dengan menggunakan metode pemberian tugas?

Siswa : Sudah, tapi tugas yang diberikan hanya sekedar latihan dan tidakpernah di evaluasi dan biasanya guru bidang studi sejarah hanyamenggunakan metode ceramah.

Peneliti : Kendala apa yang anda hadapi ketika guru sejarah menerapkanmetode pemberian tugas?

Siswa : Kendala yang saya hadapi adalah sulitnya mencari sumberinformasi dikarenakan buku-buku perpustakaan sekolah masihbelum lengkap.

Peneliti : apakah belajar dengan metode ini kamu lebih suka?Siswa : ya, karena sya lebih menyukai belajar dengan metode iniPeneliti : Bagaimana hasil belajar yang anda peroleh ketika guru sejarah

menggunakan metode pemberian tugas?Siswa : Saya merasa hasil belajar yang saya peroleh mengalami kenaikan.

BSD, 30 N0vember 2010

Responden Pewawancara

………………….. Yati Musnayati

NIS. NIM. 107015002009

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

106

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI SISWA(checklist)

Nama sekolah : SMA Islam Cikal Harapan BSD Pertemuan Ke :Hari/Tanggal : Kelas : X

Mengetahui BSD, 28 Oktober 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

RespondenNo Aktivasi yang dilakukanAI A2 BI B2 C1 C2 D1 D2 E1 E2 F1 F2 G1 G2

1 Hadir di kelas sebelum guru masuk kelas.2 Telah mempersiapkan peralatan belajar sebelum guru masuk kelas.

3 Memperhatikan guru ketika memberikan penjelasan materi.4 Mencatat materi pelajaran.

5 Aktif bertanya kepada guru apabila ada pembahasan yag kurang dimengerti.

6 Langsung mengerjakan ketika tugas diberikan7 Tidak terlihat risau ketika mengerjakan tugas8 Tidak mengganggu teman lain ketika mengerjakan tugas.9 Mengerjakan tugas tanpa mencontek

10 Mengumpulkan tugas tepat waktu

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

107

Lampiran 11

LEMBAR OBSERVASI SISWA TERBUKA

Nama Sekolah: SMA Islam Cikal Harapan BSD Pertemuan Ke :Hari/Tanggal : Kelas :

No Kegiatan Yang Diamati Keterangan

Mengetahui BSD, 28 OKtober 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Diana Ismail, S. Pd Yati Musnayati

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

108

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Yati Musanayati

NIM : 107015002009

Jurusan : Pendidikan IPS

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Metode Pemberian Tugas Terhadap Hasil

Belajar Sejarah Pada Materi Tradisi Sejarah Dalam Masyarakat

Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD

(Bumi Serpong Damai).

NO Buku Paraf Dosen

Pembimbing

1. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SIKDISNAS BAB I Pasal I,(Bandung: Citra Umbara, 2006), h. 72

2. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi BelajarMengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). h. 38

3. Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi,(Jakarta: Gaung Persada Press, 2003), h. 58

4. Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet. I, h. 121

5. Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri danLingkungan, (Jakarta: KIzi Brother’s, 2006), cet.I, h. 76

6. Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana, 1993), h. 68-71.

7. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. PedomanIlmu Jaya, 2007), cet. 3, h. 55

8. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, ( Bandung:Rosda Karya, 2000). h. 22

9. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2009), h.3

10. Damriani, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Balajajar Siswamelalui Pendidikan Contestual teaching and Learning, vol.7 o1, Januari, 2006. h. 18

11. Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswin Zain, Strategi BelajarMengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h, 131

12. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologis ProsesPendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003).h.120

13. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001).h.56-57

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

109

14. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung :Rosda karya, 2000), h.3

15. Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri danLingkungan, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2006), cet.I, h. 85

16. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), cet. I, h. 131

17. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), cet. III. h. 5

18. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan PendeketanBaru, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2003), cet. VIII, h. 201

19. Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains (Jakarta: LembagaPenelitian UIN, 2009) cet ke-1, hal 96

20. Zurinal Z, dan Wahyudi Sayuti, Ilmu Pendidikan PengantarDan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan,(Jakarta:UIn SayrifHidayatullah), h. 122

21. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi BelajarMengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), cet. III, h. 85

22. Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem KreditSemester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), cet 1, h. 115

23. Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains, ….h. 105

24. Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar,(Surabaya: Usaha Nasionla, 1993), cet. I, h. 161

25. Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem KreditSemester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), cet 1, h. 115

26. Roestiyah, dan Yumiati Suharto, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta: Bina Aksara, 1985) cet I, h. 136

27. Lily Budiardjo, Metode Pemberian Tugas, (Jakarta: PAU-UT,2001), Cet I , h. 9-11.

28. Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional,(Bandung: C.V. Jemmars, 1961) , cet I, h. 90.

29. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Stategi BelajarMengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), Cet I, h. 86

30. Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional,(Bandung: C. V. Jemmars, 1961) , cet I, h. 91

31. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Stategi BelajarMengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), Cet I, h. 86

32. Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, h. 161

33. Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains, h. 105

34. Winarno Surachmad M, Metodologi Pengajaran Nasional, h.91

35. Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Bealajar Mengajar, h. 162

36. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi BelajarMengajar, h. 87

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

110

37. Zulfiani. DKK, Strategi Pembelajaran Sains, h. 106

38. Lily Budiardjo, Metode Pemberian Tugas, (Jakarta: PAU-UT,2001), Cet. 1, h. 1.

39. Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2007), cet. 1, h. 162.

40. Nana Supriatna, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI PRESS,2008), hal. 131-132.

41. Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori FilsafatSejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. ( Jakarta:Rineka Cipta1999 ) h.10

42. Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori FilsafatSejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. h. 11

43. Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori FilsafatSejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. h.15.

44. Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori FilsafatSejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. h.13-15

45. Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, (Jakarta: PTDunia Pustaka Jaya, 1995) cet ke-1, hal 192-196

46. Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, (Jakarta: PTDunia Pustaka Jaya, 1995) cet ke-1, hal 191

47. Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori FilsafatSejarah, Sejarah Filsafat, h.16-21.

48. Saefur Rochmat, Ilmu Sejarah dalam Perspektif Ilmu Sosial,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), cet. I, h. 31-32

49. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan KOmpetensi danPraktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 186.

50. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2007), cet. IV, h. 33.

51. sukardi, Metodologi Penilitian Pendidikan, (Jakarta: PT BumiAksara, 2003), h. 123.

52. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan..., h. 372.

53. Anas Sudjionno, Pengantar Evaluasi Pendidikan,…..h. 389

54. Nana Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2001), cet.VI, h. 466

55. Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet. III, h. 320.

56. Hilda Rizqiani, penerapan metode pembelajaran Peta konsepUntuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa, (Jakarta: UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2009). H. 41.

57. Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 282-283

58. Sumber. Brosur Penerimaan Siswa SMA Islam Cikal Harapan,2009.

59. Sumber. Brosur penerimaan siswa SMA Islam Cikal Harapan

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

111

BSD, 200960. Sumber. Brosur penerimaan siswa SMA Islam Cikal Harapan

BSD, 200961. Sumber. Buku Agenda Sekolahku, SMA Islam Cikal Harapan

BSD, 201062. Sumber.buku Agenda Sekolahku, SMA Islam Cikal Harapan

BSD, 2010

Jakarta, 06 Juni 2011

Mengetahui

Pembimbing

Drs, H. Nurochim, MM

NIP:19590 715 198403 1003

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

112

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

113

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2935/1/YATI... · Masyarakat Indonesia Masa Praaksara di SMA Islam Cikal Harapan BSD”

114