PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR KEONG … · 2017-12-16 · pengaruh pemberian pupuk organik...
Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR KEONG … · 2017-12-16 · pengaruh pemberian pupuk organik...
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR
KEONG MAS (Pomacea canaliculata) DAN PENGGUNAAN MULSA
PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Anna Maria Satia Prayitna
131434024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR
KEONG MAS (Pomacea canaliculata) DAN PENGGUNAAN MULSA
PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Anna Maria Satia Prayitna
131434024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk :
Keluarga Tercinta
Sahabat dan Teman – temanku
Almamaterku
USD dan Program Studi Pendidikan Biologi
Motto
“Build your own dreams, or someone else will hire you to build theis”.
Farrah Gray
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat, rahamat dan karunia-Nya sehingga penulis dalam menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Keong Mas
(Pomacea canaliculata) Dan Penggunaan Mulsa Platik Hitam Perak Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mendapat gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Dalam penyususnan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu menyertai, memberkati dan menuntun
penulis selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini sehingga semuanya
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Universitas Sanata dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Biologi.
3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc selaku ketua Program Studi
Pendidikan dan dosen pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing
penulis dalam melaksanakan penelitian, memberikan solusi terhadap masalah
yang dihadapi penulis selama penelitian dan penulisan laporan serta selalu
memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
4. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajar dan mendidik penulis dengan baik
selama belajar di Program Studi Pendidikan Biologi
5. Segenap Staff karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan
melayani segala keperluan akademis penulis
6. Bapak Slamet yang dengan senang hati membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian di Kebun Anggur
7. Keluarga tercinta, Bapak Fransiscus Xaverius Seta, Ibu Chatarina Sutinah dan
Kakak Gervasius Dhamar Prayitna serta semua keluarga besar yang selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR
KEONG MAS (Pomacea canaliculata) DAN PENGGUNAAN MULSA
PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)
Anna Maria Satia Prayitna
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Penggunaan POC merupakan alternatif yang dilakukan untuk mengurangi
penggunaan pupuk kimia dan usaha untuk meningkatkan unsur hara bagi
tanaman. Bahan baku yang dapat digunakan sebagai POC adalah Keong Mas.
Penggunaan MPHP juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik
cair keong mas (P. canaliculata) menggunakan MPHP serta mengetahui
konsentrasi larutan POC keong mas (P. canaliculata) yang menghasilkan
pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (V. radiata) paling optimal.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor.
Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk cair keong mas (P) yakni : P0 (kontrol),
P1 3%, P2 6%, P3 9% dan P4 12%. Faktor yang kedua adalah pemberian mulsa
(M) yang terdiri dari : M0 = Tanpa mulsa dan M1 = Dengan mulsa. Parameter
yang diamati adalah tinggi batang, jumlah daun dan jumlah polong. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA 2 faktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair
keong mas (Pomaceae canaliculata) konsentrasi 6% dengan MPHP memberikan
hasil paling optimal yakni dengan rerata tinggi batang 83.1 cm, jumlah daun 76.9
helai dan jumlah polong 103.5 polong. Rerata tinggi batang paling tinggi sampai
paling rendah adalah P2M1 83.1 cm, P4M1 74.3 cm, P1M1 68.5 cm, P2M0 67.65
cm, P3M1 65.1 cm, P1M0 62.98 cm, P0M1 61 cm, P3M0 60.61 cm, P4M0 60.35 cm
dan terakhir P0M0 50.2 cm. Rerata jumlah daun dari paling banyak sampai paling
sedikit adalah P2M1 76.9 helai, P1M1 74.2 helai, P4M1 71.5 helai, P3M1 65 helai,
P0M1 57.9 helai, P3M0 53.5 helai, P2M0 52.6 helai, P1M0 47.4 helai, P0M0 44.4
helai dan terakhir P4M0 41.4 helai, sedangkan untuk jumlah polong dari paling
banyak sampai paling sedikit adalah P2M1 103.5 polong, P4M1 74.1 polong, P3M1
63.6 polong, P1M1 63.5 polong, P0M1 47.6 polong, P2M0 46.2 polong, P3M0 43
polong, P1M0 35.1 polong, P4M0 24.1 polong dan terakhir P0M0 17.9 polong.
Konsentrasi POC keong mas berpengaruh signifikan pada tinggi batang dan
jumlah polong, namun tidak signifikan pada jumlah daun sedangkan untuk
penggunaan MPHP memberikan pengaruh yang signifikan pada ketiga parameter.
Kata kunci : Pupuk Organik Cair, Keong Mas, MPHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
THE EFFECT OF ORGANIC LIQUID FERTILIZER MADE FROM GOLD
SNAIL (Pomaceae canaliculata) USING MPHP TOWARD THE GROWTH AND
THE RESULTS OF GREEN BEAN (Vigna radiata)
Anna Maria Satia Prayitna
Sanata Dharma University
ABSTRACT
The use of POC is an alternative done to reduce the use of chemical
fertilizer and an exertion to increase the nutrients for plants. One of the raw
materials which can be used as POC is Gold Snail. The use of Silver Plastik Black
Mulch can also increase the growth and results of the plant.. The research was
conducted to determine the effect of organic liquid fertilizer using MPHP and to
know concentration organic liquid fertilizer from gold snail (P. canaliculata)
toward the growth and results of green bean plants (V. radiata) most optimal.
The researcher using 2 factors Group Random Design. The first factor
was the concentration of organik liquid fertilizer : P0 (control), P1 3%, P2 6%,
P3 9% and P4 12%. The second factor is mulch (M) consist of : M0 = Without
mulching and M1 = With mulching. Parameters observed in this study was the
height of the plants, numbers of leaves and number of pods. The obtained data
were analyzed using 2 factors test ANOVA.
The result of this research revealed that using of the gold snail organic
liquid fertilizer with 6% concentration gave the most optimal results with the
average height of stem 83.1 cm, the number of leaves 76.9 sheet and number of
pods 103.5 pods. The highest stem rate to the lowes is P2M1 83.1 cm, P4M1 74.3
cm, P1M1 68.5 cm, P2M0 67.65 cm, P3M1 65.1 cm, P1M0 62.98 cm, P0M1 61 cm,
P3M0 60.61 cm, P4M0 60.35 cm and last P0M0 50.2 cm. The average nomber of
leaves from the most to the least is P2M1 76.9 sheet, P1M1 74.2 sheet, P4M1 71.5
sheet, P3M1 65 sheet, P0M1 57.9 sheet, P3M0 53.5 sheet, P2M0 52.6 sheet, P1M0
47.4 sheet, P0M0 44.4 sheet and last P4M0 41.4 sheet, while for the number of pods
from the most to the least is P2M1 103.5 pods, P4M1 74.1 pods, P3M1 63.6 pods,
P1M1 63.5 pods, P0M1 47.6 pods, P2M0 46.2 pods, P3M0 43 pods, P1M0 35.1 pods,
P4M0 24.1 pods and last P0M0 17.9 pods. The concentration of the gold snail
organic liquid fertilizer gave a significant influence on the height and number of
green beans pods and gave no influence for the number of green beans leaves.
Meanwhile, the use of MPHP gave a significant influence on all parameters
which scrutinized.
The key word :Organic liquid fertilizer, Gold snail, MPHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1. Bagi Masyarakat ............................................................................... 5
2. Bagi Peneliti ..................................................................................... 5
3. Bagi Dunia Pendidikan..................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 6
A. Prinsip/ Teori yang Terkait ................................................................... 6
1. Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) .......................................... 6
a. Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau ..................................... 6
b. Morfologi Tanaman Kacang Hijau ...................................... 6
c. Manfaat Kacang Hijau ......................................................... 8
d. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Hijau .............................. 9
2. Pengertian Pupuk Organik Cair...................................................... 11
3. Keong Mas ..................................................................................... 15
a. Deskripsi dan Klasifikasi Keong Mas ................................ 15
b. Komposisi Kimia Keong Mas ............................................ 17
4. Effective Microorganism 4 (EM4).................................................. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
a. Pengertian Effective Microorganism 4 (EM4) ................... 18
b. Sifat – sifat Effective Microorganism 4 (EM4) .................. 20
c. Pemanfaatan Effective Microorganism 4 (EM4) ................ 20
5. Tetes Tebu ...................................................................................... 21
6. Air Kelapa ...................................................................................... 22
7. Dedak ............................................................................................. 23
8. Mulsa Plastik Hitam Perak ............................................................. 24
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 25
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 27
D. Hipotesis ............................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 31
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 31
B. Rancangan Penelitian .......................................................................... 31
C. Variabel Penelitian .............................................................................. 33
D. Batasan Penelitian ............................................................................... 33
E. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 34
F. Cara Kerja ........................................................................................... 36
1. Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair Keong Mas ...................... 36
2. Persiapan Tanaman Kacang Hijau ................................................. 38
a. Pembuatan Bedengan untuk Media Tanam ........................ 38
b. Persiapan Benih .................................................................. 38
c. Penyemaian Kacang Hijau ................................................. 38
d. Pemindahan Bibit Kacang Hijau pada Bedengan .............. 39
e. Penyulaman ........................................................................ 39
3. Pemeliharaan .................................................................................. 39
a. Penyiraman ......................................................................... 39
b. Penyiangan Gulma ............................................................. 40
4. Perlakuan ........................................................................................ 40
5. Pengamatan .................................................................................... 41
G. Tabulasi Data ...................................................................................... 42
H. Analisis Data ....................................................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHAN ............................................................... 47
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 47
1. Pengaruh MPHP ............................................................................. 47
a. Tinggi Batang Kacang Hijau .............................................. 47
b. Jumlah Daun ....................................................................... 49
c. Jumlah Polong .................................................................... 52
2. Pengaruh Konsentrasi POC Keong Mas ........................................ 56
a. Tinggi Batang Kacang Hijau ............................................... 56
b. Jumlah Daun ....................................................................... 57
c. Jumlah Polong ..................................................................... 57
B. Pembahasan......................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Pengaruh MPHP ............................................................................. 59
2. Pengaruh Konsentrasi POC Keong Mas ........................................ 61
3. Interaksi .......................................................................................... 67
4. Faktor Lain ..................................................................................... 68
C. Faktor yang Menghambat dan Mendukung dalam Penelitian............... 71
1. Faktor Mendukung ......................................................................... 71
2. Faktor Menghambat ....................................................................... 71
BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN ......................... 72
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 75
1. Kesimpulan .......................................................................................... 75
2. Saran ...................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76
LAMPIRAN ...................................................................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kandungan Nutrien Keong Mas ......................................................... 2
Tabel 1.2 Kandungan Mineral Keong Mas ......................................................... 3
Tabel 2.1 Standar Mutu Pupuk Organik Cair ................................................... 14
Tabel 2.2 Kandungan Mineral Keong Mas ....................................................... 17
Tabel 2.3 Komposisi Bioaktivator EM 4 .......................................................... 19
Tabel 2.4 Komposisi Tetes Tebu (Molasse) ..................................................... 21
Tabel 3.1 Susunan kombinasi perlakuan konsentrasi POC keong mas dan
pemberian MPHP ............................................................................. 32
Tabel 3.2 Komposisi Pembuatan Larutan Pupuk Organik Cair ........................ 41
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Tinggi Batang Kacang Hijau ............................... 42
Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Jumlah Daun ........................................................ 42
Tabel 3.5 Hasil Penghitungan Jumlah Polong .................................................. 42
Tabel 4.1 Pertambahan tinggi tiap batang kacang hijau ................................... 54
Tabel 4.2 Pertambahan jumlah daun tiap tanaman kacang hijau ...................... 54
Tabel 4.3 Jumlah Polong tiap tanaman kacang hijau ........................................ 55
Tabel 4.4 Rata – rata pertumbuhan tinggi batang kacang hijau ........................ 56
Tabel 4.5 Rata – rata pertumbuhan Jumlah Daun tanaman kacang hijau ......... 57
Tabel 4.6 Rata – rata jumlah polong kacang hijau ............................................ 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tanaman Kacang Hijau ................................................................... 8
Gamabr 2.2 Morfologi Keong Mas ................................................................... 15
Gambar 2.3 Perbedaan Keong Mas Betina dan Jantan ..................................... 17
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................... 29
Gambar 3.1 Desain Bedengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)................. 32
Gambar 3.2 Pembuatan Pupuk Organik Cair Keong Mas ................................ 37
Gambar 3.3 Tampilan Variable view pada Tinggi Tanaman Kacang Hijau ..... 44
Gambar 3.4 Data Uji SPSS 16.0 pada Tinggi Tanaman Kacang Hijau ............ 44
Gambar 3.5 Kotak Dialog SPSS uji ANOVA 2 Faktor .................................... 45
Gambar 3.6 Kotak Dialog Lanjutan Uji ANOVA 2 Faktor .............................. 45
Gambar 4.1 Rata-rata Tinggi Tanaman Kacanag Hijau Perlakuan MPHP ....... 48
Gambar 4.2 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau
Perlakuan MPHP ........................................................................... 51
Gambar 4.3 Rata-rata Jumlah Polong Kacang Hijau Perlakuan MPHP ........... 53
Gambar 4.4 Serangan Hama pada Tanaman Kacang Hijau .............................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus .......................................................................................... 80
Lampiran 2. RPP ............................................................................................... 87
Lampiran 3. LKS ............................................................................................... 96
Lampiran 4. Lembar Penilaian Sikap Sosial ................................................... 100
Lampiran 5. Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi ....................................... 103
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Laporan ........................................................... 105
Lampiran 7. Postest ......................................................................................... 108
Lampiran 8. Data Mentah Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Hijau ...... 111
Lampiran 9. Data Mentah Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau .................. 116
Lampiran 10. Data Mentah Jumlah Polong Kacang Hijau ............................. 121
Lampiran 11. Data Kelembapan Media Tanam Kacang Hijau ....................... 125
Lampiran 12. Data Analisis Uji ANOVA 2 Faktor dengan SPSS 16.0 .......... 126
Lampiran 13. Uji Normalitas Distribusi Data ................................................. 135
Lampiran 14. Uji Homogenitas Distribusi Data ............................................. 137
Lampiran 15. Hasil Uji ANOVA 2 Faktorial .................................................. 138
Lampiran 16. Hasil Uji NPK Pupuk Organik Cair Keong Mas ...................... 142
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris yang mana sebagian besar
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Banyak produk nasional
yang berasal dari sektor pertanian seperti tanaman pangan. Salah satu contoh
tanaman pangan di Indonesia adalah kacang hijau (Vigna radiata). Kacang
hijau merupakan tanaman pangan yang memiliki peranan penting bagi
kehidupan dikarenakan sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan kacang hijau semakin
meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan
berkembangnya industri pangan di Indonesia. Di sisi lain produksi kacang
hijau yang dihasilkan belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut (Mustakim,
2012).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 5 Mei 2014,
Indonesia mengimpor kacang hijau dari beberapa negara. Negara – negara
tersebut diantaranya Myanmar, Etiopia, Thailand, Australia dan Brazil. Impor
kacang hijau pun meningkat cukup drastis pada Maret 2014 dibandingkan
bulan sebelumnya. Pada Februari, impor kacang hijau tercatat sebanyak 6,27
ribu ton kemudian meningkat menjadi 13,96 ribu ton pada bulan Maret.
Masih tingginya impor kacang hijau menggambarkan masih rendahnya
produksi kacang hijau di Indonesia. Demikian juga yang terjadi pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2015 dimana Indonesia masih mengimpor kacang hijau sebesar 45,213 ton
(Kementerian Pertanian, 2016)
Masih rendahnya hasil tanaman kacang hijau yang dicapai petani dalam
pengembangan budidaya disebabkan oleh faktor teknik budidaya yang belum
optimal, pemupukan, persediaan air kurang memadai dan adanya serangan
hama dan penyakit (Fitrina, 2005). Pemberian pupuk organik cair merupakan
salah usaha yang dapat dilakukan dalam peningkatan produktivitas tanaman.
Salah satu bahan baku pembuatan pupuk organik cair adalah keong mas
(Pomaceae canaliculata).
Keong mas (Pomaceae canaliculata) atau disebut juga siput murbei
termasuk ke dalam kelas Gastropoda, familia Ampullaridae yang merupakan
jenis keong air tawar yang berasal dari Benua Amerika dan diperkenalkan di
Asia pada tahun 1980an. Pada umunya keong mas dianggap sebagai hama
tanaman padi, menurut Budiono (2006) keong mas menyebabkan kerusakan
hingga 10 – 40 % dari keseluruhan areal penanaman padi di Indonesia yakni
Jawa, Sumatera, Kalimantan, NTB dan Bali. Selain itu keong mas juga
digunakan sebagai pakan ternak namun seiring berjalannya waktu keong mas
dijadikan sebagai makanan yang cukup enak oleh masyarakat.
Kandungan nutrien keong mas dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Kandungan nutrien keong mas
No Kandungan Nutrisi Jumlah
Daging Cangkang
1 Protein kasar 52,7% 51,8% 2,94%
2 Lemak kasar 3,20% 13,62% 0,12%
3 Serat kasar 5,59% 6,09% 26,68%
4 Kadar abu 15,3% 24% 54,93%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
No Kandungan Nutrisi Jumlah
Daging Cangkang
5 Energi metabolis - 2094 Kkal/kg -
Referensi Sulistiono
(2007)
Julferina
(2008)
Sulistiono
(2007)
Tabel 1.2 Kandungan mineral keong mas
Komposisi
mineral makro
Kadar (bk)
(mg/ 100 g)
Komposisi
mineral makro
Kadar (bk)
(mg/ 100 g)
Kalsium 7593,81 Besi 44,16
Natrium 620,84 Seng 20,57
Kalium 824,84 Selenium Tidak terdeteksi
Fosfor 1454,32 Tembaga Tidak terdeteksi
Magnesium 238,05
(Pambudi, 2011)
Selain karena kandungan nutrisi makro maupun mikronya yang
mendukung sebagai bahan baku pupuk organik cair, keong mas juga sangat
mudah didapat di area persawahan sehingga tidak membutuhkan biaya yang
mahal jika masyarakat ingin membuat pupuk organik cair dari keong mas
tersebut.
Rendahnya produktivitas kacang hijau juga dikarenakan adanya gangguan
gulma yang merupakan pesaing dari kacang hijau. Pengaruh yang merugikan
dari gulma terhadap tanaman budidaya dapat berupa persaingan dalam
pemanfaatan unsur hara, air, cahaya serta ruang tempat tumbuh. Kemampuan
persaingan antara tanaman dengan gulma dipengaruhi oleh jenis gulma,
kerapatan gulma, saat dan lamanya persaingan (Fitrina, 2005). Upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan teknik
budidaya yaitu dengan penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP).
Mulsa MPHP memiliki dua sisi warna yang memiliki fungsi masing –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
masing, mulsa plastik hitam berperan dalam pengendalian gulma karena
hampir tidak ada cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh gulma untuk
fotosintesis sedangkan mulsa perak memiliki kemampuan memantulkan
sekitar 33% cahaya matahari yang menerpa permukaan. Pantulan cahaya ini
mampu mengurangi efek rizosfer dibawah permukaan plastik dan juga
merupakan rentang cahaya yang disukai serangga sehingga serangga akan
mengikuti arah pantulan dan meninggalkan tanaman.
Memperkuat pernyataan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Keong Mas (Pomaceae
canaliculata) dan Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)”. Dengan
penelitian menggunakan pupuk organik cair dari keong mas dan mulsa plastik
hitam perak ini, diharapkan tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik dan
hasil polong kacang hijau dapat meningkat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pemberian pupuk organik cair keong mas (Pomaceae
canaliculata) dan penggunaan MPHP berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata)?
2. Berapakah konsentrasi larutan pupuk organik cair keong mas (Pomaceae
canaliculata) sehingga menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang hijau (Vigna radiata) yang optimal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair keong mas
(P.canaliculata) dan penggunaan MPHP terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau (V. radiata)
2. Mengetahui berapa konsentrasi larutan pupuk organik cair keong mas
(P.canaliculata) sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau (V. radiata) yang optimal
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Khususnya petani tanaman kacang hijau, hasil penelitian ini dapat
dijadikan informasi tentang pemanfaatan keong mas (P. canaliculata)
sebagai pupuk organik dengan penggunaan MPHP terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kacang hijau (V. radiata)
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan terutama tentang pertumbuhan tanaman
kacang hijau (V. radiata) dengan pemberian pupuk organik cair keong
mas (P. canaliculata) dan penggunaan MPHP
3. Bagi Dunia Pendidikan
a. Memberikan sumbangan data hasil penelitian mengenai pupuk
organik cair keong mas (P. canaliculata) dan penggunaan MPHP
b. Menambah wawasan dunia pendidikan terhadap pupuk alami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prinsip/ Teori yang Terkait
1. Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek (kurang lebih 60 hari). Kacang hijau adalah sejenis palawija yang
dikenal luas didaerah tropis. Tumbuhan yang termasuk kedalam suku polong
- polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari – hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
a. Klasifkasi tanaman kacang hijau sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisio : Angiospermae (biji berada di dalam buah)
Classis : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)
Ordo : Leguminales
Familia : Leguminoceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata L. (Purwono dan Hartono, 2005)
b. Morfologi Kacang Hijau
1) Batang
Kacang hijau memiliki ukuran batang yang kecil, berbulu,
berwarna hijau kecoklatan atau kemerah – merahan. Batang tumbuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
tegak mencapai ketinggian 30 – 110 cm dan bercabang menyebar ke
semua arah.
2) Daun
Daun kacang hijau adalah daun majemuk, dengan tiga helai anak
daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan
berwarna hijau.
3) Bunga
Rukmana (1997) mengungkapkan bunga kacang hijau berkelamin
sempurna atau hermaphrodite, berbentuk kupu – kupu dan berwarna
kuning.
Proses penyerbukan bunga kacang hijau (V. radiata) terjadi pada
malam hari, pada pagi hari bunga akan mekar dan menjadi layu pada
sore hari (Purwono dan Hartono, 2005)
4) Buah
Buah kacang hijau berbentuk polong dengan panjang antara 6 cm
– 15 cm. Tiap polong berisi 6 – 16 butir biji.
5) Biji
Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap
butir 0,5 mg – 0,8 mg atau berat per 1000 butir antara 36 g – 78 g
(Rukmana, 1997: 16). Biji umumnya berwarna hijau kusam atau hijau
mengkilap, namun adapula yang berwarna kuning dan coklat
(Fachruddin, 2000). Gambar tanaman kacang hijau (V.radiata) dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2.1. Tanaman Kacang Hijau (Dokumentasi pribadi).
c. Manfaat Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin (A, B1, C dan
E) serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh
manusia seperti amilum, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan,
magnesium dan niasin. Selain bijinya, daun kacang hijau muda sering
dimanfaatkan sebagai sayuran. Kacang hijau bermanfaat untuk
melancarkan buang air besar dan menambah semangat (Purwono dan
Hartono, 2005).
Bila dilihat dari kandungan proteinnya, kacang hijau termasuk bahan
makanan sumber protein kedua setelah susu skim kering. Kandungan
protein kacang hijau sekitar 22 %. Namun bila dibandingkan dengan
kacang – kacangan lainnya, kandungan protein kacang hijau menempati
peringkat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau (V.
radiata) juga dikonsumsi dalam bentuk kecambah (toage). Pemanfaatan
taoge sebagai bahan makanan telah dikenal luas di Indonesia. Taoge
mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan
kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik daripada gizi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
biji kacang hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami proses
perombakan makromolekul menjadi mikromolekul sehingga
meningkatkan daya cerna. Selain itu dengan proses perkecambahan
terjadi pembentukan senyawa tokoferol (vitamin E). Vitamin E
merupakan salah satu senyawa antioksidan dalam tubuh manusia. Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, kandungan vitamin E dalam
kecambah ternyata dipengaruhi oleh varietas (Purwono dan Hartono,
2005).
d. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)
1) Ketinggian Tempat
Kacang hijau (Vigna radiata) dapat dibudidayakan pada
ketinggian 5 - 700 dpl. Di daerah dengan ketinggian di atas 700 dpl
produktivitas kacang hijau menurun dan umur panennya pun menjadi
lebih panjang. Tanaman akan tumbuh dengan baik pada suhu optimal
25 – 27oC dan tumbuh dengan baik di daerah yang relatif kering
dengan kelembabanudara 50 - 90%.
2) Keadaan Tanah
Dalam proses pertumbuhannya, tanaman kacang hijau
memerlukan tanah yang tidak terlalu banyak mengandung partikel liat.
Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi sangat cocok untuk
tanaman kacang hijau. Tanah berpasir pun dapat digunakan untuk
menanam tanaman kacang hijau, asalkan kandungan air tanahnya
tetap terjaga dengan baik. Adapun tanahyang dianjurkan, yaitu tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
latosol dan regosol. Kedua jenis tanah ini akan lebih baik bila
digunakan setelah ditanami tanaman padi terlebih dahulu. Keasaman
tanah (pH) yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal, yaitu antara
5,5 - 6,5. Pada tanah dengan pH di bawah 5,5 perlu diberi pengapuran
untuk meningkatkan pH dan menetralisir keracunan aluminium.
Sedangkan untuk pH tanah di atas 6,5 tidak diperlukan perlakuan
tersebut (Purwono dan Hartono, 2005).
3) Keadaan Iklim
Berdasarkan indikator di daerah sentrum produsen tersebut
keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kacang hijau adalah daerah
yang bersuhu 25oC - 27
oC dengan kelembaban udara 50% - 80%,
curah hujan antara 50mm - 200mm per bulan, dan cukup mendapat
sinar matahari. Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi
kacang hijau. Tanaman ini cocok ditanam pada musim kering
(kemarau) yang rata - rata curah hujanya rendah. Didaerah yang
bercura hujan tinggi, penanaman kacang hijau mengalami banyak
hambatan misalnya, mudah rebah dan mudah terserang hama
penyakit. Produksi kacang hijau musim hujan biasanya lebih rendah
dari pada produksi pasa musim kemarau (Rukmana, 1997).
Pada banyak jenis tanaman, khususnya pada banyak jenis
tanaman semusim, suhu memainkan peranan yang sangat penting
dalam proses pembentukan dan perkembangan bunga (Barden et. al,
1987).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Pengertian Pupuk Organik Cair
Pupuk merupakan bahan yang mengandung sejumlah nutrisi yang
diperlukan bagi tanaman. Pemupukan adalah upaya pemberian nutrisi kepada
tanaman guna menunjang kelangsungan hidupnya. Pupuk dapat dibuat dari
bahan organik ataupun anorganik. Pemberian pupuk perlu memperhatikan
takaran yang diperlukan oleh tumbuhan, jangan sampai pupuk yang
digunakan kurang atau melebihi takaran yang akhirnya akan mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk dapat diberikan lewat tanah
ataupun disemprotkan ke daun. Sejak dulu sampai saat ini pupuk organik
diketahui banyak dimanfaatkan sebagai pupuk dalam sistem usaha tani oleh
para petani (Sutedjo, 2010).
Pupuk organik adalah pupuk yang diproses dari limbah organik seperti
kotoran hewan, sampah, sisa tanaman, serbuk gergajian kayu, lumpur aktif,
yang kualitasnya tergantung dari proses atau tindakan yang diberikan
(Yulipriyanto, 2010).
Pupuk organik mengandung unsur karbon dan nitrogen dalam jumlah
yang sangat bervariasi, dan imbangan unsur tersebut sangat penting dalam
mempertahankan atau memperbaiki kesuburan tanah. Nisbah karbon nitrogen
tanah harus selalu dipertahankan setiap waktu karena 15 nisbah kedua unsur
tersebut merupakan salah satu kunci penilaian kesuburan tanah. Nisbah C/N
kebanyakan tanah subur berkisar 1 sampai 2. Penambahan bahan organik
dengan nisbah C/N tinggi mengakibatkan tanah mengalami perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
imbangan C dan N dengan cepat, karena mikroorganisme tanah menyerang
sisa pertanaman dan terjadi perkembangbiakan secara cepat (Sutanto, 2002).
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan
alami daripada bahan pembenah buatan/sintesis. Pada umumnya pupuk
organik mengandung hara makro N, P, K rendah tetapi mengandung hara
mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan pertumbuhan tanaman.
Sebagai bahan pembenah tanah, pupuk organik mencegah terjadinya erosi,
pergerakan permukaan tanah (Crusting) dan retakan tanah, mempertahankan
kelengasan tanah serta memperbaiki pengatusan dakhil (Internal drainase).
Pemberian pupuk organik kedalam tanah dapat dilakukan seperti pupuk kimia
(Sutanto, 2002).
Pupuk organik bukanlah untuk menggantikan peran pupuk kimia
melainkan sebagai pelengkap fungsi pupuk kimia. Pupuk organik dan pupuk
kimia akan lebih optimal dan lebih efisien penggunaannya bila dimanfaatkan
secara bersama-sama. Penambahan pupuk organik dapat mengurangi dampak
negatif pupuk kimia serta memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah
secara bersamaan.
Menurut Damanhuri dan Padmi (2007), manfaat dari pupuk organik
adalah :
a. Meningkatnya produktivitas lahan pertanian. Karena dengan
meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada
dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat kimia dan
biologi dari tanah atau lahan pertanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap
dibandingkan dengan pupuk kimia
c. Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat
perlahan dan terus menerus, sehingga akan membantu mencegah
terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracunan
d. Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi
tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman
e. Pupuk organik mampu menyediakan unsur makro dan mikro
f. Mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas
tukar kation tanah
g. Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas
mikroorganisme tanah
h. Pada tanah asam, penambahan pupuk organik dapat membantu
meningkatnya pH tanah
Berbagai manfaat pupuk organik telah penulis paparkan diatas. Pupuk
organik juga memilik keunggulan dan kelemahan (Novitam, 1999).
Keunggulan dari pupuk organik adalah :
a. Meningkatkan kandungan air dan dapat menahan air untuk kondisi
berpasir
b. Meningkatkan daya tahan terhadap pengikisan
c. Meningkatkan pertukaran udara, jumlah pori-pori dan sifat peresapan air
untuk kondisi tanah liat
d. Aman (ramah lingkungan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Efektif dan ekonomis (murah/mudah di dapat)
f. Aplikasi yang mudah (bisa diaplikasikan sebelum atau sesudah masa
tanam).
Sedangkan untuk kelemahan dari pupuk organik yaitu diperlukannya
dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dari
suatu pertanaman, hara yang dikandung untuk bahan yang sejenis sangat
bervariasi baik dalam pengangkutan maupun penggunaannya dilapangan, dan
kemungkinan akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik
yang diberikan belum cukup matang, dalam penggunaan pupuk organik cair
terdapat penentuan konsentrasi yang sering dianjurkan pada beberapa
referensi yakni dengan cara mencampurkan bioaktivator dan air dengan
perbandingan 1 liter bioaktivator : 15 liter air (Anonim, 2012) Jika
diprosentasikan menjadi 6,67% konsentrasi cairan bioaktivator.
Standar kualitas pupuk organik cair berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 seperti ditampilkan dalam tabel
2.1
Tabel 2.1. Standar mutu pupuk organik cair (Permentan, 2011)
Parameter Satuan Standar Mutu
C – Organik % Min 6
Ph - 4 – 9
N, P, K % 3 – 6
Mn, Cu, Zn ppm 250 – 5000
Fe total ppm 90 – 900
Fe tersedia ppm 5 – 50
Co ppm 5 – 20
Mo ppm 2 – 10
La, Ca ppm 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Keong Mas (Pomaceae canaliculata)
a. Deskripsi dan Klasifikasi Keong Mas (Pomaceae canaliculata)
Keong mas (Pomacea canaliculata) adalah siput sawah dengan warna
cangkang keemasan yang dianggap sebagai salah satu hama dalam produksi
padi. Keong mas disebut hama karena menjadi pemakan tanaman padi di
areal persawahan dan telurnya yang menempel pada batang padi
menyebabkan tanaman padi mati. Keong mas memiliki karakteristik khusus
yang dapat digunakan untuk membedakan dengan keong - keong jenis lain
yang hidup pada habitat yang sama. Keong mas dewasa memiliki cangkang
berwarna coklat dan daging berwarna putih krem hingga kemerah-merahan.
Ukuran tubuhnya bervariasi dan tergantung pada ketersediaan makanan.
Makanan keong mas umumnya berupa tanaman yang masih muda dan lunak,
misalnya bibit padi, sayuran, dan enceng gondok (Budiono 2006). Morfologi
keong mas dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. Morfologi Keong Mas (Suharto dan Kurniawati, 2012)
Ukuran diameter cangkang keong mas dapat mencapai 4 cm dengan
berat 10-20 gram. Keong mas memiliki umbilicus terbuka. Operkulum yang
menutupi lubang aperture terbuat dari kitin dan merupakan operkulum tipe
konsentris. Keong mas dikategorikan sebagai hewan omnivora. Klasifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keong mas (Pomacea canaliculata) menurut Cazzaniga (2002) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Moluska
Classis : Gastropoda
Subclassis : Prosobranchiata
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Ampullariidae
Genus : Pomacea
Spesies : Pomacea canaliculata
Keong mas hidup di kolam, sawah beririgasi dan kanal. Keong mas
membenamkan diri pada tanah lembab selama musim kering. Keong mas
dapat bertahan hidup hingga 6 bulan dengan cara menutup operkulum dan
membenamkan diri dalam tanah. Keong mas menjadi aktif kembali ketika
tanah tempat hidupnya tergenang air. Keong mas dapat bertahan hidup pada
kondisi lingkungan yang keras, misalnya pada perairan tercemar atau
perairan yang memiliki kandungan oksigen terlarut rendah, karena keong mas
memiliki insang (ctenidium) dan organ menyerupai paru-paru, sehingga dapat
bertahan hidup di dalam dan di luar air (DA-PhilRice, 2001).
Keong mas jantan dan betina dapat dikenali dari bentuk cangkangnya.
Cangkang keong emas betina melengkung kearah dalam (b1) sedangkan
keong emas jantan cangkangnya melengkung keluar (b2) (Susanto, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.3. Perbedaan Keong Mas Betina dan Jantan (DA-PhilRice, 2001)
b. Komposisi Kimia Keong Mas (Pomaceae canaliculata)
Keong mas cukup potensial sebagai sumber protein hewani. Keong mas
memiliki kandungan gizi lain yakni kalori dan karbohidrat. Keong mas juga
mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa
mineral yang ditemukan dalam daging keong mas antara lain kalsium,
natrium, kalium, fosfor, magnesium, seng, dan zat besi. Tabel 1 berikut
menunjukkan kandungan mineral daging keong mas (Pambudi 2011).
Tabel 2.2. Kandungan mineral keong mas (Pomacea canaliculata)
Komposisi
mineral makro
Kadar (bk)
(mg/ 100 g)
Komposisi
mineral makro
Kadar (bk)
(mg/ 100 g)
Kalsium 7593,81 Besi 44,16
Natrium 620,84 Seng 20,57
Kalium 824,84 Selenium Tidak terdeteksi
Fosfor 1454,32 Tembaga Tidak terdeteksi
Magnesium 238,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Effective Microorganism 4 (EM4)
a. Pengertian Effective Microorganism 4 (EM4)
Effetive Microorganism 4 (EM4) merupakan mikroorganisme (bekateri)
pengurai yang dapat membantu dalam pembusukkan sampah organik
(Maman, 1994). Effetive Microorganism 4 berisi sekitar 80 genus
mikroorganisme fermentasi diantaranya 1) bakteri pelarut fosfat, yang
berfungi melarutkan fosfat anorganik tanah dari bentuk yang tidak tersedia
bagi tanaman menjadi bentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman, 2) bakteri
fotositetik, berfungsi membentuk senyawa yang bermanfaat dari sekresi akar
– akar tumbuhan, bahan organik dan gas – gas berbahaya dengan
memanfaatkan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat –
zat bermanfaat tersebut meliputi asam amino, asam nukleik, zat – zat bioaktif
dan gula yang semuanya dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, 3) Lactobacillus sp adalah bakteri yang memproduksi asam laktat
sebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat lain. Kemampuan metabolisme
Lactobacillus sp. dalam menghasilkan asam laktat dan peroksidase
merupakan cara efektif dalam menghambat mikroba patogen penyebab
penyakit, 4) Actinomycetes sp. merupakan mikroorganisme yang strukturnya
merupakan bentuk antara bakteri dan jamur. Actinomycetes sp. dapat hidup
berdampingan dengan bakteri fotosintetik yang mampu meningkatkan mutu
lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah dan
5) Ragi merupakan mikroorganisme yang biasa digunakan untuk fermentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Melalui fermentasi ragi menghasilkan senyawa – senyawa yang bermanfaat
bagi pertumbuhan tanaman.
EM4 digunakan untuk pengomposan modern. EM4 diaplikasikan sebagi
inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme
didalam tanah dan tanaman yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan,
pertumbuhan, kualitas dan kuantitas produksi tanaman (Maman, 1994).
Tabel 2.3. Komposisi Bioaktivator EM 4
No Jenis Mikroba dan Unsur Hara Nilai
1 Lactobacillus 8,7 x 105
2 Bakteri Pelarut Fosfat 7,5 x 106
3 Ragi/ Yeast 8,5 x 106
4 Actinomycetes +
5 Bakteri Fotosintetik +
6 Ca (ppm) 1,675
7 Mg (ppm) 597
8 Fe (ppm) 5,54
9 Al (ppm) 0,1
10 Zn (ppm) 1,90
11 Cu (ppm) 0,01
12 Mn (ppm) 3,29
13 Na (ppm) 363
14 B (ppm) 20
15 N (ppm) 0,07
16 Ni (ppm) 0,92
17 K (ppm) 7,675
18 P (ppm) 3,22
19 Cl (ppm) 414,35
20 C (ppm) 27,05
21 Ph 3,9
Sumber : Lab. Fak. MIPA IPB Bogor, 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Sifat – sifat Effective Microorganism 4 (EM4)
Effective Microorganism 4 (EM4) adalah kultur (biakan) dari
mikroorganisme yang hidup secara alami ditanah yang subur serta bermanfaat
untuk peningkatan (Maman, 1994).
Menurut Maman (1994) sifat – sifat dari Effective Microorganism 4
(EM4) adalah sebagai berikut :
1) Effective Microorganism 4 (EM4) adalah suatu cairan berwarna coklat
dengan bau yang enak. Apabila baunya busuk atau tidak enak berarti
mikroorganisme tersebut telah mati dan harus dicampur dengan air
untuk menghentikan tumbuhnya gulma (rumput liar)
2) Effective Microorganism 4 (EM4) harus disimpan ditempat teduh dalam
wadah yang ditutup rapat
3) Effective Microorganism 4 (EM4) dapat memfermentasikan bahan –
bahan organik dalam waktu yang singkat
4) Makanan – makanan untuk Effective Microorganism 4 (EM4) termasuk
bahan organik, molase, rabuk hijau, kotoran hewan dan bekatul.
5) Effective Microorganism 4 (EM4) mampu bekerja secara efisien tanpa
bahan kimia
c. Pemanfaatan Effective Microorganism 4 (EM4)
Effective Microorganism 4 (EM4) dapat ditambahkan dalam
pengomposan karena dapat mempercepat proses pengomposan tersebut.
Effective Microorganism 4 (EM4) diaplikasikan sebagi inokulan untuk
meningkatkan populasi mikroorganisme didalam tanah dan tanaman, selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
itu Effective Microorganism 4 (EM4) digunakan untuk mempercepat
dekomposisi sampah organik dan dapat meningkatkan pertumbuhan serta
kualitas dan kuantitas produksi tanaman (Maman, 1994)
5. Tetes Tebu (Molase)
Tetes tebu adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu
(Saccharum officinarum L.). Tetes tebu (Molase) kaya akan biotin, asam
pantotenat, tiamin, fosfor dan sulfur. Tetes tebu digunakan secara luas sebagai
sumber energi untuk denitrifikasi, fermentasi anaerobik, pengolahan limbah
aerobik dan diaplikasikan pada budidaya perairan. Karbohidrat dalam
molases telah siap digunakan untuk fermentasi tanpa perlakuan pendahuluan
karena sudah berbentuk gula (Hidayat dkk., 2006). Komposisi tetes tebu
molases dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Komposisi Tetes Tebu (Molasse)
Komponen Interval Nilai Persentasi (%)
Air 17 – 25 20
Komponen Interval Nilai Persentasi (%)
Sukrosa 30 – 40 35
Dextrose (glukosa), levulosa (fruktosa),
other reducing
4 – 9 7
Substance other carbohydrates ash 5 – 12 9
Nitrogen 1 – 5 3
Asam Non Nitrogen 2 – 5 4
Lilin, Streol, Fosfolipid 7 – 15 12
Pigmen 2 – 6 4.5
Vitamin – vitamin 2 – 6 5
Sumber : Huda, 2013
Molase mengandung nutrisi cukup tinggi untuk kebutuhan
mikroorganisme, sehingga dapat dijadikan bahan alternatif untuk sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
energi dalam media fermentasi. Sumber energi berguna untuk pertumbuhan
sel mikroorganisme (Kusmiati dkk., 2007). Selanjutnya dijelaskan oleh
Simanjuntak (2009), molase banyak mengandung gula dan asam-asam
organik. Kandungan gula molase terutama sukrosa berkisar 48- 55%,
sehingga cukup potensial untuk fermentasi asam asetat yang merupakan
sumber glukosa utama bagi bakteri (Huda, 2013). Komposisi nutrisi molase
dalam 100 % bahan kering adalah 0,3 % lemak kasar, 0,4 % serat kasar, 84,4
% BETN, 3,94 % protein kasar dan 11% abu (Sutardi, 1981).
6. Air Kelapa
Air kelapa telah lama dikenal sebagai salah satu zat pengatur tumbuh
alami. Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik aktif dalam
konsentrasi rendah yang dapat merangsang, menghambat atau merubah
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air kelapa mengandung mineral
dan berbagai macam vitamin seperti asam sitrat,asam nikotinat, asam
pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin dan thiamin (Wahyuni, 2010).
Menurut Azwar (2008) , air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
air kelapa kaya akan Potasium (kalium) hingga 17%. Selain kaya akan
mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 – 2% dan protein 0,07%
hingga 055%. Mineral lainnya antara lain Natrium (Na), Kalsium (Ca),
Magnesium (Mg), Ferum (Fe), Cuprum (Cu), Fosfor (P) dan Sulfur (S).
Terdapat pula 2 hormon alami dalam air kelapa yaitu auksin dan sitokinin
sebagai pendukung pembelahan sel tumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Auksin adalah hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang,
akar, dan bunga. Auksin berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan
memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin
membantu proses pertumbuhan vegetatif. Auksin sering digunakan untuk
merangsang pertumbuhan akar.
b. Sitokinin berfungsi dalam hal pembelahan sel dan diferensiansi mitosis.
Sitokinin dibutuhkan pada proses cytokinesis (proses pembelahan sel)
pada berbagai organ tanaman. Sitokinin bersama dengan auksin
mempunyai peranan penting untuk mendorong terjadinya pembelahan sel
dan diferensiasi jaringan tertentu dalam pembentukan tunas pucuk dan
pertumbuhan akar.
6. Dedak
Dedak padi merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang berasal dari
lapisan luar beras pecah kulit dalam proses penyosohan beras. Proses
pengolahan gabah menjadi beras akan menghasilkan dedak padi kira-kira
sebanyak 10% pecahan-pecahan beras atau menir sebanyak 17%, tepung
beras 3%, sekam 20% dan berasnya sendiri 50%. Persentase tersebut sangat
bervariasi tergantung pada varietas dan umur padi, derajat penggilingan serta
penyosohannya (Grist, 1972).
Menurut National Research Council (1994) dedak padi mengandung
energi metabolis sebesar 2980 kkal/kg, protein kasar 12.9%, lemak 13%, serat
kasar 11,4%, Ca 0,07%, P tersedia 0,22%, Mg 0,95% serta kadar air 9
(Dewan Standarisasi Nasional, 2001). Kandungan pada dedak tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dimanfaatkan sebagai sumber makanan yang baik bagi bakteri pada saat
proses fermentasi pembuatan pupuk organik cair.
7. MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak)
Penggunaan mulsa plastik merupakan salah satu cara budidaya yang
terbukti dapat meningkatkan hasil tanaman. Warna mulsa plastik yang
umumnya digunakan di Amerika Utara da Eropa secara komersial adalah
warna hitam, transparan (bening), hijau dan warna perak. Platik berwarna
hitam dapat menghambat pertumbuhan gulma. Mulsa plastik bening dapat
menciptakan efek rumah kaca sementara mulsa platik warna perak dapat
memantulkan kembali sebagian panas yang diserap sehingga mengurangi
serangan kutu daun (Aphid) pada tanaman (Mawardi, 2000)
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya yaitu
mulsa organik dan anorganik. Mulsa organik berasal dari bahan – bahan
alami yang mudah terurai seperti sisa – sisa tanaman, jerami dan alang –
alang. Mulsa organik diberikan setelah bibit ditanam. Keuntungan mulsa
organik adalah lebih murah, mudah didapatkan dan dapat terurai sehingga
menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Sedangkan untuk mulsa
anorganik terbuat dari bahan – bahan sintesis yang sukar atau bahkan tidak
dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik
hitam perak atau karung.
MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan
berwarna perak dibagian atas dan warna hitam dibagian bawah yang masing–
masing warna memiliki fungsinya masing – masing. Mulsa plastik berwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
gelap (hitam) sangat efektif dalam pengendalian gulma sedangkan warna
mulsa plastik perak dapat mengurangi populasi aphid pada dedauan tanaman.
Pengurangan berkaitan fakta bahwa hampir 33% permukaan mulsa plastik
perak memantulkan cahaya near ultra violet yang merupakan gelombang
cahaya yang disukai oleh kebanyakan serangga (Fahrurrozi dan Stewart,
1994).
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini
adalah :
Penelitian relevan pertama dilakukan oleh Fitriani (2013) dengan judul
“Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Limbah Organik Rumah Tangga Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pemberian pupuk cair limbah organik (POC) terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan
5 perlakuan dan 5 ulangan dengan dosis perlakuan A(0%), B (0,5%), C (1%),
D (1,5%) dan E (2%).
Hasil dianalisis dengan sidik ragam ANOVA satu faktor yang kemudian
dilanjutkan dengan uji DNMRT. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pupuk
cair limbah organik rumah tangga (POC) berpengaruh nyata pada diameter
batang dan berat polong tetapi tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman
dan jumlah polong. Pemberian dosis 0,5% menjadi dosis yang efektif untuk
diaplikasikan pada tanaman kacang hijau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
Penggunaan tanaman kacang hijau sebagai subjek penelitian, teknik
pengumpulan data secara kuantitatif dan analisis yang digunakan yakni
ANOVA. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah penggunaan baha baku pupuk organik cair, adanya penggunaan MPHP
dalam penelitian yang akan dilakukan dan konsentrasi penggunaan POC yang
berbeda.
Penelitian relevan kedua dilakukan oleh Basri (2015) yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Cair Dari Siput Murbai (Pomacea
canaliculata) Terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang Lanjaran (Vigna
sesquipedalis)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan pupuk cair siput murbai (P. canaliculata) terhadap pertumbuhan
tanaman kacang panjang lanjaran (V. sesquipedalis)”. Penelitian ini
menggunakan desain eksperimen dan disusun dalam bentuk Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, masing – masing P0 =
Tanpa perlakuan (kontrol), P1 = 10 ml, P2 = 15 ml, P3 = 20 ml, P4 = 25 ml
dan P5 = 30 ml.
Hasil penelitian yang dianalisis menggunakan Analisis of Variance
(ANOVA) pada taraf signifikan 5% dan jika terdapat beda nyata maka
dilakukan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf signifikan 5%
menunjukkan bahwa perlakuan pupuk cair dari siput murbai pada P5 yakni 30
ml menunjukkan hasil tertinggi pada setiap parameter yang diteliti (tinggi
tanaman, panjang polong dan jumlah polong).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
1) Penggunaan siput murbai atau keong mas sebagai bahan baku pupuk, 2)
Teknik pengumpulan data dengan deskriptif kuantitatif, 3) Teknik analisa
data menggunakan ANOVA. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah 1) Adanya perlakuan MPHP (Mulsa Plastik Hitam
Perak) pada penelitian, 2) Konsentrasi penggunaan pupuk cair dan 3)
Tumbuhan yang ditanam memiliki spesies yang berbeda
C. Kerangka Berfikir
Penelitian ini berawal dari kurang maksimalnya penggunaan keong mas
(P. canaliculata) di Desa Cisumur Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Keong
mas (P. canaliculata) yang pada saat ini sangat melimpah di desa tersebut
hanya digunakan oleh masyarakat untuk pakan bebek saja.
Menurut Pambudi (2011) keong mas (Pomaceae canaliculata) memiliki
kandungan gizi berupa kalori, karbohidrat, vitamin dan mineral. Beberapa
mineral yang ada dalam keong mas antara lain kalsium, natrium, kalium,
fosfor, magnesium, besi, seng dan zat besi. Dengan adanya kandungan
mineral dalam keong mas tersebut maka akan dilakukan penelitian mengenai
pupuk organik cair keong mas (P. canaliculata) yang diharapkan dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman kacang hijau (Vigna
radiata). Penentuan konsentrasi cairan pupuk organik cair pada penelitian ini
berdasarkan komposisi yang sering dianjurkan pada beberapa referensi yang
digunakan untuk memanfaatkan cairan bioaktivator MOL sebagai pupuk
organik cair yaitu 6,67% konsentrasi cairan MOL. Dari patokan konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tersebut maka dalam penenlitian ini dibuat konsentrasi di bawah dan di atas
patokan yang sering digunakan yakni dengan konsentrasi 3 %, 6%, 9% dan
12%.
Selain penggunaan pupuk organik cair keong mas, MPHP juga
digunakan untuk dapat meningkatkan produktivitas kacang hijau. Penggunaan
MPHP ini dapat mengurangi hama pengganggu tanaman kacang hijau. Alasan
menggunakan kacang hijau (V. radiata) karena kacang hijau merupakan
sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh manusia, namun
produktivitas kacang hijau (Vigna radiata) di Indonesia mengalami
penurunan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 5 Mei 2014,
Indonesia mengimpor kacang hijau. Impor kacang hijau pun meningkat cukup
drastis pada Maret 2014 dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Februari,
impor kacang hijau tercatat sebanyak 6,27 ribu ton kemudian meningkat
menjadi 13,96 ribu ton pada bulan Maret. Masih tingginya impor kacang
hijau menggambarkan masih rendahnya produksi kacang hijau di Indonesia.
Demikian juga yang terjadi pada tahun 2015 dimana Indonesia masih
mengimpor kacang hijau sebesar 45,213 ton (Kementerian Pertanian, 2016).
Produktivitas tanaman kacang hijau menurun diakibatkan berbagai faktor
salah satunya adalah kurangnya unsur hara dalam tanaman kacang hijau
tersebut. Dengan adanya penelitian tentang pupuk organik cair dengan
menggunakan MPHP ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
kacang hijau (Vigna radiata)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Diagram 2.1. Diagram Kerangka Berpikir
Produktivitas tanaman kacang hijau
(Vigna radiata) menurun diakibatkan
berbagai faktor salah satunya
kurangnya unsur hara dalam tanaman
kacang hijau sehingga peneliti ingin
meneliti Pengaruh Pemberian Pupuk
Organik Cair Keong Mas (Pomaceae
canaliculata) Menggunakan MPHP
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Kacang Hijau (Vigna
radiata)
Keong mas (Pomaceae
canaliculata) mengandung
nutrisi (unsur hara) yang
penting bagi tanaman
termasuk pertumbuhan
tanaman kacang hijau.
Penggunaan MPHP dapat
mengurangi hama
pengganggu tanaman kacang
hijau
Pertumbuhan dengan pupuk
organik cair keong mas
menggunakan MPHP
Kandungan nutrisi pada keong
mas dengan penggunaan MPHP
(Mulsa Plastik Hitam Perak)
dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang hijau (Vigna radiata)
Keong Mas merupakan
hama tanaman padi, selain
itu penggunaan keong mas
di Desa Cisumur, Cilacap
belum maksilmal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Hipotesis
1. Pemberian pupuk organik cair keong mas (Pomaceae canaliculata)
menggunakan MPHP berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau (Vigna radiata)
2. Konsentrasi larutan pupuk organik cair keong mas (Pomaceae
canaliculata) paling optimal untuk pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang hijau (Vigna radiata) adalah pada perlakuan 2 (P2) dengan
konsentrasi larutan 6 % menggunakan MPHP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif di mana data penelitian
yang diperoleh menggunakan angka, pengolahan statistik dan percobaan
terkontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu metode untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi faktor lain yang bisa
mengganggu (Arikuntoro, 2002). Studi eksperimen bertujuan untuk menguji
hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel dan sebab akibat
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik
cair keong mas (P. canaliculata) yakni : P0 (kontrol), P1 3%, P2 6%, P3 9%
dan P4 12%. Faktor yang kedua adalah pemberian mulsa (M) yang terdiri dari
: M0 = Tanpa pemberian mulsa dan M1 = Dengan pemberian mulsa. Dengan
demikian terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan 10 ulangan sehingga
terdapat 100 satuan percobaan tanaman kacang hijau. Susunan kombinasi
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.1. Susunan kombinasi perlakuan konsentrasi pupuk organik keong
mas dan pemberian MPHP
No Kombinasi Perlakuan Konsentrasi Pupuk Cair Keong Mas
(%)
1 P0M0 Kontrol
2 P1M0 3
3 P2M0 6
4 P3M0 9
5 P4M0 12
6 P0M1 Kontrol
7 P1M1 3
8 P2M1 6
9 P3M1 9
10 P4M1 12
Desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) bedengan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Desain Bedengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari 3 variabel yakni:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi pupuk organik cair
dari keong mas (P. canaliculata) menggunakan MPHP (Mulsa Plastik
Hitam Perak) dengan perlakuan P0 (kontrol), P1 3%, P2 6%, P3 9% dan
P4 12%. Variabel bebas ini ditentukan berdasarkan penggunaan cairan
bioaktivator yang pada umumnya 6,67% (konsentrasi normal) yang
kemudian di buat variasi dalam penelitian ini dengan konsentrasi yang
digunakan dibawah dan diatas konsentrasi normal.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau (V. radiata) meliputi tinggi batang, jumlah daun
dan jumlah polong. Ketiga parameter tersebut penting dalam penelitian ini
di mana tinggi batang dan jumlah daun digunakan sebagai indikator
pertumbuhan kacang hijau sedangkan jumlah polong sebagi indikator hasil
tanaman kacang hijau.
3. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas
tanaman, umur tanaman, media tanam dan jarak tanam.
D. Batasan Penelitian
1. Subjek Penelitian
Sebjek penelitian adalah tanaman kacang hijau (V. radiata) yang berjumlah
100 tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Objek Penelitian
Pupuk organik cair menggunakan bahan baku keong mas (P.canaliculata)
yang banyak ditemukan di Cilacap, Jawa Tengah. Semua bagian keong mas
yakni daging beserta cangkangnya digunakan dalam pembuatan pupuk
organik cair.
3. Parameter
Pertumbuhan
a. Tinggi batang (cm)
Pengukuran tinggi batang dimulai dari pangkal batang yang sudah diberi
tanda sebelumnya ( 1 cm diatas media tanam) hingga titik tumbuh pucuk
apikal.
b. Jumlah daun (helai)
Jumlah helai daun dihitung pada helaian daun yang telah membuka dengan
sempurna
c. Jumlah polong
Jumlah polong dihitung pada masing – masing tanaman selama 5 minggu
4. Uji pupuk organik cair keong mas yang dilakukan hanya mengetahui
kandungan Nitrogen, Kalium dan Fosfor (NPK)
E. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. TDS (Total Dissolve Solids) tipe TDS-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Soil tester (Soil pH & Moisture Tester), model DM 15
c. Termometer digital ruangan
d. pH meter merk HANNA
e. Gelas ukur
f. Timbangan duduk
g. Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)
h. Ember plastik besar
i. Gayung
j. Sekop
k. Cangkul
l. Botol plastik 1,5 l
m. Sprayer (penyemprot)
n. Penggaris
o. Alat tulis
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Keong mas 5 kg
b. Dedak 5 kg
c. Air kelapa 5 l
d. Tetes tebu 450 ml
e. Air sumur 15 l
f. aktivator EM4 300 ml. Di produksi oleh PT. Songgo Langit Persada)
g. Benih kacang hijau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
h. Pupuk kandang
i. Sekam
F. Cara Kerja
1. Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair Keong Mas
Pembuatan pupuk organik cair ini melalui proses fermentasi yang dimulai
dengan memasukkan 5 kg keong mas yang telah dihancurkan dengan cara
ditumbuk, air kelapa 5 l, dedak 5 kg, air sumur 15 l ke dalam ember plastik
kemudian ditambahkan EM-4 300 ml dan tetes tebu 450 ml kemudian diaduk
rata dan ditutup rapat. Penutup ember dilubangi sebagai tempat ujung selang,
ujung selang dimasukkan dalam tutup ember yang telah dilubangi tersebut
kemudian bagian luar tutup ember yang dilubangi diberi plastisin supaya
lubang tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk. Ujung selang
yang satunya dihubungkan dengan ember berisi air yang berfungsi untuk
menjaga tekanan udara .
Fermentasi POC keong mas berlangsung selama 2 minggu untuk
mendapatkan hasil yang optimal karena setelah 3 minggu diduga jumlah CO2
hasil fermentasi sudah sedemikian besarnya sehingga mulai menghambat
perkembangan organisme yang diinginkan disamping itu ketersediaan nutrisi
sudah sangat terbatas, sehingga berdasarkan kurva pertumbuhan
mikroorganisme mulai memasuki fase menuju kematian (Juanda dkk., 2011).
Setelah fermentasi 2 minggu pupuk organik cair yang dihasilkan disaring
menggunakan kain. Penambahan tetes tebu dan air kelapa berfungsi sebagai
sumber glukosa yang akan digunakan oleh mikroorganisme pada EM4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sebagai sumber energinya. Dedak mengandung karbohidrat yang berfungsi
sebagai sumber energi pada mikroorganisme. Dedak juga sebagai sumber
karbon yang baik sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan mikrobia
efektif, sehingga proses fermentasi dapat berjalan secara optimal. Pupuk yang
sudah jadi diperas menggunakan kain kemudian pupuk disimpan dalam botol
plastik. Pupuk yang sudah jadi berwarna kuning kecokelatan. Pembuatan
pupuk organik cair keong mas dapat dilihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Pembuatan pupuk organik cair keong mas. a) penghancuran
keong mas, b) penimbangan keong mas sebanyak 5 kg, c) keong mas yang
telah ditimbang dimasukkan dalam ember, d) pemberian air kelapa 5 l, e)
pemberian dedak sebanyak 5 kg, f) pemberian air sumur 15 l, g) pemberian
tetes tebu, h) pemberian EM4, i) fermentasi POC selama 2 minggu, j) hasil
POC keong mas yang telah disaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Persiapan Tanaman Kacang Hijau
a. Pembuatan Bedengan untuk Media Tanam Kacang Hijau
Pembuatan bedengan dilakukan di area kebun Pendidikan Biologi,
Universitas Sanata Dharma. Tanah bedengan yang dijadikan sebagai
media tanam kacang hijau dicampur dengan menggunakan pupuk kandang
dan sekam dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Setelah tercampur kemudian
tanah ditutup menggunakan MPHP.
b. Persiapan Benih
Benih kacang hijau yang digunakan adalah benih dengan kualitas yang
baik. Cara mengetahui benih tersebut baik atau tidak ialah dengan
merendamnya dengan air hangat selama 30 menit. Indikasi benih yang
baik adalah apabila direndam tidak akan terapung.
c. Penyemaian kacang hijau di polibag
Penyemaian dilakukan dengan menanam 2 benih kacang hijau
perlubang pada polibag pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah
kemudian lubang ditutup kembali dengan tanah secara tipis – tipis. Benih
kacang hijau yang disemai disiram seperlunya dan ditempatkan pada
tempat yang memiliki intesintas cahaya yang cukup sehingga benih
kacang hijau dapat tumbuh dengan baik. Penyemaian kacang hijau
dilakukan selam 2 minggu. Selama proses penyemaian peneliti melakukan
penyiraman 2 hari sekali dengan volume 100 ml air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d. Pemindahan bibit kacang hijau pada bedengan
Bibit kacang hijau yang dipindah pada bedengan merupakan bibit
kacang hijau yang tumbuh dengan baik. Adapaun ketentuan bibit kacang
hijau yang dipindah pada bedengan antara lain 1) bibit terhindar dari
serangan hama, 2) memiliki tinggi yang sama yakni antara 6 - 7 cm dan 3)
memiliki jumlah daun yang sama yakni 5 helai. Jarak antar tanaman pada
saat di bedengan adalah 30 cm.
e. Penyulaman
Setelah pemindahan bibit kacang hijau pada bedengan, selanjutnya
dilakukan pengamatan selama 5 hari, dalam proses pengamatan, terdapat
2 bibit tanaman kacang hijau yang mati dikarenakan tidak dapat
beradaptasi dengan media tanam yang baru. Oleh karena itu dilakukan
penyulaman dengan menggantikan tanaman yang mati dengan tanaman
cadangan yang masih tumbuh dengan baik.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah :
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman kacang hijau dengan menggunakan air sumur dan
dilakukan setiap hari pada pagi dan sore, penyiraman juga disesuaikan
dengan cuaca apabila hujan maka penyiraman tidak dilakukan. Volume air
penyiraman dalam penelitian ini adalah 100 ml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Penyiangan gulma
Walaupun menggunakan MPHP, pemeliharaan tanaman kacang hijau
dari gulma yang dapat tumbuh di sekitar tanaman selalu dilakukan
sehingga pertumbuhan dan hasil kacang hijau akan lebih optimal.
4. Perlakuan
Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian pupuk cair dari keong mas.
Sebelum diaplikasikan ke tanaman kacang hijau pupuk diencerkan dengan air
terlebih dahulu. Penentuan konsentrasi pengenceran pupuk dilakukan dengan
mengikuti perbandingan yang sering dianjurkan pada beberapa referensi di
mana apabila digunakan untuk pengomposan maka perbandingan larutan
bioaktivator dengan air 1 : 5 sedangkan untuk pemupukan tanaman dengan
perbandingan 1 liter boaktivator : 15 liter air atau setara dengan 200 ml
bioaktivator : 3 liter air (Lindung, Tanpa tahun), jika dipersentasekan menjadi
6,67% konsentrasi cairan bioaktivator. Pada penenlitian ini digunakan
konsentrasi 3%, 6%, 9% dan 12 %. Pemberian pupuk organik cair keong mas
dengan konsentrasi 3 % artinya membuat 100 ml larutan diperlukan 3 ml
pupuk organik cair keong mas yang telah ditambah 97 ml air. Jadi untuk
perlakuan 1 digunakan 60 ml cairan pupuk organik ditambah dengan 1940 ml
air dengan total 2 liter untuk digunakan pada 20 tanaman dengan 10 tanaman
menggunakan mulsa dan 10 tanaman tanpa mulsa. Fungsi pengenceran dalam
penelitian bertujuan agar pupuk organik cair keong mas tidak terlalu pekat
sehingga dapat diserap oleh akar tanaman secara maksimum. Penghitungan
pembuatan larutan dapat dilihat pada tabel 3.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.2. Komposisi Pembuatan Larutan Pupuk Organik Cair
Perlakuan Konsentrasi Jumlah Cairan (ml) Jumlah Air (ml)
P0 0 0 2000
P1 3 60 1940
P2 6 120 1880
P3 9 180 1820
P4 12 240 1760
Pemberian pupuk dilakukan setelah benih kacang hijau tumbuh
dibedengan pada masing – masing tanaman sebanyak 100 ml dengan cara
disiramkan pada tanah menggunakan gelas ukur. Pemberian pupuk
selanjutnya dilakukan setiap 1 minggu sekali selama 5 minggu sekaligus
dilakukan pengukuran.
5. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data yang nantinya akan
dianalisis. Pengambilan data dilakukan 4 hari sekali setelah tanaman kacang
hijau mengalami perlakuan. Pengambilan data dilakukan sesuai dengan
parameter yang akan diteliti yakni tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah
polong. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang yang sudah diberi
tanda sebelumnya (1 cm diatas media tanam) hingga titik tumbuh pucuk
apikal, dan untuk jumlah daun dihitung pada helaian daun yang telah
membuka dengan sempurna sedangkan jumlah polong dihitung pada masing
– masing tanaman dengan kurun waktu selama 5 minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
G. Tabulasi Data
Tabel 3.3. Hasil Pengukuran Tinggi Tanaman Kacang Hijau
Perlakuan
Ulangan
Rata
-rata Tanpa MPHP (M0) Tanpa MPHP (M1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kontrol (P0)
P1
P2
P3
P4
Rerata
Tabel 3.4. Hasil Pengukuran Jumlah Daun
Perlakuan
Ulangan
Rata-rata
Tanpa MPHP (M0) Tanpa MPHP (M1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kontrol (P0)
P1
P2
P3
P4
Rerata
Tabel 3.5. Hasil Penghitungan Jumlah Polong
Perlakuan
Ulangan
Rata-rata
Tanpa MPHP (M0) Tanpa MPHP (M1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kontrol (P0)
P1
P2
P3
P4
Rerata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
H. Analisis Data
Hasil penelitian yang telah diperoleh dianalisis menggunakan uji
ANOVA 2 faktorial pada tingkat signifikan 5 % dan untuk mengetahui ada
tidaknya beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.
Langkah –langkah pengujian data menggunakan SPSS dengan 2 faktorial
sebagai berikut;
1. Membuka program SPSS versi 16.0., kemudian muncul kotal dialog lalu
klik type in data.
2. Klik variable view pada bagian kiri bawah dan isikan name dengan 2
variabel yaitu data yang akan dianalisis (tinggi tanaman/jumlah
daun/jumlah polong) dan kedua adalah perlakuan dimana terdapat 2
perlakuan dalam penelitian ini yakni konsentrasi pupuk organik cair
keong mas dan penggunaan MPHP.
3. Pada variabel view, klik pada kolom values kemudian isi value dengan
angka dan label dengan perlakuan.
Contoh :
a. MPHP = value diisi 1 dan label diisi “Tanpa MPHP”, dilanjutkan
value 2 diisi “Dengan MPHP”
b. Konsentrasi = value diisi 1 dan label diisi konsentrasi 3%,
dilanjutkan value 2 diisi konsentrasi 6%, dst.
Berikut adalah contoh tampilan variabel view pada tinggi tanaman
kacang hijau :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 3.3 Tampilan variabel view pada tinggi tanaman kacang hijau
4. Klik pada data view yang terletak bagian kiri bawah samping variable
view, isikan data yang akan dianalisis pada kolom tinggi tanaman/jumlah
daun/jumlah polong dan kolom perlakuan konsentrasi sesuai data pada
label yang telah diisi pada variabel view begitupula untuk perlakuan
MPHP
Gambar 3.4 Data uji SPSS 16.0 pada tinggi tanaman kacang hijau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
5. Setelah semua data diisi, kemudian klik Analyze General linear model
Univariate kemudian muncul kotak dialog seperti gambar 3.4 di
bawah ini
Gambar 3.5 Kotak dialog SPSS uji ANOVA 2 faktor mengenai jumlah
polong tanaman kacang hijau
Selanjutnya masukan jumlah polong pada dependent variable, sedangkan
MPHP dan konsentrasi pada kolom fixed factor pilih options dan
kemudian akan muncul kotak dialog seperti gambar 3.5
Gambar 3.6 Kotak dialog lanjutan uji ANOVA 2 faktor menggunakan
SPSS
Memasukkan MPHP*Konsentrasi pada kolom Display Means for
tandai Descriptive statistics dan Homogeneity test Continue kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
klik Plots masukan faktor MPHP pada kolom horizontal axis dan
konsentrasi pada kolom separate lines lalu klik add kemudian continue
setelah itu klik Post Hoc Test yang digunakan sebagai uji lanjut untuk
melihat pengaruh beda nyata anta perlakuan kemudian masukan kedua
faktor pada kolom Post Hoc Test for pilih salah satu uji lanjutan yang
diinginkan Continue lalu klik Oke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengaruh MPHP terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang
Hijau
a. Tinggi Batang Kacang Hijau
Pengukuran tinggi batang dimulai dari tanaman berumur 2 minggu sampai
tanaman berumur 5 minggu 2 hari dengan total pengukuran 10 kali. Tinggi
batang diukur mulai dari pangkal batang sampai pucuk tertinggi dengan
menggunakan pita meter. Pertambahan tinggi batang yang diperoleh
merupakan selisih dari tinggi akhir dengan tinggi awal batang (lihat pada
tabel 4.1).
Berdasarkan hasil data pertambahan batang pada tabel 4.1 menunjukkan
bahwa perlakuan P2M1 (konsentrasi 6% dengan MPHP) adalah perlakuan
yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertambahan tinggi batang
yakni yang memiliki rentang tinggi mulai dari 74 cm hingga 94 cm dengan
rata – rata tinggi batang 83,1 cm. Pertambahan tinggi yang sedang terdapat
pada kelompok MPHP (M1) dengan konsentrasi pupuk 0% (P0) yakni dengan
pertambahan tinggi rata – rata 61 cm yang memiliki rentang tinggi mulai dari
44 cm hingga 79 cm. Sedangkan untuk pertambahan tinggi terendah terdapat
pada perlakuan konsentrasi 0% (P0) tanpa MPHP (M0) yakni dengan rata –
rata pertambahan tinggi batang 50,2 cm yang memiliki rentang mulai dari
36,5 cm hingga 77 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dilihat dari rata – rata pertambahan batang, diketahui bahwa kelompok
tanaman dengan menggunakan MPHP (M1) memberikan hasil paling baik
dibandingkan kelompok tanaman tanpa MPHP. Secara berturut – turut
tanaman kacang hijau yang tertinggi hingga terendah terdapat pada perlakuan
P2M (konsentrasi 6% dengan MPHP), P4M1 (konsentrasi 12% dengan
MPHP), P1M1 (konsentasi 3%dengan MPHP), P2M0 (konsentrasi 6% tanpa
MPHP), P3M1 (konsentrasi 9% dengan MPHP), P1M0 (konsentrasi 3% tanpa
MPHP), P0M1 (konsentrasi 0% dengan MPHP), P3M0 (konsentrasi 9% tanpa
MPHP), P4M0 (konsentrasi 12% tanpa MPHP) dan terakhir P0M0 (konsentrasi
0% tanpa MPHP). Selain dilihat dari rata – rata, rentang pertambahan tinggi
batang juga menunjukkan bahwa kelompok tanaman dengan MPHP
memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kelompok tanaman tanpa
MPHP yakni mulai dari 44 hingga 94 cm sedangkan pada kelompok tanaman
tanpa MPHP (M0) memiliki rentang mulai dari 36,5 hingga 77 cm.
Gambar 4.1 Rata – rata tinggi batang kacang hijau dengan perlakuan MPHP
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
Tanpa MPHP Dengan MPHP
60,358
70,4
Tin
gg
i b
ata
ng
(cm
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa penggunaan MPHP
memberikan hasil yang optimal pada tinggi tanaman kacang hijau yakni 70,4
cm sedangkan tanaman kacang hijau tanpa MPHP memiliki tinggi yang lebih
rendah yakni 60,358 cm.
Hasil uji ANOVA dua faktor menunjukkan bahwa p value 0.000 < 0.05
yang artinya pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau dengan penggunaan
MPHP memberikan perbedaan yang signifikan dengan tanaman tanpa MPHP.
b. Jumlah Daun
Penghitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah
daun yang telah membuka dengan sempurna hingga minggu ke 5.
Pertambahan jumlah daun tanaman kacang hijau yang diperoleh merupakan
selisih dari jumlah daun akhir dengan jumlah daun awal. Rata – rata
pertambahan jumlah daun tiap tanaman kacang hijau dapat dilihat pada tabel
4.2
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pada kelompok tanaman dengan
MPHP memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertambahan jumlah
daun kacang hijau dibandingkan kelompok tanaman tanpa MPHP. Perlakuan
P2M1 (konsentrasi 6% dengan MPHP) merupakan perlakuan yang
memberikan pengaruh paling baik terhadap pertambahan jumlah daun
tanaman kacang hijau yakni dengan rata-rata 76,9 helai. Pertambahan jumlah
daun yang sedang terdapat pada perlakuan P3M0 (konsentrasi 9% tanpa
MPHP) dan P0M1 (konsentrasi 0% dengan MPHP) yakni dengan rata – rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pertambahan jumlah daun sebanyak 53,5 dan 57,9 helai, sedangkan untuk
pertambahan jumlah daun paling sedikit terdapat pada perlakuan P4M0
(konsentrasi 12% tanpa MPHP) yakni dengan rata – rata pertambahan jumlah
daun 41,4 helai.
Dilihat dari rata – rata pertambahan jumlah daun tanaman kacang hijau,
diketahui bahwa kelompok tanaman dengan menggunakan MPHP (M1)
memberikan hasil paling baik dibandingkan kelompok tanaman tanpa MPHP.
Secara berturut – turut tanaman kacang hijau yang tertinggi hingga terendah
terdapat pada perlakuan P2M1 (konsentrasi 6% dengan MPHP),
P1M1(konsentasi 3% dengan MPHP), P4M1 (konsentrasi 12% dengan MPHP),
P3M1 (konsentrasi 9% dengan MPHP), P0M1 (konsentrasi 0% dengan MPHP),
P3M0 (konsentrasi 9% tanpa MPHP), P2M0 (konsentrasi 6% tanpa MPHP),
P1M0 (konsentrasi 3% tanpa MPHP), P0M0 (konsentrasi 0% tanpa MPHP) dan
terakhir P4M0 (konsentrasi 12% tanpa MPHP). Selain dilihat dari rata – rata
pertambahan jumlah daun, kelompok tanaman dengan MPHP (M1) juga
memiliki rentang jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok tanaman tanpa MPHP (M0). Kelompok tanaman dengan MPHP
(M1) memiliki rentang jumlah daun mulai dari 37 – 109 helai sedangkan
untuk kelompok tanaman tanpa MPHP (M0) memiliki rentang mulai dari 18
– 79 helai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 4.2 Rata – rata jumlah daun tanaman kacang hijau dengan perlakuan
MPHP
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa rata – rata pertumbuhan
jumlah daun paling banyak pada tanaman kacang hijau dengan menggunakan
MPHP yakni sebanyak 70,1 helai sedangkan tanaman kacang hijau tanpa
MPHP hanya 47,8 helai.
Hasil uji ANOVA dua faktor pada jumlah daun menunjukan bahwa p
value 0.000 < 0.05 yang artinya pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang
hijau dengan penggunaan MPHP memberikan perbedaan yang signifikan
dengan tanaman tanpa MPHP.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tanpa MPHP Dengan MPHP
47,8
70,1
Ju
mla
h D
au
n (
hel
ai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
c. Jumlah Polong
Penghitungan jumlah polong kacang hijau dilakukan bersamaan dengan
pengukuran tinggi dan jumlah daun tanaman kacang hijau. Oleh karena itu
untuk jumlah awal polong semuanya adalah nol dikarenakan belum ada yang
berbuah sehingga peneliti menggunakan data akhir sebagai data yang
digunakan untuk uji ANOVA 2 faktor. Jumlah polong tiap tanaman kacang
hijau dapat dilihat pada tabel 4.3
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pada kelompok tanaman dengan
MPHP memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap jumlah polong kacang
hijau dibandingkan kelompok tanaman tanpa MPHP, sama seperti parameter
yang lainnya perlakuan P2M1 (konsentrasi 6% dengan MPHP) memberikan
pengaruh paling baik terhadap jumlah polong kacang hijau yakni dengan rata-
rata 103,5 polong. Pertambahan jumlah polong yang sedang terdapat pada
perlakuan P2M0 (konsentrasi 6% dengan MPHP) yakni dengan rata – rata
jumlah polong sebanyak 46,2 polong, sedangkan untuk jumlah polong paling
sedikit terdapat pada perlakuan P0M0 (konsentrasi 0% tanpa MPHP) yakni
dengan rata – rata jumlah polong 17,9. Selain dilihat dari rata – rata jumlah
polong, kelompok tanaman dengan MPHP (M1) juga memiliki rentang jumlah
polong yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok tanaman tanpa
MPHP (M0). Kelompok tanaman dengan MPHP (M1) memiliki rentang
jumlah polong mulai dari 12 – 160 polong sedangkan untuk kelompok
tanaman tanpa MPHP (M0) memiliki rentang mulai dari 5 – 99 polong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 4.3 Rata-rata jumlah polong kacang hijau dengan perlakuan MPHP
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa rata – rata jumlah polong
paling banyak terdapat pada perlakuan tanaman kacang hijau dengan
menggunakan MPHP yakni sebanyak 70,46 polong sedangkan rata – rata
jumlah polong pada tanaman tanpa MPHP hanya 33,26 polong.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP) memberikan pengaruh
yang sangat nyata pada jumlah polong kacang hijau. Hal ini terlihat dari hasil
uji ANOVA dua faktor yang menunjukkan bahwa p value 0.000 < 0.05.
Tabel pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau dapat dilihat pada tabel
4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tanpa MPHP Dengan MPHP
33,26
70,46
Ju
mla
h p
olo
ng
(p
olo
ng
)
Jumlah Polong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.1 Pertambahan tinggi tiap tanaman kacang hijau
Perla-
kuan
Kelompok/ Ulangan Rerata
Tanpa MPHP (M0) Dengan MPHP (M1) M0 M1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P0 41 55,5 77 47 42,5 36,5 39 72,5 45,5 45,5 67 49,5 54,5 79 68,5 44 47 55,5 77,5 67,5 50,2 61
P1 59,5 65,5 71 65 67,5 59,8 68,5 58,5 61 53,5 79,5 68 74 68,5 46 52 88,5 70 52,5 86 62,98 68,5
P2 67 72 71 66,5 63,5 61,5 68 70 69,5 68 83,5 89,5 81 79,8 94 81,5 77,2 86,5 84 74 67,65 83,1
P3 51,5 63,5 75 58,5 61 64 57,5 56,7 56,4 62 67 63 65,5 61 69 61,5 61 70 71,5 61,5 60,61 65,1
P4 49 44,5 70 55 72 42,5 75,5 66,5 61,5 67 72 76,5 68,5 93 83,5 76 76,5 75,5 60,5 61 60,35 74,3
Tabel 4.2 Rata – rata pertambahan jumlah daun tiap tanaman kacang hijau
Perla-
kuan
Kelompok/ Ulangan Rerata
Tanpa MPHP (M0) Dengan MPHP (M1) M0 M1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P0 23 63 60 30 39 33 40 62 30 54 90 42 39 65 82 49 45 53 63 51 43,4 57,9
P1 48 48 45 48 42 54 53 53 32 51 76 95 73 79 37 57 98 90 39 98 47,4 74,2
P2 52 51 55 52 79 73 47 44 48 25 109 59 58 59 106 88 70 85 75 60 52,6 76,9
P3 76 66 67 41 64 62 33 48 39 39 82 83 56 68 82 73 66 49 52 39 53,5 65
P4 62 19 82 35 65 18 28 27 34 41 49 97 73 99 100 63 82 59 47 46 41,1 71,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.3 Jumlah Polong tiap tanaman kacang hijau
Perla-
kuan
Kelompok/ Ulangan Rerata
Tanpa MPHP (M0) Dengan MPHP (M1) M0 M1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P0 8 25 35 14 9 12 17 35 17 7 99 27 16 101 57 20 23 24 55 54 17,9 47,6
P1 38 18 27 39 34 51 47 38 36 23 96 85 76 96 20 35 62 86 12 67 35,1 63,5
P2 42 55 52 31 85 63 38 36 53 7 157 75 71 77 142 160 106 120 79 48 46,2 103,5
P3 41 60 99 26 87 44 14 5 19 35 75 100 77 75 72 53 91 50 28 15 43 63,6
P4 44 10 63 20 32 7 12 16 15 22 79 98 63 120 75 86 88 36 48 48 24,1 74,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Keong Mas terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau
a. Tinggi batang
Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat diperoleh rata–rata pertumbuhan
tinggi batang kacang hijau akibat pengaruh konsentrasi pupuk organik cair
keong mas dan hasil uji Duncan seperti ditampilkan dalam tabel 4.4 :
Tabel 4.4 Rata – rata pertumbuhan tinggi batang kacang hijau akibat
pengaruh konsentrasi pupuk organik cair keong mas
Konsentrasi Pupuk Organik Cair
Keong Mas
Rata – rata Tinggi Batang
Kacang Hijau (cm)
P0 (0%) 55,6a
P1 (3%) 65,74b
P2 (6%) 75,375c
P3 (9%) 62,855b
P4 (12%) 67,325b
Keterangan : Nilai rata – rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada taraf Duncan α 0.05
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pertumbuhan tinggi batang kacang
hijau paling optimal terdapat pada perlakuan pupuk organik cair keong mas
dengan konsentrasi 6% yakni dengan tinggi 75,375 cm sedangkan untuk hasil
terendah terdapat pada kontrol yakni dengan tinggi 55,600 cm.
Hasil uji ANOVA dua faktor menunjukkan p value 0.000 < 0.05 yang
artinya terdapat pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi batang kacang
hijau. Uji lanjut dengan uji Duncan, di mana diperoleh hasil perlakuan
konsentrasi 6% berbeda nyata dengan perlakuan dengan konsentrasi 12%, 3%
dan 9%, begitupun dengan konsentrasi 12%, 3% dan 9% berbeda nyata
dengan kontrol (Lampiran 15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Jumlah Daun
Berdasarkan data jumlah daun pada tabel 4.2, dapat diketahui rata – rata
pertumbuhan jumlah daun akibat pengaruh konsentrasi pupuk organik cair
keong mas yang dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Rata – rata pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang hijau akbiat
pengaruh konsentrasi pupuk organik cair keong mas
Konsentrasi Pupuk Organik Cair
Keong Mas
Rata – rata Jumlah Daun
Tanaman Kacang Hijau (helai)
P0 (0%) 53,65
P1 (3%) 55,15
P2 (6%) 64,74
P3 (9%) 59,25
P4 (12%) 56,3
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pertumbuhan jumlah daun paling
banyak adalah pada perlakuan pupuk organik cair keong mas konsentrasi 6%
dengan rata - rata jumlah daun sebanyak 64,74 helai dan sama seperti tinggi
tanaman terendah yang diperoleh kontrol, jumlah daun paling sedikit juga
terdapat pada kontrol dengan rata – rata jumlah daun 53,65 helai. Hasil uji
ANOVA dua faktor pada parameter jumlah daun menunjukkan bahwa p value
0.170 > 0.05 yang artinya pemberian konsentrasi pupuk organik cair keong
mas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan jumlah daun
tanaman kacang hijau (Lampiran 15).
c. Jumlah Polong
Berdasarkan data hasil jumlah polong kacang hijau pada tabel 4.3,
diketahui rata – rata jumlah polong akibat pengaruh konsentrasi pupuk
organik cair keong mas dapat dilihat pada tabel 4.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.6 Rata – rata jumlah polong kacang hijau akibat pengaruh konsentrasi
pupuk organik cair keong mas
Perlakuan Rata – rata
P0 (0%) 32,75a
P1 (3%) 49,3ab
P2 (6%) 74,85c
P3 (9%) 53,3b
P4 (12%) 49,1ab
Keterangan : Nilai rata – rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada taraf Duncan α 0.05
Berdasarkan tabel 4.6 mengenai rata – rata jumlah polong, diketahui
bahwa tanaman yang menghasilkan jumlah polong paling banyak terdapat
pada perlakuan 2 (konsentrasi pupuk organik cair keong mas 6%) dengan rata
– rata jumlah polong 74,85 polong sedangkan untuk jumlah polong paling
sedikit terdapat pada perlakuan P0 atau kontrol (konsentrasi pupuk organik
cair keong mas 0%) dengan rata – rata jumlah polong adalah 32,75.
Hasil uji ANOVA dua faktor diketahui bahwa p value 0.000 < 0.05 yang
artinya pemberian konsentrasi pupuk organik cair keong mas berpengaruh
signifikan terhadap jumlah polong kacang hijau. Dari uji ANOVA 2 faktor
yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan maka dilanjutkan
dengan uji Duncan, dimana diperoleh hasil perlakuan konsentrasi 6% berbeda
nyata dengan perlakuan lainnya (Lampiran 15). Hal ini terlihat dengan adanya
huruf c di belakang data rerata yang berbeda dengan perlakuan yang lainnya
dimana pada perlakuan lain terdapat huruf yang sama yakni huruf a dan b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Pembahasan
1. Pengaruh MPHP terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang
Hijau
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mulsa plastik hitam
perak (MPHP) memberikan pengaruh yang signifikan atau berbeda nyata
pada ketiga parameter yang diteliti yakni tinggi batang, jumlah daun dan
jumlah polong kacang hijau, ketiga paramter tersebut memiliki nilai
probabilitas yang sama yakni 0.000 < 0.05. Adanya pengaruh yang signifikan
penggunaan MPHP juga dapat dilihat dari data rata–rata pertumbuhan
masing–masing parameter yang menunjukkan bahwa penggunaan MPHP
memberikan hasil yang optimal dibandingkan dengan tanaman kacang hijau
tanpa MPHP.
MPHP terdiri dari dua warna yakni warna hitam dibagian bawah dan
warna perak dibagian atas, kedua warna tersebut memiliki fungsi dalam
mendukung pertumbuhan dan hasil suatu tanaman. Warna hitam berfungsi
untuk mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih –
benih gulma tidak akan tumbuh dikarenakan tidak adanya akses terhadap
cahaya matahari yang digunakan oleh benih gulma untuk proses fotosintesis
sehingga gulma yang tumbuh akan mengalami etiolasi dan tumbuh lemah
yang mengakibatkan kematian pada gulma tersebut, dengan adanya kematian
pada gulma di sekitar tanaman kacang hijau maka persaingan tanaman kacang
hijau dalam memperoleh unsur hara juga semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Warna perak berfungsi memantulkan sekitar 33% cahaya near ultra
violet (Fahrurrozi dan Stewart, 1994) yang merupakan gelombang cahaya
yang disukai kebanyakan serangga sehingga serangga akan mengikuti arah
pantulan dan meninggalkan tanaman akibatnya populasi serangga dapat
berkurang. MPHP juga memantulkan cahaya matahari pada daun–daun
tanaman kacang hijau, pantulan tersebut dapat membuat hama kutu Aphis
yang menempel dibawah permukaan daun menjadi tidak nyaman dan
akhirnya meninggalkan tanaman kacang hijau. Dengan fungsinya yang dapat
memantulkan cahaya maka jumlah panas yang mengenai permukaan media
juga dapat berkurang dan proses fotosintesis berjalan lebih optimal. Aktivitas
fotosintesis tidak berlangsung pada suhu dibawah 5oC dan diatas 50
oC, suhu
optimum proses fotosintesis sekitar 28oC – 30
oC, apabila suhu media tanam
terlalu tinggi dapat merusak klorofil pada daun tanaman kacang hijau
sedangkan apabila suhu terlalu rendah dapat menghambat proses fotosintesis
karena mempengaruhi aliran sitoplasma di dalam sel.
MPHP juga berguna untuk menjaga agar media tanam tidak terlalu
lembab pada musim penghujan sehingga penyakit yang disebabkan oleh
jamur dan bakteri dapat ditekan. Selain fungsi di atas, pemasangan MPHP
pada media tanam dapat menjaga kelembaban media tanam. Hasil
pengukuran kelembaban menggunakan soil tester, diketahui bahwa tanah
dengan perlakuan MPHP memiliki tingkat kelembaban yang lebih tinggi
yakni dengan rata – rata antara 79,4 – 83,5% sedangkan untuk tanah tanpa
perlakuan MPHP tingkat kelembabannya hanya sekitar 47,3 – 55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(Lampiran 11). Kelembaban yang tinggi dalam suatu media tanah dapat
meningkatkan aktifitas mikroorganisme dan makrofauna tanah seperti cacing
tanah dan semut yang membuat lubang udara dan mempermudah infiltrasi air
dengan gemburnya tanah dan kotorannya dapat meningkatkan pertumbuhan
dan hasil tanaman kacang hijau.
Tanaman tanpa penggunaan MPHP pertumbuhannya lebih lambat, hal ini
dikarenakan permukaan tanah langsung terkena sinar matahari secara
langsung sehingga menyebabkan kelembaban tanah menjadi rendah akibat
evaporasi pada permukaan tanah. Kelembaban tanah yang rendah akan
mengakibatkan tanaman mengalami stres air dimana keadaan stres air ini
akan menyebabkan lubang stomata tertutup sehingga proses fotosintesis
menjadi terganggu. Hal ini didukung oleh data pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau pada kelompok tanpa MPHP yang lebih rendah dan
lebih sedikit dibandingkan kelompok tanaman dengan menggunakan MPHP
(Tabel 4.1, 4.2 dan 4.3).
2. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Keong Mas terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau
Berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui bahwa perlakuan konsentrasi
pupuk organik cair keong mas yang berbeda – beda memberikan pengaruh
yang signifikan atau nyata pada tinggi batang dan jumlah polong, namun
tidak signifikan atau tidak nyata pada jumlah daun tanaman kacang hijau
(Lampiran 15). Dari berbagai konsentrasi pupuk organik cair yang digunakan
diketahui bahwa konsentrasi 6% memberikan hasil yang paling optimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dibandingkan perlakuan lain yakni dengan rata–rata tinggi tanaman 75,375
cm dan rata – rata jumlah polong sebanyak 74,85 buah. Hal ini dapat terjadi
karena pupuk organik cair dengan konsentrasi 6% memiliki kandungan unsur
hara yang pas dengan kebutuhan tanaman kacang hijau. Komponen utama
yang harus dimiliki oleh pupuk organik cair yang baik adalah adanya
nitrogen, kalium dan fosfor (NPK) yang dapat mencukupi kebutuhan suatu
tanaman.
Berdasarkan hasil uji kandungan NPK pupuk organik yang dilakukan,
diketahui bahwa pupuk organik cair keong mas yang digunakan memiliki rata
– rata kandungan nitrogen 2,165 mg/ml = 0,2165%, kandungan kalium 2,54
mg/ml = 0,254% dan kandungan fosfor 0,821 mg/ml = 0,0821% (Lampiran
16). Dari hasil uji NPK dengan sampel 1 ml dapat diketahui bahwa pupuk
organik cair keong mas termasuk kedalam pupuk yang memiliki kandungan
NPK yang tinggi dan baik untuk pertumbuhan tanaman. NPK memiliki fungsi
yang mendukung pertumbuhan dan hasil suatu tanaman. Nitrogen dalam
pupuk organik cair bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan pada
fase vegetatif tanaman seperti batang, daun dan akar. Nitrogen berperan
penting dalam hal pembentukan klorofil yang berguna dalam proses
fotosintesis. Proses fotosintesis ini berfungsi untuk memperoleh nutrisi dan
energi bagi tanaman, kandungan klorofil yang cukup dapat memacu
pertumbuhan tanaman terutama merangsang organ vegetatif tanaman
(Purwadi,2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Nitrogen merupakan unsur paling banyak diatmosfer yakni mencapai
80%, namun makhluk hidup seperti tumbuhan tidak dapat mengambil
nitrogen secara langsung. Nitrogen di atmosfer di ikat oleh bakteri
Rhizobium. Rhizobium merupakan salah satu bakteri yang dapat bersimbiosis
dengan akar polong-polongan seperti akar tanaman kacang hijau (V. radiata).
Bakteri Rhizobium ini berperan dalam pengubahan nitrogen (N2) dari
atmosfer menjadi amonia (NH3). Selain didapatkan dari udara, nitrogen juga
terdapat pada makhluk hidup seperti keong mas (P. canaliculata). Nitrogen
dalam tubuh makhluk hidup merupakan komponen penyusun asam amino
yang akan membentuk protein.
Menurut Sulistiono (2007), daging keong mas mas mengandung protein
kasar sebesar 52,7% sedangkan pada cangkang keong mas sebesar 2,94%.
Protein pada keong mas akan mengalami degradasi menjadi asam amino,
asam amino mengalami proses katabolisme dan menghasilkan amonia (NH3).
Pengubahan nitrogen (N2) oleh bakteri Rhizobium dan hasil katabolisme asam
amino berupa amonia (NH3) ini kemudian dikonversi kembali menjadi nitrit
(NO2-) selanjutnya dikonversi menjadi nitrat (NO3
-) , proses ini dinamakan
fiksasi nitrogen. Nitrat di dalam tanah belum dapat dimanfaatkan oleh semua
tanaman sehingga nitrat mengalami amonifikasi menjadi amonium (NH4+),
amonium yang terbentuk sebenarnya dapat dimanfaatkan langsung oleh
tumbuhan tetapi hanya sedikit yang bisa diserap. Amonium mengalami
konversi yang disebut dengan proses nitrifikasi di mana amonium tersebut
akan diubah menjadi nitrit (NO2-) dengan bantuan bakteri Nitrosomonas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
nitrit kemudian akan menjadi nitrat oleh bakteri Nitrobacter. Nitrat inilah
yang akan diserap oleh tanaman untuk dapat membantu kesuburan tanaman
tersebut. Nitrat dibutuhkan tanaman dalam sintesis klorofil, dengan adanya
nitrat yang cukup maka klorofil akan terbentuk secara sempurna yang akan
berpengaruh baik terhadap fotosintesis pada tanaman tersebut.
Pertumbuhan tinggi batang dan jumlah daun pada tanaman kacang hijau
yang diteliti dapat tumbuh dengan subur, hal ini membuktikan bahwa
persediaan nitrat mencukupi sehingga tanaman kacang hijau dapat melakukan
proses fotosintesis dengan optimal dan mendapatkan nutrisi yang dapat
mencukupi bagi kebutuhan tanaman kacang hijau. Unsur hara yang kedua
adalah fosfor. Di dalam tubuh keong mas, unsur fosfor terdapat dalam bentuk
fosfat organik. Tanaman tidak dapat langsung memanfaatkan fosfat organik
sehingga memerlukan proses mineralisasi untuk dapat diserap oleh tanaman
(Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
Dalam proses fermentasi pupuk organik cair terjadi proses mineralisasi
dari fosfat organik menjadi bentuk fosfat anorganik. Proses mineralisasi ini
terjadi dengan bantuan mikroba pelarut fosfat yang ada pada Effective
Microorganism (EM4) yang digunakan. Mikroba pelarut fosfat melakukan
mekanisme biologis pelarutan fosfat dengan memproduksi enzim fosfatase.
Enzim fosfatase ini dapat memutuskan ikatan fosfat dari senyawa organik
pengikatnya menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan
(Fitriatin dkk., 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tanaman dapat menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat (H2PO4-)
dan ion ortofosfat sekunder (HPO42-
), unsur P ini juga dapat diserap oleh
tumbuhan dalam bentuk lain yakni seperti pirofosfat dan metafosfat. Selain
melarutkan P-terikat, mikroba pelarut fosfat yang terdapat di dalam tanah
juga mampu menghasilkan fitohormon seperti auksin dan giberalin,
antibiotika, vitamin, substansi pemacu pertumbuhan seperti indole acetic acid
(IAA) serta mikroba yang mampu mengkolonisasi akar dengan cepat dan luas
(Ponmurugan dan Gopi, 2006). Fosfor yang diserap oleh tumbuhan terlibat
pada penangkapan cahaya dari sebuah molekul klorofil, begitu energi tersebut
tersimpan dalam ADP (adenosine diphosphate) atau ATP (adenosine
triphosphate) maka akan digunakan untuk menjalankan reaksi-reaksi yang
memerlukan energi seperti pembentukan sukrosa, lipid dan protein yang
membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
Unsur yang ketiga yakni kalium. Unsur kalium diserap tumbuhan dalam
bentuk K+. Kalium terdapat pada sel penjaga, di mana sel penjaga merupakan
sel yang berperan dalam menutup dan membukanya stomata. Stomata
membuka sewaktu sel penjaga memiliki kandungan kalium yang cukup,
dengan membukanya stomata maka karbondioksida (CO2) dapat ditangkap.
Karbondioksida (CO2) merupakan komponen yang penting dalam proses
fotosintesis tanaman. Ketiga unsur hara tersebut harus diberikan dalam porsi
yang tepat bagi tanaman karena jika kekurangan ataupun kelebihan unsur
hara akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi abnormal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Menurut Sarwono (1995), dosis pupuk yang dianjurkan untuk kebutuhan
perhektar tanaman kacang hijau adalah :1) pupuk urea sebanyak 50 kg/ha, 2)
pupuk SP-36 sebanyak 100kg/ha dan 3) KCl sebanyak 50 kg/ha. Adapun
komposisi pupuk NPK yang digunakan yakni dengan kandungan N = 15%,
kandungan P2O5 = 15% dan kandungan K2O = 15%, komposisi yang kedua
dengan kandungan N = 9%, kandungan P2O5 = 19% dan kandungan K2O =
15%. Kedua komposisi diatas menunjukkan ketersediaan unsur hara yang
seimbang (Novizan, 2002).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa
pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau dengan konsentrasi pupuk
organik cair 6% memberikan hasil yang optimal dibandingkan perlakuan
yang lain yakni konsentrasi 0%, konsentrasi 3%, konsentrasi 9% dan
konsentrasi 12%, hal ini membuktikan bahwa unsur hara yang terdapat dalam
pupuk organik cair sesuai dengan kebutuhan tanaman kacang hijau. Selain
kandungan unsur haranya yang pas bagi tanaman kacang hijau, kualitas
larutan nutrisi pada pupuk organik cair juga dapat dikontrol dengan
menggunakan TDS (Total Dissolve Solids) dan pH meter. Semakin tinggi
konsentrasi pupuk organik cair maka nilai kepekatan pupuk organik cair
meningkat begitu pula sebaliknya. Menurut Lingga (2002) kepekatan pupuk
organik cair yang dilarutkan dalam air harus tepat sesuai kebutuhan tanaman.
Pada kepekatan yang lebih rendah mengakibatkan efektivitas pupuk menjadi
berkurang sedangkan jika kepekatan pupuk berlebih akibatnya tanaman
menjadi layu dan bahkan mati. Larutan yang pekat tidak dapat diserap oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
akar tanaman secara maksimum disebabkan tekanan osmosis sel menjadi
lebih kecil dibandingkan tekanan osmosis di luar sel, sehingga kemungkinan
justru akan terjadi aliran balik cairan sel – sel tanaman (plasmolisis). Begitu
juga pada pH pupuk organik cair yang diukur menggunakan pH meter,
dimana apabila pupuk organik cair berada pada rentang optimal maka unsur –
unsur hara menjadi lebih mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman
untuk pertumbuhannya.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas larutan nutrisi yang dilakukan
oleh peneliti menggunakan TDS (Total Dissolve Solids) dan pH meter
diketahui bahwa pupuk organik cair keong mas dengan konsentrasi 6%
memiliki kepekatan yang dapat diterima dengan baik oleh tanaman yakni
1140 ppm dengan pH 6,0 dibandingkan dengan perlakuan lainnya dimana
perlakuan dengan konsentrasi 3% memiliki kepekatan 741 ppm, perlakuan
dengan konsentrasi 9% memiliki kepekatan 1430 ppm dan pada perlakuan
konsentrasi 12% memiliki kepekatan 1680 ppm.
3. Interaksi
Berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui bahwa antara konsentrasi pupuk
organik cair keong mas dan penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP)
memberikan interaksi yang berbeda nyata terhadap semua parameter yang
diteliti. Hasil uji anova mengenai interaksi antara POC keong mas dengan
MPHP pada parameter tinggi batang menunjukkan p value 0,280 > 0,05, dan
pada parameter jumlah daun menunjukkan p value 0,359 > 0,05 sedangkan
pada parameter jumlah polong menunjukkan p value 0,137 > 0,05. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memberikan interaksi yang berbeda nyata terhadap semua parameter, kedua
faktor tersebut yakni konsentrasi POC keong mas dan MPHP memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang
hijau sehingga apabila kedua faktor tersebut dikombinasikan maka tidak akan
saling mempengaruhi. Menurut Steel dan Torrie (1993) apabila interaksi
antara dua faktor tidak berbeda nyata maka dapat disimpulkan bahwa kedua
faktor tersebut bertidak bebas satu dengan yang lainnya.
Meskipun interaksi kedua perlakuan tidak berbeda nyata tetapi kombinasi
antara konsentrasi pupuk organik cair keong mas 6% dan penggunaan mulsa
plastik hitam perak (MPHP) memberikan hasil terbaik terhadap semua
parameter yakni tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah polong kacang
hijau.
4. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau
dalam penelitian ini
Dalam penelitian yang dilakukan terdapat faktor nyata yang sangat jelas
terlihat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau, faktor tersebut
adalah serangan hama pada tanaman kacang hijau. Berikut ini adalah
beberapa hama yang mengganggu tanaman kacang hijau (V. radiata) selama
penelitian (lihat gambar 4.4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 4.4. Serangan Hama pada Tanaman Kacang Hijau. a) Ulat tritip,
b) Serangan ulat tritip, c) Belalang, d) Kutu Aphis
Hama yang ditemukan pada tanaman kacang hijau adalah ulat tritip,
belalang dan kutu aphis. Ulat tritip (Plutella xylostella) merusak tanaman dari
stadia larva atau ketika masih menjadi ulat (Pracaya, 2009). Ulat tritip
memakan bagian bawah daun sehingga tinggal epidermis bagian atas saja.
Ulat tripik menyerang tanaman yang masih muda dan paling banyak muncul
pada tanaman yang berumur 2 – 6 minggu setelah tanam (Pracaya, 2009).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa serangan ulat
tritip pada tanaman kacang hijau dimulai ketika tanaman berumur 3 – 4
minggu yang menyebabkan daun tanaman kacang hijau berlubang – lubang
dan bahkan terdapat daun yang hanya tersisa tulang daunnya saja. Hama yang
kedua pada tanaman kacang hijau yang diteliti adalah belalang. Belalang yang
ditemukan berukuran sedang dan besar. Serangan belalang menyebabkan
daun kacang hijau patah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Serangan hama ketiga oleh kutu aphis. Gejala yang dapat dilihat dari
serangang kutu Aphis adalah daun tanaman menggulung, keriting dan
melengkung ke atas ataupun ke bawah. Kutu Aphis hidup bergerombol
dibawah permukaan daun. Kutu Aphis dapat mengeluarkan embun madu,
embun madu inilah yang akan mengundang semut untuk menghisap cairan
tersebut. Para peneliti menemukan adanya kerjasama antara kutu aphis dan
semut dimana kutu aphis memberikan cairan manis kepada semut berupa
embun madu sedangkan semut akan mengiring dan melindungi kutu aphis
dari serangga pemangsa sampai ke daun maupun pucuk daun.
Dari pengamatan yang peneliti lakukan diketahui bahwa ketiga
serangan hama tersebut merusak daun tanaman kacang hijau. Hal ini
mengakibatkan kurangnya jumlah daun dalam pengambilan data dan selain
itu dengan rusaknya daun tanaman kacang hijau dapat mengganggu proses
fotosintesis pada tanaman tersebut sehingga dapat menghambat pertumbuhan
dan hasil tanaman kacang hijau.
Usaha pengendalian hama yang dilakukan peneliti masih dengan cara
manual yakni melakukan pengamatan setiap pagi dan sore, jika ditemukan
hama ulat tripik dan belalang maka peneliti langsung menangkap dan
membunuhnya sedangkan untuk kutu aphis apabila masih dijumpai
gerombolan yang sedikit dan daun belum rusak terlalu parah maka peneliti
akan membunuh dan membersihkan daun dari kutu tersebut sebaliknya jika
terdapat gerombolan kutu aphis yang banyak dan daun rusak maka peneliti
akan memotong daun tersebut dan menghancurkannya karena jika tidak maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dikhawatirkan kutu aphis tersebut akan menyuntikkan toksin dan
memindahkan virus kepada tanaman lain terutama kutu aphis dewasa yang
sudah bersayap. Tanaman yang telah terjangkiti virus akan terhambat
pertumbuhannya dan daun tanamanpun menjadi tidak seragam misalnya daun
muda menjadi tua dan keras.
C. Faktor yang Menghambat dan Mendukung dalam Penelitian
1. Faktor Mendukung
a. Penelitian dilakukan pada saat musim tanam sehingga peneliti menemukan
keong mas sebagai bahan baku pupuk organik cair dalam jumlah yang banyak
hal ini dikarenakan pada saat musim tanam keong akan mencari makan
berupa padi muda yang baru ditanam oleh petani.
2. Faktor Menghambat
a. Pembuatan pupuk organik yang pertama mengalami kegagalan dikarenakan
kurangnya nutrisi untuk mikrobia, hal ini mengakibatkan agenda penelitian
tidak sesuai dengan rencana awal. Akan lebih baik jika peneliti selanjutnya
lebih banyak membaca jurnal – jurnal mengenai perbandingan yang tepat
untuk masing–masing bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk
organik cair.
b. Jarak antar tanaman kacang hijau yang terlalu dekat sehingga mengakibatkan
banyak daun tanaman kacang hijau yang patah ketika peneliti melakukan
pengambilan data. Hal yang dilakukan oleh peneliti adalah berhati – hati
dalam pengambilan data sehingga baik tinggi tanaman, jumlah daun maupun
jumlah polong tanaman kacang hijau tidak ada yang rusak lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN
Penelitian yang telah dilakukan dengan judul Pengaruh Pemberian Pupuk
Organik Cair Keong Mas (Pomacea canaliculata) Menggunakan MPHP Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi untuk kelas XII semester I yaitu
pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan menggunakan
kurikulum 2013 (Permendikbud No 24 Tahun 2016). Berikut adalah Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar yang digunakan :
Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradabanterkait fenomena dan kejadian serta menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar dan menyaji dan mencipta dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengarang dan
menggambar) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga
dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah; teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor eksternal
yang mempengaruhi faktor internal dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar
Pembelajaran ini menggunakan pendekatan Saintifik dan model pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada keaktifan dan kerjasama antar peserta didik.
Dalam pembelajaran materi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, peserta
didik akan dibentuk dalam kelompok untuk melakukan percobaan yang berkaitan
dengan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Faktor yang diteliti dalam percobaan ini adalah faktor eksternal
diantaranya nutrisi, air, suhu, kelembaban, pH dll. Percobaan dilakukan selama 4
minggu. Setelah percobaan selesai dilakukan, masing – masing kelompok
melaporkan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis. (Instrumen
pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1 sampai dengan lampiran 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pemberian pupuk organik cair keong mas memberikan pengaruh yang
signifikan pada tinggi batang dan jumlah polong namun tidak signifikan
pada jumlah daun sedangkan penggunaan MPHP memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap semua parameter yang diteliti yakni tinggi
batang, jumlah daun dan jumlah polong tanaman kacang hijau.
2. Pemberian pupuk organik cair keong mas konsentrasi 6% dengan
menggunakan MPHP memberikan pertumbuhan dan hasil paling optimal
pada parameter tinggi batang dan jumlah polong.
B. Saran
1. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, hendaknya jarak tanam
untuk tanaman kacang hijau lebih jauh sehingga ketika melakukan
pengambilan data tidak merusak tanaman
2. Lebih memperhatikan perbandingan – perbandingan bahan pupuk organik
cair yang tepat sehingga bakteri tidak kekurangan nutrisi selama proses
fermentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Indonesia Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Indonesia.
www.bps.go.id. Diakses pada tangga 10 Maret 2016.
Arikuntoro, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Azwar. 2008. Air Kelapa Pemacu Pertumbuhan Anggrek.
http://www.azwar.web.ugm.ac.id. Diakses 31 Juli 2017.
Barden., J.A., R.G, Halfcare, and D.J, Parrish. 1987. Plant Science. New York:
McGraw-Hill Book Co.
Basri, Hasan, M. 2015. Pengaruh Penggunaan Pupuk Cair Dari Siput Murbai
(Pomacea canaliculata) Terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang Lanjaran
(Vigna sesquipedalis). Laporan Penelitian. Mataram: Pendidikan IPA
Biologi FITK IAIN.
Budiono, S. 2006. Teknik Mengendalikan Keong Mas pada Tanaman Padi. Jurnal
Ilmu – ilmu Pertanian. 2 (2): 128 – 133.
Cazzaniga, N.J. 2002. Old species and new concepts in the taxonomy of pomacea
(gastropoda : Ampullariidae). Biocell. No. 1 Vol 26: 71 – 81.
Damanhuri, Erni dan Tri Padmi. 2007. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
DA-PhilRice. 2001. Management Option for The Golden Apple Snail. Maligaya:
Department of Agriculture-The Philippine Rice Research Institute.
Dewan Standarisasi Nasional. 2001. Dedak Padi. Jakarta: Dewan Standarisasi
Nasional.
Fachruddin L. 2000. Budidaya Kcang – kacangan. Yogyakarta: Kanisius.
Fahrurrozi and K.A. Stewart. 1994. Effects of Mulch Optical Properties on Weed
Growth and Development. HortScience, 29 (6): 545.
Fakultas MIPA IPB. 2006. Laporan Analisis Laboratorium Fakultas MIPA IPB.
Bogor: IPB.
Fitriani, Ade. 2014. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Organik
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau. Skripsi. Bengkulu:
Universitas Bengkulu.
Fitriatin, B. N., A. Yuniarti., O. Mulyani., F.S. Fauziah, dan M.D Tiara. 2009.
Pengaruh Mikroorganisme Pelarut Fosfat dan Pupuk P terhadap P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tersedia, Aktivitas Fosfatase, Populasi Mikroorganisme Pelarut Fosfat,
Konsentrasi P Tanaman dan Hasil Padi Gogo (Oryza sativa. L.) pada
Ultisols. Jurnal Agrikultura, No 3, Vol 20.
Fitrina. 2005. Pengaruh Kerapatan Awal Umbi Teki (Cyperus rotundus L.) dan
Dosis Pupuk K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau. Artikel:
Instansi Badan Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat Jalan
Raden Saleh No. 4 Padang.
Grist, D.H,. 1972. Rice 4th Ed. London: Lowe and Brydine.
Hasan, I. 2003. Pokok – Pokok Materi Statistika I. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hidayat, N., M. C. Padaga dan S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri.
Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Huda, K. M. 2013. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Urin Sapi Dengan Aditif
Tetes Tebu (Molasses) Metode Fermentasi. Skripsi. Semarang: MIPA
Kimia UNNES.
Juanda, Irfan dan Nurdiana. 2011. Pengaruh Metode dan Lama Fermentasi
Terhadap Mutu MOL (Mikroorganisme Lokan). J. Floratek. No 2 Vol. 6
140-143.
Julferina, S. 2008. Pemanfaatan Tepung Keong Mas sebagai Substitusi Tepung
Ikan dalam Ransum Terhadap Performans Kelinci Jantan Lepas Sapih.
Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Kementerian Pertanian. 2016. Database Pertanian. www.Pertanian.go.id. Diakses
pada tanggal 10 Maret 2016.
Kusmiati, Swasosno R. Tamat, Eddy, J, dan Ria, I. 2007. Produksi Glukan dari
dua Galur Agrobacterium sp. Pada Media Mengandung Kombinasi Molase
dan Urasi. Biodiversitas, (Online). No. 1 Vol. 8.
Lindung, M.P. Tanpa tahun. Teknologi Mikro Organisme EM4 dan MOL. Jambi:
Widyaiswara BPP.
Lingga, P. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Maman, S. 1994. EM4 Mikroorganisme Yang Efektif. Sukabumi: KTNA.
Mawardi. 2000. Pengujian Mulsa Plastik Pada Tanaman Melon. Agrista. Program
Studi Agronomi Jurusan Budidaya Pertaanian. Fakultas Unisyiah. Banda
Aceh, dalam Buletin Penelitian Pertanian 2 Vol. 4. 9 halaman.
Mustakim, M. 2012. Budidaya Kacang Hijau Secara Intensif. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
National Research Council. 1994. Nutrient Requirements for Poultry. Washington
D.C: National Research Council.
Novitam. 1999. Pemupukan yang Efektif. Makalah pada Kursus Tingkat
Pertanian. Jakarta: PT. Mitra Mandiri.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Pambudi, N.D. 2011. Pengaruh Metode Pengolahan Terhadap Kelarutan Mineral
Keong Mas (Pomacea canaliculata) dari Perairan Situ Gede. Skripsi.
Bandung: ITB.
Peraturan Menteri Pertanian. 2011. No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 Tentang
Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah.
Ponmurugan, P dan C. Gopi. 2006. In Vitro Production of Growth Regulators and
Phospatase Activity by Phosphate Solubilizing Bacteria. African Journal
of Biotechnology 5 (4): 348.
Pracaya. 2009. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Purwadi, E. 2011. Batas Krisis suatu Unsur N dan Pengukuran Kandungan pada
Tanaman. URL:/masbied.com. Diakses pada 31 Juli 2017.
Purwono dan R. Hartono. 2005. Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rosmarkam, A dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta:
Kanisius.
Rukmana, R. 1997. Kacang Hijau Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta:
Kanisius.
Sarwono, H. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademik Pressindo.
Simanjuntak, Riswan. 2009. Studi Pembuatan Etanol dari Limbah Gula (Molase).
Skripsi. Medan: USU.
Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika
(diterjemahkan dari: Principles and Procedures of Statistic, penerjemah: B.
Sumantri). Jakarta: PT Gramedia.
Suharto, H. Dan N. Kurniawati. 2012. Keong Mas, Dari Hewan Peliharaan
Menjadi Hama Utama Padi Sawah. www.litbang.deptan.go.id. Diakses
pada tanggal 31 Juli 2017.
Sulistiono. 2007. Pengelolaan Keong Mas (Pomacea canaliculata). Prosiding.
Konferensi Sains Kelautan dan Perikanan Indonesia I. Kampus FPIK, IPB
Dramaga, 17-18 Juli 2007: 124-136.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Susanto. 1993. Siput Murbei. Jakarta: Kanisius.
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Pemasyarakatan dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius.
Sutardi. 1981. Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak. Bogor: Fakultas Peternakan IPB.
Sutedjo, M. M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Wahyuni. 2010. Bertanam Kelapa Kopyor. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengolahannya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII MIA/Gasal
Kompetensi Inti
KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya
KI. 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atasberbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradabanterkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dan mencipta dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengarang dan menggambar) terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1.3Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2.1Berperilaku ilmiah; teliti,
tekun, jujur terhadap data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab
dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar
kelas/ laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajar an
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.1Menganalisis hubungan antara
faktor internal dan eksternal
dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan pada
makhluk hidup
1. Pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman
2. Faktor – faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman
Mengamati
Guru menampilkan video
tanaman dari mulai
tanaman tersebut masih
kecil sampai menjadi
besar
Menanya
Siswa bertanya,
mengapa tanaman
yang tadinya kecil
dapat menjadi besar?
Apa yang dimaksud
dengan pertumbuhan
dan perkembangan?
Faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada
tanaman?
Mengumpulkan Data
Menggali informasi
tentang materi
pertumbuhan dan
Jenis tagihan :
Presentasi
Bentuk
instrumen :
Lembar
penilaian
presentasi
Buku Biologi
Kelas XII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
perkembangan
berdasarkan video
yang ditayangkan
Siswa diminta untuk
berdiskusi mengenai
konsep pertumbuhan
dan perkembangan
tanaman
Siswa diminta
menjelaskan faktor –
faktor yang
memepngaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada
tanaman
Mengasosiasi
Siswa diminta berdiskusi
dalam kelompok untuk :
Menganalisis tentang
konsep pertumbuhan
dan perkembangan
Menganailisis faktor
– faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembanagan
Menarik kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4.1Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
tentang faktor eksternal yang
mempengaruhi faktor internal
dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman
dan melaporkan secara tertulis
dengan menggunakan tata cara
penulisan ilmiah yang benar
3. Merencanakan
desain
penelitian dan
melaksanakan
penelitian
tentang
Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Tanaman
tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta
faktor – faktor yang
mempengaruhinya
Mengkomunikasikan
Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusi berupa konsep
pertumbuhan dan
perkembangan beserta
faktor – faktor yang
mempengaruhinya.
Mengamati
Siswa membaca contoh
lembar kerja ilmiah yang
dibagikan oleh guru
Menanya
Siswa diperkenankan
untuk bertanya hal – hal
yang belum jelas
mengenai kerja ilmiah
Jenis tagihan :
Rancangan
penelitian
Presentasi
Laporan
penelitian
Bentuk
instrumen :
Lembar
penilaian
rancangan
Buku Biologi
Kelas XII,
Lembar Kerja
Ilmiah,
Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Mengumpulkan Data
Masing – masing
kelompok diminta
untuk berdiskusi
mengenai rancangan
penelitian tentang
pengaruh faktor luar
bagi pertumbuhan dan
perkembangan
Melaksanakan
penelitian sesuai
dengan rancangan
yang telah disepakati
oleh kelompok
Melakukan
pengamatan dan
pencatatan data
mengenai faktor luar
yang mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
Mengasosiasi
Mengolah data hasil
penelitian
Menjawab
permasalahan yang
ditemui saat
penelitian
Lembar
penilaian
presentasi
Lembar
penilaian
laporan
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
penelitian
Menarik kesimpulan
Mengkomunikasikan
Masing – masing
kelompok diminta
untuk presentasi di
depan kelas melalui
power point dan
membuat laporan
tertulis sesuai dengan
tata cara penulisan
ilmiah yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 2. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XII MIA
Semester : Gasal
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradabanterkait fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar dan menyaji dan mencipta dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, mengarang dan
menggambar) terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. Kompetensi Dasar
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga
dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah; teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor eksternal
yang mempengaruhi faktor internal dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar
C. Indikator
1.3.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup
2.1.1 Bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan diskusi dan penelitian
dalam satu kelompok
2.1.2 Bersikap teliti dan jujur terhadap data dan fakta dalam melakukan
penelitian
2.1.3 Bersikap kritis, responsif dan proaktif dalam melakukan kegiatan
diskusi dan penelitian
2.1.4 Santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi dalam
kegiatan diskusi dan presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3.1.1 Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
3.1.2 Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman
3.1.3 Menganalisis hubungan faktor dalam (internal) dan faktor luar
(eksternal) terhadap petumbuhan dan perkembangan pada tanaman
4.1.1 Merancang desain penelitian tentang pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan melaporkan hasil
rancangan secara lisan (presentasi)
4.1.2 Melaksanakan penelitian tentang pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan melaporkan hasil
penelitian secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan
ilmiah yang benar
D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukkan sikap peka
dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup
2.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi dan penelitian siswa mampu bekerjasama
dalam satu kelompok
2.1.2.1 Melalui kegiatan penelitian siswa mampu bersikap teliti dan jujur
terhadap data dan fakta hasil penelitian
2.1.3.1 Melalui kegiatan diskusi dan penelitian siswa mampu bersikap
kritis, responsif dan proaktif
2.1.4.1 Melalui kegiatan diskusi dan presentasi siswa mampu bersikap
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi
3.1.1.1 Setelah membaca literatur siswa mampu menjelaskan proses
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
dengan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3.1.2.1 Setelah berdiskusi siswa mampu menjelaskan faktor – faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
dengan benar
3.1.3.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menganalisis hubungan
faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal) terhadap
petumbuhan dan perkembangan pada tanaman dengan benar
4.1.1.1 Setelah membaca literatur lembar kerja ilmiah siswa mampu
merancang desain penelitian tentang pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan melaporkan hasil
rancangan secara lisan (presentasi)
4.1.2.1 Setelah presentasi siswa mampu melaksanakan penelitian tentang
pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dan melaporkan hasil penelitian secara tertulis dengan
menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar
E. Materi
Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Sub Materi : 1 Proses pertumbuhan dan perkembangan
2 Faktor–faktor yang mampengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Presentasi, Eksperimen dan
Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
G. Kegiatan Pemebelajaran
Pertemuan I
Kegiatan
(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(15 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
Guru mengucapkan salam
Berdoa bersama
Menanyakan kabar siswa
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi Guru menampilkan gambar –
gambar tanaman
Motivasi Guru mengatakan: “Tadi kalian
mengatakan tanaman tersebut
tumbuh, sekarang apakah kalian
tahu bedanya tumbuh dan
berkembang?”
Nah untuk mengetahui lebih
dalam, kita akan belajar tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan
pada tumbuhan
Orientasi Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru membagi siswa kedalam
kelompok. Masing – masing
kelompok terdiri dari 4 – 5
orang
Guru membagikan LKS pada
masing – masing kelompok
Kegiatan Inti
(60 menit)
Mengamati Guru menampilkan video
tanaman dari mulai tanaman
tersebut masih kecil sampai
menjadi besar
Contoh video : perkecambahan
Menanya Siswa bertanya, mengapa
tanaman yang tadinya kecil
dapat menjadi besar?
Apa yang kalian ketahui
tentang pertumbuhan dan
perkembangan?
Faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada
tanaman?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kegiatan
(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Mengumpulkan Data Menggali informasi tentang
materi pertumbuhan dan
perkembangan berdasarkan
video yang ditayangkan
Masing – masing kelompok
diminta untuk berdiskusi
mengenai konsep
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Perwakilan kelompok
diminta menjelaskan faktor –
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman
Mengasosiasi Masing – masing kelompok
mengolah informasi yang
didapat dan mengisi LKS
Mengkomunikasikan Masing – masing kelompok
diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi
berupa konsep pertumbuhan dan
perkembangan beserta faktor –
faktor yang mempengaruhinya.
Evaluasi Guru memberikan soal post test
kepada siswa
Penutup
(15 menit)
Rangkuman Siswa diminta menyampaikan
rangkuman materi yang telah
dibahas
Refleksi Guru menanyakan perasaan dan
manfaat yang diperoleh siswa
setelah mengikuti pembelajaran
Tindak lanjut Guru memberi tugas masing –
masing kelompok untuk mencari
contoh lembar kerja ilmiah di
internet
Pertemuan II
Kegiatan
(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(15 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
Guru mengucapkan salam
Berdoa bersama
Menanyakan kabar siswa
Mengecek kehadiran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kegiata
(Waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(15 menit)
Apersepsi Guru memperlihatkan contoh
lembar kerja ilmiah
Motivasi Guru mengatakan : “Anak –
anak hari ini kita akan belajar
merancang desain penelitian
tentang materi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan
Orientasi Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru meminta siswa duduk
dalam kelompok yang sudah
dibentuk pada pertemuan
sebelumnya
Guru membagikan contoh
lembar kerja ilmiah
Kegiatan Inti
(60 menit)
Mengamati Siswa membaca contoh lembar
kerja ilmiah yang dibagikan oleh
guru
Menanya Siswa diperkenankan untuk
bertanya hal – hal yang belum
jelas mengenai kerja ilmiah
Mengumpulkan Data Kelompok mengumpulkan
informasi mengenai langkah
– langkah melakukan
percobaan
Masing – masing kelompok
diminta untuk berdiskusi
mengenai rancangan
penelitian yang akan
dilakukan
Mengasosiasi Kelompok membuat rancangan
penelitian tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Mengkomunikasikan
Perwakilan kelompok
diminta untuk
mempresentasikan hasil
rancangan penelitian yang
akan dilakukan
Guru bersama kelompok lain
memberikan masukan untuk
menyempurnakan rancangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kegiatan
(Waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Kegiatan Inti
(60 menit)
Evaluasi Guru memberikan pertanyaan
lisan kepada siswa mengenai
materi yang telah dipealajari
Penutup
(15 menit)
Rangkuman Siswa diminta menyampaikan
rangkuman materi yang telah
dibahas
Refleksi Guru menanyakan perasaan dan
manfaat yang diperoleh siswa
setelah mengikuti pembelajaran
Tindak lanjut Guru memberi tugas masing
– masing kelompok
melaksanakan penelitian di
luar jam pelajaran dengan
waktu penelitian selama 4
minggu
Setiap kelompok membuat
laporan tertulis mengenai
hasil pengamatan penelitian
dengan memperhatikan tata
cara penulisan laporan ilmiah
yang benar
H. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Alat
a. Laptop
b. Viewer
c. Speaker
d. LCD
e. Papan tulis
2. Bahan Percobaan
a. Pupuk Organik Cair Keong Mas
b. Benih Kacang Hijau
c. Tanah
d. Air
e. Polybag
3. Sumber Belajar
a. Buku Biologi Kelas XII
b. LKS
c. Internet
d. Video Perkecambahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
I. Penilaian
Aspek yang
dinilai Jenis/Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Sikap
(Afektif) Observasi Lembar observasi
Pengetahuan
(Kognitif) Tes Tertulis
Soal post test, LKS,
Laporan akhir
penelitian
Keterampilan
(Psikomotor)
Kinerja dalam membuat
bahan presentasi semenarik
mungkin
Bahan presentasi
Keterangan : Lembar observasi, soal post test, LKS, Rubrik penilaian laporan
akhir penelitian dan presentasi (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 3. LKS
LEMBAR KERJA SISWA 1
Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
A. Tujuan
1. siswa mampu menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman
2. siswa mampu menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
3. siswa mampu menganalisis hubungan faktor dalam (internal) dan faktor
luar (eksternal) terhadap petumbuhan dan perkembangan pada tanaman
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Buku Biologi Kelas XII
3. Internet
4. Kertas HVS
C. Cara Kerja
1. Bacalah LKS dengan cermat
2. Lakukan pengamatan terhadap tumbuhan yang ada di lingkungan
sekolah dan amati faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Pengamatan
dilakukan selama 1 minggu.
3. Catat dan diskusikan hasil pengamatan bersama dengan teman
kelompok
4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas
D. Hasil Pengamatan
Parameter Hari ke
1 2 3 4 5 6 7
Batang
Daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
E. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana proses tanaman dapat tumbuh dan berkembang?
3. Apa saja faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
4. Jelaskan keterkaitan suhu, air dan cahaya matahari dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan!
F. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LEMBAR KERJA SISWA II
Judul : Merancang dan Melaksanakan Percobaan
A. Tujuan
1. Siswa mampu merancang desain penelitian tentang pengaruh faktor luar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2. Siswa mampu melaksanakan penelitian tentang pengaruh faktor luar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
3. Siswa mampu melaporkan hasil rancangan desain penelitian dalam
bentuk presentasi dan hasil penelitian dalam bentuk laporan tertulis
B. Alat dan Bahan
Contoh Lembar Kerja Ilmiah
C. Cara Kerja
1. Bacalah dengan cermat contoh lembar kerja ilmiah yang telah
disediakan bersama teman sekelompok
2. Diskusi dan catatlah hal – hal yang penting dalam sebuah desain
penelitian
3. Pilihlah satu tema yang akan dibuat rancangan penelitian terkait dengan
pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman
4. Setelah mendapatkan tema, buatlah rancangan desain penelitian
5. Presentasikan hasil rancangan penelitian di depan kelas
6. Catatlah masukan yang diberikan oleh guru dan teman – teman sekelas
7. Lakukan percobaan berdasarkan hasil rancangan yang telah disepakati
bersama teman kelompok
8. Catatlah hasil pengamatan
9. Buatlah laporan tertulis berdasarkan hasil percobaan sesuai dengan tata
cara penulisan ilmiah yang benar
D. Pertanyaan Panduan
1. Bagaimana langkah – langkah dalam melakukan percobaan yang benar?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan? (minimal 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Bagaimana faktor yang kamu sebutkan diatas dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
E. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 4. Lembar Penilain Sikap Sosial
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SOSIAL
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XII/I
Indikator :
2.1.1 Bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan diskusi dan penelitian
dalam satu kelompok
2.1.2 Bersikap teliti dan jujur terhadap data dan fakta dalam melakukan
penelitian
2.1.3 Bersikap kritis, responsif dan proaktif dalam melakukan kegiatan
diskusi dan penelitian
2.1.4 Santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi dalam
kegiatan diskusi dan presentasi
Tabel Lembar Penilaian Sikap Sosial
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Skor
Bek
erja
sam
a
Tel
iti
Ju
jur
Kri
tis
Res
pon
sif
Pro
ak
tif
San
tun
1
2
3
4
5
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Rubrik Penilaian Sikap Sosial
Aspek
Penilaian Skor Indikator
Bekerjasama
3
Bila :
Mampu berdinamika dalam kelompok
Membantu sesama yang mengalami kesulitan
Melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan
kelompok
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Teliti
3
Bila :
Mengerjakan tugas sesuai dengan perintah
Cermat dalam melakukan percobaan
Tidak ceroboh dalam melakukan suatu
percobaan
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Jujur
3
Bila :
Tidak menyontek saat mengerjakn tugas
individu
Tidak melakukan plagiat atas hasil percobaan
orang lain tanpa menyebutkan sumbernya
Melaporkan data atau informasi terkait
penelitian sesuai dengan data yang diperoleh
(apa adanya)
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Kritis
3
Bila :
Mengemukakan pendapat dalam kelas ataupun
kelompok
Menanggapi permasalahan dengan masuk akal
Mampu menarik kesimpulan dari data yang
ada
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Responsif
3
Bila :
Tanggap terhadap kesulitan yang dialami
teman lain
Berpikir cepat dalam menghadapi suatu
masalah
Cepat bertindak jika merasa dirinya mampu
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Proaktif
3
Bila :
Melakukan sesuatu tanpa diminta terlebih
dahulu
Mampu berinisiatif dalam bertindak terkait
dengan tugas
Mampu mencari solusi dalam suatu
permasalahan yang dihadapi terkait tugas
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Santun
3
Bila :
Bertanya/ berargumen/ mengkritik dengan
kata-kata yang santun
Tidak menyela saat teman lain sedang
berpendapat
Bersikap 3 S (Senyum, Sapa, Salam) saat
bertemu dengan orang lain
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 5. Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi
LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XII/I
Indikator :
4.1.1 Merancang desain penelitian tentang pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan melaporkan hasil rancangan secara
lisan (presentasi)
Tabel Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi
No Kelompok
Aspek Penilaian
Jumlah
Skor
Kel
engk
ap
an
Mate
ri
Pre
sen
tasi
Kem
am
pu
an
Pre
sen
tasi
Pen
uli
san
Is
i
Pre
sen
tasi
Kek
om
pak
an
1
2
3
Dst
Rubrik Penilaian Kegiatan Presentasi
Aspek
Penilaian Skor Indikator
Kelengkapan
Materi
4
- Power point terdiri dari judul, isi materi,
kesimpulan dan daftar pustaka
- Power point disusun sistematis sesuai materi
- Terdapat daftar pustaka yang relevan
- Dilengkapi dengan gambar/ animasi yang
menarik dan sesuai dengan materi
3 Jika terdapat 3 kriteria yang terpenuhi
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Kemampuan
Presentasi
4
- Menguasai isi presentasi dengan baik
- Dapat mempresentasikan dengan percaya diri,
antusias dan bahasa yang benar
- Dapat berargumen dengan baik dan benar
- Manajemen waktu presentasi dengan baik
3 Jika terdapat 3 kriteria yang terpenuhi
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Penulisan Isi
Presentasi
4
- Setiap penulisan materi jelas dan dapat terbaca
sampai meja paling belakang
- Penulisan materi dibuat ringkas dan berbobot
- Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
dan mudah dimengerti oleh siswa lain
- Isi materi dibuat semenarik mungkin
3 Jika terdapat 3 kriteria yang terpenuhi
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
Kekompakan
4
- Antar anggota kelompok dapat saling
melengkapi penjelasan anggota lain sehingga
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa lain dengan lengkap dan benar
- Pembagian tugas antar anggota kelompok jelas
- Pembagian tugas dalam menyampaikan materi
rata
- Setiap anggota kelompok mendapat bagian
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa lain
3 Jika terdapat 3 kriteria yang terpenuhi
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Laporan
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN TERTULIS HASIL PERCOBAAN
No Aspek Penilaian Skor Keterangan
1 Judul
3 Bila :
Judul menarik
Penulisan sesuai dengan isi
laporan
Jelas
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
0 Judul tidak ditulis
2 Rumusan Masalah
3 Bila :
Rumusan masalah harus
mencerminkan judul percobaan
Rumusan masalah
menyinggung latar belakang
percobaan
Berupa kalimat tanya yang
menghubungkan dua atau lebih
fenomena
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
0 Tidak merumusakan masalah
3 Tujuan
3 Bila :
Penulisan tujuan percobaan
sesuai dengan topik percobaan
Mudah dipahami oleh pembaca
(lengkap dan jelas)
Penulisan tujuan sesuai dengan
rumusan masalah dan
pembahasan
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
0 Tidak menuliskan tujuan percobaan
4 Cara Kerja
3 Bila :
Penulisan cara kerja
menggunakan kalimat pasif
Ssuai dengan alat bahan yang
digunakan dan tulisan sistematis
Penulisan cara kerja
menggunakan diagram alir
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
0 Tidak menuliskan cara kerja
5 Hasil Percobaan
4 Bila :
Data dari pengamatan
percobaan disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik
Data ditampilkan sesuai dengan
hasil percobaan sendiri
Data yang ditampilkan mudah
dipahami
3 Jika terdapat 3 kriteria yang terpenuhi
2 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
1 Jika ketiga kriteria tidak terpenuhi
0 Tidak melampirkan data hasi percobaan
6 Pembahasan
10 Bila :
Pembahasan sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan
percobaan
Didukung dengan teori yang
relevan
Menggunakan bahasa sendiri
Penulisan sesuai dengan EYD
Mudah dipahami
Isi pembahasan “dalam” tidak
hanya membaca data
8 Jika terdapat 5 kriteria yang terpenuhi
6 Jika terdapat 4 kriteria yang terpenuhi
4 Jika terdapat 3 kriteria yang terpenuhi
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
0 Bila tidak menuliskan pembahasan
7 Kesimpulan
3 Bila :
Kesimpulan sesuai dengan
tujuan percobaan
Kesimpulan berdasarkan hasil
data pengamatan
Kesimpulan menggunakan data
yang komunikatif
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
0 Tidak menuliskan kesimpulan
8 Daftar Pustaka
3 Bila :
Daftar pustaka diperoleh dari
sumber yang dipercaya (buku)
Sesuai dengan teori yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
dicantumkan pada pembahasan
Lebih dari 5 pustaka yang
digunakan
2 Jika terdapat 2 kriteria yang terpenuhi
1 Jika terdapat 1 kriteria yang terpenuhi
0 Tidak menuliskan daftar pustaka
Skor maksimal = 32
Nilai = Skor diperoleh : Skor maksimal x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 7. Postest
POSTEST
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XII/ I
Kisi – kisi Soal
No Soal Jawaban Skor
1 Apakah yang
dimaksud
dengan
pertumbuhan
dan
perkembangan?
Pertumbuhan Proses
pertambahan biomassa
atau ukuran (berta,
volume, jumlah) yang
bersifat irreversibel
(tidak dapat kembali lagi)
Perkembangan suatu
proses pertumbuhan yang
Skor 10 = bila menjawab
dengan benar
dan meliputi 2
aspek yakni
pertumbuhan
dan
perkembangan
Skor 5 = bila menjawab
Indikator
Nomor soal dan Tingkat pembelajaran
Men
gin
gat
Mem
ah
am
i
Men
erap
kan
Men
gan
ali
sis
Men
gev
alu
asi
Men
cip
ta
3.1.1 Menjelaskan proses
pertumbuhan dan
perkembangan makhluk
hidup
1
3.1.2 Menjelaskan faktor – faktor
yang mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman
2
3.1.3 Menganalisis hubungan
faktor dalam (internal) dan
faktor luar (eksternal)
terhadap petumbuhan dan
perkembangan pada tanaman
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
disertai dengan
diferensiasi,
organogenesis sampai
terbentuk organisme
dewasa
dengan benar
dan meliputi 1
aspek yakni
pertumbuhan
atau
perkembangan
Skor 3 = bila menjawab
salah pada 2
aspek yakni
pertumbuhan
dan
perkembangan
Skor 1 = bila menjawab
salah pada 1
aspek
pertumbuhan
atau
perkembangan
Skor 0 = bila tidak
menjawab
2 Faktor apa
sajakah yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman?
Faktor eksternal : suhu,
air, kelembaban, cahaya
matahari, nutrisi, Ph
Faktor internal : hormon
dan gen
Skor 10 = bila menjawab
dengan benar
dan meliputi 2
aspek yakni
faktor eksternal
dan internal
Skor 8 = bila menjawab 4
faktor luar dan 2
faktor dalam
Skor 5 = bila menjawab 3
faktor luar dan 1
faktor dalam
Skor 3 = bila menjawab 3
faktor luar atau
2 faktor dalam
saja
Skor 2 = bila menjawab 2
faktor luar
Skor 0 = bila tidak
menjawab
3 Bagaimana
kondisi tanaman
yang
kekurangan
nutrisi seperti
Tanaman kekurangan
Nitrogen : tanaman
tampak kerdil, daun kecil
dan tipis, warna daun
kuning pucat, buah atau
Skor 15 = bila menjawab
benar semua
meliputi 3 aspek
Skor 12 = bila menjawab 3
aspek namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Nitrogen, Fosfor
dan Kalium?
polong terbentuk
sebelum waktunya
Tanaman kekurangan
Phospat : tanaman masih
muda daunnya berwarna
ungu, batang lemah,
perakaran kurang kuat,
buah atau polong kurang
berisi
Tanaman kekurangan
kalium: tanaman
kelihatan layu, mudah
terserang penyakit,
polong kurang berisi,
mudah rontok
hanya
menyebutkan 2
kondisi tanaman
masing –
masing aspek
Skor 10 = bila menjawab 2
aspek dengan
menyebutkan 2
kondisi tanaman
masing-masing
aspek
Skor 8 = bila menjawab 2
aspek dengan
menyebutkan 1
kondisi tanaman
masing-masing
aspek
Skor 5 = bila menjawab 3
aspek namun
salah
menyebutkan
kondisi
tanamannya
Skor 3 = bila menjawab 2
aspek tanpa
menyebutkan
kondisi
tanamannya
Skor 1 = bila menjawab 1
aspek tanpa
menyebutkan
kondisi tanaman
Skor 0 = bila tidak
menjawab
Skor maksimal = 35
Nilai = Skor diperoleh : Skor maksimal x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 8. Data Mentah Pertumbuhan Tinggi Batang Kacang Hijau
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Kontrol Tanpa MPHP (P0M0)
Waktu Kontrol Tanpa MPHP (P0M0) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5,5 5 5 7 7 5 5,5 5,5 5 7 57,5 5,75
29 April 2017 7,5 6 7 9 9 7,5 5,5 6 5,5 8 71 7,1
3 Mei 2017 8,5 8 7,5 9,5 11 9 5,5 6,5 6 8,5 80 8
7 Mei 2017 10,5 11 12 11,5 13 10,5 6 9,5 7,5 11 102,5 10,25
11 Mei 2017 12 13,5 16 14 15,5 12 6,5 13 9,5 14 126 12,6
15 Mei 2017 14,5 16,5 24 19 17 14 7 19 14 16 161 16,1
19 Mei 2017 18 21,5 36 23 19 17,5 9,5 29 19 22 214,5 21,45
23 Mei 2017 25,5 34 54 32,5 29 23 19,5 45,5 29 31 323 32,3
27 Mei 2017 37 48 75 44 40 32 33 61 42,5 40,5 453 45,3
31 Mei 2017 46,5 60,5 82 54 49,5 41,5 44,5 78 50,5 52,5 559,5 55,95
Tinggi akhir –
tinggi awal
41 55,5 77 47 42,5 36,5 39 72,5 45,5 45,5
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 3% Tanpa MPHP
(P1M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 3 % Tanpa MPHP (P1M0) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 6 5,5 7 6,5 7 6,2 5 5,5 6,5 5 60,2 6,02
29 April 2017 7,5 7,5 9 8,5 7,5 8 6,5 8 9,5 7 79 7,9
3 Mei 2017 9 8,5 9,5 10 10 9,5 7,5 9,5 10,5 8 92 9,2
7 Mei 2017 12,5 11 13,5 14,5 12 12 11,5 12 13,5 11 123,5 12,35
11 Mei 2017 14,5 14 18 19 15 15 13 15 17,5 14 155 15,5
15 Mei 2017 18 19 28 28 22 19,5 20,5 23 24,5 21 223,5 22,35
19 Mei 2017 24,5 25 37 44,5 30 26 27 29,5 31,5 35,5 310,5 31,05
23 Mei 2017 38,5 37 52 44,5 40 38,5 45,5 42 44 36,5 418,5 41,85
27 Mei 2017 53 55 65 59 55 52 59 54 55 48 555 55,5
31 Mei 2017 65,5 71 78 71,5 74,5 66 73,5 64 67,5 58,5 690 69
Tinggi akhir –
tinggi awal
59,5 65,5 71 65 67,5 59,8 68,5 58,5 61 53,5
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 6% Tanpa MPHP
(P2M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 6 % Tanpa MPHP (P2M0) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5,5 7 5 5 5 6,5 5 5 7 6,5 57,5 5,75
29 April 2017 8 10,5 8 8,5 8,5 10 9 8,5 11 9 91 9,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3 Mei 2017 9,5 12 9,5 9 10,5 11,5 10 9,5 13,5 11 106 10,6
7 Mei 2017 11,5 13,5 12 12 12,5 13 13 10,5 15,5 12,5 126 12,6
11 Mei 2017 13 16 15 14 15 15 15 12 20 18 153 15,3
15 Mei 2017 25 28,5 25 24,5 25 24,5 23,5 20,5 29 25 250,5 25,05
19 Mei 2017 31,5 37 32 31,5 32 32 33 31 37 39 336 33,6
23 Mei 2017 38,5 51 44 43,5 48 43,5 46,5 44 52 49,5 460,5 46,05
27 Mei 2017 57 65 62 58 53 55 60,5 60 64 53 587,5 58,75
31 Mei 2017 72,5 79 76 71,5 68,5 68 73 75 76,5 74,5 734,5 73,45
Tinggi akhir –
tinggi awal
67 72 71 66,5 63,5 61,5 68 70 69,5 68
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 9% Tanpa MPHP
(P3M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 9 % Tanpa MPHP (P3M0) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 6,5 7 6 5,5 5 6,8 6,6 7 60,4 6,04
29 April 2017 5,5 6 9,5 9,5 8 7,5 6 9,5 9 9 79,5 7,95
3 Mei 2017 6,5 7 11 11 10 10 8 11 10 10 94,5 9,45
7 Mei 2017 7 9,5 16,5 15,5 14,5 12 11 14,5 12,5 12,5 125,5 12,55
11 Mei 2017 8,5 11,5 21,5 20 19,5 14,5 14 18 15,5 15,5 158,5 15,85
15 Mei 2017 13 18,5 30 29 27 21 20 24 23 25 230,5 23,05
19 Mei 2017 17 24 38 37 34 27,5 27,5 30 30 33 298 29,8
23 Mei 2017 29 36,5 51 48 44 39,5 40 38 43 43 412 41,2
27 Mei 2017 42 53 64 56 57 55 50 52,5 54 57 540,5 54,05
31 Mei 2017 56,5 68,5 81,5 65,5 67 69,5 62,5 63,5 63 69 666,5 66,65
Tinggi akhir –
tinggi awal
51,5 63,5 75 58,5 61 64 57,5 56,7 56,4 62
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 12% Tanpa MPHP
(P4M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 12 % Tanpa MPHP (P4M0) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 7 7 6,5 5 5 6,5 7 7 5 5 61 6,1
29 April 2017 9 8 10,5 6,5 7,5 8,5 8,5 9 7,5 7 82 8,2
3 Mei 2017 9,5 9 12 8 8 9,5 10 9,5 10 9 94,5 9,45
7 Mei 2017 13,5 10 14 10 11,5 11 12,5 13 12 11 118,5 11,85
11 Mei 2017 17 10,5 18,5 12,5 15 13,5 15 16 14 14,5 146,5 14,65
15 Mei 2017 23 13 24,5 18,5 22,5 16 22 21 18,5 20,5 199,5 19,95
19 Mei 2017 29 19 32,5 24 32,5 20 29 27 25,5 30 268,5 26,85
23 Mei 2017 38 39 41,5 35 46 28,5 39,5 41 38 41 387,5 38,75
27 Mei 2017 47 44 58,5 47 64 37 53 57 51 55,5 514 51,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
31 Mei 2017 56 51,5 76,5 60 77 49 82,5 73,5 66,5 72 664,5 66,45
Tinggi akhir –
tinggi awal
49 44,5 70 55 72 42,5 75,5 66,5 61,5 67
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Kontrol Dengan MPHP (P0M1)
Waktu Kontrol Dengan MPHP (P0M1) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 7 5 5 5 5 7 7 5 7 58 5,8
29 April 2017 6 7,5 5,5 6 6 6,5 8,5 7,5 6 8 67,5 6,75
3 Mei 2017 6,5 8 6 7,5 6 7 10 9,5 6 10,5 77 7,7
7 Mei 2017 12 10 7,5 11,5 8,5 11,5 11 11,5 7,5 15,5 106,5 10,65
11 Mei 2017 17 12 8 16 10 13 13,5 14,5 14 21 139 13,9
15 Mei 2017 29 17 15 27,5 18,5 16,5 16,5 21 23 32 216 21,6
19 Mei 2017 37,5 22 23 39,5 28,5 19,5 21 29,5 34,5 39 294 29,4
23 Mei 2017 52 33 35 56 41 26 30 40,5 48,5 48 410 41
27 Mei 2017 60 47 47 71 59 38 41 57 69,5 62 551,5 55,15
31 Mei 2017 72 56,5 59,5 84 73,5 49 54 62,5 82,5 74,5 668 66,8
Tinggi akhir –
tinggi awal
67 49,5 54,5 79 68,5 44 47 55,5 77,5 67,5
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 3% Dengan MPHP
(P1M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 3 % Dengan MPHP (P1M1) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 7 5 5 6 7 5,5 55,5 5,55
29 April 2017 7 7 7,5 7 9 6,5 7 8 9 6,5 74,5 7,45
3 Mei 2017 8 8 8 7,5 9,5 7 9 9 10 8 84 8,4
7 Mei 2017 14 12,5 13,5 10,5 11 8 13,5 12,5 13,5 12,5 121,5 12,15
11 Mei 2017 19,5 22,5 19,5 19,5 12 9 23,5 20 17 19 181,5 18,15
15 Mei 2017 30 34 30 30 16 16,5 35 32 23,5 30 277 27,7
19 Mei 2017 39,5 46 38,5 38 18,5 22,5 41 40 31,5 41 356,5 35,65
23 Mei 2017 57,5 63,5 54 51 25 33 62,5 55,5 42 54 498 49,8
27 Mei 2017 69 65,5 65,5 63 44 46,5 78 66 50 75 622,5 62,25
31 Mei 2017 84,5 73 79 73,5 53 57 93,5 76 59,5 91,5 740,5 74,05
Tinggi akhir –
tinggi awal
79,5 68 74 68,5 46 52 88,5 70 52,5 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 6% Dengan MPHP
(P2M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 6 % Dengan MPHP (P2M1) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 6 5 5 6,2 6 7 6 6 5,5 6,5 59,2 5,92
29 April 2017 8,5 7 8,5 9,5 8 11 8,5 8 7 9 85 8,5
3 Mei 2017 11 9 9 11,5 10 13,5 11 10,5 10 11 106,5 10,65
7 Mei 2017 15,5 13,5 15,5 15,5 13,5 16 15,5 14,5 14 15,5 149 14,9
11 Mei 2017 22 17 22,5 19,5 23 28 20 18,6 17 18,5 206,1 20,61
15 Mei 2017 32,5 36 34 33 36,5 42 34 34 35 28 345 34,5
19 Mei 2017 41 47 47 41 49 56,5 43 45 46 38,5 454 45,4
23 Mei 2017 58 69 65,5 55 69 75 61 68,5 65,5 50,5 637 63,7
27 Mei 2017 73 79 74 72,5 85,5 76,5 67,5 77 75,5 64,5 745 74,5
31 Mei 2017 89,5 94,5 86 86 100 88,5 83,2 92,5 89,5 80,5 890,2 89,02
Tinggi akhir –
tinggi awal
83,5 89,5 81 79,8 94 81,5 77,2 86,5 84 74
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 9% Dengan MPHP
(P3M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 9 % Dengan MPHP (P3M1) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5,5 5 5 5 6 6 5 6,5 54 5,4
29 April 2017 6,5 7 6 5,5 6 6,5 8,5 8 7,5 8 69,5 6,95
3 Mei 2017 7,5 8 7 7 8 7,5 11 8,5 8 8,5 81 8,1
7 Mei 2017 10,5 11,5 10 11,5 12,5 10 16,5 12 10 11 115,5 11,55
11 Mei 2017 18 21 20 18 16 14,5 26 20 18 14,5 186 18,6
15 Mei 2017 28,5 30 28 28 22 24,5 35,5 30 26,5 20,5 273,5 27,35
19 Mei 2017 35,5 38 44 36 30,5 35,5 44 39,5 33,5 39 375,5 37,55
23 Mei 2017 57 53 59 46 45 47,5 55,5 52 48,5 49,5 513 51,3
27 Mei 2017 67 64 65 58,5 61,5 58 59 65 62 59 619 61,9
31 Mei 2017 72 68 71 66 74 66,5 67 76 76,5 68 705 70,5
Tinggi akhir –
tinggi awal
67 63 65,5 61 69 61,5 61 70 71,5 61,5
Pertumbuhan Tinggi Batang Pada Perlakuan POC Konsentrasi 12% Dengan
MPHP (P4M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 12 % Dengan MPHP (P4M1) Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5,5 5 5 7 6 5 5 5,5 54 5,4
29 April 2017 6 7 8,5 7,5 7 9 8,5 7,5 8 6,5 75,5 7,55
3 Mei 2017 8 9 9 8,5 8 10 9,5 8 9,5 8 87,5 8,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
7 Mei 2017 11 13 14 14,5 12,5 14 14 12 14 12 131 13,1
11 Mei 2017 18 19,5 19 23 18,5 20 21 16 18 15 188 18,8
15 Mei 2017 28 30,5 30 37 30 30 32 26,5 27,5 25 296,5 29,65
19 Mei 2017 37,5 39,5 36 50,5 37,5 38,5 41,5 35,5 34 33,5 384 38,4
23 Mei 2017 54 67,5 52 73,5 53,5 55 56 48 46 50,5 556 55,6
27 Mei 2017 64,5 69 61 86 72 68 69 65 55 59 668,5 66,85
31 Mei 2017 77 81,5 74 98 88,5 83 82,5 80,5 65,5 66,5 797 79,7
Tinggi akhir –
tinggi awal
72 76,5 68,5 93 83,5 76 76,5 75,5 60,5 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 9. Data Mentah Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Kontrol Tanpa MPHP (P0M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 3 % Tanpa MPHP (P1M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 8 8 8 8 8 5 8 8 5 5 71 7,1
3 Mei 2017 8 11 11 8 11 8 11 11 8 8 95 9,5
7 Mei 2017 11 17 17 11 14 8 14 14 11 11 128 12,8
11 Mei 2017 14 23 23 14 14 11 14 17 14 14 158 15,8
15 Mei 2017 14 35 32 17 17 14 17 23 17 23 209 20,9
19 Mei 2017 17 47 41 23 20 17 23 32 18 35 273 27,3
23 Mei 2017 23 56 53 26 32 26 35 48 23 38 360 36
27 Mei 2017 37 48 75 44 40 32 33 53 42,5 40,5 445 44,5
31 Mei 2017 28 68 65 35 44 38 45 67 35 59 484 48,4
Daun akhir –
daun awal 23 63 60 30 39 33 40 62 30 54
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 3% Tanpa
MPHP (P1M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 3 % Tanpa MPHP (P1M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 8 8 11 9 8 8 8 8 8 8 84 8,4
3 Mei 2017 10 11 14 14 11 11 11 11 11 11 115 11,5
7 Mei 2017 13 14 20 17 14 17 14 14 17 14 154 15,4
11 Mei 2017 16 17 28 20 17 20 17 20 20 17 192 19,2
15 Mei 2017 25 20 26 29 20 31 29 29 26 23 258 25,8
19 Mei 2017 32 29 29 36 20 33 38 38 35 26 316 31,6
23 Mei 2017 44 48 35 47 35 43 47 47 34 38 418 41,8
27 Mei 2017 47 41 47 51 41 56 56 56 41 50 486 48,6
31 Mei 2017 53 53 50 53 47 59 58 58 37 56 524 52,4
Daun akhir –
daun awal 48 48 45 48 42 54 53 53 32 51
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 6% Tanpa
MPHP (P2M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 6 % Tanpa MPHP (P2M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 11 10 8 8 11 8 8 10 8 8 90 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
3 Mei 2017 14 14 11 11 14 11 11 14 11 11 122 12,2
7 Mei 2017 17 20 14 14 20 17 14 17 14 14 161 16,1
11 Mei 2017 20 26 20 17 26 23 20 17 17 14 200 20
15 Mei 2017 32 38 38 32 44 32 32 29 26 14 317 31,7
19 Mei 2017 41 50 44 50 60 46 44 41 35 29 440 44
23 Mei 2017 44 54 59 50 72 55 46 47 44 27 498 49,8
27 Mei 2017 56 51 60 48 78 66 52 53 44 27 535 53,5
31 Mei 2017 57 56 60 57 84 78 52 49 53 30 576 57,6
Daun akhir –
Daun awal 52 51 55 52 79 73 47 44 48 25
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 9% Tanpa
MPHP (P3M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 9 % Tanpa MPHP (P3M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 5 8 11 11 11 8 5 8 8 8 83 8,3
3 Mei 2017 8 11 14 14 14 11 8 11 11 11 113 11,3
7 Mei 2017 11 14 20 17 20 14 11 14 14 14 149 14,9
11 Mei 2017 14 17 29 20 29 17 17 17 17 17 194 19,4
15 Mei 2017 29 35 50 26 44 32 23 20 20 17 296 29,6
19 Mei 2017 38 42 64 41 50 44 29 26 29 26 389 38,9
23 Mei 2017 44 57 69 40 69 53 35 29 41 35 472 47,2
27 Mei 2017 71 68 72 40 66 66 36 47 41 41 548 54,8
31 Mei 2017 81 71 72 46 69 67 38 53 44 44 585 58,5
Daun akhir –
Daun awal 76 66 67 41 64 62 33 48 39 39
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 12%
Tanpa MPHP (P4M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 12 % Tanpa MPHP (P4M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 8 8 10 5 8 5 8 8 8 8 76 7,6
3 Mei 2017 11 10 14 8 11 8 11 11 11 11 106 10,6
7 Mei 2017 14 13 17 11 17 11 14 14 11 14 136 13,6
11 Mei 2017 17 13 23 14 23 14 17 14 14 17 166 16,6
15 Mei 2017 32 16 38 23 38 17 20 17 20 20 241 24,1
19 Mei 2017 44 16 50 26 38 17 23 23 20 23 280 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
23 Mei 2017 59 21 55 35 53 20 29 29 29 38 368 36,8
27 Mei 2017 64 21 81 36 67 20 32 29 36 43 429 42,9
31 Mei 2017 67 24 87 40 70 23 33 32 39 46 461 46,1
Daun akhir –
Daun awal 62 19 82 35 65 18 28 27 34 41
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Kontrol Dengan MPHP (P0M1)
Waktu Kontrol Dengan MPHP (P0M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 10 5 8 10 8 5 5 8 8 11 78 7,8
3 Mei 2017 16 8 11 14 14 6 8 11 9 14 111 11,1
7 Mei 2017 34 11 14 26 17 9 11 14 15 21 172 17,2
11 Mei 2017 41 14 14 32 21 12 14 17 20 24 209 20,9
15 Mei 2017 57 23 20 50 34 18 20 26 32 35 315 31,5
19 Mei 2017 71 29 29 62 46 24 26 35 44 44 410 41
23 Mei 2017 93 35 33 77 53 33 32 44 56 50 506 50,6
27 Mei 2017 95 44 41 70 81 39 44 52 62 53 581 58,1
31 Mei 2017 95 47 44 70 87 54 50 58 68 56 629 62,9
Daun akhir –
Daun awal 90 42 39 65 82 49 45 53 63 51
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 3%
Dengan MPHP (P1M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 3 % Dengan MPHP (P1M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 11 10 10 11 5 8 12 11 8 11 97 9,7
3 Mei 2017 14 15 14 14 8 11 17 17 10 14 134 13,4
7 Mei 2017 23 30 26 29 11 14 32 30 14 26 235 23,5
11 Mei 2017 38 43 35 41 14 17 44 41 17 38 328 32,8
15 Mei 2017 53 53 53 53 19 29 68 59 26 59 472 47,2
19 Mei 2017 62 66 64 65 29 41 80 77 35 77 596 59,6
23 Mei 2017 78 82 75 81 35 50 98 74 41 98 712 71,2
27 Mei 2017 78 97 75 84 39 56 100 92 38 100 759 75,9
31 Mei 2017 81 100 78 84 42 62 103 95 44 103 792 79,2
Daun akhir –
Daun awal 76 95 73 79 37 57 98 90 39 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 6%
Dengan MPHP (P2M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 6 % Dengan MPHP (P2M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 10 12 11 11 11 11 11 11 10 9 107 10,7
3 Mei 2017 16 18 17 17 17 20 14 14 14 14 161 16,1
7 Mei 2017 28 24 26 29 30 32 29 17 20 17 252 25,2
11 Mei 2017 32 36 30 34 37 39 40 28 35 29 340 34
15 Mei 2017 62 45 46 50 65 63 56 43 49 48 527 52,7
19 Mei 2017 74 59 53 71 83 74 72 48 57 61 652 65,2
23 Mei 2017 100 71 68 86 110 84 89 53 78 77 816 81,6
27 Mei 2017 103 82 77 93 113 99 95 60 94 89 905 90,5
31 Mei 2017 114 94 93 104 111 93 102 65 100 98 974 97,4
Daun akhir –
Daun awal 109 89 88 99 106 88 97 60 95 93
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 9%
Dengan MPHP (P3M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 9 % Dengan MPHP (P3M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 11 11 11 8 8 10 11 10 10 8 98 9,8
3 Mei 2017 14 14 14 14 14 14 17 14 14 11 140 14
7 Mei 2017 27 29 29 29 29 26 32 20 20 14 255 25,5
11 Mei 2017 32 35 37 37 35 32 44 26 23 17 318 31,8
15 Mei 2017 47 50 41 41 53 47 56 38 35 23 431 43,1
19 Mei 2017 59 53 50 53 66 59 70 57 38 29 534 53,4
23 Mei 2017 73 80 60 101 68 72 73 44 49 38 658 65,8
27 Mei 2017 86 70 74 83 85 80 75 57 54 38 702 70,2
31 Mei 2017 87 88 61 73 87 78 71 54 57 44 700 70
Daun akhir –
Daun awal 82 83 56 68 82 73 66 49 52 39
Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 12%
Dengan MPHP (P4M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 12 % Dengan MPHP (P4M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
29 April 2017 11 12 10 11 11 10 8 10 10 10 103 10,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3 Mei 2017 14 20 14 17 17 14 13 14 14 14 151 15,1
7 Mei 2017 20 35 29 32 32 26 28 17 20 17 256 25,6
11 Mei 2017 26 43 38 40 44 35 38 20 23 20 327 32,7
15 Mei 2017 41 55 47 49 56 42 45 29 38 32 434 43,4
19 Mei 2017 50 63 50 53 61 51 58 35 46 41 508 50,8
23 Mei 2017 52 75 63 59 67 59 58 50 53 51 587 58,7
27 Mei 2017 52 86 71 66 75 62 63 54 55 51 635 63,5
31 Mei 2017 54 92 78 74 83 68 87 64 52 51 703 70,3
Daun akhir –
Daun awal 49 87 73 69 78 63 82 59 47 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 10. Data Mentah Jumlah Polong Kacang Hijau
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Kontrol Tanpa MPHP (P0M0)
Waktu Kontrol Tanpa MPHP (P0M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Mei 2017 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 3 0,3
23 Mei 2017 4 5 12 4 0 0 1 8 3 2 39 3,9
27 Mei 2017 8 18 25 11 5 6 7 21 10 5 116 11,6
31 Mei 2017 8 25 35 14 9 12 17 35 17 7 179 17,9
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 3% Tanpa MPHP
(P1M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 3 % Tanpa MPHP (P1M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Mei 2017 2 0 5 5 0 0 0 1 5 0 18 1,8
23 Mei 2017 5 1 11 11 7 8 6 7 11 7 74 7,4
27 Mei 2017 22 5 17 21 26 25 21 18 27 15 197 19,7
31 Mei 2017 38 18 27 39 34 51 47 38 36 23 351 35,1
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 6% Tanpa MPHP
(P2M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 6 % Tanpa MPHP (P2M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Mei 2017 1 5 0 0 5 1 1 1 6 0 20 2
23 Mei 2017 3 19 16 0 25 11 6 11 18 5 114 11,4
27 Mei 2017 20 48 34 8 67 32 18 21 34 6 288 28,8
31 Mei 2017 42 55 52 31 85 63 38 36 53 7 462 46,2
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 9% Tanpa MPHP
(P3M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 9 % Tanpa MPHP (P3M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Mei 2017 0 0 3 6 6 0 0 0 0 0 15 1,5
23 Mei 2017 2 4 13 12 18 8 7 0 5 6 75 7,5
27 Mei 2017 14 24 56 21 76 29 9 5 11 18 263 26,3
31 Mei 2017 41 60 99 26 87 44 14 5 19 35 430 43
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 12% Tanpa
MPHP (P4M0)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 12 % Tanpa MPHP (P4M0)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Mei 2017 0 0 0 0 2 0 0 1 0 1 4 0,4
23 Mei 2017 7 0 6 2 11 0 3 3 5 8 45 4,5
27 Mei 2017 34 7 35 10 18 5 11 13 6 16 155 15,5
31 Mei 2017 44 10 63 20 32 7 12 16 15 22 241 24,1
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Kontrol Dengan MPHP (P0M1)
Waktu Kontrol Dengan MPHP (P0M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Mei 2017 5 0 1 9 0 0 0 1 1 6 23 2,3
23 Mei 2017 43 2 8 41 8 1 0 5 9 21 138 13,8
27 Mei 2017 79 12 10 101 38 9 6 13 32 45 345 34,5
31 Mei 2017 99 27 16 101 57 20 23 24 55 54 476 47,6
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 3% Dengan
MPHP (P1M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 3 % Dengan MPHP (P1M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 0,3
19 Mei 2017 11 5 4 11 0 0 1 9 3 0 44 4,4
23 Mei 2017 43 25 16 48 2 6 15 45 8 8 216 21,6
27 Mei 2017 87 80 48 91 10 14 46 79 8 28 491 49,1
31 Mei 2017 96 85 76 96 20 35 62 86 12 67 635 63,5
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 6% Dengan
MPHP (P2M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 6 % Dengan MPHP (P2M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 3 3 1 1 0 8 0,8
19 Mei 2017 3 6 4 5 4 16 11 10 9 1 69 6,9
23 Mei 2017 30 30 29 29 22 96 48 28 26 18 356 35,6
27 Mei 2017 115 73 58 51 72 154 96 80 59 29 787 78,7
31 Mei 2017 157 75 71 77 142 160 106 120 79 48 1035 103,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 9% Dengan
MPHP (P3M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 9 % Dengan MPHP (P3M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 2 2 0 0 0 3 0 0 0 7 0,7
19 Mei 2017 6 12 10 1 1 4 16 7 4 0 61 6,1
23 Mei 2017 19 44 24 9 9 20 71 21 12 4 233 23,3
27 Mei 2017 36 83 49 28 42 44 91 47 26 13 459 45,9
31 Mei 2017 75 100 77 75 72 53 91 50 28 15 636 63,6
Jumlah Polong Kacang Hijau Pada Perlakuan POC Konsentrasi 12% Dengan
MPHP (P4M1)
Waktu Perlakuan POC Konsenstrasi 12 % Dengan MPHP (P4M1)
Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 April 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Mei 2017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Mei 2017 7 3 9 5 4 2 11 1 7 5 54 5,4
23 Mei 2017 28 38 31 37 32 38 36 10 22 15 287 28,7
27 Mei 2017 72 74 57 73 75 72 74 25 41 37 600 60
31 Mei 2017 79 98 63 120 75 86 88 36 48 48 741 74,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 11. Data Kelembapan Media Tanam Kacang Hijau
Perlakuan
Pengukuran ke-
Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bedengan Bedengan Bedengan Bedengan Bedengan Bedengan Bedengan Bedengan Bedengan Bedengan
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
P0M0 66 74 66 74 50 60 52 32 42 54 60 44 60 62 52 48 58 60 44 42 55
P1M0 66 60 66 60 48 52 48 38 48 54 50 48 46 45 48 38 42 58 56 54 51,25
P2M0 32 80 32 80 46 32 52 34 58 48 50 50 36 52 62 48 38 52 58 60 50
P3M0 48 48 48 48 50 28 42 34 60 34 68 68 42 38 56 48 56 44 40 46 47,3
P4M0 36 72 36 72 52 42 38 54 34 48 62 62 68 38 56 50 60 62 42 46 51,5
P0M1 72 90 72 90 64 68 90 88 90 78 78 78 78 82 80 90 80 68 72 80 79,4
P1M1 60 80 90 90 80 72 80 78 80 68 80 80 80 64 84 90 90 90 80 90 80,3
P2M1 80 90 70 90 90 72 82 90 82 90 90 80 80 68 90 88 84 90 84 80 83,5
P3M1 90 78 90 90 74 82 68 84 60 90 88 90 90 70 90 80 90 80 80 82 82,3
P4M1 72 90 60 80 82 88 76 68 88 80 84 82 80 80 80 80 90 90 90 84 81,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 12. Data Analisis Uji ANOVA 2 Faktor dengan SPSS 16.0
1. Data Tinggi Tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
2. Data Jumlah Daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
3. Data Jumlah Polong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lapiran 13. Uji normalitas distribusi data tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah
polong kacang hijau
1. Tinggi tanaman
2. Jumlah Daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3. Jumlah Polong
Pengujian normalitas pada sampel menggunakan Uji kolmogrov-Sminov.
Pada hasil tabel data menunjukkan p value (sig.) > 0.05 sehingga Ho diterima
bahwa data tinggi tanaman pada perlakuan masing-masing konsentrasi dan
penggunaan MPHP berdistribusi normal. Data jumlah daun menunjukkan pada
konsentrasi 3% distribusi tidak normal normal dengan p value (sig.) < 0.05
sedangkan pada data jumlah polong distribusi tidak normal ditunjukkan pada data
dengan perlakuan konsentrasi 0% dan 3%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 14. Uji homogenitas distribusi data tinggi tanaman, jumlah daun dan
jumlah polong kacang hijau
1. Tinggi tanaman
2. Jumlah Daun
3. Jumlah Polong
Pengujian homogenitas diatas menunjukkan p value (sig.) < 0.05 pada level
probabilitas yang artinya bahwa setiap perlakuan memiliki variansi yang tidak
sama (tidak homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 15. Hasil Uji ANOVA
UJI ANOVA 2 FAKTOR
1. Tinggi Tanaman
Dari hasil tabel uji anova diketahui bahwa :
- p value (sig.) pada pelakuan MPHP adalah 0.000 < 0.05 Signifikan,
yang artinya terdapat perbedaan yang nyata antara tinggi tanaman
menggunakan MPHP dengan tinggi tanaman tanpa MPHP
- p value (sig.) pada pelakuan konsentrasi adalah 0.000 < 0.05
Signifikan, yang artinya perlakuan dengan konsentrasi POC keong mas
yang berbeda – beda memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan
tinggi tanaman kacang hijau
- p value (sig.) pada MPHP*Konsentrasi adalah 0.280 > 0.05 Tidak
signifikan yang artinya tidak terdapat interaksi yang nyata antara
perlakuan MPHP dengan perlakuan konsentrasi POC keong mas yang
berbeda terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Uji lanjutan yang digunakan untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan
adalah Uji Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa tinggi tanaman
kacang hijau yang diberi perlakuan POC keong mas dengan konsentrasi 6%
berbeda nyata terhadap tanaman kacang hijau yang diberi perlakuan POC
konsentrasi 12% dan perlakuan dengan konsentrasi 9% berbeda nyata terhadap
kontrol.
2. Jumlah Daun
Dari hasil tabel uji anova diketahui bahwa :
- p value (sig.) pada pelakuan MPHP adalah 0.000 < 0.05 Signifikan,
yang artinya terdapat perbedaan yang nyata antara jumlah daun tanaman
menggunakan MPHP dengan jumlah daun tanaman tanpa MPHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
- p value (sig.) pada pelakuan konsentrasi adalah 0.001 < 0.05
Signifikan, yang artinya perlakuan dengan konsentrasi POC keong mas
yang berbeda – beda memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan
jumlah daun tanaman kacang hijau
- p value (sig.) pada MPHP*Konsentrasi adalah 0.359 > 0.05 Tidak
signifikan yang artinya tidak terdapat interaksi yang nyata antara
perlakuan MPHP dengan perlakuan konsentrasi POC keong mas yang
berbeda terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang hijau
3. Jumlah Polong
Dari hasil tabel uji anova diketahui bahwa :
- p value (sig.) pada pelakuan MPHP adalah 0.000 < 0.05 Signifikan,
yang artinya terdapat perbedaan yang nyata antara jumlah polong kacang
hijau menggunakan MPHP dengan jumlah polong kacang hijau tanpa
MPHP
- p value (sig.) pada pelakuan konsentrasi adalah 0.000 < 0.05
Signifikan, yang artinya perlakuan dengan konsentrasi POC keong mas
yang berbeda – beda memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah
polong kacang hijau
- p value (sig.) pada MPHP*Konsentrasi adalah 0.359 > 0.05 Tidak
signifikan yang artinya tidak terdapat interaksi yang nyata antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
perlakuan MPHP dengan perlakuan konsentrasi POC keong mas yang
berbeda terhadap jumlah polong kacang hijau
Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa tinggi tanaman kacang hijau yang diberi
perlakuan POC keong mas dengan konsentrasi 6% berbeda nyata terhadap
tanaman kacang hijau yang diberi perlakuan POC konsentrasi 9%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 16. Hasil Uji NPK Pupuk Organik Cair Keong Mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Penelitian
1. Dokumentasi Pembuatan Pupuk Organik Keong Mas
Proses penghancuran keong
mas
Hasil keong mas yang telah
dihancurkan
Penimbangan keong mas
sebanyak 5 kg
Keong mas yang telah ditimbang
dimasukkan dalam ember besar
Pemberian air kelapa sebanyak
5 liter
Pemberian dedak sebanyak 5
kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Pemberian air sumur sebanyak
15 liter
Pemberian EM4
Fermentasi pupuk organik cair
selama 14 hari
Proses penyaringan pupuk
organik cair
Hasil pupuk organik cair keong
mas
Pemberian Tetes Tebu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
2. Dokumentasi Persiapan penanaman kacang hijau
Pembuatan media tanam
berupa bedengan
Penggunaan MPHP pada
beberapa bedengan
Penyemaian tanaman kacang
hijau
Bedengan yang telah siap
digunakan sebagai media tanam
Pemindahan bibit tanaman
kacang hijau pada bedengan
Tanaman kacang hijau yang
telah dipindah pada bedengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
3. Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau setelah
dipindah bedengan Tanaman kacang hijau setelah 14
hari dibedengan (9 Mei 2017)
Tanaman kacang hijau mulai
berbunga setelah 17 hari
dibedengan(12 Mei 2017)
Tanaman kacang hijau mulai
berbunga setelah 23 hari
dibedengan (18 Mei 2017)
Tanaman kacang hijau telah
berbuah setelah 28 hari
dibedengan (23 Mei 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI