PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI...

76
1 PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN. (Studi Empiris pada Wajib Pajak PBB-P2 Kecamatan Mertoyudan Kab. Magelang) NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi Disusun Oleh: ELSA NURFIRANTI NIM. 311629367 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI...

Page 1: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

1

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, SANKSI

PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN.

(Studi Empiris pada Wajib Pajak PBB-P2 Kecamatan Mertoyudan Kab. Magelang)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

ELSA NURFIRANTI

NIM. 311629367

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik
Page 3: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

3

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kepatuhan wajib pajak di Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak perlu diteliti untuk membantu Pemerintah Daerah dalam meningkatkan

realisasi penerimaan PBB-P2. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas yaitu

pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi pajak. Seluruh variabel diteliti untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap kepatuhan dalam membayar PBB-P2. Penelitian ini

menggunakan data primer yang didapat melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan

SPSS 20.

Metode analisis data dalam penelitian menggunakan regresi linear berganda.

Wilayah penelitian di Kecamatan Mertoyudan dan Kecamatan Banyurojo Kabupaten

Magelang. Sampel yang digunakan sejumlah 100. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan

terhadap kesadaran wajib pajak, sedangkan variabel sanksi berpengaruh tetapi tidak

signifikan terhadap kesadaran wajib pajak.

Kata kunci: kepatuhan, pajak, pengetahuan, kualitas, sanksi.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

4

ABSTRACT

This research was conducted to analyze taxpayer compliance in Mertoyudan

Subdistrict, Magelang Regency in paying for Rural and Urban Land and Building

Taxes (PBB-P2). Factors that influence taxpayer compliance need to be investigated

to assist Local Governments in increasing the realization of PBB-P2 revenues. This

study uses three independent variables, namely knowledge of tax, service quality and

tax sanctions. All variables were examined to determine the effect on compliance in

paying PBB-P2. This study uses primary data obtained through questionnaires and

analyzed using SPSS 20.

The method of data analysis in research uses multiple linear regression. The

research area is in Mertoyudan District and Banyurojo District, Magelang Regency.

The sample used amounted to 100. The results of the study showed that the knowledge

variable of tax and service quality had a significant effect on the awareness of

taxpayers, while the sanctions variable had an effect but not significant on the

awareness of taxpayers.

Keywords: compliance, tax, knowledge, quality, sanctions

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang akan terus

meningkatkan pembangunan dalam berbagai bidang baik dalam ekonomi, sosial,

hukum, budaya maupun politik demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Proses

pembangunan tersebut membutuhkan dana yang besar dan sampai saat ini negara masih

mengandalkan pajak sebagai salah satu pendapatan tertinggi.

Pajak merupakan aspek penunjang pembangunan nasional yang sangat potensial,

tetapi hal tersebut belum menjadikan membayar pajak sebagai kesadaran secara

sukarela oleh masyarakat Indonesia. Realisasi penerimaan pajak di Indonesia terbilang

masih rendah hampir meliputi seluruh daerah di Indonesia, walaupun setiap bulan

mengalami peningkatan tetapi penerimaan pajak di Indonesia masih tergolong rendah

dan belum mencapai target setiap tahunnya. Hal ini sudah semestinya menjadi prioritas

utama pemerintah dalam meningkatkan tax ratio yang masih rendah.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

6

Pajak di Indonesia berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi dua jenis yaitu

Pajak Pusat merupakan pajak yang dikelola pemerintah pusat yang diwakili oleh

Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan dan Pajak Daerah merupakan pajak

yang dikelola pemerintah daerah yaitu pemerintah tingkat Provinsi maupun

Kabupaten/Kota yang diadministrasikan oleh Dinas/Badan Daerah setempat.

Berbagai bentuk Pajak Daerah antara lain:

1. Pajak Kendaraan Bermotor

2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

4. Pajak Rokok

5. Pajak Air Permukaan

6. Pajak Hotel

7. Pajak Restauran

8. Pajak Hiburan

9. Pajak Reklame

10. Pajak Penerangan Jalan

11. Pajak Parkir

12. Pajak Mineral Bukan Logam dan Bantuan

13. Pajak Air Tanah

14. Pajak Sarang Burung Walet

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

7

15. PBB Perdesaan dan Perkotaan

16. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

Pajak Daerah termasuk pendapatan devisa negara terbesar. Sebagaimana yang

disebutkan dalam UU No. 28 tahun 2009 yaitu “Pajak Daerah adalah kontribusi wajib

kepada daerah terhutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Karena hal

tersebut maka sangat penting untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) adalah pajak atas

bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan dimanfaatkan oleh orang pribadi

atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,

perhutanan, dan pertambangan. Sejak 1 Januari 2014 ketentuan pengalihan PBB-P2

dari pajak pusat menjadi pajak daerah sudah dilaksanakan. Sebelum adanya pengalihan

tersebut, PBB-P2 menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya

mendapatkan bagi hasil sebesar 64,8%. Dengan adanya pengalihan PBB-P2 ini

diharapkan pemerintah daerah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pemungutan pajak di Indonesia menggunakan sistem self assessment yang artinya

suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk

menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Wajib pajak menghitung, menyetor dan

melaporkan sendiri besarnya hutang pajak. Sistem ini akan efektif apabila wajib pajak

memiliki kesadaran pajak, kejujuran dan kedisiplinan dalam menjalankan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam pembayaran pajak PBB-P2

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

8

wajib pajak dapat membayar dengan cara melalui petugas pemungut yang bertugas

untuk mencocokan data pada SPPT dengan data pada DHKP yang kemudian petugas

memberikan Tanda Terima Setoran (TTS) kepada wajib pajak, pembayaran melalui

tempat pembayaran yang ditunjuk, dan pembayaran melalui tempat pembayaran

elektronik (Mardiasmo, 2016).

Kepatuhan wajib pajak di Indonesia dalam membayar pajak masih tergolong

rendah, salah satunya disebabkan karena kurangnya pengetahuan perpajakan dan masih

lemahnya penegak hukum di Indonesia. Selain itu, wajib pajak kurang memahami

peraturan perpajakan karena kurangnya sosialisasi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

maupun karena memang peraturannya yang rumit dan terdapat penyalahgunaan

anggaran oleh oknum-oknum eksekutif dan legislatif yang berada diluar kendali DJP

sehingga menimbulkan stigma negatif pada wajib pajak.

Pemerintah Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah telah melakukan upaya

untuk meningkatkan kepatuhan pajak dalam penagihan pajak dengan implementasi

fasilitas “host to host” yaitu pembayaran pajak berbasis web service, layanan tersebut

sebagai upaya untuk mengurangi kesalahan dalam perhitungan PBB-P2. Wali Kota

Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan target pajak PBB-P2 tahun 2018

ditetapkan sebesar Rp 5,7 miliar dengan potensi pajak sebesar Rp 6.514 miliar. Jumlah

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) juga mengalami kenaikan sebanyak 297

objek pajak dari sebelumnya 36.001 pada tahun 2017 menjadi 36.298 pada 2018.

Upaya untuk mencapai target tersebut pemerintah daerah Kabupaten Magelang

melakukan optimalisasi yang dilakukan oleh petugas dengan tujuan agar capaian

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

9

pembayaran pajak dapat maksimal, seperti pemutakhiran data PBB-P2 secara parsial

kecamatan/kelurahan, rencana pengembangan digitalisasi peta blok PBB-P2 dan

penilaian kembali objek pajak PBB-P2.

Pajak bumi dan bangunan dapat menjadi sumber pendapatan yang potensial bagi

pemerintah kabupaten magelang dalam meningkatkan PAD. Hal tersebut ditunjukkan

dengan banyaknya lahan yang masih bisa dikembangkan. Terlebih obyek pajak bumi

dan bangunan memiliki bentuk fisik yang tidak dapat disembuyikan. Meskipun

demikian, pemerintah daerah kabupaten Magelang masih kesulitan menyadarkan

masyarakat dalam membayar PBB-P2. Hal tersebut dikarenakan setiap wajib pajak

memiliki berbagai faktor yang memengaruhi kesadaran untuk membayar PBB-P2.

Faktor-faktor tersebut yang seharusnya menjadi fokus pemerintah daerah kabupaten

magelang sebagai awal kemajuan perpajakan.

Yusnidar (2015) melakukan penelitian tentang analisis faktor yang mempengaruhi

kepatuhan membayar PBB-P2 dengan variabel pengetahuan perpajakan, kualitas

pelayanan, sanksi, dan penghasilan variabel berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan pajak. Mustofa (2011) melakukan penelitian menggunakan variabel

penghasilan yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel penghasilan tidak

berpengaruh signifikan.

Perbedaan hasil penelitian di atas menarik penulis melakukan penelitian dengan

variabel yang sama, tetapi dengan jumlah sampel yang lebih besar dan dilakukan di

wilayah yang berbeda serta peneliti menambahkan solusi yang dilakukan pemerintah

daerah untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB-P2.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

10

Penulis memberi judul “Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan,

Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan” (Studi Empiris pada Wajib Pajak

PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan Kab. Magelang).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini berupa pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Apakah pengetahuan perpajakan wajib pajak mempengaruhi kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB-P2 di Kabupaten Magelang?

2. Apakah kualitas pelayanan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam

membayar PBB-P2 di Kabupaten Magelang?

3. Apakah sanksi pajak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam membayar

PBB-P2 di Kabupaten Magelang?

4. Apakah penghasilan wajib pajak mempengaruhi kepatuhan wajib ajak dalam

membayar PBB-P2 di Kabupaten Magelang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban dari berbagai

pertanyaan dalam rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pengetahuan pajak wajib pajak mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di Kabupaten Magelang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

11

2. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan mempengaruhi kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB-P2 di Kabupaten Magelang.

3. Untuk mengetahui apakah sanksi pajak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

dalam membayar PBB-P2 di Kabupaten Magelang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat membuktikan jawaban atas permasalahan

sehingga dapat memenuhi tugas akhir dan menambah pengetahuan serta wawasan.

2. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Magelang, penelitian ini dapat memberikan

saran positif dalam meningkatkan penerimaan PBB-P2.

3. Bagi wajib pajak, dengan membaca penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran

wajib pajak untuk membayar PBB-P2 sehingga meningkatkan pendapatan asli

daerah (PAD).

4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberkan wawasan tambahan dan bahan

referensi bagi penelitian berikutnya yang sejenis.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian ini terdiri dari lima bab dengan beberapa sub bab

didalamnya. Berikut penjabarannya:

BAB I PENDAHULUAN

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

12

Pada bab I ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Pada bab II ini membahas tinjauan teori yang membangun pemahaman penelitian,

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan perumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III ini menjabarkan metode penelitian yang digunakan, jenis populasi

dan pemilihan sampel, variabel-variabel penelitian dan alat analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini membahas karateristik responden, uji deskriptif, pengujian

instrument penelitian, pengujian hipotesis, analisis regresi linier berganda dan

pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab V ini menyampaikan kesimpulan keterbatasan penelitian, dan saran yang

ditujukan kepada penelitian selanjutnya, lembaga terkait, dan Pemerintah Daerah

Kabupaten Magelang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

13

BAB 2

TINJAUAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teori

1. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

Berdasarkan peratutan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang No. 10 tahun

2012 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/

atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/ atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau

Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan

dan pertambangan.

1.1 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai hak

atas bumi dan/ atau memperoleh manfaat atas bumi dan memiliki, menguasai, dan/ atau

memperoleh manfaat atas bangunan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

14

Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta

laut wilayah daerah. Bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan

secara tetap pada tanah dan/ atau perairan pedalaman (Peraturan Pemerintah Daerah

Kabupaten Magelang No. 10 Tahun 2012, Pasal 4).

1.2 Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang No 10 Tahun

2012 Pasal 3 menjelaskan bahwa objek pajak bumi dan bangunan perdesaan dan

perkotaan adalah bumi dan/ atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/ atau

dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk

kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.

Yang termasuk dalam pengertian bangunan adalah:

a. Jalan lingkungan yang terletak dalam satu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik

dan emplasemennya yang merupakan suatu kesatuan dengan kompleks bangunan

tersebut.

b. Jalan tol

c. Kolam renang

d. Pagar mewah

e. Tempat olahraga

f. Taman mewah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

15

g. Tempat penampungan atau kilang minyak, air dan gas, pipa minyak

h. Menara

Objek pajak yang tidak dikenakan pajak adalah objek pajak yang:

a. Digunakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah untuk

penyelenggaraan pemerintahan.

b. Digunakan untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan,

pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh

keuntungan.

c. Digunakan untuk makam, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu.

d. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah

penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani

suatu hak.

e. Digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas perlakuan

timbal balik.

1.3 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Dasar pengenaan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan adalah

NJOP. Besarnya NJOP ditetapkan setiap 3 tahun kecuali untuk objek pajak tertentu

dapat ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan Daerah. Penetapan besarnya NJOP

dilakukan oleh Bupati.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang No. 10 Tahun

2012 pasal 6 ditetapkan tarif PBB-P2 sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

16

1) Untuk NJOP Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) atau lebih sebesar 0,2%.

2) Untuk NJOP kurang dari Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sebesar 0,1%.

3) Besarnya NJOPTKP berupa bangunan ditetapkan sebesar Rp 10.000.000,00

untuk setiap wajib pajak.

1.4 Sanksi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Pajak yang terutang berdasarkan SPPT harus dilunasi selambat-lambatnya 6

bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak. Jumlah pajak terutang yang

tidak atau kurang bayar dalam STPD akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga

2% setiap bulan untuk paling lama 15 bulan sejak saat terutangnya pajak.

B. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh pengetahuan pajak wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar PBB-P2.

Pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa Depdiknas,

2008) pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan

manusia untuk memahami suatu objek tertentu yang dapat berwujud barang-barang

baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia

berbentuk ideal, atau bersangkutan dengan masalah kejiwaan.

Suryadi (2006) dan Hardiningsih (2011) dalam penelitianya menyatakan bahwa

meningkatnya pengetahuan perpajakan baik formal dan non formal akan berdampak

postif terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. Menurut penelitian yang

dilakukan Harianto (2006) dan Hardiningsih (2011) menemukan bahwa rendahnya

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

17

kepatuhan wajib pajak disebabkan oleh pengetahuan wajib pajak serta persepsi tentang

pajak dan petugas pajak yang masih rendah. Sebagian wajib pajak memperoleh

pengetahuan pajak dari petugas pajak, selain itu ada yang memperoleh dari media

informasi, konsultan pajak, seminar dan pelatihan pajak.

Rahadi (2014) menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman pajak

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Pemahaman Wajib Pajak tentang

peraturan perpajakan merupakan penyebab internal karena berada di bawah kendali

wajib pajak sendiri. Tingkat pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak yang berbeda-

beda akan mempengaruhi penilaian masing-masing Wajib Pajak untuk berperilaku

patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Tingkat pemahaman Wajib Pajak

tinggi akan membuat Wajib Pajak memilih berperilaku patuh dalam melaksanakan

kewajiban perpajakan.

Menurut Budiartha (2013) menyatakan bahwa kurangnya upaya wajib pajak

dalam memperhatikan sosialisasi atau iklan yang telah dilakukan oleh pihak aparat

pajak, membuat wajib pajak cenderung tidak patuh dalam membayar kewajiban

perpajakan.

Wajib Pajak yang akan membayar pajak tentunya perlu memahami manfaat

dalam membayar pajak dan fungsi dari pajak itu sendiri. Semakin tingginya

pemahaman tentang peraturan perpajakan, maka Wajib Pajak akan semakin patuh

dalam membayar pajak.

Pengetahuan pajak merupakan kemampuan wajib pajak dalam mengetahui

peraturan perpajakan baik tentang tarif pajak berdasarkan Undang-Undang yang akan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

18

mereka bayar maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka.

Adanya pengetahuan pajak akan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam

membayar pajak, tanpa harus dipaksakan dan diancam oleh sanksi dan hukuman. Wajib

pajak yang berpengetahuan tentang pajak secara sadar akan patuh karena mengetahui

manfaat membayar pajak tersebut yang akhirnya akan mereka nikmati. Berdasarkan

uraian di atas dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H1: Pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar PBB-P2

2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar PBB-P2.

Kualitas pelayanan adalah pendayagunakan SDM dalam melakukan pelayanan

kepada pelanggan agar pelanggan merasa puas tetapi tetap dalam batas standar

pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan serta harus dilakukan terus menerus.

Kemauan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak tergantung

bagaimana petugas pajak memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada wajib

pajak. Untuk mewujudkan pelayanan baik, petugas pajak harus mempunyai

pengetahuan dan pengalaman dibidang perpajakan.Wajib pajak akan terdorong untuk

membayar PBB-P2 tepat waktu karena adanya sanksi yang akan dibayarkan lebih

banyak ketika mereka terlambat membayar pajak.

Rajif (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh pemahaman, kualitas

pelayanan dan ketegasan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan pajak pengusaha UKM

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

19

di Daerah Cirebon, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman, kualitas

pelayanan dan ketegasan sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepatuhan pajak pengusaha UKM di daerah Cirebon. Sedangkan menurut Jatmiko

(2006), fiskus yang bertanggung jawab dan mendayagunakan Sumber Daya Manusia

(SDM) sangat dibutuhkan guna meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Fiskus

diharapkan memiliki kompetensi dalam arti memiliki keahlian (skill), pengetahuan

(knowledge), dan pengalaman (experience) dalam hal kebijakan perpajakan,

administrasi pajak dan perundang-undangan perpajakan. Selain itu fiskus harus

memiliki motivasi yang tinggi sebagai pelayan publik.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Zulaikhah (2013) menyatakan bahwa

kualitas pelayanan berpengaruh positif namun tidak terdukung. Kualitas pelayanan

merupakan penyebab eksternal karena berasal dari luar wajib pajak atau akibat dari

paksaan situasi. Persepsi wajib pajak mengenai kualitas pelayanan dari aparat pajak

akan mempengaruhi penilaian masing-masing Wajib Pajak untuk berperilaku patuh

dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Kualitas pelayanan dapat diukur dengan kemampuan memberikan pelayanan

yang memuaskan, dapat memberikan pelayanan dengan tanggapan, kemampuan,

kesopanan, dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki oleh aparat pajak. Jika kualitas

yang dirasakan sama atau melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan, maka

pelayanan dikatakan berkualitas dan memuaskan. Berdasarkann uraian diatas dapat

disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

20

H2: Kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB-P2.

3. Pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

PBB-P2.

Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada orang yang

melanggar peraturan. Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan Perundang-

Undangan perpajakan akan dipatuhi dengan kata lain sanksi pajak merupakan alat

pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.

Zulaikhah (2012) menyatakan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh signifikan

terhadap kepatuhan wajib pajak. Sanksi perpajakan masih belum dapat membuat wajib

pajak patuh untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hal ini dapat terjadi karena

pengetahuan wajib pajak yang minim mengenai sanksi perpajakan. Pemberian sanksi

yang memberatkan wajib pajak bertujuan untuk memberikan efek jera sehingga

tercipta kepatuhan pajak. Namun, pengetahuan wajib pajak yang minim mengenai

sanksi perpajakan dapat membuat wajib pajak beranggapan bahwa sanksi bukan hal

yang menakutkan atau memberatkan sehingga dapat mencegah terjadinya

ketidakpatuhan.

Penelitian yang dilakukan oleh Budiartha (2013) menyatakan bahwa sanksi

perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal tersebut sejalan

dengan Mangoting (2012) dan Setiawan (2014) menyatakan salah satu unsur pajak

adalah bersifat memaksa dan dipungut berdasarkan Undang-Undang. Undang- Undang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

21

yang mengatur mengenai pajak dan berlaku di Indonesia disebut sebagai Undang-

Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Sanksi perpajakan sangat diperlukan dalam sistem pajak agar wajib pajak patuh

akan kewajibannya membayar pajak. Pemerintah daerah harus mensosialisasikan

dengan baik kepada para wajib pajak agar wajib pajak dapat memahami hal-hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan sanksi denda serta penyebab-penyebab dikenakannya

suatu sanksi denda terhadap wajib pajak. Semakin tinggi sanksi pajak yang diberikan,

maka akan semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai

berikut:

H3: Sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar PBB-P2.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah

penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomena serta

hubungannya, tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan

model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data tersebut

berupa kuesioner yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang pernah membayar

PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak PBB-P2 di Desa Mertoyudan dan

Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan menjadikan

seseorang atau sesuatu sebagai sampel karena memiliki informasi yang diperlukan

untuk penelitian. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling yaitu pendekatan penyampelan berdasarkan kriteria-kriteria yang

telah ditentukan. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah wajib pajak PBB-

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

23

P2 di Desa Mertoyudan dan Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten

Magelang dengan kriteria sebagai berikut:

1. Responden terdaftar sebagai wajib pajak PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang.

2. Wajib pajak PBB-P2 berdomisili di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

3. Wajib pajak PBB-P2 pernah membayar PBB-P2.

C. Jenis Data dan Definisi Operasional Variabel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh

langsung dari objek penelitian. Data yang diperoleh melalui cara menyebar kuesioner.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang

akan dijawab oleh responden, biasanya dalam alternatif jawaban didefinisikan dengan

jelas (Sekaran, 2006). Sumber data diperoleh dari BPKAD Kabupaten Magelang

berupa daftar wajib pajak PBB-P2 yang terdaftar di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten

Magelang.

Kepatuhan wajib pajak diukur menggunakan kuesioner. Wajib pajak diminta

memberi pendapat mengenai kesadaran dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan akan diukur menggunakan skala Likert. Skala

Likert dengan nilai 1 sampai 5 digunakan dalam penelitian ini.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

24

Tabel 3.1

Penilaian Skala Likert

Keterangan Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Jenis variabel didasarkan atas kajian teoritis dan empiris sebagai acuan kerangka

berpikir yang terdiri dari dua jenis variabel, yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini meliputi pengetahuan pajak, kualitas

peayanan dan sanksi pajak. Berikut ini adalah uraian operasional setiap variabel:

a. Pengetahuan Pajak

Pengetahuan pajak adalah proses dimana wajib pajak mengetahui dan memahami

tentang peraturan dan Undang-Undang tentang perpajakan serta tata cara perpajakan

dan menerapkannya dalam kegiatan perpajakan seperti menghitung pajak, membayar

pajak, melaporkan SPT dan sebagainya. Pengetahuan pajak menurut Caroline (2009)

adalah informasi yang dapat digunakan wajib pajak sebagai dasar bertindak,

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

25

mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan

dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan.

Pengetahuan pajak diukur dengan 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden. Pernyataan dalam kuesioner diukur menggunakan skala Likert, mulai dari

1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Jika wajib pajak sangat setuju dengan

pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa wajib pajak memiliki pengetahuan pajak

yang luas.

b. Kualitas Pelayanan

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg PAN)

Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, memberikan pengertian pelayanan publik yaitu segala

kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai

upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Kualitas pelayanan pajak merupakan salah satu hal

yang dapat meningkatkan minat wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya dan diharapkan petugas pelayanan pajak wajib mempunyai

pengetahuan yang mendalam tentang perpajakan di Indonesia.

Kualitas pelayanan diukur dengan 12 pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden. Pernyataan dalam kuesioner diukur menggunakan skala Likert, mulai dari

1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Jika wajib pajak sangat setuju dengan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

26

pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa wajib pajak sudah merasa terpenuhi

kebutuhan atas pelayanan pajaknya.

c. Sanksi Pajak

Menurut Tjahjono (2005), sanksi pajak adalah suatu tindakan yang diberikan

kepada wajib pajak ataupun pejabat yang berhubungan dengan pajak yang melakukan

pelanggaran baik secara sengaja maupun karena alpa. Sanksi perpajakan merupakan

jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan akan dipatuhi.

Dengan kata lain, sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak

melanggar norma perpajakan.

Sanksi pajak diukur dengan 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

Pernyataan dalam kuesioner diukur menggunakan skala Likert, mulai dari 1 (sangat

tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Jika wajib pajak sangat setuju dengan pernyataan

tersebut maka diasumsikan bahwa dalam membayarkan pajak PBB-P2 wajib pajak

mempertimbangkan sanksi yang ada.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak. Menurut

Rahayu (2010) kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela (voluntary

of complince) merupakan tulang punggung sistem self assessment , dimana wajib pajak

bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian secara

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

27

akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajaknya tersebut. Wajib pajak yang

mengisi dengan jujur, lengkap dan benar Surat Pemberitahuan (SPT) sesuai ketentuan,

serta menyampaikan SPT ke KPP sebelum batas waktu terakhir merupakan indikator

kepatuhan pajak. Kepatuhan wajib pajak suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui,

mengakui, menghargai dan menaati ketentuan perpajakan yang berlaku serta memiliki

kesungguhan dan keinginan untuk memenuhi kewajiban pajaknya.

Kepatuhan wajib pajak diukur dengan 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden. Pernyataan dalam kuesioner diukur menggunakan skala Likert, mulai dari

1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Jika wajib pajak sangat setuju dengan

pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa wajib pajak memiliki tingkat kepatuhan

dalam membayar pajak PBB-P2 tinggi.

Tabel 3.2

Definisi Operasional

No Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

1. Kepatuhan

Wajib Pajak

Tingkat

kepatuhan

wajib pajak.

Satu pernyataan

mengenai tingkat

kepatuhan wajib pajak

dalam membayar Pajak

Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan

Perkotaan (PBB-P2)

Likert

2. Pengetahuan

Pajak

Tingkat

pengetahuan

pajak yang

dimiliki oleh

wajib pajak

Sepuluh pernyataan

mengenai tingkat

pengetahuan wajib

pajak tentang

pengetahuan

perpajakannya.

Likert

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 28: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

28

3.

Kualitas

Pelayanan

Tingkat

kualitas

pelayanan

yang

diperoleh

wajib pajak

Dua belas pernyataan

mengenai tingkat

kualitas pelayanan

yang diberikan oleh

petugas pajak kepada

wajib pajak.

Likert

4. Sanksi Pajak

Tingkat

pengetahuan

wajib pajak

terhadap

sanksi pajak

Sepuluh pernyatan

mengenai tingkat

pengetahuan dan

pengaruh wajib pajak

terhadap sanksi pajak

Likert

D. Instrumen Penelitian dan Alat Penguji Instrumen

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner digunakan untuk

mengukur tingkat pemahaman pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi pajak.

Pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel diukur dengan

menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Peneliti

menggunakan kuesioner dari peneliti terdahulu (Satiti, 2015) yang kemudian

dikembangkan dan diuji kembali.

2. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 29: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

29

dilakukan dngan Pearson Correlation. Dengan total skor masing-masing variabel,

kemudian hasil korelasi dibandingan dengan nilai signifikan 0,05. Tinggi rendahnya

validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Ghozali, 2011 hlm. 51).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel (sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan

berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

2. Jika r hitung < r tabel (sig. 0,05) atau r hitung negatif, maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan tidak valid).

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Cronbach’s Alpha.

Hasil pengujian tersebut berupa nilai, yang dapat dikategorikan dalam sebuah tingkatan

penilaian yaitu:

1. Baik, bila koefisien Cronbach’s Alpha > 0,8

2. Diterima, bila koefisien Cronbach’s Alpha 0,6 < alpha < 0,8

3. Buruk, bila koefisien Cronbach’s Alpha < 0,6

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 30: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

30

Semakin tinggi nilai alpha, maka kuesioner tersebut semakin reliable. Apabila

kuesioner kurang dari 0,6 maka variabel tersebut harus dihilangkan (Ghozali, 2011

hlm. 45).

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan Kab.

Magelang. Uji statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi jawaban

responden. Uji deskriptif ini digunakan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum,

mean, dan std. deviation.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui, menguji, serta memastikan

kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang berdistribusi normal, tidak ada multikolinearitas, dan tidak

ada heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji

multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas (Algifari, 2017 hlm. 115).

3. Uji Normalitas

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 31: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

31

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari persyaratan uji asumsi klasik. Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen

dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Tujuan uji

normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu

atau residual mengikuti distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Untuk mengetahui apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak, dapat

dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov

biasanya digunakan untuk menguji data yang diamati apakah berdistribusi tertentu.

Caranya membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan tingkat signifikansi

yang ditentukan yaitu 0,05 atau 5%. Jika probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi

normal sedangkan jika probabillitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

(Algifari, 2017 hlm. 119).

4. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas

dapat dilakukan dengan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar

variabel independen dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Batasan

umum yang dipakai untuk menunjukan tidak adanya multikolinieritas adalah nilai

tolerance > 0,1 atau < 10 (Algifari, 2017 hlm. 124).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 32: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

32

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Cara mendeteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser. Jika variasi dari

residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas karena data cross section memiliki data yang mewakili

berbagai ukuran. Syarat tidak terjadi heteroskedastisitas adalah jika koefisien variabel

independen memiliki tingkat signifikansi > 0,05 (Algifari, 2017 hlm. 131).

F. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib

pajak. Keempat hipotesis penelitian tersebut, diuji dengan menggunakan uji beda (t-

test) untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh positif terhadap

variabel dependen. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan uji simultan (uji F)

untuk mengetahui pengaruhnya secara bersama-sama.

1. Analisis Regresi Berganda

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 33: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

33

Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu

variabel bebas terhadap satu variabel terikat, baik secara parsial maupun secara

simultan. Penelitian ini menggunakan 3 variabel bebas, maka persamaan regresinya

adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 Pengetahuan Pajak + β2 Kualitas Pelayanan + β3 Sanksi + e

Keterangan:

Y = Kepatuhan wajib pajak

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi pengetahuan pajak

β2 = Koefisien regresi kualitas pelayanan

β3 = Koefisien regresi sanksi pajak

e = Standard Error

Model regresi dapat dikatakan tepat untuk menggambarkan pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen apabila model regresi tersebut dapat memenuhi

uji asumsi klasik dan hasil uji model regresi signifikan. Hipotesi satu, dua dan tiga

terdukung apabila β masing-masing hipotesis secara statistik signifikan.

2. Uji t (Uji Parsial)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 34: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

34

Uji statistik t bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji pengaruh masing-masing

variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t

dengan tingkat signifikansi 5%. Pada uji t, nilai t hitung akan dibandingkan dengan

nilai t tabel, apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak. Namun, jika sebaliknya maka Ha ditolak dan Ho diterima (Algifari, 2017 hlm.

77).

3. Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 atau 5%

untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitan ini diterima atau

ditolak, dilakukan dengan cara menguji nilai F. Kriteria suatu hipotesis diterima jika F

hitung > F tabel (Algifari, 2017 hlm. 80).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 35: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Data penelitian ini diperoleh melalui survei kepada wajib pajak di Desa

Mertoyudan dan Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Wajib pajak

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang terdapat di Desa

Mertoyudan dan Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Responden terdaftar sebagai wajib pajak PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang.

2. Wajib pajak PBB-P2 berdomisili di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten

Magelang.

3. Wajib pajak PBB-P2 pernah membayar PBB-P2.

Kuesioner disebar secara langsung sejak bulan Oktober 2018 sampai bulan

Desember 2018. Peneliti memilih menyebar kuesioner kepada warga Perumahan Bumi

Prayudan Desa Mertoyudan dan warga Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan.

Ada 120 kuesioner didistribusikan kepada responden. Dari jumlah tersebut hanya

100 kuesioner yang dapat digunakan, sedangkan 20 kuesioner tidak dapat digunakan

karena tidak lengkap. Rincian tentang distribusi kuesioner disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 36: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

36

No Rincian Jumlah

1 Kuesioner yang terdistribusikan 120

2 Kuesioner yang tidak dikembalikan 12

3 Kuesioner yang dikembalikan 108

4 Kuesioner yang tidak lengkap 8

5 Kuesioner yang digunakan untuk analisis

penelitian 100

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018.

B. Statistik Deskriptif

1. Deskriptif Data Penelitian

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk

tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif meliputi

karakteristik responden dan deskriptif variabel penelitian.

Tabel 4.2

Demografi Responden berdasarkan Gender

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 37: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

37

Desa Keterangan Jumlah Persentase

Warga Perumahan

Bumi Prayudan

Perempuan 12 12%

Laki-laki 25 25%

Warga Desa Banyurojo Perempuan 28 28%

Laki-laki 35 35%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

Tabel 4.2 menunjukkan demografi respoden berdasarkan gender, dimana

responden perempuan terdapat 40 orang (40%) dan responden laki-laki terdapat 60

orang (60%).

Tabel 4.3

Demografi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah Persentase

SMA 68 68%

D3/S1 32 32%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

Tabel 4.3 menunjukkan demografi responden berdasarkan pendidikan terakhir

yaitu responden yang berpendidikan terakhir SMA terdapat 68 orang (68%),

responden yang berpendidikan terakhir D3/S1 terdapat 32 orang (32%).

Tabel 4.4

Demografi Responden Berdasarkan Penghasilan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 38: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

38

Penghasilan Jumlah Persentase

< Rp 2.500.000 36 36%

Rp 2.500.000 - Rp 5.000.000 40 40%

Rp 5.000.000 - Rp 7.500.000 20 20%

Rp 7.500.000 - Rp 10.000.000 4 4%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

Tabel 4.4 menunjukkan demografi responden berdasarkan penghasilan. Tabel

tersebut menunjukkan responden dengan penghasilan < Rp 2.500.000 terdapat 36

orang (36%), responden dengan penghasilan Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 terdapat 40

orang (40%), responden dengan penghasilan Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000 terdapat 20

orang (20%), sedangkan responden dengan penghasilan Rp 7.500.000 – Rp 10.000.000

terdapat 4 orang (4%). Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang

berpenghasilan Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 paling dominan.

Tabel 4.5

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 39: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

39

Demografi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

Pegawai Negeri Sipil 4 4%

Pegawai Swasta 18 18%

Wiraswasta 24 24%

Lainnya 54 54%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

Tabel 4.5 menunjukkan demografi responden berdasarkan jenis pekerjaan.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri

Sipil (PNS) sebanyak 12 orang (12%), responden yang bekerja sebagai pegawai swasta

sebanyak 15 orang (15), responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 19 orang

(19%) dan pekerjaan lainnya seperti perangkat desa, buruh.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi

Variabel Penelitian Mean Standar Deviasi

Kepatuhan Wajib

Pajak

42,05 4,352

Pengetahuan pajak 40,79 4,063

Kualitas Pelayanan 47,24 6,191

Sanksi 33,39 5,895

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 40: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

40

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan hasil statistik deskriptif empat variabel

bahwa, variabel yang mempunyai rata-rata terendah (minimum) adalah variabel sanksi

dan nilai rata-rata tertinggi (maximum) adalah variabel kualitas pelayanan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan adalah kualitas

pelayanan.

Tabel 4.7

Tabel Analisis Deskripsi Penghasilan

Penghasilan Jumlah Jenis Pekerjaan

< Rp 2.500.000 36 Lainnya

Rp 2.500.000 - Rp 5.000.000 40 Lainnya

Rp 5.000.000 - Rp 7.500.000 20 Wiraswasta

Rp 7.500.000 - Rp 10.000.000 4 PNS

Total 100

a. Pengaruh penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (Y).

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan demografi responden berdasarkan

penghasilan. Tabel tersebut menunjukkan responden dengan penghasilan < Rp

2.500.000 terdapat 36 orang (36%), responden dengan penghasilan Rp 2.500.000 – Rp

5.000.000 terdapat 40 orang (40%), responden dengan penghasilan Rp 5.000.000 – Rp

7.500.000 terdapat 20 orang (20%), sedangkan responden dengan penghasilan Rp

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 41: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

41

7.500.000 – Rp 10.000.000 terdapat 4 orang (4%). Tabel tersebut menunjukkan bahwa

responden yang berpenghasilan Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 paling dominan.

Berdasarkan penelitian responden dengan penghasilan paling dominan yaitu

penghasilan < Rp 2.500.000 dan penghasilan antara Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000

tergolong responden dengan pekerjaan lainnya seperti perangkat desa, buruh dan

pekerjaan lainnya yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Rata-rata responden

tersebut walaupun memiliki pekerjaan yang tergolong berpenghasilan kecil tetapi tidak

menyurutkan kepatuhannya untuk membayar pajak dengan alasan tidak merasa

terbebani untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-

P2) karena hanya dibayarkan setahun sekali dan dibantu dengan orang yang bekerja di

Kelurahan Desa Mertoyudan dan Desa Banyurejo dengan penyuluhan pembayaran

PBB-P2 dan membantu para wajib pajak untuk melaporkan dan membayarkan PBB-

P2.

Responden dengan penghasilan Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000 terdapat 20 orang

(20%), sedangkan responden dengan penghasilan Rp 7.500.000 – Rp 10.000.000

terdapat 4 orang (4%), rata-rata responden tersebut memiliki pekerjaan sebagai

wiraswasta dan PNS. Berdasarkan wawancara peneliti dengan responden dapat

disimpulkan bahwa kepatuhan dalam membayar pajak pada wajib pajak tersebut

tergolong sedang karena walaupun hampir semua wajib pajak tersebut membayarkan

PBB-P2 dengan tepat waktu tetapi masih ada beberapa wajib pajak yang tidak

membayarkan pajaknya tepat waktu dengan alasan wajib pajak tidak mengerti kapan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 42: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

42

tanggal jatuh tempo pembayaran pajak PBB-P2 tersebut, terdapat juga wajib pajak

yang beralasan bahwa tidak ada waktu untuk membayar PBB-P2 karena pekerjaannya

yang terlalu menyita waktu. Dengan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

faktor penghasilan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

PBB-P2.

C. Uji Kualitas Data

1. Deskripsi Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner digunakan untuk

mengukur tingkat pemahaman pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi pajak.

Pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel diukur dengan

menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Seperti yang sudah diuraikan di BAB III, peneliti menggunakan kuesioner dari

peneliti terdahulu (Satiti, 2015). Kuesioner tersebut diuji terlebih dahulu dengan

melakukan uji pilot. Uji pilot dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada

Mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta, uji tersebut memperoleh hasil valid tetapi

terdapat butir pertanyaan divariabel sanksi pajak yang menghasilkan data tersebut tidak

reliable sehingga peneliti memperbaiki kuesioner tersebut dengan cara menambahkan

butir-butir pertanyaan disetiap variabel, kemudian di uji kembali dengan menyebar

kuesioner kepada karyawan STIE YKPN Yogyakarta, uji pilot tersebut menghasilkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 43: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

43

semua data valid dan reliable sehingga bisa digunakan untuk penelitian yang

sesungguhnya. Hasil uji instrumen secara lengkap terdapat di bagian lampiran.

2. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini

dilakukan dengan Pearson Correlation. Dengan total skor masing-masing variabel,

kemudian hasil korelasi dibandingan dengan nilai signifikan 0,05. Tinggi rendahnya

validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Ghozali, 2011 hlm. 51).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel (sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan

berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

2. Jika r hitung < r tabel (sig. 0,05) atau r hitung negatif, maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan tidak valid).

Berdasarkan pengujian yang dilakukan untuk variabel pada kuesioner menyatakan

hasil sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 44: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

44

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak

Variabel Komponen Rhitung Rtabel 5% Keputusan Uji

Kepatuhan

K1 0,541 0,1946 Valid

K2 0,601 0,1946 Valid

K3 0,644 0,1946 Valid

K4 0,590 0,1946 Valid

K5 0,576 0,1946 Valid

K6 0,604 0,1946 Valid

K7 0,577 0,1946 Valid

K8 0,645 0,1946 Valid

K9 0,645 0,1946 Valid

K10 0,704 0,1946 Valid

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

Dari hasil uji validitas kepatuhan wajib pajak yang terdapat pada Tabel 4.8, dapat

diketahui bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner penelitian dinyatakan valid.

Hal ini dapat dilihat pada masing-masing item pernyataan yang mempunyai nilai r

hitung > r tabel (sig. 0,05). Sehingga seluruh item penyataan dapat disertakan dalam

pengujian selanjutnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 45: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

45

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan

Variabel Komponen Rhitung Rtabel

5% Keputusan Uji

Kualitas

Pelayanan

KP1 0,621 0,1946 Valid

KP2 0,699 0,1946 Valid

KP3 0,761 0,1946 Valid

KP4 0,685 0,1946 Valid

KP5 0,754 0,1946 Valid

KP6 0,689 0,1946 Valid

KP7 0,804 0,1946 Valid

KP8 0,739 0,1946 Valid

KP9 0,582 0,1946 Valid

KP10 0,687 0,1946 Valid

KP11 0,688 0,1946 Valid

KP12 0,706 0,1946 Valid

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

Dari hasil uji validitas kualitas pelayanan yang terdapat pada Tabel 4.9, dapat

diketahui bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner penelitian dinyatakan valid.

Hal ini dapat dilihat pada masing-masing item pernyataan yang mempunyai nilai r

hitung > r tabel (sig. 0,05). Sehingga seluruh item penyataan dapat disertakan dalam

pengujian selanjutnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 46: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

46

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Pengetahuan Pajak

Variabel Komponen Rhitung Rtabel 5% Keputusan

Uji

Pengetahuan

pajak

P1 0,533 0,1946 Valid

P2 0,533 0,1946 Valid

P3 0,517 0,1946 Valid

P4 0,624 0,1946 Valid

P5 0,716 0,1946 Valid

P6 0,591 0,1946 Valid

P7 0,609 0,1946 Valid

P8 0,683 0,1946 Valid

P9 0,541 0,1946 Valid

P10 ,402 0,1946 Valid

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

Dari hasil uji validitas pengetahuan pajak yang terdapat pada Tabel 4.10, dapat

diketahui bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner penelitian dinyatakan valid.

Hal ini dapat dilihat pada masing-masing item pernyataan yang mempunyai nilai r

hitung > r tabel (sig. 0,05). Sehingga seluruh item penyataan dapat disertakan dalam

pengujian selanjutnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 47: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

47

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Sanksi Pajak

Variabel Komponen Rhitung Rtabel

5% Keputusan Uji

Sanksi

S1 0,506 0,1946 Valid

S2 0,635 0,1946 Valid

S3 0,604 0,1946 Valid

S4 0,595 0,1946 Valid

S5 0,662 0,1946 Valid

S6 0,674 0,1946 Valid

S7 0,562 0,1946 Valid

S8 0,723 0,1946 Valid

S9 0,711 0,1946 Valid

S10 0,707 0,1946 Valid

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

Dari hasil uji validitas sanksi pajak yang terdapat pada Tabel 4.11, dapat

diketahui bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner penelitian dinyatakan valid.

Hal ini dapat dilihat pada masing-masing item pernyataan yang mempunyai nilai r

hitung > r tabel (sig. 0,05). Sehingga seluruh item penyataan dapat disertakan dalam

pengujian selanjutnya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 48: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

48

Tabel 4.12

Ringkasan Hasil Uji Validitas

No. Variabel Valid Tidak Valid

1. Kepatuhan Wajib

Pajak

K1, K2, K3, K4,

K5, K6, K7, K8,

K9, K10

-

2. Pengetahuan Pajak P1, P2, P3, P4, P5,

P6, P7, P8, P9, P10 -

3. Kualitas Pelayanan

KP1, KP2, KP3,

KP4, KP5, KP6,

KP7, KP8, KP9,

KP10, KP11, KP12

-

4. Sanksi S1, S2, S3, S4, S5,

S6, S7, S8, S9, S10 -

Ringkasan hasil uji validitas pada Tabel 4.12, menunjukkan seluruh item

pernyataan pada variabel kepatuhan wajib pajak, kualitas pelayanan, pengetahuan

pajak dan sanksi pajak memiliki hasil yang valid. Sehingga item-item pernyataan dapat

digunakan dalam uji reliabilitas.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Cronbach’s Alpha.

Hasil pengujian tersebut berupa nilai, yang dapat dikategorikan dalam sebuah tingkatan

penilaian yaitu:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 49: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

49

Reliabilitas suatu pengukuran menunjukan stabilitas dan konsistensi dari suatu alat

uji. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban responden. Suatu

kuesioner dikatakan reliable apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

terhadap subjek yang sama akan diperoleh hasil yang konsisten.

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Cronbach’s Alpha.

Hasil pengujian tersebut berupa nilai, yang dapat dikategorikan dalam sebuah tingkatan

penilaian yaitu:

a. Baik, bila koefisien Cronbach’s Alpha > 0,8

b. Diterima, bila koefisien Cronbach’s Alpha 0,6 < alpha < 0,8

c. Buruk, bila koefisien Cronbach’s Alpha < 0,6

Semakin kecil nilai alpha menunjukkan semakin banyak item yang tidak reliabel.

Semakin tinggi nilai alpha, maka kuesioner tersebut semakin reliable (Algifari, 2017

hlm. 96).

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Rhitung Rtabel 5% Keterangan

Kepatuhan Wajib

Pajak 0,810 0,1946 Reliabel

Pengetahuan

Pajak 0,771 0,1946 Reliabel

Kualitas

Pelayanan 0,905 0,1946 Reliabel

Sanksi 0,832 0,1946 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 50: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

50

Berdasarkan Tabel 4.13 hasil uji reliabilitas di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, karena

mempunyai nilai Cronbach’s Alpha (α) lebih dari 0,70 sehingga layak digunakan untuk

menjadi alat ukur instrumen pada penelitian ini.

D. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui, menguji, serta memastikan

kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang berdistribusi normal, tidak ada multikolinearitas, dan tidak

ada heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji

multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas (Algifari, 2017 hlm. 115).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

independen maupun dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dibawah ini

merupakan gambaran uji normalitas (Algifari, 2017 hlm. 119).

Peneliti dalam melakukan uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov

Smirnov, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 51: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

51

Hasil Uji Normalitas

Parameter Hasil

Jumlah sampel data 100

Kolmogorov-Smirnov Z 0,710

Asymp.Sig.(2-tailed) 0,694

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas diperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,694

lebih besar dari pada 0,05 yang berarti data terdistribusi secara normal. Dengan

demikian uji normalitas ini menunjukkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

2. Uji Multikolonieritas

Dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada

interkorelasi atau kolinearitas antar variabel bebas. Interkorelasi adalah hubungan yang

linear atau hubungan yang kuat antara satu variabel bebas atau variabel prediktor

dengan variabel prediktor lainnya di dalam sebuah model regresi. Interkorelasi itu

dapat dilihat dengan nilai koefisien korelasi antara variabel bebas, nilai VIF dan

Tolerance, nilai Eigenvalue dan Condition Index, serta nilai standar error koefisien beta

atau koefisien regresi parsial (Algifari, 3017 hlm. 124).

Pengambilan Keputusan:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 52: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

52

Melihat nilai Tolerance

1. Tidak terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance > 0,10

2. Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance < 0,10

Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

1. Tidak terjadi Multikolinearitas, jika nilai VIF < 10,00

2. Terjadi Multikolinearitas, jika nilai VIF > 10,00

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel Independen Collinearity Statistics

Kesimpulan Tolerance VIF

Pengetahuan Pajak 0,702 1,425 Tidak terjadi

multikolonieritas

Kualitas Pelayanan 0,709 1,410 Tidak terjadi

multikolonieritas

Sanksi 0,794 1,259 Tidak terjadi

multikolonieritas

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai VIF adalah < 10,00. Dengan

nilai VIF dari variabel pengetahuan pajak sebesar 1,425, variabel kualitas pelayanan

sebesar 1,410 dan variabel sanksi sebesar 1,259. Sedangkan untuk nilai tolerance

0,10,00 < n < 1 dengan nilai tolerance dari variabel pengetahuan pajak sebesar 0,702,

variabel kualitas pelayanan sebesar 0,709 dan variabel sanksi sebesar 0,794. Jadi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 53: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

53

berdasarkan VIF dan tolerance dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

mengandung multikolonieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Cara mendeteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisat dilakukan dengan uji Glejser. Jika variasi dari

residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas karena data cross section memiliki data yang mewakili

berbagai ukuran. Syarat tidak terjadi heteroskedastisitas adalah jika koefisien variabel

independen memiliki tingkat signifikansi > 0,05 (Algifari, 2017 hlm. 131).

Tabel 4.16

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Independen Sig Kesimpulan

Pengetahuan Pajak 0,841 Tidak terjadi

heterokedastisitas

Kualitas Pelayanan 0,370 Tidak terjadi

heterokedastisitas

Sanksi 0,798 Tidak terjadi

heterokedastisitas

Sumber: Lampiran

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 54: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

54

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diambil kesimpulan bahwa variabel pengetahuan

pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi pada model regresi tidak memiliki hubungan yang

signifikan dengan nilai mutlak residualnya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai

signifikansi seluruh variabel independen lebih besar dari 0,05, sehingga model regresi

ini tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

E. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu

variabel bebas terhadap satu variabel terikat, baik secara parsial maupun secara

simultan. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas, maka persamaan regresinya

adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 Pengetahuan Pajak + β2 Kualitas Pelayanan + β3 Sanksi + e

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 55: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

55

Tabel 4.17

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel Koef. Regresi t hitung Sig. Keterangan

(constan) 15,259 4,040 0,000

Pengetahuan

Pajak

0,359 3,425 0,001 Signifikan

Kualitas

Pelayanan

0,215 3,14 0,002 Signifikan

Sanksi 0,06 0,886 0,378 Tidak

Signifikan

Adjusted R Square 0,335

R Square 0,355

F Hitung 17,643

Sig. F 0,000

N 100

Sumber: Data primer yang diolah SPSS 20 (2018)

Keterangan:

Y = Tingkat Kepatuhan

β1 = Pengetahuan Pajak

β2 = Kualitas Pelayanan

β3 = Sanksi Pajak

e = Standard Error

Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 15,259 + 0,359 (β1) + 0,215 (β2) + 0,060 (β3) + e

Hasil analisis dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 15,259, menunjukkan besarnya tingkat kepatuhan wajib pajak

dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

pada saat pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi sama dengan nol.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 56: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

56

2. β1 = 0,359, artinya apabila variabel kualitas pelayanan dan sanksi pajak sama

dengan nol, maka variabel pengetahuan pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib

pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB-P2).

3. β2 = 0,215, artinya apabila variabel pengetahuan pajak dan sanksi pajak sama

dengan nol, maka variabel kualitas pelayanan akan meningkatkan kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB-P2.

4. β3 = 0,060, artinya apabila variabel pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan

sama dengan nol, maka variabel sanksi pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB-P2.

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa besarnya adjusted R2 adalah 0,335 atau 33,5%.

Hal ini menjelaskan bahwa variabel pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi

pajak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2

sebesar 33,5%. Sedangkan sisanya 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

penelitian ini.

2. Uji t (Parsial)

Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk

menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

secara parsial digunakan uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Pada uji t, nilai t hitung

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 57: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

57

akan dibandingkan dengan nilai t tabel, apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel

maka Ha diterima dan Ho ditolak. Namun, jika sebaliknya maka Ha ditolak dan Ho

diterima (Algifari, 2017 hlm. 77).

Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.17. Berdasarkan tabel tersebut hasil

menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

adalah pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan dengan nilai signifikan sebesar 0,001

untuk variabel pengetahuan pajak dan 0,002 untuk variabel kualitas pelayanan.

Sedangkan variabel sanksi pajak berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 karena memiliki nilai signifikansi

diatas 0,05 yaitu 0,378.

Berdasarkan Tabel 4.17 maka tiga hipotesis alternatif yang diajukan dapat

diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Pengaruh pengetahuan pajak (β1) terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (Y).

Hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengetahuan

pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang. Hasil dalam penelitian menunjukkan variabel pengetahuan pajak

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 58: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

58

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 (0,001 < 0,05) dan

koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,359.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pajak

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2

dikecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, maka H1 didukung.

b. Pengaruh kualitas pelayanan (β2) terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (Y).

Hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah kualitas

pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Hasil dalam penelitian

menunjukkan variabel kualitas pelayanan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002

lebih kecil dari α = 0,05 (0,002 < 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar

0,215.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di

kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, maka H2 didukung.

c. Pengaruh Sanksi (β3) terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (Y).

Hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sanksi pajak

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Hasil dalam penelitian menunjukkan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 59: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

59

variabel sanksi pajak memiliki nilai signifikansi sebesar 0,378 lebih besar dari α = 0,05

(0,378 > 0,05) dan koefisien regresi sebesar 0,06. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel sanksi pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, sehingga

H3 tidak berhasil didukung.

3. Uji Statistik F (Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 atau 5%

untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitan ini diterima atau

ditolak, dilakukan dengan cara menguji nilai F. Kriteria suatu hipotesis diterima jika F

hitung > F tabel (Algifari, 2017 hlm. 80).

Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4.17. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai

F hitung sebesar 17,463 dan signifikansi sebesar 0,000 atau dibawah nilai signifikan

0,05. Hal ini berarti bahwa variabel pengetahuan pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi

pajak mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar PBB-P2.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 60: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

60

F. Pembahasan

1. Pengaruh pengetahuan pajak (β1) terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (Y).

Hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengetahuan

pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang. Hasil dalam penelitian menunjukkan variabel pengetahuan pajak

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 (0,001 < 0,05) dan

koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,359.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pajak

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, maka H1 diterima. Hal tersebut

menunjukan bahwa semakin besar pengetahuan wajib pajak terhadap pajak maka

kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 akan meningkat. Hasil penelitian

tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Johan Yusnindar (2015)

dengan judul Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak

Dalam Melakukan Pembayar PBB-P2 (Studi Pada Wajib Pajak PBB-P2 Kec. Jombang

Kab. Jombang) bahwa responden memiliki pengetahuan dalam mengetahui peraturan

baik itu berupa tarif yang akan meraka bayar, tata cara pembayaran dan fungsi PBB-

P2 bagi pemerintah daerah atau kota. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada

objek penelitiannya.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 61: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

61

Peningkatan pengetahuan pajak tersebut mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib

pajak, karena semakin besar pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya membayar

pajak maka masyarakat akan semakin tergugah untuk membayar pajak. Selain itu,

perolehan pajak sendiri digunakan untuk membiayai peningkatan pelayanan terhadap

masyarakat. Hasil penerimaan pajak memang tidak bisa dirasakan langsung oleh

masyarakat, tetapi dengan patuh membayar pajak maka ikut mendukung

penyelenggaraan pemerintah.

Peningkatan pengetahuan masyarakat tidak terlepas dari pendidikan formal yang

didapatkan melalui proses belajar, tetapi juga interaksi sosial baik secara langsung

maupun tidak langsung. Masyarakat secara langsung mendapatkan pengetahuan pajak

melalui sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah melalui kelurahan setempat. Selain

itu, masyarakat dapat melihat iklan-iklan anjuran membayar pajak melalu media massa

atau media sosial. Di Kabupaten Magelang, pada masa pelaporan SPPT digalakkan

dengan baliho-baliho yang tersebar dibeberapa wilayah termasuk di Kecamatan

Mertoyudan untuk melaporkan SPPT dan membayar PBB-P2 tepat waktu. Hal ini

dirasakan mampu menambah pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya membayar

PBB-P2.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 62: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

62

2. Pengaruh kualitas pelayanan (β2) terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (Y).

Hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah kualitas

pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan di Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang. Hasil dalam penelitian menunjukkan variabel kualitas pelayanan

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari α = 0,05 (0,002 < 0,05) dan

koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,215.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, maka H2 diterima. Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin baik kualitas pelayanan PBB-P2 maka kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB-P2 akan meningkat. Hasil penelitian tersebut konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Solihah (2015) dengan judul ”Pengaruh

Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Pajak, Kesadaran Pajak terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB-P2” (Studi Kasus di Desa Wangunharja Kecamatan

Lembang) mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek

penelitiannya.

Kantor pelayanan PBB-P2 Kabupaten Magelang dilengkapi dengan fasilitas

yang cukup baik, terdapat fasilitas ruang tunggu dan bagian pelayanan terpadu

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 63: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

63

sehingga ketika menunggu, wajib pajak merasa nyaman. Wajib pajak juga menilai

petugas pajak dapat memberikan arahan yang baik ketika wajib pajak hendak

membayar PBB-P2. Petugas pajak berusaha membantu wajib pajak sesuai dengan

aturan yang berlaku. Wajib pajak akan merasa terbantu dan dipermudah dengan

pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak.

Sistem pengantrian yang masih berlaku dalam pelayanan PBB-P2 ini tidak jarang

membuat wajib pajak merasakan pelayanan yang lamban. Hal tersebut membuat

beberapa wajib pajak menganggap bahwa membayar PBB-P2 merupakan hal yang

menyita waktu, terlebih kepada mereka yang bekerja. Hal tersebut perlu menjadi

koreksi bagi kantor pelayanan PBB-P2 untuk membuat sistem pembayaran yang lebih

efektif dan efisien.

3. Pengaruh sanksi pajak (β3) terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (Y).

Hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sanksi pajak

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Hasil dalam penelitian menunjukkan

variabel sanksi pajak memiliki nilai signifikansi sebesar 0,378 lebih besar dari α = 0,05

(0,378 < 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,060.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sanksi pajak berpengaruh

tetapi tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 di

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 64: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

64

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, maka H2 tidak berhasil didukung. Hal

tersebut menunjukkan bahwa semakin ketat sanksi pajak terhadap pajak, belum tentu

kepatuhan membayar PBB-P2 akan meningkat, begitupun sebaliknya. Sanksi pajak

belum tentu menjadi faktor utama dalam kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-

P2.

Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hananto (2015) yang berjudul Pengaruh SPPT, Sanksi, Pendapatan Wajib Pajak Bumi

dan Bangunan mengungkapkan bahwa semakin baik sanksi maka semakin tinggi pula

kepatuhan wajib pajak dan denda sebesar 2% perbulan terhitung sejak tanggal jatuh

tempo ternyata tidak memberatkan wajib pajak, sehingga wajib pajak merasa tidak ada

masalah jika membayar pajaknya setelah tanggal jatuh tempo, karena jika dihitung

denda 2% setiap bulannya tidak memberatkan kenaikan pajak yang tidak besar atau

kecil sekali sehingga tidak ada perbedaan antara membayar pajak sebelum dan sesudah

tanggal jatuh tempo. Sanksi yang tegas dan memberatkan nampaknya diperlukan dalam

meningkatkan kepatuhan wajib pajak PBB dimana pelaksanaan sanksi akan

memberikan efek jera pada wajib pajak sehingga tidak akan melalaikan kewajibannya

dan membayar pajak sebelum tanggal jatuh tempo. Namun, penelitian yang dilakukan

oleh Alam (2014) bahwa sanksi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak tidak

konsisten dengan hasil penelitian ini.Penelitian tersebut menjelaskan bahwa semakin

berat sanksi pajak yang diberikan kepada wajib pajak yang melanggar ketentuan

perpajakan maka semakin tinggi kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB. Sanksi

pajak bisa merubah kebiasaan sesorang menjadi patuh membayar pajak. Wajib pajak

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 65: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

65

pasti akan jera bilamana terus menerus dikenai sanksi karena adanya tekanan mental

sebagai akibat pelanggaran pajak yang dibuatnya sendiri.

Responden dalam penelitian mengungkapkan bahwa tanpa adanya sanksi pajak,

mereka akan tetap membayar pajak karena hal tersebut menjadi tanggung jawab

mereka atas kepemilikan tanah dan atau bangunan. Wajib pajak membayar tepat waktu

bukan hanya menghindari sanksi denda yang berlaku, tetapi wajib pajak merasakan hal

tersebut sudah menjadi kebiasaan untuk membayar PBB-P2 setiap tahunnya.

Wajib pajak merasa tidak terbebani untuk membayar denda sebesar 2% jika

mereka terlambat membayar pajak. Hal tersebut dikarenakan sudah menjadi

konsekuensi atas keterlambatan yang telah dilakukan. Meskipun demikian, wajib pajak

lebih memilih untuk membayar PBB-P2 tepat waktu daripada membayar denda.

Terbukti dengan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Suprayitno selaku bidang

Pajak Bumi dan Bangunan di BPKAD Magelang bahwa selama ini belum ada yang

dikenakan sanksi administrasi. Kesukarelaan wajib pajak dalam membayar PBB-P2

tersebut menunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 sudah

baik.

4. Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 66: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

66

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pajak, kualitas pelayanan,

sanksi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar PBB-P2. Hal ini ditunjukkan dengan uji statistik F (simultan) dalam

penelitian ini mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai signifikansi tersebut

kurang dari 0,05.

Pengetahuan pajak, kualitas pelayanan, sanksi secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2, hal ini

disebabkan karena ketiga faktor ini memilik keterkaitan. Wajib pajak memiliki

pengetahuan pajak dan memahaminya mengenai kapan pembayaran PBB-P2 tersebut

dibayarkan dan kapan tanggal jatuh temponya serta apa saja sanksinya jika PBB-P2

tersebut tidak dibayarkan, kemudian kualitas pelayanan yang terdapat dikantor

pelayanan pembayaran PBB-P2 juga mempengaruhi kepatuhan membayar pajak PBB-

P2 karena jika petugas pelayanan pajak PBB-P2 melayani wajib pajak dengan sopan

dan dapat menjawab pertanyaan atau keluhan dari wajib pajak maka wajib pajak akan

dapat memahaminya serta memperhatikan fasilitas yang terdapat dikantor pelayanan

PBB-P2 agar wajib pajak merasa nyaman.

BAB V

PENUTUP

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 67: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

67

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian mengenai pengaruh pengetahuan pajak,

kualitas pelayanan dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan” (Studi empiris pada wajib pajak

PBB-P2 di Kecamatan Mertoyudan), maka dapat disimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

2. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan di

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

3. Sanksi berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan di Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang.

4. Pengetahuan pajak, kualitas pelayanan, sanksi secara bersama-sama (simultan)

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar

PBB-P2, hal ini disebabkan karena ketiga faktor ini memilik keterkaitan.

5. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,355. Besarnya angka koefisien

determinasi sama dengan 35,5%. Angka tersebut mengandung arti bahwa

pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi berpengaruh terhadap tingkat

kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 sebesar 35,5%. Sedangkan

sisanya 64,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi ini .

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 68: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

68

6. Berdasarkan penelitian dan wawancara peneliti dengan Bapak Suprayitno selaku

bidang Pajak Bumi dan Bangunan di kantor BPKAD Magelang strategi yang

dilakukan oleh kantor BPKAD Magelang untuk meningkatkan kepatuhan wajib

pajak adalah dengan membuat aksi menari dengan sebutan “Flashmob

Pembayaran PBB-P2, dengan memegang SPT PBB, ratusan masyarakat

menggelar aksi menari bersama-sama. Dalam kegiatan tersebut berhadiah

sebagai bentuk apresiasi wajib pajak yang membayar pajak lebih awal sebelum

jatuh tempo. Hadiah tersebut berupa TV LED 32 Inch, mesin cuci, kulkas,

sepeda, magic com, kipas angin, setrika dan sebagainya. Kegiatan ini rutin

dilakukan setiap tahunnya. Selain untuk mepercepat penarikan realisasi pajak

juga untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat akan pentingnya ketaatan dalam

membayar pajak tepat waktu, mengajak masyarakat segera melunasi pembayaran

PBB. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap wajib pajak

berupa implementasi fasilitas “host to host” yaitu pembayaran pajak berbasis

web service. Wajib pajak dapat membayar pajak melalui atm, transfer, internet

banking, maupun mobile banking. Detail pembayaran dikirim langsung antara

BPKAD Magelang dengan Bank Jateng. Layanan tersebut sebagai upaya untuk

mempercepat pembayaran juga untuk mengurangi kesalahan dalam

penghitungan pembayaran PBB-P2. Juga untuk memberikan kemudahan dan

pilihan-pilihan bagi wajib pajak dalam rangka menunaikan kewajiban membayar

pajak serta meningkatkan kualitas pelayanan yang ada.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 69: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

69

B. Keterbatasan Penelitian

1. Jumlah responden yang terbatas yaitu hanya berjumlah 100 responden dari

seluruh populasi wajib pajak PBB-P2 yang ada di Kabupaten Magelang, karena

sulitnya mendapatkan responden yang bersedia mengisi kuesioner penelitian.

2. Penelitian dilakukan hanya di Desa Mertoyudan dan Desa Banyurojo Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang, sehingga hasil penelitian tidak dapat

mewakili seluruh wilayah di Kabupaten Magelang.

3. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu pengetahuan

pajak, kualitas pelayanan dan sanksi pajak untuk mengukur pengaruh tingkat

kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

dan Perkotaan (PBB-P2). Keterbatasan variabel independen tersebut tidak dapat

mewakili seluruh faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam

membayar PBB-P2. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square

sebesar 0,355 atau 35,5 % sedangkan 64,5% dipengaruhi oleh variabel lain di

luar model regresi ini.

C. Saran

1. Bagi pelayan fiskus untuk lebih aktif dalam melakukan pengawasan dan

penyuluhan perpajakan di daerah dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak,

karena mayoritas wajib pajak belum memahami tentang perpajakan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 70: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

70

2. Pemerintah Daerah bersama-sama dengan aparatur pajak melakukan sosialisasi

pajak kepada masyarakat sehingga lebih patuh dalam membayar PBB-P2 tanpa

adanya paksaan dari pihak lain.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah responden dari Desa lain di

Kecamatan Mertoyudan atau responden di daerah lain, sehingga hasil penelitian

dapat digeneralisasi secara luas.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini

dengan menambah faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB-P2).

5. Kantor Pelayanan PBB-P2 dilengkapi dengan fasilitas yang lebih modern dan

menyediakan fasilitas lain yang memudahkan wajib pajak dalam membayar

PBB-P2.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Wahyu T. 2018. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak dan

Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada KPP

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 71: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

71

PRATAMA CILACAP Tahun 2018. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta.

Agustina, Asri,2009. Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap

Peningkatan Penerimaan Pajak yang Dimoderasi Oleh Pemeriksaan Pajak Pada

KPP Pratama. SNA. Palembang.

Agus, Jatmiko. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda,

Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang. Tesis

Megister Akuntansi Universitas Diponegoro.

Algifari, 2015. Analisis Regresi. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Alam, S. 2014. Pengaruh Sosialisasi Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Sanksi Pajak

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan

Di Desa Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Skripsi Fakultas

Ekonomi UIN Alaudin Makassar.

Budiartha, Ketut. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi

Perpajakan dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Pada Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Hal. 345-357.

Carolina, Veronica. 2009. Pengetahuan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan Konsep Teori dan Isu.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Faizin, Rizza. 2016. Pengaruh Sosialisasi, Pemahaman, dan Kesadaran Prosedur

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi pada wajib pajak PBB-P2 di

Desa Mojoranu Kab. Bojonegoro).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 72: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

72

Febryanne, Mandy. 2018. Analisis Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Sikap Rasional,

Sanksi Perpajakan dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

(Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah Sleman dan

Sekitarnya)

Fikriningrum, Kurnia W. 2012 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib

Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak. Skripsi

Fakultas Ekonomoni Universitas Diponegoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20.

Hardiningsih, Pancawati. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan

Membayar Pajak. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No. 1 Hal: 126-142.

Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank Semarang.

Hananto, 2015. Pengaruh SPPT, Sanksi, Pendapatan Wajib Pajak Bumi dan

Bangunan. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.

Harianto, Totok. 2006. Analisis Atas Pengaruh Efektivitas Pemeriksaan Pajak

Terhadap Tingkat Kemudahan Tindakan Penagihan Tunggakan Pajak di Kantor

Pelayanan Pajak Madiun. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Jakarta.

Ilyas B, Wirawan dan Richard Burton. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat

Jateng.antaranews.com. 2018. Target PBB-P2 Kota Magelang Naik Jadi Rp 5,7M.

Diakses 17 Januari 2018. https://jateng.antaranews.com/berita/187976/target-pbb-

p2-kota-magelang-naik-jadi-rp57-miliar.

Jotopurnomo, Cindy. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan

Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Kepatuhan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 73: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

73

Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Petra.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium. Jakarta:

Prehallindo.

Lupiyoadi, 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba

Empat.

Mardiasmo, 2016. Perpajakan. Edisi Revisi 2018. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Magelangkota.go.id. 2018. Ratusan Wajib Pajak Flashmob Pembayaran PBB-P2.

Diakses 10 Mei 2018. http://www.magelangkota.go.id/home/detail/100518ardi1

Musthofa, Khoirul. 2011. Pengaruh Penghasilan dan Kesadaran Wajib Pajak dalam

Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Di Kelurahan Tembalang Semarang

Tahun 2009. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Mangoting, Yenni. 2000. Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif

Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Mei.Vol.1. No.1.

Martin, J dan Oxman, S. 2000. Building Expert Systems a tutorial, Prentice Hall, New

Jerse.

Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi

Perdesaan dan Perkotaan.

Rahadi, D. A. 2015. Pengaruh Keadilan dan Pengetahuan Pajak terhadap

Kepatuhan wajib Pajak. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Malang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 74: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

74

Rajif, Mohammad. 2011. Pengaruh Pemahaman, Kualitas Pelayanan, Dan Ketegasan

Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak Pengusaha Ukm Di Daerah

Cirebon. Artikel Ilmiah. Depok: Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Gunadarma.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah.

Republik Indonesia, MENEG PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman

Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Riessyta, Gia. 2015. Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Sosialisasi Perpajakan

Terhadap Motivasi Membayar PBB-P2 (Studi pada wajib pajak di Kelurahan

Airlangga Kota Surabaya).

Satiti, Hening. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Wajib

Pajak dalam Mambayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(Studi pada wajib pajak Kabupaten Klaten). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Gadjah Mada.

Setiawan, Agus. 2004. Cara Mudah Menghitung PPh Badan dengan UndangUndang

Pajak Terbaru. Yogyakarta: Andi Offset.

Sekaran, U. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis 1. Jakarta: Salemba Empat.

Suratno dan Purnama. 2004. Analisis Tingkat Kepuasan Wajib Pajak Terhadap

Kualitas Layanan Kantor Pelayanan Pajak Yogyakarta Dua Sinergi Kajian Bisnis

dan Manajemen, Vol. 7, No. 1, hlm. 69-87.

Siti Kurnia Rahayu, 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 75: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

75

Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib

Pajak dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak Suatu Survei Di

Wilayah Jawa Timur. Jurnal Keuangan Publik. Vol. 4, No. 1, April 2006.

Solihah, 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Pajak, Kesadaran Pajak

terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 (Studi Kasus di Desa

Wangunharja Kecamatan Lembang). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Widyatama Bandung.

Tjahjono. 2005. Perpajakan Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Yogyakarta: Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN.

Widayati dan Nurlis. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk

Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas

(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Gambir Tiga). Dalam Symposium Nasional

Akuntansi XIII Purwokerto 2010. Universitas Jenderal Soederman.

Yusnidar, Johan. 2015. Pengaruh Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Wajib Pajak dalam Melakukan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (Studi pada wajb pajak PBB-P2 Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang). Skripsi Fakultas Ekonomi Institut Agama Islam Negeri

Surakarta.

Yanuesti, Ulfa. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Kesadaran dan Kepuasan Wajib Pajak

Terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB-P2 (Studi pada wajib pajak PBB-P2 di

Kec. Talun Kab. Blitar).

Zulaikha. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi

Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan

Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas (Studi Wilayah KPP pratama Cilacap).

Diponegoro Journal of Accounting.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 76: PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, …repository.stieykpn.ac.id/42/1/RINGKASAN SKRIPSI Elsa Nurfiranti - 311629367.pdf1. Pajak Kendaraan Bermotor . 2. Pajak Bea Balik

76

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id