Pengertian Praaksara Dalam E-learning

download Pengertian Praaksara Dalam E-learning

of 18

Transcript of Pengertian Praaksara Dalam E-learning

Tujuan Pembelajaran 1. Menyebutkan pegertian masa Praaksara 2. Membedakan sejarah dan Praaksara 3. Mengidentifikasikasikan masuknya suatu bangsa ke dalam zaman sejarah 4. Mengklasifikasikan pembagian zaman berdasarkan geologi sesuai dengan perkembangan alam 5. Mendeskripsikan jenis- jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia.

Pengertian Praaksaray Masa praaksara atau masa prasejarah adalah

zaman manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara juga disebut zaman nirleka, yang berarti zaman ketika tulisan belum ditemukan (nir=tidak; leka=tulisan/aksara). Masa praaksara dimulai sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal tulisan.

Sejarah dan masa praaksara berbicara mengenai peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada masa lalu. Perbedaannya, sejarah meninggalkan bukti bukti tertulis, sedangkan masa praaksara meninggalkan bukti bukti yang tidak menorehkan tulisan.

Setiap bangsa tidak sama dalam meninggalkan masa praaksaranya. Masuknya suatu bangsa ke dalam zaman sejarah bergantung dari adanya penemuan tertulis pertama. Hal itu dapat dilihat dari angka tahun pada catatan tertulis tersebut. Mesir memulai sejarahnya kira kira tahun 4.000 Sebelum masehi (SM), Mesopotamia pada pertengahan tahun 3.000 SM memasuki zaman sejarah, sedangkan India pada sekitar tahun 2.500 SM, dan sebagainya.

Indonesia memasuki zaman sejarah kira kira pada awal abad ke-5 M. Catatan angka tahun tertua diketahui dari batu batu tertulis yang terdapat di sekitar aliran Sungai Mahakam di daerah Kalimantan Timur. Berita tertulis yang mengawali sejarah Indonesia bercerita tentang Kerajaan Kutai dan para penguasanya.

Pembagian zaman berdasarkan Geologi sesuai dengan perkembangan Alam a.Zaman Arkhaikum b.Zaman Paleozoikum c. Zaman Mesozoikum d. Zaman Neozoikum terbagi 2 yaitu : 1. Zaman Tertair 2. Zaman QuartairGb. 2.2

Kerangka Manusia Pithecanthropus Pithecanthropus adalah manusia kera yang berdiri tegak dari Trinil. Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dobuis pada tahun 1890.

Masa perkembangan alam kehidupan di bumi berjalan dalam beberapa tahun. Setiap tahap umur bumi memakan waktu yang panjang sekali, yakni jutaan tahun. Agar lebih jelas, perhatikan tahap-tahap perkembangan keadaan alam yang dibagi atas zamanzaman berikut ini.

a.Zaman Arkhaikumy Yaitu zaman tertua yang berlangsung kira-kira 2.500

juta tahun.Zaman ini belum ada kehidupan,karena kulit bumi masih panas sekali. b. Zaman Paleozoikum Yaitu zaman hidup tertua yang berlangsung Kira-kira 340 juta tahun.Zaman ini telah ada kehidupan ,dimulai adanya binatang kecil yg tidak bertulang belakang ,jenis ikan,amfibi, dan reptil.

c.Zaman hidup pertengahan yang berlang mesozoikum yaitu zamansung kira-kira 140 juta tahun .Zaman ini ditandai dengan munculnya jenis reftil raksasa, seperti Dinosaurus (panjangnya 12meter ) dan Atlanta saurus (panjangnya 30 meter). Selain itu , jenis burung dan binatang menyusuipun berkembang.

d. Zaman neozoikum(koinozoikum)yaitu zaman hidup baru yang berlangsung kira kira 60 juta tahun yang lalu sampai kini . zaman ini terbagi kedalam zaman tertair dan zaman quartair.

` Zaman tertair, yaitu zaman semakin

berkembangnya binatang menyusui, sedangkan reptil besar mulai punah. Jenis kera dan kera-manusia sudah ada pada akhir zaman ini.` Zaman quartair, yaitu zaman adanya manusia di

atas permukaan bumi. Zaman ini dibagi ke dalam pleistosen yang berlangsung kira-kira 600.000 tahun dan zaman holosen berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu hingga sekarang.

Pada masa pleistosen telah terjadi beberapa kali zaman glasial (zaman es) dan zaman interglasial (zaman mencairnya es). Saat itu berlangsung zaman glasial, suhu bumi makin dingin, sebagian besar belahan bumi utara dan selatan tertutup oleh lapisan es tebal. Muka air laut turun beberapa puluh meter sehingga ada beberapa laut dangkal yang berubah menjadi daratan. Hal seperti itu antara lain terjadi di kepulauan Nusantara. Bagian barat Nusantara menjadi bersatu dengan daratan Asia, sedangkan di bagian timur bersatu dengan daratan Australia. Karena itulah nenek moyang bangsa Indonesia memiliki beberapa kesamaan fisik dan budaya dengan bangsa-bangsa di kedua daratan tersebut.

Fosil-fosil manusia purba di Indonesia, yaitu sebagai berikut.y Pithecantropus

Pada tahun 1889, seorang geologi Belanda bernama B.D. van Rietschoten menemukan tengkorak manusia di daerah Wajak, dekat Tulungagung (Jawa Timur). Hasil temuan itu kemudian dikirimkan kepada temannya yang bernama Dr.Eugene Dubois di Belanda. Nama Pithecantropus erectus yang berarti manusia kera-kera yang berjalan tegak. Fosil ini dikenal pula dengan sebutan Manusia Jawa.

y Megantropus

Penemuan fosil manusia purba lain yang agak tua usianya di Indonesia ialah Megantropus paleojavanicus (manusia besar tua dari Jawa). Jenis manusia purba ini diperkirakan hidup pada 1,6 juta tahun yang lalu. Fragmen-fragmen fosil megantropus ditemukan oleh Von Koenigswald antara tahun 19361941 di Sangiran, daerah Surakarta (Jawa Tengah). Fragmen pertama yang ditemukan berupa rahang bawah dan rahang atas.

y Homo

Jenis fosil homo memiliki ciri yang berbeda dengan pithecantropus dan megantropus. Isi tengkorak jenis fosil homo diperkirakan antara 1.000-2.000 cc. Fosil homo memiliki tinggi badan yang bervariasi, yaitu antara 130-210 cm. Berat badannya diperkirakan 30-150 kg. Adapun fosil homo yang ditemukan di Indonesia adalah Homo soloensis dan Homo wajakensis.

y Homo soloensis

Pada tahun 1931-1993, tiga orang peneliti, yaitu Ter Haar,Oppenoorth, dan Von koenigswald berhasil menemukan satu seri tengkorak yang jumlahnya sangat besar. Tengkorak-tengkorak itu ditemukan di daerah Ngandong,dekat Blora (Jawa Tengah). Berdasarkan penelitian, fosil manusia purba ini menempatkan diri pada tingkatan yang lebih tinggi daripada Pithecantropus erectus. Jenis penemuan ini dinamakan Homo soloensis, artinya manusia dari Solo. Homo soloensis diperkirakan telah hidup antara tahun 35.000-15.000 sebelum Masehi (SM).y Homo wajakensis

Fosil purba ini ditemukan pada tahun 1889 oleh B.D. van Rietschoten di daerah Wajak, Tulungagung (Jawa Timur) dan diberi nama Homo wajakensis (manusia dari wajak). Di tempat yang sama, Dubois menemukan fosil sejenis yang diberi nama Homo wajakensis II pada tahun 1920. Menurut perkiraan para ahli, Homo wajakensis merupakan bentuk perubahan langsung dari Homo soloensis. Jenis manusia purba ini menurunkan penduduk asli Pulau Papua dan sekitarnya.

Tengkorak Homo wajakensis mempunyai daya tampung volume otak kira-kira 1.530 cc dan 1.650 cc. Di antara semua jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, Homo wajakensis merupakan jenis manusia purba terakhir yang memiliki tingkat kecerdasan dan peradaban paling tinggi dibanding yang lainnya.

Tugas Kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa):` Mengapa masyarakat pra-aksara selalu berpindah dari

satu tempat ke tempat yang lain? ` Mengapa masyarakat pra-aksara hidup di sekitar sungai dan daerah lembah? ` Coba tunjukkan ciri-ciri kehidupan sosial yang masih dipertahankan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalmu. ` Coba tunjukkan hasil-hasil kebudayaan masyarakat di sekitar tempat tinggalmu yang sangat penting untuk kehidupannya!