PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG...

10
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA RICE PADA SPRAIN TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT DUKUH MORODIPAN GONILAN KARTASURA SUKOHARJO ARTIKEL ILMIAH Oleh : SUCI NURWIJAYANTI S12.046 PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN

PERTAMA RICE PADA SPRAIN TERHADAP PENGETAHUAN

MASYARAKAT DUKUH MORODIPAN GONILAN KARTASURA

SUKOHARJO

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

SUCI NURWIJAYANTI

S12.046

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

1

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pertolongan Pertama “RICE”

Pada Sprain Terhadap Pengetahuan Masyarakat Dukuh Morodipan

Gonilan Kartasura Sukoharjo

Suci Nurwijayanti 1) Anita Istiningtyas 2) Galih Priambodo 3) 1) Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 2,3 ) Dosen Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Sprain atau keseleo dapat terjadi pada semua orang. Akibat dari sprain dapat menimbulkan

rasa nyeri. Penantalaksaaan sprain dengan non medis, belum semua masyarakat mengetahui secara

baik. Warga masyarakat dukuh Morodipan banyak yang pernah mengalami sprain dan mereka tidak

mengetahui cara pertolongan pertama RICE pada sprain. Pemberian pendidikan kesehatan tentang

pertolongan pertama RICE pada sprain diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyakarat.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pertolongan pertama RICE pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat di dukuh morodipan

Gonilan Kartasura Sukoharjo. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian

adalah pre eksperimen. Desain penelitian menggunakan pre and post test one group design. Populasi

penelitian ini adalah seluruh warga Dukuh Morodipan, dengan teknik sampling menggunakan

Purposive Sampling diperoleh 30 orang sebagai sampel penelitian. Instrument penelitian kuesioner

pengetahuan. Analisis data menggunaka uji Wilcoxon. Hasil penelitian diketahui pre test pengetahuan

responden sebagian besar dalam kategori kurang (60,0%). Hasil post test menunjukkan pengetahuan

responden sebagain besar dalam kategori cukup (73,3%). Hasil uji Wilcoxon diketahui nilai p= 0,000.

Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice

pada sprain terhadap pengetahuan masyarakat di dukuh Morodipan Gonilan Kartasura Sukoharjo.

Kata kunci: pendidikan kesehatan, pengetahuan, RICE, sprain

Abstract

Sprain can occur in everyone and it may cause pain. Non-medical sprain management is not

widely and well known. Many people in Morodipan village have suffered from sprain but they do not

understand how to provide RICE first aid to sprain. It is expected that providing healthcare education

on giving RICE first aid to sprain can improve people’s knowledge. This study aims at investigating the

effect of healthcare education on RICE first aid for sprain on the knowledge level of people in

Morodipan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.This study belongs to quantitative research with pre-

experimental design using one-group pretest and posttest. The populations were all residences of

Morodipan village. A total of 30 persons were taken as samples using purposive sampling technique.

The research instrument was questionnaire on knowledge. Data were later analyzed using Wilcoxon

test.The result of pretest indicates that the knowledge level of most respondents is categorized ‘poor’

(60.0%). The result of posttest shows that the knowledge level of most respondents is categorized ‘fair’

(73.3%). Wilcoxon test results in p value of 0.000. In conclusion, healthcare education on RICE first

aid for sprain puts an effect on the knowledge level of people in Morodipan, Gonilan, Kartasura,

Sukoharjo.

Keywords: healthcare education, knowledge, RICE, sprain.

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

2

PENDAHULUAN

Salah satu cedera yang sering

terjadi antara lain cedera pada

pergelangan kaki atau yang sering

dikenal dengan sprain atau keseleo.

Sprain pergelangan kaki sisi lateral

merupakan cedera paling umum diderita

selama kegiatan atletik, cedera ini

menyebabkan penderita mengalami

kesakitan jangka waktu yang lama.

Cedera pergelangan kaki terjadi 28.000

angka kejadian setiap harinya di

Amerika Serikat (Thomas et al, 2013).

Prevalensi terkilir di Indonesia pada

tahun 2013 sebanyak 27,5%. Prevalensi

terjadinya cedera di Jawa Tengah

berdasarkan tempat terjadinya cedera

pada tahun 2013 yaitudi rumah (36,5%),

sekolah (4,3%), olahraga (3,4%), jalan

raya (43,7%), tempat umum (2,0%),

industri (2,1%), pertanian (7,0%), lain-

lain (1,0%) (Rikesdas, 2013).

Penanganan pertama yang

dapat dilakukan semua orang di rumah

ketika mengalami cedera sprain ini

dengan prinsip RICE. Berdasarkan

penelitian tahun 2002 yang dilakukan

oleh Carl G.Mattacola dan Maureen K.

Dwyer yang berjudul Rehabilitation of

the Ankle After Acute Sprain or Choric

Instability didapatkan hasil penelitian

pada kelompok akut dan kronik yang

paling tepat diberikan terapi pemulihan

fungsi secara normal kasus sprain ankle

adalah fase kronik dimana dapat

diberikan latihan stabilisasi ataupun

latihan keseimbangan.

Warga masyarakat sering

melakukan kesalahan dimana saat terjadi

sprain tidak dilakukan prinsip RICE

melainkan dibawa ke tukang pijit untuk

dipijit, keadaan seperti ini sering terjadi

karena kurangnya pengetahuan warga

masyarakat. Pengetahuan warga

masyarakat bisa ditingkatkan dengan

beberapa cara, antara lain dengan belajar

pada seseorang, belajar dari televisi

,radio dan bisa juga dengan mengikuti

pendidikan kesehatan yang diadakan di

suatu tempat. Pendidikan kesehatan

adalah aplikasi atau penerapan

pendidikan di dalam bidang kesehatan.

(Notoatmodjo, 2005).

Pendidikan kesehatan tentang

RICE perlu dilakukan agar warga

masyarakat mengetahui cara yang benar

dalam pertolongan pertama saat terjadi

sprain, karena warga masih belum tahu

tentang RICE. Banyak warga masyarakat

yang salah persepsi dalam penanganan

sprain atau keseleo ini. Warga Dukuh

Morodipan selalu membawa ke tukang

pijit atau diurut sendiri serta

mengompres dengan air hangat jika

mengalami keseleo.

Studi pendahuluan yang

dilakukan di Dukuh Morodipan ini

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

3

didapatkan informasi ada 33orang yang

pernah mengalami sprain. Data

mengetahui warga yang mengalami

sprain ini didapatkan melalui wawancara

dengan warga masyarakat dan

mengatakan belum pernah medapatkan

informasi tentang pertolongan pertama

saat terjadi keseleo dari petugas

kesehatan lainya.

Tujuan umum dalam

penelitian ini adalah untuk menganalisis

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Tentang Pertolongan Pertama “RICE”

pada sprain Terhadap Pengetahuan

Masyarakat Dukuh Morodipan Gonilan

Kartasura Sukoharjo.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini yaitu

penelitian kuantitatif. Rancangan

penelitian pre eksperiment. Desain

penelitian ini menggunakan one group

pre and post test design.

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh warga Dukuh Morodipan

yang berjumlah 475 orang. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian

ini dengan teknik Purposive

Sampling. Sampel penelitian menjadi 30

orang responden . pengambilan sampel

dengan menggunakan kriteria inklusi dan

ekslusi.

Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan

kuesioner yang berjumlah 27 soal

dengan jawaban benar dan salah yang

termasuk skala guttman.

Analisa univariat pada

penelitian ini karakteristik umur yang

menggunakan data numerik serta pada

jenis kelamin, tingkat pendidikan,

tingkat pengetahuan sebelum dan

sesudah pendidikan kesehatan

menggunakan data kategorik.

Analisa bivariat pada

penelitian ini menggunakan uji

Wilcoxon yaitu untuk mengetahui

pengaruh sebelum dan sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan

pertolongan pertama RICE pada sprain

terhadap tingkat pengetahuan warga.

Hipotesis dalam penelitian ini

Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti

ada pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan masyarakat

tentang pertolongan pertama pada sprain.

Penelitian pendidikan kesehatan ini

dilakukan dari rumah ke rumah

responden di Dukuh Morodipan Desa

Gonilan Kecamatan Kartasura

Kabupaten Sukoharjo di mulai tanggal

10 Januari-14 Mei 2016.

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

4

HASIL dan PEMBAHASAN

Karakteristik responden

Tabel 1. karakteristik responden meliputi

umur

Min Maks Median SD

Umur

tahun

16 74 35.50 18.10

Tabel 1. rerata umur responden

dalam penelitian ini adalah 35,50 tahun.

Umur responden yang semakin

bertambah tua memang merupakan salah

satu faktor seseorang rentang terjadinya

cedera, hal ini bisa disebabkan karena

kekurang hati hatian seseorang dalam

melakukan aktivitas. Penelitian yang

dilakukan oleh Setiawan ( 2011 )

menyebutkan bahwa faktor internal

penyebab terjadinya cedera meliputi dari

umur, pada umur 30-40 tahun kekuatan

otot relatif menurun.

Berdasarkan hasil penelitian

peneliti dan penelitian yang dilakukan

oleh Setiawan terdapat kesamaan bahwa

diusia rentang 30-40 adalah usia dimana

seseorang sering mengalami cedera

seperti contohnya sprain. Usia tersebut

lebih banyak terjadi cedera karena

kekuatan dan elastisitas otot sudah mulai

menurun.

Tabel 2. Meliputi Jenis Kelamin dan Tingkat

Pendidikan

Karakteristik Jumlah %

Jenis Kelamin

Laki-Laki 17 56,7

Perempuan 13 43,3

Pendidikan

SMP 11 36,7

SMA 17 56,7

S1 2 6,6

Tabel 2 pada karakteristik jenis

kelamin responden paling banyak dalam

penelitian ini berjenis kelamin Laki –laki

sebanyak 17 orang (56,7%). Berdasarkan

hasil observasi peneliti responden

penelitian ini mayoritas berjenis kelamin

laki laki karena aktivitas laki laki lebih

banyak dibandingkan perempuan. Hasil

penelitian Susy (2007) menyebutkan

karakteristik berdasarkan jenis kelamin

terlihat bahwa laki-laki lebih banyak

mengalami cedera daripada perempuan.

Berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan peneliti dan penelitian

Susy terdapat kesamaan bahwa jenis

kelamin laki-laki lebih banyak

mengalami cedera dibandingkan

perempuan. Hal ini disebabkan karena

kebanyakan laki-laki lebih aktif dan

terkadang kurang berhati-hati dalam

melakukan aktivitas sehingga sering

terjadi kecelakaan seperti cedera

dibandingkan perempuan.

Tabel 2 karakteristik responden

berdasarkan tingkat pendidikan paling

banyak SMA yaitu sebanyak 17

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

5

responden (56,7%). Pendidikan

responden pada tingkat Sekolah

Menengah Atas (SMA) diharapkan

sudah dapat menerima informasi dalam

meningkatkan pengetahuan. Wawan dan

Dewi (2010) menyatakan pendidikan

merupakan hal yang sangat penting

dalam mempengaruhi pikiran seseorang.

Berdasarkan hasil observasi

peneliti dan teori Wawan & Dewi

terdapat kesamaan persepsi dalam

tingkat pendidikan yang mana seseorang

dapat menerima informasi dan dapat

mengingat materi yang disampaikan

dengan baik berdasarkan pendidikan

yang pernah dijalaninya dan selain itu

juga ditunjang dengan keinginan

seseorang yang ingin berubah menjadi

lebih tau dari sebelumnya tentang

segalanya termasuk mengenai informasi

tentang kesehatan.

Pengetahuan responden tentang

pertolongan pertama RICE pada

sprain sebelum pendidikan kesehatan

pada penelitian di Dukuh Morodipan

Gonilan Kartasura Sukoharjo

Tabel 3. Pengetahuan responden tentang

pertolongan pertama RICE pada sprain

sebelum diberikan pendidikan kesehatan

pada penelitian di Dukuh Morodipan Desa

Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo

(n = 30)

Pengetahuan Pre test

f %

Baik 1 3,3

Cukup 11 36,7

Kurang 18 60,0

Total 30 100.0

Tabel 3 diketahui sebagian besar

pengetahuan responden sebelum

diberikan pendidikan kesehatan dalam

kategori kurang sebesar 60%.

Pengetahuan responden paling sedikit

pada kategori baik sebesar 3,3%.

Kurangnya pengetahuan responden

tentang pertolongan pertama RICE pada

sprain antara lain disebabkan karena

kurangnya informasi kesehatan yang

diterima selama ini, belum ada

penyuluhan kesehatan sebelumnya,

terlalu sibuk dengan pekerjaanya dan

jarang menonton acara televisi tentang

kesehatan.

Menurut Notoadmodjo (2012)

faktor yang dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah faktor

informasi. Penelitian yang dilakukan

Mahmud (2014) dari 60 responden

penelitian, pengetahuan tentang

pengolahan limbah rumah tangga

sebelum diberikan pendidikan kesehatan

ada 43 orang dalam kategori kurang.

Hasil observasi peneliti dan penelitian

Mahmud terdapat kesamaan bahwa

informasi dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

6

Pengetahuan responden tentang

pertolongan pertama RICE pada

sprain sesudah pendidikan kesehatan

pada penelitian di Dukuh Morodipan

Gonilan Kartasura Sukoharjo

Tabel 4. Pengetahuan responden tentang

pertolongan pertama RICE pada sprain

sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada

penelitian di Dukuh Morodipan Desa

Gonilan Kecamatan Kartasura Sukoharjo

(n = 30)

Pengetahuan Post test

f %

Baik 8 26,7

Cukup 22 73,3

Kurang 0 0

Total 30 100

Tabel 4 diketahui sebagian besar

pengetahuan responden setelah diberikan

pendidikan kesehatan masuk kategori

cukup sebesar 73.3%. Pengetahuan

responden paling sedikit pada kategori

baik sebesar 26.7%. Tidak terdapat

responden dengan pengetahuan kurang

setelah diberikan pendidikan kesehatan.

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan peneliti pemberian pendidikan

kesehatan kepada responden dengan

menggunakan media flipchart dan leaflet

dapat meningkatkan pengetahuan

responden dari tidak tahu menjadi tahu,

dari yang tahu menjadi lebih memahami

dari pentingnya pertolongan pertama

RICE pada sprain. Warga dapat

menjawab dengan cepat dan tidak

kebingungan, selain itu warga juga sudah

bisa mempraktikkan cara melakukan

pembalutan an kompres es. Hasil

penelitian Firman (2011) yang tentang

efektivitas penggunaan media flipchart

didapatkan hasil bahwa media flipchart

lebih efektif dibandingkan dengan media

lainnya.

Hasil observasi peneliti dan teori

terdapat kesamaan bahwa setelah

diberikan informasi pendidikan

kesehatan responden dapat mengetahui

informasi tentang kesehatan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Tentang Pertolongan Pertama RICE

Pada Sprain Terhadap Pengetahuan

Masyarakat di Dukuh Morodipan

Desa Gonilan Kecamatan Kartasura

Sukoharjo

Tabel 5 Pengaruh pendidikan kesehatan

tentang pertolongan pertama RICE pada

sprain dengan penelitian di Dukuh

Morodipan Desa Gonilan Kecamatan

Kartasura Sukoharjo (n = 30)

Variabel Z p

Pendidikan kesehatan -4,552 0,000

Berdasarkan tabel 5 menunjukan

hasil uji Wilcoxon diketahui nilai Z = -

4,552 (-4,552 < -1,96 (nilai Z table

normalitas untuk signifikansi 5%) dan

p= 0,000. Nilai p<0,05) sehingga

disimpulkan ada pengaruh pendidikan

kesehatan tentang pertolongan pertama

RICE pada sprain terhadap pengetahuan

masyarakat di Dukuh Morodipan

Gonilan Kartasura Sukoharjo.

Berdasarkan hasil analisis statitik pada

uji Wilcoxon terdapat 3 responden

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

7

dengan nilai pengetahuan yang sama

pada saat pre test dan post test yang

sama.

Penelitian Firawan (2013)

menjelaskan adanya perubahan tingkat

pengetahuan masyarakat di Desa

Trosono Kabupaten Magetan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan tentang

demam berdarah dengue.

Peningkatan pengetahuan

responden ini juga tidak terlepas dari

media yang digunakan dalam proses

pendidikan kesehatan yang diberikan

yaitu media flipchart dan leaflet. Hal ini

disebabkan leaflet dapat dibaca berkali-

kali oleh responden sehingga dengan

membaca informasi kesehatan tentang

pertolongan pertama RICE akan

membantu mengingat materi yang ada

dan pada saat post test, responden masih

mengingat materi yang diterimanya.

Peneliti memberikan pendidikan

kesehatan dengan face to face secara

door to door pada responden. Peneliti

melakukan post test pada hari ke 2

setelah pendidikan kesehatan karena

menurut peneliti waktu tersebut

termasuk ingatan memori jangka waktu

panjang. Ingatan jangka panjang adalah

suatu tipe memori yang relatif tetap dan

tidak terbatas. Memori jangka panjang

melibatkan informasi yang di

pertahankan untuk interval singkat

beberapa menit atau sampai seumur

hidup (Rita, 2000).

Peningkatan pengetahuan pada

responden juga tidak lepas dari latar

belakang pendidikan responden.

Pendidikan SMA dapat dianggap mampu

untuk menerima informasi yang

diberikan pada saat dilakukan

pendidikan kesehatan.

Hasil observasi peneliti setelah

melakukan pre test sebelum pendidikan

kesehatan dan post tes setelah

pendidikan kesehatan di dapatkan hasil

bahwa ada perbedaaan perubahan lebih

baik setelah diberikan pendidikan

kesehatan. Pengetahuan responden

sebelum menerima pendidikan kesehatan

mayoritas dalam kategori kurang, hal ini

disebabkan karena responden selumnya

tidak pernah menerima informasi

mengenai RICE pada sprain melalui

penyuluhan, media handphone,televisi

dan radio sebelumnya. Setelah

mendapatkan penyuluhan kesehatan

pengetahuan responden meningkat dari

sebelumnya kurang menjadi cukup, hal

ini disebakan karena responden

menyimak informasi yang diberikan

dengan baik.

Wasyarakat yang telah diberikan

pendidikan kesehatan tentang

pertolongan pertama RICE pada sprain

diharapkan kelak dapat menerapkan

pertolongan pertama RICE apabila

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

8

responden atau tetangganya mengalamai

sprain. Rencana tindak lanjut apabila

sudah melakukan pertolongan pertama

RICE yaitu dengan melakukan ROM.

Latihan ROM dilakukan pelan-pelan

dimulai setelah 7-10 hari tergantung

jaringan yang sakit. Latihan ROM ini

bertujuan untuk mencegah kekakuan

sendi, misalnya dengan melakukan

peregangan dalam posisi duduk kaki

diluruskan, ROM tidak dilakukan pada

saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan

(Novita, 2010).

SIMPULAN dan SARAN

1. Rerata usia masyarakat di dukuh

Morodipan yang mengalami sprain

adalah 35.50. Sebagian besar

responden berjenis kelamin laki-laki.

Responden berpendidikan paling

banyak pada tingkat SMA.

2. Tingkat pengetahuan masyarakat

yang mengalami sprain di dukuh

Morodipan sebelum diberikan

penkes tentang pertolongan pertama

RICE dalam kategori kurang

(60,0%).

3. Tingkat pengetahuan masyarakat

yang mengalami sprain di dukuh

Morodipan sesudah diberikan penkes

tentang pertolongan pertama RICE

dalam kategori cukup (73,3%).

4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan

tentang pertolongan pertama RICE

pada sprain terhadap pengetahuan

masyarakat di Dukuh Morodipan

Gonilan Kartasura Sukoharjo.

5. Bagi Masyarakat Dukuh Morodipan

diharapkan untuk terus

meningkatkan pengetahuan tentang

pertolongan pertama RICE pada

sprain.

6. Petugas kesehatan diharapkan untuk

lebih aktif memberikan pendidikan

kesehatan seperti pada kegiatan

posyandu balita maupun posyandu

lansia, sehingga diharapkan

masyarakat lebih memahami dan

dapat bertindak dalam pertolongan

pertama RICE pada sprain dengan

baik dan benar.

7. Bagi Institusi hasil penelitian ini

dapat menjadi tambahan pustaka

dalam perpustakaan.

8. Bagi penelitian selanjutnya hasil

penelitian ini dapat menjadi bahan

penelitian lebih lanjut, dengan judul

”Faktor- faktor yang mempengaruhi

pengetahuan masyarakat tentang

pertolonga pertama tentang sprain”.

Ucapan terima kasih

Ucapkan terima kasih penulis sampaikan

kepada Ibu Anita Istiningtyas, M.Kep

dan Bapak Galih Priambodo, M.Kep

serta Bapak Aria Nurahman K. H,

M.Kep yang telah menjadi dosen

pembimbing dan meluangkan waktu

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-sucinurwij... · pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama rice pada

9

memberikan arahan, nasihat dalam

penelitian ini. Kedua orang, kakak dan

keponakan tercinta yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan

tiada henti. Hanif Miftahudin,

Ranggraita, Okta KS, Utari K. dan masih

banyak lagi yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang mana selalu

memberikan dukungan dan semangat

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Firawan, W D. (2013). Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Terhadap

Perubahan Tingkat Pengetahuan

Dan Sikap Masyarakat Tentang

Demam Berdarah Dengue Di

Desa Trosono Kabupaten

Magetan. Naskah Publikasi.

Fakultas Ilmu Kesehatan.

Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Firman Rilwana. (2011). Efektivitas

Penggunaan Media Flipchart

Terhadap Hasil Pembelajaran

Goeografi Di SMAN 5 Cirebon

Tahun Pelajaran 2009-2010.

Fakultas Ilmu Sosial. Universitas

Negeri Semarang. Indonesia

Ismail. (2012). Hubungan tingkat

pendidikan dan pengetahuan

pasangan usia subur (pus)

terhadap pemilihan alat

kontrasepsi mantap (kontap) di

desa Karangampel Kidul

Kabupaten Indramayu. Jurnal

Kesmas. ISSN 1693-7945.

Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Universitas Wiralodra Indramayu

Mahmud, R. (2014). Pengaruh

Penyuluhan Kesehatan terhadap

Pengetahuan Masyarakat Dalam

Pengolahan Limbah Rumah

Tangga diKelurahan Sudiang

RT.05/RW.16 Makassar 2013.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis

Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014

ISSN : 2302-1721

Notoatmodjo.(2012). Promosi Kesehatan

dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Novita Intan Arovah. (2010). Dasar-

dasar Fisioterapi pada Cedera

Olahraga. Yogyakarta: FIK

UNY.

Thomas W. (2013).Association Position

Statement: Conservative

Management and Prevention of

Ankle Sprains in Athletes.N

ational Athletic Trainers’

Wawan, A &Dewi, M. (2010). Teori dan

Pengukuran Pengetahuan,

Sikap dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta : Nuha Medika.