Pengaruh Pendapatan Imigran Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai...

8
Pengaruh Pendapatan Per Kapita Imigran dan Pribumi Terhadap Kesejahteraan Yang di Peroleh Masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu factor dasar adanya penambahan dan pengurangan jumlah penduduk adalah imigrasi. Imigrasi sendiri menurut (Munir, 1981) adalah suatu perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/Negara ataupun batas administrative/batas bagian dalam suatu Negara. Sehingga jika ada penduduk masuk dan keluar sangat mempengaruhi jumlah dari pada penduduk diwilayah tersebut. Peninjauan migrasi secara regionl sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya factor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan, dilain pihak, komunikasi termasuk transportasi yang semakin lancar. Dalam perpindahan penduduk yang terprogram (induced migration), tidak kalah menarik, karena keberadaan dan karakteristik modelnya bertentangan dengan naluri perpindahan spontan. berbagai Negara secara internal mencoba melakukan kebijakan atas migrasi, tetapi satu dengan lainnya menunjukkan konteks yang saling berbeda. Perbedaan definisi, kebutuhan, kondisi geografis menunjukkan konteks yang saling berbeda. Perbedaan definisi, kebutuhan, kondisi geografis, social-ekonomi, historis, karakteristik

Transcript of Pengaruh Pendapatan Imigran Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai...

Pengaruh Pendapatan Per Kapita Imigran dan Pribumi Terhadap Kesejahteraan Yang di Peroleh Masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Salah satu factor dasar adanya penambahan dan pengurangan jumlah penduduk adalah imigrasi. Imigrasi sendiri menurut (Munir, 1981) adalah suatu perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/Negara ataupun batas administrative/batas bagian dalam suatu Negara. Sehingga jika ada penduduk masuk dan keluar sangat mempengaruhi jumlah dari pada penduduk diwilayah tersebut. Peninjauan migrasi secara regionl sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya factor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan, dilain pihak, komunikasi termasuk transportasi yang semakin lancar. Dalam perpindahan penduduk yang terprogram (induced migration), tidak kalah menarik, karena keberadaan dan karakteristik modelnya bertentangan dengan naluri perpindahan spontan. berbagai Negara secara internal mencoba melakukan kebijakan atas migrasi, tetapi satu dengan lainnya menunjukkan konteks yang saling berbeda. Perbedaan definisi, kebutuhan, kondisi geografis menunjukkan konteks yang saling berbeda. Perbedaan definisi, kebutuhan, kondisi geografis, social-ekonomi, historis, karakteristik demografis dan sebagainya, biasanya saling berinteraksi menjadi goodwill atas implementasi kebijakan masing-masing. Melihat arah migrasi di Indonesia berdasarkan penelitian (Rofiqoh, 1994) sejak tahun 1985 bergeser menuju Kawasan Indonesia Timur, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan jumlah migrasi yang menuju Pulau Sulawesi, dan Pulau Lainnya relatif lebih besar daripada peningkatan jumlah migrasi yang menuju Pulau Sumatera. Menurut Hasil Sensus Penduduk 2010, sekitar 12 % dari 237 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di provinsi yang berbeda dengan provinsi tempat lahirnya. Kalimantan timur menjadi salah satu provinsi terbesar imigran masuk seumur hidup, yaitu sebesar 36 persen. Persentase Migran Masuk Seumur Hidup di Tiga Provinsi, 2010

Sumber :Sensus Penduduk 2010Beberapa teori tentang migrasi menyebutkan bahwa, faktor ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi terjadinya migrasi, dimana fenomena perbedaan dalam kesempatan memperoleh pendapatan dan lingkungan kehidupan yang layak merupakan kekuatan utama dalam memotivasi penduduk untuk bermigrasi. Ketimpangan yang terjadi antara satu daerah dengan daerah lainnya menyebabkan penduduk terdorong atau tertarik untuk melakukan migrasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Kalimantan Timur sebagai salah satu propinsi yang memiliki sumberdaya alam yang besar, membuat para investor tertarik untuk melakukan investasi. Besarnya investasi yang dilakukan mendorong terciptanya sektor ekonomi yang mampu meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dan memperluas kesempatan kerja. Tingginya kesempatan kerja dan kepadatan penduduk yang masih rendah, mengakibatkan jumlah migrasi ke Kalimantan Timur terus meningkat. Berdasarkan data dari sensus penduduk menurut wilayah, Jenis Kelamin, dan status migrasi seumur hidup di provinsi Kalimantan Timur perbandingan jumlah imigran di Kabupaten Kutai Timur dibandingkan dengan jumlah non-imigrannya terbesar diantara kabupaten lainnya. Dengan besaran jumlah imigrannya yaitu sebesar 142,755 jiwa dibanding dengan jumlah non-imigrannya yaitu sebesar 112,882 jiwa.

Sumber : Sensus Penduduk 2010 (Diolah)

Ada bukti bahwa umumnya wilayah-wilayah yang menjadi tujuan imigrasi, mampu memfilter ketrampilan dengan membandingkan antara imigran dan non-imigran yang hasilnya ternyata imigran yang relatif lebih terampil (Borjas, 1994). Tingginya kesempatan kerja di di Kabupaten Kutai Timur dengan sumberdaya alam yang besar membuat proporsi imigrannya menjadi lebih besar. Dengan factor pendorong tersebut tidak memungkinkan adanya harapan mendapatkan penghidupan yang lebih baik dan lebih layak di daerah tujuan. Hal inilah yang menjadi gab terhadap kepuasan (utilitas) yang diperoleh masyarakan pribumi dan imigran dari pendapatan yang seharusnya diperoleh ketika imigran tidak masuk diwilayah masyarakat pribumi sendiri. Konsep kesejahteraan sendiri menurut (Suman, 2009) kesejahteraan dikaitkan dengan konsep interaksi yaitu tindakan berhubungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Terdapatnya kemungkinan bahwa satu pihak dapat membuat pihak lain tidak sejahtera. Dalam rangka meraih kesejahteraan yang maksimum bagi dirinya, manusia senantiasa menghitung biaya dan manfat sebelum memutuskan macam aktivitas yang hendak dilakukan. Melihat permasalahan di bidang kesejahteran khususnya dalam persingan mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang layak antara warga pribumi dan imigran maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Pendapatan Per Kapita Imigran dan Pribumi Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Yang di Peroleh Masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. 1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahannnya sebagai berikut :Bagaimana pengaruh pendapatan per kapita yang dihasilkan oleh imigran dan warga pribumi terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat yang di peroleh masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur ? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian1.3.1 Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh pendapatan per kapita yang dihasilkan oleh imigran dan warga pribumi terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat yang di peroleh masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur.1.3.2 Kegunaan PenelitianSecara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan melalui perbandingan kesejahteraan ekonomi yang didapat antara masyarakat pribumi dan imigran. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi tentang kualitas sumber daya manusia antara imigran dan pribumi dalam memperoleh pendapatan dari kesempatan kerja yang didapatkan pada masyarakat Di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

2.2 Landasan TeoritisImigran dan Warga PribumiPendekatan Pendapatan per KapitaPendapatan per kapita merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambarkan standard of living. Negara yang memiliki pendapatan per kapita yang tinggi umumnya memiliki standard of living yang juga tinggi. Perbedaan pendapatan mencerminkan perbedaan kualitas hidup: negara kaya (dicerminkan oleh pendapatan per kapita yang tinggi) memiliki kualitas hidup yang lebih baik (dicerminkan oleh, antara lain, angka harapan hidup, tingkat kesehatan, dan tingkat pendidikan) dibandingkan dengan negara miskin.Dengan kata lain, pendapatan perkapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat diberbagai Negara/wilayah juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan yang sudah terjadi diantara berbagai Negara/wilayah. Sebenarnya, sudah lama orang meragukan kebenaran anggapan bahwa tingkat pendapatan masyarakat merupakan pencerminan tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh suatu masyarakat. Namun demikian, masih tetap disadari bahwa tingkat pendapatan masyarakat merupakan salah satu factor penting yang menentukan tingkat kesejahteraan mereka, karena memang disamping itu ada factor lain yang seringkali merupakan factor yang cukup penting juga dalam menentukan tingkat kesejahteraan mereka. Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli masyarakat. Semakin tinggi pendapatan per kapita penduduk suatu negara, semakin tinggi pula daya beli penduduk negara tersebut. Daya beli masyarakat yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dan kesejahteraan masyarakat juga tinggi (Algifari, 2011).

III. METODE PENELITIAN3.1 Lokasi penelitian3.2 Jenis penelitian3.3 Pengumpulan data3.4 Populasi dan Sampel3.5 Operasional Variabel3.6 Metode analisis Data