PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019....

94
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP 1 BELITANG TAHUN AJARAN 2018/2019 (Skripsi) Oleh PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018 I T AS L A S M R P E U V I N N G U OMYZHA NOVIANDYNA

Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019....

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

AKTIVITAS SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPSDI SMP 1 BELITANG TAHUN AJARAN 2018/2019

(Skripsi)

Oleh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

ITAS LAS MR PE UVI N

N G

U

OMYZHA NOVIANDYNA

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TWO STAY TWO STRAY MODEL TOWARD

STUDENT’S SOCIAL STUDIES STUDY RESULT AND ACTIVITIES ON 8th

BY

OMYZHA NOVIANDYNA

The purpose of this research were to identify the different of the social studies

study result and the activites between the student who studied with Two Stay Two

Stray model (eksperiment class) and students who studied with conventional

learning model (control class) at 8th

grader in Belitang 1st Junior High State

School. This research was using quasy experiment with pretest-posttest control

group design. The data collected using observation, documentation and test. In

the other hand the data analysts technique was paired-sample T-Test and two way

anova for the difference test and influence test. Based on the research result, it

may be concluded that (1) there founded any differential of student who studied

with Two Stay Two Stray model and conventional methode toward the social

studies study result, and (2) there founded the influnce of Two Stay Two Stray

model toward student activities when they studied social studies.

Keyword: Two Stay Two Stray Model, Student Activities, Study Result

GRADER IN BELITANG 1ST

JUNIOR HIGH STATE SCHOOL

2018/2019

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

OLEH

OMYZHA NOVIANDYNA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS dan

aktivitas siswa antara siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran Two Stay

Two Stray (kelas eksperimen) dengan siswa yang diberi perlakuan model

pembelajaran konvensional atau ceramah (kelas kontrol) dan mengetahui

pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap aktivitas dan hasil

belajar IPS siswa. kelas VIII SMP Negeri 1 Belitang. Penelitian ini merupakan

penelitian quasy experiment (eksperimen semu) dengan design pre-test post-test

control group design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi, dokumentasi, dan tes. Sementara analisis data yang digunakan adalah

uji paired-sampel t-test dan anova dua jalur untuk uji beda serta uji pengaruh.

Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar

IPS siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray

dengan yang belajar menggunakan metode ceramah, dan (2) terdapat pengaruh

ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DANAKTIVITAS SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS

DI SMP 1 BELITANG TAHUN AJARAN 2018/2019

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap aktivitas belajar

IPS siswa.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Two Stay Two Stray, Aktivitas Belajar, Hasil

Belajar

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

AKTIVITAS SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPSDI SMP 1 BELITANG TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh

OMYZHA NOVIANDYNA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan GeografiJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

ITAS LAS MR PE UVI N

N G

U

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil
Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil
Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil
Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

RIWAYAT HIDUP

Omyzha Noviandyna adalah anak pertama dari pasangan

Bapak Mulyadi dan Ibu Fahdalena. Penulis dilahirkan di Kota

Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan pada 28 November

1996.

Pendidikan dasar ditempuh di SD N 04 Gumawang dan

diselesaikan pada tahun 2008, selanjutnya sekolah menengah pertama diselesaikan

pada tahun 2011 yang ditempuh di SMP Negeri 1 Belitang, dan pendidikan

menengah atas ditempuh di SMA Al-Kautsar pada tahun 2011-2014. Kemudian

melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi pada tahun 2014 dengan

konsentrasi Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswi, penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata

Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di Desa Gunung Cahya Kecamatan Pakuan

Ratu Kabupaten Way Kanan dan SMP Negeri 1 Pakuan Ratu Kabupaten Way

Kanan pada bulan Juli sampai September 2017.

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

Motto

“Siapapun yang dikehendaki kebaikan oleh Allah ia pasti akan diuji”(HR. Bukhari)

“Mimpiku bukanlah menjadi yang terbaik dalam segala hal, tetapi menjadi seseorangyang dapat diriku sendiri banggakan”

(Kim KiBum)

“Kamu harus membuat pilihan saat dihadapkan dengan sebuah kesempatan atauhidupmu tidak akan berubah”

(Plato)

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini untukBunda, Ayah dan almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

SANWACANA

Bissmillahiirahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat taufik, hidayah,

serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skipsi ini. Penyusunan

skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan sarjana strata 1 pada Program

Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. H. Pargito, M.Si.

selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak memberikan bimbingan dan

pengarahan. Serta Ibu Irma Lusi Nugraheni S.Pd,. M.Si. selaku dosen

pembimbing pembantu sekaligus Pembimbing Akademik yang senantiasa

memberikan bimbingan serta motivasi, dan Bapak Dr. Sugeng Widodo, M.Si

selaku dosen penguji atas arahan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat demi

terselesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa beliau. Aamiin

Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Tedi Rusman. M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Dr. Sugeng Widodo, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

7. Bapak Dr. H. Pargito, M.Si., selaku dosen pembimbing utama, Ibu Irma Lusi

Nugraheni S.Pd,. M.Si. selaku dosen pembimbing pembantu sekaligus

pembimbing akademik dan Bapak Dr. Sugeng Widodo, M.Pd. selaku dosen

penguji.

8. Ibu Hj.Roslawati,S.Pd,M.M. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Belitang

yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1

Belitang.

9. Ibu Ismalia, S.Pd. selaku guru mitra yang banyak membantu dalam penelitian

di SMP Negeri 1 Belitang.

10. Ayah dan Bunda, serta Adik terimakasih atas segala pengorbanan, do’a,

motivasi dan kasih sayang yang tiada henti yang telah diberikan selama ini

sehingga mampu menyelesaikan studi.

11. Teman-teman seperjuangan Geografi 2014, yang telah memberikan cerita-

cerita yang sangat berkesan dalam suka maupun duka selama masa

perkuliahan.

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

12. Sahabat-sahabatku (Thizarani, Ninda, Seruni dan Riska) terimakasih atas

dukungan dan semangat yang kalian berikan.

13. Serta kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu

kritik dan saran dari semua pihak sangat penilis harapan. Akhir kata, semoga

skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 2019

Penulis

Omyzha Noviandyna

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

C. Batasan Masalah ............................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

F. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 8

G. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ............................. 10

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 10

1. Belajar ......................................................................................... 10

2. Pembelajaran ............................................................................... 19

3. Pembelajaran IPS ........................................................................ 20

4. Pembelajaran Geografi ............................................................... 26

5. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 27

6. Two Way Two Stray ................................................................... 30

7. Metode Ceramah ........................................................................ 35

8. Hasil Belajar ................................................................................ 42

9. Aktivitas Belajar .......................................................................... 45

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 47

C. Kerangka Pikir .................................................................................. 48

D. Hipotesis ........................................................................................... 49

III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 51

A. Metode Penelitian .............................................................................. 51

B. Uji Persyaratan Instrumen ................................................................. 63

C. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................................... 68

D. Uji Hipotesis ..................................................................................... 71

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 73

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 73

1. Profil SMP Negeri 1 Belitang ..................................................... 73

1.1 Identitas Sekolah ................................................................... 73

1.2 Visi dan Misi Sekolah ........................................................... 74

1.3 Kondisi Sekolah .................................................................... 75

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 80

1. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 80

2. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 81

2.1 Deskripsi Pembelajaran ......................................................... 81

2.1.1 Pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray .. 81

2.1.2 Pembelajaran dengan Metode Ceramah .................... 86

3. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................... 90

3.1 Instrumen Hasil Belajar ......................................................... 90

3.1.1 Validitas .................................................................... 90

3.1.2 Realibilitas ................................................................ 92

3.1.3 Taraf kesukaran ......................................................... 92

3.1.4 Daya Pembeda ........................................................... 94

3.1.5 Rekapitulasi Instrumen Tes ....................................... 96

4. Hasil Penelitian ........................................................................... 98

4.1 Hasil Belajar IPS Siswa ........................................................ 98

4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ..................................... 109

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data ............................................. 124

5.1 Peningkatan Penguasaan Konsep ....................................... 124

5.2 Normalitas .......................................................................... 127

5.3 Homogenitas ...................................................................... 127

6. Uji Hipotesis ............................................................................. 128

C. Pembahasan .................................................................................... 134

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 140

A. Simpulan ......................................................................................... 140

B. Saran ................................................................................................ 141

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari materi „Interaksi

Kerungan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN .................... 5

Tabel 2. Penelitian yang Relevan .................................................................. 47

Tabel 3. Desain Penelitian Eksperimen ......................................................... 52

Tabel 4. Data Jumlah Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Belitang .............. 54

Tabel 5. Kriteria Kelulusan Minimal ............................................................. 57

Tabel 6. Indikator Aktivitas Siswa ................................................................ 58

Tabel 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa.................................................. 58

Tabel 8. Kategori Presentase Keaktifan Siswa ............................................. 60

Tabel 9. Klasifikasi Persentase Aktivitas Siswa ............................................ 60

Tabel 10. Kriteria daya pembeda soal ............................................................ 68

Tabel 11. Jumlah dan Kondisi Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 1

Belitang Tahun 2018 ....................................................................... 75

Tabel 12. Daftar Jumlah Rombongan Belajar SMP Negeri 1 Belitang ........... 76

Tabel 13. Jumlah Siswa SMP Negeri 1 Belitang Tahun 2018 ........................ 77

Tabel 14. Daftar Guru di SMP Negeri 1 Belitang Tahun 2018 ....................... 78

Tabel 15. Perhitungan Uji Validitas ................................................................ 90

Tabel 16. Hasil Uji Reliabilitas Penguasaan Konsep Siswa ............................ 92

Tabel 17. Perhitungan Daya KesukaranSoal ................................................... 93

Tabel 18. Keputusan Daya Beda Soal ............................................................. 95

Tabel 19. Rekapitulasi Instrumen Soal ........................................................... 97

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Pretest Siswa Kelas Eksperimen ................... 101

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Posttest Siswa Kelas Eksperimen ................. 102

Tabel 22. Distribusi Frekuensi Pretest Siswa Kelas Kontrol ........................... 106

Tabel 23. Distribusi Frekuensi Posttest Siswa Kelas Kontrol.......................... 107

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

Tabel 24. Kategori Keaktifan Siswa Pertemuan I ............................................ 110

Tabel 25. Kategori Keaktifan Siswa Pertemuan II .......................................... 111

Tabel 26. Kategori Keaktifan Siswa Pertemuan III ......................................... 112

Tabel 27. Kategori Keaktifan Siswa Pertemuan IV ......................................... 113

Tabel 28. Kategori Keaktifan Siswa Pertemuan V ......................................... 114

Tabel 29. Kategori Keaktifan Siswa Pertemuan VI ......................................... 115

Tabel 30. Kategori Rata-rata Aktivitas Siswa .................................................. 116

Tabel 31. Kategori Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I ................... 117

Tabel 32. Kategori Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan II .................. 118

Tabel 33. Kategori Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan III .................. 119

Tabel 34. Kategori Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan IV ................. 120

Tabel 35. Kategori Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan V .................. 121

Tabel 36. Kategori Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan VI ................. 122

Tabel 37. Kategori Rata-rata Aktivitas Siswa .................................................. 123

Tabel 38. Data Rata-Rata N-gain Penguasaan Konsep Siswa ....................... 124

Tabel 39. Data Kategori N-gain Penguasaan Konsep Siswa ........................... 125

Tabel 40. Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Penguasaan Konsep Siswa ........ 127

Tabel 41. Hasil Uji Homogenitas N-gain Penguasan Konsep Siswa .............. 127

Tabel 42. Paired Samples Statistics ................................................................. 129

Tabel 43. Paired Samples Correlations ........................................................... 129

Tabel 44. Paired Samples Test ........................................................................ 130

Tabel 45. Deskriptive Statistics ....................................................................... 131

Tabel 46. Levene's Test of Equality ................................................................. 132

Tabel 47. Out Put Two Way Anova dengan menggunakan SPSS ................... 133

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Fikir .............................................................................. 48

Gambar 2. Diagram Batang Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ..... 103

Gambar 3. Diagram Batang Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ........... 108

Gambar 4. Rata-rata N-gain Penguasaan Konsep Siswa Pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................... 125

Gambar 5. Kategori N-Gain Penguasaan Konsep Siswa ............................... 126

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

I. Silabus ................................................................................................. 142

II. RPP ...................................................................................................... 144

III. Soal Uji Validitas ................................................................................ 187

IV. Pembagian Kelompok dan Tugas Kelas Eksperimen .......................... 194

V. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................................................... 196

VI. Kisi-kisi Lembar Observasi.................................................................. 201

VII. Hasil Observasi Aktivitas Siswa .......................................................... 202

VIII. Nilai Rapot Semester Genap Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII

(T.A 2017/2018) ................................................................................. 226

IX. Hasil Pretest Siswa .............................................................................. 237

X. Hasil Posttest Siswa ............................................................................. 240

XI. Hasil N-Gain ........................................................................................ 245

XII. Uji Validitas Instrumen ........................................................................ 246

XIII. Uji Realibilitas ..................................................................................... 248

XIV. Taraf Kesukaran .................................................................................. 249

XV. Daya Beda ........................................................................................... 250

XVI. Uji Normalitas dan Homogenitas ......................................................... 251

XVII. Uji Two Way Anova Aktivitas Siswa Terhadap Hasil Belajar ............. 257

XVIII. Surat Izin Penelitian ............................................................................. 262

XIX. Peta Lokasi Penelitian .......................................................................... 265

XX. Dokumentasi ........................................................................................ 266

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menjadi syarat penting dalam perwujudan tata nilai berkehidupan

berbangsa. Tata nilai itu menjadi tujuan utama pendidikan. Pada pendidikan

potensi diri dikembangkan agar peserta didik memiliki prinsip dan keterampilan.

Pendidikan sendiri menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam pendidikan, diatur pula kurikulum dan komponen-komponen yang

berkaitan dengannya. Selanjutnya, pada Pasal 3 Undang-undang Republik

Indonesia nomor 20 tahun 2003 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

2

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab

Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk

menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam

melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan

sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High

OrderThinking).

Berdasarkan penjabaran diatas, pada kenyataannya mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di kalangan siswa SMPN 1 Belitang terutama kelas VIII

(Delapan) belum menjadi wadah yang masuk kedalam kategori interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi. Hal ini disebabkan oleh

guru masih mengajar dengan metode ceramah yang membuat siswa lebih sering

mencatat, mendengarkan, merangkum buku cetak dan cenderung teacher centered.

Kondisi ini tentu saja kurang mendukung untuk mempelajari materi „Interaksi

Keruangan dalam Kehidupan di Negara-Negara ASEAN‟ sebab tidak menjadikan

siswa memiliki cukup ruang untuk mengembangkan dirinya dan memperluas

wawasan yang dimilikinya.

Siswa cenderung pasif mendengarkan atau hanya mencatat. Tidak jarang juga

terdapat siswa yang tidak melakukan keduanya dan justru tertidur di ruang kelas

mereka. Meski terkadang guru menggunakan metode diskusi, namun diskusi yang

terjadi masih jauh dari yang diharapkan. Saat diskusi berlangsung terlihat siswa

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

3

masih pasif dan takut untuk mengemukakan pendapatnya, kerjasama dan tanggung

jawab antar kelompok dalam mengerjakan tugas diskusi masih kurang. Siswa

hanya menjadi obyek pendidikan tanpa memperhatikan berbagai karakteristik dan

emosi yang dimiliki siswa itu sendiri, sehingga siswa menjadi kurang termotivasi

dan pasif. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa tidak maksimal. Baik secara

penguasaan materi ataupun hasil belajar dalam bentuk hasil evaluasi yang

dinyatakan dalam bentuk nilai tes maupun non tes. Nilai tes dapat diperoleh dari

tes ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester dengan

ketetapan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai non tes diambil dari

keaktifan siswa saat pembelajaran, tugas terstruktur, pengamatan kinerja dan

sikap.

Permasalahan ini masih banyak terjadi di berbagai sekolah sehingga menurut

Mastuhu (1999 : 104) perlu segera diadakan reorientasi metodologi pegajaran dan

cara belajar pasif ke cara belajar aktif. Dari murid menunggu, menerima dan

memperoleh materi pelajaran sebanyak-banyaknya menjadi aktif mencari dan

menguasai metodologi berfikir yang kuat dan konstruktif. Dari dimensi belajar

“memiliki” menjadi “mengolah” dan “menganalisis” kemudian “mensintesa”,

“mengevaluasi”, dan “mengantisipasi”. Hal ini sejalur dengan indikator

pencapaian kompetensi pada materi „Interaksi Kerungan dalam Kehidupan

Negara-Negara ASEAN‟ yang diantaranya adalah siswa mampu untuk

menjelaskan kondisi geografis dan karakteristik negara-negara anggota ASEAN,

menjelaskan makna kerjasama, bentuk-bentuk kerjasama, dan upaya

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

4

meningkatkan kerjasama antar negara ASEAN, serta mampu menganalisis

pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan

kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pendidikan. Oleh sebab itu,

pembelajaran harus mulai beralih ke arah student centre approach atau

memusatkan perhatian pada subjek pendidikan yaitu siswa. Maka dari itu perlu

diterapkan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan berani

mengemukakan pendapatnya, dapat mendorong siswa untuk bekerjasama dan

bertanggung jawab, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu solusi

dalam mengatasi permasalahan di atas adalah perlu diterapkan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif.

Ditunjukkan dalam tabel 1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari materi

„Interaksi Kerungan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN‟ serta bentuk

aktifitas siswa pada Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dan Pembelajaran

Konvensional metode Ceramah.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Pembelajaran

Kooperatif Two

Stay Two Stray

Pembelajaran

Konvensional metode

Ceramah

Memahami dan

menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan

prosedural)

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan,

teknologi, seni, dan

Menelaah perubahan

keruangan dan interaksi

antarruang di Indonesia dan

Negara-negara ASEAN yang

dilibatkan oleh faktor alam

dan manusia

Menelaah

dilaksanakan

secara bekelompok

sehingga siswa

mampu bertukar

pendapat dan

berdiskusi dengan

anggota

kelompoknya

Kegiatan menelaah

dilakukan siswa

secara individu

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

5

budaya; terkait

fenomena dan

kejadian tampak mata

Menganalisis pengaruh

interaksi sosial dalam ruang

yang berbeda terhadap

kehidupan sosial dan budaya

serta pengembangan

kehidupan bangsa

Analisis dilakukan

dengan bertukar

anggota kelompok

sehingga

memungkinkan

siswa untuk saling

bertukar informasi

dengan kelompok

lain.

Analisis di lakukan

siswa sencara

individu dengan

mendengarkan

penjelasan dari guru.

Mengolah, menyaji,

dan menalar dalam

ranah konkret

(menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca,

menghitung,

menggambar, dan

mengarang); sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Menganalisis keunggulan dan

keterbatasan ruang dalam

permintaan dan penawaran

serta teknologi, dan

pengaruhnya terhadap

interaksi antarruang bagi

kegiatan ekonomi, sosial, dan

budaya di Indonesia dan

Negara-negara ASEAN.

Kegiatan analisis

dilakukan secara

berkelompok

setelah berdiskusi

dengan rekan

kelompok.

Kegiatan analisis

dilakukan siswa

secara individu tanpa

diskusi dan disimpan

untuk pengetahuan

siswa itu sendiri

Menganalisis kronologi,

perubahan dan

kesinambungan ruang

(geografis, politik, ekonomi,

pendidikan, sosial, budaya)

dari masa penjajahan sampai

tumbuhnya semangat

kebangsaan.

Hasil akhir dan

diskusi akan di

presentasikan oleh

siswa secara

berkelompok dan

didiskusikan

bersama seluruh

anggota kelas.

Hasil analisis individu

siswa disimpan untuk

siswa sendiri tanpa di

kembangkan lebih

lanjut.

Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari materi „Interaksi Kerungan

dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN

Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dituntut untuk

bekerjasama saling melengkapi dan dapat menyelesaikan masalah. Melalui strategi

pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang

disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar

dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan

siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

6

kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman

belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok.

Salah satu teknik/struktur didalam model pembelajaran kooperatif adalah Two Stay

Two Stray. Melalui metode kooperatif berstruktur Two Stay Two Stray diharapkan

siswa dapat mengungkapkan pendapatnya di kelompok sendiri dan di kelompok

lain. Anita Lie (2002 : 61) juga mengungkapkan bahwa dalam struktur Two Stay

Two Stray memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan

informasi dengan kelompok lain serta bertujuan agar siswa dapat saling

bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan

saling mendorong untuk berprestasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan tersebut kemudian di

tarik beberapa identifikasi masalah diantaranya :

1. Pendekatan pembelajaran berorientasi kepada guru (teacher centre approach).

2. Hasil belajar IPS siswa masih rendah.

3. Metode pembelajaran belum inovatif.

4. Proses pembelajaran yang membosankan dan semangat belajar siswa rendah

karena tidak adanya variasi pembelajaran dari guru.

5. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

7

C. Batasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki, dan tidak memungkinkan setiap

masalah untuk diteliti, maka penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai

rendahnya hasil belajar IPS dan kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan

pembelajaran di kelas. Untuk mengatasi hal tersebut maka diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Belitang tahun

pelajaran 2018/2019.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut kemudian

peneliti merumuskan masalah yang akan di teliti adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas VIII (Delapan) yang

belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

dengan siswa yang belajar menggunakan metode ceramah pada mata pelajaran

IPS di SMP Negeri 1 Belitang Tahun Pelajaran 2018/2019?

2. Apakah belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Two Stay Two Stray berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII

(Delapan) pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Belitang Tahun Pelajaran

2018/2019?

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas VIII (Delapan)

yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray dengan siswa yang belajar menggunakan metode ceramah pada mata

pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Belitang 2018/2019.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Two Stay Two Stray terhadap aktivitas belajar Siswa kelas VIII (Delapan)

pada mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Belitang Tahun Pelajaran

2018/2019.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Pendidikan Geografi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung,

2. Memberikan informasi mengenai variasi model pembelajaran,

3. Sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :

1. Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Belitang tahun ajaran 2018/2019.

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

9

2. Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif Tipe

Two Stay Two Stray, aktivitas belajar dan hasil belajar IPS.

3. Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Belitang.

4. Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini adalah Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2018/2019.

5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah pendidikan terutama

pendidikan geografi. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran geografi salah satunya adalah pembelajaran kooperatif yang

mengajarkan siswa untuk belajar berkelompok. Pembelajaran berkelompok

ada berbagai macam tipe seperti Two Stay Two Stray.

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar

1.1 Pengertian Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian

bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (Sagala, 2012:13) yang mendefinisikan

bahwa siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Kemudian menurut James L. Mursell (Sagala, 2013:13) yang menyatakan

bahwa belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri,

menjelajahi, menelusuri dan memperoleh sendiri.

Adapun menurut Vygotsky (1978 :134) mengartikan bahwa belajar adalah

suatu kegiatan konstruktivisme dimana siswa merupakan subjek belajar aktif

yang menciptakan struktur-struktur kognitifnya sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan. Dalam pembelajaran konstruktivis, kreatifitas dan

keaktifan siswa akan membantu dalam membentuk struktur kognitifnya.

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

11

Menurut Slameto (2010 : 14), belajar merupakan suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Dikemukakan oleh Ngalim Purwanto, (1992 : 84) belajar adalah setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan atau pengalaman. Moh. Surya (1997 : 14) menyatakan

belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu

untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil

dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Sedangkan menurut Hilgard dan Bower (Baharuddin, 2015:48), belajar (to

learn) memiliki arti :

a. Untuk meningkatkan pengetahuan, perbandingan, atau penguasaan

sesuatu dari pengalaman atau belajar,

b. Untuk memperbaiki pemikiran atau ingatan,

c. Untuk mengakurasi pemikiran dan ingatan,

d. Untuk meningkatkan rasa ingin tahu.

Menurut definisi tersebut belajar memiliki pengertian memperoleh

pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,

menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan.

Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan

dan penguasaan tentang sesuatu. Selain pengertian secara etimologis diatas,

ada banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian dari

belajar itu sendiri.

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

12

Pertama, menurut Cornbach (Baharuddin, 2007 : 17), Learning is shown by

change in behavior as result of experience. Belajar yang terbaik adalah

melalui pengalaman. Dengan pengalaman tersebut pelajar menggunakan

seluruh panca indranya. Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan

oleh Spears (1955 : 94), yang menyatakan bahwa Learning is to observe, to

read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.

Kedua, ada pendapat dari Morgan dan kawan-kawan (1984 : 4), yang

menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap

dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan tersebut senada

dengan apa yang dikemukakan oleh Soekamto dan Winataputra (1995 : 8)

yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan

perubahan tingkah laku disebabkan oleh adanya reaksi terhadap suatu situasi

tertentu atau adanya proses internal yang terjadi dalam diri seseorang.

Perubahan tersebut tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau renspon

secara alamiah, kedewasaan, atau keadaan organisma yang bersifat temporer,

seperti kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya.

Melainkan perubahan dalam pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau

gabungan dari semuanya (Baharuddin, 2015: 64).

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan belajar adalah suatu

usaha atau proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengetahuan

baru yang diperoleh melalui interaksi lingkungan dan menghasilkan

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

13

perubahan-perubahan dalam pemahaman-pemahaman, keterampilan, dan

nilai-sikap yang bersifat menetap.

1.1.1 Ciri-Ciri Belajar

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, dapat dilihat bahwa

belajar memiliki ciri tertentu. Menurut Djamarah (2002:34) , memukakan ciri-

ciri belajar sebagai berikut :

1. Perubahan yang terjadi secara sadar

2. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional.

3. Perubahan dalam belajar yang bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Suardi (2015 : 12-13) mengemukakan bahwa beberapa ciri-ciri dari konsep

belajar antara lain adalah sebagai berikut:

1. Perubahan yang bersifat fungsional. Perubahan yang terjadi pada aspek

kepribadian seseorang mempunai dampak pada perubahan selanjutnya.

Karena belajar anak dapat membaca, karena belajar pengetahuan

bertambah, karena pengetahuannya bertambah akan mempengaruhi sikap

dan perilakunya.

2. Belajar adalah perbuatan yang sudah mungkin sewaktu terjadinya

prioritas. Yang bersangkutan tidak begitu menyadarinya namun demikian

paling tidak dia menyadari setelah peristiwa itu berlangsung. Dia menjadi

sadar apa yang dialaminya dan apa dampaknya. Kalau orang tua sudah

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

14

dua kali kehilangan tongkat, maka itu berarti dia tidak belajar dari

pengalaman terdahulu.

3. Belajar terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. Belajar

hanya terjadi apabila dialami sendiri oleh yang bersangkutan, dan tidak

dapat digantikan oleh orang lain. Cara memahami dan menerapkan

bersifat individualistik, yang pada gilirannya juga akan menimbulkan

hasil yang bersifat pribadi.

4. Perubahan yang terjadi bersifat menyeluruh dan terintegrasi. Yang

berubah bukan bagian-bagian dari diri seseorang, namun yang berubah

adalah kepribadiannya. Kepandaian menulis bukan dialokasikan tempat

saja. Tetapi menyangkut aspek kepribadian lainnya, dan pengaruhnya

akan terdapat pada perubahan perilaku yang bersangkutan.

5. Belajar adalah prsoses interaksi. Belajar bukanlah proses penyerapan

yang berlangsung tanpa usaha yang aktif dari yang bersangkutan. Apa

yang diajarkan guru belum tentu menyebabkan terjadinya perubahan,

apabila yang belajar tidak melibatkan diri dalam situasi tersebut.

Perubahan akan terjadi kalau yang bersangkutan memberikan reaksi

terhadap situasi yang dihadapi.

6. Perubahan berlangsung dari yang sederhana ke arah yang lebih kompleks.

Seorang anak baru akan dapat melakukan operasi bilangan kalau yang

bersangkutan sedang menguasai simbol-simbol yang berkaitan dengan

operasi tersebut.

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

15

1.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Soekamto dan Winatraputra (Baharuddin , 2015:76) dalam rangka

tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu

memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut :

a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang

lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif.

b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

c. Siswa dapat belajar dengan baik jika mendapatkan penguatan langsung

pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa

akan membuat proses belajar lebih berarti.

e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung

jawab dan kepercayaan penuh terhadap belajarnya.

1.2 Teori Belajar

Menurut Gagne, Briggs, dan Wagner (Winataputra, 2008 : 59), teori belajar

merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, sehingga

membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari belajar.

Selain itu pengertian Teori Belajar dapat pula diartikan sebagai teori yang

mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa hal ini disampaikan

Bruner (Degeng , 1989 : 27). Studi secara sistematis tentang belajar sebenarnya

relatif baru. Sampai akhir abad 19, belajar masih dianggap masalah dalam dunia

keilmuan. Kemudian, para peneliti mencoba menghubungkan pengalaman

untuk memahami bagaimana manusia dan hewan belajar. Beberapa peneliti

yang melakukan studi tentang belajar antara lain Ian Pavlov, Edward Lee

Thrndike, Guthrie, Burrhus .F. Skinner, dan Hull.

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

16

1. Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik dikemukakan oleh para psikologi behavioristik.

Para psikolog ini berpendapat, bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan

oleh ganjaran (reward) dan penguatan (reinforcement) dari lingkungan.

Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat

antara reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu dan masa

sekarang, dan bahwa segenap tingkah laku merupakan hasil belajar. Kita

dapat menganalisis kejadian tingkah laku dengan jalan mempelajari latar

belakang penguatan terhadap tingkah laku tersebut (Dalyono, 2012: 30).

2. Teori Belajar Humanistik

Perhatian psikologi humanistis yang terutama tertuju pada masalah

bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud

pribadi mereka hubungkan pada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Menurut para aliran humanistis penyusunan dan penyajian materi pelajaran

harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa. Tujuan utama para

pendidik ialah membantu siswa mengembangkan dirinya, yaitu membantu

masing-masing individu mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang

unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi yang ada dalam diri

mereka (Dalyono, 2012 : 44).

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

17

3. Teori Belajar Kognitif

Dalam teori belajar ini mengemukakan bahwa tingkah laku seseorang tidak

hanya dikontrol oleh reward dan reinforcement. Menurut mereka tingkah

laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal

atau memikirkan situasi diana tingkah laku itu terjadi. Seseorang dapat

terlibat langsung dalam situasi belajar dan memperoleh insight untuk

pemecahan masalah. Jadi kaum kognitif berpandangan, bahwa tingkah laku

seseorang lebih bergantung pada insight terhadap hubungan-hubungan yang

ada dalam situasi. Mereka memberi tekanan pada organisasi pengamatan

atas stimulus di dalam lingkungan serta pada faktor-faktor yang

mempengaruhi pengamatan (Dalyono, 2012 : 30-34)

4. Teori Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme adalah teori yang lahir dari perkembangan ide

Piaget dan Vygotsky. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan

intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut

berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap

perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap

perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu

dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori

motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988: 132).

Konstruktivisme berbeda dengan behavorisme dan maturasionisme. Bila

behaviorisme menekankan keterampilan sebagai suatu tujuan pengajaran,

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

18

konstruktivime lebih menekankan pengembangan konsep dan pengertian

yang mendalam. Bila maturasionisme lebih menekankan pengetahuan yang

berkembang sesuai dengan langkah–langkah perkembangan kedewasaan.

Konstruktivisme lebih menekankan pengetahuan sebagai konstruksi aktif si

belajar. Dalam pengertian maturasionisme, bila seseorang mengikuti

perkembangan pengetahuan yang ada, dengan sendirinya ia akan

menemukan pengetahuan yang lengkap. Menurut konstruktivisme, bila

seseorang tidak mengkonstruktiviskan pengetahuan secara aktif, meskipun ia

berumur tua akan tetap tidak akan berkembang pengetahuannya.

Berdasarkan beberapa teori belajar yang telah diuraikan diatas, maka teori

konstruktivisme dianggap paling sesuai dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Dikatakan demikian

sebab, peranan siswa dalam belajar menurut teori ini belajar merupakan

suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan

oleh si belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun

konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari.

Sedangkan guru atau pendidik berperan membantu agar proses

pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru hanya

membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut

lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar. Guru

tidak dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang

sama dan sesuai dengan kemauannya.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

19

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan belajar yang ditekankan sebagai aktivitas mimetic

yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah

dipelajari (Budiningsih, 2013 : 30-31). Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh

dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan

perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut

terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa

pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap dan keterampilan

(Rusman, 2014: 131).

Menurut Dageng (Budiningsih, 2012 : 3), pendidikan dan pembelajaran selama

ini hanya mengagungkan pada pembentukan perilaku keseragaman, dengan

harapan menghasilkan keteraturan, ketertiban, ketaatan, dan kepastian. Sehingga

tujuan teori pembelajaran adalah to provide educators and trainers with

prescriptions for making their intriction more effective and appealing. (Reigeluth

dalam Abdul Gafur, 2012 : 7)

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan peserta didik, peserta didik dengan sumber belajar dan peserta didik

dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran akan bermakna bagi peserta didik jika

dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan aman. Proses belajar bersifat

individual dan kontekstual. Dengan demikian penting bagi guru mempelajari dan

menambah wawasan pembelajaran.

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

20

3. Pembelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah terjemahan dari “social studies“ yang dikenal di

dunia pendidikan dasar di Amerika Serikat, yang dapat diartikan sebagai

“penelaahan masyarakat“ dengan segala permasalahannya dan perkembangan

yang semakin komplek dan mengglobal, selain berdasarkan pada pengalaman

kehidupan sehari-hari juga didasarkan pada teori-teori sosial yang dapat

memprediksi kehidupan yang akan datang.

Pembelajaran IPS menuntut sikap aktif dari siswa. Untuk memahami materi,

siswa tidak dianjurkan untuk menjadi pendengar saja. Namun, siswa juga harus

memberikan tindakan dan harus diberdayakan agar mampu berbuat untuk

memperkaya pengalaman belajarnya. Selain itu, aktivitas belajar siswa

diharapkan mampu meningkatkan interaksi dengan lingkungan sosialnya

sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri.

3.1 Pengertian IPS

Mata pelajaran IPS diajarkan pada siswa mulai tingkat SD sampai SMA.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan disiplin ilmu yang tersusun

secara terintegrasi. Penyederhanaan beberapa disiplin ilmu pengetahuan,

yakni sosiologi, sejarah, ekonomi dan geografi. Pada pelaksanaannya, IPS

mengkaji berbagai masalah-masalah sosial yang ada dalam kehidupan

masyarakat. Pendidikan IPS menekankan ketrampilan siswa dalam

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

21

mengatasi masalah-masalah dari lingkup yang sempit hingga permasalahan

yang begitu kompleks (Supardi, 2011: 182).

Menurut Trianto (2011: 171), IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang disiplin ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya.

Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-

ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang

diorganisasikan dan dikaji secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis

untuk tujuan pendidikan (Sumantri, 2001: 92). IPS merupakan gabungan

dari berbagai disiplin ilmu yang ada di dunia pendidikan dan

diselenggarakan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Definisi lain

tentang IPS menurut National Council for Social Studies (Savage and

Amstrong, 1996: 9) sebagai berikut:

Social studies are the integrated study of the social sciences and

humanities to promote civic competence. Within the school program, social

studies provides coordinated, systematic study drawing upon such

disciplines as anthropology, archaeology, economics, geography, histori,

law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as

well as appropriate content from the humanities, mathematics, and the

natural sciences.

Ilmu pengetahuan sosial merupakan bentuk integrasi dari disiplin ilmu

geografi, sosiologi, ekonomi, sejarah, politik, hukum, kewarganegaraan

dan disiplin ilmu lain yang ditujukan untuk menciptakan warga negara

yang baik dan memiliki kepekaan terhadap permasalahan sosial. Pada

dasarnya IPS menekankan pada hubungan antara manusia dalam

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

22

masyarakat. Simangunsong dan Zainal Abidin (1987: 26) menyebutkan

bahwa IPS adalah suatu kajian tentang manusia dan juga lingkungan

dengan berbagai aspek dalam sistem kehidupan masyarakat. Lingkungan

kehidupan masyarakat akan memberikan pengaruh terhadap sikap

seseorang. Oleh karena itu, IPS ada untuk mempersiapkan diri siswa

sebagai manusia yang memiliki sikap sebagai warga yang baik berdasarkan

kaidah dan nilai kemasyarakatan yang berlaku.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

IPS merupakan penyederhanaan dari beberapa disiplin ilmu yang disajikan

secara terintegrasi yang diselenggarakan untuk membentuk sikap dan

perilaku masyarakat yang baik sehingga memiliki kepekaan terhadap

segala permasalahan kehidupan yang begitu kompleks. Adanya mata

pelajaran IPS diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran

menjadikan manusia mampu mengatasi permasalahan-permasalahan sosial

dalam kehidupan.

3.2 Karakteristik Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS di SMP perlu dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan

pembelajaran IPS tentunya berdasarkan pada karakteristiknya.

Karakteristik IPS tentunya berbeda dengan karakteristik disiplin ilmu-ilmu

yang lain, seperti sosiologi, ekonomi, sejarah, dan juga geografi. IPS

diselenggarakan berdasarkan dengan realita dan fenomena-fenomena sosial

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

23

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat melalui

pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial

tersebut.

Trianto (2011: 175) menjelaskan bahwa mata pelajaran IPS memiliki

karakteristik sebagai berikut:

a) IPS merupakan gabungan dari berbagai unsur disiplin ilmu seperti

geografi, ekonomi, sejarah, sosisologi, hukum, politik dan ilmu-ilmu

humaniora.

b) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPS terangkum

dalam tema atau topik tertentu yang berasal dari disiplin ilmu geografi,

ekonomi, sejarah, dan sosiologi.

c) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPS menyangkut

permasalahan-permasalahan sosial. Masalah sosial tersebut dapat

dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner maupun multidisipliner.

d) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPS menyangkut

peristiwa-peristiwa dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat.

Berdasarkan karakteristik di atas, IPS merupakan ilmu yang sangat lengkap

dengan berbagai disiplin ilmu yang lain. IPS merupakan intergrasi dari

berbagai disiplin ilmu, sehingga IPS dirumuskan berdasarkan pada

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

24

kenyataan dan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menyangkut pada masalah-

masalah sosial yang ada, sehingga adanya IPS diharapkan mampu

mengatasi segala permasalahan tersebut.

3.3 Tujuan Pembelajaran IPS

Permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat sudah seharusnya untuk

diatasi secara maksimal. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya

sikap dari masyarakat secara cakap. Menurut Trianto (2011: 176), IPS

mempunyai tujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap

masalah-masalah sosial yang terjadi, memiliki sikap mental positif terhadap

perbaikan segala ketimpangan dan terampil dalam mengatasi setiap masalah

baik pada dirinya maupun masyarakat.

Terdapat beberapa tujuan dalam pembelajaran IPS. Menurut Supardi (2011:

186 - 187), tujuan IPS dirinci sebagai berikut:

1) Memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara

yang baik. Menjadi manusia yang sadar akan hak dan kewajiban serta

taggung jawabnya dalam kehidupan bermasyarakat.

2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri siswa untuk

dapat memahami, mengidentifikasi, menganalisis, dan kemudian

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

25

memiliki ketrampilan sosial untuk ikut berpartisipasi dalam

memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Melatih siswa untuk belajar mandiri. Menerapkan pembelajaran yang

kreatif dan bervariasi dapat mendorong siswa untuk lebih mandiri.

4) Mengembangkan kecerdasan, kebiasaan dan ketrampilan sosial.

Pelaksanaan pembelajaran IPS melatih siswa untuk mampu berinteraksi

sosial dengan masyarakat.

5) Melatih siswa untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik dan terpuji

termasuk moral, kejujuran, keadilan, dan lain-lain, sehingga memiliki

akhlak mulia.

6) Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungan. Sebagai makhluk sosial, kepekaan terhadap permasalahan

sosial tentu diperlukan. Tujuannya agar nantinya siswa mampu

mengatasinya secara tepat.

Kepekaan terhadap permasalahan sosial yang terjadi sangat diperlukan.

Adanya problematika dalam kehidupan hendaknya menjadikan semangat

seseorang untuk mencari pemecahan masalahnya. Sebagai makhluk sosial,

tidak semestinya untuk membiarkan permasalahan kehidupan itu menjadi

berkelanjutan. Melalui pembelajaran IPS inilah diharapkan mampu

menjadikan siswa sebagai manusia yang peduli terhadap lingkungannya dan

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

26

mampu mengembangkan pola pikirnya dalam menghadapi permasalahan

dalam kehidupan sosial.

4. Pembelajaran Geografi

Preston E James (Sumaatmaja, 2001:15) seorang ahli Geografi Amerika

Serikat menyatakan, “Geography has sometimes been called the mother of

science, since man field of learningthat started with observation of the

actual face of earth turn to the study of specific processes wherever they

might be located”. Bidang pengetahuan apapun yang dipelajari seseorang

selalu dimulai dengan pengamatan di permukaan bumi , sehingga cukup

beralasan jika James mengatakan “Geografi sebagai induk dari ilmu”.

Geografi yang objek studinya permukaan bumi dengan relasi keruangannya,

memiliki kedudukan yang kuat dalam memberikan dasar pengetahuan

kepada tiap orang dalam mempelajari dan melakukan studi sebagai aspek

kehidupan di permukaan bumi ini.

James Fairgrieve dalam Sumaatmadja (2001:16) menyatakan, “the function

of Geography is to train future citizens to imagine accurately the condition

of the great world stage and so to help them to think sanely about political

and social problem in the world around”. Berkenaan dengan pernyataan

tersebut, Fairgrieve mengemukakan fungsi pendidikan dan pengajaran

Geografi yaitu membina warga masyarakat yang akan datang untuk sadar

akan kedudukannya sebagai insan sosial terhadap kondisi dan masalah

kehidupan yang terjadi disekitarnya, serta melatih mereka untuk cepat

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

27

tanggap terhadap kondisi lingkungan serta kehidupan di permukaan bumi

pada umumnya.

Sumaatmadja (2001: 12-13) membagi empat ruang lingkup pelajaran

geografi, yaitu meliputi : a) alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi

kehidupan manusia, b) penyebaran umat manusia dengan variasi

kehidupannya, c) interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan

yang memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-tempat di permukaan

bumi, d) kesatuan regional yang merupakan perpaduan antara darat,

perairan, dan udara diatasnya.

Berdasarkan uraian tersebut, yang dimaksud dengan pembelajaran Geografi

adalah usaha atau upaya untuk membelajarkan siswa mengenai permukaan

bumi dengan relasi keruangan, serta membina siswa atau masyarakat untuk

sadar akan kedudukannya sebagai insan sosial terhadap kondisi dan masalah

kehidupan yang terjadi di sekitarnya.

5. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai falsafah mengenai tanggung

jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik bertanggung

jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan kepada mereka. Guru

bertindak sebagai fasilitator, memberi dukungan tetapi tidak mengarahkan

kelompok ke hasil yang sudah disiapkan sebelumnya. Pembelajaran ini

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

28

merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok

termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh

guru yang secara umum dianggap bahwa guru menetapkan tugas dan

pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang

dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang

dimaksud.

Dalam model pembelajaran ini guru lebih berperan sebagai fasilitator yang

berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang lebih tinggi,

dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan

kepada siswa namun juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya.

Siswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam

menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk

menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.

Menurut pandangan Piaget dan Vigotsky (1978 : 98) adalah hakikat sosial dari

sebuah proses belajar dan juga tentang penggunaan kelompok-kelompok

belajar dengan kemampuan anggota yang beragam, sehingga terjadi

perubahan konseptual. Piaget menekankan bahwa belajar adalah suatu proses

aktif dan pengetahuan disusun di dalam pikiran siswa. Oleh karena itu, belajar

adalah tindakan kreatif dimana konsep dan kesan dibentuk dengan

memikirkan objek dan bereaksi pada peristiwa tersebut.

Disamping aktivitas dan kreativitas yang diharapkan dalam sebuah proses

pembelajaran dituntut interaksi yang seimbang, interaksi yang dimaksud

adalah adanya komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

29

siswa dengan guru. Dalam proses belajar diharapkan terjadinya komunikasi

banyak arah yang memungkinkan akan terjadinya aktivitas dan kreativitas

yang diharapkan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan pembelajaran

kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa bekerja dan belajar

didalam sebuah kelompok kecil secara heterogen secara kolaboratif.

Pembelajaran ini tidak sama dengan hanya sekedar belajar dalam kelompok.

Ada unsur-unsur dasar yang harus diperhatikan sebagai pembeda diantara

keduanya.

Roger dan David Johnson (Agus Surijono, 2012: 73) menjelaskan untuk

mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran

kooperatif harus diterapkan. Unsur tersebut adalah :

a. Saling ketergantungan positif.

b. Tanggung jawab perseorangan.

c. Interaksi promotif.

d. Komunikasi antar anggota.

e. Pemrosesan kelompok.

Model belajar kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa

prestasi akademik, toleransi, penerimaan keberagaman, dan pengembangan

keterampilan sosial. Adapun karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran

kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pembelajaran secara tim.

2. Didasarkan pada manajemen kooperatif

3. Kemauan untuk bekerja sama

4. Keterampilan bekerja sama

(Rusman, 2014 : 107)

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

30

6. Two Stay Two Stray

Teknik belajar mengajar Two Stay Two Stray dikembangkan oleh Spencer Kagan

pada tahun 1992. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan

untuk semua tingkatan usia anak didik. Two Stay Two Stray adalah salah satu

model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok

membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena

banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan

individu dengan tujuan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi,

tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang

dijelaskan oleh teman. Dalam pembelajaran ini siswa dihadapkan pada kegiatan

mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu, yang

secara tidak langsung siswa akan dibawa untuk menyimak apa yang diutarakan

oleh anggota kelompok yang menjadi tuan rumah tersebut. Dalam proses ini,

akan terjadi kegiatan menyimak materi pada siswa.

Menurut Ika Berdiati (2010: 92) Two Stay Two Stray merupakan suatu tipe

pembelajaran dimana siswa belajar memecahkan masalah bersama anggota

kelompoknya, kemudian dua siswa dari kelompok tersebut bertukar informasi ke

dua anggota kelompok lain yang tinggal. Dalam tipe pembelajaran Two Stay Two

Stray, siswa dituntut untuk memiliki tanggungjawab dan aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

Tipe pembelajaran Two Stay Two Stray ini memberi kesempatan kepada

kelompok untuk mengembangkan hasil informasi dengan kelompok lainnya.

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

31

Selain itu, struktur Two Stay Two Stray ini memberi kesempatan kepada

kelompok untuk membagikan hasil kesempatan kepada kelompok lain.

Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu.

Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain.

Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, kehidupan dan kerja manusia

saling bergantung satu dengan yang lainnya.

6.1 Prinsip Penggunaannya

Asumsi yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini, sebagai berikut:

1. Membutuhkan kemampuan kerja tim (kelompok) secara kooperatif

2. Untuk melatih keterampilan berpikir kritis peserta didik

3. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

4. Siswa dituntut untuk memiliki tanggung jawab dan aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

5. Membuat siswa aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran baik

secara emosional maupun sosial.

(Wena, 2008 : 189)

6.2 Ciri – Ciri Two Stay Two Stray

Ciri-ciri dari Two Stay Two Stray menurut Linda Lundgren adalah sebagai

berikut:

1. Siswa belajar dalam kelompok, secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajarnya.

2. Jika di dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras,

suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan dalam

setiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, dan jenis kelamin yang

berbeda pula.

3. Penghargaan lebih diutamakan pada kerjasama kelompok daripada

perorangan.

(Ibrahim, 2000:18)

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

32

6.3 Kelebihan Two Stay Two Stray

Tipe pembelajaran Two Stay Two Stray memiliki kelebihan antara lain:

a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial,

b. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap keterampilan,

informasi, perilaku sosial, dan pandangan–pandangan,

c. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial,

d. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai- nilai sosial dan

komitmen,

e. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois,

f. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa,

g. Meningkatkan rasa percaya kepada sesama manusia,

h. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari

berbagai perspektif,

i. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan

lebih baik,

j. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama

dan orientasi tugas.

(Nurhadi, 2004 : 116)

6.4 Kelemahan Two Stay Two Stray

Model pembelajaran ini memiliki kekurangan antara lain :

a. Persiapan dan proses pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup

lama.

b. Memberikan rangkuman materi kepada tiap kelompok siswa sehingga

biaya relatif mahal.

c. Dalam penilaian, siswa yang pandai merasa tidak adil.

d. Dalam proses belajar mengajar, guru tidak banyak bicara.

e. Menimbulkan rasa minder apabila tidak dapat mengerjakan tugas

baginya.

(Ibrahim, 2000 : 18)

Untuk mengatasi kekurangan dalam tipe pembelajaran Two Stay Two Stray

ini, maka sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan dan

membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi

jenis kelamin dan kemampuan akademis. Pembentukan kelompok heterogen

memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

33

sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang

yang berkemampuan akademis tinggi yang diharapkan bisa membantu

anggota kelompok yang lain.

6.5 Struktur Two Stay Two Stray

Terdapat beberapa struktur dalam tipe pembelajaran Two Stay Two Stray ini,

yaitu:

1. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.

2. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

3. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(Anita Lie, 2002: 60)

6.6 Langkah Penerapan

Menurut Anita Lie (2010 : 61) terdapat sebelas langkah penerapan model

Two Stay Two Stray, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran dari materi

interaksi keruangan dalam kehidupan di negara-negara ASEAN.

2. Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi interaksi keruangan

dalam kehidupan di negara-negara ASEAN yang akan dipelajari melalui

tanya jawab.

3. Guru mempresentasikan tata cara pembelajaran kooperatif Two Stay Two

Stray.

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

34

4. Guru memberikan pengarahan tentang hal-hal penting yang harus

diperhatikan dalam pembelajaran kooperatif seperti : semua anggota

kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan belajar anggota

kelompoknya, menghargai pendapat teman, saling membantu selama

proses pembelajaran, membagi tugas individu sehingga semua anggota

mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mempelajari materi.

5.Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan

4 orang siswa.

6. Guru memberikan beberapa tugas dan pertanyaan yang berkaitan dengan

materi interaksi keruangan dalam kehidupan di negara-negara ASEAN

yang harus diselesaikan siswa secara berkelompok.

7. Siswa bekerja sama dalam kelompok tersebut, yang disebut dengan

kelompok awal. Dalam kelompok awal ini siswa berdiskusi tentang

semua permasalahan yang diberikan oleh guru.

8. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain. Dalam kelompok ini,

siswa berbagi informasi tentang berbagai permasalahan yang telah

dipecahkan dalam kelompok awal. Kelompok ini disebut dengan

kelompok bertamu dan bertamu ke kelompok tersebut.

9.Dua siswa yang tinggal dalam kelompok awal bertugas membagikan

hasil kerja dan informasi kepada 2 siswa yang bertamu ke kelompok

tersebut.

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

35

10.Setelah batas waktu bertamu dan menerima tamu habis, tamu mohon

diri untuk kembali ke kelompok awal dan melaporkan hasil tukar

informasi dari kelompok lain.

11.Siswa yang bertamu ke kelompok lain dan siswa yang bertugas

menerima tamu dari kelompok lain saling mencocokkan dan membahas

hasil-hasil kerja siswa.

7. Metode Ceramah

Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak

digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan

dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara

langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis

dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai

banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling

tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu

metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak

dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan

materi pelajaran.

Menurut Suryono (2011 : 58), metode ceramah adalah penuturan atau

penjelasan guru secara lisan, di mana dalam pelaksanaanya guru dapat

menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan

kepada murid-muridnya. Muhibbin Syah (2000 : 129), Metode ceramah dapat

dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

36

menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan

literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Sedangkan menurut Mc Leish (1976 : 38), ceramah adalah penerangan secara

lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai

tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti

ditunjukkan oleh Mc Leish (1976 : 40), melalui ceramah dapat dicapai beberapa

tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi

bagi pendengarnya. Demikian pula ceramah dapat digunakan untuk

menjelaskan hubungan antar ide atau konsep yang diceramahkan atau

menjelaskan hubungan antara teori dan hasil-hasil penelitian.

Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan

dengan baik, dan didukung alat, media, serta memperhatikan batas-batas

kemungkinan penggunaanya. Metode ceramah menurut Sanjaya (2006: 147)

mengemukakan bahwa Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara

menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung

kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan cara untuk

mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

37

7.1 Kelebihan Metode Ceramah

Berdasarkan bermacam-macan metode pembelajaran yang ada, setiap

metode pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan. Berikut ini akan

diuraikan mengenai kelebihan metode ceramah.

Menurut Sanjaya (2006: 148) beberapa kelebihan metode ceramah

diantaranya:

1) Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah, murah maksudnya

ceramah tidak memerlukan peralatan yang lengkap, sedangkan mudah

karena ceramah hanya mengandalkan suara guru dan tidak memerlukan

persiapan yang rumit;

2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas, artinya materi

pelajaran yang banyak dapat dijelaskan pokok-pokoknya saja oleh guru;

3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu

ditonjolkan, artinya guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang

perlu ditekankan sesuai kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai;

7.2 Kelemahan Metode Ceramah

Dikutip dari Sanjaya (2006: 148) metode ceramah memiliki beberapa

kelemahan diantaranya sebagai berikut:

1) Materi yang dikuasai siswa dari hasil ceramah akan terbatas pada yang

dikuasai guru,

2) Meramah yang tidak disertai peragaan dapat mengakibatkan terjadinya

verbalisme,

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

38

3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah

sering dianggap sebagai metode yang membosankan,

4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa

sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.

7.3 Langkah Penerapan

Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan

baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.

1) Tahap Persiapan

a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah

proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas

merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru. Apa yang harus

dikuasai siswa setelah proses pembelajaran dengan ceramah berakhir.

b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan

suatu ceramah sangat tergantung pada tingkat penguasaan guru tentang

materi yang akan diceramahkan. Oleh karena itu, guru harus

mempersiapkan pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dalam penentuan

pokok-pokok itu juga perlu dipersiapkan ilustrasi-ilustrasi yang relevan

untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan.

c. Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk

menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya

dengan mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk

meningkatkan kualitas ceramah.

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

39

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan

a) Langkah pembukaan

(a) Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah

yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat

ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.

(b) Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh

karena itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang

harus dicapai oleh siswa. Mengapa siswa harus paham akan tujuan

yang ingin dicapai? Oleh karena tujuan akan mengarahkan segala

aktivitas siswa, dengan demikian penjelasan tentang tujuan akan

merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses

pembelajaran melalui ceramah itu.

(c) Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi

pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan. Guna langkah apersepsi dalam langkah pembukaan

ini adalah untuk mempersiapkan secara mental agar siswa mampu

dan dapat menerima materi pembelajaran. Selain itu, langkah ini

pada dasarnya langkah untuk menciptakan kondisi agar materi

pelajaran itu mudah masuk dan menempel diotak.

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

40

b) Tahap Penyajian

Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan

cara bertutur. Agar ceramah kita berkualitas sebagai metode

pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap

terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk

menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan.

(a) Menjaga kontak mata secara terus-menerus dengan siswa. Kontak

mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memerhatikan.

Selain itu, kontak mata juga dapat berarti sebuah penghargaan dari

guru kepada siswa. Siswa yang selalu mendapat pandangan dari guru

akan merasa dihargai dan diperhatikan. Usahakan walaupun guru

harus menulis dipapan tulis kontak mata tetap diperhatikan dengan

tak berlama-lama menghadap papan tulis atau membuat catatan yang

panjang di papan tulis.

(b) Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.

Oleh sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah yang

kurang populer. Selain itu, jaga intonasi suara agar seluruh siswa

dapat mendengarnya dengan baik.

(c) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat

agar mudah ditangkap oleh siswa.

(d) Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil apapun

respons siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa memberikan

respons yang tepat, segeralah kita beri penguatan dengan

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

41

memberikan semacam pujian yang membanggakan hati. Sedangkan,

seandainya siswa memberi respons yang kurang tepat segeralah

tunjukkan bahwa respons siswa perlu perbaikan dengan tidak

menyinggung perasaan siswa.

(e) Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.

Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap bersemangat dan

penuh motivasi untuk belajar. Cara yang dapat digunakan untuk

menjaga agar kelas tetap kondusif adalah dengan cara guru

menunjukkan sikap yang bersahabat dan akrab, penuh gairah

menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-kali memberikan

humor-humor yang segar dan menyenangkan.

c) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah

Ceramah harus ditutup agar materi pembelajaran yang sudah dipahami

dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan

yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal

yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut diantaranya:

(a) Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum

materi pelajaran yang baru saja disampaikan.

(b) Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam

ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.

(c) Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai

materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

42

8. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktivitas belajar (Chatarina, dkk, 2004: 79). Perolehan aspek-

aspek perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif

dan psikomotorik (Sudjana, 1999: 116).

Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila setiap guru memiliki

pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Akan tetapi, untuk

menyamakan persepsi sebaiknya berpedoman pada kurikulum yang berlaku

saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar

mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan

instruksionalnya dapat tercapai.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, menggunakan

klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar membaginya

menjadi tiga ranah yakni:

a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis,sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisir, dan

internalisasi.

c. Ranah Psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak.

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

43

Ketiga ranah tersebut menjadi penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah

itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah

karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi

pengajaran.

Menurut Bloom (Chatarina, dkk, 2011:86) menjelaskan, ranah kognitif

berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah disempurnakan oleh Anderson

terdiri dari enam aspek/ kategori proses kognitif yaitu mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Menurut Bloom (Chatarina, dkk, 2011:86) untuk mendapatkan hasil belajar

kognitif seseorang memiliki 6 (enam) tingkatan kognitif, yaitu:

1. Pengetahuan, yaitu sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi

(materi pembelajaran) yang telah dicapai sebelumnya,

2. Pemahaman, yaitu sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi

pembelajaran. Hal ini ditujukan melalui penerjemahan materi

pembelajaran,

3. Penerapan, yaitu penerapan yang mengacu pada kemampuan menggunakan

pembelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit. Ini

mencakup penerapan hal-hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip-

prinsip, dalil dan teori.

4. Analisis, yaitu mengacu pada kemampuan memecahkan materi ke dalam

bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hal ini

mencakup identifikasi bagian-bagian, analisis antar bagian,dan mengenali

prinsip-prinsip pengorganisasian.

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

44

5. Sintesis, yaitu mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian

dalam rangka membentuk struktur yang baru. Hal ini mencakup

komunikasi yang unik (temaatau percakapan), perencanaan operasional

(proposal), atau seperangkat hubunganyang abstrak (skema untuk

mengklasifikasi informasi),

6. Penilaian,yaitu mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang

nilai materi pembelajaran untuk tujuan tertentu.

Menurut Gagne dan Briggs (Chatarina, dkk, 2011 : 90) hasil belajar pada

proses belajar ditentukan oleh 5 (lima) faktor, diantaranya:

1. Informasi Verbal (Verbal Information) yang dimaksud adalah

pengetahuan awal/dasar yang memiliki seseorang dan dapat

diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan dan tulisan. Apabila siswa

hendak belajar/menerima pelajaran suatu pokok bahasa, maka

pengetahuan awal sebelum pokok bahasan diberikan siswa harus sudah

menguasai.

2. Kemahiran Intelektual (Intelektual Skill) yang dimaksud adalah

kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya

sendiri dalam bentuk suatu representasi. Intelektual atau kecerdasan bila

dikembangkan dapat berupa Intellegece Quotient (IQ), Intellegence

emotional (IE), Spiritual Intellegence (IS).

3. Strategi kognitif (pengaturan kegiatan kognitif) merupakan aktivitas

mentalnya sendiri, sedangkan ruang gerak kemahiran intelektual adalah

representasi dalam kesadaran terhadap lingkungan hidup dan diri

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

45

sendiri. Strategi kognitif mencakup, penggunaan konsep dan kaidah

yang telah dimiliki, terutama bila sedang menghadapi suatu problem.

4. Keterampilan Motorik (Motor Skill) yang dimaksud adalah kemampuan

melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmaniah dalam urutan tertentu

yang terkoordinir dan terpadu. Ciri khas dari ketrampilan motorik

adalah otomatisme,yaitu rangkaian gerak-gerik tertentu.

5. Sikap (Attitude) Kecenderungan menerima atau menolak suatu obyek

berdasarkan penilaian terhadap obyek itu serta berguna/berharga atau

tidak sering dinyatakan sebagai suatu sikap dan hal bila dimungkinkan

adanya berbagai tindakan. Misalnya seorang siswa harus mengambil

tindakan/keputusan, apakah belajar untuk menghadapi ujian, atau nonton

film dengan temannya pada waktu yang sama.

9. Aktivitas Belajar

Sardiman (2000 : 100) menyatakan bahwa yang dimaksud aktivitas belajar

adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Djamarah (2002 : 67)

mengemukakan bahwa belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak

mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapat anak didik

lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak didik. Sardiman (2003 : 95)

mengemukakan sebagai berikut:

Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas belajar. Tanpa adanya

aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam

proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi

keaktivan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum

jelas, mencatat, mendengarkan, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang

dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

46

Dierich (Sardiman, 2003 : 95) menyatakan bahwa jenis kegiatan siswa

digolongkan ke dalam 8 kelompok, sebagai berikut:

1. Visual activities, seperti: membaca dan memperhatikan.

2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapar, dan diskusi.

3. Listening activities, seperti: mendengarkan uraian dan diskusi.

4. Writing activities, seperti:menulis laporan dan menyalin.

5. Drawing activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, dan

diagram.

6. Moto activities, seperti: melakukan percobaan.

7. Mental activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisa, melihat hubungan, dan mengambi kesimpulan.

8. Emosional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Berdasarkan beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran. Aktivitas yang diliputi dalam penelitian ini meliputi berdiskusi

antar siswa antar kelompok, bekerja memecahkan masalah (melakukan

penyelidikan), memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan memberikan

tanggapan.

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

47

Tabel 2. Penelitian yang Relevan

No Penulis Judul Masalah Hasil Penelitian

1

Rifki Risma

Munandar

( Tesis,2015)

Efektivitas Pembelajaran

Two Stay Two Stray

dalam Upaya Menurunkan

Beban Kognitif Sesuai

Gaya Belajar Siswa

1. Adanya beban kognitif extraneous

yang tinggi bagi siswa

2. Kecenderungan guru dalam memilih

metode pelajaran yang kurang

menarik dan kurang interaktif, akan

berakibat pada keberlang- sungan

proses pembelajaran

Berdasarkan data yang diperoleh

menunjukkan kemampuan menerima dan

mengolah informasi pada kelas eksperimen

lebih tinggi dan pada kategori baik dari

kelas kontrol yang berada pada kategori

sedang.

2 Andi Yusuf

(Jurnal,2012)

Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif

Teknik Two Stay Two

Stray (TSTS) dan

Aktivitas Belajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas

VII di SMPN 1 Panji

Situbondo

1. Banyak siswa yang kurang

memahami konsep-konsep yang ada

pada mata pelajaran IPS sehingga

membuat siswa kurang memahami

materi yang diajarkan

2. siswa hanya mampu mengingat atau

mengetahui tetapi tidak mampu

mengungkapkan kembali dalam

bentuk lain yang mudah dipahami

1. Ada pengaruh secara parsial antara

model pembelajaran Two Stay Two

Stray (TSTS) terhadap hasil belajar

siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Panji

Situbondo.

2. Ada pengaruh secara parsial antara

aktivitas belajar terhadap hasil belajar

siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Panji

Situbondo.

3 Firda Azizah

(Jurnal,2016)

Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif

Tipe Two Stay Two

Stray (TSTS) Terhadap

Aktivitas Belajar IPA

Siswa Kelas IV SDN

Lowokwaru 3 Malang

1. Guru belum mengerti dengan model

pembelajaranyang digunakan

2. Aktivitas belajar siswa masih

tergolong rendah

Rata-rata skor aktivitas belajar siswa kelas

eksperimen sebesar 81,13 lebih tinggi

dibanding rata-rata skor aktivitas belajar

siswa kelas kontrol yaitu sebesar 57,87

B. Penelitian yang Relevan

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

48

C. Kerangka Fikir

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Nilai IPS Terpadu Rendah

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest

Perlakuan dengan

Metode Ceramah (X1)

Perlakuan dengan Metode

Two Stay Two Stray(X2)

Post Test

Hasil Belajar Siswa

(Y1)

Hasil Belajar Siswa

(Y2)

Perbedaan Hasil Rata-rata

Belajar dan Peningkatan

Aktivitas Belajar

Pengaruh Pengaruh

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

49

D. Hipotesis

Sugiyono (2010 :64), mengatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas, makahipotesis

yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah:

a. Hipotesis pertama

1. H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VIII (Delapan)

yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Two Stay Two Stray dengan siswa yang belajar menggunakan

metode ceramah pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1

Belitang Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. H1 : Ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VIII (Delapan) yang

belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay Two Straydengan siswa yang belajar menggunakan metode

ceramah pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Belitang Tahun

Pelajaran 2018/2019.

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

50

b. Hipotesis kedua

1. H0 : Tidak ada pengaruh aktivitas belajar pada siswa kelas VIII

(Delapan) yang belajarmata pelajaran IPS menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray di SMP Negeri 1

Belitang Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. H1 : Ada pengaruh aktivitas belajar pada siswa kelas VIII (Delapan)

yang belajar mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray di SMP Negeri 1 Belitang Tahun

Pelajaran 2018/2019.

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

51

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai

tujuan & menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Natsir, 2008: 34).

Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penelitian harus berdasarkan pada

metode yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya meliputi:

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif

jenis eksperimen. Sugiyono (2010 : 107) menyatakan bahwa penelitian

eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Menurut Margono (2009 : 110) penelitian eksperimen merupakan suatu

percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang

diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimen.

Quasi Eksperimen merupakan metode eksperimen yang mengikuti prosedur dan

memenuhi syarat eksperimen seperti kelompok kontrol, pemberian perlakuan,

serta pengujian hasil. Namun dalam pengontrolan variabel hanya dilakukan

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

52

terhadap satu variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata, 2009: 58-

59).

Tabel 3. Desain Penelitian Eksperimen

Kelompok Pre Test Treatment Post Test

Y1 Y2 Y1 Y2

Eksperimental T1 T1 X T3 T3

Kontrol T2 T2 -X T4 T4

Keterangan:

T1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen

T2 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol

T3 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen

T4 : Pengukuran kelompok akhir kelompok kontrol

X : Treatment atau perlakuan

-X : Tidak diberi Treatment atau perlakuan

Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok yang akan diteliti yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Prosedur penelitian ini meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mengambil 2 kelas penelitian, yaitu 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1

kelas kontrol.

b. Menyusun instrumen penelitian yang meliputi perangkat pembelajaran,

lembar kerja siswa, lembar observasi, soal Pre-Test dan soal Post-Test.

c. Melakukan uji coba perangkat test, serta menghitung validitas dan

reliabilitas.

d. Memberikan pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

53

e. Memberikan perlakuan sebanding, pada kelompok eksperimen

pembelajaran dilakukan dengan penerapan model pembelajaran TSTS (Two

Stay Two Stray) pada mata pelajaran IPS dan pada kelompok kontrol

diberikan metode yang biasa digunakan oleh guru.

f. Memberikan Post-test pada kedua kelompok.

g. Menghitung perbedaan antara hasil Pretest dan Posttest untuk masing-

masing kelompok.

h. Perbandingan perbedaan-perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah

penerapan perlakuan X itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar

pada kelompok eksperimental.

i. Menggunakan Uji-T untuk menentukan apakah perbedaan dalam hasil tes

itu signifikan.

j. Melakukan analisis menggunakan anova dua jalur untuk mengetahui adanya

pengaruh penerapan model pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray)

terhadap aktivitas belajar IPS siswa.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 1 Belitang yang beralamatkan di

Jalan Pemuka Bangsa Raja Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten

Oku Timur Provinsi Sumatera Selatan.

3. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Belitang pada tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 9 kelas. Ke-9 kelas

tersebut dianggap homogen, dengan alasan:

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

54

1. Kesamaan alokasi waktu mata pelajaran IPS Tepadu untuk setiap kelas.

2. Siswa-siswa tersebut berada dalam semester yang sama.

3. Penempatan siswa di setiap kelas secara heterogen (tidak ada kelas

favorit) hal ini kemudian di buktikan pada lampiran VIII halaman 223

tentang nilai rapot siswa kelas VIII pada semester sebelumnya.

4. Kesamaan sarana dan prasarana pembelajaran yang digunakan.

5. Siswa-siswa tersebut mendapatkan pengajaran yang sama dengan

kurikulum yang ada di SMP Negeri 1 Belitang dengan guru pengajar

yang sama.

Tabel 4 : Data Jumlah Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Belitang

Kelas Jumlah Siswa Yang Menjadi Populasi

VIII 1 32 Siswa

VIII 2 31 Siswa

VIII 3 32 Siswa

VIII 4 31 Siswa

VIII 5 32 Siswa

VIII 6 31 Siswa

VIII 7 31 Siswa

VIII 8 32 Siswa

VIII 9 32 Siswa

VIII 10 32 Siswa

Total 316 Siswa

Sumber: Dokumen Tata Usaha SMP Negeri 1 Belitang

4. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan

penelitian sampel, apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel (Arikunto, 2013:173). Teknik pengambilan sampel yang

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

55

akan digunakan dalam penelitian ini adalah Random Sampling. Teknik ini

dipakai karena semua kelas mendapatkan hak yang sama untuk dijadikan

sampel penelitian.

Adapun cara penetapan responden adalah sebagai berikut :

1. Menulis nama-nama kelas yaitu kelas VIII1

- VIII10

kedalam kertas-

kertas kecil dan setiap lembar hanya berisi satu nama.

2. Kertas yang berisi nama-nama digulung dan dimasukkan kedalam toples

plastik yang sudah diberi lubang lalu dikocok.

3. Gulungan kertas tadi dikeluarkan satu buah dan nama pertama yang

muncul adalah kelas VIII3

menjadi kelas eksperimen.

4. Setelah kelas yang menjadi kelas eksperimen di tentukan, nama kelas

tadi kembali dimasukkan kedalam toples sehingga setiap populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih lagi, kemudian

dilakukan pengundian lagi untuk mendapatkan nama kelas kontrol.

Hasil pengundian ke dua menunjukkan bahwa kelas VIII5 menjadi kelas

kontrol dari penelitian ini.

5. Variabel Penelitian

Variabel merupakan objek peneliti atau yang menjadi titik perhatian dalam

suatu penelitian.

5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

(Arikunto, 2009: 119). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

pembelaja ran. Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

Two Stay Two Stray.

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

56

5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel akibat adanya variabel bebas (Arikunto,

2009: 119). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

yang berupa nilai tes mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 1 Belitang

tahun ajaran 2018/2019 yang diperoleh setelah proses pembelajaran.

6. Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel menjelaskan variabel yang akan diteliti agar dalam proses

penelitian dapat berjalan sesuai dengan rencana.

6.1 Hasil Belajar

Menurut Hamalik (2008 : 159) evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan

kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), tentang tingkat

hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar

dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan perubahan yang terjadi pada

diri siswa berkaitan setelah mengikuti pembelajaran IPS. Hasil belajar yang

diukur adalah hasil belajar kognitif yang berkaitan dengan tingkat

pemahaman siswa pada materi pembelajaran. Pengukuran hasil belajar IPS

menggunakan Metode Two Stay Two Stray dinyatakan dalam bentuk nilai,

tingkat ketercapaian hasil belajar diuji dengan menggunakan instrumen

soal pilihan jamak yang terdiri atas 10 soal pre-test yang dilakukan diawal

pembelajaran sebanyak satu kali dan post-test yang dilakukan di akhir

pembelajaran sebanyak satu kali pada masing-masing kelas eksperimen dan

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

57

kelas kontrol. Selanjutnya hasil belajar ditinjau dari nilai tes sesuai dengan

KKM yang telah di tentukan sekolah, yaitu 75. Berikut adalah indikator

hasil belajar :

Tabel 5. Kriteria Kelulusan Minimal

Nilai Rasio Indikator Ketercapaian

≥75 Tuntas

<75 Tidak Tuntas

Sumber : Dokumentasi Guru Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri I Belitang Tahun

2018/2019

Untuk menghitung hasil belajar kognitif siswa digunakan rumus sebagai

berikut :

Tingkat hasil belajar kognitif siswa dalam penelitian ini dibedakan menjadi 4

tingkatan sebagai berikut :

a. Tinggi : 76 – 100

b. Sedang : 51 – 75

c. Rendah : 26 – 50

d. Sangat Rendah : 0 – 25

(Sumber : Dokumentasi Guru Mata Pelajaran IPS)

6.2 Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi

keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan didapatkan dengan cara

observasi terhadap siswa. Indikator aktivitas siswa yang diukurdalam

penelitian ini terdapat pada tabel berikut :

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

58

Tabel 6 : Indikator Aktivitas Siswa

No. Dimensi Indikator

1 Visual Activities Membaca dan memperhatikan

2 Oral Activities Bertanya dan mengeluarkan pendapat

3 Listening Activities Mendengarkan penjelasan guru

4 Writing Activities Menulis/mencatat

5 Emosional Activities Merasa gembira dan bersemangat

Sumber : Dierich dalam Sudirman (2003:95)

Setiap siswa diamati aktivitasnya dalam setiap pertemuan dengan di beri

tanda ceklis (√) pada lembaran observasi yang telah disediakan sesuai

dengan indikator yang telah di tentukan.

Tabel 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Nama

Aspek yang Diamati

A B C D E

0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2

1

2

3

4

5

Dst

Jumlah Skor

Skor

Maksimum

Persentase

Kriteria

(Dimodifikasi dari Sudjana, 2005 : 69)

Keterangan :

A. : Memperhatikan tujuan dan penjelasan materi

0 : Siswa tidak memperhatikan dan mencatat penjelasan guru

1 : Siswa memperhatikan penjelasan guru, namun tidak mencatat

materi yang dijelaskan

2 : Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat materi yang

dijelaskan

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

59

B. : Berfikir bersama dengan kelompok

0 : Siswa tidak aktif dalam melaksanakan tugas kelompok

1 : Siswa kurang aktif dalam melaksanakan tugas kelompok

2 : Siswa aktif dalam melaksanakan tugas kelompok.

C. Kemampuan Berkomunikasi Siswa

0 : Siswa tidak cakap dan mampu berkomunikasi lisan selama diskusi

1 : Siswa kurang cakap dan mampu berkomunikasi lisan selama diskusi

2 : Siswa cakap dan mampu berkomunikasi lisan selama diskusi

D. : Keaktifan Siswa

0 : Siswa tidak pernah bertanya dan memberi pendapat dalam diskusi

1 : Siswa pernah bertanya atau memberi pendapat dalam diskusi

3 : Siswa sering bertanya dan memberi pendapat dalam diskusi.

E. : Kejujuran Siswa

0 : Siswa tidak jujur pada saat mengerjakan tes

1 : Siswa kurang jujur pada saat mengerjakan tes

2 : Siswa jujur saat mengerjakan tes

Seorang siswa dikatakan aktif apabila minimal 60% dari jenis kegiatan yang

ada dilakukan. Untuk menentukan presentase aktivitas yang dilakukan siswa

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

60

Keterangan :

%A : Persentase Aktivitas Siswa

Na : Jumlah skor kategori aktivitas terkategori aktif yang dilakukan

siswa

N : Jumlah skor aktivitas aktivitas maksimum

Pemilihan kategori presentase keaktifan siswa didukung oleh Widoyoko

(2012:111-115) yang dapat dilihat dalam tabel :

Tabel 8. Kategori Presentase Keaktifan Siswa

Setelah diperoleh data skor rata-rata dari aktivitas siswa, kemudian data

tersebut diterjemahkan kedalam beberapa kategori yang ada sesuai

klasifikasinya dibawah ini.

Tabel 9. Klasifikasi Persentase Aktivitas Siswa

Persentase aktivitas siswa (%) Interpretasi

0,00 – 29,99 Sangat Rendah

30,00 – 54,99 Rendah

55,00 – 74,55 Sedang

75,00 – 89,99 Tinggi

90,00 – 100 Sangat Tinggi

No. Persentase(%) Kriteria

1 81-100 Sangat baik

2 61-80 Baik

3 41-60 Cukup baik

4 21-40 Kurang baik

5 0-20 Sangat kurang baik

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

61

7. Teknik Pengumpulan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan (Sanjaya, 2006:205).

7.1 Observasi

Observasi awal dilakukan dengan pengamatan terhadap kondisi fisik

sekolah meliputi :

1. Kondisi bangunan sekolah : SMP Negeri 1 Belitang terdiri atas 12

bangunan sekolah yang seluruhnya dalam kondisi baik.

2. Ketersediaan sarana prasarana pembelajaran : Sarana dan prasarana

yang terdapat di SMP Negeri 1 Belitang terdiri atas sebuah gedung

laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam, satu buah gedung pembelajaran

multimedia siswa, satu buah gedung laboratorium bahasa, satu buah

gedung musholla, satu buah gedung pembelajaran keterampilan.

3. Kurikulum : Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013.

4. Media pembelajaran : Media pembelajaran yang digunakan untuk

pembelajaran IPS adalah buku cetak mata pelajaran IPS.

Observasi lanjutan dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

proses pembelajaran IPS menggunakan metode pembelajaran Two Stay

Two Stray serta pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa.

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

62

7.2 Tes

Metode tes adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui

hasil dari perlakuan Test merupakan alat atau prosedur yang digunakan

untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan

aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung

dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di

depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah,

melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan, dan sebagainya

(Arikunto, 2009:52).

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif.

Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara

objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan dari tes esai. Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal

yang diajukan jauh lebih banyak dari pada tes esai. (Arikunto, 2009:164).

Tes objektif ini akan di ujikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tes objektif yang dimaksud dalam penelitian ini bentuk tes pilihan ganda

(multiple choice test). Metode ini dipilih, karena dianggap sebagai metode

yang paling tepat dalam rangka mencari pemecahan yang terdapat dalam

penelitian yang menjadi dasar penulisan skripsi ini. Tes yang digunakan

pada penelitian ini adalah:

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

63

a. Pre Test

Pre test merupakan uji untuk menyamakan kedudukan masing-masing

kelompok sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai nilai pre test yaitu hasil pre

test siswa kelas VIII3 dan VIII

5 sebelum diberikan perlakuan.

b. Post Test

Post test merupakan uji akhir eksperimen atau tes akhir, yaitu tes yang

dilaksanakan setelah eksperimen. Tujuan post test ini adalah untuk

mendapatkan bukti pengaruh pembelajaran Two Stay Two Stray

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Belitang.

7.3 Dokumentasi

Metode Dokumentasi dilakukan untuk mengambil data nama-nama siswa

yang mendukung penelitian, profil sekolah, dan foto-foto yang diambil saat

penelitian. Dokumentasi ini sebagai bukti otentik bahwa penelitian ini

benar-benar dilakukan sebagaimana yang telah dirancang sebelumnya.

B. Uji Persyaratan Instrumen

Menurut Chabib (1991:110), mengungkapkan validitas sering diartikan

dengan kesahihan, sedangkan reliabilitas diartikan dengan keterandalan. Suatu

alat ukur disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak

mengukur obyek yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu.

Artinya adanya kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

64

sasaran pengukuran. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas

dan reliabilitas instrumen tersebut.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas dalam penelitian ini didasarkan pada validitas isi. Untuk

memperoleh tes yang valid, sebelum penyusunan instrumen hasil belajar

siswa, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi indikator instrumen. Langkah

selanjutnya, dilakukan penilaian terhadap kesesuaian butir tes dengan

kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Setelah semua butir soal

dinyatakan valid maka selanjutnya soal tes tersebut diuji cobakan pada

kelas diluar sampel.

Data yang diperoleh dari hasil uji coba kemudian diolah dengan

menggunakan bantuan Software Microsoft Excel menggunakan rumus

korelasi Product Moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh

Karl Person untuk mengetahui reliabilitas tes, daya pembeda, dan indeks

kesukaran butir soal.

Rumus Product Moment dengan angka kasar dari Karl Pearson, yaitu:

rhitung = √

√ dengan

∑ ∑ ∑

{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah Subyek

Σxy : Jumlah perkalian X dengan Y

X² : Jumlah kuadrat dari X

Y² : Jumlah kuadrat dari Y

(Suharsimi Arikunto, 2009: 72).

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

65

Kriteria keputusan dengan berkonsultasi pada tabel harga kritik r Product

Moment adalah apabila rhitung ≥ rtabel maka butir soal valid, namun

apabila rhitung <rtabel maka butir soal tidak valid.

2. Uji Realiabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen dapat menggunakan

rumus alpha, yaitu:

(

)(

)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas yang dicari

Σσi2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 = Varians total

n = Banyaknya butir

(Arikunto, 2012: 111)

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen

diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran.

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

66

Sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien

alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha menurut Sujianto (2009:

97) yang diinterprestasikan berikut:

1. Nilai Alpha Cronbach‟s 0,00 hingga 0,20 berarti kurang reliabel.

2. Nilai Alpha Cronbach‟s 0,21 hingga 0,40 berarti agak reliabel.

3. Nilai Alpha Cronbach‟s 0,41 hingga 0,60 berarti cukup reliabel.

4. Nilai Alpha Cronbach‟s 0,61 hingga 0,80 berarti reliabel.

5. Nilai Alpha Cronbach‟s 0,81 hingga 1,00 berarti sangat reliabel.

3. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan

mudahnya suatu soal. Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui

tingkat kesukaran instrumen yang dibuat. Soal yang baik adalah soal yang

tingkat kesukarannya dapat diketahui tidak terlalu sukar dan tidak terlalu

mudah. dinyatakan dalam proporsi perbandingan antara yang menjawab

benar dengan yang menjawab salah seluruh soal.

Adapun rumus untuk menghitung tingkat kesukaran soalnya adalah:

Keterangan :

TK : tingkat yang ingin dicapai

WH : jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok pandai

WL : jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok rendah

2n : jumlah dari sample pandai dan sample rendah.

(Thoha Chabib,1990: 146).

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

67

Selanjutnya kriteria tingkat kesukaran soal menurut Sujianto (2009: 97)

dibagi menjadi :

1. Soal dengan nilai 0 – 0,30 adalah soal kategori sukar.

2. Soal dengan nilai 0,31 – 0,70 adalah soal kategori sedang.

3. Soal dengan nilai 0,71 – 1,00 adakah soal kategori mudah.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa

yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai

kemampuan rendah. Untuk menghitung indeks daya pembeda butir soal,

terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai terendah

sampai siswa yang memperoleh nilai tertinggi. Rumus yang digunakan

dalam hal ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

D : Daya pembeda

BA : Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok

atas

BB : Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok

bawah

JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas

JB : banyaknya siswa pada kelompok bawah

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat P

sebagai indeks kesukaran)

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

68

Berikut tabel kriteria daya beda soal menurut Arikunto (2013 : 98):

Tabel 10. Kriteria daya pembeda soal

No. Indeks Daya Pembeda Tingkat Daya Pembeda

1 0,70 – 1,00 Baik sekali

2 0,40 – 0,70 Baik

3 0,20 – 0,40 Cukup

4 0,00 – 0,20 Buruk

C. Uji Prasyarat Analisis Data

Teknik analisis data ialah berupa tes pretest dan posttest untuk menentukan

peningkatan hasil belajar. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal

sebelum pembelajaran mengenai ASEAN dimulai dan posttest digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa setelah pembelajaran mengenai ASEAN selesai.

Pretest dan posttest ini diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Ketika nilai pretest dan posttest diketahui kemudian akan didapatkan rata-rata

nilai N-gain.

Tes penguasaaan konsep siswa merupakan data kuantitatif pada penelitian ini,

skor gain yang ternormalisasi (N-gain) digunakan ntuk menganalisis data

kuantitatif tersebut. Skor gain yang ternormalisasi (N-gain) diperoleh dengan

melakukan pengurangan skor posttest dengan skor pretest kemudian dibagi

dengan skor maksimum dikurangi skor pretest.

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

69

Secara matematis untuk memperoleh skor gain yang ternormalisasi (N-gain)

sebagai berikut:

Keterangan:

g = N – gain

= Skor posttest

= Skor pretest

= Skor maksimum

Besar nilai faktor g dikategorikan sebagai berikut:

Tinggi jika N-gain > 0,7

Sedang jika 0,3 ≤ N-gain ≥ 0,7

Rendah jika N-gain < 0,3

(Jannah dkk., 2012: 56)

Analisis data diperlukan agar dapat mengembangkan kategori dan sebagai

pembanding yang kontras untuk menemukan sesuatu yang mendasar dan

memberi gambaran apa adanya, analisis data juga dilakukan untuk melakukan

hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Sebelum

melakukan proses analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas.

1. Uji Normalitas

Setelah melakukan penelitian, data yang diperoleh diuji normalitas terlebih

dahulu. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

dari penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

70

berdistribusi normal dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik

Kolmogrov-Smirnov, dengan menentukan hipotesis pengujiannya terlebih dahulu.

Hipotesis pengujiannya sebagai berikut:

OH = Data terdistribusi secara normal

1H = Data tidak terdistribusi secara normal

Pedoman data dikatakan terdistribusi normal adalah sebagai berikut:

1) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya

adalah tidak normal.

2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya

adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Uji ini berguna untuk mengetahui tingkat homogenitas suatu data, yaitu kelas

dalam populasi mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kelas dalam

populasi tersebut mempunyai varians yang sama maka dinyatakan homogen.

Pengujian homogenitas dapat dilakukan menggunakan tes homogenitas varian

pada program SPSS 21.0 Dengan kriteria uji:

Kriteria pengambilan keputusan pada uji homogenitas adalah varians

dianggap sama (homogen) apabila . Pada taraf kepercayaan

0,95 dengan derajat kebebasan kedua varians

dianggap homogen, sebaliknya tidak homogen, serta jika signifikansi > 0,05

maka kedua data akan homogen dan sebaliknya.

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

71

D. Uji Hipotesis

1. Uji "T" Test

"T" test adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji hasil

hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel

yang diambil secara simple random sampling dari populasi yang sama

tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan sampel besar yang satu

sama lain tidak saling behubungan dengan formulanya. Rumus statistika

Uji beda mean (t-test) yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah paired-sampel t-test sebagai berikut:

dengan √

Keterangan:

1 : Rata-rata skor kemampuan pretest kelas eksperimen

2 : Rata-rata skor kemampuan pretest kelas kontrol

n1 : Jumlah siswa yang berada di kelas eksperimen

n2 : Jumlah siswa yang berada di kelas kontrol

S1 : Standar deviasi pretest kelas eksperimen

S2 : Standar deviasi pretest kelas kontrol

Sg : Varians gabungan

Dapat ditulis hipotesis statistiknya sebagai berikut:

H0 : µ1 ≤ µ2

H1 : µ1 > µ2

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

72

2. Uji Anova Dua Jalur

Uji two way anova (uji anava dua arah) digunakan untuk pengujian statistik yang

lebih dari 2 sampel, uji anava dua arah ini digunakan untuk mengetahui apakah

ada interaksi antar faktor yang akan di teliti. Pada dasarnya uji ini sama dengan

uji yang lain yang bertujuan untuk mengetahui varians setiap faktor hanya saja

langkah yang gunakan berbeda-beda sesuai dengan uji yang akan dilakukan.

Pengujian statistik menggunakan cara ini kemudian akan dilaksanakan

menggunakan program SPSS dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai

berikut :

1. Jika F hitung < F tabel atau nilai sig > 0.05, maka H0 diterima

2. Jika F hitung > F tabel atau nilai sig < 0.05, maka H0 di tolak, jadi

terimalah H1.

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

140

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian mengenai “pengaruh

model two stay two stray dan aktivitas siswa terhadap hasil belajar IPS”, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan menggunakan metode two stay two stray. Hal ini dibuktikan

dengan uji paired samples tes nilai sig. (2-tailled) bernilai 0,000 yang berarti

kurang dari 0,05.

2. Adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dan aktivitas siswa

terhadap hasil belajar. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis data yang diperoleh

bahwa semua variabel bernilai kurang dari 0,05. Sehingga disimpulkan terdapat

pengaruh yang signifikan.

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFdigilib.unila.ac.id/57533/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 7. 3. · pengaruh pembelajaran kooperatif tipe two st ay two stray terhadap hasil

141

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, memahami berbagai cara pembelajaran sehingga proses belajar tidak

monoton dan membosankan di kelas sebab setiap penggunaan model yang

berbeda akan menyebabkan meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa, dengan meningkatnya aktivitas belajar dapat memberikan dampak

positif terhadap hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPS, diharapkan

siswa memiliki keinginan untuk lebih aktif dalam setiap proses pembelajaran.

Karena semakin siswa aktif dalam belajar semakin banyak juga ilmu yang

diperoleh.

3. Bagi sekolah, penerapan berbagai metode dalam proses pembelajaran tidak akan

bisa terlaksana tanpa bantuan dari sekolah. Oleh karena itu sekolah haruslah

memberikan dukungan kepada guru-guru agar selalu dapat mengembangkan diri

guna menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.