TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

23
TRADISI MASYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Transcript of TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Page 1: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

TRADISI MASYARAKAT INDONESIA MASA

PRAAKSARA

Page 2: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Disusun oleh :

1.Ardana Neswari Purwaningrum (XD/01)2.Egha Retno Widayani (XD/06)3.Galih Ardhy Pratama (XD/08)4.Hibatullah Perdana Putra (XD/10)5.Ihsan Nur Alimah (XD/12)6.Panji Praba Legawa (XD/20)7.Rina Ambarwati (XD/21)8.Suci Hasanah Susanti (XD/25)

Page 3: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

TRADISI MASYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Apakah tradisi itu?Tradisi berasal dari bahasa Latin, tradition yang artinya kabar atau penerusan.

Hal yang dikabarkan atau diteruskan berasal dari masa lampau berupa :

• Adat istiadat• Bahasa• Tata kemasyarakatan• Keyakinan dan sebagainya, atau • Berupa proses penyerahan atau penerusan pada generasi

berikutnya.

Page 4: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

KesimpulanTradisi selalu berkaitan dengan :• Masa lampau• Kebudayaan• Pelestarian sebuah kebudayaan dan• Cara dan proses penerusan suatu kebudayaan dari generasi

terdahulu ke generasi selanjutnya

Page 5: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Bagaimana cara ma syarakat praaksara meneruskan tradisinya sedangkan mereka belum mengenal aksara?

Mempelajari tradisi dapat direkam melalui proses :•Internalisasi

Setiap individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi.

•Sosialisasi :Proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan

sistem sosial. Dalam proses ini seseorang mulai belajar tentang hal-hal yang umumnya terjadi di lingkungan sekitar

•Enkulturasi (Pembudayaan)Proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan

alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya

Page 6: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Munculnya Kebudayaan :

•Manusia merupakan makhluk paling sempurna karena dilengkapi dengan akal dan kecerdasan. •Dengan kecerdasannya atau akalnya, manusia dapat memenuhi segala keperluan hidupnya, menciptakan alat-alat yang dapat membantunya mencukupi dan meringankan pekerjaan, memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. •Dengan akal dan kecerdasannya, manusia menciptakan berbagai macam karya yang berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Inilah yang disebut kebudayaan.

Page 7: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Tujuh unsur budaya menurut Koentjaraningrat :•Bahasa, baik lisan maupun tertulis•Sistem peralatan atau sistem teknologi•Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi•Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial•Sistem pengetahuan•Sistem religi atau sistem kepercayaan•Kesenian yang meliputi seni patung, relief, lukisan, gambar, vocal, dan kesusasteraan

Page 8: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Kebudayaan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua. Kedua aspek tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya :•Aspek Material ( Tangible )1.Benda yang dihasilkan merupakan perwujudan dari kepandaian akal manusia. 2.Aspek jenis ini dapat diraba, dipegang, dan dilihat.3.Budaya material adalah hasil karya manusia yang berupa benda dan dapat dilihat, diraba dan dipegang.

Page 9: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Perkembangan budaya aspek material di Indonesia pada zaman praaksara :a. Masa berburu dan meramu ( food gathering people )

Berlangsung pada masa plestocen (3 juta-10 ribu tahun yang alu) dan berkembang dua budaya :

1. Budaya Pacitan Merupakan hasil budaya manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus. Berupa alat-alat yang berasal dari batu, tulang dan kayu serta banyak ditemukan di daerah Punung (Pacitan), Lahat (Sumatera Selatan), Cabenge (Sulawesi Selatan), Gua Chou Kou Tien (Cina), Myanmar, dan Malaysia.Contohnya, kapak perimbas (chopper), alat serpih (flakes) dan kapak penetak (chopper tool).

Page 10: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

2. Budaya NgandongBerlangsung pada masa Plestocen atas dan merupakan hasil budaya manusia purba jenis Homo Wajakensis. Hasil kebuayaannya berupa rangkaian alat-alat terbuat dari tulang dan tanduk. Contohnya alat penusuk, ujung tombak bergerigi, flakes dan calsedon.

Page 11: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

b. Masa bercocok tanam ( food producing people )1. Disebut masa revolusioner (perubahan pola hidup dari

nomaden ke sedenter)2. Alat yang dibuat sudah mulai sesuai dengan peralatan

yang dibutuhkan.3. Contoh alat : beliung persegi (kapak bahu) dan kapak

lonjong. 4. Banyak ditemukan di Sumatera, Bali, Kalimantan Barat,

dan Sulawesi.

Page 12: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

c. Masa Megalithikum ( zaman batu besar )

1. Hasil tradisinya sangat erat hubungannya dengan kehidupan spiritual

2. Hasil kebudayaannya dihubungkan dengan kematian3. Contohnya : waruga (makam), dolmen (meja dalam

upacara adat), menhir (tanda kubur), punden berundak (tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang), sarcophagus (tempat menyimpan mayat)

4. Banyak di temukan di daerah Bondowoso Jawa Timur, Kuningan Jawa Barat, dan Bali.

Page 13: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

d. Masa perundagian ( Dong Son Cultures )

1. Manusia sudah mengenal teknologi pengecoran logam yang didapat dari budaya Dongson.

2. Hasil budaya berupa nekara ditemukan di Bali, Rote, Selayar, Alor, dan Papua. Kapak corong ditemukan di Makassar, Rote, Tuban, dan Jawa Barat. Moko, perhiasan, persenjataan dan arca perunggu ditemukan di Bangkinang Sumatera dan Limbangan Bogor.

Page 14: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

• Aspek Nonmaterial ( intangible )

Terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan Tidak dapat diraba, dipegang, tetapi dapat dilihat aktivitas

dari perwujudan aspek ini. Meliputi falsafah hidup, norma-norma, nilai-nilai, aspek

keagamaan, aspek kesenian, dan aspek kemasyarakatan. Hanya dapat diteliti apabila kita berhubungan langsung

dengan pemilik atau pendukungnya.

Page 15: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

Tradisi-tradisi yang termasuk aspek non material adalah :

a. Sistem kepercayaan1. Menganggap animisme dan dinamisme merupakan

keprcayaan yang pertama kali muncul.2. Animisme : keyakinan sekelompok orang terhadap adanya

roh-roh halus yang dipercaya menganggu kehidupan sekelompok orang tersebut.

3. Dinamisme : keyakinan sekelompok masyarakat terhadap benda-benda yang dikeramatkan.

Page 16: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

b. Sistem kemasyarakatan

1. Mulai tumbuh pada masa berburu dan meramu 2. Semakin menemukan bentuk yang lebih jelas setelah mereka

hidup menetap pada masa bercocok tanam. Hal-hal penting yang berkaitan dengan pertumbuhan sistem

kemasyarakatan :• Mulai hidup menetap yang agak lama Menumbuhkan ikatan batin dengan lingkungan dan individu-

individu dalam kelompok tersebut. Sehingga mulai ada sosok yang dianggap dituakan/mempunyai kelebihan yang

dianggap sebagai pemimpin kelompok itu. Hal ini yang menjadi cikal bakal pemilihan pemimpin

kelompok berdasar primus interpares.

Page 17: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

• Munculnya pembagian tugas berdasar gender Kaum laki-laki bertugas berburu, membangun rumah,

mengolah tanah Kaum perempuan melakukan pekerjaan yang tidak banyak

menguras tenaga seperti merawat rumah, mengumpulkan makanan, menebar benih biji-bijian, dan mendidik anak.

• Muncul aturan-aturan yang disepakati dan ditaati secara bersama ( norma )

• Dikenal adanya pelapisan sosial masyarakat ( hierarki ) berdasar ilmu yang dikuasai, usia, kakayaan, atau kewibawaan

Page 18: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

c. Sistem Pertanian 1. Dikenal di zaman neolithikum2. Manusia menganggap sistem berburu dan meramu tidak

efisien lagi. 3. Karena persediaan bahan makanan makin berkurang memacu

munculnya cara memproduksi makanan dengan huma berpindah.

d. Sistem Pelayaran1. Berkembang pada zaman neolithikum.2. Berkembang sistem pelayaran3. Nenek moyang yang berasal dai Yunan bagian Negara

Vietnam menyusuri Sungai Mekong dan Salwin hingga tiba di pantai Indo Cina. Dilanjutkan pelayaran hingga sampai ke Indonesia.

Page 19: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

e. Sistem Perdagangan1. Pendatang yang menetap, mengembangkan pelayaran untuk melakaukan

perdagangan antarpulau di Nusantara.2. Sistem perdagangan yang berkembang adalah sistem barter.3. Perdagangan mengalami kemajuan pada masa perundagian. 4. Contohnya : cincin yang diberi lubang di tengahnya, yang kemudian digunakan

sebagai mata uang

f. KesenianUntuk mengisi waktu luang pada saat menunggu masa panen mereka mengembangkan jiwa seninya dengan membuat batik, seni gamelan, dan seni wayang.

Page 20: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

g. Sistem bahasa1. Sistem kebahasaan muncul akibat adanya mediator

(penghubung dalam proses berkominikasi)2. Hasil penelitian H. Kern dan Von Heine Geldern menyimpulkan

bahwa bahasa yang berkembang di Nusantara termasuk rumpun bahasa Melayu Polinesia (rumpun bahasa Austronesia).

3. Rumpun bahasa Austronesia yang sampai ke Indonesia berasal dari sekitar Campa, Vietnam, dan Kamboja.

4. Menurut J.L. Brandes berkembang dua jenis bahasa, yaitu bahasa Indonesia bagian barat (disebabkan adanya persebaran budaya kapak persegi) dan bahasa Indonesia bagian timur (disebabkan adanya persebaran budaya kapak lonjong)

Page 21: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

h. Ilmu pengetahuan dan teknologi Penguasaan di bidang ilmu pengetahuan pada jaman purba, antaralain :

1. Pengecoran logam dengan teknik a cire perdue dan teknik bivalve, yang menghasilkan berbagai benda dari logam dalam berbagai bentuk dan fungsinya.

2. Astronomi yang berfungsi untuk mengetahui kapan harus melakukan bercocok tanam, pelayaran, dan kapan harus melakukan perdagangan.

3. Mengenal angin muson sebagai penggerak perahu bercadik yang sedang berlayar, dan kapan akan mengadakan pelayaran.Teknik pencampuran antara timah dengan tembaga yang menghasilkan jenis logam baru ( perunggu ).

Page 22: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

i. Sistem macapat1. Sistem atau cara pembuatan bangunan yang didasari oleh

adanya empat penjuru mata angin utara, selatan, barat dan timur.

2. Pendirian bangunan tersebut dibuat skema bersudut empat dimana setiap sudut mempunyai kemampuan dan kekuatan magis, sehingga perlu diberi sesajen.

Page 23: TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA

TERIMAKASIH