PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki...

25
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Padang) Oleh Ellya Benny, SE (Alumni FEKON UBH) Dr. Yuskar, SE, MA, Ak (Dosen FEKON UNAND) Abstrak Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau strata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada Jurusan Akuntansi (Keputusan Mendiknas RI No 179/U/2001). Pendidikan Profesi Akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dan memberikan kompentensi keprofesiannya. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan yang harus diikuti oleh semua lulusan jurusan akuntansi dari semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang ingin memperoleh gelar akuntan. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ini, harus dijalani selama dua semester atau 12 bulan, sementara Pendidikan Strata dua (S2) bidang akuntansi, baik untuk Program Magister Akuntansi (MAKSI) atau Program Magister Sains Akuntansi (M.Si Akuntansi) dapat dijalani selama 16 s/d 20 bulan saja. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi calon mahasiswa PPAk dan orang tua, apakah akan melanjutkan pendidikan ke PPAk atau ke program MAKSI ataupun M.Si. Hal ini tentunya juga akan dipengaruhi oleh berbagai motivasi lain, di antaranya adalah motivasi kualitas, karir dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari berbagai motivasi, yaitu motivasi kualitas, karir, dan ekonomi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan PPAk. Dari kajian yang dilakukan telah menghasilkan kesimpulan bahwa bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi akuntansi, serta memiliki tanggungjawab yang lebih luas, dan didasarkan kepada prinsip-prinsip moral yang ideal, seperti sifat jujur, objektif, terbuka dan netral, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. Sebaliknya dari pengujian yang dilakukan, menyatakan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hal ini mungkin disebabkan adanya pandangan, bahwa kesejahteraan ekonomi bisa diperoleh dari berbagai bidang profesi, temasuk profesi akuntan. Padang, 23-26 Agustus 2006 1 K-PEAK 04

Transcript of PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki...

Page 1: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI

UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

(Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Padang)

Oleh Ellya Benny, SE (Alumni FEKON UBH)

Dr. Yuskar, SE, MA, Ak (Dosen FEKON UNAND)

Abstrak

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau strata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada Jurusan Akuntansi (Keputusan Mendiknas RI No 179/U/2001). Pendidikan Profesi Akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dan memberikan kompentensi keprofesiannya. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan yang harus diikuti oleh semua lulusan jurusan akuntansi dari semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang ingin memperoleh gelar akuntan. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ini, harus dijalani selama dua semester atau 12 bulan, sementara Pendidikan Strata dua (S2) bidang akuntansi, baik untuk Program Magister Akuntansi (MAKSI) atau Program Magister Sains Akuntansi (M.Si Akuntansi) dapat dijalani selama 16 s/d 20 bulan saja. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi calon mahasiswa PPAk dan orang tua, apakah akan melanjutkan pendidikan ke PPAk atau ke program MAKSI ataupun M.Si. Hal ini tentunya juga akan dipengaruhi oleh berbagai motivasi lain, di antaranya adalah motivasi kualitas, karir dan ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari berbagai motivasi, yaitu motivasi kualitas, karir, dan ekonomi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan PPAk. Dari kajian yang dilakukan telah menghasilkan kesimpulan bahwa bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi akuntansi, serta memiliki tanggungjawab yang lebih luas, dan didasarkan kepada prinsip-prinsip moral yang ideal, seperti sifat jujur, objektif, terbuka dan netral, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. Sebaliknya dari pengujian yang dilakukan, menyatakan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hal ini mungkin disebabkan adanya pandangan, bahwa kesejahteraan ekonomi bisa diperoleh dari berbagai bidang profesi, temasuk profesi akuntan.

Padang, 23-26 Agustus 2006

1K-PEAK 04

Page 2: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Latar Belakang

Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati

oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004)

menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh

keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga

termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh

banyak organisasi dan perusahaan, khususnya di Indonesia. Namun demikian beberapa

waktu belakangan ini, muncul banyak kasus dalam profesi akuntan, yang dilakukan oleh

oknum-oknum tertentu dalam profesi akuntan, sehingga dengan demikian timbul keraguan

atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga akuntan yang

professional di Indodnesia.

Menurut Sundem, 1993 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) pendidikan akuntansi harus

menghasilkan akuntan yang professional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa

akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan

seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja.

Pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan kepada Undang-Undang No. 34

tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan perguruan

tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah dan atau perguruan tinggi negeri yang memenuhi

syarat untuk menghasilkan akuntan atas proses pendidikannya. Dengan demikian, terlihat

adanya ketidakadilan (diskriminatif) di antara perguruan tinggi, terutama di antara

perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

Menurut Machfoed, 1998 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) proses perolehan gelar

akuntan yang bersifat diskriminatif tersebut, akan mempunyai beberapa kelemahan di

antaranya adalah tidak meratanya tingkat profesionalisme para akuntan di pasaran tenaga

kerja. Alasan inilah yang menyebabkan organisasi profesi akuntan (Ikatan Akuntan

Indonesia) dan Departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti merasa perlu

meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan akuntan yang profesional.

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.179/U/2001 tentang

penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No.

180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta

ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan

profesi akuntan, yang pada akhirnya Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat

terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya para

penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara otomatis mendapatkan

gelar dengan sebutan akuntan.

Padang, 23-26 Agustus 2006

2K-PEAK 04

Page 3: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Dengan dimulainya pelaksanaan program PPAk, maka gelar akuntan bukan lagi

dimonopoli Perguruan Tinggi Negri (PTN) tertentu yang diberi hak istimewa oleh

Depdiknas, tetapi sudah menjadi hak bersama bagi semua perguruan tinggi, baik negeri

maupun swasta. Dengan demikian dapat diharapkan para akuntan di masa akan datang,

khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad 21, akan menjadi akuntan yang profesional

dan siap menghadapi persaingan di tingkat global.

Pendidikan Profesi akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi

sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional.

Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari

dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat

mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut.

Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Widyastuti, dkk, (2004) yang meneliti

pengaruh motivasi (yaitu motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi) terhadap

minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di enam universitas di Yogyakarta. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa motivasi karir merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi minat

mahasiswa untuk mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti PPAk

antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir.

Dengan penelitian ini penulis ingin melakukan pengujian kembali tentang pengaruh

motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi

akuntansi, khususnya pada perguruan tinggi atau universitas negeri dan swasta yang ada di

kota Padang, Sumatera Barat. Selanjutnya penelitian ini juga akan menguji kemungkinan

terjadinya perbedaan minat antara mahasiswa yang belum mendapatkan atau mengikuti

mata kuliah auditing dengan mahasiswa yang sudah memperoleh matakuliah auditing,

karena diperkirakan mahasiwa yang sudah mengikuti matakuliah auditing, akan memiliki

pemahaman yang lebih baik tentang sifat, sikap dan karakteristik profesi akuntan yang

seharusnya dimiliki dan ditegakkan oleh semua anggota profesi akuntan.

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha

yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan

sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan

perbuatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1998).

Padang, 23-26 Agustus 2006

3K-PEAK 04

Page 4: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Susilo, 1987 (dalam Simarmata, 2002) mengatakan bahwa motivasi adalah faktor-

faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Selanjutnya

Widyastuti,dkk (2004) menyatakan bahwa motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan.

Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga

motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di

dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu. Dari definisi di atas dapat dilihat

bahwa:

1. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri pribadi

seseorang.

2. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah tingkah laku

seseorang.

3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Seterusnya dinyatakan bahwa motivasi mempunyai dua bentuk yaitu motivasi

positif dan motivasi negatif. Swasta dan Sukatjo, 1991 (dalam Doli, 2004) mengemukakan

bahwa:

1. Motivasi positif, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan

cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya dengan

memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan.

2. Motivasi negatif, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan

cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu

secara paksa.

Minat

Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu

keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan

dengan kebutuhan yang diinginkannya.

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus

Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan

atau melakukan sesuatu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan pada minat ini, yaitu:

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai

dampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

Padang, 23-26 Agustus 2006

4K-PEAK 04

Page 5: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk

melakukan sesuatu.

Profesi Akuntan

Menurut International Federation of Accountants (dalam Regar, 2003) yang

dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan

keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern

yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di

pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh

akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak

dan konsultan manajemen.

Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti

organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia

harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang

memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap

(1991) adalah sebagai berikut:

1) Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam

melaksanakan keprofesiannya.

2) Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam

profesi itu.

3) Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.

4) Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.

5) Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai

kepercayaan masyarakat.

Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut

sebagai salah satu profesi.

Selanjutnya ciri dari suatu profesi sebagaimana disebut oleh J.L. Carey (dalam Regar,

2003) antara lain, adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang diperoleh melalui proses

pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan sertifikat yang diperoleh dari lembaga yang

diakui yang memberikan kewenangan untuk melayani masyarakat dalam bidang keahlian

tersebut.

Hadibroto, 1997 (dalam Harahap, 1991) menjelaskan pengertian profesi sebagai

kumpulan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas serupa yang memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

Padang, 23-26 Agustus 2006

5K-PEAK 04

Page 6: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

1) Bahwa harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus.

2) Bahwa diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk memperoleh pengetahuan

itu.

3) Bahwa harus ada standar-standar kualifikasi yang mengatur jika mau memasukinya

dan harus ada pengakuan formal mengenai statusnya.

4) Bahwa harus ada norma perilaku yang mengatur hubungan antara profesi dengan

langganan, teman sejawat dan publik maupun penerimaan tanggung jawab yang

tercakup dalam suatu pekerjaan yang melayani kepentingan umum.

5) Bahwa harus ada suatu organisasi yang mengabdikan diri untuk memajukan

kewajiban-kewajibannya terhadap masyarakat, di samping untuk kepentingan

kelompok itu.

Jalur Pendidikan Akuntan di Indonesia

Sebelum adanya Program PPAk ( atau sebelum tahun 2001), di Indonesia ada 2 jalur

untuk mendapat gelar akuntan dengan nomor register. Yaitu:

I. Fakultas Ekonomi Negeri

Bagi mereka yang ingin menjadi Akuntan sekaligus berhak memakai gelar Akuntan

dapat memasuki jalur Fakutas Ekonomi Negeri yang telah mempunyai jurusan akuntansi

seperti UI Jakarta, UGM Yogyakarta, UNPAD Bandung, UNDIP Semarang, USU Medan,

UNBRAW Malang, UNSYIAH Aceh, dan lain-lain.

Untuk berhak memakai gelar Akuntan, mereka yang telah lulus Sarjana Ekonomi

jurusan Akuntansi dapat membuat permohonan tertulis kepada Panitia Persamaan Ijazah

Akuntan disertai Ijazah Sarjana dan pasfoto kepada BPKP di Jakarta.

Proses permohonan ini adalah untuk mendapatkan nomor Register Negara dari Panitia

Persamaan Ijazah Akuntan. Dengan keluarnya nomor register ini maka otomatis Sarjana

Ekonomi yang bersangkutan berhak memakai gelar Akuntan dengan nomor Register yang

diberikan.

II. Fakultas Ekonomi Swasta

Untuk mendapatkan gelar Akuntan, seorang yang kuliah di Fakultas Ekonomi Swasta

memiliki beberapa perbedaan dengan lulusan Fakultas Ekonomi Negeri. Kalau alumni FE

Negeri dapat langsung meminta nomor Register maka alumni FE Swasta harus melalui

beberapa tahap sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Tinggi No.28/Dikti Kep/1986 tanggal 6

Juli 1986 sebagai berikut:

Padang, 23-26 Agustus 2006

6K-PEAK 04

Page 7: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 1. Sarjana Ekonomi Negara

Untuk menjadi Sarjana Ekonomi Negara maka seorang alumni FE Swasta memiliki

jalur yang berbeda yang didasarkan pada status Perguruan Tinggi yang bersangkutan,

apakah terdaftar, diakui atau disamakan. Namun prinsipnya Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan telah memberikan kelonggaran bagi alumni Perguruan Tinggi Swasta untuk

lulus ujian ujian negara seperti melalui ujian negara cicilan.

Perbedaan antara status diatas sebenarnya hanya terletak pada pengujiannya, kalau

status Perguruan Tinggi yang bersangkutan terdaftar, pengujiannya 50% berasal dari

Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Kalau statusnya diakui,

pengujiannya 75% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis.

Kalau statusnya disamakan, pengujiannya 100% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

Kalau seorang sudah lulus ujian negara untuk Sarjana Ekonomi/Sarjana Mudanya maka

yang bersangkutan berhak mengikuti Ujian Negara Akuntansi.

2. Ujian Negara Akuntansi

Ujian Negara Akuntansi (UNA) diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan melalui Konsorsium Ilmu Ekonomi dengan bimbingan Panitia Ahli

Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntansi. UNA ini dilakukan dua tingkat yaitu:

1) UNA Dasar

UNA dasar dapat diikuti oleh mereka yang berpendidikan Fakultas Ekonomi Swasta

jurusan Akuntansi minimal terdaftar pada Kopertis dengan kualifikasi minimal 110 SKS

dengan Indeks Prestasi (IP) minimal 2 dan nilai rata-rata C untuk tiap mata kuliah yang

diujikan. Adapun mata kuliah yang diujikan adalah sebagai berikut:

1) Statistik Deskriptif dan Inferensial.

2) Akuntansi Dasar, Intermediate, dan Lanjutan.

3) Akuntansi Biaya; dan 4) Pembelanjaan (Financial Management).

2) UNA Profesi

UNA Profesi dapat diikuti oleh mereka yang sudah lulus UNA Dasar dan sudah lulus

ujian negara Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi. Adapun mata kuliah yang diujikan adalah:

1) Auditing; 2) Controllership; 3) Teori Akuntansi.

4) Akuntansi Pemerintahan; 5) Sistem Akuntansi; dan 6) Perpajakan.

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan Profesi

Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu

Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan

menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan

Padang, 23-26 Agustus 2006

7K-PEAK 04

Page 8: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak

menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak.

Kurikulum nasinal Pendidikan Profesi Akuntansi paling sedikit 20 satuan kredit

semester (sks) dan paling banyak 40 sks yang ditempuh 2 sampai dengan 6 semester.

Kurikulum nasional yang dimaksud adalah:

1) Etika Bisnis dan Profesi

2) Seminar Perpajakan.

3) Praktik Audit.

4) Lingkungan Bisnis.

5) Pengetahuan Pasar Modal.

6) Seminar Akuntansi Keuangan.

7) Seminar Akuntansi Manajemen.

Mereka yang berhak memakai gelar akuntan harus mendaftar ke Departemen

Keuangan untuk mendapat nomor register. Untuk bisa memperoleh izin praktek sebagai

akuntan publik, seorang akuntan harus memenuhi beberapa syarat yang ditentukan

Departemen Keuangan, antara lain: berpengalaman di KAP minimal 3 tahun setara 4.000

jam, mempunyai beberapa orang staf, mempunyai kantor yang cukup representatif dan lain-

lain. Mulai awal tahun 1998, untuk memperoleh izin praktek, terlebih dahulu harus lulus

Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), yang diselenggarakan atas kerjasama IAI dan

Departemen Keuangan.

Seorang akuntan yang mempunyai nomor register, bisa memilih profesi sebagai:

• Akuntan Publik (External Auditor): dengan memiliki KAP atau bekerja di KAP.

• Pemeriksa Intern (Internal Auditor): dengan bekerja di Bagian Pemeriksaan Intern

(Internal Audit Departmen) suatu perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), di BUMN biasanya disebut Satuan Pengawas Intern (SPI).

• Auditor Pemerintah (Government Auditor): dengan bekerja di BPKP (Bdan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau Inpektorat di suatu

Departemen Pemerintah.

• Financial Accountant: dengan bekerja di bagian akuntansi keuangan suatu perusahaan.

• Cost Accountant: dengan bekerja di bagian akuntansi biaya suatu perusahaan.

• Management Accountant: dengan bekerja dibagian akuntansi manajemen suatu perusahaan.

• Tax Accountant: dengan bekerja di bagian perpajakan suatu perusahaan atau Direktorat

Jenderal Pajak.

• Akuntan Pendidik dengan bekerja sebagai dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akuntan Pendidik banyak yang merangkap

sebagai akuntan publik, internal auditor maupun akuntan manajemen (yang bekerja di

suatu perusahaan) atau sebagai government accountant (akuntan pemerintah) yang bekerja

di instansi pemerintah.

Padang, 23-26 Agustus 2006

8K-PEAK 04

Page 9: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Pengembangan hipotesis

Analisis mengenai motivasi mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk) menunjukkan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan dalam

menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk. PPAk penting bagi

mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi

seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi

maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

Motivasi atau dorongan merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi

tersebut merupakan suatu tenaga yang menggerakkan mahasiswa untuk berminat mengikuti

PPAk.

Penelitian yang dilakukan Yusuf, 2000 (dalam Widyastuti, 2004) untuk mengetahui

kualitas lulusan jurusan akuntansi, menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan

kurikulum progran S-1 jurusan akuntansi yang berlaku selama ini sering dipertanyakan,

lebih-lebih jika bekerja atau membuka kantor akuntan publik. Kemampuan lulusan pada

umumnya dipandang kurang memadai. Elemen kualitas atau kompetensi merupakan hal

yang sangat diperhatikan dalam profesi akuntansi, khususnya profesi akuntan publik.

Bahkan elemen ini dimasukkan dalam Standar Audit. Standar umum auditing yang pertama

menyatakan bahwa: Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor.

Standar tersebut mengandung pengertian bahwa dalam melaksanakan penugasan audit

untuk sampai pada pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang

ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai

dengan pendidikan formalnya (tingkat universitas) yang diperluas melalui pengalaman-

pengalaman selanjutnya dalam praktik audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang

profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Pelatihan ini harus

mencakup aspek teknis maupun pendidikan secara umum.

Munawir, 1999 (dalam Widyastuti, dkk , 2004) menyatakan bahwa kompetensi

auditor ditentukan oleh tiga faktor berikut: (1) pendidikan formal tingkat universitas, yaitu

dengan menjadi Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi. Namun saat ini diharuskan bagi

lulusan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi baik itu dari Perguruan Tinggi Negeri maupun

Swasta untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sebab PPAk dapat

memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional (2) pelatihan

teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, antara lain memiliki pengalaman kerja di

Kantor Akuntan Publik minimal 3 tahun, dan (3) pendidikan profesional yang berkelanjutan

selama menjalani karir sebagai auditor, dengan mengikuti seminar, lokakarya dan

Simposium Nasional Akuntansi (SNA).

Padang, 23-26 Agustus 2006

9K-PEAK 04

Page 10: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Seorang auditor juga harus menguasai ilmu pengetahuan yang lain seperti ekonomi

perusahaan, ekonomi moneter, manajemen perusahaan, pemasaran, hukum dagang, hukum

pajak, akuntansi biaya, sistem akuntansi, bahasa inggris dan sebagainya. Dari penjelasan

diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas sebagai dorongan yang timbul dalam diri

seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang

yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Berdasarkan

uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Karir merupakan suatu keahlian atau profesional seseorang di bidang ilmunya yang

dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi

(Ariani, 2004). Pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan

menunjukkan motivasi seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki.

Menurut Hall, 1986 (dalam Fitria, 2004) karir dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan

prilaku yang berhubungan dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang kehidupan kerjanya.

Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karir seorang

akuntan. Siegel, 1991 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) melakukan penelitian untuk

mengetahui hubungan antara struktur organisasi institusi pendidikan akuntansi dengan

perkembangan profesional selanjutnya bagi para auditor. Penelitian tersebut menunjukkan

bahwa struktur organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap perkembangan profesi

selanjutnya para auditor. Auditor yang mempunyai latar belakang pendidikan profesional

akuntansi membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan menjadi auditor senior dan

atau manajer.

Profesi akuntan publik merupakan salah satu pilihan karir yang banyak diminati oleh

mahasiswa akuntansi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Wijayanti, 2000 (dalam Ariani,

2004) yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan

publik mengharapkan gaji awal yang tinggi, memperoleh kesempatan berkembang yang

lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain serta memperoleh pengakuan atas prestasi

yang telah diraih.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen.

Untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya

terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau

reward dalam berbagai bentuk, termasuk di dalamnya finansial reward. Secara umum

Padang, 23-26 Agustus 2006

10K-PEAK 04

Page 11: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan tidak langsung. Penghargaan

langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, gaji dari lembur,

pembagian dari laba. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, tunjangan

biaya sakit, program pensiun. Carpenter dan Strawser, 1970 (dalam Widyastuti, dkk, 2004)

melakukan penelitian untuk mengetahui kriteria mahasiswa jurusan akuntansi pada tingkat

akhir di Pennsylvania State University dalam memilih karir. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa sifat pekerjaan, kesempatan promosi, dan gaji awal merupakan tiga

karakter terpenting dalam pemilihan karir diantara 11 faktor pekerjaan.

Stole, 1976 (dalam Fitria, 2004) menyatakan bahwa berkarir di Kantor Akuntan

Publik (KAP) merupakan suatu karir yang memberikan penghargaan secara finansial dan

pengalaman bekerja yang bervariasi. Berkarir di Kantor Akuntan Publik dapat menghasilkan

pendapatan yang tinggi atau besar dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari

karir yang lain.

Albrecht dan Sack, 2000 (dalam Ariani, 2004) menyatakan bahwa salah satu

penyebab menurunnya jumlah mahasiswa akuntansi selama kurun waktu 1995 hingga 1999

yang mencapai 23 % adalah akibat lebih rendahnya gaji awal pada profesi jika dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari penjelasan di atas motivasi ekonomi adalah suatu

dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya

dalam rangka mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum penghargaan

finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Berdasarkan

uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Penelitian yang dilakukan Widyastuti, dkk (2004) adalah meneliti mengenai ada

tidaknya perbedaan minat antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir untuk

mengikuti PPAk, yang diasumsikan bahwa mahasiswa tingkat awal belum mengerti PPAk

dan belum tahu apa yang akan didapatkan dari mengikuti PPAk sedangkan mahasiswa

tingkat akhir telah mengerti dan memahami PPAk. Di samping itu mahasiswa tingkat awal

tentunya belum mengambil mata kuliah auditing, yaitu matakuliah yang lebih spesifik

membahas profesi akuntan. Dengan demikian mereka masih memiliki pengetahuan yang

dangkal mengenai PPAk dan mereka belum dapat menentukan karirnya di masa depan.

Sebaliknya mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah

auditing dan telah memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang PPAk dan mereka dapat

menentukan pilihan karirnya, mengingat mereka akan mendekati ujian akhir dan akan

memperoleh kelulusan serta akan segera terjun ke dunia kerja. Berdasarkan uraian di atas

maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Padang, 23-26 Agustus 2006

11K-PEAK 04

Page 12: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG H4 : Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah

auditing dan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing terhadap minat

untuk mengikuti PPAk.

Dari hipotesis yang diajukan tersebut maka nantinya dapat diketahui motivasi mana

yang paling berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk serta

dapat pula diketahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum

mengambil mata kuliah auditing dan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing

terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi pada perguruan

tinggi di Padang yang terdiri dari Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang,

Universitas Bung Hatta, Universitas Putra Indonesia dan Universitas Ekasakti. Untuk

kriteria sampel dipilih mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing (yaitu

mahasiswa NPM 2004) dan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing (yaitu

mahasiswa semester 8 atau NPM 2001) di masing-masing universitas.

Pada penelitian ini penulis menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil

kuisioner. Kuisioner ditujukan pada mahasiswa jurusan akuntansi yang sesuai dengan

kriteria sampel penelitian. Secara keseluruhan kuisioner yang disebar berjumlah 250,

dengan pembagian masing-masing Universitas diberikan 50 eksemplar kuisioner (terdiri

dari 30 kuisioner untuk mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing dan 20

kuisioner untuk mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing).

Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Independen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah motivasi.

Motivasi meliputi:

1) Motivasi karir, yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk

meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang

lebih baik dari sebelumnya.

2) Motivasi kualitas, yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang

untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam

melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

3) Motivasi ekonomi, yaitu suatu dorongan yang timbul dari dalam diri

seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka

mencapai penghargaan finansial yang diinginkannya. Secara umum

Padang, 23-26 Agustus 2006

12K-PEAK 04

Page 13: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan

tidak langsung.

Variabel Motivasi ini menggunakan instrumen yang diadopsi dari penelitian

terdahulu yang dilakukan Widyastuti, dkk (2004). Instrument ini diukur dengan

skala likert 5 point yang berisi 30 item pertanyaan, dimana untuk motivasi karir,

motivasi kualitas dan motivasi ekonomi masing-masingnya terdiri atas 10 item

pertanyaan. Sikap responden yang ”sangat tidak setuju ” diwakili oleh point (1) yang

dapat diartikan bahwa motivasi mahasiswa rendah. Sedangkan sikap responden

yang ”sangat setuju ” diwakili oleh point (5) yang berarti bahwa motivasi mahasiswa

tinggi.

2. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat

mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Minat adalah keinginan yang

didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan

serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Seperti telah

diuraikan sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel

minat ini yaitu:

a) Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai

dampak pada suatu perilaku.

b) Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.

c) Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk

dilakukan.

Variabel minat untuk mengikuti PPAk ini menggunakan instrumen yang

diadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan Widyastuti, dkk (2004). Variabel

ini terdiri dari 5 item pertanyaan yang diukur dengan skala likert 5 point. . Sikap

responden yang ”sangat tidak setuju ” diwakili oleh point (1) yang dapat diartikan

bahwa minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk rendah. Sedangkan sikap responden

yang ”sangat setuju ” diwakili oleh point (5) yang berarti bahwa minat mahasiswa

untuk mengikuti PPAk tinggi.

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen dalam

kuisioner harus diuji kualitas data tersebut dengan uji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas kuisioner yang digunakan

sebagai instrumen penelitian sehingga dapat dikatakan instrumen tersebut valid. Suatu item

Padang, 23-26 Agustus 2006

13K-PEAK 04

Page 14: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG valid jika memiliki faktor loading lebih besar dari 0,40 (Chia, 1995 dalam Themiarto, 2004)

dan hasil pengujian validitas dengan analisis faktor nilai Kaiser Meyer Olkin dari masing-

masing variabel diatas 0,50.

Uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk mengetahui sejauhmana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran lebih dari satu kali terhadap

gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Instrumen itu dikatakan

reliabel atau cukup andal apabila memiliki cronbach alpha lebih besar dari 0,50 (Nunnaly,

1978 dalam Themiarto, 2004)

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pertama hingga ketiga digunakan analisis regresi linier berganda

dengan persamaan sebagai berikut:

Y = β0 + βX1 + βX2 + βX3 + e

Keterangan: Y = minat mahasiswa mengikuti PPAk

X1 = motivasi kualitas

X2 = motivasi karir

X3 = motivasi ekonomi

βo = konstanta

e = error term

Independent t-test Setelah hipotesis pertama hingga ketiga diuji maka untuk hipotesis keempat adalah dengan uji beda

antara dua nilai tengah dari dua kelompok sampel saling bebas (independent t-test) dengan α = 0,05

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Penelitian

Penyebaran kuisioner kepada sampel yakni mahasiswa akuntansi dilakukan dengan

dua cara: Pertama, peneliti menghubungi mahasiswa yang dikenal secaraa pribadi oleh

peneliti untuk mendistribusikan kuisioner tersebut kepada mahasiswa akuntansi di

Perguruan Tinggi asalnya. Kedua, peneliti mendistribusikan sendiri kuisioner tersebut

langsung ke mahasiswa akuntansi.

Berdasarkan Tabel-1 (pada lampiran-1), terlihat bahwa jumlah kuesioner yang

dikirimkan kepada responden berumlah 250 kuisioner dengan pembagian masing-masing

Padang, 23-26 Agustus 2006

14K-PEAK 04

Page 15: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Perguruan Tinggi ( lima Perguruan Tinggi) disebarkan 50 kuisioner yang terdiri atas 30

eksemplar untuk mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing dan 20 eksemplar

untuk mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing. Jumlah kuisioner yang

kembali sebanyak 183 eksemplar. Dari jumlah kuisioner yang kembali tersebut 12

diantaranya tidak dapat dipakai karena responden tidak menjawab seluruh pertanyaan yang

ada pada kuisioner, sehingga kuisioner yang dapat dianalisis atau diolah hanya sebanyak

171 eksemplar.

Tabel 2 (di lapiran-2) menunjukkan bahwa demografi responden pada penelitian ini

yang dilihat dari Perguruan Tinggi yaitu UNAND sebanyak 28 responden, UBH sebanyak

43 responden, UPI sebanyak 36 responden, UNES sebanyak 36 responden dan UNP

sebanyak 28 responden. Responden pria dalam penelitian ini sebanyak 73 orang dan

responden wanita sebanyak 98 orang. Dilihat dari IPK responden, mahasiswa yang IPK- nya

<2.50 sebanyak 51 orang, mahasiswa yang IPK-nya 2.51-3.00 sebanyak 80 orang, dan

mahasiswa yang IPK-nya >3.01 sebanyak 40 orang. Usia responden dalam penelitian ini

antara lain yang berumur 18-20 tahun sebanyak 72 orang dan responden yang berumur 21-

24 tahun sebanyak 99 orang. Responden penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 1999-

2001 sebanyak 99 orang dan mahasiswa angkatan 2004 sebanyak 72 orang. Dilihat dari

pekerjaan orang tua responden, yang bekerja sebagai Pegawai negeri sebanyak 58 orang,

pegawai swasta 54 orang, wiraswasta 21 orang, petani 28 orang dan lain-lain sebanyak 10

orang. Pendapatan orang tua responden juga beragam, yang pendapatannya Rp.100.000-

500.000 adalah 28 orang, yang pendapatannya Rp.500.000-1.000.000 adalah 66 orang, yang

pendapatannya Rp.1.000.000-2.000.000 adalah 62 orang, yang pendapatannya

Rp.2.000.000-5.000.000 adalah 10 orang dan pendapatan yang >Rp.5.000.000 adalah 5

orang.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen dalam

kuisioner harus diuji kualitas data tersebut dengan uji validitas dan reliabilitas. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid atau sah dan reliabel untuk

mengukur variabel yang akan diukur sehingga penelitian ini bisa mendukung hipotesis yang

diajukan.

Variabel motivasi kualitas yang terdiri dari 10 item pertanyaan setelah dilakukan uji

validitas ternyata ke 10 item pertanyaan valid dengan faktor loading antara 0,403 sampai

0,799 dan nilai KMO-MSA 0,809. Dari pengujian reliabilitas didapatkan nilai cronbach

alpha sebesar 0,8448 yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

Padang, 23-26 Agustus 2006

15K-PEAK 04

Page 16: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Variabel motivasi karir yang terdiri dari 10 item pertanyaan setelah dilakukan uji

validitas ternyata ke 10 item pertanyaan valid dengan faktor loading antara 0,422 sampai

0,764 dan nilai KMO-MSA 0,816. Dari pengujian reliabilitas didapatkan nilai cronbach

alpha sebesar 0,8200 yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

Variabel motivasi ekonomi yang terdiri dari 10 item pertanyaan setelah dilakukan

uji validitas ternyata ke 10 item pertanyaan valid dengan faktor loading antara 0,517 sampai

0,771 dan nilai KMO-MSA 0,867. Dari pengujian reliabilitas didapatkan nilai cronbach

alpha sebesar 0,8539 yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

Variabel minat mengikuti PPAk yang terdiri dari 5 item pertanyaan setelah

dilakukan uji validitas ternyata ke 5 item pertanyaan valid dengan faktor loading antara

0,773 sampai 0,893 dan nilai KMO-MSA 0,847. Dari pengujian reliabilitas didapatkan nilai

cronbach alpha sebesar 0,8755 yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

Statistik Deskriptif

Dari tabel 4 (di lampiran-3) dapat dilihat bahwa motivasi kualitas yang menjadi titik

cut-offnya adalah 41,50, jika rata-rata skor jawaban responden yang memiliki motivasi

kualitas yang tinggi. Jika rata-rata skor jawaban responden kecil dari 41,50 maka

dikelompokkan pada responden yang memiliki motivasi kualitas yang rendah. Dan skor

jawaban responden mengenai motivasi kualitas berkisar antara 25 sampai dengan 50.

Motivasi karir yang menjadi titik cut-offnya adalah 40,42, jika rata-rata skor

jawaban responden yang memiliki motivasi karir yang tinggi. Jika rata-rata skor jawaban

responden kecil dari 40,42 maka dikelompokkan pada responden yang memiliki motivasi

karir yang rendah. Dan skor jawaban responden mengenai motivasi karir ini berkisar antara

27 sampai dengan 50.

Motivasi Ekonomi yang menjadi titik cut-offnya adalah 40,49, jika rata-rata skor

jawaban responden yang memiliki motivasi ekonomi yang tinggi. Jika rata-rata skor

jawaban responden kecil dari 40,49 maka dikelompokkan pada responden yang memiliki

motivasi ekonomi yang rendah. Dan skor jawaban responden mengenai motivasi ekonomi

ini berkisar antara 30 sampai dengan 50.

Variabel minat mengikuti PPAk yang menjadi titik cut-offnya adalah 18,19, jika

rata-rata skor jawaban responden yang memiliki minat mengikuti PPAk yang tinggi. Jika

rata-rata skor jawaban responden kecil dari 18,19 maka dikelompokkan pada responden

yang memiliki minat mengikuti PPAk yang rendah. Dan skor jawaban responden mengenai

minat mengikuti PPAk ini berkisar antara 10 sampai dengan 25.

Padang, 23-26 Agustus 2006

16K-PEAK 04

Page 17: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Pengujian hipotesis pertama hingga ketiga digunakan analisis regresi linier

berganda. Hasil analisis regresi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5 (di lapiran-3).

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 5 dengan menggunakan persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = -1,416 + 0,229 X1 + 0,183 X2 + 0,067 X3

Dari tabel 5 tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel motivasi kualitas

adalah 0,000 (kecil dari α = 5%). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kualitas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hasil ini

mendukung Hipotesis pertama (H1) yang diajukan, namun demikian hasil pengujian ini

tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk

(2004). Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan objek penelitian dan jumlah sampel

yang diteliti antara penulis dengan peneliti terdahulu. Kemudian mungkin juga disebabkan

karena program PPAk ini sudah lebih dikenal mahasiswa pada saat sekarang dibandingkan

pada waktu peneliti terdahulu melakukan penelitian ini dimana PPAk baru mulai dikenal

oleh mahasiswa. Disamping itu hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri

mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya

dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik. Juga

dengan adanya tuntutan transparansi di pasar modal yang merupakan salah satu prinsip dari

Good Corporate Governance (GCG) menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk

meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya.

Untuk variabel motivasi karir diketahui bahwa nilai signifikansinya adalah 0,007

(kecil dari α = 5%). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hasil ini mendukung

Hipotesis kedua (H2) yang diajukan, dengan demikian hasil pengujian ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk (2004). Hal ini dapat

disebabkan karena mahasiswa beranggapan bahwa karir yang semakin tinggi lebih penting

sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat mencapai

kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaannya, memperoleh kesempatan berkembang

yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan serta memperoleh

pengakuan atas prestasi yang diraih.

Untuk variabel motivasi ekonomi diketahui nilai signifikansinya adalah 0,203 (besar

dari α = 5%). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan

terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hasil ini tidak mendukung Hipotesis

ketiga (H3) yang diajukan, dengan demikian hasil pengujian ini sejalan dengan hasil

Padang, 23-26 Agustus 2006

17K-PEAK 04

Page 18: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk (2004). Hal ini dapat

disebabkan karena faktor dalam diri mahasiswa tersebut yang tidak terdorong untuk mencari

penghargaan finansial atau ekonomi tetapi lebih terdorong untuk mengerjakan sesuatu yang

mereka sukai daripada bila bekerja hanya karena imbalan. Mungkin juga disebabkan karena

berkarir di bidang lain memberikan penghasilan yang tinggi atau lebih besar daripada

berkarir sebagai akuntan. Atau dapat juga disebabkan karena biaya untuk mengikuti PPAk

itu jumlahnya besar (mahal) atau sama besar jumlahnya dengan biaya untuk mengikuti

program pasca sarjana (S2) sehingga mahasiswa kurang berminat untuk mengikuti PPAk

dan malah sebaliknya lebih memilih mengikuti program pasca sarjana saja mengingat biaya

yang sama besar jumlahnya tersebut.

Koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,349 yang berarti bahwa variasi naik

turunnya nilai variabel dependen secara bersama-sama ditentukan oleh variabel

independennya sebesar 34,9%. Sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor-faktor lain diluar

model. Hasil ini memiliki arti bahwa secara bersama-sama motivasi kualitas, motivasi karir

dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh dalam menentukan variasi naik turunnya nilai

variabel dependen.

Dari hasil diatas terlihat bahwa nilai F hitung untuk masing-masing variabel

independen (motivasi kualitas, karir dan ekonomi) dari penelitian ini adalah sebesar 29,864.

Dan nilai signifikansi untuk masing-masing variabel independen adalah 0,000 (kecil dari α =

5%). Hasil uji F tersebut memberikan arti bahwa seluruh variabel independen dalam model

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis keempat (H4) diuji dengan uji-t (uji beda) untuk dua sampel independen

(independent sample t-test) yang dimaksudkan untuk membandingkan rata-rata dari dua

grup yang tidak berhubungan dan jumlah sampel yang diuji berbeda yaitu 99 dan 72.

Dari tabel di atas terlihat bahwa t-hitung untuk minat dengan Equal Variance not

Assumed adalah 7,644 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas <0,05 maka HO

ditolak atau ada perbedaan minat antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah

auditing dan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing. Hasil ini mendukung

Hipotesis keempat (H4) yang diajukan, dengan demikian hasil pengujian ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk (2004). Hal ini disebabkan

karena mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing lebih memiliki wawasan dan

pemahaman yang lebih baik tentang Pendidikan Profesi Akuntansi dibanding dengan

Mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing dan memiliki pengetahuan yang

masih sedikit dan dangkal tentang Pendidikan Profesi Akuntansi. Disamping itu mahasiswa

yang belum mengambil mata kuliah auditing adalah juga mereka yang belum dapat

menentukan karirnya di masa depan. Sebaliknya mahasiswa yang telah mengambil mata

Padang, 23-26 Agustus 2006

18K-PEAK 04

Page 19: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG kuliah auditing memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang PPAk dan mereka telah

dapat menentukan pilihan karirnya, mengingat mereka akan menghadapi ujian akhir dan

akan memperoleh kelulusan serta akan terjun ke dunia kerja.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan pada bab IV, maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

Dari hasil pengujian hipotesis pertama (H1) disimpulkan bahwa motivasi kualitas

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya adalah 0,000 (kecil dari α = 5%). Hasil

pengujian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh

Widyastuti, dkk (2004). Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan objek penelitian dan

jumlah sampel yang diteliti antara penulis dengan peneliti terdahulu. Kemudian mungkin

juga disebabkan karena program PPAk ini sudah lebih dikenal oleh mahasiswa pada saat

sekarang dibandingkan pada waktu peneliti terdahulu melakukan penelitian ini dimana

PPAk baru mulai dikenal oleh mahasiswa. Disamping itu hal ini dapat disebabkan karena

adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas

diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan

tugas dengan baik. Juga dengan adanya tuntutan transparansi di pasar modal yang

merupakan salah satu prinsip dari Good Corporate Governance (GCG) menjadi dorongan

bagi mahasiswa tersebut untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya.

Dari hasil pengujian hipotesis kedua (H2) disimpulkan bahwa motivasi karir

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya adalah 0,007 (kecil dari α = 5%). Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk

(2004). Hal ini mungkin saja disebabkan karena mahasiswa beranggapan bahwa karir yang

semakin tinggi lebih penting sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti

PPAk agar dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaannya,

memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit waktu

untuk dipromosikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih.

Dari hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) disimpulkan bahwa motivasi ekonomi

tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hal ini

dapat dilihat dari nilai signifikansinya adalah 0,203 (besar dari α = 5%). Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk (2004). Hal

Padang, 23-26 Agustus 2006

19K-PEAK 04

Page 20: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG ini bisa saja disebabkan karena faktor dalam diri mahasiswa tersebut yang tidak terdorong

untuk mencari penghargaan finansial atau ekonomi tetapi lebih terdorong untuk

mengerjakan sesuatu yang mereka sukai daripada bila bekerja hanya karena imbalan.

Mungkin juga disebabkan karena berkarir di bidang lain memberikan penghasilan yang

tinggi atau lebih besar daripada berkarir sebagai akuntan. Atau dapat juga disebabkan

karena biaya untuk mengikuti PPAk itu jumlahnya besar (mahal) atau sama besar jumlahnya

dengan biaya untuk mengikuti program pasca sarjana (S2) sehingga mahasiswa kurang

berminat untuk mengikuti PPAk dan malah sebaliknya lebih memilih mengikuti program

pasca sarjana saja mengingat biaya yang sama besar jumlahnya tersebut.

Sedangkan untuk hipotesis terakhir yaitu hipotesis keempat (H4) disimpulkan bahwa

ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing

dan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing terhadap minat untuk mengikuti

PPAk. Dari hasil yang didapat terlihat bahwa probabilitasnya adalah 0,000 (kecil dari α =

5%). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh

Widyastuti, dkk (2004). Hal ini dapat disebabkan karena mahasiswa yang belum mengambil

mata kuliah auditing belum mengerti PPAk dan apa yang akan didapatkan dari mengikuti

PPAk, sedangkan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing telah mengerti dan

memahami PPAk. Disamping itu mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing

masih memiliki pengetahuan yang dangkal mengenai PPAk dan mereka belum dapat

menentukan karirnya di masa depan. Sebaliknya mahasiswa yang telah mengambil mata

kuliah auditing memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang PPAk dan mereka dapat

menentukan pilihan karirnya, mengingat mereka akan menghadapi kelulusan dan akan

terjun ke dunia kerja.

Keterbatasan

Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan. Pertama minat untuk

mengikuti PPAk ini hanya ditinjau dari motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi

ekonomi. Sementara sesungguhnya masih ada hal lain yang terkait seperti motivasi

berprestasi dan motivasi sosial mahasiswa yang ditinjau dari keinginan mahasiswa untuk

dapat memiliki prestasi yang tinggi dalam pekerjaannya dan keinginan mahasiswa untuk

mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada. Kedua, faktor

biaya pendidikan, lamanya pendidikan dan strata pendidikan yang diperoleh belum dikaji

lebih jauh, pada hal ada kemungkinan bahwa mahasiswa akan mengikuti program PPAk

atau tidak, adalah dimotivasi oleh faktor-faktor biaya pendidikan, lamanya pendidikan dan

dalam strata pendidikan yang didapatkan. Ketiga, faktor pemahaman mahasiswa akan

kekhususan dan keunggulan program PPAk itu sendiri juga akan menentukan minat

Padang, 23-26 Agustus 2006

20K-PEAK 04

Page 21: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG mahasiswa untuk memasuki dan mengikuti program PPAk, dan hal ini juga belum

dilakukan pengkajiannya.

Implikasi dan Saran

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi untuk berbagai pihak yang terkait dengan

PPAk. Temuan penelitian ini berguna bagi calon lulusan mahasiswa akuntansi tentang

pentingnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) tersebut dan bagi penyelenggara PPAk

agar dapat meningkatkan sosialisasi dan promosi kepada mahasiswa akuntansi tentang

PPAk di masa yang akan datang supaya lebih baik lagi. Bagi penyelenggara pendidikan

akuntansi dengan adanya PPAk ini dapat menyempurnakan kurikulum pendidikan dan

mengembangkan program yang telah ada. Serta perlu adanya promosi proyeksi kebutuhan

auditor yang lebih besar di masa datang sehingga diharapkan minat mahasiswa untuk

mengikuti PPAk ini akan bertambah.

Saran untuk Kajian Lanjut

Dari keterbatasan penelitian yang dikemukakan di atas, peneliti dapat memberikan

beberapa saran atau rekomendasi untuk penelitian lanjutan yaitu: Menambah variabel

penelitian, yang meliputi: a. motivasi berprestasi, b. Biaya pendidikan, c. Lamanya

pendidikan di PPAk, dan d. Predikat jenjang pendidikan yang di dapatkan.

Padang, 23-26 Agustus 2006

21K-PEAK 04

Page 22: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno.2003. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi

Ketiga, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Arens & Loebbecke, 1993. Auditing, Diterjemahkan oleh Amir Abadi. Edisi Kelima, Jilid I,

Salemba Empat, Jakarta. Ariani, Rika. 2004. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Karir di Kantor

Akuntan Publik. Skripsi Program S-1, Universitas Bung Hatta, Padang, (Tidak dipublikasikan).

Arief, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. Edisi Pertama, Penerbit Universitas Indonesia (UI-PRESS), Jakarta.

Badudu, J.S. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Pertama, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Doli, Mike Sandra. 2004. Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor:Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Program S-1, Universitas Bung Hatta, Padang, (Tidak dipublikasikan).

Fitria, Resti. 2004. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir. Sripsi Program S-1, Universitas Bung Hatta, Padang, (Tidak dipublikasikan).

Gozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.

Harahap, Sofyan Syafri. 1991.Auditing Kontemporer. Edisi Pertama, Erlangga, Jakarta. Hartadi, Bambang. 1987. Auditing Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap

Pendahuluan. Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Kanaka & Mulyadi, 1998. Auditing, Edisi Kelima, Jilid I, Salemba Empat, Jakarta. Keputusan Menteri Keuangan RI No 359/KMK.06/2003 tentang perubahan atas Keputusan

Menteri Keuangan No 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik. Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI No.179/U/2001 tertanggal 21 November

2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. Regar, Moenaf H. 2003. ”Kilas Sorot Perkembangan Akuntansi di Indonesia”, Akuntansi

Indonesia di Tengah Kancah Perubahan, Pustaka LP3ES, Jakarta. Santoso, Singgih. 2001. SPSS versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Elex

Media Computindo, Jakarta. Simarmata, Jonner. 2002. ”Korelasi Motivasi Kerja dengan Kinerja”, Jurnal Akademika,

Volume 6 No 1. Themiarto, Sherly. 2004. Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan

Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Sripsi Program S-1, Universitas Bung Hatta, Padang, (Tidak dipublikasikan).

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Pertama, Balai Pustaka, Jakarta.

Undang-Undang Nomor 34 tahun 1945 Tentang Pemakaian Gelar Akuntan. Utama, Siddharta. 2003. ”Profesionalisme Akuntan dan Proses Pendidikan Akuntansi di

Indonesia”, Akuntansi Indonesia di Tengah Kancah Perubahan, Pustaka LP3ES, Jakarta.

Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana. 2004. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.Simposium Nasional Akuntansi VII.

***

Padang, 23-26 Agustus 2006

22K-PEAK 04

Page 23: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Lampiran - 1

Tabel 1

Sampel dan Tingkat Pengembalian

Responden/ Kuisioner Kuisioner Kuisioner Kuisioner Mahasiswa Disebar kembali gugur Diolah

Junior UBH 20 20 3 17 Senior UBH 30 26 - 26 Junior UNAND 20 11 - 11 Senior UNAND 30 18 1 17 Junior UPI 20 18 2 16 Senior UPI 30 20 - 20 Junior UNES 20 18 2 16 Senior UNES 30 22 2 20 Junior UNP 20 12 - 12 Senior UNP 30 18 2 16

Jumlah 250 183 12 171

Catatan: * Mahasiswa Junior, didefinisikan sebagai mahasiswa yang belum mengambil matakuliah Auditing.

* Mahasiwa Senior, didefinisikan sebagai manasiswa yang sudah mengambil matakuliah Auditing.

Padang, 23-26 Agustus 2006

23K-PEAK 04

Page 24: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Lampiran - 2 Tabel 2

Demografi Responden Keterangan Jumlah Persentase

Perguruan Tinggi UNAND 28 16.37 UBH 43 25.16 UPI 36 21.05 UNES 36 21.05 UNP 28 16.37 Jumlah 171 100% Jenis Kelamin Pria 73 42.69 Wanita 98 57.31 Jumlah 171 100% IPK <2.50 51 29.82 2.51-3.00 80 46.78 >3.01 40 23.40 Jumlah 171 100% Umur 18-20 tahun 72 42.10 21-24 tahun 99 57.90 Jumlah 171 100% Angkatan 1999-2001 99 57.90 2004 72 42.10 Jumlah 171 100% Pekerjaan Orang Tua Pegawai Negeri/TNI/Polri 58 33.92 Pegawai Swasta/BUMN 54 31.58 Wiraswasta 21 12.28 Petani 28 16.37 Lain-lain 10 5.85 Jumlah 171 100% Pendapatan Orang Tua Rp.100.000-Rp.500.000 28 16.37 Rp.500.000-Rp.1.000.000 66 38.60 Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 62 36.25 Rp.2.000.000-Rp.5.000.000 10 5.85 >Rp.5.000.000 5 2.93 Jumlah 171 100%

Padang, 23-26 Agustus 2006

24K-PEAK 04

Page 25: PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT · PDF filebertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi ... khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad ... Jalur Pendidikan

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Lampiran – 3

Tabel 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha

KMO-MSA Faktor Loading

Motivasi Kualitas 0,8448 0,809 0,403-0,799 Motivasi Karir 0,8200 0,816 0,422-0,764 Motivasi Ekonomi 0,8539 0,867 0,517-0,771 Minat Mengikuti PPAK 0,8755 0,847 0,773-0,893

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Tabel 4 Statistik Deskriptif Motivasi dan Minat

Responden Mengikuti PPAk

Variabel N Kisaran Aktual

Kisaran Teoritis

Mean Standar Deviasi

Motivasi Kualitas 171 25-50 10-50 41,50 4,33 Motivasi Karir 171 27-50 10-50 40,42 4,40 Motivasi Ekonomi 171 30-50 10-50 40,49 4,73 Minat Mengikuti PPAk 171 10-25 5-25 18,19 3,13

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Untuk Hipotesis 1,2 dan 3

Variabel Koefisien Std. Error

t -hitung Sig Ket

Konstanta -1,416 - - - - Motivasi Kualitas (X1) 0,229 0,062 3,672 0,000 Diterim

a Motivasi Karir (X2) 0,183 0,067 2,732 0,007 Diterim

a Motivasi Ekonomi (X3) 0,067 0,052 1,279 0,203 Ditolak

R =0,591 R2 = 0,349 F hit = 29,864 Sig = 0,000 α = 5%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Tabel 6 Hasil Uji T Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Minat Mengikuti PPAk

Equal variances assumed

4,566 ,034 7,895 169 ,000 3,2841 ,41599 2,46288 4,10530

Equal variances not assumed

7,644 133,438 ,000 3,2841 ,42964 2,43430 4,13388

Padang, 23-26 Agustus 2006

25K-PEAK 04