SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

32
ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KUMPULAN LAGU KARYA BIMBO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH KOTABUMI-LAMPUNG KOTABUMI JANUARI 2019

Transcript of SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

Page 1: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KUMPULAN LAGU KARYA BIMBO

SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

SKRIPSI

OLEH

ELSA MANORA SIREGAR

NPM 1488201006

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH KOTABUMI-LAMPUNG

KOTABUMI

JANUARI 2019

Page 2: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

i

v

KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu wataalla

atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Analisis Makna Referensial pada

Kumpulan Lagu Karya Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah

Menengah Atas”.

Skripsi ini tentu tidak mungkin diselesaikan tanpa bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh

sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Kotabumi;

2. Ibu Nur Mei Ningsih, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia dan selaku pembimbing I dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan telah memberikan bimbingan dan arahannya serta telah

meluangkan waktunya dalam proses penyusunan sampai dengan selesai

skripsi ini;

3. Ibu Dewi Ratnaningsih, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah

bersedia dengan penuh keikhlasan memberikan motivasi, bimbingan

selama perkuliahan, dan bimbingan kepada penulis sampai dengan

selesainya skripsi ini;

4. seluruh bapak/ibu dosen STKIP Muhammadiyah Kotabumi telah banyak

membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan pada penulis;

5. terima kasih juga pada teman-teman seperjuangan menuntut ilmu di

STKIP Muhammadiyah Kotabumi yang telah memberikan dorongan,

motivasi, dan saran selama proses penyusunan skripsi ini;

Semoga kebaikan semua pihak menjadi amal salih dihadapan Allah

Subhanahu wataalla. Amin Yarobbal’Alamin. Semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Kotabumi, Januari 2019

Elsa Manora Siregar

1488201006

Page 3: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

Vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN LOGO

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

MOTO

PERSEMBAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Fokus Penelitian ........................................................................................ 6

1.3 Perumusan Masalah .................................................................................. 7

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II. KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Semantik ................................................................................. 9

2.2 Jenis Makna .............................................................................................. 10

2.3 Makna Referensial .................................................................................... 10

2.3.1 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Benda ................. 13

Page 4: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

Vi

2.3.2 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Peristiwa ............. 13

2.3.3 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Gejala ................. 14

2.3.4 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Kenyataan .......... 14

2.3.5 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Proses ................. 14

2.3.6 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Sifat .................... 14

2.4 Pengertian Lirik Lagu ............................................................................... 15

2.5 Makna Referensial pada “Kumpulan Lagu” Karya Bimbo sebagai

Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas .................................. 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian .................................................................................... 19

3.2 Sumber Data ........................................................................................... 19

3.3 Instrumen Penelitian .............................................................................. 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 21

3.5 Teknik Pengujian Data ........................................................................... 22

3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 26

4.1.1 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Benda .............. 27

4.1.2 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Peristiwa .......... 36

4.1.3 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Gejala .............. 41

4.1.4 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Kenyataan ....... 44

4.1.5 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Proses .............. 48

4.1.6 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Sifat ................. 50

Page 5: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

Vi

4.1.7 Makna Referensial pada “Kumpulan Lagu” Karya Bimbo sebagai

Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas ...................... 56

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................ 62

5.2 Saran ...................................................................................................... 63

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

iv

ABSTRAK

Siregar, Elsa Manora. 2018: Analisis Makna Referensial pada “Kumpulan Lagu”

Karya Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas.

Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Muhammadiyah Kotabumi-Lampung. Pembimbing I Nur

Mei Ningsih, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II Dewi Ratnaningsih, S.Pd.,

M.Pd.

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah makna referensial pada

Kumpulan Lagu Karya Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah

Menengah Atas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna

referensial pada Kumpulan Lagu karya Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di

Sekolah Menengah Atas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini disesuaikan dengan

tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan bentuk makna referensial pada Kumpulan

Lagu karya Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah teknik pengunduhan

melalui web http://m.ordeku.blogspot.co.id/2015/11/lirik/lagu/bimbo/html dan

pencatatan dalam kartu data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk

makna referensial pada kumpulan lagu karya Bimbo berjumlah 79 kutipan: makna

referensial bentuk benda berjumlah 25 kutipan, makna referensial bentuk

peristiwa berjumlah 12 kutipan, makna referensial bentuk gejala berjumlah 10

kutipan, makna referensial bentuk kenyataan berjumlah 9 kutipan, makna

referensial bentuk proses berjumlah 4 kutipan, dan makna referensial bentuk sifat

berjumlah 19 kutipan. Berdasarkan aspek bahasa, aspek psikologis, dan aspek

latar belakang budaya peserta didik, kumpulan lagu karya Bimbo dapat djadikan

sebagai alternatif bahan ajar pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah

menengah atas.

Kata Kunci: makna referensial, lagu, karya Bimbo, bahan ajar

Page 7: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa bukan sekadar deretan kata yang tersusun sedemikian rupa yang

diucapkan oleh manusia untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam

kehidupan, namun lebih dari itu. Bahasa akan membentuk sebuah wacana.

Ningsih (2014: 6) mengatakan wacana adalah bagian yang tidak terlepas dari

tujuan berbahasa, yaitu melakukan komunikasi. Seseorang yang akan

menggunakan bahasa lisan maupun tulis harus memahami tentang pilihan kata,

makna kata, dan juga struktur yang akan digunakan dalam berbahasa. Memahami

makna kata yang diucapkan merupakan hal yang harus diperhatikan saat

berkomunikasi. Makna berkaitan dengan maksud yang ingin disampaikan

pembicara atau penulis. Dengan kata lain, makna hampir sama dengan tujuan

yang ingin dicapai oleh pembicara atau penulis dari informasi yang disampaikan.

Makna sering diperbincangkan oleh khalayak ramai khususnya bagi

pengguna bahasa tersebut. Terkadang makna juga dapat membingungkan

pembaca karena pembaca sulit untuk menafsirkan makna tersebut. Pada umumnya

makna dibagi atas beberapa jenis, yaitu makna afektif, makna denotatif, makna

deskriptif, makna ekstensi, makna emotif, makna gramatikal, makna ideasional,

makna intensi, makna khusus, makna kognitif, makna kiasan, kolokatif, makna

Page 8: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

2

konotatif, makna konseptual, makna konstruksi, makna kontekstual, makna

leksikal, makna referensial. Berdasarkan jenis makna yang sudah dituliskan,

makna yang dipilih untuk dijadikan sebagai penelitian adalah makna referensial.

Makna referensial merupakan makna yang memiliki unsur referen baik

dalam bahasa maupun di luar bahasa. Makna referensial dapat dijumpai dalam

ruang lingkup di dalam bahasa maupun di luar bahasa pada sebuah kata yang

terikat dalam kehidupan sehari-hari. Makna referensial sangat menarik untuk

diteliti karena makna ini merupakan makna yang tidak hanya ada di dalam bahasa

akan tetapi makna tersebut lebih banyak ditemukan di luar bahasa.

Makna referensial ini dijadikan objek penelitian karena pada makna

referensial memiliki acuan yang berhubungan langsung dengan pengguna bahasa

yang sudah disepakati oleh pengguna bahasa lainnya yang berada di luar bahasa

itu sendiri. Seseorang mampu memaknai sebuah kata atau benda dengan cara yang

berbeda-beda sesuai dengan pemahamannya masing-masing terkait kata atau

benda yang dilihatnya. Kata pohon, misalnya, kata pohon di dalam bahasa

memiliki makna menunjukkan jenis tumbuh-tumbuhan, sedangkan di luar bahasa

makna pohon memiliki julukan sebagai ciptaan, hidup, fana. Pemaknaan kata

pohon yang ada di dalam bahasa hanya menunjukkan jenis tumbuhan yang

berbatang keras dan besar.

Pengetahuan tersebut yang akan memudahkan pengguna bahasa untuk

menafsirkan makna yang terkandung di dalam sebuah kata. Pemahaman yang

dilakukan akan memudahkan pengguna bahasa untuk dapat menafsirkan makna

yang terkandung dalam kalimat yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-

Page 9: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

3

hari. Dalam penelitian ini, lirik lagu menjadi contoh wujud dari bentuk makna

yang sering dijumpai oleh pengguna bahasa.

Makna referensial sangat penting di dalam kehidupan karena makna ini

berhubungan dengan sesuatu yang ada di luar bahasa. Kata dapat bermakna

referensial apabila kata tersebut memunyai acuannya. Contohnya, ketika

seseorang mendengar sebuah kata, ia hanya mengetahui makna yang berada di

dalam bahasa saja, tetapi tidak mengetahui makna yang ada di luar bahasa

tersebut. Pengguna bahasa akan lebih memahami makna yang diutarakan dengan

lebih mudah agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi. Tetapi dengan

catatan kata atau benda tersebut memiliki referen sebagai acuannya. Banyak

penyanyi yang namanya terkenal. Salah satunya penyanyi yang terkenal di

Indonesia adalah Bimbo.

Bimbo adalah salah satu penyanyi legendaris di Indonesia. Group musik

ini berasal dari Bandung yang didirikan sekitar tahun 1967. Personil Bimbo terdiri

dari tiga bersaudara yaitu: Sam Bimbo, Acil Bimbo, dan Jaka Bimbo. Lalu dalam

perkembangannya diperkuat dengan bergabungnya adik perempuan mereka Iin

Parlina. Bimbo selalu menyanyikan lagu dengan ragam tema seperti religi, cinta,

lingkungan hidup, sosial, hingga humor yang ada dalam negeri terutama

Indonesia. Lirik lagu yang diciptakan dapat memberikan nilai-nilai positif dan

menyentuhkan perasaan pendengar. Lima puluh tahun bukan waktu yang singkat

bagi group musik ini berkarya. Rentang waktu separuh abad itu pasti dilalui dalam

banyak rintangan dan hambatan. Jatuh bangun dalam berkarya itulah yang juga

dirasakan oleh Bimbo yang sudah dibentuk sejak tahun 1967.

Page 10: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

4

Bimbo mendapatkan sebuah penghargaan Life Time Achievent atau

prestasi seumur hidup dari stasiun televisi swasta Net dalam ajang Music Award

2010. Prestasi lain yang didapat pada tahun 1982 adalah penghargaan dari

Presiden Amerika Serikat dan Rusia, yaitu Ronald Reagan & Leonid Brewzhnev

tentang imbauan perdamaian mencegah perang dunia ke tiga. Dipilihnya penyanyi

legendaris Bimbo sebagai subjek penelitian karena beberapa alasan yaitu, Ia salah

satu penyanyi legendaris di Indonesia. Setiap lagu yang diciptakan memiliki

makna tentang kehidupan nyata masyarakat di Indonesia. Lagu-lagu yang dibuat

bernilai rasa yang positif. Lagu-lagunya sesuai dengan realita masyarakat

Indonesia. Bimbo mendapatkan penghargaan prestasi seumur hidup oleh sebuah

stasiun televisi swasta. Penghargaan Piala Metrome dalam ajang Penghargaan

Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) 2008 di Jakarta.

Kumpulan lagu yang diciptakan oleh Bimbo dipilih karena beberapa

alasan: lagu-lagunya menampilkan musik yang kaya genre. Lagu-lagu yang

dinyanyikan merupakan ekspresi dari pengalaman diri sendiri. Kata-katanya yang

puitis membuat khalayak menjadi suka dengan musik yang diciptakan. Kata-kata

indah dalam liriknya mengungkapkan perasaannya pada orang lain maupun orang

di sekitarnya. Makna yang tersirat pada kumpulan lagu banyak menggunakan

gaya bahasa. Musik yang bervariasi, mulai dari pop hingga qasidah. Lagu

terkadang dijadikan sebagai alat penyampaian makna tersirat yang disampaikan

kepada pendengarnya. Setiap lagu terdapat makna yang terkandung pada setiap

deretan kata yang tersusun di dalamnya sehingga pendengar dapat mengetahui

sebenarnya makna apa yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu tersebut.

Page 11: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

5

Lirik lagu merupakan untaian kata yang diekspresikan oleh pengarang

tentang suatu hal yang telah dilihatnya. Kata-kata dalam lirik lagu dibuat dengan

imajinasi seorang pencipta lagu yang dapat membuat pendengar mampu

menciptakan makna yang beragam dalam lirik lagu tersebut. Oleh sebab itu,

menciptakan sebuah lirik lagu memang membutuhkan waktu yang cukup lama.

Kata-kata yang digunakan tidak seperti bahasa sehari-hari dan memiliki sifat yang

ambigu. Keindahan yang ada di dalam lirik lagu diciptakan dari hasil renungan

imajinasi seseorang. Lirik lagu mampu menimbulkan banyak presepsi yang sangat

dipengaruhi oleh tingkat pemahaman seseorang yang berasal dari pengalaman

hidup yang dimiliki.

Lagu yang diciptakan secara baik dapat membawa pendengar untuk

menghayati dan meresapi makna positif dari sebuah lirik, terlepas dari genre apa

yang dinyanyikan. Lagu yang didengar akan membuat seseorang dapat memaknai

setiap baitnya dengan penafsiran yang berbeda-beda. Lirik sendiri memiliki sifat

istimewa dibandingkan pesan pada umumnya, lirik lagu merupakan jangkauan

yang luas di dalam benak pendengarnya. Hal ini menjadi alasan mengapa lirik

lagu menjadi subjek yang ingin diteliti. Lirik lagu pada penelitian ini

menggunakan kumpulan lagu karya Bimbo, kumpulan lirik lagu ini yang akan

dikaitkan dengan penelitian pada makna referensial. Proses penelitian ini

dilakukan dalam bentuk analisis makna referensial pada kumpulan lagu karya

Bimbo.

Pembelajaran bahasa diarahkan agar peserta didik tumbuh pemahaman dan

penghargaan terhadap bahasa yang digunakan. Agar terjalinnya proses

pemerolehan ilmu, diharapkan bantuan dari guru dalam proses pembelajaran.

Page 12: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

6

Dengan kata lain, guru sebagai fasilitator agar peserta didik mampu belajar

dengan baik. Pembelajaran diwujudkan dalam mendeskripsikan kata-kata yang

terdapat makna disetiap lirik lagu dan dihubungkan dengan pembelajaran bahasa

Indonesia.

Proses pembelajaran akan berjalan dengan maksimal ketika guru memilih

bahan ajar. Pemilihan bahan ajar perlu untuk diseleksi. Dalam pembelajaran

seleksi bahan ajar memberikan peranan sangat penting karena bahan ajar yang

digunakan berkaitan dengan aspek bahasa, psikologi, dan latar belakag budaya.

Penelitian ini penting karena memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam

mendeskripsikan bentuk makna yang terdapat pada setiap lirik lagu. Bentuk

pendeskripsian tersebut secara tidak langsung dapat menambah pengetahuan

peserta didik serta pemahamannya tentang makna. Oleh karena itu, terkait

penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

analisis makna referensial pada kumpulan lagu karya Bimbo sebagai alternatif

bahan ajar di sekolah menengah atas.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, fokus

penelitian ini adalah “Makna Referensial pada Kumpulan Lagu Karya Bimbo

sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas”.

Page 13: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

7

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimana Makna Referensial pada Kumpulan Lagu Karya Bimbo

sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas?”.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Makna Referensial yang

ada di dalam Kumpulan Lagu karya Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di

Sekolah Menengah Atas.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan llmu, khususnya Semantik. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan deskripsi mengenai Makna Referensial pada Kumpulan Lagu Karya

Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh peserta didik

tingkat sekolah menengah atas dalam mengenali dan memahami Makna

Referensial pada Kumpulan Lagu Karya Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar

di Sekolah Menengah Atas.

Page 14: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

8

b. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan

pemahaman tentang Makna Referensial pada Kumpulan Lagu Karya Bimbo

Sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas.

Page 15: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

9

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Semantik

Kata semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani yaitu

sema kata benda yang berarti “tanda” atau “lambang”. Kata kerjanya adalah

semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Semantik merupakan

bagian dari cabang ilmu bahasa yang membahas tentang makna, yang mencakup

jenis, pembagian, pembentukan dan perubahan makna tersebut.

Pateda (2010:2) menyatakan “Dalam ilmu semantik dapat diketahui

tentang pemahaman makna, wujud makna, jenis-jenis makna, aspek-aspek makna

hal yang berhubungan dengan makna, komponen makna, perubahan makna,

penyebab kata hanya mempunyai satu makna atau lebih, dan cara memahami

makna dalam sebuah kata, semuanya dapat ditelusuri melalui disiplin ilmu yang

disebut semantik”. Chomsky dalam Sudaryat (2008:5) menyatakan “Semantik

merupakan salah satu komponen tata bahasa. selain itu terdapat komponen

sintaksis dan fonologi, kajian semantik juga dapat digunakan untuk teknik analisis

ciri pembeda atau fitur distingtif”.

Kambartel dalam Pateda (2010:7) menyatakan semantik merupakan

bahasa yang terdiri dari struktur yang menampakkan makna apabila makna

tersebut dihubungkan dengan objek pada pengalaman manusia. Sugono

(2009:368) menyatakan Makna adalah amanat, moral, nilai, pelajaran,

Page 16: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

10

signifikansi, substansi, takwil. Maksudnya, makna adalah sesuatu yang berkaitan

dengan harga sesuatu atau umpan balik dari sesuatu.

2.2 Jenis Makna

Makna adalah adalah hubungan antara lambang bunyi dengan acuannya.

Makna merupakan bentuk responsi dan stimulus yang diperoleh pemeran dalam

komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang dimiliki. Pateda

(2010:97) menjelaskan terdapat 26 makna, yaitu makna efektif, denotatif,

deskriptif, ekstensi, emotif, gereflekter, gramatikal, ideasional, intense, khusus,

kiasan, kognitif, kolokatif, konotatif, konseptual, kontruksi, kontekstual, leksikal,

lokusi, luas, pictorial, proposional, pusat, referensial, sempit, dan stilistika. Dari

beberapa jenis makna tersebut salah satu jenis makna yang diteliti yaitu makna

referensial.

2.3 Makna Referensial

Teori referensial adalah teori yang menyatakan hubungan antara symbol,

reference, dan referent dalam bentuk segitiga sama sisi. Menurut teori ini, makna

adalah sesuatu yang terbentuk dari hasil hubungan antara reference dan referent

sehingga membentuk simbol bunyi bahasa (berupa kata, makna, dan kalimat)

Simbol bahasa dan rujukan atau referen tidak mempunyai hubungan langsung.

Teori ini menekankan hubungan langsung antara reference dengan referent yang

ada di alam nyata.

Page 17: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

11

Berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah terlepas dari

penggunaan bahasa secara lisan maupun tulis. Secara lisan penggunaan makna

referensial dituangkan melalui sebuah ujaran, sedangkan secara tulis penggunaan

makna referensial dituangkan melalui sebuah tulisan. Di dalam berbahasa baik

melalui lisan maupun tulis sangat mudah untuk dipahami dan dimengerti, semua

dibuat dalam bentuk bahasa, baik dalam kata, frase, maupun kalimat yang

memiliki makna referennya.

Chaer (2009:63) menyatakan perbedaan makna referensial dan non

referensial berdasarkan ada tidak adanya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata

itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu maka

kata tersebut bermakna referensial. Kalau kata itu tidak memiliki referen makna

disebut makna nonreferensial. Sebuah kata atau leksem disebut bermakna

referensial kalau ada referensialnya, atau acuannya (Chaer 2007:291). Pateda

(2010:125) menyatakan makna referensial adalah makna yang langsung

berhubungan dengan acuan yang ditunjuk oleh kata.

Djajasudarma (2009:11) menyatakan makna referensial adalah makna

yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau referen (acuan), makna

referensial disebut juga makna kognitif karena ada acuannya. Makna ini memiliki

hubungan dengan konsep, sama halnya seperti makna kognitif. Makna referensial

memiliki hubungan dengan konsep tentang sesuatu yang disepakati bersama (oleh

masyarakat bahasa), seperti terlihat di dalam hubungan antara konsep (reference)

dengan acuan (referent).

Page 18: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

12

Di bawah ini gambar segitiga menurut Ogden dan Richard:

(b) Makna

(referensi, pikiran)

(a) Lambang (c) acuan (referen)

Hubungan antara (a) dan (c) bersifat tidak langsung, sebab (a) adalah

masalah dalam bahasa dan (c) masalah di luar bahasa yang hubungannya bersifat

arbitrer maka dihubungkan dengan garis putus-putus. Sementara hubungan (a) dan

(b) serta hubungan (b) dan (c) bersifat langsung oleh karena itu dihubungkan

dengan garis biasa atau garis yang tidak putus-putus. Titik (a) dan (b) sama-sama

berada di dalam bahasa, sementara hubungan (b) dan (c) berupa (c) adalah acuan

dari (b) tersebut. Berikut adalah contoh makna referensial di dalam bahasa dan di

luar bahasa.

Rumah

Pondok Rumah Singgah

Pada bagan segitiga di atas dijelaskan bahwa konsep rumah di dalam

bahasa kata rumah memiliki makna adalah pondok, sedangkan di luar bahasa kata

rumah dapat memiliki makna rumah singgah. Makna di dalam bahasa adalah

makna yang tidak dapat diubah lagi dan tidak diragukan kebenarannya. Adapun

Page 19: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

13

makna di luar bahasa pemaknaan dilihat dari tingkat pengalaman pengguna

bahasa.

Pateda (2010:125), menyatakan makna referensial merupakan bentuk

arahan tentang makna yang langsung menunjuk pada suatu dari kata, kalimat,

maupun frasa tersebut. Bentuk makna referensial yaitu: berbentuk benda, gejala,

kenyataan, peristiwa, proses, dan sifat. Jadi, kalau seseorang mengatakan marah,

maka yang diacu adalah gejala marah, misalnya muka yang cemberut, diam dan

kalau berbicara menggunakan bahasa yang bernada tinggi yang kadang-kadang

diikuti dengan anggota badan.

2.3.1 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Benda

Bentuk makna referensial acuannya mengarah pada benda yang ada di

sekitar lingkungan pengguna bahasa, seperti pada contoh dari kata yang bermakna

referensial yaitu “kulkas” dan “laptop” yang termasuk kata yang memiliki makna

referensial karena keduanya mempunyai referen atau acuan kata sejenis

perlengkapan elektronik. Contoh tersebut merupakan contoh makna referensial

yang mengacu pada makna referensial berjenis benda.

2.3.2 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Peristiwa

Bentuk makna referensial acuannya mengarah pada kejadian yang akan

terjadi selanjutnya. Contoh dalam bentuk kalimat yang menunjukkan adanya

bentuk makna referensial dalam jenis bentuk peristiwa, pada bentuk kalimat “

Sekelompok motor tidak dapat bergerak sama sekali” pada bentuk kalimat

tersebut menyebutkan adanya acuan bentuk peristiwa yang dialami yaitu

kejadian/peristiwa kemacetan.

Page 20: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

14

2.3.3 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Gejala

Bentuk makna referensial acuannya mengarah pada sesuatu yang dialami

oleh pengguna bahasa. Contohnya dalam bentuk kalimat yang menunjukkan

bentuk makna referensial dalam bentuk gejala yaitu pada kalimat “mukanya

memerah” makna gejala yang diacu pada bentuk ini adalah bentuk gejala malu.

Gejala malu tidak hanya mengacu pada muka memerah dapat juga terkait dalam

bentuk kesopanan yang harus manusia hindarkan dari dirinya dari perbuatan yang

memalukan.

2.3.4 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Kenyataan

Bentuk makna referensial acuanya mengarah pada sesuatu yang benar-

benar terjadi dari sesuatu yang ditunjukkan. Contohnya dalam bentuk kalimat

yang menunjukkan pada kalimat “tanaman itu tumbuh subur padahal dunia kering

karena tidak ada asupan air” maka makna referensial yang diacu pada gejala

bentuk ini adalah gejala kemarau.

2.3.5 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Proses

Bentuk makna referensial acuannya berbentuk sesuatu yang dijalani oleh

pengguna bahasa. Contohnya dalam bentuk kalimat yang menunjukkan adanya

bentuk makna referensial yang acuannya pada bentuk proses pada kata “bodoh”

maka acuan makna referensialnya pada bentuk proses merupakan kata yang

mengalami proses tidak mau bekerja dengan tekun.

2.3.6 Makna Referensial yang Mengacu pada Bentuk Sifat

Bentuk makna referensial acuannya mengarah pada sifat keadaan

seseorang tersebut. Contohnya dalam bentuk kalimat yang menunjukkan adanya

bentuk makna referensial yang acuannya pada bentuk sifat pada kalimat “dia

Page 21: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

15

tanpa diminta untuk berbicara dia selalu berbicara”pada bentuk kalimat tersebut

menyebutkan adanya makna referensial pada bentuk sifat yang acuan makna

referensialnya adalah cerewet atau banyak bicara.

Dari beberapa teori yang sudah disampaikan oleh para ahli, teori yang

dipilih adalah teori yang disampaikan oleh Pateda, yang berpendapat ada beberapa

bentuk dari makna referensial yaitu: berbentuk benda, gejala, kenyataan,

peristiwa, proses, dan sifat. Dipilihnya teori ini karena bentuk-bentuk makna

referensial sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari sehingga tertarik untuk

menggunakan teori yang disampaikan oleh Pateda.

2.4 Pengertian Lirik Lagu

Lirik lagu adalah ekspesi seseorang tentang suatu hal yang dilihat,

didengar maupun yang dialaminya. Lirik lagu dalam setiap kata serta bahasa

menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik lagu yang dilakukan oleh

seorang pencipta lagu. Lirik lagu adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya

berisikan rangkaian kata-kata yang diciptakan oleh pengarang dan merupakan

salah satu ungkapan isi hati yang dicurahkan oleh pengarang. Biasanya lagu-lagu

yang ciptakan terinspirasi dari diri pencipta lagu itu sendiri yang dirasakan pada

masa lampau atau pengalaman orang lain yang menarik untuk dijadikan sebuah

lirik lagu yang indah. Inspirasi-inspirasi yang muncul akan tercipta sebuah lirik

lagu yang berisikan ungakapan perasaan, seperti marah, benci, sedih, cinta, dan

dendam. Lagu akan tercipta dari pengalaman-pengalaman yang sudah pernah

dirasakan oleh pencipta lagu tersebut. Ardiani dalam Wijaya (2011:1) menyatakan

Page 22: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

16

lirik lagu termasuk dalam genre sastra karena lirik adalah karya sastra (puisi) yang

berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian. Jadi, lirik sama

dengan puisi tetapi bedanya lagu disajikan dengan nyanyian yang termasuk dalam

genre sastra imajinatif. Setiap lagu memiliki tujuan tertentu yang ingin

disampaikan kepada pendengarnya.

2.5 Makna Rereferensial pada Kumpulan Lagu Karya Bimbo sebagai

Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas

Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Bahan ajar

yang disampaikan oleh guru harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini

agar mampu menggapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pada kurikulum 2013,

pembelajaran bahasa Indonesia lebih menekatkan kepada siswa agar mampu

menuangkan imajinasi secara kreatif dan kritis. Oleh sebab itu, dengan adanya

pembelajaran penggunaan bahasa Indonesia di sekolah menengah atas, peserta

didik diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik meggunakan tata bahasa

Indonesia yang baik secara lisan maupun secara tulisan.

Rahmanto (2005:27—31) menyatakan, pemilihan bahan ajar dilihat dari

beberapa aspek yaitu:aspek bahasa, psikologis, dan latar belakang budaya.

1. Aspek Bahasa

Pemilihan bahan ajar dalam penguasaan suatu bahasa sebenarnya tumbuh dan

dikembangkan melalui tahap-tahap yang nampak jelas pada setiap individu

yang bisa memastikan bahwa guru dapat memilih bahan ajar yang sesuai

dengan wawasan yang ilmiah. Misalnya memperhatikan segi ketatabahasaan

dan memperhitungkan kosakata baru yang telah dikuasai oleh peserta didik

Page 23: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

17

agar pemilihan bahan ajar dapat sesuai dengan kemampuan peserta didik

tersebut.

2. Aspek Psikologis

Semua guru harus dapat memahami peserta didik sebelum menerangkan

bahan ajar yang telah ditentukan sebagai alternatif bahan ajar. Pada aspek ini

guru memahami tingkatan perkembangan psikologis anak-anak dengan

beberapa tahap psikologis yang terjadi pada peserta didik. Tahapan tersebut

diantaranya:

1. Tahap pengkhayalan (8—9 tahun) pada tahap ini imajinasi anak belum

banyak diisi hal-hal nyata tetapi masih penuh dengan berbagai macam

fantasi kekanakan.

2. Tahap romantik (10—12 tahun) pada tahap ini anak mulai meninggalkan

fantasi-fantasi dan mengarah ke realitas.

3. Tahap realistik (13—16 tahun) pada tahap ini anak benar-benar sudah

terlepas dari dunia fantasi, dan sangat berminat pada realitas atau apa yang

benar-benar terjadi.

4. Tahap generalisasi (umur 16 tahun dan seterusnya) pada tahap ini anak

sudah tidak lagi hanya berminat pada hal-hal praktis saja tetapi juga

berminat untuk menemukan konsep-konsep abstrak dengan menganalisis

suatu fenomena.

3. Aspek Latar Belakang Budaya

Aspek ini merupakan istilah yang menunjukkan latar belakang dari peserta

didik karena biasanya peseta didik dapat tertarik dari pemilihan bahan ajar

Page 24: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

18

yang sesuai dengan keadaan atau latar belakang budaya yang erat

hubungannya dengan kehidupan siswa tersebut.

Pada proses pembejalaran bahasa, alternatif pembelajaran akan dikaitkan

dengan proses pengembangan minat belajar bahasa untuk peserta didik, yang

diharapakan mampu mengembangkan pengetahuan dalam bentuk dan cara yang

dirancang oleh guru. Bahan ajar yang baik sangat dibutuhkan dalam proses

pembelajaran, karena dengan bahan ajar yang baik proses pembelajaran dapat

tersusun, terarah, dan terfokus. Alternatif bahan ajar akan disesuaikan dengan

kirukulum saat ini yang berlaku serta diatur dengan silabus yang diwujudkan

menjadi sarana atau pilihan bahan ajar bahasa yang ada di sekolah menengah atas.

Dalam program alternatif guru harus mampu memberikan arahan terhadap peserta

didik dapat terarah dan mudah memahami pembelajaran yang disampaikan dan

peserta didik dapat menerima pembelajaran dengan nyaman dan tentunya dapat

menjadi tujuan dari rancangan pembelajaran di sekolah akan terwujud dengan

baik dan sesuai.

Penelitian ini berjudul “Makna Referensial pada Kumpulan Lagu Karya

Bimbo sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas”. Skripsi ini

dimaksudkan untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk makna referensial yang

ada di dalam kumpulan lagu karya Bimbo dan menentukan layak atau tidaknya

kumpulan lagu tersebut dijadikan sebagai aternatif bahan pembelajaran bahasa di

sekolah menengah atas.

Page 25: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif data yang dikumpulkan

adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Metode ini digunakan

bertujuan untuk menggambarkan, menjabarkan serta memaparkan bentuk analisis

makna referensial pada kumpulan lagu karya Bimbo ke dalam bentuk lirik lagu.

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur

statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya.

3.2 Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat ditemukan. Arikunto

(2010:172) menyatakan “Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana

data dapat diperoleh”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kumpulan lagu karya Bimbo yang berupa lirik lagu. Kumpulan lagu tersebut

berjudul Anak Bertanya pada Bapaknya, Antara Kabul dan Beirut, Tante Sun,

Surat untuk Reagan dan Brezhnev, Tuhan, Citra, Sajadah Panjang, Ada Banyak

Cara, Bermata Tapi Tak Melihat, Kumis, Antara Bogor dan Cianjur, Kalpataru,

Page 26: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

20

Adinda, Cinta, Salam Sayang, Romantika Hidup, Lembayung Semakin Ungu,

Terpikat, Cinta Kilat, Pacar, Calon Mertua, Pacarku Manis, Meringis Dan

Menangis, Pelabuhan Hati, Bunga Kenangan, Lembah Biru, Berdiri Di Atas

Jembatan Semanggi, Dunia Hitam, Cempaka Kuning, Akhir Dari Segalanya,

Elegy Buat PBB, Mawar Asuhan Rembulan, Rimbun Terlindung, Gile, Semalam

di Malaysia, Aisyah Adinda Kita, Selamat Datang Ramadhan, Dengan Puisi Aku,

Hujan di Polonia.

Semua judul lagu berjumlah 39. Lagu yang diteliti dari berbagai album

Bimbo tersebut diperoleh dengan mengunduh dari internet pada alamat web

http://m.ordeku.blogspot.co.id/2015/11/lirik/lagu/bimbo/html pada tanggal 16

Agustus 2017 kumpulan lagu dari berbagai album tersebut menjadi sumber data

dalam rancangan penelitian ini.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu proses dan metode, alat atau cara

untuk memperoleh informasi terhadap suatu yang diteliti. Arikunto (2010:203)

menyatakan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti cermat, lengkap dan mudah diolah. Peneliti merupakan perencana

data, pengumpul data, penafsir data, penganalisis data kemudian pelapor hasil dari

proses penelitian. Selain itu, menggunakan kartu data sebagai instrumen

tambahan, kartu data tersebut digunakan untuk mencatat data yang menunjukkan

sesuatu yang akan dianalisis berupa kata yang bermakna referensial dan pada

kumpulan lagu karya Bimbo yang berjumlah tiga puluh Sembilan lagu.

Page 27: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

21

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian deskriptif kualitatif pada penelitian ini

menggunakan teknik pencatatan berupa kata-kata yang terdapat pada lirik lagu

yang mendukung menjadi sumber penelitian. Adapun teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap.

a. Mencari (Searching)

Proses utama dalam pengumpulan data adalah pencarian. Pencarian

dilakukan untuk menemukan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Proses pencarian dilakukan melalui beberapa cara

menggunakan mesin pencarian internal dam eksternal. Mesin pencarian

internal adalah mesin pencarian yang disediakan dalam situs web

http://m.ordeku.blogspot.co.id/2015/11/lirik/lagu/bimbo/html.

Pencarian dengan cara ini dilakukan dengan menuliskan beberapa kata

kunci terkait masalah. Mesin pencarian eksternal adalah mesin pencarian

di internet yang cakupannya lebih luas seperti google, bing, dan yahoo.

Pada proses pencarian ini kata kunci dituliskan dengan diakhiri dengan

penulisan blogspot, kemudian hasil pencarian disaring berdasarkan alamat

situs blogspot.

b. Mengunduh (Download)

Tulisan-tulisan yang telah ditemukan dalam proses pencarian kemudian

diunduh. Pengunduhan dilakukan untuk mendokumentasikan sehingga

proses analisis data menjadi lebih mudah.

Page 28: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

22

3.5 Rencana Pengujian Data

Data yang dikumpulkan akan diuji keabsahannya, proses pengujian data

terkait pada teori-teori makna referensial yang telah dipaparkan dan dijelaskan

pada bagian kajian teori. Selanjutnya data tersebut akan divalidasi oleh

pembimbing dalam proses penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dengan cara pendeskripsian bagian-

bagian yang ditentukan dalam penelitian. Analisis data dilakukan sejak awal

penelitian dimulai dengan cara mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi suatu unit yang dapat dikelola. Langkah-langkah analisis datanya sebagai

berikut.

1. Menentukan makna referensial pada kumpulan lagu karya Bimbo.

2. Pengklasifikasi data yang termasuk dalam makna referensial yang ada pada

lirik lagu ciptaan Bimbo. Klasifikasi dipermudah dengan penggunaan kode

saat pencatatan. Bentuk rumusan kode yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Kode petunjuk yang digunakan untuk merujuk teks seperti makna

referensil benda dengan kode huruf (MRB), makna referensial

peristiwa dengan kode huruf (MRP), makna referensial gejala dengan

kode huruf (MRG), makna referensial kenyataan degan kode huruf

(MRK), makna referensial proses dengan kode huruf (MRP), makna

referensial sifat dengan kode huruf (MRS).

Page 29: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

23

b. Kode untuk judul lagu diambil dari huruf awal pada setiap kata yang

ditulis menggunakan huruf kapital.

TABEL 1

DAFTAR PENGODEAN JUDUL LAGU

No Judul lagu Kode

1 Anak Bertanya pada Bapaknya ABpB

2 Antara Kabul dan Beirut AKdB

3 Tante Sun TS

4 Surat Untuk Reagan dan Brezhnev SuRdB

5 Tuhan Thn

6 Citra Ctr

7 Sajadah Panjang SP

8 Dengan Puisi, Aku DPA

9 Mawar Asuhan Rembulan MAR

10 Hujan di Polandia HdP

11 Ada Banyak Cara ABC

12 Rimbun Terlindung RT

13 Gile Gl

14 Bermata Tapi Tak Melihat BTTM

15 Aisyah Adinda Kita AAK

16 Kumis Kms

17 Antara Bogor dan Cianjur ABdC

18 Kalpataru Kpr

19 Adinda Add

20 Cinta Cnt

21 Salam Sayang SS

22 Romantika Hidup RH

Page 30: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

24

23 Lembayung Semakin Ungu LSU

24 Terpikat Tpk

25 Cinta Kilat CK

26 Pacar Pcr

27 Calon Mertua CM

28 Pacarku Manis PM

29 Meringis dan Menangis MdM

30 Pelabuhan Hati PH

31 Bunga Kenangan BK

32 Lembah Biru LB

33 Berdiri di Atas Jembatan Semanggi BdAJS

34 Dunia Hitam DH

35 Cempaka Kuning CKn

36 Akhir Dari Segalanya ADS

37 Elegy Buat PBB EBP

38 Semalam di Malaysia SdM

39 Selamat Datang Ramadhan SDR

c. Kode petunjuk pada bait lagu digunakan kode, I, II, III, VI dan

seterusnya;

d. Kode petunjuk untuk baris pada lagu digunakan kode 1, 2, 3, 4 dan

seterusnya;

Misalnya: MRB/ABpB/II/1 artinya bentuk makna referensial yang mengacu pada

bentuk makna referensial benda terdapat pada judul lagu “Anak Bertanya pada

Bapaknya” terdapat pada bait kedua baris pertama.

Page 31: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

25

3. Menghubungkan makna referensial pada kumpulan lagu karya Bimbo, lalu

menentukan layak atau tidaknya dijadikan sebagai alternatif bahan ajar di

sekolah menengah atas sesuai dengan standar isi kurikulum 2013.

4. Menyimpulkan makna referensial yang relevan terkait pemahaman makna

untuk dijadikan sebagai alternatif bahan ajar di sekolah menengah atas dan

disesuaikan dengan kriteria bahan ajar.

Page 32: SKRIPSI OLEH ELSA MANORA SIREGAR NPM 1488201006

DAFTAR RUJUKAN

Admin.2010. Kumpulan Lirik Lagu Bimbo – Profil Bimbo. (Daring). Tersedia.

http://m.ordeku.blogspot.co.id/2015/11/lirik/lagu/bimbo/html.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: rineka cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Chaer , Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajsudarma, Fatimah. 2009. Semantik 1. Bandung : Refika Aditama.

Djajsudarma, Fatimah. 2009. Semantik 2. Bandung: Refika Cipta.

Martinet, Jeanne. 2010. Semiologi.Yogyakarta: Jalasutra

Muhadjir. 2014. Semantik dan Pragmatik. Tangerang: Pustaka Mandiri.

Ningsih, D. R., Rusminto, N. E., & Karomani, K. (2014). TEKS, KONTEKS,

DAN KOGNISI SOSIAL WACANA BERTEMA PENDIDIKAN DALAM

KOMPASIANA DAN IMPLIKASINYA. J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan

Pembelajarannya), 2(1).

Parera, J.D. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Rineka Cipta.

Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Purnomo, Lukman. 2011. Pengantar Tekas Lagu. (Daring) tersedia:

http://lukmanpurnomo.blogspot.com/2011/07/pengertian-teks-lagu.html.

(19 Juli 2017)

Rahmanto, B. 2005. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Sudaryat, Yayat. 2008. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.

Suhardi. 2015. Dasar-dasar Ilmu Semantik. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Sudirman. 2009. Semantik Bahasa Indonesia. Lampung: AKASA Solution.