Pengaruh Pembuangan Limbah Industri Gula Tjoekir Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di Kecamatan...

4

Click here to load reader

Transcript of Pengaruh Pembuangan Limbah Industri Gula Tjoekir Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di Kecamatan...

Pengaruh Pembuangan Limbah Industri Gula Tjoekir Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di Kecamatan Diwek Kabupaten JombangFitria Hanim

Abstrak

ABSTRAKHanim, Fitria. 2008.Pengaruh Pembuangan Limbah Industri Gula Tjoekir Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Didik Taryana, M.Si, (II) Bagus Setiabudi Wiwoho, S.Si, M.Si.Kata Kunci: Kualitas, Limbah, Air Tanah Dangkal. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Kebutuhan air saat ini mengalami peningkatan dengan berkembangnya industri dan kebutuhan domestik. Jumlah industri yang terus bertambah, membutuhkan air untuk produksi. Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah kuantitas air bersih yang kurang mampu memenuhi kebutuhan industri dan domestik yang meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Pada umumnya sumber air yang banyak digunakan penduduk untuk kebutuhan domestik adalah air tanah berupa sumur-sumur gali yang dimanfaatkan untuk mandi, mencuci dan air minum.Di Desa Cukir, air yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah air yang tercemar, kotor dan keruh oleh industri gula Tjoekir. Didorong untuk mencari bukti empirik yang baru tentang pengaruh limbah terhadap kualitas air tanah dangkal di Desa Cukir, maka diadakan penelitian ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1). Kualitas limbah industri gula Tjoekir, (2). Kualitas airtanah dangkal/sumur gali penduduk, (3). Mengetahui pengaruh pembuangan limbah industri gula terhadap kualitas air tanah dangkal penduduk di sekitar industri gula, dan (4). Mengetahui pengaruh jarak pembuangan limbah industri gula Tjoekir terhadap air sumur penduduk di sekitarnya.Rancangan penelitian ini adalah menggunakan metode survey. Metode pengambilan sampel limbah cair menggunakan metodepurposive samplingsedangkan untuk pengambilan kualitas air sumur gali menggunakan metodearea samplingdengan cara pengambilan sampel yang didasarkan pada titik area dengan wilayah yang sempit dan yang luas keduanya dapat terwakili. Penelitian ini menggunakan hasil uji laboratorium. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan membandingkan hasil uji laboratorium dengan standar Limbah gula menurut Kep. Gub No. 45 Tahun 2002 dan baku mutu air bersih menurut PP.RI. No. 82 Tahun 2001dan analisis statistik dengan metode korelasiSpearmans Rankuntuk mengetahui pengaruh jarak terhadap kualitas air tanah dangkal penduduk di daerah sekitar industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas limbah gula Tjoekir meliputi (1) kandungan TTS sebesar 10mg/L, BOD5sebesar 15.9 mg/L,COD sebesar 56.378 mg/L, minyak dan lemak sebesar 1.823 mg/L, Nitrat (NO3) sebesar 14.46 mg/L, dan Sulfat (SO4) sebesar 136.00 mg/L. (2) Nilai pH, masih dibawah standart baku mutu, Nilai Nitrat (NO3) pada sampel sumur titik 4 dan 5 melebihi kadar maksimum yang dianjurkan. Nilai Sulfat (SO4) dan BOD5masih dibawah standart baku mutu air.(3) Limbah industri gula Tjoekir mempunyai pengaruh terhadap kualitas air tanah dangkal di sekitar Desa Cukir, hal ini ditunjukkan oleh adanya unsur kandungan limbah yang terdapat air tanah dangkal, zat pencemar pada kandungan limbah gula juga terdapat pada air tanah dangkal. (4) Berdasarkan analisis korelasiSpearman Rankmenunjukkan adanya hubungan Jarak sumur dengan saluran pembuangan limbah menunjukkan nilai korelasi negatif yaitu dengan pH r = -0, 136, Nitrat (NO3) r = -0,257, Sulfat (SO4) r = -0,394 dan BOD5r = -0,340. Dengan demikian, jarak sumber pencemar berpengaruh negatif terhadap kualitas air sumur..