EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP …repository.stieykpn.ac.id/383/1/RINGKASAN SKRIPSI...
Transcript of EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP …repository.stieykpn.ac.id/383/1/RINGKASAN SKRIPSI...
EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
(Studi di Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2010-2014)
Dosen Pembimbing: Soegiharto, Dr, M.Acc, Ak., CA.
NASKAH PUBLIKASI
RATNA SRI DIANTI
11.12.25430
PROGRAM SARJANA AKUNTANSI
STIE YKPN YOGYAKARTA
2016
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pertumbuhan penerimaan
pajak hotel kota Yogyakarta tahun 2010-2014, (2) untuk mengetahui efektivitas
penerimaan pajak hotel kota Yogyakarta berdasarkan klasifikasinya tahun 2010-
2014,(3) untuk mengetahui kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) kota Yogyakarta tahun 2010-2014, dan (4) untuk mengetahui
upaya Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) kota Yogyakarta
dalam meningkatkan PAD melalui pajak hotel.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif uji t-test. Teknik
pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara. Data yang digunakan
pada penelitian ini adalah target pajak hotel, realisasi pajak hotel dan realisasi
PAD.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1)Pertumbuhan pajak
hotel mengalami fluktuasi, pertumbuhan tertinggi pajak hotel adalah di tahun
2012 yaitu sebesar 47, 93% dan pertumbuhan terendah yaitu pada tahun 2011
sebesar 16,44%, (2)penerimaan pajak hotel di kota Yogyakarta tahun 2010-2014
rata-rata adalah sebesar 101,83% dengan kriteria “Sangat Efektif (SE)”, (3)rata-
rata penerimaan pajak hotel di kota Yogyakarta tahun 2010-2014 yaitu sebesar
18,01% dengan kriteria “Kurang”, dan (4)Upaya DPDPK kota Yogyakarta dalam
meningkatkan PAD melalui pajak hotel adalah dengan melakukan Pemeriksaan
Sederhana Lapangan (PSL) dan Pemeriksaan lengkap (PL).
Kata kunci: pajak hotel, pendapatan asli daerah, efektivitas, kontribusi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
LATAR BELAKANG
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah menjelaskan
bahwa pemerintah diberi kewenangan untuk mengurus dan melaksanakan rumah
tangganya sendiri dengan seminimal mungkin campur tangan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah mempunyai hak dan kewenangan untuk menguasai sumber-
sumber daya daerah sebagai sumber ekonomi dan keuangan, tetapi pada
kenyataannya pemerintah daerah belum mampu mengoptimalkan sumber-sumber
daya sebagai sumber ekonomi pendapatan asli daerah (PAD). Selama ini
sumbangan dari pemerintah pusat masih mendominasi.
Untuk mengurangi dominasi tersebut, Pemerintah daerah harus lebih
mengoptimalkan pendapatan asli daerah. Menurut UU No. 33 tahun 2004, PAD
terdiri dari: (1) Hasil pajak daerah, (2) Hasil retribusi daerah, (3) Hasil perusahaan
milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan (4)
pendapatan asli daerah yang lainnya. Kemampuan daerah dalam membiayai
rumah tangganya sendiri berbanding lurus dengan jumlah PAD yang diperoleh.
Banyaknya jumlah PAD yang didapatkan mengindikasikan bahwa pemerintah
telah berhasil dalam melaksanakan otonomi daerahnya.
Salah satu sumber pendapatan asli daerah yang dipungut dari masyarakat
tanpa mendapatkan imbalan langsung adalah pajak daerah. Sesuai dengan UU No.
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mengungkapkan
bahwa pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
digunakan untuk membiayai penyelenggaran daerah dan pembangunan daerah.
Dengan terus menggali potensi pajak daerah yang ada di daerah tersebut, PAD
yang semakin besar dapat digunakan untuk pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan rakyat.
Menurut UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Daerah Provinsi memiliki 5 jenis pajak daerah, yaitu: (1) Pajak
Kendaraan Bermotor, (2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, (3) Pajak Atas
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, (4) Pajak Air Permukaan, dan (5) Pajak
Rokok. Sedangkan jenis pajak yang dipungut oleh daerah kabupaten/kota ada 7
jenis pajak, yaitu: (1) Pajak Hotel, (2) Pajak Restoran, (3) Pajak Hiburan, (4)
Pajak Reklame, (5) Pajak Penerangan Jalan, (6) Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan, (7) Pajak Parkir, (8) Pajak Air Tanah, (9) Pajak Sarang Burung Walet,
(10) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, (11) Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan.
Sama halnya dengan daerah lain di Indonesia, kota Yogyakarta merupakan
daerah yang diberi otonomi daerah yang berwenang untuk mengurus rumah
tangganya sendiri guna melaksanakan pembangunan dan mensejahterakan
masyarakat. Kota Yogyakarta sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki keunggulan kompetitif tersendiri dibandingkan dengan
daerah lain. Kota Yogyakarta sebagai kota budaya yang masih sangat kental
dengan pelestarian budayanya menjadi daya tarik tersendiri. Dekat dengan
Bandara Internasional Adi Sutjipto serta sarana transportasi yang memadai di kota
Yogyakarta juga menjadikan kota Yogyakarta semakin menarik untuk di-
kunjungi. Sebagai akibatnya, banyak masyarakat baik yang berasal dari kota
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
Yogyakarta, maupun dari kota-kota lain menjalankan bisnisnya di kota
Yogyakarta.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 3 tahun 2011
tentang Pajak Hotel, disebutkan bahwa hotel adalah fasilitas penyedia jasa
penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran,
yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pe-
sanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah
kamar lebih dari 10 (sepuluh).
Grafik 1.1
Jumlah Hotel/Jasa Akomodasi di Kota Yogyakarta, 2010-2014
Sumber: Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2014
Berdasarkan grafik di atas, dapat terlihat bahwa jumlah hotel di kota
Yogyakarta dari tahun ke tahun makin meningkat. Meningkatnya jumlah hotel di
Yogyakarta seharusnya berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah penerima-
an pemerintah yang berasal dari pajak hotel. Salah satu tolok ukur keberhasilan
pemungutan pajak hotel adalah dengan cara menghitung efektivitas pemungutan
pajak hotel.
Sektor industri perhotelan dan jasa penginapan merupakan sektor yang
sangat potensial di kota Yogyakarta guna meningkatkan dan berkontribusi dalam
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
PAD. Selain itu, salah satu objek pajak hotel yakni rumah kos (yang memiliki
lebih dari 10 kamar) juga belum maksimal penerimaan pajaknya. Hal ini menjadi
tantangan bagi Pemerintah kota Yogyakarta untuk memaksimalkan dan menggali
potensi pajak hotel dan jasa penginapan kota Yogyakarta. Oleh karena itu, perlu
dianalisis efektivitas penerimaan pajak hotel kota Yogyakarta dan seberapa besar
kontribusinya terhadap PAD kota Yogyakarta itu sendiri. Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan, penelitian ini diberi judul “Efektivitas dan
Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi di Pemda
Kota Yogyakarta)” .
RUMUSAN MASALAH
a. Seberapa besar pertumbuhan penerimaan pajak hotel yang dimiliki kota
Yogyakarta tahun 2010-2014?
b. Seberapa besar efektivitas pajak hotel yang ada di kota Yogyakarta tahun
2010-2014?
c. Seberapa besar kontribusi pajak hotel terhadap PAD di kota Yogyakarta
tahun 2010-2014?
d. Bagaimana upaya Pemerintah kota Yogyakarta dalam meningkatkan
penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui pajak hotel?
e. Apakah ada perbedaan rata-rata realisasi pajak hotel pada tiap-tiap tahun,
target pajak hotel pada tiap-tiap tahun, realisasi dengan target pajak hotel,
pertumbuhan pajak hotel, dan efektivitas pajak hotel pada tiap-tiap tahunnya
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
TUJUAN
a. Mengetahui pertumbuhan penerimaan pajak hotel yang ada di kota
Yogyakarta tahun 2010-2014.
b. Mengetahui efektivitas pajak hotel yang ada di kota Yogyakarta tahun 2010-
2014.
c. Mengetahui kontribusi pajak hotel terhadap PAD yang ada di kota Yogyakarta
tahun 2010-2014.
d. Mengetahui upaya Pemerintah kota Yogyakarta dalam meningkatkan
pendapatan daerah melalui pajak hotel.
e. Mengetahui perbedaan rata-rata realisasi pajak hotel pada tiap-tiap tahun,
target pajak hotel pada tiap-tiap tahun, target dengan realisasi paja hotel,
pertumbuhan, dan efektivitas paja hotel pada tiap-tiap tahun.
TELAAH PUSTAKA
PAD
Menurut UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah
yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
SUMBER PAD
a. Pajak Daerah
b. Restribusi Daerah
c. Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan; dan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
d. PAD lain-lain yang sah
PAJAK DAERAH
Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
daerah bagi sebesar-besarnya ke-makmuran daerah.
PAJAK HOTEL
Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah
fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lain-nya
dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, rumah peng-inapan
dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih daru 10 (sepuluh).
DASAR PENGENAAN PAJAK HOTEL
Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah yang terkena pajak dalam hotel. Tarif
pajak ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen) dari dasar pengenaaan pajak.
Wajib pajak diwajibkan menggunakan nota penjualan sebagai bukti atas pem-
bayaran yang dilakukan kepada hotel. Nota penjualan disediakan wajib pajak
dengan sudah diporporasi atau diberi tanda khusus oleh Pemerintah Daerah.
Apabila wajib pajak menggunakan mesin Cash Register, wajib memasukkan
program pengenaan pajak hotel sebesar 10% (sepuluh persen) dan kepada
konsumen diberikan nota Cash Register sebagai bukti pembayaran.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
METODE PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
1. Target Pajak Hotel
Menurut KBBI, target adalah sasaran (batas ketentuan dan sebagainya) yang telah
ditetapkan untuk dicapai. Dalam hal ini adalah membahas mengenai pajak hotel,
maka target pajak hotel adalah sasaran (batas ketentuan/sebagainya) pajak hotel
yang telah ditetapkan untuk dicapai.
2. Realisasi Pajak Hotel
Realisasi Pajak Hotel adalah hasil penerimaan pajak hotel per satu tahun yang di-
nyatakan dalam rupiah.
3. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan asli daerah (PAD) adalah semua penerimaan yang diperoleh daerah
dari sumber-sumber dalam wilahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
JENIS DAN SUMBER DATA
1. Data realisasi penerimaan PAD Kota Yogyakarta tahun 2010-2014.
2. Data jumlah target Pajak Hotel Kota Yogyakarta tahun 2010-2014
berdasarkan klasifikasi.
3. Data jumlah realisasi penerimaan Pajak Hotel Kota Yogyakarta tahun 2010-
2014 berdasarkan klasifikasi.
4. Data jumlah hotel di Kota Yogyakarta tahun 2014 berdasarkan klasifikasi.
5. Data nama-nama hotel di Kota Yogyakarta terbaru 2015 berdasarkan
klasifikasi.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6. Gambaran umum Kota Yogyakarta.
OBJEK PENELITIAN
Objek dari penelitian ini adalah hotel-hotel di Kota Yogyakarta selama tahun
2010-2014.
METODE PENGUMPULAN DATA
METODE DOKUMENTASI
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya (Arikunto, 2006).
METODE WAWANCARA
Metode wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik
wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan
dengan responden (Indriantoro dkk, 2002).
METODE ANALISIS
ANALISIS DESKRIPTIF KUANTITATIF
Analisis deskriptif kuantitatif merupakan teknik menganalisa data yang
menggunakan angka-angka untuk menarik kesimpulan dari kejadian-kejadian
yang dapat diukur.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
ANALIS DATA BERKALA (TIME SERIES ANALYSIS)
Time Series Analysis adalah metode pengumpulan data yang dikumpulkan dari
waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan/pertumbuhan (Supranto,
1993).
ANALISIS EFEKTIVITAS
Menurut Kemendagri No. 690.900.327 tahun 1996 dalam Irwan Syah (2014),
apabila perhitungan efektivitas pajak hotel menghasilkan presentase mendekati
atau melebihi 100%, maka penerimaan pajak hotel semakin efektif. Berikut
Kriteria Efektivitas:
Kriteria Efektivitas
Presentase Kriteria Tanda/Kode
> 100%
> 90% - 100%
> 80% - 90%
> 60% - 80%
< 60%
Sangat efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
SE
E
CE
KE
TE
Sumber: Kemendagri No. 690.900.327 tahun 1996 (dalam Irwan Syah:2014)
ANALISIS KONTRIBUSI
Klasifikasi Kriteria Kontribusi
Presentase Kriteria
0-10 Sangat Kurang
11-20 Kurang
21-30 Sedang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
31-40 Cukup Sedang
40-50 Baik
Di atas 50 Sangat Baik
Sumber: Tim Litbang Depagri UGM Tahun 1991 (dalam Handoko:2003)
UJI T-TEST
Uji beda t-test dipakai untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak
berhubungan memilliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan
dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standart
error dari perbedaan rata-rata dua sampel.
HASIL PENELITIAN
REALISASI PENERIMAAN PAJAK HOTEL TAHUN 2010-2014
No Klasifikasi
Hotel
Realisasi Penerimaan Pajak Hotel per Tahun (Rp)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Bintang Lima 9.309.523.989 10.103.055.065 15.002.613.593 21.274.238.901 25.906.127.488
2 Bintang Empat 13.071.294.085 14.367.064.729 18.117.118.723 18.174.153.895 19.466.817.380
3 Bintang Tiga 4.295.076.530 5.145.591.668 10.305.477.539 13.168.559.343 18.059.223.048
4 Bintang Dua 657.371.879 910.981.442 3.088.841.793 5.586.607.067 5.972.041.946
5 Bintang Satu 587.890.789 713.994.633 1.042.573.087 952.995.699 1.089.644.875
6 Melati Tiga 1.346.481.706 1.392.651.035 1.904.912.459 1.746.734.329 1.762.974.645
7 Melati Dua 1.078.642.663 1.262.927.308 1.468.039.408 1.623.956.112 1.362.392.709
8 Melati Satu 1.959.654.686 3.743.879.531 4.743.545.562 5.575.821.008 6.860.203.026
9 Losmen/
Penginapan
Tunggakan
209.345.605
-
221.290.525
-
334.296.680
657.000
460.462.575
-
557.355.537
923.681.428
Jumlah 32.515.281.932 37.861.435.936 56.008.075.844 68.563.528.929 81.960.462.082
TARGET PAJAK HOTEL TAHUN 2010-2014
No Klasifikasi
Hotel
Target Pajak Hotel per Tahun (Rp)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Bintang Lima 8.830.750.000 9.927.465.840 16.164.000.000 19.200.000.000 29.098.000.000
2 Bintang Empat 13.862.369.000 13.862.369.683 18.617.000.000 16.700.000.000 21.856.000.000
3 Bintang Tiga 4.348.720.000 4.812.064.683 8.938.000.000 11.500.000.000 18.161.000.000
4 Bintang Dua 298.310.000 198.807.534 1.690.000.000 5.000.000.000 5.759.869.000
5 Bintang Satu 851.470.000 709.867.537 3.727.000.000 1.000.000.000 2.568.000.000
6 Melati Tiga 846.637.000 1.335.806.496 4.395.000.000 1.700.000.000 1.830.000.000
7 Melati Dua 847.929.000 1.211.328.000 2.745.000.000 1.500.000.000 1.720.000.000
8 Melati Satu 1.522.207.000 1.767.643.668 5.000.000.000 5.000.000.000 6.200.000.000
9 Losmen/ 121.608.000 174.646.559 307.000.000 400.000.000 482.131.000
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
Penginapan
Tunggakan
-
-
-
-
325.000.000
Jumlah 31.530.000.000 34.000.000.000 61.583.000.000 62.000.000.000 88.000.000.000
PERTUMBUHAN REALISASI PAJAK HOTEL TAHUN 2010-2014
No Klasifikasi
Hotel
Pertumbuhan Pajak Hotel (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Bintang Lima - 8,52 48,50 41,80 21,77 2 Bintang Empat - 9,91 26,10 0,31 7,11 3 Bintang Tiga - 19,80 100,28 27,78 37,14 4 Bintang Dua - 38,58 239,07 80,86 6,90 5 Bintang Satu - 21,45 46,02 -8,59 14,34 6 Melati Tiga - 3,43 36,78 -8,30 0,93 7 Melati Dua - 17,08 16,24 10,62 -16,11 8 Melati Satu - 91,05 26,70 17,55 23,03 9 Losmen/
Penginapan - 5,71 51,36 37,54 221,64
Total - 16,44 47,93 22,42 19,54
ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL
EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL TAHUN 2010
No. Klasifikasi
Hotel
Efektivitas
(%) Keterangan
1 Bintang Lima 105,42 Sangat Efektif (SE)
2 Bintang Empat 94,29 Efektif (E)
3 Bintang Tiga 98,77 Efektif(E)
4 Bintang Dua 220,37 Sangat Efektif (SE)
5 Bintang Satu 69,04 Kurang Efektif (KE)
6 Melati Tiga 159,04 Sangat Efektif (SE)
7 Melati Dua 127,21 Sangat Efektif (SE)
8 Melati Satu 128,74 Sangat Efektif (SE)
9 Losmen/Penginapan 172,15 Sangat Efektif (SE)
Total 103,12 Sangat Efektif (SE)
EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL TAHUN 2011
No. Klasifikasi
Hotel
Efektivitas
(%) Keterangan
1 Bintang Lima 101,77 Sangat Efektif (SE)
2 Bintang Empat 103,64 Sangat Efektif (SE)
3 Bintang Tiga 106,93 Sangat Efektif (SE)
4 Bintang Dua 458,22 Sangat Efektif (SE)
5 Bintang Satu 100,58 Sangat Efektif (SE)
6 Melati Tiga 104,26 Sangat Efektif (SE)
7 Melati Dua 104,26 Sangat Efektif (SE)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8 Melati Satu 211,80 Sangat Efektif (SE)
9 Losmen/Penginapan 126,71 Sangat Efektif (SE)
Total 111,36 Sangat Efektif (SE)
EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL TAHUN 2012
No. Klasifikasi
Hotel
Efektivitas
(%) Keterangan
1 Bintang Lima 92,81 Efektif (E)
2 Bintang Empat 97,31 Efektif (E)
3 Bintang Tiga 115,30 Sangat Efektif (SE)
4 Bintang Dua 182,77 Sangat Efektif (SE)
5 Bintang Satu 27,97 Tidak Efektif (TE)
6 Melati Tiga 43,34 Tidak Efektif (TE)
7 Melati Dua 53,48 Tidak Efektif (TE)
8 Melati Satu 94,87 Efektif (E)
9 Losmen/Penginapan 109,11 Sangat Efektif (SE)
Total 90,95 Efektif (E)
EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL TAHUN 2013
No. Klasifikasi
Hotel
Efektivitas
(%) Keterangan
1 Bintang Lima 110,80 Sangat Efektif (SE)
2 Bintang Empat 108,83 Sangat Efektif (SE)
3 Bintang Tiga 114,51 Sangat Efektif (SE)
4 Bintang Dua 111,73 Sangat Efektif (SE)
5 Bintang Satu 95,30 Efektif (E)
6 Melati Tiga 102,75 Sangat Efektif (SE)
7 Melati Dua 108,26 Sangat Efektif (SE)
8 Melati Satu 111,52 Sangat Efektif (SE)
9 Losmen/Penginapan 115,12 Sangat Efektif (SE)
Total 110,59 Sangat Efektif (SE)
EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL TAHUN 2014
No. Klasifikasi
Hotel
Efektivitas
(%) Keterangan
1 Bintang Lima 89,03 Cukup Efektif (CE)
2 Bintang Empat 89,07 Cukup Efektif (CE)
3 Bintang Tiga 99,44 Efektif (E)
4 Bintang Dua 103,68 Sangat Efektif (SE)
5 Bintang Satu 42,43 Tidak Efektif (TE)
6 Melati Tiga 96,34 Efektif (E)
7 Melati Dua 79,21 Kurang Efektif (KE)
8 Melati Satu 110,65 Sangat Efektif (SE)
9 Losmen/Penginapan 183,49 Sangat Efektif (SE)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
Total 93,14 Efektif (E)
KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TAHUN 2010-2014
UJI BEDA T-TEST
UJI BEDA T-TEST PADA REALISASI PAJAK HOTEL
Tahun N Mean t Sig.(2-tailed) 2010
2011
9
9
3612809103,56
4206826215,11
-0,265 0,794
2011
2012
9
9
4206826215,11
6223119538,22
-0,733 0,474
2012
2013
9
9
6223119538,22
7618169881,00
-0,405 0,691
2013
2014
9
9
7618169881,00
9106718009,11
-0,361 0,723
UJI BEDA T-TEST PADA TARGET PAJAK HOTEL
Tahun N Mean t Sig. (2-tailed)
2010
2011
9
9
3503333333,33
3777777777,77
-0,120 0,906
2011
2012
9
9
3777777777,77
6842555555,56
-1,132 0,274
2012
2013
9
9
6842555555,56
6888888888,89
-0,140 0,989
2013
2014
9
9
6888888888,89
9777777777,78
-0,683 0,504
Tahun Realisasi Pajak
Hotel (Rp)
Pendapatan Asli
Daerah (Rp)
Kontribusi
(%)
Kriteria
Kontribusi
2010 32.515.281.932,00 179.423.640.057,51 18,12 Kurang
2011 37.861.435.936,00 228.870.559.645,59 16,54 Kurang
2012 56.008.075.844,00 338.283.728.285,01 16,56 Kurang
2013 81.960.462.082,00 383.052.140.420,42 21,40 Kurang
2014 81.960.462.082,00 470.641.528.444,03 17,41 Kurang
Rata-rata 18,01 Kurang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
UJI BEDA T-TEST PADA TARGET DAN REALISASI PAJAK HOTEL
Data Tahun N Mean t Sig. (2-tailed)
Realisasi
Target
2010
9
9
3612809103,56
3503333333,33
0,050 0,961
Realisasi
Target
2011
9
9
4206826215,11
3777777777,78
0,185 0,856
Realisasi
Target
2012
9
9
6223119538,22
6842555555,56
-0,201 0,843
Realisasi
Target
2013
9
9
7618169881,00
6888888888,89
0,205 0,840
Realisasi
Target
2014
9
9
9106718009,11
9777777777,78
-0,142 0,889
UJI T-TEST PADA PERTUMBUHAN PAJAK HOTEL
Tahun N Mean t Sig. (2-tailed)
2011
2012
9
9
23,95
65,67
-1,679 0,113
2012
2013
9
9
65,67
22,17
1,738 0,101
2013
2014
9
9
22,17
35,19
-0,507 0,619
UJI T-TEST PADA EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL
Tahun N Mean T Sig. (2-tailed)
2010
2011
9
9
130,56
157,57
-0,638 0,533
2011
2012
9
9
157,57
90,77
1,579 0,134
2012
2013
9
9
90,77
108,76
-1,158 0,264
2013
2014
9
9
108,76
99,26
0,755 0,461
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Realisasi penerimaan pajak hotel di kota Yogyakarta dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 selalu meningkat. Hal ini menunjukkan adanya
pertumbuhan pajak hotel tiap tahunnya. Realisasi pajak hotel tertinggi didapat
dari pajak hotel kelas Bintang Lima tahun 2014 dan penerimaan pajak hotel
terendah didapat dari kelas Losmen/Penginapan tahun 2011.
Laju pertumbuhan penerimaan pajak hotel tahun 2011 sampai dengan
tahun 2014 mengalami fluktuasi. Pertumbuhan penerimaan pajak hotel tahun
2011 yaitu sebesar 16,44% dari realisasi penerimaan pajak hotel tahun 2010.
Pada tahun 2012 laju pertumbuhannya yaitu sebesar 47,93% dari realisasi
penerimaan pajak hotel tahun 2011. Pada tahun 2013 pertumbuhan
penerimaan pajak hotel yaitu sebesar 22,42% dari realisasi penerimaan pajak
hotel tahun 2012, dan pada tahun 2014 pertumbuhan penerimaan pajak hotel
yaitu sebesar 19,54% dari realisasi penerimaan pajak hotel tahun 2013.
2. Efektivitas pajak hotel di kota Yogyakarta tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena
pertumbuhan realisasi penerimaan pajak hotel tidak berbanding lurus dengan
pertumbuhan target pajak hotel pada tiap-tiap tahun. Berdasarkan perhitungan
efektivitas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata efektivitas pajak hotel tahun
2010 sampai tahun 2014 yaitu sebesar 101,83% dengan kriteria “Sangat
Efektif”. Pajak hotel memang sudah bisa dikatakan efektif, akan tetapi peneliti
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
tidak mendapatkan data mengenai potensi pajak hotel yang mana menjadi
dasar penentu target pajak hotel. Jika perhitungan target pajak hotel belum
sesuai/jauh dari potensi pajak hotel yang sebenarnya, dimungkinkan hasil
perhitungan efektivitas pajak hotel berubah. Apabila target pajak hotel yang
sebenarnya hasilnya lebih besar dari realisasi, maka efektivitas pajak hotel
akan turun, begitupun sebaliknya.
3. Kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah selama tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Rata-rata
kontribusi pajak hotel terhadap PAD selama tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 yaitu sebesar 18,01% dengan kriteria kontribusi “Kurang”.
4. Upaya DPDPK dalam meningkatkan Pendapatan Asi Daerah melalui pajak
hotel yaitu antara lain dengan melakukan Pemeriksaan Sederhana Lapangan
(PSL) dan Pemeriksaan Lengkap (PL).
5. Hasil perhitungan uji t-test menujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-
rata pada target pajak hotel pada tiap-tiap tahun, realisasi pajak hotel pada
tiap-tiap tahun, realisasi dengan target pajak hotel pada tiap-tiap tahun,
efektivitas pada tiap-tiap tahun, dan pertumbuhan pajak hotel pada tiap-tiap
tahun.
6. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada target pajak hotel tiap tahunnya
menunjukkan bahwa pemerintah kota Yogyakarta tidak melakukan update
mengenai target pajak hotel pada tiap-tiap tahun yang mana hal tersebut
berpengaruh pada perhitungan efektivitas pajak hotel.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7. Perbedaan realisasi pajak hotel yang tidak signifikan tiap tahunnya
menunjukkan bahwa kenaikan jumlah hotel tidak sebanding dengan
pertumbuhan realisasi pajak hotel.
KETERBATASAN
1. Pengambilan data hanya dilakukan pada satu sumber saja dan tidak bisa
dilakukan pada sumber yang lain yaitu Dinas Pajak dan Pengelolaan
Keuangan (DPDPK) kota Yogyakarta
2. Penelitian ini hanya menggambarkan efektivitas dan kontribusi pajak hotel
terhadap PAD secara umum dan tidak bisa menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kenaikan atau penurunan pajak hotel secara mendetail.
SARAN
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, berikut ini adalah saran-saran yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan
Keuangan (DPDPK) kota Yogyakarta dalam upa meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) melalui pajak hotel:
1. DPDPK harus melakukan update mengenai target pajak hotel sebagaimana
aturan yang berlaku dalam Dasar Pengenaan Pajak. Hal ini berfungsi agar
perhitungan efektivitas pajak hotel menjadi akurat, karena efektivitas
merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan dan kegagalan pajak hotel.
Dalam pelaksanaan update juga mendukung DPDPK dalam menjaring objek-
obejk pajak baru yang belum terdata.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2. DPDPK harus melakukan pengecekan ulang terhadap laporan keuangan dari
WP untuk mencegah WP tidak melaporkan pajak sebagaimana mestinya.
3. DPDPK harus terus menggali sumber objek pajak yang ada di kota
Yogyakarta sesuai dengan jumlah hotel yang semakin banyak. Dalam
menentukan target/anggaran dalam tahun-tahun berikutnya harus
mempertimbangkan kontribusi pajak hotel terhadap PAD. DPDPK harus
berusaha meningkatkan kontribusi pajak hotel terhadap PAD yang selama
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masih dalam kriteria “Kurang”.
4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi petugas pajak,
yaitu melalui pembinaan, penyuluhan, dan pelatihan.
5. Melakukan sanksi tegas terhadap WP yang tidak memenuhi kewajibannya
dalam membayar pajak hotel.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta:
Rineka Cipta
Algifari, Subiyakto, Haryono. 2011. Praktikum Statistika dengan MS Excel dan
SPSS. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta.
Atmaja, Fitria Putra. 2009. Evaluasi Penerimaan Pajak Hotel Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar.Universitas Negeri
Semarang. Semarang
Bagus, Denny. Pengantar Perhotelan: Definisi Hotel, Karakteristik, Jnis dan
Klasifikasi Hotel. http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/pengantar-
perhotelan-definisi-hotel.html. Diakses pada tanggal 2 Maret 2016
pukul 19.20 WIB.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19.Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Revisi.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
Handoko, Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Indriantoro, Nur, Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM 37/ PW340/
MPPT-86
Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.3/HK/MKP.02
tanggal 27 Februari 2002
Kota Yogyakarta. 2012. Laporan Tahunan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Pemerintah Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No.3 Tahun 2011 Tentang
Pajak Hotel..
Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Andi Offset
Memah, Edward. 2013. Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel
Terhadap PAD Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi. Sulawesi
Utara.
Octaviani, Oriana. 2015. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel Pada
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta
Puspitasari, Kustanti Dian. 2010. Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak
Hotel Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota
Semaranng Tahun 2007-2009. Universitas Diponegoro. Semarang.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 28 Tahun 2007
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 32 Tahun 20004 tentang Pemerintah
Daerah.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2014
Syah, Irwan. 2014. Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kota Yogyakarta. Universitas Diponegoro. Semarang.
Supranto, M.A. Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan Ekonomi dan
Bisnis. 1993. Yogyakarta: Rineka Cipta.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id