PENGARUH PENDAPATAN PERMANENlp3et.org/uploads/1/2/1/4/121481330/016_14_pengaruh... · 2018. 10....

27
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN Judul Penelitian PENGARUH PENDAPATAN PERMANEN DALAM PEMBENTUKAN TABUNGAN Oleh AMRIZAL Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, Oktober 1997

Transcript of PENGARUH PENDAPATAN PERMANENlp3et.org/uploads/1/2/1/4/121481330/016_14_pengaruh... · 2018. 10....

  • JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG

    ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN

    Judul Penelitian

    PENGARUH PENDAPATAN PERMANEN

    DALAM PEMBENTUKAN TABUNGAN

    Oleh

    AMRIZAL

    Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, Oktober 1997

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Membuat Karya Ilmiah atau melalukan penelitian sudah merupakan tugas pokok

    yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam

    rangka memenuhi persyaratan pengusulan akreditasi atau jenjang kepangkatan pada

    Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak

    lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali

    tentang isi karya Ilmiah yang dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai

    dengan namanya, dan inipun sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.

    Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah

    berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu

    penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat bisa untuk lebih disempurnakan.

    Agaknya tidaklah terlalu berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan

    bukanlah data main-mainan, akan tetapi merupakan data resmi yang telah dihimpun oleh

    pemerintah atau badan-badan ilmiah lainya.

    Karena selain karya Ilmiah ini diajukan terhadap Kopertis Wilayah III dan

    sebagai pertinggal juga penulis sediakan untuk kepustakaan Fakultas Ekonomi

    Universitas Borobudur, sehingga harapan penulis hanya sekedar untuk dapat dibaca oleh

    mahasiswa atau pembaca lainya yang bernuansakan ilmiah pula, mungkin paling tidak

    akan dapat membantu menambah khasanah pengetahuan sipembaca atau menjadi

    semacam suatu pertanyaan ataupun tanggapan terhadap penulis atas kurang lebihnya

    kemapuan yang penulis miliki.

    Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor Universitas

    Borobudur Prof. DR. H. Basir Barthos, bapak Dekan Fakultas Ekonomi Prof. DR. H.

    Masngudi, SE, APU beserta jajarannya serta mahasiswa semuanya. Tidak terlupa salam

    yang istimewa terhadap fihak Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan pengusulan

    akreditasi ini dan berbagai fihak yang telah disibukkan atas pengusulan akreditasi ini,

    demikian dan terima kasih.

    Jakarta, 02 Oktober 1997

    ( Amrizal )

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    1. PENDAHULUAN

    2. TINJAUAN LITERATUR

    3. KERANGKA TEORI PEMBENTUKAN MODEL

    3.1. Tabungan Dan Pendapatan Nasional

    3.2. Pembentukan Model Fungsi Tabungan

    3.3. Perumusan Model Kedalam Bentuk Fungsi

    4. HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    4.1. Hasil estimasi Fungsi Tabungan

    4.2. Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Negara Lain

    5. KESIMPULAN

    DAFTAR BACAAN

    LAMPIRAN

  • 4

    1. PENDAHULUAN

    Perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia yang terencana hingga saat ini

    telah meliput waktu dua puluh delapan tahun, dan tanpa memungkiri keadaan dan

    kenyataan telah terdapat gejolak naik dan turun prestasi ekonomi yang dihasilkan. Tetap

    diakui kiranya bahwa memang banyak kemajuan-kemajuan yang telah dicapai. Namun

    jangan hanya terpukau dengan kemajuan yang telah dirasakan tersebut, oleh karena

    banyak masalah serta kesulitan yang belum terlepas atau yang masih membelenggu

    bangsa kita ini, terutama masalah hutang luar negeri.

    Kemajuan lain yang ingin kiranya dicapai oleh masyarakat seperti kenaikan

    pendapatan atau peningkatan taraf hidup juga belum terpenuhi. Kenapa tidak hal

    demikian harus dibaca, oleh karena kebanyakan masyarakat merasa dan malahan

    mengalami kekurangmampuan dalam menjalankan hidup sehari-hari oleh karena hampir

    semua pendapatan yang dihasilkan masyarakat berperan untuk hanya sebagai pemenuhan

    konsumsi dan sukar kiranya kalau masyarakat diharapkan akan dapat melalkukan

    tabungan demi untuk membangun bangsa melalui pembentukan modal dan investasi

    dalam negeri.

    Perubahan ekonomi ditandai dengan adanya pertumbuhan ekonomi, secara

    singkat pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka

    panjang, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari

    waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau perkembangan itu sendiri ( Boediono:

    1982, h.1 ). Hal ini terlihat dengan banyaknya gagasan untuk memonitor atau untuk

    mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, ukuran yang sama bisa

    dipergunakan adalah dengan pendapatan nasional atau GNP ( Hendra Esmara: 1982,

    h.155 ).

    Pencapaian besarnya basis PDB tersebut membutuhkan sejumlah investasi yang

    besar tiap-tiap periode pembangunan. Oleh Keynes ( J.M Keynes: 1967, h63 ), investasi

    tersebut merupakan stock of capital, secara sederhana investasi tersebut berasal dari

    tabungan. Tabungan diperoleh dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, sehingga dari

    sudut penerimaan ( income side ) sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi merupakan

    besarnya tabungan, sedangkan dari segi pengeluaran (outcome side ) maka investasi

    tersebut merupakan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.

    Dengan adanya suatu pengalokasian pendapatan masyarakat tersebut akan terjadi suatu

    siklus antara rumah tangga sebagai pemilik faktor produksi ( kapital, tenaga kerja ) dan

    perusahaan firm sebagai penghasil yang diperlukan oleh rumah tangga. Dari siklus ini

    akan lahir nantinya suatu mekanisme produksi, distribusi oleh perusahaan dan konsumsi

    oleh rumah tangga.

    Rumah tangga melakukan konsumsi dikarenakan adanya penerimaan atau balas

    jasa yang diberikan sektor perusahaan atas pemakaian faktor-faktor produksi oleh

    perusahaan, katakanlah lebih kurang 75 % dari pendapatan rumah tangga yang digunakan

  • 5

    untuk konsumsi, sehingga sisanya merupakan tabungan dari rumah tangga, sehingga

    pendapatan akan menentukan besarnya proporsi untuk konsumsi dan tabungan.

    Seiring dengan konsumsi dan tabungan itu, maka besarnya tabungan akan

    tercermin dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi, sehingga besarnya tabungan

    sesuai dengan turun naiknya pendapastan. Akan tetapi besarnya pendapatan yang

    digunakan untuk tabungan secara agregat ( menyeluruh ) untuk Indonesia membutuhkan

    suatu penelitian.

    Dalam melihat besarnya proporsi pendapatan yang ditabungkan akan dituangkan

    kedalam bentuk fungsi, fungsi akan menggambarkan hubungan antara satu variabel

    dengan variabel lainnya, dikatakan bahwa hubungan sebab akibat apabila perubahan

    suatu variabel mengakibatkan berubahnya variabel lain ( Soediono: 1981, h.3 ), kemudian

    hubungan fungsional akan menunjukan berubahnya nilai variabel yang satu otomatis

    mempunyai arti bahwa variabel lainnya yang mempunya hubungan fungsional tersebut

    akan berubah pula.

    Lebih lanjut dikatakan bahwa hubungan fungsional secara matematis dinyatakan

    dalam bentuk indentitas atau kesamaan, sedangkan hubungan sebab akibat dinyatakan

    dalam bentuk persamaan ( Soediono: Ibid, h.4 ), sehingga fungsi akan memberikan suatu

    indikasi pengaruh dari variabel makro bebas dengan variabel makro terkait melalui

    pengukuran yang dapat dilihat artinya.

    Simon Kuznet, menyatakan bahwa "banyak ilmu pengetahuan didasarkan pada

    suatu kumpulan pengetahuan diskriptif dan pada pengukuran empiris sangat

    membutuhkan pengetesan tentang ketepatan yang dapat dipercayai. Akan tetapi kita tidak

    terkait dengan satu teori saja, sehingga untuk kontek di Indonesia diperlukan suatu

    model-model yang mempengaruhi tabungan, oleh Keynes pada persamaan fungsi

    tabungan sederhana maka yang mempengaruhinya adalah pendapatan ( Simon Kuznets:

    1981, h.7 ).

    Analisa pendapatan lebih dijabarkan oleh beberapa ahli ekonomi stelah Keynes

    yakni analisa pendapatan melalui analisa siklus hidup oleh A.Ando, R,Brumberg dan F.

    Modiglani, kemudian pendekatan permanen incom oleh Milton Friedman, Relatif Income

    oleh J.S. Duessemberry. Oleh karena penelitian terhadap bentuk fungsi tabungan dengan

    analisa pendekatan permanen Income atau yang lainya belum ada yang bersifat khusus,

    terkecuali penelitian terhadap kebutuhan tabungan dengan pendekatan Life Cycle

    (Wirzon: 1985, h.4 ), maka dalam hal ini perlu kiranya dilakukan penelitian kearah

    demikian.

    2. TINJAUAN LITERATUR

    Banyak definisi mengenai tabungan, dan definisi tersebut tentu didasarkan pula

    pada kondisi sektoral ekonomi yang dikaji. Dalam ekonomi dua sektor, sebagaimanan

    yang terdapat dalam literatur ekonomi modern, dimana tabungan didefinisikan sebagai

  • 6

    bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi pada periode yang bersamaan. Teori ini

    dikenal sebagai teori Keynes yang pertama menghubungkan tabungan dengan

    pendapatan.

    Seiring dengan definisi mengenai tabungan diatas, bahwa tabungan selain

    daripada bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi, dan menurut definisi lainya, bahwa

    perubahan tabungan sama dengan tabungan tahun t dikurangi tabungan tahun

    sebelumnya.

    Sementara Keynesian, konsep tabungan sebagai fungsi dari pendapatan dianggap

    sebagai salah satu sumbangan Keynes yang penting terhadap perkembangan ilmu dan

    analisa ekonomi, yang tidak seperti pandangan Klasik sebelum dia, dianggap bahwa : (1)

    Dapat mengaitkan (coupling) sektor moneter dengan sektor produksi dari perekonomian

    secara makro dan (2) Menganggap bahwa kebijaksanaan fiskal dan kebijaksanaan

    moneter dapat sama-sama efisien dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ( Rustam

    Didong: 1987, Log-cit, h.52 ).

    Para ahli ekonomi pembangunan (development economists) yang banyak

    bermunculan terutama sejak permulaan tahun 50-an ( lihat G.M. Meiers: 1976) dalam

    bukunya yang berjudul "Leading Issues in Economic Development" dan ( lihat Lewis A:

    1984 ) dalam bukunya "The State of Development Theory", tidak begitu ingin untuk

    mempertajam perbedaan kedua konsep tabungan tersebut.

    Bagi development economists yang dianggap lebih relevan dalam upaya mereka

    memahami proses pembangunan ekonomi dari negara-negara berkembang, adalah

    melihat tabungan sebagai sumber dana untuk pembentukan modal "capital formation".

    Paling jauh, mereka hanya menilai perbedaan konsep Keynes dan Klasik mengenai

    tabungan itu dalam konteks perbedaan antara apa yang disebut kemampuan menabung

    "The ability to save" dan kemauan menabung "The willingness to save" ( Lihat Thirwall,

    AP: 1972 ).

    Hingga dewasa ini kenyataan bahwa dasar-dasar pokok umum yang semakin

    dapat diterima oleh hampir semua ahli ekonomi pembangunan, sehubungan dengan teori

    maupun analisa ekonomi yang terpakai dan kebanyakan bertumpu pada seorang ahli

    ekonomi Inggeris seperti John Maynard Keynes. Dalam hubungan ini, yang menjadi

    perhatian pokok untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah bagaimana tabungan itu

    dapat dimobilisir sebanyak mungkin agar sumber pembiayaan investasi sebagai modal

    produktif dalam proses pembangunan melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter yang

    saling mendukung.

    Studi pembangunan ekonomi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang paling

    baru, paling menarik dan paling banyak tantangan dari disiplin-disiplin ilmu yang lebih

    luar mengenai ekonomi dan ekonomi politik ( Michael P.Todaro: 1985, h.34 ). Dari studi

    pembangunan ekonomi tersebut dibutuhkan suatu kerangka pembahasan melalui

    persamaan-persamaan guna membuka jalan ke sistem pembukaan konsep yang bersifat

    nasional murni ( Harry T. Oshima: 1981, h.16).

  • 7

    Selanjutnya mengenai Pendapatan Nasional yang sering juga disebut sebagai

    Gross National Product ( GNP ), yaitu merupakan nilai dari seluruh barang-barang dan

    jasa-jasa yang dihasilkan suatu negara dalam jangka waktu tertentu, bisanya dalam waktu

    setahun ( Rudiger Dornbush: 1984, h.29 ). Pada dasarnya pendapatan nasional ini dalam

    arus perekonomian negara dapat dilihat dari dua segi ( Bruce Glassburner: 1979, h.32 ),

    pertama segi pengeluaran, kedua segi penerimaan.

    3. KERANGKA TEORI PEMBENTUKAN MODEL

    3.1. Tabungan Dan Pendapatan Nasional

    Kerangka pembahasan membutuhkan suatu teori, dan teori merupakan gambaran

    kasar mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Dengan mengetahui

    teori, sang peneliti dapat mengetahui sebab akibat yang terjadi dalam masyarakat tersebut

    dan pengetahuan inipun sangat berguna pula untuk meramalkan peristiwa-peristiwa yang

    mungkin terjadi dimasa mendatang ( Sadono Sukirno: 1976, h.64 ).

    Sedangkan metodologi akan banyak menyangkut pentahapan analisa, metode

    perhitungan dan metode proyeksi, kesemuanya itu diperlukan untuk mewujudkan analisa

    yang sistematik dan mendalam seta didasari oleh konsep ilmiah yang dapat

    dipertanggung jawabkan ( Syafrizal: 1983, h.86 ).

    Dari segi pertama untuk pengeluaran maka pendapatan nasional akan digunakan

    untuk barang-barang konsumsi dan sisanya akan digunakan untuk investasi, kemudian

    ditentukan suatu syarat keseimbangan, sehingga

    A = Ct + It ( 1 )

    dimana: A = Pengeluaran Agregatif

    Ct = Konsumsi agregat

    It = Investasi agregat

    kemudian dari sudut penerimaan, maka

    Yt = Ct + St ( 2 )

    dimana: Yt = Penerimaan agregatif

    Ct , St = Konsumsi dan Penabungan

    dari syarat keseimbangan dapat dilihat kombinasi dari persamaan (1) dan persamaan (2),

    dimana:

    A = Yt ( 3 )

    Ct + It = Ct + St ( 4 )

    It = St ( 5 )

  • 8

    ini berarti bahwa persamaan antara permintaan dan penawaran, akan didapatkan bahwa

    investasi adalah sama dengan tabungan. Hubungan tersebut merupakan hubungan dasar

    dari asumsi-asumsi yang dikemukakan oleh John M. Keynes.

    Dari persamaan-persamaan diatas, khususnya persamaan (2), dimana konsumsi

    dan tabungan masing-masing varibel penentunya adalah pendapatan, sehingga dalam

    betuk hubungan fungsional yang pada hakekatnya ditaksir secara statistik akan berupa

    sebagai berikut:

    Ct = f ( Yt ) ( 6 )

    Ct = a + b Yt ( 7 )

    St = Yt - Ct ( 8 )

    St = f ( Yt ) ( 9 )

    St = - a + (1-b) Yt ( 10 )

    masing-masing koefisien konsumsi dan tabungan diatas diartikan bahwa a merupakan

    sebagai besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol, sedangkan b menunjukan hasrat

    marginal untuk mengkonsumsi. Semetara itu, -a merupakan besarnya tabungan pada saat

    pendapatan nol dan (1-b) menunjukan hasrat maginal untuk menabung.

    3.2. Pembentukan Model Fungsi Tabungan

    Menurut Friedman, pembagian pendapatan terdiri atas dua komponen, yaitu

    pendapatan permanen dan pendapatan transitori ( William H. Branson and J. Litvak:

    1981, h.37 ), yaitu:

    Yi = Yip + Yi

    t ( 11 )

    dimana: Yi = adalah pendapatan keseluruhan

    Yip = adalah pendapatan permanent

    Yit = adalah pendapatan transitori

    Williamson mengukur besarnya permanent income adalah dari rata-rata tiga tahun

    pendapatan actual, sedangkan transitory income adalah selisih dari actual income dengan

    permanent income ( U.D. Roy. Choundary: 1968, h.27 ). Tetapi Williamson mendapatkan

    besarnya pendapatan permanen adalah rata-rata pendapatan actual selama dua tahun

    (K.L. Gupta: 1970, h.245), yaitu:

    Yp = [ Yt + Yt-1 ] / 2 ( 12 )

    dari definisi bahwa pendapatan permanen diperoleh dari rata-rata dua tahun pendapatan

    actual, sedangkan pendapatan transitory diperoleh dari selisih antara actual incom ( Yt )

    dengan pendapatn transitory, maka:

  • 9

    YT = Yt - Yp ( 13 )

    dengan mensubsitusikan persamaan (12) kedalam persamaan (13 ) maka dapat diperoleh

    prosedur untuk mendapatkan pendapatan transitori sebagai berikut:

    YT = Yt - [ Yt - Yt-1 ] / 2 ( 14 )

    YT = Yt - 1/2 Yt - 1/2 Yt-1 ( 15 )

    YT = [ Yt - Yt-1 ] / 2 ( 16 )

    oleh karena pendapatan actual terdiri dari dua jenis pendapatan ( Yp ) dan ( YT ), maka

    persamaan (10) St = - a + (1-b) Yt = a0 + b0 Yt dijabarkan menjadi:

    St = a0 + b0 Yp + c0 YT ( 17 )

    Model persamaan (17) ini telah pernah digunakan untuk mencari bentuk fungsi

    tabungan agregate di India yang digunakan oleh Jeffrey G Williamson ( K.L Gupta:

    1970, h.246 ). Dengan mensubsitusikan persamaan (14), (16) kedalam persamaan (17),

    maka yang terjadi adalah:

    St = a0 + b0 [ Yt + Yt-1 ] / 2 + c0 [ Yt - Yt-1 ] / 2 ( 18 )

    St = a0 + [ ( b0 + c0 ) / 2 ] Yt + [ ( b0 - c0 ) / 2 ] Yt-1 ( 19 )

    St = + Yt + Yt-1 ( 20 )

    dimana besarnya = a0 , = ( b0 + c0 )/2 dan = ( b0 - c0 )/2. Dengan demikian

    bentuk parameter-parameter , dan dapat menentukan besarnya parameter b0 dan

    c0, seperti berikut:

    a0 = = Konstanta

    b0 = ( + ) = Marginal Propensity to Save dengan permanent income ( MPSp )

    c0 = ( - ) = Marginal Propensity to Save dengan transitory income ( MPST )

    Selanjutnya model persamaan (20) oleh Nathaniel H. Leff dan Kazuo Sato telah

    pernah digunakan untuk mencari bentuk fungsi tabungan di beberapao negara Asia (

    Nathaniel H. Leff dan Kazuo Sato: 1978, h.1225 ). Dengan menggunakan pendapatan

    normal dan pendapatan transitori sebagai tabungan, dimana nilai dari pendapatan normal

    diperoleh dari Tubman dan Friend ( Nathaniel H. Leff dan Kazuo Sato: ibid, h.1225 ),

    yang mendefinisikan besarnya nilai pendapatan normal ( YN ) adalah tara selama tiga

    tahun pendapatan actual. Sedangkan pendapatan transitory ( YT ) adalah selisih dari

    pendapatan actual dengan pendapatan normal.

  • 10

    Kemudian Surjit Bhalla dalam buku "The measurement of Permanent Income and

    Its Application to Saving Behaviour" dalam mencari besarnya pengaruh pendapatan

    terhadap tabungan menggunakan pendapatan permanent yang nilainya sebesar rata-rata

    tahun pendapatan actual ( Surjit Bhalla: 1980, h.138 ), dan sama halnya dengan penelitian

    Mohabbat dan Simons (1977), kemudian Friedman (1957).

    3.3. Perumusan Model Kedalam Bentuk Fungsi

    Sesuai dengan pembahasan yang telah dikemukan, dimana tabungan adalah fungsi

    dari pendapatan, dan pendapatan tersebut terperinci menjadi pendapatan permanent

    persamaan (14) dan pendapatan transitori persamaan (15), dan pendapatan Normal

    dengan menggunakan definisi tiga tahun rata-rata pendapatan aktual.

    Kemudian ciri-ciri sosial ekonomi masyarakat, penduduk dan faktor keuangan,

    adalah yang akan mempengaruhi tindakan dalam melakukan tabungan. Akan tetapi sesuai

    dengan fasilitas perhitungan yang ada, maka tidaklah mungkin untuk melakukan

    pengujian dengan menggunakan bentuk persamaan yang memenuhi keseluruhan faktor

    yang mempengaruhi keinginan untuk menabungkan bagian pendapatan.

    Dengan demikian, bentuk fungsi yang akan dicari berdasarkan definisi-definisi

    tersebut diatas, maka dalam studi ini dicoba pula untuk menerapkannya terhadap fungsi

    tabungan di Indonsia, tentunya pendekatan yang digunakan adalah permanent income

    hypotesis dan akhirnya fungsi-fungsi sesuai definisi tersebut adalah sebagai berikut:

    St = a0 + b0 Yt + et ( 21 )

    St = a1 + b1 Yp + et ( 22 )

    St = a2 + b2 YN + et ( 23 )

    St = a3 + b3 Yt + c3 Yt-1 + et ( 24 )

    St = a4 + b4 Yp + c4 YT + et ( 25 )

    St = a5 + b5 YN + c5 YT + et ( 26 )

    dimana:

    St = Tabungan Domestik Bruto ( Saving )

    Yt = Produk Domestik Bruto ( Pendapatan Actual )

    Yt-1 = Pendapatan Actual tahun sebelumnya

    Yp = Pendapatan Permanen

    YN = Pendapatan Normal

    YT = Pendapatan Transitori

    ai = Kontanta hasil estimasi ( i = 0,1...5 )

    bi, ci = Koefisien Hasil Estimasi

    et = Error term.

  • 11

    4. HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    4.1. Hasil estimasi Fungsi Tabungan

    Bertitik tolak kepada definisi, bahwa tabungan merupakan bagian dari pendapatan

    yang tersisa atau yang tidak dikonsumsi. Dengan demikian berarti tabungan ditambah

    konsumsi adalah sama dengan besarnya pendapatan. Dalam pengertian yang demikian

    bahwa syarat penting dari tabungan jangka pendek harus mempunyai konstanta yang

    negatif yang nilai konstanta tersebut merupakan konsumsi otonom.

    Tabel 1. HASIL REGRESI MODEL PERSAMAAN TABUNGAN HIPOTESA

    PENDAPATAN PERMANEN

    Bentuk Hasil Estimasi "ORDINARY LEAST SQUARES" ( OLS )

    Persamaan SE R2 R R2 F D-W

    St = -11166.7 + 0.151640 Yd

    6342.781 0.777754 0.881904 0.769206 90.98789 1.614810

    S(ai): (0.015897)

    t(ai): (9.538757)

    St = -9998.33 + 0.150023 YP 6882.268 0.738340 0.859267 0.728276 73.36584 1.76339

    S(bi): (0.017515)

    t(bi): (8.565386)

    St = -11166.7 + 0.150097 YN 7066.879 0.724114 0.850949 0.713503 68.24210 0.786761

    S(ci): (0.018169)

    t(ci): (8.260878)

    St = -12201.8 + 0.329068 Yd - 0.18464Yd-1 5863.817 0.817358 0.904078 0.802746 111.8798 1.188098

    S(di): (0.077609) (0.079303)

    t(di): (4.240042) (-2.32827)

    St = -12201.8 + 0.144427 YP + 0.342472 YT 5863.817 0.817358 0.904078 0.802746 111.8798 1.188100

    S(ei): (0.015190) (0.104134)

    t(ei): (9.615745) (3.288750)

    St = -11610.6 + 0.144970 YN + 0.358205 YT 5967.564 0.810837 0.900465 0.795705 107.1618 1.205998

    S(fi): (0.015417) (0.105806)

    t(fi): (9.402864) (3.385482)

    Sumber: Data Sekunder, diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

  • 12

    Selanjutnya, memang tidak tertutup kemungkinan bahwa tabungan ataupun

    konsumsi bisa saja tidak ditentukan oleh pendapatan nasional atau PDB, ada

    kemungkinan berkorelasi baik dan positif dengan pendapatan disposibel dan sebagainya.

    Berikut ini adalah hasil estimasi yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

    "Ordinary Least Squares" ( OLS ) method sebagai berikut:

    Dari estimasi yang dilakukan terhadap enam buah fungsi, maka dapat dilihat

    bahwa pada umumnya dari segi statistik adalah significant pada tingkat derajat keyakinan

    diatas 99 %. Ini berati pengujian yang dilakukan telah cukup memenuhi persyaratan

    untuk menjadi semacam analisa dalam ekonomi yang dikaji sebagaimana yang dapat

    dilihat pada Tabel 1:

    Dari hasil perhitungan untuk model fungsi Keynes sederhana terlihat baberapa

    variasi hasil perhitungan antara lain bahwa fungsi tabungan adalah dengan pendapatan

    disposibel ( disposible Income ), yang berati kalau digunakan pendapatan nasional yang

    berupa Produk Domestik Bruto sebagai Variabel independent, maka tidak mustahil

    konstanta yang terjadi adalah positif untuk tabungan yang berarti dalam analisis jangka

    pendek fungsi tabungan demikian tidak memenhi syarat.

    Syahrudin (1976) telah meneliti fungsi konsumsi di Sumatera Barat dengan

    menggunakan model konsumsi Keynes. Dari cross section data menggunakan 484 sampel

    untuk daerah perkotaan dan 349 sampel untuk daerah desa, maka diperoleh besarnya

    MPC perkotaan adalah lebih kecil jika dibanding dengan MPS daerah desa. Sesuai

    dengan formula dimana MPS = 1 - MPC, maka MPS kota sebesar 0,25 dan MPS desa

    sebesar 0.36 ( Syahruddin: 1981, h.207 ). Penemuan ini persis sama denga Hananto Sigit

    (1978), Krisnamurty (1965).

    Selanjutnya zamzami Munaf telah mencoba menemukan funsi konsumsi di

    Indonesia dengan menggunakan data tahun 1960-1980 dan dengan menggunakan

    pendapatan disposibel sebagai penentu besarnya konsumsi, maka diperoleh MPC jangka

    panjang sebesar 0,83. penelitian ini menemukan tingkat perhitungan yang lebih besar dari

    penemuan Syahruddin ( Zamzami Munaf: 1984, h.23 ), dengan tingkat R2 sebesar 0.962

    dan nilai t-hitung sebesar 15,95. Dari nilai MPC jangka panjang tergambar MPS sebesar

    0,17. Selanjutnya perhitungan MPC jangka pendek menunjukan nilai yang lebih kecil

    dari jangka panjang, yaitu sebesar 0.81, sehingga MPC jangka pendek sebesar 0,19.

    Kemudian dengan menggunakan pendapatan disposibel menurut harga yang berlaku

    maka MPC sebesar 0,74.

    Untuk hasil estimasi persamaan (21), konstanta menunjukan nilai yang negatif,

    hal ini sesuai dengan teori artinya tanpa adanya pendapatan maka besarnya tabungan

    adalah negatif, oleh karena pendapatan permanen yang diukur adalah besarnya dua tahun

    pendapatan aktual rata-rata, maka besarnya MPS pendapatan disposibel adalah sebesar

    0,151640 dengan R2 = 0.777754.

  • 13

    Kemudian untuk menguji keberartian hipotesa yang dikemukakan diperoleh nilai

    Thitung > Ttable, dan hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

    pendapatan pernanent dengan tabunganyang diterima.

    Dilain fihak nilai konstanta untuk hasil estimasi (22) tidak menunjukan perbedaan yang

    berarti, akan tetapi MPS dengan pendapatan actual lebih kecil jika dibandingkan dengan

    menggunakan pendapatan permanen. Sedangkan R2 untuk model hasil estimasi ini

    menghasilkan nilai yang lebih kecil jika dibanding dengan menggunakan model hasil

    estimasi (21) dan berarti pendapatan aktual mampu menerangkan 0.738340 atau 73.8 %

    sebagai variabel yang mempengaruhi tingkat pendapatan. Sedangkan hipotesa juga

    diterima, yang berati nilai t-hitung lebih besar daripada nilai t-tabel. Demikain juga

    halnya dengan menggunakan pengujian Durbin-Watson, yang penilaianya jelas akan

    mengikuti kesimpulan T-test dan lain sebagainya.

    Pada model hasil estimasi (23) dengan menggunkan pendapatan normal, nilai

    MPSN adalah antara MPS dengan pendapatan aktual dengan pendapatan permanen yaitu

    sebesar 0.150097 Artinya setiap kenaikan Rp 1000, maka bagian pendapatan yang

    ditabungkan adalah sebesar Rp 150. Akan tetapi pendapatan normal lebih kecil

    kemampuannya menerangkan jika dibanding dengan model hasil estimasi (21) dan (22),

    yaitu R2 = 0.724114 atau 72,41 % naik turunya pendapatan normal yang juga akan

    merubah naik turunya tabungan.

    4.2. Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Negara Lain

    Dari hasil estimasi yang telah dilakukan sebagaimana yabg terdapat pada tabel 1

    untuk Indonesia, dan kalau dari beberapa hasil estimasi tersebut dibandingkan dengan

    negara lain, agaknya adalah kurang relefan karena fungsi yang digunakan di Indonesia

    ternyata tabungan berfungsikan dengan pendapatan disposibel, sementara untuk negara

    lain adalah dengan produk domestik bruto. Namun demikian adalagh menambah

    kemantapan analisa kiranya kalau dilakukan perbandingannya sebagai mana yang dapat

    dilihat pada tabel 2.

    Sesuai dengan perkiraan secara teori, bahwa MPS dengan pendapatan transitori

    lebih tinggi dengan pendapatan Normal ( Nathaniel H. Leff and Kazuo Sato: Op-cit,

    h.1126 )., ternyata perkiraan tersebut benar-benar menurut hasil perhitungan, akan tetapi

    parameter hasil perhitungan untuk negara Israel mengalami pengecualian, karena hasil

    perameter untuk MPS dengan pendapatan transitori nilainya negatif sedangkan untuk

    MPS dengan pendapatan Normal nilainya paling kecil jika dibanding dengan hasil

    perhitungan dengan negara-negara lainya. Hal ini disebabkan bahwa negara Israel lebih

    banyak menggunakan "anggaran keuangannya untuk perang".

    Hasil perhitungan untuk Indonesia menunjukan nilai t-observasi t9.404 > t3.725

    dimana t-tabel untuk derajat 0.0005 sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa hubungan

    yang positif antara pendapatan normal dengan tingkat tabungan, sedangkan untuk t-

    hitung terhadap pendapatan transitori menunjukan tingkat significant dimana t3.386 <

  • 14

    t3.725 terhadap derajat yang sama, sehingga hipotesa yang menyatakan adanya hubungan

    positif antara pendapatan transitori dengan tabungan. Secara keseluruhan pengujian

    tersebut, maka pendapatan normal dan pendapatan transitori mampu menerangkan

    sebesar 0.811 ini terlihat dengan nilai R2, sedangkan lebih kurang nilai 0.189 lagi

    diwakili oleh Ut dan nilai konstanta.

    Tabel 2. Fungsi Tabungan Dengan Pendekatan Normal Income, dan

    Transitory Income: St = a + b YN + c YT + et

    Nilai Koefisien

    Negara Konstanta YN YT R2 F D-W

    Brazil -10.3 0.185 0.246 0.88 64.7 1.03

    ( 9.59 ) ( 1.32 )*

    Costa Rica 12.7 0.130 0.822 0.92 96.6 1.53

    ( 7.00 ) ( 4.44 )

    Israel 25.2 0.123 -0.058 0.89 30.9 0.81

    ( 5.48 ) ( 0.23 )

    Fhilipines -1365.0 0.238 0.733 0.91 84.0 0.72

    ( 10.54 ) ( 2.42 )

    Taiwan -12.2 0.271 0.842 0.97 234.1 1.56

    ( 6.18 ) ( 2.20 )

    Indonesia **) -11610.6 0.144 0.358 0.811 107.16 1.206

    ( 9.403 ) ( 3.386 )

    Sumber : Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975), "A Simultaneous Equations Model

    of Saving in Developing Countries", Journal of Political Economy, 83(b).

    *). Tidak significant pada derajat keyakinan 90 %

    **). Hasil perhitungan peneulis untuk Indonesia 1970-1981, dengan

    menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5.

    Pengetesan secara keseluruhan dapat diperlihatkan dengan tingginya nilai F-test

    untuk Indonesia sebesar 107,16 dan hasil perhitungan D-W menunjukan nilai 1,206

    artinya dibanding dengan pengertian D-W, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa nol

    diterima, akan tetapi terjadi no-autocorrelation, artinya tidak ada hubungan kedua-duanya

    antara pendapatan normal dengan pendapatan transitori, sehingga dari kedua jenis

  • 15

    pendapatan ini tidak bisa dibuat bentuk fungsi, dan menurut hipotesa yang dinyatakan

    Friedman, menunjukan tidak adanya hubungan antara pendapatan transitori dengan

    pendapatan permanen atau konsumsi permanen.

    Hasil perhitungan untuk negara lainya menunjukan bahwa pendapatan normal

    samna-sama diterima sebagai penyebab dari tabungan ini terlihat tingginya nilai t-hitung

    keenam negara tersebut. Akan tetapi untuk negara Brazil dan Israel menunjukan nilai t-

    hitung yang tidak significant terhadap parameter pendapatn transitori, sedangkan nilai

    konstanta menunjukan nilai yang negatif untuk negara Brazil, Indonesia, Philippines dan

    Taiwan. Negara Israel dan Costa Rica tidak mengalami hal yang demikian, dimana nilai

    tabungan pada saat pendapatan normal dan pendapatan transitori sama dengan nol

    bernilai positif.

    5. KESIMPULAN

    Fungsi tabungan di Indonesia selam periode penelitian ini ternyata tidak cocok

    dengan menggunakan pendapatan nasional atau Produk Domesti Bruto sebagai variabel

    Independennya. Variabel independen atau variabel yang menentukan naik tirunya

    tabungan tersebut adalah "pendapatan disposibel ( disposible Income ).

    Dengan mengasumsi bahwa pendapatan disposibel adalaha pendapatan nasional

    yang juga dimaksudkan oleh negara lain yang digunakan sebagai pembading tersebut,

    maka bentuk fungsi tabungan menunjukan hal yang tidak jauh berbeda dengan hipotesa

    yang dikemukakan Friedman dimana hubungan yang positif antara pendapatan permanen

    dengan tabungan di Indonesia.

    Baik menggunakan pendapatan aktual, pendapatan permanen dan pendapatan

    normal menunjukan hasil yang tidak begitu menjolok. Perbedaaanya indikasi ini terletak

    pada nilai konstanta dari ketiga jenis hasil perhitungan dengan menggunakan konsep

    pendapatan tersebut memberikan nilai yang hampir bersamaan. Nilai MPS dengan

    menggunakan pendapatan transitori relatif lebih besar dari nilai MPS dengan

    menggunakan pendapatan normal, nilai perhitungan ini hampir bersamaan dengan hasil

    perhitungan lainnya.

    Dari estimasi parameter-parameter yang didapat, menunjukan bahwa tabungan

    memberikan respon yang significant terhadap pertumbuhan pendapatan di Indonesia

    dalam jangka waktu penelitian yang dilakukan. Perbandingan hasil perhitungan MPS

    agregate, menunjukan hasil yang lebih besar dengan menggunakan pendapatan permanen

    jika dibanding dengan negara India, dilain fihak pengaruh pendapatan ransitori terhadap

    tabungan menunjukan hubungan yang positif, sedangkan di negara India menunjukan

    hubungan yang negatif.

  • 16

    DAFTAR BACAAN

    A, Koutsoyianis., "Theory of Econometrics: An Intoduction Econometric Methods,

    MacMillan, 1978.

    Ackley, Garder., "Teori Ekonomi Makro", Universitas Indonesia, Jakarta 1983.

    Anne Booth dan Peter Mc Cawley., "Ekonomi Orde Baru", Lembaga Penelitian Pendidikan

    dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta 1982.

    Boediono, DR., "Teori Pertumbuhan Ekonomi", BPFE, Yokyakarta 1982.

    Chounddury, U.D. Roy., "Income, Consumption and Saving in Urban and Rural India" ,

    Review of Income and Wealth, Series 14, March 1968.

    Esmara, Hendra dkk., "Beberapa Indikator Pembangunan Indonesia", dalam mayarakat

    Indonesia, Tahun ke-IX, no.2, 1982.

    Friedman, M., "A Theory of The Consumption Function", Priceton University Press,1957.

    Gupta, K.L., "On Some Determinant of Rural and Urban Household Saving Behaviour,

    Economic Record, December 1970.

    ________., "Personal Saving in Developing Nation: Further Evidence", The Economic

    Record, June 1970.

    Glassburner, Bruce dan Aditiawan Chandra., "Teori Dan Kebijaksanaan Ekonomi Makro",

    LP3ES, 1979.

    H. Leff, Nathaniel and Kazuo Sato., "A Simultaneous Equation Models of Saving in

    Developing Countries", Journal Political Economy, 1978.

    Kamaluddin, Rustian., "Beberapa Aspek Pembangunan Nasional Dan Daerah", Ghalia

    Indonesia, 1983.

    ________________., "Pengantar Teori Ekonomi Makro", Universitas Andalas, Padang 1978.

    P. Todaro, Michael., "Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ke-Tiga", Ghalia Indonesia, Jakarta

    1985.

    Keynes, John Maynard., "The General Theory of Employment Interest and Money",

    MacMillan, London 1967.

    Kuznets, Simon., "Economic Growth of Nation", dalam Teori Ekonomi dan Penerapannya di

    Asia, PT Gramedia, Jakarta 1981.

    Lewis, W. Arthur., "Development Planning: The Essential of Economic Policy", Happer and

    Row, New York 1966.

    Munaf, Zamzami., "Fungsi Konsumsi Di Indonesia", Laporan Penelitian, Universitas

    Andalas, Padang 1984.

    T. Oshima, Harry., "Penyerapan Tenaga Kerja di Asia Timur Dan Tenggara", PT Gramedia,

    Jakarta 1981.

    S. Bhalla, Surjit., "The Measurment of Permanent Income and Its Application to Saving

    Bahaviour", Journal Political Economy, Vol.88, no.41, 1980.

    Sukirno, Sadono., "Beberapa Aspek Dalam Persoalan Pembangunan Daerah", LP-FEUI,

    Jakarta 1976.

    Syafrizal., "Metodologi Perencanaan Pembangunan Wilayah Daerah Sumatera Barat", Paper,

    FE-Univ.Andalas, Padang 1983.

    Syahruddin., "Fungsi Konsumsi Dan Kenyataan Di Sumatera Barat., EKI, Vol XXIX, no.2,

    Juni 1981.

    William H. Branson and James M. Litvak., "Macroeconomic", Second edition, Harper

    International edition, New York 1981.

    Wirzon., "Kebutuhan Tabungan Di Indonesia", Skripsi Sarjana, Universitas Andalas, Padang

    1985.

  • 17

    Lampiran 1 : KONSUMSI DENGAN HIPOTESA PENDAPATAN PERMANEN

    ( Dalam Milyar Rupiah, 1993 = 100 )

    Tahun Ct Yd

    Yn Yt YP YN YT

    1969 62840.2 63468.9 65085.6 68824.2 31734.45 21156.3 47601.675

    1970 66026.5 68111.6 69825.7 73985.5 65790.25 43860.167 3482.025

    1971 69524.1 72416.8 74337.4 79169.9 70264.2 67999.1 3228.9

    1972 75141.1 78041 80153 86623.9 75228.9 72856.467 4218.15

    1973 82979.9 86200.2 88584 96421 82120.6 78886 6119.4

    1974 87760 91597.2 93915.1 103782.5 88898.7 85279.467 4047.75

    1975 90587.8 95159 98369.8 108948 93378.1 90985.467 2671.35

    1976 96987.9 103815.8 106657.3 116450.8 99487.4 96857.333 6492.6

    1977 104252.4 109641 115023.4 126811.9 106728.4 102871.93 4368.9

    1978 110627.2 119727 123210.6 136584.8 114684 111061.27 7564.5

    1979 118019.6 124509.1 128629.7 145124.4 122118.05 117959.03 3586.575

    1980 127244.1 136467.4 140995.3 159467.2 130488.25 126901.17 8968.725

    1981 136011.5 150243 154413.3 171822.9 143355.2 137073.17 10331.7

    1982 139481.6 154159.3 158701.3 179946.2 152201.15 146956.57 2937.225

    1983 139723.1 157849.5 162690 183353.3 156004.4 154083.93 2767.65

    1984 154704.1 167546.1 172806.1 195709 162697.8 159851.63 7272.45

    1985 156582.7 170391.9 176511.7 200544.3 168969 165262.5 2134.35

    1986 164466.4 180032 187088.4 212475.3 175211.95 172656.67 7230.075

    1987 171956.1 183476.9 193121.7 222598.5 181754.45 177966.93 2583.675

    1988 179525.5 189671.7 203541.8 236004.1 186574.3 184393.53 4646.1

    1989 189577 198319.6 216015.2 253601.9 193995.65 190489.4 6485.925

    1990 198612.5 214555.3 232424.6 271968.1 206437.45 200848.87 12176.775

    1991 212728.6 232019.1 249811.4 290870.6 223287.2 214964.67 13097.85

    1992 227657.6 245027.5 264683.1 309659.1 238523.3 230533.97 9756.3

    1993 243108.5 258392.2 279563.3 329775.8 251709.85 245146.27 10023.525

    1994 256051.8 310967.2 304073.1 354640.8 284679.7 271462.3 39431.25

    1995 271405.9 306259.5 329469.2 383792.3 308613.35 291872.97 -3530.775

    1996 285720.3 336864.6 359037.9 414418.9 321562.05 318030.43 22953.825

    Catatan:

    Ct = Total Konsumsi ( Gross Domestic Consumption )

    Yd = Pendapatan Disposibel ( Disposible Income )

    Yn = Pendapatan Nasional Neto ( Net National Product )

    Yt = Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product )

    YP = Pendapatan Permanen ( Permanent Income )

    YN = Pendapatan Normal ( Normal Income )

    YT = Pendapatan Transitori ( Transitory Income )

    Sumber: Diolah oleh penulis dari Tabel 1.

  • 18

    Lampiran 2 : HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    Hasil Estimasi Fungsi Regresi ( Regression Functions ) "Ordinary Least Square Method"

    Fungsi: Ct = f ( Yd , Ui ) Fungsi: Ct = f ( Y

    d , Y

    dt-1 , Ui )

    Regression Output: Regression Output:Constant 11166.8 Constant 12201.8Std Err of Y Est 6342.78 Std Err of Y Est 5863.82R Squared 0.99095 R Squared 0.99256No. of Observations 28 No. of Observations 28Degrees of Freedom 26 Degrees of Freedom 25

    X Coefficient(s) 0.84836 X Coefficient(s) 0.67093 0.18464Std Err of Coef. 0.0159 Std Err of Coef. 0.07761 0.0793T-test ( DF = 26 ) 53.3648 T-test ( DF = 25 ) 8.64494 2.32828

    Adjusted R Squared 0.9906 Adjusted R Squared 0.99197Adjusted Multiple R 0.99547 Adjusted Multiple R 0.99628F Ratio Probability 2847.81 F Ratio Probability 3337.45

    Fungsi: Ct = f ( YP , Ui ) Fungsi: Ct = f ( YP , YT , Ui )

    Regression Output: Regression Output:Constant 14287.7 Constant 12201.8Std Err of Y Est 6773.44 Std Err of Y Est 5863.82R Squared 0.98968 R Squared 0.99256No. of Observations 28 No. of Observations 28Degrees of Freedom 26 Degrees of Freedom 25

    X Coefficient(s) 0.86087 X Coefficient(s) 0.85557 0.32419Std Err of Coef. 0.01724 Std Err of Coef. 0.01502 0.10413T-test ( DF = 26 ) 49.9398 T-test ( DF = 25 ) 56.9626 3.11322

    Adjusted R Squared 0.98929 Adjusted R Squared 0.99197Adjusted Multiple R 0.99483 Adjusted Multiple R 0.99628F Ratio Probability 2493.99 F Ratio Probability 3337.45

    Fungsi: Ct = f ( YN , Ui ) Fungsi: Ct = f ( YN , YT , Ui )

    Regression Output: Regression Output:Constant 18101 Constant 15261.4Std Err of Y Est 8103.77 Std Err of Y Est 6807.79R Squared 0.98523 R Squared 0.98998No. of Observations 28 No. of Observations 28Degrees of Freedom 26 Degrees of Freedom 25

    X Coefficient(s) 0.86775 X Coefficient(s) 0.86181 0.41536Std Err of Coef. 0.02084 Std Err of Coef. 0.01759 0.1207T-test ( DF = 26 ) 41.6476 T-test ( DF = 25 ) 48.9984 3.44114

    Adjusted R Squared 0.98466 Adjusted R Squared 0.98918Adjusted Multiple R 0.99259 Adjusted Multiple R 0.99498F Ratio Probability 1734.52 F Ratio Probability 2469.62

    Sumber: Data Sekunder, diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5 ------+++++------

  • 19

    Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:

  • 20

    Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:

    Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN

    JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN

    PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan Hasil & Jurnal Hasil

    Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL

    & Jurnal Hasil Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi

    10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

    Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.

    Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

    Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk 5 Proposal (Draft Hibah

    DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016

    12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN

    TRANSPORTASI 2014 s/d 2017

    I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:

    02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang

    004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen

    005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia

    006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994 007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia

    008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

    009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia

    010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri

    011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan

    012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth

    013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan

    014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat

    015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995

    016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan

    017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen 019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan

    020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi

    021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka

    022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi

    023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka

    024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

    025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas

    026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

    027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan

    028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana

    029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

  • 21

    004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara

    031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

    032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

    033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth

    034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif

    035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen 036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan

    037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen

    038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia

    039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan

    040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)

    041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka

    042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)

    043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia

    044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

    045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal

    046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana

    047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor) 048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana

    049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia

    050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi

    051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera

    052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan

    054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada

    Kemampuan Sendiri

    055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan

    056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan

    057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi 058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional

    059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

    060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat

    061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi

    Aliran Dana Luar Negeri

    062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

    063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan

    005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi

    065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi

    066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi 067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan

    068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro

    069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional

    070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro

    071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro

    073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial

    074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial

  • 22

    II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi

    Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

    Hasil Estimasi

    File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi

    Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

    Non-Estimasi

    File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi

    Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi

    File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA

    Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA

    Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL

    ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation

    Result Function (242 halaman)

    008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan

    080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun 081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia

    009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA

    083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-

    STATE GROWTH

    084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai

    085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber

    Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off

    010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010 File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

    Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

    Indonesia

    File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

    Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

    Indonesia

    File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

    File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010

    Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

  • 23

    011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010

    Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna

    Kendaraan Pribadi Dan Umum

    (Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)

    File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI

    (Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)

    File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010

    atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung

    Pandang

    012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011

    Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan

    File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011

    Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan

    File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

    Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

    File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011

    Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia

    File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011

    Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik

    File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011

    Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia

    File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

    Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik

    File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011

    Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau

    File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

    Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik

    File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011

    Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara

    File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011

    Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri

    File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

    Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

    File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011

    Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik

    File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional

  • 24

    10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

    013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009

    Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil

    Pribadi Di Jakarta

    File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010

    Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi

    Dan Umum

    File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010

    Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI

    File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010

    Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-

    UJUNG PANDANG

    File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016

    Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute

    JAKARTA-UJUNG PANDANG

    014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014

    Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA

    File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014

    Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API

    INDONESIA

    File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014

    Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN

    PENERBANGAN DOMESTIK

    015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,

    Tahun 2017, Sedang Digarap File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017

    Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan

    Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara

    File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017

    Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA

    LUAR NEGERI

  • 25

    PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017

    File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

    Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

    PURWAKARTA

    File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015 Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016

    Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

    Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

    File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016

    Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

    PURWAKARTA

    017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

    Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

    PURWAKARTA

    File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015

    Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016

    Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

    Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

    File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016

    Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

    Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

    PURWAKARTA

    018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey

    Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt

    135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h

    137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h

    138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h

    139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h

    141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h

  • 26

    12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

    019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014

    Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

    PURWAKARTA

    File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015

    Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016

    Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

    Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

    File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016

    Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017

    Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

    PURWAKARTA

    020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

    Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

    021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017

    Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

    File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017

    Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

    Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

    File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

    File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

    Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

  • 27

    Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan

    didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.

    KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai

    MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar

    mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN

    TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan

    juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai

    bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang

    MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang

    MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah

    Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF

    (pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya

    bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan

    dalam sebuah Daftar Harga).

    Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS), sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan

    ilmiah yang disusun oleh Amrizal.

    Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal

    ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:

    Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari

    Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)

    keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),

    cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut

    ke dalam Google.

    Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah

    files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat tertentu seiring dengan perjalanan waktu.......

    -------- Jakarta, 14 September 2017--------

    Brazil -10.3 0.185 0.246 0.88 64.7 1.03Costa Rica 12.7 0.130 0.822 0.92 96.6 1.53Israel 25.2 0.123 -0.058 0.89 30.9 0.81Fhilipines -1365.0 0.238 0.733 0.91 84.0 0.72Taiwan -12.2 0.271 0.842 0.97 234.1 1.56Indonesia **) -11610.6 0.144 0.358 0.811 107.16 1.206DAFTAR BACAAN